tata laksana proyek term of refference (tor)

16
TERM OF REFFERENCE SURVEY DAN PEMETAAN DR. TEMPAPAN KUALA DAN DR TEMPAPAN HULU 1. Latar Belakang Pemetaan topografi dilakukan untuk menentukan posisi planimetris (x,y) dan posisi vertikal (z) dari objek-objek dipermukaan bumi yang meliputi unsur-unsur alamiah seperti : sungai, gunung, danau, padang rumput, rawa dan sebagainya serta unsur-unsur buatan manusia seperti rumah, sawah, jembatan, jalan, jalur pipa, rell kereta api dan sebagainya. Ilmu Geodesi pada mulanya adalah cabang terapan dari ilmu matematis, ilmu bumi bersama ilmu geologi, geofisika dan lain sebagainya. Yang perkembanganya dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan metodologi dan aplikasi instrument ukur Geodesi untuk keperluan pengukuran dan rekayasa yang dikenal dengan engineering surveying yang di Indonesia dikenal dengan Teknik Geodesi. 1

Upload: vikky-ardhianto

Post on 05-Dec-2014

195 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tata Laksana Proyek  Term Of Refference (TOR)

TERM OF REFFERENCE

SURVEY DAN PEMETAAN DR. TEMPAPAN KUALA DAN

DR TEMPAPAN HULU

1. Latar Belakang

Pemetaan topografi dilakukan untuk menentukan posisi planimetris (x,y)

dan posisi vertikal (z) dari objek-objek dipermukaan bumi yang meliputi unsur-

unsur alamiah seperti : sungai, gunung, danau, padang rumput, rawa dan

sebagainya serta unsur-unsur buatan manusia seperti rumah, sawah, jembatan,

jalan, jalur pipa, rell kereta api dan sebagainya. Ilmu Geodesi pada mulanya

adalah cabang terapan dari ilmu matematis, ilmu bumi bersama ilmu geologi,

geofisika dan lain sebagainya. Yang perkembanganya dipengaruhi oleh

perkembangan teknologi dan metodologi dan aplikasi instrument ukur Geodesi

untuk keperluan pengukuran dan rekayasa yang dikenal dengan engineering

surveying yang di Indonesia dikenal dengan Teknik Geodesi.

1.2. Maksud Dan Tujuan

Maksud diadakannya pekerjaan pengukuran dan pemetaan topografi

adalah untuk mendapatkan informasi yang lebih rinci bentuk permukaan tanah

secara umum yang dilengkapi dengan tampakan-tampakan khas, baik berupa

unsur-unsur alami maupun unsur-unsur buatan dan dapat dipertanggung jawabkan

secara teknis, dengan tujuan memberikan informasi topografi suatu wilayah yang

akan mendukung pengambilan keputusan secara tepat.

1

Page 2: Tata Laksana Proyek  Term Of Refference (TOR)

1.3. Ruang Lingkup Pekerjaan

Ruang lingkup pekerjaan Pengukuran untuk Survey dan Pemetaan

Topografi yang akan dilaksanakan meliputi :

1.3.1. Persiapan

a. Kantor

b. Lapangan

1.3.2. Pelaksanaan

a. Pematokan dan Pemasangan Tugu/Bench Mark

b. Pengukuran Kerangka Horisontal dan Vertikal

c. Pengukuran Situasi

1.3.3. Pekerjaan Studio

a. Pengolahan data

b. Editing data dan Penggambaran

c. Plotting peta hasil penggambaran (hard copy)

d. Pelaporan

1.4. Struktur Organisasi

Struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan dibuat dengan tujuan untuk

menata dan mengatur pola kerja secara efektif dan efisien.

Sebelum tim pelaksana lapangan mulai bekerja, volume pekerjaan dan

jenis kegiatan yang akan dilaksanakan telah diperhitungkan/diperkirakan. Dengan

2

Page 3: Tata Laksana Proyek  Term Of Refference (TOR)

demikian struktur organisasi proyek yang efektif, efisien telah dideskripsikan

secara jelas tugas dan tanggung jawab masing-masing personil serta hubungan

kerja antara satu dengan lainnya.

A. Tenaga Ahli Geodesi

Tenaga ahli Geodesi sekaligus Team Leader adalah penanggung jawab

pekerjaan mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan pembuatan laporan

akhir.

B. Surveyor (Asisten Geodetic)

Merupakan tenaga pelaksana lapangan dan mengawasi pekerjaan studio

dimana secara struktural dibawah pengawasan atau koordinasi team Leader tetapi

tidak membawahi tenaga yang terlibat pengolahan data.

C. Asisten Surveyor

Merupakan tenaga pelaksana lapangan dan mengawasi pekerjaan tenaga

lokal.

D. Data processing

Data Processing diwajibkan yang mempunyai latar belakang pendidikan

geodesi, agar dapat menganalisasi kesalahan yang disebabkan dalam pekerjaan.

Data processing merupakan pelaksana untuk editing dan proses pembuatan peta

digital hingga pembuatan peta garis dalam bentuk hard copy.

3

Page 4: Tata Laksana Proyek  Term Of Refference (TOR)

2. Persiapan Pekerjaan

2.1.  Persiapan Kantor

Pekerjaan persiapan merupakan pekerjaan yang meliputi :

a. Persiapan dan pembuatan dokumen kontrak

Tahapan pekerjaan Persiapan Kontrak terdiri dari beberapa kegiatan yang

meliputi :

Pembuatan usulan teknik

Pembuatan usulan biaya

Pembuatan dokumen administrasi

b. Pengurusan surat-surat yang berkaitan dengan perijinan

A. Tim Pengukuran/Personil

Untuk melaksanakan kegiatan ini diperlukan tenaga-tenaga survey yang

berpengalaman. Personil yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini

adalah :

a. Team Leader/Geodetic Engineer

b. Chief Surveyor

c. Surveyor

d. Asisten Surveyor

e. Data Processing

f. Crew Survey

4

Page 5: Tata Laksana Proyek  Term Of Refference (TOR)

B. Peralatan Survey

Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai harus ditentukan terlebih dahulu

peralatan yang akan digunakan. Peralatan yang digunakan harus memenuhi

spesifikasi teknis yang ada sehingga data pengukuran memenuhi kriteria yang

diinginkan (telah dikalibrasi).

Peralatan yang harus dipersiapkan antara lain :

1. Alat ukur teodolite Total Station yang mempunyai ketelitian pembacaan

sudut terkecilnya 1 (satu) detik dan akurasi pengukuran jaraknya 5 + 3

ppm serta perlengkapannya.

2. Komputer (hardware dan software) + printer ukuran A3

3. Kamera

4. Kompas (Shunto), GPS Handheld

5. Perlengkapan lapangan

2.2. Persiapan Lapangan

Pekerjaan yang berkaitan dengan persiapan lapangan terdiri dari beberapa

kegiatan antara lain :

a. Mobilisasi Tim Pengukuran

b. Persiapan base camp

c. Persiapan tenaga pembantu (tenaga lokal)

d. Persiapan material yang dibutuhkan

e. Koordinasi dengan instansi terkait

f. Pengenalan medan secara umum (orientasi lapangan)

5

Page 6: Tata Laksana Proyek  Term Of Refference (TOR)

g. Meneliti titik kontrol pemetaan yang dapat digunakan sebagai referensi

atau titik ikat, misalnya titik kontrol hasil survey terdahulu

h. Menentukan lokasi pemasangan titik-titik kontrol pemetaan

i. Menentukan batas-batas areal pengukuran/pemetaan topografi

3. Pelaksanaan Lapangan

Pemetaan topografi dilaksanakan dengan melakukan pengukuran kerangka

dasar yang terdiri dari pengukuran kerangka dasar horisontal dan vertikal.

Pengukuran tersebut dilakukan pada seluruh batas (garis terluar) dari area yang

akan dipetakan. Tujuan pembuatan kerangka dasar ini adalah untuk membuat titik

kontrol dan referensi untuk keperluan pengukuran selanjutnya, misalkan

pembuatan poligon cabang (cut lines), pengukuran situasi dan detail topografi.

Secara umum tahapan pelaksanaan lapangan adalah sebagai berikut :

1. Pembuatan dan pemasangan tugu (Bench Mark)/Patok Poligon

2. Pengukuran Kerangka dasar Horisontal dan Vertikal

3. Pengukuran situasi dan detail topografi

3.1. Pembuatan Dan Pemasangan Bm/Patok Poligon

a. Penyebaran Bench Mark (BM) terlebih dahulu direncanakan pada peta

kerja dan diasumsikan dipasang beberapa buah BM. Bench Mark yang

dipasang tersebut dalam pelaksanaannya dapat diikatkan terhadap Titik

Kerangka Nasional (apabila ada) yang dipasang dan diukur oleh

Bakosurtanal atau Badan Pertanahan Nasional (BPN), sehingga menjadi

satu sistem dengan Peta Nasional.

6

Page 7: Tata Laksana Proyek  Term Of Refference (TOR)

b. Secara umum pemasangan BM harus ditempatkan pada tempat yang stabil

dan mengutamakan keamanan dan mudah ditemukan bila saat diperlukan,

hal tersebut menjadi penting karena tugu yang terpasang tersebut akan

dipakai untuk rekonstruksi. Agar mudah terlihat warna tugu tersebut diberi

warna yang mencolok. Hal tersebut berlaku juga untuk pemasangan patok

poligon.

3.2.  Pengukuran Kerangka Dasar Horisontal

Merupakan pengukuran yang tidak boleh dilewatkan dalam suatu

pekerjaan pemetaan. KDH merupakan titik di lapangan (yang diwakili oleh patok

kayu, patok PVC, dan pilar beton) yang melingkupi daerah pemetaan.

3.2.1. Pengukuran Gps

GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan

penentuan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem ini

didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga-dimensi serta informasi

mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa bergantung waktu dan

cuaca, bagi banyak orang secara simultan. Saat ini GPS sudah banyak digunakan

orang di seluruh dunia dalam berbagai bidang aplikasi yang menuntut informasi

tentang posisi, kecepatan, percepatan ataupun waktu yang teliti. GPS dapat

memberikan informasi posisi dengan ketelitian bervariasi dari beberapa millimeter

(orde nol) sampai dengan puluhan meter.

7

Page 8: Tata Laksana Proyek  Term Of Refference (TOR)

3.2.2.   Pengukuran Poligon Utama

Pengukuran poligon utama, digunakan sebagai kerangka acuan untuk

mendapatkan kerangka dasar horizontal (X,Y,Z) yang mempunyai keandalan

ukuran, dimana keandalan ukuran tersebut dinyatakan oleh ketelitian penutup

sudut dan ketelitian linier jaraknya. Karena poligon utama merupakan titik dasar

teknik maka diperlukan persyaratan tertentu pada pelaksanaan pengukurannya.

3.2.3. Pengukuran Poligon Cabang

Maksud dilakukan pengukuran poligon cabang adalah untuk pengikatan

titik-titik detail ditengah-tengah areal pengukuran yang jauh dari jalur poligon

utama hingga dengan adanya titik-titik poligon cabang akan memperbanyak

cakupan titik detail yang ada di lapangan.

3.3. Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal

Dilakukan sebagai dasar pekerjaan pemetaan. Jika KDH merupakan

system kerangka dasar ke arah horizontal, maka KDV akan berfungsi sebagai

system titik ikat kearah vertical (tinggi/ beda tinggi). Titik di lapangan yang

dipakai sebagai titik ikat tinggi adalah juga titik/ patok KDH. Sehingga dengan

demikian titik kerangka dasar pemetaan ini selain mempunyai koordinat (x,y) juga

akan memiliki elevasi (z atau secara lengkap menjadi koordinat (x,y).

3.4.  Pengukuran Situasi Dan Detail Topografi

Untuk pembuatan peta situasi, detail yang diambil meliputi detail

planimetris dan detail-detail ketinggian. Detail planimetris menyangkut posisi

8

Page 9: Tata Laksana Proyek  Term Of Refference (TOR)

horisontal dari bangunan-bangunan rumah, jalan, jembatan, saluran air, lapangan

serta batas-batas areal dan sebagainya. Sementara detail-detail ketinggian

diperlukan untuk penggambaran keadaan topografi lapangan yang nantinya akan

digambarkan dalam bentuk garis-garis kontur.

3.4.1. Metode Ekstrapolasi

Pada cara ini penentuan titik-titik detail dimulai satu titik dasar. Di kenal

dua cara dalam menentukan letak titik detail terhadap garis ukur yaitu sistem

koordinat ortogonal dengan azimuth dan Sistem koordinat kutub dengan arah

3.4.2. Metode interpolasi.

Pada garis ukur dibentangkan garis ukur, pangkal garis dari perpanjangan-

perpanjangan diukur dengan rol meter. Metode ini sering disebut juga dengan cara

hubungan garis ukur.

4. Pekerjaan Kantor

Pekerjaan kantor merupakan kegiatan yang berhubungan dengan proses

pekerjaan tahap akhir yang meliputi :

1.      Pengolahan data-data kerangka dasar horizontal dan vertikal serta

situasi

2.      Pembuatan Peta (digital/garis)

9

Page 10: Tata Laksana Proyek  Term Of Refference (TOR)

4.1. Pengolahan Data

4.1.1. Hasil Pengukuran Kerangka Dasar

a. Pengukuran Kerangka Dasar dilakukan menggunakan alat ukur

Teodolite Total Station dimana data yang diamati dilapangan berupa

sudut (vertikal & horizontal) dan jarak serta variabel lainnya direkam

langsung kedalam data kolektor atau pada internal memori alat

tersebut yang selanjutnya dapat di download/ditransfer kedalam

komputer PC atau Notebook menggunakan software yang tersedia

misalnya Autoland Development, SDR, Topcon dan lainnya untuk

segera dapat diproses. Proses download/transfer data ini dilakukan

setiap hari sepulang dari lapangan untuk dapat segera mengantisipasi

dan merencanakan progress kerja selanjutnya. Data yang diperoleh

dari lapangan dihitung menggunakan hitung perataan pendekatan

metoda Bowditch atau Least Square (Perataan Kwadrat Terkecil).

b. Perhitungan koreksi beda tinggi berdasarkan jarak pengamatan pada

setiap sisi (proposional terhadap jarak)

4.1.2. Hasil Pengukuran Situasi Dan Detail Topografi

a. Pengolahan data situasi dan detail topografi dilakukan dengan

menggunakan software survey

b. Sebelum data situasi dan detail topografi diolah, terlebih dahulu harus

disiapkan garis breaklines. Garis breaklines harus dibuat pada setiap :

10

Page 11: Tata Laksana Proyek  Term Of Refference (TOR)

4.2. Pembuatan Peta

Pembuatan Peta adalah penggambaran titik-titik kerangka dasar

pengukuran dan titik-titik detail yang dinyatakan dengan penyebaran patok, BM,

titik-titik ketinggian dan obyek-obyek lainnya yang dianggap perlu dalam suatu

areal pekerjaan. Penggambaran areal pekerjaan diproyeksikan pada bidang datar

dengan skala 1 : 1000, Interval kontur 0,5 meter, ukuran lembar peta A0 (1200

mm x 900 mm).

5. Laporan Dan Data

5.1. Pembuatan Laporan

Pembuatan laporan dilakukan untuk memberikan gambaran hasil

pelaksanaan pekerjaan yang telah dilakukan, sehingga dapat diketahui kondisi

areal pekerjaan secara umum, informasi lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan

survey dan pemetaan.

Laporan yang akan disampaikan adalah :

a.      Laporan Pendahuluan, berisi laporan mengenai rencana kerja

b.      Laporan Mingguan, berisi laporan mengenai kemajuan pekerjaan

mingguan

5.2. Penyerahan Data

Data-data yang diserahkan setelah pekerjaan selesai dilaksanakan adalah :

a. Satu berkas laporan tertulis tentang pelaksanaan pekerjaan

b. Print out peta topografi skala 1 : 1.000

11