struktur dan fungsi

11
Struktur dan Fungsi Kelenjar Ludah pada Manusia - Bagian yang tidak kalah penting peranannya bagi pencernaan ialah kelenjar ludah (glandula saliva). Sekresi dari kelenjar ini berwujud air liur atau ludah (saliva). Letak kelenjar ludah ada pada beberapa bagian dan masing-masing berjumlah sepasang. Misalnya saja, kelenjar ludah yang berada di bawah telinga atau glandula parotis. Fungsinya adalah menghasilkan ludah berbentuk cair dan mengandung enzim amilase. Selain kelenjar ludah tersebut, terdapat pula glandula submandibularis yakni kelenjar ludah yang berada pada rahang bawah dan glandula lingualis yang berada di bawah lidah. Fungsi kedua kelenjar ini ialah menghasilkan ludah yang mengandung air dan lendir. Enzim amilase atau enzim ptealin yang dihasilkan kelenjar ludah berfungsi mengubah zat tepung (amilum) menjadi zat gula (glukosa). Dengan demikian, ludah membantu proses pencernaan makanan secara kimiawi. Di samping itu, ludah dapat menjaga temperatur rongga mulut, kemudian juga membantu dalam proses penelanan makanan menuju esofagus. Makanan yang melewati esofagus berbentuk bolus. Referensi : Purnomo, Sudjiono, T. Joko, dan S. Hadisusanto. 2009. Biologi Kelas XI untuk SMA dan MA. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 386. Rochmah, S. N., Sri Widayati, M. Miah. 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 346. Kelainan Pada Kelenjar Saliva - Manusia memiliki kelenjar saliva yang terbagi menjadi kelenjar saliva mayor dan minor. Kelenjar saliva mayor terdiri dari sepasang kelenjar parotis, submandib dan sublingual. Kelenjar saliva minor jumlahnya ratusan dan terletak di rongga mulut. Kelenjar saliva mayor berkembang pada minggu ke-6 sampai ke-8 kehidupan embrio dan berasal dari jaringan ektoderm. Kelenjar saliva minor berasal dari jaringan ektoderm oral serta endoderm nasofaring dan membentuk sistem tubuloasiner sederhana. Kelenjar saliva berfungsi memproduksi saliva yang bermanfaat untuk membantu pencernaan, mencegah mukosa dari kekeringan, memberikan perlindungan pada gigi terhadap karies serta mempertahankan homeostasis. Kelenjar ini juga tidak terlepas dari penyakit. Penyakit yang banyak mengenai kelenjar ludah disebabkan oleh infeksi, inflamasi, trauma, kondisi imun, serta tumor. Untuk menegakkan diagnosa penyakit pada kelenjar air ludah, perlu dilakukan anamnesa, pemeriksaan obyektif, serta pemeriksaan penunjang yang dapat membantu penegakan diagnosa. Selain itu, perlu diketahui tindakan apa yang paling sesuai untuk penanganan penyakit pada glandula salivarius. 1. ANATOMI KELENJAR SALIVA Kelenjar saliva merupakan suatu kelenjar eksokrin yang berperan penting dalam

Upload: umilsyifa

Post on 01-Oct-2015

17 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

struktur dan fungsi

TRANSCRIPT

Struktur dan FungsiKelenjar Ludahpada Manusia -Bagian yang tidak kalah penting peranannya bagi pencernaanialah kelenjar ludah (glandula saliva). Sekresi dari kelenjar iniberwujud air liur atau ludah (saliva). Letak kelenjar ludah adapada beberapa bagian dan masing-masing berjumlah sepasang.Misalnya saja, kelenjar ludah yang berada di bawah telingaatau glandula parotis. Fungsinya adalah menghasilkan ludahberbentuk cair dan mengandung enzim amilase. Selain kelenjarludah tersebut, terdapat pula glandula submandibularis yaknikelenjar ludah yang berada pada rahang bawah dan glandulalingualis yang berada di bawah lidah. Fungsi kedua kelenjar iniialah menghasilkan ludah yang mengandung air dan lendir.Enzim amilase atau enzim ptealin yang dihasilkan kelenjarludah berfungsi mengubah zat tepung (amilum) menjadi zat gula(glukosa). Dengan demikian, ludah membantu proses pencernaanmakanan secara kimiawi. Di samping itu, ludah dapat menjagatemperatur rongga mulut, kemudian juga membantu dalam prosespenelanan makanan menuju esofagus. Makanan yang melewatiesofagus berbentuk bolus.Referensi :Purnomo, Sudjiono, T. Joko, dan S. Hadisusanto. 2009. Biologi Kelas XI untuk SMA dan MA.Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 386.Rochmah, S. N., Sri Widayati, M. Miah. 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 346.Kelainan Pada Kelenjar Saliva- Manusia memilikikelenjar salivayang terbagi menjadikelenjar salivamayor dan minor. Kelenjar saliva mayor terdiri dari sepasang kelenjar parotis, submandib dan sublingual.Kelenjar salivaminor jumlahnya ratusan dan terletak di rongga mulut.Kelenjar salivamayor berkembang pada minggu ke-6 sampai ke-8 kehidupan embrio dan berasal dari jaringan ektoderm.Kelenjar salivaminor berasal dari jaringan ektoderm oral serta endoderm nasofaring dan membentuk sistem tubuloasiner sederhana. Kelenjar saliva berfungsi memproduksi saliva yang bermanfaat untuk membantu pencernaan, mencegah mukosa dari kekeringan, memberikan perlindungan pada gigi terhadap karies serta mempertahankan homeostasis.Kelenjar ini juga tidak terlepas dari penyakit. Penyakit yang banyak mengenai kelenjar ludah disebabkan oleh infeksi, inflamasi, trauma, kondisi imun, serta tumor. Untuk menegakkan diagnosa penyakit pada kelenjar air ludah, perlu dilakukan anamnesa, pemeriksaan obyektif, serta pemeriksaan penunjang yang dapat membantu penegakan diagnosa. Selain itu, perlu diketahui tindakan apa yang paling sesuai untuk penanganan penyakit pada glandula salivarius.1. ANATOMI KELENJAR SALIVAKelenjar salivamerupakan suatu kelenjar eksokrin yang berperan penting dalam mempertahankan kesehatan jaringan mulut.Kelenjar salivamerupakan organ yang terbentuk dari sel-sel khusus yang mensekresi saliva ke dalam rongga mulut. Saliva terdiri dari cairan encer yang mengandung enzim dan cairan kental yang mengandung mukus. Menurut struktur anatomis dan letaknya,kelenjar salivadapat dibagi dalam dua kelompok besar yairukelenjarsalivamayor dankelenjar salivaminor.Kelenjar salivamayor dan minormenghasilkan saliva yang berbeda-beda menurut rangsangan yang diterimanya. Rangsangan ini dapat berupa rangsangan mekanis (mastikasi), kimiawi (manis,asam, asin dan pahit), neural, psikis (emosi dan stress), dan rangsangan sakit. Macam-macam kelenjar ludah:i. Kelenjar saliva utama/mayorKelenjar-kelenjar saliva mayor terletak agak jauh dari rongga mulut dan sekretnya disalurkan melalui duktusnya kedalam rongga mulut.Kelenjar salivamayor sangat memegang peranan penting dalam proses mengolah makanan. Kelenjar saliva mayor terdiri dari : KelenjarparotisTerletak dibagian bawah telinga dibelakang ramus mandibula (antara prossesus mastoideus dan ramus mandibula) sekresi encer. Pada anak-anak masih mengandung kelenjar mucous. Saliva terdiri dari 25% sekresi kelenjar parotisMengandung sejumlah besar enzim antara lain amilase lisozim, fosfatase asam, aldolase, dan kolinesterase. Merupakan kelenjar serous pada manusia dewasa, kaya akan air Merupakan kelenjar terbesar dibandingkan dengan kelenjar saliva lainnya dengan berat 20-30 gram, panjang duktus 35-40 mm, dengan diameter 3 mm Terletak dibagian bawah telinga dibelakang ramus mandibula meluas ke lengkung zygomaticum di depan telinga dan mencapai dasar dari musculus masseter Duktus parotis yakni duktusStensen yang berjalan menyilang permukaan otot masseter. Duktus kelenjar ini berjalan menembus pipi dan bermuara pada vestibulum oris pada lipatan antara mukosa pipi dan gusi dihadapan molar 2 atas Kelenjar SubmandibularisTerletak di bawah ramus mandibula Merupakankelenjar salivaterbesar ke dua berat 8-10 gram Bentuk oval seperti kacang, terletak di trigonum submandibular Duktus submandibular disebut duktusWharton Duktus muncul dari permukaan bagian dalam kelenjar dan berjalan sampai mencapai dasar mulut, kemudian bermuara padacarunculasublingualisdidekat frenulum lidah Panjang duktus 40-50 mm, diameter lebih kecil dari kelenjar parotis Kelenjar submandibula 75% bersifat serous dan 25% mucous Kelenjar SublingualisTerletak dibawah lidah dan dibawah membran mukosa mulut Merupakan kelenjar terkecil dari kelenjar saliva mayor Kelenjar ini bentuknya memanjang dengan berat 2-3 gram Duktus kelenjar iniyaitu duktus Bartholin Kelenjar sublingual hampir seluruhnya mucous dengan sedikit serous

ii. Kelenjar ludah tambahan/ minorKebanyakan kelenjar ludah merupakan kelenjar kecil-kecil yang terletak di dalam mukosa atau submukosa (hanya menyumbangkan 5% dari pengeluaran ludah dalam 24 jam) yang diberi nama lokasinya atau nama pakar yang menemukannya. Semua kelenjar ludah mengeluarkan sekretnya kedalam rongga mulut. Kelenjar saliva minor tediri dari: Kelenjar labial (glandula labialis) terdapat pada bibir atas dan bibir bawah dengan asinus-asinus seromukus Kelenjar bukal (glandula bukalis) terdapat pada mukosa pipi, dengan asinus-asinus seromukus Kelenjar Bladin-Nuhn (Glandula lingualis anterior) terletak pada bagian bawah ujung lidah disebelah menyebelah garis, median, dengan asinus-asinus seromukus Kelenjar Von Ebner (Gustatory Gland = albuminous gland) terletak pada pangkal lidah, dnegan asinus-asinus murni serus. Kelenjar Weber yang juga terdapat pada pangkal lidah dengan asinus-asinus mucus. Kelenjar Von Ebner dan Weber disebut juga glandula lingualis posterior Kelenjar-kelenjar pada pallatum dengan asinus mukusdafTAR PUSTAKA

Atmadja I., 1984,MarsupialisasiRanula,Forum Ilmiah 1984 FKGUniversitasTrisakti. Jakarta. 1984. h: 567-569.

Pagare SS, Krishnamurthy V, Dua S. 2008. Submandibular Sialolithiasis: A Case Report.Scientific Journal2: 1-5.

Shehata E.A, and Hassan H.S., 2008, Surgical Treatment of Ranula: Comparison between Marsupialization and Sublingual Sialadenectomy in Pediatric Patients,Annals of Pediatric Surgery 4(3&4) 89-93

Siddiqui SJ. Sialolithiasis:AnUsuallyLargeSubmandibularSalivaryStone.British Dental Journal,2002;1193:89-91.

Tamin S dan Yassi D. 2010. Penyakit Kelenjar Saliva dan Peran Sialoendoskopi untuk Diagnostik dan Terapi.J.THT UI: 1-16.

Vorvick LJ. 2011. Salivary Gland Disorders.American Accreditation HealthCare Commission: 114-121.

ANATOMI, HISTOLOGI DAN FISIOLOGI DARIKELENJAR SALIVAKelenjar saliva merupakan suatu kelenjar eksokrin yang berperan pentingdalam mempertahankan kesehatan jaringan mulut. Kelenjar saliva mensekresi salivake dalam rongga mulut. Saliva terdiri dari cairan encer yang mengandung enzimdancairankentalyangmengandungmukus.Menurutstrukturanatomisdanletaknya, kelenjar saliva dapat dibagi dalam dua kelompok besar yairu kelenjarsalivamayordankelenjarsalivaminor.Kelenjarsalivamayordanminormenghasilkan salivayang berbeda-bedamenurutrangsangan yangditerimanya.Rangsanganinidapatberuparangsanganmekanis(mastikasi),kimiawi(manis,asam,asin danpahit),neural,psikis(emosidan stress),dan rangsangansakit.Besarnya sekresi saliva normal yang dihasilkan oleh semua kelenjar ini kira-kira 1-1,5 liter per hari.1.KELENJAR SALIVA MAYORKelenjarsalivainimerupakankelenjarsalivaterbanyakdanditemuiberpasangpasanganyangterletakdiekstraoraldanmemilikiduktusyangsangatpanjang.Kelenjar-kelenjarsalivamayorterletakagakjauhdarirongga mulut dan sekretnya disalurkan melalui duktusnya kedalam ronggamulut. Menurut struktur anatomi dan letaknya, kelenjar saliva mayor dapatdibagiatastigatipeyaituparotis,submandibularisdansublingualis.Masingmasing kelenjar mayor ini menghasilkan sekret yang berbedabedasesuairangsanganyangditerimanya.Salivapadamanusiaterdiriatassekresi kelenjarparotis (25%), submandibularis(70%),dan sublingualis(5%).1.1KelenjarParotisAnatomi:- Kelenjarinimerupakan kelenjar terbesardibandingkankelenjar saliva lainnya.- Letakkelenjarberpasanganini tepatdibagianbawahtelinga terletak antara prosessus mastoideus dan ramus mandibula. Kelenjar ini meluas kelengkungzygomatikum didepan telinga danmencapai dasar dari muskulus masseter. Kelenjar parotis memiliki suatu duktus utama yang dikenal dengan duktus Stensen. Duktus ini berjalan menembus pipi danbermuarapadavestibulusorispada lipatanantara mukosapipidangusi dihadapkan molar dua atas. Kelenjariniterbungkusolehsuatukapsulyang sngatfibrousdanmemilikibeberapabagiansepertiarteritemporalsuperfisialis,venaretromandibulardannervusfasialisyangmenembus dan melalui kelenjar ini.Histologi:-kelenjarinidibungkusolehjaringanikatpadatdanmengandungsejumlahbesarenzimantaralainamylase,lisozim,fosfatase asam, aldolase, dan kolinesterase.- Kelenjar parotis adalah kelenjar tubuloasinosa kompleks,yang pada manusia adalahserosa murni. Kelenjar ini dikelilingioleh kapsula jaringan ikat yang tebal, dari sini ada septa jaringanikat termasuk kelenjar dan membagi kelenjar menjadi lobulus yangkecil. Kelenjar parotis mempunyai sistemsaluran keluar yang rumitsekali dan hampir semua duktus ontralobularis adalah duktus striata. Salurankeluaryangutamayaitu duktusparotidikiussteensen terdiridariepitelberlapissemu, bermuarakedalamvestibulum rongga mulut berhadapan dengan gigi molar kedua atas.Kelenjar parotis secara khas dipengaruhi oleh mumps yaitu parotitisepidemika.Fisiologi:-Kelenjar parotis menghasilkan suatu sekret yang kaya akanair yaitu serous.-Salivapadamanusiaterdiriatas25%sekresikelenjarparotisKelenjar SubmandibularisAnatomi:-Kelenjarinimerupakankelenjaryangberbentuksepertikacang dan memiliki kapsul dengan batas yang jelas.-Di dalam kelenjar ini terdapat arteri fasialis yang melekaterat dengan kelenjar ini.-Kelenjariniteletakdidasarmulutdibawahramusmandibuladanmeluaskesisilehermelaluibagiantepibawahmandibula dan terletak di permukaan muskulus mylohyoid.-Pada proses sekresi kelenjar inimemilikiduktus Whartonyang bermuara di ujung lidah.Histologi:-Kelenjar ini terdiri dari jaringan ikat yang padat.-Kelenjarsubmandibularis adalahkelenjar tubuloasinosakompleks,yangpadamanusiaterutamapadakelenjarcampurdengan sel-sel serosa yang dominan, karena itu disebutmukoserosa.Terdapat duktus interkalaris, tetapi saluran ini pendek karena itutidak banyak dalam sajian, sebaliknya duktus striata berkembangbaik dan panjang.-Salurankeluarutamayaituduktussubmandibulariswharton bermuara pada ujung papila sublingualis pada dasar ronggamulutdekatsekalidenganfrenulumlidah,dibelakanggigiseribawah. Baik kapsula maupun jaringan ikatstroma berkembang baikpada kelenjar submandibularis.Fisiologi:-Kelenjarsubmandibularismenghasilkan80%serous(cairan ludahyangencer)dan 20%mukous(cairanludahyangpadat).-Kelenjarsubmandibularismerupakankelenjaryangmemproduksi air liur terbanyak.-Salivapadamanusiaterdiriatas70%sekresikelenjarsubmandibularis.1.3Kelenjar SublingualAnatomi: Kelenjariniterletakantaradasarmulutdanmuskulusmylohyoidmerupakansuatukelenjarkecildiantarakelenjarkelenjar mayor lainnya.-Duktusutamayangmembantusekresidisebut duktusBhartolin yang terletak berdekatan dengan duktus mandibular dan duktus Rivinus yang berjumlah 8-20 buah.-Kelenjarinitidakmemilikikapsulyangdapatmelindunginya.Histologi:Kelenjarsublingualisadalahkelenjartubuloasinosadankelenjartubulosakompleks.Padamanusiakelenjariniadalahkelenjarcampurmeskipunterutamakelenjarmukosakarenaitudisebut seromukosa. Sel-sel serosa yang sedikit hampir seluruhnyaikut membentuk demilune. Duktus interkalaris dan duktus striatajaringanterlihat.-Kapsulajaringanikattidakberkembangbaik,tetapikelenjar ini lobular halus biasanya terdapat 10-12 saluran luar yaituduktussublingualis,yangbermuarakesepanjanglipatanmukosayaitu plika sublingualis, masing-masing mempunyai muara sendiri.Saluran keluar yang lebih besar yaitu duktus sublingualis mayorbartholin bermuarapadakarunkulasublingualisbersama-samadengan duktus wharton, kadang-kadang keduanya menjadi satu.Fisiologi:Kelenjarsublingualismenghasilkan sekretyang mukousdan konsistensinya kental.KELENJAR SALIVA MINORKebanyakankelenjarsalivaminormerupakankelenjarkecil-kecilyangterletakdidalammukosaatausubmukosa.Kelenjarminorhanyamenyumbangkan5%daripengeluaranludahdalam24jam.Kelenjar-kelenjarinidiberinamaberdasarkanlokasinyaataunamapakaryangmenemukannya. Kelenjar saliva minor dapat ditemui pada hampir seluruhepitel di bawah rongga mulut. Kelenjar initerdiri dari beberapa unit sekresikecildanmelewatiduktuspendekyangberhubunganlangsungdenganrongga mulut. Selain kelenjar saliva minor tidak memiliki kapsul yang jelassepertilayaknyakelenjarsalivamayor,kelenjarsalivaminorsecarakeseluruhan menghasilkan sekret yang mukous kecuali kelenjar lingual tipeVan Ebner. Saliva yang dihasilkan mempunyai pH antara 6,0-7,4 sangatmembantu didalam pencernaan ptyalin.2.1 Kelenjar GlossopalatinalLokasidarikelenjariniberadadalamisthimusdarilipatanglossopalatinaldandapatmeluaskebagianposteriordarikelenjarsublingual ke kelenjar yang ada di palatum molle.2.2 Kelenjar LabialKelenjar ini terletakdi submukosa bibir. Banyak ditemuipada midlinedan memiliki banyak duktus.2.3 Kelenjar BukalKelenjarini terdapat pada mukosa pipi, kelenjarini serupa dengankelenjarlabial.2.4 Kelenjar PalatinaKelenjar ini ditemui di sepetiga posterior palatal dan di palatum molle.Kelenjar ini dapat dilihat secara visual dan dilindungi oleh jaringanfibrous yang padat.2.5 Kelenjar LingualKelenjar ini dikelompokkan dalam beberapa tipe yaitu :2.5.1Kelenjar anterior lingualLokasi kelenjar ini tepat di ujung lidah.2.5.2Kelenjar lingual Van EbnerKelenjar ini dapat di temukan di papila sirkumvalata.2.5.3Kelenjar posterior lingualDapat ditemukan pada sepertiga posterior lidah yang berdekatandengan tonsil.REFERENSI1. Amerogen AV. Ludah dan KelenjarLudah ArtiBagi Kesehatan Gigi.AlihBahasa Rafiah Abyono. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press. 19882.Guyton. BukuAjar Fisiologi Kedokteran. 7th. Jakarta: EGC. 19943.Atlas AnatomiManusia Sobotta.EGC4.Dixon, Andrew D. Anatomi untuk Kedokteran Gigi ed.5 . Jakarta:Hipokrates. 19935.Roth GL, Calmes R.Oral Biology. St. Louis: CV Mosby. 19816.Geneser, Finn.BukuTeks Histologi, Jilid 2. Jakarta: Binarupa Aksara. 1994.SALIVAPosted by De Haantjes van Het Oosten in Apr 08, 2012, underArtikel Kedokteran GigiDefinisiSaliva merupakan cairan yang disekreksikan ke dalam rongga mulut oleh tiga pasang kelenjar liur mayor (parotis, submandibula, dan sublingual), kelenjar liur minor, serta cairan dari sulkus gingiva. Saliva memiliki aksi proteksi terhadap karies gigi dan karakteristik ini bergantung terutama pada aksi pembersihan mekanis dan netralisasi asam plak melalui sistem dapar.Kondisi saliva di dalam rongga mulut bisa berada dalam keadaan tidak terstimulasi atau dalam keadaan terstimulasi. Saliva tidak terstimulasi adalah saliva yang disekresikan ke dalam rongga mulut tanpa adanya rangsang dari luar seperti rasa atau aktivitas mengunyah. Sedangkan saliva terstimulasi adalah saliva yang disekresikan sebagai respon terhadap rangsang dari luar. Jumlah total saliva yang disekskresikan mencapai 500-1200 ml/hari. Setengah dari jumlah tersebut dihasilkan pada keadaan istirahat dan sisanya dihasilkan di bawah pengaruh rangsang.KomposisiKandungan air di dalam saliva mencapai 99%, sementara sisanya berupa komponen yang tersusun atas bahan organik, bahan anorganik, dan molekulmolekul makro, termasuk bahan-bahan antimikroba. Komponen-komponen tersebut berfungsi untuk menjaga integritas jaringan di dalam rongga mulut. Komposisi dari masing-masing komponen penyusun saliva berbeda-beda pada setiap individu, bergantung kepada jenis kelenjar yang menghasilkannya; macam, lama, dan jenis rangsang; kecepatan aliran saliva, makanan, ritme biologi, obatobatan, dan beberapa penyakit tertentu yang dapat mempengaruhi saliva. Bahan organik yang menyusun saliva terdiri dari urea, glukosa bebas,asam amino bebas, asam lemak, dan laktat. Sementara itu bahan anorganik saliva terdiri dari sejumlah besar kalsium (Ca2+), klorida (Cl-), bikarbonat (HCO3 -), natrium (Na+), kalium (K+), amonium (NH4 +), dan asam fosfat (H2PO4 dan HPO4 2-); serta sedikit magnesium (Mg2+), sulfat, iodida, dan fluoride (F-).Sedangkan makromolekul penyusun saliva terdiri dari protein, gula glikoprotein, lemak (kolesterol, trigliserida, lesitin, dan fosfolipid), amilase, lisozim, peroksidase, dan imunoglobulin (IgA, IgG, dan IgM).FungsiSaliva di dalam rongga mulut berfungsi tidak hanya membantu dalam pengunyahan, tetapi juga memiliki aksi pelindung, yaitu menjaga kesehatan gigi dan mulut.8 Saliva melindungi jaringan di dalam rongga mulut melalui pembersihan mekanis, melapisi setiap jaringan di dalam rongga mulut, pengaruh dapar, dan aktivitas antibakteriViskositas SalivaViskositas saliva dipengaruhi oleh musin karena adanya glikoprotein bermolekul tinggi di dalamnya. Musin ini berasal dari sel-sel asinar kelenjar saliva dan tidak dijumpai di dalam sel-sel asinar serus dan sel-sel asinar duktus. Selain mempengaruhi viskositas saliva, musin juga berfungsi dalam mempermudah penelanan dan angkutan makanan, membasahi permukaan gigi dan mukosa sehingga terhindar dari kekeringan, mempermudah artikulasi, serta melindungi mukosa terhadap infeksi bakteri dengan pembentukan lapisan lendir yang sukar ditembus dan dirusak oleh bakteri-bakteri.Dalam keadaan istirahat, viskositas saliva sebaiknya dalam keadaan kental dan dapat mengalir agar dapat bertahan cukup lama di dalam rongga mulut.Sedangkan dalam keadaan berfungsi, viskositas saliva sebaiknya dalam keadaan encer dan dapat mengalir agar dapat memberikan lubrikasi yang baik di dalam rongga mulut.Kecepatan Aliran SalivaKecepatan aliran saliva menunjukkan variasi diurnal dengan kecepatan tertinggi terjadi pada saat siang hari dan kecepatan terendah pada saat tidur. Pada saat tidur, kelenjar saliva mayor sebenarnya tidak mengeluarkan saliva. Untuk menjaga lubrikasi mukosa di dalam rongga mulut pada malam hari, tubuh hanya memanfaatkan saliva yang dikeluarkan oleh kelenjar saliva minor.Dalam keadaan normal, kecepatan aliran saliva berada dalam rentang 0,3- 0,4 ml/menit ketika saliva tidak terstimulasi. Beberapa faktor yang berperan dalam mempengaruhi kecepatan aliran saliva saat tidak terstimulasi adalah derajat hidrasi, posisi tubuh, pemaparan terhadap cahaya, stimulasi sebelumnya, ritme biologis, dan obat-obatan.Sementara itu, kecepatan aliran saliva ketika terstimulasi akan meningkat, yaitu berada dalam rentang 1,5-2 ml/menit. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan aliran saliva saat terstimulasi adalah asal stimulus, pengunyahan, muntah, merokok, ukuran kelenjar saliva, indera penciuman dan pengecapan, asupan makanan, faktor emosi-psikis, dan usia.Kecepatan aliran saliva dapat mempengaruhi aksi proteksi saliva. Stimulasi kelenjar saliva melalui pengunyahan dapat meningkatkan kecepatan aliran saliva sehingga mendukung pembersihan makanan dari mulut. Semakin cepat aliran saliva, semakin cepat karbohidrat dapat dibersihkan dari dalam rongga mulut serta semakin efektif saliva dalam mengurangi demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi gigi. Selain itu, konsentrasi berbagai komponen dalam saliva juga dapat dipengaruhi oleh kecepatan aliran saliva. Konsentrasi amilase, natrium, klorida, dan bikarbonat berbanding lurus dengan kecepatan aliran saliva, sedangkan konsentrasi kalium, fosfor, dan sekret IgA berbanding terbalik dengan kecepatan aliran saliva.Dengan demikian, jika kecepatan aliran saliva rendah, kemampuan saliva dalam membersihkan rongga mulut terhadap susbtrat makanan kariogenik akan menurun. Selain itu, jumlah dapar di dalam saliva juga akan menurun sehingga kemampuan saliva dalam menetralisasi asam organik yang terbentuk dari fermentasi gula juga akan berkurang.Kapasitas Dapar dan pH SalivaKapasitas dapar dan pH saliva dapat dipengaruhi oleh susunan kuantitatif dan kualitatif elektrolit dalam saliva itu sendiri. Perbandingan antara asam dan konjugasi basanya, terutama konsentrasi bikarbonat saliva, akan menentukan nilai pH dan kapasitas dapar saliva.22Dalam kondisi normal, pH saliva tidak terstimulasi memiliki nilai rata-rata 6,7 dalam rentang berada di antara 6,4 sampai dengan 6,9. Konsentrasi bikarbonat pada saliva yang tidak terstimulasi tidak begitu besar, paling tinggi hanya mencapai 50% dari kapasitas dapar total; sedangkan konsentrasi bikarbonat pada saliva terstimulasi cukup besar, mencapai 85% dari keseluruhan kapasitas dapar saliva.Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi nilai pH saliva antara lain:a.Diet(makanan)Adanya material eksogen berupa karbohidrat yang dapat difermentasi dengan cepat seperti gula dapat menurunkan kapasitas dapar saliva sehingga metabolisme bakteri dalam menghasilkan asam akan meningkat. Sedangkan makanan yang kaya akan protein memiliki efek yang dapat meningkatkan kapasitas dapar saliva melalui pengeluaran zat-zat basa seperti amonia.b. Penurunan kapasitas dapar salivaPenurunan kapasitas dapar dapat terjadi pada orang tua, penderita penyakit sistemik, dan pengguna obat-obatan tertentu. Selain itu, kapasitas dapar dan sekresi saliva pada wanita biasanya lebih rendah dibandingkan pada pria.c. Ritme biologis (irama siang-malam)Kapasitas dapar dan pH saliva yang tidak terstimulasi memiliki nilai terendah pada saat tidur dan nilai tertinggi saat segera setelah bangun, kemudian nilai ini bervariasi setelahnya. Sedangkan pada kapasitas dapar dan pH saliva yang terstimulasi, jam setelah stimulasi keduanya memiliki nilai paling tinggi, dan dalam kurun waktu 30-60 menit kemudian akan kembali turun. Kapasitas dapar saliva berperan dalam menetralisasi asam plak. Besarnya kapasitas dapar dalam saliva tergantung oleh beberapa faktor, yaitu:1. BikarbonatBikarbonat merupakan ion dapar terpenting di dalam saliva dan ion ini akan menentukan sebagian besar kapasitas dapar dan derajat asam saliva. Pada saliva terstimulasi, ion ini menghasilkan 85% dari keseluruhan kapasitas dapar saliva.2. Kalsium dan fosfatIon kalsium dan fosfat menjaga saturasi saliva terhadap mineral gigi. Oleh karena itu, ion-ion ini penting dalam melindungi gigi terhadap perkembangan karies. Sistem fosfat menghasilkan 15% dari keseluruhan kapasitas dapar saliva. Namun sistem fosfat ini tidak berperan besar terhadap kapasitas dapar pada keadaan saliva terstimulasi karena konsentrasi fosfat menurun pada kecepatan aliran saliva yang tinggi. Sistem fosfat memberikan kapasitas dapar paling signifikan pada saat saliva tidak terstimulasi dan di awal pemaparan asam.3. ProteinKonsentrasi protein di dalam saliva hanya 1/30 dari plasma sehingga terlalu sedikit asam amino yang dapat memberi efek dapar yang signifikan pada pH normal di rongga mulut. Kandungan protein di dalam saliva hanya merupakan tambahan sekunder pada kapasitas dapar saliva melalui efek alkali dan penghancuran enzimatik terhadap bakteri di dalam rongga mulut.4. UreaKandungan urea di dalam saliva dapat digunakan oleh mikroorganisme di dalam rongga mulut untuk menghasilkan amonia. Produksi amonia ini dapat menetralkan hasil akhir metabolisme bakteri sehingga pH dapat meningkat