teknik membangun persemaian pohon di desa - psf librarypsflibrary.org/catalog/repository/booklet...
TRANSCRIPT
Teknik Membangun Persemaian Pohon di Desa@ 2012Penyusun:1. Ujang S. Irawan, Senior Staff Operation Wallacea
Trust (OWT)2. Fransiskus Harum, Consultant of Royal Danish
Embassy in Jakarta/DANIDA
Editor:Fransiskus Harum
Illustrator:Wahyu Gumelar
Desain dan Layout:Yoga Adhiguna (adioga.design)
Teknik Membangun Persemaian Pohon di Desa 1
Kegiatan penanaman, khususnya dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan, merupakan kegiatan berkelanjutan yang tidak
hanya dilakukan sesaat seiring dengan selalu bertambah luasnya lahan terdegradasi dari waktu ke waktu. Pada kondisi seperti ini ketersediaan
bibit menjadi kebutuhan penting yang harus dipenuhi.
Bibit berkualitas merupakan salah satu faktor yang akan menentukan keberhasilan penanaman dan manfaat yang diharapkan dari suatu kegiatan penanaman. Oleh sebab itu proses pembuatan bibit harus dilaksanakan dengan baik sesuai dengan prosedur teknis yang yang ada. Bibit berkualitas dapat diproduksi dari suatu persemaian yang baik yang memenuhi standar kriteria.
Booklet ini menyampaikan secara ringkas teknik pembuatan persemaian yang meliputi persyaratan suatu persemaian, pelengkapan sarana dan prasarana persemaian serta fungsinya dan kemudian dilanjutkan dengan alur pembibitan tanaman mulai dari pengadaan benih, perlakuan benih, pengadaan media semai, pengadaan media sapih, pemeliharaan bibit, hingga seleksi bibit sebelum penanaman sehingga memberi gambaran secara mudah untuk mengimplementasikan di lapangan.
Booklet ini tentu masih memerlukan penyempurnaan agar menjadi lebih praktis dan efesien bagi para pengguna di lapangan, oleh sebab itu berbagai masukan dan penyempurnaan perlu terus dilakukan seiring dengan perkembangan teknologi budidaya tanaman.
Jakarta, April 2012
Penyusun
Kata pengantar
2 Teknik Membangun Persemaian Pohon di Desa
Mengapa perlu membangun persemaian?
2 Teknik Membangun Persemaian Pohon di Desa
agar kemampuan masyara-kat dalam teknik pembibitan Meningkatkan
untuk Mendekatkan bibit dengan lokasi penanaman
Untuk mengurangi kerusakan bibit akibat pengangkutan
Teknik Membangun Persemaian Pohon di Desa 3 Teknik Membangun Persemaian Pohon di Desa 3
Membangun kemandirian dan tanggung jawab dalam
produksi bibit
agar biaya produksi bibit terkendali
Meningkatkan rasa memiliki bibit hasil karya sendiri
hingga proses penanaman di lapangan
4 Teknik Membangun Persemaian Pohon di Desa
Bagaimana cara membangun persemaian DESA?
Persemaian sebaiknya dibangun pada lokasi yang ideal, yaitu: tanahnya landai atau datar, dekat lokasi penanaman, bebas konFlik kepemilikan lahan, dekat sumber air, dekat dengan jalan, dekat tenaga kerja, aman dari gangguan
BEDENG TABUR
BEDENG SAPIH
PONDOK PERTEMUAN
DAN GUDANG
Teknik Membangun Persemaian Pohon di Desa 5
Siapkan sarana dan prasarana persemaian, sbb. : bedeng tabur, bedeng
sapih, naungan/atap persemaian, sarana perairan, gubuk kerja/
penyiapan media, rumah produksi pupuk organik, instalasi air dan pagar
BEDENG SAPIH
RUANG PENYIAPAN MEDIA/PONDOK KERJA
RUMAH PRODUKSI
PUPUK ORGANIK
6 Teknik Membangun Persemaian Pohon di Desa
cara membuat bibit
Pada dasarnya bibit dapat dibuat secara generatif (dibuat dari benih) maupun vegetatif (bahan lain dari tanaman selain benih), misalnya dengan cara stek, okulasi, cangkok, dan sambung
Benih dapat diperoleh dari pohon-pohon yang menunjukkan pertumbuhan bagus dari beberapa tempat. Sebaiknya benih diperoleh tidak hanya dari satu pohon tetpi dari banyak pohon agar diperoleh kualitas pohon yang bagus
Teknik Membangun Persemaian Pohon di Desa 7
Apa yang harus dilakukan setelah benih kita unduh?
Umumnya benih yang diunduh dari
pohon masih bercampur dengan daging buah atau
bagian-bagian lainnya, sehingga perlu dibersihkan
Beberapa benih dapat dipisahkan dari buahnya dengan cara dijemur
Beberapa benih lain dipisahkan dengan cara diperam dan dicuci
8 Teknik Membangun Persemaian Pohon di Desa
Mengapa benih yang masak sulit berkecambah?
Beberapa benih sulit berkecambah sebagai akibat kulit benih yang terlalu keras
Untuk itu perlu ada perlakuan agar benih dapat cepat berkecambah antara lain dengan : direndam air panas/dingin, dipecah kulit benih, dikikir, disangrai, dll.
Teknik Membangun Persemaian Pohon di Desa 9
Bagaimana cara menyemai benih ?
Benih disemai pada media tabur yang bersifat tidak padat.
Benih ukuran kecil disemai pada bedeng tabur.
Benih ukuran besar dapat disemai langsung di polybag yang berisi media.
Jangan lupa kondisi media semai harus selalu lembab, tidak tergenang air, dan tidak kering agar proses perkecambahan tetap berlangsung.
10 Teknik Membangun Persemaian Pohon di Desa
Bagaimana cara menyiapkan media?
Media sapih sebaiknya memenuhi beberapa per-syaratan, yaitu : media kompak, media tidak terlalu padat, cukup nutrisi, be-bas penyakit, bahan-bahan mudah didapat di sekitar persemaian.
Media dalam polybag (koker) dapat dibuat dari tanah, kompos, arang sekam, pasir kali, serbuk gergaji, dan kokpit.
Komposisi media antara lain: tanah-arang sekam-pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1. Masukkan campuran me-dia yang sudah rata ke dalam polybag.
ke
Teknik Membangun Persemaian Pohon di Desa 11
Kapan semai hasil perkecamba-han benih bisa disapih?
Pada dasarnya semai bisa disapih atau dipindahkan ke polybag ketika telah memiliki dua pasang daun.
Untuk semai ukuran kecil, maka disapih ketika tinggi sekitar 2-3 cm.
Jangan membiarkan semai hingga besar di bedeng tabur, karena dapat menyebabkan layu saat disapih.
12 Teknik Membangun Persemaian Pohon di Desa
Bagaimana cara memelihara bibit?
Lakukan penggeseran posisi bibit setiap 2-3 minggu agar akarnya tidak menembus tanah.
Semai harus dipelihara di persemaian dengan baik hingga siap tanam.
Lakukan penyiangan apabila terdapat gulma.
Lakukan pencegahan terhadap serangan hama dan penyakit dengan menyemprotkan pestisida organic.
Bibit harus disiram secara rutin pada pagi hari atau sore hari, terutama apabila tidak ada hujan.
Teknik Membangun Persemaian Pohon di Desa 13
Bagaimana mengetahui sebatang bibit sudah siap tanam???
Bibit yang dianggap layak atau siap tanam adalah:Yang pangkal batangnya berkayu.
Tingginya sudah mencapa 30 cm.
Bibit sedang tidak memiliki daun muda.
Media perakaran kompak
Bibit sehat dan seragam.