studi tentang keadaan sosial dan ekonomi kepala …digilib.unila.ac.id/54536/3/skripsi tanpa bab...

66
STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA KELUARGA TRANSMIGRAN ASAL CILACAP DI DESA KARANG SARI KECAMATAN KETAPANG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2018 (Skripsi) Oleh DIAN NOVITASARI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Upload: vuthuan

Post on 24-Jul-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA

KELUARGA TRANSMIGRAN ASAL CILACAP DI DESA

KARANG SARI KECAMATAN KETAPANG

KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

TAHUN 2018

(Skripsi)

Oleh

DIAN NOVITASARI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

ABSTRACT

STUDY ON SOCIAL AND ECONOMIC CONDITIONS HEAD OF

HOUSEHOLD CILACAP ORIGIN TRANSMIGRAN IN

KARANG SARI VILLAGE KETAPANG DISTRICT

SOUTH LAMPUNG REGENCY

IN 2018

By

Dian Novitasari

This study aims to analyze changes in land area, to know information about

number of children, education, income and welfare level of head of household

Cilacap Origin transmigrants in Karang Sari Village, Ketapang District, South

Lampung Regency. The research method used is descriptive research method. The

data used in this study is population data from 21 head of household Cilacap

Origin transmigrants in Karang Sari Village, Ketapang District, South Lampung

Regency. The analysis technique data used in this study were percentage analysis

and spatial analysis. The results of the study show that: 1). The head of household

Cilacap Origin transmigrants in Karang Sari Village in 2018 had an average land

area of 1,05 ha, that included in the reduced category (< 2 ha) 2). As many as

61,90% of head of household Cilacap Origin transmigrants in Karang Sari Village

have children > 2 people, that including in the category of many children. 3). The

education level of transmigrant childrens from Cilacap was 64,58%, on average

taking basic education (elementary and junior high). 4). The average income level

of the head of household Cilacap Origin transmigrants in Karang Sari Village is

Rp. 1.671.571,00. and 61,90% of head of household Cilacap Origin transmigrants

have below-average income. 5). The welfare level of Cilacap Origin transmigrants

in Karang Sari Village is in the category of almost welfare at an average of 38,10

percent, with an average expenditure of 39 kg of transmigrants per month.

Keywords: economic condition, social condition, and transmigrants.

Page 3: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

ABSTRAK

STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA

KELUARGA TRANSMIGRAN ASAL CILACAP DI DESA

KARANG SARI KECAMATAN KETAPANG

KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

TAHUN 2018

Oleh

Dian Novitasari

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan luas lahan, mengetahui

informasi tentang jumlah anak, pendidikan, pendapatan dan tingkat kesejahteraan

kepala keluarga transmigran asal Cilacap di Desa Karang Sari, Kecamatan

Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan. Metode penelitian yang digunakan

adalah metode penelitian deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data populasi dari 21 kepala keluarga transmigran asal Cilacap di Desa

Karang Sari, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan. Teknik analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis persentase dan analisis

spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1). Kepala keluarga transmigran

asal Cilacap di Desa Karang Sari pada tahun 2018 memiliki luas lahan rata-rata

1,05 ha, yang termasuk dalam kategori berkurang (< 2 ha). 2). Sebanyak 61,90%

kepala keluarga transmigran Cilacap di Desa Karang Sari memiliki anak > 2

orang, yang termasuk dalam kategori banyak anak. 3). Tingkat pendidikan anak

transmigran dari Cilacap adalah 64,58%, rata-rata menempuh pendidikan dasar

(SD dan SMP). 4). Tingkat pendapatan rata-rata kepala keluarga transmigrasi

Cilacap di Desa Karang Sari adalah Rp. 1.671.571,00. dan 61,90% kepala

keluarga transmigran asal Cilacap memiliki pendapatan di bawah rata-rata. 5).

Tingkat kesejahteraan transmigran asal Cilacap di Desa Karang Sari termasuk

dalam kategori cukup sejahtera dengan rata-rata 38,10 persen, dengan

pengeluaran rata-rata 39 kg transmigran per bulan.

Kata kunci : keadaan ekonomi, keadaan sosial, dan transmigran.

Page 4: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA

KELUARGA TRANSMIGRAN ASAL CILACAP DI DESA

KARANG SARI KECAMATAN KETAPANG

KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

TAHUN 2018

Oleh

DIAN NOVITASARI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan

Pada

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Program Studi Pendidikan Geografi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014
Page 6: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014
Page 7: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014
Page 8: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

viii

RIWAYAT HIDUP

Dian Novitasari dilahirkan di Sri Pendowo, Kecamatan

Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan pada tangal 31 Juli

1996, sebagai anak pertama dari tiga bersaudara, dari bapak

Wartoyo dan Ibu Suprapti serta kakak dari Nur Afni Dwi

Septiana dan Rani Tri Andhini.

Pendidikan Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SDN 2 Sripendowo pada tahun

2008, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN 1 Ketapang pada tahun 2011,

dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014.

Tahun 2014, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan

Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN Tidak Tertulis.

Selama masa perkuliahan, penulis terdaftar sebagai mahasiswa penerima beasiswa

bidikmisi di Universitas Lampung dan pernah aktif dalam organisasi

kemahasiswaan kampus yaitu: Himpunan Mahasiswa Pendidikan Ilmu Sosial

(HIMAPIS) Universitas Lampung periode 2014-2015 pada Bidang I

Pengembangan Akademik dan Profesi di Universitas Lampung

Page 9: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

ix

MOTTO

Semesta akan mendukung jika kita berusaha dan berdoa

(Dian Novitasari)

Page 10: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

x

PERSEMBAHAN

Kepada Ayahanda dan Ibunda Tersayang

dan

Almamater Tercinta Universitas Lampung

Page 11: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

xi

SANWACANA

Segala puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

rahmat dan hidayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi dengan judul

“Studi Tentang Keadaan Sosial dan Ekonomi Kepala Keluarga Transmigran Asal

Cilacap di Desa Karang Sari Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan

Tahun 2018” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Lampung. Shalawat

teriring salam selalu terlimpahkan kepada Baginda Rasulullah Muhammad S.A.W

yang menjadi suri tauladan bagi umat manusia.

Penulis melalui kesempatan ini, mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar –

besarnya kepada yang terhormat Bapak Drs. Edy Haryono, M.Si. selaku

Pembimbing I, Ibu Dian Utami, S.Pd.,M.Pd selaku Pembimbing 2 serta

Pembimbing Akademik (PA), serta Ibu Dra. Nani Suwarni, M.Si., selaku Dosen

Pembahas atas arahan dan bimbingannya yang sangat bermanfaat untuk

terselesaikannya skripsi ini.

Penulisan skripsi ini didukung dan dibimbing oleh banyak pihak yang telah

memberikan sumbangsih, bantuan, nasihat, serta saran-saran yang membangun

Page 12: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

xii

dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu dengan rendah hati penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung beserta staf dan jajarannya yang telah

memberikan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan

Kerjasama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

terimakasih atas izin dan pelayanan administrasi yang telah diberikan.

3. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan

dan Umum Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

terimakasih atas izin dan pelayanan administrasi yang telah diberikan.

4. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial yang telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi.

5. Bapak Drs. I Gede Sugiyanta, M.Si., selaku Ketua Program StudiPendidikan

Geografi yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang berharga bagi masa

depan penulis.

6. Seluruh Dosen di Program Studi Pendidikan Geografi di Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang telah memberikan bekal

ilmu pengetahuan kepada penulis.

7. Seluruh Civitas Akademik di Program Studi Pendidikan Geografi di Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang telah mendukung

dan memberikan bantuan kepada penulis dalam penyusunan skripsi.

Page 13: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

xiii

8. Ayah dan ibuku tersayang yang senantiasa memberi semangat, dukungan,

serta doannya demi keberhasilan dan masa depan putrinya.

9. Kepala Desa Karang Sari Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan

yangtelah memberikan ijin penelitian.

10. Sahabat-sahabatku Maria Ulfa, Saprama Eric, Mustofa, Maisaroh, Resty

Aprilia, Novi Kurnia, Suhendro, Ferly Apriansyah, Ganda Aulia, Prayoga

Desta, Sigit Ardiansyah, Selly A, Riskiawan, Devit S, dan Nisa Ade yang

selalu memberi semangat dan saran dalam setiap kesulitan penulis.

11. Saudara-saudaraku tercinta Dian Eprianda, Nur Afni Dwi Septiana, Rani Tri

Andhini, Eka Gista Nurdiana, Siti Wasilaturohma, Murniati, Ani Muawanah,

dan Nasta Ihdina yang senantiasa memberikan semangat dan motivasi kepada

penulis dalam menyusun skripsi ini.

12. Rekan-rekan Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan

ilmu Pendidikan angkatan 2011, 2012, 2013 dan 2014 yang telah memberikan

saran, motivasi dan kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu

persatu.

Semoga Allah SWT memberikan balasan terbaik atas segala bantuan yang telah

diberikan. Mohon maaf jika ada kesalahan dan kepada Allah SWT penulis mohon

ampun.

Bandar Lampung, Oktober 2018

Penulis

Dian Novitasari

Page 14: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

xiv

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI .............................................................................................. xiv

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xviii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xix

I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 8

C. Rumusan Masalah .......................................................................... 9

D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 9

E. Kegunaan Penelitian ...................................................................... 10

F. Ruang Lingkup Penelitian .............................................................. 11

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIRAN ................ 12

A. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 12

1. Pengertian Geografi.................................................................. 12

2. Geografi Sosial dan Geografi Ekonomi ................................... 13

3. Transmigrasi ............................................................................. 14

4. Keadaan Sosial Ekonomi ......................................................... 18

B. Penelitian yang Relevan ................................................................. 29

C. Kerangka Pemikiran ....................................................................... 32

III. METODE PENELITIAN ................................................................. 33

A. Metode Penelitian .......................................................................... 33

B. Populasi dan Sampel ...................................................................... 33

C. Definisi Operasional Variabel ........................................................ 34

1. Variabel Penelitian .................................................................... 34

2. Definisi Operasional Variabel ................................................... 34

1. Luas Lahan .......................................................................... 35

2. Jumlah Anak ........................................................................ 35

3. Pendidikan ........................................................................... 36

4. Pendapatan Transmigran ..................................................... 36

5. Tingkat Kesejahteraan Transmigran.................................... 37

Page 15: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

xv

D. TeknikPengumpulan Data .............................................................. 38

1. Teknik Observasi...................................................................... 38

2. Teknik Kuesioner ..................................................................... 38

3. Teknik Dokumentasi ................................................................ 38

4. Teknik Analisis Data ................................................................ 39

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 41

A. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian ............................................... 41

1. Keadaan Geografis Desa Karang Sari ....................................... 42

2. Keadaan Demografis Desa Karang Sari ................................... 50

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan .................................................. 61

1. Identitas Responden .................................................................. 61

2. Lahan ......................................................................................... 64

3. Jumlah Anak yang dimiliki Kepala Keluarga Transmigran ...... 72

4. Tingkat Pendidikan Anak Transmigran .................................... 75

5. Pendapatan Transmigran ........................................................... 77

6. Tingkat Kesejahteraan Transmigran ......................................... 79

V. SIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 83

A. Kesimpulan .................................................................................... 83

B. Saran .............................................................................................. 84

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 85

LAMPIRAN ............................................................................................... 90

Page 16: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Penelitian yang Relevan ....................................................................... 29

2. Jumlah Kepala Keluarga Transmigran Asli di Desa Karang Sari

Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2017 ........ 34

3. Curah Hujan di Kecamatan Ketapang Tahun 2017 ............................. 43

4. Pembagian Iklim Schmidth Ferguson .................................................. 44

5. Luas Wilayah dan Penggunaan Lahan di Desa Karang Sari

Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan ............................ 47

6. Jumlah Penduduk Per Dusun di Desa Karang Sari Kecamatan

Ketapang Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2018. .......................... 51

7. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

di Desa Karang Sari Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung

Selatan Tahun 2018 .............................................................................. 56

8. Mata Pencaharian Penduduk Desa Karang Sari Kecamatan Ketapang

Kabupaten Lampung Selatan 2017. ..................................................... 58

9. Pengolongan Umur Kepala Keluarga Transmigran Asal Cilacap di

Desa Karang Sari Tahun 2018 ............................................................. 62

10. Tingkat Pendidikan Kepala Keluarga Transmigran Asal Cilacap di

Desa Karang Sari Tahun 2018 ............................................................. 63

11. Pengelompokkan Luas Lahan Kepala Keluarga Transmigran Asal

Cilacap di DesaKarang Sari Tahun 2018 ............................................. 65

12. Luas Lahan Kepala Keluarga Transmigran Asal Cilacap Tahun 2018 66

Page 17: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

xvii

13. Jenis Tanaman yang Diusahakan Petan iTransmigran Asal Cilacap di

Desa Karang Sari Kecamatan Ketapang Tahun 2017-2018................. 72

14. Jumlah Anak yang Dimiliki Kepala Keluarga Transmigran Asal

Cilacap di Desa Karang Sari Tahun 2018 ............................................ 73

15. Tingkat Pendidikan Anak Transmigran Asal Cilacap di Desa Karang

Sari Tahun 2018. .................................................................................. 75

16. Pendapatan yang dimiliki Kepala Keluarga Transmigran Asal

Cilacap di Desa Karang Sari Tahun 2018 ............................................ 78

17. Pengeluaran Pangan dan Non Pangan Kepala Keluarga Transmigran

Asal Cilacap di Desa Karang Sari Tahun 2018.................................... 80

18. Kriteria Tingkat Kesejahteraan Transmigran Asal Cilacap di Desa

Karang Sari Tahun 2018 ...................................................................... 81

Page 18: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bagan Kerangka Pikir Penelitian .............................................................. 32

2. Peta Administratif Desa Karang Sari, Kecamatan Ketapang, Kabupaten

Lampung Selatan. ..................................................................................... 46

3. Peta Penggunaan Lahan Desa Karang Sari Tahun 2018 ........................... 49

4. Peta Populasi Desa Karang Sari Tahun 2018 ........................................... 52

5. Peta Kepadatan Penduduk Desa Karang Sari Tahun 2018 ....................... 54

6. Piramida Penduduk Menurut Kelompok Umur Dan Jenis Kelamin di

Desa Karang Sari Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan

Tahun 2018 ............................................................................................... 57

7. Diagram Venn Faktor Penyebab Berkurangnya Luas Lahan Milik

Kepala Keluarga Transmigran Asal Cilacap di Desa Karang Sari

Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2018 ............. 67

8. Diagram Status Kepemilikan Lahan ......................................................... 70

Page 19: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kuesioner Penelitian .............................................................................. 91

2. Data Rekapitulasi Identitas Responden dan Keadaan Sosial ................. 97

3. Rekapitulasi Hasil Penelitian Data Luas Lahan .................................... 101

4. Rekapitulasi Pengeluaran Pangan .......................................................... 102

5. Rekapitulasi Pengeluaran Non Pangan .................................................. 103

6. Rekapitulasi Penggolongan Pendapatan ................................................ 104

7. Rekapitulasi Tingkat Kesejahteraan (Sajogyo, 1977) ............................ 105

8. Dokumentasi Wawancara Penelitian Terhadap Responden di Desa

Karang Sari Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan

Tahun 2018 ............................................................................................ 106

9. Surat Ijin Penelitian ................................................................................ 108

Page 20: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia sudah mengalami permasalahan sosial sebelum masa kemerdekaan,

salah satu masalah sosial tersebut adalah kepadatan atau persebaran penduduk

yang tidak merata dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Salah satu wilayah yang

sejak zaman pra kemerdekaan mengalami permasalahan berupa kepadatan

penduduk yang tinggi adalah Pulau Jawa.Salah satu faktor yang menyebabkan

kepadatan penduduk yang tinggi karena Pulau Jawa menjadi sentral aktivitas

pemerintahan dan ekonomi, sehingga pertumbuhan penduduk mengalami

peningkatan dan kepadatan penduduk tidak dapat dihindari. Hal ini sesuai dengan

pernyataan Thompson dalam buku Hardjosudarmo (1978:18) bahwa masalah ini

berhubungan erat dengan perkembangan kehidupan masyarakat yang dinamis, dan

diikuti pertumbuhan jumlah penduduk yang berpengaruh pada kesejahteraan

sosial masyarakat.

Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk mengakibatkan suatu daerah

mengalami kepadatan penduduk yang berakibat pada sempitnya lahan pertanian

dan bertambahnya jumlah pengangguran, sehingga pemerintah melakukan

pemerataan jumlah penduduk dengan diadakan program kolonisasi. Tugas

penyelenggaraan kolonisasi ini diserahkan pada Kementerian Perburuhan dan

Page 21: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

2

Sosial pada tahun 1947. Tugas ini dipindahkan pada Kementerian Pembangunan

dan Pemuda pada tahun 1948, dan mulailah dipakai istilah transmigrasi sebagai

pengganti istilah kolonisasi (Hardjosudarmo, 1978:126).

Kolonisasi di Indonesia mulai dilaksanakan pada tahun 1905, dimana pada saat itu

Indonesia sedang dijajah atau diduduki oleh pemerintah kolonial Belanda.Belanda

menjadi salah satu pelopor terlaksananya program transmigrasi di Indonesia

karena pada masa itu Belanda melihat kondisi di Pulau Jawa mulai mengalami

kepadatan penduduk, maka dari itu terjadilah perpindahan penduduk dari Pulau

Jawa ke pulau-pulau lain yang jarang penduduknya, seperti Pulau Sumatera

tepatnya di Provinsi Lampung dengan tujuan untuk mengurangi kepadatan

penduduk.

Supaya dapat mengatasi penurunan kesejahteraan di Pulau Jawa, serta

mempersiapkan penyediaan buruh murah pada perusahaan-perusahaan

perkebunan dan industri kapitalis yang akan dibangun di luar Pulau Jawa melalui

pengerahan tenaga kerja secara kasar. Sebagian besar penduduk yang menjadi

sasaran program transmigrasi di Pulau Jawa berasal dari Provinsi Jawa Barat,

Jawa Tengah dan Jawa Timur namun sebagian juga ada yang berasal dari luar

provinsi tersebut yaitu Madura dan Bali (Kemendes 2015:1).

Sasaran program kolonisasi yang berasal dari Provinsi Jawa Tengah sebanyak

155 keluargake GedongTataan Lampung yang sekarang ibukota Kabupaten

Pesawaran.Kolonisasi di Lampung tercatat sebanyak 44.687 Kepala Keluarga

(KK) dengan175.867 jiwa yang berasal dari Jawa Tengah (5.839 KK:

25.25.718jiwa), Jawa Timur (19.567 KK : 62.782 jiwa), dan daerah lain-lain. (eks

Page 22: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

3

buruh kontrak dan Bangka) sebanyak 19.281 KK dengan87.367 jiwa. Kolonisasi

di Lampung dilaksanakan dalambeberapa tahap, yaitu :

1. Tahun 1905-1921, Gedong Tataan dengan daerah asal Jawa Tengah,

2. Tahun 1921, Kota Agung dengan daerah Asal Jawa Tengah,

3. Tahun 1922, Gedong Tataan dengan daerah asal Jawa Tengah,

4. Tahun 1923, Gedong Tataan dengan daerah asal Jawa Tengah, dan

5. Tahun 1932-1941, Gedong Tataan dan Sukadana dengan daerah asal Jawa

Tengah, Jawa Timur, dan daerah-daerah lain(Kemendes, 2015:4).

Program perpindahan penduduk dari Pulau Jawa ke Provinsi Lampung masih

dilanjutkan hingga pemerintahan orde baru.Saat itu proses mobilitas penduduk

dari Pulau Jawa ke Provinsi Lampung ditempuh melalui akses darat berupa bus

dan truk kemudian akses laut menggunakan kapal dan tiba di Provinsi Lampung

melalui Pelabuhan Panjang (data primer dan wawancara, 2017).Keberadaan

penduduk transmigran di Provinsi Lampung yang berasal dari Pulau Jawa mulai

mengalami persebaran yang cukup merata pasca kemerdekaan.Salah satu wilayah

yang menjadi lokasi tujuan para penduduk transmigran asal Pulau Jawa adalah

Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung.Program transmigrasi setelah

gelombang pertama dan kedua yakni pada masa kemerdekaan, pemerintah

Indonesia mengirimkan kembali penduduk transmigran asal Jawa khususnya Jawa

Tengah dan Jawa Timur ke Provinsi Lampung .

Salah satu daerah yang mengalami penerimaan jumlah transmigran terbanyak di

Desa Karang Sari Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan berasal dari

Jawa Tengah dan Jawa Timur, khususnya yang berasal dari Kabupaten Cilacap,

Page 23: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

4

Kabupaten Blitar dan Kabupaten Banyuwangi.Penduduk transmigran asal Cilacap

yang datang pada tahun 1974 berjumlah 52 kepala keluarga. Awalnya para

transmigran tersebut akan ditempatkan di Desa Katibung Lampung Selatan,

kemudian pemerintah daerah dan petugas transmigran pada masa itu

menempatkan penduduk transmigran asal Cilacap ke Desa Karang Sari melalui

program Transmigrasi Umum (TU), yaitu jenis tranmigrasi yang sepenuhnya

diselenggarakan oleh pemerintah. Artinya, keseluruhan proses pelaksanaan

transmigrasi (Proses perpindahan, penyediaan ruang, dan pemberdayaan) menjadi

tanggung jawab pemerintah sedangkan transmigran mendapat bantuan dan bila

perlu mendapat subsidi dari pemerintah (Manuwiyoto, 2004:41).

Berdasarkan penelitian sebelumnya, kepala keluarga transmigran mengungkapkan

bahwa pada tahun 1974 tersebut belum tersedia layanan seperti tempat tinggal

penduduk berupa rumah yang diterima penduduk transmigran pada

umumnya.Pelaksanaan transmigrasi penduduk yang berasal dari Cilacap hanya

dilakukan sekali yakni pada tahun 1974. Transmigran asal Cilacap yang pindah ke

desa Karang Sari pada tahun 1974, kini transmigran asal Cilacap sudah tidak

berusia produktif dan terdapat 31 Kepala Keluarga telah meninggal dunia

sehingga pada saat ini jumlah penduduk transmigran asal Cilacap yang menetap

Desa Karang Sari sejak tahun 1974 berjumlah 21 kepala keluarga yang tersebar di

dua dusun Desa Karang Sari Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan,

yakni dusun VI dan dusun IX.

Masyarakat di pedesaan pada umumnya menggantungkan kehidupan pada

keadaan alam tempat tinggalnya.Kondisi tersebut jelas sangat mempengaruhi

kelangsungan hidup masyarakat di pedesaan.Jenis pekerjaan pada masyarakat

Page 24: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

5

desa pada umumnya adalah petani, bercocok tanam dengan memanfaatkan lahan

pertanian yang dimiliki.Bagi masyarakat yang tidak memiliki lahan garapan yang

luas, maka mereka akan mencari alternatif lain untuk memenuhi kehidupan

ekonominya.Pendapatan kepala keluarga transmigran yang bekerja sebagai petani

menentukan tingkat kesejahteraan keluarganya.

Kepala Keluarga Transmigran asal Cilacap di Desa Karang Sari menggantungkan

pendapatan utamanya dari sektor pertanian.Salah satu faktor penunjang tingkat

pendapatan masyarakat transmigran adalah luas kepemilikan lahan

pertanian.Apabila ketersediaan lahan sempit maka pendapatan di sektor pertanian

pun rendah. Faktor lainnya adalah pekerjaan yang dimiliki oleh anak atau

keturunan mereka untuk memenuhi kebutuhan pokok sebagai tambahan

penghasilan bagi kepala keluarga transmigran asal Cilacap. Faktor penghambat

perolehan pendapatan adalah jumlah beban tanggungan keluarga, banyak yang

menjadi beban tersendiri bagi para transmigran. Oleh karena itu, hasil pertanian

menjadi sumber yang sangat vital bagi kehidupan transmigran asal Cilacap di

Desa Karang Sari.Penduduk yang berada di pedesaan hampir 60% bekerja di

sektor pertanian, dan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sangat bergantung

pada pemanfaatan sumber daya alam lingkungannya (Prayitno 1987:13). Hal ini

tercermin dalam kegiatan perekonomian penduduk, yang bekerja mengolah lahan

pertanian sebagai aktifitas utamanya.

Berdasarkan hasil wawancara, diketahui bahwa pemerintah memberikan lahan

seluas dua hektar kepada setiap kepala keluarga transmigran.Dua hektar tersebut

sudah diakumulasikan antara lahan pertanian dan lahan pekarangan atau tempat

Page 25: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

6

tinggal. Dalam memanfaatkan lahan yang diberikan, transmigran diberi kebebasan

untuk mengelola secara penuh lahan tersebut.

Pemahaman masyarakat mengenai „‟banyak anak, banyak rejeki‟‟ juga dialami

penduduk transmigran asal Cilacap, mereka menganggap bahwa anak dapat

memberikan kebahagiaan dan sumber rejeki dalam suatu rumah tangga akan

tetapi, yang terjadi adalah semakin banyak jumlah anak yang dimiliki semakin

besar pula beban tanggungan atau pengeluaran yang diperlukan untuk memenuhi

kebutuhan hidup sehari-hari jika pengeluaran yang bertambah tidak diimbangi

dengan peningkatan pendapatan akan mempengaruhi tingkat kesejahteraan

transmigran asal Cilacap.

Data transmigrasi menunjukkan bahwa kepala keluarga transmigran memiliki

tingkat pendidikan dasar, padahal salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas

jenis pekerjaan yang dimiliki adalah tingkat pendidikan, hal itu berdampak pada

pekerjaan yang dimiliki para transmigran yakni hanya sebatas buruh tani saja,

karena keterbatasan keterampilan dan rendahnya pendidikan tersebut, maka

mereka hanya dapat bekerja dengan pekerjaan yang tidak membutuhkan

keterampilan, yaitu pekerja kasar seperti buruh, kuli, dan pekerjaan

freelance/outsourcing lainnya. Adanya fenomena tersebut juga berdampak pada

pendidikan anak-anak transmigran atau keturunan transmigran yang juga sebagian

besar memiliki tingkat pendidikan yang rendah seperti halnya transmigran asli

sebelumnya, jika jumlah anak banyak maka tingkat kesejahteraannya juga akan

semakin menurun.

Page 26: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

7

Besar kecilnya pendapatan sangat mempengaruhi pengeluaran keluarga

diantaranya seperti kebutuhan fisiologis yakni pangan, sandang dan papan seperti

kondisi rumah, kesehataan dan sebagainya.Menurut Sajogyo (1977:34) Ukuran

kemiskinan dalam mengukur tingkat kesejahteraan keluarga, dengan

menggunakan kriteria batas garis kemiskinan berdasarkan satuan kilogram beras

ekuivalen. Kriteria ini dihasilkan dengan menghitung total pengeluaran keluarga

per kapita yang disetarakan dengan satuan kilogram beras. Faktor penentu

kesejahteraan berdasarkan Sayogyo adalah tingkat pengeluaran yang didukung

oleh tingkat pendapatan yang dihasilkan dan faktor lainnya adalah jumlah

tanggungan keluarga.

Penelitian ini menelaah kepala keluarga transmigran asal Cilacap yang terletak di

dusun VI dan dusun IX daripada dusun yang lainnya, dengan jumlah Kepala

Keluarga di dusun VI sebanyak 9 KK dan 12 KK lainnya terletak di dusun VIII

karena alasan bahwa berdasarkan survei yang telah dilakukan, penduduk yang

berada di dusun tersebut merupakan benar-benar penduduk yang berasal dari

Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah, dan belum mendapat campuran dari

daerah lain, seperti yang terdapat pada dusun lainnya, selain itu dusun VI dan

dusun IX memiliki jumlah penduduk transmigran terbanyak dibandingkan dengan

dusun lain.Berikut daftar jumlah pendudukkepala keluarga transmigran asal pulau

Jawa yang menempati Desa Karang Sari di Kecamatan Ketapang Kabupaten

Lampung Selatan.

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas, maka peneliti ingin

melakukan studi penelitian tentang keadaan sosial ekonomi para transmigran asal

Page 27: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

8

Cilacap yang bertransmigrasi dari Kabupaten Cilacap ke Provinsi Lampung

tepatnya di Desa Karang Sari, Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan.

Hal ini dikarenakan transmigran terbanyak yang menempati Desa Karang Sari

berasal dari Kabupaten Cilacap dan daerah ini merupakan daerah pertanian

khususnya pertanian lahan kering (perladangan). Soedigdo

Hardjosudarmo(1978:51) dalam bukunya yang berjudul “Pembangunan

Masjarakat Desa di Indonesia‟‟ mengatakan keahlian penduduk transmigran asal

Pulau Jawa adalah mengolah sawah dan perladangan.Oleh karena itu, keberadaan

lahan diperhitungkan dalam menentukan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat

transmigran. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keadaan sosial

ekonomi keluarga transmigran asal Cilacap tersebut karena untuk menelaah

apakah pelaksanan program transmigrasi dapat berjalan sesuai tujuan yang

diharapkan, untuk itu judul penelitian ini adalah “Studi Tentang Kondisi Sosial

dan Ekonomi Kepala Keluarga Transmigran Asal Cilacap di Desa Karang Sari

Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2018”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah, maka penulis mengidentifikasi

masalah sebagai berikut :

1. Perubahan luas lahan yang dimiliki transmigran,

2. Jumlah anak yang dimiliki transmigran,

3. Tingkat pendidikan anak-anak yang dimiliki transmigran,

4. Pendapatan transmigran, dan

5. Tingkat Kesejahteraan.

Page 28: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

9

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang dikemukakan di atas, maka dibuat rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Berapakah luas lahan yang dimiliki kepala keluarga transmigran asal Cilacap

di Desa Karang Sari Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan

Tahun 2018?

2. Berapakah jumlah anak kepala keluarga transmigran asal Cilacap di Desa

Karang Sari Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2018?

3. Bagaimanakah tingkat pendidikan formal anak-anak yang dimiliki kepala

keluarga transmigran di asal Cilacap di Desa Karang Sari Kecamatan

Ketapang Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2018?

4. Bagaimanakah pendapatan kepala keluarga transmigran asal Cilacap di Desa

Karang Sari Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2018?

5. Bagaimanakah tingkat kesejahteraan kepala keluarga transmigran asal

Cilacap di Desa Karang Sari Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung

Selatan Tahun 2018?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sosial dan ekonomi kepala

keluarga transmigran asal Cilacap.Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan

penelitian di Desa Karang Sari Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan

adalah :

Page 29: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

10

1. Untuk mengetahui perubahan luas kepemilikan lahan yang dimiliki kepala

keluarga transmigran asal Cilacap di Desa Karang Sari Kecamatan Ketapang

Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2018,

2. Untuk mengetahui jumlah anak dari kepala keluarga transmigran asal Cilacap

di Desa Karang Sari Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan

Tahun 2018,

3. Untuk mendapatkan informasi mengenai tingkat pendidikan formal yang

dimiliki kepala keluarga dan anak-anak keturunan transmigran asal Cilacap di

Desa Karang Sari Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan Tahun

2018,

4. Untuk mendapatkan informasi mengenai pendapatan kepala keluarga

transmigran asal Cilacap di Desa Karang Sari Kecamatan Ketapang

Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2018, dan

5. Untuk mendapatkan informasi mengenai tingkat kesejahteraan kepala

keluarga transmigran asal Cilacap di Desa Karang Sari Kecamatan Ketapang

Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2018.

E. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini yaitu :.

1. Sebagai bahan informasi bagi mahasiswa atau pihak yang berminat meneliti

tentang kondisi sosial dan ekonomi transmigran asal Cilacap atau asal daerah

lainnya,

2. Sebagai sumber bahan ajar Geografi SMA kelas 2 semester 2 dengan materi

tentang Sosial Ekonomi Masyarakat Pedesaan, dan

Page 30: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

11

3. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana kependidikan pada

Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial,

Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian sangat diperlukan dalam penelitian ini agar memperjelas

dan tidak menyimpang dari pokok pembahasan masalah, maka diberikan ruang

lingkup penelitian sebagai berikut :

1. Ruang lingkup subjek penelitian adalah kepala keluarga transmigran asal

Cilacap di Desa Karang Sari Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung

Selatan Tahun 2017-2018,

2. Ruang lingkup objek penelitian adalah kondisi sosial ekonomi kepala kepala

keluarga transmigran asal Cilacap di Desa Karang Sari Kecamatan Ketapang

Kabupaten Lampung Selatan,

3. Ruang lingkup tempat penelitian adalah Desa Karang Sari Kecamatan

Ketapang Kabupaten Lampung Selatan,

4. Ruang lingkup waktu penelitian tahun 2017-2018, dan

5. Ruang lingkup ilmu yaitu Geografi Sosial. Geografi Sosial adalah cabang dari

geografi manusia khususnya aspek keruangan karakteristik dari

kependudukan, organisasi sosial, unsur kebudayaan dan kemasyarakatan

Nursid Sumaatmadja, (1988:54). Berdasarkan pendapat ini, maka yang

termasuk dalam informasi Geografi Sosial adalah karakteristik penduduk

transmigran berdasarkan keadaan sosial dan ekonomi di Desa Karang Sari

Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2017-2018.

Page 31: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

12

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka

Sebagai dasar konsepsional dalam rangka memecahkan masalah yang akan diteliti

dan supaya penelitian yang dilakukan terarah dan sesuai tujuan, maka penulis

mengutip beberapa pendapat para ahli, mengenai definisi-definisi yang berkaitan

dengan permasalahan yang diteliti.

1. Pengertian Geografi

Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena-

fenoma geosfer dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam

konteks keruangan (Seminar Loka Karya Geografi tahun 1977 yang diprakarsai

oleh Ikatan Geografi Indonesia (IGI) dalam Budiyono, 2003:3). Menurut

Budiyono (2003:3) menyatakan bahwa geografi adalah ilmu pengetahuan yang

menciptakan, menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisa gejala-gejala alam dan

penduduk serta mempelajari corak khas mengenai kehidupan dan berusaha

mencari fungsi dari unsur-unsur bumi dalam ruang dan waktu. Berdasarkan

pendapat Bintarto, ilmu geografi sangat berperan penting dalam mendeskripsikan

fenomena-fenomena fisik maupun sosial dipermukaan bumi secara teliti,

terarah,dan harus rasional khususnya mengenai keberadaan lokasi yang berbeda-

beda di permukaan bumi sebagai tempat beraktifitas dan tempat hidup manusia.

Page 32: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

13

Menurut Nursid Sumaatmadja (1981:56) Geografi sosial adalah geografi manusia

yang bidang studinya aspek keruangan yang berkarakteristik dari penduduk,

organisasi sosial dan unsur kebudayaan dan kemasyarakatan. Geografi sosial

bidang studinya berkenaan dengan unsur-unsur tempat yang merupakan wadah

kemasyarakatan manusia, sehingga erat hubungannya dengan studi sosiologi.

Secara umum geografi dibagi menjadi dua yaitu geografi fisik dan geografi sosial.

Menurut Daldjoeni (1987:9), bahwa pembagian ini bukan merupakan suatu

pemisah melainkan saling berhubungan untuk mewujudkan geografi yang utuh.

Secara garis besar seluruh objek kajian geografi dapat dibedakan atas dua aspek

utama yaitu aspek fisik dan aspek sosial.Aspek fisik meliputi kimiawi, biologis,

astronomis dan sebagianya, sedangkan aspek sosial meliputi antropologis, politis,

ekonomis, dan sebagainya.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian ini

menggunakan disiplin ilmu geografi sosial dan geografi ekonomi yang merupakan

salah satu cabang dari ilmu geografi manusia, karena manusia adalah objek studi

pokok pada aspek kependudukan yang meliputi aktivitas sosial, ekonomi, politik

serta kebudayaan yang merupakan gejala geografi di permukaan bumi.

2. Geografi Sosial dan Geografi Ekonomi

Menurut Sumaatmadja (1981:56), geografi sosial adalah geografi manusia yang

bidang studinya aspek keruangan yang berkarakteristik dari penduduk, organisasi

sosial dan unsur kebudayaan dan kemasyarakatan. Geografi Sosial bidang

studinya berkenaan dengan unsur-unsur tempat yang merupakan wadah

kemasyarakatan manusia, sehingga erat hubungannya dengan studi

Page 33: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

14

sosiologi.Menurut Bintarto (1968:17) menyatakan bahwa geografi sosial adalah

ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara penduduk

dengan keadaan alam aktivitas dan usaha dalam menyelesaikan dan menguasai

keadaan alam demi kemakmuran dan kesejahteraan hidup.

Menurut Vinge dalam Sumaatmadja (1981:54) geografi ekonomi adalah cabang

geografi manusia yang bidang studinya struktur keruangan aktivitas ekonomi.

Titik berat studinya adalah aspek keruangan struktur ekonomi manusia yang

termasuk kedalamnya bidang pertanian – industri – perdagangan- transportasi –

komunikasi dan lain-lain.Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat

disimpulkan bahwa penelitian ini menggunakan disiplin ilmu geografi sosial dan

geografi ekonomi yang merupakan salah satu cabang dari ilmu geografi manusia,

karena manusia adalah objek studi pokok pada aspek kependudukan yang meliputi

aktivitas sosial, ekonomi, politik serta kebudayaan yang merupakan gejala

geografi di permukaan bumi.

3. Transmigrasi

a. Pengertian Transmigrasi

Menurut Yudhohusodo (1998:6) bahwa pengertian “transmigrasi merupakan

program kemanusiaan yang menyangkut nasib ribuan, bahkan jutaan, manusia

Indonesia”. Program ini berusaha mewujudkan impian dari jutaan rakyat yang

hidup dalam kemiskinan, yang terdiri dari para buruh tani, yaitu petani yang

berlahan sempit, para peladang berpindah, para perambah hutan, buruh-buruh

miskin, nelayan-nelayan miskin, para penganggur dalam kunjungan ke berbagai

daerah permukiman transmigrasi yang berhasil, kehidupan masyarakat baru yang

sejahtera di banyak unit permukiman transmigrasi. Program transmigrasi tidak

Page 34: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

15

sepi dari kritik, baik dari dalam maupun luar negeri. Masih terdengar banyak

kritik yang menyatakan bahwa program transmigrasi merupakan jawanisasi, atau

program islamisasi.

b. Tujuan Transmigrasi

Berdasarkan uraian sebelumnya terdapat penjelasan bahwa masyarakat Indonesia

memiliki beberapa permasalahan yakni persebaran penduduk yang tidak merata

disetiap daerah menyebabkan pemerintah merencanakan program transmigrasi.

Adapun tujuan transmigrasi adalah sebagai berikut :

1. Mewujudkan bertambah makmurnya orang-orang yang meninggalkan

maupun yang ditinggalkan serta pemerataan dan keseimbangan pertumbuhan

penduduk di wilayah NegaraKesatuan Republik Indonesia,

2. Mewujudkan perbaikan imbangan manusia dan alam yang sesuai dengan

kemungkinan memperoleh penghidupan yang layak dan merata, dan

3. Karena negara kita adalah negara kesatuan, maka tuntutan terwujudnya

masyarakat yang bersatu dan tidak terpecah-belah di dalam bentuk organisasi

sosialnya menjadi dasar organisasi dari setiap kebijakan apapun, termasuk di

dalamnya kebijakan yang bersifat ekonomis, dengan kata lain tidak

mengakibatkan adanya suatu perpecahan (sosial disintregation), yang di

Indonesia perpecahan ini dapat berwujud pertentangan antar suku bangsa.

Kini yang menjadi persoalan adalah bagaimana seharusnya kebijakan

transmigrasi tersebut dapat dijalankan, sehingga tujuan yang membantu

pembangunan ekonomi dapat tercapai (Hardjosudarmo,1978: 27).

Page 35: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

16

c. Jenis-Jenis Transmigrasi

Sejalan dengan makna filosofis yang melatarbelakangi, transmigrasi merupakan

bentuk pembangunan yang demokratis dan menempatkan HAM sebagai landasan

pelaksanaannya.Artinya, keikutsertaan masyarakat dalam program transmigrasi

didasarkan pada prinsip sukarela dan dapat memilih jenis serta pola usaha yang

sesuai dengan aspirasi dan kemampuan masing-masing, untuk memberikan

kebebasan kepada masyarakat untuk memilih, maka Manuwiyoto (2004:41)

membagi transimigrasi menjadi tiga jenis antara lain :

a. Transmigrasi Umum (TU), yaitu jenis transmigrasi yang sepenuhnya

diselenggarakan oleh pemerintah. Artinya, keseluruhan proses pelaksanaan

transmigrasi (Proses perpindahan, penyediaan ruang, dan pemberdayaan)

menjadi tanggung jawab pemerintah, sedangkan transmigran mendapat

bantuan bila perlu mendapat subsidi dari Pemerintah,

b. Transmigrasi Swakarsa Berbantuan (TSB), yaitu transmigrasi yang dirancang

oleh Pemerintah dan dilaksanakan bekerjasama dengan Badan Usaha.

Peranan Pemerintah adalah membantu dalam batas tertentu agar

kemitrausahaan Badan Usaha dengan Transmigrasi berjalan setara, adil dan

berksinambungan, agar kedua pihak saling memperoleh keuntungan, dan

c. Transmigrasi Swakarsa Mandiri (TSM), yaitu jenis transmigrasi yang

sepenuhnya merupakan prakarsa transmigran yang dilakukan secara

perseorangan atau kelompok, baik melalui kerjasama dengan badan usaha

maupun sepenuhnya dikembangkan oleh transmigran yang bersangkutan.

Selanjutnya menurut Joan (1982:8) pada masa Orde Baru transmigrasi dapat

dibedakan menjadi 4 jenis yaitu :

a. Transmigrasi Umum (TU), yang dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah

(umumnya pola tanaman pangan di lahan kering dan di lahan basah ),

b. Transmigrasi Swakarsa Berbantuan (TSB), yang sebagian dibiayai oleh

pemeritah (umumnya untuk prasarana), dan sebagian lagi dibiayai oleh

pengusaha melalui Kredit Koprasi Para Anggota (KKPA),

c. Transmigrasi Swakarsa Mandiri (TSM), yang dibiayai sepenuhnya oleh

transmigran, sedangkan pemerintah menyediakan lahan seluas dua

hektar/kepala keluarga, dan

d. Transmigrasi Pola Agro Estate (PIR-Trans Mandiri) yang merupakan bentuk

perkebunan yang dikelola secara agribisnis.

Page 36: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

17

Berdasarkan pelaksaanaannya, transmigrasi dapat dibedakan menjadi empat,

sebagai berikut ini :

a. Transmigrasi Umum, yaitu transmigrasi yang dilakukan melalui program

pemerintah. biaya transmigrasi ditanggung pemerintah, termasuk penyediaan

lahan pertanian dan biaya hidup untuk beberapa bulan,

b. Transmigrasi Spontan, yaitu transmigrasi yang dilakukan atas kesadaran dan

biaya sendiri (swakarsa),

c. Transmigrasi Sektoral, yaitu transmigrasi yang biayanya ditanggung bersama

antara pemerintah daerah asal dan pemerintah daerah tujuan transmigrasi, dan

d. Transmigrasi Bedol Desa, yaitu transmigrasi yang dilakukan terhadap satu

desa atau daerah secara bersama-sama. Transmigrasi ini dilakukan karena

beberapa faktor, antara lain: 1. Daerah asal terkena pembangunan proyek

pemerintah, misalnya pembangunan waduk yang luas atau 2. Daerah asal

merupakan kawasan bencana, sehingga masyarakat yang ada di dalamnya

harus dipindahkan.

Pada penelitian ini transmigrasi yang dilakukan oleh para transmigran merupakan

jenis transmigrasi umum (TU), menurutJoan (1982:8) transmigrasi umum (TU)

yang dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah (umumnya pola tanaman pangan di

lahan kering dan di lahan basah) dan juga pemerintah menyediakan lahan seluas

dua hektar per kepala keluarga, hal ini juga didasarkan oleh hasil wawancara dan

observasi pada pra survei didaerah terkait.

d. Syarat – Syarat Transmigrasi

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 Tentang Ketransmigrasian sebagaimana

telah diubah dengan Undang Undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang

ketransmigrasian tidak lagi difokuskan pada pemecahan masalah persebaran

penduduk, namun bergeser pada pengembangan ekonomi dan pembangunan

daerah yang telah diatur syarat-syarat menjadi transmigran yaitu:

1. Warga Negara Indonesia dan memiliki KTP,

2. Transmigran yang ulet, gigih, berinovasi dan berkreasi,

3. Berkeluarga,

Page 37: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

18

4. Berusia antara 20 sampai dengan 45 tahun,

5. Belum pernah bertransmigrasi,

6. Memiliki kartu tanda penduduk (KTP),

7. Berbadan sehat, dan

8. Memiliki keterampilan sesuai dengan kebutuhan untuk mengembangkan

potensi sumberdaya yang tersedia di lokasi tujuan.

4. Keadaan Sosial Ekonomi

Menurut Abdulsyani (1994:65) sosial ekonomi adalah kedudukan atau posisi

seseorang dalam kelompok masyarakat yang ditentukan oleh jenis aktivitas

ekonomi, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, rumah tinggal, dan jabatan

dalam organisasi. Menurut I Gusti Ngurah Agung dan Akhir Matua Harahap

dalam Ananta (1993:21), setiap daerah memiliki karakteristik yang berbeda-beda

antar daerah satu dengan daerah yang lain, termasuk juga keadaan sosial

ekonominya, hal ini bergantung pada jenis sumber daya alam dan sumber daya

manusianya. Karakteristik sosial dapat mencakup status keluarga, tempat lahir,

tingkat pendidikan, dan lain sebagainya. Keadaan ekonomi meliputi jenis

pekerjaan (occupation), status pekerjaan, dan pendapatan. Efendi (2005:77)

merinci keadaan sosial ekonomi sebagai berikut :

Keadaan sosial meliputi:

1. Jumlah dan besarnya keluarga,

2. Agama dan adat istiadat,

3. Sejarah dari daerah tersebut,

4. Kepemimpinan,

5. Tingkat pendidikan penduduk, dan

6. Lembaga-lembaga sosial yang ada serta peranannya.

Page 38: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

19

Keadaan ekonomi meliputi:

1. Tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat,

2. Kesejahteraan masyarakat,

3. Koperasi dan fasilitas pemasaran,

4. Fasilitas pemberitaan,

5. Masalah perburuhan dan kesempatan kerja,

6. Usaha atau kegiatan yang berkaitan dengan usaha tani,

7. Sistem management dari usaha tani,

8. Bentuk-bentuk kerja dan sistemnya, dan

9. Sistem upah buruh.

Berdasarkan pendapat di atas, maka keadaan sosial ekonomi adalah gambaran

mengenai situasi yang sedang berlaku dapat dilihat dari aspek ekonomi dan aspek

sosialnya.Penelitian ini merupakan studi tentang kondisi sosial dan ekonomi yang

dimiliki transmigran dengan tujuan untuk menilai keadaan sosial dan ekonomi

masyarakat transmigran maka hal-hal yang akan menjadi cakupan adalah luas

lahan yang dimiliki oleh transmigran, pendapatan, jumlah anak, tingkat

pendidikan anak dan tingkat kesejahteraan kepala keluarga transmigran asal

Cilacap.

a. Kepemilikan Lahan

Menurut Soekartawi (2002:15) “ Luas lahan pertanian akan mempengaruhi skala

usaha dan skala usaha ini pada akhirnya akan mempengaruhi efisiensi atau

tidaknya suatu pertanian”. Luas lahan dapat mempengaruhi jumlah produksi

petani, semakin luas lahan semakin besar pula hasil produksi yang diperoleh

Page 39: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

20

petani. Akan tetapi jika petani tidak dapat memanfaatkan luas lahan tersebut maka

semakin luas lahan tidak menjamin pendapatan petani meningkat dikarenakan

dengan lahan yang akan sulit untuk dilakukan pengawasan terhadap penggunaan

faktor produksi, selain lahan yang luas juga memerlukan tenaga kerja dan modal

yang cukup besar pula.

Pendapatan tersebut pada akhirnya akan semakin kecil karena lahan sawah yang

sudah sempit akan dibagikan kepada anggota keluarga melalui sistem ahli waris,

sehingga melahirkan generasi yang super miskin (Soekartawi 1995: 20). Saat ini

sudah banyak lahan pertanian berkurang yang disebabkan alih fungsi lahan atau

pun dijual.Terjadinya proses ahli fungsi lahan pertanian ke penggunaan non

pertanian dapat disebabkan oleh beberapa faktor.Menurut Lestari (dalam Saputra,

2012:49) disebutkan ada tiga faktor penting yang menyebabkan terjadinya ahli

fungsi lahan pertanian yaitu sebagai berikut:

a. Faktor eksternal merupakan faktor yang disebabkan oleh adanya dinamika

pertumbuhan daerah perkotaan, demografi maupun ekonomi,

b. Faktor Internal di mana faktor ini jauh lebih melihat sisi yang disebabkan

oleh kondisi sosial-ekonomi rumah tangga pertanian pengguna lahan, dan

c. Faktor kebijakan merupakan aspek regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah

pusat maupun daerah yang berkaitan dengan perubahan fungsi lahan

pertanian.

Lahan merupakan penentu dari faktor produksi komoditas pertanian.Secara

umum, dikatakan semakin luas lahan yang digarap atau ditanami maka semakin

besar jumlah produksi yang dihasilkan dari lahan tersebut (Rahim dan Hastuti

2008: 36).Luas lahan garapan petani menurut Prayitno dan Arsyad (1987:88)

menyatakan bahwa jumlah tanah sawah, tegalan yang digarap selama satu tahun

dihitung satuan hektar, dengan kriteria penggolongan sebagai berikut:

Page 40: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

21

1. Sempit, jika luas lahan kurang dari0,50 ha,

2. Sedang, jika luas lahan 0,50-0,99 ha, dan

3. Luas, jika luas lahan lebih dari 1,00 ha.

Menurut ketentuan pasal 7 Undang - Undang Nomor 3 Tahun 1972 ditetapkan

bahwa para transmigrasiberhak mendapat tanah pekarangan dan/atau tanah

pertanian dengan hak atas tanah menurut ketentuan yang berlaku. Penjelasan

undang-undang tersebut mengatakan bahwa pemberian sekurang-kurangnya dua

hektar ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Pasal 17 Tahun 1960 yaitu

mengenai batas minimum tanah yang dapat diberikan pembagian lebih dari dua

hektar dengan berdasarkan kondisi tanah setempat.

Sebagai pelaksanaan pasal 7, Undang - Undang Nomor 3 Tahun 1972 dalam pasal

28 Peraturan Pemerintah nomor 42 tahun 1973, ditegaskan lagi mengenai

pembagian tanah atau jatah para transmigran yang berbunyi sebagai berikut :

1. Transmigran petani berhak memperoleh tanah sedikit-dikitnya dua hektar, dan

2. Transmigran bukan petani berhak memperoleh tanah sedikit-dikitnya seluas

0,25 (seperempat) hektar yang digunakan untuk rumah dan pekarangan.

(Rukmani 1984: 67).

Penelitian di Desa Karang Sari, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung

Selatan, penduduk transmigran mendapatkan jatah dengan luas lahan dua hektar

lahan (sudah termasuk pekarangan dan lahan pertanian). Penelitian ini mengambil

kriteria luas lahan dengan mengambil tiga kategori yang disesuaikan dengan

beberapa teori di atas dengan mempertimbangkan dari lahan yang diberi

pemerintah di daerah transmigrasi yaitu:

1. Berkurang, jika luas lahan kurang dari 2 ha,

2. Tetap jika luas lahan 2 ha, dan

3. Bertambah, jika luas lahan lebih dari 2 ha.

Page 41: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

22

b. Jumlah Anak

Menurut BKKBN (2012:3) jumlah anak dalam keluarga adalah banyaknya anak

yang pernah dilahirkan berdasarkan jenis kelamin, dalam kondisi hidup atau

menunjukan tanda-tanda kehidupan seperti bernafas, ada denyut jantung atau

denyut tali pusar atau gerakan-gerakan otot, kemudian dijelaskan yang dimaksud

dengan keluarga kecil adalah keluarga yang jumlah anaknya paling banyak dua

orang, sedangkan keluarga besar adalah suatu keluarga dengan jumlah anak lebih

dari dua (> 2) orang anak dalam laporan pendahuluan Survei Demografi

Kesehatan Indonesia (SDKI, 2012).

Menurut Ahmadi (2004:203), pada umumnya keluarga yang mempunyai banyak

anak terdapat dalam tingkat sosial ekonomi rendah. Orang tua yang berasal dari

tingkat sosial ekonomi tinggi dan menengah cenderung membatasi anak-anak

mereka dengan jumlah yang relatif kecil sehingga sanggup membelanjai

pendidikannya sampai tingkat perguruan tinggi. Muchtar dan Purnomo (2009:35)

yaitu bahwa jumlah anak sedikit adalah jika memiliki 1-2 anak, dan jumlah anak

banyak jika memiliki > 2 anak.

Dari pendapat tersebut berarti semakin banyak jumlah anak yang dimiliki pada

sebuah keluarga akan mempengaruhi tingkat pendidikan anak, keluarga yang

memiliki jumlah anak besar hanya mencapai tingkat pendidikan rendah

dikarenakan kondisi ekonomi yang ada, tidak akan mencukupi untuk membiayai

semua pendidikan anak-anaknya.

Page 42: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

23

c. Tingkat Pendidikan Anak

Pendidikan diartikan sebagai proses timbal balik dari tiap pribadi manusia dalam

penyesuaian dirinya dengan teman dan dengan alam semesta. Pendidikan

merupakan pola perkembangan yang terorganisasi dan kelengkapan dari semua

potensi manusia, moral, intelektual dan jasmani (pancaindra), oleh dan untuk

kepribadian individunya dan kegunaan masyarakatnya yang diartikan demi

menghimpun semua aktivitas tersebut bagi tujuan hidupnya.Menurut UU

Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 Pada Bab IV pasal 6 ayat 1 yang menyebutkan

bahwa,setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun

wajib mengikuti pendidikan dasar (Sisdiknas,2003:4).

Pada Bab VI pasal 17 menyebutkan bahwa pendidikan dasar merupakan jenjang

pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.Pendidikan dasar

berbentuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang

sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah

(MTS) atau bentuk lain yang sederajat (Sisdiknas, 2003:7).

Undang-undang tersebut dapat dimengerti bahwa pendidikan dasar adalah

program yang dilaksanakan oleh pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas

manusia dengan mewajibkan anak usia sekolah tujuh sampai lima belas tahun

untuk memperoleh pendidikan minimal hingga jenjang SMP atau Sederajat.

Namun, semua itu tidak terlepas dari peran orang tua yang aktif mendukung

pendidikan anak, karena banyak faktor yang mempengaruhi anak tidak

melanjutkan pendidikan dengan alasan kondisi ekonomi orang tua yang

rendah.Tidak menyelesaikan pendidikan dasar dapat dikatakan tidak melanjutkan

Page 43: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

24

dari SD ke SMP atau yang keluar dari SD dan keluar dari SMP.Mereka keluar dari

sekolah karena berbagai sebab bosan, kurang bakat, kurang biaya dan lain-lain

(Ahmadi dan Uhbiyanti, 1991:239).

Menurut Ahmadi dan Uhbiyanti (1991:279), penyebab terhambatnya program

pendidikan dasar bagi anak usia sekolah yaitu tingkat pendidikan dasar orang tua,

pendapatan orang tua yang rendah, kesadaran orang tua yang rendah terhadap

pendidikan, jarak yang jauh dari rumah ke sekolah, kondisi jalan antara rumah ke

sekolah yang buruk, dan sarana transportasi dari rumah ke sekolah yang kurang.

Beberapa pendapat di atas dapat dimengerti bahwa faktor dari keluarga yang

menyebabkan anak tidak mampu menyelesaikan sekolahnya, yaitu faktor-faktor

belajar yang menghambat atau berpengaruh negatif sehingga anak memilih untuk

berhenti melanjutkan pendidikan sekolahnya.

Sutani (2003:7) menyatakan bahwa tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan

dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi yang berbentuk sekolah dasar

(SD dan SMP), sekolah menengah (SMA/SMK) dan perguruan tinggi

Diploma/Sarjana.Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun

2003 pasal 1, 17, dan 19 tentang sistem pendidikan bahwa pendidikan dibagi

menjadi 3 jenjang pendidikan (Sisdiknas 200:32), yaitu sebagai berikut :

a. Pendidikan Dasar = SD dan SMP,

b. Pendidikan Menengah = SMA/SMK sederajat, dan

c. Pendidikan tinggi = Diploma / Sarjana.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa

pendidikan adalah suatu aktivitas atau usaha manusia untuk mengembangkan dan

Page 44: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

25

meningkatkan potensi-potensi yang dimilikinya yaitu : intelektual, emosional, dan

kecakapan-kecakapan yang disengaja, teratur, dan berencana kearah tujuan yang

diinginkan. Pendidikan juga merupakan suatu proses dalam arti suatu tuntutan

perubahan didalam perkembangan, baik sikap, pengetahuan maupun

keterampilan-keterampilan yang melibatkan berbagai kemampuan.

d. Pendapatan

Besar kecilnya pendapatan dapat mempengaruhi tingkat kesejahteraan kepala

keluarga transmigran.Menurut pendapat Valeri J.H Hull dalam Masri

Singarimbun (1981:24), bahwa pendapatan atau penghasilan adalah gambaran

yang lebih tepat tentang posisi keluarga dalam masyarakat. Pendapatan atau

penghasilan yang merupakan jumlah seluruh pendapatan dan kekayaan keluarga

(termasuk barang dan hewan peliharaan) semuanya dipakai untuk membagi

keadaan keluarga dalam tiga kelompok pendapatan yaitu pendapatan rendah,

sedang, dan tinggi. Pendapatan rumah tangga adalah penghasilan dari seluruh

anggota rumah tangga yang disumbangkan untuk memenuhi kebutuhan keluarga

ataupun perorangan anggota rumah tangga.

Pendapatan seseorang dapat berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan

kemampuan mereka. Berubahnya pendapatan seseorang akan berubah pula

besarnya pengeluaran mereka untuk konsumsi suatu barang. Pendapatan

merupakan faktor yang penting dalam mempengaruhi konsumsi seseorang atau

masyarakat terhadap suatu barang. Pada penelitian ini pendapatan kepala keluarga

di kategorikan sebagai berikut :

Page 45: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

26

1. Di atas rata-rata :Pendapatan transmigran > pendapatan rata-rata transmigran,

2. Sama dengan rata-rata : Pendapatan transmigran = pendapatan rata-rata

transmigran, dan

3. Di bawah rata-rata :Pendapatan transmigran < pendapatan rata-rata

transmigran.

Jadi dalam penelitian ini pendapatan yang akan dihitung tidak terbatas pada

pendapatan dari hasil bertani saja. Pendapatan yang akan dihitung yaitu

pendapatan keseluruhan anggota rumah tangga baik dari hasil bertani maupun dari

usaha lain. Besar kecilnya pendapatan akan berpengaruh terhadap kondisi sosial

ekonomi transmigran, jadi semakin tinggi pendapatan transmigran maka segala

kebutuhan rumah tangganya dapat terpenuhi dengan baik, selain itu tingkat

pendapatan juga akan menentukan posisi status transmigran dalam masyarakat.

e. Tingkat Kesejahteraan Transmigran

Konsep kesejahteraan yang dimiliki bersifat relatif, tergantung bagaimana

penilaian masing-masing individu terhadap kesejahteraan itu sendiri. Sejahtera

bagi seseorang dengan tingkat pendapatan tertentu belum dapat juga dikatakan

sejahtera bagi orang lain (Suyanto, dalam Canita 2017:19). Metode analisis yang

digunakan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan kepala keluarga transmigran

ialah analisisis deskriptif kuantitatif menggunakan kriteria kemiskinan menurut

Sajogyo (1997:34).Ukuran kemiskinan dalam mengukur tingkat kesejahteraan

keluarga, dengan menggunakan kriteria batas garis kemiskinan berdasarkan satuan

kilogram beras ekuivalen.Garis kemiskinan diketahui dari hasil perhitungan

jumlah konsumsi beras (kg/kapita) yang disetarakan dengan tingkat pendapatan

trnsmigran dikalikan dengan harga beras pada saat yang bersangkutan, untuk

Page 46: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

27

menyusun garis kemiskinan lebih dari satu agar lebih rinci dalam mengukur

kemajuan rumah tangga sangat miskin. Perhitungan ini dilakukan dengan

caramenghitung pengeluaran harian, mingguan, dan bulanan. Total pengeluaran

rumah tangga dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Ct = Ca + Cb + Cn

Keterangan :

Ct = Total pengeluaran keluarga transmigran

Ca = Pengeluaran untuk pangan

Cb = Pengeluaran untuk non pangan

Cn = Pengeluaran lainnya (Sajogyo 1997:34).

Menurut Sajogyo (1977:34-36), pengeluaran rumah tangga per kapita per tahun

adalah total pengeluaran rumah tangga petani baik pengeluaran untuk pangan

maupun non pangan dalam setahun dibagi jumlah tanggungan rumah tangga,

selanjutnya dikonversikan kedalam ukuran setara beras per kilogram agar dapat

diketahui tingkat kemiskinannya, menggunakan ukuran setaras beras

menggunakan Harga beras Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018 sebesar Rp

11.936. Tingkat pengeluaran per kapita per tahun pada rumah tangga petani dan

tingkat pengeluaran per kapita per tahun setara beras secara matematis dapat

dirumuskan (Sajogyo, 1977:34) sebagai berikut :

- C / kapita / th (Rp) =

- C / kapita / setara beras (kg) = / th

Harga Beras

- Di mana C = pengeluaran yang dibelanjakan oleh transmigran.

Page 47: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

28

Klasifikasi kemiskinan menurut Sajogyo (1977:34-36) digolongkan kedalam

enam bagian antara lain :

a. Paling Miskin = jika pengeluaran per anggota keluarga adalah kurang dari180

kg setara beras/tahun.

b. Miskin sekali = jika pengeluaran per anggota keluarga adalah 181 – 240 kg

setara beras/tahun.

c. Miskin = jika pengeluaran per anggota keluarga adalah 241 – 320 kg setara

beras/tahun.

d. Nyaris miskin = jika pengeluaran per anggota keluarga adalah 321 – 480 kg

setara beras/tahun.

e. Cukup = jika pengeluaran per anggota keluarga adalah 481 – 960 kg setara

beras/tahun.

f. Hidup layak = jika pengeluaran per anggota keluarga adalah >960 kg setara

beras/tahun

Page 48: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

29

B. Penelitian Relevan

Tabel 1. Penelitian yang Relevan

No Judul Pengarang Metode Teknik Analasis Data Hasil Penelitian

1

Deskripsi Sosial Ekonomi

Transmigran Suku Bali di

Desa Rama Gunawan

Kecamatan Seputih Raman

Kabupaten Lampung

Tengah Tahun 2016

I Nyoman Oke

Setya Dharma

Deskriptif

Teknik pengukuran data

yang digunakan adalah

analisis tabel dalam

bentuk Persentase dan

analisis datanya

menggunakan analisis

keruangan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur transmigran

Suku Bali yang melakukan transmigrasi pada tahun

1952 berusia produktif , namun pada saat Tahun

penelitian umur para transmigran semuanya hamnpir di

usia antara 60-64 tahun, yang di mana sebentar lagi

berada pada usia tidak produktif lagi.

Pendidikan Transmigran menyatakan bahwa 24 KK

transmigran Suku Bali hanya berpendidikan yaitu

SD/SR,3 orang berpendidikan SLTP dan 25

berpendidikan SLTA. Kondisi sosial ekonomi

masyarakat transmigran berdasarkan luas lahan yang

dimiliki adalah hanya 21% atau 11 orang dari 52 orang

yang diteliti yang memiliki luas lahan yang luas.

Pekerjaan Sampingan Transmigran yang dilakukan

adalah hanya sebagai kerjaan sampingan yakni ada 4

orang dari 561 orang transmigran (7,6%) yang masih

memiliki pekerjaan sampingan. Jumlah anak yang

dimiliki transmigran adalah dalam kategori anak

banyak karena > 2 yaitu 32 transmigran. pendapatan

transmigran berdasarkan hasil pekerjaan pada

umumnya seperti bertani adalah Rp 804.1666,-/bulan

dan Rp 3.094.166,-/bulan untuk yang tertinggi dengan

rata-rata Rp 1.115.127,-/bulan

29

Page 49: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

30

2. Analisis Sosial Ekonomi

Penduduk Eks

Transmigrasi di Desa

Terantang Baru Kecamatan

Batin XXIV Kabupaten

Batang Hari

Kuswanto,

Rusmiyati dan

Siti Syuhada

(Jurnal

Penelitian)

Deskriptif Teknik analisis deskriptif Rata-rata tingkat pendidikan masyarakat masih

tergolong rendah. Penduduk yang berpendidikan SLTA

hanya 17,75% masih sedikit jumlahnya bila

dibandingkan dengan yang berpendidikan SLTP yaitu

35,32% dan SD 30,70%. Sebagian masyrakat tidak

memiliki keahlian khusus sehingga penghasilan utama

hanya bersumber pada perkebunan karet karena sulitnya

bekerja dalam bidang lain.Di samping itu kekhawatiran

akan kegagalan usaha dan semakin besarnya tuntutan

kebutuhan keluarga menjadikan masyarakat harus tetap

bekerja sebagai penyadap karet dalam kondisi

perkebunan karet yang sudah rusak menyulitkan

masyarakat untuk mendapatkan hasil yang

optimal.Tingkat produktifitas masyarkata rendah

dengan hasil karet untuk perkaplingnya (2ha) antara 10-

15kg perhari. Jika harga yang berlaku dipasar karet

daerah sebesar Rp5000. Maka penghasila masyarakat

perbulannya adalah Rp1.000.000-Rp,1.500.000.

Dengan rata-rata sadap perminggu lima kali. Proporsi

pendapatan masyarakat = 0,57 kurang dari 0, jika

proporsi pendapatan masyarakat lebih kecil, dari 0,

maka harus ada pengurangan tehadap komoditi yang

dikonsumsi atau memilih barang yang harga lebih

rendah agar kebutuhan tetap dapat terpenuhi.

30

Page 50: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

31

3. Analisis Pendapatan Dan

Tingkat Kesejahteraan

RumahTangga Petani

Pisang Di Kecamatan

Padang Cermin

Kabupaten Pesawaran

Putri Lepia

Canita

deskriptif

kualitatif

analisis kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Rata-

rata pendapatan rumah tangga petani pisang di

Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran

sebesar Rp31.423.829,36/tahun sumber pendapatan

berasal dari usahatani pisang (on farm) sebesar

Rp27.300.193,18 (86,88%), dan dari luar usahatani

(non farm)sebesar Rp4.123.636,18 (13,47%), (2)

Distribusi pendapatan rumah tangga petani

pisang di Desa Padang Cermin tidak merata. Hal

ini ditunjukkan dengan nilai Gini Rasio sebesar

0,53 dengan arti bahwa distribusi pendapatan

rumah tangga masih berada pada ketimpangan

tinggi, (3) Rumah tangga petani pisang di Desa

Padang Cermin masuk kedalam golongan nyaris

miskin sebesar 15,91 persen, cukup 72,73 persen,

dan hidup layak sebesar 11,36 persen, tidak ada

golongan paling miskin, miskin sekali, dan miskin

(Sajogyo, 1997). Berdasarkan kriteria Badan Pusat

Statistik (BPS) 2014 rumah tangga petani pisang di

Desa Padang Cermin masuk katagori belum

sejahtera sebesar 90,90 persen dan sebanyak 9,10

persen rumah tangga petani sudah sejahtera.

31

Page 51: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

32

C. Kerangka Pikir

Transmigrasi dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan

dalam berbagai bidang khususnya ekonomi, serta peran masyarakat, pemerataan

pembangunan daerah, penanggulangan kemiskinan dan pengangguran di

daerah,dalam perkembangannya akan terjadi perubahan dalam keadaan

masyarakat transmigran. Berdasarkan hal tersebut maka penulis menguraikan

keadaan sosial dan ekonomi transmigran asal Cilacap di Desa Karang Sari, maka

dilihat dari karakteristik berikut berupa luas lahan, pendapatan, tingkat pendidikan

anak, jumlah anak dan Tingkat Kesejahteraan Transmigran, maka kerangka pikir

yang dapat memperjelas fokus penelitian ini dapat dilihat dari bagan di bawah ini

Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir Penelitian

Karakteristik

Sosial

1. Pendidikan

Anak

Transnigran

2. Jumlah Anak

Transmigran

Karakterisik

Ekonomi

1. Luas Lahan

Transmigran

2. Pendapatan

3. Tingkat Kesejahteraan

Transmigran

Transmigran Asal Cilacap

di Desa Karang Sari

Kecamatan Ketapang

Kabupaten Lampung

Selatan

Karakteristik Sosial dan

Ekonomi Transmigran

Page 52: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

33

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitan

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

deskriptif.Penelitian deskriptif adalah penelitian yang mengarah pada

pengungkapan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan

mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang diberikan interpretasi

atau analisis.Penelitian deskriptif perlu memanfaatkan ataupun menciptakan

konsep-konsep ilmiah, sekaligus berfungsi dalam mengadakan suatu spesifikasi

mengenai gejala-gejala fisik maupun sosial yang dipersoalkan Tika,

(2005:4).Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui bagaimana kondisi sosial dan

ekonomi kepala keluarga transmigran asal Cilacap yang bertempat di Desa

Karang Sari Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan.

B. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian Arikunto (2006:130). Berdasarkan

pendapat tersebut maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah kepala

keluarga transmigran asal Cilacap dengan menggunakan transmigran asli di Desa

Karang Sari Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan. Jumlah

transmigran yang datang pada tahun 1974 ada 52 orang, namun karena sebagian

Page 53: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

34

besar sudah meninggal dan hanya tersisa 21 orang,sehingga penelitian ini masuk

dalam kategori jenis penelitian populasi karena objek penelitian kurang dari 100

yakni hanya 21 Kepala Keluarga,untuk mengetahui sebaran populasi yang

terdapat pada lokasi penelitian dapat dilihat dalam rincian pada tabel2 berikut.

Tabel 2. Jumlah Kepala Keluarga TransmigranAsli di Desa Karang Sari

Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2017

No Dusun Jumlah Populasi (KK)

1 6 12

2 9 9

Jumlah 21KK

Sumber : Data Primer tahun 2017.

C. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi

objek pengamatan penelitian (Suryabrata, 2003:25). Pengertian tersebut

menjelaskan bahwa dalam sebuah penelitian yang akan dilakukan haruslah jelas

apa yang menjadi variabel penelitian. Penelitian ini yang akan menjadi variabel

penelitian adalah kondisi sosial ekonomi yang dijabarkan dalam beberapa

indikator, yaitu luas lahan, tingkat pendidikan, jumlah anak, pendapatan, dan

tingkat kesejahteraan transmigran asal Cilacap di Desa Karang Sari, Kecamatan

Ketapang Kabupaten Lampung Selatan.

2. Definisi Operasional Variabel

Definisi Operasional Varabel adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat yang

diidentifikasikan yang dapat diamati (diobservasi). Variabel dalam penelitian ini

Page 54: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

35

adalah kepala keluarga transmigran Asal Cilacap di Desa Karang Sari Kecamatan

Ketapang Kabupaten Lampung Selatan dengan indikator : luas lahan, jumlah

anak, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan transmigran dan tingkat

kesejahteraan. Definisi operasional variabel pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Luas Lahan

Luas lahan adalah jumlah keseluruhan lahan yang dimiliki oleh kepala keluarga

transmigran asal Cilacap pada tahun 2018, dengan kategori sebagai berikut :

1. Berkurang, jika luas lahan < 2 ha,

2. Tetap, jika luas lahan milik 2 ha, dan

3. Bertambah, jika luas lahan milik lebih dari > 2 ha.

2. Jumlah anak

Jumlah anak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jumlah anak dalam

keluarga yang masih hidup dan menjadi beban tanggungan kepala keluarga

transmigran asal Cilacap. Kriteria jumlah anak yang menjadi tanggungan

keluarga dibagi menjadi tiga kategori yaitu:

1. Banyak, apabila jumlah anak yang dimiliki orang tua > 2 orang, dan

2. Sedikit, apabila jumlah anak yang dimiliki orang tua ≤2orang.

3. Pendidikan

Pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendidikan terakhir yang

telah ditempuh oleh setiap anak yang dimiliki kepala keluarga transmigran asal

Page 55: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

36

Cilacap yang diukur dari tahun pendidikan formal yang ditempuh anak-anak

transmigran asal Cilacap. Kriteria tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pendidikan dasar : SD dan SMP,

2. Pendidikan Menengah : SMA/SMK sederajat, dan

3. Pendidikan tinggi :Diploma/Sarjana.

4. Pendapatan Transmigran

Pendapatan Transmigran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jumlah

keseluruhan pendapatan yang diperoleh atas jenis pekerjaan yang dilakukan dalam

waktu satu bulan dan dihitung dengan nilai rupiah. Rata-rata pendapatan diperoleh

dari menjumlahkan seluruh pendapatan kepala keluarga transmigran asal Cilacap

lalu dibagi dengan jumlah populasi yang berjumlah 21 orangdengan total hasil

Rp35.103.000 dibagi 21 responden yakni Rp 1.671.571,00. Kriteria yang

digunakan adalah sebagai berikut :

1. Di atas rata-rata apabila pendapatan transmigran > Rp 1.671.571,00,

2. Sama dengan rata-rata apabila pendapatan transmigran =Rp 1.671.571,00, dan

3. Rendah apabila pendapatan transmigran <Rp 1.671.571,00.

5. Tingkat Kesejahteraan Transmigran

Tingkat pengeluaran menggunakan ukuran setara beras menggunakan harga beras

Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018 sebesar Rp 11.936. Tingkat pengeluaran

per kapita per bulan pada rumah tangga petani dan tingkat pengeluaran per kapita

Page 56: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

37

per bulan setara beras secara matematis dapat dirumuskan (Sajogyo, 1977:34)

sebagai berikut :

- C / kapita / th (Rp) =

- C / kapita / setara beras (kg) = / bln

Harga Beras (Saat ini)

- Di mana C = pengeluaran yang dibelanjakan oleh transmigran.

Klasifikasi kemiskinan digolongkan kedalam enam bagian antara lain :

a. Paling Miskin = jika pengeluaran per anggota keluarga adalah kurang dari15

kg setara beras/bulan.

b. Miskin sekali = jika pengeluaran per anggota keluarga adalah 15 – 20 kg

setara beras/bulan.

c. Miskin = jika pengeluaran per anggota keluarga adalah 21 – 26,67 kg setara

beras/bulan.

d. Nyaris miskin = jika pengeluaran per anggota keluarga adalah 26,67 – 40 kg

setara beras/bulan.

e. Cukup = jika pengeluaran per anggota keluarga adalah 41 – 80 kg setara

beras/bulan.

f. Hidup layak = jika pengeluaran per anggota keluarga adalah >80 kg setara

beras/bulan

Page 57: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

38

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik Observasi

Observasi adalah pengumpulan data baik secara langsung terhadap objek

penelitian.Pengambilan data dilakukan dengan pengamatan pada saat melakukan

penelitian dilokasi peneltian. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini

dimaksudkan untuk mengamati secara langsung lokasi penelitian seperti kondisi

jalan, kondisi tempat tinggal, dan tanaman pertanian kepala keluarga transmigran

asal Cilacap di Desa Karang Sari Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung

Selatan.

2. Teknik Kuesioner

Menurut Nawawi dalam Tika (2005 :54),kuesioner adalah usaha mengumpulkan

informasi dengan menyampaikan sejumlah tes tertulis untuk dijawab secara

tertulis oleh responden.Teknik kuesioner adalah suatu cara memperoleh data

primer dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan.Teknik

kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang luas

lahan garapan, jumlah anak, tingkat pendidikan anak, beban tanggungan,

pendapatan.

3. Teknik Dokumentasi

Menurut Arikunto (2006:231), teknik dokumentasi adalah suatu cara mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan-catatan, transkip, buku, surat

kabar, majalah, agenda, dan sebagainya. Teknik ini memperoleh data dari

Page 58: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

39

dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian.Dokumen berasal dari balai

desa , kantor kecamatan maupun data dari Badan Pusat Statistik.

Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data jumlah penduduk, luas

wilayah dan komposisi penduduk, jumlah transmigran asal Cilacap, jenis mata

pencaharian, jenis kelamin, pemilikan lahan, jumlah dan persebaran penduduk,

sejarah desa, dan peta desa. Data sekunder diperoleh dari Kantor Kepala Desa,

Kantor Kecamatan dan Kantor Statistik.

4. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah pengolahan dan interpretasi data untuk menarik kesimpulan

dari hasil penelitian. Teknik pengukuran data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah persentase dalam bentuk tabel. Data kemudian dimasukkan atau

ditabulasikan dan dipersentasekan selanjutnya dideskripsikan secara sistematis

dan diinterpretasikan dalam bentuk laporan sebagai hasil penelitian dan dibuat

dalam bentuk kesimpulan laporan.Menurut Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi

(1995:263) analisis data adalah proses penyederhanaan dalam bentuk yang lebih

mudah untuk dibaca dan diinterpretasikan.Teknik analisis data yang digunakan

adalah kuantitatif persentase dalam bentuk tabel tunggal. Setelah data

ditabulasikan dan dipresentasikan, selanjutnya dideskripsikan dan

diinterpretasikan sebagai laporan hasil penelitian ini. Adapun cara untuk

menentukan jumlah persentasi denganrumus sebagai berikut:

Rumus : % =

Page 59: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

40

Keterangan :

% = persentase yang diperoleh

n =jumlah jawaban yang diperoleh

N = jumlah seluruh responden

100 = konstanta (Sarwono, 2006:139)

Page 60: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

83

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan deskripsi dari data primer hasil penelitian yang telah di

analisis menggunakan teknik analisis deskriptif dengan pengolahan data

persentase, maka penelitian mengenai :Studi Tentang Keadaan Sosial dan

Ekonomi Kepala Keluarga Transmigran Asal Cilacap di Desa Karang Sari

Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2018, dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Luas Lahan yang dimiliki Kepala Keluarga Transmigran Asal Cilacap di Desa

Karang Sari Tahun 2017-2018, yakni 80,95% KK memiliki rata-rata luas lahan

1,05 ha, termasuk dalam kategori berkurang (< 2 ha).

2. Jumlah anak yang dimiliki oleh kepala keluarga transmigran asal Cilacap

sebanyak61,90 % memiliki anak > 2, kondisi ini menunjukkan bahwa jumlah

anak yangdimiliki kepala keluarga transmigran asal Cilacap di Desa Karang

Sari tergolong banyak.

3. Tingkat pendidikan anak-anak transmigran asal Cilacap yakni 64,58% rata-rata

menempuh tingkat pendidikan dasar yakni SD dan SMP.

4. Rata-rata tingkat pendapatan kepala keluarga Transmigran Asal Cilacap yaitu

sebesar Rp 1.671.571,00. dan kepala keluarga transmigran yang memiliki

Page 61: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

84

pendapatan di bawah rata-rata yakni 61,90% dari total populasi.

5. Tingkat kesejahteraan transmigran asal Cilacap di Desa Karang Sari rata-rata

berada pada kategori nyarismiskin sebesar 38,10 %, dengan pengeluaran rata-

rata 39 kg beras per bulan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, sebagai upaya meningkatkan kesehjateraan

masyarakat, maka saran-saran yang dapat menjadi pertimbangan sebagai berikut:

1. Bagi transmigran diharapkan agar lahan milik transmigran yang masih tersisa

dapat memaksimalkan penggunaan lahan yang telah diberikan pemerintah agar

tetap dipertahankan supaya dapat meningkatkan kesehjateraan hidup

keluarganya.

2. Transmigran diharapkan mampu berfikir kedepan mengenai pendidikan

keluarganya (anak dan cucunya)supaya tingkat sosial dalam sebuah keluarga

dapat terus naik, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup.

3. Pendapatan yang didapatkan rendah, maka transmigran harus bisa

muengalokasikan secara tepat dan memulai berinvestasi, agar anak-anknya

dapat merasakan hidup yang lebih baik, karena semakin besar pendapatan akan

menetukan kesejahteraan mereka.

Page 62: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

85

DAFTAR PUSTAKA

Abdulsyani. 1994. Sosiologi (skematika, teori dan terapan). Bumi Aksara.

Jakarta.

Ahmadi, Abu. 2004. Psikologi Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta.

Ahmadi dan Uhbiyati.1991.Ilmu Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta.

Ananta, Aris. 1993. Ciri Demografis Kualitas Penduduk dan Pembangunan

Ekonomi. Lembaga Demografi dan Lembaga Penelitian Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia.Jakarta.

Anonim.2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009

Tentang Ketransmigrasian. DPR/MPR. Jakarta.

Anonim. 2012. Peraturan Menteri Tentang Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Komponen dan

Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak.DPR/MPR.

Jakarta.

Arikunto.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.PT.Rineka Cipta.

Jakarta.

Ariwibowo,Dwi. 2016. Perkembangan Pendidikan di Daerah Transmigrasi Desa

Sendangkasih Kecamatan Ranomeeto Barat Kabupaten Konawe Selatan

Provinsi Sulawesi Tenggara. Fakultas Keguruan dan Ilmu

PendidikanUniversitas Yogyakarta.Yogyakarta.

Ariyani, Anita. 2005. Pengaruh Ibu Rumah Tangga Yang Bekerja Di Luar Sektor

Pertanian Terhadap Pendapatan Keluarga Di Desa Purwosari Kecamatan

Tegalrejo Kabupaten Magelang. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri

Semarang. Semarang.

Bintarto,R. 1977. Geografi Sosial (Cetakan Kedua). U.P.Spring Jogjakarta.

Yogyakarta.

. 1989. Interaksi Desa Kota.. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Page 63: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

86

Bintarto, R. dan Surastopo Hadisumano. 1991. Metode Analisa Geografi.LP3ES.

Jakarta.

Budiyono. 2003. Dasar-Dasar Geografi Sosial.(bahan ajar). Program Studi

Pendidikan Geografi. Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial.Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Bandar Lampung.

BKKBN. 2012.Laporan Pendahuluan SDKI 2012. BKKBN. Jakarta.

Canita, Putri Lepia. 2017. Analisis Pendapatan Dan Tingkat Kesejahteraan Rumah

Tangga Petani Pisang Di Kecamatan Padang CerminKabupatenPesawaran.

Fakultas Pertanian Universitas Lampung.Lampung.

Daldjoeni.1987. Pokok-Pokok Geografi Manusia. Alumni.Bandung.

Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan.Bumi Aksara.Jakarta.

Effendi,Irwan. 2005. Dasar-dasar Penyuluhan Pertanian.Universitas Lampung.

Bandar Lampung.

Hardjosudarmo,Soedigdo.1978. Pembangunan Masjarakat Desa di

Indonesia.Bhrataka.Jakarta.

Heeren,HJ.1979. Transmigrasi di Indonesia.PT.Gramedia.Jakarta.

Hernanto,Fhadoli. 1990. Pembangunan Pertanian di Pedesaan. LP3ES. Jakarta.

I Nyoman Oke Setya Dharma.2016.Deskripsi Sosial Ekonomi Suku Bali di Desa

Rama Gunawan Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah

Tahun 2016. Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan Pendidikan IPS,

FKIP Unila. Bandar Lampung.

Joan,Hardjono. 1982. Transmigrasi Dari Kolonisasi Sampai

Swakarsa.PT.Gramedia. Jakarta.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Balai Pustaka.Jakarta.

Kartasapoetra. 2004. Klimatologi Pengaruh Iklim Terhadap Tanah dan Tanaman.

Bumi Aksara. Jakarta.

Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigran. 2015.

Transmigrasi Masa Doeloe, Kini dan Harapan Kedepan. Direktorat Bina

Potensi PotensiKawasan Transmigrasi. Hal-01. Jakarta.

Kotler,Philip. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. Prehallindo.Jakarta.

Page 64: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

87

Kuswanto.Rusmiati dan Siti Syuhada . 2009. Analisis Sosial Ekonomi Penduduk

Eks Transmigrasi di Desa Terantang Baru Kecamatan Batin XXIV

Kabupaten Batang Hari.Jurnal Penelitian Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Jambi. Kampus Minang Masak Mendolo Barat.

Jambi.

Mantra,Ida Bagoes . 2003. Demografi Umum.Pustaka Belajar. Yogyakarta.

Manuwiyoto, Mirwanto. 2004. Mengenal dan Memahami Transmigrasi. Pustaka

Sinar Harapan. Jakarta.

Marfai, Moh Aris. Pemodelan Geografi.Penerbit Ombak. Yogyakarta.

Margono,S.2014.Metode Penelitian Pendidikan..Rineka Cipta. Jakarta.

Muchtar dan Purnomo. 2009. Proximate Determinant Fertilitas Di Indonesia.

Penerbit KB dan Kesehatan Reproduksi.BKKBN. Jakarta.

Nazir,Moh.. 1988. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Pabundu Tika.2005. Metode Penelitian Geografi. PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 1997tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah Nasional Presiden Republik Indonesia. Hal-02.

Jakarta.

Prayitno,Hadi & Lincolin Arsyad. 1987. Petani Desa dan Kemiskinan.BPFE.

Yogyakarta.

Pudjiwati,Sajogyo . 1985. Peranan Wanita Dalam Perkembagan Masyarakat

Desa.CV Rajawali. Jakarta.

Rahim dan Hastuti. 2008. Ekonomika Pertanian: Pengantar Teori dan Kasus.

Penebar Swadaya. Jakarta.

Republik Indonesia. 1999. Peraturan Menteri dan Tenaga Kerja

TransmigrasiRepublik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 Tentang

Komponen pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup

Layak.Jakarta. Sekertariat Negara. Jakarta.

Rahardjo,M. Dawam. 1984. Transformasi Pertanian, Industri dan Kesempatan

Kerja. UI-Press. Jakarta.

Sadiman, Arief 1990. Metode dan Analisa Peneltian Mencari

Hubungan.Erlangga. Jakarta.

Sarwono,Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Graha

Ilmu. Yogyakarta.

Page 65: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

88

Suharyono,Moch. Amin. 1994. Pengantar Filsafat Geografi. Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan.Jakarta.

Saidiharjo. 1981. Penduduk Kehidupan Sosial Ekonomi dan Lingkungan. Tiga

Serangkai. Solo.

Sajogyo. 1977. Garis Kemiskinan dan Kebutuhan Minimum Pangan.LPPM-

IPB.Solo.

Salim,Agus. 2001. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial. Buku Sumber Untuk

Penelitian Kualitatif (edisi ke dua, Agustus 2006). Tiara.Jakarta.

Saputra,Agus. 2012. Membuat Aplikasi Absensi dan Kuesioner untuk Panduan

Skripsi. PT. Elex Media Koputindo. Jakarta.

Singarimbun, Masri. 1981. Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok.. LP3ES.Jakarta.

Soekartawi. 2002. Analisis Usahatani. Universitas Indonesia. Jakarta.

Sri Edi & Masri Singarimbun. 1985. Sepuluh Windu Transmigrasi di Indonesia.

1905-1985. UI Press. Jakarta.

Sugiyanta, I Gede. 2007. Demografi Tanah (Buku Ajar). Universitas

Lampung.Lampung.

Sugiyarto Mangkuatmodjo. 1977. Pengantar Statistik. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung.

Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Studi Pedekatan Praktik. Rineka

Cipta.Jakarta.

Sukirno, Sadono. 2004. Makro Ekonomi (Teori Pengantar) Edisi ke 3. PT. Raja

Grafindo Persada.Jakarta.

Sumaatmadja,Nursid.1981. Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa

Keruangan.Penerbit Alumni. Bandung.

Supeno.2005. IPS Geografi dan Kependudukan. Tiga Serangkai. Solo.

Suryabrata,Sumadi. 2003. Metode Penelitian. Rajawali.Jakarta.

Sutani (Penyunting). 2003. Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang

Sistem Pendidikan Nasional.BP Dharma Bhakti.Jakarta.

Tjasyono, B. 2004. Klimatologi, Edisi Kedua. ITB. Bandung.

Trisnaningsih. 2015. Demografi.Graha Ilmu.Yogyakarta.

Page 66: STUDI TENTANG KEADAAN SOSIAL DAN EKONOMI KEPALA …digilib.unila.ac.id/54536/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 1 Pringsewu pada tahun 2014

89

Uraradjan, Dolet.2000. Metode Penelitian Ilmu Sosial.PT Grasindo. Jakarta.

Usman,Husaini & Purnomo Setiadi. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bumi

Aksara. Jakarta.

UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 Pada Bab IV pasal 6 ayat 1. Kelembagaan

Ristekdikti. Jakarta.

Yudhohusodo, Siswono. 1998. Transmigrasi : kebutuhan negara kepulauan

berpenduduk heterogen dengan persebaran yang timpang / Siswono

Yudohusodo. Jurnalindo Aksara Grafika. Jakarta.

.