sup 1

Upload: surya-laga

Post on 04-Mar-2016

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

SUP 1

TRANSCRIPT

Seminar Proposal

Seminar ProposalPENGARUH PELATIHAN DASAR PAUD TERHADAP KEMAMPUAN GURU DALAM MEMBUAT PERENCANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN (RKM&RKH) DI PAUD ( Study Eksperimen Kec. Tunjung Teja Kab. Serang Banten)

Yaya Sunaryo1615078384

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahPendidikan anak di usia dini memiliki peran paling besar dalam pembentukan karakter anak saat dewasa.Pemberdayaan masyarakat sekitar, organisasi atau institusi yang ada dalam membuat program layanan pendidikan bagi anak usia dini melalui partisipasi dan peran organisasi masyarakat Dalam penyelenggaraan pendidikan bagi anak usia dini, peran serta masyarakat menjadi bagian yang sangat penting.

HARAPANTutor PAUD di Kab. Serang dari 2.663 tutor hanya 10% yang berlatar pendidikan (D2 PGTK), 80% lulusan SMA.Pendidik di lembaga PAUD masing ada yang merupakan lulusan SD atau SMP. Latar belakang pendidikan yang sangat minim inilah yang membuat para pendidik ini sering dikatakan belum layak atau memenuhi kualifikasi dan berkompetensi sebagai pendidik anak usia diniKENYATANB. Identifikasi Masalah

Apakah ada pengaruh pendidik PAUD dengan latar belakang pendidikan dalam merencanakan pembelajaran?Apakah terdapat pengaruh pelatihan dasar PAUD terhadap kemampuan guru dalam membuat perencanaan kegiatan pembelajaran (RKM dan RKH) di PAUD.

C. Pembatasan Masalah

Pelatihan Dasar PAUD Pembuatan Perencanaan PembelajaranPengelolaan Pembelajaran Evaluasi Untuk Anak

D. Perumusan MasalahApakah terdapat pengaruh pelatihan dasar PAUD terhadap kemampuan guru dalam membuat perencanaan kegiatan pembelajaran (RKM dan RKH) di PAUD?

E. Kegunaan Penelitian

TeoritisPraktisProgam Studi PG PAUDPemerintahPendidik PAUDPenyelenggara PAUDPeneliti Selanjutnya

BAB II DESKRIPSI TEORETIS1.Hakikat Kemampuan Guru Dalam Perencanaan Pembelajarana. Pengertian Kemampuan Guru

Poerwardarminta menerangkan bahwa kemampuan adalah kesanggupan, kekuatan, kecakapan dan kekayaan.Menurut Wortham, Ability refers to the current level knowledge or skill in a particular areaGordon dalam Mulyasa menyatakan bahwa kemampuan adalah sesuatu yang dimiliki oleh individu untuk melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya.Mulyasa menyatakan bahwa guru profesional harus mampu mengembangkan persiapan mengajar yang baik, logis dan sistematis karena disamping untuk kepentingan pelaksanaan pembelajaran, persiapan mengajar merupakan bentuk dari profesional accoutability.Berdasarkan uraian diatas, maka dapat didefinisikan bahwa kemampuan merencanakan pembelajaran adalah kesanggupan pendidik dalam membuat perencanaan pembelajaran mulai dari topik bahasan, tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran (metode dan tahapan pembelajaran) alat atau media yang dibutuhkan, dan evaluasi pembelajaran.b. Pengertian Program Perencanaan Pembelajaran

Philip Commbs dalam Harjanto mengemukakan bahwa perencanaan pembelajaran adalah suatu penerapan yang rasional dari analisis sistematis proses perkembangan pendidikan dengan tujuan agar pendidikan itu lebih efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan dan tujuan para murid dan masyarakatnya.Menurut Ellis,a plan for learning is an enabling device that (1) helps you think about what you want to accomplish and why you want to accomplish it, (2) guides you and your class through an activity in much the same way a map guides you through an area to your destination, and (3) gives you a frame of reference for deciding to what extent the experience was successful and worthwhileDari uraian diatas dapat diartikan secara bebas bahwa perencanaan pembelajaran merupakan suatu perangkat yang memungkinkan untuk membantu berpikir tentang apa yang ingin dicapai dan mengapa ingin dicapai, panduan untuk melalui kegiatan dan menjadi acuan sejauh mana perencanaan itu sukses dan bermanfaat. Perencanaan yang dibuat merupakan proses penyusunan langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.c.Pentingnya Program Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran merupakan bagian penting dalam memandu pendidik dalam melaksanakan tugas dalam memenuhi kebutuhan belajar siswanya.Sesuai dengan yang diungkapkan oleh Wiggins, The learning plan is familiar to practicing educators and because many useful resources exist to support teaching and learning for understanding.Perencanaan pembelajaran bagi anak usia dini menjadi sangat penting terutama jika mengingat banyaknya potensi anak yang bisa dikembangkan secara maksimal. Apabila sebuah pembelajaran yang direncanakan tidak sesuai dengan kebutuhan anak usia dini, maka dikhawatirkan pembelajaran tersebut akan sia-sia. Tujuan dari pembelajaran tersebut tidak tercapai dan menjadi tidak maksimal. Potensi yang dimiliki oleh anak usia dini juga tidak terstimulasi dengan baik.d.Komponen Program Perencanaan Pembelajaran

Menurut Hidayat dalam Majid mengemukakan bahwa perangkat yang harus dipersiapkan dalam perencanaan pembelajaran antara lain: memahami kurikulum, menguasai bahan ajar, menyusun program pembelajaran, melaksanakan program pembelajaran, menilai program dan hasil proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan.Menurut Suryosubroto, dalam membuat perencanaan pembelajaran terdapat komponen-komponen yang sebaiknya pendidik perhatikan, yaitu : 1) menentukan karakteristik dan kemampuan awal siswa; 2) merumuskan tujuan pembelajaran; 3) pemilihan bahan dan urutan bahan (materi); 4) pemilihan metode mengajar; 5) menentukan sarana atau alat sumber belajar (media); 6) pemilihan strategi evaluasi.Moore terdiri atas objectives, content, methods and procedure, resources and materials, and evaluation procedure.2. Hakikat Pelatihan Dasar Pendidikan Anak Usia Dini

Hakikat Pendidikan Anak Usia Dini

NAEYC (National Assosiation Education for Young Childrenbahwa anak usia dini adalah sekelompok individu yang berada pada rentang usia antara 0 8 tahun.Menurut definisi ini anak usia dini merupakan kelompok manusia yang berbeda dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini mengisyaratkan bahwa anak usia dini adalah individu yang unik di mana ia memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan dalam aspek fisik, kognitif, sosio-emosional, kreativitas, bahasa dan komunikasi yang khusus sesuai dengan tahapan yang sedang dilalui oleh anak tersebut.b. Pengertian Pelatihan Dasar

Soekidjo Notoatmodjo dalam bukunya pengembangan sumber daya manusia manyatakan bahwa:

Pendidikan dan pelatihan adalah merupakan upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia, terutama untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian manusia. Penggunaan istilah pendidikan dan pelatihan dalam suatu institusi atau organisasi biasanya disatukan menjadi diklat (pendidikan dan pelatihan).Menurut HamalikPelatihan adalah suatu proses yang meliputi serangkaian tidakan (upaya) yang dilaksanakan dengan sengaja dalam bentuk pemberian bantuan kepada tenaga kerja yang dilakukan oleh tenaga profesional kepelatihan dalam satuan waktu yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kerja peserta dalam bidang pekerjaan tertentu guna meningkatakan efektivitas dan produktivitas dalam suatu organisasi c. tujuan Pelatihan Dasar

Handoko menyatakan bahwa ada dua tujuan utama dilaksanakannya suatu pelatihan yaitu:

1.Latihan dilakukan untuk menutup gap antara kecakapan atau kemampuan2.Pelatihan diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas aktivitas kerja karyawan dengan dalam mencapai sasaran-sasaran kerja yang telah ditetapkand. komponen Pelatihan Dasar

1. Peserta pelatihan2. Instruktur3. Lamanya pelatihan4. Kurikulum/ modul5. Metode pelatihan6. Media pelatihan (alat peraga)7. Evaluasib. Hasil Penelitian Yang Relevan

Sisca Nurul Fadilah, Pengaruh Pelatihan Dasar PAUD Terhadap Tingkat Pengetahuan Pendidik Tentang Pembelajaran di PAUD. (Ex Post Facto di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Jakarta Timur) Lisyana, pengaruh pelatihan pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran terhadap peningkatan kompetensi mengelola kelas pada tutor paket C di PKBM se-Kecamatan Senen Jakarta Pusat, Jakarta: FIP UNJ 2012C. Kerangka Berpikir

Pentingnya pendidikan anak usia diniSumber Daya Manusia (Pendidik)Pelatihan DasarPAUDPerencanaan kegiatanPembelajaranD. HIPOTESIS PENELITIANPelatihan dasar pendidik PAUD memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan guru dalam membuat perencanaan kegiatan pembelajaran di PAUD BAB IIIMETODOLOGI PENELITIANA. Tujuan Penelitian

Untuk mendeskripsikan secara empiris tentang pelatihan dasar PAUD

Untuk mendeskripsikan secara empiris tentang kemampuan guru dalam membuat perencanaan kegiatan pembelajaran.

Untuk mendapatkan data empiris serta menganalisis tentang pengaruh pelatihan dasar PAUD terhadap kemampuan guru dalam membuat perencanaan kegiatan pembelajaran

B. Tempat & Waktu Penelitian

Kec. Tunjung TejaMaret sampai Mei 2013.

c. Metode dan Disain Penelitian

Metode EksperimenMetode eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subjek selidik. Dengan kata lain penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat. Caranya adalah dengan membandingkan satu atau lebih kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan dengan satu atau lebih kelompok pembanding yang tidak menerima perlakuan.Desain PenelitanControl group pre-test-post-test desain

KelompokKelompok Pelatihan dengan teori & PraktekPerlakuan/kelompok Pelatihan hanya dengan teoriPost-testEEksperimenR1 Y1X1Y2KKontrolR2 Y3X2Y4Perlakuan yang diberikan pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Hal yang disamakanPerlakuanKelompokEksperimenKelompokKontrolTujuanMengetahui pengaruh pelatihan dasar PAUD terhadap kemampuan guru dalam membuat perencanaan kegiatan pembelajaran di PAUD

MateriSesuai dengan tema atau materi Pembelajaran pada saat ituMediaPapan tulis dan modulPelaksanaanGuru PAUD dibantu oleh PenelitiWaktu12 Kali Pertemuan @ 2 x 45 MenitEvaluasiPost-test (ter tulis)Hal yang di bedakanMetodePelatihan dasar dengan teori dan penugasan secara terbimbingPelatihan dasar hanya teori dan penugasan secara mandiriD. Teknis Pengambilan Sampel dan Populasi

Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah guru PAUD di Kecamatan Tunjung Teja yang berjumlah 260 orang guru PAUD dari 38 lembaga PAUD yang tersebar di 8 Desa Se-Kecamatan Tunjung Teja Kab. Serang 2. Sampel Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling Adapun jumlah sampel yang diteliti dalam penelitian ini yakni sebanyak 50 orang guru

E. Teknis Pengumpulan Data dan Sumber Data

Variabel penelitianterdapat dua variabel yaitu satu variabel bebas atau variabel tindakan (X) dan satu variabel terikat (Y).

variabel tindakan (X) adalah pelatihan dasar PAUD yang dipergunakan sebagai sarana mengembangkan kemampuan guru dalam membuat Perencanaan Kegiatan pembelajaransedangkan variabel terikat (Y) yaitu Kemampuan guru dalam membuat perencanaan kegiatan pembelajaran di PAUD pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol2. Definisi Konseptual

2.1. Kemampuan guru dalam membuat perencanaan kegiatan pembelajaran adalah kesanggupan guru dalam membuat perencanaan pembelajaran mulai dari menetapkan tujuan pembelajaran, metode pembelajaran, tahapan atau langkah-langkah kegiatan pembelajaran, alat atau media pembelajaran yang dibutuhkan dan evaluasi pembelajaran.

2.2. Pelatihan dasar PAUD adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan sengaja baik oleh lembaga maupun organisasi dalam bentuk pemberian informasi dalam rangka meningkatkan pengetahuan, keterampilan maupun sikap peserta yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan performa peserta dalam melaksanakan pekerjaanya sebagai guru atau pendidik PAUD

3. Definisi Operasional

3.1. Kemampuan guru dalam membuat perencanaan kegiatan pembelajaran adalah skor (nilai) total tentang kesanggupan yang didapatkan dari pemberian tes tertulis yang dilakukan oleh guru meliputi variabel kegiatan guru penilaian pembuatan hasil karya yaitu membuat satuan kegiatan mingguan dan satuan kegiatan harian3.2. Adapun langkah-langkah kegiatan pelatihan dasar PAUD yang dilaksanakan oleh lembaga/organisasi baik pemerintah ataupun non pemerintah yang ditujukan untuk para guru PAUD dengan materi dasar tentang pembelajaran di lembaga pendidikan anak usia dini.4. Sumber Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan tes. Suharsimi ArikuntoTes adalah alat ukur yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang diharapkan.dimana tes ini dilakukan sebelum diberikan pelatihan (pretest) dan sesudah diberikan pelatihan (posttest)Kisi-kisi instrumen tes kemampuan guru dalam membuat perencanaan kegiatan pembelajaran

AspekIndikatorNo.SoalJmlh Soal1.Tujuan Perencanaan Pembelajaran1.1 Mengerti definisi tujuan pembelajaran1.2 Merumuskan tujuan pembelajaran1.3 Mampu menjelaskan tujuan sesuai dengan ranah kognitif, afektif dan psikomotor1,2,332. Materi Perencanaan Pembelajaran2.1 Menentukan materi pembelajaran2.2 Kesesuaian antara materi dengan tujuan pembelajaran

4,523. Metode Perencanaan Pembelajaran3.1 Mengerti definisi metode pembelajaran3.2 Menentukan metode pembelajaran3.3 Kesesuaian antara metode dengan tujuan pembelajaran dan materi

6,7,84AspekIndikatorNo.SoalJmlh Soal4. Langkah-langkah /tahap-tahap perencanaan pembelajaran

4.1 Mengerti tahapan pembelajaran4.2 Menyusun tahapan pendahuluan, tahapan inti, tahapan penutup4.3 Kesesuaian antara tahapan pendahuluan,inti dan penutup4.4 Kesesuaian antara tahap pembelajaran dengan tujuan dan metode pembelajaran

9,10,11, 1245. Media Perencanaan Pembelajaran5.1 Mengerti definisi media pembelajaran5.2 Mampu memilih media pembelajaran yang akan digunakan5.3 Kesesuaian antara media dengan tujuan, metode dan tahapan pembelajaran

13,14,1536. Evaluasi Perencanaan Pembelajaran6.1Mengerti definisi evaluasi pembelajaran6.2. Menentukan evaluasi pembelajaran16,172Tabel 3.5Skala Penilaian Instrumen Kemampuan Membuat Perencanaan Pembelajaran

Penilaian JawabanSkorBaik3Cukup2Kurang Baik1F. Instrumen Penelitian

a. Pengujian ValiditasUji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan suatu instrumen. Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan melalui dua tahap yaitu pengujian validitas secara teoritik dan empirik.

1.Secara teoritik, pengujian validitas instrumen ini dilakukan melalui pemeriksaan oleh dua orang pakar atau penilai (expert judgement) untuk menganalisis tiap-tiap butir instrumen dan menilai ketepatan butir instrumen dengan indikator.2. secara empiris, yaitu dengan menguji instrumen di lapangan. Instrumen diberikan kepada sejumlah responden sebagai sampel uji coba kemudian menganalisis butir instrumen dan membandingkan r hitung dengan r tabel. Rumus yang digunakan untuk menguji tingkat validitas dalam penelitian ini adalah rumus korelasi product moment.

b. Pengujian Reabilitas Perhitungan reliabilitas merupakan perhitungan terhadap konsistensi data angket

Rumus alpha cronbach yang dimaksud adalah:

Hasil uji coba reliabilitas kemudian diinterptesikan pada tabel kriteria nilai r sebagai berikut.Tabel 3.6. Kriteria Nilai r

Besarnya nilai rInterpretasiKurang dari 0,70Sangat Rendah0,70 s.d 0,79Rendah0,80 s.d 0,84Sedang0,85 s.d 0,89Tinggi0,90 s.d 1.00Sangat TinggiUji Normalitas (uji Liliefors)

b. Uji Hipotesis

3. Hipotesis StatistikH0 : 1 2H1 : 1 > 2