tahap ivf-et

4
Tahap 1: Merangsang Pertumbuhan Sel Telur Pada kondisi normal, tubuh seorang wanita hanya melepaskan satu sel telur yang matang. Tujuan tahap ini adalah untuk merangsang agar sel telur yang matang tidak hanya satu tetapi beberapa buah sehingga meningkatkan peluang terjadinya pembuahan. Biasanya digunakan Gonal-f® (suntikan follitropin alfa). Pada awal siklus, biasanya sel telur berukuran 1 hingga 2 mm. Pada tahap ini juga, diberikan suntikan Cetrotide®, untuk mencegah ovulasi dini. Diharapkan semua sel telur berkembang bersamaan dan matang bersamaan. Setiap 2 atau 3 hari sekali akan dilakukan USG trans vaginal untuk melihat jumlah sel telur dan ukurannya. Tes darah juga dilakukan untuk mengamati kadar hormon estradiol, guna menentukan apakah dosis perlu ditambah atau dikurangi, dan melihat kapan waktu yang tepat untuk mengambil sel telur. Tahap 2: Pengambilan Sel Telur

Upload: yasir-hady

Post on 12-Nov-2015

236 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

Tahap Ivf-et

TRANSCRIPT

Tahap 1: Merangsang Pertumbuhan Sel Telur

Pada kondisi normal, tubuh seorang wanita hanya melepaskan satu sel telur yang matang. Tujuan tahap ini adalah untuk merangsang agar sel telur yang matang tidak hanya satu tetapi beberapa buah sehingga meningkatkan peluang terjadinya pembuahan. Biasanya digunakan Gonal-f (suntikan follitropin alfa). Pada awal siklus, biasanya sel telur berukuran 1 hingga 2 mm.

Pada tahap ini juga, diberikan suntikan Cetrotide, untuk mencegah ovulasi dini. Diharapkan semua sel telur berkembang bersamaan dan matang bersamaan. Setiap 2 atau 3 hari sekali akan dilakukan USG trans vaginal untuk melihat jumlah sel telur dan ukurannya. Tes darah juga dilakukan untuk mengamati kadar hormon estradiol, guna menentukan apakah dosis perlu ditambah atau dikurangi, dan melihat kapan waktu yang tepat untuk mengambil sel telur.

Tahap 2: Pengambilan Sel Telur

Ketika terlihat sel telur yang ada sudah mencapai ukuran yang cukup untuk dibuahi (16-20mm), maka akan diberikan suntikan Ovidrel atau Gonal-f yang bertujuan untuk memicu terjadinya ovulasi. Kemudian, dalam waktu 24-36 jam, dengan menggunakan USG dan jarum, dokter akan mengambil sebanyak mungkin sel telur yang matang yang ada di kedua ovarium. Anda mungkin akan diberi obat penghilang rasa sakit atau bahkan dibius. Setelah beristirahat sejenak, maka Anda akan diperbolehkan pulang.Tahap 3: Pembuahan

Kurang lebih dua jam sebelum sel telur diambil, sperma suami dikumpulkan. Untuk setiap satu sel telur disediakan 50,000 sperma dalam inkubator. Diharapkan mereka akan bercampur dan pembuahan terjadi. Jika sperma yang ada tidak mencukupi atau kualitasnya kurang baik, maka prosedur ICSI (intracytoplasmic sperm injection) akan dilakukan.

Pada hari berikutnya, sel telur akan dilihat dengan menggunakan mikroskop untuk memastikan apakah pembuahan telah terjadi. Jika terjadi pembuahan, maka embrio yang ada akan siap untuk ditanam dalam rahim dalam waktu kurang lebih 72 jam ke depan.

Tahap 4: Penanaman Embrio

Pada saat ini, dinding dalam rahim harus siap untuk penanaman. Jika kondisi endometrium terlalu tipis, biasanya dokter sudah memberikan progesterone sehari setelah sel telur diambil. Embrio dipindahkan dari laboratorium dan ditanam dalam rahim istri. Prosedur ini tidak menyakitkan, walaupun ada beberapa wanita yang mengalami sedikit kram perut. Jumlah embrio yang ditanam bergantung pada usia, penyebab infertilitas, sejarah kehamilan istri. Anda disarankan untuk tidak banyak melakukan aktivitas selama 24 jam setelah embrio ditanam.ICSI

Intracytoplasmic sperm injection (ICSI) merupakan satu prosedur yang terkait dengan IVF. Dengan menggunakan mikroskop, dokter akan menyuntikkan satu sperma langsung ke dalam setiap sel telur yang ada. ICSI biasanya digunakan jika sperma suami terlalu sedikit jumlahnya, tidak banyak yang aktif dan kualitasnya rendah. Jika pembuahan terjadi, maka embrio yang ada akan ditanam ke dalam rahim.Sumber: http://menantibuahhati.myol.info/terapi-infertilitas/bayi-tabung/