tari mancanegara ballet (seni budaya kelas ix semester ii )
TRANSCRIPT
Disusun Oleh
Kelompok III
1)Maisarah Muaazarah Zuhri
2)Istira Nova Triana
3)Nurul Annisa Baharuddin
A. Pengertian Balet
Balet adalah nama dari salah satu teknik tarian. Karya tari yang dikoreografi
menggunakan teknik ini dinamakan balet, dan meliputi: tarian itu sendiri, mime, akting, dan
musik (baik musik orkestra ataupun nyanyian). Balet dapat ditampilkan sendiri atau sebagai
bagian dari sebuah opera. Balet terkenal dengan teknik virtuosonya seperti pointe work, grand
pas de deux, dan mengangkat kaki tinggi-tinggi. Teknik balet banyak yang mirip dengan teknik
anggar, barangkali karena keduanya mulai berkembang dalam periode yang sama, dan juga
karena keduanya membutuhkan teknik keseimbangan dan pergerakan yang mirip.
Ballet (baca: ba–le) atau menari dengan memakai pointe shoes berpita adalah
sebuah seni tari istimewa yang ditarikan dengan cara khusus di atas panggung sehingga
berbeda dengan tarian pada umumnya karena menggunakan langkah, gerakan, musik, kostum,
tata rias, dan set panggung untuk bercerita dan membakar imajinasi penonton. Karya tari yang
dikoreografi dan dinamakan balet ini meliputi: tarian itu sendiri, mime, akting, dan musik (baik
musik orkestra ataupun nyanyian). Semua ballet terdiri dari kombinasi tarian-tarian solo (menari
sendiri), pase deux atau duet (menari berdua), dan tarian bersama (menari dengan jumlah
penari yang banyak) yang para penarinya tergabung dalam corps de ballet.
B. Sejarah Tari Balet
Ballet ini berasal dari italia dan berkembang di prancis. Untuk dapat menari ballet,
baik wanita maupun pria, membutuhkan kerja keras dan waktu yang lama untuk mencapai
kesempurnaan teknik, kekuatan fisik, serta musikalitas. Balet berakar pada acara pertemuan
para ningrat Italia pada masa pencerahan. Selanjutnya, balet dikembangkan dalam ballet de
cour, yaitu dansa sosial yang dilakukan bersama musik, pidato, berpuisi, nyanyian, dekor, dan
kostum oleh para ningrat Prancis.
Balet kemudian berkembang sebagai bentukan seni tersendiri di Prancis pada
masa pemerintahan raja Louise XIV yang sangat mencintai seni tari dan bertekad untuk
memajukan kualitas seni tari pada masa itu.
Sang raja mendirikan Académie Royale de Dansepada tahun 1661, dan pada tahun
yang sama, balet komedi karya Jean-Baptist Lully ditampilkan. Bentuk balet awal berupa
sebuah seni panggung di mana adegan-adegannya berupa tarian. Lully lalu mendalami balet
opera dan mendirikan sekolah untuk mendidik penari balet profesional yang berhubungan
dengan Académie Royale de Musique. Di sekolah tersebut, sistem pendidikannya
berdasarkan tata krama ningrat.
Abad ke-18 merupakan periode di mana standar teknis balet menjadi sangat
maju. Pada masa ini pula balet menjadi bentukan seni drama yang serius dan setara dengan
opera. Kemajuan ini disebabkan oleh karya penting dari Jean-Georges Noverre yang
berjudul Lettres sur la danse et les ballets (1760), yang merintis berkembangnya ballet
d'action dimana penari diharuskan mengekspresikan karakter dan menampilkan narasi
cerita. Musik balet itu sendiri berkembang sangat pesat pada masa itu oleh komponis
seperti Christopher Gluck.
Abad ke-19 merupakan periode di mana banyak terjadi perubahan sosial.
Perubahan ini juga tercermin dalam balet, yang bergeser jauh dari bentukan seni yang
sangat ningrat (Balet romantik). Ballerina seperti Marie Taqlioni dan Fanny Elssler merintis
teknik baru berupa pointe work yang menyebabkan peran ballerina (penari balet wanita)
menjadi sangat penting di atas panggung. Sementara itu, para librettist profesional mulai
memasukkan cerita dalam balet, dan guru balet seperti Carlo Blasis mengkodifikasi teknik
balet sehingga menjadi teknik dasar yang masih digunakan hingga sekarang. Balet
mengalami penurunan pamor setelah 1850 di kebanyakan negara barat selain Denmark dan
Rusia (berkat para master seperti August Bournonville, Jules Perrot, dan Marius Petipa).
Sanggar balet Rusia, terutama setelah Perang Dunia II, banyak melakukan tur keliling dunia
sehingga menjaga balet tetap hidup di dunia dan banyak dikenal oleh masyarakat umum.
Lanjutan
C. Manfaat dari tari Balet
Belajar tari balet sebaiknya dimulai saat masih anak-anak atau saat dewasa
dimulai dari dasar. Dari proses belajar ini anak diajarkan untuk disiplin yang akan berfungsi
merangsang pola pikir dan sikap mental positif dari anak bahwa untuk mencapai suatu
tujuan diperlukan usaha, proses, dan ketekunan. Seperti misalnya pada saat pemula
mempelajari dasar-dasar les ballet termasuk cara berdiri yang benar membentuk poin,
dan gerakan-gerakan dasar lainnya, terkadang seseorang kurang memperhatikan tahap
ini.
Selain itu, balet dapat membentuk tubuh yang kuat dan proporsional karena
seorang penari yang ingin dapat menari en pointe harus memiliki badan yang cukup kuat
dan memerlukan dukungan seluruh badan, termasuk otot kaki dan otot perut jika tidak
kaki, lutut dan sendinya dapat cedera. Menari en pointe.Menari en pointe hanya boleh
dilakukan kalau si penari sudah berumur sebelas tahun. Kalau lebih muda dari itu, tulang
kaki belum benar-benar terbentuk, dan kaki bisa-bisa menjadi cacat.
D. Elemen-elemen Tari Ballet
Unsur pertama adalah Shape. Tubuh digunakan dalam koreografi untuk membuat bentuk.
Koreografer harus memperhatikan detail dari bentuk tubuh.
Unsur kedua adalah ruang. Yang merupakan bagian tubuh yang dapat digunakan untuk
membuat bentuk berbagai tingkatan, biasanya dibagi menjadi rendah, sedang, dan tinggi.
Unsur ketiga adalah Time. Semua gerakan terjadi di waktu, dan memiliki durasi. Pengulangan
gerakan dapat membuat irama.
Unsur keempat adalah Energi. Energi mengacu pada kualitas dengan yang dilakukan gerakan -
bagaimana gerakan.
Unsur kelima adalah Improvisation.DALAM improvisasi tari, penari dihadapkan dengan jumlah
pilihan hampir tak terbatas.
Unsur keenam dan merupakan Prinsip Dance.Ini adalah pengulangan, variasi, transisi dan
urutan adalah empat prinsip tari.
Jika Anda mencoba semua elemen dalam tari balet anda maka komposisi tari Anda akan
menjadi besar.
E. Gerakan dalam Tari Balet
Diam Seimbang
Seorang balerina memulai tariannya dengan berjinjit seimbang, di atas satu kaki, kaki yang
lain terangkat ke belakang, dan tangan terangkat ke atas.
Bergerak
Setelah melakukan gerak diam seimbang, seorang balerina akan bergerak. Ketika balerina
bergerak maju, yang ia lakukan adalah menekan lantai dengan kakinya ke arah belakang. Makin
keras kaki balerina menekan lantai, makin cepat ballerina bergerak maju.
Melompat
Untuk melakukan gerak melompat, balerina menekan kakinya pada lantai secara vertikal.
Dengan memberikan tekanan pada lantai, lantai memberikan reaksi dengan mendorong kaki
ballerina ke atas.
Berputar
Balerina menggerakkan ujung sepatu depan dan belakang ke samping berlawanan. Lantai
akan memberikan reaksi dengan memberikan gaya yang berlawanan pada kedua ujung sepatu.
F. Perintis, Pemeran, Sekolah Balet di
Indonesia
A. Perintis balet di Indonesia
Farida Oetoyo
James Danandjaja
Marlupi Sijangga
Maya Tamara
Nanny Lubis
Tanneke Burki
Julianti Parani
C. Sekolah Balet di Indonesia
Forever Dance Center
Marlupi Dance Academy
Namarina
Ratna Ballet School
Sumber Cipta
B. Penari balet Indonesia
Adella dan Aletta
Chendra E Panatan
Jetty Maika
Valerianus Welly
G. Perlengkapan/Kostum Balet
1. Skirt
Selain sebagai pelengkap untuk
mempercantik sang pecari, skirt ini juga
berfungsi membantu pembentukan posisi
lengan dan tangan saat menari balet.
2. Stocking
Stocking ini berfungsi untuk menopang
bagian pinggang ke bawah yang kurang
kencang. Stocking ini juga memiliki peran untuk
membuat sang penari lebih relax saat menari
dan membuat kaki terlihat lebih ramping dan
tinggi.
3. Sepatu Balet
Sepatu balet memiliki 2 macam yaitu
Soft Shoes dan Point Shoes. Soft shoes
dipakai oleh para penari balet wanita dan
pria yang masih awal. Ukuran sepatu balet
harus benar-benar pas tidak boleh
kebesaran atau kekecilan karena dapat
mengganggu peforma menari.
Lanjutan
4. Leotard
Leotard merupakan kostum yang ketat yang
dipakai oleh balerian agar lekukan dan
gerakan tarian mereka dapat terlihat dengan
jelas oleh penonton. Leotard harus benar-
benar pas ukurannya dengan tubuh agar
tidak mengganggu gerakan tari.