teknologi cetak.doc

6
 BAB I TEKNIK SENI CETAK TINGGI (RELIEF PRINT) I.1. Pengertian Cetak Tinggi Cetak timbul atau relief print adalah salah satu dari beberapa macam print atau cetak ( 4 macam) yang memiliki acuan yang permukaannya timbul.dimana yang mempunyai fungsi sebagai penghantar tinta(baik monokrom atau polikrom) adalah bagian atau permukaan yang tinggi atau timbul tersebut. Sedang bagian yang dasar atau permukaan yang tidak timbul merupakan bagian yang tidak akan terkena tinta atau disebut negatif,sedang bagian yang kena tinta disebut positif. Untuk memperoleh wujud acuan yang timbul tersebut dapat dikerjakan dengan cara menghilangkan bagianbagian yang tidak diperlukan menghantarkan tinta,sehingga tinggal  bagianbagian yang difungsikan sebagai pengh antar warna atau tinta. !enoreh bagianibagian yang tidak diperlukan bukan satusatunya cara atau tekhnik untuk mewujudkan acuan cetak timbul,teknik laiin dapat pula dapat pula diperoleh dengan menempelkan atau merekatkan bahanbahan yang akan dipergunakan sebagai penghantar warna atau tinta cetak.teknik ini merupakan teknik lain untuk mewujudkan acuan cetak timbul yang sederhana pula. "api perlu diwaspadai bahwa penggunaan metode tempel ini memiliki kelemahan pada bagian tempelnya#kolasenya jika pengelemannya dan bahan yang digunakan tidak baik. Salah satu sifat cetak timbul atau cetak tinggi adalah bila acuannya sendiri diamati baikbaik, maka permukaan acuan akan tampak sebgai permukaan yang berukir atau berelief. $arena itu cetak tinggi disebut pula sebagai cetak relief atau relief print. I.2. Peralatan Cetak Tinggi $arya cetak tinggi dapat terwujud melaluia beberapa cara yaitu teknik %o odblock,&ardboard, 'inocut, dan Collage. $arena perbedaan teknik itulah maka alat yang dipergunakan berbeda pula, alat tersebut antara lain sebagai berikut a.Pisau Cukil lat ini dipergunakan untuk mencukil bagian dari kayu yang tidak dipergunakan untuk menghantarkan tinta. *entuk ujung pisau cukil ber+ariasi,yaiut berbentuk lengkung kecil, dan lengkung sedang, berbentuk +- kecil dan +- besar, beerbentuk datar, dan berbentuk serong. .Ka!a lat ini digunakan untuk mengaduk atau te mpat mengolah tinta, !.Alat Ka"i# Palet lat ini digunakan untuk mengaduk atau mencampur tinta di permukaan kaca. . $.R%l lat ini terbuat dari karet dengan pegangan kayu ada pula yang besi. ol karet ini berfungsi untuk menghantarkan tinta dari kaca setelah megalami fase pengolahan, ke kayu yang telah ditoreh dengan pisau cukil. .

Upload: nadiazahara

Post on 05-Oct-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

teknologi cetak.doc

TRANSCRIPT

BAB ITEKNIK SENI CETAK TINGGI (RELIEF PRINT)I.1. Pengertian Cetak Tinggi

Cetak timbul atau relief print adalah salah satu dari beberapa macam print atau cetak ( 4 macam) yang memiliki acuan yang permukaannya timbul.dimana yang mempunyai fungsi sebagai penghantar tinta(baik monokrom atau polikrom) adalah bagian atau permukaan yang tinggi atau timbul tersebut. Sedang bagian yang dasar atau permukaan yang tidak timbul merupakan bagian yang tidak akan terkena tinta atau disebut negatif,sedang bagian yang kena tinta disebut positif.Untuk memperoleh wujud acuan yang timbul tersebut dapat dikerjakan dengan cara menghilangkan bagian-bagian yang tidak diperlukan menghantarkan tinta,sehingga tinggal bagian-bagian yang difungsikan sebagai penghantar warna atau tinta.Menoreh bagiani-bagian yang tidak diperlukan bukan satu-satunya cara atau tekhnik untuk mewujudkan acuan cetak timbul,teknik laiin dapat pula dapat pula diperoleh dengan menempelkan atau merekatkan bahan-bahan yang akan dipergunakan sebagai penghantar warna atau tinta cetak.teknik ini merupakan teknik lain untuk mewujudkan acuan cetak timbul yang sederhana pula. Tapi perlu diwaspadai bahwa penggunaan metode tempel ini memiliki kelemahan pada bagian tempelnya/kolasenya jika pengelemannya dan bahan yang digunakan tidak baik.Salah satu sifat cetak timbul atau cetak tinggi adalah bila acuannya sendiri diamati baik-baik, maka permukaan acuan akan tampak sebgai permukaan yang berukir atau berelief. Karena itu cetak tinggi disebut pula sebagai cetak relief atau relief print.I.2. Peralatan Cetak TinggiKarya cetak tinggi dapat terwujud melaluia beberapa cara yaitu teknik Woodblock,Hardboard, Linocut, dan Collage. Karena perbedaan teknik itulahmaka alat yang dipergunakan berbeda pula, alat tersebut antara lain sebagai berikut:

a.Pisau CukilAlat ini dipergunakan untuk mencukil bagian dari kayu yang tidak dipergunakan untuk menghantarkan tinta. Bentuk ujung pisau cukil bervariasi,yaiut berbentuk lengkung kecil, dan lengkung sedang, berbentuk v kecil dan v besar, beerbentuk datar, dan berbentuk serong.

b.KacaAlat ini digunakan untuk mengaduk atau tempat mengolah tinta,

c.Alat Kapi/ PaletAlat ini digunakan untuk mengaduk atau mencampur tinta di permukaan kaca. .d.RolAlat ini terbuat dari karet dengan pegangan kayu ada pula yang besi. Rol karet ini berfungsi untuk menghantarkan tinta dari kaca setelah megalami fase pengolahan, ke kayu yang telah ditoreh dengan pisau cukil. .e.Hand-PressHand-press atau alat tekan adalah alat yang digunakan untuk mencetak acuan kebidang kertas. .

I.3. Bahan Cetak TinggiBahan yang digunakan secara umum adalah Tinta,Afduner/Tiner, dan Kertas manila atau sejenisnya baik berwarna maupun tidak. Sedang bahan secara Khusus tergantung teknik yang digunakan, teknik Woodblock menggunakan bahan kayu, teknik Harboard menggunakan bahan Hardboard, teknik Linocut menggunakan bahan linolium, teknik Collage menggunakan bahan karton atau bahan lain yang memiliki sifat-sifat seperti karton.

I.4. Proses kerja Cetak TinggiI.4.1. Proses Kerja Teknik WoodblockPertama, merencanakan desain atau gambar kerja yang merupakantuangan ide yang unik lagi artistik pada suatu bidang gambar. Rencana atau desain ini harus dibuat terlebih dahulu sebab tanpa melalui fase ini proses pembuatannya nanti akan terhambat atau akan gagal.Kedua, memilah gambar mana yang akan dijadikan sebagai penghantar tinta dan mana yang bukan.Ketiga, memindahkan rencana atau desain tersebut ke permukaan atau bidang papan kayu yang akan dicukil atau ditoreh.Keempat, menoreh atau mencukil bagian yang tidak digunakan untuk menghantarkan tinta ( bagian negatif) dengan menggunakan pisau cukil( wood cut). Teknik mencukil ini hendaknya memperhatikan arah serat kayu, disamping itu kondisi alat cukilnya juga tajam.Kelima, setelah pekerjaan menoreh atau mencukil diangap selesai, maka acuan cetak telah terwujud, dengan demikian acuan siap untuk dilumuri warna atau tinta cetak terlebih dahulu.Pada prinsipnya setiap acuan atau bagian yang positif akan dipergunakan dalam proses pencetakan hanya untuk satu warna saja,oleh karena itu bila menghendaki atau ingin membuat karya yang multi warna atau poli warna, maka acuan yang dipergunakan untuk menghantarkan warna harus sesuai dengan jumlah warna yang dikehendaki. Tentunya tanpa menyiapkan atau merencanakan desain yang lengkap atau rinci alan mengalami kesulitan dalam mencari ketepatan atau kesempurnaan hasil cetakannya. Dengan demikian untuk memudahkan dan mencari ketepatan atau kesempurnaan hasil karya, pertama-tama harus dibuat desain induk yang telah lengkap dengan warna yang dikehendaki,yang kemudian dibuat separasi gambar kerja. Sehingga untuk setiap warna ditera terpisah pada bidang bahan acuan yang berlainan.I.4.2. Teknik Hardboardcut

Pada dasarnya teknik ini secara prinsip dan prosedural sama dengan cukil kayu atau Woodblock, adapun perbedaannya hanya terletak pada sifat materi atau bahannya. Hardboard memiliki tekstur yang halus serta memiliki serat yang tidak teratur atau malah tidak memiliki serat, selain itu hardboard lebih lunak dari pada kayu.(lihat gambar 06.)I.4.3. Teknik Linocut.

Cukil Linolium atau cut mempunyai bahan dasar acuan linolium, yaitu suatu bahan sejenis dengan bahan yang dipergunakan sebagai tempat air accu/kotak accu.Pada dasarnya prinsip dan prosedur kerjanya adalah sama dengan cukil kayu, hanya berbeda pada sifat permukaan bahan acuan yang mempunyai rasa rabahan tersendiri. Linolium memiliki tekstur yang lebih halus dari pada kayu.I.4.4. Teknik Collage.Berbeda dengan teknik yang diuraikan di atas, teknik menempel atau kolase merupakan teknik yang sederhana baik bahan yang dipergunakan untuk acuan maupun prosedur pengerjaannya. Pada teknik ini acuan dapat diperoleh dengan jalan merekatkan atau menambahkan bahan-bahan lain di atas bidang datar, secara terperinci hal tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:Pertama, desain dapat dipersiapkan sebelumnya atau dapat juga disusun secara spontan. Hal ini disebabkan prinsip kerjanya dapat mengurangi maupun mengurangi bahan yang akan ditempelkan di atas bidang datar yang digunakan sebagai dasar acuan.Kedua, menyiapkan sebuah bidang datar dari bahan triplek, karton, hardboard, papan kayu atau bahan lainnya, dengan ukuran yang sesuai dengna rencana yan gdikehendaki. Disamping itu dipersiapkan pula bahanbahan yang akan dipergunakan sebagai bahan membuat gambar atau acuan. Bahan ini dapat berbagai macam jenis bahan yang ada di lingkungan sekitar, misalnya karton, kain, benang, daun-dedaunan, dengan maksud memanfaatkan rasa dan bahan atau tekstur dari masing-masing bahan tersebut. Hal lain yang harus dipersiapkan adalah alat mengguting, mengiris, menempel, dan sebagainya.Ketiga, mulai mereka-reka bentuk yang sesuai dengan konsep rancangan, dengan menyusunnya di atas bidang dasar tersebut. Sifat acuannya pun dapat dipilih, dibuat permanen. Jika dipilih acuan yang permanen,maka elemen yang yang akan digunakan sebagai bahan acuan harus direkat kuat-kuat pada dasar yang dipergunakan sebagai dasar acuan. Begitu pula sebaliknya jika acuan yang dipilih tidak bersifat permanen, maka elemen yang dipergunakan sebagai bahan acuan tidak perlu direkatkan pada bidang dasarnya.Pemilihan sifat acuan pada teknik kolase ini sangat mempengaruhi hasil karya cetak, hal ini disebabkan oleh karena warna yang dilumurkan pada acuan permanen hanya a\satu jenis saja. Dengan sendirinya akan diperoleh hasil produksi ganda atau repro. Sebaliknya jika sifat acuan tidak permanen, setiap elemen bentuk yang akan tesusun di atas bidang dasar tersebut dapat diberi warna yang belainan sebelumnya, kemudian baru disusun pada bidang dasar acuan tersebut. Namun karya yang dihasilkan tidak bersifat ganda yang sama dan sebangun. Cara yang terakhir tersebut (acuan tidak permanen) sering disebut dengan istilah cetak tunggal atau cetak Hilang, yang artinya hasil yang diperoleh tunggal tidak bisa memperoleh hasil karya ganda yang sama dan sebangun, sekali dicetak sudah berubah acuannya.BAB II TEKNIK SENI CETAK DALAM( INTAGLIO PRIINT)II.1. Pengertian Cetak DalamCetak dalam adalah cetak yang menggunakan acuan bagian negatif pada cetak tinggi, atau secara singkat cetak dalam merupakan kebalikan dari cetak tinggi. Disebut sebgai cetak dalam karena bagian yang dijadikan sebgai penghantar tinta atau earna adalah bagian yang dalan atau yang tenggelam dari permukaan dasar acuan.II.2. Peralatan Cetak DalamPeralatan yang digunakan dalm cetak dalam tergantung dari cara atau metode cetak yang dipilih. Ada 2 (dua) cara dalam mewujudkan karya cetak dalam yaitu dengan cara cetak tangan dan cara kimiawi. Adapun yang akan diurai dalam laporan pertanggungjawaban tertulis ini hanya sebatas cara tangan yang menggunakan media jarum atau gores.Alatnya hanya satu yaitu alat toreh,alat toreh ini tergantung bahan yang digunakan, jika logam maka alat torehnya adalah logam juga yang runcing tentunya, sedang jika dari bahan mika maka alat torehnya adalah jarum dan sejenisnya.II.3. Bahan Cetak Dalambahan pembuatan cetak dalam yang umum dipakai dengan berbagai teknil yang sesuai adalah mika dan lempengan tembaga(logam),seng,serta sejenisnya. Pemakaian bahan mempengaruhi teknik yang dipakai. II.4. Proses Cetak Dalampembuatan acuan teknik cetak dalam dikerjakan dengan jalan membuat goresan-goresan yang membuat alur atau lubang parit -parit kecil pada permukaan acuan yang dipergunakan.pembuatan alur-alur yang berupa rencana gambar atau tulisan di atas permukaan acuan dengan cara menggoreskan pensil baja yangbersegi sehingga akan mendapatkan bekas goresan yang menyerupai huruf v (dilihat dari pandangan samping)Goresan tersebut biasanya pada bagian permulaan dan akhir tidak sama,mula-mula dalam lama kelamaan semakin menyempit atau dangkal. Hal ini dikarenakan oleh cara mamulai dan mengakhiri pembuatan goresan tekanannya berbeda. Sifat goresan yang demikian acapkali dijumpai pada cara pembuatan dengan menggunakan tangan langsung. Sedang pada cara pembuatan acuan dengan proses kimiawi akan memberikan kesan tesendiri pula, namun pembahasan tentang cara kimiawi tidak dibahas disini.Proses pencetakan dilakukan dengan menggosokkan atau memasukkan tinta atau warna kedalam bekas bekas goresan sehingga alur alur atau garis -garis tersebut terisi oleh tinta cetak. Sedang tinta yang berada dipermukaan bidang acuan yang tidak diperlukan dapat dibersihkan atau dihilangkan.Kemudian selembar kertas yang telah dilembabkan diletakkan pada permukaan acuan dan dilandasi digosok kuat dengan tangan. Tinta pada parit-parit atau alur-alur di atas acuan tersebut akan terhisap atau terserap oleh kertas lembab. Dengan demikian gambart pada permukaan acuan telah berpindah pada sebidang kertas yang dicetak.BAB IIITEKNIK CETAK SARING(SILKSCREEN PRINT)III.1. Pengertian Cetak Saring

Cetak Sarinig atau cetak sablon atau cetak tembus adalah cetak yang memanfaatkan media kertas saring atau yang dikenal dengan screen. Adapun prosesnya sebenarnya tidak ada perbedaan dengan seni cetak lain karena cuma proses menggunakan acuan . Jenis cetak ini dikatakan sebagai penghantar warna atau tinta cetak adalah bagian yang tembus atau berwujud lubang.III.2. Peralatan Cetak Saring

alat utama yang digunmakan adalah acuan screen,kuas, rakel,kain lap, meja penjepit screen, kaca,III.3. Bahan Cetak Saring

adapun bahan-bahan yang digunakan secara umum dengan acuan teknik mold stensil, blockout, dan crayon adalah,1.tinta, bisa berbasis minyak atau air2.m3, sebagai pengencer juga pembersih screen3.lilin atau crayon4.mika5.obat afdruk ( chromatin, chromgelatine, gelatine bicromat,dsb.)6.isolasi atau plester7.kuas

III. 4. Proses Cetak Saring

a. Teknik Mold stensilpertama, acuan dipasang pada meja cetak dengan tepat,kedua memasangkan mal-malan yang telah dibuat di bagian bawah screen dengan memenfaatkan plester,ketiga menyiapkan bahan warna atau tinta cetak yang akandipergunakan berikut alat perlengkapannya. Bahan warna yang digunakan harusdisesuaikan dengan nomor screen yang dipergunakan sebagai acuan. Misalnya screen bernomor kecil atau kasar menggunakan tinta jenis untuk kain,sedang screen benomor sedang mempregunakan tinta jenis untuk kertas, dan sebagainya.Dengan demikian antara nomor screen, tinta cetak, dan bahan yang akan dicetak harus diperhitungkan atau disesuaikan.Keadaan tinta hendaknya cukup encer , untuk menduga ketepatan pengolahan tinita dapat dicoba dengan menetekan sebagian tinta dari suatu ketinggian, jika tetesan tinta tersebut mengalir tidak putus-putus ini menunjukkan pengolahan tinta cukup baik. Namun masih juga memperhitungkan bahwa screen yang kasar, disamping jenis tinta yang digunakan memiliki resep atau aturan yang berbeda, berbeda pula pengolahannya.Ketiga, setelah tinta dan bahan yang akan dicetak disiapkan di atas meja cetak( dibawah meja acuan) maka sebagian tinta dituangkan pada bagian salah satu sisi dalam screen. Keempat, adalah dengan menekan screen, tinta cetak yang telah dituangkan dibesutkan pada bidang screen dengan alat yang disebut rakel (squessgees) yang terbuat dari bahan karet,dan dibawah acuan atelah diletakkan kertas yang akan dicetak. Begitu selesai ( lima kali ) maka acuan diangkat dan bahan yang akan dicetak diambil dan begitu seterusnya.

b. Teknik Blockout stensilteknik ini hampir sama dengan teknik di atas hanya saja perbedaannya terletak pada bahan yang dipakai, yaitu penggunaan afdruk.

c. Teknik Crayonteknik ini juga hampir sama dengan teknik yang paling atas adapun bedanya terdapat pada peletakkan mallnya,kalau dalam poin a. menggunakan mal,maka untuk teknik crayon menggunakan crayon atau sejenisnya yang langsung dioleskan di screennya,dengan bentuk yang dikehendaki,selebihnya sama.BAB IVPENUTUPSeni cetak adalah seni yang memanfaatkan media,tanpa media bukan cetak namanya. Dalam proses dan pembuatan karya melalui jalur cetak ada hal penting yang harus diperhatikan yaitu terkait masalah keawetan dan kehematan preparat yang digunakan,hal tersebut adalah bagian pembersihan acuan,oleh karenanya setelah melaksanakan pencetakan dengan apapun tekniknya pembersihkan peralatan dan acuannya sangat mutlak untuk dilaksanakan agar alat- alat tersebut awet dan dapat dipakai kemudian.Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan laporan ini adalah dalam proses cetak hal penting yang harus di perhatikan adalah kesabaran dalam menjalani tahap demi tahap pembuatan cetak.DAFTAR PUSTAKAMurtanto,dan Tjitjik Sriwardani.1990.Pengantar Seni Cetak.Malang.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang.