strategi pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen …
TRANSCRIPT
i
STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI
MANAJEMEN ORGANISASI (DMO) PARIWISATA
DI KABUPATEN TANA TORAJA
Disusun dan Disusulkan Oleh
ROSITA
Nomor Stambuk 105610443412
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2016
ii
PENGAJUAN SKRIPSI
STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI
MANAJEMEN ORGANISASI (DMO) PARIWISATA
DI KABUPATEN TANA TORAJA
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Administrasi Negara
Disusun dan Diajukan Oleh
ROSITA
Nomor Stambuk 105610443412
Kepada
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2016
iii
Persetujuan
Judul Skripsi Penelitian Strategi Pemerintah Dalam Peningkatan Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Di Kabupaten Tana Toraja
Nama Mahasiswa Rosita
Nomor Stambuk 105610443412
Program Studi Ilmu Administrasi Negara
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Dra Hj Musliha Karim MSi Nasrul Haq SSos MPA
Mengetahui
Dekan Ketua Jurusan
Fisipol Unismuh Makassar Ilmu Administrasi Negara
Dr H Muhlis Madani M Si Dr Burhanuddin S Sos M Si
iv
PENERIMAAN TIM
Telah diterima oleh TIM Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Muhammadiyah Makassar berdasrkan Surat Keputusanundangan menguji ujian skripsi Dekan
Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor 1237FSPA 1-VIIIVI372016 sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S1) dalam program studi Ilmu Administrasi
Negara Di Makassar pada hari Rabu tanggal 22 bulan Juni tahun 2016
TIM PENILAI
Ketua Sekertaris
Dr H Muhlis Madani M Si Drs H Muhammad Idris M Si
Penguji
1 Ketua Drs Parakkasi Tjaija M Si ( )
2 Anggota Dra Hj Budi Setiawan M Si ( )
3Anggota Dra Hj Musliha Karim M Si ( )
4 Anggota Nasrul Haq S Sos M PA ( )
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Saya yang bertanda tanga di bawah ini
Nama Mahasisawa Rosita
Nomor Stambuk 105610443412
Program Studi Ilmu Administrasi Negara
Menyatakan bahwa benar karya ilmiah ini adalah penelitian saya sendiri tanpa bantuan dari
pihak lain atau ditulisdipublikasikan orang lain atau melakukan plagiat Pernyataan ini saya buat
dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar maka saya
bersedia menerima sanksi akademik sesuai aturan yang berlaku sekalipun itu pencabutan gelar
akademik
Makassar 08 Februari 2016
Yang Menyatakan
Rosita
vi
ABSTRAK
ROSITA 2016 Strategi Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi
(DMO) Pariwisata Di Kabupaten Tana Toraja (Dibimbing oleh Musliha Karim dan Nasrul
Haq)
Destiniasi Manajemen Organisasi Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja merupakan
struktur tata kelolah destinasi pariwisata yang mencakup perencanaan koordinasi implementasi
dan pengendalian Dari sekian banyak pengelolaan yang seharusnya dilakukan salah satunya
adalah infrastruktur jalan dan kebersihan disetiap obyek wisata tapi pengelolaan tersebut belum
terlaksana dengan baik karena masih banyak jalan yang tidak memadai serta kebersihan di
lokasi obyek wisata tidak terjaga Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui strategi pemerintah
dalam peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana
Toraja
Jenis penelitian adalah kualitatif dengan menggambarkan bentuk startegi pemerintah
dalam peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata di Kabupaten Tana
Toraja Tipe penelitian adalah fenomena logis Dalam pengumpulan data digunakan teknik
wawancara observasi dan dokumentasi Sedangkan teknik untuk menganalisis data digunakan
reduksi data sajian data dan penerikan kesimpulan Keabsahan data digunakan tiga trianggulasi
yaitu waktu sumber dan teknik
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) pariwisata 1) Strengths dari obyek wisata terdapat keindahan
alam yang begitu menarik serta kearifan lokal dari segi budaya sangat orisinil serta beragam
budaya yang dimiliki yang diminati para pelancong baik lokal maupun mancanegara 2)
Weaknesses ditemukan berbagai kendala dalam meningkatkan DMO yaitu infarstruktur jalan
yang belum optinmal serta kebersihan dilokasi obyek wisata tidak terjaga 3) Opportunities
salah satu keuntungan masyarakat dengan adanya obyek wisata di Tana Toraja adalah dapat
meningkatkan pereokonomian karena ada berbagai macam usahabisnis yang dibuka 4)
Threats dengan adanya penetrasi budaya luar menjadi kendala dalam meningkatkan destinasi
dan akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat karena sebagian besar
masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan wisatawan kapan wisatatawan
menurun maka pendapatan masyarakat dan PAD pun akan menurun begitu pun sebaliknya
Kata kunci Strategi Pemerintah Peningkatan DMO Pariwisata
vi
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ldquoStrategi
Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Di
Kabupaten Tana Torajardquo
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat dalam
memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi Publik pada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Makassar
Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan
terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak Oleh sebab itu pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih dengan segala hormat kepada
1 Kedua orang tua terkasih Zeth Pasei Rombeallo dan Syamsuriati Tonang atas kasih
sayangnya untuk penulis terus mendoakan dan mendukung dalam kehidupan penulis
khususnya dalam pendidikan Kakak dan adik tercinta Nirwan Randa Masjohan Agus
Paonganan Intan Arrang Bulawan Restiana Embong Bulan Jumadil Pearsquo Nurlina
Ewang juga menjadi penyemangat untuk penulis dan mendoakan penulis dalam
menyelesaikan studinya
viii
2 Ibu Dra Hj Musliha Karim M Si selaku pembimbing I dan Bapak Nasrul Haq
SSos MPA selaku pembimbing II yang senantiasa
meluangkan waktunya membmbing dan mengarahkan penulis sehingga skripsi
ini dapat diselesaikan
3 Bapak Dr H Muhlis Madani MSi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Muhammadiyah Makassar
4 Bapak Dr Burhanuddin S Sos M Si selaku Ketua Jurusan lmu Administrasi
Publik
5 Bapak dan Ibu dosen Serta Staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Muhammadiyah Makassar
6 Pemerintah Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
yang telah menerima saya dan memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan
penelitian
7 Teman-teman seperjuangan angkatan 2012 di Jurusan Ilmu Administrasi Publik
terkhusus kelas B yang telah bersama-sama berusaha keras dan penuh semangat dalam
menjalani studi baik suka maupun duka Kebersamaan ini akan menjadi sebuah kenangan
yang indah yang tidak akan terlupakan
8 Sahabat-sahabat penulis yang tak sempat disebutkan satu-persatu berjuang serta
tidak hent-hentinya memberikan semangat untuk selesai karya tulis ini
ix
Demi kesempurnaan skripsi ini saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat
penulis harapkan Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat memberikan
sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan
Makassar 2016
Rosita
x
DAFTAR ISI
Halaman Pengajuan Skripsi ii
Halaman Persetujuan iii
Penerimaan Tim iv
Halaman Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah v
Abstrak vi
Kata Pengantar vii
Daftar Isi x
Daftar Gambar xii
Daftar Tabel xiii
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 5
C Tujuan Penelitian 6
D Kegunaan Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Pengertian Konsep dan Teori 7
B Pemerintah Daerah 16
C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) 18
D Pariwisata 21
E Kerangka Pikir 25
F Deskripsi Fokus 26
G Deskripsi Fokus Penelitian 26
BAB III METODE PENELITIAN
A Waktu dan Lokasi Penelitian 29
xi
B Jenis dan Tipe Penelitian 29
C Sumber Data 29
D Informan Penelitian 30
E Teknik Pengumpulan Data 31
F Teknik Analisis Data 32
G Pengabsahan Data 33
BAB IV HAIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian 36
B Karakteristik Informan 52
C Strategi Pemerintah Dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi
Pariwisata Di Kabupaten Tana Toraja 55
D Analisis SWOT 81
BAB VI PENUTUP
A Kesimpulan 87
B Saran 89
DAFTAR PUSTAKA 91
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) merupakan struktur tata
kelola destinasi pariwisata yang mencakup perencanaan koordinasi
implementasi dan pengendalian organisasi destinasi secara inovatif dan
sistematik melalui pemanfaatan jejaring informasi dan teknologi yang terpimpin
secara terpadu dengan peran serta masyarakat Pelaku asosiasi industri
akademisi dan pemerintah yang memiliki tujuan Proses dan kepentingan bersama
dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan volume kunjungan wisata lama
tinggal dan besaran pengeluaran wisatawan serta manfaat bagi masyarakat lokal
Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berupaya untuk
terus fokus memaksimalkan 15 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) di tahun
2012 Hal itu sesuai dengan peraturan pemerintah (PP) No 50 Tahun 2011
tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional 2010 hingga
2025 Terdapat 15 lokasi DMO yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia dalam
rencana strategis industri pariwisata untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata
yang dikelola secara profesional dengan melibatkan partisipasi masyarakat lokal
yaitu Sabang Danau Toba Kawasan Kota Tua Jakarta Tanjung Puting
Pangandaran Borobudur Bromo dan Semerau serta kawasan Tengger Danau
batur Rinjanji Pulau komodo Wakatobi Derawan Tana Toraja Bunaken dan
Raja Ampat
2
Menurut Bruen dan Anderson (dalam Wardhono 2014) Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) sebagai sistem pengelolaan terpadu memiliki
fungsi sebagai economic driver communitymarketer industry coordinator quasi
publicrepresentative and builder of communicaty pride Secara ringkas
pemahaman tentang DMO dikategorikan sebagai kegiatan pembenahan dan
penataan pengembangan destinasi secara internal dan pengembangan pemasaran
secara eksternal
Angelo Presenza (dalam Wardhono 2014) menjelaskan bahwa ada tiga
komponen penting dalam Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) yaitu (a)
coordination tourism stakeholder merupakan inti sistem DMO komponen ini
menjadi kunci sukses karena menitik beratkan pada hubungan jejaring yang
membentuk sistem DMO (b) destination crisis management memberikan
pengawasan dari sistem dengan pelaksanaan dan pengelolaan mulai perencanaan
hingga implementasi program (c) destination marketing menjadi ujung tombak
dalam komponen DMO Dengan konsep diatas dapat ditegaskan bahwa DMO
merupakan salah satu konsep pengelolaan dalam sistem pengelolaan kawasan
berbasis kewilayahandaerah yang memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan
berbagai komponen secara internal dan eksternal koalisi dan kerjasama
(stakeholder) serta sistem pengelolaan pariwisata DMO secara esensi bertugas
dan bekerja di dalam entitas fabrikasi destinasi pariwisata dan bertanggung jawab
untuk mencapai pengembalian nilai investasi yang unggul pertumbuhan pasar
produk yang berkualitas merek yang berbeda serta manfaat bagi seluruh
(shareholders) DMO tidak memiliki pabrik tersebut tidak memperkerjakan
3
orang-orang di dalamnya dan bukan pula mengontrol proses pelaksanannya di
lapangan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) memiliki satu tujuan dan arahan
untuk mencapai pengelolaan dari sebuah destiniasi yaitu adanya sebuah
kelembagaan yang mengelola destinasi Hal ini ditentukan oleh kapasitas
pengembangan pertumbuhan aktivitas wisata saat ini yang merujuk pada tatanan
daur hidup destinasi dengan menyediakan informasi menyediakan sarana dan
prasarana yang baik dan arahan kepada wisatawan sehingga wisatawan
mendapatkan pengelaman yang terbaik saat berkunjung memberikan jaminan
kualitas berwisata kepada wisatawan dan dukungan regulasi terhadap pelaku
industri pariwisata lokal dan pada akhirnya mewujudkan sinergi antara kebutuhan
wisatawan pelaku industri pariwisata dan pemerintah
Penerapan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) harus diterjemahkan
secara konstektual sesuai kaidah yang berlaku berbasis lokalitas agar tidak
menimbulkan friksi perang kepentingan egosektoral serta tidak kontraproduktif
terhadap eksistensi fungsi kelembagaan yang sudah ada Sebagai konsep DMO
berperan menjadi katalisatormotivator dan (spirit) untuk menggerakkan seluruh
kontruksi dan entitas destinasi Prasyaratnya adalah komitmen dan tanggung
jawab Instrumen yang digunakan adalah melalui perencanaan sinergis koordinasi
konsistensi dalam implementasi dan audit dampak manfaat bagi masyarakat lokal
dan destinasi Baik-buruknya pengelolaan ini akan menentukan seberapa kuat
daya tarik suatu destinasi bagi pasar wisatawan pertumbuhan kerja lama kerja
4
besaran pengeluaran kunjungan berulang dan seberapa lama manfaat dan
keberlanjutannya (sustainability)
Pendekatan quality control quality assurance dan quality management
berfokus kepada pengendalian kualitas destinasi manajemen produk dan
pelayanan pada destinasi pariwisata serta peningkatan secara berkelanjutan
produk dan jasa kepariwisataan Fakta membuktikan bahwa destinasi pariwisata
yang dikelola dengan prinsip-prinsip keberlanjutan sangat efektif memberikan
keuntungan jangka panjang baik secara ekonomi sosial maupun ekologi Di
tingkat yang lebih praksis tata kelola destinasi pariwisata berbasis nilai
merupakan faktor determin dan strategis terhadap peningkatan daya saing
pariwisata Untuk itu diperlukan pola dan kiat berbagai perangkat manajemen
dalam pembangunan pariwisata termasuk tata kelola destinasi pariwisata
Kabupaten Tana Toraja ditetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai
salah satu dari 15 lokasi yang mendapatkan program Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Hal ini menjadi salah satu kebanggan terbesar Tana Toraja
karena dengan adanya DMO dapat dilakukan program pengembangan dan
pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan berbasiskan proses dimulai dari
perencanaan hingga oprasional dan pemantauan Program DMO akan terlaksana
dengan baik jika di tunjang dengan partisipasi aktif dari seleruh elemen
masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam maningkatkan kunjungan
wisatawan Kerja sama yang baik antara Pemerintah Daerah masyarakat dan
dinasinstansi terkait sangatlah perlu dibina secara terus menerus dan
berkesinambungan Agar kebersihan tempat wisata dan infrastruktur jalan tetap di
5
perhatikan dari itu perlu dukungan dan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi
agar kebersihan dan infrastruktur jalan dapat di atasi dan destinasi parawisata
dapat berjalan dengan baik Peran serta masyarakat sangatlah penting untuk
menjaga kebersihan lingkunga parawisata dan infrastruktur jalan Program
Destinasi Manajemen Organisasi tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah
Daerah dan DinasInstansi terkait saja melainkan juga seluruh elemen masyarakat
Keberhasilan suatu Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) bukan hanya
mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu
mengorganisir dari segi infrastruktur jalan dan kebersihan di obyek wisata Hal ini
berdasarkan pada pengamatan penulis bahwa DMO pariwisata di Tana Toraja
belum berjalan secara optimal karena masih banyaknya jalan yang rusak menuju
lokasi pariwisata serta kebersihan yang tidak terjaga di obyek wisata tentu hal ini
memberikan dampak yang negatif bagi wisatawan yang datang berkunjung
Sehubungan dengan pembahasan di latar belakang di atas penulis
mengangkat sebuah judul penelitian yakni strategi pemerintah dalam
implementasi programDestinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata
di Kabupaten Tana Toraja
B Rumusan Masalah
Terkait dengan pembahasan yang ada di latar belakang penulis
merumuskan masalahnya yaitu bagaimana strategi pemerintah dalam
peningkatan Destinasi ManajemenOrganisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten
Tana Toraja
6
C Tujuan Penelitian
Terkait dengan masalah yang ada di latar belakang penulis tertarik untuk
untuk mengetahui strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
D Kegunaan Penelitian
1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini di harapakan dapat memberikan manfaat secara teoritis
dalam mengetagui strategi pemerintah dalam implementasi program
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten Tana Toraja
sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran
2 Manfaat praktis
Menambah wawasan penulis mengenai strategi pemerintah dalam
peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten
Tana Toraja untuk selanjutnya di jadikan sebagai acuan dalam bersikap dan
berperilaku juga dapat di jadikan sebagai bahan pertimbangan atau di
kembangkan lebih lanjut serta referensi terhadap penelitian yang sejenis
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Pengertian Strategi
Strategi adalah rencana jangka panjang diikuti tindakan yang ditujukan
untuk mencapai tujuan tertentu yang umumnya adalah kemenangan Asal kata
strategi turunan dari kata dalam bahasa Yunani strategos Strategi secara umum
adalah proses penentuan rencana pemimpin puncak berfokus pada tujuan jangka
panjang organisasi disertai penyusunan cara atau upaya bagaiamana agar dapat di
capai Sementara pengertian strategi secara khusus adalah tindakan yang bersifat
senangtiasa meningkat terus menerus di lakukan berdasarkan sudut pandang
tentang apa yang di harapkan pelanggan dimasa depan Strategi hampir sealalu
dimulai dari apa yang dapat terjadi bukan dimulai dari apa yang terjadi
Strategi pertama di kemukakan oleh Chandler (dalam Sedarmayanti 2014)
menyebutkan bahwa strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan
serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk
mencapai tujuan tersebuat Menurut David (2004) Defenisi strategi adalah cara
untuk mencapai tujuan jangka panjang Strategi bisnis bisa berupa perluasan
geografis diversifikasi akusisi pengmbangan produk penetrasi pasar
rasionalisasi karyawan divestasi likuidasi dan joint venture Dalam hal ini
terdapat dua karakteristik strategi yang sangat penting yakni pertama strategi
di rencanakan terlebih dahulu secara sadar dan sengaja mendahului berbagai
tindakan yang akan dilakukan berdasarkan strategi yang dibuat tersebut Kedua
strataegi kemudian dikembangkan dan diimplementasikan agar mencapai tujuan
8
Sedangkan menurut Hamel dan Prahalad (dalam Freddy Rangkuti 1995) strategi
merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus
menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan
oleh para pelanggan dimasa depan
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam perkembangannya
konsep mengenai strategi terus berkembang hal ini dapat ditunjukkan oleh
adanya perbedaan konsep mengenai strategi selama 30 tahun terakhir
Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep lain yang berkaitan
sangat menentukan suksesnya strategi dan konsep lain yang berkaitan sangat
menentukan suksesnya strategi yang disusun
1 Perumusan Strategi
Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke
depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi menetapkan
tujuan strategis dan keuangan perusahaan serta merancang strategi untuk
mencapai tujuan tersebut dalam langkah menyediakan costumer value terbaik
Menurut Sondang P Siagian (2011) salah satu langkah yang perlu digunakan
dalam merumuskan strategi adalah analisis ldquoSWOTrdquo dimana analisis SWOT
merupakan salah satu instrumen analisis yang ampuh apabila digunakan dengan
tepat Telah diketahui pula secara luas bahwa ldquoSWOTrdquo merupakan akronim
untuk kata kata ldquoStrengths rdquo (Kekuatan) ldquoWeaknesses (Kelemahan)
ldquoOportunities rdquo(Peluang) dan ldquoThreatsrdquo (Ancaman) Faktor kekuatan dan
kelemahan terdapat dalam tubuh suatu organisasi termasuk satuan bisnis tertentu
sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang
9
dihadapi oleh organisasi atau perusahaan atau satuan bisnis yang bersangkutan
Jika dikatakan bahwa analisis SWOT dapat merupakan instrumen yang ampuh
dalam melakukan analisis stratejik keampuhan tersebut terletak pada kemampuan
para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan
dan pemanfaatan peluang sehingga sekaligus perperan sebagai alat untuk
minimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh organisasi dan menekan
dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi Jika para penentu strategi
perusahaan mampu melakukan kedua hal tersebut dengan tepat biasanya upaya
untuk memilih dan menentukan strategi yang efektif membuahkan hasil yang
diharapkan Analisis SWOT dapat membantu merumuskan segaligus memetakan
persoalan secara internal dapat diidentifikasi apa saja yang menjadi kekuatan dan
kelemahan dalam waktu bersamaan secara eksternal dapat dirumuskan secara
seksama peluang dan ancaman apa saja yang dihadapi
a) Faktor-faktor berupa kekuatan yang dimaksud dengan faktor-faktor kekuatan
yang dimiliki oleh suatu perusahaan-termasuk satuan-satuan bisnis
didalamnya adalah antara lain kompetensi khusus yang terdapat dalam
organisasi yang berakibat pada pemikiran keunggulan komparatif oleh unit
usaha dipasaran
b) Faktor-faktor kelemahan jika orang berbicara tentang kelemahan yang
terdapat dalam tubuh suatu satuan bisnis yang dimaksud ialah keterbatasan
atau kekurangan dalam hal sumber keterampilan dan kemampuan yang
menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang
memuaskan
10
c) Faktor peluang defenisi sederhana tentang peluang ialah ldquoberbagai situasi
lingkungan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnisrdquo
d) Faktor ancaman pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian
peluang Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman ldquoadalah faktor-
faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnisrdquo Jika tdak
diatasi ancaman akan menjadi ldquoganjalanrdquo bagi satuan bisnis yang
bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun dimasa depan
Salah satu model analisis SWOT yang merupakan rangkuman dari
beberapa model adalah yang diperkenalkan oleh Kearns (dalam J Salusu 2000)
seperti pada diagram berikut ini
Faktor
Eksternal
Faktor
Internal
Opportunities
Threats
Strengths
Comparative Advantage
Mobilization
Weaknesses
InvesmentDivtesment
Damage Control
Gambar 1 Analisis SWOT
Diagram diatas menampilkan matriks enam kotak dua yang paling diatas
adalah kotak faktor eksternal yaitu peluang dan ancamantantangan sedangkan
dua kotak sebelah kiri adalah kotak faktor internal yaitu kekuatan-kekuatan dan
kelemahan-kelemahan organisasi Empat kotak lainnya A B C dan D
merupakan kotak isu-isu stratejik yang timbul sebagai hasil kontak antara faktor-
faktor eksternal dan faktor-faktor intrnal Keempat isu stratejik itu di beri nama
11
(a) comporative advantage (b) mobilization (c) investmentdivtesment dan (d)
damage control Apabila para pengambil keputusan telah melihat peluang yang
tersedia dan ternyata juga memiliki posisi internal yang kuat maka organisasi itu
menghadapi isu stratejik yang dapat disebut comporative advantage (keunggulan
komporatif) Dua elemen stratejik yang paling baik bertemu sehingga para
eksekutif tidak boleh membiarkannya hilang tetapi sebaliknya harus
memperkuatnya dengan berbagai perencanaan yang mampu mendukungnya
Sel A ini memberi kemungkinan bagi organisasi untuk berkembung lebih
cepat namun harus senantiasa waspada terhadap perubahan yang tidak menentu
dalam lingkungan Pertanyaannya adalah bagaiamana memanfaatkan kekuatan
yang ada untuk meningkatkan posisi kompetitifnya
Sel B yaitu isu stratejik mobilization adalah kotak interaksi dan pertemuan
antara ancamantantangan dari luar yang diidentifikasi oleh para pengambil
keputusan dengan kekuatan organisasi Di sini para eksekutif hendaknya berusaha
memobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk
memperlunak ancaman dari luar tersebut bahkan kalau mungkin dapat
mengubahnya sebagai peluang
Sel C tampil isu stratejik investmentdivestment yang memberi pilihan
bagi para eksekutif karena situasinya kabur Peluang yang tersedia sangat
meyakinkan tetapi tidak ada kemampuan organisasi untuk menggarapnya dan
memberikan reaksi positif Kalau dipaksakan bisa memakan biaya terlalu besar
sehingga merugikan organisasi Lebih baik tinggalkan dan serahkan kepada
organisasi lain yang mungkin memiliki posisi yang lebih baik Bisa juga para
12
eksekutif tidak berbuat apa-apa Haruskah organisasi menanam investasi untuk
memperkuat titik lemahnya sehingga mampuu mengubah dan memperbaiki posisi
kompetitifnya
Sel D adalah kotak paling lemah dari semua sel karena dapat membawa
bencana bagi organisasi paling tidak merugikan program-programnya Sudah
terancam dari luar lalu di hadapakan pada sumber daya yang sangat lemah
Strategi yang ditempuh ialah mengendalikan kerugian yang diderita sehingga
tidak separah dengan yang diperkirakan Hal itu dapat dilakukan dengan sedikit
membenahi sumber daya dengan harapan mampu memperkecil ancaman dari luar
tersebut Usaha itu diarahkan pada upaya mengalihkan kelemahan menjadi
kekuatan sungguh pun memakan waktu yang lama
2 Tujuan Strategi
Tujuan Stratejik adalah kunci dari arah perubahan masa depan Ia
mengarahkan apa yang hendak dikejar diwaktu yang akan datang yaitu dalam
jangka waktu sekian sekitar tiga sampai lima tahun Arahan itu harus jelas dan
tegas bagi keseluruhan organisasi oleh sebab itu sering juga dikatakan bahwa
tujuan stratejik merupakan planning umbrella (payung perencanaan) dalam
mengintegrasikan usaha dari semua unit kerja dan personil kedalam suatu
kegiatan menyeluruh dan menyatu dari suatu organisasi Untuk dapat melakukan
itu tujuan stratejik harus lebih tajam daripada misi tetapi masih cukup luas untuk
dapat mendorong lahirnya kreatifitas dan inofasi bagi semua unit kerja (Koteen
1991) Dengan tegas Koteen (dalam J Salusu 2000) mengatakan bahwa apabila
tujuan stratejik berjalan dengan baik maka kenyataan itu sudah merupakan ldquokunci
13
keunggulan dan kesuksesanrdquo sebab arahannya jelas yaitu untuk mendapatkan
manfaat terbesar dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia Juga membantu
menciptakan kondisi yang mendorong pertumbuhan dan kemajuan organization
secara prakmatis tujuan stratejik adalah kinci menuju kelangsungan hidup
organisasi ini berarti pada saat-saat yang kritis ia harus memusatkan perhatian
segera jelas dan bahkan agresif terhadapa hal-hal yang memerlukan perubahan
hal ini dimaksudkan menanggulangi situasi yang bisa mengancam organisasi yang
dapat mempengaruhi stabilitas keuangan dan kelanjutan hidup organisasi
3 Inisiatif Strategi
Inisiatif strategi pada dasarnya menjelaskan maksud dan rangkuman dari
tindakan-tindakan yang akan dilancarkan untuk mencapai tujuan strategi
Didalamnya sudah tercakup strategi yang akan dipakai untuk mencapai hasilakhir
yang diinginkan Inisiatif strategi biasanya lahir setelah ditemukan implikasi-
implikasi strategi dari kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan
ancaman dari lingkungan eksternal Biasanya juga inisiatif strategi itu muncul
dengan cara informal dari eksekutif kepala atau bahkan dari anggota staf
organisasi
Setiap inisiatif strategi dari mana pun sumbernya perlu digarap secara
sistematis Tetapi perlu diketahui bahwa inisiatif strategi yang harus dijelaskan di
depan publik walaupun publik itu terbatas Para pengambil keputusan startegi
termasuk para pelaksana perlu mengetahui mengapa inisiatif itu ditampilkan dan
hasil apa serta keuntungan-keuntungan apa yang akan dinikmati andaikata inisiatif
itu dilaksanakan Tegasnya inisiatif strategi mengungkapkan langkah-langkah
14
penting yang perlu ditempuh untuk menghindari diri dari malapetaka eksternal
atau untuk mengejar peluang yang tersedia
4 Tingkat-Tingkat Strategi
Merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer Higgins (dalam
JSalusu 1996) menjelaskan adanya empat tingkatan
strategi keseluruhannya disebut Master Strategi yaitu
a) Enterprise strategy (Strategi perusahaan)
Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat setiap organisasi
mempunyai hubungan dengan masyarakat Masyarakat adalah kelompok
yang berada diluar organisasi yang tidak dapat dikontrol Didalam masyarakat
yang tidak terkendali itu ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti
kelompok penekan kelompok politik dan kelompok sosial lainnya Jadi
dalam strategi interprise terlihar relasi antara organisasi dan masyarakat luar
sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan
organisasi Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-
sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap
tuntutan dan kebutuhan masyarakat
b) Corporate strategy (Strategi perusahaan)
Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi sehingga sering disebut Grand
Strategi yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasiPertanyaan
apa yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan
bisnis itu tidak semata-mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis tetapi juga
oleh setiap organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit
15
c) Business strategy (Strategi bisnis)
Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaiamana merebut pasaran di tengah
masyarakat Bagaimana menempatkan organisasi dihati para pengusaha para
pengusaha para donor dan sebagainya Semuanya ini dimaksudkan untuk
dapat memperoleh keuntungan-keuntungan stratejik yang sekaligus mampu
menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik
d) Functional strategy (Strategi fungsional)
Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya
strategi lain Ada tiga jenis strategi functional yaitu
(1) Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang
memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang
sehat antara lain yang berkaitan dengan keuangan pemasaran sumber
daya penelitian dan pengembangan
(2) Strategi functional manajemen mencakup fungsi-fungsi manajemen
fungsi manajemen terbagi 11 yaitu planning organizing implementing
conrolling staffing leading motivating communicating decision
making representing dan integrating
(3) Strategi isu stratejik fungsi utamanya adalah mengontrol lingkungan
baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum
diketahui atau yang selalu berubah
B Pemerintah Daerah
Pemerintah sebagai sebuah organisasi ditinjau dari sudut biological adalah
sebuah organisme yang hidup dan setiap organisme yang hidup mempunyai
16
bagian yang disebut Kepala (head) Sebuah tubuh manusia atau hewan yang
dikendalikan oleh kepalanya sebuah rumah tangga dikendalikan oleh kepala
keluarga Kepala dapat dianggap identik dengan pemerintah baik itu pemerintah
pusat pemerintah daerah maupun pemerintahan daerah dimana pemerintah pusat
adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan
Negara Republik Indonesia yang di bantu oleh Wakil Presiden dan Menteri-
Menteri Negara sedangkan Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai
unsur penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom dan Pemerintahan
Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah
KabupatenKota adalah BupatiWalikota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) KabupatenKota menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan
prinsip otonomi selaus-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia Sedangkan wewenang Pemerintahan Daerah yaitu (1)
mengajukan rancangan Pemerintah Daerah (PERDA) (2) menetapkan Peraturan
Daerah (PERDA) yang telah mendapat persetujuan bersama Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) (3) menetapkan peraturan Kepala Daerah dan keputusan
Kepala Daerah (4) mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang
sangat dibutuhkan oleh Daerah danatau masyarakat (5) melaksanakan wewenang
lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah)
Urusan-urusan Pemerintahan Daerah yaitu (a) urusan pemerintahan wajib
yang berkaitan dengan pelayanan dasar seperti pendidikan kesehatan pekerjaan
17
umum dan penataan ruang perumahan rakyat dan kawasan pemukiman
ketentraman ketertiban umum dan pelindungan masyarakat (b) urusan
pemerintahan yang wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar seperti
tenaga kerja pemberdayaan perempuan perlindungan anak pangan pertahanan
lingkungan hidup perhubungan komunikasi informatika pemberdayaan
masyarakat desa koperasi usaha kecil menengah administrasi kependudukan
dan pencatatan sipil (c) urusan pemerintahan pilihan seperti kelautan perikanan
pariwisata pertanian kehutanan energi sumber daya mineral perdagangan
perindustrian dan transmigrasi (Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah)
Pemerintah adalah proses penetapan janji dan legitimasi seorang pejabat
Negara Publik diukur dengan fakta sejauh mana ia menebar janji demikian
menurut Ndraha (2003) yang baik bersifat internal maupun kepada masyarakat
umum Sedangkan menurut Delly Mustafa (2013) mengemukakan bahwa
pemerintah adalah keseluruhan struktur lembaga dan unit-unit dalam Negara
yang bertugas untuk mengatur pelaksanaannya tugas-tugas pemerintahan Uraian
ringkas di atas menunjukkan bahwa (1) pemerintah dapat dianggap sebagai
suatu yang given ditakdirkan hadir dimana-mana dan merupakan bagian yang
integral sebuah sistem (2) pemerintah terbentuk secara evolusioner sebagai
produk penyesuaian diri manusia dengan perubahan lingkungan hidupnya agar ia
tetap survive (3) pemerintah terbentuk melalui revolusi penakluk atau
pernyataan (4) dapat juga dianggap sebagai produk manajemen pemerintahan
18
yang sengaja dibentuk berdasarkan kesepakatan warga masyarakat sebagai alat
(input) untuk mencapai tujuan dan misi tertentu
C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah suatu bentuk strategis
dalam membangun pariwisata baik di Tingkat Lokal Regional maupun Nasional
DMO dapat pula merupakan struktur tata kelola destinasi pariwisata dimana
melibatkan bukan hanya stakeholder bahkan shareholder yang mampu
memberikan sharing pendapat bahkan sharing anggaran untuk memulai kegiatan-
kegiatan pariwisata Pengelolaan pariwisata di destinasi tertentu di Indonesia
masih jauh ketinggalan dibanding negara-negara lainnya di Asia sehingga
pariwisata di Negara kita masih jauh ketinggalan dari sistem pengelolaannya
Adapun visi dan misi Toraja DMO didirikan pada tanggal 3 Mei 2012 dengan
dua fokus utama yaitu
1) Peningkatan kapasitas untuk masyarakat dan pelaku bisnis pariwisata
lokal
2) Pengorganisasian pencarian dan pengembangan objek pariwisata fasilitas
serta peningkatan aksebilitas ke Toraja
Di bawah koordinas pemerintah setempat (Bupati Tana Toraja) struktur
organisasi Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terdiri Ketua Wakil
Ketua dan Komisi Komisi sarana dan prasarana Komisi sumber daya manusia
Komisi daya tarik wisata Komisi pemasaran dan promosi dan komisi
lingkungan Sedangkan anggota dari Toraja DMO terdiri dari perwakilan
pemerintah setempat (SKPD-BAPPEDA Dinas pariwisata Dinas Koperasi dan
19
Perdagangan dan sebagainya) asosiasi pariwisata (PHRI dan ASITA) dan ketua
Komunitas setempat (kelompok adat kelompok agama dan kelompok pemuda)
Saat ini Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) mensinergikan
upaya untuk menata kembali perannya diantara pemangku kepentingan pariwisata
di Toraja Anggota internal Toraja DMO mengemukakan ide untuk mengusulkan
Toraja DMO sebagai organisasi legal yang nantnya akan berfungsi sebagai
organisasi yang berkelanjutan sekaligus sebagai perwakilan resmi destinasi
pariwisata Toraja Melalui partisipasi aktif Toraja DMO menciptakan kembali
pencitraan untuk destinasi Toraja mempromosikan Toraja melalui partisipasi di
pameran travel di kancah Nasional maupun Internasional berkolaborasi dengan
pelaku usaha pariwisata lokal untuk mengorganisasi dan mengatur perjalanan
eduksi (untuk media dan operatortur) serta menetapkan standar kualitas untuk
pelaku usaha pariwisata lokal (akomodasi restaurant dan operatortur) dalam
rangka memenuhi layanan berstandar Internasional Tanggung jawab utama
berikutnya dari Toraja DMO adalah untuk meningkatkan kepercayaan diantara
pelaku usaha pariwisata dan pemangku kepentingan lokal Harapannya semoga
keberadaan Toraja DMO akan menambah manfaat untuk perekonomiani
masyarakat setempat Saat ini industri pariwisata hanya menduduki peringkat
sebagai pendapatan terbesar ketiga di Toraja Pemerintah Daerah Toraja dan
Toraja DMO bekerja bahu-membahu dan saling mendukung bagi
keberlangsungan industri pariwisata di Toraja
Pendekatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) akan lebih
memudahkan bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan pariwisata karena
20
akan dilakukan melalui tata kelola yang terpadu DMO akan melakukan tugas
koordinasi perencanaan pengendalian organisasi destinasi keberlanjutan dan
implementasi yang dilakukan secara inovatif dan sistemik dengan memanfaatkan
tehnologi informasi yang melibatkan tiga pilar penggerak pembangunan
pemerintah industri pariwisata dan masyarakat dengan tujuan untuk
meningkatkan tata kelola destinasi yang dikelola dengan pendekatan lokal namun
berskala internasinal
Alastair Morrison dalam Konferensi Nasional Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) di Jakarta Agustus (dalam wardhono 2014) menjelaskan
bahwa panduan DMO dimulai dari product development marketing riset
komunication community relations pengembangan sumber daya hingga
kemudian tahapan pengelolaan (governance) Adapun salah satu faktor
pendukung dalam meningkatkan DMO adalah rambu solo dimana rambu solo
adalah upacara adat kematian masyarakat Toraja yang bertujuan unttuk
menghormati dan menghantarkan arwah orang yang meninggal dunia menuju
alam roh yaitu kembali kepada keabadian bersama para leluhur mereka kesebuah
tempat peristirahatan Upacara ini sering juga disebut upacara penyempurnaan
kematian karena orang yang meninggal baru dianggap benar-benar meninggal
setelah seluruh proses upacara ini digenapi Jika belum maka orang yang
meninggal tersebut hanya dianggap sebagai orang yang sakit atau lemah sehingga
ia tetap diperlakukan seperti halnya orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur
dan disediakan makanan dam minuman bahkan selalu di ajak bicara
21
D Pariwisata
Pengertian pariwisata secara Etomoogi pariwista berasal dari dua kata
yaitu ldquoparirdquo yang berarti banyakberkeliling sedangkan pengertian wisata berarti
ldquopergirdquo Di dalam kamus besar Indonesia pariwisata adalah suatu kegiatan yang
berhubungan dengan perjalanan rekreasi sedangkan pengertian secara umum
pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara
waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain dengan
meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud
mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya tetapi semata-mata untuk
menikmati kegiatan pertamasyaan atau rekreasi untuk memenuhi keinginan yang
beraneka ragam
Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai
fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat pengusaha Pemerintah
dan Pemerintah Daerah (Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang
Kepariwisataan) Sedangkan menurut Muljadi 2012 pariwisata adalah suatu
aktivitas perubahan tempat tinggal sementara dari seseorang diluar tempat tinggal
sehari-hari dengan suatu alasan apapun selain melakukan kegiatan yang biasa
menghasilkan upah atau gaji
Istilah pariwisata ini mulai dipakai setelah tahun 1960 untuk mengganti
istilah bertamasya melancong atau piknik dan memberi pengertian yang
sederhana dan sempit yaitu bepergian ke suatu tempat yang tidak jauh untuk
sekedar bersantai Sedangkan dalam era saat ini alasan dan sifat perjalanan yang
dilakukan dalam kaitannya dengan mobilitas pergerakan manusia ini jauh lebih
22
luas Sehingga digunakan istilah pariwisata dimana pengertian pariwisata lebih
luas menyangkut persoalan-persoalan mobilitas pergerakan manusia dari suatu
tempat ke tempat lain dengan tujuan memperoleh nilai kegunaan bagi
pemanfaatan jasa pariwisata Dan bagi yang memanfaatkannya menerima suatu
nilai berupa pendapatan dari jasa pariwisata tersebut Oleh karena itu pariwisata
mengandung nilai ekonomi ynag tinggi bagi pemanfaatan jasa tersebut sebagai
komoditas ekonomi Suatu perjalan dianggap sebagai perjalanan wisata bila
memenuhi persyaratan yang diperlukan yaitu 1) bersifat sementara 2) bersifat
sukarela (voluntary) dalam arti tidak terjadi paksaan 3) tidak bekerja yang
bersifat menghasilkan upah ataupun bayaran Adapun penegrtian kepariwisatan
menurut Bahar dan Marpaung 2002 kepariwisataan adalah sebuah kegiatan yang
dilakukan untuk orang yang melakukan kegiatan perjalanan
Menurut Pendit (2002) terdapat beberapa jenis pariwisata yaitu
1) Wisata budaya ini dimaksudkan dengan perjalanan yang dilakukan atas dasar
keinginan unutk mempluas pandangan hidup seseorang dengan jalan
mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri
mempelajari keadaan rakyat kebiasaan dan adat istiadat mereka cara hidup
mereka budaya dan seni mereka Sering perjalanan seperti ini disatukan
dengan kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan budaya seperti
eksposisi seni (seni tari drama musik dan seni suara) atau kegiatan yang
bermotif kesejarahan dan sebagainya
2) Wisata kesehatan hal ini dimaksudkan dengan perjalanan seorang wisatawan
dengan tujuan untuk meninggalkan keadaan lingkungan tempat sehari-hari
23
dimana ia tinggal demi kepentingan beristirahat dalam arti jasmani dan rohani
dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas yang
mengandung mineral yang dapat menyembuhkan tempat yang mempunyai
iklim udara menyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas
kesehatan lainnya
3) Wisata olahraga Ini dimaksudkan dengan wisatawan yang melakukan
perjalanan dengan tujuan berolah raga atau menghadiri pesta olahraga di
suatu tempat atau suatu negara seperti Asian Games Olympiade Thomas
Cup Uber Cup dan lain-lain Olah raga lain yang tidak termasuk dalam pesta
olahraga atau games misalnya berburu memancing berenang dan berbagai
cabang olehraga di dalam air atau di pegunungan
4) Wisata komersial yang termasuk dalam wisata komersial ini adalah
mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial
seperti pameran industri pameran dagang dan sebagainya Pada mulanya
banyak orang berpendapat bahwa hal ini tidak dapat digolongkan dalam dunia
kepariwisataan dengan alasan bahwa kegiatan perjalanan untuk pameran atau
pekan raya ini hanya dilakukan oleh orang-orang yang khusus mempunyai
urusan bisnisTetapi dalam kenyataannya pada dewasa ini dimana pameran
atau pekan raya banyak dikunjungi oleh masyarakat kebanyakan dengan
tujuan ingin melihat yang membutuhkan fasilitas akomodasi dan transportasi
Disamping itu dalam pekan raya atau pameran biasanya dimeriahkan dengan
berbagai atraksi atau pertunjukan kesenian Itulah sebabnya wisata komersial
ini menjadi kenyataan yang sangat menarik dan menyebabkan kaum
24
pengusaha angkutan dan akomodasi membuat rancanganndashrancangan istimewa
untuk keperluan tersebut
5) Wisata politik jenis wisata ini meliputi perjalanan yang dilakuka untuk
mengunjungi atau mengambil bagian dalam peristiwa kegiatan politik
misalnya perayaan 17 Agustus di Jakarta Biasanya fasilitas akomodasi dan
transportasi serta berbagai atraksi diadakan secara meriah bagi para
pengunjung Disamping itu yang termasuk dalam kegiatan wisata politik
adalah peristiwa-peristiwa penting seperti konfrensi musyawarah kongres
yang selalu disertai dengan kegiatan darmawisata
6) Wisata sosial yang dimaksud dengan wisata ini adalah pengorganisasian suatu
perjalanan yang murah dan mudah untuk memberi kesempatan kepada
masyarakat ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan seperti misalnya
kaum buruh pemuda pelajar mahasiswa petani dan sebagainya Organisasi
ini berusaha untuk membantu mereka yang mempunyai kemampuan terbatas
dari segi finansial untuk dapat memanfaatkan waktu libur atau cuti sehingga
dapat menambah pengalaman dan memeperbaiki kesehatan jasmaniah dan
mental mereka
7) Wisata pertanian wisata pertanian ini adalah pengorganisasian perjalanan yang
dilakukan ke proyek- proyek pertanian perkebunan ladang pembibitan dan
sebagainya dimana wisatawan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan
untuk tujuan studi maupun untuk sekedar menikmati aneka macam tanaman
8) Wisata maritim (bahari) jenis wisata ini biasanya dikaitkan dengan kegiatan
oleh raga di air danau pantai teluk dan laut Misalnya memancing
25
berlayar menyelem sambil melakukan pemotretaan kompetisi berselancar
mendayung berkeliling melihat ndash lihat taman laut dengan pemandangan yang
indah
9) Wisata cagar alam untuk jenis wisata ini biasanya diselenggarakan oleh agen
atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan jalan
mengatur wisata ke tempat atau daerh cagar alam taman lindung hutan
daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh
undang-undang Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan
keindahan alam kesegaran hawa udara pegunungan keajaiban hidup
binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuhndashtumbuhan yang jarang
ditemukan di tempat lain
Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan di atas dapat diambil
suatu pengertian pariwisata adalah suatu kegiatan yang melibatkan orang-orang
yang melakukan perjalanan dengan tujuan untuk mendapatkan kenikmatan dan
memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu dalam kurun waktu tertentu dan bukan
mencari nafkah
E Kerangka Pikir
Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah program yang
diprakarsai oleh kementerian pariwisata dan Ekonomi kreatif Republik Indonesia
pada tahun 2010 Adapun indikator strategi dalam peningkatan DMO ada dua
yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan (2) faktor
eksternal yang meliputi peluang dan ancaman Jika indikator-indikator diatas
26
berjalan dengan baik maka keberhasilan DMO dapat tercapai Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada bagan sebagai berikut
Gambar 2 Kerangka Pikir
F Deskripsi Fokus
Penelitian ini di fokuskan pada strategi pemerintah dalam peningkatan
destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana Toraja Dengan
melalui indikator yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan
(2) faktor eksternal yang meliputi peluang dan ancaman
G Deskripsi Fokus Penelitian
1 Strengths
Kekuatan atau (strengths) adalah kompotensi khusus yang terdapat dalam
organisasi yang berakibat pada pemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha
di pasaran dan setelah penulis melakukan observasi di lokasi obyek wisata Tana
Toraja penulis melihat ada berbagai macam kekuatan yang dimiliki obyek wisata
Tana Toraja seperti a) keindahan alam b) kearifan lokal c) ragam budaya
Strategi Dalam Peningkatan DMO
Faktor Internal
1 (Strengths) Kekuatan
2 (Weaknesses) Kelemahan
Faktor Eksternal
1 (Opportunities) Peluang
2 (Trheats) Aancaman
DMO tercapai
tercapai
27
2 Weaknesses
Kelemahan atau (weaknesses) adalah keterbatasan atau kekurangan yang
menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan
hal ini yang sekarang yang terjadi di Tana Toraja dimana dalam meningkatkan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terkendala dengan berbagai macam
kekurangan seperti a) infrastuktur jalan yang belum optimal b) Kebersihan
kurang terjaga di lokasi obyek wisata
3 Oportunities
Peluang atau (opportunities) adalah berbagai situasi lingkungan yang
menguntungkan bagi suatu satuan bisnis dengan berbagai kekuatan yang dimiliki
obyek wisata Tana Toraja tentu memberikan dampak positif dalam meningkatkan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja seperti a)
agrowisata b) berbagai bisnis lainnya
4 Threats
Ancaman (threats) adalah lingkungan yang tidak menguntungkan suatu
satuan bisnis dengan berbagai kelemahan yang ada tentu akan berdampak negatif
dalam meningkatkan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana
Toraja seperti a) penetrasi budaya luar b) ketergantungan ekonomi
5 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)
DMO adalah suatu bentuk strategis dalam membangun pariwisata baik
ditingkat lokal Regional maupun Nasional Keberhasilan suatu DMO bukan
hanya mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu
28
mengorganisir baik dari segi internal maupun eksternal sehingga DMO dapat
tercapai
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dua bulan di Kabupaten Tana Toraja setelah
seminar proposal dengan tujuan untuk mengetahui strategi pemerintah dalam
peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana
Toraja
B Jenis dan Tipe Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis deskriptif kualitatif yaitu metode
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objektif tentang strategi
pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di
Kabupaten Tana Toraja
2 Tipe Penelitian
Tipe penelitian adalah penelitian fenomena logis yang suatu bentuk
penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang strategi
pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di
Kabupaten Tana Toraja
C Sumber Data
1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan atau
tempat penelitian sedangkan menurut Lofland bahwa sumber data utama dalam
penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan Kata-kata dan tindakan
30
merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau
mewawancarai oleh karena itu penulis menggunakan sumber dari informasi yang
terpilih
2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung tetapi ada
penelitian sebelumnya seperti dokumen buku-buku laporan peraturan-peraturan
pemerintah dan data yang bersifat informasi tertulis yang digunakan dalam
penelitian
D Informan Penelitian
Obyek utama penelitian ini ialah Strategi Pemerintah Dalam peningkatan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Parawisata Di Kabupaten Tana Toraja
Dimana yang dimaksud disini adalah orang yang diharapakan dapat memberikan
data secara obyektif netral dan dapat dipertanggung jawabkan Adapaun
informan dalam penelitian ini yakni sebagai berikut
Tabel 1 Target Informan Penelitian
No Informan Jumlah
1 Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten Tana
Toraja
1 Orang
2 Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten Tana
Toraja
1 Orang
3 Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata
Tana Toraja
1 Orang
4 Trevel Agent 1 Orang
5 Wisatawan 2 Orang
6 Masyarakat 3 Orang
Jumlah 9 Orang
31
E Teknik Pengumpulan Data
1 Wawancara
Dalam penelitian ini peneliti melakukan kegiatan wawancara terhadap
orang-orang yang terlibat langsung dalam proses implementasi program destinasi
manajemen organisasi Dalam melakukan wawancara yang pertama peneliti
wawancarai adalah Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata
Tana Toraja yang kedua Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten
Tana Toraja yang ketiga Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten
Tana Toraja yang keempat travel agent yang kelima wisatawan dan yang
terakhir adalah masyarakat Dalam melakukan wawancara dengan informan yang
terkait peneliti sedikit mengalami kesulitan karena wisatawan dan masyarakat
jarang sekali ada yang mau di wawancarai sehingga peneliti banyak memakan
waktu dalam melakukan wawancara dengan masyarakat dan wisatawan
2 Observasi
Obyek dari pengamatan ini adalah tindakan dari pemerintah dalam proses
implementasi program destinasi manajemen organisasi Sebelum peneliti
mengangkat judul strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja peneliti terlebih dulu
melakukan observasi dengan mendatangi beberapa obyek wisata yang ada di
Kabupaten Tana Toraja seperti wisata Buntu Burake Pango-pango dan lain-lain
sebagainya setelah peneliti menemukan masalah baru mengangkat judul tersebut
diatas dan setelah ujian seminar proposal peneliti turun lagi kelapangan untuk
melakukan penelitian peneliti melakukan observasi kedua dan masalahnya pun
32
masih sama yaitu infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan di obyek
wisata yang tidak terjaga
3 Dokumentasi
Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan melalui rekaman
kegiatan yaitu dengan cara melihat hal-hal penting selama penelitian berlangsung
Rekaman kegiatan tersebut antara lain berupa foto untuk memperoleh gambaran
visual kegiatan pemerintah dalam implementasi program destinasi manajemen
organisasi di kabupaten Tana Toraja Dalam melakukan penelitian peneliti
melakukan dokumentasi berupa foto-foto atau gambar dan melakukan rekaman
pada saat wawancara dengan informan berlangsung dengan menggunakan HP
Samsung serta arsip-arsip atau data yang di dapatkan dari Kantor Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja dan Kantor Badan Pusat Statistik (BPS)
Tana Toraja
F Teknik Analisis Data
Analisis data ialah langkah selanjutnya untuk mengelola data dimana data
yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk
menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitian Dalam
model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman
(dalam Sugiyono 2008) ketiga komponen tersebut yaitu
1) Data reduction (Reduksi data)
Data yang diperoleh dilapanagan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu di
catat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makan lama peneliti
dilapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk
33
itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data Mereduksi data
berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal
yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu
2) Data display (Penyajian data)
Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya
3) Conclusion drawingverification (Penarikan kesimpulan dan verifikasi)
Langkah ke tiga dalam penelitian kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasi Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnya Tetapi apabila data kesimpulan data yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid
dan konsisten saat penelitian kembali kelapangan mengumpulkan data maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel
G Pengabsahan Data
Keabsahan data sebagai usaha untuk memenuhi nilai kebenaran penelitian
yang berkaitan dengan fenomena judul tersebut maka paling tidak ada 3 (tiga)
teknik yang penulis gunakan yaitu
1) Teknik perpanjangan kehadiran penelitian dalam hal ini penulis
memperpanjang waktu di dalam mencari data di lapangan mengadakan
wawancara tidak hanya dilakukan satu kali tetapi peneliti dilakukan berulang
kaliberhari-hari berminggu-minggu bahkan berbulan- bulan Hal ini penulis
lakukan dengan tujuan untuk memperoleh data yang benar disamping itu
34
penulis juga mengadakan ceking data samapi mendapat data yang benar dan
dipertanggung jawabkan secara ilmiah Melakukan pengamatan secara terus-
menerus termasuk kegiatan pengecekan data melalui informan lain untuk
menanyakan kebenaran informasi tersebut dan data lain yang penting
2) Teknik triangulasi Menurut Sugiyono (2008) triangulasi diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai
waktu Lebih lanjut Sugiyono (2008) membagi tringulasi kedalam 3 macam
yaitu
(a) Triangulasi sumber
Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah di
peroleh melalui beberapa sumber Dalam hal ini peneliti melakukan
pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil
pengamatanwawancara dan dokumen-dokumen yang ada Kemudian
peneliti membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara dan
membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang ada
(b) Triangulasi teknik
Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber
yang sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh
dengan wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumen Apabila
denga tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut Menghasilkan data
yang berbeda-beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada
sumber data yang bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data
35
mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya benar karena sudut
pandangnya berbeda-beda
(c) Triangulasi waktu
Waktu yang sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber
masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih
valid sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian
kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan
dengan wawancara observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi
yang berbeda Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda maka
dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian
datanya Triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil
penelitian dari tim peneliti lain yang diberi tugas melakukan pengumpulan
data
3) Teknik ketekunan pengamatan keabsahan data melalui ketekunan
pengamatan dalam peneletian ini di lakukan pada saat penelitian melakukan
observasi dilapangan Peneliti selalu berusaha untuk melakukan
pengamatan seteliti dan setekun mungkin berbagai informasi atau data
yang ada baik dianggap penting maupun kurang penting selalu dianalisis
secermat mungkin
36
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian
1 Letak Geografis
Kabupaten Tana Toraja adalah sebuah Kabupaten di Provensi Sulawesi
Selatan Indonesia Ibu kotanya adalah Makale Kabupaten Tana Toraja di bentuk
berdasarkan Undang-undan Nomor 28 Tahun 2008 tentang kabupaten Toraja di
mekarkanan menjadi 2 Kabupaten pada tanggal 26 November 2008 Kabupaten
Tana Toraja resmi di bagi menjadi Kabupaten Tana Toraja (dengan Ibu kota
Makale) dan Toraja Utara (dengan Ibu kota Rantepao) dengan Bupati bernama Ir
Nicodemus Biringkanae dan Wakilnya bernama Victor Datuan Batara SH yang
dilantik pada tanggal 17022016 di Kantor Gubernur Sulsel Jl Urip Sumoharjo
Kota Makassar
Kabupaten Tana Toraja terdapat hulu sungai yang merupakan salah satu
sungai terpanjang di Sulawesi Selatan yaitu sungai Sarsquodan membelah kota
Rantepao dan Kabupaten Tana Toraja Jarak Ibukota Kabupaten Tana Toraja
dengan Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan sekitar 331 km yang dapat ditempuh
lewat darat dan udara Lewat darat melewati Kabupaten Enrekang Kabupaten
Sidrap Kotamadya Pare-pare Kabupaten Barru Kabupaten Pangkep serta
Kabupaten Maros Dan lewat udara melalui Bandar udara Pongtiku yang berada di
Kecamatan Rantetayo Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu dari 23
kabupaten yang ada di Propinsi Sulawesi Selatan yang terletak diantara
37
2ordm20acutesampai 3ordm30acute Lintang Selatan dan 119ordm30acute sampai 120ordm10acute Bujur Timur
Batas-batas Kabupaten Tana Toraja adalah
1) Sebelah Utara Kabupaten Luwu dan Kabupaten Mamuju
2) Sebelah Timur Kabupaten Luwu
3) Sebelah Selatan Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Pinrang
4) Sebelah Barat Kabupaten Polma
Luas wilayah Kabupaten Tana Toraja tercatat 320577 km2 atau sekitar
5 dari luas Propinsi Sulawesi Selatan yang meliputi 19 sembilan belas
kecamatan Jumlah penduduk pada tahun 2014 berjumlah 289193 jiwa yang
terdiri dari 174604 jiwa laki-laki dan 114589 jiwa perempuan
2 Visi dan Misi Kabupaten Tana Toraja
a) Visi
Terwujudnya Pemerintahan yang kompeten mengelola pembangunan
menuju terciptanya masyarakat religius sejahtera berkeadilan sesuai karakteristik
ekologis sosial ekonomi dan budaya Tana Toraja
b) Misi
(1) Revitalisasi fungsi birokrasi dan meningkatkan kinerja tata kelola
pemerintahan dalam rangka efektifitas pelaksanaan pembangunan serta
distribusi layanan publik yang bersih transparan dan akuntabel
(2) Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan mutu
pendidikan dan layanan kesehatan Penguatan kapasitas peran institusi
keagamaan sosial kemasyarakatan kepemudaan dan perempuan melalui
pengendalian pertumbuhan penduduk serta pengendalian pertumbuhan
38
penduduk dalam rangka terciptanya ketahanan serta kesetiakawanan sosial
(3) Peningkatan ekonomi kerakyatan melalui pendayagunaan dan pengembangan
potensi sumber daya pertanian perkebunan peternakan dan perikanan serta
pengembangan usaha kecil menengah dengan mengandalkan partisipasi
seluruh elemen masyarakat dan dunia usaha dalam rangka peningkatan
kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan
(4) Mengoptimalkan pembangunan infrastruktur desa-kota untuk membuka
isolasi wilayah khususnya daerah terpencil guna mendukung kelancaran akses
layanan publik arus barang dan jasa pengembangan dan diversifikasi potensi
pariwisata serta berbagai potensi usaha produktif masyarakat
5) Menjadikan Tana Toraja sebagai kabupaten terdepan dalam pengembangan
program Gerakan Hijau (Go Green) serta pariwisata berbasis Budaya dan
Lingkungan (Eco-Culture Tourism) di Sulawesi Selatan
3 Keadaan Sosial
Keadaan sosial budaya masing-masing daerah tidaklah sama setiap daerah
memiliki corak adat-istiadat sendiri-sendiri begitu pula dengan kabupaten Tana
Toraja Berikut adalah keadaan sosial budaya kabupaten Tana Toraja
a) Kesehatan
Sampai tahun 2014 di Kabupaten Tana Toraja terdapat 2 rumah sakit
Sedangkan fasilitas kesehatanlain di Tana Toraja terdapat 21 puskesmas Dalam
pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) jumlah akseptor baru yang
terjaring pada tahun 2014 sebanyak 12799 orang Pada umumnya akseptor baru
tersebut memilihmenggunakan kontrasepsi Pil dan suntikan yakni masing-masing
39
5769orang dan 32864 orang Pada tahun 2009 akseptor aktif berjumlah
24536 orang
b) Pendidikan
Pembangunan bidang pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa Pembangunan sumber daya manusia (SDM) suatu negara akan
menentukan karakter dari pembangunan ekonomi dan social karena manusia
adalah pelaku aktif dari seluruh kegiatan tersebutDari tahun ke tahun partisipasi
seluruh masyarakat dalam dunia pendidikan di Tana Toraja semakin meningkat
hal ini berkaitan dengan berbagai program pendidikan yang dicanangkan
pemerintah untuk lebih meningkatkan kesempatan masyarakat untuk mengenyam
bangku pendidikan
Peningkatan partisipasi pendidikan untuk mencapai bangku pendidikan
tertentu harus diikuti dengan berbagai peningkatan penyediaan sarana fisik
pendidikan dan tenaga pendidik yang baik untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel berikut
40
Tabel 2 Jumlah Tingkat Pendidikan di Tana Toraja Tahun 20142015
No Tingkat pendidikan Jumlah Sekolah Jumlah Murid
1 TK 94 Buah 2547 Jiwa
2 SD 231 Buah 20773 Jiwa
3 SLTP 72 Buah 20139 Jwa
4 SMA 18 Buah 9 567 Jiwa
5 SMK 23 Buah 4896 Jiwa
6 Perguruan Tinggi 4 Buah 9527
Sumber Kabupaten Tana Toraja Dalam Angka 2014
c) Agama
Perkembangan pembangunan dibidang spiritual dapat dilihat dari besarnya
sarana peribadatan masing-masing agama Penduduk kabupaten Tana Toraja
mayoritas beragama Kristen baik protestan maupun Katolik tapi yang paling
banyak adalah Kristen Protestan Jadi kegiatan yang berhubungan dengan
kebudayaan setempat diwarnai oleh ajaran kekristenan Tempat peribadatan
agama Kristen yang terdiri dari Kristen Protestan dan Katolik pada tahun 2014
masing-masing berjumlah 695 dan 110 unit
Tabel 3 Jumlah Pemeluk Agama Di Kabupaten Tana Toraja
No Agama Jumlah
1 Kristen protestan 171138
2 Katolik 55020
3 Islam 34020
4 Hindhu 10015
5 Buddha 19
Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015
41
4 Keadaan Budaya dan Pariwisata
Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata
(DTW) di Sulawesi Selatan memiliki daya tarik yang cukup besar baik yang
bersifat budaya alam sejarah maupun buatan Berikut beberapa potensi wisata
yang dimiliki oleh Kabupaten Tana Toraja
a) Budaya
Kabupaten Tana Toraja memiliki kebudayaan yang dikenal dengan
kebudayaan ldquoaluktardquo merupakan salah satu kepercayaan yang diakui di dalam
masyarakat Tana Toraja seperti
(1) Upacara Rambu Solorsquo (acara kematian)
Rambu Solorsquo adalah upacara pemakaman secara adat yang mewajibkan
keluarga dari almarhum membuat sebuah upacara sebagai tanda penghormatan
terakhir dan menghantarkan arwah orang yang meninggal menuju nirwana
Menurut kepercayaan masyarakat Toraja orang yang meninggal baru dianggap
benar-benar meninggal jika upacara adat rambu solorsquo dilaksanakan Oleh sebab
itu jasad orang yang belum diupacarakan masih tetap diperlakukan seperti halnya
orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur dan diberi hidangan makanan dan
minuman bahkan selalu diajak berbicara Upacara adat Rambu Solorsquo terdiri dari
beberapa rangkaian ritual diantaranya pembungkusan jenazah menghias peti
jenazah menurunkan jenazah ke lumbung untuk disemayamkan dan proses
pengusungan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir Selain itu dalam upacara
adat ini terdapat berbagai kegiatan budaya yang menarik yang dipertontonkan
antara lain 1) Marsquopasilaga tedong (Adu kerbau) upacara inilah yang menyedot
42
perhatian turis asing dan wisatawan lokal Kerbau adalah hewan yang dianggap
suci bagi suku Toraja dan Sisembarsquo atau Adu kaki 2) Tari-tarian yang berkaitan
dengan situs rambu solorsquo antara lain ParsquoBadong ParsquoDondi ParsquoRanding
ParsquoKatia Parsquopapanggan dan Passailo Sementara itu untuk seni musik antara lain
Parsquopompang Parsquodali-dali dan Unnosong Marsquotinggoro tedong (Pemotongan
kerbau dengan ciri khas masyarkat Toraja yaitu dengan menebas leher kerbau
dengan parang dilakukan dengan sekali tebas) Kerbau yang akan disembelih
biasanya akan ditempatkan pada sebuah batu yang disebut Simbuang Batu Jenis
kerbau yang terkenal dari Toraja adalah Tedong Bonga tedong bonga harganya
sangat tinggi hingga ratusan juta rupiah Rambu Solorsquo mencerminkan kehidupan
masyarakat Tana Toraja yang suka gotong royong memiliki strata sosial dan
menghormati orang tua
Gambar 3 Marsquorombongan (Penyambutan Tamu)
43
(2) Upacara Syukuran (Rambu Tukarsquo)
Upacara Rambu tukarsquo adalah upacara adat yang berhubungan dengan acara
syukuran di dalam upacara ini tak ada kesedihan yang ada hanya kegembiraan
Misalnya acara pernikahan syukuran panen dan peresmian rumah adattongkonan
yang baru atau yang selesai direnovasi menghadirkan semua rumpun keluarga
dari acara ini membuat ikatan kekeluargaan di Tana Toraja sangat kuat semua
upacara tersebut dikenal dengan nama MaBua Meroek atau Mangrara Banua
Sura Upacara ini menarik karena berbagai atraksi tarian dan nyanyian dari
kebudayaan Toraja yang unik Upacara Rambu Tukarsquo dilaksanakan sebelum
tengah hari di sebelah timur tongkonan Ini berbeda dengan Rambu solorsquo yang di
gelar tengah atau petang hari serta di adakan di sebelah barat tongkonan Sebagai
upacara kegembiraan Rambu Tukarsquo digelar mengiringi meningginya matahari
sedangkan Rambu Solorsquo untuk mengiringi terbenamnya matahari Untuk upacara
adat Rambu Tuka diikuti oleh seni tari seperti Pa Gellu Pa Boneballa Gellu
Tungga Ondo Samalele PaDao Bulan PaBurake Memanna Maluya PaTirra
Panimbong dan lain-lain Untuk seni musik yaitu Papompang PaBarrung
Papelle Musik dan seni tari yang ditampilkan pada upacara Rambu Solo tidak
boleh ditampilkan pada upacara Rambu tukarsquo
44
Gambar 4 Marsquogellursquo (Tari-tarian)
(3) Rumah Tongkonan
Tongkonan adalah rumah tradisional Toraja yang berdiri diatas tumpukan
kayu dan dishiasi dengan ukiran berwarnah merah hitam dan kuning Kata
tongkonan berasal dari bahasa Toraja tongkon (duduk) Tongkonan merupakan
pusat kehidupan sosial suku Toraja ritual yang berhubungan dengan tongkonan
sangatlah penting dalam kehidupan spiritual suku Toraja oleh karena itu semua
anggota keluarga diharuskan ikut serta karena tongkonan melambangkan
hubungan mereka dengan leluhur mereka Pembangunan tongkonan adalah
pekerjaan yang melelahkan dan biasanya dilakukan dengan bantuan keluarga
besar ada 3 jenis tongkonan yaitu 1) Tongkonan layuk adalah tempat menyusun
aturan aturan sosial keagamaan 2) Tongkoan pekaindoran (pekamberan atau
kaparengngesan) adalah berfungsi sebagai temapt pengurus atau pengatur
pemrintahan adat 3) Tongkonan batu arsquoriri adalah berfungsi sebagai tongkonan
penunjang yang mengatur dan membina persatuan keluarga serta membina
warisan
45
Gambar 5 Rumah Tongkonan Tana Toraja
b) Pariwisata
Tana Toraja terkenal akan obyek wisatanya yang sangat indah dan
menarik sehingga diminati para wisatawan Pada tahun 2012 Tana Toraja
mendapatkan program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) pada saat itu
juga kunjungan wisatwan semakin tahun semakin meningkat untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4 Jumlah Kunjungan Wiatawan Tahun Tana Toraja 2012 SD 2016
No
Tahun
Jumlah Wisatawan
Wisnus Wisman
Total
1 2012 20836 13532 34368
2 2013 42319 19324 61643
3 2014 60096 20167 80236
4 2015 82767 15731 98498
5 2016 55037 19491 74528
Sumber Kantor Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja
Tana Toraja memiliki berbagai tempat obyek wisata berikut nama-nama
obyek wisata Tana Toraja
46
(1) Obyek Wisata Lemo
Merupakan sebuah kuburan yang dibuat di bukit batu Bukit ini dinamakan
Lemo karena bentuknya bulat menyerupai buah jeruk (limau) Untuk membuat
lubang ini diperlukan waktu 6 bulan hingga 1 tahun dengan biaya sekitar Rp 30
juta Di pemakaman Lemo terdapat mayat yang disimpan di udara terbuka di
tengah bebatuan yang curam Kompleks pemakaman ini merupakan perpaduan
antara kematian seni dan ritual
Gambar 6 Obyek Wisata Lemo
(2) Obyek Wisata Kambira Atau Baby Grave (Kuburan Bayi Di Dalam Pohon)
Obyek wisata satu ini sangat unik karena jenazah bayi yang sudah
meninggal dimasukkan ke batang pohon Mayat bayi lalu diletakkan ke dalam
dan ditutupi dengan serat pohon dari bahan pelepas enau (kulimbang ijuk) Usia
pohon sekitar 300 ada juga yang 10 tahun dan tersimpan puluhan jenazah bayi
berusia 0-7 tahun di dalamnya Saat ini pohon tempat menyimpan mayat bayi
tersebut sudah tidak digunakan lagi Namun pohon tersebut masih terlihat tegak
berdiri sehingga menjadi daya tarik yang banyak dikunjungi wisatawan lokal mau
pun mancanegara
47
Gambar 7 Obyek wisata Baby Grave
(Penguburan Bayi Dalam Pohon)
(3) Obyek Wisata Makularsquo
Makula terletak di Sangalla sekitar 24 kilometer sebelah selatan kota
Rantepao atau lima enam kilometer di sebelah barat kota Makale Tana Toraja
Terdapat tiga sumber air panas di Makularsquo yang letaknya saling berdekatan Di
sekitar mata air itu berdiri beberapa rumah peristirahatan Pengelolanya sengaja
menyediakan kolam-kolam untuk menampung air panas yang dialirkan dari
sumbernya
Gambar 8 Obyek Wisata Makularsquo (Tempat Permandian)
48
(4) Obyek Wisata Sirope
Obyek wisata Sirope terletak plusmn 6 km di Kecamatan Makale Utara dan 1
km dari jalan poros tempat ini merupakan pemakaman batu pahat di tebing-tebing
batu kapur erong (tempat pemakaman purba dari kayu) dengan beberapa patung-
patung Kompleks pemakaman ini merupakan milik dari kaum bangsawan di
sekitar wilayah Lion dan Tondok Iring
Gambar 9 Obyek Wisata Sirope (Tempat Penguburan)
(5) Obyek Wisata Tumbang Datu Beborsquo
Obyek wisata Tumbang Datu Beborsquo adalah salah satu perkampungan adat
terletak di Kecamatan Sangallarsquo Utara plusmn 7 km dari Makale di sini terdapat
banyak rumah adat tongkonan lokasi upacara adat mata air pemakaman purba
kuburan bayi di pohon benteng pertahanan purba dan lain-lain Masyarakat
masih sangat memegang teguh tradisi
49
Gambar 10 Obyek Wisata Tumbang Datu Bebo
(Rumah Adat Tana Toraja)
(6) Obyek Wisata Tilanga
Obyek wisata Tilanga merupakan kolam alami yang jauh dari hingar
bingar kota terbentuk pada batuan cadas yang dikelilingi pepohonan rimbun
lengkap dengan bunyi-bunyian alam Permandian alam Tilanga terletak di Desa
Sarira Kecamatan Makale Tana Toraja Sulsel jaraknya sekitar 15 kilometer
sebelah selatan Kota Rantepao atau 12 kilometer sebelah utara Kota Makale
Yang menarik dari obyek wisata ini belut berukuran selengan bagian bawah
orang dewasa berenang dengan bebasnya tapi belut-belut tersebut tidak boleh di
tangkap dan di bawah pulang karena penduduk yang tinggal disana
menganggapnya sebagai binatang yang sakral
50
Gambar 11 Obyek Wisata Tilanga (Tempat Permandian)
(7) Obyek Wisata Pango-pango
Obyek wisata Pango-pango merupakan obyek wisata alam yang berada di
atas puncak gunung dengan ketinggian 1600-1700 Mdpl serta terdapat rimbunan
pohon pinus obyek wisata Pango-pango menggabungkan 2 unsur tempat wisata
yaitu wisata alam dan agro wisata Wisata alam Pango-pango terletak sekitar 7
Km dari Kota Makale Kabupaten Tana Toraja
Gambar 12 Obyek Wisata Pango-pango (Wisata Alam)
51
(8) Obyek Wisata Buntu Burake
Obyek wisata Buntu Burake merupakan obyek wisata religi yang
diresmikan pada tanggal 31 agustus 2015 bertepatan hari ulang tahun Kabupaten
Tana Toraja Di atas puncak Buntu Burake terdapat patung Yesus setinggi 40
Meter dan merupakan patung Tuhan Yesus tetringgi kedua di dunia setelah
Christ the king di Polandia setinggi 525 Meter dan di urutan ketiga yaitu patung
Yesus di Rio de janeiro Brasil setinggi 32 Meter
Gambar 13 Obyek Wisata Buntu Burake (Wisata Religi)
4 Keadaan Penduduk
Salah satu modal dasar dalam melaksanakan pembangunan di suatu
daerah adalah sumber daya manusianya dalam hal ini adalah penduduk Apabila
penduduk tersebut diarahkan atau di bina sebagai tenaga kerja yang efektif maka
hal ini merupakan potensi yang sangat besar nilainya Sebaliknya apabila
penduduk tidak di bina atau diarahkan dengan baik sedangkan laju pertumbuhan
penduduk tidak terkendali maka peningkatan kesejahteraan penduduk tidak
52
merata maka hal ini akan mengganggu keamanan stabilitas nasional Penduduk
Kabupaten Tana Toraja berdasarkan hasil akhir tahun 2015 berjumlah 226160
jiwa yang tersebar di 19 Kecamatan yang berjenis kelamin laki-laki lebih
banyak dari penduduk yang berjenis kelamin perempuan lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut
Tabel 5 Jumlah Penduduk Tana Toraja
No Jenis Keleamin Jumlah
1 Laki-laki 114589
3 Perempuan 111623
Total 226160
Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015
B Karakterisitik Informan
Berikut ini dipaparkan Karakterisitik Informan umum meliputi jenis
kelamin umur pendidikan pekerjaan dan pendapatan
1) Karakterisitik Informan berdasarkan jenis kelamin
Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut jenis
kelamin ditunjukkan pada tabel dibawah ini
Tabel 6 Karakterisitik Informan Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase ()
1 Laki-laki 6 665
2 Perempuan 3 335
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret 2016
Data tabel diatas menunjukkan 6 orang informan berjenis laki-laki dengan
persentase (665) sedangkan yang berjenis perempuan 3 orang dengan
persentase (335) Hal ini menunjukkan dalam penelitian ini informan yang
berjenis laki-laki lebih banyak di banding informan yang berjenis kelamin
perempuan
53
2) Umur
Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut umur
ditunjukkan pada tabel dibawah ini
Tabel 7 Karakteristik Informan Berdasarkan Umur
No Klasifikasi Umur Frekuensi Presentase ()
1 30-49 5 66
2 40-49 2 22
3 50-59 2 22
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016
Pada tabel 7 diatas dapat di lihat dari 9 informan berdasarkan umur
menunjukkan bahwa umur yang mendominasi informan berada pada kisaran 30-
49 tahun dengan persentase (66) sedangkan pada kisaran umur 40-49 tahun
(22) dan umur 50-59 tahun (22) adalah merupakan kisaran yang paling kecil
3) Tingkat pendidikan
Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut tingkat
pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 8 Karakterisitik Informan Berdasarkan Pendidikan
No Klasifikasi Pendidikan Frekuensi Presentase ()
1 SD 0 0
2 SMP 0 0
3 SMA 2 222
4 DIII 2 222
5 SI 3 333
6 S2 2 222
Jumlah 9 100
Sumber olahan Data Primer Maret Tahun 2016
54
Pada tabel 8 diatas dapat dilihat dari 9 informan berdasarkan pendidikan
menunjukkan bahwa pendidikan yang mendominasi informan berada pada jenjang
S1 dengan persentase (333) selanjutnya pada jenjang SMAD111 dan S2
persentasenya sama yaitu (222)
4) Pekerjaan
Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut
pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 9 Karakteristik Informan Berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan Frekuensi Persentase
1 PNS 4 44
2 Swasta 2 22
3 Honorer 2 22
4 IRT 1 12
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016
Tabel 9 apat dilihar diatas dari 9 informan berdasrkan pekerjaan
menunjukkan bahwa pekerjaan dari informan lebih banyak yang PNS yaitu 4
orang dengan persentase (44) yang sedang adalah honorer dan swasta yaitu
dengan persentase (22) yang paling sedikit adalah IRT dengan persentase
hanya (12)
5) Pendapatan
Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut
pendapatan dapat dilihat pada tabel berikut
55
Tabel 10 Karakteristik Informan Berdasarkan Pendapatan
No Pendapatan Frekuensi Persentase
1 500-700 ribu 2 25
2 1 ndash 2 juta 2 25
4 4-10 juta 5 50
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016
Tabel diatas menunjukkan bahwa informan yang mempunyai pendapatan
paling banyak ada 5 orang yaitu dengan persentase (50) informan yang
berpendapatan menengah sebanyak 2 orang dengan persentase (25) sedangkan
informan yang berpendapatan paling sedikit ada 2 orang dengan persentase (25)
C Strategi Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi
(DMO) Di Kabupaten Pariwisata Tana Toraja
Strategi yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja adalah analisis SWOT
karena analisi SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan suatu
masalah proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal dan faktor
eksternal Untuk mengetahui apakah DMO pariwisata Tana Toraja sudah tercapai
atau belum dapat dilihat dari hasil wawancara di bawah ini
1 Faktor internal
Faktor internal terbagi atas dua yaitu faktor kekuatan yang meliputi
keindahan alam kearifan lokal dan ragam budaya sedangkan faktor kelemahan
meliputi infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan kurang terjaga
56
a) Kekuatan
Indikator pertama Kekuatan terdiri dari tiga sub variabel yaitu 1)
keindahan alam 2) kearifan lokal 3) ragam budaya Ketiga sub variabel akan
dijelaskan di bawah ini
(1) Keindahan alam
Sebuah keindahan alam sangat dibutuhkan dalam meningkatkan destinasi
pariwisata karena dengan adanya keindahan alam yang menarik dan sejuk akan
menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan Ketika ditanyakan tentang keindahan
alam berikut tanggapan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten
Tana Toraja
ldquoDari segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki panorama
alam yang sangat menarik dan sejuk pada saat kita memasuki kawasan
obyek wisata yang ada di Pango-pango kita dapat rasakan kesejukan di
alam bebas Sekitar wilayah Pango-pango ini banyak ditanami berbagai
macam tanaman salah satunya produk unggulan seperti kopi coklat
markisa kacang tana dan jagung dan beragam sayuran selain itu juga di
penuhi rimbunan pohon pinus tak salah kalau obyek wisata yang satu ini
menjadi kunjungan favoritrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Hasil wawancara lainnya dengan Sekertaris Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoSalah satu yang menjadikan obyek wisata Tana Toraja diminati para
pelancong dunia baik wisata lokal maupun mancanegara adalah panorama
alamnya yang sangat bagus dan indah karena letak obyek wisata terletak
diatas gunung diatas kita dapat melihat kota Makale Rantepao dan
sekitarnyardquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari
segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki beragam keindahan
misalnya panorama alam yang indah sejuk dan menarik serta dilokasi obyek
57
wisata banyak ditemui berbagai macam tanaman seperti kopi markisa jagung
kacang tanah dan rimbunan pohon pinus diatas juga kita dapat melihat kota
Makale Rantepao dan sekitarnya Terkait dengan keindahan alam obyek wisata
Tana Toraja lebih lanjut Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoObyek wisata yang ada di Tana Toraja dari segi keindahan memang
sangat menarik salah satunya di Buntu Burake disana kita dapat melihat
keindahan alamnya seperti gunung-gunung yang indah dipandang serta
batu-batu yang ada diokasi obyek wisata yang tak kalah uniknya batunya
yang tinggi dan lonjong serta terdapat patung yesus yang tertinggi kedua
di dunia pembangunan wisata religi ini tak lain untuk meningkatkan
destinasi wisatawan serta meminimalisir kelemahan dan ancaman yang
adardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Sementara penjelasan yang diberikan oleh Travel agent Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoMemang Tana Toraja Memiliki keindahan alam yang luar biasa tapi
keindahan alam yang ada di obyek wisata di Buntu Burake pada saat
musim hujan tidak dapat kita rasakan karena gelap ditutupi oleh awan
serta dilokasi obyek wisata sangat licin jadi lebih bagusnya datang
berkunjung pada saat musim kemaraurdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa
keindahan yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja memang sangat luar biasa
contohnya obyek wisata di Buntu Burake diatas kita dapat merasakan keindahan
alam seperti gunung-gunung yang indah batu-batunya yang unik karena tajam
panjang dan lonjong serta patung yesus yang tertinggi kedua di dunia tetapi
keindahan alamnya tidak dapat dirasakan pada saat hujan turun karena gelap
ditutupi oleh awan Terkait hal tersebut informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Toraja mengatakan bahwa
58
ldquoKeindahan alam obyek wisata yang ada di Toraja ini memang luar biasa
contohnya obyek wisata yang ada di Pango-pango kalau ingin berkunjung
bagusnya bermalam di pagi hari kita terasa diatas awan karena pada saat
sang matahari terbit di ufuk timur pemandangan menakjubkan lainnya
dapat kita saksikan Arak-arakan awan putih indah berada tepat di bawah
kita yang menyelimuti seluruh kota Makale dan sekitarnya dari atas
puncaknyardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara tanggapan informan selaku masyarakat kabupaten Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoKalau ingin melihat keindahan obyek wisata Tana Toraja yang ada di
Buntu Burake itu pada saat sore hari diatas kita akan merasakan kesejukan
serta keindahannya pada saat matahari akan terbenam cahayanya yang
kuning keemasan dihiasi dengan baluran putih awan yang berarak tak
beraturan pernak-pernik mutiara yang sedang menggantung di tengah
warna kuning sang mentarirdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat di katakan bahwa
keindahan obyek wisata Tana Toraja memang luar biasa apalagi pada pagi hari
dan sore hari pada saat matahari terbit di ufuk timur dan sore hari pada saat
matahari mau terbenam
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat
dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian pada indikator Strengths
(kekuatan) bahwa suatu satuan bisnis atau perusahaan harus memiliki keunggulan
komparatif oleh unit usaha di pasaran salah satunya seperti keindahan alam
dimana keindahan alam yang dimimiliki merupakan keunggulan dari obyek
wisata Tana Toraja dengan begitu pemerintah Tana Toraja dapat memanfaatkan
kekuatan dan peluang dalam meningkatkan destinasi serta dapat meminimalisir
berbagai kelemahan dan ancaman yang ada
59
(2) Kearifan lokal
Kearifan lokal adalah kepandaian dan strategi-strategi pengelolaan alam
semesta dalam menjaga keseimbangan ekologis yang sudah berabad-abad teruji
oleh berbagai bencana dan kendala serta keteledoran manusia Kearifan lokal
tidak hanya berhenti pada etika tetapi sampai pada norma dan tindakan dan
tingkah laku sehingga kearifan lokal dapat menjadi seperti religi yang
memedomani manusia dalam bersikap dan bertindak baik dalam konteks
kehidupan sehari-hari maupun menentukan peradaban manusia yang lebih jauh
Ketika ditanyakan tentang kearifan lokal berikut tanggapan informan selaku
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tana Toraja
ldquoKearifan lokal Tana Toraja dari segi adat sudah banyak mengalami
perubahan contohnya perbudakan dulunya budak di suruh-suruh misalnya
menumbuh padi kasi makan babi cuci piring dan lain lain-lain
sebagainya tapi sekarang itu sudah tidak berlaku tapi identitasnya sebagai
budak tidak akan hilang rdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Sementara tanggapan dari informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoSaat ini beberapa dari kebudayaan di Tana Toraja sudah tidak orisinil
lagi misalnya saja rumah adat toraja yaitu tongkonan dulu atap rumah
tongkonan itu terbuat dari kayu sehingga terlihat sangat unik namun
sekarang sudah ada yang menggunakan atap seng begitu juga dengan
lantainya yang dulunya masih menggunakan kayu sekarang sudah di cor
dan memakai keramik sehingga keindahan dan keunikannya berkurang rdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan di atas dapat di katakan bahwa kearifan
lokal Tana Toraja sudah mulai berkurang keasliannya dan keorisinalitasnya
karena beberapa adat Toraja sudah banyak mengalami perubahan misalnya
perbudakan yang tak lagi di suruh-suruh serta rumah adat tongkonan yang
60
dulunya menggunakan kayu sebagai lantainya tapi sekarang sudah banyak yang
cor dan menggunakan keramik sehingg keunikannya berkurang Sehubungan
dengan kearifan lokal Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKearifan lokal dari segi budaya sudah mulai memudar contohnya dalam
pesta rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya tamu atau keluarga
yang datang memakai baju bolong (baju hitam) naum sekarang sudah ada
yang tidak memakai baju hitam menurut saya ada baiknya pemerintah
membuat PERDA Tentang Kearifan Lokal agar budaya yang dimiliki tdak
mudah berubah dan memudarrdquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan tanggapan informan di atas maka dapat di analisa bahwa
dalam pelaksanaan upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya
semua memakai baju hitam baik tamu maupun keluarga tapi kenyataannya sudah
ada yang tidak memakai baju bolong (baju hitam) maka dari itu Ketua DMO
Pariwisata Tana Toraja menyarankan agar pemerintah Tana Toraja mengeluarkan
Peraturan Daerah (PERDA) Tentang Kearifan Lokal agar kearifan lokal Tana
Toraja tetap terjaga dan tidak mudah memudar maupun berubah Sehubungan
dengan kearifan lokal Travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKearifan lokal dari segi baju sudah sangat bagus di mana dalam
melaksanakan upacara rambu tukarsquo (acara syukuran) misalnya acara
pernikahan dimana dalam pelaksaanaannya penerima tamu menggunkan
baju adat Toraja yaitu kandaura dan baju bodoh (baju indorsquo) dilengkapi
dengan aksesoris Tana Torajardquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara tanggapan dari wisatawan yang datang berkunjung ke Tana
Toraja mengatakan bahwa
ldquoberbicara mengenai kearifan lokal Tana Toraja dari segi budaya baik
budaya rambu solorsquo (acara kematian) dan budaya rambu tukarsquo (acara
syukuran) sangat orisinil karena budaya ini ada sejak dari dulu sampai
61
sekarang dan tidak mudah di pengaruhi oleh budaya luar karena
masyarakat Toraja sangat mengharagai budaya mereka dengan tetap
menjaga eksistensi kearifan lokal inilah sehingga Toraja dikenal baik
lokal maupun mancanegara serta budaya ini dijadikan budaya wisatardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara tanggapan dari masyarakat dikabupaten Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoMengenai kearifan lokal sudah banyak yang tidak orisinil lagi karena
upacara-upacara yang digelar di Toraja khususnya di Tana Toraja sudah
mulai berkurang atau sudah jarang di laksanakan seperti dalam syukuran
rumah tongkonan yang baru dan acara pesta panen biasanya digelar acara
sisembarsquo (adu kaki) sebagai ungkapan syukur Tapi saat ini kebanyakan
upacara yang digelar hanya rambu solorsquo (pesta kematian) dan rambu tukarsquo
( pesta pernikahan)rdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan beberapa informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa dari segi budaya rambu solorsquo dan rambu tukarsquo sangat orisinil
karena budaya itu masih dilestarikan sampai sekarangserta dalam pelaksanaan
rambu tukarsquo semua penerima tamu menggunakan baju adat Toraja dilengkapi
dengan aksesoris Toraja dan disisi lain ada juga yang sudah tidak orisinil lagi
karena berbagai upacara syukuran sudah mulai jarang dilaksanakan seperti
mangrara tongkonan dan acara pesta panen yang biasanya dilakukan acara
sisembarsquo
(3) Ragam budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit termasuk sistem agama dan politik adat
istiadat bahasa perkakas pakaian bangunan dan karya seni Sehubungan dengan
62
budaya berikut tanggapan informan selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
ldquoBudaya Tana Toraja merupakan warisan dunia dan dijadikan wisata
budaya dari berbagai budaya yang ada yang paling menarik adalah
upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana upacara rambu solorsquo
dulunya hanya dilakukan oleh bangsawan akan tetapi sekarang sudah
mulai bergeser siapa yang kaya itulah pestanya yang paling meriah meski
demikian dalam pelaksanaannya dilakukan berdasarkan stratifikasi sosial
ada tingkatan-tingkatannya seperti tanarsquo bulaan (kasta tertinggi) tanarsquo
bassi (kasta menengah) tanarsquo karurung ( kasta rendah) dan tanarsquo kua-kua
(sangat rendah)rdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dalam
pelaksanaan upacara rambu solorsquo yang dulunya hanya bisa dilakukan oleh orang
bangsawan tapi sekarang sudah mengalami pergeseran dimana orang yang kaya
itulah yang pestahnya lebih meriah tapi meski demikian tetap diukur berdasarkan
status sosialnya Sehubungan dengan budaya ini lebih lanjut Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan
ldquoSelain budaya rambu solorsquo Tana Toraja juga memiliki berbagai macam
budaya lainnya yang juga menarik salah satunya adalah penguburan bayi
yang ada di baby grave yang dikubur dalam pohon dimana 1 pohon
terdapat 10 mayat bayi di dalam maka tak heran kalau Tana Toraja
diminati oleh para pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun
mancanegarardquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Sementara tanggapan dari informan selaku Ketua Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoSelain budaya rambu solorsquo (acara kematian) ada juga budaya rambu tukarsquo
(acara syukuran) seperti acara pernikahan dimana dalam pelaksanaannya
diiringi dengan parsquogellu (tari-tarian) parsquopenawai (memaparkan asal usul
calon pengantin) dan dilaksanakan pada saat matahari mulai naik berbeda
dengan rambu tukarsquo yang dilakukan pada saat matahari mulai turun begitu
menariknya budaya Torajardquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
63
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
budaya Tana Toraja bukan hanya rambu solorsquo ada juga budaya penguburan bayi
dalam pohon dimana dalam 1 pohon terdapat 10 mayat bayi serta budaya lainnya
adalah budaya rambu tukarsquo seperti acara pernikahan yang dilksanakan pada saat
matahri mulai naik serta di iringi dengan parsquogellu dan marsquopenawai Terkait
dengan budaya tersebut travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoTana Toraja terkenal karena budayanya yang begitu menarik salah
satunya adalah ketika seorang bangsawan meninggal atau seorang yang
tak murni bangsawan biasanya tak langsung dikubur melainkan disimpan
di rumah berminggu-minggu berbulan-bulan bahkan puluhan tahun
tergantung kesiapan keluarga dan mereka memperlakukan mayat seperti
orang yang hidup dimana mayat disiapkan makanan dan minuman mayat
tersebut baru dianggap mati setelah selesai melakukan upacara rambu
solorsquo (acara kematian)rdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara tanggapan dari informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan
ldquoTidak salah kalau Tana Toraja diminati para wisatawan mancanegara
karena memang budaya Tana Toraja luar biasa seperti dalam pelaksanaan
upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana pemotongan kerbau dan
babi banyaknya hewan yang di potong tergantung kemampuan ekonomi
keluarga serta berbagai kegiatan budaya dipertontonkan seperti parsquosilaga
tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-tarian seperti parsquobadong
passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara marsquotinggoro tedong
(pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja yaitu dengan
menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas budaya
inilah yang menjadikan Tana Toraja dikenal baik nusantara maupun
mancanegarardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
ketika masyarakat Toraja meninggal biasanya tidak langsung dikubur melainkan
disimpan di atas rumah dan diperlakukan seperti orang yang hidup serta dalam
64
pelaksanaan rambu solorsquo dilakukan pemotongan kerbau dan babi banyaknya
pemotongan hewan tergantung dari keamampuan keluarga semakin banyak
hewan yang dipotong maka semakin tinggi pula status sosial seseorang
Sehubungan dengan budaya berikut tanggapan informan selaku masyarakat di
kabupaten Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBudaya masyarakat Toraja banyak orang menganggap tradisi yang
pemborosan karena besar biaya yang harus dikeluarkan untuk
penyelenggaraannya bahkan ada yang tertunda berbulan-bulan bahkan
bertahun-tahun karena harus mengumpulkan biaya bahkan ada yang
mengatakan orang Toraja mencari kekayaan untuk di pakai pada pesta
rambu solorsquo tapi bagi masyarakat Toraja berbicara pemakaman bukan
hanya tentang upacara status jumlah kerbau dan babi yang dipotong
tetapi juga soal malu (sirirsquo) dan hal inilah yang meneyebabkan upacara
rambu solorsquo terkait dengan tingkat stratifikasi sosialrdquo
(Wawancara AA 44 tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa bukan
soal pemborosan atau dengan kata orang Toraja mencari kekayaan hanya untuk
pesta rambu solorsquo tapi karena faktor malu karena upacara rambu solo terkait
dengan stratifikasi sosial Terkait dengan budaya berikut tanggapan masyarakat
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBudaya Tana Toraja memang terkenal akan keunikannya salah satu
budaya Toraja yang unik salah satunya yaitu pada saat orang yang murni
bangsawan maupun yang tidak murni bangsawan meninggal dunia pada
saat selesai dimandikan akan di make up dan apabila yang meninggal
adalah gadis akan dipakaikan baju seloyor kalau orang tua dipakaikan
baju bodoh (baju indorsquo) sedangkan kalau yang meninggal laki-laki baik
orang tua maupun remaja akan dipakakan jas dan dasi dan setelah itu
barulah dikasih masuk peti lalu disimpan dalam kamar dimana kamarnya
dihiasi begitu indah pada saat mau di pestakan akan dibuatkan peti baru
yang dihias sesuai stratifikasi sosialnyardquo
(Wawancara MT 38 Tahun 19032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas maka dapat dikatakan bahawa
pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan
65
disimpan dirumah dalam kamar yang sudah dihiasi begitu indah dan petinya tidak
sembarang dihiasi melainkan sesuai stratifikasi sosialnya
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat
dikatakan dari segi budaya Tana Toraja memang begitu menarik sehingga
dijadikan wisata budaya dimana pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung
dimakamkan melainkan disimpan dirumah pelaksanaannya tergantung pada
kesiapan keluarga dalam pelaksanaannya banyak macam kegiatan budaya
dipertontonkan seperti parsquosilaga tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-
tarian seperti parsquobadong passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara
marsquotinggoro tedong (pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja
yaitu dengan menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas
selain itu ada penguburan bayi dalam pohon dimana satu pohon terdapat sepuluh
mayat bayi didalam maka tak heran kalau Tana Toraja banyak diminati para
pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun mancanegara
b) Kelemahan
Indikator kedua kelemahan terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)
infrastruktur jalan yang belum optimal dan 2) kebersihan yang kurang tergaja di
lokasi obyek wisata
(1) Infrastruktur jalan yang belum optimal
Infrastruktur jalan yang belum optimal menuju obyek wisata tentu sangat
mengganggu dan membahyakan bagi wisatawan yang datang berkunjung Ketika
ditanyakan tentang infrastruktur jalan yang belum optimal Kepala Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
66
ldquoObyek wisata yang ada di Tilanaga (tempat permandian) dari segi
infrastruktur jalannya sangat kecil berlubang disana sini jalanan naik
turun dan menanjak hal ini menjadi salah satu kendala dalam
meningkatkan destinasi kami selaku pihak terkait akan berusaha
mengatasi hal inirdquo
(wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Sementara hasil wawancara dengan informan selaku Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBerbicara tentang infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di
Tana Toraja memang sebagian sangat jelek misalnya jalan menuju obyek
wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan) sangat jelek berlubang
dan lebar jalan sekitar 1 meter lebih hal tersebut menjadi salah satu
kendala dalam peningkatan destinasirdquo
(Wawanacar LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
jalan menuju beberapa obyek wisata banyak yang rusak seperti jalan menuju
obyek wisata di Tilanga dan Sirope jalannya yang menanjak berlubang serta lebar
jalannya hanya 1 meter lebih Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum
optimal berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajamen
Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKeberhasilan DMO dapat dilihat salah satunya dengan infrastruktur jalan
kalau masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata maka DMO belum
tercapai seperti program DMO Tana Toraja belum optimal karena masih
banyak jalan menuju obyek wisata yang jelek contohnya jalan menuju
obyek wisata di Buntu burake pada saat kita memasuki gerbang jalannya
yang berbatu dan pendakian yang cukup jauh hal ini sanagat mengganggu
dan membahayakan bagi wisatawan kami selaku pihak terkait menyadari
hal ini serta berkeinginan besar untuk memperbaiki tapi kami terkendala
dengan dana yang masih minimrdquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
keberhasilan suatu DMO dapat dilihat dari infrastruktur jalan dan DMO Tana
Toraja belum tercapai karena masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata
67
salah satunya jalan menuju obyek wisata di Buntu burake jalannya yang berbatu
dan pendiakian yang cukup jauh Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum
optimal berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan
bahwa
ldquojalan menuju obyek wisata tidak semuanya rusak sebagian sudah ada
yang bagus seperti jalan menuju obyek wisata yang ada di baby grave
jalannya sudah di aspal dan juga lebar sekitar 4 meterrdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Berdasrkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari
segi infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di Sirope sudah bagus
karena jalannya sudah di aspal dan juga lebar Terkait dengan infrastruktur jalan
yang belum optimal berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoJalan menuju obyek wisata Buntu burake sangat menakutkan dan
membahayakan bagi wisatawan dimana terdapat jurang dipinggir jalan
apalagi jalan menuju obyek wisata ini pada saat musim hujan sangat licin
saya berharap agar pemerintah membuatkan pagar jalanan dan melakukan
perbaikan jalan agar wisatawan sering datang berkunjungrdquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara hasil wawancara dengan informan selaku masyarakat Tana
Toraja mengatakan bahwa
ldquoMengenai infrastruktur jalan memang belum optimal karena masih
banyak jalan menuju obyek wisatai yang kurang bagus seperti jalan
menuju obyek wisata di Sangngallarsquo jalanya yang berlubang becek karena
digenangi air tapi dari segi lebarnya sudah lumayan sekitar 3 meterrdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dari segi
infrastruktur jalan menuju obyek wisata di Tana Toraja belum optimal karena
68
masih banyak jalan menuju obyek wisata yang becek dan digenangi air pada saat
musim hujan serta terdapat jurang tidak dipasangkan pagar jalanan
Berdasarkan hasil wawancara dari berbagai informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur jalan di obyek wisata Tana Toraja
belum optimal karena masih banyak obyek wisata yang infrastruktur jalan rusak
dan belum memadai seperti berlubang berbatu licinterdapat jurang yang tidak di
pasangkan pagar jalan serta lebar jalan yang masih kecil sekitar 1 meter lebih
Dengan melihat kelemahan yang ada dapat dikatakan dalam meningkatkan DMO
Pariwisata Tana Toraja belum tercapai
(2) Kebersihan yang kurang terjaga di obyek wisata
Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran termasuk diantaranya
debu sampah dan bau dalam hal ini wisatawan lokal maupun wisatawan
mancanegara perlu menjaga kebersihan lingkunagan obyek wisata agar keindahan
obyek wista terlihat indah dan menarik Seperti wawancara yang dilakukan
dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoDari segi kebersihan saya rasa belum optimal karena masih banyak
obyek wisata yang ada di Tana Toraja yang kotor dan baursquo seperti yang
ada di Pango-pango di lokasi obyek wisata sangat baursquo karena banyak
wisatawan buang air kecil sembarangan termasuk wisatawan laki-laki hal
ini terjadi karena memang tidak ada wc di lokasi obyek wisata kami
selaku pihak terkait akan membuat wc di setiap obyek wisata yang ada di
Tana Toraja
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Bedasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari
segi kebersihan obyek wisata Tana Toraja belum optimal karena masih banyak
obyek wisata Tana Toraja yang kotor dan baursquo seprti obyek wisata di Pango-
pango dimana wisatawan buang air kecil sembarangan hal ini terjadi karena
69
belum adanya wc yang disediakan oleh pihak terkait Terkait dengan kebersihan
yang tidak terjaga di obyek wisata Tana Toraja lebih lanjut Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoKeindahan obyek wisata tergantung dari kebersihannya dan menurut
saya dari segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata saya rasa sudah
lumayan bagus seperti obyek wisata yang ada di baby grave dan obyek
wisata di Pango-pango itu sangat bersih karena memang ada tim khusus
untuk menjaga kebersihan lokasi wisata tersebutrdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa dari
segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata sudah bagus seperti obyek wisata
yang ada di baby grave dan obyek wisata di Pango-pango Terkait dengan
kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku Ketua
Destinasi Manajemen Organisasi Pariwisata (DMO) Cluster Tana Toriaja
mengatakan bahwa
ldquoKebersihan suatu DMO dapat dilihat salah satunya dengan
kebersihannya apabila obyek wisata masih ada yang kotor berarti dalam
pengelolaan DMO belum tercapai dan saya menyadari bahwa DMO Tana
Toraja belum tercapai karena masih ada obyek wisata di Tana Toraja yang
masih kotor seperti obyek wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan)
kebersihannya kurang terjaga daun-daun yang jatuh dibiarkan
bertumpukan di lokasi obyek wisata sampah ada dimana-mana karena
wisatawan yang datang berkunjung membuang sampah sembarangan
(Wawancara LB 58 Tahun 15052016)
Sementara tanggapan lain dari salah satu informan selaku travel agent
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoMasih banyak obyek wisata di Tana Toraja yang masih kotor salah
satunya di obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian) yang
terletak dalam hutan dimana kolamnya banyak daun-daun yang terapung
di bawah karena di sekeliling kolam banyak pohon besar serta pohon-
pohon bambu yang menaungi air di permandian tapi dari segi airnya
sangat jernihrdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
70
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari
segi kebersihan belum optimal karena masih banyak obyek wisata Tana Toraja
tidak terjaga kebersihannya seperti obyek wisata di sirope (tempat penguburan)
dimana dilokasi obyek wisata ini banyak sampah dan daun-daun yang jatuh
dibiarkan begitu saja dan obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian)
banyak daun-daun yang terapung di kolam karena banyak pohon-pohon besar dan
pohon bambu yang mengelilingi kolam tersebut Terkait dengan kebersihan yang
kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoDari segi kebersihan tangga di lokasi obyek wisata yang ada di Buntu
burake (wisata religi) Tana Toraja belum optimal karena tangganya
dipenuhi dengan tanahlumpur apalagi kalau musim hujan karena obyek
wisata ini ada 770 tangga yang di lewati baru sampai di patung Yesus
tertinggi di duniardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Berdasarkan penjelasan dari informan diatas dapat dikatakan kebersihan
dari segi tangga yang ada di obyek wisata Buntu burake belum optimal karena
tangganya banyak di penuhi dengan tanah apa lagi kalau musim hujan Terkait
dengan kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku
masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBerbicara mengenai kebersihan dari segi WC di obyek wisata yang ada di
Tilanga itu sudah bagus dan bersih karena bak dan lantainya menggunakan
keramik airnya juga sangat jernihrdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas maka dapat
dikatakan bahwa dari segi kebersihan WC di obyek wisata yang ada di Tilanga
71
sudah bagus dan bersih airnya juga yang sangat jernih serta kebersihan bak
airnya sudah sangat bersih dan lantai baknya juga menggunakan keramik
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas maka
dapat disimpulkan bahwa keberhasilan suatu DMO dapat dilihat salah satunya
dengan kebersihan apabila masih ada obyek wisata yang masih kotor maka dapat
dikatakan dalam pengelolaan DMO Pariwisata Tana Toraja belum tercapai karena
masih banyak obyek wisata yang masih kotor meski demikian sudah ada juga
yang sudah bersih
2 Faktor eksternal
Faktor eksternal terbagi atas dua yaitu a) peluang meliputi agrowisata dan
berbagai bisnis b) ancaman meliputi penetrasi budaya luar dan ketergantungan
ekonomi
a) Peluang
Indikator ketiga Peluang yang terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)
agrowisata 2) berbagai bisnis Kedua sub variabel akan di jelaskan di bawah ini
(1) Agrowisata
Agrowisata merupakan peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja
Ketika ditanyakan tentang peluang agrowisata berikut tanggapan dari Kepala
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKeunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi dan tanaman
sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango di lembah yang indah dan
mempesona serta mengelilingi perkampungan tradisional yang didukung
bentukan geologibenteng alam dan perbukitan dan pegunungan yang
mempesona keunikan inilah yang menjadikan obyek agrowisata ini
banyak diminati para wisatawanrdquo (Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
72
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa keunikan
aggrowisata di tana Toraja adalah hamparan kebun kopi serta perbukitan dan
pegunungan yang mempesona Sehubungan dengan hal tersebut berikut
tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
mengatakan bahwa
ldquoAgrowisata Tana Toraja memang menarik dan sejuk keindahan dapat
kita rasakan pada saat kita memasuki kebun kopi jagung serta sayur-
sayuran yang begitu subur indah dipandang apalagi pada pagi harirdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Sementara hasil wawancara dengan Ketua Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoSebelumnya Tana Toraja hanya mengandalkan wisata budaya dan wisata
alam tapi sekarang sudah ada agrowisata yang ada di Pango-pango yang
banyak menarik wisatawan dan kami selaku pihak terkait merencanakan
penambahan lokasi obyek agrowisata agar kunjungan wisatawan semakin
meningkat hal ini dilakukan untuk meminimalisir kelemahan dan
ancaman yang adardquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan keterangan informan diatas dapat dikatakan bahwa
keindahan agrowisata di Tana Toraja dapat kita rasakan pada saat kita memasuki
kebun kopi dan sayur-sayuran di dalam kita merasakan kesejukan yang luar biasa
apalagi pada pagi hari serta pihak terkait akan berusaha mengembangkan obyek
agrowisata agar wisatawan semakin tertarik Terkait dengan hal tersebut berikut
tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoPemerintah Tana Toraja selalu mengingatkan masyarakat yang ada di
daerah Pango-pango agar selalu menjaga kelestarian lingkungan agar
wisata agro selalu diminati para wisatawan karena kedatangan wisatawan
membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat maupun
masyarakat sekitarnyardquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
73
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa masyarakat
selalu diingatkan agar tetap menjaga kelestarian lingkungan disekitar obyek
agrowisata agar wisatawan semakin tertarik karena kunjungan wisatawan
membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat serta masyarakat
sekitarnya Sehubungan dengan agrowisata tersebut berikut tanggapan informan
selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoAgrowisata Tana Toraja memang memberikan peluang yang luar biasa
baik untuk masyarakat sendiri maupun untuk peningkatan destinasi obyek
wisata karena beberapa produk tanaman unggulan seperti kopi dan
markisa dimana wisatawan yang datang bisa memetik sendiri buah kopi
tentu dengan hal tersebut bisa memberikan kepuasan tersendiri bagi
wisatawan yang datangrdquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara penjelasan lain dari salah satu informan selaku masyarakat
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoAgrowisata memang menjadi peluang dalam meningkatkan obyek wisata
dan meningkatkan perekonomian masyarakat saya harap agar pemerintah
menambah obyek agrowisata serta menambah tamanaman buah seperti
starawberry dan apel di obyek wisata di Pango-pango agar wisatawan
semakin tertarik untuk datang berkunjung ke Tana Toraja karena
agrowisata Tana Toraja baru ada satu dan perlu penambahan
pembangunan wisata agrordquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan keterangana informan diatas dapat dikatakan bahwa
agrowisata menjadi salah satu peluang bagi masyarakat Tana Toraja dalam
meningkatkan perekonomian dan diharpakan agar pemerintah menambah obyek
agrowisata serta menambah tanamanan buah strawberry dan apel di obyek wisata
Pango-pango agar wisatawan semakin tertarik untuk datang berkunjung
Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas dapat disimpulkan
bahwa agrowisata Tana Toraja menjadi peluang yang luar biasa bagi msyarakat
74
dalam meningkatkan ekonomi serta dalam peningkatan destinasi obyek wisata
keindahan serta kesejukan yang dimiliki menjadikan wisata agro ini diminati para
wisatawan
(2) Berbagai bisnis
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual yang menjual jasa atau barang
kepada pembeli atau konsumen ataupun bisnis lainnya untuk memperoleh laba
Ada tiga hal penting dalam bisnis yaitu menghasilkan barang dan jasa mencari
profit dan memaksimalkan kebutuhan konsumen Seperti wawancara yang
dilakukan dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja
mengatkan bahwa
ldquoBerbicara tentang obyek wisata Tana Toraja yang diminati para
wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara tentu muncul
berbagai peluang salah satunya adalah berbisnis seperti pembangunan
hotel dengan membangun hotel tentu membuka lowongan kerja bagi
masyarakat Toraja serta memberikan keuntungan yang besar bagi pemilik
hotelrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Berdasarkan keterangan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
salah satu peluang yang dibuka msyarakat Tana Toraja adalah pembangunan hotel
selain membuka lowongan kerja tentu juga memberikan keuntungan besar bagi
pemilik hotel Sehubungan dengan hal tersebut berikut tanggapan informan
selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoBisnis merupakan salah satu peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja
dengan adanya obyek wisata masyarakat dapat berbisnis misalnya
penjualan aksesoris Tana Toraja seperti kalung gantungan kunci gelang
dan lain-lain sebagainyardquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
75
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
dengan adanya obyek wisata yang ada di Tana Toraja membuka peluang salah
satunya adalah bisnis seperti menjual berbgai aksesoris Tana Toraja Terkait
dengan hal tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoMasyarakat Tana Toraja dalam memanfaatkan peluang mereka membuka
berbagai macam bisnis salah satunya adalah membuka restaurant dan
menyediakan berbagai macam makanan dan minuman khas Tana Toraja
seperti parsquopeong (daging yang dimasak dalam bambu) sorsquokorsquo (beras ketan
yang dicampur dengan santan) sarabba dan lain-lain sebagainyardquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku travel agent
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoAda banyak bisnis yang di buka msyarakat Tana Toraja misalnya
penjualan kue khas Tana Toraja seperti deppa tori bajersquo serta bisnis
rental mobil dan sebagainya bisnis ini memberikan dampak positif selain
keuntungan yang didapatkan juga berbuat untuk bangsa dengan cara
membantu mengembangkan obyek wisatardquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
masyarakat Tana Toraja membuka berbagai macam bisnis dan memanfaatkan
betul peluang yang ada dengan mengharapkan keuntungan Terkait dengan hal
tersebut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana
Toraja mengatakan bahwa
ldquoAdanya obyek wisata Tana Toraja yang begitu menarik dan diminati para
pelancong memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam
meningkatkan perekonomian dengan memanfaatkan peluang yang ada
misalnya berbisnis masyarakat membuka berbagai bisnis yang ada salah
satunya adalah bisnis rental mobilrdquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
76
Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku masyarakat
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBisnis memang menjadi peluang besar untuk masyarakat Tana Toraja
dalam meningkatkan perekonomian dalam memenuhi kebutuhan sehari-
hari misalnya bisnis kecil-kecilan seperti yang menjual makanan di lokasi
obyek wisata dengan hal itu wisatawan tidak usah repot-repot membawah
makanan karena banyak yang menjual makanan di lokasi obyek wisata
yang ada di Tana Torajardquo
(Wawancara AA 44 tahun 18032016)
Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas dapat
dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian (2011) bahwa dengan adanya
peluang yang dimiliki sebuah organisasi atau perusahaan dapat dimanfaatkan
untuk meningkatkan pendapatan serta dapat dimanfaatkan untuk meminimalisir
kelemahan dan ancaman yang ada dalam sebuah organisasi atau perusahaan
b) Ancaman
Indikator keempat ancaman terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)
penetrasi budaya luar 2) ketergantungan ekonomi Kedua sub variabel akan di
jelaskan di bawah ini
(1) Penetrasi budaya luar
Penetrasi budaya luar merupakan ancaman karena adanya berbgai budaya
luar yang lebih menarik Ketika ditanyakan tentang penetrasi budaya luar berikut
tanggapan dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi budaya luar ini salah satu ancaman dalam peningkatan destinasi
pariwisata karena berbagai budaya yang menarik seperti budaya yang ada
di Wakatobi yang juga menarik kami selaku pihak terkait mengatasi
ancaman penetrasi budaya luar tersebut dengan memanfaatkan kekuatan
dan peluangrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
77
Sementara wawancara yang dilakukan dengan Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwaa
ldquoPenetrasi budaya luar memang jadi ancaman dalam meningkatkan
destinasi obyek wisata Tana Toraja karena berbagai budaya luar juga yang
menarik tapi saat ini puji syukur kunjungan wisatawan tidak menurun
karena kami selaku pihak terkait selalu mempromosikan keindahan dan
keunikan wisata alam wisata budaya dan agro wisata Tana Toraja baik
dalam negeri maupun luar negeri agar ancaman tidak berpengaruh pada
peningkatan destinasirdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
penetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena banyak budaya
luar juga yang lebih menarik misalnya budaya bahari wakatobi tapi meski
muculnya budaya yang lebih menarik tidak mempangaruhi kunjungan wisatawan
karena pemerintah terkait selalu membangun obyek wisata yang baru dan selalu
melakukan promosi baik dalam negeri maupun luar negeri Terkait dengan hal
tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi buadaya luar memang menjadi ancaman bagi Tana Toraja
karena berbagai budaya luar yang juga yang tak kalah uniknya seperti
budaya Bali serta berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi
contohnya pembuatan rumah tongkonan yang dulunya lantainya
menggunakan kayu serta tiangnya juga menggunakan kayu sehingga
terlihat sangat unik dan menarik tapi sekarang sudah ada yang
menggunakan keramik dan tiangnya sudah ada yang di cor sehingga
keunikan dan keindahannya berkurang hal seperti inilah yang ditakutkan
jangan sampai menjadi penghambat dalam peningkatan destinasi
wisatawan rdquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan penjelasan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
penetrasi budaya luar menjadi ancaman bagi peningkatan destinasi wisatawan
78
karena banyaknya budaya luar yang juga menarik seperti Bali serta budaya Tana
Toraja sudah tidak orisinil lagi sudah banyak yang mengalami perubahan
sehingga keindahan dan keunikannya sudah berkurang Terkait dengan penetrasi
budaya luat berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi ancaman dari luar karena
berbagai budaya luar yang juga menarik tapi saat ini pemerintah Tana
Toraja menambah lokasi obyek wisata baru yang ada di Buntu burake
diatas terdapat patung yesus tertinggi di dunia obyek wisata yang satu ini
akan menambah kunjungan wisatawan ini juga merupakan strategi
pemerintah dalam meningkatkan destinasi wisatawan agar ancaman yang
ada dapat diatasi ldquo
( Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara hasil wawancara dengan wisiatawan yang datang berkunjung
ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoMenurut saya menegenai ancaman penetrasi budaya luar saya rasa
sampai sekarang tidak ada yang kalah menarik budaya Toraja seperti
upacara rambu solorsquo (acara kematian) serta dalam pelaksanaannya pun
diiringi berbagai kegiatan budaya misalnya parsquosilaga tedong (adu kerbau)
parsquobadong (tarian-tarian) dan lain-lain sebagainyardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
sampai saat ini tidak ada yang kalah unik dan menarik budaya Toraja seperti
upacara rambu solorsquo serta kegiatan budaya yang dipertontonkan yang juga sangat
menarik serta pemerintah Tana Toraja membangun lokasi obyek wisata yang
baru hal ini dilakukan agar berbagai ancaman dapat diatasi dengan memanfaatkan
peluang yang ada Terkait dengan penetrasi budaya luar berikut tanggapan
informan selaku masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena
berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi banyak yang sudah
79
mengalami perubahan misalnya acara rambu tukarsquo (acara syukuran) salah
satunya adalah upacara pesta panen upacara ini jarang sekali dilakukan
bahkan beberapa daerah di Toraja tidak melakukan lagi upacara tersebut rdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa penetrasi budaya luar memang menjadi ancaman karena
beberapa budaya Tana Toraja tidak orisisnil lagi tapi meski demikian kunjungan
wisatawan ke Tana Toraja tidak mengalami penurunan karena pemerintah Tana
Toraja mengatasi hal tersebut dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang
(2) Ketergantungan ekonomi
Ketergantungan ekonomi adalah keadaan dimana kehidupan ekonomi
negara-negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari
kehidupan ekonomi seperti wawancara yang dilakukan dengan Kepala Dinas
Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKetergantungan ekonomi ini menjadi ancaman karena kapan kunjungan
wisatawan berkurang maka pendapatan masyarakat pun berkurang karena
sebagian besar masyarakat Toraja mendapatkan keuntungan dari
kunjungan wisatawanrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa
sebagian besar masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan karena kapan kunjungan wisatawan menurun maka pendapatan
masyarakat pun menurun Terkait dengan ketergantungan ekonomi tersebut
berikut tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoTidak semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada
kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi masyarakat Toraja
sekarang adalah pelautrdquo
80
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa tidak
semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan karena kebanyakan masyarakat Tana Toraja sekarang berprofesi
sebagai pelaut Sehubungan dengan hal ketergantungan ekonomi berikut
tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)
Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBerbicara mengenai masalah ketergantungan ekonomi sebagian memang
masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan seperti masyarakat yang bekerja di hotel karena 80 yang
menginap di hotel adalah wisatawan kapan wisatawan menurun maka
akan berpengaruh pada pendapatan masyarakat serta Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Tana Torajardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa
sebagian masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan seprti yang bekerja di hotel kapan wisatawan menurun maka
pendapatan masyarakat pun menurun begitupun Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Tana Toraja Terkait dengan hal ketergantungan ekonomi berikut tanggapan
informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoSaya akui memang sebagian masyarakat Toraja ekonominya tergantung
pada wisatawan contohnya saya sebagai travel agent kapan wisatawan
kurang maka akan berpengaruh pada pendapatan kamirdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh Wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKalau saya lihat sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung
pada kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi Tana Toraja adalah
petani serta banyak masyarakat Toraja yang bekerja di luar kota
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
81
Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh masyarakat Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoMenurut saya sebagai masyarakat Toraja sekaligus sebagai pemilik rental
mobil bergantung pada kunjungan wisatawan karena kapan wisatawan
kurang maka pendapatan kami pun berkurangrdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa yang bekerja di
travel agent dan yang memiliki rental mobil ekonominya tergantung pda
kunjungan wisatwan karena kapan wisatwan menurun maka pendapatan mereka
pun akan menurun
Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung pada
kunjungan wisatwan dan sebagian besar ekonominya tidak tergantung pada
kunjungan wisatwan karena banyak masyarakat Tana Toraja yang berprofesi
sebagai pelaut petani dan bekerja di luar kota kecuali Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Tana Toraja memang sebagian besar di dapatkan dari obyek wisata
D Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu
organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang
strategi dan program kerja Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor
kekuatan (Sterngths) merupakan situasi atau kondis yang merupakan kekuatan
dari organisasi atau program pada saat ini dan kelemahan (Weaknesses)
merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau
program pada saat ini Sementara analisis eksternal mencakup faktor peluang
82
(Opportunities) merupakan situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar
organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa
depandan tantangan (Threaths) merupakan situasi yang merupakan ancaman
bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi
organisasi di masa depan
Analisis SWOT merupakan suatu pekerjaan yang cukup berat karena
hanya dengan hal itu alternati-alternatif strategi dapat disusun Kegagalan
menganalisanya berarti gagal dalam mencari relasi dan titik temu antara
faktor-faktor strategi dalam lingkungan internal dan yang terdapat dalam
lingkungan eksternal sambil mencari hubungannya dengan misi tujuan dan
sasaran organisasi juga merupakan kegagalan dalam mempersiapkan suatu
keputusan strategi yang baik Pekerjaan ini tetap menjadi tugas pokok dari
kelompok koalisi eselon atas dan belum bisa didelegasikan kepada eselon bawah
Namun eselon bawah berperan dalam menyediakan data yang diperlukan untuk
mempertajam analisis SWOT Hanya dengan analisis SWOT keputusan
-keputusan strategi yang baik dapat dihasilkan seperti pertemuan antara
strengthsopportunities (SO) strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran suatu
perusahaan yaitu dengan menggunakan seluruh kekuatan dan memanfaatkan
peluang pertemuan antara strengthsthreats (ST) ini adalah strategi untuk
menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan dengan cara menghindari
ancaman pertemuan antara weaknessesopportunities (WO) strategi ini
diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara mengatasi
kelemahan-kelemahan yang dimiliki dan pertemuan antara weaknessestheats
83
(WT) strategi ini didasarkan pada kegiatan yang besrsifat defensif dan ditujukan
untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman
Analisis SWOT digunakan untuk merumuskan strategi melalui situasi
dengan mengidentifikasi kekuatan kelemahan peluang dan ancaman Dengan
analisis SWOT kita dapat memahamai apa dan bagaimana organisasi kita serta
bagaimana cara menggerakannya Penentuan strategi secara garis besar dalah
dengan memperhatikan kelemahan-kelmahan yang dimiliki organisasi kemudian
membuat konsolidasi internal agar dapat menghadapi tantangan dan meraih
peluang yang ada jika organisasi memiliki kekuatan yang besar maka dapat
merumuskan strategi dengan perencanaan matang SWOT dapat digunakan oleh
organisasi apa saja termasuk organisasi pemerintah seperti Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan di Kabupaten Tana Toraja
Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami
seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus menganalisis situasi untuk
mengetahui isu apa yang sedang terjadi dan memututuskan tindakan apa yang
harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah Menurut Boulton (dalam
Freddy Rangkuti 1997) proses untuk melaksanakan analisis suatu kasus Untuk
memahami secara keseluruhan informasi yang ada yaitu dengan cara memahami
secara detail semua informasi dan melakukan analisis secara numerik Setelah
mengetahui dan memahami berbagai informasi terkait faktor internal dan faktor
eksternal obyek wisata Tana Toraja berikut hasil analisis penulis
84
1) Comporative Advantage (strengthsopportunities ldquoSOrdquo )
Keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja ada berbagai macam
seperti keindahan alam yang dapat kita rasakan di obyek wisata Pango-pango
yang begitu sejuk indah dan menarik selain itu banyak di temui berbagai macam
tanaman unggul seperti kopi coklat markisa kacang tana jagung dan berbagai
macam sayuran serta dipenuhi rimbunan pohon pinus yang tak kalah indah yaitu
obyek wisata Buntu burake yang terletak diatas gunung diatas dapat kita rasakan
keindahannya seperti gunung-gunung yang indah dipandang batu-batu yang
tinggi dan lonjong dan terdapat patung yesus setinggi 40 meter dan merupakan
patung yesus tertinggi kedua di dunia serta berbagai budaya yang juga tak kalah
uniknya seperti upacara rambu solorsquo (upacara kematian) dimana dalam upacara
tersebut di pertontonkan berbagai antraksi budaya seperti marsquobadong
(mengelilingi mayat) marsquopasonglorsquo (menurunkan mayat dari rumah) dan masih
banyak lagi upacara rambu tukarsquo (upacar syukuran) dan penguburan bayi dalam
pohon yang terdapat di obyek wisata baby grave sedangkan dari segi keunggulan
peluang yaitu agrowisata keunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi
tanaman sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango dilembah yang indah dan
perbukitan pegunungan yang mempesona selain itu juga terdapat berbagai
macam bisnis contohnya pembangunan hotel restaurant menjual aksesoris
Toraja menjual makanan minuman khas Toraja dan lain-lain sebagainya Itulah
beberapa macam keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja yang
menjadikan Tana Toraja di kenal baik lokal maupun mancanegara
85
2) Mobilization (strengthsthreats ldquoSTrdquo )
Tana Toraja memiliki berbagai macam kekuatan seperti yang saya jelaskan
diatas namun berbagai ancaman pun dari luar seperti penetrasi budaya luar dan
ketergantungan ekonomi Namun pihak terkait Tana Toraja mengatasi ancaman
dari dengan cara melakukan penambahan obyek wisata baru seperti
pembangunan wisata religi Buntu burake yang terletak diatas gunung dimana
diatas gunung tersebut di bangun patung yesus tertinggi kedua di dunia dengan
ketinggian 40 meter dan pihak terkait juga merencanakan menambah wisata agro
dan membangun kunjungan khusus seperti panjat tebing Hal ini dilakukan untuk
memperluanak ancaman dari luar dan kalau mungkin ancaman yang ada dapat di
jadikan peluang Inilah salah satu strategi pihak terkait Tana Toraja dalam
memanimalisir anccaman yang ada dengan memanfaatkan kekuatan yang ada
3) Investmentdivestment (weaknessesopportunities ldquoWOrdquo )
Obyek wisata Tana Toraja memiliki berbagai kekuatan namun juga
memiliki berbagai kelemahan contohnya dari segi infrastruktur jalan yang belum
optimal masih banyak jalan menuju obyek wisata yang masih rusak pihak terkait
berkeinginan besar untuk melakukan perbaikan kesemua jalan menuju obyek
wisata namun terkendala dengan dana yang masih minim Kelemahan yang ada
tentu berdampak negatif terhadap peluang yang ada karena kapan wisatawan
menurun maka pendapatan sebagian masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) otomatis akan menurun pihak terkait berencana akan membuat
penambahan wisata agro dan berusaha melakukan perbaikan jalan dan
menyediakan tim khusus pada semua obyek wisata Tana Toraja
86
4) Damage control (weaknessesthreats ldquoWTrdquo )
Damage control atau kerusakan pengendalian dimana obyek wisata Tana
Toraja dihadapkan pada hal tersebut kekuatan dan ancaman ketemu pihak terkait
Tana Toraja mengatasi hal ini dengan sedikit demi sedikit membenahi kelemahan
yang ada seperti kebersihan di obyek wisata dimana sebagian obyek wisata sudah
disiapkan tim khusus kebersihan dan sebagian sudah disediakan tempat sampah
serta jalan menuju obyek wisata sebagian sudah bagus Tana Toraja dihadapkan
pada hal itu tapi tidak berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena obyek
wisata Tana Toraja memiliki kekuatan yang luar biasa sehingga wisatwan sangat
tertarik Tapi meski demikian kunjungan wisatwan tidak menurun tapi hal itu
berpengaruh pada pencapaian DMO dimana Tana Toraja tahun ini tidak termasuk
10 besar DMO karena pengelolaan dari segi infrastruktur jalan yang belum
optimal dan kebersihan kurang terjaga dilokasi obyek wisata karena penilaian
pencapaian DMO diukur salah satunya adalah infrastruktur dan kebersihan
87
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Strategi Pemerintah dalam
Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata di Kabupaten
Tana Toraja maka dapat disimpulkan bahwa
1) Strengths atau kekuatan dapat dikatakan bahwa kekuatan yang dimiliki obyek
wisata masyarakat Tana Toraja dapat dikatakan sangat baik karena berbagai
kekuatan yang dimiliki budaya yang indah dan menarik dimana orang yang
meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan disimpan dirumah dalam
kamar yang sudah dihiasi dengan indah penyimpanan mayat dirumah ada yang
berminggu berbulan bertahun bahkan sampai puluhan tahun tergantung
kesiapan keluarga panorama alam yang sejuk dapat dirasakan di Buntu burake
dan di Pango-pango diatas dapat kita dapat melihat keindahan gunung dan
pada pagi hari kita terasa diatas awan serta kearifan lokal Tana Toraja yang
terus dilestarikan seperti acara rambu solorsquo (acara kematian) dan acara rambu
tukarsquo (acara sykururan) budaya ini ada sejak dulu sampai sekarang Hal
tersebutlah yang membuat Tana Toraja terkenal serta diminati wisatawan baik
lokal maupun mancanegara Sedangkan
2) Weaknesses atau kelemahan dapat disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur
jalan belum optimal karena masih ada beberapa jalan menuju obyek wisata
yang rusak berlubang berbatu-batu menanjak licin becek serta pendakian
yang cukup jauh dan jalannya tidak di cor juga terdapat jurang dipinggir jalan
88
yang tidak dipasangkan pagar jalan seprti obyek wisata yang ada di Buntu
burake Sangngallarsquo Sirope dan Tilanga Selain itu tentang kebersihan di
obyek wisata yang kurang terjaga banyak sampah yang berhamburan
karena tidak ada tempat sampah yang disediakan baursquo serta pondok-pondok
yang terdapat di obyek wisata penuh lumpur apalagi kalau musim hujan karena
wisatawan naik ke pondok memakai sandal tapi dari segi air yang ada di
Tilanga sangat jernih dengan adanya berbagai kelemahan ini dapat pula
disimpulkan bahwa dalam peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja
belum tecapai karena terdapat berbagai kelemahan yang ada
3) Opportumities atau peluang dari segi peluang dapat disimpulkan bahwa ada
beberapa peluang yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja seperti agrowisata
yang terdapat di Pango-pango dimana wisatawan bisa memetik sendiri buah
kopi selain itu juga dapat merasakan keindahan dan kesejukan dilokasi
tersebut dan berbagai bisnis lainnya dapat dikatakan sudah bagus karena
banyak masyarakat membuka usaha mulai dari menjual minuman makanan
dan aksesoris Toraja ditempat wisata membuka restaurant menjual kue khas
Toraja seperti deppa torirsquo dan baje membangun hotel membuka rental mobil
dan lain-lain sebagainya Dengan adanya peluang yang dimiliki dapat
dimanfaatkan dalam meningkatkan destinasi wisata selain itu peluang juga
dapat dimanfaatkan untuk memanimalisasi kelemahan dan ancaman yang ada
4) Threats atau ancaman dapat disimpulkan bahwa ada beberapa ancaman yang
ada seperti pnetrasi budaya luar seperti munculnya budaya yang lebih menarik
seperti di Wakatobi tapi dengan adanya budaya luar yang menarik tidak
89
berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena di dunia ini tidak akan ditemui
budaya seperti budaya Tana Toraja seperti upacara rambu solorsquo (acara
kematian) dan upacara rambu tukarsquo) acara syukuran Selain itu ketergantungan
ekonomi dimana sebagian masyarakat Tana Toraja perekonomiannya
tergantung pada kunjungan wisatawan misalnya yang membuka usaha rental
mobil hotel kapan wisatawan berkurang maka pendapatan mereka pun kurang
selain itu Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun akan menurun begitupun
sebaliknya Dengan adanya berbagai ancaman ini membahayakan dalam
peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja contohnya saja sudah banyak
budaya yang bagus seperti Wakatobi
B Saran
1 Diharapkan pemerintah dapat menjaga dan mengelolah dengan baik berbagai
kekuatan yang dimiliki agar kunjungan wisatawan semakin meningkat dari
tahun ke tahun
2 Diharapkan kepada pemerintah agar melakukan perbaikan jalan kesemua jalan
menuju obyek wisata yang masih rusak agar wisatawan yang datang tidak
merasa terganggu
3 Diharapkan dengan adanya berbagai peluang yang ada dapat dikelola
dengan baik oleh pihak terkait agar ancaman yang ada dapat dimanimalisasi
4 Pemerintah diharapkan dapat mengatasi berbagai ancaman yang ada dengan
cara salah satunya membuat Peraturan Daerah tentang Kearifan Lokal agar
Tana Toraja tetap jadi obyek wisata yang diminati berbagai wisatawan baik
wisatawan lokal maupun mancanegara
90
5 Diharapkan agar pemerintah membuat pagar jalan dipinggir jalan yang ada
jurangnya
6 Hendaknya pemerintah membuat tim khusus menjaga kebersihan di setiap
obyek wisata
7 Pemerintah perlu melakukan pelebaran jalan kesemua obyek wisata yang
lebarnya masih 1 lebih meter
91
DAFTAR PUSTAKA
AJ Muljadi 2012 Kepariwisataan dan Perjalanan Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
AM Sardiman 2007 Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta Raja
Grafindo Persada
Bonggasilomba Desy Bulawan 2011 Peran Pemerintah Daerah Dalam
Pengelolaan Sektor Pariwisata Di Kabupaten Toraja Utara
Skripsi Makassar Universitas Hasanuddin Makassar
Cangara Hafied 2004 Pengantar Ilmu Komunikasi Jakarta PT Raja
Grafindo Persada
Jones Charles O 1996 Pengantar Kebijakan Publik Jakarta PT Raja
Grafindo Persada
Labiran Malisa 2013 Analisis Penerimaan Daerah Dari Sektor Pariwisata Di
Kabupaten Tana Toraja Skripsi Makassar Univesrsitas Hasanuddin
Makassar
Marpaung Bahar 2002 Pengantar Pariwisata Bandung Alfabeta
Mustafa Delly 2013 Birokrasi Pemerintahan Bandung Alfabeta
Ndraha Taliziduhu 2003 Kybernlogi Jakarta Rineke Cipta
Norton P David 2004 Strategi Maps Converting Intangible Assets Into Tangible
Outcome Harvard Harvard Business School Publication Corporation
Pendit Nyoman S 2002 Ilmu Pariwisata Jakarta Pradnya Paramita
Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Nasional
2010 hingga 2025
Rangkuti Freddy 1997 Analisis SWOT Jakarta PT Gramedia Pusataka Utama
Republik Indonesia Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah
------------------------- Undang-Undang No 10 Tahun 2009 tentang
Kepariwisataan
92
Rewansyah Asnawi 2011 Reformasi Birokrasi Dalam Rangka Good
Governance Jakarta Yusaiantanas Prima
Salusu J 2000 Pengambilan Keputusan Strategi Jakarta Gramedia
Widisaran
----------- 1996 Pengambilan Strategi Jakarta Gramedia Widisaran
Sedarmayanti 2014 Manajemen Strategi Bandung Refika Aditama
Siagian Sondang P 1994 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta Bumi
Aksara
------------------------ 2011 Manajemen Stratejik Jakarta Bumi Aksara
Sugiyono 2008 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Usman Nurdin 2002 Konteks Implementasi Berbatas Kurikulum Jakarta PT
Raja Grafindo Persada
Wardhono Fitri Indra 2014 Kumpulan Artikel Terkait Destination Management
Organization diakses pada tanggal 8 januari 2016
(httpslidesharenetfitriwardhonokumpulan-artikel-terkait-dmo)
Zulfikar 2015 Strategi Pemerintah Dalam Penerimaan Adipura Di Kabupaten
Maros Skripsi Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
LAMPIRAN
ii
PENGAJUAN SKRIPSI
STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN DESTINASI
MANAJEMEN ORGANISASI (DMO) PARIWISATA
DI KABUPATEN TANA TORAJA
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Administrasi Negara
Disusun dan Diajukan Oleh
ROSITA
Nomor Stambuk 105610443412
Kepada
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2016
iii
Persetujuan
Judul Skripsi Penelitian Strategi Pemerintah Dalam Peningkatan Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Di Kabupaten Tana Toraja
Nama Mahasiswa Rosita
Nomor Stambuk 105610443412
Program Studi Ilmu Administrasi Negara
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Dra Hj Musliha Karim MSi Nasrul Haq SSos MPA
Mengetahui
Dekan Ketua Jurusan
Fisipol Unismuh Makassar Ilmu Administrasi Negara
Dr H Muhlis Madani M Si Dr Burhanuddin S Sos M Si
iv
PENERIMAAN TIM
Telah diterima oleh TIM Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Muhammadiyah Makassar berdasrkan Surat Keputusanundangan menguji ujian skripsi Dekan
Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor 1237FSPA 1-VIIIVI372016 sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S1) dalam program studi Ilmu Administrasi
Negara Di Makassar pada hari Rabu tanggal 22 bulan Juni tahun 2016
TIM PENILAI
Ketua Sekertaris
Dr H Muhlis Madani M Si Drs H Muhammad Idris M Si
Penguji
1 Ketua Drs Parakkasi Tjaija M Si ( )
2 Anggota Dra Hj Budi Setiawan M Si ( )
3Anggota Dra Hj Musliha Karim M Si ( )
4 Anggota Nasrul Haq S Sos M PA ( )
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Saya yang bertanda tanga di bawah ini
Nama Mahasisawa Rosita
Nomor Stambuk 105610443412
Program Studi Ilmu Administrasi Negara
Menyatakan bahwa benar karya ilmiah ini adalah penelitian saya sendiri tanpa bantuan dari
pihak lain atau ditulisdipublikasikan orang lain atau melakukan plagiat Pernyataan ini saya buat
dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar maka saya
bersedia menerima sanksi akademik sesuai aturan yang berlaku sekalipun itu pencabutan gelar
akademik
Makassar 08 Februari 2016
Yang Menyatakan
Rosita
vi
ABSTRAK
ROSITA 2016 Strategi Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi
(DMO) Pariwisata Di Kabupaten Tana Toraja (Dibimbing oleh Musliha Karim dan Nasrul
Haq)
Destiniasi Manajemen Organisasi Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja merupakan
struktur tata kelolah destinasi pariwisata yang mencakup perencanaan koordinasi implementasi
dan pengendalian Dari sekian banyak pengelolaan yang seharusnya dilakukan salah satunya
adalah infrastruktur jalan dan kebersihan disetiap obyek wisata tapi pengelolaan tersebut belum
terlaksana dengan baik karena masih banyak jalan yang tidak memadai serta kebersihan di
lokasi obyek wisata tidak terjaga Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui strategi pemerintah
dalam peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana
Toraja
Jenis penelitian adalah kualitatif dengan menggambarkan bentuk startegi pemerintah
dalam peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata di Kabupaten Tana
Toraja Tipe penelitian adalah fenomena logis Dalam pengumpulan data digunakan teknik
wawancara observasi dan dokumentasi Sedangkan teknik untuk menganalisis data digunakan
reduksi data sajian data dan penerikan kesimpulan Keabsahan data digunakan tiga trianggulasi
yaitu waktu sumber dan teknik
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) pariwisata 1) Strengths dari obyek wisata terdapat keindahan
alam yang begitu menarik serta kearifan lokal dari segi budaya sangat orisinil serta beragam
budaya yang dimiliki yang diminati para pelancong baik lokal maupun mancanegara 2)
Weaknesses ditemukan berbagai kendala dalam meningkatkan DMO yaitu infarstruktur jalan
yang belum optinmal serta kebersihan dilokasi obyek wisata tidak terjaga 3) Opportunities
salah satu keuntungan masyarakat dengan adanya obyek wisata di Tana Toraja adalah dapat
meningkatkan pereokonomian karena ada berbagai macam usahabisnis yang dibuka 4)
Threats dengan adanya penetrasi budaya luar menjadi kendala dalam meningkatkan destinasi
dan akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat karena sebagian besar
masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan wisatawan kapan wisatatawan
menurun maka pendapatan masyarakat dan PAD pun akan menurun begitu pun sebaliknya
Kata kunci Strategi Pemerintah Peningkatan DMO Pariwisata
vi
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ldquoStrategi
Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Di
Kabupaten Tana Torajardquo
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat dalam
memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi Publik pada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Makassar
Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan
terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak Oleh sebab itu pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih dengan segala hormat kepada
1 Kedua orang tua terkasih Zeth Pasei Rombeallo dan Syamsuriati Tonang atas kasih
sayangnya untuk penulis terus mendoakan dan mendukung dalam kehidupan penulis
khususnya dalam pendidikan Kakak dan adik tercinta Nirwan Randa Masjohan Agus
Paonganan Intan Arrang Bulawan Restiana Embong Bulan Jumadil Pearsquo Nurlina
Ewang juga menjadi penyemangat untuk penulis dan mendoakan penulis dalam
menyelesaikan studinya
viii
2 Ibu Dra Hj Musliha Karim M Si selaku pembimbing I dan Bapak Nasrul Haq
SSos MPA selaku pembimbing II yang senantiasa
meluangkan waktunya membmbing dan mengarahkan penulis sehingga skripsi
ini dapat diselesaikan
3 Bapak Dr H Muhlis Madani MSi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Muhammadiyah Makassar
4 Bapak Dr Burhanuddin S Sos M Si selaku Ketua Jurusan lmu Administrasi
Publik
5 Bapak dan Ibu dosen Serta Staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Muhammadiyah Makassar
6 Pemerintah Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
yang telah menerima saya dan memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan
penelitian
7 Teman-teman seperjuangan angkatan 2012 di Jurusan Ilmu Administrasi Publik
terkhusus kelas B yang telah bersama-sama berusaha keras dan penuh semangat dalam
menjalani studi baik suka maupun duka Kebersamaan ini akan menjadi sebuah kenangan
yang indah yang tidak akan terlupakan
8 Sahabat-sahabat penulis yang tak sempat disebutkan satu-persatu berjuang serta
tidak hent-hentinya memberikan semangat untuk selesai karya tulis ini
ix
Demi kesempurnaan skripsi ini saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat
penulis harapkan Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat memberikan
sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan
Makassar 2016
Rosita
x
DAFTAR ISI
Halaman Pengajuan Skripsi ii
Halaman Persetujuan iii
Penerimaan Tim iv
Halaman Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah v
Abstrak vi
Kata Pengantar vii
Daftar Isi x
Daftar Gambar xii
Daftar Tabel xiii
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 5
C Tujuan Penelitian 6
D Kegunaan Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Pengertian Konsep dan Teori 7
B Pemerintah Daerah 16
C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) 18
D Pariwisata 21
E Kerangka Pikir 25
F Deskripsi Fokus 26
G Deskripsi Fokus Penelitian 26
BAB III METODE PENELITIAN
A Waktu dan Lokasi Penelitian 29
xi
B Jenis dan Tipe Penelitian 29
C Sumber Data 29
D Informan Penelitian 30
E Teknik Pengumpulan Data 31
F Teknik Analisis Data 32
G Pengabsahan Data 33
BAB IV HAIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian 36
B Karakteristik Informan 52
C Strategi Pemerintah Dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi
Pariwisata Di Kabupaten Tana Toraja 55
D Analisis SWOT 81
BAB VI PENUTUP
A Kesimpulan 87
B Saran 89
DAFTAR PUSTAKA 91
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) merupakan struktur tata
kelola destinasi pariwisata yang mencakup perencanaan koordinasi
implementasi dan pengendalian organisasi destinasi secara inovatif dan
sistematik melalui pemanfaatan jejaring informasi dan teknologi yang terpimpin
secara terpadu dengan peran serta masyarakat Pelaku asosiasi industri
akademisi dan pemerintah yang memiliki tujuan Proses dan kepentingan bersama
dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan volume kunjungan wisata lama
tinggal dan besaran pengeluaran wisatawan serta manfaat bagi masyarakat lokal
Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berupaya untuk
terus fokus memaksimalkan 15 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) di tahun
2012 Hal itu sesuai dengan peraturan pemerintah (PP) No 50 Tahun 2011
tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional 2010 hingga
2025 Terdapat 15 lokasi DMO yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia dalam
rencana strategis industri pariwisata untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata
yang dikelola secara profesional dengan melibatkan partisipasi masyarakat lokal
yaitu Sabang Danau Toba Kawasan Kota Tua Jakarta Tanjung Puting
Pangandaran Borobudur Bromo dan Semerau serta kawasan Tengger Danau
batur Rinjanji Pulau komodo Wakatobi Derawan Tana Toraja Bunaken dan
Raja Ampat
2
Menurut Bruen dan Anderson (dalam Wardhono 2014) Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) sebagai sistem pengelolaan terpadu memiliki
fungsi sebagai economic driver communitymarketer industry coordinator quasi
publicrepresentative and builder of communicaty pride Secara ringkas
pemahaman tentang DMO dikategorikan sebagai kegiatan pembenahan dan
penataan pengembangan destinasi secara internal dan pengembangan pemasaran
secara eksternal
Angelo Presenza (dalam Wardhono 2014) menjelaskan bahwa ada tiga
komponen penting dalam Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) yaitu (a)
coordination tourism stakeholder merupakan inti sistem DMO komponen ini
menjadi kunci sukses karena menitik beratkan pada hubungan jejaring yang
membentuk sistem DMO (b) destination crisis management memberikan
pengawasan dari sistem dengan pelaksanaan dan pengelolaan mulai perencanaan
hingga implementasi program (c) destination marketing menjadi ujung tombak
dalam komponen DMO Dengan konsep diatas dapat ditegaskan bahwa DMO
merupakan salah satu konsep pengelolaan dalam sistem pengelolaan kawasan
berbasis kewilayahandaerah yang memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan
berbagai komponen secara internal dan eksternal koalisi dan kerjasama
(stakeholder) serta sistem pengelolaan pariwisata DMO secara esensi bertugas
dan bekerja di dalam entitas fabrikasi destinasi pariwisata dan bertanggung jawab
untuk mencapai pengembalian nilai investasi yang unggul pertumbuhan pasar
produk yang berkualitas merek yang berbeda serta manfaat bagi seluruh
(shareholders) DMO tidak memiliki pabrik tersebut tidak memperkerjakan
3
orang-orang di dalamnya dan bukan pula mengontrol proses pelaksanannya di
lapangan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) memiliki satu tujuan dan arahan
untuk mencapai pengelolaan dari sebuah destiniasi yaitu adanya sebuah
kelembagaan yang mengelola destinasi Hal ini ditentukan oleh kapasitas
pengembangan pertumbuhan aktivitas wisata saat ini yang merujuk pada tatanan
daur hidup destinasi dengan menyediakan informasi menyediakan sarana dan
prasarana yang baik dan arahan kepada wisatawan sehingga wisatawan
mendapatkan pengelaman yang terbaik saat berkunjung memberikan jaminan
kualitas berwisata kepada wisatawan dan dukungan regulasi terhadap pelaku
industri pariwisata lokal dan pada akhirnya mewujudkan sinergi antara kebutuhan
wisatawan pelaku industri pariwisata dan pemerintah
Penerapan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) harus diterjemahkan
secara konstektual sesuai kaidah yang berlaku berbasis lokalitas agar tidak
menimbulkan friksi perang kepentingan egosektoral serta tidak kontraproduktif
terhadap eksistensi fungsi kelembagaan yang sudah ada Sebagai konsep DMO
berperan menjadi katalisatormotivator dan (spirit) untuk menggerakkan seluruh
kontruksi dan entitas destinasi Prasyaratnya adalah komitmen dan tanggung
jawab Instrumen yang digunakan adalah melalui perencanaan sinergis koordinasi
konsistensi dalam implementasi dan audit dampak manfaat bagi masyarakat lokal
dan destinasi Baik-buruknya pengelolaan ini akan menentukan seberapa kuat
daya tarik suatu destinasi bagi pasar wisatawan pertumbuhan kerja lama kerja
4
besaran pengeluaran kunjungan berulang dan seberapa lama manfaat dan
keberlanjutannya (sustainability)
Pendekatan quality control quality assurance dan quality management
berfokus kepada pengendalian kualitas destinasi manajemen produk dan
pelayanan pada destinasi pariwisata serta peningkatan secara berkelanjutan
produk dan jasa kepariwisataan Fakta membuktikan bahwa destinasi pariwisata
yang dikelola dengan prinsip-prinsip keberlanjutan sangat efektif memberikan
keuntungan jangka panjang baik secara ekonomi sosial maupun ekologi Di
tingkat yang lebih praksis tata kelola destinasi pariwisata berbasis nilai
merupakan faktor determin dan strategis terhadap peningkatan daya saing
pariwisata Untuk itu diperlukan pola dan kiat berbagai perangkat manajemen
dalam pembangunan pariwisata termasuk tata kelola destinasi pariwisata
Kabupaten Tana Toraja ditetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai
salah satu dari 15 lokasi yang mendapatkan program Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Hal ini menjadi salah satu kebanggan terbesar Tana Toraja
karena dengan adanya DMO dapat dilakukan program pengembangan dan
pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan berbasiskan proses dimulai dari
perencanaan hingga oprasional dan pemantauan Program DMO akan terlaksana
dengan baik jika di tunjang dengan partisipasi aktif dari seleruh elemen
masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam maningkatkan kunjungan
wisatawan Kerja sama yang baik antara Pemerintah Daerah masyarakat dan
dinasinstansi terkait sangatlah perlu dibina secara terus menerus dan
berkesinambungan Agar kebersihan tempat wisata dan infrastruktur jalan tetap di
5
perhatikan dari itu perlu dukungan dan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi
agar kebersihan dan infrastruktur jalan dapat di atasi dan destinasi parawisata
dapat berjalan dengan baik Peran serta masyarakat sangatlah penting untuk
menjaga kebersihan lingkunga parawisata dan infrastruktur jalan Program
Destinasi Manajemen Organisasi tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah
Daerah dan DinasInstansi terkait saja melainkan juga seluruh elemen masyarakat
Keberhasilan suatu Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) bukan hanya
mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu
mengorganisir dari segi infrastruktur jalan dan kebersihan di obyek wisata Hal ini
berdasarkan pada pengamatan penulis bahwa DMO pariwisata di Tana Toraja
belum berjalan secara optimal karena masih banyaknya jalan yang rusak menuju
lokasi pariwisata serta kebersihan yang tidak terjaga di obyek wisata tentu hal ini
memberikan dampak yang negatif bagi wisatawan yang datang berkunjung
Sehubungan dengan pembahasan di latar belakang di atas penulis
mengangkat sebuah judul penelitian yakni strategi pemerintah dalam
implementasi programDestinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata
di Kabupaten Tana Toraja
B Rumusan Masalah
Terkait dengan pembahasan yang ada di latar belakang penulis
merumuskan masalahnya yaitu bagaimana strategi pemerintah dalam
peningkatan Destinasi ManajemenOrganisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten
Tana Toraja
6
C Tujuan Penelitian
Terkait dengan masalah yang ada di latar belakang penulis tertarik untuk
untuk mengetahui strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
D Kegunaan Penelitian
1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini di harapakan dapat memberikan manfaat secara teoritis
dalam mengetagui strategi pemerintah dalam implementasi program
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten Tana Toraja
sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran
2 Manfaat praktis
Menambah wawasan penulis mengenai strategi pemerintah dalam
peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten
Tana Toraja untuk selanjutnya di jadikan sebagai acuan dalam bersikap dan
berperilaku juga dapat di jadikan sebagai bahan pertimbangan atau di
kembangkan lebih lanjut serta referensi terhadap penelitian yang sejenis
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Pengertian Strategi
Strategi adalah rencana jangka panjang diikuti tindakan yang ditujukan
untuk mencapai tujuan tertentu yang umumnya adalah kemenangan Asal kata
strategi turunan dari kata dalam bahasa Yunani strategos Strategi secara umum
adalah proses penentuan rencana pemimpin puncak berfokus pada tujuan jangka
panjang organisasi disertai penyusunan cara atau upaya bagaiamana agar dapat di
capai Sementara pengertian strategi secara khusus adalah tindakan yang bersifat
senangtiasa meningkat terus menerus di lakukan berdasarkan sudut pandang
tentang apa yang di harapkan pelanggan dimasa depan Strategi hampir sealalu
dimulai dari apa yang dapat terjadi bukan dimulai dari apa yang terjadi
Strategi pertama di kemukakan oleh Chandler (dalam Sedarmayanti 2014)
menyebutkan bahwa strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan
serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk
mencapai tujuan tersebuat Menurut David (2004) Defenisi strategi adalah cara
untuk mencapai tujuan jangka panjang Strategi bisnis bisa berupa perluasan
geografis diversifikasi akusisi pengmbangan produk penetrasi pasar
rasionalisasi karyawan divestasi likuidasi dan joint venture Dalam hal ini
terdapat dua karakteristik strategi yang sangat penting yakni pertama strategi
di rencanakan terlebih dahulu secara sadar dan sengaja mendahului berbagai
tindakan yang akan dilakukan berdasarkan strategi yang dibuat tersebut Kedua
strataegi kemudian dikembangkan dan diimplementasikan agar mencapai tujuan
8
Sedangkan menurut Hamel dan Prahalad (dalam Freddy Rangkuti 1995) strategi
merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus
menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan
oleh para pelanggan dimasa depan
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam perkembangannya
konsep mengenai strategi terus berkembang hal ini dapat ditunjukkan oleh
adanya perbedaan konsep mengenai strategi selama 30 tahun terakhir
Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep lain yang berkaitan
sangat menentukan suksesnya strategi dan konsep lain yang berkaitan sangat
menentukan suksesnya strategi yang disusun
1 Perumusan Strategi
Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke
depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi menetapkan
tujuan strategis dan keuangan perusahaan serta merancang strategi untuk
mencapai tujuan tersebut dalam langkah menyediakan costumer value terbaik
Menurut Sondang P Siagian (2011) salah satu langkah yang perlu digunakan
dalam merumuskan strategi adalah analisis ldquoSWOTrdquo dimana analisis SWOT
merupakan salah satu instrumen analisis yang ampuh apabila digunakan dengan
tepat Telah diketahui pula secara luas bahwa ldquoSWOTrdquo merupakan akronim
untuk kata kata ldquoStrengths rdquo (Kekuatan) ldquoWeaknesses (Kelemahan)
ldquoOportunities rdquo(Peluang) dan ldquoThreatsrdquo (Ancaman) Faktor kekuatan dan
kelemahan terdapat dalam tubuh suatu organisasi termasuk satuan bisnis tertentu
sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang
9
dihadapi oleh organisasi atau perusahaan atau satuan bisnis yang bersangkutan
Jika dikatakan bahwa analisis SWOT dapat merupakan instrumen yang ampuh
dalam melakukan analisis stratejik keampuhan tersebut terletak pada kemampuan
para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan
dan pemanfaatan peluang sehingga sekaligus perperan sebagai alat untuk
minimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh organisasi dan menekan
dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi Jika para penentu strategi
perusahaan mampu melakukan kedua hal tersebut dengan tepat biasanya upaya
untuk memilih dan menentukan strategi yang efektif membuahkan hasil yang
diharapkan Analisis SWOT dapat membantu merumuskan segaligus memetakan
persoalan secara internal dapat diidentifikasi apa saja yang menjadi kekuatan dan
kelemahan dalam waktu bersamaan secara eksternal dapat dirumuskan secara
seksama peluang dan ancaman apa saja yang dihadapi
a) Faktor-faktor berupa kekuatan yang dimaksud dengan faktor-faktor kekuatan
yang dimiliki oleh suatu perusahaan-termasuk satuan-satuan bisnis
didalamnya adalah antara lain kompetensi khusus yang terdapat dalam
organisasi yang berakibat pada pemikiran keunggulan komparatif oleh unit
usaha dipasaran
b) Faktor-faktor kelemahan jika orang berbicara tentang kelemahan yang
terdapat dalam tubuh suatu satuan bisnis yang dimaksud ialah keterbatasan
atau kekurangan dalam hal sumber keterampilan dan kemampuan yang
menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang
memuaskan
10
c) Faktor peluang defenisi sederhana tentang peluang ialah ldquoberbagai situasi
lingkungan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnisrdquo
d) Faktor ancaman pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian
peluang Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman ldquoadalah faktor-
faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnisrdquo Jika tdak
diatasi ancaman akan menjadi ldquoganjalanrdquo bagi satuan bisnis yang
bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun dimasa depan
Salah satu model analisis SWOT yang merupakan rangkuman dari
beberapa model adalah yang diperkenalkan oleh Kearns (dalam J Salusu 2000)
seperti pada diagram berikut ini
Faktor
Eksternal
Faktor
Internal
Opportunities
Threats
Strengths
Comparative Advantage
Mobilization
Weaknesses
InvesmentDivtesment
Damage Control
Gambar 1 Analisis SWOT
Diagram diatas menampilkan matriks enam kotak dua yang paling diatas
adalah kotak faktor eksternal yaitu peluang dan ancamantantangan sedangkan
dua kotak sebelah kiri adalah kotak faktor internal yaitu kekuatan-kekuatan dan
kelemahan-kelemahan organisasi Empat kotak lainnya A B C dan D
merupakan kotak isu-isu stratejik yang timbul sebagai hasil kontak antara faktor-
faktor eksternal dan faktor-faktor intrnal Keempat isu stratejik itu di beri nama
11
(a) comporative advantage (b) mobilization (c) investmentdivtesment dan (d)
damage control Apabila para pengambil keputusan telah melihat peluang yang
tersedia dan ternyata juga memiliki posisi internal yang kuat maka organisasi itu
menghadapi isu stratejik yang dapat disebut comporative advantage (keunggulan
komporatif) Dua elemen stratejik yang paling baik bertemu sehingga para
eksekutif tidak boleh membiarkannya hilang tetapi sebaliknya harus
memperkuatnya dengan berbagai perencanaan yang mampu mendukungnya
Sel A ini memberi kemungkinan bagi organisasi untuk berkembung lebih
cepat namun harus senantiasa waspada terhadap perubahan yang tidak menentu
dalam lingkungan Pertanyaannya adalah bagaiamana memanfaatkan kekuatan
yang ada untuk meningkatkan posisi kompetitifnya
Sel B yaitu isu stratejik mobilization adalah kotak interaksi dan pertemuan
antara ancamantantangan dari luar yang diidentifikasi oleh para pengambil
keputusan dengan kekuatan organisasi Di sini para eksekutif hendaknya berusaha
memobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk
memperlunak ancaman dari luar tersebut bahkan kalau mungkin dapat
mengubahnya sebagai peluang
Sel C tampil isu stratejik investmentdivestment yang memberi pilihan
bagi para eksekutif karena situasinya kabur Peluang yang tersedia sangat
meyakinkan tetapi tidak ada kemampuan organisasi untuk menggarapnya dan
memberikan reaksi positif Kalau dipaksakan bisa memakan biaya terlalu besar
sehingga merugikan organisasi Lebih baik tinggalkan dan serahkan kepada
organisasi lain yang mungkin memiliki posisi yang lebih baik Bisa juga para
12
eksekutif tidak berbuat apa-apa Haruskah organisasi menanam investasi untuk
memperkuat titik lemahnya sehingga mampuu mengubah dan memperbaiki posisi
kompetitifnya
Sel D adalah kotak paling lemah dari semua sel karena dapat membawa
bencana bagi organisasi paling tidak merugikan program-programnya Sudah
terancam dari luar lalu di hadapakan pada sumber daya yang sangat lemah
Strategi yang ditempuh ialah mengendalikan kerugian yang diderita sehingga
tidak separah dengan yang diperkirakan Hal itu dapat dilakukan dengan sedikit
membenahi sumber daya dengan harapan mampu memperkecil ancaman dari luar
tersebut Usaha itu diarahkan pada upaya mengalihkan kelemahan menjadi
kekuatan sungguh pun memakan waktu yang lama
2 Tujuan Strategi
Tujuan Stratejik adalah kunci dari arah perubahan masa depan Ia
mengarahkan apa yang hendak dikejar diwaktu yang akan datang yaitu dalam
jangka waktu sekian sekitar tiga sampai lima tahun Arahan itu harus jelas dan
tegas bagi keseluruhan organisasi oleh sebab itu sering juga dikatakan bahwa
tujuan stratejik merupakan planning umbrella (payung perencanaan) dalam
mengintegrasikan usaha dari semua unit kerja dan personil kedalam suatu
kegiatan menyeluruh dan menyatu dari suatu organisasi Untuk dapat melakukan
itu tujuan stratejik harus lebih tajam daripada misi tetapi masih cukup luas untuk
dapat mendorong lahirnya kreatifitas dan inofasi bagi semua unit kerja (Koteen
1991) Dengan tegas Koteen (dalam J Salusu 2000) mengatakan bahwa apabila
tujuan stratejik berjalan dengan baik maka kenyataan itu sudah merupakan ldquokunci
13
keunggulan dan kesuksesanrdquo sebab arahannya jelas yaitu untuk mendapatkan
manfaat terbesar dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia Juga membantu
menciptakan kondisi yang mendorong pertumbuhan dan kemajuan organization
secara prakmatis tujuan stratejik adalah kinci menuju kelangsungan hidup
organisasi ini berarti pada saat-saat yang kritis ia harus memusatkan perhatian
segera jelas dan bahkan agresif terhadapa hal-hal yang memerlukan perubahan
hal ini dimaksudkan menanggulangi situasi yang bisa mengancam organisasi yang
dapat mempengaruhi stabilitas keuangan dan kelanjutan hidup organisasi
3 Inisiatif Strategi
Inisiatif strategi pada dasarnya menjelaskan maksud dan rangkuman dari
tindakan-tindakan yang akan dilancarkan untuk mencapai tujuan strategi
Didalamnya sudah tercakup strategi yang akan dipakai untuk mencapai hasilakhir
yang diinginkan Inisiatif strategi biasanya lahir setelah ditemukan implikasi-
implikasi strategi dari kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan
ancaman dari lingkungan eksternal Biasanya juga inisiatif strategi itu muncul
dengan cara informal dari eksekutif kepala atau bahkan dari anggota staf
organisasi
Setiap inisiatif strategi dari mana pun sumbernya perlu digarap secara
sistematis Tetapi perlu diketahui bahwa inisiatif strategi yang harus dijelaskan di
depan publik walaupun publik itu terbatas Para pengambil keputusan startegi
termasuk para pelaksana perlu mengetahui mengapa inisiatif itu ditampilkan dan
hasil apa serta keuntungan-keuntungan apa yang akan dinikmati andaikata inisiatif
itu dilaksanakan Tegasnya inisiatif strategi mengungkapkan langkah-langkah
14
penting yang perlu ditempuh untuk menghindari diri dari malapetaka eksternal
atau untuk mengejar peluang yang tersedia
4 Tingkat-Tingkat Strategi
Merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer Higgins (dalam
JSalusu 1996) menjelaskan adanya empat tingkatan
strategi keseluruhannya disebut Master Strategi yaitu
a) Enterprise strategy (Strategi perusahaan)
Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat setiap organisasi
mempunyai hubungan dengan masyarakat Masyarakat adalah kelompok
yang berada diluar organisasi yang tidak dapat dikontrol Didalam masyarakat
yang tidak terkendali itu ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti
kelompok penekan kelompok politik dan kelompok sosial lainnya Jadi
dalam strategi interprise terlihar relasi antara organisasi dan masyarakat luar
sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan
organisasi Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-
sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap
tuntutan dan kebutuhan masyarakat
b) Corporate strategy (Strategi perusahaan)
Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi sehingga sering disebut Grand
Strategi yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasiPertanyaan
apa yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan
bisnis itu tidak semata-mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis tetapi juga
oleh setiap organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit
15
c) Business strategy (Strategi bisnis)
Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaiamana merebut pasaran di tengah
masyarakat Bagaimana menempatkan organisasi dihati para pengusaha para
pengusaha para donor dan sebagainya Semuanya ini dimaksudkan untuk
dapat memperoleh keuntungan-keuntungan stratejik yang sekaligus mampu
menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik
d) Functional strategy (Strategi fungsional)
Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya
strategi lain Ada tiga jenis strategi functional yaitu
(1) Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang
memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang
sehat antara lain yang berkaitan dengan keuangan pemasaran sumber
daya penelitian dan pengembangan
(2) Strategi functional manajemen mencakup fungsi-fungsi manajemen
fungsi manajemen terbagi 11 yaitu planning organizing implementing
conrolling staffing leading motivating communicating decision
making representing dan integrating
(3) Strategi isu stratejik fungsi utamanya adalah mengontrol lingkungan
baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum
diketahui atau yang selalu berubah
B Pemerintah Daerah
Pemerintah sebagai sebuah organisasi ditinjau dari sudut biological adalah
sebuah organisme yang hidup dan setiap organisme yang hidup mempunyai
16
bagian yang disebut Kepala (head) Sebuah tubuh manusia atau hewan yang
dikendalikan oleh kepalanya sebuah rumah tangga dikendalikan oleh kepala
keluarga Kepala dapat dianggap identik dengan pemerintah baik itu pemerintah
pusat pemerintah daerah maupun pemerintahan daerah dimana pemerintah pusat
adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan
Negara Republik Indonesia yang di bantu oleh Wakil Presiden dan Menteri-
Menteri Negara sedangkan Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai
unsur penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom dan Pemerintahan
Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah
KabupatenKota adalah BupatiWalikota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) KabupatenKota menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan
prinsip otonomi selaus-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia Sedangkan wewenang Pemerintahan Daerah yaitu (1)
mengajukan rancangan Pemerintah Daerah (PERDA) (2) menetapkan Peraturan
Daerah (PERDA) yang telah mendapat persetujuan bersama Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) (3) menetapkan peraturan Kepala Daerah dan keputusan
Kepala Daerah (4) mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang
sangat dibutuhkan oleh Daerah danatau masyarakat (5) melaksanakan wewenang
lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah)
Urusan-urusan Pemerintahan Daerah yaitu (a) urusan pemerintahan wajib
yang berkaitan dengan pelayanan dasar seperti pendidikan kesehatan pekerjaan
17
umum dan penataan ruang perumahan rakyat dan kawasan pemukiman
ketentraman ketertiban umum dan pelindungan masyarakat (b) urusan
pemerintahan yang wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar seperti
tenaga kerja pemberdayaan perempuan perlindungan anak pangan pertahanan
lingkungan hidup perhubungan komunikasi informatika pemberdayaan
masyarakat desa koperasi usaha kecil menengah administrasi kependudukan
dan pencatatan sipil (c) urusan pemerintahan pilihan seperti kelautan perikanan
pariwisata pertanian kehutanan energi sumber daya mineral perdagangan
perindustrian dan transmigrasi (Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah)
Pemerintah adalah proses penetapan janji dan legitimasi seorang pejabat
Negara Publik diukur dengan fakta sejauh mana ia menebar janji demikian
menurut Ndraha (2003) yang baik bersifat internal maupun kepada masyarakat
umum Sedangkan menurut Delly Mustafa (2013) mengemukakan bahwa
pemerintah adalah keseluruhan struktur lembaga dan unit-unit dalam Negara
yang bertugas untuk mengatur pelaksanaannya tugas-tugas pemerintahan Uraian
ringkas di atas menunjukkan bahwa (1) pemerintah dapat dianggap sebagai
suatu yang given ditakdirkan hadir dimana-mana dan merupakan bagian yang
integral sebuah sistem (2) pemerintah terbentuk secara evolusioner sebagai
produk penyesuaian diri manusia dengan perubahan lingkungan hidupnya agar ia
tetap survive (3) pemerintah terbentuk melalui revolusi penakluk atau
pernyataan (4) dapat juga dianggap sebagai produk manajemen pemerintahan
18
yang sengaja dibentuk berdasarkan kesepakatan warga masyarakat sebagai alat
(input) untuk mencapai tujuan dan misi tertentu
C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah suatu bentuk strategis
dalam membangun pariwisata baik di Tingkat Lokal Regional maupun Nasional
DMO dapat pula merupakan struktur tata kelola destinasi pariwisata dimana
melibatkan bukan hanya stakeholder bahkan shareholder yang mampu
memberikan sharing pendapat bahkan sharing anggaran untuk memulai kegiatan-
kegiatan pariwisata Pengelolaan pariwisata di destinasi tertentu di Indonesia
masih jauh ketinggalan dibanding negara-negara lainnya di Asia sehingga
pariwisata di Negara kita masih jauh ketinggalan dari sistem pengelolaannya
Adapun visi dan misi Toraja DMO didirikan pada tanggal 3 Mei 2012 dengan
dua fokus utama yaitu
1) Peningkatan kapasitas untuk masyarakat dan pelaku bisnis pariwisata
lokal
2) Pengorganisasian pencarian dan pengembangan objek pariwisata fasilitas
serta peningkatan aksebilitas ke Toraja
Di bawah koordinas pemerintah setempat (Bupati Tana Toraja) struktur
organisasi Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terdiri Ketua Wakil
Ketua dan Komisi Komisi sarana dan prasarana Komisi sumber daya manusia
Komisi daya tarik wisata Komisi pemasaran dan promosi dan komisi
lingkungan Sedangkan anggota dari Toraja DMO terdiri dari perwakilan
pemerintah setempat (SKPD-BAPPEDA Dinas pariwisata Dinas Koperasi dan
19
Perdagangan dan sebagainya) asosiasi pariwisata (PHRI dan ASITA) dan ketua
Komunitas setempat (kelompok adat kelompok agama dan kelompok pemuda)
Saat ini Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) mensinergikan
upaya untuk menata kembali perannya diantara pemangku kepentingan pariwisata
di Toraja Anggota internal Toraja DMO mengemukakan ide untuk mengusulkan
Toraja DMO sebagai organisasi legal yang nantnya akan berfungsi sebagai
organisasi yang berkelanjutan sekaligus sebagai perwakilan resmi destinasi
pariwisata Toraja Melalui partisipasi aktif Toraja DMO menciptakan kembali
pencitraan untuk destinasi Toraja mempromosikan Toraja melalui partisipasi di
pameran travel di kancah Nasional maupun Internasional berkolaborasi dengan
pelaku usaha pariwisata lokal untuk mengorganisasi dan mengatur perjalanan
eduksi (untuk media dan operatortur) serta menetapkan standar kualitas untuk
pelaku usaha pariwisata lokal (akomodasi restaurant dan operatortur) dalam
rangka memenuhi layanan berstandar Internasional Tanggung jawab utama
berikutnya dari Toraja DMO adalah untuk meningkatkan kepercayaan diantara
pelaku usaha pariwisata dan pemangku kepentingan lokal Harapannya semoga
keberadaan Toraja DMO akan menambah manfaat untuk perekonomiani
masyarakat setempat Saat ini industri pariwisata hanya menduduki peringkat
sebagai pendapatan terbesar ketiga di Toraja Pemerintah Daerah Toraja dan
Toraja DMO bekerja bahu-membahu dan saling mendukung bagi
keberlangsungan industri pariwisata di Toraja
Pendekatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) akan lebih
memudahkan bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan pariwisata karena
20
akan dilakukan melalui tata kelola yang terpadu DMO akan melakukan tugas
koordinasi perencanaan pengendalian organisasi destinasi keberlanjutan dan
implementasi yang dilakukan secara inovatif dan sistemik dengan memanfaatkan
tehnologi informasi yang melibatkan tiga pilar penggerak pembangunan
pemerintah industri pariwisata dan masyarakat dengan tujuan untuk
meningkatkan tata kelola destinasi yang dikelola dengan pendekatan lokal namun
berskala internasinal
Alastair Morrison dalam Konferensi Nasional Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) di Jakarta Agustus (dalam wardhono 2014) menjelaskan
bahwa panduan DMO dimulai dari product development marketing riset
komunication community relations pengembangan sumber daya hingga
kemudian tahapan pengelolaan (governance) Adapun salah satu faktor
pendukung dalam meningkatkan DMO adalah rambu solo dimana rambu solo
adalah upacara adat kematian masyarakat Toraja yang bertujuan unttuk
menghormati dan menghantarkan arwah orang yang meninggal dunia menuju
alam roh yaitu kembali kepada keabadian bersama para leluhur mereka kesebuah
tempat peristirahatan Upacara ini sering juga disebut upacara penyempurnaan
kematian karena orang yang meninggal baru dianggap benar-benar meninggal
setelah seluruh proses upacara ini digenapi Jika belum maka orang yang
meninggal tersebut hanya dianggap sebagai orang yang sakit atau lemah sehingga
ia tetap diperlakukan seperti halnya orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur
dan disediakan makanan dam minuman bahkan selalu di ajak bicara
21
D Pariwisata
Pengertian pariwisata secara Etomoogi pariwista berasal dari dua kata
yaitu ldquoparirdquo yang berarti banyakberkeliling sedangkan pengertian wisata berarti
ldquopergirdquo Di dalam kamus besar Indonesia pariwisata adalah suatu kegiatan yang
berhubungan dengan perjalanan rekreasi sedangkan pengertian secara umum
pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara
waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain dengan
meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud
mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya tetapi semata-mata untuk
menikmati kegiatan pertamasyaan atau rekreasi untuk memenuhi keinginan yang
beraneka ragam
Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai
fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat pengusaha Pemerintah
dan Pemerintah Daerah (Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang
Kepariwisataan) Sedangkan menurut Muljadi 2012 pariwisata adalah suatu
aktivitas perubahan tempat tinggal sementara dari seseorang diluar tempat tinggal
sehari-hari dengan suatu alasan apapun selain melakukan kegiatan yang biasa
menghasilkan upah atau gaji
Istilah pariwisata ini mulai dipakai setelah tahun 1960 untuk mengganti
istilah bertamasya melancong atau piknik dan memberi pengertian yang
sederhana dan sempit yaitu bepergian ke suatu tempat yang tidak jauh untuk
sekedar bersantai Sedangkan dalam era saat ini alasan dan sifat perjalanan yang
dilakukan dalam kaitannya dengan mobilitas pergerakan manusia ini jauh lebih
22
luas Sehingga digunakan istilah pariwisata dimana pengertian pariwisata lebih
luas menyangkut persoalan-persoalan mobilitas pergerakan manusia dari suatu
tempat ke tempat lain dengan tujuan memperoleh nilai kegunaan bagi
pemanfaatan jasa pariwisata Dan bagi yang memanfaatkannya menerima suatu
nilai berupa pendapatan dari jasa pariwisata tersebut Oleh karena itu pariwisata
mengandung nilai ekonomi ynag tinggi bagi pemanfaatan jasa tersebut sebagai
komoditas ekonomi Suatu perjalan dianggap sebagai perjalanan wisata bila
memenuhi persyaratan yang diperlukan yaitu 1) bersifat sementara 2) bersifat
sukarela (voluntary) dalam arti tidak terjadi paksaan 3) tidak bekerja yang
bersifat menghasilkan upah ataupun bayaran Adapun penegrtian kepariwisatan
menurut Bahar dan Marpaung 2002 kepariwisataan adalah sebuah kegiatan yang
dilakukan untuk orang yang melakukan kegiatan perjalanan
Menurut Pendit (2002) terdapat beberapa jenis pariwisata yaitu
1) Wisata budaya ini dimaksudkan dengan perjalanan yang dilakukan atas dasar
keinginan unutk mempluas pandangan hidup seseorang dengan jalan
mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri
mempelajari keadaan rakyat kebiasaan dan adat istiadat mereka cara hidup
mereka budaya dan seni mereka Sering perjalanan seperti ini disatukan
dengan kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan budaya seperti
eksposisi seni (seni tari drama musik dan seni suara) atau kegiatan yang
bermotif kesejarahan dan sebagainya
2) Wisata kesehatan hal ini dimaksudkan dengan perjalanan seorang wisatawan
dengan tujuan untuk meninggalkan keadaan lingkungan tempat sehari-hari
23
dimana ia tinggal demi kepentingan beristirahat dalam arti jasmani dan rohani
dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas yang
mengandung mineral yang dapat menyembuhkan tempat yang mempunyai
iklim udara menyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas
kesehatan lainnya
3) Wisata olahraga Ini dimaksudkan dengan wisatawan yang melakukan
perjalanan dengan tujuan berolah raga atau menghadiri pesta olahraga di
suatu tempat atau suatu negara seperti Asian Games Olympiade Thomas
Cup Uber Cup dan lain-lain Olah raga lain yang tidak termasuk dalam pesta
olahraga atau games misalnya berburu memancing berenang dan berbagai
cabang olehraga di dalam air atau di pegunungan
4) Wisata komersial yang termasuk dalam wisata komersial ini adalah
mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial
seperti pameran industri pameran dagang dan sebagainya Pada mulanya
banyak orang berpendapat bahwa hal ini tidak dapat digolongkan dalam dunia
kepariwisataan dengan alasan bahwa kegiatan perjalanan untuk pameran atau
pekan raya ini hanya dilakukan oleh orang-orang yang khusus mempunyai
urusan bisnisTetapi dalam kenyataannya pada dewasa ini dimana pameran
atau pekan raya banyak dikunjungi oleh masyarakat kebanyakan dengan
tujuan ingin melihat yang membutuhkan fasilitas akomodasi dan transportasi
Disamping itu dalam pekan raya atau pameran biasanya dimeriahkan dengan
berbagai atraksi atau pertunjukan kesenian Itulah sebabnya wisata komersial
ini menjadi kenyataan yang sangat menarik dan menyebabkan kaum
24
pengusaha angkutan dan akomodasi membuat rancanganndashrancangan istimewa
untuk keperluan tersebut
5) Wisata politik jenis wisata ini meliputi perjalanan yang dilakuka untuk
mengunjungi atau mengambil bagian dalam peristiwa kegiatan politik
misalnya perayaan 17 Agustus di Jakarta Biasanya fasilitas akomodasi dan
transportasi serta berbagai atraksi diadakan secara meriah bagi para
pengunjung Disamping itu yang termasuk dalam kegiatan wisata politik
adalah peristiwa-peristiwa penting seperti konfrensi musyawarah kongres
yang selalu disertai dengan kegiatan darmawisata
6) Wisata sosial yang dimaksud dengan wisata ini adalah pengorganisasian suatu
perjalanan yang murah dan mudah untuk memberi kesempatan kepada
masyarakat ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan seperti misalnya
kaum buruh pemuda pelajar mahasiswa petani dan sebagainya Organisasi
ini berusaha untuk membantu mereka yang mempunyai kemampuan terbatas
dari segi finansial untuk dapat memanfaatkan waktu libur atau cuti sehingga
dapat menambah pengalaman dan memeperbaiki kesehatan jasmaniah dan
mental mereka
7) Wisata pertanian wisata pertanian ini adalah pengorganisasian perjalanan yang
dilakukan ke proyek- proyek pertanian perkebunan ladang pembibitan dan
sebagainya dimana wisatawan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan
untuk tujuan studi maupun untuk sekedar menikmati aneka macam tanaman
8) Wisata maritim (bahari) jenis wisata ini biasanya dikaitkan dengan kegiatan
oleh raga di air danau pantai teluk dan laut Misalnya memancing
25
berlayar menyelem sambil melakukan pemotretaan kompetisi berselancar
mendayung berkeliling melihat ndash lihat taman laut dengan pemandangan yang
indah
9) Wisata cagar alam untuk jenis wisata ini biasanya diselenggarakan oleh agen
atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan jalan
mengatur wisata ke tempat atau daerh cagar alam taman lindung hutan
daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh
undang-undang Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan
keindahan alam kesegaran hawa udara pegunungan keajaiban hidup
binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuhndashtumbuhan yang jarang
ditemukan di tempat lain
Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan di atas dapat diambil
suatu pengertian pariwisata adalah suatu kegiatan yang melibatkan orang-orang
yang melakukan perjalanan dengan tujuan untuk mendapatkan kenikmatan dan
memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu dalam kurun waktu tertentu dan bukan
mencari nafkah
E Kerangka Pikir
Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah program yang
diprakarsai oleh kementerian pariwisata dan Ekonomi kreatif Republik Indonesia
pada tahun 2010 Adapun indikator strategi dalam peningkatan DMO ada dua
yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan (2) faktor
eksternal yang meliputi peluang dan ancaman Jika indikator-indikator diatas
26
berjalan dengan baik maka keberhasilan DMO dapat tercapai Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada bagan sebagai berikut
Gambar 2 Kerangka Pikir
F Deskripsi Fokus
Penelitian ini di fokuskan pada strategi pemerintah dalam peningkatan
destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana Toraja Dengan
melalui indikator yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan
(2) faktor eksternal yang meliputi peluang dan ancaman
G Deskripsi Fokus Penelitian
1 Strengths
Kekuatan atau (strengths) adalah kompotensi khusus yang terdapat dalam
organisasi yang berakibat pada pemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha
di pasaran dan setelah penulis melakukan observasi di lokasi obyek wisata Tana
Toraja penulis melihat ada berbagai macam kekuatan yang dimiliki obyek wisata
Tana Toraja seperti a) keindahan alam b) kearifan lokal c) ragam budaya
Strategi Dalam Peningkatan DMO
Faktor Internal
1 (Strengths) Kekuatan
2 (Weaknesses) Kelemahan
Faktor Eksternal
1 (Opportunities) Peluang
2 (Trheats) Aancaman
DMO tercapai
tercapai
27
2 Weaknesses
Kelemahan atau (weaknesses) adalah keterbatasan atau kekurangan yang
menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan
hal ini yang sekarang yang terjadi di Tana Toraja dimana dalam meningkatkan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terkendala dengan berbagai macam
kekurangan seperti a) infrastuktur jalan yang belum optimal b) Kebersihan
kurang terjaga di lokasi obyek wisata
3 Oportunities
Peluang atau (opportunities) adalah berbagai situasi lingkungan yang
menguntungkan bagi suatu satuan bisnis dengan berbagai kekuatan yang dimiliki
obyek wisata Tana Toraja tentu memberikan dampak positif dalam meningkatkan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja seperti a)
agrowisata b) berbagai bisnis lainnya
4 Threats
Ancaman (threats) adalah lingkungan yang tidak menguntungkan suatu
satuan bisnis dengan berbagai kelemahan yang ada tentu akan berdampak negatif
dalam meningkatkan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana
Toraja seperti a) penetrasi budaya luar b) ketergantungan ekonomi
5 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)
DMO adalah suatu bentuk strategis dalam membangun pariwisata baik
ditingkat lokal Regional maupun Nasional Keberhasilan suatu DMO bukan
hanya mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu
28
mengorganisir baik dari segi internal maupun eksternal sehingga DMO dapat
tercapai
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dua bulan di Kabupaten Tana Toraja setelah
seminar proposal dengan tujuan untuk mengetahui strategi pemerintah dalam
peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana
Toraja
B Jenis dan Tipe Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis deskriptif kualitatif yaitu metode
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objektif tentang strategi
pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di
Kabupaten Tana Toraja
2 Tipe Penelitian
Tipe penelitian adalah penelitian fenomena logis yang suatu bentuk
penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang strategi
pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di
Kabupaten Tana Toraja
C Sumber Data
1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan atau
tempat penelitian sedangkan menurut Lofland bahwa sumber data utama dalam
penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan Kata-kata dan tindakan
30
merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau
mewawancarai oleh karena itu penulis menggunakan sumber dari informasi yang
terpilih
2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung tetapi ada
penelitian sebelumnya seperti dokumen buku-buku laporan peraturan-peraturan
pemerintah dan data yang bersifat informasi tertulis yang digunakan dalam
penelitian
D Informan Penelitian
Obyek utama penelitian ini ialah Strategi Pemerintah Dalam peningkatan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Parawisata Di Kabupaten Tana Toraja
Dimana yang dimaksud disini adalah orang yang diharapakan dapat memberikan
data secara obyektif netral dan dapat dipertanggung jawabkan Adapaun
informan dalam penelitian ini yakni sebagai berikut
Tabel 1 Target Informan Penelitian
No Informan Jumlah
1 Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten Tana
Toraja
1 Orang
2 Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten Tana
Toraja
1 Orang
3 Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata
Tana Toraja
1 Orang
4 Trevel Agent 1 Orang
5 Wisatawan 2 Orang
6 Masyarakat 3 Orang
Jumlah 9 Orang
31
E Teknik Pengumpulan Data
1 Wawancara
Dalam penelitian ini peneliti melakukan kegiatan wawancara terhadap
orang-orang yang terlibat langsung dalam proses implementasi program destinasi
manajemen organisasi Dalam melakukan wawancara yang pertama peneliti
wawancarai adalah Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata
Tana Toraja yang kedua Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten
Tana Toraja yang ketiga Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten
Tana Toraja yang keempat travel agent yang kelima wisatawan dan yang
terakhir adalah masyarakat Dalam melakukan wawancara dengan informan yang
terkait peneliti sedikit mengalami kesulitan karena wisatawan dan masyarakat
jarang sekali ada yang mau di wawancarai sehingga peneliti banyak memakan
waktu dalam melakukan wawancara dengan masyarakat dan wisatawan
2 Observasi
Obyek dari pengamatan ini adalah tindakan dari pemerintah dalam proses
implementasi program destinasi manajemen organisasi Sebelum peneliti
mengangkat judul strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja peneliti terlebih dulu
melakukan observasi dengan mendatangi beberapa obyek wisata yang ada di
Kabupaten Tana Toraja seperti wisata Buntu Burake Pango-pango dan lain-lain
sebagainya setelah peneliti menemukan masalah baru mengangkat judul tersebut
diatas dan setelah ujian seminar proposal peneliti turun lagi kelapangan untuk
melakukan penelitian peneliti melakukan observasi kedua dan masalahnya pun
32
masih sama yaitu infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan di obyek
wisata yang tidak terjaga
3 Dokumentasi
Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan melalui rekaman
kegiatan yaitu dengan cara melihat hal-hal penting selama penelitian berlangsung
Rekaman kegiatan tersebut antara lain berupa foto untuk memperoleh gambaran
visual kegiatan pemerintah dalam implementasi program destinasi manajemen
organisasi di kabupaten Tana Toraja Dalam melakukan penelitian peneliti
melakukan dokumentasi berupa foto-foto atau gambar dan melakukan rekaman
pada saat wawancara dengan informan berlangsung dengan menggunakan HP
Samsung serta arsip-arsip atau data yang di dapatkan dari Kantor Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja dan Kantor Badan Pusat Statistik (BPS)
Tana Toraja
F Teknik Analisis Data
Analisis data ialah langkah selanjutnya untuk mengelola data dimana data
yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk
menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitian Dalam
model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman
(dalam Sugiyono 2008) ketiga komponen tersebut yaitu
1) Data reduction (Reduksi data)
Data yang diperoleh dilapanagan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu di
catat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makan lama peneliti
dilapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk
33
itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data Mereduksi data
berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal
yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu
2) Data display (Penyajian data)
Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya
3) Conclusion drawingverification (Penarikan kesimpulan dan verifikasi)
Langkah ke tiga dalam penelitian kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasi Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnya Tetapi apabila data kesimpulan data yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid
dan konsisten saat penelitian kembali kelapangan mengumpulkan data maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel
G Pengabsahan Data
Keabsahan data sebagai usaha untuk memenuhi nilai kebenaran penelitian
yang berkaitan dengan fenomena judul tersebut maka paling tidak ada 3 (tiga)
teknik yang penulis gunakan yaitu
1) Teknik perpanjangan kehadiran penelitian dalam hal ini penulis
memperpanjang waktu di dalam mencari data di lapangan mengadakan
wawancara tidak hanya dilakukan satu kali tetapi peneliti dilakukan berulang
kaliberhari-hari berminggu-minggu bahkan berbulan- bulan Hal ini penulis
lakukan dengan tujuan untuk memperoleh data yang benar disamping itu
34
penulis juga mengadakan ceking data samapi mendapat data yang benar dan
dipertanggung jawabkan secara ilmiah Melakukan pengamatan secara terus-
menerus termasuk kegiatan pengecekan data melalui informan lain untuk
menanyakan kebenaran informasi tersebut dan data lain yang penting
2) Teknik triangulasi Menurut Sugiyono (2008) triangulasi diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai
waktu Lebih lanjut Sugiyono (2008) membagi tringulasi kedalam 3 macam
yaitu
(a) Triangulasi sumber
Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah di
peroleh melalui beberapa sumber Dalam hal ini peneliti melakukan
pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil
pengamatanwawancara dan dokumen-dokumen yang ada Kemudian
peneliti membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara dan
membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang ada
(b) Triangulasi teknik
Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber
yang sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh
dengan wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumen Apabila
denga tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut Menghasilkan data
yang berbeda-beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada
sumber data yang bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data
35
mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya benar karena sudut
pandangnya berbeda-beda
(c) Triangulasi waktu
Waktu yang sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber
masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih
valid sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian
kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan
dengan wawancara observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi
yang berbeda Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda maka
dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian
datanya Triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil
penelitian dari tim peneliti lain yang diberi tugas melakukan pengumpulan
data
3) Teknik ketekunan pengamatan keabsahan data melalui ketekunan
pengamatan dalam peneletian ini di lakukan pada saat penelitian melakukan
observasi dilapangan Peneliti selalu berusaha untuk melakukan
pengamatan seteliti dan setekun mungkin berbagai informasi atau data
yang ada baik dianggap penting maupun kurang penting selalu dianalisis
secermat mungkin
36
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian
1 Letak Geografis
Kabupaten Tana Toraja adalah sebuah Kabupaten di Provensi Sulawesi
Selatan Indonesia Ibu kotanya adalah Makale Kabupaten Tana Toraja di bentuk
berdasarkan Undang-undan Nomor 28 Tahun 2008 tentang kabupaten Toraja di
mekarkanan menjadi 2 Kabupaten pada tanggal 26 November 2008 Kabupaten
Tana Toraja resmi di bagi menjadi Kabupaten Tana Toraja (dengan Ibu kota
Makale) dan Toraja Utara (dengan Ibu kota Rantepao) dengan Bupati bernama Ir
Nicodemus Biringkanae dan Wakilnya bernama Victor Datuan Batara SH yang
dilantik pada tanggal 17022016 di Kantor Gubernur Sulsel Jl Urip Sumoharjo
Kota Makassar
Kabupaten Tana Toraja terdapat hulu sungai yang merupakan salah satu
sungai terpanjang di Sulawesi Selatan yaitu sungai Sarsquodan membelah kota
Rantepao dan Kabupaten Tana Toraja Jarak Ibukota Kabupaten Tana Toraja
dengan Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan sekitar 331 km yang dapat ditempuh
lewat darat dan udara Lewat darat melewati Kabupaten Enrekang Kabupaten
Sidrap Kotamadya Pare-pare Kabupaten Barru Kabupaten Pangkep serta
Kabupaten Maros Dan lewat udara melalui Bandar udara Pongtiku yang berada di
Kecamatan Rantetayo Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu dari 23
kabupaten yang ada di Propinsi Sulawesi Selatan yang terletak diantara
37
2ordm20acutesampai 3ordm30acute Lintang Selatan dan 119ordm30acute sampai 120ordm10acute Bujur Timur
Batas-batas Kabupaten Tana Toraja adalah
1) Sebelah Utara Kabupaten Luwu dan Kabupaten Mamuju
2) Sebelah Timur Kabupaten Luwu
3) Sebelah Selatan Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Pinrang
4) Sebelah Barat Kabupaten Polma
Luas wilayah Kabupaten Tana Toraja tercatat 320577 km2 atau sekitar
5 dari luas Propinsi Sulawesi Selatan yang meliputi 19 sembilan belas
kecamatan Jumlah penduduk pada tahun 2014 berjumlah 289193 jiwa yang
terdiri dari 174604 jiwa laki-laki dan 114589 jiwa perempuan
2 Visi dan Misi Kabupaten Tana Toraja
a) Visi
Terwujudnya Pemerintahan yang kompeten mengelola pembangunan
menuju terciptanya masyarakat religius sejahtera berkeadilan sesuai karakteristik
ekologis sosial ekonomi dan budaya Tana Toraja
b) Misi
(1) Revitalisasi fungsi birokrasi dan meningkatkan kinerja tata kelola
pemerintahan dalam rangka efektifitas pelaksanaan pembangunan serta
distribusi layanan publik yang bersih transparan dan akuntabel
(2) Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan mutu
pendidikan dan layanan kesehatan Penguatan kapasitas peran institusi
keagamaan sosial kemasyarakatan kepemudaan dan perempuan melalui
pengendalian pertumbuhan penduduk serta pengendalian pertumbuhan
38
penduduk dalam rangka terciptanya ketahanan serta kesetiakawanan sosial
(3) Peningkatan ekonomi kerakyatan melalui pendayagunaan dan pengembangan
potensi sumber daya pertanian perkebunan peternakan dan perikanan serta
pengembangan usaha kecil menengah dengan mengandalkan partisipasi
seluruh elemen masyarakat dan dunia usaha dalam rangka peningkatan
kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan
(4) Mengoptimalkan pembangunan infrastruktur desa-kota untuk membuka
isolasi wilayah khususnya daerah terpencil guna mendukung kelancaran akses
layanan publik arus barang dan jasa pengembangan dan diversifikasi potensi
pariwisata serta berbagai potensi usaha produktif masyarakat
5) Menjadikan Tana Toraja sebagai kabupaten terdepan dalam pengembangan
program Gerakan Hijau (Go Green) serta pariwisata berbasis Budaya dan
Lingkungan (Eco-Culture Tourism) di Sulawesi Selatan
3 Keadaan Sosial
Keadaan sosial budaya masing-masing daerah tidaklah sama setiap daerah
memiliki corak adat-istiadat sendiri-sendiri begitu pula dengan kabupaten Tana
Toraja Berikut adalah keadaan sosial budaya kabupaten Tana Toraja
a) Kesehatan
Sampai tahun 2014 di Kabupaten Tana Toraja terdapat 2 rumah sakit
Sedangkan fasilitas kesehatanlain di Tana Toraja terdapat 21 puskesmas Dalam
pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) jumlah akseptor baru yang
terjaring pada tahun 2014 sebanyak 12799 orang Pada umumnya akseptor baru
tersebut memilihmenggunakan kontrasepsi Pil dan suntikan yakni masing-masing
39
5769orang dan 32864 orang Pada tahun 2009 akseptor aktif berjumlah
24536 orang
b) Pendidikan
Pembangunan bidang pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa Pembangunan sumber daya manusia (SDM) suatu negara akan
menentukan karakter dari pembangunan ekonomi dan social karena manusia
adalah pelaku aktif dari seluruh kegiatan tersebutDari tahun ke tahun partisipasi
seluruh masyarakat dalam dunia pendidikan di Tana Toraja semakin meningkat
hal ini berkaitan dengan berbagai program pendidikan yang dicanangkan
pemerintah untuk lebih meningkatkan kesempatan masyarakat untuk mengenyam
bangku pendidikan
Peningkatan partisipasi pendidikan untuk mencapai bangku pendidikan
tertentu harus diikuti dengan berbagai peningkatan penyediaan sarana fisik
pendidikan dan tenaga pendidik yang baik untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel berikut
40
Tabel 2 Jumlah Tingkat Pendidikan di Tana Toraja Tahun 20142015
No Tingkat pendidikan Jumlah Sekolah Jumlah Murid
1 TK 94 Buah 2547 Jiwa
2 SD 231 Buah 20773 Jiwa
3 SLTP 72 Buah 20139 Jwa
4 SMA 18 Buah 9 567 Jiwa
5 SMK 23 Buah 4896 Jiwa
6 Perguruan Tinggi 4 Buah 9527
Sumber Kabupaten Tana Toraja Dalam Angka 2014
c) Agama
Perkembangan pembangunan dibidang spiritual dapat dilihat dari besarnya
sarana peribadatan masing-masing agama Penduduk kabupaten Tana Toraja
mayoritas beragama Kristen baik protestan maupun Katolik tapi yang paling
banyak adalah Kristen Protestan Jadi kegiatan yang berhubungan dengan
kebudayaan setempat diwarnai oleh ajaran kekristenan Tempat peribadatan
agama Kristen yang terdiri dari Kristen Protestan dan Katolik pada tahun 2014
masing-masing berjumlah 695 dan 110 unit
Tabel 3 Jumlah Pemeluk Agama Di Kabupaten Tana Toraja
No Agama Jumlah
1 Kristen protestan 171138
2 Katolik 55020
3 Islam 34020
4 Hindhu 10015
5 Buddha 19
Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015
41
4 Keadaan Budaya dan Pariwisata
Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata
(DTW) di Sulawesi Selatan memiliki daya tarik yang cukup besar baik yang
bersifat budaya alam sejarah maupun buatan Berikut beberapa potensi wisata
yang dimiliki oleh Kabupaten Tana Toraja
a) Budaya
Kabupaten Tana Toraja memiliki kebudayaan yang dikenal dengan
kebudayaan ldquoaluktardquo merupakan salah satu kepercayaan yang diakui di dalam
masyarakat Tana Toraja seperti
(1) Upacara Rambu Solorsquo (acara kematian)
Rambu Solorsquo adalah upacara pemakaman secara adat yang mewajibkan
keluarga dari almarhum membuat sebuah upacara sebagai tanda penghormatan
terakhir dan menghantarkan arwah orang yang meninggal menuju nirwana
Menurut kepercayaan masyarakat Toraja orang yang meninggal baru dianggap
benar-benar meninggal jika upacara adat rambu solorsquo dilaksanakan Oleh sebab
itu jasad orang yang belum diupacarakan masih tetap diperlakukan seperti halnya
orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur dan diberi hidangan makanan dan
minuman bahkan selalu diajak berbicara Upacara adat Rambu Solorsquo terdiri dari
beberapa rangkaian ritual diantaranya pembungkusan jenazah menghias peti
jenazah menurunkan jenazah ke lumbung untuk disemayamkan dan proses
pengusungan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir Selain itu dalam upacara
adat ini terdapat berbagai kegiatan budaya yang menarik yang dipertontonkan
antara lain 1) Marsquopasilaga tedong (Adu kerbau) upacara inilah yang menyedot
42
perhatian turis asing dan wisatawan lokal Kerbau adalah hewan yang dianggap
suci bagi suku Toraja dan Sisembarsquo atau Adu kaki 2) Tari-tarian yang berkaitan
dengan situs rambu solorsquo antara lain ParsquoBadong ParsquoDondi ParsquoRanding
ParsquoKatia Parsquopapanggan dan Passailo Sementara itu untuk seni musik antara lain
Parsquopompang Parsquodali-dali dan Unnosong Marsquotinggoro tedong (Pemotongan
kerbau dengan ciri khas masyarkat Toraja yaitu dengan menebas leher kerbau
dengan parang dilakukan dengan sekali tebas) Kerbau yang akan disembelih
biasanya akan ditempatkan pada sebuah batu yang disebut Simbuang Batu Jenis
kerbau yang terkenal dari Toraja adalah Tedong Bonga tedong bonga harganya
sangat tinggi hingga ratusan juta rupiah Rambu Solorsquo mencerminkan kehidupan
masyarakat Tana Toraja yang suka gotong royong memiliki strata sosial dan
menghormati orang tua
Gambar 3 Marsquorombongan (Penyambutan Tamu)
43
(2) Upacara Syukuran (Rambu Tukarsquo)
Upacara Rambu tukarsquo adalah upacara adat yang berhubungan dengan acara
syukuran di dalam upacara ini tak ada kesedihan yang ada hanya kegembiraan
Misalnya acara pernikahan syukuran panen dan peresmian rumah adattongkonan
yang baru atau yang selesai direnovasi menghadirkan semua rumpun keluarga
dari acara ini membuat ikatan kekeluargaan di Tana Toraja sangat kuat semua
upacara tersebut dikenal dengan nama MaBua Meroek atau Mangrara Banua
Sura Upacara ini menarik karena berbagai atraksi tarian dan nyanyian dari
kebudayaan Toraja yang unik Upacara Rambu Tukarsquo dilaksanakan sebelum
tengah hari di sebelah timur tongkonan Ini berbeda dengan Rambu solorsquo yang di
gelar tengah atau petang hari serta di adakan di sebelah barat tongkonan Sebagai
upacara kegembiraan Rambu Tukarsquo digelar mengiringi meningginya matahari
sedangkan Rambu Solorsquo untuk mengiringi terbenamnya matahari Untuk upacara
adat Rambu Tuka diikuti oleh seni tari seperti Pa Gellu Pa Boneballa Gellu
Tungga Ondo Samalele PaDao Bulan PaBurake Memanna Maluya PaTirra
Panimbong dan lain-lain Untuk seni musik yaitu Papompang PaBarrung
Papelle Musik dan seni tari yang ditampilkan pada upacara Rambu Solo tidak
boleh ditampilkan pada upacara Rambu tukarsquo
44
Gambar 4 Marsquogellursquo (Tari-tarian)
(3) Rumah Tongkonan
Tongkonan adalah rumah tradisional Toraja yang berdiri diatas tumpukan
kayu dan dishiasi dengan ukiran berwarnah merah hitam dan kuning Kata
tongkonan berasal dari bahasa Toraja tongkon (duduk) Tongkonan merupakan
pusat kehidupan sosial suku Toraja ritual yang berhubungan dengan tongkonan
sangatlah penting dalam kehidupan spiritual suku Toraja oleh karena itu semua
anggota keluarga diharuskan ikut serta karena tongkonan melambangkan
hubungan mereka dengan leluhur mereka Pembangunan tongkonan adalah
pekerjaan yang melelahkan dan biasanya dilakukan dengan bantuan keluarga
besar ada 3 jenis tongkonan yaitu 1) Tongkonan layuk adalah tempat menyusun
aturan aturan sosial keagamaan 2) Tongkoan pekaindoran (pekamberan atau
kaparengngesan) adalah berfungsi sebagai temapt pengurus atau pengatur
pemrintahan adat 3) Tongkonan batu arsquoriri adalah berfungsi sebagai tongkonan
penunjang yang mengatur dan membina persatuan keluarga serta membina
warisan
45
Gambar 5 Rumah Tongkonan Tana Toraja
b) Pariwisata
Tana Toraja terkenal akan obyek wisatanya yang sangat indah dan
menarik sehingga diminati para wisatawan Pada tahun 2012 Tana Toraja
mendapatkan program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) pada saat itu
juga kunjungan wisatwan semakin tahun semakin meningkat untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4 Jumlah Kunjungan Wiatawan Tahun Tana Toraja 2012 SD 2016
No
Tahun
Jumlah Wisatawan
Wisnus Wisman
Total
1 2012 20836 13532 34368
2 2013 42319 19324 61643
3 2014 60096 20167 80236
4 2015 82767 15731 98498
5 2016 55037 19491 74528
Sumber Kantor Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja
Tana Toraja memiliki berbagai tempat obyek wisata berikut nama-nama
obyek wisata Tana Toraja
46
(1) Obyek Wisata Lemo
Merupakan sebuah kuburan yang dibuat di bukit batu Bukit ini dinamakan
Lemo karena bentuknya bulat menyerupai buah jeruk (limau) Untuk membuat
lubang ini diperlukan waktu 6 bulan hingga 1 tahun dengan biaya sekitar Rp 30
juta Di pemakaman Lemo terdapat mayat yang disimpan di udara terbuka di
tengah bebatuan yang curam Kompleks pemakaman ini merupakan perpaduan
antara kematian seni dan ritual
Gambar 6 Obyek Wisata Lemo
(2) Obyek Wisata Kambira Atau Baby Grave (Kuburan Bayi Di Dalam Pohon)
Obyek wisata satu ini sangat unik karena jenazah bayi yang sudah
meninggal dimasukkan ke batang pohon Mayat bayi lalu diletakkan ke dalam
dan ditutupi dengan serat pohon dari bahan pelepas enau (kulimbang ijuk) Usia
pohon sekitar 300 ada juga yang 10 tahun dan tersimpan puluhan jenazah bayi
berusia 0-7 tahun di dalamnya Saat ini pohon tempat menyimpan mayat bayi
tersebut sudah tidak digunakan lagi Namun pohon tersebut masih terlihat tegak
berdiri sehingga menjadi daya tarik yang banyak dikunjungi wisatawan lokal mau
pun mancanegara
47
Gambar 7 Obyek wisata Baby Grave
(Penguburan Bayi Dalam Pohon)
(3) Obyek Wisata Makularsquo
Makula terletak di Sangalla sekitar 24 kilometer sebelah selatan kota
Rantepao atau lima enam kilometer di sebelah barat kota Makale Tana Toraja
Terdapat tiga sumber air panas di Makularsquo yang letaknya saling berdekatan Di
sekitar mata air itu berdiri beberapa rumah peristirahatan Pengelolanya sengaja
menyediakan kolam-kolam untuk menampung air panas yang dialirkan dari
sumbernya
Gambar 8 Obyek Wisata Makularsquo (Tempat Permandian)
48
(4) Obyek Wisata Sirope
Obyek wisata Sirope terletak plusmn 6 km di Kecamatan Makale Utara dan 1
km dari jalan poros tempat ini merupakan pemakaman batu pahat di tebing-tebing
batu kapur erong (tempat pemakaman purba dari kayu) dengan beberapa patung-
patung Kompleks pemakaman ini merupakan milik dari kaum bangsawan di
sekitar wilayah Lion dan Tondok Iring
Gambar 9 Obyek Wisata Sirope (Tempat Penguburan)
(5) Obyek Wisata Tumbang Datu Beborsquo
Obyek wisata Tumbang Datu Beborsquo adalah salah satu perkampungan adat
terletak di Kecamatan Sangallarsquo Utara plusmn 7 km dari Makale di sini terdapat
banyak rumah adat tongkonan lokasi upacara adat mata air pemakaman purba
kuburan bayi di pohon benteng pertahanan purba dan lain-lain Masyarakat
masih sangat memegang teguh tradisi
49
Gambar 10 Obyek Wisata Tumbang Datu Bebo
(Rumah Adat Tana Toraja)
(6) Obyek Wisata Tilanga
Obyek wisata Tilanga merupakan kolam alami yang jauh dari hingar
bingar kota terbentuk pada batuan cadas yang dikelilingi pepohonan rimbun
lengkap dengan bunyi-bunyian alam Permandian alam Tilanga terletak di Desa
Sarira Kecamatan Makale Tana Toraja Sulsel jaraknya sekitar 15 kilometer
sebelah selatan Kota Rantepao atau 12 kilometer sebelah utara Kota Makale
Yang menarik dari obyek wisata ini belut berukuran selengan bagian bawah
orang dewasa berenang dengan bebasnya tapi belut-belut tersebut tidak boleh di
tangkap dan di bawah pulang karena penduduk yang tinggal disana
menganggapnya sebagai binatang yang sakral
50
Gambar 11 Obyek Wisata Tilanga (Tempat Permandian)
(7) Obyek Wisata Pango-pango
Obyek wisata Pango-pango merupakan obyek wisata alam yang berada di
atas puncak gunung dengan ketinggian 1600-1700 Mdpl serta terdapat rimbunan
pohon pinus obyek wisata Pango-pango menggabungkan 2 unsur tempat wisata
yaitu wisata alam dan agro wisata Wisata alam Pango-pango terletak sekitar 7
Km dari Kota Makale Kabupaten Tana Toraja
Gambar 12 Obyek Wisata Pango-pango (Wisata Alam)
51
(8) Obyek Wisata Buntu Burake
Obyek wisata Buntu Burake merupakan obyek wisata religi yang
diresmikan pada tanggal 31 agustus 2015 bertepatan hari ulang tahun Kabupaten
Tana Toraja Di atas puncak Buntu Burake terdapat patung Yesus setinggi 40
Meter dan merupakan patung Tuhan Yesus tetringgi kedua di dunia setelah
Christ the king di Polandia setinggi 525 Meter dan di urutan ketiga yaitu patung
Yesus di Rio de janeiro Brasil setinggi 32 Meter
Gambar 13 Obyek Wisata Buntu Burake (Wisata Religi)
4 Keadaan Penduduk
Salah satu modal dasar dalam melaksanakan pembangunan di suatu
daerah adalah sumber daya manusianya dalam hal ini adalah penduduk Apabila
penduduk tersebut diarahkan atau di bina sebagai tenaga kerja yang efektif maka
hal ini merupakan potensi yang sangat besar nilainya Sebaliknya apabila
penduduk tidak di bina atau diarahkan dengan baik sedangkan laju pertumbuhan
penduduk tidak terkendali maka peningkatan kesejahteraan penduduk tidak
52
merata maka hal ini akan mengganggu keamanan stabilitas nasional Penduduk
Kabupaten Tana Toraja berdasarkan hasil akhir tahun 2015 berjumlah 226160
jiwa yang tersebar di 19 Kecamatan yang berjenis kelamin laki-laki lebih
banyak dari penduduk yang berjenis kelamin perempuan lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut
Tabel 5 Jumlah Penduduk Tana Toraja
No Jenis Keleamin Jumlah
1 Laki-laki 114589
3 Perempuan 111623
Total 226160
Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015
B Karakterisitik Informan
Berikut ini dipaparkan Karakterisitik Informan umum meliputi jenis
kelamin umur pendidikan pekerjaan dan pendapatan
1) Karakterisitik Informan berdasarkan jenis kelamin
Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut jenis
kelamin ditunjukkan pada tabel dibawah ini
Tabel 6 Karakterisitik Informan Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase ()
1 Laki-laki 6 665
2 Perempuan 3 335
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret 2016
Data tabel diatas menunjukkan 6 orang informan berjenis laki-laki dengan
persentase (665) sedangkan yang berjenis perempuan 3 orang dengan
persentase (335) Hal ini menunjukkan dalam penelitian ini informan yang
berjenis laki-laki lebih banyak di banding informan yang berjenis kelamin
perempuan
53
2) Umur
Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut umur
ditunjukkan pada tabel dibawah ini
Tabel 7 Karakteristik Informan Berdasarkan Umur
No Klasifikasi Umur Frekuensi Presentase ()
1 30-49 5 66
2 40-49 2 22
3 50-59 2 22
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016
Pada tabel 7 diatas dapat di lihat dari 9 informan berdasarkan umur
menunjukkan bahwa umur yang mendominasi informan berada pada kisaran 30-
49 tahun dengan persentase (66) sedangkan pada kisaran umur 40-49 tahun
(22) dan umur 50-59 tahun (22) adalah merupakan kisaran yang paling kecil
3) Tingkat pendidikan
Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut tingkat
pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 8 Karakterisitik Informan Berdasarkan Pendidikan
No Klasifikasi Pendidikan Frekuensi Presentase ()
1 SD 0 0
2 SMP 0 0
3 SMA 2 222
4 DIII 2 222
5 SI 3 333
6 S2 2 222
Jumlah 9 100
Sumber olahan Data Primer Maret Tahun 2016
54
Pada tabel 8 diatas dapat dilihat dari 9 informan berdasarkan pendidikan
menunjukkan bahwa pendidikan yang mendominasi informan berada pada jenjang
S1 dengan persentase (333) selanjutnya pada jenjang SMAD111 dan S2
persentasenya sama yaitu (222)
4) Pekerjaan
Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut
pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 9 Karakteristik Informan Berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan Frekuensi Persentase
1 PNS 4 44
2 Swasta 2 22
3 Honorer 2 22
4 IRT 1 12
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016
Tabel 9 apat dilihar diatas dari 9 informan berdasrkan pekerjaan
menunjukkan bahwa pekerjaan dari informan lebih banyak yang PNS yaitu 4
orang dengan persentase (44) yang sedang adalah honorer dan swasta yaitu
dengan persentase (22) yang paling sedikit adalah IRT dengan persentase
hanya (12)
5) Pendapatan
Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut
pendapatan dapat dilihat pada tabel berikut
55
Tabel 10 Karakteristik Informan Berdasarkan Pendapatan
No Pendapatan Frekuensi Persentase
1 500-700 ribu 2 25
2 1 ndash 2 juta 2 25
4 4-10 juta 5 50
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016
Tabel diatas menunjukkan bahwa informan yang mempunyai pendapatan
paling banyak ada 5 orang yaitu dengan persentase (50) informan yang
berpendapatan menengah sebanyak 2 orang dengan persentase (25) sedangkan
informan yang berpendapatan paling sedikit ada 2 orang dengan persentase (25)
C Strategi Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi
(DMO) Di Kabupaten Pariwisata Tana Toraja
Strategi yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja adalah analisis SWOT
karena analisi SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan suatu
masalah proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal dan faktor
eksternal Untuk mengetahui apakah DMO pariwisata Tana Toraja sudah tercapai
atau belum dapat dilihat dari hasil wawancara di bawah ini
1 Faktor internal
Faktor internal terbagi atas dua yaitu faktor kekuatan yang meliputi
keindahan alam kearifan lokal dan ragam budaya sedangkan faktor kelemahan
meliputi infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan kurang terjaga
56
a) Kekuatan
Indikator pertama Kekuatan terdiri dari tiga sub variabel yaitu 1)
keindahan alam 2) kearifan lokal 3) ragam budaya Ketiga sub variabel akan
dijelaskan di bawah ini
(1) Keindahan alam
Sebuah keindahan alam sangat dibutuhkan dalam meningkatkan destinasi
pariwisata karena dengan adanya keindahan alam yang menarik dan sejuk akan
menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan Ketika ditanyakan tentang keindahan
alam berikut tanggapan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten
Tana Toraja
ldquoDari segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki panorama
alam yang sangat menarik dan sejuk pada saat kita memasuki kawasan
obyek wisata yang ada di Pango-pango kita dapat rasakan kesejukan di
alam bebas Sekitar wilayah Pango-pango ini banyak ditanami berbagai
macam tanaman salah satunya produk unggulan seperti kopi coklat
markisa kacang tana dan jagung dan beragam sayuran selain itu juga di
penuhi rimbunan pohon pinus tak salah kalau obyek wisata yang satu ini
menjadi kunjungan favoritrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Hasil wawancara lainnya dengan Sekertaris Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoSalah satu yang menjadikan obyek wisata Tana Toraja diminati para
pelancong dunia baik wisata lokal maupun mancanegara adalah panorama
alamnya yang sangat bagus dan indah karena letak obyek wisata terletak
diatas gunung diatas kita dapat melihat kota Makale Rantepao dan
sekitarnyardquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari
segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki beragam keindahan
misalnya panorama alam yang indah sejuk dan menarik serta dilokasi obyek
57
wisata banyak ditemui berbagai macam tanaman seperti kopi markisa jagung
kacang tanah dan rimbunan pohon pinus diatas juga kita dapat melihat kota
Makale Rantepao dan sekitarnya Terkait dengan keindahan alam obyek wisata
Tana Toraja lebih lanjut Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoObyek wisata yang ada di Tana Toraja dari segi keindahan memang
sangat menarik salah satunya di Buntu Burake disana kita dapat melihat
keindahan alamnya seperti gunung-gunung yang indah dipandang serta
batu-batu yang ada diokasi obyek wisata yang tak kalah uniknya batunya
yang tinggi dan lonjong serta terdapat patung yesus yang tertinggi kedua
di dunia pembangunan wisata religi ini tak lain untuk meningkatkan
destinasi wisatawan serta meminimalisir kelemahan dan ancaman yang
adardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Sementara penjelasan yang diberikan oleh Travel agent Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoMemang Tana Toraja Memiliki keindahan alam yang luar biasa tapi
keindahan alam yang ada di obyek wisata di Buntu Burake pada saat
musim hujan tidak dapat kita rasakan karena gelap ditutupi oleh awan
serta dilokasi obyek wisata sangat licin jadi lebih bagusnya datang
berkunjung pada saat musim kemaraurdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa
keindahan yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja memang sangat luar biasa
contohnya obyek wisata di Buntu Burake diatas kita dapat merasakan keindahan
alam seperti gunung-gunung yang indah batu-batunya yang unik karena tajam
panjang dan lonjong serta patung yesus yang tertinggi kedua di dunia tetapi
keindahan alamnya tidak dapat dirasakan pada saat hujan turun karena gelap
ditutupi oleh awan Terkait hal tersebut informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Toraja mengatakan bahwa
58
ldquoKeindahan alam obyek wisata yang ada di Toraja ini memang luar biasa
contohnya obyek wisata yang ada di Pango-pango kalau ingin berkunjung
bagusnya bermalam di pagi hari kita terasa diatas awan karena pada saat
sang matahari terbit di ufuk timur pemandangan menakjubkan lainnya
dapat kita saksikan Arak-arakan awan putih indah berada tepat di bawah
kita yang menyelimuti seluruh kota Makale dan sekitarnya dari atas
puncaknyardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara tanggapan informan selaku masyarakat kabupaten Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoKalau ingin melihat keindahan obyek wisata Tana Toraja yang ada di
Buntu Burake itu pada saat sore hari diatas kita akan merasakan kesejukan
serta keindahannya pada saat matahari akan terbenam cahayanya yang
kuning keemasan dihiasi dengan baluran putih awan yang berarak tak
beraturan pernak-pernik mutiara yang sedang menggantung di tengah
warna kuning sang mentarirdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat di katakan bahwa
keindahan obyek wisata Tana Toraja memang luar biasa apalagi pada pagi hari
dan sore hari pada saat matahari terbit di ufuk timur dan sore hari pada saat
matahari mau terbenam
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat
dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian pada indikator Strengths
(kekuatan) bahwa suatu satuan bisnis atau perusahaan harus memiliki keunggulan
komparatif oleh unit usaha di pasaran salah satunya seperti keindahan alam
dimana keindahan alam yang dimimiliki merupakan keunggulan dari obyek
wisata Tana Toraja dengan begitu pemerintah Tana Toraja dapat memanfaatkan
kekuatan dan peluang dalam meningkatkan destinasi serta dapat meminimalisir
berbagai kelemahan dan ancaman yang ada
59
(2) Kearifan lokal
Kearifan lokal adalah kepandaian dan strategi-strategi pengelolaan alam
semesta dalam menjaga keseimbangan ekologis yang sudah berabad-abad teruji
oleh berbagai bencana dan kendala serta keteledoran manusia Kearifan lokal
tidak hanya berhenti pada etika tetapi sampai pada norma dan tindakan dan
tingkah laku sehingga kearifan lokal dapat menjadi seperti religi yang
memedomani manusia dalam bersikap dan bertindak baik dalam konteks
kehidupan sehari-hari maupun menentukan peradaban manusia yang lebih jauh
Ketika ditanyakan tentang kearifan lokal berikut tanggapan informan selaku
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tana Toraja
ldquoKearifan lokal Tana Toraja dari segi adat sudah banyak mengalami
perubahan contohnya perbudakan dulunya budak di suruh-suruh misalnya
menumbuh padi kasi makan babi cuci piring dan lain lain-lain
sebagainya tapi sekarang itu sudah tidak berlaku tapi identitasnya sebagai
budak tidak akan hilang rdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Sementara tanggapan dari informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoSaat ini beberapa dari kebudayaan di Tana Toraja sudah tidak orisinil
lagi misalnya saja rumah adat toraja yaitu tongkonan dulu atap rumah
tongkonan itu terbuat dari kayu sehingga terlihat sangat unik namun
sekarang sudah ada yang menggunakan atap seng begitu juga dengan
lantainya yang dulunya masih menggunakan kayu sekarang sudah di cor
dan memakai keramik sehingga keindahan dan keunikannya berkurang rdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan di atas dapat di katakan bahwa kearifan
lokal Tana Toraja sudah mulai berkurang keasliannya dan keorisinalitasnya
karena beberapa adat Toraja sudah banyak mengalami perubahan misalnya
perbudakan yang tak lagi di suruh-suruh serta rumah adat tongkonan yang
60
dulunya menggunakan kayu sebagai lantainya tapi sekarang sudah banyak yang
cor dan menggunakan keramik sehingg keunikannya berkurang Sehubungan
dengan kearifan lokal Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKearifan lokal dari segi budaya sudah mulai memudar contohnya dalam
pesta rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya tamu atau keluarga
yang datang memakai baju bolong (baju hitam) naum sekarang sudah ada
yang tidak memakai baju hitam menurut saya ada baiknya pemerintah
membuat PERDA Tentang Kearifan Lokal agar budaya yang dimiliki tdak
mudah berubah dan memudarrdquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan tanggapan informan di atas maka dapat di analisa bahwa
dalam pelaksanaan upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya
semua memakai baju hitam baik tamu maupun keluarga tapi kenyataannya sudah
ada yang tidak memakai baju bolong (baju hitam) maka dari itu Ketua DMO
Pariwisata Tana Toraja menyarankan agar pemerintah Tana Toraja mengeluarkan
Peraturan Daerah (PERDA) Tentang Kearifan Lokal agar kearifan lokal Tana
Toraja tetap terjaga dan tidak mudah memudar maupun berubah Sehubungan
dengan kearifan lokal Travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKearifan lokal dari segi baju sudah sangat bagus di mana dalam
melaksanakan upacara rambu tukarsquo (acara syukuran) misalnya acara
pernikahan dimana dalam pelaksaanaannya penerima tamu menggunkan
baju adat Toraja yaitu kandaura dan baju bodoh (baju indorsquo) dilengkapi
dengan aksesoris Tana Torajardquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara tanggapan dari wisatawan yang datang berkunjung ke Tana
Toraja mengatakan bahwa
ldquoberbicara mengenai kearifan lokal Tana Toraja dari segi budaya baik
budaya rambu solorsquo (acara kematian) dan budaya rambu tukarsquo (acara
syukuran) sangat orisinil karena budaya ini ada sejak dari dulu sampai
61
sekarang dan tidak mudah di pengaruhi oleh budaya luar karena
masyarakat Toraja sangat mengharagai budaya mereka dengan tetap
menjaga eksistensi kearifan lokal inilah sehingga Toraja dikenal baik
lokal maupun mancanegara serta budaya ini dijadikan budaya wisatardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara tanggapan dari masyarakat dikabupaten Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoMengenai kearifan lokal sudah banyak yang tidak orisinil lagi karena
upacara-upacara yang digelar di Toraja khususnya di Tana Toraja sudah
mulai berkurang atau sudah jarang di laksanakan seperti dalam syukuran
rumah tongkonan yang baru dan acara pesta panen biasanya digelar acara
sisembarsquo (adu kaki) sebagai ungkapan syukur Tapi saat ini kebanyakan
upacara yang digelar hanya rambu solorsquo (pesta kematian) dan rambu tukarsquo
( pesta pernikahan)rdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan beberapa informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa dari segi budaya rambu solorsquo dan rambu tukarsquo sangat orisinil
karena budaya itu masih dilestarikan sampai sekarangserta dalam pelaksanaan
rambu tukarsquo semua penerima tamu menggunakan baju adat Toraja dilengkapi
dengan aksesoris Toraja dan disisi lain ada juga yang sudah tidak orisinil lagi
karena berbagai upacara syukuran sudah mulai jarang dilaksanakan seperti
mangrara tongkonan dan acara pesta panen yang biasanya dilakukan acara
sisembarsquo
(3) Ragam budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit termasuk sistem agama dan politik adat
istiadat bahasa perkakas pakaian bangunan dan karya seni Sehubungan dengan
62
budaya berikut tanggapan informan selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
ldquoBudaya Tana Toraja merupakan warisan dunia dan dijadikan wisata
budaya dari berbagai budaya yang ada yang paling menarik adalah
upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana upacara rambu solorsquo
dulunya hanya dilakukan oleh bangsawan akan tetapi sekarang sudah
mulai bergeser siapa yang kaya itulah pestanya yang paling meriah meski
demikian dalam pelaksanaannya dilakukan berdasarkan stratifikasi sosial
ada tingkatan-tingkatannya seperti tanarsquo bulaan (kasta tertinggi) tanarsquo
bassi (kasta menengah) tanarsquo karurung ( kasta rendah) dan tanarsquo kua-kua
(sangat rendah)rdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dalam
pelaksanaan upacara rambu solorsquo yang dulunya hanya bisa dilakukan oleh orang
bangsawan tapi sekarang sudah mengalami pergeseran dimana orang yang kaya
itulah yang pestahnya lebih meriah tapi meski demikian tetap diukur berdasarkan
status sosialnya Sehubungan dengan budaya ini lebih lanjut Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan
ldquoSelain budaya rambu solorsquo Tana Toraja juga memiliki berbagai macam
budaya lainnya yang juga menarik salah satunya adalah penguburan bayi
yang ada di baby grave yang dikubur dalam pohon dimana 1 pohon
terdapat 10 mayat bayi di dalam maka tak heran kalau Tana Toraja
diminati oleh para pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun
mancanegarardquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Sementara tanggapan dari informan selaku Ketua Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoSelain budaya rambu solorsquo (acara kematian) ada juga budaya rambu tukarsquo
(acara syukuran) seperti acara pernikahan dimana dalam pelaksanaannya
diiringi dengan parsquogellu (tari-tarian) parsquopenawai (memaparkan asal usul
calon pengantin) dan dilaksanakan pada saat matahari mulai naik berbeda
dengan rambu tukarsquo yang dilakukan pada saat matahari mulai turun begitu
menariknya budaya Torajardquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
63
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
budaya Tana Toraja bukan hanya rambu solorsquo ada juga budaya penguburan bayi
dalam pohon dimana dalam 1 pohon terdapat 10 mayat bayi serta budaya lainnya
adalah budaya rambu tukarsquo seperti acara pernikahan yang dilksanakan pada saat
matahri mulai naik serta di iringi dengan parsquogellu dan marsquopenawai Terkait
dengan budaya tersebut travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoTana Toraja terkenal karena budayanya yang begitu menarik salah
satunya adalah ketika seorang bangsawan meninggal atau seorang yang
tak murni bangsawan biasanya tak langsung dikubur melainkan disimpan
di rumah berminggu-minggu berbulan-bulan bahkan puluhan tahun
tergantung kesiapan keluarga dan mereka memperlakukan mayat seperti
orang yang hidup dimana mayat disiapkan makanan dan minuman mayat
tersebut baru dianggap mati setelah selesai melakukan upacara rambu
solorsquo (acara kematian)rdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara tanggapan dari informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan
ldquoTidak salah kalau Tana Toraja diminati para wisatawan mancanegara
karena memang budaya Tana Toraja luar biasa seperti dalam pelaksanaan
upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana pemotongan kerbau dan
babi banyaknya hewan yang di potong tergantung kemampuan ekonomi
keluarga serta berbagai kegiatan budaya dipertontonkan seperti parsquosilaga
tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-tarian seperti parsquobadong
passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara marsquotinggoro tedong
(pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja yaitu dengan
menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas budaya
inilah yang menjadikan Tana Toraja dikenal baik nusantara maupun
mancanegarardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
ketika masyarakat Toraja meninggal biasanya tidak langsung dikubur melainkan
disimpan di atas rumah dan diperlakukan seperti orang yang hidup serta dalam
64
pelaksanaan rambu solorsquo dilakukan pemotongan kerbau dan babi banyaknya
pemotongan hewan tergantung dari keamampuan keluarga semakin banyak
hewan yang dipotong maka semakin tinggi pula status sosial seseorang
Sehubungan dengan budaya berikut tanggapan informan selaku masyarakat di
kabupaten Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBudaya masyarakat Toraja banyak orang menganggap tradisi yang
pemborosan karena besar biaya yang harus dikeluarkan untuk
penyelenggaraannya bahkan ada yang tertunda berbulan-bulan bahkan
bertahun-tahun karena harus mengumpulkan biaya bahkan ada yang
mengatakan orang Toraja mencari kekayaan untuk di pakai pada pesta
rambu solorsquo tapi bagi masyarakat Toraja berbicara pemakaman bukan
hanya tentang upacara status jumlah kerbau dan babi yang dipotong
tetapi juga soal malu (sirirsquo) dan hal inilah yang meneyebabkan upacara
rambu solorsquo terkait dengan tingkat stratifikasi sosialrdquo
(Wawancara AA 44 tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa bukan
soal pemborosan atau dengan kata orang Toraja mencari kekayaan hanya untuk
pesta rambu solorsquo tapi karena faktor malu karena upacara rambu solo terkait
dengan stratifikasi sosial Terkait dengan budaya berikut tanggapan masyarakat
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBudaya Tana Toraja memang terkenal akan keunikannya salah satu
budaya Toraja yang unik salah satunya yaitu pada saat orang yang murni
bangsawan maupun yang tidak murni bangsawan meninggal dunia pada
saat selesai dimandikan akan di make up dan apabila yang meninggal
adalah gadis akan dipakaikan baju seloyor kalau orang tua dipakaikan
baju bodoh (baju indorsquo) sedangkan kalau yang meninggal laki-laki baik
orang tua maupun remaja akan dipakakan jas dan dasi dan setelah itu
barulah dikasih masuk peti lalu disimpan dalam kamar dimana kamarnya
dihiasi begitu indah pada saat mau di pestakan akan dibuatkan peti baru
yang dihias sesuai stratifikasi sosialnyardquo
(Wawancara MT 38 Tahun 19032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas maka dapat dikatakan bahawa
pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan
65
disimpan dirumah dalam kamar yang sudah dihiasi begitu indah dan petinya tidak
sembarang dihiasi melainkan sesuai stratifikasi sosialnya
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat
dikatakan dari segi budaya Tana Toraja memang begitu menarik sehingga
dijadikan wisata budaya dimana pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung
dimakamkan melainkan disimpan dirumah pelaksanaannya tergantung pada
kesiapan keluarga dalam pelaksanaannya banyak macam kegiatan budaya
dipertontonkan seperti parsquosilaga tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-
tarian seperti parsquobadong passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara
marsquotinggoro tedong (pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja
yaitu dengan menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas
selain itu ada penguburan bayi dalam pohon dimana satu pohon terdapat sepuluh
mayat bayi didalam maka tak heran kalau Tana Toraja banyak diminati para
pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun mancanegara
b) Kelemahan
Indikator kedua kelemahan terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)
infrastruktur jalan yang belum optimal dan 2) kebersihan yang kurang tergaja di
lokasi obyek wisata
(1) Infrastruktur jalan yang belum optimal
Infrastruktur jalan yang belum optimal menuju obyek wisata tentu sangat
mengganggu dan membahyakan bagi wisatawan yang datang berkunjung Ketika
ditanyakan tentang infrastruktur jalan yang belum optimal Kepala Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
66
ldquoObyek wisata yang ada di Tilanaga (tempat permandian) dari segi
infrastruktur jalannya sangat kecil berlubang disana sini jalanan naik
turun dan menanjak hal ini menjadi salah satu kendala dalam
meningkatkan destinasi kami selaku pihak terkait akan berusaha
mengatasi hal inirdquo
(wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Sementara hasil wawancara dengan informan selaku Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBerbicara tentang infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di
Tana Toraja memang sebagian sangat jelek misalnya jalan menuju obyek
wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan) sangat jelek berlubang
dan lebar jalan sekitar 1 meter lebih hal tersebut menjadi salah satu
kendala dalam peningkatan destinasirdquo
(Wawanacar LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
jalan menuju beberapa obyek wisata banyak yang rusak seperti jalan menuju
obyek wisata di Tilanga dan Sirope jalannya yang menanjak berlubang serta lebar
jalannya hanya 1 meter lebih Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum
optimal berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajamen
Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKeberhasilan DMO dapat dilihat salah satunya dengan infrastruktur jalan
kalau masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata maka DMO belum
tercapai seperti program DMO Tana Toraja belum optimal karena masih
banyak jalan menuju obyek wisata yang jelek contohnya jalan menuju
obyek wisata di Buntu burake pada saat kita memasuki gerbang jalannya
yang berbatu dan pendakian yang cukup jauh hal ini sanagat mengganggu
dan membahayakan bagi wisatawan kami selaku pihak terkait menyadari
hal ini serta berkeinginan besar untuk memperbaiki tapi kami terkendala
dengan dana yang masih minimrdquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
keberhasilan suatu DMO dapat dilihat dari infrastruktur jalan dan DMO Tana
Toraja belum tercapai karena masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata
67
salah satunya jalan menuju obyek wisata di Buntu burake jalannya yang berbatu
dan pendiakian yang cukup jauh Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum
optimal berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan
bahwa
ldquojalan menuju obyek wisata tidak semuanya rusak sebagian sudah ada
yang bagus seperti jalan menuju obyek wisata yang ada di baby grave
jalannya sudah di aspal dan juga lebar sekitar 4 meterrdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Berdasrkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari
segi infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di Sirope sudah bagus
karena jalannya sudah di aspal dan juga lebar Terkait dengan infrastruktur jalan
yang belum optimal berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoJalan menuju obyek wisata Buntu burake sangat menakutkan dan
membahayakan bagi wisatawan dimana terdapat jurang dipinggir jalan
apalagi jalan menuju obyek wisata ini pada saat musim hujan sangat licin
saya berharap agar pemerintah membuatkan pagar jalanan dan melakukan
perbaikan jalan agar wisatawan sering datang berkunjungrdquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara hasil wawancara dengan informan selaku masyarakat Tana
Toraja mengatakan bahwa
ldquoMengenai infrastruktur jalan memang belum optimal karena masih
banyak jalan menuju obyek wisatai yang kurang bagus seperti jalan
menuju obyek wisata di Sangngallarsquo jalanya yang berlubang becek karena
digenangi air tapi dari segi lebarnya sudah lumayan sekitar 3 meterrdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dari segi
infrastruktur jalan menuju obyek wisata di Tana Toraja belum optimal karena
68
masih banyak jalan menuju obyek wisata yang becek dan digenangi air pada saat
musim hujan serta terdapat jurang tidak dipasangkan pagar jalanan
Berdasarkan hasil wawancara dari berbagai informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur jalan di obyek wisata Tana Toraja
belum optimal karena masih banyak obyek wisata yang infrastruktur jalan rusak
dan belum memadai seperti berlubang berbatu licinterdapat jurang yang tidak di
pasangkan pagar jalan serta lebar jalan yang masih kecil sekitar 1 meter lebih
Dengan melihat kelemahan yang ada dapat dikatakan dalam meningkatkan DMO
Pariwisata Tana Toraja belum tercapai
(2) Kebersihan yang kurang terjaga di obyek wisata
Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran termasuk diantaranya
debu sampah dan bau dalam hal ini wisatawan lokal maupun wisatawan
mancanegara perlu menjaga kebersihan lingkunagan obyek wisata agar keindahan
obyek wista terlihat indah dan menarik Seperti wawancara yang dilakukan
dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoDari segi kebersihan saya rasa belum optimal karena masih banyak
obyek wisata yang ada di Tana Toraja yang kotor dan baursquo seperti yang
ada di Pango-pango di lokasi obyek wisata sangat baursquo karena banyak
wisatawan buang air kecil sembarangan termasuk wisatawan laki-laki hal
ini terjadi karena memang tidak ada wc di lokasi obyek wisata kami
selaku pihak terkait akan membuat wc di setiap obyek wisata yang ada di
Tana Toraja
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Bedasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari
segi kebersihan obyek wisata Tana Toraja belum optimal karena masih banyak
obyek wisata Tana Toraja yang kotor dan baursquo seprti obyek wisata di Pango-
pango dimana wisatawan buang air kecil sembarangan hal ini terjadi karena
69
belum adanya wc yang disediakan oleh pihak terkait Terkait dengan kebersihan
yang tidak terjaga di obyek wisata Tana Toraja lebih lanjut Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoKeindahan obyek wisata tergantung dari kebersihannya dan menurut
saya dari segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata saya rasa sudah
lumayan bagus seperti obyek wisata yang ada di baby grave dan obyek
wisata di Pango-pango itu sangat bersih karena memang ada tim khusus
untuk menjaga kebersihan lokasi wisata tersebutrdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa dari
segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata sudah bagus seperti obyek wisata
yang ada di baby grave dan obyek wisata di Pango-pango Terkait dengan
kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku Ketua
Destinasi Manajemen Organisasi Pariwisata (DMO) Cluster Tana Toriaja
mengatakan bahwa
ldquoKebersihan suatu DMO dapat dilihat salah satunya dengan
kebersihannya apabila obyek wisata masih ada yang kotor berarti dalam
pengelolaan DMO belum tercapai dan saya menyadari bahwa DMO Tana
Toraja belum tercapai karena masih ada obyek wisata di Tana Toraja yang
masih kotor seperti obyek wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan)
kebersihannya kurang terjaga daun-daun yang jatuh dibiarkan
bertumpukan di lokasi obyek wisata sampah ada dimana-mana karena
wisatawan yang datang berkunjung membuang sampah sembarangan
(Wawancara LB 58 Tahun 15052016)
Sementara tanggapan lain dari salah satu informan selaku travel agent
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoMasih banyak obyek wisata di Tana Toraja yang masih kotor salah
satunya di obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian) yang
terletak dalam hutan dimana kolamnya banyak daun-daun yang terapung
di bawah karena di sekeliling kolam banyak pohon besar serta pohon-
pohon bambu yang menaungi air di permandian tapi dari segi airnya
sangat jernihrdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
70
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari
segi kebersihan belum optimal karena masih banyak obyek wisata Tana Toraja
tidak terjaga kebersihannya seperti obyek wisata di sirope (tempat penguburan)
dimana dilokasi obyek wisata ini banyak sampah dan daun-daun yang jatuh
dibiarkan begitu saja dan obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian)
banyak daun-daun yang terapung di kolam karena banyak pohon-pohon besar dan
pohon bambu yang mengelilingi kolam tersebut Terkait dengan kebersihan yang
kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoDari segi kebersihan tangga di lokasi obyek wisata yang ada di Buntu
burake (wisata religi) Tana Toraja belum optimal karena tangganya
dipenuhi dengan tanahlumpur apalagi kalau musim hujan karena obyek
wisata ini ada 770 tangga yang di lewati baru sampai di patung Yesus
tertinggi di duniardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Berdasarkan penjelasan dari informan diatas dapat dikatakan kebersihan
dari segi tangga yang ada di obyek wisata Buntu burake belum optimal karena
tangganya banyak di penuhi dengan tanah apa lagi kalau musim hujan Terkait
dengan kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku
masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBerbicara mengenai kebersihan dari segi WC di obyek wisata yang ada di
Tilanga itu sudah bagus dan bersih karena bak dan lantainya menggunakan
keramik airnya juga sangat jernihrdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas maka dapat
dikatakan bahwa dari segi kebersihan WC di obyek wisata yang ada di Tilanga
71
sudah bagus dan bersih airnya juga yang sangat jernih serta kebersihan bak
airnya sudah sangat bersih dan lantai baknya juga menggunakan keramik
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas maka
dapat disimpulkan bahwa keberhasilan suatu DMO dapat dilihat salah satunya
dengan kebersihan apabila masih ada obyek wisata yang masih kotor maka dapat
dikatakan dalam pengelolaan DMO Pariwisata Tana Toraja belum tercapai karena
masih banyak obyek wisata yang masih kotor meski demikian sudah ada juga
yang sudah bersih
2 Faktor eksternal
Faktor eksternal terbagi atas dua yaitu a) peluang meliputi agrowisata dan
berbagai bisnis b) ancaman meliputi penetrasi budaya luar dan ketergantungan
ekonomi
a) Peluang
Indikator ketiga Peluang yang terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)
agrowisata 2) berbagai bisnis Kedua sub variabel akan di jelaskan di bawah ini
(1) Agrowisata
Agrowisata merupakan peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja
Ketika ditanyakan tentang peluang agrowisata berikut tanggapan dari Kepala
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKeunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi dan tanaman
sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango di lembah yang indah dan
mempesona serta mengelilingi perkampungan tradisional yang didukung
bentukan geologibenteng alam dan perbukitan dan pegunungan yang
mempesona keunikan inilah yang menjadikan obyek agrowisata ini
banyak diminati para wisatawanrdquo (Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
72
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa keunikan
aggrowisata di tana Toraja adalah hamparan kebun kopi serta perbukitan dan
pegunungan yang mempesona Sehubungan dengan hal tersebut berikut
tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
mengatakan bahwa
ldquoAgrowisata Tana Toraja memang menarik dan sejuk keindahan dapat
kita rasakan pada saat kita memasuki kebun kopi jagung serta sayur-
sayuran yang begitu subur indah dipandang apalagi pada pagi harirdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Sementara hasil wawancara dengan Ketua Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoSebelumnya Tana Toraja hanya mengandalkan wisata budaya dan wisata
alam tapi sekarang sudah ada agrowisata yang ada di Pango-pango yang
banyak menarik wisatawan dan kami selaku pihak terkait merencanakan
penambahan lokasi obyek agrowisata agar kunjungan wisatawan semakin
meningkat hal ini dilakukan untuk meminimalisir kelemahan dan
ancaman yang adardquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan keterangan informan diatas dapat dikatakan bahwa
keindahan agrowisata di Tana Toraja dapat kita rasakan pada saat kita memasuki
kebun kopi dan sayur-sayuran di dalam kita merasakan kesejukan yang luar biasa
apalagi pada pagi hari serta pihak terkait akan berusaha mengembangkan obyek
agrowisata agar wisatawan semakin tertarik Terkait dengan hal tersebut berikut
tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoPemerintah Tana Toraja selalu mengingatkan masyarakat yang ada di
daerah Pango-pango agar selalu menjaga kelestarian lingkungan agar
wisata agro selalu diminati para wisatawan karena kedatangan wisatawan
membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat maupun
masyarakat sekitarnyardquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
73
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa masyarakat
selalu diingatkan agar tetap menjaga kelestarian lingkungan disekitar obyek
agrowisata agar wisatawan semakin tertarik karena kunjungan wisatawan
membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat serta masyarakat
sekitarnya Sehubungan dengan agrowisata tersebut berikut tanggapan informan
selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoAgrowisata Tana Toraja memang memberikan peluang yang luar biasa
baik untuk masyarakat sendiri maupun untuk peningkatan destinasi obyek
wisata karena beberapa produk tanaman unggulan seperti kopi dan
markisa dimana wisatawan yang datang bisa memetik sendiri buah kopi
tentu dengan hal tersebut bisa memberikan kepuasan tersendiri bagi
wisatawan yang datangrdquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara penjelasan lain dari salah satu informan selaku masyarakat
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoAgrowisata memang menjadi peluang dalam meningkatkan obyek wisata
dan meningkatkan perekonomian masyarakat saya harap agar pemerintah
menambah obyek agrowisata serta menambah tamanaman buah seperti
starawberry dan apel di obyek wisata di Pango-pango agar wisatawan
semakin tertarik untuk datang berkunjung ke Tana Toraja karena
agrowisata Tana Toraja baru ada satu dan perlu penambahan
pembangunan wisata agrordquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan keterangana informan diatas dapat dikatakan bahwa
agrowisata menjadi salah satu peluang bagi masyarakat Tana Toraja dalam
meningkatkan perekonomian dan diharpakan agar pemerintah menambah obyek
agrowisata serta menambah tanamanan buah strawberry dan apel di obyek wisata
Pango-pango agar wisatawan semakin tertarik untuk datang berkunjung
Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas dapat disimpulkan
bahwa agrowisata Tana Toraja menjadi peluang yang luar biasa bagi msyarakat
74
dalam meningkatkan ekonomi serta dalam peningkatan destinasi obyek wisata
keindahan serta kesejukan yang dimiliki menjadikan wisata agro ini diminati para
wisatawan
(2) Berbagai bisnis
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual yang menjual jasa atau barang
kepada pembeli atau konsumen ataupun bisnis lainnya untuk memperoleh laba
Ada tiga hal penting dalam bisnis yaitu menghasilkan barang dan jasa mencari
profit dan memaksimalkan kebutuhan konsumen Seperti wawancara yang
dilakukan dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja
mengatkan bahwa
ldquoBerbicara tentang obyek wisata Tana Toraja yang diminati para
wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara tentu muncul
berbagai peluang salah satunya adalah berbisnis seperti pembangunan
hotel dengan membangun hotel tentu membuka lowongan kerja bagi
masyarakat Toraja serta memberikan keuntungan yang besar bagi pemilik
hotelrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Berdasarkan keterangan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
salah satu peluang yang dibuka msyarakat Tana Toraja adalah pembangunan hotel
selain membuka lowongan kerja tentu juga memberikan keuntungan besar bagi
pemilik hotel Sehubungan dengan hal tersebut berikut tanggapan informan
selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoBisnis merupakan salah satu peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja
dengan adanya obyek wisata masyarakat dapat berbisnis misalnya
penjualan aksesoris Tana Toraja seperti kalung gantungan kunci gelang
dan lain-lain sebagainyardquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
75
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
dengan adanya obyek wisata yang ada di Tana Toraja membuka peluang salah
satunya adalah bisnis seperti menjual berbgai aksesoris Tana Toraja Terkait
dengan hal tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoMasyarakat Tana Toraja dalam memanfaatkan peluang mereka membuka
berbagai macam bisnis salah satunya adalah membuka restaurant dan
menyediakan berbagai macam makanan dan minuman khas Tana Toraja
seperti parsquopeong (daging yang dimasak dalam bambu) sorsquokorsquo (beras ketan
yang dicampur dengan santan) sarabba dan lain-lain sebagainyardquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku travel agent
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoAda banyak bisnis yang di buka msyarakat Tana Toraja misalnya
penjualan kue khas Tana Toraja seperti deppa tori bajersquo serta bisnis
rental mobil dan sebagainya bisnis ini memberikan dampak positif selain
keuntungan yang didapatkan juga berbuat untuk bangsa dengan cara
membantu mengembangkan obyek wisatardquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
masyarakat Tana Toraja membuka berbagai macam bisnis dan memanfaatkan
betul peluang yang ada dengan mengharapkan keuntungan Terkait dengan hal
tersebut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana
Toraja mengatakan bahwa
ldquoAdanya obyek wisata Tana Toraja yang begitu menarik dan diminati para
pelancong memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam
meningkatkan perekonomian dengan memanfaatkan peluang yang ada
misalnya berbisnis masyarakat membuka berbagai bisnis yang ada salah
satunya adalah bisnis rental mobilrdquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
76
Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku masyarakat
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBisnis memang menjadi peluang besar untuk masyarakat Tana Toraja
dalam meningkatkan perekonomian dalam memenuhi kebutuhan sehari-
hari misalnya bisnis kecil-kecilan seperti yang menjual makanan di lokasi
obyek wisata dengan hal itu wisatawan tidak usah repot-repot membawah
makanan karena banyak yang menjual makanan di lokasi obyek wisata
yang ada di Tana Torajardquo
(Wawancara AA 44 tahun 18032016)
Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas dapat
dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian (2011) bahwa dengan adanya
peluang yang dimiliki sebuah organisasi atau perusahaan dapat dimanfaatkan
untuk meningkatkan pendapatan serta dapat dimanfaatkan untuk meminimalisir
kelemahan dan ancaman yang ada dalam sebuah organisasi atau perusahaan
b) Ancaman
Indikator keempat ancaman terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)
penetrasi budaya luar 2) ketergantungan ekonomi Kedua sub variabel akan di
jelaskan di bawah ini
(1) Penetrasi budaya luar
Penetrasi budaya luar merupakan ancaman karena adanya berbgai budaya
luar yang lebih menarik Ketika ditanyakan tentang penetrasi budaya luar berikut
tanggapan dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi budaya luar ini salah satu ancaman dalam peningkatan destinasi
pariwisata karena berbagai budaya yang menarik seperti budaya yang ada
di Wakatobi yang juga menarik kami selaku pihak terkait mengatasi
ancaman penetrasi budaya luar tersebut dengan memanfaatkan kekuatan
dan peluangrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
77
Sementara wawancara yang dilakukan dengan Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwaa
ldquoPenetrasi budaya luar memang jadi ancaman dalam meningkatkan
destinasi obyek wisata Tana Toraja karena berbagai budaya luar juga yang
menarik tapi saat ini puji syukur kunjungan wisatawan tidak menurun
karena kami selaku pihak terkait selalu mempromosikan keindahan dan
keunikan wisata alam wisata budaya dan agro wisata Tana Toraja baik
dalam negeri maupun luar negeri agar ancaman tidak berpengaruh pada
peningkatan destinasirdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
penetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena banyak budaya
luar juga yang lebih menarik misalnya budaya bahari wakatobi tapi meski
muculnya budaya yang lebih menarik tidak mempangaruhi kunjungan wisatawan
karena pemerintah terkait selalu membangun obyek wisata yang baru dan selalu
melakukan promosi baik dalam negeri maupun luar negeri Terkait dengan hal
tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi buadaya luar memang menjadi ancaman bagi Tana Toraja
karena berbagai budaya luar yang juga yang tak kalah uniknya seperti
budaya Bali serta berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi
contohnya pembuatan rumah tongkonan yang dulunya lantainya
menggunakan kayu serta tiangnya juga menggunakan kayu sehingga
terlihat sangat unik dan menarik tapi sekarang sudah ada yang
menggunakan keramik dan tiangnya sudah ada yang di cor sehingga
keunikan dan keindahannya berkurang hal seperti inilah yang ditakutkan
jangan sampai menjadi penghambat dalam peningkatan destinasi
wisatawan rdquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan penjelasan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
penetrasi budaya luar menjadi ancaman bagi peningkatan destinasi wisatawan
78
karena banyaknya budaya luar yang juga menarik seperti Bali serta budaya Tana
Toraja sudah tidak orisinil lagi sudah banyak yang mengalami perubahan
sehingga keindahan dan keunikannya sudah berkurang Terkait dengan penetrasi
budaya luat berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi ancaman dari luar karena
berbagai budaya luar yang juga menarik tapi saat ini pemerintah Tana
Toraja menambah lokasi obyek wisata baru yang ada di Buntu burake
diatas terdapat patung yesus tertinggi di dunia obyek wisata yang satu ini
akan menambah kunjungan wisatawan ini juga merupakan strategi
pemerintah dalam meningkatkan destinasi wisatawan agar ancaman yang
ada dapat diatasi ldquo
( Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara hasil wawancara dengan wisiatawan yang datang berkunjung
ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoMenurut saya menegenai ancaman penetrasi budaya luar saya rasa
sampai sekarang tidak ada yang kalah menarik budaya Toraja seperti
upacara rambu solorsquo (acara kematian) serta dalam pelaksanaannya pun
diiringi berbagai kegiatan budaya misalnya parsquosilaga tedong (adu kerbau)
parsquobadong (tarian-tarian) dan lain-lain sebagainyardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
sampai saat ini tidak ada yang kalah unik dan menarik budaya Toraja seperti
upacara rambu solorsquo serta kegiatan budaya yang dipertontonkan yang juga sangat
menarik serta pemerintah Tana Toraja membangun lokasi obyek wisata yang
baru hal ini dilakukan agar berbagai ancaman dapat diatasi dengan memanfaatkan
peluang yang ada Terkait dengan penetrasi budaya luar berikut tanggapan
informan selaku masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena
berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi banyak yang sudah
79
mengalami perubahan misalnya acara rambu tukarsquo (acara syukuran) salah
satunya adalah upacara pesta panen upacara ini jarang sekali dilakukan
bahkan beberapa daerah di Toraja tidak melakukan lagi upacara tersebut rdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa penetrasi budaya luar memang menjadi ancaman karena
beberapa budaya Tana Toraja tidak orisisnil lagi tapi meski demikian kunjungan
wisatawan ke Tana Toraja tidak mengalami penurunan karena pemerintah Tana
Toraja mengatasi hal tersebut dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang
(2) Ketergantungan ekonomi
Ketergantungan ekonomi adalah keadaan dimana kehidupan ekonomi
negara-negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari
kehidupan ekonomi seperti wawancara yang dilakukan dengan Kepala Dinas
Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKetergantungan ekonomi ini menjadi ancaman karena kapan kunjungan
wisatawan berkurang maka pendapatan masyarakat pun berkurang karena
sebagian besar masyarakat Toraja mendapatkan keuntungan dari
kunjungan wisatawanrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa
sebagian besar masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan karena kapan kunjungan wisatawan menurun maka pendapatan
masyarakat pun menurun Terkait dengan ketergantungan ekonomi tersebut
berikut tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoTidak semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada
kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi masyarakat Toraja
sekarang adalah pelautrdquo
80
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa tidak
semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan karena kebanyakan masyarakat Tana Toraja sekarang berprofesi
sebagai pelaut Sehubungan dengan hal ketergantungan ekonomi berikut
tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)
Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBerbicara mengenai masalah ketergantungan ekonomi sebagian memang
masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan seperti masyarakat yang bekerja di hotel karena 80 yang
menginap di hotel adalah wisatawan kapan wisatawan menurun maka
akan berpengaruh pada pendapatan masyarakat serta Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Tana Torajardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa
sebagian masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan seprti yang bekerja di hotel kapan wisatawan menurun maka
pendapatan masyarakat pun menurun begitupun Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Tana Toraja Terkait dengan hal ketergantungan ekonomi berikut tanggapan
informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoSaya akui memang sebagian masyarakat Toraja ekonominya tergantung
pada wisatawan contohnya saya sebagai travel agent kapan wisatawan
kurang maka akan berpengaruh pada pendapatan kamirdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh Wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKalau saya lihat sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung
pada kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi Tana Toraja adalah
petani serta banyak masyarakat Toraja yang bekerja di luar kota
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
81
Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh masyarakat Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoMenurut saya sebagai masyarakat Toraja sekaligus sebagai pemilik rental
mobil bergantung pada kunjungan wisatawan karena kapan wisatawan
kurang maka pendapatan kami pun berkurangrdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa yang bekerja di
travel agent dan yang memiliki rental mobil ekonominya tergantung pda
kunjungan wisatwan karena kapan wisatwan menurun maka pendapatan mereka
pun akan menurun
Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung pada
kunjungan wisatwan dan sebagian besar ekonominya tidak tergantung pada
kunjungan wisatwan karena banyak masyarakat Tana Toraja yang berprofesi
sebagai pelaut petani dan bekerja di luar kota kecuali Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Tana Toraja memang sebagian besar di dapatkan dari obyek wisata
D Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu
organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang
strategi dan program kerja Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor
kekuatan (Sterngths) merupakan situasi atau kondis yang merupakan kekuatan
dari organisasi atau program pada saat ini dan kelemahan (Weaknesses)
merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau
program pada saat ini Sementara analisis eksternal mencakup faktor peluang
82
(Opportunities) merupakan situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar
organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa
depandan tantangan (Threaths) merupakan situasi yang merupakan ancaman
bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi
organisasi di masa depan
Analisis SWOT merupakan suatu pekerjaan yang cukup berat karena
hanya dengan hal itu alternati-alternatif strategi dapat disusun Kegagalan
menganalisanya berarti gagal dalam mencari relasi dan titik temu antara
faktor-faktor strategi dalam lingkungan internal dan yang terdapat dalam
lingkungan eksternal sambil mencari hubungannya dengan misi tujuan dan
sasaran organisasi juga merupakan kegagalan dalam mempersiapkan suatu
keputusan strategi yang baik Pekerjaan ini tetap menjadi tugas pokok dari
kelompok koalisi eselon atas dan belum bisa didelegasikan kepada eselon bawah
Namun eselon bawah berperan dalam menyediakan data yang diperlukan untuk
mempertajam analisis SWOT Hanya dengan analisis SWOT keputusan
-keputusan strategi yang baik dapat dihasilkan seperti pertemuan antara
strengthsopportunities (SO) strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran suatu
perusahaan yaitu dengan menggunakan seluruh kekuatan dan memanfaatkan
peluang pertemuan antara strengthsthreats (ST) ini adalah strategi untuk
menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan dengan cara menghindari
ancaman pertemuan antara weaknessesopportunities (WO) strategi ini
diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara mengatasi
kelemahan-kelemahan yang dimiliki dan pertemuan antara weaknessestheats
83
(WT) strategi ini didasarkan pada kegiatan yang besrsifat defensif dan ditujukan
untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman
Analisis SWOT digunakan untuk merumuskan strategi melalui situasi
dengan mengidentifikasi kekuatan kelemahan peluang dan ancaman Dengan
analisis SWOT kita dapat memahamai apa dan bagaimana organisasi kita serta
bagaimana cara menggerakannya Penentuan strategi secara garis besar dalah
dengan memperhatikan kelemahan-kelmahan yang dimiliki organisasi kemudian
membuat konsolidasi internal agar dapat menghadapi tantangan dan meraih
peluang yang ada jika organisasi memiliki kekuatan yang besar maka dapat
merumuskan strategi dengan perencanaan matang SWOT dapat digunakan oleh
organisasi apa saja termasuk organisasi pemerintah seperti Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan di Kabupaten Tana Toraja
Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami
seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus menganalisis situasi untuk
mengetahui isu apa yang sedang terjadi dan memututuskan tindakan apa yang
harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah Menurut Boulton (dalam
Freddy Rangkuti 1997) proses untuk melaksanakan analisis suatu kasus Untuk
memahami secara keseluruhan informasi yang ada yaitu dengan cara memahami
secara detail semua informasi dan melakukan analisis secara numerik Setelah
mengetahui dan memahami berbagai informasi terkait faktor internal dan faktor
eksternal obyek wisata Tana Toraja berikut hasil analisis penulis
84
1) Comporative Advantage (strengthsopportunities ldquoSOrdquo )
Keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja ada berbagai macam
seperti keindahan alam yang dapat kita rasakan di obyek wisata Pango-pango
yang begitu sejuk indah dan menarik selain itu banyak di temui berbagai macam
tanaman unggul seperti kopi coklat markisa kacang tana jagung dan berbagai
macam sayuran serta dipenuhi rimbunan pohon pinus yang tak kalah indah yaitu
obyek wisata Buntu burake yang terletak diatas gunung diatas dapat kita rasakan
keindahannya seperti gunung-gunung yang indah dipandang batu-batu yang
tinggi dan lonjong dan terdapat patung yesus setinggi 40 meter dan merupakan
patung yesus tertinggi kedua di dunia serta berbagai budaya yang juga tak kalah
uniknya seperti upacara rambu solorsquo (upacara kematian) dimana dalam upacara
tersebut di pertontonkan berbagai antraksi budaya seperti marsquobadong
(mengelilingi mayat) marsquopasonglorsquo (menurunkan mayat dari rumah) dan masih
banyak lagi upacara rambu tukarsquo (upacar syukuran) dan penguburan bayi dalam
pohon yang terdapat di obyek wisata baby grave sedangkan dari segi keunggulan
peluang yaitu agrowisata keunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi
tanaman sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango dilembah yang indah dan
perbukitan pegunungan yang mempesona selain itu juga terdapat berbagai
macam bisnis contohnya pembangunan hotel restaurant menjual aksesoris
Toraja menjual makanan minuman khas Toraja dan lain-lain sebagainya Itulah
beberapa macam keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja yang
menjadikan Tana Toraja di kenal baik lokal maupun mancanegara
85
2) Mobilization (strengthsthreats ldquoSTrdquo )
Tana Toraja memiliki berbagai macam kekuatan seperti yang saya jelaskan
diatas namun berbagai ancaman pun dari luar seperti penetrasi budaya luar dan
ketergantungan ekonomi Namun pihak terkait Tana Toraja mengatasi ancaman
dari dengan cara melakukan penambahan obyek wisata baru seperti
pembangunan wisata religi Buntu burake yang terletak diatas gunung dimana
diatas gunung tersebut di bangun patung yesus tertinggi kedua di dunia dengan
ketinggian 40 meter dan pihak terkait juga merencanakan menambah wisata agro
dan membangun kunjungan khusus seperti panjat tebing Hal ini dilakukan untuk
memperluanak ancaman dari luar dan kalau mungkin ancaman yang ada dapat di
jadikan peluang Inilah salah satu strategi pihak terkait Tana Toraja dalam
memanimalisir anccaman yang ada dengan memanfaatkan kekuatan yang ada
3) Investmentdivestment (weaknessesopportunities ldquoWOrdquo )
Obyek wisata Tana Toraja memiliki berbagai kekuatan namun juga
memiliki berbagai kelemahan contohnya dari segi infrastruktur jalan yang belum
optimal masih banyak jalan menuju obyek wisata yang masih rusak pihak terkait
berkeinginan besar untuk melakukan perbaikan kesemua jalan menuju obyek
wisata namun terkendala dengan dana yang masih minim Kelemahan yang ada
tentu berdampak negatif terhadap peluang yang ada karena kapan wisatawan
menurun maka pendapatan sebagian masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) otomatis akan menurun pihak terkait berencana akan membuat
penambahan wisata agro dan berusaha melakukan perbaikan jalan dan
menyediakan tim khusus pada semua obyek wisata Tana Toraja
86
4) Damage control (weaknessesthreats ldquoWTrdquo )
Damage control atau kerusakan pengendalian dimana obyek wisata Tana
Toraja dihadapkan pada hal tersebut kekuatan dan ancaman ketemu pihak terkait
Tana Toraja mengatasi hal ini dengan sedikit demi sedikit membenahi kelemahan
yang ada seperti kebersihan di obyek wisata dimana sebagian obyek wisata sudah
disiapkan tim khusus kebersihan dan sebagian sudah disediakan tempat sampah
serta jalan menuju obyek wisata sebagian sudah bagus Tana Toraja dihadapkan
pada hal itu tapi tidak berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena obyek
wisata Tana Toraja memiliki kekuatan yang luar biasa sehingga wisatwan sangat
tertarik Tapi meski demikian kunjungan wisatwan tidak menurun tapi hal itu
berpengaruh pada pencapaian DMO dimana Tana Toraja tahun ini tidak termasuk
10 besar DMO karena pengelolaan dari segi infrastruktur jalan yang belum
optimal dan kebersihan kurang terjaga dilokasi obyek wisata karena penilaian
pencapaian DMO diukur salah satunya adalah infrastruktur dan kebersihan
87
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Strategi Pemerintah dalam
Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata di Kabupaten
Tana Toraja maka dapat disimpulkan bahwa
1) Strengths atau kekuatan dapat dikatakan bahwa kekuatan yang dimiliki obyek
wisata masyarakat Tana Toraja dapat dikatakan sangat baik karena berbagai
kekuatan yang dimiliki budaya yang indah dan menarik dimana orang yang
meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan disimpan dirumah dalam
kamar yang sudah dihiasi dengan indah penyimpanan mayat dirumah ada yang
berminggu berbulan bertahun bahkan sampai puluhan tahun tergantung
kesiapan keluarga panorama alam yang sejuk dapat dirasakan di Buntu burake
dan di Pango-pango diatas dapat kita dapat melihat keindahan gunung dan
pada pagi hari kita terasa diatas awan serta kearifan lokal Tana Toraja yang
terus dilestarikan seperti acara rambu solorsquo (acara kematian) dan acara rambu
tukarsquo (acara sykururan) budaya ini ada sejak dulu sampai sekarang Hal
tersebutlah yang membuat Tana Toraja terkenal serta diminati wisatawan baik
lokal maupun mancanegara Sedangkan
2) Weaknesses atau kelemahan dapat disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur
jalan belum optimal karena masih ada beberapa jalan menuju obyek wisata
yang rusak berlubang berbatu-batu menanjak licin becek serta pendakian
yang cukup jauh dan jalannya tidak di cor juga terdapat jurang dipinggir jalan
88
yang tidak dipasangkan pagar jalan seprti obyek wisata yang ada di Buntu
burake Sangngallarsquo Sirope dan Tilanga Selain itu tentang kebersihan di
obyek wisata yang kurang terjaga banyak sampah yang berhamburan
karena tidak ada tempat sampah yang disediakan baursquo serta pondok-pondok
yang terdapat di obyek wisata penuh lumpur apalagi kalau musim hujan karena
wisatawan naik ke pondok memakai sandal tapi dari segi air yang ada di
Tilanga sangat jernih dengan adanya berbagai kelemahan ini dapat pula
disimpulkan bahwa dalam peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja
belum tecapai karena terdapat berbagai kelemahan yang ada
3) Opportumities atau peluang dari segi peluang dapat disimpulkan bahwa ada
beberapa peluang yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja seperti agrowisata
yang terdapat di Pango-pango dimana wisatawan bisa memetik sendiri buah
kopi selain itu juga dapat merasakan keindahan dan kesejukan dilokasi
tersebut dan berbagai bisnis lainnya dapat dikatakan sudah bagus karena
banyak masyarakat membuka usaha mulai dari menjual minuman makanan
dan aksesoris Toraja ditempat wisata membuka restaurant menjual kue khas
Toraja seperti deppa torirsquo dan baje membangun hotel membuka rental mobil
dan lain-lain sebagainya Dengan adanya peluang yang dimiliki dapat
dimanfaatkan dalam meningkatkan destinasi wisata selain itu peluang juga
dapat dimanfaatkan untuk memanimalisasi kelemahan dan ancaman yang ada
4) Threats atau ancaman dapat disimpulkan bahwa ada beberapa ancaman yang
ada seperti pnetrasi budaya luar seperti munculnya budaya yang lebih menarik
seperti di Wakatobi tapi dengan adanya budaya luar yang menarik tidak
89
berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena di dunia ini tidak akan ditemui
budaya seperti budaya Tana Toraja seperti upacara rambu solorsquo (acara
kematian) dan upacara rambu tukarsquo) acara syukuran Selain itu ketergantungan
ekonomi dimana sebagian masyarakat Tana Toraja perekonomiannya
tergantung pada kunjungan wisatawan misalnya yang membuka usaha rental
mobil hotel kapan wisatawan berkurang maka pendapatan mereka pun kurang
selain itu Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun akan menurun begitupun
sebaliknya Dengan adanya berbagai ancaman ini membahayakan dalam
peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja contohnya saja sudah banyak
budaya yang bagus seperti Wakatobi
B Saran
1 Diharapkan pemerintah dapat menjaga dan mengelolah dengan baik berbagai
kekuatan yang dimiliki agar kunjungan wisatawan semakin meningkat dari
tahun ke tahun
2 Diharapkan kepada pemerintah agar melakukan perbaikan jalan kesemua jalan
menuju obyek wisata yang masih rusak agar wisatawan yang datang tidak
merasa terganggu
3 Diharapkan dengan adanya berbagai peluang yang ada dapat dikelola
dengan baik oleh pihak terkait agar ancaman yang ada dapat dimanimalisasi
4 Pemerintah diharapkan dapat mengatasi berbagai ancaman yang ada dengan
cara salah satunya membuat Peraturan Daerah tentang Kearifan Lokal agar
Tana Toraja tetap jadi obyek wisata yang diminati berbagai wisatawan baik
wisatawan lokal maupun mancanegara
90
5 Diharapkan agar pemerintah membuat pagar jalan dipinggir jalan yang ada
jurangnya
6 Hendaknya pemerintah membuat tim khusus menjaga kebersihan di setiap
obyek wisata
7 Pemerintah perlu melakukan pelebaran jalan kesemua obyek wisata yang
lebarnya masih 1 lebih meter
91
DAFTAR PUSTAKA
AJ Muljadi 2012 Kepariwisataan dan Perjalanan Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
AM Sardiman 2007 Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta Raja
Grafindo Persada
Bonggasilomba Desy Bulawan 2011 Peran Pemerintah Daerah Dalam
Pengelolaan Sektor Pariwisata Di Kabupaten Toraja Utara
Skripsi Makassar Universitas Hasanuddin Makassar
Cangara Hafied 2004 Pengantar Ilmu Komunikasi Jakarta PT Raja
Grafindo Persada
Jones Charles O 1996 Pengantar Kebijakan Publik Jakarta PT Raja
Grafindo Persada
Labiran Malisa 2013 Analisis Penerimaan Daerah Dari Sektor Pariwisata Di
Kabupaten Tana Toraja Skripsi Makassar Univesrsitas Hasanuddin
Makassar
Marpaung Bahar 2002 Pengantar Pariwisata Bandung Alfabeta
Mustafa Delly 2013 Birokrasi Pemerintahan Bandung Alfabeta
Ndraha Taliziduhu 2003 Kybernlogi Jakarta Rineke Cipta
Norton P David 2004 Strategi Maps Converting Intangible Assets Into Tangible
Outcome Harvard Harvard Business School Publication Corporation
Pendit Nyoman S 2002 Ilmu Pariwisata Jakarta Pradnya Paramita
Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Nasional
2010 hingga 2025
Rangkuti Freddy 1997 Analisis SWOT Jakarta PT Gramedia Pusataka Utama
Republik Indonesia Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah
------------------------- Undang-Undang No 10 Tahun 2009 tentang
Kepariwisataan
92
Rewansyah Asnawi 2011 Reformasi Birokrasi Dalam Rangka Good
Governance Jakarta Yusaiantanas Prima
Salusu J 2000 Pengambilan Keputusan Strategi Jakarta Gramedia
Widisaran
----------- 1996 Pengambilan Strategi Jakarta Gramedia Widisaran
Sedarmayanti 2014 Manajemen Strategi Bandung Refika Aditama
Siagian Sondang P 1994 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta Bumi
Aksara
------------------------ 2011 Manajemen Stratejik Jakarta Bumi Aksara
Sugiyono 2008 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Usman Nurdin 2002 Konteks Implementasi Berbatas Kurikulum Jakarta PT
Raja Grafindo Persada
Wardhono Fitri Indra 2014 Kumpulan Artikel Terkait Destination Management
Organization diakses pada tanggal 8 januari 2016
(httpslidesharenetfitriwardhonokumpulan-artikel-terkait-dmo)
Zulfikar 2015 Strategi Pemerintah Dalam Penerimaan Adipura Di Kabupaten
Maros Skripsi Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
LAMPIRAN
iii
Persetujuan
Judul Skripsi Penelitian Strategi Pemerintah Dalam Peningkatan Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Di Kabupaten Tana Toraja
Nama Mahasiswa Rosita
Nomor Stambuk 105610443412
Program Studi Ilmu Administrasi Negara
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Dra Hj Musliha Karim MSi Nasrul Haq SSos MPA
Mengetahui
Dekan Ketua Jurusan
Fisipol Unismuh Makassar Ilmu Administrasi Negara
Dr H Muhlis Madani M Si Dr Burhanuddin S Sos M Si
iv
PENERIMAAN TIM
Telah diterima oleh TIM Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Muhammadiyah Makassar berdasrkan Surat Keputusanundangan menguji ujian skripsi Dekan
Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor 1237FSPA 1-VIIIVI372016 sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S1) dalam program studi Ilmu Administrasi
Negara Di Makassar pada hari Rabu tanggal 22 bulan Juni tahun 2016
TIM PENILAI
Ketua Sekertaris
Dr H Muhlis Madani M Si Drs H Muhammad Idris M Si
Penguji
1 Ketua Drs Parakkasi Tjaija M Si ( )
2 Anggota Dra Hj Budi Setiawan M Si ( )
3Anggota Dra Hj Musliha Karim M Si ( )
4 Anggota Nasrul Haq S Sos M PA ( )
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Saya yang bertanda tanga di bawah ini
Nama Mahasisawa Rosita
Nomor Stambuk 105610443412
Program Studi Ilmu Administrasi Negara
Menyatakan bahwa benar karya ilmiah ini adalah penelitian saya sendiri tanpa bantuan dari
pihak lain atau ditulisdipublikasikan orang lain atau melakukan plagiat Pernyataan ini saya buat
dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar maka saya
bersedia menerima sanksi akademik sesuai aturan yang berlaku sekalipun itu pencabutan gelar
akademik
Makassar 08 Februari 2016
Yang Menyatakan
Rosita
vi
ABSTRAK
ROSITA 2016 Strategi Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi
(DMO) Pariwisata Di Kabupaten Tana Toraja (Dibimbing oleh Musliha Karim dan Nasrul
Haq)
Destiniasi Manajemen Organisasi Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja merupakan
struktur tata kelolah destinasi pariwisata yang mencakup perencanaan koordinasi implementasi
dan pengendalian Dari sekian banyak pengelolaan yang seharusnya dilakukan salah satunya
adalah infrastruktur jalan dan kebersihan disetiap obyek wisata tapi pengelolaan tersebut belum
terlaksana dengan baik karena masih banyak jalan yang tidak memadai serta kebersihan di
lokasi obyek wisata tidak terjaga Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui strategi pemerintah
dalam peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana
Toraja
Jenis penelitian adalah kualitatif dengan menggambarkan bentuk startegi pemerintah
dalam peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata di Kabupaten Tana
Toraja Tipe penelitian adalah fenomena logis Dalam pengumpulan data digunakan teknik
wawancara observasi dan dokumentasi Sedangkan teknik untuk menganalisis data digunakan
reduksi data sajian data dan penerikan kesimpulan Keabsahan data digunakan tiga trianggulasi
yaitu waktu sumber dan teknik
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) pariwisata 1) Strengths dari obyek wisata terdapat keindahan
alam yang begitu menarik serta kearifan lokal dari segi budaya sangat orisinil serta beragam
budaya yang dimiliki yang diminati para pelancong baik lokal maupun mancanegara 2)
Weaknesses ditemukan berbagai kendala dalam meningkatkan DMO yaitu infarstruktur jalan
yang belum optinmal serta kebersihan dilokasi obyek wisata tidak terjaga 3) Opportunities
salah satu keuntungan masyarakat dengan adanya obyek wisata di Tana Toraja adalah dapat
meningkatkan pereokonomian karena ada berbagai macam usahabisnis yang dibuka 4)
Threats dengan adanya penetrasi budaya luar menjadi kendala dalam meningkatkan destinasi
dan akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat karena sebagian besar
masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan wisatawan kapan wisatatawan
menurun maka pendapatan masyarakat dan PAD pun akan menurun begitu pun sebaliknya
Kata kunci Strategi Pemerintah Peningkatan DMO Pariwisata
vi
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ldquoStrategi
Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Di
Kabupaten Tana Torajardquo
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat dalam
memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi Publik pada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Makassar
Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan
terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak Oleh sebab itu pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih dengan segala hormat kepada
1 Kedua orang tua terkasih Zeth Pasei Rombeallo dan Syamsuriati Tonang atas kasih
sayangnya untuk penulis terus mendoakan dan mendukung dalam kehidupan penulis
khususnya dalam pendidikan Kakak dan adik tercinta Nirwan Randa Masjohan Agus
Paonganan Intan Arrang Bulawan Restiana Embong Bulan Jumadil Pearsquo Nurlina
Ewang juga menjadi penyemangat untuk penulis dan mendoakan penulis dalam
menyelesaikan studinya
viii
2 Ibu Dra Hj Musliha Karim M Si selaku pembimbing I dan Bapak Nasrul Haq
SSos MPA selaku pembimbing II yang senantiasa
meluangkan waktunya membmbing dan mengarahkan penulis sehingga skripsi
ini dapat diselesaikan
3 Bapak Dr H Muhlis Madani MSi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Muhammadiyah Makassar
4 Bapak Dr Burhanuddin S Sos M Si selaku Ketua Jurusan lmu Administrasi
Publik
5 Bapak dan Ibu dosen Serta Staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Muhammadiyah Makassar
6 Pemerintah Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
yang telah menerima saya dan memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan
penelitian
7 Teman-teman seperjuangan angkatan 2012 di Jurusan Ilmu Administrasi Publik
terkhusus kelas B yang telah bersama-sama berusaha keras dan penuh semangat dalam
menjalani studi baik suka maupun duka Kebersamaan ini akan menjadi sebuah kenangan
yang indah yang tidak akan terlupakan
8 Sahabat-sahabat penulis yang tak sempat disebutkan satu-persatu berjuang serta
tidak hent-hentinya memberikan semangat untuk selesai karya tulis ini
ix
Demi kesempurnaan skripsi ini saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat
penulis harapkan Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat memberikan
sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan
Makassar 2016
Rosita
x
DAFTAR ISI
Halaman Pengajuan Skripsi ii
Halaman Persetujuan iii
Penerimaan Tim iv
Halaman Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah v
Abstrak vi
Kata Pengantar vii
Daftar Isi x
Daftar Gambar xii
Daftar Tabel xiii
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 5
C Tujuan Penelitian 6
D Kegunaan Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Pengertian Konsep dan Teori 7
B Pemerintah Daerah 16
C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) 18
D Pariwisata 21
E Kerangka Pikir 25
F Deskripsi Fokus 26
G Deskripsi Fokus Penelitian 26
BAB III METODE PENELITIAN
A Waktu dan Lokasi Penelitian 29
xi
B Jenis dan Tipe Penelitian 29
C Sumber Data 29
D Informan Penelitian 30
E Teknik Pengumpulan Data 31
F Teknik Analisis Data 32
G Pengabsahan Data 33
BAB IV HAIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian 36
B Karakteristik Informan 52
C Strategi Pemerintah Dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi
Pariwisata Di Kabupaten Tana Toraja 55
D Analisis SWOT 81
BAB VI PENUTUP
A Kesimpulan 87
B Saran 89
DAFTAR PUSTAKA 91
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) merupakan struktur tata
kelola destinasi pariwisata yang mencakup perencanaan koordinasi
implementasi dan pengendalian organisasi destinasi secara inovatif dan
sistematik melalui pemanfaatan jejaring informasi dan teknologi yang terpimpin
secara terpadu dengan peran serta masyarakat Pelaku asosiasi industri
akademisi dan pemerintah yang memiliki tujuan Proses dan kepentingan bersama
dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan volume kunjungan wisata lama
tinggal dan besaran pengeluaran wisatawan serta manfaat bagi masyarakat lokal
Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berupaya untuk
terus fokus memaksimalkan 15 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) di tahun
2012 Hal itu sesuai dengan peraturan pemerintah (PP) No 50 Tahun 2011
tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional 2010 hingga
2025 Terdapat 15 lokasi DMO yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia dalam
rencana strategis industri pariwisata untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata
yang dikelola secara profesional dengan melibatkan partisipasi masyarakat lokal
yaitu Sabang Danau Toba Kawasan Kota Tua Jakarta Tanjung Puting
Pangandaran Borobudur Bromo dan Semerau serta kawasan Tengger Danau
batur Rinjanji Pulau komodo Wakatobi Derawan Tana Toraja Bunaken dan
Raja Ampat
2
Menurut Bruen dan Anderson (dalam Wardhono 2014) Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) sebagai sistem pengelolaan terpadu memiliki
fungsi sebagai economic driver communitymarketer industry coordinator quasi
publicrepresentative and builder of communicaty pride Secara ringkas
pemahaman tentang DMO dikategorikan sebagai kegiatan pembenahan dan
penataan pengembangan destinasi secara internal dan pengembangan pemasaran
secara eksternal
Angelo Presenza (dalam Wardhono 2014) menjelaskan bahwa ada tiga
komponen penting dalam Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) yaitu (a)
coordination tourism stakeholder merupakan inti sistem DMO komponen ini
menjadi kunci sukses karena menitik beratkan pada hubungan jejaring yang
membentuk sistem DMO (b) destination crisis management memberikan
pengawasan dari sistem dengan pelaksanaan dan pengelolaan mulai perencanaan
hingga implementasi program (c) destination marketing menjadi ujung tombak
dalam komponen DMO Dengan konsep diatas dapat ditegaskan bahwa DMO
merupakan salah satu konsep pengelolaan dalam sistem pengelolaan kawasan
berbasis kewilayahandaerah yang memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan
berbagai komponen secara internal dan eksternal koalisi dan kerjasama
(stakeholder) serta sistem pengelolaan pariwisata DMO secara esensi bertugas
dan bekerja di dalam entitas fabrikasi destinasi pariwisata dan bertanggung jawab
untuk mencapai pengembalian nilai investasi yang unggul pertumbuhan pasar
produk yang berkualitas merek yang berbeda serta manfaat bagi seluruh
(shareholders) DMO tidak memiliki pabrik tersebut tidak memperkerjakan
3
orang-orang di dalamnya dan bukan pula mengontrol proses pelaksanannya di
lapangan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) memiliki satu tujuan dan arahan
untuk mencapai pengelolaan dari sebuah destiniasi yaitu adanya sebuah
kelembagaan yang mengelola destinasi Hal ini ditentukan oleh kapasitas
pengembangan pertumbuhan aktivitas wisata saat ini yang merujuk pada tatanan
daur hidup destinasi dengan menyediakan informasi menyediakan sarana dan
prasarana yang baik dan arahan kepada wisatawan sehingga wisatawan
mendapatkan pengelaman yang terbaik saat berkunjung memberikan jaminan
kualitas berwisata kepada wisatawan dan dukungan regulasi terhadap pelaku
industri pariwisata lokal dan pada akhirnya mewujudkan sinergi antara kebutuhan
wisatawan pelaku industri pariwisata dan pemerintah
Penerapan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) harus diterjemahkan
secara konstektual sesuai kaidah yang berlaku berbasis lokalitas agar tidak
menimbulkan friksi perang kepentingan egosektoral serta tidak kontraproduktif
terhadap eksistensi fungsi kelembagaan yang sudah ada Sebagai konsep DMO
berperan menjadi katalisatormotivator dan (spirit) untuk menggerakkan seluruh
kontruksi dan entitas destinasi Prasyaratnya adalah komitmen dan tanggung
jawab Instrumen yang digunakan adalah melalui perencanaan sinergis koordinasi
konsistensi dalam implementasi dan audit dampak manfaat bagi masyarakat lokal
dan destinasi Baik-buruknya pengelolaan ini akan menentukan seberapa kuat
daya tarik suatu destinasi bagi pasar wisatawan pertumbuhan kerja lama kerja
4
besaran pengeluaran kunjungan berulang dan seberapa lama manfaat dan
keberlanjutannya (sustainability)
Pendekatan quality control quality assurance dan quality management
berfokus kepada pengendalian kualitas destinasi manajemen produk dan
pelayanan pada destinasi pariwisata serta peningkatan secara berkelanjutan
produk dan jasa kepariwisataan Fakta membuktikan bahwa destinasi pariwisata
yang dikelola dengan prinsip-prinsip keberlanjutan sangat efektif memberikan
keuntungan jangka panjang baik secara ekonomi sosial maupun ekologi Di
tingkat yang lebih praksis tata kelola destinasi pariwisata berbasis nilai
merupakan faktor determin dan strategis terhadap peningkatan daya saing
pariwisata Untuk itu diperlukan pola dan kiat berbagai perangkat manajemen
dalam pembangunan pariwisata termasuk tata kelola destinasi pariwisata
Kabupaten Tana Toraja ditetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai
salah satu dari 15 lokasi yang mendapatkan program Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Hal ini menjadi salah satu kebanggan terbesar Tana Toraja
karena dengan adanya DMO dapat dilakukan program pengembangan dan
pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan berbasiskan proses dimulai dari
perencanaan hingga oprasional dan pemantauan Program DMO akan terlaksana
dengan baik jika di tunjang dengan partisipasi aktif dari seleruh elemen
masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam maningkatkan kunjungan
wisatawan Kerja sama yang baik antara Pemerintah Daerah masyarakat dan
dinasinstansi terkait sangatlah perlu dibina secara terus menerus dan
berkesinambungan Agar kebersihan tempat wisata dan infrastruktur jalan tetap di
5
perhatikan dari itu perlu dukungan dan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi
agar kebersihan dan infrastruktur jalan dapat di atasi dan destinasi parawisata
dapat berjalan dengan baik Peran serta masyarakat sangatlah penting untuk
menjaga kebersihan lingkunga parawisata dan infrastruktur jalan Program
Destinasi Manajemen Organisasi tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah
Daerah dan DinasInstansi terkait saja melainkan juga seluruh elemen masyarakat
Keberhasilan suatu Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) bukan hanya
mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu
mengorganisir dari segi infrastruktur jalan dan kebersihan di obyek wisata Hal ini
berdasarkan pada pengamatan penulis bahwa DMO pariwisata di Tana Toraja
belum berjalan secara optimal karena masih banyaknya jalan yang rusak menuju
lokasi pariwisata serta kebersihan yang tidak terjaga di obyek wisata tentu hal ini
memberikan dampak yang negatif bagi wisatawan yang datang berkunjung
Sehubungan dengan pembahasan di latar belakang di atas penulis
mengangkat sebuah judul penelitian yakni strategi pemerintah dalam
implementasi programDestinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata
di Kabupaten Tana Toraja
B Rumusan Masalah
Terkait dengan pembahasan yang ada di latar belakang penulis
merumuskan masalahnya yaitu bagaimana strategi pemerintah dalam
peningkatan Destinasi ManajemenOrganisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten
Tana Toraja
6
C Tujuan Penelitian
Terkait dengan masalah yang ada di latar belakang penulis tertarik untuk
untuk mengetahui strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
D Kegunaan Penelitian
1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini di harapakan dapat memberikan manfaat secara teoritis
dalam mengetagui strategi pemerintah dalam implementasi program
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten Tana Toraja
sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran
2 Manfaat praktis
Menambah wawasan penulis mengenai strategi pemerintah dalam
peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten
Tana Toraja untuk selanjutnya di jadikan sebagai acuan dalam bersikap dan
berperilaku juga dapat di jadikan sebagai bahan pertimbangan atau di
kembangkan lebih lanjut serta referensi terhadap penelitian yang sejenis
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Pengertian Strategi
Strategi adalah rencana jangka panjang diikuti tindakan yang ditujukan
untuk mencapai tujuan tertentu yang umumnya adalah kemenangan Asal kata
strategi turunan dari kata dalam bahasa Yunani strategos Strategi secara umum
adalah proses penentuan rencana pemimpin puncak berfokus pada tujuan jangka
panjang organisasi disertai penyusunan cara atau upaya bagaiamana agar dapat di
capai Sementara pengertian strategi secara khusus adalah tindakan yang bersifat
senangtiasa meningkat terus menerus di lakukan berdasarkan sudut pandang
tentang apa yang di harapkan pelanggan dimasa depan Strategi hampir sealalu
dimulai dari apa yang dapat terjadi bukan dimulai dari apa yang terjadi
Strategi pertama di kemukakan oleh Chandler (dalam Sedarmayanti 2014)
menyebutkan bahwa strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan
serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk
mencapai tujuan tersebuat Menurut David (2004) Defenisi strategi adalah cara
untuk mencapai tujuan jangka panjang Strategi bisnis bisa berupa perluasan
geografis diversifikasi akusisi pengmbangan produk penetrasi pasar
rasionalisasi karyawan divestasi likuidasi dan joint venture Dalam hal ini
terdapat dua karakteristik strategi yang sangat penting yakni pertama strategi
di rencanakan terlebih dahulu secara sadar dan sengaja mendahului berbagai
tindakan yang akan dilakukan berdasarkan strategi yang dibuat tersebut Kedua
strataegi kemudian dikembangkan dan diimplementasikan agar mencapai tujuan
8
Sedangkan menurut Hamel dan Prahalad (dalam Freddy Rangkuti 1995) strategi
merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus
menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan
oleh para pelanggan dimasa depan
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam perkembangannya
konsep mengenai strategi terus berkembang hal ini dapat ditunjukkan oleh
adanya perbedaan konsep mengenai strategi selama 30 tahun terakhir
Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep lain yang berkaitan
sangat menentukan suksesnya strategi dan konsep lain yang berkaitan sangat
menentukan suksesnya strategi yang disusun
1 Perumusan Strategi
Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke
depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi menetapkan
tujuan strategis dan keuangan perusahaan serta merancang strategi untuk
mencapai tujuan tersebut dalam langkah menyediakan costumer value terbaik
Menurut Sondang P Siagian (2011) salah satu langkah yang perlu digunakan
dalam merumuskan strategi adalah analisis ldquoSWOTrdquo dimana analisis SWOT
merupakan salah satu instrumen analisis yang ampuh apabila digunakan dengan
tepat Telah diketahui pula secara luas bahwa ldquoSWOTrdquo merupakan akronim
untuk kata kata ldquoStrengths rdquo (Kekuatan) ldquoWeaknesses (Kelemahan)
ldquoOportunities rdquo(Peluang) dan ldquoThreatsrdquo (Ancaman) Faktor kekuatan dan
kelemahan terdapat dalam tubuh suatu organisasi termasuk satuan bisnis tertentu
sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang
9
dihadapi oleh organisasi atau perusahaan atau satuan bisnis yang bersangkutan
Jika dikatakan bahwa analisis SWOT dapat merupakan instrumen yang ampuh
dalam melakukan analisis stratejik keampuhan tersebut terletak pada kemampuan
para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan
dan pemanfaatan peluang sehingga sekaligus perperan sebagai alat untuk
minimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh organisasi dan menekan
dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi Jika para penentu strategi
perusahaan mampu melakukan kedua hal tersebut dengan tepat biasanya upaya
untuk memilih dan menentukan strategi yang efektif membuahkan hasil yang
diharapkan Analisis SWOT dapat membantu merumuskan segaligus memetakan
persoalan secara internal dapat diidentifikasi apa saja yang menjadi kekuatan dan
kelemahan dalam waktu bersamaan secara eksternal dapat dirumuskan secara
seksama peluang dan ancaman apa saja yang dihadapi
a) Faktor-faktor berupa kekuatan yang dimaksud dengan faktor-faktor kekuatan
yang dimiliki oleh suatu perusahaan-termasuk satuan-satuan bisnis
didalamnya adalah antara lain kompetensi khusus yang terdapat dalam
organisasi yang berakibat pada pemikiran keunggulan komparatif oleh unit
usaha dipasaran
b) Faktor-faktor kelemahan jika orang berbicara tentang kelemahan yang
terdapat dalam tubuh suatu satuan bisnis yang dimaksud ialah keterbatasan
atau kekurangan dalam hal sumber keterampilan dan kemampuan yang
menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang
memuaskan
10
c) Faktor peluang defenisi sederhana tentang peluang ialah ldquoberbagai situasi
lingkungan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnisrdquo
d) Faktor ancaman pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian
peluang Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman ldquoadalah faktor-
faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnisrdquo Jika tdak
diatasi ancaman akan menjadi ldquoganjalanrdquo bagi satuan bisnis yang
bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun dimasa depan
Salah satu model analisis SWOT yang merupakan rangkuman dari
beberapa model adalah yang diperkenalkan oleh Kearns (dalam J Salusu 2000)
seperti pada diagram berikut ini
Faktor
Eksternal
Faktor
Internal
Opportunities
Threats
Strengths
Comparative Advantage
Mobilization
Weaknesses
InvesmentDivtesment
Damage Control
Gambar 1 Analisis SWOT
Diagram diatas menampilkan matriks enam kotak dua yang paling diatas
adalah kotak faktor eksternal yaitu peluang dan ancamantantangan sedangkan
dua kotak sebelah kiri adalah kotak faktor internal yaitu kekuatan-kekuatan dan
kelemahan-kelemahan organisasi Empat kotak lainnya A B C dan D
merupakan kotak isu-isu stratejik yang timbul sebagai hasil kontak antara faktor-
faktor eksternal dan faktor-faktor intrnal Keempat isu stratejik itu di beri nama
11
(a) comporative advantage (b) mobilization (c) investmentdivtesment dan (d)
damage control Apabila para pengambil keputusan telah melihat peluang yang
tersedia dan ternyata juga memiliki posisi internal yang kuat maka organisasi itu
menghadapi isu stratejik yang dapat disebut comporative advantage (keunggulan
komporatif) Dua elemen stratejik yang paling baik bertemu sehingga para
eksekutif tidak boleh membiarkannya hilang tetapi sebaliknya harus
memperkuatnya dengan berbagai perencanaan yang mampu mendukungnya
Sel A ini memberi kemungkinan bagi organisasi untuk berkembung lebih
cepat namun harus senantiasa waspada terhadap perubahan yang tidak menentu
dalam lingkungan Pertanyaannya adalah bagaiamana memanfaatkan kekuatan
yang ada untuk meningkatkan posisi kompetitifnya
Sel B yaitu isu stratejik mobilization adalah kotak interaksi dan pertemuan
antara ancamantantangan dari luar yang diidentifikasi oleh para pengambil
keputusan dengan kekuatan organisasi Di sini para eksekutif hendaknya berusaha
memobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk
memperlunak ancaman dari luar tersebut bahkan kalau mungkin dapat
mengubahnya sebagai peluang
Sel C tampil isu stratejik investmentdivestment yang memberi pilihan
bagi para eksekutif karena situasinya kabur Peluang yang tersedia sangat
meyakinkan tetapi tidak ada kemampuan organisasi untuk menggarapnya dan
memberikan reaksi positif Kalau dipaksakan bisa memakan biaya terlalu besar
sehingga merugikan organisasi Lebih baik tinggalkan dan serahkan kepada
organisasi lain yang mungkin memiliki posisi yang lebih baik Bisa juga para
12
eksekutif tidak berbuat apa-apa Haruskah organisasi menanam investasi untuk
memperkuat titik lemahnya sehingga mampuu mengubah dan memperbaiki posisi
kompetitifnya
Sel D adalah kotak paling lemah dari semua sel karena dapat membawa
bencana bagi organisasi paling tidak merugikan program-programnya Sudah
terancam dari luar lalu di hadapakan pada sumber daya yang sangat lemah
Strategi yang ditempuh ialah mengendalikan kerugian yang diderita sehingga
tidak separah dengan yang diperkirakan Hal itu dapat dilakukan dengan sedikit
membenahi sumber daya dengan harapan mampu memperkecil ancaman dari luar
tersebut Usaha itu diarahkan pada upaya mengalihkan kelemahan menjadi
kekuatan sungguh pun memakan waktu yang lama
2 Tujuan Strategi
Tujuan Stratejik adalah kunci dari arah perubahan masa depan Ia
mengarahkan apa yang hendak dikejar diwaktu yang akan datang yaitu dalam
jangka waktu sekian sekitar tiga sampai lima tahun Arahan itu harus jelas dan
tegas bagi keseluruhan organisasi oleh sebab itu sering juga dikatakan bahwa
tujuan stratejik merupakan planning umbrella (payung perencanaan) dalam
mengintegrasikan usaha dari semua unit kerja dan personil kedalam suatu
kegiatan menyeluruh dan menyatu dari suatu organisasi Untuk dapat melakukan
itu tujuan stratejik harus lebih tajam daripada misi tetapi masih cukup luas untuk
dapat mendorong lahirnya kreatifitas dan inofasi bagi semua unit kerja (Koteen
1991) Dengan tegas Koteen (dalam J Salusu 2000) mengatakan bahwa apabila
tujuan stratejik berjalan dengan baik maka kenyataan itu sudah merupakan ldquokunci
13
keunggulan dan kesuksesanrdquo sebab arahannya jelas yaitu untuk mendapatkan
manfaat terbesar dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia Juga membantu
menciptakan kondisi yang mendorong pertumbuhan dan kemajuan organization
secara prakmatis tujuan stratejik adalah kinci menuju kelangsungan hidup
organisasi ini berarti pada saat-saat yang kritis ia harus memusatkan perhatian
segera jelas dan bahkan agresif terhadapa hal-hal yang memerlukan perubahan
hal ini dimaksudkan menanggulangi situasi yang bisa mengancam organisasi yang
dapat mempengaruhi stabilitas keuangan dan kelanjutan hidup organisasi
3 Inisiatif Strategi
Inisiatif strategi pada dasarnya menjelaskan maksud dan rangkuman dari
tindakan-tindakan yang akan dilancarkan untuk mencapai tujuan strategi
Didalamnya sudah tercakup strategi yang akan dipakai untuk mencapai hasilakhir
yang diinginkan Inisiatif strategi biasanya lahir setelah ditemukan implikasi-
implikasi strategi dari kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan
ancaman dari lingkungan eksternal Biasanya juga inisiatif strategi itu muncul
dengan cara informal dari eksekutif kepala atau bahkan dari anggota staf
organisasi
Setiap inisiatif strategi dari mana pun sumbernya perlu digarap secara
sistematis Tetapi perlu diketahui bahwa inisiatif strategi yang harus dijelaskan di
depan publik walaupun publik itu terbatas Para pengambil keputusan startegi
termasuk para pelaksana perlu mengetahui mengapa inisiatif itu ditampilkan dan
hasil apa serta keuntungan-keuntungan apa yang akan dinikmati andaikata inisiatif
itu dilaksanakan Tegasnya inisiatif strategi mengungkapkan langkah-langkah
14
penting yang perlu ditempuh untuk menghindari diri dari malapetaka eksternal
atau untuk mengejar peluang yang tersedia
4 Tingkat-Tingkat Strategi
Merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer Higgins (dalam
JSalusu 1996) menjelaskan adanya empat tingkatan
strategi keseluruhannya disebut Master Strategi yaitu
a) Enterprise strategy (Strategi perusahaan)
Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat setiap organisasi
mempunyai hubungan dengan masyarakat Masyarakat adalah kelompok
yang berada diluar organisasi yang tidak dapat dikontrol Didalam masyarakat
yang tidak terkendali itu ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti
kelompok penekan kelompok politik dan kelompok sosial lainnya Jadi
dalam strategi interprise terlihar relasi antara organisasi dan masyarakat luar
sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan
organisasi Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-
sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap
tuntutan dan kebutuhan masyarakat
b) Corporate strategy (Strategi perusahaan)
Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi sehingga sering disebut Grand
Strategi yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasiPertanyaan
apa yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan
bisnis itu tidak semata-mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis tetapi juga
oleh setiap organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit
15
c) Business strategy (Strategi bisnis)
Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaiamana merebut pasaran di tengah
masyarakat Bagaimana menempatkan organisasi dihati para pengusaha para
pengusaha para donor dan sebagainya Semuanya ini dimaksudkan untuk
dapat memperoleh keuntungan-keuntungan stratejik yang sekaligus mampu
menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik
d) Functional strategy (Strategi fungsional)
Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya
strategi lain Ada tiga jenis strategi functional yaitu
(1) Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang
memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang
sehat antara lain yang berkaitan dengan keuangan pemasaran sumber
daya penelitian dan pengembangan
(2) Strategi functional manajemen mencakup fungsi-fungsi manajemen
fungsi manajemen terbagi 11 yaitu planning organizing implementing
conrolling staffing leading motivating communicating decision
making representing dan integrating
(3) Strategi isu stratejik fungsi utamanya adalah mengontrol lingkungan
baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum
diketahui atau yang selalu berubah
B Pemerintah Daerah
Pemerintah sebagai sebuah organisasi ditinjau dari sudut biological adalah
sebuah organisme yang hidup dan setiap organisme yang hidup mempunyai
16
bagian yang disebut Kepala (head) Sebuah tubuh manusia atau hewan yang
dikendalikan oleh kepalanya sebuah rumah tangga dikendalikan oleh kepala
keluarga Kepala dapat dianggap identik dengan pemerintah baik itu pemerintah
pusat pemerintah daerah maupun pemerintahan daerah dimana pemerintah pusat
adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan
Negara Republik Indonesia yang di bantu oleh Wakil Presiden dan Menteri-
Menteri Negara sedangkan Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai
unsur penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom dan Pemerintahan
Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah
KabupatenKota adalah BupatiWalikota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) KabupatenKota menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan
prinsip otonomi selaus-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia Sedangkan wewenang Pemerintahan Daerah yaitu (1)
mengajukan rancangan Pemerintah Daerah (PERDA) (2) menetapkan Peraturan
Daerah (PERDA) yang telah mendapat persetujuan bersama Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) (3) menetapkan peraturan Kepala Daerah dan keputusan
Kepala Daerah (4) mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang
sangat dibutuhkan oleh Daerah danatau masyarakat (5) melaksanakan wewenang
lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah)
Urusan-urusan Pemerintahan Daerah yaitu (a) urusan pemerintahan wajib
yang berkaitan dengan pelayanan dasar seperti pendidikan kesehatan pekerjaan
17
umum dan penataan ruang perumahan rakyat dan kawasan pemukiman
ketentraman ketertiban umum dan pelindungan masyarakat (b) urusan
pemerintahan yang wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar seperti
tenaga kerja pemberdayaan perempuan perlindungan anak pangan pertahanan
lingkungan hidup perhubungan komunikasi informatika pemberdayaan
masyarakat desa koperasi usaha kecil menengah administrasi kependudukan
dan pencatatan sipil (c) urusan pemerintahan pilihan seperti kelautan perikanan
pariwisata pertanian kehutanan energi sumber daya mineral perdagangan
perindustrian dan transmigrasi (Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah)
Pemerintah adalah proses penetapan janji dan legitimasi seorang pejabat
Negara Publik diukur dengan fakta sejauh mana ia menebar janji demikian
menurut Ndraha (2003) yang baik bersifat internal maupun kepada masyarakat
umum Sedangkan menurut Delly Mustafa (2013) mengemukakan bahwa
pemerintah adalah keseluruhan struktur lembaga dan unit-unit dalam Negara
yang bertugas untuk mengatur pelaksanaannya tugas-tugas pemerintahan Uraian
ringkas di atas menunjukkan bahwa (1) pemerintah dapat dianggap sebagai
suatu yang given ditakdirkan hadir dimana-mana dan merupakan bagian yang
integral sebuah sistem (2) pemerintah terbentuk secara evolusioner sebagai
produk penyesuaian diri manusia dengan perubahan lingkungan hidupnya agar ia
tetap survive (3) pemerintah terbentuk melalui revolusi penakluk atau
pernyataan (4) dapat juga dianggap sebagai produk manajemen pemerintahan
18
yang sengaja dibentuk berdasarkan kesepakatan warga masyarakat sebagai alat
(input) untuk mencapai tujuan dan misi tertentu
C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah suatu bentuk strategis
dalam membangun pariwisata baik di Tingkat Lokal Regional maupun Nasional
DMO dapat pula merupakan struktur tata kelola destinasi pariwisata dimana
melibatkan bukan hanya stakeholder bahkan shareholder yang mampu
memberikan sharing pendapat bahkan sharing anggaran untuk memulai kegiatan-
kegiatan pariwisata Pengelolaan pariwisata di destinasi tertentu di Indonesia
masih jauh ketinggalan dibanding negara-negara lainnya di Asia sehingga
pariwisata di Negara kita masih jauh ketinggalan dari sistem pengelolaannya
Adapun visi dan misi Toraja DMO didirikan pada tanggal 3 Mei 2012 dengan
dua fokus utama yaitu
1) Peningkatan kapasitas untuk masyarakat dan pelaku bisnis pariwisata
lokal
2) Pengorganisasian pencarian dan pengembangan objek pariwisata fasilitas
serta peningkatan aksebilitas ke Toraja
Di bawah koordinas pemerintah setempat (Bupati Tana Toraja) struktur
organisasi Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terdiri Ketua Wakil
Ketua dan Komisi Komisi sarana dan prasarana Komisi sumber daya manusia
Komisi daya tarik wisata Komisi pemasaran dan promosi dan komisi
lingkungan Sedangkan anggota dari Toraja DMO terdiri dari perwakilan
pemerintah setempat (SKPD-BAPPEDA Dinas pariwisata Dinas Koperasi dan
19
Perdagangan dan sebagainya) asosiasi pariwisata (PHRI dan ASITA) dan ketua
Komunitas setempat (kelompok adat kelompok agama dan kelompok pemuda)
Saat ini Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) mensinergikan
upaya untuk menata kembali perannya diantara pemangku kepentingan pariwisata
di Toraja Anggota internal Toraja DMO mengemukakan ide untuk mengusulkan
Toraja DMO sebagai organisasi legal yang nantnya akan berfungsi sebagai
organisasi yang berkelanjutan sekaligus sebagai perwakilan resmi destinasi
pariwisata Toraja Melalui partisipasi aktif Toraja DMO menciptakan kembali
pencitraan untuk destinasi Toraja mempromosikan Toraja melalui partisipasi di
pameran travel di kancah Nasional maupun Internasional berkolaborasi dengan
pelaku usaha pariwisata lokal untuk mengorganisasi dan mengatur perjalanan
eduksi (untuk media dan operatortur) serta menetapkan standar kualitas untuk
pelaku usaha pariwisata lokal (akomodasi restaurant dan operatortur) dalam
rangka memenuhi layanan berstandar Internasional Tanggung jawab utama
berikutnya dari Toraja DMO adalah untuk meningkatkan kepercayaan diantara
pelaku usaha pariwisata dan pemangku kepentingan lokal Harapannya semoga
keberadaan Toraja DMO akan menambah manfaat untuk perekonomiani
masyarakat setempat Saat ini industri pariwisata hanya menduduki peringkat
sebagai pendapatan terbesar ketiga di Toraja Pemerintah Daerah Toraja dan
Toraja DMO bekerja bahu-membahu dan saling mendukung bagi
keberlangsungan industri pariwisata di Toraja
Pendekatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) akan lebih
memudahkan bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan pariwisata karena
20
akan dilakukan melalui tata kelola yang terpadu DMO akan melakukan tugas
koordinasi perencanaan pengendalian organisasi destinasi keberlanjutan dan
implementasi yang dilakukan secara inovatif dan sistemik dengan memanfaatkan
tehnologi informasi yang melibatkan tiga pilar penggerak pembangunan
pemerintah industri pariwisata dan masyarakat dengan tujuan untuk
meningkatkan tata kelola destinasi yang dikelola dengan pendekatan lokal namun
berskala internasinal
Alastair Morrison dalam Konferensi Nasional Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) di Jakarta Agustus (dalam wardhono 2014) menjelaskan
bahwa panduan DMO dimulai dari product development marketing riset
komunication community relations pengembangan sumber daya hingga
kemudian tahapan pengelolaan (governance) Adapun salah satu faktor
pendukung dalam meningkatkan DMO adalah rambu solo dimana rambu solo
adalah upacara adat kematian masyarakat Toraja yang bertujuan unttuk
menghormati dan menghantarkan arwah orang yang meninggal dunia menuju
alam roh yaitu kembali kepada keabadian bersama para leluhur mereka kesebuah
tempat peristirahatan Upacara ini sering juga disebut upacara penyempurnaan
kematian karena orang yang meninggal baru dianggap benar-benar meninggal
setelah seluruh proses upacara ini digenapi Jika belum maka orang yang
meninggal tersebut hanya dianggap sebagai orang yang sakit atau lemah sehingga
ia tetap diperlakukan seperti halnya orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur
dan disediakan makanan dam minuman bahkan selalu di ajak bicara
21
D Pariwisata
Pengertian pariwisata secara Etomoogi pariwista berasal dari dua kata
yaitu ldquoparirdquo yang berarti banyakberkeliling sedangkan pengertian wisata berarti
ldquopergirdquo Di dalam kamus besar Indonesia pariwisata adalah suatu kegiatan yang
berhubungan dengan perjalanan rekreasi sedangkan pengertian secara umum
pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara
waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain dengan
meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud
mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya tetapi semata-mata untuk
menikmati kegiatan pertamasyaan atau rekreasi untuk memenuhi keinginan yang
beraneka ragam
Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai
fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat pengusaha Pemerintah
dan Pemerintah Daerah (Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang
Kepariwisataan) Sedangkan menurut Muljadi 2012 pariwisata adalah suatu
aktivitas perubahan tempat tinggal sementara dari seseorang diluar tempat tinggal
sehari-hari dengan suatu alasan apapun selain melakukan kegiatan yang biasa
menghasilkan upah atau gaji
Istilah pariwisata ini mulai dipakai setelah tahun 1960 untuk mengganti
istilah bertamasya melancong atau piknik dan memberi pengertian yang
sederhana dan sempit yaitu bepergian ke suatu tempat yang tidak jauh untuk
sekedar bersantai Sedangkan dalam era saat ini alasan dan sifat perjalanan yang
dilakukan dalam kaitannya dengan mobilitas pergerakan manusia ini jauh lebih
22
luas Sehingga digunakan istilah pariwisata dimana pengertian pariwisata lebih
luas menyangkut persoalan-persoalan mobilitas pergerakan manusia dari suatu
tempat ke tempat lain dengan tujuan memperoleh nilai kegunaan bagi
pemanfaatan jasa pariwisata Dan bagi yang memanfaatkannya menerima suatu
nilai berupa pendapatan dari jasa pariwisata tersebut Oleh karena itu pariwisata
mengandung nilai ekonomi ynag tinggi bagi pemanfaatan jasa tersebut sebagai
komoditas ekonomi Suatu perjalan dianggap sebagai perjalanan wisata bila
memenuhi persyaratan yang diperlukan yaitu 1) bersifat sementara 2) bersifat
sukarela (voluntary) dalam arti tidak terjadi paksaan 3) tidak bekerja yang
bersifat menghasilkan upah ataupun bayaran Adapun penegrtian kepariwisatan
menurut Bahar dan Marpaung 2002 kepariwisataan adalah sebuah kegiatan yang
dilakukan untuk orang yang melakukan kegiatan perjalanan
Menurut Pendit (2002) terdapat beberapa jenis pariwisata yaitu
1) Wisata budaya ini dimaksudkan dengan perjalanan yang dilakukan atas dasar
keinginan unutk mempluas pandangan hidup seseorang dengan jalan
mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri
mempelajari keadaan rakyat kebiasaan dan adat istiadat mereka cara hidup
mereka budaya dan seni mereka Sering perjalanan seperti ini disatukan
dengan kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan budaya seperti
eksposisi seni (seni tari drama musik dan seni suara) atau kegiatan yang
bermotif kesejarahan dan sebagainya
2) Wisata kesehatan hal ini dimaksudkan dengan perjalanan seorang wisatawan
dengan tujuan untuk meninggalkan keadaan lingkungan tempat sehari-hari
23
dimana ia tinggal demi kepentingan beristirahat dalam arti jasmani dan rohani
dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas yang
mengandung mineral yang dapat menyembuhkan tempat yang mempunyai
iklim udara menyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas
kesehatan lainnya
3) Wisata olahraga Ini dimaksudkan dengan wisatawan yang melakukan
perjalanan dengan tujuan berolah raga atau menghadiri pesta olahraga di
suatu tempat atau suatu negara seperti Asian Games Olympiade Thomas
Cup Uber Cup dan lain-lain Olah raga lain yang tidak termasuk dalam pesta
olahraga atau games misalnya berburu memancing berenang dan berbagai
cabang olehraga di dalam air atau di pegunungan
4) Wisata komersial yang termasuk dalam wisata komersial ini adalah
mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial
seperti pameran industri pameran dagang dan sebagainya Pada mulanya
banyak orang berpendapat bahwa hal ini tidak dapat digolongkan dalam dunia
kepariwisataan dengan alasan bahwa kegiatan perjalanan untuk pameran atau
pekan raya ini hanya dilakukan oleh orang-orang yang khusus mempunyai
urusan bisnisTetapi dalam kenyataannya pada dewasa ini dimana pameran
atau pekan raya banyak dikunjungi oleh masyarakat kebanyakan dengan
tujuan ingin melihat yang membutuhkan fasilitas akomodasi dan transportasi
Disamping itu dalam pekan raya atau pameran biasanya dimeriahkan dengan
berbagai atraksi atau pertunjukan kesenian Itulah sebabnya wisata komersial
ini menjadi kenyataan yang sangat menarik dan menyebabkan kaum
24
pengusaha angkutan dan akomodasi membuat rancanganndashrancangan istimewa
untuk keperluan tersebut
5) Wisata politik jenis wisata ini meliputi perjalanan yang dilakuka untuk
mengunjungi atau mengambil bagian dalam peristiwa kegiatan politik
misalnya perayaan 17 Agustus di Jakarta Biasanya fasilitas akomodasi dan
transportasi serta berbagai atraksi diadakan secara meriah bagi para
pengunjung Disamping itu yang termasuk dalam kegiatan wisata politik
adalah peristiwa-peristiwa penting seperti konfrensi musyawarah kongres
yang selalu disertai dengan kegiatan darmawisata
6) Wisata sosial yang dimaksud dengan wisata ini adalah pengorganisasian suatu
perjalanan yang murah dan mudah untuk memberi kesempatan kepada
masyarakat ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan seperti misalnya
kaum buruh pemuda pelajar mahasiswa petani dan sebagainya Organisasi
ini berusaha untuk membantu mereka yang mempunyai kemampuan terbatas
dari segi finansial untuk dapat memanfaatkan waktu libur atau cuti sehingga
dapat menambah pengalaman dan memeperbaiki kesehatan jasmaniah dan
mental mereka
7) Wisata pertanian wisata pertanian ini adalah pengorganisasian perjalanan yang
dilakukan ke proyek- proyek pertanian perkebunan ladang pembibitan dan
sebagainya dimana wisatawan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan
untuk tujuan studi maupun untuk sekedar menikmati aneka macam tanaman
8) Wisata maritim (bahari) jenis wisata ini biasanya dikaitkan dengan kegiatan
oleh raga di air danau pantai teluk dan laut Misalnya memancing
25
berlayar menyelem sambil melakukan pemotretaan kompetisi berselancar
mendayung berkeliling melihat ndash lihat taman laut dengan pemandangan yang
indah
9) Wisata cagar alam untuk jenis wisata ini biasanya diselenggarakan oleh agen
atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan jalan
mengatur wisata ke tempat atau daerh cagar alam taman lindung hutan
daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh
undang-undang Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan
keindahan alam kesegaran hawa udara pegunungan keajaiban hidup
binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuhndashtumbuhan yang jarang
ditemukan di tempat lain
Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan di atas dapat diambil
suatu pengertian pariwisata adalah suatu kegiatan yang melibatkan orang-orang
yang melakukan perjalanan dengan tujuan untuk mendapatkan kenikmatan dan
memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu dalam kurun waktu tertentu dan bukan
mencari nafkah
E Kerangka Pikir
Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah program yang
diprakarsai oleh kementerian pariwisata dan Ekonomi kreatif Republik Indonesia
pada tahun 2010 Adapun indikator strategi dalam peningkatan DMO ada dua
yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan (2) faktor
eksternal yang meliputi peluang dan ancaman Jika indikator-indikator diatas
26
berjalan dengan baik maka keberhasilan DMO dapat tercapai Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada bagan sebagai berikut
Gambar 2 Kerangka Pikir
F Deskripsi Fokus
Penelitian ini di fokuskan pada strategi pemerintah dalam peningkatan
destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana Toraja Dengan
melalui indikator yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan
(2) faktor eksternal yang meliputi peluang dan ancaman
G Deskripsi Fokus Penelitian
1 Strengths
Kekuatan atau (strengths) adalah kompotensi khusus yang terdapat dalam
organisasi yang berakibat pada pemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha
di pasaran dan setelah penulis melakukan observasi di lokasi obyek wisata Tana
Toraja penulis melihat ada berbagai macam kekuatan yang dimiliki obyek wisata
Tana Toraja seperti a) keindahan alam b) kearifan lokal c) ragam budaya
Strategi Dalam Peningkatan DMO
Faktor Internal
1 (Strengths) Kekuatan
2 (Weaknesses) Kelemahan
Faktor Eksternal
1 (Opportunities) Peluang
2 (Trheats) Aancaman
DMO tercapai
tercapai
27
2 Weaknesses
Kelemahan atau (weaknesses) adalah keterbatasan atau kekurangan yang
menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan
hal ini yang sekarang yang terjadi di Tana Toraja dimana dalam meningkatkan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terkendala dengan berbagai macam
kekurangan seperti a) infrastuktur jalan yang belum optimal b) Kebersihan
kurang terjaga di lokasi obyek wisata
3 Oportunities
Peluang atau (opportunities) adalah berbagai situasi lingkungan yang
menguntungkan bagi suatu satuan bisnis dengan berbagai kekuatan yang dimiliki
obyek wisata Tana Toraja tentu memberikan dampak positif dalam meningkatkan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja seperti a)
agrowisata b) berbagai bisnis lainnya
4 Threats
Ancaman (threats) adalah lingkungan yang tidak menguntungkan suatu
satuan bisnis dengan berbagai kelemahan yang ada tentu akan berdampak negatif
dalam meningkatkan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana
Toraja seperti a) penetrasi budaya luar b) ketergantungan ekonomi
5 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)
DMO adalah suatu bentuk strategis dalam membangun pariwisata baik
ditingkat lokal Regional maupun Nasional Keberhasilan suatu DMO bukan
hanya mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu
28
mengorganisir baik dari segi internal maupun eksternal sehingga DMO dapat
tercapai
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dua bulan di Kabupaten Tana Toraja setelah
seminar proposal dengan tujuan untuk mengetahui strategi pemerintah dalam
peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana
Toraja
B Jenis dan Tipe Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis deskriptif kualitatif yaitu metode
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objektif tentang strategi
pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di
Kabupaten Tana Toraja
2 Tipe Penelitian
Tipe penelitian adalah penelitian fenomena logis yang suatu bentuk
penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang strategi
pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di
Kabupaten Tana Toraja
C Sumber Data
1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan atau
tempat penelitian sedangkan menurut Lofland bahwa sumber data utama dalam
penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan Kata-kata dan tindakan
30
merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau
mewawancarai oleh karena itu penulis menggunakan sumber dari informasi yang
terpilih
2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung tetapi ada
penelitian sebelumnya seperti dokumen buku-buku laporan peraturan-peraturan
pemerintah dan data yang bersifat informasi tertulis yang digunakan dalam
penelitian
D Informan Penelitian
Obyek utama penelitian ini ialah Strategi Pemerintah Dalam peningkatan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Parawisata Di Kabupaten Tana Toraja
Dimana yang dimaksud disini adalah orang yang diharapakan dapat memberikan
data secara obyektif netral dan dapat dipertanggung jawabkan Adapaun
informan dalam penelitian ini yakni sebagai berikut
Tabel 1 Target Informan Penelitian
No Informan Jumlah
1 Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten Tana
Toraja
1 Orang
2 Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten Tana
Toraja
1 Orang
3 Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata
Tana Toraja
1 Orang
4 Trevel Agent 1 Orang
5 Wisatawan 2 Orang
6 Masyarakat 3 Orang
Jumlah 9 Orang
31
E Teknik Pengumpulan Data
1 Wawancara
Dalam penelitian ini peneliti melakukan kegiatan wawancara terhadap
orang-orang yang terlibat langsung dalam proses implementasi program destinasi
manajemen organisasi Dalam melakukan wawancara yang pertama peneliti
wawancarai adalah Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata
Tana Toraja yang kedua Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten
Tana Toraja yang ketiga Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten
Tana Toraja yang keempat travel agent yang kelima wisatawan dan yang
terakhir adalah masyarakat Dalam melakukan wawancara dengan informan yang
terkait peneliti sedikit mengalami kesulitan karena wisatawan dan masyarakat
jarang sekali ada yang mau di wawancarai sehingga peneliti banyak memakan
waktu dalam melakukan wawancara dengan masyarakat dan wisatawan
2 Observasi
Obyek dari pengamatan ini adalah tindakan dari pemerintah dalam proses
implementasi program destinasi manajemen organisasi Sebelum peneliti
mengangkat judul strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja peneliti terlebih dulu
melakukan observasi dengan mendatangi beberapa obyek wisata yang ada di
Kabupaten Tana Toraja seperti wisata Buntu Burake Pango-pango dan lain-lain
sebagainya setelah peneliti menemukan masalah baru mengangkat judul tersebut
diatas dan setelah ujian seminar proposal peneliti turun lagi kelapangan untuk
melakukan penelitian peneliti melakukan observasi kedua dan masalahnya pun
32
masih sama yaitu infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan di obyek
wisata yang tidak terjaga
3 Dokumentasi
Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan melalui rekaman
kegiatan yaitu dengan cara melihat hal-hal penting selama penelitian berlangsung
Rekaman kegiatan tersebut antara lain berupa foto untuk memperoleh gambaran
visual kegiatan pemerintah dalam implementasi program destinasi manajemen
organisasi di kabupaten Tana Toraja Dalam melakukan penelitian peneliti
melakukan dokumentasi berupa foto-foto atau gambar dan melakukan rekaman
pada saat wawancara dengan informan berlangsung dengan menggunakan HP
Samsung serta arsip-arsip atau data yang di dapatkan dari Kantor Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja dan Kantor Badan Pusat Statistik (BPS)
Tana Toraja
F Teknik Analisis Data
Analisis data ialah langkah selanjutnya untuk mengelola data dimana data
yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk
menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitian Dalam
model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman
(dalam Sugiyono 2008) ketiga komponen tersebut yaitu
1) Data reduction (Reduksi data)
Data yang diperoleh dilapanagan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu di
catat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makan lama peneliti
dilapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk
33
itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data Mereduksi data
berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal
yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu
2) Data display (Penyajian data)
Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya
3) Conclusion drawingverification (Penarikan kesimpulan dan verifikasi)
Langkah ke tiga dalam penelitian kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasi Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnya Tetapi apabila data kesimpulan data yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid
dan konsisten saat penelitian kembali kelapangan mengumpulkan data maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel
G Pengabsahan Data
Keabsahan data sebagai usaha untuk memenuhi nilai kebenaran penelitian
yang berkaitan dengan fenomena judul tersebut maka paling tidak ada 3 (tiga)
teknik yang penulis gunakan yaitu
1) Teknik perpanjangan kehadiran penelitian dalam hal ini penulis
memperpanjang waktu di dalam mencari data di lapangan mengadakan
wawancara tidak hanya dilakukan satu kali tetapi peneliti dilakukan berulang
kaliberhari-hari berminggu-minggu bahkan berbulan- bulan Hal ini penulis
lakukan dengan tujuan untuk memperoleh data yang benar disamping itu
34
penulis juga mengadakan ceking data samapi mendapat data yang benar dan
dipertanggung jawabkan secara ilmiah Melakukan pengamatan secara terus-
menerus termasuk kegiatan pengecekan data melalui informan lain untuk
menanyakan kebenaran informasi tersebut dan data lain yang penting
2) Teknik triangulasi Menurut Sugiyono (2008) triangulasi diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai
waktu Lebih lanjut Sugiyono (2008) membagi tringulasi kedalam 3 macam
yaitu
(a) Triangulasi sumber
Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah di
peroleh melalui beberapa sumber Dalam hal ini peneliti melakukan
pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil
pengamatanwawancara dan dokumen-dokumen yang ada Kemudian
peneliti membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara dan
membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang ada
(b) Triangulasi teknik
Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber
yang sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh
dengan wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumen Apabila
denga tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut Menghasilkan data
yang berbeda-beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada
sumber data yang bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data
35
mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya benar karena sudut
pandangnya berbeda-beda
(c) Triangulasi waktu
Waktu yang sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber
masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih
valid sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian
kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan
dengan wawancara observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi
yang berbeda Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda maka
dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian
datanya Triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil
penelitian dari tim peneliti lain yang diberi tugas melakukan pengumpulan
data
3) Teknik ketekunan pengamatan keabsahan data melalui ketekunan
pengamatan dalam peneletian ini di lakukan pada saat penelitian melakukan
observasi dilapangan Peneliti selalu berusaha untuk melakukan
pengamatan seteliti dan setekun mungkin berbagai informasi atau data
yang ada baik dianggap penting maupun kurang penting selalu dianalisis
secermat mungkin
36
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian
1 Letak Geografis
Kabupaten Tana Toraja adalah sebuah Kabupaten di Provensi Sulawesi
Selatan Indonesia Ibu kotanya adalah Makale Kabupaten Tana Toraja di bentuk
berdasarkan Undang-undan Nomor 28 Tahun 2008 tentang kabupaten Toraja di
mekarkanan menjadi 2 Kabupaten pada tanggal 26 November 2008 Kabupaten
Tana Toraja resmi di bagi menjadi Kabupaten Tana Toraja (dengan Ibu kota
Makale) dan Toraja Utara (dengan Ibu kota Rantepao) dengan Bupati bernama Ir
Nicodemus Biringkanae dan Wakilnya bernama Victor Datuan Batara SH yang
dilantik pada tanggal 17022016 di Kantor Gubernur Sulsel Jl Urip Sumoharjo
Kota Makassar
Kabupaten Tana Toraja terdapat hulu sungai yang merupakan salah satu
sungai terpanjang di Sulawesi Selatan yaitu sungai Sarsquodan membelah kota
Rantepao dan Kabupaten Tana Toraja Jarak Ibukota Kabupaten Tana Toraja
dengan Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan sekitar 331 km yang dapat ditempuh
lewat darat dan udara Lewat darat melewati Kabupaten Enrekang Kabupaten
Sidrap Kotamadya Pare-pare Kabupaten Barru Kabupaten Pangkep serta
Kabupaten Maros Dan lewat udara melalui Bandar udara Pongtiku yang berada di
Kecamatan Rantetayo Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu dari 23
kabupaten yang ada di Propinsi Sulawesi Selatan yang terletak diantara
37
2ordm20acutesampai 3ordm30acute Lintang Selatan dan 119ordm30acute sampai 120ordm10acute Bujur Timur
Batas-batas Kabupaten Tana Toraja adalah
1) Sebelah Utara Kabupaten Luwu dan Kabupaten Mamuju
2) Sebelah Timur Kabupaten Luwu
3) Sebelah Selatan Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Pinrang
4) Sebelah Barat Kabupaten Polma
Luas wilayah Kabupaten Tana Toraja tercatat 320577 km2 atau sekitar
5 dari luas Propinsi Sulawesi Selatan yang meliputi 19 sembilan belas
kecamatan Jumlah penduduk pada tahun 2014 berjumlah 289193 jiwa yang
terdiri dari 174604 jiwa laki-laki dan 114589 jiwa perempuan
2 Visi dan Misi Kabupaten Tana Toraja
a) Visi
Terwujudnya Pemerintahan yang kompeten mengelola pembangunan
menuju terciptanya masyarakat religius sejahtera berkeadilan sesuai karakteristik
ekologis sosial ekonomi dan budaya Tana Toraja
b) Misi
(1) Revitalisasi fungsi birokrasi dan meningkatkan kinerja tata kelola
pemerintahan dalam rangka efektifitas pelaksanaan pembangunan serta
distribusi layanan publik yang bersih transparan dan akuntabel
(2) Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan mutu
pendidikan dan layanan kesehatan Penguatan kapasitas peran institusi
keagamaan sosial kemasyarakatan kepemudaan dan perempuan melalui
pengendalian pertumbuhan penduduk serta pengendalian pertumbuhan
38
penduduk dalam rangka terciptanya ketahanan serta kesetiakawanan sosial
(3) Peningkatan ekonomi kerakyatan melalui pendayagunaan dan pengembangan
potensi sumber daya pertanian perkebunan peternakan dan perikanan serta
pengembangan usaha kecil menengah dengan mengandalkan partisipasi
seluruh elemen masyarakat dan dunia usaha dalam rangka peningkatan
kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan
(4) Mengoptimalkan pembangunan infrastruktur desa-kota untuk membuka
isolasi wilayah khususnya daerah terpencil guna mendukung kelancaran akses
layanan publik arus barang dan jasa pengembangan dan diversifikasi potensi
pariwisata serta berbagai potensi usaha produktif masyarakat
5) Menjadikan Tana Toraja sebagai kabupaten terdepan dalam pengembangan
program Gerakan Hijau (Go Green) serta pariwisata berbasis Budaya dan
Lingkungan (Eco-Culture Tourism) di Sulawesi Selatan
3 Keadaan Sosial
Keadaan sosial budaya masing-masing daerah tidaklah sama setiap daerah
memiliki corak adat-istiadat sendiri-sendiri begitu pula dengan kabupaten Tana
Toraja Berikut adalah keadaan sosial budaya kabupaten Tana Toraja
a) Kesehatan
Sampai tahun 2014 di Kabupaten Tana Toraja terdapat 2 rumah sakit
Sedangkan fasilitas kesehatanlain di Tana Toraja terdapat 21 puskesmas Dalam
pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) jumlah akseptor baru yang
terjaring pada tahun 2014 sebanyak 12799 orang Pada umumnya akseptor baru
tersebut memilihmenggunakan kontrasepsi Pil dan suntikan yakni masing-masing
39
5769orang dan 32864 orang Pada tahun 2009 akseptor aktif berjumlah
24536 orang
b) Pendidikan
Pembangunan bidang pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa Pembangunan sumber daya manusia (SDM) suatu negara akan
menentukan karakter dari pembangunan ekonomi dan social karena manusia
adalah pelaku aktif dari seluruh kegiatan tersebutDari tahun ke tahun partisipasi
seluruh masyarakat dalam dunia pendidikan di Tana Toraja semakin meningkat
hal ini berkaitan dengan berbagai program pendidikan yang dicanangkan
pemerintah untuk lebih meningkatkan kesempatan masyarakat untuk mengenyam
bangku pendidikan
Peningkatan partisipasi pendidikan untuk mencapai bangku pendidikan
tertentu harus diikuti dengan berbagai peningkatan penyediaan sarana fisik
pendidikan dan tenaga pendidik yang baik untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel berikut
40
Tabel 2 Jumlah Tingkat Pendidikan di Tana Toraja Tahun 20142015
No Tingkat pendidikan Jumlah Sekolah Jumlah Murid
1 TK 94 Buah 2547 Jiwa
2 SD 231 Buah 20773 Jiwa
3 SLTP 72 Buah 20139 Jwa
4 SMA 18 Buah 9 567 Jiwa
5 SMK 23 Buah 4896 Jiwa
6 Perguruan Tinggi 4 Buah 9527
Sumber Kabupaten Tana Toraja Dalam Angka 2014
c) Agama
Perkembangan pembangunan dibidang spiritual dapat dilihat dari besarnya
sarana peribadatan masing-masing agama Penduduk kabupaten Tana Toraja
mayoritas beragama Kristen baik protestan maupun Katolik tapi yang paling
banyak adalah Kristen Protestan Jadi kegiatan yang berhubungan dengan
kebudayaan setempat diwarnai oleh ajaran kekristenan Tempat peribadatan
agama Kristen yang terdiri dari Kristen Protestan dan Katolik pada tahun 2014
masing-masing berjumlah 695 dan 110 unit
Tabel 3 Jumlah Pemeluk Agama Di Kabupaten Tana Toraja
No Agama Jumlah
1 Kristen protestan 171138
2 Katolik 55020
3 Islam 34020
4 Hindhu 10015
5 Buddha 19
Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015
41
4 Keadaan Budaya dan Pariwisata
Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata
(DTW) di Sulawesi Selatan memiliki daya tarik yang cukup besar baik yang
bersifat budaya alam sejarah maupun buatan Berikut beberapa potensi wisata
yang dimiliki oleh Kabupaten Tana Toraja
a) Budaya
Kabupaten Tana Toraja memiliki kebudayaan yang dikenal dengan
kebudayaan ldquoaluktardquo merupakan salah satu kepercayaan yang diakui di dalam
masyarakat Tana Toraja seperti
(1) Upacara Rambu Solorsquo (acara kematian)
Rambu Solorsquo adalah upacara pemakaman secara adat yang mewajibkan
keluarga dari almarhum membuat sebuah upacara sebagai tanda penghormatan
terakhir dan menghantarkan arwah orang yang meninggal menuju nirwana
Menurut kepercayaan masyarakat Toraja orang yang meninggal baru dianggap
benar-benar meninggal jika upacara adat rambu solorsquo dilaksanakan Oleh sebab
itu jasad orang yang belum diupacarakan masih tetap diperlakukan seperti halnya
orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur dan diberi hidangan makanan dan
minuman bahkan selalu diajak berbicara Upacara adat Rambu Solorsquo terdiri dari
beberapa rangkaian ritual diantaranya pembungkusan jenazah menghias peti
jenazah menurunkan jenazah ke lumbung untuk disemayamkan dan proses
pengusungan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir Selain itu dalam upacara
adat ini terdapat berbagai kegiatan budaya yang menarik yang dipertontonkan
antara lain 1) Marsquopasilaga tedong (Adu kerbau) upacara inilah yang menyedot
42
perhatian turis asing dan wisatawan lokal Kerbau adalah hewan yang dianggap
suci bagi suku Toraja dan Sisembarsquo atau Adu kaki 2) Tari-tarian yang berkaitan
dengan situs rambu solorsquo antara lain ParsquoBadong ParsquoDondi ParsquoRanding
ParsquoKatia Parsquopapanggan dan Passailo Sementara itu untuk seni musik antara lain
Parsquopompang Parsquodali-dali dan Unnosong Marsquotinggoro tedong (Pemotongan
kerbau dengan ciri khas masyarkat Toraja yaitu dengan menebas leher kerbau
dengan parang dilakukan dengan sekali tebas) Kerbau yang akan disembelih
biasanya akan ditempatkan pada sebuah batu yang disebut Simbuang Batu Jenis
kerbau yang terkenal dari Toraja adalah Tedong Bonga tedong bonga harganya
sangat tinggi hingga ratusan juta rupiah Rambu Solorsquo mencerminkan kehidupan
masyarakat Tana Toraja yang suka gotong royong memiliki strata sosial dan
menghormati orang tua
Gambar 3 Marsquorombongan (Penyambutan Tamu)
43
(2) Upacara Syukuran (Rambu Tukarsquo)
Upacara Rambu tukarsquo adalah upacara adat yang berhubungan dengan acara
syukuran di dalam upacara ini tak ada kesedihan yang ada hanya kegembiraan
Misalnya acara pernikahan syukuran panen dan peresmian rumah adattongkonan
yang baru atau yang selesai direnovasi menghadirkan semua rumpun keluarga
dari acara ini membuat ikatan kekeluargaan di Tana Toraja sangat kuat semua
upacara tersebut dikenal dengan nama MaBua Meroek atau Mangrara Banua
Sura Upacara ini menarik karena berbagai atraksi tarian dan nyanyian dari
kebudayaan Toraja yang unik Upacara Rambu Tukarsquo dilaksanakan sebelum
tengah hari di sebelah timur tongkonan Ini berbeda dengan Rambu solorsquo yang di
gelar tengah atau petang hari serta di adakan di sebelah barat tongkonan Sebagai
upacara kegembiraan Rambu Tukarsquo digelar mengiringi meningginya matahari
sedangkan Rambu Solorsquo untuk mengiringi terbenamnya matahari Untuk upacara
adat Rambu Tuka diikuti oleh seni tari seperti Pa Gellu Pa Boneballa Gellu
Tungga Ondo Samalele PaDao Bulan PaBurake Memanna Maluya PaTirra
Panimbong dan lain-lain Untuk seni musik yaitu Papompang PaBarrung
Papelle Musik dan seni tari yang ditampilkan pada upacara Rambu Solo tidak
boleh ditampilkan pada upacara Rambu tukarsquo
44
Gambar 4 Marsquogellursquo (Tari-tarian)
(3) Rumah Tongkonan
Tongkonan adalah rumah tradisional Toraja yang berdiri diatas tumpukan
kayu dan dishiasi dengan ukiran berwarnah merah hitam dan kuning Kata
tongkonan berasal dari bahasa Toraja tongkon (duduk) Tongkonan merupakan
pusat kehidupan sosial suku Toraja ritual yang berhubungan dengan tongkonan
sangatlah penting dalam kehidupan spiritual suku Toraja oleh karena itu semua
anggota keluarga diharuskan ikut serta karena tongkonan melambangkan
hubungan mereka dengan leluhur mereka Pembangunan tongkonan adalah
pekerjaan yang melelahkan dan biasanya dilakukan dengan bantuan keluarga
besar ada 3 jenis tongkonan yaitu 1) Tongkonan layuk adalah tempat menyusun
aturan aturan sosial keagamaan 2) Tongkoan pekaindoran (pekamberan atau
kaparengngesan) adalah berfungsi sebagai temapt pengurus atau pengatur
pemrintahan adat 3) Tongkonan batu arsquoriri adalah berfungsi sebagai tongkonan
penunjang yang mengatur dan membina persatuan keluarga serta membina
warisan
45
Gambar 5 Rumah Tongkonan Tana Toraja
b) Pariwisata
Tana Toraja terkenal akan obyek wisatanya yang sangat indah dan
menarik sehingga diminati para wisatawan Pada tahun 2012 Tana Toraja
mendapatkan program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) pada saat itu
juga kunjungan wisatwan semakin tahun semakin meningkat untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4 Jumlah Kunjungan Wiatawan Tahun Tana Toraja 2012 SD 2016
No
Tahun
Jumlah Wisatawan
Wisnus Wisman
Total
1 2012 20836 13532 34368
2 2013 42319 19324 61643
3 2014 60096 20167 80236
4 2015 82767 15731 98498
5 2016 55037 19491 74528
Sumber Kantor Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja
Tana Toraja memiliki berbagai tempat obyek wisata berikut nama-nama
obyek wisata Tana Toraja
46
(1) Obyek Wisata Lemo
Merupakan sebuah kuburan yang dibuat di bukit batu Bukit ini dinamakan
Lemo karena bentuknya bulat menyerupai buah jeruk (limau) Untuk membuat
lubang ini diperlukan waktu 6 bulan hingga 1 tahun dengan biaya sekitar Rp 30
juta Di pemakaman Lemo terdapat mayat yang disimpan di udara terbuka di
tengah bebatuan yang curam Kompleks pemakaman ini merupakan perpaduan
antara kematian seni dan ritual
Gambar 6 Obyek Wisata Lemo
(2) Obyek Wisata Kambira Atau Baby Grave (Kuburan Bayi Di Dalam Pohon)
Obyek wisata satu ini sangat unik karena jenazah bayi yang sudah
meninggal dimasukkan ke batang pohon Mayat bayi lalu diletakkan ke dalam
dan ditutupi dengan serat pohon dari bahan pelepas enau (kulimbang ijuk) Usia
pohon sekitar 300 ada juga yang 10 tahun dan tersimpan puluhan jenazah bayi
berusia 0-7 tahun di dalamnya Saat ini pohon tempat menyimpan mayat bayi
tersebut sudah tidak digunakan lagi Namun pohon tersebut masih terlihat tegak
berdiri sehingga menjadi daya tarik yang banyak dikunjungi wisatawan lokal mau
pun mancanegara
47
Gambar 7 Obyek wisata Baby Grave
(Penguburan Bayi Dalam Pohon)
(3) Obyek Wisata Makularsquo
Makula terletak di Sangalla sekitar 24 kilometer sebelah selatan kota
Rantepao atau lima enam kilometer di sebelah barat kota Makale Tana Toraja
Terdapat tiga sumber air panas di Makularsquo yang letaknya saling berdekatan Di
sekitar mata air itu berdiri beberapa rumah peristirahatan Pengelolanya sengaja
menyediakan kolam-kolam untuk menampung air panas yang dialirkan dari
sumbernya
Gambar 8 Obyek Wisata Makularsquo (Tempat Permandian)
48
(4) Obyek Wisata Sirope
Obyek wisata Sirope terletak plusmn 6 km di Kecamatan Makale Utara dan 1
km dari jalan poros tempat ini merupakan pemakaman batu pahat di tebing-tebing
batu kapur erong (tempat pemakaman purba dari kayu) dengan beberapa patung-
patung Kompleks pemakaman ini merupakan milik dari kaum bangsawan di
sekitar wilayah Lion dan Tondok Iring
Gambar 9 Obyek Wisata Sirope (Tempat Penguburan)
(5) Obyek Wisata Tumbang Datu Beborsquo
Obyek wisata Tumbang Datu Beborsquo adalah salah satu perkampungan adat
terletak di Kecamatan Sangallarsquo Utara plusmn 7 km dari Makale di sini terdapat
banyak rumah adat tongkonan lokasi upacara adat mata air pemakaman purba
kuburan bayi di pohon benteng pertahanan purba dan lain-lain Masyarakat
masih sangat memegang teguh tradisi
49
Gambar 10 Obyek Wisata Tumbang Datu Bebo
(Rumah Adat Tana Toraja)
(6) Obyek Wisata Tilanga
Obyek wisata Tilanga merupakan kolam alami yang jauh dari hingar
bingar kota terbentuk pada batuan cadas yang dikelilingi pepohonan rimbun
lengkap dengan bunyi-bunyian alam Permandian alam Tilanga terletak di Desa
Sarira Kecamatan Makale Tana Toraja Sulsel jaraknya sekitar 15 kilometer
sebelah selatan Kota Rantepao atau 12 kilometer sebelah utara Kota Makale
Yang menarik dari obyek wisata ini belut berukuran selengan bagian bawah
orang dewasa berenang dengan bebasnya tapi belut-belut tersebut tidak boleh di
tangkap dan di bawah pulang karena penduduk yang tinggal disana
menganggapnya sebagai binatang yang sakral
50
Gambar 11 Obyek Wisata Tilanga (Tempat Permandian)
(7) Obyek Wisata Pango-pango
Obyek wisata Pango-pango merupakan obyek wisata alam yang berada di
atas puncak gunung dengan ketinggian 1600-1700 Mdpl serta terdapat rimbunan
pohon pinus obyek wisata Pango-pango menggabungkan 2 unsur tempat wisata
yaitu wisata alam dan agro wisata Wisata alam Pango-pango terletak sekitar 7
Km dari Kota Makale Kabupaten Tana Toraja
Gambar 12 Obyek Wisata Pango-pango (Wisata Alam)
51
(8) Obyek Wisata Buntu Burake
Obyek wisata Buntu Burake merupakan obyek wisata religi yang
diresmikan pada tanggal 31 agustus 2015 bertepatan hari ulang tahun Kabupaten
Tana Toraja Di atas puncak Buntu Burake terdapat patung Yesus setinggi 40
Meter dan merupakan patung Tuhan Yesus tetringgi kedua di dunia setelah
Christ the king di Polandia setinggi 525 Meter dan di urutan ketiga yaitu patung
Yesus di Rio de janeiro Brasil setinggi 32 Meter
Gambar 13 Obyek Wisata Buntu Burake (Wisata Religi)
4 Keadaan Penduduk
Salah satu modal dasar dalam melaksanakan pembangunan di suatu
daerah adalah sumber daya manusianya dalam hal ini adalah penduduk Apabila
penduduk tersebut diarahkan atau di bina sebagai tenaga kerja yang efektif maka
hal ini merupakan potensi yang sangat besar nilainya Sebaliknya apabila
penduduk tidak di bina atau diarahkan dengan baik sedangkan laju pertumbuhan
penduduk tidak terkendali maka peningkatan kesejahteraan penduduk tidak
52
merata maka hal ini akan mengganggu keamanan stabilitas nasional Penduduk
Kabupaten Tana Toraja berdasarkan hasil akhir tahun 2015 berjumlah 226160
jiwa yang tersebar di 19 Kecamatan yang berjenis kelamin laki-laki lebih
banyak dari penduduk yang berjenis kelamin perempuan lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut
Tabel 5 Jumlah Penduduk Tana Toraja
No Jenis Keleamin Jumlah
1 Laki-laki 114589
3 Perempuan 111623
Total 226160
Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015
B Karakterisitik Informan
Berikut ini dipaparkan Karakterisitik Informan umum meliputi jenis
kelamin umur pendidikan pekerjaan dan pendapatan
1) Karakterisitik Informan berdasarkan jenis kelamin
Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut jenis
kelamin ditunjukkan pada tabel dibawah ini
Tabel 6 Karakterisitik Informan Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase ()
1 Laki-laki 6 665
2 Perempuan 3 335
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret 2016
Data tabel diatas menunjukkan 6 orang informan berjenis laki-laki dengan
persentase (665) sedangkan yang berjenis perempuan 3 orang dengan
persentase (335) Hal ini menunjukkan dalam penelitian ini informan yang
berjenis laki-laki lebih banyak di banding informan yang berjenis kelamin
perempuan
53
2) Umur
Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut umur
ditunjukkan pada tabel dibawah ini
Tabel 7 Karakteristik Informan Berdasarkan Umur
No Klasifikasi Umur Frekuensi Presentase ()
1 30-49 5 66
2 40-49 2 22
3 50-59 2 22
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016
Pada tabel 7 diatas dapat di lihat dari 9 informan berdasarkan umur
menunjukkan bahwa umur yang mendominasi informan berada pada kisaran 30-
49 tahun dengan persentase (66) sedangkan pada kisaran umur 40-49 tahun
(22) dan umur 50-59 tahun (22) adalah merupakan kisaran yang paling kecil
3) Tingkat pendidikan
Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut tingkat
pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 8 Karakterisitik Informan Berdasarkan Pendidikan
No Klasifikasi Pendidikan Frekuensi Presentase ()
1 SD 0 0
2 SMP 0 0
3 SMA 2 222
4 DIII 2 222
5 SI 3 333
6 S2 2 222
Jumlah 9 100
Sumber olahan Data Primer Maret Tahun 2016
54
Pada tabel 8 diatas dapat dilihat dari 9 informan berdasarkan pendidikan
menunjukkan bahwa pendidikan yang mendominasi informan berada pada jenjang
S1 dengan persentase (333) selanjutnya pada jenjang SMAD111 dan S2
persentasenya sama yaitu (222)
4) Pekerjaan
Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut
pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 9 Karakteristik Informan Berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan Frekuensi Persentase
1 PNS 4 44
2 Swasta 2 22
3 Honorer 2 22
4 IRT 1 12
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016
Tabel 9 apat dilihar diatas dari 9 informan berdasrkan pekerjaan
menunjukkan bahwa pekerjaan dari informan lebih banyak yang PNS yaitu 4
orang dengan persentase (44) yang sedang adalah honorer dan swasta yaitu
dengan persentase (22) yang paling sedikit adalah IRT dengan persentase
hanya (12)
5) Pendapatan
Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut
pendapatan dapat dilihat pada tabel berikut
55
Tabel 10 Karakteristik Informan Berdasarkan Pendapatan
No Pendapatan Frekuensi Persentase
1 500-700 ribu 2 25
2 1 ndash 2 juta 2 25
4 4-10 juta 5 50
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016
Tabel diatas menunjukkan bahwa informan yang mempunyai pendapatan
paling banyak ada 5 orang yaitu dengan persentase (50) informan yang
berpendapatan menengah sebanyak 2 orang dengan persentase (25) sedangkan
informan yang berpendapatan paling sedikit ada 2 orang dengan persentase (25)
C Strategi Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi
(DMO) Di Kabupaten Pariwisata Tana Toraja
Strategi yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja adalah analisis SWOT
karena analisi SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan suatu
masalah proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal dan faktor
eksternal Untuk mengetahui apakah DMO pariwisata Tana Toraja sudah tercapai
atau belum dapat dilihat dari hasil wawancara di bawah ini
1 Faktor internal
Faktor internal terbagi atas dua yaitu faktor kekuatan yang meliputi
keindahan alam kearifan lokal dan ragam budaya sedangkan faktor kelemahan
meliputi infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan kurang terjaga
56
a) Kekuatan
Indikator pertama Kekuatan terdiri dari tiga sub variabel yaitu 1)
keindahan alam 2) kearifan lokal 3) ragam budaya Ketiga sub variabel akan
dijelaskan di bawah ini
(1) Keindahan alam
Sebuah keindahan alam sangat dibutuhkan dalam meningkatkan destinasi
pariwisata karena dengan adanya keindahan alam yang menarik dan sejuk akan
menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan Ketika ditanyakan tentang keindahan
alam berikut tanggapan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten
Tana Toraja
ldquoDari segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki panorama
alam yang sangat menarik dan sejuk pada saat kita memasuki kawasan
obyek wisata yang ada di Pango-pango kita dapat rasakan kesejukan di
alam bebas Sekitar wilayah Pango-pango ini banyak ditanami berbagai
macam tanaman salah satunya produk unggulan seperti kopi coklat
markisa kacang tana dan jagung dan beragam sayuran selain itu juga di
penuhi rimbunan pohon pinus tak salah kalau obyek wisata yang satu ini
menjadi kunjungan favoritrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Hasil wawancara lainnya dengan Sekertaris Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoSalah satu yang menjadikan obyek wisata Tana Toraja diminati para
pelancong dunia baik wisata lokal maupun mancanegara adalah panorama
alamnya yang sangat bagus dan indah karena letak obyek wisata terletak
diatas gunung diatas kita dapat melihat kota Makale Rantepao dan
sekitarnyardquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari
segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki beragam keindahan
misalnya panorama alam yang indah sejuk dan menarik serta dilokasi obyek
57
wisata banyak ditemui berbagai macam tanaman seperti kopi markisa jagung
kacang tanah dan rimbunan pohon pinus diatas juga kita dapat melihat kota
Makale Rantepao dan sekitarnya Terkait dengan keindahan alam obyek wisata
Tana Toraja lebih lanjut Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoObyek wisata yang ada di Tana Toraja dari segi keindahan memang
sangat menarik salah satunya di Buntu Burake disana kita dapat melihat
keindahan alamnya seperti gunung-gunung yang indah dipandang serta
batu-batu yang ada diokasi obyek wisata yang tak kalah uniknya batunya
yang tinggi dan lonjong serta terdapat patung yesus yang tertinggi kedua
di dunia pembangunan wisata religi ini tak lain untuk meningkatkan
destinasi wisatawan serta meminimalisir kelemahan dan ancaman yang
adardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Sementara penjelasan yang diberikan oleh Travel agent Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoMemang Tana Toraja Memiliki keindahan alam yang luar biasa tapi
keindahan alam yang ada di obyek wisata di Buntu Burake pada saat
musim hujan tidak dapat kita rasakan karena gelap ditutupi oleh awan
serta dilokasi obyek wisata sangat licin jadi lebih bagusnya datang
berkunjung pada saat musim kemaraurdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa
keindahan yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja memang sangat luar biasa
contohnya obyek wisata di Buntu Burake diatas kita dapat merasakan keindahan
alam seperti gunung-gunung yang indah batu-batunya yang unik karena tajam
panjang dan lonjong serta patung yesus yang tertinggi kedua di dunia tetapi
keindahan alamnya tidak dapat dirasakan pada saat hujan turun karena gelap
ditutupi oleh awan Terkait hal tersebut informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Toraja mengatakan bahwa
58
ldquoKeindahan alam obyek wisata yang ada di Toraja ini memang luar biasa
contohnya obyek wisata yang ada di Pango-pango kalau ingin berkunjung
bagusnya bermalam di pagi hari kita terasa diatas awan karena pada saat
sang matahari terbit di ufuk timur pemandangan menakjubkan lainnya
dapat kita saksikan Arak-arakan awan putih indah berada tepat di bawah
kita yang menyelimuti seluruh kota Makale dan sekitarnya dari atas
puncaknyardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara tanggapan informan selaku masyarakat kabupaten Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoKalau ingin melihat keindahan obyek wisata Tana Toraja yang ada di
Buntu Burake itu pada saat sore hari diatas kita akan merasakan kesejukan
serta keindahannya pada saat matahari akan terbenam cahayanya yang
kuning keemasan dihiasi dengan baluran putih awan yang berarak tak
beraturan pernak-pernik mutiara yang sedang menggantung di tengah
warna kuning sang mentarirdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat di katakan bahwa
keindahan obyek wisata Tana Toraja memang luar biasa apalagi pada pagi hari
dan sore hari pada saat matahari terbit di ufuk timur dan sore hari pada saat
matahari mau terbenam
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat
dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian pada indikator Strengths
(kekuatan) bahwa suatu satuan bisnis atau perusahaan harus memiliki keunggulan
komparatif oleh unit usaha di pasaran salah satunya seperti keindahan alam
dimana keindahan alam yang dimimiliki merupakan keunggulan dari obyek
wisata Tana Toraja dengan begitu pemerintah Tana Toraja dapat memanfaatkan
kekuatan dan peluang dalam meningkatkan destinasi serta dapat meminimalisir
berbagai kelemahan dan ancaman yang ada
59
(2) Kearifan lokal
Kearifan lokal adalah kepandaian dan strategi-strategi pengelolaan alam
semesta dalam menjaga keseimbangan ekologis yang sudah berabad-abad teruji
oleh berbagai bencana dan kendala serta keteledoran manusia Kearifan lokal
tidak hanya berhenti pada etika tetapi sampai pada norma dan tindakan dan
tingkah laku sehingga kearifan lokal dapat menjadi seperti religi yang
memedomani manusia dalam bersikap dan bertindak baik dalam konteks
kehidupan sehari-hari maupun menentukan peradaban manusia yang lebih jauh
Ketika ditanyakan tentang kearifan lokal berikut tanggapan informan selaku
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tana Toraja
ldquoKearifan lokal Tana Toraja dari segi adat sudah banyak mengalami
perubahan contohnya perbudakan dulunya budak di suruh-suruh misalnya
menumbuh padi kasi makan babi cuci piring dan lain lain-lain
sebagainya tapi sekarang itu sudah tidak berlaku tapi identitasnya sebagai
budak tidak akan hilang rdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Sementara tanggapan dari informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoSaat ini beberapa dari kebudayaan di Tana Toraja sudah tidak orisinil
lagi misalnya saja rumah adat toraja yaitu tongkonan dulu atap rumah
tongkonan itu terbuat dari kayu sehingga terlihat sangat unik namun
sekarang sudah ada yang menggunakan atap seng begitu juga dengan
lantainya yang dulunya masih menggunakan kayu sekarang sudah di cor
dan memakai keramik sehingga keindahan dan keunikannya berkurang rdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan di atas dapat di katakan bahwa kearifan
lokal Tana Toraja sudah mulai berkurang keasliannya dan keorisinalitasnya
karena beberapa adat Toraja sudah banyak mengalami perubahan misalnya
perbudakan yang tak lagi di suruh-suruh serta rumah adat tongkonan yang
60
dulunya menggunakan kayu sebagai lantainya tapi sekarang sudah banyak yang
cor dan menggunakan keramik sehingg keunikannya berkurang Sehubungan
dengan kearifan lokal Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKearifan lokal dari segi budaya sudah mulai memudar contohnya dalam
pesta rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya tamu atau keluarga
yang datang memakai baju bolong (baju hitam) naum sekarang sudah ada
yang tidak memakai baju hitam menurut saya ada baiknya pemerintah
membuat PERDA Tentang Kearifan Lokal agar budaya yang dimiliki tdak
mudah berubah dan memudarrdquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan tanggapan informan di atas maka dapat di analisa bahwa
dalam pelaksanaan upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya
semua memakai baju hitam baik tamu maupun keluarga tapi kenyataannya sudah
ada yang tidak memakai baju bolong (baju hitam) maka dari itu Ketua DMO
Pariwisata Tana Toraja menyarankan agar pemerintah Tana Toraja mengeluarkan
Peraturan Daerah (PERDA) Tentang Kearifan Lokal agar kearifan lokal Tana
Toraja tetap terjaga dan tidak mudah memudar maupun berubah Sehubungan
dengan kearifan lokal Travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKearifan lokal dari segi baju sudah sangat bagus di mana dalam
melaksanakan upacara rambu tukarsquo (acara syukuran) misalnya acara
pernikahan dimana dalam pelaksaanaannya penerima tamu menggunkan
baju adat Toraja yaitu kandaura dan baju bodoh (baju indorsquo) dilengkapi
dengan aksesoris Tana Torajardquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara tanggapan dari wisatawan yang datang berkunjung ke Tana
Toraja mengatakan bahwa
ldquoberbicara mengenai kearifan lokal Tana Toraja dari segi budaya baik
budaya rambu solorsquo (acara kematian) dan budaya rambu tukarsquo (acara
syukuran) sangat orisinil karena budaya ini ada sejak dari dulu sampai
61
sekarang dan tidak mudah di pengaruhi oleh budaya luar karena
masyarakat Toraja sangat mengharagai budaya mereka dengan tetap
menjaga eksistensi kearifan lokal inilah sehingga Toraja dikenal baik
lokal maupun mancanegara serta budaya ini dijadikan budaya wisatardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara tanggapan dari masyarakat dikabupaten Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoMengenai kearifan lokal sudah banyak yang tidak orisinil lagi karena
upacara-upacara yang digelar di Toraja khususnya di Tana Toraja sudah
mulai berkurang atau sudah jarang di laksanakan seperti dalam syukuran
rumah tongkonan yang baru dan acara pesta panen biasanya digelar acara
sisembarsquo (adu kaki) sebagai ungkapan syukur Tapi saat ini kebanyakan
upacara yang digelar hanya rambu solorsquo (pesta kematian) dan rambu tukarsquo
( pesta pernikahan)rdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan beberapa informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa dari segi budaya rambu solorsquo dan rambu tukarsquo sangat orisinil
karena budaya itu masih dilestarikan sampai sekarangserta dalam pelaksanaan
rambu tukarsquo semua penerima tamu menggunakan baju adat Toraja dilengkapi
dengan aksesoris Toraja dan disisi lain ada juga yang sudah tidak orisinil lagi
karena berbagai upacara syukuran sudah mulai jarang dilaksanakan seperti
mangrara tongkonan dan acara pesta panen yang biasanya dilakukan acara
sisembarsquo
(3) Ragam budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit termasuk sistem agama dan politik adat
istiadat bahasa perkakas pakaian bangunan dan karya seni Sehubungan dengan
62
budaya berikut tanggapan informan selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
ldquoBudaya Tana Toraja merupakan warisan dunia dan dijadikan wisata
budaya dari berbagai budaya yang ada yang paling menarik adalah
upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana upacara rambu solorsquo
dulunya hanya dilakukan oleh bangsawan akan tetapi sekarang sudah
mulai bergeser siapa yang kaya itulah pestanya yang paling meriah meski
demikian dalam pelaksanaannya dilakukan berdasarkan stratifikasi sosial
ada tingkatan-tingkatannya seperti tanarsquo bulaan (kasta tertinggi) tanarsquo
bassi (kasta menengah) tanarsquo karurung ( kasta rendah) dan tanarsquo kua-kua
(sangat rendah)rdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dalam
pelaksanaan upacara rambu solorsquo yang dulunya hanya bisa dilakukan oleh orang
bangsawan tapi sekarang sudah mengalami pergeseran dimana orang yang kaya
itulah yang pestahnya lebih meriah tapi meski demikian tetap diukur berdasarkan
status sosialnya Sehubungan dengan budaya ini lebih lanjut Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan
ldquoSelain budaya rambu solorsquo Tana Toraja juga memiliki berbagai macam
budaya lainnya yang juga menarik salah satunya adalah penguburan bayi
yang ada di baby grave yang dikubur dalam pohon dimana 1 pohon
terdapat 10 mayat bayi di dalam maka tak heran kalau Tana Toraja
diminati oleh para pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun
mancanegarardquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Sementara tanggapan dari informan selaku Ketua Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoSelain budaya rambu solorsquo (acara kematian) ada juga budaya rambu tukarsquo
(acara syukuran) seperti acara pernikahan dimana dalam pelaksanaannya
diiringi dengan parsquogellu (tari-tarian) parsquopenawai (memaparkan asal usul
calon pengantin) dan dilaksanakan pada saat matahari mulai naik berbeda
dengan rambu tukarsquo yang dilakukan pada saat matahari mulai turun begitu
menariknya budaya Torajardquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
63
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
budaya Tana Toraja bukan hanya rambu solorsquo ada juga budaya penguburan bayi
dalam pohon dimana dalam 1 pohon terdapat 10 mayat bayi serta budaya lainnya
adalah budaya rambu tukarsquo seperti acara pernikahan yang dilksanakan pada saat
matahri mulai naik serta di iringi dengan parsquogellu dan marsquopenawai Terkait
dengan budaya tersebut travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoTana Toraja terkenal karena budayanya yang begitu menarik salah
satunya adalah ketika seorang bangsawan meninggal atau seorang yang
tak murni bangsawan biasanya tak langsung dikubur melainkan disimpan
di rumah berminggu-minggu berbulan-bulan bahkan puluhan tahun
tergantung kesiapan keluarga dan mereka memperlakukan mayat seperti
orang yang hidup dimana mayat disiapkan makanan dan minuman mayat
tersebut baru dianggap mati setelah selesai melakukan upacara rambu
solorsquo (acara kematian)rdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara tanggapan dari informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan
ldquoTidak salah kalau Tana Toraja diminati para wisatawan mancanegara
karena memang budaya Tana Toraja luar biasa seperti dalam pelaksanaan
upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana pemotongan kerbau dan
babi banyaknya hewan yang di potong tergantung kemampuan ekonomi
keluarga serta berbagai kegiatan budaya dipertontonkan seperti parsquosilaga
tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-tarian seperti parsquobadong
passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara marsquotinggoro tedong
(pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja yaitu dengan
menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas budaya
inilah yang menjadikan Tana Toraja dikenal baik nusantara maupun
mancanegarardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
ketika masyarakat Toraja meninggal biasanya tidak langsung dikubur melainkan
disimpan di atas rumah dan diperlakukan seperti orang yang hidup serta dalam
64
pelaksanaan rambu solorsquo dilakukan pemotongan kerbau dan babi banyaknya
pemotongan hewan tergantung dari keamampuan keluarga semakin banyak
hewan yang dipotong maka semakin tinggi pula status sosial seseorang
Sehubungan dengan budaya berikut tanggapan informan selaku masyarakat di
kabupaten Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBudaya masyarakat Toraja banyak orang menganggap tradisi yang
pemborosan karena besar biaya yang harus dikeluarkan untuk
penyelenggaraannya bahkan ada yang tertunda berbulan-bulan bahkan
bertahun-tahun karena harus mengumpulkan biaya bahkan ada yang
mengatakan orang Toraja mencari kekayaan untuk di pakai pada pesta
rambu solorsquo tapi bagi masyarakat Toraja berbicara pemakaman bukan
hanya tentang upacara status jumlah kerbau dan babi yang dipotong
tetapi juga soal malu (sirirsquo) dan hal inilah yang meneyebabkan upacara
rambu solorsquo terkait dengan tingkat stratifikasi sosialrdquo
(Wawancara AA 44 tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa bukan
soal pemborosan atau dengan kata orang Toraja mencari kekayaan hanya untuk
pesta rambu solorsquo tapi karena faktor malu karena upacara rambu solo terkait
dengan stratifikasi sosial Terkait dengan budaya berikut tanggapan masyarakat
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBudaya Tana Toraja memang terkenal akan keunikannya salah satu
budaya Toraja yang unik salah satunya yaitu pada saat orang yang murni
bangsawan maupun yang tidak murni bangsawan meninggal dunia pada
saat selesai dimandikan akan di make up dan apabila yang meninggal
adalah gadis akan dipakaikan baju seloyor kalau orang tua dipakaikan
baju bodoh (baju indorsquo) sedangkan kalau yang meninggal laki-laki baik
orang tua maupun remaja akan dipakakan jas dan dasi dan setelah itu
barulah dikasih masuk peti lalu disimpan dalam kamar dimana kamarnya
dihiasi begitu indah pada saat mau di pestakan akan dibuatkan peti baru
yang dihias sesuai stratifikasi sosialnyardquo
(Wawancara MT 38 Tahun 19032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas maka dapat dikatakan bahawa
pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan
65
disimpan dirumah dalam kamar yang sudah dihiasi begitu indah dan petinya tidak
sembarang dihiasi melainkan sesuai stratifikasi sosialnya
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat
dikatakan dari segi budaya Tana Toraja memang begitu menarik sehingga
dijadikan wisata budaya dimana pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung
dimakamkan melainkan disimpan dirumah pelaksanaannya tergantung pada
kesiapan keluarga dalam pelaksanaannya banyak macam kegiatan budaya
dipertontonkan seperti parsquosilaga tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-
tarian seperti parsquobadong passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara
marsquotinggoro tedong (pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja
yaitu dengan menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas
selain itu ada penguburan bayi dalam pohon dimana satu pohon terdapat sepuluh
mayat bayi didalam maka tak heran kalau Tana Toraja banyak diminati para
pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun mancanegara
b) Kelemahan
Indikator kedua kelemahan terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)
infrastruktur jalan yang belum optimal dan 2) kebersihan yang kurang tergaja di
lokasi obyek wisata
(1) Infrastruktur jalan yang belum optimal
Infrastruktur jalan yang belum optimal menuju obyek wisata tentu sangat
mengganggu dan membahyakan bagi wisatawan yang datang berkunjung Ketika
ditanyakan tentang infrastruktur jalan yang belum optimal Kepala Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
66
ldquoObyek wisata yang ada di Tilanaga (tempat permandian) dari segi
infrastruktur jalannya sangat kecil berlubang disana sini jalanan naik
turun dan menanjak hal ini menjadi salah satu kendala dalam
meningkatkan destinasi kami selaku pihak terkait akan berusaha
mengatasi hal inirdquo
(wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Sementara hasil wawancara dengan informan selaku Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBerbicara tentang infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di
Tana Toraja memang sebagian sangat jelek misalnya jalan menuju obyek
wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan) sangat jelek berlubang
dan lebar jalan sekitar 1 meter lebih hal tersebut menjadi salah satu
kendala dalam peningkatan destinasirdquo
(Wawanacar LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
jalan menuju beberapa obyek wisata banyak yang rusak seperti jalan menuju
obyek wisata di Tilanga dan Sirope jalannya yang menanjak berlubang serta lebar
jalannya hanya 1 meter lebih Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum
optimal berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajamen
Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKeberhasilan DMO dapat dilihat salah satunya dengan infrastruktur jalan
kalau masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata maka DMO belum
tercapai seperti program DMO Tana Toraja belum optimal karena masih
banyak jalan menuju obyek wisata yang jelek contohnya jalan menuju
obyek wisata di Buntu burake pada saat kita memasuki gerbang jalannya
yang berbatu dan pendakian yang cukup jauh hal ini sanagat mengganggu
dan membahayakan bagi wisatawan kami selaku pihak terkait menyadari
hal ini serta berkeinginan besar untuk memperbaiki tapi kami terkendala
dengan dana yang masih minimrdquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
keberhasilan suatu DMO dapat dilihat dari infrastruktur jalan dan DMO Tana
Toraja belum tercapai karena masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata
67
salah satunya jalan menuju obyek wisata di Buntu burake jalannya yang berbatu
dan pendiakian yang cukup jauh Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum
optimal berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan
bahwa
ldquojalan menuju obyek wisata tidak semuanya rusak sebagian sudah ada
yang bagus seperti jalan menuju obyek wisata yang ada di baby grave
jalannya sudah di aspal dan juga lebar sekitar 4 meterrdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Berdasrkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari
segi infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di Sirope sudah bagus
karena jalannya sudah di aspal dan juga lebar Terkait dengan infrastruktur jalan
yang belum optimal berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoJalan menuju obyek wisata Buntu burake sangat menakutkan dan
membahayakan bagi wisatawan dimana terdapat jurang dipinggir jalan
apalagi jalan menuju obyek wisata ini pada saat musim hujan sangat licin
saya berharap agar pemerintah membuatkan pagar jalanan dan melakukan
perbaikan jalan agar wisatawan sering datang berkunjungrdquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara hasil wawancara dengan informan selaku masyarakat Tana
Toraja mengatakan bahwa
ldquoMengenai infrastruktur jalan memang belum optimal karena masih
banyak jalan menuju obyek wisatai yang kurang bagus seperti jalan
menuju obyek wisata di Sangngallarsquo jalanya yang berlubang becek karena
digenangi air tapi dari segi lebarnya sudah lumayan sekitar 3 meterrdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dari segi
infrastruktur jalan menuju obyek wisata di Tana Toraja belum optimal karena
68
masih banyak jalan menuju obyek wisata yang becek dan digenangi air pada saat
musim hujan serta terdapat jurang tidak dipasangkan pagar jalanan
Berdasarkan hasil wawancara dari berbagai informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur jalan di obyek wisata Tana Toraja
belum optimal karena masih banyak obyek wisata yang infrastruktur jalan rusak
dan belum memadai seperti berlubang berbatu licinterdapat jurang yang tidak di
pasangkan pagar jalan serta lebar jalan yang masih kecil sekitar 1 meter lebih
Dengan melihat kelemahan yang ada dapat dikatakan dalam meningkatkan DMO
Pariwisata Tana Toraja belum tercapai
(2) Kebersihan yang kurang terjaga di obyek wisata
Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran termasuk diantaranya
debu sampah dan bau dalam hal ini wisatawan lokal maupun wisatawan
mancanegara perlu menjaga kebersihan lingkunagan obyek wisata agar keindahan
obyek wista terlihat indah dan menarik Seperti wawancara yang dilakukan
dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoDari segi kebersihan saya rasa belum optimal karena masih banyak
obyek wisata yang ada di Tana Toraja yang kotor dan baursquo seperti yang
ada di Pango-pango di lokasi obyek wisata sangat baursquo karena banyak
wisatawan buang air kecil sembarangan termasuk wisatawan laki-laki hal
ini terjadi karena memang tidak ada wc di lokasi obyek wisata kami
selaku pihak terkait akan membuat wc di setiap obyek wisata yang ada di
Tana Toraja
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Bedasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari
segi kebersihan obyek wisata Tana Toraja belum optimal karena masih banyak
obyek wisata Tana Toraja yang kotor dan baursquo seprti obyek wisata di Pango-
pango dimana wisatawan buang air kecil sembarangan hal ini terjadi karena
69
belum adanya wc yang disediakan oleh pihak terkait Terkait dengan kebersihan
yang tidak terjaga di obyek wisata Tana Toraja lebih lanjut Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoKeindahan obyek wisata tergantung dari kebersihannya dan menurut
saya dari segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata saya rasa sudah
lumayan bagus seperti obyek wisata yang ada di baby grave dan obyek
wisata di Pango-pango itu sangat bersih karena memang ada tim khusus
untuk menjaga kebersihan lokasi wisata tersebutrdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa dari
segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata sudah bagus seperti obyek wisata
yang ada di baby grave dan obyek wisata di Pango-pango Terkait dengan
kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku Ketua
Destinasi Manajemen Organisasi Pariwisata (DMO) Cluster Tana Toriaja
mengatakan bahwa
ldquoKebersihan suatu DMO dapat dilihat salah satunya dengan
kebersihannya apabila obyek wisata masih ada yang kotor berarti dalam
pengelolaan DMO belum tercapai dan saya menyadari bahwa DMO Tana
Toraja belum tercapai karena masih ada obyek wisata di Tana Toraja yang
masih kotor seperti obyek wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan)
kebersihannya kurang terjaga daun-daun yang jatuh dibiarkan
bertumpukan di lokasi obyek wisata sampah ada dimana-mana karena
wisatawan yang datang berkunjung membuang sampah sembarangan
(Wawancara LB 58 Tahun 15052016)
Sementara tanggapan lain dari salah satu informan selaku travel agent
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoMasih banyak obyek wisata di Tana Toraja yang masih kotor salah
satunya di obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian) yang
terletak dalam hutan dimana kolamnya banyak daun-daun yang terapung
di bawah karena di sekeliling kolam banyak pohon besar serta pohon-
pohon bambu yang menaungi air di permandian tapi dari segi airnya
sangat jernihrdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
70
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari
segi kebersihan belum optimal karena masih banyak obyek wisata Tana Toraja
tidak terjaga kebersihannya seperti obyek wisata di sirope (tempat penguburan)
dimana dilokasi obyek wisata ini banyak sampah dan daun-daun yang jatuh
dibiarkan begitu saja dan obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian)
banyak daun-daun yang terapung di kolam karena banyak pohon-pohon besar dan
pohon bambu yang mengelilingi kolam tersebut Terkait dengan kebersihan yang
kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoDari segi kebersihan tangga di lokasi obyek wisata yang ada di Buntu
burake (wisata religi) Tana Toraja belum optimal karena tangganya
dipenuhi dengan tanahlumpur apalagi kalau musim hujan karena obyek
wisata ini ada 770 tangga yang di lewati baru sampai di patung Yesus
tertinggi di duniardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Berdasarkan penjelasan dari informan diatas dapat dikatakan kebersihan
dari segi tangga yang ada di obyek wisata Buntu burake belum optimal karena
tangganya banyak di penuhi dengan tanah apa lagi kalau musim hujan Terkait
dengan kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku
masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBerbicara mengenai kebersihan dari segi WC di obyek wisata yang ada di
Tilanga itu sudah bagus dan bersih karena bak dan lantainya menggunakan
keramik airnya juga sangat jernihrdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas maka dapat
dikatakan bahwa dari segi kebersihan WC di obyek wisata yang ada di Tilanga
71
sudah bagus dan bersih airnya juga yang sangat jernih serta kebersihan bak
airnya sudah sangat bersih dan lantai baknya juga menggunakan keramik
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas maka
dapat disimpulkan bahwa keberhasilan suatu DMO dapat dilihat salah satunya
dengan kebersihan apabila masih ada obyek wisata yang masih kotor maka dapat
dikatakan dalam pengelolaan DMO Pariwisata Tana Toraja belum tercapai karena
masih banyak obyek wisata yang masih kotor meski demikian sudah ada juga
yang sudah bersih
2 Faktor eksternal
Faktor eksternal terbagi atas dua yaitu a) peluang meliputi agrowisata dan
berbagai bisnis b) ancaman meliputi penetrasi budaya luar dan ketergantungan
ekonomi
a) Peluang
Indikator ketiga Peluang yang terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)
agrowisata 2) berbagai bisnis Kedua sub variabel akan di jelaskan di bawah ini
(1) Agrowisata
Agrowisata merupakan peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja
Ketika ditanyakan tentang peluang agrowisata berikut tanggapan dari Kepala
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKeunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi dan tanaman
sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango di lembah yang indah dan
mempesona serta mengelilingi perkampungan tradisional yang didukung
bentukan geologibenteng alam dan perbukitan dan pegunungan yang
mempesona keunikan inilah yang menjadikan obyek agrowisata ini
banyak diminati para wisatawanrdquo (Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
72
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa keunikan
aggrowisata di tana Toraja adalah hamparan kebun kopi serta perbukitan dan
pegunungan yang mempesona Sehubungan dengan hal tersebut berikut
tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
mengatakan bahwa
ldquoAgrowisata Tana Toraja memang menarik dan sejuk keindahan dapat
kita rasakan pada saat kita memasuki kebun kopi jagung serta sayur-
sayuran yang begitu subur indah dipandang apalagi pada pagi harirdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Sementara hasil wawancara dengan Ketua Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoSebelumnya Tana Toraja hanya mengandalkan wisata budaya dan wisata
alam tapi sekarang sudah ada agrowisata yang ada di Pango-pango yang
banyak menarik wisatawan dan kami selaku pihak terkait merencanakan
penambahan lokasi obyek agrowisata agar kunjungan wisatawan semakin
meningkat hal ini dilakukan untuk meminimalisir kelemahan dan
ancaman yang adardquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan keterangan informan diatas dapat dikatakan bahwa
keindahan agrowisata di Tana Toraja dapat kita rasakan pada saat kita memasuki
kebun kopi dan sayur-sayuran di dalam kita merasakan kesejukan yang luar biasa
apalagi pada pagi hari serta pihak terkait akan berusaha mengembangkan obyek
agrowisata agar wisatawan semakin tertarik Terkait dengan hal tersebut berikut
tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoPemerintah Tana Toraja selalu mengingatkan masyarakat yang ada di
daerah Pango-pango agar selalu menjaga kelestarian lingkungan agar
wisata agro selalu diminati para wisatawan karena kedatangan wisatawan
membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat maupun
masyarakat sekitarnyardquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
73
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa masyarakat
selalu diingatkan agar tetap menjaga kelestarian lingkungan disekitar obyek
agrowisata agar wisatawan semakin tertarik karena kunjungan wisatawan
membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat serta masyarakat
sekitarnya Sehubungan dengan agrowisata tersebut berikut tanggapan informan
selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoAgrowisata Tana Toraja memang memberikan peluang yang luar biasa
baik untuk masyarakat sendiri maupun untuk peningkatan destinasi obyek
wisata karena beberapa produk tanaman unggulan seperti kopi dan
markisa dimana wisatawan yang datang bisa memetik sendiri buah kopi
tentu dengan hal tersebut bisa memberikan kepuasan tersendiri bagi
wisatawan yang datangrdquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara penjelasan lain dari salah satu informan selaku masyarakat
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoAgrowisata memang menjadi peluang dalam meningkatkan obyek wisata
dan meningkatkan perekonomian masyarakat saya harap agar pemerintah
menambah obyek agrowisata serta menambah tamanaman buah seperti
starawberry dan apel di obyek wisata di Pango-pango agar wisatawan
semakin tertarik untuk datang berkunjung ke Tana Toraja karena
agrowisata Tana Toraja baru ada satu dan perlu penambahan
pembangunan wisata agrordquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan keterangana informan diatas dapat dikatakan bahwa
agrowisata menjadi salah satu peluang bagi masyarakat Tana Toraja dalam
meningkatkan perekonomian dan diharpakan agar pemerintah menambah obyek
agrowisata serta menambah tanamanan buah strawberry dan apel di obyek wisata
Pango-pango agar wisatawan semakin tertarik untuk datang berkunjung
Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas dapat disimpulkan
bahwa agrowisata Tana Toraja menjadi peluang yang luar biasa bagi msyarakat
74
dalam meningkatkan ekonomi serta dalam peningkatan destinasi obyek wisata
keindahan serta kesejukan yang dimiliki menjadikan wisata agro ini diminati para
wisatawan
(2) Berbagai bisnis
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual yang menjual jasa atau barang
kepada pembeli atau konsumen ataupun bisnis lainnya untuk memperoleh laba
Ada tiga hal penting dalam bisnis yaitu menghasilkan barang dan jasa mencari
profit dan memaksimalkan kebutuhan konsumen Seperti wawancara yang
dilakukan dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja
mengatkan bahwa
ldquoBerbicara tentang obyek wisata Tana Toraja yang diminati para
wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara tentu muncul
berbagai peluang salah satunya adalah berbisnis seperti pembangunan
hotel dengan membangun hotel tentu membuka lowongan kerja bagi
masyarakat Toraja serta memberikan keuntungan yang besar bagi pemilik
hotelrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Berdasarkan keterangan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
salah satu peluang yang dibuka msyarakat Tana Toraja adalah pembangunan hotel
selain membuka lowongan kerja tentu juga memberikan keuntungan besar bagi
pemilik hotel Sehubungan dengan hal tersebut berikut tanggapan informan
selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoBisnis merupakan salah satu peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja
dengan adanya obyek wisata masyarakat dapat berbisnis misalnya
penjualan aksesoris Tana Toraja seperti kalung gantungan kunci gelang
dan lain-lain sebagainyardquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
75
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
dengan adanya obyek wisata yang ada di Tana Toraja membuka peluang salah
satunya adalah bisnis seperti menjual berbgai aksesoris Tana Toraja Terkait
dengan hal tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoMasyarakat Tana Toraja dalam memanfaatkan peluang mereka membuka
berbagai macam bisnis salah satunya adalah membuka restaurant dan
menyediakan berbagai macam makanan dan minuman khas Tana Toraja
seperti parsquopeong (daging yang dimasak dalam bambu) sorsquokorsquo (beras ketan
yang dicampur dengan santan) sarabba dan lain-lain sebagainyardquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku travel agent
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoAda banyak bisnis yang di buka msyarakat Tana Toraja misalnya
penjualan kue khas Tana Toraja seperti deppa tori bajersquo serta bisnis
rental mobil dan sebagainya bisnis ini memberikan dampak positif selain
keuntungan yang didapatkan juga berbuat untuk bangsa dengan cara
membantu mengembangkan obyek wisatardquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
masyarakat Tana Toraja membuka berbagai macam bisnis dan memanfaatkan
betul peluang yang ada dengan mengharapkan keuntungan Terkait dengan hal
tersebut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana
Toraja mengatakan bahwa
ldquoAdanya obyek wisata Tana Toraja yang begitu menarik dan diminati para
pelancong memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam
meningkatkan perekonomian dengan memanfaatkan peluang yang ada
misalnya berbisnis masyarakat membuka berbagai bisnis yang ada salah
satunya adalah bisnis rental mobilrdquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
76
Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku masyarakat
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBisnis memang menjadi peluang besar untuk masyarakat Tana Toraja
dalam meningkatkan perekonomian dalam memenuhi kebutuhan sehari-
hari misalnya bisnis kecil-kecilan seperti yang menjual makanan di lokasi
obyek wisata dengan hal itu wisatawan tidak usah repot-repot membawah
makanan karena banyak yang menjual makanan di lokasi obyek wisata
yang ada di Tana Torajardquo
(Wawancara AA 44 tahun 18032016)
Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas dapat
dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian (2011) bahwa dengan adanya
peluang yang dimiliki sebuah organisasi atau perusahaan dapat dimanfaatkan
untuk meningkatkan pendapatan serta dapat dimanfaatkan untuk meminimalisir
kelemahan dan ancaman yang ada dalam sebuah organisasi atau perusahaan
b) Ancaman
Indikator keempat ancaman terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)
penetrasi budaya luar 2) ketergantungan ekonomi Kedua sub variabel akan di
jelaskan di bawah ini
(1) Penetrasi budaya luar
Penetrasi budaya luar merupakan ancaman karena adanya berbgai budaya
luar yang lebih menarik Ketika ditanyakan tentang penetrasi budaya luar berikut
tanggapan dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi budaya luar ini salah satu ancaman dalam peningkatan destinasi
pariwisata karena berbagai budaya yang menarik seperti budaya yang ada
di Wakatobi yang juga menarik kami selaku pihak terkait mengatasi
ancaman penetrasi budaya luar tersebut dengan memanfaatkan kekuatan
dan peluangrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
77
Sementara wawancara yang dilakukan dengan Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwaa
ldquoPenetrasi budaya luar memang jadi ancaman dalam meningkatkan
destinasi obyek wisata Tana Toraja karena berbagai budaya luar juga yang
menarik tapi saat ini puji syukur kunjungan wisatawan tidak menurun
karena kami selaku pihak terkait selalu mempromosikan keindahan dan
keunikan wisata alam wisata budaya dan agro wisata Tana Toraja baik
dalam negeri maupun luar negeri agar ancaman tidak berpengaruh pada
peningkatan destinasirdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
penetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena banyak budaya
luar juga yang lebih menarik misalnya budaya bahari wakatobi tapi meski
muculnya budaya yang lebih menarik tidak mempangaruhi kunjungan wisatawan
karena pemerintah terkait selalu membangun obyek wisata yang baru dan selalu
melakukan promosi baik dalam negeri maupun luar negeri Terkait dengan hal
tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi buadaya luar memang menjadi ancaman bagi Tana Toraja
karena berbagai budaya luar yang juga yang tak kalah uniknya seperti
budaya Bali serta berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi
contohnya pembuatan rumah tongkonan yang dulunya lantainya
menggunakan kayu serta tiangnya juga menggunakan kayu sehingga
terlihat sangat unik dan menarik tapi sekarang sudah ada yang
menggunakan keramik dan tiangnya sudah ada yang di cor sehingga
keunikan dan keindahannya berkurang hal seperti inilah yang ditakutkan
jangan sampai menjadi penghambat dalam peningkatan destinasi
wisatawan rdquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan penjelasan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
penetrasi budaya luar menjadi ancaman bagi peningkatan destinasi wisatawan
78
karena banyaknya budaya luar yang juga menarik seperti Bali serta budaya Tana
Toraja sudah tidak orisinil lagi sudah banyak yang mengalami perubahan
sehingga keindahan dan keunikannya sudah berkurang Terkait dengan penetrasi
budaya luat berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi ancaman dari luar karena
berbagai budaya luar yang juga menarik tapi saat ini pemerintah Tana
Toraja menambah lokasi obyek wisata baru yang ada di Buntu burake
diatas terdapat patung yesus tertinggi di dunia obyek wisata yang satu ini
akan menambah kunjungan wisatawan ini juga merupakan strategi
pemerintah dalam meningkatkan destinasi wisatawan agar ancaman yang
ada dapat diatasi ldquo
( Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara hasil wawancara dengan wisiatawan yang datang berkunjung
ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoMenurut saya menegenai ancaman penetrasi budaya luar saya rasa
sampai sekarang tidak ada yang kalah menarik budaya Toraja seperti
upacara rambu solorsquo (acara kematian) serta dalam pelaksanaannya pun
diiringi berbagai kegiatan budaya misalnya parsquosilaga tedong (adu kerbau)
parsquobadong (tarian-tarian) dan lain-lain sebagainyardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
sampai saat ini tidak ada yang kalah unik dan menarik budaya Toraja seperti
upacara rambu solorsquo serta kegiatan budaya yang dipertontonkan yang juga sangat
menarik serta pemerintah Tana Toraja membangun lokasi obyek wisata yang
baru hal ini dilakukan agar berbagai ancaman dapat diatasi dengan memanfaatkan
peluang yang ada Terkait dengan penetrasi budaya luar berikut tanggapan
informan selaku masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena
berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi banyak yang sudah
79
mengalami perubahan misalnya acara rambu tukarsquo (acara syukuran) salah
satunya adalah upacara pesta panen upacara ini jarang sekali dilakukan
bahkan beberapa daerah di Toraja tidak melakukan lagi upacara tersebut rdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa penetrasi budaya luar memang menjadi ancaman karena
beberapa budaya Tana Toraja tidak orisisnil lagi tapi meski demikian kunjungan
wisatawan ke Tana Toraja tidak mengalami penurunan karena pemerintah Tana
Toraja mengatasi hal tersebut dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang
(2) Ketergantungan ekonomi
Ketergantungan ekonomi adalah keadaan dimana kehidupan ekonomi
negara-negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari
kehidupan ekonomi seperti wawancara yang dilakukan dengan Kepala Dinas
Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKetergantungan ekonomi ini menjadi ancaman karena kapan kunjungan
wisatawan berkurang maka pendapatan masyarakat pun berkurang karena
sebagian besar masyarakat Toraja mendapatkan keuntungan dari
kunjungan wisatawanrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa
sebagian besar masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan karena kapan kunjungan wisatawan menurun maka pendapatan
masyarakat pun menurun Terkait dengan ketergantungan ekonomi tersebut
berikut tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoTidak semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada
kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi masyarakat Toraja
sekarang adalah pelautrdquo
80
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa tidak
semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan karena kebanyakan masyarakat Tana Toraja sekarang berprofesi
sebagai pelaut Sehubungan dengan hal ketergantungan ekonomi berikut
tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)
Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBerbicara mengenai masalah ketergantungan ekonomi sebagian memang
masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan seperti masyarakat yang bekerja di hotel karena 80 yang
menginap di hotel adalah wisatawan kapan wisatawan menurun maka
akan berpengaruh pada pendapatan masyarakat serta Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Tana Torajardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa
sebagian masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan seprti yang bekerja di hotel kapan wisatawan menurun maka
pendapatan masyarakat pun menurun begitupun Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Tana Toraja Terkait dengan hal ketergantungan ekonomi berikut tanggapan
informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoSaya akui memang sebagian masyarakat Toraja ekonominya tergantung
pada wisatawan contohnya saya sebagai travel agent kapan wisatawan
kurang maka akan berpengaruh pada pendapatan kamirdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh Wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKalau saya lihat sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung
pada kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi Tana Toraja adalah
petani serta banyak masyarakat Toraja yang bekerja di luar kota
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
81
Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh masyarakat Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoMenurut saya sebagai masyarakat Toraja sekaligus sebagai pemilik rental
mobil bergantung pada kunjungan wisatawan karena kapan wisatawan
kurang maka pendapatan kami pun berkurangrdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa yang bekerja di
travel agent dan yang memiliki rental mobil ekonominya tergantung pda
kunjungan wisatwan karena kapan wisatwan menurun maka pendapatan mereka
pun akan menurun
Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung pada
kunjungan wisatwan dan sebagian besar ekonominya tidak tergantung pada
kunjungan wisatwan karena banyak masyarakat Tana Toraja yang berprofesi
sebagai pelaut petani dan bekerja di luar kota kecuali Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Tana Toraja memang sebagian besar di dapatkan dari obyek wisata
D Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu
organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang
strategi dan program kerja Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor
kekuatan (Sterngths) merupakan situasi atau kondis yang merupakan kekuatan
dari organisasi atau program pada saat ini dan kelemahan (Weaknesses)
merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau
program pada saat ini Sementara analisis eksternal mencakup faktor peluang
82
(Opportunities) merupakan situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar
organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa
depandan tantangan (Threaths) merupakan situasi yang merupakan ancaman
bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi
organisasi di masa depan
Analisis SWOT merupakan suatu pekerjaan yang cukup berat karena
hanya dengan hal itu alternati-alternatif strategi dapat disusun Kegagalan
menganalisanya berarti gagal dalam mencari relasi dan titik temu antara
faktor-faktor strategi dalam lingkungan internal dan yang terdapat dalam
lingkungan eksternal sambil mencari hubungannya dengan misi tujuan dan
sasaran organisasi juga merupakan kegagalan dalam mempersiapkan suatu
keputusan strategi yang baik Pekerjaan ini tetap menjadi tugas pokok dari
kelompok koalisi eselon atas dan belum bisa didelegasikan kepada eselon bawah
Namun eselon bawah berperan dalam menyediakan data yang diperlukan untuk
mempertajam analisis SWOT Hanya dengan analisis SWOT keputusan
-keputusan strategi yang baik dapat dihasilkan seperti pertemuan antara
strengthsopportunities (SO) strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran suatu
perusahaan yaitu dengan menggunakan seluruh kekuatan dan memanfaatkan
peluang pertemuan antara strengthsthreats (ST) ini adalah strategi untuk
menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan dengan cara menghindari
ancaman pertemuan antara weaknessesopportunities (WO) strategi ini
diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara mengatasi
kelemahan-kelemahan yang dimiliki dan pertemuan antara weaknessestheats
83
(WT) strategi ini didasarkan pada kegiatan yang besrsifat defensif dan ditujukan
untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman
Analisis SWOT digunakan untuk merumuskan strategi melalui situasi
dengan mengidentifikasi kekuatan kelemahan peluang dan ancaman Dengan
analisis SWOT kita dapat memahamai apa dan bagaimana organisasi kita serta
bagaimana cara menggerakannya Penentuan strategi secara garis besar dalah
dengan memperhatikan kelemahan-kelmahan yang dimiliki organisasi kemudian
membuat konsolidasi internal agar dapat menghadapi tantangan dan meraih
peluang yang ada jika organisasi memiliki kekuatan yang besar maka dapat
merumuskan strategi dengan perencanaan matang SWOT dapat digunakan oleh
organisasi apa saja termasuk organisasi pemerintah seperti Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan di Kabupaten Tana Toraja
Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami
seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus menganalisis situasi untuk
mengetahui isu apa yang sedang terjadi dan memututuskan tindakan apa yang
harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah Menurut Boulton (dalam
Freddy Rangkuti 1997) proses untuk melaksanakan analisis suatu kasus Untuk
memahami secara keseluruhan informasi yang ada yaitu dengan cara memahami
secara detail semua informasi dan melakukan analisis secara numerik Setelah
mengetahui dan memahami berbagai informasi terkait faktor internal dan faktor
eksternal obyek wisata Tana Toraja berikut hasil analisis penulis
84
1) Comporative Advantage (strengthsopportunities ldquoSOrdquo )
Keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja ada berbagai macam
seperti keindahan alam yang dapat kita rasakan di obyek wisata Pango-pango
yang begitu sejuk indah dan menarik selain itu banyak di temui berbagai macam
tanaman unggul seperti kopi coklat markisa kacang tana jagung dan berbagai
macam sayuran serta dipenuhi rimbunan pohon pinus yang tak kalah indah yaitu
obyek wisata Buntu burake yang terletak diatas gunung diatas dapat kita rasakan
keindahannya seperti gunung-gunung yang indah dipandang batu-batu yang
tinggi dan lonjong dan terdapat patung yesus setinggi 40 meter dan merupakan
patung yesus tertinggi kedua di dunia serta berbagai budaya yang juga tak kalah
uniknya seperti upacara rambu solorsquo (upacara kematian) dimana dalam upacara
tersebut di pertontonkan berbagai antraksi budaya seperti marsquobadong
(mengelilingi mayat) marsquopasonglorsquo (menurunkan mayat dari rumah) dan masih
banyak lagi upacara rambu tukarsquo (upacar syukuran) dan penguburan bayi dalam
pohon yang terdapat di obyek wisata baby grave sedangkan dari segi keunggulan
peluang yaitu agrowisata keunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi
tanaman sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango dilembah yang indah dan
perbukitan pegunungan yang mempesona selain itu juga terdapat berbagai
macam bisnis contohnya pembangunan hotel restaurant menjual aksesoris
Toraja menjual makanan minuman khas Toraja dan lain-lain sebagainya Itulah
beberapa macam keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja yang
menjadikan Tana Toraja di kenal baik lokal maupun mancanegara
85
2) Mobilization (strengthsthreats ldquoSTrdquo )
Tana Toraja memiliki berbagai macam kekuatan seperti yang saya jelaskan
diatas namun berbagai ancaman pun dari luar seperti penetrasi budaya luar dan
ketergantungan ekonomi Namun pihak terkait Tana Toraja mengatasi ancaman
dari dengan cara melakukan penambahan obyek wisata baru seperti
pembangunan wisata religi Buntu burake yang terletak diatas gunung dimana
diatas gunung tersebut di bangun patung yesus tertinggi kedua di dunia dengan
ketinggian 40 meter dan pihak terkait juga merencanakan menambah wisata agro
dan membangun kunjungan khusus seperti panjat tebing Hal ini dilakukan untuk
memperluanak ancaman dari luar dan kalau mungkin ancaman yang ada dapat di
jadikan peluang Inilah salah satu strategi pihak terkait Tana Toraja dalam
memanimalisir anccaman yang ada dengan memanfaatkan kekuatan yang ada
3) Investmentdivestment (weaknessesopportunities ldquoWOrdquo )
Obyek wisata Tana Toraja memiliki berbagai kekuatan namun juga
memiliki berbagai kelemahan contohnya dari segi infrastruktur jalan yang belum
optimal masih banyak jalan menuju obyek wisata yang masih rusak pihak terkait
berkeinginan besar untuk melakukan perbaikan kesemua jalan menuju obyek
wisata namun terkendala dengan dana yang masih minim Kelemahan yang ada
tentu berdampak negatif terhadap peluang yang ada karena kapan wisatawan
menurun maka pendapatan sebagian masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) otomatis akan menurun pihak terkait berencana akan membuat
penambahan wisata agro dan berusaha melakukan perbaikan jalan dan
menyediakan tim khusus pada semua obyek wisata Tana Toraja
86
4) Damage control (weaknessesthreats ldquoWTrdquo )
Damage control atau kerusakan pengendalian dimana obyek wisata Tana
Toraja dihadapkan pada hal tersebut kekuatan dan ancaman ketemu pihak terkait
Tana Toraja mengatasi hal ini dengan sedikit demi sedikit membenahi kelemahan
yang ada seperti kebersihan di obyek wisata dimana sebagian obyek wisata sudah
disiapkan tim khusus kebersihan dan sebagian sudah disediakan tempat sampah
serta jalan menuju obyek wisata sebagian sudah bagus Tana Toraja dihadapkan
pada hal itu tapi tidak berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena obyek
wisata Tana Toraja memiliki kekuatan yang luar biasa sehingga wisatwan sangat
tertarik Tapi meski demikian kunjungan wisatwan tidak menurun tapi hal itu
berpengaruh pada pencapaian DMO dimana Tana Toraja tahun ini tidak termasuk
10 besar DMO karena pengelolaan dari segi infrastruktur jalan yang belum
optimal dan kebersihan kurang terjaga dilokasi obyek wisata karena penilaian
pencapaian DMO diukur salah satunya adalah infrastruktur dan kebersihan
87
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Strategi Pemerintah dalam
Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata di Kabupaten
Tana Toraja maka dapat disimpulkan bahwa
1) Strengths atau kekuatan dapat dikatakan bahwa kekuatan yang dimiliki obyek
wisata masyarakat Tana Toraja dapat dikatakan sangat baik karena berbagai
kekuatan yang dimiliki budaya yang indah dan menarik dimana orang yang
meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan disimpan dirumah dalam
kamar yang sudah dihiasi dengan indah penyimpanan mayat dirumah ada yang
berminggu berbulan bertahun bahkan sampai puluhan tahun tergantung
kesiapan keluarga panorama alam yang sejuk dapat dirasakan di Buntu burake
dan di Pango-pango diatas dapat kita dapat melihat keindahan gunung dan
pada pagi hari kita terasa diatas awan serta kearifan lokal Tana Toraja yang
terus dilestarikan seperti acara rambu solorsquo (acara kematian) dan acara rambu
tukarsquo (acara sykururan) budaya ini ada sejak dulu sampai sekarang Hal
tersebutlah yang membuat Tana Toraja terkenal serta diminati wisatawan baik
lokal maupun mancanegara Sedangkan
2) Weaknesses atau kelemahan dapat disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur
jalan belum optimal karena masih ada beberapa jalan menuju obyek wisata
yang rusak berlubang berbatu-batu menanjak licin becek serta pendakian
yang cukup jauh dan jalannya tidak di cor juga terdapat jurang dipinggir jalan
88
yang tidak dipasangkan pagar jalan seprti obyek wisata yang ada di Buntu
burake Sangngallarsquo Sirope dan Tilanga Selain itu tentang kebersihan di
obyek wisata yang kurang terjaga banyak sampah yang berhamburan
karena tidak ada tempat sampah yang disediakan baursquo serta pondok-pondok
yang terdapat di obyek wisata penuh lumpur apalagi kalau musim hujan karena
wisatawan naik ke pondok memakai sandal tapi dari segi air yang ada di
Tilanga sangat jernih dengan adanya berbagai kelemahan ini dapat pula
disimpulkan bahwa dalam peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja
belum tecapai karena terdapat berbagai kelemahan yang ada
3) Opportumities atau peluang dari segi peluang dapat disimpulkan bahwa ada
beberapa peluang yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja seperti agrowisata
yang terdapat di Pango-pango dimana wisatawan bisa memetik sendiri buah
kopi selain itu juga dapat merasakan keindahan dan kesejukan dilokasi
tersebut dan berbagai bisnis lainnya dapat dikatakan sudah bagus karena
banyak masyarakat membuka usaha mulai dari menjual minuman makanan
dan aksesoris Toraja ditempat wisata membuka restaurant menjual kue khas
Toraja seperti deppa torirsquo dan baje membangun hotel membuka rental mobil
dan lain-lain sebagainya Dengan adanya peluang yang dimiliki dapat
dimanfaatkan dalam meningkatkan destinasi wisata selain itu peluang juga
dapat dimanfaatkan untuk memanimalisasi kelemahan dan ancaman yang ada
4) Threats atau ancaman dapat disimpulkan bahwa ada beberapa ancaman yang
ada seperti pnetrasi budaya luar seperti munculnya budaya yang lebih menarik
seperti di Wakatobi tapi dengan adanya budaya luar yang menarik tidak
89
berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena di dunia ini tidak akan ditemui
budaya seperti budaya Tana Toraja seperti upacara rambu solorsquo (acara
kematian) dan upacara rambu tukarsquo) acara syukuran Selain itu ketergantungan
ekonomi dimana sebagian masyarakat Tana Toraja perekonomiannya
tergantung pada kunjungan wisatawan misalnya yang membuka usaha rental
mobil hotel kapan wisatawan berkurang maka pendapatan mereka pun kurang
selain itu Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun akan menurun begitupun
sebaliknya Dengan adanya berbagai ancaman ini membahayakan dalam
peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja contohnya saja sudah banyak
budaya yang bagus seperti Wakatobi
B Saran
1 Diharapkan pemerintah dapat menjaga dan mengelolah dengan baik berbagai
kekuatan yang dimiliki agar kunjungan wisatawan semakin meningkat dari
tahun ke tahun
2 Diharapkan kepada pemerintah agar melakukan perbaikan jalan kesemua jalan
menuju obyek wisata yang masih rusak agar wisatawan yang datang tidak
merasa terganggu
3 Diharapkan dengan adanya berbagai peluang yang ada dapat dikelola
dengan baik oleh pihak terkait agar ancaman yang ada dapat dimanimalisasi
4 Pemerintah diharapkan dapat mengatasi berbagai ancaman yang ada dengan
cara salah satunya membuat Peraturan Daerah tentang Kearifan Lokal agar
Tana Toraja tetap jadi obyek wisata yang diminati berbagai wisatawan baik
wisatawan lokal maupun mancanegara
90
5 Diharapkan agar pemerintah membuat pagar jalan dipinggir jalan yang ada
jurangnya
6 Hendaknya pemerintah membuat tim khusus menjaga kebersihan di setiap
obyek wisata
7 Pemerintah perlu melakukan pelebaran jalan kesemua obyek wisata yang
lebarnya masih 1 lebih meter
91
DAFTAR PUSTAKA
AJ Muljadi 2012 Kepariwisataan dan Perjalanan Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
AM Sardiman 2007 Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta Raja
Grafindo Persada
Bonggasilomba Desy Bulawan 2011 Peran Pemerintah Daerah Dalam
Pengelolaan Sektor Pariwisata Di Kabupaten Toraja Utara
Skripsi Makassar Universitas Hasanuddin Makassar
Cangara Hafied 2004 Pengantar Ilmu Komunikasi Jakarta PT Raja
Grafindo Persada
Jones Charles O 1996 Pengantar Kebijakan Publik Jakarta PT Raja
Grafindo Persada
Labiran Malisa 2013 Analisis Penerimaan Daerah Dari Sektor Pariwisata Di
Kabupaten Tana Toraja Skripsi Makassar Univesrsitas Hasanuddin
Makassar
Marpaung Bahar 2002 Pengantar Pariwisata Bandung Alfabeta
Mustafa Delly 2013 Birokrasi Pemerintahan Bandung Alfabeta
Ndraha Taliziduhu 2003 Kybernlogi Jakarta Rineke Cipta
Norton P David 2004 Strategi Maps Converting Intangible Assets Into Tangible
Outcome Harvard Harvard Business School Publication Corporation
Pendit Nyoman S 2002 Ilmu Pariwisata Jakarta Pradnya Paramita
Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Nasional
2010 hingga 2025
Rangkuti Freddy 1997 Analisis SWOT Jakarta PT Gramedia Pusataka Utama
Republik Indonesia Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah
------------------------- Undang-Undang No 10 Tahun 2009 tentang
Kepariwisataan
92
Rewansyah Asnawi 2011 Reformasi Birokrasi Dalam Rangka Good
Governance Jakarta Yusaiantanas Prima
Salusu J 2000 Pengambilan Keputusan Strategi Jakarta Gramedia
Widisaran
----------- 1996 Pengambilan Strategi Jakarta Gramedia Widisaran
Sedarmayanti 2014 Manajemen Strategi Bandung Refika Aditama
Siagian Sondang P 1994 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta Bumi
Aksara
------------------------ 2011 Manajemen Stratejik Jakarta Bumi Aksara
Sugiyono 2008 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Usman Nurdin 2002 Konteks Implementasi Berbatas Kurikulum Jakarta PT
Raja Grafindo Persada
Wardhono Fitri Indra 2014 Kumpulan Artikel Terkait Destination Management
Organization diakses pada tanggal 8 januari 2016
(httpslidesharenetfitriwardhonokumpulan-artikel-terkait-dmo)
Zulfikar 2015 Strategi Pemerintah Dalam Penerimaan Adipura Di Kabupaten
Maros Skripsi Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
LAMPIRAN
iv
PENERIMAAN TIM
Telah diterima oleh TIM Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Muhammadiyah Makassar berdasrkan Surat Keputusanundangan menguji ujian skripsi Dekan
Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor 1237FSPA 1-VIIIVI372016 sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S1) dalam program studi Ilmu Administrasi
Negara Di Makassar pada hari Rabu tanggal 22 bulan Juni tahun 2016
TIM PENILAI
Ketua Sekertaris
Dr H Muhlis Madani M Si Drs H Muhammad Idris M Si
Penguji
1 Ketua Drs Parakkasi Tjaija M Si ( )
2 Anggota Dra Hj Budi Setiawan M Si ( )
3Anggota Dra Hj Musliha Karim M Si ( )
4 Anggota Nasrul Haq S Sos M PA ( )
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Saya yang bertanda tanga di bawah ini
Nama Mahasisawa Rosita
Nomor Stambuk 105610443412
Program Studi Ilmu Administrasi Negara
Menyatakan bahwa benar karya ilmiah ini adalah penelitian saya sendiri tanpa bantuan dari
pihak lain atau ditulisdipublikasikan orang lain atau melakukan plagiat Pernyataan ini saya buat
dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar maka saya
bersedia menerima sanksi akademik sesuai aturan yang berlaku sekalipun itu pencabutan gelar
akademik
Makassar 08 Februari 2016
Yang Menyatakan
Rosita
vi
ABSTRAK
ROSITA 2016 Strategi Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi
(DMO) Pariwisata Di Kabupaten Tana Toraja (Dibimbing oleh Musliha Karim dan Nasrul
Haq)
Destiniasi Manajemen Organisasi Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja merupakan
struktur tata kelolah destinasi pariwisata yang mencakup perencanaan koordinasi implementasi
dan pengendalian Dari sekian banyak pengelolaan yang seharusnya dilakukan salah satunya
adalah infrastruktur jalan dan kebersihan disetiap obyek wisata tapi pengelolaan tersebut belum
terlaksana dengan baik karena masih banyak jalan yang tidak memadai serta kebersihan di
lokasi obyek wisata tidak terjaga Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui strategi pemerintah
dalam peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana
Toraja
Jenis penelitian adalah kualitatif dengan menggambarkan bentuk startegi pemerintah
dalam peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata di Kabupaten Tana
Toraja Tipe penelitian adalah fenomena logis Dalam pengumpulan data digunakan teknik
wawancara observasi dan dokumentasi Sedangkan teknik untuk menganalisis data digunakan
reduksi data sajian data dan penerikan kesimpulan Keabsahan data digunakan tiga trianggulasi
yaitu waktu sumber dan teknik
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) pariwisata 1) Strengths dari obyek wisata terdapat keindahan
alam yang begitu menarik serta kearifan lokal dari segi budaya sangat orisinil serta beragam
budaya yang dimiliki yang diminati para pelancong baik lokal maupun mancanegara 2)
Weaknesses ditemukan berbagai kendala dalam meningkatkan DMO yaitu infarstruktur jalan
yang belum optinmal serta kebersihan dilokasi obyek wisata tidak terjaga 3) Opportunities
salah satu keuntungan masyarakat dengan adanya obyek wisata di Tana Toraja adalah dapat
meningkatkan pereokonomian karena ada berbagai macam usahabisnis yang dibuka 4)
Threats dengan adanya penetrasi budaya luar menjadi kendala dalam meningkatkan destinasi
dan akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat karena sebagian besar
masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan wisatawan kapan wisatatawan
menurun maka pendapatan masyarakat dan PAD pun akan menurun begitu pun sebaliknya
Kata kunci Strategi Pemerintah Peningkatan DMO Pariwisata
vi
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ldquoStrategi
Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Di
Kabupaten Tana Torajardquo
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat dalam
memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi Publik pada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Makassar
Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan
terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak Oleh sebab itu pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih dengan segala hormat kepada
1 Kedua orang tua terkasih Zeth Pasei Rombeallo dan Syamsuriati Tonang atas kasih
sayangnya untuk penulis terus mendoakan dan mendukung dalam kehidupan penulis
khususnya dalam pendidikan Kakak dan adik tercinta Nirwan Randa Masjohan Agus
Paonganan Intan Arrang Bulawan Restiana Embong Bulan Jumadil Pearsquo Nurlina
Ewang juga menjadi penyemangat untuk penulis dan mendoakan penulis dalam
menyelesaikan studinya
viii
2 Ibu Dra Hj Musliha Karim M Si selaku pembimbing I dan Bapak Nasrul Haq
SSos MPA selaku pembimbing II yang senantiasa
meluangkan waktunya membmbing dan mengarahkan penulis sehingga skripsi
ini dapat diselesaikan
3 Bapak Dr H Muhlis Madani MSi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Muhammadiyah Makassar
4 Bapak Dr Burhanuddin S Sos M Si selaku Ketua Jurusan lmu Administrasi
Publik
5 Bapak dan Ibu dosen Serta Staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Muhammadiyah Makassar
6 Pemerintah Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
yang telah menerima saya dan memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan
penelitian
7 Teman-teman seperjuangan angkatan 2012 di Jurusan Ilmu Administrasi Publik
terkhusus kelas B yang telah bersama-sama berusaha keras dan penuh semangat dalam
menjalani studi baik suka maupun duka Kebersamaan ini akan menjadi sebuah kenangan
yang indah yang tidak akan terlupakan
8 Sahabat-sahabat penulis yang tak sempat disebutkan satu-persatu berjuang serta
tidak hent-hentinya memberikan semangat untuk selesai karya tulis ini
ix
Demi kesempurnaan skripsi ini saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat
penulis harapkan Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat memberikan
sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan
Makassar 2016
Rosita
x
DAFTAR ISI
Halaman Pengajuan Skripsi ii
Halaman Persetujuan iii
Penerimaan Tim iv
Halaman Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah v
Abstrak vi
Kata Pengantar vii
Daftar Isi x
Daftar Gambar xii
Daftar Tabel xiii
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 5
C Tujuan Penelitian 6
D Kegunaan Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Pengertian Konsep dan Teori 7
B Pemerintah Daerah 16
C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) 18
D Pariwisata 21
E Kerangka Pikir 25
F Deskripsi Fokus 26
G Deskripsi Fokus Penelitian 26
BAB III METODE PENELITIAN
A Waktu dan Lokasi Penelitian 29
xi
B Jenis dan Tipe Penelitian 29
C Sumber Data 29
D Informan Penelitian 30
E Teknik Pengumpulan Data 31
F Teknik Analisis Data 32
G Pengabsahan Data 33
BAB IV HAIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian 36
B Karakteristik Informan 52
C Strategi Pemerintah Dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi
Pariwisata Di Kabupaten Tana Toraja 55
D Analisis SWOT 81
BAB VI PENUTUP
A Kesimpulan 87
B Saran 89
DAFTAR PUSTAKA 91
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) merupakan struktur tata
kelola destinasi pariwisata yang mencakup perencanaan koordinasi
implementasi dan pengendalian organisasi destinasi secara inovatif dan
sistematik melalui pemanfaatan jejaring informasi dan teknologi yang terpimpin
secara terpadu dengan peran serta masyarakat Pelaku asosiasi industri
akademisi dan pemerintah yang memiliki tujuan Proses dan kepentingan bersama
dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan volume kunjungan wisata lama
tinggal dan besaran pengeluaran wisatawan serta manfaat bagi masyarakat lokal
Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berupaya untuk
terus fokus memaksimalkan 15 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) di tahun
2012 Hal itu sesuai dengan peraturan pemerintah (PP) No 50 Tahun 2011
tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional 2010 hingga
2025 Terdapat 15 lokasi DMO yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia dalam
rencana strategis industri pariwisata untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata
yang dikelola secara profesional dengan melibatkan partisipasi masyarakat lokal
yaitu Sabang Danau Toba Kawasan Kota Tua Jakarta Tanjung Puting
Pangandaran Borobudur Bromo dan Semerau serta kawasan Tengger Danau
batur Rinjanji Pulau komodo Wakatobi Derawan Tana Toraja Bunaken dan
Raja Ampat
2
Menurut Bruen dan Anderson (dalam Wardhono 2014) Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) sebagai sistem pengelolaan terpadu memiliki
fungsi sebagai economic driver communitymarketer industry coordinator quasi
publicrepresentative and builder of communicaty pride Secara ringkas
pemahaman tentang DMO dikategorikan sebagai kegiatan pembenahan dan
penataan pengembangan destinasi secara internal dan pengembangan pemasaran
secara eksternal
Angelo Presenza (dalam Wardhono 2014) menjelaskan bahwa ada tiga
komponen penting dalam Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) yaitu (a)
coordination tourism stakeholder merupakan inti sistem DMO komponen ini
menjadi kunci sukses karena menitik beratkan pada hubungan jejaring yang
membentuk sistem DMO (b) destination crisis management memberikan
pengawasan dari sistem dengan pelaksanaan dan pengelolaan mulai perencanaan
hingga implementasi program (c) destination marketing menjadi ujung tombak
dalam komponen DMO Dengan konsep diatas dapat ditegaskan bahwa DMO
merupakan salah satu konsep pengelolaan dalam sistem pengelolaan kawasan
berbasis kewilayahandaerah yang memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan
berbagai komponen secara internal dan eksternal koalisi dan kerjasama
(stakeholder) serta sistem pengelolaan pariwisata DMO secara esensi bertugas
dan bekerja di dalam entitas fabrikasi destinasi pariwisata dan bertanggung jawab
untuk mencapai pengembalian nilai investasi yang unggul pertumbuhan pasar
produk yang berkualitas merek yang berbeda serta manfaat bagi seluruh
(shareholders) DMO tidak memiliki pabrik tersebut tidak memperkerjakan
3
orang-orang di dalamnya dan bukan pula mengontrol proses pelaksanannya di
lapangan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) memiliki satu tujuan dan arahan
untuk mencapai pengelolaan dari sebuah destiniasi yaitu adanya sebuah
kelembagaan yang mengelola destinasi Hal ini ditentukan oleh kapasitas
pengembangan pertumbuhan aktivitas wisata saat ini yang merujuk pada tatanan
daur hidup destinasi dengan menyediakan informasi menyediakan sarana dan
prasarana yang baik dan arahan kepada wisatawan sehingga wisatawan
mendapatkan pengelaman yang terbaik saat berkunjung memberikan jaminan
kualitas berwisata kepada wisatawan dan dukungan regulasi terhadap pelaku
industri pariwisata lokal dan pada akhirnya mewujudkan sinergi antara kebutuhan
wisatawan pelaku industri pariwisata dan pemerintah
Penerapan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) harus diterjemahkan
secara konstektual sesuai kaidah yang berlaku berbasis lokalitas agar tidak
menimbulkan friksi perang kepentingan egosektoral serta tidak kontraproduktif
terhadap eksistensi fungsi kelembagaan yang sudah ada Sebagai konsep DMO
berperan menjadi katalisatormotivator dan (spirit) untuk menggerakkan seluruh
kontruksi dan entitas destinasi Prasyaratnya adalah komitmen dan tanggung
jawab Instrumen yang digunakan adalah melalui perencanaan sinergis koordinasi
konsistensi dalam implementasi dan audit dampak manfaat bagi masyarakat lokal
dan destinasi Baik-buruknya pengelolaan ini akan menentukan seberapa kuat
daya tarik suatu destinasi bagi pasar wisatawan pertumbuhan kerja lama kerja
4
besaran pengeluaran kunjungan berulang dan seberapa lama manfaat dan
keberlanjutannya (sustainability)
Pendekatan quality control quality assurance dan quality management
berfokus kepada pengendalian kualitas destinasi manajemen produk dan
pelayanan pada destinasi pariwisata serta peningkatan secara berkelanjutan
produk dan jasa kepariwisataan Fakta membuktikan bahwa destinasi pariwisata
yang dikelola dengan prinsip-prinsip keberlanjutan sangat efektif memberikan
keuntungan jangka panjang baik secara ekonomi sosial maupun ekologi Di
tingkat yang lebih praksis tata kelola destinasi pariwisata berbasis nilai
merupakan faktor determin dan strategis terhadap peningkatan daya saing
pariwisata Untuk itu diperlukan pola dan kiat berbagai perangkat manajemen
dalam pembangunan pariwisata termasuk tata kelola destinasi pariwisata
Kabupaten Tana Toraja ditetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai
salah satu dari 15 lokasi yang mendapatkan program Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Hal ini menjadi salah satu kebanggan terbesar Tana Toraja
karena dengan adanya DMO dapat dilakukan program pengembangan dan
pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan berbasiskan proses dimulai dari
perencanaan hingga oprasional dan pemantauan Program DMO akan terlaksana
dengan baik jika di tunjang dengan partisipasi aktif dari seleruh elemen
masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam maningkatkan kunjungan
wisatawan Kerja sama yang baik antara Pemerintah Daerah masyarakat dan
dinasinstansi terkait sangatlah perlu dibina secara terus menerus dan
berkesinambungan Agar kebersihan tempat wisata dan infrastruktur jalan tetap di
5
perhatikan dari itu perlu dukungan dan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi
agar kebersihan dan infrastruktur jalan dapat di atasi dan destinasi parawisata
dapat berjalan dengan baik Peran serta masyarakat sangatlah penting untuk
menjaga kebersihan lingkunga parawisata dan infrastruktur jalan Program
Destinasi Manajemen Organisasi tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah
Daerah dan DinasInstansi terkait saja melainkan juga seluruh elemen masyarakat
Keberhasilan suatu Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) bukan hanya
mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu
mengorganisir dari segi infrastruktur jalan dan kebersihan di obyek wisata Hal ini
berdasarkan pada pengamatan penulis bahwa DMO pariwisata di Tana Toraja
belum berjalan secara optimal karena masih banyaknya jalan yang rusak menuju
lokasi pariwisata serta kebersihan yang tidak terjaga di obyek wisata tentu hal ini
memberikan dampak yang negatif bagi wisatawan yang datang berkunjung
Sehubungan dengan pembahasan di latar belakang di atas penulis
mengangkat sebuah judul penelitian yakni strategi pemerintah dalam
implementasi programDestinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata
di Kabupaten Tana Toraja
B Rumusan Masalah
Terkait dengan pembahasan yang ada di latar belakang penulis
merumuskan masalahnya yaitu bagaimana strategi pemerintah dalam
peningkatan Destinasi ManajemenOrganisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten
Tana Toraja
6
C Tujuan Penelitian
Terkait dengan masalah yang ada di latar belakang penulis tertarik untuk
untuk mengetahui strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
D Kegunaan Penelitian
1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini di harapakan dapat memberikan manfaat secara teoritis
dalam mengetagui strategi pemerintah dalam implementasi program
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten Tana Toraja
sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran
2 Manfaat praktis
Menambah wawasan penulis mengenai strategi pemerintah dalam
peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten
Tana Toraja untuk selanjutnya di jadikan sebagai acuan dalam bersikap dan
berperilaku juga dapat di jadikan sebagai bahan pertimbangan atau di
kembangkan lebih lanjut serta referensi terhadap penelitian yang sejenis
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Pengertian Strategi
Strategi adalah rencana jangka panjang diikuti tindakan yang ditujukan
untuk mencapai tujuan tertentu yang umumnya adalah kemenangan Asal kata
strategi turunan dari kata dalam bahasa Yunani strategos Strategi secara umum
adalah proses penentuan rencana pemimpin puncak berfokus pada tujuan jangka
panjang organisasi disertai penyusunan cara atau upaya bagaiamana agar dapat di
capai Sementara pengertian strategi secara khusus adalah tindakan yang bersifat
senangtiasa meningkat terus menerus di lakukan berdasarkan sudut pandang
tentang apa yang di harapkan pelanggan dimasa depan Strategi hampir sealalu
dimulai dari apa yang dapat terjadi bukan dimulai dari apa yang terjadi
Strategi pertama di kemukakan oleh Chandler (dalam Sedarmayanti 2014)
menyebutkan bahwa strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan
serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk
mencapai tujuan tersebuat Menurut David (2004) Defenisi strategi adalah cara
untuk mencapai tujuan jangka panjang Strategi bisnis bisa berupa perluasan
geografis diversifikasi akusisi pengmbangan produk penetrasi pasar
rasionalisasi karyawan divestasi likuidasi dan joint venture Dalam hal ini
terdapat dua karakteristik strategi yang sangat penting yakni pertama strategi
di rencanakan terlebih dahulu secara sadar dan sengaja mendahului berbagai
tindakan yang akan dilakukan berdasarkan strategi yang dibuat tersebut Kedua
strataegi kemudian dikembangkan dan diimplementasikan agar mencapai tujuan
8
Sedangkan menurut Hamel dan Prahalad (dalam Freddy Rangkuti 1995) strategi
merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus
menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan
oleh para pelanggan dimasa depan
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam perkembangannya
konsep mengenai strategi terus berkembang hal ini dapat ditunjukkan oleh
adanya perbedaan konsep mengenai strategi selama 30 tahun terakhir
Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep lain yang berkaitan
sangat menentukan suksesnya strategi dan konsep lain yang berkaitan sangat
menentukan suksesnya strategi yang disusun
1 Perumusan Strategi
Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke
depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi menetapkan
tujuan strategis dan keuangan perusahaan serta merancang strategi untuk
mencapai tujuan tersebut dalam langkah menyediakan costumer value terbaik
Menurut Sondang P Siagian (2011) salah satu langkah yang perlu digunakan
dalam merumuskan strategi adalah analisis ldquoSWOTrdquo dimana analisis SWOT
merupakan salah satu instrumen analisis yang ampuh apabila digunakan dengan
tepat Telah diketahui pula secara luas bahwa ldquoSWOTrdquo merupakan akronim
untuk kata kata ldquoStrengths rdquo (Kekuatan) ldquoWeaknesses (Kelemahan)
ldquoOportunities rdquo(Peluang) dan ldquoThreatsrdquo (Ancaman) Faktor kekuatan dan
kelemahan terdapat dalam tubuh suatu organisasi termasuk satuan bisnis tertentu
sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang
9
dihadapi oleh organisasi atau perusahaan atau satuan bisnis yang bersangkutan
Jika dikatakan bahwa analisis SWOT dapat merupakan instrumen yang ampuh
dalam melakukan analisis stratejik keampuhan tersebut terletak pada kemampuan
para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan
dan pemanfaatan peluang sehingga sekaligus perperan sebagai alat untuk
minimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh organisasi dan menekan
dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi Jika para penentu strategi
perusahaan mampu melakukan kedua hal tersebut dengan tepat biasanya upaya
untuk memilih dan menentukan strategi yang efektif membuahkan hasil yang
diharapkan Analisis SWOT dapat membantu merumuskan segaligus memetakan
persoalan secara internal dapat diidentifikasi apa saja yang menjadi kekuatan dan
kelemahan dalam waktu bersamaan secara eksternal dapat dirumuskan secara
seksama peluang dan ancaman apa saja yang dihadapi
a) Faktor-faktor berupa kekuatan yang dimaksud dengan faktor-faktor kekuatan
yang dimiliki oleh suatu perusahaan-termasuk satuan-satuan bisnis
didalamnya adalah antara lain kompetensi khusus yang terdapat dalam
organisasi yang berakibat pada pemikiran keunggulan komparatif oleh unit
usaha dipasaran
b) Faktor-faktor kelemahan jika orang berbicara tentang kelemahan yang
terdapat dalam tubuh suatu satuan bisnis yang dimaksud ialah keterbatasan
atau kekurangan dalam hal sumber keterampilan dan kemampuan yang
menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang
memuaskan
10
c) Faktor peluang defenisi sederhana tentang peluang ialah ldquoberbagai situasi
lingkungan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnisrdquo
d) Faktor ancaman pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian
peluang Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman ldquoadalah faktor-
faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnisrdquo Jika tdak
diatasi ancaman akan menjadi ldquoganjalanrdquo bagi satuan bisnis yang
bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun dimasa depan
Salah satu model analisis SWOT yang merupakan rangkuman dari
beberapa model adalah yang diperkenalkan oleh Kearns (dalam J Salusu 2000)
seperti pada diagram berikut ini
Faktor
Eksternal
Faktor
Internal
Opportunities
Threats
Strengths
Comparative Advantage
Mobilization
Weaknesses
InvesmentDivtesment
Damage Control
Gambar 1 Analisis SWOT
Diagram diatas menampilkan matriks enam kotak dua yang paling diatas
adalah kotak faktor eksternal yaitu peluang dan ancamantantangan sedangkan
dua kotak sebelah kiri adalah kotak faktor internal yaitu kekuatan-kekuatan dan
kelemahan-kelemahan organisasi Empat kotak lainnya A B C dan D
merupakan kotak isu-isu stratejik yang timbul sebagai hasil kontak antara faktor-
faktor eksternal dan faktor-faktor intrnal Keempat isu stratejik itu di beri nama
11
(a) comporative advantage (b) mobilization (c) investmentdivtesment dan (d)
damage control Apabila para pengambil keputusan telah melihat peluang yang
tersedia dan ternyata juga memiliki posisi internal yang kuat maka organisasi itu
menghadapi isu stratejik yang dapat disebut comporative advantage (keunggulan
komporatif) Dua elemen stratejik yang paling baik bertemu sehingga para
eksekutif tidak boleh membiarkannya hilang tetapi sebaliknya harus
memperkuatnya dengan berbagai perencanaan yang mampu mendukungnya
Sel A ini memberi kemungkinan bagi organisasi untuk berkembung lebih
cepat namun harus senantiasa waspada terhadap perubahan yang tidak menentu
dalam lingkungan Pertanyaannya adalah bagaiamana memanfaatkan kekuatan
yang ada untuk meningkatkan posisi kompetitifnya
Sel B yaitu isu stratejik mobilization adalah kotak interaksi dan pertemuan
antara ancamantantangan dari luar yang diidentifikasi oleh para pengambil
keputusan dengan kekuatan organisasi Di sini para eksekutif hendaknya berusaha
memobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk
memperlunak ancaman dari luar tersebut bahkan kalau mungkin dapat
mengubahnya sebagai peluang
Sel C tampil isu stratejik investmentdivestment yang memberi pilihan
bagi para eksekutif karena situasinya kabur Peluang yang tersedia sangat
meyakinkan tetapi tidak ada kemampuan organisasi untuk menggarapnya dan
memberikan reaksi positif Kalau dipaksakan bisa memakan biaya terlalu besar
sehingga merugikan organisasi Lebih baik tinggalkan dan serahkan kepada
organisasi lain yang mungkin memiliki posisi yang lebih baik Bisa juga para
12
eksekutif tidak berbuat apa-apa Haruskah organisasi menanam investasi untuk
memperkuat titik lemahnya sehingga mampuu mengubah dan memperbaiki posisi
kompetitifnya
Sel D adalah kotak paling lemah dari semua sel karena dapat membawa
bencana bagi organisasi paling tidak merugikan program-programnya Sudah
terancam dari luar lalu di hadapakan pada sumber daya yang sangat lemah
Strategi yang ditempuh ialah mengendalikan kerugian yang diderita sehingga
tidak separah dengan yang diperkirakan Hal itu dapat dilakukan dengan sedikit
membenahi sumber daya dengan harapan mampu memperkecil ancaman dari luar
tersebut Usaha itu diarahkan pada upaya mengalihkan kelemahan menjadi
kekuatan sungguh pun memakan waktu yang lama
2 Tujuan Strategi
Tujuan Stratejik adalah kunci dari arah perubahan masa depan Ia
mengarahkan apa yang hendak dikejar diwaktu yang akan datang yaitu dalam
jangka waktu sekian sekitar tiga sampai lima tahun Arahan itu harus jelas dan
tegas bagi keseluruhan organisasi oleh sebab itu sering juga dikatakan bahwa
tujuan stratejik merupakan planning umbrella (payung perencanaan) dalam
mengintegrasikan usaha dari semua unit kerja dan personil kedalam suatu
kegiatan menyeluruh dan menyatu dari suatu organisasi Untuk dapat melakukan
itu tujuan stratejik harus lebih tajam daripada misi tetapi masih cukup luas untuk
dapat mendorong lahirnya kreatifitas dan inofasi bagi semua unit kerja (Koteen
1991) Dengan tegas Koteen (dalam J Salusu 2000) mengatakan bahwa apabila
tujuan stratejik berjalan dengan baik maka kenyataan itu sudah merupakan ldquokunci
13
keunggulan dan kesuksesanrdquo sebab arahannya jelas yaitu untuk mendapatkan
manfaat terbesar dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia Juga membantu
menciptakan kondisi yang mendorong pertumbuhan dan kemajuan organization
secara prakmatis tujuan stratejik adalah kinci menuju kelangsungan hidup
organisasi ini berarti pada saat-saat yang kritis ia harus memusatkan perhatian
segera jelas dan bahkan agresif terhadapa hal-hal yang memerlukan perubahan
hal ini dimaksudkan menanggulangi situasi yang bisa mengancam organisasi yang
dapat mempengaruhi stabilitas keuangan dan kelanjutan hidup organisasi
3 Inisiatif Strategi
Inisiatif strategi pada dasarnya menjelaskan maksud dan rangkuman dari
tindakan-tindakan yang akan dilancarkan untuk mencapai tujuan strategi
Didalamnya sudah tercakup strategi yang akan dipakai untuk mencapai hasilakhir
yang diinginkan Inisiatif strategi biasanya lahir setelah ditemukan implikasi-
implikasi strategi dari kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan
ancaman dari lingkungan eksternal Biasanya juga inisiatif strategi itu muncul
dengan cara informal dari eksekutif kepala atau bahkan dari anggota staf
organisasi
Setiap inisiatif strategi dari mana pun sumbernya perlu digarap secara
sistematis Tetapi perlu diketahui bahwa inisiatif strategi yang harus dijelaskan di
depan publik walaupun publik itu terbatas Para pengambil keputusan startegi
termasuk para pelaksana perlu mengetahui mengapa inisiatif itu ditampilkan dan
hasil apa serta keuntungan-keuntungan apa yang akan dinikmati andaikata inisiatif
itu dilaksanakan Tegasnya inisiatif strategi mengungkapkan langkah-langkah
14
penting yang perlu ditempuh untuk menghindari diri dari malapetaka eksternal
atau untuk mengejar peluang yang tersedia
4 Tingkat-Tingkat Strategi
Merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer Higgins (dalam
JSalusu 1996) menjelaskan adanya empat tingkatan
strategi keseluruhannya disebut Master Strategi yaitu
a) Enterprise strategy (Strategi perusahaan)
Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat setiap organisasi
mempunyai hubungan dengan masyarakat Masyarakat adalah kelompok
yang berada diluar organisasi yang tidak dapat dikontrol Didalam masyarakat
yang tidak terkendali itu ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti
kelompok penekan kelompok politik dan kelompok sosial lainnya Jadi
dalam strategi interprise terlihar relasi antara organisasi dan masyarakat luar
sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan
organisasi Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-
sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap
tuntutan dan kebutuhan masyarakat
b) Corporate strategy (Strategi perusahaan)
Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi sehingga sering disebut Grand
Strategi yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasiPertanyaan
apa yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan
bisnis itu tidak semata-mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis tetapi juga
oleh setiap organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit
15
c) Business strategy (Strategi bisnis)
Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaiamana merebut pasaran di tengah
masyarakat Bagaimana menempatkan organisasi dihati para pengusaha para
pengusaha para donor dan sebagainya Semuanya ini dimaksudkan untuk
dapat memperoleh keuntungan-keuntungan stratejik yang sekaligus mampu
menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik
d) Functional strategy (Strategi fungsional)
Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya
strategi lain Ada tiga jenis strategi functional yaitu
(1) Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang
memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang
sehat antara lain yang berkaitan dengan keuangan pemasaran sumber
daya penelitian dan pengembangan
(2) Strategi functional manajemen mencakup fungsi-fungsi manajemen
fungsi manajemen terbagi 11 yaitu planning organizing implementing
conrolling staffing leading motivating communicating decision
making representing dan integrating
(3) Strategi isu stratejik fungsi utamanya adalah mengontrol lingkungan
baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum
diketahui atau yang selalu berubah
B Pemerintah Daerah
Pemerintah sebagai sebuah organisasi ditinjau dari sudut biological adalah
sebuah organisme yang hidup dan setiap organisme yang hidup mempunyai
16
bagian yang disebut Kepala (head) Sebuah tubuh manusia atau hewan yang
dikendalikan oleh kepalanya sebuah rumah tangga dikendalikan oleh kepala
keluarga Kepala dapat dianggap identik dengan pemerintah baik itu pemerintah
pusat pemerintah daerah maupun pemerintahan daerah dimana pemerintah pusat
adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan
Negara Republik Indonesia yang di bantu oleh Wakil Presiden dan Menteri-
Menteri Negara sedangkan Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai
unsur penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom dan Pemerintahan
Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah
KabupatenKota adalah BupatiWalikota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) KabupatenKota menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan
prinsip otonomi selaus-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia Sedangkan wewenang Pemerintahan Daerah yaitu (1)
mengajukan rancangan Pemerintah Daerah (PERDA) (2) menetapkan Peraturan
Daerah (PERDA) yang telah mendapat persetujuan bersama Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) (3) menetapkan peraturan Kepala Daerah dan keputusan
Kepala Daerah (4) mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang
sangat dibutuhkan oleh Daerah danatau masyarakat (5) melaksanakan wewenang
lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah)
Urusan-urusan Pemerintahan Daerah yaitu (a) urusan pemerintahan wajib
yang berkaitan dengan pelayanan dasar seperti pendidikan kesehatan pekerjaan
17
umum dan penataan ruang perumahan rakyat dan kawasan pemukiman
ketentraman ketertiban umum dan pelindungan masyarakat (b) urusan
pemerintahan yang wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar seperti
tenaga kerja pemberdayaan perempuan perlindungan anak pangan pertahanan
lingkungan hidup perhubungan komunikasi informatika pemberdayaan
masyarakat desa koperasi usaha kecil menengah administrasi kependudukan
dan pencatatan sipil (c) urusan pemerintahan pilihan seperti kelautan perikanan
pariwisata pertanian kehutanan energi sumber daya mineral perdagangan
perindustrian dan transmigrasi (Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah)
Pemerintah adalah proses penetapan janji dan legitimasi seorang pejabat
Negara Publik diukur dengan fakta sejauh mana ia menebar janji demikian
menurut Ndraha (2003) yang baik bersifat internal maupun kepada masyarakat
umum Sedangkan menurut Delly Mustafa (2013) mengemukakan bahwa
pemerintah adalah keseluruhan struktur lembaga dan unit-unit dalam Negara
yang bertugas untuk mengatur pelaksanaannya tugas-tugas pemerintahan Uraian
ringkas di atas menunjukkan bahwa (1) pemerintah dapat dianggap sebagai
suatu yang given ditakdirkan hadir dimana-mana dan merupakan bagian yang
integral sebuah sistem (2) pemerintah terbentuk secara evolusioner sebagai
produk penyesuaian diri manusia dengan perubahan lingkungan hidupnya agar ia
tetap survive (3) pemerintah terbentuk melalui revolusi penakluk atau
pernyataan (4) dapat juga dianggap sebagai produk manajemen pemerintahan
18
yang sengaja dibentuk berdasarkan kesepakatan warga masyarakat sebagai alat
(input) untuk mencapai tujuan dan misi tertentu
C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah suatu bentuk strategis
dalam membangun pariwisata baik di Tingkat Lokal Regional maupun Nasional
DMO dapat pula merupakan struktur tata kelola destinasi pariwisata dimana
melibatkan bukan hanya stakeholder bahkan shareholder yang mampu
memberikan sharing pendapat bahkan sharing anggaran untuk memulai kegiatan-
kegiatan pariwisata Pengelolaan pariwisata di destinasi tertentu di Indonesia
masih jauh ketinggalan dibanding negara-negara lainnya di Asia sehingga
pariwisata di Negara kita masih jauh ketinggalan dari sistem pengelolaannya
Adapun visi dan misi Toraja DMO didirikan pada tanggal 3 Mei 2012 dengan
dua fokus utama yaitu
1) Peningkatan kapasitas untuk masyarakat dan pelaku bisnis pariwisata
lokal
2) Pengorganisasian pencarian dan pengembangan objek pariwisata fasilitas
serta peningkatan aksebilitas ke Toraja
Di bawah koordinas pemerintah setempat (Bupati Tana Toraja) struktur
organisasi Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terdiri Ketua Wakil
Ketua dan Komisi Komisi sarana dan prasarana Komisi sumber daya manusia
Komisi daya tarik wisata Komisi pemasaran dan promosi dan komisi
lingkungan Sedangkan anggota dari Toraja DMO terdiri dari perwakilan
pemerintah setempat (SKPD-BAPPEDA Dinas pariwisata Dinas Koperasi dan
19
Perdagangan dan sebagainya) asosiasi pariwisata (PHRI dan ASITA) dan ketua
Komunitas setempat (kelompok adat kelompok agama dan kelompok pemuda)
Saat ini Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) mensinergikan
upaya untuk menata kembali perannya diantara pemangku kepentingan pariwisata
di Toraja Anggota internal Toraja DMO mengemukakan ide untuk mengusulkan
Toraja DMO sebagai organisasi legal yang nantnya akan berfungsi sebagai
organisasi yang berkelanjutan sekaligus sebagai perwakilan resmi destinasi
pariwisata Toraja Melalui partisipasi aktif Toraja DMO menciptakan kembali
pencitraan untuk destinasi Toraja mempromosikan Toraja melalui partisipasi di
pameran travel di kancah Nasional maupun Internasional berkolaborasi dengan
pelaku usaha pariwisata lokal untuk mengorganisasi dan mengatur perjalanan
eduksi (untuk media dan operatortur) serta menetapkan standar kualitas untuk
pelaku usaha pariwisata lokal (akomodasi restaurant dan operatortur) dalam
rangka memenuhi layanan berstandar Internasional Tanggung jawab utama
berikutnya dari Toraja DMO adalah untuk meningkatkan kepercayaan diantara
pelaku usaha pariwisata dan pemangku kepentingan lokal Harapannya semoga
keberadaan Toraja DMO akan menambah manfaat untuk perekonomiani
masyarakat setempat Saat ini industri pariwisata hanya menduduki peringkat
sebagai pendapatan terbesar ketiga di Toraja Pemerintah Daerah Toraja dan
Toraja DMO bekerja bahu-membahu dan saling mendukung bagi
keberlangsungan industri pariwisata di Toraja
Pendekatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) akan lebih
memudahkan bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan pariwisata karena
20
akan dilakukan melalui tata kelola yang terpadu DMO akan melakukan tugas
koordinasi perencanaan pengendalian organisasi destinasi keberlanjutan dan
implementasi yang dilakukan secara inovatif dan sistemik dengan memanfaatkan
tehnologi informasi yang melibatkan tiga pilar penggerak pembangunan
pemerintah industri pariwisata dan masyarakat dengan tujuan untuk
meningkatkan tata kelola destinasi yang dikelola dengan pendekatan lokal namun
berskala internasinal
Alastair Morrison dalam Konferensi Nasional Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) di Jakarta Agustus (dalam wardhono 2014) menjelaskan
bahwa panduan DMO dimulai dari product development marketing riset
komunication community relations pengembangan sumber daya hingga
kemudian tahapan pengelolaan (governance) Adapun salah satu faktor
pendukung dalam meningkatkan DMO adalah rambu solo dimana rambu solo
adalah upacara adat kematian masyarakat Toraja yang bertujuan unttuk
menghormati dan menghantarkan arwah orang yang meninggal dunia menuju
alam roh yaitu kembali kepada keabadian bersama para leluhur mereka kesebuah
tempat peristirahatan Upacara ini sering juga disebut upacara penyempurnaan
kematian karena orang yang meninggal baru dianggap benar-benar meninggal
setelah seluruh proses upacara ini digenapi Jika belum maka orang yang
meninggal tersebut hanya dianggap sebagai orang yang sakit atau lemah sehingga
ia tetap diperlakukan seperti halnya orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur
dan disediakan makanan dam minuman bahkan selalu di ajak bicara
21
D Pariwisata
Pengertian pariwisata secara Etomoogi pariwista berasal dari dua kata
yaitu ldquoparirdquo yang berarti banyakberkeliling sedangkan pengertian wisata berarti
ldquopergirdquo Di dalam kamus besar Indonesia pariwisata adalah suatu kegiatan yang
berhubungan dengan perjalanan rekreasi sedangkan pengertian secara umum
pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara
waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain dengan
meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud
mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya tetapi semata-mata untuk
menikmati kegiatan pertamasyaan atau rekreasi untuk memenuhi keinginan yang
beraneka ragam
Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai
fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat pengusaha Pemerintah
dan Pemerintah Daerah (Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang
Kepariwisataan) Sedangkan menurut Muljadi 2012 pariwisata adalah suatu
aktivitas perubahan tempat tinggal sementara dari seseorang diluar tempat tinggal
sehari-hari dengan suatu alasan apapun selain melakukan kegiatan yang biasa
menghasilkan upah atau gaji
Istilah pariwisata ini mulai dipakai setelah tahun 1960 untuk mengganti
istilah bertamasya melancong atau piknik dan memberi pengertian yang
sederhana dan sempit yaitu bepergian ke suatu tempat yang tidak jauh untuk
sekedar bersantai Sedangkan dalam era saat ini alasan dan sifat perjalanan yang
dilakukan dalam kaitannya dengan mobilitas pergerakan manusia ini jauh lebih
22
luas Sehingga digunakan istilah pariwisata dimana pengertian pariwisata lebih
luas menyangkut persoalan-persoalan mobilitas pergerakan manusia dari suatu
tempat ke tempat lain dengan tujuan memperoleh nilai kegunaan bagi
pemanfaatan jasa pariwisata Dan bagi yang memanfaatkannya menerima suatu
nilai berupa pendapatan dari jasa pariwisata tersebut Oleh karena itu pariwisata
mengandung nilai ekonomi ynag tinggi bagi pemanfaatan jasa tersebut sebagai
komoditas ekonomi Suatu perjalan dianggap sebagai perjalanan wisata bila
memenuhi persyaratan yang diperlukan yaitu 1) bersifat sementara 2) bersifat
sukarela (voluntary) dalam arti tidak terjadi paksaan 3) tidak bekerja yang
bersifat menghasilkan upah ataupun bayaran Adapun penegrtian kepariwisatan
menurut Bahar dan Marpaung 2002 kepariwisataan adalah sebuah kegiatan yang
dilakukan untuk orang yang melakukan kegiatan perjalanan
Menurut Pendit (2002) terdapat beberapa jenis pariwisata yaitu
1) Wisata budaya ini dimaksudkan dengan perjalanan yang dilakukan atas dasar
keinginan unutk mempluas pandangan hidup seseorang dengan jalan
mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri
mempelajari keadaan rakyat kebiasaan dan adat istiadat mereka cara hidup
mereka budaya dan seni mereka Sering perjalanan seperti ini disatukan
dengan kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan budaya seperti
eksposisi seni (seni tari drama musik dan seni suara) atau kegiatan yang
bermotif kesejarahan dan sebagainya
2) Wisata kesehatan hal ini dimaksudkan dengan perjalanan seorang wisatawan
dengan tujuan untuk meninggalkan keadaan lingkungan tempat sehari-hari
23
dimana ia tinggal demi kepentingan beristirahat dalam arti jasmani dan rohani
dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas yang
mengandung mineral yang dapat menyembuhkan tempat yang mempunyai
iklim udara menyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas
kesehatan lainnya
3) Wisata olahraga Ini dimaksudkan dengan wisatawan yang melakukan
perjalanan dengan tujuan berolah raga atau menghadiri pesta olahraga di
suatu tempat atau suatu negara seperti Asian Games Olympiade Thomas
Cup Uber Cup dan lain-lain Olah raga lain yang tidak termasuk dalam pesta
olahraga atau games misalnya berburu memancing berenang dan berbagai
cabang olehraga di dalam air atau di pegunungan
4) Wisata komersial yang termasuk dalam wisata komersial ini adalah
mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial
seperti pameran industri pameran dagang dan sebagainya Pada mulanya
banyak orang berpendapat bahwa hal ini tidak dapat digolongkan dalam dunia
kepariwisataan dengan alasan bahwa kegiatan perjalanan untuk pameran atau
pekan raya ini hanya dilakukan oleh orang-orang yang khusus mempunyai
urusan bisnisTetapi dalam kenyataannya pada dewasa ini dimana pameran
atau pekan raya banyak dikunjungi oleh masyarakat kebanyakan dengan
tujuan ingin melihat yang membutuhkan fasilitas akomodasi dan transportasi
Disamping itu dalam pekan raya atau pameran biasanya dimeriahkan dengan
berbagai atraksi atau pertunjukan kesenian Itulah sebabnya wisata komersial
ini menjadi kenyataan yang sangat menarik dan menyebabkan kaum
24
pengusaha angkutan dan akomodasi membuat rancanganndashrancangan istimewa
untuk keperluan tersebut
5) Wisata politik jenis wisata ini meliputi perjalanan yang dilakuka untuk
mengunjungi atau mengambil bagian dalam peristiwa kegiatan politik
misalnya perayaan 17 Agustus di Jakarta Biasanya fasilitas akomodasi dan
transportasi serta berbagai atraksi diadakan secara meriah bagi para
pengunjung Disamping itu yang termasuk dalam kegiatan wisata politik
adalah peristiwa-peristiwa penting seperti konfrensi musyawarah kongres
yang selalu disertai dengan kegiatan darmawisata
6) Wisata sosial yang dimaksud dengan wisata ini adalah pengorganisasian suatu
perjalanan yang murah dan mudah untuk memberi kesempatan kepada
masyarakat ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan seperti misalnya
kaum buruh pemuda pelajar mahasiswa petani dan sebagainya Organisasi
ini berusaha untuk membantu mereka yang mempunyai kemampuan terbatas
dari segi finansial untuk dapat memanfaatkan waktu libur atau cuti sehingga
dapat menambah pengalaman dan memeperbaiki kesehatan jasmaniah dan
mental mereka
7) Wisata pertanian wisata pertanian ini adalah pengorganisasian perjalanan yang
dilakukan ke proyek- proyek pertanian perkebunan ladang pembibitan dan
sebagainya dimana wisatawan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan
untuk tujuan studi maupun untuk sekedar menikmati aneka macam tanaman
8) Wisata maritim (bahari) jenis wisata ini biasanya dikaitkan dengan kegiatan
oleh raga di air danau pantai teluk dan laut Misalnya memancing
25
berlayar menyelem sambil melakukan pemotretaan kompetisi berselancar
mendayung berkeliling melihat ndash lihat taman laut dengan pemandangan yang
indah
9) Wisata cagar alam untuk jenis wisata ini biasanya diselenggarakan oleh agen
atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan jalan
mengatur wisata ke tempat atau daerh cagar alam taman lindung hutan
daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh
undang-undang Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan
keindahan alam kesegaran hawa udara pegunungan keajaiban hidup
binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuhndashtumbuhan yang jarang
ditemukan di tempat lain
Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan di atas dapat diambil
suatu pengertian pariwisata adalah suatu kegiatan yang melibatkan orang-orang
yang melakukan perjalanan dengan tujuan untuk mendapatkan kenikmatan dan
memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu dalam kurun waktu tertentu dan bukan
mencari nafkah
E Kerangka Pikir
Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah program yang
diprakarsai oleh kementerian pariwisata dan Ekonomi kreatif Republik Indonesia
pada tahun 2010 Adapun indikator strategi dalam peningkatan DMO ada dua
yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan (2) faktor
eksternal yang meliputi peluang dan ancaman Jika indikator-indikator diatas
26
berjalan dengan baik maka keberhasilan DMO dapat tercapai Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada bagan sebagai berikut
Gambar 2 Kerangka Pikir
F Deskripsi Fokus
Penelitian ini di fokuskan pada strategi pemerintah dalam peningkatan
destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana Toraja Dengan
melalui indikator yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan
(2) faktor eksternal yang meliputi peluang dan ancaman
G Deskripsi Fokus Penelitian
1 Strengths
Kekuatan atau (strengths) adalah kompotensi khusus yang terdapat dalam
organisasi yang berakibat pada pemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha
di pasaran dan setelah penulis melakukan observasi di lokasi obyek wisata Tana
Toraja penulis melihat ada berbagai macam kekuatan yang dimiliki obyek wisata
Tana Toraja seperti a) keindahan alam b) kearifan lokal c) ragam budaya
Strategi Dalam Peningkatan DMO
Faktor Internal
1 (Strengths) Kekuatan
2 (Weaknesses) Kelemahan
Faktor Eksternal
1 (Opportunities) Peluang
2 (Trheats) Aancaman
DMO tercapai
tercapai
27
2 Weaknesses
Kelemahan atau (weaknesses) adalah keterbatasan atau kekurangan yang
menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan
hal ini yang sekarang yang terjadi di Tana Toraja dimana dalam meningkatkan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terkendala dengan berbagai macam
kekurangan seperti a) infrastuktur jalan yang belum optimal b) Kebersihan
kurang terjaga di lokasi obyek wisata
3 Oportunities
Peluang atau (opportunities) adalah berbagai situasi lingkungan yang
menguntungkan bagi suatu satuan bisnis dengan berbagai kekuatan yang dimiliki
obyek wisata Tana Toraja tentu memberikan dampak positif dalam meningkatkan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja seperti a)
agrowisata b) berbagai bisnis lainnya
4 Threats
Ancaman (threats) adalah lingkungan yang tidak menguntungkan suatu
satuan bisnis dengan berbagai kelemahan yang ada tentu akan berdampak negatif
dalam meningkatkan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana
Toraja seperti a) penetrasi budaya luar b) ketergantungan ekonomi
5 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)
DMO adalah suatu bentuk strategis dalam membangun pariwisata baik
ditingkat lokal Regional maupun Nasional Keberhasilan suatu DMO bukan
hanya mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu
28
mengorganisir baik dari segi internal maupun eksternal sehingga DMO dapat
tercapai
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dua bulan di Kabupaten Tana Toraja setelah
seminar proposal dengan tujuan untuk mengetahui strategi pemerintah dalam
peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana
Toraja
B Jenis dan Tipe Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis deskriptif kualitatif yaitu metode
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objektif tentang strategi
pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di
Kabupaten Tana Toraja
2 Tipe Penelitian
Tipe penelitian adalah penelitian fenomena logis yang suatu bentuk
penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang strategi
pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di
Kabupaten Tana Toraja
C Sumber Data
1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan atau
tempat penelitian sedangkan menurut Lofland bahwa sumber data utama dalam
penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan Kata-kata dan tindakan
30
merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau
mewawancarai oleh karena itu penulis menggunakan sumber dari informasi yang
terpilih
2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung tetapi ada
penelitian sebelumnya seperti dokumen buku-buku laporan peraturan-peraturan
pemerintah dan data yang bersifat informasi tertulis yang digunakan dalam
penelitian
D Informan Penelitian
Obyek utama penelitian ini ialah Strategi Pemerintah Dalam peningkatan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Parawisata Di Kabupaten Tana Toraja
Dimana yang dimaksud disini adalah orang yang diharapakan dapat memberikan
data secara obyektif netral dan dapat dipertanggung jawabkan Adapaun
informan dalam penelitian ini yakni sebagai berikut
Tabel 1 Target Informan Penelitian
No Informan Jumlah
1 Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten Tana
Toraja
1 Orang
2 Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten Tana
Toraja
1 Orang
3 Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata
Tana Toraja
1 Orang
4 Trevel Agent 1 Orang
5 Wisatawan 2 Orang
6 Masyarakat 3 Orang
Jumlah 9 Orang
31
E Teknik Pengumpulan Data
1 Wawancara
Dalam penelitian ini peneliti melakukan kegiatan wawancara terhadap
orang-orang yang terlibat langsung dalam proses implementasi program destinasi
manajemen organisasi Dalam melakukan wawancara yang pertama peneliti
wawancarai adalah Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata
Tana Toraja yang kedua Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten
Tana Toraja yang ketiga Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten
Tana Toraja yang keempat travel agent yang kelima wisatawan dan yang
terakhir adalah masyarakat Dalam melakukan wawancara dengan informan yang
terkait peneliti sedikit mengalami kesulitan karena wisatawan dan masyarakat
jarang sekali ada yang mau di wawancarai sehingga peneliti banyak memakan
waktu dalam melakukan wawancara dengan masyarakat dan wisatawan
2 Observasi
Obyek dari pengamatan ini adalah tindakan dari pemerintah dalam proses
implementasi program destinasi manajemen organisasi Sebelum peneliti
mengangkat judul strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja peneliti terlebih dulu
melakukan observasi dengan mendatangi beberapa obyek wisata yang ada di
Kabupaten Tana Toraja seperti wisata Buntu Burake Pango-pango dan lain-lain
sebagainya setelah peneliti menemukan masalah baru mengangkat judul tersebut
diatas dan setelah ujian seminar proposal peneliti turun lagi kelapangan untuk
melakukan penelitian peneliti melakukan observasi kedua dan masalahnya pun
32
masih sama yaitu infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan di obyek
wisata yang tidak terjaga
3 Dokumentasi
Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan melalui rekaman
kegiatan yaitu dengan cara melihat hal-hal penting selama penelitian berlangsung
Rekaman kegiatan tersebut antara lain berupa foto untuk memperoleh gambaran
visual kegiatan pemerintah dalam implementasi program destinasi manajemen
organisasi di kabupaten Tana Toraja Dalam melakukan penelitian peneliti
melakukan dokumentasi berupa foto-foto atau gambar dan melakukan rekaman
pada saat wawancara dengan informan berlangsung dengan menggunakan HP
Samsung serta arsip-arsip atau data yang di dapatkan dari Kantor Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja dan Kantor Badan Pusat Statistik (BPS)
Tana Toraja
F Teknik Analisis Data
Analisis data ialah langkah selanjutnya untuk mengelola data dimana data
yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk
menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitian Dalam
model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman
(dalam Sugiyono 2008) ketiga komponen tersebut yaitu
1) Data reduction (Reduksi data)
Data yang diperoleh dilapanagan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu di
catat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makan lama peneliti
dilapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk
33
itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data Mereduksi data
berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal
yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu
2) Data display (Penyajian data)
Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya
3) Conclusion drawingverification (Penarikan kesimpulan dan verifikasi)
Langkah ke tiga dalam penelitian kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasi Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnya Tetapi apabila data kesimpulan data yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid
dan konsisten saat penelitian kembali kelapangan mengumpulkan data maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel
G Pengabsahan Data
Keabsahan data sebagai usaha untuk memenuhi nilai kebenaran penelitian
yang berkaitan dengan fenomena judul tersebut maka paling tidak ada 3 (tiga)
teknik yang penulis gunakan yaitu
1) Teknik perpanjangan kehadiran penelitian dalam hal ini penulis
memperpanjang waktu di dalam mencari data di lapangan mengadakan
wawancara tidak hanya dilakukan satu kali tetapi peneliti dilakukan berulang
kaliberhari-hari berminggu-minggu bahkan berbulan- bulan Hal ini penulis
lakukan dengan tujuan untuk memperoleh data yang benar disamping itu
34
penulis juga mengadakan ceking data samapi mendapat data yang benar dan
dipertanggung jawabkan secara ilmiah Melakukan pengamatan secara terus-
menerus termasuk kegiatan pengecekan data melalui informan lain untuk
menanyakan kebenaran informasi tersebut dan data lain yang penting
2) Teknik triangulasi Menurut Sugiyono (2008) triangulasi diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai
waktu Lebih lanjut Sugiyono (2008) membagi tringulasi kedalam 3 macam
yaitu
(a) Triangulasi sumber
Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah di
peroleh melalui beberapa sumber Dalam hal ini peneliti melakukan
pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil
pengamatanwawancara dan dokumen-dokumen yang ada Kemudian
peneliti membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara dan
membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang ada
(b) Triangulasi teknik
Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber
yang sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh
dengan wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumen Apabila
denga tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut Menghasilkan data
yang berbeda-beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada
sumber data yang bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data
35
mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya benar karena sudut
pandangnya berbeda-beda
(c) Triangulasi waktu
Waktu yang sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber
masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih
valid sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian
kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan
dengan wawancara observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi
yang berbeda Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda maka
dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian
datanya Triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil
penelitian dari tim peneliti lain yang diberi tugas melakukan pengumpulan
data
3) Teknik ketekunan pengamatan keabsahan data melalui ketekunan
pengamatan dalam peneletian ini di lakukan pada saat penelitian melakukan
observasi dilapangan Peneliti selalu berusaha untuk melakukan
pengamatan seteliti dan setekun mungkin berbagai informasi atau data
yang ada baik dianggap penting maupun kurang penting selalu dianalisis
secermat mungkin
36
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian
1 Letak Geografis
Kabupaten Tana Toraja adalah sebuah Kabupaten di Provensi Sulawesi
Selatan Indonesia Ibu kotanya adalah Makale Kabupaten Tana Toraja di bentuk
berdasarkan Undang-undan Nomor 28 Tahun 2008 tentang kabupaten Toraja di
mekarkanan menjadi 2 Kabupaten pada tanggal 26 November 2008 Kabupaten
Tana Toraja resmi di bagi menjadi Kabupaten Tana Toraja (dengan Ibu kota
Makale) dan Toraja Utara (dengan Ibu kota Rantepao) dengan Bupati bernama Ir
Nicodemus Biringkanae dan Wakilnya bernama Victor Datuan Batara SH yang
dilantik pada tanggal 17022016 di Kantor Gubernur Sulsel Jl Urip Sumoharjo
Kota Makassar
Kabupaten Tana Toraja terdapat hulu sungai yang merupakan salah satu
sungai terpanjang di Sulawesi Selatan yaitu sungai Sarsquodan membelah kota
Rantepao dan Kabupaten Tana Toraja Jarak Ibukota Kabupaten Tana Toraja
dengan Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan sekitar 331 km yang dapat ditempuh
lewat darat dan udara Lewat darat melewati Kabupaten Enrekang Kabupaten
Sidrap Kotamadya Pare-pare Kabupaten Barru Kabupaten Pangkep serta
Kabupaten Maros Dan lewat udara melalui Bandar udara Pongtiku yang berada di
Kecamatan Rantetayo Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu dari 23
kabupaten yang ada di Propinsi Sulawesi Selatan yang terletak diantara
37
2ordm20acutesampai 3ordm30acute Lintang Selatan dan 119ordm30acute sampai 120ordm10acute Bujur Timur
Batas-batas Kabupaten Tana Toraja adalah
1) Sebelah Utara Kabupaten Luwu dan Kabupaten Mamuju
2) Sebelah Timur Kabupaten Luwu
3) Sebelah Selatan Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Pinrang
4) Sebelah Barat Kabupaten Polma
Luas wilayah Kabupaten Tana Toraja tercatat 320577 km2 atau sekitar
5 dari luas Propinsi Sulawesi Selatan yang meliputi 19 sembilan belas
kecamatan Jumlah penduduk pada tahun 2014 berjumlah 289193 jiwa yang
terdiri dari 174604 jiwa laki-laki dan 114589 jiwa perempuan
2 Visi dan Misi Kabupaten Tana Toraja
a) Visi
Terwujudnya Pemerintahan yang kompeten mengelola pembangunan
menuju terciptanya masyarakat religius sejahtera berkeadilan sesuai karakteristik
ekologis sosial ekonomi dan budaya Tana Toraja
b) Misi
(1) Revitalisasi fungsi birokrasi dan meningkatkan kinerja tata kelola
pemerintahan dalam rangka efektifitas pelaksanaan pembangunan serta
distribusi layanan publik yang bersih transparan dan akuntabel
(2) Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan mutu
pendidikan dan layanan kesehatan Penguatan kapasitas peran institusi
keagamaan sosial kemasyarakatan kepemudaan dan perempuan melalui
pengendalian pertumbuhan penduduk serta pengendalian pertumbuhan
38
penduduk dalam rangka terciptanya ketahanan serta kesetiakawanan sosial
(3) Peningkatan ekonomi kerakyatan melalui pendayagunaan dan pengembangan
potensi sumber daya pertanian perkebunan peternakan dan perikanan serta
pengembangan usaha kecil menengah dengan mengandalkan partisipasi
seluruh elemen masyarakat dan dunia usaha dalam rangka peningkatan
kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan
(4) Mengoptimalkan pembangunan infrastruktur desa-kota untuk membuka
isolasi wilayah khususnya daerah terpencil guna mendukung kelancaran akses
layanan publik arus barang dan jasa pengembangan dan diversifikasi potensi
pariwisata serta berbagai potensi usaha produktif masyarakat
5) Menjadikan Tana Toraja sebagai kabupaten terdepan dalam pengembangan
program Gerakan Hijau (Go Green) serta pariwisata berbasis Budaya dan
Lingkungan (Eco-Culture Tourism) di Sulawesi Selatan
3 Keadaan Sosial
Keadaan sosial budaya masing-masing daerah tidaklah sama setiap daerah
memiliki corak adat-istiadat sendiri-sendiri begitu pula dengan kabupaten Tana
Toraja Berikut adalah keadaan sosial budaya kabupaten Tana Toraja
a) Kesehatan
Sampai tahun 2014 di Kabupaten Tana Toraja terdapat 2 rumah sakit
Sedangkan fasilitas kesehatanlain di Tana Toraja terdapat 21 puskesmas Dalam
pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) jumlah akseptor baru yang
terjaring pada tahun 2014 sebanyak 12799 orang Pada umumnya akseptor baru
tersebut memilihmenggunakan kontrasepsi Pil dan suntikan yakni masing-masing
39
5769orang dan 32864 orang Pada tahun 2009 akseptor aktif berjumlah
24536 orang
b) Pendidikan
Pembangunan bidang pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa Pembangunan sumber daya manusia (SDM) suatu negara akan
menentukan karakter dari pembangunan ekonomi dan social karena manusia
adalah pelaku aktif dari seluruh kegiatan tersebutDari tahun ke tahun partisipasi
seluruh masyarakat dalam dunia pendidikan di Tana Toraja semakin meningkat
hal ini berkaitan dengan berbagai program pendidikan yang dicanangkan
pemerintah untuk lebih meningkatkan kesempatan masyarakat untuk mengenyam
bangku pendidikan
Peningkatan partisipasi pendidikan untuk mencapai bangku pendidikan
tertentu harus diikuti dengan berbagai peningkatan penyediaan sarana fisik
pendidikan dan tenaga pendidik yang baik untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel berikut
40
Tabel 2 Jumlah Tingkat Pendidikan di Tana Toraja Tahun 20142015
No Tingkat pendidikan Jumlah Sekolah Jumlah Murid
1 TK 94 Buah 2547 Jiwa
2 SD 231 Buah 20773 Jiwa
3 SLTP 72 Buah 20139 Jwa
4 SMA 18 Buah 9 567 Jiwa
5 SMK 23 Buah 4896 Jiwa
6 Perguruan Tinggi 4 Buah 9527
Sumber Kabupaten Tana Toraja Dalam Angka 2014
c) Agama
Perkembangan pembangunan dibidang spiritual dapat dilihat dari besarnya
sarana peribadatan masing-masing agama Penduduk kabupaten Tana Toraja
mayoritas beragama Kristen baik protestan maupun Katolik tapi yang paling
banyak adalah Kristen Protestan Jadi kegiatan yang berhubungan dengan
kebudayaan setempat diwarnai oleh ajaran kekristenan Tempat peribadatan
agama Kristen yang terdiri dari Kristen Protestan dan Katolik pada tahun 2014
masing-masing berjumlah 695 dan 110 unit
Tabel 3 Jumlah Pemeluk Agama Di Kabupaten Tana Toraja
No Agama Jumlah
1 Kristen protestan 171138
2 Katolik 55020
3 Islam 34020
4 Hindhu 10015
5 Buddha 19
Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015
41
4 Keadaan Budaya dan Pariwisata
Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata
(DTW) di Sulawesi Selatan memiliki daya tarik yang cukup besar baik yang
bersifat budaya alam sejarah maupun buatan Berikut beberapa potensi wisata
yang dimiliki oleh Kabupaten Tana Toraja
a) Budaya
Kabupaten Tana Toraja memiliki kebudayaan yang dikenal dengan
kebudayaan ldquoaluktardquo merupakan salah satu kepercayaan yang diakui di dalam
masyarakat Tana Toraja seperti
(1) Upacara Rambu Solorsquo (acara kematian)
Rambu Solorsquo adalah upacara pemakaman secara adat yang mewajibkan
keluarga dari almarhum membuat sebuah upacara sebagai tanda penghormatan
terakhir dan menghantarkan arwah orang yang meninggal menuju nirwana
Menurut kepercayaan masyarakat Toraja orang yang meninggal baru dianggap
benar-benar meninggal jika upacara adat rambu solorsquo dilaksanakan Oleh sebab
itu jasad orang yang belum diupacarakan masih tetap diperlakukan seperti halnya
orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur dan diberi hidangan makanan dan
minuman bahkan selalu diajak berbicara Upacara adat Rambu Solorsquo terdiri dari
beberapa rangkaian ritual diantaranya pembungkusan jenazah menghias peti
jenazah menurunkan jenazah ke lumbung untuk disemayamkan dan proses
pengusungan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir Selain itu dalam upacara
adat ini terdapat berbagai kegiatan budaya yang menarik yang dipertontonkan
antara lain 1) Marsquopasilaga tedong (Adu kerbau) upacara inilah yang menyedot
42
perhatian turis asing dan wisatawan lokal Kerbau adalah hewan yang dianggap
suci bagi suku Toraja dan Sisembarsquo atau Adu kaki 2) Tari-tarian yang berkaitan
dengan situs rambu solorsquo antara lain ParsquoBadong ParsquoDondi ParsquoRanding
ParsquoKatia Parsquopapanggan dan Passailo Sementara itu untuk seni musik antara lain
Parsquopompang Parsquodali-dali dan Unnosong Marsquotinggoro tedong (Pemotongan
kerbau dengan ciri khas masyarkat Toraja yaitu dengan menebas leher kerbau
dengan parang dilakukan dengan sekali tebas) Kerbau yang akan disembelih
biasanya akan ditempatkan pada sebuah batu yang disebut Simbuang Batu Jenis
kerbau yang terkenal dari Toraja adalah Tedong Bonga tedong bonga harganya
sangat tinggi hingga ratusan juta rupiah Rambu Solorsquo mencerminkan kehidupan
masyarakat Tana Toraja yang suka gotong royong memiliki strata sosial dan
menghormati orang tua
Gambar 3 Marsquorombongan (Penyambutan Tamu)
43
(2) Upacara Syukuran (Rambu Tukarsquo)
Upacara Rambu tukarsquo adalah upacara adat yang berhubungan dengan acara
syukuran di dalam upacara ini tak ada kesedihan yang ada hanya kegembiraan
Misalnya acara pernikahan syukuran panen dan peresmian rumah adattongkonan
yang baru atau yang selesai direnovasi menghadirkan semua rumpun keluarga
dari acara ini membuat ikatan kekeluargaan di Tana Toraja sangat kuat semua
upacara tersebut dikenal dengan nama MaBua Meroek atau Mangrara Banua
Sura Upacara ini menarik karena berbagai atraksi tarian dan nyanyian dari
kebudayaan Toraja yang unik Upacara Rambu Tukarsquo dilaksanakan sebelum
tengah hari di sebelah timur tongkonan Ini berbeda dengan Rambu solorsquo yang di
gelar tengah atau petang hari serta di adakan di sebelah barat tongkonan Sebagai
upacara kegembiraan Rambu Tukarsquo digelar mengiringi meningginya matahari
sedangkan Rambu Solorsquo untuk mengiringi terbenamnya matahari Untuk upacara
adat Rambu Tuka diikuti oleh seni tari seperti Pa Gellu Pa Boneballa Gellu
Tungga Ondo Samalele PaDao Bulan PaBurake Memanna Maluya PaTirra
Panimbong dan lain-lain Untuk seni musik yaitu Papompang PaBarrung
Papelle Musik dan seni tari yang ditampilkan pada upacara Rambu Solo tidak
boleh ditampilkan pada upacara Rambu tukarsquo
44
Gambar 4 Marsquogellursquo (Tari-tarian)
(3) Rumah Tongkonan
Tongkonan adalah rumah tradisional Toraja yang berdiri diatas tumpukan
kayu dan dishiasi dengan ukiran berwarnah merah hitam dan kuning Kata
tongkonan berasal dari bahasa Toraja tongkon (duduk) Tongkonan merupakan
pusat kehidupan sosial suku Toraja ritual yang berhubungan dengan tongkonan
sangatlah penting dalam kehidupan spiritual suku Toraja oleh karena itu semua
anggota keluarga diharuskan ikut serta karena tongkonan melambangkan
hubungan mereka dengan leluhur mereka Pembangunan tongkonan adalah
pekerjaan yang melelahkan dan biasanya dilakukan dengan bantuan keluarga
besar ada 3 jenis tongkonan yaitu 1) Tongkonan layuk adalah tempat menyusun
aturan aturan sosial keagamaan 2) Tongkoan pekaindoran (pekamberan atau
kaparengngesan) adalah berfungsi sebagai temapt pengurus atau pengatur
pemrintahan adat 3) Tongkonan batu arsquoriri adalah berfungsi sebagai tongkonan
penunjang yang mengatur dan membina persatuan keluarga serta membina
warisan
45
Gambar 5 Rumah Tongkonan Tana Toraja
b) Pariwisata
Tana Toraja terkenal akan obyek wisatanya yang sangat indah dan
menarik sehingga diminati para wisatawan Pada tahun 2012 Tana Toraja
mendapatkan program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) pada saat itu
juga kunjungan wisatwan semakin tahun semakin meningkat untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4 Jumlah Kunjungan Wiatawan Tahun Tana Toraja 2012 SD 2016
No
Tahun
Jumlah Wisatawan
Wisnus Wisman
Total
1 2012 20836 13532 34368
2 2013 42319 19324 61643
3 2014 60096 20167 80236
4 2015 82767 15731 98498
5 2016 55037 19491 74528
Sumber Kantor Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja
Tana Toraja memiliki berbagai tempat obyek wisata berikut nama-nama
obyek wisata Tana Toraja
46
(1) Obyek Wisata Lemo
Merupakan sebuah kuburan yang dibuat di bukit batu Bukit ini dinamakan
Lemo karena bentuknya bulat menyerupai buah jeruk (limau) Untuk membuat
lubang ini diperlukan waktu 6 bulan hingga 1 tahun dengan biaya sekitar Rp 30
juta Di pemakaman Lemo terdapat mayat yang disimpan di udara terbuka di
tengah bebatuan yang curam Kompleks pemakaman ini merupakan perpaduan
antara kematian seni dan ritual
Gambar 6 Obyek Wisata Lemo
(2) Obyek Wisata Kambira Atau Baby Grave (Kuburan Bayi Di Dalam Pohon)
Obyek wisata satu ini sangat unik karena jenazah bayi yang sudah
meninggal dimasukkan ke batang pohon Mayat bayi lalu diletakkan ke dalam
dan ditutupi dengan serat pohon dari bahan pelepas enau (kulimbang ijuk) Usia
pohon sekitar 300 ada juga yang 10 tahun dan tersimpan puluhan jenazah bayi
berusia 0-7 tahun di dalamnya Saat ini pohon tempat menyimpan mayat bayi
tersebut sudah tidak digunakan lagi Namun pohon tersebut masih terlihat tegak
berdiri sehingga menjadi daya tarik yang banyak dikunjungi wisatawan lokal mau
pun mancanegara
47
Gambar 7 Obyek wisata Baby Grave
(Penguburan Bayi Dalam Pohon)
(3) Obyek Wisata Makularsquo
Makula terletak di Sangalla sekitar 24 kilometer sebelah selatan kota
Rantepao atau lima enam kilometer di sebelah barat kota Makale Tana Toraja
Terdapat tiga sumber air panas di Makularsquo yang letaknya saling berdekatan Di
sekitar mata air itu berdiri beberapa rumah peristirahatan Pengelolanya sengaja
menyediakan kolam-kolam untuk menampung air panas yang dialirkan dari
sumbernya
Gambar 8 Obyek Wisata Makularsquo (Tempat Permandian)
48
(4) Obyek Wisata Sirope
Obyek wisata Sirope terletak plusmn 6 km di Kecamatan Makale Utara dan 1
km dari jalan poros tempat ini merupakan pemakaman batu pahat di tebing-tebing
batu kapur erong (tempat pemakaman purba dari kayu) dengan beberapa patung-
patung Kompleks pemakaman ini merupakan milik dari kaum bangsawan di
sekitar wilayah Lion dan Tondok Iring
Gambar 9 Obyek Wisata Sirope (Tempat Penguburan)
(5) Obyek Wisata Tumbang Datu Beborsquo
Obyek wisata Tumbang Datu Beborsquo adalah salah satu perkampungan adat
terletak di Kecamatan Sangallarsquo Utara plusmn 7 km dari Makale di sini terdapat
banyak rumah adat tongkonan lokasi upacara adat mata air pemakaman purba
kuburan bayi di pohon benteng pertahanan purba dan lain-lain Masyarakat
masih sangat memegang teguh tradisi
49
Gambar 10 Obyek Wisata Tumbang Datu Bebo
(Rumah Adat Tana Toraja)
(6) Obyek Wisata Tilanga
Obyek wisata Tilanga merupakan kolam alami yang jauh dari hingar
bingar kota terbentuk pada batuan cadas yang dikelilingi pepohonan rimbun
lengkap dengan bunyi-bunyian alam Permandian alam Tilanga terletak di Desa
Sarira Kecamatan Makale Tana Toraja Sulsel jaraknya sekitar 15 kilometer
sebelah selatan Kota Rantepao atau 12 kilometer sebelah utara Kota Makale
Yang menarik dari obyek wisata ini belut berukuran selengan bagian bawah
orang dewasa berenang dengan bebasnya tapi belut-belut tersebut tidak boleh di
tangkap dan di bawah pulang karena penduduk yang tinggal disana
menganggapnya sebagai binatang yang sakral
50
Gambar 11 Obyek Wisata Tilanga (Tempat Permandian)
(7) Obyek Wisata Pango-pango
Obyek wisata Pango-pango merupakan obyek wisata alam yang berada di
atas puncak gunung dengan ketinggian 1600-1700 Mdpl serta terdapat rimbunan
pohon pinus obyek wisata Pango-pango menggabungkan 2 unsur tempat wisata
yaitu wisata alam dan agro wisata Wisata alam Pango-pango terletak sekitar 7
Km dari Kota Makale Kabupaten Tana Toraja
Gambar 12 Obyek Wisata Pango-pango (Wisata Alam)
51
(8) Obyek Wisata Buntu Burake
Obyek wisata Buntu Burake merupakan obyek wisata religi yang
diresmikan pada tanggal 31 agustus 2015 bertepatan hari ulang tahun Kabupaten
Tana Toraja Di atas puncak Buntu Burake terdapat patung Yesus setinggi 40
Meter dan merupakan patung Tuhan Yesus tetringgi kedua di dunia setelah
Christ the king di Polandia setinggi 525 Meter dan di urutan ketiga yaitu patung
Yesus di Rio de janeiro Brasil setinggi 32 Meter
Gambar 13 Obyek Wisata Buntu Burake (Wisata Religi)
4 Keadaan Penduduk
Salah satu modal dasar dalam melaksanakan pembangunan di suatu
daerah adalah sumber daya manusianya dalam hal ini adalah penduduk Apabila
penduduk tersebut diarahkan atau di bina sebagai tenaga kerja yang efektif maka
hal ini merupakan potensi yang sangat besar nilainya Sebaliknya apabila
penduduk tidak di bina atau diarahkan dengan baik sedangkan laju pertumbuhan
penduduk tidak terkendali maka peningkatan kesejahteraan penduduk tidak
52
merata maka hal ini akan mengganggu keamanan stabilitas nasional Penduduk
Kabupaten Tana Toraja berdasarkan hasil akhir tahun 2015 berjumlah 226160
jiwa yang tersebar di 19 Kecamatan yang berjenis kelamin laki-laki lebih
banyak dari penduduk yang berjenis kelamin perempuan lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut
Tabel 5 Jumlah Penduduk Tana Toraja
No Jenis Keleamin Jumlah
1 Laki-laki 114589
3 Perempuan 111623
Total 226160
Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015
B Karakterisitik Informan
Berikut ini dipaparkan Karakterisitik Informan umum meliputi jenis
kelamin umur pendidikan pekerjaan dan pendapatan
1) Karakterisitik Informan berdasarkan jenis kelamin
Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut jenis
kelamin ditunjukkan pada tabel dibawah ini
Tabel 6 Karakterisitik Informan Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase ()
1 Laki-laki 6 665
2 Perempuan 3 335
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret 2016
Data tabel diatas menunjukkan 6 orang informan berjenis laki-laki dengan
persentase (665) sedangkan yang berjenis perempuan 3 orang dengan
persentase (335) Hal ini menunjukkan dalam penelitian ini informan yang
berjenis laki-laki lebih banyak di banding informan yang berjenis kelamin
perempuan
53
2) Umur
Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut umur
ditunjukkan pada tabel dibawah ini
Tabel 7 Karakteristik Informan Berdasarkan Umur
No Klasifikasi Umur Frekuensi Presentase ()
1 30-49 5 66
2 40-49 2 22
3 50-59 2 22
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016
Pada tabel 7 diatas dapat di lihat dari 9 informan berdasarkan umur
menunjukkan bahwa umur yang mendominasi informan berada pada kisaran 30-
49 tahun dengan persentase (66) sedangkan pada kisaran umur 40-49 tahun
(22) dan umur 50-59 tahun (22) adalah merupakan kisaran yang paling kecil
3) Tingkat pendidikan
Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut tingkat
pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 8 Karakterisitik Informan Berdasarkan Pendidikan
No Klasifikasi Pendidikan Frekuensi Presentase ()
1 SD 0 0
2 SMP 0 0
3 SMA 2 222
4 DIII 2 222
5 SI 3 333
6 S2 2 222
Jumlah 9 100
Sumber olahan Data Primer Maret Tahun 2016
54
Pada tabel 8 diatas dapat dilihat dari 9 informan berdasarkan pendidikan
menunjukkan bahwa pendidikan yang mendominasi informan berada pada jenjang
S1 dengan persentase (333) selanjutnya pada jenjang SMAD111 dan S2
persentasenya sama yaitu (222)
4) Pekerjaan
Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut
pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 9 Karakteristik Informan Berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan Frekuensi Persentase
1 PNS 4 44
2 Swasta 2 22
3 Honorer 2 22
4 IRT 1 12
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016
Tabel 9 apat dilihar diatas dari 9 informan berdasrkan pekerjaan
menunjukkan bahwa pekerjaan dari informan lebih banyak yang PNS yaitu 4
orang dengan persentase (44) yang sedang adalah honorer dan swasta yaitu
dengan persentase (22) yang paling sedikit adalah IRT dengan persentase
hanya (12)
5) Pendapatan
Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut
pendapatan dapat dilihat pada tabel berikut
55
Tabel 10 Karakteristik Informan Berdasarkan Pendapatan
No Pendapatan Frekuensi Persentase
1 500-700 ribu 2 25
2 1 ndash 2 juta 2 25
4 4-10 juta 5 50
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016
Tabel diatas menunjukkan bahwa informan yang mempunyai pendapatan
paling banyak ada 5 orang yaitu dengan persentase (50) informan yang
berpendapatan menengah sebanyak 2 orang dengan persentase (25) sedangkan
informan yang berpendapatan paling sedikit ada 2 orang dengan persentase (25)
C Strategi Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi
(DMO) Di Kabupaten Pariwisata Tana Toraja
Strategi yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja adalah analisis SWOT
karena analisi SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan suatu
masalah proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal dan faktor
eksternal Untuk mengetahui apakah DMO pariwisata Tana Toraja sudah tercapai
atau belum dapat dilihat dari hasil wawancara di bawah ini
1 Faktor internal
Faktor internal terbagi atas dua yaitu faktor kekuatan yang meliputi
keindahan alam kearifan lokal dan ragam budaya sedangkan faktor kelemahan
meliputi infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan kurang terjaga
56
a) Kekuatan
Indikator pertama Kekuatan terdiri dari tiga sub variabel yaitu 1)
keindahan alam 2) kearifan lokal 3) ragam budaya Ketiga sub variabel akan
dijelaskan di bawah ini
(1) Keindahan alam
Sebuah keindahan alam sangat dibutuhkan dalam meningkatkan destinasi
pariwisata karena dengan adanya keindahan alam yang menarik dan sejuk akan
menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan Ketika ditanyakan tentang keindahan
alam berikut tanggapan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten
Tana Toraja
ldquoDari segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki panorama
alam yang sangat menarik dan sejuk pada saat kita memasuki kawasan
obyek wisata yang ada di Pango-pango kita dapat rasakan kesejukan di
alam bebas Sekitar wilayah Pango-pango ini banyak ditanami berbagai
macam tanaman salah satunya produk unggulan seperti kopi coklat
markisa kacang tana dan jagung dan beragam sayuran selain itu juga di
penuhi rimbunan pohon pinus tak salah kalau obyek wisata yang satu ini
menjadi kunjungan favoritrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Hasil wawancara lainnya dengan Sekertaris Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoSalah satu yang menjadikan obyek wisata Tana Toraja diminati para
pelancong dunia baik wisata lokal maupun mancanegara adalah panorama
alamnya yang sangat bagus dan indah karena letak obyek wisata terletak
diatas gunung diatas kita dapat melihat kota Makale Rantepao dan
sekitarnyardquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari
segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki beragam keindahan
misalnya panorama alam yang indah sejuk dan menarik serta dilokasi obyek
57
wisata banyak ditemui berbagai macam tanaman seperti kopi markisa jagung
kacang tanah dan rimbunan pohon pinus diatas juga kita dapat melihat kota
Makale Rantepao dan sekitarnya Terkait dengan keindahan alam obyek wisata
Tana Toraja lebih lanjut Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoObyek wisata yang ada di Tana Toraja dari segi keindahan memang
sangat menarik salah satunya di Buntu Burake disana kita dapat melihat
keindahan alamnya seperti gunung-gunung yang indah dipandang serta
batu-batu yang ada diokasi obyek wisata yang tak kalah uniknya batunya
yang tinggi dan lonjong serta terdapat patung yesus yang tertinggi kedua
di dunia pembangunan wisata religi ini tak lain untuk meningkatkan
destinasi wisatawan serta meminimalisir kelemahan dan ancaman yang
adardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Sementara penjelasan yang diberikan oleh Travel agent Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoMemang Tana Toraja Memiliki keindahan alam yang luar biasa tapi
keindahan alam yang ada di obyek wisata di Buntu Burake pada saat
musim hujan tidak dapat kita rasakan karena gelap ditutupi oleh awan
serta dilokasi obyek wisata sangat licin jadi lebih bagusnya datang
berkunjung pada saat musim kemaraurdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa
keindahan yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja memang sangat luar biasa
contohnya obyek wisata di Buntu Burake diatas kita dapat merasakan keindahan
alam seperti gunung-gunung yang indah batu-batunya yang unik karena tajam
panjang dan lonjong serta patung yesus yang tertinggi kedua di dunia tetapi
keindahan alamnya tidak dapat dirasakan pada saat hujan turun karena gelap
ditutupi oleh awan Terkait hal tersebut informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Toraja mengatakan bahwa
58
ldquoKeindahan alam obyek wisata yang ada di Toraja ini memang luar biasa
contohnya obyek wisata yang ada di Pango-pango kalau ingin berkunjung
bagusnya bermalam di pagi hari kita terasa diatas awan karena pada saat
sang matahari terbit di ufuk timur pemandangan menakjubkan lainnya
dapat kita saksikan Arak-arakan awan putih indah berada tepat di bawah
kita yang menyelimuti seluruh kota Makale dan sekitarnya dari atas
puncaknyardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara tanggapan informan selaku masyarakat kabupaten Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoKalau ingin melihat keindahan obyek wisata Tana Toraja yang ada di
Buntu Burake itu pada saat sore hari diatas kita akan merasakan kesejukan
serta keindahannya pada saat matahari akan terbenam cahayanya yang
kuning keemasan dihiasi dengan baluran putih awan yang berarak tak
beraturan pernak-pernik mutiara yang sedang menggantung di tengah
warna kuning sang mentarirdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat di katakan bahwa
keindahan obyek wisata Tana Toraja memang luar biasa apalagi pada pagi hari
dan sore hari pada saat matahari terbit di ufuk timur dan sore hari pada saat
matahari mau terbenam
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat
dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian pada indikator Strengths
(kekuatan) bahwa suatu satuan bisnis atau perusahaan harus memiliki keunggulan
komparatif oleh unit usaha di pasaran salah satunya seperti keindahan alam
dimana keindahan alam yang dimimiliki merupakan keunggulan dari obyek
wisata Tana Toraja dengan begitu pemerintah Tana Toraja dapat memanfaatkan
kekuatan dan peluang dalam meningkatkan destinasi serta dapat meminimalisir
berbagai kelemahan dan ancaman yang ada
59
(2) Kearifan lokal
Kearifan lokal adalah kepandaian dan strategi-strategi pengelolaan alam
semesta dalam menjaga keseimbangan ekologis yang sudah berabad-abad teruji
oleh berbagai bencana dan kendala serta keteledoran manusia Kearifan lokal
tidak hanya berhenti pada etika tetapi sampai pada norma dan tindakan dan
tingkah laku sehingga kearifan lokal dapat menjadi seperti religi yang
memedomani manusia dalam bersikap dan bertindak baik dalam konteks
kehidupan sehari-hari maupun menentukan peradaban manusia yang lebih jauh
Ketika ditanyakan tentang kearifan lokal berikut tanggapan informan selaku
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tana Toraja
ldquoKearifan lokal Tana Toraja dari segi adat sudah banyak mengalami
perubahan contohnya perbudakan dulunya budak di suruh-suruh misalnya
menumbuh padi kasi makan babi cuci piring dan lain lain-lain
sebagainya tapi sekarang itu sudah tidak berlaku tapi identitasnya sebagai
budak tidak akan hilang rdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Sementara tanggapan dari informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoSaat ini beberapa dari kebudayaan di Tana Toraja sudah tidak orisinil
lagi misalnya saja rumah adat toraja yaitu tongkonan dulu atap rumah
tongkonan itu terbuat dari kayu sehingga terlihat sangat unik namun
sekarang sudah ada yang menggunakan atap seng begitu juga dengan
lantainya yang dulunya masih menggunakan kayu sekarang sudah di cor
dan memakai keramik sehingga keindahan dan keunikannya berkurang rdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan di atas dapat di katakan bahwa kearifan
lokal Tana Toraja sudah mulai berkurang keasliannya dan keorisinalitasnya
karena beberapa adat Toraja sudah banyak mengalami perubahan misalnya
perbudakan yang tak lagi di suruh-suruh serta rumah adat tongkonan yang
60
dulunya menggunakan kayu sebagai lantainya tapi sekarang sudah banyak yang
cor dan menggunakan keramik sehingg keunikannya berkurang Sehubungan
dengan kearifan lokal Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKearifan lokal dari segi budaya sudah mulai memudar contohnya dalam
pesta rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya tamu atau keluarga
yang datang memakai baju bolong (baju hitam) naum sekarang sudah ada
yang tidak memakai baju hitam menurut saya ada baiknya pemerintah
membuat PERDA Tentang Kearifan Lokal agar budaya yang dimiliki tdak
mudah berubah dan memudarrdquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan tanggapan informan di atas maka dapat di analisa bahwa
dalam pelaksanaan upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya
semua memakai baju hitam baik tamu maupun keluarga tapi kenyataannya sudah
ada yang tidak memakai baju bolong (baju hitam) maka dari itu Ketua DMO
Pariwisata Tana Toraja menyarankan agar pemerintah Tana Toraja mengeluarkan
Peraturan Daerah (PERDA) Tentang Kearifan Lokal agar kearifan lokal Tana
Toraja tetap terjaga dan tidak mudah memudar maupun berubah Sehubungan
dengan kearifan lokal Travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKearifan lokal dari segi baju sudah sangat bagus di mana dalam
melaksanakan upacara rambu tukarsquo (acara syukuran) misalnya acara
pernikahan dimana dalam pelaksaanaannya penerima tamu menggunkan
baju adat Toraja yaitu kandaura dan baju bodoh (baju indorsquo) dilengkapi
dengan aksesoris Tana Torajardquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara tanggapan dari wisatawan yang datang berkunjung ke Tana
Toraja mengatakan bahwa
ldquoberbicara mengenai kearifan lokal Tana Toraja dari segi budaya baik
budaya rambu solorsquo (acara kematian) dan budaya rambu tukarsquo (acara
syukuran) sangat orisinil karena budaya ini ada sejak dari dulu sampai
61
sekarang dan tidak mudah di pengaruhi oleh budaya luar karena
masyarakat Toraja sangat mengharagai budaya mereka dengan tetap
menjaga eksistensi kearifan lokal inilah sehingga Toraja dikenal baik
lokal maupun mancanegara serta budaya ini dijadikan budaya wisatardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara tanggapan dari masyarakat dikabupaten Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoMengenai kearifan lokal sudah banyak yang tidak orisinil lagi karena
upacara-upacara yang digelar di Toraja khususnya di Tana Toraja sudah
mulai berkurang atau sudah jarang di laksanakan seperti dalam syukuran
rumah tongkonan yang baru dan acara pesta panen biasanya digelar acara
sisembarsquo (adu kaki) sebagai ungkapan syukur Tapi saat ini kebanyakan
upacara yang digelar hanya rambu solorsquo (pesta kematian) dan rambu tukarsquo
( pesta pernikahan)rdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan beberapa informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa dari segi budaya rambu solorsquo dan rambu tukarsquo sangat orisinil
karena budaya itu masih dilestarikan sampai sekarangserta dalam pelaksanaan
rambu tukarsquo semua penerima tamu menggunakan baju adat Toraja dilengkapi
dengan aksesoris Toraja dan disisi lain ada juga yang sudah tidak orisinil lagi
karena berbagai upacara syukuran sudah mulai jarang dilaksanakan seperti
mangrara tongkonan dan acara pesta panen yang biasanya dilakukan acara
sisembarsquo
(3) Ragam budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit termasuk sistem agama dan politik adat
istiadat bahasa perkakas pakaian bangunan dan karya seni Sehubungan dengan
62
budaya berikut tanggapan informan selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
ldquoBudaya Tana Toraja merupakan warisan dunia dan dijadikan wisata
budaya dari berbagai budaya yang ada yang paling menarik adalah
upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana upacara rambu solorsquo
dulunya hanya dilakukan oleh bangsawan akan tetapi sekarang sudah
mulai bergeser siapa yang kaya itulah pestanya yang paling meriah meski
demikian dalam pelaksanaannya dilakukan berdasarkan stratifikasi sosial
ada tingkatan-tingkatannya seperti tanarsquo bulaan (kasta tertinggi) tanarsquo
bassi (kasta menengah) tanarsquo karurung ( kasta rendah) dan tanarsquo kua-kua
(sangat rendah)rdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dalam
pelaksanaan upacara rambu solorsquo yang dulunya hanya bisa dilakukan oleh orang
bangsawan tapi sekarang sudah mengalami pergeseran dimana orang yang kaya
itulah yang pestahnya lebih meriah tapi meski demikian tetap diukur berdasarkan
status sosialnya Sehubungan dengan budaya ini lebih lanjut Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan
ldquoSelain budaya rambu solorsquo Tana Toraja juga memiliki berbagai macam
budaya lainnya yang juga menarik salah satunya adalah penguburan bayi
yang ada di baby grave yang dikubur dalam pohon dimana 1 pohon
terdapat 10 mayat bayi di dalam maka tak heran kalau Tana Toraja
diminati oleh para pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun
mancanegarardquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Sementara tanggapan dari informan selaku Ketua Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoSelain budaya rambu solorsquo (acara kematian) ada juga budaya rambu tukarsquo
(acara syukuran) seperti acara pernikahan dimana dalam pelaksanaannya
diiringi dengan parsquogellu (tari-tarian) parsquopenawai (memaparkan asal usul
calon pengantin) dan dilaksanakan pada saat matahari mulai naik berbeda
dengan rambu tukarsquo yang dilakukan pada saat matahari mulai turun begitu
menariknya budaya Torajardquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
63
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
budaya Tana Toraja bukan hanya rambu solorsquo ada juga budaya penguburan bayi
dalam pohon dimana dalam 1 pohon terdapat 10 mayat bayi serta budaya lainnya
adalah budaya rambu tukarsquo seperti acara pernikahan yang dilksanakan pada saat
matahri mulai naik serta di iringi dengan parsquogellu dan marsquopenawai Terkait
dengan budaya tersebut travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoTana Toraja terkenal karena budayanya yang begitu menarik salah
satunya adalah ketika seorang bangsawan meninggal atau seorang yang
tak murni bangsawan biasanya tak langsung dikubur melainkan disimpan
di rumah berminggu-minggu berbulan-bulan bahkan puluhan tahun
tergantung kesiapan keluarga dan mereka memperlakukan mayat seperti
orang yang hidup dimana mayat disiapkan makanan dan minuman mayat
tersebut baru dianggap mati setelah selesai melakukan upacara rambu
solorsquo (acara kematian)rdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara tanggapan dari informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan
ldquoTidak salah kalau Tana Toraja diminati para wisatawan mancanegara
karena memang budaya Tana Toraja luar biasa seperti dalam pelaksanaan
upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana pemotongan kerbau dan
babi banyaknya hewan yang di potong tergantung kemampuan ekonomi
keluarga serta berbagai kegiatan budaya dipertontonkan seperti parsquosilaga
tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-tarian seperti parsquobadong
passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara marsquotinggoro tedong
(pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja yaitu dengan
menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas budaya
inilah yang menjadikan Tana Toraja dikenal baik nusantara maupun
mancanegarardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
ketika masyarakat Toraja meninggal biasanya tidak langsung dikubur melainkan
disimpan di atas rumah dan diperlakukan seperti orang yang hidup serta dalam
64
pelaksanaan rambu solorsquo dilakukan pemotongan kerbau dan babi banyaknya
pemotongan hewan tergantung dari keamampuan keluarga semakin banyak
hewan yang dipotong maka semakin tinggi pula status sosial seseorang
Sehubungan dengan budaya berikut tanggapan informan selaku masyarakat di
kabupaten Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBudaya masyarakat Toraja banyak orang menganggap tradisi yang
pemborosan karena besar biaya yang harus dikeluarkan untuk
penyelenggaraannya bahkan ada yang tertunda berbulan-bulan bahkan
bertahun-tahun karena harus mengumpulkan biaya bahkan ada yang
mengatakan orang Toraja mencari kekayaan untuk di pakai pada pesta
rambu solorsquo tapi bagi masyarakat Toraja berbicara pemakaman bukan
hanya tentang upacara status jumlah kerbau dan babi yang dipotong
tetapi juga soal malu (sirirsquo) dan hal inilah yang meneyebabkan upacara
rambu solorsquo terkait dengan tingkat stratifikasi sosialrdquo
(Wawancara AA 44 tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa bukan
soal pemborosan atau dengan kata orang Toraja mencari kekayaan hanya untuk
pesta rambu solorsquo tapi karena faktor malu karena upacara rambu solo terkait
dengan stratifikasi sosial Terkait dengan budaya berikut tanggapan masyarakat
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBudaya Tana Toraja memang terkenal akan keunikannya salah satu
budaya Toraja yang unik salah satunya yaitu pada saat orang yang murni
bangsawan maupun yang tidak murni bangsawan meninggal dunia pada
saat selesai dimandikan akan di make up dan apabila yang meninggal
adalah gadis akan dipakaikan baju seloyor kalau orang tua dipakaikan
baju bodoh (baju indorsquo) sedangkan kalau yang meninggal laki-laki baik
orang tua maupun remaja akan dipakakan jas dan dasi dan setelah itu
barulah dikasih masuk peti lalu disimpan dalam kamar dimana kamarnya
dihiasi begitu indah pada saat mau di pestakan akan dibuatkan peti baru
yang dihias sesuai stratifikasi sosialnyardquo
(Wawancara MT 38 Tahun 19032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas maka dapat dikatakan bahawa
pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan
65
disimpan dirumah dalam kamar yang sudah dihiasi begitu indah dan petinya tidak
sembarang dihiasi melainkan sesuai stratifikasi sosialnya
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat
dikatakan dari segi budaya Tana Toraja memang begitu menarik sehingga
dijadikan wisata budaya dimana pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung
dimakamkan melainkan disimpan dirumah pelaksanaannya tergantung pada
kesiapan keluarga dalam pelaksanaannya banyak macam kegiatan budaya
dipertontonkan seperti parsquosilaga tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-
tarian seperti parsquobadong passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara
marsquotinggoro tedong (pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja
yaitu dengan menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas
selain itu ada penguburan bayi dalam pohon dimana satu pohon terdapat sepuluh
mayat bayi didalam maka tak heran kalau Tana Toraja banyak diminati para
pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun mancanegara
b) Kelemahan
Indikator kedua kelemahan terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)
infrastruktur jalan yang belum optimal dan 2) kebersihan yang kurang tergaja di
lokasi obyek wisata
(1) Infrastruktur jalan yang belum optimal
Infrastruktur jalan yang belum optimal menuju obyek wisata tentu sangat
mengganggu dan membahyakan bagi wisatawan yang datang berkunjung Ketika
ditanyakan tentang infrastruktur jalan yang belum optimal Kepala Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
66
ldquoObyek wisata yang ada di Tilanaga (tempat permandian) dari segi
infrastruktur jalannya sangat kecil berlubang disana sini jalanan naik
turun dan menanjak hal ini menjadi salah satu kendala dalam
meningkatkan destinasi kami selaku pihak terkait akan berusaha
mengatasi hal inirdquo
(wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Sementara hasil wawancara dengan informan selaku Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBerbicara tentang infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di
Tana Toraja memang sebagian sangat jelek misalnya jalan menuju obyek
wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan) sangat jelek berlubang
dan lebar jalan sekitar 1 meter lebih hal tersebut menjadi salah satu
kendala dalam peningkatan destinasirdquo
(Wawanacar LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
jalan menuju beberapa obyek wisata banyak yang rusak seperti jalan menuju
obyek wisata di Tilanga dan Sirope jalannya yang menanjak berlubang serta lebar
jalannya hanya 1 meter lebih Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum
optimal berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajamen
Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKeberhasilan DMO dapat dilihat salah satunya dengan infrastruktur jalan
kalau masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata maka DMO belum
tercapai seperti program DMO Tana Toraja belum optimal karena masih
banyak jalan menuju obyek wisata yang jelek contohnya jalan menuju
obyek wisata di Buntu burake pada saat kita memasuki gerbang jalannya
yang berbatu dan pendakian yang cukup jauh hal ini sanagat mengganggu
dan membahayakan bagi wisatawan kami selaku pihak terkait menyadari
hal ini serta berkeinginan besar untuk memperbaiki tapi kami terkendala
dengan dana yang masih minimrdquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
keberhasilan suatu DMO dapat dilihat dari infrastruktur jalan dan DMO Tana
Toraja belum tercapai karena masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata
67
salah satunya jalan menuju obyek wisata di Buntu burake jalannya yang berbatu
dan pendiakian yang cukup jauh Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum
optimal berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan
bahwa
ldquojalan menuju obyek wisata tidak semuanya rusak sebagian sudah ada
yang bagus seperti jalan menuju obyek wisata yang ada di baby grave
jalannya sudah di aspal dan juga lebar sekitar 4 meterrdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Berdasrkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari
segi infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di Sirope sudah bagus
karena jalannya sudah di aspal dan juga lebar Terkait dengan infrastruktur jalan
yang belum optimal berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoJalan menuju obyek wisata Buntu burake sangat menakutkan dan
membahayakan bagi wisatawan dimana terdapat jurang dipinggir jalan
apalagi jalan menuju obyek wisata ini pada saat musim hujan sangat licin
saya berharap agar pemerintah membuatkan pagar jalanan dan melakukan
perbaikan jalan agar wisatawan sering datang berkunjungrdquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara hasil wawancara dengan informan selaku masyarakat Tana
Toraja mengatakan bahwa
ldquoMengenai infrastruktur jalan memang belum optimal karena masih
banyak jalan menuju obyek wisatai yang kurang bagus seperti jalan
menuju obyek wisata di Sangngallarsquo jalanya yang berlubang becek karena
digenangi air tapi dari segi lebarnya sudah lumayan sekitar 3 meterrdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dari segi
infrastruktur jalan menuju obyek wisata di Tana Toraja belum optimal karena
68
masih banyak jalan menuju obyek wisata yang becek dan digenangi air pada saat
musim hujan serta terdapat jurang tidak dipasangkan pagar jalanan
Berdasarkan hasil wawancara dari berbagai informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur jalan di obyek wisata Tana Toraja
belum optimal karena masih banyak obyek wisata yang infrastruktur jalan rusak
dan belum memadai seperti berlubang berbatu licinterdapat jurang yang tidak di
pasangkan pagar jalan serta lebar jalan yang masih kecil sekitar 1 meter lebih
Dengan melihat kelemahan yang ada dapat dikatakan dalam meningkatkan DMO
Pariwisata Tana Toraja belum tercapai
(2) Kebersihan yang kurang terjaga di obyek wisata
Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran termasuk diantaranya
debu sampah dan bau dalam hal ini wisatawan lokal maupun wisatawan
mancanegara perlu menjaga kebersihan lingkunagan obyek wisata agar keindahan
obyek wista terlihat indah dan menarik Seperti wawancara yang dilakukan
dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoDari segi kebersihan saya rasa belum optimal karena masih banyak
obyek wisata yang ada di Tana Toraja yang kotor dan baursquo seperti yang
ada di Pango-pango di lokasi obyek wisata sangat baursquo karena banyak
wisatawan buang air kecil sembarangan termasuk wisatawan laki-laki hal
ini terjadi karena memang tidak ada wc di lokasi obyek wisata kami
selaku pihak terkait akan membuat wc di setiap obyek wisata yang ada di
Tana Toraja
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Bedasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari
segi kebersihan obyek wisata Tana Toraja belum optimal karena masih banyak
obyek wisata Tana Toraja yang kotor dan baursquo seprti obyek wisata di Pango-
pango dimana wisatawan buang air kecil sembarangan hal ini terjadi karena
69
belum adanya wc yang disediakan oleh pihak terkait Terkait dengan kebersihan
yang tidak terjaga di obyek wisata Tana Toraja lebih lanjut Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoKeindahan obyek wisata tergantung dari kebersihannya dan menurut
saya dari segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata saya rasa sudah
lumayan bagus seperti obyek wisata yang ada di baby grave dan obyek
wisata di Pango-pango itu sangat bersih karena memang ada tim khusus
untuk menjaga kebersihan lokasi wisata tersebutrdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa dari
segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata sudah bagus seperti obyek wisata
yang ada di baby grave dan obyek wisata di Pango-pango Terkait dengan
kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku Ketua
Destinasi Manajemen Organisasi Pariwisata (DMO) Cluster Tana Toriaja
mengatakan bahwa
ldquoKebersihan suatu DMO dapat dilihat salah satunya dengan
kebersihannya apabila obyek wisata masih ada yang kotor berarti dalam
pengelolaan DMO belum tercapai dan saya menyadari bahwa DMO Tana
Toraja belum tercapai karena masih ada obyek wisata di Tana Toraja yang
masih kotor seperti obyek wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan)
kebersihannya kurang terjaga daun-daun yang jatuh dibiarkan
bertumpukan di lokasi obyek wisata sampah ada dimana-mana karena
wisatawan yang datang berkunjung membuang sampah sembarangan
(Wawancara LB 58 Tahun 15052016)
Sementara tanggapan lain dari salah satu informan selaku travel agent
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoMasih banyak obyek wisata di Tana Toraja yang masih kotor salah
satunya di obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian) yang
terletak dalam hutan dimana kolamnya banyak daun-daun yang terapung
di bawah karena di sekeliling kolam banyak pohon besar serta pohon-
pohon bambu yang menaungi air di permandian tapi dari segi airnya
sangat jernihrdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
70
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari
segi kebersihan belum optimal karena masih banyak obyek wisata Tana Toraja
tidak terjaga kebersihannya seperti obyek wisata di sirope (tempat penguburan)
dimana dilokasi obyek wisata ini banyak sampah dan daun-daun yang jatuh
dibiarkan begitu saja dan obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian)
banyak daun-daun yang terapung di kolam karena banyak pohon-pohon besar dan
pohon bambu yang mengelilingi kolam tersebut Terkait dengan kebersihan yang
kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoDari segi kebersihan tangga di lokasi obyek wisata yang ada di Buntu
burake (wisata religi) Tana Toraja belum optimal karena tangganya
dipenuhi dengan tanahlumpur apalagi kalau musim hujan karena obyek
wisata ini ada 770 tangga yang di lewati baru sampai di patung Yesus
tertinggi di duniardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Berdasarkan penjelasan dari informan diatas dapat dikatakan kebersihan
dari segi tangga yang ada di obyek wisata Buntu burake belum optimal karena
tangganya banyak di penuhi dengan tanah apa lagi kalau musim hujan Terkait
dengan kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku
masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBerbicara mengenai kebersihan dari segi WC di obyek wisata yang ada di
Tilanga itu sudah bagus dan bersih karena bak dan lantainya menggunakan
keramik airnya juga sangat jernihrdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas maka dapat
dikatakan bahwa dari segi kebersihan WC di obyek wisata yang ada di Tilanga
71
sudah bagus dan bersih airnya juga yang sangat jernih serta kebersihan bak
airnya sudah sangat bersih dan lantai baknya juga menggunakan keramik
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas maka
dapat disimpulkan bahwa keberhasilan suatu DMO dapat dilihat salah satunya
dengan kebersihan apabila masih ada obyek wisata yang masih kotor maka dapat
dikatakan dalam pengelolaan DMO Pariwisata Tana Toraja belum tercapai karena
masih banyak obyek wisata yang masih kotor meski demikian sudah ada juga
yang sudah bersih
2 Faktor eksternal
Faktor eksternal terbagi atas dua yaitu a) peluang meliputi agrowisata dan
berbagai bisnis b) ancaman meliputi penetrasi budaya luar dan ketergantungan
ekonomi
a) Peluang
Indikator ketiga Peluang yang terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)
agrowisata 2) berbagai bisnis Kedua sub variabel akan di jelaskan di bawah ini
(1) Agrowisata
Agrowisata merupakan peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja
Ketika ditanyakan tentang peluang agrowisata berikut tanggapan dari Kepala
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKeunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi dan tanaman
sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango di lembah yang indah dan
mempesona serta mengelilingi perkampungan tradisional yang didukung
bentukan geologibenteng alam dan perbukitan dan pegunungan yang
mempesona keunikan inilah yang menjadikan obyek agrowisata ini
banyak diminati para wisatawanrdquo (Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
72
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa keunikan
aggrowisata di tana Toraja adalah hamparan kebun kopi serta perbukitan dan
pegunungan yang mempesona Sehubungan dengan hal tersebut berikut
tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
mengatakan bahwa
ldquoAgrowisata Tana Toraja memang menarik dan sejuk keindahan dapat
kita rasakan pada saat kita memasuki kebun kopi jagung serta sayur-
sayuran yang begitu subur indah dipandang apalagi pada pagi harirdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Sementara hasil wawancara dengan Ketua Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoSebelumnya Tana Toraja hanya mengandalkan wisata budaya dan wisata
alam tapi sekarang sudah ada agrowisata yang ada di Pango-pango yang
banyak menarik wisatawan dan kami selaku pihak terkait merencanakan
penambahan lokasi obyek agrowisata agar kunjungan wisatawan semakin
meningkat hal ini dilakukan untuk meminimalisir kelemahan dan
ancaman yang adardquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan keterangan informan diatas dapat dikatakan bahwa
keindahan agrowisata di Tana Toraja dapat kita rasakan pada saat kita memasuki
kebun kopi dan sayur-sayuran di dalam kita merasakan kesejukan yang luar biasa
apalagi pada pagi hari serta pihak terkait akan berusaha mengembangkan obyek
agrowisata agar wisatawan semakin tertarik Terkait dengan hal tersebut berikut
tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoPemerintah Tana Toraja selalu mengingatkan masyarakat yang ada di
daerah Pango-pango agar selalu menjaga kelestarian lingkungan agar
wisata agro selalu diminati para wisatawan karena kedatangan wisatawan
membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat maupun
masyarakat sekitarnyardquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
73
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa masyarakat
selalu diingatkan agar tetap menjaga kelestarian lingkungan disekitar obyek
agrowisata agar wisatawan semakin tertarik karena kunjungan wisatawan
membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat serta masyarakat
sekitarnya Sehubungan dengan agrowisata tersebut berikut tanggapan informan
selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoAgrowisata Tana Toraja memang memberikan peluang yang luar biasa
baik untuk masyarakat sendiri maupun untuk peningkatan destinasi obyek
wisata karena beberapa produk tanaman unggulan seperti kopi dan
markisa dimana wisatawan yang datang bisa memetik sendiri buah kopi
tentu dengan hal tersebut bisa memberikan kepuasan tersendiri bagi
wisatawan yang datangrdquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara penjelasan lain dari salah satu informan selaku masyarakat
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoAgrowisata memang menjadi peluang dalam meningkatkan obyek wisata
dan meningkatkan perekonomian masyarakat saya harap agar pemerintah
menambah obyek agrowisata serta menambah tamanaman buah seperti
starawberry dan apel di obyek wisata di Pango-pango agar wisatawan
semakin tertarik untuk datang berkunjung ke Tana Toraja karena
agrowisata Tana Toraja baru ada satu dan perlu penambahan
pembangunan wisata agrordquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan keterangana informan diatas dapat dikatakan bahwa
agrowisata menjadi salah satu peluang bagi masyarakat Tana Toraja dalam
meningkatkan perekonomian dan diharpakan agar pemerintah menambah obyek
agrowisata serta menambah tanamanan buah strawberry dan apel di obyek wisata
Pango-pango agar wisatawan semakin tertarik untuk datang berkunjung
Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas dapat disimpulkan
bahwa agrowisata Tana Toraja menjadi peluang yang luar biasa bagi msyarakat
74
dalam meningkatkan ekonomi serta dalam peningkatan destinasi obyek wisata
keindahan serta kesejukan yang dimiliki menjadikan wisata agro ini diminati para
wisatawan
(2) Berbagai bisnis
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual yang menjual jasa atau barang
kepada pembeli atau konsumen ataupun bisnis lainnya untuk memperoleh laba
Ada tiga hal penting dalam bisnis yaitu menghasilkan barang dan jasa mencari
profit dan memaksimalkan kebutuhan konsumen Seperti wawancara yang
dilakukan dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja
mengatkan bahwa
ldquoBerbicara tentang obyek wisata Tana Toraja yang diminati para
wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara tentu muncul
berbagai peluang salah satunya adalah berbisnis seperti pembangunan
hotel dengan membangun hotel tentu membuka lowongan kerja bagi
masyarakat Toraja serta memberikan keuntungan yang besar bagi pemilik
hotelrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Berdasarkan keterangan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
salah satu peluang yang dibuka msyarakat Tana Toraja adalah pembangunan hotel
selain membuka lowongan kerja tentu juga memberikan keuntungan besar bagi
pemilik hotel Sehubungan dengan hal tersebut berikut tanggapan informan
selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoBisnis merupakan salah satu peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja
dengan adanya obyek wisata masyarakat dapat berbisnis misalnya
penjualan aksesoris Tana Toraja seperti kalung gantungan kunci gelang
dan lain-lain sebagainyardquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
75
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
dengan adanya obyek wisata yang ada di Tana Toraja membuka peluang salah
satunya adalah bisnis seperti menjual berbgai aksesoris Tana Toraja Terkait
dengan hal tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoMasyarakat Tana Toraja dalam memanfaatkan peluang mereka membuka
berbagai macam bisnis salah satunya adalah membuka restaurant dan
menyediakan berbagai macam makanan dan minuman khas Tana Toraja
seperti parsquopeong (daging yang dimasak dalam bambu) sorsquokorsquo (beras ketan
yang dicampur dengan santan) sarabba dan lain-lain sebagainyardquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku travel agent
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoAda banyak bisnis yang di buka msyarakat Tana Toraja misalnya
penjualan kue khas Tana Toraja seperti deppa tori bajersquo serta bisnis
rental mobil dan sebagainya bisnis ini memberikan dampak positif selain
keuntungan yang didapatkan juga berbuat untuk bangsa dengan cara
membantu mengembangkan obyek wisatardquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
masyarakat Tana Toraja membuka berbagai macam bisnis dan memanfaatkan
betul peluang yang ada dengan mengharapkan keuntungan Terkait dengan hal
tersebut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana
Toraja mengatakan bahwa
ldquoAdanya obyek wisata Tana Toraja yang begitu menarik dan diminati para
pelancong memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam
meningkatkan perekonomian dengan memanfaatkan peluang yang ada
misalnya berbisnis masyarakat membuka berbagai bisnis yang ada salah
satunya adalah bisnis rental mobilrdquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
76
Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku masyarakat
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBisnis memang menjadi peluang besar untuk masyarakat Tana Toraja
dalam meningkatkan perekonomian dalam memenuhi kebutuhan sehari-
hari misalnya bisnis kecil-kecilan seperti yang menjual makanan di lokasi
obyek wisata dengan hal itu wisatawan tidak usah repot-repot membawah
makanan karena banyak yang menjual makanan di lokasi obyek wisata
yang ada di Tana Torajardquo
(Wawancara AA 44 tahun 18032016)
Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas dapat
dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian (2011) bahwa dengan adanya
peluang yang dimiliki sebuah organisasi atau perusahaan dapat dimanfaatkan
untuk meningkatkan pendapatan serta dapat dimanfaatkan untuk meminimalisir
kelemahan dan ancaman yang ada dalam sebuah organisasi atau perusahaan
b) Ancaman
Indikator keempat ancaman terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)
penetrasi budaya luar 2) ketergantungan ekonomi Kedua sub variabel akan di
jelaskan di bawah ini
(1) Penetrasi budaya luar
Penetrasi budaya luar merupakan ancaman karena adanya berbgai budaya
luar yang lebih menarik Ketika ditanyakan tentang penetrasi budaya luar berikut
tanggapan dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi budaya luar ini salah satu ancaman dalam peningkatan destinasi
pariwisata karena berbagai budaya yang menarik seperti budaya yang ada
di Wakatobi yang juga menarik kami selaku pihak terkait mengatasi
ancaman penetrasi budaya luar tersebut dengan memanfaatkan kekuatan
dan peluangrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
77
Sementara wawancara yang dilakukan dengan Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwaa
ldquoPenetrasi budaya luar memang jadi ancaman dalam meningkatkan
destinasi obyek wisata Tana Toraja karena berbagai budaya luar juga yang
menarik tapi saat ini puji syukur kunjungan wisatawan tidak menurun
karena kami selaku pihak terkait selalu mempromosikan keindahan dan
keunikan wisata alam wisata budaya dan agro wisata Tana Toraja baik
dalam negeri maupun luar negeri agar ancaman tidak berpengaruh pada
peningkatan destinasirdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
penetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena banyak budaya
luar juga yang lebih menarik misalnya budaya bahari wakatobi tapi meski
muculnya budaya yang lebih menarik tidak mempangaruhi kunjungan wisatawan
karena pemerintah terkait selalu membangun obyek wisata yang baru dan selalu
melakukan promosi baik dalam negeri maupun luar negeri Terkait dengan hal
tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi buadaya luar memang menjadi ancaman bagi Tana Toraja
karena berbagai budaya luar yang juga yang tak kalah uniknya seperti
budaya Bali serta berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi
contohnya pembuatan rumah tongkonan yang dulunya lantainya
menggunakan kayu serta tiangnya juga menggunakan kayu sehingga
terlihat sangat unik dan menarik tapi sekarang sudah ada yang
menggunakan keramik dan tiangnya sudah ada yang di cor sehingga
keunikan dan keindahannya berkurang hal seperti inilah yang ditakutkan
jangan sampai menjadi penghambat dalam peningkatan destinasi
wisatawan rdquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan penjelasan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
penetrasi budaya luar menjadi ancaman bagi peningkatan destinasi wisatawan
78
karena banyaknya budaya luar yang juga menarik seperti Bali serta budaya Tana
Toraja sudah tidak orisinil lagi sudah banyak yang mengalami perubahan
sehingga keindahan dan keunikannya sudah berkurang Terkait dengan penetrasi
budaya luat berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi ancaman dari luar karena
berbagai budaya luar yang juga menarik tapi saat ini pemerintah Tana
Toraja menambah lokasi obyek wisata baru yang ada di Buntu burake
diatas terdapat patung yesus tertinggi di dunia obyek wisata yang satu ini
akan menambah kunjungan wisatawan ini juga merupakan strategi
pemerintah dalam meningkatkan destinasi wisatawan agar ancaman yang
ada dapat diatasi ldquo
( Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara hasil wawancara dengan wisiatawan yang datang berkunjung
ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoMenurut saya menegenai ancaman penetrasi budaya luar saya rasa
sampai sekarang tidak ada yang kalah menarik budaya Toraja seperti
upacara rambu solorsquo (acara kematian) serta dalam pelaksanaannya pun
diiringi berbagai kegiatan budaya misalnya parsquosilaga tedong (adu kerbau)
parsquobadong (tarian-tarian) dan lain-lain sebagainyardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
sampai saat ini tidak ada yang kalah unik dan menarik budaya Toraja seperti
upacara rambu solorsquo serta kegiatan budaya yang dipertontonkan yang juga sangat
menarik serta pemerintah Tana Toraja membangun lokasi obyek wisata yang
baru hal ini dilakukan agar berbagai ancaman dapat diatasi dengan memanfaatkan
peluang yang ada Terkait dengan penetrasi budaya luar berikut tanggapan
informan selaku masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena
berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi banyak yang sudah
79
mengalami perubahan misalnya acara rambu tukarsquo (acara syukuran) salah
satunya adalah upacara pesta panen upacara ini jarang sekali dilakukan
bahkan beberapa daerah di Toraja tidak melakukan lagi upacara tersebut rdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa penetrasi budaya luar memang menjadi ancaman karena
beberapa budaya Tana Toraja tidak orisisnil lagi tapi meski demikian kunjungan
wisatawan ke Tana Toraja tidak mengalami penurunan karena pemerintah Tana
Toraja mengatasi hal tersebut dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang
(2) Ketergantungan ekonomi
Ketergantungan ekonomi adalah keadaan dimana kehidupan ekonomi
negara-negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari
kehidupan ekonomi seperti wawancara yang dilakukan dengan Kepala Dinas
Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKetergantungan ekonomi ini menjadi ancaman karena kapan kunjungan
wisatawan berkurang maka pendapatan masyarakat pun berkurang karena
sebagian besar masyarakat Toraja mendapatkan keuntungan dari
kunjungan wisatawanrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa
sebagian besar masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan karena kapan kunjungan wisatawan menurun maka pendapatan
masyarakat pun menurun Terkait dengan ketergantungan ekonomi tersebut
berikut tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoTidak semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada
kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi masyarakat Toraja
sekarang adalah pelautrdquo
80
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa tidak
semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan karena kebanyakan masyarakat Tana Toraja sekarang berprofesi
sebagai pelaut Sehubungan dengan hal ketergantungan ekonomi berikut
tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)
Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBerbicara mengenai masalah ketergantungan ekonomi sebagian memang
masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan seperti masyarakat yang bekerja di hotel karena 80 yang
menginap di hotel adalah wisatawan kapan wisatawan menurun maka
akan berpengaruh pada pendapatan masyarakat serta Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Tana Torajardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa
sebagian masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan seprti yang bekerja di hotel kapan wisatawan menurun maka
pendapatan masyarakat pun menurun begitupun Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Tana Toraja Terkait dengan hal ketergantungan ekonomi berikut tanggapan
informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoSaya akui memang sebagian masyarakat Toraja ekonominya tergantung
pada wisatawan contohnya saya sebagai travel agent kapan wisatawan
kurang maka akan berpengaruh pada pendapatan kamirdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh Wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKalau saya lihat sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung
pada kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi Tana Toraja adalah
petani serta banyak masyarakat Toraja yang bekerja di luar kota
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
81
Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh masyarakat Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoMenurut saya sebagai masyarakat Toraja sekaligus sebagai pemilik rental
mobil bergantung pada kunjungan wisatawan karena kapan wisatawan
kurang maka pendapatan kami pun berkurangrdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa yang bekerja di
travel agent dan yang memiliki rental mobil ekonominya tergantung pda
kunjungan wisatwan karena kapan wisatwan menurun maka pendapatan mereka
pun akan menurun
Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung pada
kunjungan wisatwan dan sebagian besar ekonominya tidak tergantung pada
kunjungan wisatwan karena banyak masyarakat Tana Toraja yang berprofesi
sebagai pelaut petani dan bekerja di luar kota kecuali Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Tana Toraja memang sebagian besar di dapatkan dari obyek wisata
D Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu
organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang
strategi dan program kerja Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor
kekuatan (Sterngths) merupakan situasi atau kondis yang merupakan kekuatan
dari organisasi atau program pada saat ini dan kelemahan (Weaknesses)
merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau
program pada saat ini Sementara analisis eksternal mencakup faktor peluang
82
(Opportunities) merupakan situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar
organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa
depandan tantangan (Threaths) merupakan situasi yang merupakan ancaman
bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi
organisasi di masa depan
Analisis SWOT merupakan suatu pekerjaan yang cukup berat karena
hanya dengan hal itu alternati-alternatif strategi dapat disusun Kegagalan
menganalisanya berarti gagal dalam mencari relasi dan titik temu antara
faktor-faktor strategi dalam lingkungan internal dan yang terdapat dalam
lingkungan eksternal sambil mencari hubungannya dengan misi tujuan dan
sasaran organisasi juga merupakan kegagalan dalam mempersiapkan suatu
keputusan strategi yang baik Pekerjaan ini tetap menjadi tugas pokok dari
kelompok koalisi eselon atas dan belum bisa didelegasikan kepada eselon bawah
Namun eselon bawah berperan dalam menyediakan data yang diperlukan untuk
mempertajam analisis SWOT Hanya dengan analisis SWOT keputusan
-keputusan strategi yang baik dapat dihasilkan seperti pertemuan antara
strengthsopportunities (SO) strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran suatu
perusahaan yaitu dengan menggunakan seluruh kekuatan dan memanfaatkan
peluang pertemuan antara strengthsthreats (ST) ini adalah strategi untuk
menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan dengan cara menghindari
ancaman pertemuan antara weaknessesopportunities (WO) strategi ini
diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara mengatasi
kelemahan-kelemahan yang dimiliki dan pertemuan antara weaknessestheats
83
(WT) strategi ini didasarkan pada kegiatan yang besrsifat defensif dan ditujukan
untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman
Analisis SWOT digunakan untuk merumuskan strategi melalui situasi
dengan mengidentifikasi kekuatan kelemahan peluang dan ancaman Dengan
analisis SWOT kita dapat memahamai apa dan bagaimana organisasi kita serta
bagaimana cara menggerakannya Penentuan strategi secara garis besar dalah
dengan memperhatikan kelemahan-kelmahan yang dimiliki organisasi kemudian
membuat konsolidasi internal agar dapat menghadapi tantangan dan meraih
peluang yang ada jika organisasi memiliki kekuatan yang besar maka dapat
merumuskan strategi dengan perencanaan matang SWOT dapat digunakan oleh
organisasi apa saja termasuk organisasi pemerintah seperti Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan di Kabupaten Tana Toraja
Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami
seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus menganalisis situasi untuk
mengetahui isu apa yang sedang terjadi dan memututuskan tindakan apa yang
harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah Menurut Boulton (dalam
Freddy Rangkuti 1997) proses untuk melaksanakan analisis suatu kasus Untuk
memahami secara keseluruhan informasi yang ada yaitu dengan cara memahami
secara detail semua informasi dan melakukan analisis secara numerik Setelah
mengetahui dan memahami berbagai informasi terkait faktor internal dan faktor
eksternal obyek wisata Tana Toraja berikut hasil analisis penulis
84
1) Comporative Advantage (strengthsopportunities ldquoSOrdquo )
Keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja ada berbagai macam
seperti keindahan alam yang dapat kita rasakan di obyek wisata Pango-pango
yang begitu sejuk indah dan menarik selain itu banyak di temui berbagai macam
tanaman unggul seperti kopi coklat markisa kacang tana jagung dan berbagai
macam sayuran serta dipenuhi rimbunan pohon pinus yang tak kalah indah yaitu
obyek wisata Buntu burake yang terletak diatas gunung diatas dapat kita rasakan
keindahannya seperti gunung-gunung yang indah dipandang batu-batu yang
tinggi dan lonjong dan terdapat patung yesus setinggi 40 meter dan merupakan
patung yesus tertinggi kedua di dunia serta berbagai budaya yang juga tak kalah
uniknya seperti upacara rambu solorsquo (upacara kematian) dimana dalam upacara
tersebut di pertontonkan berbagai antraksi budaya seperti marsquobadong
(mengelilingi mayat) marsquopasonglorsquo (menurunkan mayat dari rumah) dan masih
banyak lagi upacara rambu tukarsquo (upacar syukuran) dan penguburan bayi dalam
pohon yang terdapat di obyek wisata baby grave sedangkan dari segi keunggulan
peluang yaitu agrowisata keunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi
tanaman sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango dilembah yang indah dan
perbukitan pegunungan yang mempesona selain itu juga terdapat berbagai
macam bisnis contohnya pembangunan hotel restaurant menjual aksesoris
Toraja menjual makanan minuman khas Toraja dan lain-lain sebagainya Itulah
beberapa macam keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja yang
menjadikan Tana Toraja di kenal baik lokal maupun mancanegara
85
2) Mobilization (strengthsthreats ldquoSTrdquo )
Tana Toraja memiliki berbagai macam kekuatan seperti yang saya jelaskan
diatas namun berbagai ancaman pun dari luar seperti penetrasi budaya luar dan
ketergantungan ekonomi Namun pihak terkait Tana Toraja mengatasi ancaman
dari dengan cara melakukan penambahan obyek wisata baru seperti
pembangunan wisata religi Buntu burake yang terletak diatas gunung dimana
diatas gunung tersebut di bangun patung yesus tertinggi kedua di dunia dengan
ketinggian 40 meter dan pihak terkait juga merencanakan menambah wisata agro
dan membangun kunjungan khusus seperti panjat tebing Hal ini dilakukan untuk
memperluanak ancaman dari luar dan kalau mungkin ancaman yang ada dapat di
jadikan peluang Inilah salah satu strategi pihak terkait Tana Toraja dalam
memanimalisir anccaman yang ada dengan memanfaatkan kekuatan yang ada
3) Investmentdivestment (weaknessesopportunities ldquoWOrdquo )
Obyek wisata Tana Toraja memiliki berbagai kekuatan namun juga
memiliki berbagai kelemahan contohnya dari segi infrastruktur jalan yang belum
optimal masih banyak jalan menuju obyek wisata yang masih rusak pihak terkait
berkeinginan besar untuk melakukan perbaikan kesemua jalan menuju obyek
wisata namun terkendala dengan dana yang masih minim Kelemahan yang ada
tentu berdampak negatif terhadap peluang yang ada karena kapan wisatawan
menurun maka pendapatan sebagian masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) otomatis akan menurun pihak terkait berencana akan membuat
penambahan wisata agro dan berusaha melakukan perbaikan jalan dan
menyediakan tim khusus pada semua obyek wisata Tana Toraja
86
4) Damage control (weaknessesthreats ldquoWTrdquo )
Damage control atau kerusakan pengendalian dimana obyek wisata Tana
Toraja dihadapkan pada hal tersebut kekuatan dan ancaman ketemu pihak terkait
Tana Toraja mengatasi hal ini dengan sedikit demi sedikit membenahi kelemahan
yang ada seperti kebersihan di obyek wisata dimana sebagian obyek wisata sudah
disiapkan tim khusus kebersihan dan sebagian sudah disediakan tempat sampah
serta jalan menuju obyek wisata sebagian sudah bagus Tana Toraja dihadapkan
pada hal itu tapi tidak berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena obyek
wisata Tana Toraja memiliki kekuatan yang luar biasa sehingga wisatwan sangat
tertarik Tapi meski demikian kunjungan wisatwan tidak menurun tapi hal itu
berpengaruh pada pencapaian DMO dimana Tana Toraja tahun ini tidak termasuk
10 besar DMO karena pengelolaan dari segi infrastruktur jalan yang belum
optimal dan kebersihan kurang terjaga dilokasi obyek wisata karena penilaian
pencapaian DMO diukur salah satunya adalah infrastruktur dan kebersihan
87
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Strategi Pemerintah dalam
Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata di Kabupaten
Tana Toraja maka dapat disimpulkan bahwa
1) Strengths atau kekuatan dapat dikatakan bahwa kekuatan yang dimiliki obyek
wisata masyarakat Tana Toraja dapat dikatakan sangat baik karena berbagai
kekuatan yang dimiliki budaya yang indah dan menarik dimana orang yang
meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan disimpan dirumah dalam
kamar yang sudah dihiasi dengan indah penyimpanan mayat dirumah ada yang
berminggu berbulan bertahun bahkan sampai puluhan tahun tergantung
kesiapan keluarga panorama alam yang sejuk dapat dirasakan di Buntu burake
dan di Pango-pango diatas dapat kita dapat melihat keindahan gunung dan
pada pagi hari kita terasa diatas awan serta kearifan lokal Tana Toraja yang
terus dilestarikan seperti acara rambu solorsquo (acara kematian) dan acara rambu
tukarsquo (acara sykururan) budaya ini ada sejak dulu sampai sekarang Hal
tersebutlah yang membuat Tana Toraja terkenal serta diminati wisatawan baik
lokal maupun mancanegara Sedangkan
2) Weaknesses atau kelemahan dapat disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur
jalan belum optimal karena masih ada beberapa jalan menuju obyek wisata
yang rusak berlubang berbatu-batu menanjak licin becek serta pendakian
yang cukup jauh dan jalannya tidak di cor juga terdapat jurang dipinggir jalan
88
yang tidak dipasangkan pagar jalan seprti obyek wisata yang ada di Buntu
burake Sangngallarsquo Sirope dan Tilanga Selain itu tentang kebersihan di
obyek wisata yang kurang terjaga banyak sampah yang berhamburan
karena tidak ada tempat sampah yang disediakan baursquo serta pondok-pondok
yang terdapat di obyek wisata penuh lumpur apalagi kalau musim hujan karena
wisatawan naik ke pondok memakai sandal tapi dari segi air yang ada di
Tilanga sangat jernih dengan adanya berbagai kelemahan ini dapat pula
disimpulkan bahwa dalam peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja
belum tecapai karena terdapat berbagai kelemahan yang ada
3) Opportumities atau peluang dari segi peluang dapat disimpulkan bahwa ada
beberapa peluang yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja seperti agrowisata
yang terdapat di Pango-pango dimana wisatawan bisa memetik sendiri buah
kopi selain itu juga dapat merasakan keindahan dan kesejukan dilokasi
tersebut dan berbagai bisnis lainnya dapat dikatakan sudah bagus karena
banyak masyarakat membuka usaha mulai dari menjual minuman makanan
dan aksesoris Toraja ditempat wisata membuka restaurant menjual kue khas
Toraja seperti deppa torirsquo dan baje membangun hotel membuka rental mobil
dan lain-lain sebagainya Dengan adanya peluang yang dimiliki dapat
dimanfaatkan dalam meningkatkan destinasi wisata selain itu peluang juga
dapat dimanfaatkan untuk memanimalisasi kelemahan dan ancaman yang ada
4) Threats atau ancaman dapat disimpulkan bahwa ada beberapa ancaman yang
ada seperti pnetrasi budaya luar seperti munculnya budaya yang lebih menarik
seperti di Wakatobi tapi dengan adanya budaya luar yang menarik tidak
89
berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena di dunia ini tidak akan ditemui
budaya seperti budaya Tana Toraja seperti upacara rambu solorsquo (acara
kematian) dan upacara rambu tukarsquo) acara syukuran Selain itu ketergantungan
ekonomi dimana sebagian masyarakat Tana Toraja perekonomiannya
tergantung pada kunjungan wisatawan misalnya yang membuka usaha rental
mobil hotel kapan wisatawan berkurang maka pendapatan mereka pun kurang
selain itu Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun akan menurun begitupun
sebaliknya Dengan adanya berbagai ancaman ini membahayakan dalam
peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja contohnya saja sudah banyak
budaya yang bagus seperti Wakatobi
B Saran
1 Diharapkan pemerintah dapat menjaga dan mengelolah dengan baik berbagai
kekuatan yang dimiliki agar kunjungan wisatawan semakin meningkat dari
tahun ke tahun
2 Diharapkan kepada pemerintah agar melakukan perbaikan jalan kesemua jalan
menuju obyek wisata yang masih rusak agar wisatawan yang datang tidak
merasa terganggu
3 Diharapkan dengan adanya berbagai peluang yang ada dapat dikelola
dengan baik oleh pihak terkait agar ancaman yang ada dapat dimanimalisasi
4 Pemerintah diharapkan dapat mengatasi berbagai ancaman yang ada dengan
cara salah satunya membuat Peraturan Daerah tentang Kearifan Lokal agar
Tana Toraja tetap jadi obyek wisata yang diminati berbagai wisatawan baik
wisatawan lokal maupun mancanegara
90
5 Diharapkan agar pemerintah membuat pagar jalan dipinggir jalan yang ada
jurangnya
6 Hendaknya pemerintah membuat tim khusus menjaga kebersihan di setiap
obyek wisata
7 Pemerintah perlu melakukan pelebaran jalan kesemua obyek wisata yang
lebarnya masih 1 lebih meter
91
DAFTAR PUSTAKA
AJ Muljadi 2012 Kepariwisataan dan Perjalanan Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
AM Sardiman 2007 Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta Raja
Grafindo Persada
Bonggasilomba Desy Bulawan 2011 Peran Pemerintah Daerah Dalam
Pengelolaan Sektor Pariwisata Di Kabupaten Toraja Utara
Skripsi Makassar Universitas Hasanuddin Makassar
Cangara Hafied 2004 Pengantar Ilmu Komunikasi Jakarta PT Raja
Grafindo Persada
Jones Charles O 1996 Pengantar Kebijakan Publik Jakarta PT Raja
Grafindo Persada
Labiran Malisa 2013 Analisis Penerimaan Daerah Dari Sektor Pariwisata Di
Kabupaten Tana Toraja Skripsi Makassar Univesrsitas Hasanuddin
Makassar
Marpaung Bahar 2002 Pengantar Pariwisata Bandung Alfabeta
Mustafa Delly 2013 Birokrasi Pemerintahan Bandung Alfabeta
Ndraha Taliziduhu 2003 Kybernlogi Jakarta Rineke Cipta
Norton P David 2004 Strategi Maps Converting Intangible Assets Into Tangible
Outcome Harvard Harvard Business School Publication Corporation
Pendit Nyoman S 2002 Ilmu Pariwisata Jakarta Pradnya Paramita
Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Nasional
2010 hingga 2025
Rangkuti Freddy 1997 Analisis SWOT Jakarta PT Gramedia Pusataka Utama
Republik Indonesia Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah
------------------------- Undang-Undang No 10 Tahun 2009 tentang
Kepariwisataan
92
Rewansyah Asnawi 2011 Reformasi Birokrasi Dalam Rangka Good
Governance Jakarta Yusaiantanas Prima
Salusu J 2000 Pengambilan Keputusan Strategi Jakarta Gramedia
Widisaran
----------- 1996 Pengambilan Strategi Jakarta Gramedia Widisaran
Sedarmayanti 2014 Manajemen Strategi Bandung Refika Aditama
Siagian Sondang P 1994 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta Bumi
Aksara
------------------------ 2011 Manajemen Stratejik Jakarta Bumi Aksara
Sugiyono 2008 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Usman Nurdin 2002 Konteks Implementasi Berbatas Kurikulum Jakarta PT
Raja Grafindo Persada
Wardhono Fitri Indra 2014 Kumpulan Artikel Terkait Destination Management
Organization diakses pada tanggal 8 januari 2016
(httpslidesharenetfitriwardhonokumpulan-artikel-terkait-dmo)
Zulfikar 2015 Strategi Pemerintah Dalam Penerimaan Adipura Di Kabupaten
Maros Skripsi Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
LAMPIRAN
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Saya yang bertanda tanga di bawah ini
Nama Mahasisawa Rosita
Nomor Stambuk 105610443412
Program Studi Ilmu Administrasi Negara
Menyatakan bahwa benar karya ilmiah ini adalah penelitian saya sendiri tanpa bantuan dari
pihak lain atau ditulisdipublikasikan orang lain atau melakukan plagiat Pernyataan ini saya buat
dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar maka saya
bersedia menerima sanksi akademik sesuai aturan yang berlaku sekalipun itu pencabutan gelar
akademik
Makassar 08 Februari 2016
Yang Menyatakan
Rosita
vi
ABSTRAK
ROSITA 2016 Strategi Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi
(DMO) Pariwisata Di Kabupaten Tana Toraja (Dibimbing oleh Musliha Karim dan Nasrul
Haq)
Destiniasi Manajemen Organisasi Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja merupakan
struktur tata kelolah destinasi pariwisata yang mencakup perencanaan koordinasi implementasi
dan pengendalian Dari sekian banyak pengelolaan yang seharusnya dilakukan salah satunya
adalah infrastruktur jalan dan kebersihan disetiap obyek wisata tapi pengelolaan tersebut belum
terlaksana dengan baik karena masih banyak jalan yang tidak memadai serta kebersihan di
lokasi obyek wisata tidak terjaga Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui strategi pemerintah
dalam peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana
Toraja
Jenis penelitian adalah kualitatif dengan menggambarkan bentuk startegi pemerintah
dalam peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata di Kabupaten Tana
Toraja Tipe penelitian adalah fenomena logis Dalam pengumpulan data digunakan teknik
wawancara observasi dan dokumentasi Sedangkan teknik untuk menganalisis data digunakan
reduksi data sajian data dan penerikan kesimpulan Keabsahan data digunakan tiga trianggulasi
yaitu waktu sumber dan teknik
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) pariwisata 1) Strengths dari obyek wisata terdapat keindahan
alam yang begitu menarik serta kearifan lokal dari segi budaya sangat orisinil serta beragam
budaya yang dimiliki yang diminati para pelancong baik lokal maupun mancanegara 2)
Weaknesses ditemukan berbagai kendala dalam meningkatkan DMO yaitu infarstruktur jalan
yang belum optinmal serta kebersihan dilokasi obyek wisata tidak terjaga 3) Opportunities
salah satu keuntungan masyarakat dengan adanya obyek wisata di Tana Toraja adalah dapat
meningkatkan pereokonomian karena ada berbagai macam usahabisnis yang dibuka 4)
Threats dengan adanya penetrasi budaya luar menjadi kendala dalam meningkatkan destinasi
dan akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat karena sebagian besar
masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan wisatawan kapan wisatatawan
menurun maka pendapatan masyarakat dan PAD pun akan menurun begitu pun sebaliknya
Kata kunci Strategi Pemerintah Peningkatan DMO Pariwisata
vi
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ldquoStrategi
Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Di
Kabupaten Tana Torajardquo
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat dalam
memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi Publik pada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Makassar
Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan
terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak Oleh sebab itu pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih dengan segala hormat kepada
1 Kedua orang tua terkasih Zeth Pasei Rombeallo dan Syamsuriati Tonang atas kasih
sayangnya untuk penulis terus mendoakan dan mendukung dalam kehidupan penulis
khususnya dalam pendidikan Kakak dan adik tercinta Nirwan Randa Masjohan Agus
Paonganan Intan Arrang Bulawan Restiana Embong Bulan Jumadil Pearsquo Nurlina
Ewang juga menjadi penyemangat untuk penulis dan mendoakan penulis dalam
menyelesaikan studinya
viii
2 Ibu Dra Hj Musliha Karim M Si selaku pembimbing I dan Bapak Nasrul Haq
SSos MPA selaku pembimbing II yang senantiasa
meluangkan waktunya membmbing dan mengarahkan penulis sehingga skripsi
ini dapat diselesaikan
3 Bapak Dr H Muhlis Madani MSi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Muhammadiyah Makassar
4 Bapak Dr Burhanuddin S Sos M Si selaku Ketua Jurusan lmu Administrasi
Publik
5 Bapak dan Ibu dosen Serta Staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Muhammadiyah Makassar
6 Pemerintah Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
yang telah menerima saya dan memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan
penelitian
7 Teman-teman seperjuangan angkatan 2012 di Jurusan Ilmu Administrasi Publik
terkhusus kelas B yang telah bersama-sama berusaha keras dan penuh semangat dalam
menjalani studi baik suka maupun duka Kebersamaan ini akan menjadi sebuah kenangan
yang indah yang tidak akan terlupakan
8 Sahabat-sahabat penulis yang tak sempat disebutkan satu-persatu berjuang serta
tidak hent-hentinya memberikan semangat untuk selesai karya tulis ini
ix
Demi kesempurnaan skripsi ini saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat
penulis harapkan Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat memberikan
sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan
Makassar 2016
Rosita
x
DAFTAR ISI
Halaman Pengajuan Skripsi ii
Halaman Persetujuan iii
Penerimaan Tim iv
Halaman Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah v
Abstrak vi
Kata Pengantar vii
Daftar Isi x
Daftar Gambar xii
Daftar Tabel xiii
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 5
C Tujuan Penelitian 6
D Kegunaan Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Pengertian Konsep dan Teori 7
B Pemerintah Daerah 16
C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) 18
D Pariwisata 21
E Kerangka Pikir 25
F Deskripsi Fokus 26
G Deskripsi Fokus Penelitian 26
BAB III METODE PENELITIAN
A Waktu dan Lokasi Penelitian 29
xi
B Jenis dan Tipe Penelitian 29
C Sumber Data 29
D Informan Penelitian 30
E Teknik Pengumpulan Data 31
F Teknik Analisis Data 32
G Pengabsahan Data 33
BAB IV HAIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian 36
B Karakteristik Informan 52
C Strategi Pemerintah Dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi
Pariwisata Di Kabupaten Tana Toraja 55
D Analisis SWOT 81
BAB VI PENUTUP
A Kesimpulan 87
B Saran 89
DAFTAR PUSTAKA 91
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) merupakan struktur tata
kelola destinasi pariwisata yang mencakup perencanaan koordinasi
implementasi dan pengendalian organisasi destinasi secara inovatif dan
sistematik melalui pemanfaatan jejaring informasi dan teknologi yang terpimpin
secara terpadu dengan peran serta masyarakat Pelaku asosiasi industri
akademisi dan pemerintah yang memiliki tujuan Proses dan kepentingan bersama
dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan volume kunjungan wisata lama
tinggal dan besaran pengeluaran wisatawan serta manfaat bagi masyarakat lokal
Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berupaya untuk
terus fokus memaksimalkan 15 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) di tahun
2012 Hal itu sesuai dengan peraturan pemerintah (PP) No 50 Tahun 2011
tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional 2010 hingga
2025 Terdapat 15 lokasi DMO yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia dalam
rencana strategis industri pariwisata untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata
yang dikelola secara profesional dengan melibatkan partisipasi masyarakat lokal
yaitu Sabang Danau Toba Kawasan Kota Tua Jakarta Tanjung Puting
Pangandaran Borobudur Bromo dan Semerau serta kawasan Tengger Danau
batur Rinjanji Pulau komodo Wakatobi Derawan Tana Toraja Bunaken dan
Raja Ampat
2
Menurut Bruen dan Anderson (dalam Wardhono 2014) Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) sebagai sistem pengelolaan terpadu memiliki
fungsi sebagai economic driver communitymarketer industry coordinator quasi
publicrepresentative and builder of communicaty pride Secara ringkas
pemahaman tentang DMO dikategorikan sebagai kegiatan pembenahan dan
penataan pengembangan destinasi secara internal dan pengembangan pemasaran
secara eksternal
Angelo Presenza (dalam Wardhono 2014) menjelaskan bahwa ada tiga
komponen penting dalam Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) yaitu (a)
coordination tourism stakeholder merupakan inti sistem DMO komponen ini
menjadi kunci sukses karena menitik beratkan pada hubungan jejaring yang
membentuk sistem DMO (b) destination crisis management memberikan
pengawasan dari sistem dengan pelaksanaan dan pengelolaan mulai perencanaan
hingga implementasi program (c) destination marketing menjadi ujung tombak
dalam komponen DMO Dengan konsep diatas dapat ditegaskan bahwa DMO
merupakan salah satu konsep pengelolaan dalam sistem pengelolaan kawasan
berbasis kewilayahandaerah yang memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan
berbagai komponen secara internal dan eksternal koalisi dan kerjasama
(stakeholder) serta sistem pengelolaan pariwisata DMO secara esensi bertugas
dan bekerja di dalam entitas fabrikasi destinasi pariwisata dan bertanggung jawab
untuk mencapai pengembalian nilai investasi yang unggul pertumbuhan pasar
produk yang berkualitas merek yang berbeda serta manfaat bagi seluruh
(shareholders) DMO tidak memiliki pabrik tersebut tidak memperkerjakan
3
orang-orang di dalamnya dan bukan pula mengontrol proses pelaksanannya di
lapangan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) memiliki satu tujuan dan arahan
untuk mencapai pengelolaan dari sebuah destiniasi yaitu adanya sebuah
kelembagaan yang mengelola destinasi Hal ini ditentukan oleh kapasitas
pengembangan pertumbuhan aktivitas wisata saat ini yang merujuk pada tatanan
daur hidup destinasi dengan menyediakan informasi menyediakan sarana dan
prasarana yang baik dan arahan kepada wisatawan sehingga wisatawan
mendapatkan pengelaman yang terbaik saat berkunjung memberikan jaminan
kualitas berwisata kepada wisatawan dan dukungan regulasi terhadap pelaku
industri pariwisata lokal dan pada akhirnya mewujudkan sinergi antara kebutuhan
wisatawan pelaku industri pariwisata dan pemerintah
Penerapan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) harus diterjemahkan
secara konstektual sesuai kaidah yang berlaku berbasis lokalitas agar tidak
menimbulkan friksi perang kepentingan egosektoral serta tidak kontraproduktif
terhadap eksistensi fungsi kelembagaan yang sudah ada Sebagai konsep DMO
berperan menjadi katalisatormotivator dan (spirit) untuk menggerakkan seluruh
kontruksi dan entitas destinasi Prasyaratnya adalah komitmen dan tanggung
jawab Instrumen yang digunakan adalah melalui perencanaan sinergis koordinasi
konsistensi dalam implementasi dan audit dampak manfaat bagi masyarakat lokal
dan destinasi Baik-buruknya pengelolaan ini akan menentukan seberapa kuat
daya tarik suatu destinasi bagi pasar wisatawan pertumbuhan kerja lama kerja
4
besaran pengeluaran kunjungan berulang dan seberapa lama manfaat dan
keberlanjutannya (sustainability)
Pendekatan quality control quality assurance dan quality management
berfokus kepada pengendalian kualitas destinasi manajemen produk dan
pelayanan pada destinasi pariwisata serta peningkatan secara berkelanjutan
produk dan jasa kepariwisataan Fakta membuktikan bahwa destinasi pariwisata
yang dikelola dengan prinsip-prinsip keberlanjutan sangat efektif memberikan
keuntungan jangka panjang baik secara ekonomi sosial maupun ekologi Di
tingkat yang lebih praksis tata kelola destinasi pariwisata berbasis nilai
merupakan faktor determin dan strategis terhadap peningkatan daya saing
pariwisata Untuk itu diperlukan pola dan kiat berbagai perangkat manajemen
dalam pembangunan pariwisata termasuk tata kelola destinasi pariwisata
Kabupaten Tana Toraja ditetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai
salah satu dari 15 lokasi yang mendapatkan program Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Hal ini menjadi salah satu kebanggan terbesar Tana Toraja
karena dengan adanya DMO dapat dilakukan program pengembangan dan
pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan berbasiskan proses dimulai dari
perencanaan hingga oprasional dan pemantauan Program DMO akan terlaksana
dengan baik jika di tunjang dengan partisipasi aktif dari seleruh elemen
masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam maningkatkan kunjungan
wisatawan Kerja sama yang baik antara Pemerintah Daerah masyarakat dan
dinasinstansi terkait sangatlah perlu dibina secara terus menerus dan
berkesinambungan Agar kebersihan tempat wisata dan infrastruktur jalan tetap di
5
perhatikan dari itu perlu dukungan dan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi
agar kebersihan dan infrastruktur jalan dapat di atasi dan destinasi parawisata
dapat berjalan dengan baik Peran serta masyarakat sangatlah penting untuk
menjaga kebersihan lingkunga parawisata dan infrastruktur jalan Program
Destinasi Manajemen Organisasi tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah
Daerah dan DinasInstansi terkait saja melainkan juga seluruh elemen masyarakat
Keberhasilan suatu Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) bukan hanya
mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu
mengorganisir dari segi infrastruktur jalan dan kebersihan di obyek wisata Hal ini
berdasarkan pada pengamatan penulis bahwa DMO pariwisata di Tana Toraja
belum berjalan secara optimal karena masih banyaknya jalan yang rusak menuju
lokasi pariwisata serta kebersihan yang tidak terjaga di obyek wisata tentu hal ini
memberikan dampak yang negatif bagi wisatawan yang datang berkunjung
Sehubungan dengan pembahasan di latar belakang di atas penulis
mengangkat sebuah judul penelitian yakni strategi pemerintah dalam
implementasi programDestinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata
di Kabupaten Tana Toraja
B Rumusan Masalah
Terkait dengan pembahasan yang ada di latar belakang penulis
merumuskan masalahnya yaitu bagaimana strategi pemerintah dalam
peningkatan Destinasi ManajemenOrganisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten
Tana Toraja
6
C Tujuan Penelitian
Terkait dengan masalah yang ada di latar belakang penulis tertarik untuk
untuk mengetahui strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
D Kegunaan Penelitian
1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini di harapakan dapat memberikan manfaat secara teoritis
dalam mengetagui strategi pemerintah dalam implementasi program
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten Tana Toraja
sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran
2 Manfaat praktis
Menambah wawasan penulis mengenai strategi pemerintah dalam
peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten
Tana Toraja untuk selanjutnya di jadikan sebagai acuan dalam bersikap dan
berperilaku juga dapat di jadikan sebagai bahan pertimbangan atau di
kembangkan lebih lanjut serta referensi terhadap penelitian yang sejenis
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Pengertian Strategi
Strategi adalah rencana jangka panjang diikuti tindakan yang ditujukan
untuk mencapai tujuan tertentu yang umumnya adalah kemenangan Asal kata
strategi turunan dari kata dalam bahasa Yunani strategos Strategi secara umum
adalah proses penentuan rencana pemimpin puncak berfokus pada tujuan jangka
panjang organisasi disertai penyusunan cara atau upaya bagaiamana agar dapat di
capai Sementara pengertian strategi secara khusus adalah tindakan yang bersifat
senangtiasa meningkat terus menerus di lakukan berdasarkan sudut pandang
tentang apa yang di harapkan pelanggan dimasa depan Strategi hampir sealalu
dimulai dari apa yang dapat terjadi bukan dimulai dari apa yang terjadi
Strategi pertama di kemukakan oleh Chandler (dalam Sedarmayanti 2014)
menyebutkan bahwa strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan
serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk
mencapai tujuan tersebuat Menurut David (2004) Defenisi strategi adalah cara
untuk mencapai tujuan jangka panjang Strategi bisnis bisa berupa perluasan
geografis diversifikasi akusisi pengmbangan produk penetrasi pasar
rasionalisasi karyawan divestasi likuidasi dan joint venture Dalam hal ini
terdapat dua karakteristik strategi yang sangat penting yakni pertama strategi
di rencanakan terlebih dahulu secara sadar dan sengaja mendahului berbagai
tindakan yang akan dilakukan berdasarkan strategi yang dibuat tersebut Kedua
strataegi kemudian dikembangkan dan diimplementasikan agar mencapai tujuan
8
Sedangkan menurut Hamel dan Prahalad (dalam Freddy Rangkuti 1995) strategi
merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus
menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan
oleh para pelanggan dimasa depan
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam perkembangannya
konsep mengenai strategi terus berkembang hal ini dapat ditunjukkan oleh
adanya perbedaan konsep mengenai strategi selama 30 tahun terakhir
Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep lain yang berkaitan
sangat menentukan suksesnya strategi dan konsep lain yang berkaitan sangat
menentukan suksesnya strategi yang disusun
1 Perumusan Strategi
Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke
depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi menetapkan
tujuan strategis dan keuangan perusahaan serta merancang strategi untuk
mencapai tujuan tersebut dalam langkah menyediakan costumer value terbaik
Menurut Sondang P Siagian (2011) salah satu langkah yang perlu digunakan
dalam merumuskan strategi adalah analisis ldquoSWOTrdquo dimana analisis SWOT
merupakan salah satu instrumen analisis yang ampuh apabila digunakan dengan
tepat Telah diketahui pula secara luas bahwa ldquoSWOTrdquo merupakan akronim
untuk kata kata ldquoStrengths rdquo (Kekuatan) ldquoWeaknesses (Kelemahan)
ldquoOportunities rdquo(Peluang) dan ldquoThreatsrdquo (Ancaman) Faktor kekuatan dan
kelemahan terdapat dalam tubuh suatu organisasi termasuk satuan bisnis tertentu
sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang
9
dihadapi oleh organisasi atau perusahaan atau satuan bisnis yang bersangkutan
Jika dikatakan bahwa analisis SWOT dapat merupakan instrumen yang ampuh
dalam melakukan analisis stratejik keampuhan tersebut terletak pada kemampuan
para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan
dan pemanfaatan peluang sehingga sekaligus perperan sebagai alat untuk
minimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh organisasi dan menekan
dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi Jika para penentu strategi
perusahaan mampu melakukan kedua hal tersebut dengan tepat biasanya upaya
untuk memilih dan menentukan strategi yang efektif membuahkan hasil yang
diharapkan Analisis SWOT dapat membantu merumuskan segaligus memetakan
persoalan secara internal dapat diidentifikasi apa saja yang menjadi kekuatan dan
kelemahan dalam waktu bersamaan secara eksternal dapat dirumuskan secara
seksama peluang dan ancaman apa saja yang dihadapi
a) Faktor-faktor berupa kekuatan yang dimaksud dengan faktor-faktor kekuatan
yang dimiliki oleh suatu perusahaan-termasuk satuan-satuan bisnis
didalamnya adalah antara lain kompetensi khusus yang terdapat dalam
organisasi yang berakibat pada pemikiran keunggulan komparatif oleh unit
usaha dipasaran
b) Faktor-faktor kelemahan jika orang berbicara tentang kelemahan yang
terdapat dalam tubuh suatu satuan bisnis yang dimaksud ialah keterbatasan
atau kekurangan dalam hal sumber keterampilan dan kemampuan yang
menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang
memuaskan
10
c) Faktor peluang defenisi sederhana tentang peluang ialah ldquoberbagai situasi
lingkungan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnisrdquo
d) Faktor ancaman pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian
peluang Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman ldquoadalah faktor-
faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnisrdquo Jika tdak
diatasi ancaman akan menjadi ldquoganjalanrdquo bagi satuan bisnis yang
bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun dimasa depan
Salah satu model analisis SWOT yang merupakan rangkuman dari
beberapa model adalah yang diperkenalkan oleh Kearns (dalam J Salusu 2000)
seperti pada diagram berikut ini
Faktor
Eksternal
Faktor
Internal
Opportunities
Threats
Strengths
Comparative Advantage
Mobilization
Weaknesses
InvesmentDivtesment
Damage Control
Gambar 1 Analisis SWOT
Diagram diatas menampilkan matriks enam kotak dua yang paling diatas
adalah kotak faktor eksternal yaitu peluang dan ancamantantangan sedangkan
dua kotak sebelah kiri adalah kotak faktor internal yaitu kekuatan-kekuatan dan
kelemahan-kelemahan organisasi Empat kotak lainnya A B C dan D
merupakan kotak isu-isu stratejik yang timbul sebagai hasil kontak antara faktor-
faktor eksternal dan faktor-faktor intrnal Keempat isu stratejik itu di beri nama
11
(a) comporative advantage (b) mobilization (c) investmentdivtesment dan (d)
damage control Apabila para pengambil keputusan telah melihat peluang yang
tersedia dan ternyata juga memiliki posisi internal yang kuat maka organisasi itu
menghadapi isu stratejik yang dapat disebut comporative advantage (keunggulan
komporatif) Dua elemen stratejik yang paling baik bertemu sehingga para
eksekutif tidak boleh membiarkannya hilang tetapi sebaliknya harus
memperkuatnya dengan berbagai perencanaan yang mampu mendukungnya
Sel A ini memberi kemungkinan bagi organisasi untuk berkembung lebih
cepat namun harus senantiasa waspada terhadap perubahan yang tidak menentu
dalam lingkungan Pertanyaannya adalah bagaiamana memanfaatkan kekuatan
yang ada untuk meningkatkan posisi kompetitifnya
Sel B yaitu isu stratejik mobilization adalah kotak interaksi dan pertemuan
antara ancamantantangan dari luar yang diidentifikasi oleh para pengambil
keputusan dengan kekuatan organisasi Di sini para eksekutif hendaknya berusaha
memobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk
memperlunak ancaman dari luar tersebut bahkan kalau mungkin dapat
mengubahnya sebagai peluang
Sel C tampil isu stratejik investmentdivestment yang memberi pilihan
bagi para eksekutif karena situasinya kabur Peluang yang tersedia sangat
meyakinkan tetapi tidak ada kemampuan organisasi untuk menggarapnya dan
memberikan reaksi positif Kalau dipaksakan bisa memakan biaya terlalu besar
sehingga merugikan organisasi Lebih baik tinggalkan dan serahkan kepada
organisasi lain yang mungkin memiliki posisi yang lebih baik Bisa juga para
12
eksekutif tidak berbuat apa-apa Haruskah organisasi menanam investasi untuk
memperkuat titik lemahnya sehingga mampuu mengubah dan memperbaiki posisi
kompetitifnya
Sel D adalah kotak paling lemah dari semua sel karena dapat membawa
bencana bagi organisasi paling tidak merugikan program-programnya Sudah
terancam dari luar lalu di hadapakan pada sumber daya yang sangat lemah
Strategi yang ditempuh ialah mengendalikan kerugian yang diderita sehingga
tidak separah dengan yang diperkirakan Hal itu dapat dilakukan dengan sedikit
membenahi sumber daya dengan harapan mampu memperkecil ancaman dari luar
tersebut Usaha itu diarahkan pada upaya mengalihkan kelemahan menjadi
kekuatan sungguh pun memakan waktu yang lama
2 Tujuan Strategi
Tujuan Stratejik adalah kunci dari arah perubahan masa depan Ia
mengarahkan apa yang hendak dikejar diwaktu yang akan datang yaitu dalam
jangka waktu sekian sekitar tiga sampai lima tahun Arahan itu harus jelas dan
tegas bagi keseluruhan organisasi oleh sebab itu sering juga dikatakan bahwa
tujuan stratejik merupakan planning umbrella (payung perencanaan) dalam
mengintegrasikan usaha dari semua unit kerja dan personil kedalam suatu
kegiatan menyeluruh dan menyatu dari suatu organisasi Untuk dapat melakukan
itu tujuan stratejik harus lebih tajam daripada misi tetapi masih cukup luas untuk
dapat mendorong lahirnya kreatifitas dan inofasi bagi semua unit kerja (Koteen
1991) Dengan tegas Koteen (dalam J Salusu 2000) mengatakan bahwa apabila
tujuan stratejik berjalan dengan baik maka kenyataan itu sudah merupakan ldquokunci
13
keunggulan dan kesuksesanrdquo sebab arahannya jelas yaitu untuk mendapatkan
manfaat terbesar dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia Juga membantu
menciptakan kondisi yang mendorong pertumbuhan dan kemajuan organization
secara prakmatis tujuan stratejik adalah kinci menuju kelangsungan hidup
organisasi ini berarti pada saat-saat yang kritis ia harus memusatkan perhatian
segera jelas dan bahkan agresif terhadapa hal-hal yang memerlukan perubahan
hal ini dimaksudkan menanggulangi situasi yang bisa mengancam organisasi yang
dapat mempengaruhi stabilitas keuangan dan kelanjutan hidup organisasi
3 Inisiatif Strategi
Inisiatif strategi pada dasarnya menjelaskan maksud dan rangkuman dari
tindakan-tindakan yang akan dilancarkan untuk mencapai tujuan strategi
Didalamnya sudah tercakup strategi yang akan dipakai untuk mencapai hasilakhir
yang diinginkan Inisiatif strategi biasanya lahir setelah ditemukan implikasi-
implikasi strategi dari kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan
ancaman dari lingkungan eksternal Biasanya juga inisiatif strategi itu muncul
dengan cara informal dari eksekutif kepala atau bahkan dari anggota staf
organisasi
Setiap inisiatif strategi dari mana pun sumbernya perlu digarap secara
sistematis Tetapi perlu diketahui bahwa inisiatif strategi yang harus dijelaskan di
depan publik walaupun publik itu terbatas Para pengambil keputusan startegi
termasuk para pelaksana perlu mengetahui mengapa inisiatif itu ditampilkan dan
hasil apa serta keuntungan-keuntungan apa yang akan dinikmati andaikata inisiatif
itu dilaksanakan Tegasnya inisiatif strategi mengungkapkan langkah-langkah
14
penting yang perlu ditempuh untuk menghindari diri dari malapetaka eksternal
atau untuk mengejar peluang yang tersedia
4 Tingkat-Tingkat Strategi
Merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer Higgins (dalam
JSalusu 1996) menjelaskan adanya empat tingkatan
strategi keseluruhannya disebut Master Strategi yaitu
a) Enterprise strategy (Strategi perusahaan)
Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat setiap organisasi
mempunyai hubungan dengan masyarakat Masyarakat adalah kelompok
yang berada diluar organisasi yang tidak dapat dikontrol Didalam masyarakat
yang tidak terkendali itu ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti
kelompok penekan kelompok politik dan kelompok sosial lainnya Jadi
dalam strategi interprise terlihar relasi antara organisasi dan masyarakat luar
sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan
organisasi Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-
sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap
tuntutan dan kebutuhan masyarakat
b) Corporate strategy (Strategi perusahaan)
Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi sehingga sering disebut Grand
Strategi yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasiPertanyaan
apa yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan
bisnis itu tidak semata-mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis tetapi juga
oleh setiap organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit
15
c) Business strategy (Strategi bisnis)
Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaiamana merebut pasaran di tengah
masyarakat Bagaimana menempatkan organisasi dihati para pengusaha para
pengusaha para donor dan sebagainya Semuanya ini dimaksudkan untuk
dapat memperoleh keuntungan-keuntungan stratejik yang sekaligus mampu
menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik
d) Functional strategy (Strategi fungsional)
Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya
strategi lain Ada tiga jenis strategi functional yaitu
(1) Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang
memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang
sehat antara lain yang berkaitan dengan keuangan pemasaran sumber
daya penelitian dan pengembangan
(2) Strategi functional manajemen mencakup fungsi-fungsi manajemen
fungsi manajemen terbagi 11 yaitu planning organizing implementing
conrolling staffing leading motivating communicating decision
making representing dan integrating
(3) Strategi isu stratejik fungsi utamanya adalah mengontrol lingkungan
baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum
diketahui atau yang selalu berubah
B Pemerintah Daerah
Pemerintah sebagai sebuah organisasi ditinjau dari sudut biological adalah
sebuah organisme yang hidup dan setiap organisme yang hidup mempunyai
16
bagian yang disebut Kepala (head) Sebuah tubuh manusia atau hewan yang
dikendalikan oleh kepalanya sebuah rumah tangga dikendalikan oleh kepala
keluarga Kepala dapat dianggap identik dengan pemerintah baik itu pemerintah
pusat pemerintah daerah maupun pemerintahan daerah dimana pemerintah pusat
adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan
Negara Republik Indonesia yang di bantu oleh Wakil Presiden dan Menteri-
Menteri Negara sedangkan Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai
unsur penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom dan Pemerintahan
Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah
KabupatenKota adalah BupatiWalikota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) KabupatenKota menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan
prinsip otonomi selaus-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia Sedangkan wewenang Pemerintahan Daerah yaitu (1)
mengajukan rancangan Pemerintah Daerah (PERDA) (2) menetapkan Peraturan
Daerah (PERDA) yang telah mendapat persetujuan bersama Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) (3) menetapkan peraturan Kepala Daerah dan keputusan
Kepala Daerah (4) mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang
sangat dibutuhkan oleh Daerah danatau masyarakat (5) melaksanakan wewenang
lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah)
Urusan-urusan Pemerintahan Daerah yaitu (a) urusan pemerintahan wajib
yang berkaitan dengan pelayanan dasar seperti pendidikan kesehatan pekerjaan
17
umum dan penataan ruang perumahan rakyat dan kawasan pemukiman
ketentraman ketertiban umum dan pelindungan masyarakat (b) urusan
pemerintahan yang wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar seperti
tenaga kerja pemberdayaan perempuan perlindungan anak pangan pertahanan
lingkungan hidup perhubungan komunikasi informatika pemberdayaan
masyarakat desa koperasi usaha kecil menengah administrasi kependudukan
dan pencatatan sipil (c) urusan pemerintahan pilihan seperti kelautan perikanan
pariwisata pertanian kehutanan energi sumber daya mineral perdagangan
perindustrian dan transmigrasi (Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah)
Pemerintah adalah proses penetapan janji dan legitimasi seorang pejabat
Negara Publik diukur dengan fakta sejauh mana ia menebar janji demikian
menurut Ndraha (2003) yang baik bersifat internal maupun kepada masyarakat
umum Sedangkan menurut Delly Mustafa (2013) mengemukakan bahwa
pemerintah adalah keseluruhan struktur lembaga dan unit-unit dalam Negara
yang bertugas untuk mengatur pelaksanaannya tugas-tugas pemerintahan Uraian
ringkas di atas menunjukkan bahwa (1) pemerintah dapat dianggap sebagai
suatu yang given ditakdirkan hadir dimana-mana dan merupakan bagian yang
integral sebuah sistem (2) pemerintah terbentuk secara evolusioner sebagai
produk penyesuaian diri manusia dengan perubahan lingkungan hidupnya agar ia
tetap survive (3) pemerintah terbentuk melalui revolusi penakluk atau
pernyataan (4) dapat juga dianggap sebagai produk manajemen pemerintahan
18
yang sengaja dibentuk berdasarkan kesepakatan warga masyarakat sebagai alat
(input) untuk mencapai tujuan dan misi tertentu
C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah suatu bentuk strategis
dalam membangun pariwisata baik di Tingkat Lokal Regional maupun Nasional
DMO dapat pula merupakan struktur tata kelola destinasi pariwisata dimana
melibatkan bukan hanya stakeholder bahkan shareholder yang mampu
memberikan sharing pendapat bahkan sharing anggaran untuk memulai kegiatan-
kegiatan pariwisata Pengelolaan pariwisata di destinasi tertentu di Indonesia
masih jauh ketinggalan dibanding negara-negara lainnya di Asia sehingga
pariwisata di Negara kita masih jauh ketinggalan dari sistem pengelolaannya
Adapun visi dan misi Toraja DMO didirikan pada tanggal 3 Mei 2012 dengan
dua fokus utama yaitu
1) Peningkatan kapasitas untuk masyarakat dan pelaku bisnis pariwisata
lokal
2) Pengorganisasian pencarian dan pengembangan objek pariwisata fasilitas
serta peningkatan aksebilitas ke Toraja
Di bawah koordinas pemerintah setempat (Bupati Tana Toraja) struktur
organisasi Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terdiri Ketua Wakil
Ketua dan Komisi Komisi sarana dan prasarana Komisi sumber daya manusia
Komisi daya tarik wisata Komisi pemasaran dan promosi dan komisi
lingkungan Sedangkan anggota dari Toraja DMO terdiri dari perwakilan
pemerintah setempat (SKPD-BAPPEDA Dinas pariwisata Dinas Koperasi dan
19
Perdagangan dan sebagainya) asosiasi pariwisata (PHRI dan ASITA) dan ketua
Komunitas setempat (kelompok adat kelompok agama dan kelompok pemuda)
Saat ini Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) mensinergikan
upaya untuk menata kembali perannya diantara pemangku kepentingan pariwisata
di Toraja Anggota internal Toraja DMO mengemukakan ide untuk mengusulkan
Toraja DMO sebagai organisasi legal yang nantnya akan berfungsi sebagai
organisasi yang berkelanjutan sekaligus sebagai perwakilan resmi destinasi
pariwisata Toraja Melalui partisipasi aktif Toraja DMO menciptakan kembali
pencitraan untuk destinasi Toraja mempromosikan Toraja melalui partisipasi di
pameran travel di kancah Nasional maupun Internasional berkolaborasi dengan
pelaku usaha pariwisata lokal untuk mengorganisasi dan mengatur perjalanan
eduksi (untuk media dan operatortur) serta menetapkan standar kualitas untuk
pelaku usaha pariwisata lokal (akomodasi restaurant dan operatortur) dalam
rangka memenuhi layanan berstandar Internasional Tanggung jawab utama
berikutnya dari Toraja DMO adalah untuk meningkatkan kepercayaan diantara
pelaku usaha pariwisata dan pemangku kepentingan lokal Harapannya semoga
keberadaan Toraja DMO akan menambah manfaat untuk perekonomiani
masyarakat setempat Saat ini industri pariwisata hanya menduduki peringkat
sebagai pendapatan terbesar ketiga di Toraja Pemerintah Daerah Toraja dan
Toraja DMO bekerja bahu-membahu dan saling mendukung bagi
keberlangsungan industri pariwisata di Toraja
Pendekatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) akan lebih
memudahkan bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan pariwisata karena
20
akan dilakukan melalui tata kelola yang terpadu DMO akan melakukan tugas
koordinasi perencanaan pengendalian organisasi destinasi keberlanjutan dan
implementasi yang dilakukan secara inovatif dan sistemik dengan memanfaatkan
tehnologi informasi yang melibatkan tiga pilar penggerak pembangunan
pemerintah industri pariwisata dan masyarakat dengan tujuan untuk
meningkatkan tata kelola destinasi yang dikelola dengan pendekatan lokal namun
berskala internasinal
Alastair Morrison dalam Konferensi Nasional Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) di Jakarta Agustus (dalam wardhono 2014) menjelaskan
bahwa panduan DMO dimulai dari product development marketing riset
komunication community relations pengembangan sumber daya hingga
kemudian tahapan pengelolaan (governance) Adapun salah satu faktor
pendukung dalam meningkatkan DMO adalah rambu solo dimana rambu solo
adalah upacara adat kematian masyarakat Toraja yang bertujuan unttuk
menghormati dan menghantarkan arwah orang yang meninggal dunia menuju
alam roh yaitu kembali kepada keabadian bersama para leluhur mereka kesebuah
tempat peristirahatan Upacara ini sering juga disebut upacara penyempurnaan
kematian karena orang yang meninggal baru dianggap benar-benar meninggal
setelah seluruh proses upacara ini digenapi Jika belum maka orang yang
meninggal tersebut hanya dianggap sebagai orang yang sakit atau lemah sehingga
ia tetap diperlakukan seperti halnya orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur
dan disediakan makanan dam minuman bahkan selalu di ajak bicara
21
D Pariwisata
Pengertian pariwisata secara Etomoogi pariwista berasal dari dua kata
yaitu ldquoparirdquo yang berarti banyakberkeliling sedangkan pengertian wisata berarti
ldquopergirdquo Di dalam kamus besar Indonesia pariwisata adalah suatu kegiatan yang
berhubungan dengan perjalanan rekreasi sedangkan pengertian secara umum
pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara
waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain dengan
meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud
mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya tetapi semata-mata untuk
menikmati kegiatan pertamasyaan atau rekreasi untuk memenuhi keinginan yang
beraneka ragam
Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai
fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat pengusaha Pemerintah
dan Pemerintah Daerah (Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang
Kepariwisataan) Sedangkan menurut Muljadi 2012 pariwisata adalah suatu
aktivitas perubahan tempat tinggal sementara dari seseorang diluar tempat tinggal
sehari-hari dengan suatu alasan apapun selain melakukan kegiatan yang biasa
menghasilkan upah atau gaji
Istilah pariwisata ini mulai dipakai setelah tahun 1960 untuk mengganti
istilah bertamasya melancong atau piknik dan memberi pengertian yang
sederhana dan sempit yaitu bepergian ke suatu tempat yang tidak jauh untuk
sekedar bersantai Sedangkan dalam era saat ini alasan dan sifat perjalanan yang
dilakukan dalam kaitannya dengan mobilitas pergerakan manusia ini jauh lebih
22
luas Sehingga digunakan istilah pariwisata dimana pengertian pariwisata lebih
luas menyangkut persoalan-persoalan mobilitas pergerakan manusia dari suatu
tempat ke tempat lain dengan tujuan memperoleh nilai kegunaan bagi
pemanfaatan jasa pariwisata Dan bagi yang memanfaatkannya menerima suatu
nilai berupa pendapatan dari jasa pariwisata tersebut Oleh karena itu pariwisata
mengandung nilai ekonomi ynag tinggi bagi pemanfaatan jasa tersebut sebagai
komoditas ekonomi Suatu perjalan dianggap sebagai perjalanan wisata bila
memenuhi persyaratan yang diperlukan yaitu 1) bersifat sementara 2) bersifat
sukarela (voluntary) dalam arti tidak terjadi paksaan 3) tidak bekerja yang
bersifat menghasilkan upah ataupun bayaran Adapun penegrtian kepariwisatan
menurut Bahar dan Marpaung 2002 kepariwisataan adalah sebuah kegiatan yang
dilakukan untuk orang yang melakukan kegiatan perjalanan
Menurut Pendit (2002) terdapat beberapa jenis pariwisata yaitu
1) Wisata budaya ini dimaksudkan dengan perjalanan yang dilakukan atas dasar
keinginan unutk mempluas pandangan hidup seseorang dengan jalan
mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri
mempelajari keadaan rakyat kebiasaan dan adat istiadat mereka cara hidup
mereka budaya dan seni mereka Sering perjalanan seperti ini disatukan
dengan kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan budaya seperti
eksposisi seni (seni tari drama musik dan seni suara) atau kegiatan yang
bermotif kesejarahan dan sebagainya
2) Wisata kesehatan hal ini dimaksudkan dengan perjalanan seorang wisatawan
dengan tujuan untuk meninggalkan keadaan lingkungan tempat sehari-hari
23
dimana ia tinggal demi kepentingan beristirahat dalam arti jasmani dan rohani
dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas yang
mengandung mineral yang dapat menyembuhkan tempat yang mempunyai
iklim udara menyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas
kesehatan lainnya
3) Wisata olahraga Ini dimaksudkan dengan wisatawan yang melakukan
perjalanan dengan tujuan berolah raga atau menghadiri pesta olahraga di
suatu tempat atau suatu negara seperti Asian Games Olympiade Thomas
Cup Uber Cup dan lain-lain Olah raga lain yang tidak termasuk dalam pesta
olahraga atau games misalnya berburu memancing berenang dan berbagai
cabang olehraga di dalam air atau di pegunungan
4) Wisata komersial yang termasuk dalam wisata komersial ini adalah
mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial
seperti pameran industri pameran dagang dan sebagainya Pada mulanya
banyak orang berpendapat bahwa hal ini tidak dapat digolongkan dalam dunia
kepariwisataan dengan alasan bahwa kegiatan perjalanan untuk pameran atau
pekan raya ini hanya dilakukan oleh orang-orang yang khusus mempunyai
urusan bisnisTetapi dalam kenyataannya pada dewasa ini dimana pameran
atau pekan raya banyak dikunjungi oleh masyarakat kebanyakan dengan
tujuan ingin melihat yang membutuhkan fasilitas akomodasi dan transportasi
Disamping itu dalam pekan raya atau pameran biasanya dimeriahkan dengan
berbagai atraksi atau pertunjukan kesenian Itulah sebabnya wisata komersial
ini menjadi kenyataan yang sangat menarik dan menyebabkan kaum
24
pengusaha angkutan dan akomodasi membuat rancanganndashrancangan istimewa
untuk keperluan tersebut
5) Wisata politik jenis wisata ini meliputi perjalanan yang dilakuka untuk
mengunjungi atau mengambil bagian dalam peristiwa kegiatan politik
misalnya perayaan 17 Agustus di Jakarta Biasanya fasilitas akomodasi dan
transportasi serta berbagai atraksi diadakan secara meriah bagi para
pengunjung Disamping itu yang termasuk dalam kegiatan wisata politik
adalah peristiwa-peristiwa penting seperti konfrensi musyawarah kongres
yang selalu disertai dengan kegiatan darmawisata
6) Wisata sosial yang dimaksud dengan wisata ini adalah pengorganisasian suatu
perjalanan yang murah dan mudah untuk memberi kesempatan kepada
masyarakat ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan seperti misalnya
kaum buruh pemuda pelajar mahasiswa petani dan sebagainya Organisasi
ini berusaha untuk membantu mereka yang mempunyai kemampuan terbatas
dari segi finansial untuk dapat memanfaatkan waktu libur atau cuti sehingga
dapat menambah pengalaman dan memeperbaiki kesehatan jasmaniah dan
mental mereka
7) Wisata pertanian wisata pertanian ini adalah pengorganisasian perjalanan yang
dilakukan ke proyek- proyek pertanian perkebunan ladang pembibitan dan
sebagainya dimana wisatawan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan
untuk tujuan studi maupun untuk sekedar menikmati aneka macam tanaman
8) Wisata maritim (bahari) jenis wisata ini biasanya dikaitkan dengan kegiatan
oleh raga di air danau pantai teluk dan laut Misalnya memancing
25
berlayar menyelem sambil melakukan pemotretaan kompetisi berselancar
mendayung berkeliling melihat ndash lihat taman laut dengan pemandangan yang
indah
9) Wisata cagar alam untuk jenis wisata ini biasanya diselenggarakan oleh agen
atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan jalan
mengatur wisata ke tempat atau daerh cagar alam taman lindung hutan
daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh
undang-undang Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan
keindahan alam kesegaran hawa udara pegunungan keajaiban hidup
binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuhndashtumbuhan yang jarang
ditemukan di tempat lain
Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan di atas dapat diambil
suatu pengertian pariwisata adalah suatu kegiatan yang melibatkan orang-orang
yang melakukan perjalanan dengan tujuan untuk mendapatkan kenikmatan dan
memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu dalam kurun waktu tertentu dan bukan
mencari nafkah
E Kerangka Pikir
Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah program yang
diprakarsai oleh kementerian pariwisata dan Ekonomi kreatif Republik Indonesia
pada tahun 2010 Adapun indikator strategi dalam peningkatan DMO ada dua
yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan (2) faktor
eksternal yang meliputi peluang dan ancaman Jika indikator-indikator diatas
26
berjalan dengan baik maka keberhasilan DMO dapat tercapai Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada bagan sebagai berikut
Gambar 2 Kerangka Pikir
F Deskripsi Fokus
Penelitian ini di fokuskan pada strategi pemerintah dalam peningkatan
destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana Toraja Dengan
melalui indikator yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan
(2) faktor eksternal yang meliputi peluang dan ancaman
G Deskripsi Fokus Penelitian
1 Strengths
Kekuatan atau (strengths) adalah kompotensi khusus yang terdapat dalam
organisasi yang berakibat pada pemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha
di pasaran dan setelah penulis melakukan observasi di lokasi obyek wisata Tana
Toraja penulis melihat ada berbagai macam kekuatan yang dimiliki obyek wisata
Tana Toraja seperti a) keindahan alam b) kearifan lokal c) ragam budaya
Strategi Dalam Peningkatan DMO
Faktor Internal
1 (Strengths) Kekuatan
2 (Weaknesses) Kelemahan
Faktor Eksternal
1 (Opportunities) Peluang
2 (Trheats) Aancaman
DMO tercapai
tercapai
27
2 Weaknesses
Kelemahan atau (weaknesses) adalah keterbatasan atau kekurangan yang
menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan
hal ini yang sekarang yang terjadi di Tana Toraja dimana dalam meningkatkan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terkendala dengan berbagai macam
kekurangan seperti a) infrastuktur jalan yang belum optimal b) Kebersihan
kurang terjaga di lokasi obyek wisata
3 Oportunities
Peluang atau (opportunities) adalah berbagai situasi lingkungan yang
menguntungkan bagi suatu satuan bisnis dengan berbagai kekuatan yang dimiliki
obyek wisata Tana Toraja tentu memberikan dampak positif dalam meningkatkan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja seperti a)
agrowisata b) berbagai bisnis lainnya
4 Threats
Ancaman (threats) adalah lingkungan yang tidak menguntungkan suatu
satuan bisnis dengan berbagai kelemahan yang ada tentu akan berdampak negatif
dalam meningkatkan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana
Toraja seperti a) penetrasi budaya luar b) ketergantungan ekonomi
5 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)
DMO adalah suatu bentuk strategis dalam membangun pariwisata baik
ditingkat lokal Regional maupun Nasional Keberhasilan suatu DMO bukan
hanya mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu
28
mengorganisir baik dari segi internal maupun eksternal sehingga DMO dapat
tercapai
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dua bulan di Kabupaten Tana Toraja setelah
seminar proposal dengan tujuan untuk mengetahui strategi pemerintah dalam
peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana
Toraja
B Jenis dan Tipe Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis deskriptif kualitatif yaitu metode
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objektif tentang strategi
pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di
Kabupaten Tana Toraja
2 Tipe Penelitian
Tipe penelitian adalah penelitian fenomena logis yang suatu bentuk
penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang strategi
pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di
Kabupaten Tana Toraja
C Sumber Data
1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan atau
tempat penelitian sedangkan menurut Lofland bahwa sumber data utama dalam
penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan Kata-kata dan tindakan
30
merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau
mewawancarai oleh karena itu penulis menggunakan sumber dari informasi yang
terpilih
2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung tetapi ada
penelitian sebelumnya seperti dokumen buku-buku laporan peraturan-peraturan
pemerintah dan data yang bersifat informasi tertulis yang digunakan dalam
penelitian
D Informan Penelitian
Obyek utama penelitian ini ialah Strategi Pemerintah Dalam peningkatan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Parawisata Di Kabupaten Tana Toraja
Dimana yang dimaksud disini adalah orang yang diharapakan dapat memberikan
data secara obyektif netral dan dapat dipertanggung jawabkan Adapaun
informan dalam penelitian ini yakni sebagai berikut
Tabel 1 Target Informan Penelitian
No Informan Jumlah
1 Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten Tana
Toraja
1 Orang
2 Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten Tana
Toraja
1 Orang
3 Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata
Tana Toraja
1 Orang
4 Trevel Agent 1 Orang
5 Wisatawan 2 Orang
6 Masyarakat 3 Orang
Jumlah 9 Orang
31
E Teknik Pengumpulan Data
1 Wawancara
Dalam penelitian ini peneliti melakukan kegiatan wawancara terhadap
orang-orang yang terlibat langsung dalam proses implementasi program destinasi
manajemen organisasi Dalam melakukan wawancara yang pertama peneliti
wawancarai adalah Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata
Tana Toraja yang kedua Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten
Tana Toraja yang ketiga Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten
Tana Toraja yang keempat travel agent yang kelima wisatawan dan yang
terakhir adalah masyarakat Dalam melakukan wawancara dengan informan yang
terkait peneliti sedikit mengalami kesulitan karena wisatawan dan masyarakat
jarang sekali ada yang mau di wawancarai sehingga peneliti banyak memakan
waktu dalam melakukan wawancara dengan masyarakat dan wisatawan
2 Observasi
Obyek dari pengamatan ini adalah tindakan dari pemerintah dalam proses
implementasi program destinasi manajemen organisasi Sebelum peneliti
mengangkat judul strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja peneliti terlebih dulu
melakukan observasi dengan mendatangi beberapa obyek wisata yang ada di
Kabupaten Tana Toraja seperti wisata Buntu Burake Pango-pango dan lain-lain
sebagainya setelah peneliti menemukan masalah baru mengangkat judul tersebut
diatas dan setelah ujian seminar proposal peneliti turun lagi kelapangan untuk
melakukan penelitian peneliti melakukan observasi kedua dan masalahnya pun
32
masih sama yaitu infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan di obyek
wisata yang tidak terjaga
3 Dokumentasi
Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan melalui rekaman
kegiatan yaitu dengan cara melihat hal-hal penting selama penelitian berlangsung
Rekaman kegiatan tersebut antara lain berupa foto untuk memperoleh gambaran
visual kegiatan pemerintah dalam implementasi program destinasi manajemen
organisasi di kabupaten Tana Toraja Dalam melakukan penelitian peneliti
melakukan dokumentasi berupa foto-foto atau gambar dan melakukan rekaman
pada saat wawancara dengan informan berlangsung dengan menggunakan HP
Samsung serta arsip-arsip atau data yang di dapatkan dari Kantor Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja dan Kantor Badan Pusat Statistik (BPS)
Tana Toraja
F Teknik Analisis Data
Analisis data ialah langkah selanjutnya untuk mengelola data dimana data
yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk
menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitian Dalam
model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman
(dalam Sugiyono 2008) ketiga komponen tersebut yaitu
1) Data reduction (Reduksi data)
Data yang diperoleh dilapanagan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu di
catat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makan lama peneliti
dilapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk
33
itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data Mereduksi data
berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal
yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu
2) Data display (Penyajian data)
Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya
3) Conclusion drawingverification (Penarikan kesimpulan dan verifikasi)
Langkah ke tiga dalam penelitian kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasi Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnya Tetapi apabila data kesimpulan data yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid
dan konsisten saat penelitian kembali kelapangan mengumpulkan data maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel
G Pengabsahan Data
Keabsahan data sebagai usaha untuk memenuhi nilai kebenaran penelitian
yang berkaitan dengan fenomena judul tersebut maka paling tidak ada 3 (tiga)
teknik yang penulis gunakan yaitu
1) Teknik perpanjangan kehadiran penelitian dalam hal ini penulis
memperpanjang waktu di dalam mencari data di lapangan mengadakan
wawancara tidak hanya dilakukan satu kali tetapi peneliti dilakukan berulang
kaliberhari-hari berminggu-minggu bahkan berbulan- bulan Hal ini penulis
lakukan dengan tujuan untuk memperoleh data yang benar disamping itu
34
penulis juga mengadakan ceking data samapi mendapat data yang benar dan
dipertanggung jawabkan secara ilmiah Melakukan pengamatan secara terus-
menerus termasuk kegiatan pengecekan data melalui informan lain untuk
menanyakan kebenaran informasi tersebut dan data lain yang penting
2) Teknik triangulasi Menurut Sugiyono (2008) triangulasi diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai
waktu Lebih lanjut Sugiyono (2008) membagi tringulasi kedalam 3 macam
yaitu
(a) Triangulasi sumber
Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah di
peroleh melalui beberapa sumber Dalam hal ini peneliti melakukan
pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil
pengamatanwawancara dan dokumen-dokumen yang ada Kemudian
peneliti membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara dan
membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang ada
(b) Triangulasi teknik
Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber
yang sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh
dengan wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumen Apabila
denga tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut Menghasilkan data
yang berbeda-beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada
sumber data yang bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data
35
mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya benar karena sudut
pandangnya berbeda-beda
(c) Triangulasi waktu
Waktu yang sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber
masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih
valid sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian
kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan
dengan wawancara observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi
yang berbeda Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda maka
dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian
datanya Triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil
penelitian dari tim peneliti lain yang diberi tugas melakukan pengumpulan
data
3) Teknik ketekunan pengamatan keabsahan data melalui ketekunan
pengamatan dalam peneletian ini di lakukan pada saat penelitian melakukan
observasi dilapangan Peneliti selalu berusaha untuk melakukan
pengamatan seteliti dan setekun mungkin berbagai informasi atau data
yang ada baik dianggap penting maupun kurang penting selalu dianalisis
secermat mungkin
36
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian
1 Letak Geografis
Kabupaten Tana Toraja adalah sebuah Kabupaten di Provensi Sulawesi
Selatan Indonesia Ibu kotanya adalah Makale Kabupaten Tana Toraja di bentuk
berdasarkan Undang-undan Nomor 28 Tahun 2008 tentang kabupaten Toraja di
mekarkanan menjadi 2 Kabupaten pada tanggal 26 November 2008 Kabupaten
Tana Toraja resmi di bagi menjadi Kabupaten Tana Toraja (dengan Ibu kota
Makale) dan Toraja Utara (dengan Ibu kota Rantepao) dengan Bupati bernama Ir
Nicodemus Biringkanae dan Wakilnya bernama Victor Datuan Batara SH yang
dilantik pada tanggal 17022016 di Kantor Gubernur Sulsel Jl Urip Sumoharjo
Kota Makassar
Kabupaten Tana Toraja terdapat hulu sungai yang merupakan salah satu
sungai terpanjang di Sulawesi Selatan yaitu sungai Sarsquodan membelah kota
Rantepao dan Kabupaten Tana Toraja Jarak Ibukota Kabupaten Tana Toraja
dengan Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan sekitar 331 km yang dapat ditempuh
lewat darat dan udara Lewat darat melewati Kabupaten Enrekang Kabupaten
Sidrap Kotamadya Pare-pare Kabupaten Barru Kabupaten Pangkep serta
Kabupaten Maros Dan lewat udara melalui Bandar udara Pongtiku yang berada di
Kecamatan Rantetayo Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu dari 23
kabupaten yang ada di Propinsi Sulawesi Selatan yang terletak diantara
37
2ordm20acutesampai 3ordm30acute Lintang Selatan dan 119ordm30acute sampai 120ordm10acute Bujur Timur
Batas-batas Kabupaten Tana Toraja adalah
1) Sebelah Utara Kabupaten Luwu dan Kabupaten Mamuju
2) Sebelah Timur Kabupaten Luwu
3) Sebelah Selatan Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Pinrang
4) Sebelah Barat Kabupaten Polma
Luas wilayah Kabupaten Tana Toraja tercatat 320577 km2 atau sekitar
5 dari luas Propinsi Sulawesi Selatan yang meliputi 19 sembilan belas
kecamatan Jumlah penduduk pada tahun 2014 berjumlah 289193 jiwa yang
terdiri dari 174604 jiwa laki-laki dan 114589 jiwa perempuan
2 Visi dan Misi Kabupaten Tana Toraja
a) Visi
Terwujudnya Pemerintahan yang kompeten mengelola pembangunan
menuju terciptanya masyarakat religius sejahtera berkeadilan sesuai karakteristik
ekologis sosial ekonomi dan budaya Tana Toraja
b) Misi
(1) Revitalisasi fungsi birokrasi dan meningkatkan kinerja tata kelola
pemerintahan dalam rangka efektifitas pelaksanaan pembangunan serta
distribusi layanan publik yang bersih transparan dan akuntabel
(2) Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan mutu
pendidikan dan layanan kesehatan Penguatan kapasitas peran institusi
keagamaan sosial kemasyarakatan kepemudaan dan perempuan melalui
pengendalian pertumbuhan penduduk serta pengendalian pertumbuhan
38
penduduk dalam rangka terciptanya ketahanan serta kesetiakawanan sosial
(3) Peningkatan ekonomi kerakyatan melalui pendayagunaan dan pengembangan
potensi sumber daya pertanian perkebunan peternakan dan perikanan serta
pengembangan usaha kecil menengah dengan mengandalkan partisipasi
seluruh elemen masyarakat dan dunia usaha dalam rangka peningkatan
kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan
(4) Mengoptimalkan pembangunan infrastruktur desa-kota untuk membuka
isolasi wilayah khususnya daerah terpencil guna mendukung kelancaran akses
layanan publik arus barang dan jasa pengembangan dan diversifikasi potensi
pariwisata serta berbagai potensi usaha produktif masyarakat
5) Menjadikan Tana Toraja sebagai kabupaten terdepan dalam pengembangan
program Gerakan Hijau (Go Green) serta pariwisata berbasis Budaya dan
Lingkungan (Eco-Culture Tourism) di Sulawesi Selatan
3 Keadaan Sosial
Keadaan sosial budaya masing-masing daerah tidaklah sama setiap daerah
memiliki corak adat-istiadat sendiri-sendiri begitu pula dengan kabupaten Tana
Toraja Berikut adalah keadaan sosial budaya kabupaten Tana Toraja
a) Kesehatan
Sampai tahun 2014 di Kabupaten Tana Toraja terdapat 2 rumah sakit
Sedangkan fasilitas kesehatanlain di Tana Toraja terdapat 21 puskesmas Dalam
pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) jumlah akseptor baru yang
terjaring pada tahun 2014 sebanyak 12799 orang Pada umumnya akseptor baru
tersebut memilihmenggunakan kontrasepsi Pil dan suntikan yakni masing-masing
39
5769orang dan 32864 orang Pada tahun 2009 akseptor aktif berjumlah
24536 orang
b) Pendidikan
Pembangunan bidang pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa Pembangunan sumber daya manusia (SDM) suatu negara akan
menentukan karakter dari pembangunan ekonomi dan social karena manusia
adalah pelaku aktif dari seluruh kegiatan tersebutDari tahun ke tahun partisipasi
seluruh masyarakat dalam dunia pendidikan di Tana Toraja semakin meningkat
hal ini berkaitan dengan berbagai program pendidikan yang dicanangkan
pemerintah untuk lebih meningkatkan kesempatan masyarakat untuk mengenyam
bangku pendidikan
Peningkatan partisipasi pendidikan untuk mencapai bangku pendidikan
tertentu harus diikuti dengan berbagai peningkatan penyediaan sarana fisik
pendidikan dan tenaga pendidik yang baik untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel berikut
40
Tabel 2 Jumlah Tingkat Pendidikan di Tana Toraja Tahun 20142015
No Tingkat pendidikan Jumlah Sekolah Jumlah Murid
1 TK 94 Buah 2547 Jiwa
2 SD 231 Buah 20773 Jiwa
3 SLTP 72 Buah 20139 Jwa
4 SMA 18 Buah 9 567 Jiwa
5 SMK 23 Buah 4896 Jiwa
6 Perguruan Tinggi 4 Buah 9527
Sumber Kabupaten Tana Toraja Dalam Angka 2014
c) Agama
Perkembangan pembangunan dibidang spiritual dapat dilihat dari besarnya
sarana peribadatan masing-masing agama Penduduk kabupaten Tana Toraja
mayoritas beragama Kristen baik protestan maupun Katolik tapi yang paling
banyak adalah Kristen Protestan Jadi kegiatan yang berhubungan dengan
kebudayaan setempat diwarnai oleh ajaran kekristenan Tempat peribadatan
agama Kristen yang terdiri dari Kristen Protestan dan Katolik pada tahun 2014
masing-masing berjumlah 695 dan 110 unit
Tabel 3 Jumlah Pemeluk Agama Di Kabupaten Tana Toraja
No Agama Jumlah
1 Kristen protestan 171138
2 Katolik 55020
3 Islam 34020
4 Hindhu 10015
5 Buddha 19
Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015
41
4 Keadaan Budaya dan Pariwisata
Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata
(DTW) di Sulawesi Selatan memiliki daya tarik yang cukup besar baik yang
bersifat budaya alam sejarah maupun buatan Berikut beberapa potensi wisata
yang dimiliki oleh Kabupaten Tana Toraja
a) Budaya
Kabupaten Tana Toraja memiliki kebudayaan yang dikenal dengan
kebudayaan ldquoaluktardquo merupakan salah satu kepercayaan yang diakui di dalam
masyarakat Tana Toraja seperti
(1) Upacara Rambu Solorsquo (acara kematian)
Rambu Solorsquo adalah upacara pemakaman secara adat yang mewajibkan
keluarga dari almarhum membuat sebuah upacara sebagai tanda penghormatan
terakhir dan menghantarkan arwah orang yang meninggal menuju nirwana
Menurut kepercayaan masyarakat Toraja orang yang meninggal baru dianggap
benar-benar meninggal jika upacara adat rambu solorsquo dilaksanakan Oleh sebab
itu jasad orang yang belum diupacarakan masih tetap diperlakukan seperti halnya
orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur dan diberi hidangan makanan dan
minuman bahkan selalu diajak berbicara Upacara adat Rambu Solorsquo terdiri dari
beberapa rangkaian ritual diantaranya pembungkusan jenazah menghias peti
jenazah menurunkan jenazah ke lumbung untuk disemayamkan dan proses
pengusungan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir Selain itu dalam upacara
adat ini terdapat berbagai kegiatan budaya yang menarik yang dipertontonkan
antara lain 1) Marsquopasilaga tedong (Adu kerbau) upacara inilah yang menyedot
42
perhatian turis asing dan wisatawan lokal Kerbau adalah hewan yang dianggap
suci bagi suku Toraja dan Sisembarsquo atau Adu kaki 2) Tari-tarian yang berkaitan
dengan situs rambu solorsquo antara lain ParsquoBadong ParsquoDondi ParsquoRanding
ParsquoKatia Parsquopapanggan dan Passailo Sementara itu untuk seni musik antara lain
Parsquopompang Parsquodali-dali dan Unnosong Marsquotinggoro tedong (Pemotongan
kerbau dengan ciri khas masyarkat Toraja yaitu dengan menebas leher kerbau
dengan parang dilakukan dengan sekali tebas) Kerbau yang akan disembelih
biasanya akan ditempatkan pada sebuah batu yang disebut Simbuang Batu Jenis
kerbau yang terkenal dari Toraja adalah Tedong Bonga tedong bonga harganya
sangat tinggi hingga ratusan juta rupiah Rambu Solorsquo mencerminkan kehidupan
masyarakat Tana Toraja yang suka gotong royong memiliki strata sosial dan
menghormati orang tua
Gambar 3 Marsquorombongan (Penyambutan Tamu)
43
(2) Upacara Syukuran (Rambu Tukarsquo)
Upacara Rambu tukarsquo adalah upacara adat yang berhubungan dengan acara
syukuran di dalam upacara ini tak ada kesedihan yang ada hanya kegembiraan
Misalnya acara pernikahan syukuran panen dan peresmian rumah adattongkonan
yang baru atau yang selesai direnovasi menghadirkan semua rumpun keluarga
dari acara ini membuat ikatan kekeluargaan di Tana Toraja sangat kuat semua
upacara tersebut dikenal dengan nama MaBua Meroek atau Mangrara Banua
Sura Upacara ini menarik karena berbagai atraksi tarian dan nyanyian dari
kebudayaan Toraja yang unik Upacara Rambu Tukarsquo dilaksanakan sebelum
tengah hari di sebelah timur tongkonan Ini berbeda dengan Rambu solorsquo yang di
gelar tengah atau petang hari serta di adakan di sebelah barat tongkonan Sebagai
upacara kegembiraan Rambu Tukarsquo digelar mengiringi meningginya matahari
sedangkan Rambu Solorsquo untuk mengiringi terbenamnya matahari Untuk upacara
adat Rambu Tuka diikuti oleh seni tari seperti Pa Gellu Pa Boneballa Gellu
Tungga Ondo Samalele PaDao Bulan PaBurake Memanna Maluya PaTirra
Panimbong dan lain-lain Untuk seni musik yaitu Papompang PaBarrung
Papelle Musik dan seni tari yang ditampilkan pada upacara Rambu Solo tidak
boleh ditampilkan pada upacara Rambu tukarsquo
44
Gambar 4 Marsquogellursquo (Tari-tarian)
(3) Rumah Tongkonan
Tongkonan adalah rumah tradisional Toraja yang berdiri diatas tumpukan
kayu dan dishiasi dengan ukiran berwarnah merah hitam dan kuning Kata
tongkonan berasal dari bahasa Toraja tongkon (duduk) Tongkonan merupakan
pusat kehidupan sosial suku Toraja ritual yang berhubungan dengan tongkonan
sangatlah penting dalam kehidupan spiritual suku Toraja oleh karena itu semua
anggota keluarga diharuskan ikut serta karena tongkonan melambangkan
hubungan mereka dengan leluhur mereka Pembangunan tongkonan adalah
pekerjaan yang melelahkan dan biasanya dilakukan dengan bantuan keluarga
besar ada 3 jenis tongkonan yaitu 1) Tongkonan layuk adalah tempat menyusun
aturan aturan sosial keagamaan 2) Tongkoan pekaindoran (pekamberan atau
kaparengngesan) adalah berfungsi sebagai temapt pengurus atau pengatur
pemrintahan adat 3) Tongkonan batu arsquoriri adalah berfungsi sebagai tongkonan
penunjang yang mengatur dan membina persatuan keluarga serta membina
warisan
45
Gambar 5 Rumah Tongkonan Tana Toraja
b) Pariwisata
Tana Toraja terkenal akan obyek wisatanya yang sangat indah dan
menarik sehingga diminati para wisatawan Pada tahun 2012 Tana Toraja
mendapatkan program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) pada saat itu
juga kunjungan wisatwan semakin tahun semakin meningkat untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4 Jumlah Kunjungan Wiatawan Tahun Tana Toraja 2012 SD 2016
No
Tahun
Jumlah Wisatawan
Wisnus Wisman
Total
1 2012 20836 13532 34368
2 2013 42319 19324 61643
3 2014 60096 20167 80236
4 2015 82767 15731 98498
5 2016 55037 19491 74528
Sumber Kantor Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja
Tana Toraja memiliki berbagai tempat obyek wisata berikut nama-nama
obyek wisata Tana Toraja
46
(1) Obyek Wisata Lemo
Merupakan sebuah kuburan yang dibuat di bukit batu Bukit ini dinamakan
Lemo karena bentuknya bulat menyerupai buah jeruk (limau) Untuk membuat
lubang ini diperlukan waktu 6 bulan hingga 1 tahun dengan biaya sekitar Rp 30
juta Di pemakaman Lemo terdapat mayat yang disimpan di udara terbuka di
tengah bebatuan yang curam Kompleks pemakaman ini merupakan perpaduan
antara kematian seni dan ritual
Gambar 6 Obyek Wisata Lemo
(2) Obyek Wisata Kambira Atau Baby Grave (Kuburan Bayi Di Dalam Pohon)
Obyek wisata satu ini sangat unik karena jenazah bayi yang sudah
meninggal dimasukkan ke batang pohon Mayat bayi lalu diletakkan ke dalam
dan ditutupi dengan serat pohon dari bahan pelepas enau (kulimbang ijuk) Usia
pohon sekitar 300 ada juga yang 10 tahun dan tersimpan puluhan jenazah bayi
berusia 0-7 tahun di dalamnya Saat ini pohon tempat menyimpan mayat bayi
tersebut sudah tidak digunakan lagi Namun pohon tersebut masih terlihat tegak
berdiri sehingga menjadi daya tarik yang banyak dikunjungi wisatawan lokal mau
pun mancanegara
47
Gambar 7 Obyek wisata Baby Grave
(Penguburan Bayi Dalam Pohon)
(3) Obyek Wisata Makularsquo
Makula terletak di Sangalla sekitar 24 kilometer sebelah selatan kota
Rantepao atau lima enam kilometer di sebelah barat kota Makale Tana Toraja
Terdapat tiga sumber air panas di Makularsquo yang letaknya saling berdekatan Di
sekitar mata air itu berdiri beberapa rumah peristirahatan Pengelolanya sengaja
menyediakan kolam-kolam untuk menampung air panas yang dialirkan dari
sumbernya
Gambar 8 Obyek Wisata Makularsquo (Tempat Permandian)
48
(4) Obyek Wisata Sirope
Obyek wisata Sirope terletak plusmn 6 km di Kecamatan Makale Utara dan 1
km dari jalan poros tempat ini merupakan pemakaman batu pahat di tebing-tebing
batu kapur erong (tempat pemakaman purba dari kayu) dengan beberapa patung-
patung Kompleks pemakaman ini merupakan milik dari kaum bangsawan di
sekitar wilayah Lion dan Tondok Iring
Gambar 9 Obyek Wisata Sirope (Tempat Penguburan)
(5) Obyek Wisata Tumbang Datu Beborsquo
Obyek wisata Tumbang Datu Beborsquo adalah salah satu perkampungan adat
terletak di Kecamatan Sangallarsquo Utara plusmn 7 km dari Makale di sini terdapat
banyak rumah adat tongkonan lokasi upacara adat mata air pemakaman purba
kuburan bayi di pohon benteng pertahanan purba dan lain-lain Masyarakat
masih sangat memegang teguh tradisi
49
Gambar 10 Obyek Wisata Tumbang Datu Bebo
(Rumah Adat Tana Toraja)
(6) Obyek Wisata Tilanga
Obyek wisata Tilanga merupakan kolam alami yang jauh dari hingar
bingar kota terbentuk pada batuan cadas yang dikelilingi pepohonan rimbun
lengkap dengan bunyi-bunyian alam Permandian alam Tilanga terletak di Desa
Sarira Kecamatan Makale Tana Toraja Sulsel jaraknya sekitar 15 kilometer
sebelah selatan Kota Rantepao atau 12 kilometer sebelah utara Kota Makale
Yang menarik dari obyek wisata ini belut berukuran selengan bagian bawah
orang dewasa berenang dengan bebasnya tapi belut-belut tersebut tidak boleh di
tangkap dan di bawah pulang karena penduduk yang tinggal disana
menganggapnya sebagai binatang yang sakral
50
Gambar 11 Obyek Wisata Tilanga (Tempat Permandian)
(7) Obyek Wisata Pango-pango
Obyek wisata Pango-pango merupakan obyek wisata alam yang berada di
atas puncak gunung dengan ketinggian 1600-1700 Mdpl serta terdapat rimbunan
pohon pinus obyek wisata Pango-pango menggabungkan 2 unsur tempat wisata
yaitu wisata alam dan agro wisata Wisata alam Pango-pango terletak sekitar 7
Km dari Kota Makale Kabupaten Tana Toraja
Gambar 12 Obyek Wisata Pango-pango (Wisata Alam)
51
(8) Obyek Wisata Buntu Burake
Obyek wisata Buntu Burake merupakan obyek wisata religi yang
diresmikan pada tanggal 31 agustus 2015 bertepatan hari ulang tahun Kabupaten
Tana Toraja Di atas puncak Buntu Burake terdapat patung Yesus setinggi 40
Meter dan merupakan patung Tuhan Yesus tetringgi kedua di dunia setelah
Christ the king di Polandia setinggi 525 Meter dan di urutan ketiga yaitu patung
Yesus di Rio de janeiro Brasil setinggi 32 Meter
Gambar 13 Obyek Wisata Buntu Burake (Wisata Religi)
4 Keadaan Penduduk
Salah satu modal dasar dalam melaksanakan pembangunan di suatu
daerah adalah sumber daya manusianya dalam hal ini adalah penduduk Apabila
penduduk tersebut diarahkan atau di bina sebagai tenaga kerja yang efektif maka
hal ini merupakan potensi yang sangat besar nilainya Sebaliknya apabila
penduduk tidak di bina atau diarahkan dengan baik sedangkan laju pertumbuhan
penduduk tidak terkendali maka peningkatan kesejahteraan penduduk tidak
52
merata maka hal ini akan mengganggu keamanan stabilitas nasional Penduduk
Kabupaten Tana Toraja berdasarkan hasil akhir tahun 2015 berjumlah 226160
jiwa yang tersebar di 19 Kecamatan yang berjenis kelamin laki-laki lebih
banyak dari penduduk yang berjenis kelamin perempuan lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut
Tabel 5 Jumlah Penduduk Tana Toraja
No Jenis Keleamin Jumlah
1 Laki-laki 114589
3 Perempuan 111623
Total 226160
Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015
B Karakterisitik Informan
Berikut ini dipaparkan Karakterisitik Informan umum meliputi jenis
kelamin umur pendidikan pekerjaan dan pendapatan
1) Karakterisitik Informan berdasarkan jenis kelamin
Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut jenis
kelamin ditunjukkan pada tabel dibawah ini
Tabel 6 Karakterisitik Informan Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase ()
1 Laki-laki 6 665
2 Perempuan 3 335
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret 2016
Data tabel diatas menunjukkan 6 orang informan berjenis laki-laki dengan
persentase (665) sedangkan yang berjenis perempuan 3 orang dengan
persentase (335) Hal ini menunjukkan dalam penelitian ini informan yang
berjenis laki-laki lebih banyak di banding informan yang berjenis kelamin
perempuan
53
2) Umur
Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut umur
ditunjukkan pada tabel dibawah ini
Tabel 7 Karakteristik Informan Berdasarkan Umur
No Klasifikasi Umur Frekuensi Presentase ()
1 30-49 5 66
2 40-49 2 22
3 50-59 2 22
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016
Pada tabel 7 diatas dapat di lihat dari 9 informan berdasarkan umur
menunjukkan bahwa umur yang mendominasi informan berada pada kisaran 30-
49 tahun dengan persentase (66) sedangkan pada kisaran umur 40-49 tahun
(22) dan umur 50-59 tahun (22) adalah merupakan kisaran yang paling kecil
3) Tingkat pendidikan
Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut tingkat
pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 8 Karakterisitik Informan Berdasarkan Pendidikan
No Klasifikasi Pendidikan Frekuensi Presentase ()
1 SD 0 0
2 SMP 0 0
3 SMA 2 222
4 DIII 2 222
5 SI 3 333
6 S2 2 222
Jumlah 9 100
Sumber olahan Data Primer Maret Tahun 2016
54
Pada tabel 8 diatas dapat dilihat dari 9 informan berdasarkan pendidikan
menunjukkan bahwa pendidikan yang mendominasi informan berada pada jenjang
S1 dengan persentase (333) selanjutnya pada jenjang SMAD111 dan S2
persentasenya sama yaitu (222)
4) Pekerjaan
Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut
pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 9 Karakteristik Informan Berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan Frekuensi Persentase
1 PNS 4 44
2 Swasta 2 22
3 Honorer 2 22
4 IRT 1 12
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016
Tabel 9 apat dilihar diatas dari 9 informan berdasrkan pekerjaan
menunjukkan bahwa pekerjaan dari informan lebih banyak yang PNS yaitu 4
orang dengan persentase (44) yang sedang adalah honorer dan swasta yaitu
dengan persentase (22) yang paling sedikit adalah IRT dengan persentase
hanya (12)
5) Pendapatan
Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut
pendapatan dapat dilihat pada tabel berikut
55
Tabel 10 Karakteristik Informan Berdasarkan Pendapatan
No Pendapatan Frekuensi Persentase
1 500-700 ribu 2 25
2 1 ndash 2 juta 2 25
4 4-10 juta 5 50
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016
Tabel diatas menunjukkan bahwa informan yang mempunyai pendapatan
paling banyak ada 5 orang yaitu dengan persentase (50) informan yang
berpendapatan menengah sebanyak 2 orang dengan persentase (25) sedangkan
informan yang berpendapatan paling sedikit ada 2 orang dengan persentase (25)
C Strategi Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi
(DMO) Di Kabupaten Pariwisata Tana Toraja
Strategi yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja adalah analisis SWOT
karena analisi SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan suatu
masalah proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal dan faktor
eksternal Untuk mengetahui apakah DMO pariwisata Tana Toraja sudah tercapai
atau belum dapat dilihat dari hasil wawancara di bawah ini
1 Faktor internal
Faktor internal terbagi atas dua yaitu faktor kekuatan yang meliputi
keindahan alam kearifan lokal dan ragam budaya sedangkan faktor kelemahan
meliputi infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan kurang terjaga
56
a) Kekuatan
Indikator pertama Kekuatan terdiri dari tiga sub variabel yaitu 1)
keindahan alam 2) kearifan lokal 3) ragam budaya Ketiga sub variabel akan
dijelaskan di bawah ini
(1) Keindahan alam
Sebuah keindahan alam sangat dibutuhkan dalam meningkatkan destinasi
pariwisata karena dengan adanya keindahan alam yang menarik dan sejuk akan
menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan Ketika ditanyakan tentang keindahan
alam berikut tanggapan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten
Tana Toraja
ldquoDari segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki panorama
alam yang sangat menarik dan sejuk pada saat kita memasuki kawasan
obyek wisata yang ada di Pango-pango kita dapat rasakan kesejukan di
alam bebas Sekitar wilayah Pango-pango ini banyak ditanami berbagai
macam tanaman salah satunya produk unggulan seperti kopi coklat
markisa kacang tana dan jagung dan beragam sayuran selain itu juga di
penuhi rimbunan pohon pinus tak salah kalau obyek wisata yang satu ini
menjadi kunjungan favoritrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Hasil wawancara lainnya dengan Sekertaris Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoSalah satu yang menjadikan obyek wisata Tana Toraja diminati para
pelancong dunia baik wisata lokal maupun mancanegara adalah panorama
alamnya yang sangat bagus dan indah karena letak obyek wisata terletak
diatas gunung diatas kita dapat melihat kota Makale Rantepao dan
sekitarnyardquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari
segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki beragam keindahan
misalnya panorama alam yang indah sejuk dan menarik serta dilokasi obyek
57
wisata banyak ditemui berbagai macam tanaman seperti kopi markisa jagung
kacang tanah dan rimbunan pohon pinus diatas juga kita dapat melihat kota
Makale Rantepao dan sekitarnya Terkait dengan keindahan alam obyek wisata
Tana Toraja lebih lanjut Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoObyek wisata yang ada di Tana Toraja dari segi keindahan memang
sangat menarik salah satunya di Buntu Burake disana kita dapat melihat
keindahan alamnya seperti gunung-gunung yang indah dipandang serta
batu-batu yang ada diokasi obyek wisata yang tak kalah uniknya batunya
yang tinggi dan lonjong serta terdapat patung yesus yang tertinggi kedua
di dunia pembangunan wisata religi ini tak lain untuk meningkatkan
destinasi wisatawan serta meminimalisir kelemahan dan ancaman yang
adardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Sementara penjelasan yang diberikan oleh Travel agent Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoMemang Tana Toraja Memiliki keindahan alam yang luar biasa tapi
keindahan alam yang ada di obyek wisata di Buntu Burake pada saat
musim hujan tidak dapat kita rasakan karena gelap ditutupi oleh awan
serta dilokasi obyek wisata sangat licin jadi lebih bagusnya datang
berkunjung pada saat musim kemaraurdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa
keindahan yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja memang sangat luar biasa
contohnya obyek wisata di Buntu Burake diatas kita dapat merasakan keindahan
alam seperti gunung-gunung yang indah batu-batunya yang unik karena tajam
panjang dan lonjong serta patung yesus yang tertinggi kedua di dunia tetapi
keindahan alamnya tidak dapat dirasakan pada saat hujan turun karena gelap
ditutupi oleh awan Terkait hal tersebut informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Toraja mengatakan bahwa
58
ldquoKeindahan alam obyek wisata yang ada di Toraja ini memang luar biasa
contohnya obyek wisata yang ada di Pango-pango kalau ingin berkunjung
bagusnya bermalam di pagi hari kita terasa diatas awan karena pada saat
sang matahari terbit di ufuk timur pemandangan menakjubkan lainnya
dapat kita saksikan Arak-arakan awan putih indah berada tepat di bawah
kita yang menyelimuti seluruh kota Makale dan sekitarnya dari atas
puncaknyardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara tanggapan informan selaku masyarakat kabupaten Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoKalau ingin melihat keindahan obyek wisata Tana Toraja yang ada di
Buntu Burake itu pada saat sore hari diatas kita akan merasakan kesejukan
serta keindahannya pada saat matahari akan terbenam cahayanya yang
kuning keemasan dihiasi dengan baluran putih awan yang berarak tak
beraturan pernak-pernik mutiara yang sedang menggantung di tengah
warna kuning sang mentarirdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat di katakan bahwa
keindahan obyek wisata Tana Toraja memang luar biasa apalagi pada pagi hari
dan sore hari pada saat matahari terbit di ufuk timur dan sore hari pada saat
matahari mau terbenam
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat
dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian pada indikator Strengths
(kekuatan) bahwa suatu satuan bisnis atau perusahaan harus memiliki keunggulan
komparatif oleh unit usaha di pasaran salah satunya seperti keindahan alam
dimana keindahan alam yang dimimiliki merupakan keunggulan dari obyek
wisata Tana Toraja dengan begitu pemerintah Tana Toraja dapat memanfaatkan
kekuatan dan peluang dalam meningkatkan destinasi serta dapat meminimalisir
berbagai kelemahan dan ancaman yang ada
59
(2) Kearifan lokal
Kearifan lokal adalah kepandaian dan strategi-strategi pengelolaan alam
semesta dalam menjaga keseimbangan ekologis yang sudah berabad-abad teruji
oleh berbagai bencana dan kendala serta keteledoran manusia Kearifan lokal
tidak hanya berhenti pada etika tetapi sampai pada norma dan tindakan dan
tingkah laku sehingga kearifan lokal dapat menjadi seperti religi yang
memedomani manusia dalam bersikap dan bertindak baik dalam konteks
kehidupan sehari-hari maupun menentukan peradaban manusia yang lebih jauh
Ketika ditanyakan tentang kearifan lokal berikut tanggapan informan selaku
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tana Toraja
ldquoKearifan lokal Tana Toraja dari segi adat sudah banyak mengalami
perubahan contohnya perbudakan dulunya budak di suruh-suruh misalnya
menumbuh padi kasi makan babi cuci piring dan lain lain-lain
sebagainya tapi sekarang itu sudah tidak berlaku tapi identitasnya sebagai
budak tidak akan hilang rdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Sementara tanggapan dari informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoSaat ini beberapa dari kebudayaan di Tana Toraja sudah tidak orisinil
lagi misalnya saja rumah adat toraja yaitu tongkonan dulu atap rumah
tongkonan itu terbuat dari kayu sehingga terlihat sangat unik namun
sekarang sudah ada yang menggunakan atap seng begitu juga dengan
lantainya yang dulunya masih menggunakan kayu sekarang sudah di cor
dan memakai keramik sehingga keindahan dan keunikannya berkurang rdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan di atas dapat di katakan bahwa kearifan
lokal Tana Toraja sudah mulai berkurang keasliannya dan keorisinalitasnya
karena beberapa adat Toraja sudah banyak mengalami perubahan misalnya
perbudakan yang tak lagi di suruh-suruh serta rumah adat tongkonan yang
60
dulunya menggunakan kayu sebagai lantainya tapi sekarang sudah banyak yang
cor dan menggunakan keramik sehingg keunikannya berkurang Sehubungan
dengan kearifan lokal Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKearifan lokal dari segi budaya sudah mulai memudar contohnya dalam
pesta rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya tamu atau keluarga
yang datang memakai baju bolong (baju hitam) naum sekarang sudah ada
yang tidak memakai baju hitam menurut saya ada baiknya pemerintah
membuat PERDA Tentang Kearifan Lokal agar budaya yang dimiliki tdak
mudah berubah dan memudarrdquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan tanggapan informan di atas maka dapat di analisa bahwa
dalam pelaksanaan upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya
semua memakai baju hitam baik tamu maupun keluarga tapi kenyataannya sudah
ada yang tidak memakai baju bolong (baju hitam) maka dari itu Ketua DMO
Pariwisata Tana Toraja menyarankan agar pemerintah Tana Toraja mengeluarkan
Peraturan Daerah (PERDA) Tentang Kearifan Lokal agar kearifan lokal Tana
Toraja tetap terjaga dan tidak mudah memudar maupun berubah Sehubungan
dengan kearifan lokal Travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKearifan lokal dari segi baju sudah sangat bagus di mana dalam
melaksanakan upacara rambu tukarsquo (acara syukuran) misalnya acara
pernikahan dimana dalam pelaksaanaannya penerima tamu menggunkan
baju adat Toraja yaitu kandaura dan baju bodoh (baju indorsquo) dilengkapi
dengan aksesoris Tana Torajardquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara tanggapan dari wisatawan yang datang berkunjung ke Tana
Toraja mengatakan bahwa
ldquoberbicara mengenai kearifan lokal Tana Toraja dari segi budaya baik
budaya rambu solorsquo (acara kematian) dan budaya rambu tukarsquo (acara
syukuran) sangat orisinil karena budaya ini ada sejak dari dulu sampai
61
sekarang dan tidak mudah di pengaruhi oleh budaya luar karena
masyarakat Toraja sangat mengharagai budaya mereka dengan tetap
menjaga eksistensi kearifan lokal inilah sehingga Toraja dikenal baik
lokal maupun mancanegara serta budaya ini dijadikan budaya wisatardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara tanggapan dari masyarakat dikabupaten Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoMengenai kearifan lokal sudah banyak yang tidak orisinil lagi karena
upacara-upacara yang digelar di Toraja khususnya di Tana Toraja sudah
mulai berkurang atau sudah jarang di laksanakan seperti dalam syukuran
rumah tongkonan yang baru dan acara pesta panen biasanya digelar acara
sisembarsquo (adu kaki) sebagai ungkapan syukur Tapi saat ini kebanyakan
upacara yang digelar hanya rambu solorsquo (pesta kematian) dan rambu tukarsquo
( pesta pernikahan)rdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan beberapa informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa dari segi budaya rambu solorsquo dan rambu tukarsquo sangat orisinil
karena budaya itu masih dilestarikan sampai sekarangserta dalam pelaksanaan
rambu tukarsquo semua penerima tamu menggunakan baju adat Toraja dilengkapi
dengan aksesoris Toraja dan disisi lain ada juga yang sudah tidak orisinil lagi
karena berbagai upacara syukuran sudah mulai jarang dilaksanakan seperti
mangrara tongkonan dan acara pesta panen yang biasanya dilakukan acara
sisembarsquo
(3) Ragam budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit termasuk sistem agama dan politik adat
istiadat bahasa perkakas pakaian bangunan dan karya seni Sehubungan dengan
62
budaya berikut tanggapan informan selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
ldquoBudaya Tana Toraja merupakan warisan dunia dan dijadikan wisata
budaya dari berbagai budaya yang ada yang paling menarik adalah
upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana upacara rambu solorsquo
dulunya hanya dilakukan oleh bangsawan akan tetapi sekarang sudah
mulai bergeser siapa yang kaya itulah pestanya yang paling meriah meski
demikian dalam pelaksanaannya dilakukan berdasarkan stratifikasi sosial
ada tingkatan-tingkatannya seperti tanarsquo bulaan (kasta tertinggi) tanarsquo
bassi (kasta menengah) tanarsquo karurung ( kasta rendah) dan tanarsquo kua-kua
(sangat rendah)rdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dalam
pelaksanaan upacara rambu solorsquo yang dulunya hanya bisa dilakukan oleh orang
bangsawan tapi sekarang sudah mengalami pergeseran dimana orang yang kaya
itulah yang pestahnya lebih meriah tapi meski demikian tetap diukur berdasarkan
status sosialnya Sehubungan dengan budaya ini lebih lanjut Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan
ldquoSelain budaya rambu solorsquo Tana Toraja juga memiliki berbagai macam
budaya lainnya yang juga menarik salah satunya adalah penguburan bayi
yang ada di baby grave yang dikubur dalam pohon dimana 1 pohon
terdapat 10 mayat bayi di dalam maka tak heran kalau Tana Toraja
diminati oleh para pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun
mancanegarardquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Sementara tanggapan dari informan selaku Ketua Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoSelain budaya rambu solorsquo (acara kematian) ada juga budaya rambu tukarsquo
(acara syukuran) seperti acara pernikahan dimana dalam pelaksanaannya
diiringi dengan parsquogellu (tari-tarian) parsquopenawai (memaparkan asal usul
calon pengantin) dan dilaksanakan pada saat matahari mulai naik berbeda
dengan rambu tukarsquo yang dilakukan pada saat matahari mulai turun begitu
menariknya budaya Torajardquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
63
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
budaya Tana Toraja bukan hanya rambu solorsquo ada juga budaya penguburan bayi
dalam pohon dimana dalam 1 pohon terdapat 10 mayat bayi serta budaya lainnya
adalah budaya rambu tukarsquo seperti acara pernikahan yang dilksanakan pada saat
matahri mulai naik serta di iringi dengan parsquogellu dan marsquopenawai Terkait
dengan budaya tersebut travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoTana Toraja terkenal karena budayanya yang begitu menarik salah
satunya adalah ketika seorang bangsawan meninggal atau seorang yang
tak murni bangsawan biasanya tak langsung dikubur melainkan disimpan
di rumah berminggu-minggu berbulan-bulan bahkan puluhan tahun
tergantung kesiapan keluarga dan mereka memperlakukan mayat seperti
orang yang hidup dimana mayat disiapkan makanan dan minuman mayat
tersebut baru dianggap mati setelah selesai melakukan upacara rambu
solorsquo (acara kematian)rdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara tanggapan dari informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan
ldquoTidak salah kalau Tana Toraja diminati para wisatawan mancanegara
karena memang budaya Tana Toraja luar biasa seperti dalam pelaksanaan
upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana pemotongan kerbau dan
babi banyaknya hewan yang di potong tergantung kemampuan ekonomi
keluarga serta berbagai kegiatan budaya dipertontonkan seperti parsquosilaga
tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-tarian seperti parsquobadong
passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara marsquotinggoro tedong
(pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja yaitu dengan
menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas budaya
inilah yang menjadikan Tana Toraja dikenal baik nusantara maupun
mancanegarardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
ketika masyarakat Toraja meninggal biasanya tidak langsung dikubur melainkan
disimpan di atas rumah dan diperlakukan seperti orang yang hidup serta dalam
64
pelaksanaan rambu solorsquo dilakukan pemotongan kerbau dan babi banyaknya
pemotongan hewan tergantung dari keamampuan keluarga semakin banyak
hewan yang dipotong maka semakin tinggi pula status sosial seseorang
Sehubungan dengan budaya berikut tanggapan informan selaku masyarakat di
kabupaten Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBudaya masyarakat Toraja banyak orang menganggap tradisi yang
pemborosan karena besar biaya yang harus dikeluarkan untuk
penyelenggaraannya bahkan ada yang tertunda berbulan-bulan bahkan
bertahun-tahun karena harus mengumpulkan biaya bahkan ada yang
mengatakan orang Toraja mencari kekayaan untuk di pakai pada pesta
rambu solorsquo tapi bagi masyarakat Toraja berbicara pemakaman bukan
hanya tentang upacara status jumlah kerbau dan babi yang dipotong
tetapi juga soal malu (sirirsquo) dan hal inilah yang meneyebabkan upacara
rambu solorsquo terkait dengan tingkat stratifikasi sosialrdquo
(Wawancara AA 44 tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa bukan
soal pemborosan atau dengan kata orang Toraja mencari kekayaan hanya untuk
pesta rambu solorsquo tapi karena faktor malu karena upacara rambu solo terkait
dengan stratifikasi sosial Terkait dengan budaya berikut tanggapan masyarakat
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBudaya Tana Toraja memang terkenal akan keunikannya salah satu
budaya Toraja yang unik salah satunya yaitu pada saat orang yang murni
bangsawan maupun yang tidak murni bangsawan meninggal dunia pada
saat selesai dimandikan akan di make up dan apabila yang meninggal
adalah gadis akan dipakaikan baju seloyor kalau orang tua dipakaikan
baju bodoh (baju indorsquo) sedangkan kalau yang meninggal laki-laki baik
orang tua maupun remaja akan dipakakan jas dan dasi dan setelah itu
barulah dikasih masuk peti lalu disimpan dalam kamar dimana kamarnya
dihiasi begitu indah pada saat mau di pestakan akan dibuatkan peti baru
yang dihias sesuai stratifikasi sosialnyardquo
(Wawancara MT 38 Tahun 19032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas maka dapat dikatakan bahawa
pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan
65
disimpan dirumah dalam kamar yang sudah dihiasi begitu indah dan petinya tidak
sembarang dihiasi melainkan sesuai stratifikasi sosialnya
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat
dikatakan dari segi budaya Tana Toraja memang begitu menarik sehingga
dijadikan wisata budaya dimana pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung
dimakamkan melainkan disimpan dirumah pelaksanaannya tergantung pada
kesiapan keluarga dalam pelaksanaannya banyak macam kegiatan budaya
dipertontonkan seperti parsquosilaga tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-
tarian seperti parsquobadong passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara
marsquotinggoro tedong (pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja
yaitu dengan menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas
selain itu ada penguburan bayi dalam pohon dimana satu pohon terdapat sepuluh
mayat bayi didalam maka tak heran kalau Tana Toraja banyak diminati para
pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun mancanegara
b) Kelemahan
Indikator kedua kelemahan terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)
infrastruktur jalan yang belum optimal dan 2) kebersihan yang kurang tergaja di
lokasi obyek wisata
(1) Infrastruktur jalan yang belum optimal
Infrastruktur jalan yang belum optimal menuju obyek wisata tentu sangat
mengganggu dan membahyakan bagi wisatawan yang datang berkunjung Ketika
ditanyakan tentang infrastruktur jalan yang belum optimal Kepala Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
66
ldquoObyek wisata yang ada di Tilanaga (tempat permandian) dari segi
infrastruktur jalannya sangat kecil berlubang disana sini jalanan naik
turun dan menanjak hal ini menjadi salah satu kendala dalam
meningkatkan destinasi kami selaku pihak terkait akan berusaha
mengatasi hal inirdquo
(wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Sementara hasil wawancara dengan informan selaku Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBerbicara tentang infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di
Tana Toraja memang sebagian sangat jelek misalnya jalan menuju obyek
wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan) sangat jelek berlubang
dan lebar jalan sekitar 1 meter lebih hal tersebut menjadi salah satu
kendala dalam peningkatan destinasirdquo
(Wawanacar LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
jalan menuju beberapa obyek wisata banyak yang rusak seperti jalan menuju
obyek wisata di Tilanga dan Sirope jalannya yang menanjak berlubang serta lebar
jalannya hanya 1 meter lebih Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum
optimal berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajamen
Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKeberhasilan DMO dapat dilihat salah satunya dengan infrastruktur jalan
kalau masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata maka DMO belum
tercapai seperti program DMO Tana Toraja belum optimal karena masih
banyak jalan menuju obyek wisata yang jelek contohnya jalan menuju
obyek wisata di Buntu burake pada saat kita memasuki gerbang jalannya
yang berbatu dan pendakian yang cukup jauh hal ini sanagat mengganggu
dan membahayakan bagi wisatawan kami selaku pihak terkait menyadari
hal ini serta berkeinginan besar untuk memperbaiki tapi kami terkendala
dengan dana yang masih minimrdquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
keberhasilan suatu DMO dapat dilihat dari infrastruktur jalan dan DMO Tana
Toraja belum tercapai karena masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata
67
salah satunya jalan menuju obyek wisata di Buntu burake jalannya yang berbatu
dan pendiakian yang cukup jauh Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum
optimal berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan
bahwa
ldquojalan menuju obyek wisata tidak semuanya rusak sebagian sudah ada
yang bagus seperti jalan menuju obyek wisata yang ada di baby grave
jalannya sudah di aspal dan juga lebar sekitar 4 meterrdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Berdasrkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari
segi infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di Sirope sudah bagus
karena jalannya sudah di aspal dan juga lebar Terkait dengan infrastruktur jalan
yang belum optimal berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoJalan menuju obyek wisata Buntu burake sangat menakutkan dan
membahayakan bagi wisatawan dimana terdapat jurang dipinggir jalan
apalagi jalan menuju obyek wisata ini pada saat musim hujan sangat licin
saya berharap agar pemerintah membuatkan pagar jalanan dan melakukan
perbaikan jalan agar wisatawan sering datang berkunjungrdquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara hasil wawancara dengan informan selaku masyarakat Tana
Toraja mengatakan bahwa
ldquoMengenai infrastruktur jalan memang belum optimal karena masih
banyak jalan menuju obyek wisatai yang kurang bagus seperti jalan
menuju obyek wisata di Sangngallarsquo jalanya yang berlubang becek karena
digenangi air tapi dari segi lebarnya sudah lumayan sekitar 3 meterrdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dari segi
infrastruktur jalan menuju obyek wisata di Tana Toraja belum optimal karena
68
masih banyak jalan menuju obyek wisata yang becek dan digenangi air pada saat
musim hujan serta terdapat jurang tidak dipasangkan pagar jalanan
Berdasarkan hasil wawancara dari berbagai informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur jalan di obyek wisata Tana Toraja
belum optimal karena masih banyak obyek wisata yang infrastruktur jalan rusak
dan belum memadai seperti berlubang berbatu licinterdapat jurang yang tidak di
pasangkan pagar jalan serta lebar jalan yang masih kecil sekitar 1 meter lebih
Dengan melihat kelemahan yang ada dapat dikatakan dalam meningkatkan DMO
Pariwisata Tana Toraja belum tercapai
(2) Kebersihan yang kurang terjaga di obyek wisata
Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran termasuk diantaranya
debu sampah dan bau dalam hal ini wisatawan lokal maupun wisatawan
mancanegara perlu menjaga kebersihan lingkunagan obyek wisata agar keindahan
obyek wista terlihat indah dan menarik Seperti wawancara yang dilakukan
dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoDari segi kebersihan saya rasa belum optimal karena masih banyak
obyek wisata yang ada di Tana Toraja yang kotor dan baursquo seperti yang
ada di Pango-pango di lokasi obyek wisata sangat baursquo karena banyak
wisatawan buang air kecil sembarangan termasuk wisatawan laki-laki hal
ini terjadi karena memang tidak ada wc di lokasi obyek wisata kami
selaku pihak terkait akan membuat wc di setiap obyek wisata yang ada di
Tana Toraja
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Bedasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari
segi kebersihan obyek wisata Tana Toraja belum optimal karena masih banyak
obyek wisata Tana Toraja yang kotor dan baursquo seprti obyek wisata di Pango-
pango dimana wisatawan buang air kecil sembarangan hal ini terjadi karena
69
belum adanya wc yang disediakan oleh pihak terkait Terkait dengan kebersihan
yang tidak terjaga di obyek wisata Tana Toraja lebih lanjut Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoKeindahan obyek wisata tergantung dari kebersihannya dan menurut
saya dari segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata saya rasa sudah
lumayan bagus seperti obyek wisata yang ada di baby grave dan obyek
wisata di Pango-pango itu sangat bersih karena memang ada tim khusus
untuk menjaga kebersihan lokasi wisata tersebutrdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa dari
segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata sudah bagus seperti obyek wisata
yang ada di baby grave dan obyek wisata di Pango-pango Terkait dengan
kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku Ketua
Destinasi Manajemen Organisasi Pariwisata (DMO) Cluster Tana Toriaja
mengatakan bahwa
ldquoKebersihan suatu DMO dapat dilihat salah satunya dengan
kebersihannya apabila obyek wisata masih ada yang kotor berarti dalam
pengelolaan DMO belum tercapai dan saya menyadari bahwa DMO Tana
Toraja belum tercapai karena masih ada obyek wisata di Tana Toraja yang
masih kotor seperti obyek wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan)
kebersihannya kurang terjaga daun-daun yang jatuh dibiarkan
bertumpukan di lokasi obyek wisata sampah ada dimana-mana karena
wisatawan yang datang berkunjung membuang sampah sembarangan
(Wawancara LB 58 Tahun 15052016)
Sementara tanggapan lain dari salah satu informan selaku travel agent
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoMasih banyak obyek wisata di Tana Toraja yang masih kotor salah
satunya di obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian) yang
terletak dalam hutan dimana kolamnya banyak daun-daun yang terapung
di bawah karena di sekeliling kolam banyak pohon besar serta pohon-
pohon bambu yang menaungi air di permandian tapi dari segi airnya
sangat jernihrdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
70
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari
segi kebersihan belum optimal karena masih banyak obyek wisata Tana Toraja
tidak terjaga kebersihannya seperti obyek wisata di sirope (tempat penguburan)
dimana dilokasi obyek wisata ini banyak sampah dan daun-daun yang jatuh
dibiarkan begitu saja dan obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian)
banyak daun-daun yang terapung di kolam karena banyak pohon-pohon besar dan
pohon bambu yang mengelilingi kolam tersebut Terkait dengan kebersihan yang
kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoDari segi kebersihan tangga di lokasi obyek wisata yang ada di Buntu
burake (wisata religi) Tana Toraja belum optimal karena tangganya
dipenuhi dengan tanahlumpur apalagi kalau musim hujan karena obyek
wisata ini ada 770 tangga yang di lewati baru sampai di patung Yesus
tertinggi di duniardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Berdasarkan penjelasan dari informan diatas dapat dikatakan kebersihan
dari segi tangga yang ada di obyek wisata Buntu burake belum optimal karena
tangganya banyak di penuhi dengan tanah apa lagi kalau musim hujan Terkait
dengan kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku
masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBerbicara mengenai kebersihan dari segi WC di obyek wisata yang ada di
Tilanga itu sudah bagus dan bersih karena bak dan lantainya menggunakan
keramik airnya juga sangat jernihrdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas maka dapat
dikatakan bahwa dari segi kebersihan WC di obyek wisata yang ada di Tilanga
71
sudah bagus dan bersih airnya juga yang sangat jernih serta kebersihan bak
airnya sudah sangat bersih dan lantai baknya juga menggunakan keramik
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas maka
dapat disimpulkan bahwa keberhasilan suatu DMO dapat dilihat salah satunya
dengan kebersihan apabila masih ada obyek wisata yang masih kotor maka dapat
dikatakan dalam pengelolaan DMO Pariwisata Tana Toraja belum tercapai karena
masih banyak obyek wisata yang masih kotor meski demikian sudah ada juga
yang sudah bersih
2 Faktor eksternal
Faktor eksternal terbagi atas dua yaitu a) peluang meliputi agrowisata dan
berbagai bisnis b) ancaman meliputi penetrasi budaya luar dan ketergantungan
ekonomi
a) Peluang
Indikator ketiga Peluang yang terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)
agrowisata 2) berbagai bisnis Kedua sub variabel akan di jelaskan di bawah ini
(1) Agrowisata
Agrowisata merupakan peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja
Ketika ditanyakan tentang peluang agrowisata berikut tanggapan dari Kepala
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKeunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi dan tanaman
sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango di lembah yang indah dan
mempesona serta mengelilingi perkampungan tradisional yang didukung
bentukan geologibenteng alam dan perbukitan dan pegunungan yang
mempesona keunikan inilah yang menjadikan obyek agrowisata ini
banyak diminati para wisatawanrdquo (Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
72
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa keunikan
aggrowisata di tana Toraja adalah hamparan kebun kopi serta perbukitan dan
pegunungan yang mempesona Sehubungan dengan hal tersebut berikut
tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
mengatakan bahwa
ldquoAgrowisata Tana Toraja memang menarik dan sejuk keindahan dapat
kita rasakan pada saat kita memasuki kebun kopi jagung serta sayur-
sayuran yang begitu subur indah dipandang apalagi pada pagi harirdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Sementara hasil wawancara dengan Ketua Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoSebelumnya Tana Toraja hanya mengandalkan wisata budaya dan wisata
alam tapi sekarang sudah ada agrowisata yang ada di Pango-pango yang
banyak menarik wisatawan dan kami selaku pihak terkait merencanakan
penambahan lokasi obyek agrowisata agar kunjungan wisatawan semakin
meningkat hal ini dilakukan untuk meminimalisir kelemahan dan
ancaman yang adardquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan keterangan informan diatas dapat dikatakan bahwa
keindahan agrowisata di Tana Toraja dapat kita rasakan pada saat kita memasuki
kebun kopi dan sayur-sayuran di dalam kita merasakan kesejukan yang luar biasa
apalagi pada pagi hari serta pihak terkait akan berusaha mengembangkan obyek
agrowisata agar wisatawan semakin tertarik Terkait dengan hal tersebut berikut
tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoPemerintah Tana Toraja selalu mengingatkan masyarakat yang ada di
daerah Pango-pango agar selalu menjaga kelestarian lingkungan agar
wisata agro selalu diminati para wisatawan karena kedatangan wisatawan
membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat maupun
masyarakat sekitarnyardquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
73
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa masyarakat
selalu diingatkan agar tetap menjaga kelestarian lingkungan disekitar obyek
agrowisata agar wisatawan semakin tertarik karena kunjungan wisatawan
membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat serta masyarakat
sekitarnya Sehubungan dengan agrowisata tersebut berikut tanggapan informan
selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoAgrowisata Tana Toraja memang memberikan peluang yang luar biasa
baik untuk masyarakat sendiri maupun untuk peningkatan destinasi obyek
wisata karena beberapa produk tanaman unggulan seperti kopi dan
markisa dimana wisatawan yang datang bisa memetik sendiri buah kopi
tentu dengan hal tersebut bisa memberikan kepuasan tersendiri bagi
wisatawan yang datangrdquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara penjelasan lain dari salah satu informan selaku masyarakat
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoAgrowisata memang menjadi peluang dalam meningkatkan obyek wisata
dan meningkatkan perekonomian masyarakat saya harap agar pemerintah
menambah obyek agrowisata serta menambah tamanaman buah seperti
starawberry dan apel di obyek wisata di Pango-pango agar wisatawan
semakin tertarik untuk datang berkunjung ke Tana Toraja karena
agrowisata Tana Toraja baru ada satu dan perlu penambahan
pembangunan wisata agrordquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan keterangana informan diatas dapat dikatakan bahwa
agrowisata menjadi salah satu peluang bagi masyarakat Tana Toraja dalam
meningkatkan perekonomian dan diharpakan agar pemerintah menambah obyek
agrowisata serta menambah tanamanan buah strawberry dan apel di obyek wisata
Pango-pango agar wisatawan semakin tertarik untuk datang berkunjung
Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas dapat disimpulkan
bahwa agrowisata Tana Toraja menjadi peluang yang luar biasa bagi msyarakat
74
dalam meningkatkan ekonomi serta dalam peningkatan destinasi obyek wisata
keindahan serta kesejukan yang dimiliki menjadikan wisata agro ini diminati para
wisatawan
(2) Berbagai bisnis
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual yang menjual jasa atau barang
kepada pembeli atau konsumen ataupun bisnis lainnya untuk memperoleh laba
Ada tiga hal penting dalam bisnis yaitu menghasilkan barang dan jasa mencari
profit dan memaksimalkan kebutuhan konsumen Seperti wawancara yang
dilakukan dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja
mengatkan bahwa
ldquoBerbicara tentang obyek wisata Tana Toraja yang diminati para
wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara tentu muncul
berbagai peluang salah satunya adalah berbisnis seperti pembangunan
hotel dengan membangun hotel tentu membuka lowongan kerja bagi
masyarakat Toraja serta memberikan keuntungan yang besar bagi pemilik
hotelrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Berdasarkan keterangan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
salah satu peluang yang dibuka msyarakat Tana Toraja adalah pembangunan hotel
selain membuka lowongan kerja tentu juga memberikan keuntungan besar bagi
pemilik hotel Sehubungan dengan hal tersebut berikut tanggapan informan
selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoBisnis merupakan salah satu peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja
dengan adanya obyek wisata masyarakat dapat berbisnis misalnya
penjualan aksesoris Tana Toraja seperti kalung gantungan kunci gelang
dan lain-lain sebagainyardquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
75
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
dengan adanya obyek wisata yang ada di Tana Toraja membuka peluang salah
satunya adalah bisnis seperti menjual berbgai aksesoris Tana Toraja Terkait
dengan hal tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoMasyarakat Tana Toraja dalam memanfaatkan peluang mereka membuka
berbagai macam bisnis salah satunya adalah membuka restaurant dan
menyediakan berbagai macam makanan dan minuman khas Tana Toraja
seperti parsquopeong (daging yang dimasak dalam bambu) sorsquokorsquo (beras ketan
yang dicampur dengan santan) sarabba dan lain-lain sebagainyardquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku travel agent
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoAda banyak bisnis yang di buka msyarakat Tana Toraja misalnya
penjualan kue khas Tana Toraja seperti deppa tori bajersquo serta bisnis
rental mobil dan sebagainya bisnis ini memberikan dampak positif selain
keuntungan yang didapatkan juga berbuat untuk bangsa dengan cara
membantu mengembangkan obyek wisatardquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
masyarakat Tana Toraja membuka berbagai macam bisnis dan memanfaatkan
betul peluang yang ada dengan mengharapkan keuntungan Terkait dengan hal
tersebut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana
Toraja mengatakan bahwa
ldquoAdanya obyek wisata Tana Toraja yang begitu menarik dan diminati para
pelancong memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam
meningkatkan perekonomian dengan memanfaatkan peluang yang ada
misalnya berbisnis masyarakat membuka berbagai bisnis yang ada salah
satunya adalah bisnis rental mobilrdquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
76
Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku masyarakat
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBisnis memang menjadi peluang besar untuk masyarakat Tana Toraja
dalam meningkatkan perekonomian dalam memenuhi kebutuhan sehari-
hari misalnya bisnis kecil-kecilan seperti yang menjual makanan di lokasi
obyek wisata dengan hal itu wisatawan tidak usah repot-repot membawah
makanan karena banyak yang menjual makanan di lokasi obyek wisata
yang ada di Tana Torajardquo
(Wawancara AA 44 tahun 18032016)
Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas dapat
dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian (2011) bahwa dengan adanya
peluang yang dimiliki sebuah organisasi atau perusahaan dapat dimanfaatkan
untuk meningkatkan pendapatan serta dapat dimanfaatkan untuk meminimalisir
kelemahan dan ancaman yang ada dalam sebuah organisasi atau perusahaan
b) Ancaman
Indikator keempat ancaman terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)
penetrasi budaya luar 2) ketergantungan ekonomi Kedua sub variabel akan di
jelaskan di bawah ini
(1) Penetrasi budaya luar
Penetrasi budaya luar merupakan ancaman karena adanya berbgai budaya
luar yang lebih menarik Ketika ditanyakan tentang penetrasi budaya luar berikut
tanggapan dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi budaya luar ini salah satu ancaman dalam peningkatan destinasi
pariwisata karena berbagai budaya yang menarik seperti budaya yang ada
di Wakatobi yang juga menarik kami selaku pihak terkait mengatasi
ancaman penetrasi budaya luar tersebut dengan memanfaatkan kekuatan
dan peluangrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
77
Sementara wawancara yang dilakukan dengan Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwaa
ldquoPenetrasi budaya luar memang jadi ancaman dalam meningkatkan
destinasi obyek wisata Tana Toraja karena berbagai budaya luar juga yang
menarik tapi saat ini puji syukur kunjungan wisatawan tidak menurun
karena kami selaku pihak terkait selalu mempromosikan keindahan dan
keunikan wisata alam wisata budaya dan agro wisata Tana Toraja baik
dalam negeri maupun luar negeri agar ancaman tidak berpengaruh pada
peningkatan destinasirdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
penetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena banyak budaya
luar juga yang lebih menarik misalnya budaya bahari wakatobi tapi meski
muculnya budaya yang lebih menarik tidak mempangaruhi kunjungan wisatawan
karena pemerintah terkait selalu membangun obyek wisata yang baru dan selalu
melakukan promosi baik dalam negeri maupun luar negeri Terkait dengan hal
tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi buadaya luar memang menjadi ancaman bagi Tana Toraja
karena berbagai budaya luar yang juga yang tak kalah uniknya seperti
budaya Bali serta berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi
contohnya pembuatan rumah tongkonan yang dulunya lantainya
menggunakan kayu serta tiangnya juga menggunakan kayu sehingga
terlihat sangat unik dan menarik tapi sekarang sudah ada yang
menggunakan keramik dan tiangnya sudah ada yang di cor sehingga
keunikan dan keindahannya berkurang hal seperti inilah yang ditakutkan
jangan sampai menjadi penghambat dalam peningkatan destinasi
wisatawan rdquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan penjelasan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
penetrasi budaya luar menjadi ancaman bagi peningkatan destinasi wisatawan
78
karena banyaknya budaya luar yang juga menarik seperti Bali serta budaya Tana
Toraja sudah tidak orisinil lagi sudah banyak yang mengalami perubahan
sehingga keindahan dan keunikannya sudah berkurang Terkait dengan penetrasi
budaya luat berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi ancaman dari luar karena
berbagai budaya luar yang juga menarik tapi saat ini pemerintah Tana
Toraja menambah lokasi obyek wisata baru yang ada di Buntu burake
diatas terdapat patung yesus tertinggi di dunia obyek wisata yang satu ini
akan menambah kunjungan wisatawan ini juga merupakan strategi
pemerintah dalam meningkatkan destinasi wisatawan agar ancaman yang
ada dapat diatasi ldquo
( Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara hasil wawancara dengan wisiatawan yang datang berkunjung
ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoMenurut saya menegenai ancaman penetrasi budaya luar saya rasa
sampai sekarang tidak ada yang kalah menarik budaya Toraja seperti
upacara rambu solorsquo (acara kematian) serta dalam pelaksanaannya pun
diiringi berbagai kegiatan budaya misalnya parsquosilaga tedong (adu kerbau)
parsquobadong (tarian-tarian) dan lain-lain sebagainyardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
sampai saat ini tidak ada yang kalah unik dan menarik budaya Toraja seperti
upacara rambu solorsquo serta kegiatan budaya yang dipertontonkan yang juga sangat
menarik serta pemerintah Tana Toraja membangun lokasi obyek wisata yang
baru hal ini dilakukan agar berbagai ancaman dapat diatasi dengan memanfaatkan
peluang yang ada Terkait dengan penetrasi budaya luar berikut tanggapan
informan selaku masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena
berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi banyak yang sudah
79
mengalami perubahan misalnya acara rambu tukarsquo (acara syukuran) salah
satunya adalah upacara pesta panen upacara ini jarang sekali dilakukan
bahkan beberapa daerah di Toraja tidak melakukan lagi upacara tersebut rdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa penetrasi budaya luar memang menjadi ancaman karena
beberapa budaya Tana Toraja tidak orisisnil lagi tapi meski demikian kunjungan
wisatawan ke Tana Toraja tidak mengalami penurunan karena pemerintah Tana
Toraja mengatasi hal tersebut dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang
(2) Ketergantungan ekonomi
Ketergantungan ekonomi adalah keadaan dimana kehidupan ekonomi
negara-negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari
kehidupan ekonomi seperti wawancara yang dilakukan dengan Kepala Dinas
Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKetergantungan ekonomi ini menjadi ancaman karena kapan kunjungan
wisatawan berkurang maka pendapatan masyarakat pun berkurang karena
sebagian besar masyarakat Toraja mendapatkan keuntungan dari
kunjungan wisatawanrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa
sebagian besar masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan karena kapan kunjungan wisatawan menurun maka pendapatan
masyarakat pun menurun Terkait dengan ketergantungan ekonomi tersebut
berikut tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoTidak semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada
kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi masyarakat Toraja
sekarang adalah pelautrdquo
80
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa tidak
semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan karena kebanyakan masyarakat Tana Toraja sekarang berprofesi
sebagai pelaut Sehubungan dengan hal ketergantungan ekonomi berikut
tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)
Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBerbicara mengenai masalah ketergantungan ekonomi sebagian memang
masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan seperti masyarakat yang bekerja di hotel karena 80 yang
menginap di hotel adalah wisatawan kapan wisatawan menurun maka
akan berpengaruh pada pendapatan masyarakat serta Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Tana Torajardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa
sebagian masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan seprti yang bekerja di hotel kapan wisatawan menurun maka
pendapatan masyarakat pun menurun begitupun Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Tana Toraja Terkait dengan hal ketergantungan ekonomi berikut tanggapan
informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoSaya akui memang sebagian masyarakat Toraja ekonominya tergantung
pada wisatawan contohnya saya sebagai travel agent kapan wisatawan
kurang maka akan berpengaruh pada pendapatan kamirdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh Wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKalau saya lihat sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung
pada kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi Tana Toraja adalah
petani serta banyak masyarakat Toraja yang bekerja di luar kota
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
81
Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh masyarakat Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoMenurut saya sebagai masyarakat Toraja sekaligus sebagai pemilik rental
mobil bergantung pada kunjungan wisatawan karena kapan wisatawan
kurang maka pendapatan kami pun berkurangrdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa yang bekerja di
travel agent dan yang memiliki rental mobil ekonominya tergantung pda
kunjungan wisatwan karena kapan wisatwan menurun maka pendapatan mereka
pun akan menurun
Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung pada
kunjungan wisatwan dan sebagian besar ekonominya tidak tergantung pada
kunjungan wisatwan karena banyak masyarakat Tana Toraja yang berprofesi
sebagai pelaut petani dan bekerja di luar kota kecuali Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Tana Toraja memang sebagian besar di dapatkan dari obyek wisata
D Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu
organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang
strategi dan program kerja Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor
kekuatan (Sterngths) merupakan situasi atau kondis yang merupakan kekuatan
dari organisasi atau program pada saat ini dan kelemahan (Weaknesses)
merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau
program pada saat ini Sementara analisis eksternal mencakup faktor peluang
82
(Opportunities) merupakan situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar
organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa
depandan tantangan (Threaths) merupakan situasi yang merupakan ancaman
bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi
organisasi di masa depan
Analisis SWOT merupakan suatu pekerjaan yang cukup berat karena
hanya dengan hal itu alternati-alternatif strategi dapat disusun Kegagalan
menganalisanya berarti gagal dalam mencari relasi dan titik temu antara
faktor-faktor strategi dalam lingkungan internal dan yang terdapat dalam
lingkungan eksternal sambil mencari hubungannya dengan misi tujuan dan
sasaran organisasi juga merupakan kegagalan dalam mempersiapkan suatu
keputusan strategi yang baik Pekerjaan ini tetap menjadi tugas pokok dari
kelompok koalisi eselon atas dan belum bisa didelegasikan kepada eselon bawah
Namun eselon bawah berperan dalam menyediakan data yang diperlukan untuk
mempertajam analisis SWOT Hanya dengan analisis SWOT keputusan
-keputusan strategi yang baik dapat dihasilkan seperti pertemuan antara
strengthsopportunities (SO) strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran suatu
perusahaan yaitu dengan menggunakan seluruh kekuatan dan memanfaatkan
peluang pertemuan antara strengthsthreats (ST) ini adalah strategi untuk
menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan dengan cara menghindari
ancaman pertemuan antara weaknessesopportunities (WO) strategi ini
diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara mengatasi
kelemahan-kelemahan yang dimiliki dan pertemuan antara weaknessestheats
83
(WT) strategi ini didasarkan pada kegiatan yang besrsifat defensif dan ditujukan
untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman
Analisis SWOT digunakan untuk merumuskan strategi melalui situasi
dengan mengidentifikasi kekuatan kelemahan peluang dan ancaman Dengan
analisis SWOT kita dapat memahamai apa dan bagaimana organisasi kita serta
bagaimana cara menggerakannya Penentuan strategi secara garis besar dalah
dengan memperhatikan kelemahan-kelmahan yang dimiliki organisasi kemudian
membuat konsolidasi internal agar dapat menghadapi tantangan dan meraih
peluang yang ada jika organisasi memiliki kekuatan yang besar maka dapat
merumuskan strategi dengan perencanaan matang SWOT dapat digunakan oleh
organisasi apa saja termasuk organisasi pemerintah seperti Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan di Kabupaten Tana Toraja
Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami
seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus menganalisis situasi untuk
mengetahui isu apa yang sedang terjadi dan memututuskan tindakan apa yang
harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah Menurut Boulton (dalam
Freddy Rangkuti 1997) proses untuk melaksanakan analisis suatu kasus Untuk
memahami secara keseluruhan informasi yang ada yaitu dengan cara memahami
secara detail semua informasi dan melakukan analisis secara numerik Setelah
mengetahui dan memahami berbagai informasi terkait faktor internal dan faktor
eksternal obyek wisata Tana Toraja berikut hasil analisis penulis
84
1) Comporative Advantage (strengthsopportunities ldquoSOrdquo )
Keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja ada berbagai macam
seperti keindahan alam yang dapat kita rasakan di obyek wisata Pango-pango
yang begitu sejuk indah dan menarik selain itu banyak di temui berbagai macam
tanaman unggul seperti kopi coklat markisa kacang tana jagung dan berbagai
macam sayuran serta dipenuhi rimbunan pohon pinus yang tak kalah indah yaitu
obyek wisata Buntu burake yang terletak diatas gunung diatas dapat kita rasakan
keindahannya seperti gunung-gunung yang indah dipandang batu-batu yang
tinggi dan lonjong dan terdapat patung yesus setinggi 40 meter dan merupakan
patung yesus tertinggi kedua di dunia serta berbagai budaya yang juga tak kalah
uniknya seperti upacara rambu solorsquo (upacara kematian) dimana dalam upacara
tersebut di pertontonkan berbagai antraksi budaya seperti marsquobadong
(mengelilingi mayat) marsquopasonglorsquo (menurunkan mayat dari rumah) dan masih
banyak lagi upacara rambu tukarsquo (upacar syukuran) dan penguburan bayi dalam
pohon yang terdapat di obyek wisata baby grave sedangkan dari segi keunggulan
peluang yaitu agrowisata keunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi
tanaman sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango dilembah yang indah dan
perbukitan pegunungan yang mempesona selain itu juga terdapat berbagai
macam bisnis contohnya pembangunan hotel restaurant menjual aksesoris
Toraja menjual makanan minuman khas Toraja dan lain-lain sebagainya Itulah
beberapa macam keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja yang
menjadikan Tana Toraja di kenal baik lokal maupun mancanegara
85
2) Mobilization (strengthsthreats ldquoSTrdquo )
Tana Toraja memiliki berbagai macam kekuatan seperti yang saya jelaskan
diatas namun berbagai ancaman pun dari luar seperti penetrasi budaya luar dan
ketergantungan ekonomi Namun pihak terkait Tana Toraja mengatasi ancaman
dari dengan cara melakukan penambahan obyek wisata baru seperti
pembangunan wisata religi Buntu burake yang terletak diatas gunung dimana
diatas gunung tersebut di bangun patung yesus tertinggi kedua di dunia dengan
ketinggian 40 meter dan pihak terkait juga merencanakan menambah wisata agro
dan membangun kunjungan khusus seperti panjat tebing Hal ini dilakukan untuk
memperluanak ancaman dari luar dan kalau mungkin ancaman yang ada dapat di
jadikan peluang Inilah salah satu strategi pihak terkait Tana Toraja dalam
memanimalisir anccaman yang ada dengan memanfaatkan kekuatan yang ada
3) Investmentdivestment (weaknessesopportunities ldquoWOrdquo )
Obyek wisata Tana Toraja memiliki berbagai kekuatan namun juga
memiliki berbagai kelemahan contohnya dari segi infrastruktur jalan yang belum
optimal masih banyak jalan menuju obyek wisata yang masih rusak pihak terkait
berkeinginan besar untuk melakukan perbaikan kesemua jalan menuju obyek
wisata namun terkendala dengan dana yang masih minim Kelemahan yang ada
tentu berdampak negatif terhadap peluang yang ada karena kapan wisatawan
menurun maka pendapatan sebagian masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) otomatis akan menurun pihak terkait berencana akan membuat
penambahan wisata agro dan berusaha melakukan perbaikan jalan dan
menyediakan tim khusus pada semua obyek wisata Tana Toraja
86
4) Damage control (weaknessesthreats ldquoWTrdquo )
Damage control atau kerusakan pengendalian dimana obyek wisata Tana
Toraja dihadapkan pada hal tersebut kekuatan dan ancaman ketemu pihak terkait
Tana Toraja mengatasi hal ini dengan sedikit demi sedikit membenahi kelemahan
yang ada seperti kebersihan di obyek wisata dimana sebagian obyek wisata sudah
disiapkan tim khusus kebersihan dan sebagian sudah disediakan tempat sampah
serta jalan menuju obyek wisata sebagian sudah bagus Tana Toraja dihadapkan
pada hal itu tapi tidak berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena obyek
wisata Tana Toraja memiliki kekuatan yang luar biasa sehingga wisatwan sangat
tertarik Tapi meski demikian kunjungan wisatwan tidak menurun tapi hal itu
berpengaruh pada pencapaian DMO dimana Tana Toraja tahun ini tidak termasuk
10 besar DMO karena pengelolaan dari segi infrastruktur jalan yang belum
optimal dan kebersihan kurang terjaga dilokasi obyek wisata karena penilaian
pencapaian DMO diukur salah satunya adalah infrastruktur dan kebersihan
87
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Strategi Pemerintah dalam
Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata di Kabupaten
Tana Toraja maka dapat disimpulkan bahwa
1) Strengths atau kekuatan dapat dikatakan bahwa kekuatan yang dimiliki obyek
wisata masyarakat Tana Toraja dapat dikatakan sangat baik karena berbagai
kekuatan yang dimiliki budaya yang indah dan menarik dimana orang yang
meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan disimpan dirumah dalam
kamar yang sudah dihiasi dengan indah penyimpanan mayat dirumah ada yang
berminggu berbulan bertahun bahkan sampai puluhan tahun tergantung
kesiapan keluarga panorama alam yang sejuk dapat dirasakan di Buntu burake
dan di Pango-pango diatas dapat kita dapat melihat keindahan gunung dan
pada pagi hari kita terasa diatas awan serta kearifan lokal Tana Toraja yang
terus dilestarikan seperti acara rambu solorsquo (acara kematian) dan acara rambu
tukarsquo (acara sykururan) budaya ini ada sejak dulu sampai sekarang Hal
tersebutlah yang membuat Tana Toraja terkenal serta diminati wisatawan baik
lokal maupun mancanegara Sedangkan
2) Weaknesses atau kelemahan dapat disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur
jalan belum optimal karena masih ada beberapa jalan menuju obyek wisata
yang rusak berlubang berbatu-batu menanjak licin becek serta pendakian
yang cukup jauh dan jalannya tidak di cor juga terdapat jurang dipinggir jalan
88
yang tidak dipasangkan pagar jalan seprti obyek wisata yang ada di Buntu
burake Sangngallarsquo Sirope dan Tilanga Selain itu tentang kebersihan di
obyek wisata yang kurang terjaga banyak sampah yang berhamburan
karena tidak ada tempat sampah yang disediakan baursquo serta pondok-pondok
yang terdapat di obyek wisata penuh lumpur apalagi kalau musim hujan karena
wisatawan naik ke pondok memakai sandal tapi dari segi air yang ada di
Tilanga sangat jernih dengan adanya berbagai kelemahan ini dapat pula
disimpulkan bahwa dalam peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja
belum tecapai karena terdapat berbagai kelemahan yang ada
3) Opportumities atau peluang dari segi peluang dapat disimpulkan bahwa ada
beberapa peluang yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja seperti agrowisata
yang terdapat di Pango-pango dimana wisatawan bisa memetik sendiri buah
kopi selain itu juga dapat merasakan keindahan dan kesejukan dilokasi
tersebut dan berbagai bisnis lainnya dapat dikatakan sudah bagus karena
banyak masyarakat membuka usaha mulai dari menjual minuman makanan
dan aksesoris Toraja ditempat wisata membuka restaurant menjual kue khas
Toraja seperti deppa torirsquo dan baje membangun hotel membuka rental mobil
dan lain-lain sebagainya Dengan adanya peluang yang dimiliki dapat
dimanfaatkan dalam meningkatkan destinasi wisata selain itu peluang juga
dapat dimanfaatkan untuk memanimalisasi kelemahan dan ancaman yang ada
4) Threats atau ancaman dapat disimpulkan bahwa ada beberapa ancaman yang
ada seperti pnetrasi budaya luar seperti munculnya budaya yang lebih menarik
seperti di Wakatobi tapi dengan adanya budaya luar yang menarik tidak
89
berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena di dunia ini tidak akan ditemui
budaya seperti budaya Tana Toraja seperti upacara rambu solorsquo (acara
kematian) dan upacara rambu tukarsquo) acara syukuran Selain itu ketergantungan
ekonomi dimana sebagian masyarakat Tana Toraja perekonomiannya
tergantung pada kunjungan wisatawan misalnya yang membuka usaha rental
mobil hotel kapan wisatawan berkurang maka pendapatan mereka pun kurang
selain itu Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun akan menurun begitupun
sebaliknya Dengan adanya berbagai ancaman ini membahayakan dalam
peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja contohnya saja sudah banyak
budaya yang bagus seperti Wakatobi
B Saran
1 Diharapkan pemerintah dapat menjaga dan mengelolah dengan baik berbagai
kekuatan yang dimiliki agar kunjungan wisatawan semakin meningkat dari
tahun ke tahun
2 Diharapkan kepada pemerintah agar melakukan perbaikan jalan kesemua jalan
menuju obyek wisata yang masih rusak agar wisatawan yang datang tidak
merasa terganggu
3 Diharapkan dengan adanya berbagai peluang yang ada dapat dikelola
dengan baik oleh pihak terkait agar ancaman yang ada dapat dimanimalisasi
4 Pemerintah diharapkan dapat mengatasi berbagai ancaman yang ada dengan
cara salah satunya membuat Peraturan Daerah tentang Kearifan Lokal agar
Tana Toraja tetap jadi obyek wisata yang diminati berbagai wisatawan baik
wisatawan lokal maupun mancanegara
90
5 Diharapkan agar pemerintah membuat pagar jalan dipinggir jalan yang ada
jurangnya
6 Hendaknya pemerintah membuat tim khusus menjaga kebersihan di setiap
obyek wisata
7 Pemerintah perlu melakukan pelebaran jalan kesemua obyek wisata yang
lebarnya masih 1 lebih meter
91
DAFTAR PUSTAKA
AJ Muljadi 2012 Kepariwisataan dan Perjalanan Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
AM Sardiman 2007 Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta Raja
Grafindo Persada
Bonggasilomba Desy Bulawan 2011 Peran Pemerintah Daerah Dalam
Pengelolaan Sektor Pariwisata Di Kabupaten Toraja Utara
Skripsi Makassar Universitas Hasanuddin Makassar
Cangara Hafied 2004 Pengantar Ilmu Komunikasi Jakarta PT Raja
Grafindo Persada
Jones Charles O 1996 Pengantar Kebijakan Publik Jakarta PT Raja
Grafindo Persada
Labiran Malisa 2013 Analisis Penerimaan Daerah Dari Sektor Pariwisata Di
Kabupaten Tana Toraja Skripsi Makassar Univesrsitas Hasanuddin
Makassar
Marpaung Bahar 2002 Pengantar Pariwisata Bandung Alfabeta
Mustafa Delly 2013 Birokrasi Pemerintahan Bandung Alfabeta
Ndraha Taliziduhu 2003 Kybernlogi Jakarta Rineke Cipta
Norton P David 2004 Strategi Maps Converting Intangible Assets Into Tangible
Outcome Harvard Harvard Business School Publication Corporation
Pendit Nyoman S 2002 Ilmu Pariwisata Jakarta Pradnya Paramita
Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Nasional
2010 hingga 2025
Rangkuti Freddy 1997 Analisis SWOT Jakarta PT Gramedia Pusataka Utama
Republik Indonesia Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah
------------------------- Undang-Undang No 10 Tahun 2009 tentang
Kepariwisataan
92
Rewansyah Asnawi 2011 Reformasi Birokrasi Dalam Rangka Good
Governance Jakarta Yusaiantanas Prima
Salusu J 2000 Pengambilan Keputusan Strategi Jakarta Gramedia
Widisaran
----------- 1996 Pengambilan Strategi Jakarta Gramedia Widisaran
Sedarmayanti 2014 Manajemen Strategi Bandung Refika Aditama
Siagian Sondang P 1994 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta Bumi
Aksara
------------------------ 2011 Manajemen Stratejik Jakarta Bumi Aksara
Sugiyono 2008 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Usman Nurdin 2002 Konteks Implementasi Berbatas Kurikulum Jakarta PT
Raja Grafindo Persada
Wardhono Fitri Indra 2014 Kumpulan Artikel Terkait Destination Management
Organization diakses pada tanggal 8 januari 2016
(httpslidesharenetfitriwardhonokumpulan-artikel-terkait-dmo)
Zulfikar 2015 Strategi Pemerintah Dalam Penerimaan Adipura Di Kabupaten
Maros Skripsi Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
LAMPIRAN
vi
ABSTRAK
ROSITA 2016 Strategi Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi
(DMO) Pariwisata Di Kabupaten Tana Toraja (Dibimbing oleh Musliha Karim dan Nasrul
Haq)
Destiniasi Manajemen Organisasi Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja merupakan
struktur tata kelolah destinasi pariwisata yang mencakup perencanaan koordinasi implementasi
dan pengendalian Dari sekian banyak pengelolaan yang seharusnya dilakukan salah satunya
adalah infrastruktur jalan dan kebersihan disetiap obyek wisata tapi pengelolaan tersebut belum
terlaksana dengan baik karena masih banyak jalan yang tidak memadai serta kebersihan di
lokasi obyek wisata tidak terjaga Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui strategi pemerintah
dalam peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana
Toraja
Jenis penelitian adalah kualitatif dengan menggambarkan bentuk startegi pemerintah
dalam peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata di Kabupaten Tana
Toraja Tipe penelitian adalah fenomena logis Dalam pengumpulan data digunakan teknik
wawancara observasi dan dokumentasi Sedangkan teknik untuk menganalisis data digunakan
reduksi data sajian data dan penerikan kesimpulan Keabsahan data digunakan tiga trianggulasi
yaitu waktu sumber dan teknik
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) pariwisata 1) Strengths dari obyek wisata terdapat keindahan
alam yang begitu menarik serta kearifan lokal dari segi budaya sangat orisinil serta beragam
budaya yang dimiliki yang diminati para pelancong baik lokal maupun mancanegara 2)
Weaknesses ditemukan berbagai kendala dalam meningkatkan DMO yaitu infarstruktur jalan
yang belum optinmal serta kebersihan dilokasi obyek wisata tidak terjaga 3) Opportunities
salah satu keuntungan masyarakat dengan adanya obyek wisata di Tana Toraja adalah dapat
meningkatkan pereokonomian karena ada berbagai macam usahabisnis yang dibuka 4)
Threats dengan adanya penetrasi budaya luar menjadi kendala dalam meningkatkan destinasi
dan akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat karena sebagian besar
masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan wisatawan kapan wisatatawan
menurun maka pendapatan masyarakat dan PAD pun akan menurun begitu pun sebaliknya
Kata kunci Strategi Pemerintah Peningkatan DMO Pariwisata
vi
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ldquoStrategi
Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Di
Kabupaten Tana Torajardquo
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat dalam
memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi Publik pada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Makassar
Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan
terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak Oleh sebab itu pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih dengan segala hormat kepada
1 Kedua orang tua terkasih Zeth Pasei Rombeallo dan Syamsuriati Tonang atas kasih
sayangnya untuk penulis terus mendoakan dan mendukung dalam kehidupan penulis
khususnya dalam pendidikan Kakak dan adik tercinta Nirwan Randa Masjohan Agus
Paonganan Intan Arrang Bulawan Restiana Embong Bulan Jumadil Pearsquo Nurlina
Ewang juga menjadi penyemangat untuk penulis dan mendoakan penulis dalam
menyelesaikan studinya
viii
2 Ibu Dra Hj Musliha Karim M Si selaku pembimbing I dan Bapak Nasrul Haq
SSos MPA selaku pembimbing II yang senantiasa
meluangkan waktunya membmbing dan mengarahkan penulis sehingga skripsi
ini dapat diselesaikan
3 Bapak Dr H Muhlis Madani MSi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Muhammadiyah Makassar
4 Bapak Dr Burhanuddin S Sos M Si selaku Ketua Jurusan lmu Administrasi
Publik
5 Bapak dan Ibu dosen Serta Staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Muhammadiyah Makassar
6 Pemerintah Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
yang telah menerima saya dan memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan
penelitian
7 Teman-teman seperjuangan angkatan 2012 di Jurusan Ilmu Administrasi Publik
terkhusus kelas B yang telah bersama-sama berusaha keras dan penuh semangat dalam
menjalani studi baik suka maupun duka Kebersamaan ini akan menjadi sebuah kenangan
yang indah yang tidak akan terlupakan
8 Sahabat-sahabat penulis yang tak sempat disebutkan satu-persatu berjuang serta
tidak hent-hentinya memberikan semangat untuk selesai karya tulis ini
ix
Demi kesempurnaan skripsi ini saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat
penulis harapkan Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat memberikan
sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan
Makassar 2016
Rosita
x
DAFTAR ISI
Halaman Pengajuan Skripsi ii
Halaman Persetujuan iii
Penerimaan Tim iv
Halaman Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah v
Abstrak vi
Kata Pengantar vii
Daftar Isi x
Daftar Gambar xii
Daftar Tabel xiii
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 5
C Tujuan Penelitian 6
D Kegunaan Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Pengertian Konsep dan Teori 7
B Pemerintah Daerah 16
C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) 18
D Pariwisata 21
E Kerangka Pikir 25
F Deskripsi Fokus 26
G Deskripsi Fokus Penelitian 26
BAB III METODE PENELITIAN
A Waktu dan Lokasi Penelitian 29
xi
B Jenis dan Tipe Penelitian 29
C Sumber Data 29
D Informan Penelitian 30
E Teknik Pengumpulan Data 31
F Teknik Analisis Data 32
G Pengabsahan Data 33
BAB IV HAIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian 36
B Karakteristik Informan 52
C Strategi Pemerintah Dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi
Pariwisata Di Kabupaten Tana Toraja 55
D Analisis SWOT 81
BAB VI PENUTUP
A Kesimpulan 87
B Saran 89
DAFTAR PUSTAKA 91
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) merupakan struktur tata
kelola destinasi pariwisata yang mencakup perencanaan koordinasi
implementasi dan pengendalian organisasi destinasi secara inovatif dan
sistematik melalui pemanfaatan jejaring informasi dan teknologi yang terpimpin
secara terpadu dengan peran serta masyarakat Pelaku asosiasi industri
akademisi dan pemerintah yang memiliki tujuan Proses dan kepentingan bersama
dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan volume kunjungan wisata lama
tinggal dan besaran pengeluaran wisatawan serta manfaat bagi masyarakat lokal
Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berupaya untuk
terus fokus memaksimalkan 15 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) di tahun
2012 Hal itu sesuai dengan peraturan pemerintah (PP) No 50 Tahun 2011
tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional 2010 hingga
2025 Terdapat 15 lokasi DMO yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia dalam
rencana strategis industri pariwisata untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata
yang dikelola secara profesional dengan melibatkan partisipasi masyarakat lokal
yaitu Sabang Danau Toba Kawasan Kota Tua Jakarta Tanjung Puting
Pangandaran Borobudur Bromo dan Semerau serta kawasan Tengger Danau
batur Rinjanji Pulau komodo Wakatobi Derawan Tana Toraja Bunaken dan
Raja Ampat
2
Menurut Bruen dan Anderson (dalam Wardhono 2014) Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) sebagai sistem pengelolaan terpadu memiliki
fungsi sebagai economic driver communitymarketer industry coordinator quasi
publicrepresentative and builder of communicaty pride Secara ringkas
pemahaman tentang DMO dikategorikan sebagai kegiatan pembenahan dan
penataan pengembangan destinasi secara internal dan pengembangan pemasaran
secara eksternal
Angelo Presenza (dalam Wardhono 2014) menjelaskan bahwa ada tiga
komponen penting dalam Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) yaitu (a)
coordination tourism stakeholder merupakan inti sistem DMO komponen ini
menjadi kunci sukses karena menitik beratkan pada hubungan jejaring yang
membentuk sistem DMO (b) destination crisis management memberikan
pengawasan dari sistem dengan pelaksanaan dan pengelolaan mulai perencanaan
hingga implementasi program (c) destination marketing menjadi ujung tombak
dalam komponen DMO Dengan konsep diatas dapat ditegaskan bahwa DMO
merupakan salah satu konsep pengelolaan dalam sistem pengelolaan kawasan
berbasis kewilayahandaerah yang memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan
berbagai komponen secara internal dan eksternal koalisi dan kerjasama
(stakeholder) serta sistem pengelolaan pariwisata DMO secara esensi bertugas
dan bekerja di dalam entitas fabrikasi destinasi pariwisata dan bertanggung jawab
untuk mencapai pengembalian nilai investasi yang unggul pertumbuhan pasar
produk yang berkualitas merek yang berbeda serta manfaat bagi seluruh
(shareholders) DMO tidak memiliki pabrik tersebut tidak memperkerjakan
3
orang-orang di dalamnya dan bukan pula mengontrol proses pelaksanannya di
lapangan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) memiliki satu tujuan dan arahan
untuk mencapai pengelolaan dari sebuah destiniasi yaitu adanya sebuah
kelembagaan yang mengelola destinasi Hal ini ditentukan oleh kapasitas
pengembangan pertumbuhan aktivitas wisata saat ini yang merujuk pada tatanan
daur hidup destinasi dengan menyediakan informasi menyediakan sarana dan
prasarana yang baik dan arahan kepada wisatawan sehingga wisatawan
mendapatkan pengelaman yang terbaik saat berkunjung memberikan jaminan
kualitas berwisata kepada wisatawan dan dukungan regulasi terhadap pelaku
industri pariwisata lokal dan pada akhirnya mewujudkan sinergi antara kebutuhan
wisatawan pelaku industri pariwisata dan pemerintah
Penerapan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) harus diterjemahkan
secara konstektual sesuai kaidah yang berlaku berbasis lokalitas agar tidak
menimbulkan friksi perang kepentingan egosektoral serta tidak kontraproduktif
terhadap eksistensi fungsi kelembagaan yang sudah ada Sebagai konsep DMO
berperan menjadi katalisatormotivator dan (spirit) untuk menggerakkan seluruh
kontruksi dan entitas destinasi Prasyaratnya adalah komitmen dan tanggung
jawab Instrumen yang digunakan adalah melalui perencanaan sinergis koordinasi
konsistensi dalam implementasi dan audit dampak manfaat bagi masyarakat lokal
dan destinasi Baik-buruknya pengelolaan ini akan menentukan seberapa kuat
daya tarik suatu destinasi bagi pasar wisatawan pertumbuhan kerja lama kerja
4
besaran pengeluaran kunjungan berulang dan seberapa lama manfaat dan
keberlanjutannya (sustainability)
Pendekatan quality control quality assurance dan quality management
berfokus kepada pengendalian kualitas destinasi manajemen produk dan
pelayanan pada destinasi pariwisata serta peningkatan secara berkelanjutan
produk dan jasa kepariwisataan Fakta membuktikan bahwa destinasi pariwisata
yang dikelola dengan prinsip-prinsip keberlanjutan sangat efektif memberikan
keuntungan jangka panjang baik secara ekonomi sosial maupun ekologi Di
tingkat yang lebih praksis tata kelola destinasi pariwisata berbasis nilai
merupakan faktor determin dan strategis terhadap peningkatan daya saing
pariwisata Untuk itu diperlukan pola dan kiat berbagai perangkat manajemen
dalam pembangunan pariwisata termasuk tata kelola destinasi pariwisata
Kabupaten Tana Toraja ditetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai
salah satu dari 15 lokasi yang mendapatkan program Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Hal ini menjadi salah satu kebanggan terbesar Tana Toraja
karena dengan adanya DMO dapat dilakukan program pengembangan dan
pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan berbasiskan proses dimulai dari
perencanaan hingga oprasional dan pemantauan Program DMO akan terlaksana
dengan baik jika di tunjang dengan partisipasi aktif dari seleruh elemen
masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam maningkatkan kunjungan
wisatawan Kerja sama yang baik antara Pemerintah Daerah masyarakat dan
dinasinstansi terkait sangatlah perlu dibina secara terus menerus dan
berkesinambungan Agar kebersihan tempat wisata dan infrastruktur jalan tetap di
5
perhatikan dari itu perlu dukungan dan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi
agar kebersihan dan infrastruktur jalan dapat di atasi dan destinasi parawisata
dapat berjalan dengan baik Peran serta masyarakat sangatlah penting untuk
menjaga kebersihan lingkunga parawisata dan infrastruktur jalan Program
Destinasi Manajemen Organisasi tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah
Daerah dan DinasInstansi terkait saja melainkan juga seluruh elemen masyarakat
Keberhasilan suatu Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) bukan hanya
mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu
mengorganisir dari segi infrastruktur jalan dan kebersihan di obyek wisata Hal ini
berdasarkan pada pengamatan penulis bahwa DMO pariwisata di Tana Toraja
belum berjalan secara optimal karena masih banyaknya jalan yang rusak menuju
lokasi pariwisata serta kebersihan yang tidak terjaga di obyek wisata tentu hal ini
memberikan dampak yang negatif bagi wisatawan yang datang berkunjung
Sehubungan dengan pembahasan di latar belakang di atas penulis
mengangkat sebuah judul penelitian yakni strategi pemerintah dalam
implementasi programDestinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata
di Kabupaten Tana Toraja
B Rumusan Masalah
Terkait dengan pembahasan yang ada di latar belakang penulis
merumuskan masalahnya yaitu bagaimana strategi pemerintah dalam
peningkatan Destinasi ManajemenOrganisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten
Tana Toraja
6
C Tujuan Penelitian
Terkait dengan masalah yang ada di latar belakang penulis tertarik untuk
untuk mengetahui strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
D Kegunaan Penelitian
1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini di harapakan dapat memberikan manfaat secara teoritis
dalam mengetagui strategi pemerintah dalam implementasi program
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten Tana Toraja
sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran
2 Manfaat praktis
Menambah wawasan penulis mengenai strategi pemerintah dalam
peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten
Tana Toraja untuk selanjutnya di jadikan sebagai acuan dalam bersikap dan
berperilaku juga dapat di jadikan sebagai bahan pertimbangan atau di
kembangkan lebih lanjut serta referensi terhadap penelitian yang sejenis
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Pengertian Strategi
Strategi adalah rencana jangka panjang diikuti tindakan yang ditujukan
untuk mencapai tujuan tertentu yang umumnya adalah kemenangan Asal kata
strategi turunan dari kata dalam bahasa Yunani strategos Strategi secara umum
adalah proses penentuan rencana pemimpin puncak berfokus pada tujuan jangka
panjang organisasi disertai penyusunan cara atau upaya bagaiamana agar dapat di
capai Sementara pengertian strategi secara khusus adalah tindakan yang bersifat
senangtiasa meningkat terus menerus di lakukan berdasarkan sudut pandang
tentang apa yang di harapkan pelanggan dimasa depan Strategi hampir sealalu
dimulai dari apa yang dapat terjadi bukan dimulai dari apa yang terjadi
Strategi pertama di kemukakan oleh Chandler (dalam Sedarmayanti 2014)
menyebutkan bahwa strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan
serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk
mencapai tujuan tersebuat Menurut David (2004) Defenisi strategi adalah cara
untuk mencapai tujuan jangka panjang Strategi bisnis bisa berupa perluasan
geografis diversifikasi akusisi pengmbangan produk penetrasi pasar
rasionalisasi karyawan divestasi likuidasi dan joint venture Dalam hal ini
terdapat dua karakteristik strategi yang sangat penting yakni pertama strategi
di rencanakan terlebih dahulu secara sadar dan sengaja mendahului berbagai
tindakan yang akan dilakukan berdasarkan strategi yang dibuat tersebut Kedua
strataegi kemudian dikembangkan dan diimplementasikan agar mencapai tujuan
8
Sedangkan menurut Hamel dan Prahalad (dalam Freddy Rangkuti 1995) strategi
merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus
menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan
oleh para pelanggan dimasa depan
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam perkembangannya
konsep mengenai strategi terus berkembang hal ini dapat ditunjukkan oleh
adanya perbedaan konsep mengenai strategi selama 30 tahun terakhir
Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep lain yang berkaitan
sangat menentukan suksesnya strategi dan konsep lain yang berkaitan sangat
menentukan suksesnya strategi yang disusun
1 Perumusan Strategi
Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke
depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi menetapkan
tujuan strategis dan keuangan perusahaan serta merancang strategi untuk
mencapai tujuan tersebut dalam langkah menyediakan costumer value terbaik
Menurut Sondang P Siagian (2011) salah satu langkah yang perlu digunakan
dalam merumuskan strategi adalah analisis ldquoSWOTrdquo dimana analisis SWOT
merupakan salah satu instrumen analisis yang ampuh apabila digunakan dengan
tepat Telah diketahui pula secara luas bahwa ldquoSWOTrdquo merupakan akronim
untuk kata kata ldquoStrengths rdquo (Kekuatan) ldquoWeaknesses (Kelemahan)
ldquoOportunities rdquo(Peluang) dan ldquoThreatsrdquo (Ancaman) Faktor kekuatan dan
kelemahan terdapat dalam tubuh suatu organisasi termasuk satuan bisnis tertentu
sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang
9
dihadapi oleh organisasi atau perusahaan atau satuan bisnis yang bersangkutan
Jika dikatakan bahwa analisis SWOT dapat merupakan instrumen yang ampuh
dalam melakukan analisis stratejik keampuhan tersebut terletak pada kemampuan
para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan
dan pemanfaatan peluang sehingga sekaligus perperan sebagai alat untuk
minimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh organisasi dan menekan
dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi Jika para penentu strategi
perusahaan mampu melakukan kedua hal tersebut dengan tepat biasanya upaya
untuk memilih dan menentukan strategi yang efektif membuahkan hasil yang
diharapkan Analisis SWOT dapat membantu merumuskan segaligus memetakan
persoalan secara internal dapat diidentifikasi apa saja yang menjadi kekuatan dan
kelemahan dalam waktu bersamaan secara eksternal dapat dirumuskan secara
seksama peluang dan ancaman apa saja yang dihadapi
a) Faktor-faktor berupa kekuatan yang dimaksud dengan faktor-faktor kekuatan
yang dimiliki oleh suatu perusahaan-termasuk satuan-satuan bisnis
didalamnya adalah antara lain kompetensi khusus yang terdapat dalam
organisasi yang berakibat pada pemikiran keunggulan komparatif oleh unit
usaha dipasaran
b) Faktor-faktor kelemahan jika orang berbicara tentang kelemahan yang
terdapat dalam tubuh suatu satuan bisnis yang dimaksud ialah keterbatasan
atau kekurangan dalam hal sumber keterampilan dan kemampuan yang
menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang
memuaskan
10
c) Faktor peluang defenisi sederhana tentang peluang ialah ldquoberbagai situasi
lingkungan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnisrdquo
d) Faktor ancaman pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian
peluang Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman ldquoadalah faktor-
faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnisrdquo Jika tdak
diatasi ancaman akan menjadi ldquoganjalanrdquo bagi satuan bisnis yang
bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun dimasa depan
Salah satu model analisis SWOT yang merupakan rangkuman dari
beberapa model adalah yang diperkenalkan oleh Kearns (dalam J Salusu 2000)
seperti pada diagram berikut ini
Faktor
Eksternal
Faktor
Internal
Opportunities
Threats
Strengths
Comparative Advantage
Mobilization
Weaknesses
InvesmentDivtesment
Damage Control
Gambar 1 Analisis SWOT
Diagram diatas menampilkan matriks enam kotak dua yang paling diatas
adalah kotak faktor eksternal yaitu peluang dan ancamantantangan sedangkan
dua kotak sebelah kiri adalah kotak faktor internal yaitu kekuatan-kekuatan dan
kelemahan-kelemahan organisasi Empat kotak lainnya A B C dan D
merupakan kotak isu-isu stratejik yang timbul sebagai hasil kontak antara faktor-
faktor eksternal dan faktor-faktor intrnal Keempat isu stratejik itu di beri nama
11
(a) comporative advantage (b) mobilization (c) investmentdivtesment dan (d)
damage control Apabila para pengambil keputusan telah melihat peluang yang
tersedia dan ternyata juga memiliki posisi internal yang kuat maka organisasi itu
menghadapi isu stratejik yang dapat disebut comporative advantage (keunggulan
komporatif) Dua elemen stratejik yang paling baik bertemu sehingga para
eksekutif tidak boleh membiarkannya hilang tetapi sebaliknya harus
memperkuatnya dengan berbagai perencanaan yang mampu mendukungnya
Sel A ini memberi kemungkinan bagi organisasi untuk berkembung lebih
cepat namun harus senantiasa waspada terhadap perubahan yang tidak menentu
dalam lingkungan Pertanyaannya adalah bagaiamana memanfaatkan kekuatan
yang ada untuk meningkatkan posisi kompetitifnya
Sel B yaitu isu stratejik mobilization adalah kotak interaksi dan pertemuan
antara ancamantantangan dari luar yang diidentifikasi oleh para pengambil
keputusan dengan kekuatan organisasi Di sini para eksekutif hendaknya berusaha
memobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk
memperlunak ancaman dari luar tersebut bahkan kalau mungkin dapat
mengubahnya sebagai peluang
Sel C tampil isu stratejik investmentdivestment yang memberi pilihan
bagi para eksekutif karena situasinya kabur Peluang yang tersedia sangat
meyakinkan tetapi tidak ada kemampuan organisasi untuk menggarapnya dan
memberikan reaksi positif Kalau dipaksakan bisa memakan biaya terlalu besar
sehingga merugikan organisasi Lebih baik tinggalkan dan serahkan kepada
organisasi lain yang mungkin memiliki posisi yang lebih baik Bisa juga para
12
eksekutif tidak berbuat apa-apa Haruskah organisasi menanam investasi untuk
memperkuat titik lemahnya sehingga mampuu mengubah dan memperbaiki posisi
kompetitifnya
Sel D adalah kotak paling lemah dari semua sel karena dapat membawa
bencana bagi organisasi paling tidak merugikan program-programnya Sudah
terancam dari luar lalu di hadapakan pada sumber daya yang sangat lemah
Strategi yang ditempuh ialah mengendalikan kerugian yang diderita sehingga
tidak separah dengan yang diperkirakan Hal itu dapat dilakukan dengan sedikit
membenahi sumber daya dengan harapan mampu memperkecil ancaman dari luar
tersebut Usaha itu diarahkan pada upaya mengalihkan kelemahan menjadi
kekuatan sungguh pun memakan waktu yang lama
2 Tujuan Strategi
Tujuan Stratejik adalah kunci dari arah perubahan masa depan Ia
mengarahkan apa yang hendak dikejar diwaktu yang akan datang yaitu dalam
jangka waktu sekian sekitar tiga sampai lima tahun Arahan itu harus jelas dan
tegas bagi keseluruhan organisasi oleh sebab itu sering juga dikatakan bahwa
tujuan stratejik merupakan planning umbrella (payung perencanaan) dalam
mengintegrasikan usaha dari semua unit kerja dan personil kedalam suatu
kegiatan menyeluruh dan menyatu dari suatu organisasi Untuk dapat melakukan
itu tujuan stratejik harus lebih tajam daripada misi tetapi masih cukup luas untuk
dapat mendorong lahirnya kreatifitas dan inofasi bagi semua unit kerja (Koteen
1991) Dengan tegas Koteen (dalam J Salusu 2000) mengatakan bahwa apabila
tujuan stratejik berjalan dengan baik maka kenyataan itu sudah merupakan ldquokunci
13
keunggulan dan kesuksesanrdquo sebab arahannya jelas yaitu untuk mendapatkan
manfaat terbesar dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia Juga membantu
menciptakan kondisi yang mendorong pertumbuhan dan kemajuan organization
secara prakmatis tujuan stratejik adalah kinci menuju kelangsungan hidup
organisasi ini berarti pada saat-saat yang kritis ia harus memusatkan perhatian
segera jelas dan bahkan agresif terhadapa hal-hal yang memerlukan perubahan
hal ini dimaksudkan menanggulangi situasi yang bisa mengancam organisasi yang
dapat mempengaruhi stabilitas keuangan dan kelanjutan hidup organisasi
3 Inisiatif Strategi
Inisiatif strategi pada dasarnya menjelaskan maksud dan rangkuman dari
tindakan-tindakan yang akan dilancarkan untuk mencapai tujuan strategi
Didalamnya sudah tercakup strategi yang akan dipakai untuk mencapai hasilakhir
yang diinginkan Inisiatif strategi biasanya lahir setelah ditemukan implikasi-
implikasi strategi dari kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan
ancaman dari lingkungan eksternal Biasanya juga inisiatif strategi itu muncul
dengan cara informal dari eksekutif kepala atau bahkan dari anggota staf
organisasi
Setiap inisiatif strategi dari mana pun sumbernya perlu digarap secara
sistematis Tetapi perlu diketahui bahwa inisiatif strategi yang harus dijelaskan di
depan publik walaupun publik itu terbatas Para pengambil keputusan startegi
termasuk para pelaksana perlu mengetahui mengapa inisiatif itu ditampilkan dan
hasil apa serta keuntungan-keuntungan apa yang akan dinikmati andaikata inisiatif
itu dilaksanakan Tegasnya inisiatif strategi mengungkapkan langkah-langkah
14
penting yang perlu ditempuh untuk menghindari diri dari malapetaka eksternal
atau untuk mengejar peluang yang tersedia
4 Tingkat-Tingkat Strategi
Merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer Higgins (dalam
JSalusu 1996) menjelaskan adanya empat tingkatan
strategi keseluruhannya disebut Master Strategi yaitu
a) Enterprise strategy (Strategi perusahaan)
Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat setiap organisasi
mempunyai hubungan dengan masyarakat Masyarakat adalah kelompok
yang berada diluar organisasi yang tidak dapat dikontrol Didalam masyarakat
yang tidak terkendali itu ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti
kelompok penekan kelompok politik dan kelompok sosial lainnya Jadi
dalam strategi interprise terlihar relasi antara organisasi dan masyarakat luar
sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan
organisasi Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-
sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap
tuntutan dan kebutuhan masyarakat
b) Corporate strategy (Strategi perusahaan)
Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi sehingga sering disebut Grand
Strategi yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasiPertanyaan
apa yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan
bisnis itu tidak semata-mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis tetapi juga
oleh setiap organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit
15
c) Business strategy (Strategi bisnis)
Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaiamana merebut pasaran di tengah
masyarakat Bagaimana menempatkan organisasi dihati para pengusaha para
pengusaha para donor dan sebagainya Semuanya ini dimaksudkan untuk
dapat memperoleh keuntungan-keuntungan stratejik yang sekaligus mampu
menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik
d) Functional strategy (Strategi fungsional)
Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya
strategi lain Ada tiga jenis strategi functional yaitu
(1) Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang
memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang
sehat antara lain yang berkaitan dengan keuangan pemasaran sumber
daya penelitian dan pengembangan
(2) Strategi functional manajemen mencakup fungsi-fungsi manajemen
fungsi manajemen terbagi 11 yaitu planning organizing implementing
conrolling staffing leading motivating communicating decision
making representing dan integrating
(3) Strategi isu stratejik fungsi utamanya adalah mengontrol lingkungan
baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum
diketahui atau yang selalu berubah
B Pemerintah Daerah
Pemerintah sebagai sebuah organisasi ditinjau dari sudut biological adalah
sebuah organisme yang hidup dan setiap organisme yang hidup mempunyai
16
bagian yang disebut Kepala (head) Sebuah tubuh manusia atau hewan yang
dikendalikan oleh kepalanya sebuah rumah tangga dikendalikan oleh kepala
keluarga Kepala dapat dianggap identik dengan pemerintah baik itu pemerintah
pusat pemerintah daerah maupun pemerintahan daerah dimana pemerintah pusat
adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan
Negara Republik Indonesia yang di bantu oleh Wakil Presiden dan Menteri-
Menteri Negara sedangkan Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai
unsur penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom dan Pemerintahan
Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah
KabupatenKota adalah BupatiWalikota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) KabupatenKota menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan
prinsip otonomi selaus-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia Sedangkan wewenang Pemerintahan Daerah yaitu (1)
mengajukan rancangan Pemerintah Daerah (PERDA) (2) menetapkan Peraturan
Daerah (PERDA) yang telah mendapat persetujuan bersama Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) (3) menetapkan peraturan Kepala Daerah dan keputusan
Kepala Daerah (4) mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang
sangat dibutuhkan oleh Daerah danatau masyarakat (5) melaksanakan wewenang
lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah)
Urusan-urusan Pemerintahan Daerah yaitu (a) urusan pemerintahan wajib
yang berkaitan dengan pelayanan dasar seperti pendidikan kesehatan pekerjaan
17
umum dan penataan ruang perumahan rakyat dan kawasan pemukiman
ketentraman ketertiban umum dan pelindungan masyarakat (b) urusan
pemerintahan yang wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar seperti
tenaga kerja pemberdayaan perempuan perlindungan anak pangan pertahanan
lingkungan hidup perhubungan komunikasi informatika pemberdayaan
masyarakat desa koperasi usaha kecil menengah administrasi kependudukan
dan pencatatan sipil (c) urusan pemerintahan pilihan seperti kelautan perikanan
pariwisata pertanian kehutanan energi sumber daya mineral perdagangan
perindustrian dan transmigrasi (Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah)
Pemerintah adalah proses penetapan janji dan legitimasi seorang pejabat
Negara Publik diukur dengan fakta sejauh mana ia menebar janji demikian
menurut Ndraha (2003) yang baik bersifat internal maupun kepada masyarakat
umum Sedangkan menurut Delly Mustafa (2013) mengemukakan bahwa
pemerintah adalah keseluruhan struktur lembaga dan unit-unit dalam Negara
yang bertugas untuk mengatur pelaksanaannya tugas-tugas pemerintahan Uraian
ringkas di atas menunjukkan bahwa (1) pemerintah dapat dianggap sebagai
suatu yang given ditakdirkan hadir dimana-mana dan merupakan bagian yang
integral sebuah sistem (2) pemerintah terbentuk secara evolusioner sebagai
produk penyesuaian diri manusia dengan perubahan lingkungan hidupnya agar ia
tetap survive (3) pemerintah terbentuk melalui revolusi penakluk atau
pernyataan (4) dapat juga dianggap sebagai produk manajemen pemerintahan
18
yang sengaja dibentuk berdasarkan kesepakatan warga masyarakat sebagai alat
(input) untuk mencapai tujuan dan misi tertentu
C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah suatu bentuk strategis
dalam membangun pariwisata baik di Tingkat Lokal Regional maupun Nasional
DMO dapat pula merupakan struktur tata kelola destinasi pariwisata dimana
melibatkan bukan hanya stakeholder bahkan shareholder yang mampu
memberikan sharing pendapat bahkan sharing anggaran untuk memulai kegiatan-
kegiatan pariwisata Pengelolaan pariwisata di destinasi tertentu di Indonesia
masih jauh ketinggalan dibanding negara-negara lainnya di Asia sehingga
pariwisata di Negara kita masih jauh ketinggalan dari sistem pengelolaannya
Adapun visi dan misi Toraja DMO didirikan pada tanggal 3 Mei 2012 dengan
dua fokus utama yaitu
1) Peningkatan kapasitas untuk masyarakat dan pelaku bisnis pariwisata
lokal
2) Pengorganisasian pencarian dan pengembangan objek pariwisata fasilitas
serta peningkatan aksebilitas ke Toraja
Di bawah koordinas pemerintah setempat (Bupati Tana Toraja) struktur
organisasi Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terdiri Ketua Wakil
Ketua dan Komisi Komisi sarana dan prasarana Komisi sumber daya manusia
Komisi daya tarik wisata Komisi pemasaran dan promosi dan komisi
lingkungan Sedangkan anggota dari Toraja DMO terdiri dari perwakilan
pemerintah setempat (SKPD-BAPPEDA Dinas pariwisata Dinas Koperasi dan
19
Perdagangan dan sebagainya) asosiasi pariwisata (PHRI dan ASITA) dan ketua
Komunitas setempat (kelompok adat kelompok agama dan kelompok pemuda)
Saat ini Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) mensinergikan
upaya untuk menata kembali perannya diantara pemangku kepentingan pariwisata
di Toraja Anggota internal Toraja DMO mengemukakan ide untuk mengusulkan
Toraja DMO sebagai organisasi legal yang nantnya akan berfungsi sebagai
organisasi yang berkelanjutan sekaligus sebagai perwakilan resmi destinasi
pariwisata Toraja Melalui partisipasi aktif Toraja DMO menciptakan kembali
pencitraan untuk destinasi Toraja mempromosikan Toraja melalui partisipasi di
pameran travel di kancah Nasional maupun Internasional berkolaborasi dengan
pelaku usaha pariwisata lokal untuk mengorganisasi dan mengatur perjalanan
eduksi (untuk media dan operatortur) serta menetapkan standar kualitas untuk
pelaku usaha pariwisata lokal (akomodasi restaurant dan operatortur) dalam
rangka memenuhi layanan berstandar Internasional Tanggung jawab utama
berikutnya dari Toraja DMO adalah untuk meningkatkan kepercayaan diantara
pelaku usaha pariwisata dan pemangku kepentingan lokal Harapannya semoga
keberadaan Toraja DMO akan menambah manfaat untuk perekonomiani
masyarakat setempat Saat ini industri pariwisata hanya menduduki peringkat
sebagai pendapatan terbesar ketiga di Toraja Pemerintah Daerah Toraja dan
Toraja DMO bekerja bahu-membahu dan saling mendukung bagi
keberlangsungan industri pariwisata di Toraja
Pendekatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) akan lebih
memudahkan bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan pariwisata karena
20
akan dilakukan melalui tata kelola yang terpadu DMO akan melakukan tugas
koordinasi perencanaan pengendalian organisasi destinasi keberlanjutan dan
implementasi yang dilakukan secara inovatif dan sistemik dengan memanfaatkan
tehnologi informasi yang melibatkan tiga pilar penggerak pembangunan
pemerintah industri pariwisata dan masyarakat dengan tujuan untuk
meningkatkan tata kelola destinasi yang dikelola dengan pendekatan lokal namun
berskala internasinal
Alastair Morrison dalam Konferensi Nasional Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) di Jakarta Agustus (dalam wardhono 2014) menjelaskan
bahwa panduan DMO dimulai dari product development marketing riset
komunication community relations pengembangan sumber daya hingga
kemudian tahapan pengelolaan (governance) Adapun salah satu faktor
pendukung dalam meningkatkan DMO adalah rambu solo dimana rambu solo
adalah upacara adat kematian masyarakat Toraja yang bertujuan unttuk
menghormati dan menghantarkan arwah orang yang meninggal dunia menuju
alam roh yaitu kembali kepada keabadian bersama para leluhur mereka kesebuah
tempat peristirahatan Upacara ini sering juga disebut upacara penyempurnaan
kematian karena orang yang meninggal baru dianggap benar-benar meninggal
setelah seluruh proses upacara ini digenapi Jika belum maka orang yang
meninggal tersebut hanya dianggap sebagai orang yang sakit atau lemah sehingga
ia tetap diperlakukan seperti halnya orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur
dan disediakan makanan dam minuman bahkan selalu di ajak bicara
21
D Pariwisata
Pengertian pariwisata secara Etomoogi pariwista berasal dari dua kata
yaitu ldquoparirdquo yang berarti banyakberkeliling sedangkan pengertian wisata berarti
ldquopergirdquo Di dalam kamus besar Indonesia pariwisata adalah suatu kegiatan yang
berhubungan dengan perjalanan rekreasi sedangkan pengertian secara umum
pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara
waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain dengan
meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud
mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya tetapi semata-mata untuk
menikmati kegiatan pertamasyaan atau rekreasi untuk memenuhi keinginan yang
beraneka ragam
Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai
fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat pengusaha Pemerintah
dan Pemerintah Daerah (Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang
Kepariwisataan) Sedangkan menurut Muljadi 2012 pariwisata adalah suatu
aktivitas perubahan tempat tinggal sementara dari seseorang diluar tempat tinggal
sehari-hari dengan suatu alasan apapun selain melakukan kegiatan yang biasa
menghasilkan upah atau gaji
Istilah pariwisata ini mulai dipakai setelah tahun 1960 untuk mengganti
istilah bertamasya melancong atau piknik dan memberi pengertian yang
sederhana dan sempit yaitu bepergian ke suatu tempat yang tidak jauh untuk
sekedar bersantai Sedangkan dalam era saat ini alasan dan sifat perjalanan yang
dilakukan dalam kaitannya dengan mobilitas pergerakan manusia ini jauh lebih
22
luas Sehingga digunakan istilah pariwisata dimana pengertian pariwisata lebih
luas menyangkut persoalan-persoalan mobilitas pergerakan manusia dari suatu
tempat ke tempat lain dengan tujuan memperoleh nilai kegunaan bagi
pemanfaatan jasa pariwisata Dan bagi yang memanfaatkannya menerima suatu
nilai berupa pendapatan dari jasa pariwisata tersebut Oleh karena itu pariwisata
mengandung nilai ekonomi ynag tinggi bagi pemanfaatan jasa tersebut sebagai
komoditas ekonomi Suatu perjalan dianggap sebagai perjalanan wisata bila
memenuhi persyaratan yang diperlukan yaitu 1) bersifat sementara 2) bersifat
sukarela (voluntary) dalam arti tidak terjadi paksaan 3) tidak bekerja yang
bersifat menghasilkan upah ataupun bayaran Adapun penegrtian kepariwisatan
menurut Bahar dan Marpaung 2002 kepariwisataan adalah sebuah kegiatan yang
dilakukan untuk orang yang melakukan kegiatan perjalanan
Menurut Pendit (2002) terdapat beberapa jenis pariwisata yaitu
1) Wisata budaya ini dimaksudkan dengan perjalanan yang dilakukan atas dasar
keinginan unutk mempluas pandangan hidup seseorang dengan jalan
mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri
mempelajari keadaan rakyat kebiasaan dan adat istiadat mereka cara hidup
mereka budaya dan seni mereka Sering perjalanan seperti ini disatukan
dengan kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan budaya seperti
eksposisi seni (seni tari drama musik dan seni suara) atau kegiatan yang
bermotif kesejarahan dan sebagainya
2) Wisata kesehatan hal ini dimaksudkan dengan perjalanan seorang wisatawan
dengan tujuan untuk meninggalkan keadaan lingkungan tempat sehari-hari
23
dimana ia tinggal demi kepentingan beristirahat dalam arti jasmani dan rohani
dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas yang
mengandung mineral yang dapat menyembuhkan tempat yang mempunyai
iklim udara menyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas
kesehatan lainnya
3) Wisata olahraga Ini dimaksudkan dengan wisatawan yang melakukan
perjalanan dengan tujuan berolah raga atau menghadiri pesta olahraga di
suatu tempat atau suatu negara seperti Asian Games Olympiade Thomas
Cup Uber Cup dan lain-lain Olah raga lain yang tidak termasuk dalam pesta
olahraga atau games misalnya berburu memancing berenang dan berbagai
cabang olehraga di dalam air atau di pegunungan
4) Wisata komersial yang termasuk dalam wisata komersial ini adalah
mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial
seperti pameran industri pameran dagang dan sebagainya Pada mulanya
banyak orang berpendapat bahwa hal ini tidak dapat digolongkan dalam dunia
kepariwisataan dengan alasan bahwa kegiatan perjalanan untuk pameran atau
pekan raya ini hanya dilakukan oleh orang-orang yang khusus mempunyai
urusan bisnisTetapi dalam kenyataannya pada dewasa ini dimana pameran
atau pekan raya banyak dikunjungi oleh masyarakat kebanyakan dengan
tujuan ingin melihat yang membutuhkan fasilitas akomodasi dan transportasi
Disamping itu dalam pekan raya atau pameran biasanya dimeriahkan dengan
berbagai atraksi atau pertunjukan kesenian Itulah sebabnya wisata komersial
ini menjadi kenyataan yang sangat menarik dan menyebabkan kaum
24
pengusaha angkutan dan akomodasi membuat rancanganndashrancangan istimewa
untuk keperluan tersebut
5) Wisata politik jenis wisata ini meliputi perjalanan yang dilakuka untuk
mengunjungi atau mengambil bagian dalam peristiwa kegiatan politik
misalnya perayaan 17 Agustus di Jakarta Biasanya fasilitas akomodasi dan
transportasi serta berbagai atraksi diadakan secara meriah bagi para
pengunjung Disamping itu yang termasuk dalam kegiatan wisata politik
adalah peristiwa-peristiwa penting seperti konfrensi musyawarah kongres
yang selalu disertai dengan kegiatan darmawisata
6) Wisata sosial yang dimaksud dengan wisata ini adalah pengorganisasian suatu
perjalanan yang murah dan mudah untuk memberi kesempatan kepada
masyarakat ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan seperti misalnya
kaum buruh pemuda pelajar mahasiswa petani dan sebagainya Organisasi
ini berusaha untuk membantu mereka yang mempunyai kemampuan terbatas
dari segi finansial untuk dapat memanfaatkan waktu libur atau cuti sehingga
dapat menambah pengalaman dan memeperbaiki kesehatan jasmaniah dan
mental mereka
7) Wisata pertanian wisata pertanian ini adalah pengorganisasian perjalanan yang
dilakukan ke proyek- proyek pertanian perkebunan ladang pembibitan dan
sebagainya dimana wisatawan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan
untuk tujuan studi maupun untuk sekedar menikmati aneka macam tanaman
8) Wisata maritim (bahari) jenis wisata ini biasanya dikaitkan dengan kegiatan
oleh raga di air danau pantai teluk dan laut Misalnya memancing
25
berlayar menyelem sambil melakukan pemotretaan kompetisi berselancar
mendayung berkeliling melihat ndash lihat taman laut dengan pemandangan yang
indah
9) Wisata cagar alam untuk jenis wisata ini biasanya diselenggarakan oleh agen
atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan jalan
mengatur wisata ke tempat atau daerh cagar alam taman lindung hutan
daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh
undang-undang Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan
keindahan alam kesegaran hawa udara pegunungan keajaiban hidup
binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuhndashtumbuhan yang jarang
ditemukan di tempat lain
Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan di atas dapat diambil
suatu pengertian pariwisata adalah suatu kegiatan yang melibatkan orang-orang
yang melakukan perjalanan dengan tujuan untuk mendapatkan kenikmatan dan
memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu dalam kurun waktu tertentu dan bukan
mencari nafkah
E Kerangka Pikir
Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah program yang
diprakarsai oleh kementerian pariwisata dan Ekonomi kreatif Republik Indonesia
pada tahun 2010 Adapun indikator strategi dalam peningkatan DMO ada dua
yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan (2) faktor
eksternal yang meliputi peluang dan ancaman Jika indikator-indikator diatas
26
berjalan dengan baik maka keberhasilan DMO dapat tercapai Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada bagan sebagai berikut
Gambar 2 Kerangka Pikir
F Deskripsi Fokus
Penelitian ini di fokuskan pada strategi pemerintah dalam peningkatan
destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana Toraja Dengan
melalui indikator yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan
(2) faktor eksternal yang meliputi peluang dan ancaman
G Deskripsi Fokus Penelitian
1 Strengths
Kekuatan atau (strengths) adalah kompotensi khusus yang terdapat dalam
organisasi yang berakibat pada pemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha
di pasaran dan setelah penulis melakukan observasi di lokasi obyek wisata Tana
Toraja penulis melihat ada berbagai macam kekuatan yang dimiliki obyek wisata
Tana Toraja seperti a) keindahan alam b) kearifan lokal c) ragam budaya
Strategi Dalam Peningkatan DMO
Faktor Internal
1 (Strengths) Kekuatan
2 (Weaknesses) Kelemahan
Faktor Eksternal
1 (Opportunities) Peluang
2 (Trheats) Aancaman
DMO tercapai
tercapai
27
2 Weaknesses
Kelemahan atau (weaknesses) adalah keterbatasan atau kekurangan yang
menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan
hal ini yang sekarang yang terjadi di Tana Toraja dimana dalam meningkatkan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terkendala dengan berbagai macam
kekurangan seperti a) infrastuktur jalan yang belum optimal b) Kebersihan
kurang terjaga di lokasi obyek wisata
3 Oportunities
Peluang atau (opportunities) adalah berbagai situasi lingkungan yang
menguntungkan bagi suatu satuan bisnis dengan berbagai kekuatan yang dimiliki
obyek wisata Tana Toraja tentu memberikan dampak positif dalam meningkatkan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja seperti a)
agrowisata b) berbagai bisnis lainnya
4 Threats
Ancaman (threats) adalah lingkungan yang tidak menguntungkan suatu
satuan bisnis dengan berbagai kelemahan yang ada tentu akan berdampak negatif
dalam meningkatkan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana
Toraja seperti a) penetrasi budaya luar b) ketergantungan ekonomi
5 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)
DMO adalah suatu bentuk strategis dalam membangun pariwisata baik
ditingkat lokal Regional maupun Nasional Keberhasilan suatu DMO bukan
hanya mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu
28
mengorganisir baik dari segi internal maupun eksternal sehingga DMO dapat
tercapai
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dua bulan di Kabupaten Tana Toraja setelah
seminar proposal dengan tujuan untuk mengetahui strategi pemerintah dalam
peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana
Toraja
B Jenis dan Tipe Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis deskriptif kualitatif yaitu metode
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objektif tentang strategi
pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di
Kabupaten Tana Toraja
2 Tipe Penelitian
Tipe penelitian adalah penelitian fenomena logis yang suatu bentuk
penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang strategi
pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di
Kabupaten Tana Toraja
C Sumber Data
1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan atau
tempat penelitian sedangkan menurut Lofland bahwa sumber data utama dalam
penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan Kata-kata dan tindakan
30
merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau
mewawancarai oleh karena itu penulis menggunakan sumber dari informasi yang
terpilih
2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung tetapi ada
penelitian sebelumnya seperti dokumen buku-buku laporan peraturan-peraturan
pemerintah dan data yang bersifat informasi tertulis yang digunakan dalam
penelitian
D Informan Penelitian
Obyek utama penelitian ini ialah Strategi Pemerintah Dalam peningkatan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Parawisata Di Kabupaten Tana Toraja
Dimana yang dimaksud disini adalah orang yang diharapakan dapat memberikan
data secara obyektif netral dan dapat dipertanggung jawabkan Adapaun
informan dalam penelitian ini yakni sebagai berikut
Tabel 1 Target Informan Penelitian
No Informan Jumlah
1 Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten Tana
Toraja
1 Orang
2 Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten Tana
Toraja
1 Orang
3 Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata
Tana Toraja
1 Orang
4 Trevel Agent 1 Orang
5 Wisatawan 2 Orang
6 Masyarakat 3 Orang
Jumlah 9 Orang
31
E Teknik Pengumpulan Data
1 Wawancara
Dalam penelitian ini peneliti melakukan kegiatan wawancara terhadap
orang-orang yang terlibat langsung dalam proses implementasi program destinasi
manajemen organisasi Dalam melakukan wawancara yang pertama peneliti
wawancarai adalah Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata
Tana Toraja yang kedua Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten
Tana Toraja yang ketiga Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten
Tana Toraja yang keempat travel agent yang kelima wisatawan dan yang
terakhir adalah masyarakat Dalam melakukan wawancara dengan informan yang
terkait peneliti sedikit mengalami kesulitan karena wisatawan dan masyarakat
jarang sekali ada yang mau di wawancarai sehingga peneliti banyak memakan
waktu dalam melakukan wawancara dengan masyarakat dan wisatawan
2 Observasi
Obyek dari pengamatan ini adalah tindakan dari pemerintah dalam proses
implementasi program destinasi manajemen organisasi Sebelum peneliti
mengangkat judul strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja peneliti terlebih dulu
melakukan observasi dengan mendatangi beberapa obyek wisata yang ada di
Kabupaten Tana Toraja seperti wisata Buntu Burake Pango-pango dan lain-lain
sebagainya setelah peneliti menemukan masalah baru mengangkat judul tersebut
diatas dan setelah ujian seminar proposal peneliti turun lagi kelapangan untuk
melakukan penelitian peneliti melakukan observasi kedua dan masalahnya pun
32
masih sama yaitu infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan di obyek
wisata yang tidak terjaga
3 Dokumentasi
Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan melalui rekaman
kegiatan yaitu dengan cara melihat hal-hal penting selama penelitian berlangsung
Rekaman kegiatan tersebut antara lain berupa foto untuk memperoleh gambaran
visual kegiatan pemerintah dalam implementasi program destinasi manajemen
organisasi di kabupaten Tana Toraja Dalam melakukan penelitian peneliti
melakukan dokumentasi berupa foto-foto atau gambar dan melakukan rekaman
pada saat wawancara dengan informan berlangsung dengan menggunakan HP
Samsung serta arsip-arsip atau data yang di dapatkan dari Kantor Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja dan Kantor Badan Pusat Statistik (BPS)
Tana Toraja
F Teknik Analisis Data
Analisis data ialah langkah selanjutnya untuk mengelola data dimana data
yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk
menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitian Dalam
model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman
(dalam Sugiyono 2008) ketiga komponen tersebut yaitu
1) Data reduction (Reduksi data)
Data yang diperoleh dilapanagan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu di
catat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makan lama peneliti
dilapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk
33
itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data Mereduksi data
berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal
yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu
2) Data display (Penyajian data)
Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya
3) Conclusion drawingverification (Penarikan kesimpulan dan verifikasi)
Langkah ke tiga dalam penelitian kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasi Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnya Tetapi apabila data kesimpulan data yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid
dan konsisten saat penelitian kembali kelapangan mengumpulkan data maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel
G Pengabsahan Data
Keabsahan data sebagai usaha untuk memenuhi nilai kebenaran penelitian
yang berkaitan dengan fenomena judul tersebut maka paling tidak ada 3 (tiga)
teknik yang penulis gunakan yaitu
1) Teknik perpanjangan kehadiran penelitian dalam hal ini penulis
memperpanjang waktu di dalam mencari data di lapangan mengadakan
wawancara tidak hanya dilakukan satu kali tetapi peneliti dilakukan berulang
kaliberhari-hari berminggu-minggu bahkan berbulan- bulan Hal ini penulis
lakukan dengan tujuan untuk memperoleh data yang benar disamping itu
34
penulis juga mengadakan ceking data samapi mendapat data yang benar dan
dipertanggung jawabkan secara ilmiah Melakukan pengamatan secara terus-
menerus termasuk kegiatan pengecekan data melalui informan lain untuk
menanyakan kebenaran informasi tersebut dan data lain yang penting
2) Teknik triangulasi Menurut Sugiyono (2008) triangulasi diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai
waktu Lebih lanjut Sugiyono (2008) membagi tringulasi kedalam 3 macam
yaitu
(a) Triangulasi sumber
Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah di
peroleh melalui beberapa sumber Dalam hal ini peneliti melakukan
pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil
pengamatanwawancara dan dokumen-dokumen yang ada Kemudian
peneliti membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara dan
membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang ada
(b) Triangulasi teknik
Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber
yang sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh
dengan wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumen Apabila
denga tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut Menghasilkan data
yang berbeda-beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada
sumber data yang bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data
35
mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya benar karena sudut
pandangnya berbeda-beda
(c) Triangulasi waktu
Waktu yang sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber
masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih
valid sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian
kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan
dengan wawancara observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi
yang berbeda Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda maka
dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian
datanya Triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil
penelitian dari tim peneliti lain yang diberi tugas melakukan pengumpulan
data
3) Teknik ketekunan pengamatan keabsahan data melalui ketekunan
pengamatan dalam peneletian ini di lakukan pada saat penelitian melakukan
observasi dilapangan Peneliti selalu berusaha untuk melakukan
pengamatan seteliti dan setekun mungkin berbagai informasi atau data
yang ada baik dianggap penting maupun kurang penting selalu dianalisis
secermat mungkin
36
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian
1 Letak Geografis
Kabupaten Tana Toraja adalah sebuah Kabupaten di Provensi Sulawesi
Selatan Indonesia Ibu kotanya adalah Makale Kabupaten Tana Toraja di bentuk
berdasarkan Undang-undan Nomor 28 Tahun 2008 tentang kabupaten Toraja di
mekarkanan menjadi 2 Kabupaten pada tanggal 26 November 2008 Kabupaten
Tana Toraja resmi di bagi menjadi Kabupaten Tana Toraja (dengan Ibu kota
Makale) dan Toraja Utara (dengan Ibu kota Rantepao) dengan Bupati bernama Ir
Nicodemus Biringkanae dan Wakilnya bernama Victor Datuan Batara SH yang
dilantik pada tanggal 17022016 di Kantor Gubernur Sulsel Jl Urip Sumoharjo
Kota Makassar
Kabupaten Tana Toraja terdapat hulu sungai yang merupakan salah satu
sungai terpanjang di Sulawesi Selatan yaitu sungai Sarsquodan membelah kota
Rantepao dan Kabupaten Tana Toraja Jarak Ibukota Kabupaten Tana Toraja
dengan Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan sekitar 331 km yang dapat ditempuh
lewat darat dan udara Lewat darat melewati Kabupaten Enrekang Kabupaten
Sidrap Kotamadya Pare-pare Kabupaten Barru Kabupaten Pangkep serta
Kabupaten Maros Dan lewat udara melalui Bandar udara Pongtiku yang berada di
Kecamatan Rantetayo Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu dari 23
kabupaten yang ada di Propinsi Sulawesi Selatan yang terletak diantara
37
2ordm20acutesampai 3ordm30acute Lintang Selatan dan 119ordm30acute sampai 120ordm10acute Bujur Timur
Batas-batas Kabupaten Tana Toraja adalah
1) Sebelah Utara Kabupaten Luwu dan Kabupaten Mamuju
2) Sebelah Timur Kabupaten Luwu
3) Sebelah Selatan Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Pinrang
4) Sebelah Barat Kabupaten Polma
Luas wilayah Kabupaten Tana Toraja tercatat 320577 km2 atau sekitar
5 dari luas Propinsi Sulawesi Selatan yang meliputi 19 sembilan belas
kecamatan Jumlah penduduk pada tahun 2014 berjumlah 289193 jiwa yang
terdiri dari 174604 jiwa laki-laki dan 114589 jiwa perempuan
2 Visi dan Misi Kabupaten Tana Toraja
a) Visi
Terwujudnya Pemerintahan yang kompeten mengelola pembangunan
menuju terciptanya masyarakat religius sejahtera berkeadilan sesuai karakteristik
ekologis sosial ekonomi dan budaya Tana Toraja
b) Misi
(1) Revitalisasi fungsi birokrasi dan meningkatkan kinerja tata kelola
pemerintahan dalam rangka efektifitas pelaksanaan pembangunan serta
distribusi layanan publik yang bersih transparan dan akuntabel
(2) Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan mutu
pendidikan dan layanan kesehatan Penguatan kapasitas peran institusi
keagamaan sosial kemasyarakatan kepemudaan dan perempuan melalui
pengendalian pertumbuhan penduduk serta pengendalian pertumbuhan
38
penduduk dalam rangka terciptanya ketahanan serta kesetiakawanan sosial
(3) Peningkatan ekonomi kerakyatan melalui pendayagunaan dan pengembangan
potensi sumber daya pertanian perkebunan peternakan dan perikanan serta
pengembangan usaha kecil menengah dengan mengandalkan partisipasi
seluruh elemen masyarakat dan dunia usaha dalam rangka peningkatan
kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan
(4) Mengoptimalkan pembangunan infrastruktur desa-kota untuk membuka
isolasi wilayah khususnya daerah terpencil guna mendukung kelancaran akses
layanan publik arus barang dan jasa pengembangan dan diversifikasi potensi
pariwisata serta berbagai potensi usaha produktif masyarakat
5) Menjadikan Tana Toraja sebagai kabupaten terdepan dalam pengembangan
program Gerakan Hijau (Go Green) serta pariwisata berbasis Budaya dan
Lingkungan (Eco-Culture Tourism) di Sulawesi Selatan
3 Keadaan Sosial
Keadaan sosial budaya masing-masing daerah tidaklah sama setiap daerah
memiliki corak adat-istiadat sendiri-sendiri begitu pula dengan kabupaten Tana
Toraja Berikut adalah keadaan sosial budaya kabupaten Tana Toraja
a) Kesehatan
Sampai tahun 2014 di Kabupaten Tana Toraja terdapat 2 rumah sakit
Sedangkan fasilitas kesehatanlain di Tana Toraja terdapat 21 puskesmas Dalam
pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) jumlah akseptor baru yang
terjaring pada tahun 2014 sebanyak 12799 orang Pada umumnya akseptor baru
tersebut memilihmenggunakan kontrasepsi Pil dan suntikan yakni masing-masing
39
5769orang dan 32864 orang Pada tahun 2009 akseptor aktif berjumlah
24536 orang
b) Pendidikan
Pembangunan bidang pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa Pembangunan sumber daya manusia (SDM) suatu negara akan
menentukan karakter dari pembangunan ekonomi dan social karena manusia
adalah pelaku aktif dari seluruh kegiatan tersebutDari tahun ke tahun partisipasi
seluruh masyarakat dalam dunia pendidikan di Tana Toraja semakin meningkat
hal ini berkaitan dengan berbagai program pendidikan yang dicanangkan
pemerintah untuk lebih meningkatkan kesempatan masyarakat untuk mengenyam
bangku pendidikan
Peningkatan partisipasi pendidikan untuk mencapai bangku pendidikan
tertentu harus diikuti dengan berbagai peningkatan penyediaan sarana fisik
pendidikan dan tenaga pendidik yang baik untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel berikut
40
Tabel 2 Jumlah Tingkat Pendidikan di Tana Toraja Tahun 20142015
No Tingkat pendidikan Jumlah Sekolah Jumlah Murid
1 TK 94 Buah 2547 Jiwa
2 SD 231 Buah 20773 Jiwa
3 SLTP 72 Buah 20139 Jwa
4 SMA 18 Buah 9 567 Jiwa
5 SMK 23 Buah 4896 Jiwa
6 Perguruan Tinggi 4 Buah 9527
Sumber Kabupaten Tana Toraja Dalam Angka 2014
c) Agama
Perkembangan pembangunan dibidang spiritual dapat dilihat dari besarnya
sarana peribadatan masing-masing agama Penduduk kabupaten Tana Toraja
mayoritas beragama Kristen baik protestan maupun Katolik tapi yang paling
banyak adalah Kristen Protestan Jadi kegiatan yang berhubungan dengan
kebudayaan setempat diwarnai oleh ajaran kekristenan Tempat peribadatan
agama Kristen yang terdiri dari Kristen Protestan dan Katolik pada tahun 2014
masing-masing berjumlah 695 dan 110 unit
Tabel 3 Jumlah Pemeluk Agama Di Kabupaten Tana Toraja
No Agama Jumlah
1 Kristen protestan 171138
2 Katolik 55020
3 Islam 34020
4 Hindhu 10015
5 Buddha 19
Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015
41
4 Keadaan Budaya dan Pariwisata
Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata
(DTW) di Sulawesi Selatan memiliki daya tarik yang cukup besar baik yang
bersifat budaya alam sejarah maupun buatan Berikut beberapa potensi wisata
yang dimiliki oleh Kabupaten Tana Toraja
a) Budaya
Kabupaten Tana Toraja memiliki kebudayaan yang dikenal dengan
kebudayaan ldquoaluktardquo merupakan salah satu kepercayaan yang diakui di dalam
masyarakat Tana Toraja seperti
(1) Upacara Rambu Solorsquo (acara kematian)
Rambu Solorsquo adalah upacara pemakaman secara adat yang mewajibkan
keluarga dari almarhum membuat sebuah upacara sebagai tanda penghormatan
terakhir dan menghantarkan arwah orang yang meninggal menuju nirwana
Menurut kepercayaan masyarakat Toraja orang yang meninggal baru dianggap
benar-benar meninggal jika upacara adat rambu solorsquo dilaksanakan Oleh sebab
itu jasad orang yang belum diupacarakan masih tetap diperlakukan seperti halnya
orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur dan diberi hidangan makanan dan
minuman bahkan selalu diajak berbicara Upacara adat Rambu Solorsquo terdiri dari
beberapa rangkaian ritual diantaranya pembungkusan jenazah menghias peti
jenazah menurunkan jenazah ke lumbung untuk disemayamkan dan proses
pengusungan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir Selain itu dalam upacara
adat ini terdapat berbagai kegiatan budaya yang menarik yang dipertontonkan
antara lain 1) Marsquopasilaga tedong (Adu kerbau) upacara inilah yang menyedot
42
perhatian turis asing dan wisatawan lokal Kerbau adalah hewan yang dianggap
suci bagi suku Toraja dan Sisembarsquo atau Adu kaki 2) Tari-tarian yang berkaitan
dengan situs rambu solorsquo antara lain ParsquoBadong ParsquoDondi ParsquoRanding
ParsquoKatia Parsquopapanggan dan Passailo Sementara itu untuk seni musik antara lain
Parsquopompang Parsquodali-dali dan Unnosong Marsquotinggoro tedong (Pemotongan
kerbau dengan ciri khas masyarkat Toraja yaitu dengan menebas leher kerbau
dengan parang dilakukan dengan sekali tebas) Kerbau yang akan disembelih
biasanya akan ditempatkan pada sebuah batu yang disebut Simbuang Batu Jenis
kerbau yang terkenal dari Toraja adalah Tedong Bonga tedong bonga harganya
sangat tinggi hingga ratusan juta rupiah Rambu Solorsquo mencerminkan kehidupan
masyarakat Tana Toraja yang suka gotong royong memiliki strata sosial dan
menghormati orang tua
Gambar 3 Marsquorombongan (Penyambutan Tamu)
43
(2) Upacara Syukuran (Rambu Tukarsquo)
Upacara Rambu tukarsquo adalah upacara adat yang berhubungan dengan acara
syukuran di dalam upacara ini tak ada kesedihan yang ada hanya kegembiraan
Misalnya acara pernikahan syukuran panen dan peresmian rumah adattongkonan
yang baru atau yang selesai direnovasi menghadirkan semua rumpun keluarga
dari acara ini membuat ikatan kekeluargaan di Tana Toraja sangat kuat semua
upacara tersebut dikenal dengan nama MaBua Meroek atau Mangrara Banua
Sura Upacara ini menarik karena berbagai atraksi tarian dan nyanyian dari
kebudayaan Toraja yang unik Upacara Rambu Tukarsquo dilaksanakan sebelum
tengah hari di sebelah timur tongkonan Ini berbeda dengan Rambu solorsquo yang di
gelar tengah atau petang hari serta di adakan di sebelah barat tongkonan Sebagai
upacara kegembiraan Rambu Tukarsquo digelar mengiringi meningginya matahari
sedangkan Rambu Solorsquo untuk mengiringi terbenamnya matahari Untuk upacara
adat Rambu Tuka diikuti oleh seni tari seperti Pa Gellu Pa Boneballa Gellu
Tungga Ondo Samalele PaDao Bulan PaBurake Memanna Maluya PaTirra
Panimbong dan lain-lain Untuk seni musik yaitu Papompang PaBarrung
Papelle Musik dan seni tari yang ditampilkan pada upacara Rambu Solo tidak
boleh ditampilkan pada upacara Rambu tukarsquo
44
Gambar 4 Marsquogellursquo (Tari-tarian)
(3) Rumah Tongkonan
Tongkonan adalah rumah tradisional Toraja yang berdiri diatas tumpukan
kayu dan dishiasi dengan ukiran berwarnah merah hitam dan kuning Kata
tongkonan berasal dari bahasa Toraja tongkon (duduk) Tongkonan merupakan
pusat kehidupan sosial suku Toraja ritual yang berhubungan dengan tongkonan
sangatlah penting dalam kehidupan spiritual suku Toraja oleh karena itu semua
anggota keluarga diharuskan ikut serta karena tongkonan melambangkan
hubungan mereka dengan leluhur mereka Pembangunan tongkonan adalah
pekerjaan yang melelahkan dan biasanya dilakukan dengan bantuan keluarga
besar ada 3 jenis tongkonan yaitu 1) Tongkonan layuk adalah tempat menyusun
aturan aturan sosial keagamaan 2) Tongkoan pekaindoran (pekamberan atau
kaparengngesan) adalah berfungsi sebagai temapt pengurus atau pengatur
pemrintahan adat 3) Tongkonan batu arsquoriri adalah berfungsi sebagai tongkonan
penunjang yang mengatur dan membina persatuan keluarga serta membina
warisan
45
Gambar 5 Rumah Tongkonan Tana Toraja
b) Pariwisata
Tana Toraja terkenal akan obyek wisatanya yang sangat indah dan
menarik sehingga diminati para wisatawan Pada tahun 2012 Tana Toraja
mendapatkan program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) pada saat itu
juga kunjungan wisatwan semakin tahun semakin meningkat untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4 Jumlah Kunjungan Wiatawan Tahun Tana Toraja 2012 SD 2016
No
Tahun
Jumlah Wisatawan
Wisnus Wisman
Total
1 2012 20836 13532 34368
2 2013 42319 19324 61643
3 2014 60096 20167 80236
4 2015 82767 15731 98498
5 2016 55037 19491 74528
Sumber Kantor Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja
Tana Toraja memiliki berbagai tempat obyek wisata berikut nama-nama
obyek wisata Tana Toraja
46
(1) Obyek Wisata Lemo
Merupakan sebuah kuburan yang dibuat di bukit batu Bukit ini dinamakan
Lemo karena bentuknya bulat menyerupai buah jeruk (limau) Untuk membuat
lubang ini diperlukan waktu 6 bulan hingga 1 tahun dengan biaya sekitar Rp 30
juta Di pemakaman Lemo terdapat mayat yang disimpan di udara terbuka di
tengah bebatuan yang curam Kompleks pemakaman ini merupakan perpaduan
antara kematian seni dan ritual
Gambar 6 Obyek Wisata Lemo
(2) Obyek Wisata Kambira Atau Baby Grave (Kuburan Bayi Di Dalam Pohon)
Obyek wisata satu ini sangat unik karena jenazah bayi yang sudah
meninggal dimasukkan ke batang pohon Mayat bayi lalu diletakkan ke dalam
dan ditutupi dengan serat pohon dari bahan pelepas enau (kulimbang ijuk) Usia
pohon sekitar 300 ada juga yang 10 tahun dan tersimpan puluhan jenazah bayi
berusia 0-7 tahun di dalamnya Saat ini pohon tempat menyimpan mayat bayi
tersebut sudah tidak digunakan lagi Namun pohon tersebut masih terlihat tegak
berdiri sehingga menjadi daya tarik yang banyak dikunjungi wisatawan lokal mau
pun mancanegara
47
Gambar 7 Obyek wisata Baby Grave
(Penguburan Bayi Dalam Pohon)
(3) Obyek Wisata Makularsquo
Makula terletak di Sangalla sekitar 24 kilometer sebelah selatan kota
Rantepao atau lima enam kilometer di sebelah barat kota Makale Tana Toraja
Terdapat tiga sumber air panas di Makularsquo yang letaknya saling berdekatan Di
sekitar mata air itu berdiri beberapa rumah peristirahatan Pengelolanya sengaja
menyediakan kolam-kolam untuk menampung air panas yang dialirkan dari
sumbernya
Gambar 8 Obyek Wisata Makularsquo (Tempat Permandian)
48
(4) Obyek Wisata Sirope
Obyek wisata Sirope terletak plusmn 6 km di Kecamatan Makale Utara dan 1
km dari jalan poros tempat ini merupakan pemakaman batu pahat di tebing-tebing
batu kapur erong (tempat pemakaman purba dari kayu) dengan beberapa patung-
patung Kompleks pemakaman ini merupakan milik dari kaum bangsawan di
sekitar wilayah Lion dan Tondok Iring
Gambar 9 Obyek Wisata Sirope (Tempat Penguburan)
(5) Obyek Wisata Tumbang Datu Beborsquo
Obyek wisata Tumbang Datu Beborsquo adalah salah satu perkampungan adat
terletak di Kecamatan Sangallarsquo Utara plusmn 7 km dari Makale di sini terdapat
banyak rumah adat tongkonan lokasi upacara adat mata air pemakaman purba
kuburan bayi di pohon benteng pertahanan purba dan lain-lain Masyarakat
masih sangat memegang teguh tradisi
49
Gambar 10 Obyek Wisata Tumbang Datu Bebo
(Rumah Adat Tana Toraja)
(6) Obyek Wisata Tilanga
Obyek wisata Tilanga merupakan kolam alami yang jauh dari hingar
bingar kota terbentuk pada batuan cadas yang dikelilingi pepohonan rimbun
lengkap dengan bunyi-bunyian alam Permandian alam Tilanga terletak di Desa
Sarira Kecamatan Makale Tana Toraja Sulsel jaraknya sekitar 15 kilometer
sebelah selatan Kota Rantepao atau 12 kilometer sebelah utara Kota Makale
Yang menarik dari obyek wisata ini belut berukuran selengan bagian bawah
orang dewasa berenang dengan bebasnya tapi belut-belut tersebut tidak boleh di
tangkap dan di bawah pulang karena penduduk yang tinggal disana
menganggapnya sebagai binatang yang sakral
50
Gambar 11 Obyek Wisata Tilanga (Tempat Permandian)
(7) Obyek Wisata Pango-pango
Obyek wisata Pango-pango merupakan obyek wisata alam yang berada di
atas puncak gunung dengan ketinggian 1600-1700 Mdpl serta terdapat rimbunan
pohon pinus obyek wisata Pango-pango menggabungkan 2 unsur tempat wisata
yaitu wisata alam dan agro wisata Wisata alam Pango-pango terletak sekitar 7
Km dari Kota Makale Kabupaten Tana Toraja
Gambar 12 Obyek Wisata Pango-pango (Wisata Alam)
51
(8) Obyek Wisata Buntu Burake
Obyek wisata Buntu Burake merupakan obyek wisata religi yang
diresmikan pada tanggal 31 agustus 2015 bertepatan hari ulang tahun Kabupaten
Tana Toraja Di atas puncak Buntu Burake terdapat patung Yesus setinggi 40
Meter dan merupakan patung Tuhan Yesus tetringgi kedua di dunia setelah
Christ the king di Polandia setinggi 525 Meter dan di urutan ketiga yaitu patung
Yesus di Rio de janeiro Brasil setinggi 32 Meter
Gambar 13 Obyek Wisata Buntu Burake (Wisata Religi)
4 Keadaan Penduduk
Salah satu modal dasar dalam melaksanakan pembangunan di suatu
daerah adalah sumber daya manusianya dalam hal ini adalah penduduk Apabila
penduduk tersebut diarahkan atau di bina sebagai tenaga kerja yang efektif maka
hal ini merupakan potensi yang sangat besar nilainya Sebaliknya apabila
penduduk tidak di bina atau diarahkan dengan baik sedangkan laju pertumbuhan
penduduk tidak terkendali maka peningkatan kesejahteraan penduduk tidak
52
merata maka hal ini akan mengganggu keamanan stabilitas nasional Penduduk
Kabupaten Tana Toraja berdasarkan hasil akhir tahun 2015 berjumlah 226160
jiwa yang tersebar di 19 Kecamatan yang berjenis kelamin laki-laki lebih
banyak dari penduduk yang berjenis kelamin perempuan lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut
Tabel 5 Jumlah Penduduk Tana Toraja
No Jenis Keleamin Jumlah
1 Laki-laki 114589
3 Perempuan 111623
Total 226160
Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015
B Karakterisitik Informan
Berikut ini dipaparkan Karakterisitik Informan umum meliputi jenis
kelamin umur pendidikan pekerjaan dan pendapatan
1) Karakterisitik Informan berdasarkan jenis kelamin
Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut jenis
kelamin ditunjukkan pada tabel dibawah ini
Tabel 6 Karakterisitik Informan Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase ()
1 Laki-laki 6 665
2 Perempuan 3 335
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret 2016
Data tabel diatas menunjukkan 6 orang informan berjenis laki-laki dengan
persentase (665) sedangkan yang berjenis perempuan 3 orang dengan
persentase (335) Hal ini menunjukkan dalam penelitian ini informan yang
berjenis laki-laki lebih banyak di banding informan yang berjenis kelamin
perempuan
53
2) Umur
Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut umur
ditunjukkan pada tabel dibawah ini
Tabel 7 Karakteristik Informan Berdasarkan Umur
No Klasifikasi Umur Frekuensi Presentase ()
1 30-49 5 66
2 40-49 2 22
3 50-59 2 22
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016
Pada tabel 7 diatas dapat di lihat dari 9 informan berdasarkan umur
menunjukkan bahwa umur yang mendominasi informan berada pada kisaran 30-
49 tahun dengan persentase (66) sedangkan pada kisaran umur 40-49 tahun
(22) dan umur 50-59 tahun (22) adalah merupakan kisaran yang paling kecil
3) Tingkat pendidikan
Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut tingkat
pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 8 Karakterisitik Informan Berdasarkan Pendidikan
No Klasifikasi Pendidikan Frekuensi Presentase ()
1 SD 0 0
2 SMP 0 0
3 SMA 2 222
4 DIII 2 222
5 SI 3 333
6 S2 2 222
Jumlah 9 100
Sumber olahan Data Primer Maret Tahun 2016
54
Pada tabel 8 diatas dapat dilihat dari 9 informan berdasarkan pendidikan
menunjukkan bahwa pendidikan yang mendominasi informan berada pada jenjang
S1 dengan persentase (333) selanjutnya pada jenjang SMAD111 dan S2
persentasenya sama yaitu (222)
4) Pekerjaan
Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut
pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 9 Karakteristik Informan Berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan Frekuensi Persentase
1 PNS 4 44
2 Swasta 2 22
3 Honorer 2 22
4 IRT 1 12
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016
Tabel 9 apat dilihar diatas dari 9 informan berdasrkan pekerjaan
menunjukkan bahwa pekerjaan dari informan lebih banyak yang PNS yaitu 4
orang dengan persentase (44) yang sedang adalah honorer dan swasta yaitu
dengan persentase (22) yang paling sedikit adalah IRT dengan persentase
hanya (12)
5) Pendapatan
Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut
pendapatan dapat dilihat pada tabel berikut
55
Tabel 10 Karakteristik Informan Berdasarkan Pendapatan
No Pendapatan Frekuensi Persentase
1 500-700 ribu 2 25
2 1 ndash 2 juta 2 25
4 4-10 juta 5 50
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016
Tabel diatas menunjukkan bahwa informan yang mempunyai pendapatan
paling banyak ada 5 orang yaitu dengan persentase (50) informan yang
berpendapatan menengah sebanyak 2 orang dengan persentase (25) sedangkan
informan yang berpendapatan paling sedikit ada 2 orang dengan persentase (25)
C Strategi Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi
(DMO) Di Kabupaten Pariwisata Tana Toraja
Strategi yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja adalah analisis SWOT
karena analisi SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan suatu
masalah proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal dan faktor
eksternal Untuk mengetahui apakah DMO pariwisata Tana Toraja sudah tercapai
atau belum dapat dilihat dari hasil wawancara di bawah ini
1 Faktor internal
Faktor internal terbagi atas dua yaitu faktor kekuatan yang meliputi
keindahan alam kearifan lokal dan ragam budaya sedangkan faktor kelemahan
meliputi infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan kurang terjaga
56
a) Kekuatan
Indikator pertama Kekuatan terdiri dari tiga sub variabel yaitu 1)
keindahan alam 2) kearifan lokal 3) ragam budaya Ketiga sub variabel akan
dijelaskan di bawah ini
(1) Keindahan alam
Sebuah keindahan alam sangat dibutuhkan dalam meningkatkan destinasi
pariwisata karena dengan adanya keindahan alam yang menarik dan sejuk akan
menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan Ketika ditanyakan tentang keindahan
alam berikut tanggapan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten
Tana Toraja
ldquoDari segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki panorama
alam yang sangat menarik dan sejuk pada saat kita memasuki kawasan
obyek wisata yang ada di Pango-pango kita dapat rasakan kesejukan di
alam bebas Sekitar wilayah Pango-pango ini banyak ditanami berbagai
macam tanaman salah satunya produk unggulan seperti kopi coklat
markisa kacang tana dan jagung dan beragam sayuran selain itu juga di
penuhi rimbunan pohon pinus tak salah kalau obyek wisata yang satu ini
menjadi kunjungan favoritrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Hasil wawancara lainnya dengan Sekertaris Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoSalah satu yang menjadikan obyek wisata Tana Toraja diminati para
pelancong dunia baik wisata lokal maupun mancanegara adalah panorama
alamnya yang sangat bagus dan indah karena letak obyek wisata terletak
diatas gunung diatas kita dapat melihat kota Makale Rantepao dan
sekitarnyardquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari
segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki beragam keindahan
misalnya panorama alam yang indah sejuk dan menarik serta dilokasi obyek
57
wisata banyak ditemui berbagai macam tanaman seperti kopi markisa jagung
kacang tanah dan rimbunan pohon pinus diatas juga kita dapat melihat kota
Makale Rantepao dan sekitarnya Terkait dengan keindahan alam obyek wisata
Tana Toraja lebih lanjut Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoObyek wisata yang ada di Tana Toraja dari segi keindahan memang
sangat menarik salah satunya di Buntu Burake disana kita dapat melihat
keindahan alamnya seperti gunung-gunung yang indah dipandang serta
batu-batu yang ada diokasi obyek wisata yang tak kalah uniknya batunya
yang tinggi dan lonjong serta terdapat patung yesus yang tertinggi kedua
di dunia pembangunan wisata religi ini tak lain untuk meningkatkan
destinasi wisatawan serta meminimalisir kelemahan dan ancaman yang
adardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Sementara penjelasan yang diberikan oleh Travel agent Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoMemang Tana Toraja Memiliki keindahan alam yang luar biasa tapi
keindahan alam yang ada di obyek wisata di Buntu Burake pada saat
musim hujan tidak dapat kita rasakan karena gelap ditutupi oleh awan
serta dilokasi obyek wisata sangat licin jadi lebih bagusnya datang
berkunjung pada saat musim kemaraurdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa
keindahan yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja memang sangat luar biasa
contohnya obyek wisata di Buntu Burake diatas kita dapat merasakan keindahan
alam seperti gunung-gunung yang indah batu-batunya yang unik karena tajam
panjang dan lonjong serta patung yesus yang tertinggi kedua di dunia tetapi
keindahan alamnya tidak dapat dirasakan pada saat hujan turun karena gelap
ditutupi oleh awan Terkait hal tersebut informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Toraja mengatakan bahwa
58
ldquoKeindahan alam obyek wisata yang ada di Toraja ini memang luar biasa
contohnya obyek wisata yang ada di Pango-pango kalau ingin berkunjung
bagusnya bermalam di pagi hari kita terasa diatas awan karena pada saat
sang matahari terbit di ufuk timur pemandangan menakjubkan lainnya
dapat kita saksikan Arak-arakan awan putih indah berada tepat di bawah
kita yang menyelimuti seluruh kota Makale dan sekitarnya dari atas
puncaknyardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara tanggapan informan selaku masyarakat kabupaten Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoKalau ingin melihat keindahan obyek wisata Tana Toraja yang ada di
Buntu Burake itu pada saat sore hari diatas kita akan merasakan kesejukan
serta keindahannya pada saat matahari akan terbenam cahayanya yang
kuning keemasan dihiasi dengan baluran putih awan yang berarak tak
beraturan pernak-pernik mutiara yang sedang menggantung di tengah
warna kuning sang mentarirdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat di katakan bahwa
keindahan obyek wisata Tana Toraja memang luar biasa apalagi pada pagi hari
dan sore hari pada saat matahari terbit di ufuk timur dan sore hari pada saat
matahari mau terbenam
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat
dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian pada indikator Strengths
(kekuatan) bahwa suatu satuan bisnis atau perusahaan harus memiliki keunggulan
komparatif oleh unit usaha di pasaran salah satunya seperti keindahan alam
dimana keindahan alam yang dimimiliki merupakan keunggulan dari obyek
wisata Tana Toraja dengan begitu pemerintah Tana Toraja dapat memanfaatkan
kekuatan dan peluang dalam meningkatkan destinasi serta dapat meminimalisir
berbagai kelemahan dan ancaman yang ada
59
(2) Kearifan lokal
Kearifan lokal adalah kepandaian dan strategi-strategi pengelolaan alam
semesta dalam menjaga keseimbangan ekologis yang sudah berabad-abad teruji
oleh berbagai bencana dan kendala serta keteledoran manusia Kearifan lokal
tidak hanya berhenti pada etika tetapi sampai pada norma dan tindakan dan
tingkah laku sehingga kearifan lokal dapat menjadi seperti religi yang
memedomani manusia dalam bersikap dan bertindak baik dalam konteks
kehidupan sehari-hari maupun menentukan peradaban manusia yang lebih jauh
Ketika ditanyakan tentang kearifan lokal berikut tanggapan informan selaku
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tana Toraja
ldquoKearifan lokal Tana Toraja dari segi adat sudah banyak mengalami
perubahan contohnya perbudakan dulunya budak di suruh-suruh misalnya
menumbuh padi kasi makan babi cuci piring dan lain lain-lain
sebagainya tapi sekarang itu sudah tidak berlaku tapi identitasnya sebagai
budak tidak akan hilang rdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Sementara tanggapan dari informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoSaat ini beberapa dari kebudayaan di Tana Toraja sudah tidak orisinil
lagi misalnya saja rumah adat toraja yaitu tongkonan dulu atap rumah
tongkonan itu terbuat dari kayu sehingga terlihat sangat unik namun
sekarang sudah ada yang menggunakan atap seng begitu juga dengan
lantainya yang dulunya masih menggunakan kayu sekarang sudah di cor
dan memakai keramik sehingga keindahan dan keunikannya berkurang rdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan di atas dapat di katakan bahwa kearifan
lokal Tana Toraja sudah mulai berkurang keasliannya dan keorisinalitasnya
karena beberapa adat Toraja sudah banyak mengalami perubahan misalnya
perbudakan yang tak lagi di suruh-suruh serta rumah adat tongkonan yang
60
dulunya menggunakan kayu sebagai lantainya tapi sekarang sudah banyak yang
cor dan menggunakan keramik sehingg keunikannya berkurang Sehubungan
dengan kearifan lokal Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKearifan lokal dari segi budaya sudah mulai memudar contohnya dalam
pesta rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya tamu atau keluarga
yang datang memakai baju bolong (baju hitam) naum sekarang sudah ada
yang tidak memakai baju hitam menurut saya ada baiknya pemerintah
membuat PERDA Tentang Kearifan Lokal agar budaya yang dimiliki tdak
mudah berubah dan memudarrdquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan tanggapan informan di atas maka dapat di analisa bahwa
dalam pelaksanaan upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya
semua memakai baju hitam baik tamu maupun keluarga tapi kenyataannya sudah
ada yang tidak memakai baju bolong (baju hitam) maka dari itu Ketua DMO
Pariwisata Tana Toraja menyarankan agar pemerintah Tana Toraja mengeluarkan
Peraturan Daerah (PERDA) Tentang Kearifan Lokal agar kearifan lokal Tana
Toraja tetap terjaga dan tidak mudah memudar maupun berubah Sehubungan
dengan kearifan lokal Travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKearifan lokal dari segi baju sudah sangat bagus di mana dalam
melaksanakan upacara rambu tukarsquo (acara syukuran) misalnya acara
pernikahan dimana dalam pelaksaanaannya penerima tamu menggunkan
baju adat Toraja yaitu kandaura dan baju bodoh (baju indorsquo) dilengkapi
dengan aksesoris Tana Torajardquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara tanggapan dari wisatawan yang datang berkunjung ke Tana
Toraja mengatakan bahwa
ldquoberbicara mengenai kearifan lokal Tana Toraja dari segi budaya baik
budaya rambu solorsquo (acara kematian) dan budaya rambu tukarsquo (acara
syukuran) sangat orisinil karena budaya ini ada sejak dari dulu sampai
61
sekarang dan tidak mudah di pengaruhi oleh budaya luar karena
masyarakat Toraja sangat mengharagai budaya mereka dengan tetap
menjaga eksistensi kearifan lokal inilah sehingga Toraja dikenal baik
lokal maupun mancanegara serta budaya ini dijadikan budaya wisatardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara tanggapan dari masyarakat dikabupaten Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoMengenai kearifan lokal sudah banyak yang tidak orisinil lagi karena
upacara-upacara yang digelar di Toraja khususnya di Tana Toraja sudah
mulai berkurang atau sudah jarang di laksanakan seperti dalam syukuran
rumah tongkonan yang baru dan acara pesta panen biasanya digelar acara
sisembarsquo (adu kaki) sebagai ungkapan syukur Tapi saat ini kebanyakan
upacara yang digelar hanya rambu solorsquo (pesta kematian) dan rambu tukarsquo
( pesta pernikahan)rdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan beberapa informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa dari segi budaya rambu solorsquo dan rambu tukarsquo sangat orisinil
karena budaya itu masih dilestarikan sampai sekarangserta dalam pelaksanaan
rambu tukarsquo semua penerima tamu menggunakan baju adat Toraja dilengkapi
dengan aksesoris Toraja dan disisi lain ada juga yang sudah tidak orisinil lagi
karena berbagai upacara syukuran sudah mulai jarang dilaksanakan seperti
mangrara tongkonan dan acara pesta panen yang biasanya dilakukan acara
sisembarsquo
(3) Ragam budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit termasuk sistem agama dan politik adat
istiadat bahasa perkakas pakaian bangunan dan karya seni Sehubungan dengan
62
budaya berikut tanggapan informan selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
ldquoBudaya Tana Toraja merupakan warisan dunia dan dijadikan wisata
budaya dari berbagai budaya yang ada yang paling menarik adalah
upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana upacara rambu solorsquo
dulunya hanya dilakukan oleh bangsawan akan tetapi sekarang sudah
mulai bergeser siapa yang kaya itulah pestanya yang paling meriah meski
demikian dalam pelaksanaannya dilakukan berdasarkan stratifikasi sosial
ada tingkatan-tingkatannya seperti tanarsquo bulaan (kasta tertinggi) tanarsquo
bassi (kasta menengah) tanarsquo karurung ( kasta rendah) dan tanarsquo kua-kua
(sangat rendah)rdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dalam
pelaksanaan upacara rambu solorsquo yang dulunya hanya bisa dilakukan oleh orang
bangsawan tapi sekarang sudah mengalami pergeseran dimana orang yang kaya
itulah yang pestahnya lebih meriah tapi meski demikian tetap diukur berdasarkan
status sosialnya Sehubungan dengan budaya ini lebih lanjut Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan
ldquoSelain budaya rambu solorsquo Tana Toraja juga memiliki berbagai macam
budaya lainnya yang juga menarik salah satunya adalah penguburan bayi
yang ada di baby grave yang dikubur dalam pohon dimana 1 pohon
terdapat 10 mayat bayi di dalam maka tak heran kalau Tana Toraja
diminati oleh para pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun
mancanegarardquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Sementara tanggapan dari informan selaku Ketua Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoSelain budaya rambu solorsquo (acara kematian) ada juga budaya rambu tukarsquo
(acara syukuran) seperti acara pernikahan dimana dalam pelaksanaannya
diiringi dengan parsquogellu (tari-tarian) parsquopenawai (memaparkan asal usul
calon pengantin) dan dilaksanakan pada saat matahari mulai naik berbeda
dengan rambu tukarsquo yang dilakukan pada saat matahari mulai turun begitu
menariknya budaya Torajardquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
63
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
budaya Tana Toraja bukan hanya rambu solorsquo ada juga budaya penguburan bayi
dalam pohon dimana dalam 1 pohon terdapat 10 mayat bayi serta budaya lainnya
adalah budaya rambu tukarsquo seperti acara pernikahan yang dilksanakan pada saat
matahri mulai naik serta di iringi dengan parsquogellu dan marsquopenawai Terkait
dengan budaya tersebut travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoTana Toraja terkenal karena budayanya yang begitu menarik salah
satunya adalah ketika seorang bangsawan meninggal atau seorang yang
tak murni bangsawan biasanya tak langsung dikubur melainkan disimpan
di rumah berminggu-minggu berbulan-bulan bahkan puluhan tahun
tergantung kesiapan keluarga dan mereka memperlakukan mayat seperti
orang yang hidup dimana mayat disiapkan makanan dan minuman mayat
tersebut baru dianggap mati setelah selesai melakukan upacara rambu
solorsquo (acara kematian)rdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara tanggapan dari informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan
ldquoTidak salah kalau Tana Toraja diminati para wisatawan mancanegara
karena memang budaya Tana Toraja luar biasa seperti dalam pelaksanaan
upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana pemotongan kerbau dan
babi banyaknya hewan yang di potong tergantung kemampuan ekonomi
keluarga serta berbagai kegiatan budaya dipertontonkan seperti parsquosilaga
tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-tarian seperti parsquobadong
passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara marsquotinggoro tedong
(pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja yaitu dengan
menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas budaya
inilah yang menjadikan Tana Toraja dikenal baik nusantara maupun
mancanegarardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
ketika masyarakat Toraja meninggal biasanya tidak langsung dikubur melainkan
disimpan di atas rumah dan diperlakukan seperti orang yang hidup serta dalam
64
pelaksanaan rambu solorsquo dilakukan pemotongan kerbau dan babi banyaknya
pemotongan hewan tergantung dari keamampuan keluarga semakin banyak
hewan yang dipotong maka semakin tinggi pula status sosial seseorang
Sehubungan dengan budaya berikut tanggapan informan selaku masyarakat di
kabupaten Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBudaya masyarakat Toraja banyak orang menganggap tradisi yang
pemborosan karena besar biaya yang harus dikeluarkan untuk
penyelenggaraannya bahkan ada yang tertunda berbulan-bulan bahkan
bertahun-tahun karena harus mengumpulkan biaya bahkan ada yang
mengatakan orang Toraja mencari kekayaan untuk di pakai pada pesta
rambu solorsquo tapi bagi masyarakat Toraja berbicara pemakaman bukan
hanya tentang upacara status jumlah kerbau dan babi yang dipotong
tetapi juga soal malu (sirirsquo) dan hal inilah yang meneyebabkan upacara
rambu solorsquo terkait dengan tingkat stratifikasi sosialrdquo
(Wawancara AA 44 tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa bukan
soal pemborosan atau dengan kata orang Toraja mencari kekayaan hanya untuk
pesta rambu solorsquo tapi karena faktor malu karena upacara rambu solo terkait
dengan stratifikasi sosial Terkait dengan budaya berikut tanggapan masyarakat
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBudaya Tana Toraja memang terkenal akan keunikannya salah satu
budaya Toraja yang unik salah satunya yaitu pada saat orang yang murni
bangsawan maupun yang tidak murni bangsawan meninggal dunia pada
saat selesai dimandikan akan di make up dan apabila yang meninggal
adalah gadis akan dipakaikan baju seloyor kalau orang tua dipakaikan
baju bodoh (baju indorsquo) sedangkan kalau yang meninggal laki-laki baik
orang tua maupun remaja akan dipakakan jas dan dasi dan setelah itu
barulah dikasih masuk peti lalu disimpan dalam kamar dimana kamarnya
dihiasi begitu indah pada saat mau di pestakan akan dibuatkan peti baru
yang dihias sesuai stratifikasi sosialnyardquo
(Wawancara MT 38 Tahun 19032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas maka dapat dikatakan bahawa
pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan
65
disimpan dirumah dalam kamar yang sudah dihiasi begitu indah dan petinya tidak
sembarang dihiasi melainkan sesuai stratifikasi sosialnya
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat
dikatakan dari segi budaya Tana Toraja memang begitu menarik sehingga
dijadikan wisata budaya dimana pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung
dimakamkan melainkan disimpan dirumah pelaksanaannya tergantung pada
kesiapan keluarga dalam pelaksanaannya banyak macam kegiatan budaya
dipertontonkan seperti parsquosilaga tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-
tarian seperti parsquobadong passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara
marsquotinggoro tedong (pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja
yaitu dengan menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas
selain itu ada penguburan bayi dalam pohon dimana satu pohon terdapat sepuluh
mayat bayi didalam maka tak heran kalau Tana Toraja banyak diminati para
pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun mancanegara
b) Kelemahan
Indikator kedua kelemahan terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)
infrastruktur jalan yang belum optimal dan 2) kebersihan yang kurang tergaja di
lokasi obyek wisata
(1) Infrastruktur jalan yang belum optimal
Infrastruktur jalan yang belum optimal menuju obyek wisata tentu sangat
mengganggu dan membahyakan bagi wisatawan yang datang berkunjung Ketika
ditanyakan tentang infrastruktur jalan yang belum optimal Kepala Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
66
ldquoObyek wisata yang ada di Tilanaga (tempat permandian) dari segi
infrastruktur jalannya sangat kecil berlubang disana sini jalanan naik
turun dan menanjak hal ini menjadi salah satu kendala dalam
meningkatkan destinasi kami selaku pihak terkait akan berusaha
mengatasi hal inirdquo
(wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Sementara hasil wawancara dengan informan selaku Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBerbicara tentang infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di
Tana Toraja memang sebagian sangat jelek misalnya jalan menuju obyek
wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan) sangat jelek berlubang
dan lebar jalan sekitar 1 meter lebih hal tersebut menjadi salah satu
kendala dalam peningkatan destinasirdquo
(Wawanacar LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
jalan menuju beberapa obyek wisata banyak yang rusak seperti jalan menuju
obyek wisata di Tilanga dan Sirope jalannya yang menanjak berlubang serta lebar
jalannya hanya 1 meter lebih Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum
optimal berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajamen
Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKeberhasilan DMO dapat dilihat salah satunya dengan infrastruktur jalan
kalau masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata maka DMO belum
tercapai seperti program DMO Tana Toraja belum optimal karena masih
banyak jalan menuju obyek wisata yang jelek contohnya jalan menuju
obyek wisata di Buntu burake pada saat kita memasuki gerbang jalannya
yang berbatu dan pendakian yang cukup jauh hal ini sanagat mengganggu
dan membahayakan bagi wisatawan kami selaku pihak terkait menyadari
hal ini serta berkeinginan besar untuk memperbaiki tapi kami terkendala
dengan dana yang masih minimrdquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
keberhasilan suatu DMO dapat dilihat dari infrastruktur jalan dan DMO Tana
Toraja belum tercapai karena masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata
67
salah satunya jalan menuju obyek wisata di Buntu burake jalannya yang berbatu
dan pendiakian yang cukup jauh Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum
optimal berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan
bahwa
ldquojalan menuju obyek wisata tidak semuanya rusak sebagian sudah ada
yang bagus seperti jalan menuju obyek wisata yang ada di baby grave
jalannya sudah di aspal dan juga lebar sekitar 4 meterrdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Berdasrkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari
segi infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di Sirope sudah bagus
karena jalannya sudah di aspal dan juga lebar Terkait dengan infrastruktur jalan
yang belum optimal berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoJalan menuju obyek wisata Buntu burake sangat menakutkan dan
membahayakan bagi wisatawan dimana terdapat jurang dipinggir jalan
apalagi jalan menuju obyek wisata ini pada saat musim hujan sangat licin
saya berharap agar pemerintah membuatkan pagar jalanan dan melakukan
perbaikan jalan agar wisatawan sering datang berkunjungrdquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara hasil wawancara dengan informan selaku masyarakat Tana
Toraja mengatakan bahwa
ldquoMengenai infrastruktur jalan memang belum optimal karena masih
banyak jalan menuju obyek wisatai yang kurang bagus seperti jalan
menuju obyek wisata di Sangngallarsquo jalanya yang berlubang becek karena
digenangi air tapi dari segi lebarnya sudah lumayan sekitar 3 meterrdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dari segi
infrastruktur jalan menuju obyek wisata di Tana Toraja belum optimal karena
68
masih banyak jalan menuju obyek wisata yang becek dan digenangi air pada saat
musim hujan serta terdapat jurang tidak dipasangkan pagar jalanan
Berdasarkan hasil wawancara dari berbagai informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur jalan di obyek wisata Tana Toraja
belum optimal karena masih banyak obyek wisata yang infrastruktur jalan rusak
dan belum memadai seperti berlubang berbatu licinterdapat jurang yang tidak di
pasangkan pagar jalan serta lebar jalan yang masih kecil sekitar 1 meter lebih
Dengan melihat kelemahan yang ada dapat dikatakan dalam meningkatkan DMO
Pariwisata Tana Toraja belum tercapai
(2) Kebersihan yang kurang terjaga di obyek wisata
Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran termasuk diantaranya
debu sampah dan bau dalam hal ini wisatawan lokal maupun wisatawan
mancanegara perlu menjaga kebersihan lingkunagan obyek wisata agar keindahan
obyek wista terlihat indah dan menarik Seperti wawancara yang dilakukan
dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoDari segi kebersihan saya rasa belum optimal karena masih banyak
obyek wisata yang ada di Tana Toraja yang kotor dan baursquo seperti yang
ada di Pango-pango di lokasi obyek wisata sangat baursquo karena banyak
wisatawan buang air kecil sembarangan termasuk wisatawan laki-laki hal
ini terjadi karena memang tidak ada wc di lokasi obyek wisata kami
selaku pihak terkait akan membuat wc di setiap obyek wisata yang ada di
Tana Toraja
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Bedasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari
segi kebersihan obyek wisata Tana Toraja belum optimal karena masih banyak
obyek wisata Tana Toraja yang kotor dan baursquo seprti obyek wisata di Pango-
pango dimana wisatawan buang air kecil sembarangan hal ini terjadi karena
69
belum adanya wc yang disediakan oleh pihak terkait Terkait dengan kebersihan
yang tidak terjaga di obyek wisata Tana Toraja lebih lanjut Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoKeindahan obyek wisata tergantung dari kebersihannya dan menurut
saya dari segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata saya rasa sudah
lumayan bagus seperti obyek wisata yang ada di baby grave dan obyek
wisata di Pango-pango itu sangat bersih karena memang ada tim khusus
untuk menjaga kebersihan lokasi wisata tersebutrdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa dari
segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata sudah bagus seperti obyek wisata
yang ada di baby grave dan obyek wisata di Pango-pango Terkait dengan
kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku Ketua
Destinasi Manajemen Organisasi Pariwisata (DMO) Cluster Tana Toriaja
mengatakan bahwa
ldquoKebersihan suatu DMO dapat dilihat salah satunya dengan
kebersihannya apabila obyek wisata masih ada yang kotor berarti dalam
pengelolaan DMO belum tercapai dan saya menyadari bahwa DMO Tana
Toraja belum tercapai karena masih ada obyek wisata di Tana Toraja yang
masih kotor seperti obyek wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan)
kebersihannya kurang terjaga daun-daun yang jatuh dibiarkan
bertumpukan di lokasi obyek wisata sampah ada dimana-mana karena
wisatawan yang datang berkunjung membuang sampah sembarangan
(Wawancara LB 58 Tahun 15052016)
Sementara tanggapan lain dari salah satu informan selaku travel agent
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoMasih banyak obyek wisata di Tana Toraja yang masih kotor salah
satunya di obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian) yang
terletak dalam hutan dimana kolamnya banyak daun-daun yang terapung
di bawah karena di sekeliling kolam banyak pohon besar serta pohon-
pohon bambu yang menaungi air di permandian tapi dari segi airnya
sangat jernihrdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
70
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari
segi kebersihan belum optimal karena masih banyak obyek wisata Tana Toraja
tidak terjaga kebersihannya seperti obyek wisata di sirope (tempat penguburan)
dimana dilokasi obyek wisata ini banyak sampah dan daun-daun yang jatuh
dibiarkan begitu saja dan obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian)
banyak daun-daun yang terapung di kolam karena banyak pohon-pohon besar dan
pohon bambu yang mengelilingi kolam tersebut Terkait dengan kebersihan yang
kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoDari segi kebersihan tangga di lokasi obyek wisata yang ada di Buntu
burake (wisata religi) Tana Toraja belum optimal karena tangganya
dipenuhi dengan tanahlumpur apalagi kalau musim hujan karena obyek
wisata ini ada 770 tangga yang di lewati baru sampai di patung Yesus
tertinggi di duniardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Berdasarkan penjelasan dari informan diatas dapat dikatakan kebersihan
dari segi tangga yang ada di obyek wisata Buntu burake belum optimal karena
tangganya banyak di penuhi dengan tanah apa lagi kalau musim hujan Terkait
dengan kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku
masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBerbicara mengenai kebersihan dari segi WC di obyek wisata yang ada di
Tilanga itu sudah bagus dan bersih karena bak dan lantainya menggunakan
keramik airnya juga sangat jernihrdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas maka dapat
dikatakan bahwa dari segi kebersihan WC di obyek wisata yang ada di Tilanga
71
sudah bagus dan bersih airnya juga yang sangat jernih serta kebersihan bak
airnya sudah sangat bersih dan lantai baknya juga menggunakan keramik
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas maka
dapat disimpulkan bahwa keberhasilan suatu DMO dapat dilihat salah satunya
dengan kebersihan apabila masih ada obyek wisata yang masih kotor maka dapat
dikatakan dalam pengelolaan DMO Pariwisata Tana Toraja belum tercapai karena
masih banyak obyek wisata yang masih kotor meski demikian sudah ada juga
yang sudah bersih
2 Faktor eksternal
Faktor eksternal terbagi atas dua yaitu a) peluang meliputi agrowisata dan
berbagai bisnis b) ancaman meliputi penetrasi budaya luar dan ketergantungan
ekonomi
a) Peluang
Indikator ketiga Peluang yang terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)
agrowisata 2) berbagai bisnis Kedua sub variabel akan di jelaskan di bawah ini
(1) Agrowisata
Agrowisata merupakan peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja
Ketika ditanyakan tentang peluang agrowisata berikut tanggapan dari Kepala
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKeunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi dan tanaman
sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango di lembah yang indah dan
mempesona serta mengelilingi perkampungan tradisional yang didukung
bentukan geologibenteng alam dan perbukitan dan pegunungan yang
mempesona keunikan inilah yang menjadikan obyek agrowisata ini
banyak diminati para wisatawanrdquo (Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
72
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa keunikan
aggrowisata di tana Toraja adalah hamparan kebun kopi serta perbukitan dan
pegunungan yang mempesona Sehubungan dengan hal tersebut berikut
tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
mengatakan bahwa
ldquoAgrowisata Tana Toraja memang menarik dan sejuk keindahan dapat
kita rasakan pada saat kita memasuki kebun kopi jagung serta sayur-
sayuran yang begitu subur indah dipandang apalagi pada pagi harirdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Sementara hasil wawancara dengan Ketua Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoSebelumnya Tana Toraja hanya mengandalkan wisata budaya dan wisata
alam tapi sekarang sudah ada agrowisata yang ada di Pango-pango yang
banyak menarik wisatawan dan kami selaku pihak terkait merencanakan
penambahan lokasi obyek agrowisata agar kunjungan wisatawan semakin
meningkat hal ini dilakukan untuk meminimalisir kelemahan dan
ancaman yang adardquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan keterangan informan diatas dapat dikatakan bahwa
keindahan agrowisata di Tana Toraja dapat kita rasakan pada saat kita memasuki
kebun kopi dan sayur-sayuran di dalam kita merasakan kesejukan yang luar biasa
apalagi pada pagi hari serta pihak terkait akan berusaha mengembangkan obyek
agrowisata agar wisatawan semakin tertarik Terkait dengan hal tersebut berikut
tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoPemerintah Tana Toraja selalu mengingatkan masyarakat yang ada di
daerah Pango-pango agar selalu menjaga kelestarian lingkungan agar
wisata agro selalu diminati para wisatawan karena kedatangan wisatawan
membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat maupun
masyarakat sekitarnyardquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
73
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa masyarakat
selalu diingatkan agar tetap menjaga kelestarian lingkungan disekitar obyek
agrowisata agar wisatawan semakin tertarik karena kunjungan wisatawan
membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat serta masyarakat
sekitarnya Sehubungan dengan agrowisata tersebut berikut tanggapan informan
selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoAgrowisata Tana Toraja memang memberikan peluang yang luar biasa
baik untuk masyarakat sendiri maupun untuk peningkatan destinasi obyek
wisata karena beberapa produk tanaman unggulan seperti kopi dan
markisa dimana wisatawan yang datang bisa memetik sendiri buah kopi
tentu dengan hal tersebut bisa memberikan kepuasan tersendiri bagi
wisatawan yang datangrdquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara penjelasan lain dari salah satu informan selaku masyarakat
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoAgrowisata memang menjadi peluang dalam meningkatkan obyek wisata
dan meningkatkan perekonomian masyarakat saya harap agar pemerintah
menambah obyek agrowisata serta menambah tamanaman buah seperti
starawberry dan apel di obyek wisata di Pango-pango agar wisatawan
semakin tertarik untuk datang berkunjung ke Tana Toraja karena
agrowisata Tana Toraja baru ada satu dan perlu penambahan
pembangunan wisata agrordquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan keterangana informan diatas dapat dikatakan bahwa
agrowisata menjadi salah satu peluang bagi masyarakat Tana Toraja dalam
meningkatkan perekonomian dan diharpakan agar pemerintah menambah obyek
agrowisata serta menambah tanamanan buah strawberry dan apel di obyek wisata
Pango-pango agar wisatawan semakin tertarik untuk datang berkunjung
Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas dapat disimpulkan
bahwa agrowisata Tana Toraja menjadi peluang yang luar biasa bagi msyarakat
74
dalam meningkatkan ekonomi serta dalam peningkatan destinasi obyek wisata
keindahan serta kesejukan yang dimiliki menjadikan wisata agro ini diminati para
wisatawan
(2) Berbagai bisnis
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual yang menjual jasa atau barang
kepada pembeli atau konsumen ataupun bisnis lainnya untuk memperoleh laba
Ada tiga hal penting dalam bisnis yaitu menghasilkan barang dan jasa mencari
profit dan memaksimalkan kebutuhan konsumen Seperti wawancara yang
dilakukan dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja
mengatkan bahwa
ldquoBerbicara tentang obyek wisata Tana Toraja yang diminati para
wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara tentu muncul
berbagai peluang salah satunya adalah berbisnis seperti pembangunan
hotel dengan membangun hotel tentu membuka lowongan kerja bagi
masyarakat Toraja serta memberikan keuntungan yang besar bagi pemilik
hotelrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Berdasarkan keterangan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
salah satu peluang yang dibuka msyarakat Tana Toraja adalah pembangunan hotel
selain membuka lowongan kerja tentu juga memberikan keuntungan besar bagi
pemilik hotel Sehubungan dengan hal tersebut berikut tanggapan informan
selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoBisnis merupakan salah satu peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja
dengan adanya obyek wisata masyarakat dapat berbisnis misalnya
penjualan aksesoris Tana Toraja seperti kalung gantungan kunci gelang
dan lain-lain sebagainyardquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
75
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
dengan adanya obyek wisata yang ada di Tana Toraja membuka peluang salah
satunya adalah bisnis seperti menjual berbgai aksesoris Tana Toraja Terkait
dengan hal tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoMasyarakat Tana Toraja dalam memanfaatkan peluang mereka membuka
berbagai macam bisnis salah satunya adalah membuka restaurant dan
menyediakan berbagai macam makanan dan minuman khas Tana Toraja
seperti parsquopeong (daging yang dimasak dalam bambu) sorsquokorsquo (beras ketan
yang dicampur dengan santan) sarabba dan lain-lain sebagainyardquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku travel agent
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoAda banyak bisnis yang di buka msyarakat Tana Toraja misalnya
penjualan kue khas Tana Toraja seperti deppa tori bajersquo serta bisnis
rental mobil dan sebagainya bisnis ini memberikan dampak positif selain
keuntungan yang didapatkan juga berbuat untuk bangsa dengan cara
membantu mengembangkan obyek wisatardquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
masyarakat Tana Toraja membuka berbagai macam bisnis dan memanfaatkan
betul peluang yang ada dengan mengharapkan keuntungan Terkait dengan hal
tersebut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana
Toraja mengatakan bahwa
ldquoAdanya obyek wisata Tana Toraja yang begitu menarik dan diminati para
pelancong memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam
meningkatkan perekonomian dengan memanfaatkan peluang yang ada
misalnya berbisnis masyarakat membuka berbagai bisnis yang ada salah
satunya adalah bisnis rental mobilrdquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
76
Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku masyarakat
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBisnis memang menjadi peluang besar untuk masyarakat Tana Toraja
dalam meningkatkan perekonomian dalam memenuhi kebutuhan sehari-
hari misalnya bisnis kecil-kecilan seperti yang menjual makanan di lokasi
obyek wisata dengan hal itu wisatawan tidak usah repot-repot membawah
makanan karena banyak yang menjual makanan di lokasi obyek wisata
yang ada di Tana Torajardquo
(Wawancara AA 44 tahun 18032016)
Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas dapat
dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian (2011) bahwa dengan adanya
peluang yang dimiliki sebuah organisasi atau perusahaan dapat dimanfaatkan
untuk meningkatkan pendapatan serta dapat dimanfaatkan untuk meminimalisir
kelemahan dan ancaman yang ada dalam sebuah organisasi atau perusahaan
b) Ancaman
Indikator keempat ancaman terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)
penetrasi budaya luar 2) ketergantungan ekonomi Kedua sub variabel akan di
jelaskan di bawah ini
(1) Penetrasi budaya luar
Penetrasi budaya luar merupakan ancaman karena adanya berbgai budaya
luar yang lebih menarik Ketika ditanyakan tentang penetrasi budaya luar berikut
tanggapan dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi budaya luar ini salah satu ancaman dalam peningkatan destinasi
pariwisata karena berbagai budaya yang menarik seperti budaya yang ada
di Wakatobi yang juga menarik kami selaku pihak terkait mengatasi
ancaman penetrasi budaya luar tersebut dengan memanfaatkan kekuatan
dan peluangrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
77
Sementara wawancara yang dilakukan dengan Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwaa
ldquoPenetrasi budaya luar memang jadi ancaman dalam meningkatkan
destinasi obyek wisata Tana Toraja karena berbagai budaya luar juga yang
menarik tapi saat ini puji syukur kunjungan wisatawan tidak menurun
karena kami selaku pihak terkait selalu mempromosikan keindahan dan
keunikan wisata alam wisata budaya dan agro wisata Tana Toraja baik
dalam negeri maupun luar negeri agar ancaman tidak berpengaruh pada
peningkatan destinasirdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
penetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena banyak budaya
luar juga yang lebih menarik misalnya budaya bahari wakatobi tapi meski
muculnya budaya yang lebih menarik tidak mempangaruhi kunjungan wisatawan
karena pemerintah terkait selalu membangun obyek wisata yang baru dan selalu
melakukan promosi baik dalam negeri maupun luar negeri Terkait dengan hal
tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi buadaya luar memang menjadi ancaman bagi Tana Toraja
karena berbagai budaya luar yang juga yang tak kalah uniknya seperti
budaya Bali serta berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi
contohnya pembuatan rumah tongkonan yang dulunya lantainya
menggunakan kayu serta tiangnya juga menggunakan kayu sehingga
terlihat sangat unik dan menarik tapi sekarang sudah ada yang
menggunakan keramik dan tiangnya sudah ada yang di cor sehingga
keunikan dan keindahannya berkurang hal seperti inilah yang ditakutkan
jangan sampai menjadi penghambat dalam peningkatan destinasi
wisatawan rdquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan penjelasan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
penetrasi budaya luar menjadi ancaman bagi peningkatan destinasi wisatawan
78
karena banyaknya budaya luar yang juga menarik seperti Bali serta budaya Tana
Toraja sudah tidak orisinil lagi sudah banyak yang mengalami perubahan
sehingga keindahan dan keunikannya sudah berkurang Terkait dengan penetrasi
budaya luat berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi ancaman dari luar karena
berbagai budaya luar yang juga menarik tapi saat ini pemerintah Tana
Toraja menambah lokasi obyek wisata baru yang ada di Buntu burake
diatas terdapat patung yesus tertinggi di dunia obyek wisata yang satu ini
akan menambah kunjungan wisatawan ini juga merupakan strategi
pemerintah dalam meningkatkan destinasi wisatawan agar ancaman yang
ada dapat diatasi ldquo
( Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara hasil wawancara dengan wisiatawan yang datang berkunjung
ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoMenurut saya menegenai ancaman penetrasi budaya luar saya rasa
sampai sekarang tidak ada yang kalah menarik budaya Toraja seperti
upacara rambu solorsquo (acara kematian) serta dalam pelaksanaannya pun
diiringi berbagai kegiatan budaya misalnya parsquosilaga tedong (adu kerbau)
parsquobadong (tarian-tarian) dan lain-lain sebagainyardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
sampai saat ini tidak ada yang kalah unik dan menarik budaya Toraja seperti
upacara rambu solorsquo serta kegiatan budaya yang dipertontonkan yang juga sangat
menarik serta pemerintah Tana Toraja membangun lokasi obyek wisata yang
baru hal ini dilakukan agar berbagai ancaman dapat diatasi dengan memanfaatkan
peluang yang ada Terkait dengan penetrasi budaya luar berikut tanggapan
informan selaku masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena
berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi banyak yang sudah
79
mengalami perubahan misalnya acara rambu tukarsquo (acara syukuran) salah
satunya adalah upacara pesta panen upacara ini jarang sekali dilakukan
bahkan beberapa daerah di Toraja tidak melakukan lagi upacara tersebut rdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa penetrasi budaya luar memang menjadi ancaman karena
beberapa budaya Tana Toraja tidak orisisnil lagi tapi meski demikian kunjungan
wisatawan ke Tana Toraja tidak mengalami penurunan karena pemerintah Tana
Toraja mengatasi hal tersebut dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang
(2) Ketergantungan ekonomi
Ketergantungan ekonomi adalah keadaan dimana kehidupan ekonomi
negara-negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari
kehidupan ekonomi seperti wawancara yang dilakukan dengan Kepala Dinas
Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKetergantungan ekonomi ini menjadi ancaman karena kapan kunjungan
wisatawan berkurang maka pendapatan masyarakat pun berkurang karena
sebagian besar masyarakat Toraja mendapatkan keuntungan dari
kunjungan wisatawanrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa
sebagian besar masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan karena kapan kunjungan wisatawan menurun maka pendapatan
masyarakat pun menurun Terkait dengan ketergantungan ekonomi tersebut
berikut tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoTidak semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada
kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi masyarakat Toraja
sekarang adalah pelautrdquo
80
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa tidak
semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan karena kebanyakan masyarakat Tana Toraja sekarang berprofesi
sebagai pelaut Sehubungan dengan hal ketergantungan ekonomi berikut
tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)
Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBerbicara mengenai masalah ketergantungan ekonomi sebagian memang
masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan seperti masyarakat yang bekerja di hotel karena 80 yang
menginap di hotel adalah wisatawan kapan wisatawan menurun maka
akan berpengaruh pada pendapatan masyarakat serta Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Tana Torajardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa
sebagian masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan seprti yang bekerja di hotel kapan wisatawan menurun maka
pendapatan masyarakat pun menurun begitupun Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Tana Toraja Terkait dengan hal ketergantungan ekonomi berikut tanggapan
informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoSaya akui memang sebagian masyarakat Toraja ekonominya tergantung
pada wisatawan contohnya saya sebagai travel agent kapan wisatawan
kurang maka akan berpengaruh pada pendapatan kamirdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh Wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKalau saya lihat sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung
pada kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi Tana Toraja adalah
petani serta banyak masyarakat Toraja yang bekerja di luar kota
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
81
Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh masyarakat Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoMenurut saya sebagai masyarakat Toraja sekaligus sebagai pemilik rental
mobil bergantung pada kunjungan wisatawan karena kapan wisatawan
kurang maka pendapatan kami pun berkurangrdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa yang bekerja di
travel agent dan yang memiliki rental mobil ekonominya tergantung pda
kunjungan wisatwan karena kapan wisatwan menurun maka pendapatan mereka
pun akan menurun
Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung pada
kunjungan wisatwan dan sebagian besar ekonominya tidak tergantung pada
kunjungan wisatwan karena banyak masyarakat Tana Toraja yang berprofesi
sebagai pelaut petani dan bekerja di luar kota kecuali Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Tana Toraja memang sebagian besar di dapatkan dari obyek wisata
D Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu
organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang
strategi dan program kerja Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor
kekuatan (Sterngths) merupakan situasi atau kondis yang merupakan kekuatan
dari organisasi atau program pada saat ini dan kelemahan (Weaknesses)
merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau
program pada saat ini Sementara analisis eksternal mencakup faktor peluang
82
(Opportunities) merupakan situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar
organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa
depandan tantangan (Threaths) merupakan situasi yang merupakan ancaman
bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi
organisasi di masa depan
Analisis SWOT merupakan suatu pekerjaan yang cukup berat karena
hanya dengan hal itu alternati-alternatif strategi dapat disusun Kegagalan
menganalisanya berarti gagal dalam mencari relasi dan titik temu antara
faktor-faktor strategi dalam lingkungan internal dan yang terdapat dalam
lingkungan eksternal sambil mencari hubungannya dengan misi tujuan dan
sasaran organisasi juga merupakan kegagalan dalam mempersiapkan suatu
keputusan strategi yang baik Pekerjaan ini tetap menjadi tugas pokok dari
kelompok koalisi eselon atas dan belum bisa didelegasikan kepada eselon bawah
Namun eselon bawah berperan dalam menyediakan data yang diperlukan untuk
mempertajam analisis SWOT Hanya dengan analisis SWOT keputusan
-keputusan strategi yang baik dapat dihasilkan seperti pertemuan antara
strengthsopportunities (SO) strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran suatu
perusahaan yaitu dengan menggunakan seluruh kekuatan dan memanfaatkan
peluang pertemuan antara strengthsthreats (ST) ini adalah strategi untuk
menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan dengan cara menghindari
ancaman pertemuan antara weaknessesopportunities (WO) strategi ini
diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara mengatasi
kelemahan-kelemahan yang dimiliki dan pertemuan antara weaknessestheats
83
(WT) strategi ini didasarkan pada kegiatan yang besrsifat defensif dan ditujukan
untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman
Analisis SWOT digunakan untuk merumuskan strategi melalui situasi
dengan mengidentifikasi kekuatan kelemahan peluang dan ancaman Dengan
analisis SWOT kita dapat memahamai apa dan bagaimana organisasi kita serta
bagaimana cara menggerakannya Penentuan strategi secara garis besar dalah
dengan memperhatikan kelemahan-kelmahan yang dimiliki organisasi kemudian
membuat konsolidasi internal agar dapat menghadapi tantangan dan meraih
peluang yang ada jika organisasi memiliki kekuatan yang besar maka dapat
merumuskan strategi dengan perencanaan matang SWOT dapat digunakan oleh
organisasi apa saja termasuk organisasi pemerintah seperti Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan di Kabupaten Tana Toraja
Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami
seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus menganalisis situasi untuk
mengetahui isu apa yang sedang terjadi dan memututuskan tindakan apa yang
harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah Menurut Boulton (dalam
Freddy Rangkuti 1997) proses untuk melaksanakan analisis suatu kasus Untuk
memahami secara keseluruhan informasi yang ada yaitu dengan cara memahami
secara detail semua informasi dan melakukan analisis secara numerik Setelah
mengetahui dan memahami berbagai informasi terkait faktor internal dan faktor
eksternal obyek wisata Tana Toraja berikut hasil analisis penulis
84
1) Comporative Advantage (strengthsopportunities ldquoSOrdquo )
Keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja ada berbagai macam
seperti keindahan alam yang dapat kita rasakan di obyek wisata Pango-pango
yang begitu sejuk indah dan menarik selain itu banyak di temui berbagai macam
tanaman unggul seperti kopi coklat markisa kacang tana jagung dan berbagai
macam sayuran serta dipenuhi rimbunan pohon pinus yang tak kalah indah yaitu
obyek wisata Buntu burake yang terletak diatas gunung diatas dapat kita rasakan
keindahannya seperti gunung-gunung yang indah dipandang batu-batu yang
tinggi dan lonjong dan terdapat patung yesus setinggi 40 meter dan merupakan
patung yesus tertinggi kedua di dunia serta berbagai budaya yang juga tak kalah
uniknya seperti upacara rambu solorsquo (upacara kematian) dimana dalam upacara
tersebut di pertontonkan berbagai antraksi budaya seperti marsquobadong
(mengelilingi mayat) marsquopasonglorsquo (menurunkan mayat dari rumah) dan masih
banyak lagi upacara rambu tukarsquo (upacar syukuran) dan penguburan bayi dalam
pohon yang terdapat di obyek wisata baby grave sedangkan dari segi keunggulan
peluang yaitu agrowisata keunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi
tanaman sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango dilembah yang indah dan
perbukitan pegunungan yang mempesona selain itu juga terdapat berbagai
macam bisnis contohnya pembangunan hotel restaurant menjual aksesoris
Toraja menjual makanan minuman khas Toraja dan lain-lain sebagainya Itulah
beberapa macam keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja yang
menjadikan Tana Toraja di kenal baik lokal maupun mancanegara
85
2) Mobilization (strengthsthreats ldquoSTrdquo )
Tana Toraja memiliki berbagai macam kekuatan seperti yang saya jelaskan
diatas namun berbagai ancaman pun dari luar seperti penetrasi budaya luar dan
ketergantungan ekonomi Namun pihak terkait Tana Toraja mengatasi ancaman
dari dengan cara melakukan penambahan obyek wisata baru seperti
pembangunan wisata religi Buntu burake yang terletak diatas gunung dimana
diatas gunung tersebut di bangun patung yesus tertinggi kedua di dunia dengan
ketinggian 40 meter dan pihak terkait juga merencanakan menambah wisata agro
dan membangun kunjungan khusus seperti panjat tebing Hal ini dilakukan untuk
memperluanak ancaman dari luar dan kalau mungkin ancaman yang ada dapat di
jadikan peluang Inilah salah satu strategi pihak terkait Tana Toraja dalam
memanimalisir anccaman yang ada dengan memanfaatkan kekuatan yang ada
3) Investmentdivestment (weaknessesopportunities ldquoWOrdquo )
Obyek wisata Tana Toraja memiliki berbagai kekuatan namun juga
memiliki berbagai kelemahan contohnya dari segi infrastruktur jalan yang belum
optimal masih banyak jalan menuju obyek wisata yang masih rusak pihak terkait
berkeinginan besar untuk melakukan perbaikan kesemua jalan menuju obyek
wisata namun terkendala dengan dana yang masih minim Kelemahan yang ada
tentu berdampak negatif terhadap peluang yang ada karena kapan wisatawan
menurun maka pendapatan sebagian masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) otomatis akan menurun pihak terkait berencana akan membuat
penambahan wisata agro dan berusaha melakukan perbaikan jalan dan
menyediakan tim khusus pada semua obyek wisata Tana Toraja
86
4) Damage control (weaknessesthreats ldquoWTrdquo )
Damage control atau kerusakan pengendalian dimana obyek wisata Tana
Toraja dihadapkan pada hal tersebut kekuatan dan ancaman ketemu pihak terkait
Tana Toraja mengatasi hal ini dengan sedikit demi sedikit membenahi kelemahan
yang ada seperti kebersihan di obyek wisata dimana sebagian obyek wisata sudah
disiapkan tim khusus kebersihan dan sebagian sudah disediakan tempat sampah
serta jalan menuju obyek wisata sebagian sudah bagus Tana Toraja dihadapkan
pada hal itu tapi tidak berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena obyek
wisata Tana Toraja memiliki kekuatan yang luar biasa sehingga wisatwan sangat
tertarik Tapi meski demikian kunjungan wisatwan tidak menurun tapi hal itu
berpengaruh pada pencapaian DMO dimana Tana Toraja tahun ini tidak termasuk
10 besar DMO karena pengelolaan dari segi infrastruktur jalan yang belum
optimal dan kebersihan kurang terjaga dilokasi obyek wisata karena penilaian
pencapaian DMO diukur salah satunya adalah infrastruktur dan kebersihan
87
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Strategi Pemerintah dalam
Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata di Kabupaten
Tana Toraja maka dapat disimpulkan bahwa
1) Strengths atau kekuatan dapat dikatakan bahwa kekuatan yang dimiliki obyek
wisata masyarakat Tana Toraja dapat dikatakan sangat baik karena berbagai
kekuatan yang dimiliki budaya yang indah dan menarik dimana orang yang
meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan disimpan dirumah dalam
kamar yang sudah dihiasi dengan indah penyimpanan mayat dirumah ada yang
berminggu berbulan bertahun bahkan sampai puluhan tahun tergantung
kesiapan keluarga panorama alam yang sejuk dapat dirasakan di Buntu burake
dan di Pango-pango diatas dapat kita dapat melihat keindahan gunung dan
pada pagi hari kita terasa diatas awan serta kearifan lokal Tana Toraja yang
terus dilestarikan seperti acara rambu solorsquo (acara kematian) dan acara rambu
tukarsquo (acara sykururan) budaya ini ada sejak dulu sampai sekarang Hal
tersebutlah yang membuat Tana Toraja terkenal serta diminati wisatawan baik
lokal maupun mancanegara Sedangkan
2) Weaknesses atau kelemahan dapat disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur
jalan belum optimal karena masih ada beberapa jalan menuju obyek wisata
yang rusak berlubang berbatu-batu menanjak licin becek serta pendakian
yang cukup jauh dan jalannya tidak di cor juga terdapat jurang dipinggir jalan
88
yang tidak dipasangkan pagar jalan seprti obyek wisata yang ada di Buntu
burake Sangngallarsquo Sirope dan Tilanga Selain itu tentang kebersihan di
obyek wisata yang kurang terjaga banyak sampah yang berhamburan
karena tidak ada tempat sampah yang disediakan baursquo serta pondok-pondok
yang terdapat di obyek wisata penuh lumpur apalagi kalau musim hujan karena
wisatawan naik ke pondok memakai sandal tapi dari segi air yang ada di
Tilanga sangat jernih dengan adanya berbagai kelemahan ini dapat pula
disimpulkan bahwa dalam peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja
belum tecapai karena terdapat berbagai kelemahan yang ada
3) Opportumities atau peluang dari segi peluang dapat disimpulkan bahwa ada
beberapa peluang yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja seperti agrowisata
yang terdapat di Pango-pango dimana wisatawan bisa memetik sendiri buah
kopi selain itu juga dapat merasakan keindahan dan kesejukan dilokasi
tersebut dan berbagai bisnis lainnya dapat dikatakan sudah bagus karena
banyak masyarakat membuka usaha mulai dari menjual minuman makanan
dan aksesoris Toraja ditempat wisata membuka restaurant menjual kue khas
Toraja seperti deppa torirsquo dan baje membangun hotel membuka rental mobil
dan lain-lain sebagainya Dengan adanya peluang yang dimiliki dapat
dimanfaatkan dalam meningkatkan destinasi wisata selain itu peluang juga
dapat dimanfaatkan untuk memanimalisasi kelemahan dan ancaman yang ada
4) Threats atau ancaman dapat disimpulkan bahwa ada beberapa ancaman yang
ada seperti pnetrasi budaya luar seperti munculnya budaya yang lebih menarik
seperti di Wakatobi tapi dengan adanya budaya luar yang menarik tidak
89
berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena di dunia ini tidak akan ditemui
budaya seperti budaya Tana Toraja seperti upacara rambu solorsquo (acara
kematian) dan upacara rambu tukarsquo) acara syukuran Selain itu ketergantungan
ekonomi dimana sebagian masyarakat Tana Toraja perekonomiannya
tergantung pada kunjungan wisatawan misalnya yang membuka usaha rental
mobil hotel kapan wisatawan berkurang maka pendapatan mereka pun kurang
selain itu Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun akan menurun begitupun
sebaliknya Dengan adanya berbagai ancaman ini membahayakan dalam
peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja contohnya saja sudah banyak
budaya yang bagus seperti Wakatobi
B Saran
1 Diharapkan pemerintah dapat menjaga dan mengelolah dengan baik berbagai
kekuatan yang dimiliki agar kunjungan wisatawan semakin meningkat dari
tahun ke tahun
2 Diharapkan kepada pemerintah agar melakukan perbaikan jalan kesemua jalan
menuju obyek wisata yang masih rusak agar wisatawan yang datang tidak
merasa terganggu
3 Diharapkan dengan adanya berbagai peluang yang ada dapat dikelola
dengan baik oleh pihak terkait agar ancaman yang ada dapat dimanimalisasi
4 Pemerintah diharapkan dapat mengatasi berbagai ancaman yang ada dengan
cara salah satunya membuat Peraturan Daerah tentang Kearifan Lokal agar
Tana Toraja tetap jadi obyek wisata yang diminati berbagai wisatawan baik
wisatawan lokal maupun mancanegara
90
5 Diharapkan agar pemerintah membuat pagar jalan dipinggir jalan yang ada
jurangnya
6 Hendaknya pemerintah membuat tim khusus menjaga kebersihan di setiap
obyek wisata
7 Pemerintah perlu melakukan pelebaran jalan kesemua obyek wisata yang
lebarnya masih 1 lebih meter
91
DAFTAR PUSTAKA
AJ Muljadi 2012 Kepariwisataan dan Perjalanan Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
AM Sardiman 2007 Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta Raja
Grafindo Persada
Bonggasilomba Desy Bulawan 2011 Peran Pemerintah Daerah Dalam
Pengelolaan Sektor Pariwisata Di Kabupaten Toraja Utara
Skripsi Makassar Universitas Hasanuddin Makassar
Cangara Hafied 2004 Pengantar Ilmu Komunikasi Jakarta PT Raja
Grafindo Persada
Jones Charles O 1996 Pengantar Kebijakan Publik Jakarta PT Raja
Grafindo Persada
Labiran Malisa 2013 Analisis Penerimaan Daerah Dari Sektor Pariwisata Di
Kabupaten Tana Toraja Skripsi Makassar Univesrsitas Hasanuddin
Makassar
Marpaung Bahar 2002 Pengantar Pariwisata Bandung Alfabeta
Mustafa Delly 2013 Birokrasi Pemerintahan Bandung Alfabeta
Ndraha Taliziduhu 2003 Kybernlogi Jakarta Rineke Cipta
Norton P David 2004 Strategi Maps Converting Intangible Assets Into Tangible
Outcome Harvard Harvard Business School Publication Corporation
Pendit Nyoman S 2002 Ilmu Pariwisata Jakarta Pradnya Paramita
Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Nasional
2010 hingga 2025
Rangkuti Freddy 1997 Analisis SWOT Jakarta PT Gramedia Pusataka Utama
Republik Indonesia Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah
------------------------- Undang-Undang No 10 Tahun 2009 tentang
Kepariwisataan
92
Rewansyah Asnawi 2011 Reformasi Birokrasi Dalam Rangka Good
Governance Jakarta Yusaiantanas Prima
Salusu J 2000 Pengambilan Keputusan Strategi Jakarta Gramedia
Widisaran
----------- 1996 Pengambilan Strategi Jakarta Gramedia Widisaran
Sedarmayanti 2014 Manajemen Strategi Bandung Refika Aditama
Siagian Sondang P 1994 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta Bumi
Aksara
------------------------ 2011 Manajemen Stratejik Jakarta Bumi Aksara
Sugiyono 2008 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Usman Nurdin 2002 Konteks Implementasi Berbatas Kurikulum Jakarta PT
Raja Grafindo Persada
Wardhono Fitri Indra 2014 Kumpulan Artikel Terkait Destination Management
Organization diakses pada tanggal 8 januari 2016
(httpslidesharenetfitriwardhonokumpulan-artikel-terkait-dmo)
Zulfikar 2015 Strategi Pemerintah Dalam Penerimaan Adipura Di Kabupaten
Maros Skripsi Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
LAMPIRAN
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ldquoStrategi
Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Di
Kabupaten Tana Torajardquo
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat dalam
memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi Publik pada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Makassar
Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan
terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak Oleh sebab itu pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih dengan segala hormat kepada
1 Kedua orang tua terkasih Zeth Pasei Rombeallo dan Syamsuriati Tonang atas kasih
sayangnya untuk penulis terus mendoakan dan mendukung dalam kehidupan penulis
khususnya dalam pendidikan Kakak dan adik tercinta Nirwan Randa Masjohan Agus
Paonganan Intan Arrang Bulawan Restiana Embong Bulan Jumadil Pearsquo Nurlina
Ewang juga menjadi penyemangat untuk penulis dan mendoakan penulis dalam
menyelesaikan studinya
viii
2 Ibu Dra Hj Musliha Karim M Si selaku pembimbing I dan Bapak Nasrul Haq
SSos MPA selaku pembimbing II yang senantiasa
meluangkan waktunya membmbing dan mengarahkan penulis sehingga skripsi
ini dapat diselesaikan
3 Bapak Dr H Muhlis Madani MSi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Muhammadiyah Makassar
4 Bapak Dr Burhanuddin S Sos M Si selaku Ketua Jurusan lmu Administrasi
Publik
5 Bapak dan Ibu dosen Serta Staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Muhammadiyah Makassar
6 Pemerintah Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
yang telah menerima saya dan memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan
penelitian
7 Teman-teman seperjuangan angkatan 2012 di Jurusan Ilmu Administrasi Publik
terkhusus kelas B yang telah bersama-sama berusaha keras dan penuh semangat dalam
menjalani studi baik suka maupun duka Kebersamaan ini akan menjadi sebuah kenangan
yang indah yang tidak akan terlupakan
8 Sahabat-sahabat penulis yang tak sempat disebutkan satu-persatu berjuang serta
tidak hent-hentinya memberikan semangat untuk selesai karya tulis ini
ix
Demi kesempurnaan skripsi ini saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat
penulis harapkan Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat memberikan
sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan
Makassar 2016
Rosita
x
DAFTAR ISI
Halaman Pengajuan Skripsi ii
Halaman Persetujuan iii
Penerimaan Tim iv
Halaman Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah v
Abstrak vi
Kata Pengantar vii
Daftar Isi x
Daftar Gambar xii
Daftar Tabel xiii
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 5
C Tujuan Penelitian 6
D Kegunaan Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Pengertian Konsep dan Teori 7
B Pemerintah Daerah 16
C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) 18
D Pariwisata 21
E Kerangka Pikir 25
F Deskripsi Fokus 26
G Deskripsi Fokus Penelitian 26
BAB III METODE PENELITIAN
A Waktu dan Lokasi Penelitian 29
xi
B Jenis dan Tipe Penelitian 29
C Sumber Data 29
D Informan Penelitian 30
E Teknik Pengumpulan Data 31
F Teknik Analisis Data 32
G Pengabsahan Data 33
BAB IV HAIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian 36
B Karakteristik Informan 52
C Strategi Pemerintah Dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi
Pariwisata Di Kabupaten Tana Toraja 55
D Analisis SWOT 81
BAB VI PENUTUP
A Kesimpulan 87
B Saran 89
DAFTAR PUSTAKA 91
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) merupakan struktur tata
kelola destinasi pariwisata yang mencakup perencanaan koordinasi
implementasi dan pengendalian organisasi destinasi secara inovatif dan
sistematik melalui pemanfaatan jejaring informasi dan teknologi yang terpimpin
secara terpadu dengan peran serta masyarakat Pelaku asosiasi industri
akademisi dan pemerintah yang memiliki tujuan Proses dan kepentingan bersama
dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan volume kunjungan wisata lama
tinggal dan besaran pengeluaran wisatawan serta manfaat bagi masyarakat lokal
Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berupaya untuk
terus fokus memaksimalkan 15 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) di tahun
2012 Hal itu sesuai dengan peraturan pemerintah (PP) No 50 Tahun 2011
tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional 2010 hingga
2025 Terdapat 15 lokasi DMO yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia dalam
rencana strategis industri pariwisata untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata
yang dikelola secara profesional dengan melibatkan partisipasi masyarakat lokal
yaitu Sabang Danau Toba Kawasan Kota Tua Jakarta Tanjung Puting
Pangandaran Borobudur Bromo dan Semerau serta kawasan Tengger Danau
batur Rinjanji Pulau komodo Wakatobi Derawan Tana Toraja Bunaken dan
Raja Ampat
2
Menurut Bruen dan Anderson (dalam Wardhono 2014) Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) sebagai sistem pengelolaan terpadu memiliki
fungsi sebagai economic driver communitymarketer industry coordinator quasi
publicrepresentative and builder of communicaty pride Secara ringkas
pemahaman tentang DMO dikategorikan sebagai kegiatan pembenahan dan
penataan pengembangan destinasi secara internal dan pengembangan pemasaran
secara eksternal
Angelo Presenza (dalam Wardhono 2014) menjelaskan bahwa ada tiga
komponen penting dalam Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) yaitu (a)
coordination tourism stakeholder merupakan inti sistem DMO komponen ini
menjadi kunci sukses karena menitik beratkan pada hubungan jejaring yang
membentuk sistem DMO (b) destination crisis management memberikan
pengawasan dari sistem dengan pelaksanaan dan pengelolaan mulai perencanaan
hingga implementasi program (c) destination marketing menjadi ujung tombak
dalam komponen DMO Dengan konsep diatas dapat ditegaskan bahwa DMO
merupakan salah satu konsep pengelolaan dalam sistem pengelolaan kawasan
berbasis kewilayahandaerah yang memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan
berbagai komponen secara internal dan eksternal koalisi dan kerjasama
(stakeholder) serta sistem pengelolaan pariwisata DMO secara esensi bertugas
dan bekerja di dalam entitas fabrikasi destinasi pariwisata dan bertanggung jawab
untuk mencapai pengembalian nilai investasi yang unggul pertumbuhan pasar
produk yang berkualitas merek yang berbeda serta manfaat bagi seluruh
(shareholders) DMO tidak memiliki pabrik tersebut tidak memperkerjakan
3
orang-orang di dalamnya dan bukan pula mengontrol proses pelaksanannya di
lapangan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) memiliki satu tujuan dan arahan
untuk mencapai pengelolaan dari sebuah destiniasi yaitu adanya sebuah
kelembagaan yang mengelola destinasi Hal ini ditentukan oleh kapasitas
pengembangan pertumbuhan aktivitas wisata saat ini yang merujuk pada tatanan
daur hidup destinasi dengan menyediakan informasi menyediakan sarana dan
prasarana yang baik dan arahan kepada wisatawan sehingga wisatawan
mendapatkan pengelaman yang terbaik saat berkunjung memberikan jaminan
kualitas berwisata kepada wisatawan dan dukungan regulasi terhadap pelaku
industri pariwisata lokal dan pada akhirnya mewujudkan sinergi antara kebutuhan
wisatawan pelaku industri pariwisata dan pemerintah
Penerapan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) harus diterjemahkan
secara konstektual sesuai kaidah yang berlaku berbasis lokalitas agar tidak
menimbulkan friksi perang kepentingan egosektoral serta tidak kontraproduktif
terhadap eksistensi fungsi kelembagaan yang sudah ada Sebagai konsep DMO
berperan menjadi katalisatormotivator dan (spirit) untuk menggerakkan seluruh
kontruksi dan entitas destinasi Prasyaratnya adalah komitmen dan tanggung
jawab Instrumen yang digunakan adalah melalui perencanaan sinergis koordinasi
konsistensi dalam implementasi dan audit dampak manfaat bagi masyarakat lokal
dan destinasi Baik-buruknya pengelolaan ini akan menentukan seberapa kuat
daya tarik suatu destinasi bagi pasar wisatawan pertumbuhan kerja lama kerja
4
besaran pengeluaran kunjungan berulang dan seberapa lama manfaat dan
keberlanjutannya (sustainability)
Pendekatan quality control quality assurance dan quality management
berfokus kepada pengendalian kualitas destinasi manajemen produk dan
pelayanan pada destinasi pariwisata serta peningkatan secara berkelanjutan
produk dan jasa kepariwisataan Fakta membuktikan bahwa destinasi pariwisata
yang dikelola dengan prinsip-prinsip keberlanjutan sangat efektif memberikan
keuntungan jangka panjang baik secara ekonomi sosial maupun ekologi Di
tingkat yang lebih praksis tata kelola destinasi pariwisata berbasis nilai
merupakan faktor determin dan strategis terhadap peningkatan daya saing
pariwisata Untuk itu diperlukan pola dan kiat berbagai perangkat manajemen
dalam pembangunan pariwisata termasuk tata kelola destinasi pariwisata
Kabupaten Tana Toraja ditetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai
salah satu dari 15 lokasi yang mendapatkan program Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Hal ini menjadi salah satu kebanggan terbesar Tana Toraja
karena dengan adanya DMO dapat dilakukan program pengembangan dan
pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan berbasiskan proses dimulai dari
perencanaan hingga oprasional dan pemantauan Program DMO akan terlaksana
dengan baik jika di tunjang dengan partisipasi aktif dari seleruh elemen
masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam maningkatkan kunjungan
wisatawan Kerja sama yang baik antara Pemerintah Daerah masyarakat dan
dinasinstansi terkait sangatlah perlu dibina secara terus menerus dan
berkesinambungan Agar kebersihan tempat wisata dan infrastruktur jalan tetap di
5
perhatikan dari itu perlu dukungan dan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi
agar kebersihan dan infrastruktur jalan dapat di atasi dan destinasi parawisata
dapat berjalan dengan baik Peran serta masyarakat sangatlah penting untuk
menjaga kebersihan lingkunga parawisata dan infrastruktur jalan Program
Destinasi Manajemen Organisasi tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah
Daerah dan DinasInstansi terkait saja melainkan juga seluruh elemen masyarakat
Keberhasilan suatu Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) bukan hanya
mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu
mengorganisir dari segi infrastruktur jalan dan kebersihan di obyek wisata Hal ini
berdasarkan pada pengamatan penulis bahwa DMO pariwisata di Tana Toraja
belum berjalan secara optimal karena masih banyaknya jalan yang rusak menuju
lokasi pariwisata serta kebersihan yang tidak terjaga di obyek wisata tentu hal ini
memberikan dampak yang negatif bagi wisatawan yang datang berkunjung
Sehubungan dengan pembahasan di latar belakang di atas penulis
mengangkat sebuah judul penelitian yakni strategi pemerintah dalam
implementasi programDestinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata
di Kabupaten Tana Toraja
B Rumusan Masalah
Terkait dengan pembahasan yang ada di latar belakang penulis
merumuskan masalahnya yaitu bagaimana strategi pemerintah dalam
peningkatan Destinasi ManajemenOrganisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten
Tana Toraja
6
C Tujuan Penelitian
Terkait dengan masalah yang ada di latar belakang penulis tertarik untuk
untuk mengetahui strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
D Kegunaan Penelitian
1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini di harapakan dapat memberikan manfaat secara teoritis
dalam mengetagui strategi pemerintah dalam implementasi program
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten Tana Toraja
sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran
2 Manfaat praktis
Menambah wawasan penulis mengenai strategi pemerintah dalam
peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten
Tana Toraja untuk selanjutnya di jadikan sebagai acuan dalam bersikap dan
berperilaku juga dapat di jadikan sebagai bahan pertimbangan atau di
kembangkan lebih lanjut serta referensi terhadap penelitian yang sejenis
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Pengertian Strategi
Strategi adalah rencana jangka panjang diikuti tindakan yang ditujukan
untuk mencapai tujuan tertentu yang umumnya adalah kemenangan Asal kata
strategi turunan dari kata dalam bahasa Yunani strategos Strategi secara umum
adalah proses penentuan rencana pemimpin puncak berfokus pada tujuan jangka
panjang organisasi disertai penyusunan cara atau upaya bagaiamana agar dapat di
capai Sementara pengertian strategi secara khusus adalah tindakan yang bersifat
senangtiasa meningkat terus menerus di lakukan berdasarkan sudut pandang
tentang apa yang di harapkan pelanggan dimasa depan Strategi hampir sealalu
dimulai dari apa yang dapat terjadi bukan dimulai dari apa yang terjadi
Strategi pertama di kemukakan oleh Chandler (dalam Sedarmayanti 2014)
menyebutkan bahwa strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan
serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk
mencapai tujuan tersebuat Menurut David (2004) Defenisi strategi adalah cara
untuk mencapai tujuan jangka panjang Strategi bisnis bisa berupa perluasan
geografis diversifikasi akusisi pengmbangan produk penetrasi pasar
rasionalisasi karyawan divestasi likuidasi dan joint venture Dalam hal ini
terdapat dua karakteristik strategi yang sangat penting yakni pertama strategi
di rencanakan terlebih dahulu secara sadar dan sengaja mendahului berbagai
tindakan yang akan dilakukan berdasarkan strategi yang dibuat tersebut Kedua
strataegi kemudian dikembangkan dan diimplementasikan agar mencapai tujuan
8
Sedangkan menurut Hamel dan Prahalad (dalam Freddy Rangkuti 1995) strategi
merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus
menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan
oleh para pelanggan dimasa depan
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam perkembangannya
konsep mengenai strategi terus berkembang hal ini dapat ditunjukkan oleh
adanya perbedaan konsep mengenai strategi selama 30 tahun terakhir
Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep lain yang berkaitan
sangat menentukan suksesnya strategi dan konsep lain yang berkaitan sangat
menentukan suksesnya strategi yang disusun
1 Perumusan Strategi
Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke
depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi menetapkan
tujuan strategis dan keuangan perusahaan serta merancang strategi untuk
mencapai tujuan tersebut dalam langkah menyediakan costumer value terbaik
Menurut Sondang P Siagian (2011) salah satu langkah yang perlu digunakan
dalam merumuskan strategi adalah analisis ldquoSWOTrdquo dimana analisis SWOT
merupakan salah satu instrumen analisis yang ampuh apabila digunakan dengan
tepat Telah diketahui pula secara luas bahwa ldquoSWOTrdquo merupakan akronim
untuk kata kata ldquoStrengths rdquo (Kekuatan) ldquoWeaknesses (Kelemahan)
ldquoOportunities rdquo(Peluang) dan ldquoThreatsrdquo (Ancaman) Faktor kekuatan dan
kelemahan terdapat dalam tubuh suatu organisasi termasuk satuan bisnis tertentu
sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang
9
dihadapi oleh organisasi atau perusahaan atau satuan bisnis yang bersangkutan
Jika dikatakan bahwa analisis SWOT dapat merupakan instrumen yang ampuh
dalam melakukan analisis stratejik keampuhan tersebut terletak pada kemampuan
para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan
dan pemanfaatan peluang sehingga sekaligus perperan sebagai alat untuk
minimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh organisasi dan menekan
dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi Jika para penentu strategi
perusahaan mampu melakukan kedua hal tersebut dengan tepat biasanya upaya
untuk memilih dan menentukan strategi yang efektif membuahkan hasil yang
diharapkan Analisis SWOT dapat membantu merumuskan segaligus memetakan
persoalan secara internal dapat diidentifikasi apa saja yang menjadi kekuatan dan
kelemahan dalam waktu bersamaan secara eksternal dapat dirumuskan secara
seksama peluang dan ancaman apa saja yang dihadapi
a) Faktor-faktor berupa kekuatan yang dimaksud dengan faktor-faktor kekuatan
yang dimiliki oleh suatu perusahaan-termasuk satuan-satuan bisnis
didalamnya adalah antara lain kompetensi khusus yang terdapat dalam
organisasi yang berakibat pada pemikiran keunggulan komparatif oleh unit
usaha dipasaran
b) Faktor-faktor kelemahan jika orang berbicara tentang kelemahan yang
terdapat dalam tubuh suatu satuan bisnis yang dimaksud ialah keterbatasan
atau kekurangan dalam hal sumber keterampilan dan kemampuan yang
menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang
memuaskan
10
c) Faktor peluang defenisi sederhana tentang peluang ialah ldquoberbagai situasi
lingkungan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnisrdquo
d) Faktor ancaman pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian
peluang Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman ldquoadalah faktor-
faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnisrdquo Jika tdak
diatasi ancaman akan menjadi ldquoganjalanrdquo bagi satuan bisnis yang
bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun dimasa depan
Salah satu model analisis SWOT yang merupakan rangkuman dari
beberapa model adalah yang diperkenalkan oleh Kearns (dalam J Salusu 2000)
seperti pada diagram berikut ini
Faktor
Eksternal
Faktor
Internal
Opportunities
Threats
Strengths
Comparative Advantage
Mobilization
Weaknesses
InvesmentDivtesment
Damage Control
Gambar 1 Analisis SWOT
Diagram diatas menampilkan matriks enam kotak dua yang paling diatas
adalah kotak faktor eksternal yaitu peluang dan ancamantantangan sedangkan
dua kotak sebelah kiri adalah kotak faktor internal yaitu kekuatan-kekuatan dan
kelemahan-kelemahan organisasi Empat kotak lainnya A B C dan D
merupakan kotak isu-isu stratejik yang timbul sebagai hasil kontak antara faktor-
faktor eksternal dan faktor-faktor intrnal Keempat isu stratejik itu di beri nama
11
(a) comporative advantage (b) mobilization (c) investmentdivtesment dan (d)
damage control Apabila para pengambil keputusan telah melihat peluang yang
tersedia dan ternyata juga memiliki posisi internal yang kuat maka organisasi itu
menghadapi isu stratejik yang dapat disebut comporative advantage (keunggulan
komporatif) Dua elemen stratejik yang paling baik bertemu sehingga para
eksekutif tidak boleh membiarkannya hilang tetapi sebaliknya harus
memperkuatnya dengan berbagai perencanaan yang mampu mendukungnya
Sel A ini memberi kemungkinan bagi organisasi untuk berkembung lebih
cepat namun harus senantiasa waspada terhadap perubahan yang tidak menentu
dalam lingkungan Pertanyaannya adalah bagaiamana memanfaatkan kekuatan
yang ada untuk meningkatkan posisi kompetitifnya
Sel B yaitu isu stratejik mobilization adalah kotak interaksi dan pertemuan
antara ancamantantangan dari luar yang diidentifikasi oleh para pengambil
keputusan dengan kekuatan organisasi Di sini para eksekutif hendaknya berusaha
memobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk
memperlunak ancaman dari luar tersebut bahkan kalau mungkin dapat
mengubahnya sebagai peluang
Sel C tampil isu stratejik investmentdivestment yang memberi pilihan
bagi para eksekutif karena situasinya kabur Peluang yang tersedia sangat
meyakinkan tetapi tidak ada kemampuan organisasi untuk menggarapnya dan
memberikan reaksi positif Kalau dipaksakan bisa memakan biaya terlalu besar
sehingga merugikan organisasi Lebih baik tinggalkan dan serahkan kepada
organisasi lain yang mungkin memiliki posisi yang lebih baik Bisa juga para
12
eksekutif tidak berbuat apa-apa Haruskah organisasi menanam investasi untuk
memperkuat titik lemahnya sehingga mampuu mengubah dan memperbaiki posisi
kompetitifnya
Sel D adalah kotak paling lemah dari semua sel karena dapat membawa
bencana bagi organisasi paling tidak merugikan program-programnya Sudah
terancam dari luar lalu di hadapakan pada sumber daya yang sangat lemah
Strategi yang ditempuh ialah mengendalikan kerugian yang diderita sehingga
tidak separah dengan yang diperkirakan Hal itu dapat dilakukan dengan sedikit
membenahi sumber daya dengan harapan mampu memperkecil ancaman dari luar
tersebut Usaha itu diarahkan pada upaya mengalihkan kelemahan menjadi
kekuatan sungguh pun memakan waktu yang lama
2 Tujuan Strategi
Tujuan Stratejik adalah kunci dari arah perubahan masa depan Ia
mengarahkan apa yang hendak dikejar diwaktu yang akan datang yaitu dalam
jangka waktu sekian sekitar tiga sampai lima tahun Arahan itu harus jelas dan
tegas bagi keseluruhan organisasi oleh sebab itu sering juga dikatakan bahwa
tujuan stratejik merupakan planning umbrella (payung perencanaan) dalam
mengintegrasikan usaha dari semua unit kerja dan personil kedalam suatu
kegiatan menyeluruh dan menyatu dari suatu organisasi Untuk dapat melakukan
itu tujuan stratejik harus lebih tajam daripada misi tetapi masih cukup luas untuk
dapat mendorong lahirnya kreatifitas dan inofasi bagi semua unit kerja (Koteen
1991) Dengan tegas Koteen (dalam J Salusu 2000) mengatakan bahwa apabila
tujuan stratejik berjalan dengan baik maka kenyataan itu sudah merupakan ldquokunci
13
keunggulan dan kesuksesanrdquo sebab arahannya jelas yaitu untuk mendapatkan
manfaat terbesar dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia Juga membantu
menciptakan kondisi yang mendorong pertumbuhan dan kemajuan organization
secara prakmatis tujuan stratejik adalah kinci menuju kelangsungan hidup
organisasi ini berarti pada saat-saat yang kritis ia harus memusatkan perhatian
segera jelas dan bahkan agresif terhadapa hal-hal yang memerlukan perubahan
hal ini dimaksudkan menanggulangi situasi yang bisa mengancam organisasi yang
dapat mempengaruhi stabilitas keuangan dan kelanjutan hidup organisasi
3 Inisiatif Strategi
Inisiatif strategi pada dasarnya menjelaskan maksud dan rangkuman dari
tindakan-tindakan yang akan dilancarkan untuk mencapai tujuan strategi
Didalamnya sudah tercakup strategi yang akan dipakai untuk mencapai hasilakhir
yang diinginkan Inisiatif strategi biasanya lahir setelah ditemukan implikasi-
implikasi strategi dari kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan
ancaman dari lingkungan eksternal Biasanya juga inisiatif strategi itu muncul
dengan cara informal dari eksekutif kepala atau bahkan dari anggota staf
organisasi
Setiap inisiatif strategi dari mana pun sumbernya perlu digarap secara
sistematis Tetapi perlu diketahui bahwa inisiatif strategi yang harus dijelaskan di
depan publik walaupun publik itu terbatas Para pengambil keputusan startegi
termasuk para pelaksana perlu mengetahui mengapa inisiatif itu ditampilkan dan
hasil apa serta keuntungan-keuntungan apa yang akan dinikmati andaikata inisiatif
itu dilaksanakan Tegasnya inisiatif strategi mengungkapkan langkah-langkah
14
penting yang perlu ditempuh untuk menghindari diri dari malapetaka eksternal
atau untuk mengejar peluang yang tersedia
4 Tingkat-Tingkat Strategi
Merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer Higgins (dalam
JSalusu 1996) menjelaskan adanya empat tingkatan
strategi keseluruhannya disebut Master Strategi yaitu
a) Enterprise strategy (Strategi perusahaan)
Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat setiap organisasi
mempunyai hubungan dengan masyarakat Masyarakat adalah kelompok
yang berada diluar organisasi yang tidak dapat dikontrol Didalam masyarakat
yang tidak terkendali itu ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti
kelompok penekan kelompok politik dan kelompok sosial lainnya Jadi
dalam strategi interprise terlihar relasi antara organisasi dan masyarakat luar
sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan
organisasi Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-
sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap
tuntutan dan kebutuhan masyarakat
b) Corporate strategy (Strategi perusahaan)
Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi sehingga sering disebut Grand
Strategi yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasiPertanyaan
apa yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan
bisnis itu tidak semata-mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis tetapi juga
oleh setiap organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit
15
c) Business strategy (Strategi bisnis)
Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaiamana merebut pasaran di tengah
masyarakat Bagaimana menempatkan organisasi dihati para pengusaha para
pengusaha para donor dan sebagainya Semuanya ini dimaksudkan untuk
dapat memperoleh keuntungan-keuntungan stratejik yang sekaligus mampu
menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik
d) Functional strategy (Strategi fungsional)
Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya
strategi lain Ada tiga jenis strategi functional yaitu
(1) Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang
memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang
sehat antara lain yang berkaitan dengan keuangan pemasaran sumber
daya penelitian dan pengembangan
(2) Strategi functional manajemen mencakup fungsi-fungsi manajemen
fungsi manajemen terbagi 11 yaitu planning organizing implementing
conrolling staffing leading motivating communicating decision
making representing dan integrating
(3) Strategi isu stratejik fungsi utamanya adalah mengontrol lingkungan
baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum
diketahui atau yang selalu berubah
B Pemerintah Daerah
Pemerintah sebagai sebuah organisasi ditinjau dari sudut biological adalah
sebuah organisme yang hidup dan setiap organisme yang hidup mempunyai
16
bagian yang disebut Kepala (head) Sebuah tubuh manusia atau hewan yang
dikendalikan oleh kepalanya sebuah rumah tangga dikendalikan oleh kepala
keluarga Kepala dapat dianggap identik dengan pemerintah baik itu pemerintah
pusat pemerintah daerah maupun pemerintahan daerah dimana pemerintah pusat
adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan
Negara Republik Indonesia yang di bantu oleh Wakil Presiden dan Menteri-
Menteri Negara sedangkan Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai
unsur penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom dan Pemerintahan
Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah
KabupatenKota adalah BupatiWalikota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) KabupatenKota menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan
prinsip otonomi selaus-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia Sedangkan wewenang Pemerintahan Daerah yaitu (1)
mengajukan rancangan Pemerintah Daerah (PERDA) (2) menetapkan Peraturan
Daerah (PERDA) yang telah mendapat persetujuan bersama Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) (3) menetapkan peraturan Kepala Daerah dan keputusan
Kepala Daerah (4) mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang
sangat dibutuhkan oleh Daerah danatau masyarakat (5) melaksanakan wewenang
lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah)
Urusan-urusan Pemerintahan Daerah yaitu (a) urusan pemerintahan wajib
yang berkaitan dengan pelayanan dasar seperti pendidikan kesehatan pekerjaan
17
umum dan penataan ruang perumahan rakyat dan kawasan pemukiman
ketentraman ketertiban umum dan pelindungan masyarakat (b) urusan
pemerintahan yang wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar seperti
tenaga kerja pemberdayaan perempuan perlindungan anak pangan pertahanan
lingkungan hidup perhubungan komunikasi informatika pemberdayaan
masyarakat desa koperasi usaha kecil menengah administrasi kependudukan
dan pencatatan sipil (c) urusan pemerintahan pilihan seperti kelautan perikanan
pariwisata pertanian kehutanan energi sumber daya mineral perdagangan
perindustrian dan transmigrasi (Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah)
Pemerintah adalah proses penetapan janji dan legitimasi seorang pejabat
Negara Publik diukur dengan fakta sejauh mana ia menebar janji demikian
menurut Ndraha (2003) yang baik bersifat internal maupun kepada masyarakat
umum Sedangkan menurut Delly Mustafa (2013) mengemukakan bahwa
pemerintah adalah keseluruhan struktur lembaga dan unit-unit dalam Negara
yang bertugas untuk mengatur pelaksanaannya tugas-tugas pemerintahan Uraian
ringkas di atas menunjukkan bahwa (1) pemerintah dapat dianggap sebagai
suatu yang given ditakdirkan hadir dimana-mana dan merupakan bagian yang
integral sebuah sistem (2) pemerintah terbentuk secara evolusioner sebagai
produk penyesuaian diri manusia dengan perubahan lingkungan hidupnya agar ia
tetap survive (3) pemerintah terbentuk melalui revolusi penakluk atau
pernyataan (4) dapat juga dianggap sebagai produk manajemen pemerintahan
18
yang sengaja dibentuk berdasarkan kesepakatan warga masyarakat sebagai alat
(input) untuk mencapai tujuan dan misi tertentu
C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah suatu bentuk strategis
dalam membangun pariwisata baik di Tingkat Lokal Regional maupun Nasional
DMO dapat pula merupakan struktur tata kelola destinasi pariwisata dimana
melibatkan bukan hanya stakeholder bahkan shareholder yang mampu
memberikan sharing pendapat bahkan sharing anggaran untuk memulai kegiatan-
kegiatan pariwisata Pengelolaan pariwisata di destinasi tertentu di Indonesia
masih jauh ketinggalan dibanding negara-negara lainnya di Asia sehingga
pariwisata di Negara kita masih jauh ketinggalan dari sistem pengelolaannya
Adapun visi dan misi Toraja DMO didirikan pada tanggal 3 Mei 2012 dengan
dua fokus utama yaitu
1) Peningkatan kapasitas untuk masyarakat dan pelaku bisnis pariwisata
lokal
2) Pengorganisasian pencarian dan pengembangan objek pariwisata fasilitas
serta peningkatan aksebilitas ke Toraja
Di bawah koordinas pemerintah setempat (Bupati Tana Toraja) struktur
organisasi Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terdiri Ketua Wakil
Ketua dan Komisi Komisi sarana dan prasarana Komisi sumber daya manusia
Komisi daya tarik wisata Komisi pemasaran dan promosi dan komisi
lingkungan Sedangkan anggota dari Toraja DMO terdiri dari perwakilan
pemerintah setempat (SKPD-BAPPEDA Dinas pariwisata Dinas Koperasi dan
19
Perdagangan dan sebagainya) asosiasi pariwisata (PHRI dan ASITA) dan ketua
Komunitas setempat (kelompok adat kelompok agama dan kelompok pemuda)
Saat ini Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) mensinergikan
upaya untuk menata kembali perannya diantara pemangku kepentingan pariwisata
di Toraja Anggota internal Toraja DMO mengemukakan ide untuk mengusulkan
Toraja DMO sebagai organisasi legal yang nantnya akan berfungsi sebagai
organisasi yang berkelanjutan sekaligus sebagai perwakilan resmi destinasi
pariwisata Toraja Melalui partisipasi aktif Toraja DMO menciptakan kembali
pencitraan untuk destinasi Toraja mempromosikan Toraja melalui partisipasi di
pameran travel di kancah Nasional maupun Internasional berkolaborasi dengan
pelaku usaha pariwisata lokal untuk mengorganisasi dan mengatur perjalanan
eduksi (untuk media dan operatortur) serta menetapkan standar kualitas untuk
pelaku usaha pariwisata lokal (akomodasi restaurant dan operatortur) dalam
rangka memenuhi layanan berstandar Internasional Tanggung jawab utama
berikutnya dari Toraja DMO adalah untuk meningkatkan kepercayaan diantara
pelaku usaha pariwisata dan pemangku kepentingan lokal Harapannya semoga
keberadaan Toraja DMO akan menambah manfaat untuk perekonomiani
masyarakat setempat Saat ini industri pariwisata hanya menduduki peringkat
sebagai pendapatan terbesar ketiga di Toraja Pemerintah Daerah Toraja dan
Toraja DMO bekerja bahu-membahu dan saling mendukung bagi
keberlangsungan industri pariwisata di Toraja
Pendekatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) akan lebih
memudahkan bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan pariwisata karena
20
akan dilakukan melalui tata kelola yang terpadu DMO akan melakukan tugas
koordinasi perencanaan pengendalian organisasi destinasi keberlanjutan dan
implementasi yang dilakukan secara inovatif dan sistemik dengan memanfaatkan
tehnologi informasi yang melibatkan tiga pilar penggerak pembangunan
pemerintah industri pariwisata dan masyarakat dengan tujuan untuk
meningkatkan tata kelola destinasi yang dikelola dengan pendekatan lokal namun
berskala internasinal
Alastair Morrison dalam Konferensi Nasional Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) di Jakarta Agustus (dalam wardhono 2014) menjelaskan
bahwa panduan DMO dimulai dari product development marketing riset
komunication community relations pengembangan sumber daya hingga
kemudian tahapan pengelolaan (governance) Adapun salah satu faktor
pendukung dalam meningkatkan DMO adalah rambu solo dimana rambu solo
adalah upacara adat kematian masyarakat Toraja yang bertujuan unttuk
menghormati dan menghantarkan arwah orang yang meninggal dunia menuju
alam roh yaitu kembali kepada keabadian bersama para leluhur mereka kesebuah
tempat peristirahatan Upacara ini sering juga disebut upacara penyempurnaan
kematian karena orang yang meninggal baru dianggap benar-benar meninggal
setelah seluruh proses upacara ini digenapi Jika belum maka orang yang
meninggal tersebut hanya dianggap sebagai orang yang sakit atau lemah sehingga
ia tetap diperlakukan seperti halnya orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur
dan disediakan makanan dam minuman bahkan selalu di ajak bicara
21
D Pariwisata
Pengertian pariwisata secara Etomoogi pariwista berasal dari dua kata
yaitu ldquoparirdquo yang berarti banyakberkeliling sedangkan pengertian wisata berarti
ldquopergirdquo Di dalam kamus besar Indonesia pariwisata adalah suatu kegiatan yang
berhubungan dengan perjalanan rekreasi sedangkan pengertian secara umum
pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara
waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain dengan
meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud
mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya tetapi semata-mata untuk
menikmati kegiatan pertamasyaan atau rekreasi untuk memenuhi keinginan yang
beraneka ragam
Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai
fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat pengusaha Pemerintah
dan Pemerintah Daerah (Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang
Kepariwisataan) Sedangkan menurut Muljadi 2012 pariwisata adalah suatu
aktivitas perubahan tempat tinggal sementara dari seseorang diluar tempat tinggal
sehari-hari dengan suatu alasan apapun selain melakukan kegiatan yang biasa
menghasilkan upah atau gaji
Istilah pariwisata ini mulai dipakai setelah tahun 1960 untuk mengganti
istilah bertamasya melancong atau piknik dan memberi pengertian yang
sederhana dan sempit yaitu bepergian ke suatu tempat yang tidak jauh untuk
sekedar bersantai Sedangkan dalam era saat ini alasan dan sifat perjalanan yang
dilakukan dalam kaitannya dengan mobilitas pergerakan manusia ini jauh lebih
22
luas Sehingga digunakan istilah pariwisata dimana pengertian pariwisata lebih
luas menyangkut persoalan-persoalan mobilitas pergerakan manusia dari suatu
tempat ke tempat lain dengan tujuan memperoleh nilai kegunaan bagi
pemanfaatan jasa pariwisata Dan bagi yang memanfaatkannya menerima suatu
nilai berupa pendapatan dari jasa pariwisata tersebut Oleh karena itu pariwisata
mengandung nilai ekonomi ynag tinggi bagi pemanfaatan jasa tersebut sebagai
komoditas ekonomi Suatu perjalan dianggap sebagai perjalanan wisata bila
memenuhi persyaratan yang diperlukan yaitu 1) bersifat sementara 2) bersifat
sukarela (voluntary) dalam arti tidak terjadi paksaan 3) tidak bekerja yang
bersifat menghasilkan upah ataupun bayaran Adapun penegrtian kepariwisatan
menurut Bahar dan Marpaung 2002 kepariwisataan adalah sebuah kegiatan yang
dilakukan untuk orang yang melakukan kegiatan perjalanan
Menurut Pendit (2002) terdapat beberapa jenis pariwisata yaitu
1) Wisata budaya ini dimaksudkan dengan perjalanan yang dilakukan atas dasar
keinginan unutk mempluas pandangan hidup seseorang dengan jalan
mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri
mempelajari keadaan rakyat kebiasaan dan adat istiadat mereka cara hidup
mereka budaya dan seni mereka Sering perjalanan seperti ini disatukan
dengan kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan budaya seperti
eksposisi seni (seni tari drama musik dan seni suara) atau kegiatan yang
bermotif kesejarahan dan sebagainya
2) Wisata kesehatan hal ini dimaksudkan dengan perjalanan seorang wisatawan
dengan tujuan untuk meninggalkan keadaan lingkungan tempat sehari-hari
23
dimana ia tinggal demi kepentingan beristirahat dalam arti jasmani dan rohani
dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas yang
mengandung mineral yang dapat menyembuhkan tempat yang mempunyai
iklim udara menyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas
kesehatan lainnya
3) Wisata olahraga Ini dimaksudkan dengan wisatawan yang melakukan
perjalanan dengan tujuan berolah raga atau menghadiri pesta olahraga di
suatu tempat atau suatu negara seperti Asian Games Olympiade Thomas
Cup Uber Cup dan lain-lain Olah raga lain yang tidak termasuk dalam pesta
olahraga atau games misalnya berburu memancing berenang dan berbagai
cabang olehraga di dalam air atau di pegunungan
4) Wisata komersial yang termasuk dalam wisata komersial ini adalah
mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial
seperti pameran industri pameran dagang dan sebagainya Pada mulanya
banyak orang berpendapat bahwa hal ini tidak dapat digolongkan dalam dunia
kepariwisataan dengan alasan bahwa kegiatan perjalanan untuk pameran atau
pekan raya ini hanya dilakukan oleh orang-orang yang khusus mempunyai
urusan bisnisTetapi dalam kenyataannya pada dewasa ini dimana pameran
atau pekan raya banyak dikunjungi oleh masyarakat kebanyakan dengan
tujuan ingin melihat yang membutuhkan fasilitas akomodasi dan transportasi
Disamping itu dalam pekan raya atau pameran biasanya dimeriahkan dengan
berbagai atraksi atau pertunjukan kesenian Itulah sebabnya wisata komersial
ini menjadi kenyataan yang sangat menarik dan menyebabkan kaum
24
pengusaha angkutan dan akomodasi membuat rancanganndashrancangan istimewa
untuk keperluan tersebut
5) Wisata politik jenis wisata ini meliputi perjalanan yang dilakuka untuk
mengunjungi atau mengambil bagian dalam peristiwa kegiatan politik
misalnya perayaan 17 Agustus di Jakarta Biasanya fasilitas akomodasi dan
transportasi serta berbagai atraksi diadakan secara meriah bagi para
pengunjung Disamping itu yang termasuk dalam kegiatan wisata politik
adalah peristiwa-peristiwa penting seperti konfrensi musyawarah kongres
yang selalu disertai dengan kegiatan darmawisata
6) Wisata sosial yang dimaksud dengan wisata ini adalah pengorganisasian suatu
perjalanan yang murah dan mudah untuk memberi kesempatan kepada
masyarakat ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan seperti misalnya
kaum buruh pemuda pelajar mahasiswa petani dan sebagainya Organisasi
ini berusaha untuk membantu mereka yang mempunyai kemampuan terbatas
dari segi finansial untuk dapat memanfaatkan waktu libur atau cuti sehingga
dapat menambah pengalaman dan memeperbaiki kesehatan jasmaniah dan
mental mereka
7) Wisata pertanian wisata pertanian ini adalah pengorganisasian perjalanan yang
dilakukan ke proyek- proyek pertanian perkebunan ladang pembibitan dan
sebagainya dimana wisatawan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan
untuk tujuan studi maupun untuk sekedar menikmati aneka macam tanaman
8) Wisata maritim (bahari) jenis wisata ini biasanya dikaitkan dengan kegiatan
oleh raga di air danau pantai teluk dan laut Misalnya memancing
25
berlayar menyelem sambil melakukan pemotretaan kompetisi berselancar
mendayung berkeliling melihat ndash lihat taman laut dengan pemandangan yang
indah
9) Wisata cagar alam untuk jenis wisata ini biasanya diselenggarakan oleh agen
atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan jalan
mengatur wisata ke tempat atau daerh cagar alam taman lindung hutan
daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh
undang-undang Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan
keindahan alam kesegaran hawa udara pegunungan keajaiban hidup
binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuhndashtumbuhan yang jarang
ditemukan di tempat lain
Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan di atas dapat diambil
suatu pengertian pariwisata adalah suatu kegiatan yang melibatkan orang-orang
yang melakukan perjalanan dengan tujuan untuk mendapatkan kenikmatan dan
memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu dalam kurun waktu tertentu dan bukan
mencari nafkah
E Kerangka Pikir
Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah program yang
diprakarsai oleh kementerian pariwisata dan Ekonomi kreatif Republik Indonesia
pada tahun 2010 Adapun indikator strategi dalam peningkatan DMO ada dua
yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan (2) faktor
eksternal yang meliputi peluang dan ancaman Jika indikator-indikator diatas
26
berjalan dengan baik maka keberhasilan DMO dapat tercapai Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada bagan sebagai berikut
Gambar 2 Kerangka Pikir
F Deskripsi Fokus
Penelitian ini di fokuskan pada strategi pemerintah dalam peningkatan
destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana Toraja Dengan
melalui indikator yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan
(2) faktor eksternal yang meliputi peluang dan ancaman
G Deskripsi Fokus Penelitian
1 Strengths
Kekuatan atau (strengths) adalah kompotensi khusus yang terdapat dalam
organisasi yang berakibat pada pemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha
di pasaran dan setelah penulis melakukan observasi di lokasi obyek wisata Tana
Toraja penulis melihat ada berbagai macam kekuatan yang dimiliki obyek wisata
Tana Toraja seperti a) keindahan alam b) kearifan lokal c) ragam budaya
Strategi Dalam Peningkatan DMO
Faktor Internal
1 (Strengths) Kekuatan
2 (Weaknesses) Kelemahan
Faktor Eksternal
1 (Opportunities) Peluang
2 (Trheats) Aancaman
DMO tercapai
tercapai
27
2 Weaknesses
Kelemahan atau (weaknesses) adalah keterbatasan atau kekurangan yang
menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan
hal ini yang sekarang yang terjadi di Tana Toraja dimana dalam meningkatkan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terkendala dengan berbagai macam
kekurangan seperti a) infrastuktur jalan yang belum optimal b) Kebersihan
kurang terjaga di lokasi obyek wisata
3 Oportunities
Peluang atau (opportunities) adalah berbagai situasi lingkungan yang
menguntungkan bagi suatu satuan bisnis dengan berbagai kekuatan yang dimiliki
obyek wisata Tana Toraja tentu memberikan dampak positif dalam meningkatkan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja seperti a)
agrowisata b) berbagai bisnis lainnya
4 Threats
Ancaman (threats) adalah lingkungan yang tidak menguntungkan suatu
satuan bisnis dengan berbagai kelemahan yang ada tentu akan berdampak negatif
dalam meningkatkan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana
Toraja seperti a) penetrasi budaya luar b) ketergantungan ekonomi
5 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)
DMO adalah suatu bentuk strategis dalam membangun pariwisata baik
ditingkat lokal Regional maupun Nasional Keberhasilan suatu DMO bukan
hanya mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu
28
mengorganisir baik dari segi internal maupun eksternal sehingga DMO dapat
tercapai
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dua bulan di Kabupaten Tana Toraja setelah
seminar proposal dengan tujuan untuk mengetahui strategi pemerintah dalam
peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana
Toraja
B Jenis dan Tipe Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis deskriptif kualitatif yaitu metode
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objektif tentang strategi
pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di
Kabupaten Tana Toraja
2 Tipe Penelitian
Tipe penelitian adalah penelitian fenomena logis yang suatu bentuk
penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang strategi
pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di
Kabupaten Tana Toraja
C Sumber Data
1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan atau
tempat penelitian sedangkan menurut Lofland bahwa sumber data utama dalam
penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan Kata-kata dan tindakan
30
merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau
mewawancarai oleh karena itu penulis menggunakan sumber dari informasi yang
terpilih
2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung tetapi ada
penelitian sebelumnya seperti dokumen buku-buku laporan peraturan-peraturan
pemerintah dan data yang bersifat informasi tertulis yang digunakan dalam
penelitian
D Informan Penelitian
Obyek utama penelitian ini ialah Strategi Pemerintah Dalam peningkatan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Parawisata Di Kabupaten Tana Toraja
Dimana yang dimaksud disini adalah orang yang diharapakan dapat memberikan
data secara obyektif netral dan dapat dipertanggung jawabkan Adapaun
informan dalam penelitian ini yakni sebagai berikut
Tabel 1 Target Informan Penelitian
No Informan Jumlah
1 Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten Tana
Toraja
1 Orang
2 Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten Tana
Toraja
1 Orang
3 Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata
Tana Toraja
1 Orang
4 Trevel Agent 1 Orang
5 Wisatawan 2 Orang
6 Masyarakat 3 Orang
Jumlah 9 Orang
31
E Teknik Pengumpulan Data
1 Wawancara
Dalam penelitian ini peneliti melakukan kegiatan wawancara terhadap
orang-orang yang terlibat langsung dalam proses implementasi program destinasi
manajemen organisasi Dalam melakukan wawancara yang pertama peneliti
wawancarai adalah Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata
Tana Toraja yang kedua Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten
Tana Toraja yang ketiga Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten
Tana Toraja yang keempat travel agent yang kelima wisatawan dan yang
terakhir adalah masyarakat Dalam melakukan wawancara dengan informan yang
terkait peneliti sedikit mengalami kesulitan karena wisatawan dan masyarakat
jarang sekali ada yang mau di wawancarai sehingga peneliti banyak memakan
waktu dalam melakukan wawancara dengan masyarakat dan wisatawan
2 Observasi
Obyek dari pengamatan ini adalah tindakan dari pemerintah dalam proses
implementasi program destinasi manajemen organisasi Sebelum peneliti
mengangkat judul strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja peneliti terlebih dulu
melakukan observasi dengan mendatangi beberapa obyek wisata yang ada di
Kabupaten Tana Toraja seperti wisata Buntu Burake Pango-pango dan lain-lain
sebagainya setelah peneliti menemukan masalah baru mengangkat judul tersebut
diatas dan setelah ujian seminar proposal peneliti turun lagi kelapangan untuk
melakukan penelitian peneliti melakukan observasi kedua dan masalahnya pun
32
masih sama yaitu infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan di obyek
wisata yang tidak terjaga
3 Dokumentasi
Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan melalui rekaman
kegiatan yaitu dengan cara melihat hal-hal penting selama penelitian berlangsung
Rekaman kegiatan tersebut antara lain berupa foto untuk memperoleh gambaran
visual kegiatan pemerintah dalam implementasi program destinasi manajemen
organisasi di kabupaten Tana Toraja Dalam melakukan penelitian peneliti
melakukan dokumentasi berupa foto-foto atau gambar dan melakukan rekaman
pada saat wawancara dengan informan berlangsung dengan menggunakan HP
Samsung serta arsip-arsip atau data yang di dapatkan dari Kantor Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja dan Kantor Badan Pusat Statistik (BPS)
Tana Toraja
F Teknik Analisis Data
Analisis data ialah langkah selanjutnya untuk mengelola data dimana data
yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk
menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitian Dalam
model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman
(dalam Sugiyono 2008) ketiga komponen tersebut yaitu
1) Data reduction (Reduksi data)
Data yang diperoleh dilapanagan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu di
catat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makan lama peneliti
dilapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk
33
itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data Mereduksi data
berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal
yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu
2) Data display (Penyajian data)
Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya
3) Conclusion drawingverification (Penarikan kesimpulan dan verifikasi)
Langkah ke tiga dalam penelitian kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasi Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnya Tetapi apabila data kesimpulan data yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid
dan konsisten saat penelitian kembali kelapangan mengumpulkan data maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel
G Pengabsahan Data
Keabsahan data sebagai usaha untuk memenuhi nilai kebenaran penelitian
yang berkaitan dengan fenomena judul tersebut maka paling tidak ada 3 (tiga)
teknik yang penulis gunakan yaitu
1) Teknik perpanjangan kehadiran penelitian dalam hal ini penulis
memperpanjang waktu di dalam mencari data di lapangan mengadakan
wawancara tidak hanya dilakukan satu kali tetapi peneliti dilakukan berulang
kaliberhari-hari berminggu-minggu bahkan berbulan- bulan Hal ini penulis
lakukan dengan tujuan untuk memperoleh data yang benar disamping itu
34
penulis juga mengadakan ceking data samapi mendapat data yang benar dan
dipertanggung jawabkan secara ilmiah Melakukan pengamatan secara terus-
menerus termasuk kegiatan pengecekan data melalui informan lain untuk
menanyakan kebenaran informasi tersebut dan data lain yang penting
2) Teknik triangulasi Menurut Sugiyono (2008) triangulasi diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai
waktu Lebih lanjut Sugiyono (2008) membagi tringulasi kedalam 3 macam
yaitu
(a) Triangulasi sumber
Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah di
peroleh melalui beberapa sumber Dalam hal ini peneliti melakukan
pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil
pengamatanwawancara dan dokumen-dokumen yang ada Kemudian
peneliti membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara dan
membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang ada
(b) Triangulasi teknik
Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber
yang sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh
dengan wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumen Apabila
denga tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut Menghasilkan data
yang berbeda-beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada
sumber data yang bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data
35
mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya benar karena sudut
pandangnya berbeda-beda
(c) Triangulasi waktu
Waktu yang sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber
masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih
valid sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian
kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan
dengan wawancara observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi
yang berbeda Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda maka
dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian
datanya Triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil
penelitian dari tim peneliti lain yang diberi tugas melakukan pengumpulan
data
3) Teknik ketekunan pengamatan keabsahan data melalui ketekunan
pengamatan dalam peneletian ini di lakukan pada saat penelitian melakukan
observasi dilapangan Peneliti selalu berusaha untuk melakukan
pengamatan seteliti dan setekun mungkin berbagai informasi atau data
yang ada baik dianggap penting maupun kurang penting selalu dianalisis
secermat mungkin
36
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian
1 Letak Geografis
Kabupaten Tana Toraja adalah sebuah Kabupaten di Provensi Sulawesi
Selatan Indonesia Ibu kotanya adalah Makale Kabupaten Tana Toraja di bentuk
berdasarkan Undang-undan Nomor 28 Tahun 2008 tentang kabupaten Toraja di
mekarkanan menjadi 2 Kabupaten pada tanggal 26 November 2008 Kabupaten
Tana Toraja resmi di bagi menjadi Kabupaten Tana Toraja (dengan Ibu kota
Makale) dan Toraja Utara (dengan Ibu kota Rantepao) dengan Bupati bernama Ir
Nicodemus Biringkanae dan Wakilnya bernama Victor Datuan Batara SH yang
dilantik pada tanggal 17022016 di Kantor Gubernur Sulsel Jl Urip Sumoharjo
Kota Makassar
Kabupaten Tana Toraja terdapat hulu sungai yang merupakan salah satu
sungai terpanjang di Sulawesi Selatan yaitu sungai Sarsquodan membelah kota
Rantepao dan Kabupaten Tana Toraja Jarak Ibukota Kabupaten Tana Toraja
dengan Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan sekitar 331 km yang dapat ditempuh
lewat darat dan udara Lewat darat melewati Kabupaten Enrekang Kabupaten
Sidrap Kotamadya Pare-pare Kabupaten Barru Kabupaten Pangkep serta
Kabupaten Maros Dan lewat udara melalui Bandar udara Pongtiku yang berada di
Kecamatan Rantetayo Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu dari 23
kabupaten yang ada di Propinsi Sulawesi Selatan yang terletak diantara
37
2ordm20acutesampai 3ordm30acute Lintang Selatan dan 119ordm30acute sampai 120ordm10acute Bujur Timur
Batas-batas Kabupaten Tana Toraja adalah
1) Sebelah Utara Kabupaten Luwu dan Kabupaten Mamuju
2) Sebelah Timur Kabupaten Luwu
3) Sebelah Selatan Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Pinrang
4) Sebelah Barat Kabupaten Polma
Luas wilayah Kabupaten Tana Toraja tercatat 320577 km2 atau sekitar
5 dari luas Propinsi Sulawesi Selatan yang meliputi 19 sembilan belas
kecamatan Jumlah penduduk pada tahun 2014 berjumlah 289193 jiwa yang
terdiri dari 174604 jiwa laki-laki dan 114589 jiwa perempuan
2 Visi dan Misi Kabupaten Tana Toraja
a) Visi
Terwujudnya Pemerintahan yang kompeten mengelola pembangunan
menuju terciptanya masyarakat religius sejahtera berkeadilan sesuai karakteristik
ekologis sosial ekonomi dan budaya Tana Toraja
b) Misi
(1) Revitalisasi fungsi birokrasi dan meningkatkan kinerja tata kelola
pemerintahan dalam rangka efektifitas pelaksanaan pembangunan serta
distribusi layanan publik yang bersih transparan dan akuntabel
(2) Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan mutu
pendidikan dan layanan kesehatan Penguatan kapasitas peran institusi
keagamaan sosial kemasyarakatan kepemudaan dan perempuan melalui
pengendalian pertumbuhan penduduk serta pengendalian pertumbuhan
38
penduduk dalam rangka terciptanya ketahanan serta kesetiakawanan sosial
(3) Peningkatan ekonomi kerakyatan melalui pendayagunaan dan pengembangan
potensi sumber daya pertanian perkebunan peternakan dan perikanan serta
pengembangan usaha kecil menengah dengan mengandalkan partisipasi
seluruh elemen masyarakat dan dunia usaha dalam rangka peningkatan
kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan
(4) Mengoptimalkan pembangunan infrastruktur desa-kota untuk membuka
isolasi wilayah khususnya daerah terpencil guna mendukung kelancaran akses
layanan publik arus barang dan jasa pengembangan dan diversifikasi potensi
pariwisata serta berbagai potensi usaha produktif masyarakat
5) Menjadikan Tana Toraja sebagai kabupaten terdepan dalam pengembangan
program Gerakan Hijau (Go Green) serta pariwisata berbasis Budaya dan
Lingkungan (Eco-Culture Tourism) di Sulawesi Selatan
3 Keadaan Sosial
Keadaan sosial budaya masing-masing daerah tidaklah sama setiap daerah
memiliki corak adat-istiadat sendiri-sendiri begitu pula dengan kabupaten Tana
Toraja Berikut adalah keadaan sosial budaya kabupaten Tana Toraja
a) Kesehatan
Sampai tahun 2014 di Kabupaten Tana Toraja terdapat 2 rumah sakit
Sedangkan fasilitas kesehatanlain di Tana Toraja terdapat 21 puskesmas Dalam
pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) jumlah akseptor baru yang
terjaring pada tahun 2014 sebanyak 12799 orang Pada umumnya akseptor baru
tersebut memilihmenggunakan kontrasepsi Pil dan suntikan yakni masing-masing
39
5769orang dan 32864 orang Pada tahun 2009 akseptor aktif berjumlah
24536 orang
b) Pendidikan
Pembangunan bidang pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa Pembangunan sumber daya manusia (SDM) suatu negara akan
menentukan karakter dari pembangunan ekonomi dan social karena manusia
adalah pelaku aktif dari seluruh kegiatan tersebutDari tahun ke tahun partisipasi
seluruh masyarakat dalam dunia pendidikan di Tana Toraja semakin meningkat
hal ini berkaitan dengan berbagai program pendidikan yang dicanangkan
pemerintah untuk lebih meningkatkan kesempatan masyarakat untuk mengenyam
bangku pendidikan
Peningkatan partisipasi pendidikan untuk mencapai bangku pendidikan
tertentu harus diikuti dengan berbagai peningkatan penyediaan sarana fisik
pendidikan dan tenaga pendidik yang baik untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel berikut
40
Tabel 2 Jumlah Tingkat Pendidikan di Tana Toraja Tahun 20142015
No Tingkat pendidikan Jumlah Sekolah Jumlah Murid
1 TK 94 Buah 2547 Jiwa
2 SD 231 Buah 20773 Jiwa
3 SLTP 72 Buah 20139 Jwa
4 SMA 18 Buah 9 567 Jiwa
5 SMK 23 Buah 4896 Jiwa
6 Perguruan Tinggi 4 Buah 9527
Sumber Kabupaten Tana Toraja Dalam Angka 2014
c) Agama
Perkembangan pembangunan dibidang spiritual dapat dilihat dari besarnya
sarana peribadatan masing-masing agama Penduduk kabupaten Tana Toraja
mayoritas beragama Kristen baik protestan maupun Katolik tapi yang paling
banyak adalah Kristen Protestan Jadi kegiatan yang berhubungan dengan
kebudayaan setempat diwarnai oleh ajaran kekristenan Tempat peribadatan
agama Kristen yang terdiri dari Kristen Protestan dan Katolik pada tahun 2014
masing-masing berjumlah 695 dan 110 unit
Tabel 3 Jumlah Pemeluk Agama Di Kabupaten Tana Toraja
No Agama Jumlah
1 Kristen protestan 171138
2 Katolik 55020
3 Islam 34020
4 Hindhu 10015
5 Buddha 19
Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015
41
4 Keadaan Budaya dan Pariwisata
Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata
(DTW) di Sulawesi Selatan memiliki daya tarik yang cukup besar baik yang
bersifat budaya alam sejarah maupun buatan Berikut beberapa potensi wisata
yang dimiliki oleh Kabupaten Tana Toraja
a) Budaya
Kabupaten Tana Toraja memiliki kebudayaan yang dikenal dengan
kebudayaan ldquoaluktardquo merupakan salah satu kepercayaan yang diakui di dalam
masyarakat Tana Toraja seperti
(1) Upacara Rambu Solorsquo (acara kematian)
Rambu Solorsquo adalah upacara pemakaman secara adat yang mewajibkan
keluarga dari almarhum membuat sebuah upacara sebagai tanda penghormatan
terakhir dan menghantarkan arwah orang yang meninggal menuju nirwana
Menurut kepercayaan masyarakat Toraja orang yang meninggal baru dianggap
benar-benar meninggal jika upacara adat rambu solorsquo dilaksanakan Oleh sebab
itu jasad orang yang belum diupacarakan masih tetap diperlakukan seperti halnya
orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur dan diberi hidangan makanan dan
minuman bahkan selalu diajak berbicara Upacara adat Rambu Solorsquo terdiri dari
beberapa rangkaian ritual diantaranya pembungkusan jenazah menghias peti
jenazah menurunkan jenazah ke lumbung untuk disemayamkan dan proses
pengusungan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir Selain itu dalam upacara
adat ini terdapat berbagai kegiatan budaya yang menarik yang dipertontonkan
antara lain 1) Marsquopasilaga tedong (Adu kerbau) upacara inilah yang menyedot
42
perhatian turis asing dan wisatawan lokal Kerbau adalah hewan yang dianggap
suci bagi suku Toraja dan Sisembarsquo atau Adu kaki 2) Tari-tarian yang berkaitan
dengan situs rambu solorsquo antara lain ParsquoBadong ParsquoDondi ParsquoRanding
ParsquoKatia Parsquopapanggan dan Passailo Sementara itu untuk seni musik antara lain
Parsquopompang Parsquodali-dali dan Unnosong Marsquotinggoro tedong (Pemotongan
kerbau dengan ciri khas masyarkat Toraja yaitu dengan menebas leher kerbau
dengan parang dilakukan dengan sekali tebas) Kerbau yang akan disembelih
biasanya akan ditempatkan pada sebuah batu yang disebut Simbuang Batu Jenis
kerbau yang terkenal dari Toraja adalah Tedong Bonga tedong bonga harganya
sangat tinggi hingga ratusan juta rupiah Rambu Solorsquo mencerminkan kehidupan
masyarakat Tana Toraja yang suka gotong royong memiliki strata sosial dan
menghormati orang tua
Gambar 3 Marsquorombongan (Penyambutan Tamu)
43
(2) Upacara Syukuran (Rambu Tukarsquo)
Upacara Rambu tukarsquo adalah upacara adat yang berhubungan dengan acara
syukuran di dalam upacara ini tak ada kesedihan yang ada hanya kegembiraan
Misalnya acara pernikahan syukuran panen dan peresmian rumah adattongkonan
yang baru atau yang selesai direnovasi menghadirkan semua rumpun keluarga
dari acara ini membuat ikatan kekeluargaan di Tana Toraja sangat kuat semua
upacara tersebut dikenal dengan nama MaBua Meroek atau Mangrara Banua
Sura Upacara ini menarik karena berbagai atraksi tarian dan nyanyian dari
kebudayaan Toraja yang unik Upacara Rambu Tukarsquo dilaksanakan sebelum
tengah hari di sebelah timur tongkonan Ini berbeda dengan Rambu solorsquo yang di
gelar tengah atau petang hari serta di adakan di sebelah barat tongkonan Sebagai
upacara kegembiraan Rambu Tukarsquo digelar mengiringi meningginya matahari
sedangkan Rambu Solorsquo untuk mengiringi terbenamnya matahari Untuk upacara
adat Rambu Tuka diikuti oleh seni tari seperti Pa Gellu Pa Boneballa Gellu
Tungga Ondo Samalele PaDao Bulan PaBurake Memanna Maluya PaTirra
Panimbong dan lain-lain Untuk seni musik yaitu Papompang PaBarrung
Papelle Musik dan seni tari yang ditampilkan pada upacara Rambu Solo tidak
boleh ditampilkan pada upacara Rambu tukarsquo
44
Gambar 4 Marsquogellursquo (Tari-tarian)
(3) Rumah Tongkonan
Tongkonan adalah rumah tradisional Toraja yang berdiri diatas tumpukan
kayu dan dishiasi dengan ukiran berwarnah merah hitam dan kuning Kata
tongkonan berasal dari bahasa Toraja tongkon (duduk) Tongkonan merupakan
pusat kehidupan sosial suku Toraja ritual yang berhubungan dengan tongkonan
sangatlah penting dalam kehidupan spiritual suku Toraja oleh karena itu semua
anggota keluarga diharuskan ikut serta karena tongkonan melambangkan
hubungan mereka dengan leluhur mereka Pembangunan tongkonan adalah
pekerjaan yang melelahkan dan biasanya dilakukan dengan bantuan keluarga
besar ada 3 jenis tongkonan yaitu 1) Tongkonan layuk adalah tempat menyusun
aturan aturan sosial keagamaan 2) Tongkoan pekaindoran (pekamberan atau
kaparengngesan) adalah berfungsi sebagai temapt pengurus atau pengatur
pemrintahan adat 3) Tongkonan batu arsquoriri adalah berfungsi sebagai tongkonan
penunjang yang mengatur dan membina persatuan keluarga serta membina
warisan
45
Gambar 5 Rumah Tongkonan Tana Toraja
b) Pariwisata
Tana Toraja terkenal akan obyek wisatanya yang sangat indah dan
menarik sehingga diminati para wisatawan Pada tahun 2012 Tana Toraja
mendapatkan program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) pada saat itu
juga kunjungan wisatwan semakin tahun semakin meningkat untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4 Jumlah Kunjungan Wiatawan Tahun Tana Toraja 2012 SD 2016
No
Tahun
Jumlah Wisatawan
Wisnus Wisman
Total
1 2012 20836 13532 34368
2 2013 42319 19324 61643
3 2014 60096 20167 80236
4 2015 82767 15731 98498
5 2016 55037 19491 74528
Sumber Kantor Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja
Tana Toraja memiliki berbagai tempat obyek wisata berikut nama-nama
obyek wisata Tana Toraja
46
(1) Obyek Wisata Lemo
Merupakan sebuah kuburan yang dibuat di bukit batu Bukit ini dinamakan
Lemo karena bentuknya bulat menyerupai buah jeruk (limau) Untuk membuat
lubang ini diperlukan waktu 6 bulan hingga 1 tahun dengan biaya sekitar Rp 30
juta Di pemakaman Lemo terdapat mayat yang disimpan di udara terbuka di
tengah bebatuan yang curam Kompleks pemakaman ini merupakan perpaduan
antara kematian seni dan ritual
Gambar 6 Obyek Wisata Lemo
(2) Obyek Wisata Kambira Atau Baby Grave (Kuburan Bayi Di Dalam Pohon)
Obyek wisata satu ini sangat unik karena jenazah bayi yang sudah
meninggal dimasukkan ke batang pohon Mayat bayi lalu diletakkan ke dalam
dan ditutupi dengan serat pohon dari bahan pelepas enau (kulimbang ijuk) Usia
pohon sekitar 300 ada juga yang 10 tahun dan tersimpan puluhan jenazah bayi
berusia 0-7 tahun di dalamnya Saat ini pohon tempat menyimpan mayat bayi
tersebut sudah tidak digunakan lagi Namun pohon tersebut masih terlihat tegak
berdiri sehingga menjadi daya tarik yang banyak dikunjungi wisatawan lokal mau
pun mancanegara
47
Gambar 7 Obyek wisata Baby Grave
(Penguburan Bayi Dalam Pohon)
(3) Obyek Wisata Makularsquo
Makula terletak di Sangalla sekitar 24 kilometer sebelah selatan kota
Rantepao atau lima enam kilometer di sebelah barat kota Makale Tana Toraja
Terdapat tiga sumber air panas di Makularsquo yang letaknya saling berdekatan Di
sekitar mata air itu berdiri beberapa rumah peristirahatan Pengelolanya sengaja
menyediakan kolam-kolam untuk menampung air panas yang dialirkan dari
sumbernya
Gambar 8 Obyek Wisata Makularsquo (Tempat Permandian)
48
(4) Obyek Wisata Sirope
Obyek wisata Sirope terletak plusmn 6 km di Kecamatan Makale Utara dan 1
km dari jalan poros tempat ini merupakan pemakaman batu pahat di tebing-tebing
batu kapur erong (tempat pemakaman purba dari kayu) dengan beberapa patung-
patung Kompleks pemakaman ini merupakan milik dari kaum bangsawan di
sekitar wilayah Lion dan Tondok Iring
Gambar 9 Obyek Wisata Sirope (Tempat Penguburan)
(5) Obyek Wisata Tumbang Datu Beborsquo
Obyek wisata Tumbang Datu Beborsquo adalah salah satu perkampungan adat
terletak di Kecamatan Sangallarsquo Utara plusmn 7 km dari Makale di sini terdapat
banyak rumah adat tongkonan lokasi upacara adat mata air pemakaman purba
kuburan bayi di pohon benteng pertahanan purba dan lain-lain Masyarakat
masih sangat memegang teguh tradisi
49
Gambar 10 Obyek Wisata Tumbang Datu Bebo
(Rumah Adat Tana Toraja)
(6) Obyek Wisata Tilanga
Obyek wisata Tilanga merupakan kolam alami yang jauh dari hingar
bingar kota terbentuk pada batuan cadas yang dikelilingi pepohonan rimbun
lengkap dengan bunyi-bunyian alam Permandian alam Tilanga terletak di Desa
Sarira Kecamatan Makale Tana Toraja Sulsel jaraknya sekitar 15 kilometer
sebelah selatan Kota Rantepao atau 12 kilometer sebelah utara Kota Makale
Yang menarik dari obyek wisata ini belut berukuran selengan bagian bawah
orang dewasa berenang dengan bebasnya tapi belut-belut tersebut tidak boleh di
tangkap dan di bawah pulang karena penduduk yang tinggal disana
menganggapnya sebagai binatang yang sakral
50
Gambar 11 Obyek Wisata Tilanga (Tempat Permandian)
(7) Obyek Wisata Pango-pango
Obyek wisata Pango-pango merupakan obyek wisata alam yang berada di
atas puncak gunung dengan ketinggian 1600-1700 Mdpl serta terdapat rimbunan
pohon pinus obyek wisata Pango-pango menggabungkan 2 unsur tempat wisata
yaitu wisata alam dan agro wisata Wisata alam Pango-pango terletak sekitar 7
Km dari Kota Makale Kabupaten Tana Toraja
Gambar 12 Obyek Wisata Pango-pango (Wisata Alam)
51
(8) Obyek Wisata Buntu Burake
Obyek wisata Buntu Burake merupakan obyek wisata religi yang
diresmikan pada tanggal 31 agustus 2015 bertepatan hari ulang tahun Kabupaten
Tana Toraja Di atas puncak Buntu Burake terdapat patung Yesus setinggi 40
Meter dan merupakan patung Tuhan Yesus tetringgi kedua di dunia setelah
Christ the king di Polandia setinggi 525 Meter dan di urutan ketiga yaitu patung
Yesus di Rio de janeiro Brasil setinggi 32 Meter
Gambar 13 Obyek Wisata Buntu Burake (Wisata Religi)
4 Keadaan Penduduk
Salah satu modal dasar dalam melaksanakan pembangunan di suatu
daerah adalah sumber daya manusianya dalam hal ini adalah penduduk Apabila
penduduk tersebut diarahkan atau di bina sebagai tenaga kerja yang efektif maka
hal ini merupakan potensi yang sangat besar nilainya Sebaliknya apabila
penduduk tidak di bina atau diarahkan dengan baik sedangkan laju pertumbuhan
penduduk tidak terkendali maka peningkatan kesejahteraan penduduk tidak
52
merata maka hal ini akan mengganggu keamanan stabilitas nasional Penduduk
Kabupaten Tana Toraja berdasarkan hasil akhir tahun 2015 berjumlah 226160
jiwa yang tersebar di 19 Kecamatan yang berjenis kelamin laki-laki lebih
banyak dari penduduk yang berjenis kelamin perempuan lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut
Tabel 5 Jumlah Penduduk Tana Toraja
No Jenis Keleamin Jumlah
1 Laki-laki 114589
3 Perempuan 111623
Total 226160
Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015
B Karakterisitik Informan
Berikut ini dipaparkan Karakterisitik Informan umum meliputi jenis
kelamin umur pendidikan pekerjaan dan pendapatan
1) Karakterisitik Informan berdasarkan jenis kelamin
Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut jenis
kelamin ditunjukkan pada tabel dibawah ini
Tabel 6 Karakterisitik Informan Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase ()
1 Laki-laki 6 665
2 Perempuan 3 335
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret 2016
Data tabel diatas menunjukkan 6 orang informan berjenis laki-laki dengan
persentase (665) sedangkan yang berjenis perempuan 3 orang dengan
persentase (335) Hal ini menunjukkan dalam penelitian ini informan yang
berjenis laki-laki lebih banyak di banding informan yang berjenis kelamin
perempuan
53
2) Umur
Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut umur
ditunjukkan pada tabel dibawah ini
Tabel 7 Karakteristik Informan Berdasarkan Umur
No Klasifikasi Umur Frekuensi Presentase ()
1 30-49 5 66
2 40-49 2 22
3 50-59 2 22
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016
Pada tabel 7 diatas dapat di lihat dari 9 informan berdasarkan umur
menunjukkan bahwa umur yang mendominasi informan berada pada kisaran 30-
49 tahun dengan persentase (66) sedangkan pada kisaran umur 40-49 tahun
(22) dan umur 50-59 tahun (22) adalah merupakan kisaran yang paling kecil
3) Tingkat pendidikan
Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut tingkat
pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 8 Karakterisitik Informan Berdasarkan Pendidikan
No Klasifikasi Pendidikan Frekuensi Presentase ()
1 SD 0 0
2 SMP 0 0
3 SMA 2 222
4 DIII 2 222
5 SI 3 333
6 S2 2 222
Jumlah 9 100
Sumber olahan Data Primer Maret Tahun 2016
54
Pada tabel 8 diatas dapat dilihat dari 9 informan berdasarkan pendidikan
menunjukkan bahwa pendidikan yang mendominasi informan berada pada jenjang
S1 dengan persentase (333) selanjutnya pada jenjang SMAD111 dan S2
persentasenya sama yaitu (222)
4) Pekerjaan
Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut
pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 9 Karakteristik Informan Berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan Frekuensi Persentase
1 PNS 4 44
2 Swasta 2 22
3 Honorer 2 22
4 IRT 1 12
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016
Tabel 9 apat dilihar diatas dari 9 informan berdasrkan pekerjaan
menunjukkan bahwa pekerjaan dari informan lebih banyak yang PNS yaitu 4
orang dengan persentase (44) yang sedang adalah honorer dan swasta yaitu
dengan persentase (22) yang paling sedikit adalah IRT dengan persentase
hanya (12)
5) Pendapatan
Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut
pendapatan dapat dilihat pada tabel berikut
55
Tabel 10 Karakteristik Informan Berdasarkan Pendapatan
No Pendapatan Frekuensi Persentase
1 500-700 ribu 2 25
2 1 ndash 2 juta 2 25
4 4-10 juta 5 50
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016
Tabel diatas menunjukkan bahwa informan yang mempunyai pendapatan
paling banyak ada 5 orang yaitu dengan persentase (50) informan yang
berpendapatan menengah sebanyak 2 orang dengan persentase (25) sedangkan
informan yang berpendapatan paling sedikit ada 2 orang dengan persentase (25)
C Strategi Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi
(DMO) Di Kabupaten Pariwisata Tana Toraja
Strategi yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja adalah analisis SWOT
karena analisi SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan suatu
masalah proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal dan faktor
eksternal Untuk mengetahui apakah DMO pariwisata Tana Toraja sudah tercapai
atau belum dapat dilihat dari hasil wawancara di bawah ini
1 Faktor internal
Faktor internal terbagi atas dua yaitu faktor kekuatan yang meliputi
keindahan alam kearifan lokal dan ragam budaya sedangkan faktor kelemahan
meliputi infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan kurang terjaga
56
a) Kekuatan
Indikator pertama Kekuatan terdiri dari tiga sub variabel yaitu 1)
keindahan alam 2) kearifan lokal 3) ragam budaya Ketiga sub variabel akan
dijelaskan di bawah ini
(1) Keindahan alam
Sebuah keindahan alam sangat dibutuhkan dalam meningkatkan destinasi
pariwisata karena dengan adanya keindahan alam yang menarik dan sejuk akan
menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan Ketika ditanyakan tentang keindahan
alam berikut tanggapan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten
Tana Toraja
ldquoDari segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki panorama
alam yang sangat menarik dan sejuk pada saat kita memasuki kawasan
obyek wisata yang ada di Pango-pango kita dapat rasakan kesejukan di
alam bebas Sekitar wilayah Pango-pango ini banyak ditanami berbagai
macam tanaman salah satunya produk unggulan seperti kopi coklat
markisa kacang tana dan jagung dan beragam sayuran selain itu juga di
penuhi rimbunan pohon pinus tak salah kalau obyek wisata yang satu ini
menjadi kunjungan favoritrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Hasil wawancara lainnya dengan Sekertaris Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoSalah satu yang menjadikan obyek wisata Tana Toraja diminati para
pelancong dunia baik wisata lokal maupun mancanegara adalah panorama
alamnya yang sangat bagus dan indah karena letak obyek wisata terletak
diatas gunung diatas kita dapat melihat kota Makale Rantepao dan
sekitarnyardquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari
segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki beragam keindahan
misalnya panorama alam yang indah sejuk dan menarik serta dilokasi obyek
57
wisata banyak ditemui berbagai macam tanaman seperti kopi markisa jagung
kacang tanah dan rimbunan pohon pinus diatas juga kita dapat melihat kota
Makale Rantepao dan sekitarnya Terkait dengan keindahan alam obyek wisata
Tana Toraja lebih lanjut Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoObyek wisata yang ada di Tana Toraja dari segi keindahan memang
sangat menarik salah satunya di Buntu Burake disana kita dapat melihat
keindahan alamnya seperti gunung-gunung yang indah dipandang serta
batu-batu yang ada diokasi obyek wisata yang tak kalah uniknya batunya
yang tinggi dan lonjong serta terdapat patung yesus yang tertinggi kedua
di dunia pembangunan wisata religi ini tak lain untuk meningkatkan
destinasi wisatawan serta meminimalisir kelemahan dan ancaman yang
adardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Sementara penjelasan yang diberikan oleh Travel agent Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoMemang Tana Toraja Memiliki keindahan alam yang luar biasa tapi
keindahan alam yang ada di obyek wisata di Buntu Burake pada saat
musim hujan tidak dapat kita rasakan karena gelap ditutupi oleh awan
serta dilokasi obyek wisata sangat licin jadi lebih bagusnya datang
berkunjung pada saat musim kemaraurdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa
keindahan yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja memang sangat luar biasa
contohnya obyek wisata di Buntu Burake diatas kita dapat merasakan keindahan
alam seperti gunung-gunung yang indah batu-batunya yang unik karena tajam
panjang dan lonjong serta patung yesus yang tertinggi kedua di dunia tetapi
keindahan alamnya tidak dapat dirasakan pada saat hujan turun karena gelap
ditutupi oleh awan Terkait hal tersebut informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Toraja mengatakan bahwa
58
ldquoKeindahan alam obyek wisata yang ada di Toraja ini memang luar biasa
contohnya obyek wisata yang ada di Pango-pango kalau ingin berkunjung
bagusnya bermalam di pagi hari kita terasa diatas awan karena pada saat
sang matahari terbit di ufuk timur pemandangan menakjubkan lainnya
dapat kita saksikan Arak-arakan awan putih indah berada tepat di bawah
kita yang menyelimuti seluruh kota Makale dan sekitarnya dari atas
puncaknyardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara tanggapan informan selaku masyarakat kabupaten Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoKalau ingin melihat keindahan obyek wisata Tana Toraja yang ada di
Buntu Burake itu pada saat sore hari diatas kita akan merasakan kesejukan
serta keindahannya pada saat matahari akan terbenam cahayanya yang
kuning keemasan dihiasi dengan baluran putih awan yang berarak tak
beraturan pernak-pernik mutiara yang sedang menggantung di tengah
warna kuning sang mentarirdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat di katakan bahwa
keindahan obyek wisata Tana Toraja memang luar biasa apalagi pada pagi hari
dan sore hari pada saat matahari terbit di ufuk timur dan sore hari pada saat
matahari mau terbenam
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat
dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian pada indikator Strengths
(kekuatan) bahwa suatu satuan bisnis atau perusahaan harus memiliki keunggulan
komparatif oleh unit usaha di pasaran salah satunya seperti keindahan alam
dimana keindahan alam yang dimimiliki merupakan keunggulan dari obyek
wisata Tana Toraja dengan begitu pemerintah Tana Toraja dapat memanfaatkan
kekuatan dan peluang dalam meningkatkan destinasi serta dapat meminimalisir
berbagai kelemahan dan ancaman yang ada
59
(2) Kearifan lokal
Kearifan lokal adalah kepandaian dan strategi-strategi pengelolaan alam
semesta dalam menjaga keseimbangan ekologis yang sudah berabad-abad teruji
oleh berbagai bencana dan kendala serta keteledoran manusia Kearifan lokal
tidak hanya berhenti pada etika tetapi sampai pada norma dan tindakan dan
tingkah laku sehingga kearifan lokal dapat menjadi seperti religi yang
memedomani manusia dalam bersikap dan bertindak baik dalam konteks
kehidupan sehari-hari maupun menentukan peradaban manusia yang lebih jauh
Ketika ditanyakan tentang kearifan lokal berikut tanggapan informan selaku
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tana Toraja
ldquoKearifan lokal Tana Toraja dari segi adat sudah banyak mengalami
perubahan contohnya perbudakan dulunya budak di suruh-suruh misalnya
menumbuh padi kasi makan babi cuci piring dan lain lain-lain
sebagainya tapi sekarang itu sudah tidak berlaku tapi identitasnya sebagai
budak tidak akan hilang rdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Sementara tanggapan dari informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoSaat ini beberapa dari kebudayaan di Tana Toraja sudah tidak orisinil
lagi misalnya saja rumah adat toraja yaitu tongkonan dulu atap rumah
tongkonan itu terbuat dari kayu sehingga terlihat sangat unik namun
sekarang sudah ada yang menggunakan atap seng begitu juga dengan
lantainya yang dulunya masih menggunakan kayu sekarang sudah di cor
dan memakai keramik sehingga keindahan dan keunikannya berkurang rdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan di atas dapat di katakan bahwa kearifan
lokal Tana Toraja sudah mulai berkurang keasliannya dan keorisinalitasnya
karena beberapa adat Toraja sudah banyak mengalami perubahan misalnya
perbudakan yang tak lagi di suruh-suruh serta rumah adat tongkonan yang
60
dulunya menggunakan kayu sebagai lantainya tapi sekarang sudah banyak yang
cor dan menggunakan keramik sehingg keunikannya berkurang Sehubungan
dengan kearifan lokal Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKearifan lokal dari segi budaya sudah mulai memudar contohnya dalam
pesta rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya tamu atau keluarga
yang datang memakai baju bolong (baju hitam) naum sekarang sudah ada
yang tidak memakai baju hitam menurut saya ada baiknya pemerintah
membuat PERDA Tentang Kearifan Lokal agar budaya yang dimiliki tdak
mudah berubah dan memudarrdquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan tanggapan informan di atas maka dapat di analisa bahwa
dalam pelaksanaan upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya
semua memakai baju hitam baik tamu maupun keluarga tapi kenyataannya sudah
ada yang tidak memakai baju bolong (baju hitam) maka dari itu Ketua DMO
Pariwisata Tana Toraja menyarankan agar pemerintah Tana Toraja mengeluarkan
Peraturan Daerah (PERDA) Tentang Kearifan Lokal agar kearifan lokal Tana
Toraja tetap terjaga dan tidak mudah memudar maupun berubah Sehubungan
dengan kearifan lokal Travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKearifan lokal dari segi baju sudah sangat bagus di mana dalam
melaksanakan upacara rambu tukarsquo (acara syukuran) misalnya acara
pernikahan dimana dalam pelaksaanaannya penerima tamu menggunkan
baju adat Toraja yaitu kandaura dan baju bodoh (baju indorsquo) dilengkapi
dengan aksesoris Tana Torajardquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara tanggapan dari wisatawan yang datang berkunjung ke Tana
Toraja mengatakan bahwa
ldquoberbicara mengenai kearifan lokal Tana Toraja dari segi budaya baik
budaya rambu solorsquo (acara kematian) dan budaya rambu tukarsquo (acara
syukuran) sangat orisinil karena budaya ini ada sejak dari dulu sampai
61
sekarang dan tidak mudah di pengaruhi oleh budaya luar karena
masyarakat Toraja sangat mengharagai budaya mereka dengan tetap
menjaga eksistensi kearifan lokal inilah sehingga Toraja dikenal baik
lokal maupun mancanegara serta budaya ini dijadikan budaya wisatardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara tanggapan dari masyarakat dikabupaten Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoMengenai kearifan lokal sudah banyak yang tidak orisinil lagi karena
upacara-upacara yang digelar di Toraja khususnya di Tana Toraja sudah
mulai berkurang atau sudah jarang di laksanakan seperti dalam syukuran
rumah tongkonan yang baru dan acara pesta panen biasanya digelar acara
sisembarsquo (adu kaki) sebagai ungkapan syukur Tapi saat ini kebanyakan
upacara yang digelar hanya rambu solorsquo (pesta kematian) dan rambu tukarsquo
( pesta pernikahan)rdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan beberapa informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa dari segi budaya rambu solorsquo dan rambu tukarsquo sangat orisinil
karena budaya itu masih dilestarikan sampai sekarangserta dalam pelaksanaan
rambu tukarsquo semua penerima tamu menggunakan baju adat Toraja dilengkapi
dengan aksesoris Toraja dan disisi lain ada juga yang sudah tidak orisinil lagi
karena berbagai upacara syukuran sudah mulai jarang dilaksanakan seperti
mangrara tongkonan dan acara pesta panen yang biasanya dilakukan acara
sisembarsquo
(3) Ragam budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit termasuk sistem agama dan politik adat
istiadat bahasa perkakas pakaian bangunan dan karya seni Sehubungan dengan
62
budaya berikut tanggapan informan selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
ldquoBudaya Tana Toraja merupakan warisan dunia dan dijadikan wisata
budaya dari berbagai budaya yang ada yang paling menarik adalah
upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana upacara rambu solorsquo
dulunya hanya dilakukan oleh bangsawan akan tetapi sekarang sudah
mulai bergeser siapa yang kaya itulah pestanya yang paling meriah meski
demikian dalam pelaksanaannya dilakukan berdasarkan stratifikasi sosial
ada tingkatan-tingkatannya seperti tanarsquo bulaan (kasta tertinggi) tanarsquo
bassi (kasta menengah) tanarsquo karurung ( kasta rendah) dan tanarsquo kua-kua
(sangat rendah)rdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dalam
pelaksanaan upacara rambu solorsquo yang dulunya hanya bisa dilakukan oleh orang
bangsawan tapi sekarang sudah mengalami pergeseran dimana orang yang kaya
itulah yang pestahnya lebih meriah tapi meski demikian tetap diukur berdasarkan
status sosialnya Sehubungan dengan budaya ini lebih lanjut Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan
ldquoSelain budaya rambu solorsquo Tana Toraja juga memiliki berbagai macam
budaya lainnya yang juga menarik salah satunya adalah penguburan bayi
yang ada di baby grave yang dikubur dalam pohon dimana 1 pohon
terdapat 10 mayat bayi di dalam maka tak heran kalau Tana Toraja
diminati oleh para pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun
mancanegarardquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Sementara tanggapan dari informan selaku Ketua Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoSelain budaya rambu solorsquo (acara kematian) ada juga budaya rambu tukarsquo
(acara syukuran) seperti acara pernikahan dimana dalam pelaksanaannya
diiringi dengan parsquogellu (tari-tarian) parsquopenawai (memaparkan asal usul
calon pengantin) dan dilaksanakan pada saat matahari mulai naik berbeda
dengan rambu tukarsquo yang dilakukan pada saat matahari mulai turun begitu
menariknya budaya Torajardquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
63
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
budaya Tana Toraja bukan hanya rambu solorsquo ada juga budaya penguburan bayi
dalam pohon dimana dalam 1 pohon terdapat 10 mayat bayi serta budaya lainnya
adalah budaya rambu tukarsquo seperti acara pernikahan yang dilksanakan pada saat
matahri mulai naik serta di iringi dengan parsquogellu dan marsquopenawai Terkait
dengan budaya tersebut travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoTana Toraja terkenal karena budayanya yang begitu menarik salah
satunya adalah ketika seorang bangsawan meninggal atau seorang yang
tak murni bangsawan biasanya tak langsung dikubur melainkan disimpan
di rumah berminggu-minggu berbulan-bulan bahkan puluhan tahun
tergantung kesiapan keluarga dan mereka memperlakukan mayat seperti
orang yang hidup dimana mayat disiapkan makanan dan minuman mayat
tersebut baru dianggap mati setelah selesai melakukan upacara rambu
solorsquo (acara kematian)rdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara tanggapan dari informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan
ldquoTidak salah kalau Tana Toraja diminati para wisatawan mancanegara
karena memang budaya Tana Toraja luar biasa seperti dalam pelaksanaan
upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana pemotongan kerbau dan
babi banyaknya hewan yang di potong tergantung kemampuan ekonomi
keluarga serta berbagai kegiatan budaya dipertontonkan seperti parsquosilaga
tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-tarian seperti parsquobadong
passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara marsquotinggoro tedong
(pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja yaitu dengan
menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas budaya
inilah yang menjadikan Tana Toraja dikenal baik nusantara maupun
mancanegarardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
ketika masyarakat Toraja meninggal biasanya tidak langsung dikubur melainkan
disimpan di atas rumah dan diperlakukan seperti orang yang hidup serta dalam
64
pelaksanaan rambu solorsquo dilakukan pemotongan kerbau dan babi banyaknya
pemotongan hewan tergantung dari keamampuan keluarga semakin banyak
hewan yang dipotong maka semakin tinggi pula status sosial seseorang
Sehubungan dengan budaya berikut tanggapan informan selaku masyarakat di
kabupaten Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBudaya masyarakat Toraja banyak orang menganggap tradisi yang
pemborosan karena besar biaya yang harus dikeluarkan untuk
penyelenggaraannya bahkan ada yang tertunda berbulan-bulan bahkan
bertahun-tahun karena harus mengumpulkan biaya bahkan ada yang
mengatakan orang Toraja mencari kekayaan untuk di pakai pada pesta
rambu solorsquo tapi bagi masyarakat Toraja berbicara pemakaman bukan
hanya tentang upacara status jumlah kerbau dan babi yang dipotong
tetapi juga soal malu (sirirsquo) dan hal inilah yang meneyebabkan upacara
rambu solorsquo terkait dengan tingkat stratifikasi sosialrdquo
(Wawancara AA 44 tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa bukan
soal pemborosan atau dengan kata orang Toraja mencari kekayaan hanya untuk
pesta rambu solorsquo tapi karena faktor malu karena upacara rambu solo terkait
dengan stratifikasi sosial Terkait dengan budaya berikut tanggapan masyarakat
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBudaya Tana Toraja memang terkenal akan keunikannya salah satu
budaya Toraja yang unik salah satunya yaitu pada saat orang yang murni
bangsawan maupun yang tidak murni bangsawan meninggal dunia pada
saat selesai dimandikan akan di make up dan apabila yang meninggal
adalah gadis akan dipakaikan baju seloyor kalau orang tua dipakaikan
baju bodoh (baju indorsquo) sedangkan kalau yang meninggal laki-laki baik
orang tua maupun remaja akan dipakakan jas dan dasi dan setelah itu
barulah dikasih masuk peti lalu disimpan dalam kamar dimana kamarnya
dihiasi begitu indah pada saat mau di pestakan akan dibuatkan peti baru
yang dihias sesuai stratifikasi sosialnyardquo
(Wawancara MT 38 Tahun 19032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas maka dapat dikatakan bahawa
pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan
65
disimpan dirumah dalam kamar yang sudah dihiasi begitu indah dan petinya tidak
sembarang dihiasi melainkan sesuai stratifikasi sosialnya
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat
dikatakan dari segi budaya Tana Toraja memang begitu menarik sehingga
dijadikan wisata budaya dimana pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung
dimakamkan melainkan disimpan dirumah pelaksanaannya tergantung pada
kesiapan keluarga dalam pelaksanaannya banyak macam kegiatan budaya
dipertontonkan seperti parsquosilaga tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-
tarian seperti parsquobadong passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara
marsquotinggoro tedong (pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja
yaitu dengan menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas
selain itu ada penguburan bayi dalam pohon dimana satu pohon terdapat sepuluh
mayat bayi didalam maka tak heran kalau Tana Toraja banyak diminati para
pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun mancanegara
b) Kelemahan
Indikator kedua kelemahan terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)
infrastruktur jalan yang belum optimal dan 2) kebersihan yang kurang tergaja di
lokasi obyek wisata
(1) Infrastruktur jalan yang belum optimal
Infrastruktur jalan yang belum optimal menuju obyek wisata tentu sangat
mengganggu dan membahyakan bagi wisatawan yang datang berkunjung Ketika
ditanyakan tentang infrastruktur jalan yang belum optimal Kepala Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
66
ldquoObyek wisata yang ada di Tilanaga (tempat permandian) dari segi
infrastruktur jalannya sangat kecil berlubang disana sini jalanan naik
turun dan menanjak hal ini menjadi salah satu kendala dalam
meningkatkan destinasi kami selaku pihak terkait akan berusaha
mengatasi hal inirdquo
(wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Sementara hasil wawancara dengan informan selaku Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBerbicara tentang infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di
Tana Toraja memang sebagian sangat jelek misalnya jalan menuju obyek
wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan) sangat jelek berlubang
dan lebar jalan sekitar 1 meter lebih hal tersebut menjadi salah satu
kendala dalam peningkatan destinasirdquo
(Wawanacar LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
jalan menuju beberapa obyek wisata banyak yang rusak seperti jalan menuju
obyek wisata di Tilanga dan Sirope jalannya yang menanjak berlubang serta lebar
jalannya hanya 1 meter lebih Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum
optimal berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajamen
Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKeberhasilan DMO dapat dilihat salah satunya dengan infrastruktur jalan
kalau masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata maka DMO belum
tercapai seperti program DMO Tana Toraja belum optimal karena masih
banyak jalan menuju obyek wisata yang jelek contohnya jalan menuju
obyek wisata di Buntu burake pada saat kita memasuki gerbang jalannya
yang berbatu dan pendakian yang cukup jauh hal ini sanagat mengganggu
dan membahayakan bagi wisatawan kami selaku pihak terkait menyadari
hal ini serta berkeinginan besar untuk memperbaiki tapi kami terkendala
dengan dana yang masih minimrdquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
keberhasilan suatu DMO dapat dilihat dari infrastruktur jalan dan DMO Tana
Toraja belum tercapai karena masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata
67
salah satunya jalan menuju obyek wisata di Buntu burake jalannya yang berbatu
dan pendiakian yang cukup jauh Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum
optimal berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan
bahwa
ldquojalan menuju obyek wisata tidak semuanya rusak sebagian sudah ada
yang bagus seperti jalan menuju obyek wisata yang ada di baby grave
jalannya sudah di aspal dan juga lebar sekitar 4 meterrdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Berdasrkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari
segi infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di Sirope sudah bagus
karena jalannya sudah di aspal dan juga lebar Terkait dengan infrastruktur jalan
yang belum optimal berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoJalan menuju obyek wisata Buntu burake sangat menakutkan dan
membahayakan bagi wisatawan dimana terdapat jurang dipinggir jalan
apalagi jalan menuju obyek wisata ini pada saat musim hujan sangat licin
saya berharap agar pemerintah membuatkan pagar jalanan dan melakukan
perbaikan jalan agar wisatawan sering datang berkunjungrdquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara hasil wawancara dengan informan selaku masyarakat Tana
Toraja mengatakan bahwa
ldquoMengenai infrastruktur jalan memang belum optimal karena masih
banyak jalan menuju obyek wisatai yang kurang bagus seperti jalan
menuju obyek wisata di Sangngallarsquo jalanya yang berlubang becek karena
digenangi air tapi dari segi lebarnya sudah lumayan sekitar 3 meterrdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dari segi
infrastruktur jalan menuju obyek wisata di Tana Toraja belum optimal karena
68
masih banyak jalan menuju obyek wisata yang becek dan digenangi air pada saat
musim hujan serta terdapat jurang tidak dipasangkan pagar jalanan
Berdasarkan hasil wawancara dari berbagai informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur jalan di obyek wisata Tana Toraja
belum optimal karena masih banyak obyek wisata yang infrastruktur jalan rusak
dan belum memadai seperti berlubang berbatu licinterdapat jurang yang tidak di
pasangkan pagar jalan serta lebar jalan yang masih kecil sekitar 1 meter lebih
Dengan melihat kelemahan yang ada dapat dikatakan dalam meningkatkan DMO
Pariwisata Tana Toraja belum tercapai
(2) Kebersihan yang kurang terjaga di obyek wisata
Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran termasuk diantaranya
debu sampah dan bau dalam hal ini wisatawan lokal maupun wisatawan
mancanegara perlu menjaga kebersihan lingkunagan obyek wisata agar keindahan
obyek wista terlihat indah dan menarik Seperti wawancara yang dilakukan
dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoDari segi kebersihan saya rasa belum optimal karena masih banyak
obyek wisata yang ada di Tana Toraja yang kotor dan baursquo seperti yang
ada di Pango-pango di lokasi obyek wisata sangat baursquo karena banyak
wisatawan buang air kecil sembarangan termasuk wisatawan laki-laki hal
ini terjadi karena memang tidak ada wc di lokasi obyek wisata kami
selaku pihak terkait akan membuat wc di setiap obyek wisata yang ada di
Tana Toraja
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Bedasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari
segi kebersihan obyek wisata Tana Toraja belum optimal karena masih banyak
obyek wisata Tana Toraja yang kotor dan baursquo seprti obyek wisata di Pango-
pango dimana wisatawan buang air kecil sembarangan hal ini terjadi karena
69
belum adanya wc yang disediakan oleh pihak terkait Terkait dengan kebersihan
yang tidak terjaga di obyek wisata Tana Toraja lebih lanjut Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoKeindahan obyek wisata tergantung dari kebersihannya dan menurut
saya dari segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata saya rasa sudah
lumayan bagus seperti obyek wisata yang ada di baby grave dan obyek
wisata di Pango-pango itu sangat bersih karena memang ada tim khusus
untuk menjaga kebersihan lokasi wisata tersebutrdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa dari
segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata sudah bagus seperti obyek wisata
yang ada di baby grave dan obyek wisata di Pango-pango Terkait dengan
kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku Ketua
Destinasi Manajemen Organisasi Pariwisata (DMO) Cluster Tana Toriaja
mengatakan bahwa
ldquoKebersihan suatu DMO dapat dilihat salah satunya dengan
kebersihannya apabila obyek wisata masih ada yang kotor berarti dalam
pengelolaan DMO belum tercapai dan saya menyadari bahwa DMO Tana
Toraja belum tercapai karena masih ada obyek wisata di Tana Toraja yang
masih kotor seperti obyek wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan)
kebersihannya kurang terjaga daun-daun yang jatuh dibiarkan
bertumpukan di lokasi obyek wisata sampah ada dimana-mana karena
wisatawan yang datang berkunjung membuang sampah sembarangan
(Wawancara LB 58 Tahun 15052016)
Sementara tanggapan lain dari salah satu informan selaku travel agent
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoMasih banyak obyek wisata di Tana Toraja yang masih kotor salah
satunya di obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian) yang
terletak dalam hutan dimana kolamnya banyak daun-daun yang terapung
di bawah karena di sekeliling kolam banyak pohon besar serta pohon-
pohon bambu yang menaungi air di permandian tapi dari segi airnya
sangat jernihrdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
70
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari
segi kebersihan belum optimal karena masih banyak obyek wisata Tana Toraja
tidak terjaga kebersihannya seperti obyek wisata di sirope (tempat penguburan)
dimana dilokasi obyek wisata ini banyak sampah dan daun-daun yang jatuh
dibiarkan begitu saja dan obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian)
banyak daun-daun yang terapung di kolam karena banyak pohon-pohon besar dan
pohon bambu yang mengelilingi kolam tersebut Terkait dengan kebersihan yang
kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoDari segi kebersihan tangga di lokasi obyek wisata yang ada di Buntu
burake (wisata religi) Tana Toraja belum optimal karena tangganya
dipenuhi dengan tanahlumpur apalagi kalau musim hujan karena obyek
wisata ini ada 770 tangga yang di lewati baru sampai di patung Yesus
tertinggi di duniardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Berdasarkan penjelasan dari informan diatas dapat dikatakan kebersihan
dari segi tangga yang ada di obyek wisata Buntu burake belum optimal karena
tangganya banyak di penuhi dengan tanah apa lagi kalau musim hujan Terkait
dengan kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku
masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBerbicara mengenai kebersihan dari segi WC di obyek wisata yang ada di
Tilanga itu sudah bagus dan bersih karena bak dan lantainya menggunakan
keramik airnya juga sangat jernihrdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas maka dapat
dikatakan bahwa dari segi kebersihan WC di obyek wisata yang ada di Tilanga
71
sudah bagus dan bersih airnya juga yang sangat jernih serta kebersihan bak
airnya sudah sangat bersih dan lantai baknya juga menggunakan keramik
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas maka
dapat disimpulkan bahwa keberhasilan suatu DMO dapat dilihat salah satunya
dengan kebersihan apabila masih ada obyek wisata yang masih kotor maka dapat
dikatakan dalam pengelolaan DMO Pariwisata Tana Toraja belum tercapai karena
masih banyak obyek wisata yang masih kotor meski demikian sudah ada juga
yang sudah bersih
2 Faktor eksternal
Faktor eksternal terbagi atas dua yaitu a) peluang meliputi agrowisata dan
berbagai bisnis b) ancaman meliputi penetrasi budaya luar dan ketergantungan
ekonomi
a) Peluang
Indikator ketiga Peluang yang terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)
agrowisata 2) berbagai bisnis Kedua sub variabel akan di jelaskan di bawah ini
(1) Agrowisata
Agrowisata merupakan peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja
Ketika ditanyakan tentang peluang agrowisata berikut tanggapan dari Kepala
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKeunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi dan tanaman
sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango di lembah yang indah dan
mempesona serta mengelilingi perkampungan tradisional yang didukung
bentukan geologibenteng alam dan perbukitan dan pegunungan yang
mempesona keunikan inilah yang menjadikan obyek agrowisata ini
banyak diminati para wisatawanrdquo (Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
72
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa keunikan
aggrowisata di tana Toraja adalah hamparan kebun kopi serta perbukitan dan
pegunungan yang mempesona Sehubungan dengan hal tersebut berikut
tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
mengatakan bahwa
ldquoAgrowisata Tana Toraja memang menarik dan sejuk keindahan dapat
kita rasakan pada saat kita memasuki kebun kopi jagung serta sayur-
sayuran yang begitu subur indah dipandang apalagi pada pagi harirdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Sementara hasil wawancara dengan Ketua Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoSebelumnya Tana Toraja hanya mengandalkan wisata budaya dan wisata
alam tapi sekarang sudah ada agrowisata yang ada di Pango-pango yang
banyak menarik wisatawan dan kami selaku pihak terkait merencanakan
penambahan lokasi obyek agrowisata agar kunjungan wisatawan semakin
meningkat hal ini dilakukan untuk meminimalisir kelemahan dan
ancaman yang adardquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan keterangan informan diatas dapat dikatakan bahwa
keindahan agrowisata di Tana Toraja dapat kita rasakan pada saat kita memasuki
kebun kopi dan sayur-sayuran di dalam kita merasakan kesejukan yang luar biasa
apalagi pada pagi hari serta pihak terkait akan berusaha mengembangkan obyek
agrowisata agar wisatawan semakin tertarik Terkait dengan hal tersebut berikut
tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoPemerintah Tana Toraja selalu mengingatkan masyarakat yang ada di
daerah Pango-pango agar selalu menjaga kelestarian lingkungan agar
wisata agro selalu diminati para wisatawan karena kedatangan wisatawan
membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat maupun
masyarakat sekitarnyardquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
73
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa masyarakat
selalu diingatkan agar tetap menjaga kelestarian lingkungan disekitar obyek
agrowisata agar wisatawan semakin tertarik karena kunjungan wisatawan
membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat serta masyarakat
sekitarnya Sehubungan dengan agrowisata tersebut berikut tanggapan informan
selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoAgrowisata Tana Toraja memang memberikan peluang yang luar biasa
baik untuk masyarakat sendiri maupun untuk peningkatan destinasi obyek
wisata karena beberapa produk tanaman unggulan seperti kopi dan
markisa dimana wisatawan yang datang bisa memetik sendiri buah kopi
tentu dengan hal tersebut bisa memberikan kepuasan tersendiri bagi
wisatawan yang datangrdquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara penjelasan lain dari salah satu informan selaku masyarakat
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoAgrowisata memang menjadi peluang dalam meningkatkan obyek wisata
dan meningkatkan perekonomian masyarakat saya harap agar pemerintah
menambah obyek agrowisata serta menambah tamanaman buah seperti
starawberry dan apel di obyek wisata di Pango-pango agar wisatawan
semakin tertarik untuk datang berkunjung ke Tana Toraja karena
agrowisata Tana Toraja baru ada satu dan perlu penambahan
pembangunan wisata agrordquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan keterangana informan diatas dapat dikatakan bahwa
agrowisata menjadi salah satu peluang bagi masyarakat Tana Toraja dalam
meningkatkan perekonomian dan diharpakan agar pemerintah menambah obyek
agrowisata serta menambah tanamanan buah strawberry dan apel di obyek wisata
Pango-pango agar wisatawan semakin tertarik untuk datang berkunjung
Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas dapat disimpulkan
bahwa agrowisata Tana Toraja menjadi peluang yang luar biasa bagi msyarakat
74
dalam meningkatkan ekonomi serta dalam peningkatan destinasi obyek wisata
keindahan serta kesejukan yang dimiliki menjadikan wisata agro ini diminati para
wisatawan
(2) Berbagai bisnis
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual yang menjual jasa atau barang
kepada pembeli atau konsumen ataupun bisnis lainnya untuk memperoleh laba
Ada tiga hal penting dalam bisnis yaitu menghasilkan barang dan jasa mencari
profit dan memaksimalkan kebutuhan konsumen Seperti wawancara yang
dilakukan dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja
mengatkan bahwa
ldquoBerbicara tentang obyek wisata Tana Toraja yang diminati para
wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara tentu muncul
berbagai peluang salah satunya adalah berbisnis seperti pembangunan
hotel dengan membangun hotel tentu membuka lowongan kerja bagi
masyarakat Toraja serta memberikan keuntungan yang besar bagi pemilik
hotelrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Berdasarkan keterangan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
salah satu peluang yang dibuka msyarakat Tana Toraja adalah pembangunan hotel
selain membuka lowongan kerja tentu juga memberikan keuntungan besar bagi
pemilik hotel Sehubungan dengan hal tersebut berikut tanggapan informan
selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoBisnis merupakan salah satu peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja
dengan adanya obyek wisata masyarakat dapat berbisnis misalnya
penjualan aksesoris Tana Toraja seperti kalung gantungan kunci gelang
dan lain-lain sebagainyardquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
75
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
dengan adanya obyek wisata yang ada di Tana Toraja membuka peluang salah
satunya adalah bisnis seperti menjual berbgai aksesoris Tana Toraja Terkait
dengan hal tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoMasyarakat Tana Toraja dalam memanfaatkan peluang mereka membuka
berbagai macam bisnis salah satunya adalah membuka restaurant dan
menyediakan berbagai macam makanan dan minuman khas Tana Toraja
seperti parsquopeong (daging yang dimasak dalam bambu) sorsquokorsquo (beras ketan
yang dicampur dengan santan) sarabba dan lain-lain sebagainyardquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku travel agent
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoAda banyak bisnis yang di buka msyarakat Tana Toraja misalnya
penjualan kue khas Tana Toraja seperti deppa tori bajersquo serta bisnis
rental mobil dan sebagainya bisnis ini memberikan dampak positif selain
keuntungan yang didapatkan juga berbuat untuk bangsa dengan cara
membantu mengembangkan obyek wisatardquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
masyarakat Tana Toraja membuka berbagai macam bisnis dan memanfaatkan
betul peluang yang ada dengan mengharapkan keuntungan Terkait dengan hal
tersebut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana
Toraja mengatakan bahwa
ldquoAdanya obyek wisata Tana Toraja yang begitu menarik dan diminati para
pelancong memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam
meningkatkan perekonomian dengan memanfaatkan peluang yang ada
misalnya berbisnis masyarakat membuka berbagai bisnis yang ada salah
satunya adalah bisnis rental mobilrdquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
76
Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku masyarakat
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBisnis memang menjadi peluang besar untuk masyarakat Tana Toraja
dalam meningkatkan perekonomian dalam memenuhi kebutuhan sehari-
hari misalnya bisnis kecil-kecilan seperti yang menjual makanan di lokasi
obyek wisata dengan hal itu wisatawan tidak usah repot-repot membawah
makanan karena banyak yang menjual makanan di lokasi obyek wisata
yang ada di Tana Torajardquo
(Wawancara AA 44 tahun 18032016)
Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas dapat
dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian (2011) bahwa dengan adanya
peluang yang dimiliki sebuah organisasi atau perusahaan dapat dimanfaatkan
untuk meningkatkan pendapatan serta dapat dimanfaatkan untuk meminimalisir
kelemahan dan ancaman yang ada dalam sebuah organisasi atau perusahaan
b) Ancaman
Indikator keempat ancaman terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)
penetrasi budaya luar 2) ketergantungan ekonomi Kedua sub variabel akan di
jelaskan di bawah ini
(1) Penetrasi budaya luar
Penetrasi budaya luar merupakan ancaman karena adanya berbgai budaya
luar yang lebih menarik Ketika ditanyakan tentang penetrasi budaya luar berikut
tanggapan dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi budaya luar ini salah satu ancaman dalam peningkatan destinasi
pariwisata karena berbagai budaya yang menarik seperti budaya yang ada
di Wakatobi yang juga menarik kami selaku pihak terkait mengatasi
ancaman penetrasi budaya luar tersebut dengan memanfaatkan kekuatan
dan peluangrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
77
Sementara wawancara yang dilakukan dengan Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwaa
ldquoPenetrasi budaya luar memang jadi ancaman dalam meningkatkan
destinasi obyek wisata Tana Toraja karena berbagai budaya luar juga yang
menarik tapi saat ini puji syukur kunjungan wisatawan tidak menurun
karena kami selaku pihak terkait selalu mempromosikan keindahan dan
keunikan wisata alam wisata budaya dan agro wisata Tana Toraja baik
dalam negeri maupun luar negeri agar ancaman tidak berpengaruh pada
peningkatan destinasirdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
penetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena banyak budaya
luar juga yang lebih menarik misalnya budaya bahari wakatobi tapi meski
muculnya budaya yang lebih menarik tidak mempangaruhi kunjungan wisatawan
karena pemerintah terkait selalu membangun obyek wisata yang baru dan selalu
melakukan promosi baik dalam negeri maupun luar negeri Terkait dengan hal
tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi buadaya luar memang menjadi ancaman bagi Tana Toraja
karena berbagai budaya luar yang juga yang tak kalah uniknya seperti
budaya Bali serta berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi
contohnya pembuatan rumah tongkonan yang dulunya lantainya
menggunakan kayu serta tiangnya juga menggunakan kayu sehingga
terlihat sangat unik dan menarik tapi sekarang sudah ada yang
menggunakan keramik dan tiangnya sudah ada yang di cor sehingga
keunikan dan keindahannya berkurang hal seperti inilah yang ditakutkan
jangan sampai menjadi penghambat dalam peningkatan destinasi
wisatawan rdquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan penjelasan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
penetrasi budaya luar menjadi ancaman bagi peningkatan destinasi wisatawan
78
karena banyaknya budaya luar yang juga menarik seperti Bali serta budaya Tana
Toraja sudah tidak orisinil lagi sudah banyak yang mengalami perubahan
sehingga keindahan dan keunikannya sudah berkurang Terkait dengan penetrasi
budaya luat berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi ancaman dari luar karena
berbagai budaya luar yang juga menarik tapi saat ini pemerintah Tana
Toraja menambah lokasi obyek wisata baru yang ada di Buntu burake
diatas terdapat patung yesus tertinggi di dunia obyek wisata yang satu ini
akan menambah kunjungan wisatawan ini juga merupakan strategi
pemerintah dalam meningkatkan destinasi wisatawan agar ancaman yang
ada dapat diatasi ldquo
( Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara hasil wawancara dengan wisiatawan yang datang berkunjung
ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoMenurut saya menegenai ancaman penetrasi budaya luar saya rasa
sampai sekarang tidak ada yang kalah menarik budaya Toraja seperti
upacara rambu solorsquo (acara kematian) serta dalam pelaksanaannya pun
diiringi berbagai kegiatan budaya misalnya parsquosilaga tedong (adu kerbau)
parsquobadong (tarian-tarian) dan lain-lain sebagainyardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
sampai saat ini tidak ada yang kalah unik dan menarik budaya Toraja seperti
upacara rambu solorsquo serta kegiatan budaya yang dipertontonkan yang juga sangat
menarik serta pemerintah Tana Toraja membangun lokasi obyek wisata yang
baru hal ini dilakukan agar berbagai ancaman dapat diatasi dengan memanfaatkan
peluang yang ada Terkait dengan penetrasi budaya luar berikut tanggapan
informan selaku masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena
berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi banyak yang sudah
79
mengalami perubahan misalnya acara rambu tukarsquo (acara syukuran) salah
satunya adalah upacara pesta panen upacara ini jarang sekali dilakukan
bahkan beberapa daerah di Toraja tidak melakukan lagi upacara tersebut rdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa penetrasi budaya luar memang menjadi ancaman karena
beberapa budaya Tana Toraja tidak orisisnil lagi tapi meski demikian kunjungan
wisatawan ke Tana Toraja tidak mengalami penurunan karena pemerintah Tana
Toraja mengatasi hal tersebut dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang
(2) Ketergantungan ekonomi
Ketergantungan ekonomi adalah keadaan dimana kehidupan ekonomi
negara-negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari
kehidupan ekonomi seperti wawancara yang dilakukan dengan Kepala Dinas
Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKetergantungan ekonomi ini menjadi ancaman karena kapan kunjungan
wisatawan berkurang maka pendapatan masyarakat pun berkurang karena
sebagian besar masyarakat Toraja mendapatkan keuntungan dari
kunjungan wisatawanrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa
sebagian besar masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan karena kapan kunjungan wisatawan menurun maka pendapatan
masyarakat pun menurun Terkait dengan ketergantungan ekonomi tersebut
berikut tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoTidak semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada
kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi masyarakat Toraja
sekarang adalah pelautrdquo
80
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa tidak
semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan karena kebanyakan masyarakat Tana Toraja sekarang berprofesi
sebagai pelaut Sehubungan dengan hal ketergantungan ekonomi berikut
tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)
Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBerbicara mengenai masalah ketergantungan ekonomi sebagian memang
masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan seperti masyarakat yang bekerja di hotel karena 80 yang
menginap di hotel adalah wisatawan kapan wisatawan menurun maka
akan berpengaruh pada pendapatan masyarakat serta Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Tana Torajardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa
sebagian masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan seprti yang bekerja di hotel kapan wisatawan menurun maka
pendapatan masyarakat pun menurun begitupun Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Tana Toraja Terkait dengan hal ketergantungan ekonomi berikut tanggapan
informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoSaya akui memang sebagian masyarakat Toraja ekonominya tergantung
pada wisatawan contohnya saya sebagai travel agent kapan wisatawan
kurang maka akan berpengaruh pada pendapatan kamirdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh Wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKalau saya lihat sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung
pada kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi Tana Toraja adalah
petani serta banyak masyarakat Toraja yang bekerja di luar kota
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
81
Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh masyarakat Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoMenurut saya sebagai masyarakat Toraja sekaligus sebagai pemilik rental
mobil bergantung pada kunjungan wisatawan karena kapan wisatawan
kurang maka pendapatan kami pun berkurangrdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa yang bekerja di
travel agent dan yang memiliki rental mobil ekonominya tergantung pda
kunjungan wisatwan karena kapan wisatwan menurun maka pendapatan mereka
pun akan menurun
Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung pada
kunjungan wisatwan dan sebagian besar ekonominya tidak tergantung pada
kunjungan wisatwan karena banyak masyarakat Tana Toraja yang berprofesi
sebagai pelaut petani dan bekerja di luar kota kecuali Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Tana Toraja memang sebagian besar di dapatkan dari obyek wisata
D Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu
organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang
strategi dan program kerja Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor
kekuatan (Sterngths) merupakan situasi atau kondis yang merupakan kekuatan
dari organisasi atau program pada saat ini dan kelemahan (Weaknesses)
merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau
program pada saat ini Sementara analisis eksternal mencakup faktor peluang
82
(Opportunities) merupakan situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar
organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa
depandan tantangan (Threaths) merupakan situasi yang merupakan ancaman
bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi
organisasi di masa depan
Analisis SWOT merupakan suatu pekerjaan yang cukup berat karena
hanya dengan hal itu alternati-alternatif strategi dapat disusun Kegagalan
menganalisanya berarti gagal dalam mencari relasi dan titik temu antara
faktor-faktor strategi dalam lingkungan internal dan yang terdapat dalam
lingkungan eksternal sambil mencari hubungannya dengan misi tujuan dan
sasaran organisasi juga merupakan kegagalan dalam mempersiapkan suatu
keputusan strategi yang baik Pekerjaan ini tetap menjadi tugas pokok dari
kelompok koalisi eselon atas dan belum bisa didelegasikan kepada eselon bawah
Namun eselon bawah berperan dalam menyediakan data yang diperlukan untuk
mempertajam analisis SWOT Hanya dengan analisis SWOT keputusan
-keputusan strategi yang baik dapat dihasilkan seperti pertemuan antara
strengthsopportunities (SO) strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran suatu
perusahaan yaitu dengan menggunakan seluruh kekuatan dan memanfaatkan
peluang pertemuan antara strengthsthreats (ST) ini adalah strategi untuk
menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan dengan cara menghindari
ancaman pertemuan antara weaknessesopportunities (WO) strategi ini
diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara mengatasi
kelemahan-kelemahan yang dimiliki dan pertemuan antara weaknessestheats
83
(WT) strategi ini didasarkan pada kegiatan yang besrsifat defensif dan ditujukan
untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman
Analisis SWOT digunakan untuk merumuskan strategi melalui situasi
dengan mengidentifikasi kekuatan kelemahan peluang dan ancaman Dengan
analisis SWOT kita dapat memahamai apa dan bagaimana organisasi kita serta
bagaimana cara menggerakannya Penentuan strategi secara garis besar dalah
dengan memperhatikan kelemahan-kelmahan yang dimiliki organisasi kemudian
membuat konsolidasi internal agar dapat menghadapi tantangan dan meraih
peluang yang ada jika organisasi memiliki kekuatan yang besar maka dapat
merumuskan strategi dengan perencanaan matang SWOT dapat digunakan oleh
organisasi apa saja termasuk organisasi pemerintah seperti Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan di Kabupaten Tana Toraja
Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami
seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus menganalisis situasi untuk
mengetahui isu apa yang sedang terjadi dan memututuskan tindakan apa yang
harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah Menurut Boulton (dalam
Freddy Rangkuti 1997) proses untuk melaksanakan analisis suatu kasus Untuk
memahami secara keseluruhan informasi yang ada yaitu dengan cara memahami
secara detail semua informasi dan melakukan analisis secara numerik Setelah
mengetahui dan memahami berbagai informasi terkait faktor internal dan faktor
eksternal obyek wisata Tana Toraja berikut hasil analisis penulis
84
1) Comporative Advantage (strengthsopportunities ldquoSOrdquo )
Keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja ada berbagai macam
seperti keindahan alam yang dapat kita rasakan di obyek wisata Pango-pango
yang begitu sejuk indah dan menarik selain itu banyak di temui berbagai macam
tanaman unggul seperti kopi coklat markisa kacang tana jagung dan berbagai
macam sayuran serta dipenuhi rimbunan pohon pinus yang tak kalah indah yaitu
obyek wisata Buntu burake yang terletak diatas gunung diatas dapat kita rasakan
keindahannya seperti gunung-gunung yang indah dipandang batu-batu yang
tinggi dan lonjong dan terdapat patung yesus setinggi 40 meter dan merupakan
patung yesus tertinggi kedua di dunia serta berbagai budaya yang juga tak kalah
uniknya seperti upacara rambu solorsquo (upacara kematian) dimana dalam upacara
tersebut di pertontonkan berbagai antraksi budaya seperti marsquobadong
(mengelilingi mayat) marsquopasonglorsquo (menurunkan mayat dari rumah) dan masih
banyak lagi upacara rambu tukarsquo (upacar syukuran) dan penguburan bayi dalam
pohon yang terdapat di obyek wisata baby grave sedangkan dari segi keunggulan
peluang yaitu agrowisata keunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi
tanaman sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango dilembah yang indah dan
perbukitan pegunungan yang mempesona selain itu juga terdapat berbagai
macam bisnis contohnya pembangunan hotel restaurant menjual aksesoris
Toraja menjual makanan minuman khas Toraja dan lain-lain sebagainya Itulah
beberapa macam keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja yang
menjadikan Tana Toraja di kenal baik lokal maupun mancanegara
85
2) Mobilization (strengthsthreats ldquoSTrdquo )
Tana Toraja memiliki berbagai macam kekuatan seperti yang saya jelaskan
diatas namun berbagai ancaman pun dari luar seperti penetrasi budaya luar dan
ketergantungan ekonomi Namun pihak terkait Tana Toraja mengatasi ancaman
dari dengan cara melakukan penambahan obyek wisata baru seperti
pembangunan wisata religi Buntu burake yang terletak diatas gunung dimana
diatas gunung tersebut di bangun patung yesus tertinggi kedua di dunia dengan
ketinggian 40 meter dan pihak terkait juga merencanakan menambah wisata agro
dan membangun kunjungan khusus seperti panjat tebing Hal ini dilakukan untuk
memperluanak ancaman dari luar dan kalau mungkin ancaman yang ada dapat di
jadikan peluang Inilah salah satu strategi pihak terkait Tana Toraja dalam
memanimalisir anccaman yang ada dengan memanfaatkan kekuatan yang ada
3) Investmentdivestment (weaknessesopportunities ldquoWOrdquo )
Obyek wisata Tana Toraja memiliki berbagai kekuatan namun juga
memiliki berbagai kelemahan contohnya dari segi infrastruktur jalan yang belum
optimal masih banyak jalan menuju obyek wisata yang masih rusak pihak terkait
berkeinginan besar untuk melakukan perbaikan kesemua jalan menuju obyek
wisata namun terkendala dengan dana yang masih minim Kelemahan yang ada
tentu berdampak negatif terhadap peluang yang ada karena kapan wisatawan
menurun maka pendapatan sebagian masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) otomatis akan menurun pihak terkait berencana akan membuat
penambahan wisata agro dan berusaha melakukan perbaikan jalan dan
menyediakan tim khusus pada semua obyek wisata Tana Toraja
86
4) Damage control (weaknessesthreats ldquoWTrdquo )
Damage control atau kerusakan pengendalian dimana obyek wisata Tana
Toraja dihadapkan pada hal tersebut kekuatan dan ancaman ketemu pihak terkait
Tana Toraja mengatasi hal ini dengan sedikit demi sedikit membenahi kelemahan
yang ada seperti kebersihan di obyek wisata dimana sebagian obyek wisata sudah
disiapkan tim khusus kebersihan dan sebagian sudah disediakan tempat sampah
serta jalan menuju obyek wisata sebagian sudah bagus Tana Toraja dihadapkan
pada hal itu tapi tidak berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena obyek
wisata Tana Toraja memiliki kekuatan yang luar biasa sehingga wisatwan sangat
tertarik Tapi meski demikian kunjungan wisatwan tidak menurun tapi hal itu
berpengaruh pada pencapaian DMO dimana Tana Toraja tahun ini tidak termasuk
10 besar DMO karena pengelolaan dari segi infrastruktur jalan yang belum
optimal dan kebersihan kurang terjaga dilokasi obyek wisata karena penilaian
pencapaian DMO diukur salah satunya adalah infrastruktur dan kebersihan
87
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Strategi Pemerintah dalam
Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata di Kabupaten
Tana Toraja maka dapat disimpulkan bahwa
1) Strengths atau kekuatan dapat dikatakan bahwa kekuatan yang dimiliki obyek
wisata masyarakat Tana Toraja dapat dikatakan sangat baik karena berbagai
kekuatan yang dimiliki budaya yang indah dan menarik dimana orang yang
meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan disimpan dirumah dalam
kamar yang sudah dihiasi dengan indah penyimpanan mayat dirumah ada yang
berminggu berbulan bertahun bahkan sampai puluhan tahun tergantung
kesiapan keluarga panorama alam yang sejuk dapat dirasakan di Buntu burake
dan di Pango-pango diatas dapat kita dapat melihat keindahan gunung dan
pada pagi hari kita terasa diatas awan serta kearifan lokal Tana Toraja yang
terus dilestarikan seperti acara rambu solorsquo (acara kematian) dan acara rambu
tukarsquo (acara sykururan) budaya ini ada sejak dulu sampai sekarang Hal
tersebutlah yang membuat Tana Toraja terkenal serta diminati wisatawan baik
lokal maupun mancanegara Sedangkan
2) Weaknesses atau kelemahan dapat disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur
jalan belum optimal karena masih ada beberapa jalan menuju obyek wisata
yang rusak berlubang berbatu-batu menanjak licin becek serta pendakian
yang cukup jauh dan jalannya tidak di cor juga terdapat jurang dipinggir jalan
88
yang tidak dipasangkan pagar jalan seprti obyek wisata yang ada di Buntu
burake Sangngallarsquo Sirope dan Tilanga Selain itu tentang kebersihan di
obyek wisata yang kurang terjaga banyak sampah yang berhamburan
karena tidak ada tempat sampah yang disediakan baursquo serta pondok-pondok
yang terdapat di obyek wisata penuh lumpur apalagi kalau musim hujan karena
wisatawan naik ke pondok memakai sandal tapi dari segi air yang ada di
Tilanga sangat jernih dengan adanya berbagai kelemahan ini dapat pula
disimpulkan bahwa dalam peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja
belum tecapai karena terdapat berbagai kelemahan yang ada
3) Opportumities atau peluang dari segi peluang dapat disimpulkan bahwa ada
beberapa peluang yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja seperti agrowisata
yang terdapat di Pango-pango dimana wisatawan bisa memetik sendiri buah
kopi selain itu juga dapat merasakan keindahan dan kesejukan dilokasi
tersebut dan berbagai bisnis lainnya dapat dikatakan sudah bagus karena
banyak masyarakat membuka usaha mulai dari menjual minuman makanan
dan aksesoris Toraja ditempat wisata membuka restaurant menjual kue khas
Toraja seperti deppa torirsquo dan baje membangun hotel membuka rental mobil
dan lain-lain sebagainya Dengan adanya peluang yang dimiliki dapat
dimanfaatkan dalam meningkatkan destinasi wisata selain itu peluang juga
dapat dimanfaatkan untuk memanimalisasi kelemahan dan ancaman yang ada
4) Threats atau ancaman dapat disimpulkan bahwa ada beberapa ancaman yang
ada seperti pnetrasi budaya luar seperti munculnya budaya yang lebih menarik
seperti di Wakatobi tapi dengan adanya budaya luar yang menarik tidak
89
berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena di dunia ini tidak akan ditemui
budaya seperti budaya Tana Toraja seperti upacara rambu solorsquo (acara
kematian) dan upacara rambu tukarsquo) acara syukuran Selain itu ketergantungan
ekonomi dimana sebagian masyarakat Tana Toraja perekonomiannya
tergantung pada kunjungan wisatawan misalnya yang membuka usaha rental
mobil hotel kapan wisatawan berkurang maka pendapatan mereka pun kurang
selain itu Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun akan menurun begitupun
sebaliknya Dengan adanya berbagai ancaman ini membahayakan dalam
peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja contohnya saja sudah banyak
budaya yang bagus seperti Wakatobi
B Saran
1 Diharapkan pemerintah dapat menjaga dan mengelolah dengan baik berbagai
kekuatan yang dimiliki agar kunjungan wisatawan semakin meningkat dari
tahun ke tahun
2 Diharapkan kepada pemerintah agar melakukan perbaikan jalan kesemua jalan
menuju obyek wisata yang masih rusak agar wisatawan yang datang tidak
merasa terganggu
3 Diharapkan dengan adanya berbagai peluang yang ada dapat dikelola
dengan baik oleh pihak terkait agar ancaman yang ada dapat dimanimalisasi
4 Pemerintah diharapkan dapat mengatasi berbagai ancaman yang ada dengan
cara salah satunya membuat Peraturan Daerah tentang Kearifan Lokal agar
Tana Toraja tetap jadi obyek wisata yang diminati berbagai wisatawan baik
wisatawan lokal maupun mancanegara
90
5 Diharapkan agar pemerintah membuat pagar jalan dipinggir jalan yang ada
jurangnya
6 Hendaknya pemerintah membuat tim khusus menjaga kebersihan di setiap
obyek wisata
7 Pemerintah perlu melakukan pelebaran jalan kesemua obyek wisata yang
lebarnya masih 1 lebih meter
91
DAFTAR PUSTAKA
AJ Muljadi 2012 Kepariwisataan dan Perjalanan Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
AM Sardiman 2007 Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta Raja
Grafindo Persada
Bonggasilomba Desy Bulawan 2011 Peran Pemerintah Daerah Dalam
Pengelolaan Sektor Pariwisata Di Kabupaten Toraja Utara
Skripsi Makassar Universitas Hasanuddin Makassar
Cangara Hafied 2004 Pengantar Ilmu Komunikasi Jakarta PT Raja
Grafindo Persada
Jones Charles O 1996 Pengantar Kebijakan Publik Jakarta PT Raja
Grafindo Persada
Labiran Malisa 2013 Analisis Penerimaan Daerah Dari Sektor Pariwisata Di
Kabupaten Tana Toraja Skripsi Makassar Univesrsitas Hasanuddin
Makassar
Marpaung Bahar 2002 Pengantar Pariwisata Bandung Alfabeta
Mustafa Delly 2013 Birokrasi Pemerintahan Bandung Alfabeta
Ndraha Taliziduhu 2003 Kybernlogi Jakarta Rineke Cipta
Norton P David 2004 Strategi Maps Converting Intangible Assets Into Tangible
Outcome Harvard Harvard Business School Publication Corporation
Pendit Nyoman S 2002 Ilmu Pariwisata Jakarta Pradnya Paramita
Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Nasional
2010 hingga 2025
Rangkuti Freddy 1997 Analisis SWOT Jakarta PT Gramedia Pusataka Utama
Republik Indonesia Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah
------------------------- Undang-Undang No 10 Tahun 2009 tentang
Kepariwisataan
92
Rewansyah Asnawi 2011 Reformasi Birokrasi Dalam Rangka Good
Governance Jakarta Yusaiantanas Prima
Salusu J 2000 Pengambilan Keputusan Strategi Jakarta Gramedia
Widisaran
----------- 1996 Pengambilan Strategi Jakarta Gramedia Widisaran
Sedarmayanti 2014 Manajemen Strategi Bandung Refika Aditama
Siagian Sondang P 1994 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta Bumi
Aksara
------------------------ 2011 Manajemen Stratejik Jakarta Bumi Aksara
Sugiyono 2008 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Usman Nurdin 2002 Konteks Implementasi Berbatas Kurikulum Jakarta PT
Raja Grafindo Persada
Wardhono Fitri Indra 2014 Kumpulan Artikel Terkait Destination Management
Organization diakses pada tanggal 8 januari 2016
(httpslidesharenetfitriwardhonokumpulan-artikel-terkait-dmo)
Zulfikar 2015 Strategi Pemerintah Dalam Penerimaan Adipura Di Kabupaten
Maros Skripsi Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
LAMPIRAN
viii
2 Ibu Dra Hj Musliha Karim M Si selaku pembimbing I dan Bapak Nasrul Haq
SSos MPA selaku pembimbing II yang senantiasa
meluangkan waktunya membmbing dan mengarahkan penulis sehingga skripsi
ini dapat diselesaikan
3 Bapak Dr H Muhlis Madani MSi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Muhammadiyah Makassar
4 Bapak Dr Burhanuddin S Sos M Si selaku Ketua Jurusan lmu Administrasi
Publik
5 Bapak dan Ibu dosen Serta Staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Muhammadiyah Makassar
6 Pemerintah Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
yang telah menerima saya dan memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan
penelitian
7 Teman-teman seperjuangan angkatan 2012 di Jurusan Ilmu Administrasi Publik
terkhusus kelas B yang telah bersama-sama berusaha keras dan penuh semangat dalam
menjalani studi baik suka maupun duka Kebersamaan ini akan menjadi sebuah kenangan
yang indah yang tidak akan terlupakan
8 Sahabat-sahabat penulis yang tak sempat disebutkan satu-persatu berjuang serta
tidak hent-hentinya memberikan semangat untuk selesai karya tulis ini
ix
Demi kesempurnaan skripsi ini saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat
penulis harapkan Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat memberikan
sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan
Makassar 2016
Rosita
x
DAFTAR ISI
Halaman Pengajuan Skripsi ii
Halaman Persetujuan iii
Penerimaan Tim iv
Halaman Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah v
Abstrak vi
Kata Pengantar vii
Daftar Isi x
Daftar Gambar xii
Daftar Tabel xiii
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 5
C Tujuan Penelitian 6
D Kegunaan Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Pengertian Konsep dan Teori 7
B Pemerintah Daerah 16
C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) 18
D Pariwisata 21
E Kerangka Pikir 25
F Deskripsi Fokus 26
G Deskripsi Fokus Penelitian 26
BAB III METODE PENELITIAN
A Waktu dan Lokasi Penelitian 29
xi
B Jenis dan Tipe Penelitian 29
C Sumber Data 29
D Informan Penelitian 30
E Teknik Pengumpulan Data 31
F Teknik Analisis Data 32
G Pengabsahan Data 33
BAB IV HAIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian 36
B Karakteristik Informan 52
C Strategi Pemerintah Dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi
Pariwisata Di Kabupaten Tana Toraja 55
D Analisis SWOT 81
BAB VI PENUTUP
A Kesimpulan 87
B Saran 89
DAFTAR PUSTAKA 91
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) merupakan struktur tata
kelola destinasi pariwisata yang mencakup perencanaan koordinasi
implementasi dan pengendalian organisasi destinasi secara inovatif dan
sistematik melalui pemanfaatan jejaring informasi dan teknologi yang terpimpin
secara terpadu dengan peran serta masyarakat Pelaku asosiasi industri
akademisi dan pemerintah yang memiliki tujuan Proses dan kepentingan bersama
dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan volume kunjungan wisata lama
tinggal dan besaran pengeluaran wisatawan serta manfaat bagi masyarakat lokal
Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berupaya untuk
terus fokus memaksimalkan 15 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) di tahun
2012 Hal itu sesuai dengan peraturan pemerintah (PP) No 50 Tahun 2011
tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional 2010 hingga
2025 Terdapat 15 lokasi DMO yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia dalam
rencana strategis industri pariwisata untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata
yang dikelola secara profesional dengan melibatkan partisipasi masyarakat lokal
yaitu Sabang Danau Toba Kawasan Kota Tua Jakarta Tanjung Puting
Pangandaran Borobudur Bromo dan Semerau serta kawasan Tengger Danau
batur Rinjanji Pulau komodo Wakatobi Derawan Tana Toraja Bunaken dan
Raja Ampat
2
Menurut Bruen dan Anderson (dalam Wardhono 2014) Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) sebagai sistem pengelolaan terpadu memiliki
fungsi sebagai economic driver communitymarketer industry coordinator quasi
publicrepresentative and builder of communicaty pride Secara ringkas
pemahaman tentang DMO dikategorikan sebagai kegiatan pembenahan dan
penataan pengembangan destinasi secara internal dan pengembangan pemasaran
secara eksternal
Angelo Presenza (dalam Wardhono 2014) menjelaskan bahwa ada tiga
komponen penting dalam Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) yaitu (a)
coordination tourism stakeholder merupakan inti sistem DMO komponen ini
menjadi kunci sukses karena menitik beratkan pada hubungan jejaring yang
membentuk sistem DMO (b) destination crisis management memberikan
pengawasan dari sistem dengan pelaksanaan dan pengelolaan mulai perencanaan
hingga implementasi program (c) destination marketing menjadi ujung tombak
dalam komponen DMO Dengan konsep diatas dapat ditegaskan bahwa DMO
merupakan salah satu konsep pengelolaan dalam sistem pengelolaan kawasan
berbasis kewilayahandaerah yang memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan
berbagai komponen secara internal dan eksternal koalisi dan kerjasama
(stakeholder) serta sistem pengelolaan pariwisata DMO secara esensi bertugas
dan bekerja di dalam entitas fabrikasi destinasi pariwisata dan bertanggung jawab
untuk mencapai pengembalian nilai investasi yang unggul pertumbuhan pasar
produk yang berkualitas merek yang berbeda serta manfaat bagi seluruh
(shareholders) DMO tidak memiliki pabrik tersebut tidak memperkerjakan
3
orang-orang di dalamnya dan bukan pula mengontrol proses pelaksanannya di
lapangan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) memiliki satu tujuan dan arahan
untuk mencapai pengelolaan dari sebuah destiniasi yaitu adanya sebuah
kelembagaan yang mengelola destinasi Hal ini ditentukan oleh kapasitas
pengembangan pertumbuhan aktivitas wisata saat ini yang merujuk pada tatanan
daur hidup destinasi dengan menyediakan informasi menyediakan sarana dan
prasarana yang baik dan arahan kepada wisatawan sehingga wisatawan
mendapatkan pengelaman yang terbaik saat berkunjung memberikan jaminan
kualitas berwisata kepada wisatawan dan dukungan regulasi terhadap pelaku
industri pariwisata lokal dan pada akhirnya mewujudkan sinergi antara kebutuhan
wisatawan pelaku industri pariwisata dan pemerintah
Penerapan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) harus diterjemahkan
secara konstektual sesuai kaidah yang berlaku berbasis lokalitas agar tidak
menimbulkan friksi perang kepentingan egosektoral serta tidak kontraproduktif
terhadap eksistensi fungsi kelembagaan yang sudah ada Sebagai konsep DMO
berperan menjadi katalisatormotivator dan (spirit) untuk menggerakkan seluruh
kontruksi dan entitas destinasi Prasyaratnya adalah komitmen dan tanggung
jawab Instrumen yang digunakan adalah melalui perencanaan sinergis koordinasi
konsistensi dalam implementasi dan audit dampak manfaat bagi masyarakat lokal
dan destinasi Baik-buruknya pengelolaan ini akan menentukan seberapa kuat
daya tarik suatu destinasi bagi pasar wisatawan pertumbuhan kerja lama kerja
4
besaran pengeluaran kunjungan berulang dan seberapa lama manfaat dan
keberlanjutannya (sustainability)
Pendekatan quality control quality assurance dan quality management
berfokus kepada pengendalian kualitas destinasi manajemen produk dan
pelayanan pada destinasi pariwisata serta peningkatan secara berkelanjutan
produk dan jasa kepariwisataan Fakta membuktikan bahwa destinasi pariwisata
yang dikelola dengan prinsip-prinsip keberlanjutan sangat efektif memberikan
keuntungan jangka panjang baik secara ekonomi sosial maupun ekologi Di
tingkat yang lebih praksis tata kelola destinasi pariwisata berbasis nilai
merupakan faktor determin dan strategis terhadap peningkatan daya saing
pariwisata Untuk itu diperlukan pola dan kiat berbagai perangkat manajemen
dalam pembangunan pariwisata termasuk tata kelola destinasi pariwisata
Kabupaten Tana Toraja ditetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai
salah satu dari 15 lokasi yang mendapatkan program Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Hal ini menjadi salah satu kebanggan terbesar Tana Toraja
karena dengan adanya DMO dapat dilakukan program pengembangan dan
pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan berbasiskan proses dimulai dari
perencanaan hingga oprasional dan pemantauan Program DMO akan terlaksana
dengan baik jika di tunjang dengan partisipasi aktif dari seleruh elemen
masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam maningkatkan kunjungan
wisatawan Kerja sama yang baik antara Pemerintah Daerah masyarakat dan
dinasinstansi terkait sangatlah perlu dibina secara terus menerus dan
berkesinambungan Agar kebersihan tempat wisata dan infrastruktur jalan tetap di
5
perhatikan dari itu perlu dukungan dan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi
agar kebersihan dan infrastruktur jalan dapat di atasi dan destinasi parawisata
dapat berjalan dengan baik Peran serta masyarakat sangatlah penting untuk
menjaga kebersihan lingkunga parawisata dan infrastruktur jalan Program
Destinasi Manajemen Organisasi tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah
Daerah dan DinasInstansi terkait saja melainkan juga seluruh elemen masyarakat
Keberhasilan suatu Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) bukan hanya
mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu
mengorganisir dari segi infrastruktur jalan dan kebersihan di obyek wisata Hal ini
berdasarkan pada pengamatan penulis bahwa DMO pariwisata di Tana Toraja
belum berjalan secara optimal karena masih banyaknya jalan yang rusak menuju
lokasi pariwisata serta kebersihan yang tidak terjaga di obyek wisata tentu hal ini
memberikan dampak yang negatif bagi wisatawan yang datang berkunjung
Sehubungan dengan pembahasan di latar belakang di atas penulis
mengangkat sebuah judul penelitian yakni strategi pemerintah dalam
implementasi programDestinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata
di Kabupaten Tana Toraja
B Rumusan Masalah
Terkait dengan pembahasan yang ada di latar belakang penulis
merumuskan masalahnya yaitu bagaimana strategi pemerintah dalam
peningkatan Destinasi ManajemenOrganisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten
Tana Toraja
6
C Tujuan Penelitian
Terkait dengan masalah yang ada di latar belakang penulis tertarik untuk
untuk mengetahui strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
D Kegunaan Penelitian
1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini di harapakan dapat memberikan manfaat secara teoritis
dalam mengetagui strategi pemerintah dalam implementasi program
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten Tana Toraja
sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran
2 Manfaat praktis
Menambah wawasan penulis mengenai strategi pemerintah dalam
peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten
Tana Toraja untuk selanjutnya di jadikan sebagai acuan dalam bersikap dan
berperilaku juga dapat di jadikan sebagai bahan pertimbangan atau di
kembangkan lebih lanjut serta referensi terhadap penelitian yang sejenis
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Pengertian Strategi
Strategi adalah rencana jangka panjang diikuti tindakan yang ditujukan
untuk mencapai tujuan tertentu yang umumnya adalah kemenangan Asal kata
strategi turunan dari kata dalam bahasa Yunani strategos Strategi secara umum
adalah proses penentuan rencana pemimpin puncak berfokus pada tujuan jangka
panjang organisasi disertai penyusunan cara atau upaya bagaiamana agar dapat di
capai Sementara pengertian strategi secara khusus adalah tindakan yang bersifat
senangtiasa meningkat terus menerus di lakukan berdasarkan sudut pandang
tentang apa yang di harapkan pelanggan dimasa depan Strategi hampir sealalu
dimulai dari apa yang dapat terjadi bukan dimulai dari apa yang terjadi
Strategi pertama di kemukakan oleh Chandler (dalam Sedarmayanti 2014)
menyebutkan bahwa strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan
serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk
mencapai tujuan tersebuat Menurut David (2004) Defenisi strategi adalah cara
untuk mencapai tujuan jangka panjang Strategi bisnis bisa berupa perluasan
geografis diversifikasi akusisi pengmbangan produk penetrasi pasar
rasionalisasi karyawan divestasi likuidasi dan joint venture Dalam hal ini
terdapat dua karakteristik strategi yang sangat penting yakni pertama strategi
di rencanakan terlebih dahulu secara sadar dan sengaja mendahului berbagai
tindakan yang akan dilakukan berdasarkan strategi yang dibuat tersebut Kedua
strataegi kemudian dikembangkan dan diimplementasikan agar mencapai tujuan
8
Sedangkan menurut Hamel dan Prahalad (dalam Freddy Rangkuti 1995) strategi
merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus
menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan
oleh para pelanggan dimasa depan
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam perkembangannya
konsep mengenai strategi terus berkembang hal ini dapat ditunjukkan oleh
adanya perbedaan konsep mengenai strategi selama 30 tahun terakhir
Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep lain yang berkaitan
sangat menentukan suksesnya strategi dan konsep lain yang berkaitan sangat
menentukan suksesnya strategi yang disusun
1 Perumusan Strategi
Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke
depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi menetapkan
tujuan strategis dan keuangan perusahaan serta merancang strategi untuk
mencapai tujuan tersebut dalam langkah menyediakan costumer value terbaik
Menurut Sondang P Siagian (2011) salah satu langkah yang perlu digunakan
dalam merumuskan strategi adalah analisis ldquoSWOTrdquo dimana analisis SWOT
merupakan salah satu instrumen analisis yang ampuh apabila digunakan dengan
tepat Telah diketahui pula secara luas bahwa ldquoSWOTrdquo merupakan akronim
untuk kata kata ldquoStrengths rdquo (Kekuatan) ldquoWeaknesses (Kelemahan)
ldquoOportunities rdquo(Peluang) dan ldquoThreatsrdquo (Ancaman) Faktor kekuatan dan
kelemahan terdapat dalam tubuh suatu organisasi termasuk satuan bisnis tertentu
sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang
9
dihadapi oleh organisasi atau perusahaan atau satuan bisnis yang bersangkutan
Jika dikatakan bahwa analisis SWOT dapat merupakan instrumen yang ampuh
dalam melakukan analisis stratejik keampuhan tersebut terletak pada kemampuan
para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan
dan pemanfaatan peluang sehingga sekaligus perperan sebagai alat untuk
minimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh organisasi dan menekan
dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi Jika para penentu strategi
perusahaan mampu melakukan kedua hal tersebut dengan tepat biasanya upaya
untuk memilih dan menentukan strategi yang efektif membuahkan hasil yang
diharapkan Analisis SWOT dapat membantu merumuskan segaligus memetakan
persoalan secara internal dapat diidentifikasi apa saja yang menjadi kekuatan dan
kelemahan dalam waktu bersamaan secara eksternal dapat dirumuskan secara
seksama peluang dan ancaman apa saja yang dihadapi
a) Faktor-faktor berupa kekuatan yang dimaksud dengan faktor-faktor kekuatan
yang dimiliki oleh suatu perusahaan-termasuk satuan-satuan bisnis
didalamnya adalah antara lain kompetensi khusus yang terdapat dalam
organisasi yang berakibat pada pemikiran keunggulan komparatif oleh unit
usaha dipasaran
b) Faktor-faktor kelemahan jika orang berbicara tentang kelemahan yang
terdapat dalam tubuh suatu satuan bisnis yang dimaksud ialah keterbatasan
atau kekurangan dalam hal sumber keterampilan dan kemampuan yang
menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang
memuaskan
10
c) Faktor peluang defenisi sederhana tentang peluang ialah ldquoberbagai situasi
lingkungan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnisrdquo
d) Faktor ancaman pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian
peluang Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman ldquoadalah faktor-
faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnisrdquo Jika tdak
diatasi ancaman akan menjadi ldquoganjalanrdquo bagi satuan bisnis yang
bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun dimasa depan
Salah satu model analisis SWOT yang merupakan rangkuman dari
beberapa model adalah yang diperkenalkan oleh Kearns (dalam J Salusu 2000)
seperti pada diagram berikut ini
Faktor
Eksternal
Faktor
Internal
Opportunities
Threats
Strengths
Comparative Advantage
Mobilization
Weaknesses
InvesmentDivtesment
Damage Control
Gambar 1 Analisis SWOT
Diagram diatas menampilkan matriks enam kotak dua yang paling diatas
adalah kotak faktor eksternal yaitu peluang dan ancamantantangan sedangkan
dua kotak sebelah kiri adalah kotak faktor internal yaitu kekuatan-kekuatan dan
kelemahan-kelemahan organisasi Empat kotak lainnya A B C dan D
merupakan kotak isu-isu stratejik yang timbul sebagai hasil kontak antara faktor-
faktor eksternal dan faktor-faktor intrnal Keempat isu stratejik itu di beri nama
11
(a) comporative advantage (b) mobilization (c) investmentdivtesment dan (d)
damage control Apabila para pengambil keputusan telah melihat peluang yang
tersedia dan ternyata juga memiliki posisi internal yang kuat maka organisasi itu
menghadapi isu stratejik yang dapat disebut comporative advantage (keunggulan
komporatif) Dua elemen stratejik yang paling baik bertemu sehingga para
eksekutif tidak boleh membiarkannya hilang tetapi sebaliknya harus
memperkuatnya dengan berbagai perencanaan yang mampu mendukungnya
Sel A ini memberi kemungkinan bagi organisasi untuk berkembung lebih
cepat namun harus senantiasa waspada terhadap perubahan yang tidak menentu
dalam lingkungan Pertanyaannya adalah bagaiamana memanfaatkan kekuatan
yang ada untuk meningkatkan posisi kompetitifnya
Sel B yaitu isu stratejik mobilization adalah kotak interaksi dan pertemuan
antara ancamantantangan dari luar yang diidentifikasi oleh para pengambil
keputusan dengan kekuatan organisasi Di sini para eksekutif hendaknya berusaha
memobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk
memperlunak ancaman dari luar tersebut bahkan kalau mungkin dapat
mengubahnya sebagai peluang
Sel C tampil isu stratejik investmentdivestment yang memberi pilihan
bagi para eksekutif karena situasinya kabur Peluang yang tersedia sangat
meyakinkan tetapi tidak ada kemampuan organisasi untuk menggarapnya dan
memberikan reaksi positif Kalau dipaksakan bisa memakan biaya terlalu besar
sehingga merugikan organisasi Lebih baik tinggalkan dan serahkan kepada
organisasi lain yang mungkin memiliki posisi yang lebih baik Bisa juga para
12
eksekutif tidak berbuat apa-apa Haruskah organisasi menanam investasi untuk
memperkuat titik lemahnya sehingga mampuu mengubah dan memperbaiki posisi
kompetitifnya
Sel D adalah kotak paling lemah dari semua sel karena dapat membawa
bencana bagi organisasi paling tidak merugikan program-programnya Sudah
terancam dari luar lalu di hadapakan pada sumber daya yang sangat lemah
Strategi yang ditempuh ialah mengendalikan kerugian yang diderita sehingga
tidak separah dengan yang diperkirakan Hal itu dapat dilakukan dengan sedikit
membenahi sumber daya dengan harapan mampu memperkecil ancaman dari luar
tersebut Usaha itu diarahkan pada upaya mengalihkan kelemahan menjadi
kekuatan sungguh pun memakan waktu yang lama
2 Tujuan Strategi
Tujuan Stratejik adalah kunci dari arah perubahan masa depan Ia
mengarahkan apa yang hendak dikejar diwaktu yang akan datang yaitu dalam
jangka waktu sekian sekitar tiga sampai lima tahun Arahan itu harus jelas dan
tegas bagi keseluruhan organisasi oleh sebab itu sering juga dikatakan bahwa
tujuan stratejik merupakan planning umbrella (payung perencanaan) dalam
mengintegrasikan usaha dari semua unit kerja dan personil kedalam suatu
kegiatan menyeluruh dan menyatu dari suatu organisasi Untuk dapat melakukan
itu tujuan stratejik harus lebih tajam daripada misi tetapi masih cukup luas untuk
dapat mendorong lahirnya kreatifitas dan inofasi bagi semua unit kerja (Koteen
1991) Dengan tegas Koteen (dalam J Salusu 2000) mengatakan bahwa apabila
tujuan stratejik berjalan dengan baik maka kenyataan itu sudah merupakan ldquokunci
13
keunggulan dan kesuksesanrdquo sebab arahannya jelas yaitu untuk mendapatkan
manfaat terbesar dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia Juga membantu
menciptakan kondisi yang mendorong pertumbuhan dan kemajuan organization
secara prakmatis tujuan stratejik adalah kinci menuju kelangsungan hidup
organisasi ini berarti pada saat-saat yang kritis ia harus memusatkan perhatian
segera jelas dan bahkan agresif terhadapa hal-hal yang memerlukan perubahan
hal ini dimaksudkan menanggulangi situasi yang bisa mengancam organisasi yang
dapat mempengaruhi stabilitas keuangan dan kelanjutan hidup organisasi
3 Inisiatif Strategi
Inisiatif strategi pada dasarnya menjelaskan maksud dan rangkuman dari
tindakan-tindakan yang akan dilancarkan untuk mencapai tujuan strategi
Didalamnya sudah tercakup strategi yang akan dipakai untuk mencapai hasilakhir
yang diinginkan Inisiatif strategi biasanya lahir setelah ditemukan implikasi-
implikasi strategi dari kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan
ancaman dari lingkungan eksternal Biasanya juga inisiatif strategi itu muncul
dengan cara informal dari eksekutif kepala atau bahkan dari anggota staf
organisasi
Setiap inisiatif strategi dari mana pun sumbernya perlu digarap secara
sistematis Tetapi perlu diketahui bahwa inisiatif strategi yang harus dijelaskan di
depan publik walaupun publik itu terbatas Para pengambil keputusan startegi
termasuk para pelaksana perlu mengetahui mengapa inisiatif itu ditampilkan dan
hasil apa serta keuntungan-keuntungan apa yang akan dinikmati andaikata inisiatif
itu dilaksanakan Tegasnya inisiatif strategi mengungkapkan langkah-langkah
14
penting yang perlu ditempuh untuk menghindari diri dari malapetaka eksternal
atau untuk mengejar peluang yang tersedia
4 Tingkat-Tingkat Strategi
Merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer Higgins (dalam
JSalusu 1996) menjelaskan adanya empat tingkatan
strategi keseluruhannya disebut Master Strategi yaitu
a) Enterprise strategy (Strategi perusahaan)
Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat setiap organisasi
mempunyai hubungan dengan masyarakat Masyarakat adalah kelompok
yang berada diluar organisasi yang tidak dapat dikontrol Didalam masyarakat
yang tidak terkendali itu ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti
kelompok penekan kelompok politik dan kelompok sosial lainnya Jadi
dalam strategi interprise terlihar relasi antara organisasi dan masyarakat luar
sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan
organisasi Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-
sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap
tuntutan dan kebutuhan masyarakat
b) Corporate strategy (Strategi perusahaan)
Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi sehingga sering disebut Grand
Strategi yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasiPertanyaan
apa yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan
bisnis itu tidak semata-mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis tetapi juga
oleh setiap organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit
15
c) Business strategy (Strategi bisnis)
Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaiamana merebut pasaran di tengah
masyarakat Bagaimana menempatkan organisasi dihati para pengusaha para
pengusaha para donor dan sebagainya Semuanya ini dimaksudkan untuk
dapat memperoleh keuntungan-keuntungan stratejik yang sekaligus mampu
menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik
d) Functional strategy (Strategi fungsional)
Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya
strategi lain Ada tiga jenis strategi functional yaitu
(1) Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang
memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang
sehat antara lain yang berkaitan dengan keuangan pemasaran sumber
daya penelitian dan pengembangan
(2) Strategi functional manajemen mencakup fungsi-fungsi manajemen
fungsi manajemen terbagi 11 yaitu planning organizing implementing
conrolling staffing leading motivating communicating decision
making representing dan integrating
(3) Strategi isu stratejik fungsi utamanya adalah mengontrol lingkungan
baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum
diketahui atau yang selalu berubah
B Pemerintah Daerah
Pemerintah sebagai sebuah organisasi ditinjau dari sudut biological adalah
sebuah organisme yang hidup dan setiap organisme yang hidup mempunyai
16
bagian yang disebut Kepala (head) Sebuah tubuh manusia atau hewan yang
dikendalikan oleh kepalanya sebuah rumah tangga dikendalikan oleh kepala
keluarga Kepala dapat dianggap identik dengan pemerintah baik itu pemerintah
pusat pemerintah daerah maupun pemerintahan daerah dimana pemerintah pusat
adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan
Negara Republik Indonesia yang di bantu oleh Wakil Presiden dan Menteri-
Menteri Negara sedangkan Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai
unsur penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom dan Pemerintahan
Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah
KabupatenKota adalah BupatiWalikota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) KabupatenKota menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan
prinsip otonomi selaus-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia Sedangkan wewenang Pemerintahan Daerah yaitu (1)
mengajukan rancangan Pemerintah Daerah (PERDA) (2) menetapkan Peraturan
Daerah (PERDA) yang telah mendapat persetujuan bersama Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) (3) menetapkan peraturan Kepala Daerah dan keputusan
Kepala Daerah (4) mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang
sangat dibutuhkan oleh Daerah danatau masyarakat (5) melaksanakan wewenang
lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah)
Urusan-urusan Pemerintahan Daerah yaitu (a) urusan pemerintahan wajib
yang berkaitan dengan pelayanan dasar seperti pendidikan kesehatan pekerjaan
17
umum dan penataan ruang perumahan rakyat dan kawasan pemukiman
ketentraman ketertiban umum dan pelindungan masyarakat (b) urusan
pemerintahan yang wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar seperti
tenaga kerja pemberdayaan perempuan perlindungan anak pangan pertahanan
lingkungan hidup perhubungan komunikasi informatika pemberdayaan
masyarakat desa koperasi usaha kecil menengah administrasi kependudukan
dan pencatatan sipil (c) urusan pemerintahan pilihan seperti kelautan perikanan
pariwisata pertanian kehutanan energi sumber daya mineral perdagangan
perindustrian dan transmigrasi (Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah)
Pemerintah adalah proses penetapan janji dan legitimasi seorang pejabat
Negara Publik diukur dengan fakta sejauh mana ia menebar janji demikian
menurut Ndraha (2003) yang baik bersifat internal maupun kepada masyarakat
umum Sedangkan menurut Delly Mustafa (2013) mengemukakan bahwa
pemerintah adalah keseluruhan struktur lembaga dan unit-unit dalam Negara
yang bertugas untuk mengatur pelaksanaannya tugas-tugas pemerintahan Uraian
ringkas di atas menunjukkan bahwa (1) pemerintah dapat dianggap sebagai
suatu yang given ditakdirkan hadir dimana-mana dan merupakan bagian yang
integral sebuah sistem (2) pemerintah terbentuk secara evolusioner sebagai
produk penyesuaian diri manusia dengan perubahan lingkungan hidupnya agar ia
tetap survive (3) pemerintah terbentuk melalui revolusi penakluk atau
pernyataan (4) dapat juga dianggap sebagai produk manajemen pemerintahan
18
yang sengaja dibentuk berdasarkan kesepakatan warga masyarakat sebagai alat
(input) untuk mencapai tujuan dan misi tertentu
C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah suatu bentuk strategis
dalam membangun pariwisata baik di Tingkat Lokal Regional maupun Nasional
DMO dapat pula merupakan struktur tata kelola destinasi pariwisata dimana
melibatkan bukan hanya stakeholder bahkan shareholder yang mampu
memberikan sharing pendapat bahkan sharing anggaran untuk memulai kegiatan-
kegiatan pariwisata Pengelolaan pariwisata di destinasi tertentu di Indonesia
masih jauh ketinggalan dibanding negara-negara lainnya di Asia sehingga
pariwisata di Negara kita masih jauh ketinggalan dari sistem pengelolaannya
Adapun visi dan misi Toraja DMO didirikan pada tanggal 3 Mei 2012 dengan
dua fokus utama yaitu
1) Peningkatan kapasitas untuk masyarakat dan pelaku bisnis pariwisata
lokal
2) Pengorganisasian pencarian dan pengembangan objek pariwisata fasilitas
serta peningkatan aksebilitas ke Toraja
Di bawah koordinas pemerintah setempat (Bupati Tana Toraja) struktur
organisasi Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terdiri Ketua Wakil
Ketua dan Komisi Komisi sarana dan prasarana Komisi sumber daya manusia
Komisi daya tarik wisata Komisi pemasaran dan promosi dan komisi
lingkungan Sedangkan anggota dari Toraja DMO terdiri dari perwakilan
pemerintah setempat (SKPD-BAPPEDA Dinas pariwisata Dinas Koperasi dan
19
Perdagangan dan sebagainya) asosiasi pariwisata (PHRI dan ASITA) dan ketua
Komunitas setempat (kelompok adat kelompok agama dan kelompok pemuda)
Saat ini Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) mensinergikan
upaya untuk menata kembali perannya diantara pemangku kepentingan pariwisata
di Toraja Anggota internal Toraja DMO mengemukakan ide untuk mengusulkan
Toraja DMO sebagai organisasi legal yang nantnya akan berfungsi sebagai
organisasi yang berkelanjutan sekaligus sebagai perwakilan resmi destinasi
pariwisata Toraja Melalui partisipasi aktif Toraja DMO menciptakan kembali
pencitraan untuk destinasi Toraja mempromosikan Toraja melalui partisipasi di
pameran travel di kancah Nasional maupun Internasional berkolaborasi dengan
pelaku usaha pariwisata lokal untuk mengorganisasi dan mengatur perjalanan
eduksi (untuk media dan operatortur) serta menetapkan standar kualitas untuk
pelaku usaha pariwisata lokal (akomodasi restaurant dan operatortur) dalam
rangka memenuhi layanan berstandar Internasional Tanggung jawab utama
berikutnya dari Toraja DMO adalah untuk meningkatkan kepercayaan diantara
pelaku usaha pariwisata dan pemangku kepentingan lokal Harapannya semoga
keberadaan Toraja DMO akan menambah manfaat untuk perekonomiani
masyarakat setempat Saat ini industri pariwisata hanya menduduki peringkat
sebagai pendapatan terbesar ketiga di Toraja Pemerintah Daerah Toraja dan
Toraja DMO bekerja bahu-membahu dan saling mendukung bagi
keberlangsungan industri pariwisata di Toraja
Pendekatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) akan lebih
memudahkan bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan pariwisata karena
20
akan dilakukan melalui tata kelola yang terpadu DMO akan melakukan tugas
koordinasi perencanaan pengendalian organisasi destinasi keberlanjutan dan
implementasi yang dilakukan secara inovatif dan sistemik dengan memanfaatkan
tehnologi informasi yang melibatkan tiga pilar penggerak pembangunan
pemerintah industri pariwisata dan masyarakat dengan tujuan untuk
meningkatkan tata kelola destinasi yang dikelola dengan pendekatan lokal namun
berskala internasinal
Alastair Morrison dalam Konferensi Nasional Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) di Jakarta Agustus (dalam wardhono 2014) menjelaskan
bahwa panduan DMO dimulai dari product development marketing riset
komunication community relations pengembangan sumber daya hingga
kemudian tahapan pengelolaan (governance) Adapun salah satu faktor
pendukung dalam meningkatkan DMO adalah rambu solo dimana rambu solo
adalah upacara adat kematian masyarakat Toraja yang bertujuan unttuk
menghormati dan menghantarkan arwah orang yang meninggal dunia menuju
alam roh yaitu kembali kepada keabadian bersama para leluhur mereka kesebuah
tempat peristirahatan Upacara ini sering juga disebut upacara penyempurnaan
kematian karena orang yang meninggal baru dianggap benar-benar meninggal
setelah seluruh proses upacara ini digenapi Jika belum maka orang yang
meninggal tersebut hanya dianggap sebagai orang yang sakit atau lemah sehingga
ia tetap diperlakukan seperti halnya orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur
dan disediakan makanan dam minuman bahkan selalu di ajak bicara
21
D Pariwisata
Pengertian pariwisata secara Etomoogi pariwista berasal dari dua kata
yaitu ldquoparirdquo yang berarti banyakberkeliling sedangkan pengertian wisata berarti
ldquopergirdquo Di dalam kamus besar Indonesia pariwisata adalah suatu kegiatan yang
berhubungan dengan perjalanan rekreasi sedangkan pengertian secara umum
pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara
waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain dengan
meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud
mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya tetapi semata-mata untuk
menikmati kegiatan pertamasyaan atau rekreasi untuk memenuhi keinginan yang
beraneka ragam
Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai
fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat pengusaha Pemerintah
dan Pemerintah Daerah (Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang
Kepariwisataan) Sedangkan menurut Muljadi 2012 pariwisata adalah suatu
aktivitas perubahan tempat tinggal sementara dari seseorang diluar tempat tinggal
sehari-hari dengan suatu alasan apapun selain melakukan kegiatan yang biasa
menghasilkan upah atau gaji
Istilah pariwisata ini mulai dipakai setelah tahun 1960 untuk mengganti
istilah bertamasya melancong atau piknik dan memberi pengertian yang
sederhana dan sempit yaitu bepergian ke suatu tempat yang tidak jauh untuk
sekedar bersantai Sedangkan dalam era saat ini alasan dan sifat perjalanan yang
dilakukan dalam kaitannya dengan mobilitas pergerakan manusia ini jauh lebih
22
luas Sehingga digunakan istilah pariwisata dimana pengertian pariwisata lebih
luas menyangkut persoalan-persoalan mobilitas pergerakan manusia dari suatu
tempat ke tempat lain dengan tujuan memperoleh nilai kegunaan bagi
pemanfaatan jasa pariwisata Dan bagi yang memanfaatkannya menerima suatu
nilai berupa pendapatan dari jasa pariwisata tersebut Oleh karena itu pariwisata
mengandung nilai ekonomi ynag tinggi bagi pemanfaatan jasa tersebut sebagai
komoditas ekonomi Suatu perjalan dianggap sebagai perjalanan wisata bila
memenuhi persyaratan yang diperlukan yaitu 1) bersifat sementara 2) bersifat
sukarela (voluntary) dalam arti tidak terjadi paksaan 3) tidak bekerja yang
bersifat menghasilkan upah ataupun bayaran Adapun penegrtian kepariwisatan
menurut Bahar dan Marpaung 2002 kepariwisataan adalah sebuah kegiatan yang
dilakukan untuk orang yang melakukan kegiatan perjalanan
Menurut Pendit (2002) terdapat beberapa jenis pariwisata yaitu
1) Wisata budaya ini dimaksudkan dengan perjalanan yang dilakukan atas dasar
keinginan unutk mempluas pandangan hidup seseorang dengan jalan
mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri
mempelajari keadaan rakyat kebiasaan dan adat istiadat mereka cara hidup
mereka budaya dan seni mereka Sering perjalanan seperti ini disatukan
dengan kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan budaya seperti
eksposisi seni (seni tari drama musik dan seni suara) atau kegiatan yang
bermotif kesejarahan dan sebagainya
2) Wisata kesehatan hal ini dimaksudkan dengan perjalanan seorang wisatawan
dengan tujuan untuk meninggalkan keadaan lingkungan tempat sehari-hari
23
dimana ia tinggal demi kepentingan beristirahat dalam arti jasmani dan rohani
dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas yang
mengandung mineral yang dapat menyembuhkan tempat yang mempunyai
iklim udara menyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas
kesehatan lainnya
3) Wisata olahraga Ini dimaksudkan dengan wisatawan yang melakukan
perjalanan dengan tujuan berolah raga atau menghadiri pesta olahraga di
suatu tempat atau suatu negara seperti Asian Games Olympiade Thomas
Cup Uber Cup dan lain-lain Olah raga lain yang tidak termasuk dalam pesta
olahraga atau games misalnya berburu memancing berenang dan berbagai
cabang olehraga di dalam air atau di pegunungan
4) Wisata komersial yang termasuk dalam wisata komersial ini adalah
mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial
seperti pameran industri pameran dagang dan sebagainya Pada mulanya
banyak orang berpendapat bahwa hal ini tidak dapat digolongkan dalam dunia
kepariwisataan dengan alasan bahwa kegiatan perjalanan untuk pameran atau
pekan raya ini hanya dilakukan oleh orang-orang yang khusus mempunyai
urusan bisnisTetapi dalam kenyataannya pada dewasa ini dimana pameran
atau pekan raya banyak dikunjungi oleh masyarakat kebanyakan dengan
tujuan ingin melihat yang membutuhkan fasilitas akomodasi dan transportasi
Disamping itu dalam pekan raya atau pameran biasanya dimeriahkan dengan
berbagai atraksi atau pertunjukan kesenian Itulah sebabnya wisata komersial
ini menjadi kenyataan yang sangat menarik dan menyebabkan kaum
24
pengusaha angkutan dan akomodasi membuat rancanganndashrancangan istimewa
untuk keperluan tersebut
5) Wisata politik jenis wisata ini meliputi perjalanan yang dilakuka untuk
mengunjungi atau mengambil bagian dalam peristiwa kegiatan politik
misalnya perayaan 17 Agustus di Jakarta Biasanya fasilitas akomodasi dan
transportasi serta berbagai atraksi diadakan secara meriah bagi para
pengunjung Disamping itu yang termasuk dalam kegiatan wisata politik
adalah peristiwa-peristiwa penting seperti konfrensi musyawarah kongres
yang selalu disertai dengan kegiatan darmawisata
6) Wisata sosial yang dimaksud dengan wisata ini adalah pengorganisasian suatu
perjalanan yang murah dan mudah untuk memberi kesempatan kepada
masyarakat ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan seperti misalnya
kaum buruh pemuda pelajar mahasiswa petani dan sebagainya Organisasi
ini berusaha untuk membantu mereka yang mempunyai kemampuan terbatas
dari segi finansial untuk dapat memanfaatkan waktu libur atau cuti sehingga
dapat menambah pengalaman dan memeperbaiki kesehatan jasmaniah dan
mental mereka
7) Wisata pertanian wisata pertanian ini adalah pengorganisasian perjalanan yang
dilakukan ke proyek- proyek pertanian perkebunan ladang pembibitan dan
sebagainya dimana wisatawan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan
untuk tujuan studi maupun untuk sekedar menikmati aneka macam tanaman
8) Wisata maritim (bahari) jenis wisata ini biasanya dikaitkan dengan kegiatan
oleh raga di air danau pantai teluk dan laut Misalnya memancing
25
berlayar menyelem sambil melakukan pemotretaan kompetisi berselancar
mendayung berkeliling melihat ndash lihat taman laut dengan pemandangan yang
indah
9) Wisata cagar alam untuk jenis wisata ini biasanya diselenggarakan oleh agen
atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan jalan
mengatur wisata ke tempat atau daerh cagar alam taman lindung hutan
daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh
undang-undang Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan
keindahan alam kesegaran hawa udara pegunungan keajaiban hidup
binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuhndashtumbuhan yang jarang
ditemukan di tempat lain
Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan di atas dapat diambil
suatu pengertian pariwisata adalah suatu kegiatan yang melibatkan orang-orang
yang melakukan perjalanan dengan tujuan untuk mendapatkan kenikmatan dan
memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu dalam kurun waktu tertentu dan bukan
mencari nafkah
E Kerangka Pikir
Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah program yang
diprakarsai oleh kementerian pariwisata dan Ekonomi kreatif Republik Indonesia
pada tahun 2010 Adapun indikator strategi dalam peningkatan DMO ada dua
yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan (2) faktor
eksternal yang meliputi peluang dan ancaman Jika indikator-indikator diatas
26
berjalan dengan baik maka keberhasilan DMO dapat tercapai Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada bagan sebagai berikut
Gambar 2 Kerangka Pikir
F Deskripsi Fokus
Penelitian ini di fokuskan pada strategi pemerintah dalam peningkatan
destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana Toraja Dengan
melalui indikator yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan
(2) faktor eksternal yang meliputi peluang dan ancaman
G Deskripsi Fokus Penelitian
1 Strengths
Kekuatan atau (strengths) adalah kompotensi khusus yang terdapat dalam
organisasi yang berakibat pada pemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha
di pasaran dan setelah penulis melakukan observasi di lokasi obyek wisata Tana
Toraja penulis melihat ada berbagai macam kekuatan yang dimiliki obyek wisata
Tana Toraja seperti a) keindahan alam b) kearifan lokal c) ragam budaya
Strategi Dalam Peningkatan DMO
Faktor Internal
1 (Strengths) Kekuatan
2 (Weaknesses) Kelemahan
Faktor Eksternal
1 (Opportunities) Peluang
2 (Trheats) Aancaman
DMO tercapai
tercapai
27
2 Weaknesses
Kelemahan atau (weaknesses) adalah keterbatasan atau kekurangan yang
menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan
hal ini yang sekarang yang terjadi di Tana Toraja dimana dalam meningkatkan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terkendala dengan berbagai macam
kekurangan seperti a) infrastuktur jalan yang belum optimal b) Kebersihan
kurang terjaga di lokasi obyek wisata
3 Oportunities
Peluang atau (opportunities) adalah berbagai situasi lingkungan yang
menguntungkan bagi suatu satuan bisnis dengan berbagai kekuatan yang dimiliki
obyek wisata Tana Toraja tentu memberikan dampak positif dalam meningkatkan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja seperti a)
agrowisata b) berbagai bisnis lainnya
4 Threats
Ancaman (threats) adalah lingkungan yang tidak menguntungkan suatu
satuan bisnis dengan berbagai kelemahan yang ada tentu akan berdampak negatif
dalam meningkatkan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana
Toraja seperti a) penetrasi budaya luar b) ketergantungan ekonomi
5 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)
DMO adalah suatu bentuk strategis dalam membangun pariwisata baik
ditingkat lokal Regional maupun Nasional Keberhasilan suatu DMO bukan
hanya mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu
28
mengorganisir baik dari segi internal maupun eksternal sehingga DMO dapat
tercapai
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dua bulan di Kabupaten Tana Toraja setelah
seminar proposal dengan tujuan untuk mengetahui strategi pemerintah dalam
peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana
Toraja
B Jenis dan Tipe Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis deskriptif kualitatif yaitu metode
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objektif tentang strategi
pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di
Kabupaten Tana Toraja
2 Tipe Penelitian
Tipe penelitian adalah penelitian fenomena logis yang suatu bentuk
penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang strategi
pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di
Kabupaten Tana Toraja
C Sumber Data
1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan atau
tempat penelitian sedangkan menurut Lofland bahwa sumber data utama dalam
penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan Kata-kata dan tindakan
30
merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau
mewawancarai oleh karena itu penulis menggunakan sumber dari informasi yang
terpilih
2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung tetapi ada
penelitian sebelumnya seperti dokumen buku-buku laporan peraturan-peraturan
pemerintah dan data yang bersifat informasi tertulis yang digunakan dalam
penelitian
D Informan Penelitian
Obyek utama penelitian ini ialah Strategi Pemerintah Dalam peningkatan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Parawisata Di Kabupaten Tana Toraja
Dimana yang dimaksud disini adalah orang yang diharapakan dapat memberikan
data secara obyektif netral dan dapat dipertanggung jawabkan Adapaun
informan dalam penelitian ini yakni sebagai berikut
Tabel 1 Target Informan Penelitian
No Informan Jumlah
1 Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten Tana
Toraja
1 Orang
2 Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten Tana
Toraja
1 Orang
3 Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata
Tana Toraja
1 Orang
4 Trevel Agent 1 Orang
5 Wisatawan 2 Orang
6 Masyarakat 3 Orang
Jumlah 9 Orang
31
E Teknik Pengumpulan Data
1 Wawancara
Dalam penelitian ini peneliti melakukan kegiatan wawancara terhadap
orang-orang yang terlibat langsung dalam proses implementasi program destinasi
manajemen organisasi Dalam melakukan wawancara yang pertama peneliti
wawancarai adalah Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata
Tana Toraja yang kedua Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten
Tana Toraja yang ketiga Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten
Tana Toraja yang keempat travel agent yang kelima wisatawan dan yang
terakhir adalah masyarakat Dalam melakukan wawancara dengan informan yang
terkait peneliti sedikit mengalami kesulitan karena wisatawan dan masyarakat
jarang sekali ada yang mau di wawancarai sehingga peneliti banyak memakan
waktu dalam melakukan wawancara dengan masyarakat dan wisatawan
2 Observasi
Obyek dari pengamatan ini adalah tindakan dari pemerintah dalam proses
implementasi program destinasi manajemen organisasi Sebelum peneliti
mengangkat judul strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja peneliti terlebih dulu
melakukan observasi dengan mendatangi beberapa obyek wisata yang ada di
Kabupaten Tana Toraja seperti wisata Buntu Burake Pango-pango dan lain-lain
sebagainya setelah peneliti menemukan masalah baru mengangkat judul tersebut
diatas dan setelah ujian seminar proposal peneliti turun lagi kelapangan untuk
melakukan penelitian peneliti melakukan observasi kedua dan masalahnya pun
32
masih sama yaitu infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan di obyek
wisata yang tidak terjaga
3 Dokumentasi
Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan melalui rekaman
kegiatan yaitu dengan cara melihat hal-hal penting selama penelitian berlangsung
Rekaman kegiatan tersebut antara lain berupa foto untuk memperoleh gambaran
visual kegiatan pemerintah dalam implementasi program destinasi manajemen
organisasi di kabupaten Tana Toraja Dalam melakukan penelitian peneliti
melakukan dokumentasi berupa foto-foto atau gambar dan melakukan rekaman
pada saat wawancara dengan informan berlangsung dengan menggunakan HP
Samsung serta arsip-arsip atau data yang di dapatkan dari Kantor Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja dan Kantor Badan Pusat Statistik (BPS)
Tana Toraja
F Teknik Analisis Data
Analisis data ialah langkah selanjutnya untuk mengelola data dimana data
yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk
menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitian Dalam
model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman
(dalam Sugiyono 2008) ketiga komponen tersebut yaitu
1) Data reduction (Reduksi data)
Data yang diperoleh dilapanagan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu di
catat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makan lama peneliti
dilapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk
33
itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data Mereduksi data
berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal
yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu
2) Data display (Penyajian data)
Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya
3) Conclusion drawingverification (Penarikan kesimpulan dan verifikasi)
Langkah ke tiga dalam penelitian kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasi Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnya Tetapi apabila data kesimpulan data yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid
dan konsisten saat penelitian kembali kelapangan mengumpulkan data maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel
G Pengabsahan Data
Keabsahan data sebagai usaha untuk memenuhi nilai kebenaran penelitian
yang berkaitan dengan fenomena judul tersebut maka paling tidak ada 3 (tiga)
teknik yang penulis gunakan yaitu
1) Teknik perpanjangan kehadiran penelitian dalam hal ini penulis
memperpanjang waktu di dalam mencari data di lapangan mengadakan
wawancara tidak hanya dilakukan satu kali tetapi peneliti dilakukan berulang
kaliberhari-hari berminggu-minggu bahkan berbulan- bulan Hal ini penulis
lakukan dengan tujuan untuk memperoleh data yang benar disamping itu
34
penulis juga mengadakan ceking data samapi mendapat data yang benar dan
dipertanggung jawabkan secara ilmiah Melakukan pengamatan secara terus-
menerus termasuk kegiatan pengecekan data melalui informan lain untuk
menanyakan kebenaran informasi tersebut dan data lain yang penting
2) Teknik triangulasi Menurut Sugiyono (2008) triangulasi diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai
waktu Lebih lanjut Sugiyono (2008) membagi tringulasi kedalam 3 macam
yaitu
(a) Triangulasi sumber
Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah di
peroleh melalui beberapa sumber Dalam hal ini peneliti melakukan
pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil
pengamatanwawancara dan dokumen-dokumen yang ada Kemudian
peneliti membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara dan
membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang ada
(b) Triangulasi teknik
Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber
yang sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh
dengan wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumen Apabila
denga tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut Menghasilkan data
yang berbeda-beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada
sumber data yang bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data
35
mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya benar karena sudut
pandangnya berbeda-beda
(c) Triangulasi waktu
Waktu yang sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber
masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih
valid sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian
kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan
dengan wawancara observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi
yang berbeda Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda maka
dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian
datanya Triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil
penelitian dari tim peneliti lain yang diberi tugas melakukan pengumpulan
data
3) Teknik ketekunan pengamatan keabsahan data melalui ketekunan
pengamatan dalam peneletian ini di lakukan pada saat penelitian melakukan
observasi dilapangan Peneliti selalu berusaha untuk melakukan
pengamatan seteliti dan setekun mungkin berbagai informasi atau data
yang ada baik dianggap penting maupun kurang penting selalu dianalisis
secermat mungkin
36
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian
1 Letak Geografis
Kabupaten Tana Toraja adalah sebuah Kabupaten di Provensi Sulawesi
Selatan Indonesia Ibu kotanya adalah Makale Kabupaten Tana Toraja di bentuk
berdasarkan Undang-undan Nomor 28 Tahun 2008 tentang kabupaten Toraja di
mekarkanan menjadi 2 Kabupaten pada tanggal 26 November 2008 Kabupaten
Tana Toraja resmi di bagi menjadi Kabupaten Tana Toraja (dengan Ibu kota
Makale) dan Toraja Utara (dengan Ibu kota Rantepao) dengan Bupati bernama Ir
Nicodemus Biringkanae dan Wakilnya bernama Victor Datuan Batara SH yang
dilantik pada tanggal 17022016 di Kantor Gubernur Sulsel Jl Urip Sumoharjo
Kota Makassar
Kabupaten Tana Toraja terdapat hulu sungai yang merupakan salah satu
sungai terpanjang di Sulawesi Selatan yaitu sungai Sarsquodan membelah kota
Rantepao dan Kabupaten Tana Toraja Jarak Ibukota Kabupaten Tana Toraja
dengan Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan sekitar 331 km yang dapat ditempuh
lewat darat dan udara Lewat darat melewati Kabupaten Enrekang Kabupaten
Sidrap Kotamadya Pare-pare Kabupaten Barru Kabupaten Pangkep serta
Kabupaten Maros Dan lewat udara melalui Bandar udara Pongtiku yang berada di
Kecamatan Rantetayo Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu dari 23
kabupaten yang ada di Propinsi Sulawesi Selatan yang terletak diantara
37
2ordm20acutesampai 3ordm30acute Lintang Selatan dan 119ordm30acute sampai 120ordm10acute Bujur Timur
Batas-batas Kabupaten Tana Toraja adalah
1) Sebelah Utara Kabupaten Luwu dan Kabupaten Mamuju
2) Sebelah Timur Kabupaten Luwu
3) Sebelah Selatan Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Pinrang
4) Sebelah Barat Kabupaten Polma
Luas wilayah Kabupaten Tana Toraja tercatat 320577 km2 atau sekitar
5 dari luas Propinsi Sulawesi Selatan yang meliputi 19 sembilan belas
kecamatan Jumlah penduduk pada tahun 2014 berjumlah 289193 jiwa yang
terdiri dari 174604 jiwa laki-laki dan 114589 jiwa perempuan
2 Visi dan Misi Kabupaten Tana Toraja
a) Visi
Terwujudnya Pemerintahan yang kompeten mengelola pembangunan
menuju terciptanya masyarakat religius sejahtera berkeadilan sesuai karakteristik
ekologis sosial ekonomi dan budaya Tana Toraja
b) Misi
(1) Revitalisasi fungsi birokrasi dan meningkatkan kinerja tata kelola
pemerintahan dalam rangka efektifitas pelaksanaan pembangunan serta
distribusi layanan publik yang bersih transparan dan akuntabel
(2) Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan mutu
pendidikan dan layanan kesehatan Penguatan kapasitas peran institusi
keagamaan sosial kemasyarakatan kepemudaan dan perempuan melalui
pengendalian pertumbuhan penduduk serta pengendalian pertumbuhan
38
penduduk dalam rangka terciptanya ketahanan serta kesetiakawanan sosial
(3) Peningkatan ekonomi kerakyatan melalui pendayagunaan dan pengembangan
potensi sumber daya pertanian perkebunan peternakan dan perikanan serta
pengembangan usaha kecil menengah dengan mengandalkan partisipasi
seluruh elemen masyarakat dan dunia usaha dalam rangka peningkatan
kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan
(4) Mengoptimalkan pembangunan infrastruktur desa-kota untuk membuka
isolasi wilayah khususnya daerah terpencil guna mendukung kelancaran akses
layanan publik arus barang dan jasa pengembangan dan diversifikasi potensi
pariwisata serta berbagai potensi usaha produktif masyarakat
5) Menjadikan Tana Toraja sebagai kabupaten terdepan dalam pengembangan
program Gerakan Hijau (Go Green) serta pariwisata berbasis Budaya dan
Lingkungan (Eco-Culture Tourism) di Sulawesi Selatan
3 Keadaan Sosial
Keadaan sosial budaya masing-masing daerah tidaklah sama setiap daerah
memiliki corak adat-istiadat sendiri-sendiri begitu pula dengan kabupaten Tana
Toraja Berikut adalah keadaan sosial budaya kabupaten Tana Toraja
a) Kesehatan
Sampai tahun 2014 di Kabupaten Tana Toraja terdapat 2 rumah sakit
Sedangkan fasilitas kesehatanlain di Tana Toraja terdapat 21 puskesmas Dalam
pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) jumlah akseptor baru yang
terjaring pada tahun 2014 sebanyak 12799 orang Pada umumnya akseptor baru
tersebut memilihmenggunakan kontrasepsi Pil dan suntikan yakni masing-masing
39
5769orang dan 32864 orang Pada tahun 2009 akseptor aktif berjumlah
24536 orang
b) Pendidikan
Pembangunan bidang pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa Pembangunan sumber daya manusia (SDM) suatu negara akan
menentukan karakter dari pembangunan ekonomi dan social karena manusia
adalah pelaku aktif dari seluruh kegiatan tersebutDari tahun ke tahun partisipasi
seluruh masyarakat dalam dunia pendidikan di Tana Toraja semakin meningkat
hal ini berkaitan dengan berbagai program pendidikan yang dicanangkan
pemerintah untuk lebih meningkatkan kesempatan masyarakat untuk mengenyam
bangku pendidikan
Peningkatan partisipasi pendidikan untuk mencapai bangku pendidikan
tertentu harus diikuti dengan berbagai peningkatan penyediaan sarana fisik
pendidikan dan tenaga pendidik yang baik untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel berikut
40
Tabel 2 Jumlah Tingkat Pendidikan di Tana Toraja Tahun 20142015
No Tingkat pendidikan Jumlah Sekolah Jumlah Murid
1 TK 94 Buah 2547 Jiwa
2 SD 231 Buah 20773 Jiwa
3 SLTP 72 Buah 20139 Jwa
4 SMA 18 Buah 9 567 Jiwa
5 SMK 23 Buah 4896 Jiwa
6 Perguruan Tinggi 4 Buah 9527
Sumber Kabupaten Tana Toraja Dalam Angka 2014
c) Agama
Perkembangan pembangunan dibidang spiritual dapat dilihat dari besarnya
sarana peribadatan masing-masing agama Penduduk kabupaten Tana Toraja
mayoritas beragama Kristen baik protestan maupun Katolik tapi yang paling
banyak adalah Kristen Protestan Jadi kegiatan yang berhubungan dengan
kebudayaan setempat diwarnai oleh ajaran kekristenan Tempat peribadatan
agama Kristen yang terdiri dari Kristen Protestan dan Katolik pada tahun 2014
masing-masing berjumlah 695 dan 110 unit
Tabel 3 Jumlah Pemeluk Agama Di Kabupaten Tana Toraja
No Agama Jumlah
1 Kristen protestan 171138
2 Katolik 55020
3 Islam 34020
4 Hindhu 10015
5 Buddha 19
Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015
41
4 Keadaan Budaya dan Pariwisata
Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata
(DTW) di Sulawesi Selatan memiliki daya tarik yang cukup besar baik yang
bersifat budaya alam sejarah maupun buatan Berikut beberapa potensi wisata
yang dimiliki oleh Kabupaten Tana Toraja
a) Budaya
Kabupaten Tana Toraja memiliki kebudayaan yang dikenal dengan
kebudayaan ldquoaluktardquo merupakan salah satu kepercayaan yang diakui di dalam
masyarakat Tana Toraja seperti
(1) Upacara Rambu Solorsquo (acara kematian)
Rambu Solorsquo adalah upacara pemakaman secara adat yang mewajibkan
keluarga dari almarhum membuat sebuah upacara sebagai tanda penghormatan
terakhir dan menghantarkan arwah orang yang meninggal menuju nirwana
Menurut kepercayaan masyarakat Toraja orang yang meninggal baru dianggap
benar-benar meninggal jika upacara adat rambu solorsquo dilaksanakan Oleh sebab
itu jasad orang yang belum diupacarakan masih tetap diperlakukan seperti halnya
orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur dan diberi hidangan makanan dan
minuman bahkan selalu diajak berbicara Upacara adat Rambu Solorsquo terdiri dari
beberapa rangkaian ritual diantaranya pembungkusan jenazah menghias peti
jenazah menurunkan jenazah ke lumbung untuk disemayamkan dan proses
pengusungan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir Selain itu dalam upacara
adat ini terdapat berbagai kegiatan budaya yang menarik yang dipertontonkan
antara lain 1) Marsquopasilaga tedong (Adu kerbau) upacara inilah yang menyedot
42
perhatian turis asing dan wisatawan lokal Kerbau adalah hewan yang dianggap
suci bagi suku Toraja dan Sisembarsquo atau Adu kaki 2) Tari-tarian yang berkaitan
dengan situs rambu solorsquo antara lain ParsquoBadong ParsquoDondi ParsquoRanding
ParsquoKatia Parsquopapanggan dan Passailo Sementara itu untuk seni musik antara lain
Parsquopompang Parsquodali-dali dan Unnosong Marsquotinggoro tedong (Pemotongan
kerbau dengan ciri khas masyarkat Toraja yaitu dengan menebas leher kerbau
dengan parang dilakukan dengan sekali tebas) Kerbau yang akan disembelih
biasanya akan ditempatkan pada sebuah batu yang disebut Simbuang Batu Jenis
kerbau yang terkenal dari Toraja adalah Tedong Bonga tedong bonga harganya
sangat tinggi hingga ratusan juta rupiah Rambu Solorsquo mencerminkan kehidupan
masyarakat Tana Toraja yang suka gotong royong memiliki strata sosial dan
menghormati orang tua
Gambar 3 Marsquorombongan (Penyambutan Tamu)
43
(2) Upacara Syukuran (Rambu Tukarsquo)
Upacara Rambu tukarsquo adalah upacara adat yang berhubungan dengan acara
syukuran di dalam upacara ini tak ada kesedihan yang ada hanya kegembiraan
Misalnya acara pernikahan syukuran panen dan peresmian rumah adattongkonan
yang baru atau yang selesai direnovasi menghadirkan semua rumpun keluarga
dari acara ini membuat ikatan kekeluargaan di Tana Toraja sangat kuat semua
upacara tersebut dikenal dengan nama MaBua Meroek atau Mangrara Banua
Sura Upacara ini menarik karena berbagai atraksi tarian dan nyanyian dari
kebudayaan Toraja yang unik Upacara Rambu Tukarsquo dilaksanakan sebelum
tengah hari di sebelah timur tongkonan Ini berbeda dengan Rambu solorsquo yang di
gelar tengah atau petang hari serta di adakan di sebelah barat tongkonan Sebagai
upacara kegembiraan Rambu Tukarsquo digelar mengiringi meningginya matahari
sedangkan Rambu Solorsquo untuk mengiringi terbenamnya matahari Untuk upacara
adat Rambu Tuka diikuti oleh seni tari seperti Pa Gellu Pa Boneballa Gellu
Tungga Ondo Samalele PaDao Bulan PaBurake Memanna Maluya PaTirra
Panimbong dan lain-lain Untuk seni musik yaitu Papompang PaBarrung
Papelle Musik dan seni tari yang ditampilkan pada upacara Rambu Solo tidak
boleh ditampilkan pada upacara Rambu tukarsquo
44
Gambar 4 Marsquogellursquo (Tari-tarian)
(3) Rumah Tongkonan
Tongkonan adalah rumah tradisional Toraja yang berdiri diatas tumpukan
kayu dan dishiasi dengan ukiran berwarnah merah hitam dan kuning Kata
tongkonan berasal dari bahasa Toraja tongkon (duduk) Tongkonan merupakan
pusat kehidupan sosial suku Toraja ritual yang berhubungan dengan tongkonan
sangatlah penting dalam kehidupan spiritual suku Toraja oleh karena itu semua
anggota keluarga diharuskan ikut serta karena tongkonan melambangkan
hubungan mereka dengan leluhur mereka Pembangunan tongkonan adalah
pekerjaan yang melelahkan dan biasanya dilakukan dengan bantuan keluarga
besar ada 3 jenis tongkonan yaitu 1) Tongkonan layuk adalah tempat menyusun
aturan aturan sosial keagamaan 2) Tongkoan pekaindoran (pekamberan atau
kaparengngesan) adalah berfungsi sebagai temapt pengurus atau pengatur
pemrintahan adat 3) Tongkonan batu arsquoriri adalah berfungsi sebagai tongkonan
penunjang yang mengatur dan membina persatuan keluarga serta membina
warisan
45
Gambar 5 Rumah Tongkonan Tana Toraja
b) Pariwisata
Tana Toraja terkenal akan obyek wisatanya yang sangat indah dan
menarik sehingga diminati para wisatawan Pada tahun 2012 Tana Toraja
mendapatkan program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) pada saat itu
juga kunjungan wisatwan semakin tahun semakin meningkat untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4 Jumlah Kunjungan Wiatawan Tahun Tana Toraja 2012 SD 2016
No
Tahun
Jumlah Wisatawan
Wisnus Wisman
Total
1 2012 20836 13532 34368
2 2013 42319 19324 61643
3 2014 60096 20167 80236
4 2015 82767 15731 98498
5 2016 55037 19491 74528
Sumber Kantor Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja
Tana Toraja memiliki berbagai tempat obyek wisata berikut nama-nama
obyek wisata Tana Toraja
46
(1) Obyek Wisata Lemo
Merupakan sebuah kuburan yang dibuat di bukit batu Bukit ini dinamakan
Lemo karena bentuknya bulat menyerupai buah jeruk (limau) Untuk membuat
lubang ini diperlukan waktu 6 bulan hingga 1 tahun dengan biaya sekitar Rp 30
juta Di pemakaman Lemo terdapat mayat yang disimpan di udara terbuka di
tengah bebatuan yang curam Kompleks pemakaman ini merupakan perpaduan
antara kematian seni dan ritual
Gambar 6 Obyek Wisata Lemo
(2) Obyek Wisata Kambira Atau Baby Grave (Kuburan Bayi Di Dalam Pohon)
Obyek wisata satu ini sangat unik karena jenazah bayi yang sudah
meninggal dimasukkan ke batang pohon Mayat bayi lalu diletakkan ke dalam
dan ditutupi dengan serat pohon dari bahan pelepas enau (kulimbang ijuk) Usia
pohon sekitar 300 ada juga yang 10 tahun dan tersimpan puluhan jenazah bayi
berusia 0-7 tahun di dalamnya Saat ini pohon tempat menyimpan mayat bayi
tersebut sudah tidak digunakan lagi Namun pohon tersebut masih terlihat tegak
berdiri sehingga menjadi daya tarik yang banyak dikunjungi wisatawan lokal mau
pun mancanegara
47
Gambar 7 Obyek wisata Baby Grave
(Penguburan Bayi Dalam Pohon)
(3) Obyek Wisata Makularsquo
Makula terletak di Sangalla sekitar 24 kilometer sebelah selatan kota
Rantepao atau lima enam kilometer di sebelah barat kota Makale Tana Toraja
Terdapat tiga sumber air panas di Makularsquo yang letaknya saling berdekatan Di
sekitar mata air itu berdiri beberapa rumah peristirahatan Pengelolanya sengaja
menyediakan kolam-kolam untuk menampung air panas yang dialirkan dari
sumbernya
Gambar 8 Obyek Wisata Makularsquo (Tempat Permandian)
48
(4) Obyek Wisata Sirope
Obyek wisata Sirope terletak plusmn 6 km di Kecamatan Makale Utara dan 1
km dari jalan poros tempat ini merupakan pemakaman batu pahat di tebing-tebing
batu kapur erong (tempat pemakaman purba dari kayu) dengan beberapa patung-
patung Kompleks pemakaman ini merupakan milik dari kaum bangsawan di
sekitar wilayah Lion dan Tondok Iring
Gambar 9 Obyek Wisata Sirope (Tempat Penguburan)
(5) Obyek Wisata Tumbang Datu Beborsquo
Obyek wisata Tumbang Datu Beborsquo adalah salah satu perkampungan adat
terletak di Kecamatan Sangallarsquo Utara plusmn 7 km dari Makale di sini terdapat
banyak rumah adat tongkonan lokasi upacara adat mata air pemakaman purba
kuburan bayi di pohon benteng pertahanan purba dan lain-lain Masyarakat
masih sangat memegang teguh tradisi
49
Gambar 10 Obyek Wisata Tumbang Datu Bebo
(Rumah Adat Tana Toraja)
(6) Obyek Wisata Tilanga
Obyek wisata Tilanga merupakan kolam alami yang jauh dari hingar
bingar kota terbentuk pada batuan cadas yang dikelilingi pepohonan rimbun
lengkap dengan bunyi-bunyian alam Permandian alam Tilanga terletak di Desa
Sarira Kecamatan Makale Tana Toraja Sulsel jaraknya sekitar 15 kilometer
sebelah selatan Kota Rantepao atau 12 kilometer sebelah utara Kota Makale
Yang menarik dari obyek wisata ini belut berukuran selengan bagian bawah
orang dewasa berenang dengan bebasnya tapi belut-belut tersebut tidak boleh di
tangkap dan di bawah pulang karena penduduk yang tinggal disana
menganggapnya sebagai binatang yang sakral
50
Gambar 11 Obyek Wisata Tilanga (Tempat Permandian)
(7) Obyek Wisata Pango-pango
Obyek wisata Pango-pango merupakan obyek wisata alam yang berada di
atas puncak gunung dengan ketinggian 1600-1700 Mdpl serta terdapat rimbunan
pohon pinus obyek wisata Pango-pango menggabungkan 2 unsur tempat wisata
yaitu wisata alam dan agro wisata Wisata alam Pango-pango terletak sekitar 7
Km dari Kota Makale Kabupaten Tana Toraja
Gambar 12 Obyek Wisata Pango-pango (Wisata Alam)
51
(8) Obyek Wisata Buntu Burake
Obyek wisata Buntu Burake merupakan obyek wisata religi yang
diresmikan pada tanggal 31 agustus 2015 bertepatan hari ulang tahun Kabupaten
Tana Toraja Di atas puncak Buntu Burake terdapat patung Yesus setinggi 40
Meter dan merupakan patung Tuhan Yesus tetringgi kedua di dunia setelah
Christ the king di Polandia setinggi 525 Meter dan di urutan ketiga yaitu patung
Yesus di Rio de janeiro Brasil setinggi 32 Meter
Gambar 13 Obyek Wisata Buntu Burake (Wisata Religi)
4 Keadaan Penduduk
Salah satu modal dasar dalam melaksanakan pembangunan di suatu
daerah adalah sumber daya manusianya dalam hal ini adalah penduduk Apabila
penduduk tersebut diarahkan atau di bina sebagai tenaga kerja yang efektif maka
hal ini merupakan potensi yang sangat besar nilainya Sebaliknya apabila
penduduk tidak di bina atau diarahkan dengan baik sedangkan laju pertumbuhan
penduduk tidak terkendali maka peningkatan kesejahteraan penduduk tidak
52
merata maka hal ini akan mengganggu keamanan stabilitas nasional Penduduk
Kabupaten Tana Toraja berdasarkan hasil akhir tahun 2015 berjumlah 226160
jiwa yang tersebar di 19 Kecamatan yang berjenis kelamin laki-laki lebih
banyak dari penduduk yang berjenis kelamin perempuan lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut
Tabel 5 Jumlah Penduduk Tana Toraja
No Jenis Keleamin Jumlah
1 Laki-laki 114589
3 Perempuan 111623
Total 226160
Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015
B Karakterisitik Informan
Berikut ini dipaparkan Karakterisitik Informan umum meliputi jenis
kelamin umur pendidikan pekerjaan dan pendapatan
1) Karakterisitik Informan berdasarkan jenis kelamin
Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut jenis
kelamin ditunjukkan pada tabel dibawah ini
Tabel 6 Karakterisitik Informan Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase ()
1 Laki-laki 6 665
2 Perempuan 3 335
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret 2016
Data tabel diatas menunjukkan 6 orang informan berjenis laki-laki dengan
persentase (665) sedangkan yang berjenis perempuan 3 orang dengan
persentase (335) Hal ini menunjukkan dalam penelitian ini informan yang
berjenis laki-laki lebih banyak di banding informan yang berjenis kelamin
perempuan
53
2) Umur
Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut umur
ditunjukkan pada tabel dibawah ini
Tabel 7 Karakteristik Informan Berdasarkan Umur
No Klasifikasi Umur Frekuensi Presentase ()
1 30-49 5 66
2 40-49 2 22
3 50-59 2 22
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016
Pada tabel 7 diatas dapat di lihat dari 9 informan berdasarkan umur
menunjukkan bahwa umur yang mendominasi informan berada pada kisaran 30-
49 tahun dengan persentase (66) sedangkan pada kisaran umur 40-49 tahun
(22) dan umur 50-59 tahun (22) adalah merupakan kisaran yang paling kecil
3) Tingkat pendidikan
Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut tingkat
pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 8 Karakterisitik Informan Berdasarkan Pendidikan
No Klasifikasi Pendidikan Frekuensi Presentase ()
1 SD 0 0
2 SMP 0 0
3 SMA 2 222
4 DIII 2 222
5 SI 3 333
6 S2 2 222
Jumlah 9 100
Sumber olahan Data Primer Maret Tahun 2016
54
Pada tabel 8 diatas dapat dilihat dari 9 informan berdasarkan pendidikan
menunjukkan bahwa pendidikan yang mendominasi informan berada pada jenjang
S1 dengan persentase (333) selanjutnya pada jenjang SMAD111 dan S2
persentasenya sama yaitu (222)
4) Pekerjaan
Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut
pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 9 Karakteristik Informan Berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan Frekuensi Persentase
1 PNS 4 44
2 Swasta 2 22
3 Honorer 2 22
4 IRT 1 12
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016
Tabel 9 apat dilihar diatas dari 9 informan berdasrkan pekerjaan
menunjukkan bahwa pekerjaan dari informan lebih banyak yang PNS yaitu 4
orang dengan persentase (44) yang sedang adalah honorer dan swasta yaitu
dengan persentase (22) yang paling sedikit adalah IRT dengan persentase
hanya (12)
5) Pendapatan
Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut
pendapatan dapat dilihat pada tabel berikut
55
Tabel 10 Karakteristik Informan Berdasarkan Pendapatan
No Pendapatan Frekuensi Persentase
1 500-700 ribu 2 25
2 1 ndash 2 juta 2 25
4 4-10 juta 5 50
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016
Tabel diatas menunjukkan bahwa informan yang mempunyai pendapatan
paling banyak ada 5 orang yaitu dengan persentase (50) informan yang
berpendapatan menengah sebanyak 2 orang dengan persentase (25) sedangkan
informan yang berpendapatan paling sedikit ada 2 orang dengan persentase (25)
C Strategi Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi
(DMO) Di Kabupaten Pariwisata Tana Toraja
Strategi yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja adalah analisis SWOT
karena analisi SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan suatu
masalah proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal dan faktor
eksternal Untuk mengetahui apakah DMO pariwisata Tana Toraja sudah tercapai
atau belum dapat dilihat dari hasil wawancara di bawah ini
1 Faktor internal
Faktor internal terbagi atas dua yaitu faktor kekuatan yang meliputi
keindahan alam kearifan lokal dan ragam budaya sedangkan faktor kelemahan
meliputi infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan kurang terjaga
56
a) Kekuatan
Indikator pertama Kekuatan terdiri dari tiga sub variabel yaitu 1)
keindahan alam 2) kearifan lokal 3) ragam budaya Ketiga sub variabel akan
dijelaskan di bawah ini
(1) Keindahan alam
Sebuah keindahan alam sangat dibutuhkan dalam meningkatkan destinasi
pariwisata karena dengan adanya keindahan alam yang menarik dan sejuk akan
menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan Ketika ditanyakan tentang keindahan
alam berikut tanggapan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten
Tana Toraja
ldquoDari segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki panorama
alam yang sangat menarik dan sejuk pada saat kita memasuki kawasan
obyek wisata yang ada di Pango-pango kita dapat rasakan kesejukan di
alam bebas Sekitar wilayah Pango-pango ini banyak ditanami berbagai
macam tanaman salah satunya produk unggulan seperti kopi coklat
markisa kacang tana dan jagung dan beragam sayuran selain itu juga di
penuhi rimbunan pohon pinus tak salah kalau obyek wisata yang satu ini
menjadi kunjungan favoritrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Hasil wawancara lainnya dengan Sekertaris Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoSalah satu yang menjadikan obyek wisata Tana Toraja diminati para
pelancong dunia baik wisata lokal maupun mancanegara adalah panorama
alamnya yang sangat bagus dan indah karena letak obyek wisata terletak
diatas gunung diatas kita dapat melihat kota Makale Rantepao dan
sekitarnyardquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari
segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki beragam keindahan
misalnya panorama alam yang indah sejuk dan menarik serta dilokasi obyek
57
wisata banyak ditemui berbagai macam tanaman seperti kopi markisa jagung
kacang tanah dan rimbunan pohon pinus diatas juga kita dapat melihat kota
Makale Rantepao dan sekitarnya Terkait dengan keindahan alam obyek wisata
Tana Toraja lebih lanjut Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoObyek wisata yang ada di Tana Toraja dari segi keindahan memang
sangat menarik salah satunya di Buntu Burake disana kita dapat melihat
keindahan alamnya seperti gunung-gunung yang indah dipandang serta
batu-batu yang ada diokasi obyek wisata yang tak kalah uniknya batunya
yang tinggi dan lonjong serta terdapat patung yesus yang tertinggi kedua
di dunia pembangunan wisata religi ini tak lain untuk meningkatkan
destinasi wisatawan serta meminimalisir kelemahan dan ancaman yang
adardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Sementara penjelasan yang diberikan oleh Travel agent Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoMemang Tana Toraja Memiliki keindahan alam yang luar biasa tapi
keindahan alam yang ada di obyek wisata di Buntu Burake pada saat
musim hujan tidak dapat kita rasakan karena gelap ditutupi oleh awan
serta dilokasi obyek wisata sangat licin jadi lebih bagusnya datang
berkunjung pada saat musim kemaraurdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa
keindahan yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja memang sangat luar biasa
contohnya obyek wisata di Buntu Burake diatas kita dapat merasakan keindahan
alam seperti gunung-gunung yang indah batu-batunya yang unik karena tajam
panjang dan lonjong serta patung yesus yang tertinggi kedua di dunia tetapi
keindahan alamnya tidak dapat dirasakan pada saat hujan turun karena gelap
ditutupi oleh awan Terkait hal tersebut informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Toraja mengatakan bahwa
58
ldquoKeindahan alam obyek wisata yang ada di Toraja ini memang luar biasa
contohnya obyek wisata yang ada di Pango-pango kalau ingin berkunjung
bagusnya bermalam di pagi hari kita terasa diatas awan karena pada saat
sang matahari terbit di ufuk timur pemandangan menakjubkan lainnya
dapat kita saksikan Arak-arakan awan putih indah berada tepat di bawah
kita yang menyelimuti seluruh kota Makale dan sekitarnya dari atas
puncaknyardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara tanggapan informan selaku masyarakat kabupaten Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoKalau ingin melihat keindahan obyek wisata Tana Toraja yang ada di
Buntu Burake itu pada saat sore hari diatas kita akan merasakan kesejukan
serta keindahannya pada saat matahari akan terbenam cahayanya yang
kuning keemasan dihiasi dengan baluran putih awan yang berarak tak
beraturan pernak-pernik mutiara yang sedang menggantung di tengah
warna kuning sang mentarirdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat di katakan bahwa
keindahan obyek wisata Tana Toraja memang luar biasa apalagi pada pagi hari
dan sore hari pada saat matahari terbit di ufuk timur dan sore hari pada saat
matahari mau terbenam
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat
dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian pada indikator Strengths
(kekuatan) bahwa suatu satuan bisnis atau perusahaan harus memiliki keunggulan
komparatif oleh unit usaha di pasaran salah satunya seperti keindahan alam
dimana keindahan alam yang dimimiliki merupakan keunggulan dari obyek
wisata Tana Toraja dengan begitu pemerintah Tana Toraja dapat memanfaatkan
kekuatan dan peluang dalam meningkatkan destinasi serta dapat meminimalisir
berbagai kelemahan dan ancaman yang ada
59
(2) Kearifan lokal
Kearifan lokal adalah kepandaian dan strategi-strategi pengelolaan alam
semesta dalam menjaga keseimbangan ekologis yang sudah berabad-abad teruji
oleh berbagai bencana dan kendala serta keteledoran manusia Kearifan lokal
tidak hanya berhenti pada etika tetapi sampai pada norma dan tindakan dan
tingkah laku sehingga kearifan lokal dapat menjadi seperti religi yang
memedomani manusia dalam bersikap dan bertindak baik dalam konteks
kehidupan sehari-hari maupun menentukan peradaban manusia yang lebih jauh
Ketika ditanyakan tentang kearifan lokal berikut tanggapan informan selaku
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tana Toraja
ldquoKearifan lokal Tana Toraja dari segi adat sudah banyak mengalami
perubahan contohnya perbudakan dulunya budak di suruh-suruh misalnya
menumbuh padi kasi makan babi cuci piring dan lain lain-lain
sebagainya tapi sekarang itu sudah tidak berlaku tapi identitasnya sebagai
budak tidak akan hilang rdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Sementara tanggapan dari informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoSaat ini beberapa dari kebudayaan di Tana Toraja sudah tidak orisinil
lagi misalnya saja rumah adat toraja yaitu tongkonan dulu atap rumah
tongkonan itu terbuat dari kayu sehingga terlihat sangat unik namun
sekarang sudah ada yang menggunakan atap seng begitu juga dengan
lantainya yang dulunya masih menggunakan kayu sekarang sudah di cor
dan memakai keramik sehingga keindahan dan keunikannya berkurang rdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan di atas dapat di katakan bahwa kearifan
lokal Tana Toraja sudah mulai berkurang keasliannya dan keorisinalitasnya
karena beberapa adat Toraja sudah banyak mengalami perubahan misalnya
perbudakan yang tak lagi di suruh-suruh serta rumah adat tongkonan yang
60
dulunya menggunakan kayu sebagai lantainya tapi sekarang sudah banyak yang
cor dan menggunakan keramik sehingg keunikannya berkurang Sehubungan
dengan kearifan lokal Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKearifan lokal dari segi budaya sudah mulai memudar contohnya dalam
pesta rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya tamu atau keluarga
yang datang memakai baju bolong (baju hitam) naum sekarang sudah ada
yang tidak memakai baju hitam menurut saya ada baiknya pemerintah
membuat PERDA Tentang Kearifan Lokal agar budaya yang dimiliki tdak
mudah berubah dan memudarrdquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan tanggapan informan di atas maka dapat di analisa bahwa
dalam pelaksanaan upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya
semua memakai baju hitam baik tamu maupun keluarga tapi kenyataannya sudah
ada yang tidak memakai baju bolong (baju hitam) maka dari itu Ketua DMO
Pariwisata Tana Toraja menyarankan agar pemerintah Tana Toraja mengeluarkan
Peraturan Daerah (PERDA) Tentang Kearifan Lokal agar kearifan lokal Tana
Toraja tetap terjaga dan tidak mudah memudar maupun berubah Sehubungan
dengan kearifan lokal Travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKearifan lokal dari segi baju sudah sangat bagus di mana dalam
melaksanakan upacara rambu tukarsquo (acara syukuran) misalnya acara
pernikahan dimana dalam pelaksaanaannya penerima tamu menggunkan
baju adat Toraja yaitu kandaura dan baju bodoh (baju indorsquo) dilengkapi
dengan aksesoris Tana Torajardquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara tanggapan dari wisatawan yang datang berkunjung ke Tana
Toraja mengatakan bahwa
ldquoberbicara mengenai kearifan lokal Tana Toraja dari segi budaya baik
budaya rambu solorsquo (acara kematian) dan budaya rambu tukarsquo (acara
syukuran) sangat orisinil karena budaya ini ada sejak dari dulu sampai
61
sekarang dan tidak mudah di pengaruhi oleh budaya luar karena
masyarakat Toraja sangat mengharagai budaya mereka dengan tetap
menjaga eksistensi kearifan lokal inilah sehingga Toraja dikenal baik
lokal maupun mancanegara serta budaya ini dijadikan budaya wisatardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara tanggapan dari masyarakat dikabupaten Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoMengenai kearifan lokal sudah banyak yang tidak orisinil lagi karena
upacara-upacara yang digelar di Toraja khususnya di Tana Toraja sudah
mulai berkurang atau sudah jarang di laksanakan seperti dalam syukuran
rumah tongkonan yang baru dan acara pesta panen biasanya digelar acara
sisembarsquo (adu kaki) sebagai ungkapan syukur Tapi saat ini kebanyakan
upacara yang digelar hanya rambu solorsquo (pesta kematian) dan rambu tukarsquo
( pesta pernikahan)rdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan beberapa informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa dari segi budaya rambu solorsquo dan rambu tukarsquo sangat orisinil
karena budaya itu masih dilestarikan sampai sekarangserta dalam pelaksanaan
rambu tukarsquo semua penerima tamu menggunakan baju adat Toraja dilengkapi
dengan aksesoris Toraja dan disisi lain ada juga yang sudah tidak orisinil lagi
karena berbagai upacara syukuran sudah mulai jarang dilaksanakan seperti
mangrara tongkonan dan acara pesta panen yang biasanya dilakukan acara
sisembarsquo
(3) Ragam budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit termasuk sistem agama dan politik adat
istiadat bahasa perkakas pakaian bangunan dan karya seni Sehubungan dengan
62
budaya berikut tanggapan informan selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
ldquoBudaya Tana Toraja merupakan warisan dunia dan dijadikan wisata
budaya dari berbagai budaya yang ada yang paling menarik adalah
upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana upacara rambu solorsquo
dulunya hanya dilakukan oleh bangsawan akan tetapi sekarang sudah
mulai bergeser siapa yang kaya itulah pestanya yang paling meriah meski
demikian dalam pelaksanaannya dilakukan berdasarkan stratifikasi sosial
ada tingkatan-tingkatannya seperti tanarsquo bulaan (kasta tertinggi) tanarsquo
bassi (kasta menengah) tanarsquo karurung ( kasta rendah) dan tanarsquo kua-kua
(sangat rendah)rdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dalam
pelaksanaan upacara rambu solorsquo yang dulunya hanya bisa dilakukan oleh orang
bangsawan tapi sekarang sudah mengalami pergeseran dimana orang yang kaya
itulah yang pestahnya lebih meriah tapi meski demikian tetap diukur berdasarkan
status sosialnya Sehubungan dengan budaya ini lebih lanjut Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan
ldquoSelain budaya rambu solorsquo Tana Toraja juga memiliki berbagai macam
budaya lainnya yang juga menarik salah satunya adalah penguburan bayi
yang ada di baby grave yang dikubur dalam pohon dimana 1 pohon
terdapat 10 mayat bayi di dalam maka tak heran kalau Tana Toraja
diminati oleh para pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun
mancanegarardquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Sementara tanggapan dari informan selaku Ketua Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoSelain budaya rambu solorsquo (acara kematian) ada juga budaya rambu tukarsquo
(acara syukuran) seperti acara pernikahan dimana dalam pelaksanaannya
diiringi dengan parsquogellu (tari-tarian) parsquopenawai (memaparkan asal usul
calon pengantin) dan dilaksanakan pada saat matahari mulai naik berbeda
dengan rambu tukarsquo yang dilakukan pada saat matahari mulai turun begitu
menariknya budaya Torajardquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
63
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
budaya Tana Toraja bukan hanya rambu solorsquo ada juga budaya penguburan bayi
dalam pohon dimana dalam 1 pohon terdapat 10 mayat bayi serta budaya lainnya
adalah budaya rambu tukarsquo seperti acara pernikahan yang dilksanakan pada saat
matahri mulai naik serta di iringi dengan parsquogellu dan marsquopenawai Terkait
dengan budaya tersebut travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoTana Toraja terkenal karena budayanya yang begitu menarik salah
satunya adalah ketika seorang bangsawan meninggal atau seorang yang
tak murni bangsawan biasanya tak langsung dikubur melainkan disimpan
di rumah berminggu-minggu berbulan-bulan bahkan puluhan tahun
tergantung kesiapan keluarga dan mereka memperlakukan mayat seperti
orang yang hidup dimana mayat disiapkan makanan dan minuman mayat
tersebut baru dianggap mati setelah selesai melakukan upacara rambu
solorsquo (acara kematian)rdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara tanggapan dari informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan
ldquoTidak salah kalau Tana Toraja diminati para wisatawan mancanegara
karena memang budaya Tana Toraja luar biasa seperti dalam pelaksanaan
upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana pemotongan kerbau dan
babi banyaknya hewan yang di potong tergantung kemampuan ekonomi
keluarga serta berbagai kegiatan budaya dipertontonkan seperti parsquosilaga
tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-tarian seperti parsquobadong
passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara marsquotinggoro tedong
(pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja yaitu dengan
menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas budaya
inilah yang menjadikan Tana Toraja dikenal baik nusantara maupun
mancanegarardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
ketika masyarakat Toraja meninggal biasanya tidak langsung dikubur melainkan
disimpan di atas rumah dan diperlakukan seperti orang yang hidup serta dalam
64
pelaksanaan rambu solorsquo dilakukan pemotongan kerbau dan babi banyaknya
pemotongan hewan tergantung dari keamampuan keluarga semakin banyak
hewan yang dipotong maka semakin tinggi pula status sosial seseorang
Sehubungan dengan budaya berikut tanggapan informan selaku masyarakat di
kabupaten Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBudaya masyarakat Toraja banyak orang menganggap tradisi yang
pemborosan karena besar biaya yang harus dikeluarkan untuk
penyelenggaraannya bahkan ada yang tertunda berbulan-bulan bahkan
bertahun-tahun karena harus mengumpulkan biaya bahkan ada yang
mengatakan orang Toraja mencari kekayaan untuk di pakai pada pesta
rambu solorsquo tapi bagi masyarakat Toraja berbicara pemakaman bukan
hanya tentang upacara status jumlah kerbau dan babi yang dipotong
tetapi juga soal malu (sirirsquo) dan hal inilah yang meneyebabkan upacara
rambu solorsquo terkait dengan tingkat stratifikasi sosialrdquo
(Wawancara AA 44 tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa bukan
soal pemborosan atau dengan kata orang Toraja mencari kekayaan hanya untuk
pesta rambu solorsquo tapi karena faktor malu karena upacara rambu solo terkait
dengan stratifikasi sosial Terkait dengan budaya berikut tanggapan masyarakat
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBudaya Tana Toraja memang terkenal akan keunikannya salah satu
budaya Toraja yang unik salah satunya yaitu pada saat orang yang murni
bangsawan maupun yang tidak murni bangsawan meninggal dunia pada
saat selesai dimandikan akan di make up dan apabila yang meninggal
adalah gadis akan dipakaikan baju seloyor kalau orang tua dipakaikan
baju bodoh (baju indorsquo) sedangkan kalau yang meninggal laki-laki baik
orang tua maupun remaja akan dipakakan jas dan dasi dan setelah itu
barulah dikasih masuk peti lalu disimpan dalam kamar dimana kamarnya
dihiasi begitu indah pada saat mau di pestakan akan dibuatkan peti baru
yang dihias sesuai stratifikasi sosialnyardquo
(Wawancara MT 38 Tahun 19032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas maka dapat dikatakan bahawa
pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan
65
disimpan dirumah dalam kamar yang sudah dihiasi begitu indah dan petinya tidak
sembarang dihiasi melainkan sesuai stratifikasi sosialnya
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat
dikatakan dari segi budaya Tana Toraja memang begitu menarik sehingga
dijadikan wisata budaya dimana pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung
dimakamkan melainkan disimpan dirumah pelaksanaannya tergantung pada
kesiapan keluarga dalam pelaksanaannya banyak macam kegiatan budaya
dipertontonkan seperti parsquosilaga tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-
tarian seperti parsquobadong passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara
marsquotinggoro tedong (pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja
yaitu dengan menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas
selain itu ada penguburan bayi dalam pohon dimana satu pohon terdapat sepuluh
mayat bayi didalam maka tak heran kalau Tana Toraja banyak diminati para
pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun mancanegara
b) Kelemahan
Indikator kedua kelemahan terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)
infrastruktur jalan yang belum optimal dan 2) kebersihan yang kurang tergaja di
lokasi obyek wisata
(1) Infrastruktur jalan yang belum optimal
Infrastruktur jalan yang belum optimal menuju obyek wisata tentu sangat
mengganggu dan membahyakan bagi wisatawan yang datang berkunjung Ketika
ditanyakan tentang infrastruktur jalan yang belum optimal Kepala Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
66
ldquoObyek wisata yang ada di Tilanaga (tempat permandian) dari segi
infrastruktur jalannya sangat kecil berlubang disana sini jalanan naik
turun dan menanjak hal ini menjadi salah satu kendala dalam
meningkatkan destinasi kami selaku pihak terkait akan berusaha
mengatasi hal inirdquo
(wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Sementara hasil wawancara dengan informan selaku Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBerbicara tentang infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di
Tana Toraja memang sebagian sangat jelek misalnya jalan menuju obyek
wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan) sangat jelek berlubang
dan lebar jalan sekitar 1 meter lebih hal tersebut menjadi salah satu
kendala dalam peningkatan destinasirdquo
(Wawanacar LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
jalan menuju beberapa obyek wisata banyak yang rusak seperti jalan menuju
obyek wisata di Tilanga dan Sirope jalannya yang menanjak berlubang serta lebar
jalannya hanya 1 meter lebih Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum
optimal berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajamen
Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKeberhasilan DMO dapat dilihat salah satunya dengan infrastruktur jalan
kalau masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata maka DMO belum
tercapai seperti program DMO Tana Toraja belum optimal karena masih
banyak jalan menuju obyek wisata yang jelek contohnya jalan menuju
obyek wisata di Buntu burake pada saat kita memasuki gerbang jalannya
yang berbatu dan pendakian yang cukup jauh hal ini sanagat mengganggu
dan membahayakan bagi wisatawan kami selaku pihak terkait menyadari
hal ini serta berkeinginan besar untuk memperbaiki tapi kami terkendala
dengan dana yang masih minimrdquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
keberhasilan suatu DMO dapat dilihat dari infrastruktur jalan dan DMO Tana
Toraja belum tercapai karena masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata
67
salah satunya jalan menuju obyek wisata di Buntu burake jalannya yang berbatu
dan pendiakian yang cukup jauh Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum
optimal berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan
bahwa
ldquojalan menuju obyek wisata tidak semuanya rusak sebagian sudah ada
yang bagus seperti jalan menuju obyek wisata yang ada di baby grave
jalannya sudah di aspal dan juga lebar sekitar 4 meterrdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Berdasrkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari
segi infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di Sirope sudah bagus
karena jalannya sudah di aspal dan juga lebar Terkait dengan infrastruktur jalan
yang belum optimal berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoJalan menuju obyek wisata Buntu burake sangat menakutkan dan
membahayakan bagi wisatawan dimana terdapat jurang dipinggir jalan
apalagi jalan menuju obyek wisata ini pada saat musim hujan sangat licin
saya berharap agar pemerintah membuatkan pagar jalanan dan melakukan
perbaikan jalan agar wisatawan sering datang berkunjungrdquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara hasil wawancara dengan informan selaku masyarakat Tana
Toraja mengatakan bahwa
ldquoMengenai infrastruktur jalan memang belum optimal karena masih
banyak jalan menuju obyek wisatai yang kurang bagus seperti jalan
menuju obyek wisata di Sangngallarsquo jalanya yang berlubang becek karena
digenangi air tapi dari segi lebarnya sudah lumayan sekitar 3 meterrdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dari segi
infrastruktur jalan menuju obyek wisata di Tana Toraja belum optimal karena
68
masih banyak jalan menuju obyek wisata yang becek dan digenangi air pada saat
musim hujan serta terdapat jurang tidak dipasangkan pagar jalanan
Berdasarkan hasil wawancara dari berbagai informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur jalan di obyek wisata Tana Toraja
belum optimal karena masih banyak obyek wisata yang infrastruktur jalan rusak
dan belum memadai seperti berlubang berbatu licinterdapat jurang yang tidak di
pasangkan pagar jalan serta lebar jalan yang masih kecil sekitar 1 meter lebih
Dengan melihat kelemahan yang ada dapat dikatakan dalam meningkatkan DMO
Pariwisata Tana Toraja belum tercapai
(2) Kebersihan yang kurang terjaga di obyek wisata
Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran termasuk diantaranya
debu sampah dan bau dalam hal ini wisatawan lokal maupun wisatawan
mancanegara perlu menjaga kebersihan lingkunagan obyek wisata agar keindahan
obyek wista terlihat indah dan menarik Seperti wawancara yang dilakukan
dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoDari segi kebersihan saya rasa belum optimal karena masih banyak
obyek wisata yang ada di Tana Toraja yang kotor dan baursquo seperti yang
ada di Pango-pango di lokasi obyek wisata sangat baursquo karena banyak
wisatawan buang air kecil sembarangan termasuk wisatawan laki-laki hal
ini terjadi karena memang tidak ada wc di lokasi obyek wisata kami
selaku pihak terkait akan membuat wc di setiap obyek wisata yang ada di
Tana Toraja
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Bedasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari
segi kebersihan obyek wisata Tana Toraja belum optimal karena masih banyak
obyek wisata Tana Toraja yang kotor dan baursquo seprti obyek wisata di Pango-
pango dimana wisatawan buang air kecil sembarangan hal ini terjadi karena
69
belum adanya wc yang disediakan oleh pihak terkait Terkait dengan kebersihan
yang tidak terjaga di obyek wisata Tana Toraja lebih lanjut Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoKeindahan obyek wisata tergantung dari kebersihannya dan menurut
saya dari segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata saya rasa sudah
lumayan bagus seperti obyek wisata yang ada di baby grave dan obyek
wisata di Pango-pango itu sangat bersih karena memang ada tim khusus
untuk menjaga kebersihan lokasi wisata tersebutrdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa dari
segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata sudah bagus seperti obyek wisata
yang ada di baby grave dan obyek wisata di Pango-pango Terkait dengan
kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku Ketua
Destinasi Manajemen Organisasi Pariwisata (DMO) Cluster Tana Toriaja
mengatakan bahwa
ldquoKebersihan suatu DMO dapat dilihat salah satunya dengan
kebersihannya apabila obyek wisata masih ada yang kotor berarti dalam
pengelolaan DMO belum tercapai dan saya menyadari bahwa DMO Tana
Toraja belum tercapai karena masih ada obyek wisata di Tana Toraja yang
masih kotor seperti obyek wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan)
kebersihannya kurang terjaga daun-daun yang jatuh dibiarkan
bertumpukan di lokasi obyek wisata sampah ada dimana-mana karena
wisatawan yang datang berkunjung membuang sampah sembarangan
(Wawancara LB 58 Tahun 15052016)
Sementara tanggapan lain dari salah satu informan selaku travel agent
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoMasih banyak obyek wisata di Tana Toraja yang masih kotor salah
satunya di obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian) yang
terletak dalam hutan dimana kolamnya banyak daun-daun yang terapung
di bawah karena di sekeliling kolam banyak pohon besar serta pohon-
pohon bambu yang menaungi air di permandian tapi dari segi airnya
sangat jernihrdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
70
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari
segi kebersihan belum optimal karena masih banyak obyek wisata Tana Toraja
tidak terjaga kebersihannya seperti obyek wisata di sirope (tempat penguburan)
dimana dilokasi obyek wisata ini banyak sampah dan daun-daun yang jatuh
dibiarkan begitu saja dan obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian)
banyak daun-daun yang terapung di kolam karena banyak pohon-pohon besar dan
pohon bambu yang mengelilingi kolam tersebut Terkait dengan kebersihan yang
kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoDari segi kebersihan tangga di lokasi obyek wisata yang ada di Buntu
burake (wisata religi) Tana Toraja belum optimal karena tangganya
dipenuhi dengan tanahlumpur apalagi kalau musim hujan karena obyek
wisata ini ada 770 tangga yang di lewati baru sampai di patung Yesus
tertinggi di duniardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Berdasarkan penjelasan dari informan diatas dapat dikatakan kebersihan
dari segi tangga yang ada di obyek wisata Buntu burake belum optimal karena
tangganya banyak di penuhi dengan tanah apa lagi kalau musim hujan Terkait
dengan kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku
masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBerbicara mengenai kebersihan dari segi WC di obyek wisata yang ada di
Tilanga itu sudah bagus dan bersih karena bak dan lantainya menggunakan
keramik airnya juga sangat jernihrdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas maka dapat
dikatakan bahwa dari segi kebersihan WC di obyek wisata yang ada di Tilanga
71
sudah bagus dan bersih airnya juga yang sangat jernih serta kebersihan bak
airnya sudah sangat bersih dan lantai baknya juga menggunakan keramik
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas maka
dapat disimpulkan bahwa keberhasilan suatu DMO dapat dilihat salah satunya
dengan kebersihan apabila masih ada obyek wisata yang masih kotor maka dapat
dikatakan dalam pengelolaan DMO Pariwisata Tana Toraja belum tercapai karena
masih banyak obyek wisata yang masih kotor meski demikian sudah ada juga
yang sudah bersih
2 Faktor eksternal
Faktor eksternal terbagi atas dua yaitu a) peluang meliputi agrowisata dan
berbagai bisnis b) ancaman meliputi penetrasi budaya luar dan ketergantungan
ekonomi
a) Peluang
Indikator ketiga Peluang yang terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)
agrowisata 2) berbagai bisnis Kedua sub variabel akan di jelaskan di bawah ini
(1) Agrowisata
Agrowisata merupakan peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja
Ketika ditanyakan tentang peluang agrowisata berikut tanggapan dari Kepala
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKeunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi dan tanaman
sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango di lembah yang indah dan
mempesona serta mengelilingi perkampungan tradisional yang didukung
bentukan geologibenteng alam dan perbukitan dan pegunungan yang
mempesona keunikan inilah yang menjadikan obyek agrowisata ini
banyak diminati para wisatawanrdquo (Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
72
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa keunikan
aggrowisata di tana Toraja adalah hamparan kebun kopi serta perbukitan dan
pegunungan yang mempesona Sehubungan dengan hal tersebut berikut
tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
mengatakan bahwa
ldquoAgrowisata Tana Toraja memang menarik dan sejuk keindahan dapat
kita rasakan pada saat kita memasuki kebun kopi jagung serta sayur-
sayuran yang begitu subur indah dipandang apalagi pada pagi harirdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Sementara hasil wawancara dengan Ketua Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoSebelumnya Tana Toraja hanya mengandalkan wisata budaya dan wisata
alam tapi sekarang sudah ada agrowisata yang ada di Pango-pango yang
banyak menarik wisatawan dan kami selaku pihak terkait merencanakan
penambahan lokasi obyek agrowisata agar kunjungan wisatawan semakin
meningkat hal ini dilakukan untuk meminimalisir kelemahan dan
ancaman yang adardquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan keterangan informan diatas dapat dikatakan bahwa
keindahan agrowisata di Tana Toraja dapat kita rasakan pada saat kita memasuki
kebun kopi dan sayur-sayuran di dalam kita merasakan kesejukan yang luar biasa
apalagi pada pagi hari serta pihak terkait akan berusaha mengembangkan obyek
agrowisata agar wisatawan semakin tertarik Terkait dengan hal tersebut berikut
tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoPemerintah Tana Toraja selalu mengingatkan masyarakat yang ada di
daerah Pango-pango agar selalu menjaga kelestarian lingkungan agar
wisata agro selalu diminati para wisatawan karena kedatangan wisatawan
membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat maupun
masyarakat sekitarnyardquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
73
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa masyarakat
selalu diingatkan agar tetap menjaga kelestarian lingkungan disekitar obyek
agrowisata agar wisatawan semakin tertarik karena kunjungan wisatawan
membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat serta masyarakat
sekitarnya Sehubungan dengan agrowisata tersebut berikut tanggapan informan
selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoAgrowisata Tana Toraja memang memberikan peluang yang luar biasa
baik untuk masyarakat sendiri maupun untuk peningkatan destinasi obyek
wisata karena beberapa produk tanaman unggulan seperti kopi dan
markisa dimana wisatawan yang datang bisa memetik sendiri buah kopi
tentu dengan hal tersebut bisa memberikan kepuasan tersendiri bagi
wisatawan yang datangrdquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara penjelasan lain dari salah satu informan selaku masyarakat
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoAgrowisata memang menjadi peluang dalam meningkatkan obyek wisata
dan meningkatkan perekonomian masyarakat saya harap agar pemerintah
menambah obyek agrowisata serta menambah tamanaman buah seperti
starawberry dan apel di obyek wisata di Pango-pango agar wisatawan
semakin tertarik untuk datang berkunjung ke Tana Toraja karena
agrowisata Tana Toraja baru ada satu dan perlu penambahan
pembangunan wisata agrordquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan keterangana informan diatas dapat dikatakan bahwa
agrowisata menjadi salah satu peluang bagi masyarakat Tana Toraja dalam
meningkatkan perekonomian dan diharpakan agar pemerintah menambah obyek
agrowisata serta menambah tanamanan buah strawberry dan apel di obyek wisata
Pango-pango agar wisatawan semakin tertarik untuk datang berkunjung
Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas dapat disimpulkan
bahwa agrowisata Tana Toraja menjadi peluang yang luar biasa bagi msyarakat
74
dalam meningkatkan ekonomi serta dalam peningkatan destinasi obyek wisata
keindahan serta kesejukan yang dimiliki menjadikan wisata agro ini diminati para
wisatawan
(2) Berbagai bisnis
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual yang menjual jasa atau barang
kepada pembeli atau konsumen ataupun bisnis lainnya untuk memperoleh laba
Ada tiga hal penting dalam bisnis yaitu menghasilkan barang dan jasa mencari
profit dan memaksimalkan kebutuhan konsumen Seperti wawancara yang
dilakukan dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja
mengatkan bahwa
ldquoBerbicara tentang obyek wisata Tana Toraja yang diminati para
wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara tentu muncul
berbagai peluang salah satunya adalah berbisnis seperti pembangunan
hotel dengan membangun hotel tentu membuka lowongan kerja bagi
masyarakat Toraja serta memberikan keuntungan yang besar bagi pemilik
hotelrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Berdasarkan keterangan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
salah satu peluang yang dibuka msyarakat Tana Toraja adalah pembangunan hotel
selain membuka lowongan kerja tentu juga memberikan keuntungan besar bagi
pemilik hotel Sehubungan dengan hal tersebut berikut tanggapan informan
selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoBisnis merupakan salah satu peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja
dengan adanya obyek wisata masyarakat dapat berbisnis misalnya
penjualan aksesoris Tana Toraja seperti kalung gantungan kunci gelang
dan lain-lain sebagainyardquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
75
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
dengan adanya obyek wisata yang ada di Tana Toraja membuka peluang salah
satunya adalah bisnis seperti menjual berbgai aksesoris Tana Toraja Terkait
dengan hal tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoMasyarakat Tana Toraja dalam memanfaatkan peluang mereka membuka
berbagai macam bisnis salah satunya adalah membuka restaurant dan
menyediakan berbagai macam makanan dan minuman khas Tana Toraja
seperti parsquopeong (daging yang dimasak dalam bambu) sorsquokorsquo (beras ketan
yang dicampur dengan santan) sarabba dan lain-lain sebagainyardquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku travel agent
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoAda banyak bisnis yang di buka msyarakat Tana Toraja misalnya
penjualan kue khas Tana Toraja seperti deppa tori bajersquo serta bisnis
rental mobil dan sebagainya bisnis ini memberikan dampak positif selain
keuntungan yang didapatkan juga berbuat untuk bangsa dengan cara
membantu mengembangkan obyek wisatardquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
masyarakat Tana Toraja membuka berbagai macam bisnis dan memanfaatkan
betul peluang yang ada dengan mengharapkan keuntungan Terkait dengan hal
tersebut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana
Toraja mengatakan bahwa
ldquoAdanya obyek wisata Tana Toraja yang begitu menarik dan diminati para
pelancong memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam
meningkatkan perekonomian dengan memanfaatkan peluang yang ada
misalnya berbisnis masyarakat membuka berbagai bisnis yang ada salah
satunya adalah bisnis rental mobilrdquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
76
Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku masyarakat
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBisnis memang menjadi peluang besar untuk masyarakat Tana Toraja
dalam meningkatkan perekonomian dalam memenuhi kebutuhan sehari-
hari misalnya bisnis kecil-kecilan seperti yang menjual makanan di lokasi
obyek wisata dengan hal itu wisatawan tidak usah repot-repot membawah
makanan karena banyak yang menjual makanan di lokasi obyek wisata
yang ada di Tana Torajardquo
(Wawancara AA 44 tahun 18032016)
Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas dapat
dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian (2011) bahwa dengan adanya
peluang yang dimiliki sebuah organisasi atau perusahaan dapat dimanfaatkan
untuk meningkatkan pendapatan serta dapat dimanfaatkan untuk meminimalisir
kelemahan dan ancaman yang ada dalam sebuah organisasi atau perusahaan
b) Ancaman
Indikator keempat ancaman terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)
penetrasi budaya luar 2) ketergantungan ekonomi Kedua sub variabel akan di
jelaskan di bawah ini
(1) Penetrasi budaya luar
Penetrasi budaya luar merupakan ancaman karena adanya berbgai budaya
luar yang lebih menarik Ketika ditanyakan tentang penetrasi budaya luar berikut
tanggapan dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi budaya luar ini salah satu ancaman dalam peningkatan destinasi
pariwisata karena berbagai budaya yang menarik seperti budaya yang ada
di Wakatobi yang juga menarik kami selaku pihak terkait mengatasi
ancaman penetrasi budaya luar tersebut dengan memanfaatkan kekuatan
dan peluangrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
77
Sementara wawancara yang dilakukan dengan Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwaa
ldquoPenetrasi budaya luar memang jadi ancaman dalam meningkatkan
destinasi obyek wisata Tana Toraja karena berbagai budaya luar juga yang
menarik tapi saat ini puji syukur kunjungan wisatawan tidak menurun
karena kami selaku pihak terkait selalu mempromosikan keindahan dan
keunikan wisata alam wisata budaya dan agro wisata Tana Toraja baik
dalam negeri maupun luar negeri agar ancaman tidak berpengaruh pada
peningkatan destinasirdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
penetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena banyak budaya
luar juga yang lebih menarik misalnya budaya bahari wakatobi tapi meski
muculnya budaya yang lebih menarik tidak mempangaruhi kunjungan wisatawan
karena pemerintah terkait selalu membangun obyek wisata yang baru dan selalu
melakukan promosi baik dalam negeri maupun luar negeri Terkait dengan hal
tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi buadaya luar memang menjadi ancaman bagi Tana Toraja
karena berbagai budaya luar yang juga yang tak kalah uniknya seperti
budaya Bali serta berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi
contohnya pembuatan rumah tongkonan yang dulunya lantainya
menggunakan kayu serta tiangnya juga menggunakan kayu sehingga
terlihat sangat unik dan menarik tapi sekarang sudah ada yang
menggunakan keramik dan tiangnya sudah ada yang di cor sehingga
keunikan dan keindahannya berkurang hal seperti inilah yang ditakutkan
jangan sampai menjadi penghambat dalam peningkatan destinasi
wisatawan rdquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan penjelasan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
penetrasi budaya luar menjadi ancaman bagi peningkatan destinasi wisatawan
78
karena banyaknya budaya luar yang juga menarik seperti Bali serta budaya Tana
Toraja sudah tidak orisinil lagi sudah banyak yang mengalami perubahan
sehingga keindahan dan keunikannya sudah berkurang Terkait dengan penetrasi
budaya luat berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi ancaman dari luar karena
berbagai budaya luar yang juga menarik tapi saat ini pemerintah Tana
Toraja menambah lokasi obyek wisata baru yang ada di Buntu burake
diatas terdapat patung yesus tertinggi di dunia obyek wisata yang satu ini
akan menambah kunjungan wisatawan ini juga merupakan strategi
pemerintah dalam meningkatkan destinasi wisatawan agar ancaman yang
ada dapat diatasi ldquo
( Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara hasil wawancara dengan wisiatawan yang datang berkunjung
ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoMenurut saya menegenai ancaman penetrasi budaya luar saya rasa
sampai sekarang tidak ada yang kalah menarik budaya Toraja seperti
upacara rambu solorsquo (acara kematian) serta dalam pelaksanaannya pun
diiringi berbagai kegiatan budaya misalnya parsquosilaga tedong (adu kerbau)
parsquobadong (tarian-tarian) dan lain-lain sebagainyardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
sampai saat ini tidak ada yang kalah unik dan menarik budaya Toraja seperti
upacara rambu solorsquo serta kegiatan budaya yang dipertontonkan yang juga sangat
menarik serta pemerintah Tana Toraja membangun lokasi obyek wisata yang
baru hal ini dilakukan agar berbagai ancaman dapat diatasi dengan memanfaatkan
peluang yang ada Terkait dengan penetrasi budaya luar berikut tanggapan
informan selaku masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena
berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi banyak yang sudah
79
mengalami perubahan misalnya acara rambu tukarsquo (acara syukuran) salah
satunya adalah upacara pesta panen upacara ini jarang sekali dilakukan
bahkan beberapa daerah di Toraja tidak melakukan lagi upacara tersebut rdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa penetrasi budaya luar memang menjadi ancaman karena
beberapa budaya Tana Toraja tidak orisisnil lagi tapi meski demikian kunjungan
wisatawan ke Tana Toraja tidak mengalami penurunan karena pemerintah Tana
Toraja mengatasi hal tersebut dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang
(2) Ketergantungan ekonomi
Ketergantungan ekonomi adalah keadaan dimana kehidupan ekonomi
negara-negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari
kehidupan ekonomi seperti wawancara yang dilakukan dengan Kepala Dinas
Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKetergantungan ekonomi ini menjadi ancaman karena kapan kunjungan
wisatawan berkurang maka pendapatan masyarakat pun berkurang karena
sebagian besar masyarakat Toraja mendapatkan keuntungan dari
kunjungan wisatawanrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa
sebagian besar masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan karena kapan kunjungan wisatawan menurun maka pendapatan
masyarakat pun menurun Terkait dengan ketergantungan ekonomi tersebut
berikut tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoTidak semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada
kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi masyarakat Toraja
sekarang adalah pelautrdquo
80
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa tidak
semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan karena kebanyakan masyarakat Tana Toraja sekarang berprofesi
sebagai pelaut Sehubungan dengan hal ketergantungan ekonomi berikut
tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)
Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBerbicara mengenai masalah ketergantungan ekonomi sebagian memang
masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan seperti masyarakat yang bekerja di hotel karena 80 yang
menginap di hotel adalah wisatawan kapan wisatawan menurun maka
akan berpengaruh pada pendapatan masyarakat serta Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Tana Torajardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa
sebagian masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan seprti yang bekerja di hotel kapan wisatawan menurun maka
pendapatan masyarakat pun menurun begitupun Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Tana Toraja Terkait dengan hal ketergantungan ekonomi berikut tanggapan
informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoSaya akui memang sebagian masyarakat Toraja ekonominya tergantung
pada wisatawan contohnya saya sebagai travel agent kapan wisatawan
kurang maka akan berpengaruh pada pendapatan kamirdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh Wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKalau saya lihat sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung
pada kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi Tana Toraja adalah
petani serta banyak masyarakat Toraja yang bekerja di luar kota
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
81
Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh masyarakat Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoMenurut saya sebagai masyarakat Toraja sekaligus sebagai pemilik rental
mobil bergantung pada kunjungan wisatawan karena kapan wisatawan
kurang maka pendapatan kami pun berkurangrdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa yang bekerja di
travel agent dan yang memiliki rental mobil ekonominya tergantung pda
kunjungan wisatwan karena kapan wisatwan menurun maka pendapatan mereka
pun akan menurun
Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung pada
kunjungan wisatwan dan sebagian besar ekonominya tidak tergantung pada
kunjungan wisatwan karena banyak masyarakat Tana Toraja yang berprofesi
sebagai pelaut petani dan bekerja di luar kota kecuali Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Tana Toraja memang sebagian besar di dapatkan dari obyek wisata
D Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu
organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang
strategi dan program kerja Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor
kekuatan (Sterngths) merupakan situasi atau kondis yang merupakan kekuatan
dari organisasi atau program pada saat ini dan kelemahan (Weaknesses)
merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau
program pada saat ini Sementara analisis eksternal mencakup faktor peluang
82
(Opportunities) merupakan situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar
organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa
depandan tantangan (Threaths) merupakan situasi yang merupakan ancaman
bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi
organisasi di masa depan
Analisis SWOT merupakan suatu pekerjaan yang cukup berat karena
hanya dengan hal itu alternati-alternatif strategi dapat disusun Kegagalan
menganalisanya berarti gagal dalam mencari relasi dan titik temu antara
faktor-faktor strategi dalam lingkungan internal dan yang terdapat dalam
lingkungan eksternal sambil mencari hubungannya dengan misi tujuan dan
sasaran organisasi juga merupakan kegagalan dalam mempersiapkan suatu
keputusan strategi yang baik Pekerjaan ini tetap menjadi tugas pokok dari
kelompok koalisi eselon atas dan belum bisa didelegasikan kepada eselon bawah
Namun eselon bawah berperan dalam menyediakan data yang diperlukan untuk
mempertajam analisis SWOT Hanya dengan analisis SWOT keputusan
-keputusan strategi yang baik dapat dihasilkan seperti pertemuan antara
strengthsopportunities (SO) strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran suatu
perusahaan yaitu dengan menggunakan seluruh kekuatan dan memanfaatkan
peluang pertemuan antara strengthsthreats (ST) ini adalah strategi untuk
menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan dengan cara menghindari
ancaman pertemuan antara weaknessesopportunities (WO) strategi ini
diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara mengatasi
kelemahan-kelemahan yang dimiliki dan pertemuan antara weaknessestheats
83
(WT) strategi ini didasarkan pada kegiatan yang besrsifat defensif dan ditujukan
untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman
Analisis SWOT digunakan untuk merumuskan strategi melalui situasi
dengan mengidentifikasi kekuatan kelemahan peluang dan ancaman Dengan
analisis SWOT kita dapat memahamai apa dan bagaimana organisasi kita serta
bagaimana cara menggerakannya Penentuan strategi secara garis besar dalah
dengan memperhatikan kelemahan-kelmahan yang dimiliki organisasi kemudian
membuat konsolidasi internal agar dapat menghadapi tantangan dan meraih
peluang yang ada jika organisasi memiliki kekuatan yang besar maka dapat
merumuskan strategi dengan perencanaan matang SWOT dapat digunakan oleh
organisasi apa saja termasuk organisasi pemerintah seperti Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan di Kabupaten Tana Toraja
Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami
seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus menganalisis situasi untuk
mengetahui isu apa yang sedang terjadi dan memututuskan tindakan apa yang
harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah Menurut Boulton (dalam
Freddy Rangkuti 1997) proses untuk melaksanakan analisis suatu kasus Untuk
memahami secara keseluruhan informasi yang ada yaitu dengan cara memahami
secara detail semua informasi dan melakukan analisis secara numerik Setelah
mengetahui dan memahami berbagai informasi terkait faktor internal dan faktor
eksternal obyek wisata Tana Toraja berikut hasil analisis penulis
84
1) Comporative Advantage (strengthsopportunities ldquoSOrdquo )
Keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja ada berbagai macam
seperti keindahan alam yang dapat kita rasakan di obyek wisata Pango-pango
yang begitu sejuk indah dan menarik selain itu banyak di temui berbagai macam
tanaman unggul seperti kopi coklat markisa kacang tana jagung dan berbagai
macam sayuran serta dipenuhi rimbunan pohon pinus yang tak kalah indah yaitu
obyek wisata Buntu burake yang terletak diatas gunung diatas dapat kita rasakan
keindahannya seperti gunung-gunung yang indah dipandang batu-batu yang
tinggi dan lonjong dan terdapat patung yesus setinggi 40 meter dan merupakan
patung yesus tertinggi kedua di dunia serta berbagai budaya yang juga tak kalah
uniknya seperti upacara rambu solorsquo (upacara kematian) dimana dalam upacara
tersebut di pertontonkan berbagai antraksi budaya seperti marsquobadong
(mengelilingi mayat) marsquopasonglorsquo (menurunkan mayat dari rumah) dan masih
banyak lagi upacara rambu tukarsquo (upacar syukuran) dan penguburan bayi dalam
pohon yang terdapat di obyek wisata baby grave sedangkan dari segi keunggulan
peluang yaitu agrowisata keunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi
tanaman sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango dilembah yang indah dan
perbukitan pegunungan yang mempesona selain itu juga terdapat berbagai
macam bisnis contohnya pembangunan hotel restaurant menjual aksesoris
Toraja menjual makanan minuman khas Toraja dan lain-lain sebagainya Itulah
beberapa macam keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja yang
menjadikan Tana Toraja di kenal baik lokal maupun mancanegara
85
2) Mobilization (strengthsthreats ldquoSTrdquo )
Tana Toraja memiliki berbagai macam kekuatan seperti yang saya jelaskan
diatas namun berbagai ancaman pun dari luar seperti penetrasi budaya luar dan
ketergantungan ekonomi Namun pihak terkait Tana Toraja mengatasi ancaman
dari dengan cara melakukan penambahan obyek wisata baru seperti
pembangunan wisata religi Buntu burake yang terletak diatas gunung dimana
diatas gunung tersebut di bangun patung yesus tertinggi kedua di dunia dengan
ketinggian 40 meter dan pihak terkait juga merencanakan menambah wisata agro
dan membangun kunjungan khusus seperti panjat tebing Hal ini dilakukan untuk
memperluanak ancaman dari luar dan kalau mungkin ancaman yang ada dapat di
jadikan peluang Inilah salah satu strategi pihak terkait Tana Toraja dalam
memanimalisir anccaman yang ada dengan memanfaatkan kekuatan yang ada
3) Investmentdivestment (weaknessesopportunities ldquoWOrdquo )
Obyek wisata Tana Toraja memiliki berbagai kekuatan namun juga
memiliki berbagai kelemahan contohnya dari segi infrastruktur jalan yang belum
optimal masih banyak jalan menuju obyek wisata yang masih rusak pihak terkait
berkeinginan besar untuk melakukan perbaikan kesemua jalan menuju obyek
wisata namun terkendala dengan dana yang masih minim Kelemahan yang ada
tentu berdampak negatif terhadap peluang yang ada karena kapan wisatawan
menurun maka pendapatan sebagian masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) otomatis akan menurun pihak terkait berencana akan membuat
penambahan wisata agro dan berusaha melakukan perbaikan jalan dan
menyediakan tim khusus pada semua obyek wisata Tana Toraja
86
4) Damage control (weaknessesthreats ldquoWTrdquo )
Damage control atau kerusakan pengendalian dimana obyek wisata Tana
Toraja dihadapkan pada hal tersebut kekuatan dan ancaman ketemu pihak terkait
Tana Toraja mengatasi hal ini dengan sedikit demi sedikit membenahi kelemahan
yang ada seperti kebersihan di obyek wisata dimana sebagian obyek wisata sudah
disiapkan tim khusus kebersihan dan sebagian sudah disediakan tempat sampah
serta jalan menuju obyek wisata sebagian sudah bagus Tana Toraja dihadapkan
pada hal itu tapi tidak berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena obyek
wisata Tana Toraja memiliki kekuatan yang luar biasa sehingga wisatwan sangat
tertarik Tapi meski demikian kunjungan wisatwan tidak menurun tapi hal itu
berpengaruh pada pencapaian DMO dimana Tana Toraja tahun ini tidak termasuk
10 besar DMO karena pengelolaan dari segi infrastruktur jalan yang belum
optimal dan kebersihan kurang terjaga dilokasi obyek wisata karena penilaian
pencapaian DMO diukur salah satunya adalah infrastruktur dan kebersihan
87
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Strategi Pemerintah dalam
Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata di Kabupaten
Tana Toraja maka dapat disimpulkan bahwa
1) Strengths atau kekuatan dapat dikatakan bahwa kekuatan yang dimiliki obyek
wisata masyarakat Tana Toraja dapat dikatakan sangat baik karena berbagai
kekuatan yang dimiliki budaya yang indah dan menarik dimana orang yang
meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan disimpan dirumah dalam
kamar yang sudah dihiasi dengan indah penyimpanan mayat dirumah ada yang
berminggu berbulan bertahun bahkan sampai puluhan tahun tergantung
kesiapan keluarga panorama alam yang sejuk dapat dirasakan di Buntu burake
dan di Pango-pango diatas dapat kita dapat melihat keindahan gunung dan
pada pagi hari kita terasa diatas awan serta kearifan lokal Tana Toraja yang
terus dilestarikan seperti acara rambu solorsquo (acara kematian) dan acara rambu
tukarsquo (acara sykururan) budaya ini ada sejak dulu sampai sekarang Hal
tersebutlah yang membuat Tana Toraja terkenal serta diminati wisatawan baik
lokal maupun mancanegara Sedangkan
2) Weaknesses atau kelemahan dapat disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur
jalan belum optimal karena masih ada beberapa jalan menuju obyek wisata
yang rusak berlubang berbatu-batu menanjak licin becek serta pendakian
yang cukup jauh dan jalannya tidak di cor juga terdapat jurang dipinggir jalan
88
yang tidak dipasangkan pagar jalan seprti obyek wisata yang ada di Buntu
burake Sangngallarsquo Sirope dan Tilanga Selain itu tentang kebersihan di
obyek wisata yang kurang terjaga banyak sampah yang berhamburan
karena tidak ada tempat sampah yang disediakan baursquo serta pondok-pondok
yang terdapat di obyek wisata penuh lumpur apalagi kalau musim hujan karena
wisatawan naik ke pondok memakai sandal tapi dari segi air yang ada di
Tilanga sangat jernih dengan adanya berbagai kelemahan ini dapat pula
disimpulkan bahwa dalam peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja
belum tecapai karena terdapat berbagai kelemahan yang ada
3) Opportumities atau peluang dari segi peluang dapat disimpulkan bahwa ada
beberapa peluang yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja seperti agrowisata
yang terdapat di Pango-pango dimana wisatawan bisa memetik sendiri buah
kopi selain itu juga dapat merasakan keindahan dan kesejukan dilokasi
tersebut dan berbagai bisnis lainnya dapat dikatakan sudah bagus karena
banyak masyarakat membuka usaha mulai dari menjual minuman makanan
dan aksesoris Toraja ditempat wisata membuka restaurant menjual kue khas
Toraja seperti deppa torirsquo dan baje membangun hotel membuka rental mobil
dan lain-lain sebagainya Dengan adanya peluang yang dimiliki dapat
dimanfaatkan dalam meningkatkan destinasi wisata selain itu peluang juga
dapat dimanfaatkan untuk memanimalisasi kelemahan dan ancaman yang ada
4) Threats atau ancaman dapat disimpulkan bahwa ada beberapa ancaman yang
ada seperti pnetrasi budaya luar seperti munculnya budaya yang lebih menarik
seperti di Wakatobi tapi dengan adanya budaya luar yang menarik tidak
89
berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena di dunia ini tidak akan ditemui
budaya seperti budaya Tana Toraja seperti upacara rambu solorsquo (acara
kematian) dan upacara rambu tukarsquo) acara syukuran Selain itu ketergantungan
ekonomi dimana sebagian masyarakat Tana Toraja perekonomiannya
tergantung pada kunjungan wisatawan misalnya yang membuka usaha rental
mobil hotel kapan wisatawan berkurang maka pendapatan mereka pun kurang
selain itu Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun akan menurun begitupun
sebaliknya Dengan adanya berbagai ancaman ini membahayakan dalam
peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja contohnya saja sudah banyak
budaya yang bagus seperti Wakatobi
B Saran
1 Diharapkan pemerintah dapat menjaga dan mengelolah dengan baik berbagai
kekuatan yang dimiliki agar kunjungan wisatawan semakin meningkat dari
tahun ke tahun
2 Diharapkan kepada pemerintah agar melakukan perbaikan jalan kesemua jalan
menuju obyek wisata yang masih rusak agar wisatawan yang datang tidak
merasa terganggu
3 Diharapkan dengan adanya berbagai peluang yang ada dapat dikelola
dengan baik oleh pihak terkait agar ancaman yang ada dapat dimanimalisasi
4 Pemerintah diharapkan dapat mengatasi berbagai ancaman yang ada dengan
cara salah satunya membuat Peraturan Daerah tentang Kearifan Lokal agar
Tana Toraja tetap jadi obyek wisata yang diminati berbagai wisatawan baik
wisatawan lokal maupun mancanegara
90
5 Diharapkan agar pemerintah membuat pagar jalan dipinggir jalan yang ada
jurangnya
6 Hendaknya pemerintah membuat tim khusus menjaga kebersihan di setiap
obyek wisata
7 Pemerintah perlu melakukan pelebaran jalan kesemua obyek wisata yang
lebarnya masih 1 lebih meter
91
DAFTAR PUSTAKA
AJ Muljadi 2012 Kepariwisataan dan Perjalanan Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
AM Sardiman 2007 Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta Raja
Grafindo Persada
Bonggasilomba Desy Bulawan 2011 Peran Pemerintah Daerah Dalam
Pengelolaan Sektor Pariwisata Di Kabupaten Toraja Utara
Skripsi Makassar Universitas Hasanuddin Makassar
Cangara Hafied 2004 Pengantar Ilmu Komunikasi Jakarta PT Raja
Grafindo Persada
Jones Charles O 1996 Pengantar Kebijakan Publik Jakarta PT Raja
Grafindo Persada
Labiran Malisa 2013 Analisis Penerimaan Daerah Dari Sektor Pariwisata Di
Kabupaten Tana Toraja Skripsi Makassar Univesrsitas Hasanuddin
Makassar
Marpaung Bahar 2002 Pengantar Pariwisata Bandung Alfabeta
Mustafa Delly 2013 Birokrasi Pemerintahan Bandung Alfabeta
Ndraha Taliziduhu 2003 Kybernlogi Jakarta Rineke Cipta
Norton P David 2004 Strategi Maps Converting Intangible Assets Into Tangible
Outcome Harvard Harvard Business School Publication Corporation
Pendit Nyoman S 2002 Ilmu Pariwisata Jakarta Pradnya Paramita
Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Nasional
2010 hingga 2025
Rangkuti Freddy 1997 Analisis SWOT Jakarta PT Gramedia Pusataka Utama
Republik Indonesia Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah
------------------------- Undang-Undang No 10 Tahun 2009 tentang
Kepariwisataan
92
Rewansyah Asnawi 2011 Reformasi Birokrasi Dalam Rangka Good
Governance Jakarta Yusaiantanas Prima
Salusu J 2000 Pengambilan Keputusan Strategi Jakarta Gramedia
Widisaran
----------- 1996 Pengambilan Strategi Jakarta Gramedia Widisaran
Sedarmayanti 2014 Manajemen Strategi Bandung Refika Aditama
Siagian Sondang P 1994 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta Bumi
Aksara
------------------------ 2011 Manajemen Stratejik Jakarta Bumi Aksara
Sugiyono 2008 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Usman Nurdin 2002 Konteks Implementasi Berbatas Kurikulum Jakarta PT
Raja Grafindo Persada
Wardhono Fitri Indra 2014 Kumpulan Artikel Terkait Destination Management
Organization diakses pada tanggal 8 januari 2016
(httpslidesharenetfitriwardhonokumpulan-artikel-terkait-dmo)
Zulfikar 2015 Strategi Pemerintah Dalam Penerimaan Adipura Di Kabupaten
Maros Skripsi Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
LAMPIRAN
ix
Demi kesempurnaan skripsi ini saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat
penulis harapkan Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat memberikan
sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan
Makassar 2016
Rosita
x
DAFTAR ISI
Halaman Pengajuan Skripsi ii
Halaman Persetujuan iii
Penerimaan Tim iv
Halaman Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah v
Abstrak vi
Kata Pengantar vii
Daftar Isi x
Daftar Gambar xii
Daftar Tabel xiii
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 5
C Tujuan Penelitian 6
D Kegunaan Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Pengertian Konsep dan Teori 7
B Pemerintah Daerah 16
C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) 18
D Pariwisata 21
E Kerangka Pikir 25
F Deskripsi Fokus 26
G Deskripsi Fokus Penelitian 26
BAB III METODE PENELITIAN
A Waktu dan Lokasi Penelitian 29
xi
B Jenis dan Tipe Penelitian 29
C Sumber Data 29
D Informan Penelitian 30
E Teknik Pengumpulan Data 31
F Teknik Analisis Data 32
G Pengabsahan Data 33
BAB IV HAIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian 36
B Karakteristik Informan 52
C Strategi Pemerintah Dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi
Pariwisata Di Kabupaten Tana Toraja 55
D Analisis SWOT 81
BAB VI PENUTUP
A Kesimpulan 87
B Saran 89
DAFTAR PUSTAKA 91
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) merupakan struktur tata
kelola destinasi pariwisata yang mencakup perencanaan koordinasi
implementasi dan pengendalian organisasi destinasi secara inovatif dan
sistematik melalui pemanfaatan jejaring informasi dan teknologi yang terpimpin
secara terpadu dengan peran serta masyarakat Pelaku asosiasi industri
akademisi dan pemerintah yang memiliki tujuan Proses dan kepentingan bersama
dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan volume kunjungan wisata lama
tinggal dan besaran pengeluaran wisatawan serta manfaat bagi masyarakat lokal
Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berupaya untuk
terus fokus memaksimalkan 15 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) di tahun
2012 Hal itu sesuai dengan peraturan pemerintah (PP) No 50 Tahun 2011
tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional 2010 hingga
2025 Terdapat 15 lokasi DMO yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia dalam
rencana strategis industri pariwisata untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata
yang dikelola secara profesional dengan melibatkan partisipasi masyarakat lokal
yaitu Sabang Danau Toba Kawasan Kota Tua Jakarta Tanjung Puting
Pangandaran Borobudur Bromo dan Semerau serta kawasan Tengger Danau
batur Rinjanji Pulau komodo Wakatobi Derawan Tana Toraja Bunaken dan
Raja Ampat
2
Menurut Bruen dan Anderson (dalam Wardhono 2014) Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) sebagai sistem pengelolaan terpadu memiliki
fungsi sebagai economic driver communitymarketer industry coordinator quasi
publicrepresentative and builder of communicaty pride Secara ringkas
pemahaman tentang DMO dikategorikan sebagai kegiatan pembenahan dan
penataan pengembangan destinasi secara internal dan pengembangan pemasaran
secara eksternal
Angelo Presenza (dalam Wardhono 2014) menjelaskan bahwa ada tiga
komponen penting dalam Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) yaitu (a)
coordination tourism stakeholder merupakan inti sistem DMO komponen ini
menjadi kunci sukses karena menitik beratkan pada hubungan jejaring yang
membentuk sistem DMO (b) destination crisis management memberikan
pengawasan dari sistem dengan pelaksanaan dan pengelolaan mulai perencanaan
hingga implementasi program (c) destination marketing menjadi ujung tombak
dalam komponen DMO Dengan konsep diatas dapat ditegaskan bahwa DMO
merupakan salah satu konsep pengelolaan dalam sistem pengelolaan kawasan
berbasis kewilayahandaerah yang memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan
berbagai komponen secara internal dan eksternal koalisi dan kerjasama
(stakeholder) serta sistem pengelolaan pariwisata DMO secara esensi bertugas
dan bekerja di dalam entitas fabrikasi destinasi pariwisata dan bertanggung jawab
untuk mencapai pengembalian nilai investasi yang unggul pertumbuhan pasar
produk yang berkualitas merek yang berbeda serta manfaat bagi seluruh
(shareholders) DMO tidak memiliki pabrik tersebut tidak memperkerjakan
3
orang-orang di dalamnya dan bukan pula mengontrol proses pelaksanannya di
lapangan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) memiliki satu tujuan dan arahan
untuk mencapai pengelolaan dari sebuah destiniasi yaitu adanya sebuah
kelembagaan yang mengelola destinasi Hal ini ditentukan oleh kapasitas
pengembangan pertumbuhan aktivitas wisata saat ini yang merujuk pada tatanan
daur hidup destinasi dengan menyediakan informasi menyediakan sarana dan
prasarana yang baik dan arahan kepada wisatawan sehingga wisatawan
mendapatkan pengelaman yang terbaik saat berkunjung memberikan jaminan
kualitas berwisata kepada wisatawan dan dukungan regulasi terhadap pelaku
industri pariwisata lokal dan pada akhirnya mewujudkan sinergi antara kebutuhan
wisatawan pelaku industri pariwisata dan pemerintah
Penerapan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) harus diterjemahkan
secara konstektual sesuai kaidah yang berlaku berbasis lokalitas agar tidak
menimbulkan friksi perang kepentingan egosektoral serta tidak kontraproduktif
terhadap eksistensi fungsi kelembagaan yang sudah ada Sebagai konsep DMO
berperan menjadi katalisatormotivator dan (spirit) untuk menggerakkan seluruh
kontruksi dan entitas destinasi Prasyaratnya adalah komitmen dan tanggung
jawab Instrumen yang digunakan adalah melalui perencanaan sinergis koordinasi
konsistensi dalam implementasi dan audit dampak manfaat bagi masyarakat lokal
dan destinasi Baik-buruknya pengelolaan ini akan menentukan seberapa kuat
daya tarik suatu destinasi bagi pasar wisatawan pertumbuhan kerja lama kerja
4
besaran pengeluaran kunjungan berulang dan seberapa lama manfaat dan
keberlanjutannya (sustainability)
Pendekatan quality control quality assurance dan quality management
berfokus kepada pengendalian kualitas destinasi manajemen produk dan
pelayanan pada destinasi pariwisata serta peningkatan secara berkelanjutan
produk dan jasa kepariwisataan Fakta membuktikan bahwa destinasi pariwisata
yang dikelola dengan prinsip-prinsip keberlanjutan sangat efektif memberikan
keuntungan jangka panjang baik secara ekonomi sosial maupun ekologi Di
tingkat yang lebih praksis tata kelola destinasi pariwisata berbasis nilai
merupakan faktor determin dan strategis terhadap peningkatan daya saing
pariwisata Untuk itu diperlukan pola dan kiat berbagai perangkat manajemen
dalam pembangunan pariwisata termasuk tata kelola destinasi pariwisata
Kabupaten Tana Toraja ditetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai
salah satu dari 15 lokasi yang mendapatkan program Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Hal ini menjadi salah satu kebanggan terbesar Tana Toraja
karena dengan adanya DMO dapat dilakukan program pengembangan dan
pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan berbasiskan proses dimulai dari
perencanaan hingga oprasional dan pemantauan Program DMO akan terlaksana
dengan baik jika di tunjang dengan partisipasi aktif dari seleruh elemen
masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam maningkatkan kunjungan
wisatawan Kerja sama yang baik antara Pemerintah Daerah masyarakat dan
dinasinstansi terkait sangatlah perlu dibina secara terus menerus dan
berkesinambungan Agar kebersihan tempat wisata dan infrastruktur jalan tetap di
5
perhatikan dari itu perlu dukungan dan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi
agar kebersihan dan infrastruktur jalan dapat di atasi dan destinasi parawisata
dapat berjalan dengan baik Peran serta masyarakat sangatlah penting untuk
menjaga kebersihan lingkunga parawisata dan infrastruktur jalan Program
Destinasi Manajemen Organisasi tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah
Daerah dan DinasInstansi terkait saja melainkan juga seluruh elemen masyarakat
Keberhasilan suatu Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) bukan hanya
mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu
mengorganisir dari segi infrastruktur jalan dan kebersihan di obyek wisata Hal ini
berdasarkan pada pengamatan penulis bahwa DMO pariwisata di Tana Toraja
belum berjalan secara optimal karena masih banyaknya jalan yang rusak menuju
lokasi pariwisata serta kebersihan yang tidak terjaga di obyek wisata tentu hal ini
memberikan dampak yang negatif bagi wisatawan yang datang berkunjung
Sehubungan dengan pembahasan di latar belakang di atas penulis
mengangkat sebuah judul penelitian yakni strategi pemerintah dalam
implementasi programDestinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata
di Kabupaten Tana Toraja
B Rumusan Masalah
Terkait dengan pembahasan yang ada di latar belakang penulis
merumuskan masalahnya yaitu bagaimana strategi pemerintah dalam
peningkatan Destinasi ManajemenOrganisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten
Tana Toraja
6
C Tujuan Penelitian
Terkait dengan masalah yang ada di latar belakang penulis tertarik untuk
untuk mengetahui strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
D Kegunaan Penelitian
1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini di harapakan dapat memberikan manfaat secara teoritis
dalam mengetagui strategi pemerintah dalam implementasi program
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten Tana Toraja
sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran
2 Manfaat praktis
Menambah wawasan penulis mengenai strategi pemerintah dalam
peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten
Tana Toraja untuk selanjutnya di jadikan sebagai acuan dalam bersikap dan
berperilaku juga dapat di jadikan sebagai bahan pertimbangan atau di
kembangkan lebih lanjut serta referensi terhadap penelitian yang sejenis
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Pengertian Strategi
Strategi adalah rencana jangka panjang diikuti tindakan yang ditujukan
untuk mencapai tujuan tertentu yang umumnya adalah kemenangan Asal kata
strategi turunan dari kata dalam bahasa Yunani strategos Strategi secara umum
adalah proses penentuan rencana pemimpin puncak berfokus pada tujuan jangka
panjang organisasi disertai penyusunan cara atau upaya bagaiamana agar dapat di
capai Sementara pengertian strategi secara khusus adalah tindakan yang bersifat
senangtiasa meningkat terus menerus di lakukan berdasarkan sudut pandang
tentang apa yang di harapkan pelanggan dimasa depan Strategi hampir sealalu
dimulai dari apa yang dapat terjadi bukan dimulai dari apa yang terjadi
Strategi pertama di kemukakan oleh Chandler (dalam Sedarmayanti 2014)
menyebutkan bahwa strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan
serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk
mencapai tujuan tersebuat Menurut David (2004) Defenisi strategi adalah cara
untuk mencapai tujuan jangka panjang Strategi bisnis bisa berupa perluasan
geografis diversifikasi akusisi pengmbangan produk penetrasi pasar
rasionalisasi karyawan divestasi likuidasi dan joint venture Dalam hal ini
terdapat dua karakteristik strategi yang sangat penting yakni pertama strategi
di rencanakan terlebih dahulu secara sadar dan sengaja mendahului berbagai
tindakan yang akan dilakukan berdasarkan strategi yang dibuat tersebut Kedua
strataegi kemudian dikembangkan dan diimplementasikan agar mencapai tujuan
8
Sedangkan menurut Hamel dan Prahalad (dalam Freddy Rangkuti 1995) strategi
merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus
menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan
oleh para pelanggan dimasa depan
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam perkembangannya
konsep mengenai strategi terus berkembang hal ini dapat ditunjukkan oleh
adanya perbedaan konsep mengenai strategi selama 30 tahun terakhir
Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep lain yang berkaitan
sangat menentukan suksesnya strategi dan konsep lain yang berkaitan sangat
menentukan suksesnya strategi yang disusun
1 Perumusan Strategi
Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke
depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi menetapkan
tujuan strategis dan keuangan perusahaan serta merancang strategi untuk
mencapai tujuan tersebut dalam langkah menyediakan costumer value terbaik
Menurut Sondang P Siagian (2011) salah satu langkah yang perlu digunakan
dalam merumuskan strategi adalah analisis ldquoSWOTrdquo dimana analisis SWOT
merupakan salah satu instrumen analisis yang ampuh apabila digunakan dengan
tepat Telah diketahui pula secara luas bahwa ldquoSWOTrdquo merupakan akronim
untuk kata kata ldquoStrengths rdquo (Kekuatan) ldquoWeaknesses (Kelemahan)
ldquoOportunities rdquo(Peluang) dan ldquoThreatsrdquo (Ancaman) Faktor kekuatan dan
kelemahan terdapat dalam tubuh suatu organisasi termasuk satuan bisnis tertentu
sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang
9
dihadapi oleh organisasi atau perusahaan atau satuan bisnis yang bersangkutan
Jika dikatakan bahwa analisis SWOT dapat merupakan instrumen yang ampuh
dalam melakukan analisis stratejik keampuhan tersebut terletak pada kemampuan
para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan
dan pemanfaatan peluang sehingga sekaligus perperan sebagai alat untuk
minimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh organisasi dan menekan
dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi Jika para penentu strategi
perusahaan mampu melakukan kedua hal tersebut dengan tepat biasanya upaya
untuk memilih dan menentukan strategi yang efektif membuahkan hasil yang
diharapkan Analisis SWOT dapat membantu merumuskan segaligus memetakan
persoalan secara internal dapat diidentifikasi apa saja yang menjadi kekuatan dan
kelemahan dalam waktu bersamaan secara eksternal dapat dirumuskan secara
seksama peluang dan ancaman apa saja yang dihadapi
a) Faktor-faktor berupa kekuatan yang dimaksud dengan faktor-faktor kekuatan
yang dimiliki oleh suatu perusahaan-termasuk satuan-satuan bisnis
didalamnya adalah antara lain kompetensi khusus yang terdapat dalam
organisasi yang berakibat pada pemikiran keunggulan komparatif oleh unit
usaha dipasaran
b) Faktor-faktor kelemahan jika orang berbicara tentang kelemahan yang
terdapat dalam tubuh suatu satuan bisnis yang dimaksud ialah keterbatasan
atau kekurangan dalam hal sumber keterampilan dan kemampuan yang
menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang
memuaskan
10
c) Faktor peluang defenisi sederhana tentang peluang ialah ldquoberbagai situasi
lingkungan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnisrdquo
d) Faktor ancaman pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian
peluang Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman ldquoadalah faktor-
faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnisrdquo Jika tdak
diatasi ancaman akan menjadi ldquoganjalanrdquo bagi satuan bisnis yang
bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun dimasa depan
Salah satu model analisis SWOT yang merupakan rangkuman dari
beberapa model adalah yang diperkenalkan oleh Kearns (dalam J Salusu 2000)
seperti pada diagram berikut ini
Faktor
Eksternal
Faktor
Internal
Opportunities
Threats
Strengths
Comparative Advantage
Mobilization
Weaknesses
InvesmentDivtesment
Damage Control
Gambar 1 Analisis SWOT
Diagram diatas menampilkan matriks enam kotak dua yang paling diatas
adalah kotak faktor eksternal yaitu peluang dan ancamantantangan sedangkan
dua kotak sebelah kiri adalah kotak faktor internal yaitu kekuatan-kekuatan dan
kelemahan-kelemahan organisasi Empat kotak lainnya A B C dan D
merupakan kotak isu-isu stratejik yang timbul sebagai hasil kontak antara faktor-
faktor eksternal dan faktor-faktor intrnal Keempat isu stratejik itu di beri nama
11
(a) comporative advantage (b) mobilization (c) investmentdivtesment dan (d)
damage control Apabila para pengambil keputusan telah melihat peluang yang
tersedia dan ternyata juga memiliki posisi internal yang kuat maka organisasi itu
menghadapi isu stratejik yang dapat disebut comporative advantage (keunggulan
komporatif) Dua elemen stratejik yang paling baik bertemu sehingga para
eksekutif tidak boleh membiarkannya hilang tetapi sebaliknya harus
memperkuatnya dengan berbagai perencanaan yang mampu mendukungnya
Sel A ini memberi kemungkinan bagi organisasi untuk berkembung lebih
cepat namun harus senantiasa waspada terhadap perubahan yang tidak menentu
dalam lingkungan Pertanyaannya adalah bagaiamana memanfaatkan kekuatan
yang ada untuk meningkatkan posisi kompetitifnya
Sel B yaitu isu stratejik mobilization adalah kotak interaksi dan pertemuan
antara ancamantantangan dari luar yang diidentifikasi oleh para pengambil
keputusan dengan kekuatan organisasi Di sini para eksekutif hendaknya berusaha
memobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk
memperlunak ancaman dari luar tersebut bahkan kalau mungkin dapat
mengubahnya sebagai peluang
Sel C tampil isu stratejik investmentdivestment yang memberi pilihan
bagi para eksekutif karena situasinya kabur Peluang yang tersedia sangat
meyakinkan tetapi tidak ada kemampuan organisasi untuk menggarapnya dan
memberikan reaksi positif Kalau dipaksakan bisa memakan biaya terlalu besar
sehingga merugikan organisasi Lebih baik tinggalkan dan serahkan kepada
organisasi lain yang mungkin memiliki posisi yang lebih baik Bisa juga para
12
eksekutif tidak berbuat apa-apa Haruskah organisasi menanam investasi untuk
memperkuat titik lemahnya sehingga mampuu mengubah dan memperbaiki posisi
kompetitifnya
Sel D adalah kotak paling lemah dari semua sel karena dapat membawa
bencana bagi organisasi paling tidak merugikan program-programnya Sudah
terancam dari luar lalu di hadapakan pada sumber daya yang sangat lemah
Strategi yang ditempuh ialah mengendalikan kerugian yang diderita sehingga
tidak separah dengan yang diperkirakan Hal itu dapat dilakukan dengan sedikit
membenahi sumber daya dengan harapan mampu memperkecil ancaman dari luar
tersebut Usaha itu diarahkan pada upaya mengalihkan kelemahan menjadi
kekuatan sungguh pun memakan waktu yang lama
2 Tujuan Strategi
Tujuan Stratejik adalah kunci dari arah perubahan masa depan Ia
mengarahkan apa yang hendak dikejar diwaktu yang akan datang yaitu dalam
jangka waktu sekian sekitar tiga sampai lima tahun Arahan itu harus jelas dan
tegas bagi keseluruhan organisasi oleh sebab itu sering juga dikatakan bahwa
tujuan stratejik merupakan planning umbrella (payung perencanaan) dalam
mengintegrasikan usaha dari semua unit kerja dan personil kedalam suatu
kegiatan menyeluruh dan menyatu dari suatu organisasi Untuk dapat melakukan
itu tujuan stratejik harus lebih tajam daripada misi tetapi masih cukup luas untuk
dapat mendorong lahirnya kreatifitas dan inofasi bagi semua unit kerja (Koteen
1991) Dengan tegas Koteen (dalam J Salusu 2000) mengatakan bahwa apabila
tujuan stratejik berjalan dengan baik maka kenyataan itu sudah merupakan ldquokunci
13
keunggulan dan kesuksesanrdquo sebab arahannya jelas yaitu untuk mendapatkan
manfaat terbesar dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia Juga membantu
menciptakan kondisi yang mendorong pertumbuhan dan kemajuan organization
secara prakmatis tujuan stratejik adalah kinci menuju kelangsungan hidup
organisasi ini berarti pada saat-saat yang kritis ia harus memusatkan perhatian
segera jelas dan bahkan agresif terhadapa hal-hal yang memerlukan perubahan
hal ini dimaksudkan menanggulangi situasi yang bisa mengancam organisasi yang
dapat mempengaruhi stabilitas keuangan dan kelanjutan hidup organisasi
3 Inisiatif Strategi
Inisiatif strategi pada dasarnya menjelaskan maksud dan rangkuman dari
tindakan-tindakan yang akan dilancarkan untuk mencapai tujuan strategi
Didalamnya sudah tercakup strategi yang akan dipakai untuk mencapai hasilakhir
yang diinginkan Inisiatif strategi biasanya lahir setelah ditemukan implikasi-
implikasi strategi dari kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan
ancaman dari lingkungan eksternal Biasanya juga inisiatif strategi itu muncul
dengan cara informal dari eksekutif kepala atau bahkan dari anggota staf
organisasi
Setiap inisiatif strategi dari mana pun sumbernya perlu digarap secara
sistematis Tetapi perlu diketahui bahwa inisiatif strategi yang harus dijelaskan di
depan publik walaupun publik itu terbatas Para pengambil keputusan startegi
termasuk para pelaksana perlu mengetahui mengapa inisiatif itu ditampilkan dan
hasil apa serta keuntungan-keuntungan apa yang akan dinikmati andaikata inisiatif
itu dilaksanakan Tegasnya inisiatif strategi mengungkapkan langkah-langkah
14
penting yang perlu ditempuh untuk menghindari diri dari malapetaka eksternal
atau untuk mengejar peluang yang tersedia
4 Tingkat-Tingkat Strategi
Merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer Higgins (dalam
JSalusu 1996) menjelaskan adanya empat tingkatan
strategi keseluruhannya disebut Master Strategi yaitu
a) Enterprise strategy (Strategi perusahaan)
Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat setiap organisasi
mempunyai hubungan dengan masyarakat Masyarakat adalah kelompok
yang berada diluar organisasi yang tidak dapat dikontrol Didalam masyarakat
yang tidak terkendali itu ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti
kelompok penekan kelompok politik dan kelompok sosial lainnya Jadi
dalam strategi interprise terlihar relasi antara organisasi dan masyarakat luar
sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan
organisasi Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-
sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap
tuntutan dan kebutuhan masyarakat
b) Corporate strategy (Strategi perusahaan)
Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi sehingga sering disebut Grand
Strategi yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasiPertanyaan
apa yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan
bisnis itu tidak semata-mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis tetapi juga
oleh setiap organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit
15
c) Business strategy (Strategi bisnis)
Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaiamana merebut pasaran di tengah
masyarakat Bagaimana menempatkan organisasi dihati para pengusaha para
pengusaha para donor dan sebagainya Semuanya ini dimaksudkan untuk
dapat memperoleh keuntungan-keuntungan stratejik yang sekaligus mampu
menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik
d) Functional strategy (Strategi fungsional)
Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya
strategi lain Ada tiga jenis strategi functional yaitu
(1) Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang
memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang
sehat antara lain yang berkaitan dengan keuangan pemasaran sumber
daya penelitian dan pengembangan
(2) Strategi functional manajemen mencakup fungsi-fungsi manajemen
fungsi manajemen terbagi 11 yaitu planning organizing implementing
conrolling staffing leading motivating communicating decision
making representing dan integrating
(3) Strategi isu stratejik fungsi utamanya adalah mengontrol lingkungan
baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum
diketahui atau yang selalu berubah
B Pemerintah Daerah
Pemerintah sebagai sebuah organisasi ditinjau dari sudut biological adalah
sebuah organisme yang hidup dan setiap organisme yang hidup mempunyai
16
bagian yang disebut Kepala (head) Sebuah tubuh manusia atau hewan yang
dikendalikan oleh kepalanya sebuah rumah tangga dikendalikan oleh kepala
keluarga Kepala dapat dianggap identik dengan pemerintah baik itu pemerintah
pusat pemerintah daerah maupun pemerintahan daerah dimana pemerintah pusat
adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan
Negara Republik Indonesia yang di bantu oleh Wakil Presiden dan Menteri-
Menteri Negara sedangkan Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai
unsur penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom dan Pemerintahan
Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah
KabupatenKota adalah BupatiWalikota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) KabupatenKota menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan
prinsip otonomi selaus-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia Sedangkan wewenang Pemerintahan Daerah yaitu (1)
mengajukan rancangan Pemerintah Daerah (PERDA) (2) menetapkan Peraturan
Daerah (PERDA) yang telah mendapat persetujuan bersama Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) (3) menetapkan peraturan Kepala Daerah dan keputusan
Kepala Daerah (4) mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang
sangat dibutuhkan oleh Daerah danatau masyarakat (5) melaksanakan wewenang
lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah)
Urusan-urusan Pemerintahan Daerah yaitu (a) urusan pemerintahan wajib
yang berkaitan dengan pelayanan dasar seperti pendidikan kesehatan pekerjaan
17
umum dan penataan ruang perumahan rakyat dan kawasan pemukiman
ketentraman ketertiban umum dan pelindungan masyarakat (b) urusan
pemerintahan yang wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar seperti
tenaga kerja pemberdayaan perempuan perlindungan anak pangan pertahanan
lingkungan hidup perhubungan komunikasi informatika pemberdayaan
masyarakat desa koperasi usaha kecil menengah administrasi kependudukan
dan pencatatan sipil (c) urusan pemerintahan pilihan seperti kelautan perikanan
pariwisata pertanian kehutanan energi sumber daya mineral perdagangan
perindustrian dan transmigrasi (Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah)
Pemerintah adalah proses penetapan janji dan legitimasi seorang pejabat
Negara Publik diukur dengan fakta sejauh mana ia menebar janji demikian
menurut Ndraha (2003) yang baik bersifat internal maupun kepada masyarakat
umum Sedangkan menurut Delly Mustafa (2013) mengemukakan bahwa
pemerintah adalah keseluruhan struktur lembaga dan unit-unit dalam Negara
yang bertugas untuk mengatur pelaksanaannya tugas-tugas pemerintahan Uraian
ringkas di atas menunjukkan bahwa (1) pemerintah dapat dianggap sebagai
suatu yang given ditakdirkan hadir dimana-mana dan merupakan bagian yang
integral sebuah sistem (2) pemerintah terbentuk secara evolusioner sebagai
produk penyesuaian diri manusia dengan perubahan lingkungan hidupnya agar ia
tetap survive (3) pemerintah terbentuk melalui revolusi penakluk atau
pernyataan (4) dapat juga dianggap sebagai produk manajemen pemerintahan
18
yang sengaja dibentuk berdasarkan kesepakatan warga masyarakat sebagai alat
(input) untuk mencapai tujuan dan misi tertentu
C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah suatu bentuk strategis
dalam membangun pariwisata baik di Tingkat Lokal Regional maupun Nasional
DMO dapat pula merupakan struktur tata kelola destinasi pariwisata dimana
melibatkan bukan hanya stakeholder bahkan shareholder yang mampu
memberikan sharing pendapat bahkan sharing anggaran untuk memulai kegiatan-
kegiatan pariwisata Pengelolaan pariwisata di destinasi tertentu di Indonesia
masih jauh ketinggalan dibanding negara-negara lainnya di Asia sehingga
pariwisata di Negara kita masih jauh ketinggalan dari sistem pengelolaannya
Adapun visi dan misi Toraja DMO didirikan pada tanggal 3 Mei 2012 dengan
dua fokus utama yaitu
1) Peningkatan kapasitas untuk masyarakat dan pelaku bisnis pariwisata
lokal
2) Pengorganisasian pencarian dan pengembangan objek pariwisata fasilitas
serta peningkatan aksebilitas ke Toraja
Di bawah koordinas pemerintah setempat (Bupati Tana Toraja) struktur
organisasi Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terdiri Ketua Wakil
Ketua dan Komisi Komisi sarana dan prasarana Komisi sumber daya manusia
Komisi daya tarik wisata Komisi pemasaran dan promosi dan komisi
lingkungan Sedangkan anggota dari Toraja DMO terdiri dari perwakilan
pemerintah setempat (SKPD-BAPPEDA Dinas pariwisata Dinas Koperasi dan
19
Perdagangan dan sebagainya) asosiasi pariwisata (PHRI dan ASITA) dan ketua
Komunitas setempat (kelompok adat kelompok agama dan kelompok pemuda)
Saat ini Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) mensinergikan
upaya untuk menata kembali perannya diantara pemangku kepentingan pariwisata
di Toraja Anggota internal Toraja DMO mengemukakan ide untuk mengusulkan
Toraja DMO sebagai organisasi legal yang nantnya akan berfungsi sebagai
organisasi yang berkelanjutan sekaligus sebagai perwakilan resmi destinasi
pariwisata Toraja Melalui partisipasi aktif Toraja DMO menciptakan kembali
pencitraan untuk destinasi Toraja mempromosikan Toraja melalui partisipasi di
pameran travel di kancah Nasional maupun Internasional berkolaborasi dengan
pelaku usaha pariwisata lokal untuk mengorganisasi dan mengatur perjalanan
eduksi (untuk media dan operatortur) serta menetapkan standar kualitas untuk
pelaku usaha pariwisata lokal (akomodasi restaurant dan operatortur) dalam
rangka memenuhi layanan berstandar Internasional Tanggung jawab utama
berikutnya dari Toraja DMO adalah untuk meningkatkan kepercayaan diantara
pelaku usaha pariwisata dan pemangku kepentingan lokal Harapannya semoga
keberadaan Toraja DMO akan menambah manfaat untuk perekonomiani
masyarakat setempat Saat ini industri pariwisata hanya menduduki peringkat
sebagai pendapatan terbesar ketiga di Toraja Pemerintah Daerah Toraja dan
Toraja DMO bekerja bahu-membahu dan saling mendukung bagi
keberlangsungan industri pariwisata di Toraja
Pendekatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) akan lebih
memudahkan bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan pariwisata karena
20
akan dilakukan melalui tata kelola yang terpadu DMO akan melakukan tugas
koordinasi perencanaan pengendalian organisasi destinasi keberlanjutan dan
implementasi yang dilakukan secara inovatif dan sistemik dengan memanfaatkan
tehnologi informasi yang melibatkan tiga pilar penggerak pembangunan
pemerintah industri pariwisata dan masyarakat dengan tujuan untuk
meningkatkan tata kelola destinasi yang dikelola dengan pendekatan lokal namun
berskala internasinal
Alastair Morrison dalam Konferensi Nasional Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) di Jakarta Agustus (dalam wardhono 2014) menjelaskan
bahwa panduan DMO dimulai dari product development marketing riset
komunication community relations pengembangan sumber daya hingga
kemudian tahapan pengelolaan (governance) Adapun salah satu faktor
pendukung dalam meningkatkan DMO adalah rambu solo dimana rambu solo
adalah upacara adat kematian masyarakat Toraja yang bertujuan unttuk
menghormati dan menghantarkan arwah orang yang meninggal dunia menuju
alam roh yaitu kembali kepada keabadian bersama para leluhur mereka kesebuah
tempat peristirahatan Upacara ini sering juga disebut upacara penyempurnaan
kematian karena orang yang meninggal baru dianggap benar-benar meninggal
setelah seluruh proses upacara ini digenapi Jika belum maka orang yang
meninggal tersebut hanya dianggap sebagai orang yang sakit atau lemah sehingga
ia tetap diperlakukan seperti halnya orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur
dan disediakan makanan dam minuman bahkan selalu di ajak bicara
21
D Pariwisata
Pengertian pariwisata secara Etomoogi pariwista berasal dari dua kata
yaitu ldquoparirdquo yang berarti banyakberkeliling sedangkan pengertian wisata berarti
ldquopergirdquo Di dalam kamus besar Indonesia pariwisata adalah suatu kegiatan yang
berhubungan dengan perjalanan rekreasi sedangkan pengertian secara umum
pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara
waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain dengan
meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud
mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya tetapi semata-mata untuk
menikmati kegiatan pertamasyaan atau rekreasi untuk memenuhi keinginan yang
beraneka ragam
Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai
fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat pengusaha Pemerintah
dan Pemerintah Daerah (Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang
Kepariwisataan) Sedangkan menurut Muljadi 2012 pariwisata adalah suatu
aktivitas perubahan tempat tinggal sementara dari seseorang diluar tempat tinggal
sehari-hari dengan suatu alasan apapun selain melakukan kegiatan yang biasa
menghasilkan upah atau gaji
Istilah pariwisata ini mulai dipakai setelah tahun 1960 untuk mengganti
istilah bertamasya melancong atau piknik dan memberi pengertian yang
sederhana dan sempit yaitu bepergian ke suatu tempat yang tidak jauh untuk
sekedar bersantai Sedangkan dalam era saat ini alasan dan sifat perjalanan yang
dilakukan dalam kaitannya dengan mobilitas pergerakan manusia ini jauh lebih
22
luas Sehingga digunakan istilah pariwisata dimana pengertian pariwisata lebih
luas menyangkut persoalan-persoalan mobilitas pergerakan manusia dari suatu
tempat ke tempat lain dengan tujuan memperoleh nilai kegunaan bagi
pemanfaatan jasa pariwisata Dan bagi yang memanfaatkannya menerima suatu
nilai berupa pendapatan dari jasa pariwisata tersebut Oleh karena itu pariwisata
mengandung nilai ekonomi ynag tinggi bagi pemanfaatan jasa tersebut sebagai
komoditas ekonomi Suatu perjalan dianggap sebagai perjalanan wisata bila
memenuhi persyaratan yang diperlukan yaitu 1) bersifat sementara 2) bersifat
sukarela (voluntary) dalam arti tidak terjadi paksaan 3) tidak bekerja yang
bersifat menghasilkan upah ataupun bayaran Adapun penegrtian kepariwisatan
menurut Bahar dan Marpaung 2002 kepariwisataan adalah sebuah kegiatan yang
dilakukan untuk orang yang melakukan kegiatan perjalanan
Menurut Pendit (2002) terdapat beberapa jenis pariwisata yaitu
1) Wisata budaya ini dimaksudkan dengan perjalanan yang dilakukan atas dasar
keinginan unutk mempluas pandangan hidup seseorang dengan jalan
mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri
mempelajari keadaan rakyat kebiasaan dan adat istiadat mereka cara hidup
mereka budaya dan seni mereka Sering perjalanan seperti ini disatukan
dengan kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan budaya seperti
eksposisi seni (seni tari drama musik dan seni suara) atau kegiatan yang
bermotif kesejarahan dan sebagainya
2) Wisata kesehatan hal ini dimaksudkan dengan perjalanan seorang wisatawan
dengan tujuan untuk meninggalkan keadaan lingkungan tempat sehari-hari
23
dimana ia tinggal demi kepentingan beristirahat dalam arti jasmani dan rohani
dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas yang
mengandung mineral yang dapat menyembuhkan tempat yang mempunyai
iklim udara menyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas
kesehatan lainnya
3) Wisata olahraga Ini dimaksudkan dengan wisatawan yang melakukan
perjalanan dengan tujuan berolah raga atau menghadiri pesta olahraga di
suatu tempat atau suatu negara seperti Asian Games Olympiade Thomas
Cup Uber Cup dan lain-lain Olah raga lain yang tidak termasuk dalam pesta
olahraga atau games misalnya berburu memancing berenang dan berbagai
cabang olehraga di dalam air atau di pegunungan
4) Wisata komersial yang termasuk dalam wisata komersial ini adalah
mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial
seperti pameran industri pameran dagang dan sebagainya Pada mulanya
banyak orang berpendapat bahwa hal ini tidak dapat digolongkan dalam dunia
kepariwisataan dengan alasan bahwa kegiatan perjalanan untuk pameran atau
pekan raya ini hanya dilakukan oleh orang-orang yang khusus mempunyai
urusan bisnisTetapi dalam kenyataannya pada dewasa ini dimana pameran
atau pekan raya banyak dikunjungi oleh masyarakat kebanyakan dengan
tujuan ingin melihat yang membutuhkan fasilitas akomodasi dan transportasi
Disamping itu dalam pekan raya atau pameran biasanya dimeriahkan dengan
berbagai atraksi atau pertunjukan kesenian Itulah sebabnya wisata komersial
ini menjadi kenyataan yang sangat menarik dan menyebabkan kaum
24
pengusaha angkutan dan akomodasi membuat rancanganndashrancangan istimewa
untuk keperluan tersebut
5) Wisata politik jenis wisata ini meliputi perjalanan yang dilakuka untuk
mengunjungi atau mengambil bagian dalam peristiwa kegiatan politik
misalnya perayaan 17 Agustus di Jakarta Biasanya fasilitas akomodasi dan
transportasi serta berbagai atraksi diadakan secara meriah bagi para
pengunjung Disamping itu yang termasuk dalam kegiatan wisata politik
adalah peristiwa-peristiwa penting seperti konfrensi musyawarah kongres
yang selalu disertai dengan kegiatan darmawisata
6) Wisata sosial yang dimaksud dengan wisata ini adalah pengorganisasian suatu
perjalanan yang murah dan mudah untuk memberi kesempatan kepada
masyarakat ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan seperti misalnya
kaum buruh pemuda pelajar mahasiswa petani dan sebagainya Organisasi
ini berusaha untuk membantu mereka yang mempunyai kemampuan terbatas
dari segi finansial untuk dapat memanfaatkan waktu libur atau cuti sehingga
dapat menambah pengalaman dan memeperbaiki kesehatan jasmaniah dan
mental mereka
7) Wisata pertanian wisata pertanian ini adalah pengorganisasian perjalanan yang
dilakukan ke proyek- proyek pertanian perkebunan ladang pembibitan dan
sebagainya dimana wisatawan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan
untuk tujuan studi maupun untuk sekedar menikmati aneka macam tanaman
8) Wisata maritim (bahari) jenis wisata ini biasanya dikaitkan dengan kegiatan
oleh raga di air danau pantai teluk dan laut Misalnya memancing
25
berlayar menyelem sambil melakukan pemotretaan kompetisi berselancar
mendayung berkeliling melihat ndash lihat taman laut dengan pemandangan yang
indah
9) Wisata cagar alam untuk jenis wisata ini biasanya diselenggarakan oleh agen
atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan jalan
mengatur wisata ke tempat atau daerh cagar alam taman lindung hutan
daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh
undang-undang Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan
keindahan alam kesegaran hawa udara pegunungan keajaiban hidup
binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuhndashtumbuhan yang jarang
ditemukan di tempat lain
Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan di atas dapat diambil
suatu pengertian pariwisata adalah suatu kegiatan yang melibatkan orang-orang
yang melakukan perjalanan dengan tujuan untuk mendapatkan kenikmatan dan
memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu dalam kurun waktu tertentu dan bukan
mencari nafkah
E Kerangka Pikir
Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah program yang
diprakarsai oleh kementerian pariwisata dan Ekonomi kreatif Republik Indonesia
pada tahun 2010 Adapun indikator strategi dalam peningkatan DMO ada dua
yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan (2) faktor
eksternal yang meliputi peluang dan ancaman Jika indikator-indikator diatas
26
berjalan dengan baik maka keberhasilan DMO dapat tercapai Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada bagan sebagai berikut
Gambar 2 Kerangka Pikir
F Deskripsi Fokus
Penelitian ini di fokuskan pada strategi pemerintah dalam peningkatan
destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana Toraja Dengan
melalui indikator yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan
(2) faktor eksternal yang meliputi peluang dan ancaman
G Deskripsi Fokus Penelitian
1 Strengths
Kekuatan atau (strengths) adalah kompotensi khusus yang terdapat dalam
organisasi yang berakibat pada pemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha
di pasaran dan setelah penulis melakukan observasi di lokasi obyek wisata Tana
Toraja penulis melihat ada berbagai macam kekuatan yang dimiliki obyek wisata
Tana Toraja seperti a) keindahan alam b) kearifan lokal c) ragam budaya
Strategi Dalam Peningkatan DMO
Faktor Internal
1 (Strengths) Kekuatan
2 (Weaknesses) Kelemahan
Faktor Eksternal
1 (Opportunities) Peluang
2 (Trheats) Aancaman
DMO tercapai
tercapai
27
2 Weaknesses
Kelemahan atau (weaknesses) adalah keterbatasan atau kekurangan yang
menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan
hal ini yang sekarang yang terjadi di Tana Toraja dimana dalam meningkatkan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terkendala dengan berbagai macam
kekurangan seperti a) infrastuktur jalan yang belum optimal b) Kebersihan
kurang terjaga di lokasi obyek wisata
3 Oportunities
Peluang atau (opportunities) adalah berbagai situasi lingkungan yang
menguntungkan bagi suatu satuan bisnis dengan berbagai kekuatan yang dimiliki
obyek wisata Tana Toraja tentu memberikan dampak positif dalam meningkatkan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja seperti a)
agrowisata b) berbagai bisnis lainnya
4 Threats
Ancaman (threats) adalah lingkungan yang tidak menguntungkan suatu
satuan bisnis dengan berbagai kelemahan yang ada tentu akan berdampak negatif
dalam meningkatkan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana
Toraja seperti a) penetrasi budaya luar b) ketergantungan ekonomi
5 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)
DMO adalah suatu bentuk strategis dalam membangun pariwisata baik
ditingkat lokal Regional maupun Nasional Keberhasilan suatu DMO bukan
hanya mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu
28
mengorganisir baik dari segi internal maupun eksternal sehingga DMO dapat
tercapai
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dua bulan di Kabupaten Tana Toraja setelah
seminar proposal dengan tujuan untuk mengetahui strategi pemerintah dalam
peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana
Toraja
B Jenis dan Tipe Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis deskriptif kualitatif yaitu metode
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objektif tentang strategi
pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di
Kabupaten Tana Toraja
2 Tipe Penelitian
Tipe penelitian adalah penelitian fenomena logis yang suatu bentuk
penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang strategi
pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di
Kabupaten Tana Toraja
C Sumber Data
1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan atau
tempat penelitian sedangkan menurut Lofland bahwa sumber data utama dalam
penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan Kata-kata dan tindakan
30
merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau
mewawancarai oleh karena itu penulis menggunakan sumber dari informasi yang
terpilih
2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung tetapi ada
penelitian sebelumnya seperti dokumen buku-buku laporan peraturan-peraturan
pemerintah dan data yang bersifat informasi tertulis yang digunakan dalam
penelitian
D Informan Penelitian
Obyek utama penelitian ini ialah Strategi Pemerintah Dalam peningkatan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Parawisata Di Kabupaten Tana Toraja
Dimana yang dimaksud disini adalah orang yang diharapakan dapat memberikan
data secara obyektif netral dan dapat dipertanggung jawabkan Adapaun
informan dalam penelitian ini yakni sebagai berikut
Tabel 1 Target Informan Penelitian
No Informan Jumlah
1 Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten Tana
Toraja
1 Orang
2 Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten Tana
Toraja
1 Orang
3 Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata
Tana Toraja
1 Orang
4 Trevel Agent 1 Orang
5 Wisatawan 2 Orang
6 Masyarakat 3 Orang
Jumlah 9 Orang
31
E Teknik Pengumpulan Data
1 Wawancara
Dalam penelitian ini peneliti melakukan kegiatan wawancara terhadap
orang-orang yang terlibat langsung dalam proses implementasi program destinasi
manajemen organisasi Dalam melakukan wawancara yang pertama peneliti
wawancarai adalah Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata
Tana Toraja yang kedua Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten
Tana Toraja yang ketiga Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten
Tana Toraja yang keempat travel agent yang kelima wisatawan dan yang
terakhir adalah masyarakat Dalam melakukan wawancara dengan informan yang
terkait peneliti sedikit mengalami kesulitan karena wisatawan dan masyarakat
jarang sekali ada yang mau di wawancarai sehingga peneliti banyak memakan
waktu dalam melakukan wawancara dengan masyarakat dan wisatawan
2 Observasi
Obyek dari pengamatan ini adalah tindakan dari pemerintah dalam proses
implementasi program destinasi manajemen organisasi Sebelum peneliti
mengangkat judul strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja peneliti terlebih dulu
melakukan observasi dengan mendatangi beberapa obyek wisata yang ada di
Kabupaten Tana Toraja seperti wisata Buntu Burake Pango-pango dan lain-lain
sebagainya setelah peneliti menemukan masalah baru mengangkat judul tersebut
diatas dan setelah ujian seminar proposal peneliti turun lagi kelapangan untuk
melakukan penelitian peneliti melakukan observasi kedua dan masalahnya pun
32
masih sama yaitu infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan di obyek
wisata yang tidak terjaga
3 Dokumentasi
Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan melalui rekaman
kegiatan yaitu dengan cara melihat hal-hal penting selama penelitian berlangsung
Rekaman kegiatan tersebut antara lain berupa foto untuk memperoleh gambaran
visual kegiatan pemerintah dalam implementasi program destinasi manajemen
organisasi di kabupaten Tana Toraja Dalam melakukan penelitian peneliti
melakukan dokumentasi berupa foto-foto atau gambar dan melakukan rekaman
pada saat wawancara dengan informan berlangsung dengan menggunakan HP
Samsung serta arsip-arsip atau data yang di dapatkan dari Kantor Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja dan Kantor Badan Pusat Statistik (BPS)
Tana Toraja
F Teknik Analisis Data
Analisis data ialah langkah selanjutnya untuk mengelola data dimana data
yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk
menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitian Dalam
model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman
(dalam Sugiyono 2008) ketiga komponen tersebut yaitu
1) Data reduction (Reduksi data)
Data yang diperoleh dilapanagan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu di
catat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makan lama peneliti
dilapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk
33
itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data Mereduksi data
berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal
yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu
2) Data display (Penyajian data)
Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya
3) Conclusion drawingverification (Penarikan kesimpulan dan verifikasi)
Langkah ke tiga dalam penelitian kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasi Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnya Tetapi apabila data kesimpulan data yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid
dan konsisten saat penelitian kembali kelapangan mengumpulkan data maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel
G Pengabsahan Data
Keabsahan data sebagai usaha untuk memenuhi nilai kebenaran penelitian
yang berkaitan dengan fenomena judul tersebut maka paling tidak ada 3 (tiga)
teknik yang penulis gunakan yaitu
1) Teknik perpanjangan kehadiran penelitian dalam hal ini penulis
memperpanjang waktu di dalam mencari data di lapangan mengadakan
wawancara tidak hanya dilakukan satu kali tetapi peneliti dilakukan berulang
kaliberhari-hari berminggu-minggu bahkan berbulan- bulan Hal ini penulis
lakukan dengan tujuan untuk memperoleh data yang benar disamping itu
34
penulis juga mengadakan ceking data samapi mendapat data yang benar dan
dipertanggung jawabkan secara ilmiah Melakukan pengamatan secara terus-
menerus termasuk kegiatan pengecekan data melalui informan lain untuk
menanyakan kebenaran informasi tersebut dan data lain yang penting
2) Teknik triangulasi Menurut Sugiyono (2008) triangulasi diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai
waktu Lebih lanjut Sugiyono (2008) membagi tringulasi kedalam 3 macam
yaitu
(a) Triangulasi sumber
Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah di
peroleh melalui beberapa sumber Dalam hal ini peneliti melakukan
pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil
pengamatanwawancara dan dokumen-dokumen yang ada Kemudian
peneliti membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara dan
membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang ada
(b) Triangulasi teknik
Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber
yang sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh
dengan wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumen Apabila
denga tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut Menghasilkan data
yang berbeda-beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada
sumber data yang bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data
35
mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya benar karena sudut
pandangnya berbeda-beda
(c) Triangulasi waktu
Waktu yang sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber
masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih
valid sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian
kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan
dengan wawancara observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi
yang berbeda Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda maka
dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian
datanya Triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil
penelitian dari tim peneliti lain yang diberi tugas melakukan pengumpulan
data
3) Teknik ketekunan pengamatan keabsahan data melalui ketekunan
pengamatan dalam peneletian ini di lakukan pada saat penelitian melakukan
observasi dilapangan Peneliti selalu berusaha untuk melakukan
pengamatan seteliti dan setekun mungkin berbagai informasi atau data
yang ada baik dianggap penting maupun kurang penting selalu dianalisis
secermat mungkin
36
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian
1 Letak Geografis
Kabupaten Tana Toraja adalah sebuah Kabupaten di Provensi Sulawesi
Selatan Indonesia Ibu kotanya adalah Makale Kabupaten Tana Toraja di bentuk
berdasarkan Undang-undan Nomor 28 Tahun 2008 tentang kabupaten Toraja di
mekarkanan menjadi 2 Kabupaten pada tanggal 26 November 2008 Kabupaten
Tana Toraja resmi di bagi menjadi Kabupaten Tana Toraja (dengan Ibu kota
Makale) dan Toraja Utara (dengan Ibu kota Rantepao) dengan Bupati bernama Ir
Nicodemus Biringkanae dan Wakilnya bernama Victor Datuan Batara SH yang
dilantik pada tanggal 17022016 di Kantor Gubernur Sulsel Jl Urip Sumoharjo
Kota Makassar
Kabupaten Tana Toraja terdapat hulu sungai yang merupakan salah satu
sungai terpanjang di Sulawesi Selatan yaitu sungai Sarsquodan membelah kota
Rantepao dan Kabupaten Tana Toraja Jarak Ibukota Kabupaten Tana Toraja
dengan Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan sekitar 331 km yang dapat ditempuh
lewat darat dan udara Lewat darat melewati Kabupaten Enrekang Kabupaten
Sidrap Kotamadya Pare-pare Kabupaten Barru Kabupaten Pangkep serta
Kabupaten Maros Dan lewat udara melalui Bandar udara Pongtiku yang berada di
Kecamatan Rantetayo Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu dari 23
kabupaten yang ada di Propinsi Sulawesi Selatan yang terletak diantara
37
2ordm20acutesampai 3ordm30acute Lintang Selatan dan 119ordm30acute sampai 120ordm10acute Bujur Timur
Batas-batas Kabupaten Tana Toraja adalah
1) Sebelah Utara Kabupaten Luwu dan Kabupaten Mamuju
2) Sebelah Timur Kabupaten Luwu
3) Sebelah Selatan Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Pinrang
4) Sebelah Barat Kabupaten Polma
Luas wilayah Kabupaten Tana Toraja tercatat 320577 km2 atau sekitar
5 dari luas Propinsi Sulawesi Selatan yang meliputi 19 sembilan belas
kecamatan Jumlah penduduk pada tahun 2014 berjumlah 289193 jiwa yang
terdiri dari 174604 jiwa laki-laki dan 114589 jiwa perempuan
2 Visi dan Misi Kabupaten Tana Toraja
a) Visi
Terwujudnya Pemerintahan yang kompeten mengelola pembangunan
menuju terciptanya masyarakat religius sejahtera berkeadilan sesuai karakteristik
ekologis sosial ekonomi dan budaya Tana Toraja
b) Misi
(1) Revitalisasi fungsi birokrasi dan meningkatkan kinerja tata kelola
pemerintahan dalam rangka efektifitas pelaksanaan pembangunan serta
distribusi layanan publik yang bersih transparan dan akuntabel
(2) Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan mutu
pendidikan dan layanan kesehatan Penguatan kapasitas peran institusi
keagamaan sosial kemasyarakatan kepemudaan dan perempuan melalui
pengendalian pertumbuhan penduduk serta pengendalian pertumbuhan
38
penduduk dalam rangka terciptanya ketahanan serta kesetiakawanan sosial
(3) Peningkatan ekonomi kerakyatan melalui pendayagunaan dan pengembangan
potensi sumber daya pertanian perkebunan peternakan dan perikanan serta
pengembangan usaha kecil menengah dengan mengandalkan partisipasi
seluruh elemen masyarakat dan dunia usaha dalam rangka peningkatan
kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan
(4) Mengoptimalkan pembangunan infrastruktur desa-kota untuk membuka
isolasi wilayah khususnya daerah terpencil guna mendukung kelancaran akses
layanan publik arus barang dan jasa pengembangan dan diversifikasi potensi
pariwisata serta berbagai potensi usaha produktif masyarakat
5) Menjadikan Tana Toraja sebagai kabupaten terdepan dalam pengembangan
program Gerakan Hijau (Go Green) serta pariwisata berbasis Budaya dan
Lingkungan (Eco-Culture Tourism) di Sulawesi Selatan
3 Keadaan Sosial
Keadaan sosial budaya masing-masing daerah tidaklah sama setiap daerah
memiliki corak adat-istiadat sendiri-sendiri begitu pula dengan kabupaten Tana
Toraja Berikut adalah keadaan sosial budaya kabupaten Tana Toraja
a) Kesehatan
Sampai tahun 2014 di Kabupaten Tana Toraja terdapat 2 rumah sakit
Sedangkan fasilitas kesehatanlain di Tana Toraja terdapat 21 puskesmas Dalam
pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) jumlah akseptor baru yang
terjaring pada tahun 2014 sebanyak 12799 orang Pada umumnya akseptor baru
tersebut memilihmenggunakan kontrasepsi Pil dan suntikan yakni masing-masing
39
5769orang dan 32864 orang Pada tahun 2009 akseptor aktif berjumlah
24536 orang
b) Pendidikan
Pembangunan bidang pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa Pembangunan sumber daya manusia (SDM) suatu negara akan
menentukan karakter dari pembangunan ekonomi dan social karena manusia
adalah pelaku aktif dari seluruh kegiatan tersebutDari tahun ke tahun partisipasi
seluruh masyarakat dalam dunia pendidikan di Tana Toraja semakin meningkat
hal ini berkaitan dengan berbagai program pendidikan yang dicanangkan
pemerintah untuk lebih meningkatkan kesempatan masyarakat untuk mengenyam
bangku pendidikan
Peningkatan partisipasi pendidikan untuk mencapai bangku pendidikan
tertentu harus diikuti dengan berbagai peningkatan penyediaan sarana fisik
pendidikan dan tenaga pendidik yang baik untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel berikut
40
Tabel 2 Jumlah Tingkat Pendidikan di Tana Toraja Tahun 20142015
No Tingkat pendidikan Jumlah Sekolah Jumlah Murid
1 TK 94 Buah 2547 Jiwa
2 SD 231 Buah 20773 Jiwa
3 SLTP 72 Buah 20139 Jwa
4 SMA 18 Buah 9 567 Jiwa
5 SMK 23 Buah 4896 Jiwa
6 Perguruan Tinggi 4 Buah 9527
Sumber Kabupaten Tana Toraja Dalam Angka 2014
c) Agama
Perkembangan pembangunan dibidang spiritual dapat dilihat dari besarnya
sarana peribadatan masing-masing agama Penduduk kabupaten Tana Toraja
mayoritas beragama Kristen baik protestan maupun Katolik tapi yang paling
banyak adalah Kristen Protestan Jadi kegiatan yang berhubungan dengan
kebudayaan setempat diwarnai oleh ajaran kekristenan Tempat peribadatan
agama Kristen yang terdiri dari Kristen Protestan dan Katolik pada tahun 2014
masing-masing berjumlah 695 dan 110 unit
Tabel 3 Jumlah Pemeluk Agama Di Kabupaten Tana Toraja
No Agama Jumlah
1 Kristen protestan 171138
2 Katolik 55020
3 Islam 34020
4 Hindhu 10015
5 Buddha 19
Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015
41
4 Keadaan Budaya dan Pariwisata
Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata
(DTW) di Sulawesi Selatan memiliki daya tarik yang cukup besar baik yang
bersifat budaya alam sejarah maupun buatan Berikut beberapa potensi wisata
yang dimiliki oleh Kabupaten Tana Toraja
a) Budaya
Kabupaten Tana Toraja memiliki kebudayaan yang dikenal dengan
kebudayaan ldquoaluktardquo merupakan salah satu kepercayaan yang diakui di dalam
masyarakat Tana Toraja seperti
(1) Upacara Rambu Solorsquo (acara kematian)
Rambu Solorsquo adalah upacara pemakaman secara adat yang mewajibkan
keluarga dari almarhum membuat sebuah upacara sebagai tanda penghormatan
terakhir dan menghantarkan arwah orang yang meninggal menuju nirwana
Menurut kepercayaan masyarakat Toraja orang yang meninggal baru dianggap
benar-benar meninggal jika upacara adat rambu solorsquo dilaksanakan Oleh sebab
itu jasad orang yang belum diupacarakan masih tetap diperlakukan seperti halnya
orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur dan diberi hidangan makanan dan
minuman bahkan selalu diajak berbicara Upacara adat Rambu Solorsquo terdiri dari
beberapa rangkaian ritual diantaranya pembungkusan jenazah menghias peti
jenazah menurunkan jenazah ke lumbung untuk disemayamkan dan proses
pengusungan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir Selain itu dalam upacara
adat ini terdapat berbagai kegiatan budaya yang menarik yang dipertontonkan
antara lain 1) Marsquopasilaga tedong (Adu kerbau) upacara inilah yang menyedot
42
perhatian turis asing dan wisatawan lokal Kerbau adalah hewan yang dianggap
suci bagi suku Toraja dan Sisembarsquo atau Adu kaki 2) Tari-tarian yang berkaitan
dengan situs rambu solorsquo antara lain ParsquoBadong ParsquoDondi ParsquoRanding
ParsquoKatia Parsquopapanggan dan Passailo Sementara itu untuk seni musik antara lain
Parsquopompang Parsquodali-dali dan Unnosong Marsquotinggoro tedong (Pemotongan
kerbau dengan ciri khas masyarkat Toraja yaitu dengan menebas leher kerbau
dengan parang dilakukan dengan sekali tebas) Kerbau yang akan disembelih
biasanya akan ditempatkan pada sebuah batu yang disebut Simbuang Batu Jenis
kerbau yang terkenal dari Toraja adalah Tedong Bonga tedong bonga harganya
sangat tinggi hingga ratusan juta rupiah Rambu Solorsquo mencerminkan kehidupan
masyarakat Tana Toraja yang suka gotong royong memiliki strata sosial dan
menghormati orang tua
Gambar 3 Marsquorombongan (Penyambutan Tamu)
43
(2) Upacara Syukuran (Rambu Tukarsquo)
Upacara Rambu tukarsquo adalah upacara adat yang berhubungan dengan acara
syukuran di dalam upacara ini tak ada kesedihan yang ada hanya kegembiraan
Misalnya acara pernikahan syukuran panen dan peresmian rumah adattongkonan
yang baru atau yang selesai direnovasi menghadirkan semua rumpun keluarga
dari acara ini membuat ikatan kekeluargaan di Tana Toraja sangat kuat semua
upacara tersebut dikenal dengan nama MaBua Meroek atau Mangrara Banua
Sura Upacara ini menarik karena berbagai atraksi tarian dan nyanyian dari
kebudayaan Toraja yang unik Upacara Rambu Tukarsquo dilaksanakan sebelum
tengah hari di sebelah timur tongkonan Ini berbeda dengan Rambu solorsquo yang di
gelar tengah atau petang hari serta di adakan di sebelah barat tongkonan Sebagai
upacara kegembiraan Rambu Tukarsquo digelar mengiringi meningginya matahari
sedangkan Rambu Solorsquo untuk mengiringi terbenamnya matahari Untuk upacara
adat Rambu Tuka diikuti oleh seni tari seperti Pa Gellu Pa Boneballa Gellu
Tungga Ondo Samalele PaDao Bulan PaBurake Memanna Maluya PaTirra
Panimbong dan lain-lain Untuk seni musik yaitu Papompang PaBarrung
Papelle Musik dan seni tari yang ditampilkan pada upacara Rambu Solo tidak
boleh ditampilkan pada upacara Rambu tukarsquo
44
Gambar 4 Marsquogellursquo (Tari-tarian)
(3) Rumah Tongkonan
Tongkonan adalah rumah tradisional Toraja yang berdiri diatas tumpukan
kayu dan dishiasi dengan ukiran berwarnah merah hitam dan kuning Kata
tongkonan berasal dari bahasa Toraja tongkon (duduk) Tongkonan merupakan
pusat kehidupan sosial suku Toraja ritual yang berhubungan dengan tongkonan
sangatlah penting dalam kehidupan spiritual suku Toraja oleh karena itu semua
anggota keluarga diharuskan ikut serta karena tongkonan melambangkan
hubungan mereka dengan leluhur mereka Pembangunan tongkonan adalah
pekerjaan yang melelahkan dan biasanya dilakukan dengan bantuan keluarga
besar ada 3 jenis tongkonan yaitu 1) Tongkonan layuk adalah tempat menyusun
aturan aturan sosial keagamaan 2) Tongkoan pekaindoran (pekamberan atau
kaparengngesan) adalah berfungsi sebagai temapt pengurus atau pengatur
pemrintahan adat 3) Tongkonan batu arsquoriri adalah berfungsi sebagai tongkonan
penunjang yang mengatur dan membina persatuan keluarga serta membina
warisan
45
Gambar 5 Rumah Tongkonan Tana Toraja
b) Pariwisata
Tana Toraja terkenal akan obyek wisatanya yang sangat indah dan
menarik sehingga diminati para wisatawan Pada tahun 2012 Tana Toraja
mendapatkan program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) pada saat itu
juga kunjungan wisatwan semakin tahun semakin meningkat untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4 Jumlah Kunjungan Wiatawan Tahun Tana Toraja 2012 SD 2016
No
Tahun
Jumlah Wisatawan
Wisnus Wisman
Total
1 2012 20836 13532 34368
2 2013 42319 19324 61643
3 2014 60096 20167 80236
4 2015 82767 15731 98498
5 2016 55037 19491 74528
Sumber Kantor Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja
Tana Toraja memiliki berbagai tempat obyek wisata berikut nama-nama
obyek wisata Tana Toraja
46
(1) Obyek Wisata Lemo
Merupakan sebuah kuburan yang dibuat di bukit batu Bukit ini dinamakan
Lemo karena bentuknya bulat menyerupai buah jeruk (limau) Untuk membuat
lubang ini diperlukan waktu 6 bulan hingga 1 tahun dengan biaya sekitar Rp 30
juta Di pemakaman Lemo terdapat mayat yang disimpan di udara terbuka di
tengah bebatuan yang curam Kompleks pemakaman ini merupakan perpaduan
antara kematian seni dan ritual
Gambar 6 Obyek Wisata Lemo
(2) Obyek Wisata Kambira Atau Baby Grave (Kuburan Bayi Di Dalam Pohon)
Obyek wisata satu ini sangat unik karena jenazah bayi yang sudah
meninggal dimasukkan ke batang pohon Mayat bayi lalu diletakkan ke dalam
dan ditutupi dengan serat pohon dari bahan pelepas enau (kulimbang ijuk) Usia
pohon sekitar 300 ada juga yang 10 tahun dan tersimpan puluhan jenazah bayi
berusia 0-7 tahun di dalamnya Saat ini pohon tempat menyimpan mayat bayi
tersebut sudah tidak digunakan lagi Namun pohon tersebut masih terlihat tegak
berdiri sehingga menjadi daya tarik yang banyak dikunjungi wisatawan lokal mau
pun mancanegara
47
Gambar 7 Obyek wisata Baby Grave
(Penguburan Bayi Dalam Pohon)
(3) Obyek Wisata Makularsquo
Makula terletak di Sangalla sekitar 24 kilometer sebelah selatan kota
Rantepao atau lima enam kilometer di sebelah barat kota Makale Tana Toraja
Terdapat tiga sumber air panas di Makularsquo yang letaknya saling berdekatan Di
sekitar mata air itu berdiri beberapa rumah peristirahatan Pengelolanya sengaja
menyediakan kolam-kolam untuk menampung air panas yang dialirkan dari
sumbernya
Gambar 8 Obyek Wisata Makularsquo (Tempat Permandian)
48
(4) Obyek Wisata Sirope
Obyek wisata Sirope terletak plusmn 6 km di Kecamatan Makale Utara dan 1
km dari jalan poros tempat ini merupakan pemakaman batu pahat di tebing-tebing
batu kapur erong (tempat pemakaman purba dari kayu) dengan beberapa patung-
patung Kompleks pemakaman ini merupakan milik dari kaum bangsawan di
sekitar wilayah Lion dan Tondok Iring
Gambar 9 Obyek Wisata Sirope (Tempat Penguburan)
(5) Obyek Wisata Tumbang Datu Beborsquo
Obyek wisata Tumbang Datu Beborsquo adalah salah satu perkampungan adat
terletak di Kecamatan Sangallarsquo Utara plusmn 7 km dari Makale di sini terdapat
banyak rumah adat tongkonan lokasi upacara adat mata air pemakaman purba
kuburan bayi di pohon benteng pertahanan purba dan lain-lain Masyarakat
masih sangat memegang teguh tradisi
49
Gambar 10 Obyek Wisata Tumbang Datu Bebo
(Rumah Adat Tana Toraja)
(6) Obyek Wisata Tilanga
Obyek wisata Tilanga merupakan kolam alami yang jauh dari hingar
bingar kota terbentuk pada batuan cadas yang dikelilingi pepohonan rimbun
lengkap dengan bunyi-bunyian alam Permandian alam Tilanga terletak di Desa
Sarira Kecamatan Makale Tana Toraja Sulsel jaraknya sekitar 15 kilometer
sebelah selatan Kota Rantepao atau 12 kilometer sebelah utara Kota Makale
Yang menarik dari obyek wisata ini belut berukuran selengan bagian bawah
orang dewasa berenang dengan bebasnya tapi belut-belut tersebut tidak boleh di
tangkap dan di bawah pulang karena penduduk yang tinggal disana
menganggapnya sebagai binatang yang sakral
50
Gambar 11 Obyek Wisata Tilanga (Tempat Permandian)
(7) Obyek Wisata Pango-pango
Obyek wisata Pango-pango merupakan obyek wisata alam yang berada di
atas puncak gunung dengan ketinggian 1600-1700 Mdpl serta terdapat rimbunan
pohon pinus obyek wisata Pango-pango menggabungkan 2 unsur tempat wisata
yaitu wisata alam dan agro wisata Wisata alam Pango-pango terletak sekitar 7
Km dari Kota Makale Kabupaten Tana Toraja
Gambar 12 Obyek Wisata Pango-pango (Wisata Alam)
51
(8) Obyek Wisata Buntu Burake
Obyek wisata Buntu Burake merupakan obyek wisata religi yang
diresmikan pada tanggal 31 agustus 2015 bertepatan hari ulang tahun Kabupaten
Tana Toraja Di atas puncak Buntu Burake terdapat patung Yesus setinggi 40
Meter dan merupakan patung Tuhan Yesus tetringgi kedua di dunia setelah
Christ the king di Polandia setinggi 525 Meter dan di urutan ketiga yaitu patung
Yesus di Rio de janeiro Brasil setinggi 32 Meter
Gambar 13 Obyek Wisata Buntu Burake (Wisata Religi)
4 Keadaan Penduduk
Salah satu modal dasar dalam melaksanakan pembangunan di suatu
daerah adalah sumber daya manusianya dalam hal ini adalah penduduk Apabila
penduduk tersebut diarahkan atau di bina sebagai tenaga kerja yang efektif maka
hal ini merupakan potensi yang sangat besar nilainya Sebaliknya apabila
penduduk tidak di bina atau diarahkan dengan baik sedangkan laju pertumbuhan
penduduk tidak terkendali maka peningkatan kesejahteraan penduduk tidak
52
merata maka hal ini akan mengganggu keamanan stabilitas nasional Penduduk
Kabupaten Tana Toraja berdasarkan hasil akhir tahun 2015 berjumlah 226160
jiwa yang tersebar di 19 Kecamatan yang berjenis kelamin laki-laki lebih
banyak dari penduduk yang berjenis kelamin perempuan lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut
Tabel 5 Jumlah Penduduk Tana Toraja
No Jenis Keleamin Jumlah
1 Laki-laki 114589
3 Perempuan 111623
Total 226160
Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015
B Karakterisitik Informan
Berikut ini dipaparkan Karakterisitik Informan umum meliputi jenis
kelamin umur pendidikan pekerjaan dan pendapatan
1) Karakterisitik Informan berdasarkan jenis kelamin
Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut jenis
kelamin ditunjukkan pada tabel dibawah ini
Tabel 6 Karakterisitik Informan Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase ()
1 Laki-laki 6 665
2 Perempuan 3 335
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret 2016
Data tabel diatas menunjukkan 6 orang informan berjenis laki-laki dengan
persentase (665) sedangkan yang berjenis perempuan 3 orang dengan
persentase (335) Hal ini menunjukkan dalam penelitian ini informan yang
berjenis laki-laki lebih banyak di banding informan yang berjenis kelamin
perempuan
53
2) Umur
Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut umur
ditunjukkan pada tabel dibawah ini
Tabel 7 Karakteristik Informan Berdasarkan Umur
No Klasifikasi Umur Frekuensi Presentase ()
1 30-49 5 66
2 40-49 2 22
3 50-59 2 22
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016
Pada tabel 7 diatas dapat di lihat dari 9 informan berdasarkan umur
menunjukkan bahwa umur yang mendominasi informan berada pada kisaran 30-
49 tahun dengan persentase (66) sedangkan pada kisaran umur 40-49 tahun
(22) dan umur 50-59 tahun (22) adalah merupakan kisaran yang paling kecil
3) Tingkat pendidikan
Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut tingkat
pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 8 Karakterisitik Informan Berdasarkan Pendidikan
No Klasifikasi Pendidikan Frekuensi Presentase ()
1 SD 0 0
2 SMP 0 0
3 SMA 2 222
4 DIII 2 222
5 SI 3 333
6 S2 2 222
Jumlah 9 100
Sumber olahan Data Primer Maret Tahun 2016
54
Pada tabel 8 diatas dapat dilihat dari 9 informan berdasarkan pendidikan
menunjukkan bahwa pendidikan yang mendominasi informan berada pada jenjang
S1 dengan persentase (333) selanjutnya pada jenjang SMAD111 dan S2
persentasenya sama yaitu (222)
4) Pekerjaan
Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut
pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 9 Karakteristik Informan Berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan Frekuensi Persentase
1 PNS 4 44
2 Swasta 2 22
3 Honorer 2 22
4 IRT 1 12
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016
Tabel 9 apat dilihar diatas dari 9 informan berdasrkan pekerjaan
menunjukkan bahwa pekerjaan dari informan lebih banyak yang PNS yaitu 4
orang dengan persentase (44) yang sedang adalah honorer dan swasta yaitu
dengan persentase (22) yang paling sedikit adalah IRT dengan persentase
hanya (12)
5) Pendapatan
Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut
pendapatan dapat dilihat pada tabel berikut
55
Tabel 10 Karakteristik Informan Berdasarkan Pendapatan
No Pendapatan Frekuensi Persentase
1 500-700 ribu 2 25
2 1 ndash 2 juta 2 25
4 4-10 juta 5 50
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016
Tabel diatas menunjukkan bahwa informan yang mempunyai pendapatan
paling banyak ada 5 orang yaitu dengan persentase (50) informan yang
berpendapatan menengah sebanyak 2 orang dengan persentase (25) sedangkan
informan yang berpendapatan paling sedikit ada 2 orang dengan persentase (25)
C Strategi Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi
(DMO) Di Kabupaten Pariwisata Tana Toraja
Strategi yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja adalah analisis SWOT
karena analisi SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan suatu
masalah proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal dan faktor
eksternal Untuk mengetahui apakah DMO pariwisata Tana Toraja sudah tercapai
atau belum dapat dilihat dari hasil wawancara di bawah ini
1 Faktor internal
Faktor internal terbagi atas dua yaitu faktor kekuatan yang meliputi
keindahan alam kearifan lokal dan ragam budaya sedangkan faktor kelemahan
meliputi infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan kurang terjaga
56
a) Kekuatan
Indikator pertama Kekuatan terdiri dari tiga sub variabel yaitu 1)
keindahan alam 2) kearifan lokal 3) ragam budaya Ketiga sub variabel akan
dijelaskan di bawah ini
(1) Keindahan alam
Sebuah keindahan alam sangat dibutuhkan dalam meningkatkan destinasi
pariwisata karena dengan adanya keindahan alam yang menarik dan sejuk akan
menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan Ketika ditanyakan tentang keindahan
alam berikut tanggapan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten
Tana Toraja
ldquoDari segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki panorama
alam yang sangat menarik dan sejuk pada saat kita memasuki kawasan
obyek wisata yang ada di Pango-pango kita dapat rasakan kesejukan di
alam bebas Sekitar wilayah Pango-pango ini banyak ditanami berbagai
macam tanaman salah satunya produk unggulan seperti kopi coklat
markisa kacang tana dan jagung dan beragam sayuran selain itu juga di
penuhi rimbunan pohon pinus tak salah kalau obyek wisata yang satu ini
menjadi kunjungan favoritrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Hasil wawancara lainnya dengan Sekertaris Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoSalah satu yang menjadikan obyek wisata Tana Toraja diminati para
pelancong dunia baik wisata lokal maupun mancanegara adalah panorama
alamnya yang sangat bagus dan indah karena letak obyek wisata terletak
diatas gunung diatas kita dapat melihat kota Makale Rantepao dan
sekitarnyardquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari
segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki beragam keindahan
misalnya panorama alam yang indah sejuk dan menarik serta dilokasi obyek
57
wisata banyak ditemui berbagai macam tanaman seperti kopi markisa jagung
kacang tanah dan rimbunan pohon pinus diatas juga kita dapat melihat kota
Makale Rantepao dan sekitarnya Terkait dengan keindahan alam obyek wisata
Tana Toraja lebih lanjut Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoObyek wisata yang ada di Tana Toraja dari segi keindahan memang
sangat menarik salah satunya di Buntu Burake disana kita dapat melihat
keindahan alamnya seperti gunung-gunung yang indah dipandang serta
batu-batu yang ada diokasi obyek wisata yang tak kalah uniknya batunya
yang tinggi dan lonjong serta terdapat patung yesus yang tertinggi kedua
di dunia pembangunan wisata religi ini tak lain untuk meningkatkan
destinasi wisatawan serta meminimalisir kelemahan dan ancaman yang
adardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Sementara penjelasan yang diberikan oleh Travel agent Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoMemang Tana Toraja Memiliki keindahan alam yang luar biasa tapi
keindahan alam yang ada di obyek wisata di Buntu Burake pada saat
musim hujan tidak dapat kita rasakan karena gelap ditutupi oleh awan
serta dilokasi obyek wisata sangat licin jadi lebih bagusnya datang
berkunjung pada saat musim kemaraurdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa
keindahan yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja memang sangat luar biasa
contohnya obyek wisata di Buntu Burake diatas kita dapat merasakan keindahan
alam seperti gunung-gunung yang indah batu-batunya yang unik karena tajam
panjang dan lonjong serta patung yesus yang tertinggi kedua di dunia tetapi
keindahan alamnya tidak dapat dirasakan pada saat hujan turun karena gelap
ditutupi oleh awan Terkait hal tersebut informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Toraja mengatakan bahwa
58
ldquoKeindahan alam obyek wisata yang ada di Toraja ini memang luar biasa
contohnya obyek wisata yang ada di Pango-pango kalau ingin berkunjung
bagusnya bermalam di pagi hari kita terasa diatas awan karena pada saat
sang matahari terbit di ufuk timur pemandangan menakjubkan lainnya
dapat kita saksikan Arak-arakan awan putih indah berada tepat di bawah
kita yang menyelimuti seluruh kota Makale dan sekitarnya dari atas
puncaknyardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara tanggapan informan selaku masyarakat kabupaten Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoKalau ingin melihat keindahan obyek wisata Tana Toraja yang ada di
Buntu Burake itu pada saat sore hari diatas kita akan merasakan kesejukan
serta keindahannya pada saat matahari akan terbenam cahayanya yang
kuning keemasan dihiasi dengan baluran putih awan yang berarak tak
beraturan pernak-pernik mutiara yang sedang menggantung di tengah
warna kuning sang mentarirdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat di katakan bahwa
keindahan obyek wisata Tana Toraja memang luar biasa apalagi pada pagi hari
dan sore hari pada saat matahari terbit di ufuk timur dan sore hari pada saat
matahari mau terbenam
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat
dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian pada indikator Strengths
(kekuatan) bahwa suatu satuan bisnis atau perusahaan harus memiliki keunggulan
komparatif oleh unit usaha di pasaran salah satunya seperti keindahan alam
dimana keindahan alam yang dimimiliki merupakan keunggulan dari obyek
wisata Tana Toraja dengan begitu pemerintah Tana Toraja dapat memanfaatkan
kekuatan dan peluang dalam meningkatkan destinasi serta dapat meminimalisir
berbagai kelemahan dan ancaman yang ada
59
(2) Kearifan lokal
Kearifan lokal adalah kepandaian dan strategi-strategi pengelolaan alam
semesta dalam menjaga keseimbangan ekologis yang sudah berabad-abad teruji
oleh berbagai bencana dan kendala serta keteledoran manusia Kearifan lokal
tidak hanya berhenti pada etika tetapi sampai pada norma dan tindakan dan
tingkah laku sehingga kearifan lokal dapat menjadi seperti religi yang
memedomani manusia dalam bersikap dan bertindak baik dalam konteks
kehidupan sehari-hari maupun menentukan peradaban manusia yang lebih jauh
Ketika ditanyakan tentang kearifan lokal berikut tanggapan informan selaku
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tana Toraja
ldquoKearifan lokal Tana Toraja dari segi adat sudah banyak mengalami
perubahan contohnya perbudakan dulunya budak di suruh-suruh misalnya
menumbuh padi kasi makan babi cuci piring dan lain lain-lain
sebagainya tapi sekarang itu sudah tidak berlaku tapi identitasnya sebagai
budak tidak akan hilang rdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Sementara tanggapan dari informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoSaat ini beberapa dari kebudayaan di Tana Toraja sudah tidak orisinil
lagi misalnya saja rumah adat toraja yaitu tongkonan dulu atap rumah
tongkonan itu terbuat dari kayu sehingga terlihat sangat unik namun
sekarang sudah ada yang menggunakan atap seng begitu juga dengan
lantainya yang dulunya masih menggunakan kayu sekarang sudah di cor
dan memakai keramik sehingga keindahan dan keunikannya berkurang rdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan di atas dapat di katakan bahwa kearifan
lokal Tana Toraja sudah mulai berkurang keasliannya dan keorisinalitasnya
karena beberapa adat Toraja sudah banyak mengalami perubahan misalnya
perbudakan yang tak lagi di suruh-suruh serta rumah adat tongkonan yang
60
dulunya menggunakan kayu sebagai lantainya tapi sekarang sudah banyak yang
cor dan menggunakan keramik sehingg keunikannya berkurang Sehubungan
dengan kearifan lokal Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKearifan lokal dari segi budaya sudah mulai memudar contohnya dalam
pesta rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya tamu atau keluarga
yang datang memakai baju bolong (baju hitam) naum sekarang sudah ada
yang tidak memakai baju hitam menurut saya ada baiknya pemerintah
membuat PERDA Tentang Kearifan Lokal agar budaya yang dimiliki tdak
mudah berubah dan memudarrdquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan tanggapan informan di atas maka dapat di analisa bahwa
dalam pelaksanaan upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya
semua memakai baju hitam baik tamu maupun keluarga tapi kenyataannya sudah
ada yang tidak memakai baju bolong (baju hitam) maka dari itu Ketua DMO
Pariwisata Tana Toraja menyarankan agar pemerintah Tana Toraja mengeluarkan
Peraturan Daerah (PERDA) Tentang Kearifan Lokal agar kearifan lokal Tana
Toraja tetap terjaga dan tidak mudah memudar maupun berubah Sehubungan
dengan kearifan lokal Travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKearifan lokal dari segi baju sudah sangat bagus di mana dalam
melaksanakan upacara rambu tukarsquo (acara syukuran) misalnya acara
pernikahan dimana dalam pelaksaanaannya penerima tamu menggunkan
baju adat Toraja yaitu kandaura dan baju bodoh (baju indorsquo) dilengkapi
dengan aksesoris Tana Torajardquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara tanggapan dari wisatawan yang datang berkunjung ke Tana
Toraja mengatakan bahwa
ldquoberbicara mengenai kearifan lokal Tana Toraja dari segi budaya baik
budaya rambu solorsquo (acara kematian) dan budaya rambu tukarsquo (acara
syukuran) sangat orisinil karena budaya ini ada sejak dari dulu sampai
61
sekarang dan tidak mudah di pengaruhi oleh budaya luar karena
masyarakat Toraja sangat mengharagai budaya mereka dengan tetap
menjaga eksistensi kearifan lokal inilah sehingga Toraja dikenal baik
lokal maupun mancanegara serta budaya ini dijadikan budaya wisatardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara tanggapan dari masyarakat dikabupaten Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoMengenai kearifan lokal sudah banyak yang tidak orisinil lagi karena
upacara-upacara yang digelar di Toraja khususnya di Tana Toraja sudah
mulai berkurang atau sudah jarang di laksanakan seperti dalam syukuran
rumah tongkonan yang baru dan acara pesta panen biasanya digelar acara
sisembarsquo (adu kaki) sebagai ungkapan syukur Tapi saat ini kebanyakan
upacara yang digelar hanya rambu solorsquo (pesta kematian) dan rambu tukarsquo
( pesta pernikahan)rdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan beberapa informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa dari segi budaya rambu solorsquo dan rambu tukarsquo sangat orisinil
karena budaya itu masih dilestarikan sampai sekarangserta dalam pelaksanaan
rambu tukarsquo semua penerima tamu menggunakan baju adat Toraja dilengkapi
dengan aksesoris Toraja dan disisi lain ada juga yang sudah tidak orisinil lagi
karena berbagai upacara syukuran sudah mulai jarang dilaksanakan seperti
mangrara tongkonan dan acara pesta panen yang biasanya dilakukan acara
sisembarsquo
(3) Ragam budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit termasuk sistem agama dan politik adat
istiadat bahasa perkakas pakaian bangunan dan karya seni Sehubungan dengan
62
budaya berikut tanggapan informan selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
ldquoBudaya Tana Toraja merupakan warisan dunia dan dijadikan wisata
budaya dari berbagai budaya yang ada yang paling menarik adalah
upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana upacara rambu solorsquo
dulunya hanya dilakukan oleh bangsawan akan tetapi sekarang sudah
mulai bergeser siapa yang kaya itulah pestanya yang paling meriah meski
demikian dalam pelaksanaannya dilakukan berdasarkan stratifikasi sosial
ada tingkatan-tingkatannya seperti tanarsquo bulaan (kasta tertinggi) tanarsquo
bassi (kasta menengah) tanarsquo karurung ( kasta rendah) dan tanarsquo kua-kua
(sangat rendah)rdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dalam
pelaksanaan upacara rambu solorsquo yang dulunya hanya bisa dilakukan oleh orang
bangsawan tapi sekarang sudah mengalami pergeseran dimana orang yang kaya
itulah yang pestahnya lebih meriah tapi meski demikian tetap diukur berdasarkan
status sosialnya Sehubungan dengan budaya ini lebih lanjut Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan
ldquoSelain budaya rambu solorsquo Tana Toraja juga memiliki berbagai macam
budaya lainnya yang juga menarik salah satunya adalah penguburan bayi
yang ada di baby grave yang dikubur dalam pohon dimana 1 pohon
terdapat 10 mayat bayi di dalam maka tak heran kalau Tana Toraja
diminati oleh para pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun
mancanegarardquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Sementara tanggapan dari informan selaku Ketua Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoSelain budaya rambu solorsquo (acara kematian) ada juga budaya rambu tukarsquo
(acara syukuran) seperti acara pernikahan dimana dalam pelaksanaannya
diiringi dengan parsquogellu (tari-tarian) parsquopenawai (memaparkan asal usul
calon pengantin) dan dilaksanakan pada saat matahari mulai naik berbeda
dengan rambu tukarsquo yang dilakukan pada saat matahari mulai turun begitu
menariknya budaya Torajardquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
63
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
budaya Tana Toraja bukan hanya rambu solorsquo ada juga budaya penguburan bayi
dalam pohon dimana dalam 1 pohon terdapat 10 mayat bayi serta budaya lainnya
adalah budaya rambu tukarsquo seperti acara pernikahan yang dilksanakan pada saat
matahri mulai naik serta di iringi dengan parsquogellu dan marsquopenawai Terkait
dengan budaya tersebut travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoTana Toraja terkenal karena budayanya yang begitu menarik salah
satunya adalah ketika seorang bangsawan meninggal atau seorang yang
tak murni bangsawan biasanya tak langsung dikubur melainkan disimpan
di rumah berminggu-minggu berbulan-bulan bahkan puluhan tahun
tergantung kesiapan keluarga dan mereka memperlakukan mayat seperti
orang yang hidup dimana mayat disiapkan makanan dan minuman mayat
tersebut baru dianggap mati setelah selesai melakukan upacara rambu
solorsquo (acara kematian)rdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara tanggapan dari informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan
ldquoTidak salah kalau Tana Toraja diminati para wisatawan mancanegara
karena memang budaya Tana Toraja luar biasa seperti dalam pelaksanaan
upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana pemotongan kerbau dan
babi banyaknya hewan yang di potong tergantung kemampuan ekonomi
keluarga serta berbagai kegiatan budaya dipertontonkan seperti parsquosilaga
tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-tarian seperti parsquobadong
passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara marsquotinggoro tedong
(pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja yaitu dengan
menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas budaya
inilah yang menjadikan Tana Toraja dikenal baik nusantara maupun
mancanegarardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
ketika masyarakat Toraja meninggal biasanya tidak langsung dikubur melainkan
disimpan di atas rumah dan diperlakukan seperti orang yang hidup serta dalam
64
pelaksanaan rambu solorsquo dilakukan pemotongan kerbau dan babi banyaknya
pemotongan hewan tergantung dari keamampuan keluarga semakin banyak
hewan yang dipotong maka semakin tinggi pula status sosial seseorang
Sehubungan dengan budaya berikut tanggapan informan selaku masyarakat di
kabupaten Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBudaya masyarakat Toraja banyak orang menganggap tradisi yang
pemborosan karena besar biaya yang harus dikeluarkan untuk
penyelenggaraannya bahkan ada yang tertunda berbulan-bulan bahkan
bertahun-tahun karena harus mengumpulkan biaya bahkan ada yang
mengatakan orang Toraja mencari kekayaan untuk di pakai pada pesta
rambu solorsquo tapi bagi masyarakat Toraja berbicara pemakaman bukan
hanya tentang upacara status jumlah kerbau dan babi yang dipotong
tetapi juga soal malu (sirirsquo) dan hal inilah yang meneyebabkan upacara
rambu solorsquo terkait dengan tingkat stratifikasi sosialrdquo
(Wawancara AA 44 tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa bukan
soal pemborosan atau dengan kata orang Toraja mencari kekayaan hanya untuk
pesta rambu solorsquo tapi karena faktor malu karena upacara rambu solo terkait
dengan stratifikasi sosial Terkait dengan budaya berikut tanggapan masyarakat
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBudaya Tana Toraja memang terkenal akan keunikannya salah satu
budaya Toraja yang unik salah satunya yaitu pada saat orang yang murni
bangsawan maupun yang tidak murni bangsawan meninggal dunia pada
saat selesai dimandikan akan di make up dan apabila yang meninggal
adalah gadis akan dipakaikan baju seloyor kalau orang tua dipakaikan
baju bodoh (baju indorsquo) sedangkan kalau yang meninggal laki-laki baik
orang tua maupun remaja akan dipakakan jas dan dasi dan setelah itu
barulah dikasih masuk peti lalu disimpan dalam kamar dimana kamarnya
dihiasi begitu indah pada saat mau di pestakan akan dibuatkan peti baru
yang dihias sesuai stratifikasi sosialnyardquo
(Wawancara MT 38 Tahun 19032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas maka dapat dikatakan bahawa
pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan
65
disimpan dirumah dalam kamar yang sudah dihiasi begitu indah dan petinya tidak
sembarang dihiasi melainkan sesuai stratifikasi sosialnya
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat
dikatakan dari segi budaya Tana Toraja memang begitu menarik sehingga
dijadikan wisata budaya dimana pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung
dimakamkan melainkan disimpan dirumah pelaksanaannya tergantung pada
kesiapan keluarga dalam pelaksanaannya banyak macam kegiatan budaya
dipertontonkan seperti parsquosilaga tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-
tarian seperti parsquobadong passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara
marsquotinggoro tedong (pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja
yaitu dengan menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas
selain itu ada penguburan bayi dalam pohon dimana satu pohon terdapat sepuluh
mayat bayi didalam maka tak heran kalau Tana Toraja banyak diminati para
pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun mancanegara
b) Kelemahan
Indikator kedua kelemahan terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)
infrastruktur jalan yang belum optimal dan 2) kebersihan yang kurang tergaja di
lokasi obyek wisata
(1) Infrastruktur jalan yang belum optimal
Infrastruktur jalan yang belum optimal menuju obyek wisata tentu sangat
mengganggu dan membahyakan bagi wisatawan yang datang berkunjung Ketika
ditanyakan tentang infrastruktur jalan yang belum optimal Kepala Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
66
ldquoObyek wisata yang ada di Tilanaga (tempat permandian) dari segi
infrastruktur jalannya sangat kecil berlubang disana sini jalanan naik
turun dan menanjak hal ini menjadi salah satu kendala dalam
meningkatkan destinasi kami selaku pihak terkait akan berusaha
mengatasi hal inirdquo
(wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Sementara hasil wawancara dengan informan selaku Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBerbicara tentang infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di
Tana Toraja memang sebagian sangat jelek misalnya jalan menuju obyek
wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan) sangat jelek berlubang
dan lebar jalan sekitar 1 meter lebih hal tersebut menjadi salah satu
kendala dalam peningkatan destinasirdquo
(Wawanacar LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
jalan menuju beberapa obyek wisata banyak yang rusak seperti jalan menuju
obyek wisata di Tilanga dan Sirope jalannya yang menanjak berlubang serta lebar
jalannya hanya 1 meter lebih Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum
optimal berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajamen
Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKeberhasilan DMO dapat dilihat salah satunya dengan infrastruktur jalan
kalau masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata maka DMO belum
tercapai seperti program DMO Tana Toraja belum optimal karena masih
banyak jalan menuju obyek wisata yang jelek contohnya jalan menuju
obyek wisata di Buntu burake pada saat kita memasuki gerbang jalannya
yang berbatu dan pendakian yang cukup jauh hal ini sanagat mengganggu
dan membahayakan bagi wisatawan kami selaku pihak terkait menyadari
hal ini serta berkeinginan besar untuk memperbaiki tapi kami terkendala
dengan dana yang masih minimrdquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
keberhasilan suatu DMO dapat dilihat dari infrastruktur jalan dan DMO Tana
Toraja belum tercapai karena masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata
67
salah satunya jalan menuju obyek wisata di Buntu burake jalannya yang berbatu
dan pendiakian yang cukup jauh Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum
optimal berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan
bahwa
ldquojalan menuju obyek wisata tidak semuanya rusak sebagian sudah ada
yang bagus seperti jalan menuju obyek wisata yang ada di baby grave
jalannya sudah di aspal dan juga lebar sekitar 4 meterrdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Berdasrkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari
segi infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di Sirope sudah bagus
karena jalannya sudah di aspal dan juga lebar Terkait dengan infrastruktur jalan
yang belum optimal berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoJalan menuju obyek wisata Buntu burake sangat menakutkan dan
membahayakan bagi wisatawan dimana terdapat jurang dipinggir jalan
apalagi jalan menuju obyek wisata ini pada saat musim hujan sangat licin
saya berharap agar pemerintah membuatkan pagar jalanan dan melakukan
perbaikan jalan agar wisatawan sering datang berkunjungrdquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara hasil wawancara dengan informan selaku masyarakat Tana
Toraja mengatakan bahwa
ldquoMengenai infrastruktur jalan memang belum optimal karena masih
banyak jalan menuju obyek wisatai yang kurang bagus seperti jalan
menuju obyek wisata di Sangngallarsquo jalanya yang berlubang becek karena
digenangi air tapi dari segi lebarnya sudah lumayan sekitar 3 meterrdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dari segi
infrastruktur jalan menuju obyek wisata di Tana Toraja belum optimal karena
68
masih banyak jalan menuju obyek wisata yang becek dan digenangi air pada saat
musim hujan serta terdapat jurang tidak dipasangkan pagar jalanan
Berdasarkan hasil wawancara dari berbagai informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur jalan di obyek wisata Tana Toraja
belum optimal karena masih banyak obyek wisata yang infrastruktur jalan rusak
dan belum memadai seperti berlubang berbatu licinterdapat jurang yang tidak di
pasangkan pagar jalan serta lebar jalan yang masih kecil sekitar 1 meter lebih
Dengan melihat kelemahan yang ada dapat dikatakan dalam meningkatkan DMO
Pariwisata Tana Toraja belum tercapai
(2) Kebersihan yang kurang terjaga di obyek wisata
Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran termasuk diantaranya
debu sampah dan bau dalam hal ini wisatawan lokal maupun wisatawan
mancanegara perlu menjaga kebersihan lingkunagan obyek wisata agar keindahan
obyek wista terlihat indah dan menarik Seperti wawancara yang dilakukan
dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoDari segi kebersihan saya rasa belum optimal karena masih banyak
obyek wisata yang ada di Tana Toraja yang kotor dan baursquo seperti yang
ada di Pango-pango di lokasi obyek wisata sangat baursquo karena banyak
wisatawan buang air kecil sembarangan termasuk wisatawan laki-laki hal
ini terjadi karena memang tidak ada wc di lokasi obyek wisata kami
selaku pihak terkait akan membuat wc di setiap obyek wisata yang ada di
Tana Toraja
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Bedasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari
segi kebersihan obyek wisata Tana Toraja belum optimal karena masih banyak
obyek wisata Tana Toraja yang kotor dan baursquo seprti obyek wisata di Pango-
pango dimana wisatawan buang air kecil sembarangan hal ini terjadi karena
69
belum adanya wc yang disediakan oleh pihak terkait Terkait dengan kebersihan
yang tidak terjaga di obyek wisata Tana Toraja lebih lanjut Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoKeindahan obyek wisata tergantung dari kebersihannya dan menurut
saya dari segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata saya rasa sudah
lumayan bagus seperti obyek wisata yang ada di baby grave dan obyek
wisata di Pango-pango itu sangat bersih karena memang ada tim khusus
untuk menjaga kebersihan lokasi wisata tersebutrdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa dari
segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata sudah bagus seperti obyek wisata
yang ada di baby grave dan obyek wisata di Pango-pango Terkait dengan
kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku Ketua
Destinasi Manajemen Organisasi Pariwisata (DMO) Cluster Tana Toriaja
mengatakan bahwa
ldquoKebersihan suatu DMO dapat dilihat salah satunya dengan
kebersihannya apabila obyek wisata masih ada yang kotor berarti dalam
pengelolaan DMO belum tercapai dan saya menyadari bahwa DMO Tana
Toraja belum tercapai karena masih ada obyek wisata di Tana Toraja yang
masih kotor seperti obyek wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan)
kebersihannya kurang terjaga daun-daun yang jatuh dibiarkan
bertumpukan di lokasi obyek wisata sampah ada dimana-mana karena
wisatawan yang datang berkunjung membuang sampah sembarangan
(Wawancara LB 58 Tahun 15052016)
Sementara tanggapan lain dari salah satu informan selaku travel agent
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoMasih banyak obyek wisata di Tana Toraja yang masih kotor salah
satunya di obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian) yang
terletak dalam hutan dimana kolamnya banyak daun-daun yang terapung
di bawah karena di sekeliling kolam banyak pohon besar serta pohon-
pohon bambu yang menaungi air di permandian tapi dari segi airnya
sangat jernihrdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
70
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari
segi kebersihan belum optimal karena masih banyak obyek wisata Tana Toraja
tidak terjaga kebersihannya seperti obyek wisata di sirope (tempat penguburan)
dimana dilokasi obyek wisata ini banyak sampah dan daun-daun yang jatuh
dibiarkan begitu saja dan obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian)
banyak daun-daun yang terapung di kolam karena banyak pohon-pohon besar dan
pohon bambu yang mengelilingi kolam tersebut Terkait dengan kebersihan yang
kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoDari segi kebersihan tangga di lokasi obyek wisata yang ada di Buntu
burake (wisata religi) Tana Toraja belum optimal karena tangganya
dipenuhi dengan tanahlumpur apalagi kalau musim hujan karena obyek
wisata ini ada 770 tangga yang di lewati baru sampai di patung Yesus
tertinggi di duniardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Berdasarkan penjelasan dari informan diatas dapat dikatakan kebersihan
dari segi tangga yang ada di obyek wisata Buntu burake belum optimal karena
tangganya banyak di penuhi dengan tanah apa lagi kalau musim hujan Terkait
dengan kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku
masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBerbicara mengenai kebersihan dari segi WC di obyek wisata yang ada di
Tilanga itu sudah bagus dan bersih karena bak dan lantainya menggunakan
keramik airnya juga sangat jernihrdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas maka dapat
dikatakan bahwa dari segi kebersihan WC di obyek wisata yang ada di Tilanga
71
sudah bagus dan bersih airnya juga yang sangat jernih serta kebersihan bak
airnya sudah sangat bersih dan lantai baknya juga menggunakan keramik
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas maka
dapat disimpulkan bahwa keberhasilan suatu DMO dapat dilihat salah satunya
dengan kebersihan apabila masih ada obyek wisata yang masih kotor maka dapat
dikatakan dalam pengelolaan DMO Pariwisata Tana Toraja belum tercapai karena
masih banyak obyek wisata yang masih kotor meski demikian sudah ada juga
yang sudah bersih
2 Faktor eksternal
Faktor eksternal terbagi atas dua yaitu a) peluang meliputi agrowisata dan
berbagai bisnis b) ancaman meliputi penetrasi budaya luar dan ketergantungan
ekonomi
a) Peluang
Indikator ketiga Peluang yang terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)
agrowisata 2) berbagai bisnis Kedua sub variabel akan di jelaskan di bawah ini
(1) Agrowisata
Agrowisata merupakan peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja
Ketika ditanyakan tentang peluang agrowisata berikut tanggapan dari Kepala
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKeunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi dan tanaman
sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango di lembah yang indah dan
mempesona serta mengelilingi perkampungan tradisional yang didukung
bentukan geologibenteng alam dan perbukitan dan pegunungan yang
mempesona keunikan inilah yang menjadikan obyek agrowisata ini
banyak diminati para wisatawanrdquo (Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
72
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa keunikan
aggrowisata di tana Toraja adalah hamparan kebun kopi serta perbukitan dan
pegunungan yang mempesona Sehubungan dengan hal tersebut berikut
tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
mengatakan bahwa
ldquoAgrowisata Tana Toraja memang menarik dan sejuk keindahan dapat
kita rasakan pada saat kita memasuki kebun kopi jagung serta sayur-
sayuran yang begitu subur indah dipandang apalagi pada pagi harirdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Sementara hasil wawancara dengan Ketua Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoSebelumnya Tana Toraja hanya mengandalkan wisata budaya dan wisata
alam tapi sekarang sudah ada agrowisata yang ada di Pango-pango yang
banyak menarik wisatawan dan kami selaku pihak terkait merencanakan
penambahan lokasi obyek agrowisata agar kunjungan wisatawan semakin
meningkat hal ini dilakukan untuk meminimalisir kelemahan dan
ancaman yang adardquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan keterangan informan diatas dapat dikatakan bahwa
keindahan agrowisata di Tana Toraja dapat kita rasakan pada saat kita memasuki
kebun kopi dan sayur-sayuran di dalam kita merasakan kesejukan yang luar biasa
apalagi pada pagi hari serta pihak terkait akan berusaha mengembangkan obyek
agrowisata agar wisatawan semakin tertarik Terkait dengan hal tersebut berikut
tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoPemerintah Tana Toraja selalu mengingatkan masyarakat yang ada di
daerah Pango-pango agar selalu menjaga kelestarian lingkungan agar
wisata agro selalu diminati para wisatawan karena kedatangan wisatawan
membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat maupun
masyarakat sekitarnyardquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
73
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa masyarakat
selalu diingatkan agar tetap menjaga kelestarian lingkungan disekitar obyek
agrowisata agar wisatawan semakin tertarik karena kunjungan wisatawan
membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat serta masyarakat
sekitarnya Sehubungan dengan agrowisata tersebut berikut tanggapan informan
selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoAgrowisata Tana Toraja memang memberikan peluang yang luar biasa
baik untuk masyarakat sendiri maupun untuk peningkatan destinasi obyek
wisata karena beberapa produk tanaman unggulan seperti kopi dan
markisa dimana wisatawan yang datang bisa memetik sendiri buah kopi
tentu dengan hal tersebut bisa memberikan kepuasan tersendiri bagi
wisatawan yang datangrdquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara penjelasan lain dari salah satu informan selaku masyarakat
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoAgrowisata memang menjadi peluang dalam meningkatkan obyek wisata
dan meningkatkan perekonomian masyarakat saya harap agar pemerintah
menambah obyek agrowisata serta menambah tamanaman buah seperti
starawberry dan apel di obyek wisata di Pango-pango agar wisatawan
semakin tertarik untuk datang berkunjung ke Tana Toraja karena
agrowisata Tana Toraja baru ada satu dan perlu penambahan
pembangunan wisata agrordquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan keterangana informan diatas dapat dikatakan bahwa
agrowisata menjadi salah satu peluang bagi masyarakat Tana Toraja dalam
meningkatkan perekonomian dan diharpakan agar pemerintah menambah obyek
agrowisata serta menambah tanamanan buah strawberry dan apel di obyek wisata
Pango-pango agar wisatawan semakin tertarik untuk datang berkunjung
Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas dapat disimpulkan
bahwa agrowisata Tana Toraja menjadi peluang yang luar biasa bagi msyarakat
74
dalam meningkatkan ekonomi serta dalam peningkatan destinasi obyek wisata
keindahan serta kesejukan yang dimiliki menjadikan wisata agro ini diminati para
wisatawan
(2) Berbagai bisnis
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual yang menjual jasa atau barang
kepada pembeli atau konsumen ataupun bisnis lainnya untuk memperoleh laba
Ada tiga hal penting dalam bisnis yaitu menghasilkan barang dan jasa mencari
profit dan memaksimalkan kebutuhan konsumen Seperti wawancara yang
dilakukan dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja
mengatkan bahwa
ldquoBerbicara tentang obyek wisata Tana Toraja yang diminati para
wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara tentu muncul
berbagai peluang salah satunya adalah berbisnis seperti pembangunan
hotel dengan membangun hotel tentu membuka lowongan kerja bagi
masyarakat Toraja serta memberikan keuntungan yang besar bagi pemilik
hotelrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Berdasarkan keterangan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
salah satu peluang yang dibuka msyarakat Tana Toraja adalah pembangunan hotel
selain membuka lowongan kerja tentu juga memberikan keuntungan besar bagi
pemilik hotel Sehubungan dengan hal tersebut berikut tanggapan informan
selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoBisnis merupakan salah satu peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja
dengan adanya obyek wisata masyarakat dapat berbisnis misalnya
penjualan aksesoris Tana Toraja seperti kalung gantungan kunci gelang
dan lain-lain sebagainyardquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
75
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
dengan adanya obyek wisata yang ada di Tana Toraja membuka peluang salah
satunya adalah bisnis seperti menjual berbgai aksesoris Tana Toraja Terkait
dengan hal tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoMasyarakat Tana Toraja dalam memanfaatkan peluang mereka membuka
berbagai macam bisnis salah satunya adalah membuka restaurant dan
menyediakan berbagai macam makanan dan minuman khas Tana Toraja
seperti parsquopeong (daging yang dimasak dalam bambu) sorsquokorsquo (beras ketan
yang dicampur dengan santan) sarabba dan lain-lain sebagainyardquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku travel agent
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoAda banyak bisnis yang di buka msyarakat Tana Toraja misalnya
penjualan kue khas Tana Toraja seperti deppa tori bajersquo serta bisnis
rental mobil dan sebagainya bisnis ini memberikan dampak positif selain
keuntungan yang didapatkan juga berbuat untuk bangsa dengan cara
membantu mengembangkan obyek wisatardquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
masyarakat Tana Toraja membuka berbagai macam bisnis dan memanfaatkan
betul peluang yang ada dengan mengharapkan keuntungan Terkait dengan hal
tersebut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana
Toraja mengatakan bahwa
ldquoAdanya obyek wisata Tana Toraja yang begitu menarik dan diminati para
pelancong memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam
meningkatkan perekonomian dengan memanfaatkan peluang yang ada
misalnya berbisnis masyarakat membuka berbagai bisnis yang ada salah
satunya adalah bisnis rental mobilrdquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
76
Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku masyarakat
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBisnis memang menjadi peluang besar untuk masyarakat Tana Toraja
dalam meningkatkan perekonomian dalam memenuhi kebutuhan sehari-
hari misalnya bisnis kecil-kecilan seperti yang menjual makanan di lokasi
obyek wisata dengan hal itu wisatawan tidak usah repot-repot membawah
makanan karena banyak yang menjual makanan di lokasi obyek wisata
yang ada di Tana Torajardquo
(Wawancara AA 44 tahun 18032016)
Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas dapat
dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian (2011) bahwa dengan adanya
peluang yang dimiliki sebuah organisasi atau perusahaan dapat dimanfaatkan
untuk meningkatkan pendapatan serta dapat dimanfaatkan untuk meminimalisir
kelemahan dan ancaman yang ada dalam sebuah organisasi atau perusahaan
b) Ancaman
Indikator keempat ancaman terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)
penetrasi budaya luar 2) ketergantungan ekonomi Kedua sub variabel akan di
jelaskan di bawah ini
(1) Penetrasi budaya luar
Penetrasi budaya luar merupakan ancaman karena adanya berbgai budaya
luar yang lebih menarik Ketika ditanyakan tentang penetrasi budaya luar berikut
tanggapan dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi budaya luar ini salah satu ancaman dalam peningkatan destinasi
pariwisata karena berbagai budaya yang menarik seperti budaya yang ada
di Wakatobi yang juga menarik kami selaku pihak terkait mengatasi
ancaman penetrasi budaya luar tersebut dengan memanfaatkan kekuatan
dan peluangrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
77
Sementara wawancara yang dilakukan dengan Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwaa
ldquoPenetrasi budaya luar memang jadi ancaman dalam meningkatkan
destinasi obyek wisata Tana Toraja karena berbagai budaya luar juga yang
menarik tapi saat ini puji syukur kunjungan wisatawan tidak menurun
karena kami selaku pihak terkait selalu mempromosikan keindahan dan
keunikan wisata alam wisata budaya dan agro wisata Tana Toraja baik
dalam negeri maupun luar negeri agar ancaman tidak berpengaruh pada
peningkatan destinasirdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
penetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena banyak budaya
luar juga yang lebih menarik misalnya budaya bahari wakatobi tapi meski
muculnya budaya yang lebih menarik tidak mempangaruhi kunjungan wisatawan
karena pemerintah terkait selalu membangun obyek wisata yang baru dan selalu
melakukan promosi baik dalam negeri maupun luar negeri Terkait dengan hal
tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi buadaya luar memang menjadi ancaman bagi Tana Toraja
karena berbagai budaya luar yang juga yang tak kalah uniknya seperti
budaya Bali serta berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi
contohnya pembuatan rumah tongkonan yang dulunya lantainya
menggunakan kayu serta tiangnya juga menggunakan kayu sehingga
terlihat sangat unik dan menarik tapi sekarang sudah ada yang
menggunakan keramik dan tiangnya sudah ada yang di cor sehingga
keunikan dan keindahannya berkurang hal seperti inilah yang ditakutkan
jangan sampai menjadi penghambat dalam peningkatan destinasi
wisatawan rdquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan penjelasan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
penetrasi budaya luar menjadi ancaman bagi peningkatan destinasi wisatawan
78
karena banyaknya budaya luar yang juga menarik seperti Bali serta budaya Tana
Toraja sudah tidak orisinil lagi sudah banyak yang mengalami perubahan
sehingga keindahan dan keunikannya sudah berkurang Terkait dengan penetrasi
budaya luat berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi ancaman dari luar karena
berbagai budaya luar yang juga menarik tapi saat ini pemerintah Tana
Toraja menambah lokasi obyek wisata baru yang ada di Buntu burake
diatas terdapat patung yesus tertinggi di dunia obyek wisata yang satu ini
akan menambah kunjungan wisatawan ini juga merupakan strategi
pemerintah dalam meningkatkan destinasi wisatawan agar ancaman yang
ada dapat diatasi ldquo
( Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara hasil wawancara dengan wisiatawan yang datang berkunjung
ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoMenurut saya menegenai ancaman penetrasi budaya luar saya rasa
sampai sekarang tidak ada yang kalah menarik budaya Toraja seperti
upacara rambu solorsquo (acara kematian) serta dalam pelaksanaannya pun
diiringi berbagai kegiatan budaya misalnya parsquosilaga tedong (adu kerbau)
parsquobadong (tarian-tarian) dan lain-lain sebagainyardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
sampai saat ini tidak ada yang kalah unik dan menarik budaya Toraja seperti
upacara rambu solorsquo serta kegiatan budaya yang dipertontonkan yang juga sangat
menarik serta pemerintah Tana Toraja membangun lokasi obyek wisata yang
baru hal ini dilakukan agar berbagai ancaman dapat diatasi dengan memanfaatkan
peluang yang ada Terkait dengan penetrasi budaya luar berikut tanggapan
informan selaku masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena
berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi banyak yang sudah
79
mengalami perubahan misalnya acara rambu tukarsquo (acara syukuran) salah
satunya adalah upacara pesta panen upacara ini jarang sekali dilakukan
bahkan beberapa daerah di Toraja tidak melakukan lagi upacara tersebut rdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa penetrasi budaya luar memang menjadi ancaman karena
beberapa budaya Tana Toraja tidak orisisnil lagi tapi meski demikian kunjungan
wisatawan ke Tana Toraja tidak mengalami penurunan karena pemerintah Tana
Toraja mengatasi hal tersebut dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang
(2) Ketergantungan ekonomi
Ketergantungan ekonomi adalah keadaan dimana kehidupan ekonomi
negara-negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari
kehidupan ekonomi seperti wawancara yang dilakukan dengan Kepala Dinas
Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKetergantungan ekonomi ini menjadi ancaman karena kapan kunjungan
wisatawan berkurang maka pendapatan masyarakat pun berkurang karena
sebagian besar masyarakat Toraja mendapatkan keuntungan dari
kunjungan wisatawanrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa
sebagian besar masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan karena kapan kunjungan wisatawan menurun maka pendapatan
masyarakat pun menurun Terkait dengan ketergantungan ekonomi tersebut
berikut tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoTidak semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada
kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi masyarakat Toraja
sekarang adalah pelautrdquo
80
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa tidak
semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan karena kebanyakan masyarakat Tana Toraja sekarang berprofesi
sebagai pelaut Sehubungan dengan hal ketergantungan ekonomi berikut
tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)
Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBerbicara mengenai masalah ketergantungan ekonomi sebagian memang
masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan seperti masyarakat yang bekerja di hotel karena 80 yang
menginap di hotel adalah wisatawan kapan wisatawan menurun maka
akan berpengaruh pada pendapatan masyarakat serta Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Tana Torajardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa
sebagian masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan seprti yang bekerja di hotel kapan wisatawan menurun maka
pendapatan masyarakat pun menurun begitupun Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Tana Toraja Terkait dengan hal ketergantungan ekonomi berikut tanggapan
informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoSaya akui memang sebagian masyarakat Toraja ekonominya tergantung
pada wisatawan contohnya saya sebagai travel agent kapan wisatawan
kurang maka akan berpengaruh pada pendapatan kamirdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh Wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKalau saya lihat sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung
pada kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi Tana Toraja adalah
petani serta banyak masyarakat Toraja yang bekerja di luar kota
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
81
Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh masyarakat Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoMenurut saya sebagai masyarakat Toraja sekaligus sebagai pemilik rental
mobil bergantung pada kunjungan wisatawan karena kapan wisatawan
kurang maka pendapatan kami pun berkurangrdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa yang bekerja di
travel agent dan yang memiliki rental mobil ekonominya tergantung pda
kunjungan wisatwan karena kapan wisatwan menurun maka pendapatan mereka
pun akan menurun
Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung pada
kunjungan wisatwan dan sebagian besar ekonominya tidak tergantung pada
kunjungan wisatwan karena banyak masyarakat Tana Toraja yang berprofesi
sebagai pelaut petani dan bekerja di luar kota kecuali Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Tana Toraja memang sebagian besar di dapatkan dari obyek wisata
D Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu
organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang
strategi dan program kerja Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor
kekuatan (Sterngths) merupakan situasi atau kondis yang merupakan kekuatan
dari organisasi atau program pada saat ini dan kelemahan (Weaknesses)
merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau
program pada saat ini Sementara analisis eksternal mencakup faktor peluang
82
(Opportunities) merupakan situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar
organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa
depandan tantangan (Threaths) merupakan situasi yang merupakan ancaman
bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi
organisasi di masa depan
Analisis SWOT merupakan suatu pekerjaan yang cukup berat karena
hanya dengan hal itu alternati-alternatif strategi dapat disusun Kegagalan
menganalisanya berarti gagal dalam mencari relasi dan titik temu antara
faktor-faktor strategi dalam lingkungan internal dan yang terdapat dalam
lingkungan eksternal sambil mencari hubungannya dengan misi tujuan dan
sasaran organisasi juga merupakan kegagalan dalam mempersiapkan suatu
keputusan strategi yang baik Pekerjaan ini tetap menjadi tugas pokok dari
kelompok koalisi eselon atas dan belum bisa didelegasikan kepada eselon bawah
Namun eselon bawah berperan dalam menyediakan data yang diperlukan untuk
mempertajam analisis SWOT Hanya dengan analisis SWOT keputusan
-keputusan strategi yang baik dapat dihasilkan seperti pertemuan antara
strengthsopportunities (SO) strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran suatu
perusahaan yaitu dengan menggunakan seluruh kekuatan dan memanfaatkan
peluang pertemuan antara strengthsthreats (ST) ini adalah strategi untuk
menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan dengan cara menghindari
ancaman pertemuan antara weaknessesopportunities (WO) strategi ini
diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara mengatasi
kelemahan-kelemahan yang dimiliki dan pertemuan antara weaknessestheats
83
(WT) strategi ini didasarkan pada kegiatan yang besrsifat defensif dan ditujukan
untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman
Analisis SWOT digunakan untuk merumuskan strategi melalui situasi
dengan mengidentifikasi kekuatan kelemahan peluang dan ancaman Dengan
analisis SWOT kita dapat memahamai apa dan bagaimana organisasi kita serta
bagaimana cara menggerakannya Penentuan strategi secara garis besar dalah
dengan memperhatikan kelemahan-kelmahan yang dimiliki organisasi kemudian
membuat konsolidasi internal agar dapat menghadapi tantangan dan meraih
peluang yang ada jika organisasi memiliki kekuatan yang besar maka dapat
merumuskan strategi dengan perencanaan matang SWOT dapat digunakan oleh
organisasi apa saja termasuk organisasi pemerintah seperti Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan di Kabupaten Tana Toraja
Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami
seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus menganalisis situasi untuk
mengetahui isu apa yang sedang terjadi dan memututuskan tindakan apa yang
harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah Menurut Boulton (dalam
Freddy Rangkuti 1997) proses untuk melaksanakan analisis suatu kasus Untuk
memahami secara keseluruhan informasi yang ada yaitu dengan cara memahami
secara detail semua informasi dan melakukan analisis secara numerik Setelah
mengetahui dan memahami berbagai informasi terkait faktor internal dan faktor
eksternal obyek wisata Tana Toraja berikut hasil analisis penulis
84
1) Comporative Advantage (strengthsopportunities ldquoSOrdquo )
Keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja ada berbagai macam
seperti keindahan alam yang dapat kita rasakan di obyek wisata Pango-pango
yang begitu sejuk indah dan menarik selain itu banyak di temui berbagai macam
tanaman unggul seperti kopi coklat markisa kacang tana jagung dan berbagai
macam sayuran serta dipenuhi rimbunan pohon pinus yang tak kalah indah yaitu
obyek wisata Buntu burake yang terletak diatas gunung diatas dapat kita rasakan
keindahannya seperti gunung-gunung yang indah dipandang batu-batu yang
tinggi dan lonjong dan terdapat patung yesus setinggi 40 meter dan merupakan
patung yesus tertinggi kedua di dunia serta berbagai budaya yang juga tak kalah
uniknya seperti upacara rambu solorsquo (upacara kematian) dimana dalam upacara
tersebut di pertontonkan berbagai antraksi budaya seperti marsquobadong
(mengelilingi mayat) marsquopasonglorsquo (menurunkan mayat dari rumah) dan masih
banyak lagi upacara rambu tukarsquo (upacar syukuran) dan penguburan bayi dalam
pohon yang terdapat di obyek wisata baby grave sedangkan dari segi keunggulan
peluang yaitu agrowisata keunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi
tanaman sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango dilembah yang indah dan
perbukitan pegunungan yang mempesona selain itu juga terdapat berbagai
macam bisnis contohnya pembangunan hotel restaurant menjual aksesoris
Toraja menjual makanan minuman khas Toraja dan lain-lain sebagainya Itulah
beberapa macam keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja yang
menjadikan Tana Toraja di kenal baik lokal maupun mancanegara
85
2) Mobilization (strengthsthreats ldquoSTrdquo )
Tana Toraja memiliki berbagai macam kekuatan seperti yang saya jelaskan
diatas namun berbagai ancaman pun dari luar seperti penetrasi budaya luar dan
ketergantungan ekonomi Namun pihak terkait Tana Toraja mengatasi ancaman
dari dengan cara melakukan penambahan obyek wisata baru seperti
pembangunan wisata religi Buntu burake yang terletak diatas gunung dimana
diatas gunung tersebut di bangun patung yesus tertinggi kedua di dunia dengan
ketinggian 40 meter dan pihak terkait juga merencanakan menambah wisata agro
dan membangun kunjungan khusus seperti panjat tebing Hal ini dilakukan untuk
memperluanak ancaman dari luar dan kalau mungkin ancaman yang ada dapat di
jadikan peluang Inilah salah satu strategi pihak terkait Tana Toraja dalam
memanimalisir anccaman yang ada dengan memanfaatkan kekuatan yang ada
3) Investmentdivestment (weaknessesopportunities ldquoWOrdquo )
Obyek wisata Tana Toraja memiliki berbagai kekuatan namun juga
memiliki berbagai kelemahan contohnya dari segi infrastruktur jalan yang belum
optimal masih banyak jalan menuju obyek wisata yang masih rusak pihak terkait
berkeinginan besar untuk melakukan perbaikan kesemua jalan menuju obyek
wisata namun terkendala dengan dana yang masih minim Kelemahan yang ada
tentu berdampak negatif terhadap peluang yang ada karena kapan wisatawan
menurun maka pendapatan sebagian masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) otomatis akan menurun pihak terkait berencana akan membuat
penambahan wisata agro dan berusaha melakukan perbaikan jalan dan
menyediakan tim khusus pada semua obyek wisata Tana Toraja
86
4) Damage control (weaknessesthreats ldquoWTrdquo )
Damage control atau kerusakan pengendalian dimana obyek wisata Tana
Toraja dihadapkan pada hal tersebut kekuatan dan ancaman ketemu pihak terkait
Tana Toraja mengatasi hal ini dengan sedikit demi sedikit membenahi kelemahan
yang ada seperti kebersihan di obyek wisata dimana sebagian obyek wisata sudah
disiapkan tim khusus kebersihan dan sebagian sudah disediakan tempat sampah
serta jalan menuju obyek wisata sebagian sudah bagus Tana Toraja dihadapkan
pada hal itu tapi tidak berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena obyek
wisata Tana Toraja memiliki kekuatan yang luar biasa sehingga wisatwan sangat
tertarik Tapi meski demikian kunjungan wisatwan tidak menurun tapi hal itu
berpengaruh pada pencapaian DMO dimana Tana Toraja tahun ini tidak termasuk
10 besar DMO karena pengelolaan dari segi infrastruktur jalan yang belum
optimal dan kebersihan kurang terjaga dilokasi obyek wisata karena penilaian
pencapaian DMO diukur salah satunya adalah infrastruktur dan kebersihan
87
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Strategi Pemerintah dalam
Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata di Kabupaten
Tana Toraja maka dapat disimpulkan bahwa
1) Strengths atau kekuatan dapat dikatakan bahwa kekuatan yang dimiliki obyek
wisata masyarakat Tana Toraja dapat dikatakan sangat baik karena berbagai
kekuatan yang dimiliki budaya yang indah dan menarik dimana orang yang
meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan disimpan dirumah dalam
kamar yang sudah dihiasi dengan indah penyimpanan mayat dirumah ada yang
berminggu berbulan bertahun bahkan sampai puluhan tahun tergantung
kesiapan keluarga panorama alam yang sejuk dapat dirasakan di Buntu burake
dan di Pango-pango diatas dapat kita dapat melihat keindahan gunung dan
pada pagi hari kita terasa diatas awan serta kearifan lokal Tana Toraja yang
terus dilestarikan seperti acara rambu solorsquo (acara kematian) dan acara rambu
tukarsquo (acara sykururan) budaya ini ada sejak dulu sampai sekarang Hal
tersebutlah yang membuat Tana Toraja terkenal serta diminati wisatawan baik
lokal maupun mancanegara Sedangkan
2) Weaknesses atau kelemahan dapat disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur
jalan belum optimal karena masih ada beberapa jalan menuju obyek wisata
yang rusak berlubang berbatu-batu menanjak licin becek serta pendakian
yang cukup jauh dan jalannya tidak di cor juga terdapat jurang dipinggir jalan
88
yang tidak dipasangkan pagar jalan seprti obyek wisata yang ada di Buntu
burake Sangngallarsquo Sirope dan Tilanga Selain itu tentang kebersihan di
obyek wisata yang kurang terjaga banyak sampah yang berhamburan
karena tidak ada tempat sampah yang disediakan baursquo serta pondok-pondok
yang terdapat di obyek wisata penuh lumpur apalagi kalau musim hujan karena
wisatawan naik ke pondok memakai sandal tapi dari segi air yang ada di
Tilanga sangat jernih dengan adanya berbagai kelemahan ini dapat pula
disimpulkan bahwa dalam peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja
belum tecapai karena terdapat berbagai kelemahan yang ada
3) Opportumities atau peluang dari segi peluang dapat disimpulkan bahwa ada
beberapa peluang yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja seperti agrowisata
yang terdapat di Pango-pango dimana wisatawan bisa memetik sendiri buah
kopi selain itu juga dapat merasakan keindahan dan kesejukan dilokasi
tersebut dan berbagai bisnis lainnya dapat dikatakan sudah bagus karena
banyak masyarakat membuka usaha mulai dari menjual minuman makanan
dan aksesoris Toraja ditempat wisata membuka restaurant menjual kue khas
Toraja seperti deppa torirsquo dan baje membangun hotel membuka rental mobil
dan lain-lain sebagainya Dengan adanya peluang yang dimiliki dapat
dimanfaatkan dalam meningkatkan destinasi wisata selain itu peluang juga
dapat dimanfaatkan untuk memanimalisasi kelemahan dan ancaman yang ada
4) Threats atau ancaman dapat disimpulkan bahwa ada beberapa ancaman yang
ada seperti pnetrasi budaya luar seperti munculnya budaya yang lebih menarik
seperti di Wakatobi tapi dengan adanya budaya luar yang menarik tidak
89
berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena di dunia ini tidak akan ditemui
budaya seperti budaya Tana Toraja seperti upacara rambu solorsquo (acara
kematian) dan upacara rambu tukarsquo) acara syukuran Selain itu ketergantungan
ekonomi dimana sebagian masyarakat Tana Toraja perekonomiannya
tergantung pada kunjungan wisatawan misalnya yang membuka usaha rental
mobil hotel kapan wisatawan berkurang maka pendapatan mereka pun kurang
selain itu Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun akan menurun begitupun
sebaliknya Dengan adanya berbagai ancaman ini membahayakan dalam
peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja contohnya saja sudah banyak
budaya yang bagus seperti Wakatobi
B Saran
1 Diharapkan pemerintah dapat menjaga dan mengelolah dengan baik berbagai
kekuatan yang dimiliki agar kunjungan wisatawan semakin meningkat dari
tahun ke tahun
2 Diharapkan kepada pemerintah agar melakukan perbaikan jalan kesemua jalan
menuju obyek wisata yang masih rusak agar wisatawan yang datang tidak
merasa terganggu
3 Diharapkan dengan adanya berbagai peluang yang ada dapat dikelola
dengan baik oleh pihak terkait agar ancaman yang ada dapat dimanimalisasi
4 Pemerintah diharapkan dapat mengatasi berbagai ancaman yang ada dengan
cara salah satunya membuat Peraturan Daerah tentang Kearifan Lokal agar
Tana Toraja tetap jadi obyek wisata yang diminati berbagai wisatawan baik
wisatawan lokal maupun mancanegara
90
5 Diharapkan agar pemerintah membuat pagar jalan dipinggir jalan yang ada
jurangnya
6 Hendaknya pemerintah membuat tim khusus menjaga kebersihan di setiap
obyek wisata
7 Pemerintah perlu melakukan pelebaran jalan kesemua obyek wisata yang
lebarnya masih 1 lebih meter
91
DAFTAR PUSTAKA
AJ Muljadi 2012 Kepariwisataan dan Perjalanan Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
AM Sardiman 2007 Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta Raja
Grafindo Persada
Bonggasilomba Desy Bulawan 2011 Peran Pemerintah Daerah Dalam
Pengelolaan Sektor Pariwisata Di Kabupaten Toraja Utara
Skripsi Makassar Universitas Hasanuddin Makassar
Cangara Hafied 2004 Pengantar Ilmu Komunikasi Jakarta PT Raja
Grafindo Persada
Jones Charles O 1996 Pengantar Kebijakan Publik Jakarta PT Raja
Grafindo Persada
Labiran Malisa 2013 Analisis Penerimaan Daerah Dari Sektor Pariwisata Di
Kabupaten Tana Toraja Skripsi Makassar Univesrsitas Hasanuddin
Makassar
Marpaung Bahar 2002 Pengantar Pariwisata Bandung Alfabeta
Mustafa Delly 2013 Birokrasi Pemerintahan Bandung Alfabeta
Ndraha Taliziduhu 2003 Kybernlogi Jakarta Rineke Cipta
Norton P David 2004 Strategi Maps Converting Intangible Assets Into Tangible
Outcome Harvard Harvard Business School Publication Corporation
Pendit Nyoman S 2002 Ilmu Pariwisata Jakarta Pradnya Paramita
Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Nasional
2010 hingga 2025
Rangkuti Freddy 1997 Analisis SWOT Jakarta PT Gramedia Pusataka Utama
Republik Indonesia Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah
------------------------- Undang-Undang No 10 Tahun 2009 tentang
Kepariwisataan
92
Rewansyah Asnawi 2011 Reformasi Birokrasi Dalam Rangka Good
Governance Jakarta Yusaiantanas Prima
Salusu J 2000 Pengambilan Keputusan Strategi Jakarta Gramedia
Widisaran
----------- 1996 Pengambilan Strategi Jakarta Gramedia Widisaran
Sedarmayanti 2014 Manajemen Strategi Bandung Refika Aditama
Siagian Sondang P 1994 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta Bumi
Aksara
------------------------ 2011 Manajemen Stratejik Jakarta Bumi Aksara
Sugiyono 2008 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Usman Nurdin 2002 Konteks Implementasi Berbatas Kurikulum Jakarta PT
Raja Grafindo Persada
Wardhono Fitri Indra 2014 Kumpulan Artikel Terkait Destination Management
Organization diakses pada tanggal 8 januari 2016
(httpslidesharenetfitriwardhonokumpulan-artikel-terkait-dmo)
Zulfikar 2015 Strategi Pemerintah Dalam Penerimaan Adipura Di Kabupaten
Maros Skripsi Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
LAMPIRAN
x
DAFTAR ISI
Halaman Pengajuan Skripsi ii
Halaman Persetujuan iii
Penerimaan Tim iv
Halaman Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah v
Abstrak vi
Kata Pengantar vii
Daftar Isi x
Daftar Gambar xii
Daftar Tabel xiii
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 5
C Tujuan Penelitian 6
D Kegunaan Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Pengertian Konsep dan Teori 7
B Pemerintah Daerah 16
C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) 18
D Pariwisata 21
E Kerangka Pikir 25
F Deskripsi Fokus 26
G Deskripsi Fokus Penelitian 26
BAB III METODE PENELITIAN
A Waktu dan Lokasi Penelitian 29
xi
B Jenis dan Tipe Penelitian 29
C Sumber Data 29
D Informan Penelitian 30
E Teknik Pengumpulan Data 31
F Teknik Analisis Data 32
G Pengabsahan Data 33
BAB IV HAIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian 36
B Karakteristik Informan 52
C Strategi Pemerintah Dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi
Pariwisata Di Kabupaten Tana Toraja 55
D Analisis SWOT 81
BAB VI PENUTUP
A Kesimpulan 87
B Saran 89
DAFTAR PUSTAKA 91
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) merupakan struktur tata
kelola destinasi pariwisata yang mencakup perencanaan koordinasi
implementasi dan pengendalian organisasi destinasi secara inovatif dan
sistematik melalui pemanfaatan jejaring informasi dan teknologi yang terpimpin
secara terpadu dengan peran serta masyarakat Pelaku asosiasi industri
akademisi dan pemerintah yang memiliki tujuan Proses dan kepentingan bersama
dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan volume kunjungan wisata lama
tinggal dan besaran pengeluaran wisatawan serta manfaat bagi masyarakat lokal
Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berupaya untuk
terus fokus memaksimalkan 15 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) di tahun
2012 Hal itu sesuai dengan peraturan pemerintah (PP) No 50 Tahun 2011
tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional 2010 hingga
2025 Terdapat 15 lokasi DMO yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia dalam
rencana strategis industri pariwisata untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata
yang dikelola secara profesional dengan melibatkan partisipasi masyarakat lokal
yaitu Sabang Danau Toba Kawasan Kota Tua Jakarta Tanjung Puting
Pangandaran Borobudur Bromo dan Semerau serta kawasan Tengger Danau
batur Rinjanji Pulau komodo Wakatobi Derawan Tana Toraja Bunaken dan
Raja Ampat
2
Menurut Bruen dan Anderson (dalam Wardhono 2014) Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) sebagai sistem pengelolaan terpadu memiliki
fungsi sebagai economic driver communitymarketer industry coordinator quasi
publicrepresentative and builder of communicaty pride Secara ringkas
pemahaman tentang DMO dikategorikan sebagai kegiatan pembenahan dan
penataan pengembangan destinasi secara internal dan pengembangan pemasaran
secara eksternal
Angelo Presenza (dalam Wardhono 2014) menjelaskan bahwa ada tiga
komponen penting dalam Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) yaitu (a)
coordination tourism stakeholder merupakan inti sistem DMO komponen ini
menjadi kunci sukses karena menitik beratkan pada hubungan jejaring yang
membentuk sistem DMO (b) destination crisis management memberikan
pengawasan dari sistem dengan pelaksanaan dan pengelolaan mulai perencanaan
hingga implementasi program (c) destination marketing menjadi ujung tombak
dalam komponen DMO Dengan konsep diatas dapat ditegaskan bahwa DMO
merupakan salah satu konsep pengelolaan dalam sistem pengelolaan kawasan
berbasis kewilayahandaerah yang memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan
berbagai komponen secara internal dan eksternal koalisi dan kerjasama
(stakeholder) serta sistem pengelolaan pariwisata DMO secara esensi bertugas
dan bekerja di dalam entitas fabrikasi destinasi pariwisata dan bertanggung jawab
untuk mencapai pengembalian nilai investasi yang unggul pertumbuhan pasar
produk yang berkualitas merek yang berbeda serta manfaat bagi seluruh
(shareholders) DMO tidak memiliki pabrik tersebut tidak memperkerjakan
3
orang-orang di dalamnya dan bukan pula mengontrol proses pelaksanannya di
lapangan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) memiliki satu tujuan dan arahan
untuk mencapai pengelolaan dari sebuah destiniasi yaitu adanya sebuah
kelembagaan yang mengelola destinasi Hal ini ditentukan oleh kapasitas
pengembangan pertumbuhan aktivitas wisata saat ini yang merujuk pada tatanan
daur hidup destinasi dengan menyediakan informasi menyediakan sarana dan
prasarana yang baik dan arahan kepada wisatawan sehingga wisatawan
mendapatkan pengelaman yang terbaik saat berkunjung memberikan jaminan
kualitas berwisata kepada wisatawan dan dukungan regulasi terhadap pelaku
industri pariwisata lokal dan pada akhirnya mewujudkan sinergi antara kebutuhan
wisatawan pelaku industri pariwisata dan pemerintah
Penerapan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) harus diterjemahkan
secara konstektual sesuai kaidah yang berlaku berbasis lokalitas agar tidak
menimbulkan friksi perang kepentingan egosektoral serta tidak kontraproduktif
terhadap eksistensi fungsi kelembagaan yang sudah ada Sebagai konsep DMO
berperan menjadi katalisatormotivator dan (spirit) untuk menggerakkan seluruh
kontruksi dan entitas destinasi Prasyaratnya adalah komitmen dan tanggung
jawab Instrumen yang digunakan adalah melalui perencanaan sinergis koordinasi
konsistensi dalam implementasi dan audit dampak manfaat bagi masyarakat lokal
dan destinasi Baik-buruknya pengelolaan ini akan menentukan seberapa kuat
daya tarik suatu destinasi bagi pasar wisatawan pertumbuhan kerja lama kerja
4
besaran pengeluaran kunjungan berulang dan seberapa lama manfaat dan
keberlanjutannya (sustainability)
Pendekatan quality control quality assurance dan quality management
berfokus kepada pengendalian kualitas destinasi manajemen produk dan
pelayanan pada destinasi pariwisata serta peningkatan secara berkelanjutan
produk dan jasa kepariwisataan Fakta membuktikan bahwa destinasi pariwisata
yang dikelola dengan prinsip-prinsip keberlanjutan sangat efektif memberikan
keuntungan jangka panjang baik secara ekonomi sosial maupun ekologi Di
tingkat yang lebih praksis tata kelola destinasi pariwisata berbasis nilai
merupakan faktor determin dan strategis terhadap peningkatan daya saing
pariwisata Untuk itu diperlukan pola dan kiat berbagai perangkat manajemen
dalam pembangunan pariwisata termasuk tata kelola destinasi pariwisata
Kabupaten Tana Toraja ditetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai
salah satu dari 15 lokasi yang mendapatkan program Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Hal ini menjadi salah satu kebanggan terbesar Tana Toraja
karena dengan adanya DMO dapat dilakukan program pengembangan dan
pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan berbasiskan proses dimulai dari
perencanaan hingga oprasional dan pemantauan Program DMO akan terlaksana
dengan baik jika di tunjang dengan partisipasi aktif dari seleruh elemen
masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam maningkatkan kunjungan
wisatawan Kerja sama yang baik antara Pemerintah Daerah masyarakat dan
dinasinstansi terkait sangatlah perlu dibina secara terus menerus dan
berkesinambungan Agar kebersihan tempat wisata dan infrastruktur jalan tetap di
5
perhatikan dari itu perlu dukungan dan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi
agar kebersihan dan infrastruktur jalan dapat di atasi dan destinasi parawisata
dapat berjalan dengan baik Peran serta masyarakat sangatlah penting untuk
menjaga kebersihan lingkunga parawisata dan infrastruktur jalan Program
Destinasi Manajemen Organisasi tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah
Daerah dan DinasInstansi terkait saja melainkan juga seluruh elemen masyarakat
Keberhasilan suatu Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) bukan hanya
mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu
mengorganisir dari segi infrastruktur jalan dan kebersihan di obyek wisata Hal ini
berdasarkan pada pengamatan penulis bahwa DMO pariwisata di Tana Toraja
belum berjalan secara optimal karena masih banyaknya jalan yang rusak menuju
lokasi pariwisata serta kebersihan yang tidak terjaga di obyek wisata tentu hal ini
memberikan dampak yang negatif bagi wisatawan yang datang berkunjung
Sehubungan dengan pembahasan di latar belakang di atas penulis
mengangkat sebuah judul penelitian yakni strategi pemerintah dalam
implementasi programDestinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata
di Kabupaten Tana Toraja
B Rumusan Masalah
Terkait dengan pembahasan yang ada di latar belakang penulis
merumuskan masalahnya yaitu bagaimana strategi pemerintah dalam
peningkatan Destinasi ManajemenOrganisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten
Tana Toraja
6
C Tujuan Penelitian
Terkait dengan masalah yang ada di latar belakang penulis tertarik untuk
untuk mengetahui strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
D Kegunaan Penelitian
1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini di harapakan dapat memberikan manfaat secara teoritis
dalam mengetagui strategi pemerintah dalam implementasi program
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten Tana Toraja
sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran
2 Manfaat praktis
Menambah wawasan penulis mengenai strategi pemerintah dalam
peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten
Tana Toraja untuk selanjutnya di jadikan sebagai acuan dalam bersikap dan
berperilaku juga dapat di jadikan sebagai bahan pertimbangan atau di
kembangkan lebih lanjut serta referensi terhadap penelitian yang sejenis
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Pengertian Strategi
Strategi adalah rencana jangka panjang diikuti tindakan yang ditujukan
untuk mencapai tujuan tertentu yang umumnya adalah kemenangan Asal kata
strategi turunan dari kata dalam bahasa Yunani strategos Strategi secara umum
adalah proses penentuan rencana pemimpin puncak berfokus pada tujuan jangka
panjang organisasi disertai penyusunan cara atau upaya bagaiamana agar dapat di
capai Sementara pengertian strategi secara khusus adalah tindakan yang bersifat
senangtiasa meningkat terus menerus di lakukan berdasarkan sudut pandang
tentang apa yang di harapkan pelanggan dimasa depan Strategi hampir sealalu
dimulai dari apa yang dapat terjadi bukan dimulai dari apa yang terjadi
Strategi pertama di kemukakan oleh Chandler (dalam Sedarmayanti 2014)
menyebutkan bahwa strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan
serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk
mencapai tujuan tersebuat Menurut David (2004) Defenisi strategi adalah cara
untuk mencapai tujuan jangka panjang Strategi bisnis bisa berupa perluasan
geografis diversifikasi akusisi pengmbangan produk penetrasi pasar
rasionalisasi karyawan divestasi likuidasi dan joint venture Dalam hal ini
terdapat dua karakteristik strategi yang sangat penting yakni pertama strategi
di rencanakan terlebih dahulu secara sadar dan sengaja mendahului berbagai
tindakan yang akan dilakukan berdasarkan strategi yang dibuat tersebut Kedua
strataegi kemudian dikembangkan dan diimplementasikan agar mencapai tujuan
8
Sedangkan menurut Hamel dan Prahalad (dalam Freddy Rangkuti 1995) strategi
merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus
menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan
oleh para pelanggan dimasa depan
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam perkembangannya
konsep mengenai strategi terus berkembang hal ini dapat ditunjukkan oleh
adanya perbedaan konsep mengenai strategi selama 30 tahun terakhir
Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep lain yang berkaitan
sangat menentukan suksesnya strategi dan konsep lain yang berkaitan sangat
menentukan suksesnya strategi yang disusun
1 Perumusan Strategi
Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke
depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi menetapkan
tujuan strategis dan keuangan perusahaan serta merancang strategi untuk
mencapai tujuan tersebut dalam langkah menyediakan costumer value terbaik
Menurut Sondang P Siagian (2011) salah satu langkah yang perlu digunakan
dalam merumuskan strategi adalah analisis ldquoSWOTrdquo dimana analisis SWOT
merupakan salah satu instrumen analisis yang ampuh apabila digunakan dengan
tepat Telah diketahui pula secara luas bahwa ldquoSWOTrdquo merupakan akronim
untuk kata kata ldquoStrengths rdquo (Kekuatan) ldquoWeaknesses (Kelemahan)
ldquoOportunities rdquo(Peluang) dan ldquoThreatsrdquo (Ancaman) Faktor kekuatan dan
kelemahan terdapat dalam tubuh suatu organisasi termasuk satuan bisnis tertentu
sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang
9
dihadapi oleh organisasi atau perusahaan atau satuan bisnis yang bersangkutan
Jika dikatakan bahwa analisis SWOT dapat merupakan instrumen yang ampuh
dalam melakukan analisis stratejik keampuhan tersebut terletak pada kemampuan
para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan
dan pemanfaatan peluang sehingga sekaligus perperan sebagai alat untuk
minimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh organisasi dan menekan
dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi Jika para penentu strategi
perusahaan mampu melakukan kedua hal tersebut dengan tepat biasanya upaya
untuk memilih dan menentukan strategi yang efektif membuahkan hasil yang
diharapkan Analisis SWOT dapat membantu merumuskan segaligus memetakan
persoalan secara internal dapat diidentifikasi apa saja yang menjadi kekuatan dan
kelemahan dalam waktu bersamaan secara eksternal dapat dirumuskan secara
seksama peluang dan ancaman apa saja yang dihadapi
a) Faktor-faktor berupa kekuatan yang dimaksud dengan faktor-faktor kekuatan
yang dimiliki oleh suatu perusahaan-termasuk satuan-satuan bisnis
didalamnya adalah antara lain kompetensi khusus yang terdapat dalam
organisasi yang berakibat pada pemikiran keunggulan komparatif oleh unit
usaha dipasaran
b) Faktor-faktor kelemahan jika orang berbicara tentang kelemahan yang
terdapat dalam tubuh suatu satuan bisnis yang dimaksud ialah keterbatasan
atau kekurangan dalam hal sumber keterampilan dan kemampuan yang
menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang
memuaskan
10
c) Faktor peluang defenisi sederhana tentang peluang ialah ldquoberbagai situasi
lingkungan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnisrdquo
d) Faktor ancaman pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian
peluang Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman ldquoadalah faktor-
faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnisrdquo Jika tdak
diatasi ancaman akan menjadi ldquoganjalanrdquo bagi satuan bisnis yang
bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun dimasa depan
Salah satu model analisis SWOT yang merupakan rangkuman dari
beberapa model adalah yang diperkenalkan oleh Kearns (dalam J Salusu 2000)
seperti pada diagram berikut ini
Faktor
Eksternal
Faktor
Internal
Opportunities
Threats
Strengths
Comparative Advantage
Mobilization
Weaknesses
InvesmentDivtesment
Damage Control
Gambar 1 Analisis SWOT
Diagram diatas menampilkan matriks enam kotak dua yang paling diatas
adalah kotak faktor eksternal yaitu peluang dan ancamantantangan sedangkan
dua kotak sebelah kiri adalah kotak faktor internal yaitu kekuatan-kekuatan dan
kelemahan-kelemahan organisasi Empat kotak lainnya A B C dan D
merupakan kotak isu-isu stratejik yang timbul sebagai hasil kontak antara faktor-
faktor eksternal dan faktor-faktor intrnal Keempat isu stratejik itu di beri nama
11
(a) comporative advantage (b) mobilization (c) investmentdivtesment dan (d)
damage control Apabila para pengambil keputusan telah melihat peluang yang
tersedia dan ternyata juga memiliki posisi internal yang kuat maka organisasi itu
menghadapi isu stratejik yang dapat disebut comporative advantage (keunggulan
komporatif) Dua elemen stratejik yang paling baik bertemu sehingga para
eksekutif tidak boleh membiarkannya hilang tetapi sebaliknya harus
memperkuatnya dengan berbagai perencanaan yang mampu mendukungnya
Sel A ini memberi kemungkinan bagi organisasi untuk berkembung lebih
cepat namun harus senantiasa waspada terhadap perubahan yang tidak menentu
dalam lingkungan Pertanyaannya adalah bagaiamana memanfaatkan kekuatan
yang ada untuk meningkatkan posisi kompetitifnya
Sel B yaitu isu stratejik mobilization adalah kotak interaksi dan pertemuan
antara ancamantantangan dari luar yang diidentifikasi oleh para pengambil
keputusan dengan kekuatan organisasi Di sini para eksekutif hendaknya berusaha
memobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk
memperlunak ancaman dari luar tersebut bahkan kalau mungkin dapat
mengubahnya sebagai peluang
Sel C tampil isu stratejik investmentdivestment yang memberi pilihan
bagi para eksekutif karena situasinya kabur Peluang yang tersedia sangat
meyakinkan tetapi tidak ada kemampuan organisasi untuk menggarapnya dan
memberikan reaksi positif Kalau dipaksakan bisa memakan biaya terlalu besar
sehingga merugikan organisasi Lebih baik tinggalkan dan serahkan kepada
organisasi lain yang mungkin memiliki posisi yang lebih baik Bisa juga para
12
eksekutif tidak berbuat apa-apa Haruskah organisasi menanam investasi untuk
memperkuat titik lemahnya sehingga mampuu mengubah dan memperbaiki posisi
kompetitifnya
Sel D adalah kotak paling lemah dari semua sel karena dapat membawa
bencana bagi organisasi paling tidak merugikan program-programnya Sudah
terancam dari luar lalu di hadapakan pada sumber daya yang sangat lemah
Strategi yang ditempuh ialah mengendalikan kerugian yang diderita sehingga
tidak separah dengan yang diperkirakan Hal itu dapat dilakukan dengan sedikit
membenahi sumber daya dengan harapan mampu memperkecil ancaman dari luar
tersebut Usaha itu diarahkan pada upaya mengalihkan kelemahan menjadi
kekuatan sungguh pun memakan waktu yang lama
2 Tujuan Strategi
Tujuan Stratejik adalah kunci dari arah perubahan masa depan Ia
mengarahkan apa yang hendak dikejar diwaktu yang akan datang yaitu dalam
jangka waktu sekian sekitar tiga sampai lima tahun Arahan itu harus jelas dan
tegas bagi keseluruhan organisasi oleh sebab itu sering juga dikatakan bahwa
tujuan stratejik merupakan planning umbrella (payung perencanaan) dalam
mengintegrasikan usaha dari semua unit kerja dan personil kedalam suatu
kegiatan menyeluruh dan menyatu dari suatu organisasi Untuk dapat melakukan
itu tujuan stratejik harus lebih tajam daripada misi tetapi masih cukup luas untuk
dapat mendorong lahirnya kreatifitas dan inofasi bagi semua unit kerja (Koteen
1991) Dengan tegas Koteen (dalam J Salusu 2000) mengatakan bahwa apabila
tujuan stratejik berjalan dengan baik maka kenyataan itu sudah merupakan ldquokunci
13
keunggulan dan kesuksesanrdquo sebab arahannya jelas yaitu untuk mendapatkan
manfaat terbesar dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia Juga membantu
menciptakan kondisi yang mendorong pertumbuhan dan kemajuan organization
secara prakmatis tujuan stratejik adalah kinci menuju kelangsungan hidup
organisasi ini berarti pada saat-saat yang kritis ia harus memusatkan perhatian
segera jelas dan bahkan agresif terhadapa hal-hal yang memerlukan perubahan
hal ini dimaksudkan menanggulangi situasi yang bisa mengancam organisasi yang
dapat mempengaruhi stabilitas keuangan dan kelanjutan hidup organisasi
3 Inisiatif Strategi
Inisiatif strategi pada dasarnya menjelaskan maksud dan rangkuman dari
tindakan-tindakan yang akan dilancarkan untuk mencapai tujuan strategi
Didalamnya sudah tercakup strategi yang akan dipakai untuk mencapai hasilakhir
yang diinginkan Inisiatif strategi biasanya lahir setelah ditemukan implikasi-
implikasi strategi dari kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan
ancaman dari lingkungan eksternal Biasanya juga inisiatif strategi itu muncul
dengan cara informal dari eksekutif kepala atau bahkan dari anggota staf
organisasi
Setiap inisiatif strategi dari mana pun sumbernya perlu digarap secara
sistematis Tetapi perlu diketahui bahwa inisiatif strategi yang harus dijelaskan di
depan publik walaupun publik itu terbatas Para pengambil keputusan startegi
termasuk para pelaksana perlu mengetahui mengapa inisiatif itu ditampilkan dan
hasil apa serta keuntungan-keuntungan apa yang akan dinikmati andaikata inisiatif
itu dilaksanakan Tegasnya inisiatif strategi mengungkapkan langkah-langkah
14
penting yang perlu ditempuh untuk menghindari diri dari malapetaka eksternal
atau untuk mengejar peluang yang tersedia
4 Tingkat-Tingkat Strategi
Merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer Higgins (dalam
JSalusu 1996) menjelaskan adanya empat tingkatan
strategi keseluruhannya disebut Master Strategi yaitu
a) Enterprise strategy (Strategi perusahaan)
Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat setiap organisasi
mempunyai hubungan dengan masyarakat Masyarakat adalah kelompok
yang berada diluar organisasi yang tidak dapat dikontrol Didalam masyarakat
yang tidak terkendali itu ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti
kelompok penekan kelompok politik dan kelompok sosial lainnya Jadi
dalam strategi interprise terlihar relasi antara organisasi dan masyarakat luar
sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan
organisasi Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-
sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap
tuntutan dan kebutuhan masyarakat
b) Corporate strategy (Strategi perusahaan)
Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi sehingga sering disebut Grand
Strategi yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasiPertanyaan
apa yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan
bisnis itu tidak semata-mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis tetapi juga
oleh setiap organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit
15
c) Business strategy (Strategi bisnis)
Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaiamana merebut pasaran di tengah
masyarakat Bagaimana menempatkan organisasi dihati para pengusaha para
pengusaha para donor dan sebagainya Semuanya ini dimaksudkan untuk
dapat memperoleh keuntungan-keuntungan stratejik yang sekaligus mampu
menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik
d) Functional strategy (Strategi fungsional)
Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya
strategi lain Ada tiga jenis strategi functional yaitu
(1) Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang
memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang
sehat antara lain yang berkaitan dengan keuangan pemasaran sumber
daya penelitian dan pengembangan
(2) Strategi functional manajemen mencakup fungsi-fungsi manajemen
fungsi manajemen terbagi 11 yaitu planning organizing implementing
conrolling staffing leading motivating communicating decision
making representing dan integrating
(3) Strategi isu stratejik fungsi utamanya adalah mengontrol lingkungan
baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum
diketahui atau yang selalu berubah
B Pemerintah Daerah
Pemerintah sebagai sebuah organisasi ditinjau dari sudut biological adalah
sebuah organisme yang hidup dan setiap organisme yang hidup mempunyai
16
bagian yang disebut Kepala (head) Sebuah tubuh manusia atau hewan yang
dikendalikan oleh kepalanya sebuah rumah tangga dikendalikan oleh kepala
keluarga Kepala dapat dianggap identik dengan pemerintah baik itu pemerintah
pusat pemerintah daerah maupun pemerintahan daerah dimana pemerintah pusat
adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan
Negara Republik Indonesia yang di bantu oleh Wakil Presiden dan Menteri-
Menteri Negara sedangkan Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai
unsur penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom dan Pemerintahan
Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah
KabupatenKota adalah BupatiWalikota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) KabupatenKota menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan
prinsip otonomi selaus-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia Sedangkan wewenang Pemerintahan Daerah yaitu (1)
mengajukan rancangan Pemerintah Daerah (PERDA) (2) menetapkan Peraturan
Daerah (PERDA) yang telah mendapat persetujuan bersama Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) (3) menetapkan peraturan Kepala Daerah dan keputusan
Kepala Daerah (4) mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang
sangat dibutuhkan oleh Daerah danatau masyarakat (5) melaksanakan wewenang
lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah)
Urusan-urusan Pemerintahan Daerah yaitu (a) urusan pemerintahan wajib
yang berkaitan dengan pelayanan dasar seperti pendidikan kesehatan pekerjaan
17
umum dan penataan ruang perumahan rakyat dan kawasan pemukiman
ketentraman ketertiban umum dan pelindungan masyarakat (b) urusan
pemerintahan yang wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar seperti
tenaga kerja pemberdayaan perempuan perlindungan anak pangan pertahanan
lingkungan hidup perhubungan komunikasi informatika pemberdayaan
masyarakat desa koperasi usaha kecil menengah administrasi kependudukan
dan pencatatan sipil (c) urusan pemerintahan pilihan seperti kelautan perikanan
pariwisata pertanian kehutanan energi sumber daya mineral perdagangan
perindustrian dan transmigrasi (Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah)
Pemerintah adalah proses penetapan janji dan legitimasi seorang pejabat
Negara Publik diukur dengan fakta sejauh mana ia menebar janji demikian
menurut Ndraha (2003) yang baik bersifat internal maupun kepada masyarakat
umum Sedangkan menurut Delly Mustafa (2013) mengemukakan bahwa
pemerintah adalah keseluruhan struktur lembaga dan unit-unit dalam Negara
yang bertugas untuk mengatur pelaksanaannya tugas-tugas pemerintahan Uraian
ringkas di atas menunjukkan bahwa (1) pemerintah dapat dianggap sebagai
suatu yang given ditakdirkan hadir dimana-mana dan merupakan bagian yang
integral sebuah sistem (2) pemerintah terbentuk secara evolusioner sebagai
produk penyesuaian diri manusia dengan perubahan lingkungan hidupnya agar ia
tetap survive (3) pemerintah terbentuk melalui revolusi penakluk atau
pernyataan (4) dapat juga dianggap sebagai produk manajemen pemerintahan
18
yang sengaja dibentuk berdasarkan kesepakatan warga masyarakat sebagai alat
(input) untuk mencapai tujuan dan misi tertentu
C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah suatu bentuk strategis
dalam membangun pariwisata baik di Tingkat Lokal Regional maupun Nasional
DMO dapat pula merupakan struktur tata kelola destinasi pariwisata dimana
melibatkan bukan hanya stakeholder bahkan shareholder yang mampu
memberikan sharing pendapat bahkan sharing anggaran untuk memulai kegiatan-
kegiatan pariwisata Pengelolaan pariwisata di destinasi tertentu di Indonesia
masih jauh ketinggalan dibanding negara-negara lainnya di Asia sehingga
pariwisata di Negara kita masih jauh ketinggalan dari sistem pengelolaannya
Adapun visi dan misi Toraja DMO didirikan pada tanggal 3 Mei 2012 dengan
dua fokus utama yaitu
1) Peningkatan kapasitas untuk masyarakat dan pelaku bisnis pariwisata
lokal
2) Pengorganisasian pencarian dan pengembangan objek pariwisata fasilitas
serta peningkatan aksebilitas ke Toraja
Di bawah koordinas pemerintah setempat (Bupati Tana Toraja) struktur
organisasi Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terdiri Ketua Wakil
Ketua dan Komisi Komisi sarana dan prasarana Komisi sumber daya manusia
Komisi daya tarik wisata Komisi pemasaran dan promosi dan komisi
lingkungan Sedangkan anggota dari Toraja DMO terdiri dari perwakilan
pemerintah setempat (SKPD-BAPPEDA Dinas pariwisata Dinas Koperasi dan
19
Perdagangan dan sebagainya) asosiasi pariwisata (PHRI dan ASITA) dan ketua
Komunitas setempat (kelompok adat kelompok agama dan kelompok pemuda)
Saat ini Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) mensinergikan
upaya untuk menata kembali perannya diantara pemangku kepentingan pariwisata
di Toraja Anggota internal Toraja DMO mengemukakan ide untuk mengusulkan
Toraja DMO sebagai organisasi legal yang nantnya akan berfungsi sebagai
organisasi yang berkelanjutan sekaligus sebagai perwakilan resmi destinasi
pariwisata Toraja Melalui partisipasi aktif Toraja DMO menciptakan kembali
pencitraan untuk destinasi Toraja mempromosikan Toraja melalui partisipasi di
pameran travel di kancah Nasional maupun Internasional berkolaborasi dengan
pelaku usaha pariwisata lokal untuk mengorganisasi dan mengatur perjalanan
eduksi (untuk media dan operatortur) serta menetapkan standar kualitas untuk
pelaku usaha pariwisata lokal (akomodasi restaurant dan operatortur) dalam
rangka memenuhi layanan berstandar Internasional Tanggung jawab utama
berikutnya dari Toraja DMO adalah untuk meningkatkan kepercayaan diantara
pelaku usaha pariwisata dan pemangku kepentingan lokal Harapannya semoga
keberadaan Toraja DMO akan menambah manfaat untuk perekonomiani
masyarakat setempat Saat ini industri pariwisata hanya menduduki peringkat
sebagai pendapatan terbesar ketiga di Toraja Pemerintah Daerah Toraja dan
Toraja DMO bekerja bahu-membahu dan saling mendukung bagi
keberlangsungan industri pariwisata di Toraja
Pendekatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) akan lebih
memudahkan bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan pariwisata karena
20
akan dilakukan melalui tata kelola yang terpadu DMO akan melakukan tugas
koordinasi perencanaan pengendalian organisasi destinasi keberlanjutan dan
implementasi yang dilakukan secara inovatif dan sistemik dengan memanfaatkan
tehnologi informasi yang melibatkan tiga pilar penggerak pembangunan
pemerintah industri pariwisata dan masyarakat dengan tujuan untuk
meningkatkan tata kelola destinasi yang dikelola dengan pendekatan lokal namun
berskala internasinal
Alastair Morrison dalam Konferensi Nasional Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) di Jakarta Agustus (dalam wardhono 2014) menjelaskan
bahwa panduan DMO dimulai dari product development marketing riset
komunication community relations pengembangan sumber daya hingga
kemudian tahapan pengelolaan (governance) Adapun salah satu faktor
pendukung dalam meningkatkan DMO adalah rambu solo dimana rambu solo
adalah upacara adat kematian masyarakat Toraja yang bertujuan unttuk
menghormati dan menghantarkan arwah orang yang meninggal dunia menuju
alam roh yaitu kembali kepada keabadian bersama para leluhur mereka kesebuah
tempat peristirahatan Upacara ini sering juga disebut upacara penyempurnaan
kematian karena orang yang meninggal baru dianggap benar-benar meninggal
setelah seluruh proses upacara ini digenapi Jika belum maka orang yang
meninggal tersebut hanya dianggap sebagai orang yang sakit atau lemah sehingga
ia tetap diperlakukan seperti halnya orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur
dan disediakan makanan dam minuman bahkan selalu di ajak bicara
21
D Pariwisata
Pengertian pariwisata secara Etomoogi pariwista berasal dari dua kata
yaitu ldquoparirdquo yang berarti banyakberkeliling sedangkan pengertian wisata berarti
ldquopergirdquo Di dalam kamus besar Indonesia pariwisata adalah suatu kegiatan yang
berhubungan dengan perjalanan rekreasi sedangkan pengertian secara umum
pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara
waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain dengan
meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud
mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya tetapi semata-mata untuk
menikmati kegiatan pertamasyaan atau rekreasi untuk memenuhi keinginan yang
beraneka ragam
Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai
fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat pengusaha Pemerintah
dan Pemerintah Daerah (Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang
Kepariwisataan) Sedangkan menurut Muljadi 2012 pariwisata adalah suatu
aktivitas perubahan tempat tinggal sementara dari seseorang diluar tempat tinggal
sehari-hari dengan suatu alasan apapun selain melakukan kegiatan yang biasa
menghasilkan upah atau gaji
Istilah pariwisata ini mulai dipakai setelah tahun 1960 untuk mengganti
istilah bertamasya melancong atau piknik dan memberi pengertian yang
sederhana dan sempit yaitu bepergian ke suatu tempat yang tidak jauh untuk
sekedar bersantai Sedangkan dalam era saat ini alasan dan sifat perjalanan yang
dilakukan dalam kaitannya dengan mobilitas pergerakan manusia ini jauh lebih
22
luas Sehingga digunakan istilah pariwisata dimana pengertian pariwisata lebih
luas menyangkut persoalan-persoalan mobilitas pergerakan manusia dari suatu
tempat ke tempat lain dengan tujuan memperoleh nilai kegunaan bagi
pemanfaatan jasa pariwisata Dan bagi yang memanfaatkannya menerima suatu
nilai berupa pendapatan dari jasa pariwisata tersebut Oleh karena itu pariwisata
mengandung nilai ekonomi ynag tinggi bagi pemanfaatan jasa tersebut sebagai
komoditas ekonomi Suatu perjalan dianggap sebagai perjalanan wisata bila
memenuhi persyaratan yang diperlukan yaitu 1) bersifat sementara 2) bersifat
sukarela (voluntary) dalam arti tidak terjadi paksaan 3) tidak bekerja yang
bersifat menghasilkan upah ataupun bayaran Adapun penegrtian kepariwisatan
menurut Bahar dan Marpaung 2002 kepariwisataan adalah sebuah kegiatan yang
dilakukan untuk orang yang melakukan kegiatan perjalanan
Menurut Pendit (2002) terdapat beberapa jenis pariwisata yaitu
1) Wisata budaya ini dimaksudkan dengan perjalanan yang dilakukan atas dasar
keinginan unutk mempluas pandangan hidup seseorang dengan jalan
mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri
mempelajari keadaan rakyat kebiasaan dan adat istiadat mereka cara hidup
mereka budaya dan seni mereka Sering perjalanan seperti ini disatukan
dengan kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan budaya seperti
eksposisi seni (seni tari drama musik dan seni suara) atau kegiatan yang
bermotif kesejarahan dan sebagainya
2) Wisata kesehatan hal ini dimaksudkan dengan perjalanan seorang wisatawan
dengan tujuan untuk meninggalkan keadaan lingkungan tempat sehari-hari
23
dimana ia tinggal demi kepentingan beristirahat dalam arti jasmani dan rohani
dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas yang
mengandung mineral yang dapat menyembuhkan tempat yang mempunyai
iklim udara menyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas
kesehatan lainnya
3) Wisata olahraga Ini dimaksudkan dengan wisatawan yang melakukan
perjalanan dengan tujuan berolah raga atau menghadiri pesta olahraga di
suatu tempat atau suatu negara seperti Asian Games Olympiade Thomas
Cup Uber Cup dan lain-lain Olah raga lain yang tidak termasuk dalam pesta
olahraga atau games misalnya berburu memancing berenang dan berbagai
cabang olehraga di dalam air atau di pegunungan
4) Wisata komersial yang termasuk dalam wisata komersial ini adalah
mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial
seperti pameran industri pameran dagang dan sebagainya Pada mulanya
banyak orang berpendapat bahwa hal ini tidak dapat digolongkan dalam dunia
kepariwisataan dengan alasan bahwa kegiatan perjalanan untuk pameran atau
pekan raya ini hanya dilakukan oleh orang-orang yang khusus mempunyai
urusan bisnisTetapi dalam kenyataannya pada dewasa ini dimana pameran
atau pekan raya banyak dikunjungi oleh masyarakat kebanyakan dengan
tujuan ingin melihat yang membutuhkan fasilitas akomodasi dan transportasi
Disamping itu dalam pekan raya atau pameran biasanya dimeriahkan dengan
berbagai atraksi atau pertunjukan kesenian Itulah sebabnya wisata komersial
ini menjadi kenyataan yang sangat menarik dan menyebabkan kaum
24
pengusaha angkutan dan akomodasi membuat rancanganndashrancangan istimewa
untuk keperluan tersebut
5) Wisata politik jenis wisata ini meliputi perjalanan yang dilakuka untuk
mengunjungi atau mengambil bagian dalam peristiwa kegiatan politik
misalnya perayaan 17 Agustus di Jakarta Biasanya fasilitas akomodasi dan
transportasi serta berbagai atraksi diadakan secara meriah bagi para
pengunjung Disamping itu yang termasuk dalam kegiatan wisata politik
adalah peristiwa-peristiwa penting seperti konfrensi musyawarah kongres
yang selalu disertai dengan kegiatan darmawisata
6) Wisata sosial yang dimaksud dengan wisata ini adalah pengorganisasian suatu
perjalanan yang murah dan mudah untuk memberi kesempatan kepada
masyarakat ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan seperti misalnya
kaum buruh pemuda pelajar mahasiswa petani dan sebagainya Organisasi
ini berusaha untuk membantu mereka yang mempunyai kemampuan terbatas
dari segi finansial untuk dapat memanfaatkan waktu libur atau cuti sehingga
dapat menambah pengalaman dan memeperbaiki kesehatan jasmaniah dan
mental mereka
7) Wisata pertanian wisata pertanian ini adalah pengorganisasian perjalanan yang
dilakukan ke proyek- proyek pertanian perkebunan ladang pembibitan dan
sebagainya dimana wisatawan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan
untuk tujuan studi maupun untuk sekedar menikmati aneka macam tanaman
8) Wisata maritim (bahari) jenis wisata ini biasanya dikaitkan dengan kegiatan
oleh raga di air danau pantai teluk dan laut Misalnya memancing
25
berlayar menyelem sambil melakukan pemotretaan kompetisi berselancar
mendayung berkeliling melihat ndash lihat taman laut dengan pemandangan yang
indah
9) Wisata cagar alam untuk jenis wisata ini biasanya diselenggarakan oleh agen
atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan jalan
mengatur wisata ke tempat atau daerh cagar alam taman lindung hutan
daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh
undang-undang Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan
keindahan alam kesegaran hawa udara pegunungan keajaiban hidup
binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuhndashtumbuhan yang jarang
ditemukan di tempat lain
Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan di atas dapat diambil
suatu pengertian pariwisata adalah suatu kegiatan yang melibatkan orang-orang
yang melakukan perjalanan dengan tujuan untuk mendapatkan kenikmatan dan
memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu dalam kurun waktu tertentu dan bukan
mencari nafkah
E Kerangka Pikir
Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah program yang
diprakarsai oleh kementerian pariwisata dan Ekonomi kreatif Republik Indonesia
pada tahun 2010 Adapun indikator strategi dalam peningkatan DMO ada dua
yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan (2) faktor
eksternal yang meliputi peluang dan ancaman Jika indikator-indikator diatas
26
berjalan dengan baik maka keberhasilan DMO dapat tercapai Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada bagan sebagai berikut
Gambar 2 Kerangka Pikir
F Deskripsi Fokus
Penelitian ini di fokuskan pada strategi pemerintah dalam peningkatan
destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana Toraja Dengan
melalui indikator yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan
(2) faktor eksternal yang meliputi peluang dan ancaman
G Deskripsi Fokus Penelitian
1 Strengths
Kekuatan atau (strengths) adalah kompotensi khusus yang terdapat dalam
organisasi yang berakibat pada pemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha
di pasaran dan setelah penulis melakukan observasi di lokasi obyek wisata Tana
Toraja penulis melihat ada berbagai macam kekuatan yang dimiliki obyek wisata
Tana Toraja seperti a) keindahan alam b) kearifan lokal c) ragam budaya
Strategi Dalam Peningkatan DMO
Faktor Internal
1 (Strengths) Kekuatan
2 (Weaknesses) Kelemahan
Faktor Eksternal
1 (Opportunities) Peluang
2 (Trheats) Aancaman
DMO tercapai
tercapai
27
2 Weaknesses
Kelemahan atau (weaknesses) adalah keterbatasan atau kekurangan yang
menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan
hal ini yang sekarang yang terjadi di Tana Toraja dimana dalam meningkatkan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terkendala dengan berbagai macam
kekurangan seperti a) infrastuktur jalan yang belum optimal b) Kebersihan
kurang terjaga di lokasi obyek wisata
3 Oportunities
Peluang atau (opportunities) adalah berbagai situasi lingkungan yang
menguntungkan bagi suatu satuan bisnis dengan berbagai kekuatan yang dimiliki
obyek wisata Tana Toraja tentu memberikan dampak positif dalam meningkatkan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja seperti a)
agrowisata b) berbagai bisnis lainnya
4 Threats
Ancaman (threats) adalah lingkungan yang tidak menguntungkan suatu
satuan bisnis dengan berbagai kelemahan yang ada tentu akan berdampak negatif
dalam meningkatkan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana
Toraja seperti a) penetrasi budaya luar b) ketergantungan ekonomi
5 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)
DMO adalah suatu bentuk strategis dalam membangun pariwisata baik
ditingkat lokal Regional maupun Nasional Keberhasilan suatu DMO bukan
hanya mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu
28
mengorganisir baik dari segi internal maupun eksternal sehingga DMO dapat
tercapai
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dua bulan di Kabupaten Tana Toraja setelah
seminar proposal dengan tujuan untuk mengetahui strategi pemerintah dalam
peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana
Toraja
B Jenis dan Tipe Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis deskriptif kualitatif yaitu metode
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objektif tentang strategi
pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di
Kabupaten Tana Toraja
2 Tipe Penelitian
Tipe penelitian adalah penelitian fenomena logis yang suatu bentuk
penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang strategi
pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di
Kabupaten Tana Toraja
C Sumber Data
1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan atau
tempat penelitian sedangkan menurut Lofland bahwa sumber data utama dalam
penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan Kata-kata dan tindakan
30
merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau
mewawancarai oleh karena itu penulis menggunakan sumber dari informasi yang
terpilih
2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung tetapi ada
penelitian sebelumnya seperti dokumen buku-buku laporan peraturan-peraturan
pemerintah dan data yang bersifat informasi tertulis yang digunakan dalam
penelitian
D Informan Penelitian
Obyek utama penelitian ini ialah Strategi Pemerintah Dalam peningkatan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Parawisata Di Kabupaten Tana Toraja
Dimana yang dimaksud disini adalah orang yang diharapakan dapat memberikan
data secara obyektif netral dan dapat dipertanggung jawabkan Adapaun
informan dalam penelitian ini yakni sebagai berikut
Tabel 1 Target Informan Penelitian
No Informan Jumlah
1 Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten Tana
Toraja
1 Orang
2 Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten Tana
Toraja
1 Orang
3 Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata
Tana Toraja
1 Orang
4 Trevel Agent 1 Orang
5 Wisatawan 2 Orang
6 Masyarakat 3 Orang
Jumlah 9 Orang
31
E Teknik Pengumpulan Data
1 Wawancara
Dalam penelitian ini peneliti melakukan kegiatan wawancara terhadap
orang-orang yang terlibat langsung dalam proses implementasi program destinasi
manajemen organisasi Dalam melakukan wawancara yang pertama peneliti
wawancarai adalah Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata
Tana Toraja yang kedua Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten
Tana Toraja yang ketiga Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten
Tana Toraja yang keempat travel agent yang kelima wisatawan dan yang
terakhir adalah masyarakat Dalam melakukan wawancara dengan informan yang
terkait peneliti sedikit mengalami kesulitan karena wisatawan dan masyarakat
jarang sekali ada yang mau di wawancarai sehingga peneliti banyak memakan
waktu dalam melakukan wawancara dengan masyarakat dan wisatawan
2 Observasi
Obyek dari pengamatan ini adalah tindakan dari pemerintah dalam proses
implementasi program destinasi manajemen organisasi Sebelum peneliti
mengangkat judul strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja peneliti terlebih dulu
melakukan observasi dengan mendatangi beberapa obyek wisata yang ada di
Kabupaten Tana Toraja seperti wisata Buntu Burake Pango-pango dan lain-lain
sebagainya setelah peneliti menemukan masalah baru mengangkat judul tersebut
diatas dan setelah ujian seminar proposal peneliti turun lagi kelapangan untuk
melakukan penelitian peneliti melakukan observasi kedua dan masalahnya pun
32
masih sama yaitu infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan di obyek
wisata yang tidak terjaga
3 Dokumentasi
Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan melalui rekaman
kegiatan yaitu dengan cara melihat hal-hal penting selama penelitian berlangsung
Rekaman kegiatan tersebut antara lain berupa foto untuk memperoleh gambaran
visual kegiatan pemerintah dalam implementasi program destinasi manajemen
organisasi di kabupaten Tana Toraja Dalam melakukan penelitian peneliti
melakukan dokumentasi berupa foto-foto atau gambar dan melakukan rekaman
pada saat wawancara dengan informan berlangsung dengan menggunakan HP
Samsung serta arsip-arsip atau data yang di dapatkan dari Kantor Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja dan Kantor Badan Pusat Statistik (BPS)
Tana Toraja
F Teknik Analisis Data
Analisis data ialah langkah selanjutnya untuk mengelola data dimana data
yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk
menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitian Dalam
model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman
(dalam Sugiyono 2008) ketiga komponen tersebut yaitu
1) Data reduction (Reduksi data)
Data yang diperoleh dilapanagan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu di
catat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makan lama peneliti
dilapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk
33
itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data Mereduksi data
berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal
yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu
2) Data display (Penyajian data)
Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya
3) Conclusion drawingverification (Penarikan kesimpulan dan verifikasi)
Langkah ke tiga dalam penelitian kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasi Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnya Tetapi apabila data kesimpulan data yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid
dan konsisten saat penelitian kembali kelapangan mengumpulkan data maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel
G Pengabsahan Data
Keabsahan data sebagai usaha untuk memenuhi nilai kebenaran penelitian
yang berkaitan dengan fenomena judul tersebut maka paling tidak ada 3 (tiga)
teknik yang penulis gunakan yaitu
1) Teknik perpanjangan kehadiran penelitian dalam hal ini penulis
memperpanjang waktu di dalam mencari data di lapangan mengadakan
wawancara tidak hanya dilakukan satu kali tetapi peneliti dilakukan berulang
kaliberhari-hari berminggu-minggu bahkan berbulan- bulan Hal ini penulis
lakukan dengan tujuan untuk memperoleh data yang benar disamping itu
34
penulis juga mengadakan ceking data samapi mendapat data yang benar dan
dipertanggung jawabkan secara ilmiah Melakukan pengamatan secara terus-
menerus termasuk kegiatan pengecekan data melalui informan lain untuk
menanyakan kebenaran informasi tersebut dan data lain yang penting
2) Teknik triangulasi Menurut Sugiyono (2008) triangulasi diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai
waktu Lebih lanjut Sugiyono (2008) membagi tringulasi kedalam 3 macam
yaitu
(a) Triangulasi sumber
Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah di
peroleh melalui beberapa sumber Dalam hal ini peneliti melakukan
pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil
pengamatanwawancara dan dokumen-dokumen yang ada Kemudian
peneliti membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara dan
membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang ada
(b) Triangulasi teknik
Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber
yang sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh
dengan wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumen Apabila
denga tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut Menghasilkan data
yang berbeda-beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada
sumber data yang bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data
35
mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya benar karena sudut
pandangnya berbeda-beda
(c) Triangulasi waktu
Waktu yang sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber
masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih
valid sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian
kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan
dengan wawancara observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi
yang berbeda Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda maka
dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian
datanya Triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil
penelitian dari tim peneliti lain yang diberi tugas melakukan pengumpulan
data
3) Teknik ketekunan pengamatan keabsahan data melalui ketekunan
pengamatan dalam peneletian ini di lakukan pada saat penelitian melakukan
observasi dilapangan Peneliti selalu berusaha untuk melakukan
pengamatan seteliti dan setekun mungkin berbagai informasi atau data
yang ada baik dianggap penting maupun kurang penting selalu dianalisis
secermat mungkin
36
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian
1 Letak Geografis
Kabupaten Tana Toraja adalah sebuah Kabupaten di Provensi Sulawesi
Selatan Indonesia Ibu kotanya adalah Makale Kabupaten Tana Toraja di bentuk
berdasarkan Undang-undan Nomor 28 Tahun 2008 tentang kabupaten Toraja di
mekarkanan menjadi 2 Kabupaten pada tanggal 26 November 2008 Kabupaten
Tana Toraja resmi di bagi menjadi Kabupaten Tana Toraja (dengan Ibu kota
Makale) dan Toraja Utara (dengan Ibu kota Rantepao) dengan Bupati bernama Ir
Nicodemus Biringkanae dan Wakilnya bernama Victor Datuan Batara SH yang
dilantik pada tanggal 17022016 di Kantor Gubernur Sulsel Jl Urip Sumoharjo
Kota Makassar
Kabupaten Tana Toraja terdapat hulu sungai yang merupakan salah satu
sungai terpanjang di Sulawesi Selatan yaitu sungai Sarsquodan membelah kota
Rantepao dan Kabupaten Tana Toraja Jarak Ibukota Kabupaten Tana Toraja
dengan Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan sekitar 331 km yang dapat ditempuh
lewat darat dan udara Lewat darat melewati Kabupaten Enrekang Kabupaten
Sidrap Kotamadya Pare-pare Kabupaten Barru Kabupaten Pangkep serta
Kabupaten Maros Dan lewat udara melalui Bandar udara Pongtiku yang berada di
Kecamatan Rantetayo Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu dari 23
kabupaten yang ada di Propinsi Sulawesi Selatan yang terletak diantara
37
2ordm20acutesampai 3ordm30acute Lintang Selatan dan 119ordm30acute sampai 120ordm10acute Bujur Timur
Batas-batas Kabupaten Tana Toraja adalah
1) Sebelah Utara Kabupaten Luwu dan Kabupaten Mamuju
2) Sebelah Timur Kabupaten Luwu
3) Sebelah Selatan Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Pinrang
4) Sebelah Barat Kabupaten Polma
Luas wilayah Kabupaten Tana Toraja tercatat 320577 km2 atau sekitar
5 dari luas Propinsi Sulawesi Selatan yang meliputi 19 sembilan belas
kecamatan Jumlah penduduk pada tahun 2014 berjumlah 289193 jiwa yang
terdiri dari 174604 jiwa laki-laki dan 114589 jiwa perempuan
2 Visi dan Misi Kabupaten Tana Toraja
a) Visi
Terwujudnya Pemerintahan yang kompeten mengelola pembangunan
menuju terciptanya masyarakat religius sejahtera berkeadilan sesuai karakteristik
ekologis sosial ekonomi dan budaya Tana Toraja
b) Misi
(1) Revitalisasi fungsi birokrasi dan meningkatkan kinerja tata kelola
pemerintahan dalam rangka efektifitas pelaksanaan pembangunan serta
distribusi layanan publik yang bersih transparan dan akuntabel
(2) Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan mutu
pendidikan dan layanan kesehatan Penguatan kapasitas peran institusi
keagamaan sosial kemasyarakatan kepemudaan dan perempuan melalui
pengendalian pertumbuhan penduduk serta pengendalian pertumbuhan
38
penduduk dalam rangka terciptanya ketahanan serta kesetiakawanan sosial
(3) Peningkatan ekonomi kerakyatan melalui pendayagunaan dan pengembangan
potensi sumber daya pertanian perkebunan peternakan dan perikanan serta
pengembangan usaha kecil menengah dengan mengandalkan partisipasi
seluruh elemen masyarakat dan dunia usaha dalam rangka peningkatan
kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan
(4) Mengoptimalkan pembangunan infrastruktur desa-kota untuk membuka
isolasi wilayah khususnya daerah terpencil guna mendukung kelancaran akses
layanan publik arus barang dan jasa pengembangan dan diversifikasi potensi
pariwisata serta berbagai potensi usaha produktif masyarakat
5) Menjadikan Tana Toraja sebagai kabupaten terdepan dalam pengembangan
program Gerakan Hijau (Go Green) serta pariwisata berbasis Budaya dan
Lingkungan (Eco-Culture Tourism) di Sulawesi Selatan
3 Keadaan Sosial
Keadaan sosial budaya masing-masing daerah tidaklah sama setiap daerah
memiliki corak adat-istiadat sendiri-sendiri begitu pula dengan kabupaten Tana
Toraja Berikut adalah keadaan sosial budaya kabupaten Tana Toraja
a) Kesehatan
Sampai tahun 2014 di Kabupaten Tana Toraja terdapat 2 rumah sakit
Sedangkan fasilitas kesehatanlain di Tana Toraja terdapat 21 puskesmas Dalam
pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) jumlah akseptor baru yang
terjaring pada tahun 2014 sebanyak 12799 orang Pada umumnya akseptor baru
tersebut memilihmenggunakan kontrasepsi Pil dan suntikan yakni masing-masing
39
5769orang dan 32864 orang Pada tahun 2009 akseptor aktif berjumlah
24536 orang
b) Pendidikan
Pembangunan bidang pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa Pembangunan sumber daya manusia (SDM) suatu negara akan
menentukan karakter dari pembangunan ekonomi dan social karena manusia
adalah pelaku aktif dari seluruh kegiatan tersebutDari tahun ke tahun partisipasi
seluruh masyarakat dalam dunia pendidikan di Tana Toraja semakin meningkat
hal ini berkaitan dengan berbagai program pendidikan yang dicanangkan
pemerintah untuk lebih meningkatkan kesempatan masyarakat untuk mengenyam
bangku pendidikan
Peningkatan partisipasi pendidikan untuk mencapai bangku pendidikan
tertentu harus diikuti dengan berbagai peningkatan penyediaan sarana fisik
pendidikan dan tenaga pendidik yang baik untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel berikut
40
Tabel 2 Jumlah Tingkat Pendidikan di Tana Toraja Tahun 20142015
No Tingkat pendidikan Jumlah Sekolah Jumlah Murid
1 TK 94 Buah 2547 Jiwa
2 SD 231 Buah 20773 Jiwa
3 SLTP 72 Buah 20139 Jwa
4 SMA 18 Buah 9 567 Jiwa
5 SMK 23 Buah 4896 Jiwa
6 Perguruan Tinggi 4 Buah 9527
Sumber Kabupaten Tana Toraja Dalam Angka 2014
c) Agama
Perkembangan pembangunan dibidang spiritual dapat dilihat dari besarnya
sarana peribadatan masing-masing agama Penduduk kabupaten Tana Toraja
mayoritas beragama Kristen baik protestan maupun Katolik tapi yang paling
banyak adalah Kristen Protestan Jadi kegiatan yang berhubungan dengan
kebudayaan setempat diwarnai oleh ajaran kekristenan Tempat peribadatan
agama Kristen yang terdiri dari Kristen Protestan dan Katolik pada tahun 2014
masing-masing berjumlah 695 dan 110 unit
Tabel 3 Jumlah Pemeluk Agama Di Kabupaten Tana Toraja
No Agama Jumlah
1 Kristen protestan 171138
2 Katolik 55020
3 Islam 34020
4 Hindhu 10015
5 Buddha 19
Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015
41
4 Keadaan Budaya dan Pariwisata
Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata
(DTW) di Sulawesi Selatan memiliki daya tarik yang cukup besar baik yang
bersifat budaya alam sejarah maupun buatan Berikut beberapa potensi wisata
yang dimiliki oleh Kabupaten Tana Toraja
a) Budaya
Kabupaten Tana Toraja memiliki kebudayaan yang dikenal dengan
kebudayaan ldquoaluktardquo merupakan salah satu kepercayaan yang diakui di dalam
masyarakat Tana Toraja seperti
(1) Upacara Rambu Solorsquo (acara kematian)
Rambu Solorsquo adalah upacara pemakaman secara adat yang mewajibkan
keluarga dari almarhum membuat sebuah upacara sebagai tanda penghormatan
terakhir dan menghantarkan arwah orang yang meninggal menuju nirwana
Menurut kepercayaan masyarakat Toraja orang yang meninggal baru dianggap
benar-benar meninggal jika upacara adat rambu solorsquo dilaksanakan Oleh sebab
itu jasad orang yang belum diupacarakan masih tetap diperlakukan seperti halnya
orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur dan diberi hidangan makanan dan
minuman bahkan selalu diajak berbicara Upacara adat Rambu Solorsquo terdiri dari
beberapa rangkaian ritual diantaranya pembungkusan jenazah menghias peti
jenazah menurunkan jenazah ke lumbung untuk disemayamkan dan proses
pengusungan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir Selain itu dalam upacara
adat ini terdapat berbagai kegiatan budaya yang menarik yang dipertontonkan
antara lain 1) Marsquopasilaga tedong (Adu kerbau) upacara inilah yang menyedot
42
perhatian turis asing dan wisatawan lokal Kerbau adalah hewan yang dianggap
suci bagi suku Toraja dan Sisembarsquo atau Adu kaki 2) Tari-tarian yang berkaitan
dengan situs rambu solorsquo antara lain ParsquoBadong ParsquoDondi ParsquoRanding
ParsquoKatia Parsquopapanggan dan Passailo Sementara itu untuk seni musik antara lain
Parsquopompang Parsquodali-dali dan Unnosong Marsquotinggoro tedong (Pemotongan
kerbau dengan ciri khas masyarkat Toraja yaitu dengan menebas leher kerbau
dengan parang dilakukan dengan sekali tebas) Kerbau yang akan disembelih
biasanya akan ditempatkan pada sebuah batu yang disebut Simbuang Batu Jenis
kerbau yang terkenal dari Toraja adalah Tedong Bonga tedong bonga harganya
sangat tinggi hingga ratusan juta rupiah Rambu Solorsquo mencerminkan kehidupan
masyarakat Tana Toraja yang suka gotong royong memiliki strata sosial dan
menghormati orang tua
Gambar 3 Marsquorombongan (Penyambutan Tamu)
43
(2) Upacara Syukuran (Rambu Tukarsquo)
Upacara Rambu tukarsquo adalah upacara adat yang berhubungan dengan acara
syukuran di dalam upacara ini tak ada kesedihan yang ada hanya kegembiraan
Misalnya acara pernikahan syukuran panen dan peresmian rumah adattongkonan
yang baru atau yang selesai direnovasi menghadirkan semua rumpun keluarga
dari acara ini membuat ikatan kekeluargaan di Tana Toraja sangat kuat semua
upacara tersebut dikenal dengan nama MaBua Meroek atau Mangrara Banua
Sura Upacara ini menarik karena berbagai atraksi tarian dan nyanyian dari
kebudayaan Toraja yang unik Upacara Rambu Tukarsquo dilaksanakan sebelum
tengah hari di sebelah timur tongkonan Ini berbeda dengan Rambu solorsquo yang di
gelar tengah atau petang hari serta di adakan di sebelah barat tongkonan Sebagai
upacara kegembiraan Rambu Tukarsquo digelar mengiringi meningginya matahari
sedangkan Rambu Solorsquo untuk mengiringi terbenamnya matahari Untuk upacara
adat Rambu Tuka diikuti oleh seni tari seperti Pa Gellu Pa Boneballa Gellu
Tungga Ondo Samalele PaDao Bulan PaBurake Memanna Maluya PaTirra
Panimbong dan lain-lain Untuk seni musik yaitu Papompang PaBarrung
Papelle Musik dan seni tari yang ditampilkan pada upacara Rambu Solo tidak
boleh ditampilkan pada upacara Rambu tukarsquo
44
Gambar 4 Marsquogellursquo (Tari-tarian)
(3) Rumah Tongkonan
Tongkonan adalah rumah tradisional Toraja yang berdiri diatas tumpukan
kayu dan dishiasi dengan ukiran berwarnah merah hitam dan kuning Kata
tongkonan berasal dari bahasa Toraja tongkon (duduk) Tongkonan merupakan
pusat kehidupan sosial suku Toraja ritual yang berhubungan dengan tongkonan
sangatlah penting dalam kehidupan spiritual suku Toraja oleh karena itu semua
anggota keluarga diharuskan ikut serta karena tongkonan melambangkan
hubungan mereka dengan leluhur mereka Pembangunan tongkonan adalah
pekerjaan yang melelahkan dan biasanya dilakukan dengan bantuan keluarga
besar ada 3 jenis tongkonan yaitu 1) Tongkonan layuk adalah tempat menyusun
aturan aturan sosial keagamaan 2) Tongkoan pekaindoran (pekamberan atau
kaparengngesan) adalah berfungsi sebagai temapt pengurus atau pengatur
pemrintahan adat 3) Tongkonan batu arsquoriri adalah berfungsi sebagai tongkonan
penunjang yang mengatur dan membina persatuan keluarga serta membina
warisan
45
Gambar 5 Rumah Tongkonan Tana Toraja
b) Pariwisata
Tana Toraja terkenal akan obyek wisatanya yang sangat indah dan
menarik sehingga diminati para wisatawan Pada tahun 2012 Tana Toraja
mendapatkan program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) pada saat itu
juga kunjungan wisatwan semakin tahun semakin meningkat untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4 Jumlah Kunjungan Wiatawan Tahun Tana Toraja 2012 SD 2016
No
Tahun
Jumlah Wisatawan
Wisnus Wisman
Total
1 2012 20836 13532 34368
2 2013 42319 19324 61643
3 2014 60096 20167 80236
4 2015 82767 15731 98498
5 2016 55037 19491 74528
Sumber Kantor Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja
Tana Toraja memiliki berbagai tempat obyek wisata berikut nama-nama
obyek wisata Tana Toraja
46
(1) Obyek Wisata Lemo
Merupakan sebuah kuburan yang dibuat di bukit batu Bukit ini dinamakan
Lemo karena bentuknya bulat menyerupai buah jeruk (limau) Untuk membuat
lubang ini diperlukan waktu 6 bulan hingga 1 tahun dengan biaya sekitar Rp 30
juta Di pemakaman Lemo terdapat mayat yang disimpan di udara terbuka di
tengah bebatuan yang curam Kompleks pemakaman ini merupakan perpaduan
antara kematian seni dan ritual
Gambar 6 Obyek Wisata Lemo
(2) Obyek Wisata Kambira Atau Baby Grave (Kuburan Bayi Di Dalam Pohon)
Obyek wisata satu ini sangat unik karena jenazah bayi yang sudah
meninggal dimasukkan ke batang pohon Mayat bayi lalu diletakkan ke dalam
dan ditutupi dengan serat pohon dari bahan pelepas enau (kulimbang ijuk) Usia
pohon sekitar 300 ada juga yang 10 tahun dan tersimpan puluhan jenazah bayi
berusia 0-7 tahun di dalamnya Saat ini pohon tempat menyimpan mayat bayi
tersebut sudah tidak digunakan lagi Namun pohon tersebut masih terlihat tegak
berdiri sehingga menjadi daya tarik yang banyak dikunjungi wisatawan lokal mau
pun mancanegara
47
Gambar 7 Obyek wisata Baby Grave
(Penguburan Bayi Dalam Pohon)
(3) Obyek Wisata Makularsquo
Makula terletak di Sangalla sekitar 24 kilometer sebelah selatan kota
Rantepao atau lima enam kilometer di sebelah barat kota Makale Tana Toraja
Terdapat tiga sumber air panas di Makularsquo yang letaknya saling berdekatan Di
sekitar mata air itu berdiri beberapa rumah peristirahatan Pengelolanya sengaja
menyediakan kolam-kolam untuk menampung air panas yang dialirkan dari
sumbernya
Gambar 8 Obyek Wisata Makularsquo (Tempat Permandian)
48
(4) Obyek Wisata Sirope
Obyek wisata Sirope terletak plusmn 6 km di Kecamatan Makale Utara dan 1
km dari jalan poros tempat ini merupakan pemakaman batu pahat di tebing-tebing
batu kapur erong (tempat pemakaman purba dari kayu) dengan beberapa patung-
patung Kompleks pemakaman ini merupakan milik dari kaum bangsawan di
sekitar wilayah Lion dan Tondok Iring
Gambar 9 Obyek Wisata Sirope (Tempat Penguburan)
(5) Obyek Wisata Tumbang Datu Beborsquo
Obyek wisata Tumbang Datu Beborsquo adalah salah satu perkampungan adat
terletak di Kecamatan Sangallarsquo Utara plusmn 7 km dari Makale di sini terdapat
banyak rumah adat tongkonan lokasi upacara adat mata air pemakaman purba
kuburan bayi di pohon benteng pertahanan purba dan lain-lain Masyarakat
masih sangat memegang teguh tradisi
49
Gambar 10 Obyek Wisata Tumbang Datu Bebo
(Rumah Adat Tana Toraja)
(6) Obyek Wisata Tilanga
Obyek wisata Tilanga merupakan kolam alami yang jauh dari hingar
bingar kota terbentuk pada batuan cadas yang dikelilingi pepohonan rimbun
lengkap dengan bunyi-bunyian alam Permandian alam Tilanga terletak di Desa
Sarira Kecamatan Makale Tana Toraja Sulsel jaraknya sekitar 15 kilometer
sebelah selatan Kota Rantepao atau 12 kilometer sebelah utara Kota Makale
Yang menarik dari obyek wisata ini belut berukuran selengan bagian bawah
orang dewasa berenang dengan bebasnya tapi belut-belut tersebut tidak boleh di
tangkap dan di bawah pulang karena penduduk yang tinggal disana
menganggapnya sebagai binatang yang sakral
50
Gambar 11 Obyek Wisata Tilanga (Tempat Permandian)
(7) Obyek Wisata Pango-pango
Obyek wisata Pango-pango merupakan obyek wisata alam yang berada di
atas puncak gunung dengan ketinggian 1600-1700 Mdpl serta terdapat rimbunan
pohon pinus obyek wisata Pango-pango menggabungkan 2 unsur tempat wisata
yaitu wisata alam dan agro wisata Wisata alam Pango-pango terletak sekitar 7
Km dari Kota Makale Kabupaten Tana Toraja
Gambar 12 Obyek Wisata Pango-pango (Wisata Alam)
51
(8) Obyek Wisata Buntu Burake
Obyek wisata Buntu Burake merupakan obyek wisata religi yang
diresmikan pada tanggal 31 agustus 2015 bertepatan hari ulang tahun Kabupaten
Tana Toraja Di atas puncak Buntu Burake terdapat patung Yesus setinggi 40
Meter dan merupakan patung Tuhan Yesus tetringgi kedua di dunia setelah
Christ the king di Polandia setinggi 525 Meter dan di urutan ketiga yaitu patung
Yesus di Rio de janeiro Brasil setinggi 32 Meter
Gambar 13 Obyek Wisata Buntu Burake (Wisata Religi)
4 Keadaan Penduduk
Salah satu modal dasar dalam melaksanakan pembangunan di suatu
daerah adalah sumber daya manusianya dalam hal ini adalah penduduk Apabila
penduduk tersebut diarahkan atau di bina sebagai tenaga kerja yang efektif maka
hal ini merupakan potensi yang sangat besar nilainya Sebaliknya apabila
penduduk tidak di bina atau diarahkan dengan baik sedangkan laju pertumbuhan
penduduk tidak terkendali maka peningkatan kesejahteraan penduduk tidak
52
merata maka hal ini akan mengganggu keamanan stabilitas nasional Penduduk
Kabupaten Tana Toraja berdasarkan hasil akhir tahun 2015 berjumlah 226160
jiwa yang tersebar di 19 Kecamatan yang berjenis kelamin laki-laki lebih
banyak dari penduduk yang berjenis kelamin perempuan lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut
Tabel 5 Jumlah Penduduk Tana Toraja
No Jenis Keleamin Jumlah
1 Laki-laki 114589
3 Perempuan 111623
Total 226160
Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015
B Karakterisitik Informan
Berikut ini dipaparkan Karakterisitik Informan umum meliputi jenis
kelamin umur pendidikan pekerjaan dan pendapatan
1) Karakterisitik Informan berdasarkan jenis kelamin
Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut jenis
kelamin ditunjukkan pada tabel dibawah ini
Tabel 6 Karakterisitik Informan Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase ()
1 Laki-laki 6 665
2 Perempuan 3 335
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret 2016
Data tabel diatas menunjukkan 6 orang informan berjenis laki-laki dengan
persentase (665) sedangkan yang berjenis perempuan 3 orang dengan
persentase (335) Hal ini menunjukkan dalam penelitian ini informan yang
berjenis laki-laki lebih banyak di banding informan yang berjenis kelamin
perempuan
53
2) Umur
Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut umur
ditunjukkan pada tabel dibawah ini
Tabel 7 Karakteristik Informan Berdasarkan Umur
No Klasifikasi Umur Frekuensi Presentase ()
1 30-49 5 66
2 40-49 2 22
3 50-59 2 22
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016
Pada tabel 7 diatas dapat di lihat dari 9 informan berdasarkan umur
menunjukkan bahwa umur yang mendominasi informan berada pada kisaran 30-
49 tahun dengan persentase (66) sedangkan pada kisaran umur 40-49 tahun
(22) dan umur 50-59 tahun (22) adalah merupakan kisaran yang paling kecil
3) Tingkat pendidikan
Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut tingkat
pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 8 Karakterisitik Informan Berdasarkan Pendidikan
No Klasifikasi Pendidikan Frekuensi Presentase ()
1 SD 0 0
2 SMP 0 0
3 SMA 2 222
4 DIII 2 222
5 SI 3 333
6 S2 2 222
Jumlah 9 100
Sumber olahan Data Primer Maret Tahun 2016
54
Pada tabel 8 diatas dapat dilihat dari 9 informan berdasarkan pendidikan
menunjukkan bahwa pendidikan yang mendominasi informan berada pada jenjang
S1 dengan persentase (333) selanjutnya pada jenjang SMAD111 dan S2
persentasenya sama yaitu (222)
4) Pekerjaan
Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut
pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 9 Karakteristik Informan Berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan Frekuensi Persentase
1 PNS 4 44
2 Swasta 2 22
3 Honorer 2 22
4 IRT 1 12
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016
Tabel 9 apat dilihar diatas dari 9 informan berdasrkan pekerjaan
menunjukkan bahwa pekerjaan dari informan lebih banyak yang PNS yaitu 4
orang dengan persentase (44) yang sedang adalah honorer dan swasta yaitu
dengan persentase (22) yang paling sedikit adalah IRT dengan persentase
hanya (12)
5) Pendapatan
Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut
pendapatan dapat dilihat pada tabel berikut
55
Tabel 10 Karakteristik Informan Berdasarkan Pendapatan
No Pendapatan Frekuensi Persentase
1 500-700 ribu 2 25
2 1 ndash 2 juta 2 25
4 4-10 juta 5 50
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016
Tabel diatas menunjukkan bahwa informan yang mempunyai pendapatan
paling banyak ada 5 orang yaitu dengan persentase (50) informan yang
berpendapatan menengah sebanyak 2 orang dengan persentase (25) sedangkan
informan yang berpendapatan paling sedikit ada 2 orang dengan persentase (25)
C Strategi Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi
(DMO) Di Kabupaten Pariwisata Tana Toraja
Strategi yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja adalah analisis SWOT
karena analisi SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan suatu
masalah proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal dan faktor
eksternal Untuk mengetahui apakah DMO pariwisata Tana Toraja sudah tercapai
atau belum dapat dilihat dari hasil wawancara di bawah ini
1 Faktor internal
Faktor internal terbagi atas dua yaitu faktor kekuatan yang meliputi
keindahan alam kearifan lokal dan ragam budaya sedangkan faktor kelemahan
meliputi infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan kurang terjaga
56
a) Kekuatan
Indikator pertama Kekuatan terdiri dari tiga sub variabel yaitu 1)
keindahan alam 2) kearifan lokal 3) ragam budaya Ketiga sub variabel akan
dijelaskan di bawah ini
(1) Keindahan alam
Sebuah keindahan alam sangat dibutuhkan dalam meningkatkan destinasi
pariwisata karena dengan adanya keindahan alam yang menarik dan sejuk akan
menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan Ketika ditanyakan tentang keindahan
alam berikut tanggapan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten
Tana Toraja
ldquoDari segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki panorama
alam yang sangat menarik dan sejuk pada saat kita memasuki kawasan
obyek wisata yang ada di Pango-pango kita dapat rasakan kesejukan di
alam bebas Sekitar wilayah Pango-pango ini banyak ditanami berbagai
macam tanaman salah satunya produk unggulan seperti kopi coklat
markisa kacang tana dan jagung dan beragam sayuran selain itu juga di
penuhi rimbunan pohon pinus tak salah kalau obyek wisata yang satu ini
menjadi kunjungan favoritrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Hasil wawancara lainnya dengan Sekertaris Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoSalah satu yang menjadikan obyek wisata Tana Toraja diminati para
pelancong dunia baik wisata lokal maupun mancanegara adalah panorama
alamnya yang sangat bagus dan indah karena letak obyek wisata terletak
diatas gunung diatas kita dapat melihat kota Makale Rantepao dan
sekitarnyardquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari
segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki beragam keindahan
misalnya panorama alam yang indah sejuk dan menarik serta dilokasi obyek
57
wisata banyak ditemui berbagai macam tanaman seperti kopi markisa jagung
kacang tanah dan rimbunan pohon pinus diatas juga kita dapat melihat kota
Makale Rantepao dan sekitarnya Terkait dengan keindahan alam obyek wisata
Tana Toraja lebih lanjut Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoObyek wisata yang ada di Tana Toraja dari segi keindahan memang
sangat menarik salah satunya di Buntu Burake disana kita dapat melihat
keindahan alamnya seperti gunung-gunung yang indah dipandang serta
batu-batu yang ada diokasi obyek wisata yang tak kalah uniknya batunya
yang tinggi dan lonjong serta terdapat patung yesus yang tertinggi kedua
di dunia pembangunan wisata religi ini tak lain untuk meningkatkan
destinasi wisatawan serta meminimalisir kelemahan dan ancaman yang
adardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Sementara penjelasan yang diberikan oleh Travel agent Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoMemang Tana Toraja Memiliki keindahan alam yang luar biasa tapi
keindahan alam yang ada di obyek wisata di Buntu Burake pada saat
musim hujan tidak dapat kita rasakan karena gelap ditutupi oleh awan
serta dilokasi obyek wisata sangat licin jadi lebih bagusnya datang
berkunjung pada saat musim kemaraurdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa
keindahan yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja memang sangat luar biasa
contohnya obyek wisata di Buntu Burake diatas kita dapat merasakan keindahan
alam seperti gunung-gunung yang indah batu-batunya yang unik karena tajam
panjang dan lonjong serta patung yesus yang tertinggi kedua di dunia tetapi
keindahan alamnya tidak dapat dirasakan pada saat hujan turun karena gelap
ditutupi oleh awan Terkait hal tersebut informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Toraja mengatakan bahwa
58
ldquoKeindahan alam obyek wisata yang ada di Toraja ini memang luar biasa
contohnya obyek wisata yang ada di Pango-pango kalau ingin berkunjung
bagusnya bermalam di pagi hari kita terasa diatas awan karena pada saat
sang matahari terbit di ufuk timur pemandangan menakjubkan lainnya
dapat kita saksikan Arak-arakan awan putih indah berada tepat di bawah
kita yang menyelimuti seluruh kota Makale dan sekitarnya dari atas
puncaknyardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara tanggapan informan selaku masyarakat kabupaten Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoKalau ingin melihat keindahan obyek wisata Tana Toraja yang ada di
Buntu Burake itu pada saat sore hari diatas kita akan merasakan kesejukan
serta keindahannya pada saat matahari akan terbenam cahayanya yang
kuning keemasan dihiasi dengan baluran putih awan yang berarak tak
beraturan pernak-pernik mutiara yang sedang menggantung di tengah
warna kuning sang mentarirdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat di katakan bahwa
keindahan obyek wisata Tana Toraja memang luar biasa apalagi pada pagi hari
dan sore hari pada saat matahari terbit di ufuk timur dan sore hari pada saat
matahari mau terbenam
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat
dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian pada indikator Strengths
(kekuatan) bahwa suatu satuan bisnis atau perusahaan harus memiliki keunggulan
komparatif oleh unit usaha di pasaran salah satunya seperti keindahan alam
dimana keindahan alam yang dimimiliki merupakan keunggulan dari obyek
wisata Tana Toraja dengan begitu pemerintah Tana Toraja dapat memanfaatkan
kekuatan dan peluang dalam meningkatkan destinasi serta dapat meminimalisir
berbagai kelemahan dan ancaman yang ada
59
(2) Kearifan lokal
Kearifan lokal adalah kepandaian dan strategi-strategi pengelolaan alam
semesta dalam menjaga keseimbangan ekologis yang sudah berabad-abad teruji
oleh berbagai bencana dan kendala serta keteledoran manusia Kearifan lokal
tidak hanya berhenti pada etika tetapi sampai pada norma dan tindakan dan
tingkah laku sehingga kearifan lokal dapat menjadi seperti religi yang
memedomani manusia dalam bersikap dan bertindak baik dalam konteks
kehidupan sehari-hari maupun menentukan peradaban manusia yang lebih jauh
Ketika ditanyakan tentang kearifan lokal berikut tanggapan informan selaku
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tana Toraja
ldquoKearifan lokal Tana Toraja dari segi adat sudah banyak mengalami
perubahan contohnya perbudakan dulunya budak di suruh-suruh misalnya
menumbuh padi kasi makan babi cuci piring dan lain lain-lain
sebagainya tapi sekarang itu sudah tidak berlaku tapi identitasnya sebagai
budak tidak akan hilang rdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Sementara tanggapan dari informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoSaat ini beberapa dari kebudayaan di Tana Toraja sudah tidak orisinil
lagi misalnya saja rumah adat toraja yaitu tongkonan dulu atap rumah
tongkonan itu terbuat dari kayu sehingga terlihat sangat unik namun
sekarang sudah ada yang menggunakan atap seng begitu juga dengan
lantainya yang dulunya masih menggunakan kayu sekarang sudah di cor
dan memakai keramik sehingga keindahan dan keunikannya berkurang rdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan di atas dapat di katakan bahwa kearifan
lokal Tana Toraja sudah mulai berkurang keasliannya dan keorisinalitasnya
karena beberapa adat Toraja sudah banyak mengalami perubahan misalnya
perbudakan yang tak lagi di suruh-suruh serta rumah adat tongkonan yang
60
dulunya menggunakan kayu sebagai lantainya tapi sekarang sudah banyak yang
cor dan menggunakan keramik sehingg keunikannya berkurang Sehubungan
dengan kearifan lokal Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKearifan lokal dari segi budaya sudah mulai memudar contohnya dalam
pesta rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya tamu atau keluarga
yang datang memakai baju bolong (baju hitam) naum sekarang sudah ada
yang tidak memakai baju hitam menurut saya ada baiknya pemerintah
membuat PERDA Tentang Kearifan Lokal agar budaya yang dimiliki tdak
mudah berubah dan memudarrdquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan tanggapan informan di atas maka dapat di analisa bahwa
dalam pelaksanaan upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya
semua memakai baju hitam baik tamu maupun keluarga tapi kenyataannya sudah
ada yang tidak memakai baju bolong (baju hitam) maka dari itu Ketua DMO
Pariwisata Tana Toraja menyarankan agar pemerintah Tana Toraja mengeluarkan
Peraturan Daerah (PERDA) Tentang Kearifan Lokal agar kearifan lokal Tana
Toraja tetap terjaga dan tidak mudah memudar maupun berubah Sehubungan
dengan kearifan lokal Travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKearifan lokal dari segi baju sudah sangat bagus di mana dalam
melaksanakan upacara rambu tukarsquo (acara syukuran) misalnya acara
pernikahan dimana dalam pelaksaanaannya penerima tamu menggunkan
baju adat Toraja yaitu kandaura dan baju bodoh (baju indorsquo) dilengkapi
dengan aksesoris Tana Torajardquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara tanggapan dari wisatawan yang datang berkunjung ke Tana
Toraja mengatakan bahwa
ldquoberbicara mengenai kearifan lokal Tana Toraja dari segi budaya baik
budaya rambu solorsquo (acara kematian) dan budaya rambu tukarsquo (acara
syukuran) sangat orisinil karena budaya ini ada sejak dari dulu sampai
61
sekarang dan tidak mudah di pengaruhi oleh budaya luar karena
masyarakat Toraja sangat mengharagai budaya mereka dengan tetap
menjaga eksistensi kearifan lokal inilah sehingga Toraja dikenal baik
lokal maupun mancanegara serta budaya ini dijadikan budaya wisatardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara tanggapan dari masyarakat dikabupaten Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoMengenai kearifan lokal sudah banyak yang tidak orisinil lagi karena
upacara-upacara yang digelar di Toraja khususnya di Tana Toraja sudah
mulai berkurang atau sudah jarang di laksanakan seperti dalam syukuran
rumah tongkonan yang baru dan acara pesta panen biasanya digelar acara
sisembarsquo (adu kaki) sebagai ungkapan syukur Tapi saat ini kebanyakan
upacara yang digelar hanya rambu solorsquo (pesta kematian) dan rambu tukarsquo
( pesta pernikahan)rdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan beberapa informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa dari segi budaya rambu solorsquo dan rambu tukarsquo sangat orisinil
karena budaya itu masih dilestarikan sampai sekarangserta dalam pelaksanaan
rambu tukarsquo semua penerima tamu menggunakan baju adat Toraja dilengkapi
dengan aksesoris Toraja dan disisi lain ada juga yang sudah tidak orisinil lagi
karena berbagai upacara syukuran sudah mulai jarang dilaksanakan seperti
mangrara tongkonan dan acara pesta panen yang biasanya dilakukan acara
sisembarsquo
(3) Ragam budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit termasuk sistem agama dan politik adat
istiadat bahasa perkakas pakaian bangunan dan karya seni Sehubungan dengan
62
budaya berikut tanggapan informan selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
ldquoBudaya Tana Toraja merupakan warisan dunia dan dijadikan wisata
budaya dari berbagai budaya yang ada yang paling menarik adalah
upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana upacara rambu solorsquo
dulunya hanya dilakukan oleh bangsawan akan tetapi sekarang sudah
mulai bergeser siapa yang kaya itulah pestanya yang paling meriah meski
demikian dalam pelaksanaannya dilakukan berdasarkan stratifikasi sosial
ada tingkatan-tingkatannya seperti tanarsquo bulaan (kasta tertinggi) tanarsquo
bassi (kasta menengah) tanarsquo karurung ( kasta rendah) dan tanarsquo kua-kua
(sangat rendah)rdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dalam
pelaksanaan upacara rambu solorsquo yang dulunya hanya bisa dilakukan oleh orang
bangsawan tapi sekarang sudah mengalami pergeseran dimana orang yang kaya
itulah yang pestahnya lebih meriah tapi meski demikian tetap diukur berdasarkan
status sosialnya Sehubungan dengan budaya ini lebih lanjut Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan
ldquoSelain budaya rambu solorsquo Tana Toraja juga memiliki berbagai macam
budaya lainnya yang juga menarik salah satunya adalah penguburan bayi
yang ada di baby grave yang dikubur dalam pohon dimana 1 pohon
terdapat 10 mayat bayi di dalam maka tak heran kalau Tana Toraja
diminati oleh para pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun
mancanegarardquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Sementara tanggapan dari informan selaku Ketua Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoSelain budaya rambu solorsquo (acara kematian) ada juga budaya rambu tukarsquo
(acara syukuran) seperti acara pernikahan dimana dalam pelaksanaannya
diiringi dengan parsquogellu (tari-tarian) parsquopenawai (memaparkan asal usul
calon pengantin) dan dilaksanakan pada saat matahari mulai naik berbeda
dengan rambu tukarsquo yang dilakukan pada saat matahari mulai turun begitu
menariknya budaya Torajardquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
63
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
budaya Tana Toraja bukan hanya rambu solorsquo ada juga budaya penguburan bayi
dalam pohon dimana dalam 1 pohon terdapat 10 mayat bayi serta budaya lainnya
adalah budaya rambu tukarsquo seperti acara pernikahan yang dilksanakan pada saat
matahri mulai naik serta di iringi dengan parsquogellu dan marsquopenawai Terkait
dengan budaya tersebut travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoTana Toraja terkenal karena budayanya yang begitu menarik salah
satunya adalah ketika seorang bangsawan meninggal atau seorang yang
tak murni bangsawan biasanya tak langsung dikubur melainkan disimpan
di rumah berminggu-minggu berbulan-bulan bahkan puluhan tahun
tergantung kesiapan keluarga dan mereka memperlakukan mayat seperti
orang yang hidup dimana mayat disiapkan makanan dan minuman mayat
tersebut baru dianggap mati setelah selesai melakukan upacara rambu
solorsquo (acara kematian)rdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara tanggapan dari informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan
ldquoTidak salah kalau Tana Toraja diminati para wisatawan mancanegara
karena memang budaya Tana Toraja luar biasa seperti dalam pelaksanaan
upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana pemotongan kerbau dan
babi banyaknya hewan yang di potong tergantung kemampuan ekonomi
keluarga serta berbagai kegiatan budaya dipertontonkan seperti parsquosilaga
tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-tarian seperti parsquobadong
passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara marsquotinggoro tedong
(pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja yaitu dengan
menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas budaya
inilah yang menjadikan Tana Toraja dikenal baik nusantara maupun
mancanegarardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
ketika masyarakat Toraja meninggal biasanya tidak langsung dikubur melainkan
disimpan di atas rumah dan diperlakukan seperti orang yang hidup serta dalam
64
pelaksanaan rambu solorsquo dilakukan pemotongan kerbau dan babi banyaknya
pemotongan hewan tergantung dari keamampuan keluarga semakin banyak
hewan yang dipotong maka semakin tinggi pula status sosial seseorang
Sehubungan dengan budaya berikut tanggapan informan selaku masyarakat di
kabupaten Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBudaya masyarakat Toraja banyak orang menganggap tradisi yang
pemborosan karena besar biaya yang harus dikeluarkan untuk
penyelenggaraannya bahkan ada yang tertunda berbulan-bulan bahkan
bertahun-tahun karena harus mengumpulkan biaya bahkan ada yang
mengatakan orang Toraja mencari kekayaan untuk di pakai pada pesta
rambu solorsquo tapi bagi masyarakat Toraja berbicara pemakaman bukan
hanya tentang upacara status jumlah kerbau dan babi yang dipotong
tetapi juga soal malu (sirirsquo) dan hal inilah yang meneyebabkan upacara
rambu solorsquo terkait dengan tingkat stratifikasi sosialrdquo
(Wawancara AA 44 tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa bukan
soal pemborosan atau dengan kata orang Toraja mencari kekayaan hanya untuk
pesta rambu solorsquo tapi karena faktor malu karena upacara rambu solo terkait
dengan stratifikasi sosial Terkait dengan budaya berikut tanggapan masyarakat
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBudaya Tana Toraja memang terkenal akan keunikannya salah satu
budaya Toraja yang unik salah satunya yaitu pada saat orang yang murni
bangsawan maupun yang tidak murni bangsawan meninggal dunia pada
saat selesai dimandikan akan di make up dan apabila yang meninggal
adalah gadis akan dipakaikan baju seloyor kalau orang tua dipakaikan
baju bodoh (baju indorsquo) sedangkan kalau yang meninggal laki-laki baik
orang tua maupun remaja akan dipakakan jas dan dasi dan setelah itu
barulah dikasih masuk peti lalu disimpan dalam kamar dimana kamarnya
dihiasi begitu indah pada saat mau di pestakan akan dibuatkan peti baru
yang dihias sesuai stratifikasi sosialnyardquo
(Wawancara MT 38 Tahun 19032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas maka dapat dikatakan bahawa
pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan
65
disimpan dirumah dalam kamar yang sudah dihiasi begitu indah dan petinya tidak
sembarang dihiasi melainkan sesuai stratifikasi sosialnya
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat
dikatakan dari segi budaya Tana Toraja memang begitu menarik sehingga
dijadikan wisata budaya dimana pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung
dimakamkan melainkan disimpan dirumah pelaksanaannya tergantung pada
kesiapan keluarga dalam pelaksanaannya banyak macam kegiatan budaya
dipertontonkan seperti parsquosilaga tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-
tarian seperti parsquobadong passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara
marsquotinggoro tedong (pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja
yaitu dengan menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas
selain itu ada penguburan bayi dalam pohon dimana satu pohon terdapat sepuluh
mayat bayi didalam maka tak heran kalau Tana Toraja banyak diminati para
pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun mancanegara
b) Kelemahan
Indikator kedua kelemahan terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)
infrastruktur jalan yang belum optimal dan 2) kebersihan yang kurang tergaja di
lokasi obyek wisata
(1) Infrastruktur jalan yang belum optimal
Infrastruktur jalan yang belum optimal menuju obyek wisata tentu sangat
mengganggu dan membahyakan bagi wisatawan yang datang berkunjung Ketika
ditanyakan tentang infrastruktur jalan yang belum optimal Kepala Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
66
ldquoObyek wisata yang ada di Tilanaga (tempat permandian) dari segi
infrastruktur jalannya sangat kecil berlubang disana sini jalanan naik
turun dan menanjak hal ini menjadi salah satu kendala dalam
meningkatkan destinasi kami selaku pihak terkait akan berusaha
mengatasi hal inirdquo
(wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Sementara hasil wawancara dengan informan selaku Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBerbicara tentang infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di
Tana Toraja memang sebagian sangat jelek misalnya jalan menuju obyek
wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan) sangat jelek berlubang
dan lebar jalan sekitar 1 meter lebih hal tersebut menjadi salah satu
kendala dalam peningkatan destinasirdquo
(Wawanacar LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
jalan menuju beberapa obyek wisata banyak yang rusak seperti jalan menuju
obyek wisata di Tilanga dan Sirope jalannya yang menanjak berlubang serta lebar
jalannya hanya 1 meter lebih Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum
optimal berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajamen
Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKeberhasilan DMO dapat dilihat salah satunya dengan infrastruktur jalan
kalau masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata maka DMO belum
tercapai seperti program DMO Tana Toraja belum optimal karena masih
banyak jalan menuju obyek wisata yang jelek contohnya jalan menuju
obyek wisata di Buntu burake pada saat kita memasuki gerbang jalannya
yang berbatu dan pendakian yang cukup jauh hal ini sanagat mengganggu
dan membahayakan bagi wisatawan kami selaku pihak terkait menyadari
hal ini serta berkeinginan besar untuk memperbaiki tapi kami terkendala
dengan dana yang masih minimrdquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
keberhasilan suatu DMO dapat dilihat dari infrastruktur jalan dan DMO Tana
Toraja belum tercapai karena masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata
67
salah satunya jalan menuju obyek wisata di Buntu burake jalannya yang berbatu
dan pendiakian yang cukup jauh Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum
optimal berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan
bahwa
ldquojalan menuju obyek wisata tidak semuanya rusak sebagian sudah ada
yang bagus seperti jalan menuju obyek wisata yang ada di baby grave
jalannya sudah di aspal dan juga lebar sekitar 4 meterrdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Berdasrkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari
segi infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di Sirope sudah bagus
karena jalannya sudah di aspal dan juga lebar Terkait dengan infrastruktur jalan
yang belum optimal berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoJalan menuju obyek wisata Buntu burake sangat menakutkan dan
membahayakan bagi wisatawan dimana terdapat jurang dipinggir jalan
apalagi jalan menuju obyek wisata ini pada saat musim hujan sangat licin
saya berharap agar pemerintah membuatkan pagar jalanan dan melakukan
perbaikan jalan agar wisatawan sering datang berkunjungrdquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara hasil wawancara dengan informan selaku masyarakat Tana
Toraja mengatakan bahwa
ldquoMengenai infrastruktur jalan memang belum optimal karena masih
banyak jalan menuju obyek wisatai yang kurang bagus seperti jalan
menuju obyek wisata di Sangngallarsquo jalanya yang berlubang becek karena
digenangi air tapi dari segi lebarnya sudah lumayan sekitar 3 meterrdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dari segi
infrastruktur jalan menuju obyek wisata di Tana Toraja belum optimal karena
68
masih banyak jalan menuju obyek wisata yang becek dan digenangi air pada saat
musim hujan serta terdapat jurang tidak dipasangkan pagar jalanan
Berdasarkan hasil wawancara dari berbagai informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur jalan di obyek wisata Tana Toraja
belum optimal karena masih banyak obyek wisata yang infrastruktur jalan rusak
dan belum memadai seperti berlubang berbatu licinterdapat jurang yang tidak di
pasangkan pagar jalan serta lebar jalan yang masih kecil sekitar 1 meter lebih
Dengan melihat kelemahan yang ada dapat dikatakan dalam meningkatkan DMO
Pariwisata Tana Toraja belum tercapai
(2) Kebersihan yang kurang terjaga di obyek wisata
Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran termasuk diantaranya
debu sampah dan bau dalam hal ini wisatawan lokal maupun wisatawan
mancanegara perlu menjaga kebersihan lingkunagan obyek wisata agar keindahan
obyek wista terlihat indah dan menarik Seperti wawancara yang dilakukan
dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoDari segi kebersihan saya rasa belum optimal karena masih banyak
obyek wisata yang ada di Tana Toraja yang kotor dan baursquo seperti yang
ada di Pango-pango di lokasi obyek wisata sangat baursquo karena banyak
wisatawan buang air kecil sembarangan termasuk wisatawan laki-laki hal
ini terjadi karena memang tidak ada wc di lokasi obyek wisata kami
selaku pihak terkait akan membuat wc di setiap obyek wisata yang ada di
Tana Toraja
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Bedasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari
segi kebersihan obyek wisata Tana Toraja belum optimal karena masih banyak
obyek wisata Tana Toraja yang kotor dan baursquo seprti obyek wisata di Pango-
pango dimana wisatawan buang air kecil sembarangan hal ini terjadi karena
69
belum adanya wc yang disediakan oleh pihak terkait Terkait dengan kebersihan
yang tidak terjaga di obyek wisata Tana Toraja lebih lanjut Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoKeindahan obyek wisata tergantung dari kebersihannya dan menurut
saya dari segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata saya rasa sudah
lumayan bagus seperti obyek wisata yang ada di baby grave dan obyek
wisata di Pango-pango itu sangat bersih karena memang ada tim khusus
untuk menjaga kebersihan lokasi wisata tersebutrdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa dari
segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata sudah bagus seperti obyek wisata
yang ada di baby grave dan obyek wisata di Pango-pango Terkait dengan
kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku Ketua
Destinasi Manajemen Organisasi Pariwisata (DMO) Cluster Tana Toriaja
mengatakan bahwa
ldquoKebersihan suatu DMO dapat dilihat salah satunya dengan
kebersihannya apabila obyek wisata masih ada yang kotor berarti dalam
pengelolaan DMO belum tercapai dan saya menyadari bahwa DMO Tana
Toraja belum tercapai karena masih ada obyek wisata di Tana Toraja yang
masih kotor seperti obyek wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan)
kebersihannya kurang terjaga daun-daun yang jatuh dibiarkan
bertumpukan di lokasi obyek wisata sampah ada dimana-mana karena
wisatawan yang datang berkunjung membuang sampah sembarangan
(Wawancara LB 58 Tahun 15052016)
Sementara tanggapan lain dari salah satu informan selaku travel agent
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoMasih banyak obyek wisata di Tana Toraja yang masih kotor salah
satunya di obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian) yang
terletak dalam hutan dimana kolamnya banyak daun-daun yang terapung
di bawah karena di sekeliling kolam banyak pohon besar serta pohon-
pohon bambu yang menaungi air di permandian tapi dari segi airnya
sangat jernihrdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
70
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari
segi kebersihan belum optimal karena masih banyak obyek wisata Tana Toraja
tidak terjaga kebersihannya seperti obyek wisata di sirope (tempat penguburan)
dimana dilokasi obyek wisata ini banyak sampah dan daun-daun yang jatuh
dibiarkan begitu saja dan obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian)
banyak daun-daun yang terapung di kolam karena banyak pohon-pohon besar dan
pohon bambu yang mengelilingi kolam tersebut Terkait dengan kebersihan yang
kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoDari segi kebersihan tangga di lokasi obyek wisata yang ada di Buntu
burake (wisata religi) Tana Toraja belum optimal karena tangganya
dipenuhi dengan tanahlumpur apalagi kalau musim hujan karena obyek
wisata ini ada 770 tangga yang di lewati baru sampai di patung Yesus
tertinggi di duniardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Berdasarkan penjelasan dari informan diatas dapat dikatakan kebersihan
dari segi tangga yang ada di obyek wisata Buntu burake belum optimal karena
tangganya banyak di penuhi dengan tanah apa lagi kalau musim hujan Terkait
dengan kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku
masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBerbicara mengenai kebersihan dari segi WC di obyek wisata yang ada di
Tilanga itu sudah bagus dan bersih karena bak dan lantainya menggunakan
keramik airnya juga sangat jernihrdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas maka dapat
dikatakan bahwa dari segi kebersihan WC di obyek wisata yang ada di Tilanga
71
sudah bagus dan bersih airnya juga yang sangat jernih serta kebersihan bak
airnya sudah sangat bersih dan lantai baknya juga menggunakan keramik
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas maka
dapat disimpulkan bahwa keberhasilan suatu DMO dapat dilihat salah satunya
dengan kebersihan apabila masih ada obyek wisata yang masih kotor maka dapat
dikatakan dalam pengelolaan DMO Pariwisata Tana Toraja belum tercapai karena
masih banyak obyek wisata yang masih kotor meski demikian sudah ada juga
yang sudah bersih
2 Faktor eksternal
Faktor eksternal terbagi atas dua yaitu a) peluang meliputi agrowisata dan
berbagai bisnis b) ancaman meliputi penetrasi budaya luar dan ketergantungan
ekonomi
a) Peluang
Indikator ketiga Peluang yang terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)
agrowisata 2) berbagai bisnis Kedua sub variabel akan di jelaskan di bawah ini
(1) Agrowisata
Agrowisata merupakan peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja
Ketika ditanyakan tentang peluang agrowisata berikut tanggapan dari Kepala
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKeunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi dan tanaman
sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango di lembah yang indah dan
mempesona serta mengelilingi perkampungan tradisional yang didukung
bentukan geologibenteng alam dan perbukitan dan pegunungan yang
mempesona keunikan inilah yang menjadikan obyek agrowisata ini
banyak diminati para wisatawanrdquo (Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
72
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa keunikan
aggrowisata di tana Toraja adalah hamparan kebun kopi serta perbukitan dan
pegunungan yang mempesona Sehubungan dengan hal tersebut berikut
tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
mengatakan bahwa
ldquoAgrowisata Tana Toraja memang menarik dan sejuk keindahan dapat
kita rasakan pada saat kita memasuki kebun kopi jagung serta sayur-
sayuran yang begitu subur indah dipandang apalagi pada pagi harirdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Sementara hasil wawancara dengan Ketua Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoSebelumnya Tana Toraja hanya mengandalkan wisata budaya dan wisata
alam tapi sekarang sudah ada agrowisata yang ada di Pango-pango yang
banyak menarik wisatawan dan kami selaku pihak terkait merencanakan
penambahan lokasi obyek agrowisata agar kunjungan wisatawan semakin
meningkat hal ini dilakukan untuk meminimalisir kelemahan dan
ancaman yang adardquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan keterangan informan diatas dapat dikatakan bahwa
keindahan agrowisata di Tana Toraja dapat kita rasakan pada saat kita memasuki
kebun kopi dan sayur-sayuran di dalam kita merasakan kesejukan yang luar biasa
apalagi pada pagi hari serta pihak terkait akan berusaha mengembangkan obyek
agrowisata agar wisatawan semakin tertarik Terkait dengan hal tersebut berikut
tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoPemerintah Tana Toraja selalu mengingatkan masyarakat yang ada di
daerah Pango-pango agar selalu menjaga kelestarian lingkungan agar
wisata agro selalu diminati para wisatawan karena kedatangan wisatawan
membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat maupun
masyarakat sekitarnyardquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
73
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa masyarakat
selalu diingatkan agar tetap menjaga kelestarian lingkungan disekitar obyek
agrowisata agar wisatawan semakin tertarik karena kunjungan wisatawan
membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat serta masyarakat
sekitarnya Sehubungan dengan agrowisata tersebut berikut tanggapan informan
selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoAgrowisata Tana Toraja memang memberikan peluang yang luar biasa
baik untuk masyarakat sendiri maupun untuk peningkatan destinasi obyek
wisata karena beberapa produk tanaman unggulan seperti kopi dan
markisa dimana wisatawan yang datang bisa memetik sendiri buah kopi
tentu dengan hal tersebut bisa memberikan kepuasan tersendiri bagi
wisatawan yang datangrdquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara penjelasan lain dari salah satu informan selaku masyarakat
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoAgrowisata memang menjadi peluang dalam meningkatkan obyek wisata
dan meningkatkan perekonomian masyarakat saya harap agar pemerintah
menambah obyek agrowisata serta menambah tamanaman buah seperti
starawberry dan apel di obyek wisata di Pango-pango agar wisatawan
semakin tertarik untuk datang berkunjung ke Tana Toraja karena
agrowisata Tana Toraja baru ada satu dan perlu penambahan
pembangunan wisata agrordquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan keterangana informan diatas dapat dikatakan bahwa
agrowisata menjadi salah satu peluang bagi masyarakat Tana Toraja dalam
meningkatkan perekonomian dan diharpakan agar pemerintah menambah obyek
agrowisata serta menambah tanamanan buah strawberry dan apel di obyek wisata
Pango-pango agar wisatawan semakin tertarik untuk datang berkunjung
Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas dapat disimpulkan
bahwa agrowisata Tana Toraja menjadi peluang yang luar biasa bagi msyarakat
74
dalam meningkatkan ekonomi serta dalam peningkatan destinasi obyek wisata
keindahan serta kesejukan yang dimiliki menjadikan wisata agro ini diminati para
wisatawan
(2) Berbagai bisnis
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual yang menjual jasa atau barang
kepada pembeli atau konsumen ataupun bisnis lainnya untuk memperoleh laba
Ada tiga hal penting dalam bisnis yaitu menghasilkan barang dan jasa mencari
profit dan memaksimalkan kebutuhan konsumen Seperti wawancara yang
dilakukan dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja
mengatkan bahwa
ldquoBerbicara tentang obyek wisata Tana Toraja yang diminati para
wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara tentu muncul
berbagai peluang salah satunya adalah berbisnis seperti pembangunan
hotel dengan membangun hotel tentu membuka lowongan kerja bagi
masyarakat Toraja serta memberikan keuntungan yang besar bagi pemilik
hotelrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Berdasarkan keterangan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
salah satu peluang yang dibuka msyarakat Tana Toraja adalah pembangunan hotel
selain membuka lowongan kerja tentu juga memberikan keuntungan besar bagi
pemilik hotel Sehubungan dengan hal tersebut berikut tanggapan informan
selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoBisnis merupakan salah satu peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja
dengan adanya obyek wisata masyarakat dapat berbisnis misalnya
penjualan aksesoris Tana Toraja seperti kalung gantungan kunci gelang
dan lain-lain sebagainyardquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
75
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
dengan adanya obyek wisata yang ada di Tana Toraja membuka peluang salah
satunya adalah bisnis seperti menjual berbgai aksesoris Tana Toraja Terkait
dengan hal tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoMasyarakat Tana Toraja dalam memanfaatkan peluang mereka membuka
berbagai macam bisnis salah satunya adalah membuka restaurant dan
menyediakan berbagai macam makanan dan minuman khas Tana Toraja
seperti parsquopeong (daging yang dimasak dalam bambu) sorsquokorsquo (beras ketan
yang dicampur dengan santan) sarabba dan lain-lain sebagainyardquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku travel agent
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoAda banyak bisnis yang di buka msyarakat Tana Toraja misalnya
penjualan kue khas Tana Toraja seperti deppa tori bajersquo serta bisnis
rental mobil dan sebagainya bisnis ini memberikan dampak positif selain
keuntungan yang didapatkan juga berbuat untuk bangsa dengan cara
membantu mengembangkan obyek wisatardquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
masyarakat Tana Toraja membuka berbagai macam bisnis dan memanfaatkan
betul peluang yang ada dengan mengharapkan keuntungan Terkait dengan hal
tersebut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana
Toraja mengatakan bahwa
ldquoAdanya obyek wisata Tana Toraja yang begitu menarik dan diminati para
pelancong memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam
meningkatkan perekonomian dengan memanfaatkan peluang yang ada
misalnya berbisnis masyarakat membuka berbagai bisnis yang ada salah
satunya adalah bisnis rental mobilrdquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
76
Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku masyarakat
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBisnis memang menjadi peluang besar untuk masyarakat Tana Toraja
dalam meningkatkan perekonomian dalam memenuhi kebutuhan sehari-
hari misalnya bisnis kecil-kecilan seperti yang menjual makanan di lokasi
obyek wisata dengan hal itu wisatawan tidak usah repot-repot membawah
makanan karena banyak yang menjual makanan di lokasi obyek wisata
yang ada di Tana Torajardquo
(Wawancara AA 44 tahun 18032016)
Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas dapat
dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian (2011) bahwa dengan adanya
peluang yang dimiliki sebuah organisasi atau perusahaan dapat dimanfaatkan
untuk meningkatkan pendapatan serta dapat dimanfaatkan untuk meminimalisir
kelemahan dan ancaman yang ada dalam sebuah organisasi atau perusahaan
b) Ancaman
Indikator keempat ancaman terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)
penetrasi budaya luar 2) ketergantungan ekonomi Kedua sub variabel akan di
jelaskan di bawah ini
(1) Penetrasi budaya luar
Penetrasi budaya luar merupakan ancaman karena adanya berbgai budaya
luar yang lebih menarik Ketika ditanyakan tentang penetrasi budaya luar berikut
tanggapan dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi budaya luar ini salah satu ancaman dalam peningkatan destinasi
pariwisata karena berbagai budaya yang menarik seperti budaya yang ada
di Wakatobi yang juga menarik kami selaku pihak terkait mengatasi
ancaman penetrasi budaya luar tersebut dengan memanfaatkan kekuatan
dan peluangrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
77
Sementara wawancara yang dilakukan dengan Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwaa
ldquoPenetrasi budaya luar memang jadi ancaman dalam meningkatkan
destinasi obyek wisata Tana Toraja karena berbagai budaya luar juga yang
menarik tapi saat ini puji syukur kunjungan wisatawan tidak menurun
karena kami selaku pihak terkait selalu mempromosikan keindahan dan
keunikan wisata alam wisata budaya dan agro wisata Tana Toraja baik
dalam negeri maupun luar negeri agar ancaman tidak berpengaruh pada
peningkatan destinasirdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
penetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena banyak budaya
luar juga yang lebih menarik misalnya budaya bahari wakatobi tapi meski
muculnya budaya yang lebih menarik tidak mempangaruhi kunjungan wisatawan
karena pemerintah terkait selalu membangun obyek wisata yang baru dan selalu
melakukan promosi baik dalam negeri maupun luar negeri Terkait dengan hal
tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi buadaya luar memang menjadi ancaman bagi Tana Toraja
karena berbagai budaya luar yang juga yang tak kalah uniknya seperti
budaya Bali serta berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi
contohnya pembuatan rumah tongkonan yang dulunya lantainya
menggunakan kayu serta tiangnya juga menggunakan kayu sehingga
terlihat sangat unik dan menarik tapi sekarang sudah ada yang
menggunakan keramik dan tiangnya sudah ada yang di cor sehingga
keunikan dan keindahannya berkurang hal seperti inilah yang ditakutkan
jangan sampai menjadi penghambat dalam peningkatan destinasi
wisatawan rdquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan penjelasan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
penetrasi budaya luar menjadi ancaman bagi peningkatan destinasi wisatawan
78
karena banyaknya budaya luar yang juga menarik seperti Bali serta budaya Tana
Toraja sudah tidak orisinil lagi sudah banyak yang mengalami perubahan
sehingga keindahan dan keunikannya sudah berkurang Terkait dengan penetrasi
budaya luat berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi ancaman dari luar karena
berbagai budaya luar yang juga menarik tapi saat ini pemerintah Tana
Toraja menambah lokasi obyek wisata baru yang ada di Buntu burake
diatas terdapat patung yesus tertinggi di dunia obyek wisata yang satu ini
akan menambah kunjungan wisatawan ini juga merupakan strategi
pemerintah dalam meningkatkan destinasi wisatawan agar ancaman yang
ada dapat diatasi ldquo
( Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara hasil wawancara dengan wisiatawan yang datang berkunjung
ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoMenurut saya menegenai ancaman penetrasi budaya luar saya rasa
sampai sekarang tidak ada yang kalah menarik budaya Toraja seperti
upacara rambu solorsquo (acara kematian) serta dalam pelaksanaannya pun
diiringi berbagai kegiatan budaya misalnya parsquosilaga tedong (adu kerbau)
parsquobadong (tarian-tarian) dan lain-lain sebagainyardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
sampai saat ini tidak ada yang kalah unik dan menarik budaya Toraja seperti
upacara rambu solorsquo serta kegiatan budaya yang dipertontonkan yang juga sangat
menarik serta pemerintah Tana Toraja membangun lokasi obyek wisata yang
baru hal ini dilakukan agar berbagai ancaman dapat diatasi dengan memanfaatkan
peluang yang ada Terkait dengan penetrasi budaya luar berikut tanggapan
informan selaku masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena
berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi banyak yang sudah
79
mengalami perubahan misalnya acara rambu tukarsquo (acara syukuran) salah
satunya adalah upacara pesta panen upacara ini jarang sekali dilakukan
bahkan beberapa daerah di Toraja tidak melakukan lagi upacara tersebut rdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa penetrasi budaya luar memang menjadi ancaman karena
beberapa budaya Tana Toraja tidak orisisnil lagi tapi meski demikian kunjungan
wisatawan ke Tana Toraja tidak mengalami penurunan karena pemerintah Tana
Toraja mengatasi hal tersebut dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang
(2) Ketergantungan ekonomi
Ketergantungan ekonomi adalah keadaan dimana kehidupan ekonomi
negara-negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari
kehidupan ekonomi seperti wawancara yang dilakukan dengan Kepala Dinas
Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKetergantungan ekonomi ini menjadi ancaman karena kapan kunjungan
wisatawan berkurang maka pendapatan masyarakat pun berkurang karena
sebagian besar masyarakat Toraja mendapatkan keuntungan dari
kunjungan wisatawanrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa
sebagian besar masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan karena kapan kunjungan wisatawan menurun maka pendapatan
masyarakat pun menurun Terkait dengan ketergantungan ekonomi tersebut
berikut tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoTidak semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada
kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi masyarakat Toraja
sekarang adalah pelautrdquo
80
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa tidak
semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan karena kebanyakan masyarakat Tana Toraja sekarang berprofesi
sebagai pelaut Sehubungan dengan hal ketergantungan ekonomi berikut
tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)
Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBerbicara mengenai masalah ketergantungan ekonomi sebagian memang
masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan seperti masyarakat yang bekerja di hotel karena 80 yang
menginap di hotel adalah wisatawan kapan wisatawan menurun maka
akan berpengaruh pada pendapatan masyarakat serta Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Tana Torajardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa
sebagian masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan seprti yang bekerja di hotel kapan wisatawan menurun maka
pendapatan masyarakat pun menurun begitupun Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Tana Toraja Terkait dengan hal ketergantungan ekonomi berikut tanggapan
informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoSaya akui memang sebagian masyarakat Toraja ekonominya tergantung
pada wisatawan contohnya saya sebagai travel agent kapan wisatawan
kurang maka akan berpengaruh pada pendapatan kamirdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh Wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKalau saya lihat sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung
pada kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi Tana Toraja adalah
petani serta banyak masyarakat Toraja yang bekerja di luar kota
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
81
Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh masyarakat Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoMenurut saya sebagai masyarakat Toraja sekaligus sebagai pemilik rental
mobil bergantung pada kunjungan wisatawan karena kapan wisatawan
kurang maka pendapatan kami pun berkurangrdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa yang bekerja di
travel agent dan yang memiliki rental mobil ekonominya tergantung pda
kunjungan wisatwan karena kapan wisatwan menurun maka pendapatan mereka
pun akan menurun
Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung pada
kunjungan wisatwan dan sebagian besar ekonominya tidak tergantung pada
kunjungan wisatwan karena banyak masyarakat Tana Toraja yang berprofesi
sebagai pelaut petani dan bekerja di luar kota kecuali Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Tana Toraja memang sebagian besar di dapatkan dari obyek wisata
D Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu
organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang
strategi dan program kerja Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor
kekuatan (Sterngths) merupakan situasi atau kondis yang merupakan kekuatan
dari organisasi atau program pada saat ini dan kelemahan (Weaknesses)
merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau
program pada saat ini Sementara analisis eksternal mencakup faktor peluang
82
(Opportunities) merupakan situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar
organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa
depandan tantangan (Threaths) merupakan situasi yang merupakan ancaman
bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi
organisasi di masa depan
Analisis SWOT merupakan suatu pekerjaan yang cukup berat karena
hanya dengan hal itu alternati-alternatif strategi dapat disusun Kegagalan
menganalisanya berarti gagal dalam mencari relasi dan titik temu antara
faktor-faktor strategi dalam lingkungan internal dan yang terdapat dalam
lingkungan eksternal sambil mencari hubungannya dengan misi tujuan dan
sasaran organisasi juga merupakan kegagalan dalam mempersiapkan suatu
keputusan strategi yang baik Pekerjaan ini tetap menjadi tugas pokok dari
kelompok koalisi eselon atas dan belum bisa didelegasikan kepada eselon bawah
Namun eselon bawah berperan dalam menyediakan data yang diperlukan untuk
mempertajam analisis SWOT Hanya dengan analisis SWOT keputusan
-keputusan strategi yang baik dapat dihasilkan seperti pertemuan antara
strengthsopportunities (SO) strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran suatu
perusahaan yaitu dengan menggunakan seluruh kekuatan dan memanfaatkan
peluang pertemuan antara strengthsthreats (ST) ini adalah strategi untuk
menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan dengan cara menghindari
ancaman pertemuan antara weaknessesopportunities (WO) strategi ini
diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara mengatasi
kelemahan-kelemahan yang dimiliki dan pertemuan antara weaknessestheats
83
(WT) strategi ini didasarkan pada kegiatan yang besrsifat defensif dan ditujukan
untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman
Analisis SWOT digunakan untuk merumuskan strategi melalui situasi
dengan mengidentifikasi kekuatan kelemahan peluang dan ancaman Dengan
analisis SWOT kita dapat memahamai apa dan bagaimana organisasi kita serta
bagaimana cara menggerakannya Penentuan strategi secara garis besar dalah
dengan memperhatikan kelemahan-kelmahan yang dimiliki organisasi kemudian
membuat konsolidasi internal agar dapat menghadapi tantangan dan meraih
peluang yang ada jika organisasi memiliki kekuatan yang besar maka dapat
merumuskan strategi dengan perencanaan matang SWOT dapat digunakan oleh
organisasi apa saja termasuk organisasi pemerintah seperti Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan di Kabupaten Tana Toraja
Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami
seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus menganalisis situasi untuk
mengetahui isu apa yang sedang terjadi dan memututuskan tindakan apa yang
harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah Menurut Boulton (dalam
Freddy Rangkuti 1997) proses untuk melaksanakan analisis suatu kasus Untuk
memahami secara keseluruhan informasi yang ada yaitu dengan cara memahami
secara detail semua informasi dan melakukan analisis secara numerik Setelah
mengetahui dan memahami berbagai informasi terkait faktor internal dan faktor
eksternal obyek wisata Tana Toraja berikut hasil analisis penulis
84
1) Comporative Advantage (strengthsopportunities ldquoSOrdquo )
Keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja ada berbagai macam
seperti keindahan alam yang dapat kita rasakan di obyek wisata Pango-pango
yang begitu sejuk indah dan menarik selain itu banyak di temui berbagai macam
tanaman unggul seperti kopi coklat markisa kacang tana jagung dan berbagai
macam sayuran serta dipenuhi rimbunan pohon pinus yang tak kalah indah yaitu
obyek wisata Buntu burake yang terletak diatas gunung diatas dapat kita rasakan
keindahannya seperti gunung-gunung yang indah dipandang batu-batu yang
tinggi dan lonjong dan terdapat patung yesus setinggi 40 meter dan merupakan
patung yesus tertinggi kedua di dunia serta berbagai budaya yang juga tak kalah
uniknya seperti upacara rambu solorsquo (upacara kematian) dimana dalam upacara
tersebut di pertontonkan berbagai antraksi budaya seperti marsquobadong
(mengelilingi mayat) marsquopasonglorsquo (menurunkan mayat dari rumah) dan masih
banyak lagi upacara rambu tukarsquo (upacar syukuran) dan penguburan bayi dalam
pohon yang terdapat di obyek wisata baby grave sedangkan dari segi keunggulan
peluang yaitu agrowisata keunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi
tanaman sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango dilembah yang indah dan
perbukitan pegunungan yang mempesona selain itu juga terdapat berbagai
macam bisnis contohnya pembangunan hotel restaurant menjual aksesoris
Toraja menjual makanan minuman khas Toraja dan lain-lain sebagainya Itulah
beberapa macam keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja yang
menjadikan Tana Toraja di kenal baik lokal maupun mancanegara
85
2) Mobilization (strengthsthreats ldquoSTrdquo )
Tana Toraja memiliki berbagai macam kekuatan seperti yang saya jelaskan
diatas namun berbagai ancaman pun dari luar seperti penetrasi budaya luar dan
ketergantungan ekonomi Namun pihak terkait Tana Toraja mengatasi ancaman
dari dengan cara melakukan penambahan obyek wisata baru seperti
pembangunan wisata religi Buntu burake yang terletak diatas gunung dimana
diatas gunung tersebut di bangun patung yesus tertinggi kedua di dunia dengan
ketinggian 40 meter dan pihak terkait juga merencanakan menambah wisata agro
dan membangun kunjungan khusus seperti panjat tebing Hal ini dilakukan untuk
memperluanak ancaman dari luar dan kalau mungkin ancaman yang ada dapat di
jadikan peluang Inilah salah satu strategi pihak terkait Tana Toraja dalam
memanimalisir anccaman yang ada dengan memanfaatkan kekuatan yang ada
3) Investmentdivestment (weaknessesopportunities ldquoWOrdquo )
Obyek wisata Tana Toraja memiliki berbagai kekuatan namun juga
memiliki berbagai kelemahan contohnya dari segi infrastruktur jalan yang belum
optimal masih banyak jalan menuju obyek wisata yang masih rusak pihak terkait
berkeinginan besar untuk melakukan perbaikan kesemua jalan menuju obyek
wisata namun terkendala dengan dana yang masih minim Kelemahan yang ada
tentu berdampak negatif terhadap peluang yang ada karena kapan wisatawan
menurun maka pendapatan sebagian masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) otomatis akan menurun pihak terkait berencana akan membuat
penambahan wisata agro dan berusaha melakukan perbaikan jalan dan
menyediakan tim khusus pada semua obyek wisata Tana Toraja
86
4) Damage control (weaknessesthreats ldquoWTrdquo )
Damage control atau kerusakan pengendalian dimana obyek wisata Tana
Toraja dihadapkan pada hal tersebut kekuatan dan ancaman ketemu pihak terkait
Tana Toraja mengatasi hal ini dengan sedikit demi sedikit membenahi kelemahan
yang ada seperti kebersihan di obyek wisata dimana sebagian obyek wisata sudah
disiapkan tim khusus kebersihan dan sebagian sudah disediakan tempat sampah
serta jalan menuju obyek wisata sebagian sudah bagus Tana Toraja dihadapkan
pada hal itu tapi tidak berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena obyek
wisata Tana Toraja memiliki kekuatan yang luar biasa sehingga wisatwan sangat
tertarik Tapi meski demikian kunjungan wisatwan tidak menurun tapi hal itu
berpengaruh pada pencapaian DMO dimana Tana Toraja tahun ini tidak termasuk
10 besar DMO karena pengelolaan dari segi infrastruktur jalan yang belum
optimal dan kebersihan kurang terjaga dilokasi obyek wisata karena penilaian
pencapaian DMO diukur salah satunya adalah infrastruktur dan kebersihan
87
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Strategi Pemerintah dalam
Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata di Kabupaten
Tana Toraja maka dapat disimpulkan bahwa
1) Strengths atau kekuatan dapat dikatakan bahwa kekuatan yang dimiliki obyek
wisata masyarakat Tana Toraja dapat dikatakan sangat baik karena berbagai
kekuatan yang dimiliki budaya yang indah dan menarik dimana orang yang
meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan disimpan dirumah dalam
kamar yang sudah dihiasi dengan indah penyimpanan mayat dirumah ada yang
berminggu berbulan bertahun bahkan sampai puluhan tahun tergantung
kesiapan keluarga panorama alam yang sejuk dapat dirasakan di Buntu burake
dan di Pango-pango diatas dapat kita dapat melihat keindahan gunung dan
pada pagi hari kita terasa diatas awan serta kearifan lokal Tana Toraja yang
terus dilestarikan seperti acara rambu solorsquo (acara kematian) dan acara rambu
tukarsquo (acara sykururan) budaya ini ada sejak dulu sampai sekarang Hal
tersebutlah yang membuat Tana Toraja terkenal serta diminati wisatawan baik
lokal maupun mancanegara Sedangkan
2) Weaknesses atau kelemahan dapat disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur
jalan belum optimal karena masih ada beberapa jalan menuju obyek wisata
yang rusak berlubang berbatu-batu menanjak licin becek serta pendakian
yang cukup jauh dan jalannya tidak di cor juga terdapat jurang dipinggir jalan
88
yang tidak dipasangkan pagar jalan seprti obyek wisata yang ada di Buntu
burake Sangngallarsquo Sirope dan Tilanga Selain itu tentang kebersihan di
obyek wisata yang kurang terjaga banyak sampah yang berhamburan
karena tidak ada tempat sampah yang disediakan baursquo serta pondok-pondok
yang terdapat di obyek wisata penuh lumpur apalagi kalau musim hujan karena
wisatawan naik ke pondok memakai sandal tapi dari segi air yang ada di
Tilanga sangat jernih dengan adanya berbagai kelemahan ini dapat pula
disimpulkan bahwa dalam peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja
belum tecapai karena terdapat berbagai kelemahan yang ada
3) Opportumities atau peluang dari segi peluang dapat disimpulkan bahwa ada
beberapa peluang yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja seperti agrowisata
yang terdapat di Pango-pango dimana wisatawan bisa memetik sendiri buah
kopi selain itu juga dapat merasakan keindahan dan kesejukan dilokasi
tersebut dan berbagai bisnis lainnya dapat dikatakan sudah bagus karena
banyak masyarakat membuka usaha mulai dari menjual minuman makanan
dan aksesoris Toraja ditempat wisata membuka restaurant menjual kue khas
Toraja seperti deppa torirsquo dan baje membangun hotel membuka rental mobil
dan lain-lain sebagainya Dengan adanya peluang yang dimiliki dapat
dimanfaatkan dalam meningkatkan destinasi wisata selain itu peluang juga
dapat dimanfaatkan untuk memanimalisasi kelemahan dan ancaman yang ada
4) Threats atau ancaman dapat disimpulkan bahwa ada beberapa ancaman yang
ada seperti pnetrasi budaya luar seperti munculnya budaya yang lebih menarik
seperti di Wakatobi tapi dengan adanya budaya luar yang menarik tidak
89
berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena di dunia ini tidak akan ditemui
budaya seperti budaya Tana Toraja seperti upacara rambu solorsquo (acara
kematian) dan upacara rambu tukarsquo) acara syukuran Selain itu ketergantungan
ekonomi dimana sebagian masyarakat Tana Toraja perekonomiannya
tergantung pada kunjungan wisatawan misalnya yang membuka usaha rental
mobil hotel kapan wisatawan berkurang maka pendapatan mereka pun kurang
selain itu Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun akan menurun begitupun
sebaliknya Dengan adanya berbagai ancaman ini membahayakan dalam
peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja contohnya saja sudah banyak
budaya yang bagus seperti Wakatobi
B Saran
1 Diharapkan pemerintah dapat menjaga dan mengelolah dengan baik berbagai
kekuatan yang dimiliki agar kunjungan wisatawan semakin meningkat dari
tahun ke tahun
2 Diharapkan kepada pemerintah agar melakukan perbaikan jalan kesemua jalan
menuju obyek wisata yang masih rusak agar wisatawan yang datang tidak
merasa terganggu
3 Diharapkan dengan adanya berbagai peluang yang ada dapat dikelola
dengan baik oleh pihak terkait agar ancaman yang ada dapat dimanimalisasi
4 Pemerintah diharapkan dapat mengatasi berbagai ancaman yang ada dengan
cara salah satunya membuat Peraturan Daerah tentang Kearifan Lokal agar
Tana Toraja tetap jadi obyek wisata yang diminati berbagai wisatawan baik
wisatawan lokal maupun mancanegara
90
5 Diharapkan agar pemerintah membuat pagar jalan dipinggir jalan yang ada
jurangnya
6 Hendaknya pemerintah membuat tim khusus menjaga kebersihan di setiap
obyek wisata
7 Pemerintah perlu melakukan pelebaran jalan kesemua obyek wisata yang
lebarnya masih 1 lebih meter
91
DAFTAR PUSTAKA
AJ Muljadi 2012 Kepariwisataan dan Perjalanan Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
AM Sardiman 2007 Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta Raja
Grafindo Persada
Bonggasilomba Desy Bulawan 2011 Peran Pemerintah Daerah Dalam
Pengelolaan Sektor Pariwisata Di Kabupaten Toraja Utara
Skripsi Makassar Universitas Hasanuddin Makassar
Cangara Hafied 2004 Pengantar Ilmu Komunikasi Jakarta PT Raja
Grafindo Persada
Jones Charles O 1996 Pengantar Kebijakan Publik Jakarta PT Raja
Grafindo Persada
Labiran Malisa 2013 Analisis Penerimaan Daerah Dari Sektor Pariwisata Di
Kabupaten Tana Toraja Skripsi Makassar Univesrsitas Hasanuddin
Makassar
Marpaung Bahar 2002 Pengantar Pariwisata Bandung Alfabeta
Mustafa Delly 2013 Birokrasi Pemerintahan Bandung Alfabeta
Ndraha Taliziduhu 2003 Kybernlogi Jakarta Rineke Cipta
Norton P David 2004 Strategi Maps Converting Intangible Assets Into Tangible
Outcome Harvard Harvard Business School Publication Corporation
Pendit Nyoman S 2002 Ilmu Pariwisata Jakarta Pradnya Paramita
Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Nasional
2010 hingga 2025
Rangkuti Freddy 1997 Analisis SWOT Jakarta PT Gramedia Pusataka Utama
Republik Indonesia Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah
------------------------- Undang-Undang No 10 Tahun 2009 tentang
Kepariwisataan
92
Rewansyah Asnawi 2011 Reformasi Birokrasi Dalam Rangka Good
Governance Jakarta Yusaiantanas Prima
Salusu J 2000 Pengambilan Keputusan Strategi Jakarta Gramedia
Widisaran
----------- 1996 Pengambilan Strategi Jakarta Gramedia Widisaran
Sedarmayanti 2014 Manajemen Strategi Bandung Refika Aditama
Siagian Sondang P 1994 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta Bumi
Aksara
------------------------ 2011 Manajemen Stratejik Jakarta Bumi Aksara
Sugiyono 2008 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Usman Nurdin 2002 Konteks Implementasi Berbatas Kurikulum Jakarta PT
Raja Grafindo Persada
Wardhono Fitri Indra 2014 Kumpulan Artikel Terkait Destination Management
Organization diakses pada tanggal 8 januari 2016
(httpslidesharenetfitriwardhonokumpulan-artikel-terkait-dmo)
Zulfikar 2015 Strategi Pemerintah Dalam Penerimaan Adipura Di Kabupaten
Maros Skripsi Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
LAMPIRAN
xi
B Jenis dan Tipe Penelitian 29
C Sumber Data 29
D Informan Penelitian 30
E Teknik Pengumpulan Data 31
F Teknik Analisis Data 32
G Pengabsahan Data 33
BAB IV HAIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian 36
B Karakteristik Informan 52
C Strategi Pemerintah Dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi
Pariwisata Di Kabupaten Tana Toraja 55
D Analisis SWOT 81
BAB VI PENUTUP
A Kesimpulan 87
B Saran 89
DAFTAR PUSTAKA 91
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) merupakan struktur tata
kelola destinasi pariwisata yang mencakup perencanaan koordinasi
implementasi dan pengendalian organisasi destinasi secara inovatif dan
sistematik melalui pemanfaatan jejaring informasi dan teknologi yang terpimpin
secara terpadu dengan peran serta masyarakat Pelaku asosiasi industri
akademisi dan pemerintah yang memiliki tujuan Proses dan kepentingan bersama
dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan volume kunjungan wisata lama
tinggal dan besaran pengeluaran wisatawan serta manfaat bagi masyarakat lokal
Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berupaya untuk
terus fokus memaksimalkan 15 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) di tahun
2012 Hal itu sesuai dengan peraturan pemerintah (PP) No 50 Tahun 2011
tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional 2010 hingga
2025 Terdapat 15 lokasi DMO yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia dalam
rencana strategis industri pariwisata untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata
yang dikelola secara profesional dengan melibatkan partisipasi masyarakat lokal
yaitu Sabang Danau Toba Kawasan Kota Tua Jakarta Tanjung Puting
Pangandaran Borobudur Bromo dan Semerau serta kawasan Tengger Danau
batur Rinjanji Pulau komodo Wakatobi Derawan Tana Toraja Bunaken dan
Raja Ampat
2
Menurut Bruen dan Anderson (dalam Wardhono 2014) Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) sebagai sistem pengelolaan terpadu memiliki
fungsi sebagai economic driver communitymarketer industry coordinator quasi
publicrepresentative and builder of communicaty pride Secara ringkas
pemahaman tentang DMO dikategorikan sebagai kegiatan pembenahan dan
penataan pengembangan destinasi secara internal dan pengembangan pemasaran
secara eksternal
Angelo Presenza (dalam Wardhono 2014) menjelaskan bahwa ada tiga
komponen penting dalam Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) yaitu (a)
coordination tourism stakeholder merupakan inti sistem DMO komponen ini
menjadi kunci sukses karena menitik beratkan pada hubungan jejaring yang
membentuk sistem DMO (b) destination crisis management memberikan
pengawasan dari sistem dengan pelaksanaan dan pengelolaan mulai perencanaan
hingga implementasi program (c) destination marketing menjadi ujung tombak
dalam komponen DMO Dengan konsep diatas dapat ditegaskan bahwa DMO
merupakan salah satu konsep pengelolaan dalam sistem pengelolaan kawasan
berbasis kewilayahandaerah yang memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan
berbagai komponen secara internal dan eksternal koalisi dan kerjasama
(stakeholder) serta sistem pengelolaan pariwisata DMO secara esensi bertugas
dan bekerja di dalam entitas fabrikasi destinasi pariwisata dan bertanggung jawab
untuk mencapai pengembalian nilai investasi yang unggul pertumbuhan pasar
produk yang berkualitas merek yang berbeda serta manfaat bagi seluruh
(shareholders) DMO tidak memiliki pabrik tersebut tidak memperkerjakan
3
orang-orang di dalamnya dan bukan pula mengontrol proses pelaksanannya di
lapangan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) memiliki satu tujuan dan arahan
untuk mencapai pengelolaan dari sebuah destiniasi yaitu adanya sebuah
kelembagaan yang mengelola destinasi Hal ini ditentukan oleh kapasitas
pengembangan pertumbuhan aktivitas wisata saat ini yang merujuk pada tatanan
daur hidup destinasi dengan menyediakan informasi menyediakan sarana dan
prasarana yang baik dan arahan kepada wisatawan sehingga wisatawan
mendapatkan pengelaman yang terbaik saat berkunjung memberikan jaminan
kualitas berwisata kepada wisatawan dan dukungan regulasi terhadap pelaku
industri pariwisata lokal dan pada akhirnya mewujudkan sinergi antara kebutuhan
wisatawan pelaku industri pariwisata dan pemerintah
Penerapan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) harus diterjemahkan
secara konstektual sesuai kaidah yang berlaku berbasis lokalitas agar tidak
menimbulkan friksi perang kepentingan egosektoral serta tidak kontraproduktif
terhadap eksistensi fungsi kelembagaan yang sudah ada Sebagai konsep DMO
berperan menjadi katalisatormotivator dan (spirit) untuk menggerakkan seluruh
kontruksi dan entitas destinasi Prasyaratnya adalah komitmen dan tanggung
jawab Instrumen yang digunakan adalah melalui perencanaan sinergis koordinasi
konsistensi dalam implementasi dan audit dampak manfaat bagi masyarakat lokal
dan destinasi Baik-buruknya pengelolaan ini akan menentukan seberapa kuat
daya tarik suatu destinasi bagi pasar wisatawan pertumbuhan kerja lama kerja
4
besaran pengeluaran kunjungan berulang dan seberapa lama manfaat dan
keberlanjutannya (sustainability)
Pendekatan quality control quality assurance dan quality management
berfokus kepada pengendalian kualitas destinasi manajemen produk dan
pelayanan pada destinasi pariwisata serta peningkatan secara berkelanjutan
produk dan jasa kepariwisataan Fakta membuktikan bahwa destinasi pariwisata
yang dikelola dengan prinsip-prinsip keberlanjutan sangat efektif memberikan
keuntungan jangka panjang baik secara ekonomi sosial maupun ekologi Di
tingkat yang lebih praksis tata kelola destinasi pariwisata berbasis nilai
merupakan faktor determin dan strategis terhadap peningkatan daya saing
pariwisata Untuk itu diperlukan pola dan kiat berbagai perangkat manajemen
dalam pembangunan pariwisata termasuk tata kelola destinasi pariwisata
Kabupaten Tana Toraja ditetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai
salah satu dari 15 lokasi yang mendapatkan program Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Hal ini menjadi salah satu kebanggan terbesar Tana Toraja
karena dengan adanya DMO dapat dilakukan program pengembangan dan
pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan berbasiskan proses dimulai dari
perencanaan hingga oprasional dan pemantauan Program DMO akan terlaksana
dengan baik jika di tunjang dengan partisipasi aktif dari seleruh elemen
masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam maningkatkan kunjungan
wisatawan Kerja sama yang baik antara Pemerintah Daerah masyarakat dan
dinasinstansi terkait sangatlah perlu dibina secara terus menerus dan
berkesinambungan Agar kebersihan tempat wisata dan infrastruktur jalan tetap di
5
perhatikan dari itu perlu dukungan dan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi
agar kebersihan dan infrastruktur jalan dapat di atasi dan destinasi parawisata
dapat berjalan dengan baik Peran serta masyarakat sangatlah penting untuk
menjaga kebersihan lingkunga parawisata dan infrastruktur jalan Program
Destinasi Manajemen Organisasi tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah
Daerah dan DinasInstansi terkait saja melainkan juga seluruh elemen masyarakat
Keberhasilan suatu Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) bukan hanya
mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu
mengorganisir dari segi infrastruktur jalan dan kebersihan di obyek wisata Hal ini
berdasarkan pada pengamatan penulis bahwa DMO pariwisata di Tana Toraja
belum berjalan secara optimal karena masih banyaknya jalan yang rusak menuju
lokasi pariwisata serta kebersihan yang tidak terjaga di obyek wisata tentu hal ini
memberikan dampak yang negatif bagi wisatawan yang datang berkunjung
Sehubungan dengan pembahasan di latar belakang di atas penulis
mengangkat sebuah judul penelitian yakni strategi pemerintah dalam
implementasi programDestinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata
di Kabupaten Tana Toraja
B Rumusan Masalah
Terkait dengan pembahasan yang ada di latar belakang penulis
merumuskan masalahnya yaitu bagaimana strategi pemerintah dalam
peningkatan Destinasi ManajemenOrganisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten
Tana Toraja
6
C Tujuan Penelitian
Terkait dengan masalah yang ada di latar belakang penulis tertarik untuk
untuk mengetahui strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
D Kegunaan Penelitian
1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini di harapakan dapat memberikan manfaat secara teoritis
dalam mengetagui strategi pemerintah dalam implementasi program
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten Tana Toraja
sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran
2 Manfaat praktis
Menambah wawasan penulis mengenai strategi pemerintah dalam
peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten
Tana Toraja untuk selanjutnya di jadikan sebagai acuan dalam bersikap dan
berperilaku juga dapat di jadikan sebagai bahan pertimbangan atau di
kembangkan lebih lanjut serta referensi terhadap penelitian yang sejenis
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Pengertian Strategi
Strategi adalah rencana jangka panjang diikuti tindakan yang ditujukan
untuk mencapai tujuan tertentu yang umumnya adalah kemenangan Asal kata
strategi turunan dari kata dalam bahasa Yunani strategos Strategi secara umum
adalah proses penentuan rencana pemimpin puncak berfokus pada tujuan jangka
panjang organisasi disertai penyusunan cara atau upaya bagaiamana agar dapat di
capai Sementara pengertian strategi secara khusus adalah tindakan yang bersifat
senangtiasa meningkat terus menerus di lakukan berdasarkan sudut pandang
tentang apa yang di harapkan pelanggan dimasa depan Strategi hampir sealalu
dimulai dari apa yang dapat terjadi bukan dimulai dari apa yang terjadi
Strategi pertama di kemukakan oleh Chandler (dalam Sedarmayanti 2014)
menyebutkan bahwa strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan
serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk
mencapai tujuan tersebuat Menurut David (2004) Defenisi strategi adalah cara
untuk mencapai tujuan jangka panjang Strategi bisnis bisa berupa perluasan
geografis diversifikasi akusisi pengmbangan produk penetrasi pasar
rasionalisasi karyawan divestasi likuidasi dan joint venture Dalam hal ini
terdapat dua karakteristik strategi yang sangat penting yakni pertama strategi
di rencanakan terlebih dahulu secara sadar dan sengaja mendahului berbagai
tindakan yang akan dilakukan berdasarkan strategi yang dibuat tersebut Kedua
strataegi kemudian dikembangkan dan diimplementasikan agar mencapai tujuan
8
Sedangkan menurut Hamel dan Prahalad (dalam Freddy Rangkuti 1995) strategi
merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus
menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan
oleh para pelanggan dimasa depan
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam perkembangannya
konsep mengenai strategi terus berkembang hal ini dapat ditunjukkan oleh
adanya perbedaan konsep mengenai strategi selama 30 tahun terakhir
Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep lain yang berkaitan
sangat menentukan suksesnya strategi dan konsep lain yang berkaitan sangat
menentukan suksesnya strategi yang disusun
1 Perumusan Strategi
Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke
depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi menetapkan
tujuan strategis dan keuangan perusahaan serta merancang strategi untuk
mencapai tujuan tersebut dalam langkah menyediakan costumer value terbaik
Menurut Sondang P Siagian (2011) salah satu langkah yang perlu digunakan
dalam merumuskan strategi adalah analisis ldquoSWOTrdquo dimana analisis SWOT
merupakan salah satu instrumen analisis yang ampuh apabila digunakan dengan
tepat Telah diketahui pula secara luas bahwa ldquoSWOTrdquo merupakan akronim
untuk kata kata ldquoStrengths rdquo (Kekuatan) ldquoWeaknesses (Kelemahan)
ldquoOportunities rdquo(Peluang) dan ldquoThreatsrdquo (Ancaman) Faktor kekuatan dan
kelemahan terdapat dalam tubuh suatu organisasi termasuk satuan bisnis tertentu
sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang
9
dihadapi oleh organisasi atau perusahaan atau satuan bisnis yang bersangkutan
Jika dikatakan bahwa analisis SWOT dapat merupakan instrumen yang ampuh
dalam melakukan analisis stratejik keampuhan tersebut terletak pada kemampuan
para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan
dan pemanfaatan peluang sehingga sekaligus perperan sebagai alat untuk
minimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh organisasi dan menekan
dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi Jika para penentu strategi
perusahaan mampu melakukan kedua hal tersebut dengan tepat biasanya upaya
untuk memilih dan menentukan strategi yang efektif membuahkan hasil yang
diharapkan Analisis SWOT dapat membantu merumuskan segaligus memetakan
persoalan secara internal dapat diidentifikasi apa saja yang menjadi kekuatan dan
kelemahan dalam waktu bersamaan secara eksternal dapat dirumuskan secara
seksama peluang dan ancaman apa saja yang dihadapi
a) Faktor-faktor berupa kekuatan yang dimaksud dengan faktor-faktor kekuatan
yang dimiliki oleh suatu perusahaan-termasuk satuan-satuan bisnis
didalamnya adalah antara lain kompetensi khusus yang terdapat dalam
organisasi yang berakibat pada pemikiran keunggulan komparatif oleh unit
usaha dipasaran
b) Faktor-faktor kelemahan jika orang berbicara tentang kelemahan yang
terdapat dalam tubuh suatu satuan bisnis yang dimaksud ialah keterbatasan
atau kekurangan dalam hal sumber keterampilan dan kemampuan yang
menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang
memuaskan
10
c) Faktor peluang defenisi sederhana tentang peluang ialah ldquoberbagai situasi
lingkungan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnisrdquo
d) Faktor ancaman pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian
peluang Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman ldquoadalah faktor-
faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnisrdquo Jika tdak
diatasi ancaman akan menjadi ldquoganjalanrdquo bagi satuan bisnis yang
bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun dimasa depan
Salah satu model analisis SWOT yang merupakan rangkuman dari
beberapa model adalah yang diperkenalkan oleh Kearns (dalam J Salusu 2000)
seperti pada diagram berikut ini
Faktor
Eksternal
Faktor
Internal
Opportunities
Threats
Strengths
Comparative Advantage
Mobilization
Weaknesses
InvesmentDivtesment
Damage Control
Gambar 1 Analisis SWOT
Diagram diatas menampilkan matriks enam kotak dua yang paling diatas
adalah kotak faktor eksternal yaitu peluang dan ancamantantangan sedangkan
dua kotak sebelah kiri adalah kotak faktor internal yaitu kekuatan-kekuatan dan
kelemahan-kelemahan organisasi Empat kotak lainnya A B C dan D
merupakan kotak isu-isu stratejik yang timbul sebagai hasil kontak antara faktor-
faktor eksternal dan faktor-faktor intrnal Keempat isu stratejik itu di beri nama
11
(a) comporative advantage (b) mobilization (c) investmentdivtesment dan (d)
damage control Apabila para pengambil keputusan telah melihat peluang yang
tersedia dan ternyata juga memiliki posisi internal yang kuat maka organisasi itu
menghadapi isu stratejik yang dapat disebut comporative advantage (keunggulan
komporatif) Dua elemen stratejik yang paling baik bertemu sehingga para
eksekutif tidak boleh membiarkannya hilang tetapi sebaliknya harus
memperkuatnya dengan berbagai perencanaan yang mampu mendukungnya
Sel A ini memberi kemungkinan bagi organisasi untuk berkembung lebih
cepat namun harus senantiasa waspada terhadap perubahan yang tidak menentu
dalam lingkungan Pertanyaannya adalah bagaiamana memanfaatkan kekuatan
yang ada untuk meningkatkan posisi kompetitifnya
Sel B yaitu isu stratejik mobilization adalah kotak interaksi dan pertemuan
antara ancamantantangan dari luar yang diidentifikasi oleh para pengambil
keputusan dengan kekuatan organisasi Di sini para eksekutif hendaknya berusaha
memobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk
memperlunak ancaman dari luar tersebut bahkan kalau mungkin dapat
mengubahnya sebagai peluang
Sel C tampil isu stratejik investmentdivestment yang memberi pilihan
bagi para eksekutif karena situasinya kabur Peluang yang tersedia sangat
meyakinkan tetapi tidak ada kemampuan organisasi untuk menggarapnya dan
memberikan reaksi positif Kalau dipaksakan bisa memakan biaya terlalu besar
sehingga merugikan organisasi Lebih baik tinggalkan dan serahkan kepada
organisasi lain yang mungkin memiliki posisi yang lebih baik Bisa juga para
12
eksekutif tidak berbuat apa-apa Haruskah organisasi menanam investasi untuk
memperkuat titik lemahnya sehingga mampuu mengubah dan memperbaiki posisi
kompetitifnya
Sel D adalah kotak paling lemah dari semua sel karena dapat membawa
bencana bagi organisasi paling tidak merugikan program-programnya Sudah
terancam dari luar lalu di hadapakan pada sumber daya yang sangat lemah
Strategi yang ditempuh ialah mengendalikan kerugian yang diderita sehingga
tidak separah dengan yang diperkirakan Hal itu dapat dilakukan dengan sedikit
membenahi sumber daya dengan harapan mampu memperkecil ancaman dari luar
tersebut Usaha itu diarahkan pada upaya mengalihkan kelemahan menjadi
kekuatan sungguh pun memakan waktu yang lama
2 Tujuan Strategi
Tujuan Stratejik adalah kunci dari arah perubahan masa depan Ia
mengarahkan apa yang hendak dikejar diwaktu yang akan datang yaitu dalam
jangka waktu sekian sekitar tiga sampai lima tahun Arahan itu harus jelas dan
tegas bagi keseluruhan organisasi oleh sebab itu sering juga dikatakan bahwa
tujuan stratejik merupakan planning umbrella (payung perencanaan) dalam
mengintegrasikan usaha dari semua unit kerja dan personil kedalam suatu
kegiatan menyeluruh dan menyatu dari suatu organisasi Untuk dapat melakukan
itu tujuan stratejik harus lebih tajam daripada misi tetapi masih cukup luas untuk
dapat mendorong lahirnya kreatifitas dan inofasi bagi semua unit kerja (Koteen
1991) Dengan tegas Koteen (dalam J Salusu 2000) mengatakan bahwa apabila
tujuan stratejik berjalan dengan baik maka kenyataan itu sudah merupakan ldquokunci
13
keunggulan dan kesuksesanrdquo sebab arahannya jelas yaitu untuk mendapatkan
manfaat terbesar dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia Juga membantu
menciptakan kondisi yang mendorong pertumbuhan dan kemajuan organization
secara prakmatis tujuan stratejik adalah kinci menuju kelangsungan hidup
organisasi ini berarti pada saat-saat yang kritis ia harus memusatkan perhatian
segera jelas dan bahkan agresif terhadapa hal-hal yang memerlukan perubahan
hal ini dimaksudkan menanggulangi situasi yang bisa mengancam organisasi yang
dapat mempengaruhi stabilitas keuangan dan kelanjutan hidup organisasi
3 Inisiatif Strategi
Inisiatif strategi pada dasarnya menjelaskan maksud dan rangkuman dari
tindakan-tindakan yang akan dilancarkan untuk mencapai tujuan strategi
Didalamnya sudah tercakup strategi yang akan dipakai untuk mencapai hasilakhir
yang diinginkan Inisiatif strategi biasanya lahir setelah ditemukan implikasi-
implikasi strategi dari kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan
ancaman dari lingkungan eksternal Biasanya juga inisiatif strategi itu muncul
dengan cara informal dari eksekutif kepala atau bahkan dari anggota staf
organisasi
Setiap inisiatif strategi dari mana pun sumbernya perlu digarap secara
sistematis Tetapi perlu diketahui bahwa inisiatif strategi yang harus dijelaskan di
depan publik walaupun publik itu terbatas Para pengambil keputusan startegi
termasuk para pelaksana perlu mengetahui mengapa inisiatif itu ditampilkan dan
hasil apa serta keuntungan-keuntungan apa yang akan dinikmati andaikata inisiatif
itu dilaksanakan Tegasnya inisiatif strategi mengungkapkan langkah-langkah
14
penting yang perlu ditempuh untuk menghindari diri dari malapetaka eksternal
atau untuk mengejar peluang yang tersedia
4 Tingkat-Tingkat Strategi
Merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer Higgins (dalam
JSalusu 1996) menjelaskan adanya empat tingkatan
strategi keseluruhannya disebut Master Strategi yaitu
a) Enterprise strategy (Strategi perusahaan)
Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat setiap organisasi
mempunyai hubungan dengan masyarakat Masyarakat adalah kelompok
yang berada diluar organisasi yang tidak dapat dikontrol Didalam masyarakat
yang tidak terkendali itu ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti
kelompok penekan kelompok politik dan kelompok sosial lainnya Jadi
dalam strategi interprise terlihar relasi antara organisasi dan masyarakat luar
sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan
organisasi Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-
sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap
tuntutan dan kebutuhan masyarakat
b) Corporate strategy (Strategi perusahaan)
Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi sehingga sering disebut Grand
Strategi yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasiPertanyaan
apa yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan
bisnis itu tidak semata-mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis tetapi juga
oleh setiap organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit
15
c) Business strategy (Strategi bisnis)
Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaiamana merebut pasaran di tengah
masyarakat Bagaimana menempatkan organisasi dihati para pengusaha para
pengusaha para donor dan sebagainya Semuanya ini dimaksudkan untuk
dapat memperoleh keuntungan-keuntungan stratejik yang sekaligus mampu
menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik
d) Functional strategy (Strategi fungsional)
Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya
strategi lain Ada tiga jenis strategi functional yaitu
(1) Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang
memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang
sehat antara lain yang berkaitan dengan keuangan pemasaran sumber
daya penelitian dan pengembangan
(2) Strategi functional manajemen mencakup fungsi-fungsi manajemen
fungsi manajemen terbagi 11 yaitu planning organizing implementing
conrolling staffing leading motivating communicating decision
making representing dan integrating
(3) Strategi isu stratejik fungsi utamanya adalah mengontrol lingkungan
baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum
diketahui atau yang selalu berubah
B Pemerintah Daerah
Pemerintah sebagai sebuah organisasi ditinjau dari sudut biological adalah
sebuah organisme yang hidup dan setiap organisme yang hidup mempunyai
16
bagian yang disebut Kepala (head) Sebuah tubuh manusia atau hewan yang
dikendalikan oleh kepalanya sebuah rumah tangga dikendalikan oleh kepala
keluarga Kepala dapat dianggap identik dengan pemerintah baik itu pemerintah
pusat pemerintah daerah maupun pemerintahan daerah dimana pemerintah pusat
adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan
Negara Republik Indonesia yang di bantu oleh Wakil Presiden dan Menteri-
Menteri Negara sedangkan Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai
unsur penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom dan Pemerintahan
Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah
KabupatenKota adalah BupatiWalikota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) KabupatenKota menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan
prinsip otonomi selaus-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia Sedangkan wewenang Pemerintahan Daerah yaitu (1)
mengajukan rancangan Pemerintah Daerah (PERDA) (2) menetapkan Peraturan
Daerah (PERDA) yang telah mendapat persetujuan bersama Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) (3) menetapkan peraturan Kepala Daerah dan keputusan
Kepala Daerah (4) mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang
sangat dibutuhkan oleh Daerah danatau masyarakat (5) melaksanakan wewenang
lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah)
Urusan-urusan Pemerintahan Daerah yaitu (a) urusan pemerintahan wajib
yang berkaitan dengan pelayanan dasar seperti pendidikan kesehatan pekerjaan
17
umum dan penataan ruang perumahan rakyat dan kawasan pemukiman
ketentraman ketertiban umum dan pelindungan masyarakat (b) urusan
pemerintahan yang wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar seperti
tenaga kerja pemberdayaan perempuan perlindungan anak pangan pertahanan
lingkungan hidup perhubungan komunikasi informatika pemberdayaan
masyarakat desa koperasi usaha kecil menengah administrasi kependudukan
dan pencatatan sipil (c) urusan pemerintahan pilihan seperti kelautan perikanan
pariwisata pertanian kehutanan energi sumber daya mineral perdagangan
perindustrian dan transmigrasi (Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah)
Pemerintah adalah proses penetapan janji dan legitimasi seorang pejabat
Negara Publik diukur dengan fakta sejauh mana ia menebar janji demikian
menurut Ndraha (2003) yang baik bersifat internal maupun kepada masyarakat
umum Sedangkan menurut Delly Mustafa (2013) mengemukakan bahwa
pemerintah adalah keseluruhan struktur lembaga dan unit-unit dalam Negara
yang bertugas untuk mengatur pelaksanaannya tugas-tugas pemerintahan Uraian
ringkas di atas menunjukkan bahwa (1) pemerintah dapat dianggap sebagai
suatu yang given ditakdirkan hadir dimana-mana dan merupakan bagian yang
integral sebuah sistem (2) pemerintah terbentuk secara evolusioner sebagai
produk penyesuaian diri manusia dengan perubahan lingkungan hidupnya agar ia
tetap survive (3) pemerintah terbentuk melalui revolusi penakluk atau
pernyataan (4) dapat juga dianggap sebagai produk manajemen pemerintahan
18
yang sengaja dibentuk berdasarkan kesepakatan warga masyarakat sebagai alat
(input) untuk mencapai tujuan dan misi tertentu
C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah suatu bentuk strategis
dalam membangun pariwisata baik di Tingkat Lokal Regional maupun Nasional
DMO dapat pula merupakan struktur tata kelola destinasi pariwisata dimana
melibatkan bukan hanya stakeholder bahkan shareholder yang mampu
memberikan sharing pendapat bahkan sharing anggaran untuk memulai kegiatan-
kegiatan pariwisata Pengelolaan pariwisata di destinasi tertentu di Indonesia
masih jauh ketinggalan dibanding negara-negara lainnya di Asia sehingga
pariwisata di Negara kita masih jauh ketinggalan dari sistem pengelolaannya
Adapun visi dan misi Toraja DMO didirikan pada tanggal 3 Mei 2012 dengan
dua fokus utama yaitu
1) Peningkatan kapasitas untuk masyarakat dan pelaku bisnis pariwisata
lokal
2) Pengorganisasian pencarian dan pengembangan objek pariwisata fasilitas
serta peningkatan aksebilitas ke Toraja
Di bawah koordinas pemerintah setempat (Bupati Tana Toraja) struktur
organisasi Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terdiri Ketua Wakil
Ketua dan Komisi Komisi sarana dan prasarana Komisi sumber daya manusia
Komisi daya tarik wisata Komisi pemasaran dan promosi dan komisi
lingkungan Sedangkan anggota dari Toraja DMO terdiri dari perwakilan
pemerintah setempat (SKPD-BAPPEDA Dinas pariwisata Dinas Koperasi dan
19
Perdagangan dan sebagainya) asosiasi pariwisata (PHRI dan ASITA) dan ketua
Komunitas setempat (kelompok adat kelompok agama dan kelompok pemuda)
Saat ini Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) mensinergikan
upaya untuk menata kembali perannya diantara pemangku kepentingan pariwisata
di Toraja Anggota internal Toraja DMO mengemukakan ide untuk mengusulkan
Toraja DMO sebagai organisasi legal yang nantnya akan berfungsi sebagai
organisasi yang berkelanjutan sekaligus sebagai perwakilan resmi destinasi
pariwisata Toraja Melalui partisipasi aktif Toraja DMO menciptakan kembali
pencitraan untuk destinasi Toraja mempromosikan Toraja melalui partisipasi di
pameran travel di kancah Nasional maupun Internasional berkolaborasi dengan
pelaku usaha pariwisata lokal untuk mengorganisasi dan mengatur perjalanan
eduksi (untuk media dan operatortur) serta menetapkan standar kualitas untuk
pelaku usaha pariwisata lokal (akomodasi restaurant dan operatortur) dalam
rangka memenuhi layanan berstandar Internasional Tanggung jawab utama
berikutnya dari Toraja DMO adalah untuk meningkatkan kepercayaan diantara
pelaku usaha pariwisata dan pemangku kepentingan lokal Harapannya semoga
keberadaan Toraja DMO akan menambah manfaat untuk perekonomiani
masyarakat setempat Saat ini industri pariwisata hanya menduduki peringkat
sebagai pendapatan terbesar ketiga di Toraja Pemerintah Daerah Toraja dan
Toraja DMO bekerja bahu-membahu dan saling mendukung bagi
keberlangsungan industri pariwisata di Toraja
Pendekatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) akan lebih
memudahkan bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan pariwisata karena
20
akan dilakukan melalui tata kelola yang terpadu DMO akan melakukan tugas
koordinasi perencanaan pengendalian organisasi destinasi keberlanjutan dan
implementasi yang dilakukan secara inovatif dan sistemik dengan memanfaatkan
tehnologi informasi yang melibatkan tiga pilar penggerak pembangunan
pemerintah industri pariwisata dan masyarakat dengan tujuan untuk
meningkatkan tata kelola destinasi yang dikelola dengan pendekatan lokal namun
berskala internasinal
Alastair Morrison dalam Konferensi Nasional Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) di Jakarta Agustus (dalam wardhono 2014) menjelaskan
bahwa panduan DMO dimulai dari product development marketing riset
komunication community relations pengembangan sumber daya hingga
kemudian tahapan pengelolaan (governance) Adapun salah satu faktor
pendukung dalam meningkatkan DMO adalah rambu solo dimana rambu solo
adalah upacara adat kematian masyarakat Toraja yang bertujuan unttuk
menghormati dan menghantarkan arwah orang yang meninggal dunia menuju
alam roh yaitu kembali kepada keabadian bersama para leluhur mereka kesebuah
tempat peristirahatan Upacara ini sering juga disebut upacara penyempurnaan
kematian karena orang yang meninggal baru dianggap benar-benar meninggal
setelah seluruh proses upacara ini digenapi Jika belum maka orang yang
meninggal tersebut hanya dianggap sebagai orang yang sakit atau lemah sehingga
ia tetap diperlakukan seperti halnya orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur
dan disediakan makanan dam minuman bahkan selalu di ajak bicara
21
D Pariwisata
Pengertian pariwisata secara Etomoogi pariwista berasal dari dua kata
yaitu ldquoparirdquo yang berarti banyakberkeliling sedangkan pengertian wisata berarti
ldquopergirdquo Di dalam kamus besar Indonesia pariwisata adalah suatu kegiatan yang
berhubungan dengan perjalanan rekreasi sedangkan pengertian secara umum
pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara
waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain dengan
meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud
mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya tetapi semata-mata untuk
menikmati kegiatan pertamasyaan atau rekreasi untuk memenuhi keinginan yang
beraneka ragam
Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai
fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat pengusaha Pemerintah
dan Pemerintah Daerah (Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang
Kepariwisataan) Sedangkan menurut Muljadi 2012 pariwisata adalah suatu
aktivitas perubahan tempat tinggal sementara dari seseorang diluar tempat tinggal
sehari-hari dengan suatu alasan apapun selain melakukan kegiatan yang biasa
menghasilkan upah atau gaji
Istilah pariwisata ini mulai dipakai setelah tahun 1960 untuk mengganti
istilah bertamasya melancong atau piknik dan memberi pengertian yang
sederhana dan sempit yaitu bepergian ke suatu tempat yang tidak jauh untuk
sekedar bersantai Sedangkan dalam era saat ini alasan dan sifat perjalanan yang
dilakukan dalam kaitannya dengan mobilitas pergerakan manusia ini jauh lebih
22
luas Sehingga digunakan istilah pariwisata dimana pengertian pariwisata lebih
luas menyangkut persoalan-persoalan mobilitas pergerakan manusia dari suatu
tempat ke tempat lain dengan tujuan memperoleh nilai kegunaan bagi
pemanfaatan jasa pariwisata Dan bagi yang memanfaatkannya menerima suatu
nilai berupa pendapatan dari jasa pariwisata tersebut Oleh karena itu pariwisata
mengandung nilai ekonomi ynag tinggi bagi pemanfaatan jasa tersebut sebagai
komoditas ekonomi Suatu perjalan dianggap sebagai perjalanan wisata bila
memenuhi persyaratan yang diperlukan yaitu 1) bersifat sementara 2) bersifat
sukarela (voluntary) dalam arti tidak terjadi paksaan 3) tidak bekerja yang
bersifat menghasilkan upah ataupun bayaran Adapun penegrtian kepariwisatan
menurut Bahar dan Marpaung 2002 kepariwisataan adalah sebuah kegiatan yang
dilakukan untuk orang yang melakukan kegiatan perjalanan
Menurut Pendit (2002) terdapat beberapa jenis pariwisata yaitu
1) Wisata budaya ini dimaksudkan dengan perjalanan yang dilakukan atas dasar
keinginan unutk mempluas pandangan hidup seseorang dengan jalan
mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri
mempelajari keadaan rakyat kebiasaan dan adat istiadat mereka cara hidup
mereka budaya dan seni mereka Sering perjalanan seperti ini disatukan
dengan kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan budaya seperti
eksposisi seni (seni tari drama musik dan seni suara) atau kegiatan yang
bermotif kesejarahan dan sebagainya
2) Wisata kesehatan hal ini dimaksudkan dengan perjalanan seorang wisatawan
dengan tujuan untuk meninggalkan keadaan lingkungan tempat sehari-hari
23
dimana ia tinggal demi kepentingan beristirahat dalam arti jasmani dan rohani
dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas yang
mengandung mineral yang dapat menyembuhkan tempat yang mempunyai
iklim udara menyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas
kesehatan lainnya
3) Wisata olahraga Ini dimaksudkan dengan wisatawan yang melakukan
perjalanan dengan tujuan berolah raga atau menghadiri pesta olahraga di
suatu tempat atau suatu negara seperti Asian Games Olympiade Thomas
Cup Uber Cup dan lain-lain Olah raga lain yang tidak termasuk dalam pesta
olahraga atau games misalnya berburu memancing berenang dan berbagai
cabang olehraga di dalam air atau di pegunungan
4) Wisata komersial yang termasuk dalam wisata komersial ini adalah
mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial
seperti pameran industri pameran dagang dan sebagainya Pada mulanya
banyak orang berpendapat bahwa hal ini tidak dapat digolongkan dalam dunia
kepariwisataan dengan alasan bahwa kegiatan perjalanan untuk pameran atau
pekan raya ini hanya dilakukan oleh orang-orang yang khusus mempunyai
urusan bisnisTetapi dalam kenyataannya pada dewasa ini dimana pameran
atau pekan raya banyak dikunjungi oleh masyarakat kebanyakan dengan
tujuan ingin melihat yang membutuhkan fasilitas akomodasi dan transportasi
Disamping itu dalam pekan raya atau pameran biasanya dimeriahkan dengan
berbagai atraksi atau pertunjukan kesenian Itulah sebabnya wisata komersial
ini menjadi kenyataan yang sangat menarik dan menyebabkan kaum
24
pengusaha angkutan dan akomodasi membuat rancanganndashrancangan istimewa
untuk keperluan tersebut
5) Wisata politik jenis wisata ini meliputi perjalanan yang dilakuka untuk
mengunjungi atau mengambil bagian dalam peristiwa kegiatan politik
misalnya perayaan 17 Agustus di Jakarta Biasanya fasilitas akomodasi dan
transportasi serta berbagai atraksi diadakan secara meriah bagi para
pengunjung Disamping itu yang termasuk dalam kegiatan wisata politik
adalah peristiwa-peristiwa penting seperti konfrensi musyawarah kongres
yang selalu disertai dengan kegiatan darmawisata
6) Wisata sosial yang dimaksud dengan wisata ini adalah pengorganisasian suatu
perjalanan yang murah dan mudah untuk memberi kesempatan kepada
masyarakat ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan seperti misalnya
kaum buruh pemuda pelajar mahasiswa petani dan sebagainya Organisasi
ini berusaha untuk membantu mereka yang mempunyai kemampuan terbatas
dari segi finansial untuk dapat memanfaatkan waktu libur atau cuti sehingga
dapat menambah pengalaman dan memeperbaiki kesehatan jasmaniah dan
mental mereka
7) Wisata pertanian wisata pertanian ini adalah pengorganisasian perjalanan yang
dilakukan ke proyek- proyek pertanian perkebunan ladang pembibitan dan
sebagainya dimana wisatawan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan
untuk tujuan studi maupun untuk sekedar menikmati aneka macam tanaman
8) Wisata maritim (bahari) jenis wisata ini biasanya dikaitkan dengan kegiatan
oleh raga di air danau pantai teluk dan laut Misalnya memancing
25
berlayar menyelem sambil melakukan pemotretaan kompetisi berselancar
mendayung berkeliling melihat ndash lihat taman laut dengan pemandangan yang
indah
9) Wisata cagar alam untuk jenis wisata ini biasanya diselenggarakan oleh agen
atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan jalan
mengatur wisata ke tempat atau daerh cagar alam taman lindung hutan
daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh
undang-undang Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan
keindahan alam kesegaran hawa udara pegunungan keajaiban hidup
binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuhndashtumbuhan yang jarang
ditemukan di tempat lain
Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan di atas dapat diambil
suatu pengertian pariwisata adalah suatu kegiatan yang melibatkan orang-orang
yang melakukan perjalanan dengan tujuan untuk mendapatkan kenikmatan dan
memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu dalam kurun waktu tertentu dan bukan
mencari nafkah
E Kerangka Pikir
Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah program yang
diprakarsai oleh kementerian pariwisata dan Ekonomi kreatif Republik Indonesia
pada tahun 2010 Adapun indikator strategi dalam peningkatan DMO ada dua
yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan (2) faktor
eksternal yang meliputi peluang dan ancaman Jika indikator-indikator diatas
26
berjalan dengan baik maka keberhasilan DMO dapat tercapai Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada bagan sebagai berikut
Gambar 2 Kerangka Pikir
F Deskripsi Fokus
Penelitian ini di fokuskan pada strategi pemerintah dalam peningkatan
destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana Toraja Dengan
melalui indikator yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan
(2) faktor eksternal yang meliputi peluang dan ancaman
G Deskripsi Fokus Penelitian
1 Strengths
Kekuatan atau (strengths) adalah kompotensi khusus yang terdapat dalam
organisasi yang berakibat pada pemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha
di pasaran dan setelah penulis melakukan observasi di lokasi obyek wisata Tana
Toraja penulis melihat ada berbagai macam kekuatan yang dimiliki obyek wisata
Tana Toraja seperti a) keindahan alam b) kearifan lokal c) ragam budaya
Strategi Dalam Peningkatan DMO
Faktor Internal
1 (Strengths) Kekuatan
2 (Weaknesses) Kelemahan
Faktor Eksternal
1 (Opportunities) Peluang
2 (Trheats) Aancaman
DMO tercapai
tercapai
27
2 Weaknesses
Kelemahan atau (weaknesses) adalah keterbatasan atau kekurangan yang
menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan
hal ini yang sekarang yang terjadi di Tana Toraja dimana dalam meningkatkan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terkendala dengan berbagai macam
kekurangan seperti a) infrastuktur jalan yang belum optimal b) Kebersihan
kurang terjaga di lokasi obyek wisata
3 Oportunities
Peluang atau (opportunities) adalah berbagai situasi lingkungan yang
menguntungkan bagi suatu satuan bisnis dengan berbagai kekuatan yang dimiliki
obyek wisata Tana Toraja tentu memberikan dampak positif dalam meningkatkan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja seperti a)
agrowisata b) berbagai bisnis lainnya
4 Threats
Ancaman (threats) adalah lingkungan yang tidak menguntungkan suatu
satuan bisnis dengan berbagai kelemahan yang ada tentu akan berdampak negatif
dalam meningkatkan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana
Toraja seperti a) penetrasi budaya luar b) ketergantungan ekonomi
5 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)
DMO adalah suatu bentuk strategis dalam membangun pariwisata baik
ditingkat lokal Regional maupun Nasional Keberhasilan suatu DMO bukan
hanya mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu
28
mengorganisir baik dari segi internal maupun eksternal sehingga DMO dapat
tercapai
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dua bulan di Kabupaten Tana Toraja setelah
seminar proposal dengan tujuan untuk mengetahui strategi pemerintah dalam
peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana
Toraja
B Jenis dan Tipe Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis deskriptif kualitatif yaitu metode
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objektif tentang strategi
pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di
Kabupaten Tana Toraja
2 Tipe Penelitian
Tipe penelitian adalah penelitian fenomena logis yang suatu bentuk
penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang strategi
pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di
Kabupaten Tana Toraja
C Sumber Data
1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan atau
tempat penelitian sedangkan menurut Lofland bahwa sumber data utama dalam
penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan Kata-kata dan tindakan
30
merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau
mewawancarai oleh karena itu penulis menggunakan sumber dari informasi yang
terpilih
2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung tetapi ada
penelitian sebelumnya seperti dokumen buku-buku laporan peraturan-peraturan
pemerintah dan data yang bersifat informasi tertulis yang digunakan dalam
penelitian
D Informan Penelitian
Obyek utama penelitian ini ialah Strategi Pemerintah Dalam peningkatan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Parawisata Di Kabupaten Tana Toraja
Dimana yang dimaksud disini adalah orang yang diharapakan dapat memberikan
data secara obyektif netral dan dapat dipertanggung jawabkan Adapaun
informan dalam penelitian ini yakni sebagai berikut
Tabel 1 Target Informan Penelitian
No Informan Jumlah
1 Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten Tana
Toraja
1 Orang
2 Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten Tana
Toraja
1 Orang
3 Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata
Tana Toraja
1 Orang
4 Trevel Agent 1 Orang
5 Wisatawan 2 Orang
6 Masyarakat 3 Orang
Jumlah 9 Orang
31
E Teknik Pengumpulan Data
1 Wawancara
Dalam penelitian ini peneliti melakukan kegiatan wawancara terhadap
orang-orang yang terlibat langsung dalam proses implementasi program destinasi
manajemen organisasi Dalam melakukan wawancara yang pertama peneliti
wawancarai adalah Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata
Tana Toraja yang kedua Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten
Tana Toraja yang ketiga Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten
Tana Toraja yang keempat travel agent yang kelima wisatawan dan yang
terakhir adalah masyarakat Dalam melakukan wawancara dengan informan yang
terkait peneliti sedikit mengalami kesulitan karena wisatawan dan masyarakat
jarang sekali ada yang mau di wawancarai sehingga peneliti banyak memakan
waktu dalam melakukan wawancara dengan masyarakat dan wisatawan
2 Observasi
Obyek dari pengamatan ini adalah tindakan dari pemerintah dalam proses
implementasi program destinasi manajemen organisasi Sebelum peneliti
mengangkat judul strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja peneliti terlebih dulu
melakukan observasi dengan mendatangi beberapa obyek wisata yang ada di
Kabupaten Tana Toraja seperti wisata Buntu Burake Pango-pango dan lain-lain
sebagainya setelah peneliti menemukan masalah baru mengangkat judul tersebut
diatas dan setelah ujian seminar proposal peneliti turun lagi kelapangan untuk
melakukan penelitian peneliti melakukan observasi kedua dan masalahnya pun
32
masih sama yaitu infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan di obyek
wisata yang tidak terjaga
3 Dokumentasi
Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan melalui rekaman
kegiatan yaitu dengan cara melihat hal-hal penting selama penelitian berlangsung
Rekaman kegiatan tersebut antara lain berupa foto untuk memperoleh gambaran
visual kegiatan pemerintah dalam implementasi program destinasi manajemen
organisasi di kabupaten Tana Toraja Dalam melakukan penelitian peneliti
melakukan dokumentasi berupa foto-foto atau gambar dan melakukan rekaman
pada saat wawancara dengan informan berlangsung dengan menggunakan HP
Samsung serta arsip-arsip atau data yang di dapatkan dari Kantor Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja dan Kantor Badan Pusat Statistik (BPS)
Tana Toraja
F Teknik Analisis Data
Analisis data ialah langkah selanjutnya untuk mengelola data dimana data
yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk
menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitian Dalam
model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman
(dalam Sugiyono 2008) ketiga komponen tersebut yaitu
1) Data reduction (Reduksi data)
Data yang diperoleh dilapanagan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu di
catat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makan lama peneliti
dilapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk
33
itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data Mereduksi data
berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal
yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu
2) Data display (Penyajian data)
Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya
3) Conclusion drawingverification (Penarikan kesimpulan dan verifikasi)
Langkah ke tiga dalam penelitian kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasi Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnya Tetapi apabila data kesimpulan data yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid
dan konsisten saat penelitian kembali kelapangan mengumpulkan data maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel
G Pengabsahan Data
Keabsahan data sebagai usaha untuk memenuhi nilai kebenaran penelitian
yang berkaitan dengan fenomena judul tersebut maka paling tidak ada 3 (tiga)
teknik yang penulis gunakan yaitu
1) Teknik perpanjangan kehadiran penelitian dalam hal ini penulis
memperpanjang waktu di dalam mencari data di lapangan mengadakan
wawancara tidak hanya dilakukan satu kali tetapi peneliti dilakukan berulang
kaliberhari-hari berminggu-minggu bahkan berbulan- bulan Hal ini penulis
lakukan dengan tujuan untuk memperoleh data yang benar disamping itu
34
penulis juga mengadakan ceking data samapi mendapat data yang benar dan
dipertanggung jawabkan secara ilmiah Melakukan pengamatan secara terus-
menerus termasuk kegiatan pengecekan data melalui informan lain untuk
menanyakan kebenaran informasi tersebut dan data lain yang penting
2) Teknik triangulasi Menurut Sugiyono (2008) triangulasi diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai
waktu Lebih lanjut Sugiyono (2008) membagi tringulasi kedalam 3 macam
yaitu
(a) Triangulasi sumber
Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah di
peroleh melalui beberapa sumber Dalam hal ini peneliti melakukan
pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil
pengamatanwawancara dan dokumen-dokumen yang ada Kemudian
peneliti membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara dan
membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang ada
(b) Triangulasi teknik
Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber
yang sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh
dengan wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumen Apabila
denga tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut Menghasilkan data
yang berbeda-beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada
sumber data yang bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data
35
mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya benar karena sudut
pandangnya berbeda-beda
(c) Triangulasi waktu
Waktu yang sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber
masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih
valid sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian
kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan
dengan wawancara observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi
yang berbeda Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda maka
dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian
datanya Triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil
penelitian dari tim peneliti lain yang diberi tugas melakukan pengumpulan
data
3) Teknik ketekunan pengamatan keabsahan data melalui ketekunan
pengamatan dalam peneletian ini di lakukan pada saat penelitian melakukan
observasi dilapangan Peneliti selalu berusaha untuk melakukan
pengamatan seteliti dan setekun mungkin berbagai informasi atau data
yang ada baik dianggap penting maupun kurang penting selalu dianalisis
secermat mungkin
36
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian
1 Letak Geografis
Kabupaten Tana Toraja adalah sebuah Kabupaten di Provensi Sulawesi
Selatan Indonesia Ibu kotanya adalah Makale Kabupaten Tana Toraja di bentuk
berdasarkan Undang-undan Nomor 28 Tahun 2008 tentang kabupaten Toraja di
mekarkanan menjadi 2 Kabupaten pada tanggal 26 November 2008 Kabupaten
Tana Toraja resmi di bagi menjadi Kabupaten Tana Toraja (dengan Ibu kota
Makale) dan Toraja Utara (dengan Ibu kota Rantepao) dengan Bupati bernama Ir
Nicodemus Biringkanae dan Wakilnya bernama Victor Datuan Batara SH yang
dilantik pada tanggal 17022016 di Kantor Gubernur Sulsel Jl Urip Sumoharjo
Kota Makassar
Kabupaten Tana Toraja terdapat hulu sungai yang merupakan salah satu
sungai terpanjang di Sulawesi Selatan yaitu sungai Sarsquodan membelah kota
Rantepao dan Kabupaten Tana Toraja Jarak Ibukota Kabupaten Tana Toraja
dengan Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan sekitar 331 km yang dapat ditempuh
lewat darat dan udara Lewat darat melewati Kabupaten Enrekang Kabupaten
Sidrap Kotamadya Pare-pare Kabupaten Barru Kabupaten Pangkep serta
Kabupaten Maros Dan lewat udara melalui Bandar udara Pongtiku yang berada di
Kecamatan Rantetayo Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu dari 23
kabupaten yang ada di Propinsi Sulawesi Selatan yang terletak diantara
37
2ordm20acutesampai 3ordm30acute Lintang Selatan dan 119ordm30acute sampai 120ordm10acute Bujur Timur
Batas-batas Kabupaten Tana Toraja adalah
1) Sebelah Utara Kabupaten Luwu dan Kabupaten Mamuju
2) Sebelah Timur Kabupaten Luwu
3) Sebelah Selatan Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Pinrang
4) Sebelah Barat Kabupaten Polma
Luas wilayah Kabupaten Tana Toraja tercatat 320577 km2 atau sekitar
5 dari luas Propinsi Sulawesi Selatan yang meliputi 19 sembilan belas
kecamatan Jumlah penduduk pada tahun 2014 berjumlah 289193 jiwa yang
terdiri dari 174604 jiwa laki-laki dan 114589 jiwa perempuan
2 Visi dan Misi Kabupaten Tana Toraja
a) Visi
Terwujudnya Pemerintahan yang kompeten mengelola pembangunan
menuju terciptanya masyarakat religius sejahtera berkeadilan sesuai karakteristik
ekologis sosial ekonomi dan budaya Tana Toraja
b) Misi
(1) Revitalisasi fungsi birokrasi dan meningkatkan kinerja tata kelola
pemerintahan dalam rangka efektifitas pelaksanaan pembangunan serta
distribusi layanan publik yang bersih transparan dan akuntabel
(2) Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan mutu
pendidikan dan layanan kesehatan Penguatan kapasitas peran institusi
keagamaan sosial kemasyarakatan kepemudaan dan perempuan melalui
pengendalian pertumbuhan penduduk serta pengendalian pertumbuhan
38
penduduk dalam rangka terciptanya ketahanan serta kesetiakawanan sosial
(3) Peningkatan ekonomi kerakyatan melalui pendayagunaan dan pengembangan
potensi sumber daya pertanian perkebunan peternakan dan perikanan serta
pengembangan usaha kecil menengah dengan mengandalkan partisipasi
seluruh elemen masyarakat dan dunia usaha dalam rangka peningkatan
kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan
(4) Mengoptimalkan pembangunan infrastruktur desa-kota untuk membuka
isolasi wilayah khususnya daerah terpencil guna mendukung kelancaran akses
layanan publik arus barang dan jasa pengembangan dan diversifikasi potensi
pariwisata serta berbagai potensi usaha produktif masyarakat
5) Menjadikan Tana Toraja sebagai kabupaten terdepan dalam pengembangan
program Gerakan Hijau (Go Green) serta pariwisata berbasis Budaya dan
Lingkungan (Eco-Culture Tourism) di Sulawesi Selatan
3 Keadaan Sosial
Keadaan sosial budaya masing-masing daerah tidaklah sama setiap daerah
memiliki corak adat-istiadat sendiri-sendiri begitu pula dengan kabupaten Tana
Toraja Berikut adalah keadaan sosial budaya kabupaten Tana Toraja
a) Kesehatan
Sampai tahun 2014 di Kabupaten Tana Toraja terdapat 2 rumah sakit
Sedangkan fasilitas kesehatanlain di Tana Toraja terdapat 21 puskesmas Dalam
pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) jumlah akseptor baru yang
terjaring pada tahun 2014 sebanyak 12799 orang Pada umumnya akseptor baru
tersebut memilihmenggunakan kontrasepsi Pil dan suntikan yakni masing-masing
39
5769orang dan 32864 orang Pada tahun 2009 akseptor aktif berjumlah
24536 orang
b) Pendidikan
Pembangunan bidang pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa Pembangunan sumber daya manusia (SDM) suatu negara akan
menentukan karakter dari pembangunan ekonomi dan social karena manusia
adalah pelaku aktif dari seluruh kegiatan tersebutDari tahun ke tahun partisipasi
seluruh masyarakat dalam dunia pendidikan di Tana Toraja semakin meningkat
hal ini berkaitan dengan berbagai program pendidikan yang dicanangkan
pemerintah untuk lebih meningkatkan kesempatan masyarakat untuk mengenyam
bangku pendidikan
Peningkatan partisipasi pendidikan untuk mencapai bangku pendidikan
tertentu harus diikuti dengan berbagai peningkatan penyediaan sarana fisik
pendidikan dan tenaga pendidik yang baik untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel berikut
40
Tabel 2 Jumlah Tingkat Pendidikan di Tana Toraja Tahun 20142015
No Tingkat pendidikan Jumlah Sekolah Jumlah Murid
1 TK 94 Buah 2547 Jiwa
2 SD 231 Buah 20773 Jiwa
3 SLTP 72 Buah 20139 Jwa
4 SMA 18 Buah 9 567 Jiwa
5 SMK 23 Buah 4896 Jiwa
6 Perguruan Tinggi 4 Buah 9527
Sumber Kabupaten Tana Toraja Dalam Angka 2014
c) Agama
Perkembangan pembangunan dibidang spiritual dapat dilihat dari besarnya
sarana peribadatan masing-masing agama Penduduk kabupaten Tana Toraja
mayoritas beragama Kristen baik protestan maupun Katolik tapi yang paling
banyak adalah Kristen Protestan Jadi kegiatan yang berhubungan dengan
kebudayaan setempat diwarnai oleh ajaran kekristenan Tempat peribadatan
agama Kristen yang terdiri dari Kristen Protestan dan Katolik pada tahun 2014
masing-masing berjumlah 695 dan 110 unit
Tabel 3 Jumlah Pemeluk Agama Di Kabupaten Tana Toraja
No Agama Jumlah
1 Kristen protestan 171138
2 Katolik 55020
3 Islam 34020
4 Hindhu 10015
5 Buddha 19
Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015
41
4 Keadaan Budaya dan Pariwisata
Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata
(DTW) di Sulawesi Selatan memiliki daya tarik yang cukup besar baik yang
bersifat budaya alam sejarah maupun buatan Berikut beberapa potensi wisata
yang dimiliki oleh Kabupaten Tana Toraja
a) Budaya
Kabupaten Tana Toraja memiliki kebudayaan yang dikenal dengan
kebudayaan ldquoaluktardquo merupakan salah satu kepercayaan yang diakui di dalam
masyarakat Tana Toraja seperti
(1) Upacara Rambu Solorsquo (acara kematian)
Rambu Solorsquo adalah upacara pemakaman secara adat yang mewajibkan
keluarga dari almarhum membuat sebuah upacara sebagai tanda penghormatan
terakhir dan menghantarkan arwah orang yang meninggal menuju nirwana
Menurut kepercayaan masyarakat Toraja orang yang meninggal baru dianggap
benar-benar meninggal jika upacara adat rambu solorsquo dilaksanakan Oleh sebab
itu jasad orang yang belum diupacarakan masih tetap diperlakukan seperti halnya
orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur dan diberi hidangan makanan dan
minuman bahkan selalu diajak berbicara Upacara adat Rambu Solorsquo terdiri dari
beberapa rangkaian ritual diantaranya pembungkusan jenazah menghias peti
jenazah menurunkan jenazah ke lumbung untuk disemayamkan dan proses
pengusungan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir Selain itu dalam upacara
adat ini terdapat berbagai kegiatan budaya yang menarik yang dipertontonkan
antara lain 1) Marsquopasilaga tedong (Adu kerbau) upacara inilah yang menyedot
42
perhatian turis asing dan wisatawan lokal Kerbau adalah hewan yang dianggap
suci bagi suku Toraja dan Sisembarsquo atau Adu kaki 2) Tari-tarian yang berkaitan
dengan situs rambu solorsquo antara lain ParsquoBadong ParsquoDondi ParsquoRanding
ParsquoKatia Parsquopapanggan dan Passailo Sementara itu untuk seni musik antara lain
Parsquopompang Parsquodali-dali dan Unnosong Marsquotinggoro tedong (Pemotongan
kerbau dengan ciri khas masyarkat Toraja yaitu dengan menebas leher kerbau
dengan parang dilakukan dengan sekali tebas) Kerbau yang akan disembelih
biasanya akan ditempatkan pada sebuah batu yang disebut Simbuang Batu Jenis
kerbau yang terkenal dari Toraja adalah Tedong Bonga tedong bonga harganya
sangat tinggi hingga ratusan juta rupiah Rambu Solorsquo mencerminkan kehidupan
masyarakat Tana Toraja yang suka gotong royong memiliki strata sosial dan
menghormati orang tua
Gambar 3 Marsquorombongan (Penyambutan Tamu)
43
(2) Upacara Syukuran (Rambu Tukarsquo)
Upacara Rambu tukarsquo adalah upacara adat yang berhubungan dengan acara
syukuran di dalam upacara ini tak ada kesedihan yang ada hanya kegembiraan
Misalnya acara pernikahan syukuran panen dan peresmian rumah adattongkonan
yang baru atau yang selesai direnovasi menghadirkan semua rumpun keluarga
dari acara ini membuat ikatan kekeluargaan di Tana Toraja sangat kuat semua
upacara tersebut dikenal dengan nama MaBua Meroek atau Mangrara Banua
Sura Upacara ini menarik karena berbagai atraksi tarian dan nyanyian dari
kebudayaan Toraja yang unik Upacara Rambu Tukarsquo dilaksanakan sebelum
tengah hari di sebelah timur tongkonan Ini berbeda dengan Rambu solorsquo yang di
gelar tengah atau petang hari serta di adakan di sebelah barat tongkonan Sebagai
upacara kegembiraan Rambu Tukarsquo digelar mengiringi meningginya matahari
sedangkan Rambu Solorsquo untuk mengiringi terbenamnya matahari Untuk upacara
adat Rambu Tuka diikuti oleh seni tari seperti Pa Gellu Pa Boneballa Gellu
Tungga Ondo Samalele PaDao Bulan PaBurake Memanna Maluya PaTirra
Panimbong dan lain-lain Untuk seni musik yaitu Papompang PaBarrung
Papelle Musik dan seni tari yang ditampilkan pada upacara Rambu Solo tidak
boleh ditampilkan pada upacara Rambu tukarsquo
44
Gambar 4 Marsquogellursquo (Tari-tarian)
(3) Rumah Tongkonan
Tongkonan adalah rumah tradisional Toraja yang berdiri diatas tumpukan
kayu dan dishiasi dengan ukiran berwarnah merah hitam dan kuning Kata
tongkonan berasal dari bahasa Toraja tongkon (duduk) Tongkonan merupakan
pusat kehidupan sosial suku Toraja ritual yang berhubungan dengan tongkonan
sangatlah penting dalam kehidupan spiritual suku Toraja oleh karena itu semua
anggota keluarga diharuskan ikut serta karena tongkonan melambangkan
hubungan mereka dengan leluhur mereka Pembangunan tongkonan adalah
pekerjaan yang melelahkan dan biasanya dilakukan dengan bantuan keluarga
besar ada 3 jenis tongkonan yaitu 1) Tongkonan layuk adalah tempat menyusun
aturan aturan sosial keagamaan 2) Tongkoan pekaindoran (pekamberan atau
kaparengngesan) adalah berfungsi sebagai temapt pengurus atau pengatur
pemrintahan adat 3) Tongkonan batu arsquoriri adalah berfungsi sebagai tongkonan
penunjang yang mengatur dan membina persatuan keluarga serta membina
warisan
45
Gambar 5 Rumah Tongkonan Tana Toraja
b) Pariwisata
Tana Toraja terkenal akan obyek wisatanya yang sangat indah dan
menarik sehingga diminati para wisatawan Pada tahun 2012 Tana Toraja
mendapatkan program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) pada saat itu
juga kunjungan wisatwan semakin tahun semakin meningkat untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4 Jumlah Kunjungan Wiatawan Tahun Tana Toraja 2012 SD 2016
No
Tahun
Jumlah Wisatawan
Wisnus Wisman
Total
1 2012 20836 13532 34368
2 2013 42319 19324 61643
3 2014 60096 20167 80236
4 2015 82767 15731 98498
5 2016 55037 19491 74528
Sumber Kantor Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja
Tana Toraja memiliki berbagai tempat obyek wisata berikut nama-nama
obyek wisata Tana Toraja
46
(1) Obyek Wisata Lemo
Merupakan sebuah kuburan yang dibuat di bukit batu Bukit ini dinamakan
Lemo karena bentuknya bulat menyerupai buah jeruk (limau) Untuk membuat
lubang ini diperlukan waktu 6 bulan hingga 1 tahun dengan biaya sekitar Rp 30
juta Di pemakaman Lemo terdapat mayat yang disimpan di udara terbuka di
tengah bebatuan yang curam Kompleks pemakaman ini merupakan perpaduan
antara kematian seni dan ritual
Gambar 6 Obyek Wisata Lemo
(2) Obyek Wisata Kambira Atau Baby Grave (Kuburan Bayi Di Dalam Pohon)
Obyek wisata satu ini sangat unik karena jenazah bayi yang sudah
meninggal dimasukkan ke batang pohon Mayat bayi lalu diletakkan ke dalam
dan ditutupi dengan serat pohon dari bahan pelepas enau (kulimbang ijuk) Usia
pohon sekitar 300 ada juga yang 10 tahun dan tersimpan puluhan jenazah bayi
berusia 0-7 tahun di dalamnya Saat ini pohon tempat menyimpan mayat bayi
tersebut sudah tidak digunakan lagi Namun pohon tersebut masih terlihat tegak
berdiri sehingga menjadi daya tarik yang banyak dikunjungi wisatawan lokal mau
pun mancanegara
47
Gambar 7 Obyek wisata Baby Grave
(Penguburan Bayi Dalam Pohon)
(3) Obyek Wisata Makularsquo
Makula terletak di Sangalla sekitar 24 kilometer sebelah selatan kota
Rantepao atau lima enam kilometer di sebelah barat kota Makale Tana Toraja
Terdapat tiga sumber air panas di Makularsquo yang letaknya saling berdekatan Di
sekitar mata air itu berdiri beberapa rumah peristirahatan Pengelolanya sengaja
menyediakan kolam-kolam untuk menampung air panas yang dialirkan dari
sumbernya
Gambar 8 Obyek Wisata Makularsquo (Tempat Permandian)
48
(4) Obyek Wisata Sirope
Obyek wisata Sirope terletak plusmn 6 km di Kecamatan Makale Utara dan 1
km dari jalan poros tempat ini merupakan pemakaman batu pahat di tebing-tebing
batu kapur erong (tempat pemakaman purba dari kayu) dengan beberapa patung-
patung Kompleks pemakaman ini merupakan milik dari kaum bangsawan di
sekitar wilayah Lion dan Tondok Iring
Gambar 9 Obyek Wisata Sirope (Tempat Penguburan)
(5) Obyek Wisata Tumbang Datu Beborsquo
Obyek wisata Tumbang Datu Beborsquo adalah salah satu perkampungan adat
terletak di Kecamatan Sangallarsquo Utara plusmn 7 km dari Makale di sini terdapat
banyak rumah adat tongkonan lokasi upacara adat mata air pemakaman purba
kuburan bayi di pohon benteng pertahanan purba dan lain-lain Masyarakat
masih sangat memegang teguh tradisi
49
Gambar 10 Obyek Wisata Tumbang Datu Bebo
(Rumah Adat Tana Toraja)
(6) Obyek Wisata Tilanga
Obyek wisata Tilanga merupakan kolam alami yang jauh dari hingar
bingar kota terbentuk pada batuan cadas yang dikelilingi pepohonan rimbun
lengkap dengan bunyi-bunyian alam Permandian alam Tilanga terletak di Desa
Sarira Kecamatan Makale Tana Toraja Sulsel jaraknya sekitar 15 kilometer
sebelah selatan Kota Rantepao atau 12 kilometer sebelah utara Kota Makale
Yang menarik dari obyek wisata ini belut berukuran selengan bagian bawah
orang dewasa berenang dengan bebasnya tapi belut-belut tersebut tidak boleh di
tangkap dan di bawah pulang karena penduduk yang tinggal disana
menganggapnya sebagai binatang yang sakral
50
Gambar 11 Obyek Wisata Tilanga (Tempat Permandian)
(7) Obyek Wisata Pango-pango
Obyek wisata Pango-pango merupakan obyek wisata alam yang berada di
atas puncak gunung dengan ketinggian 1600-1700 Mdpl serta terdapat rimbunan
pohon pinus obyek wisata Pango-pango menggabungkan 2 unsur tempat wisata
yaitu wisata alam dan agro wisata Wisata alam Pango-pango terletak sekitar 7
Km dari Kota Makale Kabupaten Tana Toraja
Gambar 12 Obyek Wisata Pango-pango (Wisata Alam)
51
(8) Obyek Wisata Buntu Burake
Obyek wisata Buntu Burake merupakan obyek wisata religi yang
diresmikan pada tanggal 31 agustus 2015 bertepatan hari ulang tahun Kabupaten
Tana Toraja Di atas puncak Buntu Burake terdapat patung Yesus setinggi 40
Meter dan merupakan patung Tuhan Yesus tetringgi kedua di dunia setelah
Christ the king di Polandia setinggi 525 Meter dan di urutan ketiga yaitu patung
Yesus di Rio de janeiro Brasil setinggi 32 Meter
Gambar 13 Obyek Wisata Buntu Burake (Wisata Religi)
4 Keadaan Penduduk
Salah satu modal dasar dalam melaksanakan pembangunan di suatu
daerah adalah sumber daya manusianya dalam hal ini adalah penduduk Apabila
penduduk tersebut diarahkan atau di bina sebagai tenaga kerja yang efektif maka
hal ini merupakan potensi yang sangat besar nilainya Sebaliknya apabila
penduduk tidak di bina atau diarahkan dengan baik sedangkan laju pertumbuhan
penduduk tidak terkendali maka peningkatan kesejahteraan penduduk tidak
52
merata maka hal ini akan mengganggu keamanan stabilitas nasional Penduduk
Kabupaten Tana Toraja berdasarkan hasil akhir tahun 2015 berjumlah 226160
jiwa yang tersebar di 19 Kecamatan yang berjenis kelamin laki-laki lebih
banyak dari penduduk yang berjenis kelamin perempuan lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut
Tabel 5 Jumlah Penduduk Tana Toraja
No Jenis Keleamin Jumlah
1 Laki-laki 114589
3 Perempuan 111623
Total 226160
Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015
B Karakterisitik Informan
Berikut ini dipaparkan Karakterisitik Informan umum meliputi jenis
kelamin umur pendidikan pekerjaan dan pendapatan
1) Karakterisitik Informan berdasarkan jenis kelamin
Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut jenis
kelamin ditunjukkan pada tabel dibawah ini
Tabel 6 Karakterisitik Informan Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase ()
1 Laki-laki 6 665
2 Perempuan 3 335
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret 2016
Data tabel diatas menunjukkan 6 orang informan berjenis laki-laki dengan
persentase (665) sedangkan yang berjenis perempuan 3 orang dengan
persentase (335) Hal ini menunjukkan dalam penelitian ini informan yang
berjenis laki-laki lebih banyak di banding informan yang berjenis kelamin
perempuan
53
2) Umur
Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut umur
ditunjukkan pada tabel dibawah ini
Tabel 7 Karakteristik Informan Berdasarkan Umur
No Klasifikasi Umur Frekuensi Presentase ()
1 30-49 5 66
2 40-49 2 22
3 50-59 2 22
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016
Pada tabel 7 diatas dapat di lihat dari 9 informan berdasarkan umur
menunjukkan bahwa umur yang mendominasi informan berada pada kisaran 30-
49 tahun dengan persentase (66) sedangkan pada kisaran umur 40-49 tahun
(22) dan umur 50-59 tahun (22) adalah merupakan kisaran yang paling kecil
3) Tingkat pendidikan
Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut tingkat
pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 8 Karakterisitik Informan Berdasarkan Pendidikan
No Klasifikasi Pendidikan Frekuensi Presentase ()
1 SD 0 0
2 SMP 0 0
3 SMA 2 222
4 DIII 2 222
5 SI 3 333
6 S2 2 222
Jumlah 9 100
Sumber olahan Data Primer Maret Tahun 2016
54
Pada tabel 8 diatas dapat dilihat dari 9 informan berdasarkan pendidikan
menunjukkan bahwa pendidikan yang mendominasi informan berada pada jenjang
S1 dengan persentase (333) selanjutnya pada jenjang SMAD111 dan S2
persentasenya sama yaitu (222)
4) Pekerjaan
Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut
pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 9 Karakteristik Informan Berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan Frekuensi Persentase
1 PNS 4 44
2 Swasta 2 22
3 Honorer 2 22
4 IRT 1 12
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016
Tabel 9 apat dilihar diatas dari 9 informan berdasrkan pekerjaan
menunjukkan bahwa pekerjaan dari informan lebih banyak yang PNS yaitu 4
orang dengan persentase (44) yang sedang adalah honorer dan swasta yaitu
dengan persentase (22) yang paling sedikit adalah IRT dengan persentase
hanya (12)
5) Pendapatan
Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut
pendapatan dapat dilihat pada tabel berikut
55
Tabel 10 Karakteristik Informan Berdasarkan Pendapatan
No Pendapatan Frekuensi Persentase
1 500-700 ribu 2 25
2 1 ndash 2 juta 2 25
4 4-10 juta 5 50
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016
Tabel diatas menunjukkan bahwa informan yang mempunyai pendapatan
paling banyak ada 5 orang yaitu dengan persentase (50) informan yang
berpendapatan menengah sebanyak 2 orang dengan persentase (25) sedangkan
informan yang berpendapatan paling sedikit ada 2 orang dengan persentase (25)
C Strategi Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi
(DMO) Di Kabupaten Pariwisata Tana Toraja
Strategi yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja adalah analisis SWOT
karena analisi SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan suatu
masalah proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal dan faktor
eksternal Untuk mengetahui apakah DMO pariwisata Tana Toraja sudah tercapai
atau belum dapat dilihat dari hasil wawancara di bawah ini
1 Faktor internal
Faktor internal terbagi atas dua yaitu faktor kekuatan yang meliputi
keindahan alam kearifan lokal dan ragam budaya sedangkan faktor kelemahan
meliputi infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan kurang terjaga
56
a) Kekuatan
Indikator pertama Kekuatan terdiri dari tiga sub variabel yaitu 1)
keindahan alam 2) kearifan lokal 3) ragam budaya Ketiga sub variabel akan
dijelaskan di bawah ini
(1) Keindahan alam
Sebuah keindahan alam sangat dibutuhkan dalam meningkatkan destinasi
pariwisata karena dengan adanya keindahan alam yang menarik dan sejuk akan
menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan Ketika ditanyakan tentang keindahan
alam berikut tanggapan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten
Tana Toraja
ldquoDari segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki panorama
alam yang sangat menarik dan sejuk pada saat kita memasuki kawasan
obyek wisata yang ada di Pango-pango kita dapat rasakan kesejukan di
alam bebas Sekitar wilayah Pango-pango ini banyak ditanami berbagai
macam tanaman salah satunya produk unggulan seperti kopi coklat
markisa kacang tana dan jagung dan beragam sayuran selain itu juga di
penuhi rimbunan pohon pinus tak salah kalau obyek wisata yang satu ini
menjadi kunjungan favoritrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Hasil wawancara lainnya dengan Sekertaris Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoSalah satu yang menjadikan obyek wisata Tana Toraja diminati para
pelancong dunia baik wisata lokal maupun mancanegara adalah panorama
alamnya yang sangat bagus dan indah karena letak obyek wisata terletak
diatas gunung diatas kita dapat melihat kota Makale Rantepao dan
sekitarnyardquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari
segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki beragam keindahan
misalnya panorama alam yang indah sejuk dan menarik serta dilokasi obyek
57
wisata banyak ditemui berbagai macam tanaman seperti kopi markisa jagung
kacang tanah dan rimbunan pohon pinus diatas juga kita dapat melihat kota
Makale Rantepao dan sekitarnya Terkait dengan keindahan alam obyek wisata
Tana Toraja lebih lanjut Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoObyek wisata yang ada di Tana Toraja dari segi keindahan memang
sangat menarik salah satunya di Buntu Burake disana kita dapat melihat
keindahan alamnya seperti gunung-gunung yang indah dipandang serta
batu-batu yang ada diokasi obyek wisata yang tak kalah uniknya batunya
yang tinggi dan lonjong serta terdapat patung yesus yang tertinggi kedua
di dunia pembangunan wisata religi ini tak lain untuk meningkatkan
destinasi wisatawan serta meminimalisir kelemahan dan ancaman yang
adardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Sementara penjelasan yang diberikan oleh Travel agent Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoMemang Tana Toraja Memiliki keindahan alam yang luar biasa tapi
keindahan alam yang ada di obyek wisata di Buntu Burake pada saat
musim hujan tidak dapat kita rasakan karena gelap ditutupi oleh awan
serta dilokasi obyek wisata sangat licin jadi lebih bagusnya datang
berkunjung pada saat musim kemaraurdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa
keindahan yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja memang sangat luar biasa
contohnya obyek wisata di Buntu Burake diatas kita dapat merasakan keindahan
alam seperti gunung-gunung yang indah batu-batunya yang unik karena tajam
panjang dan lonjong serta patung yesus yang tertinggi kedua di dunia tetapi
keindahan alamnya tidak dapat dirasakan pada saat hujan turun karena gelap
ditutupi oleh awan Terkait hal tersebut informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Toraja mengatakan bahwa
58
ldquoKeindahan alam obyek wisata yang ada di Toraja ini memang luar biasa
contohnya obyek wisata yang ada di Pango-pango kalau ingin berkunjung
bagusnya bermalam di pagi hari kita terasa diatas awan karena pada saat
sang matahari terbit di ufuk timur pemandangan menakjubkan lainnya
dapat kita saksikan Arak-arakan awan putih indah berada tepat di bawah
kita yang menyelimuti seluruh kota Makale dan sekitarnya dari atas
puncaknyardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara tanggapan informan selaku masyarakat kabupaten Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoKalau ingin melihat keindahan obyek wisata Tana Toraja yang ada di
Buntu Burake itu pada saat sore hari diatas kita akan merasakan kesejukan
serta keindahannya pada saat matahari akan terbenam cahayanya yang
kuning keemasan dihiasi dengan baluran putih awan yang berarak tak
beraturan pernak-pernik mutiara yang sedang menggantung di tengah
warna kuning sang mentarirdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat di katakan bahwa
keindahan obyek wisata Tana Toraja memang luar biasa apalagi pada pagi hari
dan sore hari pada saat matahari terbit di ufuk timur dan sore hari pada saat
matahari mau terbenam
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat
dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian pada indikator Strengths
(kekuatan) bahwa suatu satuan bisnis atau perusahaan harus memiliki keunggulan
komparatif oleh unit usaha di pasaran salah satunya seperti keindahan alam
dimana keindahan alam yang dimimiliki merupakan keunggulan dari obyek
wisata Tana Toraja dengan begitu pemerintah Tana Toraja dapat memanfaatkan
kekuatan dan peluang dalam meningkatkan destinasi serta dapat meminimalisir
berbagai kelemahan dan ancaman yang ada
59
(2) Kearifan lokal
Kearifan lokal adalah kepandaian dan strategi-strategi pengelolaan alam
semesta dalam menjaga keseimbangan ekologis yang sudah berabad-abad teruji
oleh berbagai bencana dan kendala serta keteledoran manusia Kearifan lokal
tidak hanya berhenti pada etika tetapi sampai pada norma dan tindakan dan
tingkah laku sehingga kearifan lokal dapat menjadi seperti religi yang
memedomani manusia dalam bersikap dan bertindak baik dalam konteks
kehidupan sehari-hari maupun menentukan peradaban manusia yang lebih jauh
Ketika ditanyakan tentang kearifan lokal berikut tanggapan informan selaku
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tana Toraja
ldquoKearifan lokal Tana Toraja dari segi adat sudah banyak mengalami
perubahan contohnya perbudakan dulunya budak di suruh-suruh misalnya
menumbuh padi kasi makan babi cuci piring dan lain lain-lain
sebagainya tapi sekarang itu sudah tidak berlaku tapi identitasnya sebagai
budak tidak akan hilang rdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Sementara tanggapan dari informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoSaat ini beberapa dari kebudayaan di Tana Toraja sudah tidak orisinil
lagi misalnya saja rumah adat toraja yaitu tongkonan dulu atap rumah
tongkonan itu terbuat dari kayu sehingga terlihat sangat unik namun
sekarang sudah ada yang menggunakan atap seng begitu juga dengan
lantainya yang dulunya masih menggunakan kayu sekarang sudah di cor
dan memakai keramik sehingga keindahan dan keunikannya berkurang rdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan di atas dapat di katakan bahwa kearifan
lokal Tana Toraja sudah mulai berkurang keasliannya dan keorisinalitasnya
karena beberapa adat Toraja sudah banyak mengalami perubahan misalnya
perbudakan yang tak lagi di suruh-suruh serta rumah adat tongkonan yang
60
dulunya menggunakan kayu sebagai lantainya tapi sekarang sudah banyak yang
cor dan menggunakan keramik sehingg keunikannya berkurang Sehubungan
dengan kearifan lokal Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKearifan lokal dari segi budaya sudah mulai memudar contohnya dalam
pesta rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya tamu atau keluarga
yang datang memakai baju bolong (baju hitam) naum sekarang sudah ada
yang tidak memakai baju hitam menurut saya ada baiknya pemerintah
membuat PERDA Tentang Kearifan Lokal agar budaya yang dimiliki tdak
mudah berubah dan memudarrdquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan tanggapan informan di atas maka dapat di analisa bahwa
dalam pelaksanaan upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya
semua memakai baju hitam baik tamu maupun keluarga tapi kenyataannya sudah
ada yang tidak memakai baju bolong (baju hitam) maka dari itu Ketua DMO
Pariwisata Tana Toraja menyarankan agar pemerintah Tana Toraja mengeluarkan
Peraturan Daerah (PERDA) Tentang Kearifan Lokal agar kearifan lokal Tana
Toraja tetap terjaga dan tidak mudah memudar maupun berubah Sehubungan
dengan kearifan lokal Travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKearifan lokal dari segi baju sudah sangat bagus di mana dalam
melaksanakan upacara rambu tukarsquo (acara syukuran) misalnya acara
pernikahan dimana dalam pelaksaanaannya penerima tamu menggunkan
baju adat Toraja yaitu kandaura dan baju bodoh (baju indorsquo) dilengkapi
dengan aksesoris Tana Torajardquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara tanggapan dari wisatawan yang datang berkunjung ke Tana
Toraja mengatakan bahwa
ldquoberbicara mengenai kearifan lokal Tana Toraja dari segi budaya baik
budaya rambu solorsquo (acara kematian) dan budaya rambu tukarsquo (acara
syukuran) sangat orisinil karena budaya ini ada sejak dari dulu sampai
61
sekarang dan tidak mudah di pengaruhi oleh budaya luar karena
masyarakat Toraja sangat mengharagai budaya mereka dengan tetap
menjaga eksistensi kearifan lokal inilah sehingga Toraja dikenal baik
lokal maupun mancanegara serta budaya ini dijadikan budaya wisatardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara tanggapan dari masyarakat dikabupaten Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoMengenai kearifan lokal sudah banyak yang tidak orisinil lagi karena
upacara-upacara yang digelar di Toraja khususnya di Tana Toraja sudah
mulai berkurang atau sudah jarang di laksanakan seperti dalam syukuran
rumah tongkonan yang baru dan acara pesta panen biasanya digelar acara
sisembarsquo (adu kaki) sebagai ungkapan syukur Tapi saat ini kebanyakan
upacara yang digelar hanya rambu solorsquo (pesta kematian) dan rambu tukarsquo
( pesta pernikahan)rdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan beberapa informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa dari segi budaya rambu solorsquo dan rambu tukarsquo sangat orisinil
karena budaya itu masih dilestarikan sampai sekarangserta dalam pelaksanaan
rambu tukarsquo semua penerima tamu menggunakan baju adat Toraja dilengkapi
dengan aksesoris Toraja dan disisi lain ada juga yang sudah tidak orisinil lagi
karena berbagai upacara syukuran sudah mulai jarang dilaksanakan seperti
mangrara tongkonan dan acara pesta panen yang biasanya dilakukan acara
sisembarsquo
(3) Ragam budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit termasuk sistem agama dan politik adat
istiadat bahasa perkakas pakaian bangunan dan karya seni Sehubungan dengan
62
budaya berikut tanggapan informan selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
ldquoBudaya Tana Toraja merupakan warisan dunia dan dijadikan wisata
budaya dari berbagai budaya yang ada yang paling menarik adalah
upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana upacara rambu solorsquo
dulunya hanya dilakukan oleh bangsawan akan tetapi sekarang sudah
mulai bergeser siapa yang kaya itulah pestanya yang paling meriah meski
demikian dalam pelaksanaannya dilakukan berdasarkan stratifikasi sosial
ada tingkatan-tingkatannya seperti tanarsquo bulaan (kasta tertinggi) tanarsquo
bassi (kasta menengah) tanarsquo karurung ( kasta rendah) dan tanarsquo kua-kua
(sangat rendah)rdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dalam
pelaksanaan upacara rambu solorsquo yang dulunya hanya bisa dilakukan oleh orang
bangsawan tapi sekarang sudah mengalami pergeseran dimana orang yang kaya
itulah yang pestahnya lebih meriah tapi meski demikian tetap diukur berdasarkan
status sosialnya Sehubungan dengan budaya ini lebih lanjut Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan
ldquoSelain budaya rambu solorsquo Tana Toraja juga memiliki berbagai macam
budaya lainnya yang juga menarik salah satunya adalah penguburan bayi
yang ada di baby grave yang dikubur dalam pohon dimana 1 pohon
terdapat 10 mayat bayi di dalam maka tak heran kalau Tana Toraja
diminati oleh para pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun
mancanegarardquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Sementara tanggapan dari informan selaku Ketua Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoSelain budaya rambu solorsquo (acara kematian) ada juga budaya rambu tukarsquo
(acara syukuran) seperti acara pernikahan dimana dalam pelaksanaannya
diiringi dengan parsquogellu (tari-tarian) parsquopenawai (memaparkan asal usul
calon pengantin) dan dilaksanakan pada saat matahari mulai naik berbeda
dengan rambu tukarsquo yang dilakukan pada saat matahari mulai turun begitu
menariknya budaya Torajardquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
63
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
budaya Tana Toraja bukan hanya rambu solorsquo ada juga budaya penguburan bayi
dalam pohon dimana dalam 1 pohon terdapat 10 mayat bayi serta budaya lainnya
adalah budaya rambu tukarsquo seperti acara pernikahan yang dilksanakan pada saat
matahri mulai naik serta di iringi dengan parsquogellu dan marsquopenawai Terkait
dengan budaya tersebut travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoTana Toraja terkenal karena budayanya yang begitu menarik salah
satunya adalah ketika seorang bangsawan meninggal atau seorang yang
tak murni bangsawan biasanya tak langsung dikubur melainkan disimpan
di rumah berminggu-minggu berbulan-bulan bahkan puluhan tahun
tergantung kesiapan keluarga dan mereka memperlakukan mayat seperti
orang yang hidup dimana mayat disiapkan makanan dan minuman mayat
tersebut baru dianggap mati setelah selesai melakukan upacara rambu
solorsquo (acara kematian)rdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara tanggapan dari informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan
ldquoTidak salah kalau Tana Toraja diminati para wisatawan mancanegara
karena memang budaya Tana Toraja luar biasa seperti dalam pelaksanaan
upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana pemotongan kerbau dan
babi banyaknya hewan yang di potong tergantung kemampuan ekonomi
keluarga serta berbagai kegiatan budaya dipertontonkan seperti parsquosilaga
tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-tarian seperti parsquobadong
passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara marsquotinggoro tedong
(pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja yaitu dengan
menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas budaya
inilah yang menjadikan Tana Toraja dikenal baik nusantara maupun
mancanegarardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
ketika masyarakat Toraja meninggal biasanya tidak langsung dikubur melainkan
disimpan di atas rumah dan diperlakukan seperti orang yang hidup serta dalam
64
pelaksanaan rambu solorsquo dilakukan pemotongan kerbau dan babi banyaknya
pemotongan hewan tergantung dari keamampuan keluarga semakin banyak
hewan yang dipotong maka semakin tinggi pula status sosial seseorang
Sehubungan dengan budaya berikut tanggapan informan selaku masyarakat di
kabupaten Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBudaya masyarakat Toraja banyak orang menganggap tradisi yang
pemborosan karena besar biaya yang harus dikeluarkan untuk
penyelenggaraannya bahkan ada yang tertunda berbulan-bulan bahkan
bertahun-tahun karena harus mengumpulkan biaya bahkan ada yang
mengatakan orang Toraja mencari kekayaan untuk di pakai pada pesta
rambu solorsquo tapi bagi masyarakat Toraja berbicara pemakaman bukan
hanya tentang upacara status jumlah kerbau dan babi yang dipotong
tetapi juga soal malu (sirirsquo) dan hal inilah yang meneyebabkan upacara
rambu solorsquo terkait dengan tingkat stratifikasi sosialrdquo
(Wawancara AA 44 tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa bukan
soal pemborosan atau dengan kata orang Toraja mencari kekayaan hanya untuk
pesta rambu solorsquo tapi karena faktor malu karena upacara rambu solo terkait
dengan stratifikasi sosial Terkait dengan budaya berikut tanggapan masyarakat
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBudaya Tana Toraja memang terkenal akan keunikannya salah satu
budaya Toraja yang unik salah satunya yaitu pada saat orang yang murni
bangsawan maupun yang tidak murni bangsawan meninggal dunia pada
saat selesai dimandikan akan di make up dan apabila yang meninggal
adalah gadis akan dipakaikan baju seloyor kalau orang tua dipakaikan
baju bodoh (baju indorsquo) sedangkan kalau yang meninggal laki-laki baik
orang tua maupun remaja akan dipakakan jas dan dasi dan setelah itu
barulah dikasih masuk peti lalu disimpan dalam kamar dimana kamarnya
dihiasi begitu indah pada saat mau di pestakan akan dibuatkan peti baru
yang dihias sesuai stratifikasi sosialnyardquo
(Wawancara MT 38 Tahun 19032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas maka dapat dikatakan bahawa
pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan
65
disimpan dirumah dalam kamar yang sudah dihiasi begitu indah dan petinya tidak
sembarang dihiasi melainkan sesuai stratifikasi sosialnya
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat
dikatakan dari segi budaya Tana Toraja memang begitu menarik sehingga
dijadikan wisata budaya dimana pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung
dimakamkan melainkan disimpan dirumah pelaksanaannya tergantung pada
kesiapan keluarga dalam pelaksanaannya banyak macam kegiatan budaya
dipertontonkan seperti parsquosilaga tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-
tarian seperti parsquobadong passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara
marsquotinggoro tedong (pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja
yaitu dengan menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas
selain itu ada penguburan bayi dalam pohon dimana satu pohon terdapat sepuluh
mayat bayi didalam maka tak heran kalau Tana Toraja banyak diminati para
pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun mancanegara
b) Kelemahan
Indikator kedua kelemahan terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)
infrastruktur jalan yang belum optimal dan 2) kebersihan yang kurang tergaja di
lokasi obyek wisata
(1) Infrastruktur jalan yang belum optimal
Infrastruktur jalan yang belum optimal menuju obyek wisata tentu sangat
mengganggu dan membahyakan bagi wisatawan yang datang berkunjung Ketika
ditanyakan tentang infrastruktur jalan yang belum optimal Kepala Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
66
ldquoObyek wisata yang ada di Tilanaga (tempat permandian) dari segi
infrastruktur jalannya sangat kecil berlubang disana sini jalanan naik
turun dan menanjak hal ini menjadi salah satu kendala dalam
meningkatkan destinasi kami selaku pihak terkait akan berusaha
mengatasi hal inirdquo
(wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Sementara hasil wawancara dengan informan selaku Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBerbicara tentang infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di
Tana Toraja memang sebagian sangat jelek misalnya jalan menuju obyek
wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan) sangat jelek berlubang
dan lebar jalan sekitar 1 meter lebih hal tersebut menjadi salah satu
kendala dalam peningkatan destinasirdquo
(Wawanacar LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
jalan menuju beberapa obyek wisata banyak yang rusak seperti jalan menuju
obyek wisata di Tilanga dan Sirope jalannya yang menanjak berlubang serta lebar
jalannya hanya 1 meter lebih Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum
optimal berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajamen
Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKeberhasilan DMO dapat dilihat salah satunya dengan infrastruktur jalan
kalau masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata maka DMO belum
tercapai seperti program DMO Tana Toraja belum optimal karena masih
banyak jalan menuju obyek wisata yang jelek contohnya jalan menuju
obyek wisata di Buntu burake pada saat kita memasuki gerbang jalannya
yang berbatu dan pendakian yang cukup jauh hal ini sanagat mengganggu
dan membahayakan bagi wisatawan kami selaku pihak terkait menyadari
hal ini serta berkeinginan besar untuk memperbaiki tapi kami terkendala
dengan dana yang masih minimrdquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
keberhasilan suatu DMO dapat dilihat dari infrastruktur jalan dan DMO Tana
Toraja belum tercapai karena masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata
67
salah satunya jalan menuju obyek wisata di Buntu burake jalannya yang berbatu
dan pendiakian yang cukup jauh Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum
optimal berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan
bahwa
ldquojalan menuju obyek wisata tidak semuanya rusak sebagian sudah ada
yang bagus seperti jalan menuju obyek wisata yang ada di baby grave
jalannya sudah di aspal dan juga lebar sekitar 4 meterrdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Berdasrkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari
segi infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di Sirope sudah bagus
karena jalannya sudah di aspal dan juga lebar Terkait dengan infrastruktur jalan
yang belum optimal berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoJalan menuju obyek wisata Buntu burake sangat menakutkan dan
membahayakan bagi wisatawan dimana terdapat jurang dipinggir jalan
apalagi jalan menuju obyek wisata ini pada saat musim hujan sangat licin
saya berharap agar pemerintah membuatkan pagar jalanan dan melakukan
perbaikan jalan agar wisatawan sering datang berkunjungrdquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara hasil wawancara dengan informan selaku masyarakat Tana
Toraja mengatakan bahwa
ldquoMengenai infrastruktur jalan memang belum optimal karena masih
banyak jalan menuju obyek wisatai yang kurang bagus seperti jalan
menuju obyek wisata di Sangngallarsquo jalanya yang berlubang becek karena
digenangi air tapi dari segi lebarnya sudah lumayan sekitar 3 meterrdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dari segi
infrastruktur jalan menuju obyek wisata di Tana Toraja belum optimal karena
68
masih banyak jalan menuju obyek wisata yang becek dan digenangi air pada saat
musim hujan serta terdapat jurang tidak dipasangkan pagar jalanan
Berdasarkan hasil wawancara dari berbagai informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur jalan di obyek wisata Tana Toraja
belum optimal karena masih banyak obyek wisata yang infrastruktur jalan rusak
dan belum memadai seperti berlubang berbatu licinterdapat jurang yang tidak di
pasangkan pagar jalan serta lebar jalan yang masih kecil sekitar 1 meter lebih
Dengan melihat kelemahan yang ada dapat dikatakan dalam meningkatkan DMO
Pariwisata Tana Toraja belum tercapai
(2) Kebersihan yang kurang terjaga di obyek wisata
Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran termasuk diantaranya
debu sampah dan bau dalam hal ini wisatawan lokal maupun wisatawan
mancanegara perlu menjaga kebersihan lingkunagan obyek wisata agar keindahan
obyek wista terlihat indah dan menarik Seperti wawancara yang dilakukan
dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoDari segi kebersihan saya rasa belum optimal karena masih banyak
obyek wisata yang ada di Tana Toraja yang kotor dan baursquo seperti yang
ada di Pango-pango di lokasi obyek wisata sangat baursquo karena banyak
wisatawan buang air kecil sembarangan termasuk wisatawan laki-laki hal
ini terjadi karena memang tidak ada wc di lokasi obyek wisata kami
selaku pihak terkait akan membuat wc di setiap obyek wisata yang ada di
Tana Toraja
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Bedasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari
segi kebersihan obyek wisata Tana Toraja belum optimal karena masih banyak
obyek wisata Tana Toraja yang kotor dan baursquo seprti obyek wisata di Pango-
pango dimana wisatawan buang air kecil sembarangan hal ini terjadi karena
69
belum adanya wc yang disediakan oleh pihak terkait Terkait dengan kebersihan
yang tidak terjaga di obyek wisata Tana Toraja lebih lanjut Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoKeindahan obyek wisata tergantung dari kebersihannya dan menurut
saya dari segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata saya rasa sudah
lumayan bagus seperti obyek wisata yang ada di baby grave dan obyek
wisata di Pango-pango itu sangat bersih karena memang ada tim khusus
untuk menjaga kebersihan lokasi wisata tersebutrdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa dari
segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata sudah bagus seperti obyek wisata
yang ada di baby grave dan obyek wisata di Pango-pango Terkait dengan
kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku Ketua
Destinasi Manajemen Organisasi Pariwisata (DMO) Cluster Tana Toriaja
mengatakan bahwa
ldquoKebersihan suatu DMO dapat dilihat salah satunya dengan
kebersihannya apabila obyek wisata masih ada yang kotor berarti dalam
pengelolaan DMO belum tercapai dan saya menyadari bahwa DMO Tana
Toraja belum tercapai karena masih ada obyek wisata di Tana Toraja yang
masih kotor seperti obyek wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan)
kebersihannya kurang terjaga daun-daun yang jatuh dibiarkan
bertumpukan di lokasi obyek wisata sampah ada dimana-mana karena
wisatawan yang datang berkunjung membuang sampah sembarangan
(Wawancara LB 58 Tahun 15052016)
Sementara tanggapan lain dari salah satu informan selaku travel agent
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoMasih banyak obyek wisata di Tana Toraja yang masih kotor salah
satunya di obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian) yang
terletak dalam hutan dimana kolamnya banyak daun-daun yang terapung
di bawah karena di sekeliling kolam banyak pohon besar serta pohon-
pohon bambu yang menaungi air di permandian tapi dari segi airnya
sangat jernihrdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
70
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari
segi kebersihan belum optimal karena masih banyak obyek wisata Tana Toraja
tidak terjaga kebersihannya seperti obyek wisata di sirope (tempat penguburan)
dimana dilokasi obyek wisata ini banyak sampah dan daun-daun yang jatuh
dibiarkan begitu saja dan obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian)
banyak daun-daun yang terapung di kolam karena banyak pohon-pohon besar dan
pohon bambu yang mengelilingi kolam tersebut Terkait dengan kebersihan yang
kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoDari segi kebersihan tangga di lokasi obyek wisata yang ada di Buntu
burake (wisata religi) Tana Toraja belum optimal karena tangganya
dipenuhi dengan tanahlumpur apalagi kalau musim hujan karena obyek
wisata ini ada 770 tangga yang di lewati baru sampai di patung Yesus
tertinggi di duniardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Berdasarkan penjelasan dari informan diatas dapat dikatakan kebersihan
dari segi tangga yang ada di obyek wisata Buntu burake belum optimal karena
tangganya banyak di penuhi dengan tanah apa lagi kalau musim hujan Terkait
dengan kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku
masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBerbicara mengenai kebersihan dari segi WC di obyek wisata yang ada di
Tilanga itu sudah bagus dan bersih karena bak dan lantainya menggunakan
keramik airnya juga sangat jernihrdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas maka dapat
dikatakan bahwa dari segi kebersihan WC di obyek wisata yang ada di Tilanga
71
sudah bagus dan bersih airnya juga yang sangat jernih serta kebersihan bak
airnya sudah sangat bersih dan lantai baknya juga menggunakan keramik
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas maka
dapat disimpulkan bahwa keberhasilan suatu DMO dapat dilihat salah satunya
dengan kebersihan apabila masih ada obyek wisata yang masih kotor maka dapat
dikatakan dalam pengelolaan DMO Pariwisata Tana Toraja belum tercapai karena
masih banyak obyek wisata yang masih kotor meski demikian sudah ada juga
yang sudah bersih
2 Faktor eksternal
Faktor eksternal terbagi atas dua yaitu a) peluang meliputi agrowisata dan
berbagai bisnis b) ancaman meliputi penetrasi budaya luar dan ketergantungan
ekonomi
a) Peluang
Indikator ketiga Peluang yang terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)
agrowisata 2) berbagai bisnis Kedua sub variabel akan di jelaskan di bawah ini
(1) Agrowisata
Agrowisata merupakan peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja
Ketika ditanyakan tentang peluang agrowisata berikut tanggapan dari Kepala
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKeunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi dan tanaman
sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango di lembah yang indah dan
mempesona serta mengelilingi perkampungan tradisional yang didukung
bentukan geologibenteng alam dan perbukitan dan pegunungan yang
mempesona keunikan inilah yang menjadikan obyek agrowisata ini
banyak diminati para wisatawanrdquo (Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
72
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa keunikan
aggrowisata di tana Toraja adalah hamparan kebun kopi serta perbukitan dan
pegunungan yang mempesona Sehubungan dengan hal tersebut berikut
tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
mengatakan bahwa
ldquoAgrowisata Tana Toraja memang menarik dan sejuk keindahan dapat
kita rasakan pada saat kita memasuki kebun kopi jagung serta sayur-
sayuran yang begitu subur indah dipandang apalagi pada pagi harirdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Sementara hasil wawancara dengan Ketua Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoSebelumnya Tana Toraja hanya mengandalkan wisata budaya dan wisata
alam tapi sekarang sudah ada agrowisata yang ada di Pango-pango yang
banyak menarik wisatawan dan kami selaku pihak terkait merencanakan
penambahan lokasi obyek agrowisata agar kunjungan wisatawan semakin
meningkat hal ini dilakukan untuk meminimalisir kelemahan dan
ancaman yang adardquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan keterangan informan diatas dapat dikatakan bahwa
keindahan agrowisata di Tana Toraja dapat kita rasakan pada saat kita memasuki
kebun kopi dan sayur-sayuran di dalam kita merasakan kesejukan yang luar biasa
apalagi pada pagi hari serta pihak terkait akan berusaha mengembangkan obyek
agrowisata agar wisatawan semakin tertarik Terkait dengan hal tersebut berikut
tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoPemerintah Tana Toraja selalu mengingatkan masyarakat yang ada di
daerah Pango-pango agar selalu menjaga kelestarian lingkungan agar
wisata agro selalu diminati para wisatawan karena kedatangan wisatawan
membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat maupun
masyarakat sekitarnyardquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
73
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa masyarakat
selalu diingatkan agar tetap menjaga kelestarian lingkungan disekitar obyek
agrowisata agar wisatawan semakin tertarik karena kunjungan wisatawan
membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat serta masyarakat
sekitarnya Sehubungan dengan agrowisata tersebut berikut tanggapan informan
selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoAgrowisata Tana Toraja memang memberikan peluang yang luar biasa
baik untuk masyarakat sendiri maupun untuk peningkatan destinasi obyek
wisata karena beberapa produk tanaman unggulan seperti kopi dan
markisa dimana wisatawan yang datang bisa memetik sendiri buah kopi
tentu dengan hal tersebut bisa memberikan kepuasan tersendiri bagi
wisatawan yang datangrdquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara penjelasan lain dari salah satu informan selaku masyarakat
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoAgrowisata memang menjadi peluang dalam meningkatkan obyek wisata
dan meningkatkan perekonomian masyarakat saya harap agar pemerintah
menambah obyek agrowisata serta menambah tamanaman buah seperti
starawberry dan apel di obyek wisata di Pango-pango agar wisatawan
semakin tertarik untuk datang berkunjung ke Tana Toraja karena
agrowisata Tana Toraja baru ada satu dan perlu penambahan
pembangunan wisata agrordquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan keterangana informan diatas dapat dikatakan bahwa
agrowisata menjadi salah satu peluang bagi masyarakat Tana Toraja dalam
meningkatkan perekonomian dan diharpakan agar pemerintah menambah obyek
agrowisata serta menambah tanamanan buah strawberry dan apel di obyek wisata
Pango-pango agar wisatawan semakin tertarik untuk datang berkunjung
Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas dapat disimpulkan
bahwa agrowisata Tana Toraja menjadi peluang yang luar biasa bagi msyarakat
74
dalam meningkatkan ekonomi serta dalam peningkatan destinasi obyek wisata
keindahan serta kesejukan yang dimiliki menjadikan wisata agro ini diminati para
wisatawan
(2) Berbagai bisnis
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual yang menjual jasa atau barang
kepada pembeli atau konsumen ataupun bisnis lainnya untuk memperoleh laba
Ada tiga hal penting dalam bisnis yaitu menghasilkan barang dan jasa mencari
profit dan memaksimalkan kebutuhan konsumen Seperti wawancara yang
dilakukan dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja
mengatkan bahwa
ldquoBerbicara tentang obyek wisata Tana Toraja yang diminati para
wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara tentu muncul
berbagai peluang salah satunya adalah berbisnis seperti pembangunan
hotel dengan membangun hotel tentu membuka lowongan kerja bagi
masyarakat Toraja serta memberikan keuntungan yang besar bagi pemilik
hotelrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Berdasarkan keterangan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
salah satu peluang yang dibuka msyarakat Tana Toraja adalah pembangunan hotel
selain membuka lowongan kerja tentu juga memberikan keuntungan besar bagi
pemilik hotel Sehubungan dengan hal tersebut berikut tanggapan informan
selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoBisnis merupakan salah satu peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja
dengan adanya obyek wisata masyarakat dapat berbisnis misalnya
penjualan aksesoris Tana Toraja seperti kalung gantungan kunci gelang
dan lain-lain sebagainyardquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
75
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
dengan adanya obyek wisata yang ada di Tana Toraja membuka peluang salah
satunya adalah bisnis seperti menjual berbgai aksesoris Tana Toraja Terkait
dengan hal tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoMasyarakat Tana Toraja dalam memanfaatkan peluang mereka membuka
berbagai macam bisnis salah satunya adalah membuka restaurant dan
menyediakan berbagai macam makanan dan minuman khas Tana Toraja
seperti parsquopeong (daging yang dimasak dalam bambu) sorsquokorsquo (beras ketan
yang dicampur dengan santan) sarabba dan lain-lain sebagainyardquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku travel agent
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoAda banyak bisnis yang di buka msyarakat Tana Toraja misalnya
penjualan kue khas Tana Toraja seperti deppa tori bajersquo serta bisnis
rental mobil dan sebagainya bisnis ini memberikan dampak positif selain
keuntungan yang didapatkan juga berbuat untuk bangsa dengan cara
membantu mengembangkan obyek wisatardquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
masyarakat Tana Toraja membuka berbagai macam bisnis dan memanfaatkan
betul peluang yang ada dengan mengharapkan keuntungan Terkait dengan hal
tersebut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana
Toraja mengatakan bahwa
ldquoAdanya obyek wisata Tana Toraja yang begitu menarik dan diminati para
pelancong memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam
meningkatkan perekonomian dengan memanfaatkan peluang yang ada
misalnya berbisnis masyarakat membuka berbagai bisnis yang ada salah
satunya adalah bisnis rental mobilrdquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
76
Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku masyarakat
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBisnis memang menjadi peluang besar untuk masyarakat Tana Toraja
dalam meningkatkan perekonomian dalam memenuhi kebutuhan sehari-
hari misalnya bisnis kecil-kecilan seperti yang menjual makanan di lokasi
obyek wisata dengan hal itu wisatawan tidak usah repot-repot membawah
makanan karena banyak yang menjual makanan di lokasi obyek wisata
yang ada di Tana Torajardquo
(Wawancara AA 44 tahun 18032016)
Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas dapat
dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian (2011) bahwa dengan adanya
peluang yang dimiliki sebuah organisasi atau perusahaan dapat dimanfaatkan
untuk meningkatkan pendapatan serta dapat dimanfaatkan untuk meminimalisir
kelemahan dan ancaman yang ada dalam sebuah organisasi atau perusahaan
b) Ancaman
Indikator keempat ancaman terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)
penetrasi budaya luar 2) ketergantungan ekonomi Kedua sub variabel akan di
jelaskan di bawah ini
(1) Penetrasi budaya luar
Penetrasi budaya luar merupakan ancaman karena adanya berbgai budaya
luar yang lebih menarik Ketika ditanyakan tentang penetrasi budaya luar berikut
tanggapan dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi budaya luar ini salah satu ancaman dalam peningkatan destinasi
pariwisata karena berbagai budaya yang menarik seperti budaya yang ada
di Wakatobi yang juga menarik kami selaku pihak terkait mengatasi
ancaman penetrasi budaya luar tersebut dengan memanfaatkan kekuatan
dan peluangrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
77
Sementara wawancara yang dilakukan dengan Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwaa
ldquoPenetrasi budaya luar memang jadi ancaman dalam meningkatkan
destinasi obyek wisata Tana Toraja karena berbagai budaya luar juga yang
menarik tapi saat ini puji syukur kunjungan wisatawan tidak menurun
karena kami selaku pihak terkait selalu mempromosikan keindahan dan
keunikan wisata alam wisata budaya dan agro wisata Tana Toraja baik
dalam negeri maupun luar negeri agar ancaman tidak berpengaruh pada
peningkatan destinasirdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
penetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena banyak budaya
luar juga yang lebih menarik misalnya budaya bahari wakatobi tapi meski
muculnya budaya yang lebih menarik tidak mempangaruhi kunjungan wisatawan
karena pemerintah terkait selalu membangun obyek wisata yang baru dan selalu
melakukan promosi baik dalam negeri maupun luar negeri Terkait dengan hal
tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi buadaya luar memang menjadi ancaman bagi Tana Toraja
karena berbagai budaya luar yang juga yang tak kalah uniknya seperti
budaya Bali serta berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi
contohnya pembuatan rumah tongkonan yang dulunya lantainya
menggunakan kayu serta tiangnya juga menggunakan kayu sehingga
terlihat sangat unik dan menarik tapi sekarang sudah ada yang
menggunakan keramik dan tiangnya sudah ada yang di cor sehingga
keunikan dan keindahannya berkurang hal seperti inilah yang ditakutkan
jangan sampai menjadi penghambat dalam peningkatan destinasi
wisatawan rdquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan penjelasan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
penetrasi budaya luar menjadi ancaman bagi peningkatan destinasi wisatawan
78
karena banyaknya budaya luar yang juga menarik seperti Bali serta budaya Tana
Toraja sudah tidak orisinil lagi sudah banyak yang mengalami perubahan
sehingga keindahan dan keunikannya sudah berkurang Terkait dengan penetrasi
budaya luat berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi ancaman dari luar karena
berbagai budaya luar yang juga menarik tapi saat ini pemerintah Tana
Toraja menambah lokasi obyek wisata baru yang ada di Buntu burake
diatas terdapat patung yesus tertinggi di dunia obyek wisata yang satu ini
akan menambah kunjungan wisatawan ini juga merupakan strategi
pemerintah dalam meningkatkan destinasi wisatawan agar ancaman yang
ada dapat diatasi ldquo
( Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara hasil wawancara dengan wisiatawan yang datang berkunjung
ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoMenurut saya menegenai ancaman penetrasi budaya luar saya rasa
sampai sekarang tidak ada yang kalah menarik budaya Toraja seperti
upacara rambu solorsquo (acara kematian) serta dalam pelaksanaannya pun
diiringi berbagai kegiatan budaya misalnya parsquosilaga tedong (adu kerbau)
parsquobadong (tarian-tarian) dan lain-lain sebagainyardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
sampai saat ini tidak ada yang kalah unik dan menarik budaya Toraja seperti
upacara rambu solorsquo serta kegiatan budaya yang dipertontonkan yang juga sangat
menarik serta pemerintah Tana Toraja membangun lokasi obyek wisata yang
baru hal ini dilakukan agar berbagai ancaman dapat diatasi dengan memanfaatkan
peluang yang ada Terkait dengan penetrasi budaya luar berikut tanggapan
informan selaku masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena
berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi banyak yang sudah
79
mengalami perubahan misalnya acara rambu tukarsquo (acara syukuran) salah
satunya adalah upacara pesta panen upacara ini jarang sekali dilakukan
bahkan beberapa daerah di Toraja tidak melakukan lagi upacara tersebut rdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa penetrasi budaya luar memang menjadi ancaman karena
beberapa budaya Tana Toraja tidak orisisnil lagi tapi meski demikian kunjungan
wisatawan ke Tana Toraja tidak mengalami penurunan karena pemerintah Tana
Toraja mengatasi hal tersebut dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang
(2) Ketergantungan ekonomi
Ketergantungan ekonomi adalah keadaan dimana kehidupan ekonomi
negara-negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari
kehidupan ekonomi seperti wawancara yang dilakukan dengan Kepala Dinas
Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKetergantungan ekonomi ini menjadi ancaman karena kapan kunjungan
wisatawan berkurang maka pendapatan masyarakat pun berkurang karena
sebagian besar masyarakat Toraja mendapatkan keuntungan dari
kunjungan wisatawanrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa
sebagian besar masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan karena kapan kunjungan wisatawan menurun maka pendapatan
masyarakat pun menurun Terkait dengan ketergantungan ekonomi tersebut
berikut tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoTidak semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada
kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi masyarakat Toraja
sekarang adalah pelautrdquo
80
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa tidak
semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan karena kebanyakan masyarakat Tana Toraja sekarang berprofesi
sebagai pelaut Sehubungan dengan hal ketergantungan ekonomi berikut
tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)
Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBerbicara mengenai masalah ketergantungan ekonomi sebagian memang
masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan seperti masyarakat yang bekerja di hotel karena 80 yang
menginap di hotel adalah wisatawan kapan wisatawan menurun maka
akan berpengaruh pada pendapatan masyarakat serta Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Tana Torajardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa
sebagian masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan seprti yang bekerja di hotel kapan wisatawan menurun maka
pendapatan masyarakat pun menurun begitupun Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Tana Toraja Terkait dengan hal ketergantungan ekonomi berikut tanggapan
informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoSaya akui memang sebagian masyarakat Toraja ekonominya tergantung
pada wisatawan contohnya saya sebagai travel agent kapan wisatawan
kurang maka akan berpengaruh pada pendapatan kamirdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh Wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKalau saya lihat sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung
pada kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi Tana Toraja adalah
petani serta banyak masyarakat Toraja yang bekerja di luar kota
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
81
Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh masyarakat Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoMenurut saya sebagai masyarakat Toraja sekaligus sebagai pemilik rental
mobil bergantung pada kunjungan wisatawan karena kapan wisatawan
kurang maka pendapatan kami pun berkurangrdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa yang bekerja di
travel agent dan yang memiliki rental mobil ekonominya tergantung pda
kunjungan wisatwan karena kapan wisatwan menurun maka pendapatan mereka
pun akan menurun
Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung pada
kunjungan wisatwan dan sebagian besar ekonominya tidak tergantung pada
kunjungan wisatwan karena banyak masyarakat Tana Toraja yang berprofesi
sebagai pelaut petani dan bekerja di luar kota kecuali Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Tana Toraja memang sebagian besar di dapatkan dari obyek wisata
D Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu
organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang
strategi dan program kerja Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor
kekuatan (Sterngths) merupakan situasi atau kondis yang merupakan kekuatan
dari organisasi atau program pada saat ini dan kelemahan (Weaknesses)
merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau
program pada saat ini Sementara analisis eksternal mencakup faktor peluang
82
(Opportunities) merupakan situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar
organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa
depandan tantangan (Threaths) merupakan situasi yang merupakan ancaman
bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi
organisasi di masa depan
Analisis SWOT merupakan suatu pekerjaan yang cukup berat karena
hanya dengan hal itu alternati-alternatif strategi dapat disusun Kegagalan
menganalisanya berarti gagal dalam mencari relasi dan titik temu antara
faktor-faktor strategi dalam lingkungan internal dan yang terdapat dalam
lingkungan eksternal sambil mencari hubungannya dengan misi tujuan dan
sasaran organisasi juga merupakan kegagalan dalam mempersiapkan suatu
keputusan strategi yang baik Pekerjaan ini tetap menjadi tugas pokok dari
kelompok koalisi eselon atas dan belum bisa didelegasikan kepada eselon bawah
Namun eselon bawah berperan dalam menyediakan data yang diperlukan untuk
mempertajam analisis SWOT Hanya dengan analisis SWOT keputusan
-keputusan strategi yang baik dapat dihasilkan seperti pertemuan antara
strengthsopportunities (SO) strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran suatu
perusahaan yaitu dengan menggunakan seluruh kekuatan dan memanfaatkan
peluang pertemuan antara strengthsthreats (ST) ini adalah strategi untuk
menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan dengan cara menghindari
ancaman pertemuan antara weaknessesopportunities (WO) strategi ini
diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara mengatasi
kelemahan-kelemahan yang dimiliki dan pertemuan antara weaknessestheats
83
(WT) strategi ini didasarkan pada kegiatan yang besrsifat defensif dan ditujukan
untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman
Analisis SWOT digunakan untuk merumuskan strategi melalui situasi
dengan mengidentifikasi kekuatan kelemahan peluang dan ancaman Dengan
analisis SWOT kita dapat memahamai apa dan bagaimana organisasi kita serta
bagaimana cara menggerakannya Penentuan strategi secara garis besar dalah
dengan memperhatikan kelemahan-kelmahan yang dimiliki organisasi kemudian
membuat konsolidasi internal agar dapat menghadapi tantangan dan meraih
peluang yang ada jika organisasi memiliki kekuatan yang besar maka dapat
merumuskan strategi dengan perencanaan matang SWOT dapat digunakan oleh
organisasi apa saja termasuk organisasi pemerintah seperti Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan di Kabupaten Tana Toraja
Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami
seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus menganalisis situasi untuk
mengetahui isu apa yang sedang terjadi dan memututuskan tindakan apa yang
harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah Menurut Boulton (dalam
Freddy Rangkuti 1997) proses untuk melaksanakan analisis suatu kasus Untuk
memahami secara keseluruhan informasi yang ada yaitu dengan cara memahami
secara detail semua informasi dan melakukan analisis secara numerik Setelah
mengetahui dan memahami berbagai informasi terkait faktor internal dan faktor
eksternal obyek wisata Tana Toraja berikut hasil analisis penulis
84
1) Comporative Advantage (strengthsopportunities ldquoSOrdquo )
Keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja ada berbagai macam
seperti keindahan alam yang dapat kita rasakan di obyek wisata Pango-pango
yang begitu sejuk indah dan menarik selain itu banyak di temui berbagai macam
tanaman unggul seperti kopi coklat markisa kacang tana jagung dan berbagai
macam sayuran serta dipenuhi rimbunan pohon pinus yang tak kalah indah yaitu
obyek wisata Buntu burake yang terletak diatas gunung diatas dapat kita rasakan
keindahannya seperti gunung-gunung yang indah dipandang batu-batu yang
tinggi dan lonjong dan terdapat patung yesus setinggi 40 meter dan merupakan
patung yesus tertinggi kedua di dunia serta berbagai budaya yang juga tak kalah
uniknya seperti upacara rambu solorsquo (upacara kematian) dimana dalam upacara
tersebut di pertontonkan berbagai antraksi budaya seperti marsquobadong
(mengelilingi mayat) marsquopasonglorsquo (menurunkan mayat dari rumah) dan masih
banyak lagi upacara rambu tukarsquo (upacar syukuran) dan penguburan bayi dalam
pohon yang terdapat di obyek wisata baby grave sedangkan dari segi keunggulan
peluang yaitu agrowisata keunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi
tanaman sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango dilembah yang indah dan
perbukitan pegunungan yang mempesona selain itu juga terdapat berbagai
macam bisnis contohnya pembangunan hotel restaurant menjual aksesoris
Toraja menjual makanan minuman khas Toraja dan lain-lain sebagainya Itulah
beberapa macam keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja yang
menjadikan Tana Toraja di kenal baik lokal maupun mancanegara
85
2) Mobilization (strengthsthreats ldquoSTrdquo )
Tana Toraja memiliki berbagai macam kekuatan seperti yang saya jelaskan
diatas namun berbagai ancaman pun dari luar seperti penetrasi budaya luar dan
ketergantungan ekonomi Namun pihak terkait Tana Toraja mengatasi ancaman
dari dengan cara melakukan penambahan obyek wisata baru seperti
pembangunan wisata religi Buntu burake yang terletak diatas gunung dimana
diatas gunung tersebut di bangun patung yesus tertinggi kedua di dunia dengan
ketinggian 40 meter dan pihak terkait juga merencanakan menambah wisata agro
dan membangun kunjungan khusus seperti panjat tebing Hal ini dilakukan untuk
memperluanak ancaman dari luar dan kalau mungkin ancaman yang ada dapat di
jadikan peluang Inilah salah satu strategi pihak terkait Tana Toraja dalam
memanimalisir anccaman yang ada dengan memanfaatkan kekuatan yang ada
3) Investmentdivestment (weaknessesopportunities ldquoWOrdquo )
Obyek wisata Tana Toraja memiliki berbagai kekuatan namun juga
memiliki berbagai kelemahan contohnya dari segi infrastruktur jalan yang belum
optimal masih banyak jalan menuju obyek wisata yang masih rusak pihak terkait
berkeinginan besar untuk melakukan perbaikan kesemua jalan menuju obyek
wisata namun terkendala dengan dana yang masih minim Kelemahan yang ada
tentu berdampak negatif terhadap peluang yang ada karena kapan wisatawan
menurun maka pendapatan sebagian masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) otomatis akan menurun pihak terkait berencana akan membuat
penambahan wisata agro dan berusaha melakukan perbaikan jalan dan
menyediakan tim khusus pada semua obyek wisata Tana Toraja
86
4) Damage control (weaknessesthreats ldquoWTrdquo )
Damage control atau kerusakan pengendalian dimana obyek wisata Tana
Toraja dihadapkan pada hal tersebut kekuatan dan ancaman ketemu pihak terkait
Tana Toraja mengatasi hal ini dengan sedikit demi sedikit membenahi kelemahan
yang ada seperti kebersihan di obyek wisata dimana sebagian obyek wisata sudah
disiapkan tim khusus kebersihan dan sebagian sudah disediakan tempat sampah
serta jalan menuju obyek wisata sebagian sudah bagus Tana Toraja dihadapkan
pada hal itu tapi tidak berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena obyek
wisata Tana Toraja memiliki kekuatan yang luar biasa sehingga wisatwan sangat
tertarik Tapi meski demikian kunjungan wisatwan tidak menurun tapi hal itu
berpengaruh pada pencapaian DMO dimana Tana Toraja tahun ini tidak termasuk
10 besar DMO karena pengelolaan dari segi infrastruktur jalan yang belum
optimal dan kebersihan kurang terjaga dilokasi obyek wisata karena penilaian
pencapaian DMO diukur salah satunya adalah infrastruktur dan kebersihan
87
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Strategi Pemerintah dalam
Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata di Kabupaten
Tana Toraja maka dapat disimpulkan bahwa
1) Strengths atau kekuatan dapat dikatakan bahwa kekuatan yang dimiliki obyek
wisata masyarakat Tana Toraja dapat dikatakan sangat baik karena berbagai
kekuatan yang dimiliki budaya yang indah dan menarik dimana orang yang
meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan disimpan dirumah dalam
kamar yang sudah dihiasi dengan indah penyimpanan mayat dirumah ada yang
berminggu berbulan bertahun bahkan sampai puluhan tahun tergantung
kesiapan keluarga panorama alam yang sejuk dapat dirasakan di Buntu burake
dan di Pango-pango diatas dapat kita dapat melihat keindahan gunung dan
pada pagi hari kita terasa diatas awan serta kearifan lokal Tana Toraja yang
terus dilestarikan seperti acara rambu solorsquo (acara kematian) dan acara rambu
tukarsquo (acara sykururan) budaya ini ada sejak dulu sampai sekarang Hal
tersebutlah yang membuat Tana Toraja terkenal serta diminati wisatawan baik
lokal maupun mancanegara Sedangkan
2) Weaknesses atau kelemahan dapat disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur
jalan belum optimal karena masih ada beberapa jalan menuju obyek wisata
yang rusak berlubang berbatu-batu menanjak licin becek serta pendakian
yang cukup jauh dan jalannya tidak di cor juga terdapat jurang dipinggir jalan
88
yang tidak dipasangkan pagar jalan seprti obyek wisata yang ada di Buntu
burake Sangngallarsquo Sirope dan Tilanga Selain itu tentang kebersihan di
obyek wisata yang kurang terjaga banyak sampah yang berhamburan
karena tidak ada tempat sampah yang disediakan baursquo serta pondok-pondok
yang terdapat di obyek wisata penuh lumpur apalagi kalau musim hujan karena
wisatawan naik ke pondok memakai sandal tapi dari segi air yang ada di
Tilanga sangat jernih dengan adanya berbagai kelemahan ini dapat pula
disimpulkan bahwa dalam peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja
belum tecapai karena terdapat berbagai kelemahan yang ada
3) Opportumities atau peluang dari segi peluang dapat disimpulkan bahwa ada
beberapa peluang yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja seperti agrowisata
yang terdapat di Pango-pango dimana wisatawan bisa memetik sendiri buah
kopi selain itu juga dapat merasakan keindahan dan kesejukan dilokasi
tersebut dan berbagai bisnis lainnya dapat dikatakan sudah bagus karena
banyak masyarakat membuka usaha mulai dari menjual minuman makanan
dan aksesoris Toraja ditempat wisata membuka restaurant menjual kue khas
Toraja seperti deppa torirsquo dan baje membangun hotel membuka rental mobil
dan lain-lain sebagainya Dengan adanya peluang yang dimiliki dapat
dimanfaatkan dalam meningkatkan destinasi wisata selain itu peluang juga
dapat dimanfaatkan untuk memanimalisasi kelemahan dan ancaman yang ada
4) Threats atau ancaman dapat disimpulkan bahwa ada beberapa ancaman yang
ada seperti pnetrasi budaya luar seperti munculnya budaya yang lebih menarik
seperti di Wakatobi tapi dengan adanya budaya luar yang menarik tidak
89
berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena di dunia ini tidak akan ditemui
budaya seperti budaya Tana Toraja seperti upacara rambu solorsquo (acara
kematian) dan upacara rambu tukarsquo) acara syukuran Selain itu ketergantungan
ekonomi dimana sebagian masyarakat Tana Toraja perekonomiannya
tergantung pada kunjungan wisatawan misalnya yang membuka usaha rental
mobil hotel kapan wisatawan berkurang maka pendapatan mereka pun kurang
selain itu Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun akan menurun begitupun
sebaliknya Dengan adanya berbagai ancaman ini membahayakan dalam
peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja contohnya saja sudah banyak
budaya yang bagus seperti Wakatobi
B Saran
1 Diharapkan pemerintah dapat menjaga dan mengelolah dengan baik berbagai
kekuatan yang dimiliki agar kunjungan wisatawan semakin meningkat dari
tahun ke tahun
2 Diharapkan kepada pemerintah agar melakukan perbaikan jalan kesemua jalan
menuju obyek wisata yang masih rusak agar wisatawan yang datang tidak
merasa terganggu
3 Diharapkan dengan adanya berbagai peluang yang ada dapat dikelola
dengan baik oleh pihak terkait agar ancaman yang ada dapat dimanimalisasi
4 Pemerintah diharapkan dapat mengatasi berbagai ancaman yang ada dengan
cara salah satunya membuat Peraturan Daerah tentang Kearifan Lokal agar
Tana Toraja tetap jadi obyek wisata yang diminati berbagai wisatawan baik
wisatawan lokal maupun mancanegara
90
5 Diharapkan agar pemerintah membuat pagar jalan dipinggir jalan yang ada
jurangnya
6 Hendaknya pemerintah membuat tim khusus menjaga kebersihan di setiap
obyek wisata
7 Pemerintah perlu melakukan pelebaran jalan kesemua obyek wisata yang
lebarnya masih 1 lebih meter
91
DAFTAR PUSTAKA
AJ Muljadi 2012 Kepariwisataan dan Perjalanan Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
AM Sardiman 2007 Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta Raja
Grafindo Persada
Bonggasilomba Desy Bulawan 2011 Peran Pemerintah Daerah Dalam
Pengelolaan Sektor Pariwisata Di Kabupaten Toraja Utara
Skripsi Makassar Universitas Hasanuddin Makassar
Cangara Hafied 2004 Pengantar Ilmu Komunikasi Jakarta PT Raja
Grafindo Persada
Jones Charles O 1996 Pengantar Kebijakan Publik Jakarta PT Raja
Grafindo Persada
Labiran Malisa 2013 Analisis Penerimaan Daerah Dari Sektor Pariwisata Di
Kabupaten Tana Toraja Skripsi Makassar Univesrsitas Hasanuddin
Makassar
Marpaung Bahar 2002 Pengantar Pariwisata Bandung Alfabeta
Mustafa Delly 2013 Birokrasi Pemerintahan Bandung Alfabeta
Ndraha Taliziduhu 2003 Kybernlogi Jakarta Rineke Cipta
Norton P David 2004 Strategi Maps Converting Intangible Assets Into Tangible
Outcome Harvard Harvard Business School Publication Corporation
Pendit Nyoman S 2002 Ilmu Pariwisata Jakarta Pradnya Paramita
Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Nasional
2010 hingga 2025
Rangkuti Freddy 1997 Analisis SWOT Jakarta PT Gramedia Pusataka Utama
Republik Indonesia Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah
------------------------- Undang-Undang No 10 Tahun 2009 tentang
Kepariwisataan
92
Rewansyah Asnawi 2011 Reformasi Birokrasi Dalam Rangka Good
Governance Jakarta Yusaiantanas Prima
Salusu J 2000 Pengambilan Keputusan Strategi Jakarta Gramedia
Widisaran
----------- 1996 Pengambilan Strategi Jakarta Gramedia Widisaran
Sedarmayanti 2014 Manajemen Strategi Bandung Refika Aditama
Siagian Sondang P 1994 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta Bumi
Aksara
------------------------ 2011 Manajemen Stratejik Jakarta Bumi Aksara
Sugiyono 2008 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Usman Nurdin 2002 Konteks Implementasi Berbatas Kurikulum Jakarta PT
Raja Grafindo Persada
Wardhono Fitri Indra 2014 Kumpulan Artikel Terkait Destination Management
Organization diakses pada tanggal 8 januari 2016
(httpslidesharenetfitriwardhonokumpulan-artikel-terkait-dmo)
Zulfikar 2015 Strategi Pemerintah Dalam Penerimaan Adipura Di Kabupaten
Maros Skripsi Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
LAMPIRAN
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) merupakan struktur tata
kelola destinasi pariwisata yang mencakup perencanaan koordinasi
implementasi dan pengendalian organisasi destinasi secara inovatif dan
sistematik melalui pemanfaatan jejaring informasi dan teknologi yang terpimpin
secara terpadu dengan peran serta masyarakat Pelaku asosiasi industri
akademisi dan pemerintah yang memiliki tujuan Proses dan kepentingan bersama
dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan volume kunjungan wisata lama
tinggal dan besaran pengeluaran wisatawan serta manfaat bagi masyarakat lokal
Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berupaya untuk
terus fokus memaksimalkan 15 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) di tahun
2012 Hal itu sesuai dengan peraturan pemerintah (PP) No 50 Tahun 2011
tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional 2010 hingga
2025 Terdapat 15 lokasi DMO yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia dalam
rencana strategis industri pariwisata untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata
yang dikelola secara profesional dengan melibatkan partisipasi masyarakat lokal
yaitu Sabang Danau Toba Kawasan Kota Tua Jakarta Tanjung Puting
Pangandaran Borobudur Bromo dan Semerau serta kawasan Tengger Danau
batur Rinjanji Pulau komodo Wakatobi Derawan Tana Toraja Bunaken dan
Raja Ampat
2
Menurut Bruen dan Anderson (dalam Wardhono 2014) Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) sebagai sistem pengelolaan terpadu memiliki
fungsi sebagai economic driver communitymarketer industry coordinator quasi
publicrepresentative and builder of communicaty pride Secara ringkas
pemahaman tentang DMO dikategorikan sebagai kegiatan pembenahan dan
penataan pengembangan destinasi secara internal dan pengembangan pemasaran
secara eksternal
Angelo Presenza (dalam Wardhono 2014) menjelaskan bahwa ada tiga
komponen penting dalam Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) yaitu (a)
coordination tourism stakeholder merupakan inti sistem DMO komponen ini
menjadi kunci sukses karena menitik beratkan pada hubungan jejaring yang
membentuk sistem DMO (b) destination crisis management memberikan
pengawasan dari sistem dengan pelaksanaan dan pengelolaan mulai perencanaan
hingga implementasi program (c) destination marketing menjadi ujung tombak
dalam komponen DMO Dengan konsep diatas dapat ditegaskan bahwa DMO
merupakan salah satu konsep pengelolaan dalam sistem pengelolaan kawasan
berbasis kewilayahandaerah yang memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan
berbagai komponen secara internal dan eksternal koalisi dan kerjasama
(stakeholder) serta sistem pengelolaan pariwisata DMO secara esensi bertugas
dan bekerja di dalam entitas fabrikasi destinasi pariwisata dan bertanggung jawab
untuk mencapai pengembalian nilai investasi yang unggul pertumbuhan pasar
produk yang berkualitas merek yang berbeda serta manfaat bagi seluruh
(shareholders) DMO tidak memiliki pabrik tersebut tidak memperkerjakan
3
orang-orang di dalamnya dan bukan pula mengontrol proses pelaksanannya di
lapangan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) memiliki satu tujuan dan arahan
untuk mencapai pengelolaan dari sebuah destiniasi yaitu adanya sebuah
kelembagaan yang mengelola destinasi Hal ini ditentukan oleh kapasitas
pengembangan pertumbuhan aktivitas wisata saat ini yang merujuk pada tatanan
daur hidup destinasi dengan menyediakan informasi menyediakan sarana dan
prasarana yang baik dan arahan kepada wisatawan sehingga wisatawan
mendapatkan pengelaman yang terbaik saat berkunjung memberikan jaminan
kualitas berwisata kepada wisatawan dan dukungan regulasi terhadap pelaku
industri pariwisata lokal dan pada akhirnya mewujudkan sinergi antara kebutuhan
wisatawan pelaku industri pariwisata dan pemerintah
Penerapan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) harus diterjemahkan
secara konstektual sesuai kaidah yang berlaku berbasis lokalitas agar tidak
menimbulkan friksi perang kepentingan egosektoral serta tidak kontraproduktif
terhadap eksistensi fungsi kelembagaan yang sudah ada Sebagai konsep DMO
berperan menjadi katalisatormotivator dan (spirit) untuk menggerakkan seluruh
kontruksi dan entitas destinasi Prasyaratnya adalah komitmen dan tanggung
jawab Instrumen yang digunakan adalah melalui perencanaan sinergis koordinasi
konsistensi dalam implementasi dan audit dampak manfaat bagi masyarakat lokal
dan destinasi Baik-buruknya pengelolaan ini akan menentukan seberapa kuat
daya tarik suatu destinasi bagi pasar wisatawan pertumbuhan kerja lama kerja
4
besaran pengeluaran kunjungan berulang dan seberapa lama manfaat dan
keberlanjutannya (sustainability)
Pendekatan quality control quality assurance dan quality management
berfokus kepada pengendalian kualitas destinasi manajemen produk dan
pelayanan pada destinasi pariwisata serta peningkatan secara berkelanjutan
produk dan jasa kepariwisataan Fakta membuktikan bahwa destinasi pariwisata
yang dikelola dengan prinsip-prinsip keberlanjutan sangat efektif memberikan
keuntungan jangka panjang baik secara ekonomi sosial maupun ekologi Di
tingkat yang lebih praksis tata kelola destinasi pariwisata berbasis nilai
merupakan faktor determin dan strategis terhadap peningkatan daya saing
pariwisata Untuk itu diperlukan pola dan kiat berbagai perangkat manajemen
dalam pembangunan pariwisata termasuk tata kelola destinasi pariwisata
Kabupaten Tana Toraja ditetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai
salah satu dari 15 lokasi yang mendapatkan program Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Hal ini menjadi salah satu kebanggan terbesar Tana Toraja
karena dengan adanya DMO dapat dilakukan program pengembangan dan
pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan berbasiskan proses dimulai dari
perencanaan hingga oprasional dan pemantauan Program DMO akan terlaksana
dengan baik jika di tunjang dengan partisipasi aktif dari seleruh elemen
masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam maningkatkan kunjungan
wisatawan Kerja sama yang baik antara Pemerintah Daerah masyarakat dan
dinasinstansi terkait sangatlah perlu dibina secara terus menerus dan
berkesinambungan Agar kebersihan tempat wisata dan infrastruktur jalan tetap di
5
perhatikan dari itu perlu dukungan dan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi
agar kebersihan dan infrastruktur jalan dapat di atasi dan destinasi parawisata
dapat berjalan dengan baik Peran serta masyarakat sangatlah penting untuk
menjaga kebersihan lingkunga parawisata dan infrastruktur jalan Program
Destinasi Manajemen Organisasi tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah
Daerah dan DinasInstansi terkait saja melainkan juga seluruh elemen masyarakat
Keberhasilan suatu Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) bukan hanya
mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu
mengorganisir dari segi infrastruktur jalan dan kebersihan di obyek wisata Hal ini
berdasarkan pada pengamatan penulis bahwa DMO pariwisata di Tana Toraja
belum berjalan secara optimal karena masih banyaknya jalan yang rusak menuju
lokasi pariwisata serta kebersihan yang tidak terjaga di obyek wisata tentu hal ini
memberikan dampak yang negatif bagi wisatawan yang datang berkunjung
Sehubungan dengan pembahasan di latar belakang di atas penulis
mengangkat sebuah judul penelitian yakni strategi pemerintah dalam
implementasi programDestinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata
di Kabupaten Tana Toraja
B Rumusan Masalah
Terkait dengan pembahasan yang ada di latar belakang penulis
merumuskan masalahnya yaitu bagaimana strategi pemerintah dalam
peningkatan Destinasi ManajemenOrganisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten
Tana Toraja
6
C Tujuan Penelitian
Terkait dengan masalah yang ada di latar belakang penulis tertarik untuk
untuk mengetahui strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
D Kegunaan Penelitian
1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini di harapakan dapat memberikan manfaat secara teoritis
dalam mengetagui strategi pemerintah dalam implementasi program
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten Tana Toraja
sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran
2 Manfaat praktis
Menambah wawasan penulis mengenai strategi pemerintah dalam
peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten
Tana Toraja untuk selanjutnya di jadikan sebagai acuan dalam bersikap dan
berperilaku juga dapat di jadikan sebagai bahan pertimbangan atau di
kembangkan lebih lanjut serta referensi terhadap penelitian yang sejenis
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Pengertian Strategi
Strategi adalah rencana jangka panjang diikuti tindakan yang ditujukan
untuk mencapai tujuan tertentu yang umumnya adalah kemenangan Asal kata
strategi turunan dari kata dalam bahasa Yunani strategos Strategi secara umum
adalah proses penentuan rencana pemimpin puncak berfokus pada tujuan jangka
panjang organisasi disertai penyusunan cara atau upaya bagaiamana agar dapat di
capai Sementara pengertian strategi secara khusus adalah tindakan yang bersifat
senangtiasa meningkat terus menerus di lakukan berdasarkan sudut pandang
tentang apa yang di harapkan pelanggan dimasa depan Strategi hampir sealalu
dimulai dari apa yang dapat terjadi bukan dimulai dari apa yang terjadi
Strategi pertama di kemukakan oleh Chandler (dalam Sedarmayanti 2014)
menyebutkan bahwa strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan
serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk
mencapai tujuan tersebuat Menurut David (2004) Defenisi strategi adalah cara
untuk mencapai tujuan jangka panjang Strategi bisnis bisa berupa perluasan
geografis diversifikasi akusisi pengmbangan produk penetrasi pasar
rasionalisasi karyawan divestasi likuidasi dan joint venture Dalam hal ini
terdapat dua karakteristik strategi yang sangat penting yakni pertama strategi
di rencanakan terlebih dahulu secara sadar dan sengaja mendahului berbagai
tindakan yang akan dilakukan berdasarkan strategi yang dibuat tersebut Kedua
strataegi kemudian dikembangkan dan diimplementasikan agar mencapai tujuan
8
Sedangkan menurut Hamel dan Prahalad (dalam Freddy Rangkuti 1995) strategi
merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus
menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan
oleh para pelanggan dimasa depan
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam perkembangannya
konsep mengenai strategi terus berkembang hal ini dapat ditunjukkan oleh
adanya perbedaan konsep mengenai strategi selama 30 tahun terakhir
Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep lain yang berkaitan
sangat menentukan suksesnya strategi dan konsep lain yang berkaitan sangat
menentukan suksesnya strategi yang disusun
1 Perumusan Strategi
Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke
depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi menetapkan
tujuan strategis dan keuangan perusahaan serta merancang strategi untuk
mencapai tujuan tersebut dalam langkah menyediakan costumer value terbaik
Menurut Sondang P Siagian (2011) salah satu langkah yang perlu digunakan
dalam merumuskan strategi adalah analisis ldquoSWOTrdquo dimana analisis SWOT
merupakan salah satu instrumen analisis yang ampuh apabila digunakan dengan
tepat Telah diketahui pula secara luas bahwa ldquoSWOTrdquo merupakan akronim
untuk kata kata ldquoStrengths rdquo (Kekuatan) ldquoWeaknesses (Kelemahan)
ldquoOportunities rdquo(Peluang) dan ldquoThreatsrdquo (Ancaman) Faktor kekuatan dan
kelemahan terdapat dalam tubuh suatu organisasi termasuk satuan bisnis tertentu
sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang
9
dihadapi oleh organisasi atau perusahaan atau satuan bisnis yang bersangkutan
Jika dikatakan bahwa analisis SWOT dapat merupakan instrumen yang ampuh
dalam melakukan analisis stratejik keampuhan tersebut terletak pada kemampuan
para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan
dan pemanfaatan peluang sehingga sekaligus perperan sebagai alat untuk
minimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh organisasi dan menekan
dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi Jika para penentu strategi
perusahaan mampu melakukan kedua hal tersebut dengan tepat biasanya upaya
untuk memilih dan menentukan strategi yang efektif membuahkan hasil yang
diharapkan Analisis SWOT dapat membantu merumuskan segaligus memetakan
persoalan secara internal dapat diidentifikasi apa saja yang menjadi kekuatan dan
kelemahan dalam waktu bersamaan secara eksternal dapat dirumuskan secara
seksama peluang dan ancaman apa saja yang dihadapi
a) Faktor-faktor berupa kekuatan yang dimaksud dengan faktor-faktor kekuatan
yang dimiliki oleh suatu perusahaan-termasuk satuan-satuan bisnis
didalamnya adalah antara lain kompetensi khusus yang terdapat dalam
organisasi yang berakibat pada pemikiran keunggulan komparatif oleh unit
usaha dipasaran
b) Faktor-faktor kelemahan jika orang berbicara tentang kelemahan yang
terdapat dalam tubuh suatu satuan bisnis yang dimaksud ialah keterbatasan
atau kekurangan dalam hal sumber keterampilan dan kemampuan yang
menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang
memuaskan
10
c) Faktor peluang defenisi sederhana tentang peluang ialah ldquoberbagai situasi
lingkungan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnisrdquo
d) Faktor ancaman pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian
peluang Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman ldquoadalah faktor-
faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnisrdquo Jika tdak
diatasi ancaman akan menjadi ldquoganjalanrdquo bagi satuan bisnis yang
bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun dimasa depan
Salah satu model analisis SWOT yang merupakan rangkuman dari
beberapa model adalah yang diperkenalkan oleh Kearns (dalam J Salusu 2000)
seperti pada diagram berikut ini
Faktor
Eksternal
Faktor
Internal
Opportunities
Threats
Strengths
Comparative Advantage
Mobilization
Weaknesses
InvesmentDivtesment
Damage Control
Gambar 1 Analisis SWOT
Diagram diatas menampilkan matriks enam kotak dua yang paling diatas
adalah kotak faktor eksternal yaitu peluang dan ancamantantangan sedangkan
dua kotak sebelah kiri adalah kotak faktor internal yaitu kekuatan-kekuatan dan
kelemahan-kelemahan organisasi Empat kotak lainnya A B C dan D
merupakan kotak isu-isu stratejik yang timbul sebagai hasil kontak antara faktor-
faktor eksternal dan faktor-faktor intrnal Keempat isu stratejik itu di beri nama
11
(a) comporative advantage (b) mobilization (c) investmentdivtesment dan (d)
damage control Apabila para pengambil keputusan telah melihat peluang yang
tersedia dan ternyata juga memiliki posisi internal yang kuat maka organisasi itu
menghadapi isu stratejik yang dapat disebut comporative advantage (keunggulan
komporatif) Dua elemen stratejik yang paling baik bertemu sehingga para
eksekutif tidak boleh membiarkannya hilang tetapi sebaliknya harus
memperkuatnya dengan berbagai perencanaan yang mampu mendukungnya
Sel A ini memberi kemungkinan bagi organisasi untuk berkembung lebih
cepat namun harus senantiasa waspada terhadap perubahan yang tidak menentu
dalam lingkungan Pertanyaannya adalah bagaiamana memanfaatkan kekuatan
yang ada untuk meningkatkan posisi kompetitifnya
Sel B yaitu isu stratejik mobilization adalah kotak interaksi dan pertemuan
antara ancamantantangan dari luar yang diidentifikasi oleh para pengambil
keputusan dengan kekuatan organisasi Di sini para eksekutif hendaknya berusaha
memobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk
memperlunak ancaman dari luar tersebut bahkan kalau mungkin dapat
mengubahnya sebagai peluang
Sel C tampil isu stratejik investmentdivestment yang memberi pilihan
bagi para eksekutif karena situasinya kabur Peluang yang tersedia sangat
meyakinkan tetapi tidak ada kemampuan organisasi untuk menggarapnya dan
memberikan reaksi positif Kalau dipaksakan bisa memakan biaya terlalu besar
sehingga merugikan organisasi Lebih baik tinggalkan dan serahkan kepada
organisasi lain yang mungkin memiliki posisi yang lebih baik Bisa juga para
12
eksekutif tidak berbuat apa-apa Haruskah organisasi menanam investasi untuk
memperkuat titik lemahnya sehingga mampuu mengubah dan memperbaiki posisi
kompetitifnya
Sel D adalah kotak paling lemah dari semua sel karena dapat membawa
bencana bagi organisasi paling tidak merugikan program-programnya Sudah
terancam dari luar lalu di hadapakan pada sumber daya yang sangat lemah
Strategi yang ditempuh ialah mengendalikan kerugian yang diderita sehingga
tidak separah dengan yang diperkirakan Hal itu dapat dilakukan dengan sedikit
membenahi sumber daya dengan harapan mampu memperkecil ancaman dari luar
tersebut Usaha itu diarahkan pada upaya mengalihkan kelemahan menjadi
kekuatan sungguh pun memakan waktu yang lama
2 Tujuan Strategi
Tujuan Stratejik adalah kunci dari arah perubahan masa depan Ia
mengarahkan apa yang hendak dikejar diwaktu yang akan datang yaitu dalam
jangka waktu sekian sekitar tiga sampai lima tahun Arahan itu harus jelas dan
tegas bagi keseluruhan organisasi oleh sebab itu sering juga dikatakan bahwa
tujuan stratejik merupakan planning umbrella (payung perencanaan) dalam
mengintegrasikan usaha dari semua unit kerja dan personil kedalam suatu
kegiatan menyeluruh dan menyatu dari suatu organisasi Untuk dapat melakukan
itu tujuan stratejik harus lebih tajam daripada misi tetapi masih cukup luas untuk
dapat mendorong lahirnya kreatifitas dan inofasi bagi semua unit kerja (Koteen
1991) Dengan tegas Koteen (dalam J Salusu 2000) mengatakan bahwa apabila
tujuan stratejik berjalan dengan baik maka kenyataan itu sudah merupakan ldquokunci
13
keunggulan dan kesuksesanrdquo sebab arahannya jelas yaitu untuk mendapatkan
manfaat terbesar dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia Juga membantu
menciptakan kondisi yang mendorong pertumbuhan dan kemajuan organization
secara prakmatis tujuan stratejik adalah kinci menuju kelangsungan hidup
organisasi ini berarti pada saat-saat yang kritis ia harus memusatkan perhatian
segera jelas dan bahkan agresif terhadapa hal-hal yang memerlukan perubahan
hal ini dimaksudkan menanggulangi situasi yang bisa mengancam organisasi yang
dapat mempengaruhi stabilitas keuangan dan kelanjutan hidup organisasi
3 Inisiatif Strategi
Inisiatif strategi pada dasarnya menjelaskan maksud dan rangkuman dari
tindakan-tindakan yang akan dilancarkan untuk mencapai tujuan strategi
Didalamnya sudah tercakup strategi yang akan dipakai untuk mencapai hasilakhir
yang diinginkan Inisiatif strategi biasanya lahir setelah ditemukan implikasi-
implikasi strategi dari kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan
ancaman dari lingkungan eksternal Biasanya juga inisiatif strategi itu muncul
dengan cara informal dari eksekutif kepala atau bahkan dari anggota staf
organisasi
Setiap inisiatif strategi dari mana pun sumbernya perlu digarap secara
sistematis Tetapi perlu diketahui bahwa inisiatif strategi yang harus dijelaskan di
depan publik walaupun publik itu terbatas Para pengambil keputusan startegi
termasuk para pelaksana perlu mengetahui mengapa inisiatif itu ditampilkan dan
hasil apa serta keuntungan-keuntungan apa yang akan dinikmati andaikata inisiatif
itu dilaksanakan Tegasnya inisiatif strategi mengungkapkan langkah-langkah
14
penting yang perlu ditempuh untuk menghindari diri dari malapetaka eksternal
atau untuk mengejar peluang yang tersedia
4 Tingkat-Tingkat Strategi
Merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer Higgins (dalam
JSalusu 1996) menjelaskan adanya empat tingkatan
strategi keseluruhannya disebut Master Strategi yaitu
a) Enterprise strategy (Strategi perusahaan)
Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat setiap organisasi
mempunyai hubungan dengan masyarakat Masyarakat adalah kelompok
yang berada diluar organisasi yang tidak dapat dikontrol Didalam masyarakat
yang tidak terkendali itu ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti
kelompok penekan kelompok politik dan kelompok sosial lainnya Jadi
dalam strategi interprise terlihar relasi antara organisasi dan masyarakat luar
sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan
organisasi Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-
sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap
tuntutan dan kebutuhan masyarakat
b) Corporate strategy (Strategi perusahaan)
Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi sehingga sering disebut Grand
Strategi yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasiPertanyaan
apa yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan
bisnis itu tidak semata-mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis tetapi juga
oleh setiap organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit
15
c) Business strategy (Strategi bisnis)
Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaiamana merebut pasaran di tengah
masyarakat Bagaimana menempatkan organisasi dihati para pengusaha para
pengusaha para donor dan sebagainya Semuanya ini dimaksudkan untuk
dapat memperoleh keuntungan-keuntungan stratejik yang sekaligus mampu
menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik
d) Functional strategy (Strategi fungsional)
Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya
strategi lain Ada tiga jenis strategi functional yaitu
(1) Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang
memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang
sehat antara lain yang berkaitan dengan keuangan pemasaran sumber
daya penelitian dan pengembangan
(2) Strategi functional manajemen mencakup fungsi-fungsi manajemen
fungsi manajemen terbagi 11 yaitu planning organizing implementing
conrolling staffing leading motivating communicating decision
making representing dan integrating
(3) Strategi isu stratejik fungsi utamanya adalah mengontrol lingkungan
baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum
diketahui atau yang selalu berubah
B Pemerintah Daerah
Pemerintah sebagai sebuah organisasi ditinjau dari sudut biological adalah
sebuah organisme yang hidup dan setiap organisme yang hidup mempunyai
16
bagian yang disebut Kepala (head) Sebuah tubuh manusia atau hewan yang
dikendalikan oleh kepalanya sebuah rumah tangga dikendalikan oleh kepala
keluarga Kepala dapat dianggap identik dengan pemerintah baik itu pemerintah
pusat pemerintah daerah maupun pemerintahan daerah dimana pemerintah pusat
adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan
Negara Republik Indonesia yang di bantu oleh Wakil Presiden dan Menteri-
Menteri Negara sedangkan Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai
unsur penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom dan Pemerintahan
Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah
KabupatenKota adalah BupatiWalikota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) KabupatenKota menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan
prinsip otonomi selaus-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia Sedangkan wewenang Pemerintahan Daerah yaitu (1)
mengajukan rancangan Pemerintah Daerah (PERDA) (2) menetapkan Peraturan
Daerah (PERDA) yang telah mendapat persetujuan bersama Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) (3) menetapkan peraturan Kepala Daerah dan keputusan
Kepala Daerah (4) mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang
sangat dibutuhkan oleh Daerah danatau masyarakat (5) melaksanakan wewenang
lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah)
Urusan-urusan Pemerintahan Daerah yaitu (a) urusan pemerintahan wajib
yang berkaitan dengan pelayanan dasar seperti pendidikan kesehatan pekerjaan
17
umum dan penataan ruang perumahan rakyat dan kawasan pemukiman
ketentraman ketertiban umum dan pelindungan masyarakat (b) urusan
pemerintahan yang wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar seperti
tenaga kerja pemberdayaan perempuan perlindungan anak pangan pertahanan
lingkungan hidup perhubungan komunikasi informatika pemberdayaan
masyarakat desa koperasi usaha kecil menengah administrasi kependudukan
dan pencatatan sipil (c) urusan pemerintahan pilihan seperti kelautan perikanan
pariwisata pertanian kehutanan energi sumber daya mineral perdagangan
perindustrian dan transmigrasi (Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah)
Pemerintah adalah proses penetapan janji dan legitimasi seorang pejabat
Negara Publik diukur dengan fakta sejauh mana ia menebar janji demikian
menurut Ndraha (2003) yang baik bersifat internal maupun kepada masyarakat
umum Sedangkan menurut Delly Mustafa (2013) mengemukakan bahwa
pemerintah adalah keseluruhan struktur lembaga dan unit-unit dalam Negara
yang bertugas untuk mengatur pelaksanaannya tugas-tugas pemerintahan Uraian
ringkas di atas menunjukkan bahwa (1) pemerintah dapat dianggap sebagai
suatu yang given ditakdirkan hadir dimana-mana dan merupakan bagian yang
integral sebuah sistem (2) pemerintah terbentuk secara evolusioner sebagai
produk penyesuaian diri manusia dengan perubahan lingkungan hidupnya agar ia
tetap survive (3) pemerintah terbentuk melalui revolusi penakluk atau
pernyataan (4) dapat juga dianggap sebagai produk manajemen pemerintahan
18
yang sengaja dibentuk berdasarkan kesepakatan warga masyarakat sebagai alat
(input) untuk mencapai tujuan dan misi tertentu
C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah suatu bentuk strategis
dalam membangun pariwisata baik di Tingkat Lokal Regional maupun Nasional
DMO dapat pula merupakan struktur tata kelola destinasi pariwisata dimana
melibatkan bukan hanya stakeholder bahkan shareholder yang mampu
memberikan sharing pendapat bahkan sharing anggaran untuk memulai kegiatan-
kegiatan pariwisata Pengelolaan pariwisata di destinasi tertentu di Indonesia
masih jauh ketinggalan dibanding negara-negara lainnya di Asia sehingga
pariwisata di Negara kita masih jauh ketinggalan dari sistem pengelolaannya
Adapun visi dan misi Toraja DMO didirikan pada tanggal 3 Mei 2012 dengan
dua fokus utama yaitu
1) Peningkatan kapasitas untuk masyarakat dan pelaku bisnis pariwisata
lokal
2) Pengorganisasian pencarian dan pengembangan objek pariwisata fasilitas
serta peningkatan aksebilitas ke Toraja
Di bawah koordinas pemerintah setempat (Bupati Tana Toraja) struktur
organisasi Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terdiri Ketua Wakil
Ketua dan Komisi Komisi sarana dan prasarana Komisi sumber daya manusia
Komisi daya tarik wisata Komisi pemasaran dan promosi dan komisi
lingkungan Sedangkan anggota dari Toraja DMO terdiri dari perwakilan
pemerintah setempat (SKPD-BAPPEDA Dinas pariwisata Dinas Koperasi dan
19
Perdagangan dan sebagainya) asosiasi pariwisata (PHRI dan ASITA) dan ketua
Komunitas setempat (kelompok adat kelompok agama dan kelompok pemuda)
Saat ini Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) mensinergikan
upaya untuk menata kembali perannya diantara pemangku kepentingan pariwisata
di Toraja Anggota internal Toraja DMO mengemukakan ide untuk mengusulkan
Toraja DMO sebagai organisasi legal yang nantnya akan berfungsi sebagai
organisasi yang berkelanjutan sekaligus sebagai perwakilan resmi destinasi
pariwisata Toraja Melalui partisipasi aktif Toraja DMO menciptakan kembali
pencitraan untuk destinasi Toraja mempromosikan Toraja melalui partisipasi di
pameran travel di kancah Nasional maupun Internasional berkolaborasi dengan
pelaku usaha pariwisata lokal untuk mengorganisasi dan mengatur perjalanan
eduksi (untuk media dan operatortur) serta menetapkan standar kualitas untuk
pelaku usaha pariwisata lokal (akomodasi restaurant dan operatortur) dalam
rangka memenuhi layanan berstandar Internasional Tanggung jawab utama
berikutnya dari Toraja DMO adalah untuk meningkatkan kepercayaan diantara
pelaku usaha pariwisata dan pemangku kepentingan lokal Harapannya semoga
keberadaan Toraja DMO akan menambah manfaat untuk perekonomiani
masyarakat setempat Saat ini industri pariwisata hanya menduduki peringkat
sebagai pendapatan terbesar ketiga di Toraja Pemerintah Daerah Toraja dan
Toraja DMO bekerja bahu-membahu dan saling mendukung bagi
keberlangsungan industri pariwisata di Toraja
Pendekatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) akan lebih
memudahkan bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan pariwisata karena
20
akan dilakukan melalui tata kelola yang terpadu DMO akan melakukan tugas
koordinasi perencanaan pengendalian organisasi destinasi keberlanjutan dan
implementasi yang dilakukan secara inovatif dan sistemik dengan memanfaatkan
tehnologi informasi yang melibatkan tiga pilar penggerak pembangunan
pemerintah industri pariwisata dan masyarakat dengan tujuan untuk
meningkatkan tata kelola destinasi yang dikelola dengan pendekatan lokal namun
berskala internasinal
Alastair Morrison dalam Konferensi Nasional Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) di Jakarta Agustus (dalam wardhono 2014) menjelaskan
bahwa panduan DMO dimulai dari product development marketing riset
komunication community relations pengembangan sumber daya hingga
kemudian tahapan pengelolaan (governance) Adapun salah satu faktor
pendukung dalam meningkatkan DMO adalah rambu solo dimana rambu solo
adalah upacara adat kematian masyarakat Toraja yang bertujuan unttuk
menghormati dan menghantarkan arwah orang yang meninggal dunia menuju
alam roh yaitu kembali kepada keabadian bersama para leluhur mereka kesebuah
tempat peristirahatan Upacara ini sering juga disebut upacara penyempurnaan
kematian karena orang yang meninggal baru dianggap benar-benar meninggal
setelah seluruh proses upacara ini digenapi Jika belum maka orang yang
meninggal tersebut hanya dianggap sebagai orang yang sakit atau lemah sehingga
ia tetap diperlakukan seperti halnya orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur
dan disediakan makanan dam minuman bahkan selalu di ajak bicara
21
D Pariwisata
Pengertian pariwisata secara Etomoogi pariwista berasal dari dua kata
yaitu ldquoparirdquo yang berarti banyakberkeliling sedangkan pengertian wisata berarti
ldquopergirdquo Di dalam kamus besar Indonesia pariwisata adalah suatu kegiatan yang
berhubungan dengan perjalanan rekreasi sedangkan pengertian secara umum
pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara
waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain dengan
meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud
mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya tetapi semata-mata untuk
menikmati kegiatan pertamasyaan atau rekreasi untuk memenuhi keinginan yang
beraneka ragam
Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai
fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat pengusaha Pemerintah
dan Pemerintah Daerah (Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang
Kepariwisataan) Sedangkan menurut Muljadi 2012 pariwisata adalah suatu
aktivitas perubahan tempat tinggal sementara dari seseorang diluar tempat tinggal
sehari-hari dengan suatu alasan apapun selain melakukan kegiatan yang biasa
menghasilkan upah atau gaji
Istilah pariwisata ini mulai dipakai setelah tahun 1960 untuk mengganti
istilah bertamasya melancong atau piknik dan memberi pengertian yang
sederhana dan sempit yaitu bepergian ke suatu tempat yang tidak jauh untuk
sekedar bersantai Sedangkan dalam era saat ini alasan dan sifat perjalanan yang
dilakukan dalam kaitannya dengan mobilitas pergerakan manusia ini jauh lebih
22
luas Sehingga digunakan istilah pariwisata dimana pengertian pariwisata lebih
luas menyangkut persoalan-persoalan mobilitas pergerakan manusia dari suatu
tempat ke tempat lain dengan tujuan memperoleh nilai kegunaan bagi
pemanfaatan jasa pariwisata Dan bagi yang memanfaatkannya menerima suatu
nilai berupa pendapatan dari jasa pariwisata tersebut Oleh karena itu pariwisata
mengandung nilai ekonomi ynag tinggi bagi pemanfaatan jasa tersebut sebagai
komoditas ekonomi Suatu perjalan dianggap sebagai perjalanan wisata bila
memenuhi persyaratan yang diperlukan yaitu 1) bersifat sementara 2) bersifat
sukarela (voluntary) dalam arti tidak terjadi paksaan 3) tidak bekerja yang
bersifat menghasilkan upah ataupun bayaran Adapun penegrtian kepariwisatan
menurut Bahar dan Marpaung 2002 kepariwisataan adalah sebuah kegiatan yang
dilakukan untuk orang yang melakukan kegiatan perjalanan
Menurut Pendit (2002) terdapat beberapa jenis pariwisata yaitu
1) Wisata budaya ini dimaksudkan dengan perjalanan yang dilakukan atas dasar
keinginan unutk mempluas pandangan hidup seseorang dengan jalan
mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri
mempelajari keadaan rakyat kebiasaan dan adat istiadat mereka cara hidup
mereka budaya dan seni mereka Sering perjalanan seperti ini disatukan
dengan kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan budaya seperti
eksposisi seni (seni tari drama musik dan seni suara) atau kegiatan yang
bermotif kesejarahan dan sebagainya
2) Wisata kesehatan hal ini dimaksudkan dengan perjalanan seorang wisatawan
dengan tujuan untuk meninggalkan keadaan lingkungan tempat sehari-hari
23
dimana ia tinggal demi kepentingan beristirahat dalam arti jasmani dan rohani
dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas yang
mengandung mineral yang dapat menyembuhkan tempat yang mempunyai
iklim udara menyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas
kesehatan lainnya
3) Wisata olahraga Ini dimaksudkan dengan wisatawan yang melakukan
perjalanan dengan tujuan berolah raga atau menghadiri pesta olahraga di
suatu tempat atau suatu negara seperti Asian Games Olympiade Thomas
Cup Uber Cup dan lain-lain Olah raga lain yang tidak termasuk dalam pesta
olahraga atau games misalnya berburu memancing berenang dan berbagai
cabang olehraga di dalam air atau di pegunungan
4) Wisata komersial yang termasuk dalam wisata komersial ini adalah
mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial
seperti pameran industri pameran dagang dan sebagainya Pada mulanya
banyak orang berpendapat bahwa hal ini tidak dapat digolongkan dalam dunia
kepariwisataan dengan alasan bahwa kegiatan perjalanan untuk pameran atau
pekan raya ini hanya dilakukan oleh orang-orang yang khusus mempunyai
urusan bisnisTetapi dalam kenyataannya pada dewasa ini dimana pameran
atau pekan raya banyak dikunjungi oleh masyarakat kebanyakan dengan
tujuan ingin melihat yang membutuhkan fasilitas akomodasi dan transportasi
Disamping itu dalam pekan raya atau pameran biasanya dimeriahkan dengan
berbagai atraksi atau pertunjukan kesenian Itulah sebabnya wisata komersial
ini menjadi kenyataan yang sangat menarik dan menyebabkan kaum
24
pengusaha angkutan dan akomodasi membuat rancanganndashrancangan istimewa
untuk keperluan tersebut
5) Wisata politik jenis wisata ini meliputi perjalanan yang dilakuka untuk
mengunjungi atau mengambil bagian dalam peristiwa kegiatan politik
misalnya perayaan 17 Agustus di Jakarta Biasanya fasilitas akomodasi dan
transportasi serta berbagai atraksi diadakan secara meriah bagi para
pengunjung Disamping itu yang termasuk dalam kegiatan wisata politik
adalah peristiwa-peristiwa penting seperti konfrensi musyawarah kongres
yang selalu disertai dengan kegiatan darmawisata
6) Wisata sosial yang dimaksud dengan wisata ini adalah pengorganisasian suatu
perjalanan yang murah dan mudah untuk memberi kesempatan kepada
masyarakat ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan seperti misalnya
kaum buruh pemuda pelajar mahasiswa petani dan sebagainya Organisasi
ini berusaha untuk membantu mereka yang mempunyai kemampuan terbatas
dari segi finansial untuk dapat memanfaatkan waktu libur atau cuti sehingga
dapat menambah pengalaman dan memeperbaiki kesehatan jasmaniah dan
mental mereka
7) Wisata pertanian wisata pertanian ini adalah pengorganisasian perjalanan yang
dilakukan ke proyek- proyek pertanian perkebunan ladang pembibitan dan
sebagainya dimana wisatawan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan
untuk tujuan studi maupun untuk sekedar menikmati aneka macam tanaman
8) Wisata maritim (bahari) jenis wisata ini biasanya dikaitkan dengan kegiatan
oleh raga di air danau pantai teluk dan laut Misalnya memancing
25
berlayar menyelem sambil melakukan pemotretaan kompetisi berselancar
mendayung berkeliling melihat ndash lihat taman laut dengan pemandangan yang
indah
9) Wisata cagar alam untuk jenis wisata ini biasanya diselenggarakan oleh agen
atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan jalan
mengatur wisata ke tempat atau daerh cagar alam taman lindung hutan
daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh
undang-undang Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan
keindahan alam kesegaran hawa udara pegunungan keajaiban hidup
binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuhndashtumbuhan yang jarang
ditemukan di tempat lain
Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan di atas dapat diambil
suatu pengertian pariwisata adalah suatu kegiatan yang melibatkan orang-orang
yang melakukan perjalanan dengan tujuan untuk mendapatkan kenikmatan dan
memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu dalam kurun waktu tertentu dan bukan
mencari nafkah
E Kerangka Pikir
Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah program yang
diprakarsai oleh kementerian pariwisata dan Ekonomi kreatif Republik Indonesia
pada tahun 2010 Adapun indikator strategi dalam peningkatan DMO ada dua
yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan (2) faktor
eksternal yang meliputi peluang dan ancaman Jika indikator-indikator diatas
26
berjalan dengan baik maka keberhasilan DMO dapat tercapai Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada bagan sebagai berikut
Gambar 2 Kerangka Pikir
F Deskripsi Fokus
Penelitian ini di fokuskan pada strategi pemerintah dalam peningkatan
destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana Toraja Dengan
melalui indikator yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan
(2) faktor eksternal yang meliputi peluang dan ancaman
G Deskripsi Fokus Penelitian
1 Strengths
Kekuatan atau (strengths) adalah kompotensi khusus yang terdapat dalam
organisasi yang berakibat pada pemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha
di pasaran dan setelah penulis melakukan observasi di lokasi obyek wisata Tana
Toraja penulis melihat ada berbagai macam kekuatan yang dimiliki obyek wisata
Tana Toraja seperti a) keindahan alam b) kearifan lokal c) ragam budaya
Strategi Dalam Peningkatan DMO
Faktor Internal
1 (Strengths) Kekuatan
2 (Weaknesses) Kelemahan
Faktor Eksternal
1 (Opportunities) Peluang
2 (Trheats) Aancaman
DMO tercapai
tercapai
27
2 Weaknesses
Kelemahan atau (weaknesses) adalah keterbatasan atau kekurangan yang
menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan
hal ini yang sekarang yang terjadi di Tana Toraja dimana dalam meningkatkan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terkendala dengan berbagai macam
kekurangan seperti a) infrastuktur jalan yang belum optimal b) Kebersihan
kurang terjaga di lokasi obyek wisata
3 Oportunities
Peluang atau (opportunities) adalah berbagai situasi lingkungan yang
menguntungkan bagi suatu satuan bisnis dengan berbagai kekuatan yang dimiliki
obyek wisata Tana Toraja tentu memberikan dampak positif dalam meningkatkan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja seperti a)
agrowisata b) berbagai bisnis lainnya
4 Threats
Ancaman (threats) adalah lingkungan yang tidak menguntungkan suatu
satuan bisnis dengan berbagai kelemahan yang ada tentu akan berdampak negatif
dalam meningkatkan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana
Toraja seperti a) penetrasi budaya luar b) ketergantungan ekonomi
5 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)
DMO adalah suatu bentuk strategis dalam membangun pariwisata baik
ditingkat lokal Regional maupun Nasional Keberhasilan suatu DMO bukan
hanya mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu
28
mengorganisir baik dari segi internal maupun eksternal sehingga DMO dapat
tercapai
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dua bulan di Kabupaten Tana Toraja setelah
seminar proposal dengan tujuan untuk mengetahui strategi pemerintah dalam
peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana
Toraja
B Jenis dan Tipe Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis deskriptif kualitatif yaitu metode
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objektif tentang strategi
pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di
Kabupaten Tana Toraja
2 Tipe Penelitian
Tipe penelitian adalah penelitian fenomena logis yang suatu bentuk
penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang strategi
pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di
Kabupaten Tana Toraja
C Sumber Data
1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan atau
tempat penelitian sedangkan menurut Lofland bahwa sumber data utama dalam
penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan Kata-kata dan tindakan
30
merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau
mewawancarai oleh karena itu penulis menggunakan sumber dari informasi yang
terpilih
2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung tetapi ada
penelitian sebelumnya seperti dokumen buku-buku laporan peraturan-peraturan
pemerintah dan data yang bersifat informasi tertulis yang digunakan dalam
penelitian
D Informan Penelitian
Obyek utama penelitian ini ialah Strategi Pemerintah Dalam peningkatan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Parawisata Di Kabupaten Tana Toraja
Dimana yang dimaksud disini adalah orang yang diharapakan dapat memberikan
data secara obyektif netral dan dapat dipertanggung jawabkan Adapaun
informan dalam penelitian ini yakni sebagai berikut
Tabel 1 Target Informan Penelitian
No Informan Jumlah
1 Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten Tana
Toraja
1 Orang
2 Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten Tana
Toraja
1 Orang
3 Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata
Tana Toraja
1 Orang
4 Trevel Agent 1 Orang
5 Wisatawan 2 Orang
6 Masyarakat 3 Orang
Jumlah 9 Orang
31
E Teknik Pengumpulan Data
1 Wawancara
Dalam penelitian ini peneliti melakukan kegiatan wawancara terhadap
orang-orang yang terlibat langsung dalam proses implementasi program destinasi
manajemen organisasi Dalam melakukan wawancara yang pertama peneliti
wawancarai adalah Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata
Tana Toraja yang kedua Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten
Tana Toraja yang ketiga Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten
Tana Toraja yang keempat travel agent yang kelima wisatawan dan yang
terakhir adalah masyarakat Dalam melakukan wawancara dengan informan yang
terkait peneliti sedikit mengalami kesulitan karena wisatawan dan masyarakat
jarang sekali ada yang mau di wawancarai sehingga peneliti banyak memakan
waktu dalam melakukan wawancara dengan masyarakat dan wisatawan
2 Observasi
Obyek dari pengamatan ini adalah tindakan dari pemerintah dalam proses
implementasi program destinasi manajemen organisasi Sebelum peneliti
mengangkat judul strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja peneliti terlebih dulu
melakukan observasi dengan mendatangi beberapa obyek wisata yang ada di
Kabupaten Tana Toraja seperti wisata Buntu Burake Pango-pango dan lain-lain
sebagainya setelah peneliti menemukan masalah baru mengangkat judul tersebut
diatas dan setelah ujian seminar proposal peneliti turun lagi kelapangan untuk
melakukan penelitian peneliti melakukan observasi kedua dan masalahnya pun
32
masih sama yaitu infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan di obyek
wisata yang tidak terjaga
3 Dokumentasi
Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan melalui rekaman
kegiatan yaitu dengan cara melihat hal-hal penting selama penelitian berlangsung
Rekaman kegiatan tersebut antara lain berupa foto untuk memperoleh gambaran
visual kegiatan pemerintah dalam implementasi program destinasi manajemen
organisasi di kabupaten Tana Toraja Dalam melakukan penelitian peneliti
melakukan dokumentasi berupa foto-foto atau gambar dan melakukan rekaman
pada saat wawancara dengan informan berlangsung dengan menggunakan HP
Samsung serta arsip-arsip atau data yang di dapatkan dari Kantor Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja dan Kantor Badan Pusat Statistik (BPS)
Tana Toraja
F Teknik Analisis Data
Analisis data ialah langkah selanjutnya untuk mengelola data dimana data
yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk
menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitian Dalam
model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman
(dalam Sugiyono 2008) ketiga komponen tersebut yaitu
1) Data reduction (Reduksi data)
Data yang diperoleh dilapanagan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu di
catat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makan lama peneliti
dilapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk
33
itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data Mereduksi data
berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal
yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu
2) Data display (Penyajian data)
Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya
3) Conclusion drawingverification (Penarikan kesimpulan dan verifikasi)
Langkah ke tiga dalam penelitian kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasi Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnya Tetapi apabila data kesimpulan data yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid
dan konsisten saat penelitian kembali kelapangan mengumpulkan data maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel
G Pengabsahan Data
Keabsahan data sebagai usaha untuk memenuhi nilai kebenaran penelitian
yang berkaitan dengan fenomena judul tersebut maka paling tidak ada 3 (tiga)
teknik yang penulis gunakan yaitu
1) Teknik perpanjangan kehadiran penelitian dalam hal ini penulis
memperpanjang waktu di dalam mencari data di lapangan mengadakan
wawancara tidak hanya dilakukan satu kali tetapi peneliti dilakukan berulang
kaliberhari-hari berminggu-minggu bahkan berbulan- bulan Hal ini penulis
lakukan dengan tujuan untuk memperoleh data yang benar disamping itu
34
penulis juga mengadakan ceking data samapi mendapat data yang benar dan
dipertanggung jawabkan secara ilmiah Melakukan pengamatan secara terus-
menerus termasuk kegiatan pengecekan data melalui informan lain untuk
menanyakan kebenaran informasi tersebut dan data lain yang penting
2) Teknik triangulasi Menurut Sugiyono (2008) triangulasi diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai
waktu Lebih lanjut Sugiyono (2008) membagi tringulasi kedalam 3 macam
yaitu
(a) Triangulasi sumber
Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah di
peroleh melalui beberapa sumber Dalam hal ini peneliti melakukan
pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil
pengamatanwawancara dan dokumen-dokumen yang ada Kemudian
peneliti membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara dan
membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang ada
(b) Triangulasi teknik
Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber
yang sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh
dengan wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumen Apabila
denga tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut Menghasilkan data
yang berbeda-beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada
sumber data yang bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data
35
mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya benar karena sudut
pandangnya berbeda-beda
(c) Triangulasi waktu
Waktu yang sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber
masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih
valid sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian
kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan
dengan wawancara observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi
yang berbeda Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda maka
dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian
datanya Triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil
penelitian dari tim peneliti lain yang diberi tugas melakukan pengumpulan
data
3) Teknik ketekunan pengamatan keabsahan data melalui ketekunan
pengamatan dalam peneletian ini di lakukan pada saat penelitian melakukan
observasi dilapangan Peneliti selalu berusaha untuk melakukan
pengamatan seteliti dan setekun mungkin berbagai informasi atau data
yang ada baik dianggap penting maupun kurang penting selalu dianalisis
secermat mungkin
36
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian
1 Letak Geografis
Kabupaten Tana Toraja adalah sebuah Kabupaten di Provensi Sulawesi
Selatan Indonesia Ibu kotanya adalah Makale Kabupaten Tana Toraja di bentuk
berdasarkan Undang-undan Nomor 28 Tahun 2008 tentang kabupaten Toraja di
mekarkanan menjadi 2 Kabupaten pada tanggal 26 November 2008 Kabupaten
Tana Toraja resmi di bagi menjadi Kabupaten Tana Toraja (dengan Ibu kota
Makale) dan Toraja Utara (dengan Ibu kota Rantepao) dengan Bupati bernama Ir
Nicodemus Biringkanae dan Wakilnya bernama Victor Datuan Batara SH yang
dilantik pada tanggal 17022016 di Kantor Gubernur Sulsel Jl Urip Sumoharjo
Kota Makassar
Kabupaten Tana Toraja terdapat hulu sungai yang merupakan salah satu
sungai terpanjang di Sulawesi Selatan yaitu sungai Sarsquodan membelah kota
Rantepao dan Kabupaten Tana Toraja Jarak Ibukota Kabupaten Tana Toraja
dengan Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan sekitar 331 km yang dapat ditempuh
lewat darat dan udara Lewat darat melewati Kabupaten Enrekang Kabupaten
Sidrap Kotamadya Pare-pare Kabupaten Barru Kabupaten Pangkep serta
Kabupaten Maros Dan lewat udara melalui Bandar udara Pongtiku yang berada di
Kecamatan Rantetayo Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu dari 23
kabupaten yang ada di Propinsi Sulawesi Selatan yang terletak diantara
37
2ordm20acutesampai 3ordm30acute Lintang Selatan dan 119ordm30acute sampai 120ordm10acute Bujur Timur
Batas-batas Kabupaten Tana Toraja adalah
1) Sebelah Utara Kabupaten Luwu dan Kabupaten Mamuju
2) Sebelah Timur Kabupaten Luwu
3) Sebelah Selatan Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Pinrang
4) Sebelah Barat Kabupaten Polma
Luas wilayah Kabupaten Tana Toraja tercatat 320577 km2 atau sekitar
5 dari luas Propinsi Sulawesi Selatan yang meliputi 19 sembilan belas
kecamatan Jumlah penduduk pada tahun 2014 berjumlah 289193 jiwa yang
terdiri dari 174604 jiwa laki-laki dan 114589 jiwa perempuan
2 Visi dan Misi Kabupaten Tana Toraja
a) Visi
Terwujudnya Pemerintahan yang kompeten mengelola pembangunan
menuju terciptanya masyarakat religius sejahtera berkeadilan sesuai karakteristik
ekologis sosial ekonomi dan budaya Tana Toraja
b) Misi
(1) Revitalisasi fungsi birokrasi dan meningkatkan kinerja tata kelola
pemerintahan dalam rangka efektifitas pelaksanaan pembangunan serta
distribusi layanan publik yang bersih transparan dan akuntabel
(2) Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan mutu
pendidikan dan layanan kesehatan Penguatan kapasitas peran institusi
keagamaan sosial kemasyarakatan kepemudaan dan perempuan melalui
pengendalian pertumbuhan penduduk serta pengendalian pertumbuhan
38
penduduk dalam rangka terciptanya ketahanan serta kesetiakawanan sosial
(3) Peningkatan ekonomi kerakyatan melalui pendayagunaan dan pengembangan
potensi sumber daya pertanian perkebunan peternakan dan perikanan serta
pengembangan usaha kecil menengah dengan mengandalkan partisipasi
seluruh elemen masyarakat dan dunia usaha dalam rangka peningkatan
kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan
(4) Mengoptimalkan pembangunan infrastruktur desa-kota untuk membuka
isolasi wilayah khususnya daerah terpencil guna mendukung kelancaran akses
layanan publik arus barang dan jasa pengembangan dan diversifikasi potensi
pariwisata serta berbagai potensi usaha produktif masyarakat
5) Menjadikan Tana Toraja sebagai kabupaten terdepan dalam pengembangan
program Gerakan Hijau (Go Green) serta pariwisata berbasis Budaya dan
Lingkungan (Eco-Culture Tourism) di Sulawesi Selatan
3 Keadaan Sosial
Keadaan sosial budaya masing-masing daerah tidaklah sama setiap daerah
memiliki corak adat-istiadat sendiri-sendiri begitu pula dengan kabupaten Tana
Toraja Berikut adalah keadaan sosial budaya kabupaten Tana Toraja
a) Kesehatan
Sampai tahun 2014 di Kabupaten Tana Toraja terdapat 2 rumah sakit
Sedangkan fasilitas kesehatanlain di Tana Toraja terdapat 21 puskesmas Dalam
pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) jumlah akseptor baru yang
terjaring pada tahun 2014 sebanyak 12799 orang Pada umumnya akseptor baru
tersebut memilihmenggunakan kontrasepsi Pil dan suntikan yakni masing-masing
39
5769orang dan 32864 orang Pada tahun 2009 akseptor aktif berjumlah
24536 orang
b) Pendidikan
Pembangunan bidang pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa Pembangunan sumber daya manusia (SDM) suatu negara akan
menentukan karakter dari pembangunan ekonomi dan social karena manusia
adalah pelaku aktif dari seluruh kegiatan tersebutDari tahun ke tahun partisipasi
seluruh masyarakat dalam dunia pendidikan di Tana Toraja semakin meningkat
hal ini berkaitan dengan berbagai program pendidikan yang dicanangkan
pemerintah untuk lebih meningkatkan kesempatan masyarakat untuk mengenyam
bangku pendidikan
Peningkatan partisipasi pendidikan untuk mencapai bangku pendidikan
tertentu harus diikuti dengan berbagai peningkatan penyediaan sarana fisik
pendidikan dan tenaga pendidik yang baik untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel berikut
40
Tabel 2 Jumlah Tingkat Pendidikan di Tana Toraja Tahun 20142015
No Tingkat pendidikan Jumlah Sekolah Jumlah Murid
1 TK 94 Buah 2547 Jiwa
2 SD 231 Buah 20773 Jiwa
3 SLTP 72 Buah 20139 Jwa
4 SMA 18 Buah 9 567 Jiwa
5 SMK 23 Buah 4896 Jiwa
6 Perguruan Tinggi 4 Buah 9527
Sumber Kabupaten Tana Toraja Dalam Angka 2014
c) Agama
Perkembangan pembangunan dibidang spiritual dapat dilihat dari besarnya
sarana peribadatan masing-masing agama Penduduk kabupaten Tana Toraja
mayoritas beragama Kristen baik protestan maupun Katolik tapi yang paling
banyak adalah Kristen Protestan Jadi kegiatan yang berhubungan dengan
kebudayaan setempat diwarnai oleh ajaran kekristenan Tempat peribadatan
agama Kristen yang terdiri dari Kristen Protestan dan Katolik pada tahun 2014
masing-masing berjumlah 695 dan 110 unit
Tabel 3 Jumlah Pemeluk Agama Di Kabupaten Tana Toraja
No Agama Jumlah
1 Kristen protestan 171138
2 Katolik 55020
3 Islam 34020
4 Hindhu 10015
5 Buddha 19
Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015
41
4 Keadaan Budaya dan Pariwisata
Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata
(DTW) di Sulawesi Selatan memiliki daya tarik yang cukup besar baik yang
bersifat budaya alam sejarah maupun buatan Berikut beberapa potensi wisata
yang dimiliki oleh Kabupaten Tana Toraja
a) Budaya
Kabupaten Tana Toraja memiliki kebudayaan yang dikenal dengan
kebudayaan ldquoaluktardquo merupakan salah satu kepercayaan yang diakui di dalam
masyarakat Tana Toraja seperti
(1) Upacara Rambu Solorsquo (acara kematian)
Rambu Solorsquo adalah upacara pemakaman secara adat yang mewajibkan
keluarga dari almarhum membuat sebuah upacara sebagai tanda penghormatan
terakhir dan menghantarkan arwah orang yang meninggal menuju nirwana
Menurut kepercayaan masyarakat Toraja orang yang meninggal baru dianggap
benar-benar meninggal jika upacara adat rambu solorsquo dilaksanakan Oleh sebab
itu jasad orang yang belum diupacarakan masih tetap diperlakukan seperti halnya
orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur dan diberi hidangan makanan dan
minuman bahkan selalu diajak berbicara Upacara adat Rambu Solorsquo terdiri dari
beberapa rangkaian ritual diantaranya pembungkusan jenazah menghias peti
jenazah menurunkan jenazah ke lumbung untuk disemayamkan dan proses
pengusungan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir Selain itu dalam upacara
adat ini terdapat berbagai kegiatan budaya yang menarik yang dipertontonkan
antara lain 1) Marsquopasilaga tedong (Adu kerbau) upacara inilah yang menyedot
42
perhatian turis asing dan wisatawan lokal Kerbau adalah hewan yang dianggap
suci bagi suku Toraja dan Sisembarsquo atau Adu kaki 2) Tari-tarian yang berkaitan
dengan situs rambu solorsquo antara lain ParsquoBadong ParsquoDondi ParsquoRanding
ParsquoKatia Parsquopapanggan dan Passailo Sementara itu untuk seni musik antara lain
Parsquopompang Parsquodali-dali dan Unnosong Marsquotinggoro tedong (Pemotongan
kerbau dengan ciri khas masyarkat Toraja yaitu dengan menebas leher kerbau
dengan parang dilakukan dengan sekali tebas) Kerbau yang akan disembelih
biasanya akan ditempatkan pada sebuah batu yang disebut Simbuang Batu Jenis
kerbau yang terkenal dari Toraja adalah Tedong Bonga tedong bonga harganya
sangat tinggi hingga ratusan juta rupiah Rambu Solorsquo mencerminkan kehidupan
masyarakat Tana Toraja yang suka gotong royong memiliki strata sosial dan
menghormati orang tua
Gambar 3 Marsquorombongan (Penyambutan Tamu)
43
(2) Upacara Syukuran (Rambu Tukarsquo)
Upacara Rambu tukarsquo adalah upacara adat yang berhubungan dengan acara
syukuran di dalam upacara ini tak ada kesedihan yang ada hanya kegembiraan
Misalnya acara pernikahan syukuran panen dan peresmian rumah adattongkonan
yang baru atau yang selesai direnovasi menghadirkan semua rumpun keluarga
dari acara ini membuat ikatan kekeluargaan di Tana Toraja sangat kuat semua
upacara tersebut dikenal dengan nama MaBua Meroek atau Mangrara Banua
Sura Upacara ini menarik karena berbagai atraksi tarian dan nyanyian dari
kebudayaan Toraja yang unik Upacara Rambu Tukarsquo dilaksanakan sebelum
tengah hari di sebelah timur tongkonan Ini berbeda dengan Rambu solorsquo yang di
gelar tengah atau petang hari serta di adakan di sebelah barat tongkonan Sebagai
upacara kegembiraan Rambu Tukarsquo digelar mengiringi meningginya matahari
sedangkan Rambu Solorsquo untuk mengiringi terbenamnya matahari Untuk upacara
adat Rambu Tuka diikuti oleh seni tari seperti Pa Gellu Pa Boneballa Gellu
Tungga Ondo Samalele PaDao Bulan PaBurake Memanna Maluya PaTirra
Panimbong dan lain-lain Untuk seni musik yaitu Papompang PaBarrung
Papelle Musik dan seni tari yang ditampilkan pada upacara Rambu Solo tidak
boleh ditampilkan pada upacara Rambu tukarsquo
44
Gambar 4 Marsquogellursquo (Tari-tarian)
(3) Rumah Tongkonan
Tongkonan adalah rumah tradisional Toraja yang berdiri diatas tumpukan
kayu dan dishiasi dengan ukiran berwarnah merah hitam dan kuning Kata
tongkonan berasal dari bahasa Toraja tongkon (duduk) Tongkonan merupakan
pusat kehidupan sosial suku Toraja ritual yang berhubungan dengan tongkonan
sangatlah penting dalam kehidupan spiritual suku Toraja oleh karena itu semua
anggota keluarga diharuskan ikut serta karena tongkonan melambangkan
hubungan mereka dengan leluhur mereka Pembangunan tongkonan adalah
pekerjaan yang melelahkan dan biasanya dilakukan dengan bantuan keluarga
besar ada 3 jenis tongkonan yaitu 1) Tongkonan layuk adalah tempat menyusun
aturan aturan sosial keagamaan 2) Tongkoan pekaindoran (pekamberan atau
kaparengngesan) adalah berfungsi sebagai temapt pengurus atau pengatur
pemrintahan adat 3) Tongkonan batu arsquoriri adalah berfungsi sebagai tongkonan
penunjang yang mengatur dan membina persatuan keluarga serta membina
warisan
45
Gambar 5 Rumah Tongkonan Tana Toraja
b) Pariwisata
Tana Toraja terkenal akan obyek wisatanya yang sangat indah dan
menarik sehingga diminati para wisatawan Pada tahun 2012 Tana Toraja
mendapatkan program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) pada saat itu
juga kunjungan wisatwan semakin tahun semakin meningkat untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4 Jumlah Kunjungan Wiatawan Tahun Tana Toraja 2012 SD 2016
No
Tahun
Jumlah Wisatawan
Wisnus Wisman
Total
1 2012 20836 13532 34368
2 2013 42319 19324 61643
3 2014 60096 20167 80236
4 2015 82767 15731 98498
5 2016 55037 19491 74528
Sumber Kantor Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja
Tana Toraja memiliki berbagai tempat obyek wisata berikut nama-nama
obyek wisata Tana Toraja
46
(1) Obyek Wisata Lemo
Merupakan sebuah kuburan yang dibuat di bukit batu Bukit ini dinamakan
Lemo karena bentuknya bulat menyerupai buah jeruk (limau) Untuk membuat
lubang ini diperlukan waktu 6 bulan hingga 1 tahun dengan biaya sekitar Rp 30
juta Di pemakaman Lemo terdapat mayat yang disimpan di udara terbuka di
tengah bebatuan yang curam Kompleks pemakaman ini merupakan perpaduan
antara kematian seni dan ritual
Gambar 6 Obyek Wisata Lemo
(2) Obyek Wisata Kambira Atau Baby Grave (Kuburan Bayi Di Dalam Pohon)
Obyek wisata satu ini sangat unik karena jenazah bayi yang sudah
meninggal dimasukkan ke batang pohon Mayat bayi lalu diletakkan ke dalam
dan ditutupi dengan serat pohon dari bahan pelepas enau (kulimbang ijuk) Usia
pohon sekitar 300 ada juga yang 10 tahun dan tersimpan puluhan jenazah bayi
berusia 0-7 tahun di dalamnya Saat ini pohon tempat menyimpan mayat bayi
tersebut sudah tidak digunakan lagi Namun pohon tersebut masih terlihat tegak
berdiri sehingga menjadi daya tarik yang banyak dikunjungi wisatawan lokal mau
pun mancanegara
47
Gambar 7 Obyek wisata Baby Grave
(Penguburan Bayi Dalam Pohon)
(3) Obyek Wisata Makularsquo
Makula terletak di Sangalla sekitar 24 kilometer sebelah selatan kota
Rantepao atau lima enam kilometer di sebelah barat kota Makale Tana Toraja
Terdapat tiga sumber air panas di Makularsquo yang letaknya saling berdekatan Di
sekitar mata air itu berdiri beberapa rumah peristirahatan Pengelolanya sengaja
menyediakan kolam-kolam untuk menampung air panas yang dialirkan dari
sumbernya
Gambar 8 Obyek Wisata Makularsquo (Tempat Permandian)
48
(4) Obyek Wisata Sirope
Obyek wisata Sirope terletak plusmn 6 km di Kecamatan Makale Utara dan 1
km dari jalan poros tempat ini merupakan pemakaman batu pahat di tebing-tebing
batu kapur erong (tempat pemakaman purba dari kayu) dengan beberapa patung-
patung Kompleks pemakaman ini merupakan milik dari kaum bangsawan di
sekitar wilayah Lion dan Tondok Iring
Gambar 9 Obyek Wisata Sirope (Tempat Penguburan)
(5) Obyek Wisata Tumbang Datu Beborsquo
Obyek wisata Tumbang Datu Beborsquo adalah salah satu perkampungan adat
terletak di Kecamatan Sangallarsquo Utara plusmn 7 km dari Makale di sini terdapat
banyak rumah adat tongkonan lokasi upacara adat mata air pemakaman purba
kuburan bayi di pohon benteng pertahanan purba dan lain-lain Masyarakat
masih sangat memegang teguh tradisi
49
Gambar 10 Obyek Wisata Tumbang Datu Bebo
(Rumah Adat Tana Toraja)
(6) Obyek Wisata Tilanga
Obyek wisata Tilanga merupakan kolam alami yang jauh dari hingar
bingar kota terbentuk pada batuan cadas yang dikelilingi pepohonan rimbun
lengkap dengan bunyi-bunyian alam Permandian alam Tilanga terletak di Desa
Sarira Kecamatan Makale Tana Toraja Sulsel jaraknya sekitar 15 kilometer
sebelah selatan Kota Rantepao atau 12 kilometer sebelah utara Kota Makale
Yang menarik dari obyek wisata ini belut berukuran selengan bagian bawah
orang dewasa berenang dengan bebasnya tapi belut-belut tersebut tidak boleh di
tangkap dan di bawah pulang karena penduduk yang tinggal disana
menganggapnya sebagai binatang yang sakral
50
Gambar 11 Obyek Wisata Tilanga (Tempat Permandian)
(7) Obyek Wisata Pango-pango
Obyek wisata Pango-pango merupakan obyek wisata alam yang berada di
atas puncak gunung dengan ketinggian 1600-1700 Mdpl serta terdapat rimbunan
pohon pinus obyek wisata Pango-pango menggabungkan 2 unsur tempat wisata
yaitu wisata alam dan agro wisata Wisata alam Pango-pango terletak sekitar 7
Km dari Kota Makale Kabupaten Tana Toraja
Gambar 12 Obyek Wisata Pango-pango (Wisata Alam)
51
(8) Obyek Wisata Buntu Burake
Obyek wisata Buntu Burake merupakan obyek wisata religi yang
diresmikan pada tanggal 31 agustus 2015 bertepatan hari ulang tahun Kabupaten
Tana Toraja Di atas puncak Buntu Burake terdapat patung Yesus setinggi 40
Meter dan merupakan patung Tuhan Yesus tetringgi kedua di dunia setelah
Christ the king di Polandia setinggi 525 Meter dan di urutan ketiga yaitu patung
Yesus di Rio de janeiro Brasil setinggi 32 Meter
Gambar 13 Obyek Wisata Buntu Burake (Wisata Religi)
4 Keadaan Penduduk
Salah satu modal dasar dalam melaksanakan pembangunan di suatu
daerah adalah sumber daya manusianya dalam hal ini adalah penduduk Apabila
penduduk tersebut diarahkan atau di bina sebagai tenaga kerja yang efektif maka
hal ini merupakan potensi yang sangat besar nilainya Sebaliknya apabila
penduduk tidak di bina atau diarahkan dengan baik sedangkan laju pertumbuhan
penduduk tidak terkendali maka peningkatan kesejahteraan penduduk tidak
52
merata maka hal ini akan mengganggu keamanan stabilitas nasional Penduduk
Kabupaten Tana Toraja berdasarkan hasil akhir tahun 2015 berjumlah 226160
jiwa yang tersebar di 19 Kecamatan yang berjenis kelamin laki-laki lebih
banyak dari penduduk yang berjenis kelamin perempuan lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut
Tabel 5 Jumlah Penduduk Tana Toraja
No Jenis Keleamin Jumlah
1 Laki-laki 114589
3 Perempuan 111623
Total 226160
Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015
B Karakterisitik Informan
Berikut ini dipaparkan Karakterisitik Informan umum meliputi jenis
kelamin umur pendidikan pekerjaan dan pendapatan
1) Karakterisitik Informan berdasarkan jenis kelamin
Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut jenis
kelamin ditunjukkan pada tabel dibawah ini
Tabel 6 Karakterisitik Informan Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase ()
1 Laki-laki 6 665
2 Perempuan 3 335
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret 2016
Data tabel diatas menunjukkan 6 orang informan berjenis laki-laki dengan
persentase (665) sedangkan yang berjenis perempuan 3 orang dengan
persentase (335) Hal ini menunjukkan dalam penelitian ini informan yang
berjenis laki-laki lebih banyak di banding informan yang berjenis kelamin
perempuan
53
2) Umur
Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut umur
ditunjukkan pada tabel dibawah ini
Tabel 7 Karakteristik Informan Berdasarkan Umur
No Klasifikasi Umur Frekuensi Presentase ()
1 30-49 5 66
2 40-49 2 22
3 50-59 2 22
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016
Pada tabel 7 diatas dapat di lihat dari 9 informan berdasarkan umur
menunjukkan bahwa umur yang mendominasi informan berada pada kisaran 30-
49 tahun dengan persentase (66) sedangkan pada kisaran umur 40-49 tahun
(22) dan umur 50-59 tahun (22) adalah merupakan kisaran yang paling kecil
3) Tingkat pendidikan
Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut tingkat
pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 8 Karakterisitik Informan Berdasarkan Pendidikan
No Klasifikasi Pendidikan Frekuensi Presentase ()
1 SD 0 0
2 SMP 0 0
3 SMA 2 222
4 DIII 2 222
5 SI 3 333
6 S2 2 222
Jumlah 9 100
Sumber olahan Data Primer Maret Tahun 2016
54
Pada tabel 8 diatas dapat dilihat dari 9 informan berdasarkan pendidikan
menunjukkan bahwa pendidikan yang mendominasi informan berada pada jenjang
S1 dengan persentase (333) selanjutnya pada jenjang SMAD111 dan S2
persentasenya sama yaitu (222)
4) Pekerjaan
Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut
pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 9 Karakteristik Informan Berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan Frekuensi Persentase
1 PNS 4 44
2 Swasta 2 22
3 Honorer 2 22
4 IRT 1 12
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016
Tabel 9 apat dilihar diatas dari 9 informan berdasrkan pekerjaan
menunjukkan bahwa pekerjaan dari informan lebih banyak yang PNS yaitu 4
orang dengan persentase (44) yang sedang adalah honorer dan swasta yaitu
dengan persentase (22) yang paling sedikit adalah IRT dengan persentase
hanya (12)
5) Pendapatan
Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut
pendapatan dapat dilihat pada tabel berikut
55
Tabel 10 Karakteristik Informan Berdasarkan Pendapatan
No Pendapatan Frekuensi Persentase
1 500-700 ribu 2 25
2 1 ndash 2 juta 2 25
4 4-10 juta 5 50
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016
Tabel diatas menunjukkan bahwa informan yang mempunyai pendapatan
paling banyak ada 5 orang yaitu dengan persentase (50) informan yang
berpendapatan menengah sebanyak 2 orang dengan persentase (25) sedangkan
informan yang berpendapatan paling sedikit ada 2 orang dengan persentase (25)
C Strategi Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi
(DMO) Di Kabupaten Pariwisata Tana Toraja
Strategi yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja adalah analisis SWOT
karena analisi SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan suatu
masalah proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal dan faktor
eksternal Untuk mengetahui apakah DMO pariwisata Tana Toraja sudah tercapai
atau belum dapat dilihat dari hasil wawancara di bawah ini
1 Faktor internal
Faktor internal terbagi atas dua yaitu faktor kekuatan yang meliputi
keindahan alam kearifan lokal dan ragam budaya sedangkan faktor kelemahan
meliputi infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan kurang terjaga
56
a) Kekuatan
Indikator pertama Kekuatan terdiri dari tiga sub variabel yaitu 1)
keindahan alam 2) kearifan lokal 3) ragam budaya Ketiga sub variabel akan
dijelaskan di bawah ini
(1) Keindahan alam
Sebuah keindahan alam sangat dibutuhkan dalam meningkatkan destinasi
pariwisata karena dengan adanya keindahan alam yang menarik dan sejuk akan
menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan Ketika ditanyakan tentang keindahan
alam berikut tanggapan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten
Tana Toraja
ldquoDari segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki panorama
alam yang sangat menarik dan sejuk pada saat kita memasuki kawasan
obyek wisata yang ada di Pango-pango kita dapat rasakan kesejukan di
alam bebas Sekitar wilayah Pango-pango ini banyak ditanami berbagai
macam tanaman salah satunya produk unggulan seperti kopi coklat
markisa kacang tana dan jagung dan beragam sayuran selain itu juga di
penuhi rimbunan pohon pinus tak salah kalau obyek wisata yang satu ini
menjadi kunjungan favoritrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Hasil wawancara lainnya dengan Sekertaris Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoSalah satu yang menjadikan obyek wisata Tana Toraja diminati para
pelancong dunia baik wisata lokal maupun mancanegara adalah panorama
alamnya yang sangat bagus dan indah karena letak obyek wisata terletak
diatas gunung diatas kita dapat melihat kota Makale Rantepao dan
sekitarnyardquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari
segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki beragam keindahan
misalnya panorama alam yang indah sejuk dan menarik serta dilokasi obyek
57
wisata banyak ditemui berbagai macam tanaman seperti kopi markisa jagung
kacang tanah dan rimbunan pohon pinus diatas juga kita dapat melihat kota
Makale Rantepao dan sekitarnya Terkait dengan keindahan alam obyek wisata
Tana Toraja lebih lanjut Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoObyek wisata yang ada di Tana Toraja dari segi keindahan memang
sangat menarik salah satunya di Buntu Burake disana kita dapat melihat
keindahan alamnya seperti gunung-gunung yang indah dipandang serta
batu-batu yang ada diokasi obyek wisata yang tak kalah uniknya batunya
yang tinggi dan lonjong serta terdapat patung yesus yang tertinggi kedua
di dunia pembangunan wisata religi ini tak lain untuk meningkatkan
destinasi wisatawan serta meminimalisir kelemahan dan ancaman yang
adardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Sementara penjelasan yang diberikan oleh Travel agent Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoMemang Tana Toraja Memiliki keindahan alam yang luar biasa tapi
keindahan alam yang ada di obyek wisata di Buntu Burake pada saat
musim hujan tidak dapat kita rasakan karena gelap ditutupi oleh awan
serta dilokasi obyek wisata sangat licin jadi lebih bagusnya datang
berkunjung pada saat musim kemaraurdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa
keindahan yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja memang sangat luar biasa
contohnya obyek wisata di Buntu Burake diatas kita dapat merasakan keindahan
alam seperti gunung-gunung yang indah batu-batunya yang unik karena tajam
panjang dan lonjong serta patung yesus yang tertinggi kedua di dunia tetapi
keindahan alamnya tidak dapat dirasakan pada saat hujan turun karena gelap
ditutupi oleh awan Terkait hal tersebut informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Toraja mengatakan bahwa
58
ldquoKeindahan alam obyek wisata yang ada di Toraja ini memang luar biasa
contohnya obyek wisata yang ada di Pango-pango kalau ingin berkunjung
bagusnya bermalam di pagi hari kita terasa diatas awan karena pada saat
sang matahari terbit di ufuk timur pemandangan menakjubkan lainnya
dapat kita saksikan Arak-arakan awan putih indah berada tepat di bawah
kita yang menyelimuti seluruh kota Makale dan sekitarnya dari atas
puncaknyardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara tanggapan informan selaku masyarakat kabupaten Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoKalau ingin melihat keindahan obyek wisata Tana Toraja yang ada di
Buntu Burake itu pada saat sore hari diatas kita akan merasakan kesejukan
serta keindahannya pada saat matahari akan terbenam cahayanya yang
kuning keemasan dihiasi dengan baluran putih awan yang berarak tak
beraturan pernak-pernik mutiara yang sedang menggantung di tengah
warna kuning sang mentarirdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat di katakan bahwa
keindahan obyek wisata Tana Toraja memang luar biasa apalagi pada pagi hari
dan sore hari pada saat matahari terbit di ufuk timur dan sore hari pada saat
matahari mau terbenam
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat
dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian pada indikator Strengths
(kekuatan) bahwa suatu satuan bisnis atau perusahaan harus memiliki keunggulan
komparatif oleh unit usaha di pasaran salah satunya seperti keindahan alam
dimana keindahan alam yang dimimiliki merupakan keunggulan dari obyek
wisata Tana Toraja dengan begitu pemerintah Tana Toraja dapat memanfaatkan
kekuatan dan peluang dalam meningkatkan destinasi serta dapat meminimalisir
berbagai kelemahan dan ancaman yang ada
59
(2) Kearifan lokal
Kearifan lokal adalah kepandaian dan strategi-strategi pengelolaan alam
semesta dalam menjaga keseimbangan ekologis yang sudah berabad-abad teruji
oleh berbagai bencana dan kendala serta keteledoran manusia Kearifan lokal
tidak hanya berhenti pada etika tetapi sampai pada norma dan tindakan dan
tingkah laku sehingga kearifan lokal dapat menjadi seperti religi yang
memedomani manusia dalam bersikap dan bertindak baik dalam konteks
kehidupan sehari-hari maupun menentukan peradaban manusia yang lebih jauh
Ketika ditanyakan tentang kearifan lokal berikut tanggapan informan selaku
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tana Toraja
ldquoKearifan lokal Tana Toraja dari segi adat sudah banyak mengalami
perubahan contohnya perbudakan dulunya budak di suruh-suruh misalnya
menumbuh padi kasi makan babi cuci piring dan lain lain-lain
sebagainya tapi sekarang itu sudah tidak berlaku tapi identitasnya sebagai
budak tidak akan hilang rdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Sementara tanggapan dari informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoSaat ini beberapa dari kebudayaan di Tana Toraja sudah tidak orisinil
lagi misalnya saja rumah adat toraja yaitu tongkonan dulu atap rumah
tongkonan itu terbuat dari kayu sehingga terlihat sangat unik namun
sekarang sudah ada yang menggunakan atap seng begitu juga dengan
lantainya yang dulunya masih menggunakan kayu sekarang sudah di cor
dan memakai keramik sehingga keindahan dan keunikannya berkurang rdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan di atas dapat di katakan bahwa kearifan
lokal Tana Toraja sudah mulai berkurang keasliannya dan keorisinalitasnya
karena beberapa adat Toraja sudah banyak mengalami perubahan misalnya
perbudakan yang tak lagi di suruh-suruh serta rumah adat tongkonan yang
60
dulunya menggunakan kayu sebagai lantainya tapi sekarang sudah banyak yang
cor dan menggunakan keramik sehingg keunikannya berkurang Sehubungan
dengan kearifan lokal Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKearifan lokal dari segi budaya sudah mulai memudar contohnya dalam
pesta rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya tamu atau keluarga
yang datang memakai baju bolong (baju hitam) naum sekarang sudah ada
yang tidak memakai baju hitam menurut saya ada baiknya pemerintah
membuat PERDA Tentang Kearifan Lokal agar budaya yang dimiliki tdak
mudah berubah dan memudarrdquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan tanggapan informan di atas maka dapat di analisa bahwa
dalam pelaksanaan upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya
semua memakai baju hitam baik tamu maupun keluarga tapi kenyataannya sudah
ada yang tidak memakai baju bolong (baju hitam) maka dari itu Ketua DMO
Pariwisata Tana Toraja menyarankan agar pemerintah Tana Toraja mengeluarkan
Peraturan Daerah (PERDA) Tentang Kearifan Lokal agar kearifan lokal Tana
Toraja tetap terjaga dan tidak mudah memudar maupun berubah Sehubungan
dengan kearifan lokal Travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKearifan lokal dari segi baju sudah sangat bagus di mana dalam
melaksanakan upacara rambu tukarsquo (acara syukuran) misalnya acara
pernikahan dimana dalam pelaksaanaannya penerima tamu menggunkan
baju adat Toraja yaitu kandaura dan baju bodoh (baju indorsquo) dilengkapi
dengan aksesoris Tana Torajardquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara tanggapan dari wisatawan yang datang berkunjung ke Tana
Toraja mengatakan bahwa
ldquoberbicara mengenai kearifan lokal Tana Toraja dari segi budaya baik
budaya rambu solorsquo (acara kematian) dan budaya rambu tukarsquo (acara
syukuran) sangat orisinil karena budaya ini ada sejak dari dulu sampai
61
sekarang dan tidak mudah di pengaruhi oleh budaya luar karena
masyarakat Toraja sangat mengharagai budaya mereka dengan tetap
menjaga eksistensi kearifan lokal inilah sehingga Toraja dikenal baik
lokal maupun mancanegara serta budaya ini dijadikan budaya wisatardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara tanggapan dari masyarakat dikabupaten Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoMengenai kearifan lokal sudah banyak yang tidak orisinil lagi karena
upacara-upacara yang digelar di Toraja khususnya di Tana Toraja sudah
mulai berkurang atau sudah jarang di laksanakan seperti dalam syukuran
rumah tongkonan yang baru dan acara pesta panen biasanya digelar acara
sisembarsquo (adu kaki) sebagai ungkapan syukur Tapi saat ini kebanyakan
upacara yang digelar hanya rambu solorsquo (pesta kematian) dan rambu tukarsquo
( pesta pernikahan)rdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan beberapa informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa dari segi budaya rambu solorsquo dan rambu tukarsquo sangat orisinil
karena budaya itu masih dilestarikan sampai sekarangserta dalam pelaksanaan
rambu tukarsquo semua penerima tamu menggunakan baju adat Toraja dilengkapi
dengan aksesoris Toraja dan disisi lain ada juga yang sudah tidak orisinil lagi
karena berbagai upacara syukuran sudah mulai jarang dilaksanakan seperti
mangrara tongkonan dan acara pesta panen yang biasanya dilakukan acara
sisembarsquo
(3) Ragam budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit termasuk sistem agama dan politik adat
istiadat bahasa perkakas pakaian bangunan dan karya seni Sehubungan dengan
62
budaya berikut tanggapan informan selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
ldquoBudaya Tana Toraja merupakan warisan dunia dan dijadikan wisata
budaya dari berbagai budaya yang ada yang paling menarik adalah
upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana upacara rambu solorsquo
dulunya hanya dilakukan oleh bangsawan akan tetapi sekarang sudah
mulai bergeser siapa yang kaya itulah pestanya yang paling meriah meski
demikian dalam pelaksanaannya dilakukan berdasarkan stratifikasi sosial
ada tingkatan-tingkatannya seperti tanarsquo bulaan (kasta tertinggi) tanarsquo
bassi (kasta menengah) tanarsquo karurung ( kasta rendah) dan tanarsquo kua-kua
(sangat rendah)rdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dalam
pelaksanaan upacara rambu solorsquo yang dulunya hanya bisa dilakukan oleh orang
bangsawan tapi sekarang sudah mengalami pergeseran dimana orang yang kaya
itulah yang pestahnya lebih meriah tapi meski demikian tetap diukur berdasarkan
status sosialnya Sehubungan dengan budaya ini lebih lanjut Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan
ldquoSelain budaya rambu solorsquo Tana Toraja juga memiliki berbagai macam
budaya lainnya yang juga menarik salah satunya adalah penguburan bayi
yang ada di baby grave yang dikubur dalam pohon dimana 1 pohon
terdapat 10 mayat bayi di dalam maka tak heran kalau Tana Toraja
diminati oleh para pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun
mancanegarardquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Sementara tanggapan dari informan selaku Ketua Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoSelain budaya rambu solorsquo (acara kematian) ada juga budaya rambu tukarsquo
(acara syukuran) seperti acara pernikahan dimana dalam pelaksanaannya
diiringi dengan parsquogellu (tari-tarian) parsquopenawai (memaparkan asal usul
calon pengantin) dan dilaksanakan pada saat matahari mulai naik berbeda
dengan rambu tukarsquo yang dilakukan pada saat matahari mulai turun begitu
menariknya budaya Torajardquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
63
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
budaya Tana Toraja bukan hanya rambu solorsquo ada juga budaya penguburan bayi
dalam pohon dimana dalam 1 pohon terdapat 10 mayat bayi serta budaya lainnya
adalah budaya rambu tukarsquo seperti acara pernikahan yang dilksanakan pada saat
matahri mulai naik serta di iringi dengan parsquogellu dan marsquopenawai Terkait
dengan budaya tersebut travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoTana Toraja terkenal karena budayanya yang begitu menarik salah
satunya adalah ketika seorang bangsawan meninggal atau seorang yang
tak murni bangsawan biasanya tak langsung dikubur melainkan disimpan
di rumah berminggu-minggu berbulan-bulan bahkan puluhan tahun
tergantung kesiapan keluarga dan mereka memperlakukan mayat seperti
orang yang hidup dimana mayat disiapkan makanan dan minuman mayat
tersebut baru dianggap mati setelah selesai melakukan upacara rambu
solorsquo (acara kematian)rdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara tanggapan dari informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan
ldquoTidak salah kalau Tana Toraja diminati para wisatawan mancanegara
karena memang budaya Tana Toraja luar biasa seperti dalam pelaksanaan
upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana pemotongan kerbau dan
babi banyaknya hewan yang di potong tergantung kemampuan ekonomi
keluarga serta berbagai kegiatan budaya dipertontonkan seperti parsquosilaga
tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-tarian seperti parsquobadong
passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara marsquotinggoro tedong
(pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja yaitu dengan
menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas budaya
inilah yang menjadikan Tana Toraja dikenal baik nusantara maupun
mancanegarardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
ketika masyarakat Toraja meninggal biasanya tidak langsung dikubur melainkan
disimpan di atas rumah dan diperlakukan seperti orang yang hidup serta dalam
64
pelaksanaan rambu solorsquo dilakukan pemotongan kerbau dan babi banyaknya
pemotongan hewan tergantung dari keamampuan keluarga semakin banyak
hewan yang dipotong maka semakin tinggi pula status sosial seseorang
Sehubungan dengan budaya berikut tanggapan informan selaku masyarakat di
kabupaten Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBudaya masyarakat Toraja banyak orang menganggap tradisi yang
pemborosan karena besar biaya yang harus dikeluarkan untuk
penyelenggaraannya bahkan ada yang tertunda berbulan-bulan bahkan
bertahun-tahun karena harus mengumpulkan biaya bahkan ada yang
mengatakan orang Toraja mencari kekayaan untuk di pakai pada pesta
rambu solorsquo tapi bagi masyarakat Toraja berbicara pemakaman bukan
hanya tentang upacara status jumlah kerbau dan babi yang dipotong
tetapi juga soal malu (sirirsquo) dan hal inilah yang meneyebabkan upacara
rambu solorsquo terkait dengan tingkat stratifikasi sosialrdquo
(Wawancara AA 44 tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa bukan
soal pemborosan atau dengan kata orang Toraja mencari kekayaan hanya untuk
pesta rambu solorsquo tapi karena faktor malu karena upacara rambu solo terkait
dengan stratifikasi sosial Terkait dengan budaya berikut tanggapan masyarakat
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBudaya Tana Toraja memang terkenal akan keunikannya salah satu
budaya Toraja yang unik salah satunya yaitu pada saat orang yang murni
bangsawan maupun yang tidak murni bangsawan meninggal dunia pada
saat selesai dimandikan akan di make up dan apabila yang meninggal
adalah gadis akan dipakaikan baju seloyor kalau orang tua dipakaikan
baju bodoh (baju indorsquo) sedangkan kalau yang meninggal laki-laki baik
orang tua maupun remaja akan dipakakan jas dan dasi dan setelah itu
barulah dikasih masuk peti lalu disimpan dalam kamar dimana kamarnya
dihiasi begitu indah pada saat mau di pestakan akan dibuatkan peti baru
yang dihias sesuai stratifikasi sosialnyardquo
(Wawancara MT 38 Tahun 19032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas maka dapat dikatakan bahawa
pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan
65
disimpan dirumah dalam kamar yang sudah dihiasi begitu indah dan petinya tidak
sembarang dihiasi melainkan sesuai stratifikasi sosialnya
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat
dikatakan dari segi budaya Tana Toraja memang begitu menarik sehingga
dijadikan wisata budaya dimana pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung
dimakamkan melainkan disimpan dirumah pelaksanaannya tergantung pada
kesiapan keluarga dalam pelaksanaannya banyak macam kegiatan budaya
dipertontonkan seperti parsquosilaga tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-
tarian seperti parsquobadong passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara
marsquotinggoro tedong (pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja
yaitu dengan menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas
selain itu ada penguburan bayi dalam pohon dimana satu pohon terdapat sepuluh
mayat bayi didalam maka tak heran kalau Tana Toraja banyak diminati para
pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun mancanegara
b) Kelemahan
Indikator kedua kelemahan terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)
infrastruktur jalan yang belum optimal dan 2) kebersihan yang kurang tergaja di
lokasi obyek wisata
(1) Infrastruktur jalan yang belum optimal
Infrastruktur jalan yang belum optimal menuju obyek wisata tentu sangat
mengganggu dan membahyakan bagi wisatawan yang datang berkunjung Ketika
ditanyakan tentang infrastruktur jalan yang belum optimal Kepala Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
66
ldquoObyek wisata yang ada di Tilanaga (tempat permandian) dari segi
infrastruktur jalannya sangat kecil berlubang disana sini jalanan naik
turun dan menanjak hal ini menjadi salah satu kendala dalam
meningkatkan destinasi kami selaku pihak terkait akan berusaha
mengatasi hal inirdquo
(wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Sementara hasil wawancara dengan informan selaku Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBerbicara tentang infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di
Tana Toraja memang sebagian sangat jelek misalnya jalan menuju obyek
wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan) sangat jelek berlubang
dan lebar jalan sekitar 1 meter lebih hal tersebut menjadi salah satu
kendala dalam peningkatan destinasirdquo
(Wawanacar LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
jalan menuju beberapa obyek wisata banyak yang rusak seperti jalan menuju
obyek wisata di Tilanga dan Sirope jalannya yang menanjak berlubang serta lebar
jalannya hanya 1 meter lebih Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum
optimal berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajamen
Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKeberhasilan DMO dapat dilihat salah satunya dengan infrastruktur jalan
kalau masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata maka DMO belum
tercapai seperti program DMO Tana Toraja belum optimal karena masih
banyak jalan menuju obyek wisata yang jelek contohnya jalan menuju
obyek wisata di Buntu burake pada saat kita memasuki gerbang jalannya
yang berbatu dan pendakian yang cukup jauh hal ini sanagat mengganggu
dan membahayakan bagi wisatawan kami selaku pihak terkait menyadari
hal ini serta berkeinginan besar untuk memperbaiki tapi kami terkendala
dengan dana yang masih minimrdquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
keberhasilan suatu DMO dapat dilihat dari infrastruktur jalan dan DMO Tana
Toraja belum tercapai karena masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata
67
salah satunya jalan menuju obyek wisata di Buntu burake jalannya yang berbatu
dan pendiakian yang cukup jauh Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum
optimal berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan
bahwa
ldquojalan menuju obyek wisata tidak semuanya rusak sebagian sudah ada
yang bagus seperti jalan menuju obyek wisata yang ada di baby grave
jalannya sudah di aspal dan juga lebar sekitar 4 meterrdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Berdasrkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari
segi infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di Sirope sudah bagus
karena jalannya sudah di aspal dan juga lebar Terkait dengan infrastruktur jalan
yang belum optimal berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoJalan menuju obyek wisata Buntu burake sangat menakutkan dan
membahayakan bagi wisatawan dimana terdapat jurang dipinggir jalan
apalagi jalan menuju obyek wisata ini pada saat musim hujan sangat licin
saya berharap agar pemerintah membuatkan pagar jalanan dan melakukan
perbaikan jalan agar wisatawan sering datang berkunjungrdquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara hasil wawancara dengan informan selaku masyarakat Tana
Toraja mengatakan bahwa
ldquoMengenai infrastruktur jalan memang belum optimal karena masih
banyak jalan menuju obyek wisatai yang kurang bagus seperti jalan
menuju obyek wisata di Sangngallarsquo jalanya yang berlubang becek karena
digenangi air tapi dari segi lebarnya sudah lumayan sekitar 3 meterrdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dari segi
infrastruktur jalan menuju obyek wisata di Tana Toraja belum optimal karena
68
masih banyak jalan menuju obyek wisata yang becek dan digenangi air pada saat
musim hujan serta terdapat jurang tidak dipasangkan pagar jalanan
Berdasarkan hasil wawancara dari berbagai informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur jalan di obyek wisata Tana Toraja
belum optimal karena masih banyak obyek wisata yang infrastruktur jalan rusak
dan belum memadai seperti berlubang berbatu licinterdapat jurang yang tidak di
pasangkan pagar jalan serta lebar jalan yang masih kecil sekitar 1 meter lebih
Dengan melihat kelemahan yang ada dapat dikatakan dalam meningkatkan DMO
Pariwisata Tana Toraja belum tercapai
(2) Kebersihan yang kurang terjaga di obyek wisata
Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran termasuk diantaranya
debu sampah dan bau dalam hal ini wisatawan lokal maupun wisatawan
mancanegara perlu menjaga kebersihan lingkunagan obyek wisata agar keindahan
obyek wista terlihat indah dan menarik Seperti wawancara yang dilakukan
dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoDari segi kebersihan saya rasa belum optimal karena masih banyak
obyek wisata yang ada di Tana Toraja yang kotor dan baursquo seperti yang
ada di Pango-pango di lokasi obyek wisata sangat baursquo karena banyak
wisatawan buang air kecil sembarangan termasuk wisatawan laki-laki hal
ini terjadi karena memang tidak ada wc di lokasi obyek wisata kami
selaku pihak terkait akan membuat wc di setiap obyek wisata yang ada di
Tana Toraja
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Bedasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari
segi kebersihan obyek wisata Tana Toraja belum optimal karena masih banyak
obyek wisata Tana Toraja yang kotor dan baursquo seprti obyek wisata di Pango-
pango dimana wisatawan buang air kecil sembarangan hal ini terjadi karena
69
belum adanya wc yang disediakan oleh pihak terkait Terkait dengan kebersihan
yang tidak terjaga di obyek wisata Tana Toraja lebih lanjut Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoKeindahan obyek wisata tergantung dari kebersihannya dan menurut
saya dari segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata saya rasa sudah
lumayan bagus seperti obyek wisata yang ada di baby grave dan obyek
wisata di Pango-pango itu sangat bersih karena memang ada tim khusus
untuk menjaga kebersihan lokasi wisata tersebutrdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa dari
segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata sudah bagus seperti obyek wisata
yang ada di baby grave dan obyek wisata di Pango-pango Terkait dengan
kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku Ketua
Destinasi Manajemen Organisasi Pariwisata (DMO) Cluster Tana Toriaja
mengatakan bahwa
ldquoKebersihan suatu DMO dapat dilihat salah satunya dengan
kebersihannya apabila obyek wisata masih ada yang kotor berarti dalam
pengelolaan DMO belum tercapai dan saya menyadari bahwa DMO Tana
Toraja belum tercapai karena masih ada obyek wisata di Tana Toraja yang
masih kotor seperti obyek wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan)
kebersihannya kurang terjaga daun-daun yang jatuh dibiarkan
bertumpukan di lokasi obyek wisata sampah ada dimana-mana karena
wisatawan yang datang berkunjung membuang sampah sembarangan
(Wawancara LB 58 Tahun 15052016)
Sementara tanggapan lain dari salah satu informan selaku travel agent
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoMasih banyak obyek wisata di Tana Toraja yang masih kotor salah
satunya di obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian) yang
terletak dalam hutan dimana kolamnya banyak daun-daun yang terapung
di bawah karena di sekeliling kolam banyak pohon besar serta pohon-
pohon bambu yang menaungi air di permandian tapi dari segi airnya
sangat jernihrdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
70
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari
segi kebersihan belum optimal karena masih banyak obyek wisata Tana Toraja
tidak terjaga kebersihannya seperti obyek wisata di sirope (tempat penguburan)
dimana dilokasi obyek wisata ini banyak sampah dan daun-daun yang jatuh
dibiarkan begitu saja dan obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian)
banyak daun-daun yang terapung di kolam karena banyak pohon-pohon besar dan
pohon bambu yang mengelilingi kolam tersebut Terkait dengan kebersihan yang
kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoDari segi kebersihan tangga di lokasi obyek wisata yang ada di Buntu
burake (wisata religi) Tana Toraja belum optimal karena tangganya
dipenuhi dengan tanahlumpur apalagi kalau musim hujan karena obyek
wisata ini ada 770 tangga yang di lewati baru sampai di patung Yesus
tertinggi di duniardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Berdasarkan penjelasan dari informan diatas dapat dikatakan kebersihan
dari segi tangga yang ada di obyek wisata Buntu burake belum optimal karena
tangganya banyak di penuhi dengan tanah apa lagi kalau musim hujan Terkait
dengan kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku
masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBerbicara mengenai kebersihan dari segi WC di obyek wisata yang ada di
Tilanga itu sudah bagus dan bersih karena bak dan lantainya menggunakan
keramik airnya juga sangat jernihrdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas maka dapat
dikatakan bahwa dari segi kebersihan WC di obyek wisata yang ada di Tilanga
71
sudah bagus dan bersih airnya juga yang sangat jernih serta kebersihan bak
airnya sudah sangat bersih dan lantai baknya juga menggunakan keramik
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas maka
dapat disimpulkan bahwa keberhasilan suatu DMO dapat dilihat salah satunya
dengan kebersihan apabila masih ada obyek wisata yang masih kotor maka dapat
dikatakan dalam pengelolaan DMO Pariwisata Tana Toraja belum tercapai karena
masih banyak obyek wisata yang masih kotor meski demikian sudah ada juga
yang sudah bersih
2 Faktor eksternal
Faktor eksternal terbagi atas dua yaitu a) peluang meliputi agrowisata dan
berbagai bisnis b) ancaman meliputi penetrasi budaya luar dan ketergantungan
ekonomi
a) Peluang
Indikator ketiga Peluang yang terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)
agrowisata 2) berbagai bisnis Kedua sub variabel akan di jelaskan di bawah ini
(1) Agrowisata
Agrowisata merupakan peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja
Ketika ditanyakan tentang peluang agrowisata berikut tanggapan dari Kepala
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKeunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi dan tanaman
sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango di lembah yang indah dan
mempesona serta mengelilingi perkampungan tradisional yang didukung
bentukan geologibenteng alam dan perbukitan dan pegunungan yang
mempesona keunikan inilah yang menjadikan obyek agrowisata ini
banyak diminati para wisatawanrdquo (Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
72
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa keunikan
aggrowisata di tana Toraja adalah hamparan kebun kopi serta perbukitan dan
pegunungan yang mempesona Sehubungan dengan hal tersebut berikut
tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
mengatakan bahwa
ldquoAgrowisata Tana Toraja memang menarik dan sejuk keindahan dapat
kita rasakan pada saat kita memasuki kebun kopi jagung serta sayur-
sayuran yang begitu subur indah dipandang apalagi pada pagi harirdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Sementara hasil wawancara dengan Ketua Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoSebelumnya Tana Toraja hanya mengandalkan wisata budaya dan wisata
alam tapi sekarang sudah ada agrowisata yang ada di Pango-pango yang
banyak menarik wisatawan dan kami selaku pihak terkait merencanakan
penambahan lokasi obyek agrowisata agar kunjungan wisatawan semakin
meningkat hal ini dilakukan untuk meminimalisir kelemahan dan
ancaman yang adardquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan keterangan informan diatas dapat dikatakan bahwa
keindahan agrowisata di Tana Toraja dapat kita rasakan pada saat kita memasuki
kebun kopi dan sayur-sayuran di dalam kita merasakan kesejukan yang luar biasa
apalagi pada pagi hari serta pihak terkait akan berusaha mengembangkan obyek
agrowisata agar wisatawan semakin tertarik Terkait dengan hal tersebut berikut
tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoPemerintah Tana Toraja selalu mengingatkan masyarakat yang ada di
daerah Pango-pango agar selalu menjaga kelestarian lingkungan agar
wisata agro selalu diminati para wisatawan karena kedatangan wisatawan
membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat maupun
masyarakat sekitarnyardquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
73
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa masyarakat
selalu diingatkan agar tetap menjaga kelestarian lingkungan disekitar obyek
agrowisata agar wisatawan semakin tertarik karena kunjungan wisatawan
membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat serta masyarakat
sekitarnya Sehubungan dengan agrowisata tersebut berikut tanggapan informan
selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoAgrowisata Tana Toraja memang memberikan peluang yang luar biasa
baik untuk masyarakat sendiri maupun untuk peningkatan destinasi obyek
wisata karena beberapa produk tanaman unggulan seperti kopi dan
markisa dimana wisatawan yang datang bisa memetik sendiri buah kopi
tentu dengan hal tersebut bisa memberikan kepuasan tersendiri bagi
wisatawan yang datangrdquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara penjelasan lain dari salah satu informan selaku masyarakat
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoAgrowisata memang menjadi peluang dalam meningkatkan obyek wisata
dan meningkatkan perekonomian masyarakat saya harap agar pemerintah
menambah obyek agrowisata serta menambah tamanaman buah seperti
starawberry dan apel di obyek wisata di Pango-pango agar wisatawan
semakin tertarik untuk datang berkunjung ke Tana Toraja karena
agrowisata Tana Toraja baru ada satu dan perlu penambahan
pembangunan wisata agrordquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan keterangana informan diatas dapat dikatakan bahwa
agrowisata menjadi salah satu peluang bagi masyarakat Tana Toraja dalam
meningkatkan perekonomian dan diharpakan agar pemerintah menambah obyek
agrowisata serta menambah tanamanan buah strawberry dan apel di obyek wisata
Pango-pango agar wisatawan semakin tertarik untuk datang berkunjung
Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas dapat disimpulkan
bahwa agrowisata Tana Toraja menjadi peluang yang luar biasa bagi msyarakat
74
dalam meningkatkan ekonomi serta dalam peningkatan destinasi obyek wisata
keindahan serta kesejukan yang dimiliki menjadikan wisata agro ini diminati para
wisatawan
(2) Berbagai bisnis
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual yang menjual jasa atau barang
kepada pembeli atau konsumen ataupun bisnis lainnya untuk memperoleh laba
Ada tiga hal penting dalam bisnis yaitu menghasilkan barang dan jasa mencari
profit dan memaksimalkan kebutuhan konsumen Seperti wawancara yang
dilakukan dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja
mengatkan bahwa
ldquoBerbicara tentang obyek wisata Tana Toraja yang diminati para
wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara tentu muncul
berbagai peluang salah satunya adalah berbisnis seperti pembangunan
hotel dengan membangun hotel tentu membuka lowongan kerja bagi
masyarakat Toraja serta memberikan keuntungan yang besar bagi pemilik
hotelrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Berdasarkan keterangan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
salah satu peluang yang dibuka msyarakat Tana Toraja adalah pembangunan hotel
selain membuka lowongan kerja tentu juga memberikan keuntungan besar bagi
pemilik hotel Sehubungan dengan hal tersebut berikut tanggapan informan
selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoBisnis merupakan salah satu peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja
dengan adanya obyek wisata masyarakat dapat berbisnis misalnya
penjualan aksesoris Tana Toraja seperti kalung gantungan kunci gelang
dan lain-lain sebagainyardquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
75
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
dengan adanya obyek wisata yang ada di Tana Toraja membuka peluang salah
satunya adalah bisnis seperti menjual berbgai aksesoris Tana Toraja Terkait
dengan hal tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoMasyarakat Tana Toraja dalam memanfaatkan peluang mereka membuka
berbagai macam bisnis salah satunya adalah membuka restaurant dan
menyediakan berbagai macam makanan dan minuman khas Tana Toraja
seperti parsquopeong (daging yang dimasak dalam bambu) sorsquokorsquo (beras ketan
yang dicampur dengan santan) sarabba dan lain-lain sebagainyardquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku travel agent
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoAda banyak bisnis yang di buka msyarakat Tana Toraja misalnya
penjualan kue khas Tana Toraja seperti deppa tori bajersquo serta bisnis
rental mobil dan sebagainya bisnis ini memberikan dampak positif selain
keuntungan yang didapatkan juga berbuat untuk bangsa dengan cara
membantu mengembangkan obyek wisatardquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
masyarakat Tana Toraja membuka berbagai macam bisnis dan memanfaatkan
betul peluang yang ada dengan mengharapkan keuntungan Terkait dengan hal
tersebut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana
Toraja mengatakan bahwa
ldquoAdanya obyek wisata Tana Toraja yang begitu menarik dan diminati para
pelancong memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam
meningkatkan perekonomian dengan memanfaatkan peluang yang ada
misalnya berbisnis masyarakat membuka berbagai bisnis yang ada salah
satunya adalah bisnis rental mobilrdquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
76
Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku masyarakat
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBisnis memang menjadi peluang besar untuk masyarakat Tana Toraja
dalam meningkatkan perekonomian dalam memenuhi kebutuhan sehari-
hari misalnya bisnis kecil-kecilan seperti yang menjual makanan di lokasi
obyek wisata dengan hal itu wisatawan tidak usah repot-repot membawah
makanan karena banyak yang menjual makanan di lokasi obyek wisata
yang ada di Tana Torajardquo
(Wawancara AA 44 tahun 18032016)
Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas dapat
dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian (2011) bahwa dengan adanya
peluang yang dimiliki sebuah organisasi atau perusahaan dapat dimanfaatkan
untuk meningkatkan pendapatan serta dapat dimanfaatkan untuk meminimalisir
kelemahan dan ancaman yang ada dalam sebuah organisasi atau perusahaan
b) Ancaman
Indikator keempat ancaman terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)
penetrasi budaya luar 2) ketergantungan ekonomi Kedua sub variabel akan di
jelaskan di bawah ini
(1) Penetrasi budaya luar
Penetrasi budaya luar merupakan ancaman karena adanya berbgai budaya
luar yang lebih menarik Ketika ditanyakan tentang penetrasi budaya luar berikut
tanggapan dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi budaya luar ini salah satu ancaman dalam peningkatan destinasi
pariwisata karena berbagai budaya yang menarik seperti budaya yang ada
di Wakatobi yang juga menarik kami selaku pihak terkait mengatasi
ancaman penetrasi budaya luar tersebut dengan memanfaatkan kekuatan
dan peluangrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
77
Sementara wawancara yang dilakukan dengan Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwaa
ldquoPenetrasi budaya luar memang jadi ancaman dalam meningkatkan
destinasi obyek wisata Tana Toraja karena berbagai budaya luar juga yang
menarik tapi saat ini puji syukur kunjungan wisatawan tidak menurun
karena kami selaku pihak terkait selalu mempromosikan keindahan dan
keunikan wisata alam wisata budaya dan agro wisata Tana Toraja baik
dalam negeri maupun luar negeri agar ancaman tidak berpengaruh pada
peningkatan destinasirdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
penetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena banyak budaya
luar juga yang lebih menarik misalnya budaya bahari wakatobi tapi meski
muculnya budaya yang lebih menarik tidak mempangaruhi kunjungan wisatawan
karena pemerintah terkait selalu membangun obyek wisata yang baru dan selalu
melakukan promosi baik dalam negeri maupun luar negeri Terkait dengan hal
tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi buadaya luar memang menjadi ancaman bagi Tana Toraja
karena berbagai budaya luar yang juga yang tak kalah uniknya seperti
budaya Bali serta berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi
contohnya pembuatan rumah tongkonan yang dulunya lantainya
menggunakan kayu serta tiangnya juga menggunakan kayu sehingga
terlihat sangat unik dan menarik tapi sekarang sudah ada yang
menggunakan keramik dan tiangnya sudah ada yang di cor sehingga
keunikan dan keindahannya berkurang hal seperti inilah yang ditakutkan
jangan sampai menjadi penghambat dalam peningkatan destinasi
wisatawan rdquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan penjelasan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
penetrasi budaya luar menjadi ancaman bagi peningkatan destinasi wisatawan
78
karena banyaknya budaya luar yang juga menarik seperti Bali serta budaya Tana
Toraja sudah tidak orisinil lagi sudah banyak yang mengalami perubahan
sehingga keindahan dan keunikannya sudah berkurang Terkait dengan penetrasi
budaya luat berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi ancaman dari luar karena
berbagai budaya luar yang juga menarik tapi saat ini pemerintah Tana
Toraja menambah lokasi obyek wisata baru yang ada di Buntu burake
diatas terdapat patung yesus tertinggi di dunia obyek wisata yang satu ini
akan menambah kunjungan wisatawan ini juga merupakan strategi
pemerintah dalam meningkatkan destinasi wisatawan agar ancaman yang
ada dapat diatasi ldquo
( Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara hasil wawancara dengan wisiatawan yang datang berkunjung
ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoMenurut saya menegenai ancaman penetrasi budaya luar saya rasa
sampai sekarang tidak ada yang kalah menarik budaya Toraja seperti
upacara rambu solorsquo (acara kematian) serta dalam pelaksanaannya pun
diiringi berbagai kegiatan budaya misalnya parsquosilaga tedong (adu kerbau)
parsquobadong (tarian-tarian) dan lain-lain sebagainyardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
sampai saat ini tidak ada yang kalah unik dan menarik budaya Toraja seperti
upacara rambu solorsquo serta kegiatan budaya yang dipertontonkan yang juga sangat
menarik serta pemerintah Tana Toraja membangun lokasi obyek wisata yang
baru hal ini dilakukan agar berbagai ancaman dapat diatasi dengan memanfaatkan
peluang yang ada Terkait dengan penetrasi budaya luar berikut tanggapan
informan selaku masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena
berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi banyak yang sudah
79
mengalami perubahan misalnya acara rambu tukarsquo (acara syukuran) salah
satunya adalah upacara pesta panen upacara ini jarang sekali dilakukan
bahkan beberapa daerah di Toraja tidak melakukan lagi upacara tersebut rdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa penetrasi budaya luar memang menjadi ancaman karena
beberapa budaya Tana Toraja tidak orisisnil lagi tapi meski demikian kunjungan
wisatawan ke Tana Toraja tidak mengalami penurunan karena pemerintah Tana
Toraja mengatasi hal tersebut dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang
(2) Ketergantungan ekonomi
Ketergantungan ekonomi adalah keadaan dimana kehidupan ekonomi
negara-negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari
kehidupan ekonomi seperti wawancara yang dilakukan dengan Kepala Dinas
Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKetergantungan ekonomi ini menjadi ancaman karena kapan kunjungan
wisatawan berkurang maka pendapatan masyarakat pun berkurang karena
sebagian besar masyarakat Toraja mendapatkan keuntungan dari
kunjungan wisatawanrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa
sebagian besar masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan karena kapan kunjungan wisatawan menurun maka pendapatan
masyarakat pun menurun Terkait dengan ketergantungan ekonomi tersebut
berikut tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoTidak semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada
kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi masyarakat Toraja
sekarang adalah pelautrdquo
80
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa tidak
semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan karena kebanyakan masyarakat Tana Toraja sekarang berprofesi
sebagai pelaut Sehubungan dengan hal ketergantungan ekonomi berikut
tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)
Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBerbicara mengenai masalah ketergantungan ekonomi sebagian memang
masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan seperti masyarakat yang bekerja di hotel karena 80 yang
menginap di hotel adalah wisatawan kapan wisatawan menurun maka
akan berpengaruh pada pendapatan masyarakat serta Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Tana Torajardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa
sebagian masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan seprti yang bekerja di hotel kapan wisatawan menurun maka
pendapatan masyarakat pun menurun begitupun Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Tana Toraja Terkait dengan hal ketergantungan ekonomi berikut tanggapan
informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoSaya akui memang sebagian masyarakat Toraja ekonominya tergantung
pada wisatawan contohnya saya sebagai travel agent kapan wisatawan
kurang maka akan berpengaruh pada pendapatan kamirdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh Wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKalau saya lihat sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung
pada kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi Tana Toraja adalah
petani serta banyak masyarakat Toraja yang bekerja di luar kota
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
81
Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh masyarakat Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoMenurut saya sebagai masyarakat Toraja sekaligus sebagai pemilik rental
mobil bergantung pada kunjungan wisatawan karena kapan wisatawan
kurang maka pendapatan kami pun berkurangrdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa yang bekerja di
travel agent dan yang memiliki rental mobil ekonominya tergantung pda
kunjungan wisatwan karena kapan wisatwan menurun maka pendapatan mereka
pun akan menurun
Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung pada
kunjungan wisatwan dan sebagian besar ekonominya tidak tergantung pada
kunjungan wisatwan karena banyak masyarakat Tana Toraja yang berprofesi
sebagai pelaut petani dan bekerja di luar kota kecuali Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Tana Toraja memang sebagian besar di dapatkan dari obyek wisata
D Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu
organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang
strategi dan program kerja Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor
kekuatan (Sterngths) merupakan situasi atau kondis yang merupakan kekuatan
dari organisasi atau program pada saat ini dan kelemahan (Weaknesses)
merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau
program pada saat ini Sementara analisis eksternal mencakup faktor peluang
82
(Opportunities) merupakan situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar
organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa
depandan tantangan (Threaths) merupakan situasi yang merupakan ancaman
bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi
organisasi di masa depan
Analisis SWOT merupakan suatu pekerjaan yang cukup berat karena
hanya dengan hal itu alternati-alternatif strategi dapat disusun Kegagalan
menganalisanya berarti gagal dalam mencari relasi dan titik temu antara
faktor-faktor strategi dalam lingkungan internal dan yang terdapat dalam
lingkungan eksternal sambil mencari hubungannya dengan misi tujuan dan
sasaran organisasi juga merupakan kegagalan dalam mempersiapkan suatu
keputusan strategi yang baik Pekerjaan ini tetap menjadi tugas pokok dari
kelompok koalisi eselon atas dan belum bisa didelegasikan kepada eselon bawah
Namun eselon bawah berperan dalam menyediakan data yang diperlukan untuk
mempertajam analisis SWOT Hanya dengan analisis SWOT keputusan
-keputusan strategi yang baik dapat dihasilkan seperti pertemuan antara
strengthsopportunities (SO) strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran suatu
perusahaan yaitu dengan menggunakan seluruh kekuatan dan memanfaatkan
peluang pertemuan antara strengthsthreats (ST) ini adalah strategi untuk
menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan dengan cara menghindari
ancaman pertemuan antara weaknessesopportunities (WO) strategi ini
diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara mengatasi
kelemahan-kelemahan yang dimiliki dan pertemuan antara weaknessestheats
83
(WT) strategi ini didasarkan pada kegiatan yang besrsifat defensif dan ditujukan
untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman
Analisis SWOT digunakan untuk merumuskan strategi melalui situasi
dengan mengidentifikasi kekuatan kelemahan peluang dan ancaman Dengan
analisis SWOT kita dapat memahamai apa dan bagaimana organisasi kita serta
bagaimana cara menggerakannya Penentuan strategi secara garis besar dalah
dengan memperhatikan kelemahan-kelmahan yang dimiliki organisasi kemudian
membuat konsolidasi internal agar dapat menghadapi tantangan dan meraih
peluang yang ada jika organisasi memiliki kekuatan yang besar maka dapat
merumuskan strategi dengan perencanaan matang SWOT dapat digunakan oleh
organisasi apa saja termasuk organisasi pemerintah seperti Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan di Kabupaten Tana Toraja
Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami
seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus menganalisis situasi untuk
mengetahui isu apa yang sedang terjadi dan memututuskan tindakan apa yang
harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah Menurut Boulton (dalam
Freddy Rangkuti 1997) proses untuk melaksanakan analisis suatu kasus Untuk
memahami secara keseluruhan informasi yang ada yaitu dengan cara memahami
secara detail semua informasi dan melakukan analisis secara numerik Setelah
mengetahui dan memahami berbagai informasi terkait faktor internal dan faktor
eksternal obyek wisata Tana Toraja berikut hasil analisis penulis
84
1) Comporative Advantage (strengthsopportunities ldquoSOrdquo )
Keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja ada berbagai macam
seperti keindahan alam yang dapat kita rasakan di obyek wisata Pango-pango
yang begitu sejuk indah dan menarik selain itu banyak di temui berbagai macam
tanaman unggul seperti kopi coklat markisa kacang tana jagung dan berbagai
macam sayuran serta dipenuhi rimbunan pohon pinus yang tak kalah indah yaitu
obyek wisata Buntu burake yang terletak diatas gunung diatas dapat kita rasakan
keindahannya seperti gunung-gunung yang indah dipandang batu-batu yang
tinggi dan lonjong dan terdapat patung yesus setinggi 40 meter dan merupakan
patung yesus tertinggi kedua di dunia serta berbagai budaya yang juga tak kalah
uniknya seperti upacara rambu solorsquo (upacara kematian) dimana dalam upacara
tersebut di pertontonkan berbagai antraksi budaya seperti marsquobadong
(mengelilingi mayat) marsquopasonglorsquo (menurunkan mayat dari rumah) dan masih
banyak lagi upacara rambu tukarsquo (upacar syukuran) dan penguburan bayi dalam
pohon yang terdapat di obyek wisata baby grave sedangkan dari segi keunggulan
peluang yaitu agrowisata keunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi
tanaman sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango dilembah yang indah dan
perbukitan pegunungan yang mempesona selain itu juga terdapat berbagai
macam bisnis contohnya pembangunan hotel restaurant menjual aksesoris
Toraja menjual makanan minuman khas Toraja dan lain-lain sebagainya Itulah
beberapa macam keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja yang
menjadikan Tana Toraja di kenal baik lokal maupun mancanegara
85
2) Mobilization (strengthsthreats ldquoSTrdquo )
Tana Toraja memiliki berbagai macam kekuatan seperti yang saya jelaskan
diatas namun berbagai ancaman pun dari luar seperti penetrasi budaya luar dan
ketergantungan ekonomi Namun pihak terkait Tana Toraja mengatasi ancaman
dari dengan cara melakukan penambahan obyek wisata baru seperti
pembangunan wisata religi Buntu burake yang terletak diatas gunung dimana
diatas gunung tersebut di bangun patung yesus tertinggi kedua di dunia dengan
ketinggian 40 meter dan pihak terkait juga merencanakan menambah wisata agro
dan membangun kunjungan khusus seperti panjat tebing Hal ini dilakukan untuk
memperluanak ancaman dari luar dan kalau mungkin ancaman yang ada dapat di
jadikan peluang Inilah salah satu strategi pihak terkait Tana Toraja dalam
memanimalisir anccaman yang ada dengan memanfaatkan kekuatan yang ada
3) Investmentdivestment (weaknessesopportunities ldquoWOrdquo )
Obyek wisata Tana Toraja memiliki berbagai kekuatan namun juga
memiliki berbagai kelemahan contohnya dari segi infrastruktur jalan yang belum
optimal masih banyak jalan menuju obyek wisata yang masih rusak pihak terkait
berkeinginan besar untuk melakukan perbaikan kesemua jalan menuju obyek
wisata namun terkendala dengan dana yang masih minim Kelemahan yang ada
tentu berdampak negatif terhadap peluang yang ada karena kapan wisatawan
menurun maka pendapatan sebagian masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) otomatis akan menurun pihak terkait berencana akan membuat
penambahan wisata agro dan berusaha melakukan perbaikan jalan dan
menyediakan tim khusus pada semua obyek wisata Tana Toraja
86
4) Damage control (weaknessesthreats ldquoWTrdquo )
Damage control atau kerusakan pengendalian dimana obyek wisata Tana
Toraja dihadapkan pada hal tersebut kekuatan dan ancaman ketemu pihak terkait
Tana Toraja mengatasi hal ini dengan sedikit demi sedikit membenahi kelemahan
yang ada seperti kebersihan di obyek wisata dimana sebagian obyek wisata sudah
disiapkan tim khusus kebersihan dan sebagian sudah disediakan tempat sampah
serta jalan menuju obyek wisata sebagian sudah bagus Tana Toraja dihadapkan
pada hal itu tapi tidak berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena obyek
wisata Tana Toraja memiliki kekuatan yang luar biasa sehingga wisatwan sangat
tertarik Tapi meski demikian kunjungan wisatwan tidak menurun tapi hal itu
berpengaruh pada pencapaian DMO dimana Tana Toraja tahun ini tidak termasuk
10 besar DMO karena pengelolaan dari segi infrastruktur jalan yang belum
optimal dan kebersihan kurang terjaga dilokasi obyek wisata karena penilaian
pencapaian DMO diukur salah satunya adalah infrastruktur dan kebersihan
87
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Strategi Pemerintah dalam
Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata di Kabupaten
Tana Toraja maka dapat disimpulkan bahwa
1) Strengths atau kekuatan dapat dikatakan bahwa kekuatan yang dimiliki obyek
wisata masyarakat Tana Toraja dapat dikatakan sangat baik karena berbagai
kekuatan yang dimiliki budaya yang indah dan menarik dimana orang yang
meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan disimpan dirumah dalam
kamar yang sudah dihiasi dengan indah penyimpanan mayat dirumah ada yang
berminggu berbulan bertahun bahkan sampai puluhan tahun tergantung
kesiapan keluarga panorama alam yang sejuk dapat dirasakan di Buntu burake
dan di Pango-pango diatas dapat kita dapat melihat keindahan gunung dan
pada pagi hari kita terasa diatas awan serta kearifan lokal Tana Toraja yang
terus dilestarikan seperti acara rambu solorsquo (acara kematian) dan acara rambu
tukarsquo (acara sykururan) budaya ini ada sejak dulu sampai sekarang Hal
tersebutlah yang membuat Tana Toraja terkenal serta diminati wisatawan baik
lokal maupun mancanegara Sedangkan
2) Weaknesses atau kelemahan dapat disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur
jalan belum optimal karena masih ada beberapa jalan menuju obyek wisata
yang rusak berlubang berbatu-batu menanjak licin becek serta pendakian
yang cukup jauh dan jalannya tidak di cor juga terdapat jurang dipinggir jalan
88
yang tidak dipasangkan pagar jalan seprti obyek wisata yang ada di Buntu
burake Sangngallarsquo Sirope dan Tilanga Selain itu tentang kebersihan di
obyek wisata yang kurang terjaga banyak sampah yang berhamburan
karena tidak ada tempat sampah yang disediakan baursquo serta pondok-pondok
yang terdapat di obyek wisata penuh lumpur apalagi kalau musim hujan karena
wisatawan naik ke pondok memakai sandal tapi dari segi air yang ada di
Tilanga sangat jernih dengan adanya berbagai kelemahan ini dapat pula
disimpulkan bahwa dalam peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja
belum tecapai karena terdapat berbagai kelemahan yang ada
3) Opportumities atau peluang dari segi peluang dapat disimpulkan bahwa ada
beberapa peluang yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja seperti agrowisata
yang terdapat di Pango-pango dimana wisatawan bisa memetik sendiri buah
kopi selain itu juga dapat merasakan keindahan dan kesejukan dilokasi
tersebut dan berbagai bisnis lainnya dapat dikatakan sudah bagus karena
banyak masyarakat membuka usaha mulai dari menjual minuman makanan
dan aksesoris Toraja ditempat wisata membuka restaurant menjual kue khas
Toraja seperti deppa torirsquo dan baje membangun hotel membuka rental mobil
dan lain-lain sebagainya Dengan adanya peluang yang dimiliki dapat
dimanfaatkan dalam meningkatkan destinasi wisata selain itu peluang juga
dapat dimanfaatkan untuk memanimalisasi kelemahan dan ancaman yang ada
4) Threats atau ancaman dapat disimpulkan bahwa ada beberapa ancaman yang
ada seperti pnetrasi budaya luar seperti munculnya budaya yang lebih menarik
seperti di Wakatobi tapi dengan adanya budaya luar yang menarik tidak
89
berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena di dunia ini tidak akan ditemui
budaya seperti budaya Tana Toraja seperti upacara rambu solorsquo (acara
kematian) dan upacara rambu tukarsquo) acara syukuran Selain itu ketergantungan
ekonomi dimana sebagian masyarakat Tana Toraja perekonomiannya
tergantung pada kunjungan wisatawan misalnya yang membuka usaha rental
mobil hotel kapan wisatawan berkurang maka pendapatan mereka pun kurang
selain itu Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun akan menurun begitupun
sebaliknya Dengan adanya berbagai ancaman ini membahayakan dalam
peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja contohnya saja sudah banyak
budaya yang bagus seperti Wakatobi
B Saran
1 Diharapkan pemerintah dapat menjaga dan mengelolah dengan baik berbagai
kekuatan yang dimiliki agar kunjungan wisatawan semakin meningkat dari
tahun ke tahun
2 Diharapkan kepada pemerintah agar melakukan perbaikan jalan kesemua jalan
menuju obyek wisata yang masih rusak agar wisatawan yang datang tidak
merasa terganggu
3 Diharapkan dengan adanya berbagai peluang yang ada dapat dikelola
dengan baik oleh pihak terkait agar ancaman yang ada dapat dimanimalisasi
4 Pemerintah diharapkan dapat mengatasi berbagai ancaman yang ada dengan
cara salah satunya membuat Peraturan Daerah tentang Kearifan Lokal agar
Tana Toraja tetap jadi obyek wisata yang diminati berbagai wisatawan baik
wisatawan lokal maupun mancanegara
90
5 Diharapkan agar pemerintah membuat pagar jalan dipinggir jalan yang ada
jurangnya
6 Hendaknya pemerintah membuat tim khusus menjaga kebersihan di setiap
obyek wisata
7 Pemerintah perlu melakukan pelebaran jalan kesemua obyek wisata yang
lebarnya masih 1 lebih meter
91
DAFTAR PUSTAKA
AJ Muljadi 2012 Kepariwisataan dan Perjalanan Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
AM Sardiman 2007 Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta Raja
Grafindo Persada
Bonggasilomba Desy Bulawan 2011 Peran Pemerintah Daerah Dalam
Pengelolaan Sektor Pariwisata Di Kabupaten Toraja Utara
Skripsi Makassar Universitas Hasanuddin Makassar
Cangara Hafied 2004 Pengantar Ilmu Komunikasi Jakarta PT Raja
Grafindo Persada
Jones Charles O 1996 Pengantar Kebijakan Publik Jakarta PT Raja
Grafindo Persada
Labiran Malisa 2013 Analisis Penerimaan Daerah Dari Sektor Pariwisata Di
Kabupaten Tana Toraja Skripsi Makassar Univesrsitas Hasanuddin
Makassar
Marpaung Bahar 2002 Pengantar Pariwisata Bandung Alfabeta
Mustafa Delly 2013 Birokrasi Pemerintahan Bandung Alfabeta
Ndraha Taliziduhu 2003 Kybernlogi Jakarta Rineke Cipta
Norton P David 2004 Strategi Maps Converting Intangible Assets Into Tangible
Outcome Harvard Harvard Business School Publication Corporation
Pendit Nyoman S 2002 Ilmu Pariwisata Jakarta Pradnya Paramita
Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Nasional
2010 hingga 2025
Rangkuti Freddy 1997 Analisis SWOT Jakarta PT Gramedia Pusataka Utama
Republik Indonesia Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah
------------------------- Undang-Undang No 10 Tahun 2009 tentang
Kepariwisataan
92
Rewansyah Asnawi 2011 Reformasi Birokrasi Dalam Rangka Good
Governance Jakarta Yusaiantanas Prima
Salusu J 2000 Pengambilan Keputusan Strategi Jakarta Gramedia
Widisaran
----------- 1996 Pengambilan Strategi Jakarta Gramedia Widisaran
Sedarmayanti 2014 Manajemen Strategi Bandung Refika Aditama
Siagian Sondang P 1994 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta Bumi
Aksara
------------------------ 2011 Manajemen Stratejik Jakarta Bumi Aksara
Sugiyono 2008 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Usman Nurdin 2002 Konteks Implementasi Berbatas Kurikulum Jakarta PT
Raja Grafindo Persada
Wardhono Fitri Indra 2014 Kumpulan Artikel Terkait Destination Management
Organization diakses pada tanggal 8 januari 2016
(httpslidesharenetfitriwardhonokumpulan-artikel-terkait-dmo)
Zulfikar 2015 Strategi Pemerintah Dalam Penerimaan Adipura Di Kabupaten
Maros Skripsi Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) merupakan struktur tata
kelola destinasi pariwisata yang mencakup perencanaan koordinasi
implementasi dan pengendalian organisasi destinasi secara inovatif dan
sistematik melalui pemanfaatan jejaring informasi dan teknologi yang terpimpin
secara terpadu dengan peran serta masyarakat Pelaku asosiasi industri
akademisi dan pemerintah yang memiliki tujuan Proses dan kepentingan bersama
dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan volume kunjungan wisata lama
tinggal dan besaran pengeluaran wisatawan serta manfaat bagi masyarakat lokal
Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berupaya untuk
terus fokus memaksimalkan 15 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) di tahun
2012 Hal itu sesuai dengan peraturan pemerintah (PP) No 50 Tahun 2011
tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional 2010 hingga
2025 Terdapat 15 lokasi DMO yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia dalam
rencana strategis industri pariwisata untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata
yang dikelola secara profesional dengan melibatkan partisipasi masyarakat lokal
yaitu Sabang Danau Toba Kawasan Kota Tua Jakarta Tanjung Puting
Pangandaran Borobudur Bromo dan Semerau serta kawasan Tengger Danau
batur Rinjanji Pulau komodo Wakatobi Derawan Tana Toraja Bunaken dan
Raja Ampat
2
Menurut Bruen dan Anderson (dalam Wardhono 2014) Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) sebagai sistem pengelolaan terpadu memiliki
fungsi sebagai economic driver communitymarketer industry coordinator quasi
publicrepresentative and builder of communicaty pride Secara ringkas
pemahaman tentang DMO dikategorikan sebagai kegiatan pembenahan dan
penataan pengembangan destinasi secara internal dan pengembangan pemasaran
secara eksternal
Angelo Presenza (dalam Wardhono 2014) menjelaskan bahwa ada tiga
komponen penting dalam Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) yaitu (a)
coordination tourism stakeholder merupakan inti sistem DMO komponen ini
menjadi kunci sukses karena menitik beratkan pada hubungan jejaring yang
membentuk sistem DMO (b) destination crisis management memberikan
pengawasan dari sistem dengan pelaksanaan dan pengelolaan mulai perencanaan
hingga implementasi program (c) destination marketing menjadi ujung tombak
dalam komponen DMO Dengan konsep diatas dapat ditegaskan bahwa DMO
merupakan salah satu konsep pengelolaan dalam sistem pengelolaan kawasan
berbasis kewilayahandaerah yang memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan
berbagai komponen secara internal dan eksternal koalisi dan kerjasama
(stakeholder) serta sistem pengelolaan pariwisata DMO secara esensi bertugas
dan bekerja di dalam entitas fabrikasi destinasi pariwisata dan bertanggung jawab
untuk mencapai pengembalian nilai investasi yang unggul pertumbuhan pasar
produk yang berkualitas merek yang berbeda serta manfaat bagi seluruh
(shareholders) DMO tidak memiliki pabrik tersebut tidak memperkerjakan
3
orang-orang di dalamnya dan bukan pula mengontrol proses pelaksanannya di
lapangan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) memiliki satu tujuan dan arahan
untuk mencapai pengelolaan dari sebuah destiniasi yaitu adanya sebuah
kelembagaan yang mengelola destinasi Hal ini ditentukan oleh kapasitas
pengembangan pertumbuhan aktivitas wisata saat ini yang merujuk pada tatanan
daur hidup destinasi dengan menyediakan informasi menyediakan sarana dan
prasarana yang baik dan arahan kepada wisatawan sehingga wisatawan
mendapatkan pengelaman yang terbaik saat berkunjung memberikan jaminan
kualitas berwisata kepada wisatawan dan dukungan regulasi terhadap pelaku
industri pariwisata lokal dan pada akhirnya mewujudkan sinergi antara kebutuhan
wisatawan pelaku industri pariwisata dan pemerintah
Penerapan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) harus diterjemahkan
secara konstektual sesuai kaidah yang berlaku berbasis lokalitas agar tidak
menimbulkan friksi perang kepentingan egosektoral serta tidak kontraproduktif
terhadap eksistensi fungsi kelembagaan yang sudah ada Sebagai konsep DMO
berperan menjadi katalisatormotivator dan (spirit) untuk menggerakkan seluruh
kontruksi dan entitas destinasi Prasyaratnya adalah komitmen dan tanggung
jawab Instrumen yang digunakan adalah melalui perencanaan sinergis koordinasi
konsistensi dalam implementasi dan audit dampak manfaat bagi masyarakat lokal
dan destinasi Baik-buruknya pengelolaan ini akan menentukan seberapa kuat
daya tarik suatu destinasi bagi pasar wisatawan pertumbuhan kerja lama kerja
4
besaran pengeluaran kunjungan berulang dan seberapa lama manfaat dan
keberlanjutannya (sustainability)
Pendekatan quality control quality assurance dan quality management
berfokus kepada pengendalian kualitas destinasi manajemen produk dan
pelayanan pada destinasi pariwisata serta peningkatan secara berkelanjutan
produk dan jasa kepariwisataan Fakta membuktikan bahwa destinasi pariwisata
yang dikelola dengan prinsip-prinsip keberlanjutan sangat efektif memberikan
keuntungan jangka panjang baik secara ekonomi sosial maupun ekologi Di
tingkat yang lebih praksis tata kelola destinasi pariwisata berbasis nilai
merupakan faktor determin dan strategis terhadap peningkatan daya saing
pariwisata Untuk itu diperlukan pola dan kiat berbagai perangkat manajemen
dalam pembangunan pariwisata termasuk tata kelola destinasi pariwisata
Kabupaten Tana Toraja ditetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai
salah satu dari 15 lokasi yang mendapatkan program Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Hal ini menjadi salah satu kebanggan terbesar Tana Toraja
karena dengan adanya DMO dapat dilakukan program pengembangan dan
pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan berbasiskan proses dimulai dari
perencanaan hingga oprasional dan pemantauan Program DMO akan terlaksana
dengan baik jika di tunjang dengan partisipasi aktif dari seleruh elemen
masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam maningkatkan kunjungan
wisatawan Kerja sama yang baik antara Pemerintah Daerah masyarakat dan
dinasinstansi terkait sangatlah perlu dibina secara terus menerus dan
berkesinambungan Agar kebersihan tempat wisata dan infrastruktur jalan tetap di
5
perhatikan dari itu perlu dukungan dan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi
agar kebersihan dan infrastruktur jalan dapat di atasi dan destinasi parawisata
dapat berjalan dengan baik Peran serta masyarakat sangatlah penting untuk
menjaga kebersihan lingkunga parawisata dan infrastruktur jalan Program
Destinasi Manajemen Organisasi tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah
Daerah dan DinasInstansi terkait saja melainkan juga seluruh elemen masyarakat
Keberhasilan suatu Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) bukan hanya
mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu
mengorganisir dari segi infrastruktur jalan dan kebersihan di obyek wisata Hal ini
berdasarkan pada pengamatan penulis bahwa DMO pariwisata di Tana Toraja
belum berjalan secara optimal karena masih banyaknya jalan yang rusak menuju
lokasi pariwisata serta kebersihan yang tidak terjaga di obyek wisata tentu hal ini
memberikan dampak yang negatif bagi wisatawan yang datang berkunjung
Sehubungan dengan pembahasan di latar belakang di atas penulis
mengangkat sebuah judul penelitian yakni strategi pemerintah dalam
implementasi programDestinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata
di Kabupaten Tana Toraja
B Rumusan Masalah
Terkait dengan pembahasan yang ada di latar belakang penulis
merumuskan masalahnya yaitu bagaimana strategi pemerintah dalam
peningkatan Destinasi ManajemenOrganisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten
Tana Toraja
6
C Tujuan Penelitian
Terkait dengan masalah yang ada di latar belakang penulis tertarik untuk
untuk mengetahui strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
D Kegunaan Penelitian
1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini di harapakan dapat memberikan manfaat secara teoritis
dalam mengetagui strategi pemerintah dalam implementasi program
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten Tana Toraja
sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran
2 Manfaat praktis
Menambah wawasan penulis mengenai strategi pemerintah dalam
peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten
Tana Toraja untuk selanjutnya di jadikan sebagai acuan dalam bersikap dan
berperilaku juga dapat di jadikan sebagai bahan pertimbangan atau di
kembangkan lebih lanjut serta referensi terhadap penelitian yang sejenis
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Pengertian Strategi
Strategi adalah rencana jangka panjang diikuti tindakan yang ditujukan
untuk mencapai tujuan tertentu yang umumnya adalah kemenangan Asal kata
strategi turunan dari kata dalam bahasa Yunani strategos Strategi secara umum
adalah proses penentuan rencana pemimpin puncak berfokus pada tujuan jangka
panjang organisasi disertai penyusunan cara atau upaya bagaiamana agar dapat di
capai Sementara pengertian strategi secara khusus adalah tindakan yang bersifat
senangtiasa meningkat terus menerus di lakukan berdasarkan sudut pandang
tentang apa yang di harapkan pelanggan dimasa depan Strategi hampir sealalu
dimulai dari apa yang dapat terjadi bukan dimulai dari apa yang terjadi
Strategi pertama di kemukakan oleh Chandler (dalam Sedarmayanti 2014)
menyebutkan bahwa strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan
serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk
mencapai tujuan tersebuat Menurut David (2004) Defenisi strategi adalah cara
untuk mencapai tujuan jangka panjang Strategi bisnis bisa berupa perluasan
geografis diversifikasi akusisi pengmbangan produk penetrasi pasar
rasionalisasi karyawan divestasi likuidasi dan joint venture Dalam hal ini
terdapat dua karakteristik strategi yang sangat penting yakni pertama strategi
di rencanakan terlebih dahulu secara sadar dan sengaja mendahului berbagai
tindakan yang akan dilakukan berdasarkan strategi yang dibuat tersebut Kedua
strataegi kemudian dikembangkan dan diimplementasikan agar mencapai tujuan
8
Sedangkan menurut Hamel dan Prahalad (dalam Freddy Rangkuti 1995) strategi
merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus
menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan
oleh para pelanggan dimasa depan
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam perkembangannya
konsep mengenai strategi terus berkembang hal ini dapat ditunjukkan oleh
adanya perbedaan konsep mengenai strategi selama 30 tahun terakhir
Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep lain yang berkaitan
sangat menentukan suksesnya strategi dan konsep lain yang berkaitan sangat
menentukan suksesnya strategi yang disusun
1 Perumusan Strategi
Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke
depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi menetapkan
tujuan strategis dan keuangan perusahaan serta merancang strategi untuk
mencapai tujuan tersebut dalam langkah menyediakan costumer value terbaik
Menurut Sondang P Siagian (2011) salah satu langkah yang perlu digunakan
dalam merumuskan strategi adalah analisis ldquoSWOTrdquo dimana analisis SWOT
merupakan salah satu instrumen analisis yang ampuh apabila digunakan dengan
tepat Telah diketahui pula secara luas bahwa ldquoSWOTrdquo merupakan akronim
untuk kata kata ldquoStrengths rdquo (Kekuatan) ldquoWeaknesses (Kelemahan)
ldquoOportunities rdquo(Peluang) dan ldquoThreatsrdquo (Ancaman) Faktor kekuatan dan
kelemahan terdapat dalam tubuh suatu organisasi termasuk satuan bisnis tertentu
sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang
9
dihadapi oleh organisasi atau perusahaan atau satuan bisnis yang bersangkutan
Jika dikatakan bahwa analisis SWOT dapat merupakan instrumen yang ampuh
dalam melakukan analisis stratejik keampuhan tersebut terletak pada kemampuan
para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan
dan pemanfaatan peluang sehingga sekaligus perperan sebagai alat untuk
minimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh organisasi dan menekan
dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi Jika para penentu strategi
perusahaan mampu melakukan kedua hal tersebut dengan tepat biasanya upaya
untuk memilih dan menentukan strategi yang efektif membuahkan hasil yang
diharapkan Analisis SWOT dapat membantu merumuskan segaligus memetakan
persoalan secara internal dapat diidentifikasi apa saja yang menjadi kekuatan dan
kelemahan dalam waktu bersamaan secara eksternal dapat dirumuskan secara
seksama peluang dan ancaman apa saja yang dihadapi
a) Faktor-faktor berupa kekuatan yang dimaksud dengan faktor-faktor kekuatan
yang dimiliki oleh suatu perusahaan-termasuk satuan-satuan bisnis
didalamnya adalah antara lain kompetensi khusus yang terdapat dalam
organisasi yang berakibat pada pemikiran keunggulan komparatif oleh unit
usaha dipasaran
b) Faktor-faktor kelemahan jika orang berbicara tentang kelemahan yang
terdapat dalam tubuh suatu satuan bisnis yang dimaksud ialah keterbatasan
atau kekurangan dalam hal sumber keterampilan dan kemampuan yang
menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang
memuaskan
10
c) Faktor peluang defenisi sederhana tentang peluang ialah ldquoberbagai situasi
lingkungan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnisrdquo
d) Faktor ancaman pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian
peluang Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman ldquoadalah faktor-
faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnisrdquo Jika tdak
diatasi ancaman akan menjadi ldquoganjalanrdquo bagi satuan bisnis yang
bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun dimasa depan
Salah satu model analisis SWOT yang merupakan rangkuman dari
beberapa model adalah yang diperkenalkan oleh Kearns (dalam J Salusu 2000)
seperti pada diagram berikut ini
Faktor
Eksternal
Faktor
Internal
Opportunities
Threats
Strengths
Comparative Advantage
Mobilization
Weaknesses
InvesmentDivtesment
Damage Control
Gambar 1 Analisis SWOT
Diagram diatas menampilkan matriks enam kotak dua yang paling diatas
adalah kotak faktor eksternal yaitu peluang dan ancamantantangan sedangkan
dua kotak sebelah kiri adalah kotak faktor internal yaitu kekuatan-kekuatan dan
kelemahan-kelemahan organisasi Empat kotak lainnya A B C dan D
merupakan kotak isu-isu stratejik yang timbul sebagai hasil kontak antara faktor-
faktor eksternal dan faktor-faktor intrnal Keempat isu stratejik itu di beri nama
11
(a) comporative advantage (b) mobilization (c) investmentdivtesment dan (d)
damage control Apabila para pengambil keputusan telah melihat peluang yang
tersedia dan ternyata juga memiliki posisi internal yang kuat maka organisasi itu
menghadapi isu stratejik yang dapat disebut comporative advantage (keunggulan
komporatif) Dua elemen stratejik yang paling baik bertemu sehingga para
eksekutif tidak boleh membiarkannya hilang tetapi sebaliknya harus
memperkuatnya dengan berbagai perencanaan yang mampu mendukungnya
Sel A ini memberi kemungkinan bagi organisasi untuk berkembung lebih
cepat namun harus senantiasa waspada terhadap perubahan yang tidak menentu
dalam lingkungan Pertanyaannya adalah bagaiamana memanfaatkan kekuatan
yang ada untuk meningkatkan posisi kompetitifnya
Sel B yaitu isu stratejik mobilization adalah kotak interaksi dan pertemuan
antara ancamantantangan dari luar yang diidentifikasi oleh para pengambil
keputusan dengan kekuatan organisasi Di sini para eksekutif hendaknya berusaha
memobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk
memperlunak ancaman dari luar tersebut bahkan kalau mungkin dapat
mengubahnya sebagai peluang
Sel C tampil isu stratejik investmentdivestment yang memberi pilihan
bagi para eksekutif karena situasinya kabur Peluang yang tersedia sangat
meyakinkan tetapi tidak ada kemampuan organisasi untuk menggarapnya dan
memberikan reaksi positif Kalau dipaksakan bisa memakan biaya terlalu besar
sehingga merugikan organisasi Lebih baik tinggalkan dan serahkan kepada
organisasi lain yang mungkin memiliki posisi yang lebih baik Bisa juga para
12
eksekutif tidak berbuat apa-apa Haruskah organisasi menanam investasi untuk
memperkuat titik lemahnya sehingga mampuu mengubah dan memperbaiki posisi
kompetitifnya
Sel D adalah kotak paling lemah dari semua sel karena dapat membawa
bencana bagi organisasi paling tidak merugikan program-programnya Sudah
terancam dari luar lalu di hadapakan pada sumber daya yang sangat lemah
Strategi yang ditempuh ialah mengendalikan kerugian yang diderita sehingga
tidak separah dengan yang diperkirakan Hal itu dapat dilakukan dengan sedikit
membenahi sumber daya dengan harapan mampu memperkecil ancaman dari luar
tersebut Usaha itu diarahkan pada upaya mengalihkan kelemahan menjadi
kekuatan sungguh pun memakan waktu yang lama
2 Tujuan Strategi
Tujuan Stratejik adalah kunci dari arah perubahan masa depan Ia
mengarahkan apa yang hendak dikejar diwaktu yang akan datang yaitu dalam
jangka waktu sekian sekitar tiga sampai lima tahun Arahan itu harus jelas dan
tegas bagi keseluruhan organisasi oleh sebab itu sering juga dikatakan bahwa
tujuan stratejik merupakan planning umbrella (payung perencanaan) dalam
mengintegrasikan usaha dari semua unit kerja dan personil kedalam suatu
kegiatan menyeluruh dan menyatu dari suatu organisasi Untuk dapat melakukan
itu tujuan stratejik harus lebih tajam daripada misi tetapi masih cukup luas untuk
dapat mendorong lahirnya kreatifitas dan inofasi bagi semua unit kerja (Koteen
1991) Dengan tegas Koteen (dalam J Salusu 2000) mengatakan bahwa apabila
tujuan stratejik berjalan dengan baik maka kenyataan itu sudah merupakan ldquokunci
13
keunggulan dan kesuksesanrdquo sebab arahannya jelas yaitu untuk mendapatkan
manfaat terbesar dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia Juga membantu
menciptakan kondisi yang mendorong pertumbuhan dan kemajuan organization
secara prakmatis tujuan stratejik adalah kinci menuju kelangsungan hidup
organisasi ini berarti pada saat-saat yang kritis ia harus memusatkan perhatian
segera jelas dan bahkan agresif terhadapa hal-hal yang memerlukan perubahan
hal ini dimaksudkan menanggulangi situasi yang bisa mengancam organisasi yang
dapat mempengaruhi stabilitas keuangan dan kelanjutan hidup organisasi
3 Inisiatif Strategi
Inisiatif strategi pada dasarnya menjelaskan maksud dan rangkuman dari
tindakan-tindakan yang akan dilancarkan untuk mencapai tujuan strategi
Didalamnya sudah tercakup strategi yang akan dipakai untuk mencapai hasilakhir
yang diinginkan Inisiatif strategi biasanya lahir setelah ditemukan implikasi-
implikasi strategi dari kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan
ancaman dari lingkungan eksternal Biasanya juga inisiatif strategi itu muncul
dengan cara informal dari eksekutif kepala atau bahkan dari anggota staf
organisasi
Setiap inisiatif strategi dari mana pun sumbernya perlu digarap secara
sistematis Tetapi perlu diketahui bahwa inisiatif strategi yang harus dijelaskan di
depan publik walaupun publik itu terbatas Para pengambil keputusan startegi
termasuk para pelaksana perlu mengetahui mengapa inisiatif itu ditampilkan dan
hasil apa serta keuntungan-keuntungan apa yang akan dinikmati andaikata inisiatif
itu dilaksanakan Tegasnya inisiatif strategi mengungkapkan langkah-langkah
14
penting yang perlu ditempuh untuk menghindari diri dari malapetaka eksternal
atau untuk mengejar peluang yang tersedia
4 Tingkat-Tingkat Strategi
Merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer Higgins (dalam
JSalusu 1996) menjelaskan adanya empat tingkatan
strategi keseluruhannya disebut Master Strategi yaitu
a) Enterprise strategy (Strategi perusahaan)
Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat setiap organisasi
mempunyai hubungan dengan masyarakat Masyarakat adalah kelompok
yang berada diluar organisasi yang tidak dapat dikontrol Didalam masyarakat
yang tidak terkendali itu ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti
kelompok penekan kelompok politik dan kelompok sosial lainnya Jadi
dalam strategi interprise terlihar relasi antara organisasi dan masyarakat luar
sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan
organisasi Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-
sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap
tuntutan dan kebutuhan masyarakat
b) Corporate strategy (Strategi perusahaan)
Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi sehingga sering disebut Grand
Strategi yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasiPertanyaan
apa yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan
bisnis itu tidak semata-mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis tetapi juga
oleh setiap organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit
15
c) Business strategy (Strategi bisnis)
Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaiamana merebut pasaran di tengah
masyarakat Bagaimana menempatkan organisasi dihati para pengusaha para
pengusaha para donor dan sebagainya Semuanya ini dimaksudkan untuk
dapat memperoleh keuntungan-keuntungan stratejik yang sekaligus mampu
menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik
d) Functional strategy (Strategi fungsional)
Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya
strategi lain Ada tiga jenis strategi functional yaitu
(1) Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang
memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang
sehat antara lain yang berkaitan dengan keuangan pemasaran sumber
daya penelitian dan pengembangan
(2) Strategi functional manajemen mencakup fungsi-fungsi manajemen
fungsi manajemen terbagi 11 yaitu planning organizing implementing
conrolling staffing leading motivating communicating decision
making representing dan integrating
(3) Strategi isu stratejik fungsi utamanya adalah mengontrol lingkungan
baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum
diketahui atau yang selalu berubah
B Pemerintah Daerah
Pemerintah sebagai sebuah organisasi ditinjau dari sudut biological adalah
sebuah organisme yang hidup dan setiap organisme yang hidup mempunyai
16
bagian yang disebut Kepala (head) Sebuah tubuh manusia atau hewan yang
dikendalikan oleh kepalanya sebuah rumah tangga dikendalikan oleh kepala
keluarga Kepala dapat dianggap identik dengan pemerintah baik itu pemerintah
pusat pemerintah daerah maupun pemerintahan daerah dimana pemerintah pusat
adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan
Negara Republik Indonesia yang di bantu oleh Wakil Presiden dan Menteri-
Menteri Negara sedangkan Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai
unsur penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom dan Pemerintahan
Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah
KabupatenKota adalah BupatiWalikota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) KabupatenKota menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan
prinsip otonomi selaus-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia Sedangkan wewenang Pemerintahan Daerah yaitu (1)
mengajukan rancangan Pemerintah Daerah (PERDA) (2) menetapkan Peraturan
Daerah (PERDA) yang telah mendapat persetujuan bersama Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) (3) menetapkan peraturan Kepala Daerah dan keputusan
Kepala Daerah (4) mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang
sangat dibutuhkan oleh Daerah danatau masyarakat (5) melaksanakan wewenang
lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah)
Urusan-urusan Pemerintahan Daerah yaitu (a) urusan pemerintahan wajib
yang berkaitan dengan pelayanan dasar seperti pendidikan kesehatan pekerjaan
17
umum dan penataan ruang perumahan rakyat dan kawasan pemukiman
ketentraman ketertiban umum dan pelindungan masyarakat (b) urusan
pemerintahan yang wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar seperti
tenaga kerja pemberdayaan perempuan perlindungan anak pangan pertahanan
lingkungan hidup perhubungan komunikasi informatika pemberdayaan
masyarakat desa koperasi usaha kecil menengah administrasi kependudukan
dan pencatatan sipil (c) urusan pemerintahan pilihan seperti kelautan perikanan
pariwisata pertanian kehutanan energi sumber daya mineral perdagangan
perindustrian dan transmigrasi (Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah)
Pemerintah adalah proses penetapan janji dan legitimasi seorang pejabat
Negara Publik diukur dengan fakta sejauh mana ia menebar janji demikian
menurut Ndraha (2003) yang baik bersifat internal maupun kepada masyarakat
umum Sedangkan menurut Delly Mustafa (2013) mengemukakan bahwa
pemerintah adalah keseluruhan struktur lembaga dan unit-unit dalam Negara
yang bertugas untuk mengatur pelaksanaannya tugas-tugas pemerintahan Uraian
ringkas di atas menunjukkan bahwa (1) pemerintah dapat dianggap sebagai
suatu yang given ditakdirkan hadir dimana-mana dan merupakan bagian yang
integral sebuah sistem (2) pemerintah terbentuk secara evolusioner sebagai
produk penyesuaian diri manusia dengan perubahan lingkungan hidupnya agar ia
tetap survive (3) pemerintah terbentuk melalui revolusi penakluk atau
pernyataan (4) dapat juga dianggap sebagai produk manajemen pemerintahan
18
yang sengaja dibentuk berdasarkan kesepakatan warga masyarakat sebagai alat
(input) untuk mencapai tujuan dan misi tertentu
C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah suatu bentuk strategis
dalam membangun pariwisata baik di Tingkat Lokal Regional maupun Nasional
DMO dapat pula merupakan struktur tata kelola destinasi pariwisata dimana
melibatkan bukan hanya stakeholder bahkan shareholder yang mampu
memberikan sharing pendapat bahkan sharing anggaran untuk memulai kegiatan-
kegiatan pariwisata Pengelolaan pariwisata di destinasi tertentu di Indonesia
masih jauh ketinggalan dibanding negara-negara lainnya di Asia sehingga
pariwisata di Negara kita masih jauh ketinggalan dari sistem pengelolaannya
Adapun visi dan misi Toraja DMO didirikan pada tanggal 3 Mei 2012 dengan
dua fokus utama yaitu
1) Peningkatan kapasitas untuk masyarakat dan pelaku bisnis pariwisata
lokal
2) Pengorganisasian pencarian dan pengembangan objek pariwisata fasilitas
serta peningkatan aksebilitas ke Toraja
Di bawah koordinas pemerintah setempat (Bupati Tana Toraja) struktur
organisasi Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terdiri Ketua Wakil
Ketua dan Komisi Komisi sarana dan prasarana Komisi sumber daya manusia
Komisi daya tarik wisata Komisi pemasaran dan promosi dan komisi
lingkungan Sedangkan anggota dari Toraja DMO terdiri dari perwakilan
pemerintah setempat (SKPD-BAPPEDA Dinas pariwisata Dinas Koperasi dan
19
Perdagangan dan sebagainya) asosiasi pariwisata (PHRI dan ASITA) dan ketua
Komunitas setempat (kelompok adat kelompok agama dan kelompok pemuda)
Saat ini Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) mensinergikan
upaya untuk menata kembali perannya diantara pemangku kepentingan pariwisata
di Toraja Anggota internal Toraja DMO mengemukakan ide untuk mengusulkan
Toraja DMO sebagai organisasi legal yang nantnya akan berfungsi sebagai
organisasi yang berkelanjutan sekaligus sebagai perwakilan resmi destinasi
pariwisata Toraja Melalui partisipasi aktif Toraja DMO menciptakan kembali
pencitraan untuk destinasi Toraja mempromosikan Toraja melalui partisipasi di
pameran travel di kancah Nasional maupun Internasional berkolaborasi dengan
pelaku usaha pariwisata lokal untuk mengorganisasi dan mengatur perjalanan
eduksi (untuk media dan operatortur) serta menetapkan standar kualitas untuk
pelaku usaha pariwisata lokal (akomodasi restaurant dan operatortur) dalam
rangka memenuhi layanan berstandar Internasional Tanggung jawab utama
berikutnya dari Toraja DMO adalah untuk meningkatkan kepercayaan diantara
pelaku usaha pariwisata dan pemangku kepentingan lokal Harapannya semoga
keberadaan Toraja DMO akan menambah manfaat untuk perekonomiani
masyarakat setempat Saat ini industri pariwisata hanya menduduki peringkat
sebagai pendapatan terbesar ketiga di Toraja Pemerintah Daerah Toraja dan
Toraja DMO bekerja bahu-membahu dan saling mendukung bagi
keberlangsungan industri pariwisata di Toraja
Pendekatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) akan lebih
memudahkan bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan pariwisata karena
20
akan dilakukan melalui tata kelola yang terpadu DMO akan melakukan tugas
koordinasi perencanaan pengendalian organisasi destinasi keberlanjutan dan
implementasi yang dilakukan secara inovatif dan sistemik dengan memanfaatkan
tehnologi informasi yang melibatkan tiga pilar penggerak pembangunan
pemerintah industri pariwisata dan masyarakat dengan tujuan untuk
meningkatkan tata kelola destinasi yang dikelola dengan pendekatan lokal namun
berskala internasinal
Alastair Morrison dalam Konferensi Nasional Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) di Jakarta Agustus (dalam wardhono 2014) menjelaskan
bahwa panduan DMO dimulai dari product development marketing riset
komunication community relations pengembangan sumber daya hingga
kemudian tahapan pengelolaan (governance) Adapun salah satu faktor
pendukung dalam meningkatkan DMO adalah rambu solo dimana rambu solo
adalah upacara adat kematian masyarakat Toraja yang bertujuan unttuk
menghormati dan menghantarkan arwah orang yang meninggal dunia menuju
alam roh yaitu kembali kepada keabadian bersama para leluhur mereka kesebuah
tempat peristirahatan Upacara ini sering juga disebut upacara penyempurnaan
kematian karena orang yang meninggal baru dianggap benar-benar meninggal
setelah seluruh proses upacara ini digenapi Jika belum maka orang yang
meninggal tersebut hanya dianggap sebagai orang yang sakit atau lemah sehingga
ia tetap diperlakukan seperti halnya orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur
dan disediakan makanan dam minuman bahkan selalu di ajak bicara
21
D Pariwisata
Pengertian pariwisata secara Etomoogi pariwista berasal dari dua kata
yaitu ldquoparirdquo yang berarti banyakberkeliling sedangkan pengertian wisata berarti
ldquopergirdquo Di dalam kamus besar Indonesia pariwisata adalah suatu kegiatan yang
berhubungan dengan perjalanan rekreasi sedangkan pengertian secara umum
pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara
waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain dengan
meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud
mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya tetapi semata-mata untuk
menikmati kegiatan pertamasyaan atau rekreasi untuk memenuhi keinginan yang
beraneka ragam
Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai
fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat pengusaha Pemerintah
dan Pemerintah Daerah (Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang
Kepariwisataan) Sedangkan menurut Muljadi 2012 pariwisata adalah suatu
aktivitas perubahan tempat tinggal sementara dari seseorang diluar tempat tinggal
sehari-hari dengan suatu alasan apapun selain melakukan kegiatan yang biasa
menghasilkan upah atau gaji
Istilah pariwisata ini mulai dipakai setelah tahun 1960 untuk mengganti
istilah bertamasya melancong atau piknik dan memberi pengertian yang
sederhana dan sempit yaitu bepergian ke suatu tempat yang tidak jauh untuk
sekedar bersantai Sedangkan dalam era saat ini alasan dan sifat perjalanan yang
dilakukan dalam kaitannya dengan mobilitas pergerakan manusia ini jauh lebih
22
luas Sehingga digunakan istilah pariwisata dimana pengertian pariwisata lebih
luas menyangkut persoalan-persoalan mobilitas pergerakan manusia dari suatu
tempat ke tempat lain dengan tujuan memperoleh nilai kegunaan bagi
pemanfaatan jasa pariwisata Dan bagi yang memanfaatkannya menerima suatu
nilai berupa pendapatan dari jasa pariwisata tersebut Oleh karena itu pariwisata
mengandung nilai ekonomi ynag tinggi bagi pemanfaatan jasa tersebut sebagai
komoditas ekonomi Suatu perjalan dianggap sebagai perjalanan wisata bila
memenuhi persyaratan yang diperlukan yaitu 1) bersifat sementara 2) bersifat
sukarela (voluntary) dalam arti tidak terjadi paksaan 3) tidak bekerja yang
bersifat menghasilkan upah ataupun bayaran Adapun penegrtian kepariwisatan
menurut Bahar dan Marpaung 2002 kepariwisataan adalah sebuah kegiatan yang
dilakukan untuk orang yang melakukan kegiatan perjalanan
Menurut Pendit (2002) terdapat beberapa jenis pariwisata yaitu
1) Wisata budaya ini dimaksudkan dengan perjalanan yang dilakukan atas dasar
keinginan unutk mempluas pandangan hidup seseorang dengan jalan
mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri
mempelajari keadaan rakyat kebiasaan dan adat istiadat mereka cara hidup
mereka budaya dan seni mereka Sering perjalanan seperti ini disatukan
dengan kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan budaya seperti
eksposisi seni (seni tari drama musik dan seni suara) atau kegiatan yang
bermotif kesejarahan dan sebagainya
2) Wisata kesehatan hal ini dimaksudkan dengan perjalanan seorang wisatawan
dengan tujuan untuk meninggalkan keadaan lingkungan tempat sehari-hari
23
dimana ia tinggal demi kepentingan beristirahat dalam arti jasmani dan rohani
dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas yang
mengandung mineral yang dapat menyembuhkan tempat yang mempunyai
iklim udara menyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas
kesehatan lainnya
3) Wisata olahraga Ini dimaksudkan dengan wisatawan yang melakukan
perjalanan dengan tujuan berolah raga atau menghadiri pesta olahraga di
suatu tempat atau suatu negara seperti Asian Games Olympiade Thomas
Cup Uber Cup dan lain-lain Olah raga lain yang tidak termasuk dalam pesta
olahraga atau games misalnya berburu memancing berenang dan berbagai
cabang olehraga di dalam air atau di pegunungan
4) Wisata komersial yang termasuk dalam wisata komersial ini adalah
mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial
seperti pameran industri pameran dagang dan sebagainya Pada mulanya
banyak orang berpendapat bahwa hal ini tidak dapat digolongkan dalam dunia
kepariwisataan dengan alasan bahwa kegiatan perjalanan untuk pameran atau
pekan raya ini hanya dilakukan oleh orang-orang yang khusus mempunyai
urusan bisnisTetapi dalam kenyataannya pada dewasa ini dimana pameran
atau pekan raya banyak dikunjungi oleh masyarakat kebanyakan dengan
tujuan ingin melihat yang membutuhkan fasilitas akomodasi dan transportasi
Disamping itu dalam pekan raya atau pameran biasanya dimeriahkan dengan
berbagai atraksi atau pertunjukan kesenian Itulah sebabnya wisata komersial
ini menjadi kenyataan yang sangat menarik dan menyebabkan kaum
24
pengusaha angkutan dan akomodasi membuat rancanganndashrancangan istimewa
untuk keperluan tersebut
5) Wisata politik jenis wisata ini meliputi perjalanan yang dilakuka untuk
mengunjungi atau mengambil bagian dalam peristiwa kegiatan politik
misalnya perayaan 17 Agustus di Jakarta Biasanya fasilitas akomodasi dan
transportasi serta berbagai atraksi diadakan secara meriah bagi para
pengunjung Disamping itu yang termasuk dalam kegiatan wisata politik
adalah peristiwa-peristiwa penting seperti konfrensi musyawarah kongres
yang selalu disertai dengan kegiatan darmawisata
6) Wisata sosial yang dimaksud dengan wisata ini adalah pengorganisasian suatu
perjalanan yang murah dan mudah untuk memberi kesempatan kepada
masyarakat ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan seperti misalnya
kaum buruh pemuda pelajar mahasiswa petani dan sebagainya Organisasi
ini berusaha untuk membantu mereka yang mempunyai kemampuan terbatas
dari segi finansial untuk dapat memanfaatkan waktu libur atau cuti sehingga
dapat menambah pengalaman dan memeperbaiki kesehatan jasmaniah dan
mental mereka
7) Wisata pertanian wisata pertanian ini adalah pengorganisasian perjalanan yang
dilakukan ke proyek- proyek pertanian perkebunan ladang pembibitan dan
sebagainya dimana wisatawan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan
untuk tujuan studi maupun untuk sekedar menikmati aneka macam tanaman
8) Wisata maritim (bahari) jenis wisata ini biasanya dikaitkan dengan kegiatan
oleh raga di air danau pantai teluk dan laut Misalnya memancing
25
berlayar menyelem sambil melakukan pemotretaan kompetisi berselancar
mendayung berkeliling melihat ndash lihat taman laut dengan pemandangan yang
indah
9) Wisata cagar alam untuk jenis wisata ini biasanya diselenggarakan oleh agen
atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan jalan
mengatur wisata ke tempat atau daerh cagar alam taman lindung hutan
daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh
undang-undang Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan
keindahan alam kesegaran hawa udara pegunungan keajaiban hidup
binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuhndashtumbuhan yang jarang
ditemukan di tempat lain
Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan di atas dapat diambil
suatu pengertian pariwisata adalah suatu kegiatan yang melibatkan orang-orang
yang melakukan perjalanan dengan tujuan untuk mendapatkan kenikmatan dan
memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu dalam kurun waktu tertentu dan bukan
mencari nafkah
E Kerangka Pikir
Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah program yang
diprakarsai oleh kementerian pariwisata dan Ekonomi kreatif Republik Indonesia
pada tahun 2010 Adapun indikator strategi dalam peningkatan DMO ada dua
yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan (2) faktor
eksternal yang meliputi peluang dan ancaman Jika indikator-indikator diatas
26
berjalan dengan baik maka keberhasilan DMO dapat tercapai Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada bagan sebagai berikut
Gambar 2 Kerangka Pikir
F Deskripsi Fokus
Penelitian ini di fokuskan pada strategi pemerintah dalam peningkatan
destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana Toraja Dengan
melalui indikator yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan
(2) faktor eksternal yang meliputi peluang dan ancaman
G Deskripsi Fokus Penelitian
1 Strengths
Kekuatan atau (strengths) adalah kompotensi khusus yang terdapat dalam
organisasi yang berakibat pada pemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha
di pasaran dan setelah penulis melakukan observasi di lokasi obyek wisata Tana
Toraja penulis melihat ada berbagai macam kekuatan yang dimiliki obyek wisata
Tana Toraja seperti a) keindahan alam b) kearifan lokal c) ragam budaya
Strategi Dalam Peningkatan DMO
Faktor Internal
1 (Strengths) Kekuatan
2 (Weaknesses) Kelemahan
Faktor Eksternal
1 (Opportunities) Peluang
2 (Trheats) Aancaman
DMO tercapai
tercapai
27
2 Weaknesses
Kelemahan atau (weaknesses) adalah keterbatasan atau kekurangan yang
menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan
hal ini yang sekarang yang terjadi di Tana Toraja dimana dalam meningkatkan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terkendala dengan berbagai macam
kekurangan seperti a) infrastuktur jalan yang belum optimal b) Kebersihan
kurang terjaga di lokasi obyek wisata
3 Oportunities
Peluang atau (opportunities) adalah berbagai situasi lingkungan yang
menguntungkan bagi suatu satuan bisnis dengan berbagai kekuatan yang dimiliki
obyek wisata Tana Toraja tentu memberikan dampak positif dalam meningkatkan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja seperti a)
agrowisata b) berbagai bisnis lainnya
4 Threats
Ancaman (threats) adalah lingkungan yang tidak menguntungkan suatu
satuan bisnis dengan berbagai kelemahan yang ada tentu akan berdampak negatif
dalam meningkatkan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana
Toraja seperti a) penetrasi budaya luar b) ketergantungan ekonomi
5 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)
DMO adalah suatu bentuk strategis dalam membangun pariwisata baik
ditingkat lokal Regional maupun Nasional Keberhasilan suatu DMO bukan
hanya mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu
28
mengorganisir baik dari segi internal maupun eksternal sehingga DMO dapat
tercapai
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dua bulan di Kabupaten Tana Toraja setelah
seminar proposal dengan tujuan untuk mengetahui strategi pemerintah dalam
peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana
Toraja
B Jenis dan Tipe Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis deskriptif kualitatif yaitu metode
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objektif tentang strategi
pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di
Kabupaten Tana Toraja
2 Tipe Penelitian
Tipe penelitian adalah penelitian fenomena logis yang suatu bentuk
penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang strategi
pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di
Kabupaten Tana Toraja
C Sumber Data
1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan atau
tempat penelitian sedangkan menurut Lofland bahwa sumber data utama dalam
penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan Kata-kata dan tindakan
30
merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau
mewawancarai oleh karena itu penulis menggunakan sumber dari informasi yang
terpilih
2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung tetapi ada
penelitian sebelumnya seperti dokumen buku-buku laporan peraturan-peraturan
pemerintah dan data yang bersifat informasi tertulis yang digunakan dalam
penelitian
D Informan Penelitian
Obyek utama penelitian ini ialah Strategi Pemerintah Dalam peningkatan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Parawisata Di Kabupaten Tana Toraja
Dimana yang dimaksud disini adalah orang yang diharapakan dapat memberikan
data secara obyektif netral dan dapat dipertanggung jawabkan Adapaun
informan dalam penelitian ini yakni sebagai berikut
Tabel 1 Target Informan Penelitian
No Informan Jumlah
1 Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten Tana
Toraja
1 Orang
2 Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten Tana
Toraja
1 Orang
3 Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata
Tana Toraja
1 Orang
4 Trevel Agent 1 Orang
5 Wisatawan 2 Orang
6 Masyarakat 3 Orang
Jumlah 9 Orang
31
E Teknik Pengumpulan Data
1 Wawancara
Dalam penelitian ini peneliti melakukan kegiatan wawancara terhadap
orang-orang yang terlibat langsung dalam proses implementasi program destinasi
manajemen organisasi Dalam melakukan wawancara yang pertama peneliti
wawancarai adalah Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata
Tana Toraja yang kedua Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten
Tana Toraja yang ketiga Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten
Tana Toraja yang keempat travel agent yang kelima wisatawan dan yang
terakhir adalah masyarakat Dalam melakukan wawancara dengan informan yang
terkait peneliti sedikit mengalami kesulitan karena wisatawan dan masyarakat
jarang sekali ada yang mau di wawancarai sehingga peneliti banyak memakan
waktu dalam melakukan wawancara dengan masyarakat dan wisatawan
2 Observasi
Obyek dari pengamatan ini adalah tindakan dari pemerintah dalam proses
implementasi program destinasi manajemen organisasi Sebelum peneliti
mengangkat judul strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja peneliti terlebih dulu
melakukan observasi dengan mendatangi beberapa obyek wisata yang ada di
Kabupaten Tana Toraja seperti wisata Buntu Burake Pango-pango dan lain-lain
sebagainya setelah peneliti menemukan masalah baru mengangkat judul tersebut
diatas dan setelah ujian seminar proposal peneliti turun lagi kelapangan untuk
melakukan penelitian peneliti melakukan observasi kedua dan masalahnya pun
32
masih sama yaitu infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan di obyek
wisata yang tidak terjaga
3 Dokumentasi
Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan melalui rekaman
kegiatan yaitu dengan cara melihat hal-hal penting selama penelitian berlangsung
Rekaman kegiatan tersebut antara lain berupa foto untuk memperoleh gambaran
visual kegiatan pemerintah dalam implementasi program destinasi manajemen
organisasi di kabupaten Tana Toraja Dalam melakukan penelitian peneliti
melakukan dokumentasi berupa foto-foto atau gambar dan melakukan rekaman
pada saat wawancara dengan informan berlangsung dengan menggunakan HP
Samsung serta arsip-arsip atau data yang di dapatkan dari Kantor Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja dan Kantor Badan Pusat Statistik (BPS)
Tana Toraja
F Teknik Analisis Data
Analisis data ialah langkah selanjutnya untuk mengelola data dimana data
yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk
menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitian Dalam
model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman
(dalam Sugiyono 2008) ketiga komponen tersebut yaitu
1) Data reduction (Reduksi data)
Data yang diperoleh dilapanagan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu di
catat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makan lama peneliti
dilapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk
33
itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data Mereduksi data
berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal
yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu
2) Data display (Penyajian data)
Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya
3) Conclusion drawingverification (Penarikan kesimpulan dan verifikasi)
Langkah ke tiga dalam penelitian kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasi Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnya Tetapi apabila data kesimpulan data yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid
dan konsisten saat penelitian kembali kelapangan mengumpulkan data maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel
G Pengabsahan Data
Keabsahan data sebagai usaha untuk memenuhi nilai kebenaran penelitian
yang berkaitan dengan fenomena judul tersebut maka paling tidak ada 3 (tiga)
teknik yang penulis gunakan yaitu
1) Teknik perpanjangan kehadiran penelitian dalam hal ini penulis
memperpanjang waktu di dalam mencari data di lapangan mengadakan
wawancara tidak hanya dilakukan satu kali tetapi peneliti dilakukan berulang
kaliberhari-hari berminggu-minggu bahkan berbulan- bulan Hal ini penulis
lakukan dengan tujuan untuk memperoleh data yang benar disamping itu
34
penulis juga mengadakan ceking data samapi mendapat data yang benar dan
dipertanggung jawabkan secara ilmiah Melakukan pengamatan secara terus-
menerus termasuk kegiatan pengecekan data melalui informan lain untuk
menanyakan kebenaran informasi tersebut dan data lain yang penting
2) Teknik triangulasi Menurut Sugiyono (2008) triangulasi diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai
waktu Lebih lanjut Sugiyono (2008) membagi tringulasi kedalam 3 macam
yaitu
(a) Triangulasi sumber
Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah di
peroleh melalui beberapa sumber Dalam hal ini peneliti melakukan
pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil
pengamatanwawancara dan dokumen-dokumen yang ada Kemudian
peneliti membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara dan
membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang ada
(b) Triangulasi teknik
Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber
yang sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh
dengan wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumen Apabila
denga tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut Menghasilkan data
yang berbeda-beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada
sumber data yang bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data
35
mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya benar karena sudut
pandangnya berbeda-beda
(c) Triangulasi waktu
Waktu yang sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber
masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih
valid sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian
kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan
dengan wawancara observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi
yang berbeda Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda maka
dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian
datanya Triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil
penelitian dari tim peneliti lain yang diberi tugas melakukan pengumpulan
data
3) Teknik ketekunan pengamatan keabsahan data melalui ketekunan
pengamatan dalam peneletian ini di lakukan pada saat penelitian melakukan
observasi dilapangan Peneliti selalu berusaha untuk melakukan
pengamatan seteliti dan setekun mungkin berbagai informasi atau data
yang ada baik dianggap penting maupun kurang penting selalu dianalisis
secermat mungkin
36
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian
1 Letak Geografis
Kabupaten Tana Toraja adalah sebuah Kabupaten di Provensi Sulawesi
Selatan Indonesia Ibu kotanya adalah Makale Kabupaten Tana Toraja di bentuk
berdasarkan Undang-undan Nomor 28 Tahun 2008 tentang kabupaten Toraja di
mekarkanan menjadi 2 Kabupaten pada tanggal 26 November 2008 Kabupaten
Tana Toraja resmi di bagi menjadi Kabupaten Tana Toraja (dengan Ibu kota
Makale) dan Toraja Utara (dengan Ibu kota Rantepao) dengan Bupati bernama Ir
Nicodemus Biringkanae dan Wakilnya bernama Victor Datuan Batara SH yang
dilantik pada tanggal 17022016 di Kantor Gubernur Sulsel Jl Urip Sumoharjo
Kota Makassar
Kabupaten Tana Toraja terdapat hulu sungai yang merupakan salah satu
sungai terpanjang di Sulawesi Selatan yaitu sungai Sarsquodan membelah kota
Rantepao dan Kabupaten Tana Toraja Jarak Ibukota Kabupaten Tana Toraja
dengan Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan sekitar 331 km yang dapat ditempuh
lewat darat dan udara Lewat darat melewati Kabupaten Enrekang Kabupaten
Sidrap Kotamadya Pare-pare Kabupaten Barru Kabupaten Pangkep serta
Kabupaten Maros Dan lewat udara melalui Bandar udara Pongtiku yang berada di
Kecamatan Rantetayo Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu dari 23
kabupaten yang ada di Propinsi Sulawesi Selatan yang terletak diantara
37
2ordm20acutesampai 3ordm30acute Lintang Selatan dan 119ordm30acute sampai 120ordm10acute Bujur Timur
Batas-batas Kabupaten Tana Toraja adalah
1) Sebelah Utara Kabupaten Luwu dan Kabupaten Mamuju
2) Sebelah Timur Kabupaten Luwu
3) Sebelah Selatan Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Pinrang
4) Sebelah Barat Kabupaten Polma
Luas wilayah Kabupaten Tana Toraja tercatat 320577 km2 atau sekitar
5 dari luas Propinsi Sulawesi Selatan yang meliputi 19 sembilan belas
kecamatan Jumlah penduduk pada tahun 2014 berjumlah 289193 jiwa yang
terdiri dari 174604 jiwa laki-laki dan 114589 jiwa perempuan
2 Visi dan Misi Kabupaten Tana Toraja
a) Visi
Terwujudnya Pemerintahan yang kompeten mengelola pembangunan
menuju terciptanya masyarakat religius sejahtera berkeadilan sesuai karakteristik
ekologis sosial ekonomi dan budaya Tana Toraja
b) Misi
(1) Revitalisasi fungsi birokrasi dan meningkatkan kinerja tata kelola
pemerintahan dalam rangka efektifitas pelaksanaan pembangunan serta
distribusi layanan publik yang bersih transparan dan akuntabel
(2) Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan mutu
pendidikan dan layanan kesehatan Penguatan kapasitas peran institusi
keagamaan sosial kemasyarakatan kepemudaan dan perempuan melalui
pengendalian pertumbuhan penduduk serta pengendalian pertumbuhan
38
penduduk dalam rangka terciptanya ketahanan serta kesetiakawanan sosial
(3) Peningkatan ekonomi kerakyatan melalui pendayagunaan dan pengembangan
potensi sumber daya pertanian perkebunan peternakan dan perikanan serta
pengembangan usaha kecil menengah dengan mengandalkan partisipasi
seluruh elemen masyarakat dan dunia usaha dalam rangka peningkatan
kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan
(4) Mengoptimalkan pembangunan infrastruktur desa-kota untuk membuka
isolasi wilayah khususnya daerah terpencil guna mendukung kelancaran akses
layanan publik arus barang dan jasa pengembangan dan diversifikasi potensi
pariwisata serta berbagai potensi usaha produktif masyarakat
5) Menjadikan Tana Toraja sebagai kabupaten terdepan dalam pengembangan
program Gerakan Hijau (Go Green) serta pariwisata berbasis Budaya dan
Lingkungan (Eco-Culture Tourism) di Sulawesi Selatan
3 Keadaan Sosial
Keadaan sosial budaya masing-masing daerah tidaklah sama setiap daerah
memiliki corak adat-istiadat sendiri-sendiri begitu pula dengan kabupaten Tana
Toraja Berikut adalah keadaan sosial budaya kabupaten Tana Toraja
a) Kesehatan
Sampai tahun 2014 di Kabupaten Tana Toraja terdapat 2 rumah sakit
Sedangkan fasilitas kesehatanlain di Tana Toraja terdapat 21 puskesmas Dalam
pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) jumlah akseptor baru yang
terjaring pada tahun 2014 sebanyak 12799 orang Pada umumnya akseptor baru
tersebut memilihmenggunakan kontrasepsi Pil dan suntikan yakni masing-masing
39
5769orang dan 32864 orang Pada tahun 2009 akseptor aktif berjumlah
24536 orang
b) Pendidikan
Pembangunan bidang pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa Pembangunan sumber daya manusia (SDM) suatu negara akan
menentukan karakter dari pembangunan ekonomi dan social karena manusia
adalah pelaku aktif dari seluruh kegiatan tersebutDari tahun ke tahun partisipasi
seluruh masyarakat dalam dunia pendidikan di Tana Toraja semakin meningkat
hal ini berkaitan dengan berbagai program pendidikan yang dicanangkan
pemerintah untuk lebih meningkatkan kesempatan masyarakat untuk mengenyam
bangku pendidikan
Peningkatan partisipasi pendidikan untuk mencapai bangku pendidikan
tertentu harus diikuti dengan berbagai peningkatan penyediaan sarana fisik
pendidikan dan tenaga pendidik yang baik untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel berikut
40
Tabel 2 Jumlah Tingkat Pendidikan di Tana Toraja Tahun 20142015
No Tingkat pendidikan Jumlah Sekolah Jumlah Murid
1 TK 94 Buah 2547 Jiwa
2 SD 231 Buah 20773 Jiwa
3 SLTP 72 Buah 20139 Jwa
4 SMA 18 Buah 9 567 Jiwa
5 SMK 23 Buah 4896 Jiwa
6 Perguruan Tinggi 4 Buah 9527
Sumber Kabupaten Tana Toraja Dalam Angka 2014
c) Agama
Perkembangan pembangunan dibidang spiritual dapat dilihat dari besarnya
sarana peribadatan masing-masing agama Penduduk kabupaten Tana Toraja
mayoritas beragama Kristen baik protestan maupun Katolik tapi yang paling
banyak adalah Kristen Protestan Jadi kegiatan yang berhubungan dengan
kebudayaan setempat diwarnai oleh ajaran kekristenan Tempat peribadatan
agama Kristen yang terdiri dari Kristen Protestan dan Katolik pada tahun 2014
masing-masing berjumlah 695 dan 110 unit
Tabel 3 Jumlah Pemeluk Agama Di Kabupaten Tana Toraja
No Agama Jumlah
1 Kristen protestan 171138
2 Katolik 55020
3 Islam 34020
4 Hindhu 10015
5 Buddha 19
Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015
41
4 Keadaan Budaya dan Pariwisata
Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata
(DTW) di Sulawesi Selatan memiliki daya tarik yang cukup besar baik yang
bersifat budaya alam sejarah maupun buatan Berikut beberapa potensi wisata
yang dimiliki oleh Kabupaten Tana Toraja
a) Budaya
Kabupaten Tana Toraja memiliki kebudayaan yang dikenal dengan
kebudayaan ldquoaluktardquo merupakan salah satu kepercayaan yang diakui di dalam
masyarakat Tana Toraja seperti
(1) Upacara Rambu Solorsquo (acara kematian)
Rambu Solorsquo adalah upacara pemakaman secara adat yang mewajibkan
keluarga dari almarhum membuat sebuah upacara sebagai tanda penghormatan
terakhir dan menghantarkan arwah orang yang meninggal menuju nirwana
Menurut kepercayaan masyarakat Toraja orang yang meninggal baru dianggap
benar-benar meninggal jika upacara adat rambu solorsquo dilaksanakan Oleh sebab
itu jasad orang yang belum diupacarakan masih tetap diperlakukan seperti halnya
orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur dan diberi hidangan makanan dan
minuman bahkan selalu diajak berbicara Upacara adat Rambu Solorsquo terdiri dari
beberapa rangkaian ritual diantaranya pembungkusan jenazah menghias peti
jenazah menurunkan jenazah ke lumbung untuk disemayamkan dan proses
pengusungan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir Selain itu dalam upacara
adat ini terdapat berbagai kegiatan budaya yang menarik yang dipertontonkan
antara lain 1) Marsquopasilaga tedong (Adu kerbau) upacara inilah yang menyedot
42
perhatian turis asing dan wisatawan lokal Kerbau adalah hewan yang dianggap
suci bagi suku Toraja dan Sisembarsquo atau Adu kaki 2) Tari-tarian yang berkaitan
dengan situs rambu solorsquo antara lain ParsquoBadong ParsquoDondi ParsquoRanding
ParsquoKatia Parsquopapanggan dan Passailo Sementara itu untuk seni musik antara lain
Parsquopompang Parsquodali-dali dan Unnosong Marsquotinggoro tedong (Pemotongan
kerbau dengan ciri khas masyarkat Toraja yaitu dengan menebas leher kerbau
dengan parang dilakukan dengan sekali tebas) Kerbau yang akan disembelih
biasanya akan ditempatkan pada sebuah batu yang disebut Simbuang Batu Jenis
kerbau yang terkenal dari Toraja adalah Tedong Bonga tedong bonga harganya
sangat tinggi hingga ratusan juta rupiah Rambu Solorsquo mencerminkan kehidupan
masyarakat Tana Toraja yang suka gotong royong memiliki strata sosial dan
menghormati orang tua
Gambar 3 Marsquorombongan (Penyambutan Tamu)
43
(2) Upacara Syukuran (Rambu Tukarsquo)
Upacara Rambu tukarsquo adalah upacara adat yang berhubungan dengan acara
syukuran di dalam upacara ini tak ada kesedihan yang ada hanya kegembiraan
Misalnya acara pernikahan syukuran panen dan peresmian rumah adattongkonan
yang baru atau yang selesai direnovasi menghadirkan semua rumpun keluarga
dari acara ini membuat ikatan kekeluargaan di Tana Toraja sangat kuat semua
upacara tersebut dikenal dengan nama MaBua Meroek atau Mangrara Banua
Sura Upacara ini menarik karena berbagai atraksi tarian dan nyanyian dari
kebudayaan Toraja yang unik Upacara Rambu Tukarsquo dilaksanakan sebelum
tengah hari di sebelah timur tongkonan Ini berbeda dengan Rambu solorsquo yang di
gelar tengah atau petang hari serta di adakan di sebelah barat tongkonan Sebagai
upacara kegembiraan Rambu Tukarsquo digelar mengiringi meningginya matahari
sedangkan Rambu Solorsquo untuk mengiringi terbenamnya matahari Untuk upacara
adat Rambu Tuka diikuti oleh seni tari seperti Pa Gellu Pa Boneballa Gellu
Tungga Ondo Samalele PaDao Bulan PaBurake Memanna Maluya PaTirra
Panimbong dan lain-lain Untuk seni musik yaitu Papompang PaBarrung
Papelle Musik dan seni tari yang ditampilkan pada upacara Rambu Solo tidak
boleh ditampilkan pada upacara Rambu tukarsquo
44
Gambar 4 Marsquogellursquo (Tari-tarian)
(3) Rumah Tongkonan
Tongkonan adalah rumah tradisional Toraja yang berdiri diatas tumpukan
kayu dan dishiasi dengan ukiran berwarnah merah hitam dan kuning Kata
tongkonan berasal dari bahasa Toraja tongkon (duduk) Tongkonan merupakan
pusat kehidupan sosial suku Toraja ritual yang berhubungan dengan tongkonan
sangatlah penting dalam kehidupan spiritual suku Toraja oleh karena itu semua
anggota keluarga diharuskan ikut serta karena tongkonan melambangkan
hubungan mereka dengan leluhur mereka Pembangunan tongkonan adalah
pekerjaan yang melelahkan dan biasanya dilakukan dengan bantuan keluarga
besar ada 3 jenis tongkonan yaitu 1) Tongkonan layuk adalah tempat menyusun
aturan aturan sosial keagamaan 2) Tongkoan pekaindoran (pekamberan atau
kaparengngesan) adalah berfungsi sebagai temapt pengurus atau pengatur
pemrintahan adat 3) Tongkonan batu arsquoriri adalah berfungsi sebagai tongkonan
penunjang yang mengatur dan membina persatuan keluarga serta membina
warisan
45
Gambar 5 Rumah Tongkonan Tana Toraja
b) Pariwisata
Tana Toraja terkenal akan obyek wisatanya yang sangat indah dan
menarik sehingga diminati para wisatawan Pada tahun 2012 Tana Toraja
mendapatkan program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) pada saat itu
juga kunjungan wisatwan semakin tahun semakin meningkat untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4 Jumlah Kunjungan Wiatawan Tahun Tana Toraja 2012 SD 2016
No
Tahun
Jumlah Wisatawan
Wisnus Wisman
Total
1 2012 20836 13532 34368
2 2013 42319 19324 61643
3 2014 60096 20167 80236
4 2015 82767 15731 98498
5 2016 55037 19491 74528
Sumber Kantor Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja
Tana Toraja memiliki berbagai tempat obyek wisata berikut nama-nama
obyek wisata Tana Toraja
46
(1) Obyek Wisata Lemo
Merupakan sebuah kuburan yang dibuat di bukit batu Bukit ini dinamakan
Lemo karena bentuknya bulat menyerupai buah jeruk (limau) Untuk membuat
lubang ini diperlukan waktu 6 bulan hingga 1 tahun dengan biaya sekitar Rp 30
juta Di pemakaman Lemo terdapat mayat yang disimpan di udara terbuka di
tengah bebatuan yang curam Kompleks pemakaman ini merupakan perpaduan
antara kematian seni dan ritual
Gambar 6 Obyek Wisata Lemo
(2) Obyek Wisata Kambira Atau Baby Grave (Kuburan Bayi Di Dalam Pohon)
Obyek wisata satu ini sangat unik karena jenazah bayi yang sudah
meninggal dimasukkan ke batang pohon Mayat bayi lalu diletakkan ke dalam
dan ditutupi dengan serat pohon dari bahan pelepas enau (kulimbang ijuk) Usia
pohon sekitar 300 ada juga yang 10 tahun dan tersimpan puluhan jenazah bayi
berusia 0-7 tahun di dalamnya Saat ini pohon tempat menyimpan mayat bayi
tersebut sudah tidak digunakan lagi Namun pohon tersebut masih terlihat tegak
berdiri sehingga menjadi daya tarik yang banyak dikunjungi wisatawan lokal mau
pun mancanegara
47
Gambar 7 Obyek wisata Baby Grave
(Penguburan Bayi Dalam Pohon)
(3) Obyek Wisata Makularsquo
Makula terletak di Sangalla sekitar 24 kilometer sebelah selatan kota
Rantepao atau lima enam kilometer di sebelah barat kota Makale Tana Toraja
Terdapat tiga sumber air panas di Makularsquo yang letaknya saling berdekatan Di
sekitar mata air itu berdiri beberapa rumah peristirahatan Pengelolanya sengaja
menyediakan kolam-kolam untuk menampung air panas yang dialirkan dari
sumbernya
Gambar 8 Obyek Wisata Makularsquo (Tempat Permandian)
48
(4) Obyek Wisata Sirope
Obyek wisata Sirope terletak plusmn 6 km di Kecamatan Makale Utara dan 1
km dari jalan poros tempat ini merupakan pemakaman batu pahat di tebing-tebing
batu kapur erong (tempat pemakaman purba dari kayu) dengan beberapa patung-
patung Kompleks pemakaman ini merupakan milik dari kaum bangsawan di
sekitar wilayah Lion dan Tondok Iring
Gambar 9 Obyek Wisata Sirope (Tempat Penguburan)
(5) Obyek Wisata Tumbang Datu Beborsquo
Obyek wisata Tumbang Datu Beborsquo adalah salah satu perkampungan adat
terletak di Kecamatan Sangallarsquo Utara plusmn 7 km dari Makale di sini terdapat
banyak rumah adat tongkonan lokasi upacara adat mata air pemakaman purba
kuburan bayi di pohon benteng pertahanan purba dan lain-lain Masyarakat
masih sangat memegang teguh tradisi
49
Gambar 10 Obyek Wisata Tumbang Datu Bebo
(Rumah Adat Tana Toraja)
(6) Obyek Wisata Tilanga
Obyek wisata Tilanga merupakan kolam alami yang jauh dari hingar
bingar kota terbentuk pada batuan cadas yang dikelilingi pepohonan rimbun
lengkap dengan bunyi-bunyian alam Permandian alam Tilanga terletak di Desa
Sarira Kecamatan Makale Tana Toraja Sulsel jaraknya sekitar 15 kilometer
sebelah selatan Kota Rantepao atau 12 kilometer sebelah utara Kota Makale
Yang menarik dari obyek wisata ini belut berukuran selengan bagian bawah
orang dewasa berenang dengan bebasnya tapi belut-belut tersebut tidak boleh di
tangkap dan di bawah pulang karena penduduk yang tinggal disana
menganggapnya sebagai binatang yang sakral
50
Gambar 11 Obyek Wisata Tilanga (Tempat Permandian)
(7) Obyek Wisata Pango-pango
Obyek wisata Pango-pango merupakan obyek wisata alam yang berada di
atas puncak gunung dengan ketinggian 1600-1700 Mdpl serta terdapat rimbunan
pohon pinus obyek wisata Pango-pango menggabungkan 2 unsur tempat wisata
yaitu wisata alam dan agro wisata Wisata alam Pango-pango terletak sekitar 7
Km dari Kota Makale Kabupaten Tana Toraja
Gambar 12 Obyek Wisata Pango-pango (Wisata Alam)
51
(8) Obyek Wisata Buntu Burake
Obyek wisata Buntu Burake merupakan obyek wisata religi yang
diresmikan pada tanggal 31 agustus 2015 bertepatan hari ulang tahun Kabupaten
Tana Toraja Di atas puncak Buntu Burake terdapat patung Yesus setinggi 40
Meter dan merupakan patung Tuhan Yesus tetringgi kedua di dunia setelah
Christ the king di Polandia setinggi 525 Meter dan di urutan ketiga yaitu patung
Yesus di Rio de janeiro Brasil setinggi 32 Meter
Gambar 13 Obyek Wisata Buntu Burake (Wisata Religi)
4 Keadaan Penduduk
Salah satu modal dasar dalam melaksanakan pembangunan di suatu
daerah adalah sumber daya manusianya dalam hal ini adalah penduduk Apabila
penduduk tersebut diarahkan atau di bina sebagai tenaga kerja yang efektif maka
hal ini merupakan potensi yang sangat besar nilainya Sebaliknya apabila
penduduk tidak di bina atau diarahkan dengan baik sedangkan laju pertumbuhan
penduduk tidak terkendali maka peningkatan kesejahteraan penduduk tidak
52
merata maka hal ini akan mengganggu keamanan stabilitas nasional Penduduk
Kabupaten Tana Toraja berdasarkan hasil akhir tahun 2015 berjumlah 226160
jiwa yang tersebar di 19 Kecamatan yang berjenis kelamin laki-laki lebih
banyak dari penduduk yang berjenis kelamin perempuan lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut
Tabel 5 Jumlah Penduduk Tana Toraja
No Jenis Keleamin Jumlah
1 Laki-laki 114589
3 Perempuan 111623
Total 226160
Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015
B Karakterisitik Informan
Berikut ini dipaparkan Karakterisitik Informan umum meliputi jenis
kelamin umur pendidikan pekerjaan dan pendapatan
1) Karakterisitik Informan berdasarkan jenis kelamin
Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut jenis
kelamin ditunjukkan pada tabel dibawah ini
Tabel 6 Karakterisitik Informan Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase ()
1 Laki-laki 6 665
2 Perempuan 3 335
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret 2016
Data tabel diatas menunjukkan 6 orang informan berjenis laki-laki dengan
persentase (665) sedangkan yang berjenis perempuan 3 orang dengan
persentase (335) Hal ini menunjukkan dalam penelitian ini informan yang
berjenis laki-laki lebih banyak di banding informan yang berjenis kelamin
perempuan
53
2) Umur
Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut umur
ditunjukkan pada tabel dibawah ini
Tabel 7 Karakteristik Informan Berdasarkan Umur
No Klasifikasi Umur Frekuensi Presentase ()
1 30-49 5 66
2 40-49 2 22
3 50-59 2 22
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016
Pada tabel 7 diatas dapat di lihat dari 9 informan berdasarkan umur
menunjukkan bahwa umur yang mendominasi informan berada pada kisaran 30-
49 tahun dengan persentase (66) sedangkan pada kisaran umur 40-49 tahun
(22) dan umur 50-59 tahun (22) adalah merupakan kisaran yang paling kecil
3) Tingkat pendidikan
Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut tingkat
pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 8 Karakterisitik Informan Berdasarkan Pendidikan
No Klasifikasi Pendidikan Frekuensi Presentase ()
1 SD 0 0
2 SMP 0 0
3 SMA 2 222
4 DIII 2 222
5 SI 3 333
6 S2 2 222
Jumlah 9 100
Sumber olahan Data Primer Maret Tahun 2016
54
Pada tabel 8 diatas dapat dilihat dari 9 informan berdasarkan pendidikan
menunjukkan bahwa pendidikan yang mendominasi informan berada pada jenjang
S1 dengan persentase (333) selanjutnya pada jenjang SMAD111 dan S2
persentasenya sama yaitu (222)
4) Pekerjaan
Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut
pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 9 Karakteristik Informan Berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan Frekuensi Persentase
1 PNS 4 44
2 Swasta 2 22
3 Honorer 2 22
4 IRT 1 12
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016
Tabel 9 apat dilihar diatas dari 9 informan berdasrkan pekerjaan
menunjukkan bahwa pekerjaan dari informan lebih banyak yang PNS yaitu 4
orang dengan persentase (44) yang sedang adalah honorer dan swasta yaitu
dengan persentase (22) yang paling sedikit adalah IRT dengan persentase
hanya (12)
5) Pendapatan
Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut
pendapatan dapat dilihat pada tabel berikut
55
Tabel 10 Karakteristik Informan Berdasarkan Pendapatan
No Pendapatan Frekuensi Persentase
1 500-700 ribu 2 25
2 1 ndash 2 juta 2 25
4 4-10 juta 5 50
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016
Tabel diatas menunjukkan bahwa informan yang mempunyai pendapatan
paling banyak ada 5 orang yaitu dengan persentase (50) informan yang
berpendapatan menengah sebanyak 2 orang dengan persentase (25) sedangkan
informan yang berpendapatan paling sedikit ada 2 orang dengan persentase (25)
C Strategi Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi
(DMO) Di Kabupaten Pariwisata Tana Toraja
Strategi yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja adalah analisis SWOT
karena analisi SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan suatu
masalah proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal dan faktor
eksternal Untuk mengetahui apakah DMO pariwisata Tana Toraja sudah tercapai
atau belum dapat dilihat dari hasil wawancara di bawah ini
1 Faktor internal
Faktor internal terbagi atas dua yaitu faktor kekuatan yang meliputi
keindahan alam kearifan lokal dan ragam budaya sedangkan faktor kelemahan
meliputi infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan kurang terjaga
56
a) Kekuatan
Indikator pertama Kekuatan terdiri dari tiga sub variabel yaitu 1)
keindahan alam 2) kearifan lokal 3) ragam budaya Ketiga sub variabel akan
dijelaskan di bawah ini
(1) Keindahan alam
Sebuah keindahan alam sangat dibutuhkan dalam meningkatkan destinasi
pariwisata karena dengan adanya keindahan alam yang menarik dan sejuk akan
menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan Ketika ditanyakan tentang keindahan
alam berikut tanggapan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten
Tana Toraja
ldquoDari segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki panorama
alam yang sangat menarik dan sejuk pada saat kita memasuki kawasan
obyek wisata yang ada di Pango-pango kita dapat rasakan kesejukan di
alam bebas Sekitar wilayah Pango-pango ini banyak ditanami berbagai
macam tanaman salah satunya produk unggulan seperti kopi coklat
markisa kacang tana dan jagung dan beragam sayuran selain itu juga di
penuhi rimbunan pohon pinus tak salah kalau obyek wisata yang satu ini
menjadi kunjungan favoritrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Hasil wawancara lainnya dengan Sekertaris Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoSalah satu yang menjadikan obyek wisata Tana Toraja diminati para
pelancong dunia baik wisata lokal maupun mancanegara adalah panorama
alamnya yang sangat bagus dan indah karena letak obyek wisata terletak
diatas gunung diatas kita dapat melihat kota Makale Rantepao dan
sekitarnyardquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari
segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki beragam keindahan
misalnya panorama alam yang indah sejuk dan menarik serta dilokasi obyek
57
wisata banyak ditemui berbagai macam tanaman seperti kopi markisa jagung
kacang tanah dan rimbunan pohon pinus diatas juga kita dapat melihat kota
Makale Rantepao dan sekitarnya Terkait dengan keindahan alam obyek wisata
Tana Toraja lebih lanjut Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoObyek wisata yang ada di Tana Toraja dari segi keindahan memang
sangat menarik salah satunya di Buntu Burake disana kita dapat melihat
keindahan alamnya seperti gunung-gunung yang indah dipandang serta
batu-batu yang ada diokasi obyek wisata yang tak kalah uniknya batunya
yang tinggi dan lonjong serta terdapat patung yesus yang tertinggi kedua
di dunia pembangunan wisata religi ini tak lain untuk meningkatkan
destinasi wisatawan serta meminimalisir kelemahan dan ancaman yang
adardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Sementara penjelasan yang diberikan oleh Travel agent Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoMemang Tana Toraja Memiliki keindahan alam yang luar biasa tapi
keindahan alam yang ada di obyek wisata di Buntu Burake pada saat
musim hujan tidak dapat kita rasakan karena gelap ditutupi oleh awan
serta dilokasi obyek wisata sangat licin jadi lebih bagusnya datang
berkunjung pada saat musim kemaraurdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa
keindahan yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja memang sangat luar biasa
contohnya obyek wisata di Buntu Burake diatas kita dapat merasakan keindahan
alam seperti gunung-gunung yang indah batu-batunya yang unik karena tajam
panjang dan lonjong serta patung yesus yang tertinggi kedua di dunia tetapi
keindahan alamnya tidak dapat dirasakan pada saat hujan turun karena gelap
ditutupi oleh awan Terkait hal tersebut informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Toraja mengatakan bahwa
58
ldquoKeindahan alam obyek wisata yang ada di Toraja ini memang luar biasa
contohnya obyek wisata yang ada di Pango-pango kalau ingin berkunjung
bagusnya bermalam di pagi hari kita terasa diatas awan karena pada saat
sang matahari terbit di ufuk timur pemandangan menakjubkan lainnya
dapat kita saksikan Arak-arakan awan putih indah berada tepat di bawah
kita yang menyelimuti seluruh kota Makale dan sekitarnya dari atas
puncaknyardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara tanggapan informan selaku masyarakat kabupaten Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoKalau ingin melihat keindahan obyek wisata Tana Toraja yang ada di
Buntu Burake itu pada saat sore hari diatas kita akan merasakan kesejukan
serta keindahannya pada saat matahari akan terbenam cahayanya yang
kuning keemasan dihiasi dengan baluran putih awan yang berarak tak
beraturan pernak-pernik mutiara yang sedang menggantung di tengah
warna kuning sang mentarirdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat di katakan bahwa
keindahan obyek wisata Tana Toraja memang luar biasa apalagi pada pagi hari
dan sore hari pada saat matahari terbit di ufuk timur dan sore hari pada saat
matahari mau terbenam
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat
dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian pada indikator Strengths
(kekuatan) bahwa suatu satuan bisnis atau perusahaan harus memiliki keunggulan
komparatif oleh unit usaha di pasaran salah satunya seperti keindahan alam
dimana keindahan alam yang dimimiliki merupakan keunggulan dari obyek
wisata Tana Toraja dengan begitu pemerintah Tana Toraja dapat memanfaatkan
kekuatan dan peluang dalam meningkatkan destinasi serta dapat meminimalisir
berbagai kelemahan dan ancaman yang ada
59
(2) Kearifan lokal
Kearifan lokal adalah kepandaian dan strategi-strategi pengelolaan alam
semesta dalam menjaga keseimbangan ekologis yang sudah berabad-abad teruji
oleh berbagai bencana dan kendala serta keteledoran manusia Kearifan lokal
tidak hanya berhenti pada etika tetapi sampai pada norma dan tindakan dan
tingkah laku sehingga kearifan lokal dapat menjadi seperti religi yang
memedomani manusia dalam bersikap dan bertindak baik dalam konteks
kehidupan sehari-hari maupun menentukan peradaban manusia yang lebih jauh
Ketika ditanyakan tentang kearifan lokal berikut tanggapan informan selaku
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tana Toraja
ldquoKearifan lokal Tana Toraja dari segi adat sudah banyak mengalami
perubahan contohnya perbudakan dulunya budak di suruh-suruh misalnya
menumbuh padi kasi makan babi cuci piring dan lain lain-lain
sebagainya tapi sekarang itu sudah tidak berlaku tapi identitasnya sebagai
budak tidak akan hilang rdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Sementara tanggapan dari informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoSaat ini beberapa dari kebudayaan di Tana Toraja sudah tidak orisinil
lagi misalnya saja rumah adat toraja yaitu tongkonan dulu atap rumah
tongkonan itu terbuat dari kayu sehingga terlihat sangat unik namun
sekarang sudah ada yang menggunakan atap seng begitu juga dengan
lantainya yang dulunya masih menggunakan kayu sekarang sudah di cor
dan memakai keramik sehingga keindahan dan keunikannya berkurang rdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan di atas dapat di katakan bahwa kearifan
lokal Tana Toraja sudah mulai berkurang keasliannya dan keorisinalitasnya
karena beberapa adat Toraja sudah banyak mengalami perubahan misalnya
perbudakan yang tak lagi di suruh-suruh serta rumah adat tongkonan yang
60
dulunya menggunakan kayu sebagai lantainya tapi sekarang sudah banyak yang
cor dan menggunakan keramik sehingg keunikannya berkurang Sehubungan
dengan kearifan lokal Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKearifan lokal dari segi budaya sudah mulai memudar contohnya dalam
pesta rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya tamu atau keluarga
yang datang memakai baju bolong (baju hitam) naum sekarang sudah ada
yang tidak memakai baju hitam menurut saya ada baiknya pemerintah
membuat PERDA Tentang Kearifan Lokal agar budaya yang dimiliki tdak
mudah berubah dan memudarrdquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan tanggapan informan di atas maka dapat di analisa bahwa
dalam pelaksanaan upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya
semua memakai baju hitam baik tamu maupun keluarga tapi kenyataannya sudah
ada yang tidak memakai baju bolong (baju hitam) maka dari itu Ketua DMO
Pariwisata Tana Toraja menyarankan agar pemerintah Tana Toraja mengeluarkan
Peraturan Daerah (PERDA) Tentang Kearifan Lokal agar kearifan lokal Tana
Toraja tetap terjaga dan tidak mudah memudar maupun berubah Sehubungan
dengan kearifan lokal Travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKearifan lokal dari segi baju sudah sangat bagus di mana dalam
melaksanakan upacara rambu tukarsquo (acara syukuran) misalnya acara
pernikahan dimana dalam pelaksaanaannya penerima tamu menggunkan
baju adat Toraja yaitu kandaura dan baju bodoh (baju indorsquo) dilengkapi
dengan aksesoris Tana Torajardquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara tanggapan dari wisatawan yang datang berkunjung ke Tana
Toraja mengatakan bahwa
ldquoberbicara mengenai kearifan lokal Tana Toraja dari segi budaya baik
budaya rambu solorsquo (acara kematian) dan budaya rambu tukarsquo (acara
syukuran) sangat orisinil karena budaya ini ada sejak dari dulu sampai
61
sekarang dan tidak mudah di pengaruhi oleh budaya luar karena
masyarakat Toraja sangat mengharagai budaya mereka dengan tetap
menjaga eksistensi kearifan lokal inilah sehingga Toraja dikenal baik
lokal maupun mancanegara serta budaya ini dijadikan budaya wisatardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara tanggapan dari masyarakat dikabupaten Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoMengenai kearifan lokal sudah banyak yang tidak orisinil lagi karena
upacara-upacara yang digelar di Toraja khususnya di Tana Toraja sudah
mulai berkurang atau sudah jarang di laksanakan seperti dalam syukuran
rumah tongkonan yang baru dan acara pesta panen biasanya digelar acara
sisembarsquo (adu kaki) sebagai ungkapan syukur Tapi saat ini kebanyakan
upacara yang digelar hanya rambu solorsquo (pesta kematian) dan rambu tukarsquo
( pesta pernikahan)rdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan beberapa informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa dari segi budaya rambu solorsquo dan rambu tukarsquo sangat orisinil
karena budaya itu masih dilestarikan sampai sekarangserta dalam pelaksanaan
rambu tukarsquo semua penerima tamu menggunakan baju adat Toraja dilengkapi
dengan aksesoris Toraja dan disisi lain ada juga yang sudah tidak orisinil lagi
karena berbagai upacara syukuran sudah mulai jarang dilaksanakan seperti
mangrara tongkonan dan acara pesta panen yang biasanya dilakukan acara
sisembarsquo
(3) Ragam budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit termasuk sistem agama dan politik adat
istiadat bahasa perkakas pakaian bangunan dan karya seni Sehubungan dengan
62
budaya berikut tanggapan informan selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
ldquoBudaya Tana Toraja merupakan warisan dunia dan dijadikan wisata
budaya dari berbagai budaya yang ada yang paling menarik adalah
upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana upacara rambu solorsquo
dulunya hanya dilakukan oleh bangsawan akan tetapi sekarang sudah
mulai bergeser siapa yang kaya itulah pestanya yang paling meriah meski
demikian dalam pelaksanaannya dilakukan berdasarkan stratifikasi sosial
ada tingkatan-tingkatannya seperti tanarsquo bulaan (kasta tertinggi) tanarsquo
bassi (kasta menengah) tanarsquo karurung ( kasta rendah) dan tanarsquo kua-kua
(sangat rendah)rdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dalam
pelaksanaan upacara rambu solorsquo yang dulunya hanya bisa dilakukan oleh orang
bangsawan tapi sekarang sudah mengalami pergeseran dimana orang yang kaya
itulah yang pestahnya lebih meriah tapi meski demikian tetap diukur berdasarkan
status sosialnya Sehubungan dengan budaya ini lebih lanjut Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan
ldquoSelain budaya rambu solorsquo Tana Toraja juga memiliki berbagai macam
budaya lainnya yang juga menarik salah satunya adalah penguburan bayi
yang ada di baby grave yang dikubur dalam pohon dimana 1 pohon
terdapat 10 mayat bayi di dalam maka tak heran kalau Tana Toraja
diminati oleh para pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun
mancanegarardquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Sementara tanggapan dari informan selaku Ketua Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoSelain budaya rambu solorsquo (acara kematian) ada juga budaya rambu tukarsquo
(acara syukuran) seperti acara pernikahan dimana dalam pelaksanaannya
diiringi dengan parsquogellu (tari-tarian) parsquopenawai (memaparkan asal usul
calon pengantin) dan dilaksanakan pada saat matahari mulai naik berbeda
dengan rambu tukarsquo yang dilakukan pada saat matahari mulai turun begitu
menariknya budaya Torajardquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
63
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
budaya Tana Toraja bukan hanya rambu solorsquo ada juga budaya penguburan bayi
dalam pohon dimana dalam 1 pohon terdapat 10 mayat bayi serta budaya lainnya
adalah budaya rambu tukarsquo seperti acara pernikahan yang dilksanakan pada saat
matahri mulai naik serta di iringi dengan parsquogellu dan marsquopenawai Terkait
dengan budaya tersebut travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoTana Toraja terkenal karena budayanya yang begitu menarik salah
satunya adalah ketika seorang bangsawan meninggal atau seorang yang
tak murni bangsawan biasanya tak langsung dikubur melainkan disimpan
di rumah berminggu-minggu berbulan-bulan bahkan puluhan tahun
tergantung kesiapan keluarga dan mereka memperlakukan mayat seperti
orang yang hidup dimana mayat disiapkan makanan dan minuman mayat
tersebut baru dianggap mati setelah selesai melakukan upacara rambu
solorsquo (acara kematian)rdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara tanggapan dari informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan
ldquoTidak salah kalau Tana Toraja diminati para wisatawan mancanegara
karena memang budaya Tana Toraja luar biasa seperti dalam pelaksanaan
upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana pemotongan kerbau dan
babi banyaknya hewan yang di potong tergantung kemampuan ekonomi
keluarga serta berbagai kegiatan budaya dipertontonkan seperti parsquosilaga
tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-tarian seperti parsquobadong
passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara marsquotinggoro tedong
(pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja yaitu dengan
menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas budaya
inilah yang menjadikan Tana Toraja dikenal baik nusantara maupun
mancanegarardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
ketika masyarakat Toraja meninggal biasanya tidak langsung dikubur melainkan
disimpan di atas rumah dan diperlakukan seperti orang yang hidup serta dalam
64
pelaksanaan rambu solorsquo dilakukan pemotongan kerbau dan babi banyaknya
pemotongan hewan tergantung dari keamampuan keluarga semakin banyak
hewan yang dipotong maka semakin tinggi pula status sosial seseorang
Sehubungan dengan budaya berikut tanggapan informan selaku masyarakat di
kabupaten Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBudaya masyarakat Toraja banyak orang menganggap tradisi yang
pemborosan karena besar biaya yang harus dikeluarkan untuk
penyelenggaraannya bahkan ada yang tertunda berbulan-bulan bahkan
bertahun-tahun karena harus mengumpulkan biaya bahkan ada yang
mengatakan orang Toraja mencari kekayaan untuk di pakai pada pesta
rambu solorsquo tapi bagi masyarakat Toraja berbicara pemakaman bukan
hanya tentang upacara status jumlah kerbau dan babi yang dipotong
tetapi juga soal malu (sirirsquo) dan hal inilah yang meneyebabkan upacara
rambu solorsquo terkait dengan tingkat stratifikasi sosialrdquo
(Wawancara AA 44 tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa bukan
soal pemborosan atau dengan kata orang Toraja mencari kekayaan hanya untuk
pesta rambu solorsquo tapi karena faktor malu karena upacara rambu solo terkait
dengan stratifikasi sosial Terkait dengan budaya berikut tanggapan masyarakat
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBudaya Tana Toraja memang terkenal akan keunikannya salah satu
budaya Toraja yang unik salah satunya yaitu pada saat orang yang murni
bangsawan maupun yang tidak murni bangsawan meninggal dunia pada
saat selesai dimandikan akan di make up dan apabila yang meninggal
adalah gadis akan dipakaikan baju seloyor kalau orang tua dipakaikan
baju bodoh (baju indorsquo) sedangkan kalau yang meninggal laki-laki baik
orang tua maupun remaja akan dipakakan jas dan dasi dan setelah itu
barulah dikasih masuk peti lalu disimpan dalam kamar dimana kamarnya
dihiasi begitu indah pada saat mau di pestakan akan dibuatkan peti baru
yang dihias sesuai stratifikasi sosialnyardquo
(Wawancara MT 38 Tahun 19032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas maka dapat dikatakan bahawa
pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan
65
disimpan dirumah dalam kamar yang sudah dihiasi begitu indah dan petinya tidak
sembarang dihiasi melainkan sesuai stratifikasi sosialnya
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat
dikatakan dari segi budaya Tana Toraja memang begitu menarik sehingga
dijadikan wisata budaya dimana pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung
dimakamkan melainkan disimpan dirumah pelaksanaannya tergantung pada
kesiapan keluarga dalam pelaksanaannya banyak macam kegiatan budaya
dipertontonkan seperti parsquosilaga tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-
tarian seperti parsquobadong passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara
marsquotinggoro tedong (pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja
yaitu dengan menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas
selain itu ada penguburan bayi dalam pohon dimana satu pohon terdapat sepuluh
mayat bayi didalam maka tak heran kalau Tana Toraja banyak diminati para
pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun mancanegara
b) Kelemahan
Indikator kedua kelemahan terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)
infrastruktur jalan yang belum optimal dan 2) kebersihan yang kurang tergaja di
lokasi obyek wisata
(1) Infrastruktur jalan yang belum optimal
Infrastruktur jalan yang belum optimal menuju obyek wisata tentu sangat
mengganggu dan membahyakan bagi wisatawan yang datang berkunjung Ketika
ditanyakan tentang infrastruktur jalan yang belum optimal Kepala Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
66
ldquoObyek wisata yang ada di Tilanaga (tempat permandian) dari segi
infrastruktur jalannya sangat kecil berlubang disana sini jalanan naik
turun dan menanjak hal ini menjadi salah satu kendala dalam
meningkatkan destinasi kami selaku pihak terkait akan berusaha
mengatasi hal inirdquo
(wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Sementara hasil wawancara dengan informan selaku Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBerbicara tentang infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di
Tana Toraja memang sebagian sangat jelek misalnya jalan menuju obyek
wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan) sangat jelek berlubang
dan lebar jalan sekitar 1 meter lebih hal tersebut menjadi salah satu
kendala dalam peningkatan destinasirdquo
(Wawanacar LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
jalan menuju beberapa obyek wisata banyak yang rusak seperti jalan menuju
obyek wisata di Tilanga dan Sirope jalannya yang menanjak berlubang serta lebar
jalannya hanya 1 meter lebih Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum
optimal berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajamen
Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKeberhasilan DMO dapat dilihat salah satunya dengan infrastruktur jalan
kalau masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata maka DMO belum
tercapai seperti program DMO Tana Toraja belum optimal karena masih
banyak jalan menuju obyek wisata yang jelek contohnya jalan menuju
obyek wisata di Buntu burake pada saat kita memasuki gerbang jalannya
yang berbatu dan pendakian yang cukup jauh hal ini sanagat mengganggu
dan membahayakan bagi wisatawan kami selaku pihak terkait menyadari
hal ini serta berkeinginan besar untuk memperbaiki tapi kami terkendala
dengan dana yang masih minimrdquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
keberhasilan suatu DMO dapat dilihat dari infrastruktur jalan dan DMO Tana
Toraja belum tercapai karena masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata
67
salah satunya jalan menuju obyek wisata di Buntu burake jalannya yang berbatu
dan pendiakian yang cukup jauh Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum
optimal berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan
bahwa
ldquojalan menuju obyek wisata tidak semuanya rusak sebagian sudah ada
yang bagus seperti jalan menuju obyek wisata yang ada di baby grave
jalannya sudah di aspal dan juga lebar sekitar 4 meterrdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Berdasrkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari
segi infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di Sirope sudah bagus
karena jalannya sudah di aspal dan juga lebar Terkait dengan infrastruktur jalan
yang belum optimal berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoJalan menuju obyek wisata Buntu burake sangat menakutkan dan
membahayakan bagi wisatawan dimana terdapat jurang dipinggir jalan
apalagi jalan menuju obyek wisata ini pada saat musim hujan sangat licin
saya berharap agar pemerintah membuatkan pagar jalanan dan melakukan
perbaikan jalan agar wisatawan sering datang berkunjungrdquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara hasil wawancara dengan informan selaku masyarakat Tana
Toraja mengatakan bahwa
ldquoMengenai infrastruktur jalan memang belum optimal karena masih
banyak jalan menuju obyek wisatai yang kurang bagus seperti jalan
menuju obyek wisata di Sangngallarsquo jalanya yang berlubang becek karena
digenangi air tapi dari segi lebarnya sudah lumayan sekitar 3 meterrdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dari segi
infrastruktur jalan menuju obyek wisata di Tana Toraja belum optimal karena
68
masih banyak jalan menuju obyek wisata yang becek dan digenangi air pada saat
musim hujan serta terdapat jurang tidak dipasangkan pagar jalanan
Berdasarkan hasil wawancara dari berbagai informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur jalan di obyek wisata Tana Toraja
belum optimal karena masih banyak obyek wisata yang infrastruktur jalan rusak
dan belum memadai seperti berlubang berbatu licinterdapat jurang yang tidak di
pasangkan pagar jalan serta lebar jalan yang masih kecil sekitar 1 meter lebih
Dengan melihat kelemahan yang ada dapat dikatakan dalam meningkatkan DMO
Pariwisata Tana Toraja belum tercapai
(2) Kebersihan yang kurang terjaga di obyek wisata
Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran termasuk diantaranya
debu sampah dan bau dalam hal ini wisatawan lokal maupun wisatawan
mancanegara perlu menjaga kebersihan lingkunagan obyek wisata agar keindahan
obyek wista terlihat indah dan menarik Seperti wawancara yang dilakukan
dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoDari segi kebersihan saya rasa belum optimal karena masih banyak
obyek wisata yang ada di Tana Toraja yang kotor dan baursquo seperti yang
ada di Pango-pango di lokasi obyek wisata sangat baursquo karena banyak
wisatawan buang air kecil sembarangan termasuk wisatawan laki-laki hal
ini terjadi karena memang tidak ada wc di lokasi obyek wisata kami
selaku pihak terkait akan membuat wc di setiap obyek wisata yang ada di
Tana Toraja
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Bedasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari
segi kebersihan obyek wisata Tana Toraja belum optimal karena masih banyak
obyek wisata Tana Toraja yang kotor dan baursquo seprti obyek wisata di Pango-
pango dimana wisatawan buang air kecil sembarangan hal ini terjadi karena
69
belum adanya wc yang disediakan oleh pihak terkait Terkait dengan kebersihan
yang tidak terjaga di obyek wisata Tana Toraja lebih lanjut Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoKeindahan obyek wisata tergantung dari kebersihannya dan menurut
saya dari segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata saya rasa sudah
lumayan bagus seperti obyek wisata yang ada di baby grave dan obyek
wisata di Pango-pango itu sangat bersih karena memang ada tim khusus
untuk menjaga kebersihan lokasi wisata tersebutrdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa dari
segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata sudah bagus seperti obyek wisata
yang ada di baby grave dan obyek wisata di Pango-pango Terkait dengan
kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku Ketua
Destinasi Manajemen Organisasi Pariwisata (DMO) Cluster Tana Toriaja
mengatakan bahwa
ldquoKebersihan suatu DMO dapat dilihat salah satunya dengan
kebersihannya apabila obyek wisata masih ada yang kotor berarti dalam
pengelolaan DMO belum tercapai dan saya menyadari bahwa DMO Tana
Toraja belum tercapai karena masih ada obyek wisata di Tana Toraja yang
masih kotor seperti obyek wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan)
kebersihannya kurang terjaga daun-daun yang jatuh dibiarkan
bertumpukan di lokasi obyek wisata sampah ada dimana-mana karena
wisatawan yang datang berkunjung membuang sampah sembarangan
(Wawancara LB 58 Tahun 15052016)
Sementara tanggapan lain dari salah satu informan selaku travel agent
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoMasih banyak obyek wisata di Tana Toraja yang masih kotor salah
satunya di obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian) yang
terletak dalam hutan dimana kolamnya banyak daun-daun yang terapung
di bawah karena di sekeliling kolam banyak pohon besar serta pohon-
pohon bambu yang menaungi air di permandian tapi dari segi airnya
sangat jernihrdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
70
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari
segi kebersihan belum optimal karena masih banyak obyek wisata Tana Toraja
tidak terjaga kebersihannya seperti obyek wisata di sirope (tempat penguburan)
dimana dilokasi obyek wisata ini banyak sampah dan daun-daun yang jatuh
dibiarkan begitu saja dan obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian)
banyak daun-daun yang terapung di kolam karena banyak pohon-pohon besar dan
pohon bambu yang mengelilingi kolam tersebut Terkait dengan kebersihan yang
kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoDari segi kebersihan tangga di lokasi obyek wisata yang ada di Buntu
burake (wisata religi) Tana Toraja belum optimal karena tangganya
dipenuhi dengan tanahlumpur apalagi kalau musim hujan karena obyek
wisata ini ada 770 tangga yang di lewati baru sampai di patung Yesus
tertinggi di duniardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Berdasarkan penjelasan dari informan diatas dapat dikatakan kebersihan
dari segi tangga yang ada di obyek wisata Buntu burake belum optimal karena
tangganya banyak di penuhi dengan tanah apa lagi kalau musim hujan Terkait
dengan kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku
masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBerbicara mengenai kebersihan dari segi WC di obyek wisata yang ada di
Tilanga itu sudah bagus dan bersih karena bak dan lantainya menggunakan
keramik airnya juga sangat jernihrdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas maka dapat
dikatakan bahwa dari segi kebersihan WC di obyek wisata yang ada di Tilanga
71
sudah bagus dan bersih airnya juga yang sangat jernih serta kebersihan bak
airnya sudah sangat bersih dan lantai baknya juga menggunakan keramik
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas maka
dapat disimpulkan bahwa keberhasilan suatu DMO dapat dilihat salah satunya
dengan kebersihan apabila masih ada obyek wisata yang masih kotor maka dapat
dikatakan dalam pengelolaan DMO Pariwisata Tana Toraja belum tercapai karena
masih banyak obyek wisata yang masih kotor meski demikian sudah ada juga
yang sudah bersih
2 Faktor eksternal
Faktor eksternal terbagi atas dua yaitu a) peluang meliputi agrowisata dan
berbagai bisnis b) ancaman meliputi penetrasi budaya luar dan ketergantungan
ekonomi
a) Peluang
Indikator ketiga Peluang yang terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)
agrowisata 2) berbagai bisnis Kedua sub variabel akan di jelaskan di bawah ini
(1) Agrowisata
Agrowisata merupakan peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja
Ketika ditanyakan tentang peluang agrowisata berikut tanggapan dari Kepala
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKeunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi dan tanaman
sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango di lembah yang indah dan
mempesona serta mengelilingi perkampungan tradisional yang didukung
bentukan geologibenteng alam dan perbukitan dan pegunungan yang
mempesona keunikan inilah yang menjadikan obyek agrowisata ini
banyak diminati para wisatawanrdquo (Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
72
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa keunikan
aggrowisata di tana Toraja adalah hamparan kebun kopi serta perbukitan dan
pegunungan yang mempesona Sehubungan dengan hal tersebut berikut
tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
mengatakan bahwa
ldquoAgrowisata Tana Toraja memang menarik dan sejuk keindahan dapat
kita rasakan pada saat kita memasuki kebun kopi jagung serta sayur-
sayuran yang begitu subur indah dipandang apalagi pada pagi harirdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Sementara hasil wawancara dengan Ketua Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoSebelumnya Tana Toraja hanya mengandalkan wisata budaya dan wisata
alam tapi sekarang sudah ada agrowisata yang ada di Pango-pango yang
banyak menarik wisatawan dan kami selaku pihak terkait merencanakan
penambahan lokasi obyek agrowisata agar kunjungan wisatawan semakin
meningkat hal ini dilakukan untuk meminimalisir kelemahan dan
ancaman yang adardquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan keterangan informan diatas dapat dikatakan bahwa
keindahan agrowisata di Tana Toraja dapat kita rasakan pada saat kita memasuki
kebun kopi dan sayur-sayuran di dalam kita merasakan kesejukan yang luar biasa
apalagi pada pagi hari serta pihak terkait akan berusaha mengembangkan obyek
agrowisata agar wisatawan semakin tertarik Terkait dengan hal tersebut berikut
tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoPemerintah Tana Toraja selalu mengingatkan masyarakat yang ada di
daerah Pango-pango agar selalu menjaga kelestarian lingkungan agar
wisata agro selalu diminati para wisatawan karena kedatangan wisatawan
membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat maupun
masyarakat sekitarnyardquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
73
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa masyarakat
selalu diingatkan agar tetap menjaga kelestarian lingkungan disekitar obyek
agrowisata agar wisatawan semakin tertarik karena kunjungan wisatawan
membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat serta masyarakat
sekitarnya Sehubungan dengan agrowisata tersebut berikut tanggapan informan
selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoAgrowisata Tana Toraja memang memberikan peluang yang luar biasa
baik untuk masyarakat sendiri maupun untuk peningkatan destinasi obyek
wisata karena beberapa produk tanaman unggulan seperti kopi dan
markisa dimana wisatawan yang datang bisa memetik sendiri buah kopi
tentu dengan hal tersebut bisa memberikan kepuasan tersendiri bagi
wisatawan yang datangrdquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara penjelasan lain dari salah satu informan selaku masyarakat
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoAgrowisata memang menjadi peluang dalam meningkatkan obyek wisata
dan meningkatkan perekonomian masyarakat saya harap agar pemerintah
menambah obyek agrowisata serta menambah tamanaman buah seperti
starawberry dan apel di obyek wisata di Pango-pango agar wisatawan
semakin tertarik untuk datang berkunjung ke Tana Toraja karena
agrowisata Tana Toraja baru ada satu dan perlu penambahan
pembangunan wisata agrordquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan keterangana informan diatas dapat dikatakan bahwa
agrowisata menjadi salah satu peluang bagi masyarakat Tana Toraja dalam
meningkatkan perekonomian dan diharpakan agar pemerintah menambah obyek
agrowisata serta menambah tanamanan buah strawberry dan apel di obyek wisata
Pango-pango agar wisatawan semakin tertarik untuk datang berkunjung
Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas dapat disimpulkan
bahwa agrowisata Tana Toraja menjadi peluang yang luar biasa bagi msyarakat
74
dalam meningkatkan ekonomi serta dalam peningkatan destinasi obyek wisata
keindahan serta kesejukan yang dimiliki menjadikan wisata agro ini diminati para
wisatawan
(2) Berbagai bisnis
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual yang menjual jasa atau barang
kepada pembeli atau konsumen ataupun bisnis lainnya untuk memperoleh laba
Ada tiga hal penting dalam bisnis yaitu menghasilkan barang dan jasa mencari
profit dan memaksimalkan kebutuhan konsumen Seperti wawancara yang
dilakukan dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja
mengatkan bahwa
ldquoBerbicara tentang obyek wisata Tana Toraja yang diminati para
wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara tentu muncul
berbagai peluang salah satunya adalah berbisnis seperti pembangunan
hotel dengan membangun hotel tentu membuka lowongan kerja bagi
masyarakat Toraja serta memberikan keuntungan yang besar bagi pemilik
hotelrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Berdasarkan keterangan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
salah satu peluang yang dibuka msyarakat Tana Toraja adalah pembangunan hotel
selain membuka lowongan kerja tentu juga memberikan keuntungan besar bagi
pemilik hotel Sehubungan dengan hal tersebut berikut tanggapan informan
selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoBisnis merupakan salah satu peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja
dengan adanya obyek wisata masyarakat dapat berbisnis misalnya
penjualan aksesoris Tana Toraja seperti kalung gantungan kunci gelang
dan lain-lain sebagainyardquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
75
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
dengan adanya obyek wisata yang ada di Tana Toraja membuka peluang salah
satunya adalah bisnis seperti menjual berbgai aksesoris Tana Toraja Terkait
dengan hal tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoMasyarakat Tana Toraja dalam memanfaatkan peluang mereka membuka
berbagai macam bisnis salah satunya adalah membuka restaurant dan
menyediakan berbagai macam makanan dan minuman khas Tana Toraja
seperti parsquopeong (daging yang dimasak dalam bambu) sorsquokorsquo (beras ketan
yang dicampur dengan santan) sarabba dan lain-lain sebagainyardquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku travel agent
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoAda banyak bisnis yang di buka msyarakat Tana Toraja misalnya
penjualan kue khas Tana Toraja seperti deppa tori bajersquo serta bisnis
rental mobil dan sebagainya bisnis ini memberikan dampak positif selain
keuntungan yang didapatkan juga berbuat untuk bangsa dengan cara
membantu mengembangkan obyek wisatardquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
masyarakat Tana Toraja membuka berbagai macam bisnis dan memanfaatkan
betul peluang yang ada dengan mengharapkan keuntungan Terkait dengan hal
tersebut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana
Toraja mengatakan bahwa
ldquoAdanya obyek wisata Tana Toraja yang begitu menarik dan diminati para
pelancong memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam
meningkatkan perekonomian dengan memanfaatkan peluang yang ada
misalnya berbisnis masyarakat membuka berbagai bisnis yang ada salah
satunya adalah bisnis rental mobilrdquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
76
Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku masyarakat
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBisnis memang menjadi peluang besar untuk masyarakat Tana Toraja
dalam meningkatkan perekonomian dalam memenuhi kebutuhan sehari-
hari misalnya bisnis kecil-kecilan seperti yang menjual makanan di lokasi
obyek wisata dengan hal itu wisatawan tidak usah repot-repot membawah
makanan karena banyak yang menjual makanan di lokasi obyek wisata
yang ada di Tana Torajardquo
(Wawancara AA 44 tahun 18032016)
Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas dapat
dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian (2011) bahwa dengan adanya
peluang yang dimiliki sebuah organisasi atau perusahaan dapat dimanfaatkan
untuk meningkatkan pendapatan serta dapat dimanfaatkan untuk meminimalisir
kelemahan dan ancaman yang ada dalam sebuah organisasi atau perusahaan
b) Ancaman
Indikator keempat ancaman terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)
penetrasi budaya luar 2) ketergantungan ekonomi Kedua sub variabel akan di
jelaskan di bawah ini
(1) Penetrasi budaya luar
Penetrasi budaya luar merupakan ancaman karena adanya berbgai budaya
luar yang lebih menarik Ketika ditanyakan tentang penetrasi budaya luar berikut
tanggapan dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi budaya luar ini salah satu ancaman dalam peningkatan destinasi
pariwisata karena berbagai budaya yang menarik seperti budaya yang ada
di Wakatobi yang juga menarik kami selaku pihak terkait mengatasi
ancaman penetrasi budaya luar tersebut dengan memanfaatkan kekuatan
dan peluangrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
77
Sementara wawancara yang dilakukan dengan Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwaa
ldquoPenetrasi budaya luar memang jadi ancaman dalam meningkatkan
destinasi obyek wisata Tana Toraja karena berbagai budaya luar juga yang
menarik tapi saat ini puji syukur kunjungan wisatawan tidak menurun
karena kami selaku pihak terkait selalu mempromosikan keindahan dan
keunikan wisata alam wisata budaya dan agro wisata Tana Toraja baik
dalam negeri maupun luar negeri agar ancaman tidak berpengaruh pada
peningkatan destinasirdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
penetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena banyak budaya
luar juga yang lebih menarik misalnya budaya bahari wakatobi tapi meski
muculnya budaya yang lebih menarik tidak mempangaruhi kunjungan wisatawan
karena pemerintah terkait selalu membangun obyek wisata yang baru dan selalu
melakukan promosi baik dalam negeri maupun luar negeri Terkait dengan hal
tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi buadaya luar memang menjadi ancaman bagi Tana Toraja
karena berbagai budaya luar yang juga yang tak kalah uniknya seperti
budaya Bali serta berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi
contohnya pembuatan rumah tongkonan yang dulunya lantainya
menggunakan kayu serta tiangnya juga menggunakan kayu sehingga
terlihat sangat unik dan menarik tapi sekarang sudah ada yang
menggunakan keramik dan tiangnya sudah ada yang di cor sehingga
keunikan dan keindahannya berkurang hal seperti inilah yang ditakutkan
jangan sampai menjadi penghambat dalam peningkatan destinasi
wisatawan rdquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan penjelasan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
penetrasi budaya luar menjadi ancaman bagi peningkatan destinasi wisatawan
78
karena banyaknya budaya luar yang juga menarik seperti Bali serta budaya Tana
Toraja sudah tidak orisinil lagi sudah banyak yang mengalami perubahan
sehingga keindahan dan keunikannya sudah berkurang Terkait dengan penetrasi
budaya luat berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi ancaman dari luar karena
berbagai budaya luar yang juga menarik tapi saat ini pemerintah Tana
Toraja menambah lokasi obyek wisata baru yang ada di Buntu burake
diatas terdapat patung yesus tertinggi di dunia obyek wisata yang satu ini
akan menambah kunjungan wisatawan ini juga merupakan strategi
pemerintah dalam meningkatkan destinasi wisatawan agar ancaman yang
ada dapat diatasi ldquo
( Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara hasil wawancara dengan wisiatawan yang datang berkunjung
ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoMenurut saya menegenai ancaman penetrasi budaya luar saya rasa
sampai sekarang tidak ada yang kalah menarik budaya Toraja seperti
upacara rambu solorsquo (acara kematian) serta dalam pelaksanaannya pun
diiringi berbagai kegiatan budaya misalnya parsquosilaga tedong (adu kerbau)
parsquobadong (tarian-tarian) dan lain-lain sebagainyardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
sampai saat ini tidak ada yang kalah unik dan menarik budaya Toraja seperti
upacara rambu solorsquo serta kegiatan budaya yang dipertontonkan yang juga sangat
menarik serta pemerintah Tana Toraja membangun lokasi obyek wisata yang
baru hal ini dilakukan agar berbagai ancaman dapat diatasi dengan memanfaatkan
peluang yang ada Terkait dengan penetrasi budaya luar berikut tanggapan
informan selaku masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena
berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi banyak yang sudah
79
mengalami perubahan misalnya acara rambu tukarsquo (acara syukuran) salah
satunya adalah upacara pesta panen upacara ini jarang sekali dilakukan
bahkan beberapa daerah di Toraja tidak melakukan lagi upacara tersebut rdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa penetrasi budaya luar memang menjadi ancaman karena
beberapa budaya Tana Toraja tidak orisisnil lagi tapi meski demikian kunjungan
wisatawan ke Tana Toraja tidak mengalami penurunan karena pemerintah Tana
Toraja mengatasi hal tersebut dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang
(2) Ketergantungan ekonomi
Ketergantungan ekonomi adalah keadaan dimana kehidupan ekonomi
negara-negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari
kehidupan ekonomi seperti wawancara yang dilakukan dengan Kepala Dinas
Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKetergantungan ekonomi ini menjadi ancaman karena kapan kunjungan
wisatawan berkurang maka pendapatan masyarakat pun berkurang karena
sebagian besar masyarakat Toraja mendapatkan keuntungan dari
kunjungan wisatawanrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa
sebagian besar masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan karena kapan kunjungan wisatawan menurun maka pendapatan
masyarakat pun menurun Terkait dengan ketergantungan ekonomi tersebut
berikut tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoTidak semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada
kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi masyarakat Toraja
sekarang adalah pelautrdquo
80
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa tidak
semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan karena kebanyakan masyarakat Tana Toraja sekarang berprofesi
sebagai pelaut Sehubungan dengan hal ketergantungan ekonomi berikut
tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)
Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBerbicara mengenai masalah ketergantungan ekonomi sebagian memang
masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan seperti masyarakat yang bekerja di hotel karena 80 yang
menginap di hotel adalah wisatawan kapan wisatawan menurun maka
akan berpengaruh pada pendapatan masyarakat serta Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Tana Torajardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa
sebagian masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan seprti yang bekerja di hotel kapan wisatawan menurun maka
pendapatan masyarakat pun menurun begitupun Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Tana Toraja Terkait dengan hal ketergantungan ekonomi berikut tanggapan
informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoSaya akui memang sebagian masyarakat Toraja ekonominya tergantung
pada wisatawan contohnya saya sebagai travel agent kapan wisatawan
kurang maka akan berpengaruh pada pendapatan kamirdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh Wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKalau saya lihat sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung
pada kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi Tana Toraja adalah
petani serta banyak masyarakat Toraja yang bekerja di luar kota
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
81
Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh masyarakat Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoMenurut saya sebagai masyarakat Toraja sekaligus sebagai pemilik rental
mobil bergantung pada kunjungan wisatawan karena kapan wisatawan
kurang maka pendapatan kami pun berkurangrdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa yang bekerja di
travel agent dan yang memiliki rental mobil ekonominya tergantung pda
kunjungan wisatwan karena kapan wisatwan menurun maka pendapatan mereka
pun akan menurun
Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung pada
kunjungan wisatwan dan sebagian besar ekonominya tidak tergantung pada
kunjungan wisatwan karena banyak masyarakat Tana Toraja yang berprofesi
sebagai pelaut petani dan bekerja di luar kota kecuali Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Tana Toraja memang sebagian besar di dapatkan dari obyek wisata
D Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu
organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang
strategi dan program kerja Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor
kekuatan (Sterngths) merupakan situasi atau kondis yang merupakan kekuatan
dari organisasi atau program pada saat ini dan kelemahan (Weaknesses)
merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau
program pada saat ini Sementara analisis eksternal mencakup faktor peluang
82
(Opportunities) merupakan situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar
organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa
depandan tantangan (Threaths) merupakan situasi yang merupakan ancaman
bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi
organisasi di masa depan
Analisis SWOT merupakan suatu pekerjaan yang cukup berat karena
hanya dengan hal itu alternati-alternatif strategi dapat disusun Kegagalan
menganalisanya berarti gagal dalam mencari relasi dan titik temu antara
faktor-faktor strategi dalam lingkungan internal dan yang terdapat dalam
lingkungan eksternal sambil mencari hubungannya dengan misi tujuan dan
sasaran organisasi juga merupakan kegagalan dalam mempersiapkan suatu
keputusan strategi yang baik Pekerjaan ini tetap menjadi tugas pokok dari
kelompok koalisi eselon atas dan belum bisa didelegasikan kepada eselon bawah
Namun eselon bawah berperan dalam menyediakan data yang diperlukan untuk
mempertajam analisis SWOT Hanya dengan analisis SWOT keputusan
-keputusan strategi yang baik dapat dihasilkan seperti pertemuan antara
strengthsopportunities (SO) strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran suatu
perusahaan yaitu dengan menggunakan seluruh kekuatan dan memanfaatkan
peluang pertemuan antara strengthsthreats (ST) ini adalah strategi untuk
menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan dengan cara menghindari
ancaman pertemuan antara weaknessesopportunities (WO) strategi ini
diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara mengatasi
kelemahan-kelemahan yang dimiliki dan pertemuan antara weaknessestheats
83
(WT) strategi ini didasarkan pada kegiatan yang besrsifat defensif dan ditujukan
untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman
Analisis SWOT digunakan untuk merumuskan strategi melalui situasi
dengan mengidentifikasi kekuatan kelemahan peluang dan ancaman Dengan
analisis SWOT kita dapat memahamai apa dan bagaimana organisasi kita serta
bagaimana cara menggerakannya Penentuan strategi secara garis besar dalah
dengan memperhatikan kelemahan-kelmahan yang dimiliki organisasi kemudian
membuat konsolidasi internal agar dapat menghadapi tantangan dan meraih
peluang yang ada jika organisasi memiliki kekuatan yang besar maka dapat
merumuskan strategi dengan perencanaan matang SWOT dapat digunakan oleh
organisasi apa saja termasuk organisasi pemerintah seperti Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan di Kabupaten Tana Toraja
Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami
seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus menganalisis situasi untuk
mengetahui isu apa yang sedang terjadi dan memututuskan tindakan apa yang
harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah Menurut Boulton (dalam
Freddy Rangkuti 1997) proses untuk melaksanakan analisis suatu kasus Untuk
memahami secara keseluruhan informasi yang ada yaitu dengan cara memahami
secara detail semua informasi dan melakukan analisis secara numerik Setelah
mengetahui dan memahami berbagai informasi terkait faktor internal dan faktor
eksternal obyek wisata Tana Toraja berikut hasil analisis penulis
84
1) Comporative Advantage (strengthsopportunities ldquoSOrdquo )
Keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja ada berbagai macam
seperti keindahan alam yang dapat kita rasakan di obyek wisata Pango-pango
yang begitu sejuk indah dan menarik selain itu banyak di temui berbagai macam
tanaman unggul seperti kopi coklat markisa kacang tana jagung dan berbagai
macam sayuran serta dipenuhi rimbunan pohon pinus yang tak kalah indah yaitu
obyek wisata Buntu burake yang terletak diatas gunung diatas dapat kita rasakan
keindahannya seperti gunung-gunung yang indah dipandang batu-batu yang
tinggi dan lonjong dan terdapat patung yesus setinggi 40 meter dan merupakan
patung yesus tertinggi kedua di dunia serta berbagai budaya yang juga tak kalah
uniknya seperti upacara rambu solorsquo (upacara kematian) dimana dalam upacara
tersebut di pertontonkan berbagai antraksi budaya seperti marsquobadong
(mengelilingi mayat) marsquopasonglorsquo (menurunkan mayat dari rumah) dan masih
banyak lagi upacara rambu tukarsquo (upacar syukuran) dan penguburan bayi dalam
pohon yang terdapat di obyek wisata baby grave sedangkan dari segi keunggulan
peluang yaitu agrowisata keunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi
tanaman sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango dilembah yang indah dan
perbukitan pegunungan yang mempesona selain itu juga terdapat berbagai
macam bisnis contohnya pembangunan hotel restaurant menjual aksesoris
Toraja menjual makanan minuman khas Toraja dan lain-lain sebagainya Itulah
beberapa macam keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja yang
menjadikan Tana Toraja di kenal baik lokal maupun mancanegara
85
2) Mobilization (strengthsthreats ldquoSTrdquo )
Tana Toraja memiliki berbagai macam kekuatan seperti yang saya jelaskan
diatas namun berbagai ancaman pun dari luar seperti penetrasi budaya luar dan
ketergantungan ekonomi Namun pihak terkait Tana Toraja mengatasi ancaman
dari dengan cara melakukan penambahan obyek wisata baru seperti
pembangunan wisata religi Buntu burake yang terletak diatas gunung dimana
diatas gunung tersebut di bangun patung yesus tertinggi kedua di dunia dengan
ketinggian 40 meter dan pihak terkait juga merencanakan menambah wisata agro
dan membangun kunjungan khusus seperti panjat tebing Hal ini dilakukan untuk
memperluanak ancaman dari luar dan kalau mungkin ancaman yang ada dapat di
jadikan peluang Inilah salah satu strategi pihak terkait Tana Toraja dalam
memanimalisir anccaman yang ada dengan memanfaatkan kekuatan yang ada
3) Investmentdivestment (weaknessesopportunities ldquoWOrdquo )
Obyek wisata Tana Toraja memiliki berbagai kekuatan namun juga
memiliki berbagai kelemahan contohnya dari segi infrastruktur jalan yang belum
optimal masih banyak jalan menuju obyek wisata yang masih rusak pihak terkait
berkeinginan besar untuk melakukan perbaikan kesemua jalan menuju obyek
wisata namun terkendala dengan dana yang masih minim Kelemahan yang ada
tentu berdampak negatif terhadap peluang yang ada karena kapan wisatawan
menurun maka pendapatan sebagian masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) otomatis akan menurun pihak terkait berencana akan membuat
penambahan wisata agro dan berusaha melakukan perbaikan jalan dan
menyediakan tim khusus pada semua obyek wisata Tana Toraja
86
4) Damage control (weaknessesthreats ldquoWTrdquo )
Damage control atau kerusakan pengendalian dimana obyek wisata Tana
Toraja dihadapkan pada hal tersebut kekuatan dan ancaman ketemu pihak terkait
Tana Toraja mengatasi hal ini dengan sedikit demi sedikit membenahi kelemahan
yang ada seperti kebersihan di obyek wisata dimana sebagian obyek wisata sudah
disiapkan tim khusus kebersihan dan sebagian sudah disediakan tempat sampah
serta jalan menuju obyek wisata sebagian sudah bagus Tana Toraja dihadapkan
pada hal itu tapi tidak berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena obyek
wisata Tana Toraja memiliki kekuatan yang luar biasa sehingga wisatwan sangat
tertarik Tapi meski demikian kunjungan wisatwan tidak menurun tapi hal itu
berpengaruh pada pencapaian DMO dimana Tana Toraja tahun ini tidak termasuk
10 besar DMO karena pengelolaan dari segi infrastruktur jalan yang belum
optimal dan kebersihan kurang terjaga dilokasi obyek wisata karena penilaian
pencapaian DMO diukur salah satunya adalah infrastruktur dan kebersihan
87
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Strategi Pemerintah dalam
Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata di Kabupaten
Tana Toraja maka dapat disimpulkan bahwa
1) Strengths atau kekuatan dapat dikatakan bahwa kekuatan yang dimiliki obyek
wisata masyarakat Tana Toraja dapat dikatakan sangat baik karena berbagai
kekuatan yang dimiliki budaya yang indah dan menarik dimana orang yang
meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan disimpan dirumah dalam
kamar yang sudah dihiasi dengan indah penyimpanan mayat dirumah ada yang
berminggu berbulan bertahun bahkan sampai puluhan tahun tergantung
kesiapan keluarga panorama alam yang sejuk dapat dirasakan di Buntu burake
dan di Pango-pango diatas dapat kita dapat melihat keindahan gunung dan
pada pagi hari kita terasa diatas awan serta kearifan lokal Tana Toraja yang
terus dilestarikan seperti acara rambu solorsquo (acara kematian) dan acara rambu
tukarsquo (acara sykururan) budaya ini ada sejak dulu sampai sekarang Hal
tersebutlah yang membuat Tana Toraja terkenal serta diminati wisatawan baik
lokal maupun mancanegara Sedangkan
2) Weaknesses atau kelemahan dapat disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur
jalan belum optimal karena masih ada beberapa jalan menuju obyek wisata
yang rusak berlubang berbatu-batu menanjak licin becek serta pendakian
yang cukup jauh dan jalannya tidak di cor juga terdapat jurang dipinggir jalan
88
yang tidak dipasangkan pagar jalan seprti obyek wisata yang ada di Buntu
burake Sangngallarsquo Sirope dan Tilanga Selain itu tentang kebersihan di
obyek wisata yang kurang terjaga banyak sampah yang berhamburan
karena tidak ada tempat sampah yang disediakan baursquo serta pondok-pondok
yang terdapat di obyek wisata penuh lumpur apalagi kalau musim hujan karena
wisatawan naik ke pondok memakai sandal tapi dari segi air yang ada di
Tilanga sangat jernih dengan adanya berbagai kelemahan ini dapat pula
disimpulkan bahwa dalam peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja
belum tecapai karena terdapat berbagai kelemahan yang ada
3) Opportumities atau peluang dari segi peluang dapat disimpulkan bahwa ada
beberapa peluang yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja seperti agrowisata
yang terdapat di Pango-pango dimana wisatawan bisa memetik sendiri buah
kopi selain itu juga dapat merasakan keindahan dan kesejukan dilokasi
tersebut dan berbagai bisnis lainnya dapat dikatakan sudah bagus karena
banyak masyarakat membuka usaha mulai dari menjual minuman makanan
dan aksesoris Toraja ditempat wisata membuka restaurant menjual kue khas
Toraja seperti deppa torirsquo dan baje membangun hotel membuka rental mobil
dan lain-lain sebagainya Dengan adanya peluang yang dimiliki dapat
dimanfaatkan dalam meningkatkan destinasi wisata selain itu peluang juga
dapat dimanfaatkan untuk memanimalisasi kelemahan dan ancaman yang ada
4) Threats atau ancaman dapat disimpulkan bahwa ada beberapa ancaman yang
ada seperti pnetrasi budaya luar seperti munculnya budaya yang lebih menarik
seperti di Wakatobi tapi dengan adanya budaya luar yang menarik tidak
89
berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena di dunia ini tidak akan ditemui
budaya seperti budaya Tana Toraja seperti upacara rambu solorsquo (acara
kematian) dan upacara rambu tukarsquo) acara syukuran Selain itu ketergantungan
ekonomi dimana sebagian masyarakat Tana Toraja perekonomiannya
tergantung pada kunjungan wisatawan misalnya yang membuka usaha rental
mobil hotel kapan wisatawan berkurang maka pendapatan mereka pun kurang
selain itu Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun akan menurun begitupun
sebaliknya Dengan adanya berbagai ancaman ini membahayakan dalam
peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja contohnya saja sudah banyak
budaya yang bagus seperti Wakatobi
B Saran
1 Diharapkan pemerintah dapat menjaga dan mengelolah dengan baik berbagai
kekuatan yang dimiliki agar kunjungan wisatawan semakin meningkat dari
tahun ke tahun
2 Diharapkan kepada pemerintah agar melakukan perbaikan jalan kesemua jalan
menuju obyek wisata yang masih rusak agar wisatawan yang datang tidak
merasa terganggu
3 Diharapkan dengan adanya berbagai peluang yang ada dapat dikelola
dengan baik oleh pihak terkait agar ancaman yang ada dapat dimanimalisasi
4 Pemerintah diharapkan dapat mengatasi berbagai ancaman yang ada dengan
cara salah satunya membuat Peraturan Daerah tentang Kearifan Lokal agar
Tana Toraja tetap jadi obyek wisata yang diminati berbagai wisatawan baik
wisatawan lokal maupun mancanegara
90
5 Diharapkan agar pemerintah membuat pagar jalan dipinggir jalan yang ada
jurangnya
6 Hendaknya pemerintah membuat tim khusus menjaga kebersihan di setiap
obyek wisata
7 Pemerintah perlu melakukan pelebaran jalan kesemua obyek wisata yang
lebarnya masih 1 lebih meter
91
DAFTAR PUSTAKA
AJ Muljadi 2012 Kepariwisataan dan Perjalanan Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
AM Sardiman 2007 Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta Raja
Grafindo Persada
Bonggasilomba Desy Bulawan 2011 Peran Pemerintah Daerah Dalam
Pengelolaan Sektor Pariwisata Di Kabupaten Toraja Utara
Skripsi Makassar Universitas Hasanuddin Makassar
Cangara Hafied 2004 Pengantar Ilmu Komunikasi Jakarta PT Raja
Grafindo Persada
Jones Charles O 1996 Pengantar Kebijakan Publik Jakarta PT Raja
Grafindo Persada
Labiran Malisa 2013 Analisis Penerimaan Daerah Dari Sektor Pariwisata Di
Kabupaten Tana Toraja Skripsi Makassar Univesrsitas Hasanuddin
Makassar
Marpaung Bahar 2002 Pengantar Pariwisata Bandung Alfabeta
Mustafa Delly 2013 Birokrasi Pemerintahan Bandung Alfabeta
Ndraha Taliziduhu 2003 Kybernlogi Jakarta Rineke Cipta
Norton P David 2004 Strategi Maps Converting Intangible Assets Into Tangible
Outcome Harvard Harvard Business School Publication Corporation
Pendit Nyoman S 2002 Ilmu Pariwisata Jakarta Pradnya Paramita
Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Nasional
2010 hingga 2025
Rangkuti Freddy 1997 Analisis SWOT Jakarta PT Gramedia Pusataka Utama
Republik Indonesia Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah
------------------------- Undang-Undang No 10 Tahun 2009 tentang
Kepariwisataan
92
Rewansyah Asnawi 2011 Reformasi Birokrasi Dalam Rangka Good
Governance Jakarta Yusaiantanas Prima
Salusu J 2000 Pengambilan Keputusan Strategi Jakarta Gramedia
Widisaran
----------- 1996 Pengambilan Strategi Jakarta Gramedia Widisaran
Sedarmayanti 2014 Manajemen Strategi Bandung Refika Aditama
Siagian Sondang P 1994 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta Bumi
Aksara
------------------------ 2011 Manajemen Stratejik Jakarta Bumi Aksara
Sugiyono 2008 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Usman Nurdin 2002 Konteks Implementasi Berbatas Kurikulum Jakarta PT
Raja Grafindo Persada
Wardhono Fitri Indra 2014 Kumpulan Artikel Terkait Destination Management
Organization diakses pada tanggal 8 januari 2016
(httpslidesharenetfitriwardhonokumpulan-artikel-terkait-dmo)
Zulfikar 2015 Strategi Pemerintah Dalam Penerimaan Adipura Di Kabupaten
Maros Skripsi Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
LAMPIRAN
2
Menurut Bruen dan Anderson (dalam Wardhono 2014) Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) sebagai sistem pengelolaan terpadu memiliki
fungsi sebagai economic driver communitymarketer industry coordinator quasi
publicrepresentative and builder of communicaty pride Secara ringkas
pemahaman tentang DMO dikategorikan sebagai kegiatan pembenahan dan
penataan pengembangan destinasi secara internal dan pengembangan pemasaran
secara eksternal
Angelo Presenza (dalam Wardhono 2014) menjelaskan bahwa ada tiga
komponen penting dalam Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) yaitu (a)
coordination tourism stakeholder merupakan inti sistem DMO komponen ini
menjadi kunci sukses karena menitik beratkan pada hubungan jejaring yang
membentuk sistem DMO (b) destination crisis management memberikan
pengawasan dari sistem dengan pelaksanaan dan pengelolaan mulai perencanaan
hingga implementasi program (c) destination marketing menjadi ujung tombak
dalam komponen DMO Dengan konsep diatas dapat ditegaskan bahwa DMO
merupakan salah satu konsep pengelolaan dalam sistem pengelolaan kawasan
berbasis kewilayahandaerah yang memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan
berbagai komponen secara internal dan eksternal koalisi dan kerjasama
(stakeholder) serta sistem pengelolaan pariwisata DMO secara esensi bertugas
dan bekerja di dalam entitas fabrikasi destinasi pariwisata dan bertanggung jawab
untuk mencapai pengembalian nilai investasi yang unggul pertumbuhan pasar
produk yang berkualitas merek yang berbeda serta manfaat bagi seluruh
(shareholders) DMO tidak memiliki pabrik tersebut tidak memperkerjakan
3
orang-orang di dalamnya dan bukan pula mengontrol proses pelaksanannya di
lapangan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) memiliki satu tujuan dan arahan
untuk mencapai pengelolaan dari sebuah destiniasi yaitu adanya sebuah
kelembagaan yang mengelola destinasi Hal ini ditentukan oleh kapasitas
pengembangan pertumbuhan aktivitas wisata saat ini yang merujuk pada tatanan
daur hidup destinasi dengan menyediakan informasi menyediakan sarana dan
prasarana yang baik dan arahan kepada wisatawan sehingga wisatawan
mendapatkan pengelaman yang terbaik saat berkunjung memberikan jaminan
kualitas berwisata kepada wisatawan dan dukungan regulasi terhadap pelaku
industri pariwisata lokal dan pada akhirnya mewujudkan sinergi antara kebutuhan
wisatawan pelaku industri pariwisata dan pemerintah
Penerapan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) harus diterjemahkan
secara konstektual sesuai kaidah yang berlaku berbasis lokalitas agar tidak
menimbulkan friksi perang kepentingan egosektoral serta tidak kontraproduktif
terhadap eksistensi fungsi kelembagaan yang sudah ada Sebagai konsep DMO
berperan menjadi katalisatormotivator dan (spirit) untuk menggerakkan seluruh
kontruksi dan entitas destinasi Prasyaratnya adalah komitmen dan tanggung
jawab Instrumen yang digunakan adalah melalui perencanaan sinergis koordinasi
konsistensi dalam implementasi dan audit dampak manfaat bagi masyarakat lokal
dan destinasi Baik-buruknya pengelolaan ini akan menentukan seberapa kuat
daya tarik suatu destinasi bagi pasar wisatawan pertumbuhan kerja lama kerja
4
besaran pengeluaran kunjungan berulang dan seberapa lama manfaat dan
keberlanjutannya (sustainability)
Pendekatan quality control quality assurance dan quality management
berfokus kepada pengendalian kualitas destinasi manajemen produk dan
pelayanan pada destinasi pariwisata serta peningkatan secara berkelanjutan
produk dan jasa kepariwisataan Fakta membuktikan bahwa destinasi pariwisata
yang dikelola dengan prinsip-prinsip keberlanjutan sangat efektif memberikan
keuntungan jangka panjang baik secara ekonomi sosial maupun ekologi Di
tingkat yang lebih praksis tata kelola destinasi pariwisata berbasis nilai
merupakan faktor determin dan strategis terhadap peningkatan daya saing
pariwisata Untuk itu diperlukan pola dan kiat berbagai perangkat manajemen
dalam pembangunan pariwisata termasuk tata kelola destinasi pariwisata
Kabupaten Tana Toraja ditetapkan oleh pemerintah Indonesia sebagai
salah satu dari 15 lokasi yang mendapatkan program Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Hal ini menjadi salah satu kebanggan terbesar Tana Toraja
karena dengan adanya DMO dapat dilakukan program pengembangan dan
pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan berbasiskan proses dimulai dari
perencanaan hingga oprasional dan pemantauan Program DMO akan terlaksana
dengan baik jika di tunjang dengan partisipasi aktif dari seleruh elemen
masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam maningkatkan kunjungan
wisatawan Kerja sama yang baik antara Pemerintah Daerah masyarakat dan
dinasinstansi terkait sangatlah perlu dibina secara terus menerus dan
berkesinambungan Agar kebersihan tempat wisata dan infrastruktur jalan tetap di
5
perhatikan dari itu perlu dukungan dan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi
agar kebersihan dan infrastruktur jalan dapat di atasi dan destinasi parawisata
dapat berjalan dengan baik Peran serta masyarakat sangatlah penting untuk
menjaga kebersihan lingkunga parawisata dan infrastruktur jalan Program
Destinasi Manajemen Organisasi tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah
Daerah dan DinasInstansi terkait saja melainkan juga seluruh elemen masyarakat
Keberhasilan suatu Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) bukan hanya
mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu
mengorganisir dari segi infrastruktur jalan dan kebersihan di obyek wisata Hal ini
berdasarkan pada pengamatan penulis bahwa DMO pariwisata di Tana Toraja
belum berjalan secara optimal karena masih banyaknya jalan yang rusak menuju
lokasi pariwisata serta kebersihan yang tidak terjaga di obyek wisata tentu hal ini
memberikan dampak yang negatif bagi wisatawan yang datang berkunjung
Sehubungan dengan pembahasan di latar belakang di atas penulis
mengangkat sebuah judul penelitian yakni strategi pemerintah dalam
implementasi programDestinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata
di Kabupaten Tana Toraja
B Rumusan Masalah
Terkait dengan pembahasan yang ada di latar belakang penulis
merumuskan masalahnya yaitu bagaimana strategi pemerintah dalam
peningkatan Destinasi ManajemenOrganisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten
Tana Toraja
6
C Tujuan Penelitian
Terkait dengan masalah yang ada di latar belakang penulis tertarik untuk
untuk mengetahui strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
D Kegunaan Penelitian
1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini di harapakan dapat memberikan manfaat secara teoritis
dalam mengetagui strategi pemerintah dalam implementasi program
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten Tana Toraja
sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran
2 Manfaat praktis
Menambah wawasan penulis mengenai strategi pemerintah dalam
peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) parawisata di Kabupaten
Tana Toraja untuk selanjutnya di jadikan sebagai acuan dalam bersikap dan
berperilaku juga dapat di jadikan sebagai bahan pertimbangan atau di
kembangkan lebih lanjut serta referensi terhadap penelitian yang sejenis
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Pengertian Strategi
Strategi adalah rencana jangka panjang diikuti tindakan yang ditujukan
untuk mencapai tujuan tertentu yang umumnya adalah kemenangan Asal kata
strategi turunan dari kata dalam bahasa Yunani strategos Strategi secara umum
adalah proses penentuan rencana pemimpin puncak berfokus pada tujuan jangka
panjang organisasi disertai penyusunan cara atau upaya bagaiamana agar dapat di
capai Sementara pengertian strategi secara khusus adalah tindakan yang bersifat
senangtiasa meningkat terus menerus di lakukan berdasarkan sudut pandang
tentang apa yang di harapkan pelanggan dimasa depan Strategi hampir sealalu
dimulai dari apa yang dapat terjadi bukan dimulai dari apa yang terjadi
Strategi pertama di kemukakan oleh Chandler (dalam Sedarmayanti 2014)
menyebutkan bahwa strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan
serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk
mencapai tujuan tersebuat Menurut David (2004) Defenisi strategi adalah cara
untuk mencapai tujuan jangka panjang Strategi bisnis bisa berupa perluasan
geografis diversifikasi akusisi pengmbangan produk penetrasi pasar
rasionalisasi karyawan divestasi likuidasi dan joint venture Dalam hal ini
terdapat dua karakteristik strategi yang sangat penting yakni pertama strategi
di rencanakan terlebih dahulu secara sadar dan sengaja mendahului berbagai
tindakan yang akan dilakukan berdasarkan strategi yang dibuat tersebut Kedua
strataegi kemudian dikembangkan dan diimplementasikan agar mencapai tujuan
8
Sedangkan menurut Hamel dan Prahalad (dalam Freddy Rangkuti 1995) strategi
merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus
menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan
oleh para pelanggan dimasa depan
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam perkembangannya
konsep mengenai strategi terus berkembang hal ini dapat ditunjukkan oleh
adanya perbedaan konsep mengenai strategi selama 30 tahun terakhir
Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep lain yang berkaitan
sangat menentukan suksesnya strategi dan konsep lain yang berkaitan sangat
menentukan suksesnya strategi yang disusun
1 Perumusan Strategi
Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke
depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi menetapkan
tujuan strategis dan keuangan perusahaan serta merancang strategi untuk
mencapai tujuan tersebut dalam langkah menyediakan costumer value terbaik
Menurut Sondang P Siagian (2011) salah satu langkah yang perlu digunakan
dalam merumuskan strategi adalah analisis ldquoSWOTrdquo dimana analisis SWOT
merupakan salah satu instrumen analisis yang ampuh apabila digunakan dengan
tepat Telah diketahui pula secara luas bahwa ldquoSWOTrdquo merupakan akronim
untuk kata kata ldquoStrengths rdquo (Kekuatan) ldquoWeaknesses (Kelemahan)
ldquoOportunities rdquo(Peluang) dan ldquoThreatsrdquo (Ancaman) Faktor kekuatan dan
kelemahan terdapat dalam tubuh suatu organisasi termasuk satuan bisnis tertentu
sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang
9
dihadapi oleh organisasi atau perusahaan atau satuan bisnis yang bersangkutan
Jika dikatakan bahwa analisis SWOT dapat merupakan instrumen yang ampuh
dalam melakukan analisis stratejik keampuhan tersebut terletak pada kemampuan
para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan
dan pemanfaatan peluang sehingga sekaligus perperan sebagai alat untuk
minimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh organisasi dan menekan
dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi Jika para penentu strategi
perusahaan mampu melakukan kedua hal tersebut dengan tepat biasanya upaya
untuk memilih dan menentukan strategi yang efektif membuahkan hasil yang
diharapkan Analisis SWOT dapat membantu merumuskan segaligus memetakan
persoalan secara internal dapat diidentifikasi apa saja yang menjadi kekuatan dan
kelemahan dalam waktu bersamaan secara eksternal dapat dirumuskan secara
seksama peluang dan ancaman apa saja yang dihadapi
a) Faktor-faktor berupa kekuatan yang dimaksud dengan faktor-faktor kekuatan
yang dimiliki oleh suatu perusahaan-termasuk satuan-satuan bisnis
didalamnya adalah antara lain kompetensi khusus yang terdapat dalam
organisasi yang berakibat pada pemikiran keunggulan komparatif oleh unit
usaha dipasaran
b) Faktor-faktor kelemahan jika orang berbicara tentang kelemahan yang
terdapat dalam tubuh suatu satuan bisnis yang dimaksud ialah keterbatasan
atau kekurangan dalam hal sumber keterampilan dan kemampuan yang
menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang
memuaskan
10
c) Faktor peluang defenisi sederhana tentang peluang ialah ldquoberbagai situasi
lingkungan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnisrdquo
d) Faktor ancaman pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian
peluang Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman ldquoadalah faktor-
faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnisrdquo Jika tdak
diatasi ancaman akan menjadi ldquoganjalanrdquo bagi satuan bisnis yang
bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun dimasa depan
Salah satu model analisis SWOT yang merupakan rangkuman dari
beberapa model adalah yang diperkenalkan oleh Kearns (dalam J Salusu 2000)
seperti pada diagram berikut ini
Faktor
Eksternal
Faktor
Internal
Opportunities
Threats
Strengths
Comparative Advantage
Mobilization
Weaknesses
InvesmentDivtesment
Damage Control
Gambar 1 Analisis SWOT
Diagram diatas menampilkan matriks enam kotak dua yang paling diatas
adalah kotak faktor eksternal yaitu peluang dan ancamantantangan sedangkan
dua kotak sebelah kiri adalah kotak faktor internal yaitu kekuatan-kekuatan dan
kelemahan-kelemahan organisasi Empat kotak lainnya A B C dan D
merupakan kotak isu-isu stratejik yang timbul sebagai hasil kontak antara faktor-
faktor eksternal dan faktor-faktor intrnal Keempat isu stratejik itu di beri nama
11
(a) comporative advantage (b) mobilization (c) investmentdivtesment dan (d)
damage control Apabila para pengambil keputusan telah melihat peluang yang
tersedia dan ternyata juga memiliki posisi internal yang kuat maka organisasi itu
menghadapi isu stratejik yang dapat disebut comporative advantage (keunggulan
komporatif) Dua elemen stratejik yang paling baik bertemu sehingga para
eksekutif tidak boleh membiarkannya hilang tetapi sebaliknya harus
memperkuatnya dengan berbagai perencanaan yang mampu mendukungnya
Sel A ini memberi kemungkinan bagi organisasi untuk berkembung lebih
cepat namun harus senantiasa waspada terhadap perubahan yang tidak menentu
dalam lingkungan Pertanyaannya adalah bagaiamana memanfaatkan kekuatan
yang ada untuk meningkatkan posisi kompetitifnya
Sel B yaitu isu stratejik mobilization adalah kotak interaksi dan pertemuan
antara ancamantantangan dari luar yang diidentifikasi oleh para pengambil
keputusan dengan kekuatan organisasi Di sini para eksekutif hendaknya berusaha
memobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk
memperlunak ancaman dari luar tersebut bahkan kalau mungkin dapat
mengubahnya sebagai peluang
Sel C tampil isu stratejik investmentdivestment yang memberi pilihan
bagi para eksekutif karena situasinya kabur Peluang yang tersedia sangat
meyakinkan tetapi tidak ada kemampuan organisasi untuk menggarapnya dan
memberikan reaksi positif Kalau dipaksakan bisa memakan biaya terlalu besar
sehingga merugikan organisasi Lebih baik tinggalkan dan serahkan kepada
organisasi lain yang mungkin memiliki posisi yang lebih baik Bisa juga para
12
eksekutif tidak berbuat apa-apa Haruskah organisasi menanam investasi untuk
memperkuat titik lemahnya sehingga mampuu mengubah dan memperbaiki posisi
kompetitifnya
Sel D adalah kotak paling lemah dari semua sel karena dapat membawa
bencana bagi organisasi paling tidak merugikan program-programnya Sudah
terancam dari luar lalu di hadapakan pada sumber daya yang sangat lemah
Strategi yang ditempuh ialah mengendalikan kerugian yang diderita sehingga
tidak separah dengan yang diperkirakan Hal itu dapat dilakukan dengan sedikit
membenahi sumber daya dengan harapan mampu memperkecil ancaman dari luar
tersebut Usaha itu diarahkan pada upaya mengalihkan kelemahan menjadi
kekuatan sungguh pun memakan waktu yang lama
2 Tujuan Strategi
Tujuan Stratejik adalah kunci dari arah perubahan masa depan Ia
mengarahkan apa yang hendak dikejar diwaktu yang akan datang yaitu dalam
jangka waktu sekian sekitar tiga sampai lima tahun Arahan itu harus jelas dan
tegas bagi keseluruhan organisasi oleh sebab itu sering juga dikatakan bahwa
tujuan stratejik merupakan planning umbrella (payung perencanaan) dalam
mengintegrasikan usaha dari semua unit kerja dan personil kedalam suatu
kegiatan menyeluruh dan menyatu dari suatu organisasi Untuk dapat melakukan
itu tujuan stratejik harus lebih tajam daripada misi tetapi masih cukup luas untuk
dapat mendorong lahirnya kreatifitas dan inofasi bagi semua unit kerja (Koteen
1991) Dengan tegas Koteen (dalam J Salusu 2000) mengatakan bahwa apabila
tujuan stratejik berjalan dengan baik maka kenyataan itu sudah merupakan ldquokunci
13
keunggulan dan kesuksesanrdquo sebab arahannya jelas yaitu untuk mendapatkan
manfaat terbesar dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia Juga membantu
menciptakan kondisi yang mendorong pertumbuhan dan kemajuan organization
secara prakmatis tujuan stratejik adalah kinci menuju kelangsungan hidup
organisasi ini berarti pada saat-saat yang kritis ia harus memusatkan perhatian
segera jelas dan bahkan agresif terhadapa hal-hal yang memerlukan perubahan
hal ini dimaksudkan menanggulangi situasi yang bisa mengancam organisasi yang
dapat mempengaruhi stabilitas keuangan dan kelanjutan hidup organisasi
3 Inisiatif Strategi
Inisiatif strategi pada dasarnya menjelaskan maksud dan rangkuman dari
tindakan-tindakan yang akan dilancarkan untuk mencapai tujuan strategi
Didalamnya sudah tercakup strategi yang akan dipakai untuk mencapai hasilakhir
yang diinginkan Inisiatif strategi biasanya lahir setelah ditemukan implikasi-
implikasi strategi dari kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan
ancaman dari lingkungan eksternal Biasanya juga inisiatif strategi itu muncul
dengan cara informal dari eksekutif kepala atau bahkan dari anggota staf
organisasi
Setiap inisiatif strategi dari mana pun sumbernya perlu digarap secara
sistematis Tetapi perlu diketahui bahwa inisiatif strategi yang harus dijelaskan di
depan publik walaupun publik itu terbatas Para pengambil keputusan startegi
termasuk para pelaksana perlu mengetahui mengapa inisiatif itu ditampilkan dan
hasil apa serta keuntungan-keuntungan apa yang akan dinikmati andaikata inisiatif
itu dilaksanakan Tegasnya inisiatif strategi mengungkapkan langkah-langkah
14
penting yang perlu ditempuh untuk menghindari diri dari malapetaka eksternal
atau untuk mengejar peluang yang tersedia
4 Tingkat-Tingkat Strategi
Merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer Higgins (dalam
JSalusu 1996) menjelaskan adanya empat tingkatan
strategi keseluruhannya disebut Master Strategi yaitu
a) Enterprise strategy (Strategi perusahaan)
Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat setiap organisasi
mempunyai hubungan dengan masyarakat Masyarakat adalah kelompok
yang berada diluar organisasi yang tidak dapat dikontrol Didalam masyarakat
yang tidak terkendali itu ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti
kelompok penekan kelompok politik dan kelompok sosial lainnya Jadi
dalam strategi interprise terlihar relasi antara organisasi dan masyarakat luar
sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan
organisasi Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-
sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap
tuntutan dan kebutuhan masyarakat
b) Corporate strategy (Strategi perusahaan)
Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi sehingga sering disebut Grand
Strategi yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasiPertanyaan
apa yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan
bisnis itu tidak semata-mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis tetapi juga
oleh setiap organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit
15
c) Business strategy (Strategi bisnis)
Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaiamana merebut pasaran di tengah
masyarakat Bagaimana menempatkan organisasi dihati para pengusaha para
pengusaha para donor dan sebagainya Semuanya ini dimaksudkan untuk
dapat memperoleh keuntungan-keuntungan stratejik yang sekaligus mampu
menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik
d) Functional strategy (Strategi fungsional)
Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya
strategi lain Ada tiga jenis strategi functional yaitu
(1) Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang
memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang
sehat antara lain yang berkaitan dengan keuangan pemasaran sumber
daya penelitian dan pengembangan
(2) Strategi functional manajemen mencakup fungsi-fungsi manajemen
fungsi manajemen terbagi 11 yaitu planning organizing implementing
conrolling staffing leading motivating communicating decision
making representing dan integrating
(3) Strategi isu stratejik fungsi utamanya adalah mengontrol lingkungan
baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum
diketahui atau yang selalu berubah
B Pemerintah Daerah
Pemerintah sebagai sebuah organisasi ditinjau dari sudut biological adalah
sebuah organisme yang hidup dan setiap organisme yang hidup mempunyai
16
bagian yang disebut Kepala (head) Sebuah tubuh manusia atau hewan yang
dikendalikan oleh kepalanya sebuah rumah tangga dikendalikan oleh kepala
keluarga Kepala dapat dianggap identik dengan pemerintah baik itu pemerintah
pusat pemerintah daerah maupun pemerintahan daerah dimana pemerintah pusat
adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan
Negara Republik Indonesia yang di bantu oleh Wakil Presiden dan Menteri-
Menteri Negara sedangkan Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai
unsur penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom dan Pemerintahan
Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah
KabupatenKota adalah BupatiWalikota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) KabupatenKota menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan
prinsip otonomi selaus-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia Sedangkan wewenang Pemerintahan Daerah yaitu (1)
mengajukan rancangan Pemerintah Daerah (PERDA) (2) menetapkan Peraturan
Daerah (PERDA) yang telah mendapat persetujuan bersama Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) (3) menetapkan peraturan Kepala Daerah dan keputusan
Kepala Daerah (4) mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang
sangat dibutuhkan oleh Daerah danatau masyarakat (5) melaksanakan wewenang
lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah)
Urusan-urusan Pemerintahan Daerah yaitu (a) urusan pemerintahan wajib
yang berkaitan dengan pelayanan dasar seperti pendidikan kesehatan pekerjaan
17
umum dan penataan ruang perumahan rakyat dan kawasan pemukiman
ketentraman ketertiban umum dan pelindungan masyarakat (b) urusan
pemerintahan yang wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar seperti
tenaga kerja pemberdayaan perempuan perlindungan anak pangan pertahanan
lingkungan hidup perhubungan komunikasi informatika pemberdayaan
masyarakat desa koperasi usaha kecil menengah administrasi kependudukan
dan pencatatan sipil (c) urusan pemerintahan pilihan seperti kelautan perikanan
pariwisata pertanian kehutanan energi sumber daya mineral perdagangan
perindustrian dan transmigrasi (Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah)
Pemerintah adalah proses penetapan janji dan legitimasi seorang pejabat
Negara Publik diukur dengan fakta sejauh mana ia menebar janji demikian
menurut Ndraha (2003) yang baik bersifat internal maupun kepada masyarakat
umum Sedangkan menurut Delly Mustafa (2013) mengemukakan bahwa
pemerintah adalah keseluruhan struktur lembaga dan unit-unit dalam Negara
yang bertugas untuk mengatur pelaksanaannya tugas-tugas pemerintahan Uraian
ringkas di atas menunjukkan bahwa (1) pemerintah dapat dianggap sebagai
suatu yang given ditakdirkan hadir dimana-mana dan merupakan bagian yang
integral sebuah sistem (2) pemerintah terbentuk secara evolusioner sebagai
produk penyesuaian diri manusia dengan perubahan lingkungan hidupnya agar ia
tetap survive (3) pemerintah terbentuk melalui revolusi penakluk atau
pernyataan (4) dapat juga dianggap sebagai produk manajemen pemerintahan
18
yang sengaja dibentuk berdasarkan kesepakatan warga masyarakat sebagai alat
(input) untuk mencapai tujuan dan misi tertentu
C Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah suatu bentuk strategis
dalam membangun pariwisata baik di Tingkat Lokal Regional maupun Nasional
DMO dapat pula merupakan struktur tata kelola destinasi pariwisata dimana
melibatkan bukan hanya stakeholder bahkan shareholder yang mampu
memberikan sharing pendapat bahkan sharing anggaran untuk memulai kegiatan-
kegiatan pariwisata Pengelolaan pariwisata di destinasi tertentu di Indonesia
masih jauh ketinggalan dibanding negara-negara lainnya di Asia sehingga
pariwisata di Negara kita masih jauh ketinggalan dari sistem pengelolaannya
Adapun visi dan misi Toraja DMO didirikan pada tanggal 3 Mei 2012 dengan
dua fokus utama yaitu
1) Peningkatan kapasitas untuk masyarakat dan pelaku bisnis pariwisata
lokal
2) Pengorganisasian pencarian dan pengembangan objek pariwisata fasilitas
serta peningkatan aksebilitas ke Toraja
Di bawah koordinas pemerintah setempat (Bupati Tana Toraja) struktur
organisasi Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terdiri Ketua Wakil
Ketua dan Komisi Komisi sarana dan prasarana Komisi sumber daya manusia
Komisi daya tarik wisata Komisi pemasaran dan promosi dan komisi
lingkungan Sedangkan anggota dari Toraja DMO terdiri dari perwakilan
pemerintah setempat (SKPD-BAPPEDA Dinas pariwisata Dinas Koperasi dan
19
Perdagangan dan sebagainya) asosiasi pariwisata (PHRI dan ASITA) dan ketua
Komunitas setempat (kelompok adat kelompok agama dan kelompok pemuda)
Saat ini Toraja Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) mensinergikan
upaya untuk menata kembali perannya diantara pemangku kepentingan pariwisata
di Toraja Anggota internal Toraja DMO mengemukakan ide untuk mengusulkan
Toraja DMO sebagai organisasi legal yang nantnya akan berfungsi sebagai
organisasi yang berkelanjutan sekaligus sebagai perwakilan resmi destinasi
pariwisata Toraja Melalui partisipasi aktif Toraja DMO menciptakan kembali
pencitraan untuk destinasi Toraja mempromosikan Toraja melalui partisipasi di
pameran travel di kancah Nasional maupun Internasional berkolaborasi dengan
pelaku usaha pariwisata lokal untuk mengorganisasi dan mengatur perjalanan
eduksi (untuk media dan operatortur) serta menetapkan standar kualitas untuk
pelaku usaha pariwisata lokal (akomodasi restaurant dan operatortur) dalam
rangka memenuhi layanan berstandar Internasional Tanggung jawab utama
berikutnya dari Toraja DMO adalah untuk meningkatkan kepercayaan diantara
pelaku usaha pariwisata dan pemangku kepentingan lokal Harapannya semoga
keberadaan Toraja DMO akan menambah manfaat untuk perekonomiani
masyarakat setempat Saat ini industri pariwisata hanya menduduki peringkat
sebagai pendapatan terbesar ketiga di Toraja Pemerintah Daerah Toraja dan
Toraja DMO bekerja bahu-membahu dan saling mendukung bagi
keberlangsungan industri pariwisata di Toraja
Pendekatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) akan lebih
memudahkan bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan pariwisata karena
20
akan dilakukan melalui tata kelola yang terpadu DMO akan melakukan tugas
koordinasi perencanaan pengendalian organisasi destinasi keberlanjutan dan
implementasi yang dilakukan secara inovatif dan sistemik dengan memanfaatkan
tehnologi informasi yang melibatkan tiga pilar penggerak pembangunan
pemerintah industri pariwisata dan masyarakat dengan tujuan untuk
meningkatkan tata kelola destinasi yang dikelola dengan pendekatan lokal namun
berskala internasinal
Alastair Morrison dalam Konferensi Nasional Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) di Jakarta Agustus (dalam wardhono 2014) menjelaskan
bahwa panduan DMO dimulai dari product development marketing riset
komunication community relations pengembangan sumber daya hingga
kemudian tahapan pengelolaan (governance) Adapun salah satu faktor
pendukung dalam meningkatkan DMO adalah rambu solo dimana rambu solo
adalah upacara adat kematian masyarakat Toraja yang bertujuan unttuk
menghormati dan menghantarkan arwah orang yang meninggal dunia menuju
alam roh yaitu kembali kepada keabadian bersama para leluhur mereka kesebuah
tempat peristirahatan Upacara ini sering juga disebut upacara penyempurnaan
kematian karena orang yang meninggal baru dianggap benar-benar meninggal
setelah seluruh proses upacara ini digenapi Jika belum maka orang yang
meninggal tersebut hanya dianggap sebagai orang yang sakit atau lemah sehingga
ia tetap diperlakukan seperti halnya orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur
dan disediakan makanan dam minuman bahkan selalu di ajak bicara
21
D Pariwisata
Pengertian pariwisata secara Etomoogi pariwista berasal dari dua kata
yaitu ldquoparirdquo yang berarti banyakberkeliling sedangkan pengertian wisata berarti
ldquopergirdquo Di dalam kamus besar Indonesia pariwisata adalah suatu kegiatan yang
berhubungan dengan perjalanan rekreasi sedangkan pengertian secara umum
pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara
waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain dengan
meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud
mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya tetapi semata-mata untuk
menikmati kegiatan pertamasyaan atau rekreasi untuk memenuhi keinginan yang
beraneka ragam
Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai
fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat pengusaha Pemerintah
dan Pemerintah Daerah (Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang
Kepariwisataan) Sedangkan menurut Muljadi 2012 pariwisata adalah suatu
aktivitas perubahan tempat tinggal sementara dari seseorang diluar tempat tinggal
sehari-hari dengan suatu alasan apapun selain melakukan kegiatan yang biasa
menghasilkan upah atau gaji
Istilah pariwisata ini mulai dipakai setelah tahun 1960 untuk mengganti
istilah bertamasya melancong atau piknik dan memberi pengertian yang
sederhana dan sempit yaitu bepergian ke suatu tempat yang tidak jauh untuk
sekedar bersantai Sedangkan dalam era saat ini alasan dan sifat perjalanan yang
dilakukan dalam kaitannya dengan mobilitas pergerakan manusia ini jauh lebih
22
luas Sehingga digunakan istilah pariwisata dimana pengertian pariwisata lebih
luas menyangkut persoalan-persoalan mobilitas pergerakan manusia dari suatu
tempat ke tempat lain dengan tujuan memperoleh nilai kegunaan bagi
pemanfaatan jasa pariwisata Dan bagi yang memanfaatkannya menerima suatu
nilai berupa pendapatan dari jasa pariwisata tersebut Oleh karena itu pariwisata
mengandung nilai ekonomi ynag tinggi bagi pemanfaatan jasa tersebut sebagai
komoditas ekonomi Suatu perjalan dianggap sebagai perjalanan wisata bila
memenuhi persyaratan yang diperlukan yaitu 1) bersifat sementara 2) bersifat
sukarela (voluntary) dalam arti tidak terjadi paksaan 3) tidak bekerja yang
bersifat menghasilkan upah ataupun bayaran Adapun penegrtian kepariwisatan
menurut Bahar dan Marpaung 2002 kepariwisataan adalah sebuah kegiatan yang
dilakukan untuk orang yang melakukan kegiatan perjalanan
Menurut Pendit (2002) terdapat beberapa jenis pariwisata yaitu
1) Wisata budaya ini dimaksudkan dengan perjalanan yang dilakukan atas dasar
keinginan unutk mempluas pandangan hidup seseorang dengan jalan
mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri
mempelajari keadaan rakyat kebiasaan dan adat istiadat mereka cara hidup
mereka budaya dan seni mereka Sering perjalanan seperti ini disatukan
dengan kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan budaya seperti
eksposisi seni (seni tari drama musik dan seni suara) atau kegiatan yang
bermotif kesejarahan dan sebagainya
2) Wisata kesehatan hal ini dimaksudkan dengan perjalanan seorang wisatawan
dengan tujuan untuk meninggalkan keadaan lingkungan tempat sehari-hari
23
dimana ia tinggal demi kepentingan beristirahat dalam arti jasmani dan rohani
dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas yang
mengandung mineral yang dapat menyembuhkan tempat yang mempunyai
iklim udara menyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas
kesehatan lainnya
3) Wisata olahraga Ini dimaksudkan dengan wisatawan yang melakukan
perjalanan dengan tujuan berolah raga atau menghadiri pesta olahraga di
suatu tempat atau suatu negara seperti Asian Games Olympiade Thomas
Cup Uber Cup dan lain-lain Olah raga lain yang tidak termasuk dalam pesta
olahraga atau games misalnya berburu memancing berenang dan berbagai
cabang olehraga di dalam air atau di pegunungan
4) Wisata komersial yang termasuk dalam wisata komersial ini adalah
mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial
seperti pameran industri pameran dagang dan sebagainya Pada mulanya
banyak orang berpendapat bahwa hal ini tidak dapat digolongkan dalam dunia
kepariwisataan dengan alasan bahwa kegiatan perjalanan untuk pameran atau
pekan raya ini hanya dilakukan oleh orang-orang yang khusus mempunyai
urusan bisnisTetapi dalam kenyataannya pada dewasa ini dimana pameran
atau pekan raya banyak dikunjungi oleh masyarakat kebanyakan dengan
tujuan ingin melihat yang membutuhkan fasilitas akomodasi dan transportasi
Disamping itu dalam pekan raya atau pameran biasanya dimeriahkan dengan
berbagai atraksi atau pertunjukan kesenian Itulah sebabnya wisata komersial
ini menjadi kenyataan yang sangat menarik dan menyebabkan kaum
24
pengusaha angkutan dan akomodasi membuat rancanganndashrancangan istimewa
untuk keperluan tersebut
5) Wisata politik jenis wisata ini meliputi perjalanan yang dilakuka untuk
mengunjungi atau mengambil bagian dalam peristiwa kegiatan politik
misalnya perayaan 17 Agustus di Jakarta Biasanya fasilitas akomodasi dan
transportasi serta berbagai atraksi diadakan secara meriah bagi para
pengunjung Disamping itu yang termasuk dalam kegiatan wisata politik
adalah peristiwa-peristiwa penting seperti konfrensi musyawarah kongres
yang selalu disertai dengan kegiatan darmawisata
6) Wisata sosial yang dimaksud dengan wisata ini adalah pengorganisasian suatu
perjalanan yang murah dan mudah untuk memberi kesempatan kepada
masyarakat ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan seperti misalnya
kaum buruh pemuda pelajar mahasiswa petani dan sebagainya Organisasi
ini berusaha untuk membantu mereka yang mempunyai kemampuan terbatas
dari segi finansial untuk dapat memanfaatkan waktu libur atau cuti sehingga
dapat menambah pengalaman dan memeperbaiki kesehatan jasmaniah dan
mental mereka
7) Wisata pertanian wisata pertanian ini adalah pengorganisasian perjalanan yang
dilakukan ke proyek- proyek pertanian perkebunan ladang pembibitan dan
sebagainya dimana wisatawan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan
untuk tujuan studi maupun untuk sekedar menikmati aneka macam tanaman
8) Wisata maritim (bahari) jenis wisata ini biasanya dikaitkan dengan kegiatan
oleh raga di air danau pantai teluk dan laut Misalnya memancing
25
berlayar menyelem sambil melakukan pemotretaan kompetisi berselancar
mendayung berkeliling melihat ndash lihat taman laut dengan pemandangan yang
indah
9) Wisata cagar alam untuk jenis wisata ini biasanya diselenggarakan oleh agen
atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan jalan
mengatur wisata ke tempat atau daerh cagar alam taman lindung hutan
daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh
undang-undang Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan
keindahan alam kesegaran hawa udara pegunungan keajaiban hidup
binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuhndashtumbuhan yang jarang
ditemukan di tempat lain
Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan di atas dapat diambil
suatu pengertian pariwisata adalah suatu kegiatan yang melibatkan orang-orang
yang melakukan perjalanan dengan tujuan untuk mendapatkan kenikmatan dan
memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu dalam kurun waktu tertentu dan bukan
mencari nafkah
E Kerangka Pikir
Program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) adalah program yang
diprakarsai oleh kementerian pariwisata dan Ekonomi kreatif Republik Indonesia
pada tahun 2010 Adapun indikator strategi dalam peningkatan DMO ada dua
yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan (2) faktor
eksternal yang meliputi peluang dan ancaman Jika indikator-indikator diatas
26
berjalan dengan baik maka keberhasilan DMO dapat tercapai Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada bagan sebagai berikut
Gambar 2 Kerangka Pikir
F Deskripsi Fokus
Penelitian ini di fokuskan pada strategi pemerintah dalam peningkatan
destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana Toraja Dengan
melalui indikator yaitu (1) faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan
(2) faktor eksternal yang meliputi peluang dan ancaman
G Deskripsi Fokus Penelitian
1 Strengths
Kekuatan atau (strengths) adalah kompotensi khusus yang terdapat dalam
organisasi yang berakibat pada pemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha
di pasaran dan setelah penulis melakukan observasi di lokasi obyek wisata Tana
Toraja penulis melihat ada berbagai macam kekuatan yang dimiliki obyek wisata
Tana Toraja seperti a) keindahan alam b) kearifan lokal c) ragam budaya
Strategi Dalam Peningkatan DMO
Faktor Internal
1 (Strengths) Kekuatan
2 (Weaknesses) Kelemahan
Faktor Eksternal
1 (Opportunities) Peluang
2 (Trheats) Aancaman
DMO tercapai
tercapai
27
2 Weaknesses
Kelemahan atau (weaknesses) adalah keterbatasan atau kekurangan yang
menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan
hal ini yang sekarang yang terjadi di Tana Toraja dimana dalam meningkatkan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) terkendala dengan berbagai macam
kekurangan seperti a) infrastuktur jalan yang belum optimal b) Kebersihan
kurang terjaga di lokasi obyek wisata
3 Oportunities
Peluang atau (opportunities) adalah berbagai situasi lingkungan yang
menguntungkan bagi suatu satuan bisnis dengan berbagai kekuatan yang dimiliki
obyek wisata Tana Toraja tentu memberikan dampak positif dalam meningkatkan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja seperti a)
agrowisata b) berbagai bisnis lainnya
4 Threats
Ancaman (threats) adalah lingkungan yang tidak menguntungkan suatu
satuan bisnis dengan berbagai kelemahan yang ada tentu akan berdampak negatif
dalam meningkatkan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana
Toraja seperti a) penetrasi budaya luar b) ketergantungan ekonomi
5 Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)
DMO adalah suatu bentuk strategis dalam membangun pariwisata baik
ditingkat lokal Regional maupun Nasional Keberhasilan suatu DMO bukan
hanya mengandalkan daya tarik yang bagus budaya yang menarik tetapi mampu
28
mengorganisir baik dari segi internal maupun eksternal sehingga DMO dapat
tercapai
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dua bulan di Kabupaten Tana Toraja setelah
seminar proposal dengan tujuan untuk mengetahui strategi pemerintah dalam
peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di Kabupaten Tana
Toraja
B Jenis dan Tipe Penelitian
1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis deskriptif kualitatif yaitu metode
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objektif tentang strategi
pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di
Kabupaten Tana Toraja
2 Tipe Penelitian
Tipe penelitian adalah penelitian fenomena logis yang suatu bentuk
penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang strategi
pemerintah dalam peningkatan destinasi manajemen organisasi pariwisata di
Kabupaten Tana Toraja
C Sumber Data
1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan atau
tempat penelitian sedangkan menurut Lofland bahwa sumber data utama dalam
penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan Kata-kata dan tindakan
30
merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau
mewawancarai oleh karena itu penulis menggunakan sumber dari informasi yang
terpilih
2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung tetapi ada
penelitian sebelumnya seperti dokumen buku-buku laporan peraturan-peraturan
pemerintah dan data yang bersifat informasi tertulis yang digunakan dalam
penelitian
D Informan Penelitian
Obyek utama penelitian ini ialah Strategi Pemerintah Dalam peningkatan
Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Parawisata Di Kabupaten Tana Toraja
Dimana yang dimaksud disini adalah orang yang diharapakan dapat memberikan
data secara obyektif netral dan dapat dipertanggung jawabkan Adapaun
informan dalam penelitian ini yakni sebagai berikut
Tabel 1 Target Informan Penelitian
No Informan Jumlah
1 Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten Tana
Toraja
1 Orang
2 Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten Tana
Toraja
1 Orang
3 Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata
Tana Toraja
1 Orang
4 Trevel Agent 1 Orang
5 Wisatawan 2 Orang
6 Masyarakat 3 Orang
Jumlah 9 Orang
31
E Teknik Pengumpulan Data
1 Wawancara
Dalam penelitian ini peneliti melakukan kegiatan wawancara terhadap
orang-orang yang terlibat langsung dalam proses implementasi program destinasi
manajemen organisasi Dalam melakukan wawancara yang pertama peneliti
wawancarai adalah Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata
Tana Toraja yang kedua Kepala Dinas Kebudayaan dan Priwisata Di Kabupaten
Tana Toraja yang ketiga Sekertaris Kebudayaan dan Pariwisata Di Kabupaten
Tana Toraja yang keempat travel agent yang kelima wisatawan dan yang
terakhir adalah masyarakat Dalam melakukan wawancara dengan informan yang
terkait peneliti sedikit mengalami kesulitan karena wisatawan dan masyarakat
jarang sekali ada yang mau di wawancarai sehingga peneliti banyak memakan
waktu dalam melakukan wawancara dengan masyarakat dan wisatawan
2 Observasi
Obyek dari pengamatan ini adalah tindakan dari pemerintah dalam proses
implementasi program destinasi manajemen organisasi Sebelum peneliti
mengangkat judul strategi pemerintah dalam peningkatan Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) pariwisata di Kabupaten Tana Toraja peneliti terlebih dulu
melakukan observasi dengan mendatangi beberapa obyek wisata yang ada di
Kabupaten Tana Toraja seperti wisata Buntu Burake Pango-pango dan lain-lain
sebagainya setelah peneliti menemukan masalah baru mengangkat judul tersebut
diatas dan setelah ujian seminar proposal peneliti turun lagi kelapangan untuk
melakukan penelitian peneliti melakukan observasi kedua dan masalahnya pun
32
masih sama yaitu infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan di obyek
wisata yang tidak terjaga
3 Dokumentasi
Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan melalui rekaman
kegiatan yaitu dengan cara melihat hal-hal penting selama penelitian berlangsung
Rekaman kegiatan tersebut antara lain berupa foto untuk memperoleh gambaran
visual kegiatan pemerintah dalam implementasi program destinasi manajemen
organisasi di kabupaten Tana Toraja Dalam melakukan penelitian peneliti
melakukan dokumentasi berupa foto-foto atau gambar dan melakukan rekaman
pada saat wawancara dengan informan berlangsung dengan menggunakan HP
Samsung serta arsip-arsip atau data yang di dapatkan dari Kantor Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja dan Kantor Badan Pusat Statistik (BPS)
Tana Toraja
F Teknik Analisis Data
Analisis data ialah langkah selanjutnya untuk mengelola data dimana data
yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk
menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil penelitian Dalam
model ini terdapat 3 (tiga) komponen pokok Menurut Miles dan Huberman
(dalam Sugiyono 2008) ketiga komponen tersebut yaitu
1) Data reduction (Reduksi data)
Data yang diperoleh dilapanagan jumlahnya cukup banyak untuk itu perlu di
catat secara teliti dan rinci Seperti telah dikemukakan makan lama peneliti
dilapangan maka jumlah data akan makin banyak kompleks dan rumit Untuk
33
itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data Mereduksi data
berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal
yang penting dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu
2) Data display (Penyajian data)
Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat bagan hubungan antar kategori dan sejenisnya
3) Conclusion drawingverification (Penarikan kesimpulan dan verifikasi)
Langkah ke tiga dalam penelitian kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasi Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnya Tetapi apabila data kesimpulan data yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid
dan konsisten saat penelitian kembali kelapangan mengumpulkan data maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel
G Pengabsahan Data
Keabsahan data sebagai usaha untuk memenuhi nilai kebenaran penelitian
yang berkaitan dengan fenomena judul tersebut maka paling tidak ada 3 (tiga)
teknik yang penulis gunakan yaitu
1) Teknik perpanjangan kehadiran penelitian dalam hal ini penulis
memperpanjang waktu di dalam mencari data di lapangan mengadakan
wawancara tidak hanya dilakukan satu kali tetapi peneliti dilakukan berulang
kaliberhari-hari berminggu-minggu bahkan berbulan- bulan Hal ini penulis
lakukan dengan tujuan untuk memperoleh data yang benar disamping itu
34
penulis juga mengadakan ceking data samapi mendapat data yang benar dan
dipertanggung jawabkan secara ilmiah Melakukan pengamatan secara terus-
menerus termasuk kegiatan pengecekan data melalui informan lain untuk
menanyakan kebenaran informasi tersebut dan data lain yang penting
2) Teknik triangulasi Menurut Sugiyono (2008) triangulasi diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai
waktu Lebih lanjut Sugiyono (2008) membagi tringulasi kedalam 3 macam
yaitu
(a) Triangulasi sumber
Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah di
peroleh melalui beberapa sumber Dalam hal ini peneliti melakukan
pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh melalui hasil
pengamatanwawancara dan dokumen-dokumen yang ada Kemudian
peneliti membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara dan
membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang ada
(b) Triangulasi teknik
Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber
yang sama dengan teknik yang berbeda Dalam hal ini data yang diperoleh
dengan wawancara lalu dicek dengan observasi dan dokumen Apabila
denga tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut Menghasilkan data
yang berbeda-beda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada
sumber data yang bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data
35
mana yang dianggap benar atau mungkin semuanya benar karena sudut
pandangnya berbeda-beda
(c) Triangulasi waktu
Waktu yang sering mempengaruhi kredibilitas data Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber
masih segar belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih
valid sehingga lebih kredibel Untuk itu dalam rangka pengujian
kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan
dengan wawancara observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi
yang berbeda Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda maka
dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian
datanya Triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil
penelitian dari tim peneliti lain yang diberi tugas melakukan pengumpulan
data
3) Teknik ketekunan pengamatan keabsahan data melalui ketekunan
pengamatan dalam peneletian ini di lakukan pada saat penelitian melakukan
observasi dilapangan Peneliti selalu berusaha untuk melakukan
pengamatan seteliti dan setekun mungkin berbagai informasi atau data
yang ada baik dianggap penting maupun kurang penting selalu dianalisis
secermat mungkin
36
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian
1 Letak Geografis
Kabupaten Tana Toraja adalah sebuah Kabupaten di Provensi Sulawesi
Selatan Indonesia Ibu kotanya adalah Makale Kabupaten Tana Toraja di bentuk
berdasarkan Undang-undan Nomor 28 Tahun 2008 tentang kabupaten Toraja di
mekarkanan menjadi 2 Kabupaten pada tanggal 26 November 2008 Kabupaten
Tana Toraja resmi di bagi menjadi Kabupaten Tana Toraja (dengan Ibu kota
Makale) dan Toraja Utara (dengan Ibu kota Rantepao) dengan Bupati bernama Ir
Nicodemus Biringkanae dan Wakilnya bernama Victor Datuan Batara SH yang
dilantik pada tanggal 17022016 di Kantor Gubernur Sulsel Jl Urip Sumoharjo
Kota Makassar
Kabupaten Tana Toraja terdapat hulu sungai yang merupakan salah satu
sungai terpanjang di Sulawesi Selatan yaitu sungai Sarsquodan membelah kota
Rantepao dan Kabupaten Tana Toraja Jarak Ibukota Kabupaten Tana Toraja
dengan Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan sekitar 331 km yang dapat ditempuh
lewat darat dan udara Lewat darat melewati Kabupaten Enrekang Kabupaten
Sidrap Kotamadya Pare-pare Kabupaten Barru Kabupaten Pangkep serta
Kabupaten Maros Dan lewat udara melalui Bandar udara Pongtiku yang berada di
Kecamatan Rantetayo Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu dari 23
kabupaten yang ada di Propinsi Sulawesi Selatan yang terletak diantara
37
2ordm20acutesampai 3ordm30acute Lintang Selatan dan 119ordm30acute sampai 120ordm10acute Bujur Timur
Batas-batas Kabupaten Tana Toraja adalah
1) Sebelah Utara Kabupaten Luwu dan Kabupaten Mamuju
2) Sebelah Timur Kabupaten Luwu
3) Sebelah Selatan Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Pinrang
4) Sebelah Barat Kabupaten Polma
Luas wilayah Kabupaten Tana Toraja tercatat 320577 km2 atau sekitar
5 dari luas Propinsi Sulawesi Selatan yang meliputi 19 sembilan belas
kecamatan Jumlah penduduk pada tahun 2014 berjumlah 289193 jiwa yang
terdiri dari 174604 jiwa laki-laki dan 114589 jiwa perempuan
2 Visi dan Misi Kabupaten Tana Toraja
a) Visi
Terwujudnya Pemerintahan yang kompeten mengelola pembangunan
menuju terciptanya masyarakat religius sejahtera berkeadilan sesuai karakteristik
ekologis sosial ekonomi dan budaya Tana Toraja
b) Misi
(1) Revitalisasi fungsi birokrasi dan meningkatkan kinerja tata kelola
pemerintahan dalam rangka efektifitas pelaksanaan pembangunan serta
distribusi layanan publik yang bersih transparan dan akuntabel
(2) Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan mutu
pendidikan dan layanan kesehatan Penguatan kapasitas peran institusi
keagamaan sosial kemasyarakatan kepemudaan dan perempuan melalui
pengendalian pertumbuhan penduduk serta pengendalian pertumbuhan
38
penduduk dalam rangka terciptanya ketahanan serta kesetiakawanan sosial
(3) Peningkatan ekonomi kerakyatan melalui pendayagunaan dan pengembangan
potensi sumber daya pertanian perkebunan peternakan dan perikanan serta
pengembangan usaha kecil menengah dengan mengandalkan partisipasi
seluruh elemen masyarakat dan dunia usaha dalam rangka peningkatan
kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan
(4) Mengoptimalkan pembangunan infrastruktur desa-kota untuk membuka
isolasi wilayah khususnya daerah terpencil guna mendukung kelancaran akses
layanan publik arus barang dan jasa pengembangan dan diversifikasi potensi
pariwisata serta berbagai potensi usaha produktif masyarakat
5) Menjadikan Tana Toraja sebagai kabupaten terdepan dalam pengembangan
program Gerakan Hijau (Go Green) serta pariwisata berbasis Budaya dan
Lingkungan (Eco-Culture Tourism) di Sulawesi Selatan
3 Keadaan Sosial
Keadaan sosial budaya masing-masing daerah tidaklah sama setiap daerah
memiliki corak adat-istiadat sendiri-sendiri begitu pula dengan kabupaten Tana
Toraja Berikut adalah keadaan sosial budaya kabupaten Tana Toraja
a) Kesehatan
Sampai tahun 2014 di Kabupaten Tana Toraja terdapat 2 rumah sakit
Sedangkan fasilitas kesehatanlain di Tana Toraja terdapat 21 puskesmas Dalam
pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) jumlah akseptor baru yang
terjaring pada tahun 2014 sebanyak 12799 orang Pada umumnya akseptor baru
tersebut memilihmenggunakan kontrasepsi Pil dan suntikan yakni masing-masing
39
5769orang dan 32864 orang Pada tahun 2009 akseptor aktif berjumlah
24536 orang
b) Pendidikan
Pembangunan bidang pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa Pembangunan sumber daya manusia (SDM) suatu negara akan
menentukan karakter dari pembangunan ekonomi dan social karena manusia
adalah pelaku aktif dari seluruh kegiatan tersebutDari tahun ke tahun partisipasi
seluruh masyarakat dalam dunia pendidikan di Tana Toraja semakin meningkat
hal ini berkaitan dengan berbagai program pendidikan yang dicanangkan
pemerintah untuk lebih meningkatkan kesempatan masyarakat untuk mengenyam
bangku pendidikan
Peningkatan partisipasi pendidikan untuk mencapai bangku pendidikan
tertentu harus diikuti dengan berbagai peningkatan penyediaan sarana fisik
pendidikan dan tenaga pendidik yang baik untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel berikut
40
Tabel 2 Jumlah Tingkat Pendidikan di Tana Toraja Tahun 20142015
No Tingkat pendidikan Jumlah Sekolah Jumlah Murid
1 TK 94 Buah 2547 Jiwa
2 SD 231 Buah 20773 Jiwa
3 SLTP 72 Buah 20139 Jwa
4 SMA 18 Buah 9 567 Jiwa
5 SMK 23 Buah 4896 Jiwa
6 Perguruan Tinggi 4 Buah 9527
Sumber Kabupaten Tana Toraja Dalam Angka 2014
c) Agama
Perkembangan pembangunan dibidang spiritual dapat dilihat dari besarnya
sarana peribadatan masing-masing agama Penduduk kabupaten Tana Toraja
mayoritas beragama Kristen baik protestan maupun Katolik tapi yang paling
banyak adalah Kristen Protestan Jadi kegiatan yang berhubungan dengan
kebudayaan setempat diwarnai oleh ajaran kekristenan Tempat peribadatan
agama Kristen yang terdiri dari Kristen Protestan dan Katolik pada tahun 2014
masing-masing berjumlah 695 dan 110 unit
Tabel 3 Jumlah Pemeluk Agama Di Kabupaten Tana Toraja
No Agama Jumlah
1 Kristen protestan 171138
2 Katolik 55020
3 Islam 34020
4 Hindhu 10015
5 Buddha 19
Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015
41
4 Keadaan Budaya dan Pariwisata
Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata
(DTW) di Sulawesi Selatan memiliki daya tarik yang cukup besar baik yang
bersifat budaya alam sejarah maupun buatan Berikut beberapa potensi wisata
yang dimiliki oleh Kabupaten Tana Toraja
a) Budaya
Kabupaten Tana Toraja memiliki kebudayaan yang dikenal dengan
kebudayaan ldquoaluktardquo merupakan salah satu kepercayaan yang diakui di dalam
masyarakat Tana Toraja seperti
(1) Upacara Rambu Solorsquo (acara kematian)
Rambu Solorsquo adalah upacara pemakaman secara adat yang mewajibkan
keluarga dari almarhum membuat sebuah upacara sebagai tanda penghormatan
terakhir dan menghantarkan arwah orang yang meninggal menuju nirwana
Menurut kepercayaan masyarakat Toraja orang yang meninggal baru dianggap
benar-benar meninggal jika upacara adat rambu solorsquo dilaksanakan Oleh sebab
itu jasad orang yang belum diupacarakan masih tetap diperlakukan seperti halnya
orang hidup yaitu dibaringkan di tempat tidur dan diberi hidangan makanan dan
minuman bahkan selalu diajak berbicara Upacara adat Rambu Solorsquo terdiri dari
beberapa rangkaian ritual diantaranya pembungkusan jenazah menghias peti
jenazah menurunkan jenazah ke lumbung untuk disemayamkan dan proses
pengusungan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir Selain itu dalam upacara
adat ini terdapat berbagai kegiatan budaya yang menarik yang dipertontonkan
antara lain 1) Marsquopasilaga tedong (Adu kerbau) upacara inilah yang menyedot
42
perhatian turis asing dan wisatawan lokal Kerbau adalah hewan yang dianggap
suci bagi suku Toraja dan Sisembarsquo atau Adu kaki 2) Tari-tarian yang berkaitan
dengan situs rambu solorsquo antara lain ParsquoBadong ParsquoDondi ParsquoRanding
ParsquoKatia Parsquopapanggan dan Passailo Sementara itu untuk seni musik antara lain
Parsquopompang Parsquodali-dali dan Unnosong Marsquotinggoro tedong (Pemotongan
kerbau dengan ciri khas masyarkat Toraja yaitu dengan menebas leher kerbau
dengan parang dilakukan dengan sekali tebas) Kerbau yang akan disembelih
biasanya akan ditempatkan pada sebuah batu yang disebut Simbuang Batu Jenis
kerbau yang terkenal dari Toraja adalah Tedong Bonga tedong bonga harganya
sangat tinggi hingga ratusan juta rupiah Rambu Solorsquo mencerminkan kehidupan
masyarakat Tana Toraja yang suka gotong royong memiliki strata sosial dan
menghormati orang tua
Gambar 3 Marsquorombongan (Penyambutan Tamu)
43
(2) Upacara Syukuran (Rambu Tukarsquo)
Upacara Rambu tukarsquo adalah upacara adat yang berhubungan dengan acara
syukuran di dalam upacara ini tak ada kesedihan yang ada hanya kegembiraan
Misalnya acara pernikahan syukuran panen dan peresmian rumah adattongkonan
yang baru atau yang selesai direnovasi menghadirkan semua rumpun keluarga
dari acara ini membuat ikatan kekeluargaan di Tana Toraja sangat kuat semua
upacara tersebut dikenal dengan nama MaBua Meroek atau Mangrara Banua
Sura Upacara ini menarik karena berbagai atraksi tarian dan nyanyian dari
kebudayaan Toraja yang unik Upacara Rambu Tukarsquo dilaksanakan sebelum
tengah hari di sebelah timur tongkonan Ini berbeda dengan Rambu solorsquo yang di
gelar tengah atau petang hari serta di adakan di sebelah barat tongkonan Sebagai
upacara kegembiraan Rambu Tukarsquo digelar mengiringi meningginya matahari
sedangkan Rambu Solorsquo untuk mengiringi terbenamnya matahari Untuk upacara
adat Rambu Tuka diikuti oleh seni tari seperti Pa Gellu Pa Boneballa Gellu
Tungga Ondo Samalele PaDao Bulan PaBurake Memanna Maluya PaTirra
Panimbong dan lain-lain Untuk seni musik yaitu Papompang PaBarrung
Papelle Musik dan seni tari yang ditampilkan pada upacara Rambu Solo tidak
boleh ditampilkan pada upacara Rambu tukarsquo
44
Gambar 4 Marsquogellursquo (Tari-tarian)
(3) Rumah Tongkonan
Tongkonan adalah rumah tradisional Toraja yang berdiri diatas tumpukan
kayu dan dishiasi dengan ukiran berwarnah merah hitam dan kuning Kata
tongkonan berasal dari bahasa Toraja tongkon (duduk) Tongkonan merupakan
pusat kehidupan sosial suku Toraja ritual yang berhubungan dengan tongkonan
sangatlah penting dalam kehidupan spiritual suku Toraja oleh karena itu semua
anggota keluarga diharuskan ikut serta karena tongkonan melambangkan
hubungan mereka dengan leluhur mereka Pembangunan tongkonan adalah
pekerjaan yang melelahkan dan biasanya dilakukan dengan bantuan keluarga
besar ada 3 jenis tongkonan yaitu 1) Tongkonan layuk adalah tempat menyusun
aturan aturan sosial keagamaan 2) Tongkoan pekaindoran (pekamberan atau
kaparengngesan) adalah berfungsi sebagai temapt pengurus atau pengatur
pemrintahan adat 3) Tongkonan batu arsquoriri adalah berfungsi sebagai tongkonan
penunjang yang mengatur dan membina persatuan keluarga serta membina
warisan
45
Gambar 5 Rumah Tongkonan Tana Toraja
b) Pariwisata
Tana Toraja terkenal akan obyek wisatanya yang sangat indah dan
menarik sehingga diminati para wisatawan Pada tahun 2012 Tana Toraja
mendapatkan program Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) pada saat itu
juga kunjungan wisatwan semakin tahun semakin meningkat untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4 Jumlah Kunjungan Wiatawan Tahun Tana Toraja 2012 SD 2016
No
Tahun
Jumlah Wisatawan
Wisnus Wisman
Total
1 2012 20836 13532 34368
2 2013 42319 19324 61643
3 2014 60096 20167 80236
4 2015 82767 15731 98498
5 2016 55037 19491 74528
Sumber Kantor Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja
Tana Toraja memiliki berbagai tempat obyek wisata berikut nama-nama
obyek wisata Tana Toraja
46
(1) Obyek Wisata Lemo
Merupakan sebuah kuburan yang dibuat di bukit batu Bukit ini dinamakan
Lemo karena bentuknya bulat menyerupai buah jeruk (limau) Untuk membuat
lubang ini diperlukan waktu 6 bulan hingga 1 tahun dengan biaya sekitar Rp 30
juta Di pemakaman Lemo terdapat mayat yang disimpan di udara terbuka di
tengah bebatuan yang curam Kompleks pemakaman ini merupakan perpaduan
antara kematian seni dan ritual
Gambar 6 Obyek Wisata Lemo
(2) Obyek Wisata Kambira Atau Baby Grave (Kuburan Bayi Di Dalam Pohon)
Obyek wisata satu ini sangat unik karena jenazah bayi yang sudah
meninggal dimasukkan ke batang pohon Mayat bayi lalu diletakkan ke dalam
dan ditutupi dengan serat pohon dari bahan pelepas enau (kulimbang ijuk) Usia
pohon sekitar 300 ada juga yang 10 tahun dan tersimpan puluhan jenazah bayi
berusia 0-7 tahun di dalamnya Saat ini pohon tempat menyimpan mayat bayi
tersebut sudah tidak digunakan lagi Namun pohon tersebut masih terlihat tegak
berdiri sehingga menjadi daya tarik yang banyak dikunjungi wisatawan lokal mau
pun mancanegara
47
Gambar 7 Obyek wisata Baby Grave
(Penguburan Bayi Dalam Pohon)
(3) Obyek Wisata Makularsquo
Makula terletak di Sangalla sekitar 24 kilometer sebelah selatan kota
Rantepao atau lima enam kilometer di sebelah barat kota Makale Tana Toraja
Terdapat tiga sumber air panas di Makularsquo yang letaknya saling berdekatan Di
sekitar mata air itu berdiri beberapa rumah peristirahatan Pengelolanya sengaja
menyediakan kolam-kolam untuk menampung air panas yang dialirkan dari
sumbernya
Gambar 8 Obyek Wisata Makularsquo (Tempat Permandian)
48
(4) Obyek Wisata Sirope
Obyek wisata Sirope terletak plusmn 6 km di Kecamatan Makale Utara dan 1
km dari jalan poros tempat ini merupakan pemakaman batu pahat di tebing-tebing
batu kapur erong (tempat pemakaman purba dari kayu) dengan beberapa patung-
patung Kompleks pemakaman ini merupakan milik dari kaum bangsawan di
sekitar wilayah Lion dan Tondok Iring
Gambar 9 Obyek Wisata Sirope (Tempat Penguburan)
(5) Obyek Wisata Tumbang Datu Beborsquo
Obyek wisata Tumbang Datu Beborsquo adalah salah satu perkampungan adat
terletak di Kecamatan Sangallarsquo Utara plusmn 7 km dari Makale di sini terdapat
banyak rumah adat tongkonan lokasi upacara adat mata air pemakaman purba
kuburan bayi di pohon benteng pertahanan purba dan lain-lain Masyarakat
masih sangat memegang teguh tradisi
49
Gambar 10 Obyek Wisata Tumbang Datu Bebo
(Rumah Adat Tana Toraja)
(6) Obyek Wisata Tilanga
Obyek wisata Tilanga merupakan kolam alami yang jauh dari hingar
bingar kota terbentuk pada batuan cadas yang dikelilingi pepohonan rimbun
lengkap dengan bunyi-bunyian alam Permandian alam Tilanga terletak di Desa
Sarira Kecamatan Makale Tana Toraja Sulsel jaraknya sekitar 15 kilometer
sebelah selatan Kota Rantepao atau 12 kilometer sebelah utara Kota Makale
Yang menarik dari obyek wisata ini belut berukuran selengan bagian bawah
orang dewasa berenang dengan bebasnya tapi belut-belut tersebut tidak boleh di
tangkap dan di bawah pulang karena penduduk yang tinggal disana
menganggapnya sebagai binatang yang sakral
50
Gambar 11 Obyek Wisata Tilanga (Tempat Permandian)
(7) Obyek Wisata Pango-pango
Obyek wisata Pango-pango merupakan obyek wisata alam yang berada di
atas puncak gunung dengan ketinggian 1600-1700 Mdpl serta terdapat rimbunan
pohon pinus obyek wisata Pango-pango menggabungkan 2 unsur tempat wisata
yaitu wisata alam dan agro wisata Wisata alam Pango-pango terletak sekitar 7
Km dari Kota Makale Kabupaten Tana Toraja
Gambar 12 Obyek Wisata Pango-pango (Wisata Alam)
51
(8) Obyek Wisata Buntu Burake
Obyek wisata Buntu Burake merupakan obyek wisata religi yang
diresmikan pada tanggal 31 agustus 2015 bertepatan hari ulang tahun Kabupaten
Tana Toraja Di atas puncak Buntu Burake terdapat patung Yesus setinggi 40
Meter dan merupakan patung Tuhan Yesus tetringgi kedua di dunia setelah
Christ the king di Polandia setinggi 525 Meter dan di urutan ketiga yaitu patung
Yesus di Rio de janeiro Brasil setinggi 32 Meter
Gambar 13 Obyek Wisata Buntu Burake (Wisata Religi)
4 Keadaan Penduduk
Salah satu modal dasar dalam melaksanakan pembangunan di suatu
daerah adalah sumber daya manusianya dalam hal ini adalah penduduk Apabila
penduduk tersebut diarahkan atau di bina sebagai tenaga kerja yang efektif maka
hal ini merupakan potensi yang sangat besar nilainya Sebaliknya apabila
penduduk tidak di bina atau diarahkan dengan baik sedangkan laju pertumbuhan
penduduk tidak terkendali maka peningkatan kesejahteraan penduduk tidak
52
merata maka hal ini akan mengganggu keamanan stabilitas nasional Penduduk
Kabupaten Tana Toraja berdasarkan hasil akhir tahun 2015 berjumlah 226160
jiwa yang tersebar di 19 Kecamatan yang berjenis kelamin laki-laki lebih
banyak dari penduduk yang berjenis kelamin perempuan lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut
Tabel 5 Jumlah Penduduk Tana Toraja
No Jenis Keleamin Jumlah
1 Laki-laki 114589
3 Perempuan 111623
Total 226160
Sumber Kantor BPS Tana Toraja Tahun 2015
B Karakterisitik Informan
Berikut ini dipaparkan Karakterisitik Informan umum meliputi jenis
kelamin umur pendidikan pekerjaan dan pendapatan
1) Karakterisitik Informan berdasarkan jenis kelamin
Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut jenis
kelamin ditunjukkan pada tabel dibawah ini
Tabel 6 Karakterisitik Informan Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase ()
1 Laki-laki 6 665
2 Perempuan 3 335
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret 2016
Data tabel diatas menunjukkan 6 orang informan berjenis laki-laki dengan
persentase (665) sedangkan yang berjenis perempuan 3 orang dengan
persentase (335) Hal ini menunjukkan dalam penelitian ini informan yang
berjenis laki-laki lebih banyak di banding informan yang berjenis kelamin
perempuan
53
2) Umur
Karakterisitik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut umur
ditunjukkan pada tabel dibawah ini
Tabel 7 Karakteristik Informan Berdasarkan Umur
No Klasifikasi Umur Frekuensi Presentase ()
1 30-49 5 66
2 40-49 2 22
3 50-59 2 22
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016
Pada tabel 7 diatas dapat di lihat dari 9 informan berdasarkan umur
menunjukkan bahwa umur yang mendominasi informan berada pada kisaran 30-
49 tahun dengan persentase (66) sedangkan pada kisaran umur 40-49 tahun
(22) dan umur 50-59 tahun (22) adalah merupakan kisaran yang paling kecil
3) Tingkat pendidikan
Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut tingkat
pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 8 Karakterisitik Informan Berdasarkan Pendidikan
No Klasifikasi Pendidikan Frekuensi Presentase ()
1 SD 0 0
2 SMP 0 0
3 SMA 2 222
4 DIII 2 222
5 SI 3 333
6 S2 2 222
Jumlah 9 100
Sumber olahan Data Primer Maret Tahun 2016
54
Pada tabel 8 diatas dapat dilihat dari 9 informan berdasarkan pendidikan
menunjukkan bahwa pendidikan yang mendominasi informan berada pada jenjang
S1 dengan persentase (333) selanjutnya pada jenjang SMAD111 dan S2
persentasenya sama yaitu (222)
4) Pekerjaan
Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut
pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 9 Karakteristik Informan Berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan Frekuensi Persentase
1 PNS 4 44
2 Swasta 2 22
3 Honorer 2 22
4 IRT 1 12
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016
Tabel 9 apat dilihar diatas dari 9 informan berdasrkan pekerjaan
menunjukkan bahwa pekerjaan dari informan lebih banyak yang PNS yaitu 4
orang dengan persentase (44) yang sedang adalah honorer dan swasta yaitu
dengan persentase (22) yang paling sedikit adalah IRT dengan persentase
hanya (12)
5) Pendapatan
Karakteristik informan yang menjadi subjek penelitian ini menurut
pendapatan dapat dilihat pada tabel berikut
55
Tabel 10 Karakteristik Informan Berdasarkan Pendapatan
No Pendapatan Frekuensi Persentase
1 500-700 ribu 2 25
2 1 ndash 2 juta 2 25
4 4-10 juta 5 50
Jumlah 9 100
Sumber Olahan Data Primer Maret Tahun 2016
Tabel diatas menunjukkan bahwa informan yang mempunyai pendapatan
paling banyak ada 5 orang yaitu dengan persentase (50) informan yang
berpendapatan menengah sebanyak 2 orang dengan persentase (25) sedangkan
informan yang berpendapatan paling sedikit ada 2 orang dengan persentase (25)
C Strategi Pemerintah dalam Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi
(DMO) Di Kabupaten Pariwisata Tana Toraja
Strategi yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata Tana Toraja adalah analisis SWOT
karena analisi SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan suatu
masalah proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal dan faktor
eksternal Untuk mengetahui apakah DMO pariwisata Tana Toraja sudah tercapai
atau belum dapat dilihat dari hasil wawancara di bawah ini
1 Faktor internal
Faktor internal terbagi atas dua yaitu faktor kekuatan yang meliputi
keindahan alam kearifan lokal dan ragam budaya sedangkan faktor kelemahan
meliputi infrastruktur jalan yang belum optimal dan kebersihan kurang terjaga
56
a) Kekuatan
Indikator pertama Kekuatan terdiri dari tiga sub variabel yaitu 1)
keindahan alam 2) kearifan lokal 3) ragam budaya Ketiga sub variabel akan
dijelaskan di bawah ini
(1) Keindahan alam
Sebuah keindahan alam sangat dibutuhkan dalam meningkatkan destinasi
pariwisata karena dengan adanya keindahan alam yang menarik dan sejuk akan
menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan Ketika ditanyakan tentang keindahan
alam berikut tanggapan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten
Tana Toraja
ldquoDari segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki panorama
alam yang sangat menarik dan sejuk pada saat kita memasuki kawasan
obyek wisata yang ada di Pango-pango kita dapat rasakan kesejukan di
alam bebas Sekitar wilayah Pango-pango ini banyak ditanami berbagai
macam tanaman salah satunya produk unggulan seperti kopi coklat
markisa kacang tana dan jagung dan beragam sayuran selain itu juga di
penuhi rimbunan pohon pinus tak salah kalau obyek wisata yang satu ini
menjadi kunjungan favoritrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Hasil wawancara lainnya dengan Sekertaris Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoSalah satu yang menjadikan obyek wisata Tana Toraja diminati para
pelancong dunia baik wisata lokal maupun mancanegara adalah panorama
alamnya yang sangat bagus dan indah karena letak obyek wisata terletak
diatas gunung diatas kita dapat melihat kota Makale Rantepao dan
sekitarnyardquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari
segi keindahan alam obyek wisata Tana Toraja memiliki beragam keindahan
misalnya panorama alam yang indah sejuk dan menarik serta dilokasi obyek
57
wisata banyak ditemui berbagai macam tanaman seperti kopi markisa jagung
kacang tanah dan rimbunan pohon pinus diatas juga kita dapat melihat kota
Makale Rantepao dan sekitarnya Terkait dengan keindahan alam obyek wisata
Tana Toraja lebih lanjut Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoObyek wisata yang ada di Tana Toraja dari segi keindahan memang
sangat menarik salah satunya di Buntu Burake disana kita dapat melihat
keindahan alamnya seperti gunung-gunung yang indah dipandang serta
batu-batu yang ada diokasi obyek wisata yang tak kalah uniknya batunya
yang tinggi dan lonjong serta terdapat patung yesus yang tertinggi kedua
di dunia pembangunan wisata religi ini tak lain untuk meningkatkan
destinasi wisatawan serta meminimalisir kelemahan dan ancaman yang
adardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Sementara penjelasan yang diberikan oleh Travel agent Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoMemang Tana Toraja Memiliki keindahan alam yang luar biasa tapi
keindahan alam yang ada di obyek wisata di Buntu Burake pada saat
musim hujan tidak dapat kita rasakan karena gelap ditutupi oleh awan
serta dilokasi obyek wisata sangat licin jadi lebih bagusnya datang
berkunjung pada saat musim kemaraurdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa
keindahan yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja memang sangat luar biasa
contohnya obyek wisata di Buntu Burake diatas kita dapat merasakan keindahan
alam seperti gunung-gunung yang indah batu-batunya yang unik karena tajam
panjang dan lonjong serta patung yesus yang tertinggi kedua di dunia tetapi
keindahan alamnya tidak dapat dirasakan pada saat hujan turun karena gelap
ditutupi oleh awan Terkait hal tersebut informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Toraja mengatakan bahwa
58
ldquoKeindahan alam obyek wisata yang ada di Toraja ini memang luar biasa
contohnya obyek wisata yang ada di Pango-pango kalau ingin berkunjung
bagusnya bermalam di pagi hari kita terasa diatas awan karena pada saat
sang matahari terbit di ufuk timur pemandangan menakjubkan lainnya
dapat kita saksikan Arak-arakan awan putih indah berada tepat di bawah
kita yang menyelimuti seluruh kota Makale dan sekitarnya dari atas
puncaknyardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara tanggapan informan selaku masyarakat kabupaten Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoKalau ingin melihat keindahan obyek wisata Tana Toraja yang ada di
Buntu Burake itu pada saat sore hari diatas kita akan merasakan kesejukan
serta keindahannya pada saat matahari akan terbenam cahayanya yang
kuning keemasan dihiasi dengan baluran putih awan yang berarak tak
beraturan pernak-pernik mutiara yang sedang menggantung di tengah
warna kuning sang mentarirdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat di katakan bahwa
keindahan obyek wisata Tana Toraja memang luar biasa apalagi pada pagi hari
dan sore hari pada saat matahari terbit di ufuk timur dan sore hari pada saat
matahari mau terbenam
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat
dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian pada indikator Strengths
(kekuatan) bahwa suatu satuan bisnis atau perusahaan harus memiliki keunggulan
komparatif oleh unit usaha di pasaran salah satunya seperti keindahan alam
dimana keindahan alam yang dimimiliki merupakan keunggulan dari obyek
wisata Tana Toraja dengan begitu pemerintah Tana Toraja dapat memanfaatkan
kekuatan dan peluang dalam meningkatkan destinasi serta dapat meminimalisir
berbagai kelemahan dan ancaman yang ada
59
(2) Kearifan lokal
Kearifan lokal adalah kepandaian dan strategi-strategi pengelolaan alam
semesta dalam menjaga keseimbangan ekologis yang sudah berabad-abad teruji
oleh berbagai bencana dan kendala serta keteledoran manusia Kearifan lokal
tidak hanya berhenti pada etika tetapi sampai pada norma dan tindakan dan
tingkah laku sehingga kearifan lokal dapat menjadi seperti religi yang
memedomani manusia dalam bersikap dan bertindak baik dalam konteks
kehidupan sehari-hari maupun menentukan peradaban manusia yang lebih jauh
Ketika ditanyakan tentang kearifan lokal berikut tanggapan informan selaku
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tana Toraja
ldquoKearifan lokal Tana Toraja dari segi adat sudah banyak mengalami
perubahan contohnya perbudakan dulunya budak di suruh-suruh misalnya
menumbuh padi kasi makan babi cuci piring dan lain lain-lain
sebagainya tapi sekarang itu sudah tidak berlaku tapi identitasnya sebagai
budak tidak akan hilang rdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Sementara tanggapan dari informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoSaat ini beberapa dari kebudayaan di Tana Toraja sudah tidak orisinil
lagi misalnya saja rumah adat toraja yaitu tongkonan dulu atap rumah
tongkonan itu terbuat dari kayu sehingga terlihat sangat unik namun
sekarang sudah ada yang menggunakan atap seng begitu juga dengan
lantainya yang dulunya masih menggunakan kayu sekarang sudah di cor
dan memakai keramik sehingga keindahan dan keunikannya berkurang rdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan di atas dapat di katakan bahwa kearifan
lokal Tana Toraja sudah mulai berkurang keasliannya dan keorisinalitasnya
karena beberapa adat Toraja sudah banyak mengalami perubahan misalnya
perbudakan yang tak lagi di suruh-suruh serta rumah adat tongkonan yang
60
dulunya menggunakan kayu sebagai lantainya tapi sekarang sudah banyak yang
cor dan menggunakan keramik sehingg keunikannya berkurang Sehubungan
dengan kearifan lokal Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Cluster
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKearifan lokal dari segi budaya sudah mulai memudar contohnya dalam
pesta rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya tamu atau keluarga
yang datang memakai baju bolong (baju hitam) naum sekarang sudah ada
yang tidak memakai baju hitam menurut saya ada baiknya pemerintah
membuat PERDA Tentang Kearifan Lokal agar budaya yang dimiliki tdak
mudah berubah dan memudarrdquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan tanggapan informan di atas maka dapat di analisa bahwa
dalam pelaksanaan upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana seharusnya
semua memakai baju hitam baik tamu maupun keluarga tapi kenyataannya sudah
ada yang tidak memakai baju bolong (baju hitam) maka dari itu Ketua DMO
Pariwisata Tana Toraja menyarankan agar pemerintah Tana Toraja mengeluarkan
Peraturan Daerah (PERDA) Tentang Kearifan Lokal agar kearifan lokal Tana
Toraja tetap terjaga dan tidak mudah memudar maupun berubah Sehubungan
dengan kearifan lokal Travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKearifan lokal dari segi baju sudah sangat bagus di mana dalam
melaksanakan upacara rambu tukarsquo (acara syukuran) misalnya acara
pernikahan dimana dalam pelaksaanaannya penerima tamu menggunkan
baju adat Toraja yaitu kandaura dan baju bodoh (baju indorsquo) dilengkapi
dengan aksesoris Tana Torajardquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara tanggapan dari wisatawan yang datang berkunjung ke Tana
Toraja mengatakan bahwa
ldquoberbicara mengenai kearifan lokal Tana Toraja dari segi budaya baik
budaya rambu solorsquo (acara kematian) dan budaya rambu tukarsquo (acara
syukuran) sangat orisinil karena budaya ini ada sejak dari dulu sampai
61
sekarang dan tidak mudah di pengaruhi oleh budaya luar karena
masyarakat Toraja sangat mengharagai budaya mereka dengan tetap
menjaga eksistensi kearifan lokal inilah sehingga Toraja dikenal baik
lokal maupun mancanegara serta budaya ini dijadikan budaya wisatardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara tanggapan dari masyarakat dikabupaten Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoMengenai kearifan lokal sudah banyak yang tidak orisinil lagi karena
upacara-upacara yang digelar di Toraja khususnya di Tana Toraja sudah
mulai berkurang atau sudah jarang di laksanakan seperti dalam syukuran
rumah tongkonan yang baru dan acara pesta panen biasanya digelar acara
sisembarsquo (adu kaki) sebagai ungkapan syukur Tapi saat ini kebanyakan
upacara yang digelar hanya rambu solorsquo (pesta kematian) dan rambu tukarsquo
( pesta pernikahan)rdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan beberapa informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa dari segi budaya rambu solorsquo dan rambu tukarsquo sangat orisinil
karena budaya itu masih dilestarikan sampai sekarangserta dalam pelaksanaan
rambu tukarsquo semua penerima tamu menggunakan baju adat Toraja dilengkapi
dengan aksesoris Toraja dan disisi lain ada juga yang sudah tidak orisinil lagi
karena berbagai upacara syukuran sudah mulai jarang dilaksanakan seperti
mangrara tongkonan dan acara pesta panen yang biasanya dilakukan acara
sisembarsquo
(3) Ragam budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit termasuk sistem agama dan politik adat
istiadat bahasa perkakas pakaian bangunan dan karya seni Sehubungan dengan
62
budaya berikut tanggapan informan selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
ldquoBudaya Tana Toraja merupakan warisan dunia dan dijadikan wisata
budaya dari berbagai budaya yang ada yang paling menarik adalah
upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana upacara rambu solorsquo
dulunya hanya dilakukan oleh bangsawan akan tetapi sekarang sudah
mulai bergeser siapa yang kaya itulah pestanya yang paling meriah meski
demikian dalam pelaksanaannya dilakukan berdasarkan stratifikasi sosial
ada tingkatan-tingkatannya seperti tanarsquo bulaan (kasta tertinggi) tanarsquo
bassi (kasta menengah) tanarsquo karurung ( kasta rendah) dan tanarsquo kua-kua
(sangat rendah)rdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dalam
pelaksanaan upacara rambu solorsquo yang dulunya hanya bisa dilakukan oleh orang
bangsawan tapi sekarang sudah mengalami pergeseran dimana orang yang kaya
itulah yang pestahnya lebih meriah tapi meski demikian tetap diukur berdasarkan
status sosialnya Sehubungan dengan budaya ini lebih lanjut Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan
ldquoSelain budaya rambu solorsquo Tana Toraja juga memiliki berbagai macam
budaya lainnya yang juga menarik salah satunya adalah penguburan bayi
yang ada di baby grave yang dikubur dalam pohon dimana 1 pohon
terdapat 10 mayat bayi di dalam maka tak heran kalau Tana Toraja
diminati oleh para pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun
mancanegarardquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Sementara tanggapan dari informan selaku Ketua Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoSelain budaya rambu solorsquo (acara kematian) ada juga budaya rambu tukarsquo
(acara syukuran) seperti acara pernikahan dimana dalam pelaksanaannya
diiringi dengan parsquogellu (tari-tarian) parsquopenawai (memaparkan asal usul
calon pengantin) dan dilaksanakan pada saat matahari mulai naik berbeda
dengan rambu tukarsquo yang dilakukan pada saat matahari mulai turun begitu
menariknya budaya Torajardquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
63
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
budaya Tana Toraja bukan hanya rambu solorsquo ada juga budaya penguburan bayi
dalam pohon dimana dalam 1 pohon terdapat 10 mayat bayi serta budaya lainnya
adalah budaya rambu tukarsquo seperti acara pernikahan yang dilksanakan pada saat
matahri mulai naik serta di iringi dengan parsquogellu dan marsquopenawai Terkait
dengan budaya tersebut travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoTana Toraja terkenal karena budayanya yang begitu menarik salah
satunya adalah ketika seorang bangsawan meninggal atau seorang yang
tak murni bangsawan biasanya tak langsung dikubur melainkan disimpan
di rumah berminggu-minggu berbulan-bulan bahkan puluhan tahun
tergantung kesiapan keluarga dan mereka memperlakukan mayat seperti
orang yang hidup dimana mayat disiapkan makanan dan minuman mayat
tersebut baru dianggap mati setelah selesai melakukan upacara rambu
solorsquo (acara kematian)rdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara tanggapan dari informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan
ldquoTidak salah kalau Tana Toraja diminati para wisatawan mancanegara
karena memang budaya Tana Toraja luar biasa seperti dalam pelaksanaan
upacara rambu solorsquo (acara kematian) dimana pemotongan kerbau dan
babi banyaknya hewan yang di potong tergantung kemampuan ekonomi
keluarga serta berbagai kegiatan budaya dipertontonkan seperti parsquosilaga
tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-tarian seperti parsquobadong
passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara marsquotinggoro tedong
(pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja yaitu dengan
menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas budaya
inilah yang menjadikan Tana Toraja dikenal baik nusantara maupun
mancanegarardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
ketika masyarakat Toraja meninggal biasanya tidak langsung dikubur melainkan
disimpan di atas rumah dan diperlakukan seperti orang yang hidup serta dalam
64
pelaksanaan rambu solorsquo dilakukan pemotongan kerbau dan babi banyaknya
pemotongan hewan tergantung dari keamampuan keluarga semakin banyak
hewan yang dipotong maka semakin tinggi pula status sosial seseorang
Sehubungan dengan budaya berikut tanggapan informan selaku masyarakat di
kabupaten Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBudaya masyarakat Toraja banyak orang menganggap tradisi yang
pemborosan karena besar biaya yang harus dikeluarkan untuk
penyelenggaraannya bahkan ada yang tertunda berbulan-bulan bahkan
bertahun-tahun karena harus mengumpulkan biaya bahkan ada yang
mengatakan orang Toraja mencari kekayaan untuk di pakai pada pesta
rambu solorsquo tapi bagi masyarakat Toraja berbicara pemakaman bukan
hanya tentang upacara status jumlah kerbau dan babi yang dipotong
tetapi juga soal malu (sirirsquo) dan hal inilah yang meneyebabkan upacara
rambu solorsquo terkait dengan tingkat stratifikasi sosialrdquo
(Wawancara AA 44 tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa bukan
soal pemborosan atau dengan kata orang Toraja mencari kekayaan hanya untuk
pesta rambu solorsquo tapi karena faktor malu karena upacara rambu solo terkait
dengan stratifikasi sosial Terkait dengan budaya berikut tanggapan masyarakat
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBudaya Tana Toraja memang terkenal akan keunikannya salah satu
budaya Toraja yang unik salah satunya yaitu pada saat orang yang murni
bangsawan maupun yang tidak murni bangsawan meninggal dunia pada
saat selesai dimandikan akan di make up dan apabila yang meninggal
adalah gadis akan dipakaikan baju seloyor kalau orang tua dipakaikan
baju bodoh (baju indorsquo) sedangkan kalau yang meninggal laki-laki baik
orang tua maupun remaja akan dipakakan jas dan dasi dan setelah itu
barulah dikasih masuk peti lalu disimpan dalam kamar dimana kamarnya
dihiasi begitu indah pada saat mau di pestakan akan dibuatkan peti baru
yang dihias sesuai stratifikasi sosialnyardquo
(Wawancara MT 38 Tahun 19032016)
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas maka dapat dikatakan bahawa
pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan
65
disimpan dirumah dalam kamar yang sudah dihiasi begitu indah dan petinya tidak
sembarang dihiasi melainkan sesuai stratifikasi sosialnya
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas dapat
dikatakan dari segi budaya Tana Toraja memang begitu menarik sehingga
dijadikan wisata budaya dimana pada saat orang Toraja meninggal tidak langsung
dimakamkan melainkan disimpan dirumah pelaksanaannya tergantung pada
kesiapan keluarga dalam pelaksanaannya banyak macam kegiatan budaya
dipertontonkan seperti parsquosilaga tedong (adu kerbau) adu kaki (sisembarsquo) tari-
tarian seperti parsquobadong passailorsquo serta pemotongan kerbau dengan cara
marsquotinggoro tedong (pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarakat Toraja
yaitu dengan menebas kerbau dengan parang dan dengan hanya sekali tebas
selain itu ada penguburan bayi dalam pohon dimana satu pohon terdapat sepuluh
mayat bayi didalam maka tak heran kalau Tana Toraja banyak diminati para
pelancong baik wisatawan lokal nusantara maupun mancanegara
b) Kelemahan
Indikator kedua kelemahan terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)
infrastruktur jalan yang belum optimal dan 2) kebersihan yang kurang tergaja di
lokasi obyek wisata
(1) Infrastruktur jalan yang belum optimal
Infrastruktur jalan yang belum optimal menuju obyek wisata tentu sangat
mengganggu dan membahyakan bagi wisatawan yang datang berkunjung Ketika
ditanyakan tentang infrastruktur jalan yang belum optimal Kepala Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata di Kabupaten Tana Toraja
66
ldquoObyek wisata yang ada di Tilanaga (tempat permandian) dari segi
infrastruktur jalannya sangat kecil berlubang disana sini jalanan naik
turun dan menanjak hal ini menjadi salah satu kendala dalam
meningkatkan destinasi kami selaku pihak terkait akan berusaha
mengatasi hal inirdquo
(wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Sementara hasil wawancara dengan informan selaku Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBerbicara tentang infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di
Tana Toraja memang sebagian sangat jelek misalnya jalan menuju obyek
wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan) sangat jelek berlubang
dan lebar jalan sekitar 1 meter lebih hal tersebut menjadi salah satu
kendala dalam peningkatan destinasirdquo
(Wawanacar LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
jalan menuju beberapa obyek wisata banyak yang rusak seperti jalan menuju
obyek wisata di Tilanga dan Sirope jalannya yang menanjak berlubang serta lebar
jalannya hanya 1 meter lebih Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum
optimal berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajamen
Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKeberhasilan DMO dapat dilihat salah satunya dengan infrastruktur jalan
kalau masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata maka DMO belum
tercapai seperti program DMO Tana Toraja belum optimal karena masih
banyak jalan menuju obyek wisata yang jelek contohnya jalan menuju
obyek wisata di Buntu burake pada saat kita memasuki gerbang jalannya
yang berbatu dan pendakian yang cukup jauh hal ini sanagat mengganggu
dan membahayakan bagi wisatawan kami selaku pihak terkait menyadari
hal ini serta berkeinginan besar untuk memperbaiki tapi kami terkendala
dengan dana yang masih minimrdquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
keberhasilan suatu DMO dapat dilihat dari infrastruktur jalan dan DMO Tana
Toraja belum tercapai karena masih ada jalan yang rusak menuju obyek wisata
67
salah satunya jalan menuju obyek wisata di Buntu burake jalannya yang berbatu
dan pendiakian yang cukup jauh Terkait dengan infrastruktur jalan yang belum
optimal berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan
bahwa
ldquojalan menuju obyek wisata tidak semuanya rusak sebagian sudah ada
yang bagus seperti jalan menuju obyek wisata yang ada di baby grave
jalannya sudah di aspal dan juga lebar sekitar 4 meterrdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Berdasrkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari
segi infrastruktur jalan menuju obyek wisata yang ada di Sirope sudah bagus
karena jalannya sudah di aspal dan juga lebar Terkait dengan infrastruktur jalan
yang belum optimal berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoJalan menuju obyek wisata Buntu burake sangat menakutkan dan
membahayakan bagi wisatawan dimana terdapat jurang dipinggir jalan
apalagi jalan menuju obyek wisata ini pada saat musim hujan sangat licin
saya berharap agar pemerintah membuatkan pagar jalanan dan melakukan
perbaikan jalan agar wisatawan sering datang berkunjungrdquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara hasil wawancara dengan informan selaku masyarakat Tana
Toraja mengatakan bahwa
ldquoMengenai infrastruktur jalan memang belum optimal karena masih
banyak jalan menuju obyek wisatai yang kurang bagus seperti jalan
menuju obyek wisata di Sangngallarsquo jalanya yang berlubang becek karena
digenangi air tapi dari segi lebarnya sudah lumayan sekitar 3 meterrdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa dari segi
infrastruktur jalan menuju obyek wisata di Tana Toraja belum optimal karena
68
masih banyak jalan menuju obyek wisata yang becek dan digenangi air pada saat
musim hujan serta terdapat jurang tidak dipasangkan pagar jalanan
Berdasarkan hasil wawancara dari berbagai informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur jalan di obyek wisata Tana Toraja
belum optimal karena masih banyak obyek wisata yang infrastruktur jalan rusak
dan belum memadai seperti berlubang berbatu licinterdapat jurang yang tidak di
pasangkan pagar jalan serta lebar jalan yang masih kecil sekitar 1 meter lebih
Dengan melihat kelemahan yang ada dapat dikatakan dalam meningkatkan DMO
Pariwisata Tana Toraja belum tercapai
(2) Kebersihan yang kurang terjaga di obyek wisata
Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran termasuk diantaranya
debu sampah dan bau dalam hal ini wisatawan lokal maupun wisatawan
mancanegara perlu menjaga kebersihan lingkunagan obyek wisata agar keindahan
obyek wista terlihat indah dan menarik Seperti wawancara yang dilakukan
dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoDari segi kebersihan saya rasa belum optimal karena masih banyak
obyek wisata yang ada di Tana Toraja yang kotor dan baursquo seperti yang
ada di Pango-pango di lokasi obyek wisata sangat baursquo karena banyak
wisatawan buang air kecil sembarangan termasuk wisatawan laki-laki hal
ini terjadi karena memang tidak ada wc di lokasi obyek wisata kami
selaku pihak terkait akan membuat wc di setiap obyek wisata yang ada di
Tana Toraja
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Bedasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dianalisa bahwa dari
segi kebersihan obyek wisata Tana Toraja belum optimal karena masih banyak
obyek wisata Tana Toraja yang kotor dan baursquo seprti obyek wisata di Pango-
pango dimana wisatawan buang air kecil sembarangan hal ini terjadi karena
69
belum adanya wc yang disediakan oleh pihak terkait Terkait dengan kebersihan
yang tidak terjaga di obyek wisata Tana Toraja lebih lanjut Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoKeindahan obyek wisata tergantung dari kebersihannya dan menurut
saya dari segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata saya rasa sudah
lumayan bagus seperti obyek wisata yang ada di baby grave dan obyek
wisata di Pango-pango itu sangat bersih karena memang ada tim khusus
untuk menjaga kebersihan lokasi wisata tersebutrdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa dari
segi kebersihan sampah di lokasi obyek wisata sudah bagus seperti obyek wisata
yang ada di baby grave dan obyek wisata di Pango-pango Terkait dengan
kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku Ketua
Destinasi Manajemen Organisasi Pariwisata (DMO) Cluster Tana Toriaja
mengatakan bahwa
ldquoKebersihan suatu DMO dapat dilihat salah satunya dengan
kebersihannya apabila obyek wisata masih ada yang kotor berarti dalam
pengelolaan DMO belum tercapai dan saya menyadari bahwa DMO Tana
Toraja belum tercapai karena masih ada obyek wisata di Tana Toraja yang
masih kotor seperti obyek wisata yang ada di Sirope (tempat penguburan)
kebersihannya kurang terjaga daun-daun yang jatuh dibiarkan
bertumpukan di lokasi obyek wisata sampah ada dimana-mana karena
wisatawan yang datang berkunjung membuang sampah sembarangan
(Wawancara LB 58 Tahun 15052016)
Sementara tanggapan lain dari salah satu informan selaku travel agent
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoMasih banyak obyek wisata di Tana Toraja yang masih kotor salah
satunya di obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian) yang
terletak dalam hutan dimana kolamnya banyak daun-daun yang terapung
di bawah karena di sekeliling kolam banyak pohon besar serta pohon-
pohon bambu yang menaungi air di permandian tapi dari segi airnya
sangat jernihrdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
70
Berdasarkan tanggapan dari informan diatas dapat dikatakan bahwa dari
segi kebersihan belum optimal karena masih banyak obyek wisata Tana Toraja
tidak terjaga kebersihannya seperti obyek wisata di sirope (tempat penguburan)
dimana dilokasi obyek wisata ini banyak sampah dan daun-daun yang jatuh
dibiarkan begitu saja dan obyek wisata yang ada di Tilanga (tempat permandian)
banyak daun-daun yang terapung di kolam karena banyak pohon-pohon besar dan
pohon bambu yang mengelilingi kolam tersebut Terkait dengan kebersihan yang
kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoDari segi kebersihan tangga di lokasi obyek wisata yang ada di Buntu
burake (wisata religi) Tana Toraja belum optimal karena tangganya
dipenuhi dengan tanahlumpur apalagi kalau musim hujan karena obyek
wisata ini ada 770 tangga yang di lewati baru sampai di patung Yesus
tertinggi di duniardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Berdasarkan penjelasan dari informan diatas dapat dikatakan kebersihan
dari segi tangga yang ada di obyek wisata Buntu burake belum optimal karena
tangganya banyak di penuhi dengan tanah apa lagi kalau musim hujan Terkait
dengan kebersihan yang kurang terjaga berikut tanggapan informan selaku
masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBerbicara mengenai kebersihan dari segi WC di obyek wisata yang ada di
Tilanga itu sudah bagus dan bersih karena bak dan lantainya menggunakan
keramik airnya juga sangat jernihrdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan diatas maka dapat
dikatakan bahwa dari segi kebersihan WC di obyek wisata yang ada di Tilanga
71
sudah bagus dan bersih airnya juga yang sangat jernih serta kebersihan bak
airnya sudah sangat bersih dan lantai baknya juga menggunakan keramik
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diatas maka
dapat disimpulkan bahwa keberhasilan suatu DMO dapat dilihat salah satunya
dengan kebersihan apabila masih ada obyek wisata yang masih kotor maka dapat
dikatakan dalam pengelolaan DMO Pariwisata Tana Toraja belum tercapai karena
masih banyak obyek wisata yang masih kotor meski demikian sudah ada juga
yang sudah bersih
2 Faktor eksternal
Faktor eksternal terbagi atas dua yaitu a) peluang meliputi agrowisata dan
berbagai bisnis b) ancaman meliputi penetrasi budaya luar dan ketergantungan
ekonomi
a) Peluang
Indikator ketiga Peluang yang terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)
agrowisata 2) berbagai bisnis Kedua sub variabel akan di jelaskan di bawah ini
(1) Agrowisata
Agrowisata merupakan peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja
Ketika ditanyakan tentang peluang agrowisata berikut tanggapan dari Kepala
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKeunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi dan tanaman
sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango di lembah yang indah dan
mempesona serta mengelilingi perkampungan tradisional yang didukung
bentukan geologibenteng alam dan perbukitan dan pegunungan yang
mempesona keunikan inilah yang menjadikan obyek agrowisata ini
banyak diminati para wisatawanrdquo (Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
72
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa keunikan
aggrowisata di tana Toraja adalah hamparan kebun kopi serta perbukitan dan
pegunungan yang mempesona Sehubungan dengan hal tersebut berikut
tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
mengatakan bahwa
ldquoAgrowisata Tana Toraja memang menarik dan sejuk keindahan dapat
kita rasakan pada saat kita memasuki kebun kopi jagung serta sayur-
sayuran yang begitu subur indah dipandang apalagi pada pagi harirdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Sementara hasil wawancara dengan Ketua Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Cluster Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoSebelumnya Tana Toraja hanya mengandalkan wisata budaya dan wisata
alam tapi sekarang sudah ada agrowisata yang ada di Pango-pango yang
banyak menarik wisatawan dan kami selaku pihak terkait merencanakan
penambahan lokasi obyek agrowisata agar kunjungan wisatawan semakin
meningkat hal ini dilakukan untuk meminimalisir kelemahan dan
ancaman yang adardquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan keterangan informan diatas dapat dikatakan bahwa
keindahan agrowisata di Tana Toraja dapat kita rasakan pada saat kita memasuki
kebun kopi dan sayur-sayuran di dalam kita merasakan kesejukan yang luar biasa
apalagi pada pagi hari serta pihak terkait akan berusaha mengembangkan obyek
agrowisata agar wisatawan semakin tertarik Terkait dengan hal tersebut berikut
tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoPemerintah Tana Toraja selalu mengingatkan masyarakat yang ada di
daerah Pango-pango agar selalu menjaga kelestarian lingkungan agar
wisata agro selalu diminati para wisatawan karena kedatangan wisatawan
membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat maupun
masyarakat sekitarnyardquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
73
Berdasarkan tanggapan informan diatas dapat dikatakan bahwa masyarakat
selalu diingatkan agar tetap menjaga kelestarian lingkungan disekitar obyek
agrowisata agar wisatawan semakin tertarik karena kunjungan wisatawan
membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat serta masyarakat
sekitarnya Sehubungan dengan agrowisata tersebut berikut tanggapan informan
selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoAgrowisata Tana Toraja memang memberikan peluang yang luar biasa
baik untuk masyarakat sendiri maupun untuk peningkatan destinasi obyek
wisata karena beberapa produk tanaman unggulan seperti kopi dan
markisa dimana wisatawan yang datang bisa memetik sendiri buah kopi
tentu dengan hal tersebut bisa memberikan kepuasan tersendiri bagi
wisatawan yang datangrdquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Sementara penjelasan lain dari salah satu informan selaku masyarakat
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoAgrowisata memang menjadi peluang dalam meningkatkan obyek wisata
dan meningkatkan perekonomian masyarakat saya harap agar pemerintah
menambah obyek agrowisata serta menambah tamanaman buah seperti
starawberry dan apel di obyek wisata di Pango-pango agar wisatawan
semakin tertarik untuk datang berkunjung ke Tana Toraja karena
agrowisata Tana Toraja baru ada satu dan perlu penambahan
pembangunan wisata agrordquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan keterangana informan diatas dapat dikatakan bahwa
agrowisata menjadi salah satu peluang bagi masyarakat Tana Toraja dalam
meningkatkan perekonomian dan diharpakan agar pemerintah menambah obyek
agrowisata serta menambah tanamanan buah strawberry dan apel di obyek wisata
Pango-pango agar wisatawan semakin tertarik untuk datang berkunjung
Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas dapat disimpulkan
bahwa agrowisata Tana Toraja menjadi peluang yang luar biasa bagi msyarakat
74
dalam meningkatkan ekonomi serta dalam peningkatan destinasi obyek wisata
keindahan serta kesejukan yang dimiliki menjadikan wisata agro ini diminati para
wisatawan
(2) Berbagai bisnis
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual yang menjual jasa atau barang
kepada pembeli atau konsumen ataupun bisnis lainnya untuk memperoleh laba
Ada tiga hal penting dalam bisnis yaitu menghasilkan barang dan jasa mencari
profit dan memaksimalkan kebutuhan konsumen Seperti wawancara yang
dilakukan dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja
mengatkan bahwa
ldquoBerbicara tentang obyek wisata Tana Toraja yang diminati para
wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara tentu muncul
berbagai peluang salah satunya adalah berbisnis seperti pembangunan
hotel dengan membangun hotel tentu membuka lowongan kerja bagi
masyarakat Toraja serta memberikan keuntungan yang besar bagi pemilik
hotelrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Berdasarkan keterangan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
salah satu peluang yang dibuka msyarakat Tana Toraja adalah pembangunan hotel
selain membuka lowongan kerja tentu juga memberikan keuntungan besar bagi
pemilik hotel Sehubungan dengan hal tersebut berikut tanggapan informan
selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan bahwa
ldquoBisnis merupakan salah satu peluang besar bagi masyarakat Tana Toraja
dengan adanya obyek wisata masyarakat dapat berbisnis misalnya
penjualan aksesoris Tana Toraja seperti kalung gantungan kunci gelang
dan lain-lain sebagainyardquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
75
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
dengan adanya obyek wisata yang ada di Tana Toraja membuka peluang salah
satunya adalah bisnis seperti menjual berbgai aksesoris Tana Toraja Terkait
dengan hal tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi
Manajemen Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoMasyarakat Tana Toraja dalam memanfaatkan peluang mereka membuka
berbagai macam bisnis salah satunya adalah membuka restaurant dan
menyediakan berbagai macam makanan dan minuman khas Tana Toraja
seperti parsquopeong (daging yang dimasak dalam bambu) sorsquokorsquo (beras ketan
yang dicampur dengan santan) sarabba dan lain-lain sebagainyardquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku travel agent
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoAda banyak bisnis yang di buka msyarakat Tana Toraja misalnya
penjualan kue khas Tana Toraja seperti deppa tori bajersquo serta bisnis
rental mobil dan sebagainya bisnis ini memberikan dampak positif selain
keuntungan yang didapatkan juga berbuat untuk bangsa dengan cara
membantu mengembangkan obyek wisatardquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
masyarakat Tana Toraja membuka berbagai macam bisnis dan memanfaatkan
betul peluang yang ada dengan mengharapkan keuntungan Terkait dengan hal
tersebut tanggapan informan selaku wisatawan yang datang berkunjung ke Tana
Toraja mengatakan bahwa
ldquoAdanya obyek wisata Tana Toraja yang begitu menarik dan diminati para
pelancong memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam
meningkatkan perekonomian dengan memanfaatkan peluang yang ada
misalnya berbisnis masyarakat membuka berbagai bisnis yang ada salah
satunya adalah bisnis rental mobilrdquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
76
Sementara penjelasan yang diberikan oleh informan selaku masyarakat
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBisnis memang menjadi peluang besar untuk masyarakat Tana Toraja
dalam meningkatkan perekonomian dalam memenuhi kebutuhan sehari-
hari misalnya bisnis kecil-kecilan seperti yang menjual makanan di lokasi
obyek wisata dengan hal itu wisatawan tidak usah repot-repot membawah
makanan karena banyak yang menjual makanan di lokasi obyek wisata
yang ada di Tana Torajardquo
(Wawancara AA 44 tahun 18032016)
Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas dapat
dikatakan sejalan dengan teori Sondang P Siagian (2011) bahwa dengan adanya
peluang yang dimiliki sebuah organisasi atau perusahaan dapat dimanfaatkan
untuk meningkatkan pendapatan serta dapat dimanfaatkan untuk meminimalisir
kelemahan dan ancaman yang ada dalam sebuah organisasi atau perusahaan
b) Ancaman
Indikator keempat ancaman terdiri dari dua sub variabel yaitu 1)
penetrasi budaya luar 2) ketergantungan ekonomi Kedua sub variabel akan di
jelaskan di bawah ini
(1) Penetrasi budaya luar
Penetrasi budaya luar merupakan ancaman karena adanya berbgai budaya
luar yang lebih menarik Ketika ditanyakan tentang penetrasi budaya luar berikut
tanggapan dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi budaya luar ini salah satu ancaman dalam peningkatan destinasi
pariwisata karena berbagai budaya yang menarik seperti budaya yang ada
di Wakatobi yang juga menarik kami selaku pihak terkait mengatasi
ancaman penetrasi budaya luar tersebut dengan memanfaatkan kekuatan
dan peluangrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
77
Sementara wawancara yang dilakukan dengan Sekertaris Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwaa
ldquoPenetrasi budaya luar memang jadi ancaman dalam meningkatkan
destinasi obyek wisata Tana Toraja karena berbagai budaya luar juga yang
menarik tapi saat ini puji syukur kunjungan wisatawan tidak menurun
karena kami selaku pihak terkait selalu mempromosikan keindahan dan
keunikan wisata alam wisata budaya dan agro wisata Tana Toraja baik
dalam negeri maupun luar negeri agar ancaman tidak berpengaruh pada
peningkatan destinasirdquo
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
penetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena banyak budaya
luar juga yang lebih menarik misalnya budaya bahari wakatobi tapi meski
muculnya budaya yang lebih menarik tidak mempangaruhi kunjungan wisatawan
karena pemerintah terkait selalu membangun obyek wisata yang baru dan selalu
melakukan promosi baik dalam negeri maupun luar negeri Terkait dengan hal
tersebut berikut tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen
Organisasi (DMO) Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi buadaya luar memang menjadi ancaman bagi Tana Toraja
karena berbagai budaya luar yang juga yang tak kalah uniknya seperti
budaya Bali serta berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi
contohnya pembuatan rumah tongkonan yang dulunya lantainya
menggunakan kayu serta tiangnya juga menggunakan kayu sehingga
terlihat sangat unik dan menarik tapi sekarang sudah ada yang
menggunakan keramik dan tiangnya sudah ada yang di cor sehingga
keunikan dan keindahannya berkurang hal seperti inilah yang ditakutkan
jangan sampai menjadi penghambat dalam peningkatan destinasi
wisatawan rdquo
(Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan penjelasan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
penetrasi budaya luar menjadi ancaman bagi peningkatan destinasi wisatawan
78
karena banyaknya budaya luar yang juga menarik seperti Bali serta budaya Tana
Toraja sudah tidak orisinil lagi sudah banyak yang mengalami perubahan
sehingga keindahan dan keunikannya sudah berkurang Terkait dengan penetrasi
budaya luat berikut tanggapan informan selaku travel agent Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi ancaman dari luar karena
berbagai budaya luar yang juga menarik tapi saat ini pemerintah Tana
Toraja menambah lokasi obyek wisata baru yang ada di Buntu burake
diatas terdapat patung yesus tertinggi di dunia obyek wisata yang satu ini
akan menambah kunjungan wisatawan ini juga merupakan strategi
pemerintah dalam meningkatkan destinasi wisatawan agar ancaman yang
ada dapat diatasi ldquo
( Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara hasil wawancara dengan wisiatawan yang datang berkunjung
ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoMenurut saya menegenai ancaman penetrasi budaya luar saya rasa
sampai sekarang tidak ada yang kalah menarik budaya Toraja seperti
upacara rambu solorsquo (acara kematian) serta dalam pelaksanaannya pun
diiringi berbagai kegiatan budaya misalnya parsquosilaga tedong (adu kerbau)
parsquobadong (tarian-tarian) dan lain-lain sebagainyardquo
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dikatakan bahwa
sampai saat ini tidak ada yang kalah unik dan menarik budaya Toraja seperti
upacara rambu solorsquo serta kegiatan budaya yang dipertontonkan yang juga sangat
menarik serta pemerintah Tana Toraja membangun lokasi obyek wisata yang
baru hal ini dilakukan agar berbagai ancaman dapat diatasi dengan memanfaatkan
peluang yang ada Terkait dengan penetrasi budaya luar berikut tanggapan
informan selaku masyarakat Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoPenetrasi budaya luar memang menjadi salah satu ancaman karena
berbagai budaya Tana Toraja tidak orisinil lagi banyak yang sudah
79
mengalami perubahan misalnya acara rambu tukarsquo (acara syukuran) salah
satunya adalah upacara pesta panen upacara ini jarang sekali dilakukan
bahkan beberapa daerah di Toraja tidak melakukan lagi upacara tersebut rdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa penetrasi budaya luar memang menjadi ancaman karena
beberapa budaya Tana Toraja tidak orisisnil lagi tapi meski demikian kunjungan
wisatawan ke Tana Toraja tidak mengalami penurunan karena pemerintah Tana
Toraja mengatasi hal tersebut dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang
(2) Ketergantungan ekonomi
Ketergantungan ekonomi adalah keadaan dimana kehidupan ekonomi
negara-negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi dari
kehidupan ekonomi seperti wawancara yang dilakukan dengan Kepala Dinas
Kebudayaan Dan Pariwisata Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKetergantungan ekonomi ini menjadi ancaman karena kapan kunjungan
wisatawan berkurang maka pendapatan masyarakat pun berkurang karena
sebagian besar masyarakat Toraja mendapatkan keuntungan dari
kunjungan wisatawanrdquo
(Wawancara JS 56 Tahun 12032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa
sebagian besar masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan karena kapan kunjungan wisatawan menurun maka pendapatan
masyarakat pun menurun Terkait dengan ketergantungan ekonomi tersebut
berikut tanggapan informan selaku Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoTidak semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada
kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi masyarakat Toraja
sekarang adalah pelautrdquo
80
(Wawancara LS 53 Tahun 14032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa tidak
semua masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan karena kebanyakan masyarakat Tana Toraja sekarang berprofesi
sebagai pelaut Sehubungan dengan hal ketergantungan ekonomi berikut
tanggapan informan selaku Ketua Destinasi Manajemen Organisasi (DMO)
Cluster Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoBerbicara mengenai masalah ketergantungan ekonomi sebagian memang
masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan seperti masyarakat yang bekerja di hotel karena 80 yang
menginap di hotel adalah wisatawan kapan wisatawan menurun maka
akan berpengaruh pada pendapatan masyarakat serta Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Tana Torajardquo (Wawancara LB 58 Tahun 15032016)
Berdasarkan tanggapan informan diatas maka dapat dianalisa bahwa
sebagian masyarakat Tana Toraja ekonominya tergantung pada kunjungan
wisatawan seprti yang bekerja di hotel kapan wisatawan menurun maka
pendapatan masyarakat pun menurun begitupun Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Tana Toraja Terkait dengan hal ketergantungan ekonomi berikut tanggapan
informan selaku travel agent Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoSaya akui memang sebagian masyarakat Toraja ekonominya tergantung
pada wisatawan contohnya saya sebagai travel agent kapan wisatawan
kurang maka akan berpengaruh pada pendapatan kamirdquo
(Wawancara MU 42 Tahun 16032016)
Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh Wisatawan yang datang
berkunjung ke Tana Toraja mengatakan bahwa
ldquoKalau saya lihat sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung
pada kunjungan wisatawan karena kebanyakan profesi Tana Toraja adalah
petani serta banyak masyarakat Toraja yang bekerja di luar kota
(Wawancara AN 32 Tahun 17032016)
81
Sementara penjelasan lain yang diberikan oleh masyarakat Tana Toraja
mengatakan bahwa
ldquoMenurut saya sebagai masyarakat Toraja sekaligus sebagai pemilik rental
mobil bergantung pada kunjungan wisatawan karena kapan wisatawan
kurang maka pendapatan kami pun berkurangrdquo
(Wawancara AA 44 Tahun 18032016)
Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa yang bekerja di
travel agent dan yang memiliki rental mobil ekonominya tergantung pda
kunjungan wisatwan karena kapan wisatwan menurun maka pendapatan mereka
pun akan menurun
Berdasarkan tanggapan dari beberapa informan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa sebagian kecilnya saja yang ekonominya tergantung pada
kunjungan wisatwan dan sebagian besar ekonominya tidak tergantung pada
kunjungan wisatwan karena banyak masyarakat Tana Toraja yang berprofesi
sebagai pelaut petani dan bekerja di luar kota kecuali Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Tana Toraja memang sebagian besar di dapatkan dari obyek wisata
D Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu
organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang
strategi dan program kerja Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor
kekuatan (Sterngths) merupakan situasi atau kondis yang merupakan kekuatan
dari organisasi atau program pada saat ini dan kelemahan (Weaknesses)
merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau
program pada saat ini Sementara analisis eksternal mencakup faktor peluang
82
(Opportunities) merupakan situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar
organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa
depandan tantangan (Threaths) merupakan situasi yang merupakan ancaman
bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi
organisasi di masa depan
Analisis SWOT merupakan suatu pekerjaan yang cukup berat karena
hanya dengan hal itu alternati-alternatif strategi dapat disusun Kegagalan
menganalisanya berarti gagal dalam mencari relasi dan titik temu antara
faktor-faktor strategi dalam lingkungan internal dan yang terdapat dalam
lingkungan eksternal sambil mencari hubungannya dengan misi tujuan dan
sasaran organisasi juga merupakan kegagalan dalam mempersiapkan suatu
keputusan strategi yang baik Pekerjaan ini tetap menjadi tugas pokok dari
kelompok koalisi eselon atas dan belum bisa didelegasikan kepada eselon bawah
Namun eselon bawah berperan dalam menyediakan data yang diperlukan untuk
mempertajam analisis SWOT Hanya dengan analisis SWOT keputusan
-keputusan strategi yang baik dapat dihasilkan seperti pertemuan antara
strengthsopportunities (SO) strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran suatu
perusahaan yaitu dengan menggunakan seluruh kekuatan dan memanfaatkan
peluang pertemuan antara strengthsthreats (ST) ini adalah strategi untuk
menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan dengan cara menghindari
ancaman pertemuan antara weaknessesopportunities (WO) strategi ini
diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara mengatasi
kelemahan-kelemahan yang dimiliki dan pertemuan antara weaknessestheats
83
(WT) strategi ini didasarkan pada kegiatan yang besrsifat defensif dan ditujukan
untuk meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman
Analisis SWOT digunakan untuk merumuskan strategi melalui situasi
dengan mengidentifikasi kekuatan kelemahan peluang dan ancaman Dengan
analisis SWOT kita dapat memahamai apa dan bagaimana organisasi kita serta
bagaimana cara menggerakannya Penentuan strategi secara garis besar dalah
dengan memperhatikan kelemahan-kelmahan yang dimiliki organisasi kemudian
membuat konsolidasi internal agar dapat menghadapi tantangan dan meraih
peluang yang ada jika organisasi memiliki kekuatan yang besar maka dapat
merumuskan strategi dengan perencanaan matang SWOT dapat digunakan oleh
organisasi apa saja termasuk organisasi pemerintah seperti Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan di Kabupaten Tana Toraja
Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami
seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus menganalisis situasi untuk
mengetahui isu apa yang sedang terjadi dan memututuskan tindakan apa yang
harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah Menurut Boulton (dalam
Freddy Rangkuti 1997) proses untuk melaksanakan analisis suatu kasus Untuk
memahami secara keseluruhan informasi yang ada yaitu dengan cara memahami
secara detail semua informasi dan melakukan analisis secara numerik Setelah
mengetahui dan memahami berbagai informasi terkait faktor internal dan faktor
eksternal obyek wisata Tana Toraja berikut hasil analisis penulis
84
1) Comporative Advantage (strengthsopportunities ldquoSOrdquo )
Keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja ada berbagai macam
seperti keindahan alam yang dapat kita rasakan di obyek wisata Pango-pango
yang begitu sejuk indah dan menarik selain itu banyak di temui berbagai macam
tanaman unggul seperti kopi coklat markisa kacang tana jagung dan berbagai
macam sayuran serta dipenuhi rimbunan pohon pinus yang tak kalah indah yaitu
obyek wisata Buntu burake yang terletak diatas gunung diatas dapat kita rasakan
keindahannya seperti gunung-gunung yang indah dipandang batu-batu yang
tinggi dan lonjong dan terdapat patung yesus setinggi 40 meter dan merupakan
patung yesus tertinggi kedua di dunia serta berbagai budaya yang juga tak kalah
uniknya seperti upacara rambu solorsquo (upacara kematian) dimana dalam upacara
tersebut di pertontonkan berbagai antraksi budaya seperti marsquobadong
(mengelilingi mayat) marsquopasonglorsquo (menurunkan mayat dari rumah) dan masih
banyak lagi upacara rambu tukarsquo (upacar syukuran) dan penguburan bayi dalam
pohon yang terdapat di obyek wisata baby grave sedangkan dari segi keunggulan
peluang yaitu agrowisata keunikan lokasi agrowisata adalah hamparan kebun kopi
tanaman sayuran mengelilingi kota mungil Pango-pango dilembah yang indah dan
perbukitan pegunungan yang mempesona selain itu juga terdapat berbagai
macam bisnis contohnya pembangunan hotel restaurant menjual aksesoris
Toraja menjual makanan minuman khas Toraja dan lain-lain sebagainya Itulah
beberapa macam keunggulan komporatif obyek wisata Tana Toraja yang
menjadikan Tana Toraja di kenal baik lokal maupun mancanegara
85
2) Mobilization (strengthsthreats ldquoSTrdquo )
Tana Toraja memiliki berbagai macam kekuatan seperti yang saya jelaskan
diatas namun berbagai ancaman pun dari luar seperti penetrasi budaya luar dan
ketergantungan ekonomi Namun pihak terkait Tana Toraja mengatasi ancaman
dari dengan cara melakukan penambahan obyek wisata baru seperti
pembangunan wisata religi Buntu burake yang terletak diatas gunung dimana
diatas gunung tersebut di bangun patung yesus tertinggi kedua di dunia dengan
ketinggian 40 meter dan pihak terkait juga merencanakan menambah wisata agro
dan membangun kunjungan khusus seperti panjat tebing Hal ini dilakukan untuk
memperluanak ancaman dari luar dan kalau mungkin ancaman yang ada dapat di
jadikan peluang Inilah salah satu strategi pihak terkait Tana Toraja dalam
memanimalisir anccaman yang ada dengan memanfaatkan kekuatan yang ada
3) Investmentdivestment (weaknessesopportunities ldquoWOrdquo )
Obyek wisata Tana Toraja memiliki berbagai kekuatan namun juga
memiliki berbagai kelemahan contohnya dari segi infrastruktur jalan yang belum
optimal masih banyak jalan menuju obyek wisata yang masih rusak pihak terkait
berkeinginan besar untuk melakukan perbaikan kesemua jalan menuju obyek
wisata namun terkendala dengan dana yang masih minim Kelemahan yang ada
tentu berdampak negatif terhadap peluang yang ada karena kapan wisatawan
menurun maka pendapatan sebagian masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) otomatis akan menurun pihak terkait berencana akan membuat
penambahan wisata agro dan berusaha melakukan perbaikan jalan dan
menyediakan tim khusus pada semua obyek wisata Tana Toraja
86
4) Damage control (weaknessesthreats ldquoWTrdquo )
Damage control atau kerusakan pengendalian dimana obyek wisata Tana
Toraja dihadapkan pada hal tersebut kekuatan dan ancaman ketemu pihak terkait
Tana Toraja mengatasi hal ini dengan sedikit demi sedikit membenahi kelemahan
yang ada seperti kebersihan di obyek wisata dimana sebagian obyek wisata sudah
disiapkan tim khusus kebersihan dan sebagian sudah disediakan tempat sampah
serta jalan menuju obyek wisata sebagian sudah bagus Tana Toraja dihadapkan
pada hal itu tapi tidak berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena obyek
wisata Tana Toraja memiliki kekuatan yang luar biasa sehingga wisatwan sangat
tertarik Tapi meski demikian kunjungan wisatwan tidak menurun tapi hal itu
berpengaruh pada pencapaian DMO dimana Tana Toraja tahun ini tidak termasuk
10 besar DMO karena pengelolaan dari segi infrastruktur jalan yang belum
optimal dan kebersihan kurang terjaga dilokasi obyek wisata karena penilaian
pencapaian DMO diukur salah satunya adalah infrastruktur dan kebersihan
87
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Strategi Pemerintah dalam
Peningkatan Destinasi Manajemen Organisasi (DMO) Pariwisata di Kabupaten
Tana Toraja maka dapat disimpulkan bahwa
1) Strengths atau kekuatan dapat dikatakan bahwa kekuatan yang dimiliki obyek
wisata masyarakat Tana Toraja dapat dikatakan sangat baik karena berbagai
kekuatan yang dimiliki budaya yang indah dan menarik dimana orang yang
meninggal tidak langsung dimakamkan melainkan disimpan dirumah dalam
kamar yang sudah dihiasi dengan indah penyimpanan mayat dirumah ada yang
berminggu berbulan bertahun bahkan sampai puluhan tahun tergantung
kesiapan keluarga panorama alam yang sejuk dapat dirasakan di Buntu burake
dan di Pango-pango diatas dapat kita dapat melihat keindahan gunung dan
pada pagi hari kita terasa diatas awan serta kearifan lokal Tana Toraja yang
terus dilestarikan seperti acara rambu solorsquo (acara kematian) dan acara rambu
tukarsquo (acara sykururan) budaya ini ada sejak dulu sampai sekarang Hal
tersebutlah yang membuat Tana Toraja terkenal serta diminati wisatawan baik
lokal maupun mancanegara Sedangkan
2) Weaknesses atau kelemahan dapat disimpulkan bahwa dari segi infrastruktur
jalan belum optimal karena masih ada beberapa jalan menuju obyek wisata
yang rusak berlubang berbatu-batu menanjak licin becek serta pendakian
yang cukup jauh dan jalannya tidak di cor juga terdapat jurang dipinggir jalan
88
yang tidak dipasangkan pagar jalan seprti obyek wisata yang ada di Buntu
burake Sangngallarsquo Sirope dan Tilanga Selain itu tentang kebersihan di
obyek wisata yang kurang terjaga banyak sampah yang berhamburan
karena tidak ada tempat sampah yang disediakan baursquo serta pondok-pondok
yang terdapat di obyek wisata penuh lumpur apalagi kalau musim hujan karena
wisatawan naik ke pondok memakai sandal tapi dari segi air yang ada di
Tilanga sangat jernih dengan adanya berbagai kelemahan ini dapat pula
disimpulkan bahwa dalam peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja
belum tecapai karena terdapat berbagai kelemahan yang ada
3) Opportumities atau peluang dari segi peluang dapat disimpulkan bahwa ada
beberapa peluang yang dimiliki obyek wisata Tana Toraja seperti agrowisata
yang terdapat di Pango-pango dimana wisatawan bisa memetik sendiri buah
kopi selain itu juga dapat merasakan keindahan dan kesejukan dilokasi
tersebut dan berbagai bisnis lainnya dapat dikatakan sudah bagus karena
banyak masyarakat membuka usaha mulai dari menjual minuman makanan
dan aksesoris Toraja ditempat wisata membuka restaurant menjual kue khas
Toraja seperti deppa torirsquo dan baje membangun hotel membuka rental mobil
dan lain-lain sebagainya Dengan adanya peluang yang dimiliki dapat
dimanfaatkan dalam meningkatkan destinasi wisata selain itu peluang juga
dapat dimanfaatkan untuk memanimalisasi kelemahan dan ancaman yang ada
4) Threats atau ancaman dapat disimpulkan bahwa ada beberapa ancaman yang
ada seperti pnetrasi budaya luar seperti munculnya budaya yang lebih menarik
seperti di Wakatobi tapi dengan adanya budaya luar yang menarik tidak
89
berpengaruh pada kunjungan wisatawan karena di dunia ini tidak akan ditemui
budaya seperti budaya Tana Toraja seperti upacara rambu solorsquo (acara
kematian) dan upacara rambu tukarsquo) acara syukuran Selain itu ketergantungan
ekonomi dimana sebagian masyarakat Tana Toraja perekonomiannya
tergantung pada kunjungan wisatawan misalnya yang membuka usaha rental
mobil hotel kapan wisatawan berkurang maka pendapatan mereka pun kurang
selain itu Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun akan menurun begitupun
sebaliknya Dengan adanya berbagai ancaman ini membahayakan dalam
peningkatan destinasi pariwisata Tana Toraja contohnya saja sudah banyak
budaya yang bagus seperti Wakatobi
B Saran
1 Diharapkan pemerintah dapat menjaga dan mengelolah dengan baik berbagai
kekuatan yang dimiliki agar kunjungan wisatawan semakin meningkat dari
tahun ke tahun
2 Diharapkan kepada pemerintah agar melakukan perbaikan jalan kesemua jalan
menuju obyek wisata yang masih rusak agar wisatawan yang datang tidak
merasa terganggu
3 Diharapkan dengan adanya berbagai peluang yang ada dapat dikelola
dengan baik oleh pihak terkait agar ancaman yang ada dapat dimanimalisasi
4 Pemerintah diharapkan dapat mengatasi berbagai ancaman yang ada dengan
cara salah satunya membuat Peraturan Daerah tentang Kearifan Lokal agar
Tana Toraja tetap jadi obyek wisata yang diminati berbagai wisatawan baik
wisatawan lokal maupun mancanegara
90
5 Diharapkan agar pemerintah membuat pagar jalan dipinggir jalan yang ada
jurangnya
6 Hendaknya pemerintah membuat tim khusus menjaga kebersihan di setiap
obyek wisata
7 Pemerintah perlu melakukan pelebaran jalan kesemua obyek wisata yang
lebarnya masih 1 lebih meter
91
DAFTAR PUSTAKA
AJ Muljadi 2012 Kepariwisataan dan Perjalanan Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
AM Sardiman 2007 Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta Raja
Grafindo Persada
Bonggasilomba Desy Bulawan 2011 Peran Pemerintah Daerah Dalam
Pengelolaan Sektor Pariwisata Di Kabupaten Toraja Utara
Skripsi Makassar Universitas Hasanuddin Makassar
Cangara Hafied 2004 Pengantar Ilmu Komunikasi Jakarta PT Raja
Grafindo Persada
Jones Charles O 1996 Pengantar Kebijakan Publik Jakarta PT Raja
Grafindo Persada
Labiran Malisa 2013 Analisis Penerimaan Daerah Dari Sektor Pariwisata Di
Kabupaten Tana Toraja Skripsi Makassar Univesrsitas Hasanuddin
Makassar
Marpaung Bahar 2002 Pengantar Pariwisata Bandung Alfabeta
Mustafa Delly 2013 Birokrasi Pemerintahan Bandung Alfabeta
Ndraha Taliziduhu 2003 Kybernlogi Jakarta Rineke Cipta
Norton P David 2004 Strategi Maps Converting Intangible Assets Into Tangible
Outcome Harvard Harvard Business School Publication Corporation
Pendit Nyoman S 2002 Ilmu Pariwisata Jakarta Pradnya Paramita
Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Nasional
2010 hingga 2025
Rangkuti Freddy 1997 Analisis SWOT Jakarta PT Gramedia Pusataka Utama
Republik Indonesia Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah
------------------------- Undang-Undang No 10 Tahun 2009 tentang
Kepariwisataan
92
Rewansyah Asnawi 2011 Reformasi Birokrasi Dalam Rangka Good
Governance Jakarta Yusaiantanas Prima
Salusu J 2000 Pengambilan Keputusan Strategi Jakarta Gramedia
Widisaran
----------- 1996 Pengambilan Strategi Jakarta Gramedia Widisaran
Sedarmayanti 2014 Manajemen Strategi Bandung Refika Aditama
Siagian Sondang P 1994 Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta Bumi
Aksara
------------------------ 2011 Manajemen Stratejik Jakarta Bumi Aksara
Sugiyono 2008 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RampD Bandung
Alfabeta
Usman Nurdin 2002 Konteks Implementasi Berbatas Kurikulum Jakarta PT
Raja Grafindo Persada
Wardhono Fitri Indra 2014 Kumpulan Artikel Terkait Destination Management
Organization diakses pada tanggal 8 januari 2016
(httpslidesharenetfitriwardhonokumpulan-artikel-terkait-dmo)
Zulfikar 2015 Strategi Pemerintah Dalam Penerimaan Adipura Di Kabupaten
Maros Skripsi Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar
LAMPIRAN