tata nama iupac

Upload: indra-karno

Post on 01-Mar-2016

42 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Kimia-tata nama

TRANSCRIPT

  • KI2151 Senyawa Organik Monofungsi

    Aturan dasar tata nama senyawa organik berdasarkan IUPAC

    A. Senyawa-Senyawa Alkana

    Senyawa-senyawa alkana, dengan rantai lurus karbon tanpa ikatan rangkap, diberi nama

    berdasarkan jumlah atom karbon dalam rantai terpanjang.

    Jumlah

    atom C Nama

    Jumlah

    atom C Nama

    1 Metana 8 Oktana

    2 Etana 9 Nonana

    3 Propana 10 Dekana

    4 Butana 15 Pentadekana

    5 Pentana 20 Ikosana

    6 Heksana 50 Pentakontana

    7 Heptana Dst

    Contoh:

    - Jika terdapat cabang, letak cabang pada rantai lurus diperhitungkan dan nama cabang diberi

    akhiran il, misal: metil, etil, propil, dst. Nama cabang ditulis sebelum nama rantai utama

    alkana.

    Contoh:

    B. Senyawa-senyawa Alkena

    - Bila dalam rantai lurus senyawa karbon terdapat satu atau lebih ikatan rangkap dua,

    senyawa tersebut disebuk alkena.

    - Penamaan senyawa alkena sama seperti dengan senyawa alkana, dengan akhiran ana

    diganti menjadi ena, seperti propena, heptena, dst.

    Pentana Propana

    3-etil 5-metil oktana

    Indra Karno Adi

    10513076

  • - Ikatan rangkap diberi nomor sesuai letaknya terhadap ujung rantai terdekat. Nomor ikatan

    rangkap diatur menjadi nomor paling kecil.

    - Contoh:

    C. Senyawa-senyawa Alkuna

    - Bila dalam rantai lurus senyawa karbon dapat terdapat satu atau lebih ikatan rangkap tiga,

    senyawa tersebut disebut alkuna.

    - Aturan penamaan Alkuna sama seperti Alkena, hanya saja akhiran ena diganti menjadi

    una.

    Contoh:

    D. Senyawa-senyawa Alkanol

    - Bila dalam rantai lurus senyawa Alkana terdapat gugus fungsi OH, senyawa tersebut

    disebut Alkanol atau Alkohol

    - Nama untuk senyawa Alkanol sama dengan penamaan untuk senyawa alkana, dengan

    akhiran a diganti menjadi ol.

    - Gugus fungsi ol diberi nomor sesuai letaknya terhadap ujung rantai terdekat. Nomor

    gugus fungsi diatur menjadi nomor paling kecil.

    Contoh:

    E. Senyawa-senyawa Eter

    - Suatu senyawa karbon disebut sebagai eter apabila di dalam rantai karbonnya terdapat

    gugus - O -.

    - Merupakan isomer fungsi dari alkohol.

    - Senyawa eter diberi nama mengikuti nama-nama gugus alkil yang terikat pada gugus

    fungsi - O - , nama-nama alkil tersebut disusun secara alfabetis dan diberi akhiran eter.

    Contoh:

    F. Senyawa-senyawa Aldehid

    - Senyawa aldehid adalah suatu rantai karbon yang mengandung gugus fungsi karbonil

    , dengan salah satu dan/atau kedua R dapat diganti dengan gugus alkil atau atom

    hidrogen.

    1-propena

    1-propuna

    1-propanol

    -OH

    O etil metil eter

    R R

    O

  • - Aturan penamaan aldehid sama dengan aturan penamaan alcohol, dengan akhiran ol

    diganti dengan al.

    Contoh:

    G. Senyawa-senyawa Keton

    - Merupakan isomer fungsi dari aldehid.

    - Sama dengan aldehid, hanya saja pada keton, kedua R merepresentasikan gugus alkil,

    bukan suatu atom hidrogen.

    - Aturan penamaan keton sama dengan aturan penamaan aldehid, dengan akhiran al diganti

    dengan on.

    Contoh:

    H. Senyawa-senyawa Asam Karboksilat

    - Sama seperti aldehid dan keton, asam karboksilat juga memiliki gugus karbonil, atom O

    yang berikatan rangkap dengan karbon.

    - Gugus karbonil pada asam karboksilat berikatan lagi dengan gugus hidroksil (-OH) ,

    disebut pula sebagai gugus karboksilat, dan memiliki rumus dasar R-COOH

    - Penamaan asam karboksilat dibuat dengan cara menentukan rantai karbon terpanjang (dan

    mengandung gugus karboksilat). Sistem penamaan sama dengan penamaan alkana dengan

    mengganti akhiran a dengan oat dan ditambah asam di depannya.

    - Apabila mengandung cabang alkil, nomor cabang alkil dihitung dari letaknya terhadap

    atom C yang mengandung gugus karboksilat.

    Contoh:

    I. Senyawa-senyawa Ester

    - Ester merupakan hasil reaksi antara suatu asam karboksilat dengan suatu alkohol. Selain

    itu Ester juga merupakan isomer fungsi dari asam karboksilat.

    - Ester memiliki rumus dasar R-COO-R, dengan alkil R berasal dari reagen asam

    karboksilat dan alkil R berasal dari reagen alkohol.

    H

    O etanal

    O 2-propanon

    R OH

    O

    OH

    O

    Asam Etanoat

  • - Penamaan senyawa ester yaitu dengan menyebut alkil yang menggantikan atom H pada

    gugus karboksilat dengan nama alkilnya, lalu kemudian alkil yang menempel pada gugus

    karboksilat dengan nama karboksilatnya tanpa menyebut kata asam.

    Contoh:

    J. Senyawa-senyawa Amina

    - Senyawa-senyawa amina dapat pula disebut sebagai turunan dari amonia.

    - Senyawa amina memiliki rumus dasar R-NH2

    - Penamaan senyawa amina yaitu dengan menyebutkan nama alkil dari gugus alkil yang

    menempel pada NH2, dan diikuti dengan kata amina.

    Contoh:

    Referensi:

    - Brady, James E. 2012. Chemistry: 6th Edition International Student Version. Asia: John

    Wiley & Sons Pte. Ltd

    - Solomons, T.W. Graham., Craig B. Fryhle. 2011. Organic Chemistry: 10th Edition. Asia:

    Jhn Wiley & Sons Pte. Ltd

    O

    O Metil etanoat

    NH2 Etil amina