survei kecemasan aspek emosi untuk siswa kelas i sd … · 11. keluarga yang selalu memberikan...
TRANSCRIPT
i
SURVEI KECEMASAN ASPEK EMOSI UNTUK SISWA
KELAS I SD NEGERI DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN
TAHUN AJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Pandu Indra Pramana
NIM: 151134152
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah dan terimakasih kepada Allah SWT,
kupersembahkan karya penelitian ini untuk:
1. Kedua Orang Tua yang saya hormati dan saya cintai, Bapak Suharto dan Ibu
Prapti Rejeki yang telah memberikan kasih sayang, doa, serta dukungan
sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Adik saya Puspa Ayu Aprilia Larasati yang senantiasa memberi doa dan
dukungan kepada saya.
3. Teman-teman seperjuangan saya, Ludi, Tri, Onang, Koko yang selalu
menghibur dan memotivasi saya saat saya terpuruk, yang menyediakan tempat
untuk saya berteduh saat saya lelah usai kuliah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya
bersama kesulitan itu pasti ada kemudahan. (QS Al Insyirah 5-6)
Ingatlah Allah saat hidup tak berjalan sesuai keinginanmu. Allah pasti
punya jalan yang lebih baik untukmu. (Elsa Dewinta)
Jangan pernah berhenti berjuang sebelum berhasil dan mendapatkan apa
yang diharapkan. (Amin Nurjayadi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 17 Juni 2019
Peneliti
Pandu Indra Pramana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma,
Nama : Pandu Indra Pramana
Nomor Mahasiswa : 151134152
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“SURVEI KECEMASAN ASPEK EMOSI UNTUK SISWA KELAS I SD
NEGERI DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN TAHUN AJARAN
2018/2019”
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu meminta ijin dari saya maupun memberi royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai peneliti.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 17 Juni 2019
Yang menyatakan
Pandu Indra Pramana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
SURVEI KECEMASAN ASPEK EMOSI UNTUK SISWA
KELAS I SD NEGERI DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN
TAHUN AJARAN
2018/2019
Pandu Indra Pramana
Universitas Sanata Dharma
2019
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat kecemasan aspek
emosi pada siswa kelas I SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman tahun ajaran
2018/2019. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan
aspek emosi yang dialami siswa kelas I SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman
tahun ajaran 2018/2019.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode
survei. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas I
SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman yaitu sebanyak 142 siswa. Sampel dalam
penelitian ini adalah seluruh populasi yaitu sebanyak 142 siswa. Instrumen yang
digunakan adalah skala kecemasan aspek emosi yang disusun oleh peneliti
sebelumnya.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat kecemasan aspek emosi pada
siswa kelas I SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman tahun ajaran 2018/2019.
Data penelitian menunjukan dari 142 siswa tampak sebanyak 16 siswa (18,3%)
masuk dalam kategori kecemasan aspek emosi sangat rendah, 65 siswa (45,8%)
masuk dalam kategori kecemasan aspek emosi rendah, 34 siswa (23,9) masuk
dalam kategori kecemasan aspek emosi sedang, 14 siswa (9,9%) masuk dalam
kategori kecemasan aspek emosi tinggi, dan 3 siswa (2,1%) masuk dalam kategori
kecemasan aspek emosi sangat tinggi. Presentase terbanyak dari data penelitian
tersebut terletak pada kategori rendah, yaitu 65 siswa (45,8%), sehingga dapat
disimpulkan tingkat kecemasan aspek emosi siswa kelas I SD Negeri di Kecamatan
Gondokusuman tahun ajaran 2018/2019 masuk ke dalam kategori rendah.
Kata kunci : kecemasan, aspek emosi, Gondokusuman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
A SURVEY ON SOLICITOUSNESS OF EMOTIONAL ASPECT
FOR 1st GRADE PUBLIC ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS
IN GONDOKUSUMAN 2018/2019
Pandu Indra Pramana
Sanata Dharma University
2019
This research concerns to find out solicitousness of emotional aspect
existential of 1st grade public elementary school on 2018/2019 in Gondokusuman.
This also aims to find out solicitousness of emotional aspect level of 1st grade public
elementary school on 2018/2019 in Gondokusuman.
This is a descriptive quantitative research featured by survey. All the
students of the school are used as the population in the research which consist of
142 students in total. Indeed, the population are considered as the data sample. The
research also use scale of solicitousness of emotional aspect as the main research
instrument which is planned by the previous researcher.
The result shows that there is solicitousness of emotional aspect on the 1st
grade public elementary school on 2018/2019 in Gondokusuman. The data shows
16 of 142 students belong to the lowest solicitousness of emotional aspect (18,3%),
65 students are categorized as low solicitousness of emotional aspect (45,8%), 34
students belong to middle solicitousness of emotional aspect (23,9%), 14 students
consider as high solicitousness of emotional aspect (9,9%), and the rest, 3 students,
belongs to the highest solicitousness of emotional aspect (2,1%). From the 65
(45,8%) students, low solicitousness of emotional aspect, it is showed the highest
percentage among others. As a result, the number of solicitousness of emotional
aspect on 2018/2019 in Gondokusuman is low.
Keywords: solicitousness, emotional aspect, Gondokusuman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik dan tepat waktu. Peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“SURVEI KECEMASAN ASPEK EMOSI UNTUK SISWA KELAS I SD
NEGERI DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN TAHUN AJARAN
2018/2019” disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa
bimbingan dan bantuan dari beberapa pihak. Pada kesempatan ini, perkenankanlah
peneliti mengucapkan terima kasih dengan tulus hati kepada:
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan FKIP Universitas Sanata
Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kepala Program Studi PGSD.
3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD.
4. Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A. selaku dosen pembimbing satu yang
telah senantiasa memberikan bimbingan serta arahan selama kegiatan penelitian.
5. Brigitta Erlita Tri Anggadewi, S.Psi., M.Psi. selaku dosen pembimbing dua yang
selalu memberikan semangat dan dukungan dalam menyelesaiakan skripsi.
6. Dosen penguji III yang memberikan kritik dan saran kepada peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
7. Kepala UPT Pelayanan Pendidikan Kecamatan Gondokusuman yang telah
memberikan izin untuk melakukan penelitian di SD Negeri se-Kecamatan
Gondokusuman.
8. Kepala Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Gondokusuman yang telah
memberikan izin untuk melakukan penelitian di SD yang bersangkutan.
9. Bapak dan Ibu wali kelas I SD Negeri se-Kecamatan Gondokusuman yang telah
bersedia menyempatkan waktu untuk menunggui siswa mengisi instrumen
penelitian.
10. Siswa-siswi kelas I SD Negeri se-Kecamatan Gondokusuman yang telah
bersedia menyempatkan waktu untuk mengerjakan instrumen penelitian.
11. Keluarga yang selalu memberikan dukungan serta doa.
12. Teman-teman satu payung skripsi.
13. Teman seperjuangan Ludi, Tri, Onang, Koko
Peneliti sangat bersyukur atas bantuan dari berbagai pihak yang telah
memberikan motivasi dan memberi dukungan lewat doa, sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan. Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini belumlah
sempurna. Kritik dan saran yang membangun sangatlah diterima oleh peneliti
dengan penuh syukur. Dengan penuh harapan dan doa, semoga skripsi ini dapat
memberikan manfat bagi pendidikan dan semua pihak yang bersangkutan.
Yogyakarta, 17 Juni 2019
Peneliti
Pandu Indra Pramana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................ vii
ABSTRAK ................................................................................................. viii
ABSTRACT ................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ............................................................................... x
DAFTAR ISI .............................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xviii
DAFTAR BAGAN ..................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xx
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................. 6
1.3 Batasan Masalah ....................................................................... 7
1.4 Rumusan Masalah .................................................................... 7
1.5 Tujuan Penelitian...................................................................... 7
1.6 Manfaat Penelitian.................................................................... 7
1.7 Definisi Oprasional .................................................................. 8
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka ............................................................................. 10
2.1.1 Teori-teori yang Mendukung ............................................. 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
2.1.1.1 Perkembangan ................................................................ 10
2.1.1.2 Perkembangan Emosi Anak
Usia Sekolah Dasar ......................................................... 11
2.1.1.3 Emosi .............................................................................. 12
2.1.1.4 Jenis-jenis Emosi ............................................................ 14
2.1.1.5 Kematangan Emosi ......................................................... 15
2.1.1.6 Kecemasan ...................................................................... 17
2.1.1.7 Penyebab-penyebab Kecemasan..................................... 19
2.1.1.8 Macam-macam Kecemasan ............................................ 20
2.1.1.9 Dampak Kecemasan ....................................................... 20
2.1.1.10 Kecemasan Aspek emosi .............................................. 21
2.1.1.11 Indikator Kecemasan Aspek Emosi .............................. 22
2.1.1.12 Perkembangan Intelektual Siswa
Sekolah Dasar ................................................................. 23
2.2 Penelitian yang Relevan .............................................................. 24
2.3 Kerangka Berpikir ....................................................................... 27
2.4 Hipotesis ...................................................................................... 29
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................ 30
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................... 31
3.2.1 Waktu Penelitian ............................................................... 31
3.2.2 Tempat Penelitian .............................................................. 32
3.3 Populasi dan Sampel .................................................................... 33
3.3.1 Populasi ............................................................................ 33
3.3.2 Sampel ............................................................................... 34
3.4 Variabel Penelitian....................................................................... 36
3.5 Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 36
3.5.1 Skala .................................................................................. 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
3.5.2 Observasi ........................................................................... 37
3.5.3 Wawancara ........................................................................ 37
3.6 Instrumen Penelitian .................................................................... 38
3.7 Teknik Pengujian Instrumen ........................................................ 41
3.7.1 Uji Validitas ....................................................................... 41
3.7.2 Uji Reliabilitas ................................................................... 44
3.8 Langkah-langkah Penelitian ........................................................ 46
3.9 Teknik Analisis Data ................................................................... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ............................................................................ 51
4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ...................................... 51
4.1.2 Deskripsi Responden Penelitian ........................................ 53
4.1.3 Kecemasan Aspek Emosi pada Siswa Kelas I SD
Negeri di Kecamatan Gondokusuman
Tahun Ajaran 2018/2019................................................... 54
4.1.3.1 Pengambilan Data Kecemasan Aspek Emosi pada
Siswa Kelas I SD Negeri Baciro ..................................... 55
4.1.3.2 Pengambilan Data Kecemasan Aspek Emosi pada
Siswa Kelas I SD Negeri Bhayangkara .......................... 56
4.1.3.3 Pengambilan Data Kecemasan Aspek Emosi pada
Siswa Kelas I SD Negeri Demangan .............................. 58
4.1.3.4 Pengambilan Data Kecemasan Aspek Emosi pada
Siswa Kelas I SD Negeri Klitren .................................... 60
4.1.3.5 Pengambilan Data Kecemasan Aspek Emosi pada
Siswa Kelas I SD Negeri Sagan ...................................... 62
4.1.3.6 Pengambilan Data Kecemasan Aspek Emosi pada
Siswa Kelas I SD Negeri Serayu .................................... 64
4.1.3.7 Pengambilan Data Kecemasan Aspek Emosi pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Siswa Kelas I SD Negeri Terbansari .............................. 66
4.1.3.8 Pengambilan Data Kecemasan Aspek Emosi pada
Siswa Kelas I SD se-Kecamatan
Gondokusuman ............................................................... 68
4.1.4 Tingkat Kecemasan Aspek Emosi pada Siswa Kelas I
SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman
Tahun Ajaran 2018/2019................................................... 70
4.1.5 Kompilasi Data Penelitian Kecemasan Aspek Emosi
Pada Siswa Kelas I SD Negeri di Kecamatan
Tahun Ajaran 2018/2019................................................... 71
4.2 Pembahasan ................................................................................. 74
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .................................................................................. 81
5.2 Keterbatasan Penelitian ............................................................... 81
5.3 Saran ............................................................................................ 82
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 83
LAMPIRAN ............................................................................................... 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Daftar Sekolah Dasar Negeri
se-Kecamatan Gondokusuman ................................................... 32
Tabel 3.2 Jumlah Populasi Penelitian ......................................................... 34
Tabel 3.3 Jumlah Sampel penelitian ........................................................... 35
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen ...................................................................... 40
Tabel 3.5 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Konstruk
Instrumen Skala Kecemasan ....................................................... 43
Tabel 3.6 Kriteria Tinggi Rendahnya Koefisien Reliabilitas ...................... 44
Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas ................................................................... 45
Tabel 3.8 Kisi-kisi Instrumen ...................................................................... 45
Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian .................................................... 53
Tabel 4.2 Daftar Nama Sekolah Negeri di
Kecamatan Gondokusuman ........................................................ 54
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Aspek emosi
Siswa Kelas I SD Negeri Baciro ................................................ 55
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Aspek emosi
Siswa Kelas I SD Negeri Bhayangkara ...................................... 57
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Aspek emosi
Siswa Kelas I SD Negeri Demangan .......................................... 59
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Aspek emosi
Siswa Kelas I SD Negeri Klitren ................................................ 61
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Aspek emosi
Siswa Kelas I SD Negeri Sagan ................................................. 63
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Aspek emosi
Siswa Kelas I SD Negeri Serayu ................................................ 65
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Aspek emosi
Siswa Kelas I SD Negeri Terbansari .......................................... 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Aspek emosi
Siswa Kelas I SD Negeri se-Kecamatan
GondokusumanTahun Ajaran 2018/2019 ................................ 69
Tabel 4.11 Rangkuman Data Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan
Aspek Emosi pada Siswa Kelas I SD Negeri
se-Kecamatan Gondokusuman ................................................. 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Histogram Tingkat Kecemasan Aspek Emosi
Siswa Kelas I SD Negeri Baciro ............................................ 56
Gambar 4.2 Histogram Tingkat Kecemasan Aspek Emosi
Siswa Kelas I SD Negeri Bhayangkara ................................. 58
Gambar 4.3 Histogram Tingkat Kecemasan Aspek Emosi
Siswa Kelas I SD Negeri Demangan ..................................... 60
Gambar 4.4 Histogram Tingkat Kecemasan Aspek Emosi
Siswa Kelas I SD Negeri Klitren ........................................... 62
Gambar 4.5 Histogram Tingkat Kecemasan Aspek Emosi
Siswa Kelas I SD Negeri Sagan ............................................. 64
Gambar 4.6 Histogram Tingkat Kecemasan Aspek Emosi
Siswa Kelas I SD Negeri Serayu ........................................... 66
Gambar 4.7 Histogram Tingkat Kecemasan Aspek Emosi
Siswa Kelas I SD Negeri Terbansari ..................................... 68
Gambar 4.8 Histogram Tingkat Kecemasan Aspek Emosi
Siswa Kelas I SD Negeri se-Kecamatan Gondokusuman
Tahun Ajaran 2018/2019 ....................................................... 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 2.1 Literature Map Penelitian yang Relevan ................................... 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1a. Blue Print Skala .................................................................... 86
Lampiran 1b. Kisi-kisi Instrumen Skala Kecemasan Aspek
Emosi Sebelum Uji Validitas
dan Reliabilitas .................................................................... 87
Lampiran 2a. Skala Kecemasan Aspek Emosi untuk Kelas I ..................... 88
Lampiran 2b. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Kecemasan
Aspek Emosi ........................................................................ 97
Lampiran 3a. Tabel Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Konstruk
Instrumen Skala Angket ...................................................... 108
Lampiran 3b. Blue Print Skala Setelah Uji
Validitas dan Reliabilitas ..................................................... 110
Lampiran 4a. Kisi-kisi Instrumen Skala Kecemasan Aspek
Emosi Setelah Uji Validitas
dan Reliabilitas .................................................................... 111
Lampiran 4b. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Kecemasan
Aspek Emosi ........................................................................ 112
Lampiran 5a. Skala Kecemasan Aspek Emosi untuk Kelas I
Setelah Uji Validitas dan Reliabilitas .................................. 119
Lampiran 5b. Rangkuman Tabel Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan
Aspek Emosi Siswa Kelas I SD Negeri
Se-Kecamatan Gondokusuman ........................................... 126
Lampiran 6a. Surat Izin Validasi Instrumen di SD N Kentungan............... 128
Lampiran 6b. Surat Permohonan Izin dari Sekretariat PGSD
Universitas Sanata Dharma ................................................. 129
Lampiran 7a. Surat Izin Penelitian di SD Negeri
se-Kecamatan Gondokusuman ............................................ 130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Uraian dalam bab 1 ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, dan definisi oprasional.
1.1 Latar Belakang
Pendidikan memiliki peran penting untuk hidup di masa depan, baik
bagi setiap individu maupun bagi suatu negara. Pendidikan pada dasarnya
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran untuk peserta didik agar secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya dan masyarakat. Mudyaharjo (dalam Triwiyanto,2014:22)
menyatakan pendidikan adalah pengalaman-pengalaman yang didapatkan dari
pendidikan formal, non formal, dan informal akan berlangsung seumur hidup
guna menjadikan seorang individu yang lebih berkualitas agar dikemudian hari
mampu menjalankan peran hidupnya secara tepat.
Pendapat tersebut didukung oleh pendapat Mudyahardjo (2006: 506)
yang menyebutkan bahwa pendidikan memiliki lima peranan dalam
pembangunan. Pertama, orang yang berpendidikan dapat mengembangkan
teknologi baru. Kedua, orang terdidik mampu secara aktif bekerja di
perusahaan dan pabrik yang menghasilkan barang dan jasa bagi kebutuhan
hidup. Ketiga, orang terdidik dapat menjadi masukan bagi pabrik-pabrik dan
perusahaan sebagai tenaga kerja produktif. Keempat, seorang yang terdidik
mampu melakukan perbaikan dan menciptakan unsur-unsur budaya baru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
berdasarkan budaya lama yang telah dimilikinya. Kelima, orang terdidik
mampu mengkritisi produk barang dan jasa yang dihasilkan oleh pabrik dan
perusahaan bila dibandingkan dengan orang yang kurang terdidik.
Pendidikan formal yang paling mendasar dimulai pada tahapan
pendidikan di sekolah dasar. Siswa sekolah dasar merupakan jenjang awal
menapaki dunia pendidikan setelah PAUD dan TK. Dalam proses belajar
mengajar seringkali guru memberikan test untuk mengukur prestasi belajar
siswa dan juga untuk menguji tingkat pemahaman siswa terhadap materi
pelajaran yang telah diberikan, test dapat diartikan serangkaian pertanyaan
yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki individu/ kelompok (Permanasari, 2013:
19). Test tersebut dapat berupa, ulangan harian, ujian tengah semester, maupun
ujian akhir semester. Akan tetapi test terkadang membuat siswa merasa cemas.
Hal itu sesuai dengan apa yang peneliti dapatkan ketika mengamati siswa di
dalam kelas yang sedang menghadapi ulangan harian. Siswa terlihat tegang dan
gugup saat menghadapi ulangan harian.
Kecemasan merupakan suatu kondisi emosional yang ditandai dengan
rasa takut yang tidak jelas sumbernya, yang diliputi oleh kekhawatiran terhadap
berbagai hal yang mungkin dialami dalam perjalanan hidupnya (Surya, 2013:
302). Selain itu menurut Hurlock (2013:221) rasa cemas ialah keadaan mental
yang tidak enak berkenaan dengan sakit yang mengancam atau yang
dibayangkan. Rasa cemas ditandai oleh kekhawatiran, ketidakenakan, dan
perasaan yang tidak baik yang tidak dapat dihindari oleh seseorang, disertai
dengan perasaan tidak berdaya karena merasa menemui jalan buntu, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
disertai pula dengan ketidakmampuan menemukan pemecahan masalah yang
dihadapi.
Kecemasan hampir selalu dirasakan oleh setiap orang baik pada anak-
anak, maupun pada orang dewasa pada waktu tertentu dalam kehidupannya.
Akan tetapi kecemasan yang dialami oleh setiap individu memiliki tingkatan
yang berbeda-beda. Menurut Hurlock (dalam Sunarto, 2008:156) rasa cemas
yang dialami oleh anak-anak pada umumnya diekspresikan dalam perilaku
seperti murung, gugup, mudah tersinggung, dan cepat marah. Pada dasarnya,
kecemasan dapat muncul sendiri atau bergabung dengan gejala-gejala lain dari
berbagai gangguan emosi (Desiningrum, 2016:55).
Emosi merupakan suatu kondisi biologis, psikologis, fisiologis dan
serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Dua macam emosi yang paling
umum pada masa kanak-kanak ialah kemarahan dan ketakutan (Hurlock,
2013:244). Pada usia sekolah anak mulai menyadari bahwa pengungkapan
emosi secara kasar tidaklah diterima, atau tidak disenangi oleh orang lain. Oleh
karena itu, dia mulai belajar untuk mengendalikan dan mengontrol emosi yang
diperolehnya melalui peniruan dan latihan. Emosi merupakan faktor dominan
yang mempengaruhi tingkah laku individu, dalam hal ini termasuk pula
perilaku belajar. Emosi positif seperti perasaan senang bergairah, bersemangat,
atau rasa ingin tahu yang tinggi akan mempengaruhi individu untuk
mengonsentrasikan dirinya terhadap aktivitas belajar. Sebaliknya apabila yang
menyertai proses belajar itu emosi negatif, seperti perasaan tidak senang,
kecewa, tidak bergairah, maka proses belajar tersebut akan mengalami
hambatan, dalam arti individu tidak dapat memusatkan perhatiannya untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
belajar, sehingga kemungkinan besar dia akan mengalami kegagalan dalam
belajarnya (Makmun, 2010:18).
Kematangan emosi adalah satu keadaan atau kondisi mencapai tingkat
kedewasaan dari perkembangan emosional oleh karena itu pribadi yang
bersangkutan tidak lagi menampilkan pola emosional yang pantas bagi anak-
anak (Chaplin, 2011:165). Selain itu menurut Bachtiar (2012: 47) kematangan
emosi merupakan ekspresi emosi yang bersifat konstruktif dan interaktif.
Individu yang telah mencapai kematangan emosi ditandai oleh adanya
kemampuan dalam mengontrol emosi, mampu berpikir realistik, memahami
diri sendiri dan mampu menampakkan emosi disaat dan tempat yang tepat.
Seseorang yang memiliki kematangan emosi akan mampu mengendalikan
dirinya sendiri. Kematangan emosi dapat membentuk seseorang berpikir
rasional atau objektif dan dapat mengontrol dan mengendalikan apa yang
terjadi pada dirinya. Sehingga anak yang memiliki kematangan emosi dapat
mengurangi dampak kecemasan yang dia hadapinya. Jika siswa dalam kegiatan
belajarnya mengalami tekanan dan kecemasan, hal tersebut akan mengganggu
bahkan merusak konsentrasi siswa dalam kegiatan belajarnya, sehingga hasil
yang diperoleh juga tidak akan maksimal. Bachtiar (2012:5) menyatakan
bahwa proses pengajaran yang disampaikan guru tidak akan berhasil dengan
baik jika siswa yang diajar ternyata memiliki berbagai masalah terutama yang
berkaitan dengan emosional.
Penelitian yang dilakukan oleh Ningtyas (2013) mendeskripsikan
kemampuan mengelola emosi siswa kelas IV dan V dan implikasinya terhadap
usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial. Hasil penelitian menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
kemampuan mengelola emosi siswa kelas IV dan V tergolong “sangat tinggi”
34%, “tinggi” 54%, “sedang” 11% dan “rendah” 1%. Selain itu Hasil survei
terhadap 696 siswa SD dari empat provinsi di Indonesia yang rata-rata nilai
rapornya kurang dari 6,0 (enam nol), dinyatakan bahwa 71,8% mengalami
disgrafia, 66,8% disleksia, 62,2% diskalkulia, juga 33% mengalami gangguan
emosi dan perilaku, 31% ganguan komunikasi, 7,9% cacat / kelainan anggota
tubuh, 6,6% gangguan gizi dan kesehatan, 6% gangguan pengelihatan dan 2%
gangguan pendengaran (Balitbang, 1996). Deskripsi penelitian ini mendorong
peneliti untuk melakukan kajian tentang kecemasan dan perkembangan emosi
siswa sekolah dasar. Penelitian ini memberikan gambaran kepada peneliti
dalam mengkaji emosi yang dialami oleh siswa.
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan pada tanggal 15
Oktober 2018, di SD Negeri Kentungan pada kelas I, peneliti mendapakan hasil
bahwa terdapat 4 siswa kelas I SD Negeri Kentungan mengalami perilaku yang
mengarah pada kecemasan aspek emosi, hal itu terlihat ketika peneliti
melakukan observasi di dalam kelas ketika jam pembelajaran berlagsung, ada
siswa yang senang mengejek dan menjaili temannya, ada yang mudah marah
saat berdiskusi ataupun saat bermain dengan temannya, ada juga siswa yang
menangis ketika tidak bisa menyelesaikan tugas dari guru. Selain itu terdapat
siswa yang suka melempar barang jika diganggu oleh temannya. Perilaku
tersebut sesuai dengan beberapa indikator kecemasan aspek emosi yang
dipaparkan oleh Calhoun dan Accocella, yaitu mencela diri sendiri atau orang
lain, mudah marah, sedih dan ketegangan. Perilaku yang mengarah pada
kecemasan aspek emosi dapat mempengaruhi hasil pembelajaran, siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
mengalami perilaku yang mengarah pada kecemasan aspek emosi,
kemungkinan hasil belajarnya tidak akan maksimal.
Dari masalah tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Survei kecemasan aspek emosi untuk siswa kelas I SD
Negeri di Kecamatan Gondokusuman tahun ajaran 2018/2019”. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui tingkat kecemasan aspek emosi yang dialami
siswa kelas I sekolah dasar di daerah Kecamatan Gondokusuman. Penelitian
ini mengambil lokasi penelitian di Kecamatan Gondokusuman. Kecamatan ini
terletak di arah timur laut dari pusat kota Yogyakarta, dan terdiri dari lima
kelurahan: Terban, Demangan, Klitren, Kotabaru dan Baciro. Peneliti
mengambil lokasi di Kecamatan Gondokusuman dikarenakan belum ada
penelitian sebelumnya yang meneliti kecemasan aspek emosi pada siswa kelas
I di SD Negeri se-Kecamatan Gondokusuman, selain itu peneliti menemukan
beberapa siswa SD di Kecamatan Gondokusuman mengalami perilaku yang
mengarah pada kecemasan aspek emosi. Hal tersebut ditemukan peneliti pada
saat peneliti melaksanakan PPL di salah satu SD Negeri di Kecamatan
Gondokusuman.
1.2 Identifikasi Masalah
1.2.1 Kecemasan aspek emosi dapat muncul pada siapa saja, termasuk pada
siswa kelas I SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman saat mengikuti
pembelajaran.
1.2.2 Belum diketahuinya tingkat kecemasan aspek emosi pada siswa kelas I
SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman saat mengikuti pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1.3 Batasan Masalah
1.3.1 Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui adakah kecemasan aspek
emosi pada siswa kelas I SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman tahun
ajaran 2018/2019.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka peneliti merumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1.4.1 Apakah ada kecemasan aspek emosi pada siswa kelas I SD Negeri di
Kecamatan Gondokusuman tahun ajaran 2018/2019.
1.4.2 Berapa besar tingkat kecemasan aspek emosi pada siswa kelas I SD
Negeri di Kecamatan Gondokusuman tahun ajaran 2018/2019.
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah :
1.5.1 Mengetahui apakah ada kecemasan aspek emosi pada siswa kelas I SD
Negeri di Kecamatan Gondokusuman tahun ajaran 2018/2019.
1.5.2 Mengetahui tingkat kecemasan aspek emosi pada siswa kelas I SD Negeri
di Kecamatan Gondokusuman tahun ajaran 2018/2019.
1.6 Manfaat Penelitian
1.6.1 Manfaat Teoritis
Memberikan tambahan informasi bagi penelitian ilmiah, tentang
kecemasan aspek emosi yang terjadi pada siswa kelas I Sekolah Dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
1.6.2 Manfaat Praktis
1.6.2.1 Bagi Peneliti
Penelitian ini memberikan pengalaman baru bagi peneliti dalam
melakukan survei kecemasan aspek emosi pada siswa Sekolah Dasar.
1.6.2.2 Bagi Siswa
Penelitian ini dapat memberikan informasi tentang kecemasan aspek
emosi yang dialami siswa, sehingga siswa dapat memotivasi dan
menyemangati dirinya sendiri.
1.6.2.3 Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi bagi guru
untuk mengetahui tingkat kecemasan aspek emosi yang dialami siswa
dengan menggunakan skala kecemasan aspek emosi untuk siswa kelas
I SD, sehingga guru dapat memberikan tindakan selanjutnya untuk
meminimalisir kecemasan yang dialami siswa.
1.6.2.4 Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapakan mampu untuk membantu sekolah dalam
mengetahui tingkat kecemasan aspek emosi siswa dengan skala
kecemasan aspek emosi untuk siswa kelas I SD. Dengan demikian
pihak sekolah dapat memberikan penanganan lanjutan terhadap siswa
yang mengalami kecemasan.
1.7 Definisi Operasional
1.7.1 Perkembangan merupakan rangkaian perubahan pada diri mahkluk
hidup yang terjadi dari lahir sampai mahkluk hidup itu mati, meliputi
fungsi organ-organ jasmaniah maupun fungsi psikologis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
1.7.2 Emosi merupakan perasaan seseorang yang muncul dari dalam diri
orang tersebut sebagai akibat dari adanya rangsangan, baik dari dalam
diri sendiri maupun dari luar. Dapat berupa suasana hati senang,
gembira, marah, cemas, tertekan dan sebagainya.
1.7.3 Kecemasan merupakan perasaan khawatir, was-was, kegelisahan yang
timbul pada diri seseorang dalam menghadapi suatu masalah maupun
tekanan yang besar. Kecemasan juga identik dengan perasaan yang
tidak menyenangkan yang timbul dalam diri orang tersebut.
1.7.4 Kecemasan aspek emosi merupakan suatu perasaan yang timbul dari
dalam diri seseorang dengan pikiran khasnya yang memunculkan
perasaan seperti amarah, kesedihan rasa takut, kenikmatan, cinta,
terkejut, jengkel, dan malu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
LANDASAN TEORI
Uraian dalam bab ini terdiri dari kajian pustaka, penelitian yang relevan,
kerangka berpikir dan hipotesis tindakan.
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Teori-Teori yang Mendukung
2.1.1.1 Perkembangan
Perkembangan anak dapat diartikan sebagai suatu perubahan yang
progresif dan berkesinambungan dalam diri individu dari mulai lahir sampai
mati, pengertian lain dari perkembangan adalah perubahan baik fisik
(jasmaniah) maupun psikis (rohaniah) menuju tingkat kedewasaan atau
kematangan yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan
berkesinambungan (Susanto, 2015:100). Perkembangan mengacu pada
proses dimana seorang anak tumbuh dan mengalami berbagai perubahan
sepanjang hidupnya baik ditentukan secara genetik maupun yang
dipengaruhi oleh faktor lingkungan (Meggitt, 2013:1). Perkembangan
adalah proses perubahan kualitatif yang mengacu pada kualitas fungsi
organ-organ jasmaniah maupun penyempurnaan fungsi psikologis, proses
perkembangan akan berlangsung sepanjang kehidupan manusia, sehingga
proses pertumbuhan seringkali akan berhenti jika seseorang telah mencapai
pada kematangan fisik (Yusuf, 2011: 2).
Menurut Yusuf (2011:3) adapun ciri-ciri dari perkembangan adalah
sebagai berikut: perkembangan adalah perubahan yang progesif dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
kontinyu (berkesinambungan) dalam diri individu mulai lahir sampai mati.
Pengertian lainnya yaitu: perubahan-perubahan yang dialami individu atau
organisme menuju tingkat kedewasaannya yang berlangsung secara
sistematis, progesif, dan berkesinambungan baik menyangkut fisik maupun
psikis.
Dari pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
pengertian dari perkembangan adalah rangkaian perubahan pada diri
mahkluk hidup yang terjadi dari lahir sampai mahkluk hidup itu mati,
meliputi fungsi organ-organ jasmaniah maupun fungsi psikologis.
2.1.1.2 Perkembangan Emosi Anak Usia Sekolah Dasar
Pada usia sekolah anak mulai menyadari bahwa pengungkapan
emosi secara kasar tidaklah diterima, atau tidak disenangi oleh orang lain.
Oleh karena itu, dia mulai belajar untuk mengendalikan dan mengontrol
emosi diperolehnya melalui peniruan dan latihan. Emosi merupakan faktor
dominan yang mempengaruhi tingkah laku individu, dalam hal ini termasuk
pula perilaku belajar. Emosi positif seperti perasaan senang bergairah,
bersemangat, atau rasa ingin tahu yang tinggi akan mempengaruhi individu
untuk mengonsentrasikan dirinya terhadap aktivitas belajar. Sebaliknya
apabila yang menyertai proses belajar itu emosi negatif, seperti perasaan
tidak senang, kecewa, tidak bergairah, maka proses belajar tersebut akan
mengalami hambatan, dalam arti individu tidak dapat memusatkan
perhatiannya untuk belajar, sehingga kemungkinan besar dia akan
mengalami kegagalan dalam belajarnya (Makmun, 2010:18). Emosi-emosi
yang secara umum dialami pada tahap perkembangan usia sekolah ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
adalah marah, takut, cemburu, iri hati, kasih sayang, rasa ingin tahu, dan
kegembiraan (rasa senang, nikmat, atau bahagia) (Yusuf, 2016: 178).
Dari pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
perkembangan emosi pada anak usia sekolah dasar adalah mulai belajar
untuk mengendalikan dan mengontrol emosi yang diperolehnya melalui
peniruan dan latihan. Emosi yang dialami siswa sekolah dasar adalah
marah, takut, cemburu, iri hati, kasih sayang, rasa ingin tahu, dan
kegembiraan.
2.1.1.3 Emosi
Emosi menuntun kita menghadapi saat-saat kritis dan tugas-tugas
yang terlampau riskan bila hanya diserahkan kepada otak, kehilangan yang
menyedihkan, bertahan mencapai tujuan kendati dilanda kekecewaan
keterikatan dengan pasangan, membina keluarga. Setiap emosi menawarkan
pola persiapan tindakan tersendiri, masing-masing menuntun kita ke arah
yang telah terbukti berjalan baik ketika menangani tantangan yang datang
berulang-ulang dalam hidup manusia (Goleman, 2000: 4)
Emosi adalah suatu gejala psiko-fisiologis yang menimbulkan efek
pada persepsi, sikap, dan tingkah laku, serta mengejawantah dalam bentuk
ekspresi tertentu. Emosi dirasakan secara psikofisik karena terkait langsung
dengan jiwa dan fisik. Ketika emosi bahagia meledak-ledak, secara psikis
memberi kepuasan, tapi secara fisiologis membuat jantung berdebar-debar
atau langkah kaki terasa ringan, juga tak terasa ketika berteriak puas
kegirangan, Namun hal-hal yang disebutkan ini tidak spesifik terjadi pada
semua orang dalam seluruh kesempatan. Kadangkala orang bahagia, tapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
justru meneteskan air mata, atau kesedihan yang sama tidak membawa
kepedihan yang serupa (Darwis, 2006:18). Selain itu menurut Ali dan
Asrori (2008: 62) emosi termasuk ke dalam ranah afektif. Emosi banyak
berpengaruh pada fungsi-fungsi psikis lainnya, seperti pengamatan,
tanggapan, pemikiran,dan kehendak. Individu akan mampu melakukan
pengamatan yang baik jika disertai dengan emosi yang baik pula. Individu
juga akan memberikan tanggapan yang positif terhadap suatu objek
manakala disertai dengan emosi yang positif pula. Sebaliknya, individu
akan melakukan pengamatan atau tanggapan negatif terhadap sesuatu objek,
jika disertai oleh emosi yang negatif terhadap objek tersebut
Semua emosi, pada dasarnya, adalah dorongan untuk bertindak,
rencana seketika untuk mengatasi masalah yang telah ditanamkan secara
berangsur-angsur oleh evolusi. Akar kata emosi adalah movere, kata kerja
Bahasa Latin yang berarti “Menggerakan, bergerak”, ditambah awalan “e-“
untuk memberi arti “bergerak menjauh”, menyiratkan bahwa
kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi (Goleman,
2000: 7). Bila kita sedang kacau secara emosional, bisa disebut tidak bisa
berpikir jernih dan mengapa kemurungan emosinal terus-menerus dapat
menciptakan kecacatan pada kemampuan intelektual seorang anak,
sehingga melumpuhkan kemampuan belajarnya (Goleman, 2000: 36).
Emosi merupakan warna afektif yang menyertai setiap keadaan atau
perilaku individu. Yang dimaksud warna afektif ini adalah perasaan-
perasaan tertentu yang dialami pada saat menghadapi suatu situasi tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Contohnya, gembira, bahagia putus asa, terkejut, benci dan sebagainya
(Yusuf, 2011: 115).
Dari beberapa penjelasan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
emosi adalah perasaan seseorang yang muncul dari dalam diri orang
tersebut sebagai akibat dari adanya rangsangan, baik dari dalam diri sendiri
maupun dari luar. Dapat berupa suasana hati senang, gembira, marah,
cemas, tertekan dan sebagainya.
2.1.1.4 Jenis-jenis Emosi
Menurut Yusuf (2016: 116) emosi dikelompokkan ke dalam dua
bagian, yaitu emosi sensoris dan emosi kejiwaan (psikis).
a. Emosi sensoris, yaitu emosi yang ditimbulkan oleh rangsangan dari luar
terhadap tubuh, seperi: rasa dingin, manis, sakit, lelah, kenyang, dan
lapar.
b. Emosi psikis, yaitu emosi yang mempunyai alasan-alasan kejiwaan.
Yang termasuk emosi ini, di antaranya adalah :
1) Perasaan intelektual, yaitu yang mempunyai sangkut paut dengan
ruang lingkup kebenaran. Perasaan ini diwujudkan dalam bentuk;
a) rasa yakin dan tidak yakin terhadap sautu hasil karya ilmiah, b)
rasa gembira karena mendapat suatu kebenaran, c) rasa puas karena
dapat menyelesaikan persoalan-persoalan ilmiah yang harus
dipecahkan.
2) Persoalan Sosial, yaitu perasaan yang menyangkut hubungan
dengan orang lain, baik bersifat perorangan maupun kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Wujud perasaan ini seperti a) rasa solidaritas, b) persaudaraan, c)
simpati, d) kasih sayang dan sebagainya.
3) Perasaan Susila, yaitu perasaan yang berhubungan dengan nilai-
nilai baik dan buruk atau etika. Contohnya, a) rasa tanggung jawab,
b) rasa bersalah apabila melanggar norma, c) rasa tentram dalam
menaati norma.
4) Perasaan Keindahan, yaitu perasaan yang berkaitan erat dengan
kindahan dari sesuatu, baik bersifat kebendaan maupun
kerohanian.
5) Perasaan Ketuhanan. Salah satu kelebihan manusia sebagai
makhuk Tuhan, dianugerahi fitrah (kemampuan atau perasaan)
untuk mengenal Tuhannya.
Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa emosi
dikelompokan ke dalam dua bagian, yaitu emosi sensoris dan emosi
kejiwaan (psikis). Yang termasuk dalam emosi sensoris adalah rasa dingin,
manis, sakit, lelah, kenyang, dan lapar. Sedangkan emosi psikis meliputi
perasaan intelektual, persoalan sosial, perasaan susila, perasaan keindahan,
dan perasaan ketuhanan.
2.1.1.5 Kematangan Emosi
Menurut Backhtiar (2012:47) kematangan emosi merupakan
ekspresi emosi yang bersifat konstruktif dan interaktif. Individu yang telah
mencapai kematangan emosi ditandai oleh adanya kemampuan di dalam
mengontrol emosi, mampu berpikir realistik, memahami diri sendiri dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
mampu menampakkan emosi disaat dan tempat yang tepat. Adapun ciri-ciri
orang yang memiliki kematangan emosi antara lain adalah sebagai berikut:
a. Kemampuan untuk merespon secara berbeda-beda dalam kaitannya
dengan kebutuhan dan faktor-faktor di luar dirinya yang terlibat dalam
situasi tertentu.
b. Kemampuan menyalurkan tekanan-tekanan impuls dan emosi-emosi
dalam bentuk perilaku yang konstruktif serta dapat mengarahkannya
kearah tujuan yang positif.
c. Kemampuan membangun pola hubungan interdepensi dan mampu
memelihara peran-perannya secara fleksibel.
d. Kemampuan memperkaya keterampilan dan memahami potensi-
potensi dan keterbatasan-keterbatasannya sendiri, serta mencari
penyelesaian atas problem-problemnya secara kreatif dan mendapat
persetujuan dari orang lain.
e. Kemampuan untuk berhubungan secara efektif dengan orang lain, juga
mampu memandang dirinya dengan orang lain dengan rasa hormat
f. Kemampuan mempertimbangkan dan memulai alternatif-alternatif dan
konsekuensi-konsekuensi dari pelakunya.
Bakhtiar (2012: 48) menambahkan bahwa kematangan emosi
seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik berasal dari dalam diri
sendiri maupun dari luar diri sendiri, yaitu antara lain sebagai berikut:
a. Adanya penyesuaian diri yang baik, kemampuan untuk berfungsi
sebagai manusia yang dapat bergantung pada diri sendiri, harus
dikembangkan secara bertahap dan terus menerus seiring dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
bertambahnya umur serta kedewasaan. Setiap pribadi dalam
kehidupannya selalu mengalami perubahan secara terus menerus oleh
karena itu diperlukan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan yang ada di sekitarnya.
b. Suasana lingkungan sosial, lingkungan keluarga maupun lingkungan
masyarakat sekitar yang berhubungan dengan proses-proses sosialisasi
yang dapat membentuk seseorang menjadi pribadi yang matang.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
kematangan emosi adalah kemampuan seseorang dalam mengontrol emosi,
sehingga orang tersebut mampu menampakkan emosi disaat dan tempat
yang tepat.
2.1.1.6 Kecemasan
Kecemasan adalah keadaan suasana hati yang ditandai oleh afek
negatif dan gejala-gejala ketegangan jasmaniah dimana seseorang
mengantisipasi kemungkinan datangnya bahaya atau kemalangan dimasa
yang akan datang dengan perasaan khawatir. Kecemasan mungkin
melibatkan perasaan, perilaku, dan respons-respons fisiologis. Pada
manusia, kecemasan bisa jadi berupa perasaan gelisah yang bersifat
subjektif, sejumlah perilaku (tampak khawatir dan gelisah, resah), atau
respon fisiologis yang bersumber di otak dan tercermin dalam bentuk denyut
jantung yang meningkat dan otot yang menegang (Durand dan Barlow,
2006: 158).
Kecemasan adalah keadaan mental yang tidak enak berkenaan
dengan sakit yang mengancam atau yang dibayangkan. Rasa cemas ditandai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
oleh kekhawatiran, ketidak enakan, dan perasaan yang tidak baik yang tidak
dapat dihindari oleh seseorang, disertai dengan perasaan tidak berdaya
karena merasa menemui jalan buntu, dan disertai pula dengan ketidak
mampuan menemukan pemecahan masalah yang dihadapi (Hurlock, 2013:
221). Selain itu, menurut Freud (dalam Semiun, 2006:87) kecemasan adalah
suatu keadaan perasaan afektif yang tidak menyenangkan yang disertai
dengan sensasi fisik yang memperingatkan orang terhadap bahaya yang
akan datang. Keadaan yang tidak menyenangkan itu sering kabur dan sulit
menunjukan dengan tepat, tetapi kecemasan itu sendiri selalu dirasakan.
Menurut Nevid (2005:122) kecemasan merupakan suatu keadaan
dimana seseorang merasa khawatir dan berpikir bahwa akan segera terjadi
sesuatu hal yang buruk. Kecemasan merupakan suatu kondisi emosional
yang ditandai dengan rasa takut yang tidak jelas sumbernya, yang diliputi
oleh kehawatiran terhadap berbagai hal yang mungkin dialami dalam
perjalanan hidupnya (Surya, 2013: 302). Selain itu menurut Santrock (2009:
238) kecemasan adalah sebuah perasaan tidak menyenangkan akan
ketakutan dan kekhawatiran yang tidak begitu jelas.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
kecemasan adalah perasaan khawatir, was-was, kegelisahan yang timbul
pada diri seseorang dalam menghadapi suatu masalah maupun tekanan yang
besar. Kecemasan juga identik dengan perasaan yang tidak menyenangkan
yang timbul dalam diri orang tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
2.1.1.7 Penyebab-penyebab Kecemasan
Penyebab kecemasan menurut Durand dan Barlow (2006: 158) :
a. Kontribusi Biologis
Kecenderungan untuk panik juga mengalir dalam keluarga dan bisa jadi
memiliki komponen genetik. Beberapa bukti menunjukan bahwa
kontribusi genetik untuk panik dan kecemasan tidak sama, tetapi kedua
situasi ini, kerentanan genetik pada seseorang yang sedang mengalami
stres mungkin akan menciptakan kondisi untuk panik tetapi tidak
menyebabkan secara langsung.
b. Kontribusi Psikologis
Kecemasan sebagai reaksi psikis terhadap bahaya di seputar re-aktivasi
situasi menakutkan pada masa kanak-kanak. Perasaan tidak mampu
mengontrol yang bersifat umum dapat berkembang sejak usia belia
sebagai fungsi dari pola asuh dan faktor-faktor lainnya.
c. Kontribusi Sosial
Peristiwa yang menimbulkan stres memicu kerentanan kita terhadap
kecemasan. Sebagian besar bersifat pribadi seperti perkawinan,
perceraian, masalah di tempat kerja, kematian orang yang dicintai, dan
sebagainya. Tekanan sosial, misalnya tekanan untuk menjadi juara di
sekolah, dapat juga menimbulkan stres yang cukup kuat untuk memicu
kecemasan.
Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
penyebab kecemasan ada tiga yaitu kontribusi biologis, kontribusi
psikologis dan kontribusi sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
2.1.1.8 Macam-macam Kecemasan
Menurut Freud (dalam Sumadi, 2006:139) mengemukakan adanya tiga
macam kecemasan yaitu :
a. Kecemasan realistis
Kecemasan realistis merupakan jenis kecemasan yang paling pokok.
Kecemasan yang lain diasalkan dari kecemasan realistis ini.
b. Kecemasan neurotis
Kecemasan neurotis adalah kecemasan kalau instink tidak dapat
dikendalikan dan menyebabkan orang berbuat sesuatu yang dapat
dihukum. Kecemasan ini sebenarnya mempunyai dasar di dalam
realitas.
c. Kecemasan moral
Orang yang daas Ueber Ichnya berkembang baik cenderung untuk
merasa dosa apabila dia melakukan atau bahkan berpikir untuk
melakukan sesuatu yang bertentangan dengan norma-norma moral.
Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat
tiga macam kecemasan yaitu kecemasan realistis, kecemasan neurotis dan
kecemasan moral.
2.1.1.9 Dampak Kecemasan
Semiun (2006: 321) membagi beberapa dampak kecemasan ke
dalam beberapa simtom, antara lain:
a. Simtom suasana hati
Individu yang mengalami kecemasan memiliki perasaan akan adanya
hukuman dan bencana yang mengancam dari suatu sumber tertentu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
yang tidak diketahui. Orang yang mengalami kecemasan tidak bisa
tidur, dan dengan demikian dapat menyebabkan sifat mudah marah.
b. Simtom kognitif
Kecemasan dapat menyebabkan kekhawatiraran dan keprihatinan para
individu mengenai hal-hal yang tidak menyenangkan yang mungkin
terjadi. Individu tersebut tidak memperhatikan masalah-masalah nyata
yang ada, sehingga individu sering tidak bekerja atau belajar secara
efektif, dan akhirnya dia akan menjadi lebih merasa cemas.
c. Simtom motorik
Individu yang mengalami kecemasan sering merasa tidak tenang,
gugup, kegiatan motorik menjadi tanpa arti dan tujuan, misalnya jari-
jari kaki mengetuk-ngetuk, dan sangat kaget terhadap suara yang terjadi
secara tiba-tiba. Simtom motorik merupakan gambaran rangsangan
kognitif yang tinggi pada individu dan merupakan usaha untuk
melindungi dirinya dari apa yang dirasanya mengancam.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dampak
kecemasan terbagi menjadi 3 simtom. Ketiga simtom tersebut antara lain (1)
simtom suasana hati, (2) simtom kognitif, dan (3) simtom motorik.
2.1.1.10 Kecemasan Aspek Emosi
Penelitian ini adalah penelitian tentang kecemasan aspek emosi.
Menurut Nevid ( 2005:163) kecemasan aspek emosi adalah suatu keadaan
emosional yang mempunyai ciri keterangsangan fisiologis, perasaan
tegang yang tidak menyenangkan, dan perasaan aprehensif bahwa sesuatu
yang buruk akan terjadi. Menurut Goleman (2006: 411) kecemasan aspek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran-pikiran khasnya, suatu
keadaan biologis dan psikologis, dan serangkaian kecenderungan untuk
bertindak.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kecemasan
aspek emosi adalah suatu perasaan yang timbul dari dalam diri seseorang
dengan pikiran khasnya yang memunculkan perasaan seperti amarah,
kesedihan rasa takut, kenikmatan, cinta, terkejut, jengkel, dan malu.
2.1.1.11 Indikator Kecemasan Aspek Emosi
Menurut Calhoum dan Accocella (dalam Safaria, 2009: 55)
Indikator kecemasan aspek emosi adalah sebagai berikut (1) keprihatinan
yaitu kesedihan yang mendalam contoh: kehidupan anak jalanan sehari-
hari penuh dengan keprihatinan, (2) ketegangan yaitu pertentangan yang
keras contoh: perbedaan pendapat antara mereka menimbulkan
ketegangan kembali, segala ketegangan pikiran harus dihilangkan, (3)
sedih yaitu merasa sangat pilu dalam hati/susah hati contoh: menangis atau
sedih saat mendengar kabar yang tidak membahagiakan, (4) mencela diri
sendiri/orang lain yaitu mencela/menghina/mengkritik dengan kurang baik
contoh: dengan terang-terangan orang lain mengejek dirimu tetapi dirimu
hanya berdiam diri, (5) dan mudah marah yaitu perasaan sangat tidak
senang/diperlakukan tidak sepantasnya contoh: ia marah mendengar
ucapannya kasar yang dilontarkan.
Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
terdapat 5 indikator kecemasan aspek emosi yaitu keprihatinan,
ketegangan, sedih, mencela diri sendiri/orang lain, dan mudah marah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
2.1.1.12 Perkembangan Intelektual Siswa Sekolah Dasar
Pada usia sekolah dasar (6-12 tahun) anak sudah dapat
mereaksikan rangsangan intelektual, atau melaksanakan tugas-tugas
belajar yang menuntut kemampuan intelektual atau kemampuan kognitif
seperti membaca, menulis, dan menghitung. Pada siswa sekolah dasar
daya pikirnya sudah berkembang ke arah berpikir konkret dan rasioal
(dapat diterima akal). Periode ini ditandai dengan tiga kemampuan atau
kecakapan baru, yaitu mengklasifikasikan, menyusun, atau
mengasosiasikan angka-angka atau bilangan. Kemampuan yang berkaitan
dengan perhitungan, seperti menambah, mengurangi, mengalikan, dan
membagi. Di samping itu, pada akhir masa ini anak sudah memiliki
kemampuan memecahkan masalah (problem solving) yang sederhana
(Yusuf, 2016: 178).
Kemampuan intelektual pada masa ini sudah cukup untuk menjadi
dasar diberikannya berbagai kecakapan yang dapat mengembangkan pola
pikir atau daya nalarnya. Anak sudah dapat diberikan dasar-dasar
keilmuan, seperti membaca, menulis dan berhitung. Di samping itu anak
sekolah dasar diberikan juga pengetahuan-pengetahuan tetang manusia,
hewan, lingkungan alam sekitar dan sebaginya. Untuk mengembangkan
daya nalarnya dengan melatih anak untuk mengungkapkan pendapat,
gagasan maupun peristiwa yang terjadi di lingkungannya. Misalnya, yang
berkaitan dengan materi pelajaran, tata tertib sekolah, pergaulan yang baik
dengan teman sebaya atau orang lain dan sebagainya (Yusuf, 2016: 178).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa siswa
sekolah dasar sudah mampu melaksanakan tugas-tugas belajar yang
menuntut kemampuan intelektual atau kemampuan kognitif seperti
membaca, menulis, dan menghitung.
2.2 Penelitian Yang Relevan
Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini adalah
Ayuningtyas (2009) Studi Deskriptif Kecemasan Siswa Kelas 6
Sekolah Dasar Dalam Menghadapi Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional
(UASBN). Penelitian ini dilakukan di SD Pengudi Luhur Yogyakarta dengan
jumlah responden 130 siswa dengan rincian 60 siswa untuk uji coba dan 70
orang untuk penelitian. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
deskriptif. Alat ukur yang digunakan adalah skala kecemasan untuk
menggambarkan kecemasan siswa kelas 6 SD terhadap Ujian Akhir Sekolah
Berstandar Nasional dan membuat kesimpulan berdasarkan skor setiap item
pada skala kecemasan dalam menghadapi Ujian Akhir Sekolah Berstandar
Nasional. Hasil dari penelitian ini diperoleh data bahwa nilai mean empirik <
mean teoritik (113,4875 < 135). Hal ini menunjukkan bahwa kecemasan siswa
kelas 6 SD dalam menghadapi Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional
rendah.
Nurjayadi (2016) Tingkat Kecemasan Siswa Kelas VI SD Negeri 3
Pengasih Terhadap Pembelajaran Kayang Dalam Senam Lantai Tahun
Pembelajaran 2015/2016. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Pengasih
pada siswa kelas VI dengan jumlah 27 siswa. Jenis penelitian ini adalah
penelitian deskriptif, peneliti hanya sampai taraf melukiskan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
menggambarkan objek, yaitu bagaimana tingkat kecemasan siswa kelas VI SD
Negeri 3 Pengasih terhadap pembelajaran kayang dalam senam lantai tahun
ajaran 2015/2016. Penelitian ini menggunakan metode survei sedangkan teknik
pengumpulan data menggunakan angket. Hasil penelitian ini menunjukan
tingkat kecemasan siswa kelas VI SD Negeri 3 Pengasih terhadap
pembelajaran kayang dalam senam lantai adalah sedang. Hal ini dapat dilihat
dari hasil penelitian yang menunjukan bahwa sebanyak 3 siswa (11,1%)
mempunyai tingkat kecemasan tinggi, 13 siswa (48,1%) mempunyai tingkat
kecemasan sedang, 5 siswa (18,5%) mempunyai tingkat kecemasan rendah,
dan ada 2 siswa (7,4%) yang mempunyai tingkat kecemasan sangat rendah.
Ari (2019) Penyusunan Skala Kecemasan Aspek Emosi Untuk Siswa
Kelas I Sekolah Dasar. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas I SDK Sang
Timur pada tahun ajaran 2017/2018, dengan jumlah 10 siswa, yang terdiri dari
6 siswa laki-laki dan 4 anak perempuan. Jenis penelitian yang digunakan
adalah research and development yang dikembangkan oleh Borg and Gall.
Penelitian dibuat bertujuan untuk menyusun skala kecemasan aspek emosi,
yang akan digunakan oleh guru untuk mengidentifikasi tingkat kecemasan
dalam bentuk emosi yang dialami siswa. Penelitian ini dibatasi sampai uji coba
produk lapangan terbatas, untuk mengetahui kualitas penyusunan skala
kecemasan aspek emosi yang disusun peneliti. Hasil dari penelitian ini adalah
produk skala kecemasan aspek emosi untuk siswa kelas I. Skala ini
memperoleh skor rerata 3,39 termasuk dalam kategori sangat baik.
Penelitian-penelitian relevan di atas memberikan pengetahuan kepada
peneliti mengenai kecemasan siswa sekolah dasar menghadapi Ujian Akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Sekolah Berstandar Nasional (UASBN), kecemasan siswa sekolah dasar pada
saat pembelajaran kenyang dalam senam lantai, dan penyusunan skala
kecemasan aspek emosi siswa sekolah dasar. Tetapi belum pernah ditemukan
penelitian yang meneliti kecemasan aspek emosi untuk siswa kelas I sekolah
dasar. Oleh karena itu, saya sebagai peneliti akan melakukan penelitian dengan
judul penelitian, Survei Kecemasan Aspek Emosi Untuk Siswa Kelas I SD
Negeri Di Kecamatan Gondokusuman Tahun Ajaran 2018/2019. Penelitian ini
melanjutkan penelitian terdahulu yaitu penelitian R&D yang berjudul
Penyusunan Skala Kecemasan Aspek Emosi Siswa Kelas I SD, yang disusun
oleh Ari pada tahun 2019.
Bagan 2.1 Literature Map Penelitian yang Relevan
Penelitian Mengenai
Kecemasan Siswa
Sekolah Dasar
Ayuningtyas (2009)
Studi Deskriptif
Kecemasan Siswa
Kelas 6 Sekolah Dasar
Dalam Menghadapi
Ujian Akhir Sekolah
Berstandar Nasional
(UASBN)
Nurjayadi (2016) Tingkat
Kecemasan Siswa Kelas
VI SD Negeri 3 Pengasih
Terhadap Pembelajaran
Kayang Dalam Senam
Lantai Tahun
Pembelajaran 2015/2016
Ari (2019)
Penyusunan Skala
Kecemasan Aspek
Emosi Untuk Siswa
Kelas I Sekolah Dasar
Pandu (2019)Survei
Kecemasan Aspek
Emosi Untuk Siswa
Kelas I SD Negeri Di
Kecamatan
Gondokusuman Tahun
Ajaran 2018/2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
2.3 Kerangka Berpikir
Pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas dapat menimbulkan
kecemasan pada siswa. Tidak jarang guru memberikan test untuk mengukur
prestasi belajar siswa dan juga untuk menguji tingkat pemahaman siswa
terhadap materi pelajaran yang telah diberikan. Test tersebut dapat berupa,
ulangan harian, ujian tengah semester, maupun ujian akhir semester. Akan
tetapi test terkadang membuat siswa merasa cemas. Hal itu sesuai dengan apa
yang peneliti dapatkan ketika mengamati siswa di dalam kelas yang sedang
menghadapi ulangan harian. Siswa terlihat tegang dan gugup saat menghadapi
ulangan harian.
Kecemasan merupakan perasaan khawatir akan suatu hal yang belum
terjadi, yang menimbulkan reaksi seseorang terhadap suatu hal tertentu
sehingga menimbulkan kegelisahan. Kecemasan dapat timbul dari faktor guru
maupun dari teman. Dari observasi yang saya lakukan di SD N Kentungan
dengan cara mewawancarai beberapa siswa dapat disimpulkan, jika guru yang
mengajar di kelas adalah tipe guru yang tegas dan disiplin, siswa akan
merasakan kecemasan dalam mengikuti pembelajaran tersebut. Selain itu
faktor dari teman juga dapat menimbulkan kecemasan pada diri siswa. Siswa
yang sering mengganggu dan menjaili temannya dapat menimbulkan
kecemasan pada diri siswa yang dijailinya. Sehingga siswa tidak dapat
mengikuti pembelajaran dengan baik.
Selain itu berdasarkan hasil observasi ke-2 yang dilakukan pada tanggal
15 Oktober 2018, di SD Negeri Kentungan pada kelas I, peneliti mendapakan
hasil bahwa terdapat 4 siswa kelas I SD Negeri Kentungan mengalami perilaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
yang mengarah pada kecemasan aspek emosi, hal itu terlihat ketika peneliti
melakukan observasi di dalam kelas ketika jam pembelajaran berlangsung, ada
siswa yang senang menjaili temannya, ada yang mudah marah saat berdiskusi
ataupun saat bermain dengan temannya, ada juga siswa yang menangis ketika
tidak bisa menyelesaikan tugas dari guru. Selain itu terdapat siswa yang suka
melempar barang jika diganggu oleh temannya. Perilaku yang mengarah pada
kecemasan aspek emosi dapat mempengaruhi hasil pembelajaran. Siswa yang
mengalami perilaku yang mengarah pada kecemasan aspek emosi,
kemungkinan hasil belajarnya tidak akan maksimal.
Kecemasan erat hubungannya dengan emosi, menurut Nevid (2005)
kecemasan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu faktor perilaku,
kognitif dan emosi, bentuk dari faktor emosional yaitu stabilitas emosi ketika
menghadapi stimulus dari luar yang dalam penelitian ini disebut dengan
kestabilan emosi. Emosi adalah reaksi individu terhadap suatu hal sehingga
menimbulkan kegelisahan. Berdasarkan teori tersebut siswa yang belum
memiliki kematangan emosi kemungkinan dapat dengan mudah mengalami
kecemasan dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Sedangkan siswa yang
sudah memiliki kematangan emosi kemungkinan akan dapat mengendalikan
emosinya, sehingga kecemasan dapat diminimalisir.
Munculnya rasa cemas pada diri siswa saat pembelajaran dapat
memecah konsentrasi siswa dalam menerima pembelajaran. Dengan demikian
siswa tidak dapat menerima materi dengan baik sehingga hasil pembelajaran
kurang memuaskan. Kecemasan hampir selalu ada dan dirasakan oleh siswa
pada saat pembelajaran berlangsung khususnya pada siswa yang belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
memiliki kematangan emosi. Kecemasan yang berlebih akan berdampak
negatif pada diri siswa. Berdasarkan kondisi tersebut, maka peneliti bermaksud
mengungkap tingkat kecemasan aspek emosi yang muncul pada siswa kelas I
SD di Kecamatan Gondokusuman, tahun ajaran 2018/2019, melalui penelitian
kuantitatif yang berjudul “Survei Kecemasan Aspek Emosi Untuk Siswa Kelas
I Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Gondokusuman ”. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui tingkat kecemasan aspek emosi yang dialami
siswa kelas I sekolah dasar di daerah Kecamatan Gondokusuman. Penelitian
ini mengambil lokasi penelitian di Kecamatan Gondokusuman. Kecamatan ini
terletak di arah timur laut dari pusat kota Yogyakarta, dan terdiri dari lima
kelurahan: Terban, Demangan, Klitren, Kotabaru dan Baciro. Peneliti
mengambil lokasi di Kecamatan Gondokusuman dikarenakan belum ada
penelitian sebelumnya yang meneliti kecemasan aspek emosi pada siswa kelas
I SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman.
2.4 Hipotesis
2.4.1 Terdapat kecemasan aspek emosi pada siswa kelas I SD Negeri di
Kecamatan Gondokusuman tahun ajaran 2018/2019.
2.4.2 Kecemasan aspek emosi pada siswa kelas I SD Negeri di Kecamatan
Gondokusuman tahun ajaran 2018/2019 termasuk ke dalam kategori
Sedang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif dengan metode
penelitian survei. Penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan
data menggunakan instrumen penelitian, dengan mengumpulkan data yang
berupa angka, atau data berupa kata-kata atau kalimat yang dikonversi menjadi
data yang berbentuk angka, dengan tujuan untuk menggambarkan dan menguji
hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2018:15). Penelitian deskriptif
dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan
menggambarkan/melukiskan keadaan subyek/obyek penelitian (seseorang,
lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta
yang tampak (Hadari, 2007: 67). Sugiyono (2018: 17) menyatakan penelitian
survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil,
tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi
tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan
hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis. Martono
(2014: 20) juga menyatakan penelitian survei yaitu tipe penelitian dengan
menggunakan kuesioner angket atau skala sebagai sumber data utama. Dalam
penelitian survei, responden diminta untuk memberikan jawaban atau memilih
jawaban yang sudah tertulis di dalam kuesioner angket maupun skala
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
penelitian survei adalah salah satu pendekatan penelitian yang pada umumnya
digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Penelitian ini dapat dilakukan
pada populasi besar maupun kecil. Dalam penelitian ini mengumpulkan data
dari responden melalui skala kecemasan aspek emosi. Penelitian ini digunakan
untuk mengetahui tingkat kecemasan aspek emosi siswa kelas 1 Sekolah Dasar
di Kecamatan Gondokusuman.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
3.2.1 Waktu Penelitian
Penelitian ini dimulai dari tahap pembuatan perencaan penelitian,
pelaksanaan penelitian sampai dengan pembuatan laporan penelitian.
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2018/2019, dari
bulan Agustus 2018 sampai bulan Mei 2019.
Pada bulan Agustus 2018 peneliti melakukan penelitian
pendahuluan atau pengamatan, bulan September sampai Ocktober 2018
peneliti menyusun proposal penelitian, bulan November 2018 peneliti
memvalidasi skala kecemasan aspek emosi yang sudah dibuat oleh peneliti
sebelumnya di SD Negeri Kentungan, bulan Desember 2018 peneliti
memilih subjek penelitian dan mengurus izin penelitian ke Universitas
Sanata Dharma dan UPT Kecamatan Gondokusuman, bulan Januari 2019
peneliti melakukan penelitian dengan menyebar skala kecemasan aspek
emosi kelas I di Sekolah Dasar se-Kecamatan Gondokusuman, bulan
Februari 2019 peneliti melakukan pengolahan data penelitian, bulan Maret
sampai Mei peneliti melakukan penyempurnaan laporan penelitian. Jadwal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Penelitian ini dibuat untuk memudahkan peneliti dalam melaksanakan
penelitian. Dengan demikian setiap langkah-langkah dalam peneliti
melakukan penelitian akan lebih terarah, terkendali dan terorganisir,
sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan tepat waktu.
3.2.2 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan
Gondokusuman. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti di
kecamatan ini, peneliti merasa Kecamatan Gondokusuman merupakan lokasi
strategis untuk dilakukannya penelitian dikarenakan di Kecamatan
Gondokusuman belum pernah dilakukan penelitian mengenai survei
kecemasan aspek emosi pada siswa Sekolah Dasar. Kecamatan
Gondokusuman terdapat 7 Sekolah Dasar Negeri, yaitu SD N Baciro, SD N
Bhayangkara, SD N Demangan, SD N Klitren, SD N Sagan, SD N Serayu,
dan SD N Terbansari.
Tabel 3.2 Daftar Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Gondokusman
No Nama Sekolah Alamat
1. SD Negeri Baciro Jl. Mawar, Baciro, Gondokusuman,
Kota Yogyakarta, DIY.
2. SD Negeri Bhayangkara Jl. Kemakmuran No. 5, Klitren,
Gondokusuman, Kota Yogyakarta,
DIY.
3. SD Negeri Demangan Jl. Munggur, Demangan,
Gondokusuman, Kota Yogyakarta,
DIY.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
4. SD Negeri Klitren Jl. Kemakmuran No. 11, Klitren
Gondokusuman, Kota Yogyakarta,
DIY.
5. SD Negeri Sagan Jl. Kartini, Terban, Gondokusuman,
Kota Yogyakarta, DIY.
6. SD Negeri Serayu Jl. Juadi, Kotabaru, Gondokusuman,
Kota Yogyakarta, DIY.
7. SD Negeri Terbansari Jl. Prof. DR. Sardjito, Terban,
Gondokusuman, Kota Yogyakarta,
DIY.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas, objek/subyek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2018:
130). Sedangkan Bungin (2006: 109) populasi merupakan keseluruhan dari
objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara,
gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini
dapat menjadi sumber data penelitian.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas I SD Negeri di
Kecamatan Gondokusuman tahun ajaran 2018/2019, yang terdiri dari siswa
kelas 1 SD Negeri Baciro, SD Negeri Bhayangkara, SD Negeri Demangan, SD
Negeri Klitren, SD Negeri Sagan, SD Negeri Serayu, SD Negeri Terbansari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Tabel 3.3 Jumlah Populasi Penelitian
No. Nama Sekolah Dasar Jumlah Siswa
1. SD Negeri Baciro 19
2. SD Negeri Bhayangkara 27
3. SD Negeri Demangan 20
4. SD Negeri Klitren 17
5. SD Negeri Sagan 7
6. SD Negeri Serayu 24
7. SD Negeri Terbansari 28
TOTAL 142
Tabel 3.3 menunjukkan data mengenai jumlah siswa kelas I pada SD
Negeri yang tersebar di Kecamatan Gondokusuman. Terdapat 7 Sekolah
Dasar Negeri dengan jumlah total seluruh populasi siswa kelas 1 adalah 142
siswa.
3.3.2 Sampel
Sempel menurut Sugiyono (2018: 131) adalah bagian dari jumlah
dan karakeristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar,
dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,
misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu, sedangkan menurut
Bambang (2008: 119) sampel merupakan bagian dari populasi itu sendiri
yang ingin diteliti.
Dalam penelitian ini, peneliti tidak menggunakan sampel penelitian
melainkan mengambil seluruh populasi untuk dilakukan penelitian,
dikarenakan keseluruhan objek penelitian dapat dijangkau oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Dalam istilah penelitian kuantitatif, objek penelitian yang kecil ini disebut
sebagai sampel total, yaitu keseluruhan populasi merangkap sebagai sampel
penelitian (Bambang, 2008: 111). Penelitian R&D sebelumnya yang peneliti
lanjutkan berjudul Penyusunan Skala Kecemasan Aspek Emosi Siswa Kelas
I SD, yang disusun oleh Octavia Ari pada tahun 2019. Memberi saran untuk
melakukan penelitian dengan sampel yang lebih luas. Saran tersebut
berusaha dipenuhi oleh peneliti dengan menyebar skala kecemasan aspek
emosi tersebut di SD Negeri se-Kecamatan Gondokusuman.
Tabel 3.4 Jumlah Sampel Penelitian
No. Nama Sekolah Dasar Jumlah Siswa
1. SD Negeri Baciro 19
2. SD Negeri Bhayangkara 27
3. SD Negeri Demangan 20
4. SD Negeri Klitren 17
5. SD Negeri Sagan 7
6. SD Negeri Serayu 24
7. SD Negeri Terbansari 28
TOTAL 142
Tabel 3.4 adalah tabel yang menerangkan tentang jumlah sampel
penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Peneliti melakukan penelitian di SD
Negeri se-Kecamatan Gondokusuman Yogyakarta dengan jumlah 7 SD Negeri.
Jumlah populasi dan jumlah sampel sama pada penelitian ini, yaitu 142 siswa.
Hal ini terjadi karena peneliti mampu meneliti semua populasi, yaitu populasi
siswa kelas I se-Kecamatan Gondokusuman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
3.4 Variabel Penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2018: 55). Kerlinger (dalam
Sugiyono, 2018: 56) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk atau sifat
yang akan dipelajari. Contoh misalnya, tingkat aspirasi, penghasilan,
pendidikan, status sosial, jenis kelamin, golongan gaji, produktifitas kerja, dan
lain-lain. Selanjutnya Kidder (dalam Sugiyono, 2018: 56) menyatakan bahwa
variabel adalah suatu kualitas dimana peneliti mempelajari dan menarik
kesimpulan darinya. Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti adalah survei
kecemasan aspek emosi pada siswa kelas I Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan
Gondoksuman.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
instrumen skala kecemasan, observasi dan wawancara.
3.5.1 Skala
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai
acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur,
sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan
menghasilkan data kuantitatif. Skala yang digunakan pada penelitian ini adalah
skala Likert. Menurut Sugiyono (2018: 152) skala Likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur
dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa
pernyataan atau pertanyaan.
3.5.2 Observasi
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang
tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang
terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Teknik pengumpulan
data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku
manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati
tidak terlalu besar (Sugiyono, 2018: 223). Pada penelitian ini observasi
dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung di kelas I SD Negeri
Kentungan. Peneliti menggunakan teknik observasi partisipasi pasif atau
disebut nonpartisipan, sehingga peneliti datang di kelas I pada saat
pembelajaran berlangsung, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.
Peneliti cukup mencatat data yang sesuai dengan indikator kecemasan aspek
emosi yang didapatkan kemudian dianalisis untuk dibuat kesimpulan. Adapun
hal-hal yang diamati peneliti pada saat observasi adalah: 1) hal-hal yang
dilakukan oleh siswa saat pembelajaran berlangsung, 2) reaksi siswa saat
diminta guru untuk mengerjakan soal di depan kelas, 3) reaksi siswa ketika
ditegur oleh guru, 4) cara guru mengajar di dalam kelas, dan 5) reaksi siswa
ketika tidak bisa mengerjakan tugas dari guru.
3.5.3 Wawancara
Wawancara adalah sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara
dengan responden atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa pedoman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
wawancara (Bungin, 2006: 136). Wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
respondennya sedikit/kecil (Sugiyono, 2018: 214).
Pada penelitian ini, wawancara digunakan untuk penelitian
pendahuluan untuk mengetahui masalah-masalah yang terjadi pada saat
pembelajaran di kelas berlangsung selain itu untuk mengetahui lebih mendalam
adakah perilaku-perilaku siswa yang mengarah keperilaku kecemasan aspek
emosi. Wawancara dilakukan pada wali kelas I SD Negeri Kentungan dan
beberapa siswa kelas I SD Negeri Kentungan. Model wawancara pada
penelitian ini adalah model wawancara tidak terstruktur. Menurut Sugiyono
(2018: 217) model wawancara tidak terstruktur, adalah wawancara yang bebas
dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah disusun
secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman
wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang
akan ditanyakan.
3.6 Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran maka harus
ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan
instrumen penelitian. Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua
fenomena ini disebut variabel penelitian. Instrumen diperlukan agar pekerjaan
yang dilakukan lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
lengkap dan sistematis sehingga data lebih mudah diolah (Sugiyono, 2018:
166). Walaupun instrumen-instrumen penelitian sudah banyak tersedia,
dibekukan dan teruji validitas dan reliabilitasnya tetapi adakalanya bila
digunakan untuk tempat tertentu dan waktu tertentu belum tentu tepat bahkan
boleh jadi tidak valid dan reliabel lagi, peneliti harus menguji kembali
instrumen penelitian yang sudah tersedia yang dibuat oleh peneliti sebelumnya.
Instrumen penelitian yang peneliti gunakan menggunakan skala Likert.
Skala pengkuran dengan tipe ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak
untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau
pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, bagi jawaban
dengan gradasi sangat positif. Jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor 4,
Jawaban Setuju (S) diberi skor 3, Jawaban Tidak Setuju (TS) diberi skor 2, dan
Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1, sedangkan jawaban dengan
gradasi sangat negatif penilaian skor dibalik dari yang sangat positif. Jawaban
Sangat Setuju (SS) diberi skor 1, Jawaban Setuju (S) diberi skor 2, Jawaban
Tidak Setuju (TS) diberi skor 3, dan Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi
skor 4 (Sugiyono, 2018: 152).
Tabel 3.5 menunjukan kisi-kisi instrumen skala kecemasan aspek
emosi yang belum diuji validitas dan reliabilitasnya, sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen
No Aspek Kcemasan Jumlah Bobot
Indikator Nomor Butir Pernyataan
Favorable Unfavorable
Emosi
1 Keprihatinan 1 5 2 10%
2 Ketegangan 11, 8, 10 3, 4, 2 6 30%
3 Sedih 17, 15 20, 19 4 20%
4 Mencela diri sendiri/orang lain 13, 12 18, 6 4 20%
5 Mudah marah 14, 16 7, 9 4 20%
Jumlah 10 10 20 100%
Variabel Aspek Indikator Jumlah Item
Perilaku Favorable Unfavorable
Keprihatinan Saya menbantu ketika teman
kesulitan mengerjakan tugas
dari guru.
Saya tertawa ketika teman
terjatuh di kelas.
Ketegangan Saya berkeringat ketika maju
ke depan kelas.
Saya bersemangat ketika
maju ke depan kelas.
Saya kesulitan menyebutkan
jawaban pada saat ditanya
oleh guru.
Saya berbicara dengan
lantang menyebutkan
jawaban pada saat ditanya
oleh guru.
Saya takut saat menghadapi
ulangan harian.
Saya percaya diri saat
menghadapi ulangan harian.
Kecemasan Emosi Sedih Saya menangis ketika ada
teman yang mengganggu.
Saya membalas jika ada
teman yang mengganggu.
Saya malu ketika guru
memberi pertanyaan.
Saya menjawab ketika guru
memberi pertanyaan.
Mencela diri
sendiri/orang lain
Saya senang mengejek teman. Saya sedih ketika teman
diejek.
Saya malas belajar ketika
mendapatkan nilai baik.
Saya rajin belajar ketika
mendapatkan nilai baik.
Mudah marah Saya melempar barang ketika
ada teman yang mengejek.
Saya sabar ketika ada teman
yang mengejek.
Saya marah ketika ditegur
oleh guru.
Saya mendengarkan ketika
ditegur oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
3.7 Teknik Pengujian Instrumen
Uji coba instrumen untuk menguji validitas dan reliabilitas dilakukan
pada tanggal 24 November 2018, bertempat di SD Negeri Kentungan. Dengan
menguji validitas dan reliabilitas peneliti dapat menentukan kesahian dan
keandalan instrumen yang digunakan. Instrumen ini diujikan kepada 30 siswa
kelas 1 SD N Kentungan. Selanjutnya dilakukan uji coba instrumen dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
3.7.1 Uji Validitas
Menurut Arikunto (2010: 211) validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen.
Sebuah instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan
dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat
(Arikunto, 2010: 211). Perhitungan validitas menunjukkan sejauh mana suatu
alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur (Arikunto, 2010: 213). Pada
penelitian ini peneliti menggunakan 2 jenis validasi yaitu:
3.7.1.1 Validitas Isi
Validitas isi menunjuk pada suatu instrumen yang memiliki kesesuaian
isi dalam mengungkap/mengukur yang akan diukur. Validitas isi merupakan
validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis
rasional atau lewat professional judgment (Azwar, 2008: 45). Validitas isi pada
penelitian ini sudah dilakukan oleh peneliti sebelumnya sehingga peneliti tidak
perlu melakukan validitas isi kembali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
3.7.1.2 Validitas Konstruk
Validitas konstruk mengacu pada sejauh mana suatu instrumen dapat
mengukur konsep dari suatu teori yang menjadi dasar penyusunan instrumen.
Untuk menguji validitas konstruk, dapat digunakan pendapat dari ahli
(judgment expert). Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-
aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori, maka selanjutnya
dikonsultasikan dengan ahli. Setelah pengujian konstruk dari ahli selesai, maka
diteruskan dengan uji coba instrumen. Uji coba instrumen ini bertujuan untuk
mengatahui valid tidaknya suatu instrumen dan mengetahui reliabilitas suatu
instrumen (Sugiyono, 2018:197).
Penelitian ini memvalidasi kembali instrumen penelitian yang disusun
oleh peneliti sebelumnya, yaitu penelitian R&D yang berjudul Penyusunan
Skala Kecemasan Aspek Emosi Siswa Kelas I SD yang disusun oleh Ari pada
tahun 2019. Dalam instrumen penelitian tersebut terdapat 5 indikator
kecemasan aspek emosi yang dikembangkan menjadi 20 butir pernyataan.
Instrumen penelitian berupa pernyataan-pernyataan perlu divalidasi untuk
mengetahui apakah butir-butir pernyataan yang digunakan telah valid atau
tidak. Perhitungan validitas angket ini menggunakan IBM SPSS Statistics 22
for windows. Hasil pengujian validitas mendapatkan nilai r-hitung. Apabila
nilai r-hitung yang diperoleh lebih besar dari r-tabel maka dapat dinyatakan
bahwa butir tersebut valid. Angket kecemasan aspek emosi terdiri dari 20 butir
pertanyaan yang setelah diuji validitasnya terdapat 10 butir yang memiliki nilai
r-hitung lebih kecil dari r-tabel, sehingga dinyatakan tidak valid, yaitu nomor
3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 18, 19, dan 20. Kesepuluh butir tersebut gugur sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
didapatkan jumlah butir yang valid sebanyak 10 butir. Untuk lebih jelasnya
hasil validitas dipaparkan dalam tabel 3.6 sebagai berikut:
Tabel 3.6 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Konstruk Instrumen Skala
Kecemasan
No. Butir
Soal
r tabel r hitung Pearson
Correlation
Keputusan
1 0,359 0,602 Valid
2 0,359 0,438 Valid
3 0,359 0,296 Tidak Valid
4 0,359 0,210 Tidak Valid
5 0,359 0,262 Tidak Valid
6 0,359 0,168 Tidak Valid
7 0,359 0,310 Tidak Valid
8 0,359 0,301 Tidak Valid
9 0,359 0,307 Tidak Valid
10 0,359 0,508 Valid
11 0,359 0,618 Valid
12 0,359 0,597 Valid
13 0,359 0,658 Valid
14 0,359 0,614 Valid
15 0,359 0,736 Valid
16 0,359 0,498 Valid
17 0,359 0,563 Valid
18 0,359 0,165 Tidak Valid
19 0,359 0,290 Tidak Valid
20 0,359 0,222 Tidak Valid
Tabel 3.6 adalah hasil pengujian validitas menggunakan IBM SPSS
Statistics 22 for windows. Butir pernyataan dinyatakan valid jika nilai r-hitung
lebih besar dari nilai r-tabel. Berdasarkan tabel di atas, butir pernyataan nomer
1,2,10,11,12,13,14,15,16, dan 17 dinyatakan valid, karena nilai r-hitung lebih
besar dari nilai r-tabel. Sedangkan butir pernyataan nomer 3,4,5,6,7,8,9,18,19,
dan 20 dinyatakan tidak valid, karena nilai r-hitung lebih kecil dari r-tabel.
Sehingga butir pernyataan nomer 3,4,5,6,7,8,9,18,19, dan 20 dianggap gugur.
Gugurnya butir-butir pernyataan pada skala kecemasan aspek emosi tersebut
mungkin disebabkan karena butir-butir pernyataan tersebut kurang mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
menggambarkan situasi kehidupan subyek secara relevan sehingga jawaban
subyek cenderung mengumpul pada salah satu alternatif jawaban.
3.7.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
(Arikunto, 2010: 221). Syarat instrumen yang baik yaitu menuntut keajegan
hasil pengamatan dengan instrumen (pengukuran). Tujuan dilakukan uji
reliabilitas adalah untuk mengetahui bahwa instrumen yang digunakan benar-
benar dapat dipercaya atau dapat diandalkan, sehingga dapat digunakan untuk
penelitian selanjutnya. Menurut Sugiyono (2011) kriteria untuk menentukan
tinggi rendahnya suatu koefisien reliabilitas suatu tes dapat dilihat pada tabel
3.7.
Tabel 3.7 Kriteria Tinggi Rendahnya Koefisien Reliabilitas
Interval Koefisien
Reliabilitas
Kualitatif
0,91 – 1,00 Sangat Tinggi
0,71 – 0,90 Tinggi
0,41 – 0,70 Cukup
0,21 – 0,40 Rendah
Negatif – 0,20 Sangat Rendah
Tabel 3.7 adalah tabel yang berisi interval koefisien reliabilitas dan
keterangan kualitatifnya. Interval koefisien reliabilitas antara negatif – 0,02
memiliki tingkat reliabilitas sangat rendah, 0,21 – 0,40 tingkat reliabilitasnya
rendah, 0,41 – 0,70 tingkat reliabilitasnya cukup, 0,71 – 0,90 tingkat
reliabilitasnya tinggi, dan 0,91 – 1,00 tingkat reliabilitasnya sangat tinggi.
Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa skala kecemasan aspek
emosi tersebut reliabel dan dapat dipakai. Setelah dilakukan ujicoba analisis,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
ternyata diperoleh butir sahih yang masih mewakili semua indikator dengan
reliabilitas sebesar 0,853. Sehingga instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengumpulkan data yang dipercaya. Pengujian reliabilitas ini menggunakan
IBM SPSS Statistics 22 for windows, dan hasilnya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,853 10
Pada tabel 3.8 menunjukan bahwa reliabilitas skala kecemasan aspek
emosi menunjukan hasil koefisien reliabilitas alpha sebesar 0,853, sehingga ini
menunjukan bahwa skala kecemasan aspek emosi tersebut reliabel dan
memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi.
Tabel 3.9 di bawah ini menunjukan kisi-kisi instrumen skala kecemasan
aspek emosi yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, sebagai berikut:
Tabel 3.9 Kisi-kisi Instrumen
No Aspek Kcemasan Jumlah Bobot
Indikator Nomor Butir Pernyataan
Favorable Unfavorable
Emosi
1 Keprihatinan 1 1 10%
2 Ketegangan 4, 6 2 3 30%
3 Sedih 8, 10 2 20%
4 Mencela diri sendiri/orang lain 3, 5 2 20%
5 Mudah marah 7, 9 2 20%
Jumlah 9 1 10 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Variabel Aspek Indikator Jumlah Item
Perilaku Favorable Unfavorable
Keprihatinan Saya menbantu ketika teman
kesulitan mengerjakan tugas
dari guru.
Ketegangan Saya berkeringat ketika maju
ke depan kelas.
Saya percaya diri saat
menghadapi ulangan harian.
Saya takut saat menghadapi
ulangan harian.
Kecemasan Emosi Sedih Saya menangis ketika ada
teman yang mengganggu.
Saya malu ketika guru
memberi pertanyaan.
Mencela diri
sendiri/orang lain
Saya senang mengejek teman.
Saya malas belajar ketika
mendapatkan nilai baik.
Mudah marah Saya melempar barang ketika
ada teman yang mengejek.
Saya marah ketika ditegur
oleh guru.
3.8 Langkah-langkah Penelitian
Langkah pertama dari pelaksanaan penelitian ini adalah melakukan
uji kesahihan butir reliabilitas skala untuk mendapatkan butir yang sahih dan
skala yang reliabel. Pengujian ini dilakukan dengan menyebarkan skala
kecemasan aspek emosi, kepada 30 siswa (responden) di SD Negeri
Kentungan. Langkah kedua dari pelaksanaan penelitian ini adalah menentukan
tempat untuk melakukan penelitian, penelitian ini dilaksanakan di Sekolah
Dasar Negeri di Kecamatan Gondokusuman Yogyakarta. Alasan mengapa
peneliti memilih Sekolah Dasar di Kecamatan Gondokusuman karena letak
Kecamatan Gondokusuman sangat setrategis, tidak terlalu jauh dari Kampus
Sanata Dharma Mrican, populasi siswa tidak terlalu banyak sehingga peneliti
mampu meneliti semua populasi yang ada. Langkah ketiga dari penelitian ini
adalah melakukan perizinan untuk melaksanakan penelitian di Sekolah Dasar
Negeri di Kecamatan Gondokusuman. Peneliti meminta izin penelitian di UPT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Kecamatan Gondokusuman, selanjutnya peneliti meminta izin melakukan
penelitian kepada kepala sekolah setiap SD Negeri di Kecamatan
Gondoksuman. Langkah keempat dari penelitian ini adalah melakukan
penelitian dengan menyebar skala kecemasan aspek emosi kepada siswa kelas
I SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman. Langkah kelima dari penelitian ini
adalah melakukan pengolahan data yang telah diperoleh dengan melakukan
penghitungan skor skala yang telah diisi oleh setiap siswa dan dikategorikan
masuk ke dalam kategori kecemasan sangat rendah, rendah, sedang, tinggi,
ataupun sangat tinggi. Langkah keenam dalam penelitian ini adalah membuat
kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan.
3.9 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini mengunakan analisis
deskriptif dengan teknik statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (2018: 226)
analisis adalah kegiatan mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis
responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden,
menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk
menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji
hipotesis yang telah diajukan. Sedangkan teknik statistik deskriptif adalah
statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan
atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi
(Sugiyono, 2018:226).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Langkah-langkah dalam teknik analisis data yang dilakukan oleh
peneliti untuk mengolah data penelitian sebagai berikut,
1. Hal pertama yang dilakukan peneliti yaitu mengolah data. Pengolahan data
adalah kegiatan lanjutan setelah pengumpulan data dilaksanakan. Pada
penelitian kuantitatif, pengolahan data secara umum dilaksanakan dengan
melalui tahap memeriksa (editing), proses pemberian identitas (coding) dan
proses pembeberan (tabulating) (Bungin, 2006:174). Adapun pengolahan
data dalam penelitian ini dijabarkan sebagai berikut.
a. Editing
Editing adalah pengecekan atau pengoreksian data yang telah
dikumpulkan karena kemungkinan data yang masuk atau data yang
terkumpul belum memenuhi harapan peneliti, ada di antaranya kurang
atau terlewatkan, tumpang tindih, berlebihan bahkan terlupakan
(Bungin, 2006: 175). Pada tahap ini peneliti memeriksa ulang
kelengkapan identitas responden dan instrumen penelitian untuk
meminimalisir kurangnya data yang terkumpul. Selanjutnya peneliti
memeriksa satu per satu lembaran instrumen pengumpulan data,
kemudian memeriksa poin-poin serta jawaban yang tersedia.
b. Coding
Coding adalah pemberian identitas pada data-data yang
terkumpul sehingga memiliki arti tertentu pada saat dianalisis (Bungin,
2006: 176). Pada penelitian ini, peneliti memberikan identitas data
berdasarkan nama SD yang dilakukan penelitian. Data dari 7 SD yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
terdiri dari siswa kelas I diberikan kode dengan memberikan inisial
nama dengan huruf A sampai dengan Z.
c. Tabulasi
Tabulasi adalah bagian terakhir dari pengolahan data.
Maksudnya tabulasi adalah memasukan data pada tabel-tabel dan
mengatur angka-angka (Bungin, 2006: 178). Pada tahap ini peneliti
memasukan data yang sudah diberikan kode ke dalam tabel.
2. Setelah tahap editing, koding, dan tabulasi. Tahap selanjutnya yang
dilakukan peneliti adalah mengolah data dengan mengelompokan dan
menyederhanakan data berdasarkan frekuensi dan presentase setiap
responden. Pada tahap ini peneliti mengelompokan data dan mengolah data
berdasarkan asal SD dari setiap responden terlebih dahulu. Setelah itu baru
mengelompokan data dan mengolah data keseluruhan. Data setiap
responden dikelompokan ke dalam kategori tingkat kecemasan berdasarkan
teori dari Azwar yaitu, sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat
tinggi.
3. Langkah selanjutnya, setelah peneliti mengelompokan dan
menyederhanakan data berdasarkan frekuensi dan presentase setiap
responden, yaitu peneliti menyajikan data yang diperoleh berdasarkan hasil
survei pada siswa kelas I SD di Kecamatan Gondokusuman. Data penelitian
ini disajikan dalam bentuk tabel dan diagram.
4. Setelah itu, data dianalisis secara deskriptif berdasarkan frekuensi data
presentase setiap responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
5. Langkah terakhir yaitu penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan
bertujuan untuk menjawab rumusan permasalahan yang diteliti oleh peneliti
yaitu terdapat kecemasan aspek emosi pada siswa kelas I SD Negeri di
Kecamatan Gondokusuman tahun ajaran 2018/2019.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.
Peneliti memperoleh data kuantitatif tersebut dari hasil menyebarkan
instrumen penelitian berupa skala kecemasan aspek emosi kepada siswa kelas
satu, SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman. Sebelum melakukan
penelitian, peneliti mencari informasi tentang daftar SD Negeri yang berada
di Kecamatan Gondokusuman. Berdasarkan data yang diperoleh dari Unit
Pelaksanaan Teknis (UPT) Pelayanan Pendidikan Kecamatan
Gondokusuman, terdapat 7 SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman, yaitu
SD Negeri Baciro, SD Negeri Demangan, SD Negeri Sagan, SD Negeri
Serayu, SD Negeri Klitren, SD Negeri Bhayangkara, dan SD Negeri
Terbansari. Alasan mengapa peneliti memilih SD Negeri untuk melakukan
penelitian adalah kesepakatan dari kelompok payung skripsi peneliti,
menyepakati untuk memilih SD Negeri menjadi objek penelitiannya. Selain
itu, pertimbangan peneliti memilih SD Negeri berkenaan dengan ketersediaan
sekolah tersebut untuk menjadi tempat penelitian.
Langkah pertama yang dilakukan peneliti dalam melaksanakan
penelitian ini adalah menguji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian
yang diujikan kepada siswa kelas I SD Negeri Kentungan. Setelah instrumen
penelitian divalidasi dan diuji reliabilitasnya langkah selanjutnya adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
meminta surat pengantar untuk melaksanakan penelitian di SD Negeri se-
Kecamatan Gondokusuman pada sekretariat PGSD Sanata Dharma. Langkah
selanjutnya adalah mendatangi Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Pelayanan
Pendidikan Kecamatan Gondokusuman untuk meminta izin melakukan
penelitian di SD Negeri se-Kecematan Gondokusuman, dan meminta surat
pengantar untuk diserahkan pada setiap SD Negeri se-Kecamatan
Gondokusuman yang akan kami lakukan penelitain. Langkah terakhir dalam
mengurus perizinan untuk penelitian adalah meminta izin kepada seluruh
kepala sekolah SD Negeri se-Kecamatan Gondokusuman secara lisan. Ketika
meminta izin kepada kepala sekolah, peneliti juga bertemu dengan guru kelas
I untuk melakukan koordinasi berkaitan dengan waktu pelaksanaan
penelitian.
Penelitian ini dapat diselesaikan dalam waktu satu minggu, dengan
jadwal yang telah di koordinasikan dengan wali kelas satu di setiap SD Negeri
se-Kecamatan Gondokusuman. Dalam satu hari peneliti dapat melaksanakan
penelitian satu sampai dua SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman,
sehingga penelitian tersebut dapat terselesaikan dalam waktu kurang dari satu
minggu. Model penyebaran skala kecemasan tersebut, peneliti terjun
langsung di dalam kelas dan mendampingi siswa mengisi skala kecemasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No. Hari/Tanggal Waktu Lokasi Penelitian
1. Senin, 21 Januari 2019 07.30-08.00 SD Negeri Demangan
08.30-09.00 SD Negeri Serayu
2. Selasa, 22 Januari 2019 08.00-08.30 SD Negeri Terbansari
3. Rabu, 23 Januari 2019 09.00-09.30 SD Negeri Sagan
10.00-10.30 SD Negeri Klitren
4. Kamis, 24 Januari 2019 08.00-08.30 SD Negeri Bhayangkara
10.00-10.30 SD Negeri Baciro
Tabel 4.1 adalah tabel yang memuat jadwal penelitian, di dalamnya
terdapat hari/tanggal penelitian, waktu penelitian, dan nama SD tempat
penelitian. Dalam penelitian ini peneliti harus memberikan bimbingan yang
mendalam kepada siswa untuk mengisi skala kecemasan tersebut. Mendalam
dalam arti membimbing siswa dengan sabar hingga siswa tersebut mampu
memahami maksud dari pernyataan yang terdapat pada skala kecemasan yang
diberikan peneliti, karena penelitian ini dilakukan pada siswa SD kelas satu
sehingga peneliti harus sabar dalam membimbing siswa-siswa mengisi skala
kecemasan yang diberikan peneliti. Selain itu peneliti juga harus
membacakan pernyataan-pernyataan pada skala kecemasan yang akan diisi
oleh siswa, karena masih banyak siswa kelas satu yang belum lancar dalam
membaca.
4.1.2 Deskripsi Responden Penelitian
Jumlah populasi seluruh siswa kelas 1 SD Negeri Kecamatan
Gondokusuman pada tahun pelajaran 2018/2019 semester 2 adalah 142 siswa.
Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah
populasi menjadi sampel penelitian. Karena jumlah siswa kelas I SD Negeri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
di Kecamatan Gondokusuman tidak terlalu banyak, sehingga peneliti dapat
meneliti semua populasi yang ada. Rincian dari jumlah sampel penelitian di
SD Negeri se-Kecamatan Gondokusuman adalah sebagai berikut ini:
Tabel 4.2 Daftar Nama Sekolah Negeri di Kecamatan Gondokusuman
No. Nama Sekolah Dasar Jumlah Siswa
1. SD Negeri Baciro 19
2. SD Negeri Bhayangkara 27
3. SD Negeri Demangan 20
4. SD Negeri Klitren 17
5. SD Negeri Sagan 7
6. SD Negeri Serayu 24
7. SD Negeri Terbansari 28
TOTAL 142
4.1.3 Kecemasan Aspek Emosi pada Siswa Kelas I SD Negeri di Kecamatan
Gondokusuman Tahun Ajaran 2018/2019.
Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui
adakah kecemasan aspek emosi pada siswa kelas 1 SD Negeri di Kecamatan
Gondokusuman Tahun Ajaran 2018/2019. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah presentase. Data dibuat dalam lima
kategori yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Data
tingkat kecemasan dikumpulkan dengan menggunakan skala kecemasan yang
sudah divalidasi sebelumnya. Jumlah pernyataan sahih atau valid adalah
sebanyak 10 butir pernyataan. Pada keseluruhan butir pernyataan yang
digunakan terdapat empat pilihan jawaban dengan skor 1 sampai 4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
4.1.3.1 Pengambilan Data Kecemasan Aspek Emosi pada Siswa Kelas I SD
Negeri Baciro
Pengambilan data penelitian kecemasan aspek emosi pada siswa
kelas I SD Negeri Baciro pada tanggal 24 Januari 2019, pukul 10.00 WIB,
secara keseluruhan berjalan dengan lancar, meskipun masih banyak siswa
yang belum lancar membaca, tetapi dengan bantuan peneliti siswa dapat
memahami dan dapat menyelesaikan pengisian skala kecamasan aspek
emosi yang telah diberikan oleh peneliti. Distribusi tingkat kecemasan
aspek emosi siswa kelas I SD Negeri Baciro disajikan sebagai berikut:
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Aspek Emosi Siswa Kelas
I SD Negeri Baciro
No Kategori Frekuensi Frekuensi
Relatif
1 Sangat Rendah 5 26,3 %
2 Rendah 10 52,7%
3 Sedang 2 10,5 %
4 Tinggi 2 10,5 %
5 Sangat Tinggi 0 0%
Jumlah 19 100%
Dari tabel 4.3 tampak sebanyak 5 siswa (26,3%) mempunyai tingkat
kecemasan sangat rendah, 10 siswa (52,7%) mempunyai tingkat kecemasan
rendah, 2 siswa (10,5%) mempunyai tingkat kecemasan sedang, 2 siswa
(10,5%) mempunyai tingkat kecemasan tinggi, dan 0 siswa (0%) yang
mempunyai tingkat kecemasan sangat tinggi. Frekuensi terbanyak terletak
pada interval dengan kategori rendah yaitu 10 siswa (52,7%), maka dapat
dikatakan bahwa tingkat kecemasan aspek emosi siswa kelas I SD Negeri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Baciro pada tahun pembelajaran 2018/2019 ditinjau dari aspek emosi adalah
rendah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar histogram 4.1 :
Gambar 4.1 Histogram Tingkat Kecemasan Aspek Emosi Siswa Kelas I SD
Negeri Baciro
Dari gambar 4.1 menunjukan presentase tingkat kecemasan aspek
emosi siswa kelas I SD Negeri Baciro yang menunjukan presentase tingkat
kecemasan pada kategori kecemasan sangat rendah 26,3 %, kategori
kecemasan rendah 52,7 %, kategori kecemasan sedang 10,5 %, kategori
kecemasan tinggi 10,5 %, dan kategori kecemasan sangat tinggi 0%.
4.1.3.2 Pengambilan Data Kecemasan Aspek Emosi pada Siswa Kelas I SD
Negeri Bhayangkara
Pengambilan data penelitian kecemasan aspek emosi pada siswa
kelas I SD Negeri Bhayangkara pada tanggal 24 Januari 2019, pukul 08.00
WIB, secara keseluruhan berjalan dengan lancar, sebagian besar siswa
sudah lancar dalam membaca, sehingga memudahkan peneliti dalam
26,3%
52,7%
10,5% 10,5%
0,0%0,0%
10,0%
20,0%
30,0%
40,0%
50,0%
60,0%
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
Frekuensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
pengambilan data tersebut. Distribusi tingkat kecemasan aspek emosi siswa
kelas I SD Negeri Bhayangkara disajikan sebagai berikut:
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Aspek Emosi Siswa Kelas
I SD Negeri Bhayangkara
No Kategori Frekuensi Frekuensi
Relatif
1 Sangat Rendah 0 0 %
2 Rendah 14 51,9 %
3 Sedang 8 29,6 %
4 Tinggi 5 18,5 %
5 Sangat Tinggi 0 0%
Jumlah 27 100%
Dari tabel 4.4 tampak sebanyak 0 siswa (0%) mempunyai tingkat
kecemasan sangat rendah, 14 siswa (51,9%) mempunyai tingkat kecemasan
rendah, 8 siswa (29,6%) mempunyai tingkat kecemasan sedang, 5 siswa
(18,5%) mempunyai tingkat kecemasan tinggi, dan 0 siswa (0%) yang
mempunyai tingkat kecemasan sangat tinggi. Frekuensi terbanyak terletak
pada interval dengan kategori rendah yaitu 14 siswa (51,9%), maka dapat
dikatakan bahwa tingkat kecemasan aspek emosi siswa kelas I SD Negeri
Bhayangkara pada tahun pembelajaran 2018/2019 ditinjau dari aspek emosi
adalah rendah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar histogram
4.2 :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Gambar 4.2 Histogram Tingkat Kecemasan Aspek Emosi Siswa Kelas I SD
Negeri Bhayangkara
Dari gambar 4.2 menunjukan presentase tingkat kecemasan aspek
emosi siswa kelas I SD Negeri Bhayangkara yang menunjukan presentase
tingkat kecemasan pada kategori kecemasan sangat rendah 0 %, kategori
kecemasan rendah 51,9 %, kategori kecemasan sedang 29,6 %, kategori
kecemasan tinggi 18,5 %, dan kategori kecemasan sangat tinggi 0%.
4.1.3.3 Pengambilan Data Kecemasan Aspek Emosi pada Siswa Kelas I SD
Negeri Demangan
Pengambilan data penelitian kecemasan aspek emosi pada siswa
kelas I SD Negeri Demangan pada tanggal 21 Januari 2019, pukul 07.30
WIB, secara keseluruhan berjalan dengan lancar, meskipun masih banyak
siswa yang belum lancar membaca, tetapi dengan bantuan peneliti siswa
dapat memahami dan dapat menyelesaikan pengisian skala kecamasan
aspek emosi yang diberikan oleh peneliti. Wali kelas juga membantu dalam
penyebaran skala kecemasan aspek emosi tersebut sehingga memudahkan
peneliti dalam pengambilan data penelitian. Distribusi tingkat kecemasan
aspek emosi siswa kelas I SD Negeri Demangan disajikan sebagai berikut:
0,0%
51,9%
29,6%
18,5%
0,0%0,0%
10,0%
20,0%
30,0%
40,0%
50,0%
60,0%
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
Frekuensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Aspek Emosi Siswa Kelas
I SD Negeri Demangan
No Kategori Frekuensi Frekuensi
Relatif
1 Sangat Rendah 2 10 %
2 Rendah 3 15 %
3 Sedang 8 40 %
4 Tinggi 6 30 %
5 Sangat Tinggi 1 5 %
Jumlah 20 100%
Dari tabel 4.5 tampak sebanyak 2 siswa (10%) mempunyai tingkat
kecemasan sangat rendah, 3 siswa (15%) mempunyai tingkat kecemasan
rendah, 8 siswa (40%) mempunyai tingkat kecemasan sedang, 6 siswa
(30%) mempunyai tingkat kecemasan tinggi, dan ada 1 siswa (5%) yang
mempunyai tingkat kecemasan sangat tinggi. Frekuensi terbanyak terletak
pada interval dengan kategori sedang yaitu 8 siswa (40%), maka dapat
dikatakan bahwa tingkat kecemasan aspek emosi siswa kelas I SD Negeri
Demangan pada tahun pembelajaran 2018/2019 ditinjau dari aspek emosi
adalah sedang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar histogram
4.3 :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Gambar 4.3 Histogram Tingkat Kecemasan Aspek Emosi Siswa Kelas I SD
Negeri Demangan
Dari gambar 4.3 menunjukan presentase tingkat kecemasan aspek
emosi siswa kelas I SD Negeri Demangan yang menunjukan presentase
tingkat kecemasan pada kategori kecemasan sangat rendah 10 %, kategori
kecemasan rendah 15 %, kategori kecemasan sedang 40 %, kategori
kecemasan tinggi 30 %, dan kategori kecemasan sangat tinggi 5%.
4.1.3.4 Pengambilan Data Kecemasan Aspek Emosi pada Siswa Kelas I SD
Negeri Klitren
Pengambilan data penelitian kecemasan aspek emosi pada siswa
kelas I SD Negeri Klitren pada tanggal 23 Januari 2019, pukul 10.00 WIB,
secara keseluruhan berjalan dengan lancar, meskipun masih ada beberapa
siswa yang belum lancar membaca, tetapi dengan bantuan peneliti siswa
dapat memahami dan dapat menyelesaikan pengisian skala kecamasan
aspek emosi yang diberikan oleh peneliti. Distribusi tingkat kecemasan
aspek emosi siswa kelas I SD Negeri Klitren disajikan sebagai berikut:
10%
15%
40%
30%
5%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
45%
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
Frekuensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Aspek Emosi Siswa Kelas
I SD Negeri Klitren
No Kategori Frekuensi Frekuensi
Relatif
1 Sangat Rendah 4 23,5 %
2 Rendah 10 58,8 %
3 Sedang 3 17,7 %
4 Tinggi 0 0 %
5 Sangat Tinggi 0 0 %
Jumlah 17 100%
Dari tabel 4.6 tampak sebanyak 4 siswa (23,5%) mempunyai tingkat
kecemasan sangat rendah, 10 siswa (58,8%) mempunyai tingkat kecemasan
rendah, 3 siswa (17,7%) mempunyai tingkat kecemasan sedang, 0 siswa
(0%) mempunyai tingkat kecemasan tinggi, dan 0 siswa (0%) yang
mempunyai tingkat kecemasan sangat tinggi. Frekuensi terbanyak terletak
pada interval dengan kategori rendah yaitu 10 siswa (58,8%), maka dapat
dikatakan bahwa tingkat kecemasan aspek emosi siswa kelas I SD Negeri
Klitren pada tahun pembelajaran 2018/2019 ditinjau dari aspek emosi
adalah rendah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar histogram
4.4 :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Gambar 4.4 Histogram Tingkat Kecemasan Aspek Emosi Siswa Kelas I SD
Negeri Klitren
Dari gambar 4.4 menunjukan presentase tingkat kecemasan aspek
emosi siswa kelas I SD Negeri Klitren yang menunjukan presentase tingkat
kecemasan pada kategori kecemasan sangat rendah 23,5 %, kategori
kecemasan rendah 58,8 %, kategori kecemasan sedang 17,7 %, kategori
kecemasan tinggi 0 %, dan kategori kecemasan sangat tinggi 0 %.
4.1.3.5 Pengambilan Data Kecemasan Aspek Emosi pada Siswa Kelas I SD
Negeri Sagan
Pengambilan data penelitian kecemasan aspek emosi pada siswa
kelas I SD Negeri Sagan pada tanggal 23 Januari, pukul 08.00 WIB, secara
keseluruhan berjalan dengan lancar, meskipun hampir sebagian besar siswa
belum lancar membaca, tetapi dengan bantuan peneliti siswa dapat
memahami dan dapat menyelesaikan pengisian skala kecamasan aspek
emosi yang telah diberikan oleh peneliti. Peneliti membacakan satu persatu
pernyataan pada skala kecemasan aspek emosi, sehingga siswa dapat
dengan mudah memahami maksud dari pernyataan tersebut. Distribusi
23,5%
58,8%
17,7%
0,0% 0,0%0,0%
10,0%
20,0%
30,0%
40,0%
50,0%
60,0%
70,0%
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
Frekuensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
tingkat kecemasan aspek emosi siswa kelas I SD Negeri Sagan disajikan
sebagai berikut:
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Aspek Emosi Siswa Kelas
I SD Negeri Sagan
No Kategor Frekuensi Frekuensi
Relatif
1 Sangat Rendah 0 0 %
2 Rendah 4 57,1 %
3 Sedang 3 42,9 %
4 Tinggi 0 0 %
5 Sangat Tinggi 0 0 %
Jumlah 7 100%
Dari tabel 4.7 tampak sebanyak 0 siswa (0%) mempunyai tingkat
kecemasan sangat rendah, 4 siswa (57,1%) mempunyai tingkat kecemasan
rendah, 3 siswa (42,9%) mempunyai tingkat kecemasan sedang, 0 siswa
(0%) mempunyai tingkat kecemasan tinggi, dan 0 siswa (0%) yang
mempunyai tingkat kecemasan sangat tinggi. Frekuensi terbanyak terletak
pada interval dengan kategori rendah yaitu 4 siswa (57,1%), maka dapat
dikatakan bahwa tingkat kecemasan aspek emosi siswa kelas I SD Negeri
Sagan pada tahun pembelajaran 2018/2019 ditinjau dari aspek emosi adalah
rendah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar histogram 4.5 :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Gambar 4.5 Histogram Tingkat Kecemasan Aspek Emosi Siswa Kelas I SD
Negeri Sagan
Dari gambar 4.5 menunjukan presentase tingkat kecemasan aspek
emosi siswa kelas I SD Negeri Sagan yang menunjukan presentase tingkat
kecemasan pada kategori kecemasan sangat rendah 0 %, kategori
kecemasan rendah 57,1 %, kategori kecemasan sedang 42,9 %, kategori
kecemasan tinggi 0 %, dan kategori kecemasan sangat tinggi 0 %.
4.1.3.6 Pengambilan Data Kecemasan Aspek Emosi pada Siswa Kelas I SD
Negeri Serayu
Pengambilan data penelitian kecemasan aspek emosi pada siswa
kelas I SD Negeri Serayu pada tanggal 21 Januari 2019, pukul 09.00 WIB,
secara keseluruhan berjalan dengan lancar, sebagian besar siswa kelas I
sudah mampu membaca dengan lancar, sehingga memudahkan peneliti
dalam pengambilan data penelitian. Tetapi terdapat 2 siswa yang tidak
berangkat dikarenakan sedang sakit. Distribusi tingkat kecemasan aspek
emosi siswa kelas I SD Negeri Serayu disajikan sebagai berikut:
0,0%
57,1%
42,9%
0,0% 0,0%0,0%
10,0%
20,0%
30,0%
40,0%
50,0%
60,0%
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tingi
Frekuensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Aspek Emosi Siswa Kelas
I SD Negeri Serayu
No Kategori Frekuensi Frekuensi
Relatif
1 Sangat Rendah 3 12,5 %
2 Rendah 16 66,7 %
3 Sedang 4 16,7 %
4 Tinggi 0 0 %
5 Sangat Tinggi 1 4,1 %
Jumlah 24 100%
Dari tabel 4.8 tampak sebanyak 3 siswa (12,5%) mempunyai tingkat
kecemasan sangat rendah, 16 siswa (66,7%) mempunyai tingkat kecemasan
rendah, 4 siswa (16,7%) mempunyai tingkat kecemasan sedang, 0 siswa
(0%) mempunyai tingkat kecemasan tinggi, dan ada 1 siswa (4,1%) yang
mempunyai tingkat kecemasan sangat tinggi. Frekuensi terbanyak terletak
pada interval dengan kategori rendah yaitu 16 siswa (66,7%), maka dapat
dikatakan bahwa tingkat kecemasan aspek emosi siswa kelas I SD Negeri
Serayu pada tahun pembelajaran 2018/2019 ditinjau dari aspek emosi
adalah rendah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar histogram
4.6 :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Gambar 4.6 Histogram Tingkat Kecemasan Aspek Emosi Siswa Kelas I SD
Negeri Serayu
Dari gambar 4.6 menunjukan presentase tingkat kecemasan aspek
emosi siswa kelas I SD Negeri Serayu yang menunjukan presentase tingkat
kecemasan pada kategori kecemasan sangat rendah 12,5 %, kategori
kecemasan rendah 66,7 %, kategori kecemasan sedang 16,7 %, kategori
kecemasan tinggi 0 %, dan kategori kecemasan sangat tinggi 4,1 %.
4.1.3.7 Pengambilan Data Kecemasan Aspek Emosi pada Siswa Kelas I SD
Negeri Terbansari
Pengambilan data penelitian kecemasan aspek emosi pada siswa
kelas I SD Negeri Terbansari pada tanggal 22 Januari 2019, pukul 08.00
WIB, secara keseluruhan berjalan dengan lancar, meskipun masih banyak
siswa yang belum lancar membaca, tetapi dengan bantuan peneliti siswa
dapat memahami dan dapat menyelesaikan pengisian skala kecamasan
aspek emosi yang telah diberikan oleh peneliti. Distribusi tingkat
kecemasan aspek emosi siswa kelas I SD Negeri Terbansari disajikan
sebagai berikut:
12,5%
66,7%
16,7%
0,0%4,1%
0,0%
10,0%
20,0%
30,0%
40,0%
50,0%
60,0%
70,0%
80,0%
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
Frekuensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Aspek Emosi Siswa Kelas
I SD Negeri Terbansari
No Kategori Frekuensi Frekuensi
Relatif
1 Sangat Rendah 12 42,8 %
2 Rendah 8 28,6 %
3 Sedang 6 21,4 %
4 Tinggi 1 3,6 %
5 Sangat Tinggi 1 3,6 %
Jumlah 28 100%
Dari tabel 4.9 tampak sebanyak 12 siswa (42,8%) mempunyai
tingkat kecemasan sangat rendah, 8 siswa (28,6%) mempunyai tingkat
kecemasan rendah, 6 siswa (21,4%) mempunyai tingkat kecemasan sedang,
1 siswa (3,6%) mempunyai tingkat kecemasan tinggi, dan ada 1 siswa
(3,6%) yang mempunyai tingkat kecemasan sangat tinggi. Frekuensi
terbanyak terletak pada interval dengan kategori sangat rendah yaitu 12
siswa (42,8%), maka dapat dikatakan bahwa tingkat kecemasan aspek emosi
siswa kelas I SD Negeri Terbansari pada tahun pembelajaran 2018/2019
ditinjau dari aspek emosi adalah sangat rendah. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar histogram 4.7 :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Gambar 4.7 Histogram Tingkat Kecemasan Aspek Emosi Siswa Kelas I SD
Negeri Terbansari
Dari gambar 4.7 menunjukan presentase tingkat kecemasan aspek
emosi siswa kelas I SD Negeri Terbansari yang menunjukan presentase
tingkat kecemasan pada kategori kecemasan sangat rendah 42,8 %, kategori
kecemasan rendah 28,6 %, kategori kecemasan sedang 21,4 %, kategori
kecemasan tinggi 3,6 %, dan kategori kecemasan sangat tinggi 3,6 %.
4.1.3.8 Pengambilan Data Kecemasan Aspek Emosi pada Siswa Kelas I SD
Negeri se-Kecamatan Gondokusuman Tahun Ajaran 2018/2019
Pengambilan data kecemasan asepek emosi pada siswa kelas I SD
Negeri se-Kecamatan Gondokusuman tahun ajaran 2018/2019 secara
keseluruhan berjalan dengan lancar. Meskipun sebagian besar siswa kelas I
SD Negeri se-Kecamatan Gondokusuman belum lancar dalam membaca
tetapi dengan bantuan dan bimbingan peneliti siswa dapat memahami dan
menyelesaikan pengisian skala keemasan aspek emosi yang diberikan
peneliti. Distribusi tingkat kecemasan aspek emosi siswa kelas I SD Negeri
42,8%
28,6%
21,4%
3,6% 3,6%
0,0%
5,0%
10,0%
15,0%
20,0%
25,0%
30,0%
35,0%
40,0%
45,0%
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
Frekuensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
se-Kecamatan Gondokusuman tahun pembelajaran 2018/2019 disajikan
sebagai berikut:
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Aspek Emosi Siswa
Kelas I SD Negeri se-Kecamatan Gondokusuman Tahun Ajaran 2018/2019
No Kategori Frekuensi Frekuensi
Relatif
1 Sangat Rendah 16 18,3 %
2 Rendah 65 45,8 %
3 Sedang 34 23,9 %
4 Tinggi 14 9,9 %
5 Sangat Tinggi 3 2,1 %
Jumlah 142 100 %
Dari tabel 4.10 tampak sebanyak 16 siswa (18,3%) mempunyai
tingkat kecemasan sangat rendah, 65 siswa (45,8%) mempunyai tingkat
kecemasan rendah, 34 siswa (23,9%) mempunyai tingkat kecemasan
sedang, 14 siswa (9,9%) mempunyai tingkat kecemasan tinggi, dan ada 3
siswa (2,1%) yang mempunyai tingkat kecemasan sangat tinggi. Frekuensi
terbanyak terletak pada interval dengan kategori rendah yaitu 65 siswa
(45,8%), maka dapat dikatakan bahwa tingkat kecemasan aspek emosi siswa
kelas I SD Negeri se-Kecamatan Gondokusuman pada tahun pembelajaran
2018/2019 ditinjau dari aspek emosi adalah rendah. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada gambar histogram 4.8 :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Gambar 4.8 Histogram Tingkat Kecemasan Aspek Emosi Siswa Kelas I SD
Negeri se-Kecamatan Gondokusuman Tahun Ajaran 2018/2019
Dari gambar 4.8 menunjukan presentase tingkat kecemasan aspek
emosi siswa kelas I SD Negeri se-Kecamatan Gondokusuman yang
menunjukan presentase tingkat kecemasan pada kategori kecemasan sangat
rendah 28,3 %, kategori kecemasan rendah 45,8 %, kategori kecemasan
sedang 23,9 %, kategori kecemasan tinggi 9,9 %, dan kategori kecemasan
sangat tinggi 2,1 %.
4.1.4 Tingkat Kecemasan Aspek Emosi pada Siswa Kelas I SD Negeri di
Kecamatan Gondokusuman Tahun Ajaran 2018/2019
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kecemasan
aspek emosi pada siswa kelas I SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman
tahun ajaran 2018/2019. Dari pengolahan data yang dilakukan oleh peneliti
didapat data sebagai berikut:
18,3%
45,8%
23,9%
9,9%
2,1%
0,0%
10,0%
20,0%
30,0%
40,0%
50,0%
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
Frekuensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Gambar 4.9 Histogram Tingkat Kecemasan Aspek Emosi Siswa Kelas I SD
Negeri se-Kecamatan Gondokusuman Tahun Ajaran 2018/2019
Dari gambar 4.8 menunjukan presentase tingkat kecemasan aspek
emosi siswa kelas I SD Negeri se-Kecamatan Gondokusuman yang
menunjukan presentase tingkat kecemasan pada kategori kecemasan sangat
rendah 28,3 %, kategori kecemasan rendah 45,8 %, kategori kecemasan
sedang 23,9 %, kategori kecemasan tinggi 9,9 %, dan kategori kecemasan
sangat tinggi 2,1 %. Dari data yang telah didapat di atas rumusan masalah
dapat terjawab, yaitu tingkat kecemasan aspek emosi pada siswa kelas I SD
Negeri di Kecamatan Gondokusuman tahun ajaran 2018/2019 masuk ke
dalam kategori rendah. Dari 142 responden, 65 responden (45,8%) masuk
ke dalam kategori rendah.
4.1.5 Kompilasi Data Penelitian Kecemasan Aspek Emosi pada Siswa Kelas I
SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman Tahun Ajaran 2018/2019
Pada bagian ini adalah kompilasi data penelitian kecemasan aspek
emosi pada siswa kelas I SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman Tahun
Ajaran 2018/2019 yang dilakukan oleh peneliti. Lebih jelasnya peneliti
menampilkan tabel sebagai berikut :
18,3%
45,8%
23,9%
9,9%
2,1%
0,0%
10,0%
20,0%
30,0%
40,0%
50,0%
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
Frekuensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tabel 4.11 Rangkuman Data Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Aspek
Emosi pada Siswa Kelas I SD Negeri se-Kecamatan Gondokusuman
SD N Baciro
No Kategori Frekuensi Frekuensi Relatif
1 Sangat Rendah 5 26,3 %
2 Rendah 10 52,7 %
3 Sedang 2 10,5 %
4 Tinggi 2 10,5 %
5 Sangat Tinggi 0 0 %
Jumlah 19 100 %
SD N Bhayangkara
No Kategori Frekuensi Frekuensi Relatif
1 Sangat Rendah 0 0 %
2 Rendah 14 51,9 %
3 Sedang 8 29,6 %
4 Tinggi 5 18,5 %
5 Sangat Tinggi 0 0 %
Jumlah 27 100 %
SD N Demangan
No Kategori Frekuensi Frekuensi Relatif
1 Sangat Rendah 2 10 %
2 Rendah 3 15 %
3 Sedang 8 40 %
4 Tinggi 6 30 %
5 Sangat Tinggi 1 5 %
Jumlah 20 100 %
SD N Klitren
No Kategori Frekuensi Frekuensi Relatif
1 Sangat Rendah 4 23,5 %
2 Rendah 10 58,8 %
3 Sedang 3 17,7 %
4 Tinggi 0 0 %
5 Sangat Tinggi 0 0 %
Jumlah 17 100 %
SD N Sagan
No Kategori Frekuensi Frekuensi Relatif
1 Sangat Rendah 0 0 %
2 Rendah 4 57,1 %
3 Sedang 3 42,9 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
4 Tinggi 0 0 %
5 Sangat Tinggi 0 0 %
Jumlah 7 100 %
SD N Serayu
No Kategori Frekuensi Frekuensi Relatif
1 Sangat Rendah 3 12,5 %
2 Rendah 16 66,7 %
3 Sedang 4 16,7 %
4 Tinggi 0 0 %
5 Sangat Tinggi 1 4,1 %
Jumlah 24 100 %
SD N Terbansari
No Kategori Frekuensi Frekuensi Relatif
1 Sangat Rendah 12 42,8 %
2 Rendah 8 28,6 %
3 Sedang 6 21,4 %
4 Tinggi 1 3,6 %
5 Sangat Tinggi 1 3,6 %
Jumlah 28 100 %
SD N se-Kecamatan Gondokusuman
No Kategori Frekuensi Frekuensi Relatif
1 Sangat Rendah 16 18,3 %
2 Rendah 65 45,8 %
3 Sedang 34 23,9 %
4 Tinggi 14 9,9 %
5 Sangat Tinggi 3 2,1 %
Jumlah 142 100 %
Dari tabel 4.11 menunjukan kompilasi data penelitian yang dilakukan
pada siswa kelas I SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman tahun ajaran
2018/2019. Dari tabel tersebut terlihat bahwa di SD Negeri Baciro frekuensi
tertinggi terdapat pada kategori kecemasan rendah yaitu 10 siswa (52,7%), di
SD Negeri Bhayangkara frekuensi tertinggi terdapat pada kategori kecemasan
rendah yaitu 14 siswa (51,9%), di SD Negeri Demangan frekuensi tertinggi
terdapat pada kategori kecemasan sedang yaitu 8 siswa (40%), di SD Negeri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Klitren frekuensi tertinggi terdapat pada kategori kecemasan rendah yaitu 10
siswa (58,8%), di SD Negeri Sagan frekuensi tertinggi terdapat pada kategori
kecemasan rendah yaitu 4 siswa (57,1%), di SD Negeri Serayu frekuensi
tertinggi terdapat pada kategori kecemasan rendah yaitu 16 siswa (66,7%), di
SD Negeri Terbansari frekuensi tertinggi terdapat pada kategori kecemasan
sangat rendah yaitu 12 siswa (42,8%), untuk keseluruhan data penelitian di SD
Negeri se-Kecamatan Gondokusuman frekuensi tertinggi terdapat pada
kategori kecemasan rendah yaitu 65 siswa (45,8%).
4.2 Pembahasan
Bagian ini akan menjelaskan lebih lanjut mengenai hasil analisis data
yang telah dilakukan serta kaitannya dengan permasalahan dan tujuan
penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat
kecemasan aspek emosi pada siswa kelas 1 SD di Kecamatan Gondokusuman
tahun ajaran 2018/2019. Kecemasan merupakan suatu kondisi emosional yang
ditandai dengan rasa takut yang tidak jelas sumbernya, yang diliputi oleh
kekhawatiran terhadap berbagai hal yang mungkin dialami dalam perjalanan
hidupnya (Surya, 2013: 302). Sedangkan emosi adalah warna afektif yang
menyertai setiap keadaan atau perilaku individu. Yang dimaksud warna afektif
ini adalah perasaan-perasaan tertentu yang dialami pada saat menghadapi suatu
situasi tertentu. Contohnya, gembira, bahagia putus asa, terkejut, benci dan
sebagainya (Yusuf, 2009: 115).
Subjek penelitian mengenai kecemasan aspek emosi ini adalah siswa
kelas I SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman Tahun Ajaran 2018/2019.
Siswa kelas I SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman memiliki rentang usia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
antara 6 – 7 tahun. Keadaan emosi pada anak usia 7 tahun sangat peka terhadap
rasa malu dan bangga, mereka cenderung belajar tentang apa yang membuat
mereka marah, takut, ataupun sedih. Anak-anak juga mulai menyadari dan
menyesuaikan aturan-aturan budaya tentang reaksi emosi yang diterima oleh
orang-orang di sekitar mereka, dan bagaimana reaksi orang lain terhadap emosi
yang mereka tunjukkan (Papalia, 2014:190). Penelitian ini perlu dilakukan
karena untuk mengetahui tingkat kecemasan aspek emosi pada siswa kelas 1
SD Negeri di Kecematan Gondokusuman. Dengan dilakukan penelitian ini
diharapkan dapat membantu pihak sekolah, dalam memberikan informasi
tentang tingkat kecemasan aspek emosi siswa-siswanya, sehingga pihak
sekolah dapat mencari solusi untuk menangani ataupun meminimalisir
kecemasan aspek emosi yang terjadi pada siswa-siswanya. Karena siswa yang
memiliki kecemasan aspek emosi saat mengikuti pembelajaran di kelas
kemungkinan akan sulit berkonsentrasi, sehingga hasil belajarnya kurang
memuaskan.
Proses dalam pengambilan data penelitian kecemasan aspek emosi
yang dilakukan di SD Negeri di Kecematan Gondokusuman secara keseluruhan
dapat dikatakan berjalan dengan lancar. Meskipun terdapat beberapa hambatan
yang dihadapi peneliti, tetapi peneliti dengan bantuan pihak-pihak yang terkait
dapat mengatasi itu semua. Hambatan yang paling banyak dijumpai peneliti
adalah siswa yang belum lancar dalam membaca, sehingga peneliti harus
membimbing satu persatu siswa yang belum lancar dalam membaca sampai
mampu memahami maksud dari pernyataan-pernyataan yang terdapat pada
skala kecemasan aspek emosi yang diberikan oleh peneliti. Hampir di setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman terdapat siswa kelas I yang belum
mampu mambaca dengan lancar bahkan ada yang sama sekali belum bisa
membaca. Selain hambatan tersebut masih banyak hambatan yang lain yang
dihadapi oleh peneliti, yaitu tentang perizinan yang sulit di beberapa SD Negeri
di Kecamatan Gondokusuman, tetapi hambatan tersebut juga dapat diatasi oleh
peneliti dengan meyakinkan dan menjelaskan secara rinci tantang tujuan dari
penelitian tersebut dengan di sertai surat perizinan yang telah diberikan oleh
Dinas Pendidikan dan UPT setempat. Pengambilan data penelitian ini
dilakukan pada tahun pembelajaran 2018/2019 pada semester genap, secara
otomatis siswa sudah pernah menghadapi beberapa macam jenis test, seperti
ulangan harian, ujian tengah semester dan ujian akhir semester, sehingga siswa
dapat memahami test itu seperti apa dan memahami apa tujuan dari test
tersebut.
Instrumen dalam penelitian ini menggunakan skala kecemasan aspek
emosi yang telah disusun oleh peneliti sebelumnya, yaitu Ari pada tahun 2019
dengan judul penelitian Penyusunan Skala Kecemasan Aspek Emosi untuk
Siswa Kelas I Sekolah Dasar. Untuk mendapatkan instrumen penelitian yang
baik dan dapat dipercaya maka peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas
instrumen kembali. Sehingga instrumen skala kecemasan aspek emosi layak
untuk digunakan dalam pengambilan data penelitian. Dari 5 indikator
kecemasan aspek emosi dijabarkan menjadi 20 butir pernyataan, setelah uji
validitas dan reliabilitas kembali didapatkan 10 pernyataan yang valid dengan
reliabilitas 0,853 dan 10 pernyatan tersebut mempu mewakili ke-lima indikator
sehingga instrumen tersebut layak untuk digunakan dalam pengambilan data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
penelitian kecemasan aspek emosi siswa kelas I SD Negeri di Kecamatan
Gondokusuman.
Berdasarkan hasil penelitian dan persentase menunjukkan bahwa
tingkat kecemasan aspek emosi siswa kelas I SD Negeri se-Kecamatan
Gondokusuman tahun ajaran 2018/2019 termasuk dalam kategori rendah. Hal
ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa dari 142 siswa,
terdapat 65 siswa yang mengalami kecemasan pada kategori rendah dengan
presentase 45,8 %, 34 siswa yang mengalami kecemasan pada kategori sedang
dengan presentase 23,9 %, 16 siswa yang mengalami kecemasan pada kategori
sangat rendah dengan presentase 18,3 %, 14 siswa yang mengalami kecemasan
pada kategori tinggi dengan presentase 9,9 %, dan 3 siswa yang mengalami
kecemasan sangat tinggi dengan presentase 2,1 %. Data penelitian ini diperoleh
dari penyebaran dan pengolahan data skala kecemasan aspek emosi yang telah
disusun oleh peneliti sebelumnya yang disebarkan kepada siswa kelas I SD
Negeri se-Kecamatan Gondokusuman pada tahun pembelajaran 2018/2019.
Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar siswa kelas 1 SD Negeri di
Kecamatan Gondokusuman tidak mengalami kecemasan aspek emosi yang
tinggi hanya merasakan sedikit kecemasan aspek emosi pada saat pembelajaran
berlangsung, namun peneliti tidak mengabaikan begitu saja beberapa siswa
kelas I SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman yang memiliki kecemasan
aspek emosi yang tergolong pada kategori sangat tinggi, terdapat 6 siswa yang
tergolong ke dalam kategori kecemasan sangat tinggi. Hampir seluruh dari 6
siswa ini memiliki perbedaan tingkah laku dari siswa-siswa lainnya, 6 siswa
ini pada saat peneliti melakukan penelitian memeng terlihat pemalu dan sulit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
untuk diajak komunikasi, sehingga peneliti harus memberikan perhatian
khusus terhadap siswa-siswa tersebut pada saat melakukan penelitian.
Penelitian relevan yang dilakukan oleh Ayuningtyas (2009) dengan
judul Studi Deskriptif Kecemasan Siswa Kelas 6 Sekolah Dasar Dalam
Menghadapi Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN). Hasil dari
penelitian Ayuningtyas (2009), juga menunjukan bahwa kecemasan siswa
kelas 6 SD dalam menghadapi Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional
rendah. Penelitian relevan yang kedua dilakukan oleh Nurjayadi (2016) dengan
judul Tingkat Kecemasan Siswa Kelas VI SD Negeri 3 Pengasih Terhadap
Pembelajaran Kayang Dalam Senam Lantai Tahun Pembelajaran 2015/2016.
Penelitian ini menggunakan metode survei sedangkan teknik pengumpulan
data menggunakan angket. Hasil dari penelitian ini dapat dilihat dari hasil
penelitian yang menunjukan bahwa sebanyak 3 siswa (11,1%) mempunyai
tingkat kecemasan tinggi, 13 siswa (48,1%) mempunyai tingkat kecemasan
sedang, 5 siswa (18,5%) mempunyai tingkat kecemasan rendah dan ada 2 siswa
(7,4%) yang mempunyai tingkat kecemasan sangat rendah. Dari penelitian
relevan kedua ini peneliti mendapatkan gambaran tentang penelitian kuantitatif
dengan metode survei, dan hasil penelitian tersebut dapat dijadikan
perbandingan bagi peneliti. Penelitian relevan yang ketiga dilakukan oleh Ari
(2019) dengan judul Penyusunan Skala Kecemasan Aspek Emosi Untuk Siswa
Kelas I Sekolah Dasar. Penelitian tersebut menghasilkan produk skala
kecemasan aspek emosi, yang digunakan peneliti untuk mengambil data
penelitian mengenai kecemasan aspek emosi siswa kelas I SD Negeri di
Kecamatan Gondokusuman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Hasil penelitian yang menunjukan tingkat kecemasan aspek emosi pada
siswa kelas 1 SD Negeri se-Kecamatan Gondokusuman tahun pembelajaran
2018/2019 masuk ke dalam kategori rendah. Ada beberapa faktor yang dapat
menjadi alasan mengapa tingkat kecemasan aspek emosi pada siswa kelas 1
SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman termasuk kedalam kategori rendah.
Yang pertama yaitu faktor pembelajaran yang dilakukan oleh guru,
pembelajaran yang menyenangkan dapat membuat siswa bersemangat dalam
mengikuti pembelajaran, sehingga kecemasan pada siswa dapat diminimalisir.
Faktor kedua adalah faktor dari dalam diri siswa itu sendiri, yaitu kematangan
emosi yang dimiliki siswa tersebut. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh
Backhtiar (2012: 47) kematangan emosi merupakan ekspresi emosi yang
bersifat konstruktif dan interaktif. Individu yang telah mencapai kematangan
emosi ditandai oleh adanya kemampuan di dalam mengontrol emosi, mampu
berpikir realistik, memahami diri sendiri dan mampu menampakkan emosi
disaat dan tempat yang tepat. Sehingga siswa yang sudah memiliki kematangan
emosi dapat mengontrol ataupun mengendalikan suasana hatinya.
Dari hasil pengolahan data tersebut sudah dapat menjawab rumusan
masalah yang terdapat pada BAB I yaitu, apakah ada kecemasan aspek emosi
pada siswa kelas I SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman tahun ajaran
2018/2019 dan berapa besar tingkat kecemasan aspek emosi pada siswa kelas
I SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman tahun ajaran 2018/2019. Jawaban
dari rumusan masalah tersebut setelah dilakukan penelitian dan pengolahan
data adalah terdapat kecemasan aspek emosi pada siswa kelas I SD Negeri di
Kecamatan Gondokusuman tahun ajaran 2018/2019, tingkat kecemasan aspek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
emosi pada siswa kelas I SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman tahun ajaran
2018/2019 termasuk ke dalam kategori rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti dapat
ditarik kesimpulan bahwa terdapat kecemasan aspek emosi yang dialami
oleh siswa kelas I SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman pada tahun
pembelajaran 2018/2019.
2. Tingkat kecemasan aspek emosi pada siswa kelas I SD Negeri di Kecamatan
Gondokusuman pada tahun pembelajaran 2018/2019 termasuk ke dalam
kategori rendah yaitu sebesar 45,8 % dari keseluruhan sampel yang diteliti
sebanyak 142 siswa, terdapat 65 siswa (45,8 %) berada pada kategori
kecemasan aspek emosi rendah.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa dalam melakukan pelaksanaan penelitian ini
masih banyak kelemahan dan keterbatasan yang dialami. Adapun kelemahan
dan keterbatasan peneliti dalam melaksanakan penelitian adalah sebagai
berikut.
1. Peneliti mengalami kesulitan dalam memperoleh izin di salah satu sekolah
dasar negeri yang dijadikan sampel penelitian.
2. Subyek penelitian masih banyak yang belum lancar dalam membaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
5.3 Saran
Saran yang dapat dipertimbangkan untuk penelitian selanjutnya adalah
sebagai berikut :
1. Pada penelitian selanjutnya, untuk lebih berkoordinasi dengan pihak-pihak
sekolah yang akan dilakukan penelitian, agar pihak sekolah tidak keberatan
memberikan izin penelitian
2. Pada penelitian selanjutnya, lebih mempertimbangkan subjek penelitian,
sehingga memudahkan peneliti dalam mengambil data ataupun malakukan
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. dan Asrori, M. (2008). Psikologi remaja perkembangan peserta didik.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka
Cipta.
Azwar, S. (2009). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bachtiar, S. (2012). Buku pintar memahami psikologi anak didik. Yogyakarta:
Pinang Merah Publishre.
Bungin, B. (2006). Metodologi penelitian kuantitatif. Jakata: Kencana
Prenadamedia Group.
Chaplin. (2011). Kamus lengkap psikologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Desiningrum. (2016). Psikologi anak berkebutuhan khusus. Yogyakarta: Psikosain.
Durand, V. M. dan Barlow, H. D. (2006). Psikologi abnormal. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Goleman, D. (2000). Emotional intellegence. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Goleman, D. (2006). Kecerdasan emosional : Mengapa El lebih penting daripada
IQ. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Goleman, D. (2009). Kecerdasan emosional : Mengapa El lebih penting daripada
IQ. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Hadari, N. (2007). Metode penelitian bidang sosial. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Hude, M. D. (2006). Emosi. Jakarta: Erlangga.
Hurlock, E. B. (2013). Perkembangan anak, edisi keenam. jilid 1 alih bahasa :
meitasari dkk. Jakarta: Erlangga.
Mahabbati. (2006). Identifikasi anak dengan gangguan emosi dan perilaku di
sekolah dasar. jurnal pendidikan khusus, 2(1), 1.
Martono, N. (2014). Metode penelitian kuantitatif: Analisis isi dan analisis data
sekunder. Depok: Rajagrafindo Persada.
Meggit, C. (2013). Memahami perkembangan anak. Jakarta: PT. Indeks.
Mudyahardjo, R. (2006). Filsafat ilmu pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Nawawi, H. (2007). Metode penelitian bidang sosial. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Nevid, J. S. dan Greene, B. (2005). Psikologi abnormal. edisi kelima. jilid 1. alih
bahasa: Jeanette Murad, dkk. Jakarta: Erlangga.
Prasetyo, B. (2005). Metode penelitian kuantitatif. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
Prasetyo, B. (2008). Metode penelitian kuantitatif. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
Safaria, T. dan Saputra, N.E. (2009). Managemen emosi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Santrock, J. W. (2009). Psikologi pendidikan. Jakarta: Salemba Humanika.
Semiun, OFM. (2006). Teori kepribadian terapi psikoanalitik freud. Yogyakarta:
Kanisius.
Sugiyono. (2018). Metode penelitian kuantitatif. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2011). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif,
dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sunarto dan Hartono. (2008). Perkembangan peserta didik. Jakarta: Rineka Cipta.
Suryabrata, S. (2006). Psikologi pendidikan. Jakarta: PT. Rajawali Pers.
Surya, M. (2013). Psikologi guru konsep dan aplikasi. Bandung: Alfabeta.
Susanto, A. (2015). Teori dan pembelajaran di sekolah dasar. Jakarta: Kencana.
Syamsudin, M. (2010). Psikologi pendidikan. Bandung: PT. Remaja. Rosda Karya.
Triwiyanto, T. (2014). Pengantar pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Yusuf, S. (2006). Psikologi perkembangan anak & remaja. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Yusuf, S. (2009). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Yusuf, S. (2011). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Yusuf, S. (2016). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lampiran 1a. Blue Print Skala
No Aspek
Kcemasan
Jumlah Bobot
Indikator Nomor Butir Pernyataan
Favorable Unfavorable
Emosi
1 Keprihatinan 1 5 2 10%
2 Ketegangan 11, 8, 10 3, 4, 2 6 30%
3 Sedih 17, 15 20, 19 4 20%
4 Mencela diri
sendiri/orang lain
13, 12 18, 6 4 20%
5 Mudah marah 14, 16 7, 9 4 20%
Jumlah 10 10 20 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Lampiran 1b. Kisi-kisi Instrumen Skala Kecemasan Aspek emosi sebelum
Uji Validitas dan Reliabilitas
Variabel Aspek Indikator Jumlah Item
Perilaku Favorable Unfavorable
Keprihatinan Saya menbantu ketika
teman kesulitan
mengerjakan tugas dari
guru.
Saya tertawa ketika
teman terjatuh di kelas.
Ketegangan Saya berkeringat ketika
maju ke depan kelas.
Saya bersemangat
ketika maju ke depan
kelas.
Saya kesulitan
menyebutkan jawaban
pada saat ditanya oleh
guru.
Saya berbicara dengan
lantang menyebutkan
jawaban pada saat
ditanya oleh guru.
Saya takut saat
menghadapi ulangan
harian.
Saya percaya diri saat
menghadapi ulangan
harian.
Kecemasan Emosi Sedih Saya menangis ketika
ada teman yang
mengganggu.
Saya membalas jika ada
teman yang
mengganggu.
Saya malu ketika guru
memberi pertanyaan.
Saya menjawab ketika
guru memberi
pertanyaan.
Mencela diri
sendiri/orang
lain
Saya senang mengejek
teman.
Saya sedih ketika teman
diejek.
Saya malas belajar
ketika mendapatkan
nilai baik.
Saya rajin belajar ketika
mendapatkan nilai baik.
Mudah marah Saya melempar barang
ketika ada teman yang
mengejek.
Saya sabar ketika ada
teman yang mengejek.
Saya marah ketika
ditegur oleh guru.
Saya mendengarkan
ketika ditegur oleh
guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Lampiran 2a. Skala Kecemasan Aspek Emosi untuk Kelas 1
Penyusunan Skala Kecemasan Aspek
Emosi pada Siswa Kelas I Sekolah
Dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Dengan hormat,
Berkaitan dengan penelitian mengenai Pengembangan
Skala Kecemasan Emosi Siswa Kelas I SD, perkenankan saya
memohon bantuan kepada para siswa kelas I SD untuk mengisi
skala penelitian. Skala ini berisi pernyataan mengenai hal-hal
yang berkaitan dengan pengalaman sehari-hari. Para siswa
diminta untuk mengisi pilihan jawaban yang tertera di dalam
skala.
Demikian permohonan saya, atas kerjasama dan bantuan saya
ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Pandu Indra Pramana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Hallo adik-adik, selamat pagi
Sebelum menjawab, berdoa terlebih dahulu ya
Setelah itu jangan lupa isi identitas diri kalian masing-masing
Jawablah dengan percaya diri dan jujur.
Tulislah menurut diri adik masing-masing. Jangan takut untuk
menjawab ya karena tidak akan mempengaruhi nilai mata
pelajaran di sekolah. Sebelum mengumpulkan kertas
kuisioner, cek terlebih dahulu sebelum mengumpul apakah
semua sudah adik-adik isi.
Kakak berterima kasih atas kesediaan adik-adik mengisi
kuesioner ini. Kakak bangga adik-adik bisa mengisi sendiri
dan semua hebat.
Nama Lengkap :
Nama Panggilan :
Kelas :
No. Absen :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
PETUNJUK PENGISIAN
1. Bacalah dan pahamilah pernyataan pada skala berikut.
2. Isilah identitas diri dengan benar sesuai dengan identitas
diri kalian masing-masing.
3. Isilah menggunakan pensil kalian masing-masing.
4. Pilihlah salah satu dari empat pilihan jawaban di bawah
ini. Isilah sesuai dengan diri kalian masing-masing,
dengan cara memberi tanda centang (√). Adapun pilihan
jawaban yang disediakan adalah sebagai berikut:
SS : Jika pernyataan sangat sesuai dengan kondisi
kalian masing-masing
S : Jika pernyataan sesuai dengan kondisi kalian
TS : Jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi
kalian
STS : Jika pernyataan sangat tidak sesuai dengan
kondisi kalian
Contoh Pengisian:
Pernyataan SS S TS STS
Saya senang membaca
buku di kelas
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
5. Jika ingin mengubah jawaban kalian, kertas jangan
dicoret-coret. Hapus saja jawaban kalian yang salah
dengan penghapus lalu centanglah jawaban yang baru.
6. Setelah selesai menjawab, cek terlebih dahulu jawaban
kalian. Jangan sampai ada yang belum terisi.
7. Semua jawaban yang kalian isi tidak ada yang salah,
semua benar karena sesuai dengan diri kalian masing-
masing.
8. Terima kasih telah mengisi semua dan bantuan yang
kalian berikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Identitas diri reponden
Nama Lengkap :
Kelas :
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya menbantu ketika teman
kesulitan mengerjakan tugas
dari guru.
2 Saya percaya diri saat
menghadapi ulangan harian.
3 Saya bersemangat ketika
maju ke depan kelas.
4 Saya berbicara dengan
lantang menyebutkan
jawaban pada saat ditanya
oleh guru.
5 Saya tertawa ketika teman
terjatuh di kelas.
6 Saya rajin belajar ketika
mendapatkan nilai baik.
7 Saya sabar ketika ada teman
yang mengejek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
8 Saya kesulitan menyebutkan
jawaban pada saat ditanya
oleh guru.
9 Saya mendengarkan ketika
ditegur oleh guru.
10 Saya takut saat menghadapi
ulangan harian.
11 Saya berkeringat ketika maju
ke depan kelas.
12 Saya malas belajar ketika
mendapatkan nilai baik.
13 Saya senang mengejek
teman.
14 Saya melempar barang
ketika ada teman yang
mengejek.
15 Saya malu ketika guru
memberi pertanyaan.
16 Saya marah ketika ditegur
oleh guru.
17 Saya menangis ketika ada
teman yang mengganggu.
18 Saya sedih ketika teman
diejek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
19 Saya menjawab ketika guru
memberi pertanyaan.
20 Saya membalas jika ada
teman yang mengganggu.
Periksa Kembali Jawaban Kalian!
Terima kasih sudah menjawab semua soal di atas.
Kalian hebat, kalian luar biasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Total
Adib 1 1 1 1 3 1 1 4 1 4 4 4 1 1 4 4 1 1 1 2 41
Ale 4 1 2 1 3 1 1 4 2 1 3 1 1 1 1 1 1 2 1 1 33
Sheila 3 1 1 1 3 1 1 2 1 4 2 2 2 2 1 2 3 1 1 1 35
Alif 4 1 1 1 4 1 2 4 1 4 4 4 4 4 4 3 3 1 1 2 53
Amanda 3 1 2 1 3 1 1 1 1 1 3 4 1 1 4 4 1 1 1 4 39
Avril 1 3 2 1 2 1 1 4 1 4 4 2 2 2 3 3 3 3 1 1 44
Ceska 2 1 3 2 4 1 3 4 2 1 3 1 4 1 2 1 3 3 1 3 45
Chiara 1 1 1 1 4 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 27
Farel 2 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 28
Vatsa 4 2 2 2 3 2 1 3 2 3 3 2 1 2 4 3 2 2 1 2 46
Jovan 3 3 1 1 4 1 1 4 1 4 4 4 1 1 4 4 1 1 1 1 45
Khoirul 4 3 1 1 3 1 1 4 1 4 4 3 3 4 4 4 4 2 1 1 53
Lijami 3 2 1 2 4 2 1 3 1 2 3 1 1 1 3 4 1 2 1 1 39
Mega 4 3 1 1 4 1 1 3 1 1 3 4 1 1 4 3 1 1 1 1 40
Mesya 4 3 1 1 2 1 1 2 1 2 4 2 2 4 4 2 2 1 1 1 41
Mikael 1 1 1 1 2 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 25
Adnan 3 2 1 1 4 1 1 4 1 4 4 1 1 1 4 4 4 2 1 1 45
DInda 1 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 1 1 2 1 2 3 2 2 2 44
Naufal 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 27
Okta 4 1 1 1 4 1 1 4 1 4 4 4 4 1 4 4 4 4 1 1 53
Pandhu 3 1 3 1 4 1 2 3 1 4 2 4 4 4 3 3 3 1 2 1 50
Ridwan 4 2 2 1 4 1 1 3 2 4 3 1 3 1 3 2 1 4 2 1 45
Rifky 3 2 3 3 3 3 1 4 2 1 3 1 1 1 3 2 1 4 1 3 45
Nabila 4 4 1 1 4 1 1 3 2 4 3 4 4 4 4 3 1 2 1 4 55
Salma 4 3 4 3 4 1 2 4 1 4 1 1 1 1 4 4 1 1 2 3 49
Sangga 2 2 3 4 3 1 1 1 1 3 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34
Oktaria 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 3 2 4 1 3 33
Zalfa 2 1 3 1 4 1 1 3 1 1 1 1 1 1 2 4 2 3 1 1 35
Febri 4 2 4 3 2 1 2 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 2 1 1 58
Ulva 3 3 3 4 4 3 1 1 1 1 3 3 1 3 4 3 3 3 2 1 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Lampiran 2b. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Kecemasan Aspek Emosi
Correlations
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
VAR00001 2,80 1,157 30
VAR00002 1,90 ,923 30
VAR00003 1,83 ,986 30
VAR00004 1,60 ,968 30
VAR00005 3,30 ,794 30
VAR00006 1,27 ,640 30
VAR00007 1,27 ,521 30
VAR00008 3,00 1,114 30
VAR00009 1,27 ,450 30
VAR00010 2,70 1,368 30
VAR00011 2,80 1,157 30
VAR00012 2,17 1,341 30
VAR00013 1,83 1,234 30
VAR00014 1,80 1,215 30
VAR00015 2,80 1,270 30
VAR00016 2,80 1,095 30
VAR00017 2,00 1,145 30
VAR00018 2,00 1,050 30
VAR00019 1,17 ,379 30
VAR00020 1,60 ,968 30
VAR00021 41,90 8,938 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Correlations
VAR0
0001
VAR00
002
VAR00
003
VAR00
004
VAR00
005
VAR00
006
VAR00
007
VAR00
008
VAR00
009
VAR0
0010
VAR00
001
Pearson
Correlation 1 ,304 ,060 -,043 ,293 -,065 -,080 ,107 ,239 ,266
Sig. (2-
tailed)
,103 ,751 ,821 ,116 ,732 ,674 ,573 ,204 ,156
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00
002
Pearson
Correlation ,304 1 ,019 ,262 -,005 ,280 -,158 ,034 ,150 ,221
Sig. (2-
tailed) ,103 ,921 ,161 ,980 ,133 ,405 ,860 ,430 ,240
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00
003
Pearson
Correlation ,060 ,019 1 ,686** -,022 ,237 ,493** -,094 ,337 -,115
Sig. (2-
tailed) ,751 ,921 ,000 ,908 ,207 ,006 ,620 ,069 ,545
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00
004
Pearson
Correlation -,043 ,262 ,686** 1 -,063 ,623** ,287 -,288 ,253 -,146
Sig. (2-
tailed) ,821 ,161 ,000 ,742 ,000 ,124 ,123 ,177 ,442
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00
005
Pearson
Correlation ,293 -,005 -,022 -,063 1 ,041 ,050 ,195 -,039 ,149
Sig. (2-
tailed) ,116 ,980 ,908 ,742 ,831 ,793 ,302 ,839 ,432
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00
006
Pearson
Correlation -,065 ,280 ,237 ,623** ,041 1 -,014 -,097 ,344 -,260
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Sig. (2-
tailed) ,732 ,133 ,207 ,000 ,831 ,942 ,611 ,063 ,165
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00
007
Pearson
Correlation -,080 -,158 ,493** ,287 ,050 -,014 1 ,119 ,275 ,019
Sig. (2-
tailed) ,674 ,405 ,006 ,124 ,793 ,942 ,532 ,142 ,919
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00
008
Pearson
Correlation ,107 ,034 -,094 -,288 ,195 -,097 ,119 1 ,206 ,204
Sig. (2-
tailed) ,573 ,860 ,620 ,123 ,302 ,611 ,532 ,274 ,281
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00
009
Pearson
Correlation ,239 ,150 ,337 ,253 -,039 ,344 ,275 ,206 1 -,034
Sig. (2-
tailed) ,204 ,430 ,069 ,177 ,839 ,063 ,142 ,274 ,860
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00
010
Pearson
Correlation ,266 ,221 -,115 -,146 ,149 -,260 ,019 ,204 -,034 1
Sig. (2-
tailed) ,156 ,240 ,545 ,442 ,432 ,165 ,919 ,281 ,860
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00
011
Pearson
Correlation ,381* ,336 -,091 ,080 -,008 ,075 -,080 ,241 ,172 ,375*
Sig. (2-
tailed) ,038 ,070 ,633 ,674 ,969 ,695 ,674 ,200 ,362 ,041
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00
012
Pearson
Correlation ,400* ,153 -,135 -,212 ,146 -,174 -,016 ,069 -,133 ,348
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Sig. (2-
tailed) ,028 ,419 ,478 ,260 ,443 ,357 ,931 ,716 ,482 ,060
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00
013
Pearson
Correlation ,411* -,015 ,090 -,173 ,158 -,291 ,447* ,251 ,269 ,439*
Sig. (2-
tailed) ,024 ,937 ,637 ,360 ,403 ,118 ,013 ,181 ,150 ,015
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00
014
Pearson
Correlation ,412* ,351 ,058 ,018 -,114 ,027 ,196 -,025 ,101 ,357
Sig. (2-
tailed) ,024 ,057 ,762 ,927 ,547 ,889 ,299 ,894 ,595 ,053
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00
015
Pearson
Correlation ,582** ,424* -,028 -,067 ,267 ,025 -,073 ,219 -,084 ,302
Sig. (2-
tailed) ,001 ,020 ,885 ,724 ,155 ,894 ,702 ,244 ,657 ,105
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00
016
Pearson
Correlation ,267 ,218 ,000 -,111 ,151 -,069 -,085 ,170 -,308 ,304
Sig. (2-
tailed) ,154 ,247 1,000 ,561 ,427 ,718 ,657 ,371 ,098 ,103
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00
017
Pearson
Correlation ,156 ,000 ,122 ,062 -,038 ,047 ,347 ,162 ,000 ,352
Sig. (2-
tailed) ,410 1,000 ,520 ,744 ,842 ,805 ,060 ,392 1,000 ,056
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00
018
Pearson
Correlation -,057 -,071 ,233 ,169 ,000 ,308 ,063 ,059 ,365* -,168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Sig. (2-
tailed) ,766 ,709 ,215 ,371 1,000 ,098 ,741 ,757 ,047 ,375
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00
019
Pearson
Correlation ,079 ,246 ,446* ,376* ,286 ,379* ,291 -,082 ,135 ,166
Sig. (2-
tailed) ,680 ,189 ,013 ,041 ,125 ,039 ,119 ,668 ,477 ,380
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00
020
Pearson
Correlation ,018 ,069 ,217 ,154 ,027 ,122 ,355 -,064 ,332 -,146
Sig. (2-
tailed) ,923 ,715 ,250 ,415 ,888 ,519 ,054 ,737 ,073 ,442
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00
021
Pearson
Correlation ,602** ,438* ,296 ,210 ,262 ,168 ,310 ,301 ,307 ,508**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,016 ,113 ,265 ,162 ,376 ,096 ,106 ,099 ,004
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Correlations
VAR0
0011
VAR00
012
VAR00
013
VAR00
014
VAR00
015
VAR00
016
VAR00
017
VAR00
018
VAR00
019
VAR0
0020
VAR00
001
Pearson
Correlation ,381* ,400* ,411* ,412* ,582** ,267 ,156 -,057 ,079 ,018
Sig. (2-
tailed) ,038 ,028 ,024 ,024 ,001 ,154 ,410 ,766 ,680 ,923
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00
002
Pearson
Correlation ,336 ,153 -,015 ,351 ,424* ,218 ,000 -,071 ,246 ,069
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Sig. (2-
tailed) ,070 ,419 ,937 ,057 ,020 ,247 1,000 ,709 ,189 ,715
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00
003
Pearson
Correlation -,091 -,135 ,090 ,058 -,028 ,000 ,122 ,233 ,446* ,217
Sig. (2-
tailed) ,633 ,478 ,637 ,762 ,885 1,000 ,520 ,215 ,013 ,250
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00
004
Pearson
Correlation ,080 -,212 -,173 ,018 -,067 -,111 ,062 ,169 ,376* ,154
Sig. (2-
tailed) ,674 ,260 ,360 ,927 ,724 ,561 ,744 ,371 ,041 ,415
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00
005
Pearson
Correlation -,008 ,146 ,158 -,114 ,267 ,151 -,038 ,000 ,286 ,027
Sig. (2-
tailed) ,969 ,443 ,403 ,547 ,155 ,427 ,842 1,000 ,125 ,888
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00
006
Pearson
Correlation ,075 -,174 -,291 ,027 ,025 -,069 ,047 ,308 ,379* ,122
Sig. (2-
tailed) ,695 ,357 ,118 ,889 ,894 ,718 ,805 ,098 ,039 ,519
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00
007
Pearson
Correlation -,080 -,016 ,447* ,196 -,073 -,085 ,347 ,063 ,291 ,355
Sig. (2-
tailed) ,674 ,931 ,013 ,299 ,702 ,657 ,060 ,741 ,119 ,054
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00
008
Pearson
Correlation ,241 ,069 ,251 -,025 ,219 ,170 ,162 ,059 -,082 -,064
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Sig. (2-
tailed) ,200 ,716 ,181 ,894 ,244 ,371 ,392 ,757 ,668 ,737
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00
009
Pearson
Correlation ,172 -,133 ,269 ,101 -,084 -,308 ,000 ,365* ,135 ,332
Sig. (2-
tailed) ,362 ,482 ,150 ,595 ,657 ,098 1,000 ,047 ,477 ,073
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00
010
Pearson
Correlation ,375* ,348 ,439* ,357 ,302 ,304 ,352 -,168 ,166 -,146
Sig. (2-
tailed) ,041 ,060 ,015 ,053 ,105 ,103 ,056 ,375 ,380 ,442
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00
011
Pearson
Correlation 1 ,489** ,338 ,339 ,559** ,239 ,391* ,000 -,157 -,074
Sig. (2-
tailed)
,006 ,068 ,067 ,001 ,202 ,033 1,000 ,406 ,698
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00
012
Pearson
Correlation ,489** 1 ,476** ,508** ,648** ,516** ,247 -,269 -,057 ,106
Sig. (2-
tailed) ,006 ,008 ,004 ,000 ,003 ,188 ,150 ,767 ,577
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00
013
Pearson
Correlation ,338 ,476** 1 ,621** ,264 ,077 ,537** ,160 ,061 ,087
Sig. (2-
tailed) ,068 ,008 ,000 ,159 ,688 ,002 ,400 ,747 ,649
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00
014
Pearson
Correlation ,339 ,508** ,621** 1 ,353 ,150 ,496** -,189 ,150 -,012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Sig. (2-
tailed) ,067 ,004 ,000 ,056 ,428 ,005 ,317 ,430 ,951
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00
015
Pearson
Correlation ,559** ,648** ,264 ,353 1 ,689** ,213 ,000 ,072 ,241
Sig. (2-
tailed) ,001 ,000 ,159 ,056 ,000 ,257 1,000 ,707 ,199
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00
016
Pearson
Correlation ,239 ,516** ,077 ,150 ,689** 1 ,275 -,060 ,000 ,085
Sig. (2-
tailed) ,202 ,003 ,688 ,428 ,000 ,141 ,753 1,000 ,657
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00
017
Pearson
Correlation ,391* ,247 ,537** ,496** ,213 ,275 1 ,229 ,079 -,218
Sig. (2-
tailed) ,033 ,188 ,002 ,005 ,257 ,141 ,223 ,676 ,248
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00
018
Pearson
Correlation ,000 -,269 ,160 -,189 ,000 -,060 ,229 1 ,087 ,102
Sig. (2-
tailed) 1,000 ,150 ,400 ,317 1,000 ,753 ,223 ,649 ,593
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00
019
Pearson
Correlation -,157 -,057 ,061 ,150 ,072 ,000 ,079 ,087 1 ,000
Sig. (2-
tailed) ,406 ,767 ,747 ,430 ,707 1,000 ,676 ,649 1,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00
020
Pearson
Correlation -,074 ,106 ,087 -,012 ,241 ,085 -,218 ,102 ,000 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Sig. (2-
tailed) ,698 ,577 ,649 ,951 ,199 ,657 ,248 ,593 1,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
VAR00
021
Pearson
Correlation ,618** ,597** ,658** ,614** ,736** ,498** ,563** ,165 ,290 ,222
Sig. (2-
tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,005 ,001 ,383 ,120 ,238
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Correlations
VAR00021
VAR00001 Pearson Correlation ,602**
Sig. (2-tailed) ,000
N 30
VAR00002 Pearson Correlation ,438*
Sig. (2-tailed) ,016
N 30
VAR00003 Pearson Correlation ,296
Sig. (2-tailed) ,113
N 30
VAR00004 Pearson Correlation ,210
Sig. (2-tailed) ,265
N 30
VAR00005 Pearson Correlation ,262
Sig. (2-tailed) ,162
N 30
VAR00006 Pearson Correlation ,168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Sig. (2-tailed) ,376
N 30
VAR00007 Pearson Correlation ,310
Sig. (2-tailed) ,096
N 30
VAR00008 Pearson Correlation ,301
Sig. (2-tailed) ,106
N 30
VAR00009 Pearson Correlation ,307
Sig. (2-tailed) ,099
N 30
VAR00010 Pearson Correlation ,508**
Sig. (2-tailed) ,004
N 30
VAR00011 Pearson Correlation ,618**
Sig. (2-tailed) ,000
N 30
VAR00012 Pearson Correlation ,597**
Sig. (2-tailed) ,000
N 30
VAR00013 Pearson Correlation ,658**
Sig. (2-tailed) ,000
N 30
VAR00014 Pearson Correlation ,614**
Sig. (2-tailed) ,000
N 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
VAR00015 Pearson Correlation ,736**
Sig. (2-tailed) ,000
N 30
VAR00016 Pearson Correlation ,498**
Sig. (2-tailed) ,005
N 30
VAR00017 Pearson Correlation ,563**
Sig. (2-tailed) ,001
N 30
VAR00018 Pearson Correlation ,165
Sig. (2-tailed) ,383
N 30
VAR00019 Pearson Correlation ,290
Sig. (2-tailed) ,120
N 30
VAR00020 Pearson Correlation ,222
Sig. (2-tailed) ,238
N 30
VAR00021 Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,802 20
Lampiran 3a. Tabel Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Konstruk Instrumen
Skala Angket
No. Butir
Soal
r tabel r hitung Pearson
Correlation
Keputusan
1 0,359 .602** Valid
2 0,359 .438* Valid
3 0,359 .296 Tidak Valid
4 0,359 .210 Tidak Valid
5 0,359 .262 Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
6 0,359 .168 Tidak Valid
7 0,359 .310 Tidak Valid
8 0,359 .301 Tidak Valid
9 0,359 .307 Tidak Valid
10 0,359 .508** Valid
11 0,359 .618** Valid
12 0,359 .597** Valid
13 0,359 .658** Valid
14 0,359 .614** Valid
15 0,359 .736** Valid
16 0,359 .498** Valid
17 0,359 .563** Valid
18 0,359 .165 Tidak Valid
19 0,359 .290 Tidak Valid
20 0,359 .222 Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran 3b. Blue Print Skala Setelah Uji Validitas dan Reliabilitas
No Aspek
Kcemasan
Jumlah Bobot
Indikator Nomor Butir Pernyataan
Favorable Unfavorable
Emosi
1 Keprihatinan 1 1 10%
2 Ketegangan 4, 6 2 3 30%
3 Sedih 8, 10 2 20%
4 Mencela diri
sendiri/orang lain
3, 5 2 20%
5 Mudah marah 7, 9 2 20%
Jumlah 9 1 10 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 4a. Kisi-Kisi Instrumen Skala Kecemasan Aspek Emosi Setelah Uji
Validitas dan Reliabilitas
Variabel Aspek Indikator Jumlah Item
Perilaku Favorable Unfavorable
Keprihatinan Saya menbantu ketika
teman kesulitan
mengerjakan tugas
dari guru.
Ketegangan Saya berkeringat
ketika maju ke depan
kelas.
Saya percaya diri saat
menghadapi ulangan
harian.
Saya takut saat
menghadapi ulangan
harian.
Kecemasan Emosi Sedih Saya menangis ketika
ada teman yang
mengganggu.
Saya malu ketika guru
memberi pertanyaan.
Mencela diri
sendiri/orang
lain
Saya senang mengejek
teman.
Saya malas belajar
ketika mendapatkan
nilai baik.
Mudah marah Saya melempar
barang ketika ada
teman yang mengejek.
Saya marah ketika
ditegur oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran 4b. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Kecemasan Aspek Emosi
(Siap Sebar)
Correlations
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
VAR00001 2,80 1,157 30
VAR00002 1,90 ,923 30
VAR00003 2,70 1,368 30
VAR00004 2,80 1,157 30
VAR00005 2,17 1,341 30
VAR00006 1,83 1,234 30
VAR00007 1,80 1,215 30
VAR00008 2,80 1,270 30
VAR00009 2,80 1,095 30
VAR00010 2,27 1,202 30
VAR00011 23,87 7,882 30
Correlations
VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005
VAR00001 Pearson Correlation 1 ,304 ,266 ,381* ,400*
Sig. (2-tailed) ,103 ,156 ,038 ,028
N 30 30 30 30 30
VAR00002 Pearson Correlation ,304 1 ,221 ,336 ,153
Sig. (2-tailed) ,103 ,240 ,070 ,419
N 30 30 30 30 30
VAR00003 Pearson Correlation ,266 ,221 1 ,375* ,348
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Sig. (2-tailed) ,156 ,240 ,041 ,060
N 30 30 30 30 30
VAR00004 Pearson Correlation ,381* ,336 ,375* 1 ,489**
Sig. (2-tailed) ,038 ,070 ,041 ,006
N 30 30 30 30 30
VAR00005 Pearson Correlation ,400* ,153 ,348 ,489** 1
Sig. (2-tailed) ,028 ,419 ,060 ,006
N 30 30 30 30 30
VAR00006 Pearson Correlation ,411* -,015 ,439* ,338 ,476**
Sig. (2-tailed) ,024 ,937 ,015 ,068 ,008
N 30 30 30 30 30
VAR00007 Pearson Correlation ,412* ,351 ,357 ,339 ,508**
Sig. (2-tailed) ,024 ,057 ,053 ,067 ,004
N 30 30 30 30 30
VAR00008 Pearson Correlation ,582** ,424* ,302 ,559** ,648**
Sig. (2-tailed) ,001 ,020 ,105 ,001 ,000
N 30 30 30 30 30
VAR00009 Pearson Correlation ,267 ,218 ,304 ,239 ,516**
Sig. (2-tailed) ,154 ,247 ,103 ,202 ,003
N 30 30 30 30 30
VAR00010 Pearson Correlation ,313 ,274 ,365* ,313 ,228
Sig. (2-tailed) ,093 ,143 ,047 ,093 ,225
N 30 30 30 30 30
VAR00011 Pearson Correlation ,659** ,467** ,623** ,666** ,743**
Sig. (2-tailed) ,000 ,009 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Correlations
VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010
VAR00001 Pearson Correlation ,411* ,412* ,582** ,267 ,313
Sig. (2-tailed) ,024 ,024 ,001 ,154 ,093
N 30 30 30 30 30
VAR00002 Pearson Correlation -,015 ,351 ,424* ,218 ,274
Sig. (2-tailed) ,937 ,057 ,020 ,247 ,143
N 30 30 30 30 30
VAR00003 Pearson Correlation ,439* ,357 ,302 ,304 ,365*
Sig. (2-tailed) ,015 ,053 ,105 ,103 ,047
N 30 30 30 30 30
VAR00004 Pearson Correlation ,338 ,339 ,559** ,239 ,313
Sig. (2-tailed) ,068 ,067 ,001 ,202 ,093
N 30 30 30 30 30
VAR00005 Pearson Correlation ,476** ,508** ,648** ,516** ,228
Sig. (2-tailed) ,008 ,004 ,000 ,003 ,225
N 30 30 30 30 30
VAR00006 Pearson Correlation 1 ,621** ,264 ,077 ,566**
Sig. (2-tailed) ,000 ,159 ,688 ,001
N 30 30 30 30 30
VAR00007 Pearson Correlation ,621** 1 ,353 ,150 ,534**
Sig. (2-tailed) ,000 ,056 ,428 ,002
N 30 30 30 30 30
VAR00008 Pearson Correlation ,264 ,353 1 ,689** ,352
Sig. (2-tailed) ,159 ,056 ,000 ,056
N 30 30 30 30 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
VAR00009 Pearson Correlation ,077 ,150 ,689** 1 ,278
Sig. (2-tailed) ,688 ,428 ,000 ,137
N 30 30 30 30 30
VAR00010 Pearson Correlation ,566** ,534** ,352 ,278 1
Sig. (2-tailed) ,001 ,002 ,056 ,137
N 30 30 30 30 30
VAR00011 Pearson Correlation ,657** ,710** ,786** ,568** ,645**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,001 ,000
N 30 30 30 30 30
Correlations
VAR00011
VAR00001 Pearson Correlation ,659**
Sig. (2-tailed) ,000
N 30
VAR00002 Pearson Correlation ,467**
Sig. (2-tailed) ,009
N 30
VAR00003 Pearson Correlation ,623**
Sig. (2-tailed) ,000
N 30
VAR00004 Pearson Correlation ,666**
Sig. (2-tailed) ,000
N 30
VAR00005 Pearson Correlation ,743**
Sig. (2-tailed) ,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
N 30
VAR00006 Pearson Correlation ,657**
Sig. (2-tailed) ,000
N 30
VAR00007 Pearson Correlation ,710**
Sig. (2-tailed) ,000
N 30
VAR00008 Pearson Correlation ,786**
Sig. (2-tailed) ,000
N 30
VAR00009 Pearson Correlation ,568**
Sig. (2-tailed) ,001
N 30
VAR00010 Pearson Correlation ,645**
Sig. (2-tailed) ,000
N 30
VAR00011 Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,853 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 21,07 51,444 ,563 ,838
VAR00002 21,97 56,171 ,368 ,853
VAR00003 21,17 50,557 ,498 ,845
VAR00004 21,07 51,306 ,572 ,837
VAR00005 21,70 48,217 ,650 ,830
VAR00006 22,03 50,861 ,553 ,839
VAR00007 22,07 49,995 ,620 ,833
VAR00008 21,07 47,995 ,711 ,824
VAR00009 21,07 53,513 ,462 ,846
VAR00010 21,60 51,352 ,541 ,840
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran 5a. Skala Kecemasan Aspek Emosi untuk Kelas I Setelah Uji
Validitas dan Reliabilitas
Penyusunan Skala Kecemasan Aspek
Emosi pada Siswa Kelas I Sekolah
Dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Dengan hormat,
Berkaitan dengan penelitian mengenai Pengembangan
Skala Kecemasan Emosi Siswa Kelas I SD, perkenankan saya
memohon bantuan kepada para siswa kelas I SD untuk mengisi
skala penelitian. Skala ini berisi pernyataan mengenai hal-hal
yang berkaitan dengan pengalaman sehari-hari. Para siswa
diminta untuk mengisi pilihan jawaban yang tertera di dalam
skala.
Demikian permohonan saya, atas kerjasama dan bantuan
siswa-siswi SD saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Pandu Indra Pramana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Hallo adik-adik, selamat pagi
Sebelum menjawab, berdoa terlebih dahulu ya
Setelah itu jangan lupa isi identitas diri kalian masing-masing
Jawablah dengan percaya diri dan jujur.
Tulislah menurut diri adik masing-masing. Jangan takut untuk
menjawab ya karena tidak akan mempengaruhi nilai mata
pelajaran di sekolah. Sebelum mengumpulkan kertas
kuisioner, cek terlebih dahulu sebelum mengumpul apakah
semua sudah adik-adik isi.
Kakak berterima kasih atas kesediaan adik-adik mengisi
kuesioner ini. Kakak bangga adik-adik bisa mengisi sendiri
dan semua hebat.
Nama Lengkap :
Nama Panggilan :
Kelas :
No. Absen :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PETUNJUK PENGISIAN
1. Bacalah dan pahamilah pernyataan pada skala berikut.
2. Isilah identitas diri dengan benar sesuai dengan
identitas diri kalian masing-masing.
3. Isilah menggunakan pensil kalian masing-masing.
4. Pilihlah salah satu dari empat pilihan jawaban
dibawah ini. Isilah sesuai dengan diri kalian masing-
masing, dengan cara memberi tanda centang (√).
Adapun pilihan jawaban yang disediakan adalah
sebagai berikut:
SS : Jika pernyataan sangat sesuai dengan
kondisi kalian masing-masing
S : Jika pernyataan sesuai dengan kondisi
kalian
TS : Jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi
kalian
STS : Jika pernyataan sangat tidak sesuai dengan
kondisi kalian
Contoh Pengisian:
Pernyataan SS S TS STS
Saya senang membaca
buku di kelas
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
5. Jika ingin mengubah jawaban kalian, kertas jangan
dicoret-coret. Hapus saja jawaban kalian yang salah
dengan penghapus lalu centanglah jawaban yang baru.
6. Setelah selesai menjawab, cek terlebih dahulu
jawaban kalian. Jangan sampai ada yang belum terisi.
7. Semua jawaban yang kalian isi tidak ada yang salah,
semua benar karena sesuai dengan diri kalian masing-
masing.
8. Terima kasih telah mengisi semua dan bantuan yang
kalian berikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Identitas diri reponden
Nama Lengkap :
Kelas :
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya membantu ketika teman
kesulitan mengerjakan tugas
dari guru.
2 Saya percaya diri saat
menghadapi ulangan harian.
3 Saya senang mengejek
teman.
4 Saya berkeringat ketika maju
ke depan kelas.
5 Saya malas belajar ketika
mendapatkan nilai baik.
6 Saya takut saat menghadapi
ulangan harian.
7 Saya melempar barang
ketika ada teman yang
mengejek.
8 Saya malu ketika guru
memberi pertanyaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
9 Saya marah ketika ditegur
oleh guru.
10 Saya menangis ketika ada
teman yang mengganggu.
Periksa Kembali Jawaban Kalian!
Terima kasih sudah menjawab semua soal di atas.
Kalian hebat, kalian luar biasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Lampiran 5b. Rangkuman Tabel Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan
Aspek Emosi Siswa Kelas I SD Negeri se-Kecamatan Gondokusuman
SD N Baciro
No Kategori Frekuensi Frekuensi Relatif
1 Sangat Rendah 5 26,3 %
2 Rendah 10 52,7 %
3 Sedang 2 10,5 %
4 Tinggi 2 10,5 %
5 Sangat Tinggi 0 0 %
Jumlah 19 100 %
SD N Bhayangkara
No Kategori Frekuensi Frekuensi Relatif
1 Sangat Rendah 0 0 %
2 Rendah 14 51,9 %
3 Sedang 8 29,6 %
4 Tinggi 5 18,5 %
5 Sangat Tinggi 0 0 %
Jumlah 27 100 %
SD N Demangan
No Kategori Frekuensi Frekuensi Relatif
1 Sangat Rendah 2 10 %
2 Rendah 3 15 %
3 Sedang 8 40 %
4 Tinggi 6 30 %
5 Sangat Tinggi 1 5 %
Jumlah 20 100 %
SD N Klitren
No Kategori Frekuensi Frekuensi Relatif
1 Sangat Rendah 4 23,5 %
2 Rendah 10 58,8 %
3 Sedang 3 17,7 %
4 Tinggi 0 0 %
5 Sangat Tinggi 0 0 %
Jumlah 17 100 %
SD N Sagan
No Kategori Frekuensi Frekuensi Relatif
1 Sangat Rendah 0 0 %
2 Rendah 4 57,1 %
3 Sedang 3 42,9 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
4 Tinggi 0 0 %
5 Sangat Tinggi 0 0 %
Jumlah 7 100 %
SD N Serayu
No Kategori Frekuensi Frekuensi Relatif
1 Sangat Rendah 3 12,5 %
2 Rendah 16 66,7 %
3 Sedang 4 16,7 %
4 Tinggi 0 0 %
5 Sangat Tinggi 1 4,1 %
Jumlah 24 100 %
SD N Terbansari
No Kategori Frekuensi Frekuensi Relatif
1 Sangat Rendah 12 42,8 %
2 Rendah 8 28,6 %
3 Sedang 6 21,4 %
4 Tinggi 1 3,6 %
5 Sangat Tinggi 1 3,6 %
Jumlah 28 100 %
SD N se-Kecamatan Gondokusuman
No Kategori Frekuensi Frekuensi Relatif
1 Sangat Rendah 16 18,3 %
2 Rendah 65 45,8 %
3 Sedang 34 23,9 %
4 Tinggi 14 9,9 %
5 Sangat Tinggi 3 2,1 %
Jumlah 142 100 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Lampiran 6a. Surat Izin Validasi Instrumen di SD N Kentungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lampiran 6b. Surat Permohonan Izin dari Sekretariat PGSD Universitas
Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Lampiran 7a. Surat Izin Penelitian di SD Negeri se-Kecamatan
Gondokusuman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Lampiran 7b. Curriculum Vitae
BIODATA PENELITI
Pandu Indra Pramana lahir di Bantul, 30 November 1996,
merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan
Bapak Suharto dan Ibu Prapti Rejeki. Pendidikan yang pernah
ditempuh oleh peneliti yaitu pendidikan taman kanak-kanak di
TK Aba Pedak pada tahun 2002-2003. Pada tahun 2003-2009
peneliti menempuh pendidikan sekolah dasar di SD Negeri 1 Srandakan.
Selanjutnya pada tahun 2009-2012 peneliti menempuh pendidikan Sekolah
Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Srandakan. Pada tahun 2012-2015 peneliti
menempuh pendidikan menengah tingkat atas di SMA Negeri 1 Sanden. Pada tahun
2015, peneliti melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta dengan mengambil program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Selama berproses di dalam Universitas Sanata Dharma, peneliti
memperoleh ilmu dan pengalaman baik di akademik maupun non-akademik dengan
mengikuti perkuliahan selama delapan semester dan beberapa kegiatan mahasiswa.
Beberapa kegiatan tersebut antara lain Pelatihan Pengembangan Kepribadian
Mahasiswa dan Metode Belajar (PPKMB I) dan PPKMB II, Kursus Mahir Dasar
(KMD) Pembina Pramuka, English Club, Inisiasi Fakultas, Insipro 2015, Week-
End Moral, mengikuti kepanitiaan STWC dan kepanitiaan seminar nasional dan
internasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI