strategi pengembangan usaha ... - repository.ipb.ac.id · strategi pengembangan usaha restoran...

138
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT SKRIPSI FAUZAN RACHMAN H34060987 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010

Upload: doanthuan

Post on 06-Mar-2019

269 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN

CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

SKRIPSI

FAUZAN RACHMAN H34060987

DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

2010

Page 2: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

RINGKASAN

FAUZAN RACHMAN. Strategi Pengembangan Usaha Restoran Tradisional Khas Jawa Timur Pondok Sekararum, Kecamatan Ciomas, Bogor, Jawa Barat. Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan DWI RACHMINA). Peningkatan jumlah penduduk Indonesia dapat menyebabkan peningkatan konsumsi masyarakat, khususnya konsumsi pangan. Gaya hidup super sibuk yang saat ini tengah berkembang, mendorong masyarakat untuk memilih makanan yang cepat saji, mudah diperoleh, mudah dikemas, dan sesuai selera. Hal ini menyebabkan kebiasaan makan di luar rumah semakin meningkat, sehingga usaha restoran/rumah makan pun semakin berkembang. Berbagai jenis usaha restoran/rumah makan juga berkembang di Kabupaten Bogor khususnya Kecamatan Ciomas. Salah satu jenis Restoran yang berkembang di Kecamatan Ciomas adalah restoran/rumah makan tradisional. Jumlah restoran tradisional yang meningkat tersebut mengakibatkan persaingan antar restoran/rumah makan tradisional juga semakin meningkat. Salah satu jenis restoran/rumah makan tradisional di Kecamatan Ciomas adalah Restoran Pondok Sekararum. Pada awal berdirinya, restoran ini sangat diminati oleh konsumen. Hal tersebut ditunjukkan dengan besarnya omset, banyak serta frekuensi kunjungan konsumen, serta tanggapan positif lainnya dari masyarakat perihal harga dan pelayanan yang baik serta menu makanan yang khas. Namun, kurangnya kemampuan pemasaran perusahaan membuat semakin lama omset perusahaan dan kunjungan konsumen semakin menurun. Adapula minimnya hambatan masuk industri akibat teknologi sederhana dan investasi awal yang tidak terlalu besar, membuat semakin banyaknya berdiri restoran tradisional baru yang pada akhirnya meningkatkan persaingan di industri. Akibat semakin meningkatnya persaingan dalam industri restoran tradisional, Restoran Pondok Sekararum berupaya untuk mempertahankan dan mengembangkan usahanya dengan merencanakan strategi yang tepat. Strategi ini berguna untuk mempertahankan eksistensi perusahaan dalam industri restoran dengan memanfaatkan potensi internal dan eksternal serta mengatasi kendala internal eksternal yang dimiliki untuk mempertahankan pasar yang ada maupun pasar baru bagi perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi Pondok Sekararum dalam menyusun strategi pengembangan usaha. (2) Merumuskan alternatif strategi dan merekomendasikan prioritas strategi pengembangan usaha yang tepat untuk dapat diterapkan pihak Pondok Sekararum sesuai dengan kondisi lingkungan usaha. Penelitian dilaksanakan di Restoran Pondok Sekararum, Kecamatan Ciomas, Bogor, Jawa Barat. Pengumpulan dan analisis data dilakukan pada Bulan Maret sampai Juni 2010. Penentuan responden dilakukan dengan convenience sampling. Metode pengolahan dan analisis data terdiri atas analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif menggunakan metode deskriptif, sedangkan analisis kuantitatif menggunakan alat bantu analisis berupa matriks External Factor Evaluation (EFE) dan Internal Factor Evaluation (IFE), matriks Internal-Eksternal (IE), matriks Strengths-Weaknesses-Opportunities-Treaths (SWOT) dan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM).

Page 3: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal, terdapat beberapa faktor internal utama yang menjadi kekuatan dan kelemahan bagi Restoran Pondok Sekararum. Faktor-faktor yang menjadi kekuatan terdiri dari jaringan pemilik restoran yang luas, hubungan yang baik antara pengelola usaha dengan karyawan, restoran adalah pionir makanan khas Jawa Timur di Kecamatan Ciomas dengan bumbu dan cita rasa asli, memiliki modal yang kuat dan milik pribadi, melayani fasilitas pesan antar, dan menggunakan bahan baku sayuran yang diproduksi sendiri secara organik. Kekuatan utama usaha yaitu restoran adalah pionir makanan khas Jawa Timur di Kecamatan Ciomas dengan bumbu dan cita rasa asli. Faktor-faktor yang menjadi kelemahan yaitu, kurangnya kegiatan promosi, lokasi usaha yang kurang strategis, lahan parkir yang sempit, kurangnya variasi dalam menu, dan kurangnya fasilitas toilet. Kelemahan utama usaha adalah kurangnya kegiatan promosi.

Berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal, terdapat beberapa faktor eksternal utama yang menjadi peluang dan ancaman bagi Restoran Pondok Sekararum. Faktor-faktor yang menjadi peluang terdiri dari tingginya kepadatan penduduk Kecamatan Ciomas membuka peluang tersedianya pasar yang potensial, jumlah PDRB per kapita meningkat, pengeluaran per kapita per bulan tinggi, khususnya pengeluaran untuk makanan, dan perkembangan teknologi. Peluang utama bagi perusahaan adalah tingginya kepadatan penduduk Kecamatan Ciomas membuka peluang tersedianya pasar yang potensial. Ancaman bagi perusahaan meliputi: tingginya kekuatan tawar-menawar pemasok, hambatan masuk industri kecil, adanya persaingan industri, banyaknya produk subtitusi, tingginya kekuatan tawar-menawar pembeli. Kelemahan utama bagi perusahaan adalah tingginya kekuatan tawar-menawar pembeli. Hasil matriks IE menempatkan Restoran Pondok Sekararum pada sel II yaitu tumbuh dan membangun. Strategi yang tepat dilakukan untuk kuadran ini antara lain strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau integratif (integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal). Berdasarkan hasil analisis matriks SWOT, diperoleh enam alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh perusahaan dalam menjalankan usahanya. Adapun urutan prioritas strategi berdasarkan hasil QSPM adalah : (1) Memperbaiki bauran pemasaran, (2) Melakukan penetrasi pasar, (3) Melakukan Pengembangan produk, (4) Meningkatkan kualitas produk serta pelayanan kepada konsumen, (5) Meningkatkan hubungan dengan pemasok, dan (6) Meningkatkan kualitas hubungan kerja antara pengelola dan karyawan.

Page 4: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN

CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

FAUZAN RACHMAN H34060987

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Departemen Agribisnis

DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

2010

Page 5: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

Judul Skripsi: Strategi Pengembangan Usaha Restoran Tradisional Khas Jawa Timur Pondok Sekararum, Kecamatan Ciomas, Bogor, Jawa Barat

Nama : Fauzan Rachman

NIM : H34060987

Menyetujui, Pembimbing

Ir. Dwi Rachmina, MSi NIP. 19631227 199003 2 001

Mengetahui Ketua Departemen Agribisnis

Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS NIP. 19580908 198403 1 002

Tanggal Lulus :

Page 6: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Strategi

Pengembangan Usaha Restoran Tradisional Khas Jawa Timur Pondok Sekararum,

Kecamatan Ciomas, Bogor, Jawa Barat” adalah karya saya sendiri dan belum

diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber

informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak

diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

bentuk daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Juli 2010

Fauzan Rachman

H34060987

Page 7: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

RIWAYAT HIDUP

Saya dilahirkan di Jakarta pada tanggal 1 September 1988. Saya adalah

anak kedua dari empat bersaudara anak dari pasangan Abdul Azis Ali dan Fauziah

Hamzah. Saya menyelesaikan pendidikan dasar di SD Bhakti Jakarta Barat pada

tahun 2000 dan pendidikan menengah pertama diselesaikan pada tahun 2003 di

SLTP Negeri 75 Kebun Jeruk, Jakarta Barat. Kemudian saya menyelesaikan

pendidikan menengah atas pada tahun 2006 di SMA Negeri 16 Palmerah, Jakarta

Barat.

Saya diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Seleksi Penerimaan

Mahasiswa Baru (SPMB) pada tahun 2006. Kemudian pada tahun 2007, saya

diterima pada Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen sebagai

mayor.

Selama mengikuti pendidikan, saya juga aktif di berbagai organisasi

internal kampus yaitu Himpunan Mahasiswa Peminat Agribisnis (HIPMA) dan

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen (BEM FEM).

Saya juga pernah ikut serta dalam beberapa kepanitiaan di kampus seperti CARE,

PUJANGGA, BGTC dan Agrination 2008. Saya memperoleh beasiswa dari Bank

Indonesia selama menempuh perkuliahan di IPB.

Page 8: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala berkat dan karuniaNya

sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Strategi Pengembangan

Usaha Restoran Tradisional Khas Jawa Timur Pondok Sekararum, Kecamatan

Ciomas, Bogor, Jawa Barat”.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis lingkungan eksternal dan

internal, merumuskan alternatif strategi dan merekomendasikan prioritas strategi

pengembangan usaha yang tepat untuk diterapkan pada Restoran Pondok

Sekararum.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat

kekurangan karena keterbatasan dan kendala yang dihadapi. Untuk itu, saya

mengharapkan saran dan kritik yang membangun ke arah penyempurnaan pada

skripsi ini sehingga dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bogor, Juli 2010

Fauzan Rachman

Page 9: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

UCAPAN TERIMAKASIH

Penyelesaian skripsi ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.

Sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, penulis ingin menyampaikan

terima kasih dan penghargaan kepada:

1. Ir. Dwi Rachmina, M.Si selaku dosen pembimbing akademik dan

pembimbing skripsi atas segala arahan, bimbingan, waktu dan kesabaran

yang telah diberikan kepada saya selama proses perkuliahan maupun dalam

penyusunan skripsi ini.

2. Eva Yolynda Aviny, SP, MM selaku dosen penguji utama pada ujian sidang

penulis yang telah meluangkan waktunya serta memberikan kritik dan saran

demi perbaikan skripsi ini.

3. Ir. Juniar Atmakusuma, MS selaku dosen penguji dari wakil komisi

pendidikan yang telah meluangkan waktunya serta memberikan kritik dan

saran demi perbaikan skripsi ini.

4. Pemilik dan pihak manajemen Restoran Pondok Sekararum, khususnya

Bapak Agung, Ibu Endarwati, Bapak Soeryo Adi Wibowo, Ibu Harmini,

Saudara Aris dan semua karyawan Restoran Pondok Sekararum yang tidak

dapat saya sebutkan satu persatu atas waktu, kesempatan dan informasi yang

telah diberikan kepada saya.

5. Seluruh dosen serta staf Departemen Agribisnis. Terima kasih atas segala

bantuan yang telah diberikan kepada saya selama proses perkuliahan maupun

dalam penyusunan skripsi, seminar, dan sidang.

6. Abah, mamah, kakak, dan adik-adikku tercinta yang telah memberikan

dukungan moril dan materil, doa, serta kasih sayang yang tiada pernah putus.

Semoga skripsi ini dapat menjadi persembahan yang terbaik dan awal untuk

membahagiakan kalian.

7. Teman-teman satu bimbingan skripsi Fuji Lasmini dan Aries Anggriawan

yang telah memberikan dukungan dan saran kepada saya selama proses

penyusunan skripsi ini.

Bogor, Juli 2010

Fauzan Rachman

Page 10: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

1

I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara agraris terbesar di dunia. Sebagian

besar penduduk Indonesia hidup dari sektor agribisnis. Agribisnis merupakan

suatu sistem yang integratif terdiri dari beberapa subsistem yaitu subsistem

pengadaan sarana produksi pertanian, subsistem produksi pertanian, subsistem

pengolahan dan industri hasil pertanian serta pemasaran, dan subsistem

kelembagaan penunjang kegiatan pertanian (Krisnamurthi, 2001). Sektor

Agribisnis merupakan satu usaha yang sudah sejak lama dianggap memiliki peran

cukup besar bagi perekonomian negara. Agribisnis dapat menjadi sumber

pertumbuhan ekonomi, penyedia lapangan pekerjaan, pendorong pembangunan

daerah, dan penyumbang sumber devisa yang besar. Dalam agribisnis sudah

tersirat adanya perubahan struktur perekonomian dari pertanian ke industri.

Apabila sebelumnya pertanian hanya berorientasi produksi, maka pertanian kini

berkembang menjadi berorientasi bisnis. Berbeda dengan pembangunan di masa

lalu, dimana pembangunan pertanian dengan pembangunan industri dan jasa

berjalan sendiri-sendiri, bahkan cenderung saling terlepas. Di masa yang akan

datang pemerintah akan mengembangkan secara sinergis melalui pembangunan

sistem agribisnis yang mencakup empat subsistem sebagai berikut: (1) Subsistem

agribisnis hulu (up-stream agribusiness), yakni industri-industri yang

menghasilkan barang-barang modal bagi pertanian, seperti industri

pembenihan/pembibitan, tanaman, ternak, ikan, industri agrokimia (pupuk,

pestisida, obat, vaksin ternak/ikan), industri alat dan mesin pertanian (agro-

otomotif); (2) Subsistem pertanian primer (on-farm agribusiness), yaitu kegiatan

budidaya yang menghasilkan komoditi pertanian primer (usahatani tanaman

pangan, usahatani hortikultura, usahatani tanaman obat-obatan, usaha perkebunan,

usaha peternakan, usaha perikanan, dan usaha kehutanan); (3) Subsistem

agribisnis hilir (down-stream agribusiness), yaitu industri-industri yang mengolah

komoditi pertanian primer menjadi olahan seperti industri makanan/minuman,

industri pakan, industri barang-barang serat alam, industri farmasi, industri bio-

energi; dan (4) Subsistem penyedia jasa agribisnis (services for agribusiness)

seperti perkreditan, transportasi, dan pergudangan, Litbang, pendidikan SDM, dan

Page 11: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

2

kebijakan ekonomi (Davis and Goldberg, 1957; Downey and Steven, 1987;

Saragih, 1998).

Salah satu dari subsistem agribisnis tersebut adalah subsistem hilir (down-

stream agribusiness), yang terdiri atas dua macam kegiatan yaitu kegiatan

pengolahan komoditas primer dan kegiatan pemasaran komoditas primer atau

produk olahan. Kegiatan pengolahan komoditas primer adalah kegiatan yang

memproduksi produk olahan baik produk setengah jadi maupun produk jadi yang

siap dikonsumsi oleh konsumen dengan menggunakan bahan baku komoditas

primer. Sedangkan kegiatan pemasaran adalah kegiatan memasarkan dan

menghadirkan produk berupa komoditas primer maupun produk olahan kepada

konsumen dalam bentuk, tempat, waktu yang tepat. Salah satu industri yang

bergerak dalam subsistem hilir dengan melakukan dua kegiatan yaitu mengolah

komoditas pertanian primer khususnya pangan menjadi produk yang siap

dikonsumsi serta memasarkannya kepada konsumen adalah industri restoran.

Industri makanan/minuman khususnya industri restoran berkembang

seiring dengan perkembangan zaman, peningkatan aktivitas masyarakat, serta

didukung pula oleh peningkatan jumlah penduduk yang akan berdampak pada

meningkatnya kebutuhan manusia akan konsumsi makanan. Adapula peningkatan

jumlah penduduk tersebut, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia,

pada tahun 2000 jumlah penduduk Indonesia hanya sekitar 206.264.595 jiwa dan

meningkat pesat menjadi 229.904.840 juta jiwa pada tahun 2008.

Peningkatan jumlah penduduk ini merupakan tantangan berat sekaligus

potensi yang sangat besar, baik dilihat dari sisi penawaran produk (produksi)

maupun dari sisi permintaan produk (pasar) khususnya yang terkait dengan

kebutuhan pangan. Pangan merupakan kebutuhan pokok utama yang tidak bisa

dipisahkan dengan kehidupan manusia yang berpengaruh terhadap stabilitas

ekonomi, politik, dan keamanan nasional. Aktivitas manusia yang semakin padat

serta adanya pengaruh pola konsumsi masyarakat terhadap pemenuhan kebutuhan

kebutuhan pangan, membuat konsumen memilih untuk mengkonsumsi makanan

jadi atau makanan siap saji. Perkembangan zaman ini membuat kegiatan

mengkonsumsi makanan siap saji bukan lagi hanya sekedar memenuhi kebutuhan,

namun juga telah menjadi gaya hidup. Keadaan inilah yang menyebabkan

Page 12: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

3

tingginya permintaan masyarakat terhadap jasa penyediaan makanan, terutama

dalam bentuk makanan siap saji dengan berbagai alternatif menu pilihan bagi

konsumen. Semakin tumbuh dan berkembangnya industri restoran di Indonesia

adalah bukti dari respon positif masyarakat terhadap pemenuhan kebutuhan yang

cenderung praktis dengan memilih restoran sebagai pilihan konsumsi mereka.

Adanya pertumbuhan yang positif dari industri restoran di Indonesia

ditunjukkan dengan meningkatnya Produk Domestik Bruto (PDB) pada sektor

tersier yaitu sektor perdagangan, hotel, dan restoran.

Tabel 1. Produk Domestik Bruto Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2005-2008 (Miliar Rupiah)

Lapangan Usaha 2005 2006 2007 2008

Pertanian 364.169,3 433.223,4 541.931,5 716.065,3

Pertambangan 309.014,1 366.520,8 440.609,6 591.531,7

Industri Pengolahan 760.361,3 919.539,3 1.068.653,9 1.380.713,1

LGA 26.693,8 30.354,8 34.723,8 40.846,1

Konstruksi 195.110,6 251.132,3 304.996,8 419.642,4

Perdagangan, Hotel, dan Restoran

a. Perdagangan besar dan eceran

b. Hotel

c. Restoran

431.620,2

338.667,2

14.146,9

78.806,1

501.542,4

393.047,4

16.074,2

92.420,8

592.304,1

468.734,3

17.320,4

106.249,4

691.494,7

551.350,9

18.900,3

121.243,5

Pengangkutan & Komunikasi 180.584,9 231.523,5 264.263,3 312.190,2

Keuangan 230.522,7 269.121,4 305.213,5 368.129,7

Jasa-jasa 276.204,2 336.258,9 398.196,7 481.669,9

PDB 2.774.281,1 3.339.216,8 3.950.893,2 4.951.356,7

Sumber: Badan Pusat Statistik (2009), diolah

Seperti dapat dilihat pada Tabel 1, sektor tersier mengalami pertumbuhan

yang positif dari tahun ke tahun, khususnya pada industri restoran yang

berkembang dari sebesar Rp 78.806,00 miliar pada tahun 2005 menjadi Rp

121.243,00 miliar pada tahun 2008. Adanya pertumbuhan yang positif dari

industri restoran dalam PDB mengisyaratkan adanya perkembangan yang positif

Page 13: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

4

dari industri restoran di Indonesia. Selain dari meningkatnya jumlah PDB,

berkembangnya industri restoran di Indonesia tak lepas dari adanya peningkatan

pendapatan, peningkatan daya beli masyarakat, perubahan gaya hidup,

peningkatan aktivitas masyarakat, serta peningkatan sektor pariwisata.

Salah satu daerah yang memiliki pertumbuhan serta perkembangan yang

positif dalam sektor industri restoran adalah Provinsi Jawa Barat, khususnya

Kabupaten Bogor. Dilihat dari jumlah penduduk, Provinsi Jawa Barat merupakan

salah satu provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Pulau Jawa sedangkan

Kabupaten Bogor adalah salah satu kabupaten dengan penduduk terbesar di

Provinsi Jawa Barat. Selain karena memiliki jumlah penduduk yang besar,

pertumbuhan dan perkembangan industri restoran di Kabupaten dan Kota Bogor

didukung oleh potensi pasar yang sangat menjanjikan dengan meningkatnya

jumlah kunjungan wisatawan ke daerah tersebut.

Pada tahun 2006 sebanyak 2.860.157 orang wisatawan berkunjung ke

Kota Bogor, meningkat sebesar 37 persen dibandingkan dengan tahun 2005 yang

berjumlah 807.115 orang. Sedangkan pada Kabupaten Bogor terjadi hal yang

sama, kunjungan wisata ke Kabupaten Bogor mengalami peningkatan dari tahun

ke tahun. Pada tahun 2004 jumlah kunjungan wisata baik dari domestik maupun

mancanegara terhitung 1.516.349 orang dan pada tahun 2005 meningkat menjadi

1.770.981 orang. Pada tahun 2006 terhitung sebanyak 1.810.961 orang dan

meningkat pada tahun 2007 menjadi 2.179.961 orang. Dengan semakin tingginya

potensi sektor pariwisata di Kota dan Kabupaten Bogor maka akan berdampak

pada pertumbuhan yang positif terhadap sektor perdagangan, hotel, dan restoran

di daerah tersebut. Pertumbuhan sektor perdagangan, hotel dan restoran

Kabupaten Bogor dapat dilihat pada Tabel 2.

Page 14: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

5

Tabel 2. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bogor Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2005-2008 (Juta Rupiah)

Lapangan Usaha 2005 2006 2007 2008

Pertanian 1.919.429,45 2.091.009,87 2.091.009,87 2.661.170.46

Pertambangan 419.693,95 510.672,58 582.614,80 663.760.43

Industri 24.487.532,8 28.800.577,7 32.304.257.9 36.417.490.7

LGA 1.252.177,19 1.463.090,42 1.660.347.05 1.854.060.05

Bangunan 1.201.963,62 1.444.729,87 1.687.648.42 2.079.210.04

Perdagangan, Hotel, dan Restoran

d. Perdagangan besar dan eceran

e. Hotel

f. Restoran

5.811.089,42

4.658.167,69

158.346,74

954.505,91

6.935.058,45

5.646.465,32

198.415,82

1.069.519,96

8.037.785.30

6.594.482.13

219.073.17

1.203.480.91

9.446.380.32

7.762.650.76

318.670.64

1.403.490.38

Pengangkutan & Komunikasi 1.086.970,72 1.309.245,34 1.470.887.19 2.396.130.12

Keuangan 605.980,82 662.988,12 751.008.09 873.410.84

Jasa-jasa 1.397.281,78 1.575.325,41 1.765.902.49 1.996.350.86

PDRB 38.182.119,8 44.792.697,8 50.700.213.4 58.387.960.4

Sumber: BPS Kabupaten Bogor (2009), diolah

Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa PDRB Kabupaten Bogor pada sektor

perdagangan, hotel, dan restoran mengalami peningkatan yang signifikan setiap

tahunnya. Terjadi peningkatan dari sebesar Rp 954.505.91,00 juta pada tahun

2005 menjadi sebesar Rp 1.403.490.38,00 juta pada tahun 2008. Meningkatnya

PDRB Kabupaten Bogor pada sektor tersier khususnya sektor hotel dan restoran

menunjukkan adanya perkembangan yang baik khususnya pada sektor hotel dan

restoran tersebut. Selain itu, didukung oleh peningkatan sektor pariwisata di

Kabupaten Bogor, maka akan mendorong peningkatan industri hotel dan restoran

dan selanjutnya akan berpengaruh positif pada peningkatan PDRB Kabupaten

Bogor.

Selain sektor pariwisata, adapula faktor yang semakin mendorong industri

restoran di Kota dan Kabupaten Bogor untuk berkembang, yaitu faktor konsumsi

masyarakat, yang lebih dominan untuk mengkonsumsi makanan dibandingkan

Page 15: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

6

dengan bukan makanan. Berikut ini dapat dilihat data pengeluaran makanan rata-

rata per kapita sebulan menurut Kabupaten dan Kota di Jawa Barat.

Tabel 3. Pengeluaran Rata-rata Per Kapita Sebulan Menurut Kabupaten/Kota dan Sekelompok Barang di Jawa Barat pada Tahun 2007

Kabupaten/Kota Makanan (Rupiah)

Persentase(%)

Bukan Makanan (Rupiah)

Persentase(%)

Jumlah Pengeluaran

(Rupiah)

Persentase (%)

Kabupaten

Bandung 166.728 49,61 169.318 50,39 336.046 100,00

Bandung Barat 143.320 51,33 135.909 48,67 279.229 100,00

Bogor 180.283 50,80 174.611 49.20 354.894 100,00

Bekasi 235.745 48,91 246.207 51,09 481.952 100.00

Cirebon 184.786 60,13 122.529 39,87 307.315 100,00

Sukabumi 159.556 56,07 125.014 49,93 125.014 100,00

Tasikmalaya 147.212 60,32 96.821 39,68 244.033 100,00

Kota

Bandung 226.878 41,42 320.876 58,58 547.755 100,00

Bogor 249.624 37,67 412.983 62,33 662.607 100,00

Bekasi 235.438 39,91 354.468 60.09 589.906 100,00

Cirebon 194.545 44,18 245.771 55,82 440.316 100.00

Sukabumi 255.558 51,10 244.603 48,90 500.162 100,00

Tasikmalaya 176.778 46,31 204.964 53,69 381.741 100,00

Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat (2008), diolah

Data pada Tabel 3 memperlihatkan bahwa Kabupaten Bogor berada pada

peringkat ketiga setelah Bekasi dan Cirebon dengan pengeluaran untuk makanan

sebesar Rp 180.283,00 dalam sebulan. Sedangkan Kota Bogor berada pada

peringkat kedua setelah Sukabumi dengan pengeluaran untuk makanan sebesar Rp

249.624,00 Total pengeluaran Kabupaten dan Kota Bogor untuk makanan adalah

sebesar Rp 429.907,00 dalam sebulan. Jumlah pengeluaran Kabupaten dan Kota

Bogor untuk makanan seperti diperihatkan pada Tabel 3 diatas merupakan jumlah

yang besar dan menggambarkan bahwa masyarakat Kabupaten dan Kota Bogor

termasuk masyarakat yang konsumtif terhadap makanan. Hal inilah yang menjadi

salah satu faktor pendorong industri restoran pada kawasan Kabupaten dan Kota

Bogor untuk semakin berkembang.

Page 16: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

7

Adanya perkembangan dari industri restoran di Kota Bogor dapat

diperlihatkan dengan semakin meningkatnya jumlah bisnis restoran baik restoran

baru maupun pengusaha restoran yang semakin memperluas usahanya. Berikut

adalah jumlah dan pertumbuhan restoran di Kota Bogor pada tahun 2002-2007.

Tabel 4. Jumlah dan Pertumbuhan Restoran di Kota Bogor Tahun 2002-2007

Tahun Jumlah Restoran (Unit) Pertumbuhan (Persen)

2002 161 50,46

2003 178 10,56

2004 192 7,87

2005 222 15,63

2006 248 11,71

2007 268 8,06

Sumber: Dinas Informasi Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor (2008)

Peningkatan jumlah penduduk, perkembangan sektor pariwisata,

pertumbuhan ekonomi yang positif, dan jumlah konsumsi masyarakat yang tinggi

berdampak pada makin banyaknya restoran di Kota dan Kabupaten Bogor.

Menurut data Dinas Informasi Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor, pada

tahun 2007 terdapat 268 restoran yang memiliki izin dan beroperasi di Kota

Bogor baik restoran tradisional maupun modern dan jumlah tersebut bertambah

setiap tahunnya. Sedangkan di Kabupaten Bogor, pada tahun 2007 terdapat

kurang lebih 1072 unit restoran dan rumah makan yang telah ikut dalam

persaingan bisnis, namun tidak dapat dikontrol karena sekitar 90 persen dari

restoran-restoran tersebut belum memiliki izin yang dikeluarkan oleh pemerintah

kabupaten setempat.

Salah satu daerah dengan tingkat persaingan antar restoran dan tingkat

kepadatan yang tinggi di Kabupaten Bogor adalah Kecamatan Ciomas. Persaingan

bisnis restoran dan yang tinggi tersebut disebabkan oleh letak Kecamatan Ciomas

yang merupakan perbatasan antara Kabupaten dan Kota Bogor. Sedangkan

tingginya tingkat kepadatan penduduk Kecamatan Ciomas disebabkan oleh

Page 17: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

8

banyaknya perumahan di daerah tersebut sehingga menghasilkan salah satu angka

tingkat kepadatan penduduk tertinggi di Kabupaten Bogor sekitar 7.854 jiwa/km2.

Salah satu jenis restoran yang berkembang di Kecamatan Ciomas adalah

restoran tradisional. Menurut Atmodjo (2005) restoran tradisional adalah restoran

yang menyajikan menu khas daerah, biasanya mempunyai ruangan penyajian

yang didekorasi sesuai dengan keadaan daerah asal makanan tersebut. Restoran

Pondok Sekararum adalah salah satu restoran tradisional yang terletak di

Kecamatan Ciomas. Restoran Pondok Sekararum adalah restoran tradisional khas

Jawa Timur yang menyediakan menu makanan khas Jawa Timur dan mempunyai

ruang penyajian yang didekorasi menurut adat Jawa Timur.

Selain itu, Restoran Pondok Sekararum adalah restoran yang pertama kali

menyajikan menu makanan khas Jawa Timur di Kecamatan Ciomas dengan

bumbu dan cita rasa asli berdasarkan resep keluarga secara turun-temurun. Hal ini

menunjukkan bahwa restoran tersebut telah memanfaatkan peluang pasar yang

ada dengan menawarkan konsep restoran tradisional yang unik dan didukung

dengan variasi makanan tradisional khas Jawa Timur yang jarang ditemukan di

daerah tersebut seperti pecel madiun, rawon, serabi siram, hingga es dawet

campur. Dalam perkembangan usahanya, Restoran Pondok Sekararum akan

membutuhkan strategi yang tepat untuk terus berkembang dan tetap bertahan

dalam industri. Permasalahan-permasalahan yang ada baik dari dalam maupun

dari luar perusahaan menuntut restoran Pondok Sekararum untuk melakukan

strategi yang tepat dalam mengelola dan mengembangkan usahanya.

1.2. Perumusan Masalah

Pondok Sekararum adalah salah satu restoran tradisional khas Jawa Timur

yang terletak di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor. Pondok Sekararum

didirikan pada tanggal 24 Maret 2007 dan berdiri diatas tanah seluas 1000 m2.

Restoran Pondok Sekararum merupakan satu-satunya restoran di Kecamatan

ciomas yang memadukan dua konsep antara restoran tradisional dan gerai

tanaman hias. Selain menawarkan konsep restoran yang berbeda, Pondok

Sekararum juga merupakan restoran pionir di Kecamatan Ciomas yang

menawarkan berbagai pilihan menu makanan dan minuman tradisional khas Jawa

Timur seperti pecel madiun, rawon, serabi siram, hingga es dawet campur dengan

Page 18: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

9

berbagai penyempurnaan rasa sehingga menghasilkan makanan yang cocok

dengan selera masyarakat, lezat, dan bermutu.

Pada awal berdirinya, restoran ini sangat diminati oleh konsumen. Hal

tersebut ditunjukkan dengan besarnya omset, banyak serta frekuensi kunjungan

konsumen, serta tanggapan positif lainnya dari masyarakat perihal harga dan

pelayanan yang baik serta menu makanan yang khas. Namun, kurangnya

kemampuan pemasaran perusahaan membuat semakin lama omset perusahaan dan

kunjungan konsumen semakin menurun.

Berdasarkan pengamatan strategi bisnis sebelumnya, pihak manajerial

Restoran Pondok Sekararum tidak lagi melakukan strategi promosi secara

langsung. Upaya promosi melalui penyebaran leaflet dan brosur dirasakan kurang

efektif dan tidak berpengaruh nyata dalam meningkatkan penjualan. Akan tetapi,

sebagai salah satu aspek penting dalam perusahaan, aspek pemasaran khususnya

promosi harus dikembangkan secara optimal agar para konsumen dapat

mengetahui keberadaan Restoran Pondok Sekararum. Selain itu, dengan adanya

kegiatan pemasaran yang optimal, peningkatan laba dan peningkatan penjualan

yang merupakan tujuan perusahaan akan dapat tercapai.

Adapula minimnya hambatan masuk industri akibat teknologi sederhana

dan investasi awal yang tidak terlalu besar, membuat semakin banyaknya berdiri

restoran tradisional baru yang pada akhirnya meningkatkan persaingan di industri.

Akibat semakin meningkatnya persaingan dalam industri restoran tradisional,

Restoran Pondok Sekararum berupaya untuk mempertahankan dan

mengembangkan usahanya dengan merencanakan strategi yang tepat. Strategi ini

berguna untuk mempertahankan eksistensi perusahaan dalam industri restoran

dengan memanfaatkan potensi internal dan eksternal serta mengatasi kendala

internal eksternal yang dimiliki untuk mempertahankan pasar yang ada maupun

pasar baru bagi perusahaan.

Walaupun didukung oleh modal yang kuat dan manajemen restoran yang

baik, namun potensi masuknya pendatang baru dalam industri justru diperkirakan

akan mendatangkan tekanan persaingan yang tajam. Adapula kendala lain yang

dihadapi Restoran Pondok Sekararum dalam kegiatan mengembangkan usahanya.

Beberapa kendala yang ada adalah lokasi usaha yang kurang strategis membuat

Page 19: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

10

pihak manajemen harus menemukan kegiatan promosi yang lebih efektif,

kurangnya variasi dalam menu dan produk, dan banyaknya produk subtitusi.

Munculnya berbagai permasalahan tersebut baik dari dalam maupun dari luar

perusahaan merupakan kelemahan dan ancaman yang dapat diminimalisir dengan

menyusun rencana strategis ke depan yang tepat. Langkah-langkah strategis untuk

pengembangan usaha restoran tradisional khas Jawa Timur Pondok Sekararum

harus mampu melibatkan semua pihak termasuk pihak manajemen sebagai pelaku

utama usaha restoran tersebut.

Guna membantu pengembangan usaha Restoran Pondok Sekararum, maka

permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal apakah yang harus

diperhatikan oleh Restoran Pondok Sekararum dalam menyusun strategi

pengembangan usaha?

2. Alternatif dan prioritas strategi pengembangan usaha apakah yang tepat dan

dapat diterapkan oleh pihak Restoran Pondok Sekararum sesuai dengan

kondisi lingkungan usaha?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan, adapun tujuan dari

penelitian ini adalah :

1. Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor lingkungan internal dan

eksternal yang harus diperhatikan oleh Restoran Pondok Sekararum dalam

menyusun strategi pengembangan usaha.

2. Merumuskan alternatif strategi dan merekomendasikan prioritas strategi

pengembangan usaha yang tepat untuk dapat diterapkan pihak Restoran

Pondok Sekararum sesuai dengan kondisi lingkungan usaha.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan berguna:

1. Bagi pihak manajemen Restoran Pondok Sekararum, penelitian ini

diharapkan dapat memberikan masukan dan pertimbangan mengenai

pemilihan strategi pengembangan usaha yang tepat sebagai upaya dalam

mengembangkan usaha serta memenuhi dan memuaskan harapan pelanggan.

Page 20: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

11

2. Bagi pembaca, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi pada penelitian selanjutnya dan dapat menjadi bahan masukan dan

informasi mengenai pengembangan usaha, khususnya analisis strategi

pengembangan usaha.

3. Bagi penulis, sebagai pengalaman nyata dalam bidang Agribisnis dan

penerapan ilmu-ilmu yang diperoleh selama kuliah.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup analisis dan pembahasan dalam penelitian secara

keseluruhan adalah identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi strategi

pengembangan usaha yang sebaiknya diterapkan oleh perusahaan. Ruang lingkup

analisis ini meliputi gambaran umum usaha Restoran Pondok Sekararum, analisis

faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan, perumusan strategi dan penentuan

prioritas strategi yang dapat ditetapkan oleh usaha Restoran Pondok Sekararum,

kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor.

Page 21: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

12

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Restoran

2.1.1. Definisi dan Sejarah Perkembangan Restoran

Menurut Atmodjo (2005), restoran adalah suatu industri yang tak terbatas,

yaitu industri yang melayani makanan dan minuman kepada semua orang yang

jauh dari rumahnya, maupun yang dekat dengan rumahnya. Industri restoran

sangat berhubungan erat dengan persiapan dan penyajian dari beratus-ratus jenis

makanan dan minuman yang disajikan kepada berjuta-juta manusia sepanjang

hidup. Industri makanan dan minuman juga merupakan suatu industri “people to

people”, yaitu industri yang berhubungan dengan manusia, suatu industri yang

melayani kebutuhan orang lain yang jauh dari rumah atau kantor.

Industri penyajian makanan dan minuman termasuk industri yang tertua di

dunia yang dikenal sejak timbulnya peradaban manusia. Dahulu orang-orang

berpergian dengan berkendara kuda, berkereta hewan, maupun berjalan kaki.

Sehingga timbullah beberapa restoran dan penginapan di sepanjang jalan yang

dilalui orang-orang tersebut. Dengan kemajuan peradaban maka timbullah suatu

gagasan untuk mendirikan restoran yang bagus dan megah seperti yang banyak

bermunculan di masa kini. Industri ini merupakan industri yang kontemporer

yaitu industri yang mengikuti perkembangan jaman dan selera pembeli yang tidak

menetap akibat pola hidup masyarakat yang berubah-ubah.

2.1.2. Jenis Restoran

Menurut Atmodjo (2005), terdapat 19 jenis restoran yang berkembang saat

ini, di antaranya:

1) Bistro, yaitu restoran kecil ala Perancis.

2) Canteen, yaitu restoran yang menyediakan makanan kecil atau refreshment,

dahulu restoran ini hanya berada di dalam Camp.Militer.

3) Cafe, yaitu restoran yang fungsinya sebagai tempat makan dan minum untuk

umum (Public Dining Place).

4) Cabaret atau Nite Club, yaitu restoran yang juga mengadakan pertunjukkan

(hiburan malam).

Page 22: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

13

5) Cafetaria, yaitu restoran yang tamunya mengambil makanan atau minuman

sendiri (Self Service Restorant), dimana makanan diatur di atas meja service

(display) dengan harga sesuai jenis hidangan yang diambil tamu.

6) Chop Steak atau Steak House, yaitu restoran yang khusus menjual spesial

steak atau chop.

7) Coffee Pot, yaitu restoran kecil dengan harga terjangkau (seperti warung kopi

ala Tegal).

8) Coffee Shop, yaitu restoran yang menghidangkan makanan dan minuman

dengan service informal, tetapi pelayanannya cepat karena makanan sudah

ready to serve.

9) Dilicatessent, yaitu spesial restoran yang menjual Delicatessent Food,

seperti: Sausage, Bacon, Ham, dan sebagainya.

10) Dinner atau kereta makan, yaitu restoran yang berada di atas kereta api

dengan pelayanan informal.

11) Drive Inn, yaitu restoran yang berada di lingkungan Drive Inn Theater (teater

mobil), terkadang hanya menjual makanan kecil seperti hotdog, sandwich, ice

cream dan sebagainya.

12) Grill Restoran, yang khusus menjual steak atau chop menurut selera tamu

(cook to order).

13) Inn, yaitu suatu hotel atau motel dimana harga kamar yang disewakan sudah

termasuk hidangan yang disajikan dan diantarkan ke kamar tamu

bersangkutan.

14) Lunch Wagon, yaitu restoran yang menggunakan kereta dorong atau mobil.

Biasanya di tempat keramaian dan menghidangkan makanan kecil, seperti:

bakso, mie goreng, dan sebagainya.

15) Rathskeller, yaitu restoran ala German yang dibangun di bawah tangga jalan.

16) Rotisserie, yaitu restoran dimana tamu dapat melihat langsung tempat

pembakaran daging.

17) Tavern, yaitu restoran kecil yang menjual beer dan wines.

18) Common, yaitu restoran yang menghidangkan makanan untuk orang banyak

dalam suatu meja panjang, biasanya terdapat pada institusi atau kamp. militer.

Page 23: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

14

19) Specialities Restaurant, yaitu restoran yang menghidangkan makanan dan

minuman istimewa (makanan khas) seperti: Sea food, Masakan Padang,

Masakan Khas Jawa Timur, Chinese Food, Japanese Food, dan sebagainya.

Restoran Pondok Sekararum termasuk ke dalam jenis specialities restaurant

karena restoran ini menyediakan makanan tradisional khas Jawa Timur. Menu

andalan Restoran Pondok Sekararum adalah Pecel Madiun. Kelengkapan

komponen dalam Pecel Madiun dan konsep restoran yang memiliki keunikan

merupakan pembeda restoran ini dengan restoran Pecel Madiun lainnya.

2.2. Makanan Tradisional

Menurut Annisa (2008) makanan tradisional adalah makanan dan

minuman, termasuk makanan jajanan serta bahan campuran yang digunakan

secara tradisional dan telah lama berkembang secara spesifik di daerah atau

masyarakat Indonesia. Biasanya makanan tradisional diolah dari resep yang sudah

dikenal masyarakat setempat dengan bahan-bahan yang diperoleh dari sumber

lokal yang memiliki citarasa yang relatif sesuai dengan selera masyarakat

setempat.

Makanan tradisional khas Jawa Timur diartikan sebagai makanan yang

biasa dikonsumsi oleh masyarakat Jawa Timur, diolah dengan menggunakan

bahan yang ada dan diproduksi dari usaha pertanian sekitarnya, serta memiliki

rasa khas untuk selera masyarakat Jawa Timur.

2.3. Penelitian Mengenai Restoran

Menurut Yoshida (2006), kegiatan strategi bauran pemasaran yang

diterapkan pada rumah makan Eco Raos adalah menggunakan bauran pemasaran

(Marketing Mix) yang terdiri dari strategi produk, harga, tempat, dan promosi.

Berdasarkan hasil pengolahan metode pengambilan keputusan proses hierarki

analisis (PHA) terhadap strategi bauran pemasaran yang dijalankan untuk produk

ayam gepuk, diketahui bahwa tujuan yang diprioritaskan adalah pertumbuhan

penjualan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan pada jangka pendek.

Untuk mencapai tujuan ini, maka strategi bauran pemasaran yang diprioritaskan

adalah strategi produk. Dengan kebijakan yang menjadi prioritas utama yaitu

kualitas produk dan kuantitas produk menempati posisi prioritas kedua.

Page 24: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

15

Ridwansyah (2008) melakukan penelitian tentang strategi pemasaran pada

Rumah Makan Sate Kiloan Empuk Cibinong. Rumah makan sate kiloan Cibinong

merupakan rumah makan sederhana yang menawarkan sate kambing kepada para

konsumennya. Berdasarkan survei yang dilakukan terhadap 50 responden,

karakteristik konsumen Rumah Makan Sate Kiloan Empuk adalah masyarakat dari

daerah sekitar Citeureup dan Cibinong sebesar 74 persen. Responden pria 74

persen dan responden wanita 26 persen dengan kisaran usia 26-35 tahun sebanyak

40 persen. Responden sudah menikah sebesar 72 persen dengan latar belakang

pendidikan sama dan lebih tinggi dari SLTA. Pengeluaran konsumsi keluarga per

bulan kurang dari Rp 2.000.000,00 dengan rata-rata pekerjaan sebagai karyawan

swasta. Pada tahap perkenalan, 50 persen dari responden telah melakukan

kunjungan untuk kedua kali dan lebih. Hal ini menunjukkan bahwa Rumah Makan

Sate Kiloan Empuk sudah mendapatkan respon penerimaan yang baik dari

konsumen.

Faktor jarak mempengaruhi keputusan konsumen sebesar 42 persen.

Responden kebanyakan mengunjungi pada malam hari sebesar 56 persen. Dari

delapan atribut (citarasa sop dan gulainya, keempukan satenya, harga, kuantitas,

pelayanan, halal, areal parkir, dan kebersihan), yang paling mempengaruhi

keputusan konsumen adalah keempukan satenya sebesar 44 persen serta citarasa

sop dan gulainya sebesar 38 persen. Harga yang ditawarkan untuk sate kambing

sudah sesuai dengan yang diinginkan pasar Rp 80.000,00 sampai Rp 100.000,00

per kilogram sebesar 84 persen, sedangkan harga sop masih dinilai lebih tinggi

dari keinginan pasar Rp 12.000,00 per porsi dibandingkan keinginan konsumen

Rp 8.000,00 sampai Rp 10.000,00 per porsi sebesar 76 persen. Konsumen yang

mengunjungi Rumah Makan Sate Kiloan Empuk untuk memenuhi kebutuhan

sehari-hari sebesar 40 persen belum menunjukkan loyalitas yang positif atau

kesetiaan kepada Rumah Makan Sate Kiloan Empuk dengan tindakan yang

dilakukan konsumen bila rumah makan ini tutup adalah mengunjungi rumah

makan lain sebesar 66 persen.

Rumusan strategi pemasaran yang direkomendasikan kepada pihak Rumah

Makan Sate Kiloan Empuk adalah produk yang berkualitas dengan selalu

mempertimbangkan bahan baku yang berkualitas, serta dengan mempertahankan

Page 25: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

16

keempukan sate dan citarasa sop atau gulainya menjadi prioritas utama. Promosi

melalui spanduk yang lebih menarik dan jelas menjadi prioritas ke-2. Prioritas ke-

3 adalah penetapan harga yang lebih bersaing juga adalah cara yang tepat untuk

menembus dan merebut pasar. Untuk lokasi yang sekarang sudah dapat diterima

dengan baik oleh konsumen sehingga cukup menjadi prioritas ke-4 dalam

pengembangannya. Rumah Makan Sate Kiloan Empuk pada tahap perkenalannya

harus mampu mempertahankan kualitas produknya yang menjadi strategi prioritas

untuk mempertahankan konsumen yang telah menjadi pelanggan. Dalam

penetapan harga, pengelola perlu untuk selalu mengikuti perkembangan pasar

industri rumah makan di Citeureup dan Cibinong dengan selalu memantau

persaingan harga yang bervariasi di pasar yang dilakukan oleh para pemilik usaha

sejenis.

Penelitian Rahmadhoni (2006) bertujuan untuk mempelajari pelaksanaan

bauran pemasaran Restoran Pajajaran, menganalisis tingkat kepuasan konsumen

terhadap kinerja bauran pemasaran yang telah dilakukan oleh Restoran Pajajaran

sehingga dapat dilakukan perbaikan strategi pemasaran yang sesuai dengan

konsumen, dan mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang

mempengaruhi keberhasilan Restoran Pajajaran. Berdasarkan hasil analisis

Importance Performance (IPA) dapat diketahui bahwa tingkat kepuasan

konsumen Restoran Sunda Pajajaran adalah sebesar 75,53 persen yang

menunjukkan kepuasan konsumen sudah mendekati sesuai. Posisi restoran ini

pada matriks IE berada pada kuadran V. Dengan mengkombinasikan hasil analisis

IPA dan IE, dihasilkan analisis SWOT dengan berbagai alternatef strategi.

Adapun pada hasil pembahasan penelitian ini strategi yang direkomendasikan

adalah mempertahankan penggunaan bahan baku lokal (strategi produk),

meningkatkan efektivitas promosi seperti pemuatan iklan pada internet dan radio

(strategi promosi), mengadakan program pemberian diskon pada keadaan tertentu,

dan mempertahankan desain ruangan (strategi harga), dan meningkatkan

kenyamanan suasana restoran (strategi tempat).

Menurut Kurniawan (2008), berdasarkan penggabungan matriks EFE dan

IFE menempatkan posisi perusahaan pada kuadran V yaitu Hold and Maintain

dengan penggunaan strategi yang tepat yaitu penetrasi pasar dan pengembangan

Page 26: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

17

produk. Berdasarkan hasil analisis SWOT dihasilkan 11 alternatif strategi yang

kemudian dipetakan menggunakan arsitektur strategi (Road Map). Urutan

kegiatannya dibagi menjadi tiga yaitu persiapan menuju tahap pengembangan

usaha, melakukan pengembangan usaha, dan mempertahankan usaha. Strategi

yang dilakukan meliputi perencanaan produksi, optimalisasi produksi, melakukan

kemitraan, alternatif memperoleh modal usaha, melakukan kerjasama dengan

pemasok dan sebagainya. Strategi ini dilakukan untuk mencapai tujuan atau

sasaran loka farm yaitu meningkatkan produksi dan kualitas bunga krisan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya, maka dalam

penelitian ini mengambil topik mengenai analisis strategi pengembangan usaha

restoran Pondok Sekar Arum, kecamatan ciomas, kabupaten bogor. Selain itu,

perbedaan penelitian ini dengan penelitian lainnya terletak pada obyek penelitian

berupa restoran yang memadukan konsep makanan tradisional dengan konsep

tanaman hias. Alat analisis data yang digunakan adalah Quantitative Strategy

Planning Matrix (QSPM) yang nantinya menghasilkan urutan pemilihan strategi

yang dapat dilakukan restoran berdasarkan angka yang tertinggi.

Page 27: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

18

III KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

3.1.1. Konsep Strategi

Strategi juga merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam

perkembangannya, konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat

ditunjukan oleh adanya perbedaan konsep mengenai strategi. Menurut Jauch dan

Glueck (1988), strategi adalah rencana yang disatukan, luas, dan terintegrasi yang

menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan

dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan itu

dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi. Menurut Pearce dan

Robinson (1997), strategi merupakan rencana manajerial yang dilakukan oleh para

manajer dalam skala besar dan berorientasi kepada masa depan untuk berinteraksi

dengan lingkungan persaingan guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.

Strategi diartikan oleh para manajer sebagai rencana yang berskala besar

dan berorientasi kepada masa depan untuk berinteraksi dengan lingkungan

persaingan guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan. Strategi adalah “rencana

main” suatu perusahaan, meskipun rencana itu tidak secara persis merinci semua

pemanfaatan SDM, keuangan dan bahan di masa mendatang, tetapi strategi

memberi kerangka untuk keputusan-keputusan manajerial. Strategi mencerminkan

kesadaran perusahaan mengenai bagaimana, kapan dan dimana perusahaan harus

bersaing;melawan siapa; dan untuk maksud (purpose) apa (Pearce and Robinson

1997). Strategi juga merupakan alat untuk mencapai sasaran jangka panjang

melalui tindakan potensial yang membutuhkan keputusan manajemen tingkat atas

dan sumberdaya perusahaan dalam jumlah besar (David, 2006).

Dari beberapa definisi diatas mengenai strategi, dapat disimpulkan bahwa

strategi adalah alat atau rencana yang komprehensif serta mengintegrasikan segala

resources dan capabilities secara terus menerus untuk merespon kekuatan dan

kelemahan serta peluang dan ancaman yang dimiliki perusahaan dengan maksud

untuk mencapai tujuan jangka panjang yang diinginkan oleh perusahaan dan

untuk memenangkan kompetisi.

Page 28: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

19

3.1.2. Alternatif Strategi

Menurut David (2006), terdapat alternatif strategi yang dapat dijalankan

oleh organisasi dan perusahaan. Alternatif stategi tersebut dapat dikategorikan

menjadi empat jenis yaitu :

1) Strategi Integrasi

Adapun tipe-tipe strategi integrasi yang terdiri dari :

a) Integrasi ke depan (Forward Integration) yaitu tipe strategi yang

melibatkan akuisisi kepemilikan atau meningkatkan control atas

distributor atau pengecer.

b) Integrasi ke belakang (Backward Integration) yaitu tipe strategi untuk

mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pemasok.

c) Integrasi horizontal (Horizontal Integration) yaitu tipe strategi untuk

mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pesaing

perusahaan.

2) Strategi Intensif

Strategi intensif adalah suatu strategi yang dilakukan oleh perusahaan secara

intensif guna memperbaiki posisi kompetitif perusahaan dengan produk yang

ada saat ini. Tipe strategi intensif meliputi:

a) Penetrasi pasar (Market Penetration) yaitu tipe strategi yang digunakan

untuk meningkatkan pangsa pasar untuk produk atau jasa saat ini di

pasar melalui upaya pemasaran yang lebih besar.

b) Pengembangan pasar (Market Development) yaitu tipe strategi yang

digunakan untuk memperkenalkan produk atau jasa yang sudah ada ke

daerah pemasaran yang baru.

c) Pengembangan produk (Product Development) yaitu tipe strategi yang

digunakan untuk mencari peningkatan penjualan dengan memperbaiki

produk atau jasa saat ini.

3) Strategi Diversifikasi

Strategi ini dilakukan dengan mendiversifikasikan aktivitas bisnis dengan

tujuan agar bisnis yang dijalankan tidak tergantung pada satu industri. Tipe

strategi diversifikasi dibagi atas:

Page 29: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

20

a) Diversifikasi konsentrik (Concentric Diversification) yaitu tipe strategi

yang digunakan untuk menambah produk baru yang saling berhubungan

untuk pasar yang sama.

b) Diversifikasi horizontal (Horizontal Diversification) yaitu tipe strategi

yang digunakan untuk menambah produk baru tetapi tidak berhubungan

dengan bertujuan memuaskan pelanggan yang sama.

c) Diversifikasi konglomerat (Conglomerate Diversification) yaitu tipe

strategi untuk menambah produk-produk baru yang tidak saling

berhubungan untuk pasar yang berbeda.

4) Strategi Defensif

Strategi defensive dilakukan untuk bertahan. Adapun tipe-tipe dari strategi

defensive adalah:

a) Pengurangan, yaitu tipe strategi yang terjadi ketika suatu organisasi

mengelompokkan ulang melalui pengurangan biaya dan asset untuk

menanggulangi turunnya penjualan atau keuntungan.

b) Divestasi, yaitu menjual sebuah unit bisnis atau sebagian unit bisnis dari

perusahaan kepada pihak lain dengan tujuan meningkatkan modal untuk

akuisisi strategis atau investasi lebih lanjut.

c) Likuidasi, yaitu menjual seluruh asset perusahaan baik secara terpisah-

pisah untuk setiap nilai riilnya.

3.1.3 Konsep Manajemen Strategis

Manajemen strategis sangat penting bagi perkembangan suatu perusahaan

baik besar maupun kecil. Manajemen strategis dapat membantu perusahaan

melihat lebih dahulu ancaman dan peluang di masa depan, menyediakan sasaran

yang jelas serta arah untuk masa depan perusahaan dan memungkinkan

perusahaan mengantisipasi kondisi yang selalu berubah. Perusahaan akan

mencapai tujuan yang telah ditetapkan, mampu memanfaatkan peluang-peluang

usaha yang ada dan mengatasi ancaman yang disebabkan oleh adanya suatu

perubahan lingkungan, melalui kekuatan yang dimiliki perusahaan.

Pearce dan Robinson (1997) mendefinisikan manajemen strategis sebagai

sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi)

dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai

Page 30: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

21

sasaran-sasaran perusahaan. Jauch dan Glueck (1988) menyatakan bahwa

manajemen strategis ialah sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada

penyusunan suatu strategi atau sejumlah strategi yang efektif untuk membantu

mencapai sasaran perusahaan.

Menurut David (2006), manajemen strategis adalah seni dan ilmu

pengetahuan untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi

keputusan lintas fungsional yang memungkinkan organisasi dapat mencapai

tujuannya. Berdasarkan pada definisi tersebut, manajemen strategis lebih berfokus

pada pengintegrasian manajemen, pemasaran, keuangan, produksi, operasi,

penelitian dan pengembangan, dan sistem informasi dalam kaitannya untuk

mencapai keberhasilan organisasi. Tujuan manajemen strategis adalah untuk

mengeksploitasi, menciptakan peluang baru yang berbeda untuk masa mendatang.

Manajemen strategis juga menyediakan sasaran serta arah yang jelas bagi masa

depan perusahaan sehingga perusahaan yang mengembangkan sistem manajemen

strategis mempunyai kemungkinan tingkat keberhasilan lebih besar daripada yang

tidak menggunakan sistem manajemen strategis.

3.1.4. Proses Manajemen Strategis

Menurut David (2006), proses manajemen strategi adalah suatu

pendekatan secara objektif, logis, dan sistematis dalam penetapan keputusan besar

dalam suatu organisasi. Proses manajemen strategis ditujukan untuk

memungkinkan organisasi beradaptasi secara efektif terhadap perubahan dalam

jangka panjang. Proses ini dinamis dan berkelanjutan serta secara signifikan dapat

memperkuat pertumbuhan dan kemakmuran.

Pelaksanaan proses manajemen strategis secara Dalam proses manajemen

strategik, arus informasi mencakup data historis, data saat ini dan data ramalan

tentang operasi dan lingkungan bisnis. Data-data yang didapat kemudian

dievaluasi dalam kaitannya dengan nilai dan prioritas dari individu-individu dan

kelompok-kelompok yang berpengaruh terhadap aktivitas perusahaan. Tujuan dari

proses ini ialah formulasi dan implementasi strategi yang bekerja ke arah

pencapaian misi jangka panjang dan sasaran jangka pendek perusahaan. Proses

manajemen strategis terdiri dari tiga tahap yaitu:

Page 31: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

22

1) Formulasi Strategi

Merupakan salah satu tahapan dalam proses manajemen strategis yang

meliputi mengembangkan visi dan misi bisnis, mengidentifikasi peluang dan

ancaman eksternal perusahaan, menetapkan kekuatan dan kelemahan internal

perusahaan, menetapkan tujuan jangka panjang, merumuskan strategi

alternatif dan memilih strategi tertentu yang akan dilaksanakan.

2) Implementasi Strategi

Merupakan tahapan pelaksanaan dalam proses manajemen strategis dimana

alternatif pilihan strategi dijalankan dengan memanfaatkan sumberdaya yang

dimiliki untuk mencapai tujuan organisasi. Menuntut perusahaan untuk

menetapkan obyektif tahunan, melengkapi dengan kebijakan, memotivasi

karyawan, dan mengalokasikan sumberdaya sehingga strategi yang telah

diformulasikan dapat dijalankan.

3) Evaluasi Strategi

Merupakan tahap akhir dalam manajemen strategis. Tiga aktivitas dasar

evaluasi strategi meliputi peninjauan ulang faktor-faktor eksternal dan

internal yang menjadi dasar strategi saat ini, mengukur prestasi dan kinerja,

serta mengambil tindakan korektif.

Gambar 1. Model Komprehensif Proses Manajemen Strategis Sumber: David (2006)

Mengembang-kan

pernyataan visi dan misi

Mengukur dan

mengevaluasi kinerja

Implementasi strategi isu-

isu pemasaran, keuangan, akuntansi,

penelitian dan pengembanga

n, sistem informasi

Menjalankan Audit

Eksternal

Menjalankan Audit

Internal

Menetapkan Tujuan jangka panjang

Merumuskan

mengevaluasi dan

memilih strategi

Implementasi Strategi-

isu manajemen

Page 32: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

23

3.1.5. Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan

Penentuan visi dan misi merupakan langkah awal dalam proses

perencanaan, sedangkan penentuan tujuan mengikuti formulasi strategi. Ketiga

komponen tersebut mempunyai hubungan yang saling menunjang dan mempunyai

peran dalam pelaksanaan perencanaan strategi (Hussey, 1997). Setiap organisasi

memiliki tujuan yang unik dan alasan keberadaan. Keunikan ini harus tercermin

dalam pernyataan visi dan misi. Pernyataan visi dan misi memegang peranan

penting dalam memformulasi, implementasi, dan evaluasi strategi. Pernyataan visi

dan misi yang jelas akan menghindarkan perusahaan dari tindakan jangka pendek

yang dapat membahayakan kepentingan jangka panjang.

Pernyataan visi menggambarkan keadaan di masa depan yang mungkin

dan yang ingin dicapai terkait dengan pilihan mendasar kemana arah organisasi

dimasa yang akan datang yang mencakup tujuan spesifik (David, 2006). Oleh

karena itu, pernyataan visi sering dianggap sebagai tahap pertama dalam

perencanaan strategis, bahkan lebih diutamakan dan mendahului pembuatan

pernyataan misi (David, 2006).

Pernyataan misi adalah pernyataan tujuan jangka panjang yang

membedakan satu perusahaan dengan perusahaan sejenis lainnya (David, 2006).

Pernyataan misi menjelaskan tujuan, filosofi, kepercayaan, dan prinsio-prinsip

dalam organisasi. Pernyataan misi dirancang untuk memberikan tuntunan yang

teguh dalam pengambilan keputusan manajemen yang penting. Pernyataan misi

yang baik harus menjelaskan tujuan dasar dari organisasi, pelanggan, produk atau

jasa, pasar, filosofi, dan dasar teknologi. Pearce dan Robinson (1997) menyatakan

bahwa misi suatu perusahaan adalah tujuan yang unik yang membedakannya dari

perusahaan-perusahaan lain yang sejenis dan mengindentifikasi operasinya.

Pernyataan visi dan misi memberikan dampak yang positif bagi kinerja

dalam organisasi. Pernyataan visi dan misi secara tidak langsung berdampak

positif pada kinerja keuangan organisasi. Tingkat keterlibatan manajer dan

karyawan dalam mengembangkan pernyataan visi dan misi sangat berpengaruh

terhadap keberhasilan organisasi.

Menurut David (2006) tujuan dapat didefinisikan sebagai hasil yang

spesifik yang ingin dicapai suatu organisasi untuk menjalankan misi dasarnya.

Page 33: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

24

Tujuan penting untuk keberhasilan suatu organisasi sehingga harus terukur,

konsisten, realistis, hierarkis, dapat dicapai, selaras antar unit organisasi dan jelas.

Tujuan jangka panjang menunjukan hasil yang diharapkan dengan menjalankan

strategi tertentu. Tujuan jangka panjang penting dalam formulasi strategi yaitu

sebagai ukuran dalam kinerja perusahaan.

3.1.6. Analisis Lingkungan Perusahaan

Perusahaan yang berhasil akan memandang bisnis mereka dari luar

kedalam. Mereka menyadari bahwa lingkungan perusahaan selalu menimbulkan

peluang dan ancaman baru. Mereka memahami pentingnya memantau dan

beradaptasi dengan lingkungan yang berubah. Menurut Robbins dan Coulter

(2004), menganalisis lingkungan merupakan langkah yang menentukan

keberhasilan proses strategi. Hal ini disebabkan karena strategi yang berhasil

merupakan strategi yang sangat bersesuaian dengan lingkungan.

Analisis lingkungan perusahaan sangat penting dilakukan karena

memberikan kesempatan kepada para perencana strategi untuk melakukan

tanggapan pilihan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan.

Analisis ini juga bertujuan agar manajemen perubahan yang mungkin terjadi,

sehingga dapat mengantisipasi perubahan tersebut. Menurut Umar (2003)

lingkungan perusahaan atau bisnis dibagi menjadi dua, yaitu lingkungan internal

yang terdiri dari variabel kelemahan dan kekuatan dalam control manajemen

perusahaan, serta lingkungan eksternal yang dibagi menjadi dua kategori yaitu

lingkungan industri dan lingkungan jauh yang meliputi variabel peluang dan

ancaman diluar kontrol manajemen perusahaan.

3.1.6.1. Lingkungan Internal

Lingkungan internal perusahaan merupakan suatu kondisi yang ada di

dalam suatu perusahaan. Faktor internal perusahaan mempengaruhi arah dan

tindakan perusahaan dalam pencapaian tujuannya berdasarkan faktor-faktor yang

berasal dari kondisi intern perusahaan. Analisis lingkungan internal

mengidentifikasikan kekuatan dan kelemahan yang menjadi landasan strategi

perusahaan. Kekuatan ialah sumberdaya, keterampilan atau keunggulan-

keunggulan lain yang relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani

Page 34: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

25

atau yang ingin dilayani oleh perusahaan. Sedangkan kelemahan ialah

keterbatasan atau kekurangan dalam sumberdaya, keterampilan dan kapabilitas

yang secara serius menghambat kinerja efektif perusahaan (Jauch dan Glueck

1988). Menurut David (2006), faktor-faktor internal yang berhubungan dengan

fungsional perusahaan yang dapat diamati terdiri dari:

1) Manajemen

Menurut David (2006), manajemen merupakan suatu tingkatan sistem

pengaturan organisasi yang mencakup sistem produksi, pemasaran,

pengelolaan sumberdaya manusia, dan keuangan. Fungsi manajemen terdiri

dari lima aktivitas dasar, yaitu:

a) Perencanaan

Terdiri dari semua aktivitas manajerial yang berkaitan dengan persiapan

menghadapi masa depan. Peranan perencanaan meliputi peramalan,

penetapan sasaran, formulasi strategi, pengembangan kebijakan, dan

penetapan tujuan.

b) Pengorganisasian

Mencakup semua aktivitas manajerial yang menghasilkan struktur

pekerjaan dan hubungan otoritas.

c) Pemberian Motivasi

Melibatkan usaha yang diarahkan untuk membentuk perilaku manusia.

d) Pengelolaan Staff

Termasuk administrasi gaji, fasilitas karyawan, wawancara, perekrutan,

pelatihan, pengembangan manajemen, dan keselamatan karyawan.

e) Pengendalian

Mengacu pada semua aktivitas manajerial yang diarahkan untuk

memastikan hasil actual konsisten dengan hasil yang direncanakan.

2) Produksi dan Operasi

Melihat apakah perusahaan menghasilkan produk atau jasa, apakah

perusahaan tersebut padat karya atau pada modal, dan bagaimana perusahaan

dapat mengembangkan sistem operasi yang dapat menghasilkan produk

dengan jumlah, waktu, dan biaya yang tepat. Produksi dan operasi

Page 35: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

26

diupayakan berjalan seefisien mungkin untuk menciptakan produk yang

berkualitas dengan harga yang terjangkau.

3) Pemasaran

Pemasaran dapat digambarkan sebagai proses mendefinisikan,

mengantisipasi, menciptakan, memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan

atas barang dan jasa (David, 2006). Dibb dan Simkin (1993) diacu dalam

Tjiptono dan Chandra (2007) menyatakan bahwa tujuh elemen bauran

pemasaran jasa yaitu produk (product), harga (price), tempat (place), promosi

(promotion), orang (people), proses (process), dan bukti fisik (physical

evidence).

4) Keuangan

Berhubungan dengan cara mencari sumber dana yang paling cepat guna

membiayai kegiatan perusahaan, bagaimana dana dialoksikan, dan bagaimana

perusahaan mengontrol keuangan tersebut.

5) Penelitian dan Pengembangan

Menekankan pada informasi yang digunakan perusahaan untuk mengikat

semua fungsi bisnis menjadi satu dan menjadi dasar untuk semua keputusan

manajerial. Tujuan informasi manajemen ialah meningkatkan kinerja

perusahaan dengan cara meningkatkan kualitas keputusan manajerial.

3.1.6.2. Lingkungan Eksternal

Jauch and Glueck (1988) mendefinisikan analisis eksternal sebagai suatu

proses yang dilakukan oleh perencanaan strategi untuk memantau sektor

lingkungan dalam menentukan peluang dan ancaman bagi perusahaan. Analisis

lingkungan eksternal menekankan pada identitifikasi dan evaluasi trend kejadian

yang berada diluar kendali perusahaan serta lebih cepat mengalami perubahan

sehingga sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan bisnis. Tujuan

analisis lingkungan eksternal adalah untuk mengembangkan daftar yang terbatas

tentang peluang yang dapat memberi manfaat dan ancaman yang harus dihindari

perusahaan sehingga manajer dapat memformulasikan strategi yang tepat guna

diterapkan oleh perusahaan.

Menurut David (2006), analisis lingkungan eksternal dapat dibedakan

menjadi lima kategori, yaitu:

Page 36: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

27

1) Kekuatan Ekonomi

Kondisi ekonomi suatu daerah atau negara dapat mempengaruhi iklim bisnis

suatu perusahaan. Semakin buruk kondisi ekonomi, semakin buruk pula iklim

berbisnis. Faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah sistem ekonomi

tempat suatu usaha beroperasi. Dalam perencanaan strategiknya, setiap

perusahaan harus mempertimbangkan kecenderungan ekonomi di segmen-

segmen yang mempengaruhi industri tersebut. Sebab faktor ekonomi dapat

membantu atau menghambat upaya mencapai tujuan dan menyebabkan

keberhasilan atau kegagalan suatu strategi. Beberapa faktor kunci yang perlu

diperhatikan ialah : tahapan siklus bisnis yang terjadi, ketersediaan energi,

gejala inflasi dan deflasi yang terjadi, kebijakan keuangan dan suku bunga,

kebijakan fiskal, investasi, harga-harga produk dan jasa, produktifitas, dan

tenaga kerja.

2) Kekuatan Politik, Pemerintah, dan Hukum

Situasi politik yang tidak menentu atau tidak kondusif akan berdampak

negatif bagi dunia usaha, begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, faktor ini

merupakan pertimbangan penting bagi para manajer dalam merumuskan

strategi perusahaan karena berpengaruh signifikan terhadap aktivitas bisnis

perusahaan. Beberapa hal yang harus diperhatikan ialah : undang-undang

tentang lingkungan dan perburuhan, peraturan tentang perdagangan luar

negeri, stabilitas pemerintahan, peraturan tentang keamanan dan kesehatan

kerja, serta sistem perpajakan.

3) Kekuatan Sosial, Budaya, Demografi, dan Lingkungan

Menurut Jauch dan Glueck (1988), faktor ini terpusat pada nilai dan sikap

orang, khususnya pelanggan dan karyawan yang dapat mempengaruhi strategi

perusahaan. Nilai-nilai ini terwujud kedalam perubahan gaya hidup yang

mempengaruhi permintaan terhadap produk dan jasa ataupun cara perusahan

berhubungan dengan karyawannya. Dalam berbagai interaksi yang terjadi

antara satu perusahaan dengan aneka ragam kelompok masyarakat yang

dilayaninya, faktor-faktor sosial sangat penting untuk disadari oleh para

pengambil keputusan strategis. Faktor ini memiliki pengaruh yang besar

terhadap hampir semua produk, jasa, pasar, dan pelanggan.

Page 37: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

28

4) Kekuatan Teknologi

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat berakibat pada

lahirnya berbagai ilmu baru dan aneka ragam temuan serta terobosan dalam

bidang teknologi yang berpengaruh terhadap organisasi. Suatu organisasi

harus terus mengikuti perubahan teknologi yang mempengaruhi industrinya

agar dapat terus mendorong inovasi dalam organisasi. Perubahan teknologi

juga meliputi cara pelaksanaan yang memberikan gambaran secara luas

seperti mendesain, menghasilkan, dan mendistribusikan. Teknologi dapat

menciptakan peluang bagi organisasi agar dapat berproduksi dengan lebih

efisien dan efektif. Kemajuan dalam teknologi berdampak pada produk, jasa,

pasar, pemasok, distributor, pesaing, pelanggan, proses produksi, praktik

pemasaran, dan posisi kompetitif perusahaan.

5) Lingkungan Industri

Model lima kekuatan porter merupakan pendekatan yang digunakan secara

luas untuk mengembangkan strategi dalam banyak industri. Lima kekuatan

tersebut juga memperngaruhi kinerja organisasi, menentukan intensitas

persaingan, dan kemampulabaan dalam industri. Menurut Porter (1991), pada

hakikatnya persaingan industri dapat dilihat dari kombinasi atas lima

kekuatan, yaitu:

a) Masuknya Pendatang Baru

Masuknya pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi

perusahaan yang sudah ada. Semakin mudah suatu perusahaan masuk ke

dalam industri maka semakin tinggi intensitas persaingan dalam industri

tersebut, misalnya kapasitas menjadi bertambah, terjadinya perebutan

pangsa pasar, serta perebutan sumber daya produksi yang terbatas. Hal

ini merupakan ancaman bagi perusahaan yang sudah ada. Jika rintangan

masuk yang diterapkan besar, maka akan ada perlawanan dari pemain

lama sehingga ancaman masuk pendatang baru menjadi rendah. Terdapat

enam sumber utama rintangan masuk, yaitu:

i) Skala Ekonomis

Skala ekonomis menggambarkan menurunnya biaya satuan suatu

produk apabila volume absolute per periode meningkat. Hal ini

Page 38: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

29

menghalangi masuknya pendatang baru dengan memaksa pendatang

baru untuk masuk pada skala besar dengan risiko yang ada.

i) Diferensiasi Produk

Memberikan identifikasi merek dan kesetiaan pelanggan yang

disebabkan oleh periklanan, pelayanan pelanggan, dan perbedaan

terhadap produk lainnya. Diferensiasi produk menciptakan

hambatan masuk dengan memaksa pendatang baru mengeluarkan

biaya yang besar untuk mengatasi kesetiaan pelanggan.

ii) Kebutuhan Modal

Perusahaan seharusnya menanamkan sumberdaya keuangan yang

besar agar dapat bersaing untuk menciptakan hambatan masuk

terhadap pendatang baru.

iii) Biaya Beralih Pemasok

Biaya beralih pemasok adalah biaya satu kali yang harus

dikeluarkan pembeli jika berpindah dari produk pemasok tertentu ke

produk pemasok yang lain.

iv) Akses ke Saluran Distribusi

Saluran distribusi merupakan hambatan bagi pendatang baru apabila

saluran distribusi untuk produk sejenis tersebut telah ditangani oleh

perusahaan yang sudah mapan dan perusahaan baru tersebut harus

meyakinkan perusahaan tersebut agar menerima produknya.

v) Biaya Tidak Menguntungkan

Hal ini terjadi Karena kemapanan perusahaan yang telah ada yaitu

memiliki keunggulan biaya tidak dapat ditiru oleh pendatang baru.

b) Kekuatan Tawar-menawar Pembeli

Para pembeli dengan kekuatan yang mereka miliki, mampu

mempengaruhi perusahaan untuk menurunkan harga produk,

meningkatkan mutu dan servis, serta mengadu perusahaan dengan

kompetitornya. Jika pelanggan terkonsentrasi, jumlahnya besar, dan

membeli dalam jumlah yang banyak, maka kekuatan tawar-menawarnya

merupakan kekuatan utama yang dapat mempengaruhi intensitas

persaingan dalam suatu industri. Kekuatan tawar-menawar konsumen

Page 39: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

30

akan menjadi lebih besar dan berpengaruh terhadap intensitas persaingan

apabila produk yang dibeli oleh konsumen merupakan produk yang tidak

berbeda dengan produk perusahaan lain.

c) Kekuatan Tawar-menawar Pemasok

Pemasok adalah individu maupun perusahaan bisnis yang menyediakan

sumberdaya yang diperlukan oleh perusahaan dan para pesaing untuk

memproduksi barang dan jasa. Pemasok dapat mempengaruhi industri

dan memanfaatkan kekuatan tawar-menawarnya lewat kemampuan

mereka menaikkan harga atau pengurangan kualitas barang dan jasa

yang dijualnya. Pemasok akan memiliki posisi tawar-menawar yang kuat

apabila para pemasok didominasi oleh beberapa perusahaan, pemasok

tidak menghadapi produk pengganti lain untuk dijual kepada industri,

industri bukan merupakan pelanggan penting bagi kelompok pemasok,

dan produk pemasok merupakan input penting bagi bisnis pembeli.

d) Ancaman Produk Subtitusi

Ancaman produk substitusi akan meningkat apabila konsumen

dihadapkan pada switching cost yang sedikit dan jika produk substitusi

itu mempunyai harga yang lebih rendah atau kualitasnya sama, bahkan

lebih tinggi dari produk-produk suatu industri. Kekuatan persaingan dari

produk pengganti paling baik jika diukur dengan pangsa pasar yang

direbut oleh produk tersebut dengan tetap memantau rencana perusahaan

untuk meningkatkan kapasitas dan penetrasi pasar.

e) Persaingan antar Anggota dalam Industri

Persaingan dalam industri dakan mempengaruhi kebijakan dan kinerja

perusahaan. Pada pasar persaingan sempurna, biasanya akan memaksa

perusahaan menjadi pengikut termasuk dalam hal harga produk. Strategi

yang dijalankan perusahaan dapat berhasil hanya jika strategi itu

menyediakan keunggulan bersaing atas strategi yang dijalankan oleh

perusahaan pesaing.

Page 40: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

31

Gambar 2. Model Lima Kekuatan Porter Sumber: Porter (1991)

3.1.7. Matriks IFE dan EFE

Perumusan strategi yang dilakukan oleh perusahaan dapat menggunakan

Internal Factor Evaluation (IFE) dan External Factor Evaluation (EFE) yang

merupakan matriks faktor internal dan eksternal perusahaan untuk mengetahui

posisi perusahaan dalam suatu industri.

Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) merupakan alat perumusan

strategi yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi faktor-faktor

strategis internal perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang

dianggap penting. Data dan informasi aspek internal dapat digali dari beberapa

fungsional perusahaan, misalnya dari aspek manajemen, keuangan, SDM,

pemasaran, sistem informasi, dan produksi (David, 2006)

Matriks External Factor Evaluation (EFE) merupakan alat perumusan

strategi yang digunakan untuk merangkum dan mengevaluasi faktor-faktor

strategis eksternal perusahaan. Data eksternal dikumpulkan untuk menganalisis

hal-hal yang menyangkut persoalan ekonomi, sosial, budaya, demografi,

lingkungan, politik, pemerintahan, hukum, teknologi, dan persaingan di pasar

industry dimana perusahaan berada, serta data eksternal relevan lainnya. Hal ini

penting karena faktor eksternal berpengaruh secara langsung maupun tidak

langsung terhadap perusahaan (David, 2006).

Potensi Pengembangan Produk Subtitusi

Kekuatan Tawar-menawar

Pembeli/Konsumen

Persaingan antar Perusahaan sejenis

Kekuatan Tawar-menawar

Penjual/Pemasok

Kemungkinan Masuk Pesaing Baru dalam Industri

Page 41: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

32

3.1.8. Matriks IE (Internal External Matrix)

Merupakan matriks Internal Eksternal (matriks IE) yang meringkas hasil

evaluasi faktor-faktor internal dan eksternal. Matriks IE menempatkan perusahaan

pada salah satu kondisi di dalam sembilan sel serta memperlihatkan kombinasi

total nilai terbobot dari matriks IFE dan EFE, dimana tiap-tiap sel merupakan

kondisi atau langkah yang harus ditempuh oleh perusahaan.

3.1.9. Matriks SWOT (Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats)

Matriks Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats (SWOT) adalah alat

yang digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan

ancaman dalam lingkungan suatu organisasi. Matriks SWOT digunakan untuk

mendapatkan alternatif strategi yang layak serta merupakan alat pencocokan yang

penting dan membantu manajer mengembangkan empat tipe strategi, yaitu S-O,

strategi S-T, strategi W-O, strategi W-T. Dimana matriks ini dapat

menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang

dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang

dimilikinya (David,2006).

Kekuatan Merupakan suatu kelebihan khusus yang memberikan

keunggulan komparatif di dalam suatu industri yang berasal dari organisasi.

Kelemahan adalah keterbatasan dan kekurangan dalam hal sumberdaya, keahlian,

dan kemampuan yang secara nyata menghambat aktivitas keragaan organisasi.

Peluang adalah situasi yang diinginkan atau disukai sedangkan ancaman adalah

situasi yang paling tidak disukai dalam lingkungan organisasi.

3.1.10. Matriks QSP (Quantitative Strategic Planning Matrix/QSPM)

Matriks perencanaan Strategis Kuantitatif atau Quantitative Strategic

Planning Matriks (QSPM) dirancang untuk menetapkan daya tarik relatif dari

alternatif tindakan yang layak untuk memilih prioritas strategi yang terbaik.

Teknik ini secara sasaran menunjukan alternative strategi yang terbaik dan

memungkinkan ahli strategi untuk mengevaluasi strategi alternatif secara obyektif,

berdasarkan pada faktor-faktor kritis untuk sukses eksternal dan internal yang

diidentifikasi sebelumnya (David, 2006).

Page 42: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

33

Keuntungan dari matriks QSPM ini adalah bahwa strategi-strategi dapat

dievaluasi secara bertahap atau bersamaan, tidak ada batasan untuk jumlah strategi

yang dapat dievaluasi. Kelebihan lainnya adalah, alat analisis ini dapat diadaptasi

untuk hampir semua tipe organisasi dan dapat memperbaiki pilihan strategi dalam

perusahaan multinasional karena banyak faktor kunci dan strateginya dapat

dipertimbangkan bersama-sama.

Selain keunggulan tersebut terdapat pula keterbatasan yang dimiliki oleh

QSPM yaitu selalu memerlukan penelitian intuitif dan asumsi yang

diperhitungkan atau berdasar, pemberian peringkat dan nilai daya tarik

mengharuskan keputusan yang penuh pertimbangan, walaupun demikian

prosesnya harus menggunakan informasi obyektif (David, 2006).

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Setiap perusahaan yang ada pasti akan berupaya untuk memanfaatkan

semua potensi yang tersedia demi mencapai misi dan tujuannya. Perubahan

paradigma dalam bisnis dan lingkungan sangat berpengaruh terhadap pencapaian

visi dan misi perusahaan. Dengan demikian, perlu dirumuskan kembali mengenai

strategi pengembangan usaha yang tepat sesuai dengan kondisi internal dan

eksternal perusahaan.

Tahapan kerangka pemikiran operasional penelitian ini diawali dengan

melakukan identifikasi mengenai kondisi keseluruhan perusahaan, sejarah,

perkembangan dan keadaan Restoran Pondok Sekar Arum. Identifikasi ini dimulai

dengan mempelajari visi dan misi perusahaan. Identifikasi visi dilakukan untuk

memprediksi kondisi perusahaan yang diharapkan di masa depan dengan

mengetahui kesenjangan kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan di masa

depan. Setelah itu dilakukan identifikasi masalah yang terjadi dalam Restoran

Pondok Sekar Arum memiliki masalah pemasaran yang kurang mendukung,

kurangnya variasi dalam menu, omset yang berfluktuatif, serta persaingan dengan

perusahaan sejenis. Langkah selanjutnya adalah melakukan wawancara dengan

pihak internal dan eksternal perusahaan untuk mengidentifikasi lingkungan

internal dan eksternal perusahaan yang dihadapi. Setelah itu diikuti dengan

memilih alat yang digunakan untuk memformulasikan strategi yang paling tepat

Page 43: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

34

untuk diterapkan oleh perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut secara umum

kerangka kerja analisis untuk perumusan strategi adalah sebagai berikut:

1. Tahap Input (Input Stage)

Pada tahap ini dilakukan identifikasi dan eksplorasi terhadap faktor internal

dan eksternal perusahaan. Faktor internal yang diteliti meliputi sumberdaya

manusia, pemasaran, keuangan, produksi dan operasi, serta manajemen

perusahaan. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan informasi faktor internal

berupa kekuatan dan kelemahan dalam organisasi serta faktor eksternal berupa

peluang dan ancaman. Setelah memperoleh data-data faktor internal dan eksternal

maka langkah selanjutnya adalah menentukan faktor kunci pada masing-masing

faktor. Faktor kunci pada internal dan eksternal selanjutnya akan dimasukkan ke

dalam matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan matriks EFE (External

Factor Evaluation) yang akan mengukur kekuatan dan kelemahan perusahaan

serta peluang dan ancaman yang dihadapi.

2. Tahap Pencocokan (Matching Stage)

Pada tahap ini menggunakan alat berupa matriks IE (Internal-External) dan

Matriks SWOT (Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats) untuk

mengembangkan alternatif strategi yang layak. Faktor-faktor kunci yang

didapatkan dari matriks IFE dan EFE selanjutnya akan digabungkan ke dalam

matriks SWOT untuk mendapatkan empat alternatif strategi yang layak yang

dibentuk dari empat kemungkinan alternatif strategi. Empat kemungkinan

alternatif strategi tersebut adalah strategi SO yaitu menggunakan kekuatan internal

untuk memanfaatkan peluang, strategi WO yaitu meminimalkan kelemahan

internal dan memanfaatkan peluang eksternal, strategi ST yaitu memanfaatkan

kekuatan untuk menghindari ancaman, dan strategi WT yaitu meminimalkan

kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal.

Matriks IE digunakan untuk mengetahui posisi suatu organisasi dan

menentukan alternatif strategi yang layak. Total skor yang didapat dari matriks

IFE dan EFE dipetakan ke dalam matriks IE sehingga didapatkan alternatif

strategi yang layak.

Page 44: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

35

3. Tahap Pengambilan Keputusan (Decision Stage)

Tahap ini dilakukan untuk memilih strategi terbaik berdasarkan alternatif

strategi yang telah didapatkan berdasarkan matriks SWOT dan IE. Alat analisis

yang digunakan pada tahap ini adalah QSPM (Quantitative Strategic Planning

Matriks). Teknik ini menganalisis secara objektif alternatif strategi yang terbaik

berdasarkan faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal. Analisis QSPM

menggunakan input dari analisis IFE dan EFE pada tahap pertama serta input dari

analisis SWOT dan IE pada tahap kedua. QSPM menentukan daya tarik relatif

dari berbagai strategi berdasarkan seberapa jauh faktor keberhasilan kunci internal

dan eksternal dimanfaatkan atau diperbaiki.

Berdasarkan uraian tersebut, secara lengkap kerangka pemikiran

operasional dapat ditunjukkan pada Gambar 3.

Page 45: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

36

Gambar 3. Kerangka Pemikiran Operasional

Restoran Pondok Sekar Arum

Pionir Restoran Tradisional Khas Jawa Timur Persaingan dari usaha sejenis dan produk substitusi semakin ketat Kurangnya kegiatan pemasaran dan hambatan masuk industri yang rendah Omset yang berfluktuatif

Visi &Misi

Analisis Lingkungan Perusahaan

Analisis Lingkungan Internal

Produksi dan operasi Keuangan Pemasaran Manajemen Penelitian dan Pengembangan

Analisis Lingkungan Eksternal

1) Lingkungan jauh 2) Lingkungan Industri a) Ekonomi a) Pembeli b) Politik b) Pemasok c) Sosial-budaya c) Pendatang baru d) Teknologi d) Pesaing e) Produk Subtitusi

Matriks IFE Matriks EFE

Alternatif Strategi yang tepat (Matriks IE dan SWOT)

Alternatif Strategi

Alternatif dan Prioritas strategi (Matriks QSPM)

Page 46: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

37

IV METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada restoran tradisional khas Jawa Timur

Pondok Sekararum yang terletak di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor,

Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja

(purposive) dengan pertimbangan bahwa Restoran Pondok Sekararum merupakan

usaha restoran yang sedang berkembang. Selain itu, Pondok Sekararum

merupakan salah satu restoran pioner di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor

yang menawarkan menu makanan tradisional khas Jawa Timur dan memadukan

dua konsep antara rumah makan dan gerai tanaman hias. Penelitian ini dilakukan

selama 6 bulan, yaitu pada bulan Maret 2010 sampai Mei 2010. Pelaksanaan

penelitian dimulai dari pembuatan proposal sampai penyerahan skripsi.

4.2. Metode Penentuan Sampel

Responden yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pihak internal

dan pihak eksternal. Responden internal meliputi pihak internal Pondok

Sekararum, yaitu Bapak Agung sebagai pemilik perusahaan yang merupakan

pengambil keputusan tertinggi perusahaan, Ibu Endarwati yang memiliki jabatan

sebagai general manager Restoran Pondok Sekararum yang membawahi 8 orang

karyawan, dan karyawan bagian keuangan/logistik. Pemilihan responden internal

dilakukan dengan alasan bahwa pada responden tersebut mengetahui secara baik

mengenai kondisi perusahaan maupun perkembangan industri, strategi yang

diterapkan, serta memiliki data-data yang dibutuhkan dalam penelitian.

Responden eksternal meliputi konsumen, Dinas Pariwisata Kabupaten

Bogor, konsumen Restoran Pondok Sekararum, dan perusahaan sejenis/pesaing.

Responden eksternal yaitu konsumen Restoran Pondok Sekararum ditentukan

menggunakan metode convenience sampling, pemilihan 30 responden dipilih

secara sengaja dengan pertimbangan tidak semua responden bersedia dimintai

informasi. Pemilihan responden eksternal didasarkan bahwa para pihak tersebut

mengetahui kondisi perkembangan dan lingkungan usaha restoran di Kabupaten

Bogor.

Page 47: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

38

4.3. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan semua proses yang diperlukan dalam

perencanaan dan pelaksanaan penelitian (Nazir, 2005). Dalam penelitian ini

desain yang digunakan adalah metode deskriptif dengan jenis studi kasus. Melalui

desain deskriptif dengan jenis studi kasus, diharapkan dapat diperolehnya

gambaran secara menyeluruh dan mendalam mengenai objek penelitian yaitu

usaha restoran tradisional khas Jawa Timur Pondok Sekararum di Kecamatan

Ciomas. Dengan studi kasus, variabel-variabel yang mempengaruhi usaha restoran

tradisional khas Jawa Timur Pondok Sekararum akan dikaji lebih mendalam.

Hasil analisis ini akan disajikan dalam bentuk tabel dan gambar sesuai dengan

hasil yang diperoleh.

4.4. Data dan Instrumentasi

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan

sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi langsung, pengisian kuisioner,

wawancara mendalam, serta diskusi dengan pihak internal dan eksternal. Data

sekunder diperoleh dari informasi yang berasal dari dokumentasi pustaka

perusahaan dan instansi-instansi yang terkait dengan industri, seperti laporan

tahunan perusahaan, hasil riset, dan tulisan yang berkaitan dengan topik

penelitian. Dengan data penunjang yang dikumpulkan dari Departemen

Pariwisata, Pemkab bogor, Biro Pusat Statistik (BPS), dan perpustakaan disertai

literatur-literatur yang relevan dengan penelitian ini.

Instrumen yang digunakan sebagai pengumpul data primer dan data

sekunder adalah berupa daftar pertanyaan, kuisioner, dan alat pencatat. Daftar

pertanyaan dan alat pencatat digunakan dalam wawancara untuk memperoleh

gambaran umum mengenai usaha restoran Pondok Sekararum, analisis lingkungan

internal, serta analisis lingkungan eksternal.

4.5. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan

maret sampai mei 2010. Data ini digunakan baik untuk pembuatan proposal

maupun pembuatan skripsi. Lokasi yang digunakan untuk mengumpulkan data

Page 48: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

39

adalah Restoran Pondok Sekararum, restoran pesaing, BPS kabupaten bogor, serta

dinas pariwisata dan kebudayaan Kabupaten Bogor.

Proses pengumpulan data dilakukan sendiri oleh peneliti. Teknik yang

digunakan selama pengumpulan data, antara lain wawancara langsung,

wawancara mendalam, observasi di lapangan, pengisian kuisioner, dan browsing

dengan menggunakan media internet.

4.6. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

ialah analisis lingkungan internal dan eksternal, serta analisis SWOT. Analisis

kuantitatif menggunakan matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan EFE

(Eksternal Factor Evaluation), sedangkan dalam tahap pemaduan digunakan alat

analisis matriks I-E (Internal-Eksternal). Matriks SWOT (Strengths-Weaknesses-

Opportunities-Threats) digunakan untuk menghasilkan strategi-strategi yang

sesuai dengan kondisi internal dan eksternal perusahaan. Untuk menentukan

prioritas dari beberapa alternatif strategi yang dihasilkan, maka digunakan matriks

QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix).

4.6.1. Tahap Masukan (Input Stage)

Tahap masukan berperan untuk menyimpulkan informasi dasar yang

diperlukan untuk merumuskan strategi-strategi. Dalam penelitian ini, tahap

masukan menggunakan matriks IFE dan matriks EFE. Pada tahap masukan, data

yang diperoleh dari kondisi internal dan eksternal perusahaan diklarifikasikan

secara kualitatif menurut analisis lingkungan internal untuk mengetahui kekuatan

dan kelemahan perusahaan, serta analisis lingkungan eksternal untuk mengetahui

peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan.

Terdapat lima tahapan dalam mengembangkan dan mengidentifikasi

faktor-faktor kunci dalam matriks EFE dan IFE sebagai berikut:

1) Membuat daftar faktor-faktor eksternal yang diidentifikasikan dalam proses

analisis eksternal, termasuk peluang diikuti dengan ancaman yang

mempengaruhi perusahaan dan industrinya. Kemudian dilanjutkan dengan

membuat daftar faktor-faktor sukses kritis seperti yang dikenali dalam proses

analisis internal, termasuk kekuatan dan diikuti dengan kelemahan

Page 49: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

40

perusahaan. Diusahakan sespesifik mungkin, gunakan persentase, rasio dan

angka perbandingan.

2) Memberikan bobot dilakukan dengan jalan mengajukan identifikasi faktor

strategis eksternal dan internal tersebut kepada pihak manajemen atau pakar

dengan menggunakan metode perbandingan berpasangan (paired

comparison). Untuk menentukan bobot setiap variabel digunakn skala 1, 2,

dan 3. Skala yang digunakan menunjukan:

1= Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal

2= Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal

3= Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertical

Indikator horizontal adalah variabel-variabel atau faktor-faktor internal dan

eksternal pada lajur vertikal. Bobot setiap variabel diperoleh dengan

menentukan nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel

dengan menggunakan rumus:

푎 =푋

∑ 푋

Keterangan :

푎푖= Bobot variabel ke-i i= 1,2,3,...,n

푋푖= Nilai variabel ke-I n= Jumlah variable

Penentuan peringkat terhadap variabel-variabel dari hasil analisis perusahaan

dilakukan oleh manajemen atau pakar dari perusahaan. Kemudian diukur

pengaruh dari masing-masing variabel terhadap kondisi perusahaan dengan

menggunakan nilai peringkat dengan skala 1,2, 3, dan 4 terhadap masing-

masing faktor strategis yang menandakan seberapa efektif strategi perusahaan

saat ini menjawab faktor-faktor strategis tersebut.

Page 50: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

41

Tabel 5. Penilaian Bobot Faktor-Faktor Strategis Internal Perusahaan

Faktor Strategis Internal A B C .... Total

A

B

C

...

Total

Sumber: David (2006)

Tabel 6. Penilaian Bobot Faktor-Faktor Strategis Eksternal Perusahaan

Faktor Strategis Eksternal A B C .... Total

A

B

C

...

Total

Sumber: David (2006)

3) Memberikan peringkat 1 sampai 4 pada setiap faktor strategis untuk

menunjukan seberapa efektif strategi perusahaan saat ini, dimana untuk

matriks EFE skala nilai peringkat yang digunakan untuk faktor peluang yaitu:

peringkat 1 menunjukan rendah, respon kurang ; peringkat 2 menunjukan

sedang respon sama dengan rata-rata; peringkat 3 menunjukan tinggi, respon

di atas rata-rata dan peringkat 4 menunjukan sangat tinggi, respon superior.

Untuk faktor ancaman, merupakan kebalikan dari faktor peluang, dimana

peringkat 1 berarti sangat tinggi, respon superior dan peringkat 4 berarti

rendah, respon kurang.

Sedangkan untuk matriks IFE, faktor kelemahan skala nilai peringkat yang

digunakan adalah peringkat 1 berarti sangat lemah, peringkat 2 berarti lemah,

peringkat 3 berarti kuat dan peringkat 4 berarti sangat kuat. Sedang faktor

kekuatan, merupaka kebalikan dari faktor kelemahan, dimana peringkat 1

berarti sangat kuat dan peringkat 4 berarti sangat lemah.

Page 51: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

42

4) Mengalikan nilai dari pembobotan dengan peringkat pada tiap faktor.

5) Semua nilai hasil kali dari pembobotan tersebut dijumlahkan secara vertikal

untuk memperoleh total skor pembobotan. Skor bobot total akan berkisar

antar 1 sampai 4 dengan rata-rata 2,5. Skor bobot total di bawah 2,5

menggambarkan organisasi yang lemah secara internal, sementara total nilai

di atas 2,5 mengindikasikan posisi internal yang kuat.

6) Nilai total skor pembobotan ini menunjukan bagaimana perusahaan tertentu

bereaksi terhadap faktor strategis internalnya.

Tabel 7. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)

Faktor Strategis Internal

Bobot Rating Skor bobot (Bobot x Rating)

Kekuatan : 1……. ……... ……... Kelemahan : 1……. ……... ….......

Total

Tabel 8. Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE)

Faktor Strategis Eksternal

Bobot Rating Skor bobot (Bobot x Rating)

Peluang : 1……. ……... ……... Ancaman : 1……. ……... ……...

Total

Sumber: David (2006)

Page 52: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

43

4.6.2. Tahap Pencocokan (Matching Stage)

Dalam penelitian ini, tahap pencocokan menggunakan IE kemudian

dilanjutkan dengan matriks SWOT.

a) Matriks Internal-Eksternal (IE)

Matriks Internal-Eksternal (matriks IE) menempatkan berbagai divisi dari

suatu organisasi dalam diagram skematis yang disebut juga matriks portofolio.

Matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci dimana total nilai IFE yang

diberi bobot pada sumbu-x dan total nilai EFE diberi bobot pada sumbu-y.

Pada sumbu-x matriks IE, total nilai IFE yang diberi bobot dari 1,0 sampai

dengan 1,99 menunjukan posisi internal yang lemah; nilai dari 2,0 sampai

dengan 2,99 dianggap sedang; dan nilai 3,0 sampai 4,0 kuat. Demikian pula

pada sumbu-y, total nilai EFE yang diberi bobot 1,0 sampai 1,99 dianggap

rendah; nilai 2,0 sampai 2,99 sedang; dan 1,0 sampai 4,0 tinggi.

TOTAL SKOR IFE

Kuat Rata-Rata Lemah

4.0 3.0 2.0 1.0

Tinggi

3,0

TOTAL SKOR menengah EFE 2,0 Rendah 1,0 Gambar 4. Matriks IE

Sumber : David (2006)

Matriks IE dapat dibagi menjadi tiga daerah utama yang memiliki implikasi

strategi berbeda. Pertama, rekomendasi untuk divisi yang masuk dalam sel I,

II, atau IV dapat digambarkan sebagai tumbuh dan membangun (grow and

I Pertumbuhan

II Pertumbuhan

III Penciutan

IV Stabilitas

V Pertumbuhan

Stabilitas

VI Penciutan

VII Pertumbuhan

VIII Pertumbuhan

IX Likuidasi

Page 53: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

44

build). Strategi yang sesuai untuk posisi tersebut adalah strategi intensif atau

strategi integratif. Kedua, divisi yang masuk dalam sel III, V, atau VII dapat

dikelola dengan cara terbaik dengan strategi menjaga dan mempertahankan

(hold and maintain). Strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk

adalah dua strategi yang umum dipakai untuk divisi tipe ini. Ketiga,

rekomendasi yang umum diberikan untuk divisi yang masuk dalam sel VI,

VIII, atau IX adalah panen atau divestasi (harvest or divest). Strategi yang

sering dipakai untuk tipe ini adalah strategi penciutan, strategi divestasi, dan

strategi likuidasi.

b) Matriks SWOT

Matriks SWOT digunakan untuk menyusun strategi perusahaan dengan

memadukan atau menyesuaikan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki

perusahaan dengan peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan.

Matriks ini dapat menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi,

yaitu strategi S-O (Strenghts-Opportunities), strategi W-O (Weaknesses-

Opportunities), strategi S-T (Strenghts-Threats) dan strategi W-O

(Weaknesses-Threats).

i. Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk

memanfaatkan peluang eksternal.

ii. Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan

memanfaatkan peluang eksternal.

iii. Strategi ST menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau

mengurangi pengaruh dari ancaman eksternal.

iv. Strategi WT adalah taktik defensif yang diarahkan pada pengurangan

kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal.

Dalam menyusun matriks SWOT, ada langkah-langkan yang harus dilakukan.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah delapan tahapan yang bagaimana

penentuan strategi dibangun melalui matriks SWOT. Tahap-tahap yang

dimaksud ialah :

1. Membuat daftar kekuatan dan kelemahan kunci internal perusahaan

2. Membuat daftar peluang dan ancaman eksternal perusahaan

Page 54: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

45

3. Mencocokan kekuatan-kekuatan internal dan peluang-peluang eksternal,

kemudian catat hasilnya dalam sel strategi S-O.

4. Mencocokan kelemahan-kelemahan internal dan peluang-peluang

eksternal, lalu catat hasilnya dalam sel strategi W-O

5. Mencocokan kekuatan-kekuatan internal dan ancaman-ancaman eksternal,

kemudian catat hasilnya dalam sel strategi S-T.

6. Mencocokan kelemahan-kelemahan internal dan ancaman-ancaman

eksternal, lalau catat hasilnya dalam sel strategi W-T.

Hasil dari matriks SWOT ini diharapkan bisa memberikan gambaran alternatif

strategi dalam pengembangan usaha yang dapat dipilih oleh pihak manajemen/

Kekuatan (S)

Tentukan faktor-faktor kekuatan internal

Kelemahan (W)

Tentukan faktor-faktor kelemahan internal

Peluang (O)

Tentukan faktor-faktor peluang eksternal

Strategi S-O

Gunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

Strategi W-O

Atasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang

Ancaman (T)

Tentukan faktor-faktor ancaman eksternal

Strategi S-T

Gunakan kekuatan untuk menghindari ancaman

Strategi W-T

Meminimalkan kelemahan dan

menghindari ancaman

Gambar 5. Matriks SWOT Sumber: David (2006)

4.6.3. Tahap Keputusan (Decision Stage)

Setelah beberapa alternatif strategi dihasilkan dari tahap pencocokan maka

langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah tahap keputusan. Menurut David

(2006) terdapat satu teknik yang dapat digunakan untuk merumuskan alternatif

Page 55: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

46

strategi mana yang terbaik. Teknik ini adalah Matriks Perencanaan Strategis

Kuantitatif (Quantitative Strategic Planning Matrix-QSPM). QSPM

menggunakan input dari analisis tahap satu dan hasil pencocokan dari analisis

tahap dua untuk secara objektif menentukan strategi yang hendak dijalankan

diantara strategi-strategi alternatif. Berikut ini merupakan enam langkah yang

dibutuhkan untuk mengembangkan QSPM.

1) Mendaftar peluang/ancaman kunci eksternal dan kekuatan/kelemahan

internal dari perusahaan dalam kolom kiri dan QSPM. Informasi yang

diperlukan dapat langsung diambil dari matriks EFE dan matriks IFE.

2) Memberikan bobot untuk setiap faktor sukses kritis eksternal dan internal.

Bobot yang dipakai identik dengan yang dipakai dalam matriks EFE dan

matriks IFE.

3) Memeriksa tahap pencocokan dan mengidentifikasikan strategi alternatif

yang harus dipertimbangkan perusahaan untuk diimplementasikan. Semua

strategi ini dicatat dibaris teratas dari matriks QSPM.

4) Menetapkan Nilai Daya Tarik (AS), tentukan nilai numerik yang menunjukan

daya tarik relatif dari setiap strategi dalam alternatif set tertentu. Secara

spesifik, Nilai Daya Tarik harus diberikan pada setiap strategi untuk

menunjukan daya tarik relatif dari suatu strategi yang lain dengan

mempertimbangkan faktor tertentu. Nilai Daya Tarik tersebut adalah 1 berarti

tidak menarik, 2 berarti agak menarik, 3 berarti cukup menarik dan 4 berarti

amat menarik.

5) Menghitung Total Nilai Daya Tarik. Total Nilai Daya Tarik ditetapkan

sebagai hasil perkalian bobot (Langkah ke-2) dengan Nilai Daya Tarik

(Langkah 4) dalam setiap baris. Semakin tinggi Total Nilai Daya Tarik,

semakin menarik alternatif strategi itu (hanya mempertimbangkan faktor

sukses kritis di baris itu).

6) Menghitung Jumlah Total Nilai Daya Tarik. Menjumlahkan Total Nilai Daya

Tarik dalam setiap kolom strategi QSPM. Jumlah Total Nilai Daya Tarik

mengungkapkan strategi mana yang paling menarik dalam set strategi.

Semakin tinggi nilai menunjukan strategi itu semakin menarik. Besarnya

perbedaan antara jumlah Total Nilai Daya Tarik dalam suatu set alternatif

Page 56: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

47

strategi tertentu menunjukan seberapa besar strategi lebih diinginkan relatif

terhadap yang lain.

Tabel 9. Matriks QSP (QSPM)

Sumber: David (2006)

Faktor-Faktor Sukses Kritis

Bobot

Alternatif Strategis Strategis I Strategis II

AS TAS AS TAS Peluang: 1. 2. ... Ancaman: 1. 2. ... Kekuatan: 1. 2. ... Kelemahan: 1. 2. ... Jumlah Total Nilai Daya Tarik

Page 57: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

48

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

Restoran Pondok Sekararum yang didirikan pada tahun 2007 ini

merupakan usaha gabungan yang dimiliki oleh Soeryo Adi Wibowo dan Agung.

Pada awalnya pemilik tidak berencana untuk membangun sebuah restoran

melainkan hanya bertujuan untuk memanfaatkan lahan kosong yang dimiliki.

kemudian disaat permintaan pasar tanaman hias meningkat, tercetuslah sebuah ide

untuk mendirikan sebuah usaha gerai tanaman hias. Usaha gerai tanaman hias

tersebut menjual berbagai jenis tanaman hias beserta perlengkapannya. Ide awal

dan modal yang digunakan untuk mendirikan gerai tanaman hias berasal dari

bapak Soeryo Adi Wibowo, bapak Agung, beberapa teman-teman di kalangan

dosen dan organisasi LSM.

Beberapa bulan berikutnya, akibat adanya kebutuhan tempat untuk

berkumpul dan bersantap, bapak Soeryo Adi Wibowo memutuskan untuk

membuat sebuah kantin sederhana yang menyediakan ruangan sebagai tempat

berkumpul sekaligus menyediakan tempat untuk bersantap disaat beliau menerima

tamu ataupun disaat diadakan pertemuan. Setelah beberapa waktu kemudian,

diambil sebuah keputusan untuk memperbesar usaha kantin menjadi sebuah

restoran dengan pertimbangan melihat daerah kecamatan Ciomas yang semakin

ramai. Daerah Kecamatan Ciomas tempat Restoran Pondok Sekararum berdiri

adalah daerah yang cukup ramai oleh para pendatang karena berdekatan dengan

Terminal Laladon dan merupakan jalan alternatif untuk menuju Kecamatan

Darmaga, Ciampea, hingga Leuwiliang. Adapula jalur melewati Kecamatan

Ciomas dan Terminal Laladon adalah jalur alternatif untuk menuju daerah wisata

Kampung Wisata Cinangneng,dan Curug Salak.

Dengan melihat banyaknya wisatawan yang berkunjung baik dari dalam

maupun luar Bogor maka tercetuslah ide untuk mengembangkan kantin menjadi

sebuah restoran. Selain melihat adanya peluang tersebut, keputusan untuk

mengembangkan usaha kantin menjadi restoran didukung pula oleh bakat Ibu

Endarwati, istri Bapak Agung, untuk membuat pecel khas Madiun beserta

makanan khas Jawa Timur lainnya dengan sangat lezat karena beliau memiliki

warisan turun-temurun. Modal awal pembuatan kantin dan pengembangannya

Page 58: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

49

menjadi restoran berasal dari bapak Bowo dari sisi keuangan dan modal berupa

jasa pembangunan yang diberikan oleh bapak Agung.

Pada tahun 2009, pemilik membangun pondokan tambahan diatas kolam

ikan dengan tujuan untuk menambah kapasitas restoran. Hal tersebut dilakukan

setelah melihat adanya peluang restoran ini untuk semakin berkembang. Peluang

untuk berkembang ini diperlihatkan oleh kenaikan jumlah kunjungan konsumen

ke Restoran Pondok Sekararum untuk melakukan berbagai kegiatan termasuk

mengadakan rapat dan pertemuan.

5.2. Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan

Restoran Pondok Sekararum belum memiliki pernyataan tertulis mengenai

visi, misi, dan tujuan perusahaan. Visi adalah suatu gambaran yang menantang

tentang keadaan masa depan yang diinginkan oleh organisasi., sedangkan misi

merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan organisasi dan sasaran yang ingin

dicapai. Pernyataan misi membawa organisasi kepada suatu fokus. Misi

menjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa yang dilakukannya, dan bagaimana

melakukannya. Tujuan merupakan hasil akhir yang berusaha dicapai oleh suatu

organisasi dengan menjalankan misinya dalam jangka waktu tertentu1. Untuk

masa yang akan datang, Restoran Pondok Sekararum diharapkan mampu untuk

menyusun secara tertulis penyataan visi, misi, dan tujuan.hingga sesuai dengan

definisi di atas.

Berdasarkan hasil wawancara dan diskusi dengan pihak manajemen

perusahaan, dapat disimpulkan bahwa visi perusahaan adalah menjadi restoran

tradisional khas Jawa Timur yang terpercaya dan terbaik pada mutu dan kualitas.

Dalam mewujudkan visinya tersebut, perusahaan memiliki misi, yaitu (1) selalu

menjaga keaslian cita rasa resep tradisional warisan turun-temurun dan

melestarikan masakan khas Jawa Timur, (2) menjaga agar produk makanan tetap

higienis dengan pemilihan bahan baku yang bebas dari pestisida dan berkualitas,

(3) memberikan suasana yang alami dan asri kepada pengunjung serta

memberikan pelayanan terbaik, (4) senantiasa menjaga kebersihan restoran dan

lingkungan sekitar restoran. Tujuan dari Restoran Pondok Sekararum adalah

mempertahankan eksistensi makanan tradisional khas Jawa Timur dan

melestarikan budaya masakan nenek moyang, memperkenalkan cita rasa khas

Page 59: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

50

makanan tradisional Jawa Timur kepada masyarakat Jawa Barat, khususnya

kepada masyarakat Bogor, serta meningkatkan penjualan secara berkala dan

menciptakan loyalitas konsumen.

5.3. Struktur Organisasi

Restoran Pondok Sekararum didirikan oleh dua orang pemilik. Dalam

menjalankan usahanya, Pak Bowo sebagai pemilik I tidak berkecimpung langsung

dalam kegiatan operasional. Beliau hanya menyediakan investasi berupa lahan,

bangunan, dan properti. Sedangkan pemilik II yaitu Bapak Agung menjalankan

segala kegiatan operasional usaha restoran. Untuk usaha gerai tanaman sendiri

merupakan kegiatan bisnis yang terpisah karena banyak pihak yang terlibat di

dalamnya seperti rekan dosen dan organisasi LSM.

Sebagai Pemilik, tugas Bapak Agung adalah mengawasi secara

keseluruhan aktivitas usaha restoran. Kegiatan tersebut mulai dari perekrutan

pekerja, penetapan dan penjagaan standar baku resep, pengadaan properti,

perencanaan pengembangan restoran, dan lain sebagainya.

Dalam menjalankan segala kegiatan yang berhubungan dengan usaha

restoran, Bapak Agung dibantu oleh istrinya yaitu Ibu Endarwati yang bertindak

sebagai General Manager. Tugas dari Ibu Endarwati adalah mengawasi segala

kegiatan operasional yang meliputi pengawasan terhadap ketersediaan bahan

baku, perencanaan dan proses produksi (masak), dan pengawasan terhadap kerja

dari pekerja di restoran tersebut.

Selaku General Manager, Ibu Endarwati dibantu oleh enam pekerja yang

terdiri dari lima orang wanita dan satu orang pria. Pembagian tugas dibagi

menjadi empat kelompok yaitu bagian keuangan, bagian produksi, bagian

pelayanan, dan bagian logistik (penyediaan bahan baku). Berikut bagan struktur

organisasi Restoran Pondok Sekararum secara lengkap.

Page 60: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

51

Gambar 6. Struktur Organisasi Restoran Pondok Sekararum

Pada bagian keuangan dipegang oleh satu orang pekerja berjenis kelamin

laki-laki. Tugasnya adalah mengurusi bagian cashier dan bertanggung jawab

terhadap keuangan perusahaan. Pekerja setidaknya mengerti akan pengoperasian

komputer karena restoran ini telah menggunakan sistem komputer untuk transaksi

pembayaran.

Pada bagian produksi ditangani oleh satu orang pekerja berjenis kelamin

wanita. Tugasnya adalah khusus menyiapkan masakan yang dipesan pengunjung.

Bila pengunjung sedang ramai, tugas dari bagian produksi yang hanya ditangani

oleh satu orang ini juga dibantu oleh pekerja lainnya seperti pramusaji, bahkan Ibu

Endarwati selaku General Manager turut andil dalam menjalankan pekerjaan.

Terdapat empat orang pekerja di bagian pelayanan yang semuanya berjenis

kelamin wanita. Tugas mereka adalah mencatat menu pesanan dan menyajikannya

ke meja konsumen. Selain itu mereka juga bertanggung jawab terhadap

kebersihan ruang makan restoran. Pada bagian logistik hanya terdapat satu orang

pekerja berjenis kelamin laki-laki yang mempu mengendarai sepeda motor.

Tugasnya adalah melakukan pembelian bahan baku di pasar maupun mengambil

hasil bahan baku dari kebun. Pekerja di bagian ini juga merangkap pada bagian

keuangan. Dengan kata lain, tugas bagian keuangan dan bagian logistik hanya

ditangani oleh satu orang pekerja.

Pemilik

General Manager

Bag. Keuangan & Logistik

Bag. Produksi

Bag. Pelayanan

Page 61: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

52

5.4. Karakteristik Konsumen

Berdasarkan hasil kuesioner yang diperoleh dari 30 orang konsumen,

dapat diketahui mengenai gambaran umum karakteristik konsumen Restoran

Pondok Sekararum seperti terlihat pada Tabel 11. Kelompok usia menurut Khasali

(2003) diacu dalam Amalia (2009) yaitu, 17-23 tahun adalah kelompok masa

transisi, 24-30 tahun adalah kelompok masa pembentukan karir, 31-40 tahun

adalah kelompok masa peningkatan karir, 41-50 tahun adalah kelompok masa

kemapanan, dan 51-65 tahun adalah kelompok masa pensiun. Pada Tabel 11 dapat

dilihat bahwa sebagian besar konsumennya berusia 24-30 tahun, yaitu berada pada

kelompok masa pembentukan karir (26,67 persen) dan jumlah yang sama antara

usia 17-23, 31,40, dan 41-50 yaitu masa transisi, peningkatan karir, dan masa

kemapanan (20,00 persen). Pada umumnya konsumen Restoran Pondok

Sekararum merupakan wanita dan berstatus sudah menikah. Mayoritas konsumen

telah melewati jenjang pendidikan SMA (20,00 persen), Diploma/Akademi (20,00

persen) dan S1/Sarjana (43,33 persen). Responden yang telah melewati jenjang

pendidikan atas cenderung lebih kritis dalam menilai produk ataupun jasa yang

dikonsumsi. Mayoritas Restoran Pondok Sekararum bekerja sebagai pegawai

negeri dan karyawan swasta. Pada umumnya karyawan swasta memiliki tingkat

kesibukan yang tinggi, sehingga Restoran pondok Sekararum menjadi tujuan

mereka untuk berkumpul dan makan bersama teman ataupun rekan bisnis.

Sebanyak 6,67 persen konsumen memiliki pendapatan sebesar Rp

500.000,00-999.999,99 per bulannya, 26,67 persen konsumen memiliki

pendapatan sebesar Rp 1.000.000,00-2.499.999,99 per bulan, 33,33 persen

konsumennya berpenghasilan Rp 2.500.000,00-4.999.999,99 per bulan, dan 33,33

persen respondennya memiliki pendapatan lebih besar dari Rp 5.000.000,00 per

bulan. Hasil tersebut memperlihatkan bahwa mayoritas konsumen Restoran

Pondok Sekararum berada pada kelompok pendapatan Rp 2.500.000,00-

4.999.999,99 dan Rp 5.000.000,00 per bulan, yaitu sebanyak 20 orang.

Page 62: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

53

Tabel 10. Karakteristik Umum Konsumen Restoran Pondok Sekararum Tahun 2010

No Karakteristik Jumlah Persentase (%)

1 Usia 17-23 6 20,00 24-30 8 26,67 31-40 6 20,00 41-50 6 20,00 51-65 4 13,33 Total 30 100,00

2 Jenis Kelamin Pria 12 40,00 Wanita 18 60,00 Total 30 100,00

3 Status Pernikahan Menikah 20 66,67 Belum Menikah 10 33,33 Total 30 100,00

4 Pendidikan Terakhir SD - - SMP - - SMA 6 20,00 Diploma/Akademi 6 20,00 S1 (Sarjana) 13 43,33 S2/S3 (Pascasarjana) 5 16,67 Total 30 100,00 5 Pekerjaan Pelajar/Mahasiswa 5 16,67 Pegawai Negeri 8 26,67 Karyawan Swasta 8 26,67 Wiraswasta 3 10,00 Ibu Rumah Tangga 4 13,33 Pensiun 2 6,67 Belum/Tidak Bekerja - - BUMN - - Total 30 100,00 6 Pendapatan/Bulan < Rp 500.000,00 - - Rp 500.000,00-Rp 999.999,99 2 6,67 Rp 1.000.000,00-Rp 2.499.999,99 8 26,67 Rp 2.500.000,00-Rp 4.999.999,99 10 33,33 > Rp 5.000.000,00 10 33,33 Total 30 100,00

Page 63: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

54

VI ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN

6.1. Analisis Lingkungan Internal Perusahaan

Lingkungan internal adalah lingkungan yang berada di dalam perusahaan

serta berpengaruh langsung terhadap arah dan tindakan perusahaan. Analisis

internal perusahaan bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan

yang dimiliki perusahaan dari aspek manajemen, pemasaran, keuangan,

produksi/operasi, serta penelitian dan pengembangan.

6.1.1. Manajemen

Manajemen merupakan suatu tingkatan sistem pengaturan organisasi yang

mencakup perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian dalam

sistem produksi, pemasaran, pengelolaan sumberdaya manusia, dan keuangan.

Aspek manajemen yang di analisis dalam Restoran Pondok Sekararum meliputi

aspek perencanaan, pengorganisasian, pemberian motivasi, pengelolaan staf, dan

aspek pengendalian/kontrol.

1. Perencanaan

Restoran Pondok Sekararum belum memiliki perencanaan secara tertulis

untuk perencanaan jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang.

Namun hal tersebut tidak mempengaruhi usaha ini untuk terus berkembang.

Hal tersebut dibuktikan dengan keputusan pemilik untuk membuka Cabang

berupa Outlet Pondok Sekararum yang terletak di Kantin Plasma, Fakultas

Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Cabang outlet Restoran Pondok

Sekararum di Kantin Plasma menjual beberapa menu makanan seperti Pecel

Madiun, Ayam Penyet, dan Rawon.

2. Pengorganisasian

Pengorganisasian mencakup semua aktivitas manajerial yang menghasilkan

struktur pekerjaan dan hubungan otoritas. Struktur organisasi suatu usaha

menggambarkan pembagian kerja dalam usaha tersebut yang berkaitan dengan

tanggung jawab dan wewenang berdasarkan posisinya masing-masing.

Berdasarkan observasi, walaupun Restoran Pondok Sekararum belum

memiliki struktur organisasi secara tertulis, namun gambaran mengenai

struktur organisasi Restoran Pondok Sekararum telah tersirat dari hasil

Page 64: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

55

wawancara dengan Pemilik Restoran Pondok Sekararum, yaitu Bapak Soeryo

Adi Wibowo dan Bapak Agung. Menurut hasil wawancara dengan pemilik

restoran dan kepala harian restoran, setiap karyawan Restoran Pondok

Sekararum telah diberikan pengarahan mengenai tugas dan tanggung jawab

masing-masing. Saat ini sumberdaya manusia pada Restoran Pondok

Sekararum berjumlah delapan orang dengan jenjang pendidikan SD sampai

dengan Diploma. Pada Tabel 11 dapat dilihat tingkat pendidikan karyawan

pada Restoran Pondok Sekararum.

Tabel 11. Tingkat Pendidikan Karyawan Restoran Pondok Sekararum

Nomor

Tingkat Pendidikan

Jumlah (orang)

1 SD 3

2 SMP 3

3 SMA 1

4 Diploma (D1) 1

Sumber: wawancara dengan pemilik Restoran Pondok Sekararum, 2010

Bagian keuangan dipegang oleh satu orang pekerja laki-laki. Tugasnya adalah

mengurus bagian cashier dan bertanggung jawab terhadap keuangan

perusahaan. Pekerja setidaknya mengerti akan pengoperasian komputer karena

restoran ini telah menggunakan sistem komputer untuk transaksi pembayaran.

Selain itu, pekerja laki-laki bagian keuangan tersebut juga memegang kendali

atas logistik khususnya menangani bahan baku dari pemasok. Dengan kata

lain, tugas bagian keuangan dan bagian logistik hanya ditangani oleh satu

orang pekerja. Pada bagian produksi ditangani oleh satu orang pekerja wanita.

Tugasnya adalah khusus menyiapkan masakan yang dipesan pengunjung. Bila

pengunjung sedang ramai, tugas dari bagian produksi yang hanya ditangani

oleh satu orang ini juga dibantu oleh pekerja lainnya seperti pramusaji, bahkan

Ibu Endarwati selaku General Manager juga turut andil dalam menjalankan

pekerjaan. Terdapat empat orang pekerja di bagian pelayanan yang semuanya

wanita. Tugas mereka adalah mencatat menu pesanan dan menyajikannya ke

Page 65: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

56

meja konsumen. Selain itu mereka juga bertanggung jawab terhadap

kebersihan ruang makan restoran. Pada bagian logistik terdapat dua orang

pekerja laki-laki yang bertugas melakukan budidaya sayuran maupun

memanen hasil sayuran yang akan digunakan sebagai bahan baku dari kebun.

3. Pemberian Motivasi

Pemilik beserta Manajemen Retoran Pondok Sekararum tidak memandang

karyawannya sebagai bawahan melainkan sebagai keluarga dan rekan kerja.

Hal tersebut terjadi karena beberapa karyawan merupakan relasi dari pemilik

dan hal tersebut dilakukan pula agar para karyawan merasa nyaman dalam

bekerja sehingga tercipta hubungan kerjasama yang harmonis. Pihak

manajemen Restoran Pondok Sekararum sangat dekat dengan karyawan dan

kadang ikut terlibat dalam kegiatan operasional restoran. Hal inilah yang

menjadi kekuatan bagi Restoran Pondok Sekararum. Dengan adanya

hubungan yang baik antara pengelola dan karyawan maka suasana harmonis

penuh kejujuran dan integritas akan tercipta dalam perusahaan. Selain itu,

demi memotivasi dan meningkatkan kerja karyawan, pihak manajemen

Restoran Pondok Sekararum juga memberikan makan pagi, siang, dan malam

secara gratis serta memberikan tunjangan saat hari raya.

4. Pengelolaan Staf

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada bagian pengorganisasian,

General Manager Restoran Pondok Sekararum membawahi tiga bagian, yaitu

bagian keuangan dan logistik, bagian produksi, dan bagian pelayanan

konsumen. Bertindak sebagai General Manager restoran adalah Ibu Endarwati

yang berwenang untuk mengatur dan mengkordinir semua kegiatan yang terjdi

di perusahaan. bagian keuangan dan logistik hanya dikelola oleh satu orang

yaitu Aris Slamet Widodo yang bertindak sebagai kasir dan penanggung

jawab pembukuan semua aspek penjualan perusahaan. Pada bagian produksi

restoran terdapat saudari Nurhayati yang memiliki tugas untuk mengolah

makanan dan minuman serta mengelola bahan baku. Pada bagian pelayanan

konsumen terdapat saudari Marini dan Yanti yang bertugas untuk melayani

konsumen mulai dari menyambut konsumen yang datang, menawarkan daftar

menu, mencatat pesanan konsumen, hingga mengantakan masakan siap saji

Page 66: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

57

kepada konsumen. Selain itu, terdapat dua karyawan lain yaitu saudari Rissa

dan Irma yang bertugas melayani konsumen pada cabang outlet Restoran

Pondok Sekararum di Kantin Plasma. Adapula dua karyawan tambahan lain,

yaitu saudara Temis dan Hendrik bertugas untuk menangani semua aspek

yang dibutuhkan pada pembudidayaan bahan baku sayuran mulai dari kegiatan

pembibitan, penanaman, hingga pemanenan.

Pembagian gaji karyawan dilakukan oleh pemilik dan tercatat pada bagian

keuangan perusahaan. Karyawan menerima gaji setiap bulan, diberikan hari

libur setiap hari Selasa, dan bekerja pada hari Rabu hingga Senin dari pukul

05.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB. Untuk setiap karyawan diberikan makan

pagi hingga makan malam gratis serta tunjangan di hari raya.

Karyawan yang telah berkerja di Restoran Pondok Sekararum, terutama

bagian produksi dan pelayanan konsumen, telah mendapat pelatihan yang

diberikan oleh Ibu Endarwati mengenai resep dan standarisasi masakan serta

tata cara menghidangkan masakan. Hal ini dilakukan agar semua kegiatan

usaha restoran dapat berjalan dengan baik dan Restoran Pondok Sekararum

dapat terus berkembang.

5. Pengendalian/Kontrol

Pada umumnya pengendalian pada Restoran Pondok Sekararum dilakukan

pada setiap aspek perusahaan mulai dari bagian keuangan hingga bagian

pelayanan konsumen. Pengendalian atau kontrol yang diterapkan oleh

Restoran Pondok Sekararum bertujuan untuk mengawasi arus keuangan,

mempertahankan cita rasa masakan, hingga menjaga kualitas pelayanan yang

diberikan kepada konsumen.

Pengendalian pada bagian keuangan dilakukan oleh pemilik dan manajer

restoran dengan senantiasa mengawasi arus keuangan dan laporan keuangan

perusahaan. Pengendalian pada bagian produksi dilakukan oleh manajer

restoran dan bertujuan untuk menjaga cita rasa khas masakan yang dimiliki

oleh Restoran Pondok Sekararum. Pengendalian pengadaan bahan baku juga

dilakukan oleh Restoran Pondok Sekararum yang bertujuan agar kelangsungan

proses produksi tetap terjaga dengan baik. Selanjutnya pengendalian terhadap

pelayanan konsumen adalah pengendalian yang amat penting bertujuan untuk

Page 67: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

58

menjaga kualitas pelayanan dan bahkan meningkatkan kualitas pelayanan

yang diberikan oleh Restoran Pondok Sekararum. Semua upaya pengendalian

dan kontrol yang dilakukan oleh pihak manajemen Restoran Pondok

Sekararum bertujuan untuk mengevaluasi kinerja yang ada serta berusaha

untuk memperbaiki dan meningkatkannya.

6.1.2. Produksi dan Operasi

Ketersediaan bahan baku secara kontinyu merupakan salah satu faktor

yang sangat penting dalam usaha restoran. Bahan baku yang dimiliki oleh

Restoran Pondok Sekararum sebagian besar didapat dari hasil kebun sendiri dan

kiriman dari pemasok. Bahan baku seperti daun singkong, daun kenikir, daun

kembang turi, dan sayuran lainnya dibudidayakan di areal kebun milik pemilik di

daerah Cikarawang dengan metode penanaman organik. Selain itu untuk bahan

baku seperti daging sapi, daging ayam, kacang tanah, bawang merah, dan lainnya

didapat dari seorang pemasok/langganan yang sebelumnya telah menyetujui

standarisasi harga, kuantitas, dan kualitas dengan Restoran Pondok Sekararum.

Bahan baku yang ada, khususnya daging dan sayuran, diusahakan selalu dalam

keadaan segar sehingga dapat mempertahankan dan menambah cita rasa produk

masakan yang di produksi oleh Restoran Pondok Sekararum. Pengolahan bahan

baku menjadi sebuah makanan dilakukan setelah menerima pesanan dari

konsumen. Hal ini bertujuan untuk menghidangkan produk yang memiliki kualitas

baik dan menghindari adanya kerugian dari produk yang tidak terjual.

Kegiatan produksi yang dijalankan Restoran Pondok Sekararum sudah

tergolong modern. Alat yang digunakan meliputi kompor gas, ulekan (alat untuk

menyatukan dan melembutkan bumbu-bumbu), penggilingan sambal, serta alat

masak lain pada umumnya seperti penggorengan dan panci. Walaupun

menggunakan peralatan yang cukup modern, Restoran Pondok Sekararum tetap

menjaga cita rasa masakan yang disajikan dengan berbagai bumbu-bumbu dan

aneka sambal yang khas. Pengolahan bumbu-bumbu dan sambal dilakukan

dengan menggunakan resep keluarga yang diturunkan turun-temurun sehingga

kualitas dan ciri khas tetap terjaga.

Page 68: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

59

6.1.3. Pemasaran

Untuk dapat bersaing dalam persaingan bisnis yang kompetitif, perusahaan

harus memiliki penguasaan dalam sistem pemasaran yang handal. Untuk kegiatan

promosi, Restoran Pondok Sekararum menggunakan berbagai media informasi

baik media cetak maupun media elektronik. Dalam pemasarannya, Restoran

Pondok Sekararum terkait dengan tujuh bauran pemasaran, yaitu produk, harga,

saluran distribusi, promosi, orang, proses, dan bukti fisik.

6.1.3.1. Produk (product)

Restoran Pondok Sekararum merupakan restoran tradisional yang

menyajikan menu khas Jawa Timur, seperti: menu Pecel Madiun, Botok, Pepes

Tahu, Rawon, Keupuk Gendar, Empal Gurih, Serabi Siram, Dawet, dan lain-lain.

Selain menjual produk sendiri, restoran ini juga menjual beberapa produk lain

yang berasal dari pihak luar yang mengadakan kerjasama. Pengadaan sarana

produksi pada Restoran Pondok Sekararum meliputi penyediaan bahan baku

untuk memasak menu. Sumber bahan baku berasal dari dua sumber, yaitu dari

hasil kebun dan pembelian di tempat lain (seperti pasar dan supplier).

Strategi produk yang ditawarkan oleh restoran ini adalah dengan

menekankan cita rasa tradisional khas Jawa Timur yang orisinal dari setiap

makanan yang diproduksi. Hal tersebut juga diperlihatkan baik dalam tata cara

pengolahan maupun dalam tata cara penyajian. Dalam hal pengolahan, Restoran

Pondok Sekararum menggunakan mesin penggilingan sambal untuk memproduksi

sambal yang peranannya sangat penting dalam menunjang cita rasa khas Jawa

Timur. Selain itu, Restoran Pondok Sekar Arum juga mengolah semua produk

berdasarkan resep warisan keluarga yang telah dipercaya secara turun-temurun.

Akan tetapi, menurut observasi dan penyebaran kuesioner therhadap konsumen,

diketahui bahwa beberapa menu yang dimiliki oleh Restoran Pondok Sekararum

masih kurang menarik dan disajikan secara terpisah tanpa adanya paket-paket

ekonomis seperti yang dilakukan para pesaing. Selain itu, kurangnya variasi

dalam penempatan produk dalam menu tersebut berdampak pada sedikitnya

penawaran dan pilihan bagi konsumen.

Dalam hal penyajian produk, khususnya dalam menghidangkan

makanannya, Restoran Pondok Sekararum menggunakan tata cara tradisional.

Page 69: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

60

Restoran Pondok Sekararum menggunakan wadah berupa anyaman rotan yang

diberikan alas berupa daun pisang menyerupai bentuk sebuah piring. Restoran

Pondok Sekararum juga melayani layanan jasa antar (delivery service) untuk

konsumen yang ingin mengkonsumsi hidangan di rumah. Hanya saja layanan ini

hanya dapat diberikan kepada konsumen yang berlokasi dengan jarak sekitar 1 km

dari restoran. Hal ini dikarenakan belum adanya karyawan khusus untuk layanan

jasa antar serta menurut pengamatan di lapangan, kebanyakan konsumen memilih

untuk datang ke restoran dan makan di tempat daripada memesannya ke rumah.

Strategi produk lainnya adalah dengan membuat berbagai inovasi dalam menu

makanan dengan membuat berbagai paket-paket hemat. Hal ini bertujuan agar

konsumen dapat memiliki berbagai pilihan dalam memilih makanan yang akan

mereka konsumsi dengan pilihan harga yang sesuai untuk mereka.

Untuk menekan biaya produksi dan menjaga kualitas bahan baku, maka

Restoran Pondok Sekararum memiliki kebun sendiri. Beberapa jenis sayuran

ditanami di kebun yang berada di daerah Carang Pulang, Kecamatan Dramaga,

Kabupaten Bogor. Sayuran tersebut berupa sayuran organik sehingga kulitas

bahan baku menu masakan terutama menu Pecel Madiun sangat baik dan

menyehatkan. Lahan kebun ditanami beberapa bumbu dapur seperti sereh, kencur

dan jahe. Selain itu, kebun juga ditanami beberapa jenis sayuran seperti daun

singkong, kacang panjang, kemangi, kenikir, dan kembang turi. Kembang turi

merupakan jenis tanaman yang langka ditemukan selain di daerah asalnya yaitu

Jawa Timur dan kalau pun ada harganya akan mahal, sehingga dengan

mengusahakan sendiri bahan baku tersebut pengelola dapat menekan biaya

produksi, menjaga kualitas bahan baku, dan menjamin ketersediaan bahan baku.

Agar mendapat kepastian bahan baku lainnya, pengelola juga mengadakan

kerjasama dengan supplier. Bahan baku yang dipesan dari pihak supplier adalah

ayam dan daging sapi. Dengan mengadakan kerjasama tersebut pengelola juga

bisa menentukan kriteria bahan baku yang dipesan seperti ukuran dan

kesegarannya sehingga bahan baku yang digunakan memiliki ukuran yang sejenis.

Selain memperoleh bahan baku dari kebun sendiri dan kerjasama dengan supplier,

beberapa bahan baku lainnya juga diperoleh dengan membeli di pasar yang

Page 70: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

61

dilakukan tiap dua hari sekali. Pembelian dilakukan di pasar terdekat seperti Pasar

Laladon, Pasar Gunung Batu, dan Pasar Anyar.

6.1.3.2. Harga (price)

Mengenai harga, berdasarkan pengamatan serta wawancara dengan pihak

manajemen Restoran Pondok Sekararum, telah diketahui bahwa Restoran Pondok

Sekararum menetapkan harga produk berdasarkan pendekatan biaya. Penetapan

harga disesuaikan dengan biaya bahan baku, biaya produksi, biaya operasional,

dan margin laba yang diinginkan oleh restoran. Restoran Pondok Sekararum juga

menyesuaikan harga dengan mutu produk dan pelayanan yang diberikan.

Berdasarkan pengamatan, harga yang ditetapkan oleh Restoran Pondok Sekararum

relatif sama dan bahkan ada beberapa produk yang lebih murah apabila

dibandingkan dengan restoran sejenis yang ada di Kota maupun sebagian

Kabupaten Bogor. Harga produk yang ditetapkan di cabang mini outlet Restoran

Pondok Sekararum yang berada di Kantin Plasma, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

berbeda dengan harga yang diterapkan pada restoran pusat, yaitu sedikit lebih

murah. Hal tersebut merupakan strategi pemasaran yang dijalankan Restoran

Pondok Sekararum dalam aktivitas usahanya. Berikut adalah daftar menu pada

Restoran Pondok Sekararum.

Kisaran harga untuk makanan adalah Rp 1.000,00 hingga Rp 14.000,00.

Sedangkan harga minuman berkisar antara Rp 500,00 hingga Rp 7.000,00. Selain

menetapkan harga tiap jenis makanan, Restoran Pondok Sekararum juga

menyediakan harga per paket makanan.

6.1.3.3. Promosi (promotion)

Sistem promosi yang dilakukan Restoran Pondok Sekararum hanyalah

promosi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang dilakukan oleh banyaknya

konsumen loyal serta oleh pemilik. Sarana promosi dari mulut ke mulut ini dinilai

cukup efektif karena berdasarkan pengamatan, kebanyakan konsumen yang

datang ke Restoran Pondok Sekararum mengetahui keberadaan restoran dari

konsumen lain yang pernah datang sebelumnya. Selain itu networking pemilik

yang cukup luas karena bekerja sebagai dosen di Institut Pertanian Bogor

menjadikan banyaknya konsumen yang datang merupakan kolega ataupun

Page 71: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

62

kenalan dari pemilik. Saat ini Restoran Pondok Sekararum telah membuka cabang

berupa mini outlet di Kantin Plasma, Fakultas Ekologi Manusia, IPB. Hal ini juga

merupakan sarana promosi yang dilakukan Restoran Pondok Sekararum karena

harga yang ditetapkan di cabang tersebut sedikit lebih murah apabila

dibandingkan dengan harga di restoran. Hal ini merupakan strategi yang diambil

Restoran Pondok Sekararum untuk menarik minat konsumen dari kalangan

akademisi seperti dosen dan mahasiswa. Dalam menjalankan usahanya, Restoran

Pondok Sekararum belum fokus terhadap kegiatan promosi seperti potongan harga

dan lain sebagainya. Restoran Pondok Sekararum menganggap citarasa dan

pelayanan yang baik adalah penting, sehingga pihak pengelola kini fokus terhadap

pemberian citarasa dan pelayanan yang baik terhadap konsumen.

Selain itu, banyak juga konsumen Restoran Pondok Sekararum

mengetahui informasi mengenai alternatif restoran tradisional secara pasif yakni

secara kebetulan melihat papan nama restoran saat melintasi lokasi restoran.

Sejauh ini pihak Restoran Pondok Sekararum telah memasang sejumlah dua

papan nama yaitu di lokasi restoran dan di persimpangan jalan antara jalan utama

dengan jalan menuju lokasi restoran. Namun, papan nama tersebut dibuat sangat

polos sehingga terlihat kurang menarik dan berukuran agak kecil. Oleh karena itu

sebaiknya pihak restoran mengupayakan untuk menambah sejumlah papan nama

Restoran Pondok Sekararum yang didesain semenarik mungkin dan diletakkan di

beberapa lokasi yang strategis. Pada papan nama tersebut juga bisa ditambahkan

beberapa informasi lain berupa gambar menu, alamat restoran, dan jargon produk.

Selain melakukan periklanan lewat beberapa media, bentuk promosi

penjualan yang dapat dilakukan Restoran Pondok Sekararum adalah dengan

menyediakan paket promosi yang terdiri lebih dari satu menu dijadikan satu dan

dengan penetapan satu harga. Bentuk promosi penjualan demikian cukup diminati

oleh konsumen Restoran Pondok Sekararum. Bentuk promosi potongan harga

juga dapat dilakukan yaitu konsumen Restoran Pondok Sekararum diberikan

potongan harga sekian persen apabila melakukan pembelian beberapa kali dalam

kurun waktu tertentu. Strategi lain yang dapat dijalankan adalah membagikan

voucher makan gratis apabila mengajak teman atau kerabat dalam jumlah tertentu.

Namun, voucher yang diberikan tersebut hanya berlaku pada pagi atau malam hari

Page 72: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

63

di hari kerja dengan pertimbangan bahwa pada waktu tersebut jumlah konsumen

yang berkunjung sedikit.

6.1.3.4. Tempat (place)

Restoran Pondok Sekararum terletak di Jalan Laladon Raya No 253 C

Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Bila dilihat dari jarak, lokasi

restoran sebenarnya berdekatan dengan beberapa perumahan, sekolah, perguruan

tinggi, dan dinas pemerintahan. Namun, lokasi restoran tidak terletak di jalan

utama. Jarak untuk dapat menjangkaunya kira-kira 300 meter dari jalan utama.

Lokasi Restoran Pondok Sekararum sedikit menyempit dan lokasi yang melewati

jalan sempit inilah yang membuat kurangnya informasi yang konsumen peroleh

akan keberadaan Restoran Pondok Sekararum.

Keberadaan Restoran Pondok Sekararum hanya dinilai cukup baik oleh

sebagian besar konsumen. Menurut pengalaman beberapa konsumen, mereka

membutuhkan beberapa kali melintasi daerah sekitar lokasi Restoran Pondok

Sekararum hingga menyadari bahwa di tempat tersebut terdapat sebuah restoran

yang cukup kompeten. Hal ini mengindikasikan bahwa keberadaan restoran yang

menjorok ke dalam dari jalan utama kurang diketahui oleh konsumen. Ditambah

lagi bagian muka atau gerbang restoran terlalu rimbun dengan tanaman sehingga

menurut sebagian konsumen yang menceritakan pengalaman pertama kali

berkunjung, mereka awalnya ragu akan keberadaan restoran tersebut.

Secara teknis, lokasi Restoran Pondok Sekararum masih dapat dijangkau

oleh kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Sarana transportasi umum yang

dapat menjangkau hingga tepat ke lokasi restoran terdiri dari dua jenis angkutan

kota, becak, dan ojek. Walaupun jumlah angkutan kota sangat sedikit tetapi

kebanyakan konsumen tidak mempermasalahkan keadaan tersebut karena

sebagian besar dari mereka menggunakan kendaraan pribadi untuk berkunjung ke

Restoran Pondok Sekararum.

Lokasi yang kurang strategis inilah yang menjadi kelemahan bagi Restoran

Pondok Sekararum. Sebaiknya di sekitar lokasi restoran diberikan penanda atau

penunjuk arah agar konsumen mengetahui keberadaan restoran tersebut dan

tanaman yang berada di muka atau gerbang restoran perlu ditata kembali. Pihak

restoran perlu mempertimbangkan kembali apabila ingin memindahkan restoran

Page 73: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

64

ke lokasi yang lebih strategis karena walaupun kinerjanya masih rendah tetapi

atribut ini juga tidak dianggap begitu penting oleh konsumen. Namun jika pihak

restoran memiliki sumberdaya yang memadai, maka Restoran Pondok Sekararum

dapat membuka cabang di tempat yang lebih strategis dan potensial.

6.1.3.5. Orang (people)

Restoran Pondok Sekararum merupakan suatu usaha yang bergerak dalam

jasa penyedia makanan siap santap sehingga pihak restoran menyadari adanya

konsumen yang harus dilayani disamping menyuguhkan makanan siap santap

tersebut. Para pekerja di restoran berasal dari pihak luar atau tidak ada hubungan

keluarga dengan pemilik. Jumlah pekerja cenderung tetap yaitu delapan orang

termasuk General Manager dan Operational Manager dan mereka sudah bekerja

sejak restoran pertama kali beroperasi. Baik pemilik maupun pengelola

memperlakukan mereka seperti sebuah keluarga, sehingga para pekerja pun

menjadi betah dan dapat diandalkan.

6.1.3.6. Bukti Fisik (physical evidence)

Bukti fisik Restoran Pondok Sekararum mencakup tampilan dan

kenyamanan restoran serta berbagai fasilitas umum yang tersedia seperti wastafel,

musholla, toilet, dan area parkir. Tampilan restoran secara keseluruhan telah

dinilai baik oleh konsumen. Suasana atau aura yang dibangun juga mampu

membuat konsumen merasa nyaman. Namun demikian, diperlukan adanya

peningkatan yang dapat membuat konsumen semakin merasakan kenyamanan.

Kebersihan restoran di beberapa tempat seperti di ruang makan, dapur,

toilet, dan musholla juga perlu diperhatikan karena akan berpengaruh terhadap

kepuasan konsumen. Apabila ruang makan dan dapur terlihat kotor, maka

konsumen merasa khawatir atau merasa tidak nyaman untuk mengkonsumsi

hidangan yang disediakan. Oleh karena itu dibutuhkan adanya satu petugas yang

bertanggungjawab dalam pemeliharaan kebersihan restoran. Selain itu, lahan

parkir yang dimiliki oleh Restoran Pondok sekararum hanya cukup untuk memuat

6 mobil dan 10 motor. Hal ini membuat pengunjung kurang merasa nyaman

khususnya pada saat jam makan siang yang ramai pengunjung. Akibat

keterbatasan lahan parkir, pengunjung harus rela antri untuk masuk dan keluar

Page 74: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

65

restoran. Adapula toilet yang dimiliki oleh Restoran Pondok Sekararum hanyalah

1 unit dan tidak ada pemisahan antara toilet untuk pegawai dan untuk pengunjung.

Hal ini membuat seringkali terjadi benturan kebutuhan antara pegawai Restoran

Pondok Sekararum dan pengunjung. Sejauh ini Restoran Pondok Sekararum telah

menyediakan berbagai fasilitas umum yang menunjang kebutuhan konsumen

tetapi kinerjanya masih di bawah rata-rata. Kurangnya area parkir dan

keterbatasan fasilitas toilet dapat menjadi kelemahan bagi Restoran Pondok

Sekararum.

Gambar 7. Layout Usaha Restoran Pondok Sekararum

6.1.3.7. Proses (process)

Proses dalam penelitian ini berkaitan dengan kecepatan penyajian dan

kecepatan transaksi. Kecepatan penyajian menjadi hal penting bagi konsumen,

terlebih jika mereka sedang dalam keadaan mendesak. Dengan adanya pramusaji

sejumlah empat orang dengan kondisi penjualan saai ini, kecepatan penyajian

dirasakan cukup teratasi.

Kecepatan penyajian masih dianggap tidak terlalu penting oleh konsumen

Restoran Pondok Sekararum karena selain untuk makan mereka mengunjungi

restoran juga ingin bersantai. Namun demikian kinerja dari atribut ini juga perlu

untuk ditingkatkan karena kecepatan penyajian menjadi sangat penting bagi

konsumen apabila mereka dihadapkan pada situasi yang mendesak seperti lapar

atau waktu yang terbatas. Alternatif bauran pemasaran yang dapat

Tempat makan I

Meja kasir

Dapur

Tempat Parkir

Toilet Tempat makan II

Tempat makan III

Musola

Page 75: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

66

direkomendasikan adalah melakukan perencanaan produksi dengan cara

menyiapkan terlebih dahulu bahan-bahan yang akan dicampurkan serta perlu

adanya pembagian tugas memasak di antara koki sehingga pesanan menu yang

banyak dapat dibuat secara bersamaan. Untuk layanan transaksi, bagian cashier

telah menggunakan komputer sehingga proses bisa menjadi lebih cepat. Selain itu

konsumen juga dapat membawa bukti berupa struk pembelian sehingga apabila

terjadi kesalahan dapat segera melaporkan keluhan ke pihak restoran.

6.1.4. Keuangan

Untuk mendirikan sebuah perusahaan diperlukan sejumlah modal baik

dalam bentuk uang, lahan, bangunan, serta alat-alat produksi. Modal yang

digunakan dapat bersumber dari modal pribadi atau modal pinjaman. Dalam

mendirikan dan menjalankan usahanya, restoran ini menggunakan modal sendiri

yang berasal dari modal patungan pemilik antara Bapak Soeryo Adi Wibowo dan

Bapak Agung. Keadaan modal yang dimiliki oleh pemilik tergolong kategori kuat

dan tidak terlibat hutang. Hal tersebut merupakan kekuatan dalam sisi finansial

karena modal memegang peranan penting dalam suatu bisnis.

Kondisi keuangan Restoran Pondok Sekararum sempat terjadi penurunan,

akan tetapi pada saat ini dapat dikatakan masih stabil akibat terjadi kenaikan

penerimaan dari hasil penjualan yang dilakukan di cabang mini outlet kantin

plasma. Mengenai gaji karyawan, pihak manajemen Restoran Pondok Sekararum

telah menetapkan gaji karyawan sesuai Upah Minimum Regional dan

menetapkannya sebagai biaya gaji karyawan dalam laporan keuangan perusahaan.

Adanya pemisahan antara keuangan perusahaan dan pemilik merupakan salah satu

kekuatan dalam sisi finansial yang dimiliki oleh Restoran Pondok Sekararum

karena pemilik dapat terus memantau kinerja keuangan perusahaan secara berkala.

Pencatatan keuangan pada restoran ini tergolong sangat modern. Bagian

kasir dilengkapi dengan sebuah komputer beserta printer receipt yang senantiasa

dapat mencetak biaya yang harus dikeluarkan konsumen restoran. Pencatatan

keuangan dilakukan setiap hari dan selanjutnya akan direkapitulasi setiap bulan.

Pencatatan keuangan berisikan pendapatan penjualan dan berbagai biaya yang

harus dikeluarkan perusahaan telah tertulis rapi didalam komputer sehingga lebih

Page 76: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

67

mudah dalam menanganinya dan lebih transparan sehingga dapat meminimalisasi

adanya kecurangan yang dapat menyebabkan kerugian.

Dalam pengamatan dan wawancara dengan pihak manajemen Restoran

Pondok Sekararum, penulis dapat mengamati perkembangan dari restoran

berdasarkan pencatatan penjualan bulanan yang menunjukkan adanya

peningkatan. Menurut wawancara dengan manajemen restoran, uang hasil

peningkatan dari keuntungan perusahaan akan disimpan sebagai dana

pengembangan yang bertujuan untuk selalu mengembangkan perusahaan.

6.1.5. Penelitian dan Pengembangan

Walaupun belum adanya bagian khusus untuk penelitian dan

pengembangan, Restoran Pondok Sekararum telah sedikit mengamati perilaku

konsumen yang sedikit berkunjung terutama pada hari Selasa. Hal inilah yang

menjadi alasan untuk menjadikan hari selasa sebagai hari libur perusahaan.

Adanya penelitian skripsi yang dilakukan mahasiswa mengenai perilaku

konsumen dan pengembangan usaha diharapkan dapat membantu perusahaan

untuk selalu berkembang dan berinovasi dalam menghadapi industri restoran yang

semakin bersaing.

Adapula beberapa pengembangan yang dilakukan oleh pemilik adalah

dengan membuat satu pondok baru diatas kolam ikan yang dapat diisi oleh 25

orang konsumen. Selain itu pihak manajemen Restoran Pondok Sekararum

membuat menu paket sebagai upaya inovasi terhadap produk sehingga konsumen

dapat lebih memiliki berbagai pilihan produk. Upaya pengembangan lainnya

adalah dengan membeli sebuah komputer dan sebuah printer receipt sebagai

sarana pengaturan keuangan. Pengembangan sistem akuntansi perusahaan dari

hanya menggunakan sistem manual berubah menjadi komputerisasi. Hal ini

membuat laporan keuangan menjadi lebih teratur dan transparan. Selain itu,

didukung pula oleh adanya dana alokasi yang digunakan sebagai sarana

pengembangan perusahaan, membuat upaya pengembangan perusahaan menjadi

lebih mudah untuk dilakukan.

Page 77: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

68

6.1.6. Identifikasi Faktor Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan

Tabel 12. Faktor-Faktor Lingkungan Internal

Kekuatan Kelemahan jaringan pemilik restoran yang luas Kurangnya kegiatan promosi

Adanya hubungan yang baik antara pengelola

usaha dengan karyawan

Lokasi usaha yang kurang strategis

Restoran adalah pionir makanan khas Jawa Timur

dengan bumbu dan cita rasa asli

Lahan parkir yang sempit

Memiliki modal yang kuat dan milik pribadi Kurangnya variasi dalam menu

Melayani fasilitas pesan antar Kurangnya fasilitas toilet

Menggunakan bahan baku sayuran yang

diproduksi sendiri secara organik

Page 78: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

69

6.2. Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan

Analisis Lingkungan eksternal menekankan pada mengenali dan

mengevaluasi kecenderungan dan peristiwa yang berada di luar kendali

perusahaan. Tujuan dari analisis lingkungan eksternal adalah untuk

mengembangkan daftar terbatas peluang yang dapat yang dapat dimanfaatkan

perusahaan dan ancaman yang dapat dihindari. Faktor-faktor lingkungan eksternal

dapat dibagi menjadi lima kategori besar, yaitu (1) Faktor ekonomi, (2) Faktor

sosial, budaya, demografi, dan lingkungan, (3) Faktor politik, pemerintah, dan

hukum, (4) Faktor teknologi, dan (5) Lingkungan Industri.

6.2.1. Ekonomi

Kondisi ekonomi suatu daerah atau negara dapat mempengaruhi iklim

bisnis suatu perusahaan. Semakin buruk kondisi ekonomi, semakin buruk pula

iklim berbisnis. Dalam perencanaan strategiknya, setiap perusahaan harus

mempertimbangkan kecenderungan ekonomi di antara segmen-segmen yang

mempengaruhi industri tersebut. Sebab faktor ekonomi dapat membantu atau

menghambat upaya mencapai tujuan dan menyebabkan keberhasilan atau

kegagalan suatu strategi. Faktor ekonomi yang mempengaruhi usaha Restoran

Pondok Sekararum adalah sebagai berikut :

1. Produk Domestik Bruto (PDB)

Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan indikator utama di dalam

perekonomian untuk mengukur pertumbuhan tingkat ekonomi suatu

negara. PDB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang

dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara tertentu atau

merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh

unit ekonomi. PDB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah

barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku setiap

tahun, sedangkan PDB atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah

barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga yang berlaku

pada satu tahun tertentu. Perekonomian Indonesia berdasarkan ukuran

PDB pada tahun 2009 mengalami peningkatan dibandingkan dengan

tahun-tahun sebelumnya. PDB riil atas dasar harga konstan pada tahun

2007 adalah sebesar Rp 1,964,327.30 miliar, sedangkan pada tahun 2008

Page 79: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

70

PDB Indonesia meningkat menjadi sebesar Rp 2,082,315.90 miliar, dan

pada tahun 2009 PDB juga mengalami peningkatan mencapai sebesar Rp

2.176.975,50 miliar. Nilai PDB nominal atas dasar harga berlaku juga

terus mengalami peningkatan dari tahun 2007 hingga tahun 2009. Pada

tahun 2007 PDB nominal atas dasar harga berlaku adalah sebesar Rp

3.950.893,20 miliar kemudian menjadi Rp 4.951.356,70 pada tahun 2008

serta semakin meningkat mencapai Rp 5.613.441,70 pada tahun 20091.

Salah satu indikator perkembangan ekonomi suatu daerah adalah laju

pertumbuhan ekonomi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB

Kabupaten Bogor atas dasar harga konstan mengalami peningkatan 5,02

persen dari Rp 10.518.939,33 juta pada tahun 2007 menjadi Rp

11.047.320,64 juta pada tahun 2008. Industri restoran pada laju

pertumbuhan PDRB kabupaten Bogor pada tahun 2007 menunjukkan

adanya kenaikan dibandingkan dengan tahun 2006 yaitu dari sebesar 12,05

persen menjadi 12,53 persen (BPS Kabupaten Bogor, 2008). Keadaan

perekonomian Kabupaten dan Kota Bogor yang semakin membaik

merupakan peluang bagi usaha Restoran Pondok Sekararum untuk

mengembangkan usahanya.

2. Laju Inflasi

Secara sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga

secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang

saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau

mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya. Kestabilan inflasi

inilah yang merupakan prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi yang

berkesinambungan sehingga pada akhirnya memberikan manfaat bagi

peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pentingnya pengendalian inflasi

didasarkan pada pertimbangan bahwa inflasi yang tinggi dan tidak stabil

memberikan dampak negatif kepada kondisi sosial ekonomi masyarakat.

Indikator yang sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi adalah

Indeks Harga Konsumen (IHK). Perubahan IHK dari waktu ke waktu

menunjukkan pergerakan harga dari paket barang dan jasa yang

1 www.bps.go.id [Diakses tanggal 11 April 2010]

Page 80: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

71

dikonsumsi masyarakat. Perkembangan laju inflasi Indonesia pada Tahun

2004-2009 berdasarkan IHK dapat dilihat pada Tabel 11 berikut ini.

Tabel 13. Inflasi di Indonesia pada Tahun 2005-2009

Tahun Inflasi (%) Laju Pertumbuhan (%)

2005 17,11 -

2006 6,60 -61,43

2007 6,59 -0,15

2008 11,09 68,44

2009 2,78 -74,93 Sumber : Badan Pusat Statistik (2009)

Pada Tahun 2008, kondisi perekonomian memburuk dengan tingkat inflasi

mencapai double digit inflation sebesar 68,44 persen pada Tahun 2008.

Namun pada Tahun 2009, tingkat inflasi mengalami penurunan yang tajam

mencapai 74,93 persen seperti yang dapat dilihat pada Tabel 11 masih

terasa dampaknya hingga saat ini. Berdasarkan Tabel 11 dapat diketahui

bahwa pada Tahun 2009, inflasi mengalami penurunan menjadi 2,78

persen yang mengindikasikan bahwa kondisi perekonomian Indonesia

membaik dibandingkan pada Tahun 2008 yang mengalami tingkat inflasi

sangat tinggi sebesar 11,09 persen. Dampak yang dirasakan dengan adanya

penurunan inflasi tersebut adalah daya beli masyarakat yang meningkat

akan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi yang dimakanai jumlah

barang dan jasa yang terserap dalam perekonomian lebih besar. Selain itu,

penurunan tingkat inflasi berpengaruh terhadap suku bunga yang juga

menurun. Tingkat suku bunga yang menurun merupakan peluang bagi

perusahaan untuk mengajukan pinjaman pada bank.

Selain itu Dewan Gubernur Bank Indonesia meyakini bahwa secara

keseluruhan pada tahun 2010 tekanan inflasi masih tetap rendah dan

berkisar pada nilai di bawah lima persen. Tekanan inflasi yang diharapkan

tetap stabil dan rendah berkisar dibawah lima persen sementara dapat

dilihat dari Gambar 6, yaitu grafik time series yang bersumber dari Bank

Indonesia seperti berikut.

Page 81: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

72

Gambar 8. Tingkat Inflasi Indonesia Juni 2009 – Februari 2010 Sumber: Bank Indonesia, 2010

Tekanan inflasi pada tahun 2010 yang diharapkan stabil dan berkisar

dibawah lima persen tersebut dapat membuat daya beli konsumen

meningkat, sehingga menjadi peluang bagi Restoran Pondok Sekararum

untuk dapat terus mengembangkan usahanya. Penurunan tingkat inflasi

dan laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Bogor yang meningkat

menunjukan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia positif.

Pertumbuhan ekonomi yang positif merupakan peluang bagi Restoran

Pondok Sekararum. Meningkatnya daya beli masyarakat merupakan salah

satu bukti membaiknya perekonomian Indonesia. Produk yang dihasilkan

dapat diserap oleh konsumen karena daya beli masyarakat yang cenderung

meningkat.

6.2.2. Politik, Pemerintah, dan Hukum

Faktor politik berkenaan dengan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan

oleh pemerintah. Situasi politik yang tidak menentu atau tidak kondusif akan

berdampak negatif bagi dunia usaha, begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu,

faktor ini merupakan pertimbangan penting bagi para manajer dalam merumuskan

strategi perusahaan karena berpengaruh signifikan terhadap aktivitas bisnis

perusahaan. Pemerintah selaku pembuat kebijakan harus memberikan perhatian

terhadap perkembangan industri bisnis yang ada. Kebijakan pemerintah di

Kabupaten Bogor berpengaruh terhadap industri hotel dan restoran setempat

Page 82: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

73

dengan diajukannya Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pajak Hotel

dan Pajak Restoran oleh Bupati Bogor kepada DPRD Kabupaten Bogor. Raperda

tersebut menyangkut tentang penyesuaian tarif pajak hotel dan restoran terhadap

tarif yang diberlakukan sebelumnya. Raperda pajak hotel dan restoran yang

diajukan kepada dewan tersebut merupakan revisi dari perda Kabupaten Bogor No

15 tahun 2002 tentang pajak hotel dan perda No 16 tahun 202 tentang pajak

restoran. Dalam revisi tersebut, terjadi perluasan basis pajak daerah khususnya

dalam pajak restoran yang kini juga mengenakan pajak pada usaha catering dan

jasa boga. upaya revisi terserbut dimaksudkan sebagai langkah merespon terbitnya

UU No 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD) yang

mengamanatkan perlunya perluasan objek pajak daerah dan retribusi serta

pemberian diskresi dalam penetapan tarif. Dengan penetapan UU PDRD ini,

diharapkan struktur APBD menjadi lebih baik, iklim investasi di daerah menjadi

lebih kondusif karena Perda-Perda pungutan daerah yang membebani masyarakat

secara berlebihan dapat dihindari, serta memberikan kepastian hukum bagi dunia

usaha mengenai jenis-jenis pungutan daerah dan sekaligus memperkuat dasar

hukum pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah. Akan tetapi, dampak dari

Raperda mengenai penyesuaian tarif pajak belum dirasakan oleh Restoran Pondok

Sekararum. Hal ini dikarenakan Restoran Pondok Sekararum belum menerima

tagihan atas pajak tersebut.

Mengenai perizinan, Restoran Pondok Sekararum belum memperoleh izin

resmi dari pemerintah Kabupaten Bogor dalam menjalankan usaha restoran. Hal

ini dikarenakan adanya ketidakjelasan dalam sistem pembuatan izin menjalankan

usaha restoran serta kurangnya perhatian pemerintah Kabupaten Bogor dalam hal

perizinan restoran. Menurut wawancara dengan beberapa pegawai dinas

kebudayaan dan pariwisata Kabupaten Bogor, diketahui bahwa dari sekian banyak

restoran di Kabupaten Bogor hanya sedikit restoran yang memiliki izin usaha.

Umumnya restoran yang memiliki izin adalah restoran modern besar dengan

sistem franchise seperti Mcdonalds, KFC, dan sebagainya. Kesulitan dalam

memperoleh izin tersebut dikarenakan pula oleh berpindahnya kewenangan dalam

pemberian izin usaha dari dinas pariwisata dan kebudayaan Kabupaten Bogor

kepada Dinas Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor. Selain itu, kurangnya

Page 83: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

74

koordinasi antara kedua dinas tersebut semakin mempersulit pengusaha dalam

mendapatkan izin usaha, khususnya usaha restoran.

Selain meningkatkan basis dasar pajak dan kesulitan dalam perizinan,

rencana pemerintah untuk menaikkan tarif dasar listrik (TDL) sebesar 15% yang

berlaku mulai Juli 2010 nanti, mulai mengkhawatirkan kalangan pengusaha,

khususnya pengusaha restoran. Jika harga naik saat daya beli masyarakat

menurun, dikhawatirkan dapat mempengaruhi pendapatan restoran. Terutama

karena kebanyakan restoran memasukkan biaya tagihan listrik dengan porsi

minimal 15% dari penerimaan mereka. Selain itu, kenaikan TDL ini

dikhawatirkan secara tidak langsung akan berdampak pada penurunan pendapatan

industri pariwisata.

6.2.3. Sosial, Budaya, Demografi, dan Lingkungan

Nilai-nilai ini terwujud kedalam perubahan gaya hidup yang

mempengaruhi permintaan terhadap produk dan jasa ataupun cara perusahaan

berhubungan dengan karyawannya. Dalam berbagai interaksi yang terjadi antara

satu perusahaan dengan aneka ragam kelompok masyarakat yang dilayaninya,

faktor-faktor sosial sangat penting untuk disadari oleh para pengambil keputusan

strategis. Faktor ini memiliki pengaruh yang besar terhadap hampir semua produk,

jasa, pasar, dan pelanggan.

Salah satu faktor yang memiliki pengaruh adalah faktor demografi, yaitu

penduduk. Jumlah penduduk Kabupaten Bogor mengalami peningkatan setiap

tahunnya. Menurut data BPS Kabupaten Bogor, jumlah penduduk Kabupaten

Bogor adalah sebesar 3.791.781 jiwa pada tahun 2003, meningkat menjadi sebesar

3.945.411 jiwa pada tahun 2004, dan meningkat menjadi sebesar 4.402.026 jiwa

pada tahun 2008. Laju pertumbuhan penduduk (LPP) Kabupaten Bogor tahun

2006-2007 adalah 0,53 %, lebih rendah dibandingkan dengan LPP tahun 2005-

2006 yang mencapai 2,79 %. sementara LPP selama periode 2000-2007, rata-rata

mencapai 4 % atau masih berada diatas 2 % per tahun.

Page 84: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

75

Gambar 9. Jumlah Penduduk Kabupaten Bogor Tahun 2004-2008

Menurut data kependudukan pemerintah Kabupaten Bogor, Tingkat

kepadatan penduduk Kabupaten Bogor rata-rata 1.417 jiwa/km², sementara tingkat

kepadatan terendah adalah 306 jiwa/km²,terdapat di kecamatan Tanjungsari dan

tingkat kepadatan tinggi yaitu 7.854 jiwa/km², terdapat di kecamatan Ciomas.

Data ini menunjukkan bahwa pada wilayah perkotaan tingkat kepadatannya lebih

tinggi dibandingkan dengan wilayah pedesaan, terutama yang berbatasan langsung

dengan Kota Bogor. Tingginya kepadatan penduduk pada wilayah Kecamatan

Ciomas itulah yang menjadi manfaat dan peluang bagi Restoran Pondok Sekar

Arum. Selain karena membuat kesempatan konsumen untuk berkunjung semakin

besar, lokasi Restoran Pondok Sekararum yang dikelilingi beberapa perumahan

dan berdekatan dengan Terminal Laladon membuat semakin tersedianya pasar

potensial untuk memperluas pangsa pasar. Pertumbuhan penduduk di Kabupaten

Bogor serta tingginya tingkat kepadatan penduduk di Kecamatan Ciomas

memberikan peluang tersedianya pasar potensial bagi usaha restoran. Hal ini

dikarenakan pertumbuhan penduduk yang meningkat akan membawa dampak

pada peningkatan akan konsumsi makanan dan minuman.

Selain itu, Adanya pola konsumsi masyarakat yang berubah dari junk food

ke healthy food semakin memberikan peluang kepada Restoran Pondok Sekar

Arum yang menawarkan makanan tradisional khas Jawa Timur yang dan sehat

tanpa bahan pengawet. Adanya peningkatan pengeluaran rata-rata perkapita

masyarakat Kabupaten dan Kota Bogor, khususnya dalam konsumsi makanan,

juga semakin memberikan peluang bisnis yang besar bagi Restoran Pondok

3700000

3800000

3900000

4000000

4100000

4200000

4300000

4400000

4500000

2004 2005 2006 2007 2008

3.945.411

4.100.9344.216.186

4.316.2364.402.026

Page 85: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

76

Sekararum. Pada tahun 2004 pengeluaran masyarakat Kabupaten Bogor rata-rata

perkapita untuk makanan adalah sebesar Rp 132.772 atau sekitar 54,83 persen dari

total pengeluaran rumah tangga sedangkan Kota Bogor adalah sebesar Rp 203.033

atau sekitar 55,72 persen dari total pengeluaran rumah tangga. Pada tahun 2007

pengeluaran rata-rata perkapita masyarakat Kabupaten dan Kota Bogor

mengalami kenaikan cukup besar yaitu menjadi sebesar Rp 180.283 untuk

Kabupaten Bogor dan sebesar Rp 249.624 untuk Kota Bogor. Kenaikan inilah

yang dapat menjadi peluang bagi Restoran Pondok Sekararum untuk semakin

meningkatkan promosi dan kualitas pelayanan. Tingkat kepadatan penduduk

kecamatan ciomas, peningkatan jumlah penduduk Kabupaten Bogor, dan

pengeluaran rata-rata masyarakat Kabupaten Bogor yang besar terhadap konsumsi

makanan merupakan pasar potensial bagi industri restoran yang cukup besar.

6.2.4. Teknologi

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat berakibat pada

lahirnya berbagai ilmu baru dan aneka ragam temuan serta terobosan dalam

bidang teknologi yang berpengaruh terhadap organisasi. Suatu organisasi harus

terus mengikuti perubahan teknologi yang mempengaruhi industrinya agar dapat

terus mendorong inovasi dalam organisasi. Teknologi dapat menciptakan peluang

bagi organisasi agar dapat berproduksi dengan lebih efisien dan efektif. Kemajuan

dalam teknologi berdampak pada produk, jasa, pasar, pemasok, distributor,

pesaing, pelanggan, proses produksi, dan posisi kompetitif perusahaan.

Restoran Pondok Sekararum menyadari akan semakin ketatnya persaingan

yan ada dalam industri restoran. Maka dari itu, salah satu cara untuk menarik

konsumen adalah dengan meningkatkan pelayanan terhadap konsumen dalam

menyediakan teknologi. Restoran Pondok Sekararum memanfaatkan

perkembangan teknologi informasi dengan membuat website resmi Restoran

Pondok Sekar Arum. Pada website tersebut konsumen dapat melihat produk

makanan yang dijual oleh Restoran Pondok Sekararum, memesan melalui delivery

order, bahkan memberikan kesan dan saran terhadap Restoran Pondok Sekararum.

Selain memanfaatkan teknologi informasi sebagai peluang, Restoran

Pondok Sekararum juga memanfaatkan teknologi dalam hal hiburan dan

pencatatan keuangan.

Page 86: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

77

6.2.5. Lingkungan Industri

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan

perusahaan, salah satu faktor tersebut adalah berasal dari lingkungan eksternal,

yaitu lingkungan industri. Definisi dari lingkungan industri adalah sebagai

kumpulan atau sekelompok perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa yang

dapat saling menggantikan. Dalam mengembangkan strategi dalam banyak

industri terdapat pendekatan model lima kekuatan porter. Model lima kekuatan itu

adalah ancaman masuknya pendatang baru, kekuatan tawar-menawar pembeli,

kekuatan tawar-menawar pemasok, ancaman produk subtitusi, dan persaingan

antar anggota dalam industri. Menurut Porter, lima kekuatan tersebut juga

mempengaruhi kinerja organisasi, menentukan intensitas persaingan, dan

kemampulabaan dalam industri.

1) Ancaman Masuknya Pendatang Baru

Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat dan mobilitas yang cepat dapat

dimanfaatkan oleh pengusaha untuk mendirikan usaha, terutama di sektor

pangan. Masuknya pendatang baru dalam sektor pangan, khususnya usaha

restoran, akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi restoran lain yang sudah

ada lebih dulu. Semakin mudah suatu perusahaan masuk ke dalam industri

maka semakin tinggi intensitas persaingan dalam industri tersebut dan

mencerminkan semakin rendahnya hambatan yang ada untuk masuk kedalam

industri tersebut. Apabila kapasitas menjadi bertambah, maka akan terjadinya

perebutan pangsa pasar, serta perebutan sumber daya produksi yang terbatas.

Hal inilah yang kemudian menjadi ancaman bagi restoran yang sudah ada.

Menurut Porter, terdapat enam faktor hambatan masuk bagi pendatang baru ke

dalam suatu industri, yaitu skala ekonomis, diferensiasi peroduk, kebutuhan

modal, biaya beralih pemasok, akses ke saluran distribusi, dan biaya tidak

menguntungkan.

a. Skala Ekonomis

Skala ekonomis menggambarkan menurunnya biaya satuan suatu

produk apabila volume absolute per periode meningkat. Hal ini

menghalangi masuknya pendatang baru dengan memaksa pendatang

baru untuk masuk pada skala besar dengan risiko yang ada. Menurut

Page 87: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

78

pengamatan dan wawancara dengan pegawai dinas kebudayaan dan

pariwisata Kabupaten Bogor, untuk mendirikan bisnis makanan

tradisional tidaklah harus dimulai dari skala yang besar. Hal ini terjadi

karena siapa saja dapat memulai bisnis makanan tradisional dari skala

kecil yang berbentuk warung tenda maupun rumah makan semi

permanen. Pemilihan skala kecil tersebut disesuaikan dengan

kemampuan kapasitas produksi yamg dimiliki tanpa harus mengikuti

skala usaha restoran tradisional besar yang telah lama berdiri.

b. Diferensiasi Produk

Diferensiasi produk memiliki tujuan untuk memberikan identifikasi

merek dan kesetiaan pelanggan yang disebabkan oleh periklanan,

pelayanan pelanggan, dan perbedaan terhadap produk lainnya Pada

umumnya makanan tradisional khas Jawa Timur yang diproduksi oleh

Restoran Pondok Sekararum ataupun warung tenda dan rumah makan

lainnya hampir sama secara fisik, tetapi Restoran Pondok Sekararum

memberikan perbedaan terhadap produk yang dimilikinya. Perbedaan

produk yang dilakukan oleh Restoran Pondok Sekararum dimulai dari

menggunakan beberapa sayuran asli yang hanya ada di Jawa Timur dan

mendapatkan beberapa sayuran bahan baku dengan menanamnya

sendiri menggunakan teknologi organik. Selain itu, Perbedaan antara

Restoran Pondok Sekararum dan restoran tradisional lain dapat dilihat

dari mutu produk termasuk kualitas rasa dan variasi ukuran; harga

produk; dan lokasi usaha yang meliputi kemudahaan lokasi untuk

dijangkau konsumen, fasilitas usaha, serta kondisi suasana ruangan.

c. Kebutuhan Modal

Walaupun untuk mendirikan usaha ini tidak harus beroperasi pada skala

besar, namun modal yang diperlukan untuk membuka usaha ini cukup

besar. Misalnya untuk mendirikan Restoran Pondok Sekararum, pemilik

usaha yang sebelumnya telah memiliki tanah tersebut membangun

bangunan dan membeli meja serta bangku untuk konsumen. Selain itu

pemilik usaha juga perlu membeli peralatan seperti kompor, panci, dan

peralatan makan konsumen. Akan tetapi, menurut wawancara dengan

Page 88: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

79

beberapa pegawai dinas kebudayaan dan pariwisata Kabupaten Bogor,

kebutuhan modal untuk mendirikan sebuah bisnis makanan tradisional

tidaklah besar. Hal inilah yang nantinya dapat semakin memperkecil

hambatan pendatang baru untuk masuk kedalam industri restoran.

d. Biaya Beralih Pemasok

Biaya beralih pemasok adalah biaya satu kali yang harus dikeluarkan

pembeli jika berpindah dari produk pemasok tertentu ke produk

pemasok yang lain. Biaya beralih pemasok yang harus dikeluarkan oleh

pendatang baru cukup besar agar pelaku usaha restoran tradisional yang

telah ada mau berpindah dari pemasok tetapnya. Hal ini terjadi karena

hubungan antara pelaku usaha (pembeli) dengan pemasok telah terjalin

cukup baik sehingga pendatang baru akan merasa kesulitan untuk

memaksa pemilik usaha yang telah ada untuk pindah pemasok.

e. Akses ke Saluran Distribusi

Saluran distribusi merupakan hambatan bagi pendatang baru apabila

saluran distribusi untuk produk sejenis tersebut telah ditangani oleh

perusahaan yang sudah mapan dan perusahaan baru tersebut harus

meyakinkan perusahaan tersebut agar menerima produknya. Pada usaha

bisnis makanan tradisional, pada umumnya saluran yang digunakan

yaitu saluran distribusi langsung, produsen langsung menyampaikan

produknya kepada konsumen atau konsumen langsung datang ke tempat

produsen untuk memperoleh produk atau jasa.

f. Biaya tidak Menguntungkan Terlepas dari Skala

Para pelaku usaha yang telah mapan mungkin memiliki keunggulan

biaya yang mungkin tidak dapat ditiru pendatang baru yang akan masuk

ke dalam industri restoran tradisional. Misalnya dalam hal pengalaman,

teknik mengolah makanan, penguasaan terhadap sumber daya produksi,

dan lokasi yang menguntungkan. Meskipun demikian pendatang baru

masih berpotensi masuk ke dalam industri makanan tradisional karena

bahan baku dan peralatan yang digunakan untuk pembuatan makanan

tradisional cukup sederhana dan mudah untuk didapatkan.

Page 89: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

80

2) Kekuatan Tawar Menawar Pembeli

Kekuatan tawar-menawar pembeli dikatakan kuat apabila pembeli mampu

memproduksi produk yang diperlukan, jumlah penjual banyak dan produknya

tidak terdiferensiasi, pembeli menghadapi biaya peralihan yang kecil, dan

produk perusahaan bukan merupakan produk yang penting bagi pembeli.

Kekuatan tawar menawar pembeli dalam usaha Restoran Pondok Sekararum

tergolong kuat. Walaupun tidak banyak pelaku usaha restoran tradisional yang

memiliki diferensiasi, tetapi banyak restoran tradisional pesaing yang

menawarkan suasana ruangan yang lebih nyaman dan fasilitas lebih lengkap

apabila dibandingkan dengan usaha Restoran Pondok Sekararum. Selain itu

harga yang ditawarkan oleh restoran tradisional lain relatif sama sehingga

biaya peralihan yang dihadapi konsumen kecil. Hal inilah yang merupakan

ancaman bagi Restoran Pondok Sekararum.

3) Kekuatan Tawar Menawar Pemasok

Pemasok adalah individu maupun perusahaan bisnis yang menyediakan

sumberdaya yang diperlukan oleh perusahaan dan para pesaing untuk

memproduksi barang dan jasa. Pemasok dapat mempengaruhi industri dan

memanfaatkan kekuatan tawar-menawarnya lewat kemampuan mereka

menaikkan harga atau pengurangan kualitas barang dan jasa yang dijualnya.

Restoran Pondok Sekararum memiliki satu pemasok untuk bahan baku ayam

dan daging, sedangkan untuk bahan baku lainnya diperoleh dari pasar

tradisional terdekat. Untuk bahan baku sayuran, Restoran Pondok Sekararum

memproduksi sayuran sendiri dengan teknologi organik yang sehat dan ramah

lingkungan. Proses pemesanan dilakukan melalui telepon dan pesanan

langsung diantarkan oleh pihak pemasok ke Restoran Pondok Sekararum.

Semua bahan baku yang dibeli tidak langsung diolah tetapi sebagian

diletakkan di dalam lemari es.

kekuatan tawar-menawar pemasok terhadap Restoran Pondok Sekararum

dapat dikatakan tinggi. Tingginya kekuatan tawar-menawar ini disebabkan

karena pemasok juga memasok bahan baku kepada restoran tradisional lain

khususnya pesaing Restoran Pondok Sekararum seperti warung penyet khas

madiun babakan raya dan pecel pak totok. Hal ini merupakan ancaman bagi

Page 90: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

81

Restoran Pondok Sekararum disebabkan karena pemasok memiliki banyak

pembeli, produk pemasok merupakan input penting, dan harga yang di berikan

pemasok memiliki harga lebih murah dibandingkan dengan pemasok lain,

sehingga Restoran Pondok Sekararum sulit untuk berganti dari satu pemasok

ke pemasok lainnya.

4) Ancaman Produk Subtitusi

Ancaman produk substitusi akan meningkat apabila konsumen dihadapkan

pada switching cost yang sedikit dan jika produk substitusi itu mempunyai

harga yang lebih rendah atau kualitasnya sama, bahkan lebih tinggi dari

produk-produk suatu industri. Produk subtitusi dari Restoran Pondok

Sekararum adalah rumah makan dan restoran tradisional yang menawarkan

masakan tradisional khas daerah lainnya. Perkembangan jumlah restoran

tradisional di Kabupaten Bogor yang cepat dan tak terduga juga merupakan

ancaman bagi Restoran Pondok Sekararum karena akan menambah pula

produk subtitusi. Ketersediaan produk subtitusi yang cukup banyak dan

beragam juga dapat memperbesar kekuatan dari produk subtitusi itu sendiri

dan dapat menjadi ancaman bagi perusahaan.

Tabel 14. Daftar Rumah Makan dan Restoran di Jalan Laladon Raya No. Nama Rumah Makan/Restoran

1 Gado-gado Ibu Yuyun 2 Warung Tegal 3 Rumah Makan Padang Mulyo 4 Soto Mie Abeh 5 Mie ayam Baso Rosi Roso 6 Rumah Makan Padang Putri Saiyo 7 Rumah Makan Pada Suka 8 Kedai Asig Makanan Khas Palembang 9 Warung Tegal Al-Qodri

Sumber: Data Primer (2010)

Oleh karena itu, pihak manajemen haruslah memperhatikan jenis produk

subtitusi apa saja yang dapat menjadi ancaman bagi perkembangan restoran

dan menanggulanginya dengan terus memberikan inovasi terhadap produknya.

Menurut pengamatan, restoran-restoran lain yang menawarkan produk

makanan tradisional lain sebagai produk subtitusi memiliki cita rasa produk

yang hampir sama dan segmentasi pasar yang hampir sama pula. Sehingga

Page 91: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

82

adanya perkembangan produk subtitusi berupa makanan tradisional lain

merupakan ancaman bagi Restoran Pondok Sekararum.

5) Persaingan Antar Anggota dalam Industri

Persaingan dalam industri akan mempengaruhi kebijakan dan kinerja

perusahaan. Dalam situasi persaingan oligopoly, perusahaan mempunyai

kekuatan yang cukup besar untuk mempengaruhi pasar. Sedangkan, pada

pasar persaingan sempurna, biasanya akan memaksa perusahaan menjadi

pengikut termasuk dalam hal harga produk. Restoran Pondok Sekararum

berada di Jalan Laladon Raya No.253 C Kecamatan Ciomas. Kecamatan

Ciomas merupakan perbatasan antara Kota Bogor dengan Kabupaten Bogor,

sehingga persaingan yang dihadapi Restoran Pondok Sekararum tidak hanya

dalam lingkup kabupaten saja tetapi juga lingkup kota yang notabene

perkembangan jumlah restoran di Kota Bogor cukup pesat.

Jenis restoran yang menawarkan makanan tradisional semakin lama semakin

banyak bermunculan dan menimbulkan persaingan dalam industri. Hal inilah

yang menjadi ancaman bagi Restoran Pondok Sekararum. Menurut

pengamatan, terdapat setidaknya sembilan restoran dan rumah makan yang

menjual makanan khas Jawa Timur, yaitu dua restoran di Kecamatan Tanah

Sareal (Pecel Pak Totok, Pecel Yasmin), satu rumah makan di Kecamatan

Dramaga, empat restoran di Kecamatan Ciomas (Pecel Kardhita, Indraprasta,

Rumah Joglo, Pecel Super Bu Dewi), dan dua restoran di Kota Bogor (Pecel

Super Bu Dewi). Beberapa dari restoran tradisional pesaing tersebut

menawarkan menu dan harga yang relatif sama dengan Pondok Sekararum.

Secara umum persaingan yang terjadi dalam industri ini yaitu mutu produk,

harga jual produk, dan lokasi usaha. Persaingan mutu produk ini meliputi

kualitas rasa makanan khas tradisional Jawa Timur serta variasi paket menu

yang ada. Hal ini dilakukan dalam upaya perusahaan memasarkan produknya

agar diterima oleh konsumen, sehingga pelaku usaha dituntut harus mampu

dalam melihat selera dan minat konsumen. Selanjutnya juga terdapat

persaingan lokasi usaha. Lokasi usaha ini berkaitan dengan kemudahan tempat

usaha tersebut untuk dijangkau konsumen, fasilitas usaha, dan kondisi atau

suasana ruangan. Disamping itu juga terdapat persaingan harga jual produk.

Page 92: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

83

Persaingan penentuan harga ini terkait dengan mutu produk dan lokasi usaha.

Mutu dan kualitas produk yang tinggi serta lokasi restoran yang strategis

menentukan harga jual produk yang diberlakukan oleh perusahaan. Persaingan

yang terjadi dalam suatu industri merupakan sebuah hal yang wajar, karena

dengan adanya persaingan maka para pelaku usaha diajak untuk berfikir

kreatif dalam memposisikan produknya di benak konsumen dan berupaya agar

produknya dapat diterima oleh pasar.

Angka perkembangan jumlah restoran di Kabupaten Bogor tidak dapat

dipastikan karena pencatatan mengenai data tersebut belum dilakukan secara

terstruktur oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bogor. Namun,

menurut wawancara dengan salah satu petugas berwenang di dinas tersebut,

dapat dipastikan bahwa jumlah restoran yang berada di Kabupaten Bogor

cenderung meningkat tiap tahun. Data terakhir menunjukkan bahwa akumulasi

jumlah restoran di Kabupaten Bogor yang memiliki izin usaha saat ini tercatat

sejumlah 125 unit. Menurut wawancara dengan beberapa pegawai Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor, dihasilkan beberapa informasi

mengenai perizinan usaha rumah makan/restoran, khususnya di Kabupaten

Bogor. Menurut Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor,

rendahnya kesadaran pelaku usaha restoran untuk mendaftarkan usaha mereka

adalah salah satu kendala tidak terdapatnya data yang valid mengenai jumlah

restoran yang ada di Kabupaten Bogor. Padahal menurut Dinas Kebudayaan

dan Pariwisata Kabupaten Bogor, restoran yang memiliki izin berkesempatan

untuk mendapatkan promosi dan pelatihan gratis yang diberikan oleh

pemerintah Kabupaten Bogor setiap tahunnya. Selain itu, menurut Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor, dengan adanya izin usaha

restoran tersebut para pelaku usaha dapat menerima pajak yang tepat serta

terhindar dari adanya pungutan liar.

Page 93: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

84

6.2.6. Identifikasi Peluang dan Ancaman Perusahaan

Tabel 15. Faktor-Faktor Lingkungan Eksternal

Peluang Ancaman

Pasar potensial restoran yang cukup besar Tingginya kekuatan tawar-menawar

pemasok

Jumlah PDRB per kapita meningkat Hambatan masuk industri kecil

Tingkat inflasi yang cenderung stabil Adanya persaingan industri

Perkembangan Teknologi Banyaknya produk subtitusi

Tingginya kekuatan tawar-menawar

pembeli

Page 94: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

85

VII FORMULASI STRATEGI

7.1. Analisis Lingkungan Perusahaan

Berdasarkan analisis lingkungan perusahaan yang dilakukan dengan

adanya pengamatan di lapangan dan beberapa wawancara secara interaktif dengan

pemilik Restoran Pondok Sekararum serta pihak-pihak yang terkait maka

diperoleh faktor strategis internal dan faktor strategis eksternal.

Faktor strategis internal meliputi kekuatan dan kelemahan. Kekuatan

perusahaan meliputi: (1) jaringan pemilik restoran yang luas, (2) adanya hubungan

yang baik antara pengelola usaha dengan karyawan, (3) restoran adalah pionir

makanan khas Jawa Timur di Kecamatan Ciomas dengan bumbu dan cita rasa asli,

(4) memiliki modal yang kuat dan milik pribadi, (5) melayani fasilitas pesan antar,

(6) menggunakan bahan baku sayuran yang diproduksi sendiri secara organik.

Kelemahan perusahaan meliputi: (1) kurangnya kegiatan promosi, (2) lokasi usaha

yang kurang strategis, (3) lahan parkir yang sempit, (4) kurangnya variasi dalam

menu, (5) kurangnya fasilitas toilet.

Faktor strategis eksternal meliputi peluang dan ancaman. Peluang bagi

perusahaan meliputi: (1) Pasar potensial restoran yang cukup besar, (2) jumlah

PDRB per kapita meningkat, (3) tingkat inflasi yang cenderung stabil, (4)

perkembangan Teknologi. Ancaman bagi perusahaan meliputi: (1) tingginya

kekuatan tawar-menawar pemasok, (2) hambatan masuk industri kecil, (3) adanya

persaingan industri, (4) banyaknya produk subtitusi, (5) tingginya kekuatan tawar-

menawar pembeli.

7.2. Analisis Matriks IFE (Internal Factor Evaluation)

Setelah melakukan identifikasi terhadap faktor-faktor internal perusahaan,

selanjutnya dibuat matriks IFE yang berisi kekuatan dan kelemahan perusahaan.

Data diolah dengan membandingkan tingkat kepentingan relatifnya satu sama

lain, sehingga diketahui nilai faktor yang berpengaruh terhadap perusahaan.

Setelah itu nilai total faktor pada masing-masing variabel dibagi dengan nilai total

keseluruhan faktor yang diidentifikasi sehingga dihasilkan besar bobot yang

diperlukan. Berdasarkan identifikasi terhadap faktor-faktor strategis internal,

diperoleh kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) yang dimiliki

Page 95: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

86

perusahaan. Faktor-faktor strategis internal diperoleh dari hasil wawancara dan

pengisian kuesioner yang ditujukan kepada tiga responden yaitu, pemilik restoran,

manajer restoran, dan karyawan bagian keuangan.

Responden tersebut dipilih karena memiliki peranan penting terhadap

aktivitas perusahaan dan memiliki tanggung jawab dalam pengambilan keputusan

terkait pengembangan usaha. Pembobotan dilakukan dengan menggunakan

matriks pasangan berganda (paired comparison matrix) untuk mendapatkan bobot

dari masing-masing variabel internal. Bobot yang digunakan merupakan hasil

pembobotan rata-rata dari empat responden. Responden keempat adalah dinas

kebudayaan dan pariwisata Kabupaten Bogor yang menguasai dan memahami

perihal restoran. Pemberian peringkat (rating) dilakukan oleh tiga responden

tersebut. Sehingga diperoleh skor terbobot. Dengan memasukkan hasil identifikasi

kekuatan dan kelemahan sebagai faktor internal strategis, kemudian diberi bobot

dan peringkat.

Tabel 16. Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) Restoran Pondok Sekararum Faktor Strategis Internal Nilai Tertimbang

Kekuatan : Restoran adalah pionir makanan khas Jawa Timur di Kecamatan Ciomas dengan bumbu dan cita rasa asli

0,409

Adanya hubungan yang baik antara pengelola usaha dengan karyawan

0,387

jaringan pemilik restoran yang luas 0,328 Memiliki modal yang kuat dan milik pribadi 0,309 Melayani fasilitas pesan antar 0,277 Menggunakan bahan baku sayuran yang diproduksi sendiri secara organik

0,276

Kelemahan : Kurangnya kegiatan promosi 0.221 Lokasi usaha yang kurang strategis 0,162 Lahan parkir yang sempit 0,138 Kurangnya variasi dalam menu 0,129 Kurangnya fasilitas toilet 0,103 Total 2,739

Dari Tabel 16 total nilai tertimbang faktor internal adalah sebesar 2,739.

Analisis matriks IFE tersebut mengidentifikasikan bahwa posisi Restoran Pondok

Sekararum berada pada posisi rata-rata atau tergolong sedang dalam

memanfaatkan kekuatan untuk mengurangi kelemahan. Restoran Pondok

Page 96: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

87

Sekararum memiliki kemampuan yaitu kekuatan perusahaan untuk mengurangi

kelemahan yaitu tergolong rata-rata apabila dibandingkan dengan pesaing.

Restoran adalah pionir makanan khas Jawa Timur di Kecamatan Ciomas

dengan bumbu dan cita rasa asli merupakan kekuatan dengan nilai terbasar

sebesar 0.409. popularitas Restoran Pondok Sekararum atas penggunaan bumbu

dan cita rasa yang asli merupakan faktor internal terpenting. hal ini dikarenakan

bumbu dan cita rasa asli yang dihasilkan berpengaruh besar terhadap

pengembangan usaha. Restoran yang menghasilkan produk dengan bumbu dan

cita rasa yang asli dapat mempertahankan dan meningkatkan loyalitas konsumen.

Selain itu, produk dengan bumbu dan cita rasa yang asli dapat digunakan

perusahaan sebagai media promosi kepada konsumen lainnya, sehingga

perusahaan dapat memperluas wilayah pemasaran produk.

Adanya hubungan yang baik antara pengelola usaha dengan karyawan

dengan nilai 0,387 merupakan kekuatan yang dimiliki perusahaan. Dengan adanya

hubungan yang baik antara pengelola usaha dan karyawan, maka akan tercipta

suasana usaha yang kondusif dan nyaman. Hal ini juga dapat mengurangi risiko-

risiko usaha yang tidak diinginkan serta menjadi kekuatan yang sangat

mendukung dalam upaya pengembangan usaha restoran..

Jaringan pemilik restoran yang luas merupakan kekuatan bagi Restoran

Pondok Sekararum, jaringan pemilik restoran yang luas memberikan kekuatan

bagi restoran untuk meningkatkan promosi, khususnya promosi word of mouth.

Selain itu, jaringan pemilik restoran yang luas juga merupakan kekuatan yang

dapat mendukung pengembangan restoran dengan nilai sebesar 0,328.

Memiliki modal yang kuat dan milik pribadi merupakan kekuatan bagi

Restoran Pondok Sekararum. Hal tersebut merupakan kekuatan finansial bagi

restoran karena dengan adanya modal yang kuat dan milik sendiri, pemilik

diharapkan dapat senantiasa meningkatkan pelayanan untuk mengembangkan

usahanya. Selain itu, modal yang kuat dan milik pribadi juga dapat senantiasa

memberikan jaminan rasa aman dari ancaman-ancaman finansial dalam

menjalankan usahanya. Oleh karena itu, faktor internal tersebut memberi

pengaruh cukup besar bagi perusahaan dengan nilai sebesar 0,309.

Page 97: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

88

Fasilitas restoran dengan melayani fasilitas pesan antar dengan nilai 0,277

memberikan keuntungan dalam proses pendistribusian produk. Selain itu,

pelayanan ini juga bertujuan untuk memudahkan konsumen dalam menikmati

produk Restoran Pondok Sekararum.

Menggunakan bahan baku sayuran yang diproduksi sendiri secara organik

merupakan faktor internal yang menjadi kekuatan bagi perusahaan sebesar 0,276.

Bahan baku yang diproduksi di areal ladang milik Restoran Pondok Sekararum

bertujuan untuk memenuhi seluruh kebutuhan produksi setiap hari. Hal tersebut

merupakan salah satu faktor penting, karena jumlah bahan baku harus sesuai

dengan jumlah permintaan produk restoran.

Kelemahan yang memiliki pengaruh terbesar bagi perusahaan adalah

kurangnya kegiatan promosi. Hal ini disebabkan karena kegiatan promosi

Restoran Pondok Sekararum hanya mengandalkan promosi dari mulut ke mulut

(word to mouth) dari pelanggan maupun pemilik restoran. Hal ini berpengaruh

bagi perusahaan sebesar 0,221.

Lokasi usaha yang kurang strategis merupakan kelemahan yang dapat

menghambat pengembangan usaha dengan nilai 0,162. Hal ini disebabkan oleh

lokasi usaha yang agak menyempit dan jauh dari jalan raya.

Kelemahan lain yaitu lahan parkir yang sempit dengan nilai 0,138.

Adanya keterbatasan dalam lahan parkir yang dimiliki Restoran Pondok

Sekararum dapat mengganggu kenyamanan konsumen.

Faktor lain yang menjadi kelemahan perusahaan yaitu kurangnya variasi

dalam menu dengan nilai 0,129. Beberapa menu yang ditampilkan masih kurang

menarik dan belum menawarkan banyak pilihan bagi konsumen. Selain itu,

kurangnya fasilitas toilet pada Restoran Pondok Sekararum juga menjadi

kelemahan sebesar 0,103. Hal tersebut yang dapat menyebabkan kenyamanan

konsumen menjadi sedikit terganggu.

7.3. Analisis Matriks EFE (External Factor Evaluation)

Setelah melakukan identifikasi terhadap faktor-faktor eksternal

perusahaan, selanjutnya dibuat matriks EFE yang berisi peluang dan ancaman

perusahaan. Berdasarkan identifikasi terhadap faktor-faktor strategis eksternal,

diperoleh peluang (opportunities) dan ancaman (threats) yang berpengaruh

Page 98: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

89

terhadap usaha restoran tradisional. Faktor-faktor strategis eksternal diperoleh dari

hasil wawancara dan pengisian kuesioner oleh responden. Pembobotan dilakukan

dengan menggunakan matriks pasangan berganda (paired comparison matrix)

untuk mendapatkan bobot dari masing-masing variabel eksternal. Bobot yang

digunakan merupakan hasil pembobotan rata-rata dari empat responden.

Pemberian peringkat (rating) dilakukan oleh tiga responden, sehingga diperoleh

nilai tertimbang dari faktor-faktor strategis eksternal. Peringkat digunakan

merupakan peringkat rata-rata dari tiga responden dapat dilihat pada Lampiran 4

dengan memasukkan hasil identifikasi peluang dan ancaman sebagai faktor

eksternal strategis, kemudian diberi bobot dan peringkat maka diperoleh hasil

seperti pada Tabel 17.

Tabel 17. Matriks EFE (External Factor Evaluation) Restoran Pondok Sekararum Faktor Strategis Eksternal Skor Terbobot

Peluang : Pasar potensial restoran yang cukup besar 1,024 Tingkat inflasi yang cenderung stabil 0,279 Jumlah PDRB per kapita meningkat 0,187 Perkembangan Teknologi 0,158 Ancaman : Tingginya kekuatan tawar-menawar pembeli 0.417 Adanya persaingan industri 0,310 Banyaknya produk subtitusi 0,286 Hambatan masuk industri kecil 0,236 Tingginya kekuatan tawar-menawar pemasok 0,204 Total 3,706

Dari Tabel 17 total nilai skor tebobot faktor eksternal adalah sebesar

3,706. Analisis matriks EFE tersebut mengidentifikasikan bahwa respon yang

diberikan Restoran Pondok Sekararum kepada lingkungan eksternal tergolong

tinggi atau berada pada posisi kuat (3,706) dalam menjalankan strategi untuk

memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman. Total nilai 3,706

mengidentifikasikan bahwa Restoran Pondok Sekararum merespon dengan baik

terhadap peluang dan ancaman yang ada dalam industri. Restoran Pondok

Sekararum memiliki respon atas peluang untuk meminimalkan ancaman yang

tergolong tinggi apabila dibandingkan dengan pesaing dalam industri.

Pasar potensial restoran yang cukup besar sangat berpengaruh bagi

Restoran Pondok Sekararum dengan nilai skor terbobot sebesar 1,024.

Page 99: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

90

Lingkungan usaha diharapkan dapat mendukung semua aktivitas perusahaan.

Lokasi Restoran Pondok Sekararum yang dekat dengan pemukiman penduduk

merupakan peluang bagi Restoran Pondok Sekararum untuk mendapatkan

pelanggan. juga merupakan faktor eksternal yang berpengaruh besar terhadap

pasar potensial perusahaan yang cukup besar. Restoran tradisional yang

menawarkan makanan sehat tanpa pengawet kini mulai diminati oleh konsumen.

Hal tersebut dapat mempengaruhi terhadap peningkatan konsumsi makanan

tradisional. Peningkatan permintaan tersebut menjadi peluang bagi perusahaan

untuk memperluas wilayah pemasaran. Selain itu, pengeluaran per kapita per

bulan tinggi, khususnya pengeluaran untuk makanan juga masuk ke dalam

peluang bagi pasar potensial perusahaan yang cukup besar tersebut. Pola

konsumtif tersebut merupakan peluang bagi industri restoran. Dengan adanya

pengeluaran per kapita per bulan untuk makanan yang tinggi, konsumen

cenderung untuk membeli dan mengkonsumsi makanan sehingga memberikan

peluang bagi industri restoran.

Tingkat inflasi yang cenderung stabil merupakan peluang bagi perusahaan

dengan nilai sebesar 0,279. Tekanan inflasi pada tahun 2009 hingga awal 2010

yang stabil dan berkisar dibawah lima persen tersebut dapat membuat daya beli

konsumen meningkat, sehingga menjadi peluang bagi Restoran Pondok

Sekararum untuk dapat terus mengembangkan usahanya. Selain itu, Jumlah

PDRB per kapita yang meningkat juga merupakan peluang bagi perusahaan

dengan nilai 0,187. Kedua faktor eksternal tersebut mencerminkan pertumbuhan

ekonomi yang positif dan merupakan peluang bagi perusahaan.

Faktor lain yang menjadi peluang bagi perusahaan yaitu perkembangan

teknologi. Perkembangan teknologi dapat mendukung proses akuntansi dan

pembukuan perusahaan serta kegiatan pemasaran agar mencapai hasli yang

optimal. Perkembangan teknologi tersebut memberikan pengaruh pada perusahaan

dengan nilai sebesar 0,158. Adanya perkembangan teknologi masih berpengaruh

kecil terhadap perusahaan, karena perusahaan masih berproduksi dalam skala

kecil dan menggunakan teknologi yang masih sederhana.

Selain peluang yang mendukung pengembangan usaha, terdapat juga

beberapa ancaman yang menghambat usaha. Posisi tawar pemasok yang tinggi

Page 100: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

91

merupakan ancaman utama bagi perusahaan dengan nilai sebesar 0,204. Hal ini

disebabkan karena jumlah pemasok hanya sedikit, pemasok memasok kepada

banyak restoran, dan pemasok memiliki selisih harga yang menguntungkan

apabila dibandingkan dengan pemasok lain. Hal inilah yang membuat

kecenderungan bagi Restoran Pondok Sekararum untuk mempertahankan

pemasok dan sulit untuk beralih pemasok. Ancaman dari lingkungan eksternal

lainnya bagi perusahaan yaitu hambatan masuk ke dalam industri restoran

tradisional yang rendah. Hal tersebut menghambat pengembangan usaha dengan

nilai sebesar 0,236. Hambatan masuk ke dalam restoran tradisional yang rendah

akan mengakibatkan banyaknya restoran baru masuk kedalam industri yang pada

akhirnya akan menciptakan tingkat persaingan yang tinggi.

Ancaman dari lingkungan eksternal lainnya bagi perusahaan yaitu,

Banyaknya produk subtitusi. Hal tersebut menjadi ancaman bagi perusahaan

dengan nilai sebesar 0,286. Produk subtitusi yang merupakan ancaman bagi

Restoran Pondok Sekararum adalah produk restoran tradisional khas daerah

lainnya yang banyak terdapat pada Kecamatan Ciomas. Adanya persaingan

industri merupakan ancaman bagi Restoran Pondok Sekararum. Banyaknya

jumlah restoran tradisional di Kecamatan Ciomas ini merupakan ancaman bagi

Restoran Pondok Sekararum dan menimbulkan persaingan dalam industri dengan

nilai sebesar 0,310.

Tingginya kekuatan tawar-menawar pembeli memiliki pengaruh terbesar

sebagai ancaman dengan nilai 0,417. Walaupun tidak banyak pelaku usaha

restoran tradisional yang memiliki diferensiasi, tetapi banyak restoran tradisional

pesaing yang menawarkan suasana ruangan yang lebih nyaman dan fasilitas lebih

lengkap apabila dibandingkan dengan usaha Restoran Pondok Sekararum. Selain

itu harga yang ditawarkan oleh restoran tradisional lain relatif sama sehingga

biaya peralihan yang dihadapi konsumen kecil.

7.4. Matriks IE (Internal-External Matrix)

Analisis lingkungan eksternal dan internal perusahaan merupakan

masukan dari formulasi strategi. Pemetaan posisi perusahaan sangat penting bagi

pemilihan alternatif strategi dalam menghadapi persaingan dan perubahan yang

terjadi dalam industri restoran tradisional. Dari Tabel 16 dapat dilihat hasil

Page 101: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

92

analisis matriks IFE untuk kekuatan dan kelemahan diperoleh total nilai

tertimbang berada pada posisi rata-rata yaitu sebesar 2,739, hasil matriks ini

mengidentifikasikan bahwa posisi internal Restoran Pondok Sekararum termasuk

dalam kategori sedang. Hasil analisis faktor EFE yaitu untuk menggambarkan

peluang dan ancaman perusahaan diperoleh total nilai tertimbang yang berada

pada posisi kuat yaitu sebesar 3,706. Hasil matriks EFE ini menggambarkan

bahwa posisi eksternal perusahaan juga termasuk dalam kategori kuat. Posisi

Restoran Pondok Sekararum dapat dilihat pada Matriks IE pada Gambar 10.

Total Nilai IFE yang Diberi Bobot 2,739

Kuat (3,0-4,0) Rata-rata (2,0-2,99) Lemah (1,0-1,99)

(I)

(III)

(IV)

(V)

(VI)

(VII)

(VIII)

(IX)

Gambar 10. Analisis Matriks Internal-Eksternal (IE) pada Restoran Pondok Sekararum

Dari Gambar 10 tersebut terlihat bahwa posisi perusahaan berada pada sel

II, dimana memiliki posisi internal rata-rata dan posisi ekternal yang kuat. Pada

posisi tumbuh dan membangun ini strategi yang cocok diterapkan adalah strategi

intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau

strategi integratif (integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi

horizontal).

Dengan mengetahui bahwa perusahaan berada pada kuadran II, strategi

yang dapat dilakukan oleh Restoran Pondok Sekararum yaitu strategi tumbuh dan

kembang. Strategi yang dapat dikembangkan oleh perusahaan adalah integrasi,

baik integrasi ke depan maupun integrasi ke belakang. Integrasi ke belakang dapat

dilakukan dengan menjalin atau mempererat hubungan dengan pemasok,

sedangkan strategi integrasi ke depan adalah mempererat hubungan dengan

konsumen atau pelanggan. Selain itu, perusahaan dapat melakukan strategi

Tinggi (3,0-4,0)

3,706

Sedang (2,0-2,99)

Rendah (1,0-1,99)

Total Nilai EFE

yang Diberi Bobot

(II

Page 102: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

93

integrasi horizontal dengan meningkatkan pengawasan terhadap para pesaing

sehingga perusahaan dapat bertahan dan terus mengembangkan usaha di tengah

persaingan yang kompetitif. Strategi lain yang dapat diterapkan oleh perusahaan

adalah strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan

produk). Strategi penetrasi pasar merupakan strategi yang berusaha untuk

meningkatkan pangsa pasar suatu produk atau jasa dengan melakukan pemasaran

yang lebih besar dalam geografis yang sama, misalnya Restoran Pondok

Sekararum membuka cabang baru di Kota atau Kabupaten Bogor dengan lokasi

yang lebih strategis dengan menawarkan menu yang bervariasi dan jam buka

usaha yang lebih lama. Strategi pengembangan pasar yaitu strategi yang

memperkenalkan produk atau jasa ke area geografis yang baru, misalnya Restoran

Pondok Sekararum membuka cabang baru di luar Kota atau Kabupaten Bogor.

Sedangkan strategi pengembangan produk merupakan strategi yang dilakukan

untuk meningkatkan penjualan melalui perbaikan produk atau jasa saat ini atau

mengembangkan produk atau jasa baru. Terkait dengan strategi pengembangan

produk, Restoran Pondok Sekararum misalnya dapat menambah jenis menu yang

ditawarkan dan memperbaiki suasana ruangan usaha sehingga dapat membuat

konsumen merasa lebih nyaman ketika menikmati makanannya.

Strategi yang mendukung pengembangan usaha ini, seperti meningkatkan

market share makanan tradisional khas Jawa Timur melalui usaha pemasaran

yang lebih besar dan memperluas wilayah pemasaran, di latar belakangi oleh

Restoran Pondok Sekararum yang baru menjual produk makanan tradisional khas

Jawa Timur dalam wilayah pasar yang masih terbatas, sehingga pengembangan

usaha merupakan suatu strategi yang tepat untuk perusahaan.

7.5. Matriks SWOT (Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats Matrix)

Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal dan lingkungan eksternal

Restoran Pondok Sekararum diketahui faktor-faktor yang menjadi kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman yang dapat digunakan dalam merumuskan

alternatif strategi yang tepat bagi perusahaan. Adapun alternatif-alternatif strategi

diperoleh melalui analisis dan penggabungan dengan faktor yang memiliki tujuan

yang sama. Alternatif-alternatif strategi tersebut disusun dengan menggunakan

Page 103: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

94

matriks SWOT. Matriks SWOT Restoran Pondok Sekararum dapat dilihat pada

Tabel 18.

Tabel 18. Matriks SWOT Restoran Pondok Sekararum

Faktor Internal

Faktor Eksternal

Kekuatan (Strengths-S)

1. Restoran adalah pionir makanan khas Jawa Timur di Kecamatan Ciomas dengan bumbu dan cita rasa asli

2. Adanya hubungan yang baik antara pengelola usaha dengan karyawan

3. jaringan pemilik restoran yang luas

4. Memiliki modal yang kuat dan milik pribadi

5. Melayani fasilitas pesan antar

6. Menggunakan bahan baku sayuran yang diproduksi sendiri secara organik

Kelemahan (Weakness-W)

1. Kurangnya kegiatan promosi

2. Lokasi usaha yang kurang strategis

3. Lahan parkir yang sempit

4. Kurangnya variasi dalam menu

5. Kurangnya fasilitas toilet

Peluang (Opportunities-O)

1. Pasar potensial restoran yang cukup besar

2. Tingkat inflasi yang cenderung stabil

3. Jumlah PDRB per kapita meningkat

4. Perkembangan Teknologi

Strategi SO S1=Penetrasi Pasar (S1,2,3,4,5 dan O1,3,4)

S2=Meningkatkan kualitas

produk serta pelayanan kepada konsumen

(S1,2,3,4,5,6 dan O1,4)

Strategi WO

S3=Memperbaiki bauran pemasaran

(W1,2,3,4,5 dan O1,2,3,4)

Ancaman (Threats-T)

1. Tingginya kekuatan tawar-menawar pembeli

2. Adanya persaingan industri 3. Banyaknya produk subtitusi 4. Hambatan masuk industri

kecil 5. Tingginya kekuatan tawar

menawar pemasok

Strategi ST S4=Meningkatkan kualitas

hubungan kerja antara pengelola dan karyawan (S2,4 dan T2,3,4)

S5=Meningkatkan hubungan

dengan pemasok (S1,3,4 dan T2,3,4,5)

Strategi WT S6=Pengembangan Produk (W4 dan T1,2,3,4)

Berdasarkan analisis matriks SWOT tersebut, maka alternatif atau pilihan

strategi yang dapat diberikan untuk mengembangkan usaha adalah sebagai

berikut:

Page 104: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

95

1. Strategi S-O (strengths-opportunities)

Strategi S-O adalah strategi yang menggunakan kekuatan internal

perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal, dimana kekuatan internal

dapat memanfaatkan tren dan kejadian eksternal.

A. Melakukan penetrasi Pasar (S1,2,3,4,5 dan O1,3,4)

Peluang yang dimiliki perusahaan adalah Pasar potensial restoran yang

cukup besar, , pengeluaran per kapita per bulan tinggi, khususnya pengeluaran

untuk makanan, tingkat inflasi yang cenderung stabil, Jumlah PDRB per kapita

meningkat. Penetrasi pasar merupakan strategi yang berusaha untuk meningkatkan

pangsa pasar suatu produk atau jasa dengan melakukan pemasaran yang lebih

besar di daerah geografis yang sama. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan

pangsa pasar dari produk yang sudah ada dalam pasar yang selama ini digeluti

dengan menggunakan usaha pemasaran dengan maksimal. Hal tersebut dilakukan

Restoran Pondok Sekararum karena selama ini Restoran Pondok Sekararum

adalah pionir makanan khas Jawa Timur di Kecamatan Ciomas dengan bumbu

dan cita rasa asli, memiliki hubungan yang baik antara pengelola usaha dengan

karyawan, jaringan pemilik restoran yang luas, memiliki modal yang kuat dan

milik pribadi, serta didukung oleh fasilitas pesan antar.

Saat ini Restoran Pondok Sekararum memiliki cabang berupa mini outlet

di Kantin Plasma, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Strategi

penetrasi pasar yang akan ditempuh Restoran Pondok Sekararum adalah dengan

cara memperluas wilayah distribusi produk dan meningkatkan pemasaran seperti

membuka sebuah cabang mini outlet baru di lingkungan IPB ataupun membuka

sebuah cabang di lingkungan universitas lainnya di Kota Bogor. Selain karena

masih banyak pasar potensial yang tersedia, jaringan pemilik yang luas yang

dimiliki Restoran Pondok Sekararum sangat membantu dalam upaya

meningkatkan pangsa pasar yang ada. Selain itu, adanya peluang dari tingginya

kepadatan penduduk Kecamatan Ciomas membuka kesempatan bagi Restoran

Pondok Sekararum untuk meningkatkan pangsa pasar dengan meningkatkan

kegiatan pemasaran seperti menambah tenaga kerja layanan antar, menawarkan

produk-produk dengan harga lebih ekonomis sebagai upaya promosi, serta

mengalokasikan biaya untuk iklan.

Page 105: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

96

B. Meningkatkan kualitas produk serta pelayanan kepada konsumen

Peluang yang dimiliki Restoran Pondok Sekararum adalah Pasar potensial

restoran yang cukup besar dan perkembangan teknologi. Didukung oleh kekuatan

dari Restoran Pondok Sekararum sebagai pionir makanan khas Jawa Timur di

Kecamatan Ciomas dengan bumbu dan cita rasa asli, memiliki hubungan yang

baik antara pengelola usaha dengan karyawan, jaringan pemilik restoran yang

luas, memiliki modal yang kuat dan milik pribadi, didukung oleh fasilitas pesan

antar, serta menggunakan bahan baku sayuran yang diproduksi sendiri secara

organik. Strategi meningkatkan kualitas produk serta pelayanan kepada konsumen

secara terus-menerus merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh Restoran

Pondok Sekararum agar tetap bertahan dan diminati konsumen. Kualitas produk

yang ingin dipenuhi perusahaan harus dilihat dari sudut pandang konsumen, sebab

konsumen merupakan hal terpenting yang harus diperhatikan karena konsumen

merupakan pasar sasaran bagi produk yang dihasilkan Restoran Pondok

Sekararum. Hal ini membuat keinginan dan selera konsumen adalah syarat utama

bagi kelangsungan hidup perusahaan dan berpengaruh pada perumusan strategi

Restoran Pondok Sekararum. Hal tersebut ditujukan untuk memenuhi

keinginan pasar dan berusaha menciptakan kepuasan konsumen.

Dalam meningkatkan kualitas produk, Restoran Pondok Sekararum

memanfaatkan sayuran organik yang dibudidayakan sendiri sebagai bahan baku

bagi produk-produk yang dihasilkan. Upaya peningkatan kualitas produk dan

pelayanan kepada konsumen yang akan diterapkan oleh Restoran Pondok

Sekararum selanjutnya adalah dengan menggunakan daging ayam organik yang

bebas dari zat berbahaya, menggunakan beras kualitas tinggi, serta meningkatkan

fasilitas layanan jasa antar. Tujuan strategi ini adalah menambah dan

mempertahankan loyalitas konsumen serta secara tidak langsung mengajak para

konsumen untuk mengkonsumsi makanan tradisional khas Jawa Timur yang sehat

dan bebas dari bahan pengawet.

2. Strategi W-O (weaknesses-opportunities)

Strategi W-O bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan

memanfaatkan peluang eksternal.

Page 106: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

97

A. Memperbaiki bauran pemasaran (W1,2,3,4,5 dan O1,2,3,4)

Peluang yang dimiliki Restoran Pondok Sekararum adalah pasar potensial

restoran yang cukup besar, tingkat inflasi yang cenderung stabil, Jumlah PDRB

per kapita meningkat, dan perkembangan teknologi dapat dimanfaatkan untuk

mengatasi kelemahan Restoran Pondok Sekararum yang kurang melakukan

kegiatan promosi, memiliki lokasi usaha yang kurang strategis, lahan parkir yang

sempit, kurangnya variasi dalam menu, dan kurangnya fasilitas toilet. Strategi W-

O yang dapat dilakukan oleh Restoran Pondok Sekararum adalah memperbaiki

bauran pemasaran. Strategi ini dilakukan untuk dapat lebih menarik perhatian

konsumen dan meningkatkan pelayanan kepada konsumen. Strategi ini dilalui

dengan melakukan pembenahan dan perbaikan pada bauran pemasaran yang

meliputi tujuh elemen bauran pemasaran jasa yaitu produk (product), harga

(price), tempat (place), promosi (promotion), orang (people), proses (process),

dan bukti fisik (physical evidence). Strategi memperbaiki bauran pemasaran

bertujuan untuk membenahi tujuh elemen bauran pemasaran jasa agar dapat lebih

efektif serta dapat meningkatkan pelayanan kepada konsumen.

Restoran Pondok Sekararum berupaya untuk memperbaiki bauran

pemasaran perusahaan dengan melakukan beberapa perbaikan. Perbaikan dalam

bauran pemasaran tersebut meliputi, perbaikan dan penambahan beberapa papan

nama penunjuk restoran yang diletakkan di lokasi-lokasi strategis, pembuatan

pamflet Restoran Pondok Sekararum yang kemudian akan diedarkan di

lingkungan universitas, promosi potongan harga, menata lahan parkir, menambah

fasilitas toilet, membuat perencanaan produksi yang baik dan adanya pembagian

tugas memasak di antara koki, memberikan pengarahan atau pembinaan kepada

pramusaji dalam bersikap, menambah jumlah karyawan yang hanya dipekerjakan

saat restoran ramai pengunjung, dan membuat kebijakan tentang penggunaan

seragamdan pemberian voucher makan gratis.

Perbaikan dan penambahan beberapa papan nama penunjuk restoran

bertujuan agar para konsumen dapat mengetahui lokasi Restoran Pondok

Sekararum. Karena menurut pengamatan, kebanyakan dari konsumen Restoran

Pondok Sekararum awalnya tidak mengetahui akan keberadaan restoran. Selain

itu, sejak papan nama penunjuk restoran yang lama rusak, jumlah pengunjung atau

Page 107: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

98

konsumen baru yang berasal dari luar Bogor cukup berkurang. Pembuatan pamflet

mengenai Restoran Pondok Sekararum yang kemudian akan di edarkan di

lingkungan universitas bertujuan agar dapat memperluas pangsa pasar yang ada.

Sasaran penyebaran pamflet adalah lingkungan universitas, khususnya di

lingkungan pengajar/dosen. Rutinitas evaluasi yang dilakukan dosen-dosen setiap

minggunya dianggap suatu kesempatan bagi Restoran Pondok Sekararum. Adanya

rapat evaluasi mingguan yang dilakukan dosen, maka akan membutuhkan

konsumsi pula. Maka dari itu, sasaran penyebaran Restoran Pondok Sekararum

adalah pengajar/dosen dengan harapan dapat memasok konsumsi untuk rapat

evaluasi setiap minggunya. Adapula bentuk promosi potongan harga yaitu

diberikan potongan harga kepada konsumen Restoran Pondok Sekararum sekian

persen apabila melakukan pembelian beberapa kali dalam kurun waktu tertentu.

Strategi lain yang dapat dijalankan adalah membagikan voucher makan gratis

apabila mengajak teman atau kerabat dalam jumlah tertentu. Namun, voucher

yang diberikan tersebut hanya berlaku pada pagi atau malam hari di hari kerja

dengan pertimbangan bahwa pada waktu tersebut jumlah konsumen yang

berkunjung sedikit. Dengan strategi memperbaiki bauran pemasaran, diharapkan

Restoran Pondok Sekararum dapat menggunakan adanya peluang-peluang yang

ada untuk mengatasi kelemahan.

3. Strategi S-T (strengths-threats)

Strategi S-T adalah strategi yang menggunakan kekuatan perusahaan

untuk menghindari atau mengurangi pengaruh dari ancaman eksternal.

A. Meningkatkan kualitas hubungan kerja antara pengelola dan karyawan

Adanya hubungan yang baik antara pengelola usaha dengan karyawan dan

jaringan pemilik yang luas diharapkan dapat mengurangi pengaruh dari adanya

persaingan dalam industri dan hambatan masuk industri yang kecil. Strategi ini

dilakukan untuk meningkatkan loyalitas dan kinerja karyawan serta pengelola

usaha agar dapat terus bekerja sama untuk membangun usaha dan dapat

menghadapi persaingan. Pelaksanaan tugas tiap bagian yang sudah dijalankan

dengan baik harus selalu dijaga dan sebaiknya dibuat peraturan secara tertulis

yang disepakati bersama agar terlihat jelas mengenai hak dan kewajiban masing-

masing orang. Selain itu perlu diadakan pertemuan rutin antara pengelola dan

Page 108: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

99

karyawan untuk mengevaluasi kinerjanya masing-masing. Pertemuan rutin itu

juga bermaksud agar pengelola dan karyawan mengetahui mengenai kondisi usaha

dan rencana apa saja yang akan dijalankan.

Hubungan yang baik antara karyawan dan pengelola usaha pun perlu terus

dijaga agar loyalitas mereka terhadap Restoran Pondok Sekararum dapat terus

ditingkatkan. Upaya ini dapat dilakukan dengan mengadakan rekreasi bersama

antara karyawan dan pengelola usaha pada waktu-waktu tertentu guna menjaga

hubungan baik yang sudah terjalin. Dengan adanya pembagian hak dan kewajiban

yang tertulis dengan jelas, pertemuan rutin, dan didukung oleh adanya loyalitas

pengelola dan karyawan, diharapkan mereka dapat memberikan yang terbaik bagi

kelangsungan usaha Restoran Pondok Sekararum.

B. Meningkatkan hubungan dengan pemasok (S1,3,4 dan T2,3,4,5)

Restoran Pondok Sekararum adalah pionir makanan khas Jawa Timur di

Kecamatan Ciomas dengan bumbu dan cita rasa asli, jaringan pemilik restoran

yang luas, dan memiliki modal yang kuat dan milik pribadi diharapkan dapat

mengurangi ancaman yang datang dari tingginya kekuatan tawar- menawar

pemasok. Dengan melakukan strategi integrasi ke belakang dengan upaya untuk

meningkatkan hubungan dengan pemasok, Restoran Pondok Sekararum bertujuan

untuk mencoba memiliki dan meningkatkan kendali atas pemasok. Upaya tersebut

adalah dengan menjalin sebuah kontrak tertulis dengan pemasok dan dengan

melakukan kerjasama dengan petani.

Kontrak tertulis yang dibuat dengan pemasok berisi tentang kesepakatan

pemesanan bahan baku yang dapat dipasok oleh pemasok. Kemitraan dengan

pemasok dibutuhkan agar Restoran Pondok Sekararum mendapatkan kepastian

mengenai harga, jumlah pasokan, dan waktu pengiriman sehingga Restoran

Pondok Sekararum dapat mengurangi risiko jumlah bahan baku yang berlebih

dan tidak sesuai dengan kebutuhan produksi. Apabila terjadi kelebihan dalam

jumlah bahan baku, maka Restoran Pondok Sekararum harus menyimpan daging

dan bahan baku lain tersebut di freezer. Hal ini mengakibatkan daging ayam dan

bahan baku lain menjadi tidak lagi segar. Sedangkan, apabila Restoran Pondok

Sekararum mengalami kekurangan bahan baku, maka Restoran Pondok

Sekararum harus melakukan pemesanan kembali. Hal ini mengakibatkan biaya

Page 109: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

100

operasional yang meningkat. Selain itu, upaya lain untuk meningkatkan hubungan

dengan pemasok adalah menjalin kontrak produksi dengan petani setempat dalam

memperoleh bahan baku. Menjadikan petani sebagai pemasok adalah dengan

pertimbangan karena harga yang diperoleh dari petani lebih murah. Selain itu,

adanya kekuatan perusahaan yaitu modal yang kuat dapat dimanfaatkan

perusahaan. Dengan adanya hal tersebut diharapkan ancaman berupa tingginya

kekuatan tawar menawar pemasok dapat dikurangi dengan beberapa kekuatan

yang dimiliki perusahaan.

4. Strategi W-T (weaknesses-threats)

Strategi W-T adalah taktik defensif yang diarahkan pada pengurangan

kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal.

A. Pengembangan produk (W4 dan T1,2,3,4)

Adanya kelemahan pada menu produk yang kurang variatif dan ancaman dari

sisi tingginya kekuatan tawar-menawar pembeli, persaingan industri, hambatan

masuk industri yang rendah, serta banyaknya produk subtitusi membuat Restoran

Pondok Sekararum menerapkan strategi pengembangan produk. Strategi

pengembangan produk bertujuan untuk meningkatkan penjualan perusahaan

dengan cara meningkatkan atau memodifikasi produk-produk atau jasa-jasa yang

telah ada sekarang. Hal ini dilakukan karena produk yang dimiliki oleh Restoran

Pondok Sekararum juga telah dimiliki oleh para pesaing dalam industri dengan

harga dan kualitas yang hampir sama. Selain itu, Restoran Pondok Sekararum

sedang berada pada posisi tumbuh dan berkembang serta memiliki kemampuan

dalam mengembangkan produknya. Upaya Restoran Pondok Sekararum dalam

strategi pengembangan produk adalah dengan memperbanyak menu dengan

produk makanan khas Jawa Timur lainnya, melakukan pembuatan menu dengan

paket yang lebih bervariasi, dan menjual makanan oleh-oleh khas Jawa Timur.

Restoran Pondok Sekararum berupaya untuk memperbanyak menu dengan

produk khas Jawa Timur lainnya sehingga dapat memperkecil tingkat persaingan

yang ada antara restoran sejenis. Adapula usaha lain yaitu dengan membuat menu

yang lebih bervariasi dalam sisi penempatan beberapa produk dan harga, akan

membuat konsumen mempunyai pilihan yang lebih banyak dan bervariasi. Selain

itu, adanya menu yang variatif akan meningkatkan pangsa pasar dengan

Page 110: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

101

menjangkau lebih luas dari setiap golongan konsumen. Adanya inovasi baru

dengan menjual aneka oleh-oleh khas Jawa Timur merupakan salah satu upaya

pengembangan produk untuk menghasilkan perbedaan dan differensiasi terhadap

produk para pesaing. Dengan adanya penjualan oleh-oleh khas Jawa Timur,

diharapkan dapat memperluas pangsa pasar yang dimiliki oleh Restoran Pondok

Sekararum. Selain itu, Inovasi yang ada dalam pengembangan produk Restoran

Pondok Sekararum bertujuan untuk memanfaatkan adanya celah pasar yang belum

terjangkau oleh para pesaing.

7.6. Penentuan Prioritas Strategi berdasarkan Matriks QSP (Quantitative

Strategic Planning)

Alternatif –alternatif strategi yang dihasilkan dari matriks SWOT, tidak

semua dapat diimplementasikan karena tergantung dari kebijakan perusahaan.

Matriks QSP merupakan alat yang digunakan untuk membuat peringkat strategi

yang diprioritaskan. Kelebihan dari matriks QSP adalah set strategi dapat

diperiksa secara berurutan dan bersamaan. Tidak ada batas untuk jumlah strategi

yang dievaluasi, mengharuskan ahli strategi untuk memadukan faktor internal dan

eksternal yang terkait dengan proses keputusan. Kelemahan dari matriks QSP

yaitu memerlukan intuisi dan asumsi yang diperhitungkan, memberikan peringkat

dan nilai daya tarik mengharuskan keputusan subyektif, walaupun demikian

prosesnya obyektif.

Berdasarkan hasil analisis SWOT Restoran Pondok Sekararum terdapat

enam alternatif strategi yang dapat dilaksanakan oleh perusahaan. Enam alternatif

strategi tersebut yaitu :

1. Melakukan penetrasi pasar

2. Meningkatkan kualitas produk serta pelayanan kepada konsumen

3. Memperbaiki bauran pemasaran

4. Meningkatkan kualitas hubungan kerja antara pengelola dan karyawan

5. Meningkatkan hubungan dengan pemasok

6. Melakukan pengembangan produk

Enam strategi yang dihasilkan dari matriks SWOT tersebut kemudian di

analisis dengan menggunakan matriks QSP. Berdasarkan analisis dengan

menggunakan matriks QSP diperoleh prioritas strategi yang disarankan

Page 111: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

102

berdasarkan urutan pertama dengan nilai TAS tertinggi sampai urutan terakhir

dengan nilai TAS terndah. Nilai TAS untuk setiap alternatif strategi dapat dilihat

pada Tabel 19.

Berdasarkan matriks QSP pada Lampiran 8 diperoleh bahwa strategi

“Memperbaiki bauran pemasaran” sebagai strategi dengan nilai TAS tertinggi

yaitu sebesar 6,824. Strategi pertama ini sangat penting untuk memperbaiki dan

meningkatkan bauran pemasaran perusahaan dan dapat digunakan untuk

memperoleh peluang serta menghadapi tingkat persaingan yang semakin tinggi.

Strategi ini dilakukan untuk dapat lebih menarik perhatian konsumen dan

meningkatkan bauran pemasaran perusahaan. Strategi ini dilalui dengan

melakukan pembenahan dan perbaikan pada bauran pemasaran yang meliputi

tujuh elemen bauran pemasaran jasa yaitu produk (product), harga (price), tempat

(place), promosi (promotion), orang (people), proses (process), dan bukti fisik

(physical evidence). Upaya yang dapat dilakukan untuk menjalankan strategi W-O

ini adalah dengan melakukan beberapa perbaikan pada bauran pemasaran.

Perbaikan dalam bauran pemasaran tersebut meliputi, perbaikan dan penambahan

beberapa papan nama penunjuk restoran yang diletakkan di lokasi-lokasi strategis,

pembuatan pamflet Restoran Pondok Sekararum yang kemudian akan diedarkan

di lingkungan universitas, promosi potongan harga, menata lahan parkir,

menambah fasilitas toilet, membuat perencanaan produksi yang baik dan adanya

pembagian tugas memasak di antara koki, memberikan pengarahan atau

pembinaan kepada pramusaji dalam bersikap, dan menambah jumlah karyawan.

Tabel 19. Matriks QSP Restoran Pondok Sekararum

No. Alternatif Strategi TAS Peringkat 1 Memperbaiki bauran pemasaran 6,824 I

2 Melakukan penetrasi pasar 6,673 II

3 Melakukan pengembangan produk 6,475 III

4 Meningkatkan kualitas produk serta pelayanan kepada konsumen

5,915 IV

5 Meningkatkan hubungan dengan pemasok 4,693 V

6 Meningkatkan kualitas hubungan kerja antara pengelola dan karyawan

3,469 VI

Page 112: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

103

Strategi kedua yang diterapkan oleh Restoran Pondok Sekararum adalah

“melakukan penetrasi pasar” dengan nilai TAS sebesar 6,673. Strategi ini

bertujuan untuk meningkatkan pangsa pasar dari produk yang sudah ada dalam

pasar yang selama ini digeluti dengan menggunakan usaha pemasaran dengan

maksimal. Hal tersebut dilakukan Restoran Pondok Sekararum karena selama ini

Restoran Pondok Sekararum adalah pionir makanan khas Jawa Timur di

Kecamatan Ciomas dengan bumbu dan cita rasa asli, memiliki hubungan yang

baik antara pengelola usaha dengan karyawan, jaringan pemilik restoran yang

luas, memiliki modal yang kuat dan milik pribadi, serta didukung oleh fasilitas

pesan antar. Strategi penetrasi pasar yang akan ditempuh Restoran Pondok

Sekararum adalah dengan cara memperluas wilayah distribusi produk dan

meningkatkan pemasaran seperti membuka sebuah cabang mini outlet baru di

lingkungan IPB ataupun membuka sebuah cabang di lingkungan universitas

lainnya di Kota Bogor. Selain karena masih banyak pasar potensial yang tersedia,

jaringan pemilik yang luas yang dimiliki Restoran Pondok Sekararum sangat

membantu dalam upaya meningkatkan pangsa pasar yang ada. Selain itu, adanya

peluang dari tingginya kepadatan penduduk Kecamatan Ciomas membuka

kesempatan bagi Restoran Pondok Sekararum untuk meningkatkan pangsa pasar

dengan usaha pemasaran yang maksimal.

Strategi yang menempati prioritas ketiga untuk diterapkan Restoran

Pondok Sekararum adalah “melakukan pengembangan produk” dengan nilai TAS

sebesar 6,475. Upaya Restoran Pondok Sekararum dalam strategi pengembangan

produk adalah dengan melakukan pembuatan menu dengan paket yang lebih

bervariasi, menjual makanan oleh-oleh khas Jawa Timur. Dengan membuat menu

yang lebih bervariasi dalam sisi penempatan beberapa produk dan harga, akan

membuat konsumen mempunyai pilihan yang lebih banyak dan bervariasi. Selain

itu, adanya menu yang variatif akan meningkatkan pangsa pasar dengan

menjangkau lebih luas dari setiap golongan konsumen. Adanya inovasi baru

dengan menjual aneka oleh-oleh khas Jawa Timur merupakan salah satu upaya

pengembangan produk untuk menghasilkan perbedaan dan differensiasi terhadap

produk para pesaing. Dengan adanya penjualan oleh-oleh khas Jawa Timur,

diharapkan dapat memperluas pangsa pasar yang dimiliki oleh Restoran Pondok

Page 113: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

104

Sekararum. Selain itu, Inovasi dalam pengembangan produk Restoran Pondok

Sekararum bertujuan memanfaatkan adanya celah pasar yang belum terjangkau

oleh para pesaing.

Strategi yang menempati prioritas keempat untuk diterapkan Restoran

Pondok Sekararum adalah ”meningkatkan kualitas produk serta pelayanan kepada

konsumen” dengan nilai TAS sebesar 5,915. Dalam meningkatkan kualitas

produk, Restoran Pondok Sekararum memanfaatkan sayuran organik yang

dibudidayakan sendiri sebagai bahan baku bagi produk-produk yang dihasilkan.

Upaya peningkatan kualitas produk dan pelayanan kepada konsumen yang akan

diterapkan oleh Restoran Pondok Sekararum selanjutnya adalah dengan

menggunakan daging ayam organik yang bebas dari zat berbahaya, menggunakan

beras kualitas tinggi, serta meningkatkan fasilitas layanan jasa antar. Tujuan

strategi ini adalah menambah dan mempertahankan loyalitas konsumen serta

secara tidak langsung mengajak para konsumen untuk mengkonsumsi makanan

tradisional khas Jawa Timur yang sehat dan bebas dari bahan pengawet.

Strategi yang menempati urutan prioritas kelima yaitu “meningkatkan

hubungan dengan pemasok” dengan nilai TAS sebesar 4,693. Dengan melakukan

strategi integrasi ke belakang dengan upaya untuk meningkatkan hubungan

dengan pemasok, Restoran Pondok Sekararum bertujuan untuk mencoba memiliki

dan meningkatkan kendali atas pemasok. Upaya tersebut adalah dengan menjalin

sebuah kontrak tertulis dengan pemasok dan dengan melakukan kerjasama dengan

petani. Dengan adanya hal tersebut diharapkan ancaman berupa tingginya

kekuatan tawar menawar pemasok dapat dikurangi dengan beberapa kekuatan

yang dimiliki perusahaan.

Strategi yang menempati urutan prioritas terakhir yaitu keenam

berdasarkan hasil analisis matrik QSP adalah “Meningkatkan kualitas hubungan

kerja antara pengelola dan karyawan” dengan niai TAS sebesar 3,469. Hubungan

yang baik antara karyawan dan pengelola usaha pun perlu terus dijaga agar

loyalitas mereka terhadap Restoran Pondok Sekararum dapat terus ditingkatkan.

Upaya ini dapat dilakukan dengan mengadakan rekreasi bersama antara karyawan

dan pengelola usaha pada waktu-waktu tertentu guna menjaga hubungan baik

yang sudah terjalin.

Page 114: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

105

VIII KESIMPULAN DAN SARAN

8.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada Restoran Pondok

Sekararum, diperoleh kesimpulan yaitu :

1) Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal, terdapat beberapa faktor

internal utama yang menjadi kekuatan dan kelemahan bagi Restoran Pondok

Sekararum. Faktor-faktor yang menjadi kekuatan terdiri dari jaringan pemilik

restoran yang luas, hubungan yang baik antara pengelola usaha dengan

karyawan, restoran adalah pionir makanan khas Jawa Timur di Kecamatan

Ciomas dengan bumbu dan cita rasa asli, memiliki modal yang kuat dan milik

pribadi, melayani fasilitas pesan antar, dan menggunakan bahan baku sayuran

yang diproduksi sendiri secara organik. Kekuatan utama usaha yaitu restoran

adalah pionir makanan khas Jawa Timur di Kecamatan Ciomas dengan

bumbu dan cita rasa asli. Faktor-faktor yang menjadi kelemahan yaitu,

kurangnya kegiatan promosi, lokasi usaha yang kurang strategis, lahan parkir

yang sempit, kurangnya variasi dalam menu, dan kurangnya fasilitas toilet.

Kelemahan utama usaha adalah kurangnya kegiatan promosi.

2) Berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal, terdapat beberapa faktor

eksternal utama yang menjadi peluang dan ancaman bagi Restoran Pondok

Sekararum. Faktor-faktor yang menjadi peluang terdiri dari Pasar potensial

restoran yang cukup besar, inflasi yang cenderung stabil, jumlah PDRB per

kapita meningkat, dan perkembangan teknologi. Peluang utama bagi

perusahaan adalah pasar potensial restoran yang cukup besar. Ancaman bagi

perusahaan meliputi: tingginya kekuatan tawar-menawar pemasok, hambatan

masuk industri kecil, adanya persaingan industri, banyaknya produk subtitusi,

tingginya kekuatan tawar-menawar pembeli. Ancaman utama bagi

perusahaan adalah tingginya kekuatan tawar-menawar pemasok.

3) Hasil matriks IE menempatkan usaha pada sel II yaitu tumbuh dan

berkembang. Strategi yang tepat dilakukan untuk kuadran ini antara lain

strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan

produk) atau integratif (integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan

integrasi horizontal). Berdasarkan hasil analisis matriks SWOT, diperoleh

Page 115: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

106

tujuh alternatif strategi bersaing yang dapat diterapkan oleh perusahaan dalam

menjalankan usahanya. Adapun urutan prioritas strategi berdasarkan hasil

QSPM adalah : (1) Memperbaiki bauran pemasaran, (2) Melakukan penetrasi

pasar, (3) Melakukan Pengembangan produk, (4) Meningkatkan kualitas

produk serta pelayanan kepada konsumen, (5) Meningkatkan hubungan

dengan pemasok, dan (6) Meningkatkan kualitas hubungan kerja antara

pengelola dan karyawan.

8.2. Saran

Saran yang dapat diberikan kepada Restoran Pondok Sekararum adalah :

1. Restoran Pondok Sekararum sebaiknya dengan segera melakukan perbaikan

bauran pemasaran yang meliputi tujuh elemen bauran pemasaran jasa. Hal

tersebut dilakukan karena perbaikan bauran pemasaran adalah prioritas

strategi utama yang penting untuk diwujudkan oleh Restoran Pondok

Sekararum yang diharapkan mampu meningkatkan penjualan dan membuat

Restoran Pondok Sekararum terus berkembang.

2. Restoran Pondok Sekararum sebaiknya segera mendaftarkan nama

restorannya kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bogor.

Restoran yang telah mendaftar akan mendapatkan bantuan dari pemerintah

kabupaten dalam hal pelatihan sumberdaya manusia dan pemasaran berupa

brosur yang disebar pada setiap objek pariwisata di Kabupaten Bogor.

3. Restoran Pondok Sekararum sebaiknya mengkomunikasikan strategi yang

akan dilakukan kepada seluruh pihak terkait (pengelola dan karyawan usaha)

agar proses pencapaian tujuan strategi tersebut dapat dilakukan dengan baik

dan hasil yang dicapai akan sesuai dengan harapan.

Page 116: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

107

DAFTAR PUSTAKA

Amalia R. 2009. Strategi pengembangan usaha jus buah pada CV Winner Perkasa Indo Unggul [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Annisa L. 2008. Analisis Strategi Pengembangan Usaha Restoran Cibaru, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten [Skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Atmojo, M. W. 2005. Restoran dan Segala Permasalahannya. Andi Offset. Yogyakarta.

[BPS] Badan Pusat statistika. 2009. Laporan Tahunan.

[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor. 2009. Kabupaten Bogor dalam Angka. Cibinong: BPS Kabupaten Bogor.

[BPS] Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat. 2008. Jawa Barat dalam Angka. Bandung: BPS Provinsi Jawa Barat.

David, Fred R. 2006. Manajemen Strategi: Konsep-Konsep. Edisi Ke-sepuluh. Terjemahan. Prenhallindo. Jakarta.

Davis, H.J. and R.A. Golberg. 1957. A Concept of Agribusiness. Harvard Graduate School of Business Administration. Boston, Massachusets.

Downey, W. David and Steven, P. Erickson. 1987. ‘Agribusiness Management’. Mc Graw-Hill Book Company, New York, Second Edition.

Hussey, J., Hussey, R. (1997), Business Research : A practical guide for undergraduate and postgraduate students’, Macmillan Press Ltd., London.

Jauch, Lawrence R dan Glueck, William F. 1988. Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan, Terjemahan, Edisi Kedua. Erlangga. Jakarta.

Krisnamurthi B. 2001. Agribisnis. Jakarta: Yayasan Pengembangan Sinar Tani

Kurniawan. 2008. Strategi Bauran Pemasaran Rumah Makan Eco Raos [Skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Lestari PE. 2008. Formulasi Strategi Restoran Waralaba Lokal Seafood Niagara, Bandung [Skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Nazir M. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia.

Pearce, J. A. dan Robinson, R. B. 1997. Manajemen Strategi: Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian. Terjemahan. Jilid satu. Binarupa Aksara. Jakarta.

Porter ME. 1991. Strategi Bersaing: Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing. Agus M, penerjemah; Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari: Competitive Strategy.

Page 117: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

108

Raharjo A. 2008. 5 Rahasia Sukses Bisnis Restoran. Jakarta : Penebar Plus

Rahmadhoni. 2006. Analisis Bauran Pemasaran dan Tingkat Kepuasan Konsumen Restoran Pajajaran, Bogor, Jawa Barat [Skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Ridwansyah. 2008. Strategi Pemasaran pada Rumah Makan Sate Kiloan Empuk Cibinong [Skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Robbins, Stephen P and Mary Coulter. 2004. Pengantar Manajemen. Jakarta: Gramedia.

Rustiana I. 2008. Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Restoran Rice Bowl Bogor Serta Implikasinya Terhadap Bauran Pemasaran [Skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Saragih, Bungaran. 1998. “Kumpulan Pemikiran Agribisnis: Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi Berbasis Pertanian”. Yayasan Persada Mulia Indonesia.

Tjiptono F, Chandra G. 2007. Service, Quality & Satisfaction. Yogyakarta : CV Andi Offset

Umar, Husein, Manajemen Risiko Bisnis (Pendekatan Bisnis dan Nonfinansial), Jakarta; PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003.

Yoshida. 2006. Strategi Bauran Pemasaran Rumah Makan Eco Raos [Skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Page 118: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

109

LAMPIRAN

Page 119: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

110

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Restoran Pondok Sekararum

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL

USAHA RESTORAN PONDOK SEKAR ARUM

IDENTITAS RESPONDEN

Nama :

Jabatan :

Saya sangat berharap agar bapak/ibu dapat mengisinya secara objektif dan benar

adanya, karena kuesioner ini adalah untuk penelitian skripsi dengan tujuan ilmiah

sehingga diperlukan data yang valid dan akurat. Informasi yang diperoleh dari

kuesioner ini bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan

akademik.

FAUZAN RACHMAN H34060987

DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

2010

Page 120: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

111

A. PROFIL DAN GAMBARAN UMUM INDUSTRI a. Bagaimana sejarah industri restoran di Kabupaten Bogor? b. Bagaimana perkembangan industri restoran di Kabupaten Bogor? c. Bagaimana keadaan industri restoran di Kabupaten Bogor saat ini? d. Bagaimana potensi restoran di Kabupaten Bogor? e. Adakah permasalahan dalam pengembangan usaha restoran di

Kabupaten Bogor? Apa saja permasalahan tersebut? f. Langkah apa yang ditempuh untuk mengatasi permasalahan yang ada?

B. RESTORAN PONDOK SEKARARUM

a. Bagaimana sejarah lahirnya Restoran Pondok Sekararum? (latar belakang, tahun berdiri, dan nilai investasi)

b. Siapa pendiri, pemilik dan pengelola Restoran Pondok Sekararum saat ini?

c. Apa saja jenis usaha yang dijalankan Restoran Pondok Sekararum? d. Apa visi, misi dan tujuan dari Restoran Pondok Sekararum? e. Apa alasan pemilihan lokasi usaha? f. Bagaimana struktur organisasi perusahaan? Mengapa memilih struktur

organisasi tersebut? g. Apa kendala utama dalam menjalankan bisnis?

C. ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL RESTORAN PONDOK

SEKARARUM Sumberdaya

a. Berapa luas lahan yang dimiliki Restoran Pondok Sekararum? b. Berapa jumlah tenaga kerja yang digunakan perusahaan? Adakah

kualifikasi dalam merekrut tenaga kerja? c. Bagaimana tingkat keterampilan dan produktivitas karyawan yang ada

saat ini? d. Seperti apa insentif yang diberikan kepada karyawan? (berupa gaji,

bonus dan tunjangan) e. Apakah perusahaan menyelenggarakan pelatihan khusus untuk

meningkatkan keterampilan karyawan? Seperti apa pelatihan yang diberikan?

f. Apa saja sarana dan prasarana yang dimiliki perusahaan untuk menunjang usaha?

Produksi/Operasi - Restoran & Tanaman Hias a. Apa saja input yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi perusahaan?

(bahan baku, peralatan dan perlengkapan) b. Bagaimana perusahaan memperoleh input tersebut? c. Berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam proses produksi?

Adakah spesialisasi kerja dalam kegiatan produksi? d. Berapa lama waktu produksi yang dibutuhkan dalam produksi

makanan? e. Bagaimana kegiatan produksi dilaksanakan? (secara tradisional atau

ada penggunaan teknologi)

Page 121: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

112

f. Adakah standar mutu yang ditetapkan perusahaan? Jika ada, bagaimana strandar mutu tersebut?

g. Adakah perbedaan produk dibandingkan dengan pesaing?

Pemasaran – Restoran & Tanaman Hias a. Berapa harga yang ditetapkan untuk masing-masing produk? b. Apa dasar penetapan harga produk? (berdasarkan biaya produksi,

keseimbangan permintaan dan penawaran, harga pesaing dan berdasarkan nilai produk di mata konsumen)

c. Apakah alasan utama pemilihan produk Pecel Madiun sebagai produk andalan restoran Pondok Sekararum?

d. Bagaimana kegiatan distribusi dan penjualan perusahaan? Dan berapa jumlah penjualan pada masing-masing konsumen?

e. Bagaimana loyalitas konsumen restoran Pondok Sekararum? f. Siapa saja distributor Restoran Pondok Sekararum? Bagaimana sistem

kontrak dan kemitraan yang dibangun? g. Apa saja kegiatan promosi yang dilakukan? Berapa anggaran yang

ditargetkan untuk kegiatan promosi? h. Bagaimana strategi pemasaran yang saat ini diterapkan perusahaan?

(Siapa segmen pasar, siapa target pasar, dan bagaimana positioning produk Restoran Pondok Sekararum)

Keuangan a. Dari mana saja sumber modal yang digunakan Restoran Pondok

Sekararum? b. Bagaimana posisi kemampulabaan perusahaan saat ini? c. Bagaimana alokasi anggaran perusahaan saat ini? d. Bagaimana sistem administrasi dan pembukuan perusahaan? e. Bagaimana perusahaan mengelola keuangan?

Penelitian dan pengembangan

a. Adakah kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan perusahaan?

b. Adakah divisi khusus perusahaan yang menangani kegiatan penelitian dan pengembangan?

c. Adakah inovasi yang dihasilkan perusahaan? Apa saja inovasi tersebut?

D. ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL RESTORAN PONDOK

SEKARARUM Politik

a. Bagaimana stabilitas politik dan keamanan yang ada di Indonesia mempengaruhi usaha yang dijalankan Restoran Pondok Sekararum?

b. Adakah kebijakan yang mempengaruhi usaha Restoran Pondok Sekararum secara langsung maupun tidak langsung?

c. Bagaimana sistem regulasi dan perpajakan yang dibebankan pada Restoran Pondok Sekararum?

Page 122: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

113

Ekonomi a. Menurut anda bagaimana peran industri restoran terhadap

perekonomian suatu bangsa? b. Apakah menurut anda meningkatnya pendapatan masyarakat dapat

secara langsung/tidak langsung mempengaruhi industri restoran? c. Bagaimana prospek dan potensi usaha restoran ditinjau dari segi

permintaan? d. Apa dampak perubahan harga dan biaya produksi pada usaha Restoran

Pondok Sekararum?

Sosial a. Selama ini bagaimana tanggapan masyarakat atas bisnis yang

dijalankan Restoran Pondok Sekararum? b. Apa kontribusi yang diberikan Restoran Pondok Sekararum terhadap

lingkungan dan masyarakat sekitar? c. Adakah kemitraan yang terjalin antara Restoran Pondok Sekararum

dengan petani di Kabupaten Bogor?

Teknologi a. Apa saja teknologi produksi dan informasi yang terdapat pada industri

restoran, khususnya restoran tradisional? b. Teknologi apa saja yang sesuai diterapkan pada Restoran Pondok

Sekararum? c. Bagaimana teknologi mempengaruhi kegiatan usaha Restoran Pondok

Sekararum?

Industri a. Bagaimana karakteristik pasar restoran tradisional di Indonesia? b. Bagaimana tren pasar restoran tradisional saat ini? c. Siapa saja pesaing Restoran Pondok Sekararum, baik dalam usaha

restoran maupun tanaman hias secara umum? d. Apa keunggulan dan kelemahan yang dimiliki pesaing? e. Siapa saja konsumen Restoran Pondok Sekararum? Berapa jumlah

pembelian yang dilakukan konsumen tersebut? f. Seberapa besar kemungkinan munculnya pendatang baru dalam usaha

restoran tradisional? g. Siapa saja pemasok yang dimiliki perusahaan? h. Bagaimana sistem kerjasama dengan pemasok?

Page 123: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

114

Lampiran 2. Kuesioner Penelitian Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Restoran Pondok Sekararum

IDENTITAS RESPONDEN

Nama :

Jabatan :

Saya sangat berharap agar bapak/ibu dapat mengisinya secara objektif dan benar

adanya, karena kuesioner ini adalah untuk penelitian skripsi dengan tujuan ilmiah

sehingga diperlukan data yang valid dan akurat. Informasi yang diperoleh dari

kuesioner ini bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan

akademik. Judul skripsi yang telah disetujui adalah:

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL

KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

Oleh

FAUZAN RACHMAN H34060987

DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

2010

Page 124: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

115

PENENTUAN FAKTOR INTERNAL

Faktor Internal dalam penelitian merupakan faktor yang berpengaruh

terhadap strategi pengembangan usaha restoran tradisional pada usaha Restoran

Pondok Sekararum, Kecamatan Ciomas, Bogor. Tujuan melakukan analisis

internal adalah untuk menentukan faktor-faktor strategis yang akan dimasukkan

dalam kelompok kekuatan dan kelemahan dalam strategi pengembangan usaha.

Untuk masing-masing faktor strategis kekuatan dan kelemahan, diharapkan

menghasilkan 5-10 faktor yang paling berpengaruh. Responden dapat

menambahkan atau mengurangi aspek-aspek penilaian terhadap lingkungan

internal apabila hal tersebut dianggap relevan.

Penentuan peringkat (rating) dimaksudkan untuk mengukur pengaruh

masing-masing variabel terhadap kondisi lingkungannya. Variabel faktor internal

ini terdiri dari faktor kekuatan yang dimanfaatkan dan faktor kelemahan yang

mungkin dapat diatasi dalam upaya strategi pengembangan usaha restoran

tradisional pada usaha Restoran Pondok Sekararum, Kecamatan Ciomas, Bogor.

Petunjuk pengisian :

1. Berikan tanda (v) pada kolom kekuatan pada tabel berikut ini, apabila faktor-

faktor tersebut menjadi kekuatan dalam strategi pengembangan usaha

restoran tradisional pada usaha Restoran Pondok Sekararum, Kecamatan

Ciomas, Bogor.

2. Berikan tanda (v) pada kolom kekuatan pada tabel berikut ini, apabila faktor-

faktor tersebut menjadi kelemahan dalam strategi pengembangan usaha

restoran tradisional pada usaha Restoran Pondok Sekararum, Kecamatan

Ciomas, Bogor.

Page 125: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

116

Faktor-faktor Strategis Internal

Kekuatan

Kelemahan

1. Networking/jaringan pemilik restoran yang luas 2. Adanya hubungan yang baik antara pengelola usaha dengan

karyawan

3. Restoran adalah pionir makanan khas Jawa Timur di Kecamatan Ciomas dengan bumbu dan cita rasa asli

4. Memiliki modal yang kuat dan milik pribadi 5. Melayani fasilitas pesan antar 6. Menggunakan bahan baku sayuran yang diproduksi sendiri

secara organik

7. Kurangnya kegiatan promosi 8. Lokasi yang kurang strategis 9. Lahan parkir yang sempit 10. Kurangnya variasi dalam menu 11. Kurangnya fasilitas toilet

Nama Responden : Pekerjaan/Jabatan : Nomor Responden : 1. Penilaian Bobot Faktor Internal (Kekuatan dan Kelemahan)

Petunjuk pengisian :

1. Pemberian nilai didasarkan pada perbandingan berpasangan antara dua faktor

secara relatif berdasarkan kepentingan dan pengaruhnya terhadap usaha.

2. Cara membaca perbandingan dimulai dari variabel pada baris terhadap kolom

dan harus konsisten. Dengan ketentuan berikut :

Bila indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal lebih

penting, nilainya = 1

Bila indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal sama

penting, nilainya = 2

Bila indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal, maka

nilainya = 3

Page 126: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

117

Faktor Internal A B C D E F G H I J K Total A B C D E F G H I J K

Total

Keterangan : Kekuatan Kelemahan

A. Networking/jaringan pemilik restoran yang luas

B. Adanya hubungan yang baik antara pengelola usaha dengan karyawan

C. Restoran adalah pionir makanan khas Jawa Timur di Kecamatan Ciomas dengan bumbu dan cita rasa asli

D. Memiliki modal yang kuat dan milik pribadi E. Melayani fasilitas pesan antar F. Menggunakan bahan baku sayuran yang

diproduksi sendiri secara organik

G. Kurangnya kegiatan promosi H. Lokasi yang kurang strategis I. Lahan parkir yang sempit J. Kurangnya variasi dalam menu K. Kurangnya fasilitas toilet

2. Pemberian Peringkat terhadap Faktor Internal Perusahaan (Kekuatan dan Kelemahan)

Petunjuk pengisian :

Tentukan nilai peringkat atau rating terhadap faktor-faktor kekuatan atau

kelemahan berdasarkan keterangan berikut :

Peringkat 1 = Kelemahan utama bagi perusahaan

Peringkat 2 = Kelemahan kecil bagi perusahaan

Peringkat 3 = Kekuatan kecil bagi perusahaan

Peringkat 4 = Kekuatan besar bagi perusahaan

Page 127: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

118

Faktor-faktor Strategis Internal

Rating 4 3 2 1

Kekuatan : A. Networking/jaringan pemilik restoran yang luas B. Adanya hubungan yang baik antara pengelola usaha dengan karyawan C. Restoran adalah pionir makanan khas Jawa Timur di Kecamatan Ciomas dengan bumbu dan cita rasa asli

D. Memiliki modal yang kuat dan milik pribadi E. Melayani fasilitas pesan antar F. Menggunakan bahan baku sayuran yang diproduksi sendiri secara organik

Kelemahan : G. Kurangnya kegiatan promosi H. Lokasi yang kurang strategis I. Lahan parkir yang sempit J. Kurangnya variasi dalam menu K. Kurangnya fasilitas toilet

PENENTUAN FAKTOR EKSTERNAL

Faktor Eksternal dalam penelitian merupakan faktor yang berpengaruh

terhadap strategi pengembangan usaha restoran tradisional pada usaha Restoran

Pondok Sekararum, Kecamatan Ciomas, Bogor. Tujuan melakukan analisis

eksternal adalah untuk menentukan faktor-faktor strategis yang akan dimasukkan

dalam kelompok peluang dan ancaman dalam strategi pengembangan usaha.

Untuk masing-masing faktor strategis peluang dan ancaman, diharapkan

menghasilkan 5-10 faktor yang paling berpengaruh. Responden dapat

menambahkan atau mengurangi aspek-aspek penilaian terhadap lingkungan

eksternal apabila hal tersebut dianggap relevan.

Penentuan peringkat (rating) dimaksudkan untuk mengukur pengaruh

masing-masing variabel terhadap kondisi lingkungannya. Variabel faktor

eksternal ini terdiri dari faktor peluang yang dimanfaatkan dan faktor ancaman

yang mungkin dapat diatasi dalam upaya strategi pengembangan usaha restoran

tradisional pada usaha Restoran Pondok Sekararum, Kecamatan Ciomas, Bogor.

Petunjuk pengisian :

1. Berikan tanda (v) pada kolom peluang pada tabel berikut ini, apabila faktor-

faktor tersebut menjadi peluang dalam strategi pengembangan usaha restoran

tradisional pada usaha Restoran Pondok Sekararum, Kecamatan Ciomas,

Bogor.

Page 128: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

119

2. Berikan tanda (v) pada kolom ancaman pada tabel berikut ini, apabila faktor-

faktor tersebut menjadi ancaman dalam strategi pengembangan usaha restoran

tradisional pada usaha Restoran Pondok Sekararum, Kecamatan Ciomas,

Bogor.

Faktor-faktor Strategis Eksternal

Peluang

Ancaman

1. Pasar potensial restoran yang cukup besar 2. Jumlah PDRB per kapita meningkat 3. Tingkat inflasi yang cenderung stabil 4. Perkembangan Teknologi 5. Tingginya kekuatan tawar-menawar pemasok 6. Hambatan masuk industri kecil 7. Adanya persaingan industri 8. Banyaknya produk subtitusi 9. Tingginya kekuatan tawar-menawar pembeli Nama Responden : Pekerjaan/Jabatan : Nomor Responden : 1. Penilaian Bobot Faktor Eksternal (Peluang dan Ancaman)

Petunjuk pengisian :

1. Pemberian nilai didasarkan pada perbandingan berpasangan antara dua

faktor secara relatif berdasarkan kepentingan dan pengaruhnya terhadap

usaha.

2. Cara membaca perbandingan dimulai dari variabel pada baris terhadap

kolom dan harus konsisten. Dengan ketentuan berikut :

Bila indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal lebih

penting, nilainya = 1

Bila indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal sama

penting, nilainya = 2

Bila indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal, maka

nilainya = 3

Page 129: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

120

Faktor Eksternal A B C D E F G H I Total A B C D E F G H I

Total

Keterangan Peluang Ancaman

A. Pasar potensial restoran yang cukup besar B. Jumlah PDRB per kapita meningkat C. Tingkat inflasi yang cenderung stabil D. Perkembangan Teknologi

E. Tingginya kekuatan tawar-menawar pemasok

F. Hambatan masuk industri kecil G. Adanya persaingan industri H. Banyaknya produk subtitusi I. Tingginya kekuatan tawar-menawar

pembeli

2. Pemberian Peringkat terhadap Faktor Eksternal Perusahaan (Peluang dan Ancaman)

Tentukan nilai peringkat atau rating terhadap faktor-fator peluang dan ancaman

berdasarkan keterangan berikut :

a. Nilai 4, jika faktor tersebut dinilai sangat penting dan berpengaruh bagi

perusahaan

b. Nilai 3, jika faktor tersebut dinilai penting dan berpengaruh bagi perusahaan

c. Nilai 2, jika faktor tersebut dinilai cukup penting dan berpengaruh bagi

perusahaan

d. Nilai 1, jika faktor tersebut dinilai kurang penting dan berpengaruh bagi

perusahaan

Page 130: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

121

Faktor-faktor Strategis Eksternal Rating

4 3 2 1

Peluang : A. Pasar potensial restoran yang cukup besar B. Jumlah PDRB per kapita meningkat C. Tingkat inflasi yang cenderung stabil D. Perkembangan Teknologi

Ancaman : E. Tingginya kekuatan tawar-menawar pemasok F. Hambatan masuk industri kecil G. Adanya persaingan industri H. Banyaknya produk subtitusi

Lampiran 3. Penentuan Alternatif Strategi dengan Matriks QSP

Nama Responden : Pekerjaan/Jabatan : Nomor Responden :

PENENTUAN ALTERNATIF STRATEGI DENGAN MATRIKS QSP

Penentuan alternatif strategi dengan matriks QSP dilakukan untuk

menetapkan kemenarikan relatif (Relatif Attractiveness) dan alternatif strategi

yang dihasilkan dari analisis SWOT yang paling tepat untuk dilaksanakan terlebih

dahulu oleh Restoran Pondok Sekararum, Kecamatan Ciomas, Bogor.

Alternatif strategi yang dihasilkan dari analisis SWOT.

1. Memperbaiki bauran pemasaran

2. Melakukan penetrasi pasar

3. Melakukan pengembangan produk

4. Meningkatkan kualitas produk serta pelayanan kepada konsumen

5. Meningkatkan hubungan dengan pemasok

6. Meningkatkan kualitas hubungan kerja antara pengelola dan karyawan

Page 131: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

122

Petunjuk Pengisian :

Ajukan pertanyaan, apakah faktor sukses kritis berpengaruh terhadap

alternatif strategi yang ada. Jika jawabannya tidak, maka kolom AS tidak perlu

diisi. Jika jawabannya Ya, maka kolom AS diisi dengan ketentuan berikut :

4 = Jika alternatif strategi sangat menarik dibandingkan relatif dengan alternatif

yang lain.

3 = Jika alternatif strategi cukup menarik dibandingkan relatif dengan alternatif

yang lain.

2 = Jika alternatif strategi agak menarik dibandingkan relatif dengan alternatif

yang lain.

1 = Jika alternatif strategi tidak menarik dibandingkan relatif dengan alternatif

yang lain.

Page 132: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

123

Lampiran 4. Rata-rata Nilai Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal

Faktor Strategis Internal Responden 1 Responden 2 Responden 3 Rata-rata Rating

Kekuatan : A. Networking/jaringan pemilik

yang luas 3 4 3 3

B. Adanya hubungan yang baik antara pengelola usaha dan karyawan

4 3 3 3.33

C. Restoran adalah pionir makanan khas jawa timur di Kecamatan Ciomas dengan bumbu dan cita rasa asli

4 3 4 3.67

D. Memiliki modal yang kuat dan milik pribadi

3 3 3 3

E. Melayani fasilitas pesan antar 3 3 3 3 F. Menggunakan bahan baku

sayuran yang diproduksi sendiri secara organik

4 4 4 4

Kelemahan : G. Kurangnya kegiatan promosi 2 2 2 2 H. Lokasi yang kurang strategis 2 2 2 2 I. Lahan parkir yang sempit 2 2 2 2 J. Kurangnya variasi dalam menu 2 2 1 1.67 K. Kurangnya fasilitas toilet 2 1 2 1.67

Faktor Strategis Eksternal Responden 1 Responden 2 Responden 3 Rata-rata Rating

Peluang : A. Pasar potensial restoran yang

cukup besar 3 3.33 3.33 3.22

B. Jumlah PDRB per kapita meningkat

3 3 3 3

C. Tingkat inflasi yang cenderung stabil

3 3 3 3

D. Perkembangan Teknologi 2 3 3 2.67

Ancaman : E. Tingginya kekuatan tawar-

menawar pemasok 3 3 2 2.67

F. Hambatan masuk industri kecil

3 3 2 2.67

G. Adanya persaingan industri 3 4 3 3,33 H. Banyaknya produk subtitusi 3 3 3 3 I. Tingginya kekuatan tawar-

menawar pembel 4 4 3 3.67

Page 133: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

124

Lampiran 5. Rata-rata Nilai Bobot Faktor Strategis Internal dan Eksternal

Faktor Strategis Internal Responden 1

Responden 2

Responden 3

Responden 4

Rata-rata Terbobot

Kekuatan : A. Networking/jaringan

pemilik yang luas 0.108 0.109 0.097 0.123 0.109 B. Adanya hubungan yang

baik antara pengelola usaha dan karyawan 0.113 0.123 0.115 0.114 0.116

C. Restoran adalah pionir makanan khas jawa timur di Kecamatan Ciomas dengan bumbu dan cita rasa asli 0.122 0.104 0.111 0.109 0.111

D. Memiliki modal yang kuat dan milik pribadi 0.104 0.114 0.111 0.082 0.103

E. Melayani fasilitas pesan antar 0.077 0.095 0.102 0.095 0.092

F. Menggunakan bahan baku sayuran yang diproduksi sendiri secara organik 0.081 0.059 0.062 0.073 0.069

Kelemahan : G. Kurangnya kegiatan

promosi 0.122 0.114 0.097 0.109 0.110 H. Lokasi yang kurang

strategis 0.067 0.082 0.093 0.082 0.081 I. Lahan parkir yang sempit 0.081 0.059 0.062 0.073 0.069 J. Kurangnya variasi dalam

menu 0.058 0.082 0.084 0.086 0.077 K. Kurangnya fasilitas toilet 0.067 0.059 0.066 0.054 0.061

Faktor Strategis Eksternal Responden 1

Responden 2

Responden 3

Responden 4

Rata-rata Terbobot

Peluang : A. Pasar potensial restoran

yang cukup besar 0.322 0.336 0.309 0.307

0,318 B. Jumlah PDRB per kapita

meningkat 0.059 0.059 0.068 0.063

0,062 C. Tingkat inflasi yang

cenderung stabil 0.109 0.086 0.086 0.091

0,093

D. Perkembangan Teknologi 0.059 0.059 0.059 0.059

0,059 Ancaman : E. Tingginya kekuatan tawar-

menawar pemasok 0.122 0.082 0.077 0.082

0,076 F. Hambatan masuk industri

kecil 0.067 0.082 0.086 0.095

0,088 G. Adanya persaingan

industri 0.081 0.091 0.095 0.095

0,093

Page 134: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

125

H. Banyaknya produk subtitusi 0.058 0.095 0.091 0.104

0,095

I. Tingginya kekuatan tawar- menawar pembel 0.067 0.109 0.127 0.104

0.113

Lampiran 6. Skor Terbobot Faktor Strategis Internal

Faktor Strategis Internal Rata-rata Terbobot Rata-rata Rating Skor Terbobot Kekuatan : Networking/jaringan pemilik yang luas 0.109

3

0,328

Adanya hubungan yang baik antara pengelola usaha dan karyawan

0.116

3.33

0,387

Restoran adalah pionir makanan khas jawa timur di Kecamatan Ciomas dengan bumbu dan cita rasa asli

0.111

3.67

0,409

Memiliki modal yang kuat dan milik pribadi 0.103

3

0,309

Melayani fasilitas pesan antar

0.092

3

0,277

Menggunakan bahan baku sayuran yang diproduksi sendiri secara organik

0.069

4

0,276

Kelemahan : Kurangnya kegiatan promosi 0.110 2 0.221

Lokasi yang kurang strategis

0.081

2

0,162

Lahan parkir yang sempit 0.069 2 0,138

Kurangnya variasi dalam menu 0.077 1.67 0,129

Kurangnya fasilitas toilet

0.061

1.67

0,103

Total 2,739

Page 135: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

126

Lampiran 7. Skor Terbobot Faktor Strategis Eksternal

Faktor Strategis Eksternal Rata-rata Terbobot Rata-rata Rating Skor Terbobot

Peluang

Pasar potensial restoran yang cukup besar

0,318

3.22

1,024

Jumlah PDRB per kapita meningkat

0,062

3

0,187

Tingkat inflasi yang cenderung stabil

0,093

3

0,279

Perkembangan Teknologi

0,059

2.67

0,158

Ancaman

Tingginya kekuatan tawar-menawar pemasok

0,076

2.67

0,204

Hambatan masuk industri kecil

0,088

2.67

0,236

Adanya persaingan industri

0,093

3.33

0,310

Banyaknya produk subtitusi

0,095

3

0,286

Tingginya kekuatan tawar- menawar pembeli

0.113

3.67

0.417

Total 3,706

Page 136: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

127

Lampiran 8. Matriks QSP Restoran Pondok Sekararum

Faktor Kunci Bobot Alternatif Strategi

Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4 Strategi 5 Strategi 6 AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS

Kekuatan 1 0.109 4 0.446 2 0.223 4 0.446 2 0.223 4 0.446 4 0.446 Kekuatan 2 0.116 4 0.465 4 0.465 2 0.2325 4 0.465 2 0.2325 2 0.2325 Kekuatan 3 0.111 4 0.437 4 0.437 4 0.437 1 0.10925 3 0.32775 4 0.437 Kekuatan 4 0.103 4 0.411 4 0.411 4 0.411 3 0.30825 3 0.30825 4 0.411 Kekuatan 5 0.092 3 0.27675 4 0.369 4 0.369 1 0.09225 1 0.09225 2 0.1845 Kekuatan 6 0.069 2 0.1375 4 0.275 2 0.1375 1 0.06875 1 0.06875 3 0.20625 Kelemahan 1 0.110 4 0.442 3 0.3315 4 0.442 1 0.1105 1 0.1105 3 0.3315 Kelemahan 2 0.081 4 0.324 2 0.162 4 0.324 1 0.081 1 0.081 2 0.162 Kelemahan 3 0.069 3 0.20625 1 0.06875 4 0.275 1 0.06875 1 0.06875 1 0.06875 Kelemahan 4 0.077 2 0.155 2 0.155 4 0.31 2 0.155 4 0.31 4 0.31 Kelemahan 5 0.061 1 0.0615 1 0.0615 4 0.246 1 0.0615 1 0.0615 1 0.0615 Peluang 1 0,318 4 1.272 3,33 1.059 4 1.272 1,67 0.531 2 0.636 4 1.272 Peluang 2 0,062 2 0.206 2 0.206 2 0.206 1 0.103 2 0.206 2 0.206 Peluang 3 0,093 2 0.199 2 0.199 2 0.199 1 0.0995 2 0.199 2 0.199 Peluang 4 0,059 4 0.236 1 0.059 3 0.177 1 0.059 3 0.177 3 0.177 Ancaman 1 0,076 2 0.227 1 0.1135 1 0.1135 1 0.1135 4 0.454 3 0.3405 Ancaman 2 0,088 4 0.372 3 0.279 2 0.186 2 0.186 3 0.279 4 0.372 Ancaman 3 0,093 4 0.381 4 0.381 4 0.381 4 0.381 4 0.381 4 0.381 Ancaman 4 0,095 3 0.2655 4 0.354 4 0.354 2 0.177 2 0.177 4 0.354 Ancaman 5 0.113 2 0.1525 4 0.305 4 0.305 1 0.07625 1 0.07625 4 0.305 Total 6.673 5.915 6.824 3.469 4.693 6.475

Page 137: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

128

Lampiran 9. Prioritas Strategi Berdasarkan Matriks QSP

No. Alternatif Strategi TAS Peringkat 1 Memperbaiki bauran pemasaran 6,824 I

2 Melakukan penetrasi pasar 6,673 II

3 Melakukan pengembangan produk 6,475 III

4 Meningkatkan kualitas produk serta pelayanan kepada konsumen

5,915 IV

5 Meningkatkan hubungan dengan pemasok 4,693 V

6 Meningkatkan kualitas hubungan kerja antara pengelola dan karyawan

3,469 VI

Page 138: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ... - repository.ipb.ac.id · STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN TRADISIONAL KHAS JAWA TIMUR PONDOK SEKARARUM, KECAMATAN CIOMAS, BOGOR, JAWA BARAT

129