survailalulintas
DESCRIPTION
TEKNIK SURVEY LHRTRANSCRIPT
-
D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U M D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A DD II RR EE KK TT OO RR AA TT BB II NN AA TT EE KK NN II KK
Jl. Pattimura No. 20 Gd. Sapta Taruna Lt. VI Keb-Baru Telp/Fax (021) 7251544 - 7247283 Jkt 12110
( 4 )
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR SURVEY LALU LINTAS
Januari 2009
-
4. POS: Survai Lalu Lintas
4 - 1/5
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR SURVEY LALU LINTAS
A. Maksud
Prosedur ini dimaksudkan sebagai pedoman untuk melakukan survey volume lalu
lintas, serta menginventarisasi jumlah setiap jenis kendaraan yang melewati ruas
jalan tertentu dalam satuan waktu, sehingga dapat dihitung lalu lintas harian rata-
rata sebagai dasar perencanaan jalan dan jembatan.
B. Ruang Lingkup
Prosedur ini memuat penyelidikan seluruh jenis kendaraan yang lewat pada suatu
ruas jalan.
C. Acuan
Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997.
D. Pihak yang Terkait/Terlibat
1. Pemberi Tugas
2. Konsultan
a). Team Leader
b). Engineer
c). Surveyor
E. Prosedur
1. Surat Ijin Survey
a) Pengajuan lokasi, jenis survey, jumlah, dan waktu pelaksanaan survey
oleh Engineer kepada Team Leader untuk mendapatkan masukan dan
persetujuan.
-
4. POS: Survai Lalu Lintas
4 - 2/5
b) Setelah mendapat persetujuan dari Team Leader, selanjutnya Team
Leader mengajukan ijin pelaksanaan survey ke pemberi tugas berikut
tanggal, jenis, jumlah dan lokasi pelaksanaan survey.
c) Setelah disetujui oleh pemberi tugas, selanjutnya pemberi tugas
membuat surat pemberitahuan kepada instansi yang terkait dengan
pelaksanaan survey yang akan dibawa oleh pelaksana survey.
2. Pelaksanaan Survey
a) Pos-pos Perhitungan Lalu Lintas dibagi dalam beberapa tipe, yaitu:
Pos Kelas A yaitu pos perhitungan lalu lintas yang terletak pada ruas
jalan dengan jumlah lalu lintas yang tinggi dan mempunyai LHR >
10.000 kendaraan.
Pos Kelas B yaitu pos perhitungan lalu lintas yang terletak pada ruas
jalan dengan jumlah lalu lintas yang sedang dan mempunyai 5.000 <
LHR < 10.000 kendaaan.
Pos Kelas C yaitu pos perhitungan lalu lintas yang terletak pada ruas
jalan dengan jumlah lalu lintas yang rendah dan mempunyai LHR <
5.000 kendaraan.
b) Pemilihan Lokasi Pos
Lokasi pos harus mewakili jumlah lalu lintas harian rata-rata dari ruas
jalan, tidak terpengaruh oleh angkutan ulang alik yang tidak mewakili
ruas (commuter traffic).
Lokasi pos harus mempunyai jarak pandang yang cukup untuk
kedua arah, sehingga memungkinkan pencatatan kendaraan dengan
mudah dan jelas,
Lokasi pos tidak boleh ditempatkan pada persilangan jalan.
c) Periode Perhitungan
Pos Kelas A
Perhitungan dilakukan dengan periode 40 jam selama 2 hari, mulai
pukul 06.00 pagi pada hari pertama dan berakhir pukul 22.00 pada
hari kedua.
-
4. POS: Survai Lalu Lintas
4 - 3/5
Pos Kelas B
Perhitungan seperti pada pos kelas A. Pelaksanaan perhitungan
pada pos-pos kelas B sesuai jadual yang telah ditentukan.
Pos Kelas C
Perhitungan dilakukan dengan periode 16 jam mulai pukul 06.00 pagi
dan berakhir pukul 22.00 pada hari yang sama yang ditetapkan untuk
pelaksanaan perhitungan.
d) Pengelompokan Kendaraan (TC-Manual)
Dalam perhitungan jumlah lalu lintas, kendaraan dibagi dalam 8
(delapan) kelompok mencakup kendaraan bermotor dan kendaraan
tidak bermotor.
Tabel 4.1. Penggolongan Jenis Kendaraan
Golongan/Kelompok Jenis Kendaraan
1 Sepeda motor, sekuter 2 Sedan, Jeep, dan Station Wagon. 3 Opelet, Suburban, Combi, 4 Pick-up, Mobil hantaran, Box 5a Bus Kecil 5b Bus Besar 6 Truk 2 sumbu 7a Truk 3 sumbu 7b Truk Gandengan 7c Truk Semi Trailer 8 Kendaraan tidak bermotor, sepeda
Pengenalan ciri kendaraan : 1. Sepeda Kumbang : sepeda yang ditempeli mesin 75 cc (max). 2. Kendaraan bermotor roda 3 antara lain : bemo dan bajaj. 3. Kecuali Combi, umumnya sebagai kendaran penumpang umum maximal 12
tempat duduk seperti mikrolet, angkot, minibus, pick-up yang diberi penaung kanvas/pelat dengan rute dalam kota dan sekitarnya atau angkutan pedesaan.
4. Umumnya sebagai kendaraan barang maximal beban sumbu belakang 3,5 ton dengan bagian belakang sumbu tunggal roda tunggal (STRT).
5a. Bus Kecil adalah sebagai kendaraan penumpang umum dengan tempat duduk antara 16 s/d 26 buah, seperti kopaja, metromini, elf dengan bagian belakang sumbu tunggal roda ganda (STRG) dan panjang kendaraan maximal 9 m dengan sebutan bus .
5b. Bus Besar adalah sebagai kendaraan penumpang umum dengan tempat duduk antara 30 s/d 50 buah, sperti bus malam, bus kota, bus antar kota yang berukuran + 12 m dan STRG.
6. Truk 2 sumbu adalah sebagai kendaraan barang dengan beban sumbu belakang antara 5-10 ton (MST 5,8,10 dan STRG).
-
4. POS: Survai Lalu Lintas
4 - 4/5
7a. Truk 3 sumbu adalah sebagai kendaraan barang dengan 3 sumbu yang letaknya STRT dan SGRG (sumbu ganda roda ganda).
7b. Truk gandengan adalah sebagai kendaraan no. 6 dan 7 yang diberi gandengan bak truk dan dihubungkan dengan batang segitiga. Disebut juga Full Trailer Truck.
7c. Truk semi trailer atau truk tempelan adalah sebagai kendaraan yang terdiri dari kepala truk dengan sumbu 2-3 sumbu yang dihubungkan secara sendi dengan pelat dan rangka bak yang beroda belakang yang mempunyai 2 atau 3 sumbu pula.
F. Pelaporan
Hasil dari lapangan harus dibuat dalam bentuk laporan lengkap yang berisi:
1. Foto dokumentasi
2. Data lapangan
3. Perhitungan
Tabel 4-2. Daftar Kegiatan dan Pihak yang Terlibat.
Pihak yang terlibat Check List Kegiatan a b c d e
a. Penetapan lokasi pelaksanaan pada peta
didiskusikan disetujui
x x
x
b. Persetujuan ijin dan tanggal pelaksanaan survey
disetujui
x
c. Pembuatan surat ijin survey ke instansi terkait
disetujui
x
d. Persiapan kebutuhan peralatan, formulir dan personil
dilakukan
x
x
e. Pelaksanaan survey sesuai lokasi yang ditentukan
dilakukan
x
Pengamatan awal kondisi lapangan dilakukan
x
Pengambilan foto survey
dilakukan x x
f. Pembuatan laporan pelaksanaan survey
dilakukan x
Catatan: Pihak yang terkait adalah: a. Koordinator Survey Lapangan b. Engineer (Highway, Topography,
Geology, Hidrology, Environment) c. Team Leader d. Pemberi Tugas
-
4. POS: Survai Lalu Lintas
4 - 5/5
Gambar 4-1. Bagan Alir Pelaksanaan Survey
Engineer Team Leader Pemberi Tugas Instansi terkait
Bagan alir pelaksanaan survey
Pengusulan Survey dan lokasi memenuhi persyaratan
Pengajuan tanggal pelaksanaan survey
Pembuatan Laporan
Pelaksanaan survey
Pembuatan surat ijin ke instansi terkait
surat ijin ke instansi terkait