tamponade jantung

22
TAMPONADE JANTUNG KELOMPOK V SHANDI FRANSWER 12-173 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH 2015

Upload: sandhy

Post on 06-Nov-2015

57 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

GFFGGGGGGGGGG

TRANSCRIPT

Slide 1

TAMPONADE JANTUNG

KELOMPOK VSHANDI FRANSWER12-173

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS BAITURRAHMAH2015

SCENARIOSeorang pria, usia 26 diantar masyarakat ke RS setelah terjadi tabrakan beruntun antara mobil dan beberapa motor. Dia terlempar ketrotoar dengan posisi terlungkup dan tidak sadarkan diri. Ketika di IGD pasien bingung dan mengantuk, tekanan darah 80/60mmHg, nadi 120/menit, laju nafas 28x/menit, pengisian kapiler melambat. Tampak jejas pada sebelah kiri bawah. Airway paten, tampak sesak nafas disertai distensi vena leher, suara nafas terdengar pada kedua sisi paru, ictus cordis tidak teraba dan suara jantung menjauh ketika diauskultasi.Setelah dilakukan pemberian 1500cc kristaloid hangat hanya memberikan kenaikan ringan tekanan darah menjadi 90/60mmHg dan denyut nadi tetap 120x/menit. Urin outputnya hanya 5cc dan berwarna gelap.

ANALISA KASUSAnamnesa :Identitas pasien : laki laki (26th).Terjadi tabrakan beruntun antara mobil dan motor.Pasien terlempar ke trotoar dengan posisi telungkup dan tidak sadarkan diri.

Pemeriksaan Fisik

Vital sign:Tekanan darah 80/60 mmHg : HipotensiNadi 120/menit : TakikardiPernafasan 28x/menit : TakipneaKesadaran : Apatis ( bingung dan mengantuk)Inspeksi :Jejas (+) pada dada sebelah kiri bawah, aiway paten, sesak nafas disertai distensi vena leher.Palpasi :Ictus cordis tidak teraba.Auskultasi :Suara jantung menjauh.Suara nafas terdengar pada kedua sisi paru

Pemeriksaan Penunjang :Pem.urine : Urin outputnya 5cc dan berwarna gelap

DIAGNOSATAMPONADE JANTUNG

PENDAHULUANTamponade jantung selalu merupakanLife Threateningdan hampir selalu membutuhkan intervensi terapi yang tepat dan cepat

Morbiditas dan mortalitas sangat tergantung dari kecepatan diagnosis, penatalaksanaan yang tepat dan penyebab

DEFINISITamponade jantung adalah sindrom klinik dimana terjadi penekanan yang cepat atau lambat terhadap jantung akibat akumulasi cairan, nanah, darah, bekuan darah, atau gas di perikardium, sebagai akibat adanya efusi, trauma, atau ruptur jantung

EPIDEMIOLOGIDi Amerika Serikat, insiden tamponade jantung adalah 2 kasus per 10.000 populasi.

Pada anak-anak, lebih sering terjadi pada anak laki-laki daripada perempuan, dengan rasio 7:3. Pada dewasa, tamponade jantung sedikit lebih banyak terjadi pada laki-laki daripada perempuan.

ETIOLOGI TAMPONADE JANTUNG

Berdasarkan etiologi dan progresifitas :1. Acute surgical tamponade2. Medical tamponade3. Low-pressure tamponade

Pericarditis akut merupakan inflamasi pada lapisan pericardium. Penyebabnya bisa infeksi (viral, TB, bakteri piogen) atau non-infeksi (post miokard infark, neoplasma, induksi dari radiasi, penyakit jaringan ikat, induksi dari obat).

Perikarditis dicirikan dengan 3 fase: Vasodilatasi lokal dengan transudasi cairan yang miskin protein dan bebas sel ke ruang pericard, Peningkatan permeabilitas vaskular dengan kebocoran protein ke rongga pericard, Eksudasi leukosit awalnya dengan neutrofil, diikuti oleh sel mononuklear.

Ketika volume intrapericard mengembang di atas level kritis peningkatan tekanan intrapericard gaya kompresi terhadap jantung Volume 150 cc pada intrapericard sudah cukup memberikan kompresi terhadap jantung

ETIOLOGI TAMPONADE JANTUNG

3 fase perubahan hemodinamik pada tamponade:

Tahap I: Akumulasi cairan perikardial menyebabkan peningkatan kekakuan ventrikel, memerlukan tekanan pengisian yang lebih tinggi. Selama fase ini, tekanan ventrikel kiri dan kanan mengisi lebih tinggi dari tekanan intrapericardial

Tahap II: Dengan akumulasi cairan lebih lanjut, tekanan perikardial meningkat di atas tekanan pengisian ventrikel, sehingga curah jantung berkurang.

Fase III: Terjadi penurunan output jantung yang lebih lanjut

MANIFESTASI KLINIS TAMPONADE JANTUNG

The Beck triad atau acute compression triad (hipotensi, suara jantung menjauh, peningkatan tekanan vena sentral) biasanya ditemukan pada pasien dengan tamponade jantung akut.

Ewart sign / Pins sign, pada pasien dengan efusi pericardial yang luas. Digambarkan sebagai daerah kusam, dengan suara napas bronkial dan bronchophony bawah sudut kiri skapula.

Disforia : Ciri-ciri perilaku seperti gelisah gerakan tubuh, ekspresi wajah yang tidak biasa, kegelisahan, rasa kematian yang akan datang dilaporkan oleh Ikematsu pada sekitar 26% pasien dengan tamponade jantung.

Tamponade tekanan rendah : pada pasien hipovolemik berat, temuan fisik seperti takikardia, paradoksus pulsus, dan distensi vena jugularis jarang terjadi.

PEMERIKSAAN PENUNJANGFoto Rontgen Menunjukkan gambaran waterbottle shape heart,kalsifikasi perkardial.

LaboratoriumPeningkatan creatine kinase dan isoenzim pada MI dan trauma jantung.Profil renal dan CBC uremia dan penyakit infeksi yang berkaitan dengan pericarditisProtrombin time (PT) dan aPTT (activated partial thromboplastin time) menilai resiko perdarahan selama intervensi misalnya drainase perikardial

ElektrokardiografiEchokardiografiPulse oksimetriUSG FAST

PENATALAKSANAAN TAMPONADE JANTUNGa. Primary survey1) Airway dengan control servikal2) Breathing dan ventilasi3) Circulation dan kontrol perdarahan

b. Perikardiosentesis

PERICARDIOSINTESISTeknik:Pasien disandarkan pada sandaran dengan sudut 45 sehingga memungkinkan jantung ke posterior menjauhi dinding thorax.Lakukan tindakan aseptic dan anestesi lokal dengan prokain 2% atau xilokain 2%.Jarum nomer 18-16 dihubungkan dengan spuit 20-50 ml dihubungkan dengan pemantau EKG melalui alligator atau hemostat.Arahkan jarum ke postero sepalad, membentuk sudut 450dengan permukaan dinding dada.Tusukan jarum 2-4 cm sampai terasa tahanan lapisan perikardBila jarum pungsi menembus perikard dan kontak dengan otot jantung, akan timbul elevasi segmen ST (injury) dan ekstra sistol ventrikel dengan amplitude tinggi. Bila hal ini terjadi, maka jarum pungsi harus ditarik sedikit dan di arahkan ke tempat lain.Apabila cairan perikard kental, dapat di pakai trokar yang lebih besar.Apabila tidak diperoleh cairan yang mengalir, jarum ditarik perlahan-lahan dan ditusuk kembali kearah lain atau lebih dalam sedikit.Hindarkan tusukan yang tiba-tiba, kasar atau pemindahan arah tusukan secara kasar. Perubahan arah tusukan harus dilakukan secara perlahan tepi konstan sambil diisap secara kontinyu.Kateter vena sentral dapat dipasangkan melalui jarum tersebut dan dibiarkan di tempat yang memungkinkan tindakan aspirasi periodic untuk mencegah pengumpulan cairan kembali.Setelah selesai, cabut jarum dan pasang perban di atas tempat pungsi

THANK YOU FOR YOUR ATTENTION