teknik konversi i

29
53 Teknik Konversi Standar Kompetensi Melakukan konversi kaset ke CD Kompetensi Dasar 1. Menjelaskan prinsip konversi 2. Mengoperasikan peralatan konversi 3. Merawat peralatan konversi Materi Pokok Teknik konversi Indikator 1. Memahami teknik konversi 2. Menyebutkan macam teknik konversi 3. Memahami manual peralatan konversi 4. Mengoperasikan pealatan konversi SOP 5. Melaksanakan prosedur perawatan peralatan konversi sesuai SOP Alokasi Waktu 52 jam pelajaran Sarana Belajar 1. Komputer (PC) 2. Software konversi 3. Kaset deck 4. Modul K3 5. Modul merekam suara Uraian Materi A. Konversi Audio Konversi adalah tranformasi atau perubahan dari satu hal ke hal lain. Dalam pemrosesan sinyal, converter audio atau audio digital converter adalah jenis perangkat keras elektronik teknologi yang mengubah suatu audio analog ke sinyal format audio digital, baiK pada input (analog-ke- digital converter atau ADC), atau output (digital-ke-analog converter, atau DAC). Konverter biasanya digunakan pada teknologi komputer terutama di sound card, digital telepon selular, perangkat perekaman portable, dan digital audio workstation (DAW). Setelah diubah ke format digital, sinyal- sinyal audio digital dan format file dapat diproses dalam salah satu dari sejumlah cara yang diperbolehkan oleh software, termasuk konversi audio CD atau format MP3. Untuk mengkonvensi audio ada tiga sumber audio yang dapat diolah dan kita konversi ke MP3, yaitu audio dari kaset, audio dari CD, dan audio dari VCD atau DVD. Sebelum melakukan konversi terlebih dahulu kita mengetahui format

Upload: aris-mania

Post on 13-Dec-2014

164 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

53

Teknik Konversi Standar Kompetensi Melakukan konversi kaset ke CD Kompetensi Dasar 1. Menjelaskan prinsip konversi 2. Mengoperasikan peralatan konversi 3. Merawat peralatan konversi Materi Pokok Teknik konversi Indikator 1. Memahami teknik konversi 2. Menyebutkan macam teknik konversi 3. Memahami manual peralatan konversi 4. Mengoperasikan pealatan konversi SOP 5. Melaksanakan prosedur perawatan peralatan konversi sesuai SOP Alokasi Waktu 52 jam pelajaran Sarana Belajar 1. Komputer (PC) 2. Software konversi 3. Kaset deck 4. Modul K3 5. Modul merekam suara

Uraian Materi A. Konversi Audio Konversi adalah tranformasi atau perubahan dari satu hal ke hal lain. Dalam pemrosesan sinyal, converter audio atau audio digital converter adalah jenis perangkat keras elektronik teknologi yang mengubah suatu audio analog ke sinyal format audio digital, baiK pada input (analog-ke-digital converter atau ADC), atau output (digital-keanalog converter, atau DAC). Konverter biasanya digunakan pada teknologi komputer terutama di sound card, digital telepon selular, perangkat perekaman portable, dan digital audio workstation (DAW). Setelah diubah ke format digital, sinyal-sinyal audio digital dan format file dapat diproses dalam salah satu dari sejumlah cara yang diperbolehkan oleh software, termasuk konversi audio CD atau format MP3. Untuk mengkonvensi audio ada tiga sumber audio yang dapat diolah dan kita konversi ke MP3, yaitu audio dari kaset, audio dari CD, dan audio dari VCD atau DVD. Sebelum melakukan konversi terlebih dahulu kita mengetahui format file dan codec apa yang dipergunakan pada audio yang akan dikonversikan. Pengertian dari format file itu sendiri adalah kode informasi untuk penyimpanan file komputer. Adapun codec adalalh seperangkat software yang mengompres (compress) dan mendekompres (decompress) data di file media jika file tersebut ingin dibuka kembali. File media biasanya berukuran besar, agar dapat diproses dan dikirim (via internet, CD room, dan lain-lain), file tersebut biasanya dikompres terlebih dahulu, sehingga tidak memerlukan tempat penyimpanan yang begitu besar. Beberapa codec dan format file audio yang umum adalah sebagai berikut: 1. AAC (Advance Audio Codec), adalah sistem lossy compession untuk file audio, dikembangkan oleh Motion Picture Expert Group (Fraunhofer Institute, Dolby, Sony, Nokia dan AT&T) untuk menggantikan MP3. ACC merupakan perluasan dari MPEG2 standard dan mempunyai kelebihan tersendiri dibandingkan MP3, kompresi yang lebih effisien dengan kualitas suara audio yang lebih baik dan mendukung audio multichannel.

54 2. AIFF dan AIFC (Audio Interchange File Format), merupakan format file yang tidak dikompres. File format ini dikembangkan oleh Apple pada Machintosh dan platform Unix. 3. MP3 (MPEG-1/2 Audio Layer 3) adalah format audio yang paling populer. Menggunakan algoritma audio lossy compression untuk mengurangi ukuran file, sambil memproduksi kembali lagi aslinya. MP3 dikembangkan di German Fraunhofer Institute dan berbasis format MPEG. 4. Ogg dan Ogg Vorbis, Ogg adalah format multimedia gratisan yang dirancang untuk streaming dan penyimpanan yang effisien. Format ini dikembangkan oleh Xiph org Foundation. Beigtu pula Vorbis yang merupakan codec audio gratisan. Vorbis diasanya dipasang bersama Ogg, sehinga menucullah file format yang namanya Ogg Vorbis. 5. Real audio adalah codec audio yang dikembangkan oleh real networks pada tahun 1995. Codec ini awalnya dikembangkan untuk transmisi bandwith rendah. Dapat digunakan untuk streaming informasi audio dan dapat berjalan saat file audio tersebut masih didownload. Real audio banyak digunakan oleh stasion radio untuk streaming program-program mereka via interneta secara real time. Real net-works juga menyediakan player software gratisan dan berbayar yang bernama Real player. Namun, untuk software yang gratisan tidak dapat melakukan penyimpanan audio streaming sebagai file. 6. WAV (WAVE-form), adalah standar audio yang dikembangkan oleh Microsoft dan IBM. WAV merupakan format utama untuk menyimpan data audio mentah pada Windows dan menggunakan metode yang sama dengan AIFF Apple untuk menyimpan data. WAV menggunakan teknik pulse-code modulation (PCM) yang tidak dikompres. Dengan cara ini, detail tidak hilang ketika audio analog digitalkan dan disimpan. Hal ini membuat format WAV (menggunakan PCM) menjadi pilihan untuk mengedit audio high-fidelity. 7. WMA (Window Media Audio), adalah codec untuk lossy compression, yang dikembangkan pertama kali untuk menyaingi MP3 oleh Microsoft. Sementara ini Microsoft memposisikan WMA bersaing dengan AAC yang digunakan pada produk Apple seperti iPod dan iTunes Music Store. WMA juga menggunakan sistem Digital Rights Management seperti AAC untuk proteksi penggandaan dan membatasi pemutaran pada PC atau piranti tertentu. WMA audio stream hampir selalu dengan file ASF. Jika hanya membawa data audio, biasanya file mempunyai ekstensi WMA. Adapula versi lossless untuk multichannel surround sound dan untuk voice encoding (WMA Voice). B. Peralatan Konversi 1. Peralatan yang Diperlukan untuk Melakukan Konversi Audio a. Kaset Kaset yang biasa disebut compact cassette, pita kaset, atau tape adalah media penyimpan data yang umumnya berupa lagu. Kaset berasal dari bahasa Prancis, yakni cassette yang berarti kotak kecil. Kaset berupa pita magnetic yang mampu merekam data dengan format suara. Dari tahun 1970 sampai 1990-an, kaset merupakan salah satu format media yang paling umum digunakan dalam industri musik. Kaset terdiri atas kumparan pita kecil. Kumparan dan bagian-bagian lainnhya terbungkus dalam plastik berupa kotak kecil berbentuk persegi panjang. Di dalamnya terdapat sepasang roda putaran untuk menggulung ketika kaset dimainkan atau merekam. Ketika pita bergerak ke salah satu arah dan yang lainnya bergerak ke arah yang lain. Hal ini membuat kaset dapat dimainkan atau merekam di kedua sisinya. Contohnya, side A dan side B.

55 b. Tape deck Tape deck merupakan alat mendengarkan audio kaset. Tape deck biasanya berisi tape recorder, pre amplifier, speaker, dan lain-lain. Selain untuk mendengarkan audio kaset, jika tape deck memiliki recorder dapat melakukan perekaman ke dalam format kaset.

c. CD CD (compact disc atau disebut juga cakram padat) adalah sebuah piringan optikal yang digunakan untuk menyimpan data secara digital. Teknologi cakram padat kemudian diadopsi untuk digunakan sebagai alat penyimpan data yang dikenal sebagai CD-ROM serta untuk media yang dapat ditulis sekali maupun berulang-ulang (CD-R dan CD-RW). d. CD-ROM CD-ROM (compact disc-read only memory) adalah sebuah piringan kompak dari jenis piringan optik (optical disc) yang dapat menyimpan data. Ukuran data yang dapat disimpan saat ini bisa mencapai 700 MB atau 700 juta bit. CD-ROM bersifat read only (hanya dapat dibaca, dan tidak dapat ditulis). Untuk dapat membaa isi CD-ROM, alat utama yang diperlukan adalah CD drive.

e. Compact Disk Rewritable Compact Disk Rewritable disingkat CD-RW adalah CD-ROM yang dapat ditulisi kembali. CD-RW menggunakan media berukuran sama dengan CD-R, namun tidak menggunakan bahan pewarna cyanine atau pthalocyanine. CD-RW menggunakan logam perpaduan antara perak, indium, antimon, dan telurrium untuk lapisan perekaman. CD-RW memiliki kecepatan yang bervariasi dan tercepat saat ini adalah 52 x 48 x 36. Hal ini dapat diterjemahkan sebagai kecepatan baca ( read) sebesar 52 kali, kecepatan menulis (write) sebesar 48 kali, dan kecepatan untuk menulis kembali (rewrite) sebesar 36 kali. f. DVD DVD adalah sejenis cakram optik yang dapat digunakan untuk menyimpan data, termasuk film dengan kualitas video dan audio yang lebih baik dari kualitas VCD.

56 g. Kabel RCA Sebuah RCA untuk kabel headphone (untuk menyambungkan kaset deck ke komputer pada sound card). Sebuah konektor RCA, kadang-kadang disebut konektor phono, yaitu jenis konektor listrik yang biasa digunakan untuk membawa sinyal audio dan video. Nama RCA berasal dari Radio Corporation of Amerika, yang memperkenalkan rancangan awalnya pada tahun 1940-an. Fungsi kabel RCA adalah sebagai penghubung head unit untuk amplifier, processor ataupun crossover aktif. Melalui kabel RCA inilah sinyal berupa arus elektrik dialirkan ke amplifier ataupun processor yang kemudian akan diteruskan melalui kabel speaker, sehingga sampai ke speaker ataupun subwoofer menjadi gelombang suara.

h. Komputer 1. Ter-install dengan sound card dan dapat bekerja dengan baik. 2. Ter-install software aplikasi perekam suara. i. Sound card Sound card merupakan komponen hardware komputer yang berbentuk chipset pada motherboard atau PCB card (printed circuit board) yang dipasang pada slot PCI di motherboard. Sound card memiliki empat komponen utama untuk menerjemahkan data analog dan digital, yaitu: - Analog-to-digital converter (ADC). - Digital-to-analog converter (DAC). - Interface PCI untuk menghubungkan sound card dengan motherboard. - Konektor input dan output atau koneksi mikrofon dan speaker. Selain keempat komponen utama tersebut, banyak sound card telah dilengkapi dengan hardware atau konektor input dan output tambahan, antara lain: - Digital signal processor (DSP) Merupakan mikroprosesor khusus yang dipasang pada papan sound card, berfungsi mengurangi beban kerja CPU komputer dengan cara melakukan kalkulasi untuk konversi analog dan digital. - Memori Sama halnya dengan video card, sound card telah dilengkapi juga dengan memori sendiri untuk memproses data lebih cepat. - Konektor input dan output Pada sound card yang baru, sudah terdapat fitur I/O tambahan untuk koneksi speaker suara 3D dan surround sound, musical instrument digital (MIDI), fire ware, dan koneksi USB. Fungsi sound card adalah sebagai berikut: - Mengolah data berupa audio atau suara. - Sebagai penghubung output audio ke speaker. - Sebagai penghubung input suara ke komputer melalui mikrofon. Secara fisik, jenis sound card dapat dibedakan mejadi dua, yaitu: - Sound card on board Merupakan fasilitas audio yng sudah terpasang pada motherboard dan berbentuk chipset. Motherboard pada komputer Pentium II dan seterusnya sudah dilengkapi dengan sound card. Sound card tersebut sudah terpasang pada motherboard, sehingga tidak perlu ditambahkan lagi. Kinerja sound on board masih membutuhkan bantuan prosesor utama, misalnya saat menjalankan game

57 terdapat efek suara desingan peluru atau suara desis air dan lain-lain, sehingga membutuhkan kalkulasi tersendiri. Sejak tahun 1997, chipset sound card on board diperkuat oleh AC97. Namun, sekarang banyak motherboard yang sudah menggunakan chipset sound card on board yang diperkenalkan oleh Intel, yang High Definition Audio (HD Audio). Jenis chipset HD ini merupakan revisi chopset sound card on board AC97 dengan emmberikan kualitas suara sebesar 24 bit dan sample rate sebesar 192 KHz, sehingga kualitas suara yang dikeluarkan akan terasa lebih bagus daripada jenis AC97 yang mempunyai kualitas suara sebesar 16 bit. - Sound card non on board Merupakan fasilitas audio berbentuk card atau board yang dipasang pada siot PCI di motherboard. Pada era komputer sebelum Pentium II, sound card menjadi kebutuhan untuk komputer multimedia, misalnya untuk mendengarkan musik MP3, menonton video, dan bermain gambe. Pada era Pentium III hingga sekarang, semua komputer sudah memfasilitasi komponennya dengan sound on board yang ada di motherboard, sehingga semua jenis komputer sudah merupakan komputer multimedia. Sound card ini sudah jarang beredar di pasaran. Sound card jenis ini memiliki format tata suara yang mendukkung sistem keluaran suara, misalnya sound card yang memiliki 4 channel harus menggunakan sepekera aktif dengan 4 sepaker dan1 subwofer untuk mendapatkan hasil yang optimal. j. Perangkat lunak (software) Selain sound card, untuk mengkonversi audio juga diperlukan perangkat lunak. Berdasarkan jenisnya, perangkat lunak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: 1) Perangkat lunak konversi audio untuk mengkonversi format file audio dari satu bentuk ke yang lain (misalnya, dari FLAC ke MP3). 2) Perangkat lunak untuk menduplikat atau burning ke dalam CD (misalnya, Nero, Infra recorder, ImgBurn, Burn4free, ISO Recorder, dan lain-lain). C. Mengoperasikan Peralatan Konversi 1. Menginstal Peralatan Konversi a. Memasng CD-ROM Drive 1) Ruang untuk CD-ROM drive berukuran 5,25 inci dan berada di atas floppy drive dan hardisk. Sebelum menempatkan CD drive, buka dulu penutup bay-nya. Biasanya, penutupnya ada dua lapis, penutup dari plastik dan lempengan logam. Untuk membuka penutup plastik, tinggal tekan penutupnya dari bagian dalam. Sedangkan, untuk membuka yang logam, diperlukan tang untuk memotongnya, karena penutup ini menyambung dengan rangka casing. 2) Sebelum memasngnya, perhatikan posisi jumper. Port jumper di CD-ROM drive optik terdiri atas tiga pasang pin. Jika ingin menjadikan drive tersebut menjadi drive utama atau pertama, tempatkan jumpernya pada bagian master. Sebaliknya, jika ingin dijadikan dive sekunder atau slave, taruh jumpernya pada posisi slave. 3) Sekarang masukkan drive k dalam bay yang telah disiapkan tadi. Posisikan dengan tepat, sehingga posisi depan drive pas dengan permukaan depan casing. Setelah itu, pasanglah baut pengencangnya. 4) Pasanglah kabel data jenis Ultra ATA 33 untuk menghubungkan drive dengan mobo. Jenisnya sama dengan kabel data untuk harddisk, maka cara pemasangannya pun sama. Pasang salah satu ujung kabel ke port data di belakang CD drive. Lalu, pasangkan ujung lainnya ke port IDE 2 atau secondary IDE pada mobo (biasanya berwarna hitam dan posisinya di samping port IDE primary). 5) Pasang kabel CD audio (ada pada paket CD-ROM drive yang kita beli) pada port audio di belakang CD-ROM drive yang memiliki empat pin kecil. Kemudian pasangkan ujung lainnya pada kartu suara, tepatnya pada sepasang pin yang bertuliskan CD IN.

58 6) Setelah itu, pasanglah kabel power untuk CD-ROM drive. Pemasangannya sama saja dengan pemasangan kabel power untuk hardissk. Ambil saja salah satu kabel power dari power supply dan pasangkan pada port power (dengan 4 pin besar) yang ada di belakang drive. Untuk pemasangan dive optik lainnya seperti CD-RW drive, DVD-ROM drive, dan sebagainya, prinsipnya sama. b. Langkah menginstal CD-ROM Agar CD-ROM dapat digunakan dan berfungsi menginstalasi sistem operasi, sistem aplikasi, juga berfungsi membaca data pada CD, maka kita harus menginstalasi device driver CD-ROM. Device driver CD-ROM biasanya berupa disket 1,44 MB. Berkut langkah-langkah menginstalnya: 1) Masukkan disket driver ke dalam FDD 2) Hidupkan komputer 3) Masuklah ke setup BIOS. Tekanlah tombol Dei berulang kali pada saat booting. Muncul menu utama Award BIOS. Pilihlah BIOS FITURE SETUP. Buatlah Boot Sequence menjadi ADIR[Enter]. 6) Apabila file induk driver INSTAL.EXE, maka ketiklah seperti ini: A: >INSTALL.EXE[Enter]. 7) Apabila file induk driver SETUP.EXE, maka ketiklah seperti ini: A: >SETUP.EXE[Enter]. 8) Tunggulah beberapa saat, hingga proses instalasi selesai. 9) Keluarkan disket dari FDD. 10) Masukkan sebuah CD ke dalam CD-ROM. Tunggulah beberapa saat hingga CD benar-benar terbaca oleh CD-ROM. 11) Ubahlah A promp A: >menjadi E promp E:( >drive CD-ROM). Tekanlah Enter. A:>E: [Enter]. 12) Ketiklah DIR (untuk menampilkan seluruh isi CD). Tekanlah Enter. E:>DIR [Enter]. 13) Apabila CD-ROM menampilkan seluruh isi CD, berarti CD-ROM sudah dapat digunakan. c. Menginstal sound card Sound card merupakan salah satu card pada komputer yang berfungsi untuk mendengarkan suara dari komputer, baik MP3 atau video CD dengan menambah perangkat tambahan, yaitu headphone, speaker yang terhubung dengan sound card agar suara dapat terdengar. Sound card pada komputer ada 2 jenis, yaitu onboard dan non onboard. Sound card onboard biasanya telah ada pada motherboard. Sound card tersebut hanya berupa chip dan port untuk disambungkan ke speaker atau headphone. Driver untuk sound card onboard telah dimasukkan ke dalam driver motherboard. Sound card non onboard, biasanya berbentuk card yang belum terpasang pada motherboard. Sound card non onboard dapat dipasangkan dengan slot yang telah terdpat pada motherboard, yaitu PCI slot dan slot yang sesuai dengan sound card tersebut. Biasanya sound card non onboard diberi tambahan software untuk pengolah suara. 1) Sound card onboard

59 Saat ini dalam setiap motherboard telah terdapat sound card, Ethernet, dan VGA card di dalamnya. Sehingga pengguna tidak perlu membeli sound card untuk mendengarkan musik. Akan tetapi, kualitas sound card onboard biasanya kurang baik bagi pengguna yang mementingkan keindahan suara. Untuk orangorang tertentu yang mementingkan kualitas dan untuk mengedit video yang berhubungan dengan suara biasanya lebih menyukai sound card non onboard.

Penginstalan sound card onboard Adakalanya setelah kita menginstal Windows dan semua perangkat sound card dan speaker telah tersambung, namun suara masih tidak terdengar dari speaker. Hal ini dapat disebabkan karena Windows tidak dapat mengenali driver sound card. Untuk mengetahui bahwa Windows belum mengenali driver dari sound card dapat dilihat melalui device manager. Start > Setting > Control Panel > System. Klik pada tab Hardware dan klik tombol Device Manager.

Kemudian akan tampil Device Manager. Pada Device Manager klik pada Sound, Video, dan Game Controllers. Jika pada pilihan tersebut belum terdapat merek dari sound card atau terdapat tanda seru, berarti sound card belum terinstall atau driver yang diinstall salah.

60

Untuk menginstal sound card onboard dapat dilakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut: 1. Masukkan CD driver bawaan motherboard. Setiap pembelian motherboard baru atau komputer baru pasti disertakan CD drivernya. 2. CD instalasi motherboard akan melakukan Autorun, sehingga akan tampil Wizard dari motherboard seperti gambar berikut. Gambar-gambar di bawah ini diambil pada penginstalan sound card C-Media.

3. Klik Browse CD atau Setup. Berikut ini adalah pilihan dengan browse CD dan masuk ke folder Sound.

4. Klik ikon Setup dan Install

5. Setelah itu akan muncul Wizard seperti gambar di bawah ini, klik Next untuk melanjutkan instalasi sound card.

61

6. Setelah itu lanjutkan instruksi yang diberikan sesuai dengan jenis dan merek sound cardnya.

62

7. Setelah perintah selesai, maka Windows akan melakukan proses pengkopian.

8. Setelah proses pengkopian software selesai, Windows akan meminta Restart.

9. Restart komputer. 10. Untuk memastikan, buka Device Manager dan tanda seru pada ikon sound sudah tidak ada.

63

2) Sound card non onboard Sound card non onboard memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan sound card yang onboard. Sound card non onboard dapat digunakan untuk aplikasi yang mengandalkan kejernihan suara. Sound card ini biasanya digunakan untuk mengolah musk atau video CD yang membutuhkan suaray ang lebih baik. Sound card non onboard ini memiliki driver tersendiri, yang disertakan saat pembelian sound card dari distributor.

a. Pemasangan sound card non onboard Untuk memasang sound card kita dapat mengikuti langkah berikkut ini (untuk memasang sound card pada slot PCl): 1. Buka kardus pembungkus sound card, dan ambil sound card, mur, dan driver yang ada di dalam kardus tesebut. 2. Matikan komputer , Start > Turn Off Computer > Turn Off (untuk XP) dan Start > Shut Down > Shut Down (untuk win 98). 3. Cabut semua kabel yang tersambung ke PC. Kabel power, monitor, mouse, keyboard, dan semua kabel yang tersambung ke PC. 4. Pastikan tidak ada tegangan yang mengalir ke PC, karena dapat merusak chip, slot atau bahkan sound card tersebut. 5. Buka tutup casing, sehingga terlihat motherboard di dalamya. 6. Setelah casing terbuka akan terlihat slot PCl yang berwarna putih seperti pada gambar berikut.

7. Buka penutup yang terdapat pada casing dengan menggunakan obeng. Jika penutup sudah terbuka, gunakan ruang kosong yang masih da untuk meletakkan sound card. 8. Ambil sound card dan masukkan ke slot PCl yang terdapat pad motherboard. Pasang dan kencangkan baut atau mur paa sound card tersebut sehingga terpasang rapi seperti gambar berikut.

64

9. Setelah itu, tutuplah casing seperti semula. 10. Pasang semua kabel yang dilepas dan pasang kabel yang menyambung Line In.

11. Nyalakan komputer dengan menekan tombol power. 12. Setelah komputer menyala masuklah ke Device Manager, Start > Setting > Control Panel > System > Hardware tab > Device Manager

13. Untuk mengenali adanya hardware baru, klik pada scan new hardware dan Windows akan mengenali dengan tanda scanning di kiri atas pada device manager.

14. Pada tampilan kanan bawah akan muncul:

65

15. Windows akan mendeteksi dan menginstal hardware secara otomatis. Jika driver sound card yang dipasang tersebut telah didukung, maka akan tampil tulisan seperti berikut pada tampilan kanan bawah.

16. Untuk memastikan dapat dilihat pada device manager, pada ikon sound terdapat nama dari sound card yang dipasang dan tidak terdapat tanda seru pada nama sound card. 17. Jika pada tulisan Sound, video and gambe controllers atau ikon pengeras suara tidak terdapat nama dari sound card yang dipasang, berarti sound card belum terinstal. Jika terdapat tanda seru pada tulisan Multimedia Audio Controller atau unknown device, berarti sound card belum terinstal.

18. Untuk menginstal sound card dapat dilakukan dengan dua langkah, yaitu menginstal dari autorn driver atau dari device manager. b. Penginstallan driver sound card Menginstal driver sound card ada beberapa cara, yaitu menginstal driver dari autorun dan dari device manager. 1. Menginstal driver dari autorn driver - Masukkan CD instalasi sound card ke CD-ROM. - Akan tampil wizard dari CD instalasi sound card. Salah satunya seperti di bawah ini.

66

-

Klik Install atau Setup yang terdapat pada wizard tersebut. Ikuti langkah-langkah penginstalanny. Setelah selesai, restart komputer.

2. Mengintall driver dari device manager - Masuk ke device manager. - Klik kanan pada ikon yang terdapat tanda seru dan klik properties. - Pada tab General klik Reinstall Driver atau pada tab Driver klik Update Driver.

-

Pilih salah satu dari tiga pilihan yang diberikan, pilihan ini bergantung internet, jika komputer tidak tersambung pilih No, not this time. Pilihan dua yang lain adalah apabila komputer tersambung dengan internet.

67

-

Klik Next, dan akan terdapat dua pilihan penginstalan, yaitu Install the software automatically (Recommended) dengan pilihan tersebut Windows akan menginstal driver secara otomatis.

-

Jika Windows berhasil menginstal, maka akan tampil pengkopian data driver ke sistem komputer seperti gambar di bawah ini.

-

Jika Windows tidak berhasil menginstal, maka Windows akan menampilkan bahwa windows tidak dapat menginstal dengan pesan Cannot Install this Hardware. Tampilan ini muncul karena Windows tidak dapat menemukan driver yang cocok untuk sound card.

68 Ada jalan lain untuk meningstal yaitu dengan memilih Install form a llist specific location (Advanced) pada saat pilihan pertama yang dapat dilihat pada gambar pilihan install. Kemudian akan muncul pilihan Search form the best driver in these locations dan Dont search. I will choose the driver to install.

-

Pilihan pertama akan menginstal dengan mencari dari floppy. CDROM dan lainnya, jika dipilih pada Search removable media (floppy CD-ROM ..) dan jika memilih include this location in the search: user akan dapat mencari dengan mengklik Browse dan mencari tempat driver sound card berada.

-

Pilihan kedua Dont search. I will choose the driver to install. User akan diberi pilihan untuk menginstal driver yang dibutuhkan, disini sound pilih Sound, video and game controllers.

69

-

Klik Next dan user akan diberi pilihan diver dari pembuat driver sound card yang didukung oleh Windows. Dan terdapat pilihan Have Disk untuk menginstal dari tempat yang terdapat driver.

-

Setelah pilihan pertama atau kedua selesai, klik Finish. Jika tampilan seperti pada gambar Cannot install, maka komputer belum dapat menginstall driver. Jika komputer menampilkan Completing the Hardware Update Wizard, maka Windows berhasil menginstall driver.

-

Untuk memastikan masuk device manager. Apabila pada tampilan tidak terdapat tanda seru, maka komputer telah berhasil melakukan penginstalan, dan akan terdapat ikon suara pada kanan bawah.

70

-

Restart komputer. Apabila suara masih tidak terdengar, klik dua kali, pada ikon volume, dan atur volume.

d. Langkah-langkah menginstal Nero Burning Intaller Nero terdapat di DVD dan ukurannya sekitar 1 GB lebih sedikit. Masukkan DVD tersebut ke dalam DVD ROM hingga otomatis muncul menu Autorn Nero Installation. Di halaman menu autorun Nero Installation, klik tombol Nero 8 untuk menginstalnya.

Selanjutnya, akan muncul jendela Nero Ask Toolbar yang menawarkan apakah toolbar Ask akan dipasang di browser. Jika merasa hal ini mengganggu dan tidak diperlukan (karena pada program toolbar ini berpotensi menjadi spyware), tidak usah memilih opsi untuk mengisntal Nero dengan memilih button Install Nero without the Ask Toolbar. Klik Next.

71 Berikutnya akan muncul jendela Welcome to the Installation Wizard for Nero. Jendela ini merupakan tanda bahwa tahapan wizard untuk instalasi baru akan dimulai. Klik saja pada tombol Next untuk menuju tampilan EULA.

EULA (End User License Agreement) adalah bagian yang menampilkan perjanjian yang diberikan oleh pembuat Nero. Perjanjian tersebut harus disetujui agar dapat menggunakan Nero. Beri tanda centang (check list) pilihan I accept the terms in the license agreement, dan klik Next.

Pada Customer Information, isikan nama, organisasi, dan serial number dari Nero. Kemudian klik Next untuk menuju ke jendela Setup Type tempat untuk menentukan jenis instalasi Nero.

72

Nero mengakomodasi banyak tipe instalasi. Bisa menentukan di jendela Setup Type. Setup Typical menentukan jenis instalasi standar, sementara Custom memungkinkan user mengonfigurasi sendiri instalasinya. Klik Next.

Berikutnya, perlu meng-update DirectX jika memang di komputer kita versi DirectX-nya masih di bawah versi 9. Beri tanda cek di sebelah kiri tulisan DirectX 9.0c dan klik Next. Jika komputer kita sudah memiliki DirectX yang lebih tinggi dari 9.0 jendela Nero Update Center ini tidak akan muncul.

Berikutnya adalah jendela Ready to Install the Program. Klik tombol Install di jendela ini untuk memulai proses penyalinan file-file yang dibutuhkan ke dalam komputer.

73

Waktu penyalinan file cukup lama, mengingat ukuran file instalasi yang sangat besar. Setelah file-file disalin ke CD, pilih file-file yang ingin diasosiasikan dengan Nero 8. Untuk mengasoasiasikan file tertentu agar dapat dibuka dengan Nero, berilah tanda cek pada ektensi file yang diinginkan. Klik Next.

Setelah semua instalasi selesai, muncul jendela Installation Wizard Completed. Klik Finish untuk menutup fasilitas Installation Wizard Completed. Klik pada Finish untuk menutup fasilitas wizard dan klik lagi tombol Finish.

Nero terdiri atas banyak program. Program utama untuk mengatur semua program lain disebut Nero StartSmart. Cara mengaktifkan Nero StartSmart dapat diakses dengan menu Start > All Programs > Nero StartSmart.

74

Setelah Nero StartSmart diaktifkan, kita dapat melakukan berbagai hal menggunakan Nero Burning ROM.

Jendela Nero StartSmart

Soal pilihan ganda 20 soal, 5 opsion. Soal isian 5 soal beserta kunci jawaban.