sulfonylurea

Upload: bayu-putra

Post on 20-Jul-2015

182 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SULFONYLUREASulfonilurea adalah turunan sulfanilamid tetapi tidak mempunyai aktivitas antibakteri. Golongan ini bekerja merangsang sekresi insulin di pankreas sehingga hanya efektif bila sel pankreas masih dapat berproduksi. Sulfonilurea, termasuk dalam golongan Insulin secretagogous. Telah dipakai secara luas sebagai monoterapi maupun kombinasi. Selain itu terapi kombinasi tidak memperlihatkan peningkatan risiko hiperglikemia dibandingkan dengan monoterapi dengan sulfonylurea .(farmakoterapi info) Dikenal dua generasi sulfonilurea, yaitu : 1) Sulfonylurea Generasi Pertama Tolbutamide diarbsorpsi dengan baik namun cepat di metabolisme di hati.Lama kerjanya relatif pendek dengan waktu paruhh eliminasi 4-5 jam, dan paling baik diberikan dalam dosis yang terbagi.Paling aman digunakan pada pasien diabetes lansia.

Klorpropamide mempunyai waktu paruh waktu 32 jam dan dimetabolisme secara perlahan di hati yang masih memiliki aktivitas biologis,dikirakan 20%-30% diekskresikan dalam bentuk utuh ke dalam urine.

Tolazamide

diserap

lebih

lambat

dibandingakn

dengan

sulfonylureayang lain dan efeknya terhadap kadar gula darah tidak tampak untuk beberapa jam,waktu paruh tolazamide adalah 7 jam. 2) Sulfonylurea Generasi Kedua Gliburid berpotensi 200x lebih besar dari tolbutamid, masa paruhnya sekitar 4 jam. Metabolismenya di hepar. Pada pemberian dosis tunggal hanya 25 % metabolitnya diekskresi melalui urin, sisanya melalui empedu. Pada penggunaan dapat terjadi kegagalan primer dan sekunder, dengan seluruh kegagalan kira-kira 21% selama 1 tahun. Glipizid, absorbsinya lengkap, masa paruh 3-4 jam. Dalam darah 98% terikat protein plasma, potensinya 100x lebih kuat dari tolbutamid, tetapi efek hipoglikemik maksimalnya mirip dengan sulfonylurea lain.

Metabolismenya di hepar menjadi metabolit tidak aktif, 10 % diekskresi melalui ginjal dalam keadaan utuh.

Glimepirid menurunkan kadar glukosa dalam darah dengan dosis terendah dari sulfonylurea manapun,obat ini mempunyai paruh waktu 5 jam .glimepirid di metabolisme sepenuhnya oleh hati menjadi produk inaktif.(katzung)

Farmakodinamik : Penurunan kadar glukosa darah yang terjadi setelah pemberian sulfonilurea disebabkan oleh perangsangan sekresi insulin di pankreas.Sifat perangsangan ini berbeda dengan perangsangan glukosa,karena ternyata pada saat hiperglikemia gagal merangsang sekresi insulin dalam jumlah mencukupi,obat obat tersebut masih mampu meninggikan sekresi insulin.Itulah sebabnya mengapa obat obat ini sangat bermanfaat pada penderita diabetes dewasa yang pankreasnya masih mampu memproduksi insulin.Pada penderita dengan kerusakan sel pulau langerhans tidak bermanfaat.pada dosis tinggi,sulfonilurea menghambat penghancuran insulin oleh hati. (farmakologi dan terapi)bag unud Farmakokinetik :

Absorpsi OHO sulfonilurea melalui usus baik sehingga dapat diberikan per oral. Setelah absorpsi, obat ini tersebar ke seluruh cairan ekstra sel. Dalam plasma sebagian terikat pada protein plasma terutama albumin (70-90%). Gliklazid diabsorpsi dengan baik melalui saluran pencernaan, dan mencapai kadar puncak dalam serum pada 4-6 jam. Waktu paruh gliklazid sekitar 12 jam. Gliklazid didistribusikan ke seluruh cairan ekstra sel. Pada hewan percobaan, gliklazid konsentrasi tinggi juga ditemukan di jaringan hati, ginjal, paru-paru, jantung,usus, kulit, dan otot rangka. Penetrasi gliklazid ke jaringan otak hampir tidak ada. Glikazid dapat menembus sawar plasenta dan masuk ke dalam jaringan fetus. Vapp (apparent volume) distribusi gliklazid cukup rendah (20-40% berat badan), kemungkinan besar disebabkan tingginya gliklazid yang terikat protein (lebih kurang 94,2% pada konsentrasi plasma sekitar 8 g/mL). Sebagaimana senyawa obat lainnya, gliklazid dimetabolisme terutama di hati, menghasilkan sedikitnya 8 senyawa metabolit, 3 diantaranya merupakan metabolit utamametabolit utama. Sebagian besar metabolit merupakan senyawa konjugat asam glukuronat dan hanya satu merupakan turunan ?-toluen sulfonamida. Sebagian besar (sekitar 70%) gliklazid diekskresi melalui urin dan sebagian lagi (sekitar 11%) melalui feses. Ekskresi melalui urin berlangsung lambat, ekskresi maksimum baru tercapai setelah 7 - 10 jam paska

pemberian. Produk metabolit masih dapat terdeteksi di dalam urin 120 jam setelah pemberian per oral. Proses eliminasi melalui feses biasanya selesai setelah 144 jam pakca pemberian per oral

INDIKASI :Memilih sulfonilureayang tepat untuk penderita tertentu sangat penting untuk suksenya terapi.Yang menentukan bukanlah umur penderita waktu dimulai,tetapi umur penderita waktu penyakit diabetes melitus mulai timbul.Pada umunya hasil yang baik diperoleh pada penderita yg diabetesnya mulai timbul diatas umur 40 tahun.Sebelum keharusan pemakain sulfonilurea,selalu harus dipertimbangkan kemungkinan mengatasi hiperglikemia dan hanya mengatur diet serta mengurangi berat badan penderita Kegagalan terapi dengan salah satu derivat sulfonilurea,mungkin juga disebabkan oleh perubahan yang dilami oleh obat tersebut,umppama karna penghancuran yang terlalu cepat.apabila hasil pengobatan yang tidak baik dapat dipertahankan dengan dosis 0,5g klorplorpamide,2g tolbutamide,1,25g asetohexamide atau 0,75g tolazamide,sebaiknya dosis jangan ditambah lagi. Selama pengobatan ,pemeriksaan fisik dan laboratorium harus tetap dilakukan dengan teratur pada keadaan gawat seperti pada stress,komplikasi,infeksi dan pembedahan insulin tetap merupakan terapi standar. KONTRAINDIKASI : Sulfonilurea tidak boleh diberikan sebagai obat tunggal pada penderita diabetes yuvenil,penderita yang kebutuhan insulinnya tidak stabil,diabetes melitus berat,kehamilan dan keadaan gawat. Obat obat tersebut harus dipakai dengan hati hati pada penderita dengan gangguan fungsi hati dan ginjal,insufisiensi endokrin,keadaan gizi yang buruk dan pada penderita yang mendapat obat tertentu.Selain itu pemberian sulfonilurea juga harus diberikan dengan hati hati pada alkoholisme akut serta penderita yang mendapat diuretik tiazid.

INTERAKSI :Obat dapat meningkatkan risiko hipoglikemia sewaktu pemberian sulfonilura ialah insulin,alkohol,fenforin,sulfonamid,salisilatdosisbesar,fenilbutazon,oksifenbutazon,probenezid, kloramfenikol,penghambat MAO,guanetidin,anabolik steroid,fenfluramin dan klofibrat.

EFEK SAMPING :Golongan sulfonilurea umumnya ringan dan frekuensinya rendah, antara lain gangguan saluran cerna dan gangguan susunan syaraf pusat. Gangguan saluran cerna berupa mual, diare, konstipasi, sakit perut, dan hipersekresi asam lambung. Gangguan susunan syaraf pusat berupa sakit kepala, vertigo, bingung, ataksia dan lain sebagainya. Gejala hematologik termasuk leukopenia, trombositopenia, agranulosistosis dan anemia aplastik dapat terjadi walau jarang sekali. Hipoglikemia dapat terjadi apabila dosis tidak tepat atau diet terlalu ketat, juga pada gangguan fungsi hati atau ginjal atau pada lansia. Hipoglikemia sering diakibatkan oleh obatobat antidiabetik oral dengan masa kerja panjang. Golongan sulfonilurea cenderung meningkatkan berat badan, namun peningkatan berat badan oleh glikuidon tidak signifikan.

PEMBERIAN DOSIS :Terapi selalu dimulai dari dosis rendah 1 kali pemberian per hari, setelah itu dosis dapat dinaikkan sesuai dengan respons terhadap obat. Dosis awal 15 mg sebelum sarapan, dapat ditingkatkan 30-120 mg per hari terbagi dalam 2-3 kali pemberian. Dosis maksimal sekali pemberian 60 mg, sehari pemberian 180 mg. (INFORMATORIUM DINAS KESEHatan

PENGARUH :Terhadap Kehamilan : Penggunaan OHO golongan sulfonilurea tidak dianjurkan pada wanita hamil Terhadap Ibu Menyusui : Sebagian kecil glikuidon ditemukan pada air susu ibu yang mengkonsumsi glikuidon. Oleh sebab itu penggunaannya pada ibu menyusui tidak dianjurkan