teknologi pertanian mendukung program...
TRANSCRIPT
1
TEKNOLOGI PERTANIANMENDUKUNG PROGRAM
PERCEPATANPENINGKATAN PRODUKSI
JAGUNG DAN KEDELAI
Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianBALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN
PROVINSI ACEH
22
Teknologi Pertanian Mendukung ProgramPercepatan Peningkatan Produksi Jagung dan
Kedelai Mengacu Pengelolaan Tanaman Terpadu(PTT) adalah suatu pendekatan inovatif dan dinamisdalam upaya peningkatan produksi dan pendapatanpetani melalui perakitan komponen teknologi yang
bersinergi antara yang satu dengan lainnya,diterapkan secara partisipatif oleh petani, sehingga
menjadi paket teknologi spesifik lokasi.
Pengertian
Prinsip Utama Penerapan PTT
2. SinergisPemanfaatan teknologi terbaik,memperhatikan keterkaitan antar-komponenteknologi yang saling mendukung
1. TerpaduSumber daya tanaman,tanah, dan air dikelola
dengan baik secaraterpadu
33
4. PartisipatifPetani berperan aktif memilih dan mengujiteknologi yang sesuai dengan kondisi setempat,dan meningkatkan kemampuan melalui prosespembelajaran di Laboratorium Lapangan
3. Spesifik LokasiMemperhatikan
kesesuaian teknologidengan lingkungan fisik,
sosial-budaya, danekonomi petani
setempat
4
APA ITU SLPTT?
Sekolah yang seluruh prosesbelajar-mengajarnyadilakukan di lapangandengan ciri-ciri:
1. Peserta dan Pemandu salingmemberi dan menghargai
2. Perencanaan dan keputusanpada SL dan LL dilakukanbersama
3. Penetapan rakitan komponenteknologi berdasar PRA olehpetani peserta
4. Pemandu tidak mengajaripetani, tetapi petani belajardengan inisiatif sendiri denganbimbingan pemandu
5. Materi latihan, praktek, dansarana belajar ada di LL dan SL
6. Kurikulum dibuat untuk satumusim tanam, sehingga dapatdiharapkan ada ±10-18 kalipertemuan.
55
Pemahaman Masalah dan Peluang (PMP)
● Mengumpulkan informasi dan menganalisismasalah, kendala, dan peluang usahatani
● Mengembangkan peluang dalam upayapeningkatan produksi
● Mengidentifikasi teknologi yang sesuai dengankebutuhan petani di wilayah setempat
1. Penentuan prioritas masalah secarabersama oleh anggota kelompok tani.Permasalahan setiap petani dikumpulkan,dikelompokkan, dan dicarikan alternatifpemecahannya oleh semua peserta PMP
2. Analisis kebutuhan dan peluang introduksiteknologi atas dasar permasalahan tersebut
Narasumbermembantu kelompok
dalam menuntundiskusi dan solusi
pemecahan masalah
Penerapan PTT diawali dengan PMP sumber dayasetempat dengan tujuan:
Tahapan Pelaksanaan
66
BWD (bagan warna daun) untuk N dan PUTK(perangkat uji tanah kering) untuk P dan K
Uji petak omisi (minus 1 unsur) untuk N, P dan K BWD untuk N dan peta status hara P dan K skala
1:50000
• Pemberian pupuk berbeda antar-lokasi, musimtanam, dan varietas yang digunakan
• Penggunaan pupuk spesifik lokasi meningkatkanhasil dan menghemat pupuk
Cuaca
Penyediaan haradari air dan tanah
Beri pupuksesuai kebutuhan
tanaman!
PupukN, P, K
Pemupukan berdasarkan kebutuhantanaman dan status hara tanah
Acuan rekomendasi pemupukan N, P, dan K didasarkanpada salah satu teknik berikut:
7
PTT menerapkan komponen teknologi dasar danpilihan. Bergantung kondisi daerah setempat,
komponen teknologi pilihan dapat digunakan sebagaikomponen teknologi dasar, dan sebaliknya
Komponen Teknologi
Dasar
1) Varietas unggul baru, hibridaatau komposit
2) Benih bermutu dan berlabel3) Populasi 66.000-75.000
tanaman/ha4) Pemupukan berdasarkan
kebutuhan tanaman danstatus hara tanah
8
Pilihan
1) Penyiapan lahan
2) Pemberian pupuk organik
3) Pembuatan saluran drainase pada lahankering, atau saluran irigasi pada lahan sawah
4) Pembumbunan
5) Pengendalian gulma secara mekanis ataudengan herbisida kontak
6) Pengendalian hama dan penyakit
7) Panen tepat waktu, pengeringan segera
9
1. Varietas unggul baru (hibrida atau komposit)
Penggunaan varietasunggul akanmemberikan hasilyang lebih tinggi
Pemilihan varietasberdasarkankesesuaian lokasi,ketahanan terhadapOPT, dan keinginanpetani
Komponen Teknologi Dasar
Daya hasil tinggi, tahanterhadap hama penyakitdan deraan lingkungansetempat atau memilikisifat khusus tertentu
10
2. Benih bermutu dan berlabel
Benih bermutu adalahbenih dengan tingkatkemurnian dan dayatumbuh yang tinggi(>95%) dan berlabel
Perlakuan benih denganmetalaksil bertujuanuntuk mencegahpenyakit bulai
Benih bermutu akan tumbuh serentak dan lebih cepat,menghasilkan tanaman yang sehat, tahan rebah,
seragam, dan berpotensi hasil tinggi
Perlakuan benih (seed treatment)menggunakan metalaksil
11
3. Populasi 66.000–75.000 tanaman/ha
Populasi tanaman ditentukanoleh jarak tanam dan mutubenih yang digunakan
Benih yang mempunyai dayatumbuh >95% dapatmemenuhi populasi 66.000-75.000 tanaman/ha
Dalam budi daya jagungtidak dianjurkan menyulamkarena pengisian biji daritanaman sulaman tidakoptimal
Jarak tanam 70-75 cm x 20 cm (1 tanaman/lubang)atau 70-75 cm x 40 cm (2 tanaman/lubang)
12
Rekomendasi pemupukan N, P, dan K tanamanjagung mengacu kepada salah satu teknik berikut:
Uji petak omisi (minus 1 unsur untuk N, P dan K) Takaran dan waktu pemberian pupuk N
berdasarkan kebutuhan tanaman (diberikan 2kali: 7–10 HST dan 30-35 HST
BWD (bagan warna daun) digunakan pada 40-45HST untuk mendeteksi kecukupan N bagitanaman
Pada lahan kering, pemberian pupuk P dan Kmengacu pada PUTK (Perangkat Uji Tanah LahanKering).
Pemupukan P dan K pada lahan sawah berdasarpeta status hara P dan K skala 1:50.000
4. Pemupukan berdasarkan kebutuhantanaman dan status hara tanah
• Pemberian pupuk berbeda antar-lokasi dan jenisjagung yang digunakan, hibrida`atau komposit
• Penggunaan pupuk spesifik lokasi meningkatkanhasil dan menghemat pupuk
Penggunaan BWDpada tanaman jagung
13
1. Penyiapan lahan
Olah tanahsempurna(OTS) padalahan kering
Tanpa olahtanah (TOT)atau olah tanahmininum padalahan sawah
Komponen Teknologi Pilihan
14
2. Pemberian pupuk organik
Pupuk organikdiaplikasikan sebagaipenutup benih dalamlubang tanam
• Pupuk organik terdiri atas bahan organik sisatanaman, kotoran hewan, pupuk hijau dankompos (humus), yang telah mengalami prosespelapukan, berbentuk padat atau cair
• Persyaratan teknis pupuk organik mengacukepada Permentan No 02/2006, kecualidiproduksi untuk keperluan sendiri
• Pupuk organik dapat diaplikasikan sebagaipenutup lubang tanam benih dengan takaran2-3 t/ha.
• Pemberian pupuk organik dan pupuk kimiadalam bentuk dan jumlah yang tepat sangatpenting untuk keberlanjutan pemanfaatan lahansecara intensif
15
3. Pembuatan saluran drainase atau saluranirigasi
Mesin pembuat alur/drainase, pembumbundan penyiang
Pada lahan kering Saluran drainase diperlukan untuk pengaliran
air, terutama pada musim hujan, karenatanaman jagung peka terhadap kelebihan air
Saluran drainase dibuat pada saatpenyiangan pertama dengan menggunakancangkul atau mesin pembuat alur
16
Pada lahan sawah Saluran irigasi diperlukan untuk
memudahkan pengaturan air
Pembuatan saluran irigasi untuk setiapdua baris tanaman lebih efisien dibandingsetiap baris tanaman
Saluran irigasi dibuat pada saatpenyiangan pertama
Saluran irigasi yang dibuat untuksetiap dua baris tanaman lebih efisien
dibanding setiap baris tanaman
17
5. Pembumbunan
• Pembumbunan bertujuan untuk memberikanlingkungan akar yang lebih baik, agar tanamantumbuh kokoh dan tidak mudah rebah
• Pembumbunan bersamaan denganpenyiangan pertama dan pembuatan saluranatau setelah pemupukan kedua (35 HST),bersamaan dengan penyiangan kedua secaramekanis
• Pembumbunan dapat menggunakan mesinpembuat alur atau cangkul
18
4. Pengendalian gulma
• Penyiangan pertama menggunakan cangkulatau mesin pembuat alur, jika ada gulma
• Penyiangan kedua menggunakan mesinpembuat alur, cangkul atau herbisida paraquatdengan takaran 1-2 liter per hektar, pada saattanaman berumur 30-35 hari setelah tanam
• Periode kritis tanaman jagung terhadap gulmapada dua bulan pertama
Manfaat penyiangan secara mekanis denganmesin pembuat alur:
ramah lingkungan hemat tenaga kerja meningkatkan jumlah
udara dalam tanah merangsang
pertumbuhan akarlebih baik
Secara mekanis atau dengan herbisida kontak
19
6. Pengendalian hama dan penyakit
Berdasarkan pendekatan pengendaliansecara terpadu
• Identifikasi jenis dan populasi hama oleh petanidan atau pengamat OPT di lapangan
• Penentuan tingkat kerusakan tanaman menurutkerugian ekonomi atau ambang tindakan. Ambangtindakan identik dengan ambang ekonomi, yangsering digunakan sebagai dasar teknikpengendalian
• Taktik dan teknik pengendalian– Mengusahakan tanaman selalu sehat– Pengendalian hayati– Penggunaan varietas tahan– Secara fisik dan mekanis– Penggunaan senyawa hormon– Penggunaan pestisida kimia
• Hama utama: lalat bibit, penggerek batang, danpenggerek tongkol
• Penyakit utama: bulai dan bercak daun
Hama lalat bibit (kiri), penggerek batang (tengah), dangejala penyakit bulai pada tanaman jagung (kanan)
20
• Panen dilakukan jika kelobot tongkol telahmengering atau berwarna coklat, biji telahmengeras, dan telah terbentuk lapisan hitamminimal 50% pada setiap baris biji
• Panen lebih awal atau pada kadar air bijimasih tinggi menyebabkan biji keriput,warna kusam, dan bobot biji lebih ringan
• Terlambat panen, apalagi pada musim hujan,menyebabkan tumbuhnya jamur, bahkan bijiberkecambah
Tanaman jagung dipanen setelah kelobotberwarna coklat dan biji telah mengeras
7. Panen tepat waktu, pengeringan segera
21
• Tongkol yang sudah dipanen segera dijemur,atau diangin-anginkan jika kondisi hujan
• Tidak menyimpan tongkol dalam keadaanbasah karena dapat menyebabkantumbuhnya jamur
• Pemipilan biji setelah tongkol kering (kadarair biji + 20%) dengan alat pemipil
• Jagung pipil dikeringkan lagi sampai kadarair biji mencapai sekitar 14%
• Jika cuaca hujan, pengeringan menggunakanmesin pengering, tidak dianjurkanmenyimpan jagung pada kadar air biji >14%dalam karung untuk waktu lebih dari satubulan
22
Cek Adopsi Komponen Teknologi PTT Jagung
AreaPengelolaan
Pilihankomponen teknologi
CekAdopsi
Perencanaansebelum tanam
1. Varietas unggul baru (hibridaatau komposit)
√
2. Benih bermutu dan berlabel3. Penyiapan lahan dan
pengolahan tanah sesuai jenislahan
Pengelolaantanaman
4. Populasi tanaman 66.000-75.000 rumpun/ha
5. Pembumbunan6. Pengendalian gulma secara
mekanis atau denganherbisida kontak
Pengelolaan air 7. Pembuatan saluran drainase(lahan kering) atau saluranirigasi (lahan sawah)
Pengelolaanhama penyakit
8. Pengendalian hama danpenyakit secara terpadu
Pengelolaanhara
9. Pemupukan berdasarkankebutuhan tanaman danstatus hara tanah
10. Pemberian pupuk organik
Pengelolaanpanen
11. Panen tepat waktu,pengeringan segera
23
VarietasPotensi
hasil(t/ha)
Umur(hari)
Ketahananpenyakit
bulai
Keunggulan spesifik
Bersari bebasLagaligoGumarangKresnaLamuruPalakkaSukmaragaSrikandi Kuning 1Srikandi Putih 1Anoman 1
7,58,07,07,68,08,47,98,17,0
9082909595
10511011095
TahanAgak tahanAgak tahanAgak tahanTahanTahanRendah
Toleran kekeringanUmur genjahUmur genjahToleran kekeringan-Toleran tanah masamMutu protein tinggiMutu protein tinggiToleran kekeringan &rasa pulen
HibridaBima 1Bima 2 BantimurungBima 3 BantimurungBima 4Bima 5Bima 6P28P31
11,014,013,513,513,012,511,113,9
979595959690113109
Agak tahanAgak tahanTahanAgak tahanAgak tahanTahanTahanTahan
Biomas tinggiDTHSPDTHSPDTHSPDTHSPDTHSPDTHSPDTHSP
Varietas Unggul Baru Jagung
DTHSP = Daun tetap hijau saat panen
2424
TEKNOLOGI PERTANIANMENDUKUNG PROGRAM
PERCEPATAN PENINGKATANPRODUKSI DAN KEDELAI
Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianBPTP ACEH
2013
25
PTT menerapkan komponen teknologi dasar danpilihan. Bergantung kondisi daerah setempat,komponen teknologi pilihan dapat digunakansebagai komponen teknologi dasar, dansebaliknya
1) Varietas unggul baru2) Benih bermutu dan berlabel3) Populasi tanaman4) Pembuatan saluran drainase5) Pengendalian OPT (organisme pengganggu
tanaman)
Komponen Teknologi
Dasar
26
1) Pengolahan tanah2) Pemupukan3) Pemberian pupuk organik4) Amelioran pada lahan masam5) Pengairan6) Panen dan pascapanen
Pilihan
27
Komponen Teknologi Dasar
1. Varietas unggul baru (VUB)
Pilih varietas yang paling sesuai denganagroekosistem setempat dan permintaanpengguna
Setiap varietas memiliki daya adaptasi berbedaantar-agroekosistem, seperti lahan sawah/tegal,lahan masam, dan lahan pasang surut
Varietas kedelai terbaru, sebagian sudahmemenuhi permintaan pengguna, sepertiukuran biji sedang-besar, umur genjah-sedang,kedelai hitam, bahan baku tahu, tempe, dantaoge
2828
2. Benih bermutu dan berlabel
Ciri benih bermutu:tingkat kemurnian dandaya tumbuh tinggidan berlabel
Benih bermutu menghasilkan tanaman sehat,pertumbuhan lebih cepat dan seragam
2929
3. Populasi tanaman
350.000-500.000/ha, kebutuhan benih40-60 kg/ha, bergantung ukuran biji Tanam dengan cara ditugal, jarak tanam
40 cm antar-baris, 10-15 cm dalambarisan, 2-3 biji per lubang Pada musim hujan jarak tanam lebar
(populasi sedang), pada musim kemaraujarak tanam lebih rapat (populasi rapat)
3030
Untuk menjaga kelembaban tanah
Jarak antar-saluran ditentukan oleh jenistanah, umumnya 4-5 m dengan lebar dankedalaman sekitar 30 cm
Pada lahan kering, saluran drainaseberfungsi sebagai pematus air pada saathujan
4. Pembuatan saluran drainase
3131
• Identifikasi jenis dan penghitungankepadatan populasi hama
• Menentukan tingkat kerusakantanaman
• Taktik dan teknik pengendalian Mengusahakan tanaman selalu
sehat Pengendalian hayati Penggunaan varietas tahan Secara fisik dan mekanis Penggunaan feromon Penggunaan pestisida kimia
5. Pengendalian OPT
Pengendalian hama secara terpadu
3232
Identifikasi jenis penyakit Cendawan Bakteri Virus
Menentukan tingkat kerusakantanaman
Taktik dan teknik pengendalian Mengusahakan tanaman
selalu sehat Pengendalian hayati Penggunaan varietas tahan Secara fisik dan mekanis Penggunaan pestisida kimia
(fungisida, bakterisida)
Karat daun, Phakopsorapachyrhizi
Layu, Sclerotium rolfsii
Bakteri hawar,Pseudomonas syringae
GEJALA SERANGAN SYMVGEJALA SDV
6. Pengendalian penyakit secara terpadu
3333
Identifikasi jenis gulma Rumput Teki Daun lebar
Menentukan tingkatkepadatan gulma
Taktik dan teknik pengendalianCara mekanisKultur teknisKimiawi (herbisida )Terpadu, mengkombinasikan
beberapa komponenpengendalian
7. Pengendalian gulma secara terpadu
3434
1. Pengolahan tanah
Pengolahan tanah tidakdiperlukan jika kedelaiditanam di lahan sawahbekas tanaman padi, jeramidapat dipakai sebagai mulsa
Mulsa berguna untukmelembabkan tanah,mengurangi serangan lalatkacang, dan menekanpertumbuhan gulma
Pengolahan tanah di lahankering perlu optimal, dengandua kali bajak dan satu kaligaru (diratakan)
Sisa gulma atau tanamandibersihkan bersamaandengan pengolahan tanah
Komponen Teknologi Pilihan
3535
2. Pemupukan
Takaran pupuk berbeda untuk setiap jenistanah, berikan berdasarkan hasil analisistanah dan sesuai kebutuhan tanaman
Pupuk diberikan secara sebar meratasebelum tanam pada saat tanah masihlembab
Kedelai yang ditanam setelah padi sawahbiasanya tidak banyak memerlukan pupuk
Penggunaan pupuk hayati disarankan diujiterlebih dahulu efektivitasnya
3636
3. Pemberian pupuk organik
Pupuk organik terdiri atas bahan organik sisatanaman, kotoran hewan, pupuk hijau dankompos (humus), yang telah mengalami prosespelapukan, berbentuk padat atau cairPersyaratan teknis pupuk organik mengacu
kepada Permentan No. 02/2006, kecualidiproduksi untuk keperluan sendiriPemberian pupuk organik dan pupuk kimia
dalam bentuk dan jumlah yang tepat sangatpenting untuk keberlanjutan intensifikasi
3737
Penggunaan amelioran ditetapkanberdasarkan tingkat kejenuhan aluminium(Al) tanah
Kejenuhan Al memiliki hubungan yang kuatdengan kemasaman tanah (pH tanah)
Lahan kering masam perlu menggunakankapur pertanian (dolomit atau kalsit)
Tanaman kedelai tanpa kapur (kiri) dan diberi kapurpertanian (kanan) pada lahan kering masam
4. Penggunaan amelioran pada lahan masam
pH 4,8 – 5,3 2,0 t/ha pH 5,3 – 5,5 1,0 t/ha pH 5,5 – 6,0 0,5 t/ha
3838
• Fase kritis tanaman kedelai terhadapkekeringan mulai pada saat pembentukanbunga hingga pengisian biji (fasereproduktif)
• Budi daya kedelai pada lahan sawah,pengairan diberikan secukupnyamenjelang berbunga dan pengisian polong
5. Pengairan
3939
Panen yang tepat menentukan mutu biji danbenih kedelai
Panen tanaman setelah masak, atau 95%polong telah berwarna coklat dan daunberwarna kuning
Segera hamparkan dan jemur brangkasankedelai, dengan ketebalan sekitar 25 cm
Biji dirontok setelah brangkasan kering,secara manual atau menggunakan threser(hati-hati kecepatan silinder perontok dankadar air biji)
6. Panen dan pascapanen
40
Cek Adopsi Komponen Teknologi PTT Kedelai
AreaPengelolaan
Pilihan komponenteknologi
Cekadopsi
Perencanaansebelum tanam
1. Varietas unggul baru √
2. Benih bermutu danberlabel
Pengelolaantanaman
3. Pengolahan tanah
4. Populasi tanamanPengelolaan air 5. Pembuatan saluran
drainase
6. PengairanPengelolaanhara
7. Pemupukan
8. Pemberian pupukorganik
9. Pemberian amelioranpada lahan masam
Pengelolaanhama penyakit
10.Pengendalian OPT
Pengelolaanpanen
11.Panen dan pascapanen
4141
Varietas Unggul Baru Kedelai
Varietas Potensihasil (t/ha)*
Umur panen(hari)
Bobot biji(g/100 biji)
Warna biji
Wilis 3,00 85-90 10,0 Kuning
Argomulyo 3,10 80-82 16,0 Kuning
Burangrang 2,70 80-82 17,0 Kuning
Sinabung 3,25 88 10,7 Kuning
Kaba 3,25 85 10,4 Kuning
Tanggamus 2,90 88 11,0 Kuning
Mahameru 2,16 84-95 17,0 Kuning
Anjasmoro 3,20 83-93 15,0 Kuning
Lawit 2,07 84 10,5 Kuning
Baluran 3,00 80 16,0 Kuning
Ijen 2,30 83 11,2 Kuning
Seulawah 2,05 93 9,5 Kn. kehijauan
Argopuro 3,05 84 17,8 Kuning
Grobogan 3,40 76 18,0 Kuning
Gepak Ijo 2,21 76 6,82 Hijau
Cikuray 1,70 82-85 11,5 Hitam
Malika 2,34 85-90 9,50 Hitam
Detam 1 3,45 84 14,8 Hitam
Detam 2 2,96 82 13,5 Hitam
42
Balai Pengkajian TeknologiPertanian (BPTP)
Jl. Panglima Nyak MakamNo.27 Banda Aceh
Telp.(0651)7551811Fax. (0651)7552077