tata letak

30
MODUL 6 STRATEGI TATA LETAK KEPENTINGAN STRATEGIS KEPUTUSAN TATA LETAK Tata letak merupakan satu keputusan penting yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalarn jangka panjang. Tara letak memiliki banyak dampak strategic karena tata letak menentukan days saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas, dan biaya, Berta kualitas lingkungar kerja, kontak pelanggan, dan citra perusahaan. Tata letak yang efektif dapat membantu organisasi mencapai sebuah strategi yang menunjang diferensiasi, biaya rendah, atau responss cepat. Sebaga: contoh, Benetton, mendukung sebuah strategi diferensiasi dengan menanamkan investasi bes2: dalam tata letak gudang yang menghasilkan sistem pengiriman dan penyortiran yang cepat dar akurat pada 5.000 toko yang dimilikinya. Tara letak pada toko Wal- Mart mendukung strategbiaya rendah yang dilakukan pada teknik pergudangan dan tata letak. Tara letak kantor Hallmark. di mana banyak profesional yang bekerja dalam sel kerja, mendukung strategi pengembangar secara cepat kartu ucapan selamat. Tujuan strategi tata letak adalah untuk membangun tata letak yang ekonomis yang memenuhi. kebutuhan persaingan perusahaan. Perusahaan- perusahaan ini telah melakukannya. Dalam semua kasus, desain tata letak harus mempertimbangkan

Upload: helmidanny

Post on 04-Aug-2015

149 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tata Letak

MODUL 6

STRATEGI TATA LETAK

KEPENTINGAN STRATEGIS KEPUTUSAN TATA LETAK

Tata letak merupakan satu keputusan penting yang menentukan efisiensi sebuah

operasi dalarn jangka panjang. Tara letak memiliki banyak dampak strategic

karena tata letak menentukan days saing perusahaan dalam hal kapasitas,

proses, fleksibilitas, dan biaya, Berta kualitas lingkungar kerja, kontak

pelanggan, dan citra perusahaan. Tata letak yang efektif dapat membantu

organisasi mencapai sebuah strategi yang menunjang diferensiasi, biaya rendah,

atau responss cepat. Sebaga: contoh, Benetton, mendukung sebuah strategi

diferensiasi dengan menanamkan investasi bes2: dalam tata letak gudang

yang menghasilkan sistem pengiriman dan penyortiran yang cepat dar akurat

pada 5.000 toko yang dimilikinya. Tara letak pada toko Wal-Mart mendukung

strategbiaya rendah yang dilakukan pada teknik pergudangan dan tata letak.

Tara letak kantor Hallmark. di mana banyak profesional yang bekerja dalam

sel kerja, mendukung strategi pengembangar secara cepat kartu

ucapan

selamat. Tujuan strategi tata letak adalah untuk membangun tata letak yang

ekonomis yang memenuhi. kebutuhan persaingan perusahaan. Perusahaan-

perusahaan ini telah melakukannya.

Dalam semua kasus, desain tata letak harus mempertimbangkan bagaimana

untuk dapat mencapai:

1. Utilisasi ruang, peralatan, clan orang yang lebih tinggi.

2. Aliran informasi, barang, atau orang yang lebih baik.

3. Moral karyawan yang lebih baik, juga kondisi lingkungan kerja, yang lebih

aman.

4. Interaksi dengan pelanggan yang lebih balk.

5. Fleksibilitas (bagaimanapun kondisi tata letak yang ada sekarang,

tata letak tersebut akan perlu diubah).

Semakin lama, desain tata letak perlu dipandang sebagai sesuatu yang dinamis.

Hal ini berarti mempertimbangkan peralatan yang kecil, mudah dipindahkan,

dan fleksibel. Rak pajangan di toko harus dapat dipindahkan, meja kantor dan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc SISTEM PRODUKSI 1

Page 2: Tata Letak

partisi yang modular, dan rak di gudang dibuat: di pabrik (tinggal pasang). Agar

dapat mengatasi perubahan model produk secara cepat dan mudah dan masih

dalam tingkat produksi yang memadai, manajer operasi harus memberikan

fleksibilitas dalam desain tata letak. Untuk mendapatkan fleksibilitas dalam

tata letak, para manajer melatih pekerja mereka secara bersilang, merawat

peralatan, menjaga investasi tetap rendah, mencmpatkan sel kerja secara

berdekatan, dan menggunakan peralatan yang kecil dan mudah dipindahkan

Dalam beberapa hal, peralatan yang menggunakan roda sangat tepat

digunakan, untuk mengantisipasi perubahan yang akan terjadi pada produk,

proses, atau volume produksi.

TIPE-TIPE TATA LETAK

Keputusan mengenai tata letak meliputi penempatan mesin pada tempat yang

terbaik (dalam pengaturan produksi), kantor dan meja-meja (pada pengaturan

kantor) atau pusat pelayanan (dalam pengaturan rumah sakit atau department

store). Sebuah tata letak yang efektif memfasilitasi adanya aliran bahan, orang,

dan informasi di dalam dan antar-wilayah. Untuk mencapai tujuan ini, beragam

pendekatan telah dikembangkan. Di antara pendekatan tersebut, pada bab ini, akan

dibahas enam pendekatan tata letak:

1. _______________________________________________________________________

Tata letak dengan posisi tetapmemenuhi persyaratan tata letak untuk proyek yang besar dan

2. Tata letak yang berorientasi pada proses—berhubungan dengan produksi

dengan volume rendah, dan bervariasi tinggi (juga disebut sebagai "job

shop", atau produksi terputus).

3 Tata letak kantor—menempatkan para pekerja, peralatan mereka, dan

ruangan/kantor

yang melancarkan aliran informasi.

4. Tata letak ritel—menempatkan rak-rak dan memberikan tanggapan

atas perilaku pelanggan.

5. Tata letak gudang—melihat kelebihan dan kekurangan antara

ruangan dan sistem penanganan bahan.

6. Tata letak yang berorientasi pada produk—mencari utilisasi karyawan

dan mesin yang paling baik dalam produksi yang kontinu atau berulang.

Contoh-contoh dari setiap golongan tata letak ini dapat dilihat pada Tabel 1.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc SISTEM PRODUKSI 2

Page 3: Tata Letak

Oleh karena hanya beberapa dari keenam golongan ini yang dapat

dimodelkan secara matematis, tata letak dan desain dari fasilitas fisik masih

merupakan sebuah seni. Walaupun demikian, telah diketahui bahwa sebuah tata

letak yang baik perlu menetapkan beberapa hal berikut:

1.

2.

3.

4.

5.

Peralatan penanganan bahan. Manajer harus memmuskan peralatan yang

akan digunakan, meliputi ban berialan, cranes, (automated storage and

retrieval system—ASKS), juga kereta otomatis untuk mengirim dan

menyimpan bahan.

Kapasitas dan persyaratan luas ruang. Desain tata letak dan

penyediaan ruangan hanya dapat dilakukan saat persyaratan jumlah

pekerja, mesin, dan peralatan diketahui. pada kasus peker jaan kantor,

manajer operasi harus membuat perkiraan persyaratan ruang untuk

setiap karyawan. persyaratan ini dapat berupa ruangan persegi empat

berukuran 6 x 6 kaki ditambah dengan kelonggaran untuk gang, toilet,

kantin, tangga, lift, dan sebagainya, atau dapat juga berupa kantor-kantor

yang luas untuk para eksekutif dan ruang rapat. Manajemen

juga harus mempertimbangkan kelonggaran yang disyaratkan sebagai

keamanan yang mengatasi masalah kebisingan, debu, asap, suhu, dan

ruang di sekitar peralatan dan mesin.

Lingkungan hidup dan estetika. Pemikiran mengenai tata letak sering

membutuhkan keputusan mengenai jendela, tanaman, dan tinggi partisi

untuk memfasilitasi aliran udara, mengurangi kebisingan, menyediakan

keleluasaan pribadi, dan sebagainya.

Aliran informasi. Komunikasi sangat penting bagi setiap perusahaan dan

harus dapat difasilitasi oleh tata letak. Permasalahan ini mungkin

membutuhkan keputusan tentang jarak, juga keputusan akankah dibuat

kantor pada ruangan terbuka menggunakan pembata_ setengah badan atau

kantor yang memberi keleluasaan pribadi.

Biaya perpindahan antar-wilayah kerja yang berbeda. Terdapat

banyak pertimbangan unik yang berkaitan dengan pemindahan bahan

atau kepentingan beberapa wilayah tertentu untuk didekatkan satu sama

lain. Sebagai contoh, memindahkan leburan baja akan lebil_ sulit

dibandingkan dengan memindahkan baja dalam keadaan dingin.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc SISTEM PRODUKSI 3

Page 4: Tata Letak

TATA LETAK DENGAN POSISI TETAP

Dalam tata letak dengan posisi tetap (fixed-position layout), proyek tetap berada

dalam satu tempat. sementara para pekerja dan peralatan datang pada tempat

tersebut. Contoh tipe proyek seperti ini adalah proyek pembuatan kapal, jalan

layang, jembatan, rumah, dan sumur minyak bumf.

Teknik untuk mengatasi tata letak dengan posisi tetap tidak dikembangkan dengan

balk dan kerumitannya bertambah karena adanya tiga faktor. Faktor yang pertama

adalah, terdapat tempat yang terbatas pada semua lokasi produksi. Yang kedua,

setiap tahapan yang berbeda pada proses konstruksi, membutuhkan bahan yang

berbeda; oleh karena itu, banyak hal menjadi pcntin, sejalan dengan

perkembangan proyek. Yang ketiga, volume bahan yang dibutuhkan dinamis

Sebagai contoh, tingkat penggunaan panel baja untuk galangan kapal berubah

sejalan dengan perkembangan proyek.

Industri yang berbeda menangam masalah ini dengan cara yang berbeda. Industri

konstruksi biasanya memiliki "rapat antar-pedagang" untuk menentukan tempat

pada periode waktu yang berbeda. Sebagaimana yang telah dapat diperkirakan,

rapat ini sering menghasilkan solusi yang kurang optimal, karena diskusi yang

ter)adi mungkin lebih bersifat politis dan bukan analitis. Walaupun demikian, kapal-

kapal besar memiliki wilayah bongkar muat yang disebut sebaga"platen" yang

terletak di sisi kapal, yang proses pemuatannya dijadwalkan oleh departemen

penjadwalan.

Karena permasalahan pada tata letak dengan posisi tetap ini sulit dipecahkan

pada lokasi, strategi alternatif yang ada adalah untuk melengkapi proyek

sedapat mungkin di luar lokasi. Pendekatan ini digunakan pada industri

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc SISTEM PRODUKSI 4

Page 5: Tata Letak

pembangunan kapal di saat unit standar—contoh kotak pemegang pipa dirakit pada

lini perakitan ferdekat (fasilitas yang berorientasi pada produk) sebagai sebuah

usaha untuk menambahkan efisiensi pada pembangunan kapal. Ingall Ship Building

Corporation telah beralih menuju produksi yang berorientasi pada produk di saat

bagian-bagian dari sebuah kapal (modul) serupa, atau saat perusahaan itu

mendapatkan kontrak untuk membangun bagian yang sama bagi beberapa kapal

yang serupa.' Sama halnya perusahaan pembuat kapal lain juga sedang mencoba

teknologi kelompok (lihat Bab 5) untuk mengelompokkan komponen. Banyak

pembangun rumah sekarang beralih dari strategi tata letak yang tetap menjadi

strategi yang lebih berorientasi pada produk. Sekitar sepertiga rumah barn di

Amerika Serikat sekarang dibangun dengan cara ini.

TATA LETAK YANG BERORIENTASI PADA PROSES

Tata letak yang berorientasi pada proses (process-oriented layout) dapat

menangani beragam barang atau jasa secara bersamaan. Ini merupakan cara

tradisional untuk mendukung sebuah strategi diferensiasi produk. Tata letak ini

paling efisien di saat pembuatan produk yang memiliki persyaratarberbeda, atau di

saat penanganan pelanggan, pasien, atau klien dengan kebutuhan yang berbeda.

Tata letak yang berorientasi pada proses biasanya memiliki strategi volume rendah

dengan variasi tinggi seperti yang telah dibahas di Bab 5. Pada lingkungan job

shop seperti ini, setiap produk atau setiap produk dalam kelompok kecil melalui

urutan operasi yang berbeda. Sebuah produk atau pesanan yang sedikit diproduksi

dengan memindahkann'ya dari satu departemen ke departemer lainnya dalam

urutan yang diperlukan bagi produk tersebut. Contoh yang balk bagi tata letak

yang berorientasi pada proses adalah rumah sakit atau klinik. Gambar 1

menggambarkan proses untuk dua pasien, A dan B, pada sebuah klinik gawat

darurat di Chicago. Seorang pasien yang masuk, masing-masing dengan

kebutuhan yang berbeda, membutuhkan ruse yang berbeda melalului pendaftaran,

laboratorium, kamar operasi, radiologi, Apotik,. ruang perawatan, dan sebagainya. peralatan, keahlian, dan pengawasan diatur di sekitar proses ini.

Satu kelebihan utama dari tata letak ini adalah adanya fleksibilitas peralatan dan

penugasan tenaga kerja. Sebagai contoh, jika terjadi kerusakan pada satu

mesin, proses produksi secara keseluruhan tidak perlu berhenti; pekerjaan

dapat dialihkan pada mesin lain dalam departemen yang sama. Tata letak yang

berorientasi pada proses juga sangat balk untuk menangani produks: komponen

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc SISTEM PRODUKSI 5

Page 6: Tata Letak

dalam batch yang kecil, atau disebut job lot, dan untuk memproduksi

beragam komponen dalam ukuran dan bentuk yang berbeda.

Kelemahan tata letak yang berorientasi pada proses terletak pada peralatan yang

biasan% memiliki kegunaan umum. pesanan akan menghabiskan waktu lebih lama

untuk berpindah dalam sistem karena penjadwalan yang sulit, penyetelan mesin

yang berubah, dan penanganan bahan yang unik. Sebagai tambahan, peralatan

yang memiliki kegunaan umum, membutuhkan tenaga kerja yang terampil, dan

persediaan barang setengah jadi menjadi lebih tinggi karena adanya

ketidakseimbangan proses produksi. Tenaga kerja terampil yang dibutuhkan juga

meningkatkatkan pelatihan dan pengalaman yang dibutuhkan, dan jumlah barang

setengah jadi yang tinggi membutuhkan modal yang lebih banyak.

Dalam mendesain sebuah tata letak yang berorientasi pada proses, taktik yang

paling lazim digunakan untuk menyusun departemen atau stasiun kerja adalah

untuk meminimalkan biaya penanganan bahan. Dengan kata lain, departemen

yang memiliki aliran komponen atau orang, yang banyak di antara mereka harus

didekatkan satu sama lain. Dalam pendekatan ini, biasanya penanganan bahan

bergantung kepada (1) jumlah muatan (atau orang) yang harus dipindahkan di

antara dua departemen selama beberapa waktu dan (2) biaya memindahkan

muatan (atau orang) yang terkaitan dengan jarak antar-departemen. Biaya

diasumsikan sebagai sebuah fungsi jarak antar-departemen. Tujuan fungsi lini

dapat dinyatakan sebagai berikut:

Biaya minimum =

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc SISTEM PRODUKSI 6

Page 7: Tata Letak

Fasilitas yang berorientasi pada proses (dan juga tata letak dengan posisi tetap)

mencoba untuk meminimalkan beban atau perjalanan, dikalikan dengan biaya yang

berkaitan dengan jarak. Istilah Cij memadukan antara jarak dan biaya lain menjadi

satu faktor. Di sini diasumsikan tidak hanya kesulitan pemindahan yang sama,

tetapi juga biaya penjemputan dan pengiriman yang konstan. Walaupun mereka

tidak selalu konstan, untuk menyederhanakan, data-data yang ada diringkas

(yaitu, jarak, kesulitan, serta biaya penjemputan dan pengiriman) dalam satu

variabel, yakni biaya. Cara yang paling baik untuk memahami langkah-

langkah yang terkait dalam mendesain sebuah tata letak proses adalah dengan

melihat sebuah contoh.

Contoh I

Manajemen Perusahaan Walters ingin mengatur enam departemen dalam

pabriknya sedemikian rupa sehingga meminimalkan biaya penanganan bahan

antar-departemen. Mereka membuat asumsi awal (untuk menyederhanakan

masalah) bahwa setiap departemen berukuran 20 x 20 kaki dan panjang serta

lebar gedung adalah 60 kaki dan 40 kaki. Prosedur tata letak proses mengikuti

langkah-langkah berikut:

Langkah 1: Membuat matriks "dari-ke" menunjukkan aliran

barang atau bahan dari departemen ke departemen lain

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc SISTEM PRODUKSI 7

Page 8: Tata Letak

(Gambar 2).

Langkah 2: Menentukan kebutuhan luas ruang setiap

departemen. (Gambar 3 menunjukkan luar pabrik yang

masih tersedia.)

Langkah 3: Membangun sebuah diagram skematis awal

yang

menunjukkan urutan departemen yang harus dilalui oleh

komponen. Cobalah untuk meletakkan departemen dengan

aliran bahan atau komponen yang berat berdekatan satu

sama lain. (Lihat Gambar 4.)

5. Peningkatan fleksibilitas.

1. Pemanfaatan lebih tinggi atas ruang, fasilitas dan tenaga kerja.

2. Perbaikan aliran informasi, barang atau tenaga kerja.

3. Meningkatkan moral kerja dan kondisi keamanan yang lebih baik 6.

Meningkatkan interaksi perusahaan dengan konsumen.

PENGERTIAN LAYOUT

Layout atau tata letak merupakan satu keputusan yang menentukan efisiensi sebuah

operasi dalm jangka panjang. Banyak dampak strategis yang terjadi dari hasil

keputusan tentang layout, diantaranya kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya, kualitas

lingkungan kerja, kontak konsumen dan citra perusahaan. Layout yang efektif

membantu perusahaan mencapai sebuah strategi yang menunjang strategi bisnis

yang telah ditetapkan diantara diferensiasi, biaya rendah maupun respon cepat.

Dalam semua kasus yang terjadi, layout seharusnya mempertimbangkan bagaimana

cara mencapai

Dari waktu ke waktu, desain layout perlu dipertimbangkan sebagi sesuatu yang

dinamis dan punya fleksibilitas.

B. TIPE LAYOUT

Ada enam pendekatan layout yang akan dibahas dalam topic ini yaitu:

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc SISTEM PRODUKSI 8

Page 9: Tata Letak

1. Layout dengan posisi tetap, biasanya untuk proyek besar yang memerlukan

tempat luas seperti pembuatan jalan layang maupun gedung.

2. Layout berorientasi pada proses, untuk produksi dengan volume rendah dan

variasi tinggi disebut juga “job shop”

3. Layout perkantoran, bagaiman menempatkan tenaga kerja, peralatan kantor,

dan ruangan kantor yang melancarkan aliran informasi.

4. Ritel layout, penempatan rak dan pemberian tanggapan atas perilaku

konsumen.

5. Layout gudang, mengefisienkan ruang penyimpanan dan system penanganan

bahan dengan memperhatrikan kelebihan dan kekurangannya.

6. Layout berorientasi produk, Pemanfaatan tenaga kerja, mesin yang terbaik

dalam produksi yang kontinyu atau berulang.

Agar dapat menetapkan layout yang efektif maka perlu menetapkan beberapa hal

diantaranya adlah:

1. Peralatan penanganan bahan

2. Kapasitas dan persyaratan luas ruangan

3. Lingkungan hidup dan estetika

4. Aliran informasi

5. Biaya perpindahan antar wilayah kerja yang berbeda

C. LAYOUT POSISI TETAP (FIXED POSITION LAYOUT)

Masalah yang dihadapi dalam layout posisi tetap adalah bagaimana mengatasi

kebutuhan layout proyek yang tidak berpindah atau proyek yang menyita tempat

yang luas (seperti pembuatan jalan laying, gedung).

Teknik untuk mengatasi layout posisi tetap tidak dikembangkan dengan baik dan

kerumitannya bertambah yang disebabkan oleh tiga factor yaitu:

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc SISTEM PRODUKSI 9

Page 10: Tata Letak

1. Tempatnya yang terbatas pada semua lokasi produksi.

2. Setiap tahapan berbedapada proses produksi dan kebutuhan bahan sehingga

banyak hal yang menjadi penting sejalan dengan perkembangan proyek.

3. Volume bahan yang dibutuhkan sangat dinamis.

Karena permasalahan pada layout posisi tetap sulit diselesaikan pada lokasi

maka strategi alternative yang ada adalah untuk melengkapi proyek ada hal-hal

yang dikerjakan diluar lokasi, misalnya pad aproyek pembuatan jalan laying maka

pembuatan

konstruksi besi dilakukan di luar lokasi setelah jadi tinggal menakukan

penanamannya di lokasi proyek.

D. LAYOUT BERORIENTASI PROSES (PROCESS ORIENTED LAYOUT)

Adalah sebuah layout yang berkaitan dengan proses produksi bervolume rendah dan

variasi tinggi. Layout jenis ini marupakan cara tradisional untuk mendukung strategi

diferensiasi produk, layout jenis ini adalah yang paling tepat untuk pembuatan produk

yang melayani konsumen dengankebutuhan berbeda-beda. Pada proses yang

disebut “job shop” setiap produk dalam kelompok kecil melalui urutan operasi yang

berbeda, tiap produk atau pesanan yang sedikit diproduksi dengan memindahkannya

dari satu depattemen ke deparetemen lain dalam urutan yang tertentu dari tiap

produk. Contoh yang tepat adalah pada rumah sakit atu klinik.

Kelebihan utama dari layout ioni adalah adanya fleksibilitas peralatan dan

penugasan tenaga kerja. Sehingga dengan demikian apabila terjadi permasalahan

pada suatu mesin, pekerjaan tidak perlu berhenti dan dapat dialihkan pada mesin lain

atau departemen yang sama. Layout ini juga sangat baik diterapkan pada

produksi komponen dalam batch kecil atau disebut “job lot” dan untuk produksi

komponen dalam ukuran dan bentuk yang berbeda.

Kelemahan layout ini ada pada peralatan yang biasanya memiliki kegunaan umum.

Waktu produksi jadi lama karena butuh waktu lama untuk berpindah dalam system

karena sulitnya penjadwalan, perubahan penyetelan mesin, keunikan penanganan

bahan. Lagipula peralatan yang mempunyai keguanaan umum membutuhkan

operator yang trampil dan persediaan barang setengah jadi menjadi lebih tinggi

karena ketidakseimbangan proses produksi. Pada akhirnya kebutuhan modal akan

semakin banyak

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc SISTEM PRODUKSI 10

Page 11: Tata Letak

Konsep perhitungan pada layout berorientasi proses akan dibahas pada topic

berikutnya

E. LAYOUT PERKANTORAN (OFFICE LAYOUT)

Hal yang membedakan antar layout kantor dan pabrik adalah pada kepentingan

informasi, namun demikian pada beberapa lingkungan kantor , produksi sangat

tergantung pada aliran bahan.

Cara penyelesaian layout kantor adalah menggunakan analisa digram hubungan

(relationship chart) seperti yang dicontohkan di bawah ini.

Contoh: Suatu kantor memiliki 9 ruangan yaitu untuk:

1. Direktur

2. Direktur teknologi

3. Ruang para insinyur

4. Sekretaris

5. Pintu masuk kantor

6. Pusat arsio

7. Lemari peralatan

8. Peralatan fotokopi

9 Gudang

Penempatan satu ruang dengan ruang lainnya dilakukan dengan cara memberikan

nilai yaitu:

Nilai Kedekatan

A Absolutely necessary (Sangat perlu) E

Especially important (Sangat penting) I

Important (Penting)

O Ordinary Ok (Boleh)

U Unimportant (Tidak penting)

X Not desirable (Tidak perlu)

Pada layout ini ada dua kecenderungan yang perlu diperhatikan yaitu:

1. Teknologi seperti telepon seluler, pager, fax, internet, laptop PDA

menyebabkan layout perkantoran menjadi makin fleksibel dengan

memindahkan informasi secara elektronik.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc SISTEM PRODUKSI 11

Page 12: Tata Letak

2. Virtual company menciptakan kebutuhan dinamis akan ruang dan jasa.

Kedua macam kecenderungan ini mengakibatkan kebutuhan karyawan lebih sedikit

berada di kantor.

F. LAYOUT USAHA ECERAN (RITEL LAYOUT)

Merupakan sebuah pendekatan yang berkaitan dengan aliran pengalokasian ruang

dan merespon pada perilaku konsumen. Layout ini didasarkan pad aide bahwa

penjualan dan keuntungan bervariasi kepada produk yang menarik perhatian

konsumen. Sehingga banyak manajer ritel mencoba untuk mempertontonkan produk

kepada konsumen sebanyak mungkin. Penelitian membuktikan bahwa semakin

besar produk terlihat oleh konsumen maka penjualan akan semakin tinggi dan

tingkat pengembalian investasi semakin tinggi. Untuk itu manajer operasional

perusahaan ritel dapat melakukan pengubahan pengaturan toko secara keseluruhan

atau alokasi tempat bagi beragam produk dalam toko.

Ada lima ide yang dapat dimanfaatkan dalam pengaturan toko yaitu:

1. Tempatkan bara-barang yang sering dibeli di sekitar batas luar toko.

2. Gunakan lokasi yang strategis untuk produk yang menarik dan mempunyai

nilai keuntungan besarseperti kosmetika, asesories.

3. Distribusikan “produk kuat” yaitu yang menjadi alasan utama para pengunjung

berbelanyja, pada kedua sisilorong cdan letakkan secar tewrsebar untuk bisa

dilihat lebih banyak konsumen.

4. Gunakan lokasi ujung loronhg karena memiliki tingkat pertontonan yang tinggi

5. Sampaikan misi totko dengan memilih posisi yang menjadi penghentian

pertama bagi konsumen.

Tujuan utama dari layout ini adalah “memaksimalkan keuntungan luas lantai per kaki

persegi”. Disamping itu ada juga konsep yang masih diperdebatkan yaitu Biaya

Slotting (Slotting Fees) yaitu biaya yang dibayar produsen untuk menempatkan

produk mereka pada rak di rantai ritel atau supermarket.

Disamping itu ada juga pertimbangan -pertiombangan lain yang disebut dengan

“servicescapes” yang terdiri dari tiga elemen yaitu:

1. Kondisi yang berkenaan dengan lingkungan

2. Tata letak yang luas dan mempunyai fungsi

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc SISTEM PRODUKSI 12

Page 13: Tata Letak

3. Tanda-tanda, simbul dan patung

G. LAYOUT GUDANG (WAREHOUSE LAYOUT)

Merupakan sebuah disain yang mencoba meminimalkan biaya total dengan

mencapai paduan yang terbaik antara luas ruang dan penanganan bahan.

Manajemn bertugas mamaksimalkan tiap unit luas gudang yaitu mamanfaatkan

volume penuhny asambil mempertahankan biaya penanganan bahan yang rendah.

Yang mana biaya penanganan bahan adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan

transportasi bahng yang masuk, penyimpanan dan bahan keluar., meliputi peralatan,

tenaga kerj, bahn, biaya pengawasan, asuransi, penyusutan. Layout gudang yang

efektif meminimalkan kerusakan bahan di gudang.

Manajemen gudang yang modern marupakan suatu prosedur yang otromatis yang

menggunakan ASRS (Automated Stirage Retrieval System).

Ada tiga konsep yang dikenal dalam layout gudang yaitu:

1. Cross Docking

Adalah cara menghindari penempatan bahan atau pasokan dalanm gudang dengan

cara memproses secara langsung disaat diterima. Hal ini dilakukan untuk

menghindari aktivitas penerimaan secara formal, penghitungan stock/ penyimpanan

dan pemilihan pesanan sehingga terjadi penghematan biaya.

Cross Docking yang baik membutuhkan :

- penjadwalan yang ketat.

- Pengiriman yang diterima memiliki identifikasi produk yang akurat

dengan kode garis.

2. Random Stocking

Digunakan di gudang untuk menempatkan persediaan dimana terdapat lokasi yang

terbuka. Teknik ini berarti bahwa ruangan tidak perelu dikhususkan untuk

barangbarang tertentu dan fasilitas dapat dimanfaatkan dengan lebih baik. Sistim ini

jika terkomputerisasi maka akan meliputi tugas-tugas:

- Membuat daftar lokasi yang “terbuka”

- Membuat catatan persediaan sekarang secara akurat dan juaga

lokasinya.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc SISTEM PRODUKSI 13

Page 14: Tata Letak

- Mengurutkan barang-barang dalam urutan tertentu untuk meminimalkan

waktu perjalanan yang dibutuhkan untuk menjemput pesanan.

- Memadukan pesanan untuk mengurangi waktu penjemputan

- Menugaskan barang atau sekumpilan barang tertentu pada wilayah

gudang yang tertentu sehingga jarak tempuh total dalam gudang

dapat dimimalkan.

3. Customizing Merupakan penggunaan gudang untuk menambahkan nilai produk

melalui modifikasi, perbaikan, pelabelan dan pengepakan.Cara ini biasanya berguna

untuk menghasilkan keunggulan bersaing dal;am pasar dimana terdapat perubahan

produk yang sangat cepat. Cara ini sudah banyak dilakukan oleh perusahaan

dengan misalkan penyediaan label pada usaha eceran sehingga barang dapat

langsung dipajang.

H. LAYOUT BERORIENTASI PRODUK (PRODUCT ORIENTASI LAYOUT)

Layout ini disusun di sekeliling produk atau keluarga produk yang sama yang

memiliki volume tinggi dan variasi rendah. Produksi yang berulang dan kontinyu.

Asumsi yang digunakan adalah:

1. Volume yang ada mencukupi untuk pemanfaatan peralatan yang tinggi.

2. Permintaan produk stabil.

3. Produk distandarisasi atau mendekati fase siklus hidupnya.

4. Pasokan bahan baku dan komponen mencukupi dengan kualitas standar.

Dalam layout ini ada dua jenis yaitu:

1. Lini pabrikasi (fabrication line) membuat komponen seperti ban mobil. Lini ini

dipacu oleh mesin dan membutuhkan perubahan mekanis dan rekayasa

untuk membuat keseimbangan.

2. Lini perakitan (assembly line) meletakkan komponen yang dipabrikasi secara

bersamaan pada sekumpulan stasiun kerja. Lini ini dipacu oleh tugas yang

diberikan kepada tanaga kerja atu pada stasiun kerja

Keuntungan layout ini adalah:

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc SISTEM PRODUKSI 14

Page 15: Tata Letak

1. Biaya variabel per unit rendah yang biasanya dikaitkan dengan produk yang

terstandardisasi dan bervolume tinggi.

2. Biaya penanganan bahan rendah.

3. Mengurangi persediaan barang setengah jadi.

4. Proses pelatihan dan pengawasan yang lebih mudah

5. Hasil output yang lebih cepat.

Kelemahan layout ini adalah

1. Butuh volume tinggi karena modalnyaa besar.

2. Jika ada penghentian pada satu bagian akan berakibat pada seluruh operasi.

3. Fleksibilitas yang ada kurang saat menangani beragam produk atau tingkat

produksi berbeda.

Konsep perhitungan pada layout iniakan dibahas pada topic selanjutnya.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Yuriadi Kusuma M.Sc SISTEM PRODUKSI 15