stratigrafi banda, ntb, timor dan laut banda

20
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK GEOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI GEOLOGI INDONESIA TUGAS OLEH : CITRA ARYANI ANWAR D611 12 281

Upload: chyetra-sii-little-misslate

Post on 09-Jul-2016

76 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Stratigrafi Banda, Ntb, Timor Dan Laut Banda

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIUNIVERSITAS HASANUDDIN

FAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK GEOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

GEOLOGI INDONESIA

TUGAS

OLEH :CITRA ARYANI ANWAR

D611 12 281

MAKASSAR2014

Page 2: Stratigrafi Banda, Ntb, Timor Dan Laut Banda

1. Stratigrafi Daerah Banda dan Nusa Tenggara Barat

a. Stratigrafi Daerah Banda

Punggungan Banda merupakan suatu ekspresi morfologi yang

menonjol di dalam "Irrdo-Borderland"; yang memisahkan dua cekungan

dalam, yaitu Cekungan Banda dan Cekungan Sula detigan kedalaman

mencapai lebih dari 5000 m. Sebagian besar dari Punggungan Banda

memanjang timurlaut dengan kekecualian Cekungan Lucipara yang

berarah Baratlaut, tampaknya dikontrol oleh struktur. Lima manila geologi

utama terdapat di sistem Punggungan Banda dibagi berdasarkan tnorfo-

geologi : 1) Lucipara Ridge; 2) Palapa Ridge; 3) Rama Ridge; 4) Lucipara

Basin; and 5) Sinta Ridge.

Page 3: Stratigrafi Banda, Ntb, Timor Dan Laut Banda

Contoh batuan yang di keruk dari alas akustik Punggungan Banda

(Gambar 9) termasuk bagian dari tepi benua terdiri dari batuan

metasedimen yaitu batusabak, pilit, manner, sedangkan batuan sedimen

antara lain batulempung, greywackes, rijang, breksi lempung, dan

konglomerat. Kumpulan batuan ini menunjukkan kesamaan asal usul

dengan batuan yang didapatkan di sekitar kepulauan Busur Banda Utara

(Misool, Buru, Tukang Besi) dan khususnya dari satuan batuan yang

didapatkan di Kepala Burung It'ian Jaya. Terdapatnya fosilfosil dalam

batugamping yaitu Nummulites sp, Di.scocyclina sp. di Punggungan Sinta

mencirikan lingkungan laut dangkal. Fenomena ini kemungkinan

berhubungan dengan kegiatan Orogen Paleogen Kapur-Tersier yang

diamati di Irian Jaya.

Sistem sesar di Banda Ridge dapat dib~gi menjadi empat tipe: a)

Sesar utama Pra-Miosen Atas berasosiasi dengan sesar-sesar yang

membatasi punggungan utama, seperti Zona Sesar Lucipara, Sesar Rama,

Sesar Rama Utara, Zona Sesar Sinta Selatan dan Sesar Hamilton; b) Sesar-

sesar Pliosen yang berkembang di Cekungan Lucipara kemungkinan

berhubungan dengan proses deformasi 'Pull(-,d apart"; c) struktur

sesarnaik dan diapir pasca Pliosen berasosiasi dengan pembentukan di

palung di Punggungan Banda; d) Sesar naik Ambon (Ambon Thrust) yang

menunjukkan kesatuan secara tektonik dengan Jalur Utara Busur Ambon-

Ambalau.

Page 4: Stratigrafi Banda, Ntb, Timor Dan Laut Banda

Struktur gealogi yang berhubungan dengan deformasi kompresif

berumur muda (Pasca-Pliosen) ditafsirkan sebagai hasil dari tumbukan

antara kontinen-busur sepanjang Busur Banda selatan dan utara.

Sementara itu data seismik refleksi dan contoh

batuandredging metnperlihatkan bahwa beberapa.topografi tinggian dari

Sistem

Punggungan Banda nerupakan perwujudan dari struktur antiklin.

Wujud dan asal-usul Punggungan Banda telah lama menjadi suatu

teka-teki? Sebelum 1983 (Ekspedisi Kana Keoki), hadirnya topografi

positip (menonjol) di Laut Banda umumnya dihubungkan dengan

mekanisme pemekaran busur belakang (Hamilton, 1979). Sebagai

konsekuensi dari pandangan ini, punggungan harus terikat secara

langsung dengan tepian samudera di utara dan selatannya. Bowin dkk.

(1980), berdasarkan studi anomali magnet mengusulkan Cekungan Banda

kemungkinan merupakan pemerangkapan kerak.

Page 5: Stratigrafi Banda, Ntb, Timor Dan Laut Banda

Secara umum cekungan yang berkembangnya di Punggungan

Banda Cekungan, dan ditafsirkan terbentuk oleh mekanisme lateral

shearing yang berkembang di Californian Borderland. Aktivitas lanjutan

kemungkinan tumbukan antara Australia dan Indonesia Timur. Merupakan

pasangan Punggungan mempunyai kesamaan dengan yang mencermikan

penyesuaian dengan samudera dari. Namun, pandangan ini tidak

memecahkan wujud dan kejadian Punggungan Banda, terutama karena

tidak terdapat contoh batuan yang dapat diambil dari kawasan ini. Smith

(1982) berspekulasi bahwa Punggungan Banda kemungkinan mempunyai

suatu kesamaan kejadian dengan Terrane Buton dan Terrane Sula.

Terrane  ini telah ditentukan sebagai peregangan dari keratan atau

fragmen tepi benua Australia yang selanjufiya mengalami tumbukan

dengan sistem busur kepulauan Sulawesi.

Sejarah tektonik dari Sistem Punggungan Banda dipandang

mecnpunyai perbedaan dengan keterdapatan plateau samudera di

kawasan Pasifik Barat, dan melibatkan pemindahan lateral dari tepi

keratan dan berkaitan dengan deformasi tumbukan (Prasetyo et al., 1985;

McCafi"rey, 1986) yang terjadi setelah penenggelaman.

Dalam konsep tektonostratigrafi, Sistem Punggungan Banda

ditentukan sebagai "Banda Ridges Terrane"; ditutupi oleh sedimen

pelagik gampingan dan distal turbidit, dan batuan gunungapi Miosen

Atas, yang keseluruhannya sebagai satuan autohton.

Page 6: Stratigrafi Banda, Ntb, Timor Dan Laut Banda

Sedangkan asal usul daerah depresi di bagian tengah (Lucipara

Basin) masih menjadi hal yang.fenomena. Namun, data geologi dan

geofisika memberikan kepercayaan bahwacekungan dialasi oleh kerak

samudera muda (atau rifted stage crust). Proses pull-apart berasosiasi

dengan perputaran blok tampaknya telah memainkan peranan penting

dalam membentuk depresi bagian tengah.

b. Stratigrafi Daerah Nusa Tenggara

Stratigrafi regional yang umum di Sunda Kecil berdasarkan Peta

Geologi yang ada tergolong masih muda. Batuan tertua kemungkinan

berumur Miosen Tengah. Stratigrafi Batuan Pulau Bali Secara Umum:

Page 7: Stratigrafi Banda, Ntb, Timor Dan Laut Banda

Geologi regional daerah telitian mengacu pada Peta Geologi

Lembar Bali disusun oleh Purbo Hadiwidjojo (1971) yang diterbitkan oleh

Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi. Adapun urutan stratigrafinya

dari muda ke tua adalah sebagai berikut :

Endapan termuda adalah aluvium yang disusun oleh lempung pasir

kerikil,    merupakan pelapukan dari batuan   yang lebih tua.

Batuan Gunungapi Buyan-Bratan Purba dan Batur Purba.

Batuan Gunungapi Jemberana yang terdiri atas lava, breksi, tufa Gunung

Klatakan, Gunung Merbuk, Gunung Patas dan batuan yang tergabung

berumur Kuarter Bawah.

Formasi Asah, terdiri atas lava, breksi, tufa batu apung dengan isian

rekahan bersifat gampingan, diduga berumur Pliosen.

Formasi Prapatagung, terdiri atas batu gamping, batu pasir gampingan dan

napal, diduga bertumur Pliosen.

Page 8: Stratigrafi Banda, Ntb, Timor Dan Laut Banda

Stratigrafi di daerah Kepulauan Alor Timur terdiri dari batuan

berumur tersier yang terdiri dari batuan sedimen dan batuan vulkanik yang

tidak diketahui sumber erupsinya, sedangkan batuan yang berumur kuarter

terdiri dari batuan vulkanik dari beberapa sumber erupsi, batu gamping

dan alluvial. Di daerah Sumbawa, stratigrafi batuan yang paling mencolok

yaitu Satuan Batuan Breksi Gunungapi, Satuan Batuan Tufa dan Breksi

tufa Breksi, Satuan Batuan Tufa gampingan, Satuan Batuan Batugamping,

Satuan Batuan Andesit, Satuan Batuan Diorit dan Aluvial.

Kondisi geologi wilayah NTB dengan batuan tertua berumur

Tersier dan yang termuda berumur Kuarter, didominasi oleh Batuan

Gunungapi serta Aluvium (recent). Batuan Tersier di Pulau Lombok terdiri

dari perselingan batupasir kuarsa, batulempung, breksi, lava, tufa dengan

lensa-lensa batugamping, batugamping dan dasit. Sedangkan di Pulau

Sumbawa terdiri dari lava, breksi, tufa, andesit, batupasir tufaan,

batulempung, dasit, tonalit, tufa dasitan, batugamping berlapis,

batugamping tufaan dan lempung tufaan.

Batuan Kuarter di Pulau Lombok terdiri dari perselingan breksi

gampingan dan lava, breksi, lava, tufa, batuapung dan breksi lahar.

Sedangkan di Pulau Sumbawa terdiri dari terumbu koral terangkat,

epiklastik (konglomerat), hasil gunungapi tanah merah, gunungapi tua,

gunungapi Sangeangapi, gunungapi Tambora, gunungapi muda dan

batugamping koral. Aluvium dan endapan pantai cukup luas terdapat di

Pulau Sumbawa dan Lombok.

Page 9: Stratigrafi Banda, Ntb, Timor Dan Laut Banda

2. Stratigrafi Daerah Timor dan Tanimbar

a. Stratigrafi Daerah Timor

Urutan formasi batuan pada daerah Timor dapat dilihat pada

penjelasan dibawah ini :

Secara umum litostratigrafi di Timor dapat dibagi menjadi tiga sekuen yaitu

Sekuen Kekneno, Sekuen Kolbano, dan Sekuen Viqueque. Umur dari ketiga

sekuen ini berkisar dari Perm hingga Pleistosen.

Menurut Sawyer dkk.(1993), litostratigrafi regional Timor (Gambar

2.2) secara umum disusun oleh:

1. Batuan Dasar (Basement)

Batuan dasar berupa sekis, filit, amfibolit, dan serpentinit pada

Kompleks Mutis/Lolotoi menunjukkan dua kisaran umur yang berbeda yaitu

berumur Pra Perm atau berumur Jura Akhir-Kapur Awal.

2. Sekuen Kekneno

Umur dari sekuen ini berkisar dari Perm Awal hingga Jura Tengah

dengan adanya hiatus pada Jura Akhir. Sekuen ini terdiri dari beberapa

formasi yaitu :

2.1 Formasi Maubisse

Formasi ini berumur Perm Awal-Perm Akhir dengan litologi

penyusunnya adalah biokalkarenit merah-ungu, packstones, dan boundstones

yang kaya akan rombakan cangkang koral, crinoids, byrozoids, brachipods,

cephalopods dan fusilinids serta batuan beku ekstrusif yang merupakan

batuan tertua di Timor.

2.2 Formasi Atahoc

Formasi ini berumur Perm Awal. Litologi yang menyusun formasi ini

adalah batupasir halus arkose dengan ciri terpilah sedang, mineralogi terdiri

atas kuarsa monokristalin, feldspar, plagioklas, serta terdapat fragmen filit

yang berasosiasi dengan batuan dari Kompleks Mutis/Lotoloi.

Page 10: Stratigrafi Banda, Ntb, Timor Dan Laut Banda

2.3 Formasi Cribas

Formasi ini diperkirakan berumur Perm Awal dan dapat dibagi

menjadi beberapa fasies batuan yang kontinu secara lateral yaitu lapisan

batupasir multiwarna, batulanau, batulempung hitam, dan batugamping

bioklastik.

2.4 Formasi Niof

Formasi ini berumur Trias Awal-Trias Tengah. Litologi yang

menyusun formasi ini adalah batulempung berlapis tipis, batuserpih warna

merah-hitam-coklat, batupasir greywacke, napal, dan batugamping masif.

2.5 Formasi Aitutu

Formasi ini berumur Trias Awal-Trias Akhir. Litologi penyusun dari

formasi ini adalah batugamping dengan perselingan batulempung karbonatan.

2.6 Formasi Babulu

Formasi ini disusun oleh litologi perselingan batulempung-batulanau

dan batupasir masif.

2.7 Formasi Wailuli

Umur dari formasi ini adalah Jura Awal-Jura Tengah. Litologi yang

menyusun formasi ini adalah batulempung gelap dengan perselingan

batugamping organik, kalsilutit, batulanau, dan batupasir.

3. Sekuen Kolbano

Sekuen ini disusun oleh beberapa formasi yaitu:

3.1 Formasi Oebaat

Formasi ini berumur Jura Akhir dan dibagi menjadi dua anggota

formasi yaitu:

· Batupasir masif dengan ciri jarang memiliki kedudukan perlapisan, tapi saat

diamati terdiri atas perlapisan batulanau dan batupasir. Bagian bawah dari

unit ini terdiri dari batulanau coklat-hitam dan batulempung bernodul limonit-

lanau.

· Batupasir glaukonit berlapis dengan ciri ketebalan lapisan sekitar 40-50 cm.

Page 11: Stratigrafi Banda, Ntb, Timor Dan Laut Banda

3.2 Formasi Nakfunu

Litologi yang menyusun formasi ini adalah radiolarite, batulempung,

kalsilutit, batulanau, perlapisan batulempung, kalkarenit, wackestones, dan

packstones. Formasi ini diperkirakan berumur Kapur Awal-Kapur Akhir.

3.3 Formasi Menu

Formasi ini berumur Kapur dan memiliki litologi yang mirip dengan

Formasi Ofu yang berumur Tersier. Formasi ini tersusun atas batugamping

dimana terdapat lapisan tipis atau nodul rijang merah, serta menunjukkan

adanya belahan yang intensif.

3.4 Formasi Ofu

Formasi ini diendapkan setelah terjadinya hiatus pada Paleosen Awal

sampai Miosen Akhir. Litologi penyusun dari formasi ini adalah

batugamping.

4. Sekuen Viqueque

Sekuen ini terdiri dari endapan sedimen synorogenik Plio-Pleistosen

tipe molasse yang mencakup Formasi Viqueque dan beberapa unit melange.

Berikut adalah formasi penyusun dari sekuen ini :

4.1 Formasi Viqueque

Secara umum formasi ini disusun oleh batuan dengan pola suksesi

mengkasar keatas dari kalsilutit menjadi batupasir hingga ditutupi aluvial dan

batugamping terumbu Kuarter. Kisaran umur formasi ini adalah Miosen

Akhir- Pleistosen.

4.2 Melange

Secara umum terdapat dua jenis unit melange yang dapat

diidentifikasi di Timor yaitu Batulempung Bersisik Bobonaro dan Melange

Sonnebait.

Page 12: Stratigrafi Banda, Ntb, Timor Dan Laut Banda

Formasi batuan penyusun daerah Sunda

Umur Formasi Batuan

Miosen Atas –

Pliosen Bawah

Cisubuh Batulempung, batupasir,

batugamping, batubara

Miosen Awal

– Miosen

Tengah

Air Benakat Batupasir, Batulempung dan

Batugamping

Miosen Awal Gumai Batulemung, serih, batugamping,

dan perselingan batulempung,

batulanau, dan batuasir.

Miosen Awal Baturaja Batugamping dan Batugamping

terumbu

Oligosen Atas Talang

Akar

Perselingan Batupasir, Batulanau,

Batulempung, dan Batubara

Oligosen

Bawah

Banuwati Serpih dan Aluvial

Basement Batuan ultrabasa dan metamorf

Page 13: Stratigrafi Banda, Ntb, Timor Dan Laut Banda

b. Stratigrafi Daerah Tanimbar

Page 14: Stratigrafi Banda, Ntb, Timor Dan Laut Banda