(suatu tinjauan filologis) - digilib.uns.ac.id/naskah... · kawruh landhdeyan (suatu tinjauan...

94
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user NASKAH KAWRUH LANDHEYAN (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Daerah Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Disusun oleh WAKHID ARIYANTO C0106057 FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 i

Upload: ngohanh

Post on 02-Mar-2019

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

NASKAH KAWRUH LANDHEYAN

(SUATU TINJAUAN FILOLOGIS)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan

guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Daerah

Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Universitas Sebelas Maret

Disusun oleh

WAKHID ARIYANTO C0106057

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

i

Page 2: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERNYATAAN

Nama : Wakhid Ariyanto NIM : C 0106057

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul “Naskah

Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis)” adalah betul-betul karya sendiri, bukan plagiat dan tidak dibuatkan oleh orang lain. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam skripsi ini diberi tanda citasi (kutipan) dan ditunjukan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang diperoleh dari skripsi tersebut.

Surakarta, 2012

Wakhid Ariyanto

iv

Page 5: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

1. Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.

Terjemahan : sudah menjadi kewajiban manusia untuk mencari kesejahterakan hidup di dunia dan akhrat.

2. Kawula mung saderma, mobah- mosik kersaning hyang sukmo.

Terjemahan : lakukan yang kita bisa , setelahnya serahkan kepada Tuhan. ( filosofis Jawa)

v

Page 6: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN

Bapak dan Ibu. Adik- adik Sahabat-sahabatku. Almamater tercinta

vi

Page 7: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini. Penelitian ini berjudul ” Naskah Kawruh Landheyan”(Suatu Tinjauan Filologis)”. Penelitian ini diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna melengkapi gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Daera, Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari semangat, doa, bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Drs. Riyadi Santosa, M. Ed, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni

Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Supardjo, M.Hum., selaku Ketua Jurusan Sastra Daerah, Fakultas Sastra

dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret.

3. Dra. Dyah Padmaningsih, M.Hum., selaku Sekretaris Jurusan Sastra Daerah

Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret.

4. Dra. Hartini, M.Hum. selaku koordinator bidang Filologi, Jurusan Sastra

Daerah untuk Daerah Jawa, Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret sekaligus pembimbing II yang selalu memberikan motivasi, pengarahan, dan mendorong penulis hingga terselesaikannya ini skripsi ini.

5. Drs. Sisyono Eko Widodo, M.Hum., selaku pembimbing I yang dengan sabar

memberikan pengarahan kepada penulis hingga penulis selesai dalam menyusun skripsi.

vii

Page 8: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6. Dr. Supono, M. Hum, selaku Pembimbing Akademik yang senantiasa

memberikan pengarahan dari semester 1 hingga penulis menyelesaikan studi.

7. Seluruh Dosen Jurusan Sastra Daerah Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Universitas Sebelas maret Surakarta yang telah memberikan berbagai macam ilmu pengetahuan yang sangat membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini dan bekal yang sangat bermanfaat untuk nantinya.

8. Staf dan Karyawan di Fakultas Sastra dan Seni Rupa umumnya dan Jurusan

Sastra Daerah khususnya, atas bimbingan dan arahan selama penyelesaian studi.

9. Kepala dan Staf Perpustakaan Fakultas Sasta dan Seni Rupa dan Perpustakaan

Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah banyak membantu penulis memberikan kemudahan dalam pelayanan pada penyelesaian skripsi ini.

10. Kepala Perpustakaan Sasanapustaka Keraton Kasunanan Surakarta

Hadiningrat, yang berkenan memberikan sebagian besar data penelitian ini.

11. Bapak, Ibu, Adik terima kasih atas cinta yang tulus serta doanya. 12. Sahabat-sahabat satu angkatan Sastra Daerah 2006, terima kasih atas

dukungan dan semangatnya.

13. Teman-temanku bidang Filologi 2006, Ajik, Bangkit, Dhora, Erna, Septi,

Wini, cuwik, Inal, Enic, terima kasih atas kebersamaan dan dukungan kalian.

14. Semua pihak baik secara langsung maupun tidak membantu terhadap

terselesaikannya penulisan karya tulis ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penelitian ini masih

banyak kekurangan karena keterbatasan waktu, pengetahuan dan kemampuan

viii

Page 9: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi sempurnanya penelitian ini.

Surakarta, 2012

Wakhid Ariyanto

ix

Page 10: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................ii PENGESAHAN PENGUJI SKRIPSI ..............................................................iii PERNYATAAN...............................................................................................iv MOTTO ...........................................................................................................v PERSEMBAHAN ............................................................................................vi KATA PENGANTAR .....................................................................................vii DAFTAR ISI....................................................................................................x DAFTAR TABEL ............................................................................................xii DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG.................................................. xiii ABSTRAK .......................................................................................................xiv BAB I PENDAHULUAN.........................................................................1

A. Latar Belakang Masalah..........................................................1 B. Batasan Masalah......................................................................13 C. Rumusan Masalah ...................................................................13 D. Tujuan Penulisan .....................................................................14 E. Manfaat Penulisan ...................................................................14 F. Sistematika Penulisan............................................................. 15

BAB II KAJIAN TEORI........................................................................... 17

A. Pengertian Filologi ...................................................................17 B. Objek Filologi ..........................................................................17

x

Page 11: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

C. Langkah Kerja Penelitian Filologi ...........................................18 D. Tentang Landheyan ..................................................................20

BAB III METODE PENELITIAN ..............................................................26

A. Bentuk dan Jenis Penelitian .....................................................26 B. Sumber Data dan Data .............................................................26 C. Teknik Pengumpulan Data .......................................................27 D. Teknik Analisis Data................................................................28

BAB IV KAJIAN FILOLOGIS dan PEMBAHASAN ISI......................... 30

A. Kajian Filologis .......................................................................30

1. Deskripsi Naskah ...............................................................30 2. Kritik Teks, Suntingan Teks, dan Aparat Kritik ................37 3. Terjemahan………………………………………………. 53

B. Pembahasan Isi.........................................................................65

1. Jenis Landheyan .................................................................65 2. Alat- Alat Untuk Membuat Landheyan .............................66 3. Cara Membuat Landheyan………………………………. 67 4. Makna Filosofis Bentuk Landheyan dan Kayu- Kayu Yang

Dapat Dibuat Landheyan……………………………...... .70

5. Daftar Glusari Teks Kawruh Landheyan………………… 73

BAB V PENUTUP .....................................................................................77

1. Simpulan ............................................................................77 2. Saran...................................................................................77

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................79 LAMPIRAN…………………………………………………………………. 81

xi

Page 12: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Table 1 Daftar Lacuna Teks Kawruh Landheyan………………………… 36 Tabel 2 Daftar Adisi Teks Kawruh Landheyan………………………….. 37

xii

Page 13: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG

(…^…) : Tanda diakritik yang menjelaskan vokal “e” pepet, contoh pada

kata lẽmẽs „lẽmas .

`…) : Tanda diakritik yang menjelaskan vokal “e” pada kata akẻh

‘banyak .

[ 1,2,3,.dst] : Nomor kritik teks pada kata yang terdapat kesalahan. [1,2,3,dst] : Adalah untuk menunjukkan pergantian lembar halaman teks. Cm : Centi Meter

Hal : Halaman No : Momor

xiii

Page 14: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Wakhid Ariyanto. C 0106057. 2011. Kawruh Landheyan (Suatu Tinjauan Filologis). Skripsi: Jurusan Sastra Daerah untuk Daerah Jawa Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret.

Penelitian terhadap naskah Kawruh Landheyan berdasarkan dua alasan yaitu segi filologis maupun segi isi. Dari segi filologis mengidentifisikan adanya konvensi penulisan yang baru dan terdapat varian di Naskah Kawruh Landheyan. Dari segi isi karena isi yang menarik yang membahas tentang cara pembuatan Landheyan, alat- alat yang digunakan, sampai jenis- jenis Landheyan. Permasalahan yang dibahas dalam permasalahan ini yaitu: 1) Bagaimanakah bentuk suntingan teks naskah Kawruh Landheyan yang bersih dari kesalahan sesuai cara kerja filologi? 2) Bagaimanakah deskripsi cara pembuatan landheyan sesuai teks naskah Kawruh Landheyan? Tujuan penelitian ini adalah 1) Menentukan bentuk suntingan teks Kawruh Landheyan yang bersih dari kesalahan. 2) Mendeskripsikan cara pembuatan landheyan sesuai teks naskah Kawruh Landheyan?

Metode penelitian yang digunakan adalah bentuk penelitian deskriptif kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pustaka (library research ). Ada dua jenis data dalam penelitian ini yaitu data primer dan sekunder. Data primer adalah haskah Kawruh Landheyan dengan teknik pengumpulan datanya dengan metode studi pustaka (libralan dry research) teknik berikutnya yaitu teknik fotografi digital tanpa blitz. Data sekunder berupa hasil wawancara, ensiklopedi, buku dan artikel yang membahas tentang Landheyan, data sekunder diperoleh dengan melakukan wawancara, membaca buku dan artikel. Analisis data menggunakan tiga komponen yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil dari analisis secara filologis didapat 1) Suntingan teks Kawruh Landheyan dalam penelitian pada ini ialah suntingan teks yang bersih dari kesalahan sesuai cara kerja filologi. 2) Kawruh Landheyan berisi tentang cara pembuatan Landheyan , alat- alat yang digunakan, dan jenis- jenis Landheyan. cara pembuatan Landheyan dimulai dari pemilihan kayu yang baik, kemudian dibuat persegi empat, lalu persegi delapan, dan dibuat bulatan, setelah itu mulai dibentuk Landheyan yang diinginkan. Untuk alat- alat yang digunakan seperti pethel, pasah, gergaji, bor manual, kikir, amplas, sampai dengan balok kayu untuk meluruskan Landheyan yang bengkok. Jenis- jenis Landheyan meliputi bentuk ngusus, ngadhal meteng, ngebung, dan ngelabu.

xiv

Page 15: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Wakhid Ariyanto. C 0106057. 2011. Kawruh Landheyan (An Evaluation of Philologists). Skripsi. Major of Art for Java Faculty of Letters and Fine Arts Sebelas Maret University

Research of Kawruh Landheyan text based on two reasons there are, first is existence of study by philologist and also study of context of Kawruh Landheyan text. Second reason is interesting content which study about the way of making Landheyan, appliances to be used and the type of Landheyan. The problem which discuss in this research there are 1) How to form the copied text of Kawruh Landheyanwhich clear of mistake according to the way of philology activity 2) How to describe the way of making Landheyan according to copied text of Kawruh Landheyan? Target of this research are 1) Determine the form of text edition of Kawruh Landheyan which clear of mistake 2) Describe the way of making Landheyan according to copied text of Kawruh Landheyan.

Research method which is used is descriptive research qualitative. Research type which is used is research library. There are two types of data in this research; there are primary data and secondary data. Primary data is done by libralan dry research method; the next technique is digital photography technique without blitz. Secondary data obtain by interview, reading book and article. Analyzing data use three components, there are reducing data, presenting data and taking the conclusion. The result of analysis by philologist there are 1) Edition text with correction of mistake which pursuant to elementary directive of linguistics include spelling of Java language which is completed, structure, and sentence context and the other considerations according to habit of text and researcher interpretation, so the text which edition considered to be the text which similar with the first text and also clear of mistake 2) Text of Kawruh Landheyan contain about way of making Landheyan, appliances to be used, the types of Landheyan. Until the woods which can used to make Landheyan.

xv

Page 16: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

SARI PATHI

Wakhid Ariyanto. C 0106057. 2011. Kawruh Landheyan (Suatu Tinjauan Filologis). Skripsi: Jurusan Sastra Daerah untuk Daerah Jawa Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret.

Panalitèn dhumatêng naskah Kawruh Landheyan kanthi cara kalih pêrkawis inggih saking segi filologis saha segi isi. Saking segi filologis amargi wontênipun konvensi panulisan enggal saha wontênipun varian ing naskah Kawruh Landheyan. Saking segi isi amargi isi ingkang ngrêmênakên ingkang ngrêmbag babagan tata cara damêl Landheyan, pirantos- pirantos ingkang dipun- ginakakên, ngantos jênisipun Landheyan. Pêrkawis ingkang dipunrêmbag saklêbêtipun pêrkawis punika inggih: 1) Kados pundi wujud suntingan teks Kawruh Landheyan ingkang têbih saking kalêpatan jumbuh kalihan cara kêrjaning fillogi? 2) Kados pundi trêp- trêpanipun adamêl Landheyan ingkang cocok kalihan teks Kawruh Landheyan? tujuan panalitèn inggih punika: 1) Hanêntokakên wujud suntingan teks Kawruh Landheyan ingkang rêsik saking kalêpatan. 2) Nyariyosakên trêp- trêpanipun damêl Landheyan ingkang sami kalihan teks naskah Kawruh Landheyan.

Wujud panalitèn ingkang dipun- ginakakên inggih punika panalitên deskriptif kualitatif. Jinising panalitèn ingkang dipun- ginakakên inggih punika panêlitian pustaka ( library research). Wontên kalih jinis data wontên ing panalitèn menika data primer kalihan sekunder. Data primer inggih menika naskah Kawruh Landheyan, ingkang pamêndhêting data kanthi metode panalitênan pustaka ( Libralan dry researchi ), sêlajêngipun kanthi cara fotografi digital mbotên ngginakakên blitz. Data sekunder menika asiling wawan pangandikan kalihan nara sumber, ensiklopedi, buku saha artikel ingkang bahas babagan Landheyan. Data sekunder mênika pikantuk saking wawan pangandikan, maos buku kalihan artikel. Analising data ngginakakên tiga bab inggih mênika reduksi data, sajian data, lan anyimpulkakên pêrkawis.

Asil saking analisis kanthi cara filologi inggih punika: 1) Suntingan teks Kawruh Landheyan wontên ing panalitèn inggih mênika suntingan teks ingkang rêsik saking kalêpatan cocok kalihan cara kerja filologi. 2) Naskah Kawruh Landheyan nyariosakên cara adamêl Landheyan, pirantos- pirantos ingkang dipun ginakaken, saha jênis-jênising Landheyan. Cara damêl Landheyan dipunwiwiti saking pamilihing kajêng ingkang sahê, sêlajêngipun dipun damêl sêgi sêkawan, sêgi wolu, dipun damêl gilig, sêlajêngipun dipun damêl Landheyan ingkang dipun kêrsani. Pirantosipun kados, pêthèl, pasah, gorok, jara, kikir, amplas, saha dhalangan. Jênising Landheyan untawisipun wujud ngusus, ngadhal mêtêng, ngêbung, saha ngêlabu.

xvi

Page 17: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kebudayaan terbentuk sebagai hasil sintesa dari pengalaman-pengalaman

masa lalu. Oleh karena itu, untuk memahami kebudayaan suatu bangsa dengan

baik, informasi-informasi dari masa lalu mutlak diperlukan. Informasi-informasi

tersebut dapat diperoleh melalui beberapa hal yang masih tersisa dari masa lalu

seperti cerita-cerita lisan, benda-benda (artefak) dan tulisan-tulisan. Salah satu

informasi penting berupa tulisan adalah naskah-naskah lama. Sebagai salah satu

peninggalan tertulis, naskah lama menyimpan informasi dari masa lampau yang

lebih banyak jika dibandingkan dengan peninggalan berwujud benda.

Naskah kuna merupakan salah satu sumber informasi kebudayaan daerah

masa lampau yang sangat penting. Pemeliharaan naskah lama sangat penting

karena sastra lama yang ruang lingkupnya amat luas dapat merupakan sumber

yang tak ternilai bagi pengertian terhadap berbagai aspek kebudayaan yang pada

hakikatnya bersumber pada kebudayaan tradisional (Achadiati Ikram, 1997: 29).

Berdasar fakta tersebut, penelitian dalam rangka penentuan naskah asli perlu

dilakukan sebagai upaya penyelamatan terhadap peninggalan sejarah.

Pengetahuan mengenai naskah dan seluk beluknya dipelajari dalam ilmu filologi.

Kegiatan filologi yang menitik beratkan kepada bacaan yang rusak disebut dengan

filologi tradisional (W. Hendrosaputra, Sisyono EW, 1997: 2).

Girardet-Soetannto (1964: 64) mengelompokkan naskah kuna menjadi

empat jenis, yaitu:

1

Page 18: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

a) Kronik, legenda, dan mite: Di dalamnya termasuk naskah-naskah: (1)

babad, (2) pakem, (3) wayang purwa, (4) menak, (5) panji, (6)

pustakaraja, dan (7) silsilah;

b) Agama, filsafat dan etika; Didalamnya termasuk naskah-naskah yang

mengandung unsure-unsur: (1) hinduisme-budhisme, (2) islam, (3)

mistik jawa, (4) Kristen, (5) magic dan ramalan, dan (6) sastra wulang.

c) Peristiwa keraton, hukum, peraturan-peraturan.

d) Buku teks dan penuntun, kamus, ensiklopedi tentang linguistik, obat-

obatan, pertanian, antropologi, geografi, perjalanan, perdagangan,

masak-memasak dan sebagainya.

Dari berbagai naskah terdapat naskah Landheyan. Berdasarkan

pengelompokan tersebut naskah Landheyan termasuk dalam kelompok d. Naskah

Landheyan ini merupakan naskah yang menjelaskan tentang berbagai jenis

‘landheyan’. Kata ‘landheyan’ dalam bahasa Jawa diartikan sebagai gagang keris

dan gagang tombak. Sedangkan menurut (Bambang Harsrinuksmo. 2008: 256)

Landheyan artinya adalah pegangan atau gagang. Dalam naskah ini ‘landheyan’

yang dimaksud adalah gagang tombak. Dalam naskah ini dijelaskan cara

pembuatan gagang tombak, beserta peralatan dan bahan yang digunakan.

Ketertarikan penulis pada naskah landheyan di karenakan berbagai hal, yaitu:

1. Landheyan merupakan salah satu alat tradisional atau produk peninggalan

yang merupakan kekayaan khasanah ilmu pengetahuan masyarakat

terdahulu.

2. Berdasarkan sejarahnya, landheyan memiliki fungsi tertentu sebagai

berikut:

1. Jaman Nabi : untuk perang, dan untuk tandha melaksanakan

sholat dhuha.

2. Jaman kerajaan : untuk perang dan berburu.

3. Jaman sekarang : digunakan untuk koleksi, dan untuk

melestarikan budaya.

Page 19: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Menurut data yang diperoleh, sampai saat ini belum banyak kajian yang

meneliti naskah landheyan, sehingga dengan keistimewaan yang dimiliki

landheyan, penulis tertarik untuk menelaah lebih jauh mengenai naskah

landheyan.

Secara umum, berdasarkan wawancara, berikut penjelasan mengenai

landheyan. Landheyan adalah tangkai tombak atau gagang tombak.

1. Kayu- kayu untuk membuat landheyan.

1. Kayu mentaos : dengan ciri- ciri ulet dan lentur

2. Kayu Jati : dengan cirri- cirri lurus, mudah dikerjakan, ulet, dank

eras.

3. Kayu cendana : Kayu cendana disebut mustikanya kayu, dengan

memiliki ciri- cirri wangi atau harum, lurus, dan keras.

4. Kayu Kemuning : dengan cirri- cirri keras, doreng, dan berserat

bagus.

5. Kayu Tima : memiliki bobot yang ringan dibandingkan dengan

yang lain.

2. Bentuk atau jenis- jenis.

1. Ngusus : yaitu Landheyan yang bagian pangkal sampai ujungnya

besarnya sama.

2. Ngebung : yaitu Landheyan yang bagian pangkalnya besar lalu

mengecil sampai ujung.

3. Nglabu : yaitu Landheyan yang bagian tengahnya mengembung.

4. Landheyan variasi sekarang dimana terdapat ornament di bagian

atas dan bawahnya.

3. Alat- alat untuk membuat landheyan.

1. Gergaji.

2. Pasah.

3. Bubut manual.

4. Pisau kecil (wali) (pongot).

5. Patah.

4. Langkah- langkah membuat landheyan.

Page 20: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

1. Mencari kayu yang lurus.

2. Kayu yang diperoleh di bentuk persegi empat.

3. Kemudian dibentuk persegi delapan.

4. Kemudian mengarah ke bulat atau di ambil kebulatannya.

5. Bagian- bagian landheyan.

Pada dasarnya Landheyan terbagi menjadi tiga yaitu ujung, tengah, dan

bawah.

1. Tunjung : yaitu ornament bawah dan atas Landheyan berupa

kuningan.

2. Cincin : cincin di ikat dengan benang, kemudian di beri cincin lagi,

kemudian di serlak. Hal seperni ini merupakan produk lama.

6. Pemilihan kayu.

Untuk membuat Landheyan memilih kayu yang ulet, lentur, dan tuwa.

7. Ukuran landheyan.

Pada dasarnya ukuran landheyan tergantung dengan pemakai, akan tetapi

memiliki aturan bahwa Landheyan memiliki panjang harus di atas kepala. Hal

tersebut diuraikan karena untuk membuat Landheyan tidak dapat di ukur dengan

hitungan, akan tetapi semuanya di ukur dengan perasaan berdasarkan karya.

Akan tetapi yang lazim, ukuran panjangnya antara

60cm,90cm,120cm,180cm,2m,2,5m,3m. sedangkan diameternya bekisar 3- 3,5

cm.

Langkah awal penelitian naskah Landheyan ialah menginventarisasi keberadaan

naskah tersebut dari berbagai catalog, yaitu :

1. Descriptive Catalogus of the Javanese Manuscripts and Printed Book

in the Main Libraries of Surakarta and Yogyakarta (Girardet-Sutanto,

1983)

Page 21: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

2. Javanese Language Manuscripts of Surakarta Central Java A

Preliminary Descriptive Catalogus Level I and II (Nancy K. Florida,

1996)

3. Katalog Induk Naskah-Naskah Nusantara Jilid I Museum Sana Budaya

Yogyakarta (T.E. Behrend, 1990)

4. Katalog Induk Naskah-Naskah Nusantara Jilid 3B (Fakultas sastra

Universitas Indonesia, 1998)

5. Katalog Induk Naskah-Naskah Nusantara Jilid 4 Perpustakaan

Nasional Republik Indonesia (Lindstay, Jennifer, 1994)

6. Katalog Induk Naskah-Naskah Nusantara Jilid 2 Keraton Yogyakarta

7. Daftar Naskah Perpustakaan Museum Radyapustaka Surakarta dan

8. Daftar Naskah Perpustakaan Sasana Pustaka Keraton Surakarta

ditemukan tiga naskah yang berisi tentang Landheyan, yaitu:

1. Kawruh Landheyan. Naskah dengan no KS 235 SMP 121/23 (Nancy K.

Florida, 1993:148). 530 Ra (katalog lokal). Selanjutnya disebut dengan naskah

A.

2. Bab Saradunipun Jejeran. Naskah dengan no KS 234.2 SMP 121/22 (Nancy

K. Florida, 1993: 148). M472/XIV (katalog lokal). Selanjutnya disebut dengan

naskah B.

3. Kawruh Ukuripun Landheyan, Ukuripun Dhuwung, Anutut Kewan, Ukuring

Griya. Naskah dengan no KS 236 SMP 121/24 (Nancy K. Florida, 1993:148).

343 Ra (katalog lokal). Selanjutnya disebut dengan naskah C.

Ketiga naskah tersebut tersimpan pada Perpustakaan Sasanapustaka Keraton

Kasunanan Surakarta.

Naskah yang sudah berhasil dikumpulkan, dideskripsikan. Naskah A yang

berjudul Kawruh Landheyan dengan no KS 235 SMP 121/23 (Nancy K. Florida,

1993:148). 530 Ra (katalog lokal) merupakan naskah yang berbentuk gancaran

(prosa). Naskah yang terdiri dari 35 halaman tersebut memiliki keadaan yang

Page 22: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

sangat baik dan isinya masih utuh. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Jawa

Baru ragam Krama. Huruf yang digunakan dalam penulisan serat ini adalah huruf

jawa carik. Ukuran huruf sedang dengan tulisan miring ke kanan dan

menggantung. Warna tinta yang digunakan adalah hitam. Jarak antara huruf

sedan, sedangkan jarak antara baris renggang. Pemakaian tanda baca

menggunakan adeg-adeg sebagai penanda awal paragraf. Naskah ini dikarang oleh

M. Ng. Karyabuntara.

Isi naskah ini meliputi macam-macam landheyan beserta tata cara

pembuatan landheyan. Seluruhnya terdiri dari 9 bab, yaitu:

a) Nama kayu bahan pembuat landheyan

b) Macam-macam landheyan beserta ukurannya

c) Bentuk landheyan

d) Alat-alat yang digunakan untuk membuat landheyan

e) Langkah-langkah membuat landheyan

f) Bagian-bagian landheyan

g) Pengambilan kayu dari hutan

h) Pengolahan kayu

i) Ukuran landheyan

Naskah B yang berjudul Bab Saradunipun Jejeran, dengan no KS 234.2

SMP 121/22 (Nancy K. Florida, 1993: 148). M472/XIV (katalog lokal)

merupakan bagian naskah bendel yang berjudul Kawruh Kawontênanipun

Mranggi, dengan no KS 234.0 SMP 121/22(Nancy K. Florida, 1993: 148).

Naskah ini terdiri dari 12 halaman ayang berisi tentang gambar ilustrasi alat- alat

pertukangan di halaman 1, 2, 4,5 ,7 , dan halaman 8, gambar Warangka pada

halaman 3, 9, dan halaman 10- 17. dan Landheyan pada halaman 6. Dalam catalog

telah di jelaskan naskah ini merupakan naskah salinan.

Naskah C yang berjudul Kawruh Ukuripun Landheyan, Ukuripun Dhuwung,

Anutut Kewan, Ukuring Griya dengan no KS 236 SMP 121/24 (Nancy K. Florida,

1993:148). 343 Ra (katalog lokal). Nahkah ini terdiri dari 7 lembar halan teks,

yang terdiri dari 4 sub judul yaitu: a). Kawruh Ukuripun Landheyan pada lembar

ke 1, bait 1 yang terdiri dari 6 baris. b). Ukuripun Dhuwung pada lembar 1- 2 yang

Page 23: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

terdiri dari 17 baris. c). Anutut Kewan pada lembar 2- 3 yang terdiri 12 baris,dan

d). Ukuring Griya pada lembar 3- 7 yang terdiri dari 50 baris.

Berdasarkan deskripsi ketiga naskah dapat diketahui bahwa naskah A

memiliki isi yang paling utuh dan lengkap. Selain itu pada naskah B terdapat

keterangan bahwa naskah tersebut menyalin dari Kanjeng Pangeran Arya

Hadiwijaya. Keterangan ini dapat dilihat pada halaman terakhir:

Gambar 1 :

‘rampungipun nêdhak ing dinten senen kaliwon tanggal kaping 19

Jumadilakir alip. 1859. Utawi kaping 3 Desember 1928. Ingkang nyerat

Widasupama.’

Sedangkan naskah C dieliminasi dikarenakan isi yang sangat sedikit dan

tidak dapat digunakan sebagai perbandingan. Isi pada bagian Ukuripun

Landheyan hanya terdiri dari 6 baris, yang berisi mengenai ukuran landheyan

sebesar satu kepal tangan.

Page 24: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Gambar 2 :

Sumber: Naskah C hal I

Berdasarkan hal tersebut naskah A dipilih sebagai naskah yang paling baik

di bandingkan naskah B dan naskah C, sedangkan naskah B dieliminasi

dikarenakan naskah tersebut tidak memiliki infomasi tentang landheyan, dan

merupakan naskah salinan, sehingga tidak relevan dengan penelitian ini. Naskah

C dieliminasi dikarenakan naskah tersebut tidak layak dijadikan sumber data.

Untuk penelitian selanjutnya hanya akan dilakukan pada naskah A.

Pemilihan naskah Kawruh Landheyan sebagai bahan penelitian adalah

berdasarkan 2 hal, yaitu segi filologis dan segi isi. Segi filologis

mengidentifikasikan adanya konvensi penulisan yang baru dalam naskah tersebut,

yaitu adanya penulisan tanda petik dua ( II

) sebagai keterangan kata yang

mengisyaratkan sama dengan kata di atasnya. Salah satunya tampak pada gambar

berikut:

Page 25: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Gambar 3 : konvensi tanda petik dua ( “ )

Sumber: naskah A hal 34

Konvensi dengan penggunaan tanda petik dua ( II

) tersebut biasanya

ditemui dalam konvensi penulisan pada teks yang ditulis dengan huruf latin, yang

mengidentikkan sebuah kata dengan kata di atasnya. Konvensi penulisan dengan

huruf latin, sangat jelas karena sistem penulisanya terpisah antara satu kata

dengan kata yang lain, maka ketika tanda petik dua ( II

) tersebut ditempatkan pada

konvensi latin akan mudah diidentifikasi untuk merujuk pada kata di atasnya. Di

lain pihak, konvensi penulisan dengan huruf Jawa tidak ditulis dengan kata per

kata, sehingga jika tanda petik dua ( II

) tersebut ditempatkan pada teks dengan

huruf Jawa diperlukan identifikasi tersendiri untuk mengetahui kata apa yang

dirujuk dari tanda petik dua ( II

) tersebut.

Selain itu dalam penulisan naskah Kawruh Landheyan juga terdapat

penggunaan tanda titik dua /:/ sebagai penunjuk keterangan.

Page 26: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Gambar 4 : penggunaan tanda titik dua ( : )

Sumber: naskah Kawruh Landheyan hal 12

Tanda /:/ sebagai penanda keterangan untuk menjelaskan poin di atasnya

Penggunaan angka Romawi dan angka Arab juga sering digunakan di

dalam penulisan naskah ini. Akan tetapi penomoran halaman menggunakan angka

jawa. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:

Page 27: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Gambar 5 : penggunaan angka Jawa, Arab, dan Romawi

Sumber: naskah A hal 2

Keterangan:

2 : angka Jawa (digunakan sebagai penomoran halaman)

6,7,8,9 : angka Arab (digunakan sebagai nomor urut penjelasan/ isi )

I : angka Romawi (digunakan sebagai penanda sub bab)

Selain varian yang tersebut di atas, ditemukan pula varian lain baik berupa

suku kata, kata, kelompok kata, maupun kalimat yang dapat dikelompokkan

menjadi :

1. Lacuna, bagian yang terlampaui atau kelewatan, baik suku kata, kata,

kelompok kata maupun kalimat.

Page 28: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Gambar 6 : lacuna

Sumber: naskah Kawruh landheyan hal 8

puni seharusnya punika

salêtipun seharusnya salêbêtipun

Gambar 7 : lacuna

Sumber: naskah Kawruh Landheyan hal 26

wiwitan seharusnya wit-witan

2. Adisi, bagian yang kelebihan atau penambahan baik suku kata, kata, kelompok

kata maupun kalimat.

Gambar 8 : adisi

Sumber: naskah Kawruh Landheyan hal 33

waosipun katêpusakên dhaêeng landheyan ing ingkang badhe dipun…

kata ing tidak perlu digunakan

Page 29: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Kajian isi dilakukan untuk menguraikan hal-hal mengenai landheyan,

yaitu mulai dari pemilihan kayu yang layak untuk dijadikan landheyan sampai

pada proses pembuatan landheyan. Seluruhnya terdiri dari 9 bab, yaitu nama kayu

bahan pembuat landheyan, macam-macam landheyan beserta ukurannya, bentuk

laandheyan, alat-alat yang digunakan untuk membuat landheyan, langkah-langkah

membuat landheyan, bagian-bagian landheyan, pengambilan kayu dari hutan,

pengolahan kayu, ukuran landheyan.

Dalam pengungkapan kajian isi digunakan wawancara dan teori mendasar

mengenai landheyan. Wawancara dilakukan terhadap informan yang bergelut

dalam bidang landheyan, sedangkan teori yang digunakan untuk mengungkap isi

ialah teori/ pustaka yang menjelaskan mengenai landheyan, seperti Ensiklopedi

dan buku- buku mengenai landheyan.

B. Batasan Masalah

Berbagai bentuk permasalahan dalam Kawruh Landheyan memungkinan

naskah tersebut dapat diteliti dari berbagai sudut pandang. Untuk itu diperlukan

perbatasan masalah untuk mencegah melebarnya pembahasan. Batasan masalah

tersebut lebih ditekankan pada dua kajian utama, yakni kajian filologis dan kajian

isi. Kajian filologis digunakan untuk mengupas permasalahan seputar uraian-

uraian dalam naskah melalui cara kerja filologis, sedangkan kajian isi berfungsi

untuk mengungkapkan isi yang terkandung dalam Kawruh Landheyan.

C. Rumusan Masalah

Rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah bentuk suntingan teks naskah Kawruh

Landheyan yang bersih dari kesalahan sesuai cara kerja

filologi?

Page 30: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

2. Bagaimanakah deskripsi cara pembuatan landheyan sesuai teks

naskah Kawruh Landheyan?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Menentukan bentuk suntingan teks Kawruh Landheyan yang

bersih dari kesalahan.

2. Mendeskripsikan cara pembuatan landheyan sesuai teks naskah

Kawruh Landheyan?

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua,

yakni manfaat praktis dan teoritis, sebagai berikut :

1. Manfaat Teoretis

a. Memperkaya penerapan teori filologi terhadap naskah.

b. Menambah kajian terhadap naskah Jawa lama yang belum banyak

terungkap isinya.

c. Memberikan kontribusi dan membantu peneliti selanjutnya yang

relevan untuk mengkaji lebih lanjut naskah Kawruh Landheyan

khususnya dan naskah Jawa lama pada umumnya dari berbagai

disiplin ilmu.

2. Manfaat Praktis

a. Menyelamatkan naskah Kawruh Landheyan dari kerusakan dan

hilangnya data dalam naskah tersebut.

Page 31: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

b. Mempermudah membaca naskah huruf Jawa bagi yang belum bisa

membaca sehingga mempermudah pemahaman isi yang

terkandung di dalam teks Kawruh Landheyan, sekaligus

memberikan informasi kepada generasi penerus tentang ajaran

yang terkandung di dalamnya.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika yang hendak dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Bab I Pendahuluan

Diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian manfaat panelitian dan sistematika penelitian.

Bab II Kajian Teoretis

Menguraikan tentang teori-teori yang berhubungan dan atau yang

digunakan untuk mengungkap kajian yang hendak dilakukan, yaitu kajian

filologi dan kajian isi. Teori-teori tersebut diantaranya; pengertian filologi,

objek filologi, dan cara kerja filologi dan teori-teori yang berhubungan

dengan isi teks, yaitu tentang ajaran kepemimpinan.

Bab III Metodologi Penelitian

Bab ini menguraikan metode yang akan digunakan dalam penelitian ini,

diantaranya: bentuk dan jenis penelitian, sumber data dan data, teknik

pengumpulan data dan teknik analisis data.

Bab IV Pembahasan

Page 32: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Pembahasan diawali dengan pembasan kajian filologi dan dilanjutkan

dengan pembahasan kajian isi, kemudian dianalisis sesuai dengan metode

analisis data.

Bab V Penutup

Berisi simpulan dan saran, sebagai bagian akhir dicantumkan daftar

pustaka dan lampiran-lampiran.

Page 33: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Filologi

Filologi secara etimologis, berasal dari bahasa Yunani philologia yang

berasal dari dua kata yaitu Philos yang berarti “senang” dan Logos yang berarti

“pembicaraan” atau “ilmu”. Jadi filologi berarti “senang berbicara”, yang

kemudian berkembang menjadi “senang belajar”, “senang kepada ilmu”, “senang

kepada tulisan-tulisan”, dan kemudian “senang kepada tulisan-tulisan yang

bernilai tinggi” seperti karya-karya sastra (Siti Baroroh Baried, et. al. 1994 : 2).

Dalam perkembangannya, istilah filologi mengalami perubahan dan

perkembangan. Menurut Edward Djamaris (2002: 2), filologi adalah ilmu yang

objek penelitiannya naskah- naskah lama. Sedangkan menurut Achadiati Ikram (

1980: 1), filologi dalam arti luas adalah ilmu yang mempelajari segala segi

kehidupan di masa lalu seperti yang di temukan dalam tulisan. Didalamnya

tercakup bahasa, sastra, adat istiadat, hukum, dan lain segalanya.

Di Indonesia yang dalam sejarahnya telah banyak dipengaruhi oleh bangsa

Belanda, maka arti filologi mengikuti penyebutan yang ada di negeri Belanda,

ialah suatu disiplin yang mendasarkan kerjanya pada bahan tertulis dan bertujuan

mengungkapkan makna teks tersebut dalam segi kebudayaannya.

B. Objek Filologi

Objek penelitian filologi terdiri dari dua hal yakni naskah dan teks. (

Edward Djamaris: 2002). Siti Baroroh Baried, dkk mengemukakan bahwa filologi

mempunyai obyek penelitian yaitu naskah dan teks. Dalam filologi istilah teks

menunjukkan pengertian sebagai sesuatu yang abstrak, sedangkan naskah

merupakan sesuatu yang konkret (1985: 3-4). Semua bahan tulisan tangan disebut

naskah (handschrift atau manuschrift), sedangkan teks adalah kandungan atau

muatan naskah berupa abstrak yang hanya dapat dibayangkan saja dan memuat

17

Page 34: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

berbagai ungkapan pikiran serta perasaan penulis yang disampaikan kepada

pembacanya.

C. Langkah Kerja Penelitian Filologi

Langkah kerja penelitian filologi menurut Masyarakat Pernaskahan

Nusantara (Manassa), terdiri atas penentuan sasaran penelitian, inventarisasi

naskah, observasi pendahuluan, penentuan naskah dasar, transliterasi naskah, dan

penerjemahan teks. Sedangkan menurut Edwar Djamaris, langkah kerja yang

dilakukan dalam penelitian filologi meliputi inventarisasi naskah, deskripsi

naskah, perbandingan naskah, dasar-dasar penentuan naskah yang akan

ditransliterasi, singkatan naskah dan transliterasi naskah (1977: 23). Cara tersebut

digunakan apabila peneliti menemukan naskah jamak atau naskah yang lebih dari

satu. Karena Kawruh Landheyan merupakan naskah tunggal, maka langkah kerja

penelitian filologi ini tidak menggunakan perbandingan naskah.

Secara terperinci, langkah kerja penelitian filologi sebagai berikut :

1. Penentuan Sasaran Penelitian

Langkah pertama adalah menentukan sasaran, karena banyak ragam yang

perlu dipilih, baik tulisan, bahan, bentuk, maupun isinya. Ada naskah yang

bertuliskan huruf Arab, Jawa, Bali dan Batak. Ada naskah yang ditulis pada

kertas, daun lontar, kulit kayu, atau rotan. Ada naskah yang berbentuk puisi dan

ada pula yang berbentuk prosa. Ada naskah yangbberisi sejarah/babad,

kesusastraan, cerita wayang, cerita dongeng, primbon, adat istiadat,

ajaran/piwulang, dan agama.

Berdasarkan hal tersebut, ditentukan sasaran yang ingin diteliti adalah

naskah bertuliskan Jawa carik, ditulis pada kertas, berbentuk prosa dan berisi

masalah piwulang/ajaran. Keseluruhan bentuk di atas terangkum di dalam Kawruh

Landheyan.

2. Inventarisasi Naskah

Langkah awal dari penelitian suatu karya sastra sesuai cara kerja filologi

yaitu dengan mendaftar semua naskah yang ingin diteliti di berbagai tempat-

Page 35: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

tempat penyimpanan naskah. Menurut Edi S. Ekadjati (1980), bila hendak

melakukan penelitian filologi, pertama-tama harus mencari dan memilih naskah

yang akan dijadikan pokok penelitian, dengan mendatangi tempat-tempat koleksi

naskah atau mencarinya melalui katalog. Langkah tersebut dilakukan untuk

mengetahui jumlah naskah, tempat penyimpanan, dan penjelasan lain tentang

keadaan naskah. Naskah-naskah yang diperlukan didaftar untuk mengetahui

jumlah naskah, dimana naskah itu disimpan, serta penjelasan mengenai nomor

naskah, umur naskah, tulisan naskah, tempat dan tanggal penyalisan

naskah.keterangan-keterangan tersebut dapat dilihat dalam katalog (Edwar

Djamaris, 2002: 10).

3. Observasi Pendahuluan dan Deskripsi Naskah

Observasi pendahuluan dilakukan dengan mengecek data secara langsung

ke tempat koleksi naskah sesuai dengan informasi yang diungkapkan oleh katalog.

Setelah mendapatkan data yang dimaksud yakni Kawruh Landheyan maka

diadakan deskripsi naskah dan ringkasan isi.

Deskripsi naskah ialah uraian ringkasan naskah terperinci. Deskripsi

naskah penting untuk mengetahui keadaan naskah dan sejauh mana isi naskah itu.

Emuch Sumantri menguraikan bahwa deskripsi naskah merupakan sarana untuk

memberikan informasi mengenai: judul naskah, nomor naskah, tempat

penyimpanan naskah, asal naskah, ukuran naskah dan teks, keadaan naskah,

jumlah baris setiap halaman, huruf, aksara, tulisan, cara penulisan, bahan naskah,

bahasa naskah, bentuk naskah, umur naskah, fungsi sosial naskah serta ikhtisar

teks (1986: 2). Sedangkan ringkasan isi naskah digunakan untuk mengetahui garis

besar kandungan naskah sesuai dengan urutan cerita dalam naskah.

4. Transliterasi Naskah

Transliterasi naskah ialah penggantian atau pengalihan huruf demi huruf

dari abjad yang satu ke abjad yang lain. Penyajian bahan transliterasi harus

selengkap-lengkapnya dan sebaik-baiknya, agar mudah dibaca dan dipahami.

Transliterasi dilakukan dengan menyusun kalimat yang jelas disertai tanda-tanda

Page 36: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

baca yang teliti, pembagian alinea dan bab untuk memudahkan konsentrasi pikiran

(Edward Djamaris, 1977 : 25).

5. Kritik Teks

Pengertian kritik teks menurut Paul Mass dalam Darusuprapta (1984)

adalah menempatkan teks pada tempat yang sewajarnya, memberi evaluasi

terhadap teks, meneliti atau mengkaji lembaran naskah dan lembaran bacaan yang

mengandung kalimat-kalimat atau rangkaian kata-kata tertentu.

6. Suntingan Teks dan Aparat Kritik

Suntingan teks adalah menyajikan teks dalam bentuk aslinya, yang bersih

dari kesalahan berdasarkan bukti-bukti yang terdapat dalam naskah yang dikritisi.

Aparat kritik merupakan suatu pertanggungjawaban dalam penelitian naskah yang

menyertai suntingan teks dan merupakan kelengkapan kritik teks. Segala kelainan

bacaan yang ditampilkan merupakan kata-kata atau bacaan salah yang terdapat

dalam naskah tampak dalam aparat kritik.

7. Terjemahan

Terjemahan adalah pemindahan makna atau bahasa sumber ke bahasa

sasaran. Pemindahan makna tersebut harus lengkap dan terperinci. Hal ini

bertujuan untuk memudahkan dalam memahami isi teks dari suatu naskah.

Sehingga masyarakat yang tidak menguasai bahasa naskah aslinya dapat juga

menikmati, sehingga naskah itu lebih tersebar luas (Darusuprapta, 1989:27).

D. Tentang Landheyan

Kajian isi pada penulisan ini dipaparkan melalui teknik deskripsi, yaitu

penjabaran dari data primer dalam hal ini adalah teks Kawruh Landheyan dan data

sekunder yang meliputi hasil wawancara dan informasi dari ensiklopedi dan buku-

buku yang membahas tentang Landheyan. Kandungan isi dalam penulisan ini

membahas tentang macam- macam Landheyan beserta cara pembuatanya.

1. Nama Kayu bahan Pembuatan Landheyan

Page 37: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Ada banyak macam kayu yang dapat dipergunakan dalam pembuatan

Landheyan, kayu- kayu tersebut memiliki kelebihan dan kekurangn dengan ciri-

ciri yang di miliki. Kayu- kayu tersebut antara lain :

1. Waru, warnanya pethak sulak jenne beratnya ringan, seratnya

kasar, pilihannya yang seratnya padat serta beratnta agak berat,

waru ini paling baik dipakai untuk landheyan panjang, karena dari

ringan dan ulet.

2. Timaha, warnanya putih dan bercorak hitam, coraknya warna-

warni, seperti : sembur, tutul, daler, encok sekar atau tembelang-

tembelang. Pilihannya yang dasarnya banyak coraknya, timaha ini

baiknya untuk landheyan celak, panjangnya dua dhepa, karena

kurang ulet.

3. Kayu garu, warnanya ungu belang-belang hitam, seratnya ada yang

halus ada yang kasar, bobotnya berat, karena berminyak.

4. Walik elar, warnanya jenne lirik-lirik, seratnya andalir urang,

bobotnya sedang, golongan mudah patah.

5. Janglot, warnanya putih, seratnya halus, bobotnya berat, ulet.

6. Wali kukun, warnanya merah sewarna dengan kayu sawo, seratnya

halus, bobotnya berat, kuat.

7. Therok, warnanya merah dan ungu belang seperti kayu garu,

bobotnya berat, seratnya halus, kuat.

8. Areng-arengan, warnanaya hitam kusam, seratnya halus, bobotnya

berat, kuat.

9. Aruman , sewarna tima, dasarnya sulak jenne, coraknya hitam

10. Kalak kambing, juga seperti tima, dasarnya jenne, bobotnya berat,

keras, tetapi coraknya merembet dan lunak.

11. Kalak basu, warnanya hitam seperti tima, mudah busuk, seratnya

kasar

12. Gedhondhong, warnanya putih, seratnya kasar, bobotnya sedang.

Deskripsi diatas merupakan hasil penjabaran dari teks Kawruh Landheyan.

Selain hal tersebut, dari hasil wawancara peneliti juga memperoleh informasi

Page 38: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

tentang kayu- kayu yang sering digunakan untuk membuat Landheyan, yaiti

sebagai berikut:

1. Kayu mentaos : dengan ciri- ciri ulet dan lentur

2. Kayu Jati : dengan cirri- cirri lurus, mudah dikerjakan, ulet, dank eras.

3. Kayu cendana : Kayu cendana disebut mustikanya kayu, dengan memiliki ciri-

cirri wangi atau harum, lurus, dan keras.

4. Kayu Kemuning : dengan cirri- cirri keras, doreng, dan berserat bagus.

5. Kayu Tima : memiliki bobot yang ringan dibandingkan dengan yang lain.

2. Macam- macam Landheyan Beserta Ukurannya.

1. Blandaran, pangjangnya 3 atau 3,5 dhepa

2. Panurun, panjangnya 2,5 atau 3,5 dhepa

3. Pegon, panjangnya 2 atau 3,5 dhepa

4. Tlepak, panjangnya 1,5 atau 3,5 dhepa

5. Towok, panjangnya 1,5 atau 3,5 dhepa

6. Limpung, panjangnya 1,5 atau 3,5 dhepa

Sedangkan dari hasil wawancara mengenai ukurannya pada dasarnya

ukuran landheyan tergantung dengan pemakai, akan tetapi memiliki aturan bahwa

Landheyan memiliki panjang harus di atas kepala. Hal tersebut diuraikan karena

untuk membuat Landheyan tidak dapat di ukur dengan hitungan, akan tetapi

semuanya di ukur dengan perasaan berdasarkan karya.Akan tetapi yang lazim,

ukuran panjangnya antara 60cm,90cm,120cm,180cm,2m,2,5m,3m. sedangkan

diameternya bekisar 3- 3,5 cm.

3. Bentuk Landheyan

Dari hasil deskripsi dari data yang dikumpulkan memperoleh informasi

tentang bentuk- bentuk landheyan yaitu:

1. Ngusus : yaitu Landheyan yang bagian pangkal sampai ujungnya besarnya

sama.

2. Ngebung : yaitu Landheyan yang bagian pangkalnya besar lalu mengecil

sampai ujung.

3. Nglabu : yaitu Landheyan yang bagian tengahnya mengembung.

Page 39: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

4. Landheyan variasi sekarang dimana terdapat ornament di bagian atas dan

bawahnya.

4. Alat Untuk Membuat Landheyan

1. Pêthèl, untuk memotong bahan, atau bila untuk memasang tunjung.

2. Pasah kiping, untuk memasang grabahan.

3. Graji gorok, untuk memotong.

4. Pasah sugu 2 iji, 1 grabahan, panjangnya 1½ kilan, 1 pangalus, panjangnya

2 kilan.

5. Kikir agêng alit, untuk memasang karah lagri.

6. Pangot, untuk nêtês yang akan dijadikan perabot.

7. Jara, untuk melubangi.

8. Dhalangan, kajêng balik.

5. Langkah- langkah Membuat Landheyan

Bahan landheyan yang baru saja dari hutan, ini tentu masih besar, atau

belum turut, ini lalu dipotonghanya memilih mandhukulipun bisa. Namun abila

kayu masih gêbingan,dipotong menurut kakêncênganipun lalu dipotong menjadi

delapan, bila sudah menjadi seperti ini namanya menjadi pêthèlan.

Bila sudah menjadi pêthèlan, lalu di pasah kiping, dipasah dengan dua

tangan. Selesai digrabahi menggunakan pasah sugu celak, diarahkan gilignya,

serta diarahkan mengikuti badannya. Setelah dipasah menggunakan pasah sugu

panjang supaya mendapat kekencangan dan gilignya juga, ini sudah dinamakan

bakal jadi.

Selanjutnya dipasang peralatan seperti,karah,lagri, sopal,tunjung,apabila

memakai grendim grendimnya juga dipasang, apabila dengan anggethak

landheyan agar lurus dan bagus.

Selanjutnya diselesaikan pembuatannya berdasarkan peralatannya, artinya

dibagian pangkal mengambil berdasarkan besarnya sopal, di ujung mengambil

besarnya lagri, dengan pasah penghalus, atau kikir.

Page 40: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Apabila sudah lurus dan halus bulatanya,kemudian digosok di wacu calep

[apabila sekarang lebih baik amril apabila sudah halus hilang serat dari pasahan

dan kikiran, kemudian di ampelas, sampai halus, hilang serat amril, kemudian

digosok dengan sisa pasahan, agar hilang kotoranya, di usap dengan tangan,

sampai mengkilat dan licin, nama sudah jadi. Kemudian di pacak, macak itu

memasang perlengkapan landheyan, dengan baik.

6. Bagian- bagian Landheyan

Pada dasarnya Landheyan terbagi menjadi tiga yaitu ujung, tengah, dan

bawah. Akan tetapi secara terperinci bagian- bagian Landheyan adalah sebagai

berikut:

1. Karah

2. Godhi

3. Lagri

4. Sopal.

5. Tunjung.

perabot tlêmpak ini sama saja dengan perabot wahos, bila perabot wahos

wêwah satu, dinamakan wêgig, bentuknya gombyok songa tamparan dibawahnya

lagri.

7. Pengambilan Kayu Dari Hutan

Kayu Waru Gunung itu daunnya keriting dan bulunya panjang, pohonnya

lurus rantinya tumbuh di ujung pohon, yang sudah dapat digunakan untuk

landheyan paling sedikit dapat di bagi menjadi 4 bagian: pembagiannya di ambil

panjangnya, lebih baiknya pohon waru yang akan di bagi di potong terlebih

dahulu tepat di bawah ranting yang paling bawah, kemudian di diamkan sebentar,

selanjutnya di potong dari atas dengan sedikit demi sedikit sampai bawah, karena

itu apa bila di tidurkan takut apabila sering patah.

Page 41: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Apabila sudah jadi potongan kemudian di pethel sampai lurus, dan di

pasah kebulatannya, penyimpananya harus berdiri di tempat yang teduh jangan

sampai kehujanan dan jangan di ikat menjadi satu agar tidak bengkok.

8. Pengolahan Landheyan

Dijaman kuna Landheyan ini apabila sudah jadi calon selanjudnya di olah,

pengolahannya dengan kakeplok dan kagedhug.

1. Keplok, ini dengan dipukulkan pada air setiap pagi sebanyan sepuluh

pukulan, selama satu tahun.

2. Gedhug,hal ini dengan dipukulkan pada tanah sekuwat mungkin setiap

pagi, lamanya setahun.

9. Ukuran Landheyan

Tombaknya ditalikan dengan Landheyan yang akan dimasuki, mulai

akhiran Landheyan diratakan dengan Pesi, kemudian dibolak- balik sampai

selesainya Landheyan, ketemu beberapa lipatan kemudian diambil empat- empat

sisanya berapa, apabila sisa:

1. Dhawah songga, baik.

2. Dhawah rungga, jelek sekali.

3. Dhawah sarah, jelek.

4. Dhawah watang jelek.

jadi apabila membuat Landheyan itu sebelum memasang perabot harus dihitung

terlebih dahulu.

Ukuranya godhi mulai dari lagri sampai karah sama dengan lingkaran

kepalanya sendiri, mulai dari mata kiri melingkar sampai mata kanan.

Page 42: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Bentuk dan Jenis Penelitian

Bentuk penelitian adalah cara yang digunakan peneliti dalam mengkaji

objek kajian. Bentuk penelitian terhadap naskah Kawruh landheyan adalah

penelitian filologi, yang objek kajiannya mendasarkan pada manuskrip (naskah

tulisan tangan). Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif. Pendekatan kualitatif

yang bersifat deskriptif ini berpandangan bahwa semua hal yang berupa sistem

tanda tidak ada yang patut diremehkan, semuanya penting dan semuanya

mempunyai pengaruh dan berkaitan dengan yang lain. Dengan mendeskepsikan

segala sistem tanda (semiotic) mungkin akan membentuk dan memberikan suatu

pemahaman yang lebih komprehensif mengenai apa yang dikaji (M Atar Semi,

1993: 24).

Jenis penelitian termasuk dalam penelitian pustaka (library research).

Penelitian pustaka bertujuan untuk mengumpulkan data-data, informasi dengan

bantuan buku-buku, majalah, naskah-naskah, cetakan-cetakan, kisah sejarah dan

dokumen lain yang relevan (Kartini Kartono, 1983:28).

B. Sumber Data dan Data

Sumber data yaitu sesuatu yang mengandung data, atau bisa juga disebut

tempat dimana data itu berada. Untuk lebih mudahnya sumber data mengacu pada

tempat penyimpanan naskah tersebut baik berupa perpustakaan maupun koleksi

pribadi. Sumber data dalam penelitian ini adalah pustaka, yaitu Perpustakaan

26

Page 43: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Sasana Pustaka Keraton Kasunanan Surakarta. Sedangkan data adalah suatu yang

mengacu pada objek penelitian.

Data penelitian dibagi menjadi data primer dan sekunder. Data primer

berupa naskah teks Kawruh Landheyan dengan nomor KS 235 SMP 121/23

(Nancy K. Florida, 1993:148). 530 Ra (katalog lokal). Sedangkan data sekunder

adalah data hasil wawancara, ensiklopedi, dan buku- yang membahas tentang

Landheyan.

C. Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data Primer

Teknik pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan metode studi

pustaka (libralan dry reseach), yaitu katalogus naskah yang tersimpan di berbagai

perpustakaan, museum atau instansi lain yang menaruh perhatian terhadap naskah.

Teknik berikutnya yaitu dengan teknik fotografi digital tanpa blitz, yaitu

dengan memotret naskah dengan kamera digital yang kemudian ditransfer dalam

program Microsoft Office Picture Manager di komputer. Naskah sebagai data

utama yang telah terbaca kemudian dideskripsikan. Hal ini bertujuan untuk

memperoleh gambaran wujud asli naskah.

2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dengan melakukan wawancara, membaca buku,

artikel maupun buku- buku ilmiah, kemudian dianalisis lebih lanjut apabila

terdapat informasi yng menunjang data primer.

Page 44: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

D. Teknik Analisis Data

Analisis data menggunakan tiga komponen analisis yaitu reduksi data,

sajian data dan penarikan simpulan. Reduksi data dilakukan dengan menggunakan

teknik analisis sesuai metode suntingan teks standar. Metode standar digunakan

bila isi naskah itu dianggap sebagai cerita biasa, bukan cerita yang dianggap suci

atau penting dari sudut agama dan sejarah, sehingga tidak perlu diperlakukan

secara khusus atau istimewa (Edwar Djamaris, 2002: 24).

Sajian data juga didasarkan pada metode standar (Edwar Djamaris,

2002:25). Hal-hal yang perlu dilakukan adalah:

1. mentransliteraskan teks

2. membetulkan kesalahan teks, dalam penanganan kasus pada teks

naskah Kawruh Landheyan, pembetulan dilakukan dengan

memberikan kritik terhadap teks, tanpa merubah esensi dari isi teks

tersebut.

3. membuat catatan perbaikan/ perubahan

4. memberi komentar, tafsiran

5. membagi teks dalam beberapa bagian. Naskah Kawruh landheyan

bukan merupakan naskah bendel, sehingga teks tidak harus dibagi

dalam beberapa bagian.

6. menyusun daftar kata sukar (glossary).

Sajian data guna mengungkap kajian isi yang di tunjang dengan data

sekunder yaitu dari hasil wawancara di lapangan,ensiklopedi dan buku- buku

yang kemudian dikroscekkan teks naskah serat Kawruh Landheyan.

Page 45: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Simpulan akhir merupakan jawaban atas tujuan yang hendak dicapai

dalam penelitian ini. Penarikan simpulan didasarkan pada analisis data dengan

menyajikan hasil suntingan teks yang bersih dari kesalahan dan menelaah isi

beserta seluruh keterangan berbagai istilah-istilah kultural yang terdapat dalam

teks naskah Kawruh Landheyan.

Ketiga aktivitas analisis tersebut dilakukan dalam bentuk interaktif dengan

proses pengumpulan data sebagai suatu proses siklus. Peneliti dalam

melaksanakan proses aktivitasnya tetap bergerak di antara komponen analisis

dengan mengumpulkan datanya, selama proses pengumpulan data masih

berlangsung. Selanjutnya peneliti hanya bergerak di antara tiga komponen analisis

tersebut. Sesudah pengumpulan data selesai pada setiap unitnya dengan

menggunakan waktu yang masih tersisa dalam penelitian ini (Sutopo, 2002: 91).

Pengumpulan Data

Sajian Data

Penarikan Simpulan

Reduksi Data

Page 46: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

BAB IV

KAJIAN FILOLOGIS DAN PEMBAHASAN ISI

A. Kajian Filologis

1. Deskripsi Naskah

Sebuah naskah yang terdapat dalam katalog, umumnya telah

dideskripsikan secara singkat. Setiap katalog memuat informasi yang bertalian

dengan naskah, antara lain identitas fisik naskah, judul, umur, corak dan bentuk,

asal-usul, rangkuman, hubungan antar naskah dan fungsi naskah. Informasi yang

terletak dalam katalog tersebut memuat informasi yang lengkap, karena hal ini

bergantung pada seberapa jauh penyusun katalog memperoleh informasi

mengenai naskah-naskah tersebut. Informasi yang lengkap tersebut biasannya

diperoleh dari naskah itu sendiri (Emuch Hermansumantri, 1986:1).

Mendeskripsikan naskah ialah menjelaskan secara mendetail mengenai

keadaan naskah baik secara fisik, teks maupun koteks. Uraian mengenai naskah

ini dideskripsikan secara apa adanya. Teknis yang digunakan dalam

mendeskripsikan atau mengidentifikasi naskah Kawruh Landheyan ini mengacu

pada teknis Emuch Hermansoemantri (1986:2).

30

Page 47: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

a. Judul naskah

Kawruh Landheyan Pengambilan judul didasarkan pada tulisan yang

terletak pada cover depan.

Gambar 9 : cover depan naskah Kawruh Landheyan

b. Nomor naskah

KS 235 SMP 121/23 (Nancy K. Florida, 1993:148). 530 Ra (katalog

lokal).

c. Tempat penyimpanan naskah

Perpustakaan Sasanapustaka Keraton Surakarta Hadiningrat.

d. Asal naskah

Surakarta, Jawa Tengah.

Page 48: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

e. Keadaan naskah

Naskah cukup baik dan masih utuh. Hanya saja pada beberapa bagian

naskah yang ditulis dengan cara verso-recto hurufnya pada halaman verso

tembus hingga halaman recto, tetapi masih cukup dapat terbaca.

f. Ukuran naskah

Panjang: 21,5 cm Lebar : 17 cm

g. Ukuran teks dan margin

Ukuran kertas : panjang: 21,5 cm lebar: 17 cm

Ukuran Margin : batas kanan 1cm, kiri 1 cm, atas 1cm, bawah 1 cm.

Ukuran teks : 19,5 cm x 15 cm

h. Tebal naskah

1 cm

i. Jumlah baris per halaman

Jumlah halaman pada halaman 1 adalah : 12 baris

Jumlah halaman pada halaman 2 adalah :10 baris

Jumlah halaman pada halaman 3- 10 adalah : 12 baris

Jumlah halaman pada halaman 11 adalah : 11 baris + gambar

Jumlah halaman pada halaman 12 adalah : 12 baris

Jumlah halaman pada halaman 13 adalah : 5 baris + gambar

Jumlah halaman pada halaman 14-16 adalah : 12 baris

Jumlah halaman pada halaman 17 adalah : 8 baris + gambar

Jumlah halaman pada halaman 18 adalah : 11 baris

Jumlah halaman pada halaman 19 adalah : 6 baris + gambar

Jumlah halaman pada halaman 20 adalah : 6 baris + gambar

Page 49: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Jumlah halaman pada halaman 21 adalah : 8 baris + gambar

Jumlah halaman pada halaman 22 adalah : 6 baris + gambar

Jumlah halaman pada halaman 23 adalah : 9 baris + gambar

Jumlah halaman pada halaman 24-34 adalah : 12 baris

Jumlah halaman pada halaman 35 adalah : 1 baris

j. Huruf, aksara, tulisan

Huruf yang digunakan dalam penulisan serat ini adalah huruf jawa carik.

Ukuran huruf sedang dengan tulisan miring ke kanan dan menggantung.

Warna tinta yang digunakan adalah hitam. Jarak antara huruf sedang,

sedangkan jarak antara baris renggang. Pemakaian tanda baca

menggunakan adeg-adeg sebagai penanda awal paragraf.

k. Cara penulisan

Ditulis bolak- balik ( rekto verso) yaitu lembaran naskah yang ditulisi pada

kedua halaman muka dan belakang.

l. Bahan naskah

Bahan yang digunakan adalah kertas folio bergaris dengan warna yang

sudah kekuning-kuningan, mungkin karena faktor usia.

m. Bahasa naskah

Bahasa yang digunakan adalah bahasa Jawa baru ragam krama.

n. Bentuk naskah

Naskah berbentuk prosa dan sebagian halaman terdapat berbagai gambar,

yaitu pada halaman 11, 13, 17, 19, 20, 21, 22, dan halaman 23.

o. Umur naskah

Page 50: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Dalam katalog dan naskah tidak dijelaskan secara eksplisit mengenai umur

naskah. Kunci yang digunakan sebagai pedoman umur naskah ialah

penjelasan pada teks halaman satu yang menyatakan bahwa naskah

tersebut merupakan hasil wawancara dari mas Ngabehi Karya Kuntara.

p. Pengarang/penyalin

Tidak ditemukan penjelasan mengenai pengarang/ penyalin baik dalam

teks maupun koteks.

q. Asal- usul Naskah

Koleksi pribadi Perpustakaan Sasana Pustaka Keraton Surakarta

Hadiningrat.

r. Fungsi sosial naskah

Sebagai salah satu sumber pembuatan Landheyan pada masa lampau,

sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam pembuatan landheyan

dewasa ini.

s. Ikhtisar teks

Isi nahkah ini meliputi macam- macam landheyan beserta cara

pembuatannya yang terdiri dari 9 sub bab yaitu :

1. Nama kayu bahan pambuatan landheyan yang meliputi kayu

waru, timaha, kayu garu, walik elar, janglot, wali kukun, therok, arêng-

arêngan, aruman, kalak kambing, kalak basu,dan gêdhondong.

2. Macam- macam landheyan beserta ukuranya.

3. Bentuk landheyan.

4. Alat- alat untuk membuat landheyan seperti pêthèl, pasah kiping,

graji gorok, pasah sugu, kikir, pangot,dan jara.

Page 51: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

5. Langkah- langkah membuat landheyan.

6. Bagian- bagian landheyan.

7. Pengambilan kayu dari hutan.

8. Pengolahan kayu, dan

9. Ukuran landheyan.

t. Cacatan lain

1. Penggunaan angka arab sebagai nomor urut penjelasan/ isi.

Gambar 10 :

Sumber : naskah Kawruh Landheyan halaman 2

2. Penggunaan angka Romawi sebagai penanda sub bab.

Gambar 11 :

Sumber : naskah Kawruh Landheyan halaman 2

3. Penggunaan tanda petik dua ( “ ) sebagai keterangan kata yang

mengisyaratkan sama dengan kata di atasnya.

Page 52: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Gambar 12 :

Sumber : naskah Kawruh Landheyan halaman 34

4. Penggunaan titik dua ( : ) sebagai tanda penunjuk keterangan.

Gambar 13 :

Sumber : naskah Kawruh Landheyan halaman 12

Page 53: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

2. Kritik teks, Suntingan Teks dan Aparat Kritik

a. Kritik Teks

Kritik teks menurut Paul Mass dalam Darusuprapta ( 1984) adalah

menempatkan teks pada tempat yang sewajarnya, memberi evaluasi terhadap teks,

meneliti atau mengkaji lembaran naskah dan lembaran bacaan yang mengandung

kalimat-kalimat atau rangkaian kata-kata tertentu. Tujuannya adalah untuk

mendapatkan teks asli atau mendekati aslinya. Seorang filolog sangat jarang

mendapatkan naskah dan teks yang asli atau autograf tetapi setidaknya kritik teks

ini dapat mencapai ketetapan teks, naskah yang dianggap sedekat mungkin dengan

autografnya naskah yang bersih dari penyimpangan-penyimpangan atau

kekeliruan yang dapat dipertanggungjawabkan. Kritik teks digunakan peneliti

sebagai usaha untuk mengembalikan teks ke dalam sajian bentuk teks yang

mendekati aslinya, yang bersih dari kesalahan dengan tidak merubah makna dari

isi yang terkandung dalam teks. Berikut edisi teks naskah kawruh landheyan.

Tabel 1. Daftar Lacuna teks Kawruh Landheyan

No. Halaman Lacuna Edisi Teks

1 6 Tima Timaha

1 8 Puni punika

2 8 saletipun salebetipun

3 26 wiwitan Wit-witan

Page 54: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Tabel 2. Daftar Adisi teks Kawruh Landheyan

No Halaman Adisi Edisi Teks

1 33 dhatêng landheyan ing

ingkang badhe dipun

anjingi

dhatêng landheya ingkang

badhe dipun anjingi

2 34 wiwit ing lagri dumugi

karah kasami kaliyan tipus

sirahipun piyambak

wiwit ing lagri dumugi karah

sami kaliyan tipus sirahipun

piyambak

b. Suntingan Teks dan Aparat Kritik

Suntingan teks adalah menyajikan teks dalam bentuk aslinya, yang bersih

dari kesalahan berdasarkan bukti-bukti yang terdapat dalam naskah yang dikritisi.

Aparat kritik merupakan suatu pertanggung jawaban dalam penelitian naskah

yang menyertai suntingan teks dan merupakan kelengkapan kritik teks. Segala

kelainan bacaan yang ditampilkan merupakan kata-kata atau bacaan salah yang

terdapat dalam naskah tampak dalam aparat kritik.

Pengkajian secara filologis dalam naskah dan teks Kawruh Landheyan ini

dilakukan dengan aparat kritik dan suntingan teks dilakukan dengan bersamaan.

Kritik teks yang berupa interpretasi peneliti terhadap teks yang dianggap kurang

tepat langsung ditulis benar dalam edisi teks, sedangkan kata atau kelompok kata

yang dikritisi ditulis di bagian bawah teks (semacam catatan kaki) sebagai bagian

dari aparat kritik. Edisi teks yang sudah mendapatkan berbagai pembenaran

Page 55: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

tesebut yang merupakan suntingan teks dari naskah Kawruh landheyan.

Keseluruhan dari suntingan teks dan aparat kritik disajikan dalam sebuah

transeliterasi.

Sebagai acuan dalam transeliterasi guna kepentingan edisi teks diperjelas

dengan tanda- tanda sebagai berikut:

a. Vokal “e” pepet, fonem yang dipakai memakai tanda diakritik (…ê…) sebagai

contoh pada kata têlês „basah‟.

b. Vokal “e” taling tetap ditulis dengan fonem “e”, sebagai contoh, fonem ini

digunakan pada kata landheyan.

c. Vokal “e” pada kata akeh ‘banyak‟ fonem yang dipakai memakai tanda

diakritik (...è…)sebagai contoh pada Bahasa Indonesia fonem ini dipakai kata

„kalẻng‟.

d. Tanda [ 1,2,3,......dst

] yang berada dalam teks adalah nomor kritik teks pada kata

yang terdapat kesalahan.

e. Tanda [1,2,3,...dst] adalah untuk menunjukkan pergantian lembar halaman

teks.

Page 56: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

[hal. 1] Kawruh Landheyan

Pandangon saking Mas Ngabehi Karya Buntara, Abdi Dalêm Mantri

Tukang Landheyan, ingkang kapratelakakên,

1. Namaning kajêng ingkang kenging kangge landheyan.

2. Beba- bedaning namanipun landheyan sarta ukuranipun.

3. Wanguning landheyan.

4. Namaning pirantosipun anggarap landheyan.

5. Uruting panggarap. [hal.2]

6. Namanipun praboting landheyan.

7. Patrapipun pamêndhêting kajêng saking wana.

8. Pangulahing kajêng.

9. Petang ukuraning landheyan dhawahipun ingkang awon, miwah ingkang

sae,wijangipun kados ing ngandhap punika.

I Namaning Kajêng

1.Waru, wujudipun pêthak sulak jêne[hal.3] bobotipun ènthèng, sêratipun agal,

pilihanipun ingkang sêratipun madhêt sarta bobotipun radi awrat, waru punika

prayogi piyambak dipunangge landheyan panjang, amargi saking ènthèng saha

ulêt.

2.Timaha, wujudipun pêthak, mawi pèlèt cêmêng, corakipun warni-warni,

kadosta: sêmbur, tutul, daler,encok sêkar utawi têmbêlang-têmbêlang

sasaminipun, pilihanipun ingkang dhasaripun sumringah pèlètipun kathah[hal.4].

Page 57: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Timaha punika prayoginipun kaangge landheyan cêlak, panjang- panjangipun

kalih dhêpa, amargi kirang wulêt.

3. kajêng Garu, wujudipun wungu lorèk- lorèk cêmêng, sêratipun wontên ingkang

alus, wontên ingkang kasar, bobotipun awrat, amargi nglisah.

4. Walik êlar,wujudipun jêne lirik- lirik, sêratipun andalir urang, bobotipun

sêdhêng, golongan gêtas.

5. Janglot, wujudipun pêthak, sê -[hal.5] ratipun alus, bobotipun awrat, wulêt.

6. Walikukun, wujudipun abrit sawêrni kajêng sawo, sêratipun alus, bobotipun

awrat, kiyat.

7. Therok , wujudipun abrit sarta wungu lorèk kados kajêng garu, bobotipun

awrat, sêratipun alus, kiyat.

8. Arêng- arêng, wujudipun cêmêng mêlês, sêratipun alus, bobotipun awrat,

kiyat.[hal.6]

9. Aruman, sawêrni [ tima]1, dhêdhasaripun sulak jêne, pèlètipun cêmêng.

10.Kalak kambing, ugi kados tima, dhasaripun jêne, bobotipun awrat, atos,

nanging pèlètipun rêmbêt- rêmbêt sarta êmpuk.

11. Kalak basu, wujudipun cêmêng kados tima, bosokan, sêratipun kasar.

12. Gêdhondhong, wujudipun pêthak, sêratipun kasar, bobotipun sêdhêng.

Amangsuli kajêng waru, ingkang sahe wêda -[hal.7] lan saking tanah

kilèn, pintên banggi angsal wêdalan ing Rêdi Wangi, sêratipun madhêt, kiyat

wulêt, titikanipun mawi dipun pêthèl gadhah gilap sawatawis.

1 timaha

Page 58: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Dene kajêng garu, therok, arêng- arêng punika sami kajêng saking tanah

sabrang nanging botên sagêd anêrangakên asalipun, sarta kajêng garu punika

warni kalih: 1. Garu ramês, punika gandanipun arum. 2. Garu baya, gandanipun

amung sawatawis, sanèsipun kajêng ti -[hal.8] ga [puni]2 sadaya sami wêdalan

[salêttipun]3 pulo Jawi.

II Nama Sarta Ukuraning Landheyan

1.Blandaran, panjangipun, 3 utawi 3½ dhêpa.

2.Panurung, 2½

3.Pegon, 2

4,Tlêpak,

5.Towok, 1½ dhêpa utawi

6. limping,

Cêlak- cêlakipun sadhêpa, naming bedanipun makatên: [hal.9]

tlêmpak punika prabotipun sami kaliyan waos.

towok punika prabotipun mawi gombyok tumrap sangandhaping lagri nama

wêgig.

limpung punika wujudipun mêthit, rangkanipun gilik turut kaliyan

landheyanipun, mandhap- mandhap saya alit ngantos dumugi tunjung.

III Wanguning Landheyan

1. Dipunwastani ngusus, wujudipun wiwit bongkot dumugi pucuk lêmpêng

kema -[hal.10] won turut botên mawi agêng têngah tumrapipun kangge

wawangunaning landheyan ingkang panjangipun, 2½ dhêpa minggah.

2 punika 3 salebetipun

Page 59: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

2. Dipunwastani ngadhal mêtêng, wujudipun bongkot pucuk alit, ing têngah

agêng tumrapipun kangge wawangunaning landheyan ingkang

panjangipun,1½ dhêpa.

Dene waos ingkang landheyan panjangipun, 2 dhêpa, punika sasênêngan,

kawangun ngusus kenging, kawangun ngadhal mêtêng ugi kenging nanging

ng[hal.11]dhal mêtêngipun radi mlorot.

IV Praboting Landheyan

Landheyan punika lantaraning tumbak, minangka garanipun, kanggenipun

mawi prabot kados dene gambar ing ngandhap punika:

Gambar angka “1” punika gambar pêthiting landheyan, prabotipun dipun

wastani:

1. Karah.[hal.12]

2. Godhi.

3. Lagri.

Gambar angka “2” bongkoting landheyan, prabotipun dipun wastani:

4. Sopal.

5. Tunjung.

Praboting tlêmpak punika sami kemawon kaliyan praboting waos, manawi

praboting wahos wêwah satunggal, dipun wastani wêgig, wujudipun gombyok

songa tamparan tumrap sangandaping lagri, kado-[hal.13] s dene gambar ing

ngandhap punika:

Page 60: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Limping punika kalêbêt panunggilaning wahos utawi tlêmpak, nanging

wujud sarta prabotipun sanès wangun, wujudipun kados ing ngandhap punika:

[hal.14]

1. Tutup

2. Karah warongka

3. Karah ing wahos

4. Karah landheyan

5. Sopal

6. Tunjung

Mênggah praboting landheyan ingkang nama karah, lagri sopal,

sasaminipun punika ingkang dipundamêl warni- warni kados ta: jêne, salak,

suwasa, mamas, kuningan, namung tunjung sanadyan wahos kagungan dalêm

punika sami mamas u-[hal.15]tawi tosan.

Saka karah lagri punika wontên ingkang katatah sêsêkaran sapantêsipun, wontên

ingkang lugasan.

Page 61: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Dene godhi punika ing kinanipun naming tanparaning duk ingkang lêmbat,

utawi rambut, agêngipun sasada ingkang alit, cacahipun kalih êlêr, ingkang

satunggal tamparanipun ngiwa, satunggal nêngên, lajêng kagodhèkakên sarêng

wiwit ing karah dumugi ing lagri, punika wujudipun ka-[hal.16]dos dene

klabangan, godhi kalih warni wau awèt wulêt, lami- lami saya katingal alus, sarta

cariyosipun para sêpuh punika gadhah daya lêpat ing têguh, dados singa

kadhawahan botên wangsul.

Wontên malih godhi kawat salaka dipuntampar lajêng kaêtrap kados dene

godhi duk ing nginggil wau.

Sulam, punika godhi duk kados ing nginggil wau nanging mawi dipun

sulami januran jane, kados anam kepang[hal.17] wujudipun kados ing ngandhap

punika:

Blongsong punika lintuning karah lagri godhi, ingkang dipunangge jêne,

salak, utawi suwasa wujudipun inggih saistha pasanging karah lagri godhi,

gambaripun kados ing ngandhap punika:

Menggah blongsong punika tatahanipun kajawi anam kepang wontên malih

limar-[hal.18]an, êndhog mimi.

Page 62: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Grêndim, punika karah panjangipun sapanjanging godhen, dados wiwit ing

lagri dumugi sapuputing pucuk landheyan, ingkang dipunangge têmbagi, utawi

salaka, namung lajêng katumpangan godhi, namung manawi sampun blongsong

botên mawi grêndim.

Pirantos Anggarap Landheyan

1. Pêthèl, kangge mêthèl calonan, utawi manawi badhe masang tunjung,

wuju[hal.19]dipun kados ing ngandhap punika.

2. Pasah kiping, kangge masah grabahan manawi nyaloni, wujudipun kados

ing ngandhap punika.

3. Graji gorok, kangge ngêngêthok, wujudipun kados ing ing ngandhap

puni[hal.20]ka.

Page 63: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

4. Pasah sugu 2 iji, 1 grabahan, panjangipun 1½ kilan, 1 pangalus,

panjangipun 2 kilan, pucukipun mawi nyênthang wujudipun kados

ngandhap punika.

5. Kikir agêng alit, kangge masang karah lagri sapanunggilipun, sar-

[hal.21]ta mêmêtakên bullet, wujudipun kados ing ngandhap punika.

6. Pangot, kangge nêtês ingkang badhe kaanjingan prabot, wujudipun kados

ing ngandhap punika:

7. Jara, kangge ambolong ingkang badhe kaanjingan pêsining wahos,

wujudipun kados ing nga-[hal.22]ndhap punika:

Page 64: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Dhalangan, kajêng balik, iringanipun kakrèwèk sacêkaping landheyan,

pirantos kangge ngêluk landheyan, wujudipun kados ing ngandhap

punika:[hal.23]

Uruting Panggarap

Calonaning landheyan ingkang sawêk saking wana, punika tamtu taksih

agêng, utawi dèrèng turut, punika lajêng dipunpêthèli namung milihi

mandhukulipun sagêt.

Dene manawi kajêng taksih gêbingan, punika dipunpêthèli kapêndhêt

kakêncênganipun pas gen rumiyi-[hal.24] n, tumuntên dipunpêthèli lingiripun

kadamêl gêbingan wolu, manawi sampun turut punika sawêg nama pêthèlan.

Sasampunipun dados pêthèlan, lajêng dipunpasah kiping, kapasah tangan

kalih, landheyan wau sumèlèh ing siti sarta dipunidak.

Tumuntên dipun grabahi ngangge pasah sugu cêlak, dipunangkah

giligipun, sarta dipunangkah turuting dapuripun.

Page 65: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Tumuntên dipunpasahi ngangge pasah [hal.25]sugu panjang supados

kacêpêng kakêncênganipun sarta giligipun sawatawis, punika sampun nama

calonan dados.

Landheyan punika ingkang tamtu mawi bengkong, sagêtipun jêjêg kêdah

mawi dipunluk, patrapipun makatên, landheyan ingkang lêrês bengkong wau

dipunanthok ing dêbog lajêng dipunsloboki bumbung dêling apus utawi ori

ingkang têlês, dêbogipun ing-[hal.26]kang ngantos têtêl, lajêng kabêsmi ing latu

arêng. Manawi landheyanipun sampun benter sangêt, tondha toyaning dêbog

sampun dados wedang sarta kathah ingkang malêbêt ing landheyan, lajêng

dipunêntas anthokipun karucat, dipunluk wontên dhalangan, bengkokipun

kajêpitakên kowokaning dhalangan, pucuking landheyan dipunbandhuli

samurwatipun.[ dhalangan wau dipundêgakên angsal [wiwitan]4 utawi

cagak.][hal.27]. Manawi sampun radi asrêp lajêng kabikak, punika manawi

tumrap kajêng waru, tumrapipun kajêng tima walikukun sapanunggalipun,

pambikakipun saking dhalangan kêdah radi benter sawatawis. Manawi sampun

jêjêg lajêng dipunpasahi malih satêngah dados.

Tumuntên dipun pasangi prabotipun, kadosta, karah, lagri, sopal, tunjung,

manawi mawi grêndim inggih grêndimipun kaanjingakên, manawi[hal.28] sarana

anggêthak landheyan supados smag sarta dhamis.

Lajêng kadadosakên wawangunanipun miturut prabotipun, têgêsipun ing

pêthit amêndhêt guru agênging sopal, ing pucuk amêndhêt guru agênging lagri,

sarana pasah sugu panglus, utawi kikir.

4 Wit- witan

Page 66: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Manawi sampun turut sarta mêmêt giligipun, lajêng dipungosok ing wacu

calêp [ manawi sapunika prayogi amril] manawi sampun alus sir-[hal.29]na

tabêting pasahan sarta kikiran, lajêng dipunampêlas, ingkang ngantos alus, ical

tabêting amril, tumuntên kagosok ing kawul pasahan, supados ical balêdugipun,

kagêbêg tangan, ingkang ngantos gilap sarta lunyu, nama sampun dados.

Lajêng dipunpacak, macak punika nganjingakên waosipun dhatêng

landheyan, sarana kajabung,[hal.30]

Lajêng kagodhi, angangge godhi punapa sasênêngipun.

Pamêndhêtipun Kajêng Waru Saking Wana

Kajêng waru gunung punika godhongipun pating jêngkêrut sarta

wulunipun panjang, witipun dalêjêr thukuling pangipun inggil. Ingkang sampun

kenging kangge landheyan punika apes- apêsipun kenging kaangge sigar 4:

pamêndhêtipun kasigar adêgan, patrapipun wit waru ingkang badhe kapêndhêt

punika dipunpronggol watês sangandhaping pang ingkang [hal.31] ngandhap

piyambak, ing ngandhap katêrês sawatawis, lajêng kasigar saking nginggil sarana

dipunpaju saking sakêdhik ngantos dumugi ing ngandhap pisan, mila makatên

manawi karêbahakên sumêlangipun asring pêpês.

Manawi sampun dados sigaran lajêng dipun pêthèli kagêbing ingkang

turut, sarta dipunpasah kagiligakên sawatawis. Pangrimatipun kêdah kaêdêgakên

panggenan eyub sampun ngantos kajawahan sarta kabong-[hal.32]kok amurih

botên bengkong.

Page 67: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Pangulahing Landheyan

Ing jaman kina landheyan punika manawi sampun dados calonan mawi

kaulah, pangulahipun kakêplok sarta kagêdhuk.

1. Kêplok, punika dipun sabêt- sabêtakên ing toya sabên enjing wontêna kaping

sadasa sabêtan, laminipun satahun.

2. Gêdhug, punika kagêdhug- gêdhugakên ing siti sakuwawinipun sabê-[hal.33]n

enjing, laminipun satahun.

Petanging Landheyan

Waosipun katêpusakên dhatêng landheyan[ ing ]5ingkang badhe

dipunanjingi, wiwit pêthiting landheyan kapapak kalihan pêsi, lajêng wolak-

walik minggah sakêmputing landheyan, kapanggih pintên têkuk lajêng kapêndhêt

sakawan- sakawan tirah pintên, manawi tirah:

1. Dhawah songga, sahe.

2. rungga, awon sangêt. [hal.34]

3. Dhawah sarah, awon

4. watang

Dados manawi damêl landheyan punika sadèrèngipun masang prabot kêdah

katêpus rumiyin.

Ukuraning godhi wiwit ing lagri dumugi karah [kasami]6 kalihan têpus

sirahipun piyambak, wiwit suluhan maripat kiwa anggubêt dhatêng wingking

dumugi suluhan maripat têngên.

5Wahosipun katêpusakên dhatêng landheyan ingkang badhe dipun anjingi 6 wiwit ing lagri dumugi karah sami kaliyan têpus sirahipun piyambak

Page 68: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Ukuran panjanging sopal sami kalihan satêpusing kagunganipun

pi[hal.35]yambak manawi wungu.

Page 69: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

3. Terjemahan

Terjemahan adalah pemindahan makna atau bahasa sumber ke bahasa

sasaran. Pemindahan tersebut harus lengkap dan terperinci, agar memudahkan

dalam memahami isi teks dalam suatu naskah. Dengan terjemahan tersebut dapat

memudahkan masyarakat yang tidak menguasai bahasa naskah aslinya, sehingga

dapat memahami dan menikmati kandungan isi yang ada dalam haskah.

Terjemahan dalam penelitian ini menggunakan terjemahan bebas, yaitu

keseluruhan teks bahasa sumber diganti dengan bahasa sumber secara bebas.

Terjemahan naskah Kawruh Landheyan adalah sebagai berikut.

Hal 1

Kawruh Landheyan

Pandangan dari Mas Ngabehi Karya Buntara, abdi dalem mantri Tukang

Landheyan yang dipisahkan,

1. Nama kayu yang bisa dijadikan landheyan

2. Macam-macam nama landheyan dan ukurannya

3. Bentuk landheyan

4. Nama alat-alat untuk membuat landheyan

5. Urutan pembuatan (hal 2)

6. Nama-nama bagian dari landheyan

7. Cara mengambil kayu dari hutan sampai menjadi calon

8. Pengolahan kayu

Page 70: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

9. Hitungan ukuran landheyan dari yang baik, keterangannya seperti

dibawah ini.

I

Nama Kayu

1. Waru, warnanya putih kekuningan (hal 3) berat ringan, serat kasar, pilihannya

yang seratnya padat serta bobotnya sedang, waru ini paling baik dipakai untuk

landheyan panjang, karena ringan dan ulet.

2. Timaha, warnanya putih dan bercorak hitam, coraknya warna-warni, seperti :

sembur, tutul, daler, encok sekar atau belang- belang, kebanyakan memilih

yang banyak coraknya (hal 4), timaha ini paling baik untuk landheyan pendek,

yang panjangnya dua dhepa, karena kurang ulet.

3. Kayu garu, warnanya ungu belang-belang hitam, seratnya ada yang halus ada

yang kasar, bobotnya berat, karena berminyak.

4. Walik elar, warnanya kuning lurik-lurik, seratnya andalir urang, bobot sedang,

masuk dalam golongan kayu yang mudah patah.

5. Janglot, warnanya putih, se(hal 5) rat halus, bobotnya berat, dan ulet.

6. Walikukun, warnanya merah sama dengan warna kayu sawo, serat halus,

bobot berat, dan kuat.

7. Therok, warnanya merah dan ungu belang seperti kayu garu, bobot berat, serat

halus, dan kuat.

8. Areng-arengan, warnanaya hitam kusam, serat halus, bobot berat, dan kuat

(hal 6)

9. Aruman, sewarna tima, dasarnya kuning, ketahnya hitam

Page 71: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

10. Kalak kambing, juga seperti tima, dasarnya kuning, bobot berat, keras, tetapi

coraknya merembet dan lunak.

11. Kalak basu, warnanya hitam seperti tima, mudah busuk, seratnya kasar

12. Gedhondhong, warnanya putih, seratnya kasar, bobot sedang.

Kembali ke kayu waru, yang bagus berasal (hal 7) dari tanah barat, lebih

baiknya mendapat kayu yang wangi, seratnya padat, kuat ulet, cirri- cirinya

apabila di pethel ada kilatannya sebentar.

Bila kayu garu, therok, areng-areng itu sama dengan kayu dari tanah

seberang akan tetapi tidak bisa diketahui asalnya, serta kayu garu ini ada dua : 1.

Garu rames, baunya harum, 2. Garu baya baunya hanya tahan sebentar, selain tiga

kayu tiga (hal 8) ini semuanya berasal dari pulau jawa.

II Nama dan Ukuran Landheyan

1. Blandaran, pajangnya 3 atau 3,5 dhepa

2. Panurung, pangjangnya 2,5 atau 3,5 dhepa

3. Pegon, pangjangnya 2 atau 3,5 dhepa

4. Tlepak, pangjangnya 1,5 dhepa atau paling pendek 1 depa

5. Towok, pangjangnya 1,5 dhepa atau paling pendek 1 depa

6. Limpung, pangjangnya 1,5 dhepa paling pendek 1 depa

Akan tetapi yang membedakan tlepak, towok, dan limping seperti ini: (hal 9)

- Templak, alatnya sama dengan wahos

- Towok, alatnya menggunakan benang sutra di pasang dibawa lagri yaitu

wegig.

Page 72: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

- Limpung ini bentuknya meruncing, rangkanya bullet seperti landheyannya,

semakin kebawah semakin kecil sampai tunjung.

III Bentuk Landheyan

1. Dinamakan ngusus, karena bentuk landheyan dari pangkal sampai ujung lurus

[hal.10] dan bagian tengah tidak membesar sering digunakan untuk landheyan

yang panjangnya 2,5 dhepa atau lebih.

2. Dinamakan ngadhal meteng, karena bentuk pangkal dan ujung landheyan

kecil, sedangkan bagian tengah besar, digunakan untuk landheyan yang

panjangnya 1,5 dhepa.

- sedangkan waos yang landheyan panjangnya 2 dhepa, bisa menggunakan

bentuk ngusus atu ngadhal meteng juga, sesuai dengan selera,(hal 11) akan

tetapi jika menggunakan bentuk ngadhal mêtêng, bagian tengah yang

membesar agak di geser ke bawah.

IV Nama Alat-alat Untuk Membuat Landheyan

Landheyan adalah gagang tombak yaitu sebagai pegangan, kegunaannya

sebagai perabot seperti gambar di bawah ini :

“gambar nomer 1 ini gambar pethiting landheyan, alatnya dinamakan :

Page 73: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

1. Karah [hal.12]

2. Godhi

3. Lagri

Gambar nomer 2 adalah pangkal landheyan, alatnya dinamakan :

6. Sopal.

7. Tunjung

perabot tlêmpak ini sama dengan perabot wahos, bila perabot wahos

wêwah satu, dinamakan wêgig, bentuknya Sembilan rentengan

dibawahnya lagri, seperti [hal.13] gambar di bawah ini:

Limping termasuk wahos atau tlêmpak, akan tetapi bentuk dan perabotnya

bukan wangun, bentuknya seperti dibawah ini:

[hal.14]

1. Tutup

2. Karah warongka

3. Karah ing wahos

Page 74: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

4. Karah landheyan

5. Sopal

6. Tunjung

Perabot landheyan yang bernama karah, lagri sopal, dan sejenisnya yang

akan dibuat bermacam-macam seperti: jêne, salak, suwasa, mamas, kuningan,

tetapi tunjung meskipun wahos sama dengan mamas [hal.15]atau besi.

karah lagri ini ada yang ditatah motif bunga yang bagus, ada juga yang

polos.

Namun godhi pada jaman dahulu hanya ditali keduk yang lebat, atau

rambut, besarnya seperti lidi yang kecil, jumlahnya dua biji, yang satu talinya ke

kiri, satunya ke kanan, lalu ditalikan bersama mulai dari karah sampai di lagri, ini

bentuknya seperti [hal.16] klabangan. Kedua godhi itu awet uletnya, lama

kelamaan terlihat halus, serta cerita para orang tua, memiliki daya lêpat yang kuat,

menjadi singa kadhawahan tidak kembali.

Ada lagi godhi kawat salaka ditali lalu dipakai godhi seperti di atas tadi.

Sulam, ini godhi duk seperti diatas tadi tetapi dengan disulami dengan

janur, seperti anam kepang[hal.17] bemntuknya sepertri dibawah ini:

Blongsong ini gantinya karah lagri godhi, yang dipake jêne, salak, atau

suwasa bentuknya yaitu [saistha] pasanging karah lagri godhi, gambarnya seperti

dibawah ini:

Page 75: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

namun blongsong ini tatahannya kecuali anam kepang ada lagi limaran [hal.18],

êndhog mimi.

Grêndim, ini karah yang panjangnya sepanjang godhen, mulai dari lagri

sampai ujung landheyan, yang dipakai têmbaga, atau salaka, selanjutnya hanya

ditumpangi godhi, tetapi bila sudah blongsong tidak memakai grêndim.

Alat Membuat Landheyan

8. Pêthèl, untuk memotong bahan, atau untuk memasang tunjung,

bentuknya[hal.19] seperti dibawah ini.

9. Pasah kiping, untuk memasang grabahan, bentuknya seperti dibawah ini.

Page 76: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

10. Gergaji, untuk memotong, bentuknya seperi dibawai ini[hal 20]

11. Pasah sugu 2 iji, 1 grabahan, panjangnya 1½ kilan, 1 pangalus, panjangnya 2

kilan, pucuknya dengan nyênthang bentuknya seperti dibawah ini.

12. Kikir besar kecil, untuk memasang karah lagri dan lain-lainnya, serta[hal.21]

mêmêtakên bullet, bentuknya seperti dibawah ini.

13. Pangot, untuk nêtês yang akan dijadikan perabot, bentuknya seperti dibawah

ini:

Page 77: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

14. Jara, untuk melubangi apa yang akan dijadikan pêsining wahos, bentuknya

seperti di [hal.22]bawah ini:

Dhalangan, kajêng balik, iringannya berlobang sebesar landheyan, alat

untuk meluruskan landheyan, bentuknya seperti dibawah ini:[hal.23]

Urutan Pengerjaan

Bahan landheyan yang baru saja di ambil dari hutan, tentu masih besar,

atau belum rata, ini lalu dipotong hanya memilih yang bias digunakan.

Page 78: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

apabila kayu masih balokan, dipotong diambil kelurusannya ditempatnya

dahulu[hal.24], kemudian dipotong menjadi delapan, bila sudah menjadi seperti

ini namanya menjadi pêthèlan.

Bila sudah menjadi pêthèlan, lalu di pasah kiping, dipasah dengan dua

tangan, landheyan di letakkan ditanah lalu diinjak.

Selesai digrabahi menggunakan pasah sugu celak, diarahkan gilignya,

serta diarahkan mengikuti badannya.

Setelah dipasah menggunakan pasah [hal.25] sugu panjang untuk

mendapat kekencangan dan gilignya juga, ini sudah dinamakan bakal jadi.

Landheyan kebanyakan ada yang bengkok, agar menjadi lurus harus

dilipat, kurang lebih seperti ini, landheyan yang bengkok dibungkus pelepah

pisang lalu dimasukkan bumbung yang masih basah, pelepahnya jangan sampai

lepas, lalu kabesmi di batu arang, bila landheyannya sudah sangat panas, tanda air

dari pelepas pisang mendidih dan banyak yang masuk ke landheyan, lalu

diangkat, dilipat di dhalangan, bengkoknya dijepitkan di dhalangan, ujung dari

landheyan tadi diberi gantungan yang bagus.[dhalangan itu disandarkan pada

pohon atau tiyang.] [hal.27] bila sudah lumayan dingin lalu dibuka, ini bila

memakai kayu waru, untuk kayu tima walikukun dan lain-lain, menganbil dari

dhalangan harus agak panas sementara.

Apabila sudah lurus kemudian dipasah lagi setengah jadi.

Selanjutnya dipasang peralatan seperti,karah,lagri, sopal,tunjung,apabila

memakai grendim grendimnya juga dipasang, apabila [hal 28] agar landheyan

menjadi lurus dan bagus.

Page 79: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Selanjutnya diselesaikan pembuatannya berdasarkan peralatannya, artinya

dibagian pangkal mengambil berdasarkan besarnya sopal, di ujung mengambil

besarnya lagri, dengan pasah penghalus, atau kikir.

Apabila sudah lurus dan halus bulatanya,kemudian digosok dengan wacu

calep [apabila sekarang lebih baik amril] apabila sudah halus dan hilang [hal 29]

serat dari pasahan dan kikiran, kemudian di ampelas, sampai halus, hilang serat

amril, kemudian digosok dengan sisa pasahan, agar hilang kotoranya, di usap

dengan tangan, sampai mengkilat dan licin, landheyan sudah jadi.

Kemudian di pacak, macak itu memasang perlengkapan landheyan,

dengan baik. [hal 30]

Kemudian kagodhi, menggunakan godhi atau yang lain.

Pengambilan Kayu Waru Dari Hutan

Kayu Waru Gunung itu daunnya keriting dan bulunya panjang, pohon

lurus ranting tumbuh di ujung pohon, yang sudah dapat digunakan untuk

landheyan paling sedikit dapat di bagi menjadi 4 bagian: pembagiannya di ambil

panjangnya, lebih baiknya pohon waru yang akan di bagi di potong terlebih

dahulu tepat di bawah ranting yang [hal 31]paling bawah, kemudian di diamkan

sebentar, selanjutnya di potong dari atas dengan sedikit demi sedikit sampai

bawah, karena apa bila di tidurkan sering patah.

Apabila sudah jadi potongan kemudian di pethel sampai lurus, dan di

pasah kebulatannya, penyimpananya harus berdiri di tempat yang teduh jangan

sampai kehujanan dan jangan di ikat menjadi satu[hal 32] agar tidak bengkok.

Page 80: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Pembuatan Landheyan

Dijaman kuna Landheyan ini apabila sudah jadi calon selanjudnya di olah,

pengolahannya dengan kakeplok dan kagedhug.

1. Keplok, ini dengan dipukulkan pada air setiap pagi sebanyan sepuluh pukulan,

selama satu tahun.

2. Gedhug, hal ini dengan dipukulkan pada tanah sekuwat mungkin setiap

[hal.33] pagi, lamanya setahun.

Hitungan Landheyan

Tombaknya dipasangkan pada Landheyan yang dibuat, mulai akhiran

Landheyan diratakan dengan Pesi, kemudian dibolak- balik sampai selesainya

Landheyan, ketemu beberapa lipatan kemudian diambil empat- empat sisanya

berapa, apabila sisa:

5. Dhawah songga, baik.

6. Dhawah rungga, jelek sekali. [hal.34]

7. Dhawah sarah, jelek.

8. Dhawah watang jelek.

“ jadi apabila membuat Landheyan itu sebelum memasang perabot harus dihitung

terlebih dahulu.

Ukuranya godhi mulai dari lagri sampai karah sama dengan lingkaran

kepalanya sendiri, mulai dari mata kiri melingkar sampai mata kanan.

Page 81: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Ukuran panjangnya sopal sama dengan satepusing sendiri [hal. 35]ketika

bangun tidur.

B. Pembahasan Isi

Serat Kawruh Landheyan merupakan naskah Jawa yang membahas

mengenai Landheyan. Pada dasarnya bahasan naskah mencakup: a) jenis

Landheyan; b) alat-alat untuk membuat Landheyan; c) cara-cara membuat

landheyan; dan d) makna filosofis bentuk-bentuk Landheyan dan beberapa kayu

yang dapat dibuat Landheyan.

1. Jenis Landheyan

Dalam teks kawruh landheyan, landheyan terdiri dari dua jenis yang

memiliki ciri- ciri dan ukuran yang berbeda yaitu:

a. Ngusus

Landheyan ini bentuknya lurus mulai dari pangkal sampai ujung, landheyan

seperti ini biasa dibuat untuk landheyan yang panjangnya 2,5 dhepa.

b. Ngadhal Mêteng

yang dimaksud bentuk ngadal meteng adalah dimana pangkal dan ujung

Landheyannya kecil sedangkan bagian tengah landheyan ukuranya besar,

landheyan bentuk ini biasa dibuat untuk landheyan yang berukuran 1,5 dhepa.

Berdasarkan hasil wawancara, penulis mendapatkan informasi mengenai

jenis- jenis landheyan pada masa kini. Keberadaan jenis ngusus tetap eksis,

Page 82: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

sedangkan jenis ngadal meteng dikreatifkan menjadi bentuk ngebung dan nglabu.

Berikut penjelasan jenis landeyan pada masa kini:

a. Ngusus

yaitu Landheyan yang bagian pangkal sampai ujungnya besarnya sama.

b. Ngebung

yaitu Landheyan yang bagian pangkalnya besar lalu mengecil sampai ujung.

c. Nglabu

yaitu Landheyan yang bagian tengahnya mengembung.

d. Landheyan modern

yaitu jenis landheyan yang terdapat ornament di bagian atas dan bawahnya.

2. Alat-alat Untuk Membuat Landheyan

Untuk membuat landheyan diperlukan alat-alat pertukangan. Alat-alat

tersebut memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda-beda dalam pembuatan

Landheyan. Berikut alat-alat untuk membuat Landheyan beserta fungsinya:

a. Pêthèl

berfungsi untuk memotong bahan pembuatan Landheyan yang masih berupa

balok kayu. Selain itu, Pêthèl juga berfungsi untuk memasang tunjung.

b. Pasah kiping

digunakan ketika kayu balokan sudah selesai di potong dengan Pêthèl, yang

berfungsi untuk membuat calonan landheyan.

c. Gergaji

berfungsi untuk memotong calon Landheyan sesuai dengan panjang yang

yang di inginkan.

Page 83: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

d. Pasah sugu

dalam pembuatan Landheyan diperlukan dua biji Pasah sugu, Pasah sugu

yang panjangnya 21/2 kilan berfungsi untuk memasah grabahani, dan yang

panjangnya 2 kilan berfungsi untuk menghaluskan.

e. Kikir

dalam hal ini di butuhkan dua kikir yaiti kikir besar dan kecil. Kikir ini

berfungsi untuk memasang karah lagri dan untuk membulatkan calon

Landheyan.

f. Pongot

berfungsi untuk menyayat yang akan dijadikan perabot.

g. Jara

berfungsi untuk membuat lobang yang akan di pasangi waos.

h. Dhalangan

adalah balok kayu yang bagian sampingnya berlobang sebesar Landheyan.

dhalangan berfungsi untuk meluruskan jika ada landheyan yang bengkong.

3. Cara Membuat Landheyan

a. Cara membuat landheyan berdasarkan teks naskah

Teks naskah Kawruh Landheyan menjelaskan cara pembuatan landheyan

sebagai berikut:

Bahan landheyan yang baru saja dari hutan, ini tentu masih besar,

atau belum turut, ini lalu dipotonghanya memilih mandhukulipun bisa.

namun bila kayu masih gêbingan, ini dipotong menurut kakêncênganipun

pas ditempatnya dulu, lalu dipotong menjadi delapan, bila sudah menjadi

seperti ini namanya menjadi pêthèlan.

Bila sudah menjadi pêthèlan, lalu di pasah kiping, kapasah dengan

dua tangan, landheyan tadi ditaruh ditanah lalu diinjak.

Page 84: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Selesai digrabahi menggunakan pasah sugu celak, diarahkan

gilignya, serta diarahkan mengikuti badannya.

Setelah dipasah menggunakan pasah sugu panjang supaya mendapat

kekencangan dan gilignya juga, ini sudah dinamakan bakal jadi.

Landheyan ini yang pokok ada bengkoknya, bisanya lurus harus

dilipat, kurang lebih seperti ini, landheyan yang bengkok tadi dipun anthok di

pelepah pisang lalu dimasuki bumbung yang masih basah, pelepahnya yang

sampai lepas, lalu kabesmi di batu arang, bila landheyannya sudah sangat

panas, tanda air dari pelepas pisang sudah menjadi wedang dan banyak yang

masuk ke landheyan, lalu diangkat anthokipun karucat, dilipat di dhalangan,

bengkoknya dijepitkan di dhalangan, pucuk dari landheyan tadi diberi

gantungan yang bagus.[dhalangan itu disandarkan pada pepohonan atau

tiyang.] bila sudah agak dingin lalu dibuka, ini bila memakai kayu waru,

untuk kayu tima walikukun dan lain-lain, membuka dari dhalangan harus

agak panas sementara.

Apabila sudah lurus kemudian dipasah lagi setengah jadi.

Selanjutnya dipasang peralatan seperti,karah,lagri,

sopal,tunjung,apabila memakai grendim grendimnya juga dipasang, apabila

dengan anggethak landheyan agar lurus dan bagus.

Selanjutnya diselesaikan pembuatannya berdasarkan peralatannya,

artinya dibagian pangkal mengambil berdasarkan besarnya sopal, di ujung

mengambil besarnya lagri, dengan pasah penghalus, atau kikir.

Apabila sudah lurus dan halus bulatanya,kemudian digosok di wacu

calep [apabila sekarang lebih baik amril] apabila sudah halus hilang serat

dari pasahan dan kikiran, kemudian di ampelas, sampai halus, hilang serat

amril, kemudian digosok dengan sisa pasahan, agar hilang kotoranya, di usap

dengan tangan, sampai mengkilat dan licin, nama sudah jadi.

Kemudian di pacak, macak itu memasang perlengkapan landheyan,

dengan baik.

Kemudian kagodhi, menggunakan godhi atau yang lain.

b. Cara membuat landheyan berdasarkan wawancara

Berdasarkan hasil wawancara, cara membuat landheyan sebagai berikut:

1) Mencari kayu yang lurus.

2) Kayu yang diperoleh di bentuk persegi empat.

3) Kemudian dibentuk persegi delapan.

4) Kemudian mengarah ke bulat atau di ambil kebulatannya

c. Kombinasi pembuatan landheyan dari teks naskah dan hasil wawancara

Page 85: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Apabila kedua data tersebut dibuat tata urutan yang jelas, maka

pembuatan landheyan adalah sebagai berikut:

1) Mengambil kayu dari hutan.

Penyesuaian pada kondisi sekarang, jika tidak dapat mengambil kayu dari

hutan tentu dapat memesan pada toko kayu atau toko bangunan yang

menyediakan banyak macam jenis kayu berkualitas.

2) Kayu yang masih utuh kemudian dipotong untuk mendapatkan kayu yang

halus yang dapat dibuat landheyan.

3) Kayu dibuat persegi empat, kemudian dinamakan balok kayu atau calonan.

4) Kemudian balok kayu dibuat persegi delapan, dengan cara di pethèl.

5) Setelah menjadi persegi delapan, kemudian di pasah kiping, atau

digrabahi.

6) Kayu hasil grabahan kemudian di pasah dengan pasah sugu pendek dan

panjang untuk mendapatkan kebulatan.

7) Setelah itu dipasang peralatan landheyan seperti karah, lagri, sopal,

tunjung, dan apabila menggunakan grêndim maka grêndimnya kemudian

dipasang.

8) Pembuatan di selesaikan berdasarkan peralatan yang di pasang, artinya

bagian pangkal landheyan mengambil berdasarkan besarnya sopal dan

ujung landheyan mengambil besarnya lagri, dengan pasah penghalus, atau

kikir.

9) Apabila sudah lurus dan halus bulatannya, kemudian di gosok dengan

wacu calêp sekarang lebih baik dengan amril, hal ini di lakukan untuk

menghilakan serat dari hasil pasahan dan kikiran.

Page 86: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

10) Landheyan kemudian di ampelas sampai halus untuk menghilangkan serat

hasil amrilan.

11) Agar lebih bagus kemudian landheyan di gosok dengan kotoran hasil

pasahan agar hilang debu- debunya, setelah itu digosok dengan tangan

sampai mengkilat dan licin.

12) Landheyan yang sudah jadi seperti ini, kemudian di lengkapi, yaitu dengan

memasang alat-alat landheyan dengan baik.

13) Yang terakhir landheyan di godhi dengan godhi atau yang lain.

4. Makna Filosofis Bentuk Landheyan dan Kayu yang Dapat Dibuat

Landheyan.

a. Filosofis bentuk Landheyan

1) Ngusus

usus memiliki bentuk yang panjang, dan di masarakat jawa sering kita

dengar ajaran “ dawa ususe “ panjang ususnya yang memiliki kandungan

filosofis tentang kesabaran. Jadi bentuk ngusus ini memiliki makna

filosofis untuk selalu sabar dalam berperilaku.

2) Ngebung

ngebung atau bung adalah bambu yang masih muda, yang memiliki

bentuk yang panjang dan semakin mengecil dari pangkal sampai ujung,

sehingga bila di lihat dari bentuknya memiliki makna filosofis untuk

memudahkan mencapai suatu keinginan.

3) Ngadal meteng

Page 87: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

ngadal meteng yaitu kadal hamil. Dimana perutnya esar yang dapat kita

maknai orang yang kenyang atau tentram, sehingga makna filosofis kadal

meteng adalah sudah aman tidak ada lagi peperangan.

4) Nglabu

labu bentuknya bulat dan pendek, dimana memiliki makna filosofis

mendekati kedudukan tinggi, karena bentuknya yang bulat yang

mencerminkan kebulatan tekat.

b. Filosofis kayu yang dapat dijadikan Landheyan

1) Kayu Mentaos

Ciri-cirinya yang ulet dan lentur, kayu mentaos memiliki makna filosofis

mempunyai kesabaran dan keuletan tekat.

2) Kayu Jati

Kayu Jati memiliki kayu yang lurus, ulet, dank eras kayu jati merupakan

kayu pilihan, sehingga memiliki makna filosofis orang yang terpilih.

3) Kayu Kemuning

Bermakana napsu birahi.

4) Kayu Tima

Kayu tima ini dari peristiwa jaman majapahit, yaitu ada seorang istri yang

di tuduh selingkuh, kemudian di usir ke hutan, dan orang tersebut bunuh

diri, darahnya mengenai pohon, kemudian di sebut pohon tima.

5) Kayu Cendana

Page 88: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Kayu cendana merupakan mustikanya kayu yang memiliki bau yang

harum, sehingga melambangkan seorang raja yang bijaksana dan

berwibawa dimana keharuman nama besarnya di sukai rakyat- rakyatnya.

6) Kayu Garu

untuk memaknai kayu garu maka kita membicarakan tiga dimensi, yaitu

kayu garu, dewa daru, dan kayu setigi. Ketiga kayu tersebut merupakan

satu kesatuan yang tidak dapat di pisahkan, apabila salah satu dari ketiga

kayu tersebut di tinggalkan maka akan terjadi bencana. Ketiga kayu

tersebut melambangkan raga, pikiran dan hati, apabila salah satu dari

ketiga unsure tersebut kita tinggalkan maka akan terjadi ketidak

seimbangan dalam hidup, bahkan akan berujung kehancuran dan kematian.

7) Kayu Walikukun

Kayu Walikukun melambangbangkan seorang wali, dimana warnanya

yang merah melambangkan jiwa yang keras dan bijasana. Sehingga

Walikukun memiliki makna filosofis seorang wali yang memiliki

pendirian yang keras dan bijaksana.

8) Kayu Gedhondhong

Bila bicara tentang gedhondhong kita bicara tentang buahnya, dimana di

luar halus tetapi dalamnya berduri, yang melambangkan tidak seperti

luarnya yang baik tetapi didalamnya jarat, atau dapat juga dikatakan

seorang yang munafik.

Page 89: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

5. Daftar Glusari Teks Kawruh Landheyan

Amril : Ampelas

Anam kepang : Anyaman kepang

Andalir urang : Seperti ekor udang

Blandaran : “Blandar” kayu yang terletak di bawah

genting

Blongsong : Biasanya terbuat dari kuningan atau perak.

Bentuknya berupa selongsong yang melindungi

bagian tangkai tombak yang paling atas, agar jangan

sampai retak atau pecah karena tekanan pesi

tombak. Di beberapa daerah brongsong juga di

sebut blongsong, karah tombak, atau srumbung.

(Bambang Harsrinuksmo. 2008: 110)

Bumbung : Potongan bambu

Daler : Kayu kecil panjang

Dhalangan : Alas kayu untuk memotong bahan yang

dijadikan landheyan

Dhêpa : Panjang kedua tangan bila direntangkan

Encok sêkar : Bunga encok

Gilik : Bulat memanjang

Godhi : lilitan benang di ujung tangkai tombak atau

landheyan , yang berdekatan dengan bilah tombak.

Kadang- kadang di ujung lilitan itu di beri penghias

Page 90: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

cicin: ada yang terbuat dari perak atau tembaga.

Cicin itu namanya Lagri. . (Bambang

Harsrinuksmo. 2008: 175)

Godhi duk : Godhi yang terbuat dari tali keduk, yaitu tali

yang terbuat dari pohon aren.

Grendim : Hiasan berupa kembang melati

Januran jêne : Melengkung seperti janur yang

dilengkungkan setengan lingkaran atas

Jara : Bor manual untuk membuat lobang dalam

membuat Landheyan

Kabêsmi : Di pendam

Kagêdhug : Dipukul

Karah : Cincin besi sebagai penguat antara gagang

dengan tombak

Karucat : Dikupas tidak teratur

Kêplok : Banting

Kiping : Pasah kiping “ pasah manual yang

bentuknya persegi panjang

Lagri : Cincinnya Landheyan

Landheyan : Gagang tombak

Limaran : Jarik sutra

Limping : Dipotong bentuk memanjang

Macak : Menyesuaikan pola dan diperindah

Mamas : Kuningan bercampur emas

Page 91: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Mandhukulipun : Patokan kekuatan untuk mencongkel atau

mengiris

Pacak : Dibuat pola

Panurung : Tujuan

Pasah kiping : Bentuk pasha yang miring

Pasha sugu cêlak : Bentuk pasah yang mengkotak

Pegon : Bentuk kayu yang agak bengkong

Pêsi : Besi

Pêthak sulak : Jenis daging kayu warna putih

Pêthèl : Alat kapak kecil

Pethiting : Ditekan dengan menangkupkan jempol dan

telunjuk

Pongot : Pisau kecil yang bengkok, berfungsi untuk

menyayat Landheyan

Salaka : Emas yang berkadar rendah

Satêpus : Dipotong/dibacok/diamplas sekali ayunan

tangan

Sêmbur : Motif bintik- bintik seperti beras

Sopal : Alen-rerengganing tobak

Sugu panjang : Kupasan kulit kayu yang memanjang

Suwasa : Emas

Tlêpak : Kulit kayu bagian luar

Towok : Takaran pemotongan kayu

Page 92: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Tunjung : terletak di ujung bawah landheyan atau

tangkai tombak. Sesuai dengan fungsinya sebagai

pelindung dan pengaman agar ujung tangkai tombak

tidak rusak dan aus. Tunjung terbuat dari logam.

Yang lazim dipakai adalah kuningan, tetapi ada pula

yang dari perak. Di atas bagian Tunjung yang paling

atas , biasanya diberi penghias seperti cincin yang

disebut sopal. (Bambang Harsrinuksmo. 2008: 492

Tutul : Motif blentong- blentong

Wacu calêp : Kalep dari kulit sapi atau kerbau

Wêgig : Kokoh, tepat, bagus

Wêwah : Ditambahi,lebih banyak

Page 93: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan uraian kajian filologis dan pembahasan isi, dapat disimpulkan

bahwa:

1. Suntingan teks Naskah Kawruh Landheyan dalam penelitian ini ialah

suntingan teks yang bersih dari kesalahan sesuai cara kerja filologi.

2. Naskah Kawruh Landheyan berisi tentang cara pembuatan Landheyan , alat-

alat yang digunakan, dan jenis- jenis Landheyan. Cara pembuatan Landheyan

dimulai dari pemilihan kayu yang baik, kemudian dibuat persegi empat, lalu

persegi delapan, dan dibuat bulatan, setelah itu mulai dibentuk Landheyan

yang diinginkan. Untuk alat- alat yang digunakan seperti pethel, pasah,

gergaji, bor manual, kikir, amplas, sampai dengan balok kayu untuk

meluruskan Landheyan yang bengkok. Jenis- jenis Landheyan meliputi bentuk

ngusus, ngadhal meteng, ngebung, dan ngelabu.

B. Saran

Saran berdasarkan hasil penelitian ini adalah:

1. Berdasar pengkajian terhadap teks Kawruh Landheyan, diperoleh suntingan

teks yang bersih dari kesalahan. Suntingan teks tersebut dapat diteliti lebih

lanjut oleh berbagai disiplin ilmu, seperti linguistik untuk kebahasaannya,

77

Page 94: (SUATU TINJAUAN FILOLOGIS) - digilib.uns.ac.id/Naskah... · Kawruh Landhdeyan (Suatu Tinjauan Filologis) ... Golèk sampurnaning urip lahir batin lan golèk sampurnaning pati.: sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

sastra untuk kesastraannya, dan berbagai disiplin ilmu lain sesuai dengan

bidangnya.

2. Isi teks Kawruh Landheyan dapat digunakan sebagai dasar bagi para seniman

Landheyan sebagai upaya pembuatan Landheyan yang sesuai dengan isi

naskah Kawruh Landheyan yang merupakan informasi dari masa lalu.

3. Perlu adanya pengoptimalan potensi naskah kuna, mengingat masih banyak

terdapat naskah- naskah kuna yang perlu dibudidayakan agar terjaga

keberadaannya.