stres kerja di kalangan staf · pdf filestudi kasus di perpustakaan dan arsip kota ... b....

84
Oleh i STRES KERJA DI KALANGAN STAF PERPUSTAKAAN: STUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR Skripsi Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan Elsavani Prima Putri NIM : ( 105025001013) JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/ 2010 M

Upload: builiem

Post on 17-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

Oleh

i

STRES KERJA DI KALANGAN STAF PERPUSTAKAAN:

STUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA

ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR

Skripsi

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan

Elsavani Prima Putri

NIM : ( 105025001013)

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/ 2010 M

Page 2: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

i

STRES KERJA DI KALANGAN STAF PERPUSTAKAAN:

STUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA

ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR

Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh :

Elsavani Prima Putri

NIM : ( 105025001013)

Di Bawah Bimbingan

Ida Farida, MLIS

NIP. 19700407 200003 2 003

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/ 2010 M

Page 3: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

ii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul STRES KERJA DIKALANGAN STAF PERPUSTAKAAN:

STUDI KASUS di PERPUSTAKAAN ARSIP KOTA ADMINISTRASI

JAKARTA TIMUR telah diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Adab

dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 5 Maret

2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) pada Program Studi Ilmu Perpustakaan.

Jakarta, 5 Maret 2010

Sidang Munaqasyah

Ketua Sekretaris

Drs. Rizal Saiful-Haq, MA Pungki Purnomo, MLIS NIP. 19530319 199504 1 001 NIP. 19641215 199903 1 005

Penguji Pembimbing

Mukmin Suprayogi, M.Si Ida Farida, MLIS

NIP. 19620311999031001 NIP. 19700407 200003 2 003

Page 4: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

iii

ABSTRAK

ELSAVANI PRIMA PUTRI

Stres Kerja di Kalangan Staf Perpustakaan: Studi Kasus di Perpustakaan

dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Timur.

Skripsi ini membahas tentang “Stres Kerja di Kalangan Staf Perpustakaan: Studi Kasus di Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Timur”. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan informasi dan pemahaman tentang gejala

stres kerja yang disebabkan karena stres dan hal-hal apa saja yang dianggap menjadi sumber stres oleh staf perpustakaan sehubungan dengan pekerjaan.

Metode penelitian ini dilakukan melalui penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan

September-Oktober 2009. Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan

metode wawancara kepada staf perpustakaan di tiap bagian/unit dan obserasi

dengan melakukan pengamatan langsung. Populasi penelitian 30 orang staf yang

di tetapkan 15 orang staf perpustakaan masing-masing bagian pengadaan 5 orang,

pengolahan 5 orang dan pelayanan 5 orang. Adapun sampel yang menggunakan

teknik Stratified Random Sampling Masing-masing Bagian/ unit kerja responden

yang diwawancara adalah bagian pengadaan 5 (lima) orang, bagian pengolahan 5

(lima) orang, dan bagian pelayanan 5 (lima) orang di Perpustakaan dan Arsip Kota

Administrasi Jakarta Timur. Apabila populasi menunjukkan sifat berstrata setiap

unit harus diketahui secara pasti jumlah anggotanya. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa gejala keluhan fisik yang disebabkan karena stres antara lain:

terpikir untuk pindah kerja, mudah menyalahkan orang lain, mudah bermusuhan

dan menyerang, gugup, ide kreatif tidak berkembang, acuh dan mendiamkan

orang lain, mudah lupa, sulit berkonsentrasi, kepercayaan menurun, dan daya

ingat menurun mengenai hal-hal yang dapat menjadi sumber stres keja pada staf

perpustakaan. Selanjutnya sumber stres kerja di lingkungan perpustakaan dalam

penelitian ini meliputi: 1) Beban kerja yang berlebihan 2) Beban kerja yang

rendah 3) Pekerjaan yang harus diselesaikan dibawah tekanan waktu 4)

Hubungan dengan rekan kerja 5) Hubungan dengan pemakai perpustakaan 6)

Hubungan dengan masyarakat di luar perpustakaan 7) Kebijaksanaan mengenai

kesejahteraan dan pengembangan staf 8) Kondisi fisik lingkungan kerja. Faktor-

faktor yang dianggap menjadi sumber stres kerja oleh responden dalam penelitian ini adalah : beban kerja yang rendah, pekerjaan yang harus diselesaikan di bawah

tekanan waktu, kebijaksanaan mengenai kesejahteraan dan pengembangan staf, dan kondisi fisik lingkungan.

i

Page 5: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

karena berkat rahmatnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir kuliah

(Skripsi) tepat pada waktunya. Untuk menyelesaikan skripsi ini, penulis

mengambil judul tentang “Stres kerja di kalangan staf perpustakaan : studi kasus

Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Timur” yang merupakan hasil

penelitian selama penulis melakukan kegiatan penelitian yang dilakukan di

Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Timur’.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu hal yang dapat dijadikan

pengalaman lebih bagi penulis didalam mengetahui dunia perpustakaan demi

menunjang pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Serta memberikan

sumbangsih terhadap perpustakaan yang dilakukan penelitian serta memberikan

manfaat bagi semua pihak yang terkait.

Dalam pelaksanaan penulisan skripsi ini penulis mendapat banyak bantuan

dari berbagai pihak yang mendukung. Pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah SWT yang senantiasa memberikan kemudahan dan kesabaran dalam

berbagai aktifitas yang penulis lakukan.

2. Kepada Bapak Dr. Abd. Chair, MA selaku Dekan Fakultas Adab dan

Humaniora.

ii

Page 6: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

v

3. Bapak Drs. Rizal Saiful-Haq, MA selaku Ketua Jurusan Ilmu

Perpustakaan dan Informasi.

4. Bapak Pungki Purnomo, MLIS selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Perpustakaan.

5. Kedua orang tua (Mami dan Papi), kakak-kakak (Uni Vivi, Kak Edy, Kak

Ewit, Kak Susan, Mas Eka, Teteh Riri) dan ponakan-ponakan (Muli, Vina,

Zyan, Zalfa dan Ezy) Saudaraku tercinta satu jurusan (Meta dan Melly)

beserta keluarga besar saya yang lain selalu mendukung dalam pengerjaan

penulisan laporan ini.

6. Ibu Ida Farida, MLIS selaku pembimbing skripsi yang sudah begitu baik

mencurahkan ilmunya dan bersedia meluangkan waktunya untuk

membimbing saya sampai terselesaikan skripsi ini.

7. Ibu Siti Maryam selaku dosen pembimbing Akademik yang sudah

mencurahkan waktunya untuk ACC judul skripsi saya. Bapak dan Ibu

dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah banyak memberikan ilmu

yang berharga terhadap penulis.

8. Seluruh staf di Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Timur

terutama kepala perpustakaan Bapak Drs.G.Jannen H. Napitupulu, M.Si

dan Kasub Kepegawaian kepada Bapak Muhammad Suganda, SH

senantiasa membantu saya.

9. Seluruh teman-teman di UIN terutama jurusan ilmu perpustakaan angkatan

2005 yang sangat penulis sayangi Mahda, Dwi, Mutya, Hasanah, Yayah,

Imas, Nunung, Nining, Badriah, Erna, Dyta, Yulmawan, Nasrullah, Eka,

iii

Page 7: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

vi

Rohim, Ardian dan Davi, Agus, Dewi, Widi, Liza, Irfan, Kahfi, Zaky.

Thank you so much karena telah menjadi teman dan sahabat penulis baik

senang maupun duka karena masa-masa bersama kalian tidak akan

terlupakan and “I Love You So Much”.

10. Senior Angkatan 2004, 2006-bawah yang saya kenal yang tidak bisa saya

sebutkan satu persatu dan terima kasih sudah banyak mengenal saya.

11. Untuk sahabatku tersayang di rumah Dhika, Noni, Icha, Anggi, Kartika,

Riri, Indah, Kiki. Anak-anak Canassta (Jaky, Fiky, Yogi, Farid, Iqbal,

Risto, Icun, Nyoman, Adit). Thanks atas segala dukungannya.

12. Temen-temen SMA dan seseorang yang menyempatkan waktunya untuk

membantu dan mendukung sampai skripsi ini selesai.

13. Semua pihak yang ikut terlibat yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu terima kasih atas segala dukungannya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih

jauh dari kesempurnaan hal ini karena adanya keterbatasan dari penulis. Penulis

berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi para

pembacanya.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Jakarta, Maret 2010

Penulis

iv

Page 8: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

vii

DAFTAR ISI

Abstrak. ...................................................................................................... i

Kata Pengantar .......................................................................................... ii

Daftar Isi .................................................................................................... v

Daftar Tabel .............................................................................................. viii

BAB I. Pendahuluan

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................................. 6

C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 7

D. Manfaat Penelitian........................................................................... 7

E. Metode Penelitian ........................................................................... 8

1. Tipe Penelitian .......................................................................... 8

2. Pendekatan Penelitian ............................................................... 8

3. Populasi dan Sampel ................................................................. 9

4. Metode Pengumpulan Data ....................................................... 9

5. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 10

F. Sistematika Penulisan ...................................................................... 11

BAB II. Tinjauan Literatur

A. Pengertian Perpustakaan Umum .................................................... 13

B. Pengertian Stres .............................................................................. 14

C. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Stres ....................................... 16

1. Faktor Lingkungan .................................................................... 16

v

Page 9: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

viii

2. Faktor Organisasi ...................................................................... 17

3. Faktor Individu .......................................................................... 19

D. Pengertian Stres Kerja ..................................................................... 19

E. Sumber Stres Kerja ......................................................................... 22

1. Beban Kerja ............................................................................... 22

2. Peran Kerja ................................................................................ 24

3. Kurangnya Dukungan Sosial .................................................... 25

F. Gejala Stres Kerja ........................................................................... 27

G. Sumber Stres Kerja di Perpustakaan .............................................. 29

BAB III. Tinjauan Umum Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi

Jakarta Timur

A. Sejarah Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jak-Tim ........ 35

B. Visi dan Misi .................................................................................. 37

1. Visi .......................................................................................... 37

2.

Misi .........................................................................................

37

C. Sumber Daya Manusia .................................................................... 38

1. Organisasi ................................................................................ 38

2.

Ketenagaan. .............................................................................

40

D. Tugas dan Fungsi .......................................................................... 40

1. Tugas ......................................................................................... 40

2. Fungsi ........................................................................................ 41

vi

Page 10: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

ix

BAB IV. Pembahasan dan Hasil Penelitian

A. Profil Responden ........................................................................... 42

1. Latar Belakang Responden ........................................................

43

2. Unit Kerja Responden. ...............................................................

43

3. Cita-cita Responden ..................................................................

44

4. Alasan suka/senang deng profesi pekerjaannya..........................

46

B. Gejala Keluhan Fisik yang disebabkan karena stres ...................... 47

C. Sumber-Sumber Stres Kerja pada Staf Perpustakaan ..................... 48

1. Beban Kerja yang Berebihan .................................................... 48

2. Beban Kerja yang Rendah ......................................................... 51

3. Pekerjaan yang Harus Diselesaikan di bawah Tekanan Waktu.. . 53

4. Hubungan dengan Rekan Kerja ................................................ 55

5. Hubungan dengan Pemakai Perpustakaan ................................ 56

6. Hubungan dengan Masyarakat di Luar Perpustakaan ............... 57

7. Kebijaksanaan mengenai Kesejahteraan & Pengembangan Staf...58

8. Kondisi Fisik Lingkungan Kerja ............................................... 61

BAB V. Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan ................................................................................... 63

B Saran .............................................................................................. 65

Daftar Pustaka . .......................................................................................... 66

Lampiran ...................................................................................................

vii

Page 11: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

x

DAFTAR ILUSTRASI

Gambar 1: Struktur Organisasi .................................................................................... 39

Table 1: Latar Belakang Berdasarkan Umur dan Lama Bekerja ................................ 43

Tabel 2 : Unit Kerja Responden .................................................................................. 43

Tabel 3 : Cita-cita Sebelum Bekerja Di Perpustakaan ................................................ 44

Tabel 4: Alasan suka/senang Dengan Profesi Pekerjaan ............................................ 46

Tabel 5 : Gejala Keluhan Fisik Karena Stres .............................................................. 48

Tabel 6 : Beban Kerja Yang Berlebihan (work overload) .......................................... 50

Tabel 7: Beban Kerja Yang Rendah (work underload) ............................................... 52

Tabel 8 : Pekerjaan Yang Harus Di Selesaikan Di Bawah tekanan Waktu ................ 54

Tabel 9 : Hubungan Dengan Rekan Kerja .................................................................. 55

Tabel 10 : Hubungan Dengan Pemakai ....................................................................... 57

Tabel 11 : Kebijaksanaan Mengenai Kesejahteraan dan Pengembangan Staf ............ 58

Tabel 12 : Kondisi Fisik Lingkungan .......................................................................... 61

viii

Page 12: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bekerja merupakan hakikat kehidupan manusia. Salah satu tujuan dari

bekerja tersebut adalah untuk mendapatkan imbalan yang berguna sebagai

penunjang kebutuhan hidup seseorang maupun keluarganya. Dalam bekerja,

karyawan terkadang mengalami stres. Lingkungan pekerjaan sangat berpotensi

untuk menimbulkan stres sehingga dapat menurunkan motivasi kerja karyawan.

Dalam kehidupan modern yang semakin kompleks, manusia akan

cenderung mengalami stres apabila ia kurang mampu mengadaptasikan keinginan-

keinginan dengan kenyataan-kenyataan yang ada, baik kenyataan yang ada di

dalam maupun di luar dirinya. Segala macam bentuk stres pada dasarnya

disebabkan oleh kekurangan pengertian manusia akan keterbatasan-

keterbatasannya sendiri (Anoraga, 2006: 107).

Menurut Khan dkk. Stres yang timbul karena ketidakjelasan sasaran

akhirnya mengarah ketidakpuasan pekerjaan kurang memiliki kepercayaan diri,

rasa diri tidak berguna, rasa harga diri yang menurun, depresi, motivasi rendah

untuk bekerja, peningkatan tekanan darah dan detak nadi, dan kecenderungan

untuk meninggalkan pekerjaan (Sunyoto, 2001: 392).

Dua sumber utama stres kerja yaitu tekanan kerja dan kurangnya

dukungan sosial. Stres kerja internal yaitu segala peristiwa maupun hal-hal yang

dialami individu yang terjadi di lingkungan pekerjaan. Lingkungan pekerjaan

mencakup tugas-tugas, interaksi antar individu, dan lingkungan fisik tempat kerja.

1

Page 13: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

2

Stres kerja eksternal adalah segala peristiwa maupun kondisi yang serba tidak

menentu yang melingkupi diri karyawan di luar lingkungan pekerjaan, misalnya

masalah keuangan, masalah dengan keluarga, hingga masalah yang timbul

sehubungan dengan kondisi perekonomian yang tidak stabil.

Pengelompokkan stres kerja internal yang dilakukan berdasarkan

kesamaan yang terjadi di lingkungan pekerjaan. Terdapat empat stres kerja, yaitu

(1) beban kerja (work load), yaitu pekerjaan yang harus diselesaikan dalam batas

waktu tertentu dan dapat menimbulkan tekanan dalam diri karyawan selama

penyelesaian tugas, (2) peran kerja (work role), yaitu pola perilaku yang

diharapkan lingkungan kerja atasan, rekan kerja, maupun klien atau (dalam hal

ini) pengguna, (3) kurangnya dukungan sosial, yaitu kondisi kurang terjalinnya

kerja sama dan hubungan antar individu yang memungkinkan karyawan

menyelesaikan pekerjaan dengan baik dalam kondisi kerja yang kondusif, (4)

lingkungan kerja, baik secara fisik (misalnya suhu dan kelembaban udara)

maupun psikologis (misalnya jaminan kerja, gaji, gangguan-gangguan atau

interupsi selama bekerja). Keempat aspek stres ini paling banyak ditemukan

dalam dunia kerja.

Beban kerja yang berat juga tidak perlu harus menjadi satu sumber stres

banyak orang melakukan sejumlah besar pekerjaan dan bekerja sepanjang waktu.

Pada akhirnya merasa bosan atas pekerjaan tidak harus sama dengan yang

mengalami stres.

Page 14: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

3

Stres kerja dapat memberikan dampak negatif sebagai berikut :

1. Konsekuensi fisiologis, seperti perubahan metabolisme, peningkatan denyut

jantung dan pernafasan, peningkatan tekanan darah, sakit kepala, penyakit

jantung, dan sebagainya.

2. Konsekuensi tingkah laku, seperti munculnya perubahan tingkat produktivitas,

absensi, nafsu makan, konsumsi alkohol, konsumsi obat-obatan, merokok,

gangguan tidur, seringkali gelisah, dan sebagainya.

3. Konsekuensi psikologis, seperti ketegangan kerja, cemas, sensitif atau mudah

tersinggung, kejenuhan, muncul rasa tidak puas, dan sebagainya (Sunyoto,

2001: 373).

Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH (National Institute for

Occupational) melihat bahwa kondisi kerja memainkan peran utama dalam

pekerjaan menyebabkan stres. Namun, peran individu tidak diabaikan. Menurut

NIOSH melihat, terpapar stres kondisi kerja dapat langsung berpengaruh pada

keselamatan dan kesehatan pekerja. Pada tahun 1996, The National Institute for

Occupational Safety and Health (NIOSH) menetapkan bahwa 40% staf yang

bekerja di perpustakaan bisa beresiko sangat tinggi terhadap stres.

Schneider menyatakan bahwa staf perpustakaan juga dapat mengalami

stres sehubungan dengan pekerjaannya, walaupun dengan alasan dan tingkat yang

berbeda dengan bidang-bidang pekerjaan lain (Schneider, 1991: 387).

Staf perpustakaan memiliki potensi terkena stres kerja karena cakupan

tugas yang dimilikinya. Tugas tersebut meliputi tugas yang bersifat psikomotorik

seperti penyimpanan arsip, shelfing, perawatan buku, dan sebagainya, hingga

Page 15: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

4

tugas-tugas yang bersifat kognitif intelektual seperti pengolahan bahan pustaka,

bagian pengadaan, bagian pelayanan dan pengklasifikasian, memasukkan data

katalog ke program CDS-ISIS, dan sebagainya.

Schneider menguraikan faktor-faktor sebagai sumber-sumber penyebab

stres diantara staf perpustakaan yaitu kurangnya otonomi, kurangnya kesempatan

untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, tidak ada atau kurangnya

umpan balik yang positif, stres peranan, dan tugas-tugas yang membosankan serta

berulang-ulang. Contoh misalnya seperti pada staf bagian teknis di suatu

perpustakaan dapat mengalami stres yang disebabkan oleh tempat atau ruang kerja

yang penuh dan kacau oleh peralatan kerja, bahan pustaka yang belum diolah,

komputer, dan lain-lain. Juga contohnya pada staf bagian pelayanan yang dapat

mengalami stres karena dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti tekanan untuk

selalu bersikap ramah, vandalisme, dan adanya gangguan dari anggota masyarakat

(Schneider, 1991: 388).

Menurut Caputo sumber-sumber stres yang ada di semua jenis

perpustakaan, yaitu adanya stereotype staf perpustakaan, adanya pertanyaan

rujukan yang harus dijawab dengan cepat, penyensoran, tugas-tugas klerikal,

masalah peralatan kerja, pencurian dan perusakan bahan pustaka, kurangnya

perhatian terhadap pengembangan koleksi, adanya tugas-tugas lain yang harus

dilaksanakan (biasanya pada staf perpustakaan sekolah) dan masalah dana

(Caputo, 1991: 62).

Menurut Caputo juga menjalin hubungan yang baik dengan rekan kerja,

baik rekan kerja dalam satu bagian maupun rekan kerja di bagian lain,

Page 16: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

5

menyebabkan kerjasama juga dapat terjalin dengan baik. Hubungan dan

kerjasama yang baik akan mencegah timbulnya stres kerja bagi staf perpustakaan

(Caputo, 1991: 48).

Faktor-faktor yang dapat menjadi sumber stres di lingkungan perpustakaan

sebagai berikut: rendahnya kepuasan kerja, tuntutan kerja tinggi dengan tingkat

pengawasan rendah, beban kerja lebih atau kurang yang diukur dari alokasi waktu

yang diberikan, tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan, karakteristik

pekerjaan (perubahan dalam bidang teknologi), manajemen organisasi yang

buruk, serta tidak adanya umpan balik yang positif.

Dalam kehidupan sehari-hari yang dapat menimbulkan stres kerja adalah

(1) lingkungan, (2) organisasi, seperti interaksi dengan atasan dan rekan kerja,

pemberian tugas, dan (3) individual, seperti masalah keluarga, kondisi kesehatan

yang tidak baik. Pembagian stres ini sangat umum dan kompleks. Oleh karena itu

akan sulit bagi kita untuk memisahkan stres di dalam lingkungan pekerjaan

dengan stres di luar lingkungan pekerjaan (Anoraga, 2006: 117).

Faktor organisasional merupakan faktor yang berada dalam lingkungan

organisasi/perpustakaan yang dapat mempengaruhi tingkat stres karyawan. Yang

termasuk dalam faktor-faktor organisasional adalah komponen pekerjaan, sistem

penggajian; promosi; pengakuan (recognition), kondisi lingkungan kerja;

supervisi, rekan kerja dan bawahan, dan kebijakan perpustakaan.

Masih belum banyaknya penelitian mengenai tingkat stres di kalangan staf

perpustakaan di Indonesia. Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik

untuk mengangkat masalah tentang stres di kalangan staf perpustakaan dan untuk

Page 17: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

6

mengetahui stres kerja pada staf perpustakaan yang dituangkan dalam judul

penelitian“Stres di Kalangan Staf perpustakaan: Studi Kasus di

Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Timur.”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Penelitian ini mengambil data tentang stres kerja pada staf perpustakaan.

Hal ini mengingat dalam situasi sehari-hari pun stres kerja tidak dapat dihindari

oleh kelompok staf perpustakaan, karena mereka harus bekerja dan melakukan

berbagai kegiatan, dari yang bersifat motorik hingga kognitif maupun kombinasi

antara keduanya.

Terkait dengan hal tersebut penulis tertarik untuk mengadakan penelitian

tentang berbagai pekerjaan yang dapat menimbulkan stres dalam kerja. Penulis

berupaya untuk menjajaki pekerjaaan staf perpustakaan dan pengaruhnya terhadap

stres yang mereka alami. Dalam hal ini penulis akan membatasi penelitian. Dalam

hal ini penulis akan membatasi permasalahan yang dapat menimbulkan stres kerja,

meliputi: bidang pekerjaan yang tidak sesuai atau tidak dikuasai, suasana kerja :

tempat, fasilitas pendukung dan hubungan dengan rekan kerja lainnya, serta gaji

dan tunjangan yang rendah.

Terkait dengan pembatasan masalah tersebut, maka permasalahan yang

akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah staf perpustakaan mengalami gejala stres kerja?

2. Faktor apa saja yang dianggap menjadi sumber stres oleh staf

perpustakaan di Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Timur?

Page 18: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

1. Memberikan manfaat bagi

Administrasi

Jakarta Timur

7

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah staf perustakaan mengalami gejala stres kerja.

2. Untuk mengetahui yang dianggap menjadi sumber stres oleh staf

perpustakaan di Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Timur.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat

sebagai berikut:

pimpinan di Perpustakaan dan Arsip Kota

untuk dapat melakukan antisipasi sehingga

dampak negatif dari kondisi yang menimbulkan stres kerja dapat ditekan.

2. Memberikan informasi bagi semua pihak sebagai penambah bahan acuan dan

bahan perbandingan di masa yang akan datang.

3. Bagi peneliti sendiri dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam hal

karya tulis, dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama kuliah, dapat

meningkatkan kemampuan sebagai seorang sarjana jurusan ilmu perpustakaan,

dan secara tidak langsung dapat meningkatkan kemampuan hubungan

interpersonal peneliti.

Page 19: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

8

E. Metode Penelitian

Dalam hal metode penelitian ini penulis akan mengemukakan hal-hal yang

meliputi: tipe penelitian, pendekatan penelitian, populasi dan sampel, metode

pengumpulan data, dan teknik pengumpulan data.

1. Tipe Penelitian.

Penelitian ini merupakan penelitian deskripif analisis yaitu penelitian yang

bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai stres yang dialami oleh para staf

perpustakaan di Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Timur.

Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat

suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu (Koentjaraningrat, 1993:

29).

2. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, berusaha memahami

gejala tingkah laku manusia menurut penghayatan atau melalui sudut pandang

subyek penelitian. Dengan pendekatan ini dapat diperoleh keuntungan yaitu dapat

memahami gejala sebagaimana subyek mengalaminya, sehingga dapat diperoleh

gambaran yang sesuai dengan subyek, serta mendapatkan uraian yang mendalam

yang berhubungan dengan topik yang diteliti.

Page 20: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

9

3. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan kumpulan semua satuan penelitian yang ingin diteliti.

Sedangkan sampel merupakan bagian dari populasi yang diteliti. Populasi dalam

penelitian ini adalah 30 orang, yang ditetapkan 15 orang staf perpustakaan.

Sampel adalah sebagian dari populasi yang ingin diteliti, yang ciri-ciri dan

kebenarannya diharapkan mampu mewakili atau menggambarkan ciri-ciri

keberadaan populasi yang sebenarnya (Sugioto, 2001: 2). Teknik yang digunakan

dalam pengambilan sampel menggunakan teknik Stratified Random Sampling

sampel ini digunakan apabila populasi menunjukkan sifat berstrata setiap unit

strata harus diketahui secara pasti jumlah anggotanya (Burhan, 2008: 112).

Masing-masing bagian/ unit kerja responden yang akan diwawancara adalah

bagian pengadaan 5 (lima) orang, bagian pengolahan 5 (lima) orang, dan bagian

pelayanan 5 (lima) orang di Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta

Timur.

4. Metode Pengumpulan Data.

Metode yang digunakan penulis untuk mendapatkan data atau informasi

dalam penelitian ini adalah:

a. Riset Kepustakaan (Library Research)

Dalam penelitian riset kepustakaan ini dengan mempergunakan dan

mempelajari buku-buku, literatur-literatur, artikel-artikel bermaksud untuk

mendapatkan gambaran tentang topik ini.

Page 21: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

10

b. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian lapangan ini bermaksud untuk mendapatkan data-data secara

langsung dari objek penelitian seperti. Adapun teknik pengambilan data

dalam hal ini adalah melalui:

1. Interview, dilakukan dengan setiap staf perpustakaan setempat

sebagai upaya untuk memperoleh informasi yang lebih dalam

tentang stes kerja staf perpustakaan di Perpustakaan dan Arsip

Kota Administrasi Jakarta Timur.

2. Observasi. “…Observasi adalah pengamatan dan peninjauan secara

cermat…”(Depdikbud, 1988: 623), jadi penulis terjun langsung ke

lokasi penelitian untuk melakukan pengamatan secara langsung

terhadap objek penelitian.

5. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam (in

depth interview), metode ini dipilih karena dapat menggali lebih dalam hal-hal

yang ingin diketahui sehubungan dengan masalah yang akan diteliti.

Bentuk wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak stuktur.

Wawancara tidak struktur merupakan pendekatan yang optimal guna memperoleh

data bila subyek sulit mengekspresikan diri. Bila itu terjadi, maka pewawancara

dapat memodifikasi pertanyaan yang diajukan. Dengan wawancara tidak stuktur

dimungkinkan data yang lebih mendalam probing yaitu pertanyaan tambahan

untuk mengurangi respon-respon yang tidak jelas, agar dapat diperoleh jawaban

yang lebih khusus dan tepat (Meleong, 2007: 190).

Page 22: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

11

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan skripsi ini secara sistematis maka

penulis membagi menjadi kedalam lima (5) bab, sebagai berikut:

Bab I. PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis mengemukakan tentang: Latar Belakang,

Pembahasan Masalah dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian,

Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, serta Sistematika Penulisan.

Bab II. TINJAUAN LITERATUR

Pada bab ini membahas tentang: Pengertian Perpustakaan Umum,

Pengertian Stres, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Stres, Pengertian

Stres Kerja, Sumber Stres Kerja, Sumber Stres Kerja di Perpustakaan.

Bab III. PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA AMINISTRASI JAKTIM

Pada bab ini akan membahas tentang: Sejarah Singkat, Visi dan Misi,

Sumber Daya Manusia, Tugas dan Fungsi di Perpustakaan dan Arsip

Kota Administrasi Jakarta Timur.

Page 23: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

12

Bab IV. PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

Bab ini merupakan hasil penelitian yang berisi tentang, Gejala Stres

Kerja dan Sumber Stres Kerja yang dialami staf perpuskaan di

Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Timur.

Bab V. PENUTUP

Bab ini berisi tentang: Kesimpulan dan Saran yang diberikan untuk

Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Timur mengenai

gejala stres kerja dan sumber stres kerja dikalangan staf perpustakaan.

Page 24: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

BAB II TINJAUAN LITERATUR

A. Pengertian Perpustakaan Umum

Perpustakaan Umum ialah perpustakaan yang menghimpun koleksi buku,

bahan cetakan serta rekaman lain untuk kepentingan masyarakat umum.

Perpustakaan umum berdiri sebagai lembaga yag diadakan untuk dan oleh

masyarakat. Setiap warga dapat mempergunakan perpustakaan tanpa dibedakan

pekerjaan, kedudukan, kebudayaan dan agama. Perpustakaan umum dapat

menjadi suatu tempat pendidikan yang terbuka untuk siapa saja. Dalam tujuannya

ini, perpustakaan umum hendaknya bekerja sama dengan lembaga-lembaga

pendidikan, kebudayaan dan sosial yang berada di daerahnya (Pamungkas,

2003:3).

Definisi Perpustakaan Umum menurut Guidelines for Public Library

adalah perpustakaan yang didirikan dan dibiayai oleh pemerintah lokal atau

pemerintah pusat atau orang lain yang diberi kuasa untuk menjalankannya, tanpa

adanya bias atau diskriminasi bagi orang yang menggunakannya. Sedangkan,

menurut Manifesto UNESCO, perpustakaan umum adalah suatu lembaga yang

demokratis bagi keperluan pendidikan, kebudayaan dan informasi (Hadisewoyo,

1985: 11). Menurut Undang-Undang Perpuskaan Nomor 43 Tahun 2007 tentang

perpustakaan umum adalah perpustakaan yang yang diperuntukkan bagi

masyarakat luas sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat tanpa membedakan

umur jenis kelamin, suku, ras, agama, dan status sosial ekonomi

13

Page 25: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

14

Dalam kenyataannya perpustakaan umum mempunyai berbagai tingkatan

dan jenis perpustakaan, meliputi (Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Umum,

1992: 15) :

1. Perpustakaan tingkat kabupaten / kotamadya.

2. Perpustakaan tingkat kecamatan.

3. Perpustakaan desa.

4. Perpustakaan masjid dan perpustakaan gereja.

5. Perpustakaan keliling.

6. Perpustakaan contoh.

B. Pengertian Stres

Sebagai makhluk sosial manusia akan selalu berinteraksi dengan manusia

lain maupun dengan lingkungan sekitarnya. Interaksi yang dilakukan tersebut

sedikit banyak memunculkan tuntutan terhadap diri individu. Lazarus

menyatakan, tuntutan yang dihadapi seseorang dapat bersifat internal dan

eksternal (Lazarus 1976: 161). Tuntutan yang bersifat internal di antaranya

kebutuhan biologis berupa makanan dan minuman. Sedangkan tuntutan yang

bersifat eksternal muncul dari lingkungan fisik dan lingkungan sosial individu,

seperti peraturan dan tata tertib serta norma yang harus dipatuhi. Kegagalan

individu dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan, baik tuntutan internal maupun

eksternal akan membuat mereka berada dalam situasi yang menekan emosi, yang

umumnya dikenal sebagai stres.

Page 26: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

15

Secara umum stres dapat diartikan sebagai reaksi atas tekanan yang

muncul dari lingkungan. Reaksi tersebut merupakan upaya manusia dalam

menyesuaikan diri antara tuntutan lingkungan dan kemampuan yang dimiliki

untuk memenuhi tuntutan tersebut. Beberapa definisi stres akan dikemukakan

berikut ini :

“Stress refers to an unpleasant subjective state accompanied by high level of arousal”.(Greenberg dan Baron, 1993: 224)

“Stress is the process of appraising events as threatening, challenging or

harmful, and responding to such events on a physiological, emotional,

cognitive, or behavioral level. The triggering events may be negative in

nature, or they may be positive”. (Feldman, 1989 : 189)

“An internal state which can be caused by physical demands on the body

(disease conditions, exercise,

extremes of temperature, and the like) or by environmental and social

situations which are evaluated as potentially

harmful, uncontrollable, or exceeding our resources for coping (Morgan &

King, 1986: 321).

Stres merupakan kondisi psikologis yang tidak menyenangkan, ditandai

dengan perasaan negatif dalam diri individu, seperti merasa terancam, tertekan,

dan kesal. Kondisi ini dapat timbul setelah individu mengalami peristiwa di

tempat kerja yang menuntut reaksi penyesuaian diri. Peristiwa di sini

mengimplikasikan tuntutan lingkungan yang dapat bersifat memberi kesempatan

atau menantang kemampuan individu, mengancam, bahkan membahayakan

dirinya karena merasa terbebani oleh tuntutan lingkungan pekerjaan.

Lazarus menyatakan bahwa stres adalah :

Stress occurs when three are demands on the person wich tax or exceed

his adjustive resources (Lazarus, 1976: 47).

Page 27: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

16

Lebih jauh Lazarus menyatakan bahwa stres merupakan fenomena yang

terjadi saat individu menghadapi tuntutan atau situasi yang menekan dan melebihi

kapasitas penyesuaian dirinya dan berpengaruh perilaku individu.

Selanjutnya, Lazarus, et al mengutip pendapat Kaplan (1993: 105) bahwa stres

muncul sebagai akibat dari hubungan timbal balik antara individu dengan

lingkungannya dan individu tersebut memandangan hubungan tersebut melebihi

kemampuan penyesuaian diri, sehingga membahayakan kesejahteraan dirinya.

Stres is a particular relationship between the person and the environment

that is appraised by the person as taxing, exceeding his or her resources and

endangering his or her well-being.

Dapat disimpulkan bahwa stres merupakan tekanan yang dihadapi individu,

sebagai akibat adanya tuntutan yang melebihi kapasitas penyesuaian diri individu

dan dipandang sebagai ancaman yang membutuhkan respon penyesuaian dari

individu yang bersangkutan.

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Stres

Meskipun stres dapat diakibatkan oleh hanya satu, biasanya staf

mengalami stres. Menurut Robbins (2001: 565-567) ada tiga sumber utama yang

dapat menyebabkan timbulnya stres yaitu :

1. Faktor Lingkungan

Keadaan lingkungan yang tidak menentu akan dapat menyebabkan

pengaruh pembentukan struktur organisasi yang tidak sehat terhadap orang

tersebut.

Page 28: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

17

Dalam faktor lingkungan terdapat tiga hal yang dapat menimbulkan stress yaitu

ekonomi, politik dan teknologi. Perubahan yang sangat cepat karena adanya

penyesuaian terhadap ketiga hal tersebut membuat seseorang mengalami ancaman

terkena stress. Hal ini dapat terjadi, misalnya perubahan teknologi yang begitu

cepat. Perubahan yang baru terhadap teknologi akan membuat keahlian seseorang

dan pengalamannya tidak terpakai karena hampir semua pekerjaan dapat

terselesaikan dengan cepat dan dalam waktu yang singkat dengan adanya

teknologi yang digunakannya.

2. Faktor Organisasi

Didalam organisasi terdapat beberapa faktor yang dapat menimbulkan

stres yaitu role demands, interpersonal demands, organizational structure dan

organizational leadership. Pengertian dari masing-masing faktor organisasi

tersebut adalah sebagai berikut :

a. Role Demands

Peraturan dan tuntutan dalam pekerjaan yang tidak jelas dalam suatu

organisasi akan mempengaruhi peranan seseorang untuk memberikan hasil akhir

yang ingin dicapai bersama dalam suatu organisasi tersebut.

b. Interpesonal Demands

Mendefinisikan tekanan yang diciptakan oleh staf lainnya dalam

organisasi. Hubungan komunikasi yang tidak jelas antara staf satu dengan staf

Page 29: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

18

lainnya akan dapat menyebabkan komunikasi yang tidak sehat. Sehingga

pemenuhan kebutuhan dalam organisasi terutama yang berkaitan dengan

kehidupan sosial akan menghambat perkembangan sikap dan pemikiran antara

staf yang satu dengan staf lainnya.

c. Organizational Structure

Mendefinisikan tingkat perbedaan dalam organisasi dimana keputusan

tersebut dibuat dan jika terjadi ketidak jelasan dalam struktur pembuat keputusan

atau peraturan maka akan dapat mempengaruhi kinerja seseorang dalam

organisasi.

d. Organizational Leadership

Berkaitan dengan peran yang akan dilakukan oleh seorang pimpinan dalam

suatu organisasi. Karakteristik pemimpin menurut The Michigan Group (Robbins,

2001: 316) dibagi dua yaitu karakteristik pemimpin yang lebih mengutamakan

atau menekankan pada hubungan yang secara langsung antara pemimpin dengan

karyawannya serta karakteristik pemimpin yang hanya mengutamakan atau

menekankan pada hal pekerjaan saja.

Empat faktor organisasi di atas juga akan menjadi batasan dalam

mengukur tingginya tingkat stres. Pengertian dari tingkat stres itu sendiri adalah

muncul dari adanya kondisi-kondisi suatu pekerjaan atau masalah yang timbul

yang tidak diinginkan oleh individu dalam mencapai suatu kesempatan, batasan-

batasan, atau permintaan-permintaan dimana semuanya itu berhubungan dengan

Page 30: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

19

keinginannya dan dimana hasilnya diterima sebagai sesuatu yang tidak pasti tapi

penting (Robbins, 2001: 563).

3. Faktor Individu

Pada dasarnya, faktor yang terkait dalam hal ini muncul dari dalam

keluarga, masalah ekonomi pribadi dan karakteristik pribadi dari keturunan.

Hubungan pribadi antara keluarga yang kurang baik akan menimbulkan akibat

pada pekerjaan yang akan dilakukan karena akibat tersebut dapat terbawa dalam

pekerjaan seseorang. Sedangkan masalah ekonomi tergantung dari bagaimana

seseorang tersebut dapat menghasilkan penghasilan yang cukup bagi kebutuhan

keluarga serta dapat menjalankan keuangan tersebut dengan seperlunya.

Karakteristik pribadi dari keturunan bagi tiap individu yang dapat menimbulkan

stress terletak pada watak dasar alami yang dimiliki oleh seseorang tersebut.

Sehingga untuk itu, gejala stres yang timbul pada tiap-tiap pekerjaan harus diatur

dengan benar dalam kepribadian seseorang

D. Pengertian Stres Kerja

Setiap hari dalam bekerja, seseorang mungkin melakukan pekerjaan yang

penuh keteganggan, menuntut konsentrasi tinggi, berinteraksi dengan atasan dan

bawahan, bermasalah dengan rekan kerja, bermasalah dengan gaji, dan

sebagainya. Semua itu dapat menimbulkan stres. Setiap individu mungkin pernah

mengalami stres sehubungan dengan pekerjaannya. Setelah peristiwa itu berlalu,

individu yang bersangkutan mungkin melupakannya, tetapi ada juga yang

Page 31: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

20

terpengaruh oleh peristiwa tersebut, baik persepsinya terhadap pekerjaan maupun

kesehatan mentalnya.

Kondisi pekerjaan yang menimbulkan pengalaman-pengalaman negatif

yang berlangsung lebih lama, dapat menimbulkan masalah-masalah psikologis

yang lebih berat. Walaupun demikian, kondisi-kondisi pekerjaan tadi belum tentu

akan menakibatkan ketegangan emosional (stres) pada setiap individu, karena

muncul atau tidaknya ketegangan tersebut ditentukan oleh bagaimana individu

yang bersangkutan menilai dn menganalis kondisi pekerjaan itu. Bila tuntutan

pekerjaan tersebut dinilai atau dikenalinya sebagai hal yang menimbulkan stres.

Seseorang mungkin melakukan pekerjaan yang penuh ketegangan,

menuntut konsentarasi tinggi, berinteraksi dengan atasan dan bawahan,

bermasalah dengan rekan kerja, bermasalah dengan gaji, dan sebagainya. Semua

itu dapat menimbulkan stres.

Stres kerja adalah stres yang dialami seseorang ditempat kerja, atau

dengan kata lain, stres kerja adalah suatu kondisi dimana satu atau beberapa faktor

di tempat kerja berinteraksi dengan pekerja sedemikian rupa sehingga menggagu

keseimbangan fisiologik dan psikologik (Anoraga, 2006 : 112).

Stres yang muncul di lingkungan pekerjaan disebut sebagai stres kerja.

Beberapa pandangan mengenai stres kerja di bawah ini lebih menekan pada

persepsi individu yang memiliki dampak yang cukup penting bagi keseimbangan

dalam kehidupan kerja.

“Work stress is a dynamic condition in which an individual is confronted

with an opportunity, constraint, or demand related to what he or she

desires and for which the outcome is perceived to both uncertain and

important.” (Robbins, 1993 : 661)

Page 32: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

21

“...both to employee’s strain or reactions to the work environment and to

job stress or elements of the environment itself”. (Beehr et al.,1992 : 623)

Berdasarkan definisi di atas, stres kerja dapat diartikan sebagai sumber atau

stres kerja yang menyebabkan reaksi individu berupa reaksi fisiologis, psikologis,

dan perilaku. Seperti yang telah diungkapkan di atas, lingkungan pekerjaan

berpotensi sebagai stres kerja. Stres kerja merupakan segala kondisi pekerjaan

yang dipersepsikan karyawan sebagai suatu tuntutan dan dapat menimbulkan stres

kerja.

Stres kerja merupakan keseluruhan faktor dari lingkungan pekerjaan yang

menuntut reaksi penyesuaian diri, berpotensi menimbulkan tekanan dan

mempengaruhi keseimbangan hidup individu. Faktor-faktor dalam lingkungan

pekerjaan mencakup faktor manusia dan lingkungan. Kedua faktor ini berpotensi

menjadi stres kerja karena individu dapat memandangnya sebagai tantangan atau

ancaman dalam menghadapi situasi yang melibatkan kedua faktor tersebut.

Adapun yang membuat individu merasa tertantang atau terancam adalah ia

memiliki harapan untuk berhasil di lingkungannya.

Sementara itu faktor-faktor dalam lingkungan pekerjaan bisa berupa

tuntutan atasan, tekanan atasan, beban kerja, kondisi ruang kerja dan sebagainya,

seperti :

a. Pengalaman kerja

Semakin lama pengalaman kerja seseorang, semakin besar

kemungkinannya untuk tidak mengalami stres kerja. Hal ini dikarenakan

Page 33: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

22

karyawan tersebut memiliki kemampuan yang semakin memadai untuk

mengatasi stres yang dialaminya.

b. Usia karyawan

Semakin tua usia karyawan, semakin baik caranya dalam

mengatasi stres kerjanya. Hal ini disebabkan pengalaman-pengalamannya

dalam menghadapi situasi di tempat kerja yang penuh stres. Sementara itu

semakin muda karyawan, karyawan semakin cenderung kurang dapat

mengatasinya secara efektif karena masih membutuhkan banyak waktu

untuk beradaptasi dengan lingkungan pekerjaannya.

E. Sumber Stres kerja

Hampir semua di lingkungan kerja dapat menimbulkan stres. Situasi dan

kondisi di lingkungan kerja yang menimbulkan stres merupakan sumber stres

kerja atau penyebab stres kerja (Handoko, 1988: 198)

Sumber stres kerja yang dialami berpotensi untuk menimbulkan stres kerja

yang berat. Dapat disimpulkan bahwa stres kerja sebagai berikut :

1. Beban kerja

Beban kerja disini diartikan sebagai beban psikis yang dialami individu

saat menjalani tugasnya. Setiap pekerjaan terdiri dari sekelompok tugas dan

aktivitas tertentu dan spesifik agar dilaksanakan oleh karyawan yang

bersangkutan. Hal-hal yang menyangkut beban kerja karyawan dapat memicu

timbulnya stres kerja, yaitu:

Page 34: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

23

a. Rutinitas tugas

Pekerjaan yang banyak membutuhkan berbagai keterampilan dan

keahlian pengetahuan terapan dapat menimbulkan tantangan. Namun bila

tugas-tugas tersebut telah menjadi rutinitas sehari-hari, kondisi ini dapat

memicu kejenuhan karyawan. Hal ini disebabkan ketidakmampuan

individu untuk mempertahankan kinerja yang optimal secara kontinyu

dalam kondisi yang kurang memberikan tantangan. Akibatnya karyawan

akan mengalami stres kerja. Beberapa bentuk pekerjaan yang rentan

terhadap stres ini diantaranya adalah pekerjaan di bagian pengolahan,

pengarsipan, pengatalogan dan tugas-tugas perpustakaan lainnya.

b. Rentang batas aktivitas

Terkadang suatu pekerjaan menuntut karyawan di suatu bagian untuk

bekerja di bagian lain, bahkan bagian di wilayah organisasi yang berbeda.

Misalnya pada awalnya bekerja di bagian pengolahan, pada waktu tertentu

harus pindah ke bagian sirkulasi atau bagian referens. Dalam keadaan

seperti ini karyawan akan dihadapkan pada perubahan situasi, informasi

maupun perubahan pada sikap dan perilaku kerja individu lain.

c. Pekerjaan yang kurang memberikan rasa aman

Stres ini biasanya terjadi dalam kondisi ekonomi lingkungan yang

kurang sehat. Karyawan akan senantiasa diliputi perasaan was-was karena

merasa tidak yakin akan kesejahteraan kerjanya untuk jangka panjang,

seperti kekhawatiran akan terkena pemutusan hubungan kerja, pemotongan

Page 35: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

24

gaji, dan sebagainya. Di sisi lain kondisi ini dapat meningkatkan

kompetensi untuk menampilkan kinerja yang lebih baik.

2. Peran Kerja

Dalam kehidupan sosial biasanya memegang lebih dari satu peran.

Dalam kenyataan sehari-hari, tuntutan antara satu peran dengan peran lain

sering memiliki kepentingan yang saling bertentangan. Bentuk

ketidakmampuan mengisi peran itu antara lain diwujudkan dalam hal

ketidakpahaman tentang apa yang harus dilakukan, tingkah laku yang

berlebihan dalam menjalankan peran (overact, merangkap tugas yang

seharusnya diperani orang lain), atau menghindari suatu jenis peran dan lebih

menjalankan peran lainnya yang dianggap kurang menguntungkan organisasi

perpustakaan.

Dalam menjalankan tugas, tidak terlepas dari hubungan dengan sesama

rekan, atasan, bawahan, pemakai perpustakaan itu sendiri. Sedangkan

ketidakcukupan informasi yang dimiliki untuk dapat melaksanakan tugasnya,

atau tidak merealisasi harapan-harapan yang berkaitan dengan peran kerja

tertentu, maka ia mengalami ketidakjelasan peran.

Menurut (Haber dan Runyon, 1984: 157) terdapat dua macam stres, yaitu

konflik peran dan ketidakjelasan peran (role ambiguity). Hal ini akan

dijelaskan sebagai berikut :

Page 36: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

25

a. Konflik peran

Konflik peran merupakan suatu kondisi dimana lingkungan

dipersepsikan terlalu banyak menuntut kemampuan untuk dapat

menjalankan perannya dengan baik. Akibatnya, ia mengalami kesulitan

atau merasa tidak mungkin untuk memenuhi kewajiban-kewajiban yang

terkandung dalam setiap perannya.

b. Ketidakjelasan peran (role ambiguity)

Ketidakjelasan peran dapat terjadi bila dalam lingkungan kerjanya

kurang mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkah laku yang

diharapkan dari peran yang sedang dijalankannya. Akibatnya, ia merasa

ragu-ragu dalam mengisi perannya dan diliputi perasaan tidak pasti tentang

konsekuensi dari tindakan yang dilakukannya. Hal ini dapat dialami

karyawan yang memiliki atasan, dimana faktor komunikasi, seperti

informasi yang kurang akurat atau kemampuan pemahaman atas informasi

yang terbatas dalam menyelesaikan pekerjaan.

3. Kurangnya Dukungan Sosial

Hubungan kerja yang tidak baik terungkap dari gejala-gejala

ketidakpercayaan atasan terhadap bawahan, ketidakpedulian atasan terhadap

kinerja bawahan, dan ketidakpekaan sosial antar rekan kerja. Hal ini juga ditandai

dengan kurangnya dukungan kerja saat menghadapi situasi yang sulit dan

menekan, seperti rekan kerja, atasan bersikap acuh tak acuh terhadap perasaan.

Faktor kepemimpinan dalam organisasi yang lebih terpusat pada satu pimpinan

Page 37: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

26

akan lebih banyak memberikan tekanan kerja yang dapat memicu timbulnya stres

kerja. Dalam lingkungan kerja, stres tersebut meliputi:

a. Ketidaksesuaian status

Stres ini disebabkan ketidaksesuaian harapan individu terhadap statusnya

dengan kenyataan yang diperoleh dari statusnya tersebut. Misalnya yang merasa

dapat bekerja secara profesional dan ditempatkan pada posisi jabatan yang cukup

tinggi, ternyata dalam pekerjaannya status tersebut dirasa kurang, namun lebih

merasakan sebagai pekerja tingkat bawah saja.

b. Tekanan

Merupakan pengalaman-pengalaman yang menekan, dapat muncul dari

dalam atau luar diri individu, atau kombinasi keduanya. Tekanan dapat membuat

individu memacu diri dan melakukan aktivitas untuk mencapai tujuan yang

diinginkan. Tetapi jika berlebihan, tekanan ini dapat membuat individu merasa

tidak berdaya.

c. Gaya kepemimpinan

Atasan yang kurang mendukung atau kurang memiliki pengawasan yang

baik dapat menimbulkan stres bagi karyawan di tingkat bawahannya. Kondisi

yang dapat menyebabkan stres adalah kualitas pengawasan yang kurang memadai,

konflik dengan atasan, sikap atasan yang cenderung agresif.

Membagi sumber stres kerja dalam 2 (dua) kategori, yaitu (Fontana, 1989: 28) :

1. Sumber stres kerja secara umum, meliputi masalah pengambilan

keputusan yang lama, kurangnya dukungan (back-up) dari rekan

kerja, jam kerja yang panjang, gaji dan promosi yang buruk,

Page 38: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

27

banyaknya prosedur dan kebiasaan yang tidak perlu, dan adanya

perubahan.

2. Sumber stres kerja secara khusus, meliputi spesifikasi peran yang

tidak jelas, konflik peran, perfeksionis, hubungan dengan atasan

yang buruk, terlalu banyak pekerjaan, kurangnya variasi dalam

bekerja, kurangnya komunikasi, kepemimpinan yang buruk, dan

konflik dengan rekan kerja

F. Gejala Stres Kerja

Cary Cooper dan Alison Straw (1995:8-15) mengemukakan gejala stres

dapat berupa tanda-tanda berikut ini:

1. Fisik, yaitu nafas memburuk, mulut dan kerongkongan kering, tangan

lembab, terasa panas, otot-otot tegang, pencemaan terganggu, sembelit,

letih yang tidak beralasan, sakit kepala, salah urat dan gelisah.

2. Perilaku, yaitu perasaan bingung, cemas dan sedih, jengkel, salah paham,

tidak berdaya, tidak mampu berbuat apa-apa, gelisah, gagal, tidak menarik,

kehilangan semangat, sulit konsentrasi, sulit berfikir jemih, sulit membuat

keputusan, hilangnya kreatifitas, hilangnya gairah dalam penampilan dan

hilangnya minat terhadap orang lain.

3. Watak dan kepribadian, yaitu sikap hati-hati menjadi cermas yang

berlebihan, cemas menjadi lekas panik, kurang percaya diri menjadi

rawan.

Page 39: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

28

Gejala stres di tempat kerja, yaitu meliputi:

1. Kepuasan kerja rendah

2. Kinerja yang menurun

3. Semangat dan energi menjadi hilang

4. Komunikasi tidak lancar

5. Pengambilan keputusan jelek

6. Kreatifitas dan inovasi kurang

7. Bergulat pada tugas-tugas yang tidak produktif.

Gejala stres dapat berupa tanda-tanda berikut ini:

1. Fisik, yaitu sulit tidur atau tidur tidak teratur, sakit kepala, sulit buang air

besar, adanya gangguan pencemaan, radang usus, kulit gatal-gatal,

punggung

terasa sakit, urat-urat pada bahu dan !eher terasa tegang, keringat

berlebihan,

berubah selera makan, tekanan darah tinggi atau serangan jantung,

kehilangan

energi.

2. Emosional, yaitu marah-marah, mudah tersinggung dan terlalu sensitif,

gelisah dan cemas, suasana hati mudah berubah-ubah, sedih, mudah

menangis dan depresi, gugup, agresif terhadap orang lain dan mudah

bermusuhan serta mudah menyerang, dan kelesuan mental.

Page 40: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

29

3. Intelektual, yaitu mudah lupa, kacau pikirannya, daya ingat menurun, sulit

untuk berkonsentrasi, suka melamun berlebihan, pikiran hanya dipenuhi

satu pikiran saja.

4. Interpersonal, yailu acuh dan mendiamkan orang lain, kepercayaan pada

orang lain menurun, mudah mengingkari janji pada orang lain, senang

mencari kesalahan orang lain atau menyerang dengan kata-kata, menutup

diri secara berlebihan, dan mudah menyalahkan orang lain (Handoyo,

2001: 68).

Dari beberapa uraian diatas, menyimpulkan bahwa gejala stres merupakan

suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berfikir dan kondisi

seseorang dimana ia terpaksa memberikan tanggapan melebihi kemampuan

penyesuaian dirinya terhadap suatu tuntutan eksternal (lingkungan). Stres yang

terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi

lingkungannya. Sebagai hasilnya, pada diri para karyawan berkembang berbagai

macam gejala stres yang dapat mengganggu pelaksanaan kerja mereka.

G. Sumber Stres Kerja di Perpustakaan

Pada masyarakat umum terdapat konsep atau pandangan yang

menganggap pekerjaan seorang staf perpustakaan adalah pekerjaan yang santai

serta tidak rentan terhadap stres. Padahal bagi orang yang berada atau bekerja di

luar lingkungan perpustakaan, hal ini mungkin agak mengejutkan. Karena

pekerjaan staf perpustakaan populer dipandang sebagai suatu yang

menyenangkan, sangat ringan, tidak rentan terhadap stres, bekerja di dalam

Page 41: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

30

kumpulan buku-buku yang tenang, dengan rutinitas yang santai (Nauratil,

1989:1).

Menurut Smith staf perpustakaan secara alamiah dan dari pendidikan yang

diperolehnya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pemakai. Adanya tuntutan

untuk selalu memenuhi kebutuhan pemakai. Adanya tuntutan untuk selalu

memenuhi kebutuhan pemakai, frekuensi dari tuntutan-tuntuan tersebut dan

keterbatasan sumber-sumber yang tersedia sering menjadi penyebab timbulnya

stres bagi staf perpustakaan (Smith, 1983:14).

Schneider menguraikan faktor-faktor yang diidentifikasikan sebagai

sumber-sumber stres bagi staf perpustakaan yaitu kurangnya otonomi, kurangnya

kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, kurangnya umpan

balik yang positif, peran yang tidak jelas, tugas-tugas yang membosankan dan

berulang-ulang. Schneider memberi contoh staf bagian teknis dapat mengalami

stres yang disebabkan oleh ruang kerja yang penuh dan kacau oleh peralatan kerja,

bahan pustaka yang belum diolah, komputer, dan lain-lain. Staf bagian pelayanan

juga dapat mengalami stres karena dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti tekanan

untuk selalu bersikap ramah, vandalisme, adanya interupsi, dan adanya ganguan

dari masyarakat umum. Schneider juga menambahkan bahwa kondisi yang

menekan (stresfull) ini dapat timbul apabila tuntutan untuk penyediaan jasa

informasi meningkat, tetapi tidak diikuti dengan peningkatan dana (Schneider,

1991: 388).

Page 42: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

31

Sumber stres kerja di lingkungan perpustakaan dikelompokkan dalam 5

(lima) aspek meliputi :

1. Dasar atau isi dari pekerjaan meliputi :

a. Beban kerja yang berlebihan

Beban kerja yang berlebihan secara kuantitatif artinya staf

perpustakaan merasa terlalu banyak pekerjaan yang harus dikerjakan,

hal ini dapat terjadi karena terbatasnya dana dan jumlah staff yang

tidak memadai. Secara kualitatif berarti staf perpustakaan harus

mengerjakan tugas yang sulit yang tidak sesuai dengan pengetahuan

dan keterampilan yang mereka miliki. Semuanya ini dapat

menimbulkan stres bagi staf perpustakaan.

b. Beban kerja yang rendah

Beban kerja yang terlalu rendah juga dapat menjadi sumber stres bagi

staf perpustakaan. Beberapa tugas di perpustakaan bersifat repetitif,

tidak menantang, monoton, membosankan, kurang variasi, kurang

adanya tuntutan, kurang menuntut kreativitas dan kurang menuntut

pemecahan masalah (Bunge, 1989: 94). Contohnya pada staf

perpustakaan rujukan yang mengalami stres dengan banyaknya

pertanyaan yang bersifat rutin dan sepele.

c. Pekerjaan yang harus diselesaikan di bawah tekanan waktu

Mengerjakan tugas di bawah tekanan waktu dapat menjadi sumber

stres kerja bagi staf perpustakaan (Stevenson, 1987: 644).

Page 43: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

32

2. Peran di dalam organisasi meliputi :

a. Peran yang tidak jelas (role ambiguity)

Staf perpustakaan merasa bahwa peran mereka tidak

dinyatakan dengan jelas, sehingga sering menimbulkan konflik. Bunge

memberi contoh pada staf perpustakaan rujukan sering megalami

situasi dimana pemakai menggap staf perpustakaan mengetahui segala

hal dan harus dapat menjawab semua pertanyaan yang diajukkan,

sementara sumber dan sarana yang tersedia terbata dan tidak ada

panduan kebijakan yang jelas (Bunge, 1989: 94)

b. Tidak adanya dukungan terhadap ide/gagasan :

Seorang staf perpustakaan akan merasa dihargai bila ide atau

pendapatnya untuk memperbaiki efisiensi kerja diterima atau

diperhatikan. Sebaliknya, seorang staf perpustakaan yang idenya tidak

pernah diterima atau tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan

akan merasa tidak dihargai dan dapat mengalami stres.

3. Hubungan interpersonal, meliputi :

a. Hubungan dengan atasan, bawahan atau rekan kerja

Dalam bekerja staf perpustakaan harus selalu berinteraksi dengan

atasan, bawahan atau rekan kerja. Hubungan dan komunikasi yang

buruk dengan atasan, bawahan atau rekan kerja merupakan penyebab

stres yang potensial bagi staf perpustakaan. Adanya konflik dengan

atasan atau rekan kerja juga dapat menimbulkan stres (Fontana, 1989:

28)

Page 44: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

33

b. Hubungan dengan pemakai perpustakaan

Hubungan dengan pemakai perpustakaan merupakan sumber stres

utama bagi staf perpustakaan bagian pelayanan (Bunge, 1989: 94).

Pemakai yang bersikap kasar, melakukan perusakan atau pencurian

bahan pustaka dapat menimbulkan stres bagi staf perpustakaan.

c. Hubungan dengan masyarakat di luar lingkungan perpustakaan

Kurangnya penghargaan dan pengakuan terhadap peran dan nilai

perpustakaan oleh masyarakat di luar perpustakaan dapat

menyebabkan stres pada staf perpustakaan. Walaupun tingkat intelijen

yang tinggi sering diasosiasikan dengan citra staf perpustakaan, namun

jarang sekali adanya penghargaan dan pengakuan dari masyarakat

umum tentang pentingnya tugas seorang staf perpustakaan (Caputo,

1991 : 62).

4. Kebijaksanaan mengenai kesejahteraan dan pengembangan staf, meliputi :

a. Jumlah penghasilan (gaji)

Jumlah penghasilan yang tidak memadai dapat menimbulkan stres bagi

staf perpustakaan.

b. Pengembangan staf

Sumber stres ini mencakup tidak adanya kesempatan untuk

mendapatkan promosi dan tidak adanya kesempatan untuk mengikuti

seminar atau pendidikan. Stres dapat timbul bila staf perpustakaan

gagal memperoleh promosi, dalam hal ini aspirasi pribadi dan aspirasi

karir karyawan tidak terpuaskan dan dapat menimbulkan frustasi. Stres

Page 45: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

34

juga dapat timbul bila staf tidak diberi kesempatan untuk mengikuti

seminar atau pendidikan.

5. Kondisi fisik lingkungan kerja

Kondisi lingkungan kerja yang buruk dapat menjadi penyebab stres

kerja, seperti ruang kerja yang sempit, peralatan kerja, penerangan yang

tidak memadai, terlalu panas atau dingin, kebisingan dan sebagainya.

Sedangkan ruangan untuk staf perpustakaan biasanya kurang nyaman.

Ruang kerja di lingkungan perpustakaan cenderung memiliki penampilan

yang kacau dan sempit, sehingga dapat menimbulkan stres bagi staf yang

bekerja diruangan tersebut (Bunge, 1989: 94). Schneider menyatakan

bahwa rungan kerja yang penuh oleh peralatan kerja, bahan pustaka yang

belum diolah, komputer dan lain sebagainya dapat menjadi sumber stres

bagi staf perpustakaan (Schneider, 1991: 388)

Page 46: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

BAB III PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ADMINISTRASI JAKARTA

TIMUR

A. Sejarah Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Timur

Pada tahun 1950 Kegiatan perpustakaan pemerintah daerah khusus Ibu

Kota Jakarta sudah dimulai masih berbentuk Kotapradja Djakarta Raja tahun

1950. Tahun 1961 setelah Kotapradja Djakarta Raja ditingkatkan statusnya

menjadi Daerah Tingkat I daerah khusus Ibu Kota Jakarta, namanya menjadi

“Perpustakaan Balai Kota”.

Tahun 1972 perpustakaan merupakan salah satu bagian pada Organisasi

dan Ketatalaksanaan. Tahun 1978 menjadi satu lembaga Perpustakaan Umum

yang menangani jenis-jenis Perpustakaan Umum di lingkungan pemerintah DKI

Jakarta. Seperti Perpustakaan Umum Gelanggang Mahasiswa Soemantri

Brodjonegoro dan Perpustakaan Umum di 5 (lima) wilayah Kotamadya DKI

Jakarta.

Tahun 1981 Perpustakaan bernaung dibawah biro bina mental spiritual

dengan status non stuktural. Tahun 1989 Perpustakaan Umum 5 (lima) wilayah

Kotamadya DKI Jakarta dialihkan pengelolaannya kepada Dinas Pendidikan dan

Pengajaran DKI Jakarta sebagai Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD).

Sedangkan Perpustakaan Umum Soemantri Broadjonegoro masih tetap dikelola

Biro Bina Mental Spritual DKI Jakarta.

35

Page 47: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

36

Tahun 1992 Gubernur DKI Jakarta mengirim surat kepada menteri dalam

negeri agar dilingkungan Sekwilda DKI Jakarta di bentuk satu wadah organisasi

yang menangani semua jenis perpustakaan dan rekomendasi dari Kepala

Perpustakaan Nasional. Tahun 1993 di bentuk Perpustakaan Umum Pemerintah

Daerah Pemda DKI Jakarta dengan Perda No.8 tahun 1993.

Tahun 2001 Perda No.3 tahun 2001 dan SK Gubernur DKI Jakarta No.109

tahun 2001 Kantor Perpustakaan Umum daerah DKI. Tahun 2008-sekarang

berdasarkan Perda No.10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah

disusun sesuai kebutuhan kinerja organisasi dalam meningkatkan mutu pelayanan,

khususnya mewujudkan layanan prima di bidang perpustakaan dan kearsipan.

Sejak saat itu berubah menjadi Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi

Jakarta Timur sebagai tempat layanan pengelola dan pelestarian bahan tercetak

dan terekam dapat menyajikannya sebagai sumber informasi yang sesuai dengan

kebutuhan masyarakat dalam meningkatkan kreatifitas dan kesejahteraan. Yang

sekarang terletak di Jalan Jatinegara Timur IV Komplek Pendidikan Rawa Bunga

Jakarta Timur.

Page 48: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

37

B. Visi dan Misi

1. Visi

Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea IV termasuk tujuan

Nasional yaitu melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia,

memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi

dan keadilan sosial.

Oleh karena itu, seiring dengan tujuan nasional yang salah satunya adalah

mencerdaskan kehidupan bangsa, maka Visi Perpustakaan Umum Kotamadya

Jakarta Timur adalah mewujudkan perpusatakaan yang modern dan representatif

sebagai sarana layanan informasi, edukasi, penelitian, rekreasi dan preservasi

untuk menunjang pengembangan budaya bangsa dan membudayakan minat baca

dalam upaya penguasaan IPTEK dan IMTAQ (Sutarno, 2003: 8).

2. Misi

a. Penyediaan, pengolahan dan perawatan koleksi perpustakaan (tercetak dan

terekam) dan sumber-sumber informasi lainnya yang sesuai dengan

kebutuhan masyarakat.

b. Penyiapan berbagai bentuk dan jenis layanan serta semua sarana dan

prasarana yang diperlukan untuk dapat meningkatkan minat baca dan

pemanfaatan koleksi perpustakaan umum serta sumber-sumber informasi

yang disediakan.

Page 49: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

38

c. Peningkatan profesi tenaga pengelola agar perpustakaan dapat berperan

dalam mencerdaskan masyarakat, menambah wawasan pengetahuan dan

meningkatkan mutu sumber daya manusia.

d. Mewujudkan sistem layanan dan pengelolaan perpustakaan dengan

dukungan mutakhir.

e. Pelayanan bagi setiap anggota masyarakat yang membutuhkan jasa

perpustakaan dengan baik dan memuaskan agar keberadaan perpustakaan

dapat merupakan bagian dari kehidupan masyarakat ibukota negara.

f. Perjalinan hubungan kerjasama dengan perpustakaan lain dalam

pemasyarakatan, pendayagunaan koleksi, sarana dan prasarana serta

pelaksanaan layanan kepada masyarakat (Sutarno, 2003: 9).

C. Sumber Daya Manusia

1. Organisasi

Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Timur, terdiri

dari :

a. Kepala Kantor

b. Sub Bagian Tata Usaha

c. Sub Bagian Pelayanan

d. Sub Bagian Pengembangan Koleksi

e. Sub Bidang Pembinaan

Page 50: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

39

Struktur Organisasi

KEPALA KANTOR

Sub.Bagian

Tata Usaha Pelayanan Pengembangan Koleksi Pembinaan

Gambar 1

Struktur Organisasi

Adapun jenis tugas yang ada pada Subag dan Seksi adalah :

1. Subag Tata Usaha

a. Penyusunan rencana dan program

b. Pelaksanaan urusan kepegawaian

c. Pelaksanaan urusan keuangan

d. Pelaksanaan urusan surat menyurat, kearsipan, perlengkapan

kerumah tanggaan.

2. Subag Pelayanan dan Pengembangan Koleksi

a. Mengumpulkan dan menginventarisasi berbagai jenis bahan

pustaka

b. Melaksanakan seleksi dan pengadaan bahan pustaka

c. Mengolah dan menyusun jenis bahan pustaka

Page 51: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

40

3. Subag Bidang Pembinaan

a. Melakukan pencatatan anggota dan pengunjung perpustakaan

b. Melakukan layanan Audio Visual

c. Melakukan layanan bahan pustaka, koleksi khusus, rujukan dan

informasi.

2. Ketenagaan

Jumlah Pegawai yang ada terdiri dari 17 orang Pegawai Negeri dan 13

orang Pegawai Tidak Tetap.

D. Tugas dan Fungsi

1. Tugas

Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Timur

mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan perpustakaan dan arsip daerah pada

lingkup kota administrasi.

Program meningkatkan minat baca masyarakat, mengunjungi perpustakaan

yang secara umum bertujuan untuk mengembangkan budaya, bahasa, sastra

Indonesia dan daerah guna membangun masyarakat berpengetahuan, berbudaya,

maju, modern dan mandiri.

Program utamanya adalah meningkatkan kualitas pelayanan perpustakaan

dan arsip. Dengan cara terencana, terarah dan berkesinambungan menambah

koleksi sehingga masyarakat merasa semakin membutuhkan layanan perpustakaan

dan arsip.

Page 52: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

41

2. Fungsi

Untuk melaksanakan tugas Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota

Administrasi Jakarta Timur mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan Perpustakaan dan

Keasipan.

b. Pembinaan, pemantauan, pengendalian, pengevaluasian

pelaksanaan perpustakaan dan kearsipan.

c. Pengelolaan sistem informasi perpustakaan dan arsip.

d. Memfasilitasi pembinaan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan

Perpustakaan dan Perpustakaan Kecamatan.

e. Pelaksanaan jasa pelayanan perpustakaan.

f. Pelaksanaan pengelolaan bahan perpustakaan.

Perpustakaan dan arsip bukan hanya sekedar tempat belajar dan pelestarian

saja, tetapi juga sekaligus bisa berfungsi sebagai tempat rekreasi keluarga.

Page 53: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL

Bab empat ini akan memaparkan dan menganalisa hasil penelitian. Pada

bab ini membicarakan tentang gejala-gejala stres kerja dan sumber-sumber stres

kerja.

A. Profil Responden

1. Latar Belakang Responden

Berdasarkan umurnya, sebagian besar responden 7 responden berusia

antara 31-40 tahun, selanjutnya berusia antara 20-30 tahun sebanyak 2 responden,

sisanya berusia antara 41-50 tahun 4 responden dan lebih dari 50 tahun masing-

masing 2 responden. Dilihat dari usia responden mayoritas berkisar diantara 31-40

tahun, dapat dikatakan bahwa staf perpustakaan di masing-masing bagian

pengadaan, pengolahan, dan pelayanan di Perpustakaan dan Arsip Kota

Administasi Jakarta Timur adalah diusia produktif.

Lama bekerja responden mayoritas di atas 5 tahun. Responden yang

memiliki masa kerja kurang dari 5 tahun hanya 1 responden. Sedangkan sisanya

14 responden memiliki masa bekerja di atas 5 tahun. Masa kerja terlama diantara

responden tersebut adalah 26 tahun.Untuk lebih jelasnya latar belakang responden

dapat dilihat pada tabel 1.

42

Page 54: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

43

Tabel 1 Latar belakang berdasarkan usia dan lama bekerja

Umur (tahun) Responden yang menyatakan

(N=15)

20-30 2

31-40 7

41-50 4

> 50 2

Lama bekerja (tahun)

< 5 1

> 5 14

2. Unit Kerja Responden

Unit kerja responden disajikan pada tabel 2, dapat dilihat responden

memiliki pekerjaan pada masing-masing bagian/unit mereka sendiri. Yaitu

Pengadaan 5 responden, pengolahan 5 responden dan peyanan 5 responden. Hal

ini sesuai dengan fungsi utama dari staf perpustakaan, yaitu memberikan jasa

yang baik dan ikut mencerdaskan terhadap masyarakat sebagai pemakai jasa

perpustakaan. Distribusi staf dilakukan sedemikian rupa dengan maksud untuk

membagi rata beban kerja di masing-masing bagian/unit. Hal ini diharapkan

menumbuhkan rasa keadilan para pekerja dilihat dari sisi pembagian tugas. Secara

periodik dilakukan rotasi staf perpustakaan dari satu bagian/unit ke bagian/unit

lainnya. Salah satu tujuan dari kebijakan ini adalah untuk menghindari kejenuhan

kerja para pegawai.

Tabel 2

Unit kerja responden

Unit kerja Responden yang menyatakan

(N=15)

Pengadaan 5

Pengolahan 5

Pelayanan 5

Page 55: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

44

3. Cita-Cita Responden

Cita-cita responden sebelum bekerja di perpustakaan disajikan pada tabel

3. Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa semua responden dalam penelitian ini tidak ada

yang mempunyai cita-cita menjadi staf perpustakaan atau bekerja di perpustakaan.

Sebagian staf perpustakaan bekerja di perpustakaan tanpa latar belakang

pendidikan perpustakaan dan mempunyai pengetahuan yang minim mengenai

perpustakaan. Setelah bekerja di perpustakaan, atasan mengirim mereka untuk

mengikuti pendidikan bidang perpustakaan. Selain memberikan pelatihan bersifat

teknis para pegawai juga diberikan motivasi dari atasan mengenai tugas dan

fungsinya diperpustakaan yang walaupun sering dianggap remeh oleh orang lain

tetapi sesungguh memiliki peranan penting.

Tabel 3 Cita-cita sebelum bekerja di perpustakaan

Responden 15

Cita-cita Pengadaan Pengolahan Pelayanan

Total

Guru 1 1 2 4

TNI AD; ABRI 1 0 1 3

Wiraswasta 1 2 2 5

Pegawai Negeri 0 1 0 1

Menjadi orang

sukses dan

mendapat ilmu

1

1

0

2

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa cita-cita responden sangat bervariasi,

ada yang ingin menjadi Guru, TNI, ABRI, Wiraswasta, Pegawai Negeri dan lain-

lain.

Yang ingin menjadi Guru di masing-masing bagian ada 4 responden 1

responden di bagian pengadaan mengatakan “bekerja di perpustakaan bukan cita-

cita utama tetapi ini semua sudah ditakdirkan untuk bekerja di perpustakaan”, 1

responden di pengolahan mengatakan “guru cita-cita dari dulu karena menjadi

Page 56: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

45

guru bisa membagi ilmu kepada orang lain ternyata di perpustakaan juga bisa

membagi ilmu kita kepada orang lain” dan 2 responden di pengolahan

mengatakan “bidang perpustakaan adalah bidang yang baru baginya”.

Yang ingin menjadi TNI AD dan ABRI ada 3 responden di masing-

masing bagian 2 responden di pengadaan mengatakan “saya ingin menjadi TNI

AD itu sudah cita-cita dari dulu merasa gagah juga bijaksana tetapi tuhan

berkehendak lain tetapi kita harus mensyukurinya bekerja di perpustakaan juga

termasuk pekerjaan yang asik dan mulia” dan 1 responden di pelayanan

mengatakan “tadinya saya bercita-cita ingin menjadi ABRI tetapi saya berfikiran

ternyata saya bekerja di perpustakaan lebih menyenangkan dibandingkan

menjadi ABRI”.

Yang ingin menjadi Wiraswasta ada 5 responden di masing-masing bagian

1 responden di pengadaan mengatakan “cita-cita ingin menjadi wiraswasta

adalah cita-cita utama saya tetapi ternyata menjadi wiraswasta itu tidak

semuanya berjalan lancar”, 2 responden di pengolahan mengatakan “cita-cita

wiraswasta itu cita-cita sesaat saja karena berfikiran dengan jumlah pendapatan

yang didapatkan besar” dan 2 responden di pelayanan mengatakan “menjadi

wiraswasta ternyata tidak ada seninya di bandingkan bekerja di perpustakaan

lebih banyak seninya karena menemukan pengunjung yang beraneka ragam dari

anak kecil, orang dewasa dan orang tua”.

Yang ingin menjadi PNS hanya 1 responden di bagian pengolahan

mengatakan “ingin menjadi PNS di departemen-departemen atau PNS lain saya

tidak menyangka menjadi PNS di perpustakaan lama-lama saya senang bekerja

Page 57: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

46

di perputakaan”. Akan tetapi dari data penulis peroleh sebagian besar memiliki

cita-cita ingin menjadi PNS. Cita-cita ingin menjadi PNS ini secara tidak langsung

memotivasi responden untuk tetap menjalankan fungsinya sebagai PNS meskipun

tidak pada posisi yang benar-benar di idam-idamkan (misalnya TNI, Guru dan

sebagainya).

Ada 2 responden di bagian pengadaan dan pengolahan mereka mengatakan

“bekerja di perpustakaan bisa menjadi orang sukses dan mendapat banyak ilmu”.

Walaupun semua responden tidak bercita-cita menjadi staf perpustakaan

atau bekerja di perpustakaan, namun saat ini responden merasa suka/senang

dengan profesi atau pekerjaannya. Alasan-alasan responden merasa senang

dengan profesi atau pekerjaannya saat ini disajikan dalam tabel 4.

Tabel 4 Alasan suka/senang dengan profesi pekerjannya

Responden 15

Alasan Pengadaan Pengolahan Pelayanan

Ikut serta mencerdaskan bangsa 0 2 0

Banyak mendapat ilmu dan wawasan

bertambah

1

1

0

Bersyukur dapat bekerja di

pepustakaan karena tidak semua orang dapat kesempatan bekerja di

perpustakaan

1

0

1

Tidak ada pekerjaan lain 1 0 0

Karena dapat membantu dan lebih banyak tahu isi atau masalah buku

0

1

1

Menjadi pelayan masyarakat adalah kunci sukses perpustakaan

0

0

3

Sudah mencintai perpustakaan 2 1 0

Dari tabel 4 diatas, dapat dilihat alasan yang bervariasi dari responden,

mengapa mereka saat ini merasa suka/senang dengan profesi atau pekerjaannya.

Page 58: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

47

Alasan yang terbanyak adalah menjadi pelayan masyarakat adalah kunci sukses

perpustakaan dan sudah mencintai pekerjaan. Hal ini dapat dimengerti karena

melayani masyarakat itu kunci sukses perpustakaan kalau tidak ada yang melayani

masyarakat pengunjung perpustakaan sangat sedikit dan staf perpustakaan jadi

mencintai pekerjaan mereka sendiri karena sudah terbiasa dengan dunia

perpustakaan. Intinya mereka semua memiliki kesadaran untuk mengabdikan diri

kepada masyarakat.

B. Gejala Keluhan Fisik yang di Sebabkan karena stres

Dari hasil wawancara dengan 15 responden di masing-masing bagian

pengadaan, pengolahan dan pelayanan, mereka mengeluhkan terjadi gejala fisik

yang disebabkan atau dipengaruhi oleh hadirnya stres kerja. Gejala yang dialami

staf perpustakaan ini antara lain sebagaimana disajikan pada tabel 5 berikut:

1. Terpikir untuk pindah kerja

2. Mudah menyalahkan orang lain

3. Mudah bermusuhan dan menyerang

4. Gugup

5. Ide Kreatif tidak berkembang

6. Acuh dan mendiamkan orang lain

7. Mudah lupa

8. Sulit berkonsentrasi

9. Kepercayaan menurun

10. Daya ingat menurun

Page 59: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

48

Tabel 5

Gejala Keluhan Fisik Karena Stres

C. SUMBER-SUMBER STRES KERJA PADA STAF PERPUSTAKAAN

1. Beban Kerja yang Berlebihan (Work Overload)

Berdasarkan hasil wawancara kepada 15 orang responden, diketahui

bahwa beban kerja secara kuantitatif adalah banyaknya permintaan jasa yang

harus dipenuhi melalui respon yang cukup sesuai dengan mereka. Beban kerja

secara kantitatif 1 responden di pengadaan mengatakan”tidak ada pekerjaan yang

berlebihan tetapi di pengadaan banyak yang harus dikerjakan misalnya sudah

adanya program yang sudah ditentukan untuk tukar menukar buku dengan

perpustakaan lain yang harus segera dikirim dan mendapat kiriman buku dari

perpusakaan lain yang juga memeriksa beribu-ribu buku yang diberikan dari

perpustakaan lain”, 3 responden di pengolahan salah satu mengatakan”masih

terlalu banyak pekerjaan di bagian pengolahan karena banyak sekali buku-buku

yang belum diolah dan harus cepat-cepat diolah agar bisa segera di letakkan di

rak dan di baca oleh masyarakat”, dan 2 responden di bagian pelayanan

Page 60: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

49

mengatakan”terlalu banyak pekerjaan yang dikerjakan setiap harinya harus

meletakkan buku-buku ke dalam rak yang telah selesai dibaca pengunjung

perpustakaan dan merapihkannya kembali”. 6 reponden di bagian pengadaan,

pengolahan, dan pelayanan yang merasa terlalu banyak beban kerja yang harus

mereka laksanakan sehari-hari.

Selebihnya 9 responden di bagian pengadaan, pengolahan dan pelayanan

mereka semua mengatakan “biasa saja dengan beban kerja yang dikerjakan juga

sudah terbiasa dengan beban kerja yang dilakukan masih dalam batas wajar dan

masih dapat mereka tangani”. Tetapi 3 responden yang bertugas di bagian

pengolahan mengatakan” bahwa beban kerja yang diterimanya cukup banyak,

namun tidak menganggap hal ini sebagai suatu masalah. Responden ini sangat

mencintai pekerjaannya. Kadang-kadang responden ini merasa daya ingat sudah

mulai menurun karena banyak sekali pekerjaan yang harus dia kerjakan jadi sering

mudah lupa dengan pekerjaan yang akan dikerjakan.

Beban kerja yang berlebihan secara kualitatif, artinya beban kerja yang

sulit atau tidak sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan staf, belum pernah

ditemui atau diterima oleh 14 responden dimasing-masing bagian masih

dikategorikan bagi mereka biasa saja dalam penelitian ini. Hanya 1 responden di

bagian pengolahan yang pernah menemui atau menerima tugas yang dianggap

sulit responden ini mengatakan “sulitnya hanya merasa sudah terlalu tua untuk

memasukkan data karena bermasalah dengan mata sudah tidak sanggup untuk

berlama-lama di depan komputer”. Beban kerja atau tugas-tugas yang diangap

Page 61: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

50

sulit oleh 1 responden ini karena dianggap tidak sanggup dengan beban kerja yang

di terima.

Beban kerja atau tugas-tugas yang dianggap sulit di atas, tidak

menimbulkan stres kerja bagi responden, karena masih dapat diatasi oleh masing-

masing responden.

Dapat disimpulkan bahwa beban kerja yang berlebihan (work overload)

baik secara kuantitatif maupun kualitatif tidak menimbulkan stres kerja bagi

responden dalam penelitian ini. Dengan demikian pendapat Bunge (Bunge, 1989:

94) yang menyatakan bahwa beban kerja yang berlebihan dapat menjadi sumber

stres kerja di lingkungan perpustakaan tidak terbukti dalam penelitian ini. Untuk

lebih jelasnya, hasil wawancara mengenai beban kerja yang berlebihan secara

kuantitatif dan kualitatif bisa dilihat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6 Beban kerja yang berlebihan (work overload)

Responden 15 Beban kerja yang

secara kuantitatif

dianggap berlebihan

Pengadaan

Pengolahan

Pelayanan

Total

Biasa saja 3 3 3 9

Terlalu banyak 2 2 2 6

Beban kerja yang

secara kualitatif

dianggap berlebihan

Pengadaan

Pengolahan

Pelayanan

Total

Biasa saja 5 4 5 14

Terlalu banyak 0 1 0 1

Page 62: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

51

2. Beban Kerja Yang Rendah (Work Underload)

Dari wawancara kepada 15 responden di bagian pengadaan, pengolahan

dan pelayanan hampir semua responden mengatakan “bahwa beban kerja yang

diterima dianggap sedang-sedang saja atau biasa saja”. Beban kerja yang

diterima tidak terlalu sedikit, juga tidak terlalu banyak.

Menurut responden di bagian pelayanan mengatakan” tidak ada waktu

yang kosong karena selalu ada saja pekerjaan setiap harinya, selalu saja ada

tugas yang harus dikerjakan”. Misalnya yang bertugas dibagian pelayanan selalu

setiap hari mengatur waktu untuk mengerjakan tugasnya di bagian pelayanan

selalu berjaga-jaga ditempat sirkulasi kalau-kalau ada pemakai yang ingin

menanyakan sesuatu di bagian pelayanan selalu siap membantu.

Contoh responden lain dibagian pelayanan keliling (perpustakaan keliling)

responden tersebut mengatakan”harus selalu siap bekeliling ketempat yang sudah

dijadwalkan dan melayani pemakai yang ingin membaca di lokasi yang

dikunjungi”. Jadi responden dalam penelitian ini tidak menggap pekerjaannya

terlalu sedikit. Dua responden di bagian pengolahan mengatakan”mengkui bahwa

pekerjaannya termasuk ringan, bahkan bisa dikatakan santai”. Responden yang

bertugas di bagian pelayanan”mengatakan bahwa dalam mengerjakan tugas

sehari-hari, tidak membutuhkan banyak tenaga dan tidak sampai mengeluarkan

keringat”.

Responden di bagian pengadaan mengatakan “bahwa bekerja di

perpustakaan, dia sudah terbiasa bekerja keras, sehingga pekejaannya saat ini

Page 63: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

52

termasuk ringan baginya”. Dari hasil wawancara tentang beban kerja yang

rendah.

Tabel 7 Beban kerja yang rendah (work underload)

Responden 15 Beban kerja yang

rendah Pengadaan Pengolahan Pelayanan

Total

Terlalu sedikit 1 1 1 3

Biasa saja 4 4 4 12

Rutinitas yang

membosankan

0

1

1

2

Tidak membosankan 5 4 4 13

Stres kerja

Ya 0 1 1 2

Tidak 5 4 4 13

Berdasarkan tabel 7 di atas, dapat dilihat pula bahwa 2 responden di bagian

pengolahan dan pelayanan mengatakan “rutinitas pekerjaan sehari-hari

menimbulkan rasa bosan karena hanya itu-itu saja pekerjaan yang setiap hari

harus dikerjakan”, seluruh responden bagian pengadaan, pegolahan dan

pelayanan 13 responden menyatakan tidak pernah merasa bosan dengan

pekerjaannya, dengan alasan :

1. Respoden merasa bahwa pekejaannya adalah tanggung jawab yang harus

dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

2. Responden mengatakan sangat mencintai pekerjaannya, sehingga rasa

bosan tidak akan ada.

Rasa bosan dengan rutinitas pekerjaan merupakan hal yang wajar dan

manusiawi, karena staf perpustakaan harus mengerjakan tugas yang sama setiap

hari. Pekerjaan yang rutin dan membosankan dapat menjadi faktor yang

menimbulkan stres kerja. Berdasarkan tabel 6 diatas, dapat dilihat bahwa 2

Page 64: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

53

responden bagian pengolahan dan pelayanan yang pernah merasa bosan dengan

pekerjaannya, 2 responden di bagian pengolahan dan pelayanan ini menyatakan

pernah mengalami stres kerja karena “merasa bosan dengan rutinitas

pekerjaannya karena pernah hal itu-itu saja yang harus kerjakan di

perpustakaan”. Hal ini sesuai dengan pernyataan Bunge (Bunge, 1989: 94) bahwa

pekerjaan yang rutin dan membosankan dapat menimbulkan stres kerja. Akan

tetapi 13 responden di masing-masing bagian keseluruhannya mengatakan

”mampu menciptakan kegiatan sendiri dan memiliki pandangan bahwa memiliki

pekerjaan bukan semata-mata pekerjaan yang menjadi beban tetapi lebih menjadi

tanggung jawab yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya”.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa :

1. Semua responden tidak menganggap pekerjaan atau tugas yang diterima

terlalu sedikit, sehingga tidak menimbulkan stres kerja.

2. Sebagian besar responden pernah merasa bosan dengan rutinitas pekerjaan,

sehingga menimbulkan stres kerja.

3. Pekerjaan yang Harus Diselesaikan di bawah Tekanan Waktu

Pekerjaan yang harus diselesaikan di bawah tekanan waktu hanya 6

responden di masing-masing bagian 1 responden di pengadaan, 3 responden di

pengolahan dan 2 responden di pelayanan menjawab pernah mendapat tugas yang

harus diselesaikan di bawah tekanan waktu. Sedangkan 9 responden masing

bagian 4 responden di pengadaan, 2 responden di pengolahan dan 3 responden di

Page 65: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

54

pelayanan lainnya tidak pernah mendapat tugas yang harus dikerjakan di bawah

tekanan waktu. Dari hasil wawancara dapat dilihat dari tabel 8 berikut ini.

Tabel 8

Pekerjaan yang harus diselesaikan di bawah tekanan waktu

Responden 15 Pekerjaan yang harus

diselesaikan di bawah

tekanan waktu

Pengadaan

Pengolahan

Pelayanan

Total

Pernah 1 3 2 6

Tidak pernah 4 2 3 9

Stres kerja

Ya 0 1 1 2

Tidak 5 4 4 13

Tugas-tugas yang harus diselesaikan di bawah tekanan waktu yang pernah

diterima oleh 6 responden di pengadaan, pengolahan dan pelayanan di atas antara

lain :

1. Melaksanakan tugas harian.

2. Menata akvisisi kearsipan Propinsi DKI Jakarta Timur

3. Pembuatan kliping koran yang segera di kirim ke Gubernur

4. Harus diselesaikan dalam tempo 1 hari menginput data

5. Pembuatan laporan kinerja dan penyusunan anggaran

6. Tugas keliling harus sampai ditempat tujuan dan harus tepat waktu

Dari tabel 8 diatas dapat dilihat pula bahwa responden yang merasa stres

hanya 2 responden pengolahan dan pelayanan mengatakan “merasa dirinya

mengalami stres dan terbebani dengan pekerjaan yang harus diselesaikan di

bawah tekanan waktu”. Akan tetapi ada 13 responden masing-masing bagian

tidak mengalami stres karena harus mengerjakan tugas dibawah tekanan waktu,

Page 66: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

55

dengan alasan tugas seperti ini jarang diterima oleh responden. Dengan demikian

dapat dikatakan stres kerja yang disebabkan oleh tekanan waktu tidak terjadi pada

objek penelitian.

4. Hubungan dengan Rekan Kerja

Semua responden di bagian pengadaan, pengolahan dan pelayanan dalam

penelitian ini mengatakan bahwa hubungan dengan rekan kerja adalah baik.

Hubungan yang baik seperti “komunikasi yang lancar, hubungan yang harmonis,

bekerja sama dengan baik, saling mendukung, saling membantu dan saling

berkoordinasi satu sama lain”.

Kerja sama dengan rekan kerja, baik dalam satu bagian maupun bagian

lain menurut semua responden di pengadaan, pengolahan dan pelayanan adalah

baik dan harmonis. Staf yang bertugas di bagian pelayanan mengatakan “apabila

melakukan istirahat secara bergantian karena harus selalu melayani

pengunjung”. Hubungan yang terjalin dengan baik diantara rekan kerja, baik

rekan kerja dalam satu bagian maupun rekan kerja di bagian lain, menyebabkan

kerja sama juga dapat terjalin dengan baik. Hubungan kerja sama yang baik akan

mencegah timbulnya stres kerja pada staf perpustakaan (Caputo, 1991: 148). Data

hasil tentang hubungan dengan rekan kerja dapat di lihat pada tabel 9.

Tabel 9 Hubungan dengan Rekan Kerja

Responden 15 Hubungan dengan rekan

kerja Pengadaan Pengolahan Pelayanan

Total

Baik 5 5 5 15

Buruk 0 0 0 0

Stres kerja

Ya 0 0 0 0

Tidak 5 5 5 15

Page 67: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

56

5. Hubungan dengan Pemakai Perpustakaan

Staf perpustakaan, terutama staf bagian pelayanan dalam tugas sehari-hari

harus menghadapi pemakai yang bermacam-macam karakternya. Staf

perpustakaan sering menghadapi masalah yang disebabkan oleh ulah atau tingkah

laku pemakai yang menjengkelkan. Di satu sisi, staf perpustakaan dituntut untuk

selalu bersikap ramah kepada pemakai, di sisi lain pemakai seakan-akan hanya

menuntut pelayanan yang baik tetapi melakukan hal-hal yang menjengkelkan staf

perpustakaan.

Dari hasil wawancara di ketahui bahwa 5 responden di bagian pelayanan

yang pernah menghadapi masalah yang disebabkan oleh tingkah laku pemakai

yang menjengkelkan seluruh lima responden di bagian pelayanan ini mengatakan :

1. Banyak buku yang rusak dan menyobek sebagian halaman buku

2. Meletakkan buku dengan sembarangan dan suka memberantakkan buku di

rak

3. Masih ada di ruang baca yang berisik ngobrol terlalu keras dan ada juga

yang belum menjadi anggota tetapi memaksa untuk meminjam buku

4. Meletakkan koran dan majalah tidak pada tempatnya

5. Hanya sebagian kecil saja pengunjung pemakai perpustakaan masih mau

menaati peraturan yang ada di perpustakaan.

Sedangkan 10 responden di bagian pengadaan dan pengolahan mengungkapkan

“mereka jarang bertemu atau berhubungan langsung dengan pemakai karena

mereka bertugas di bagian pengadaan dan pengolahan”.

Page 68: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

57

Tabel 10 Hubungan dengan Pemakai Perpustakaan

Responden 15 Masalah dengan

pemakai Pengadaan Pengolahan Pelayanan

Total

Pernah 0 0 5 5

Tidak Pernah 5 5 0 10

Stres kerja

Ya 0 0 0 0

Tidak 5 5 5 15

Dari tabel dapat dilihat bahwa dari 5 responden bagian pelayanan yang

menghadapi langsung dengan pemakai yang membuat masalah, dengan masalah

yang dihadapi tidak ada responden yang merasa stres dengan pemakai

perpustakaan. Walaupun staf perpustakaan menghadapi pemakai yang

menjengkelkan, mereka harus tetap memberikan pelayanan dengan baik dan

dituntut untuk selalu bersikap ramah.

6. Hubungan Dengan Masyarakat di Luar Perpustakaan

Dari hasil wawancara, sebagian besar 15 responden di masing-masing

bagian. Salah satu responden menjawab bahwa pengetahuan masyarakat umum

tentang perpustakaan serta tugas sebagai staf perpustakaan sangat baik, sebagian

besar 15 responden staf perpustakaan juga merasa nyaman dan tidak merasa

tertekan dengan pandangan masyarakat.

Data hasil wawancara mengenai pandangan masyarakat terhadap

perpustakaan dan profesi staf perpustakaan.

Pandangan masyarakat umum :

1. Karena masyarakat sangat mendukung dengan adanya perpustakaan

umum

Page 69: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

58

2. Masih adanya masukkan yang sifatnya membangun

3.

Karena masyarakatnya sopan dan taat peraturan

Salah

satu faktor yang menyebabkan responden tidak terpengaruh

terhadap

pandangan negatif dari masyarakat diluar perpustakaan antara lain :

1. Memahami betul tugas dan tanggung jawab sebagai staf perpustakaan.

2. Pimpinan secara rutin memotivasi para stafnya.

3. Suasana kerja diciptakan senyaman mungkin.

7. Kebijaksanaan Mengenai Kesejahteraan dan Pengembangan Staf

Kebijaksanaan mengenai kesejahteraan mencangkup jumlah penghasilan

mereka masih memadai dan masih adanya perhatian atasan terhadap kesejahteraan

staf. Pengembangan staf mencangkup masih adanya kesempatan untuk mengikuti

seminar atau pelatihan. Dari hasil wawancara tentang kebijaksanaan mengenai

kesejahteraan dan pengembangan staf disajikan dalam tebel 11.

Tabel 11 Kebijaksanaan Mengenai Kesejahteraan dan Pengembangan Staf

Responden 15 Jumlah Penghasilan

(gaji) Pengadaan Pengolahan Pelayanan

Total

Memadai 2 3 3 8

Kurang 3 2 2 7

Stres kerja

Ya 0 1 1 2

Tidak 4 4 5 13

Mengikuti seminar/

pelatihan

Pernah 4 3 4 11

Tidak 1 2 1 4

Page 70: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

59

Berdasarkan tabel 11 di atas, dapat dilihat pula bahwa jumlah penghasilan

yang mereka terima 8 responden dimasing-masing bagian menyatakan masih

memadainya jumlah gaji yang mereka dapatkan 2 responden di pengadaan, 3

responden di pengolahan mengatakan “semua gaji yang didapatkan sudah sesuai

dengan standar umum”, 3 responden di pelayanan mengatakan “gaji sudah

memadai dan sesuai dengan kebutuhan”.

Sisanya hanya 7 responden di masing-masing bagian 3 responden di

pengadaan, 2 responden di pengolahan dan 2 respoden di pelayanan diantara 7

responden di masig-masing bagian tidak memberikan alasan mereka karena itu

rahasia mereka sendiri tetapi hanya 2 responden di masing-masing bagian

pengadaan dan pengolahan menyatakan kurang memadainya jumlah gaji yang

mereka dapatkan mengatakan “kurang memadai dengan harga kebutuhan pokok,

dan kebutuhan hidup belum sesuai dengan pendapatan”.

Dalam hal ini gaji pokok adalah standar gaji pegawai negeri sipil, karena

mereka adalah pegawai pemerintah berbeda sekali bila dibandingkan dengan gaji

pegawai swasta. Namun responden memandang jumlah gaji yang kurang

memadai tidak menyebabkan stres pada diri mereka karena mereka memiliki

kesempatan untuk mengembangkan diri melalui seminar atau pelatihan. Selain itu

mereka juga memperoleh insentif dari kantor misalnya dari keikutsertaan mereka

dari seminar atau pelatihan, kegiatan diluar pekerjaan harian dan lain-lain.

Dalam penelitian ini 2 responden masih ada yang merasa dirinya stres

sehubungan dengan masalah gaji yang diterimanya. Karena alasan dua responden

di bagian pengolahan dan pelayanan ini mengatakan “kurang memadai masalah

Page 71: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

60

gaji merasa kebutuhan bahan pokok yang meningkat dan kebutuhan hidup belum

sesuai dengan pendapatan”. Hal ini menyatakan bahwa gaji yang buruk dapat

menjadi sumber stres (Fontana, 1989: 28).

Sedangkan 13 responden lain di masing-masing bagian tidak merasa stres

karena masalah gaji. Karena selain gaji mendapat tunjangan lainnya dan ada juga

tunjangan setiap tahunan seperti THR. Tunjangan yang diberikan kepada

perpustakaan sangat memperhatikan kesejahteraan stafnya responden merasa

terbantu dengan tunjangan yang diberikan. Karena bila hanya mengandalkan gaji

pokok, sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup yang semakin hari semakin

meningkat.

Dari tabel 11, juga bisa kita lihat dalam hal mengikuti seminar atau

pelatihan yang berhubungan dengan pekerjaan, di masing-masing bagian hanya 4

responden yang tidak pernah mengikuti seminar atau pelatihan 1 responden di

pengadaan, 2 responden di pengolahan dan 1 responden di pelayanan dari 4

responden ini mereka tidak mengatakan alasan mereka untuk tidak mengikuti

seminar atau pelatihan hanya mengatakan belum adanya kesempatan yang

diberikan untuk mengikuti seminar dan pelatihan.

Sebagian besar 11 responden di masing-masing bagian 4 responden di

pengadaan, 3 responden di pengolahan dan 4 responden di pelayanan. Seluruh 11

resonden ini jawaban mereka hampir semua mengatakan ”masih suka mengikuti

seminar atau pelatihan walaupun mereka semua rata-rata ada yang satu kali,

lebih dari dua kali bahkan tidak tentu itu semua tergantung kesempatan yang di

berikan oleh mereka untuk mengikuti seminar dan pelatihan”. Hal ini masih

Page 72: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

61

dikategorikan staf perpustakaan masih mengikuti seminar atau pendidikan yang

berhubungan dengan pekerjaannya di perpustakaan.

8. Kondisi Fisik Lingkungan Kerja

Kondisi fisik lingkungan kerja seperti ruang kerja yang sempit, peralatan

yang tidak memadai atau rusak, kebisingan, ventilasi, yang kurang baik dan

penarangan yang tidak memadai merupakan faktor-faktor yang dapat

menimbulkan stres kerja bagi staf perpustakaan (Bunge, 1989: 94). Dari hasil

wawancara, diketahui bahwa semua responden merasa kondisi fisik lingkungan

kerja tidak menjadi masalah bagi mereka, sehingga tidak menimbulkan stres kerja.

Dari hasil wawancara tentang kondisi fisik lingkungan disajikan dalam tabel 12.

Tabel 12 Kondisi Fisik Lingkungan Kerja

Resonden 15 Kondisi fisik

lingkungan Pengadaan Pengolahan Pelayanan

Total

Ruang kerja

Baik 5 4 5 14

Tidak 0 1 0 1

Penerangan

Baik 5 5 5 15

Tidak 0 0 0 0

Peralatan

Baik 5 4 4 13

Tidak 0 1 1 2

Stres kerja

Ya 2 2 2 6

Tidak 3 3 3 9

Berdasarkan tabel 12 diatas, dapat dilihat pula hampir semua 15 responden

di masing-masing bagian pengadaan, pengolahan dan pelayanan bahwa ruang

kerja sudah cukup nyaman. Semua responden mengatakan peralatan cukup

Page 73: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

62

memadai dan penerangan cukup bagus. Tapi masih ada saja 6 responden di

masing-masing bagian 2 responden di pengadaan, 2 responden di pengolahan dan

2 responden di pelayanan. Alasan mereka semua di masing-masing bagian

mengatakan pernah merasa stres dengan kondisi fisik lingkungan. Alesan mereka

yaitu :

1. Lokasi perpustakaan yang kumuh dan padat penduduk

2. Kamar mandi kotor

3. Suplay air bersih sering terganggu

4. Kurang rapi dan bersih

Sisanya dari masing-masing bagian 3 di pengadaan, 3 di pengolahan, dan 3 di

pelayanan, tidak mengalami stres dengan kondisi fisik lingkungan mereka merasa

nyaman-nyaman saja dengan kondisi lingkungan tempat kerja seperti ini.

Page 74: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Setelah melakukan wawancara dan pengamatan pada objek penelitian

dapat disimpulkan bahwa secara umum staf perpustakaan di masing-masing

bagian pengadaan, pengolahan dan pelayanan di Perpustakaan dan Arsip Kota

Administrasi Jakarta Timur tidak mengalami stres kerja yang disebabkan oleh

faktor berikut : 1) Beban kerja yang berlebihan 2) Beban kerja yang rendah 3)

Pekerjaan yang harus diselesaikan dibawah tekanan waktu 4) Hubungan dengan

rekan kerja 5) Hubungan dengan pemakai perpustakaan 6) Hubungan dengan

masyarakat di luar perpustakaan 7) Kebijaksanaan mengenai kesejahteraan dan

pengembangan staf 8) Kondisi fisik lingkungan kerja.

S ebagian kecil responden yang menyatakan mereka mengalami stres kerja

yang disebabkan beberapa faktor. Faktor-faktor yang dianggap menjadi sumber

stres kerja oleh responden dalam penelitian ini adalah : beban kerja yang rendah

dialami oleh 2 responden pada bagian/unit 1 responden di pengolahan dan 1

responden di pelayanan, pekerjaan yang harus diselesaikan di bawah tekanan

waktu 2 responden pada bagian/unit 1 responden di pengolahan dan 1 responden

di pelayanan, kebijaksanaan mengenai kesejahteraan dan pengembangan staf

perpustakaan 2 responden pada bagian/unit 1 responden di pengolahan dan 1

responden di pelayanan, dan kondisi fisik lingkungan 6 responden pada

bagian/unit 2 responden di pengadaan, 2 responden di pengolahan dan 2

responden di pelayanan.

63

Page 75: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

64

Hadirnya stres kerja walaupun sedikit ternyata memicu munculnya gejala

fisik pada responden. Gejala tersebut adalah: daya ingat menurun, kepercayaan

menurun, sulit berkonsentrasi, mudah lupa, acuh dan mendiamkan orang lain, Ide

kreatif tidak berkembang, gugup, mudah bermusuhan dan menyerang, mudah

menyalahkan orang lain, terpikir untuk pindah kerja.

Page 76: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

65

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan, faktor dominan penyebab stres yang ada di

Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Timur adalah:

1. kondisi fisik lingkungan. Penulis menyarankan :

a. Kebersihan harus ditingkatkan misalnya dengan memaksimalisasi

cleaning service.

b. Kesadaran menjaga kebersihan pada pegawai, pengunjung, dan

semua orang yang ada di perpustakaan harus ditingkatkan.

Misalnya : memasang himbauan untuk menjaga kebersihan di

tempat-tempat yang dianggap kotor.

c. Menyediakan/menambah tempat sampah.

d. Menjamin ketersediaan air.

2. Stres kerja harus dikelola sedemikian rupa agar menjadi motivasi

untuk menambah semangat kerja para pegawai.

3. Pimpinan harus menyesuaikan beban kerja sesuai dengan kemampuan

para pegawai.

4. Memberikan penghargaan kepada pegawai apa bila mampu

menyelesaikan tugas kurang dari waktu yang ditentukan. Dengan

demikian pagawai termotivasi untuk bekerja tepat waktu tanpa adanya

tekanan.

.

Page 77: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, A. (2006). Psikologi Kerja. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Beehr, Terry A, et al., (1992). The Meaning of Occupational Stress Item to Survey

Respondents. Journal of Applied Psychology, vol 77 (5), 623-628.

Bunge, Charles A. (1989). “Stress and Burnout in the Library Workplace”.

Library Trends. Vol. 38 (1) : 92-102

Burhan Bugin. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi

dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial lainnya. Jakarta: Kencana

Caputo, Janette S. (1991). Stress and Burnout in Library Service. Pheonix: The

Oryx Press.

Carry Cooper dan Alison Straw. (1995).”Stres Kerja Definisi dan Faktor.

Reference Service Review rumahbelajarpsikologi.com . Akses tanggal 11

Juli 2009 Pukul 15.00 WIB

Departemen Pendidikan dan Kebudayaa. (1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka.

Feldman, Robert A. (1989). Adjustment Applying Psychology in a Complex

World. New York: Mc. Graw-Hill Internasional.

Fontana, David. (1989). Managing Stress. London: The British Psychological

Society

Greenberg, Jerald and Robert A. Baron. (1993). Behavior in Organization,

Understanding and Managing The Human Side of Work. Edisi ke-4. Boston: Allyn and Bacon.

Haber dan Runyon. (1984). “Stres Kerja Pengertian dan Pengenalan. Reference

Service Review. Http ://agungpia.multiply.com. Akses tanggal 21 Juli

2009 Pukul 17.00 WIB

Hadisewoyo, Soemarno. (1985). Perpustakaan Umum Sebagai Lembaga

Pendidikan Masyarakat dan Hubungannya Dengan Pendidikan Formal. Bulletin Bina Pustaka.

Handoko, T. Hani. (1988). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: BPFE

66

Page 78: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

67

Handoyo. (2001). “Gejala Stres Kerja”. Reference Service Review. Http://Rumah

Belajar Psikologi.com. Akses tanggal 26 Oktober 2009 Pukul 20.00 WIB

Hermawan S, Rachman. (2006). Etika Pustakwanan : Suatu Pendekatan

Terhadap Kode Etik Pustakawanan Indonesia. Jakarta: SA Agung Seto.

Koentjaraningrat. (1993). Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Edisi ketiga.

Jakarta: Gramedia.

Kurniati, Nining. (1998). Sumber Stres Kerja dan Usaha Mengatasinya :

Penelitian Pada Staf Perpustakaan Pusat UI. Skripsi. Fakultas Universitas Indonesia.

Lazarus, Richard S. (1976). Patterns of Adjusment. Tokyo: McGraw-Hill

Kogakusha.

Lucas, martin and Kim Wilson. (1989). Memelihara Gairah Kerja: Psikologi

untuk “orang kantaron “. Jakarta: Arcan.

Meleong, Lexy J. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Remaja

Rosdakarya

Morgan, C. T., King, R. A, and Weisz, J. R. (1986). Introduction to Psychology

(7th ed.). New York: McGraw-Hill Book Co.

Nauratil, Marcia J. (1989). The Alienated Librarian. New York: Greenwood

Press.

NIOSH. (1996). “The National Institute for Occupational Safety and Health.

Reference Service Review. Http://cdc.gov/ niosh. Akses tanggal 8 Juni

2009 Pukul 20.30 WIB

Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Umum. (1992). Jakarta: Perpustakaan

Nasional RI. Ed 1

Robins, Stephen P. (1993). Organizational Behavior. Concepts, Controversies

and Applications. Edisi ke-6 New Jersey : Prentice Hall International, Inc.

Robbins. (2001). ”Stres Kerja Definisi dan Faktor. Reference Service Review.

Http :// rumahbelajarpsikologi.com. Akses tanggal 11 Juli 2009 Pukul 15.00 WIB

Schneider, Margaret S. (1991). “Stress and Job Satisfaction Among Employees in

a Public Library System With a Focus on Public Service”. Library and

Information Science research. Vol. 13 (4) : 385-404

Page 79: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

68

Sholeh, Asrorun Niam. (2008). Perpustakaan Jendela Peradaban Undang-

Undang Tentang Perpustakaan. Depok: Elsas

Sugiarto. (2001). Teknik Sampling. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Suganda, Kepala Sub bagian TU Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi

Jakarta Timur, Wawancara Pribadi. Jakarta, 7 Oktober 2009

Suharsimi Arikunto. (1998). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.

Edisi Revisi Empat. Jakarta: Rineka Cipta.

Surat Keputusan 109 Tahun 2001 Pemda DKI Jakarta. (2001). Jakarta

Sutarno NS. M.Si. (2003). Perpustakaan Umum Pemerintah Provinsi DKI

Jakarta. Jakarta: CV Muliasari.

Sunyoto munandar, Ashar. (2001). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: UI

press.

Syahrial Pamunjak, Rusina. (2000). Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan.

Jakarta: Djambatan

Page 80: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

69

KUISIONER

Saya, Elsavani Prima Putri, mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, Fakultas Adab dan Humaniora, Jurusan Ilmu Perpustakaan dan

Informasi. Saat ini saya sedang melakukan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi

Saya sebagai prasyarat guna mencapai gelar sarjana Ilmu Perpustakaan dengan judul

“Stres Kerja di Kalangan Staf Perpustakaan : Studi Kasus di Perpustakaan Umum

Kotamadya Jakarta Timur”.

Kuesioner ini dibuat semata-mata untuk kepentingan ilmiah dan kerahasiaan

pengisian kuesioner ini akan DIJAGA sepenuhnya. Oleh sebab itu, Saya sangat

mengharapkan kejujuran Bapak/Ibu dalam pengisian kuesioner ini. Atas perhatian dan

kesediaan Bapak/Ibu untuk berpartisipasi dalam pengisian kuesioner ini, Saya ucapkan

TERIMA KASIH.

Profil Responden

Responden 1 :

Responden 2 :

Usia : ____ Tahun

Lama Bekerja : ____ Tahun

Marital Status : Menikah / Belum menikah

Unit Kerja :

Jabatan :

Pertanyaan

1. Dari kondisi di bawah, pilihlah dengan menggunakan tanda silang (X)

apabila dialami oleh Bapak/Ibu selama di kantor:

sakit kepala Depresi

sulit buang air besar Gugup

gangguan pencemaan agresif terhadap orang lain

urat-urat pada bahu dan leher

terasa tegang

mudah bermusuhan serta mudah

menyerang

keringat berlebihan, mudah lupa

Page 81: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

70

berubah selera makan daya ingat menurun

tekanan darah tinggi sulit berkonsentrasi

kehilangan energi (lesu) suka melamun berlebihan

mudah marah-marah acuh dan mendiamkan orang lain

mudah tersinggung kepercayaan pada orang lain

menurun

terlalu sensitive menutup diri secara berlebihan

gelisah dan cemas mudah menyalahkan orang lain

suasana hati mudah berubah-ubah terpikir untuk mencari pekerjaan di

tempat lain/pindah kerja ke unit lain

sedih dan mudah menangis Ide-ide kreatif tidak

muncul/berkembang

tidak semangat kerja

2. Apa cita-cita Bapak/Ibu sebelum bekerja di perpustakaan?

3. Apakah Bapak/Ibu suka dengan pekerjaan yang Bapak/Ibu lakukan

sekarang?

□ Ya □ Tidak

4. Bagaimanakah beban kerja yang Bapak/Ibu terima?

□ terlalu banyak

□ terlalu sedikit

□ sulit

□ membosankan

Page 82: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

71

5. Apakah Bapak/Ibu merasa stres dengan beban kerja yang terlalu banyak?

□ Ya □ Tidak

6. Apakah Bapak/Ibu merasa stres dengan beban kerja yang terlalu sedikit?

□ Ya □ Tidak

7. Apakah Bapak/Ibu merasa stres dengan kerja begitu sulit?

□ Ya □ Tidak

8. Apakah Bapak/Ibu merasa stres dengan pekerjaan rutin yang begitu

membosankan?

□ Ya □ Tidak

9. Pernahkah Bapak/Ibu mendapat tugas yang harus diselesaikan di bawah

tekanan waktu?

□ Ya □ Tidak

10. Jika pernah, apakah Bapak/Ibu merasa stres dengan tugas tersebut?

□ Ya □ Tidak

11. Dapatkah Bapak/Ibu uraikan, tugas apa yang harus diselesaikan di bawah

tekanan waktu?

-

Page 83: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

72

12. Bagaimana hubungan Bapak/Ibu dengan rekan kerja (satu bagian dan

bagian lain)?

-

13. Bagaimanakah kerja sama dengan rekan kerja?

□ Dapat bekerja sama dengan baik

□ Tidak dapat bekerja sama dengan baik

14. Pernahkah Bapak/Ibu menghadapi pemakai yang menimbulkan masalah

atau tingkah lakunya yang menjengkelkan?

□ Pernah □ Tidak pernah

15. Jika pernah, hal-hal apa saja yang dilakukan oleh pemakai perpustakaan

yang membuat Bapak/Ibu merasa tidak senang?

-

16. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana pandangan masyarakat terhadap

perpustakaan dan profesi sebagai staf perpustakaan?

17. Apa pandangan masyarakat tersebut membuat Bapak/Ibu merasa tidak

nyaman/tertekan?

Page 84: STRES KERJA DI KALANGAN STAF  · PDF fileSTUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ... B. Visi dan Misi ... Berdasarkan pengalaman dan penelitian, NIOSH

18. Bagaimana jumlah gaji yang Bapak/Ibu terima?

□ Memadai

□ Kurang memadai

19. Apa Bapak/Ibu merasa tertekan karena jumlah gaji yang kurang memadai?

20. Apa Bapak/Ibu pernah mengikuti seminar/pelatihan sehubungan dengan

pekarjaan?

□ Pernah □ Tidak Pernah

Alasan :

__

21. Jika pernah, berapa kali dalam 1 tahun (terkait pertanyaan no. 20)

□ 1 Kali □ Lebih dari 2 kali

□ 2 Kali □ Tidak tentu

22. Bagaimanakah kondisi fisik lingkungan kerja Bapak/Ibu?

23. Pernahkah Bapak/Ibu merasa tertekan sehubungan dengan kondisi fisik

lingkungan kerja?

___