student - web.binus.ac.idweb.binus.ac.id/data/wartajwc/wartajwcjuly2011.pdfbuku, your career is not...

12
Kritik & Saran Untuk meningkatkan kualitas Warta JWC kita, silahkan layangkan kritik & saran Anda ke: [email protected] Terima kasih untuk partisipasi Anda Salam Redaksi | 02 Ask Ms. M | 02 Fokus Utama Power Lecture Series II DRM Bersama Jend. TNI (Purn) Wiranto, S.H., MM | 03 What’s Happening Workshop Beken Dengan Cerpen | 04 Seminar How To Make A Great Bond with Your Teenagers | 04 CEO Speaks On Growth with Citi Indonesia | 05 Gigi Gebrak JWC | 06 Chinese Painting | 06 Profil STUCOMM, Wadah Aspirasi Mahasiswa BINUS INTERNATIONAL | 07 Cassandra, Presiden STUCOMM | 08 Entertainment Section The Ward | 10 Kuis | 11 Info Merchant | 12 Vol.07 | VII | Juli | 2011 STUDENT COMMITTE BINUS INTERNATIONAL STUDENT COMMITTE BINUS INTERNATIONAL

Upload: phungtram

Post on 16-Jul-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Kritik & SaranUntuk meningkatkan kualitas Warta JWC kita, silahkan layangkan kritik & saran Anda ke: [email protected]

Terima kasih untuk partisipasi Anda

Salam Redaksi | 02

Ask Ms. M | 02

Fokus Utama

Power Lecture Series II DRM Bersama Jend. TNI (Purn)

Wiranto, S.H., MM | 03

What’s Happening

Workshop Beken Dengan Cerpen | 04

Seminar How To Make A Great Bond with Your

Teenagers | 04

CEO Speaks On Growth with Citi Indonesia | 05

Gigi Gebrak JWC | 06

Chinese Painting | 06

Profil

STUCOMM, Wadah Aspirasi Mahasiswa

BINUS INTERNATIONAL | 07

Cassandra, Presiden STUCOMM | 08

Entertainment Section

The Ward | 10

Kuis | 11

Info Merchant | 12

Vol.0

7 | V

II | J

uli |

201

1

STUDENTC O M M I T T E

BINUS INTERNATIONAL

STUDENTC O M M I T T E

BINUS INTERNATIONAL

2|Warta JWC Juli 2011

i BINUSIAN, WARTA JWC hadir kembali.

Edisi Juli 2011, tim redaksi WARTA JWC menghadirkan beragam informasi menarik. Di antaranya Seminar How To Make A Great Bond with Your Teenagers, CEO Speaks On Growth with Citi – Indonesia, dan Power Lecture Series II DRM bersama Jend. TNI (Purn) Wiranto, S.H., MM yang membicarakan mengenai manajemen militer dan penerapannya.

Kehadiran grup band Gigi di JWC beberapa waktu lalu yang sempat menarik perhatian, informasi tersebut Kami sajikan dalam edisi kali ini. Pun demikian dengan Pameran Lukisan dan Kaligrafi Cina.

Untuk Fokus Utama, kami menyajikan mengenai organisasi kemahasiswaan yang ada di BINUS INTERNATIONAL, Student Commitee (Stucomm). Dengan mengangkat profil President Stucomm Cassandra Etania Diputra.

So BINUSIAN, jangan sampai melewatkan kehadiran WARTA JWC Juli 2011. Semoga dapat menjadi sumber inspirasi untuk terus berkarya dan menggapai impian.

jika ada saran / kritik silahkan email ke [email protected]

ay BINUSIANS, perkenalkan, saya adalah Ms. M. Saya

akan bantu memberikan solusi kepada para BINUSIANS yang mungkin sedang bingung dengan masalah perkuliahan, keluarga ataupun percintaan ♡.

Kali ini Ms.M sedang fresh banget! Setelah mendapatkan kesempatan untuk refreshing 2 hari, kini Ms. M jadi FRESH banget untuk kembali lagi beraktivitas. Teman-teman BINUSIANS yang mungkin sedang dirundung rasa kebosanan, bingung mau ngapain atau bahkan semua sudah dikerjakan tapi tetap saja bingung, TAKE A VACATION mungkin itu jawabannya. Ms. M ngerasain banget tu, pas lagi stress-stressnya bekerja, sampai rambut keriting, dapet kesempatan refreshing. Tanpa pikir panjang lebar, OK DEH Kita JALAN! Alhasil, FRESH banget pikiran dan badan (walau pegal-pegal dikit sih), but it’s worthed kok. So, atur waktu kuliah kalian

dengan baik, cari waktu yang senggang yang bisa kalian gunakan untuk liburan. Tidak mesti cuti kuliah kok, bisa juga dilakukan di weekend.

Question: “Dear Ms. M, saya merupakan salah seorang mahasiwa BINUS, sebenarnya saya suka sekali dengan jurusan saya ini, tugas-tugas selalu dikerjakan dengan rajin, saya suka seragamnya, saya juga suka sekali dengan kegiatan praktek dan lain sebagainya serta saya juga suka sekali bertanya kepada dosen jika ada pertanyaan yang tidak saya mengerti, namun orang tua saya tidak pernah menyetujui saya untuk mengambil jurusan ini. Selain biaya yang mahal, menurut mereka jurusan ini sama sekali tidak memberikan masa depan yang baik, namun dipihak lain saya juga tidak ingin melawan orang tua saya karena saya sayang sama mereka. Menurut Ms.M bagaimana ? terima kasih”* Emilia

Hay Emilia Darling,

Waduh, sulit juga ya posisi kamu cinta. Dlihat dari cerita kamu, sepertinya kamu memang cinta banget ya sama jurusan yang kamu ambil, ini namanya PASSION. Tau ga kamu, menurut penelitian kalau orang yang memiliki passion dan apapun profesinya, memiliki kecenderungan lebih berhasil dibandingan dengan orang yang bekerja secara terpaksa. Cerita sukses tentang passion kamu bisa lihat Agnes Monica. Passion Agnes Monica adalah di music, dari kecil dia sudah tau apa yang dia mau. Seiring dengan perkembangan karirnya yang cukup melesat, akhirnya membuahkan hasil yaitu prestasinya yang kini sudah diakui secara international.

Untuk orang tua kamu, kamu bisa kasih pengertian dengan pendekatan passion ini. Bahwa apa yang kamu kerjakan memang karena kamu mencintai dunia tersebut. Orang tua terkadang memang

memiliki pemikiran yang kolot, namun sebenarnya mereka hanya ingin anaknya maju dan berhasil, menurut pandangan mereka. Atau mungkin kamu bisa berikan mereka hadiah buku, Your Career Is Not Your Job, karangan Rene Suhardono, buku ini inspiratif banget untuk membuka pikiran kita, merubah cara pandang kita menilai sebuah passion dalam diri kita dan mengembangkannya.

Untuk masalah keuangan, don’t give up girl! Semua pasti ada jalannya, when there is will there is a way! Kamu bisa bekerja sambil berkuliah kok. Di BINUS ada yang namanya Team Promotion, disana kamu bisa magang sambil kuliah & waktunya fleksibel banget.

ntuk teman-teman lainnya, when problem

comes to you, jangan bingung jangan bimbang, segera tanyakan ke Ms. M melalui [email protected]

H

H

U

Pelindung:Firdaus Alamsjah, Ph.D

Dewan Penasehat:George Wijaya, Stephen Wahyudi Santoso

Pemimpin Umum:Judi ArtoPemimpin Redaksi:Haris Suhendra

Editor in Chief:AdilahReporter & Fotografer: Yeni Mardyana RRendy Adrikni S

Desain Grafis:Luke SantosoIklan & Distribusi:Fanny

Ask Ms.M

Salam Redaksi

Warta JWC Juli 2011|3

lmu manajemen tidak terbatas pada dunia bisnis atau keuangan. Bidang militer yang nyatanya juga menerapkan manajemen kerap

luput dari pengamatan. Untuk itulah, Program Doctoral Research Management menghadirkan Jenderal TNI (Purn) Wiranto, S.H., MM untuk berbagi pengalaman seputar manajemen di bidang militer dalam Power Lecture Series II DRM di Gedung The Joseph Wibowo Center, Selasa (10/5).

Acara ini bertema Peranan, Prinsip, dan Praktik Manajemen dalam Domain Kemiliteran: Insight and Wisdom dari medan Tempur. Menurut Wiranto, antara dunia militer, bisnis, birokrat, ataupun politik memiliki inti yang sama jika sudah berbicara mengenai manajemen. Meski demikian, manajemen yang diterapkan memiliki penguatan di masing-masing bidang.

“Saya mencoba sharing agar Anda mengetahui kalau banyak hal di bidang militer tentang manajemen dapat diterapkan dalam dunia bisnis,”

Wiranto mengisahkan jika ia pernah berada dalam situasi kritis. Saat itu ia harus dapat memutuskan sesuatu dengan cepat dan tepat. “A bad decision is better than no decision. Lebih baik mengambil keputusan buruk ketimbang sama sekali tidak mengambil keputusan. Selain perkiraan keadaan tepat dan intuisi berdasarkan pengalaman, perhitungan cermat, dan keberanian mengambil risiko,” tegas Wiranto.

Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat ini yakin jika seseorang mengaplikasikan teori dengan sungguh-sungguh dan benar, maka akan mendapatkan keuntungan. “Mudah-mudahan dengan berbagi seperti ini sayamendapatkan tambahan ilmu dari pertanyaan yang didapat sebagai opini dari publik. Teman-teman BINUS juga mendapat pengalaman yang dapat diserap dari teori yang didapatkan,” ujarnya.(YD)

I

1 Materi yang disampaikan Wiranto mengenai Peranan, Prinsip, dan Praktik Manajemen dalam Domain Kemiliteran: Insight and Wisdom dari Medan Tempur

2 Foto bersama sebelum Wiranto mengisi acara Power Lecture Series II DRM

Power Lecture Series II DRM Bersama Jend. TNI (Purn) Wiranto, S.H., MMManajemen Militer dan Penerapannya

Fokus Utama:

1

2

4|Warta JWC Juli 2011

omunitas Pecinta Karya Fiksi, FiXiMix, kembali menyelenggarakan workshop bertajuk

Beken dengan Cerpen, di Comic Cafe, Tebet, Jakarta Timur, Minggu (22/5). Pelatihan yang telah digelar untuk kali ketiga ini dihadiri pecinta cerpen dari berbagai latar belakang mulai pelajar hingga ibu rumah tangga.

Program rutin yang diselenggarakan ini diperuntukkan bagi mereka yang ingin karya fiksinya dimuat di media massa baik itu di surat kabar, majalah, ataupun kumpulan cerpen dalam bentuk buku.

“Menerima orang-orang yang

memang karyanya belum pernah dimuat di media massa, mereka yang ingin memperdalam dan konsisten

serta produktif dalam berkarya. Jadi

scoop-nya umum dari dasar sampai agak advance,” tutur Kepala Program FiXiMix Henny Purnama Sari.

Adapun cerpenis senior Kurnia Efendi dan Emma Aliudin dari Majalah Chic didaulat menjadi pembicara. Mereka membimbing para peserta dan memberikan tips & trik agar karyanya lebih mudah tembus di media massa serta penerbit buku. “Tidak hanya menghasilkan

karya berkualitas tapi juga bagaimana bisa lulus sensor si editor,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, stasiun televisi komunitas BINUS UNIVERSITY, BINUS TV, dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) B-Voice, turut berbagi informasi kepada peserta.(YD)

inat seorang anak bisa muncul lantaran pengaruh teman atau hal-hal yang menarik perhatian anak.

Sementara bakat adalah faktor-faktor bawaan (potensi dari lahir) yang mempengaruhi cara pikir, cara merasa, dan cara berperilaku seseorang.

Demikian diungkapkan Education Training & Co. Facilitator Drs. Fidelius Waruwu, M. Sc.

Ed. dalam seminar bertajuk How To Make

A Great Bond with Your Teenagers

yang digelar di Gedung The Joseph

Wibowo Center, Jakarta

Selatan, Sabtu (14/5).

Fidelius mengingatkan

orangtua agar lebih peka terhadap talenta atau bakat yang dimiliki buah hatinya. Melalui penjabaran tentang 16 tema bakat bawaan yang dimiliki manusia, peserta dapat mengetahui bakat serta potensi yang dimiliki anak sehingga dapat merencanakan masa depan sang buah hati.”Memberikan pengalaman-pengalaman kepada orangtua bagaimana cara berkomunikasi dengan anak. Selain itu juga dengan cara seperti ini orangtua bisa mengetahui bakat anaknya, bagaimana berkomunikasi dengan mereka. Ini sangat bagus untuk merencanakan masa depan anak,” urainya.

Selain Fidelius, hadir pula sebagai pembicara Psikolog Anak Dr. Lucia R.M. Royanto, M. Si, M. Sp. Ed. Ia membahas mengenai Family Communication, bagaimana komunikasi dapat menciptakan hubungan yang baik antara orangtua dan anak.(YD)

Buka-bukaan Soal Cerpen

Agar Lebih Peka

Terhadap Bakat si Buah

Hati

Workshop Beken dengan Cerpen

Seminar

K

M

What’s Happening:

1 Tidak hanya menghasilkan karya berkualitas tapi juga bagaimana bisa lulus sensor editor menjadi salah satu trik yang dibagikan cerpenis senior Kurnia Efendi kepada peserta workshop

2 Dari kiri ke kanan: Drs. Fidelius Waruwu, M. Sc. Ed, Dr. Lucia R.M. Royanto, M. Si, M. Sp. Ed & Drs. Johannes A.A. Rumeser, M.Psi.,Psi

1

2

Yuk,

Warta JWC Juli 2011|5

INUS BUSINESS SCHOOL kembali menggelar CEO Speaks On Growth, Kamis

(26/5). Kali ini menghadirkan sebagai pembicara, Managing Director & Country Business Manager Global Institutional Bank – Citi Indonesia, Tigor M. Siahaan.

Di hadapan forum, ia berbagi pengalaman mengenai sepak terjangnya selama bekerja di Citibank. Menurutnya, ia selalu menekankan pada karyawannya untuk senantiasa mengembangkan skill. “Melalui tantangan, berbagai kesempatan untuk tumbuh, memberikan kesempatan pada karyawan untuk melakukan berbagai variasi hal untuk berkembang,” tuturnya.

Penekanannya, lanjut Tigor, adalah pada “stretch abilities”. Setiap manusia memiliki kemampuan untuk memulurkan (stretch) skill yang nantinya akan berdampak pada peningkatan kualitas diri.

Pilihan menghadirkan Tigor M. Siahaan karena ia tercatat sebagai orang Indonesia pertama yang menduduki posisi Managing Director & Country Business Manager, Global Institutional Bank – Citi Indonesia. Tanggung jawabnya di Citibank pun cukup lengkap. Ia pernah ditempatkan di corporate banking dan bertanggung jawab mengelola portofolio kredit US$ 80-100 juta, dengan target pendapatan US$ 2-3 juta/tahun di Citibank Jakarta. Dengan performa bagus, tanpa ada kredit macet di tangannya, kariernya terus melesat.

Menurutnya, berupaya selalu menjadi pemenang dan melampaui target yang ditentukan merupakan modal dasar untuk bertarung dengan bank asing lainnya. Bagi dia, karyawan adalah aset terpenting. Untuk merangkul karyawan, couching yang dilakukannya adalah menanamkan etos kerja untuk mencapai lebih dari target.

Karyawan dapat menemuinya kapan saja selama pintu ruang kerjanya terbuka dan ia tidak sedang rapat.

Kepiawaiannya sebagai bankir terbukti dengan jalur cepat yang dilaluinya untuk mencapai posisi VP pada The Institutional Recovery Management Group di Citi New York pada 2000. Waktu itu, CEO Citi Asia Pasifik menyeleksi empat orang yang berasal dari Asia untuk ditempatkan di London dan New York, yang bertujuan mengembangkan seorang pemimpin dengan akselerasi lebih dari lainnya.

Ia menghabiskan waktu tiga tahun di sana. Jumlah nilai portofolio yang ditanganinya mulai dari US$ 50 juta sampai US$ 5 miliar dari puluhan perusahaan beragam industri. Dengan performa bagus tanpa ada kredit macet di tangannya, kariernya terus melesat. Selama tiga tahun, ia bertugas mengelola kredit yang sudah masuk dalam indikasi mengkhawatirkan.

Tiga tahun kemudian, ia kembali ke Indonesia menduduki posisi Country Risk Manager. Tidak lama setelah itu, ia diangkat menjadi VP dan Deputi Manajer Country Risk Citigroup Indonesia. Puncaknya, Februari lalu, ia didapuk menggantikan Peter B. Elliot (berkebangsaan AS) menduduki Managing Director & Country Business Manager, Global Institutional Bank – Citi Indonesia hingga saat ini.(YD)

CEO Speaks On Growth with

Citi Indonesia

Stretch Abilitiesuntuk Tingkatkan Skill

BWhat’s Happening:

3 Managing Director & Country Business Manager Global Institutional Bank - Citi Indonesia, Tigor M. Siahaan

3

6|Warta JWC Juli 2011

andangan mata ratusan warga Gedung The Joseph Wibowo Center,

Kamis (19/5), tertuju pada satu arah. Sesekali terdengar gelak tawa dari mahasiswa maupun para faculty member dan karyawan ketika Armand Maulana, Dewa Budjana, Thomas Ramdhan, dan Gusti Hendy memberi penjelasan di hadapan hadirin jelang konser tunggal peringatan ulang tahun ke-17 Gigi..

“Gimana sih caranya bikin musik yang terdengar penuh dimainkan di panggung walaupun formasinya cuma empat orang?” tanya salah seorang mahasiswa BINUS INTERNATIONAL.

“Main sendiri-sendiri,” jawab Dewa Budjana, disambut gelak peserta.

Bukan tanpa alasan sang pemetik gitar ini berbicara demikian. Menurutnya, personel Gigi kerap bermain sendiri-sendiri. Namun justru cara ini yang membuat aransemen musik terdengar penuh. “Gitar saya ke mana, bas-nya Thomas jalan ke mana, terus Hendy mainnya gimana. Yang jadi pengikat ya rasa dan harmoninya saja,” aku Budjana.

Ada empat institusi pendidikan yang disambangi Gigi jelang perhelatan di Istora 26 Mei 2011 ini, yaitu

BINUS UNIVERSITY, Universitas Mercu Buana, Universitas Gunadarma, dan SMA Al Azhar Pusat.

Armand cs memberi masukan berarti bagi mereka yang berniat mengikuti jejak grup band yang lahir 22 Maret 1994 ini. Seperti performing, manajemen, hingga composing dibeberkan di hadapan hadirin. Tentunya tak lupa diselingi showcase beberapa hits termasuk tembang andalan di album Sweet Seventeen, Bye Bye.

“Ini bisa menjadi masukan bagus buat mereka, bukan hanya dari sisi bermusik tapi semuanya. Mudah-mudahan

bisa jadi sebuah keuntungan. Apa yang tadi kita jelaskan, semoga kelak nggak sekedar main musik tapi juga menjadi nilai tambah dan dimanfaatkan maksimal oleh mereka,” urai Budjana.(YD)

Jajaran seratusan lukisan jenis chinese painting menghiasi

Main Lobby Gedung The Joseph Wibowo Center, Jakarta Selatan, Selasa (31/5). Keindahan bunga jenis chrysant, lotus, bambu, berpadu dengan kekuatan serta keberanian yang direpresentasikan harimau dan elang.

Gong bi hua (detail) dan

xio yi hua (spontan), sebut sang guru mengenai jiwa lukisan-lukisan yang terpampang. Tidak mudah menghasilkan semburat garis chinese painting di atas kanvas. Meski kuas, tinta, dan kanvas yang digunakan sama dengan lukisan-lukisan pada umumnya, ada yang membedakan di antara keduanya.

“Embrio dari chinese painting adalah kaligrafi. Kalau langsung masuk ke lukisan, aroma lukisannya kurang kental,” tutur Edi Widhiyanta di sela-sela upacara pembukaan pameran lukisan.

“Saya memamerkan 13 lukisan yang dibuat dalam kurun

waktu lima bulan,” tutur salah seorang pelukis, Lisa Tjokroadhiguno. Menurut Lisa, melukis ala chinese painting susah-susah gampang. Istri

dari BOM BINA NUSANTARA Carmelus Hadipuspito ini sebelumnya lebih piawai dalam oil painting.

Ia mengaku ragu memulai chinese painting. Sebab lukisan jenis itu terkenal dengan tingkat kesulitannya yang lebih tinggi. “Kalau oil painting, salah goresan bisa ditimpa lagi dengan goresan

lainnya. Tapi kalau chinese painting spontan, yang ada di otak langsung diapllikasikan, tidak memakai sketsa, jadi kalau salah langsung

dibuang,” katanya.

Bagi Anda yang penasaran seperti apa wujud chinese painting, segera datang ke Main Lobby Gedung JWC. Pameran lukisan ini berlangsung selama 10 hari, 31 Mei 2011 hingga 8 Juni 2011.(YD)

P

P

What’s Happening:

Gigi Gebrak JWC

Chinese PaintingKeindahan Lukisan Melalui

Goresan Spontanitas

3 Edi Widhiyanta bersama murid- muridnya yang terlibat dalam pameran lukisan di Gedung JWC

1 Formasi lengkap Gigi: Armand Maulana (vokal), Dewa Budjana (gitar), Thomas Ramdhan (bass), Gusti Hendy (drum)

2

2 Edi Widhiyanta

Warta JWC Juli 2011|7

ktivitas keorganisasian tentunya menjadi hal penting bagi mahasiswa di setiap

universitas. Tak terkecuali di BINUS INTERNATIONAL (BI). Salah satu organisasi di BI adalah STUDENT COMMITEE atau yang bisa disingkat STUCOMM. Dalam hal ini, STUCOMM menjadi wadah bagi mahasiswa yang ingin belajar tata cara berorganisasi, bersosialisasi dan menghelat sebuah event.

STUCOMM berdiri sejak 2002 silam. “STUDENT COMMITEE ini berfungsi untuk menjembatani mahasiswa dengan manajemen. Hal ini sangat penting terutama jika mahasiswa butuh sesuatu

dari manajemen,” tutur Vice President STUCOMM, Cynthia K. Wardhani, ketika ditemui di markas STUCOMM di basement kampus BI, Jalan Hang Lekir I, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (8/6) siang.

Selaiknya suatu organisasi, STUCOMM pun memiliki struktur yang jelas. Keanggotaan STUCOMM, khususnya angkatan 2010/2011, terdiri dari 13 orang. Di pucuk pimpinan, ada Cassandra Etania Diputra yang menjabat sebagai President STUCOMM dan Cynthia selaku Vice President STUCOMM. Anggota lainnya seperti, Mohit Kanayolal (Head of Research and Development), Divya

Topandasani (Head of Student Activity), Hartanto Poniman (member) dan Nadya S. Tan (member).

Tercatat, ada 18 klub yang aktivitasnya berada di bawah payung STUCOMM. Masing-masing club memiliki agenda kegiatan yang berbeda-beda. Sebut saja, BEST (BI English Society), BIPEDS (BI Pool of English Debaters), BIJAC (BI Japanese Club). BIMUS (BI Musician Club), BIDC (BI Dance Club), CIC (Community in Christ) dan BIFC (BI Football Club). “Ada pula club yang terbaru di BI ini adalah BI Capoeira Club,” tutur Cassandra, sang presiden.

Tak hanya mengajarkan cara

berorganisasi, STUCOMM juga bisa menjadi ajang pembelajaran bagi para mahasiswa yang ingin mencoba merencanakan dan menggelar sebuah event atau acara. Setiap event gelaran STUCOMM pun berada di bawah asuhan BI dan selalu didukung oleh BI sebagai pihak manajemen kampus.

Kendati demikian, tak semua acara berjalan lancar. Ada saja kendala yang dihadapi oleh anak-anak dari STUCOMM. “Salah satunya delay atau ngaret. Hampir semua event seperti itu,” kata Divya. Menurut Cassandra, dana untuk beberapa event tergolong rada sulit. Sebab, pihak manajemen juga

A

STUCOMM

Mohit KanayolalDaniel Sudrata

Aldy D. SanjayaJessica Durgani

Chandni NanwaniCassandra E. Diputra

Cynthia K. WardhaniJulian Tanoto

Carissa VickyNadya Tan

Divya TopandasaniTimothy William

hartanto Poniman

from left to right :

Wadah Aspirasi Mahasiswa BINUS INTERNATIONAL

STUDENTCOMMITTE

2010/11

8|Warta JWC Juli 2011

enjadi presiden sebuah organisasi di kampus bukanlah perkara gampang. Terlebih, jika organisasi tersebut sangat aktif.

Namun, hal itu tampaknya tidak berlaku bagi Presiden STUDENT COMMITEE BINUS INTERNASIONAL,

Cassandra Etania Diputra. Meski mengetuai organisasi itu, mahasiswi semester 4 jurusan Information and

Technology ini merasa senang dan menganggapnya sebagai suatu tantangan.

“Saya termotivasi untuk menjadi Presiden STUCOMM. Sebab, selama satu tahun di STUCOMM, saya merasa

senang. Seru. Kosong dan tidak ada kegiatan rasanya jika tidak ada STUCOMM. Selain itu, suasana di

STUCOMM pun enak. Anak-anaknya bersahabat,” ucap Cassandra saat ditemui di markas STUCOMM

di basement kampus BINUS INTERNASIONAL, Jalan Hang Lekir I, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (8/6) siang.

Meski demikian, pencalonan Cassandra sebagai Presiden STUCOMM berawal dari ketidaksengajaan.

“Awalnya, saya tidak kepikiran untuk menjadi ketua. Saya belum PD (percaya diri). Namun, setelah

berbicara dengan teman, akhirnya saya ingin mencoba. Hingga kemudian, saya terpilih menjadi

Presiden STUCOMM,” pungkas gadis berambut lurus dan panjang ini.

Selama memangku jabatan sebagai Presiden STUCOMM, Cassandra mendapatkan

pengalaman baru dan menyenangkan. Cewek kelahiran Jakarta 23 Juli 1991 ini mengaku

bangga mencapai prestasi bersama STUCOMM dan mendapat pujian dari orang-orang atas

pencapaian itu. “Meski (pencapaian) itu merupakan kerja bareng-bareng, saya merasa

bangga,” ujar cewek aktif berorganisasi sejak sekolah menengah atas ini.

Tak hanya bahagia, terkadang duka menyelimuti Cassandra kala menjadi Presiden STUCOMM.

Menurut dia, banyak yang beranggapan bahwa STUCOMM adalah decision maker. “Padahal

kami bukan pembuat keputusan. Kami hanya menyerap pendapat mahasiswa

dan membantu menyalurkannya ke tingkat manajemen. Untuk keputusan,

manajemen lah yang berhak,” tandas

Presiden STUCOMMCassandra

M

Profil

melihat dari keaktifan dari club tersebut.

Namun, hambatan dana justru memacu motivasi club untuk terus mengembangkan kegiatan club tersebut. “Sehingga anggota club bisa terus berpikir keras untuk memajukan klubnya masing-masing,” pungkas Cassandra. Dan, lanjut mahasiswi semester II jurusan information technology ini, hambatan-hambatan tersebut tentunya tak menyurutkan semangat anak-anak STUCOMM untuk terus melakukan kegiatan.

Sepak terjang STUCOMM terbilang aktif. Banyak ragam kegiatan yang dilakukan oleh anak-anak STUCOMM. “Salah satunya adalah W-Day atau orientasi mahasiswa baru di BI. Memang, penerimaan mahasiswa baru diurus oleh BINUS. Tapi, mereka (BINUS) juga minta bantuan ke kita. Selain acara yang diurus BINUS, sisa acaranya kita yang mengurus juga. Ini merupakan event terbesar. Sebab, sekali masuk ada 300 lebih mahasiswa baru,” pungkas Cassandra.

Setiap tahun kepengurusan STUCOMM pun berganti. Rekrutmen tersebut dimaksudkan untuk mencari bibit-bibit mahasiswa baru yang bisa mengurus keorganisasian STUCOMM. Untuk merealisasikan hal itu, anak-anak STUCOMM pun membuka stan dalam setiap club expo. “Kami selalu mengundang anak-anak baru untuk bergabung. Registrasinya pun gratis. Yang berminat, tinggal bergabung dengan kami,” pungkas Cassandra.

Meski begitu, untuk menjadi anggota STUCOMM, mahasiswa baru harus melalui proses seleksi. Ada beberapa tahap rekrutmen yang harus ditempuh oleh para calon anggota STUCOMM.

“Tahap pertama adalah written atau menulis. Dalam hal ini, kami menjajal pengetahuan calon anggota baru mengenai BINUS. Lalu, tahap kedua yakni Interview atau wawancara. Di tahap ini, biasanya kami menyaring setengah dari peserta written. Tahap ketiga adalah mini project. Calon anggota baru dilatih untuk membuat event, dan kami melihat cara kerja mereka,” ujar Cassandra.

Tidak menyesal jika masuk STUCOMM, demikian dikatakan anak-anak STUCOMM. “Sebenarnya, kalau buat pribadi, banyak banget keuntungan menjadi anggota STUCOMM,” tegas Cynthia. Menurut dia, menjadi anggota STUCOMM, bisa memiliki banyak pengalaman terutama dalam berorganisasi, bisa mengenal banyak orang dengan pribadi yang berbeda-beda dan membina cara komunikasi yang baik dengan orang lain.

Bagi mahasiswa baru, STUCOMM menjadi ajang untuk lebih banyak mengenal satu sama lain. Hartanto, misalnya. Mahasiswa semester II ini mengaku senang berada di STUCOMM. “Karena bisa menambah pengalaman dan lebih mengenal anak-anak BINUS. Selain itu, menjadi anggota STUCOMM membuat saya bisa lebih belajar membagi waktu dan belajar berorganisasi,” kata Hartanto.

Besar keinginan para anggota STUCOMM menjaga eksistensi mereka di BI. Mereka berharap STUCOMM bisa berjalan sebagaimana mestinya serta bisa mengharumkan nama BINUS. Penting kehadiran mereka di BI. Sebab, selain menjadi tempat belajar, STUCOMM juga kerap didaulat menjadi wadah aspirasi mahasiswa. Hal ini jika ada mahasiswa yang ingin menyampaikan suaranya ke pihak manajemen. STUCOMM lah yang memfasilitasinya.(RA)

Warta JWC Juli 2011|9

enjadi presiden sebuah organisasi di kampus bukanlah perkara gampang. Terlebih, jika organisasi tersebut sangat aktif.

Namun, hal itu tampaknya tidak berlaku bagi Presiden STUDENT COMMITEE BINUS INTERNASIONAL,

Cassandra Etania Diputra. Meski mengetuai organisasi itu, mahasiswi semester 4 jurusan Information and

Technology ini merasa senang dan menganggapnya sebagai suatu tantangan.

“Saya termotivasi untuk menjadi Presiden STUCOMM. Sebab, selama satu tahun di STUCOMM, saya merasa

senang. Seru. Kosong dan tidak ada kegiatan rasanya jika tidak ada STUCOMM. Selain itu, suasana di

STUCOMM pun enak. Anak-anaknya bersahabat,” ucap Cassandra saat ditemui di markas STUCOMM

di basement kampus BINUS INTERNASIONAL, Jalan Hang Lekir I, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (8/6) siang.

Meski demikian, pencalonan Cassandra sebagai Presiden STUCOMM berawal dari ketidaksengajaan.

“Awalnya, saya tidak kepikiran untuk menjadi ketua. Saya belum PD (percaya diri). Namun, setelah

berbicara dengan teman, akhirnya saya ingin mencoba. Hingga kemudian, saya terpilih menjadi

Presiden STUCOMM,” pungkas gadis berambut lurus dan panjang ini.

Selama memangku jabatan sebagai Presiden STUCOMM, Cassandra mendapatkan

pengalaman baru dan menyenangkan. Cewek kelahiran Jakarta 23 Juli 1991 ini mengaku

bangga mencapai prestasi bersama STUCOMM dan mendapat pujian dari orang-orang atas

pencapaian itu. “Meski (pencapaian) itu merupakan kerja bareng-bareng, saya merasa

bangga,” ujar cewek aktif berorganisasi sejak sekolah menengah atas ini.

Tak hanya bahagia, terkadang duka menyelimuti Cassandra kala menjadi Presiden STUCOMM.

Menurut dia, banyak yang beranggapan bahwa STUCOMM adalah decision maker. “Padahal

kami bukan pembuat keputusan. Kami hanya menyerap pendapat mahasiswa

dan membantu menyalurkannya ke tingkat manajemen. Untuk keputusan,

manajemen lah yang berhak,” tandas

1 Cassandra E. Diputra

Cassandra.

“Ada pula orang menilai bahwa anak-anak STUCOMM tidak aktif dan tampak hanya kumpul-kumpul saja,” lanjut gadis yang masuk

BIODATANama : Cassandra Etania DiputraTempat/tanggal lahir : Jakarta, 23 Juli 1991Email : [email protected] Jurusan : Information SystemBatch : 2013

BINUS INTERNASIONAL karena tertarik dengan sistem pengajarannya ini. Kata dia, anak-anak STUCOMM memang

terlihat. Tapi, lanjut Cassandra, bukan berarti anak-anak STUCOMM tidak memiliki kegiatan.

Kendati begitu, masuk ke STUCOMM dan mengepalainya, merupakan pengalaman yang tak terlupakan bagi

Cassandra. Terutama, ketika dirinya berkampanye untuk menjadi ketua. “Kalah atau menang, itu tetap menjadi

pengalaman yang tidak terlupakan. Terlebih, saya bangga jika melihat anak-anak baru STUCOMM bisa mencapai suatu

prestasi,” kata dia.

1

10|Warta JWC Juli 2011

The WardMenguak Misteri “Penghuni”

di Rumah Sakit Jiwa

Entertainment Section:

risten (Amber Heard) menemukan dirinya memar, tersayat,

dibius, dan tertahan di bangsal terpencil pada sebuah Rumah Sakit Jiwa. Dia tidak tahu alasan dibawa ke tempat itu. Bahkan semua kisah hidupnya, tak sedikitpun diingat.

Di tempat itu Kristen ditempatkan dalam bangsal khusus bersama beberapa pasien wanita lain seperti Sarah (Danielle Panabaker), Iris (Lyndsy Fonseca), Emily (Mamie Gummer) dan Zoey (Laura Leigh). Mereka berada di bawah pengawasan para perawat dan seorang psikiater misterius, Dr. Stringer (Jared Harris).

Namun belakangan Kristen menyadari rupanya tidak hanya mereka yang berada di tempat itu. Ada seseorang, atau sesuatu lebih tepatnya, yang setiap malam menyusuri koridor-koridor gelap rumah sakit itu, menunggu, dan memilih korbannya.

Empat pasien wanita lainnya juga tidak dapat membantu banyak. Satu per satu wanita-wanita tersebut mulai menghilang dan Kristen harus segera menemukan jalan keluar dari tempat itu sebelum menjadi korban. Saat berjuang untuk melarikan diri, Kristen mengungkap

kebenaran yang jauh lebih berbahaya dan mengerikan dari yang bisa dibayangkan.

Film karya sutradara kenamaan John Carpenter ini mengambil setting musim panas era 1966 di Oregon, Amerika Serikat. The Ward menjadi sebuah come back dari seorang John Carpenter setelah 10 tahun ini terlelap dalam tidur panjangnya.

Meski bukan performa terbaiknya dalam melahirkan karya horor, harus diakui berkat sentuhan-sentuhan klasiknya termasuk memaksimalkan potensi fisik dan akting si cantik Amber Heard yang bermain cukup baik disini, The Ward masih mampu menjadi sebuah sugguhan terror ala Carpenter yang masih tetap mengerikan dan masih tetap menakutkan untuk ditonton para fans horor.

Genre : Action/ThrillerSutradara : Alister GriersonProduser : James CameronPemain : Richard Roxburgh, Ioan Gruffudd, Rhys WakefieldDurasi : 108 menit

K

Warta JWC Juli 2011|11

INUS BUSINESS SCHOOL (BBS) menjadi anggota

dari EFMD (European Foundation of Management Development), sebuah asosiasi sekolah bisnis bergengsi di tingkat internasional. Keanggotaan ini merupakan salah satu langkah untuk menyiapkan BBS menerima akreditasi internasional dalam beberapa tahun ke depan.

EFMD merupakan organisasi global yang berbasis di Brussels, Belgia. Sebagai asosiasi jaringan terbesar Internasional di bidang pengembangan manajemen, jaringan EFMD mencakup lebih dari 760 anggota kelembagaan dan mencapai lebih dari 16 ribu profesional pengembangan manajemen dari akademisi, bisnis, layanan publik dan konsultasi di 80 negara di seluruh dunia.

EFMD memainkan peran sentral dalam membentuk suatu pendekatan internasional untuk pendidikan manajemen dan merupakan forum yang unik untuk informasi, jaringan penelitian, dan perdebatan tentang inovasi dan praktek terbaik dalam pengembangan manajemen.EFMD menyediakan sebuah platform internasional untuk mempertemukan para pemimpin dalam profesi pendidikan manajemen untuk merefleksikan isu-isu utama yang mereka memiliki kesamaan.

“EFMD is one of the key business schools networks in the world and being a part of the network will bring many opportunities for faculty & student exchanges, knowledge sharing and collaboration.”

Tak hanya itu, dengan bergabung menjadi anggota EFMD, BBS bakal memiliki akses ke jaringan Eropa dan dunia. Baik itu di bidang lembaga pendidikan manajemen, perusahaan, organisasi sektor publik maupun konsultan.(RA)

QuisvagansaYou will never find time for anything. If you want time, you must make it

inner last quisvaganza

Agus SetiawanNadia Ranma UtamiInka IndratikaDavid JayaputraStephani MeliindaYeni Suryadiputra

Theresia MaharaniIrene SeptianiRaditya AIqbal MulyanaRendy RakhmatMiranda Siahaan

Kuis: S U D O K U

Kirim jawaban kamu ke REDAKSI WARTA JWC,

Ruang CMC Kampus Syahdan (Depan Parkiran

Motor), atau melalui email:

[email protected]

Paling lambat 8 Agustus 2011

10 Pemenang diumumkan pada edisi

selanjutnya.

B

W

BINUS BUSINESS SCHOOL Masuk Keanggotaan EFMD