tatanan kawasan

12
Tatanan Kawasan 1. TATANAN KAWASAN TERTIB LALU LINTAS DAN PELAYANAN TRANSPORTASI Pembangunan pada hakekatnya dilaksanakan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan kemakmuran suatu bangsa. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan pembangunan wilayah pada masing-masing daerah tentu juga berdampak terhadap kualitas lingkungan hidup serta perubahan sosial budaya di perkotaan. Beberapa masalah perkotaan misalnya kepadatan lalu lintas, pencemaran udara, kriminalitas dan pengangguran, pelayanan masyarakat yang kurang optimal serta meningkatnya penyakit pernapasan menjadi masalah yang dihadapi oleh masyarakat perkotaan. Jumlah kendaraan bermotor yang terus meningkat juga diikuti dengan peningkatan pencemaran udara. Zat-zat pencemar udara berbahaya seperti karbonmonoksida (CO), timbal (Pb), hidroksida (HC) serta oksida nitrogen (NOx) akan membawa dampak bahaya bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan perkotaan. Melihat perkembangan masalah tersebut, maka lingkungan fisik, sosial dan budaya perkotaan berada pada situasi yang rawan. Apabila kecenderungan tersebut tidak dikendalikan maka ketahanan daya dukung daerah perkotaan akan lemah. Upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan fisik dan sosial secara terus–menerus dilakukan dengan memberdayakan masyarakat perkotaan sehingga diharapkan dapat menciptakan kondisi yang mengarah kepada pencapaian kota idaman atau kota sehat yang memberikan kenyamanan, keamanan, ketentraman dan kesehatan bagi masyarakat perkotaan dalam menjalankan kegiatan kehidupannya. Dalam penyelenggaraan Program Kota Sehat Tahun 2014 di Kota Probolinggo khususnya Tatanan Kawasan Tertib Lalu Lintas dan Pelayanan Transportasi lebihdifokuskan pada Sub Terminal Wonoasih dan Ruas Jalan Mastrip yang mana kedua kawasan ini merupakan salah satu pengembangan kebijakan transportasi dimana kawasan wilayah selatan Kota Probolinggo ini masih sangat minim akan fasilitasketertiban dan keselamatan jalan sehingga perlu adanya intervensi dan pembinaan pada masyarakat sekitar. Sedangkan kegiatan-kegiatan yang selama ini dilakukan untuk mendukung Program Kota Sehat khususnya Tatanan Kawasan Tertib Lalu Lintas dan Pelayanan Transportasi, maka Pemerintah Kota Probolinggo juga telah melaksanakan berbagai

Upload: fuad

Post on 17-Sep-2015

27 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Kabupaten Sehat

TRANSCRIPT

Tatanan Kawasan1.TATANAN KAWASAN TERTIB LALU LINTAS DAN PELAYANAN TRANSPORTASIPembangunan pada hakekatnya dilaksanakan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan kemakmuran suatu bangsa. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan pembangunan wilayah pada masing-masing daerah tentu juga berdampak terhadap kualitas lingkungan hidup serta perubahan sosial budaya di perkotaan.Beberapa masalah perkotaanmisalnya kepadatan lalu lintas, pencemaran udara, kriminalitas dan pengangguran, pelayanan masyarakat yang kurang optimal serta meningkatnya penyakit pernapasan menjadi masalah yang dihadapi oleh masyarakat perkotaan. Jumlah kendaraan bermotor yang terus meningkat juga diikuti dengan peningkatan pencemaran udara. Zat-zat pencemar udara berbahaya seperti karbonmonoksida (CO), timbal (Pb), hidroksida (HC) serta oksida nitrogen (NOx) akan membawa dampak bahaya bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan perkotaan.Melihat perkembangan masalah tersebut, maka lingkungan fisik, sosial dan budaya perkotaan berada pada situasi yang rawan. Apabila kecenderungan tersebut tidak dikendalikan maka ketahanan daya dukung daerah perkotaan akan lemah. Upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan fisik dan sosial secara terusmenerus dilakukan dengan memberdayakan masyarakat perkotaan sehingga diharapkan dapat menciptakan kondisi yang mengarah kepada pencapaian kota idaman atau kota sehat yang memberikan kenyamanan, keamanan, ketentraman dan kesehatan bagi masyarakat perkotaan dalam menjalankan kegiatan kehidupannya.Dalam penyelenggaraanProgramKota SehatTahun 2014di Kota Probolinggo khususnya Tatanan KawasanTertib Lalu Lintas dan Pelayanan Transportasilebihdifokuskan pada SubTerminalWonoasih dan Ruas Jalan Mastrip yang mana kedua kawasan inimerupakansalah satu pengembangan kebijakan transportasi dimana kawasan wilayahselatan Kota Probolinggo ini masih sangat minim akan fasilitasketertiban dankeselamatan jalansehingga perlu adanya intervensi dan pembinaan pada masyarakat sekitar.Sedangkan kegiatan-kegiatan yang selama ini dilakukan untuk mendukung Program Kota Sehat khususnyaTatanan KawasanTertib Lalu Lintas dan Pelayanan Transportasi, maka Pemerintah Kota Probolinggo juga telah melaksanakanberbagai program maupun kegiatan-kegiatan secara intensif guna meningkatkan ketertiban, keselamatan dan kelancaran lalu lintas sebagai wujud dari pada Dekade Aksi Keselamatan Jalan IndonesiaTahun2011 -2020 sebagaimana diinstruksikan oleh Bapak Presiden Republik Indonesia melaluisosialisasi dan pembinaan terhadap masyarakat untuk tertib berlalu lintas, menyediakanfasilitas keselamatan jalan berupa pemasanganrambu-rambu lalu lintas, marka jalan, traffic light, cermin tikungan,serta prasarana transportasi meliputi terminal, halte, bis dan kendaraan angkut. Selain itu juga dilakukan pengujian kendaraan bermotor yang dilakukan di UPT Pengujian Kendaraan Bermotor sehingga kendaraan tersebut aman dan layak digunakan oleh masyarakat.Kebijakan dan implementasinya dapat dijabarkan berdasarkan indikator sebagai berikut :1)AdanyaKawasanCarFreeDay ;2)KondisiTerminalBersih,Teratur,Rapi, danDilengkapiFasilitas Utama dan Penunjang ;3)AdanyaPemeriksaanKelayakanKendaraanSecara Rutin di Terminal;4)TrenAngkaKejadian KecelakaanLaluLintas ;5)AdanyaFasilitasPejalanKakiYangLayakDigunakan ;6)KendaranUmumBersih danBebasRokok ;7)TersediaHalteYangMemenuhiSyarat ;8)TersediaRambuPeringatan diDaerahRawanKecelakaan;9)PenanggulanganKemacetan/KepadatanLaluLintasPada Jam Sibuk;10)Ketersediaan Tempat Pemberhentian Angkutan Umum;11)Tingkat Kepatuhan Terhadap Peraturan Lalu Lintas;12)PagarPersimpangan dan PagarPengamanJalan(Guard Rail);13)Penerangan Jalan Umum.Diharapkan dengan adanya ProgramKota Sehat khususnya pada Tatanan Kawasan Tertib Lalu Lintas dan Pelayanan Transportasi dapat mewujudkan terciptanya pembangunan di bidangperhubungan/ transportasi yang berkualitas sebagai penunjang investasi daerah khususnya di Kota Probolinggo.

2.TATANAN KAWASAN KETAHANAN PANGAN DAN GIZI

Ketahanan Pangan berdasarkan Undang-undang Nomor8tahun2012tentang Pangan adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan pangan baginegara sampai dengan perseoranganyang tercermin dari tersedianya pangan secara cukup, baik dalam jumlah maupun mutunya,beragam, bergizi,merata dan terjangkauserta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.Ketahanan pangan menjadi salah satu prioritas dalam pembangunan nasional. Ada3 (tiga)alasan penting yang melandasi adanya kesadaran dari semua komponen bangsa atas pentingnya ketahanan pangan yaitu: (i) akses atas pangan yang cukup dan bergizi bagi setiap penduduk merupakan salah satu pemenuhan hak azasi manusia; (ii) konsumsi pangan dan gizi yang cukup merupakan basis bagi pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas; (iii) ketahanan pangan merupakan basis bagi ketahanan ekonomi, bahkan bagi ketahanan nasional suatu negara berdaulat.Ketahanan pangan mensyaratkan ketersediaan pangan yang cukup bagi seluruh penduduk dan kemampuan setiapindividumemperoleh pangan yang cukup dari hari ke hari. Ketersediaan pangan yang cukup di tingkat wilayah belum menjamin kecukupan pangan di tingkatrumah tangga/ perseorangan. Oleh sebab itu kelancaran distribusi pangan sampai wilayah pemukiman serta daya jangkau fisik dan ekonomi rumah tangga terhadap pangan merupakan dua hal yang sama pentingnya.Dalam konteks ketahanan pangan, ketersediaan pangan mencakup dua aspek yaitu tersedia dalam jumlah dan mutunya. Yang berkaitan dengan mutu ini terutama adalah gizi. Apabila tubuh kekurangan zat gizi khususnya energi dan protein, pada tahap awal akan menyebabkan rasa lapar dan dalam jangka waktu tertentu berat badan akan menurun yang disertai dengan menurunnya produktivitas kerja. Kekurangan zat gizi yang berlanjut akan menyebabkan gizi buruk, jika tidak ada perbaikan konsumsi energi dan protein yang mencukupi akhirnya tubuh akan mudah terserang penyakit infeksi yang selanjutnya dapat menyebabkan kematian sehingga sangat diperlukanupayakecukupan gizi.Salah satu tanda atau indikator kesejahteraan rakyat adalah apabila setiap orang baik laki-laki maupun perempuan, anak, dewasa dan lanjut usia, kaya dan miskin, semuanya memiliki status gizi yang tergolong baik. Mereka yang keadaan gizinya baik, adalah mereka yang terbebas dari masalah gizi yaitu masalah yang timbul akibat kekurangan gizi atau kelebihan gizi. Akibat kekurangan gizi menimbulkan gangguan kesehatan atau penyakit gizi kurang, sedangkan akibat kelebihan gizi menimbulkan gangguan kesehatan atau penyakit gizi lebih.Dengan melihat kondisi di atas, sangat diperlukan tindakan intervensi yang ditujukan kepada wilayah untuk meningkatkan kondisi ketahananpangannya. Adapun bentuk langkah yang dapat diambil adalahmelaluikebijakanPenyelenggaraanKota SehatpadaTatanan Kawasan Ketahanan Pangan dan Gizi.Penyelenggaraan Kota Sehat di Kota Probolinggo khususnya Tatanan Kawasan Ketahanan Pangan dan Gizipada tahun 2014difokuskanpada KelurahanKademangan(KecamatanKademangan) dan Kelurahan Pakistaji (Kecamatan Wonoasih) sesuai denganKeputusan Walikota Probolinggo Nomor : 188.45/331/KEP/425.012/2014tentangPenetapan Lokasi Binaan (Pilot Project)padaTatanan Kawasan Kota Probolinggo SehatTahun 2014.Dalam konteks ketahanan pangan dan gizi, pemenuhan kebutuhan pangan penduduk harus senantiasa tersedia dalam jumlah yang cukup, bermutu dan aman sepanjang waktu bagi setiap rumah tangga atau individu dengan harga yang terjangkau. Konsep ketahanan pangan dan gizi ini mencangkup lima aspek penting, yaitu ketersediaan, distribusi, konsumsi, kewaspadaan dan kemasyarakatan.Kebijakan dan implementasinya dapat dijabarkan berdasarkan indikator sebagai berikut :1)Meningkatnya Produksi Tanaman Pangan;2)Kasus Gizi Kurang;3)Tersedianya Lumbung Padi;4)Adanya Upaya Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Pangan Lokal;5)Ketersediaan Pangan;6)Berfungsinya Koperasi;7)Kasus Keracunan Pestisida Pada Petani;8)Adanya Penyuluhan Pengendalian Hama Terpadu dan Penggunaan Pestisida;9)Adanya Program Pertanian Organik Oleh Pemerintah dan Masyarakat;10) Adanya Program Kawasan Rumah Pangan Lestari.

Dengan adanya Program Kota Sehat khususnya padaTatanan KawasanKetahanan Pangan dan Gizi,diharapkan masyarakat Kota Probolinggodapattercukupi kebutuhan pangannya, serta dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.

3.TATANAN KAWASAN KEHIDUPAN MASYARAKAT YANG SEHAT DAN MANDIRI

Pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya. Dalam kerangka tersebut, pembangunan kesehatan dilaksanakan secara berkelanjutan dan berkesinambungan mulai dari tingkat pusat sampai ke kota. Untuk itu ditetapkan Visi Pembangunan Kesehatan di Kota Probolinggo yaitu : Masyarakat Kota Probolinggo Mandiri untuk Hidup Sehat.

Guna mewujudkan Visi yang telah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Probolinggo maka juga ditetapkan Misinya secara jelas sebagai satu pernyataan yang menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai yaitu sebagai berikut:a)Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat Kota Probolinggo untuk hidup sehat ;b)Mewujudkan akses terhadap pelayanan kesehatan yang merata dan terjangkau ;c)Meningkatkan pemberian pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat dengan upaya promotif, preventif dan kuratif.

Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata-mata ditentukan oleh hasil kerja keras sektor kesehatan melainkan juga dipengaruhi oleh hasil kerja keras serta konstribusi positif dari berbagai sektor. Kesehatan adalah tanggungjawab bersama dari setiap individu, masyarakat, pemerintah dan peran serta swasta. Apapun peran yang dilaksanakan oleh pemerintah tanpa dukungan dan kesadaran individu serta masyarakat untuk secara mandiri menjaga kesehatannya maka tujuan yang dicita-citakan untuk menuju Indonesia Sehat akan sulit dicapai, demikian pula sebaliknya.Penyelenggaraan Program Kota Sehat di Kota Probolinggo pada tahun 2014 -2015 khususnya pada Tatanan Kawasan Kehidupan Masyarakat Sehat Yang Mandirimaka pengembangan lokasinya difokuskan pada Kelurahan Sukabumi (Kecamatan Mayangan) yang sebelumnya padatahun 2012-2013 diarahkan di Kelurahan Tisnonegaran RW II (Kecamatan Kanigaran).Sedangkan pada tahun 2010-2011 lokasi binaan diarahkan pada Kelurahan Jrebeng Wetan RW IV (Kecamatan Kedopok).Sebagai upaya untuk mewujudkan Kota Probolinggo yang sehat maka dapat dilakukan melalui upaya pemberdayaan masyarakat bersama dengan Forum Kota Sehat yang difasilitasi oleh Pemerintah Kota Probolinggo melalui kebijakan dan kegiatan-kegiatan yang mengarah pada upaya kesehatan masyarakat.Kebijakan dan implementasinya dapat dijabarkan berdasarkan indikator sebagai berikut :1)AdanyaGerakanOlahRagaRutin diMasyarakat/ Perkantoran dan Lain-lain;2)AdanyaGerakanAntiMerokokOlehPemerintah danMasyarakat ;3)Adanya Fasilitas untuk OrangCacat ;4)Meningkatnya Kualitas Air Bersih;5)AdanyaProgramPemerintahTentangPerbaikanRumahSehat/BedahRumah ;6)AdanyaPemeriksaanKesehatanSecaraRutinPadaAnakSekolah ;7)Meningkatnya Program UKSdanDokterKecil ;8)TersedianyaPelayananKesehatanJiwa diPuskesmas ;9)Berfungsinya Posyandu Aktifdan Meningkatnya Cakupan Imunisasi ;10)Semua Kecamatan Bebas Rawan Gizi ;11)AdanyaKelompokMasyarakat/Gerakan Masyarakat dalamPenanggulanganMasalahGizi ;12)MeningkatnyaKeluargaSadarGizi ;13)Meningkatnya Perlindungan Penduduk Miskin dengan JPKM

Dengan adanya Program Kota Sehat khususnya padaTatanan KawasanKehidupan Masyarakat yang Sehat dan Mandiri,diharapkandapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara optimal.

4.TATANAN KAWASANPERMUKIMAN, SARANADANPRASARANA SEHAT

Kepeduliandalammeningkatkan kualitas lingkungan kehidupan baik dikota maupun di desa merupakan prioritas daripemerintahdenganbekerjasama dengan masyarakat, lembaga legislatifserta pihak swasta di daerah setempat. Masalah masalah yang ada di perkotaan seperti kepadatan lalu lintas, pencemaran udara,perumahan dan pelayanan masyarakat yang kurang layak,tindakan kriminaldan kekerasan menjadi masalah yang digeluti oleh masyarakat di perkotaan.

Melihat perkembangan fakta tersebut, lingkungan fisik,sosial dan budaya perkotaan berada pada situasi yang rawan.Apabila hal tersebut tidak dikendalikan, maka ketahanan daya dukung daerah akan menjadi lemah sehingga diperlukan upaya upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan fisik dan sosial secara terus menerus dengan memberdayakan masyarakat perkotaan dalam menjalankan kegiatan kehidupannya.

Gerakan Kota Sehat di setiap daerah memang berbeda, tergantung permasalahan yang dihadapi masing masingdaerahsehingga tidak dapat dibandingkandenganprogram apa saja yang dijalankan olehmasing-masingpemerintah daerah.Namun ada beberapa kesamaan konsep yaitu sama sama berasal dari keinginan dan kebutuhan masyarakat, dikelola oleh masyarakat danpemerintah berperan aktif sebagai fasilitator.PendekatanProgramKotaSehat lebih mengutamakan proses daripada target yang akan dicapai artinya dalam penyelenggaraanProgram Kota Sehat akan bersifat dinamis, tidak ada batasan waktu dan dilakukan secara terus menerus, bertahap dan sesuai dengan keinginan masyarakat.

Dalam penyelenggaraanProgramKota Sehattahun 2014di Kota Probolinggo khususnya Tatanan KawasanPermukiman, Sarana dan Prasarana Sehatlebihdifokuskan padaKawasan Permukiman di Kelurahan Ketapang RW III, Pasar Ketapang, SDN Triwung Lor III, Museum Probolinggo dan GOR A. Yani dimana hal ini sesuai denganKeputusan Walikota ProbolinggoNomor :188.45/331/KEP/425.012/2014tentangPenetapan Lokasi Binaan (Pilot Project) PadaTatanan Kawasan Kota Probolinggo SehatTahun 2014.

Kebijakan dan implementasinya dapat dijabarkan berdasarkan indikator sebagai berikut :

1)Adanya Program Udara Bersih;2)Air Sungai Terlihat Bersih;3)Peningkatan CakupanPelayananAir Bersih danKualitas Air Minum;4)Adanya Sistem Pengolahan Limbah Domestik Kota (IPAL)dan Pemisahan / Pemilahan Sampah (3R) ;5)DrainasePerkotaanLancar/TidakTerdapatGenanganAir diJalan ;6)Tidak Terjadi Penumpukan Sampah di Lingkungan Umum dan Permukiman ;7)TersediaFasilitasSaranaUmumYangCukup (OlahRaga,Rekreasi, dll) ;8)AngkaBebasJentikAedes diPerumahan/Permukiman ;9)Meningkatnya Pemanfaatan Pelayanan Puskesmas;10)Program Wajib Tanam Pohon Bagi Masyarakat;11)Tersedia Taman dan Hutan Kota;12)AdanyaProgramPasarSehat dan Sekolah Sehat ;13)Adanya Pengaturan dan Penataan Pedagang Kaki Lima.

Dengan adanya Program Kota Sehat khususnya padaTatanan KawasanPermukiman, Sarana dan Prasarana Sehat,diharapkandapat mewujudkan terciptanya lingkungan permukiman yang bersih, nyaman dan sehat sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan pada masyarakat Kota Probolinggo.

5.TATANAN KAWASANINDUSTRI DAN PERKANTORAN SEHAT

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah segala upaya atau pemikiran yang ditujukan untuk melindungi tenaga kerja dalam melakukan pekerjaan, menjamin keselamatan setiap orang yang berada di tempat kerja serta agar sumber-sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien sehingga diharapkan dapat meningkatkan produksi perusahaan yang berlandaskan meningkatnya produktivitas kerja.

Dengan demikian untuk meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja(K3) pada industri dan perkantoranadalah dengan menciptakan lingkungan kerja yang sehat, aman, dan nyamanmelalui penyelenggaraan Program Kota Probolinggo Sehat.

Dalam penyelenggaraanProgramKota Sehat khususnyapadaTatanan KawasanIndustri dan Perkantoran Sehatlebih menekankan pada beberapa aspek penting yaitu lingkungan fisik industri dan perkantoran, penataan sektor informal, keselamatan dan kesehatan kerja, sosial, ekonomi, budaya serta kesehatan yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan industri yang sehat dan bersih serta mencegah terjadinya pencemaran lingkungan di sekitar kawasan industri.

Upayakonkretyangdapat dilakukanoleh perusahaan/pelaku industri dalam rangka penyelenggaraan Program Kota Sehat yaitudenganmencegah danmengendalikan terhadap sumber-sumber bahaya di tempat kerja. Pengendalian dan pencegahan sumber-sumber bahaya ini harus dimulai sejak tahap perancangandan pemilihan peralatan produksi, kegiatan operasional sampai ketahap pengembangan usaha perusahaan. Dalam hal ini perusahaan/pelaku industriharusberupayadalammelaksanakan program-program Keselamatan dan Kesehatan Kerja tersebut di segala sektor kegiatan operasionalnya sehingga diharapkan tujuan perusahaan/industriakan dapat dicapai secara aman tanpa menyebabkan waktu dan asset hilang (lost time)sehingga kondisi perusahaan/ industri dan kesejahteraan karyawan/ tenaga kerja juga ikut meningkat.Selain itu dapat meningkatkan perekonomian yang aman dan menguntungkan bagi masyarakat Kota Probolinggo sehingga secara tak langsung dapat mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran di Kota Probolinggo.

Adapun yang menjadi lokasi unggulan/pilot project yangdifokuskan pada Tatanan KawasanIndustri dan Perkantoran Sehatpada tahun 2014 adalah PO. Akas N1, IKM Pradipta Jaya Food, IKM Sam Brunaaang, Batik Manggur, dan PDAM Kota Probolinggo dimana hal inisesuai denganKeputusan Walikota Probolinggo Nomor : 188.45/331/KEP/425.012/2014tentangPenetapan Lokasi Binaan (Pilot Project) PadaTatanan Kawasan Kota Probolinggo SehatTahun 2014.

Kebijakan dan implementasinya dapat dijabarkan berdasarkan indikator sebagai berikut :

1)AdanyaLokasiKhususKawasanIndustri ;2)Adanya Ruangan Khusus Merokok di Lingkungan Perkantoran;3)Adanya Jaminan Kesehatan Bagi Pekerja di Semua Industri;4)Industri Tidak Mencemari Lingkungan;5)Minimnya Keluhan Masyarakat Tentang Kasus Pencemaran Akibat Industri;6)Pemerintah Daerah Melakukan Pemantauan Udara Ambiendi Kawasan Industri;7)Adanya Industri Proper (Program Peningkatan Kinerja Perusahaan);8)Menurunnya Angka Kecelakaan Kerja;9)Angka Pengangguran ;10)Adanya Aktifitas Pelatihan/ Pendidikandi Balai Latihan Kerja.Dengan adanya Program Kota Sehat khususnya padaTatanan KawasanIndustri dan Perkantoran Sehat,diharapkan dapat memacu laju pertumbuhan ekonomi dan pembangunan industri berwawasan lingkungan di masa mendatang sehingga dapat mewujudkan Kota Probolinggo yang sehat dan nyaman bagi masyarakat Kota Probolinggo.

6.TATANAN KAWASANKEHIDUPAN SOSIALYANG SEHAT

Penyelenggaraan kesejahteraan sosial dilaksanakan secara terarah, terpadu dan berkelanjutan yang dilakukan baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah serta masyarakat dalam bentuk pelayanan sosial yang meliputipelayanan dan rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial, jaminan dan perlindungan sosial.Kesejahteraan sosial dilaksanakan dengan tujuan untukmeningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat, mengoptimalisasi penanganan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Pemberdayaan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial melalui peran serta masyarakat dalam proses pembangunan.

Keberhasilan pembangunan kesejahteraan sosial tidak semata-mata ditentukan oleh hasil kerja keras satu sektor melainkan juga dipengaruhi oleh hasil kerja keras serta konstribusi positif berbagai sektor dan lembaga elemen masyarakat yang peduli terhadap sosial yang dapat dimaknai bahwa kesejahteraan sosial merupakan tanggungjawab bersama dari setiap individu, masyarakat, pemerintah dan peran swasta.Apapun peran yang dilaksanakan olehpemerintah tanpa dukungan masyarakat dan kesadaran individu maka tujuan yang dicita-citakan untuk menuju Indonesiayangadil dan merata akan sulit dicapai, demikian pula sebaliknya.

Penyelenggaraan Kota Sehat di Kota Probolinggo khususnya Tatanan Kawasan Kehidupan Sosial Yang Sehatmulaidilaksanakan dan diikutipadatahun 2012. Dalampenyelenggaraan/ pembinaan Kota Sehat yang dilaksanakan pada tahun 2014 akandifokuskan padaLembaga Swadaya Masyarakat Forum Silaturahim Mantan Tahanan dan Narapidana (Fosil Maharana), Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), Tempat Penitipan Anak Yaa Bunayya, Tempat Penitipan Anak Bintangku dan Taman Baca Masyarakat Sri Tanjung dimanauntuk mewujudkannya dapat dilakukan melaluiupayapemberdayaan masyarakatmelalui pemerintah maupun Forum Kota Sehat.

Kebijakan dan implementasinya dapat dijabarkan berdasarkan indikator sebagai berikut :

1)Menurunnya Angka Kemiskinan, Jumlah Pemakai Narkoba, Jumlah Tuna Susila, danKejadian Kerusuhan atau Anarkis;2)TidakAdanya Pengemisdan Gelandangan di Sarana Umum;3)Adanya Rumah Singgah Bagi Anak Jalanan;4)Adanya Pengembangan Kreativitas Anak dan Produktivitas Lanjut Usia;5)AdanyaFasilitas Bagi Penderita Kecacatan di Tempat Umum;6)AdanyaSarana Transportasi Umum Menuju Daerah Terpencil;7)AdanyaSarana Kesehatan di Pulau Terpencil;8)Adanya Sarana TPA (Taman Penitipan Anak) Yang Memenuhi Syarat;9)Adanya PenangananKhusus Terhadap Anak Terlantar, Jompo atau Lanjut Usia;10)Memiliki Contingency Plan Masalah Bencana.

Dengan adanya Program Kota Sehat khususnya pada Tatanan Kawasan Kehidupan Sosial Yang Sehat,diharapkandapat terwujud suatu kesejahteraan sosial bagi masyarakat Kota Probolinggo yang adil, merata dan berkesinambungan sehingga secara tak langsung masyarakat dapat menjadi sumberdaya manusia yang produktif dan sejahtera.