survey dan pemetaan 6

5
NAMA : FIRSTIANTO MAIRIZAL PENGUKURAN SIPAT DATAR MEMANJANG (PULANG PERGI) JENIS : JOB SHEET NIM : 1202045 TANGGAL : 23 APRIL 2014 UNIVERSITAS NEGERI PADANG TEKNIK PERTAMBANGAN A. WAKTU, LOKASI, DAN CUACA PRATIKUM 1. Waktu : Rabu, 23 April 2014 2. Lokasi : Jalan Depan LPMP – MKU UNP 3. Cuaca : Cerah (Panas) B. TUJUAN PRATIKUM Setelah melakukan pratikum pengukuran sipat datar memanjang (pulang pergi) diharapkan mahasiswa mampu: 1. Membaca rambu ukur dan leveling secara tepat dan benar. 2. Mengukur jarak rambu ukur terhadap alat, jarak antar titik, dan beda tinggi antar titik. 3. Mengukur jarak suatu tempat dengan alat leveling atau mengukur dari jarak jauh tanpa mengukurnya secara langsung dengan meteran. C. LANDASAN TEORI Dalam tugas atau pekerjaan survey baik itu pertambangan atau sipil terkadang harus mengukur suatu jarak yang cukup jauh yang tidak bisa diukur dengan alat meteran biasa, atau harus memerlukan pekerjaan yang cukup sulit apabila menggunakan meteran biasa. Dalam dunia survey dan pemetaan, terdapat alat yang bisa digunakan untuk mengukur suatu jarak tanpa harus mengukurnya secara langsung dengan menggunakan meteran. Alat itu bernama leveling (penyipat datar) atau waterpas. Alat ini berfungsi untuk mengukur jarak suatu tempat, jarak suatu titik yang tingginya berbeda dan sudut antar dua garis yang berbeda. Dengan adanya alat ini para pekerja survey dan pemetaan tidak perlu susah-susah lagi untuk mengukur jarak suatu tempat yang cukup jauh dan tidak tercapai oleh meteran biasa, dan dapat mengukur dua titik yang sama tinggi ataupun berbeda. D. ALAT DAN BAHAN

Upload: firstianto-mn

Post on 19-Jan-2016

23 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Survey Dan Pemetaan 6

NAMA : FIRSTIANTO MAIRIZAL PENGUKURAN SIPAT DATAR MEMANJANG

(PULANG PERGI)

JENIS : JOB SHEET

NIM : 1202045 TANGGAL : 23 APRIL 2014

UNIVERSITAS NEGERI PADANG TEKNIK PERTAMBANGAN

A. WAKTU, LOKASI, DAN CUACA PRATIKUM1. Waktu : Rabu, 23 April 20142. Lokasi : Jalan Depan LPMP – MKU UNP3. Cuaca : Cerah (Panas)

B. TUJUAN PRATIKUMSetelah melakukan pratikum pengukuran sipat datar memanjang (pulang pergi)

diharapkan mahasiswa mampu:

1. Membaca rambu ukur dan leveling secara tepat dan benar.2. Mengukur jarak rambu ukur terhadap alat, jarak antar titik, dan beda tinggi antar

titik.3. Mengukur jarak suatu tempat dengan alat leveling atau mengukur dari jarak jauh

tanpa mengukurnya secara langsung dengan meteran.

C. LANDASAN TEORIDalam tugas atau pekerjaan survey baik itu pertambangan atau sipil terkadang

harus mengukur suatu jarak yang cukup jauh yang tidak bisa diukur dengan alat meteran biasa, atau harus memerlukan pekerjaan yang cukup sulit apabila menggunakan meteran biasa.

Dalam dunia survey dan pemetaan, terdapat alat yang bisa digunakan untuk mengukur suatu jarak tanpa harus mengukurnya secara langsung dengan menggunakan meteran. Alat itu bernama leveling (penyipat datar) atau waterpas. Alat ini berfungsi untuk mengukur jarak suatu tempat, jarak suatu titik yang tingginya berbeda dan sudut antar dua garis yang berbeda. Dengan adanya alat ini para pekerja survey dan pemetaan tidak perlu susah-susah lagi untuk mengukur jarak suatu tempat yang cukup jauh dan tidak tercapai oleh meteran biasa, dan dapat mengukur dua titik yang sama tinggi ataupun berbeda.

D. ALAT DAN BAHAN 1. Leveling 2. Kompas 3. Meteran gulung4. Tripod 5. Rambu ukur/ bak ukur6. Payung hitam

E. KESELAMATAN KERJA1. Gunakanlah pakaian kerja lapangan dan topi pelindung kepala.2. Hindarkan alat dari kemungkinan hilang.3. Pusatkan perhatian pada pekerjaan.4. Terapkan sistem kerja secara berkelompok.5. Memeriksa alat-alat tersebut sebelum dan sesudah pratikum.

Page 2: Survey Dan Pemetaan 6

F. LANGKAH KERJA1. Tentukan suatu titik menjadi titik A dan ditempat yang berbeda titik B, diantara

titik A dan B diletakkan leveling, untuk pengaturan leveling pertama dirikan tripot dan pasang alat leveling, setelah terpasang atur keseimbangan alat dengan melihat mifo kotak. Untuk membuat mifo kotak berada ditengah atur dengan menggunakan struk nyetel atau penggerak halus. Selanjutnya putar struk bagian dua di samping secara berlawanan arah, setelah itu putar struk bagian depan. Sampai mata mifo berada ditengah alat saip dipakai.

2. Dirikan bak ukur di titik A dan baca angka yang terlihat di benang diafragma leveling, selanjutnya putar 1800 ke arah titik B, baca kembali angka yang terlihat dibenang diafragma.

3. Ukur jarak leveling dengan bak ukur dengan meteran. Hal ini digunakan untuk membandingkan data antara jarak yang sebenarnya dengan jarak pada bacaan leveling.

4. Lakukan hal yang sama sesuai dengan langkah kerja no.2 pada titik B – C, C – D, D – E, E – F.

5. Setelah sampai di titik F, maka kita akan mengukur kembali lagi dari titik F – E, E – D, D – C, C – B, B – A.

6. Pada titik F-E, kita cukup untuk memindahkan posis alat saja.7. Lakukan hal yang sama seperti langkah sebelumnya.8. Metode yang digunakan dalam pengukuran kali ini adalah memanjang dengan

cara pulang pergi. Hal ini dilakukan untuk data yang kita ukur dari titik A – F, sama dengan F – A.

9. Selain itu, jangan lupa juga untuk mengukur sudut antar titik. Yang dipergunakan dalam pembuatan sketsa gambar nantinya.

G. SKETSA GAMBAR KERJAterlampir

H. HASIL PENGUKURANterlampir

I. ANALISIS DATAterlampir

Page 3: Survey Dan Pemetaan 6

J. FOTO KERJA

Gambar 1. Memegang bak ukur (kanan), membidik bak ukur (kiri)

Gambar 2. Membidik bak ukur/rambu ukur

Page 4: Survey Dan Pemetaan 6

K. KESIMPULANDari pengukuran yang telah dilakukan, didapatkan data jarak titik A-B (39,8 m), B-C (26,2 m), C-D (68,5 m), D-E (62,7 m), E-F (16,0 m). Dan data dari titik F-E (15,6 m), E-D (62,3 m), D-C (78,0 m), C-B (26,1 m), B-A (38,6 m). Jumlah jarak disaat A-F adalah 213,2 m, dan jarak dari F-A 220,6 m. Dalam hal ini terjadi perbedaan data antara data sewaktu pergi (A-F) dengan data waktu pulang (F-A). Hal ini terjadi mungkin karena kesalahan dalam membaca rambu ukur.

L. SARANDalam hal membaca rambu ukur harus benar-benar jelas bacaan dan tahu dengan apa yang dibaca, supaya tidak terjadi kesalahan dalam pembuatan data untuk kedepannya.