studi kasus pasien
DESCRIPTION
case studyTRANSCRIPT
STUDI KASUS PASIEN
ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN
KELUARGA DI PUSKESMAS JOHAR BARU
PERIODE 21 JANUARI – 2 FEBRUARI 2013
Oleh:
DETJE BERQUEEN WILSON
110.2007.078
Pembimbing
Dr. Sugma Agung Purbowo, MARS
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA BAGIAN ILMU KESEHATAN
MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI JAKARTA 2013
1
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Laporan Hasil Studi Kasus Pasien dengan judul ANEMIA PADA IBU
HAMIL DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI
PUSKESMAS JOHAR BARU PERIODE 21 JANUARI – 2 FEBRUARI 2013
telah disetujui oleh pembimbing untuk di presentasikan dalam rangka memenuhi
salah satu tugas Kepaniteraan Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.
,
Jakarta, Februari 2013
Pembimbing,
Dr. Sugma Agung Purbowo, MARS
2
KATA PENGANTAR
Assalamua`alaikum, Wr. Wb
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dengan
terselesaikannya Laporan Studi Kasus Pasien ANEMIA PADA IBU HAMIL
DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS
JOHAR BARU PERIODE 21 JANUARI – 2 FEBRUARI 2013. Tujuan
penulis menyusun laporan ini adalah dalam rangka memenuhi tugas
Kepaniteraan Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Universitas Yarsi.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :
1. Prof.Dr. Hj. Qomariyah RS MS PKK DK AIFM selaku guru besar
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas
Yarsi.
2. Dr. Sugma Agung P, MARS selaku dosen pembimbing dan Koordinator
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI.
3. DR. Dr. Artha Budi Susila Duarsa, MKes selaku Kepala Bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
4. Rifda Wulansari, SP, M.Kes, selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
5. Dr. Citra Dewi, M.Kes selaku sekretaris dan staf pengajar Kepaniteraan
Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
6. Dr. H. Sumedi Sudarsono, MPH selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
7. Dr. Dian Mardiyah, M.KK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
8. Dr. Fathul Jannah, M.Si selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
3
9. Rifqatussa'adah, SKM, M.Kes selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
10. Kholis Ernawati, S.Si., M.Kes. selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
11. Dr. Dini Widianti, MKK. Selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
12. Dr. Yohana, dr. Lingga, dr. Linda dan seluruh staf Puskesmas
Kecamatan Johar Baru yang telah memberikan bimbingan dan data
kepada penulis untuk kelancaran kegiatan ini
13. Ny. Dwi Febriani sebagai pasien dalam Laporan Study Kasus.
14. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama
sehingga tersusun laporan ini.
Disadari sepenuhnya masih banyak kekurangan dalam penyusunan Laporan Studi
Kasus ini. Oleh karena itu, kritik dan saran membangun sebagai perbaikan dan
sangat diperlukan. Semoga laporan ini dapat berguna bagi semua pihak yang
terkait.
Wassalamu'alaikum, Wr.Wb
Jakarta, Februari 2013
Penulis
4
BERKAS PASIEN
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. Kasiah
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 65 tahun
Status : Menikah
Alamat : Jl. Ptojo Enclek XII No 91 RT 12 RW 07
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : Tamat SD
Agama : Islam
No.Rekam medis : -
Puskesmas : Puskesmas Kecamatan Gambir
Tanggal berobat : …. Januari 2013
B. Anamnesa
Autoanamnesa yang dilakukan pada tanggal 23 Januari 2013 :
1. Keluhan Utama
Kontrol darah tinggi
2. Keluhan Tambahan
Mengeluh pusing pada kepala bagian belakang
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Puskesmas Kecamatan Johar Baru untuk kontrol
kehamilan. Pasien mengaku sedang hamil, usia kehamilanmemasuki 8
bulan. Pasien mengeluh mules-mules yang dirasakan tidak terlalu sering
dan badan terasa lemas sehingga pasien sulit menjalankan aktivitasnya.
Semenjak hamil, pasien sering terlihat pucat, mengeluh pusing, matanya
berkunang-kunang dan seperti ingin pingsan.
Pasien mengaku jarang mengkonsumsi suplemen besi karena mual yang
dirasakan setelah mengkonsumsi suplemen tersebut. Pola makan pasien
5
juga tidak teratur, pasien terkadang hanya makan dua kali sehari dan dalam
jumlah sedikit. Pasien minum teh setiap harinya dan jarang minum susu.
Selama ini pasien rutin kontrol kehamilan di bidan di Puskesmas
Kecamatan Johar Baru. Ini merupakan kehamilan kedua, pasien
mengatakan sering merasa lemas selama hamil, yang sebelumnya tidak
pernah dikeluhkan pasien. Pada kehamilan pertama pasien tidak pernah
mengeluh lemas.
Riwayat Obstetri : 1. Lahir seorang bayi ♂ pada tahun 2009
2. Hamil ini
Riwayat Pernikahan : ♀ : 21 th, Diploma, Karyawan Swasta
♂ : 28 th, Diploma IV, Karyawan Swasta
HPHT : 6 Juni 2012
TP : 14 Maret 2013
TUK : 32-33 minggu
4. Riwayat Penyakit Dahulu
a. Riwayat hipertensi : disangkal
b. Riwayat DM : disangkal
c. Riwayat Asma : disangkal
d. Riwayat Penyakit jantung : disangkal
e. Riwayat Alergi obat : disangkal
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga yang mempunyai keluhan dan penyakit yang sama
dengan pasien.
6
6. Riwayat Sosial Ekonomi
Biaya hidup pasien dan anggota keluarga diperoleh dari penghasilan berdua
yang bekerja sebagai karyawan swasta. Penghasilan suami dan istri
perbulannya Rp.2.500.000,- Jumlah tersebut dirasakan kurang mencukupi
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
7. Riwayat Kebiasaan
a. ANC : di bidan
b. Vaksin : TT 2x di bidan
c. KB : -
C. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik tanggal 23 Januari 2013:
1. Keadaan Umum : Tampak Sakit Ringan
Kesadaran : Compos mentis
2. Vital Sign
a. Tekanan darah : 110/70 mmHg
b. Nadi : 84 kali/menit
c. Respirasi : 24 kali/menit
d. Suhu : 36,8 0 C
3. Status Generalis
a. Berat badan : 51 kg
b. Tinggi badan : 154 cm
c. IMT : BB/TB2 = 51/2,37 = 21,5 kg/m2 (normal)
d. Lila : 25 cm
e. Kepala : Bentuk oval, simetris
f. Rambut : Hitam, tumbuh lebat, tidak mudah dicabut
g. Mata : Konjungtiva anemis (+), sklera ikterik (-), pupil
bulat, isokor
h. Hidung : Septum tidak deviasi, tidak terdapat sekret
i. Telinga : Dalam batas normal
7
j. Mulut : Bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor, tonsil T1-T1
k. Leher : Tidak terdapat pembesaran KGB.
l. Paru-paru
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri
Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris kanan dan kiri
Perkusi : Sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : Vesikuler kanan dan kiri, rhonki (-), wheezing (-)
m. Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS V linea midklavikula
sinistra.
Perkusi : Batas jantung normal, tidak terdapat pembesaran
jantung.
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II normal, tidak terdapat
murmur dan gallop.
n. Abdomen : Status lokalis
o. Genitalia : Tidak diperiksa
p. Ekstrimitas : Akral hangat, edema (- ), sianosis (-)
4. Status Lokalis
Status Obstetri
Pemeriksaan Abdomen
a. TFU : 30 cm
b. LP : 106 cm
c. HIS : (-)
d. LA : kepala, puki
e. DJJ : 144-148 x/menit
Pemeriksaan Dalam : tidak dilakukan
8
D. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium : Golongan darah : A
Hb : 9,0 mg/dl
E. Penatalaksanaan
Non farmakologi :
a. Menyarankan agar pasien makan makanan yang bergizi yang mengandung
zat besi, vitamin dan asam folat serta istirahat yang cukup.
b. Konsul ke bagian gizi
Farmakologi :
a. Tablet Fe 1x1
9
BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga : Tn. Hengki Wijaya
b. Identitas Ibu kandung : Ny. Siti Nurjanah
c. Struktur Komposisi Keluarga : The nuclear family (keluarga inti)
Tabel 1. Anggota Keluarga yang Tinggal serumah
No. NamaKedudukan
dalam keluargaGender Umur Pendidikan Pekerjaan Ket
1.Tn. Hengky Kepala Keluarga Laki-laki 33 thn Diploma Karyawan
Swasta
-
2.Ny. Dwi Istri Perempuan 25 thn Diploma Karyawan
Swasta
-
3. Fikriansyah Anak Laki-laki 3 thn - - -
2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
a. Lingkungan Tempat Tinggal
Tabel 2. Lingkungan Tempat Tinggal
Status kepemilikan rumah : Kontrak
Daerah perumahan : Padat
Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan
Luas rumah: 8 x 6 m2 Keluarga tinggal di rumah
dengan status kepemilikan
kontrak yang terletak di
lingkungan padat penduduk.
Rumah tersebut cukup
nyaman untuk ditempati oleh
seluruh anggota keluarga dan
Jumlah penghuni dalam satu rumah: 3 orang
Luas halaman rumah: tidak ada
Bertingkat/tidak bertingkat: tidak bertingkat
Lantai rumah terbuat dari: keramik
Dinding rumah terbuat dari: tembok
Jamban keluarga: ada
10
belum memenuhi syarat-
syarat rumah sehat.
Tempat bermain: tidak ada
Penerangan listrik: 200 watt
Air bersih: ada (PAM)
Tempat pembuangan sampah: ada
b. Kepemilikan Barang-Barang Berharga
Tn. Hengky memiliki beberapa barang elektronik di rumahnya
antara lain yaitu, satu buah sepeda motor, handpone, televisi berwarna
yang terletak di ruang tamu, satu buah kipas angin yang terletak di
kamar tidur, serta satu buah kulkas dan satu buah kompor gas.
c. Denah Rumah
Gambar 1. Denah Rumah Tn. Hengky atau Ny. Dwi
3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga
a. Tempat Berobat
Jika ada salah satu anggota keluarga Tn.Hengki yang sakit, maka
Tn. Hengki selalu membawa berobat ke Puskesmas Kecamatan Johar
Baru. Selain karena harganya yang terjangkau, juga karena tempatnya
11
yang tidak jauh dari rumah, sehingga dapat ditempuh hanya dengan
naik angkutan umum.
b. Asuransi/Jaminan Kesehatan
Keluarga Tn. Hengki mendapatkan jaminan kesehatan dari
Jamsostek sehingga untuk pelayanan kesehatan di Puskesmas keluarga
Tn. Hengki dibebaskan dari biaya pelayanan kesehatan.
4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)
Tabel 3. Pelayanan Kesehatan
Faktor Keterangan Kesimpulan
Cara mencapai pusat
pelayanan kesehatanAngkutan Umum
Pasien berobat rutin ke
puskesmas dengan angkutan
umum, karena biaya
pengobatan di puskesmas
terjangkau oleh pasien dan
tidak terlalu jauh dari tempat
tinggal pasien. Dan selain itu
pasien puas dengan pelayanan
di puskesmas.
Tarif pelayanan
kesehatanTerjangkau
Kualitas pelayanan
kesehatanMemuaskan
5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga
a. Kebiasaan Makan
Pola makan keluarga Tn. Hengki mempunyai kebiasaan makan
sebanyak dua sampai tiga kali sehari, yaitu makan pada pagi, siang dan
malam hari. Makanan yang dimakan oleh keluarga Tn. Hengki dimasak
sendiri oleh Ny. Dwi, apabila istri tidak sempat memasak terkadang
membeli makanan yang ada di sekitar rumahnya. Mereka tidak rutin
melakukan kegiatan makan bersama dikarenakan Tn. Hengki waktu
kerja yang tidak bersamaan sama istri.
12
Ny. Dwi sering merasa mual selama hamil, sehingga pola makan pasien
menjadi tidak teratur dan berkurang porsinya. Suami nya juga sering
berada diluar rumah untuk bekerja, sehingga Ny.Dwi tidak bersemangat
untuk makan. Keluarga Ny. Dwi tinggal jauh dari rumah mereka,
terkadang orangtua nya berkunjung menemui Ny. Dwi.
Keluarga Tn. Hengki tidak memiliki ruangan khusus tempat makan,
sehingga mereka biasa makan di ruang tamu/ruang keluarga. Mereka
juga membiasakan diri untuk mencuci tangan dengan sabun sebelum
dan sesudah makan serta merapikan dan membersihkan peralatan
makan mereka setelah selesai makan.
b. Penerapan Pola Gizi Seimbang
Adapun menu makanan sehari-hari yang sering dimasak oleh Ny. Dwi
antara lain nasi, tahu, tempe, telur, ikan, dan sayur-sayuran. Sedangkan
menu lainnya seperti daging, ayam dan buah-buahan jarang sekali
dikonsumsi, pasien juga jarang minum susu, sehingga pola gizi
seimbang belum diterapkan di keluarga ini.
Tabel 4. Food Recall
Hari Waktu Menu
Senin Pagi Nasi uduk + Tempe
Siang Nasi + Telur
Malam Nasi + Telur + Ikan Asin
Selasa Pagi Nasi + Telur + Teh manis
Siang Nasi + Tahu
Malam Nasi + Telur
Rabu Pagi Bubur ayam + Teh manis
Siang Nasi + Tempe + Tahu
Malam Nasi + Tempe + Sayur
13
Pola makan pasien belum menerapkan pola gizi seimbang untuk ibu
hamil. Gizi seimbang adalah makan yang cukup mengandung
karbonhidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai
sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur.
Kebutuhan kalori Ny. Dwi untuk kehamilan belum tercapai. Karena
Ny.Dwi hamil trisemester III, maka kebutuhan kalori yang dbutuhkan
sekitar 2300-2500kalori. Ibu hamil tidak dianjurkan untuk minum teh.
6. Pola Dukungan Keluarga
a. Faktor Pendukung Terselesaikannya Masalah dalam Keluarga
- Suami pasien memperhatikan kesehatan kehamilan pasien.
- Bila pasien ada keluhan, suami pasien selalu membawa pasien
berobat.
b. Faktor Penghambat Terselesaikannya Masalah dalam Keluarga
- Keadaan ekonomi keluarga pasien yang kurang mencukupi membuat
pasien sulit untuk memperoleh makanan 4 sehat 5 sempurna.
- Kurangnya perhatian dari keluarga pasien terhadap kehamilan
pasien.
- Kesibukan Tn. Hengki dan Ny. Dwi bekerja sehingga jarang untuak
berkumpul.
B. Genogram
1. Bentuk Keluarga: Keluarga inti
Bentuk keluarga pasien ini adalah The nuclear family (keluarga inti) yang
terdiri dari suami (Tn.Hengki) dan istri (Ny. Dwi) dan memiliki satu orang
anak (Fikriansyah).
2. Tahapan Siklus Keluarga
Menurut Duvall dan Miller (1985) dan Carter dan McGoldrick (1988),
keluarga Tn. Hengki berada pada tahapan siklus keluarga yang ketiga,
yaitu tahap ini dimana pasien dan suami telah memiliki seorang anak usia
14
prasekolah dan perpindahan dari siklus keluarga yang kedua ( keluarga
mengasuh anak bayi). Anak usia prasekolah harus banyak belajar pada
tahap ini, khususnya dalam hal kemandirian. Mereka harus mencapai
otonomi yang cukup sehingga mampu memenuhi kebutuhan sendiri tanpa
campur tangan orang tua dimanapun mereka berada.
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini :
1. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti rumah, ruang
bermain, privasi, dan keamanan,
2. Mensosialisasikan anak
3. Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga (hubungan
perkawinan dan hubungan orang tua dan anak) serta di luar
keluarga (keluarga besar dan komunitas).
Anak usia prasekolah sangat senang mengeksplor dunia di
sekitarnya. Karena itu penting bagi orang tua untuk menyediakan
peralatan dan fasilitas yang bersifat melindungi anak-anak, karena
pada tahap ini kecelakaan menjadi penyebab utama kematian dan
cacat. Mengkaji keamanan rumah merupakan tugas penting bagi
perawat keluarga dan kesehatan komunitas sehingga orang tua dapat
mengetahui resiko-resiko yang ada dan cara-cara mencegah
kecelakaan.
Penelitian menunjukkan bahwa hubungan perkawinan sering
mengalami kegoncangan pada tahap ini. Pasangan suami istri masing-
masing merasakan perubahan kepribadian yang negatif, merasa kurang
puas dengan keadaan di rumah, terdapat lebih banyak interaksi yang
berorientasi pada tugas, pembicaraan pribadi lebih sedikit dan
pembicaraan yang berpusat pada anak lebih banyak, kehangatan yang
diberikan kepada anak lebih banyak daripada yang diberikan satu sama
lain, dan tingkat kepuasan seksual lebih rendah. Konselor perkawinan
sangat dibutuhkan dalam hal ini.
15
Masalah-masalah yang sering terjadi antara lain masalah
kesehatan fisik anak seperti penyakit-penyakit menular yang lazim
pada anak, jatuh, luka bakar, keracunan, dan kecelakaan-kecelakaan
lain yang terjadi selama usia prasekolah. Masalah-masalah lain yang
penting adalah persaingan di antara kakak-adik, keluarga berencana,
kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan, masalah-masalah
pengasuhan anak, masalah komunikasi dalam keluarga, serta
kesehatan umum.
Tujuan utama bagi perawat yang melayani keluarga dengan anak usia
prasekolah adalah membantu mereka membentuk gaya hidup sehat
dan memfasilitasi pertumbuhan fisik, intelektual, emosional dan sosial
secara optimal.
3. Family Map
Gambar 2. Family Map
16
C.Identifikasi Permasalahan yang Didapat dalam Keluarga
Ada beberapa permasalahan yang dapat ditemukan pada keluarga ini yaitu:
1. Masalah dalam organisasi keluarga : Pasien merupakan anak bungsu di
keluarganya, semuanya sudah tidak tinggal serumah dengan orangtuanya
sehingga pasien kurang mendapatkan perhatian dari anggota keluarganya.
2. Masalah dalam fungsi biologis: Faktor usia pasien yang masih muda untuk
hamil (20 tahun) dan pola makan yang tidak teratur.
3. Masalah dalam fungsi psikologis: Usia pasien yang masih muda sehingga
emosinya cenderung labil dan mental nya belum matang.
4. Masalah dalam fungsi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan: Penghasilan
keluarga yang belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
5. Masalah lingkungan : Lingkungan disekitar rumah yang kurang
mendukung untuk kesehatan kehamilan pasien.
6. Masalah perilaku kesehatan : Pasien dan suami cukup mengerti akan
pentingnya kesehatan kehamilan, dan pasien rutin memeriksakan
kehamilannya di Puskesmas Johar Baru.
D. Diagnosis Holistik
1. Aspek Personal (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran)
17
Pasien datang berobat ke Puskesmas karena keinginan dari diri sendiri
untuk memeriksakan kehamilan keduanya. Pasien juga khawatir terhadap
penyakit yang dideritanya akan dapat mengganggu pertumbuhan janinnya,
pasien berharap dapat mengatasi penyakitnya dan kehamilan nya dalam
keadaan baik.
2. Aspek Klinik (diagnosis kerja dan diagnosis banding)
Berdasarkan anamnesa pasien mengaku hamil kedua dengan keluhan
terlihat pucat,lemas serta tidak mengkonsumsi suplemen besi, pemeriksaan
fisik didapatkan konjungtiva anemis, dan pada pemeriksaan laboratorium
Hb 9 mg/dL.
Diagnosa : G2P1A0 Gravida 32-33 minggu dengan Anemia
3. Aspek Resiko Internal (faktor-faktor internal yang mempengaruhi masalah
kesehatan pasien)
Pola makan pasien yang tidak teratur dan kurangnya konsumsi makanan
yang bergizi menyebabkan pasien sering merasa lemas. Pasien juga tidak
teratur mengkonsumsi suplemen besi.
4. Aspek Psikososial Keluarga (faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi
masalah kesehatan pasien)
Keterbatasan ekonomi keluarga menyebabkan kurang terpenuhinya
makanan bergizi yang baik buat kehamilan pasien, serta kondisi sehari-hari
pasien yang kurang mendapat perhatian dari suami maupun keluarganya.
Suami dan pasien sibuk bekerja sehingga jarang menemani pasien makan,
sedangkan keluarganya tinggal jauh dari rumah pasien.
5. Aspek Fungsional (tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari
baik didalam maupun di luar rumah, fisik maupun mental)
Secara aspek fungsional, pasien dapat digolongkan pada tingkat ke 1
berdasarkan urutan Ecog, yaitu pasien meiliki hambatan pada perkerjaan
berat, namun masih mampu bekerja kantor ataupun pekerjaan rumah yang
ringan tanpa bantuan orang lain.
18
E. Rencana Pelaksanaan
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan
Aspek
Personal
Mengedukasikan pasien dan
keluarga tentang penyakit yang
dideritanya yakni Anemia dalam
kehamilan (definisi, penyebab,
gejala,serta cara penanganannya)
Pasien dianjurkan untuk berobat ke
dokter dan periksa kehamilan rutin
Menjelaskan kepada pasien bahwa
penyakitnya dapat diatasi dengan
menjaga pola makannya dan
mengkonsumsi suplemen besi.
Pasien dan
keluarga
pasien
Pada saat
kunjungan
ke rumah
(satu kali)
Pasien dapat memahami dengan baik tentang
penyakit yang sedang dideritanya sehingga di
kemudian hari ia dapat mengupayakan
pencegahan untuk penyakitnya tersebut.
Pasien rutin memeriksakan kehamilannya.
Pasien menjaga pola makan dan
mengkonsumsi suplemen.
Aspek
Klinik
Pemberian suplemen zat besi
sebanyak satu tablet setiap harinya.
Pasien Puskesmas Pasien dapat minum suplemen dengan teratur
dan kontrol kembali ke puskesmas.
19
Aspek
Risiko
Internal
Mengedukasi pasien bahwa salah
satu penyebab dari penyakit yang
dideritanya saat ini adalah asupan
gizi yang kurang.
Mengedukasi pasien tentang
makanan bergizi yang diperlukan
selama kehamilan dan menganjurkan
untuk selalu mengkonsumsi nya.
Untuk mencegah anemia pada ibu
hamil,dapat mengkonsumsi sumber
zat besi dari makanan berupa daging
merah,ikan,beras utuh, sayur
berwarna hijau, dan dari susu
fortifikasi.
Menjelaskan kepada pasien
kebutuhan kalori saat kehamilan
menjadi 2300-2500 kalori per hari.
Menyarankan pasien tidak
mengkonsumsi makanan yang
Pasien Pada saat
kunjungan
ke rumah
(satu kali)
Pasien dapat mengkonsumsi makanan-
makanan yang bergizi selama kehamilan yaitu
karbohidrat, protein hewani dan nabati,
sayuran, buah dan susu.
Pasien tidak mengkonsumsi teh yang dapat
mengganggu penyerapan besi.
20
dapat mengganggu proses
penyerapan besi seperti teh atau
kopi
Aspek
Psikososial
Keluarga
Mengedukasi suami dan keluarga
pasien agar dapat selalu
memperhatikan pasien dan
kehamilannya.
Menganjurkan suami pasien untuk
mengingatkan pasien meminum
suplemen dan kontrol kehamilan
secara teratur.
Menganjurkan kepada kelurga
pasien untuk meningkatkan
komunikasi yang baik dengan
pasien.
Pasien dan
keluarga
pasien
Pada saat
kunjungan
ke rumah
(satu kali)
Keluarga memberi perhatian lebih kepada
pasien.
Pasien dan keluarganya dapat saling
mendukung dalam keadaan apapun.
Pasien meminum suplemen dan kontrol
kehamilan secara teratur.
Aspek
Fungsional
Pasien melakukan aktivitas seperti
biasanya, namun tetap menjaga
kondisi dan jangan terlalu lelah.
Pasien Pada saat
kunjungan
ke rumah
(satu kali)
Aktivitas tetap dilakukan dan kehamilan pasien
terjaga dengan baik.
21
Mengingatkan pasien agar istirahat
yang cukup setiap harinya.
22
F. Prognosis
1. Quo Ad Vitam : ad bonam2. Quo Ad Sanasionam : ad bonam3. Quo Ad Fungsionam : ad bonam
23