surya edisi 5 - agustus 2013

Upload: buletinsurya

Post on 14-Apr-2018

251 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 Surya Edisi 5 - Agustus 2013

    1/28

    BULETIN SURYA I EDISI 5 I Agustus 2013

    Content:

    Islam, Politik dan Politik Islam

    Politic

    Islam, Politik, dan Politik Islam | Bahasa Agama dan Politik | Etika [Ber] Politik dalam Al-Qur'anEksistensi Politik Kaum Hawa | Mencari Mutiara Al-Azhar | Pondok Pesantren Lirboyo Kediri |

    Dua Merpati Putih | Kemana Kemeneangan Hijrah | Selama Ramadhan Gamajatim Ngaji al-Hikam |Imam al-Kharrasyi: Grand Syeikh Pertama al-Azhar | Atur Pangandhikan

    Islam

    Buletin

    ur a

    Media Kajian dan Informasi Warga Gamajatim Mesir

  • 7/30/2019 Surya Edisi 5 - Agustus 2013

    2/28

    Susunan Redaksi:

    Penanggung jawab

    Pemimpin Umum

    Pemimpin Redaksi

    Pemimpin Usaha

    Kru

    Editor

    Layouter

    Ketua DP Gamajatim

    Muhammad Anwar Fathoni

    Darul Siswanto

    M. Mufi Himam

    Dana Ahmad Dahlani

    M. Samsul HadiKholili Badriza

    Assalamu'alaikum Wr. Wb.Di tengah panasnya situasi timur tengah saat ini, isu politik

    masih menjadi perbincangan utama. Diawali oleh Tunisia yangmengadakan revolusi menuntut turunnya presiden diktator darisinggasananya. Lalu diikuti oleh Mesir, Libya dan Suriah yang jugamenuntut mundurnya para presiden mereka. Revolusi beruntuntersebut telah merenggut jutaan jiwa manusia, baik dari kalanganoposisi maupun koalisi. Hal semacam ini tentu sangat dipengaruhi

    oleh kebijakan politik masing-masing pihak.Buletin Surya kali ini akan mengupas apa dan bagaimanapolitik dalam kacamata Islam (Al-Azhar.red). Buletin Surya juga akanmenyuguhkan hal berbeda dari edisi-edisi sebelumnya. Ada beberapainovasi yang dilakukan untuk menyegarkan pikiran para pembaca,yaitu mengubah konten yang dulunya adalah media informasi atauberita saja, kini menjadi media kajian dan informasi. Beberapa rubrikseperti laporan utama, kolom dan bahs berisi hasil kajian dan studipustaka para penulis. Selain itu, rubrik dawuh juga mengalamiperubahan, dimana dulu berisi petuah ketua Gamajatim, kini memuat

    tulisan bahasa Jawa dan terjemah bahasa Indonesianya.Terakhir, kami segenap kru Buletin Surya mengucapkanSelamat Hari Raya Idul Fitri 1434 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin.

    Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

    [LAPORAN UTAMA] Islam, Politik, dan Politik Islam[KOLOM] Bahasa Agama dan Politik[BAHTS] Etika [Ber] Politik dalam Al-Qur'an

    [FEMINA] Eksistensi Politik Kaum Hawa[HIKMAH] Mencari Mutiara Al-Azhar[PODJOK KAMPOENG]Pondok Pesantren LirboyoKediri[SASTRA]Dua Merpati Putih[KONTEMPLASI]Kemana Kemeneangan Hijrah[WARTA GAMA]Selama Ramadhan Gamajatim Ngaji al-Hikam[BIOGRAFI] Imam al-Kharrasyi: Grand Syeikh Pertamaal-Azhar

    [DAWUH] Atur Pangandhikan[GALERI]

    379141718

    202122

    24

    2627

    Daftar Isi:

    Buletin

    ur a

    Media Informasi dan Silaturrahim Warga Gamajatim Mesir

    Sugeng Rawuh

    Rumah Rakyat Gamajatim37 Swessry A Flat 01 2nd Gate

    10th District, Nasr City, Cairo,Egypt

    Phone: +201064403881

    Fathimah Nurul K.

    Khoirul AnamAbdullah Muhammad FaiqDziaul HaqFahruddinAhmad ZulfikarSiti ShofiyahRabbani RizkiNashirat Zimam AlhusnaHeni Septianing Widayanti

  • 7/30/2019 Surya Edisi 5 - Agustus 2013

    3/283

    Media Kajian dan Informasi Warga Gamajatim MesirBuletin

    ur a Laporan Utama

    Laporan Utama

    Oleh: Achmad Ainul Yaqin*

    BULETIN SURYA I EDISI 5 I Agustus 2013

    Islam, Politik, dan Politik Islam

    p a l i n g b e r k u a s a d a l a m h a l1mengampuni dosa serta menolak pertaubatan.

    Tak hanya itu, para cendikiawan dan tokohagama Kristen yang bekerja di gereja seolahdibebasakan dari segala peraturan-peraturan

    2agama, negara dan gereja.Kesemena-menaan ini lah yang

    membuat publik trauma bila agama ikutmengatur dan mengolah pemerintahan negara.Namun Islam datang sebagai agama yang lurusdan penyempurna ajaran-ajaran sebelumnya.Islam membawa visi dan misi menebar kasih-sayang bagi seluruh alam. Dan Islam adalahagama universal yang mengurus dan mengatursegala urusan dunia dan akhirat, mulai yangterkecil hingga yang terbesar.

    Lantas, apa yang dimaksud dengan

    politik dalam Islam, dan bagaimanapenerapannya sebagaimana yang telahdilakukan oleh Rasulullah Saw. dan parasahabat?

    Pengertian Islam, Politik, dan Politik Islam

    Bila kita bertanya tentang makna Islamyang hakiki dan terperinci, kita tak akan lupasebuah hadis yang diriwayatkan oleh sahabatUmar bin Khattab saat Nabi Muhammaddidatangi Jibril yang menjelma seorang priaputih bertanya mengenai hakikat Islam, Imandan Ihsan. Saat ditanya tentang apa itu Islam?Nabi menjawab, Islam adalah engkau bersaksitidak ada Tuhan melainkan Allah dan

    sesungguhnya Muhammad adalah Rasul Allah,

    mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di

    bulan Ramadhan dan menunaikan haji ke Baitullah3jika telah mampu melakukannya.

    Imam al-Jurjani dalam at-Ta'rifat-nyamenjelaskan bahwa Islam adalah sebuahkepatuhan dan ketundukan kepada Allah Swt.atas apa yang telah Dia risalahkan melaluiRasulullah Saw baik berupa ajaran/syariatmaupun hukum-hukum.

    Mayoritas ulama sepakat dengan apa

    yang telah didengungkan oleh Imam al-Jurjani

    Kalau kita membincang soal politik, tentu kita tak akan luput dari sistem pemerintahansebuah negara. Pada masa kontemporer ini, sebagian besar negara-negara di dunia khususnya barattelah menjadikan sekulerisme dan liberalisme sebagai dasar menjalankan pemerintahan yang ada.Mereka menganggap bahwa akan menjadi lebih baik bila agama tidak diikutsertakan dalammeracik bumbu untuk melezatan hidup rakyat dan kesegaran bernegara.

    Hal ini terjadi setelah peristiwa tidak etis dan tidak pantas oleh kaum Kristen gereja. Kalaitu, pimpinan kaum Kristen (Paus) dianggap selayaknya Tuhan yang menentukan segalanya dan

    Anda boleh besar di manapun, tapi ingat anda adalah warga Gamajatim...

    *Mahasiswa Ushuludin Al Azhar1Qadlaya Fikriyah Muashirah. Hal: 292Muhadlarat Fi An-Nashraniyah. Hal: 2023HR. Imam Muslim

    Dok. Google

  • 7/30/2019 Surya Edisi 5 - Agustus 2013

    4/284

    Buletin

    ur a Laporan Utama

    tentang makna Islam. Meskipun Islam jugabermakna lebih luas seperti kedamaian,penyerahan diri, kepasrahan, dll. Namun halitu tidak berbeda jauh dan tidak keluar dari apayang telah disisirkan oleh Imam al-Jurjani.

    Hanya dari aspek etimologi saja yang sedikitmenjadikan jarak antar pengertian dan arti kataIslam.

    Adapun politik, dalam bahasa Arabyaitu siyasah yang secara bahasa bermakna:mengatur untuk kebaikan, ataumengerahkan segala daya dan upayauntuk segala perbaikan danmenghapus seluruh tindak

    pengrusakan.Secara istilah, Imam al-

    Maqrizi dalam kitabnya al-Khatthathmendefinisikan politik secara umum yaitusegala peraturan atau undang-undang yangdibuat guna menjaga dan mengatur tata krama,hal dan ihwal untuk menjadi lebih baik. Baikundang-undang tersebut bersumber dariwahyu Al-Quran dan Hadis atau sengaja dibuatdari hasil olah pikir manusia. Baik undang-undang tersebut diberlakukan secara adil ataulalim. Oleh karenanya, setelah mendefinisikanpolitik secara luas dan umum, al-Maqrizimembagi politik menjadi dua: Politik yangdilakukan dengan keadilan, dan Politik yangdijalankan dengan kelaliman.

    Imam al-Mawardi dalam Ahkam as-

    Sultaniyyah wa al-Walayah ad-Diniyah menjelaskan siyasah syar'iyah sebagai:Kewajiban yang dilakukan kepala negara pascakenabian dalam rangka menjaga kemurnianagama dan mengatur urusan dunia (hirasatuddin wa raiyyatud dunya).

    Sedangkan definisi Politik Islammenurut Syekh Abdul Wahhab Khallaf adalah:Pengaturan urusan pemerintahan kaum

    Muslimin secara menyeluruh dengan caramewujudkan maslahat, mencegah terjadinyakerusakan (mafsadat)melalui batasan-batasan

    yang ditetapkan syara' dan tujuan utamaSyariah (maqasidhus syari'ah) kendati hal itutidak ada dalam ketetapan nash dan hanyamenyandarkan pendapat para imam mujtahid.

    Kamus-kamus Islam mendefinisikan

    politik sebagai: Usaha dan upaya memperbaikiumat/kaum dengan menunjukkan merekajalan yang menyelamatkan mereka baik di

    dunia maupun di akhirat dan mengatur sertamenata kehidupan mereka secara umum

    dengan adil dan tegas. Definisi tersebutj e l a s m e n y e b u t k a n a n t a r a

    kehidupan dunia dan akhirat.Politik tidak hanya mengatur

    kehidupan dunia yang fana.Tapi juga mempertimbangkan

    dan mengurus kehidupan akhirat.Namun yang terjadi saat ini, arti politik

    hanya digunakan untuk mengaturkehidupan dunia, bagaimana rakyat danmasyarakat hidup secara makmur dantercukupi, tanpa memperhatikan kehidupanakhirat. Seolah-olah agama Islam menjaga

    jarak dari politik dan tak ada keterkaitandengan pol i t ik . Akan tetapi denganmengetahui makna politik yang sesungguhnyadari kamus-kamus Islam dan definisi ulama-ulama Islam, maka kita tahu sejatinya politikadalah mengurus dan mengatur kehidupandunia dan akhirat, sebab Islam adalah agamayang menyeimbangkan antara urusan dunia

    dan akhirat.Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkanAllah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan

    janganlah kamu melupakan bahagianmu dari

    (kenikmatan) duniawi (Al-Qashas: 77)

    Kedudukan Politik dalam Islam

    Terdapat tiga pendapat tentang kedudukanpolitik dalam Islam yang ditawarkan oleh para

    pemikir Islam.Pertama, kelompok yang menyatakan bahwaIslam adalah agama lengkap yang mengatur

    BULETIN SURYA I EDISI 5 I Agustus 2013 Anda boleh besar di manapun, tapi ingat anda adalah warga Gamajatim...

    Dok.Go

    ogle

    Media Kajian dan Informasi Warga Gamajatim Mesir

  • 7/30/2019 Surya Edisi 5 - Agustus 2013

    5/28

    Buletin

    ur a

    s e g a l a s e s u a t u . T e r m a s u k s i s t e mketatanegaraan dan politik. Lebih jauh lagikelompok ini berpendapat bahwa sistemkenegaraan yang ideal menurut Islam adalahseperti yang dilakukan oleh Rasulullah Saw

    dan Khulafa' ar-Rasyidin.Kedua, golongan ini berpendapat seperti yangtelah disuarakan oleh bangsa barat, bahwaagama tidak ada kaitannya dengan negara danterlalu suci bila harus mencampuri urusanpolitik. Mereka berpendapat bahwa Rasulullahdiutus untuk menyebarkan Islam dan tidakuntuk mendirikan sebuah negara.Ketiga, kelompok ini menepis pendapat

    pertama dan kedua. Kelompok ini berpendirianbahwa dalam Islam tidak terdapat sistemketatanegaraan, tetapi terdapat seperangkattata nilai etika bagi kehidupan bernegara.

    Langkah-Langkah Politik Rasulullah danPara Sahabat

    Sebuah langkah pol i t ik pal ingfenomenal yang telah diambil oleh Rasulullah

    4adalah perjanjian Hudaibiyah. PerjanjianHudaibiyah disepakati oleh pihak kafir Quraisydan kaum Muslimin pada tahun 6 H. Di antaraisi dari perjanjian tersebut yaitu adanyagenjatan senjata antara kedua belah pihak

    selama sepuluh tahun, saling menjagakeamanan, dan kaum Muslimin tidakdiperbolehkan umrah pada tahun itu dan

    diperbolehkan pada tahun mendatang dengansyarat tidak lebih dari tiga hari bermukim diMakkah.

    Rasulullah sebagai pimpinan tertinggikaum Muslimin mengamini poin-poin dari

    perjanjian tersebut lantaran Islam agama yangmengedepankan keamanan dan kedamaian.Namun Suhail bin Amr yang menjadi delegasiQuraisy menambahkan poin yang tidakd i h e n d a k i o l e h p a r a s a h a b a t y a n gmenyaksikan perjanjian tersebut. Poin yangditambahkan adalah semua pendudukMuslim Makkah yang meminta perlindungankepada Rasulullah tanpa izin walinya, harus

    dikembalikan kepada walinya di Makkah dankaum Muslimin yang telah berada di Makkahtidak wajib dikembalikan kepada Rasulullah diMadinah.

    Poin terakhir tersebut dirasa oleh parasahabat merugikan kaum Muslimin danmenguntungkan kafir Quraisy. Namun dengankecerdikan dan siasat politik yang tinggi dandalam, justru Rasulullah melegitimasi pointersebut. Beberapa tahun setelah itu,terbuktilah bahwa politik yang dimainkanRasulullah sangat ciamik dan luar biasa.

    Jumlah kaum Muslimin pada Fathu Makkahmenanjak hingga angka 10.000 jiwa. Padahalsejak Rasulullah mengikrarkan agama Islamhingga sebelum perjanjian Hudaibiyah itu,

    jumlah kaum Muslimin hanya berkisar di

    angka 2000-an. Rasulullah menilai pointerakhir yang diajukan Suhail bin Amr malahmenguntungkan kaum Muslimin, sebab kaumMuslimin yang berada pada perlindunganRasulul lah tanpa iz in dar i wal inyadikembalikan kepada para walinya di Makkah,sedangkan iman mereka telah membaja. Justrumereka akan berdakwah dan mengajakpenduduk Makkah yang lain untuk masuk

    Islam. Adapun kaum Muslimin yang sedaridulu berada di Makkah yang dilarang kumpulbersama Rasulullah di Madinah, maka mereka

    Laporan Utama

    3BULETIN SURYA I EDISI 5 I Agustus 2013Anda boleh besar di manapun, tapi ingat anda adalah warga Gamajatim... 5

    1Hadis tentang perjanjian Hudaibiyah diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab Sahihnya pada bab As-Syuruth wa Al-Jihad wa Al-Musalahah ma'a ahli Al-Harb.

    Dok. Google

    Media Kajian dan Informasi Warga Gamajatim Mesir

  • 7/30/2019 Surya Edisi 5 - Agustus 2013

    6/28

    Buletin

    ur a

    akan bertemu saudara seiman mereka hinggahati mereka kukuh dan ikut serta menyebarkanagama Islam.

    D e n g a n s i a s a t i n i l a h , A l l a hmengabadikan momentum keberhasilan

    politik Rasulullah dalam Surat an-Nashr yangmenjelaskan bahwa manusia berbondong-bondong memeluk Islam.

    Abu Bakar Ash-Siddiq yang menjadipemimpin kaum Muslimin sepeninggalRasulullah juga melakukan siasat politik yangmenyelamatkan stabilitas negara dan agama.Abu Bakar memerangi Thulaihah al-Asadi,Musailamah al-Kadzab yang keduanya

    mengaku sebagai Nabi dan juga kaumMuslimin yang enggan mengeluarkan zakat.Alasan konkrit yang mendasari Abu Bakaradalah karena mereka semua mengancamstabilitas negara dan agama. Sebab saat itu,iman kaum Muslimin sedikit tergoncang seusaiwafatnya Rasulullah. Ditambah denganadanya propaganda yang digemborkan olehThulaihah, Musailamah, dan sebagian kaumMuslimin yang enggan mengeluarkan zakat.

    Bila kala itu Abu Bakar tidak bertindaktegas dengan siasat politiknya untukmenumpas dan memerangi mereka, makajumlah kaum Muslimin niscaya akan mengerutdan Madinah yang saat itu menjadi pusaranperadaban Islam tak akan berwibawa hinggasaat ini.

    Langkah politik yang dilakukan olehUmar bin Khattab salah satunya adalahmemberhentikan al-Mughirah bin Syu'bah darijabatan Gubernur Basrah setelah adanya aduan

    yang diajukan Abu Bakrah kepada Umarbahwa al-Mughirah berzina. Al-Mughirahlantas diberhentikan sementara untuk dimintaiketerangan. Tiga saksi mengatakan bahwa al-Mughirah benar-benar berzina. Namun satu

    saksi ragu dan tidak membenarkan bahwa al-Mughirah berzina. Akhirnya, Umarmemutuskan bahwa al-Mughirah tidak bisadihukum lantaran saksi tidak genap danlengkap. Pemberhentian al-Mughirah dari

    jabatan gubernur untuk proses peradilanmerupakan siasat politik untuk menghindarigunjingan dan tuduhan yang berlebih kepada

    Amirul MukmininUmar bin Khattab.

    Demikianlah sekelumit contoh siasatpolitik yang diperankan oleh manusia-manusia mulia. Bukan hanya bertujuan untukmemperbaiki urusan dunia dan negara semata,namun juga agama.[$]

    6 BULETIN SURYA I EDISI 5 I Agustus 2013 Anda boleh besar di manapun, tapi ingat anda adalah warga Gamajatim...

    Melayani fotokopi berbagai macam dokumen

    Gami, H-10, Nasr City, Belakang masjid Gami

    Laporan UtamaMedia Kajian dan Informasi Warga Gamajatim Mesir

  • 7/30/2019 Surya Edisi 5 - Agustus 2013

    7/28

    Buletin

    ur a Kolom

    Kolom

    bermunc ul an dan

    menjamur bak cendawantersiram air hujan.Saat itu panggung

    politik lebih seperti panggungpencarian bakat yang lagimarak di layar kaca. Betapat i dak , par ta i -par ta i i tumenjajakan semua yangmereka janjikan sesuai denganideologi masing-masing.Kaum nasionalis banggadengan slogan nasionalismey a n g m e r e k a a g u n g -agungkan. Kaum liberal sibukd e n g a n s l o g a np e m b e b a s a n n y a . K a u mislamis tak mau kalah dengansemangat yang berkobar,jargon-jargon Islam lantang

    mereka suarakan. Dan kaum-kaum lainnya yang turutm e r a m a i k a n p a n g g u n gpolitik.

    Fokus pada gayapolitik kaum islamis. Jika kitacermati ada hal yang menarikuntuk dibahas sebagai sebuahf e n o m e n a . F e n o m e n a

    berpolitik dan fenomenadalam beragama. Hal inikarena mereka

    mengatasnamakan

    Islam sebagai sebuah agamayang dipeluk oleh masyarakatyang mayoritas. Bahkanmengaku mewakili Islam danmasyarakat muslim. Sehinggaapa yang mereka perjuangkanmelalui kendaraan partaidisinyalir sebagai perjuangana g a m a y a n g h a r u sdiperjuangkan oleh semuamuslim yang taat.

    Pada konteks yangdemikian, batas antara lakuberpolitik dan beragama amatsangat tipis laksana kulit ari.Hampir tidak bisa dipisahkanantara dimensi politik dandimensi keagamaan. Sehinggaseringkali terjadi pertukaran

    yang tidak sengaja antarakeduanya, dan mungkins e b a g i a n m e n g a n g g a pkeduanya adalah sama. Disinilah awal mula bencana itumuncul.

    Kalaupun ada yangberusaha untuk menjelaskan

    tapal batas yang sangat tipisitu, orang tersebut harus siap

    jika nanti dituduh sebagais e o r a n g y a n g s e k u l e r .Tentunya dengan berbagaikonsekuensi makna dant a n g g u n g j a w a b y a n gterkandung dalam kata'sekuler'. Atau kritikan yang

    ditujukan untuk partai islamist e r t e n t u b i s a j a d id i s a l a h a r t i k a n o l e hsimpatisan fanatiknya sebagaikritikan terhadap agama yangsakral itu. Tak ayal kata'liberal' dengan berbagaikonsekuensinya disematkansecara sepihak, alih-alih

    sebagai gelar untuk si kritikus.Akhirnya partai islamis itumenjadi kebal kritik sebagaisebuah partai politik bentukanmanusia yang berideologiIslam.

    S ebenarnya t i dakmenjadi masalah menebarkanajaran Islam yang mulia itumelalui kendaraan partai.Hanya saja perlu dicermatidan diperhatikan betul-betulmana yang menjadi tujuanpartai dan mana yang menjadit u j u a n a g a m a . S e b a b

    Revolusi yang terjadi di berbagai negara arab membuatpeta perpolitikan kawasan Timur tengah berubah total. Pasca

    revolusi, muncul semacam trauma atas tipologi kepemimpinanmasa lalu yang cenderung diktator dan kebal kritik. Inimerupakan kesempatan emas bagi kelompok-kelompok yangdulu pernah tertindas dan dikebiri hak-hak politiknya untukunjuk diri. Tak hanya itu, partai-partai baru dengan berbagaimacam ideologi yang diusung tak mau kalah. Mereka mulai

    Oleh: Fahim Khasani*

    Bahasa Agama dan Politik

    *Ketua Senat Ushuluddin masa bakti 2011-2012

    7BULETIN SURYA I EDISI 5 I Agustus 2013Anda boleh besar di manapun, tapi ingat anda adalah warga Gamajatim...

    Pada konteks yang demikian, batas antara laku berpolitik dan beragamaamat sangat tipis laksana kulit ari.

    Kalaupun ada yang berusaha untuk menjelaskan tapal batas yang sangat tipisitu, orang tersebut harus siap jika nanti dituduh sebagai seorang yang sekuler.

    Media Kajian dan Informasi Warga Gamajatim Mesir

  • 7/30/2019 Surya Edisi 5 - Agustus 2013

    8/28

    Buletin

    ur a Kolom

    k e d u a n y a s a m a s e k a l i b e r b e d a .Mencampuradukkan keduanya hanya akanmenimbulkan preseden buruk terhadap Islamsebagai sebuah agama. Betapa tidak, Islamyang luhur itu nantinya hanya akan menjadialat untuk memenuhi syahwat politik manusiayang haus akan kekuasaan.

    Dalam masa kampanye misalnya,jargon seperti 'Islam adalah solusi' sebenarnyaproblematis. Seakan-akan Islam belum tegaktanpa memilih partai si empu jargon itu.Seakan-akan masyarakat belum berislamsehingga mengalami problem kehidupan yangsangat akut, lantas menghadirkan Islamsebagai sebuah tawaran solusi guna

    memperbaiki kualitas hidup. Lalu, bukankahIslam sudah melekat dalam hati masyarakatmuslim jauh sebelum partai meneriakkankalimat tersebut?

    Hal yang dikhawatirkan akanmunculnya jargon-jargon seperti ini adalahmempersempit skala Islam sebagai agamayang universal menjadi hanya lingkup satupartai. Memperdangkal makna Islam yangamat dalam itu hanya dalam satu ruang, partai.

    Dengan demikian mereka yang telah termakanjargon ini akan mempunyai pemahaman yangsempit terhadap Islam, hanya sebatas partai.Sehingga upaya kritikan yang ditujukan untukpartai sebagai organisasi politik disalah artikansebagai kritikan terhadap agama. SungguhIslam jauh lebih agung dari sekedar partaipolitik yang hanya berorientasi untukberkuasa.

    Tanpa menandai tapal batas antarakepentingan politik dan agama membuat jubirparpol sangat gampang menyitir ayat-ayat suciuntuk menggerakkan masa, doa-doa negatif

    terhadap lawan politik yang bersebarangandan lain sebagainya. Sebenarnya pola sepertiini bukanlah hal yang baru. Saat fitnah kubromembara, orang-orang Khawarij jugamelakukan hal yang sama, menggunakanAlquran untuk kepentingan politik. Hingga

    Sayyidina Ali Ra. berkomentar: kalimatu Haqurida biha al-Bathil.

    Bahasa agama terlalu banyak yangdiadopsi menjadi bahasa politik. Kata syahidcontohnya, kata ini mempunyai arti yangsangat dalam. Yaitu mereka yang meninggal di

    jalan Allah SWT dalam melawan orang kafir.Dan syahid tidaknya seseorang tidak bisadihukumi secara lahir. Imam al-Bukhari dalam

    kitab Shahihnya menuliskan bab khususseputar ini: la yaqulu: Fulan Syahid. Beliaumenuliskan hadis yang menceritakanseseorang terbunuh dalam suatu perang ketikaRasulullah SAW bertemu dengan kaummusyrikin lalu bertempur. Seorang sahabatberkata: hari ini tidak ada dari kita yang mendapat(syahadah) sebagaimana fulan mendapatkannya.Lalu Nabi Muhammad Saw menyanggah:

    bukan, sesungguhnya dia itu adalah penghunineraka. Syahid tidaknya seseorang tidakditentukan secara lahir, melainkan keikhlasanhati. Sedangkan tak ada yang tahu perihal hatikecuali Allah SWT dan Rasulullah SAW.

    Namun kini kata syahid mengalamipergeseran makna. Mereka yang gugur dalamaksi-aksi demonstrasi mendapat gelar syahid.Dan yang lebih ironis, muncul seruan-seruanuntuk turun ke jalan mengikuti demonstrasitanpa takut mati. Jikalaupun meninggalnantinya akan dicatat sebagai syahid. Dicatatantangan manusia barangkali ya, namun di MataAllah SWT belum tentu, dan hanya Allah yangtahu.

    Bahasa agama yang telah menjadibahasa politik setidaknya telah mengungkap

    jati diri mereka. Politik Islam yang dielu-elukandan sudah terlanjur diplot sebagai solusi ituternyata telah mengalami pergeseran maknadan bahkan secara tidak sadar- mereka salahartikan sendiri sebagai politisasi Islam. Wallahu

    A'lam. [$]

    8 BULETIN SURYA I EDISI 5 I Agustus 2013 Anda boleh besar di manapun, tapi ingat anda adalah warga Gamajatim...

    Tanpa menandai tapal batas antara kepentinganpolitik dan agama membuat jubir parpol sangat

    gampang menyitir ayat-ayat suci untukmenggerakkan masa, doa-doa negatif terhadap

    lawan politik yang bersebarangan dan lainsebagainya.

    Media Kajian dan Informasi Warga Gamajatim Mesir

  • 7/30/2019 Surya Edisi 5 - Agustus 2013

    9/28

    Buletin

    ur a Bahts

    -I-Saya kira, kita sepakat bahwa salah satu

    dimensi manusia yang paling manusiawiadalah ia sebagai makhkuk politik. Disebutdemikian, karena secara alami, manusiamemiliki kecenderungan untuk berkuasa,bersaing, dan berserikat demi mewujudkancita-cita hidupnya: baik itu dalam kehidupanindividu, sosial, atau bahkan bernegara.Dengan watak semacam ini, dalam setiap detikhidupanya, manusia selalu dituntut untuk

    mengambil langkah-langkah tepat yangmereka anggap menentukan arah hidupnya dikemudian hari. Barangkali, tak berlebihan bilakita katakan bahwa politik adalah sebuahekspresi eksistensial (cara mengada) manusiadalam melaksanakan tugas dan fungsinyasebagai makhluk di bumi.

    Pemaknaan semantis 'politik' dalampengertian ini saya kira lebih sesuai bila kita

    dekati melalui makna singkronis kosa-kata inidari sisi eksistensialis manusia: sebelum iadipolarisasi dalam simbol-simbol pemaknaanbirokratik yang terkadang mengaburkansubtansial fungsi dan makna politik itu sendiri.Di dalam kosa kata Arab, kata 'politik' berasaldari kata 'sasa-yasusu' yang berart imengendalikan, mengatur, dan mengemudi.

    Sementara di dalam al-Qur'an, secara

    semantis luar, kata ini memang tidak memilikipersamaan kata yang langsung merujuk padamakna asal. Tetapi makna kata ini bila dilihatdari semantis batin, memiliki keserupaandengan kata 'hikmah' yang berarti 'kendali danbijaksanaan'. Kata 'hikmah' ini banyak sekaliditemukan dalam penggalan ayat-ayat al-Qur'an yang kesemuanya dapat merujukkepada sikap memuji: baik memuji kepadaAllah maupun ciptaan-Nya. Semisal dalamsurat al-Baqarah [151, 129, dan 269], al-Imran[164], al-Jum'ah [2], Luqman [12], dan lainsebagainya.

    Tentu, ini bukan berarti kita melakukan

    pengasosiasian kata secara arbitre (semena-mena), seolah-olah ingin menjadikan al-Qur'ansebagai frem referensial umat Islam tanpadidukung keterkaitan ontologis dengankehidupan manusia. Tetapi ini semata-mataberdasarkan pada kekuatan tradisi bahasayang diciptakan para sarjana klasik kita. Bahwadimensi bahasa tidak tunggal tetapi ia memilikidwi-demensi: makna luar dan makna batin.Terkadang satu kata memiliki ragam makna,dan satu makna dapat diungkapkan denganragam kata yang berbeda. Dan seharusnya,pembacaan dwi-dimensi dalam tradisi bahasaini seyogyanya diterapkan untuk membaca al-Qur'an (dan Islam sebagai sistem agama).

    Bukan justru mengunggulkan yang satu danmengesampingkan yang lain. Justru,pembacaan timpang inilah yang menyebabkanterjadinya perseteruan berdarah-darah dalamtradisi intelektual dan politik umat Islam.

    Sedangkan semantik 'akhlak' dalamkosa-kata Arab bermakna 'budi pakerti,kebiasaan, keperwiraan dan lain sebagainya'.Di dalam al-Qur'an sendiri, kata ini banyakdiafirmasi dalam bentuk plural yaitu 'al-khuluq'. Hal ini seperti tersurat dalam surat al-Qalam [4], yang berarti 'budi pakerti agung',al-Syu'ar [137] yang bermakna adat istiadat

    Oleh: M. Abdul Rouf*

    Etika [Ber] Politik dalam Al-Qur'an

    Bahts

    *Mahasiswa S2 Fakultas Ushuludin Universitas Al Azhar

    9BULETIN SURYA I EDISI 5 I Agustus 2013Anda boleh besar di manapun, tapi ingat anda adalah warga Gamajatim...

    Media Kajian dan Informasi Warga Gamajatim Mesir

    Dalam asas demikian, al-Qur'an sejatinya jugasangat menolak segala bentuk tirani mayoritas.

    Bahkan, Islam sendiri menyangkal keras sikapabsolutisme, eksklusivisme, dan tindakan-tindakan keras lain yang menyudutkan kaum

    minoritas, terlebih penggunaan term-term agama

    demi kepentingan kelompok tertentu. Penolakanal-Qur'an ini dituangkan dalam surat al-Baqarah

    [111, 113, dan 120 ].

  • 7/30/2019 Surya Edisi 5 - Agustus 2013

    10/28

    Buletin

    ur a Bahts

    kaum terdahulu, dan tentu masih banyak lagimakna kata tersebut sesuai dengan ragamsasaran al-Qur'an: baik itu akhlak kepada Allahseperti di dalam surat al-Naml [93], al-Shaffat[159-160], akhlak kepada sesama manusia,sebagaimana dalam surat al-Baqarah [283], al-

    Hujurat [2] , maupun akhlak kepadalingkungan, semisal dalam surat al-Hasyr [5],al-An'am [38]. Bahkan dalam sebuah hadits,nabi Muhamad sendiri diutus untukmenyempurnakan akhlak masyarakatJahiliyah.

    Dalam medan semantis al-Qur'an,kedua kata 'hikmah' dan 'akhlak' ini bisadianggap sebagai kata kunci dalam kaitannya

    pembentukan weltanschauung (pandangandunia) al-Qur'an mengenai subtansi judul diatas, atau lebih umumnya mengenai relasimanusia dengan eksistensi dirinya dan dengankosmos. Lantaran, dari meta-semantis itu pula,

    kedua kata itu sama-sama memiliki kesamaanvisi semantis, yaitu membuka cakrawala dunia

    al-Qur'an mengenai ajaran-ajaran moral yangt e r k a n d u n g d i d a l a m n y a . K a r e n abagaimanapun juga, al-Qur'an bukanlahsebuah dokumen hukum, bukan puladokumen sejarah, tetapi lebih dari itu, ia adalahsumber tertinggi ajaran moral. Di dalam setiapaspeknya, al-Qur'an selalu menekankan sisimoral yang ditujukan kepada manusia. Ia berisiprinsip-prinsip dasar dan nasehat-nasehat

    keagaman yang sangat diperlukan bagi umatmanusia.Sehingga sebagai kitab suci yang

    berisikan prinsip-prinsip moral, ia mestinyadijadikan panduan bagi proses penyeleksiankualifikasi-kualifikasi kesalehan diri seoranghamba, masyarakat, dan totalitas umatmanusia sepanjang sejarah. Ini sejalan denganungkapan al-Qur'an dalam surat Yusuf [11],

    Yunus [37], dan al-An'am [114]. Tetapipertanyaannya kemudian, bagaimana ajaranmoral al-Qur'an ini bisa diterjemahkan dalamkehidupan yang lebih kompleks, dan secaraspesifik dalam kehidupan politik umat, tanpamengorbankan visi profetiknya dan senantiasamembumi?

    -II-Pertanyaan sederhana tersebut

    barangkali akan menjadi lebih penting bila kitalihat penandanya dalam konteks kekinian,suatu lanskap realitas politik yangmenampilkan perilaku umat yang bergeserdari ajaran profetik moral al-Qur'an; dogmapolitik sudah menjadi agama, bukan lagimenjadi suatu entitas pemikiran manusia yangsarat dengan ketidakajegan, profanitas, danabsurditas. Tentu jawaban pertanyaan di atas,

    setidak-tidaknya dapat kita telusuri melaluirekam jejak nabi kita, Muhamad Saw. danmasyarakat Islam awal kala itu. Karenabagaimanapun juga, mereka ini adalahrepresentasi murni bagaimana gagasan-gagasan religius (al-Qur'an) itu pertama kalidiresepsi, dipahami, dan dipraktekkan dalammiliu abad ke-7 M. yang multi etnis, agama,dan kepentingan kabilah.

    Di dalam al-Qur'an, penugasan nabi kemasyarakat Arab sering diilustrasikan sebagaipembawa kabar gembira dan sekaliguspembawa peringatan bagi seluruh umatmanusia. Hal ini seperti ditegaskan dalam al-Qur'an surat al-A'raf [188], al-Ahzab [45], al-An'am [51], dan al-Saba' [28]. Oleh karena itu,dalam jejak penugasan ini kita mengenal duacorak sikap yang berbeda yang diambil nabidalam menentukan langkah-langkah artikulasipolitiknya. Pertama, corak Makkah, dan kedua,corak Madinah. Perbedaan corak sikap inisangat dipengaruhi oleh domain kultur,

    0 BULETIN SURYA I EDISI 5 I Agustus 2013 Anda boleh besar di manapun, tapi ingat anda adalah warga Gamajatim...

    Dok. Google

    Media Kajian dan Informasi Warga Gamajatim Mesir

  • 7/30/2019 Surya Edisi 5 - Agustus 2013

    11/28

    Buletin

    ur a Bahts

    politik, budaya dan stabilitas dakwah nabidalam kedua wilayah tersebut.

    Artikulasi sikap nabi pada fase Makkahlebih dicurahkan kepada strategi pengenalanajaran monoteis Islam. Di dalam monoteis

    Islam, ajaran tentang ketauhidan Allah menjadipondasi dasar dalam semua ajarannya.Manusia diajarkan untuk tunduk hanyakepada-Nya. Impilkasi sosial ajaran baru inimengajarkan manusia sikap kesetaraan,humanisme, dan keadilan di dalam relasisosial. Karena manusia di dalam konsepmonoteis Islam ini kedudukannya sama, yangmembedakan antara satu sama lain hanyalah

    sifat ketakwaannya kepada Alllah.Ajaran ini tentu sangat bertentangandengan tradisi dan ajaran politeis masyarakatMakkah. Masyarakat ini, dalam relasi sosialnyaselalu didasarkan pada ukuran materialis,nasab, struktur sosial, dan kekayaan. Sehinggat r a d i s i m e r e k a s e l a l u m e n c i p t a k a nketidakadilan dan dehumanisasi baik padatingkat individu maupun sosial. Hadirnyaajaran baru Islam jelas-jelas akan merubahkemapanan sosial mereka. Oleh karenanya,mereka dengan segenap daya upaya menolakpraktik ajaran monoteisme ini secara terang-terangan. Penganiyayaan, intimidasi, blokade,dan kekerasan-kekerasan lain baik berupa fisikmaupun mental selalu diarahkan kepada nabidan para pengikutnya. Menghadapi situasidemikian, nabi selalu bersikap rendah hati,sabar, dan memintakan ampun mereka kepada

    Allah. Sebagaimana nasehat al-Qur'an kepadanabi dalam surat al-Furqan [32], al-Naml [127],Yusuf [90]. Inilah sejatinya sikap nabi yang luarbiasa: penganiyaan tidak dibalas denganpenganiayaan tetapi justru dibalas dengansenyuman dan pengampunan. Sikap semacamini pula, dalam perkembangan dakwah Islambelakangan memunculkan rasa simpatimasyarakat Quraisy.

    Oleh karena situasi demikian, strategipengenalan ajaran baru ini hanya efektifdijalankan bila dilakukan dengan pendekatan

    persuasif, sembunyi-sembunyi, dari satukerabat ke kerabat lain, sembari menegaskanakan jati dirinya sebagai nabi. Upaya ini cukupberhasil kendatipun mayoritas yang menerimaajaran baru ini berasal dari lapisan kelas sosial

    rendah dalam struktur sosial Makkah.Komunitas kecil muslim Makkah ini adalahbasis utama bagi pembentukan komunitasumat yang lebih besar yang disatukan dalamkonsep 'ummah'.

    Artikulasi sikap nabi fase Makkahtentu berbeda dengan fase Madinah. DiMadinah, nabi tidak lagi memainkan peransebagai agamawan saja tetapi sekaligus sebagaiseorang negarawan. Perubahan sikap inimemang terjadi semenjak terjadinya peristiwahijrah. Peristiwa hijrah tersebut juga

    merupakan titik balik dari transformasi Islam.Ia tidak hanya sebagai agama saja, tetapi lebihdari itu, ia mengembangkan diri menjadi

    3BULETIN SURYA I EDISI 5 I Agustus 2013Anda boleh besar di manapun, tapi ingat anda adalah warga Gamajatim... 11

    Media Kajian dan Informasi Warga Gamajatim Mesir

    Dok. Google

  • 7/30/2019 Surya Edisi 5 - Agustus 2013

    12/28

    Buletin

    ur a

    sistem politik, budaya, ekonomi, dan ilmupengetahuan. Transformasi ini tentu bukanlahhal yang memang tidak dikehendaki.Transormasi ini justru merupakan sebuahkeharusan sejarah, mengingat struktur, agamadan budaya di Madinah jauh lebih kompleksketimbang di Makkah.

    Untuk merekatkan pelbagai ragamkelompok di Madinah, mula-mula nabimengembangkan sistem persaudaraan diantara sesama kaum muslimin: antara kaumMuhajirin dan Anshar. Tali persaudaraantersebut diikat berdasarkan keyakinan yangsama seperti tertuang dalam semangat al-Qur'an surat al-Baqarah [133 dan 136], al-Imran

    [84], dan al-Hujurat [10]. Keyakinan yang samaini dapat menghilangkan bias diskriminasidengan pelbagai ragam bentuknya. Yang adahanyalah kesetaraan derajat sesama muslim.Yang membedakan diantara mereka hanyalahkualitas ketakwaan. Pernyataan ini direkamdalam al-Qur'an surat al-Hujurat [13].Pemahaman hermeneutis ayat ini jugamenegaskan bahwa semangat keadilan

    seyogyanya tidak hanya terbatas padakomunitas muslim semata tetapi juga kepadaseluruh komunitas umat manusia. KarenaIslam adalah agama kasih dan rahmat bagisemesta alam sebagaimana diekspresikandalam al-Qur'an surat al-Nahl: [89].

    Islam sebagai agama rahmat salahs atunya d i bukt i kan nabi mel a l u ipenyelenggaraan kontrak politik antara

    komunitas muslim dengan pelbagai suku danagama di Madinah. Kontrak politik ini dikenaldengan sebutan 'piagam Madinah'. Adanyakontrak ini selain untuk menegaskan kekuatanIslam-politik, tetapi juga untuk mengakomodirseluruh kepentingan golongan agar hak-hakmereka bisa terpenuhi secara adil dan merata dibawah naungan negara Islam Madinah.Sehingga kita dapat melihat bahwa sistem

    Negara Madinah mencerminkan sistem yangpaling modern di masanya bila dibandingkandengan sistem politik dari kedua negaraadidaya kala itu: Romawi dan Persia.

    Adanya kontrak politik itu jugamenunjukkan bahwa nabi semenjak dini telahmengajarkan kepada komunitasnya tentangnilai-nilai inklusivisme dan pluralisme dalammasyarakat. Kenyataan ini dipertegas al-

    Qur'an dalam surat al-Imrn [64]. Ayat inimengandaikan adanya saling bantu membantudan beker jasama antar komunitas minimalnya para ahlul kitab dalam urusan-u r u s a n d u n i a w i d e m i t e r c a p a i n y akesejahteraan bersama. Hal ini juga didukungoleh semangat al-Qur'an bahwa dalammelakukan segala sesuatu sikap umat Islamharus berdasarkan kepada prinsip-prinsipkeadilan dan amanah. Seperti anjuran al-Qur'an surat al-Nisa [58-59].

    Dalam aras demikian, al-Qur'ansejatinya juga sangat menolak segala bentuktirani mayoritas. Bahkan, Islam sendirimenyangkal keras sikap absolutisme,eksklusivisme, dan tindakan-tindakan keraslain yang menyudutkan kaum minoritas,terlebih penggunaan term-term agama demikepentingan kelompok tertentu. Penolakan al-

    Qur'an ini dituangkan dalam surat al-Baqarah[111, 113, dan 120 ].

    Artikulasi sikap inklusif nabi ituberdasarkan pemahaman etis al-Qur'an bahwatugas manusia di bumi adalah sebagai wakilAllah untuk memakmurkan dunia dan seisinyaseperti tertuang dalam surat al-Baqarah [30],shad [26], dan hud [61]. Sebagai wakil Allah dibumi, tentu hal ini mengafirmasi adanya

    kontrak moral dan iman antara manusia danTuhannya. Kontrak ini dalam al-Qur'andiilustrasikan sebagai ketaatan seorang hambakepada Tuhannya. Karena, prinsip ketaatan inimengandaikan penafian atas segala bentuktindakan yang menyalahi segala larangan-Nya.Dalam bahasa agama, ketaatan ini diistilahkandengan 'amar makruf nahi mungkar'.Sebagaimana ungkapan al-Qur'an dalam surat

    al-Hajj [41].Dalam konteks etika politik nabi diatas, kita melihat artikulatisi 'amar makruf nahi

    2 BULETIN SURYA I EDISI 5 I Agustus 2013 Anda boleh besar di manapun, tapi ingat anda adalah warga Gamajatim...

    Media Kajian dan Informasi Warga Gamajatim Mesir Bahts

  • 7/30/2019 Surya Edisi 5 - Agustus 2013

    13/28

    Buletin

    ur a Media Kajian dan Informasi Warga Gamajatim Mesir Bahts

    3BULETIN SURYA I EDISI 5 I Agustus 2013Anda boleh besar di manapun, tapi ingat anda adalah warga Gamajatim... 13

    mungkar' ini beliau amalkan secara tepat tanpamengorbankan wilayah agama dan wilayahduniawi: antara yang sakral dan yang profan.Keduanya justru berjalan secara imbang.Agama (al-Qur'an) sebagai kontrol moral bagi

    perilaku politiknya. Sementara, kepentinganduniawi yang berupa sistem politik dan segalasesuatu yang terkait dengannya dijadikansebagai artikulasi gagasan-gagasan moral al-Qur'an. Sehingga tujuan agama dan politikdapat dijalankan secara imbang kendatipunberbeda hakikat, yaitu untuk mewujudkangagasan Islam sebagai agama rahmat bagisemesta alam.

    Bila kita cermati, bentuk ketaatan danpemahaman yang proporsional atas agama (al-Qur'an) vis a vis politik yang diajarkan nabiinilah oleh masyarakat Islam awal selaludijadikan sebagai laku kesalehan dalambersikap dan bertindak, setidak-tidaknya

    hingga khalifah empat. Dengan demikian, kitabisa mendeduksikan bahwa etika politik al-Qur'an ini mengandaikan transendensiprinsip-prinsip moral al-Qur'an dalam seluruhaktifitas kehidupan seorang muslim. Sehingga

    relasi politik dan etika tidak hanya sekedarmenjadi aroma wacana saja, tetapi betul-betuldapat diekspresikan dalam perilaku yangnyata. Dan tentunya, anomali agama demikepentingan politik sesaat bisa diminimalisasi kalau memang tidak bisa dicegah sama sekali.Lantas, bagaimana dengan masyarakat Islamsaat ini, sudah berhasilkah etika politik al-Qur'an ini menjadi kesadaran laten dalamperilaku politik umat dalam setiap jengkallangkahnya? [$]

  • 7/30/2019 Surya Edisi 5 - Agustus 2013

    14/28

    Buletin

    ur a Femina

    Dalam konteks Islam, politik (as-siysah)secara bahasa (lughah) berasal dari kata ssa-yassu-siysatan, yang berarti menguruskepentinganseseorang. Sedangkan dalam kamusal-Muhth dikatakan, Sustu ar-ra'iyatasiyasatan, yang berarti, Saya memerintah danmelarangnya. Lebih jelasnya lagi, SyaikhHasan al-Banna menyatakan bahwa politikadalah memperhatikan urusan umat, luar dan

    dalam negeri, intern dan ekstern, secara individu danmasyarakat keseluruhannya; bukan terbatas padak e p e n t i n g a n g o l o n g a n s e m a t a . B e l i a uberpendapat, bahwa politik tidak hanyapenyelenggaraan pemerintahan, namun jugamencakup upaya menciptakan sistem yangbersih dan berkeadilan, dimana mekanismekontrol berperan besar.

    Korelasi antara politik dengan wanita

    seakan menjadi keunikan tersendiri dalampembahasannya. Bermula sejak teriakan-teriakan kesetaraan genderdiagung-agungkan,peran wanita dalam politik pun mendapatperhatian publik dan memberikan ruangtersendiri dalam pandangan masyarakat.Kesetaraangendermenuntut adanya kesejajaranantara pria dan wanita dalam hak, kewajibanserta dalam aktualisasi diri, tanpa menafikan

    kodrat masing-masing. Sebagaimana telah kitapahami bersama bahwa wanita disampingsebagai hamba Allah, ibu, istri, serta anak dariayah-bundanya adalah bagian dari masyarakatyang mempunyai aktivitas politik sepertihalnya laki-laki. Keberadaan keduanya ditengah-tengah masyarakat tidak dapatdipisahkan, karena keduanya bersama danberkesinambungan mempunyai tanggung

    jawab mengantarkan kaum muslim untukmenjadi umat terbaik di dunia.

    Peran wanita dalam politik punmenghasilkan dua sudut pandang yang

    berlawanan. Menurut satu pihak, keterlibatanwanita dalam dunia politik dianggap tidaklayak dan melanggar fitrah. Statemen tersebutmendakwa bahwa politik bukan milik danbagian dari wanita. Pasalnya, dalam kacamatamereka, politik identik dengan kekerasan,kekuasaan, kelicikan atau tipu daya yanghanya pantas menjadi milik laki-laki saja ataubahkan dianggap tidak ada hubungannya

    dengan Islam. Pandangan seperti inilah yangakhirnya membuat muslimah tidak mauberpolitik. Jangankan melakukan aktivitaspolitik, memikirkannya pun mereka tidak mau,yang menjadikan mereka skeptis terhadaplingkungan di sekitarnya.

    Sebaliknya, pihak lain berpendapatbahwa justru wanita harus berkiprah danberperan aktif di segala bidang, sama dengan

    laki-laki, tak terkecuali bidang politik. Hanyasaja, politik yang mereka maksud terbatas padaaspek kekuasaan dan legislasi saja. Artinya,aktivitas politik mereka senantiasa diarahkanpada upaya untuk meraih peluang sebesar-besarnya guna duduk di jabatan kekuasaanatau legislasi.

    Kendati wanita telah masuk dan dudukdi dunia politik, namun perannya belum dinilai

    maksimal. Hal ini dilihat dari kurangnyakesadaran dari wanita yang berkecimpungdalam politik untuk lebih peka terhadap

    Oleh: Rabbani Rizki & Fathimah Nurul K.

    Eksistensi Politik Kaum HawaFemina

    Islam memandang bahwa perempuan hakikatnyasama dengan laki-laki, manusia yang memiliki potensi

    dasar yang sama berupa akal, naluri dan kebutuhanfisik. Keduanya pun diciptakan dengan mengemban

    tanggung jawab yang sama dalam mengatur danmemelihara kehidupan ini sesuai kehendak Allah SWTsebagai Pencipta dan Pengatur makhluk-Nya (QS 9:71)

    Media Kajian dan Informasi Warga Gamajatim Mesir

    4 BULETIN SURYA I EDISI 5 I Agustus 2013 Anda boleh besar di manapun, tapi ingat anda adalah warga Gamajatim...

  • 7/30/2019 Surya Edisi 5 - Agustus 2013

    15/28

    Buletin

    ur a

    kedudukan wanita dan pria dalam halperpolitikan adalah sejajar, memiliki hakmemilih dan hak dipilih yang sama. Hal inidikarenakan keduanya memiliki kedudukanyang sama dalam muamalah, sebagai manusia

    mukalaf yang diberi tanggung jawab penuhuntuk beribadah, menegakkan agama,menjalankan kewajiban, dan melakukan amarmakruf nahi mungkar.

    Mengenai peran politik, Islam yangmemandang bahwa keberadaan wanitasebagai bagian dari masyarakat menjadikanmereka juga memiliki kewajiban yang samauntuk mewujudkan kesadaran politik pada dirimereka dan masyarakat secara umum. Hanyasaja perlu dicermati, bahwa pengertian politikdalam konsep Islam tidak terbatasi padamasalah kekuasaan dan legislasi saja,

    melainkan meliputi pemeliharaan seluruhurusan umat di dalam negeri maupun luarnegeri, baik menyangkut aspek negaramaupun umat. Dalam hal ini negara bertindaksecara langsung mengatur dan memelihara

    umat, sedangkan umat bertindak sebagaipengawas dan pengoreksi pelaksanaanpengaturan tadi oleh negara. Ketikak a u m m u s l i m i n b e r u p a y amemfungsikan segenap potensiinsaninya untuk menyelesaikan

    permasalahan umat, maka padadasarnya dia sudah melakukanaktivitas politik.

    Maka, jika keterlibatanwanita dalam masalah politikdianggap melanggar fitrah,fitrah mana yang dilanggar?

    Bukankah secara fitrah wanitaadalah bagian dari masyarakat,yang di dalamnya terdapatkepentingan yang berkaitan

    pengambilan kebijakan. Kendala lainnyakarena adanya aturan dalam partai politiktertentu yang tidak memperbolehkan wanitauntuk duduk di pucuk pimpinan atau di linitertentu.

    Seperti seruan Rieke Diah Pitalokamelalui surat terbukanya di bundaran HI padatanggal 8 Maret 2013 saat memperingati HariPerempuan Sedunia, bahwa peringatantersebut merupakan momentum perjuanganperempuan Indonesia. Ia mengajak kaumwanita untuk bangkit dan berjuang, terutamadi ranah politik. Karena menurutnyaketerlibatan wanita dalam penentuan

    kebijakan di pemerintahan amatlah minim,tidak hanya di Indonesia tapi di dunia.

    Sebagai diin yang menyeluruh dansempurna, Islam memiliki pandangan yangkhas dan berbeda secara diametral denganpandangan demokrasi dalam melihat danmenyelesaikan persoalan wanita, termasukdalam memandang bagaimana hakikatdan kiprah politik perempuan di dalammasyarakat. Islam memandang bahwa

    perempuan hakikatnya sama dengan laki-laki, manusia yang memiliki potensi dasaryang sama berupa akal, naluri dankebutuhan fisik. Keduanya pundiciptakan dengan mengembantanggung jawab yang sama dalamm e n g a t u r d a n m e m e l i h a r akehidupan ini sesuai kehendakAllah SWT sebagai Pencipta dan

    Pengatur makhluk-Nya (QS 9:71),y a n g m e m b e d a k a n a n t a r akeduanya hanyalah ketakwaan.

    M e n u r u t Q a r d h a w i ,

    Mengenai peran politik, Islam yang memandangbahwa keberadaan wanita sebagai bagian darimasyarakat menjadikan mereka juga memiliki

    kewajiban yang sama untuk mewujudkan kesadaranpolitik pada diri mereka dan masyarakat secara

    umum.

    Maka, jika keterlibatan wanita dalam masalah politikdianggap melanggar fitrah, fitrah mana yang

    dilanggar?

    Media Kajian dan Informasi Warga Gamajatim Mesir Femina

    3BULETIN SURYA I EDISI 5 I Agustus 2013Anda boleh besar di manapun, tapi ingat anda adalah warga Gamajatim... 15

  • 7/30/2019 Surya Edisi 5 - Agustus 2013

    16/28

    Buletin

    ur a

    Paham feminisme dan kesetaraangenderyang diusung oleh Barat membuktikanbahwa mereka belum menyentuh Islamdengan sempurna. Laki-laki dan perempuanharus bersama-sama melangkah, mengembantanggung jawab politik. Keduanya sudah

    seharusnya saling menghargai keberadaan danperannya masing-masing demi terwujudnyamasyarakat yang damai, t entram dansejahtera berdas arka n syariat Islam.Wallahu a'lam. [$]

    dengan kehidupan yang perlu diatur? Dari sinijelas bahwa politik pun merupakan bagian darikehidupan muslimah, bahkan menjadi bagiandari kehidupan muslim seluruhnya.

    Islam juga telah memberikanpenjelasan tentang aktivitas politik yang tidakdiperkenankan bagi perempuan, yaituaktivitas-aktivitas yang termasuk dalamwilayah kekuasaan atau pengaturan urusanumat yang dilakukan secara langsung danmenyeluruh, misalnya menjadi penguasa ataukepala Negara. Sebagaimana sabda RasulullahSAW dalam sebuah hadis yang diriwayatkanoleh Abi Bakrah : Tidak akan pernah menangsuatu kaum yang menyerahkan urusan

    (kekuasaannya) kepada perempuan (HRBukhori). Hanya saja pengkhususan ini bukanberarti menjadikan perempuan sebagai wargaNegara kelas dua atau merendahkanperempuan sebagaimana yang dituduhkansebagian kalangan, tetapi karena Islammemandang peran penguasa dan rakyat dalampolitik sama pentingnya.

    Media Kajian dan Informasi Warga Gamajatim Mesir Femina

    Buletin Surya mengucapkanSelamat Hari Raya

    Idul Fitri 1434 HMohon Maaf lahir dan Batin

    6 BULETIN SURYA I EDISI 5 I Agustus 2013 Anda boleh besar di manapun, tapi ingat anda adalah warga Gamajatim...

    Dirgahayu ke-68 NKRINegeri kita kaya, kaya, kaya raya.Saudara- saudara berjiwa besarlah,

    berimajination. Gali! Bekerja! Gali!Bekerja! Kita adalah satu tanah airyang paling cantik di dunia.

    Pidato Bung KarnoSemarang, 29 Juli 1956

  • 7/30/2019 Surya Edisi 5 - Agustus 2013

    17/28

    Buletin

    ur a

    M e n d a p a t k e s e m p a t a n u n t u kmenginjakkan kaki di Bumi Kinanahmerupakan anugerah yang tidak ternilai. Dari

    sekian ribu pelajar yang mendaftarkan diri, kitalah yang akhirnya bisa mencicipi lezatnya fulMesir di pagi hari. Ini adalah kesempatanmahal, entah kapan bisa terulang kembali.

    Niat mencari ilmu tentu sudah menjadibekal utama sebelum meninggalkan kampunghalaman. Namun tak bisa dipungkiri, ternyataMesir menawarkan lebih dari itu. Tak perlujauh-jauh, dunia Masisir saja sudah

    menyodorkan berbagai macamkontrak yang siap ditandatangani.Lembaga/organisasi di luarMasisir juga tak terhitungj u m l a h n y a . M a s i n g - m a s i n gmenawarkan kegiatan-kegiatandengan berbagai macam coraknya. Itusemua belum termasuk rayuan gaya hiduphedonis khas kota metropolitan.

    Jika kita mau merenung lebih dalamdan berpikir lebih tajam, sebenarnya ada yangjauh lebih penting dari itu semua. Sebagaiseorang penuntut ilmu, kita harus mencarimutiara Al-Azhar yang sesungguhnya danterus berusaha untuk meraihnya. Sebutirmutiara tentu sangat mahal harganya. Apalagiyang asli, bukan sekedar imitasi. Mencarimutiara tentu tidak semudah mencari

    tiramnya. Kalau hanya sebatas tiram/kerang,kita tidak perlu berenang, di pinggir pantai punbisa didapatkan dengan gampang. Tapi kalaumutiara, mau tidak mau harus beranimenyelam lebih dalam. Keganasan laut wajibkita taklukkan.

    Untuk menghasilkan sebutir mutiara,sebuah kerang harus rela menahan rasa pedihyang luar biasa ketika ada partikel padat yangterperangkap masuk dalam lipatan mantelmoluskanya. Demikian halnya dengan mutiarayang dihasilkan Al-Azhar. Perlu perjuangan

    dan pengorbanan bertahun-tahun menghadapiganasnya peralihan zaman. Dan Al-Azharterbukti bisa berjaya, mempertahankan

    manhajnya hingga kini, meski berbagaitantangan menerpanya secara bertubi-tubi dariberbagai penjuru.

    Sekarang giliran kita untuk mencaridan meraih mutiara-mutiara itu. Mencari ilmutentu sudah menjadi sebuah keniscayaan. Tapimasih jarang yang berangan untuk menggaliilmu yang belum pernah ada di tanah kelahirankita, atau setidaknya ilmu yang pakarnya

    masih minim jumlahnya. Jadilah orangpertama yang membawa dan

    menyebarkan ilmu baru itu.Jangan hanya berangan jadi

    orang biasa yang bisa ditemukan dimana saja.

    Kalau sedang mendalami Alquran,jangan tanggung-tanggung, ambil qiraat 'asyrbeserta tafsirnya sekalian. Mahasiswa Hadis

    paling tidak harus khatam dan paham Kutub al-Sittah plusMuwatha'nya Imam Malik. Yangbelajar di Fakultas Syari'ah minimal harus bisamenguasai fiqh madzahib al-arba'ah dan segalaproblematikanya. Yang menekuni bahasa Arabsetidaknya ahli dalam syair/diwan Arab

    Jahiliyah dan Andalus. Kalau tidak bisadikatakan langka, kesemuanya itu saya rasamasih jarang ditemukan di Indonesia. Teringatpetikan Dr. Amru al-Wardany, Untukmenjadi seorang mufti hakiki, seseorang palingtidak harus menguasai 120 keterampilan. Dansemua itu tidak diajarkan kecuali di Dar al-Ifta'Mesir.

    Al-Azhar terlalu sayang untuk disia-siakan begitu saja. Harus ada mutiara yang kitadapatkan sebelum benar-benar meninggalkan

    Negeri Para Nabi ini. Ingat, bukan sekedarmutiara imitasi, tapi mutiara asli yang benar-benar murni dari Al-Azhar.[$]

    Hikmah

    Hikmah Mencari Mutiara Al-AzharOleh: Dana A. Dahlani*

    *Ketua Gamajatim 2012-2013

    Media Kajian dan Informasi Warga Gamajatim Mesir

    3BULETIN SURYA I EDISI 5 I Agustus 2013Anda boleh besar di manapun, tapi ingat anda adalah warga Gamajatim... 17

  • 7/30/2019 Surya Edisi 5 - Agustus 2013

    18/28

    Buletin

    ur a

    Lirboyo adalah nama sebuah desa yang

    terletak di Kecamatan Mojoroto KotamadyaKediri Jawa Timur. Disinilah didirikan sebuahpondokan sebagai tempat belajar para santriyang dikenal dengan sebutan PondokPesantren Lirboyo pada tahun 1910 M.Diprakarsai oleh Kyai Soleh, seorang alim daridesa Banjarmelati dan selanjutnya dirintis olehsalah satu menantunya yang bernama KH.Abdul Karim. Mbah Manab (sebutan KiaiAbdul Karim sebelum menunaikan ibadahhaji) adalah seseorang 'alim yang berasal dariMagelang, Jawa Tengah. Beliau dinikahkandengan putri Kiai Sholeh yang bernama NyaiKhodijah (Dlomroh).

    Sejarah berdirinya Pondok PesantrenLirboyo erat sekali hubungannya dengan

    Perpindahan KH. Abdul Karim ke desaLirboyo yang dilatar-belakangi atas dorongandari mertuanya sendiri yang pada waktu itumenjadi seorang da'i, karena Kyai Sholehberharap dengan menetapnya KH. AbdulKarim di Lirboyo agama Islam lebih syi'ardimana-mana. Disamping itu, juga ataspermohonan kepala desa Lirboyo kepada KyaiSholeh untuk berkenan menempatkan

    salahsatu menantunya (Kyai Abdul Karim) didesa Lirboyo. Dengan hal ini diharapkanLirboyo yang semula angker dan rawan

    kejahatan menjadi sebuah desa yang aman dan

    tentram.Tepat sekali, Harapan kepala desa

    Lirboyo menjadi kenyataan. Konon ketikapertama kali Kiai Abdul Karim menetap diL i r b o y o , t a n a h t e r s e b u t l a n g s u n gdikumandangkan adzan, sehingga pendudukLirboyo tidak bisa tidur semalaman karena efekperpindahan makhluk halus yang laritunggang langgang.

    Tiga puluh l ima har i sete lahmenempati tanah tersebut, beliau mendirikansurau mungil nan sederhana. Surau mungilinilah cikal bakal Pondok Pesantren Lirboyo,yang kini dihuni ribuan santri dari berbagaipelosok nusantara.

    Umar, pemuda asal Madiun menjadisantri pertama pondok pesantren Lirboyo,Kedadatanganya disambut hangat oleh KH.Abdul Karim karena niatnya yang tulus untukmenimba ilmu.

    Selang beberapa waktu datanglah tigaorang santri asal Magelang Jateng, daerah asalKH. Abdul Karim. Masing-masing bernamaYusuf, Shomad dan Sahil, mereka juga datanguntuk menimba ilmu di Lirboyo. Tidak lamakemudian datanglah dua orang santri bernamaSyamsuddin dan Maulana, keduanya berasal

    dari Gurah Kediri, namun mereka berduatidaklah lama karena bekal mereka disambarpencuri yang pada saat itu desa Lirboyo belumsepenuhnya aman.

    Masjid merupakan elemen yang tidakdapat dipisahkan dengan Pondok Pesantren.Oleh sebab itu, bukan merupakan hal yanganeh jika dimana ada Pesantren disitu pula adamasjid, seperti halnya masjid yang terdapat di

    Lirboyo.Maka pada tahun 1913, timbullah

    gagasan dari KH. Abdul Karim untuk

    Podjok Kampoeng

    Podjok Kampoeng

    Pondok Pesantren Lirboyo KediriOleh: Siti Shofiyah

    Dok. Google

    Media Kajian dan Informasi Warga Gamajatim Mesir

    8 BULETIN SURYA I EDISI 5 I Agustus 2013 Anda boleh besar di manapun, tapi ingat anda adalah warga Gamajatim...

  • 7/30/2019 Surya Edisi 5 - Agustus 2013

    19/28

    Buletin

    ur a

    mendirikan masjid karena Pondok Pesantrenyang sudah berwujud nyata itu kian haribanyak santri yang berdatangan, dan belumsempurna jika tidak ada masjid disekitarpondok, menurutnya.

    Semula masjid tersebut amatlahsederhana, tidak lebih dari dinding atap yangterbuat dari kayu. Sehingga Lambat launmasjid tersebut mengalami kerapuhan, bahkansuatu ketika bangunan tersebut porak porandaditiup angin beliung yang kencang. Akhirnya

    muncullah suatu ide untuk membangunkembali masjid yang telah rusak itu denganbangunan yang lebih permanen.

    Selesainya pembangunan tersebut,maka masjid diresmikan pada tanggal 15Rabi'ul Awwal 1347 H/ 1928 M. Acara tersebutbertepatan dengan ngunduh mantu purti KH.Abdul Karim yang kedua, Salamah denganKH. Manshur Paculgowang.

    Dalam tempo penggarapan yang tidakterlalu lama, masjid itu sudah berdiri tegak danmegah (pada masa itu) dengan mustakanyayang menjulang tinggi, dinding serta lantainyayang terbuat dari batu merah, gayabangunannya yang klasik dan merupakanperpaduan gaya arsitektur jawa kuno dengangaya arsitektur negeri Timur Tengah. Pintuyang semula hanya satu, ditambah lagi menjadisembilan, mirip kejayaan daulat fatimiyyah.

    Selang beberapa tahun setelahpembangunan masjid itu, jumlah santri yangberdatangan kian membludak. Konon jumlah

    santri Lirboyo saat ini mencapai 11.000 santri(wuuuiihh.. jumlah yang fantastik). Untukmenjaga dan melestarikan amal jariyahpendahulu serta menghargai dan melestarikannilai ritual dan histories, sampai sekarangmasjid itu tidak mengalami perubahan, hanyasaja hampir menjelang akhir tahun dinding-dindingnya dikapur dan sedikit ditambalsulam.

    Seperti halnya pesantren lain dengansistem klasiknya, Lirboyo pun pada masaawalnya hanya memakai sistem bandongan(guru membacakan materi dikelilingi santriyang mencatatnya pada kitab masing-masing)dan sorogan (santri membaca materi, guru

    menyimak, membetulkan bacaan maupunmemberi keterangan tambahan untuk dicatat).B a r u p a d a t a h u n 1 9 2 5 M . L i r b o y omenggunakan sistem pendidikan klasikal(sekolah) dibawah naungan MadrasahHidayatul Mubtadi-ien (MHM).

    MHM mempunyai empat jenjangpendidikan. Sekolah Persiapan (SP. Jenjang inidiperuntukkan bagi santri yang daftar setelah

    waktu penerimaan santri baru ditutup.Lamanya jenjang ini tergantung tingkatkemampuan santri), Ibtidaiyyah (6 tahun),Tsanawiyah (3 tahun) dan Aliyah (3 tahun).

    Selain sistem klasikal yang sampai saatini masih dipakai, Lirboyo juga mempunyaikegiatan ekstrakulikuler yang sangat beragamguna membekali para santrinya agar selalu siapterjun ditengah-tengah masyarakar seperti;

    Menjahit, dekorasi, komputer, bahasa Inggrisdan Arab, bahtsul masa ' i l , 'Uyunulmasaailinnisa (mengupas tentang masalahhaid dan masalah kewanitaan), keorganisasiandan dakwah (semacam kegiatan Kuliah KerjaNyata [KKN].

    Kehadiran Madrasah ini sangatdidukung oleh KH. Abdul Karim, sehinggabeliau dawuh kepada seluruh santri Santrikang durung biso moco lan nulis kudusekolah, (Santri yang belum bisa membacadan menulis harus sekolah).[$]

    Podjok Kampoeng

    Dok. Google

    Media Kajian dan Informasi Warga Gamajatim Mesir

    3BULETIN SURYA I EDISI 5 I Agustus 2013Anda boleh besar di manapun, tapi ingat anda adalah warga Gamajatim... 19

  • 7/30/2019 Surya Edisi 5 - Agustus 2013

    20/28

    Buletin

    ur a Sastra

    Tanpa segan bercanda riaDi atas punggung lebar nan kekar

    Bak singgasana kerajaanKu tak tahu mengapa

    Singa itu diam, membisu.Acuh, seolah tak hiraukan fakta.

    `Dua Jalak Bali

    Tanpa malu menari-nariDi atas punggung hitam nan legam.

    Bak serpihan arang terbakar matangKu tak tahu mengapa

    Kerbau itu hanya tersenyum, riang

    Permainan Ranah PolitikYang diharapkan wong cilik

    Dunia tak ubahnya ibu dan anakSaling cinta, sama rasa

    Bahkan hewan pun, setara.Besar kecil tak mengapa

    Kaya miskin tiada artinya

    Hei . . .Ini jua tuk pemerintah

    Izinkan kami tuk bersenangDi punggung kekarmuTuk riang tanpa beban.

    Kau tenang, kami senangDua Merpati Putih

    Tanpa segan bercanda riaDi atas punggung lebar nan kekar

    Bak singgasana kerajaanKu tak tahu mengapa

    Singa itu diam, membisu.Acuh, seolah tak hiraukan fakta.

    Masisir . . .Dengar, dengar, dengar, dengarlah isi tulisan ini

    Hanya kepadamu harapan ku sandangkanHanya kepadamu cita-cita dipertaruhkan

    Tak ada sesuatu yang tak mungkin bagimuBangkit melawan arus yang terus mendera

    Kuasailah dirimu dengan sikap optimisPaculah laju kudamu sekencang-kencangnya

    Lawanlah bebatuan terjal yang mengusik dijalanan

    Ingat, engkau adalah harapan, engkau adalahmasa depan

    Masa depan ada ditanganmuHarapan ada terpendam di pundakmu

    Masisir . . .

    Nasib bangsa engkau yang tentukan.

    Dua Merpati PutihOleh: S. Hadi

    Media Kajian dan Informasi Warga Gamajatim Mesir

    Sastra

    0 BULETIN SURYA I EDISI 5 I Agustus 2013 Anda boleh besar di manapun, tapi ingat anda adalah warga Gamajatim...

  • 7/30/2019 Surya Edisi 5 - Agustus 2013

    21/28

    Buletin

    ur a Sastra

    Terima kasih sunyi! Terima kasih telah sudi

    mampir dan menyinggahi malam ini. Malam yangseingatku belum pernah ku rayakan bersama hadirmu.Malam ini, malam yang seharusnya ditangisi, diratapi,direnungi. Atau bahkan malah digandrungi seanteromakhluk semesta. Saksi atas penyambutankedatangan fajar kemenangan. Pula saksi atas tangisperpisahan cahaya bulan kemuliaan. Sang senang dansi sendu berebut tahta di tiap hati hamba-hamba. Dimalam ini sunyi bertutur, ia ingin belajar merayakan

    kemenangan dengan tangisan. Menyelami kesulitanhidup yang enggan hijrah walau barang sekejap kalakemenangan digemakan. Diproklamirkan lantang dibumi dan langit. Ia ingin merasakan apa yang dirasamereka yang hanya mampu membisikkan atau malahsekedar mendesahkannya dalam ucap. Tapi hatimereka berteriak, menggelegarkan kemenangan dialam spiritual.

    Mencari pembelajaran, mencoba menyalamisyukur antara batas kecukupan. Meminta maaf danampun atas segala kelancangan diri. Kelancanganyang mendarah dalam gelimang. Entah itu khilafataukah sebuah rutinitas yang mengalir dalam arusbudaya dan cita rasa manusia. Gelimang yangmenggelapkan hakekat. Menculik, membungkam

    fitrah dan kesuciaan.

    Apakah kemenangan yang dinanti,diperjuangkan, dicita dan dirindu setiap insan harusdibodohi dan dibohongi nafsu duniawi? Lantaskemudian ia tak sadarkan diri dan merasuki lahiriyahyang semena-mena pada batin. Serta batin yang takkunjung berevolusi. Sama, tetap, rabun pada maknayang dicipta bersama hakekatnya. Kemenangan yangtak bisa diraih tanpa perjuangan jiwa dan raga.Perjuangan penuh. Kemenangan yang muncul

    bersama kesedihan melepas yang tercinta, Ramadhan.Tak terhitung jiwa-jiwa yang berseru,

    membahanakan kemenangan palsu. Melebih-lebihkanjasadnya ketimbang ruhnya. Mereka dimana-mana.Tak terhitung pula insan-insan yang batinnya kokohdisokongi kesucian. Memaknai kemenangan di tiaphelai nafas, di tiap kedipan pelupuk sebagai ilham dananugerah. Mereka bebas, mereka lepas dari kejarkelam. Mereka tak terhitung, tak tahu dimanamereka.

    Apa mungkin kemenangan kini sedanghijrah? Mencoba menenangkan diri. Agar bisakembali merasuk pada ruh para hamba.Meluruskannya pada fitrah diri yang sejati.[$]

    Kemana Kemenangan Hijrah?Oleh: Nashirat Zimam Alhusna*

    East Java Hotel in CairoPilihan tepat untuk sebuah kenyamanan

    01122185746

    01226386650

    Media Kajian dan Informasi Warga Gamajatim Mesir

    3BULETIN SURYA I EDISI 5 I Agustus 2013Anda boleh besar di manapun, tapi ingat anda adalah warga Gamajatim... 21

  • 7/30/2019 Surya Edisi 5 - Agustus 2013

    22/28

    Buletin

    ur a Warta Gama

    warga Gamajatim mendapat siraman-siramantasawuf dari setiap bait-bait kalimat yangtermaktub dalam kitab al-Hikam. Kitab yangdikarang oleh Ibnu Athoillah ini memangsudah masyhur di kalangan thalabul 'ilmikhususnya warga Gamajatim. Dikupasdengan bahasa yang mudah dicerna dan lugasoleh Ustadz Marghony, Lc. menjadikan al-Hikam tidak terkesan kuno dan kolot. Contoh-contoh yang diberikan juga sangat pas denganproblematika Masisir dewasa ini sehinggayang mendengarkan pun terlihat antusias danmemahami betul mutiara-mutiara ilmu yangterkandung dalam kitab tersebut.

    Selain mengadakan acara buka

    bersama dan pengajian kitab al-Hikam,keluarga besar Gamajatim juga berkesempatanuntuk buka bersama sekaligus silaturahmi ke

    kediaman Bapak Agus selaku Badan Intelijen

    Negara (BIN) dan bapak Dani selaku sekretarispribadi Dubes RI di Dokki, Kairo. Acara inidigelar pada tanggal 30 Juli dan 2 Agustus 2013.Beliau berdua juga merupakan wargaGamajatim lho, Bapak Agus asli orang Malangdan bapak Dani asli Surabaya. Bincang santaidan senda gurau menjadi pilihan acarad a d a k a n s e b e l u m a d z a n m a g h r i bberkumandang.

    Pada hari Sabtu, 20 Juli 2013, wargaGamajatim juga diundang oleh Bapak NurfaiziSuwandi selaku Duta Besar Indonesia di Kairountuk buka bersama sekaligus dialog umumyang bertempat di Konsuler KBRI Kario. Acaraini merupakan agenda dari KBRI untuk lebihmendekatkan hubungan bapak-anak (baca:KBRI-Masisir). Acara yang bertempat di aulakonsuler KBRI ini dimanfaatkan wargaGamajatim untuk mengeluarkan uneg-unegserta usulan-usulan guna kemajuan organisasikekeluargaan yang mereka cintai ini. DanaAhmad Dahlani sebagai ketua Gamajatimmengusulkan kepada bapak Dubes untukmendatangkan Reog Ponorogo ke bumi Mesir.Dengan pertimbangan bahwa Gamajatimbelum mempunyai kebudayaan khas untukdipertunjukkan kepada khalayak jika adaevent-event kebudayaan. Sebagaimana

    beberapa organisasi kekeluargaan yang sudaheksis dengan kebudayaan daerah mereka,sebut saja KPMJB dengan angklungnya. Dan

    Selama Ramadhan, Gamajatim punya gawe rutin, buka bersama dan ngaji kitab al-Hikam.Selain mendapatkan banyak ilmu dan pahala dari pengajian kitab al-Hikam, agenda rutinan juga

    bertujuan untuk mempererat tali ukhuwah dan silaruhmi antarwarga Gamajatim.Acara yang diadakan setiap hari Senin dan Kamis selepas ashar ini selalu dimulai dengan

    khatmil qur'an. Tidak seperti khatmil qur'an pada umumnya, simaan ini menggunakan metode yangberbeda, yaitu dengan qira'ah asyrah. Setiap juz dibaca dengan riwayat yang berbeda, sehinggabanyak dari arek-arek Gamajatim yang hadir bisa tahu atau bahkan nantinya tertarik untukmempelajari cara-cara membaca al-Qur'an dengan qira'ah asyrah. Satu jam sebelum adzan Maghrib,

    Selama Ramadhan, Gamajatim Ngaji al-HikamOleh: Abdullah Muhammad Faiq AlFarros

    Warta Gama

    Media Kajian dan Informasi Warga Gamajatim Mesir

    Ust. Imam Marghoni dalam Acara Pengajian al-Hikam

    2 BULETIN SURYA I EDISI 5 I Agustus 2013 Anda boleh besar di manapun, tapi ingat anda adalah warga Gamajatim...

  • 7/30/2019 Surya Edisi 5 - Agustus 2013

    23/28

    Buletin

    ur a

    juga sudah cukup banyak dar i wargaGamajatim sendiri yang mahir dalammemainkan kesenian khas Ponorogo ini. "Ya,bagus itu, insya Allah saya usahakan," tuturDubes merespon usulan dari ketua Gamajatim.

    Dalam dialog itu juga, Dubes berpesankepada warga Gamajatim untuk tidak ikutcampur dalam masalah perpolitikan Mesiryang akhir-akhir ini mulai memanas. Baikberupa aksi riil maupun hanya dalam bentuk

    tulisan-tulisan di jejaring sosial sepertiFacebook, Twitter, dan lain sebagainya. "Kitaini kan tamu di sini, tamu itu nggak boleh ikutcampur tangan urusan-urusan yang punyarumah," ujar Dubes kepada warga Gamajatim.

    Bulan Ramadhan sangat identikdengan rukun Islam yang ketiga, yaitu zakat.Lebih tepatnya adalah zakat fitrah. DewanPengurus Gamajatim bekerja sama dengan

    Badan Wakaf dan Amal KesejahteraanMahasiswa (BWAKM) Mesir menawarkansolusi kepada warga Gamajatim yang bingung

    dalam mengalokasikan pembayaran zakatfitrahnya. Bertugas sebagai amil zakat, Ariq Ar-Rafi menegaskan bahwa zakat yang terkumpulnantinya akan disalurkan kepada wargaGamajatim yang membutuhkan. [$]

    Warta GamaMedia Kajian dan Informasi Warga Gamajatim Mesir

    Warga Putri Gamajatim Mesir dalam Acara Pengajian al-Hikam

    Warga Putra Gamajatim Mesir dalam Acara Pengajian al-Hikam

    Buka Bersama di Konsuler KBRI Kairo

    3BULETIN SURYA I EDISI 5 I Agustus 2013Anda boleh besar di manapun, tapi ingat anda adalah warga Gamajatim... 23

    Selamat dan Sukses

    LPJ DP GamajatimPeriode 2012-2013

    &Pemilihan Ketua Gamajatim

    Periode 2013-2014

  • 7/30/2019 Surya Edisi 5 - Agustus 2013

    24/28

    Buletin

    ur a Biografi

    keluarga Al-Kharrasyi memberikan

    pengaruh besar dalam pembentukankarakter pribadinya. Di masa kecilnya, iabanyak belajar dari ayahnya, Syeikh

    Jamaluddin Abdullah bin Ali Al-Kharrasyi.Hal-hal yang dipelajarinya adalah semuadisiplin ilmu yang diajarkan di masjid Al-Azhar seperti ilmu tafsir, hadis, tauhid,tasawuf, fikih, usul fikih, ilmu bahasa,sejarah, mantiq dan lain sebagainya. Selain

    kepada ayahnya, beliau juga menuntut ilmupada para ulama ternama, di antaranyaadalah Syeikh Ibrahim Al-Laqqani, SyeikhAli Al-juri, Syeikh Yusuf Al-Falisyi, SyeikhAbdul Mu'thi Al-Bashir dan Syeikh Yasin As-Sami.

    Imam Al-Kharrasyi dikenal sebagaipribadi yang santun dan rendah hati.Bicaranya lemah lembut, sering menolongsesama, selalu menjaga kesucian dan tidakbanyak bicara. Beliau juga pribadi yang rajinberpuasa dan mendirikan shalat malam,s e o r a n g y a n g z u h u d d a n s e l a l umemperhatikan kehalalan makanan,minuman, dan segala sesuatu yangmenyangkut dirinya.

    Kerendahan hatinya terbukti dari

    kebiasaan beliau yang selalu pergi ke pasaruntuk memenuhi kebutuhan keluarganya.Beliau juga tidak pernah meninggalkanshalat berjamaah, bahkan beliau selalu shalatshubuh di masjid Al-Azhar meskipunusianya telah lanjut. Tidak hanya itu, beliau

    juga sering meminjamkan koleksi bukunyakepada para penuntut ilmu. Banyak darimereka yang bertanya atau sekedar sharing

    ilmu dengan beliau, bahkan ada juga yangmengajak berdebat, namun semuanya beliaudihadapi dengan sabar dan penuhkerendahan hati.

    Al-Azhar, sebuah institusi pendidikan

    ternama di dunia yang dibangun pada masaBani Fathimiyah (970-972 H) merupakanmerupakan universitas Islam tertua kedua didunia. Mulanya, Al-Azhar hanya sebuahmadrasah yang berbasis di dalam masjid.Namun, seiring tersebarnya dakwah Islam keberbagai penjuru dunia, umat Islam

    berbondong-bondong menuju Mesir untukmenimba ilmu di masjid Al-Azhar. Kondisiini menuntut para ulama Al-Azhar membuatinovasi dalam sistem pendidikan danmanajemen administrasinya.

    Mulai tahun 1101 H/1690 Mdidirikanlah sebuah institusi bernama

    Masyikhah Al-Azhar yang menaungipendidikan di masjid Al-Azhar. ImamMuhammad bin Abdullah Al-Kharrasyi yangbermazhab Maliki ditunjuk sebagaipemimpin tertinggi institusi ini yangkemudian diberi gelar Grand Syeikh Al-Azhar.

    Nama lengkap beliau adalah AbuAbdillah Muhammad bin Jamaluddin

    Abdullah bin Ali Al-Kharrasyi. Beliau lahir dipropinsi Buhaira, Mesir. Tidak ada riwayatpasti kapan beliau dilahirkan. Latar belakang

    Biografi

    Imam al-Kharrasyi: Grand Syeikh Pertama al-AzharOleh: A.F.

    4 BULETIN SURYA I EDISI 5 I Agustus 2013 Anda boleh besar di manapun, tapi ingat anda adalah warga Gamajatim...

    Media Kajian dan Informasi Warga Gamajatim Mesir

    [Dok. Google] Gedung Masyikhah al-Azhar

  • 7/30/2019 Surya Edisi 5 - Agustus 2013

    25/28

    Syeikh Ahmad, Syeikh As-Syabrakhiti,Syeikh Ahmad Al-Fayyumi, Syeikh IbrahimAl-Fayyumi, Syeikh Muhammad Al-Masyrifi, Syeikh Abdul Baqi Al-Qalini, danSyeikh Ali Al-Majduli.

    Imam Al-Kharrasyi memiliki banyak

    karya tulis, terutama dalam bidang tafsir al-Qur'an, fikih mazhab Maliki, tauhid, danmantiq. Di antara karya beliau adalah Risalah

    fi al-Basmalah, As-Syarh al-Kabir LimukhtasharKhalil, Fathu al-Jalil, Muntaha ar-Raghbah FiHilli Alfadz an-Nukhah, al-Faraid as-SunniyahFi Hilli Alfadz as-Sanusiyah, al-Anwar al-Qudsiyah Fi al-Faraid al-Kharrasyiya, danHasyiyah 'Ala Syarh as-Syeikh Ali Isaghuji Fi al-

    Manthi.Ada beberapa riwayat tentang

    wafatnya Imam Al-Kharrasyi. Riwayatpertama mengatakan umur beliau 90 tahunsaat ajal menjemput, tepatnya pada hariMinggu, 27 Dzulhijjah 1101 H. Beliaudikebumikan berdekatan dengan orangtuanya di daerah Qarrafah. Riwayat kedua

    mengatakan beliau wafat pada tanggal 17Dzulhijjah 1101 H. Sedangkan riwayat lainmengatakan beliau wafat pada tahun 1102 H.Namun, dalam kitab Masyikhah Al-Azhar

    Mundzu Insyaihi Hatta al-Aan disebutkan

    bahwa riwayat terkuat adalah riwayatpertama.[$]

    B e r t a h u n - t a h u n b e l i a umendedikasikan hidupnya dalam duniapena. Kontribusinya terhadap duniapendidikan sangat dirasakan oleh banyakpihak, terutama setelah beliau diangkatsebagai Grand Syeikh Al-Azhar. Denganadanya Masyikhah Al-Azhar, Imam Al-Kharrasyi semakin leluasa membuat inovasiserta terobosan-terobosan baru dalammengembangkan pendidikan Islam.

    Sebagai seorang cendekiawan muslimyang sangat berpengaruh dan dihormati,kebijakan-kebijakan yang beliau buat tentumemberikan corak dalam pendidikan Islam.Al-Azhar mampu melebarkan sayapnyahingga dikenal seantero dunia. Terbuktidengan adanya Masyikhah Al-Azhar yangbeliau pimpin, Al-Azhar semakin dikenal

    dunia. Banyak umat Islam dari berbagaipenjuru dunia yang berbondong-bondong keAl-Azhar untuk menuntut ilmu kepada paraulamanya.

    Kharisma dan prestasi Imam Al-Kharrasyi tersebut membuat banyak ulamatertarik untuk menuntut ilmu kepadanya. Diantaranya adalah Syeikh Ahmad Al-Laqqani,Syeikh Muhammad Az-Zurqani, Syeikh Ali

    Al-Laqqani, Syeikh Syamsuddin Al-Laqqani,Syeikh Dawud Al-Laqqani , SyeikhMuhammad An-Nafrawi dan saudaranya

    Buletin

    ur a Biografi

    3BULETIN SURYA I EDISI 5 I Agustus 2013Anda boleh besar di manapun, tapi ingat anda adalah warga Gamajatim... 25

    Media Kajian dan Informasi Warga Gamajatim Mesir

    [Dok. Google] Potret Masjid al-Azhar Tempo Dulu

    [Dok. Google] Potret Masjid al-Azhar Sekarang

  • 7/30/2019 Surya Edisi 5 - Agustus 2013

    26/28

    Bahasa Indonesia:Hanya sebuah omongan! Mungkin

    bagi sebagian orang, ngomong itu gampang.Mungkin juga banyak dari kita yangmeremehkan sebuah omongan. Padahal begitubanyak konflik dan perdebatan panjang terjadikarena salah dalam berkata.

    Perkataan adalah sarana utama dalamberkomunikas i dengan sesama. J ikakomunikasi yang digunakan berjalan denganbaik, tidak diragukan lagi bahwa hubungan

    yang terjalin akan baik pula. Begitu pulasebaliknya.

    Urgensi perkataan baik untuk menjalinhubungan dengan sesama manusia telahditegaskan oleh Allah Swt. dalam firman-Nyabahwa perkataan yang baik itu jauh lebih baikdaripada sedekah yang diikuti denganperkataan yang menyakitkan. Tugas kitabukan hanya menjalin hubungan dengan Sang

    Khaliq lewat ibadah saja, akan tetapi jugamenjalin hubungan dengan sesama manusialewat komunikasi dan sosial.

    Untuk menunjang komunikasi yangbaik dengan sesama manusia, Allah Swt. telahmenjelaskan beberapa macam dan karakterdari perkataan yang baik.1. Qoul ma'ruf(perkataan yang baik)2. Qoul sadid (perkataan yang benar)

    3. Qoul layyin (perkataan yang lembut)4. Qoul maysur(perkataan yang pantas)5. Qoul baligh (perkataan yang membekas pada

    jiwa)6. Qoul karim (perkataan yang memuliakan)

    Ajining diri soko lathi, ajining rogo sokobusono, busono ingkang utomo atur pangandhiko.[$}

    Bahasa Jawa:K a g e m s e k a l e h t i a n g , a t u r

    pangandhikan puniko mbok menawi keraosgampil. Namung pangandhikan. Kathah sakingk i to s edo yo i ngkang nggampi l aken .Sekasinggihanipun kathah sanget konflikingkang mboten wonten akhiripun kedadosamargi salah ing dalem ngendhika.

    Pangandhikan puniko pirantos ingkangutami ing dalem bebrayanan kalian sesami.Menawi bebrayanan ingkang kadamel punikosae, mboten dipun mamangaken malih bilihhubungan kito marang sesami dados sae ugi.Mekaten ugi sak wangsulipun.

    Wigatosipun, pangandhikan ingkangsae ing dalem nyambet kalian sesami sampunditegasaken kalian Gusti Allah Swt. wonten Al-Qur'an: bilih pangandhikan ingkang sae punikolangkung sae tinimbang sodaqoh ingkangdipun tumuti pangandhikan ingkang

    nggerahaken penggalih. Amargi pancenjejibahan kito sedoyo sanes berhubungan kalianGusti Allah langkung ibadah kemawon.Ananging ugi damel hubungan kalian sesamimanungso langkung komunikasi lan sosial.

    Kagem menunjang komunikasi ingkangsae kalian sesami manungso, Gusti Allah ugisampun mertelakaken ciri lan karakter sakingpangandhikan ingkang sae:

    1. Qoul ma'ruf(pangandhikan ingkang sae)2. Qoul sadid (pangandhikan ingkang leres)3. Qoul layyin (pangandhikan ingkang lembut)4. Qoul maysur(pangandhikan ingkang prayogi)5. Qoul baligh (pangandhikan ingkang mbekasing penggalih)6.Qoul karim (pangandhikan ingkangmulia'aken)

    Buletin

    ur a Dawuh

    6 BULETIN SURYA I EDISI 5 I Agustus 2013 Anda boleh besar di manapun, tapi ingat anda adalah warga Gamajatim...

    Atur PangandhikanOleh: Darul Siswanto

    Media Kajian dan Informasi Warga Gamajatim Mesir

    Silence is one of the hardest arguments to refute.- Josh Billings

    Dawuh

  • 7/30/2019 Surya Edisi 5 - Agustus 2013

    27/28

    Buletin

    ur a Galeri

    3BULETIN SURYA I EDISI 5 I Agustus 2013Anda boleh besar di manapun, tapi ingat anda adalah warga Gamajatim... 27

    Media Kajian dan Informasi Warga Gamajatim Mesir

    Galeri

    Silaturahim ke Rumah Bapak AgusPelatihan Kepenulisan

    Kumpul Perdana Panitia SPA XV Pengundian Temus 2013

    Kajian Keputrian Silaturahim ke Rumah Bapak Dani

  • 7/30/2019 Surya Edisi 5 - Agustus 2013

    28/28

    BULETIN SURYA I EDISI 5 I Agustus 2013

    GAMAJATIMM E S I R

    Good friends, good books, and sleepyconscience: this is the ideal life.

    -Mark Twain

    Education is the most powerfulweapon which you can use to change

    the world.-Nelson Mandela

    The world is a tragedy to those whofeel, but a comedy to those who think.

    -Horace Walpole (1717-1797)

    Action is the foundational key to allsuccess.

    -Pablo Picasso

    The only disability in life is a badattitude.

    -Scott Hamilton

    Success consists of going from failure

    to failure without loss of enthusiasm.-Winston Churchill

    Whatever you are, be the good one.-Abraham Lincoln

    Kajian ESC: Media Massa Timur Tengah

    Buka Bersama

    Tim Voli Putri (Juara 1 Masisir)

    BULETIN SURYA I EDISI 5 I Agustus 2013

    Content:

    Islam, Politik dan Politik Islam

    Politic

    Islam, Politik, dan PolitikIslam| Bahasa Agama dan Politik| Etika [Ber]Politik dalamAl-Qur'anEksistensi PolitikKaum Hawa | Mencari Mutiara Al-Azhar| PondokPesantren LirboyoKediri |

    Dua Merpati Putih | Kemana KemeneanganHijrah | Selama Ramadhan GamajatimNgaji al-Hikam |Imamal-Kharrasyi: Grand Syeikh Pertama al-Azhar| Atur Pangandhikan

    Islam

    Buletin

    ur a

    Media KajiandanInformasi Warga GamajatimMesir