suction 1

5
SUCTION A. Pengertian Suction Suction (Pengisapan Lendir) merupakan tindakan pengisapan yang bertujuan untuk mempertahankan jalan napas, sehingga memungkinkan terjadinya proses pertukaran gas yang adekuat dengan cara mengeluarkan secret dari jalan nafas, pada klien yang tidak mampu mengeluarkannya sendiri. Tiga teknik pengisapan adalah pengisapan orofaring dan pengisapan nasofaring, pengisapan orotrakea dan pengisapan nasotrakea, dan pengisapan jalan napas buatan. Teknik-tenik ini didasarkan pada prinsip-prinsip umum. Karena orofaring dan trakea dianggap steril untuk pengisapan. Mulut dianggap bersih dan dengan demikian pengisapan sekresi oral harus dilakukan setelah pengisapan orofaring dan trakea. Pengisapan nasofaring dan orofaring digunakan saat klien mampu batuk efektif, tetapi tidak mampu mengeluarkan sekresi dengan mencairkan sputum atau menelannya. Apabila jumlah sekresi paru berkurang dan klien tidak lagi terlalu letih klien mungkin mampu mencairkan atau menelan lendir sehingga tidak lagi membutuhkan pengisapan. Pengisapan nasotrakea dan orotrakea dibutuhkan pada klien dengan sekresi pulmonal yang tidak mampu batuk dan tidak menggunakan jalan napas buatan. Perawat dianjurkan untuk mengenakan masker dan pelindung mata saat melakukan suction untuk mencegah percikan cairan tubuh. Walaupun sarung tangan steril tidak digunakan dalam prosedur ini, namun penggunaan sarung tangan nonsteril dianjurkan untuk mencegah percikan cairan tubuh.

Upload: nela-rosa-harianja

Post on 08-Nov-2015

15 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

MM

TRANSCRIPT

SUCTIONA. Pengertian Suction

Suction (Pengisapan Lendir) merupakan tindakan pengisapan yang bertujuan untuk mempertahankan jalan napas, sehingga memungkinkan terjadinya proses pertukaran gas yang adekuat dengan cara mengeluarkan secret dari jalan nafas, pada klien yang tidak mampu mengeluarkannya sendiri.

Tiga teknik pengisapan adalah pengisapan orofaring dan pengisapan nasofaring, pengisapan orotrakea dan pengisapan nasotrakea, dan pengisapan jalan napas buatan. Teknik-tenik ini didasarkan pada prinsip-prinsip umum. Karena orofaring dan trakea dianggap steril untuk pengisapan. Mulut dianggap bersih dan dengan demikian pengisapan sekresi oral harus dilakukan setelah pengisapan orofaring dan trakea. Pengisapan nasofaring dan orofaring digunakan saat klien mampu batuk efektif, tetapi tidak mampu mengeluarkan sekresi dengan mencairkan sputum atau menelannya. Apabila jumlah sekresi paru berkurang dan klien tidak lagi terlalu letih klien mungkin mampu mencairkan atau menelan lendir sehingga tidak lagi membutuhkan pengisapan. Pengisapan nasotrakea dan orotrakea dibutuhkan pada klien dengan sekresi pulmonal yang tidak mampu batuk dan tidak menggunakan jalan napas buatan. Perawat dianjurkan untuk mengenakan masker dan pelindung mata saat melakukan suction untuk mencegah percikan cairan tubuh. Walaupun sarung tangan steril tidak digunakan dalam prosedur ini, namun penggunaan sarung tangan nonsteril dianjurkan untuk mencegah percikan cairan tubuh.B. Indikasi Suction

Indikasi dilakukannya pengisapan adalah ada atau tidaknya secret yang menyumbat jalan nafas, dengan ditandai adanya: Terdengar suara pada jalan nafas, hasil auskultasi yaitu ditemukannya suara crakels atau ronchi, kelelahan pada pasien. Nadi dan laju pernafasan meningkat, ditemukannya mucus pada alat bantu nafas. Permintaan dari pasien sendiri untuk disuction dan meningkatnya peak airway pressure pada mesin ventilator.C. Alat yang digunakan :1. Pengisap pertebel atau yang terpasang di dinding dengan selang penghubung

2. Kateter steril 12-16 Fr

3. Air steril atau normal saline

4. Sarung tangan steril

5. Pelumas larut air

6. Handuk mandi atau selimut yang melindungi klien atau baju klien

7. Masker wajah, dan kasa steril

8. Pinset anatomis

9. Cairan desinfektan untuk mencuci kateter steril

10. Spatel

D. Prosedur Kerja1. Siapkan peralatan disamping tempat tidur

2. Cuci tangan

3. Jelaskan pada klien prosedur yang akan membantu membersihkan jalan nafas dan memungkinkan beberapa permasalahan pernafasan

4. Pasang masker

5. Posisikan klien dengan tepat:a. Bila sadar dengan gangguan fungsi, baringkan klien dengan posisi semi fowler dengan kepala miring kesatu sisi untuk pengisapan oral.b. Baringkan klien dengan posisi fowler dengan leher ekstensi untuk pengisapan nasal

c. Bila tidak sadar, baringkan klien dalam posisid. leteral menghadap pada perawat untuk pengisapan oral atau nasal

6. Tempatkan handuk pada bantal atau dibawah dagu klien

7. Pilih tekanan dan tipe unit pengisap yang tepat. Untuk semua unit pengisap adalah 120-150 mmHg pada orang dewasa, 100-120 mmHg pada anak-anak atau 60-100 mmHg pada bayi

8. Tuangkan air steril atau normal saline kedalam wadah yang steril

9. Kenakan sarung tangan steril

10. Gunakan tangan yang telah menggukan sarung tangan, sambungkan kateter suction ke selang mesi suction.

11. Perkirakan jarak antara daun telinga klien dengan ujung hidung dan letakkan ibu jari dan jari telunjuk yang telah menggunakan sarung tangan12. Basahi ujung kateter dengan larutan steril. Pasang penghisap dengan ujungnya terletak didalam larutan

13. Pengisapan:

Orofaringeal: dengan perlahan masukkan kateter kedalam( salah satu sisi mulut klien dan arahkan ke orofaring. Jangan melakukan pengisapan selama pemasukan kateter, bila klien tidak sadar dapt dibantu membuka mulut dengan menggunakan spatel

Nasofaringeal: dengan( perlahan masukkan kateter yang telah dibasahi pelumas larut air ke salah satu lubang hidung. Arahkan kea rah medial sepanjang rongga hidung, jangan dorong paksa kateter bila lubang hidung tidak paten. Coba pada lubang hidung byang lain. Jangan lakukan pengisapan selama pemasangan

14. Sumber port pengisap dengan ibu jari. Dengan perlahan putar kateter saat anda menariknya. Keseluruhan prosedur tidak boleh lebih dari 15 detik

15. Bilas kateter dengan larutan steril dengan meletakkannya didalam larutan dan lakukan pengisapan. Bila di sekekeliling luar kateter suction banyak secret melengket dapat dilap dengan menggunakan kasa steril

16. Bila klien tidak mengalami distress pernafasan, biarkan klien istirahat 20-30 detik sebelum pengisapan berikutnya.

17. Bila klein sadar, minta untuk bernafas dalam dan batuk diantara pengisapan

18. Hisap secret pada mulut atau dibawah lidah setelah pengisapan orofaringeal dan nasofaringeal

19. Setelah pengisapan lendir selesai, bilas kateter suction dengan normal saline dan dilap dengan kasa steril selanjutnya direndam dalam lariutan sreril atau disterilkan

20. Rapikan klien dan alat

21. Cuci tangan

22. Catat prosedur pada dokumentasi keperawatan