teknologi pengolahan & bokar bersih-rakor p2hp-jambi-19-21 juni'12-kirim ke p2ph jkt
TRANSCRIPT
PENERAPAN SISTEM JAMINAN MUTU DALAM PENGOLAHAN BOKAR
BERSIH
M. SOLICHIN, PUSAT PENELITIAN KARET -
BALAI PENELITIAN SEMBAWA, PALEMBANG
MASALAH DI PETANI KARETMASALAH DI PETANI KARET Petani karet kurang peduli thp mutu karet
yg berhub dg kebersihan & kontaminasi, kenapa? Kemungkinan penyebabnya: Sistem
pembelian bokar berdasarkan berat basah & penentuan KKK secara visual, akibatnya:
Menggunakan penggumpal yg tdk dianjurkanmenahan air spt Tawas, TSP, dllBekuan (slab) direndam dlm air s/d hari penjualanDampaknya: Bakteri berkembangAntioksidan rusak Po & PRI rendahBau busuk (protein amonia+sulfida)Harga bokar bersih & kotor tdk berbeda
MASALAH DI PABRIK KARET MASALAH DI PABRIK KARET REMAHREMAH
Bau busuk di pabrik & lingkungannya Pengolahan lebih intensif & lebih lama Akibat dari nilai Po & PRI rendah
Perlu pre-drying : 7-28 hari Modal berhenti Biaya pengolahan meningkat
Kapasitas pabrik lebih tinggi dari total bokar yg tersedia, shg tdk selektif – Pencemaran limbah cair, terutama NH3-N
lebih banyak
DAMPAK DARI JUAL-BELI BOKAR DG DAMPAK DARI JUAL-BELI BOKAR DG BERAT BASAH & KKK SEC VISUALBERAT BASAH & KKK SEC VISUAL
1. Petani berusaha mempertahankan berat basah setinggi mungkin dg:- menambahkan tatal & kotoran- menggunakan penggumpal yg dpt
menahan air dlm bokar - menyimpan bokar dlm air (kolam) - membedaki bokar dg lumpur2. Biaya pengangkutan menjadi mahal (50-
60% air & kotoran)3. Biaya pengolahan di pabrik menjadi mahal
krn hrs dicacah & dicuci berulang kali & blanket digantung selama 7 – 21 hari
DAMPAK MUTU SIR 20 YANG DIOLAH DARI BOKAR
PETANI TERHADAP MUTU DI PABRIK BAN BRIDGESTONE
PROPERTY COMPARISON OF TSR20
• DIRT AND ASH CONTENTS OF SIR ARE HIGHER ⇒ SIR CONTAINS MORE IMPURITY THAN SMR OR STR
AVERAGE VALUE
00.10.20.30.40.50.60.70.8
0.00 0.04 0.08 0.12 0.16DIRT/%
ASH/
% SIRSMRSTR
GOOD
STR 0.061 0.38
DIRT/ % ASH/ %
SIR 0.087 0.57
SMR 0.037 0.35
Evaluated Samples; produced in 2006 and 2007DIRT AND ASH
PROPERTY COMPARISON OF TSR20
• PRI: SIR= SMR, STR• TENSILE STRENGTH (Compounded with Carbon Black
and Chemicals)SIR < SMR, STRLOWER TENSILE STRENGTH MAY RESULT IN HIGHER DIRT AND ASH CONTENT.
PRI (Plasticity Retention Index) and TENSILE STRENGTH
300
310
320
330
55 60 65 70 75 80PRI/%
TENS
ILE
STRE
NGTH
/kgf
-cm2
SIRSMRSTR
GOOD
OTHER QUALITY ISSUE
ODOR PROBLEM MAY BE GETTING MORE SERIOUS DUE TO RECENT INCREASING AWARENESS OF ENVIRONMENTAL ISSUES
(KAZUHIRO YANAGISAWABRIDGESTONE SINGAPORE PTE LTD 20th
August 2008)
PROGRAM PEMERINTAHPROGRAM PEMERINTAH
Gerakan Nasional Bokar Bersih:di canangkan di Banjar Kalsel tgl 23 Maret 2010
SK Mentan No: 38/Permentan/OT.140/8/2008Pedoman Pengolahan dan Pemasaran Bokar Petani
SK Menperindag No: 53/M-DAG/PER/10/2009Pengawasan mutu BOKORPabrik & Pedagang
BAGAIMANA CARA MENGATASI MASALAH?
1. Pembelian bokar harus berdasarkan berat karet kering (KKK), bgmn? Ditentukan KKK, bgmn caranya di kebun?
2. Penentuan KKK sec teknis di kebun Sulit dilakukan di kebun utk slab/lumJd hrs ditentukan di pabrikDiangkut ke pabrikJumlahnya hrs banyak Dibentuk Kel. TaniGapoktanUPPB
3. Kemitraan antara petani dg pabrik (ps 27 – 30 SK Permentan No. 38)
CARA MENGATASI MASALAH KELEBIHAN KAPASITAS PABRIK KR• Pembukaan kebun baru• Penggunaan bibit karet unggul utk
peningkatan produktifitas • Pengelolaan kebun yang baik• Pembatasan pembangunan pabrik karet
remah yang baruPADA DASARNYA KALAU PABRIK TDK
MEMBELI MAKA PETANI TDK AKAN MEMBUAT TTP MASALAHNYA PABRIK KEKURANGAN BOKAR
BAGAIMANA CARA SISTEM JAMINAN MUTU UNTUK MENYERAGAMKAN
KKK SLAB/LUMP?
1. Menggunakan jenis penggumpal yg sama2. Menggunakan bak penggumpal ukuran
sama3. Menyimpan slab/lump di tempat yg kering
& tertutup4. Menjaga kebersihan slab/lump5. Menjual pada hari yg samamelalui
UPPB/KUD
PABRIK
PEDAGANGPEMERINTAH
DAERAH
PETANI
PENINGKATANMUTU
BOKAR
PIHAK-PIHAK TERKAIT DALAM PENINGKATAN MUTU BOKAR
PABRIK Memegang Komitmen dan Secara Konsisten hanya menerima Bokar Bersih
Menolak Bokar Kotor
PEDAGANG Hanya Memperdagangkan Bokar Bersih
Perbedaan Harga terhadap Bokar Bersih
PEMERINTAHDAERAH
Secara Konsisten dan Terus Menerus melakukan penyuluhan kepada petani tentang bokar bersih
Secara Konsisten dan Terus Menerus mengingatkan pabrik dan pedagang untuk mengutamakan bokar bersih dan menghindari/menolak bokar kotor.
PETANI Dengan Kesadaran dan Secara Konsisten hanya bersedia membuat Bokar Bersih
PENTINGNYA BOKAR BERSIH
• Bokar Indonesia terkotor di dunia krn sengaja dikotori
• Spesifikasi teknis kadar kotoran SIR 20: 0,20%; SMR, STR, SVR: 0,16% SIR 10 : 0,10%; SMR, STR, SVR: 0,08%• Ada rencana menghapus grade terendah TSR 20
(di Indonesia SIR 20). Shg mutu terendah adl TSR 10 dg batas maksimum kadar kotoran 0,08%
• Harga SIR 20 lebih rendah dari harga SMR 20, STR 20.
Lanjutan....PENTINGNYA BOKAR BERSIH
• Mencegah berbagai jenis kontaminan• Mempebaiki citra karet Indonesia• Memperkuat daya saing karet Indonesia di
pasar international
PERBANDINGAN SPESIFIKASI MUTU TSR 20 DARI BBRP NEGARA PENGHASIL KARET ALAM
INDONESIA(SIR)
MALAYSIA(SMR)
THAILAND(STR)
VIETNAM(SVR)
INDIA(ISNR)
AFRICA(SAR)
Parameter SIR20
SIR20VK
SMR20
SMR20CV
STR20
STR20CV
SVR20
ISNR20
SAR20
SAR20CV
Dirt (max), % wt 0.20 0.20 0.16 0.16 0.16 0.16 0.16 0.20 0.16 0.16
Ash (max), % wt 1.00 1.00 1.00 1.00 0.80 0.80 1.00 1.00 1.00 1.00
Nitrogen (max), % wt 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60
0Volatile Matter (max), % wt 0.80 0.80 0.80 0.80 0.80 0.80 0.80 0.80 0.80 0.80
Po (min) 30 30 30 NA 30 NA 30 30 30 NA
PRI index (min) 50 50 40 40 40 40 40 40 50 40
Mooney Viscosity(ML, 1+4, 100°C) NA 60
(+5)* NA 65+7/-5*
NA 65+7/-5*
NA NA NA50(+5)60(+5)70(+5)
*Not specification status, but are controlled at the producer end.
SNI BOKAR 06-2047-2002 KKK lateks kebun : 28 % (mutu I) & 20 % (mutu II) KETEBALAN Sit : 3, 5, 10 mm Slab& Lump <50, 51-100, 101-150, >150 mm KEBERSIHAN Tidak terdapat kotoran JENIS KOAGULAN Sit : Asam semut & bahan lain yang tidak merusak mutu karet Slab & Lump : Asam semut & bahan lain yang tidak merusak mutu karet dan
penggumpal alami
PARAMETER JAMINAN MUTU BOKAR
1. KKK2. KETEBALAN3. KEBERSIHAN~kontaminasi 4. KOAGULAN/bahan penggumpal
TEKNOLOGI PENGOLAHAN SESUAI DG SNI BOKAR NO. 06-2047-2002
1. KKKFaktor-faktor yang mempengaruhi KKK Sit, Slab dan Lump:
1. Jenis penggumpal2. Ukuran/ketebalan slab/lump3. Lama penyimpanan4. Kebersihan5. Jenis klon6. Musim
PENTINGNYA PENENTUAN KKK
Kadar karet kering (KKK) lateks atau gumpalan sangat penting untuk diketahui karena digunakan sebagai pedoman penentuan harga dan standar dalam pemberian bahan kimia untuk pengolahan SIR, RSS, Crepe, dan lateks pekat
Penentuan KKK Lateks KebunMetode Laboratorium Baku
Metode Hidrometri Metode Chee
Metode Panci Penggoreng
Penentuan KKK Bekuan
PENENTUAN KKK
Prosedur pengujiannya :• Lateks ditimbang 10-15 gram di dalam cawan
aluminium dengan cara menuangkannya dari gelas piala 50 ml secara perlahan-lahan.
• Lateks dibekukan dengan asam asetat atau asam format 2% dan dipanaskan di atas penangas air sampai serumnya menjadi jernih.
• Koagulum/bekuan digiling menjadi krep dengan ketebalan 1-2 mm, dan dicuci.
• Krep kemudian dikeringkan di dalam oven, setelah itu didinginkan dalam desikator, dan ditimbang
Metode Laboratorium Baku
• Rumus: Bobot krep kering KKK = -------------------------- x 100% Bobot lateks• Metode ini menghasilkan perhitungan KKK dengan
ketepatan tinggi, tetapi memerlukan waktu yang lama, biaya yang besar untuk pembelian alat, dan petugas yang terampil.
Cara menghitung KKK Baku
METODE HIDROMETRI (METROLAK)
• ALAT & BAHAN YANG DIPERLUKAN
• PROSEDUR PENGUJIAN
• KKK = Skala Meniskus x 3
Metode Hidrometri
• Dalam metode hidrometri penentuan KKK lateks didasarkan pada berat jenis lateks. Alat yang digunakan adalah: metrolaks, gelas ukur atau potongan tabung paralon diameter 2,5 inci (vol. 1500 ml), dan ember, sedangkan bahan yang diperlukan adalah air bersih
• Prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut :• Satu bagian lateks (0,5 liter) dicampur dengan
dua bagian air (1 liter) di dalam ember dan diaduk.• Seluruh campuran lateks dan air tersebut
dimasukkan ke dalam gelas ukur/tabung paralon hingga penuh.
• Metrolak dicelupkan ke dalam lateks dan dibaca skala minis kus nya (Gambar 1).
• Nilai KKK dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
KKK = Skala miniskus x 3
• Metode ini dapat dilakuk an dengan cepat, praktis, memerlukan biaya sedikit, tetapi kurang teliti. Banyak faktor yang mem pe nga ruhi ketepatan pengukuran, antara lain: tekanan udara, suhu, keadaan lateks, dan adanya bahan pencemar di dalam lateks.
Metode Chee
• Pada dasarnya metode ini sama dengan metode laboratorium baku. Modifikasi dilakukan dengan menambah berat contoh dan penggunaan faktor pengering untuk penyederhanaan prosedur pengujian
• Alat yang digunakan adalah: canting, timbangan dengan ketelitian 0,1 g (misalnya OHAUS 740 S), mangkuk, dan oven.
• Bahan pembeku yang diperlukan adalah asam format (semut) 2%.
Prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut: 1. Contoh lateks sebanyak 50 gram dituangkan ke
dalam mangkuk, ditambahkan 25 ml asam semut 2% dan dibiarkan membeku.
2. Bekuan digiling sampai ketebalan 1-2 mm, kemudian dikeringkan dalam oven dengan suhu 70oC selama 16 jam, dan krep ditimbang
Cara perhitungan KKK adalah sebagai berikut: Bobot krep kering KKK = -------------------------- x 100% Bobot lateks
• Penyederhanaan prosedur dapat dilakukan dengan menggunakan faktor pengering yang nilainya ditentukan berdasarkan pengamatan dalam jangka waktu maksimal 15 hari. Rumus perhitungannya sebagai berikut
b KKK = -------- x Fp x 100% a
b = bobot sit basaha = bobot contohFp = faktor pengering
Faktor pengering ditentukan berdasarkan rumus : c Fp = --- b c = bobot krep kering
Biasanya nilai faktor pengering adalah 0,70 - 0,72. Cara penyederhanaan ini biasanya diterapkan di pabrik pengolah, dengan maksud untuk mempercepat penentuanKKK. Apabila metode ini digunakan untuk dasar penentuan KKKdalam jual-beli lateks, maka penggunaan Fp harus dikaji lebih seksama karena banyak faktor yang mempengaruhinilainya antara lain: jenis klon,kondisi tanah, musim, dll
Metode Panci Penggoreng• Penentuan KKK dengan metode Panci Penggoreng
didasarkan pada pengukuran kadar jumlah padatan (KJP) di dalam lateks.
• KJP menggambarkan kandungan padatan karet dan bukan karet selain air.
• Ada korelasi antara KKK dengan KJP yang nilainya dicantumkan sebagai faktor koreksi.
• Alat yang digunakan adalah: panci teflon diameter 20 cm, kompor, dan timbangan dengan ketelitian 0,1-0,2 g (OHAUS 740 S).
• Prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut :• Lateks ditimbang 10 g - 15 g, kemudian dituang ke
dalam panci teflon, dira takan, dan digoyang sampai terbentuk lapisan tipis.
• Panci teflon dipanaskan di atas kompor sampai terbentuk film karet kering yang berwarna cokelat. Setelah itu bagian bawah panci teflon disiram atau dicelup di dalam air dingin.
• Lapisan karet kering tersebut diambil dan ditimbang. Berat yang diperoleh me nyata kan KJP
Perhitungan KKK menggunakan rumus sebagai berikut:KKK = KJP x FK x 100%FK (Faktor koreksi) = 0,96
Dengan memakai perhitungan di atas maka padapenerapan di lapang hanya diperlukan nilai uji KJP.Lama pengujian dengan menggunakan metode ini rata-
rata 8 - 10 menit per contoh. Seorang operator (pelaksana) bisa menggunakan sekaligus 2 panci teflon, sehingga kemampuan uji bisa mencapai 12 -14 contoh/orang/jam
Metode ini cepat, murah, dan cukup teliti
Metode Panci Penggoreng
• Penentuan KKK dengan metode Panci Penggoreng didasarkan pada pengukuran kadar jumlah padatan (KJP) di dalam lateks.
• KJP menggambarkan kandungan padatan karet dan bukan karet selain air.
• Ada korelasi antara KKK dengan KJP yang nilainya dicantumkan sebagai faktor koreksi.
• Alat yang digunakan adalah: panci teflon diameter 20 cm, kompor, dan timbangan dengan ketelitian 0,1-0,2 g (OHAUS 740 S).
• Prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut :• Lateks ditimbang 10 g - 15 g, kemudian dituang
ke dalam panci teflon, dira takan, dan digoyang sampai terbentuk lapisan tipis.
• Panci teflon dipanaskan di atas kompor sampai terbentuk film karet kering yang berwarna cokelat. Setelah itu bagian bawah panci teflon disiram atau dicelup di dalam air dingin.
• Lapisan karet kering tersebut diambil dan ditimbang. Berat yang diperoleh menyatakan KJP
Perhitungan KKK menggunakan rumus sebagai berikut:KKK = KJP x FK x 100%FK (Faktor koreksi) = 0,96.
Dengan memakai perhitungan di atas maka padapenerapan di lapang hanya diperlukan nilai uji KJP.Lama pengujian dengan menggunakan metode ini rata-
rata 8 - 10 menit per contoh. Seorang operator (pelaksana) bisa
menggunakan sekaligus 2 panci teflon, sehinggakemampuan uji bisa mencapai 12 -14 contoh/orang/jam.Metode ini cepat, murah, dan cukup teliti.
CONTOH PENERAPAN :
• BERAT LATEKS : 20 Kg• KKK LATEKS : 25 %• BERAT SLAB : 12,5 Kg• BERAPA KKK SLAB ?
ESTIMASI 20
KKK = ------- X 25 = 40% 12,5
• BERAT LATEKS : 20 Kg• KKK LATEKS : 30 %• BERAT SLAB : 12,5 Kg• BERAPA KKK SLAB ?
ESTIMASI 20
KKK = ------- X 30 = 48% 12,5
RUMUS MENGHITUNG KKK SLAB/LUMP
KKK = b/a x d/c x 100%
a = berat sampel bekuanb = berat sampel blanket/ krep stl digilingc = berat sampel remah basah (sblm di oven)d = berat sampel remah kering (stl di oven)
PENENTUAN KKK GUMPALANGumpalan/Slab adalah lateks yang
menggumpal secara alami atau dibekukan dengan asam format/semut dan bahan pembeku lain yang dianjurkan
Jenis bokar dalam bentuk gumpalan bermacam-macam, antara lain lum, ojol, sleb, sit angin, dan blanket
Penentuan KKK gumpalan pada dasarnya adalah mengukur kandungan karet kering per satuan berat
Prosedur Penentuan KKK bekuan 1. Ambil sampel/contoh secara acak sebanyak 5-10 % dari bobot
bekuan, kemudian ditimbang (misal a kg).2. Sampel/contoh digiling dengan gilingan creper 10 - 12 kali sampai
ketebalan 3 - 5 mm.3. Hasil gilingan (krep) ditiriskan selama 30 menit, kemudian ditimbang
(misal b kg).4. Ambil contoh krep sebanyak 3 buah masing-masing di bagian atas,
tengah dan bawah, dengan ukuran 10 cm x 10 cm, kemudian ditimbang bobotnya misalnya c1, c2 dan c3 (gram) dengan rataan bobotnya c gram.
5. Sampel-sampel tersebut dikeringkan di dalam oven selama 3-4 jam pada suhu 110-120o C dengan sirkulasi udara yang cukup, kemudian dimasukkan ke dalam desikator.
6. Setelah dingin lembaran krep kering ditimbang, misalnya d1, d2 dan d3 (gram), dengan rataan bobot d gram.
7. Rumus perhitungan : KKK = b/a x d/c x 100% atau KKK = b/a x Fp x 100% Fp (faktor pengering) = d/c
Susut Beku Slab dengan berbagai pembeku
10
15
20
25
30
35
40
0 5 10 15 20 25 30 35
Ber
at (k
g)
hari ke-
Formula Specta
As semut
Cukapara
Specta
tawas
Deorub
Perubahan KKK slab per hari
30%35%40%45%50%55%60%65%70%75%80%
0 5 10 15 20 25 30 35
Formula SpectaAs semutCukaparaSpectatawasDeorub
Hari ke
K3
KKK vs BERAT SLABBERBANDING TERBALIK
KKK vs UMUR SIMPAN SLABKKK MANTAP PADA UMUR
14 HARI PENYIMPANANKKK vs JENIS PEMBEKUDEORUB TERTINGGI TAWAS TERENDAH
1. LATEKS KEBUN2. SIT3. SLAB4. LUMP
JENIS-JENIS BOKAR MENURUT SNI 06-2047-2002
JENIS BAHAN OLAH KARET RAKYAT
1. Lum Mangkuk2. Lum Bambu3. Slab/Lum Deorub (Asap Cair) 4. Sleb Tipis dan Sleb Giling 5. Blanket6. Sit Angin (Unsmoked sheet/USS)
1. Lum Mangkuk
• Lum mangkuk adalah lateks kebun yang dibiarkan membeku secara alamiah dalam mangkuk. Pada musim penghujan, untuk mempercepat proses pembekuan lateks ditambahkan asam format/semut atau Deorub ke dalam mangkuk.
Keuntungan pembuatan lum mangkok: (1) curahan tenaga kerja relatif lebih sedikit; (2) tidak ada risiko prakoagulasi; dan (3) penanganannya mudah dan praktis. Kerugiannya : 1) masih ada kemungkinan terjadi manipulasi berat yang
dilakukan dengan jalan menambahkan bahan-bahan non-karet;
2) teknik pengukuran KKK yang akurat tidak mudah, karena tingkat kebersihan dan pemeraman lum mangkuk yang beraneka ragam;
3) terjadi penurunan mutu terutama nilai PRI dan laju vulkanisasi akibat penyimpanan yang tidak memenuhi syarat;
4) tidak dapat dihasilkan karet remah dengan mutu prima.
Lum Bambu
• Salah satu alternatif perbaikan mutu bokar yang dapat dikembangkan di tingkat petani adalah sistem pembekuan lateks dengan menggunakan tabung bambu dengan penambahan asam format/semut secara simultan (Gambar ). Bekuan yang dihasilkan disebut lum bambu.
• Lum bambu ini mempunyai keunggulan: bermutu tinggi (nilai Po, PRI, VR tinggi), resiko terkontaminasi lebih kecil, penanganannya lebih praktis dan hemat waktu.
Slab/Lum Deorub (Asap Cair)
• Pembeku asap cair yang dikenal dengan Deorub telah ditemukan oleh Balai Penelitian Sembawa. Deorub ini dapat berfungsi sebagai pembeku lateks, mencegah dan menutup bau busuk bekuan, mempertahankan nilai Po dan PRI, memberikan bau asap khas dan warna cokelat. Karet remah yang dihasilkan mempunyai mutu spesifikasi teknis, sifat fisik vulkanisat dan karakteristik vulkanisasi setara dengan pembeku asam format (semut) dan bahkan lebih baik
• Tahapan pembekuan dengan menggunakan Deorub adalah sebagai berikut:
Pengenceran larutan murni Deorub DEORUB MURNI : AIR BERSIH = 1 : 9- Sebanyak 1 (satu) bagian cairan Deorub murni
ditambah dengan 9 (sembilan) bagian air bersih. - Larutan yang diperoleh adalah larutan Deorub 10%
untuk membekukan lateks.
• Cara membekukan lateks menjadi slab (bekuan)/lum
- Disediakan bak/tempat/wadah kosong yang bersih untuk membekukan lateks - Bak/tempat/wadah kosong tersebut diukur isi (volume)nya, misalkan sebanyak 50 l. - Kemudian ke dalam lateks sebanyak 50 l tersebut, ditambahkan pembeku Deorub sebanyak 50 x 100 ml = 5000 ml atau 5 l. Jadi untuk setiap liter lateks ditambahkan larutan Deorub sebanyak 100 ml. Rumus yang digunakan adalah: LATEKS : PEMBEKU DEORUB = 10 : 1 Atau 10 BAGIAN LATEKS + BAGIAN DEORUB - Selanjutnya dilakukan pengadukan campuran lateks dan pembeku Deorub tersebut, dan dibiarkan membeku menjadi slab/lum. - Slab yang diperoleh disimpan di tempat kering dan bersih, dilarang merendam di dalam air/kolam.
Blanket
• Sleb tipis dapat diolah menjadi blanket melalui penggilingan dengan mesin mini creper. Proses penggilingan dilakukan sebanyak 4 - 6 kali sambil disemprot dengan air bersih untuk menghilangkan kotoran yang terdapat di dalam sleb. Blanket mempunyai ketebalan sekitar 0,6 cm - 1 cm, dengan KKK sekitar 65 – 75 %.
Keuntungan membuat blanket adalah:
(1) mutu seragam, bersih, dan KKK tinggi; (2) pengangkutan dan pengolahan di pabrik lebih efisien; (3) nilai PRI tinggi; (4) dapat dijual langsung kepada industri barang jadi karet.
• Kendala pembuatan blanket adalah : (1) biaya investasi relatif tinggi; (2) lokasi pengolahan harus dekat dengan sumber air; (3) proses pengerjaan harus dilakukan secara kelompok; (4) perlu pengetahuan dan keterampilan pengelolaan mesin.
Komponen Spesifikasi
Rol gilingan
Panjang 600 mmDiameter 200 mmRasio friksi 1Jarak rol VariasiAlur 2 mm
Tenaga Penggerak ( 2 set rol giling & pompa air) 60 Hp
Pompa air Tipe EbaraKapasitas Giling 250 kg/jam
PENGOLAHAN BLANKET SKALA KECILUNIT CREPER MINI
PENGOLAHAN SIT ANGIN
Sit Angin adalahlembaran tipis yang berasal dari gumpalan lateks kebun yang digumpalkan denganmenggunakan asam semut atau bahan penggumpal lain, dikeluarkan serumnya dengan cara penggilingan dan dikeringkan dengan cara penganginan
TAHAP-TAHAP PENGOLAHAN SIT ANGIN • Penanganan lateks kebun• Penyaringan dan pengenceran lateks• Penggumpalan lateks• Pemipihan Gumpalan• Penggilingan• Pencucian sit• Pengangin-anginan sit
GAMBAR : DIAGRAM ALIR PENGOLAHAN SIT
PENANGANAN LATEKS KEBUN
Mencegah terjadinya prakoagulasi (bubur) dg cara:
• Alat penyadapan & pengangkutan hrs bersih
• Lateks hrs segera diangkut ke tempat pengol tanpa banyak goncangan
• Ditambahkan bahan pengawet: amoniak
PENYARINGAN DAN PENGENCERAN LATEKS KEBUN
• Lateks kebun disaring dengan saringan lateks 20 mesh
• Pengenceran lateks:Lateks kebun yang belum mengalami prakoagulasi (membubur) diencerkan dengan air bersih sehingga KKK menjadi 15% atau 1 ember lateks kebun ditambahkan dengan 3/4(tiga perempat) ember air.
PENGENCERAN LATEKS KEBUN
• Tujuan: memudahkan penyaringan kotoran, menyeragamkan KKK lateks, & mengeluarkan gelembung udara
• Rumus pengenceran: KKK k – KKK p Va = Vl X --------------------- KKK p Va = vol air yg ditambahkan (liter) Vl = vol lateks yg diencerkan (liter) KKK k = kadar karet kering lateks kebun KKK p = kadar karet kering setelah pengenceran (12-15%)
p
pka KKK
KKKKKKxVV
1
p
pka KKK
KKKKKKxVV
1
PENGGUMPALAN LATEKS
• Lateks yang telah disaring dibubuhi larutan asam semut (atau asap cair 10%) masing-masing sebanyak 10 ml.
• Larutan asam semut (atau asap cair 10%) dibuat dengan mengencerkan asam semut 90% atau asap cair pekat 100% dengan air bersih dalam perbandingan 1: 10.
• Dosis yang digunakan untuk menggumpalkan lateks adalah 10 ml (1 sendok makan) larutan asam semut atau asap cair encer per liter lateks yang telah diencerkan.
• Pencampuran larutan asam semut atau asap cair ke dalam lateks disertai pengadukan secara merata, kemudian lateks dibiarkan menggumpal selama 2-6 jam sampai terbentuk gumpalan siap untuk digiling.
• Dosis bahan penggumpal lain menurut rekomendasi yang diberikan oleh Lembaga Penelitian Karet yg kredibel
PEMIPIHAN GUMPALANPEMIPIHAN GUMPALAN• Gumpalan yang diperoleh
dikeluarkan dari bak, kemudian dipipihkan dengan menekan gumpalan menggunakan tangan atau alat lain di atas alas yang benar-benar bersih.
p
pka KKK
KKKKKKxVV
1
p
pka KKK
KKKKKKxVV
1
PENGGILINGANPENGGILINGAN• Lembaran koagulum kemudian digiling
tipis menggunakan gilingan tangan polos sebanyak 4 kali, setiap kali menggiling jarak gigi pengatur disetel agar menghasilkan lembaran karet setebal ± 5 mm. Setelah itu lembaran karet digiling menggunakan gilingan beralur (kembang) 1 kali sehingga tebal sit ± 3 mm.
•
p
pka KKK
KKKKKKxVV
1
p
pka KKK
KKKKKKxVV
1
PENCUCIAN SITPENCUCIAN SIT
• Lembaran sit dicuci dengan air bersih untuk menghilangkan asam semut dan bahan penggumpal lain yang tertinggal.
p
pka KKK
KKKKKKxVV
1
p
pka KKK
KKKKKKxVV
1
PERANGINAN/DI ANGIN-PERANGINAN/DI ANGIN-ANGINKANANGINKAN
• Lembaran sit yang diperoleh digantung di atas rak untuk dianginkan di udara terbuka kira -kira 10 hari, dan diusahakan agar tidak terkena sinar matahari langsung
p
pka KKK
KKKKKKxVV
1
PENGOLAHAN SLAB
Slab adalah gumpalan yang berasal dari lateks kebun yang sengaja digumpalkan dengan asam semut atau bahan pengumpal lain, atau dari lump mangkok segar yang direkatkan dengan atau tanpa lateks
CARA PENGOLAHAN SLABPengolahan slab dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu 1) Slab yang dihasilkan dari penggumpalan lateks saja di dalam bak penggumpal2) Slab yang dihasilkan dari lump mangkok yang direkatkan/dicetak dengan penggumpalan lateks di dalam bak penggumpal
1. Tahap-tahap pengolahan slab dg penggumpalan lateks saja
-Lateks ditambah larutan asam semut atau asap cair 10% sebanyak 10 ml (1 sendok makan) per liter lateks,diaduk dengan pengaduk dari kayu/aluminium maju-mundur 5-10 kali sampai merata, dan dibiarkan menggumpal menjadi slab. -Slab ini selanjutnya dapat dipipihkan dengan tangan atau pemukul kayu di atas alas yang bersih.-Slab ditiriskan dan dianginkan di atas rak atau digantung seperti menggantungkan sit angin di udara terbuka, disimpan di tempat/gudang yang bersih dan kering selama 1 sampai 2 minggu dan tidak boleh terkena sinar matahari langsung.
SYARAT MUTU SIT ANGIN(Persyaratan Kualitatif)
a) Digumpalkan dengan asam semut atau bahan pengumpal lain atau gumpalan alami lateks kebun di dalam wadah sadap.
b) Tidak boleh dicampur dengan gumpalan yang tidak segar.
c) Gumpalan dapat digiling atau dikempa untuk mengeluarkan serumnya.
d) Tidak terlihat nyata adanya kotoran.e) Selama penyimpanan tidak boleh direndam di
dalam air atau terkena sinar matahari langsung
SYARAT MUTU UTK KKK, KETEBALAN, KEBERSIHAN & JENIS KOAGULAN (SNI BOKAR 06-2047-2002)
KKK lateks kebun : 28 % (mutu I) & 20 % (mutu II) KETEBALAN Sit : 3, 5, 10 mm Slab& Lump <50, 51-100, 101-150, >150 mm KEBERSIHAN : Tidak terdapat kotoran JENIS KOAGULAN Sit : Asam semut & bahan lain yang tidak merusak mutu karet Slab & Lump : Asam semut & bahan lain yang tidak merusak mutu karet dan
penggumpal alami
KENYATAAN BENTUK BOKAR YG TERBANYAK SAAT INI ADALAH LUMP
MANGKOK/LUMP-SLAB, KENAPA?1. Bentuk bokar yg paling mudah, cepat dan
murah diolah dibandingkan dg yg lain2. Pabrik yg menerima dan mengolah bokar
petani adalah hampir semuanya pabrik karet remah (crumb rubber) yg mengolah menjadi SIR 20 atau 10
3. 91% ekspor karet Indonesia adalah SIR 20 dg bokar lump-slab yg berasal dari petani
4. 70% karet alam diolah menjadi ban yg cukup dg bahan baku SIR 20 (pemintaan pasar)
JENIS-JENIS BOKAR YANG DIHASILKAN OLEH PETANI DARI BEBERAPA PROVINSI
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DARI JENIS-JENIS KOAGULAN YG
DIGUNAKAN OLEH PETANI KARET
SEBAGIAN BESAR JENIS KOAGULAN YG DIGUNAKAN OLEH PETANI SAAT INI DAN LOKASINYA
JENIS KOAGULAN1. Asam sulfat (Cuka
Para)
2. Pupuk TSP
3. Alami
PETANI DI PROVINSI1. Sumsel, Lampung,
Jambi, Bengkulu, Riau, Sumbar
2. Kalsel, Kaltim, & Kalteng
3. Hampir semua provinsi pd saat musim kemarau di mangkok sadap (terutama Kalbar)
ASAM SULFAT (CUKA PARA) (H2SO4)
KELEBIHAN:1. Cepat
menggumpalkan2. Harganya murah3. Tersedia di pelosok
desa (warung)
(Sumber: Journal of the RRIM, 1980, 28 (3), 109-117)
KEKURANGAN:1. Kadar abu lebih tinggi 15%2. Penggumpalan pd pH 5
3,5 akan menurunkan nilai VR: 7-10 unit
3. Penggumpalan pada pH 2,0 menurunkan nilai PRI: 31-35 unit
4. Lebih tinggi waktu scorh dan lebih cepat waktu pemasakan (curing)
5. Menurunkan sifat kuat tarik (tensile strength)
6. Berbahaya bagi manusia dan merusak pohon karet
7. Bokar bau
PUPUK TSP (Triple Super Phosphat)
KELEBIHAN:1. Tidak berbahaya
bagi manusia danpohon karet
2. Mudah didapat3. Harganya tidak
mahal4. Menahan air dlm
bokar
KEKURANGAN:1. Kenaikkan kadar
kotoran dan abu yang besar
2. Menurunkan nilai Po, PRI dan VR
3. Menurunkan sifat vulkanisasi karet
4. Bokar bau busuk(Sumber: Bulletin
Perkaretan, 3(2), 49-56, 1985)
ASAM SEMUT (FORMIC ACID) (HCOOH)
KELEBIHAN:1. Koagulan yg
dianjurkan sejak dahulu
2. Mutu karet yg dihasilkan baik utk CR & RSS & Crepe
KEKURANGAN:1. Berbahaya bagi
manusia dan pohon karet
2. Distribusi kurang merata (di desa2)
3. Harga relatif mahal4. Bokar masih bau
SPECTA
KELEBIHAN:1. Mutu karet setara
dg asam semut2. Harga > murah
diband as. semut
KEKURANGAN:1. Belum banyak
dikenal oleh petani2. Distribusi kurang
merata (di desa2)3. Kecepatan
penggumpalan > lambat diband asam semut
4. Berbahaya bagi mns & pohon karet
TAWAS (ALUMINIUM SULFAT)(Al)2 (SO4)3. K2SO4.24 H2O
KELEBIHAN:1. Tidak berbahaya
bagi manusia 2. Mudah didapat3. Harganya tidak
mahal4. Menahan air dlm
bokar
KEKURANGAN:1. Kadar abu tinggi2. Po dan PRI rendah3. Kadar air tinggi 4. Bokar bau busuk
(Sumber: M. Solichin, dkk, Laporan Intern Balit Sembawa, 2000)
BAHAN NABATI (mollases, kanji, air kelapa, singkong, ubi jalar, gadung, talas, asam glugur, pace
dan ganyong)
KELEBIHAN:1. Waktu koagulasi >
cepat dibandingkan alami
2. Tidak berbahaya bagi manusia danpohon karet
3. Mudah didapat4. Harganya murah(Sumber: Bulletin
Perkaretan, 1989, 7 (3), 80-87)
KEKURANGAN:1. PRI < PRI asam
semut2. Sifat pengusangan <
asam semut setelah penyimpanan selama 14 hari
3. Bokar bau busuk4. Jumlahnya terbatas
ASAP CAIR (“Deorub”)
KELEBIHAN:1. Tidak berbahaya
bagi manusia danpohon karet
2. Bokar tidak bau3. Harganya tidak mahal4. Produk asli Indonesia (sdh
dipatenkan di dlm & luar negeri)
5. Mutu karet setara dg asam semut
KEKURANGAN:1. Dosis > tinggi2. Distribusi blm merata3. Produksi blm banyak4. Bau asap (bagi yg tdk
tahan)(Sumber: Jurnal Penel
Karet, & Warta Perkaretan, 2003, 2007, dan 2008)
JENIS BAHAN PENGGUMPAL YG DIREKOMENDASIKAN
OLEH PUSLIT KARET
1. Asam Semut (Sintas)2. Asap Cair (Deorub)
PENGGUNAAN DEORUB SEBAGAI PENGGUMPAL
LATEKS PETANI DAN SISTEM PENJUALAN DEORUB
DI DESA AYUNAN PAPAN, KEC. LOK PAIKAT,
KAB. TAPIN, KAL-SEL
PENGOLAHAN RSS DI KEL. KARYA SEPAKAT DESA MANDI KAPAU, KEC. KARANG INTAN,
KAB. BANJAR, KAL-SEL
TGL 7- 10 SEPTEMBER 2004
KONTAMINANKONTAMINAN
Kontaminan adalah zat pencemar, yang berdampak buruk terhadap
mutu
PERMASALAHAN KONTAMINAN VULKANISAT
Jenis-jenis kontaminan Tatal sadapan, daun, kayu, bambu atau rotan,
tanah, tali rafiaKoagulan yang salah, seperti tawas, TSP,
gadung, dllSerat karung polipropilene yang berasal dari
karung bekas pupuk yang biasa digunakan untuk
mengemas lump mangkok Vulkanisat
SUMBER KONTAMINAN VULKANISAT Kontaminan vulkanisat dapat berupa limbah kompon lateks, koagulum kompon lateks, limbah lembaran vulkanisat barang jadi lateks (sarung tangan, kondom, busa) dan barang-barang lateks atau barang-barang karet padat dengan pengisi kaolin, kalsium karbonat atau silika
limbah kompon lateksKoagulum kompon lateks
• BBila secercah benda pencemar ikut ila secercah benda pencemar ikut terbawa ke dalam ban, benda asing terbawa ke dalam ban, benda asing tersebut membentuk titik lemah tersebut membentuk titik lemah dalam ban yang sewaktu-waktu dapat dalam ban yang sewaktu-waktu dapat menyebabkan ban menyebabkan ban meledakmeledak dalam dalam pemakaian pada kecepatan tinggi, pemakaian pada kecepatan tinggi, sehingga membahayakan jiwa dan sehingga membahayakan jiwa dan mendatangkan kerugian materimendatangkan kerugian materi