stronsium

5
A. Sifat-sifat logam Stronsium termasuk dalam logam alkali tanah dengan bentuk fisik putih keabu-abuan atau logam kekuningan yang sangat reaktif secara kimia. Logam ini akan berubah warna menjadi kuning ketika berkontak dengan udara. Memiliki titik lebur sebesar 769 °C dan titik didih 1384 °C. Unsur ini terdapat di dalam selestit dan strontianit. 90 Sr mempunyai lama waktu paruh sebesar 28,9 tahun (Anonim, 2010). B. Sumber pencemaran logam Sejak tahun 1945 terjadi pelepasan secara berkala dari teknogenik radionuklida ke lingkungan, adapun sumber utama kontaminasi adalah tes senjata nuklir di atmosfer, darat dan perairan. Setelah kecelakaan Chernobyl terjadi peningkatan drastic kuantitas nuklir di lingkungan. Di perairan radionuklida ada dalam bentuk larut dan tersebar dalam perairan yang kemudian berpindah ke material biologis, sedimen dan partikel tersuspensi. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsentrasi

Upload: nur-faiizah-af

Post on 12-Apr-2016

213 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

stronsium

TRANSCRIPT

Page 1: stronsium

A. Sifat-sifat logam

Stronsium termasuk dalam logam alkali tanah dengan bentuk fisik putih keabu-abuan

atau logam kekuningan yang sangat reaktif secara kimia. Logam ini akan berubah warna menjadi

kuning ketika berkontak dengan udara. Memiliki titik lebur sebesar 769 °C dan titik didih 1384

°C. Unsur ini terdapat di dalam selestit dan strontianit. 90Sr mempunyai lama waktu paruh

sebesar 28,9 tahun (Anonim, 2010).

B. Sumber pencemaran logam

Sejak tahun 1945 terjadi pelepasan secara berkala dari teknogenik radionuklida ke

lingkungan, adapun sumber utama kontaminasi adalah tes senjata nuklir di atmosfer, darat dan

perairan. Setelah kecelakaan Chernobyl terjadi peningkatan drastic kuantitas nuklir di

lingkungan. Di perairan radionuklida ada dalam bentuk larut dan tersebar dalam perairan yang

kemudian berpindah ke material biologis, sedimen dan partikel tersuspensi. Faktor-faktor yang

mempengaruhi konsentrasi radionuklida di perairan adalah proses percampuran, penyebaran dan

interaksi dengan sedimen dan material biologis (Jati, 2012).

Pencemaran Isotop stronsium (90Sr) di perairan dapat berasal dari (Jati, 2012):

1. Penambangan, Pengolahan dan Proses Kimia Bahan Nuklir

2. Bahan Bakar Nuklir

3. Operasi Reaktor Nuklir

4. Pengelolaan Limbah Radioaktif

5. Proses Pembuatan Radionuklida

6. Penggunaan Radioisotop di Bidang Riset, Industri dan Kedokteran

Page 2: stronsium

C. Batas pencemar

Kadar maksimum 90 Sr di alam yaitu 10 pCi/L.

D. Metode penentuan

Pengukuran Konsentrasi Strontium 90 yaitu air laut yang sudah diasamkan ditambahkan

dengan NH4OH sampai pH sampel 5,5 sampai menghasilkan endapan Strontium yaitu

Sr(Ca)C2O4. Endapan tersebut dikumpulkan sedangkan cairannya dibuang. Endapan Sr(Ca)C2O4

yang terbentuk ditambahkan dengan H2O dan HNO3 pekat dan kemudian didihkan selama 24 jam

sampai menghasilkan endapan Sr(NO3)2. Lalu endapan tersebut diproses lagi dengan

menggunakan alat yang bernama sonification, kemudian dilarutkan dalam H2O dan 10 mg Fe3+

dan NH4OH yang kemudian akan menghasilkan endapan Fe(Y)(OH)3 (Jati, 2012).

Endapan yang terbentuk dibuang, sedangkan larutan yang terbentuk dicampur dengan

Na2CO3 jenuh yang akan menghasilkan endapan SrCO3 dan didiamkan selama kurang lebih 20

hari. Setelah itu larutan ditambahkan dengan NH4OH agar pH larutan 8 sehingga akan

menghasilkan Y(OH)3 yang akan ditambhakan lagi dengan HNO3 selanjutnya dialirkan ke dalam

kolom kation yang terbuat dari Dowex 50 x 8 dengan ukuran 100-200. Dan larutkan (elute)

dengan asam 2-hydroxysobutyric sampai mendapatkan larutan Y yang kemudian ditambahkan

asam oxalic maka akan menghasilkan endapan Y2(C2O4)3. Kemudian disaring dengan kertas

saring dengan kertas saring. Endapan yang terbentuk diukur tingkat radiasi Stronsium 90 dengan

beta counting (Jati, 2012).

E. Cara Penanganan Limbah Radioaktif (Sr 90)

Page 3: stronsium

Penangan limbah radioaktif aktivitas rendah, sedang maupun aktivitas tinggi pada umumnya

mengikuti tiga prinsip, yaitu :

Memperkecil volumenya dengan cara evaporasi, insenerasi, kompaksi/ditekan.

Mengolah menjadi bentuk stabil (baik fisik maupun kimia) untuk memudahkan dalam

transportasi dan penyimpanan.

Menyimpan limbah yang telah diolah, di tempat yang terisolasi

Page 4: stronsium

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2010, Stronsium, https://id.wikipedia.org/wiki/Stronsium, diakses pada tanggal 4

November 2015.

Jati, S. K., 2012, Distribusi Strontium 90 (Sr 90) dan Radium 226 (Ra 226) di Perairan Selatan

Jawa, Universitas Diponegoro, Sem arang.