study kasus kapal lintas batas
TRANSCRIPT
PERENCANAAN KAPAL PERDANGAN LINTAS BATAS (PLB) INDONESIA- MALAYSIA DI KABUPATEN BENGKALIS
1. LATAR BELAKANG
Kabupaten Bengkalis terletak di Provinsi Riau dengan luas wilayah 7.773,93 Km2
yang wilayahnya berada pada posisi 2°30' LU - 0°17'LU dan 100°52'BT - 102°10'BT.
Kabupaten Bengkalis memilki yang dipisahkan dengan Selat Malaka berhadapan langsung
dengan Negara Malaysia, berada pada posisi segitiga pertumbuhan Indonesia, Malaysia,
Singapura dan Segitiga Pertumbuhan Indonesia, Malaysia, Thailand.
Gambar 1. Peta Perbatasan Bengkalis- Malaysia sumber : citra 2014 tera metric google map IT
Berdasarkan perjanjian tentang lintas batas antara Pemerintah RI dan Malaysia
pada tanggal 12 Januari 2006 di Bukit Tinggi telah disepakati bahwa terdapat 11 titik
exit/entry untuk propinsi Riau. Dari jumlah tersebut 3 di antaranya berada di Kabupaten
Bengkalis, yaitu Kecamatan Bantan, Kecamatan Rupat Utara, dan Kecamatan Bukit Batu.
[riau.go.id 4 Oktober 2013]
Komoditas perkebuanan melalui Perdangaan Lintas Betas (PLB) di Kabupaten
Bengkalis meliputi kelapa, kopra, kelapa sawit, pinang, arang dan lain-lain yang bernilai
ekonomi untuk maysarakat dimana hasil perkebunan tersebut di ekspor ke Malaysia
dengan jumlah trip 4 (empat) kali dalam 1 bulan. [riau.go.id 4 Oktober 2013]. Menurut
Didik yang juga Ketua Lintas Batas KM Didik Mulia, perdagangan lintas batas sangat
membantu masyakat di pesisir pantai yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
‘’Masyarakat sangat bergantung dengan barang-barang kebutuhan pokok dari Malaysia
dan selama ini, hubungan perdagangan perbatasan ini saling menguntungkan. Kami sama-
sama membutuhkan sebab pihak Malaysia juga memerlukan barang-barang dari Pambang,
Bengkalis,’’ ujar Didik yang mengaku sudah dua tahun meneruskan usaha ayahnya.
Sumber : Riau Pos 2012.
Rute Pelayaran Litas Batas (PLB) berangkat dari entry point pelabuhan Sungai
Liong, Sungai Teluk Pambang, dan Rupat Utara menuju pelabuhan Batu pahat, Melaka,
Muar dan kedah dengan jarak pelayaran 112 Mill melewati perairan Selat Malaka dengan
waktu tempuh sekitar 7 (tujuh) jam. [Meyzi Heriyanto 2008]
Armada kapal yang digunakan dalam Perdangan Lintas Batas (PLB) berjumlah 16
unit merupakan kapal tranisonal masyarakat berbahan jenis kayu yang berkapasitas 30 - 40
Gross Tonage yang berlayar perairan internesional dimana kapal lintas batas ini melintasi
sungai dan laut Selat Malaka dengan umur kapal berkisar 20-25 tahun, pada bulan tertentu
dengan tinggi gelombang 2-2,5 meter sehinggga tidak kapal dapat beroperasi dapat
merugikan pengusaha lintas batas maupun masyarakat sekitar.
Gambar 2. Salah satu kapal Lintas Batas di Kabupaten Bengkalis
2
2. TUJUAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
1. Menentukan ukuran utama berdasarkan ketersediaan muatan dalam satu priode.
2. Medapatkan perencanaan kapal pengangkutan yang efektif dan efesien untuk
perdangan lintas batas di Kabupten Bengkalis.
3. Pertimbangan bagi pemerintah daerah tingkat I dan II di Propinsi Riau untuk
menentukan type kapal yang ideal untuk pengangkutan muatan sejenis pada jalur
pelayaran internasional di daerah perbatasan.
3. DISKRIPSI PEKERJAAAN
Diskripsi pengaerjaan Meliputi:
- Studi Literatur.
- Tinjauan Lapangan / Studi lapangan.
- Wawancara dengan dinas pertanian dan perkebunan, Syahbandar dan pemilik
kapal
- Analisis permintaan (Demand), ketersediaan (Exist) dan kebutuhan (Need) kapal
PLB dan kelayakan dilakukan penambahan kapal baru
- Penentuan ukuran utama kapal dan perancangan kapal
- Pembuatan Model dan laporan
4. LINGKUP PENGERJAAN
Lingkup pengerjaan meliputi:
- Analisa Caring Capacity untuk mencari prioritas kreteria pengembangan
pembuatan kapal baru
- Analisa Fisibilitas atau kelayakan Penambahan kapal baru
- Optimasi biaya pembuatan kapal baru dengan menggunakan Aplikasi
Spreadsheet Model atau Premium Solver Platform (PSP)
- Perancangan kapal dengan aplikasi Maxsurf meliputi; lines plan, Rencana
umum, Stabilitas kapal, kebutuhan mesin induk dan propeller.
3
5. METODOLOGI
Flowchart metodologi:
4
YaTidakPembuatan Model
SELESAI
Menentukan Ukuran Utama kapal dengan PSP
FISIBILITAS Kelayakan dilakukan
penambahan kapal baru
Analisa Caring CapasityDemandExistNeed
Hasil Komoditi perkebunan dan perikanan yang siap di Export ke Malaysia
Data ketersedian kapal PLB di kabupaten bengkalis:Tipe kapalJumlah KapalKapasitas MuatanJenis muatanKecepatanTeknologi produksi
IDENTIFIKASI MASALAH:Perumusan masalahHipotesaBatasan masalahRuang lingkup
PENGUMPULAN DATA
MULAI
STUDY LITERATUR:( Studi literature tentang, Kapal lintas batas, Caring Capacity dan solver)
Perancangan Kapal (Lines plan, Rencana Umum, Stabilitas kapal, Mesin dan Propeller)
Pembuatan Laporan
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :
- Studi Literatur..
- Tinjauan Lapangan / Studi lapangan.
- Wawancara
Metodologi pengerjaan penelitian melalui 4 tahapan :
- Analisa Caring Capacity untuk mencari prioritas kreteria pengembangan
pembuatan kapal baru
- Analisa Fisibilitas atau kelayakan Penambahan kapal baru
- Optimasi biaya pembuatan kapal baru dengan menggunakan Aplikasi
Spreadsheet Model atau Premium Solver Platform (PSP)
- Perancangan kapal dengan aplikasi Maxsurf meliputi; lines plan, Rencana
umum, Stabilitas kapal, kebutuhan mesin induk dan propeller.
- Pembuatan model dengan sekala perbandingan
Responden
- Pemilik Kapal Lintas batas (PLB) kabupaten Bengkalis
- Dinas Perkebunan dan Perikanan Kabupaten Bengkalis
- Syahbandar
5.1. Analisa Caring Capacity untuk mencari prioritas kreteria pengembangan
pembuatan kapal baru
Dalam metode caring capacity kreteria utama yang di cari adalah:
- Demand / Permintaan
- Exist / Kerersediaan
- Need / Kebutuhan
Gambar 5.1. Input dan Output Kreteria hambatan Galangan dalam membuat kapal fiberglass
5
Caring Capacity:DemandExistNeed
Komoditi Export
Kapal
Kapal Baru / Penambahan Trip
Kereteria kapal baru yang didapatkan:
- Kapasitas muatan- Jenis muatan- Jumlah Trip- Jumlah kapal
5.2. Optimasi biaya Pembuatan kapal baru dengan menggunakan Aplikasi
Spreadsheet Model atau Premium Solver Platform (PSP
Proses optimasi diumulai dengan menentukan nilai awal dari decision variables.
Dengan menggunakan semua parameter dasar yang relevan pada input folder, semua
persamaan yang ada pada equation folder dapat diselesaikan. Hasil perhitungan ini
akan diberikan sebagai nilai bagi variabel-variabel di constraints folder. Setelah proses
verifikasi niai maksimum dan minimun dari masing-masing constraint dan output
maka nilai fungsi obyektifnya kemudian diverifikasi apakah lebih besar atau lebih
kecil dari nilai fungsi obyektif sebelumnya (tergantung apakah proses yang dilakukan
adalah maksimalisasi atau minimalisasi). Proses ini dilakukan berulang-ulang melalui
proses iterasi hingga nilai global maksimum atau minimum dari fungsi obyektif
didapatkan. Gambar 5.2 menunjukkan struktur umum dari program optimasi disain
kapal yang dijadikan studi kasus pada makalah ini
6
Gambar 3. Flow Chart Pengerjaan
7
Karakteristik Tongkang, Tug boat dan Kapal KonvensionalJumlah Permintaan dan ketersediaannya jasa transportasi pengangkut muatan.Peta kedalaman, daftar pasang surut dan data sungai/perairan.Data Biaya-biaya & Asuransi Formula dan Rule.
Mulai
Identifikasi masalahPerumusan masalahHipotesaBatasan & asumsi yang berlakuRuang lingkup masalah
Pengumpulan dataData Geografis dan kebutuhan transportasi lautData kapal dan pelabuhan Bongkar Muat Data biaya operasi & investasiRules & Text Book
Pengolahan Data
Type kapal yang ideal untuk pelayaran yang
direncanakan
Output
Pengolahan data Teknis
Pengolahan data Ekonomis (Non teknis dan operasional)
Cross Check
Analiasa HasilTingkat Teknis dan ekonomis Penggunan kapal pada rute
palayaran yang direncanakan
Kesimpulan & Saran
Selesai
Output
Spesifikasi Kapal secara dimensional dan spesifikasi
Engine yang ideal untuk pelayaran yang direncanakan
6. WAKTU DAN SCHEDULE Rencana waktu pelaksanaan yang dilakukan di Kabupten Bengkalis yaitu pada
Pertengahan September 2014. Adapun schedule kerja dalam rangka penyelesaian studi kasus ini adalah :
No Kegiatan Bulan
I II III IV V
1 Pengumpulan Data
2 Pengolahan Data
3 Analisa Hasil
4 Kepustakaan
5 Penulisan
7. PERSONIL YANG DIBUTUHKAN
NO. JABATAN/POSISI BIDANG KEAHLIAN TANGGUNG JAWAB1. Team Leader Ship Design
Engineering Penanggunjawab project Mengkoordinir kegiatan project Membuat detail rencana project Mengkoordinir kegiatan
pengumpulan dan pengolahan data
Mengkoordinir pelaksanaan analisa data
Melaukan management control terhadap project yang dikerjakan
Melakukan perhitungan rencana anggara biaya
2. Tenaga Ahli I Ship Design Engineering
Melakukan pengumpulan dan pengolahan data
Melakukan perhitungan kapasitas dan ukuran utama kapal PLB dan Permesinan
Melakukan analisa studi tentang pelayaran tanker dari platform ke refinery
3. Tenaga Ahli II Marine Engineering 4. Tenaga Ahli III Drafter 5 Tenaga Administrasi
8
8. BIAYA I. BIAYA BAHAN DAN PERLENGKAPAN KANTOR
NO URAIAN QTY SATUANHARGA SATUAN
JUMLAH HARGA
KETERANGAN
A. PERALATAN KANTOR1 K ertas A4 10 Rim 40,000 400,0002 Tinta Printer 10 K otak 28,000 280,0003 Catridge 2 Set 350,000 700,0003 CD Blank 1 Blok 60,000 60,0004 Flashdisk 2 Unit 120,000 240,000J 5 Memory SD K amera 2 Buah 80,000 160,000
1,840,000
B. PERLENGKAPAN LAPANGAN / SURVEY1 Note Book 6 Eksemplar 25,000 150,0002 K amera 2 Unit 3,000,000 6,000,0003 Peta 1 Lembar 50,000 50,0004 Meteran K ecil 2 Unit 35,000 70,0005 Sepeda Motor (2 Unit) 7 Hari 80,000 1,120,000 Sewa6 Bensin Sepeda Motor (2 Unit) 7 Hari 300,0007 Download dan Cetak Literatur 6 eksemplar 75,000 450,000
8,140,000C PERLENGKAPAN KANTOR1 K omputer 4 Bulan 700,000 2,800,000 Sewa2 Printer 1 Bulan 400,000 400,000 Sewa
3,200,00013,180,000
SUB TOTAL I
SUB TOTAL II
SUB TOTAL IIITOTAL I
II. BIAYA PEMBUATAN MODEL
NO URAIAN QTY SATUANHARGA SATUAN
JUMLAH HARGA
KETERANGAN
A. PEMBUATAN MODEL UPAH1 Sewa lab, Peralatan dan Perkakas Kerja 1 Set 6,000,000 6,000,0002 Bahan Fiberglass dan habis pakai 2 Unit 4,000,000 8,000,0004 Bahan Finishing 1 Set 1,000,000 1,000,0005 Konsumsi Pengerjaan Di Lab/bengkel 3 Orang 4,000,000 12,000,000 Satu bulan6 Upah Pekerja/Tukang 1 Orang 1,000,000 1,000,000
28,000,000TOTAL II
III. BIAYA PERENCANAAN (DESAIN) Di Studio Gambar/Lab.DAPER Dan pengujian di Laboratorium
NO URAIAN QTY SATUANHARGA SATUAN
JUMLAH HARGA
KETERANGAN
A. PERANCANGAN DAN ANALISIS DESAIN1 Keperluan Penggambaran di Laboratorium 2 Orang 2,000,000 4,000,0002 Honor perhitungan Analisis 1 Orang 2,000,000 2,000,0003 Sewa Peralatan Desain di Laboratorium 1 Set 5,500,000 5,500,0004 Pengujian di Laboratorium 1 Set 20,000,000 20,000,000
31,500,000TOTAL III
IV. BIAYA PENGINAPAN & PERJALANAN
NO FUNGSI/JABATAN ORG QTY SATUANBIAYA PER UNIT PER
FREKUENSIBIAYA TOTAL
A. TRANSPORTASI1 Team Leader 1 6 PP 1,450,000 8,700,0002 Tenaga Ahli 3 5 PP 1,450,000 21,750,000
30,450,000B. PENGINAPAN & KONSUMSI1 Team Leader 1 10 hari 1 K amar 250,000 2,500,0002 Anggota 3 10 hari 1 K amar 250,000 7,500,000
10,000,00040,450,000
SUB TOTAL IITOTAL IV
SUB TOTAL I
9
V. LAPORAN
NO JENIS KEGIATAN QTY SATUANUNIT COST
(Rp)COST (Rp) KETERANGAN
1 Penjilidan dan Penggandaan Laporan 13 Eksemplar 250,000 3,250,0002 Burning CD 6 Lembar 10,000 60,0003 Seminar & Presentasi 2 Kali 1,000,000 2,000,0004 HK I & Paten 1 5,000,000 5,000,000
10,310,00010,310,000
SUB TOTALTOTAL V
VI. BIAYA GAJI DAN UPAH
NO FUNGSI/JABATAN ORG BULAN ORG*BULANHONOR PER
BULANJUMLAH HONOR
(Rp)A. TENAGA PENELITI1 Team Leader 1 12 12 1,500,000 18,000,0002 Tenaga Ahli Design kapal 1 12 12 900,000 10,800,0003 Tenaga Ahli Permesinan K apal 1 7 7 400,000 2,800,0004 Drafter /J uru Gambar 1 6 6 300,000 1,800,0005 Administrasi 1 4 4 200,000 800,000
34,200,000TOTAL VI
Rincian Biaya
NO JENIS KEGIATAN COST (Rp)I Biaya bahan dan perlengkapan kantor 13,180,000I I Pembuatan Model 28,000,000I I I Perencanaan, Desain dan uji lab 31,500,000IV Perjalanan dan penginapan 40,450,000V Laporan, Pertemuan, Seminar dan Publikasi 10,310,000VI Gaji dan Upah 34,200,000
157,640,000TOTAL
Total : Setatus Lima Puluh TUjuh Juta Enam Ratus Empat Puluh Ribu Rupiah
9. DAFTAR PUSTAKA
a. Ikhtisar Tugas Akhir(Uraian singkat apa yang akan dikerjakan, alasan perlunya memecahkan masalah yang akan di bahas dan hasil yang diharapkan)
Dengan mengoptimalkan penggunaan sarana transportasi sungai merupakan tindakan yang bijaksana dan merupakan keputusan yang ekonomis dan effisien dalam menentukan jenis angkutan yang sesuai dalam pengangkutan muatan sejenis di propinsi Riau. Proses pengangkutan muatan hingga muatan dapat diterima oleh consignee dalam waktu yang lebih cepat dengan keamanan barang, kapal dan rute pelayaran yang lebih baik, muatan yang lebih banyak serta Operasional Cost yang lebih murah bagi daerah pelayaran yang sangat tergantung pada kondisi perairan dan sungai yaitu arus pasang surut air laut, kedalaman rute pelayaran serta ketersediaan pelabuhan dan lapangan penumpukan muatan sementara, maka hal ini akan berpengaruh terhadap biaya operasional mobilitas pengangkutan muatan, serta kenaikan harga barang pada daerah tersebut.
10
Pengangkutan muatan sejenis didaerah Riau hanya dapat dilakukan dengan menggunakan kapal konvensional dan kapal tongkang yang ditarik oleh tug boat dengan kapasitas angkut maksimum adalah 2000 DWT menuju daerah hulu dan anak sungai berhubung kondisi perairan yang sangat dangkal dan sempit.
Penggunaan kapal sebagai satu-satunya sarana transportasi barang yang dianggap paling ekonomis berkambang sangat pesat ditandai dengan peningkatan jumlah galangan kapal, perusahaan pelayaran lokal dan sirkulasi kapal masuk dan keluar didaerah tersebut. Oleh sebab itu perlunya di analisa type kapal yang ideal dan tepat guna yang memenuhi aspek teknis, ekonimis dan keamanan serta ditinjau dari segi investasi kapal untuk operasional di daerah Riau tersebut.
b. Tempat Pelaksanaan(Sebutkan tempat akan melaksanakan tugas akhir ini)
Tempat pelaksanaan tugas akhir ini di daerah perairan Sungai Sungai Indragiri, Sungai Kampar dan Sungai Siak di Propinsi Riau
I. PENDAHULUAN( Tugas akhir ini dilakukan untuk menjawab keingintahuan mahasiswa untuk mengungkapkan suatu gejala/ konsep / dugaan atau menerapkannya untuk suatu tujuan. Kemukakan hal-hal yang mendorong atau argumentasi pentingnya dilakukan penelitian. Uraikan proses dalam mengidentifikasi).
Riau daratan dengan geografis yang terdiri atas beberapa sungai dan anak
sungai yang menghubungkan antara satu daerah dengan daerah lain yang meliputi
daerah-daerah sampai ke sumatera barat dan sumatera utara. Jembatan transportasi
yang dialiri oleh perairan sungai tersebut mulai dari bagian selatan Riau daratan
adalah :
Sungai Indragiri yang meliputi kota-kota besar disekitarnya adalah Kuala Enok,
Tembilahan dan Rengat.
Sungai Kampar yang mencakup mulai dari muara Selat Penjang sampai ke
perbatasan Pangkalan Kerinci dan Sungai Siak. Mulai dari sungai Pakning,
Perawang dan Pekan Baru.
Perkembangan Perekonomian di daerah Riau di bidang Pertanian,
Perkayuan, Pembangunan dan Perhubungan maka berbanding lurus terhadap
permintaan atas jasa angkutan yang biasanya ditempuh dengan menggunakan
transportasi laut dan sungai-sungai yang dangkal dan sempit hingga terbatas pada
kapasitas muatan yang diangkut serta tersedianya pelabuhan bongkar muat dan
lapangan penumpukan muatan.
Jenis muatan yang diangkut adalah : CPO (Coconut Palm Oil), CNO
(Coconut Oil), batu-bara, Kaolin, Logs (kayu Gelondongan), Kaolin dan Moulding.
Sedangkan dari sektor Pembangunan adalah semua Peralatan penunjang
Pembangunan berupa Heavy equipment untuk pembuatan jalan, Jembatan,
11
Lapangan terbang, dan Peralatan Industri lainnya hanya dapat diangkut dengan
menggunakan kapal konvensional dan kapal tongkang yang ditarik oleh tug boat
pada daerah perairan Riau.
II. PERUMUSAN MASALAH(Rumuskan dengan jelas permasalahan yang ingin diteliti, hipotesa yang akan diuji atau dugaan yang akan dibuktikan. Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan defenisi, asumsi dan lingkup yang akan menjadi batasan tugas akhir).
Operasional pengangkutan muatan sejenis dengan menggunakan kapal
sebagai transportasi sungai didaerah Riau terbatas pada lebar, kedalaman, kondisi
pasang surut perairan, pandu, ketersediaan dermaga dan lapangan penumpukan
yang akan mempengaruhi biaya operasional pengangkutan muatan.
Seperti halnya Sungai Indragiri, Sungai Kampar dan Sungai Siak dengan
kedalaman sungai berkisar antara 0.5 m LWS (Low Water Spring Tide) dan 6,3 m
HWS (Hight Water Spring Tide), yang berarti hanya dapat dilalui oleh kapal
dengan draft 4.15 m dengan bobot dibawah 2000 DWT. Disamping dipengaruhi
oleh kondisi Sungai Juga dipengaruhi oleh Air Draft terhadap tinggi tiang mast dan
Rumah geladak saat melawati daerah-daerah berjembatan seperti halnya Sungai
Siak. Disamping itu juga berdasarkan Regulasi Internasional mengatakan bahwa
kapal hanya boleh berlayar pada perairan dengan kedalaman minimum 1 meter
dibawah lunas kapal (Safety top sailling).
Kondisi diatas secara global pengangkutan muatan untuk daerah tersebut
yang lebih effisien adalah dengan menggunakan kapal tongkang yang ditarik oleh
tug boat dan kapal konvensional dibawah 1500 DWT yang mampu mengangkut
muatan sejenis.
Pada saat ini operasional kapal pada daerah terasebut dismping
menggunakan kapal konvensional juga menggunakan kapal tongkang yang terdiri
atas tongkang Multy fungsi dan tongkang Konvensional yang ditarik oleh kapal
Tug boat kayu maupun tug boat baja, yang pada dasarnya masing-masing type
kapal dan jenis pengangkut memiliki keunggulan untuk daerah operasional perairan
di daerah Riau dalam pengangkutan muatan sejenis.
Berdasarkan paparan pada pendahuluan dan uraian diatas perlu dianalisa
type kapal dan jenis pengangkut yang bagai manakah yang paling ideal, ekonomis,
aman dan memenuhi aspek teknis, Ekonomis dan operasonal untuk pengangkutan
muatan sejenis pada rute yang direncanakan tersebut.
IV. TINJAUAN PUSTAKA
(Usahakan putaka terbaru dan relevan dengan yang akan diteliti, uraikan dengan jelas kajian pustaka yang menimbulkan gagasan dan mendasari tugas akhir yang dilakukan. Tinjauan pustaka mengenai teori, temuan, dan bahan penelitian yang lain yang diperoleh dari acuan yang akan dijadikan landasan untuk melakukan tugas akhir yang diusulkan. Uraian dalam tinjauan pustaka dibawah
12
untuk menyusun kerangka konsep yang akan digunakan dalam tugas akhir. Tinjauan pustaka mengacu pada daftar pustaka).
Lamanya waktu yang dibutuhkan dalam proses bongkar muat dan waktu tambat yang melebihi waktu yang telah direncanakan disamping mengganggu rencana lalulintas dan bongkar muat bagi kapal lain, mengakibatkan lamanya muatan tiba di tempat penerima muatan serta mengakibatkan meningkatnya biaya pelabuhan, biaya tambat dan biaya operasional kapal yang menyebabkan tidak ekonomisnya pelayaran niaga berhubung dengan meningkatnya Voyage Costs dan Freight dari yang telah direncanakan. (FTK-ITS dan Balitbang Dephub. 1995).
Karakteristik ekonomisya pelayaran niaga dapat ditinjau dari tingkat pengeluaran biaya-biaya yang meliputi Capital costs, operating costs, dan voyage costs yang meliputi biaya investasi, biaya personel, biaya perawatan dan reparasi, biaya asuransi, perizinan dan administrasi, biaya penggunaan bahan bakar, minyak pelumas dan air tawar, biaya bongkarmuat, serta biaya pelayaran dan pengangkutan muatan. (Horst Linde. 1984)
Salah satu aspek tingkat ekonomisnya pengangkutan dan transportasi pelayaran niaga yang menunjang kelancaran pengiriman muatan dipengaruhi kecepatan pengantaran muatan dari pengirim ke penerima, terminal ke terminal, sistem bongkar muat, keandalan dan frekwensi pelayaran. Freigh sangat dipengaruhi oleh jumlah, biaya dan lama proses bongkarmuat muatan serta pelayanan transportasi termasuk kebutuhan ABK dan kebutuhan lain selama pelayaran pengangkutan muatan. (John J. Coyle, Edward J. Bardi, Robert A. Novack. 1994).
Tinjauan pemecahan analisa ekonomi memberikan pemecahan bijaksana secara ekonomis terhadap perbandingan dua atau lebih alternatif permasalahan untuk mendapatkan solusi ekonomis yang lebih baik sesuai dengan yang diharapkan. (Donald G. Newnan. 1990)
Pelayaran pengangkutan muatan dengan menggunakan kapal tongkang dan Tug boat penarik sangat berpengaruh tehadap Displacement, daya, kecepatan, jalur pelayaran dan stabilitas kapal serta draft kapal yang dipengaruhi oleh jalur pelayaran. (Edward M. Brady. 1977)
AHP menampilkan konsep yang mudah walau dengan kriteria teknis dan non teknis dalam pengambilan keputusan. (Lin & Yang, 1994). Teknik AHP membuat keputusan lebih akurat walaupun dengan banyak faktor yang menjadi pertimbangan dan dapat mengukur konsistensi hasil keputusan dengan analisa yang sangat sensitif serta dapat menyatukan kualitas serta jumlah informasi dalam keputusannya. (Bevilacqua M & Braglia M, 2000).
V. TUJUAN PENULISAN(Berikan pernyataan singkat mengenai tujuan penelitian untuk tugas akhir ini. Tugas akhir dapat bertujuan menjajaki, menguraikan, membuktikan atau menerapkan suatu gejala, konsep, atau dugaan atau prototipe).
13
Analisa ini bertujuan untuk menentukan type kapal secara dimensional dan karakteristik permesinan yang ideal ditinjau dari aspek teknis dan ekonomis untuk jalur pelayaran sungai di Perairan Riau
14
III. MANFAAT TUGAS AKHIR(Sebutkan manfaat secara singkat dan lebih spesifik hasil yang akan diperoleh dalam tugas akhir dan manfaat secara langsung).
Hasil penulisan ini dapat digunakan sebagai :1. Pedoman dan pertimbangan bagi Shipper, Broker, Perusahan Pelayaran dan
pemilik muatan dalam penentuan jenis kapal pengangkut muatan didaerah Riau dan sekitarnya, sebagai suatu tindakan yang ekonomis.
2. Pertimbangan bagi pemerintah daerah tingkat I dan II di Propinsi Riau untuk menentukan type kapal yang ideal untuk pengangkutan muatan sejenis pada jalur pelayaran sungai di perairan Riau.
VII. METODE(sebutkan metode yang digunakan dalam tugas akhir ini secara rinci. Uraian dapat meliputi variable dalam tugas akhir, model yang digunakan, rancangan tugas akhir, teknik pengumpulan dan analisis data, cara penafsiran dan pengumpulan hasil tugas akhir. Untuk tugas akhir yang menggunakan kualitas dapat dijelaskan pendekatan yang digunakan, proses pengumpulan dan analisa informasi, proses penafsiran dan penyimpulan tugas akhir).
Metode yang digunakan dalam Pengerjaan Tugas Akhir ini adalah penganalisaan penggunaan kapal Tongkang dan kapal konvensional di daerah Riau dan sekitarnya adalah matode Comparative dimana langkah-langkah penyelesaian dapat dilihat pada flow chart dan hierarchy level berikut :
15
Gambar 1. Flow Chart Pengerjaan Tugas Akhir
Gambar 1. Flow Chart Pengerjaan Tugas Akhir
16
Karakteristik Tongkang, Tug boat dan Kapal KonvensionalJumlah Permintaan dan ketersediaannya jasa transportasi pengangkut muatan.Peta kedalaman, daftar pasang surut dan data sungai/perairan.Data Biaya-biaya & Asuransi Formula dan Rule.
Mulai
Identifikasi masalahPerumusan masalahHipotesaBatasan & asumsi yang berlakuRuang lingkup masalah
Pengumpulan dataData Geografis dan kebutuhan transportasi lautData kapal dan pelabuhan Bongkar Muat Data biaya operasi & investasiRules & Text Book
Pengolahan Data
Type kapal yang ideal untuk pelayaran yang
direncanakan
Output
Pengolahan data Teknis
Pengolahan data Ekonomis (Non teknis dan operasional)
Cross Check
Analiasa HasilTingkat Teknis dan ekonomis Penggunan kapal pada rute
palayaran yang direncanakan
Kesimpulan & Saran
Selesai
Output
Spesifikasi Kapal secara dimensional dan spesifikasi
Engine yang ideal untuk pelayaran yang direncanakan
Keterangan Flow Chart 1 :
1. Identifikasi Masalah
- Perumusan Masalah
Evaluasi Type Kapal yang ideal dan optimal untuk pelayaran daerah perairan Riau
yang meliputi Sungai Indragiri, Suangai Kampar dan Sungai Siak ditinjau dari
aspek teknis dan ekonomis dari tingkat permintaan, ketersediaan jasa transportasi
dan tingkat kebutuhan akan transportasi didaerah tersebut.
- Hipotesa
Hipotesa awal adalah penentuan type kapal yang ideal dan optimal ditinjau dari
aspek teknis dengan menggunakan software decision making process AHP
(Analytic Hierarchy Process) dan aspek-aspek Ekonomis dan operasional yang
berpengaruh pada pemilihan type kapal.
- Batasan dan asumsi yang berlaku :
1. Data pelayaran Daerah Riau diambil di beberapa Perusahaan Pelayaran di Riau,
PT. PELINDO, EMKL, dan Administrator Pelabuhan.
2. Data sirkulasi Barang/Muatan diambil di PEMDA Riau, Perusahaan/industri
sebagai Eksportir atau importir dan perusahaan pelayaran sebagai Shipper.
3. Penentuan skala prioritas secara subyektif dan independent
- Ruang lingkup masalah :
1. Dalam penelitian ini hanya terfokus pada pemilihan type kapal yang ideal
untuk daerah pelayaran Riau setelah ditinjau dari berbagai aspek.2. Muatan yang diangkut merupakan muatan sejenis dengan kapasitas angkut
muatan dibawah 2000 Dwt. 3. Penyelelesaian masalah teknis menggunakan software Decision Making Process
yang berbasis pada AHP (Analytic Hierarchy Process) oleh Thomas. L. Saaty
- Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan mendata tingkat permintaan akan adanya
transportasi sungai/laut yang melalui Sungai Siak dan Sungai Indragiri, data jumlah
armada transportasi yang telah ada yang digunakan pada daerah tersebut hinggga
diperoleh tingkat permintaan/kebutuhan akan angkutan muatan sejenis didaerah
tersebut yang didasarkan pada Kapasitas angkutan muatan dan kuantitas armada.
17
Demand Exist Needs
Cargo
Kapal
Keterangan Hierarchy Level Diagram :
Berdasarkan data kapal yang telah beroperasi untuk perairan daerah Riau
yang mengangkut muatan sejenis yakni kapal konvensional dan kapal Tug boat
yang menarik tongkang dengan jenis tongkang multy fungsi ataupun tongkang
konvensional dilakukan perbandingan type kapal yang paling ideal dan optimal.
Pemilihan ini dianalisa dari aspek teknis, Ekonomis dan operasional, sehingga
diketahui spesifikasi kapal dan faktor teknis kapal yang dibutuhkan didaerah Riau.
Pengambilan keputusan dalam penentuan type kapal dan jenis pengangkut
yang ideal untuk kedua daerah pelayaran yang direncanakan diperoleh dari nilai
bobot yang diperoleh dari responden dan kemudian diproses dengan menggunakan
software AHP (Analytic Hierarchy Process) sehigga dapat diketahuui tingkat
kepentingan dan kebutuhan serta biaya-biaya pada masing-masing kapal yang
merupakan dasar dalam perencanaan type kapal secara dimensional dan sistem
propulsor yang lebih optimal pada daerah operasional perairan sungai di Riau.
operasional
VIII. DAFTAR PUSTAKA AWAL
1. Horst Linde [1984]. Marine Cargo Transportation Systems.
2. Cornell Maritime Press [1984]. Tugs, Towboats and Towing.
3. Hunt, E.C and Boris S. Butman [1994], Marine Engineering Economics and
Cost Analysis, Cornel Maritime Press, Maryland.
4. Michigan University [1983]. Maritime Of Ship Design Management, Klas II
Notes.
5. Donald G. Newnan [1990]. Teknik Economic Analysis.6. DeGarmo, Paul. E [1999]. Engineering Economy, Tenth Edition, Prentice Hall,
New Jersey, USA.7. Stopford, Martin, Maritime Economic, London UNWIN HYMAN Boston,
sydney Wellington.8. Coyle, Jhon J. and Bardi, Edward J. and Novack, A.Robert, Transportation,
West publishing Compeny St. Paul/Mineapolis New York, Los Angles, San Fransisco.
9. Saaty T.L. [1980]. Analytic Hierarchi Process. New York : McGraw-Hill.
IX. CALON DOSEN PEMBIMBING
1. Pembimbimng I
a. Nama : Ir. R.O Saut Gurning, M.Sc
b. NIP : 132 133 980
2. Pembimbimng II
a. Nama :
b. NIP :
18
X. SISTEMATIKA / LAY OUT TUGAS AKHIR(Uraian Singkat rencana lay out tugas akhir / daftar isi}
Laporan Tugas Akhir ini terdiri dari :
Lembaran judul
Lembaran Pengesahan
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar isi
Daftar Gambar.
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.
1.2. Permasalahan.
1.3. Maksud dan Tujuan Tugas akhir.
1.4. Metodologi Tugas akhir
1.5. Batasan Masalah.
1.6. Sistematika Tugas Akhir
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan membahas teori-teori yang digunakan dalam
melakukan analisa teknis dan ekonomis perbandingan penggunaan
kapal Tongkang dan konvensional di daerah Riau, serta teori atau
pengetahuan lain yang mendukung untuk analisa penyelesaian
permasalahan yang menunjang penulisan tugas akhir.
BAB III. METODE PENGERJAAN TUGAS AKHIR
Pada bab ini akan dibahas mengenai metode pengerjaan tugas akhir,
pengolahan dan analisa data dalam menyelesaikan permasalahan yang
diangkat sebagai topik tugas akhir.
BAB IV. TINJAUAN TEKNIS
Pada bab ini akan menjelaskan mengenai pemenuhan aspek teknis yang
menunjang tingkat ekonomisnya operasional kapal yang meliputi
kecepatan, kapasitas, korosi, biaya perawatan dan reparasi biaya
penggunaan bahan bakar, minyak pelumas air tawar, dan biaya bongkar
muat
BAB V. TINJAUAN EKONOMIS
Pada bab ini akan menjelaskan mengenai analisa biaya-biaya
operasional yang dibutuhkan oleh dua buah kapal yang meliputi
19
Capital costs, operating costs, dan voyage costs yang meliputi biaya
investasi, biaya personel, biaya asuransi, perizinan dan administrasi,
serta biaya pelayaran dan pengangkutan muatan
BAB VI. HASIL TUGAS AKHIR
Pada bab ini akan menjelaskan mengenai hasil-hasil yang telah didapat
berupa type kapal pengangkut muatan sejenis yang paling idial dan
optimal ditinjau dari aspek teknis, ekonomis, dan operasional untuk
pelayaran daerah Riau.
BAB VII. KESIMPULAN SARAN
Pada bab ini akan berisi kesimpulan dan saran dari tugas akhir yang
telah dikerjakan tentang type dan spesifikasi kapal dan sistem propulsor
yang sesuai untuk rute pelayaran yang direncanakan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
XI. WAKTU PELAKSANAAN DAN SCHEDULE KEGIATANRencana waktu pelaksanaan yang dilakukan di Propinsi Riau yaitu pada
Pertengahan September 2002. Adapun schedule kerja dalam rangka penyelesaian Tugas Akhir ini adalah :
No Kegiatan Bulan
I II III IV V
1 Pengumpulan Data
2 Pengolahan Data
3 Analisa Hasil
4 Kepustakaan
5 Penulisan
20
XII. BATASAN MASALAHBatasan masalah yang dianalisa sementara adalah :1. Lokasi Pelayaran Yang diambil adalah didaerah Riau.2. Radius Pelayaran yang diambil adalah Sungai Indragiri, Sungai Kampar dan
Sungai Siak.3. Muatan yang diangkut merupakan muatan sejenis antara masing-masing kapal. 4. Perhitungan analisa dititik beratkan pada analisa terhadap penggunaan type
kapal yang ideal dan optimal secara teknis dan ekonomis pada daerah perairan yang direncanakan.
XIII. DATA DATA YANG DIBUTUHKAN Data-data yang dibutuhkan sementara adalah :1. Data Geografis meliputi :
a. Peta Lokasib. Peta kedalaman c. Luas sungai, pasang surut air laut,d. Radius pelayaran
2. Data muatana. Data kuantitas muatan yang diangkut pada daerah tersebut.b. Data kuantitas jasa transportasi yang sudah ada.c. Data-data jenis muatan yang diangkut pada loksi pelayaran.d. Data bongkar muat.
3. Data exportir, importir, Shipper, agent, charterer dan owner.I. Data teknis
- Data kapal dan Crew- Data Muatan dan Cargo Handling- Data Konsumsi bahan bakar, Pelumas, air, kebutuhan ABK dan kapal
selama operasi dll.- Data sistem bongkar muat.- Data repair dan perawatan.- Data keselamatan kapal dan muatan. - Gambar – gambar/Lay Out dan data engine kapal pembanding
II. Data ekonomis.- Biaya Operasional dan perawatan yang meliputi :
- Biaya charter kapal- Biaya pengangkutan- Biaya pandu dan kapal pandu- Biaya penggunaan kapal lanjutan kedaerah pedalaman dan anak sungai.- Biaya bongkar muat- Biaya investasi dan perizinan
4. Biaya perawatan dll.
21