struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

67
Pemicu 1 blok Musculo- skeletal Silvie a.w Kelompok 16

Upload: silvie-adistiana-wijaya

Post on 15-Feb-2015

100 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

- struktur anatomi alat gerak- histologi otot - fisiologi otot- kelainan tendon

TRANSCRIPT

Page 1: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

Pemicu 1 blok Musculo-skeletal

Silvie a.wKelompok 16

Page 2: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

LO I

MMM. Struktur anatomi alat gerak

Page 3: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

Alat gerak dibagi menjadi:

• Pasif : rangka (tulang)• Aktif : Otot dan sendi

Page 4: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

❶ RANGKA

Fungsi utama tulang-tulang rangka :

• Sebagai kerangka tubuh, yang menyokong dan memberi bentuk tubuh

• Sebagai alat gerak pasif• Sebagai reservoir kalsium, fosfor, natrium, dan elemen-

elemen lain• Untuk menghasilkan sel-sel darah merah dan putih dan

trombosit dalam sumsum merah tulang tertentu.• Melindungi organ-organ internal dari trauma mekanik

Page 5: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya
Page 6: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

Rangka dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu:

• Rangka axial (membentuk sumbu tubuh, meliputi tengkorak, kolumna vertebra, dan toraks)

• Rangka apendikular (meliputi ekstremitas superior dan inferior).

Page 7: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

Berdasarkan bentuknya dan ukurannya:

• Tulang panjang ditemukan di ekstremitas• Tulang pendek terdapat di pergelangan kaki dan

tangan• Tulang pipih pada tengkorak dan iga• Tulang ireguler (bentuk yang tidak beraturan)

pada vertebra, tulang-tulang wajah, dan rahang.• Tulang sesamoid, antara lain tulang patella dan

tulang yang terdapat di metakarpal 1-2 dan metatarsal 1.

Page 8: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

❷ SENDI• Artikulasi atau sendi adalah

tempat pertemuan dua atau lebih tulang.

• Tulang-tulang ini dipadukan dengan berbagai cara, misalnya dengan kapsul sendi, pita fibrosa, ligament, tendon, fasia, atau otot. Sendi diklasifikasikan sesuai dengan strukturnya.

Page 9: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

Klasifikasi sendi :

• a. Sendi fibrosa (sinartrodial)Merupakan sendi yang tidak dapat bergerak. Tulang-tulang dihubungkan oleh serat-serat kolagen yang kuat. Sendi ini biasanya terikat misalnya sutura tulang tengkorak.

• b. Sendi kartilaginosa (amfiartrodial)Permukaan tulang ditutupi oleh lapisan kartilago dan dihubungkan oleh jaringan fibrosa kuat yang tertanam kedalam kartilago misalnya antara korpus vertebra dan simfisis pubis. Sendi ini biasanya memungkinkan gerakan sedikit bebas.

Page 10: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

• c. Sendi synovial (diartrodial)Sendi ini biasanya memungkinkan gerakan yang bebas (mis., lutut, bahu, siku, pergelangan tangan, dll.) tetapi beberapa sendi sinovial secara relatif tidak bergerak (mis., sendi sakroiliaka). Sendi ini dibungkus dalam kapsul fibrosa dibatasi dengan membran sinovial tipis.

Page 11: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

❸ OTOT

• Fungsi utamanya adalah untuk menggerakan tulang pada artikulasinya. Kerja ini dengan memendekkan (kontraksi) otot. Dengan memanjang (relaksasi) otot memungkinkan otot lain untuk berkontraksi dan menggerakan tulang.

Page 12: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya
Page 13: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya
Page 14: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya
Page 15: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya
Page 16: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

❹ Tendon

• Tendon merupakan berkas (bundel) serat kolagen yang melekatkan otot ke tulang. Tendon menyalurkan gaya yang dihasilkan oleh kontraksi otot ke tulang. serat kolagen dianggap sebagai jaringan ikat dan dihasilkan oleh sel-sel fibroblas.

Page 17: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya
Page 18: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

❺ Ligament

• Ligament adalah taut fibrosa kuat yang menghubungkan tulang ke tulang, biasanya di sendi. Ligament memungkinkan dan membatasi gerakan sendi.

Page 19: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

LO II

MMM. Histologi otot

Page 20: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

Jaringan otot dibagi menjadi :

1) Otot rangka/ lurik

2) Otot jantung3) Otot polos

Page 21: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

OTOT RANGKA/ OTOT LURIKNama lain: otot rangka, otot serat lintang (musculus striated)

Struktur : Potongan memanjang:-serabut panjang, -Serat silindris-berwarna/lurik dengan garis terang dan gelap, -memiliki inti dalam jumlah banyak dan terletak dipinggir.

Potongan melintang :-Bentuk sel besar dan poligonal- Inti ditepi- Terlihat are cohnheims

Bersifat : volunterContoh : otot punggung, otot paha, dll.

Page 22: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

OTOT JANTUNGNama lain: Myocardium atau musculus cardiata

struktur : Potongan memanjang :-Bentuk serabutnya memanjang, - silindris,- bercabang. - adanya garis terang dan gelap. - memiliki satu inti yang terletak di tengah- Terdapat diskus intercalaris

Potongan melintang:-Ada area cohnheims- terlihat serat berinti dan tidak berinti- bentuk bulat/oval

Contoh : Otot jantung

Page 23: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

OTOT POLOSNama lain : otot alat-alat dalam / visceral / musculus nonstriated.

Struktur : Potongan memanjang:- bentuk lonjong dengan ujung tumpul-dengan inti berjumlah satu terletak dibagian tengah.- sarcoplasma homogen- batas sukar dilihat karena susunannya sangat kompak

- Bersifat involunterContoh : otot lambung, otot usus, otot pembuluh darah, dll.

Page 24: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

LO III

MMM. Fisiologi otot (mekanisme)

Page 25: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

Pembagian otot :

• Otot rangka (striated/otot lurik ) terdapat pada sistem skelet ,memberikan pengontrolan pergerakan, mempertahankan postur tubuh dan menghasilkan panas

• Otot visceral (otot polos) terdapat pada saluran pencernaan, saluran perkemihan, pembuluh darah.

• Otot cardiac hanya terdapat pada jantung, berkontraksi diluar pengendalian

Page 26: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

Fungsi umum :

• 1. Untuk menggerakkan skelet2. Untuk menghasilkan panas3. Untuk mempertahankan sikap badan

Page 28: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

OTOT LURIK↓

KUMPULAN MIOFIBER

↓KUMPULAN MIOFIBRIL

↓SATU MIOFIBRIL

Page 29: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

• Setiap sel mempunyai banyak nuklei dan mempunyai penampilan lurik. Dindingnya atau sarkolema, mengandung myofibril yang dibungkus dengan rapat dalam sarkoplasma cair. Didalamnya juga ada banyak mitokondria. Warna merah dari otot berhubungan dengan mioglobin, suatu protein seperti hemoglobin dalam sarkoplasma.

• Setiap miofibril mempunyai lurik (striasi) terang dan gelap secara bergantian, disebut pita I dan A secara berurutan. Striasi disebabkan oleh 2 tipe filamen, satu mengandung protein aktin, dan lainnya mengandung protein myosin.

• Kontraksi otot adalah karena reaksi filament aktin dan miosin satu sama lain, seperti ketika mereka menyisip satu sama lain dan menarik ujung dari sel otot saling mendekat. Serat otot memendek sampai dengan sepertiga dari panjangnya saat kontraksi.

Page 30: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

AKTIN MIOSIN

Page 31: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

Hubungan aktin dengan miosin

• Aktin akan berhubungan dengan miosin pada actin binding site

• Pada keadaan relaksasi aktin dan miosin membentuk sudut 90⁰

• Sebaliknya pada keadaan relaksasi membentuk sudut 45⁰

Page 32: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

PROSES KONTRAKSI OTOT LURIK

Page 33: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya
Page 34: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya
Page 35: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

PROSES KONTRAKSI OTOT LURIK (Model Sliding-filamen)

Page 36: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

TEORI SLIDING FILAMEN

• Sudut aktin – miosin = 90o

Hidrolisa ATP oleh enzim ATP ase=====> ADP + Pi

( Relaksasi )

Page 37: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

TEORI SLIDING FILAMEN

• Ion Ca++ >> + Pi -----> perlekatan aktin – kepala miosin ( Awal Kontraksi)(Ion Kalsium sitosol berasal dari luar sel atau tempat penyimpanan cadangan kalsium)

Page 38: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

TEORI SLIDING FILAMEN

• Terjadi pergeseran aktin ke pusat sarkomer. Sudut antara aktin – miosin menjadi 45˚

( Puncak kontraksi ) + ATP ----> Kembali semula

Page 40: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

LO IV

MMM. Kelainan tendo(definisi, klasifikasi, epidemi, faktor resiko, patfis,

etio, tanda&gejala, pemeriksaan penunjang, diagnosa banding, penatalaksaan, komplikasi, prognosis)

Page 41: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

• Tendon Achilles berasal dari gabungan tiga otot yaitu gastrocnemius, soleus, dan otot plantaris.

• Letaknya tepat di bagian pergelangan kaki. Tendon Achilles adalah tendon tertebal dan terkuat pada tubuh manusia.

• Panjangnya sekitar 15 sentimeter, dimulai dari pertengahan tungkai bawah. Kemudian strukturnya kian mengumpul dan melekat pada bagian tengah-belakang tulang calcaneus.

Page 42: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya
Page 43: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

Kelainan tendon :

• Ruptur tendon• Tendinitis

Page 44: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

Definisi ruptur tendon

• Robek, pecah atau terputusnya tendon. Tendon merupakan jaringan fibrosa di bagian belakang pergelangan kaki yang menghubungkan otot betis dengan tulang tumit.

Page 45: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya
Page 46: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

Epidemilogy

Page 47: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

Faktor resiko

Page 48: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

Patofisiologi

Page 49: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

Etiologi

• Penyebab :

1. Penyakit tertentu, seperti arthritis dan diabetes2. Obat-obatan, seperti kortikosteroid dan beberapa antibiotik yang dapat meningkatkan risiko pecah3. Cedera dalam olah raga, seperti melompat dan berputar pada olah raga badminton, tenis, basket dan sepak bola4. Trauma benda tajam atau tumpul pada bawah betis

Page 50: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

Tanda dan gejala

1. Rasa sakit mendadak dan berat dapat dirasakan di bagian belakang pergelangan kaki atau betis2. Terlihat bengkak dan kaku serta tampak memar dan kelemahan3. Sebuah kesenjangan atau depresi dapat dilihat di tendon sekitar 2 cm di atas tulang tumit4. Tumit tidak dapat digerakan turun atau naik

Page 51: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

Pemeriksaan penunjang

1. Pergerakan otot dan tumit, jika pergerakan tersebut lemah atau tidak ada maka dicurigai cedera tendon Achilles (tes thompson)2. Pemeriksaan dengan sinar-X

Page 52: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

Diagnosa banding

Page 53: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

Penatalaksanaan• Pengobatan

Tujuan pengobatan adalah untuk mengembalikan ke keadaan normal dan memungkinkan pasien untuk melakukan apa yang dapat dilakukan sebelum cedera.

Tindakan pembedahan dapat dilakukan, dimana ujung tendon yang terputus disambungkan kembali dengan teknik penjahitan. Tindakan pembedahan dianggap paling efektif dalam penatalaksanaan tendon yang terputus.

Tindakan non pembedahan dengan orthotics atau theraphi fisik. Tindakan tersebut biasanya dilakukan untuk non atlit karena penyembuhanya lama atau pasienya menolak untuk dilakukan tindakan operasi.

Page 54: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

Komplikasi

Page 55: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

Prognosis

Page 56: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

Definisi tendinitis

• Tendinitis Achilles adalah suatu peradangan pada tendon Achilles.

• Otot betis dan tendon Achilles berfungsi menurunkan kaki bagian depan setelah tumit menyentuh tanah dan mengangkat tumit ketika jari-jari kaki ditekan sebelum melangkah dengan kaki yang lainnya.

Page 57: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

Epidemilogy

Page 58: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

Faktor resiko

Page 59: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

Patofisiologi• PENYEBAB

• Tendinitis achilles terjadi jika tekanan pada tendon lebih besar dibandingkan dengan kekuatan tendon tersebut.

• Contoh :Berlari menuruni bukit memberikan tekanan lebih pada tendon achilles karena kaki bagian depan harus melangkah lebih jauh sebelum menyentuh tanah.Berlari menaiki bukit juga memberikan tekanan berlebih pada tendon achilles karena otot betis harus mengerahkan tenaga lebih besar untuk mengangkat tumit ketika jari-jari kaki didorong.

Page 60: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

Etiologi

• Berbagai faktor biomekanik yang cenderung menyebabkan cedera pada tendon Achilles:

- Pronasi (berputar ke dalam) kaki yang berlebihan- Kebiasaan berpijak terlalu jauh dari tumit- Urat lutut dan otot betis yang kaku- Lengkung kaki yang tinggi- Tendon Achilles yang kaku- Kelainan bentuk tumit.

Page 61: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

Tanda dan gejala

Gejala utamanya adalah nyeri, yang biasanya sangat hebat jika penderita bangun dari duduk atau berbaring atau ketika penderita mulai berlari.Nyeri seringkali mereda jika penderita terus berjalan atau lari, walalupun terasa nyeri dan kaku.

Page 62: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

Pemeriksaan penunjang

Page 63: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

Diagnosa banding

• Pemeriksaan fisik menunjukkan adanya nyeri tumpul di sepanjang tendon yang terkena dan jika diberikan tahanan terhadap otot yang menempel pada tendon tersebut, maka akan timbul nyeri.

Page 64: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

Penatalaksanaan

• tergantung kepada penyebab atau keadaan penderita.Menggunakan sepatu dengan bagian telapak yang lentur dan pemasangan lapisan sepatu bisa mengurangi ketegangan tendon dan menstabilkan tumit.

Latihan untuk meregangkan otot lutut bisa dimulai segera setelah nyeri hilang.Demikian pula halnya dengan latihan untuk memperkuat tendon Achilles.

Page 65: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

• Pemberian obat Nonsteroidal anti-inflamasi (NSAIDs), seperti ibuprofen atau aspirin untuk mengatasi nyeri.

• Terapi fisik dan penggunaan orthotics (heel lift).

• Untuk kasus kronis dimana seluluh metode lain telah gagal digunakan, operasi merupakan pilihan terbaik untuk memperbaiki jaringan yg

Page 66: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

Komplikasi

• Pasien dengan tendinisitis kronik (>> dari 6 minggu), pada pemeriksaan X-ray akan ditemukan kalsifikasi pada tendonnya. Yang berakibat tendinosisyang akan melemahkan tendon hingga memungkinkan terjadinya ruptur.

Page 67: struktur anatomi dan alat gerak serta kelainannya

Prognosis