summary; 4. produktif di usia produktif 1. ayo kerja;€¦ · dan menurun pada tahun 2000 menjadi...

24
1 PRODUKTIF DI USIA PRODUKTIF 1. Ayo Kerja; ”Itulah ajakan yang selalu didengungkan Joko Widodo, dalam kapasitasnya sebagai Presiden,”. Tentu ajakan dimaksud, sudah diketahui masyarakat, para pejabat, karyawan, jajaran pemerintahan, Lembaga/sektor swasta dan dunia usaha. Ajakan tersebut tentu saja bermakna, agar kerja menjadi produktif, tidak sebatas slogan. Di tengah era perekonomian bebas saat ini, produktivitas adalah sangat penting bagi Indonesia, karena bangsa dengan produktivitas tinggi akan membawa kekuatan besar sebagai sebuah negara, dalam berkarya yang memberikan manfaat dalam kehidupan, termasuk dalam mensejahterakan rakyat atau penduduknya. Produktifitas tidak cukup dengan kerja keras, melainkan harus dibarengi dengan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan serta optimalisasi kesehatan (fisik & psikis), dan Pendidikan. Potensi SDM, berkat revolusi demografi yang terjadi sejak tahun 1970-an, Indonesia mengalami proses penyesuaian kependudukan yang dahsyat. Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) pernah mencapai hampir 2,5 persen pada tahun 1970-an dan menurun pada tahun 2000 menjadi sekitar 1,3 persen. Sekarang naik lagi menjadi sekitar 1,6 – 1,7 persen karena perhatian terhadap penanganan KB mengendur. Hal ini karena adanya otonomi daerah , sehingga peran Petugas Keluarga Berencana/Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PKB/PLKB) kurang optimal. Jumlah pasangan usia subur (PUS) yang tadinya hanya sekitar 60 juta pada tahun 1970-an, dewasa ini melonjak melebihi 175 juta jiwa. Keadaan ini sesungguhnya merupakan keuntungan besar suatu negara kalau tingkat pendidikan tinggi dan sebagian besar penduduk mempunyai pekerjaan. Dengan jumlah PUS yang jumlahnya banyak, sesungguhnya potensi SDM di Indonesia sangat melimpah. Tetapi karena tingkat pendidikan rendah, nilai produktifitas usia produktif, apalagi kapasitas tenaga kerja, juga rendah, serta kemampuannya untuk menangkap potensi pasar kerja, juga relatif rendah. Sebagaimana diketahui, bahwa angka tenaga kerja menjadi acuan pemerintah bagi kesuksesan pembangunan, bukan pada jumlah angkatan kerja. Summary; 4.

Upload: others

Post on 28-May-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Summary; 4. PRODUKTIF DI USIA PRODUKTIF 1. Ayo Kerja;€¦ · dan menurun pada tahun 2000 menjadi sekitar 1,3 persen. Sekarang naik lagi menjadi sekitar 1,6 – 1,7 persen karena

1

PRODUKTIF DI USIA PRODUKTIF

1. Ayo Kerja;

”Itulah ajakan yang selalu didengungkan Joko Widodo, dalam kapasitasnya

sebagai Presiden,”. Tentu ajakan dimaksud, sudah diketahui masyarakat, para pejabat,

karyawan, jajaran pemerintahan, Lembaga/sektor swasta dan dunia usaha. Ajakan

tersebut tentu saja bermakna, agar kerja menjadi produktif, tidak sebatas slogan.

Di tengah era perekonomian bebas saat ini, produktivitas adalah sangat penting

bagi Indonesia, karena bangsa dengan produktivitas tinggi akan membawa kekuatan

besar sebagai sebuah negara, dalam berkarya yang memberikan manfaat dalam

kehidupan, termasuk dalam mensejahterakan rakyat atau penduduknya.

Produktifitas tidak cukup dengan kerja keras, melainkan harus dibarengi dengan

peningkatan pengetahuan dan ketrampilan serta optimalisasi kesehatan (fisik & psikis),

dan Pendidikan.

Potensi SDM, berkat revolusi demografi yang terjadi sejak tahun 1970-an,

Indonesia mengalami proses penyesuaian kependudukan yang dahsyat. Laju

Pertumbuhan Penduduk (LPP) pernah mencapai hampir 2,5 persen pada tahun 1970-an

dan menurun pada tahun 2000 menjadi sekitar 1,3 persen. Sekarang naik lagi menjadi

sekitar 1,6 – 1,7 persen karena perhatian terhadap penanganan KB mengendur. Hal ini

karena adanya otonomi daerah , sehingga peran Petugas Keluarga Berencana/Penyuluh

Lapangan Keluarga Berencana (PKB/PLKB) kurang optimal.

Jumlah pasangan usia subur (PUS) yang tadinya hanya sekitar 60 juta pada

tahun 1970-an, dewasa ini melonjak melebihi 175 juta jiwa. Keadaan ini sesungguhnya

merupakan keuntungan besar suatu negara kalau tingkat pendidikan tinggi dan sebagian

besar penduduk mempunyai pekerjaan. Dengan jumlah PUS yang jumlahnya banyak,

sesungguhnya potensi SDM di Indonesia sangat melimpah. Tetapi karena tingkat

pendidikan rendah, nilai produktifitas usia produktif, apalagi kapasitas tenaga kerja, juga

rendah, serta kemampuannya untuk menangkap potensi pasar kerja, juga relatif rendah.

Sebagaimana diketahui, bahwa angka tenaga kerja menjadi acuan pemerintah

bagi kesuksesan pembangunan, bukan pada jumlah angkatan kerja.

Summary; 4.

Page 2: Summary; 4. PRODUKTIF DI USIA PRODUKTIF 1. Ayo Kerja;€¦ · dan menurun pada tahun 2000 menjadi sekitar 1,3 persen. Sekarang naik lagi menjadi sekitar 1,6 – 1,7 persen karena

2

Angkatan kerja dikelompokkan menjadi empat golongan, yaitu:

a. Mereka yang bekerja penuh; adalah angkatan kerja yang aktif menyumbangkan

tenaganya dalam kegiatan produksi.

b. Pengangguran terbuka atau open unemployment; adalah mereka yang sama

sekali tidak bekerja, tetapi sedang mencari pekerjaan (sewaktuwaktu siap bekerja).

c. Setengah menganggur atau under unemployment; adalah mereka yang bekerja

tidak sesuai dengan pendidikan/keahliannya atau tidak menggunakan sepenuh

tenaganya; Contoh: seorang sarjana bekerja tidak sesuai dengan pendidikannya.

d. Pengangguran tersembunyi/tersamar atau disebut disguise employment;

artinya suatu pekerjaan dikerjakan oleh pekerja yang berlebihan sehingga mereka

tidak bekerja maksimal.

Pengangguran: Dampak & Cara Mengatasi;

a. Dampak;

Pengangguran sangat berdampak pada kehidupan perekonomian dan

kehidupan sosial masyarakat. Pertumbuhan ekonomi dan tingkat kesejahteraan

masyarakat yang menurun, adalah salah satu dampak pengangguran. Berikut ini

beberapa “dampak pengangguran” terhadap perekonomian dan kehidupan sosial.

1) Menurunkan Aktivitas Perekonomian;

2) Menurunkan Pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan Per Kapita;

3) Meningkatkan Biaya Sosial;

4) Menurunkan Tingkat Keterampilan;

5) Menurunkan Penerimaan Negara;.

b. Cara Mengatasi;

Secara umum cara mengatasi pengangguran adalah dengan meningkatkan

investasi, meningkatkan kualitas SDM, transfer teknologi dan penemuan teknologi

baru, pembenahan perangkat hukum dalam bidang ketenagakerjaan, dan lain lain.

Secara teknis kebijakan upaya-upaya ke arah itu dapat ditempuh dengan berbagai

kebijakan misalnya:

1) Menyelenggarakan bursa pasar kerja;

2) Menggalakkan kegiatan ekonomi informal;

Page 3: Summary; 4. PRODUKTIF DI USIA PRODUKTIF 1. Ayo Kerja;€¦ · dan menurun pada tahun 2000 menjadi sekitar 1,3 persen. Sekarang naik lagi menjadi sekitar 1,6 – 1,7 persen karena

3

3) Meningkatkan keterampilan tenaga kerja;

4) Meningkatkan mutu Pendidikan;

5) Mendirikan pusat-pusat latihan kerja;

6) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi

7) Mendorong investasi;

8) Meningkatkan transmigrasi;

9) Melakukan deregulasi dan debirokrasi;

10) Memperluas lapangan kerja;

2. Fenomena Penduduk Usia Produktif;

SEMAKIN meningkatnya penduduk umur tengah (15-64 tahun) dapat menjadi

salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Mereka menjadi

penggerak perekonomian, baik sebagai tenaga kerja berkualitas maupun sebagai

pembuka lapangan kerja yang akan menyerap angkatan kerja. Dengan begitu beban

tanggungan terhadap penduduk usia dini dan usia lanjut akan semakin rendah.

Namun, kehadiran penduduk usia produktif yang semakin banyak akan

membutuhkan lapangan pekerjaan yang semakin tinggi. Persaingan untuk memperoleh

pekerjaan semakin ketat. Apabila lapangan kerja tidak meningkat, ancaman

pengangguran akan terjadi.

Dengan jumlah penduduk usia produktif yang besar di Indonesia, fenomena

ancaman penganggguran ada di depan mata. Kondisi ini bisa terjadi manakala penduduk

usia produktif sakit-sakitan, minim pendidikan dan kurangnya bekal keterampilan secara

substansi maupun life skill (kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi).

Ada perubahan yang juga harus diantisipasi terkait produktifitas di usia

produktif, yaitu perubahan gaya hidup dan kesehatan masyarakat, terutama pada

mereka yang termasuk usia produktif. Hal yang perlu diantisipasi itu adalah jangan

sampai perubahan gaya hidup membahayakan kesehatan generasi produktif. Jangan

sampai pembangunan ekonomi justru menciptakan gaya hidup mengonsumsi narkoba

dan melakukan seks yang berisiko.

Page 4: Summary; 4. PRODUKTIF DI USIA PRODUKTIF 1. Ayo Kerja;€¦ · dan menurun pada tahun 2000 menjadi sekitar 1,3 persen. Sekarang naik lagi menjadi sekitar 1,6 – 1,7 persen karena

4

a. Usia Produktif, Usia Rentan;

Membentuk generasi produktif yang kuat, harus didukung oleh keluarga

inti, nuclear family, yang harmonis dengan karakter yang kuat, dan nilai-nilai religious,

serta norma masyarakat yang sesuai dengan ke-fitrah-an manusia. Tapi berdasar

realitas yang ada, bahwa usia produktif sangat rentan terhadap berbagai persoalan.

Kerentanan itu, antara lain dipicu oleh pernikahan di usia dini, seks pra-nikah, dan

bahaya narkoba. Untuk itu, dalam mengatasi ancaman tersebut, peran keluarga

menjadi sebuah keniscayaan.

Bahwa mengacu persoalan dimaksud, dan dalam rangka menghadapi

bonus demografi yang akan terjadi beberapa tahun mendatang, generasi yang berada

dalam usia produkti harus dikuatkan kesadaran, dan diberikan pengetahuan dan

ketrampilan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (human capital).

Terdapat tujuh kebiasaan yang dapat dilakukan untuk menjadi manusia

produktif sekaligus efektif. Menurut Stephen Covey melalui bukunya “The Seven

Habbits of Highly Effective People”, yang antara lain, intinya; “berkaitan dengan

kemandirian diri sendiri, membiasakan diri menjadi manusia proaktif”.

Karakteristik orang yang proaktif;

1) Menjalankan setiap keputusan yang diambil, dan menjalankan sebaik mungkin;2) Ketika bekerja, akan fokus pada pekerjaannya;3) Jika bersantai (istirahat), akan focus menikmati masa santainya;4) Tidak menyalahkan keadaan (karena situasi dan kondisi tidak selalu sesuai dengan

apa yang diinginkan); Jika kondisi yang dihadapi tidak nyaman, akan mencarialternatif cara untuk mengubahnya;

5) Memusatkan perhatian pada apa yang bisa diperbaiki.6) Tidak menyalahkan masa lalu;7) Menjalani apa yang ada di depan mata (saat ini), dan melakukannya sebaik

mungkin.

3. Manusia Produktif Harapan Bangsa;

Manusia produktif, harapan bangsa. Untuk menjadi produktif harus di mulai

dari diri sendiri. Produktifitas tidak mesti sama dengan orang lain. Tergantung dengan

niat, dan kemauan setiap orang. Manusia produktif selalu fokus dalam melakukan

sesuatu berdasar pada prioritas, dan atau urutan prioritas yang akan dikerjakan.

a. Sifat & Perilaku Berkualitas;

Dalam upaya menyiapkan penduduk usia produktif yang berkualitas, perlu

diberikan pengetahuan, keterampilan, kesehatan, dan ditanamkan sifat serta perilaku

Page 5: Summary; 4. PRODUKTIF DI USIA PRODUKTIF 1. Ayo Kerja;€¦ · dan menurun pada tahun 2000 menjadi sekitar 1,3 persen. Sekarang naik lagi menjadi sekitar 1,6 – 1,7 persen karena

5

yang mengedepankan orang lain. Membuang sifat dan sikap ego-sentris, dengan terus

belajar memahami orang lain, dan menguasai ketrampilan mendengarkan sebelum

menentukan kata putus yang diharapkan/disepakati.

Ada 4 (empat) aspek untuk menghasilkan manusia produktif yang perlu selalu

diasah;

a. Fisik; Membentuk fisik yang prima, dengan istirahat yang cukup, menjaga kebugar-

an tubuh dengan olah raga dan tindakan padanannya;

b. Sosial-emosional; Memastikan hubungan sosial yang baik dengan keluarga, dan

orang-orang di lingkungannya;

c. Mental; Menjaga aspek psikis, mengelola stres akibat tekanan kerja;

d. Spiritual; Meningkatkan hubungan dengan Tuhan agar langkah selalu dalam

bimbinganNya.

Hindari sikap dan perilaku negatif saat usia produktif. Jangan kotori dengan

aktifitas, seprti; judi, minum-minuman keras, kebut-kebutan (geng), bahkan

mengamen atau mengemis.

Warnai aktifitas pada fase produktif dengan aktifitas yang bermanfaat,

sepeti; menabung sejak dini, hemat (tidak boros), gigih dan kerja keras. Bekali diri

dengan ilmu pengetahuan dan ketrampilan untuk menggapai kesuksesan, sesuatu

yang diharapkan.

b. Pendidikan & Keterampilan;

Pendidikan dan ketrampilan adalah pilar-pilar alternative solusi dalam diri

penduduk pada usia produktif, untuk meningkatkan kualitas diri. Pendidikan adalah

cara effektif untuk masuk kedalam pasar kerja. Karena di Indonesia, syarat seseorang

bekerja (masih) dilihat berdasarkan jenjang Pendidikan yang dimiliki.

Begitupn ketrampilan akan dapat dijadikan sebagai pemacu pengembangan

kreatifitas diri, mendukung Pendidikan. Bagi penduduk yang kurang beruntung untuk

meneruskan pendidikannya, mengasah keterampilan adalah jalan terbaik untuk

meningkatkan kesejahteraan hidup. Keterampilan yang tinggi akan mendorong

seseorang berwirausaha sesuai dengan kapasitas keahlian yang dimiliki. Wirausaha

adalah suatu gerakan nyata yang mendorong usaha produktif untuk berkarya

Page 6: Summary; 4. PRODUKTIF DI USIA PRODUKTIF 1. Ayo Kerja;€¦ · dan menurun pada tahun 2000 menjadi sekitar 1,3 persen. Sekarang naik lagi menjadi sekitar 1,6 – 1,7 persen karena

6

memerangi pengangguran, dan memberikan kontribusi penanggulanagan

kemiskinan.

Pepatah klasik mengatakan, lebih baik menjadi bos di perusahaan atau

kegiatan usaha sendiri, daripada menjadi karyawan di perusahaan besar. Beberapa

tokoh terkenal di dunia yang tidak tuntas dalam pendidikan formalnya tetapi sukses

dalam hidupnya merupakan bukti nyata bahwa keterampilan tidak bisa dipandang

sebelah mata. Tokoh dunia seperti pendiri Microsoft atau tokoh nasional seperti Tukul

Arwana merupakan segelintir contoh orang yang berhasil dalam kehidupan dengan

mengoptimalkan keterampilan yang dimilikinya.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan penduduk usia produktif untuk

mewaspadai dampak negatif yang diakibatkan pertambahan penduduk yang tidak

terkendali dan distribusi penduduk yang tidak merata berikut ini:

a. Kualitas diri harus di lengkapi dengan keterampilan yang cakap;

b. Kuantitas (jumlah) penduduk sudah banyak, sehingga manajemen jumlah anak

harus mulai dipikirkan dari sekarang;

c. Belajar setinggi mungkin untuk meningkatkan kualitas diri dan bekal di hari esok;

d. Menguasai Iptek;

e. Iman dan taqwa diperkuat agar menjadi manusia berbudi;

Penduduk usia produktif harus menjadi penduduk yang berkualitas dengan

mengasah pendidikan dan keterampilan sejak remaja, menghindari perilaku negatif

dan meningkatkan kreatifitas wirausaha.

Ini semua harus dilakukan sejak masa remaja. Dengan remaja-remaja yang

produktif, dipastikan Indonesia akan mampu meraih deviden demografi di periode

tahun 2020 – 2030. Bonus ini hanya akan muncul sekali sepanjang perjalanan sebuah

negara. Karena itu jangan lewatkan peluang ini. Remaja Indonesia haruslah

produktif, agar mampu bersaing di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) saat ini.

c. Generasi Emas 2045;

Apa yang harus disiapkan untuk menyiapkan Generasi Emas 20145, sekaligus

untuk menhadapi bonus demografi 2020-2030. Indonesia perlu membangun manusia

berkualitas dan berkarakter, baik lahir-bathin, maupun mental spiritualnya.

Menurut Bung Karno, revolusi mental adalah Gerakan Hidup Baru bertujuan

untuk menanamkan rasa percaya diri pada kemampuan sendiri, menanamkan

Page 7: Summary; 4. PRODUKTIF DI USIA PRODUKTIF 1. Ayo Kerja;€¦ · dan menurun pada tahun 2000 menjadi sekitar 1,3 persen. Sekarang naik lagi menjadi sekitar 1,6 – 1,7 persen karena

7

optimisme dan daya kreatif di kalangan rakyat dalam menghadapi rintangan dan

kesulitan bermasyarakat dan bernegara.

Menurut Kepa la BKKBN, Surya Chandra Surapaty, generasi emas adalah

generasi pada tahun 2045, saat Indonesia memasuki usia 100 tahun merdeka. Mereka

akan berusia antara 35-54 tahun. Generasi ini nantinya akan berada pada usia

produktif sehingga menjadi penerus bangsa Indonesia.

Untuk menghasilkan generasi emas di tahun 2045, sedari awal penduduk

usia produktif hendaknya merubah mental negatif menjadi positif. Termasuk di

kalangan remaja. Contohnya, mental penakut menjadi mental pemberani, pecundang

menjadi pemenang, mental tempe menjadi mental baja. Kemudian egois menjadi

sosial, bengis menjadi humanis, maling menjadi dermawan, korup menjadi bersih.

Juga mental bebek menjadi rajawali, pelit menjadi murah hati, pengemis menjadi

pejuang, peniru menjadi pelopor, pengikut menjadi pemimpin, sombong menjadi

murah hati dan mental bos menjadi mental pelayan. Pembentukan karakter, menurut

Ke pala BKKBN, sangat diperlukan untuk menghadapi ancaman global.

Karakter akan terbentuk sebagai hasil pemahaman tiga hubungan yang pasti

dialami setiap manusia, yaitu hubungan dengan diri sendiri (intrapersonal), dengan

lingkungan (hubungan sosial dan alam sekitar), dan hubungan dengan Tuhan YME

(spiritual). Setiap hasil hubungan tersebut akan memberikan pemaknaan ataupun

pemahaman yang pada akhirnya menjadi nilai dan keyakinan bersama.

Di dalam karakter ada kejujuran, tanggung jawab, amanah, rasa hormat,

keberanian, adil, tekun, setia kawan, integritas, dan kebangsaan. Pembangunan

karakter itu penting. Bung Karno menandaskan, “ … bangsa ini harus dibangun

dengan mendahulukan pembangunan karakter. Kalau tidak dilakukan, bangsa

Indonesia akan menjadi bangsa kuli ”;

Page 8: Summary; 4. PRODUKTIF DI USIA PRODUKTIF 1. Ayo Kerja;€¦ · dan menurun pada tahun 2000 menjadi sekitar 1,3 persen. Sekarang naik lagi menjadi sekitar 1,6 – 1,7 persen karena

8

4. Profil Produktif di Usia Remaja;

No Nama Profil Produktif

1 Hamzah Izzulhaq

Jakarta, 23 April 1993. Memiliki bakat bisnis, terlihat dari sejakkecil. Bertipe ulet dan tidak takut rugi. Terpacu setelahmengikuti seminar. Bermodal Rp. 75 Juta dari orang tuanya,memberanikan diri membeli franchise Rp.175 juta yang sdudahberjalan lama. Ia meyakinkan dengan bayar nyicil kepadapemilik bisnis, disetujui. Modal orang tua, Rp. 75 Juta sedianyadiperuntukkan untuk beli mobil. Dengan bermodal nekat danoptimis, dikelola bisnis yang dibeli dengan nyicil. Sekarangomset persemster sudah mencapai Rp. 360 Juta. Akhirnya,tidak saja membelikan mobil baru untuk orang tuanya. Tapijusteru membuak bisnis baru, “Bisnis Sofa-bed”.

2 Lambertus Darian

Dia pernah bekerja menjadi sales perusahaan importir di umur16 tahun dan mendapatkan penghargaan Top New Sales 2010.Sebelumnya sudah memiliki banyak bisnis. Pernah tertipu, danbangkit kembali. Ia sangat cermat dalam berhitung. Ia jugaberinvestasi saham, 25% PT Trijaya Mekar Mandiri, bisnisperalatan rumah tangga. Punya merek dagang “pembersihkamar mandi”, merek dagang sendiri. Distributor produk StickJelly Food dan Jahe Merah Instant Cap Cangkir Mas. Suksesmendirikan organisasi Komunitas Bisnis Anak Muda. Wow….

3 Farah Farce

Dia seorang yang komunikatif, mudah bergaul. Pada usia 17th,sudah membuka bisnis produk original impor sendiri.Memasarkan produknya melalui situs pribadi dan mesosmiliknya. Dia menjadi mentor setelah berkenalan denganpenulis “the power of Kepepet”, Jaya Setiabudi. Ia kemudianmenjadi agen penjualan produk- produk dari luar negeri sepertiChina, Thailand, Singapura, Inggris dan Vietnam. Farah bahkanmemiliki brand miliknya sendiri yaitu Farce. Apakah yangmembedakan Farah dari Darian atau Hamzah. Ya, karenapergaulannya yang luas, punya cita rasa fashion, dan mampumendesain produknya sendiri.

NOTE:

Beberapa contoh lain, dan detail kelengkapan, baik berupa gambar dan data kuantitatif

lainnya dapat dilihat pada “Buku Pembekalan PKB/PLKB”.

Page 9: Summary; 4. PRODUKTIF DI USIA PRODUKTIF 1. Ayo Kerja;€¦ · dan menurun pada tahun 2000 menjadi sekitar 1,3 persen. Sekarang naik lagi menjadi sekitar 1,6 – 1,7 persen karena

PRODUKTIF DIUSIA PRODUKTIF

Drs. Suyono Hadinoto, [email protected]

Drs. Ahmad Khuldun Munji, [email protected]

Page 10: Summary; 4. PRODUKTIF DI USIA PRODUKTIF 1. Ayo Kerja;€¦ · dan menurun pada tahun 2000 menjadi sekitar 1,3 persen. Sekarang naik lagi menjadi sekitar 1,6 – 1,7 persen karena

AYO KERJA;

֎ ”Itulah ajakan yang selalu didengungkan Joko Widodo, dalamkapasitasnya sebagai Presiden”;

֎ Tentu ajakan dimaksud, sudah diketahui masyarakat, parapejabat, karyawan, jajaran pemerintahan, Lembaga/sektorswasta dan dunia usaha;

֎ Ajakan tersebut tentu saja bermakna, agar kerja menjadiproduktif, tidak sebatas slogan;

֎ Di tengah era perekonomian bebas saat ini, produktivitas adalahsangat, karena dengan produktivitas tinggi akan membawakekuatan besar, dalam berkarya, yang memberikan manfaatdalam mensejahterakan rakyat atau penduduknya;

֎ Produktifitas tidak cukup dengan kerja keras, melainkan harusdibarengi dengan peningkatan pengetahuan dan ketrampilanserta optimalisasi berbagai aspek kehidupan, baik sebagaipribadi, keluargan, masyarakat, maupun dalam kehidupanberbangsa dan bernegara;

Page 11: Summary; 4. PRODUKTIF DI USIA PRODUKTIF 1. Ayo Kerja;€¦ · dan menurun pada tahun 2000 menjadi sekitar 1,3 persen. Sekarang naik lagi menjadi sekitar 1,6 – 1,7 persen karena

Lanjutan:

Berkat revolusi demografi yang terjadi sejak th.1970-an, Indonesiamengalami proses penyesuaian kependudukan yang dahsyat;

֎ Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP), th.1970, pernah mencapai hampir2,5 persen, dan menurun 1,3 persen th.2000; Sekarang naik lagi sekitar1,6 – 1,7 persen, karena; Perhatian terhadap penanganan KB mengendur; Adanya otonomi daerah, sehingga peran PKB/PLKB, kurang optimal;

֎ Jumlah pasangan usia subur (PUS), yang th.1970-an hanya sekitar 60juta, dewasa ini melonjak melebihi 175 juta jiwa; Keadaan inisesungguhnya; Merupakan keuntungan besar suatu negara kalau tingkat pendidikan

tinggi dan sebagian besar penduduk mempunyai pekerjaan; Dengan jumlah PUS besar, potensi SDM di Indonesia sangat melim-

pah. Tetapi karena tingkat pendidikan rendah, nilai produktifitas usiaproduktif, apalagi kapasitas tenaga kerja, juga rendah; serta –

Kemampuan untuk menangkap potensi pasar kerja, juga rendah.

Page 12: Summary; 4. PRODUKTIF DI USIA PRODUKTIF 1. Ayo Kerja;€¦ · dan menurun pada tahun 2000 menjadi sekitar 1,3 persen. Sekarang naik lagi menjadi sekitar 1,6 – 1,7 persen karena

Lanjutan:

ANGKATAN KERJA

Angkatan kerja dikelompokkan menjadi 4 (empat);

1. Mereka yang bekerja penuh; (angkatan kerja yang aktifmenyumbangkan tenaganya dalam kegiatan produksi);

2. Pengangguran terbuka atau open unemployment;(mereka yang sama sekali tidak bekerja, tetapi sedangmencari pekerjaan, sewaktu-waktu siap bekerja;

3. Setengah menganggur atau under unemployment;(mereka yang bekerja tidak sesuai dengan pendidikan/keahliannya atau tidak menggunakan sepenuh tenaganya;

4. Pengangguran tersembunyi/tersamar, (disebutdisguise employment; artinya; suatu pekerjaan dikerjakanoleh pekerja yang berlebihan, sehingga mereka tidak bekerjamaksimal);

Page 13: Summary; 4. PRODUKTIF DI USIA PRODUKTIF 1. Ayo Kerja;€¦ · dan menurun pada tahun 2000 menjadi sekitar 1,3 persen. Sekarang naik lagi menjadi sekitar 1,6 – 1,7 persen karena

Lanjutan:

PengangguranDampak;1. Menurunkan Aktivitas Perekonomian;2. Menurunkan Pertumbuhan Ekonomi dan

Pendapatan Per Kapita;3. Meningkatkan Biaya Sosial;4. Menurunkan Tingkat Keterampilan;5. Menurunkan Penerimaan Negara;

Cara mengatasi;1. Meningkatkan investasi;2. Meningkatkan kualitas SDM;3. Transfer teknologi dan penemuan teknologi baru;

pembenahan perangkat hukum dalam bidangketenagakerjaan; dan lain lain.

Page 14: Summary; 4. PRODUKTIF DI USIA PRODUKTIF 1. Ayo Kerja;€¦ · dan menurun pada tahun 2000 menjadi sekitar 1,3 persen. Sekarang naik lagi menjadi sekitar 1,6 – 1,7 persen karena

Lanjutan:

Secara teknis; kebijakan, dan upaya-upaya yangdapat ditempuh, antara lain, misalnya:

1. Menyelenggarakan bursa pasar kerja;2. Menggalakkan kegiatan ekonomi informal;3. Meningkatkan keterampilan tenaga kerja;4. Meningkatkan mutu Pendidikan;5. Mendirikan pusat-pusat latihan kerja;6. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi;7. Mendorong investasi;8. Meningkatkan transmigrasi;9. Melakukan deregulasi dan debirokrasi;10.Memperluas lapangan kerja;

Page 15: Summary; 4. PRODUKTIF DI USIA PRODUKTIF 1. Ayo Kerja;€¦ · dan menurun pada tahun 2000 menjadi sekitar 1,3 persen. Sekarang naik lagi menjadi sekitar 1,6 – 1,7 persen karena

FENOMENA PENDUDUK USIA PRODUKTIF

SEMAKIN penduduk usia (15-64 tahun) meningkat,akan dapat menjadi faktor pendorong pertumbuhan

ekonomi Indonesia, antara lain;

Menjadi penggerak perekonomian, baik sebagaitenaga kerja berkualitas maupun sebagaipembuka lapangan kerja yang akan menyerapangkatan kerja;

Diperlukan antisipasi perubahan perubahan gayahidup yang membahayakan kesehatan generasiproduktif;

Jangan sampai pembangunan ekonomi justrumenciptakan gaya hidup nehatif (seperti;mengonsumsi narkoba dan melakukan seksyang berisiko);

Page 16: Summary; 4. PRODUKTIF DI USIA PRODUKTIF 1. Ayo Kerja;€¦ · dan menurun pada tahun 2000 menjadi sekitar 1,3 persen. Sekarang naik lagi menjadi sekitar 1,6 – 1,7 persen karena

Lanjutan;

Dampak Negatif yang Akn muncul, antara lain;

1. Akan semakin tinggi membutuhkan lapangan pekerjaan;2. Persaingan untuk memperoleh pekerjaan semakin ketat;3. Akan terjadi ancaman pengangguran;

Kondisi semacam itu, bisa terjadi apabila penduduk usiaproduktif sakit-sakitan, minim Pendidikan, kurangnya bekalketerampilan secara substantive, maupun lemahnya life skill

(kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi);

Page 17: Summary; 4. PRODUKTIF DI USIA PRODUKTIF 1. Ayo Kerja;€¦ · dan menurun pada tahun 2000 menjadi sekitar 1,3 persen. Sekarang naik lagi menjadi sekitar 1,6 – 1,7 persen karena

USIA PRODUKTIF USIA RENTAN

֎ Membentuk generasi produktif yang kuat, harusdidukung oleh keluarga inti, nuclear family, yang harmonisdengan karakter yang kuat, memiliki nilai-nilai religious, sertanorma masyarakat yang sesuai dengan ke-fitrah-an manusia;

֎ Tapi berdasar realitas yang ada, bahwa usia produktifsangat rentan terhadap berbagai persoalan. Kerentanan itu,antara lain dipicu oleh pernikahan di usia dini, seks pra-nikah,dan bahaya narkoba. Untuk mengatasi ancaman tersebut,peran keluarga menjadi sebuah keniscayaan;

֎ Generasi yang berada dalam usia produkti harus dikuatkankesadaran, diberikan pengetahuan dan ketrampilan untukmeningkatkan kualitas sumber daya manusia (human capital);

Page 18: Summary; 4. PRODUKTIF DI USIA PRODUKTIF 1. Ayo Kerja;€¦ · dan menurun pada tahun 2000 menjadi sekitar 1,3 persen. Sekarang naik lagi menjadi sekitar 1,6 – 1,7 persen karena

Tujuh kebiasaan yang dapat dilakukan untuk menjadi manusiaproduktif sekaligus efektif. Stephen Covey, dalam bukunya “TheSeven Habbits of Highly Effective People”, menyatakan, salahsatunya, “berkaitan dengan kemandirian diri sendiri, membia-

sakan diri menjadi manusia proaktif”;

Lanjutan;

Karakteristik orang yang proaktif;

1. Menjalankan sebaik mungkin setiap keputusan yang diambil;2. Ketika bekerja, akan fokus pada pekerjaannya;3. Jika bersantai (istirahat), akan focus menikmati masa santainya;4. Tidak menyalahkan keadaan (karena, situasi dan kondisi tidak

selalu sesuai dengan apa yang diinginkan); Jika kondisi yangdihadapi tidak nyaman, akan mencari alternatif cara untukmengubahnya;

5. Memusatkan perhatian pada apa yang bisa diperbaiki.6. Tidak menyalahkan masa lalu;7. Menjalani sebaik mungkin apa yang ada di depan mata (saat ini);

Page 19: Summary; 4. PRODUKTIF DI USIA PRODUKTIF 1. Ayo Kerja;€¦ · dan menurun pada tahun 2000 menjadi sekitar 1,3 persen. Sekarang naik lagi menjadi sekitar 1,6 – 1,7 persen karena

MANUSIA PRODUKTIF HARAPAN BANGSA;

Produktifitas harus di mulai dari diri sendiri, dan tidak harus samadengan orang lain. Tergantung pada niat, dan kemauan setiaporang. Manusia produktif selalu fokus dalam melakukan sesuatu

berdasar pada urutan prioritas yang akan dikerjakan.

1. Sifat &PerilakuBerkualitas;

Dalam upaya menyiapkan penduduk usia produktifyang berkualitas, perlu diberikan;a.Pengetahuan, keterampilan, kesehatan, dan

ditanamkan sifat serta perilaku yang mengedepankanorang lain.

b.Membuang sifat dan sikap ego-sentris, dengan terusbelajar memahami orang lain;

c.Menguasai ketrampilan mendengarkan sebelummenentukan kata putus yang diharapkan/disepakati;

Page 20: Summary; 4. PRODUKTIF DI USIA PRODUKTIF 1. Ayo Kerja;€¦ · dan menurun pada tahun 2000 menjadi sekitar 1,3 persen. Sekarang naik lagi menjadi sekitar 1,6 – 1,7 persen karena

Lanjutan:

a. Ada 4(empat)aspek un-tuk meng-hasilkanmanusiaproduktif.

1) Fisik; Membentuk fisik yang prima, dengan istirahatyang cukup, menjaga kebugaran tubuh dengan olahraga dan padanannya;

2) Sosial-emosional; Memastikan hubungan sosialyang baik dengan keluarga, dan orang-orang dilingkungannya;

3) Mental; Menjaga aspek psikis, mengelola stresakibat tekanan kerja;

4) Spiritual; Meningkatkan hubungan dengan Tuhanagar langkah selalu dalam bimbinganNya.

b. Hindarisikap danperilakunegatif.

Jangan kotori dengan aktifitas, seprti;1) Judi;2) Minum-minuman keras;3) Kebut-kebutan (geng);bahkan –4) Mengamen atau mengemis;

c. Warnai aktifitas pada fase produktif dengan aktifitas yangbermanfaat, sepeti; menabung sejak dini, hemat (tidak boros), gigih

dan kerja keras. Bekali diri dengan ilmu pengetahuan dan ketrampilanuntuk menggapai kesuksesan, sesuatu yang diharapkan;

Page 21: Summary; 4. PRODUKTIF DI USIA PRODUKTIF 1. Ayo Kerja;€¦ · dan menurun pada tahun 2000 menjadi sekitar 1,3 persen. Sekarang naik lagi menjadi sekitar 1,6 – 1,7 persen karena

MANUSIA PRODUKTIF HARAPAN BANGSA;

2. Pendidikandan Kete-rampilan;

Beberapa langkah yang dapat dilakukan penduduk usiaproduktif untuk mewaspadai dampak negatif;a. Kualitas diri harus di lengkapi dengan keterampilan

yang cakap;b. Kuantitas (jumlah) penduduk sudah banyak,

sehingga manajemen jumlah anak harus mulaidipikirkan dari sekarang;

c. Belajar setinggi mungkin untuk meningkatkankualitas diri dan bekal di hari esok;

d. Menguasai Iptek;e. Iman dan taqwa diperkuat agar menjadi manusia

berbudi;

Penduduk usia produktif harus menjadi penduduk yang berkualitas denganmengasah pendidikan dan keterampilan sejak remaja, menghindari perilaku

negatif dan meningkatkan kreatifitas wirausaha;

Page 22: Summary; 4. PRODUKTIF DI USIA PRODUKTIF 1. Ayo Kerja;€¦ · dan menurun pada tahun 2000 menjadi sekitar 1,3 persen. Sekarang naik lagi menjadi sekitar 1,6 – 1,7 persen karena

MANUSIA PRODUKTIF HARAPAN BANGSA;

3. GenerasiEmas 2045;

Apa yang harus disiapkan?a. Menurut Bung Karno, “revolusi mental”, yakni:

Gerakan Hidup Baru untuk menanamkan rasa percayadiri pada kemampuan sendiri, menanamkan optimismedan daya kreatif di kalangan rakyat dalam menghadapirintangan dan kesulitan bermasyarakat dan bernegara;

b. Menurut Kepa la BKKBN, Surya Chandra Surapaty,sedari awal penduduk usia produktif hendaknyamerubah mental negatif menjadi positif (mentalpenakut menjadi mental pemberani, pecundangmenjadi pemenang, mental tempe menjadi mental baja,egois menjadi sosial, bengis menjadi humanis, malingmenjadi dermawan, korup menjadi bersih, mentalbebek menjadi rajawali, pelit menjadi murah hati,pengemis menjadi pejuang, peniru menjadi pelopor,pengikut menjadi pemimpin, sombong menjadi murahhati dan mental bos menjadi mental pelayan.

Page 23: Summary; 4. PRODUKTIF DI USIA PRODUKTIF 1. Ayo Kerja;€¦ · dan menurun pada tahun 2000 menjadi sekitar 1,3 persen. Sekarang naik lagi menjadi sekitar 1,6 – 1,7 persen karena

Lanjutan:

a. Pemben-tukankarakter

Dilakukan melalui 3 (tiga) hubungan, atau silaturrahien:1) Hubungan dengan diri sendiri (intrapersonal);2) Hubungan dengan lingkungan (hubungan sosial dan

alam sekitar), dan3) Hubungan dengan Tuhan YME (spiritual); Setiap hasil hubungan tersebut akan memberikan

pemaknaan ataupun pemahaman yang padaakhirnya menjadi nilai dan keyakinan bersama.

Di dalam karakter ada (sifat & ciri yangharus dicermati; Kejujuran, tanggung jawab, amanah, rasa hormat,

keberanian, adil, tekun, setia kawan, integritas, dankebangsaan. Pembangunan karakter itu penting;

Bung Karno menandaskan“; Bangsa ini harusdibangun dengan mendahulukan pembangunankarakter. Kalau tidak dilakukan, bangsa Indonesiaakan menjadi bangsa kuli ”;

Page 24: Summary; 4. PRODUKTIF DI USIA PRODUKTIF 1. Ayo Kerja;€¦ · dan menurun pada tahun 2000 menjadi sekitar 1,3 persen. Sekarang naik lagi menjadi sekitar 1,6 – 1,7 persen karena