success story 2019 1. success story penyelenggaraan
TRANSCRIPT
SUCCESS STORY 2019
1. Success Story Penyelenggaraan Reforma Agraria di Provinsi Jawa Tengah.
a. TORA yang berasal dari Eks HGU PT. Pakisaji Banyumas di Kabupaten Banjarnegara,
Provinsi Jawa Tengah
Lokasi obyek redistribusi tanah Ex. HGU PT. Pakisaji Banyumas seluas 800.377 m2
berada di Desa Punggelan Kecamatan Punggelan Kabupaten Banjarnegara yang
digarap oleh sejumlah 257 penggarap telah dipastikan obyek subyeknya clear & clean
sehingga dapat ditindaklanjuti dengan kegiatan Redistribusi Tanah di Tahun 2019. Saat
ini penataan asset melalui redistribusi tanah telah selesai dilakukan dan telah terbit
sertipikat bagi peserta sejumlah 257 SHM. Tim GTRA Provinsi Jawa Tengah telah
merencanakan untuk ditindaklanjuti dengan penataan akses berdasarkan potensi yang
ada dengan perubahan pola tanam tahunan berubah ke perkebunan yg menghasilkan
ekonomi yg lebih tinggi misal dari sengon dan ketela mencoba ke kopi dan kapulaga.
b. Success Story Pelaksanaan Reforma Agraria untuk Petani di Kabupaten Semarang
dan Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah
Berlokasi di Dusun Sidomukti, Desa Kopeng, Kabupaten Semarang pengembangan
akses reform dan pemberdayaan masyarakat telah berjalan dengan baik.
Pengembangan akses berupa memasarkan sayuran organik ke toko-toko lokal hingga
bekerja sama dengan Carrefour dan Transmart. Terdapat beberapa anggota kelompok
tani yang belum memiliki sertipikat dan akan diajukan untuk mengikuti kegiatan
Redistribusi Tanah atau PTSL. Rencananya sertipikat yang didapatkan nanti akan
diagunkan ke bank untuk modal para petani dalam meningkatkan kuantitas
pertaniannya.
Perwujudan dalam mengembangkan akses reform kepada Para petani di wilayah Dusun
Sidomukti adalah dengan diberikan pelatihan sehingga kualitas sayuran yang dihasilkan
dapat bersaing di pasaran luas dan juga memanfaatkan teknologi sehingga hasil
pertaniannya konsisten dan tidak terganggu oleh perubahan cuaca. Bantuan yang
masih diperlukan masih berupa listrik yang masuk ke kebun, pompa air, bantuan pakan
ternak, pembuatan kompos dan kemudahan pengurusan Perijinan Pangan Rumah
Tangga.
Pada kesempatan yang sama Kepala Seksi Pemerintahan Desa Kopeng, Lukas,
menambahkan bahwa berkat program Redistribusi Tanah dan bantuan dari dinas terkait
kini penghasilan petani meningkat yang semula Rp50.000,-/hari menjadi Rp75.000,-/hari
dan diharapkan dapat terus meningkat.
Sedangkan untuk pengembangan akses dalam mendukung kegiatan inovatif lainnya
terutama untuk Desa Bugangan, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan
adalah dengan membentuk kelompok usaha Unit Pengolahan Ikan (UPI) Poklasar Mina
Lestari. Kelompok usaha yang telah berdiri 10 tahun lebih ini berfokus pada pengolahan
ikan asap dan ikan pindang. Kini sudah sekitar 50 anggota pengolah yang telah
berproduksi di rumahnya masing-masing.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi mata pencarian utama, usaha kecil dan menengah,
tetapi juga sebagai salah satu program unggulan desa. Produk olahan yang dihasilkan
telah terjual di pasar antar kecamatan hingga ke luar daerah.
UPI Poklasar Mina Lestari telah mendapat bantuan berupa boks penyimpanan ikan dan
transportasi angkutan barang motor roda tiga untuk memudahkan distribusi hasil
produksi. Saat ini yang diperlukan oleh UPI Poklasar Mina Lestari adalah pelatihan dan
pendampingan dalam pengemasan produk hasil olahan sehingga dapat meningkatkan
nilai jual dan memperluas pangsa pasar. Pada lokasi ini telah diberikan aset reformnya
melalui ajudikasi pada tahun 1975 sejumlah 50 bidang.
2. Success Story Reforma Agraria di Provinsi Jawa Barat
a. Lokasi terletak di Desa Arjasari, Kec. Arjasari Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa
Barat. Luas lokasi sekitar 886.315 m2 dan diberikan penguatan hak melalui pemberian
Sertifikat Redistribusi Tanah kepada masyarakat di lokasi tersebut kepada 1000
peserta. Pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan lahan pertanian lebih
produktif dengan pola Kemitraan untuk ditanami Sayuran Hydroponik Kualitas Ekspor.
Kesuksesan pelaksanaan redistribusi di desa ini sangat dirasakan oleh warga, karena
melalui pemberian sertipikat dapat mempermudah masyarakat setempat untuk
mendapatkan modal dalam mengembangkan pertanian sayuran dengan metode
Hidroponik. Adanya pertanian hidroponik di wilayah ini merupakan sebuah inovasi
baru yang masih jarang ditemui. Hal ini diharapkan mampu mendorong kreativitas
masyarakat khususnya subjek penerima redistribusi tanah untuk mengembangkan
tanahnya sehingga lebih produktif. Bibit tanaman dikembangkan diruangan khusus
untuk menjaga kualitas serta kesehatan bibit sayuran, kemudian sayur yang ditanam
dikembangkan secara intensif dilokasi yang sama. Hasil sayuran dari kebun ini sudah
berkualitas ekspor dan telah bekerjasama dengan beberapa perusahaan untuk
didistribusi dan diperjualbelikan di Jakarta maupun Bandung. Pengembangan akses
reform berikutnya yaitu dalam hal akses menuju lokasi kebun hidroponik masih sulit
dilalui dikarenakan jalanya belum diaspal dan masih berupa tanah yang tidak rata
sehingga dapat dilakukan dengan membenahi akses jalan menuju ke lokasi kebun
hidroponik.
b. Keraguan masyarakat Kabupaten Garut khususnya di Desa Sukawargi Kecamatan
Cisurupan dalam memiliki sertipikat tanah akhirnya terjawab. Melalui program Reforma
Agraria, Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional (ATR/BPN) melalui Kantor Wilayah BPN Provinsi Jawa Barat meredistribusikan
tanah eks Hak Guna Usaha (HGU) PT Perkebunan Harjasari Selecta seluas 104 hektare
kepada 480 subjek penerima Tanah Objek Reforma Agraria (TORA).
Tanah ex-HGU ini sebelumnya merupakan objek konflik, sehingga para petani mengunjugi
pemangku kepentingan terkait untuk mendapatkan pengakuan mengenai tanah mereka yang
ketika itu merupakan objek konflik. Kelompok Serikat Tani Islam Indonesia (STII) bekerjasama
dengan pemerintah setempat untuk membantu kelompok tani masyarakat agar tanah ex-HGU
yang mereka garap bisa disertifikatkan. Sertifikat yang telah diterbitkan kemudian diserahkan
dan disimpan oleh Pengurus Kelompok Tani agar tidak disalahgunakan. Setelah memiliki
sertifikat tanah, masyarakat dapat mendapatkan akses jalan yang mudah untuk pengambilan
dan pengantaran hasil panen. Dalam hal pemberdayaannya, pemerintah juga berkomitmen
untuk membantu dalam segi permodalan dan pemasaran bersama Dinas UKM setempat.
3. Kesuksesan Pelaksanaan Reforma Agraria di Provinsi Banten
Kampung Reforma Agraria ini lahir dari program redistribusi tanah TORA yang berasal dari
eks HGU yang ditelantarkan oleh pemegang haknya dengan luas 48 Hektar dan diredistribusi
kepada 225 Kepala Keluarga. Pengelolaan Tanah tersebut dilakukan melalui kerja sama
masyarakat dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Pemerintah Daerah serta
Kementerian ATR/BPN. Kerja sama dengan Kementerian ATR/BPN dalam bentuk kebun
buah rakyat yang merupakan bentuk pemberdayaan masyarakat. Kakanwil BPN Provinsi
Banten juga menambahkan bahwa pemangku kepentingan juga perlu mengawal pelaksanaan
Reforma Agraria, terutama akses reformnya. Setiap stakeholder terkait agar dapat bersama-
sama mengawal akses reform demi tercapainya tujuan dari redistribusi tanah kepada
masyarakat penerimanya dimana masyarakat yang mendapat tanah memang kondisinya
sangat minimalis tidak memiliki modal dan alat untuk mengolah tanah yang diberikan serta
akses perbankan untuk pemodalan.
4. Success Story Penyelenggaraan Reforma Agraria di Provinsi Sulawesi Selatan.
Pada 26 November 2019, Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan
Nasional (BPN) melalui Kantor Wilayah BPN Provinsi Sulawesi Selatan, sukses menjalankan
program Reforma Agraria dan penataan assetnya dilakukan melalui Redistribusi Tanah dan
Konsolidasi Tanah di Provinsi Sulawesi Selatan, dengan membagikan sertipikat langsung
Wakil Menteri AGraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional beserta
Direktur Jenderal Penataan Agraria kepada masyarakat penerima sejumlah 1.828 sertipikat.
Akses Reform di Kabupaten Soppeng antara lain berupa pembuatan minuman Sarabba serta
pengemasan dan Dodol khas Soppeng. Sarabba merupakan minuman khas Bugis-Makassar
yang dapat menghangatkan tubuh. Penguatan hak yang telah diterima melalui program
Reforma Agraria kemudian dijaminkan ke Bank untuk meningkatkan permodalan dalam
berusaha, pada awalnya pemasaran hasil produksi hanya dilakukan di pasar lokal, namun
seiring berkembangnya usaha saat ini juga telah menjangkau pasar di luar daerah.
Demikian juga di Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep). Penerima memanfaatkan
sertipikat tersebut sebagai jaminan untuk pinjaman ke Bank, yang digunakan untuk untuk
modal keberlanjutan usaha pakan ternak, jika menjaminkan BPKB hanya mendapat pinjaman
maksimal Rp. 20.000.000,- maka dengan adanya kepastian hak berupa sertipikat kemudian
dijaminkan ke Bank Mandiri maka tanah seluas 738 m2 untuk menambah modal usaha
memperoleh Rp. 100.000.000,-
Proses Pembuatan Dodol Pangi
5. Cerita Kesuksesan Penyelenggaraan Reforma Agraria di Provinsi Riau
Kini masyarakat Desa Senama Nenek dapat tersenyum bahagia, sengketa tanah selama
kurang lebih 20 tahun telah berakhir. Hal tersebut ditandai dengan penyerahan 1.385 bidang
kepada masyarakat Desa Senama Nenek, yang merupakan hasil dari penyelesaian sengketa
antara PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V dengan masyarakat Desa Senama Nenek,
Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Kamis, (26/12/2019).
Konflik Bermula pada Tahun 1996 ketika PTPN V mengalihfungsikan ribuan hektar lahan
Hutan Produksi Terbatas (HPT) menjadi kebun sawit. Klaim atas lahan seluas 2.873,3 Ha ini
dilakukan oleh tokoh adat Senama nenek mulai dari tingkat pemerintah kabupaten, provinsi
hingga ke pusat. Lokasi yang menjadi keberatan masyarakat ini tidak termasuk ke dalam
HGU (Hak Guna Usaha) PTPN V namun tetap menjadi aset yang dikelola oleh PTPN V.
Perjuangan Tokoh Adat Ulayat Kenegerian Desa Senama Nenek akhirnya selesai dengan
keputusan Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo pada tanggal 3 Mei 2019 untuk
dikembalikan ke masyarakat melalui kegiatan Redistribusi TORA (Tanah Objek Reforma
Agraria) yaitu dengan cara memberikan lahan seluas 2.873,3 Ha kepada masyarakat yang
tinggal di Desa Senama Nenek.
Kini, masyarakat subjek reforma agraria penerima sertipikat tersebut tergabung dalam
Koperasi Nenek Eno Senama Nenek yang akan mewadahi masyarakat penerima sertipikat
dalam pemberdayaannya. PTPN V berkomitmen untuk memberikan bimbingan bagi
masyarakat dalam pengelolaan kebun dan pemasaran hasil panen.
6. Kisah Sukses Pelaksanaan Reforma Agraria di Provinsi Nusa Tenggara Timur
Kesuksesan penyelenggaraan RA di Kabupaten Kupang sangat dirasakan oleh 2.747
masyarakat penerima TORA. TORA berasal dari Tanah bekas HGU PT.Guna Ganda
Semesta luas 3.720 Ha yang telah di alokasikan untuk TORA 40 % dan HPL Pemerintah
Provinsi NTT 60 %. Luas obyek TORA 1.188,84 Ha yang kemudian diberikan penataan
asetnya melalui redistribusi tanah. Saat ini masyarakat mengusahakan tanah tersebut untuk
bertambak garam dan juga pertanian.
Tanah yang menjadi Obyek Redistribusi dan dibagikan kepada Subjek Redistribusi Tanah
adalah tanah yang berasal dari bekas Hak Guna Usaha PT. Panggung Guna Ganda Semesta
yang telah ditetapkan sebagai Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA) berdasarkan
Keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor
6/PTT-HGU/KEM-ATR/BPN/V/2019 Tanggal 27 Mei 2019 tentang Penetapan Tanah
Terlantar Yang Berasal Dari Hak Guna Usaha Nomor 6/Kupang atas nama PT. Panggung
Guna Ganda Semesta terletak di Desa Oebelo, Bipolo, Nunkurus, Babau, dan Merdeka,
Kecamatan Kupang Tengah dan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara
Timur dan Keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 5/Pnp-HGU/KEM-ATR/BPN/VII/2019 Tanggal 24 Juli 2019 tentang Penetapan
Peruntukan Tanah Cadangan Umum Negara Terletak di Desa Oebelo, Bipolo, Nunkurus,
Babau, dan Merdeka, Kecamatan Kupang Tengah dan Kupang Timur, Kabupaten Kupang,
Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Jumlah Sertipikat yang telah terbit sebanyak 2.747 dan saat ini sudah diserahkan kepada
2.240 penerima TORA, sisanya menyusul karena proses pemberkasan yang tertunda –
mereka baru tergerak untuk melengkapi berkas setelah melihat peserta yang lain telah
menerima sertipikat.
7. Kisah sukses pelaksanaan Reforma Agraria di Provinsi Jambi
Kisah sukses penyelenggaraan Reforma Agraria di Provinsi Jambi terdapat di beberapa
lokasi, antara lain:
a. Koperasi Pemasaran Koerintji Barokah Bersama di Desa Jernih Jaya,
Kabupaten Kerinci.
Koperasi Pemasaran Koerintji Barokah Bersama terdiri dari 257 jiwa, yang
merupakan Binaan LSM Rikolto berupa Pendampingan dalam peningkatan
kapasitas SDM. Koperasi ini telah mendapat bantuan sarana oleh BI berupa
Pengering Kopi serta Bantuan Dinas Perkebunan dan Peternakan Kab. Kerinci
berupa Bantuan Pengering (Solar Drayer Dome). Akses reform yang lain adalah
juga berupa bantuan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kerinci
berupa bibit, pupuk dan promosi kopi. Lokasi ini telah diberikan penataan
asetnya PTSL 2018 sebanyak 53 bidang, serta 160 bidang akan ditindaklanjuti
melalui redistribusi di Tahun 2020.
b. RSPO Pendampingan SETARA
Lokasi terletak di Desa Pulau Pauh, Renah Mendaluh, Kabupaten Tanjung
Jabung Barat, saat ini telah diberikan aset reform melalui PTSL pada tahun
2018 sejumlah 224 bidang, PTSL tahun 2019 sejumlah 108 bidang dan
Redistribusi tanah tahun 2019 sejumlah 47 bidang. Di lokasi ini akses reform
yang diberikan adalah sertipikat RSPO (Roundtable Sustainable Palm Oil) pada
379 bidang dan bantuan permodalan dari Bank Indonesia. RSPO merupakan
standar global untuk perkebunan sawit, jadi melalui program ini petani diajak
untuk menanam dan mengolah sawit dgn standar nergara2 yg masuk RSPO.
c. Sentra Pertanian
Lokasi terletak di Desa Muaro Niro, Kecamatan VII Koto Kabupaten Tebo.
Pengembangan Akses berupa Bantuan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan
Ketahanan Pangan Kabupaten Tebo alat foldeser, alat tanam, bantuan
herbisida dan bantuan benih dan sebagian lokasi telah bersertipikat.
d. Kluster Sentra Budidaya Ikan
Lokasi berada di Kabupaten Bungo, Kecamatan Rimbo Tengah, Desa Sungai
Buluh. Pada lokasi telah bersertipikat dan pengembangan akses yang diterima
oleh warga adalah berupa Bantuan dari Bank Indonesia berupa bibit ikan
sebanyak 1000 ekor beserta pakan sampai dengan panen.
e. Kluster Sapi
Lokasi berada di Dusun Lingga Kuamang, Kecamatan Pelepat Ilir, Kabupaten
Bungo. Sebagian telah bersertipikat dan telah mendapat bantuan
pengembangan akses berupa Bantuan dari Bank Indonesia berupa 3 unit
chopper dan 10 drum pengolahan kotoran
f. Budidaya Aren
Lokasi berada di Desa Rambahan, Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten
Batanghari. Sebagian telah bersertipikat dan pengembangan akses berupa
binaan Universitas Negeri Jambi dalam hal pembudidayaan Aren, dan
Masyarakat telah menerima bantuan bibit arendari Universitas Negeri Jambi
sebanyak 200 batang
g. UMKM Mekar Jaya
Lokasi terletak di Desa MEkar Jaya Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung
Jabung Barat. Sebagian tanah telah bersertipikat dan untuk Pengembangan
Akses Bantuan Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan
Pemerintah Kab. Tanjung Jabung Barat berupa bangunan rumah industri, jalan
yang berada pada perkebunan kopi oleh Dinas Pemukiman dan Kawasan
Pemukiman Pemerintah Kab. Tanjung Jabung Barat, Saat ini sedang
mengembangkan Ekowisata Sukorejo Kampung Kopi Liberika
8. Kisah sukses pelaksanaan Reforma Agraria di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua
Barat
Masyarakat membangun perkebunan sawit melalui Kelompok Tani di bawah binaan
APKASINDO (Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia) dan juga mendapatkan bantuan
dari Kementerian Pertanian dengan program peremajaan sawit melalui Dinas Tanaman
Pangan Provinsi Papua Barat. Pada tahun 2018 telah dilakukan peremajaan seluas
2.000 Ha. Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan menyiapkan
anggaran sebesar Rp 25.000.000/Ha untuk peremajaan tanaman sawit.