tatalaksana idiopathic pulmonary fibrosis
TRANSCRIPT
![Page 1: Tatalaksana Idiopathic Pulmonary Fibrosis](https://reader038.vdocuments.mx/reader038/viewer/2022100521/5695d04d1a28ab9b0291e3c0/html5/thumbnails/1.jpg)
7/23/2019 Tatalaksana Idiopathic Pulmonary Fibrosis
http://slidepdf.com/reader/full/tatalaksana-idiopathic-pulmonary-fibrosis 1/9
Tatalaksana
Sebelum memulai tatalaksana pasien yang didiagnosa menderita IPF,
staging penyakit, faktor prognostik dan komorbiditas harus selalu dinilai. Batasan
pengobatan yaitu: (a) mempertimbangkan pengobatan antifibrotik yang saat ini
tersedia, (b) menghindari faktor yang memperberat penyakit (G!, infeksi
pernapasan, hipertensi pulmonal, merokok), (") mengobati ge#ala, terutama batuk
dan sesak napas, (d) memungkinkan dilakukannya transplantasi paru bila
memenuhi kriteria, dan (e) terapi paliatif lain pada tahap akhir dari penyakit.
Skema $. %lur &atalaksana IPF$
%. &erapi Farmakologis
Pendekatan terapeutik IPF mulai berubah karena adanya hipotesis baru mengenai
patofisiologi dari penyakit ini, yaitu perkembangan dari penyakit ini disebabkan
oleh abnormalitas reparasi epitelial'mesenkimal yang dapat ter#adi tanpa inflamasi
sebelumnya dan karena pengobatan antiinflamasi dan antimodulator tidak
menun#ukkan perbaikan dari penyakit ini.
&%B $ !ekomendasi Evidence-based Guidelines untuk tatalaksana
farmakologis IPF
![Page 2: Tatalaksana Idiopathic Pulmonary Fibrosis](https://reader038.vdocuments.mx/reader038/viewer/2022100521/5695d04d1a28ab9b0291e3c0/html5/thumbnails/2.jpg)
7/23/2019 Tatalaksana Idiopathic Pulmonary Fibrosis
http://slidepdf.com/reader/full/tatalaksana-idiopathic-pulmonary-fibrosis 2/9
Sumber: $
$. '%"etyl"ysteine
'%"etyl"ysteine (%*) meningkatkan sintesis dari glutation, yang merupakan
mediator antioksidan poten, dan menurunkan respons fibrotik pada model he+an
dengan fibrosis paru. IFIGI% study, menun#ukkan pasien yang mendapat %*
mengalami gangguan fungsional yang rendah$.
. Pirfenidone
-odel eksperimental dari IPF menghasilkan pirfenidone, ikatan baru yang
merupakan kombinasi dengan efek antiinflamasi, antioksidan, dan antifibrotik.
bat ini menghambat proliferasi dan sintesis protein profibrogenik dan sitokin.
/asil dari *%P%*I&0 study menun#ukkan bah+a pirfenidone dosis 123mg41
#am, menurunkan progresi5itas penyakit 326 dan menurnkan penurunan F7*
326. 8ontraindikasi penggunaan pirfenidone adalah hipersensiti5itas obat,
penggunaan bersama flu5o9amine, penyakit hati berat atau nefropati, dan
kehamilan. fek samping utama adalah pusing, fotosensitif, ketidaknyamanan
abdomen, dan abnormalitas fungsi hati$.
3. &yrosin'kinase inhibitor
Imatinib mesylate menghambat akti5itas tiroisn kinase, PGF!, discoidindomain receptors, "'kit, dan "'%bl. %kti5itas proliferatif dari PGF! dan tirosin
kinase lain dalam patogenesis IPF dalam in5estigasi in5i5o dan in5itro
menghasilkan imatinib yang berpotensi dalam menghambat IPF.
intedanib adalah penghambat tirosin kinase poten yang berperan pada
reseptor 7GF, PGF, dan FGF. Pemberian nintedanib $;2 mg4$ #am
menun#ukkan hasil positif yang mengarah kepada berkurangnya penurunan F7*
dan eksaserbasi penyakit, perbaikan kualitas hidup$.
1. Penghambat Pospodiesterase
![Page 3: Tatalaksana Idiopathic Pulmonary Fibrosis](https://reader038.vdocuments.mx/reader038/viewer/2022100521/5695d04d1a28ab9b0291e3c0/html5/thumbnails/3.jpg)
7/23/2019 Tatalaksana Idiopathic Pulmonary Fibrosis
http://slidepdf.com/reader/full/tatalaksana-idiopathic-pulmonary-fibrosis 3/9
Sildenafil, inhibitor pospodiesterase';, menyebabkan 5asodilatasi pulmonal
dengan menstabilkan cyclic guanosine monophosphate ("G-P), yang merupkan
second messenger dari nitrit oksida. ifuga bah+a sildenafil melalui mekanisme
5asodilatasi pulmonal akan memperbaiki 5entilasi'perfusi dan pertukaran gas
pada pasien IPF.
;. 8olkisin
8olkisin menun#ukkan akti5itas penghambatan proliferasi fibroblas dan sintesis
kolagen in5itro. amun, Evidence-based guidelines merekomendasikan pasien
dengan IPF tidak perlu diterapi dengan kolkisin karena pada u#i klinis prospektif
menun#ukkan tidak ada perbedaan dengan regimen pengobatan lain.
<. %ntikoagulan
8oagulasi merupakan kaskade penting dalam IPF. Penelitian untuk menilai
hipotesis mengenai +arfarin, dengan target I! '3 pada pasien IPF
menun#ukkan penuruna mortalitas, tingkat ra+atan rumah sakit, dan penurunan
F7*.
=. 8ortikosteroid
Seperti telah disebutkan sebelumnya bah+a kortikosteroid belum die5aluasi
mengenai manfaatnya untuk mengobati pasien dengan IPF. Evidence-based
guidelines sendiri tidak menyarankan pasien IPF mendapat terapi kortikosteroid
tunggal$.
Prednison dimetabolisme di hati membentuk bentuk aktifnya,
prednisolone. 8ortikosteroid men"egah atau menekan inflamasi dan respon imun
ketika diberikan pada dosis farmakologis. Pada le5el molekuler, kortikosteroid
bebas siap untuk menembus membran sel dan berikatan dengan afinitas tinggi
terhadap reseptor sitoplasmik spesifik. Ikatan ini menyebabkan respons dengan
mempengaruhi transkripsi, dan lebih lagi sintesis protein, untuk men"apai aksi
steroid yang diharapkan. %ksi lainnya misalnya menghambat infiltrasi leukosit ke
lokasi inglamasi, mengganggu fungsi mediator respon inflamasi, dan menekan
respon imun humoral.
Pengobatan 8omplikasi dan 8omorbiditas
![Page 4: Tatalaksana Idiopathic Pulmonary Fibrosis](https://reader038.vdocuments.mx/reader038/viewer/2022100521/5695d04d1a28ab9b0291e3c0/html5/thumbnails/4.jpg)
7/23/2019 Tatalaksana Idiopathic Pulmonary Fibrosis
http://slidepdf.com/reader/full/tatalaksana-idiopathic-pulmonary-fibrosis 4/9
8omplikasi IPF dan adanya komorbid berperan dalam menentukan
perburukan dari penyakit, oleh sebab itu sangat penting untuk deteksi dini dan
ditatalaksana. 8ondisi yang paling rele5an karena keparahannya dan implikasi
prognsotik adalah eksaserbasi akut, hipertensi pulmonal dan refluks
gastroesofageal$.
$. ksaserbasi %kut
Pengobatan yang sering sigunakan saat eksaserbasi adalah bolus
kortikosteroid dosis tinggi (methylprednisolone ;22>$222 mg4hari) selama 3
hari pengobatan, diikuti dengan prednison dosis tinggi (2.; mg4kg4hari), yang
diturunkan bertahap, dikonbinasikan atau tidak dikombinan dengan
imunosupresan seperti a?atioprin, siklopospamid atau siklosporin. Beberapa
penelitian menyatakan bah+a 5entilasi mekanis pada pasien dengan IPF dan
gagal napas tidak efektif pada banyak kasus3.
. /ipertensi Pulmonal
Penggunaan sildenafil telah die5aluasi pada dua penelitian dan menun#ukkan
perbaikan pada kapasitas latihan pada pasien dengan hipertensi pulmonal yang
berhubungan dengan IPF. Sehingga, rekomendasi terkini pada pasien dengan
hipetensi pulmonal sedang'berat (yang ditun#ukkan dengan kateterisasi kanan
P%Pm@3;mm/g) merupakan kandidat terapi dengan obat'obat 5asomodulator
seperti sildenafil1.
3. !efluks Gastroesofageal
!efluks asam gastoesofageal merupakan faktor risiko aspirasi, yang
merupakan penyebab pneumonitis, sehingga hal itu berperan dalam inflamasi
kronis saluran napas dan #uga fibrosis. irekomendasikan penggunaan proten
pump-inhibitor pada pasien IPF yang terbukti mengalami refluks
gastoresofageal$.
B. &erapi on'Farmakologis
$. /ome 9ygen &herapy
Suatu u#i retrospektif mengindikasikan bah+a penggunaan terapi oksigen
rumah dapat memperbaki hasil dari <-A& (<'minutes walking test ) pada
![Page 5: Tatalaksana Idiopathic Pulmonary Fibrosis](https://reader038.vdocuments.mx/reader038/viewer/2022100521/5695d04d1a28ab9b0291e3c0/html5/thumbnails/5.jpg)
7/23/2019 Tatalaksana Idiopathic Pulmonary Fibrosis
http://slidepdf.com/reader/full/tatalaksana-idiopathic-pulmonary-fibrosis 5/9
pasien dengan IPF. 8arena kurangnya data spesifik, terapi oksigen rumah
#angka pan#ang direkomendasikan untuk diberikan bila ada bukti
hipoksemia signifikan saat istirahat atau <-A& (SaCC6);.
. &ransplantasi Paru
&ransplantasi paru merupakan satu'satunya penatalaksanaan pada pasien IPF
berat yang menghasilkan perbaikan fungsional utama dan meningkatkan
survival $, ;, dan $2 tahun men#adi =;6, 1;6, dan 6. &ransplantasi paru
merupakan alternatif terapi terbaik, melebihi hasil dari terapi farmakologis
terbaik yang ada. Sehingga, pasien IPF dengan penyakit yang progresif harus
die5aluasi pada unit transplantasi paru, tanpa melihat #enis terapi medis yang
diterimanya, dan tidak ada kontraindikasi untuk prosedur bedah$.
3. !ehabilitasi Pernapasan
!ehabilitasi aman dilakukan pada pasien dengan I (#uga pasien dengan
IPF) dalam meningkatkan #arak yang dapat ditempuh pada <-A& dan
kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan. amun, efek positif
rehabilitasi untuk daya tahan #angka pan#ang belum #elas. %kan bermanfaa bila
menyarankan pasien IPF mengikuti program rehabilitasi sebelum penyakitnya
men"apai tahap akhir $.
1. &erapi Sel dan Gen
Sampai saat ini, terapi sel dan gen pada IP masih dalam fase penelitian,
sehingga kita masih harus menunggu beberapa +aktu untuk mempela#ari
efekti5itasnya sebagai terapi alternatif atau dikombinasikan dengan terapi
farmakologis. IPF ditandai dengan kematian sel epitel al5eolus, yang
digantikan dengan fibroblas. Sehingga, pendekatan terapi berdasarkan terapisel berperan untuk menggantikan sel a5eolus melalui peran regenerasi epitel
al5eolus. Selama dekade terakhir, transplantasi sel pun"a ( stem "ells) yang
memiliki kemampuan untuk berproliferasi dan berdiferensiasi men#adi sel
a5eolus telah diusulkan sebagai strategi terapi. Stem cells mesenkimal (-S*)
merupakan sel yang paling luas digunakan dan dipela#ari, untuk menggunakan
kemampuannya berdiferensiasi men#adi berbagai #enis sel yang berbeda. /asil
yang diperoleh dari pemberian -S* bertentangan. Satu sisi, telah diteliti
![Page 6: Tatalaksana Idiopathic Pulmonary Fibrosis](https://reader038.vdocuments.mx/reader038/viewer/2022100521/5695d04d1a28ab9b0291e3c0/html5/thumbnails/6.jpg)
7/23/2019 Tatalaksana Idiopathic Pulmonary Fibrosis
http://slidepdf.com/reader/full/tatalaksana-idiopathic-pulmonary-fibrosis 6/9
bah+a sel tersebut mampu mengadopsi fenotip sel al5eolus, tetapi disisi lain
dilaporkan #uga bah+a -S* tersebut dapat men#adi fibroblas, yang #ustru
meningkatkan fibrosis, bukan menurunkannya. Sehingga terapi pemberian
-S* ini masih meragukan pada pasien IPF$.
Sekarang ini, pilihan terbaik yang diusulkan sebagai terapi sel adalah
pemberian sel al5eolus tipe II, yang berperan dalam mela+an proses
fibrogenesis pada model he+an dengan fibrosis paru. /asil ini menun#ukkan
bah+a pemberian sel al5eolus tipe II dapat men#adi terapi IPF<. Aalaupun IPF
bukan penyakit genetik, ada beberapa penelitian yang menun#ukkan beberapa
polimorfisme genetik yang berhubungan dengan ke"enderungan mengalami
IPF. Seperti terapi sel, terapi gen #uga masih dalam tahap penelitian, dengan
dasarnya adalah menghambat atau memberikan mi"o!%s lain untuk
mengatur ekspresi gen'gen yang berbeda yang berhubungan dengan IPF.
;. &erapi Paliatif
Pengobatan batuk (terutama batuk malam hari yang membuat sulit tidur) dan
sesak napas merupakan faktor yang dapat menentukan kualitas hidup pasien
IPF. *odein dan opiat lain dan glukokortikoid dosis rendah (prednison ;'$2
mg4hari) menun#ukkan efikasi untuk mengontrol batuk. Pada u#i klinis,
thalidomid #uga memperbaiki batuk dan kualitas pernapasan. -orfin dosis
rendah dapat memperbaiki baik ge#ala sesak napas dan batuk persisten pada
pasien dengan penyakit berat$.
&erapi paliatif harus ditu#ukan untuk memperbaiki kualitas hidup pasien dan
keluarganya dalam menghadap masalah perkembangan dan masalah bah+a
sampai ini penyakit ini masih belum bisa disembuhkan. Sehingga, identifikasi
a+al, penilaian dan pengobatan ge#ala seperti nyeri, sesak napas, dan batuk
tidak terkontrol, dan berbagai ge#ala lain yang berbungan dengan
perkembangan penyakit, merupakan hal yang penting$.
Prognosis
IPF merupkan penyakit dengan klinis ber5ariasi, sehingga penting untuk
mengidentifikasi faktor yang membantu menilai prognosis pasien. Faktor yang
berhubungan dengan perkembangan yang buruk adalah:
' Dsia @=2 tahun$
' 8omorbid: hipertensi pulmonal, emfisema, dan karsinoma bronkogenik =
![Page 7: Tatalaksana Idiopathic Pulmonary Fibrosis](https://reader038.vdocuments.mx/reader038/viewer/2022100521/5695d04d1a28ab9b0291e3c0/html5/thumbnails/7.jpg)
7/23/2019 Tatalaksana Idiopathic Pulmonary Fibrosis
http://slidepdf.com/reader/full/tatalaksana-idiopathic-pulmonary-fibrosis 7/9
' era#at sesak napas dan peningkatannya sepan#ang +aktu (dengan -!*
dyspnea measurement scale)$
' * E126 saat diagnosis$
' Penurunan F7* $26 in the F7* dan l"o $;6 dalam <'$ bulan.
Penurunan F7* merupakan penilaian fungsi paru yang paling baik dalam
meramalkan mortalitas$.
- esaturasi dalam <-A&@ baik saturasi oksigen perifer (Sp)CC6 dan
#arak yang dapat ditempuh merupakan prediktor mortalitas pada pasien
IPF. Penurunan @;2 m #arak yang ditempuh dalam 1 minggu
berhubungan dengan peningkatkan 19 lipat kematian dalam $ tahun$.
Pada IPF, beberapa gamabran dasar penyakit berguna untuk menilai
staging penyakit, termasuk usia, tingkat sesak napas, kapasitas 5ital paksa (87P),kapasitas difusi paru untuk karbon monoksida (*), desaturasi selama <-A&,
extent honeycombing pada /!*&, atau mun"ulnya hipertensi pulmonal atau
emfisema. Faktor longitudinal seperti peningkatan dera#at sesak napas, penurunan
87P sepan#ang +aktu, penurunan * atau perburukan fibrosis pada /!*& #uga
direkomendasikan. engan adanya sistem skoring untuk staging penyakit, maka
diharapkan persentase kemungkinan mortalitas dapat diramalkan=.
Beberapa grup telah menyusun suatu model multi5ariat untuk pendekatan
staging IPF. -enggunakan populasi u#i klinis yang besar, u Bois et al.,
mengembangkan sistem skoring IPF dengan menggunakan 1 prediktor yaitu usia,
ri+ayat ra+atan rumah sakit karena sakit pernapasan, baseline F7* dan
perubahan F7* 1 minggu. Seperti ditun#ukkan tabel $, pen#umlahan skor indi5idual dari 1 parameter tersebut digunakan sebagai skor untuk memprediksi
risiko kematian dalam $ tahun (tabel ).
&%B $ Sistem Skoring -ortalitas untuk pasien IPF
Risk Factor Score
Age Years
=2
<2'<
E<2
C
1
2
Recent respiratory hospitalisation
0es
o
$1
2
Baseline FVC % predicted
;2
;$'<;
<<'=
C2
$C
$3
C
2
24-eek change is FVC % predicted
'$2
'; to '2,
$
$2
![Page 8: Tatalaksana Idiopathic Pulmonary Fibrosis](https://reader038.vdocuments.mx/reader038/viewer/2022100521/5695d04d1a28ab9b0291e3c0/html5/thumbnails/8.jpg)
7/23/2019 Tatalaksana Idiopathic Pulmonary Fibrosis
http://slidepdf.com/reader/full/tatalaksana-idiopathic-pulmonary-fibrosis 8/9
@'1, 2
Sumber: C
&%B Probabilitas kematian dalam $ tahun pada pasien IPF
Total Risk Score !"pected #-year pro$a$ility death %
2'1
C'$1
$<'$
'
32'33
31'3=
3C'121$'13
11'1;
1='1
@;2
E
';
;'$2
$2'2
2'32
32'12
12';2;2'<2
<2'=2
=2'C2
@C2
Sumber: C
Penelitian terbaru dengan mengembangkan model prediksi risiko multidimensi,
e5 at al., mengembangkan skoring model G%P yang mengandung 1 5ariabel
dasar: #enis kelamin (gender4G), usia (age4%), dan 5ariabel fisiologi paru (F7*
dan *4P). 3 stage penyakit, yaitu I, II, dan III, diiendetifikasi berdasarkan
indeks G%P dengan mortalitas $ tahun sebesar <6, $<6, dan 36=.
&%B 3 Indeks G%P (Gender, %ge, Physiology)
Predictor Points
ender
Female
-ale
2
$
A Age years
<2
<$'<;@<;
2
$
P Physiology
F7* 6 predi"ted
' @=;
' ;2'=;
' E;2
* 6 predi"ted
' @;;
' 3<';;
' 3;
2
$
2
$
![Page 9: Tatalaksana Idiopathic Pulmonary Fibrosis](https://reader038.vdocuments.mx/reader038/viewer/2022100521/5695d04d1a28ab9b0291e3c0/html5/thumbnails/9.jpg)
7/23/2019 Tatalaksana Idiopathic Pulmonary Fibrosis
http://slidepdf.com/reader/full/tatalaksana-idiopathic-pulmonary-fibrosis 9/9
' *annot perform 3
Sumber: =
&%B 1 Indeks G%P, Staging dan prediksi mortalitas
Stage & && &&&
Points 2'3 1'; <'C
'ortality years
$
3
;,<
$2,
$<,3
$<,
,
1,$
3,
<,$
=<,C
Sumber: =
REFERENCE
$. Haubet %, %n"o"hea , Bollo , et. al., 2$3. !e"ommendations of SP%!
Guidelines for the iagnosis and &reatment of Idiopathi" Pulmonary
Fibrosis. Arch Bronconeumol , 1(C):313>3;3.
. Godfrey %-8, 2$1. Idiopathic Pulmonary ibrosis! %5ailable from:
http:44emedi"ine.meds"ape."om4arti"le432$<'treatment J"ited at "tober,
; 2$1K.
3. -olli"a *, Paone G, *onti 7, *e""arelli , S"hmid G, -attia P, et al.,
2$2. -e"hani"al 5entilation in patients +ith end'stage idiopathi" pulmonary fibrosis. "espiration# =:2>$;.
1. *ollard /!, %nstrom 8, S"h+ar? -I, Lisman %, 22=. Sildefanil
impro5es +alk distan"e in idiopathi" pulmonary fibrosis. $hest# $3$:C=>
C.
;. /ook , %r"osoy S-, Lemmel , Bartels -, 8a+ut S-, ederer ,
2$. &itrated o9ygen reMuirement and prognosti"ation in idiopathi"
pulmonary fibrosis. Eur "espir % , 3:3;>3<;.
<. Serrano'-ollar %, a"her -, Gay'ordi G, *losa , Haubet %, Bulbena
, 22=. Intratra"heal transplantation of al5eolar type II "ells re5erses
bleomy"in'indu"ed lung fibrosis. Am % "espir $rit $are &ed# $=<:$<$>
$<C.=. 8olb -, *ollard /!, 2$1. !e5ie+: Staging of idiopathi" pulmonary
fibrosis: past, present and future. Eur "espir "ev, 3: 2>1.
C. u Bois !-, Aey"ker , %lbera *, et al., 2$$. %s"ertainment of
indi5idual risk of mortality for patients +ith idiopathi" pulmonary fibrosis.
Am % "espir $rit $are &ed , $C1: 1;>1<<.