tata tulis ilmiah (paragraf)
TRANSCRIPT
![Page 1: Tata Tulis Ilmiah (Paragraf)](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022072921/55721166497959fc0b8eeafe/html5/thumbnails/1.jpg)
Tata Tulis & Komunikasi Ilmiah - UG Kelompok 3 1ID08
1
TATA TULIS & KOMUNIKASI ILMIAH
A. Pengertian Paragraf
Hingga saat ini belum ada rumusan yang memuaskan semua pihak tentang
pengertian paragraf. Berikut ini disajikan beberapa pengertian paragraf yang
dikemukakan oleh beberapa pakar bahasa.
1. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
Paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu
ide pokok dan mulai penulisannya dengan garis baru).
2. Harimukti kridalaksana, dalam Kamus Linguistik
Paragraf adalah satuan bahasa yang mengandung satu tema atau bagian
wacana. Dapat terjadi dari satu kalimat atau sekelompok kalimat yang berkaitan
3. Gorys Keraf, dalam komposisi
Paragraf yang disebutnya alinea, bukanlah suatu pembagian secara
konvensional dari suatu bab yang terdiri atas kalimat-kalimat, tetapi lebih dalam
maknanya dari satu kesatuan kalimat saja. Tidak lain dari suatu kesatuan pikiran,
suatu kesatuan yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat.
4. Soedjito dan Mansur Hasan, dalam ketrampilan Menulis ,
Paragraf adalah bagian kerangka yang terdiri atas kalimat-kalimat yang
terhubung secara utuh dan padu serta merupakan satu kesatuan pikiran.
5. Djago Tarigan, dalam menuis paragraf
adalah seperangkat kalimat tersusun logis-sistematis yang merupakan satu
kesatuan ekspresi pikiran yang relevan dan mendukung pikiran pokok yang
tersirat dalam keseluruhan karangan.
B. Syarat-syarat yang baik
1. Kesatuan
Yang dimaksud dengan kesatuan dalam alinea adalah bahwa semua
kalimat yang membina alinea itu secara bersama-sama menyatakan suatu
hal, suatu tema tertentu.
2. Kepaduan (koherensi)
Yang dimaksud dengan koherensi adalah kekompakan hubungan antara
sebuah kalimat dengan kalimat yang lain yang membentuk alinea itu.
![Page 2: Tata Tulis Ilmiah (Paragraf)](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022072921/55721166497959fc0b8eeafe/html5/thumbnails/2.jpg)
Tata Tulis & Komunikasi Ilmiah - UG Kelompok 3 1ID08
2
3. Pengembangan
Perkembangan alinea adalah penyusunan atau perincian daripada gagasan-
gagasan yang membina alinea itu.
C. Tujuan
Sebuah karangan yang baik umumnya gagasan akan diperjelas oleh uraian-uraian
tambahan, yang maksudnya tidak lain untuk menampilkan pokok pikiran tadi secara
lebih jelas. Sebab itu pembentukan sebuah alinea sekurang-kurangnya mempunyai
tujuan :
1. Memudahkan pengertian dan pemahaman dengan menceraikan suatu tema dari
tema yang lain. Oleh sebab itu tiap alinea hanya boleh mengandung satu tema.
Bila terdapat dua tema, maka alinea itu harus dipecahkan menjadi dua alinea.
2. Memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar dan formal, untuk
memmungkinkan kita berhenti lebih lama daripada perhentian pada akhir
kalimat. Dengan perhentian lebih lama ini konsentrasi terhadap tema alinea
lebih terarah.
D. Jenis
Berdasarkan kelompok, paragraf dapat dibedakan menjadi :
a. Paragraf Deduktif
b. Induktif
c. Campuran
d. Penuh Kalimat Topik
a. Paragraf Pembuka
b. Penghubung (inti)
c. Penutup
a. Paragraf Persuasi
b. Argumentasi
c. Narasi
d. Deskripsi
e. Eksposisi
Paragraf
Menurut Sifat
Isinya
Menurut Sifat dan
Tujuannya
Menurut Posisi Kalimat
Topiknya
![Page 3: Tata Tulis Ilmiah (Paragraf)](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022072921/55721166497959fc0b8eeafe/html5/thumbnails/3.jpg)
Tata Tulis & Komunikasi Ilmiah - UG Kelompok 3 1ID08
3
1. Jenis Menurut posisi kalimat topiknya
a. Paragraf Deduktif
Bila kalimat topik terletak di awal paragraf. Penguraian yang menyajikan
kalimat pokok terkebih dahulu, lalu uraian yang terinci mengenai
permasalahan atau gagasan. (urutan umum – khusus)
b. Induktif
Bila kalimat pokok ditempatkan di akhir paragraf. Cara penguraian yang
,menyajikan penjelasan terlebih dahulu, barulah diakhiri dengan pokok
pembicaraan (urutan khusus – umum)
Contoh :
c. Campuran
Bila kalimat pokok ditempatkan dibagian awal dan akhir paragraf. Kalimat
pokok di akhir paragraf lebih bersifat mengulang atau
menegaskankembali gagasan utama yang terdapat pada awal paragraf.
Kata adalah unsur bahasa yang sangat penting dalam setiap
bahasa termasuk bahasa Indonesia. Pemakaian bahasa Indonesia
dalam peristiwa komunikasi pada hakikatnya adalah pemakaian
kata-kata bahasa Indonesia. Dalam bahasa lisan kita mendengar
kata-kata bahasa Indonesia yang diucapkan, sedangkan dalam
bahasa Indonesia secara tertulis kita melihat bahasa Indonesia
yang dituliskan. Rangkaian kata bahasa Indonesia yang
diucapkan atau dituliskan disusun berdasarkan kaidah-kaidah
tertentu sehingga menjadi frasa, klausa, dan kalimat bahasa
indonesia
Kalimat Topik
Kalimat
Penjelas
Apakah tujuan keluarga berencana itu?. Keluarga berencana
bukan hanya bertujuan untuk membatasi kelahiran, melainkan
juga berusaha agar setiap keluarga merencanakan atau mengatur
kelahiran. Dengan demikian dapat diperhitungkan sebaik-baiknya
hari depan anak-anaknya kelak. Ibu tidak akan merana karena
setiap tahun melahirkan. Ayah tidak terlalu pusing….
Jadi inti keluarga berencana ialah menjamin kebahagiaan
hidup keluarga lahir batin Kalimat Topik
Kalimat
Penjelas
![Page 4: Tata Tulis Ilmiah (Paragraf)](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022072921/55721166497959fc0b8eeafe/html5/thumbnails/4.jpg)
Tata Tulis & Komunikasi Ilmiah - UG Kelompok 3 1ID08
4
d. Penuh Kalimat Topik
Seluruh kalimat yang membangun paragraf sama pentingnya, sehingga
tidak satu pun kalimat yang khusus menjadi kalimat topik.
2. Jenis Paragraf menurut sifat dan tujuannya
a. Paragraf pendahuluan (pembuka)
Paragraf pendahuluan adalah paragraf yang menganarkan pembaca
kepada suatu karangan atau pokok-pokok pikiran yang terdapat dalam
karangan tersebut. Paragraf ini mampui membimbing pembaca
memasuki persoalan yang akan dibicarakan. Disajikan secara ringkas,
jelas dan menarik.
Cara-cara menarik perhatian pembaca :
1) Memulai paragraf dengan satu ungkapan menarik.
2) Mengemukakan pengalamam hidup yang lebih luar biasa, baik yang
menyenangkan maupun yang menyedihkan
3) Menyatakan maksud dan tujuan penulisan
4) Mengemukakan batasan arti pokok persoalan tertentu
5) Mengemukakan alasan-alasan pentingnya persoalan yang kita tulis
6) Mengemukakan pendapat yang berbeda dari kenyataan yang ada
sekarang
7) Mengemukakan pertanyaan-pertanyaan yang menantang untuk
dijawab
Pemerintah menyadari bahwa rakyat Indonesia memerlukan
rumah yangsehat dan kuat.
Departemen PU sudah lama menyelidiki bahan rumah yang
murah, tetapi kuat. Agaknya bahan perlit yang diperoleh dari
batu-batu gunung berapi sangat menarik perhatian para ahli.
Bahan ini tahan api, dan dapat dicetak menurut keinginan.
Usaha ini menunjukkan bahwa pemerintah berusaha
membangun rumah,murah, sehat, dan kuat untuk memenuhi
keperluan rakyat.
Kalimat Topik
pada awal dan
akhir paragraf
Pagi itu aku duduk di kursi malas di halaman mka depan
rumahku, sisa-sisa angin malam menyentuh tubuhku dingin
sekali. Matahari belum menampakkan sinarnya secara jelas,
hanya tampak semburat cahaya di kaki langit sebelah timur.
Sementara itu, binatang-binatang bergantian menyambut pagi,
ayam berkokok dengan lantangnya. Burung-burung bernyanyi
dengan riangnya. Dan sapi-sapi pun tertawa, setiap menjalankan
tugasnya membajak sawah.
Kalimat Topik
pada seluruh
paragraf
![Page 5: Tata Tulis Ilmiah (Paragraf)](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022072921/55721166497959fc0b8eeafe/html5/thumbnails/5.jpg)
Tata Tulis & Komunikasi Ilmiah - UG Kelompok 3 1ID08
5
b. Paragraf inti (penghubung)
Paragraf inti (penghubung) adalah paragraf yang tedapat antara paragraf
pembuka dengan paragraf penutup.
Pada paragraf ini dikemukakan seluruh inti persoalan pada karangan,
sehingga dapat dengan mudah ditangkap oleh pembaca. Hubungan
antara paragraf yang satu dengan yang lain harus serasi dan disusun
secara logis.
c. Paragraf penutup
Paragraf penutup adalah paragraf yang digunakan untuk mengakhiri
karangan atau bagian karangan. Harus mengandung kesimpulan,
dilengkapi dengan saran-saran, harapan atau ajakan untuk berbuat
sesuatu.
3. Jenis paragraf menurut sifat dan isinya
a. Paragraf Persuasi
JIka isi paragraf mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi
pembaca.
Contoh : Iklan
BANK JAMBI UTAMAKAN LAYANAN NASABAH
Bank Jambi semakin dekat dengan nasabah. Tidak hanya dari sisi produk-
produk yang digulirkan namun juga dari sisi layanan. Kini untuk mendekatkan
layanan dengan konsumen, di kota Jambi Bank Jambi akan menambah dua kantor
kas baru. Masing-masing di lingkungan Pemkot Jambi dan di RSUD Abdul Manap
kota Jambi.
Pembukaan dua kantor kas yang dimulai sejak kemarin ini, diharapkan
akan memudahkan nasabah untuk melakukan transaksi. Mulai dari deposito, giro,
kredir umum, tabungan simpeda dan lain sebagainya.
............................................................................................................................
![Page 6: Tata Tulis Ilmiah (Paragraf)](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022072921/55721166497959fc0b8eeafe/html5/thumbnails/6.jpg)
Tata Tulis & Komunikasi Ilmiah - UG Kelompok 3 1ID08
6
b. Paragraf Argumentasi
Jika isi paragraf membahas satu masalah dengan bukti-bukti atau alasan
yang mendukung
c. Paragraf Narasi
Jika isi paragraf mengurutkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk
cerita.
Contoh : Novel, cerpen
d. Paragraf Deskripsi
Jika isi paragraf melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan
bahasa
e. Paragraf Eksposisi
Jika isi paragraf memaparkan fakta atau kejadian tertentu
Contoh : pemberitaan dalam surat kabar
E. Kesatuan dan Kepaduan Paragraf
Yang dimaksud dengan kesatuan paragraf adalah bahwa paragraf tersebut harus
memperhatikan dengan jelas suatu maksud atau sebuah tema tertentu. Kesatuan
disini tidak boleh diartikan bahwa ia hanya memuat satu hal saja. Sebuah
paragraf yang memiliki kesatuan bisa saja mengandung beberapa hal atau
beberapa perincian, tetapi semua unsur tadi haruslah bersama-sama digerakkan
untuk menunjang sebuah maksud tunggal atau sebuah tema tunggal. Maksud
tunggal itulah yang ingin disampaikan oleh penulis dalam paragraf tersebut.
Karena fungsi tiap paragraf adalah untuk mengembangkan sebuah
gagasan tunggal, maka tidak boeh terdapat unsur-unsur yang sama sekali tidak
mempunyai pertalian dengan maksud tunggal tadi. Penyimpangan-
penyimpangan dari maksud tadi hanya akan mempersulit pembaca.
Penyimpangan-penyimpangan tadi dapat berbentuk: pertama, pemasukan
sebuah sisipan atau interupsi yang jelas dalam urutan-urutangagasan yang ada ;
kedua, sebuah penyimpangan secara gradual dari tema yang harus dibina oeh
paragraf tersebut, yaitu setiap kalimat berikutnya semakin memyimpang dari
tujuan utama.
![Page 7: Tata Tulis Ilmiah (Paragraf)](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022072921/55721166497959fc0b8eeafe/html5/thumbnails/7.jpg)
Tata Tulis & Komunikasi Ilmiah - UG Kelompok 3 1ID08
7
F. Pola Pengembangan
Pengembangan paragraf pada dasarnya menyangkut persoalan membuat rincian
pikiran-pikiran pokok ke dalam pikiran-pikiran penjelas dan persoalan
mengurutkan pikiran-pikiran penjelas tersebut sebaik-baiknya. Ada beberapa
pola mengembangkan paragraf yang biasa dilakukan oleh para penulis karangan
ilmiah, yaitu :
i. Pengembangan dengan definisi luas
Adalah pengembangan paragraf yang dilakukan dengan mengemukakan
definisi formal terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan rincian-rincian yang
berupa definisi dahulu, lalu rincian-rincian yang berupa definisi luas dari
definisi formal tersebut. Semua penjelas dalam paragraf tersebut mengacu
pada perumusan definisi itu sendiri.
Contoh :
ii. Pengembangan dengan metode proses
Sebuah paragraf dikatakan memakai metode proses, jika isi paragraf
menguraikan suatu proses. Proses merupakan suatu urutan perbuatan untuk
menciptakan atau menghasilkan sesuatu.
Contoh :
iii. Pengembangan dengan contoh
Pengembangan paragraf dilakukan dengan cara mengemukakan suatu
pernyataan yang menjadi inti dari persoalan contoh dari penyataan tersebut.
Contoh :
(1) Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. (2) Mereka adalah orang-orang yang
berkewajiban mendidik anak-anak bangsa. (3) Kebahagiaan guru adalah jika
melihat anak-anak didiknya berhasil meraih cita-cita. (4) Mereka tidak pernah
berharap apa-apa dari keberhasilan yang diraih oleh anak-anak didik mereka. (5)
Guru sangat menentukan kecerdasan dan kemajuan bangsanya
Proses pembuatan kue donat adalah sebagai berikut. Mula-mula dibuat adonan
terigu dicampur dengan telur dan gula. Kemudian, adonan dicetak dalam bentuk
gelang-gelang. Setelah itu, “gelang-gelang” tadi digoreng sampai berwarna
kuning kecoklatan. Lalu gorengan itu diolesi mentega, diberi butir-butir warna-
warni, atau ditaburi tepung gula. Kini kue donat siap untuk disantap.
![Page 8: Tata Tulis Ilmiah (Paragraf)](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022072921/55721166497959fc0b8eeafe/html5/thumbnails/8.jpg)
Tata Tulis & Komunikasi Ilmiah - UG Kelompok 3 1ID08
8
iv. Pengembangan dengan metode sebab-akibat
Paragraf ini dipakai untuk menerangkan suatu kejadian atau akibat yang
ditimbulkan atau sebaliknya. Faktor yang terpenting dalam metode ini adalah
kejelasan dan kelogisan. Artinya, hubungan kejadian dan penyebabnya
terungkap jelas dan informasinya sesuai dengan jalan pikiran manusia pada
umumnya.
Contoh :
v. Pengembangan dengan metode umum-khusus
Dilakukan dengan mengemukakan hal-hal yang bersifat umum terlebih
dahulu baru kemungkinan diikuti dengan rincian-rincian yang bersifat
khusus.
(1) Di Indonesia, legenda perseorangan semacam ini banyak sekali. (2) satu
contohnya adalah legenda Panji yang berasal dari Jawa Timur (3) Panji adalah
seorang putra raja kerajaan Kuripan (Singasari) di Jawa Timur, yang senantiasa
kehilangan istrinya. (4) Contoh lain legenda perseorangan ini adalah legenda
Jayaprana yang berasal dari Bali. (5) Dia adalah seorang anak angkat yang
binasa karena kelicikan ayah angkatnya.
(1) seminggu yang lalu pak Dullah kehilangan pekerjaannya. (2) Akibatnya,
Sunarti, anaknya yang paling besar bekerja untuk membantu biaya hidup
keluarganya. (3) Ibu Dullah melakukan hal yang sama, dengan menjual kue-kue.
(4) Suprapto dan Suprapti, anak-anaknya yang masih sekolah, harus berhenti
karena tidak ada biaya.
Sebab
Akibat (1)
Akibat (2)
Akibat (3)
Sebab (2) Akibat
Sebab (2)
Sebab (2)
(1) Sudah beberapa hai ini ibu dan adik Reni sakit. (2) Ayahnya yang dinantikan
dari Surabaya belum kunjung tiba. (3) Adik-adiknya yang lain, yang masih kecil,
tidak ada yang menjaga. (4) Terpaksa Reni tidak masuk kuliah hari ini.
![Page 9: Tata Tulis Ilmiah (Paragraf)](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022072921/55721166497959fc0b8eeafe/html5/thumbnails/9.jpg)
Tata Tulis & Komunikasi Ilmiah - UG Kelompok 3 1ID08
9
vi. Pengembangan dengan metode klasifikasi
Bila kita akan mengelompokkan benda atau non benda yang memiliki
persamaan sifat, situasi, ukuran, dan lain-lain, cara yang paling tepat adalah
melakukan klasifikasi. Meski sebenarnya bukan ukuran khusus untuk
persamaan factor tersebut, tetapi juga untuk perbedaan.
Contoh :
Sebanyak lima dari sepuluh kota termahal di dunia berbeda di Asia, dengan
Tokyo dan Osaka tercatat sebagai kota termahal di dunia. Demikian menurut
kajian Economist Intelligent Unit. Kedua kota besar di Jepang itu ternyata 20%
lebih mahal dibandingkan tempat ketiga yang diduduki Hongkong bersama
Singapura tan Taipei yang juga tercatat sebagai kota termahal di dunia.
![Page 10: Tata Tulis Ilmiah (Paragraf)](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022072921/55721166497959fc0b8eeafe/html5/thumbnails/10.jpg)
Tata Tulis & Komunikasi Ilmiah - UG Kelompok 3 1ID08
10
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, E. Zaenal. 2000. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta : Akapress.
Finoza, Lamuddin. 2002. Komposisi Bahasa Indonesia. Edisi Kedelapan. Jakarta.
Diksi Insan Mulia
Hs, Widjon. 2007. Bahasa Indonesia. Jakarta : Grasindo.
Keraf. Gorys 1993. Komposisi. Ende : Nusa Indah.
Solikhin. dkk. 2003. Terampil Berbahasa Indonesia. Jakarta : Uhamka Press
Tarigan, Djago. 1996. Menulis Paragraf. Bandung : Angkasa