sumedi - bbp2tp.litbang.pertanian.go.id

36
Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian pse.litbang.pertanian.go.id 1 Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian http://pse.litbang.pertanian.go.id psekp_kemtan @psekp_kementan psekp kemtan Bogor, 18 Oktober 2019 Sumedi Disampaikan pada Workshop Penyusunan Rancang Bangun Pendampingan Inovasi Teknologi dan Kelembagaan dalam Pembangunan Kawasan Pertanian

Upload: others

Post on 25-Oct-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian

pse.litbang.pertanian.go.id 1

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian

http://pse.litbang.pertanian.go.id psekp_kemtan @psekp_kementan psekp kemtan

Bogor, 18 Oktober 2019

Sumedi

Disampaikan pada Workshop Penyusunan Rancang Bangun

Pendampingan Inovasi Teknologi dan Kelembagaan dalam

Pembangunan Kawasan Pertanian

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian

pse.litbang.pertanian.go.id 2

GARIS BESAR DISKUSI

1

2

3

What: Ruang Lingkup

Who : Siapa Mengerjakan Apa; dan Peran Balitbangtan

How: Bagaimana cara melakukannya: kerangka kerja dan metode

4 What Next: Strategi ke Depan

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian

pse.litbang.pertanian.go.id 3

1 What: Definisi dan Ruang Lingkup

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian

pse.litbang.pertanian.go.id 4

Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi)

Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja)

Sapi Indukan Wajib Bunting (Siwab)

Kawasan Pertanian Sejahtera (Sapira)

Kawasan Perbatasan

Obor Pangan Lestari (Opal)

Bioindustri

Pendampingan Kawasan Pertanian

KEGIATAN BALITBANGTAN MENDUKUNG

PROGRAM KEMENTAN

Pelaksanaan kegiatan dalam koordinasi dan komando

oleh UK/UPT yang ditugasi sebagai Koordinator meskipun

alokasi anggaran ada pada masing-masing satker

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian

pse.litbang.pertanian.go.id 5

Lima Inovasi Utama Pertanian 4.0

Merubah pola rantai nilai: Pengiriman langsung ke konsumen, efisiensi rantai

pasok, e-commerce makanan

Teknologi efisiensi tanaman: Inovator pemula dan lintas industry menawarkan

drone, robot, big data, irigasi, teknologi irigasi,

tanah, dan tanaman

Bio-kimia dan bio-energi: Pengembangan agro-kimia, bahan bio, dan bio-

energi yang diproduksi secara biologis

Teknologi pangan & daging

buatan: Daging berbasis tanaman dan sumber hewani

Vertical farming: Smart greenhouses

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian

pse.litbang.pertanian.go.id 6

PENDEKATAN KAWASAN PENGEMBANGAN

KOMODITAS PERTANIAN

Kawasan Pertanian (Permentan

18/2018): Gabungan dari sentra-sentra pertanian

yang memenuhi batas minimal skala ekonomi

pengusahaan dan efektivitas manajemen

pembangunan wilayah secara berkelanjutan

serta terkait secara fungsional dalam hal

potensi sumber daya alam, kondisi sosial

budaya, faktor produksi dan keberadaan

infrastruktur penunjang.

Kawasan Pertanian Berbasis Korporasi

Petani:

Kawasan Pertanian yang dikembangkan

dengan strategi memberdayakan dan

mengkorporasikan petani.

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian

pse.litbang.pertanian.go.id 7

PENGEMBANGAN KOMODITAS BERBASIS KAWASAN

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian

pse.litbang.pertanian.go.id 8

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN

Pendekatan Pembangunan Pertanian: Fokus Komoditas dan Fokus Lokasi Berbasis Cluster

Fokus komoditas mencakup pangan dan komoditas berdaya saing: padi, jagung, kedelai, sapi dan tebu, bawang merah, cabai, kelapa sawit, karet, kopi dan kakao

Fokus lokasi mencakup wilayah sentra produksi pangan dan komoditas unggulan lainnya (baik kawasan existing maupun kawasan baru)

Pengutuhan kegiatan yang sudah ada (existing) menjadi cluster berbasis komoditas unggulan

Rancangan program/kegiatan di lokasi cluster disusun secara terpadu dan multi-years

Standar Pelayanan Minimum (SPM) harus ada di setiap daerah, mencakup aspek perbenihan, penyuluhan, tekologi, pengendalian OPT, infrastruktur dan lainnya

Pendekatan hulu - hilir, integratif, holistik

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian

pse.litbang.pertanian.go.id 9

LANDASAN PENGEMBANGAN KAWASAN

Permentan No 50 tahun 2012: pengembangan komoditas

unggulan nasional perlu dilaksanakan dengan pendekatan

kawasan

Kepmentan No 03, 43, 45 dan 46 tahun 2015 menetapkan

“Kawasan Pertanian Nasional“

Permentan No 56 Tahun 2016 tentang Pedoman

Pengembangan Kawasan Pertanian

Kepmentan No 830 Tahun 2016 tentang Lokasi Kawasan

Pertanian Nasional

Permentan NO 18 Tahun 2018 Tentang Pedoman

Pengembangan Kawasan Pertanian Berbasis Korporasi Petani

Kepmentan No 472 tahun 2018 Tentang Lokasi Kawasan

Pertanian Nasional

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian

pse.litbang.pertanian.go.id 10

PERTANIAN BIOINDUSTRI

Sistem pertanian yang pada

prinsipnya mengelola dan/atau

memanfaatan secara optimal seluruh

sumberdaya hayati termasuk

biomasa dan/atau limbah organik

pertanian, bagi kesejahteraan

masyarakat dalam suatu ekosistem

secara harmonis

Bioindustri berkelanjutan memandang lahan

pertanian sebagai sumberdaya alam dan

industri yang memanfaatkan seluruh faktor

produksi untuk menghasilkan pangan untuk

ketahanan pangan, maupun produk lain

yang dikelola menjadi bioenergi serta bebas

limbah dengan menerapkan prinsip

mengurangi, memanfaatkan kembali dan

mendaur ulang (reduce, reuse and recycle).

PENGERTIAN KONSEP

1. Pangan sehat, beragam dan cukup

2. Menghasilkan produk bernilai tinggi

TUJUAN Komoditas

Utama

Komoditas Pendukung

Produk Bermutu

Pasar

Pengolahan

Produk Bernilai Tambah

Biomass/

Limbah Pengolahan

Skema Umum Model Pertanian Bioindustri

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian

pse.litbang.pertanian.go.id 11

BAGAN SISTEM INTEGRASI PERTANIAN-BIOINDUSTRI

BERBASIS SEREH WANGI DI KP MANOKO, LEMBANG

Kebun Sereh

Wangi

Pabrik

Destilasi Sepah Peternakan

Minyak

Atsiri

Daging Sapi

Kotoran Biodigester Gas

LIMBAH Pengolahan

Pupuk Pupuk

Penggunaan

Lain/ Pasar

Pasar Mandiri energy, Hemat hara, Nilai tambah tinggi, Efisien (Berdaya saing tinggi), Ramah lingkungan

PELUANG: 1.Belatung 2. Cacing

Peluang: Diversifikasi pohonan

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian

pse.litbang.pertanian.go.id 12

BAGAIMANA IMPLEMENTASI PERTANIAN BIOINDUSTRI BALITBANGTAN?

Fokus pada hubungan teknis budidaya mewujudkan integrasi tanaman ternak.

Skala usaha ekonomis belum tercapai belum mengarah pada pengembangan kawasan.

Keterkaitan ekologis, ekonomi, dan lingkungan belum jelas terlihat sebagian “terjebak”pada konsep agroindustri (hanya mengacu pada pohon produksi)

Aspek pasar belum menjadi perhatian

Aspek kelembagaan belum digarap dengan baik

Keberlanjutan..?

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian

pse.litbang.pertanian.go.id 13

Program pengembangan komoditas (tan pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan) berbasis pada pengembangan kawasan korporasi petani.

Korporasi Petani merupakan Kelembagaan Ekonomi Petani berbadan hukum (koperasi atau lainnya) dengan sebagian besar kepemilikan modal dimiliki oleh petani

Pelaksanaan secara terpadu dan berkelanjutan mulai dari subsistem hulu-hilir dalam suatu sistem Usaha Tani dengan memperhatikan aspek: sosbud, teknis (sains dan teknologi), ekonomi dan ekologi/lingkungan.

Master plan dan action plan dapat komoditas tertentu, lintas komoditas dalam sub sektor atau lintas sub sektor.

Pendekatan sistem pertanian bioindustri mengisi pengembangan kawasan komoditas.

PERTANIAN BIOINDUSTRI DAN

PENGEMBANGAN KAWASAN

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian

pse.litbang.pertanian.go.id 14

Peran Balitbangtan

Fokus pada SS 5: Pemanfaatan Inovasi Teknologi Pertanian

Mendukung dengan menghasilkan teknologi sesuai kebutuhan

Membangun “model pengembangan kawasan berbasis korporasi” percontohan untuk: • Serasi • Bekerja • Sapira • Kawasan komoditas

Pendekatan yang diterapkan dalam pengembangan model adalah “sistem bioindustri” dengan menerapkan teknologi pertanian sesuai kebutuhan dan dinamikanya termasuk teknologi 4.0

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian

pse.litbang.pertanian.go.id 15

2 Who : Siapa Mengerjakan Apa dan Peran Balitbangtan

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian

pse.litbang.pertanian.go.id 16

Dilineiasi Tugas Sesuai Tugas dan Fungsi

Ditjen Teknis

• Dukungan program (agro input, modal, dll)

• Monitoring dan Evaluasi

Pemda

• Dukungan program (agroinput, modal, pasar)

• Pendampingan

• Monitoring dadn Evaluasi

Balitbangtan

• Teknologi mendukung pengembangan kawasan

• Model Penerapan teknologi dalam skala demplot/demfarm

• Pendampingan teknologi

Pengembangan Kawasan Komoditas (Tan Pangan,

Horti, Perkebunan, Peternakan)

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian

pse.litbang.pertanian.go.id 17

Peran Balitbangtan dalam Pengembangan Kawasan Komoditas

Kawasan Pengembangan Komoditas

Model

Pengemba

ngan

Model

Pengemba

ngan

Model

Pengem

bangan

Skala model: skala ekonomis berbasis usaha agribisnis

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian

pse.litbang.pertanian.go.id 18

Peran Balitbangtan pada Kawasan Perbatasan, Serasi, Bioindustri, Sapira, dll

Model Pengembangan

Utuh dalam Skala Kawasan

dan dalam Kawasan

Replikasi

Replikasi

Replikasi

Replikasi

Kawasan

Pengembangan

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian

pse.litbang.pertanian.go.id 19

Indikator Keberhasilan

Terbangunnya model pengembangan kawasan • Penerapan teknologi spesifik lokasi

• Pengembangan kelembagaan agribisnis

• Integrasi usaha hulu-hilir

Berfungsinya model sebagai tempat pembelajaran atau replikasi model

Adopsi teknologi Balitbangtan

Peningkatan produktivitas, produksi, efisiensi, nilai tambah, daya saing produk pertanian

Peningkatan keragaman usaha dan sumber pendapatan masyarakat on farm dan of farm

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian

pse.litbang.pertanian.go.id 20

3 How: Bagaimana cara melakukannya: kerangka kerja dan metode

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian

pse.litbang.pertanian.go.id 21

Hubungan antara pertanian dan wira usaha mikro

Sumber: Orr, A. and S. Orr. (2002). Agriculture and Micro Enterprise in Malawi's Rural South. London: ODI, AgREN Network Paper No. 119.

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian

pse.litbang.pertanian.go.id 22

Kendala produsen skala kecil: informasi pasar dan ketidakmampuan memenuhi standar kualitas produk yang diinginkan pasar

Keterkaitan antara kebijakan, pendampingan, petani kecil dan pasar.

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian

pse.litbang.pertanian.go.id 23

Strategi Pelaksanaan

GAGASAN KREATIF BISNIS

ANALISIS PASAR DAN PEMASARAN

STRATEGI PEMASARAN

ANALISIS PRODUKSI

RENCANA PENGEMBANGAN USAHA

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian

pse.litbang.pertanian.go.id 24

4 What Next: Strategi ke Depan

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian

pse.litbang.pertanian.go.id 25

Menyusun Rancang Bangun Pendampingan Inovasi Teknologi

• Apakah rancang bangun pengembangan kasawan komoditas / Model Bioindustri dan lainnya sudah ada..? Ya identifikasi peran dan pelaksanaan

• Belum …? mendampingi penyusunan rancang bangun

• Menyusun rancang bangun pengembangan model

• Menyusun roadmap/mile stone pelaksanaan kegiatan dan target outputnya

• Menyusun indikator keberhasilan

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian

pse.litbang.pertanian.go.id 26

Contoh: desain demfarm korporasi pertanian di Karawang (Sumber: BB Pascapanen, 2019)

26 Ministry of Agriculture

The Republic of Indonesia

Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang Target Area: 1.000 Ha, 5 Desa: - Kampungsawah - Jayakerta - Ciptamarga - Medangasem - Jayamakmur

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian

pse.litbang.pertanian.go.id 27 27

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian

pse.litbang.pertanian.go.id 28 28

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian

pse.litbang.pertanian.go.id 29 29

Barantan

BKP

???

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian

pse.litbang.pertanian.go.id 30

Simulasi……?

• Baseline kondisi eksisting

• Identifikasi

• Diagnosa masalah

• Diagnosa akar masalah

• Alternatif solusi

• Prioritasi alternative

• Merancang kegiatan

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian

pse.litbang.pertanian.go.id 31

DIAGRAM FISHBONE

SISTEM PENGAPIAN BAHAN BAKAR

MESIN RUSAK

AKI LEMAH

AIR AKI HABIS

SERVIS TERLAMBAT

JADUAL SERVIS TIDAK ADA

MANAJEMEN PERAWATAN LEMAH

MOBIL MOGOK

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian

pse.litbang.pertanian.go.id 32

FORMULASI STRATEGI S.W.O.T

FKK INTERNAL STRENGTH (Kekuatan)

FKK EKSTERNAL

WEAKNESSES (Kelemahan)

Strategi WO Strategi SO OPPORTUNITIES

(Peluang)

Strategi WT Strategi ST THREATHS (Ancaman)

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian

pse.litbang.pertanian.go.id 33 33

PEMBUATAN POHON MASALAH

AMATI KESENJANGAN YANG DIHARAP- KAN DAN KENYATAAN; MASALAH

UTAMA

ANALISIS PENYEBABNYA, UPAYAKAN SE- BANYAK MUNGKIN KEMUDIAN TETAPKAN 4 YANG DISEBUT……………………………….. TETAPKAN YANG DOMINAN

MASALAH POKOK

ANALISIS PENYEBABNYA, UPAYAKAN SE – BANYAK MUNGKIN, KEMUDIAN TETAPKAN 4 YANG DISEBUT………………………………… DAN TETAPKAN YANG DOMINAN

MASALAH SPESIFIK

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian

pse.litbang.pertanian.go.id 34

Keterangan : 1. Masalah utama adalah No.1 2. Penyebab dominan masalah No.1 adalah masalah pokok No.2b 3. Penyebab dominan masalah No.2b adalah masalah spesifik No.3a 4. Akibat No.1 adalah No.4

POHON MASALAH

a

b

c

Sebab

Akibat

1

2

3

4

a b c

Pelaksanaan kegiatan kerjasama penelitian di Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSEKP)

belum optimal

Penyajian laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan kerjasama penelitian secara tepat waktu pada Sub Bidang Pelayanan

dan Kerjasama Penelitian belum optimal

Partisipasi anggota tim penelitian dalam

melaporkan tahapan pelaksanaan kegiatan kerjasama penelitian

belum optimal

Penyusunan laporan evaluasi

pelaksanaan kegiatan kerjasama

penelitian belum maksimal

Kemampuan tenaga penunjang

sangat terbatas dari sisi kualitas

Penguasaan tahapan pelaksanaan kegiatan kerjasama penelitian

masih rendah

d

Penyiapan bahan laporan evaluasi

pelaksanaan kegiatan kerjasama penelitian

belum optimal

Pengumpulan bahan laporan evaluasi

pelaksanaan kegiatan kerjasama penelitian

belum memadai

Penyiapan konsep laporan evaluasi

pelaksanaan kegiatan kerjasama penelitian

belum optimal

2

3

akibat

Pengolahan bahan evaluasi laporan

pelaksanaan kegiatan kerajsama penelitian

belum optimal

POHON MASALAH

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian

pse.litbang.pertanian.go.id 35

Latihan….?

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian

pse.litbang.pertanian.go.id 36