tambang bawah tanah

13
Tambang Bawah Tanah (Underground Mine) Tambang bawah tanah mengacu pada metode pengambilan bahan mineral yang dilakukan dengan membuat terowongan menuju lokasi mineral tersebut. Berbagai macam logam bisa diambil melalui metode ini seperti emas, tembaga, seng, nikel, dan timbal. Karena letak cadangan yang umumnya berada jauh dibawah tanah, jalan masuk perlu dibuat untuk mencapai lokasi cadangan. Jalan masuk dapat dibedakan menjadi beberapa: Ramp, jalan masuk ini berbentuk spiral atau melingkar mulai dari permukaan tanah menuju kedalaman yang dimaksud. Ramp biasanya digunakan untuk jalan kendaraan atau alat-alat berat menuju dan dari bawah tanah. Shaft, yang berupa lubang tegak (vertikal) yang digali dari permukaan menuju cadangan mineral. Shaft ini kemudian dipasangi semacam lift yang dapat difungsikan mengangkut orang, alat, atau bijih. Adit, yaitu terowongan mendatar (horisontal) yang umumnya dibuat disisi bukit atau pegunungan menuju ke lokasi bijih. Ada dua tahap utama dalam metode tambang bawah tanah: development (pengembangan) dan production (produksi). Pada tahap development, semua yang digali adalah batuan tak berharga. Tahap development termasuk

Upload: fendysiidongo-metalunderground-manokwarichaos

Post on 03-Jan-2016

183 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tambang Bawah Tanah

Tambang Bawah Tanah (Underground Mine)

Tambang bawah tanah mengacu pada metode pengambilan bahan mineral yang dilakukan dengan membuat terowongan menuju lokasi mineral tersebut.Berbagai macam logam bisa diambil melalui metode ini seperti emas, tembaga, seng, nikel, dan timbal.Karena letak cadangan yang umumnya berada jauh dibawah tanah, jalan masuk perlu dibuat untuk mencapai lokasi cadangan. Jalan masuk dapat dibedakan menjadi beberapa:

Ramp, jalan masuk ini berbentuk spiral atau melingkar mulai dari permukaan tanah menuju kedalaman yang dimaksud. Ramp biasanya digunakan untuk jalan kendaraan atau alat-alat berat menuju dan dari bawah tanah.

Shaft, yang berupa lubang tegak (vertikal) yang digali dari permukaan menuju cadangan mineral. Shaft ini kemudian dipasangi semacam lift yang dapat difungsikan mengangkut orang, alat, atau bijih.

Adit, yaitu terowongan mendatar (horisontal) yang umumnya dibuat disisi bukit atau pegunungan menuju ke lokasi bijih.

Ada dua tahap utama dalam metode tambang bawah tanah: development (pengembangan) dan production (produksi). Pada tahap development, semua yang digali adalah batuan tak berharga. Tahap development termasuk pembuatan jalan masuk dan penggalian fasilitas-fasilitas bawah tanah lain.

Sedang tahap production adalah pekerjaan menggali sumber bijih itu sendiri. Tempat bijih digali disebut stope (lombong). Disini uang mulai bisa dihasilkan.

Dengan semua pekerjaan yang dilakukan di bawah

tanah dengan panjang terowongan yang mencapai ribuan meter, maka diperlukan usaha khusus untuk mengalirkan udara ke semua sudut terowongan. Pekerjaan ini menjadi tugas tim ventilasi tambang.

Page 2: Tambang Bawah Tanah

Selain mensuplai jumlah oksigen yang cukup, ventilasi juga mesti memastikan agar semua udara kotor hasil pembuangan alat-alat diesel dan gas beracun yang ditimbulkan oleh peledakan bisa segera dibuang keluar. Untuk memaksa agar udara mengalir ke terowongan, digunakanlah fan (kipas) raksasa dengan berbagai ukuran dan teknik pemasangan.

Untuk menjaga kestabilan terowongan diperlukan pula penyangga-penyangga terowongan. Berbagai metode penyanggaan (ground support) telah dikembangkan. Penyanggaan yang optimal akan mendukung kelangsungan kinerja dan juga keselamatan semua pekerja.

Berikut adalah daftar beberapa tambang terdalam di dunia:

TauTona dan Savuka, tambang emas di Afrika Selatan yang merupakan tambang terdalam di dunia dengan kedalaman lebih dari 3.700 m.

Xstrata Kidd Mine, tambang tembaga dan seng di Canada merupakan tambang terdalam di Amerika Utara dengan kedalaman 2.682 m.

Mount Isa, tambang tembaga, dan seng di Australia dengan kedalaman 1.800m.

Tulisan terkait:

Tambang Terbuka (Open Pit Mine) Bor Jackleg (Jackleg Drill) Arthur L. Hawkesworth (1869-1925)

Auxiliary Ventilation Systems: Sistem Ventilasi Bantu di Tambang Bawah Tanah untuk Bukaan Buntu

Aux Vent Systems

Auxiliary ventilation (ventilasi bantu) mengacu pada sistem ventilasi yang digunakan untuk memasok udara ke permuka kerja (working face).

Permuka kerja adalah bukaan yang dibuat sebagai bagian pengembangan terowongan. Permuka kerja belum terhubung dengan terowongan lain sehingga hanya berbentuk serupa bukaan buntu (blind heading).

Page 3: Tambang Bawah Tanah

Ventilasi bantu mesti dirancang secara mandiri dari sistem ventilasi utama sehingga tidak akan mempengaruhi aliran udara keseluruhan di tambang bawah tanah.

Ventilasi bantu mempunyai peran penting untuk menjamin sirkulasi udara di bukaan buntu. Dengan berbagai alat berat diesel yang beroperasi di permuka kerja, akan meningkat pula emisi gas buang, panas, dan partikel-partikel diesel ke udara. Pasokan udara oleh ventilasi bantu harus mampu melarutkan semua emisi tersebut sekaligus menyuplai oksigen yang cukup buat pekerja.

Forcing, exhausting, and overlap systems

Gambar 1 dan 2 merupakan ilustrasi dari dua jenis sistem ventilasi bantu: forcing (hembus) dan exhausting (hisap). Jenis mana yang akan dipilih tergantung pada jumlah

polutan, debu, gas, dan tingkat panas di permuka kerja.

Gbr. 1 Forcing Systems

Sistem hembus (forcing system) akan

memberikan hembusan udara bertekanan positif ke permuka kerja. Tekanan positif berarti aliran udara ini mempunyai tekanan lebih besar dibanding udara di atmosfir. Karena bertekanan positif, maka dapat digunakan flexible duct (pipa/saluran ventilasi fleksibel). Pipa/saluran ventilasi ini menghubungkan fan (kipas) dengan permuka kerja sebagaimana terlihat pada gambar.

Kelemahan terbesar sistem hembus, seluruh permuka kerja akan teraliri dengan udara kotor seperti ditunjukkan dengan tanda panah berwarna merah (panah biru menunjukkan aliran udara bersih). Disebut udara kotor karena semua gas dan emisi lain di sepanjang bukaan telah terlarut dalam aliran udara ini.

Gbr. 2 Exhausting Systems

Untuk kondisi dimana debu menjadi perhatian utama, exhausting system (system hisap) akan

lebih disukai.  Dengan sistem ini, udara kotor tidak lagi mengalir di sepanjang bukaan, melainkan terhisap masuk ke duct (pipa/saluran ventilasi).

Page 4: Tambang Bawah Tanah

Berkebalikan dengan sistem hembus, sistem hisap akan memberikan aliran udara negatif. Itu sebab, dibutuhkan pipa/saluran ventilasi dari bahan yang rigid. Pipa/saluran ventilasi fleksibel tidak dapat digunakan karena akan kempot ketika dihisap oleh fan (lihat arah tanda panah).

Gbr. 3 Overlap Systems

Dari ulasan sebelumnya jelas terlihat bahwa tiap sistem punya kelebihan sekaligus kekurangan masing-

masing. Berdasarkan hal ini, dikembangkan sistem ketiga yang merupakan gabungan sistem hembus dan hisap.

Sistem gabungan ini disebut sebagai overlap system seperti ditunjukkan pada gambar 3. Sistem ini umumnya diterapkan pada bukaan panjang dengan ukuran lebih dari 500 m.

Overlap system membutuhkan 2 fan (kipas). Dua kipas ini akan memberikan tenaga lebih untuk memasok udara di bukaan-bukaan panjang tersebut.[]

Tulisan terkait:

Debu Silika, Si Biang Silicosis Karbon Monoksida: Ancaman di Tambang Bawah Tanah Gas Metan: Si Gampang Meledak

 

Tambang Batu Bara FBS RuntuhDua Karyawan Terkubur

RAWAN: Salah satu pintu lorong tambang batu bara PT Fajar Bumi Sakti.(aspian/kp)

TENGGARONG –  Masih ingat kasus meledaknya tambang batu bara di Bukit Bual, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Sumatra Barat (Sumbar) pekan lalu? Peristiwa yang menewaskan

Page 5: Tambang Bawah Tanah

33 pekerja emas hitam tersebut nyaris serupa juga terjadi di Kaltim, tepatnya di perusahaan tambang batu bara milik PT Fajar Bumi Sakti (FBS) yang terletak di Desa Loa Ulung, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara (Kukar).

Senin (22/6) dinihari kemarin tepatnya pukul 02.00 Wita, terowongan tambang batu bara milik FBS runtuh sepanjang 9 meter. Seorang pekerja bernama Pantas Arjo (50) tewas. Sedang satu pekerja lagi, yaitu Tony Hariyanto (33) kondisinya sampai saat ini kritis. Nasib baik menaungi Khairuddin (38), pekerja lainnya yang berhasil selamat dari reruntuhan tambang tersebut.

Kepada wartawan, Khairuddin menjelaskan bahwa dirinya bersama Pantas dan Tony sekitar pukul 02.00 Wita dinihari memasang tiang penyangga di dalam terowongan untuk mencegah terjadinya runtuhan. Pemasangan dilakukan di petak 22, 23 dan 24, sementara jarak antara masing-masing petak 3 meter.

“Saya dan Pantas dan Tony mau memasang penyangga terowongan lantaran ada penyangga yang terpeleset (lepas) dari bantalan kayu. Pekerjaan itu biasa dan sering terjadi dalam aktivitas pertambangan,” kata Khairudin saat dimintai keterangan oleh pihak Polres Kukar.

Khairudin bersama ketiga rekannya yang memang memiliki tanggung jawab untuk mengantisipasi adanya longsoran. Dia yang saat itu berada di petak 24 langsung memegangi tiang penyangga, sementara Pantas Arjo berada di petak 23 dan Toni di petak 22. Karena masih memegangi penyangga di petak 24, kemudian Khairudin meminta Pantas Arjo mengambil tiang penyangga lainnya.

“Pak, tolong ambilkan tiang penyangganya, saya tidak bisa karena masih memegang tiang yang miring ini,” kata Khairuddin menirukan percakapannya dengan Pantas sebelum kejadian. Saat itu jarak Khairuddin dan Pantas sekitar 1,4 meter.

Setelah meminta tolong kepada Pantas, Khairuddin juga meminta tolong kepada Tony untuk mengambil penyangga lagi agar diberikan kepada Pantas Arjo. Namun belum sampai tiang penyangga itu di tangan Pantas Arjo, tiba-tiba terdengar suara “kreek”, yakni suara kayu yang patah. Spontan Khairudin berteriak meminta kedua rekannya untuk lari meninggalkan terowongan.

“Lari, Pak, mau ambruk,” teriak Khairudin. “Atap terowongan langsung runtuh begitu

Page 6: Tambang Bawah Tanah

cepat. Jarak saya dengan Pantas sekitar 2 meter dan posisi Tony saat itu tepat 2 meter di samping Pantas Arjo. Namun letak longsoran berada tepat di atas petak Pantas Arjo, tepatnya perbatasan antara petak 23 dan 24,” sebutnya.

Pantas tak berhasil menyelamatkan diri karena tubuhnya langsung tertimbun tanah, sementara Tony hanya menyisakan bagian kepalanya saja yang terlihat di dalam terowongan, sementara bagian leher sampai kaki sudah tertutup tanah. Khairuddin beruntung karena lokasi tempat dia berada belum sempat tertimbun sehingga bisa keluar terowongan dengan selamat.

Satu jam setelah kejadian itu Tony berhasil diselamatkan regu penolong dan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit AW Sjahranie Samarinda, sementara mayat Pantas baru bisa dikeluarkan dari dalam terowongan pukul 12.00 Wita dan dibawa ke Rumah Sakit AM Parikesit Tenggarong.

Kapolres Kukar AKP Dono Indarto SiK melalui Kasat Reskrim Polres Kukar AKP Arif Budiman SiK mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan.

“Sementara tambang kami tutup untuk penyelidikan sampai kami menemukan penyebab runtuhnya tambang,” sebut Dono.

TOLAK BERI KETERANGAN

Tak ada keterangan yang bisa diperoleh media ini dari direksi PT Fajar Bumi Sakti (FBS), sebagai pihak yang bertanggung jawab atas runtuhnya terowongan tambang batu bara milik mereka.

Koordinator safety PT FBS Eri yang ingin dimintai keterangannya kabur menghindari kejaran wartawan. Wajah Eri terlihat panik dan langsung masuk ke dalam kantor perusahaan tambang yang sudah berdiri sejak 1978 tersebut.

Saat media cetak dan elektronik berusaha mencari informasi ke lokasi kejadian, petugas keamanan perusahaan menahan wartawan untuk masuk padahal media sudah menunggu sejak pagi di tempat tersebut. Alasan pelarangan juga tidak jelas. Hal ini sontak membuat kuli tinta kecewa dan aksi dorong-dorongan dengan pihak keamanan perusahaan sempat terjadi saat evakuasi terhadap jenazah Pantas Arjo dilakukan.

Saat kendaraan yang membawa jenazah Pantas Arjo dari lokasi tambang tiba di dermaga perusahaan untuk dibawa ke rumah sakit, security langsung mencegah beberapa

Page 7: Tambang Bawah Tanah

wartawan yang hendak mengambil gambar maupun foto. Aksi saling dorong terjadi yang membuat suasana panas. Beruntung tak berakhir dengan bentrokan karena setelah kendaraan yang membawa jenazah Pantas pergi kericuhan juga berhenti.

Apa yang dilakukan pihak perusahaan ini tentu berbeda dengan saat mereka mengalami kejadian perampokan pada awal tahun silam, tepatnya pada 30 Januari 2009. Saat itu FBS dirampok oleh sekawanan penjahat menggunakan senjata api dan berhasil menggasak uang sebesar Rp 1,3 miliar dari brankas kasir keuangan perusahaan milik Bakrie Grup ini dan dengan mudah wartawan mendapat keterangan dari wakil perusahaan saat itu.(alv)

Karbon Monoksida: Ancaman di Tambang Bawah Tanah

Page 8: Tambang Bawah Tanah

SCSRKarbon monoksida (CO) adalah gas beracun mematikan yang perlu diwaspadai di tambang bawah tanah.

Indera manusia sulit mendeteksi keberadaan gas ini karena sifatnya yang tak berbau dan tak berasa. Karbon monoksida terbentuk dari pembakaran yang tidak sempurna karena kurangnya kadar oksigen.

Di tambang bawah tanah, gas ini timbul akibat emisi pembuangan alat-alat berbahan bakar BBM atau gas sisa hasil peledakan. Karbon monoksida dalam jumlah besar akan dihasilkan ketika terjadi kebakaran bawah tanah.Baca entri selengkapnya »

Leave a Comment » | Safety and Health | Ditandai: CO, gas beracun, gas beracun tambang bawah tanah, karbon monoksida, racun CO, racun karbon monoksida, SCSR, refuge chamber, hemoglobin | Permalink

Ditulis oleh Syafril Hernendi

Keunikan Industri Tambang

Industri tambang memiliki sifat unik yang tidak dimiliki oleh  industri lain.

Pemahaman tentang keunikan ini mutlak diperlukan bagi siapa saja yang ingin terjun di bisnis tambang, para profesional, atau yang ingin sekedar jadi pengamat. Berikut beberapa keunikan tersebut:

1. Padat modal

Bisnis tambang adalah bisnis padat modal. Dibutuhkan investasi besar untuk bergelut di bisnis ini. Pada banyak kasus, cadangan mineral umumnya ditemukan di daerah-daerah terpencil. Karena terpencil, jalan masuk ke lokasi tambang belum tentu ada. Hingga jadi tanggung jawab perusahaan untuk membuat jalan masuk itu.Baca entri selengkapnya »

Page 9: Tambang Bawah Tanah

Arthur L. Hawkesworth (1869-1925), Penemu Mesin Bor Modern

Di awal tahun 20an, Hawkesworth adalah seorang ahli mekanik di Anaconda Copper Mining Co.

Dia terkenal sebagai penemu mesin bor tambang dengan mata bor yang dapat dibongkar pasang. Dengan penemuannya, sebuah bor dapat dibuat tetap produktif dengan hanya mengganti ujung mata bor.

Sebelum penemuan itu, seorang operator bor tambang bawah tanah memerlukan banyak batang bor dengan panjang bervariasi mulai dari 13, 20, dan 26 m untuk menyelesaikan semua pekerjaannya.

Selama bertahun-tahun Hawkesworth mengamati bahwa dengan metode konvensional, pekerja mesti mengirim batang bor dengan berbagai ukuran ke area kerja di bawah tanah. Setelah bor tumpul karena digunakan, batang bor ini mesti dikirim ke permukaan untuk dipertajam kembali.

Di hari Jumat, 21 Mei 1922, Anaconda menggelar demonstrasi Bor Hawkesworth. Semua pemilik tambang, manajer, insinyur dan mekanik menghadiri uji coba tersebut. Hasil uji coba ternyata memuaskan semua yang hadir.

Dalam waktu 2 menit, Bor Hawkesworth mampu membuat lubang sedalam 520 dan 560 mm pada batuan granit. Sedang bor konvensional hanya mampu menembus sedalam 240 mm dengan waktu yang sama.

Penemuan Hawkesworth mampu menghasilkan penghematan yang besar baik dari sisi waktu, biaya dan juga keselamatan.

Penghematan waktu didapat dari kecepatan bor yang meningkat dan peningkatan efisiensi karena operator selalu dapat bekerja dengan mata bor yang tajam tanpa perlu menunggu batang bor dipertajam. Ini karena operator langsung dapat mengganti mata bor yang tumpul dengan yang baru.

Penghematan juga datang dari tidak diperlukannya lagi orang untuk mengirim batang bor tumpul ke permukaan dan membawa kembali yang sudah dipertajam ke area tambang bawah tanah.

Keselamatan kerja juga mampu ditingkatkan dengan hilangnya angka kecelakaan yang terjadi selama kegiatan transportasi batang bor dari dan ke area kerja.

Page 10: Tambang Bawah Tanah

Setelah penemuan itu, batang bor yang dapat dibongkar pasang mendapatkan tempatnya di industri pertambangan. Sumbangan Hawkesworth dalam dunia pertambangan pun menjadi tidak diragunakan.[]

Tulisan terkait:

Tambang, Riwayatmu Dulu Bor Jackleg (Jackleg Drill) Urutan Menambang

Sumber tulisan: Mining Engineering, Agustus 2008