strategi public relations rabbani dalam...
TRANSCRIPT
STRATEGI PUBLIC RELATIONS RABBANI DALAM
MENSOSIALISASIKAN BUSANA MUSLIM MODERN
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh:
MAESA MULYANINGSIH
NIM. 108051000172
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H. / 2014 M.
7=f'i
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul "strategi Public Relation Rabbani Dalam
Mensosialisasikan Busana Muslim Modefn" telah diujikan dalam sidang
Munaqasyah di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah (UIN) Jakarta, pada tanggal 08 Januari 2014. Skripsi
ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komunikasi
Islam (S.Kom.I) pada Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam.
Jakarta, 08 Januari 2014
Sidang Munaqasyah
Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota,
3 r996C3 l 00 r
Anggota,
NIP. 1977051 c0701201 8
NIP. I 976 l 1292009121001
Pembirnbing,
r -[o
\t
STRATEGI PUBLIC RELATIONS RABBANI DALAM
MENSOSIALISASIKAN BUSANA MUSLIM ivi ODERN
Skripsi
Diajukan kepada fakultas Dakwah dan Komunikasi
untuk Memenuhi persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
-Oleh:
MAESA MULYAITINGSINGNrM. 108051000172
Pembimbing:
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLA}fFAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKART'A
1434 H12013 I\6
\
MP : I 976 09172001122002
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu (S1) Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan initelah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini merupakan hasil plagiat
atau hasil jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi
yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 23 November 2013
Penulis
Maesa Mulyaningsih
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Pedoman Wawancara
Lampiran 2. Surat Keterangan Penelitian Dari Rabbani
Lampiran 3. Surat Izin penelitian dan Wawancara dari Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah
Lampiran 4. Surat Bimbingan Skripsi dari fakultas Ilmu Dawah dan Ilmu Komunikasi, UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 5. Foto-Foto dan Dokumentasi Rabbani
i
ABSTRAK
Maesa Mulyaningsih
“Strategi Public Relations Rabbani Dalam Mensosialisasikan Busana Muslim Modern”
Setiap perusahaan selalu ingin mencapai kesuksesaan dalam bidang yang
dikembangkannya, selalu berusaha agar kelangsungan perusahaannya tetap berhasil. Keadaan
tersebut dapat tercapai apabila perusahaan berhasil memasarkan produk yang dihasilkan dengan
baik. Dengan demikian pemasaran perlu mendapat perhatian perusahaan dengan tanpa
mengabaikan kegiatan-kegiatan lainnya, seperti kegiatan produksi, keuangan, personalia dan
lain-lain. Jilbab di kalangan wanita muslim sejatinya adalah hal yang wajib harus dikenakan.
Kewajiban inilah yang kemudian mendasari munculnya bisnis di bidang pengayaan jilbab bagi
para wanita, salah satunya Rabbani. Sesuai dengan firman Allah SWT, "Katakan kepada
perempuan beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan
janganlah menampakkan auratnya, kecuali yang biasa terlihat."
Dengan melihat permasalahan diatas, Bagaimana strategi public relations yang digunakan
Rabbani? Bagaimana proses perencanan public relations pada kegiatan pemasaran? Apa sajakah
yang menjadi faktor pendukung dan pengahambatnya?
Teori Public Relation menurut Frenk Jefkins adalah semua bentuk komunikasi yang
terencana, baik itu didalam maupun keluar, antara suatu organisasi dengan khlayaknya dalam
rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan format deskriptif yaitu cara
melaporkan data dengan menerangkan, memberi gambaran, dan mengklasifikasikan serta
mempresentasikan data yang terkumpul serta selanjutnya disimpulkan berkaitan dengan masalah
yang diteliti.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Rabbani menggunakan Strategi lewat program-
program menarik, menjaga citra positif, dan promosi. Dalam proses perencanaan public relation
kegiatan yang pertama kali dilakukan adalah menentukan sasaran penerima, menentukan tujuan,
menentukan pesan apa yang ingin disampaikan dan tahap terakhir adalah evaluasi. Faktor
pendukung dalam mensosialisasikan busana muslim rabbani yaitu rabbani memiliki banyak
outlet yang tersebar diseluruh daerah, Adanya kerja sama diantara para pegawai, serta sarana dan
prasana yang memadai. Faktor penghambatnya ialah masih adanya masyarakat yang beranggapan
busana mulim itu kuno, sulit untuk digunakan, kondisi harga yang sedikit lebih mahal
dibandingkan dengan busana non syar’i, dan masih kurangnya minat masyarakat untuk
menggunakan busana muslim.
Strategi public relations Rabbani dalam mensosilasasikan busana muslim modern
sudah dapat dikatakan berhasil. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya media komunikasi yang
digunakan. Keterlibatan public Figure dalam mensosialisasikan busana muslim. Serta Pelayanan yang
ramah dari pegawai pegawai Rabbani sehingga mampu menarik minat pelanggan untuk terus
mengggunkan produk produknya.
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum, Wr.Wb
Alhamdulillahirabbil‘alamin, tak putus-putusnya berkah dan karunia Allah
SWT yang diberikan kepada penulis, karena atas ridho-Nya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Skripsi ini adalah buah dari proses yang sangat panjang, menyita segenap
tenaga dan pikiran. Yang pasti, segenap motivasi, kesabaran, kerja keras, serta doa
dari seluruh orang yang menyayangi penulis akan sangat mustahil bagi penulis untuk
dapat menjalani tahap demi tahap dalam kehidupan akademik penulis di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Ada banyak tangan, sumbangan pikiran dan tenaga yang ikut
ambil bagian didalamnya sejak penyusunan hingga selesainya skripsi ini. Oleh karna
itu ucapan terima kasih dengan tulus penulis ucapkan kepada :
1. Prof. Dr. Komarudin Hidayat, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. H. Arief Subhan, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Drs. Suparto, M.Ed,MA selaku wakil dekan Bidang Akademik,
Drs. Jumroni, M.Si, selaku wakil dekan Bidang Administrasi umum, serta Drs.
Wahidin Saputra selaku wakil dekan Bidang Kemahasiswaan.
3. Drs. Jumroni, M. SI selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dan
Ibu Umi Musyarofah, M.A selaku Sekretarisi Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam.
iii
4. Ibu Dr. Fatmawati, MA selaku Dosen Pembimbing dalam penulisan skripsi ini,
yang mana telah membimbing dengan penuh bijaksana mengarahkan dan
memberikan masukan serta saran, disela-sela kesibukan beliau mengajar
5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, khususnya di Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam yang
telah mendidik dan memberikan ilmu kepada penulis selama menempuh
pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Seluruh staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi, yang telah melayani peminjaman buku-buku literatur sebagai
referensi dalam penyusunan skripsi ini.
7. Bapak Moryono dan Bapak Ferly Pangaribuan selaku Marketing Komunikasi
serta seluruh Staff Pegawai Rabbani Rawamangun
8. Terima kasih penulis ucapkan kepada (Alm. Buhasan K.A serta Sahati) Orang
Tua Tercinta yang telah membesarkan dan mendidik penulis. Penulis berterima
kasih serta meminta maaf kepada beliau karena begitu banyak pengorbanan
yang beliau berikan kepada penulis tanpa rasa pamrih, Pengorbanan serta kasih
sayang yang tak terhitung dan tak terhingga banyaknya. Serta kepada Kakak
dan Adik tersayang, yaitu Siti Hanifah Qomaria, Jumhur Maulana W, dan M.
Wira Dinata untuk dukungan dan dorongan yang kalian berikan.
9. Terima Kasih tak lupa penulis ucapakan kepada keluarga besar yang selalu
memberi semangat untuk terus menyelesaikan skripsi ini .
10. Terima Kasih teruntuk sahabat-sahabat terhebat Ayu Lembayun, Andi Violetta,
Fike Wulandari, Dinia Nabila, Roudhotul Aisiyah, Qurota A’yunin. yang selalu
iv
mendorong, dan memotivasi penulis. tiada kata yang penulis ucapkan selain
rasa terima kasih yang teramat sangat.
11. Terima kasih untuk teman-teman KPI F angkatan 2008 . semoga pintu
kesuksesaan terus menghampiri kita semua.
Akhir kata, semoga skripsi ini berguna dan bermanfaat bagi para pembaca dan
semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua Amin.
Jakarta, 6 Januari 2014
Maesa Mulyaningsih
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... v
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………............. 1
B. Batasan dan Perumusan Masalah ………………………....... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian …………………………...... 7
D. Kajian Teori ……………………………………………....... 8
E. Tinjauan Pustaka ………………………………………....... 11
F. Metodologi Penelitian …………………………………....... 11
G. Sistematika Penulisan …………………………………....... 13
BAB II : TINJAUAN TEORITIS
A. Public Relation
1. Pengertian Public Relation …………………………….. 15
2. Tugas Public Relations ……………………………….... 17
3. Ciri-Ciri Public Relations …………………………….... 18
4. Tujuan Public Relations ……………………………….. 19
5. Fungsi Public Relation ……………………………….... 19
6. Ruang Lingkup Public Relation ……………………….. 20
B. Strategi Public Relations
1. Pengartian Strategi …………………………………… 21
2. Tahapan Strategi ……………………………………… 22
vi
C. Strategi Public Relation …………………………………... 25
D. Definisi Sosialisasi Busana Muslim
1. Pengertian Sosialisasi…………………………………. 27
2. Pengertian Busana Muslim …………………………… 30
BAB III : PROFIL RUMAH BUSANA RABBANI
A. Profil Rabbani ……………………………………………. 40
B. Visi dan Misi Rabbani …………………………………… 42
C. Corporate Cultur …………………………………………. 42
D. Core Value Rabbani …………………………………….... 43
E. Stuktur Kepengurusan …………………………………… 44
BAB IV : TEMUAN DAN HASIL ANALISIS
A. Strategi Public Relation Rumah Busana Rabbani dalam
Mensisoalisasi Busana Muslim …………………………… 47
1. Bentuk Sosialisasi Busana Muslim Modern yang dilakukan
Rabbani ……………………………………………….. 48
2. Strategi Public Relation Rumah Busana Rabbani dalam
Mensosialisasikan Busana muslim…………………….. 53
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………….. 61
B. Saran ……………………………………………………… 62
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………. 64
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Islam menetapkan suatu kriteria khusus untuk kaum wanita dengan
busana yang membedakannya dengan kaum lelaki. Busana wanita
ditetapkan berdasarkan kodratnya sebagai wanita, begitupun dengan lelaki.
Islam menetapkan pakaian jilbab untuk wanita, tidak untuk laki-laki dan
menjadikan aurat wanita berbeda dengan aurat laki-laki . Allah SWT
berfirman dalam Surat Al-Ahzab ayat 59
― Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu
dan istri-istri orang mu‘min: ― hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya
keseluruh tubuh mereka‖. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah
untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang‖.
Perkembangan busana muslim hinggga kini tampak semakin
menunjukan pertambahan dan peminat yang cenderung meningkat. Salah
satunya tren menggunakan kerudung yang kian hari semakin terlihat banyak
yang tertarik untuk memulainya.
Dahulu kerudungan seakan menjadi pelengkap busana yang
cenderung digunakan oleh perempuan yang fanatik dengan nilai-nilai
religius saja. Namun saat ini berkerudung menjadi sebuah tren yang tak
2
kalah ramenya dengan model pakaian dan lainnya. Alasannya memang
sederhana, selain karena model kerudungan yang beragam, untuk
mendapatkannya pun lebih mudah dengan banyak berdirinya rumah busana
muslim.
Maraknya kerudungan ditengah masyarakat menjadi keuntungan bagi
beberapa pihak dalam mengembangkan bisnis yang satu ini. Tak tanggung-
tanggung kerudungan menjadi produk utama hampir setiap rumah busana
dan butik muslim. Dengan kosep butik seperti ini kerudungan mendapat
tempat yang sama dengan busana lain yang telah lebih dulu populer dan
sukses dipasaran.
Beberapa rumah busana muslim dapat dengan mudah ditemukan.
Dengan berbagai nama dan merk tertentu, biasanya rumah busana ini berdiri
dengan cukup megah berbalut aksen dan aksesoris nuansa timur tengah.
Salah satunya adalah Rabbani, perusahaan yang khusus menyediakan
pakaian muslim ini lebih dikenal masyarakat dengan produk kerudunganya.
Tak hanya outletnya yang khas dengan nuansa ungu, Rabbani juga semakin
akrab di masyarakat dengan mobilnya yang hilir mudik menjajakan busana
yang lebih spesifik jenis kerudung.
Saat ini busana atau pakaian bukan semata-mata masalah kultural,
namun lebih jauh dari itu merupakan tindakan ritual yang dijanjikan pahala
sebagai imbalannya dari Allah SWT bagi mereka yang mengenakannya
secara benar.1
1 Nina Surtiretna,et.Al. ―Anggun Berjilba‖ (bandung:PT.Al-Bayan,April 1997)
3
―Selain itu pula busana muslim juga berfungsi sebagai penegas
identitas dan dapat memberi dampak psikologis bagi pemakainya.‖2
Fungsi pakaian bagi psikologi pemakainya. Dalam hal simbol agama.
Seperti penggunaan busana muslimah, mengikuti Kafgen dan Touchie-
Specht, Jalaluddin Rakmat menulis tentang fungsi busana muslimah.
Busana mempunyai 3 fungsi: diferensiasi, perilaku dan emosi. Dengan
busana orang dapat membedakan dirinya, kelompoknya, atau golongannya
dari orang lain. Busana memberikan identitas keislaman, dengan itu seorang
muslim membedakan dirinya dari kelompok wanita lain. Busana muslimah
mendorong pemakainya untuk berprilaku yang sesuai dengan citra diri
seorang muslim. Busana muslimah kalau dipakai secara massal akan
mendorong emosi keagamaan yang konstruktif.3
Pemakaian busana muslim memang menjadi sebuah identitas bagi
seorang wanita muslim. Walaupun demikian pandangan orang tentang
busana muslim terbagai kedalam dua kelompok. Kelompok pertama
merupakan kelompok mayoritas. Mereka adalah kelompok wanita Islam
yang senantiasa mengikuti perkembangan mode tanpa memperdulikan
ketentuan-ketentuan syariat dalam menutup aurat. Mereka beranggapan
bahwa busana muslim itu kuno , ketinggalan zaman dan lain sebagainya.
Kelompok kedua adalah wanita yang mengenakan busana muslim secara
kaku tanpa memperdulikan pentingnya mode busana, karena selama ini
istilah ―mode‖ seperti mengandung konotasi jahili. Selain dua kelompok ini
ada kumpulan wanita-wanita islam yang merasa terpanggil untuk berbusana
2 M.Quraish Shihab. Jilbab Pakaian Wanita Muslimah; Pandangan Ulama Masa Lalu dan
Cendikiawan Kontemporer, (Jakarta :Lentera Hati,2004), cet ke-1, h.29 3 Jalaluddin Rakmat, Islam Alternatif ( Bandung: Mizan, 1986)h.36
4
muslimah sesuai tuntutan syariat. Tetapi mereka tidak siap menjauhkan diri
dari mode berbusana wanita yang berkembang4
Mengenakan busana muslim menurut syariat islam merupakan sikap
dakwah bil hal (dengan sikap), dengan mengenakannya merupakan salah
satu usaha untuk membentuk pribadi yang menuju kesempurnaan akhlak.
Dan saat ini pemakain busana muslim telah menjadi tren dikalangan
masyarakat kita. Kalo dulu kita lebih sering melihat orang-orang
mengenakan busana muslim hanya pada hari-hari besar keagamaan seperti
Hari Raya Idhul Fitri, atau pun Idhul Adha. Namun saat ini kita sering
melihat orang-orang mengenakan busana muslim. Mode serta warna yang
beragam membuat busana muslim kini diminati oleh banyak kalangan.
Seiring dengan semakin tingginya apresiasi masyarakat terhadap
busana muslim. Rabbani hadir membawa konsep busana muslim dengan
variasi gaya yang lebih modern, fashionable. Mulai dari gaya berbusana
sampai pemakaian jilbab yang terlihat unik, indah dilihat namun tetap sesuai
syariat.
Keberadaan sebuah public relation dalam suatu organisasi atau
lembaga adalah sebuah indikasi bahwa public relation memilki peran
penting dalam perputaran sistem yang ada pada sebuah menejemen,
lembaga atau organisasi. Keberadannya mampu menyentuh dan menerobos
aspek-aspek sosial dan kepentingan public. Selalu menampilkan sesuatu
yang positif dalam wujud yang positif demi kepentingan sebuah
menejemen, lembaga ataupun organisasi. Membangun citra positif
4 Rakmat Taufik Hidayat. Khasanah Busana Muslimah. (bandung:Pustaka,1993), h.v
5
dimasyarakat ditentukan oleh apa yang diberikan dan ditampilkan
perusahaan. Hal ini perupakan indikasi dari proses terbentuknya citra positif
dan negatif.
Public relation merupakan metode ilmu komunikasi sebagai satu
kegiatan yang mempunyai kaitan dengan kepentingan suatu organisasi5 oleh
sebab itu ada bentuk yang dilihat terkait dengan kegitannya, serta di
klasifikasikan kedalam dua bentuk, internal public seperti : karyawaan,
pemegang saham, menejer, direktur dan sebagainya. Dan eksternal public,
yaitu orang-orang yang berada diluar organisasi yang jelas mempunyai
kepentingan dan diharapkan memiliki kepentingan dalam rangka menjalin
hubungan baik.
Saat ini, public relation berhadapan dengan fakta yang sebenarnya
terlepas fakta itu baik, buruk atau tanpa pengaruh yang jelas karna itu,
public relation staff dituntu mampu membuat orang-orang memahami suatu
pesan yang disampaikan, demi menjaga citra dan reputasi lembaga yang
diwakilinya. Tugas utama dari public relation adalah membangun citra
positif kepada masyarakat, ketika perusahaan, organisasi atau lembaga
mengalami krisis kepercayaan.
Komunikasi bagi kehidupan sosial, budaya, pendidikan, serta politik
sudah disadari oleh para cendikiawan. Fungsi komunikasi tidak hanya
sebagai pertukaran informasi dan pesan. Tetapi juga sebagai kegiatan
individu dan kelompok mengenai tukar menukar data, fakta bahkan ide
sekalipun. Dalam dunia pendidikan komunikasi berfungsi sebagai
5Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek (Bandung:PT.Remaja
Rosdakarya,1999), cet.ket-XII,h.131
6
pengalihan ilmu pengetahuan sehingga mendorong perkembangan
intelektual, pembentukan watak/akhlak, ketrampilan dan kemahiran yang
diperlukan pada semua bidang kehidupan.6
Dalam segala hal maupun urusan memiliki suatu strategi untuk
mencapainya. Begitu juga dalam berbicara. Komunikator yang baik
memiliki strategi tersendiri dalam menjinakkan komunikannya. Dalam
komunikasi. Strategi komunikasi merupakan alat yang patut di utamakan
demi kelangsungan proses komunikasi yang baik dan tujuan yang
diharapkan dapat tercapai.
Maka hal ini membuat menarik minat penulis untuk mengadakan
penelitian secara khusus untuk mengetahui bagaimana STRATEGI PUBLIC
RELATIONS RABBANI DALAM MENSOSIALISASIKAN BUSANA
MUSLIM MODERN.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada kegiatan komunikasi yang berkaitan
dengan strategi Public Relations Rabbani Dalam Mensosialisasikan Busana
Muslim Modern.
2. Perumusan Masalah
a. Bagaimana strategi public relations yang digunakan Rabbani
Dalam Mensosilisasikan Busana Muslim Modern?
6 H.A.W. Widjaya, Komunikasi dan Hubungan masyarakat (Jakarta: Bumi Aksara,1997),
h.11
7
b. Apa faktor penghambat dan pendukung strategi publis relations
tersebut?
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat penelitian
1. Tujuan Penelitian
Secara umum ada beberapa tujuan yang hendak dicapai dalam
penelitian ini yaitu:
a. Untuk mengetahui strategi public relations Rabbani dalam
mensosialisasikan busana muslim modern
b. Untuk mengetahui faktor penghambat dan pendukung strategi
public relation
2. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut:
a. Manfaat Akademis
1) Untuk memberikan konstribusi positif dalam bidang studi
dakwah dan komunikasi khususnya yang berkaitan dengan
dua bidang ilmu tersebut.
2) Menambah Khazanah dalam kajian yang berkaitan dengan
ilmu komunikasi terutama tentang strategi komunikasi.
b. Manfaat Praktis
1) Penelitian ini dapat dijadikan pedoman tentang penerapan
strategi public relations Rabbani Serta diharapakan dapat
memberikan masukan bagi lembaga-lembaga atau
8
instansi-instansi lainnya terutama yang berkaitan dengan
busana islami
2) Untuk menambah wawasan, masukan dan pendapat bagi
penulis dan juga menambah ilmu bagi mahasiswa dakwah
dan komunikasi serta mahasiswa lain yang berminat dalam
kajian komunikasi pada umumnya.
D. Kajian Toeri
1. Pengertian Public Relation
Public Relation menurut International Public Relations
Association (IPRA) adalah fungsi menejemen dari sikap budi yang
direncanakan dan dijalankan untuk memperolh dan membina salaing
pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang ada sangkut
pautnya dan di duga ada kaitannya dengan cara memiliki opini public
mereka, dengan tujuan sedapat mungkin menghubungkan
kebijaksanaan dan keterlaksanaan, guna mencapai kerja sama yang
lebih produktif dan untuk memenuhi kepentingan bersama yang lebih
efisien, dan kegiatan yang terencana dan tersebar luas.7
Sedangkan menurut British Institute of Public Relation. Definisi
public relation adalah sebagai keseluruhan upaya yang dilakukan
secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan
dan memelihara niat baik (good will) dan saling pengertian antara
suatu organisasi dengan segenap khalayaknya8.
Jadi public relation adalah suatau rangkaian kegiatan yang
diorganisasikan sedemikian rupa sebagai suatau kampaye untuk
memperkenalkan diri kepada khalayak.
7Seonarko Setyodarmodjo, Public Relatios. Pengertian, Fungsi Public Relation dan
Peranannya. ( Surabaya. Papyrus ) cet. Ke 2. hal 18 8 Frank Jefkins. Public Relation, (Jakarta: Erlangga) hal 9
9
Fungsi Public Relation dapat digambarakan sebagai pengontrol
publik, mengarahkan apa yang dipikirkan atau dilakukan oleh orang
lain dalam rangka memuaskan kebutuhan organisasi, merespon
publik, mereaksikan pengembangan masalah, mencapai hubungan
saling menguntungkan antara publik melalui hubungan yang
harmonis.
Sedangkan tujuan dari public relation itu sendiri yakni
membangun dan mengembangkan citra yang positif bagi perusahaan
atau organisasai terhadapa public internal taupun public eksternal
(konsumen atau masyarakat) maka strategi public relation adalah
bagian dari suatu rencana public relation yang diarahkan untuk
membentuk persepsi yang menguntungkan sehingga menghasilkan
citra yang positif.
2. Pengertian Busana Muslim
Busana adalah sinonim dari kata ―pakaian‖ yang menurut kamus
diartikan sebagai ―Pakaian atau perhiasan‖ serta diartikan pula sebagai
―pelindung dari cuaca panas dan dingin‖. Adapun yang dimaksud
dengan busana itu sendiri , dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu
yang kita pakai mulai dari kepala sampai ujung kaki, dalam hal ini
termaksud :
a. Semua benda yang melekat dibadan, seperti baju, sarung , celana
dan kain panjang.
10
b. Semua benda yang melengkapi pakaian yang berguna bagi si
pemakai, seperti selendang, topi, sarung tangan dan ikat
pingggang.
c. Semua benda dan gunanya menambah keindahan bagi
sipemakai, seperti hiasan rambut, kalung, bros, gelang,cincin
yang biasa dikenal dengan aksesoris.
Sedangkan busana muslimah merupakan pakaian taqwa yang
terkandung di dalam kaidah Islam yang berfungsi untuk menutupi
aurat, seperti yang telah tertera dalam Q.S Al-Araaf ayat 26:
―Wahai anak Adam! Sesungguhnya Kami telah menyediakan
pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi
pakaian takwa Itulah yang paling baik. Demikianlah tanda-tanda
kekuasaan Allah, Mudah-mudahan mereka ingat‖.9
Busana muslim modern sebenarnya juga terdiri dari dasar baju
muslim konservatif atau yang sudah dimodifikasi yang terdiri dari:
Penutup kepala atau yang disebut sebagai jilbab. Jilbab merupakan
cirri khas baju muslim yang paling mudah dikenali. Kini jilbab bukan
hanya jilbab konservatif bersegi saja tapi biasanya sudah dilengkapi
dengan berbagai macam aksesoris yang mempercantik penampilan
jilbab.
E. Tinjauan Pustaka
9 Al-Qur‘an Nulkarim Tajwid dan Terjemahan ―Al-Qur‟an Cordoba‖ .
11
Dalam penulisan skripsi ini, langkah awal yang dilakukan adalah
mengamati skripsi-skripsi yang ada pada perpustakan fakultas Dakwah dan
komunikasi di uin Syarif Hidayatullah Jakarta. Ditemukan beberapa judul
dan objek penelitian yang sama dengan apa yang akan diteliti, yang
kemudian menjadi rujukan awal sebagai langkah dalam penelitian ini.
Adapun skripsi yang ditemukan antara lain:
1. “Strategi komunikasi Rumah Busana Ranti dalam
Mensosialisasikan busana islami” Dian Putra (UIN Jakarta tahun
2011). Pembahasan skripsi ini lebih kepada strategi public relation
yang dilakukan pihak Rabbani dalam mensosialisasikan busana
muslim modern .
2. “Peranan Ratih Sanggarwaty Dalam mensosialisasikan Busana
Muslim” Syahrani Fauziah (UIN Jakarta 2008). Pada skripsi ini
peneliti terdahulu membahas tentang peran seorang Ratih
Sanggarwaty dalam mensosialisasikan busana muslim. Sedangkan
pada penelitian ini peneliti meneliti pada bagaiman strategi public
relationsnya.
F. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan
cara analisis deskriptif, yaitu berdasarkan data-data yang diperoleh
dan sumber-sumber tertulis mengenai pokok penelitian yang akan
dibahas maka digunakan pendekatan kualitatif, dengan teknik
pengumpulan data melalui metode wawancara dan dokumentasi untuk
12
menunjang proses analisis data, dan datang langsung ke Rabbani.
Diharapkan dari pendekatan ini dapat menghasilkan data yang akurat
dan objektif.
2. Subjek dan Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah
Rabbani. Sedangkan objek penelitian adalah strategi public relations
dalam mensosialisasikan busana muslim modern.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah :
a. Observasi
Metode yang dilakukan dengan cara pengamatan secara
langsung mengenai kegiatan strategi public relation yang dilakukan
Rabbani dalam mensosilaisasikan busana muslim modern.
b. Wawancara
Proses memperoleh keterangan untuk tujuana penelitian dengan
cara tanya jawab sambil bertatap muka. Percakapan ini dilakukan oleh
dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan serta
yang diwawancarai yang memberikan jawaban dari pertanyaan
pewawancara .
c. Dokumentasi
Data yang diperoleh dari dokumen yang terkait dengan apa yang
diteliti, dan dari media internet yaitu membuka situs-situs yang
berkaitan dengan penelitian tersebut.
4. Teknik Analisis Data
13
Analisi data yaitu proses pengumpulan data dan mengurutkan
dalam pola dan pengelompokan data. Mohammad Nasir
mengmukakan analisis data merupakan bagian yang penting dalam
metode ilmiah, karena dalam analisis data tersebut dapat diberi arti
dan makna yang berguna untuk memecahkan masalah penelitian.10
5. Pedoman Penulisan
Pedoman penulisan skripsi ini adalah buku Pedoman Penulisan
Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) karangan Hamid
Nasuhi,dkk yang diterbitkan oleh CeQDA UIN Jakarta.
G. Sistematika Penulisan
Adapun sitematika penulisan sebgai berikut:
BAB I Pendahuluan Membahas latar belakang masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian,
metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.
BAB II Landasan Teoritis Mambahas definisi strategi, teori-teori
komunikasi, sebagai dasar untuk perbandingan strategi sosialisasi busan
islami yang digunakan oleh Rabbani
BAB III Gambaran Umum Profil Rabbbani Menjelaskan kapan
terbentuknya Rabbani, visi dan misinya, apa yang melatar belakangi
berdirinya Rabbani,.
BAB IV Analisis Penelitian Bab ini merupakan dari penelitian.
Dimana disini menjelaskan strategi public relations Rabbani berdasarkan
penjelasan pemiliki Rabbani, serta kelemahan dari strategi ini.
10
Moh. Nasir D. Metode Penelitian ( Jakarta : Ghalia Indonesia,1993),h.405.
14
BAB V Penutup Membahas kesimpulan dan saran-saran.
15
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Public Relation
1. Pengertian Public Relation
Secara universal istilah ―Public‖ berarti sekelompok orang yang
mempunyai minat dan perhatian yang sama terhadap suatu hal.
Sedangkan Istilah ―Relation” dalam bahasa Indonesia berarti
―hubungan-hubungan‖ dalam arti menyangkut banyak hubungan.11
Dari pengertian diatas maka public relations pada dasarnya
berfungsi sebagai penghubung public-public atau pihak-pihak yang
yang berkepentingan terhadap suatu instansi perusahaan. Hubungan
yang efektif antara pihak-pihak yang berkepentingan sangat penting
demi tercapainya kepentingan dan kepuasaan bersama.
Beberapa definisi public relation yang dikemukakan oleh
beberapa pakar komunikasi antara lain:
Public Relation menurut Frenk Jefkins adalah ―semua bentuk
komunikasi yang terencana, baik itu di dalam maupun keluar, antara
suatu organisasi dengan khalayaknyadalam rangka mencapai tujuan-
tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian‖12
.
Sedangkan Menurut Howard Bonham Public Relation adalah
suatu seni untuk menciptakan pengertian publik secara lebih baik,
sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap seseorang
11
DR. Neni Yulianita, Dasar-Dasar Public Relations (Bandung:P2U-LPPM Unisba,
2007)h.21. 12
Frank Jefkins, Public Relation (Jakarta:Erlangga,2003), cet k 5.h.9.
16
atau sesuatu organisasi. Definisi Public Relation menurut The British
Institute of Public Relation (IPR) Kegiatan Public Relation adalah
keseluruhan upaya yang terencana dan berkesinambungan untuk
menciptakan dan memelihara niat baik (good will) dan saling
pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya.13
Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
public relation adalah suatu kegiatan yang terencana untuk
menciptakan pengertian, good wiil, serta kepercayaan antara suatu
organisasi dengan segenap khalayaknya. Dalam public relation
terdapat suatu usaha untuk mewujudkan hubungan yang harmonis
antara suatu perusahaan atau organisasi dengan publicnya, usaha
untuk menanamkan kesan yang menyenangkan sehingga akan
menimbulkan opini public yang baik terhadap kelangsungan
perusahaan atau organisasi tersebut .
Dalam buku Dasar-dasar Public Relations, Public Relation
adalah kegiatan atau aktifitas yang proses kegiatannya melalui empat
tahap, yaitu:
a. Penelitian yang didahului penemuan, analisis, pengolahan data dan
sebagainya;
b. Perencanaan yang direncanakan;
c. Pelaksanaan yang tepat
d. Evaluasi, penelitian setiap tahap dan evalusi keseluruhan14
13
Ibid ., 14
Maria Assumpta, Dasar-Dasar Public Relations (Jakarta:Grasindo, 2002),h.8.
17
2. Tugas Public Relation
a. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian
informasi secara lisan , tertulis, melalui gambar (visual) kepada
public, supaya public mempunyai pengertian yang benar tentang
organisasi atau perusahaan, tujuan serta kegiatan yang
dilakukan. Itu semua disesuaikan dengan kebutuhan, keinginan,
dan harapan public internal atau eksternal dan memperhatikan,
mengolah pengaruh lingkungan yang masuk demi perbaikan dan
perkembangan organisasi.
b. Memonitor, merekam dan mengevaluasi tanggapan serta
pendapat umum atau masyarakat. Di samping itu, menjalankan
dan bertanggung jawab terhadap kehidupan bersama dan
lingkungan. Karena mereka ikut menentukan kehidupan
organisasi apabila kita tidak saling menggganggu, perlu diajak
berkerudung, demi kebaikan semua pihak agar tidak ada yang
dirugikan.
c. Memperbaiki citra organisasi, bagi public relations menyadari
citra yang baik tidak hanya terletak pada bentuk gedung,
presentasi, publikasi dan seterusnya, tetapi terletak pada (1)
bagaimana organisasi bisa dicerminkan organisasi yang
dipercayai, memiliki kekuatan, mengadakan perkembangan
secara berkesinambungan yang selalu terbuka untuk dikontrol,
dievaluasi; (2) dapat dikatakan bahwa citra tersebut merupakan
gambaran komponen yang kompleks.
18
d. Tanggung jawab social, public relations merupakan instrument
untuk bertanggung jawab terhadap semua kelompok yang
berhak terhadap tangggung jawab tersebut.
e. Komunikasi, public relations mempunyai bentuk yang khusus,
komunikasi timbal-balik maka pengetahuan komunikasi menjadi
modalnya. Dan fungsinya , komunikasi itu sendiri itu sentral.
Perlu dijaga untuk dimiliki adalah pengetahuan manajemen dan
kepemimpinan struktur organisasi.15
3. Ciri-Ciri Public Relations
Berfungsi atau tidaknya humas dalam suatu organisasi dapat
diketahui dari ada tidaknya yang menunjukan cirri-cirinya, Ciri-ciri
Humas adalah:
a. Humas adalah kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi yang
belanngsung dua arah secara timbal balik.
b. Humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang
ditetapkan oleh manejemen suatu oraganisasi.
c. Public yang menjadi sasaran kegiatannya adalah Public
Eksternal dan Public Internal, (Effendy, 1993:31)
d. Operasional humas adalah membina hubungan yang harmonis
antara organisasi dengan public mencegah terjadinya rintangan
psikologi, baik yang timbul dari pihak organisasi maupun yang
dari pihak public.
15
Ibid., h. 39.
19
4. Tujuan Public Relation
Tujuan (goals) merupakan sesuatu yang ingin dicapai, dituju
atau diraih. Tujuan dapat disebut objective. Tujuan merupakan sesuatu
yang mengarahkan kegiatan public relations, sehingga tidak
melenceng atau salah sasaran.
Dalam realita praktik public relations di perusahaan, tujuan
public relation antara lain menciptakan pemahaman public,
membangun citra korporat, membangun opini public yang favourable
serta membentuk goodwill dan kerja sama.
5. Fungsi Public Relation
Fungsi adalah harapan public terhadap apa yang seharusnya
dilakukan oleh public relation sesuai dengan kedudukannya sebagai
seorang public relation. Public relation dikatakan berfungsi apabila dia
mampu melakukan tugas dan kewajibannya dengan baik, berguna atau
tidak dalam menunjang tujuan perusahaan dan menjamin kepentingan
public. Fungsi public relation adalah:
a. Memelihara komunikasi yang harmonis antara perusahaan
dengan publiknya (maintain good communication)
b. Melayani kepentingan public dengan baik (serve public‟s
interest).
c. Memelihara perilaku dan moralitas perusahaan dengan baik
(maintain good morals & manners).
20
Sedangakan Cutlip & Center16
menyebutkan fungsi public
relations sebagai berikut:
a. Menunjang kegiatan menajemen dan mencapai tujuan
organisasi.
b. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan
menyebarkan informasi dari perusahaan kepada public dan
menyalurkan opini public kepada perusahaan
c. Melayani public dan memberikan nasihat kepada pimpinan
perusahaan untung kepentingan umum
d. Membina hubungan secara harmonis antara perusahaan dan
public, baik internal maupun eksternal.
6. Ruang Lingkup Public relation
Dari paparan fungsi dan tujuan dapat dijabarkan ruang lingkup
pekerjaan public relation. Secara sederhana pekerjaan yang biasa
dilakukan public relations dapat disingkat menjadi PENCILS, yaitu:
a. Publication & Publicity, yaitu mengenalkan perusahaan kepada
public. Misalnya membuat tulisan yang disebarkan ke media,
newsletter, artikel, dan lainnya.
b. Events, mengorganisasi event atau kegiatan sebagai upaya
membentuk citra.
c. News, pekerjaan seorang public relations adalah menghasilkan
produk-produk tulisan yang sifatnya menyebarkan informasi
kepada public, seperti newsletter.
16
Scott M. Cutlip & Allen H. Center. Effective Public Relations, Prentice Hall, New Jersey,
Inc., Upper Saddel River, 2000.
21
d. Community Involvement, public relation mesti membuat
program-program yang ditunjukan untuk menciptakan
keterlibatan komunitas atau masyarakat sekitarnya
e. Identity-Media, merupakan pekerjaan public realtions dalam
membina hubungan dengan media(pers). Sangat penting
memperoleh publisitas media. Media adalah mitra kerja abadi
public relation. Media butuh public relations sebagai sumber
berita dan public relations butuh media sebagai sarana
penyebaran Informasi serta pembentuk opini public.
f. Lobbying, public relations sering melakukan upaya persuasi dan
negosiasi dengan berbagai pihak.
g. Social Investment, pekerjaan public relations untuk membuat
program-program yang bermanfaat bagi kepentingan dan
kesejahteraan social.
B. Strategi Public Relation
1. Pengertian Strategi
Dalam kamus bahasa Indonesia “strategi” adalah ilmu siasat
perang ; muslihat untuk mencapai sesuatu17
Menurut JL. Thompson yang dikutip Sandra Oliver dalam
bukunya Strategi Public Relations mendefinisikan strategi sebagai
cara untuk mencapai sebuah hasil akhir: ‗ hasil akhir menyangkut
tujuan dan sasaran organisasi. Ada strategi yang luas untuk
17
Budiono M.A, Kamus Ilmu Populer Internasional, (Surabaya: Alumni, 2005), h.615
22
keseluruhan organisasi dan strategi kompetitif untuk masing-masing
aktivitas. Sementara itu, strategi fungsional secara langsung strategi
kompetitif.‖ Bennet (1996) menggambarkan strategi sebagai ‗arah
yang dipilih organisasi untuk diikuti dalam mencapai misinya.18
Menurut Onong Uchjana Effendi mengemukakan strategi pada
hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen
(management) untuk mencapai suatu tujuan.19
Sedangkan menurut Stepen Robbins dikutip dalam buku
pengantar Public Relations Strategi Menjadi Humas Profesional
mendefinisikan strategi sebagai penentuan tujuan jangka panjang
perusahaan dan memutuskan arah tindakan serta mendapatkan
sumber-sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan.20
Maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa, strategi
merupakan faktor penting dalam melancarkan suatu program yang
akan dijalankan, jika strategi baik maka hasilnya pun akan baik.
2. Tahapan Strategi
Strategi juga melakukan berbagai tahapan dalam prosesnya,
secara garis besar strategi melalui tiga tahapan, Yaitu:21
a. Perumusan Strategi
Langkah pertama yang dilakukan adalah merumuskan strategi
yang akan dilakukan. Sudah termaksud didalamnya adalah
18
Sandra Oliver, Strategi Public Relation, (Erlangga: Jakarta, 2006) 19
Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: Pt Rosdakarya, 2004), cet ke
4, h.29 20
Morissan, Pengantar Public Relations Strategi Menjadi Humas Professional, (Jakarta:
Ramdani Prakasa, 2006), h. 134. 21
Fred R David, Manajemen Strategi dan Konsep, ( Jakarta: Perhelindo, 2002), h.3
23
pengembangan tujuan, mengenai peluang dan ancaman
eksternal, menetapkan kekuatan dan kelemahan secara internal,
menetapkan suatu objektivitas, menghasilkan strategi alternative
dan memilih strategi untuk dilaksanakan.
Dalam strategi juga ditentukan suatu sikap untuk memutuskan,
memperluas, menghindari dan melakukan suatu keputusan
dalam proses kegiatan.
b. Implementasi Strategi
Setelah kita merumuskan dan memilih strategi yang telah
ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah melaksanakan
strategi yang ditetapkan tersebut. Dalam tahap pelaksaan strategi
yang telah dipilih sangat membutuhkan komitmen dan kerja
sama dalam pelaksaan strategi, jika tidak maka proses formulasi
dan analisis strategi hanya akan menjadi impian yang jauh dari
kenyataan.
Implementasi strategi bertumpu pada alokasi dan
pengorganisasian sumber daya yang ditempatkan melalui
penetapan struktur organisasi dan mekanisme kepemimpinan
yang dijalankan bersama budaya dan organisasi.
c. Evaluasi Strategi
Tahap terakhir dari strategi adalah evaluasi implementasi
strategi. Evaluasi strategi diperlukan karena keberhasilan yang
dapat dicapai dapat diukur untuk menetapkan tujuan berikutnya.
Evaluasi menjadi tolak ukur untuk strategi yang akan
24
dilaksanakan kembali oleh suatu organisasi dan evaluasi sangat
diperlukan untuk memastikan sasaran yang dinyatakan telah
dicapai. Ada tiga macam langkah dasar untuk mengevaluasi
strategi, yaitu:
1) Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi
dasar strategi. Adapun perubahan yang ada akan menjadi satu
hambatan dalam mencapai tujuan, begitu pula dengan faktor
internal yang diantarnya strategi tidak efektif atau hasil
implementasi yang buruk dapat berakibat buruk pula bagi
hasil yang akan dicapai.
2) Mengukur prestasi (membandingkan hasil yang diharapkan
dengan kenyataan). Proses dapat dilakukan dengan menyidik
penyimpanan dari rencana, mengevaluasi prestasi individual,
dan menyimak kemajuan yang dibuat kearah penyampaian
sasaran yang dinyatakan. Kriteria untuk mengevaluasi
strategi harus dapat diukur dan mudah dibuktikan, kriteria
yang meramalkan hasil lebih penting dari pada kriteria yang
mengungkapkan yang terjadi.
3) Mengembalikan tindakan korektif untuk memastikan bahwa
pretasi sesuai dengan rencana. Dalam hal ini tidak harus
berarti strategi yang ada yang ditinggalkan atau harus
merumuskan strategi yang baru. Tindakan korektif diperlukan
bila tindakan atau hasil tidak sesuai dengan yang
dibayangkan semula atau pencapaian yang diharapkan.
25
C. Strategi Public Relations
Menurut Robson, strategi adalah formula berbasis luas mengenai cara
bisnis bersaing : tujuan apa yang ingin dicapai dan kebijakan apa yang
diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Sedangkan Ahmad S.
Adnanputra pakar humas mengatakan bahwa strategi adalah bagian dari
suatu rencana (plan), sedangkan rencana merupakan produk dari suatu
perencanaan (planning), yang pada akhirnya perencanaan adalah salah satu
fungsi dasar dari proses manajemen. Mengacu pada pola strategi public
relations tersebut, maka menurut Ahmad S. Adnanputra memberikan
batasan pengertian tentang strategi Public Relations, antara lain ―alternatif
optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan Public Relations
dalam kerangka suatu rencana Public Relations (Public Relations Plan)‖.
Menurut S.B. Hari Lubis, strategi Public Relations adalah bagaimana
seorang Public Relations officer dapat menganalisa lingkungan, strategi,
mengimplementasikan stategi, mengendalikan strategi. Wheelen dan Hunger
menyatakan bahwa strategi Public Relations ialah suatu proses kegiatan
dengan melakukan Scanning lingkungan, formulasi strategi, Implementasi
strategi, evaluasi dan control.
Public Relation memberikan suatu fungsi manajemen yang melakukan
komunikasi untuk menimbulkan pemahaman dan penerimaan. Public
Relations dalam tujuan strategi, yaitu untuk membaca rintangan yang
muncul dari luar serta dapat mengatasinya agar sasaran perusahaan dapat
tercapai.
26
Public Relation memberikan sumbangan yang sangat besar bagi
perusahaan dengan mengembangkan hubungan-hubungan harmonis dengan
sasaran publiknya.
Peace dan Robinson yang dikutip oleh Rhenald Kasali,
mengembangkan langkah-langkah strategi Public Relations sebagai berikut :
1. Menentukan misi perusahaan. Termasuk pernyataan yang umum
mengenai maksud pendirian, filosofi dan sasaran Perusahaan
2. Mengembangkan profile Perusahaan (Company Profile) yang
mencerminkan kondisi internal Perusahaan dan kemampuan
Perusahaan yang dimilikinya
3. Penilaian terhadap lingkungan eksternal Perusahaan, baik dari segi
semangat kompetitif maupun secara umum
4. Analisa terhadap peluang yang tersedia pada lingkungan
5. Identifikasi atas pilihan yang dikehendaki yang tidak dapat dilengkapi
untuk memenuhi tuntutan misi Perusahaan
6. Pemilihan strategi atas objektif jangka panjang dan garis besar strategi
yang dibutuhkan untuk mencapai objektif tertentu
7. Objektif tahunan dan rencana jangka pendek yang selaras dengan
objektif jangka panjang dan garis besar objektif
8. Implementasi atas hal-hal di atas dengan menggunakan sumber yang
tercantum pada anggaran dan mengawinkan rencana tersebut dengan
sumber daya manusia, struktur teknologi dan sistem balas jasa yang
memungkinkan
27
9. Review dan evaluasi atas hal-hal yang telah dicapai dalam setiap
jangka pendek sebagai masukan begi pengambilan keputusan di masa
yang akan datang.
D. Definisi Sosialisasi
1. Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses pemberitahuan, pengumuman secara
besar-besaran, mengabarkan pada khalayak ramai tentang sesuatu
yang urgent, sesuatu yang harus segera diketahui khalayak. Media
social bermacam-macam yakni seminar, iklan pemberdayaan di media
cetak maupun elektronik, juga dapat diposter-poster
Selain itu juga sosialisasi dapat diartikan sebagai sebuah proses
seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-
kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai dan norma-norma
social yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh
masyarakat.
Menurut Peter Berger sosialisasi diartikan sebagai suatu proses
dimana seorang menghayati serta memahami norma-norma dalam
masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk
kepribadiannya.
Menurut Soerjono Soekanto sosialisasi adalah proses
mengkomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat yang
baru.
28
Sedangkan Menurut Charlotte Buhler, sosialisasi adalah proses
yang membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan
pandangan diri, bagaimana cara hidup, dan berpikir kelompoknya agar
ia dapat berperan dan berfungsi dengan kelompoknya.
Sosialisasi dapat terjadi melalui interaksi social secara langsung
ataupun tidak langsung. Proses sosialisasi dapat berlangsung melalui
kelompok social, seperti keluarga, teman sepermainan dan sekolah,
lingkungan kerja, maupun media massa. Adapun media yang dapat
menjadi ajang sosialisasi adalah keluarga, sekolah, teman bermain
media massa dan lingkungan kerja.
Pada dasarnya sosialisasi memberikan dua kontribusi
fundamental bagi kehidupan kita. Pertama, memberikan dasar atau
fondasi kepada individu bagi terciptanya partisipasi yang efektif
dalam masyarakat. Kedua memungkinkan lestarinya suatu masyarakat
karena tanpa sosialisasi akan hanya ada satu generasi saja sehingga
kelestarian masyarakat akan sangat terganggu.
Dalam sosialisasi terdapat proses-proses yang menurut George
Hubert Mead menyatakan bahwa sosialisasi dapat dibedakan melalui
tahapan-tahapan sebagai berikut:
a. Tahap Persiapan (Preparatory stage)
Tahap ini dimulai sejak manusia dilahirkan
b. Tahap meniru (Play Stage)
Tahap ini ditandai seorang anak meniru peran-peran yang
dilakukan oleh orang dewasa.
29
c. Tahan siap bertindak (game stage)
Pada tahap peniruan yang dilakukan mulai berkurang dan
bergantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri
dengan penuh kesabarkan.
d. Tahan penerimaan norma kolektif (generalized stage)
Pada tahap ini seorang telah dianggap dewasa dan telah menjadi
warga masyarakat sepenuhnya. Agen sosialisasi diantaranya
adalah:
a. Keluarga
b. Teman pergaulan (Peers Group)
c. Lembaga Pendidikan Formal (Sekolah)
d. Media Massa
e. Masyarakat dan Negara
f. Agen lainya seperti institusi agama, tetangga, lingkungan
pekerjaan, atau institusi lain22
Berdasarkan jenisnya sosialisasi dibagai menjadi dua macam :
a. Sosialisasi Primer, ini terjadi pada masa pertumbuhan. Yakni
dengan cara mengucapkan kalimat, cara bersikap dan lain
sebagainya. Pada masa ini agen sosialisasi utamanya adalah
keluarga. Diharapkan menurut Peter L. Berger dan Kuckmann
mendefinisikan sosialisasi primer sebagai sosialisasi pertama
yang dijalani individu menjadi anggota masyarakat (keluarga).
Secara bertahap dia mulai mampu membedakan dirinya dengan
22
www.Wikipedia.com Di ambil hari Rabu tanggal 6- Maret-2013
30
orang lain disekitarnya. Selain itu, disebut primer juga karena
kelompok ini bisa menjadi instrument penting untuk control
social. Sebagai agensi sosialisasi, kelompok primer berusaha
menjaga agar norma dan social yang dianut bersama bisa
membentuk sikap dan prilaku anggota kelompok seperti
masyarakat.
b. Sosialisasi Sekunder adalah suatu proses sosialisasi lanjutan
setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan individu ke
dalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Menurut Goffman
kedua proses tersebut berlangsung dalam institusi social, yaitu
tempat tinggal dan tempat kerja. Dalam kedua institusi tersebut,
terdapat sejumlah individu dalam situasi yang sama. Terpisah
dari masyarakat luas dalam jangka waktu tertentu. Bersama-
bersama menjalani hidup terkukung, dan diatur secara formal.23
2. Pengertian Busana Muslim Modern
Pakaian adalah salah satu kebutuhan pokok manusia disamping
makanan (pangan) dan tempat tinggal (papan). Selain berfungsi
menutupi tubuh pakaian juga merupakan pernyataan lambang status
seseorang dalam masyarakat. Sebab pakaian merupakan perwujudan
dari sifat dasar manusia yang mempunyai rasa malu, sehinggga
berusaha selalu dalam menutupi tubuhnya.
23
. www.Wikipedia.co.id. Di ambil hari Rabu 6-maret-2013
31
Busana adalah sinonim dari kata ―pakaian‖ yang menurut kamus
diartikan sebagai ―Pakaian atau perhiasan‖ serta diartikan pula sebagai
―pelindung dari cuaca panas dan dingin‖. Adapun yang dimaksud
dengan busana itu sendiri , dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu
yang kita pakai mulai dari kepala sampai ujung kaki, dalam hal ini
termaksud :
a. Semua benda yang melekat dibadan, seperti baju, sarung , celana
dan kain panjang.
b. Semua benda yang melengkapi pakaian yang berguna bagi si
pemakai, seperti selendang, topi, sarung tangan dan ikat
pingggang.
c. Semua benda dan gunanya menambah keindahan bagi
sipemakai, seperti hiasan rambut, kalung, bros, gelang,cincin
yang biasa dikenal dengan aksesoris.24
Sedangkan busana muslimah merupakan pakaian taqwa yang
terkandung di dalam kaidah Islam yang berfungsi untuk menutupi
aurat, seperti yang telah tertera dalam Q.S Al-Araaf ayat 26:
―Wahai anak Adam! Sesungguhnya Kami telah menyediakan
pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi
pakaian takwa Itulah yang paling baik. Demikianlah tanda-tanda
kekuasaan Allah, Mudah-mudahan mereka ingat‖.25
24
Nina Surtiretna,et. Al, Anggun Berjilbab, Pakaian Wanita Muslimah, (Bandung: Mizan,
1995)h.27-28 25
Al-Qur‘an Nulkarim Tajwid dan Terjemahan ―Al-Qur‟an Cordoba‖ .
32
Penjelasan ayat diatas tidak hanya busana yang menutupi badan,
akan tetapi busana yang menutupi aurat.26
Aurat dalam istilah syariat
diartikan sebagai bagian yang wajib ditutupi. Islam menentapkan aurat
perempuan keseluruhan anggota badan kecuali wajah dan dua telapak
tangan, dimana kita diperhatikan untuk tidak membuka aurat dan
dilarang pula melihat aurat orang lain.
Bagian yang wajib ditutup secara otomatis mengggunakan
pakaian atau busana yang memeang dalam hal mode mengalami
kemajuan. Terkadanag kemajuan yang dimaksud dengan ―tren mode‖
jauh dari ajaran islam.
Allah menganugrahi manusia dengan berbagai nikmat dan
karunia yang tak terhingga nilainya. Salah satu nikmatnya adalah dia
telah mengajarkan manusia tentang pengetahuan untuk berpakaian.
Bila kita melihat sekeliling kita, maka kita akan menemukan bebagai
corak dan model busana, yang biasanya berkaitan erat dengan agama,
adat, dan kebudayaan setempat.
Sejak awal dikenal, busana lebih berfungsi sebagai penutup
tubuh, tetapi sekarang fungsi busana meluas sebagai penyataan
lambang status pamakainya. Seorang muslimah yang menggunakan
jilbab, jelas menunjukan identitasnya terhadap ajaran agama yang
dianutnya.
Apabila kita buka sejarah tentang busana terbukti busana wanita
pada masa keemasan suatu budaya jauh lebih tertutup,sopan, serta
26
M. Quraisy Shihab, Jilbab, Pakaian Wanita Muslimah, (Jakarta : Lentera Hati, 2004)
h.42
33
terkesan elegan, bahkan pada saat itu, busana perempuan barat
menutupi sebagian besar tubuhnya yang dikenal dengan istilah long
dress.
Di Negara-Negara Asia umumnya menutup sebagian aurat
malah hampir semua busana bagian bawah menutupi bagian bawah,
yaitu menutupi mata kaki, kita sebut saja kimono jepang, sari india,
baju kuning Melayu dan lain-lain27
Dalam ajaran islam, busana bukan semata-mata masalah
kultural, namun lebih dari itu tindakan ritual dan sakral yang
dijanjikan pahala sebagai imbalannya dari Allah SWT, oleh sebab itu
dalam hal pakaian, islam menetapkan batasan-batasan untuk kaum
wanita. Busana muslimah adalah salah satu bagian dari wujud
eksistensi konsep tersebut. Namun terdapat kriteria universal dan
batasan umum sebuah busana masuk kedalam kategori busana
muslimah antara lain: bukan busana yang membuat ―menarik
perhatian‖ atau aneh dari sisi warna bentuk, dan tidak transparan.
Beberapa kriteria busana yang dapat dijadikan standar mode
atau batasan-batasan untuk busana muslimah berikut ini tampaknya
perlu diperhatikan. Beberapa kriteria standar menurut Nina surtiretna:
a. Bagian yang boleh terlihat hanya wajah dan telapak tangan
(sampai pergelangan)
b. Tekstil yang dijadikan bahan busana tidak tipis atau tembus
pandang, karena kain yang demikian memeperlihatkan bayangan
kulit secara remang-remang. Hadits Nabi : ―dari Ustman bin
27
Nina Surtiretna, et. Al, Anggun Berjilbab, (Bandung : Mizan, 1995)h.21
34
Zaid ia berkata:‖ aku pernah diberi oleh Rosul sehelai qibti yang
tebal yang dihadiahkan oleh Dihgah Al-kalbi. Padanya lalu
kuberikan kepada istriku‖. Kemudian Nabi SAW bertanya, ―
mengapa qibti itu tidak kau pakai?‘ Aku menjawab ―wahai
Rasulullah, kain qibti itu kuberikan kepada istriku.‖ Lalu Nabi
bersabda: ―suruhlah istrimu agar member lapisan dibawahnya,
sebab aku khawatir kalau-kalau pakaiannya memperlihatkan
bentuk tubuh.‖ (HR.Ahmad)
c. Modelnya tidak ketat, karena model yang ketat akan
menampakkan bentuk tubuh terutama payudara, pinggang dan
panggul. Pergunakanlah potongan yang longggar agar sehat, dan
memberikan keluasan bagi otot untuk bergerak.
d. Tidak menyerupai pakaian laiki-laki maupun bertingkah laku.
Hadits nabi SAW bersabda: ―dikutuk laki-laki yang memakai
pakaian perempuan, dan perempuan yang memakai pakaian
laki-laki.
e. Bukan pakaian untuk popularitas, libas Syurah adalah pakain
yang dipakai dengan tujuan meraih kepopuleran ditengah-tengah
orang banyak, baik pakaian itu harganya mahal dan pemakainya
berbangga hati dengan pakain tersebut, atau pakaian bernilai
rendah yang dipakai agar dianggap sebagai orang yang zuhud.
Kedua contoh tersebut motivasinya adalah ingin dilihat orang
lain (Riya)28
28
H. Salim Bahreisyi, terjemahan Riyad Ash Shalihin, (bandung : Al-Ma‘rif,1987),h1.
35
Dalam alquran surat al-araf ayat 26 membahas tentang pakaian,
―Wahai anak Adam! Sesungguhnya Kami telah menyediakan
pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi
pakaian takwa Itulah yang paling baik. Demikianlah tanda-tanda
kekuasaan Allah, Mudah-mudahan mereka ingat‖.29
Dan selanjutnya ide dasar pakaian didasarkan padaQ.S Al-A‘raf
ayat 20-22 yang berbunyi :
“Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya
untuk Menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka
Yaitu auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu
dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak
menjadi Malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam
surga)". dan Dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya.
"Sesungguhnya saya adalah Termasuk orang yang memberi nasehat
kepada kamu berdua", Maka syaitan membujuk keduanya (untuk
memakan buah itu) dengan tipu daya. tatkala keduanya telah merasai
buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan
mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. kemudian
Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah aku telah melarang kamu
berdua dari pohon kayu itu dan aku katakan kepadamu:
29
Al-Qur‘an Nulkarim Tajwid dan Terjemahan ―Al-Qur‟an Cordoba‖ .
36
"Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu
berdua?"
Dalam alquran pakain disebut dengan sarabil. Kata ini berarti
pakai, apa pun jenis bahannya. Dalam al-quran kata ini hanya disebut
tiga kali. Dalam surat Al-Nahl ayat 81.
“Dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang
telah Dia ciptakan, dan Dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal di
gunung-gunung, dan Dia jadikan bagimu pakaian yang
memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara
kamu dalam peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan
nikmat-Nya atasmu agar kamu berserah diri (kepada-Nya)”.
Ayat diatas menjelaskan bahwa sarabil adalah pakain yang
berfungsi untuk menangkal sengatan panas,dingin dan bahaya dalam
peperangan . lalu dalam surat Ibrahim ayat 50
―Pakaian mereka adalah dari pelangkin (ter) dan muka mereka
ditutup oleh api neraka‖.
Ayat diatas menjelaskan tentang siksa yang dialami oleh orang
yang berdosa kelak. Dapat dipahami, bahwa pakaian dapat menjadi
alat penyiksa, siksa tersebut karena yang bersangkutan tidak
menyesuaikan diri dengan nilai-nilai yang diamanahkan oleh Allah.30
30
Waryono Abdul Ghafur, Tafsir Sosial, Mendialogkan Teks dengan Konsep (Yogyakarta :
el Saq Pres, 2005),h.166
37
Dari sekian banyak ayat alquran yang berbicara tentang pakaian,
dapat ditemukan beberapa fungsi pakaian atau pesan dakwah yang
terdapat dalam busana diantaranya sebagai perhiasan, memelihara
pemakainya dari sengatan panas dan dingin dari segala sesuatu yang
menggganggu jasmani, dan petunjuk indentitas pembeda seseorang
dengan yang lainnya.
Busana atau pakaian tidak hanya berkaitan dengan masalah etika
dan estetika saja, melainkan juga dengan kondisi social, ekonomi,
budaya, iklim dan agama. Oleh karena itu sangat wajar apabila al-
quran banyak membicarakan masalah pakaian. Bahkan Allah
menyuruh memakai pakaian terbaik jika hendak beribadah.
Modernisasi sudah merambah hampir keseluru aspek dan
menyebar dengan cepat. Busana muslim modern barangkali baru kita
temui belakangan ini. Pada dasarnya busana muslim modern tidak
jauh berbeda pengertiannya dengan pengertian busana yang
didefinisikan sebagai segala sesuatu yang kita pakai mulai dari kepala
sampai ujung kaki,. Hanya saja ditambahkan dengan kata modern.
Modern, berasal dari bahasa Latin yang berarti masa kini, terbaru atau
muktakhir. Modern juga berarti sikap atau cara berpikir serta cara
bertindak sesuai dengan tuntutan zaman31
.
Jadi busana modern sesuatu yang kita pakai mulai dari kepala
sampai ujung kaki dan memadupadankan dengan era masa kini tanpa
menghilangkan unsur busana muslim tersebut.
31
David B.Guralnik,1987, Webster New World Dictionary of the American Languange, New
York, Warner Books, hal.387.
38
Baju muslim modern sebenernya juga terdiri dari basis baju
muslim konservatif atau yang sudah dimodifikasi yang terdiri dari:
1. Penutup kepala sering dikenal sebagai sebagai jilbab
merupakan ciri khas baju muslim yang paling mudah
dikenali. Kini jilbab bukan hanya jilbab konservatif
bersegi saja tapi biasanya sudah dilengkapi dengan
berbagi macam aksesoris yang cantik penampilan.
2. Ada juga model sarimbit yang cocok digunakan dalam
acara-acara besar keluarga karena, merupakan pakaian
atau baju serasi untuk pasangan, anak anak dan seluruh
anggota keluarga.
3. Gamis yang merupakan baju muslim wanita dengan
model lurus, panjang, longgar, sehingga dapat menutupi
mulai dari dada sampai mata kaki.
39
BAB III
PROFIL RUMAH BUSANA RABBANI
A. Pengertian Rabbani
Ibnu Katsir dalam an-Nihayah fi Gahribil-Hadits berkata, “Ar-
Rabbani berasal dari kata rabb, dengan tambahan alif dan nun di
belakangnya sebagai bentuk mubalaghah (tingkat berlebihan)‖.
Dalam Lisanul „Arab disebutkan, “Ar-Rabbani adalah hamba yang
mempunyai pengetahuan tentang Tuhan. Dia adalah ulama yang
mengajarkan ilmu yang ringan-ringan sebelum ilmu yang sulit-sulit. Dia
adalah seorang ulama yang mantap ilmu dan agamanya‖.
Imam al-Qurthubi dalam tafsir al-Jami‟ liahkamil-Quran
menulis, “Ar-Rabbani adalah penisbatan kepada ar-Rabb. Dia adalah orang
yang mengajarkan ilmu yang ringan-ringan sebelum yang berat. Dia adalah
ulama ahli agama yang mengamalkan ilmunya‖.
Dari beberapa definisi di atas, kita tahu bahawa dalam
bahasa, rabbaniyah merupakan penisbatan kepada Allah swt. Oleh karena
itu, sebagaimana orang menisbatkan dirinya kepada negeri atau marganya,
seperti Mishri `berkebangsaan Mesir‘, Syami`berkebangsaan Syam‘ dan
sebagainya, ada juga sekelompok orang yang disebut dengan rabbaniyyun,
yakni mereka yang telah merealisasikan syarat-syarat untuk menisbatkan
dirinya kepada Allah swt.
40
Adapun secara istilah, arti rabbani sebagaimana dikatakan oleh Abu
Hamid al-Ghazali—adalah orang yang dekat dengan Allah.32
B. Profil Rabbani
Sewaktu awal didirikan, Rabbani ingin merubah paradigma sebagian
besar masyarakat yang memandang bahwa wanita yang memakai busana
muslim itu kuno dan kampungan. Untuk itu Rabbani ingin menunjukkan
bahwa wanita yang memakai busana muslim itu modern dan terhormat serta
tampil gaya dan trendy yang syar'i. Namun di sisi lain, Rabbani juga
menghadapi tantangan yang besar. Hal tersebut dikarenakan pada waktu itu
wanita yang memakai busana muslimah masih jarang dan belum menjadi
trend seperti sekarang. Sikap optimis dari kedua pasangan suami istri ini
membuat hal tersebut tidak jadi hambatan, justru dijadikan sebagai
tantangan untuk bisa mendobrak trend mode berbusana.
Perusahaan ini didirikan oleh sepasang suami istri yaitu Nia Kurnia
(President Direktor) dan Amry Gunawan (Vice President Direktor). Secara
defacto Rabbani berdiri sejak tahun 1994 dan secara dejure perusahaan ini
berdiri pada tahun 2001 (bukti akta notaris). Maka kemudian Perusahaan ini
bernama CV. Rabbani Asysa atau lebih dikenal dengan tagline Rabbani
Professor Kerudung Indonesia.
Asal kata Rabbani terilhami dari salah satu surat di kitab suci Al-
Qur'an yaitu surat Ali Imron ayat 79 yang artinya adalah para pengabdi
Allah yang bersedia mengajarkan dan diajarkan kitab Allah.
32
Dr. Majdi Al- Hilalihttp://halaqahkeluarga.wordpress.com/2012/07/24/menjadi-
hamba-rabbani-definisi-rabbani/ di ambil tanggal 9 januari 2014
41
“Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya
Al Kitab, Hikmah dan kenabian, lalu Dia berkata kepada manusia:
"Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah
Allah." akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang
rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al kitab dan disebabkan kamu
tetap mempelajarinya”.
Rabbani merupakan perusahaan garment yang bergerak dalam bidang
retail busana muslim dengan tagline Professor Kerudung Indonesia.
Rabbani merupakan salah satu perusahaan kerudung terbesar di Indonesia
dengan mengeluarkan produk andalan berupa kerudung instan dan varian
produk lain yang juga telah dikembangkan yaitu busana muslim termasuk di
dalamnya baju koko, tunik, gamis, kaos tunik serta perlengkapan lain seperti
ciput dan manset. Produksi tersebut didukung oleh lima unit pabrik milik
Rabbani, dibawah badan hukum usaha CV. Suho Garmindo.
Untuk melakukan pemasarannya, saat ini CV. Rabbani Asysa
(Rabbani) memiliki outlet yang tersebar di seluruh Indonesia dan Malaysia.
Kantor pusat Rabbani berlokasi di Jl. Dipati Ukur No.44 Bandung. Untuk
info lainnya terdapat dalam website Rabbani yaitu www.rabbani.co.id.
Sebagai Professor kerudung Indonesia Rabbani tentunya memiliki
Visi dan Misi dalam menjalankan bisnis yang digelutinya.
C. Visi dan Misi Rabbani
a. Menjadi Perusahaan kerudung terbaik dan terbesar di dunia 2020
42
b. Mensibgoh Fashion dunia dengan Syariah
D. Corporate Culture Rabbani
1. Fokus Konsumen
Rabbani mempunyai tujuan untuk menjadikan Retailer terpercaya
dimanapun Rabbani berada dengan memberikan standar yang tinggi
untuk produk, jasa pelayaan dan sikap rabbani kepada seluruh
pelanggan
2. Fokus Kualitas
Seluruh karyawan Rabbani mendukung sepenuhnya pengembangan
dan pemeliharaan budaya kualitas produk, untuk terus menerus
meningkatkan standar kualitas produk, untuk meminimalisasi
kegagalan dalam proses produksi dengan menitikberatkan pada
pencegahan dengan memproduksi dengan baik dari awal dan untuk
meningkatkan kepuasan konsumen dengan mengurangi pengembalian
keperusahaan.
3. Fokus Karyawan
Rabbani selalu menganggap bahwa karyawan merupakan bagian yang
tak terpisahkan dan sangat berharga bagi perusahaan, sehingga
menganggap karyawan harus kami kembangkan dan kami tingkatkan
nilai kompetisinya secara terus-menerus, baik keterampilan,
pengetahuan dan prilaku sehingga terbentuk karyawan yang kuat
aqidahnya, kuat ruhiyahnya dan kuat jasadnya.
43
E. Core Value Rabbani
1. Selalu Bersyukur
a. Totalitas dalam pekerjaan
b. Berfikir Positif
c. Mencintai Pekerjaan
d. Memberikan pelayanan terbaik bagi stakeholder
e. Bersikap ihsan dalam berkerja
2. Semangat Pantang Menyerah
a. Selalu memiliki jalan keluar dari setiap masalah dalam pekerjaan
b. Berani menghadapi masalah dan tidak menghindari masalah
c. Memiliki semangat berkomunikasi berpotensi dalam pekerjaan
d. Tidak ada pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan
e. Berpihak kepada perusahaan
3. Perbaikan Berkesinambungan
a. Selalu berfikir kreatif dan inovatif
b. Berorientasi pada ketidak adaannya kesalahan
c. Selalu ada terobosan baru
d. Menjalankan Standar Operasi Prosedur (SOP) perusahaan dengan
sepenuh hati
e. Semua pekerjaan yang dilakukan harus dengan perencanaan dan
barometer yang jelas
f. Berbicara dengan fakta dan data sesuai dengan ratifikasi
perusahaan (pengesahan)
4. Peduli Dalam Setiap Keadaan
44
a. Menjaga asset perusahaan
b. Peduli dengan tempat bekerja dan lingkungannya
c. Selalu berusaha untuk mencegah kerugian perusahaan
d. Sekecil apapun masalah tidak dianggap sepele apalagi diremehkan
5. Memiliki Tanggung Jawab Yang Tinggi
a. Bertanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas
b. Berani mengambil resiko baik material maupun non material
c. Memberikan kemampuan yang terbaik untuk perusahaan
d. Membela Advokasi perusahaan dalam kondisi apapun selama tidak
bermaksiat kepada Allah SWT.
F. Struktur Organisasi Rabbani
Struktur organisasi merupakan landasan suatu organisasi untuk
menentukan pembagian tugas, tanggung jawab dan pelimpahan tugas secara
jelas sehinggga koordinasi secara struktul dapat dilaksanakan dengan baik
guna menunjanga aktifitas perusahaan. Tanpa didukung oleh strutur
organisasi teratur, tentunya perusahaan tidak dapat berjalan dengan lancar
sebagai mana yang diharapkan. Secara garis besar strutur organisasi dapat di
artikan sebagai hubungan kerja antara bawahan dan atasan dalam suatu
perusahaan atau bagian satu dengan bagian yang lain dalam suatu
perusahaan untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh perusahaan.
Struktur organisasi yang ada dan berlaku di Rabbani adalah struktur
yang berbentuk garis dimana garis otoritasi ini dikomando langsung top
45
management dan low management. Jadi komando dari atasan bisa langsung
diterima dan dilaksanakan oleh bawahan.
Struktur perusahaan Rabbani busana muslim terdiri dari Direktur dan
Wakil Direktur yang dalam menjalankan operasional perusahaan di bantu
oleh empat manager fungsional yaitu manager marketing, manager human
general, manager finance dan accounting, dan manager produksi. Dalam
menjalankan tugasnya, setiap manajer dibantu oleh bagian masing -masing
depertemen seperti departemen marketing yang terdiri dari inventory,
service delivery, dan marketing enlighment, marketing outlet, marketing
branch, dan marketing communication. Sedangkan divisi desain berada
dibawah marketing communication.33
Deskripsi Tugas
Melihat dan memperhatikan struktural organisasi yang ada serta
penjelasan yang diberikan oleh pihak perusahaan, maka deskripsi dan
masing-masing jabatan diuaraikan sebagai berikut:
1. Grand Manager
Grand Manager Memiliki tugas dan wewenang dalam mengelola dan
bertanggung jawab atas jabatan sistem pengendalian internal,
memimpin dan mengurus perusahaan dan senantiasa berusaha
meningkatkan efisiensi dan efetivitas perusahaan.
2. Manajer Produksi
Manager Produksi bertanggung jawab dan mengorganisir seluruh
kegiatan produksi dan membuat laporan produksi.
33 Sumber http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/616/jbptunikompp-gdl-donnywijay-30796-
3-bab2ti-n.pdf tanggl 31-5-2013, 6:22 .
46
3. Pelaksanaan Produksi
Pelaksanan produksi memiliki tugas memproduksikan barang sesuai
permintaan bagian desain dan kraetif serta bertanggung jawab
sepenuhnya atas kegiatan unit produksi yang sedang dialakukan.
4. Quality Control dan Administrasi Gudang
Quality Control dan Administrasi Gudang berwenang dalam
mengecek apakah barang sudah sesuai dengan standar mutu yang
ditetapkan atau belum dan mencatat segala sesuatu yang berkaiatan
dengan administrasi digudang.
5. Kreatif Manajer
Kreatif manajer bertanggung jawab atas seluruh desain serta membuat
sesuatu yang berbeda dan unik untuk selanjutnya diserahkan kepada
divisi setting dan desain untuk di rencanakan.
6. Desain dan Setting
Setting dan Desain berwenang atas mendesain produk sebelum
dikerjakan oleh pelaksana produksi dan mencari desain baru yang
sesuai dengan keinginan konsumen.
7. Manajemen Pemasaran
Marketing Manager bertanggung jawab atas menentukan kebijakan
pemasaran dan mengontrol aktifitas pemasaran.
47
BAB IV
ANALISIS HASIL TEMUAN
A. Strategi Public Relations Rumah Busana Rabbani Dalam
Mensosialisasikan Busana Muslim Modern
Pada umumnya setiap perusahaan selalu ingin mencapai sukses dalam
bidang usahanya, selalu berusaha agar kelangsungan hidup usahanya tetap
berhasil. Keadaan tersebut dapat tercapai apabila perusahaan berhasil
memasarkan produk yang dihasilkan dengan baik. Dengan demikian
pemasaran perlu mendapat perhatian perusahaan dengan tanpa mengabaikan
kegiatan-kegiatan lainnya, seperti kegiatan produksi, keuangan, personalia
dan lain sebagainya.
Dikaitkan dengan keadaan dimana persaingan dunia usaha
menunjukkan kecenderungan yang semakin meningkat berakibat jumlah
penjualan produk dari waktu ke waktu akan mengalami pasang surut.
Gelombang naik turunnya penjualan tersebut dapat kecil dan dapat pula
semakin besar. Kenyataan inilah yang mengundang perusahaan untuk
berpikir faktor apakah yang dapat mempengaruhi perkembangan penjualan
produknya. Besar kecilnya perkembangan penjualan pada hakekatnya
dipengaruhi dua faktor utama, yaitu faktor eksternal dan faktor internal.
Faktor eksternal merupakan faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh
perusahaan, faktor tersebut berupa antara lain: situasi perekonomian,
kebijakan pemerintah, keadaan pesaing serta selera dari konsumen itu
sendiri. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang dapat dikendalikan
48
oleh perusahaan, faktor tersebut antara lain berupa keadaan produk,
penetapan harga, cara-cara promosi, saluran distribusi dan kegiatan
penjualan itu sendiri.
Dalam pemasaran diperlukan adanya kemampuan pengetahuan produk
dan teknik menjual guna mempermudah dalam menjalankan tugasnya serta
meningkatkan penjualan. Sedangkan daya juang diperlukan agar
bersemangat dan mempunyai kekuatan secara spiritual serta tidak merasa
bosan dan bimbang dalam pekerjaannya.
1. Bentuk Sosialisasi Busana Muslim Modern yang dilakukan oleh
Rabbani
Dakwah bukan hanya bertujuan membuat seseorang mengerti akan
misi dakwah yang disampaikan oleh mubaligh, akan tetapi lebih jauh dari
pada itu bertujuan membuat orang tersebut bersediah merubah sikap dan
tingkah laku hidupnya ke arah yang lebih baik. Pencapaian tujuan akhir
inilah suatu perjuangan komunikasi dakwah yang paling berat. Untuk
mencapai tujuan akhir komunikasi diperlukan langkah-langkah tertentu.34
Seorang komunikator tidak hanya terbatas pada usaha penyampaian
pesan semata, akan tetapi seorang komunikator juga harus concern terhadap
kelanjutan dari efek komunikasi terhadap komunikan untuk melakukan
usaha tertentu sesuai dengan apa yang diharapakan. ataukah komunikan
tetap pasif (mendengar tetapi tidak melaksanakan), karena komunikasi yang
disampaikan itu membutuhkan follow up, maka setiap komunikator harus
mampu mengidentifikasi dirinya sebagai public figure.
34
A.Hasyim Dustur, ―Dakwah Menurut Al-Qur‟an”, (Jakarta: Bulan Bintang,1974), cet.ket-
1,h.25
49
Dalam strategi komunikasi peranan komunikator sangat penting.
Komunikator adalah sebagai alat dalam strategi komunikasi. Komunikator
akan berhasil untuk melakukan perubahan tingkah laku, sikap dan pendapat
melalui mekanisme daya tarik, hal ini terjadi komunikasi merasa nyaman
dengan komunikator dan pesan yang disampaikan juga menarik komunikan.
Menurut Harold D laswell, dalam proses komuniksi sebenernya
menjawab pertanyaan: Who says what in which channel to whom whit what
effect (siapa mengatakan apa kepada siapa melalui saluran apa dan dengan
effek apa)
a. Who (siapa komunikator)
Pada dasarnya komunikator harus menyesuaiakan ucapannya dan
bersifat bijaksana. Komunikator harus berfikir secara konseptual dan
bertindak secara sistematik dan sistemik. Komunikator adalah orang
yang menyampaikan sebuah pesan komunikasi. Rabbani sebagai
komunikatornya yang menyampaikan apa yang dikomunikasikannya
melalui busana muslim sebagai pelopor dalam menciptakan dan
mensosilaisasikan busana islam.
b. Says what (pesan apa yang dinyatakan)
Saat berkomunikasi pesan adalah komponen penting dalam
komunikasi tersebut. Komunikasi tidak berjalan dengan baik bila
salah satu komponen didalamnya kurang melengkapi. Dalam hal ini
pesan yang disampaikan rabbani adalah bahwa mengenakan busana
muslim merupakan perintah Allah SWT yang harus dikerjakan serta
wajib hukumnya.
50
c. In which channel (saluran apa yang digunakan)
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah
berarti tengah, perantara, atau pengatar. Assosiation for education and
communication technology (AECT) mengertikan media sebagai segala
bentuk yang dipergunakan untuk proses transmisi informasi.
Sedangkan education association mendefinisikan sebagai benda yang
dapat dimanupulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan
beserta instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan
apapun dan dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional.35
Media adalah salah satu pendukung terjadinya komunikasi.
Dalam mengenalkan produknya rabbani memanfaatkan banyak
media social. Yakni menggunakan media social seperti Facebook dan
Twitter. Rabbani juga telah memiliki website sendiri dengan nama
www.rabbani.co.id sejak tahun 2005. Dalam website resmi rabbani ini
para pelangga dapat melihat semua produk-produk rabbani serta
kegiatan-kegiatan yang akan berlangsung
Dalam bukunya teori komunikasi massa oleh John Vivian yang
menyabutkan media komunikasi adalah buku, majalah, Koran, radio,
advertising, internet, dan televise. Rabbani sudah menggunakan
beberapa media tersebut dalam mensosialisasikan busana muslimnya.
Koran juga sebagai media yang penting yang digunakan
Rabbani untuk mengenalkan produk rabbani keseluruh lapisan
masyarakat. Rabbani mengharapakan setiap pembaca tahu bahwa
35
Asnawir, M Basyiruddin Usman, “Media Pembelajaran,” (Jakarta:PT. Intermasa, 2002),
cet ke-1,h.11
51
rabbani adalah pelopor kerudung instan namun tetap mengedepankan
unsur syar‘i. Majalah Umii dan Sabili merupakan media cetak yang
digunakan rabbani untuk mensosialisasikan Busana muslim moden
namun tetap sesuai dengan syariat islam.
Iklan adalah hal yang paling mujarab dalam merangkul dan
mendapatkan konsumen yang banyak dalam memasarkan sebuah
produk. Rabbani juga melakuan itu dengan membuat iklan kekoran,
majalah-majalah islami, atau situs-situs yang memuat tentang busana
busana muslim. Rabbani mempromosikan sebagai pelopor busana
muslim.
Televisi memang menjadi sebuah alat media yang mengena di
hati masyarakat dan masih menjadi media yang banyak penontonnya.
Hamper seluruh rumah di Indonesia memiliki televisi . Rabbani sudah
bekerja sama dengan saluran televisi yang di Indonesia. Seperti RCTI,
ANTV, TRANS TV, SCTV, TRANS7,MNC TV36
. Kerja sama ini
dilakuakan untuk memberikan kontribusi positif dalam pengiklanan
seperti menggunakan produk rabbani dalam setiap program yang ada
di stasiun Tv. Salah satu program yang produk Rabbani dipakai adalah
pada program acara Mamah Dedeh yang di siarkan di ANTV. Dan
sejumlah sinetron-sinetron yang menghiasi layar kaca rabbani turut
ambil andil didalamnya dengan menyediakan produk-produk untuk
para telentnya.
36
Wawancara khusus dengan Pak Ferly Pangharibuan sebagai Marketing Komunikasi
52
Dengan media-media komunikasi inilah rabbani berkembang
dalam pemasaran dan peningkatan konsumen busana muslim
khususnya. Dan strategi awal mensukseskan sosialisasi untuk
mengenakan busana muslm pada masyrakat Indonesia terwujud.
d. To whom (siapa komunikannya)
Rabbani sebagai komunikator yang banyak dilihat oleh
komunikannya harus dapat memberika citra yang baik dalam setiap
pesan yang disampaikan kepada komunikannya dalam hal ini
(pelanggannya) .
Jika sudah mengetahui sifat-sifat komunikan. Ada dua tatanan
komunikasi yang efektif.
1) Komunikasi tatap muka
Komunikasi tatap muka dipergunakan apabila komunikator
mengharapkan efek perubahan dari komunikan. Rabbani sebagai
komunikator pada komunikasi tatap muka dengan membangun outlet
yang tersebar diberbagai tempat sebagai media tatap muka bagi
pelanggan. Melalui media ini Rabbani dapat mengetahui bagaimana
keinginan pelanggannya serta pelangggan dapat lebih leluasa untuk
mengetahui dan mendapatkan informasi.
2) Komunikasi bermedia
Komunikasi bermedia umumnya dipergunakan untuk
menyampaikan informasi. Media ini dapat menampung semua
masukan baik yang bersifat saran ataupun kritikan dari pelanggan
sehingga dapat dijadikan masukan untuk menjadi lebih baik lagi bagi
53
Rabbani dalam mensosialisasikan atau mengenalkan produk busana
muslim dengan strategi yang lebih matang.
Sasaran besar produk pemasaran rabbani ditunjukan kepada
masyarakat umum kels menengah dan kelas atas. Selain itu juga
ditunjukan bagi kaum remaja dan anak-anak. Diharapkan dengan
berbagai motif serta disaine yang sederhana namun tetap up date dapat
dijadikan sebagai acuan busana yang dikenakan sehari-hari.
e. Whith what effect
Efek dari pesan yang dikomunikasikan oleh komunikator akan
timbul pada komunikan sebagai sarana komuniksi. Efek yang
diharapkan oleh rabbani kepada masyarakat Indonesia adalah
kesadaran bagi masyarakat muslim Indonesia untuk selalu berbusana
dengan yang disyariatkan oleh agama Islam.
Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang efektif.37
Artinya antara komunikator yakni pihak Rabbani yang melayani
pelanggan dalam berkomunikasi adanya feedback antara komunikator
yang tak lain pihak rabbani itu sendiri dengan komunikan yaitu
pelanggan. Serta pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik
oleh pelanggan.
2. Strategi Public Relation Rabbani Dalam Mensosialisasikan
Busana Muslim Modern
Social media merupakan media yang digunakan untuk
bersosialisasi/berkomunikasi, terutama menggunakan internet,
37
Obeservasi langsung di kantor Rabbani Rawamangun sekaligus Outlet resmi
54
sehingga proses sosialisasi dapat menjadi lebih mudah dan lebih luas,
seluas internet itu sendiri (tanpa terhalang batas geografis), selama
pengguna terkoneksi dengan internet. sekarang ini telah kita ketahui
teknologi semakin canggih dan berkembang pesat, salah satu
contohnya yang sedang booming adalah situs-situs jejaring social
(social network) yang menyedot perhatian banyak kalangan
masyarakat. Facebook dan Twitter merupakan jejaring social ini
sangat digemari anak kecil, remaja maupun dewasa. Pemanfaatan
internet akhir - akhir ini juga mengalami perkembangan yang sangat
pesat. Media internet tidak lagi hanya sekedar menjadi media
berkomunikasi semata, tetapi juga menjadi bagian dari dunia bisnis,
industry, pendidikan dan pergaulan social. Tak terkecuali dengan
rabbani pun mengggunakan media social untuk memperkenalkan
semua produknya kepada seluruh lapisan masyarakat lewat media
social ini.
Menurut Ferly Pangaribuan selaku marketing komunikasi
rabbani. Produk rabbbani pun di kenal kan melalui media elaktronik
seperti turut ambil andil dalan setiap kegiatan baik yang bersifatnya
cerita film atau pun konser-konser yang bertajukan dengan acara
keagaman seperti konser kemenangan hari raya Idhul Fitri dalam
konser ini biasa para public figure laki-laki mengenakan baju koko
dari Rabbani. Maraknya cerita-cerita sinetron yang bertemakan agama
menjadi peluang bagi rabbani untuk ikut menjadi sponsor pakain bagi
para actor dan aktris pada program sinetron tersebut salah satunya
55
yaitu Tukang Bubur Naik Haji, untuk acara yang bersifat memberikan
Nasehat atau ceramah Rabbani menggandeng Mamah Dedeh untuk
terus mengenakan busana serta jilbab dari produk Rabbani .
Penggunaan public figure seperti Mamah Dedeh serta Astri Ivo
pun merupakan langkah strategi yang Rabbani lakukan untuk terus
memperkenalkan produk-produknya. Saat ini pun Rabbani
menggandeng artis muda fatin shidqia sebagai brand ambassador
Rabbani. Fatin adalah sosok anak muda yang energik .
kencenderungan masyarakat kita yang senang mengikuti sosok yang
di idolakanya menjadikan ini sebuah peluang yang sangat jitu bagi
rabbani selain untuk mengenalkan produknya, hal ini pun dapat
membuka mainset kaum muda yang beranggapan bahwa mengenakan
busana muslim adalah hal yang sangat ketinggalan zaman.
Rabbani selalu mementingkan kesyar‘ian dalam berbusana tanpa
meninggalkan trend berbusana yang sedang berkembang saat ini.
Menghasilkan produk yang tidak membentuk dan memperlihatkan
bentuk tubuh tidak membuat produk-produk rabbani terkesan tua dan
ketinggalan zaman. Pilihan warna, menggunaan bahan dengan kualitas
yang bagus serta disaing yang simple nan manis terus ditingkatkan
oleh Rabbani demi membuat masyarakat dan pelanggannya untuk
terus menggunakan produknya.
Public relation dan strategi dalam suatu perusahaan merupakan
satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, strategi menurut institute
of public relations adalah usaha terencana dan terus – menerus untuk
56
mencapai tujuan serta mempertahankan niat yang baik dan saling
pengertian antara organisasi dengan publik.38
Dalam upaya menarik minat masyarakat terhadap produk-
produk Rabbani. Public Ralation Rabbani menentukan strategi yang
tepat guna melancarkan keinginan dan target strategi tersebut.
1. Strategi lewat program –program menarik
Begitu pesatnya persaingan, sangat berbahaya bagi perusahaan bila
hanya mengandalkan produk yang ada tanpa usaha untuk
mengembangkannya. Oleh karena itu setiap perusahaan dalam
mempertahankan dan meningkatkan penjualannya perlu mengadakan
usaha penyempurnaan dan perubahan produk kearah yang lebih baik.
Strategi yang dilakukan rabbani dalam hal ini dengan memberikan
potongan harga atau diskon untuk produk-produk tertentu.
Diawal kemunculannya rabbani hanya memperkenalkan produknya
yang berupa kerudung instan seiring dengan semakin berkembangnya
mode busana muslim rabbani pun kini memproduksi berbagai jenis
keperluan untuk kaum muslim baik perempuan maun laki-laki ,
remaja ataupun orng dewasa.
2. Strategi menjaga citra positif
Pengusaha harus berusaha untuk dapat meraih keberhasilan atau
tujuan serta sasaran yang lebih tinggi dalam menyusun strateginya.
Mendapatkan image atau citra yang baik bagi perusahaan merupakan
sasaran yang tertinggi. Citra adalah tujuan utama, sekaligus
38
Frank jefkins, Public Relations (Jakarta: Erlangga, 2003), hal .9
57
merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai bagi dunia
public relations.
Penilaian atau tanggapan masyarakat dapat berkaitan dengan
timbulnya respek pelanggan. Kesan yang baik dan menguntungkan
terhadap suatu citra perusahaan atau jasa pelayanannya diwakili oleh
public relations. Citra itu berawal dari nilai-nilai kepercayaan yang
diberikan secara individual,
Public relation merupakan profesi yang memegang kendali agar
perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Public relations
dianggap menjadikan perusahaannya menjadi lebih baik karena dalam
kinerjanya ia harus bias membangun citra perusahaan tersebut agar
penilaian orang terhadap perusahaan tersebut positif.
3. Strategi promosi
Untuk mempertahankan citra positif rabbani selalu menanggapi dan
Betapapun baik serta bermanfaatnya suatu produk akan tetapi jika
tidak dikenalkan kepada konsumen maka akan sia-sia rasanya. Proses
sosialisasi perlu dilanjutkan dengan promosi untuk meningkatkan
pemanfaatan layanan maupun informasi yang disediakan rabbani .
Aktifitas promosi juga dapat dilaksanakan secara simultan dengan
proses sosialisasi. Banyak cara yang dapat dilakukan oleh public
relation Rabbani untuk melakukan promosibertindak cepat jika
mendapatkan teguran dari pelanggannya
Kegiatan promosi yang dilakukan suatu perusahaan atau organisasi
menggunakan acuan promosi yang terdiri:
58
a. Advertensi suatu bentuk penyajian dan promosi dari gagasan,
barang, atau jasa yang dibiayai oleh suatu spomsor tertentu yang
bersifat nonpersonal.
b. Personal selling merupakan menyajian secara lisan dalam suatu
pembicaraan dengan seseorang atau lebih dengan tujuan agar
dapat terealisasinya penjualan
c. Promosi penjualan merupakan segala kegiatan pemasaran selain
personal selling, advertensi dan publisitas yang merangsang
pembelian oleh konsumen dan keefektifan agen seperti pameran,
pertunjukan, demostrasi dan segala penjualan yang dilakukan
secara teratur.
d. Publisitas, merupakan usaha untuk merangsang permintaan dari
suatu produk secara nonpersonal dengan membuat berita yang
bersifat komersial tentang produk tersebut di dalam media cetak
atau tidak, maupun hasil wawancara yang disiarkan dalam
media teresebut39
Strategi sosialisai dalam penyebaran informasi melalui media
cetak
Contoh gambar
39
Sofjan Assauri, M.B.A, Manajemen Pemasaran (Jakarta: Raja grafindo Persada, 2010),
h.268.
59
Media cetak merupakan salah satu media massa yang efektif
karena merupakan bagian dari saluran informasi yang mencapai
semua lapisan masyarakat. Disamping media digital dan media
elektronik, media cetak biasa menyampaikan sebuah informasi secara
detail dan terperinci, namun ada beberapa kelemahan yng dimiliki
media cetak, yaitu penyampaian informasi bersifat tertunda tidak
seperti media elektronik.
Berikut adalah beberapa strategi promosi yang dilakukan oleh
Rabbani:
a. Strategi Even .
Menurut Ferly Pangaribuan selaku marketing Komunikasi
Rabbani untuk waktu waktu tertentu rabbani selalu membuat
kegiatan baik yang bersifat keagamaan seperti mengadakan
60
pengajian di outlet resmi rabbani , atau pun dengan mengadakan
pragaan produk yang di hadiri oleh para pelanggan .
b. Stategi lewat sponsoring
Dalam aktifitas pemasaran, Rabbani pun turut ambil andil pada
setiap kegiatan seperti menjadi sponsor dalam acara di televisi.
c. Personal Selling
Personal Selling adalah improvisasi dari penjualan dengan
menggunakan komunikasi person to person. Personal selling
sangat dominan dalam industry. Dalam marketing, personal
selling merupakan mitra penting yang tidak dapat digantikan
dengan unsur promosi lainnya. Personal selling biasanya
dilaksanakan oleh sales dibawah naungan menager penjualan
yang mempromosikan produk secara langsung pada pasar
sasaran.40
Personal selling diartikan sebagai hubungan antara dua
orang atau lebih secara bertatap muka untuk menimbulkan
hubungan timbale balik dalam rangka membuat, mengubah,
menggunakan atau membina hubungan komunikasi antara
produsen dengan konsumen.41
40
John E.Kennedy, Marketing Communication Taktik dan Strategi (Jakarta:PT Bhuana
Ilmu Populer,2009)h.33 41
Sofjan Assauri, M.B.A Manajemen Pemasaran (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2010).
h.278
61
Bab V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Banyaknya media komunikasi yang digunakan seperti televisi, internet
dan media cetak. Keterlibatan public figure dalam mensosialisasikan
busana muslim Seperti Fatin Shidqiah Lubis yang menjadi brand
Ambasador Rabbani saat ini. Serta pelayanan yang ramah dari karyawan
Rabbani merupakan strategi yang dilakukan oleh public relation rabbani.
Selain itu pula Rabbani sering mengadakan pengajian guna untuk
meningkatkan rasa kekeluargaan antara pihak Rabbani dan masyarakat
sekitar.
Penggunaaan media seperti televisi, internet ataupun media cetak
seperti koran, majalah dan lainnya adalah alat yang paling ampuh untuk
menarik pelanggan. Rumah busana saat ini merupakan media yang tepat
untuk mengembalikan citra Islam di Indonesia melalui busana muslim.
Rabbbani membuat produk busana yang memberikan ketertarikan
pelanggan dengan motif yang indah serta sesuai dengan syar‘i.
mensosialisasikan busana islami adalah bentuk komunikasi dakwah yang
menuntut masyarakat peka akan busana yang seharusnya dikenakan, dan
Rabbani selalu ingin memberikan yang terbaik dalam hal mengenakan
busana muslim agar selalu sesuai dengan apa yang telah Allah perintahkan.
Selain itu pula Rabbani ingin memberikan kepuasan bagi para
62
pelanggannya. Kepuasan dan pengakuan keberadaan rabbani adalah tujuan
awal busana muslim dapat tersebar.
Faktor pendukung dalam mensosialisasikan busana muslim Rabbani
yaitu Rabbani memiliki banyak outlet yang tersebar di seluruh daerah.
Adanya kerja sama diantara para pegawai, serta sarana dan prasana yang
memadai. Sementara faktor penghambatnya ialah masih adanya masyarakat
yang beranggapan busana mulim itu kuno, sulit untuk digunakan, kondisi
harga yang sedikit lebih mahal dibandingkan dengan busana non syar‘i,
serta masih kurangnya minat masyarakat untuk menggunakan busana
muslim.
Aktivitas yang dilakukan public relations atau marketing komunikasi
Rabbani dalam upaya menarik minat mensosialisasikan busana kepada
masyarakat luas yaitu dengan menjaga citra baik perusahaan maupun
pribadi. Biasanya citra berawal dari nilai-nilai kepercayaan yang diberikan
secara individual.
Promosi-promisi juga kerap dilakukan oleh Rabbani. Dengan
membuat acara-acara seperti pengajian kerap dilakukan demi untuk juga
mengenalkan produk serta mempererat rasa kekeluargaan antara Rabbani
dan pelangganannya. Dari beberapa bentuk strategi public relations rabbani
dalam mensosilisasikan busana muslim yang dilakukan dengan cara
mengoptimalkan peran public relations, sales marketing, marketing
komunikasi, sejauh ini terbukti ampu memperoleh hasil yang sesuai dengan
proses dan tahap-tahap yang dilakukan.
63
B. Saran
1. Kepada Rabbani agar lebih meningkatakan kegiatan kegiatan yang
bersifat keagaman seperti mengadakan pengajian serta seminar
seminar tentang keagamaan .
2. Kepada karyawan selalu memberikan contoh bagaimana busana yang
menurut syar‘I sehingga bagi yang melihat tergugah untuk
mengggunakan dengan hati senang.
3. Diharapkan di masa yang akan datang, terjadi perkembangan yang
lebih pesat di dalam dan di luar lingkungan Rabbbani. Dan diharapkan
rabbani menjadi contoh yang baik bagi rumah busana yang lain.
Dengan demikian banyak masyarakat kita yang tergugah, sadar dan
dengan senang hati mengunakan busana muslim yang menurut syar‘i
di manapun dan kapanpun.
64
DAFTAR PUSTAKA
Assumpta, Maria. Dasar-Dasar Public Relations. Jakarta:Grasindo, 2002.
Asnawir, M Basyiruddin Usman. Media Pembelajaran.Jakarta: Intermasa, 2002
Assauri, Sofjan. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Raja grafindo Persada, 2010
Budiono M. A. Kamus Ilmu Populer Internasional. Surabaya: Alumni, 2005
Bahreisyi, H. Salim. terjemahan Riyad Ash Shalihin, Bandung: Al-Ma‘rif,1987
David, Fred R. Manajemen Strategi dan Konsep. Jakarta: Perhelindo, 2002
Dustur, A. Hasyim. Dakwah Menurut Al-Qur‟an. Jakarta: Bulan Bintang,1974
Ghafur, Waryono Abdul. Tafsir Sosial, Mendialogkan Teks dengan Konsep.
Yogyakarta : el Saq Pres, 2005
Hidayat, Rakmat Taufik, dkk. Khasanah Busana Muslimah.
Bandung:Pustaka,1993.
Jefkins, Frank. Public Relation. Jakarta: Erlangga, 2003
Kennedy, John E. Marketing Communication Taktik dan Strategi. Jakarta: Bhuana
Ilmu Populer, 2009
Morrissan, Pengantar Public Relations Strategi menjadi Humas Profesional,
Jakarta: Ramdani Prakasa, 2006.
Moh. Nasir D. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1993.
M. Quraish Shihab. Jilbab Pakaian Wanita Muslimah:Pandangan Ulama Masa
lalu dan Cendekiawan Kontemporer. Jakarta: Lentera Hati, 2004.
Neni, Yulianita. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung:P2U-LPPM Unisba,
2007.
Nina, Surtiretna, et.Al. Anggun Berjilbab. Bandung: PT.Al-Bayan, 1997
Onong Uchyana, Effendy. Dinamika Komunikasi. Bandung:PT Remaja
Rosdakarya, 1992.
.......................................... Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:PT
Remaja Rosdakarya 2007.
65
Oliver, Sandra. Strategi Public Relation. Erlangga: Jakarta, 2006
al-qur‘an Nulkarim Tajwid dan Terjemahan ―Al-Qur‟an Cordoba‖.
Rakhmat, Jalaluddin. Islam Alternatif. Bandung: Mizan, 1986
Setyodarmodjo, Seonarko. Public Relatios. Pengertian, Fungsi Public Relation
dan Peranannya. Surabaya: Papyrus
Widjaya, H.A.W. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: Bumi Aksara,
1997.
REFERENSI INTERNET
www.Wikipedia.com Di ambil hari Rabu tanggal 6- Maret-2013
www.Wikipedia.co.id. Di ambil hari Rabu 6-maret-2013
www.Rabbani.com
T1 -t
-/"
]1. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412 lndonesia
KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH TAKARTA
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASITelepon/ Fax : {0?1) 7 432728 / 7 4703580Website: uwri'.fdkrrinlakarta.ac.id, E-mail : [email protected]
Lamp :Hal :
Nornor : Un.ol/F5/KM.o1 3i3o7s nt'I3 Jakarra. lD u.i zotr
PenelitianAilarvanca ra
Kepada Yth.Bpk.lVlaryono(Rabbani Rawamangun)di Tempat
As s alamu' alailatm l4/r. lilb.
Dengan hormat bersama ini kami sampaikan bahwa mahasiswa Fakultas IlmuDakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di bawah ini :
bermaksud melaksanakan penelitiar/wawancara untuk bahan penulisan skripsi yangberjudul Strategi Public Relation Rabbani dalam Mensosialisasikan Busana MuslimModern.
Sehubungan dengan itu, kami memohon kepada BapaMbu/Sdr. kiranya berkenanmenerima rnahasiswa kami tersebut dalam pelaksanaan penelitian/wawancara dimaksud.
Demikian, atas perhatian dan perkenannya kami mengucapkan terima kasih.
ll'as s al amu' alaikum Wr. Wb.
Ternbusan:1. Pembantu Dekan Bidang Akademik2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
NamaNomor PokokJurusan/Semester
: Maesa Mulyaningsih: 108C51000172: Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPD ,'X
Subhan, MA110 199303t 0017
{i
KEMENTERIAN AGAMAffi' , IJNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)fhffI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTAqoi|EI lJ FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
.-**-*-- Telepon/Fax :lw\7432728 /74703580
Jl. Ir. H. Juancla No. 95 Ciputat 15412 Indonesia website: wwr4'fdkuinjakarta'ac'id' E-mail: dakwah@fdk'uiniakarta'ac'id--
Nomor : Un.0l/F5/KM'01 st3OTb nol3Larnp : -Hal : PenelitianAilawancara
NamaNomor PokokJunrsan/Semester
Kepada Yth.Bpk. Yunki SYailendra(Rabbani Rawamangun)di Tempat
Ass alamu' alaikum Wn llb.
Dengan hormat bersama ini kami sampaikan bahrrya mahasiswa Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di bawah ini :
Jakarta, 1Ou.i zotl
Dekan,
: Maesa MulYaningsih:1C8051000172: Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) / X
bermaksud melaksanakan penelitianivrawancara untuk bahan penulisan skripsi 1'ang
berjudul strategi'iiitt, ilelation Raibant dalay Mertsosialisasikan Busana Muslim
Modern.
Sehubungandenganitu,kamimemohonkepadaBapak/Ibrr/Sdr.kiranyaberkenanmenerima mahasiswa kami tersebut dalam pelaksanaan p"ttetitian/wawancara dimaksud'
Demikian, atas perhatian dan perkenannya kami mengucapkan terima kasih'
Wass alamu' alaikum Wn Wb'
Tembusan:1. Pembantu Dekan Bidang Akademik
2.KetaaJurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Subhan, MAI l0 199303| 004+
t{
SURAT KETERANGA}I
Dengan ini menyatakan bahw4
Nama
Nim
Universita
: Maesa Mulyaningsih
: 1080510001'12
: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Adalah benar telatr melakukan penelitian untuk keperluan tugas akhri skripsidi kantor Rabbani Rawamangun Jl. Pemuda No 1 Rawamangun Jakarta Timurdengan judul skripsi "strategi Public Relations Rabbani Dalam Mensosialisasd<anBusana Muslim Modern".
Demikian Surat Keterangan ini dibuat, ?gr dapat dipergunakan sebagaimanamestinya.
Jakart4 20 September 2013
Rabbani
Ferly Pangaribuan
HASIL WAWANCARA
Nama : Ferly Pangaribuan
Jabatan: Marketing Komunikasi
1. Seberapa berpengaruhnya public relation di Rabbani?
Sangat penting karena Public Relation bertugas sebagai penghubung antara atasan dan
bawahan, antarapara reseller dengan staf dari rabbani.
2. Apakah sarana untuk menjalankan fungsi PR sudah memadai di Rabbani
Untuk sarana memjalankan fungsi PR Alhamdulillah sudah sangat memadai di rabbani
Rawamangun.
3. Bagaimana cara Rabbbani menjalin komunikasi dengan para coustemernya?
Di Rabbani kami mempunya Call Center untuk informasi bagi coustemer yang tidak bias
datag langsung ke outlet kami, selain itu Kami selalu membuat kegiatan seperti pengajian
untuk menjalin silaturrahmi dengan para reseller atau pun costumer yang kebetulan
berkunjung. Kegiatan ini dilakukan selain untuk memdekatkan diri dengan para
pelanggang juga untuk menambah keilmuan agama untuk kita semua .
4. Bagaimana Rabbani membentuk citra baik bagi masyarakat?
Dengan terus memberikan pelayanan yang terbaik untuk para reseller dan terus membuat
kegiatan yang positi .
5. Jenis media online apasaja yang digunakan untuk mensosialisasikan busana muslim”?
Untuk media online kami menggunakan facebook dan twitter. Yang kita ketahui kedua
media tersebut merupakan yang sedang booming saat ini . meski masih ada media social
yang lainnya .
6. Media mana yang paling efektif
Pada dasarnya kita menggunakan semua media untuk mengenalkan produk-produk yang
kita keluarkan .dankesemua media tersebut sangat effektif dalam memperkenalkan
produk-produk kami. seperti media televisi
7. Apakah strategi ini sudah sejalan dengan visi dan misi perusahann
Sejauh ini sudah sangat berjalan meski masih sering menemukan kekurang. namun kami
akan terus memperbaiki dan meningkatkan kualitas serta kwatitas agar tercapai tujuan
dari strategi yang kami buat.
8. Apa tujuan akhir dari strategi tersebut
Tujuan akhirnya agar masyarakt dapat menerima kehadiran produk produk rabbani
sebagai media syiarislam yang memang menganjurkan wanita untuk menutup aurat
sebagaimana yang sudah tersurat dalam al-quran.
vI
Oulet Rabbani Rawar,rangun
r.I
l lv
1
{
f::-libT
I
At t" 7 l
is;' : i
rrdtrt-
rd
C).1.1.- 's t l r f
"a 'i",1
i r-fu;/r'*,l#*.fftr h::, b-. . L"
r-r r*
ffi;
1[*f
ii
Jenis-Jenis Produk Rabbani
Lcaf l l1 'br id l lY \ar ara
rl
R I
i \j'i
iccrt ic Ligl t t lJatt tbt 'o [scudt r I rg l i t
l ',scrrclo l ) ic:at t to \\;r slrl r rtc