teknik pengambilan gambar jurnalistik fileteknik pengambilan gambar ... analog, kamera digital. ......
TRANSCRIPT
Teknik Pengambilan Gambar
Jurnalistik
TAHUN PELAJARAN
2017/2018
TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR
Film merupakan hasil karya seni yang berasal dari perpaduan banyak unsur, seperti
suara, gambar, dan gerak, dll. Pemerintah sendiri mendefinisikan film sebagai berikut : ”Film
adalah karya cipta seni budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang dengar
yang dibuat berdasarkan sinematografi dengan direkam pada pita selluloid, pita video,
piringan video,dan atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam bentuk, jenis, ukuran
melalui kimiawi, proses elektronik atau proses lainnya atau tanpa suara yang dapat
dipertunjukkan dan atau ditayangkan dengan sistem proyek mekanik, elektronik dan atau
lainnya (UU Perfilman th.1992, Bab I, Pasal 1).
Sebagaimana dijelaskan di dalam definisi tersebut film termasuk ke dalam golongan
karya seni, dan dilihat dari urutannya film merupakan seni yang ketujuh di dalam jajaran seni-
seni yang lain. Film agak berbeda dengan seni yang lain, karena film lahir dari gabungan
unsur-unsur seni-seni yang lain yaitu seni sastra, teater, rupa, suara, musik, dan
arsitektur,selain unsur-unsur seni tersebut di dalam film juga terkandung unsur teknologi.
Kamera merupakan salah satu aspek penting dalam suatu pembuatan film, fungsi kamera
yaitumengambil/merekam adegan-adegan yang diarahkan oleh sang sutradara kemudian
divisualisasikan oleh pemain-pemain yang melakukan adegan- adegan. Kamera dioperasikan
oleh kru film yang biasa disebut kameramen, kameramen mengoperasikan kamera sesuai
dengan arahan sutradara. Untuk menjadi seorang kameramen harus mengetahui jenis-jenis
kamera, mengenal cara-cara atau teknik memegang kamera, teknik pengambilan gambar,
unsur-unsur dalam pengambilan gambar, dll.
Jenis kamera yang digunakan dalam film sangat beragam jenisnya, namun secara garis
besar kamera terbagi tiga yaitu :
1. Kamera Foto (Still Photography); Kamera foto menghasilkan gambar – gambar yang tidak bergerak (still single picture).
Bahanbaku penyimpanan gambar berasal dari pita selluloid, sehingga sete-lahmelakukan
perekaman harus diproses lagi dengan pemrosesan secara kimiawi. Contoh :kamera
analog, kamera digital.
2. Kamera Film (Cinema Photography);
Kamera film memiliki bahan yang sama dengan kamera foto namun hasil yang di-dapat
berbeda, kamera film menghasilkan gambar yang bergerak atau biasa dise-but still
motion. Contoh : kamera 8 mm, 16 mm, 35 mm.
3. Kamera Video (Video Photography);
Untuk kamera vide sendiri memiliki persamaan dengan kamera film karena mengha-silkan
gambar bergerak (still motion), namun yang membedakan yaitu bahan baku-nya yang
berupa kaset video yang setelah pengambilan gambar hasilnya dapat langsung dilihat
karena terjadinya gambar secara optis dan elektronis. Contoh : kamera Betacam, MiniDV,
HDCam. Teknik-teknik yang terdapat pada pengambilan gambar sangat bervariasi,
sehingga saat kitamenonton suatu film tampak macam-macam sudut pandang
pengambilan gambar yang merupakan hal penting dalam film.
Penonton akan merasa je nuh apabila gambar yang disajikan terlihat monoton. Adapun
teknik-teknik yang ada dalam pengambilan gambar yaitu :
Sudut Pengambilan Gam bar (Camera Angle)
1. Bird Eye View; Pengambilan gambar dilakukan dari atas dari ketinggian tertentu sehingga
memperlihatkan lingkun gan yang sedemikian luas dengan bend abenda lain yang tampak
dibawah sedemikian k ecil. Pengambilan gambar biasanya menggunakan helikopter
maupun dari gedung-gedungtinggi.
2. High Angle;
Sudut pengambilan ga mbar tepat diatas objek, pengambilan g ambar seperti inimemiliki
arti yang dramatik yaitu kecil atau kerdil.
3. Low Angle;
Pengambilan gambar diambil dari bawah si objek, sudut pengambilan gambar ini
merupakan kebalikan d ari high angle. Kesan yang ditimbulkan dari sudut pandang ini
yaitu keagungan atau kejaya an.
4. Eye Level;
Pengambilan gambar i ni mengambil sudut sejajar dengan matta objek, tidak ada kesan
dramatik tertentu yang didapat dari eye level ini, yang ada hanya memperlihatkan
pandangan mata seseorang yang berdiri.
5. Frog Level;
Sudut pengambilan ga mbar ini diambil sejajar dengan permukaan tempat objek berdiri,
seolah-olah memperliha tkan objek menjadi sangat besar.
Ukuran Gambar (Frame Size)
1. Extreem Close-up (ECU); Pengambilan gambar sangat dekat sekali, hanya menampilkan bagian tertentu pada
tubuh objek. Fungsinya untuk kedetailan suatu objek.
2. Big Close-up (BCU);
Pengambilan gambar hanya sebatas kepala hingga dag u objek. Fungsi untuk
menonjolkan ekpresi yang dikeluarkan oleh objek.
3. Close-up (CU);
Ukuran gambar sebatas hanya dari ujung kepala hingga lehe r. Fungsi untuk memberi
gambaran jelas terhadap objek.
4. Medium Close-up (MCU);
Gambar yang diambil sebatas dari ujung kepala hingga dada. Fungsinya untuk
mepertegas profil seseo rang sehingga penonton jelas.
5. Mid Shoot (MS);
Pengambilan gambar s ebatas kepala hingga pinggang. Fungsin ya memperlihatkan
sosok objek secara jelas.
6. Knee Shoot (KS);
Pengambilan gambar sebatas kepala hingga lutut. Fungsinya hampir sama dengan Mid
Shot.
7. Full Shoot (FS);
Pengambilan gambar p enuh objek dari kepala hingga kaki. Fungsinya memperlihatkan
objek beserta lingkungannya.
8. Long Shoot (LS);
Pengambilan gambar lebih luas dari pada Full Shoot. Fung sinya menunjukkan objek
dengan latar belakangnya.
9. Extreem Long Shoot ( ELS);
Pengambilan gambar m elebihi Long Shoot, menampilkan lingku ngan si objek secara
utuh. Fungsinya menunjukka n bahwa objek tersebut bagian dari lingku ngannya.
BIRD EYE VIEW
HIGH ANGLE
LOW ANGLE
EYE LEVEL
FROG LEVEL
Ekstrim Close Up (ECU)
BIG CLOSE UP (BCU)
CLOSE UP
MEDIUM CLOSE UP
MID SHOOT
KNEE SHOOT
FULL SHOOT
LONG SHOOT
EXTREEME LONG SHOOT
Gerakan Kamera (Moving Camera)
1. Zooming (In/Out) Gerakan yang dilakukan oleh lensa kamera mendekat maupun menjauhkan objek,
gerakan ini merupakan fasilitas yang disediakan oleh kamera video dan kameramen
hanyamengoperasikannya saja.
2. Panning (Left/Right)
Yang dimaksud dengan gerakkan panning yaitu kamera berge rak dari tengah ke kanan
atau dari tengah ke kiri, namun bukan kameranya yang ber gerak tapi tripodnya yang
bergerak sesuai arah ya ng diinginkan.
3. Tilting (Up/Down)
Gerakan tilting yaitu gerakan ke atas dan ke bawah, masih menggunakan tripod sebagai
alat bantu agar hasil gambar yang didapat memuas kan dan stabil.
4. Dolly (In/Out) Gerakan yang dilakuk an yaitu gerakan maju mundur, hampir sama dengan gerakan
Zooming namun pada dolly yang bergerak adalah tripod yang telah diberi roda dengan
cara mendorong tripod maju ataupun menariknya mundur.
5. Follow
Pengambilan gambar dilakukan dengan cara mengikuti objek da lam bergerak searah.
6. Framing (In/Out) Framing adalah geraka n yang dilakukan oleh objek untuk mem asuki (in) atau keluar (out)
framming shot.
7. Fading (In/Out)
Merupakan pergantian gambar secara perlahan-lahan. Apa bila gambar baru masuk
menggantikan gambar yang ada disebut fade in, sedan gkan jika gambar yang
adaperlahan-lahan menghilang dan digantikan gambar baru disebut fade out.
8. Crane Shoot.
Merupakan gerakan kamera yang dipasang pada alat bantu mesin beroda dan Bergerak
sendiri bersa ma kameramen, baik mendekati maupu n menjauhi objek.
Gerakan Objek (Moving Object)
1. Kamera sejajar objek. Kamera sejajar mengikuti pergerakan objek, baik ke kiri maupun ke
kanan. 2. Walking (In/Out) Objek bergerak mendekati (in) maupun menjauhi (out) kamera.
Setelah mengetahui teknik-teknik dalam pengambilan gambar, ada beberapa elemen
penting yang harus ada di dalam gambar. Adapun elemen-elemen tersebut yaitu :
1. Motivasi 2. Informasi 3. Komposisi 4. Suara 5. Sudut Kamera 6. Kontinuitas
Selain teknik-teknik m aupun tata cara pengambilan gambar yang harus dimiliki oleh
seorang kameramen yaitu sense of art atau rasa seni, karena gambar yang diambil oleh
kameramenmerupakan kar ya seni. Setiap orang memungkinkan untuk menguasai teknik-
teknik pengambilan gamba r namun apabila tidak memiliki rasa s eni atau keindahan maka
hasil yangdidapat pun kur ang maksimal. Jadi rasa seni yang ting gi dapat dijadikan modal
utama untuk menjadi ka meramen. Gali terus potensi diri, se lamat berkarya, bangun
perfilman Indonesiamenjadi lebih maju dan sukses.