stroke

12
Stroke merupakan suatu kondisi gangguan fungsi sistem saraf pusat baik fokal maupun global yang cepat dan bertahan lebih dari 24 jam dengan risiko yang fatal hingga kematian. Menurut data dari the atlas of heart disease and stroke tahun 2004, stroke juga merupakan penyebab kematian terbanyak nomor 2 di dunia (usia > 60 tahun) dan nomor 5 (usia 15-59 tahun) (National Collaborating Centre for Chronic Conditions (UK), 2008)) Stroke iskemik adalah tanda klinis disfungsi atau kerusakan jaringan otak yang disebabkan kurangnya aliran darah ke otak sehingga mengganggu kebutuhan darah dan oksigen di jaringan otak (Sjahrir,2003). Faktor - faktor resiko untuk terjadinya stroke dapat diklasifikasikan sebagai berikut : (Sjahrir,2003). 1. Non modifiable risk factors : a. Usia b. Jenis kelamin c. Keturunan / genetic 2. Modifiable risk factors a. Behavioral risk factors 1. Merokok 2. Unhealthy diet : lemak, garam berlebihan, asam urat, kolesterol, low fruit diet 3. Alkoholik 4. Obat-obatan : narkoba (kokain), antikoaguilansia, antiplatelet, obat kontrasepsi b. Physiological risk factors 1. Penyakit hipertensi

Upload: laurentiaoktavia

Post on 08-Nov-2015

217 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

stroke

TRANSCRIPT

Stroke merupakan suatu kondisi gangguan fungsi sistem saraf pusat baik fokal maupun global yang cepat dan bertahan lebih dari 24 jam dengan risiko yang fatal hingga kematian.Menurut data dari the atlas of heart disease and stroke tahun 2004, stroke juga merupakan penyebab kematian terbanyak nomor 2 di dunia (usia > 60 tahun) dan nomor 5 (usia 15-59 tahun) (National Collaborating Centre for Chronic Conditions (UK), 2008))Stroke iskemik adalah tanda klinis disfungsi atau kerusakan jaringan otak yang disebabkan kurangnya aliran darah ke otak sehingga mengganggu kebutuhan darah dan oksigen di jaringan otak (Sjahrir,2003). Faktor - faktor resiko untuk terjadinya stroke dapat diklasifikasikan sebagai berikut : (Sjahrir,2003). 1. Non modifiable risk factors : a. Usia b. Jenis kelamin c. Keturunan / genetic 2. Modifiable risk factors a. Behavioral risk factors 1. Merokok 2. Unhealthy diet : lemak, garam berlebihan, asam urat, kolesterol, low fruit diet 3. Alkoholik 4. Obat-obatan : narkoba (kokain), antikoaguilansia, antiplatelet, obat kontrasepsi b. Physiological risk factors 1. Penyakit hipertensi 2. Penyakit jantung 3. Diabetes mellitus 4. Infeksi/lues, arthritis, traumatic, AIDS, Lupus 5. Gangguan ginjal 6. Kegemukan (obesitas) 7. Polisitemia, viskositas darah meninggi & penyakit perdarahan 8. Kelainan anatomi pembuluh darah 9. Dan lain-lain

PatofisiologiPada stroke iskemik, berkurangnya aliran darah ke otak menyebabkan hipoksemia daerah regional otak dan menimbulkan reaksi reaksi berantai yang berakhir dengan kematian sel sel otak dan unsur unsur pendukungnya. Secara umum daerah regional otak yang iskemik terdiri dari bagian inti (core) dengan tingkat iskemia terberat dan berlokasi di sentral. Daerah ini akan menjadi nekrotik dalam waktu singkat jika tidak ada reperfusi. Di luar daerah core iskemik terdapat daerah penumbra iskemik. Sel sel otak dan jaringan pendukungnya belum mati akan tetapi sangat berkurang fungsi fungsinya dan menyebabkan juga defisit neurologis. Tingkat iskemiknya makin ke perifer makin ringan. Daerah penumbra iskemik, di luarnya dapat dikelilingi oleh suatu daerah hiperemik akibat adanya aliran darah kolateral (luxury perfusion area). Daerah penumbra iskemik inilah yang menjadi sasaran terapi stroke iskemik akut supaya dapat direperfusi dan sel-sel otak berfungsi kembali. Reversibilitas tergantung pada faktor waktu dan jika tidak terjadi reperfusi, daerah penumbra dapat berangsur-angsur mengalami kematian (Misbach, 2007) Iskemik otak mengakibatkan perubahan dari sel neuron otak secara bertahap, yaitu: Tahap 1 : a. Penurunan aliran darah b. Pengurangan O2 c. Kegagalan energi d. Terminal depolarisasi dan kegagalan homeostasis ionTahap 2 : a. Eksitoksisitas dan kegagalan homeostasis ion b. Spreading depression Tahap 3 : Inflamasi Tahap 4 : Apoptosis (Sjahrir, 2003)

AntiplateletPlatelet diproduksi oleh megakariosit sumsum tulang belakang. Fungsi platelet diregulasi oleh substansi-substansi yang dibagi menjadi tiga kategori. Kelompok yang pertama zat-zat yang berada diluar platelet yang berinteraksi dengan reseptor membran platelet seperti katekolamin, kolagen, thrombin dan prostasiklin. Sedangkan kategori yang kedua terdiri dari zat-zat yang berada di dalam platelet yang berinteraksi dengan reseptor membran seperti adenosine diphosphate (ADP), prostaglandin D2, prostaglandin E2 dan serotonin. Dan kelompok ketiga yaitu zat-zat yang berada di dalam platelet dan berinteraksi dengan platelet yaitu prostaglandin endoperoksida dan tromboxane A2(TXA2), ion kalsium (Katzung, 2003).

Obat antiplatelet telah direkomendasikan untuk pengobatan stroke dan transient ischemic attack untuk mengurangi resiko stroke berulang dan kejadian vaskular lainnya. Berdasarkan prosedur penatalaksanaan pemberian obat antiplatelet sebagai pilihan dapat digunakan aspirin, clopidogrel, dipyridamole dengan aspirin (Hills dkk, 2007). Aspirin merupakan obat antiplatelet yang pertama digunakan untuk mencegah stroke. Aspirin menghambat sintesis tromboxane A2 (TXA2) di dalam trombosit dan prostacyclin (PGI2) di pembuluh darah dengan menghambat secara ireversibel enzim siklooksigenase. Penghambatan enzim siklooksigenase terjadi karena aspirin mengasetilasi enzim tersebut (Katzung, 2003) Dikarenakan platelet tidak dapat melakukan regenerasi terhadap siklo-oksigenase, efek daripada aspirin sepanjang jangka hidup dari platelet (secara umum selama 10 hari) (Katzung, 2003). Clopidogrel secara kompetitif dan ireversibel menghambat adenosine diphospate (ADP) P2Y12 reseptor. Adenosine diphosphate yang berikatan dengan PY1 reseptor menginduksi perubahan ukuran platelet dan kelemahan serta agregasi platelet yang sementara (Nguyen, 2005). Tidak seperti aspirin obat ini tidak memiliki efek terhadap metabolisme prostaglandin (Katzung, 2003).

Daftar pustaka pato:Misbach,J. 2007. Pandangan Umum Mengenai Stroke. Dalam : Rasyid, A. dan Soertidewi,L (eds). Unit Stroke. Manajemen Stroke Secara Komprehensif. Hal 1-9. Balai Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta. Sjahrir,H. 2003. Stroke Iskemik. Yandira Agung. Medan

Menurut patofisiologinya, stroke diklasifikasikan menjadi stroke iskemik (85%) dan stroke hemoragis (15%).Iskemia stroke Disebabkan karena aterosklerosis dan serebrovaskuler.Patologik CVD: hipertensi, atherosklerosis, stroke sebagai dampak dari CVD.Artherosklerosis

Terbentuk plakBersifat masiv Yang jadi masalah adalah ketika yang melewati arteri seperti lipid LDL teroksidasi lipid-LDL teroksidasi kematian sel apoptosis perekrutan sel dendrit Untuk stabilisasi plak dipakai statin misalnya simvastatin 40 mgBahayanya kalau plak rupture antigenik makin banyak makin masivterbentuk klot (gumpalan dari pecahan plak) koroner jantungaliran darah lamban, reduksi nutrien, hipoperfusi iskhemia selpembuluh darah udempecah pada sel neuron stroke (Jika pecah tidak bisa menghantarkan listrik/pesan)Terapi primer (ad 4,5 jam onset stroke) t-PA (Plasminogen Activating Factor 0,9 mg/kg iv selama lebih 1 jam)Golongan obat ini digunakan sebagai terapi reperfusi untuk mengembalikan perfusi darah yang terhambat pada serangan stroke akut. Jenis obat golongan ini adalah alteplase, tenecteplase dan reteplase, namun yang tersedia di Indonesia hingga saat ini hanya alteplase. Obat ini bekerja memecah trombus dengan mengaktivasi plasminogen yang terikat pada fibrin.Efek samping yang sering terjadi adalah risiko pendarahan seperti pada intrakranial atau saluran cerna; serta angioedema. Kriteria pasien yang dapat menggunakan obat ini berdasarkan rentang waktu dari onset gejala stroke dapat dilihat pada tabel 1 (onset gejala salfotel, eliprodil, DMP radikal bebas scauenger => tirilazad inhibitor Na+ inhibitor protease anti inflamasi antagonis Ca2+ : nimodipin, fosfenitoinAnti inflamasi untuk stroke: metotreksat (inhibitor sintesis purin) Anti apo B (imunomodulator) Inhibitor fosfolipase A2: Annexin As (protein plasma anti trombotik), anti PC Inhibitor sitokin: inhibitor TNF 20 mg/minggu, inhibitor IL-1 , inhibitor PAF(mediator inflamasi lipid)Stroke HemoragikTerjadi respon inflamasi masiv => inflamasi intima arteri => lumen menyempit => hipertrofi otot => pecah => perdarahanTerapi :1. dengan menurunkan tekanan darah diawal serangan berbahaya, anti HT diberikan 7 hari setelah onset.2. Anti HT apabila diturunkan diawal maka akan mengakibatkan kondisi semakin drop karena pasien sudah perdarahan.Contoh Inhibitor ACE: perindopril.3. Diuretik Tiazid4. ARA(Angiotensin Receptor Antagonis)=ARB

Obat R-NMDA (N-metil D-aspartam)Ada didaerah hipotalamus (otak)R-NMDA => untuk belajar dan fase memoriJika ini berkurang (bisa karena stimulasi terus menerus) maka terjadi demensia alzheimer, trauma/iskemik otak, stroke, parkinson.R-NMDA => punya kanal K+, Na+, glutamat, Mg2+, glisin, poliaminTerapi:1. analogis glinis: toksin tetanus, toksin botulinium, block widow spider venom, strikhnin, - alanin.2. Antagonis poliamin3. Antagonis NMDA untuk mengurangi glutamat