summary ebm jurnal

22
SUMMARY AND JOURNAL APPRAISAL ARTIKEL DIAGNOSIS BLOK NEOPLASIA KELOMPOK A-7 TUTOR : Dr. Rika Yuli Wulandari, PhD FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI 2011-2012

Upload: why1328

Post on 07-Aug-2015

88 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Summary Ebm Jurnal

SUMMARY AND JOURNAL APPRAISAL ARTIKEL DIAGNOSIS

BLOK NEOPLASIA

KELOMPOK A-7

TUTOR : Dr. Rika Yuli Wulandari, PhD

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

2011-2012

Page 2: Summary Ebm Jurnal

Kelompok A-7

1. DIAMANDA AZIZA 1102008072

2. JUWITA HANDAYANI 1102008128

3. MUHAMMAD JULPIAN 1102008162

4. ARWAN FIRMANSYAH 1102009042

5. AURA RACHMAWATI 1102009047

6. AZIZAH RIDWAN 1102009050

7. EFA AMALIA AMANI 1102009095

8. ELITA MAHAPUTRI 1102009097

9. FIRDHA AMALIA 1102009115

10.FITRIA APRILIANI 1102009117

Judul jurnal :

Accuracy of a new ultrafast rapid urease test to diagnose Helicobacter pylori infection in 1000 consecutive dyspeptic patients

1

Page 3: Summary Ebm Jurnal

LATAR BELAKANG

Alat diagnosis cepat untuk Helicobacter pylori penting dalam endoskopi.

TUJUAN

Untuk menilai ketelitian dari sebuah test urease cepat 5 menit yang baru (5 min rapid urease test) (UFT300, ABS Srl, Cernusco sul Naviglio, Milan, Italy) dan untuk membandingkannya dengan Pyloritek satu jam (Laboratorium Serim, Elkhart, IN, USA) dan tes CLO 24 jam (Kimberley-Clark Ballard Medical Products, Roswell, GA, USA).

METODE

Pasien dispepsia yang diserahkan ke unit kami untuk endoskopi akan dipelajari. Semua pasien menjalani sebuah C-urea-breath test, histologi dan tes UFT300 (ABS Srl; Cernusco sul Naviglio, Milan, Italy). Pada pasien (n = 375), dua tambahan RUTs ditunjukkan. Pasien dianggap terinfeksi jika kedua tes C-UBT dan histologi positif. RUTs terbaca pada 1, 5, dan 60 menit.

HASIL

Dari 1000 pasien yang mengikuti, 45.3 % terinfeksi H. pylori. Sensitivitas dari UFT 300 berturut-turut adalah 90.3%, 94.5% dan 96.2% pada 1,5 dan 60 menit (spesivisitas 100%). Pyloritek dan UFT dapat dibandingkan, tetapi tes CLO tidak dapat diandalkan pada 5 dan 60 menit.

KESIMPULAN

Tes UFT 300 dapat dibandingkan dengan tes Pyloritek, tetapi tes CLO kurang sensitif secara signifikan pada poin waktu awal. Membaca hasil tes pada menit pertama memungkinkan hasil negatif palsu, dengan demikian menurunkan sensitivitas.

2

Page 4: Summary Ebm Jurnal

PENDAHULUAN

Dispepsia adalah kompleks dari gejala-gejala pada traktus gastrointestinal atas. Survey berdasarkan populasi telah menunjukkan bahwa dispepsia adalah masalah global dengan 15-40% populasi dari Asia sampai Amerika Utara yang mengeluhkan gejala gastrointestinal atas. Beberapa pedoman merekomendasikan sebuah strategi tes dan pengobatan non-invasi awal untuk mendiagnosis Helicobacter pylori (H. pylori) pada perawatan primer jika pasien tidak mengeluhkan gejala-gejala yang mengkhawatirkan dan lebih muda dari 45-50 tahun. Beberapa pasien dispepsia bagaimanapun masih diserahkan untuk endoskopi. Pada sebuah kelompok dari pasien US, kira-kira sepertiga dari semua prosedur endoskopi atas ditunjukkan untuk gejala dispepsia tanpa gejala yang mengkhawatirkan. Di beberapa negara, prevalensi tinggi dari kanker lambung pada pasien dispepsia muda membuat endoskopi awal menjadi aspek penting dari manajemen dispepsia.

Tes endoskopi untuk H. pylori telah berkembang di dekade terakhir dan satu area dari perkembangannya seperti tes urease cepat (RUT) dapat dibaca. Tes biopsi lambung ini berdasar pada aktivitas dari enzim urease H. pylori, yang mana memecah reagen tes urea untuk membentuk ammonia. Ammonia meningkatkan pH, yang mana dideteksi oleh indikator merah fenol. Walaupun beberapa dari organisme komensalisme pada orofaring yang memproduksi urease, yang mana ditelan dengan saliva, enzim yang lebih lemah ini didenaturasi dengan cepat dalam lumen asam perut (pH < 2.0). Dalam teori, aktivitas urease ini dapat memberikan tes positif palsu dengan tes urease yang sangat cepat. Tes urease cepat yang pertama (tes CLO) menerima percobaan yang teratur untuk dibaca pada 24 jam. Sebuah kemajuan yang penting adalah perkembangan dari tes Pyloritek yang terbaca pada 1 jam. Tes ini tidak tersedia luas di luar Amerika. Tes yang menghasikan penemuan cepat yang terpercaya telah ditunjukkan untuk mengurangi biaya keseluruhan dari manajemen pasien-pasien ini dengan menurunnya kebutuhan panggilan pasien setelah 24 jam. Baru-baru ini, sebuah tes urease baru (Urea Ultrafast-test – UFT 300) yang dapat terbaca dalam 5 menit telah disetujui di Uni Eropa dan mempunyai potensi untuk menyederhanakan manajemen klinis dengan membolehkan hasil dari tes urease cepat untuk dimasukkan dalam hasil endoskopi dan pengobatan ditentukan ketika pasien meninggalkan unit endoskopi.

Oleh karena itu tujuan dari studi ini adalah:

(i) Untuk menilai ketelitian dari tes urease cepat ini untuk mendiagnosa infeksi H. pylori pada pasien yang tidak diobati menggunakan sebuah standar referensi eksternal yang bebas;

(ii) Membandingkan ketelitian diagnosis dari alat baru ini dengan tes urease cepat yang ada untuk mendiagnosa infeksi H. pylori pada pasien yang tidak diobati.

3

Page 5: Summary Ebm Jurnal

METODE

Pasien

Pasien dispepsia berturut-turut yang dirujuk ke unit untuk melakukan endoskopi saluran

pencernaan bagian atas (departemen ilmu penyakit dalam dan gastroenterologi, Universitas

bologna, bologna, itali) yang dipelajari dalam uji coba kontrol prospektif. Kriteria eksklusi

adalah

1. Pengobatan eradikasi H. Pylori sebelumnya yang cenderung mengarah ke test negatif.

2. Penggunaan pompa proton inhibitor, antagonis reseptor H-2, persiapan bismut dan

antibiotik dalam 2 minggu sebelumnya

3. Bersamaan dengan penggunaan antikoagulan

4. Penyakit paru jantung yang tidak stabil dan berat atau penyakit endokrin yang mana

proses endoskopi tidak akan aman

5. Penyakit ginjal yang signifikan secara klinis, penyakit hati atau disfungsi, penyakit

hematologis yang mana biopsi tidak aman

6. Wanita hamil atau menyusui yang tentunya tidak dapat melakukan endoskopi

Endoskopi, histologi dan tes urea cepat

Semua pasien yang menjalani endoskopi saluran cerna atas dan untuk tujuan dari penelitian

ini 3 sampel biopsi diperoleh selama prosedur endoskopi. Dua biopsi diambil dari bagian

antrum untuk histologi. Hasil biopsi diwarnai dengan pewarnaan hematoksilin dan eosin dan

pewarnaam giemsa dan gastritis dinilai berdasarkan skor yang menggunakan sistem sydney

terbaru. Para ahli patologis yang melakukan pemeriksaan histologis (CR) adalah buta

terhadap hasil dari semua tes lain yang dibuat. Satu lagi spesimen biopsi diperoleh dari

antrum untuk UFT-300 (ABS Srl, Cernusco sul Naviglio, Milan, Italia). Tes itu dibaca

di menit 1, 5 dan 60 dan setelah 24 jam.

Perbandingan UFT-300 Tes Urea Cepat lainnya

Dalam sebuah subset dari 375 pasien secara berurutan (375 pasien yang terakhir terdaftar)

dua biopsi tambahan diperoleh saat endoskopi dari antrum lambung untuk dua tes urease

cepat tambahan (CLO test, Kimberly-Ballard Clark Medical Products, Roswell, GA, USA,

4

Page 6: Summary Ebm Jurnal

dan PyloriTek, Serim Research Corp, Elkhart, IN, USA masing-masing). CLO tes dan

PyloriTek yang dibaca pada menit 1, 5 dan pada 60 menit.

13C - Test Napas Urea ( UBT - 13C)

Semua pasien menjalani tes napas urea. Tes napas urea dilakukan setelah puasa semalam.

Sebuah dasar sampel napas diperoleh dan kemudian 75 13C-urea dengan asam sitrat (1,5 g)

diberikan sebagai larutan berair. Sampel napas lain dikumpulkan setelah 30 menit

pemberian larutan uji dan tes ini dianggap positif jika ada perbedaan antara sampel dasar

dan sampel setelah 30 menit yang melebihi 4,5 bagian per 1000 dari 13CO2

(Helicokit 75 mg, Italchimici, Pomezia, Roma, Italia). Semua sampel napas dianalisis dengan

menggunakan satuan rasio isotop gas spektrometer massa (Finnigan, Bremen, Jerman) yang

berlokasi di Bologna. Ketepatan dari tes napas urea ini telah divalidasi dalam laboratorium

kami dan masing-masing memiliki nilai-nilai sensitivitas dan spesifisitas 94,7% dan 95,7%

Status Helicobacter   pylori

Pasien diklasifikasikan terinfeksi oleh H. pylori hanya jika hasil kedua tes yaitu 13C-

UBT dan histologi positif (Standar Referensi). Kriteria-kriteria ini telah direkomendasikan

oleh para ahli untuk digunakan dalam uji klinis H. pylori. Semua pasien yang ditemukan

terinfeksi ditawarkan terapi 10-hari berurutan.

Statistik

Penelitian ini adalah studi perbandingan prospektif yang dirancang untuk memenuhi STARD

(Standar Pelaporan Akurasi Diagnostik) rekomendasi. Kami melihat semua Pedoman

STARD diuraikan dalam daftar. (http://www.stard-statement.org/). Proporsi, perbedaan dan

interval kepercayaan penelitian ini sebesar 95% (95% CI) dihitung dengan menggunakan

metode yang direkomendasikan oleh Newcombe. Karena penelitian ini bergantung pada

prevalensi infeksi, nilai prediksi positif dan negatif tidak dihitung karena mereka tidak

menunjukkan nilai-nilai yang dapat diamati dalam situasi klinis lainnya. Peluang rasio

ditampilkan sebagai gantinya. Sensitivitas, spesifisitas, rasio kemungkinan untuk tes (ve

5

Page 7: Summary Ebm Jurnal

LR+) (ve LR +) positif dan negatif (LR) ve) dan CI 95% dihitung terhadap Standar Referensi

yang telah ditentukan, menggunakan metode yang direkomendasikan oleh Altman. Uji Fisher

yang tepat dan uji chi-kuadrat yang digunakan telah sesuai Sebuah P dua sisi <0,05 dianggap

untuk menunjukkan statistik signifikansi. Pengaruh faktor-faktor lain (efek Spectrum) untuk

kinerja tes urea cepat dinilai sebagai berikut faktor: usia (dichotomised sebagai £ 50 atau

> 50 tahun), jenis kelamin, penyakit ulkus peptikum (dichotomised bisa ada atau tidak

ada). Kriteria ini ditentukan sebelum dimulainya penelitian. Analisis statistik dilakukan

dengan menggunakan Stata Intercooler 10.1 (StataCorporation, College StationTX, USA) dan

dengan Grafik-Pad di STAT 3.06 (GraphPad Perangkat Lunak, San Diego CA, USA).

Komite etik

Semua pasien memberikan persetujuan tertulis. Protokol telah disetujui oleh komite etika

Rumah Sakit S. Orsola (Nomor 137/2007).

Peranan sumber pendanaan

Semua tes urease cepat diberikan, tanpa biaya, oleh ABS Srl, Cernusco sul Naviglio, Milan,

Italia. Kami tidak menerima dukungan keuangan lain untuk penelitian ini.

HASIL

GAMBAR 1

Dari 1123 pasien ditawarkan untuk mengikuti penelitian ini. 72 pasien tereliminasi karena dari kriteria pengecualian ( PPIs dan atau asupan Ab ) dan 51 pasien dipisahkan untuk

6

Page 8: Summary Ebm Jurnal

seiring keparahan penyakit liver. Total dari 1000 pasien masuk penelitian dan semua dari mereka semua aspek penelitia selesai. Fitus demografik dan temuan endoskopik pada table 1.

KETEPATAN DARI TES ULTRAFAST UFT – 300 DIBANDINGKAN STANDARD EMAS

Menurut standar acuan, 45,3 % dari pasien yang terinfeksi H.pylori. Seperti pada tabel 2, setelah 1 menit, sensitivitas dan spesivisitas yang masing – masing 90,3 % ( 95 % CI : 87,6 – 930 )dan 100 % ( 95 % CI : 99,3 – 100 ). Dengan sebuah tes LR – ve sama dengan infinitif dan tes LR – ve sama dengan 0, 10 ( 95 % CI : 0,07 – 0,12 ). Setelah 5 menit sensitivitas meningkat menjadi 94,5 % ( 95 % CI : 92,4 – 96,6 ), dengan uji LR – ve menurun menjadi 0,06 ( 95 % CI : 0,03 – 0,08 ). Setelah 60 menit, sensitivitas yang ditemukan 96,2 % ( 95 % CI : 94,5 – 98 ) dengan uji LR – ve sama dengan 0,04 ( 95 % CI : 94,5 – 98 ). Akhirnya, setelah 24 jam, sensitivitas 97,4 % ( 95 % CI : 95,9 – 98,9 ) dengan LR – ve sama dengan 0,03 ( 95 % CI : 0,01 – 0,04 ). Specivisitas pada 1, 5 dan 60 menit dan setelah 24 jam selalu 100 %.

7

Page 9: Summary Ebm Jurnal

Seperti pada tabel 3, analisis spektrum efek tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan delam sensitivitas dan spesivisitas berkaitan dengan usia, gender dan PUD.

AKURASI UJI ULTRAFAST UFT – 300 DIBANDINGKAN DENGAN RUTs LAINNYA.

Table 1 menunjukkan karakteristik demografi dari sub – grup. Tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antar sub – grup ini dan populasi secara keseluruhan berkaitan dengan rasio pria / wanita, usia prevalensi infeksi H.pylori, PUD dan esofagitis.

8

Page 10: Summary Ebm Jurnal

Menurut standar emas, 42,1 % dari pasien yang terinfeksi H.pylori. seperti pada tabel 4, setelah 1 menit, sensitivitas dari UFT – 300 secara signifikan lebih tinggi ( 82,3 % ; 95 % CI : 76,3 – 88,2 ) dibandingkan dengan tes CLO dan PyloriTek. Spesifisitas adaalh 100 % untuk semua tes. Setelah 5 menit dan 60 menit, sensitivitas dari UFT dan PyloriTek mirip ( 93 % v.s 93,7 % dalam 5 menit ; 94,3 % v.s 94,9 % dalam 60 menit ) dan signifikan lebih tinggi yang tes CLO ( masing – masing 2,50 % dan 32,9 % dalam 5 menit dan dalam 60 menit ) spesifisitas pada semua tes adalah 100 %.

Seperti pada tabel 5, analisis spektrum efek tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam hal sensitivitas dan spesifisitas berkaitan dengan usia, gender dan PUD antara ketiga RUTs pada 1, 5 dan 60 menit.

Diskusi

Infeksi Helicobacter pylori merupakan penyebab penyakit ulkus peptikum, penyakit MALT limfoma, dan kanker lambung. Hal ini dapat didiagnosis dengan teknik invasif (endoskopi dengan biopsi untuk histologi, budaya, dan urease cepat test) dan teknik non-invasif (misalnya serologi, yang C-urea brath test dan tes antigen tinja. RUT didasarkan pada agar Christensen digunakan untuk diagnosis dari urease-positif infeksi, seperti P. mirabilis. rutinitas digunakan secara luas di seluruh dunia dalam unit endoskopi untuk menentukan apakah pasien terinfeksi dengan H. pylori. Keakuratan tes ini telah dievaluasi dalam studi yang dilakukan dengan hati-hati yang sekarang satu dekade atau lebih tua. Keakuratan dari

9

Page 11: Summary Ebm Jurnal

tes ini penting karena diagnosis tidak terjawab H. Pylori infeksi dapat menyebabkan ulserasi berulang atau dalam kasus perdarahan ulkus, berulang haemorrhage. PyloriTek dan uji CLO telah dievaluasi dalam sebelumnya studi dan ditemukan sebanding dalam akurasi, tetapi PyloriTek dapat dibaca pada 1 jam tanpa hilangnya keakuratan. Tes CLO menjalani modifikasi untuk meningkatkan kecepatan sehingga hasil tes menjadi positif. Dalam evaluasi akurasi uji dimodifikasi, ditemukan sebanding dengan referensi standar tes CLO asli dan histologi. Penelitian ini adalah, bagaimanapun, dibatasi oleh pilihan dari standar referensi. Standar referensi tidak benar-benar independen dari tes sedang dievaluasi karena standar referensi termasuk asli CLO uji dan tidak mengandung dua atau lebih tes. Meskipun dasar dari semua tes ini adalah rincian urea oleh aktivitas urease dari H. pylori, ada perbedaan antara tes.

Pada uji CLO, jaringan lambung yang dimasukkan ke dalam medium gel mengandung urea dan merah fenol (indikator pH). Setelah inkubasi, enzim urease dari H. pylori perpecahan urea menjadi amonia (NH3) dan CO2. Amonia mengubah pH media yang kemudian mengubah warna pH indikator dari kuning ke magenta. Difusi ke dalam gel dan pengembangan perubahan warna dalam gel mengambil beberapa jam untuk mengembangkan akuntansi untuk sensitivitas tes ini rendah pada 5 dan 60 menit.

Dengan tes Pyloritek, biopsi lambung ditempatkan pada pad diresapi dengan urea. Amonia yang dihasilkan dengan rincian dari urea berdifusi melalui membran khusus dan perubahan warna indikator atasnya. Para produsen UFT300 belum membuat Mekanisme yang tepat publik tes-nya, tetapi tidak mengambil terjadi dalam medium cair, yang dapat memfasilitasi warna perubahan.

Studi kami menunjukkan bahwa tes urease cepat baru seperti PyloriTek dan UFT300 tes menawarkan tinggi dan sebanding dengan akurasi substansial lebih pendek jangka waktu untuk membaca baik positif dan tes negatif. Tes 5-menit memungkinkan pasien untuk memiliki diagnosis sebelum meninggalkan unit endoskopi dan memungkinkan hasil tes urease cepat untuk dimasukkan ke dalam laporan endoskopi, menghilangkan kebutuhan untuk laporan kerja, panggilan telepon dll Kerugian utama dari tes yang perlu dibaca pada 24 jam adalah bahwa mayoritas pasien tidak memiliki hasil tes mereka ketika mereka meninggalkan dengan endoskopi unit. Dengan tes CLO, ada tren menuju beberapa tes balik positif awal dengan tinggi Sejumlah tes negatif palsu pada waktu awal (misalnya setelah 60 menit, kepekaan menemukan hanya 33%) dan Oleh karena itu tes negatif pada 1 jam masih perlu diikuti selama 24 jam Di negara-negara Barat, prevalensi infeksi H. pylori rendah dan karena itu besar Sejumlah tes akan perlu diikuti selama 24 jam sebelum membaca akhir dapat dibuat. Waktu 1-mnt titik dievaluasi dalam studi kami adalah eksplorasi karena tidak ada dari tes ini disetujui untuk digunakan pada saat 1-mnt titik. Sensitivitas dari uji ultrafast pada 1 menit adalah lebih rendah pada subset dari 375 pasien dibandingkan dengan sisa sampel. Hal ini disebabkan oleh kegagalan untuk mendeteksi 28 dari 158 pasien yang benar-benar terinfeksi Membaca hasil tes pada menit pertama memungkinkan hasil negatif palsu, dengan demikian menurunkan sensitivitas. Pada titik waktu 5 menit, jumlah ini telah turun sampai 11 dari 158 pasien. Spesifisitas adalah 100% di kedua set data. Data ini menunjukkan bahwa positif UFT tes pada titik waktu-1-min adalah dapat diandalkan, tetapi negatif tes tidak dapat

10

Page 12: Summary Ebm Jurnal

diandalkan, ini menunjukkan bahwa waktu yang terbatas periode diperlukan untuk reaksi urease untuk mengembangkan dan menciptakan perubahan warna terdeteksi. Oleh karena itu, penurunan waktu pengamatan di bawah 5 menit dapat mengakibatkan kerugian sensitivitas. Tes UFT300 baru tidak perlu pendinginan dan ini mungkin merupakan keuntungan dibandingkan dengan rutinitas lain yang memerlukan pendinginan.

Penelitian kami memiliki beberapa kekuatan. Kami telah mendaftarkan besar jumlah pasien, sehingga memungkinkan perhitungan tes kinerja dengan interval keyakinan cukup sempit. Tes telah dibandingkan dengan benar dan independen standar emas; Bias pemeriksaan telah dihindari karena semua pasien yang mendapat tes diagnostik baru juga mendapat standar emas; Bias harapan juga telah dihindari, sebagai orang yang menafsirkan rutinitas yang tidak menyadari hasil tes yang digunakan untuk emas standar. Menggunakan kriteria yang disarankan oleh Jaeschke et al. Untuk interpretasi dari rasio kemungkinan, yang UFT 300 setelah 1 menit menunjukkan LR ve sama dengan ¥ (yang berarti sangat tinggi perubahan dalam kemungkinan penyakit), dan LR) telah sama dengan 0,10, yang berarti perubahan moderat dalam penyakit kemungkinan. Hasil yang sama untuk UFT-300 yang juga ditampilkan dalam sub-kelompok pasien di mana 3 rutinitas dibandingkan (LR ve = ¥; LR) ve = 0,17). Para kinerja PyloriTek pada 1 menit adalah serupa untuk LR ve, tetapi lebih rendah untuk LR) ve (LR) ve = 0,6, yang berarti perubahan kecil dalam kemungkinan penyakit). Untuk tujuan studi ini, kami menggunakan histologis sampel dari antrum. Biopsi Corpus akan telah penting jika pasien telah mengonsumsi asam agen hambat, tetapi pasien mengambil obat dikeluarkan dari study. korpus kami Menambahkan biopsi dengan uji urease cepat juga dapat meningkatkan hasil pada pasien dengan atrofi. Keterbatasan adalah bahwa kita tidak dapat mengukur dampak ekonomi atau mengukur potensi keuntungan untuk endoscopists atau pasien dalam memiliki diagnosis cepat. Namun, ini telah diukur dalam penelitian lain dan data menunjukkan bahwa efisiensi dapat ditingkatkan dan biaya menurun dengan diagnosis awal.

Kesimpulannya, Tes UFT 300 dapat dibandingkan dengan tes Pyloritek, tetapi tes CLO kurang sensitif secara signifikan pada poin waktu awal. Membaca hasil tes pada menit pertama memungkinkan hasil negatif palsu, dengan demikian menurunkan sensitivitas.

11

Page 13: Summary Ebm Jurnal

TELAAH KRITIS JURNAL ARTIKEL DIAGNOSIS

Validity:

1. Menentukan ada atau tidaknya perbandingan yang dilakukan secara independent dan blind terhadap suatu standar rujukan (gold standard)

The pathologist who performed histological examination (CR) was blinded to the results of all other tests made(Hal.332)

Accuracy of the ultrafast test UFT-300 compared to the gold standard.(Hal. 334)

The tests have been compared with a true and independent gold standard(Hal.337)

2. Menentukan kesesuaian antara sample pasien penelitian dengan spektrum penderita pada setting praktik klinik saat uji diagnostic tersebut akan diaplikasikan

Population-based surveys have shown that dyspepsia is a global problem with 15–40% of population from Asia to North America complaining of upper GI symptoms(Hal.332)

PatientsConsecutive dyspeptic patients1 referred to our unit for upper endoscopy (Department of Internal Medicine and Gastroenterology, University of Bologna, Bologna, Italy) were studied in a prospective controlled trial. Exclusion criteria were: (1) previous H. pylori eradication treatment as this would skew the series towards negative tests; (2) use of proton pump inhibitors, H2-receptor antagonists, bismuth preparations and antibiotics in the preceding 2 weeks (3) concomitant anticoagulant; (4) severe or unstable cardiovascular, pulmonary, or endocrine disease in whom endoscopy would not be safe; (5) clinically significant renal or hepatic disease or dysfunction; haematological disorder where biopsy was not safe; (6) pregnant or nursing women in whom endoscopy would not be performed.(Hal.332)

3. Menentukan ada tidaknya rujukan standar dilakukan tanpa melihat hasil uji diagnostikPatients were classified as being infected with H. pylori only if both 13C-UBT and histology were positive (Reference Standard).

(Hal.333)

According to the reference standard, 45.3% of patients were infected with H. pylori.

12

Page 14: Summary Ebm Jurnal

(Hal.334)

Importance:

4. Menentukan sensitivity, specificity, LR

After 5 min, the sensitivity increased to 94.5% (95% CI: 92.4–96.6), with an LR)ve test decreased to 0.06 (95% CI: 0.03–0.08).(Hal. 334)

(Hal. 334)

Applicability:

5. Menentukan kemungkinan penerapan pada pasien (available, affordable, accurate, precise)

Available:Recently, a new urease test (Urea Ultrafast-Test – UFT 300) that can be read in 5 min has been approved in the European Union(Hal332)

Affordable:A limitation is that we were not able to measure the economic impact or measure the potential advantages for the endoscopists or the patient in having a rapid diagnosis. However, these have been measured in other studies and these data suggest that efficiency may be improved and costs decreased with an early diagnosis(Hal.337)

13

Page 15: Summary Ebm Jurnal

Accurate:Our study shows that the newer rapid urease tests such as the PyloriTek and the UFT300 tests offer high and comparable accuracy with a substantially shorter time period to read both a positive and a negative test.(Hal. 336)

Precise:After 5 min, the sensitivity increased to 94.5% (95% CI: 92.4–96.6), with an LR)ve test decreased to 0.06 (95% CI: 0.03–0.08).(Hal. 334)

6. Menentukan perhitungan pre-test probability pasienAccording to the reference standard, 45.3% of patients were infected with H. pylori.

(Hal.334)

7. Menentukan ada atau tidaknya perubahan tata laksana dari hasil penelitianTidak ada

8. Menentukan manfaat uji diagnostik terhadap pasienIn conclusion, the new rapid ultrafast rapid urease test (UFT-300) approved for reading at 5 min, provides a rapid and accurate determination of H. pylori status at endoscopy and can improve the management of dyspeptic patients.

(Hal. 337)

14

Page 16: Summary Ebm Jurnal

Daftar Pustaka

Vaira, D. et al. 2010. Accuracy of a new ultrafast rapid urease test to diagnose Helicobacter pylori infection in 1000 consecutive dyspeptic patients. pp: 331-338. Bologna: Univercity of Bologna.

15