tafsir surat al kafirun

14
TAFSIR SURAT AL-KAFIRUN .:Tidak ada Toleransi dalam hal keimanan dan peribadatan:. Oleh: Imam Ibnu Katsir مه ح ر له ال

Upload: balqist-accyzz-allyya

Post on 30-Nov-2015

69 views

Category:

Documents


19 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tafsir Surat Al Kafirun

TAFSIR SURAT AL-KAFIRUN

.:Tidak ada Toleransi dalam hal keimanan dan

peribadatan:.

Oleh:Imam Ibnu Katsir الله رحمه

Download > 160 ebook Islam, Gratis!!!kunjungi….

www.ibnumajjah.wordpress.com

Page 2: Tafsir Surat Al Kafirun

TAFSIR SURAT AL-KAAFIRUUN1

Telah ditegaskan di dalam kitab Shahih Muslim, dari Jabir ماعنه الله يرض bahwasanya Rasulullah membaca surat ini dan juga surat Qul Huwallaahu Ahad (al-Ikhlash) dalam dua rakaat shalat thawaf. Dan di dalam kitab Shahih Muslim juga dari hadits Abu Hurairah

عن//ه الل//ه يرض// bahwa Rasulullah علي//ه الل//ه يص//ل pernah membaca kedua surat وسلم tersebut dalam dua rakaat shalat Shubuh (qabliyah).

Imam Ahmad meriwayatkan dari Ibnu 'Umar ماعنه الله يرض bahwa Rasulullah الله يصل

وسلم عليه pernah membaca dalam dua rakaat shalat sunnah sebelum Shubuh dan dua rakaat shalat setelah shalat Maghrib sebanyak duapuluh kali lebih atau sepuluh kali lebih dengan surat Qul Yaa Ayyuhal Kaafiruun (al-Kaafiruun) dan Qul Huwaallahu Ahad (al-Ikhlash).

1 Disalin dari kitab Tafsir Ibnu Katsir jilid 8 terbitan Pustaka Imam Asy-Syafi’i

Page 3: Tafsir Surat Al Kafirun

Imam Ahmad juga meriwayatkan dari al-Harits bin Jabalah, dia berkata, "Aku berkata: 'Wahai Rasulullah, ajarkan kepadaku suatu surat yang bisa aku baca saat akan tidur.' Maka beliau bersabda: 'Jika engkau akan tidur pada malam hari, maka bacalah: 'Qul Yaa Ayyuhal Kaafiruun (al-Kaafiruun), karena sesungguhnya ia akan berlepas diri dari kesyirikan." Wallaahu a’lam

@ ح@يم Bمن@ الرEح Bالله@ الر @ م Eس@ ب“Dengan menyebut Nama Allah Yang Mahapemurah lagi Mahapenyayang."

۰۱ Jون Lاف@رJ Eك OهJا ال يJ Jا أ قLلE ي

 ۰ ٢JونLدL JعEب LدL مJا ت JعEب الJ أ۰ ٣LدL JعEب @دLونJ مJا أ LمE عJاب Jنت وJالJ أ

۰ ٤EمO Jدت @د مBا عJب Jا عJاب Jن وJالJ أ۰ ٥LدL JعEب @دLونJ مJا أ LمE عJاب Jنت وJالJ أ

۰ @يJ د@ين@٦ LمE وJل Lك LمE د@ين Jك ل1. Katakanlah: "Hai orang-orang kafir!"

2. aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah

Page 4: Tafsir Surat Al Kafirun

3. Dan kamu bukan penyembah Ilah yang aku sembah

4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,

5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Ilah yang aku sembah

6. Untukmulah agamamu, dan untukkulah agamaku. [QS. Al-Kafiruun : 1-6]

Surat ini merupakan surat yang menyatakan berlepas diri dari perbuatan yang dilakukan oleh orang-orang musyrik, di mana ia memerintahkan untuk ikhlas di dalam mengerjakannya. Dengan demikian, firman

Allah Ta'ala: { Jون Lاف@ر J//كE ا ال J//هO يJ ا أ J//ي Eل L//ق}

"Katakanlah, 'Hai orang-orang kafir," 'mencakup setiap orang kafir yang ada di muka bumi ini, tetapi orang-orang yang dituju oleh khithab (pembicaraan) ini adalah orang-orang kafir Quraisy. Ada juga yang mengatakan bahwa karena kebodohan mereka, mereka mengajak Rasulullah الله يصل

وس//لم عليه untuk menyembah berhala selama satu tahun, dan mereka akan menyembah

Page 5: Tafsir Surat Al Kafirun

Rabb beliau selama satu tahun juga. Kemudian Allah Ta'ala menurunkan surat ini dan di dalamnya Dia memerintahkan Rasul-Nya وسلم عليه الله يصل untuk melepaskan diri dari agama mereka secara keseluruhan, di

mana Dia berfirman: ا} J///م Lد L///بEعJ الJ أJونLدL JعEب Aku"{ت tidak akan menyembah apa

yang kamu sembah." Yakni patung dan

tandingan. {Lد L//بEعJ ا أ J//م JونLد LمE عJاب//@ Jنت {وJالJ أ"Dan kamu juga bukan penyembah Ilah yang aku sembah." Yaitu Allah Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Dan kata maa di sini bermakna man (siapa).

Selanjutnya, Allah Ta'ala berfirman: { JالJو

EمO Jدت مBا عJب @د Jا عJاب Jن Dan aku tidak pernah" {أ

menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Maksudnya, dan aku tidak akan pernah menyembah sembahan kalian. Artinya, aku tidak akan menempuh jalan kalian dan tidak juga mengikutinya. Tetapi, aku akan senantiasa beribadah kepada Allah dengan cara yang Dia sukai dan ridhai. Oleh karena

Page 6: Tafsir Surat Al Kafirun

itu, Dia berfirman: ا} J//م JونLد@ LمE عJاب Jنت وJالJ أLدL JعEب Dan kamu tidak pernah(pula) menjadi" {أ

penyembah Ilah yang aku sembah." Maksudnya, kalian tidak akan mengikuti perintah-perintah Allah dan syari'at-Nya dalam menyembah-Nya, tetapi kalian telah memilih sesuatu dari diri kalian sendiri. Dengan demikian, Rasulullah terlepas dari mereka dalam segala aktivitas mereka, karena sesungguhnya setiap orang yang beribadah sudah pasti memiliki sembahan dan ibadah yang ditempuhnya. Dan Rasulullah serta para pengikutnya senantiasa beribadah kepada Allah atas apa yang Dia syari'atkan. Oleh karena itu, kalimat Islam

berbunyi: دfا g//مJحLم Lالل//ه g @ال @ل//هJ إ J إ ولال L//س Jر Tidak" الله ada ilah yang berhak diibadahi

dengan benar selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah", artinya tidak ada sembahan kecuali Allah semata, dan tidak ada jalan yang bisa mengantarkan kepada-Nya kecuali apa yang dibawa oleh Rasul-Nya. Sedangkan orang-orang musyrik menyembah

Page 7: Tafsir Surat Al Kafirun

selain Allah dengan ibadah yang tidak dizinkan oleh-Nya. Oleh karena itu,

Rasulullah berkata kepada mereka: { EمL Jك ل

@يJ د@ين@ LمE وJل Lك Untukmulah" {د@ين agamamu,

dan untukkulah agamaku. Sebagaimana

firman Allah Ta'ala ini: فJقLل} JوكL JذBب ك @ن وJإLونJ م@مBا Jر@يئ LمE ب Jنت LمE أ Lك LمE عJمJل Jك لqي عJمJل@ي وJلJون L//لJمEعJ ا ت B//مqر@يء م J//ب E ا J//نJ لL وJأ J//مEعJ Jika {أ

mereka mendustakamu, maka katakanlah, 'Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan aku berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan."' (QS. Yunus: 41).

Al-Bukhari mengatakan: "Dikatakan, {

EمL Lك LمE د@ين Jك Bagimu {ل agamamu. (yaitu)

kekufuran, { @يJ د@ين@ Dan' {وJل bagiku

agamaku,' (yaitu) Islam. Di sini Allah tidak mengatakan: 'Diinii (agama-Ku),' karena ayat-ayat dengan menggunakan nun sehingga

Page 8: Tafsir Surat Al Kafirun

huruf ya dihilangkan, seperti yang Dia

firmankan: { JهEد@ين@ ي JوLهJف} 'Maka Dia yang

memberi petunjuk kepadaku,'2 dan juga, { JوJ ي

ف@ين@ Eش} 'Dan Dia yang menyembuhkanku.'"3

Ibnu Jarir menukil dari beberapa orang ahli Bahasa Arab bahwa hal tersebut termasuk dalam bab penekanan. Hal itu seperti firman-

Nya: {{ Jع J//م Bن@ f. إ را E//سL ر@ ي E//سLعE عJ ال J//م Bن@ فJإf را E//سL ر@ ي E//سLعE Karena" {ال sesungguhnya

sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (QS. Alam Nasyrah: 5-6). Dan ada juga ungkapan pendukungnya.

Abul 'Abbas Ibnu Taimiyyah menyebutkan di dalam beberapa kitabnya, yaitu bahwa

yang dimaksud dengan firman-Nya: {LدL JعEب الJ أJونLدL JعEب ت Aku" {مJا tidak akan menyembah

apa yang kamu sembah," fi'il (kata kerja)nya dinafikan, karena ia merupakan kalimat

2 QS. 26 Asy-Syu’ara: 783 QS. 26 Asy-Syu’ara: 80

Page 9: Tafsir Surat Al Kafirun

fi'liyah (berawal kata kerja). {اBد م@ Jا عJاب Jن وJالJ أ

EمO دت J//بJع} "Dan aku tidak pernah menjadi

penyembah apa yang kamu sembah.” Penerimaan hal tersebut dinafikan secara total, karena penafian dalam bentuk kalimat ismiyah (berawal kata benda) lebih kuat, seakan-akan fi'il dinafikan. Dan karena ia bisa menerima hal tersebut. Dan artinya adalah penafian kejadianku sekaligus penafian kemungkinan menurut syari'at. Dan itu pun merupakan ungkapan yang baik pula. Wallaahu a'lam.

Imam Abu 'Abdillah asy-Syafi'i dan juga yang lainnya telah menggunakan ayat yang

mulia ini: { @يJ د@ين@ LمE وJل Lك LمE د@ين Jك {ل"Bagimulah agamamu dan untukkulah agamaku," sebagai dalil bahwa kekufuran itu secara keseluruhan merupakan satu millah (agama), sehingga ada kemungkinan orang Yahudi menerima warisan dari orang Nasrani, dan demikian pula sebaliknya, jika antara keduanya mempunyai hubungan nasab atau sebab yang bisa menjadikan mereka saling

Page 10: Tafsir Surat Al Kafirun

waris-mewarisi, karena semua agama selain Islam adalah satu dalam kebathilan. Imam Ahmad bin Hanbal dan orang-orang yang sejalan dengannya mempunyai pendapat yang menyatakan tidak dibolehkannya penerimaan warisan oleh orang Nasrani dari orang Yahudi, dan demikian sebaliknya. Hal tersebut didasarkan pada hadits 'Amr bin Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya الله يرض وسلم عليه الله يصل dia berkata: "Rasulullah ,عنه bersabda:

تBى Jن@ شE Jي Bت JهEلL م@ل ثL أ JارJوJ Jت الJ ي'Tidak ada waris-mewarisi antara dua millah (agama) yang berbeda.” [HR. Abu Dawud di dalam Sunannya, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, Imam Ahmad di dalam Musnadnya (II-195)]