strategi dakwah pengurus masjid ittihadul...
TRANSCRIPT
STRATEGI DAKWAH PENGURUS MASJID ITTIHADUL
MUHAJIRIN RENI JAYA BARU – PAMULANG
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam untuk memenuhi persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam
( S.Kom.I )
Oleh:
Nur Ardiansyah
207051000553
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H / 2013 M
llv Iq l
l i. . i
, l
Ii
STRATEGI DAKWAH PENGURUS MASJID ITTIHADUL
MUHAJIRIN RENI JAYA BARU _ PAMULANG
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu KomunikasiJurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam untuk memenuhi persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam( S.Kom.I )
Oleh:
Nur Ardiansvah2070510005s3
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
L434H | 2013M
9700903 199603 I 001
J/{II
LEMBAR PENGESAHAN
slaipsi vang berjudul STRATEGI DAKWAH PENGURUS MASJIDITTIHADUL MUHAJIRIN RENI JAYA BARU - PAMULANG. Telahdiujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu KomunikasiUIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 04 Oktober 2013. Skripsi ini telahditerima sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Ilmu KomunikasiIslam (s.I(om.I) pada Program studi Komunikasi dan penyiaran Islam.
Jakarta, 04 Oktober 2013
Panitia Sidang Munaqasyah
Sekretaris
Anggota,
Penguji II
2 001
Penguji I
NrP. 19671126 199603. MusfiilaJr Nurlailv. MA
NrP. 19710412 200003 2 001
19700903 199603 I 001
''
LEMBAR PERN'YATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sangsi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
3.
i
ABSTRAK Nur Ardiansyah
207051000553
Strategi Dakwah Pengurus Masjid Ittihadul Muhajirin
Reni Jaya Baru – Pamulang
Masjid adalah salah satu media dakwah yang sangat berpengaruh terhadap
rutinitas masyarakat pada umumnya. Pentinganya peran masjid dalam
mensyiarkan Islam menjadi salah satu strategi dakwah dalam mengajak
masyarakat melalui kegiatan-kegiatan Islam. Masjid Ittihadul Muhajirin ini
difungsikan sebagai tempat pembinaan ummat. Berbeda dengan masjid-masjid
lainnya, seperti masjid Attin, Atta’awun, masjid raya telukjambe Karawang,
masjid Alun-alun Karawang, yang belum mempunyai Radio dan klinik kesehatan.
dengan adanya klinik kesehatan, koperasi, BMT, TPQ/TKQ, TK pesantren,
BAZIS, dan radio di masjid Ittihadul Muhajirin ini diharapkan dapat menambah
wawasan dan pengetahuan serta memberikan contoh kepada masjid-masjid
lainnya.
Permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini terkait pada
Bagaimana strategi dakwah yang dilakukan pengurus Masjid Ittihadul Muhajirin
dalam kegiatannya dalam mensyiarkan Islam, dan bentuk kegiatan apa saja yang
dilakukan pengurus Masjid Ittihadul Muhajirin dalam menjalankan strategi
dakwahnya.
Penulis dalam hal ini memakai teori strategi Fred R David, bahwa dalam
proses strategi ada beberapa tahapan-tahapan yaitu perumusan strategi berupa
pengenalan sasaran, pengkajian tujuan, efektifitas dan efisiensi dakwah.
Implementasi strategi berupa pembentukan struktur organisasi, budaya organisasi,
dan kepemimpinan. Evaluasi strategi terhadap sumber daya manusia, rapat
evaluasi pelaksanaan kegiatan, dan perbaikan mekanisme kerja.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif, untuk memperoleh pemahaman program dan kegiatan di
masjid Ittihadul Muhajirin. Melalui pendekatan ini peneliti berusaha mengkaji
strategi dakwah yang dilakukan pengurus masjid dan kegiatan-kegiatan yang
dilakukan pengurus masjid Ittihadul Muhajirin. Teknik pengumpulan data yang
digunakan meliputi wawancara mendalam (in depth interview), observasi terlibat
(direct observation) dan dokumentasi dengan analisis data deskriptif.
Setelah melakukan serangkaian penelitian, hasil yang ditemukan dalam
penelitian ini, bahwa strategi dakwah yang dilakukan masjid Ittihadul Muhajirin
adalah sasaran dakwah melalui pendekatan sosiologis kepada masyarakat Reni
Jaya Baru, menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat, efektifitas dan
efisiensi dakwahnya adalah mempertimbangkan keadaan da’i atau mad’unya.
Implementasi strategi dakwah pengurus masjid Ittihadul muhajirin bertumpu pada
alokasi dan pengorganisasian SDM, pembentukan struktur kepada masing-masing
pengurus yang bertanggung jawab sesuai dengan tugasnya, pengurus masjid
merekrut jama’ah yang berasal dari lingkungan sekitar maupun dari luar
lingkungan, pemimpin mempunyai sifat-sifat kepemimpinan. Evaluasi strategi
dakwah pengurus masjid Ittihadul Muhajirin adalah mengevaluasi pelaksanaan
kegiatan dan perbaikan mekanisme kerja.
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillahirabil’alamin, segala puji dan syukur kepada Allah SWT
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian ini dengan sebaik-baiknya. Tidak lupa shalawat serta
salam senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW beserta
keluarga dan para sahabatnya, serta para warisatul anbiya (Pewaris Nabi), dan
khususnya kepada Maulana Syaikh Muhammad Hisham Alkabbani, yang
ajarannya turut menenangkan hati penulis dikala lupa dan murka.
Akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan, bukan hanya karena kerja keras
penulis, namun banyak pihak yang turut serta berjuang di dalamnya.
Jazakumullah khoirul jaza’, karena tanpa adanya bantuan dari orang-orang
tercinta tersebut, skripsi ini tidak akan selesai. Ucapan terima kasih ini penulis
hanturkan kepada:
1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM) Dr. H.
Arief Subhan, MA, Wadek Bid. Akademik Dr. Suparto, M. Ed, MA
Wadek Bid. Administrasi Umum Drs. Jumroni, M. Si, dan Wadek Bid.
Kemahasiswaan Drs. Wahidin Saputra, MA. yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk mengaplikasikan ilmu yang telah
diperoleh dalam bentuk karya tulis ini, semoga Allah SWT memberikan
balasan yang setimpal.
2. Almh Dra. Asriati Jamil, M. Hum. Selaku Koordinator Teknis Program
Non Reguler dan Drs. Jumroni, M. Si, Selaku ketua jurusan Komunikasi
dan Penyiaran Islam.
iii
3. Drs. Wahidin Saputra, MA Selaku pembimbing skripsi yang selalu
memberikan bimbingan dan motivasi serta dapat meluangkan waktunya
untuk membenahi hal-hal yang salah sewaktu bimbingan.
4. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
banyak memberikan ilmu-ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis
dalam menyelesailan studi maupun dalam menyelesaikan penulisan skripsi
ini.
5. Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Perpustakaan
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, beserta stafnya.
6. Pengurus Masjid Ittihadul Muhajirin yang telah membantu penulis untuk
mengumpulkan materi-materi dan bersedia meluangkan waktunya untuk
memberikan informasi dan bantuan kepada penulis yang dibutuhkan.
7. Kedua orang tua penulis yang tercinta: Ayahanda. H. Yahya Mita dan
Ibunda Hj. Saodah, yang selalu mendidik, melindungi menjaga dan
mendo’akan ananda dengan kasih sayang yang tidak terhingga dan tidak
ternilai dengan apapun. Semoga allah selalu melindungi dan memberikan
kebahagiaan dunia maupun akhirat.
8. Adik tercinta Dhini Fadiah yang selalu memberikan keceriaannya kepada
penulis.
9. Hilyah Mursilah yang selalu mendukung, menghibur, mendoa’kan dan
menemani jiwa raga penulis.
10. Teman-teman Mahasiswa dan Mahasiswi Fakultas Ilmu dakwah dan Ilmu
Komunikasi Jurusan KPI Non-reguler 2007: Isnaanto Ahmad, Ongko
Prasetyo, Syaefullah, Muhammad Samlawi, Ade Alfan Syifa, Rizka
Ayustinandini, Icha Kartika, Lulu Lutfiah, kakak dan adik-adik kelas yang
telah memberikan semangat dan bantuannya dalam pembuatan skripsi ini.
iv
11. Sahabat-sahabat tercinta dan terbaik yang selalu penulis sayangi dan
hormati: Vikry, Reza Fahlevi, Reza Muhammad, Hilman shopi, Irfan,
Ecko, Agung Darmawan, Deni, M Iqbal, Aulia Firdaus, Andi setyawan
dan seluruh teman-teman kosn. Terimakasih atas persahabatan, dukungan
yang selalu bersedia mendengarkan keluh kesah penulis dan selalu
meyakinkan penulis mampu untuk berprestasi.
Jakarta, 25 Juni 2013
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 6
D. Metodologi Penelitian .......................................................... 6
E. Tinjauan Pustaka .................................................................. 8
F. Sistematika Penulisan .......................................................... 10
BAB II KAJIAN TEORITIS
A. Strategi Dakwah ................................................................... 11
1. Strategi ........................................................................... 11
2. Dakwah .......................................................................... 14
3. Strategi Dakwah .............................................................. 22
B. Pengurus dan Masjid ............................................................ 25
BAB III PROFIL PENGURUS MASJID ITTIHADUL MUHAJIRIN
RENI JAYA BARU - PAMULANG
A. Sejarah Berdiri Masjid Ittihadul Muhajirin .......................... 29
B. Visi dan Misi ........................................................................ 30
vi
C. Tujuan .................................................................................. 31
D. Modal Dasar ......................................................................... 31
E. Struktur Organisasi .............................................................. 32
F. Program Kerja Masjid Ittihadul Muhajirin .......................... 36
BAB IV ANALISIS DAN TEMUAN DATA
A. Strategi Dakwah Pengurus Masjid Ittihadul Muhajirin ...... 50
B. Bentuk Kegiatan Dakwah masjid Ittihadul Muhajirin ......... 57
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................... 61
B. Saran ..................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 65
LAMPIRAN ....................................................................................................... 67
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dakwah merupakan aktifitas manusia yang selalu dilakukan dalam
mengarungi samudera kehidupan. Dakwah di jalan Allah merupakan dakwah
tertinggi, karena merupakan bentuk risalah nabi dan para Rasul-Nya yang menjadi
petunjuk dan pelopor perbaikan.
Sebagaimana kita telah diperintahkan oleh Allah SWT, untuk selalu
berdakwah kepada manusia dengan cara-cara yang baik, yaitu berdakwah dengan
perbuatan, lisan, dan tulisan. Pemahaman akan pentingnya dakwah Islamiyah
terletak pada keikhlasan, kebersihan motivasi dan ketulusan hati di jalan Allah.
Yang selalu mengajak kepada manusia untuk melakukan kebaikan dengan
landasan Al-quran dan sunnah-Nya.
Dakwah adalah menyeru manusia agar menempuh jalan kebaikan dan
menghindari jalan kesesatan (Amar Ma’ruf Nahi Munkar). Dalam pengertian ini
mencakup pengertian Tabligh (mengajak ke jalan Allah), Jihad (berjuang
menegakkan ajaran Allah), Amar ma’ruf nahi munkar (memerintahkan kepada
kebaikan, melarang melakukan kejahatan), menasehati dan berwasiat. Oleh karena
itu dakwah merupakan proses “Al-Tahawwul Waal Taghayyur” (transformasi dan
perubahan) dari sesuatu yang tidak baik menuju yang baik atau dari sesuatu yang
sudah baik menuju yang lebih baik lagi.1
1 Nana Rukmana, Masjid dan Dakwah, (Jakarta : Al-Mawardi Prima, 2002) cet. Ke-1
h.164-165
1
2
Pemahaman akan pentingnya dakwah Islamiyah terletak pada keikhlasan,
kebersihan motivasi dan ketulusan hati para da’i di jalan Allah SWT. Yang selalu
mengajak kepada manusia untuk melakukan kebaikan dengan landasan Al-quran
dan Sunnahnya. Sebagaimana para Nabi dan para sahabat yang melakukan
kegiatan dakwahnya. Firman Allah SWT:
Artinya : “Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya
Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”.
Ilmu dalam dakwah merupakan sesuatu yang tidak bisa ditawar sebagaimana
Imam Bukhari berkata : “Ilmu dulu sebelum berbicara dan berbuat”. Berkenaan
dengan hal tersebut, maka keberhasilan aktifitas dakwah dipengaruhi oleh
berbagai hal, di antaranya adalah :
1. Pesan dakwah yang disampaikan da’i memang relevan dengan situasi dan
kebutuhan masyarakat.
2. Faktor pesona da’i yang memiliki daya tarik personal.
3. Kondisi psikologi masyarakat mudah disentuh dan dalam kondisi yang haus
akan disirami rohani.
4. Dakwah yang disampaikan dikemas dengan menarik.2
Saat ini banyak strategi untuk berdakwah kepada masyarakat dalam
mensyiarkan Islam, yaitu dengan adanya tempat beribadah yang mempunyai
sarana-sarana untuk menarik masyarakat muslim agar selalu di ingatkan dengan
kegiatan-kegiatan keagamaan. Masjid besar khususnya sebagai salah satu sarana
yang sangat berperan penting dalam mensyiarkan Islam. Adanya fasilitas-fasilitas
2 Hasanuddin, Manajemen Dakwah. (Jakarta : UIN Jakarta Press, 2005) cet ke-1, h. 81
3
yang dihadirkan dalam masjid besar mempunyai fasilitas sarana untuk berdakwah.
Koperasi, majlis ta’lim, pengajian anak-anak, dan tausiah adalah kegiatan yang
memberikan kepada masyarakat muslim untuk selalu belajar dan memahami
tentang agama Islam.
Oleh karena itu, peran dakwah dalam pembinaan umat adalah bagaimana
aktifitas dakwah dan programnya diarahkan kepada pembinaan umat agar menjadi
orang-orang yang kuat iman, taqwa dan keislamannya. Juga bagaimana dakwah
dapat berhasil menghimpun mereka menjadi sebuah kekuatan yang mengusung
tugas dakwah ditengah umat manusia serta mampu memutar roda dakwah agar
manusia mau tunduk kepada syariat Allah SWT dalam menjalankan kehidupan
yang yang tentunya harus sesuai dengan nilai-nilai yang disyari’atkan agama kita.
Melalui dua sumber utama hukum bagi kita, yaitu : Al-Qur’an dan Sunnah.3
Begitu pula dengan arti fasilitas dan kegiatan dalam kehidupan yang di
jalankan di dalam masjid besar, dengan tujuan agar kegiatan ini dapat
berperanserta sebagai wadah dalam pembinaan umat. Dan dengan adanya
koperasi, majlis ta’lim, pengajian anak-anak (TPA), dan tausiah-tausiah para da’i
masjid besar ini menjadi induk dari segala tempat yang tepat untuk mensyiarkan
Islam.
Tetapi untuk membuat semua fasilitas-fasilitas itu tentu tidaklah mudah.
Adanya kepemimpinan dalam menjalankan semuanya ini penuh dengan strategi-
strategi. Karena bukanlah hal yang mudah untuk bisa menarik masyarakat-
masyarakat Islam agar untuk selalu mengikuti semua itu.
3 Yusuf Qardhawi. Membumikan Syarat Islam : Keluwesan Aturan Illahi Untuk Manusia.
(Bandung : Mizan Pustaka, 2003) cet. Ke-1 h. 13
4
Masjid merupakan tempat suci umat Islam, yang berfungsi sebagai salah satu
bentuk sarana yang efektif untuk melakukan komunikasi langsung antara hamba
dan Tuhannya atau sering disebut hablum minallah dan hablum minannas. Oleh
sebab itu sebagai hamba Allah sudah selayaknya harus menjaga dan memelihara
serta memakmurkan masjid. Sebagai mana firman Allah SWT dalam surat At-
taubah ayat 18:
Artinya : “hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang
yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat,
emnunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka
merekalah orang-orang yang diharapkan Termasuk golongan orang-orang yang
mendapat petunjuk.”
Berawal dari sebuah masjid, maka lahir berbagai konsep dan strategi dakwah
Islam, pengembangan kesejahteraan, sampai konsep dan strategi perang. Dengan
demikian masjid memiliki peran dan fungsi yang sangat penting, terutama dalam
kerangka pembinaan umat. Sebenarnya masjid bukan hanya berfungsi sebagai
tempat ibadah saja, melainkan sebagai pusat kegiatan sosial kemasyarakatan,
sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, fungsi masjid
adalah sebagai tempat berzikir, beri’tikaf, sholat, pusat pertemuan umat Islam
untuk membicarakan masalah kehidupan dan perjuangan Islam.
Melihat betapa pentingnya peran masjid dalam mensyiarkan Islam, dan
menjadi salah satu strategi dakwah dalam mengajak masyarakat Islam melalui
kegiatan-kegiatan Islam, masjid Ittihadul Muhajirin mempunyai strategi dakwah
dan program-program yang belum banyak di miliki oleh masjid-masjid besar
lainnya, dengan adanya sarana-sarana seperti koperasi, BMT, TPQ/TKQ, TK
5
pesantren, BAZIS yang dimiliki masjid Ittihadul Muhajirin, tentu akan menambah
wawasan kepada pengurus-pengurus masjid lainnya untuk mengikuti strategi ini.
Karena penelitian ini sangat menarik peniliti menyusun skripsi ini dengan judul
“Strategi Dakwah Pengurus Masjid Ittihadul Muhajirin Reni Jaya Baru –
Pamulang”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Untuk memperkembangkan pengetahuan yang mendalam tentang objek yang
diteliti dengan tetap mempertahankan keutuhan dari objek sehingga data yang
dikumpulkan bisa dipelajari sebagai keseluruhan yang terintegrasi, perlu diberikan
batasan masalah sebagai berikut:
a. Batasan Ruang Lingkup
Peneliti hanya menyoroti strategi dakwah yang dilakukan DKM Masjid
Ittihadul Muhajirin dalam pelaksanaanya sebagai wadah dalam
mensyiarkan Islam.
b. Batasan Waktu dan Tempat
Penelitian secara mendalam dan intensif dilakukan di Masjid Ittihadul
Muhajirin dari bulan Januari 2013 s/d bulan Mei 2013.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dalam skripsi ini peneliti
merumuskan masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana strategi dakwah yang dilakukan pengurus Masjid Ittihadul
Muhajirin dalam kegiatannya sebagai wadah dalam mensyiarkan Islam ?
6
b. Bentuk kegiatan apa saja yang dilakukan pengurus Masjid Ittihadul
Muhajirin dalam menjalankan strategi dakwahnya ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui bagaimana strategi dakwah pada pengurus Masjid Ittihadul
Muhajirin.
b. Mengetahui program-program yang dilakukan pengurus Masjid Ittihadul
Muhajirin.
2. Manfaat Penelitian
a. Segi teoritis
Sebagai bahan rujukan akademis, tambahan khazanah ilmu pengetahuan
dan referensi atau perbandingan penelitian selanjutnya bagi bidang studi
dakwah dan komunikasi mengenai strategi dakwah pengurus masjid ittihadul
muhajirin dalam memanfaatkan sarana dan fasilitas kegiatan sebagai media
dakwah.
b. Segi Praktis
Sebagai informasi dan pedoman mengenai aktifitas keagamaan serta
gambaran media dakwah Islam yang cocok kepada masyarakat muslim.
D. Metodologi Penelitian
1. Subjek, Objek dan Sumber data penelitian :
a. Subjek dalam penelitian ini adalah ketua dewan kantor Masjid Ittihadul
Muhajirin.
7
b. Obyek penelitian ini adalah strategi dakwah yang dilakukan Masjid
Ittihadul Muhajirin dalam memanfaatkan media dakwah.
c. Sumber data penelitian ini adalah segala bentuk strategi dakwah yang
dilakukan Masjid Ittihadul Muhajirin dalam melaksanakan rutinitas
kegiatannya, data tertulis seperti arsip dan dokumen acara.
2. Teknik Pengumpulan Data
Melalui penelitian lapangan akan diperoleh data-data primer, di mana
penelitian tersebut dilakukan dengan cara:
a) Wawancara
Wawancara bertujuan untuk memperoleh informasi secara langsung dari
para pengurus Masjid Ittihadul Muhajirin dan beberapa fakta. Penulis
memberikan beberapa pertanyaan dan akan dijawab oleh pengurus Masjid
Ittihadul Muhajirin dan pihak-pihak yang terkait, seperti anggota dewan kerja
Masjid Ittihadul Muhajirin dan lain-lain.
b) Observasi
Dalam penelitian ini penulis mengamati langsung objek yang diteliti.
Penulis melakukan observasi kepada anggota dewan masjid Ittihadul
Muhajirin tentang strategi dakwahnya pada awal bulan sampai akhir bulan
kedua.
c) Dokumen
Dokumen dapat diartikan sebagai bahan tertulis, film maupun foto, penulis
menggunakan dokumen untuk memperoleh data yang tidak didapat melalui
catatan hasil wawancara.
8
3. Teknik Analisa Data
Dalam menganalisa data, penulis menggunakan metode analisis deskriptif
kualitatif terhadap strategi dakwah pengurus masjid ittihadul muhajirin, yaitu
suatu teknik analisis data dimana penulis terlebih dahulu memaparkan semua data
yang diperoleh kemudian menganalisisnya dengan berpedoman pada sumber-
sumber tertulis dalam bentuk kalimat-kalimat.
E. Tinjauan Pustaka
Karya ilmiah yang mengkhususkan mengkaji tentang dakwah terutama di
bidang dakwah sudah banyak ditemukan, tetapi untuk kajian yang
mengkhususkan tentang Strategi Dakwah belum banyak. Sebelum melangsungkan
penelitian ini penulis terlebih dahulu melakukan peninjauan diperpustakaan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta terutama di perpustakaan fakultas dakwah dan
perpustakaan umum UIN. Hal ini dilakukan karena penulis merasa khawatir
terjadi kesamaan judul dalam penelitian ini, sehingga akan ada prasangka bahwa
karya ilmiah yang penulis kerjakan merupakan jiplakan dari karya orang lain.
Penelitian ini penulis banyak diilhami dari hasil penelitian-penelitian sebelumnya
dan adanya teori yang ada pada skripsi sebelumnya dijadikan rujukan dalam data
berikutnya.
a. Pada skripsi yang berjudul “Strategi Dakwah Dewan Dakwah Islamiyah
Indonesia (DDII) dalam upaya pencegahan kristenisasi pada muslim Aceh
Pasca Tsunami”, yang disusun oleh Abdul Rahman Jurusan Manajemen
Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Di jelaskan dalam
skripsi tersebut tentang cara-cara atau metode dakwah yang dilakukan Dewan
Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) dalam mencegah Kristenisasi di aceh, di
9
antaranya: sekelompok relawan memberikan makanan kecil kepada anak-anak
di barak pengungsian dengan kemasan bergambar salib, pemasangan
monument gereja (salib) di depan sebuah tenda pengungsian dan lain
sebagainya. Strategi dakwah yang dilakukan DDII dalam pencegahan
Kristenisasi di aceh yaitu melalui 3 tahap: pertama, bantuan darurat
kemanusiaan. Kedua, melakukan pemberayaan kembali masyarakat aceh
melalui jalur dakwah. Ketiga, membangun kembali sarana ibadah, seperti
masjid, pondok pesantren, asrama yatim piatu maupun sarana dan prasarana
lainnya.
Berbeda dengan skripsi yang penulis buat mulai dari subjek, objek, hingga
masalah yang disajikan serta strategi dakwah yang di pakai oleh pengurus
Masjid Ittihadul Muhajirin dalam aktifitas dakwahnya. Skripsi ini membahas
tentang strategi dakwah pengurus masjid ittihadul muhajirin secara
keseluruhan.
b. Dijelaskan dalam skripsi yang berjudul: ”Aktifitas Dakwah Ikatan Remaja
Masjid Jami’ Assa’adah Pangkalan Jati Jakarta Timur”. Skripsi ini di susun
oleh mahasiswa yang bernama Hj. Zahratul Humaera Jurusan Komunikasi
Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Dalam skripsi tersebut dijelaskan kegiatan Ikatan Remaja Masjid
(IRMAS) di tahun 2008, meliputi kegiatan dakwah bil-lisan, bil hal, dan bil
qolam yang terkait dalam faktor keberhasilan remaja dalam aktifitasnya.
Berbeda dengan skripsi yang penulis buat, yaitu meneliti tentang strategi
dakwah yang dilakukan oleh pengurus masjid Ittihadul Muhajirin dalam
aktifitas dakwahnya agar tetap berjalan dengan lancar dan berkembang pesat.
10
F. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab, dan pada tiap bab terdapat sub-sub
bab dengan penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Membahas latar belakang, batasan dan rumusan masalah, tujuan
dan manfaat penelitian dan metode penelitian, tinjauan pustaka
serta sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN TEORIRIS
Bab ini memuat pengertian Strategi, tahap-tahap strategi,
pengertian dakwah, tujuan dan fungsi dakwah, unsur-unsur
dakwah, pengertian strategi dakwah, pengertian DKM masjid,
hubungan dakwah dengan Masjid.
BAB III PROFIL MASJID ITTIHADUL MUHAJIRIN
Bab ini memuat tentang sejarah berdirinya Masjid Ittihadul
muhajirin, visi misi serta tujuan didirikannya Struktur Organisasi
DKM masjid Ittihadul Muhajirin dan Program kegiatannya.
BAB IV ANALISIS STRATEGI DAKWAH PENGURUS MASJID
ITTIHADUL MUHAJIRIN
Memuat tentang strategi dakwah, faktor pendukung dan
penghambat dakwah DKM masjid Ittihadul Muhajirin.
BAB V PENUTUP
Memuat sebuah kesimpulan yang merupakan jawaban dari
rumusan masalah yang diajukan pada bab pertama.
11
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Strategi Dakwah
Sebelum membahas strategi dakwah, terlebih dahulu peneliti akan uraikan tentang
ruang lingkup strategi dan dakwah secara umum, yaitu sebagai berikut:
1. Strategi
a. Pengertian strategi
Di tinjau dari segi etimologi, kata “strategi” berasal dari bahasa yunani yaitu
“strategos” yang diambil dari kata “strator” yang berarti militer.1 Kata “strategi”
dalam kamus bahasa inggris adalah “strategy” yang berarti siasat.2 Sedangkan
dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan bahwa istilah “strategi” adalah
seni atau ilmu yang menggunakan sumber daya manusia untuk melaksanakan
kebijakan tertentu.3
Pada awalnya strategi itu dihubungkan dengan operasi militer dalam skala
besar-besaran. Maka strategi itu dapat diartikan sebagai ilmu tentang perencanaan
dan pengarahan operasi militer secara besar-besaran. Di samping itu dapat pula
berarti kemampuan yang terampil dalam menangani dan merencanakan sesuatu.4
Sedangkan pengertian strategi secara terminology, adalah sebagai berikut:
1 Setiawan Hari Purnomo dan Zulkiflimansyah, Manajemen Strategi: Sebuah Konsep
Pengantar, (Jakarta : LPPEE UI.1999). h.8 2 Kamiso, Kamus Lengkap Inggris-Indonesia, (Surabaya: PT. Karya Agung), h. 279
3 Departemen Pendidikan dan Kebudayan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka,1997), h. 199 4 Departemen Pendidikan dan Kebudayan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h.964
11
12
Menurut Eko Endarmoko menjelaskan bahwa strategi merupakan sebuah
Planning, program-program, skema, kebijakan garis haluan, Khittah, pendekatan
politik dan prosedur.5
Menurut Din Syamsudin bahwa strategi mengandung arti sebagai berikut”
a) Rencana dan cara yang seksama untuk mencapai tujuan
b) Seni dalam mensiasati pelaksanaan rencana atau program untuk mencapai
tujuan
c) Sebuah penyesuaian terhadap lingkungan untuk menampilkan fungsi dan
peran penting dalam mencapai keberhasilan.6
Menurut Onong Uchyana Effendi, strategi pada hakekatnya adalah
perencanaan (Planning) dan management untuk mencapai suatu tujuan. Tetapi
untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak hanya berfungsi sebagai peta jalan
yang hanya menunjukan arah saja, melainkan harus menunjukan bagaimana
teknik (cara) operasionalnya.7
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
strategi merupakan sebuah rencana atau Planning dan cara mensiasati sebuah
program atau kegiatan yang dilaksanakan agar tercapai dengan baik sesuai dengan
tujuan yang diharapkan.
b. Tahap-tahap Strategi
5 Eko Endarmoko, Tesaurus Bahasa Indonesia, (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama,
2006), h. 613 6 Din Syamsudin, Etika Agama Dalam Membangun Masyarakat Madani, (Jakarta : Logos,
2000), Cet. 1, h. 127 7 Onong Uchana Effendi, Teori dan Praktek Ilmu Komunikasi, (Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya), Cet. Ke-6, h.32
13
Fred R. David mengatakan bahwa dalam proses strategi ada tahapan – tahapan
yang harus di tempuh yaitu :
1) Perumusan Strategi
Hal-hal yang termasuk dalam perumusan strategi adalah pengembangan
tujuan, mengenai peluang dan ancaman eksternal, penetapan kekuatan dan
kelemahan secara internal, menghasilkan strategi alternatif, serta memilih strategi
untuk dilaksanakan. Pada tahap ini adalah proses merancang dan menyeleksi
berbagai strategi yang akhirnya menuntun pada pencapaian misi dan tujuan
organisasi.
2) Implementasi Strategi
Implementasi strategi disebut juga sebagai tindakan dalam strategi, karena
implementasi berarti memobilisasi untuk mengubah strategi yang dirumuskan
menjadi suatu tindakan. Kegiatan yang termasuk dalam implementasi strategi
adalah pengembangan budaya dalam mendukung strategi, menciptakan struktur
efektif, mengubah arah, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan
memanfaatkan sistem informasi yang masuk. Agar tercapai kesuksesan dalam
implementasi strategi, maka dibutuhkan adanya disiplin, motivasi dan kerja keras.
3) Evaluasi strategi
Evaluasi strategi adalah proses dimana manajer membandingkan antara hasil-
hasil yang diperoleh dengan tingkat pencapaian tujuan. Tahap akhir dalam strategi
adalah mengevaluasi strategi yang telah dirumuskan sebelumnya.8
8 Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta : Prenhallindo, 2002), h.5
14
2. Dakwah
a. Pengertian Dakwah
Dalam kamus Munjid “dakwah berasal dari fi’il Madhi (da’a) yang berarti
menyeru, memanggil.9” Dan menurut Mahmud Yunus “Dakwah mempunyai dua
akar kata yaitu: menyeru, memanggil dan menjamu, dan berarti memanggil
berdo’a dan memohon.”10
Sedangkan dakwah menurut istilah sebenarnya mengandung banyak
pengertian dari para ahliilmu dakwah di antaranya:
Menurut Zulkifli Muston, dakwah adalah segala sesuattu dan kegiatan yang
disengaja dan berencana dalam wujud sikap, ucapan dan perbuatan yang
mengandung ajakan dan seruan, baik langsung atau tidak langsung ditujukan
kepada orang perorangan, masyarakat atau golongan supaya tergugah jiwanya,
terpanggil hatinya kepada ajaran Islam untuk selanjutnya mempelajari dan
menghayati serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.11
Menurut Nana Rukmana “dakwah adalah menyeru manusia agar menempuh
jalan kebaikan dan menghindari jalan kesesatan (Amar Ma’ruf Nahi Munkar).”12
Dalam pengertian ini mengucapkan pengertian Tabligh (mengajak kejalan Allah),
jihad (berjuang menegakkan ajaran Allah), Amar Ma’ruf nahi munkar
(memerintahkan kepada kebaikan, melarang melakukan kejahatan), menasehati
dan berwasiat. Oleh karena itu dakwah merupakan proses “Al-Tahawwul Wal
9 Kamus, Al-Munjid Fil Lughoh, (Beirut : Daarul Masyriq), h. 216
10 Mahmud Yunus, Kamus Arab – Indonesia (Jakarta : Yayasan Penyelenggara Penterjemah
Tafsir Qur’an, 1973), h. 127 11
Zulkifli Muston, Ilmu Dakwah, Jilid I; (Makassar : Yayasan Fatiya, 2002), h. 3 12
Nana Rukmana, Masjid dan Dakwah, (Jakarta : Al-Mawardi Prima, 2002) Cet. 1 h, 164
15
taghayyur” (Transformasi dan perubahan) dari sesuatu yang tidak baik menuju
yang baik atau sesuatu yang sudah baik menuju yang lebih baik lagi.13
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
dakwah adalah mengajak atau menyeru manusia kejalan kebaikan dengan penuh
kesadaran kemudian diamalkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai pegangan
hidup manusia baik di dunia maupun di akhirat. Setelah mengetahui pengertian
dakwah, maka perlu adanya suatu unsur-unsur yang harus dipenuhi agar dakwah
tersebut dapat berjalan dengan lancaar dan tepat sasaran.
b. Unsur-Unsur Dakwah
Unsur-unsur dakwah adalah sesuatu hal yang harus dipenuhi ketika akan
melaksanakan kegiatan dakwah. Unsur-unsur dakwah haruslah ada dalam
berdakwah, apabila unsur-unsur dakwah tidak dipenuhi maka dakwah itu akan
mengalami hambatan bahkan kegagalan. Unsur-unsur dakwah di antaranya:
1) Da’i
Seorang da’i harus mengetahui bahwa dirinya seorang da’i. Maksudnya
sebelum menjadi da’i ia perlu mengetahui apa tugas seorang da’i, modal dan
bekal apa yang harus ia punya, serta bagaimana akhlak yang harus dimiliki oleh
seorang da’i.14
dalam unsur-unsur dakwah, da’i merupakan unsur yang paling
penting yang harus diperhatikan.
2) Mad’u
13
Ibid, h. 165 14
Said Bin Ali Bin Wahi Al-Qathani, Dakwah Islam Dakwah Bijak, (Jakarta : PT. Gema
Insani Press, 1994) Cet. Ke-1, h. 84.
16
Seorang da’i harus mengetahui keberadaan mad’u. dari sudut ideologi, mad’u
ada yang ateis, musyrik, munafik. Ada juga yang melakukan maksiat. Mad’u juga
berbeda dari segi intelektualitas, status sosial, kesehatan, pendidikan dan
sebagainya.15
Oleh karena itu untuk memudahkan seorang da’i berdakwah, maka
da’i harus mendekati mad’u dimulai dari titik taraf pemahaman mad’u, bukan dari
titik pemahaman da’i.
3) Materi Dakwah
Materi dakwah adalah masalah isi pesan atau materi yang disampaikan da’i
pada mad’u. yang menjadi materi dakwah adalah ajaran yang ada dalam Al-
Qur’an dan Hadits.16
Secara garis besar, materi dakwah dapat diklarifikasi
menjadi tiga bagian:
a) Keimanan (Aqidah)
Iman adalah percaya bahwa Allah itu ada dan hanya satu-satunya
Tuhan manusia. Sesuai dengan firman Allah SWT :
Artinya : katakanlah bahwa Allah itu Esa / Tunggal. (Q.S Al-Ikhlas: 1)
Dibidang aqidah, materi dakwahnya adalah tentang keimanan yang
erat hubungannya dengan rukun iman adalah masalah-masalah yang
dilarang seperti, syirik dan ingkar.17
b) Keislaman (syari’ah)
15
Ibid, h. 100. 16
Mohammad Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta : Perpustakaan Nasional, 2004), h. 94 17
Hamka, Prinsip dan Kebijaksanaan Dakwah Islam, (Jakarta : Umminda, 1982) h. 60
17
Islam berasal dari kata bahasa Arab yang di ambil dari kata salima
yang berarti selamat, damai, tunduk, pasrah dan berserah diri. Objek
penyerahan diri ini adalah pencipta seluruh alam semesta, yaitu Allah
SWT.18
Sesuai dengan firman Allah yang berbunyi:
Artinya : sesungguhnya agama (yang diridhoi) di sisi Allah adalah Islam..
(Q.S. Ali Imron: 19).
Di bidang keislaman (syari’ah), materi dakwahnya adalah tentang
hubungan antara manusia dengan Allah (Hablum minannaas) atau Amar
Ma’ruf Nahi Munkar.
c) Budi pekerti (Akhlak)
Akhlak yang dimaksud disini adalah akhlak Islami, yaitu perbuatan
yang dilakukan dengan mudah, disengaja, mendarah daging dan
didasarkan pada ajaran Islam.19
Maksudnya adalah segala perbuatan atau
budi pekerti yang baik yang sesuai dengan ajaran Islam khususnya yang
telah dicontohkan oleh Rasul, dan akhlak sebagai penyempurnaan
keimanan manusia. Sebagaimana Nabi bersabda:
إنما بعثت ألتمم مكارم األخالق
Artinya: sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak. (Al-
hadits Sohih)
18
Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada, 2007), h. 1 19
Abuddin Nata, Akhlak Tassawuf, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2008), h. 147
18
4) Media Dakwah
Media dakwah yaitu alat yang digunakan untuk menyampaikan materi
dakwah (ajaran Islam) kepada Mad’u. Hamzah Ya’qub membagi media dakwah
menjadi lima macam, yaitu:
- Lisan : ini adalah bentuk dakwah yang paling sederhana. Dengan media ini
dapat berbentuk pidato, ceramah, kuliah, bimbingan, penyuluhan dan
sebagainya.
- Tulisan : media ini dapat berupa buku majalah, surat kabar, surat menyurat
(korespondensi), spanduk dan lain sebagainya.
- Lukisan, gambaran, karikatur dan sebagainya.
- Audio Visual : yaitu alat dakwah yang merangsang indera pendengaran atau
pengalihatan dan keduannya, televisi, film, internet dan sebagainya.
- Akhlak : yaitu perbuatan-perbuatan nyata yang mencerminkan ajaran Islam
dapat dinikmati serta didengarkan oleh Mad’u.20
5) Metode Dakwah
Dari segi bahasa, metode berasal dari dua perkataan yaitu meta dan hodos,
meta berarti melalui, mengikuti, sedangkan hodos berarti jalan, cara, atau arah.21
Ada sumber lain yang mengatakan bahwa metode berasal dari bahasa jerman
yaitu methodica yang berarti ajaran tentang metode.22
Sedangkan dalam kamus
20
Mohammad Ali Aziz, Ilmu Dakwah, h. 120 21
Fathul Bahri An-Nabiry, Meniti Jalan Dakwah Bekal Perjuangan Para Da’i, (Bandung :
Sinar Grafika Offset). Cet. Ke-1, h. 238 22
M. Munir, Metode Dakwah, (Jakarta : Kencana, 2006), Cet. Ke-2 h. 188
19
besar bahasa inggris metode berasal dari kata method yang berarti cara.23
Jadi
metode adalah uatu cara yang harus dilakukan untuk mencapai satu tujuan
tertentu.
Menurut Fathul Bachri mengatakan bahwa dakwah adalah cara-cara tertentu
yang dilakukan oleh seorang da’i (komunikator) kepada mad’u (komunikan) untuk
mencapai suatu tujuan atas dasar hikmah dan kasih sayang.24
Tujuan adanya
metodologi dakwah adalah untul memberikan kemudahan dan keserasian baik
bagi da’i maupun bagi mad’u itu sendiri.25
Jadi dapat disimpulkan bahwa metode dakwah adalah suatu cara tertentu
mengenai berdakwah yang dilakukan oleh seorang da’i kepada mad’u agar
berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Setelah diketahui pengertian metode
dakwah, maka langkah selanjutnya yang perlu diketahui adalah bentuk-bentuk
metode dakwah, sebagaimana firman Allah Q.S. An nahl:125
Artinya: serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang
tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk.
Dari ayat di atas, maka dapat diklarifikasikan bahwa metode dakwah meliputi
tiga bagian, yaitu:
23
Kamiso, Lengkap Inggris – Indonesia, h. 188 24
M. Munir, Metode Dakwah, h. 6 25
Fathul Bachry, Meniti Jalan Dakwah, h. 238
20
a) Al-hikmah: yaitu kemampuan dan ketetapan da’i dalam memilih, memilah
dan menyelaraskan teknik dakwah dengan kondisi objektif mad’u. Al-
hikmah merupakan kemampuan da’i dalam menjelaskan doktrin-doktrin
islam serta realitas yang ada dengan argumentasi logis dan bahasa yang
komunikatif.26
Jadi dakwah dengan hikmah adalah dakwah yang
dilakukan dengan cara menyatukan sebuah sistem antara kemampuan da’i
secara praktis dengan kemampuan teoritisnya.
b) Al-mau’idzah Al-hasanah: yaitu berupa nasihat atau petuah, bimbingan
atau pengajaran, kisah-kisah, kabar gembira dan peringatan serta wasiat
atau pesan-pesan positif.27
Metode ini jika disampaikan kepada orang
banyak maka akan lebih baik, tujuannya agar menjadi lebih besar
kuantitas manusia yang kembali kepada jalan Allah SWT.
c) Al-mujadalah Billati Hiya Ahsan: merupakan tukar pendapat yang
dilakukan oleh dua pihak secara sinergis, yang tidak melahirkan
permusuhan dengan tujuan agar lawan menerima pendapat yang diajukan
dengan memberikan argumentasi dan bukti yang kuat.28
Metode ini
biasanya dilakukan dengan cara diskusi, dialog, seminar dan sebagainya.
Demikianlah bentuk-bentuk metode dakwah yang telah dijelaskan di atas.
Ketiga bentuk tersebut mengacu kepada sumber-sumber yang telah ada
yaitu: Al-Quran, hadist, sejarah hidup para sahabat dan fuqoha serta
26
M. Munir, Metode Dakwah, h. 10 27
Ibid, h. 16 28
Ibid, h. 19
21
pengalaman (pengalaman para da’i yang merupakan hasil pergaulannya
dengan orang banyak dan kadang dijadikan referensi ketika berdakwah.
6) Tujuan Dakwah
Tujuan dilaksanakan dakwah adalah untuk mengajak manusia kejalan Tuhan,
jalan yang benar, yaitu Islam.29
Tujuan dakwah sangat menentukan dan
berpengaruh terhadap penggunaan metode dan media dakwah, sasaran dakwah
dan juga strategi dakwah ditentukan oleh tujuan dakwah. Jadi setiap berdakwah
harus mempunyai tujuan yang akan dicapai, hal ini sangat berpengaruh terhadap
keberlangsungan dakwah dan menjadi dua bagian, yaitu:
a) Tujuan umum
Tujuan umum dakwah merupakan sesuatu yang akan dicapai dalam
aktifitas dakwah, hal ini berarti tujuan dakwah masih bersifat umum dan
utama, dimana seluruh proses dakwah harus ditujukan dan diarahkan
kepadanya.30
Tujuan dakwah secara umum masih memerlukan rincian-rincian dibagian
berikutnya. Sebab ada yang bertanggapan bahwa tujuan dakwah yang utama
adalah dakwah kepada seluruh kaum baik yang sudah memeluk agama Islam
ataupun yang masih dalam keadaan kafir. Sedangkan yang berkewajiban
dakwah kepada seluruh umat adalah Rasulullah SAW dan utusan-utusannya.
Sebagaimana firman Allah Q.S. Al-Maidah:67
29
Raffiuddin dan Maman Abdul Jalil, Prinsip dan Strategi Dakwah, (Bandung : Pustaka
Setia, 1997), h. 32 30
Asmuni Syukir, Dasar – Dasar strategi Dakwah Islam, h. 51
22
Artinya: Hai Rasul sampaikanlah apa yang diturunkan dari Tuhanmu, dan
jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak
menyampaikan amanatnya, Allah memelihara kamu dari (gangguan)
manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk bagi orang yang kafir.
(Q.S. Al-Maidah: 67).
Maksud ayat di atas adalah bahwa nabi diperintahkan menyampaikan
ajaran Allah kepada seluruh umat manusia tidak terkecuali, sebab Allah tidak
akan memberi petunjuk terhadap orang kafir atau musyrik jadi jika manusia
ingin mendapat petunjuk Allah maka harus beriman kepada-Nya terlebih
dahulu.
b) Tujuan khusus
Tujuan khusus dakwah merupakan perumusan tujuan dari rincian tujuan
umum dakwah dan sifatnya lebih spesifik. Oleh Karena itu tujuan khusus
dakwah adalah: mengajak umat manusia yang sudah memeluk agama Islam
untuk selalu meningkatkan ketakwaannya kepada Allah SWT, membina
mental agama (Islam) bagi kaum yang masih muallaf, mengajak manusia yang
belum beriman agar beriman kepada Allah dan memeluk agama Islam, serta
mendidik dan mengajar anak-anak agar tidak menyimpang dari fitrahnya.
3. Strategi Dakwah
Setelah membahas pengertian strategi dan dakwah, maka langkah selanjutnya
yang perlu dibahas adalah strategi dakwah, yaitu penggabungan dari strategi dan
dakwah.
23
a. Pengertian Strategi Dakwah
Strategi dakwah merupakan metode, siasat, taktik yang harus digunakan
dalam aktifitas dakwah.31
Menurut Abu Zahrah mengatakan bahwa strategi
dakwah Islam adalah perencanaan, penyerahan kegiatan operasi dakwah Islam
yang dibuat secara rasional untuk mencapai tujuan-tujuan Islam yang meliputi
seluruh dimensi kemanusiaan.32
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa strategi
dakwah merupakan perpaduan dari perencanaan (Planning) dan management
dakwah untuk mencapai suatu tujuan. Dalam mencapai tujuan tersebut, maka
strategi dakwah harus dapat menunjukan bagaimana operasionalnya yang harus
dilakukan secara teknik (taktik), karena sewaktu-waktu dapat berubah tergantung
pada situasi dan kondisi.
Strategi dakwah tidak berbeda dengan strategi komunikasi. Jika dalam
berdakwah menggunakan strategi komunikasi, maka dakwah yang dilakukan akan
berhasil karena sebelum memulai berkomunikasi terlebih dahulu harus paham
siapa yang menjadi audiens, media apa yang digunakan sesuai dengan keadaan,
pesan yang disampaikan dapat dipahami oleh audiens.
Dewasa ini pelaku dakwah semakin dituntut agar ikut terlibat secara akitf
dalam memecahkan berbagai macam masalah yang dihadapi ummat. Banyaknya
model dan lembaga dakwah yang ikut serta dalam perjuangan menyebarkan
ajaran Islam, menambah keyakinan umat Islam akan keberhasilan dakwah.
31
Asmuni Syukir, Dasar–dasar Strategi Dakwah Islam, h. 32 32
Acep Aripuddin dan Syukriadi Sambas, Dakwah Damai: Pengantar Dakwah Antar
Budaya, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. 2007), Cet. Ke-1 h. 138
24
Keberagaman seseorang diharapkan tidak hanya sekedar lambang keshalehan atau
Islam berhenti sekedar disampaikan dalam khutbah saja, melainkan secara strategi
konsepsional menunjukan cara-cara yang paling efektif dalam memecahkan
masalah.
As-syaikh Sayyid Sabiq salah seorang tokoh dakwah yang dikenal dekat
dengan Imam Hasan Al-Banna, melontarkan beberapa prinsip-prinsip dan
ketentuan dalam kepentingan dakwah masa kini. Dalam pandangannya,
kebangkitan yang menjanjikan kebaikan dalam aktifitas dakwah akan tercapai
dengan hanya membutuhkan tiga hal: (1) membutuhkan kesadaran yang
sempurna; (2) pengorganisasian, dan (3) pemimpin yang amanah.33
b. Azas-azas Strategi Dakwah
Dalam strategi dakwah, ada beberapa asas yang harus diperhatikan agar
dakwahnya berjalan efektif dan tepat pada sasaran. Azas-azasnya yaitu sebagai
berikut:
a) Azas fisiologis: azas ini erat hubungannya dengan tujuan-tujuan yang akan
dicapai dalam aktfiftas dakwah.
b) Azas sosiologis: azas ini berbicara tentang masalah yang berkaitan dengan
situasi dan kondisi sasaran dakwah.
c) Azas kemampuan dan keahlian da’i.
d) Azas psychologis: azas ini membahas tentang masalah yang berhubungan
dengan kejiwaan manusia.
33
Syaik Abdurrahman Abdul Khaliq, Metode dan Strategi Dakwah Islam, (Jakarta, Pustaka
Al-Kautsar, 1996), cet-I h, 253
25
e) Azas efektifitas dan efisiensi: azas ini maksudnya adalah dalam aktifitas
dakwahnya harus dapat menyeimbangkan antara bea, waktu ataupun tenaga
yang dikeluarkan dengan pencapain hasilnya.34
Berdasarkan azas-azas strategi dakwah di atas, maka seorang da’i perlu
memiliki ilmu-ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan azas-azas tersebut yaitu
unsur-unsur dakwah seperti yang telah dibahas pada bab ini bagian kedua. Unsur-
unsur dakwah dapat membantu para da’i dalam menentukan strategi dakwah agar
dakwahnya berjalan dengan efektif.
B. Pengurus dan Masjid
1. Masjid
a. Pengertian Masjid
Secara etimologi arti masjid adalah menunjuk kepada suatu tempat
(bangunan) yang fungsi utamanya adalah sebagai tempat shalat, bersujud, dan
menyembah Allah SWT.
Secara terminologis, makna masjid sebagaimana dipahami dan dicontohkan
oleh Rasulullah SAW jauh lebih luas dari pada sekedar tempat sujud atau sholat
saja, yaitu masjid menjadi pusat kegiatan dan pembinaan umat. Ada dua aspek
utama pembinaan umat yang dilaksanakan oleh Rasulullah SAW. Pertama
pembinaan aspek ritual keagamaan seperti pelaksanaan ibadah sholat, dzikir,
membaca Al-Qur’an dan lain-lain. Aspek kedua adalah fungsi kemasyarakatan,
seperti menjalin hubungan silaturahim, berdiskusi, pengembangan perekonomian,
pembinaan kreatifitas remaja dan anak-anak, pendidikan, olahraga dan lain-lain.
34
Asmuni Syukir, Dasar–dasar Strategi Islam, h. 32
26
Pada perkembangannya, kata-kata masjid sudah mempunyai pengertian
khusus yaitu suatu bangunan yang digunakan sebagai tempat mengerjakan sholat,
baik untuk sholat lima waktu maupun untuk sholat jum’at atau hari raya.
Masjid merupakan tempat suci umat Islam, yang berfungsi sebagai salah satu
bentuk sarana yang efektif untuk melakukan komunikasi langsung antara hamba
dan Tuhan-Nya atau sering disebut hablum minallah dan hablum minannas. Oleh
sebab itu sebagai hamba Allah sudah selayaknya harus menjaga dan memelihara
serta memakmurkan masjid. Sebagaimana firman Allah Q.S At-Taubah : 18
Artinya: hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang
beriman kepada Allah dan hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat,
emnunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka
merekalah orang-orang yang diharapkan Termasuk golongan orang-orang yang
mendapat petunjuk.(Q.S At-Taubah : 18)
Berawal dari sebuah masjid, maka lahir berbagai konsep dan strategi dakwah
Islam, pengembangan kesejahteraan, sampai konsep dan strategi perang. Dengan
demikian masjid memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dan strategis,
terutama dalam kerangka pembinaan umat.
b. Fungsi Masjid
Masjid merupakan salah satu sarana umat Islam untuk melakukan ibadah
sholat. Sebenarnya masjid bukan hanya berfungsi sebagai tempat sholat saja,
melainkan sebagai pusat kegiatan sosial kemasyarakatan, sebagaimana yang
dicontohkan oleh nabi Muhammad, fungsi masjid adalah sebagai tempat
27
berdzikir, beri’tikaf, sholat, dan pusat pertemuan umat Islam untuk membicarakan
masalah kehidupan dan perjuangan Islam.
Masjid sebagai tempat ibadah sholat adalah salah satu fungsi dari gedung
masjid, karena jika fungsi masjid hanya sebagai tempat sholat, maka kegiatan
tersebut dapat dilakukan ditempat lain seperti dirumah, sekolah, bahkan lapangan
dan sebagainya, sebagaimana sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam
Bukhori bahwa: “seluruh jagad telah dijadikan sebagai masjid (tempat sujud)”.
Dalam hadist lain yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi adalah “tiap potong
tanah itu adalah masjid”.
Menurut Moh. E. Ayub ada Sembilan fungsi yang dapat diperankan oleh
masjid, yaitu sebagai berikut:35
1) Masjid merupakan tempat kaum muslim beribadah dan mendekatkan diri
kepada Allah SWT.
2) Masjid adalah tempat umat Islam membersihkan diri, menggembleng batin
atau keagamaan agar terpelihara keseimbangan jiwa jiwa dan raga serta
keutuhan peibadi.
3) Masjid merupakan tempat musyawarah kaum muslim untuk memecahkan
persoalan yang ada dimasyarakat.
4) Masjid adalah tempat kaum muslim berkonsultasi, meminta bantuan dan
pertolongan.
5) Masjid adalah tempat membina keutuhan ikatan jama’ah dan gotong royong
dalam mewujudkan kesejahteraan bersama.
35
Moh. E. Ayub, dkk. Manajemen Masjid, (Jakarta : Gema Insani Press, 1997), h. 7
28
6) Masjid dan majlis ta’lim merupakan wahana untuk meningkatkan kecerdasan
dan ilmu pengetahuan.
7) Masjid adalah tempat pembinaan dan pengembangan kader-kader pimpinan
umat.
8) Masjid adalah tempat menghimpun dana, menyimpan dan membagikannya.
9) Masjid adalah tempat melaksanakan pengaturan dan supervisi sosial.
Berdasarkan fungsi-fungsi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa fungsi
masjid bukan hanya sekedar tempat beribadah sholat, tetapi masih banyak
kegiatan yang dapat dilaksanakan di masjid, seperti kegiatan musyawarah,
pengkajian kitab-kitab, akad nikah, memperdalam agama Islam, pembinaan
akhlak kader-kader umat dan lain sebagainya.
29
BAB III
PROFIL MASJID ITTIHADUL MUHAJIRIN
RENI JAYA BARU - PAMULANG
A. Sejarah Berdiri Masjid Ittihadul Muhajirin
Masjid Ittihadul Muhajirin berdiri pada tahun 1990, berawal dari tuntutan dan
saran warga Reni Jaya Baru terhadap developer akan kebutuhan warga atas sarana
ibadah, maka pada tahun 1990 berdirilah sebuah masjid dengan bangunan satu
lantai yang dinamai Ittihadul Muhajirin, yang berarti persatuan orang-orang yang
pindah. Masjid Ittihadul Muhajirin yang diresmikan penggunaannya pada tahun
1990, dibangun atas dasar keinginan luhur untuk menjadi pusat ibadah dan
penyebaran agama Islam serta wahana pembinaan umat yang beriman dan
bertakwa kepada Allah SWT. Tahun 1998 Masjid Ittihadul Muhajirin mengalami
kerusakan yang cukup parah, maka untuk memperbaikinya dibentukan panitia
pembangunan Masjid Ittihadul Muhajirin, yang perannya mendapatkan dana dari
masyarakat sekitar lingkungan masjid dan juga dari pihak-pihak lainnya,
dikarenakan pembangunan masjid bukan hanya merehab tapi membangun ulang
secara permanen bangunan masjid menjadi dua tingkat.1
Selain memiliki fungsi sebagai tempat penyelenggaraan ibadah, masjid
Ittihadul Muhajirin juga memiliki fungsi sosial, pendidikan dan ekonomi, hal ini
dapat dilihat dari adanya badan-badan otonom dibawah kepengurusan masjid yang
bertanggung jawab terhadap Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ), Badan ‘Amil
Zakat, Infaq dan Shodaqoh, Baitul Maal Watamwil (BMT) dan lain-lain.
1 Ayub, Sekertaris, wawancara pribadi, 25 Desember 2011, ba’da Isya
29
30
Dengan kata lain Masjid Ittihadul Muhajirin berupaya agar mampu menjadi
masjid yang memiliki fungsi seperti masjid pada masa-masa awal Islam, bukan
hanya memiliki fungsi sebagai tempat menyelenggarakan peribadatan saja, namun
juga memiliki fungsi sosial, edukasi, dan ekonomi.
Masjid Ittihadul Muhajirin dengan posisinya yang strategis di kawasan
perumahan Komplek Reni Jaya Baru diharapkan mampu memberi manfaat yang
sangat besar bagi pengembangan ajaran agama Islam dan penataan kehidupan
yang islami. Pada satu sisi, masjid adalah suatu bangunan yang kokoh kuat, tidak
bergerak dan bersifat statis, akan tetapi pada sisi yang lain, masjid berfungsi
sebagai wahana ibadah dan dakwah (pembinaan sumber daya manusia). Dilihat
dari sisi ini, masjid bersifat dinamis, berkembang meluas dan dapat menarik minat
masyarakat di sekitarnya untuk melakukan ibadah, mendalami dan menyebarkan
Islam serta mengembangkan ukhuwah Islamiyah. Pada akhirnya, semua itu akan
melahirkan suatu tata kehidupan yang diridhai oleh Allah SWT.
B. Visi dan Misi Masjid Ittihadul Muhajirin
1. Visi : Menjadikan Masjid Ittihadul Muhajirin sebagai pusat peribadatan
dan pengembangan nilai-nilai islam yang berbasis Al Qur’an dan Sunnah
Rasulullah SAW, dengan dukung teknologi dan informasi
2. Misi : untuk mencapai Visi tersebut di atas, DKM masjid Ittihadul
Muhajirin mengemban misi sebagai berikut :
a. Mengoptimalkan fungsi masjid sebagai tempat peribadatan seluruh
jamaah masjid Ittihadul Muhajirin dan ummat Islam umumnya.
b. Meningkatkan kualitas pengkajian ayat-ayat Allah dan Sunnah
Rasulullah SAW dengan melibatkan peran aktif jamaah.
31
c. Mensinergikan perbedaan paham untuk membangun kekuatan dalam
keanekaragaman guna menciptakan ketenangan dan kenyamanan
beribadah.
d. Mengusahakan penerapan teknologi komunikasi dan informasi dalam
proses dakwah.
e. Memfungsikan masjid sebagai pusat dan sumber dakwah Islam dengan
tetap menghormati perbedaan pemahaman.2
C. Tujuan
Tujuan masjid Ittihadul Muhajirin adalah terbentuknya manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Allah SWT dalam suatu tatanan kehidupan masyarakat yang
Islami dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
D. Modal Dasar
Modal dasar pengembangan masjid merupakan potensi yang dimiliki oleh
masjid Ittihadul Muhajiri, yaitu :
1. Al Qur’an dan As-sunnah sebagai pedoman utama
2. Sebagai pusat ibadah dan penyebaran agama Islam
3. Posisinya yang strategis di Perumahan Reni Jaya Baru, Pamulang,
Tangerang Selatan, Banten yang keberadaannya merupakan asset umat
Islam untuk seluruh lapisan masyarakat.
4. Dukungan dari pemerintah, lembaga-lembaga keislaman, dan
kemasyarakatan daerah maupun nasional.3
2 Program Kerja Masjid Ittihadul Muhajirin Tahun 2012 M/1433 H. hal 1
3 Program Kerja Masjid Ittihadul Muhajirin Tahun 2012 M/1433 H. hal 3
32
E. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah susunan atau cara menyusun. Sedangkan organisasi
adalah sebuah kelompok individu yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan
tertentu. Setiap organisasi pasti mempunyai struktur atau susunan kepengurusan,
seperti halnya masjid Ittihadul Muhajirin juga mempunyai struktur organisasi
yang dapat menunjang keberhasilan suatu organisasi, sebagaimana yang tertera di
bawah ini :
33
SUSUNAN PENGURUS
MASJID ITTIHADUL MUHAJIRIN
TAHUN 2012 – 2016 M / 1433 – 1437 H
PENASEHAT 1. Lurah Pamulang Barat
2. Lurah Pondok Benda
3. Ketua RW 012 Pondok
Benda
4. Ketua RW 017 Pamulang
Barat
5. Drs. H. Mahmud UY, MM
6. Drs. Dayat Hidayat, MM
7. Yahya S. Al Musyawa
KETUA 1. Dr. H. Khamim, M.PD
WAKIL KETUA 2. H. Widodo, SE
SEKERTARIS 1. H. Yagus Sukiyanto
WAKIL SEKERTARIS 2. Ayub Rahmansyah, S.Pd
3. Eka Maryatiningsih, SE.I
BENDAHARA 1. H. Mardin, SE
WAKIL BENDAHARA 2. Ustadz H. Priyanto Hadi
BIDANG – BIDANG
I. PERIBADATAN 1. Ustadz Romlan Syamsuri
2. Ustadz Agus Marjoko
3. Ustadz Tamrin Wahab
4. Ustadzah Hj. Robiah, S.Pd
5. Ustadzah Hj. Masturoh, S.Ag
6. Ustadzah Solehah
7. Ustadzah Hj. Fatimah
34
8. Ustadzah Jamilah
II. DAKWAH DAN PENDIDIKAN 1. Ustadz Drs. Adnan HAR.
Pendamping H. Khamim 2. Ustadz Drs. Ali Mahfud
3. Ustadz H. Muh. Budi Z, Lc
4. Ustadz Ketut Ubaidillah
5. Ustadzah Hj. Wulansari, P. Si
6. Ustadzah Hj. Sri Utami
7. Ustadzah Ita Hamidah, S.Pd
III. PEMBANGUNAN & PERAWATAN 1. Ir Budi Santoso
2. Muhtarul Huda
3. H. Ahmad Rifai
4. Risyawal
5. Sumaryono
6. Imam Wahyudi
7. Suyono
8. Nurkholis
9. H.Karjio
10. Endang Syarif H
11. H. Saefudin
12. H. Bunyamin
13. H. Nasujud
BIDANG OPERASIONAL
1. Day to day operasional (Muadzin,
Imam, Pengantar Jum’at, Donatur)
2. Perawatan (Kebersihan)
3. Pengurus On Duty
4. Pengurusan Jenazah
5. Pembangunan Sarana /Prasarana
Masjid
IV. USAHA DAN 1. Drs. Syamsudin
35
PENDAMPING H. Widodo 2. H. Erizal Thaher
3. Nidam
4. H. Kamsi
KOPERASI
Pendamping H. Yagus 1. H. Dalhar
2. H. Muhammid
3. Abi Manyu, SH
BID. USAHA
1. Sewa R. Serbaguna
2. Sewa Tenda, Kursi dan System
3. Sewa Molen
4. Sewa Kendaraan PU
5. Sewa Kios
6. BMT dan Koperasi
SOSIAL
Pendamping H. Mardin 1. Drs. Rohiman
2. Kustaman
3. Agus Bachtiar
4. Miftahuddin
5. Trimo Maryoso
6. H. Darkom
7. Ibu Supranti
8. Ibu Yanti Subuhi
9. Ibu Sri Suratmi
10. Ibu Yuminah
11. H. Karso
12. Yusuf Mugirahayu
13. H. Santoso
14. H. Sugiyanto
15. H. Marwoto
16. Zaenal AP
36
V. HUMAS DAN KERJASAMA
ANTAR LEMBAGA 1. Bpk Iwanto
2. Bpk H. Khoiruddin
3. Bpk Mahalli Syaiin Hasan
4. Bpk Asri
5. Ketua RT. Di Lingkungan RW. 12
Pd. Benda dan RW. 17 Pamulang
Barat
6. Seksi Rohani Islam di Lingkungan
RW. 12 pd. Benda dan RW. 17
Pamulang Barat
7. Ibu Asiah (MT Darus Solihin)
8. Ibu Kartini (MT Al Ikhlas)
9. Ibu Hj. Sumaryanti (MT Al Amin)
10. Ibu Hj. Yuni (MT At Taqwa)
11. Ibu Tetti Rahmawati (MT Raudatul
Jannah)
12. Ibu Fatmawati
13. Ibu Fatmiasih
14. Ibu Sofiyah
F. PROGRAM KERJA MASJID ITTIHADUL MUHAJIRIN
Program kerja tahun 2012
Program kerja masjid Ittihadul Muhajirin tahun 2012 M/ 1433 H, adalah
sebagai berikut :
1. Sekretariat
Kegiatan sekretariat dilakukan secara berkelanjutan sepanjang
berlangsungnya kegiatan pada masjid Ittihadul Muhajirin. Untuk keperluan
tersebut disediakan kegiatan penunjang dengan tujuan guna menunjang
37
seluruh kegiatan pada masing-masing bidang sehingga dapat diselesaikan
tepat waktu. Jenis kegiatannya adalah :
a) Honorium
Pemberian honorium kepada petugas masjid antara lain
1) Tenaga pengajar/ustadz sebanyak 5 orang
2) Pelaksana Operasional Masjid (Imam / Bilal / Humas / Donatur /
Kebersihan) 1 orang
3) Pembantu pemelihara masjid (Marbot)
4) Tenaga dokter 1 orang
5) Pembantu dokter 1 orang
6) Tenaga yang menangani BMT dan Operator Radio/Sound
System/maintenance electrical 1 orang
7) Tenaga lepas khusus menangani peralatan tenda, kursi, molen 2
orang
b) Merintis pemberian program dana pensiun bagi tenaga pemelihara
masjid
c) Mengstur waktu kerja bagi pemelihara masjid (Hak dan Kewajiban
Pegawai)
d) Meningkatkan pemberian honorium khusus bagi pengurus masjid yang
memppunyai tugas dan tanggung jawab yang sangat besar (Bid. Usaha
dan lainnya)
e) Pengadaan alat tulis kantor, perangkat administrasi keuangan dan
dokumentasi, biaya telepon, internet, faximile, fotocopy, dan surat
menyurat, konsumsi rapat selama 12 bulan.
38
f) Pengadaan inventaris baju koko dan jubbah untuk imam (ditempatkan
di masjid)
g) Pembuatan kalender masjid Ittihadul Muhajirin th. 2013.4
2. Pemelihara Masjid
a) Membantu kegiatan secretariat dalam mengelola kegiatan
kesekretariatan.
b) Membantu menyelenggarakan surat menyurat kegiatan masjid Ittihadul
Muhajirin
c) Membantu menyelenggarakan pengarsipan surat menyurat dan
dokumen kegiatan masjid Ittihadul Muhajirin
d) Membersihkan masjid dan lingkungan masjid Ittihadul Muhajirin
e) Mengumpulkan dana dari para donator
f) Menjadi Imam Rawatib dan Jum’at jika imam yang bersangkutan
berhalangan
g) Menjadi Muadzin pada setiap sholat lima waktu dan Jum’at (jika
muadzin yang bersangkutan berhalangan)
3. Bidang Peribadatan
a) Merencanakan jadwal Imam Rawatib.
b) Mengatur jadwal Imam, Khotib dan muadzin masjid Ittihadul
Muhajirin
c) Menyusun jadwal bersama Imam dan penceramah masjid dan mushola
di lingkungan RW 012 Pondok Benda RW 017, 020, 021 Pamulang
Barat
4 Program Kerja Masjid Ittihadul Muhajirin Tahun 2012 M/1433 H. hal 4
39
d) Mengadakan Qiyamu Lail pada setiap sabtu malam ahad
e) Sosialisasi berkaitan dengan ibadah-ibadah baik yang wajib maupun
sunnah
f) Mengurus jenazah yang melipputi : memandikan, mengkafani,
menshalatkan, dan mengantarkan jenazah ke pemakaman
g) Mengadakan bulletin Jum’at, 50 eksemplar
h) Mengadakan pelatihan pengurusan jenazah
i) Meyelenggarakan shalat Idul Fitri dan Idul Adha 1433 H
j) Dialog ba’da Jum’at memperkaya isi khutbah
k) Pengurusan jenazah
4. Bidang Dakwah dan Pendidikan
Sesuai dengan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART)
serta Garis-garis Besar Program Kerja Masjid Ittihadul Muhajirin yang
bertujuan untuk membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Allah SWT dalam suatu tatanan kehidupan masyarakat yang islami dalam
Negara kesatuan republik Indonesia, maka bidang Dakwah dan Pendidikan
masjid Ittihadul Muhajirin menyusun Program kerja jangka pendek dan jangka
panjang.
Adapun dasar dari penyusunan program kerja ini adalah :
40
Artinya : dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang
munkar[217]; merekalah orang-orang yang beruntung.
Atas dasar surat tersebut maka bidang dakwah dan pendidikan mencoba
membuat gerakan-gerakan dakwah bil lisan, dakwah bil hal dan dakwah
melalui pendidikan.5
Sasaran yang hendak dicapai di antaranya adalah : membebaskan ummat
dari buta huruf Al Qur’an/Hadist, menanamkan aqidah secara benar,
menanamkan rasa persaudaraan yang kuat, menanamkan kepedulian sosial,
membangun dan mengembangkan halakoh (TPA) untuk anak-anak, majelis
ta’lim, mengenalkan Islam melalui tulisan (Buletin, Majalah dan Pustaka).
Program Kerja Bidang Dakwah dan Pendidikan
a. Program Kerja Jangka Pendek
1. Melaksanakan Tabligh Akbar dan Peringatan Hari-hari Besar Islam
(PHBI) seperti :
- Peringatan 1 Muharam 1433 H (Januari 2012)
- Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. 1433 H.
- Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. 1433 H.
2. Menyelenggarakan kegitan amaliah Ramadhan
- Menyelenggarakan ta’jil Ramadhan
- Menyelenggarakan Shalat Tarawih dan Kultum 1433 H
- Menyelenggarakan I’tikaf Ramadhan 1433 H
3. Merencanakan Jadwal Ta’lim Ahad malam Senin
5 Program Kerja Masjid Ittihadul Muhajirin Tahun 2012 M/1433 H. hal 5
41
4. Merencanakan Jadwal Ta’lim Sabtu malam Ahad
5. Merencanakan Jadwal kuliah Subuh Ahad pagi
6. Menginvertarisir Majelis Ta’lim dilingkungan RW.012 Pondok Benda,
RW 017, RW 020, 021 Pamulang Barat
7. Menyelenggarakan pengajian rutin :
- Pengajian Bapak-bapak
- Pengajaian Ibu-ibu
- Pengajian Dhuha khusus remaja, Ahad jam 10.00 – 12.00 WIB
8. Menginventarisir dan memberikan masukan-masukan kepada pengurus
TPQ/TKQ masjid Ittihadul Muhajirin
9. Bekerjasama dengan bidang lain yang bersifat mendidik jama’ah
dalam berbagai disiplin ilmu.
b. Program Kerja Jangka Panjang
1. Menyelenggarakan pelatihan Dakwah bagi anak-anak remaja masjid
2. Melaksanakan study banding pengelolaan dan pengembangan masjid
ke masjid-masjid besar
3. Mengikuti seminar-seminar, lokakarya dan mengikutsertakan rapat-
rapat dalam forum komunikasi antar masjid dan musholla
4. Ikut menghimbau mengembangkan tabungan haji mandiri jama’ah
melalui dakwah bekerjasama dengan bidang usaha masjid Ittihadul
Muhajirin
5. Menginventarisir dan melakukan pembinaan muallaf di lingkungan
masjid Ittihadul Muhajirin
42
6. Membuat kegiatan-kegiatan dakwah dalam bentuk rihlah seperti
olahraga dan lain sebagainya
7. Meningkatkan mutu madrasah diniyah
8. Menambah acara program radio 106,4 FM bekerjasama dengan mitra
(radio lain).6
5. Bidang pembangunan dan Perawatan
1. Kelompok pembangunan gedung
a. Membuat petunjuk arah ke masjid Ittihadul Muhajirin
b. Membuat petunjuk bagi jama’ah di lingkungan masjid (batas suci,
zona aman, penerangan jalan di sekitar masjid)
c. Membuat pintu penghubung BMT ke ruang dalam
d. Penataan sarana/prasarana di lingkungan masjid dan sekitarnya
e. Membuat pintu depan tangga utama (arah timur)
f. Memasang karet penahanan di ujung setiap anak tangga sebelah
kanan dan kiri
g. Membuat plat lafadz Allah sebelah kanan dan Muhammad sebelah
kiri
h. Membuat pintu dan pagar di tempat-tempat yang dianggap perlu
i. Penyelesaian pemasangan alumunium foil dan gipsen lantai 2
j. Pembongkaran dan pengecoran serambi prnghubung masjid
dengan asrama putri di lantai 2
k. Merapikan pilar-pilar pagar sekeliling masjid
6 Program Kerja Masjid Ittihadul Muhajirin Tahun 2012 M/1433 H. hal 6
43
l. Pembangunan gudang belakang gardu listrik, untuk penyimpanan
tenda, molen, tempat memandikan mayat, dan lain-lain
m. Perbaikan dan perapihan kubah masjid
n. Pengurusan sertifikat tanah masjid
o. Pemasangan exhaouse van di area kubah masjid
2. Kelompok mekanikel/elektrikal
a. Pemeliharan system air bersih
b. Pemeliharan lampu emergency
c. Pemeliharan genset
3. Kelompok Perawatan Keindahan
a. Perawatan taman dan lingkungan
b. Pembuatan tempat penyimpanan barang-barang.7
6. Bidang usaha
Tugas Pokok
Melaksanakan kegiatan usaha yang dapat memberikan penghasilan
untuk menunjang sebagian kebutuhan dana dalam rangka pencapaian
program kerja masjid Ittihadul Muhajirin sesuai visi dan misi yang telah
ditetapkan dengan kaidah usaha yang islami.
Sasaran
Dalam melaksanakan kegiatan, sasaran usaha yang dilakukan :
a. Melaksanakan dan mengelola koperasi jama’ah masjid
b. Melaksanakan dan mengelola usaha perdagangan melalui BMT
c. Melaksanakan dan mengelola pelayanan kesehatan
7 Program Kerja Masjid Ittihadul Muhajirin Tahun 2012 M/1433 H. hal 7
44
d. Melaksanakan dan mengelola penjualan hewan kurban
e. Melaksanakan dan mengelola kelompok bimbingan ibadah haji/umroh
f. Melaksanakan dan mengelola aula MIM untuk kegiatan masyarakat
(akad nikah, resepsi, dll)
Target Usaha
Memenuhi kebutuhan dana yang diperlukan oleh pengurus masjid
sesuia dengan target yang telah ditetapkan dalam ranca anggaran dan biaya
(RAB) masjid Ittihadul Muhajirin serta mengembangkan potensi ekonomi
jama’ah
Kegiatan Bidang Usaha :
1) Sub. Bidang Usaha Koperasi
Melaksanakan dan mengelola koperasi jama’ah masjid Ittihadul
Muhajirin. Kegiatan usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi adalah
unit simpan pinjam, unit perdagangan umum, pemberdayaan ekonomi
jama’ah yang semuanya untuk kesejahteraan anggota dan sumber
penerimaan infaq untuk masjid Ittihadul Muhajirin. Unit usaha simpan
pinjam dilakukan dengan memberikan pinjaman kepada anggota setelah
memenuhi syarat tertentu dan pengembalian pinjaman dilakuakan dengan
cara mencicil pinjaman pokok ditambah infaq untuk koperasi yang
besarnya sukarela yang merupakan pendapatan koperasi. Semua hasil
usaha koperasi yang dihitung pada setiap akhir tahun takwin/tahun buku,
dibagi dua untuk infaq masjid dan anggota. Mekanisme pembagiannya
akan diatur kemudian dan disepakati bersama anggota. Jumlah anggota
45
koperasi jama’ah masjid Ittihadul Muhajirin hingga saat ini adalah 112
orang, setelah diadakan penyegaran pengurus koperasi maka pelayanan
kepada anggota dimulai kembali tanggal 01 Maret 2011 dengan pagu
pinjaman sebesar Rp 500.000/orang dengan masa pengembalian maximal
5 kali. Sebagai kelengkapan dan tertib organisasi pada tahun 2012 ini akan
dibuat anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) koperasi
yang disesuaikan dengan kekhususan sebagai koperasi jama’ah masjid
yang akan disusun kemudian.
2) Sub. Bidang Usaha BMT
Mempunyai program pelaksanaan kegiatan sebagai berikut :
a. Melanjutkan pengembangan usaha toko
b. Mengupayakan training kepada karyawan BMT tentang konsep
pemasaran yang efektif.
c. Sasaran usaha BMT selai retail toko juga akan mengaktifkan pesan
antar bulanan kepada pelanggan tetap yang diharapkan dapat
meningkatkan omset penjualan yang cukup signifikan.
3) Sub. Bidang Usaha Qurban
Mempunyai program kegiatan melaksanakan dan mengembangkan
tabungan qurban serta penjualan hewan qurban. Tabungan qurban
dilakukan dengan menggunakan kartu tabungan bagi setiap jama’ah yang
berniat untuk melaksanakan qurban dengan cara menabung melalui majlis
ta’lim yang ada dilingkungan masjid Ittihadul Muhajirin maupun langsung
ke bidang usaha masjid. Mengingat setiap tahun dipastikan melaksanakan
qurban, untuk itu bidang usaha akan menyediakan langsung hewanqurban
46
yang diperlukan untuk jama’ah. Peternakan kambing kerjasama dengan
mitra.
4) Sub. Bidang Usaha Pelayanan Kesehatan
Memberikan pelayanan kesehatan berupa prektek dokter dan khitan
yang dilakukan untul melayani jama’ah dilingkungan masjid maupun
masyarakat umum. Pelayan praktek dokter tersebut merupakan cikal bakal
terbentuknya klinik yang cukup memadai untuk pelayanan kesehatan
masyarakat di masa mendatang. Pada tahun 2012 akan diupayakan
mencari dokter yang dapat menetap di klinik.
5) Sub. Bidang KMI/Umroh/Haji Plus
Mempunyai program kegiatan melaksanakan dan mengembangkan
tabungan haji serta membentuk kelompok bimbingan manasik haji/umroh
bagi para jama’ah yang berkeinginan menunaikan Ibadah haji/umroh haji
ke tanah suci.
6) Sub. Bidang Usaha Lain
Semua usaha yang dikelola oleh bidang usaha masjid haruus
berpegang teguh pada asas usaha berdasarkan tuntunan syari’at Islam.
Setiap kebijakan yang menyangkut kegiatan usaha yang dilakukan oleh
penanggung jawab sub bidang usaha harus berdasarkan koordinasi dan
kesepakatan semua pengurus dan anggota bidang usaha dengan
persetujuan pengurus masjid dan tidak menyimpang dari visi, misi serta
program masjid secara keseluruhan.8
7. Bidang Sosial
8 Program Kerja Masjid Ittihadul Muhajirin Tahun 2012 M/1433 H. hal 9
47
a) Penggalian dana dari warga dilingkungan RW 012 Pondok Benda, RW
017, 020, 021 Pamulang Barat, untuk kegiatan :
1) Santunan Duka
2) Bea Siswa bagi anak yatim dan dhuafa
3) Pembinaan muallaf
4) Pernikahan (akad nikah)
5) Khitanan masal
6) Mengadakan penyuluhan tentang narkoba
7) Membantu peningkatan kesejahteraan bagi dhuafa
8) Pembuatan-pembuatan kartu tetap untuk donator.
b) Bekerjasama dengan pengurus wilayah dan tokoh masyarakat dan
ulama dalam rangka penambahan lahan makam di pondok petir.
c) Membantu pembangunan dan perawatan masjid.
8. Bidang Humas dan Kerjasama
a) Membuat data jumlah umat Islam dilingkungan RW 012 Pondok
Benda, RW 017, 020, 021 Pmulang Barat.
b) Menampung aspirasi ummat
c) Manjalin hubungan dengan lembaga-lembaga/instansi.
d) Mensosialisasikan program-program masjid kepada ummat Islam
e) Memberikan masukan kepada pengurus tentang perkembangan
ummat.9
9. Badan-badan Otonom
a. TPQ/TKQ
9 Program Kerja Masjid Ittihadul Muhajirin Tahun 2012 M/1433 H. hal 10
48
1) Menyelenggarakan taman pendidikan Al Qur’an untuk jenjang SD
dan SMP, dengan berkoordinasi dengan Bidang Badan Kontak
persatuan Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI).
2) Menyelenggarakan Taman Kanak-kanak Al Qur’an, dengan
berkoordinasi dengan bidang terkait dan (BKPRMI)
3) Mengadakan manasik haji bagi santriwan/santriwati TPQ/TKQ
4) Menyelenggarakan tadabur alam
5) Mendapatkan bantuan anggaran operasional Rp 250.000/ Bulan
b. Ikatan Remaja Masjid Ittihadul Muhajirin (IRMIM)
1) Mengikuti kegiatan pembinaan terhadap para remaja masjid
2) Menyelenggarakan pembinaan untuk anak-anak pada jenjang SD
dan SMP.
3) Menyelenggarakan pelaksanaan kegiatan peringatan Hari-hari
Besar Islam (PHBI) bekerjasama dengan bidang dakwah dan
pendidikan.
4) Membantu pengurus masjid dalam membangun dan perawatan
masjid
5) Pengajian rutin ba’da magrib
6) Pengajian dhuha, latihan nasyid dan marawis serta
muhadoroh/latihan pidato (seminggu Sekali)
7) Mengadakan tadabur alam.10
10. Badan Amil Zakat Infaq dan Sodaqoh (BAZIS)
10
Program Kerja Masjid Ittihadul Muhajirin Tahun 2012 M/1433 H. hal 10
49
1) Melaksanakan pendataan mustahiq dilingkungan RW 012 Pondok
Benda RW 017, 020, 021 Pamulang Barat.
2) Penyuluhan tentang kewajiban mengeluarkan zakat.
3) Bekerjasama dengan bazis tingkat Kelurahan, Kecamatan dan
Kabupaten.
4) Menyalurkan kepada mustahiq.
5) Memberikan imbalan jasa kepada petugas pengumpul dan
penyaluran zakat.
6) Membuka pos pelayanan di masjid dan pengambilan ke rumah-
rumah.
7) Melaksanakan evaluasi terhadap para mustahiq.
8) Menyediakan kotak amal/kotak zakat profesi setiap rumah muslim
dan akan diambil setiap bulan.11
Semua sumber yang peneliti dapatkan diambil langsung dari buku program
kerja Masjid Ittihadul Muhajirin Tahun 2012 M/1433 H.
11
Program Kerja Masjid Ittihadul Muhajirin Tahun 2012 M/1433 H. hal 11
50
BAB IV
ANALISIS DAN TEMUAN DATA
A. Strategi Dakwah Pengurus Masjid Ittihadul Muhajirin
Strategi pada hakikat adalah suatu perencanaan atau keputusan manajerial
yang strategis untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan oleh suatu
organisasi tertentu. Dalam konteks dakwah strategi juga sangat dibutuhkan
terutama bagi organisasi dakwah semacam DKM Masjid Ittihadul Muhajirin yang
merupakan bagian dari organisasi kemasyarakatan.
Penulis dalam hal ini memakai teori strategi Fred R David yang menyatakan
bahwa dalam proses strategi ada beberapa tahapan-tahapan yaitu perumusan
strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi.1
1. Perumusan Strategi Dakwah Pengurus Masjid Ittihadul Muhajirin
Perumusan strategi dakwah pengurus masjid ittihadul muhajirin adalah suatu
proses merancang dan menyeleksi strategi yang pada akhirnya menuntun pada
pencapaian misi dan tujuan organisasi. Dalam perumusan strategi dakwah juga
ditemukan sikap untuk memutuskan, memperluas, menghindari, atau melakukan
suatu keputusan dalam proses kegiatan dakwah.
a. Pengenalan sasaran dakwah
Dalam hal ini, pengurus masjid Itihadul Muhajirin melakukan
pendekatan sosiologis untuk mengetahui sistem sosial yang ada di dalam
komunitas masyarakat yang berada di sekitar Reni Jaya Baru Pamulang,
sehingga dakwah yang disampaikan benar-benar dapat menyentuh dan
1. Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta : Prenhallindo, 2002), h.5
50
51
sesuai dengan situasi kondisi mad’unya. Sedangkan untuk melihat situasi
dan kondisi tersebut sangat penting untuk membuat sebuah rumusan
strategi. Situasi ini meliputi faktor-faktor yang mendukung dan
menghambat, baik faktor internal maupun eksternal serta semua unsur-
unsur dakwah.2
Hal ini berkaitan dengan azas sosiologis, yaitu azas yang berbicara
tentang masalah yang berkaitan dengan situasi kondisi sasaran dakwah.
Jadi dalam mengadakan kegiatan dakwahnya harus di sesuaikan dengan
situasi kondisi baik da’i atau mad’unya agar dakwah tersebut dapat
berjalan tepat pada sasaran.
b. Pengkajian tujuan
Dakwah Islamiyah adalah serangkaian kegiatan yang mempunyai
tujuan-tujuan tertentu. Sedangkan tujuan dari strategi dakwah pengurus
masjid Itihadul Muhajirin adalah untuk menyampaikan ajaran Islam
kepada para masyarakat khususnya di lingkungan Reni Jaya Baru
Pamulang.3
Dalam hal ini pengurus masjid Itihadul Muhajirin sesuai dengan
pendekatan fisiologis, yaitu azas yang erat hubungannya dengan tujuan-
tujuan yang akan dicapai dalam menjalankan aktifitas dakwahnya.
c. Efektifitas dan efisiensi dakwah
Dalam setiap mengadakan kegiatan dakwahnya, pengurus masjid
Itihadul Muhajirin selalu mempertimbangkan antara keadaan, mulai dari
2 Adnan, Ketua Div. Dakwah Dan Pendidikan, wawancara pribadi, Reni Jaya Baru, 07
September 2013, Jam 15.30 3 ibid
52
keadaan da’i atau mad’unya serta waktu yang tersedia, agar dakwahnya
berjalan dengan efektif dan efisien.4
Hal ini sesuai dengan azas strategi dakwah yang bernama azas
efektifitas dan efisiensi, yaitu azas yang dalam aktifitas dakwahnya harus
dapat menyeimbangkan antara bea, waktu ataupun tenaga yang di
kkeluarkan dengan pencapaian hasilnya.
2. Implementasi Strategi Dakwah Pengurus Masjid Ittihadul Muhajirin
Implementasi strategi sering pula disebut sebagai tindakan dalam strategi,
Karena Implementasi berarti memobilisasi strategi yang dirumuskan untuuk
menjadi sebuah tindakan. Proses implementasi merupakan proses yang paling
penting.
Tanpa adanya komitmen dan kerjasama dalam pelaksanaan strategi, maka
proses formulasi dan analisis strategi hanya akan menjadi impian yang jauh
dari kenyataan. Implementasi bertumpu pada alokasi dan pengorganisasian
SDM yang ditetapkan melalui penetapan struktur organisasi, budaya
peusahaan atau organisasi.
a. Membentuk Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah rangkaian aturan yang menunjukan
hubungan antara fungsi-fungsi organisasi yang meliputi pimpinan, tugas
wewnang dan tanggung jawab yang masing-masing mempunyai peranan
tertentu dalam kesatuan yang utuh untuk mencapai tujuan organisasi.
Masjid Ittihadul Muhajirin menyusun struktur organisasi yang
didalamnya terdapat pembagian kerja agar masing-masing pengurus
4 Adnan, Ketua Div. Dakwah Dan Pendidikan, wawancara pribadi, Reni Jaya Baru, 07
September 2013, Jam 15.30
53
mempunyai tugas dan tanggung jawab sesuai dengan job description yang
telah ditetapkan. Karena jika ada pengurus yang mngerjakan tugas tidak
sesuai dengan job description dikhawatirkan tidak akan maksimal dalam
pelaksanaanya.
Didalam struktur tersebut terdapat orang-orang yang mempunyai
pemahaman keagamaan cukup baik sehingga tidak perlu ragu jika ada
kegiatan keagamaan yang dilaksanakan oleh pengurus masjid Ittihadul
Muhajirin.
Sebagai organisasi masjid Ittihadul Muhajirin harus mempunyai
struktur organisasi yang efektif dan efisien. Efektif berarti pengurus masjid
Ittihadul Muhajirin dapat menjalankan peranannya dengan baik, efisien
berarti pengurus masjid Ittihadul Muhajirin dapat menjalankannya dan
dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Pengurus masjid Ittihadul Muhajirin merupakan organisasi non formal
yang mempunyai kurikulum sendiri dan diselenggarakan secara berkala
dan teratur yang diikuti oleh jama’ah yang banyak yang bertujuan untuk
membina dan membangun hubungan yang santun dan serasi melalui upaya
pendekatan-pendekatan antara manusia dengan Allah SWT, manusia
dengan sesamanya, dan manusia dengan lingkungannya dalam membina
masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT.
Pembagian tugas (job description) mempunyai tujuan agar masing-
masing pengurus dapat mengetahui tugasnya dan menjalankan tugasnya
sesuai dengan jabatan yang dia miliki.
54
Pengurus masjid Ittihadul Muhajirin mempunyai struktur organisasi
yang menggambarkan hubungan fungsional (garis kewenangan dan
tanggung jawab) yang kuat antara manajemen puncak. Dalam pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab, ketua dibantu oleh wakil ketua apabila
berhalangan hadir, juga untuk membantu semua kegiatan yang ada di
masjid Ittihadul Muhajirin dan bertanggung jawab kepada ketua umum,
demikian seterusnya antara pengurus yang satu dengan lainnya saling
membantu dalam tugasnya apabila berhalangan hadir.
b. Budaya Organisasi
Keberadaan budaya organisasi berfungsi untuk menguatkan
kemampuan organisasi. Budaya organisasi yang diterapkan oleh pengurus
masjid Ittihadul Muhajirin berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah,
kebersamaan serta silaturahmi yang selalu dibina baik dengan lingkungan
sekolah, masyarakat sekitar maupun masyarakat yang datang dari luar
lingkungan masjid Ittihadul Muhajirin. Karena pengurus masjid bertujuan
agar masjid Ittihadul Muhajirin bukan hanya dijadikan tempat ibadah
kepada Allah SWT tetapi juga dijadikan sebagai sarana pendidikkan
Islami, selain itu pengurus masjid juga bertujuan merekrut jama’ah yang
berasal dari lingkungan sekitar maupun dari luar lingkungan masjid
Ittihadul Muhajirin itu sendiri.
c. Kepemimpinan
Kepemimpinan berhubungan dengan kekuasaan, ketika kita
membicarakan pemimpin Negara, maka secara implicit dapat diartikan
yang menguasai Negara. Pemimpin sekolah berarti yang menguasai
55
sekolah dan begitu seterusnya. Begitu juga dengan pemimpin masjid
Ittihadul Muhajirin, dapat diartikan bahwa orang yang menjabat sebagai
pemimpin adalah menguasai masjid Ittihadul Muhajirin.
Beberapa sifat kepemimpinan yang dimiliki oleh masjid Ittihadul
Muhajirin, di antaranya, pertama memberikan motivasi kepada para
anggotanya bahwa kesuksesan itu dapat diraih dengan kerja keras juga
memberikan keteladanan atau contoh kepada para anggotanya mengenai
kesuksesan yang bisa diraih. Kedua selalu memberikan masukan positif
kepada para anggotanya dengan maksud memperbaiki kesalahan yang
terdapat pada masing-masing anggotanya. Ketiga kebebasan ruang gerak
bagi para anggotanya untuk melaksanakan tugas sesuai dengan
kemampuan yang mereka miliki, namun tetap dalam pengawasan.
Keempat bersikap ramah kepada para anggotanya dan terbuka jika ada
anggota yang ingin menyampaikan pendapatnya mengenai apa yang
terjadi di masjid Ittihadul Muhajirin. Kelima bisa mengenali karakter
masing-masing anggotanya agar terjalinnya hubungan yang erat antara
ketua dengan anggota, karena jika anggota sudah mulai merasa nyaman
dengan keberadaan ketua maka mereka akan bisa lebih berusaha keras
memberikan yang terbaik dalam melaksanakan tugasnya masing-masing.
3. Evaluasi Strategi Pengurus Masjid Ittihadul Muhajirin
Sebagaimana yang dinyatakan oleh Agustinus Sri Wahyudi dalam
bukunya manajemen strategik; proses berfikir strategik memberikan definisi
tentang evaluasi yaitu “Evaluasi Strategi adalah proses mendapatkan informasi
mengenai pelaksanaan rencana-rencana yang telah diterapkan berikut
56
kinerjanya serta membandingkan rencana tersebut dengan standar yang telah
ditentukan.
Apabila strategi adalah proses yang terus berputar, dalam artian proses
tersebut diawali dengan perumusan, implementasi dan evaluasi yang
kemudian kembali lagi kepada perumusan dan seterusnya. Maka salah satu
input yang diperlukan dalam proses evaluasi adalah tentang perkembangan
organisasi yang menyangkut kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan.
Dalam hal ini pengurus masjid Ittihadul Muhajirin mengadakan sebuah
evaluasi tentang strategi dakwah di antaranya :
a. Dari Sumber Daya Manusia (SDM)
Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi asumsi
dasar pada pembuatan strategi dakwah pengurus masjid Ittihadul
Muhajirin. Adapun perubahan faktor eksternal seperti tindakan yang harus
dilakukan, maka perubahan yang ada akan menjadi suatu hambatan dalam
pencapaian tujuan. Begitu juga dengan faktor internal, di antaranya strategi
yang tidak efektif atau aktifitas implementasi yang buruk, maka dapat
berakibat buruk pula pada hasil yang akan dicapai.
Dari berbagai langkah strategi yang telah dilakukan oleh pengurus
masjid Ittihadul Muhajirin, maka dapat dilihat apakah strategi tersebut
sudah tepat sasaran dan tujuannya. Di antaranya evaluasi tentang materi
dakwah yang akan di sampaikan (mana yang harus diprioritaskan untuk
kerjakan terlebih dahulu) dan tentang kegiatan-kegiatan dakwah pengurus
masjid Ittihadul Muhajirin yang telah diagendakan secara teratur agar lebih
mempermudah para anggota untuk mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut.
57
b. Rapat evaluasi pelaksanaan kegiatan
Tugas yang paling penting untuk pengurus masjid Ittihadul Muhajirin
adalah bagaimana mengkoordinasi pelaksanaan tersebut, apa yang harus
dikerjakan setelah dakwah itu berjalan. Disinilah pentinganya koordinasi
untuk mengadakan evaluasi ini sangat penting untuk menyesuaikan
dengan perubahan pengurus masjid Ittihadul Muhajirin dalam kurun waktu
tertentu dan harus ada peningkatan dalam menjalankan agama Islam.
Sebelum hal itu dilakukan, terlebih dahulu harus ditetapkan target hasil
dan setiap paket dakwah yang dijalankan sehingga memudahkan untuk
membuat grafik perkembangan dakwah.
c. Memperbaiki Mekanisme Kerja
Dalam mengambil suatu kebijakan untuk mengubah strategi, tidak
perlu strategi yang sudah ada menjadi ditinggalkan atau bahkan strategi
yang baru harus dirumuskan. Pengurus masjid Ittihadul Muhajirin melihat
sesuatu yang menjadi faktor pendorong dan penghambat dalam
mengimplementasikan strategi dakwah yang sudah ada, kemudian diukur
apakah strategi yang sudah ada tersebut dapat mencapai sasaran dan tujuan
yang diharapkan oleh pengurus masjid Ittihadul Muhajirin.
B. Bentuk-Bentuk Kegiatan Dakwah Masjid Ittihadul Muhajirin
Tujuan dari masjid Ittihadul Muhajirin adalah terbentuknya manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Allah SWT dalam suatu tatanan kehidupan
masyarakat yang Islami dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kualitas
manusia dan jamaah yang menjadi tujuan Masjid Ittihadul Muhajirin adalah
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, mampu memahami
58
Islam secara benar, berakhlak mulia, mempunyai pengetahuan luas, menjalankan
ajaran Islam yang diketahuinya secara sadar dan bertekad mewujudkan suatu
tatanan masyarakat yang Madani dan Islami.
Bentuk-bentuk kegiatan dakwah yang dilakukan Masjid Ittihadul Muhajirin
disusun berdasarkan pedoman Garis-garis Besar Program Kerja (GBPK), dalam
bentuk garis-garis besar bagi seluruh pengurus dan Badan Otonom di lingkungan
Masjid Ittihadul Muhajirin. GBPK itu sendiri merupakan manivestasi aspirasi dari
seluruh pengurus, badan otonom, dan jamaah yang ditetapkan dalam musyawarah
umum.
Garis-garis Besar Program Kerja merupakan penjabaran dari anggaran dasar
dan anggaran rumah tangga Masjid Ittihadul Muhajirin yang menampilkan seluruh
dinamika masjid masa kini dan masa mendatang. Oleh karena itu, sebagai
penjabaran dari AD-ART tersebut maka GBPK diarahkan dan diharapkan mampu
untuk mencapai tujuan secara terprogram dan realistis.
Garis-garis Besar Program Kerja pada dasarnya merupakan pola umum yang
pelaksanaannya akan dijabarkan dalam bentuk program jangka pendek dan jangka
panjang. Berikut ini adalah bentuk-bentuk program jangka pendek dan jangka
panjang bidang Dakwah dan Pendidikan :
1. Program Kerja Jangka Pendek
a. Melaksanakan Tabligh Akbar dan Peringatan Hari-hari Besar Islam
(PHBI) seperti :
- Peringatan 1 Muharam 1433 H (Januari 2012)
- Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. 1433 H.
- Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. 1433 H.
59
b. Menyelenggarakan kegitan amaliah Ramadhan
- Menyelenggarakan ta’jil Ramadhan
- Menyelenggarakan Shalat Tarawih dan Kultum 1433 H
- Menyelenggarakan I’tikaf Ramadhan 1433 H
c. Merencanakan Jadwal Ta’lim Ahad malam Senin
d. Merencanakan Jadwal Ta’lim Sabtu malam Ahad
e. Merencanakan Jadwal kuliah Subuh Ahad pagi
f. Menginvertarisir Majelis Ta’lim dilingkungan RW.012 Pondok
Benda, RW 017, RW 020, 021 Pamulang Barat
g. Menyelenggarakan pengajian rutin :
- Pengajian Bapak-bapak
- Pengajian Ibu-ibu
- Pengajian Dhuha khusus remaja, Ahad jam 10.00 – 12.00 WIB
h. Menginventarisir dan memberikan masukan-masukan kepada
pengurus TPQ/TKQ masjid Ittihadul Muhajirin
i. Bekerjasama dengan bidang lain yang bersifat mendidik jama’ah
dalam berbagai disiplin ilmu.
2. Program Kerja Jangka Panjang
a. Menyelenggarakan pelatihan Dakwah bagi anak-anak remaja
masjid
b. Melaksanakan study banding pengelolaan dan pengembangan
masjid ke masjid-masjid besar
c. Mengikuti seminar-seminar, lokakarya dan mengikutsertakan
rapat-rapat dalam forum komunikasi antar masjid dan musholla
60
d. Ikut menghimbau mengembangkan tabungan haji mandiri jama’ah
melalui dakwah bekerjasama dengan bidang usaha masjid Ittihadul
Muhajirin
e. Menginventarisir dan melakukan pembinaan muallaf di lingkungan
masjid Ittihadul Muhajirin
f. Membuat kegiatan-kegiatan dakwah dalam bentuk rihlah seperti
olahraga dan lain sebagainya
g. Meningkatkan mutu madrasah diniyah
h. Menambah acara program radio 106,4 FM bekerjasama dengan
mitra (radio lain)
61
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan tentang strategi dakwah
pengurus masjid ittihadul muhajirin, ada beberapa hal penting yang perlu
dikemukakan sebagai kesimpulan akhir dari penulisan karya ilmiah ini yaitu
sebagai berikut :
1. Masjid Ittihadul Muhajirin memiliki strategi yang efektif, terarah, dan
terencana dalam setiap melakukan kegiatan dakwahnya terhadap
masyarakat menjadi muslim yang benar-benar mengetahui dan memahami
serta melaksanakan ajaran agama Islam. Meskipun masih banyak yang
perlu di benahi dalam meningkatkan strategi dakwahnya yang lebih baik
lagi dan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan oleh pengurus masjid
Ittihadul Muhajirin, tetapi pada dasarnya pengurus masjid sudah berhasil
menghimpun masyarakat sekitar untuk berperan serta dalam kegiatan-
kegiatan dakwah. Adapun tahapan-tahapan strategi dakwah yang ditempuh
oleh masjid Ittihadul Muhajirin adalah sebagai berikut :
a. Perumusan strategi dakwah pengurus masjid ittihadul muhajirin :
adapun pokok-pokok pikiran dan langkah-langkah dalam perumusan
strategi dakwah pengurus masjid ittihadul muhajirin adalah :
1) Pengenalan sasaran dakwah
Pendekatan sosiologis kepada masyarakat sekitar Reni Jaya Baru,
dakwah yang disampaikan pengurus masjid tercapai.
61
62
2) Pengkajian tujuan
Dengan pendekatan fisiologis kepada masyarakat Reni Jaya Baru,
kegiatan dan program-program dari pengurus masjid terlaksana
dengan tujuan yang dicapai.
3) Efektifitas dan efisiensi dakwah
Aktifitas dakwah seimbang antara bea, waktu dan tenaga yang
dikeluarkan pengurus masjid Ittihadul Muhajirin.
b. Implementasi strategi dakwah pengurus masjid ittihadul muhajirin :
masjid Ittihadul Muhajirin dalam mengimplementasikan strategi
dakwah yang sudah disusun dalam bentuk program-program dakwah
adalah membuat berbagai agenda keagamaan yang dibutuhkan oleh
setiap anggota, baik itu dalam kegiatan yang sudah ditetapkan maupun
kegiatan dakwah yang sifatnya komunitas kecil.
c. Evaluasi strategi masjid Ittihadul Muhajirin : dalam hal ini masjid
Ittihadul Muhajirin mengadakan sebuah evaluasi tentang strategi
dakwah di antaranya :
1) Dari sumber Daya Manusia
2) Rapat evaluasi pelaksanaan kegiatan
3) Memperbaiki mekanisme kerja
Keberhasilan dan kesuksesan masjid Ittihadul Muhajirin dalam
mensyiarakan Islam ini karena tekad dan usaha yang dilakukannya. Tidak
dapat dipungkiri, bahwa setiap perjuangan itu pasti ada halangan dan
rintangan yang harus dihadapi, cobaan itu tidak datang menghadang bagi
siapa saja, mereka tidak mengenal besar ataupun kecil, lemah ataupun kuat
63
dan sebagainya. Demikian pula dengan aktifitas dakwah yang
dilakukannya dalam menyebarkan nilai-nilai Islam itu tidak luput dari
hambatan dan rintangan.
Adapun hambatan dan rintangan yang masjid ini hadapi merupakan
kejadian yang paling berat dalam menyebarkan dakwah Islam. Adapun
hambatan itu yakni pada masalah kurangnya minat masyarakat untuk
menghadiri majlis Ilmu seperti pengajian-pengajian yang sering dilakukan
di masjid ataupun majlis ta’lim. Mereka lebih memilih duduk santai dan
menonton televisi misalnya, padahal dengan ta’lim yang rutin itulah
sesungguhnya yang banyak memberikan pencerahan untuk kehidupan dan
dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Inilah hambatan terbesar bagi masjid Ittihadul Muhajirin sekarang ini,
sebagus apapun metode dakwah yang digunakannya, secanggih apapun
media yang digunakannya, dan selengkap apapun kegiatannya, namun itu
semua tidak akan ada artinya jika didalam diri masyarakat itu sendiri tidak
ada kesadaran meluangkan sedikit waktunya untuk menenangkan jiwanya
atau rohaninya.
B. Saran
Pada kesempatan ini peneliti menyampaikan saran yang mudah-mudahan
dapat menjadi sebuah masukan bagi keberlangsungan masjid Ittihadul
Muhajirin dan organisasi lainnya yaitu sebagai berikut :
1. Sebagus apapun strategi, jika tidak digunakan maka akan sia-sia dan akan
memunculkan masalah-masalah yang baru. Dengan banyaknya teori yang
berkaitan dengan strategi, maka pengurus masjid Ittihadul Muhajirin dapat
64
memilih dan menerapkan kegiatan dakwahnya, sehingga kegiatan dakwah
dapat di kontrol secara sistematis dan menarik
2. Untuk masa depan masjid Ittihadul Muhajirin, khususnya para pengurus
jangan pernah bosan dalam menjalankan kegiatan dakwahnya terhadap
para masyarakat sekitar, semoga masjid Ittihadul Muhajirin dapat menjadi
sebuah jembatan yang mengantarkan masyarakat khususnya di sekitar
Reni Jaya Baru menjadi masyarakat yang beriman dan berakhlakul
karimah, karena masyarakat merupakan salah satu aset negara sebagai
warga yang baik. Untuk menumbuhkan hal itu, maka harus ada suatu
langkah strategi yang harus diambil dan diputuskan dari masa ke masa
agar organisasi yang bergerak dibidang dakwah tetap berjalan dan tidak
kehilangan arah.
3. Koordinasi, dan komunikasi adalah hal penting dalam menjalankan
kegiatan-kegiatan yang menjadi pokok tujuan masjid Ittihadul Muhajirin.
Maka koordinasi antar pengurus terhadap anggota harus lebih aktif dan
intensif dalam menjalankan kegiatan-kegiatan dakwahnya, sehingga
kegiatan dakwah tersebut dapat berjalan efektif dan lebih terkoordinir.
DAFTAR PUSTAKA
An-Nabiry, Fathul Bahri. Meniti Jalan Dakwah Bekal Perjuangan Para Da’I.
Bandung : Sinar Grafika Offset, 2000.
Aripuddin, Acep dan Syukriadi Sambas. Dakwah Damai: Pengantar Dakwah
Antar Budaya. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. 2007.
Ayub, Moh. E. dkk. Manajemen Masjid. Jakarta : Gema Insani Press, 1997.
Aziz, Mohammad Ali. Ilmu Dakwah. Jakarta : Perpustakaan Nasional, 2004.
Bungin, Burhan. Teori Paradigma dan Diskursus Teknologi Komunikasi di
Masyarakat. Cetakan ke-2. Jakarta Kencana. Jakarta. 2007
Cangara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi. Raja Grafindo Persada. Edisi 1-9.
Jakarta. 2008
David, Fred R. Manajemen Strategi Konsep. Jakarta : Prenhallindo, 2002.
Departemen Pendidikan dan Kebudayan RI. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka,1997.
Effendi, Onong Uchana. Teori dan Praktek Ilmu Komunikasi. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya, 2010
Endarmoko, Eko. Tesaurus Bahasa Indonesia. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama. 2006.
Hamka. Prinsip dan Kebijaksanaan Dakwah Islam. Jakarta : Umminda, 1982.
Hasanuddin, Manajemen Dakwah. Jakarta : UIN Jakarta Press, 2005
Kamiso, Kamus Lengkap Inggris-Indonesia, Surabaya: PT. Karya Agung.
Karim, Adiwarman A. Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta : PT.
Raja Grafindo Persada, 2007.
Muston, Zulkifli. Ilmu Dakwah, Jilid I. Makassar : Yayasan Fatiya, 2002.
Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Cetakan 14. Remaja
Rosdakarya. Bandung. 2010
Munir, M. Metode Dakwah. Jakarta : Kencana, 2006.
Nata, Abuddin. Akhlak Tassawuf. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2008.
Purnomo, Setiawan Hari, dan Zulkiflimansyah. Manajemen Strategi: Sebuah
Konsep Pengantar. Jakarta : LPPEE UI, 1999
Qardhawi, Yusuf. Membumikan Syarat Islam : Keluwesan Aturan Illahi Untuk
Manusia. Bandung : Mizan Pustaka, 2003
Raffiuddin dan Jalil, Maman Abdul. Prinsip dan Strategi Dakwah. Bandung :
Pustaka Setia, 1997.
Rukmana, Nana. Masjid dan Dakwah, Jakarta : Al-Mawardi Prima, 2002
Said Bin Ali Bin Wahi Al-Qathani, Dakwah Islam Dakwah Bijak. Jakarta : PT.
Gema Insani Press, 1994.
Sendjaja, Sasa Djuarsa. Teori Komunikasi. Universitas Terbuka, Edisi 9. Jakarta.
2005
Syamsudin, Din. Etika Agama Dalam Membangun Masyarakat Madani. Jakarta :
Logos, 2000.
Yunus, Mahmud. Kamus Arab – Indonesia. Jakarta : Yayasan Penyelenggara
Penterjemah Tafsir Qur’an, 1973.
Hasil wawancara
Narasumber : Bapak Ustadz Adnan
Jabatan : Kepala bagian Dakwah & Pendidikan dan
Sub Bagian Humas & Kerjasama Antar Lembaga
1. Apa pengertian dakwah secara umum menurut bapak?
Menurut saya pengertian dakwah adalah menyeru, memanggil, mengajak dan
menjamu, dengan proses yang berkesinambungan dan ditangani oleh para
pengembang dakwah.
2. Apa yang melatarbelakangi masjid ini untuk melakukan aktifitas
keagamaan?
Belum adanya masjid di sekitar lingkungan Reni Jaya Baru ini dan untuk lebih
meningkatkan aktifitas keagamaan masyarakat di sekitar masjid. Karena
wilayah ini menyangkut segenap lapisan masyarakat dari seluruh strata sosial,
ekonomi, budaya, usia dan segala macam profesi. Disamping itu masjid dan
musholla serta majelis ta’lim disekitar masjid Ittihadul Muhajirin merupakan
medan garap potensial lainnya untuk dikembangkan dalam suatu jalinan
ukhuwah islamiyah yang saling mengokohkan dan saling meningkatkan
kualitas.
3. Bagaimana Strategi dakwah yang dilakukan masjid ini?
Mengoptimalkan fungsi masjid sebagai tempat peribadatan seluruh jamaah
masjid Ittihadul Muhajirin. Meningkatkan kualitas pengkajian ayat-ayat Allah
dan Sunnah Rasulullah SAW. Mensinergikan perbedaan paham untuk
membangun kekuatan dalam keanekaragaman guna menciptakan ketenangan
dan kenyamanan beribadah.
4. Kegiatan apa saja yang dilakukan masjid ini?
Kami mempunyai bidang-bidang bagian yang setiap bidangnya mempunyai
tanggung jawab di setiap kegiatan. Seperti bidang peribadatan, bertugas untuk
merencanakan jadwal Imam, Khotib, muadzin, penceramah masjid dan
mengadakan qiyamulail. Dan dalam bidang dakwah dan pendidikan
mempunyai program kerja jangka pendek dan jangka panjang,
5. Bagaimana cara memaksimalkan setiap kegiatan dakwah yang akan
dilakukan?
Dengan adanya SDM (sumber daya manusia) yang mencukupi, setiap kegiatan
menjadi lebih terkoordinasikan dalam pelaksanaannya. Dan tentu dari
dukungan masyarakat sekitar masjid yang siap berpartisipasi dalam setiap
kegiatan.
6. Faktor apa saja yang menjadi pendukung dalam setiap kegiatan dakwah
yang dilakukan?
Respon yang baik dari masyarakat dan jam’ah masjid Ittihadul Muhajirin
terhadap penyelenggaraan kegiatan-kegiatan dakwah. Kerjasama yang baik
dengan masyarakat dan jama’ah sehingga sosialisasi dari kegiatan dakwah
dapat dilakukan dengan baik dan lancar.
7. Faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam setiap kegiatan
dakwah yang dilakukan?
Kurangnya minat anak-anak remaja sekitar Reni Jaya Baru untuk mengikuti
kegiatan-kegiatan harian
8. Bagaimana DKM masjid memaksimalkan fungsi masjid Ittihadul
Muhajirin ini?
Kami memahami bahwa fungsi utama masjid adalah pusat pembinaan dan
pemberdayaan umat. Pembinaan tidak sebatas ibadah ritual, tetapi
menyangkut seluruh aspek kehidupan. Dan pada kenyataannya masjid baru
berfungsi sebagian, sementara fungsi-fungsi tidak terealisasikan.
9. Bagaimana proses evaluasi yang dilakukan masjid Ittihadul Muhajirin
ini?
Bermusyawarah kepada pengurus masjid tentang kekurangan-kekurangan
dalam kegiatan dan program-program yang ada
10. Bagaimana cara mengimplementasikan strategi dakwah nya?
Pembentukan struktur organisasi yang didalamnya terdapat pembagian kerja
agar masing-masing pengurus mempunyai tugasnya sesuai dengan job
description yang telah ditetapkan.
11. Apa tujuan dari strategi pengurus masjid Ittihadul Muhajirin ?
Tujuan dari strategi dakwah pengurus masjid Ittihadul Muhajirin adalah untuk
menyampaikan ajaran Islam kepada para masyarakat khususnya di lingkungan
Reni Jaya Baru Pamulang.
Hasil wawancara
Narasumber : Bapak Mahalli Syaiin Hasan
Jabatan : Sub Bagian Humas & Kerjasama Antar Lembaga
1. Apa pengertian dakwah secara umum menurut bapak?
Menurut saya menyampaikan, mengajarkan segla yang ada dalam Al-Qur’an
dan Sunnah Rasulullah SAW.
2. Apa yang melatarbelakangi masjid ini untuk melakukan aktifitas
keagamaan?
Belum adanya masjid di sekitar lingkungan Reni Jaya Baru ini dan untuk lebih
meningkatkan aktifitas keagamaan masyarakat di sekitar masjid. Karena
wilayah ini menyangkut segenap lapisan masyarakat dari seluruh strata sosial,
ekonomi, budaya, usia dan segala macam profesi. Disamping itu masjid dan
musholla serta majelis ta’lim disekitar masjid Ittihadul Muhajirin merupakan
medan garap potensial lainnya untuk dikembangkan dalam suatu jalinan
ukhuwah islamiyah yang saling mengokohkan dan saling meningkatkan
kualitas.
3. Bagaimana Strategi dakwah yang dilakukan masjid ini?
Mengusahakan penerapan teknologi komunikasi dan informasi dalam proses
dakwah. Memfungsikan masjid sebagai pusat dan sumber dakwah Islam
dengan tetap menghormati perbedaan pemahaman.
4. Kegiatan apa saja yang dilakukan masjid ini?
Kami mempunyai bidang-bidang bagian yang setiap bidangnya mempunyai
tanggung jawab di setiap kegiatan. Seperti bidang peribadatan, bertugas untuk
merencanakan jadwal Imam, Khotib, muadzin, penceramah masjid dan
mengadakan qiyamulail. Dan dalam bidang dakwah dan pendidikan
mempunyai program kerja jangka pendek dan jangka panjang,
5. Bagaimana cara memaksimalkan setiap kegiatan dakwah yang akan
dilakukan?
Disini kami mempunyai beberapa sub bidang dimana masing-masing bidang
melakukan kegiatan dakwah sesuai bidangnya. seperti melaksankan tabligh
akbar, peringatan hari-hari besar, menyelenggarakan pelatihan dakwah,
melaksanakan study banding dan melmbuat kegiatan-legiatan dakwah dalam
bentuk olahraga.
6. Faktor apa saja yang menjadi pendukung dalam setiap kegiatan dakwah
yang dilakukan?
Masyarakat yang semakin antusias dengan kegiatan dakwah.
7. Faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam setiap kegiatan
dakwah yang dilakukan?
kurangnya minat masyarakat untuk menghadiri majlis Ilmu seperti pengajian-
pengajian yang sering dilakukan di masjid ataupun majlis ta’lim. Mereka lebih
memilih duduk santai dan menonton televisi misalnya,
8. Bagaimana pengurus masjid memaksimalkan fungsi masjid Ittihadul
Muhajirin ini?
Dengan cara memaksimalkan kinerja para pengurus untuk tetap konsekuen
pada tugasnya masing-masing
9. Bagaimana proses evaluasi yang dilakukan masjid Ittihadul Muhajirin
ini?
Disini kami mempunyai proses evaluasi dengan cara menyerahkan kepada
setiap penanggung jawab pengurus masjid sesuai dengan bidangnya masing-
masing. Seperti adanya evaluasi setelah sholat Jum’at yang dilakukan ketua
beserta bidang peribadatan, yang sebagaimana membahas tentang isi
kandungan khutbah yang khotib sampaikan, dan mengkaji isi makna khutbah
supaya pada khutbah-khutbah selanjutnya menjadi lebih baik lagi.
10. Bagaimana cara mengimplementasikan strategi dakwah nya?
Cara pengurus dalam mengimplementasikan strategi dakwah, sudah disusun
dalam bentuk program-program dakwah yaitu membuat berbagai agenda
keagamaan yang dibutuhkan oleh setiap anggota, baik itu dalam bentuk acara
yang sudah ditetapkan oleh pengurus Masjid Ittihadul Muhajirin maupun
kegiatan dakwah yang sifatnya komunitas kecil.
11. Apa tujuan dari strategi pengurus masjid Ittihadul Muhajirin ?
Tujuan dari strategi dakwah pengurus masjid Ittihadul Muhajirin adalah untuk
menyampaikan ajaran Islam kepada para masyarakat khususnya di lingkungan
Reni Jaya Baru Pamulang.
ffiT#* ^' '-*
'-t -I
e \ , 'gr6
Ketua DKM Masj id tTTtHADUL
Nama
Tempat /Tanggal Lahir
NUR ARDIANSYAH: ::' : ':..' : |:: :: ,
. lakarta, J.O Desember 1989. . . . .
207051000553,N I M, l
Jurusan . . , . . . . : t ' ' . . . . ' . . . . ' l
Kbmuhikas!,P-enyiardn f s la m U I N Syari f H idayatu I lah
Jakarta. ' ,: ] ' : ] | ] : ] l
,strata satu (s.1) '. . ,
, , : , . . . : ; l . , , , , i 1 , ; : : i r : , , , '
' . , , , , ; . , : , . . : . . :
Rdalah be.raar te|ah mengadakan ouilirvasi/biervasii peneltt ia n, untu t bap;b,i l skri psi ya ng berjud u Istrategi Dakwah Mbsj id l t t ihadul Muhaj i r in Reni Jaya eamulang dlhgan nara sumber Dr. H.
Demikian surrat,,kei
Pamulang, 23 September 2013
M Masj id l t t ihadul Muhaj i r in
MASJID TTTTHADUL M{.IFIAJTRINSekretariet : Jl, Amarts raya No. 1 Perum. Reni Jq Baru, Pamulang - Tangsel. Kode Pos 15416 Telepon 74j14464
SURAT KETERANGAN HASIL PENELITIAN
Yang bertandaMUHAJIRIN, dengan in i
tangan di bawah ini , atas namamenerangkan bahwa :
fl o{'l
,+oZIti-&,*
,/I
KEMENTERIAN AGAMAUNTVERSITAS ISLAM NEGERI (UST)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
f,'AI(ULTAS ILMU DAKWAII DAI\[ ILMU KOMUNIKASIJl. k. H. JuandaNo.95 Ciputat l54l2IndonesiaWebsite : www.fdkuinjakarta.ac.id
Telp/ Fax : (021) 7432727/ 74703580Email : [email protected]
Nomor : Un. 01/F.5/KM 01.31569( 12011Lamp :1(satu)ProposalHal : Bimbingan Skripsi
Kepada Yth;Drs. Wahidin Saputra. M.ADosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu KomunikasiUIN Syarif Hidayatullah Jakarta
As s alamu' alaikum Wr. Wb.
Jakarta, 1 1 November 201 1
Bersama ini kami sarnpaikan sebuah out line skripsi yang diajukan olehmahasiswa Fakultas Ilrnu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif HidayatullahJakarta sebagai berikut :
NamaNomor PokokJurusar/SemesterProgramJudul Skripsi
Tembusan;1. Dekan2.KefiiaJurusan KPI3. Koordinator TeknisFakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Nur Ardiansyah207051000553Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) i IXS1
Strategi Penyiaran Islam Masjid Ibtihadul MuhajirinPamulang.
Kami mohon kesediaannya untuk membimbing mahasiswa tersebut dalampenyusunan dan penyelesaian skripsinya pada waktu yang tidak terlalu lama.
Atas perhatian dan kesediaanya kami sampaikan terima kasih.
Wassalamu' alaikum Wr.Wb.Nr_qRi
K*i/i*,
w idin Saputra,
r-
Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputatll4l2lndonesia
KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU DAICWAH DAN ILMU KOMUNIKASITelepon/Fax : (021) 74327X1 / 74703580
Website : www,fdkuinjakarta.ac.id, E-mail : [email protected]
Nomor : Un.01/F5/KM.01.3/5/ *?{ 12013Lamp : -Hal : PenelitianAilawancara
Jakarta, 16 Januai 2013
Kepada Yth.Ketua DKM Masjid Ittihadul MuhajirinPamulangdi Tempat
As salamu' alaikum llr. Wb.
Dengan hormat bersama ini kami sampaikan bahwa mahasiswa Fakultas IlmuDakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di bawah ini,
NamaNIMJurusarVSemester
Tembusan:- " ' - : __ . . ,
2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPDFakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
: Nur Ardiansyah: 207051000553: Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPD / XI
belmaksud melaksanakan penelitian/wawancara untuk bahan penulisan skripsi yang
berjudul Strategi Dalcwah Masjid lttihadul Muhajirin Pamulang dalam MembinaJama'ahnya.
Sehubungan dengan itu, kami memohon kepada Bapak/Ibu/Sdr. kiranya berkenanmenerima mahasiswa kami tersebut dalam pelaksanaan penelitian/wawancara dimaksud.
Demikian, atas perhatian dan perkenarurya kami mengucapkan terima kasih.
Wassalamu' alaikum Wr. Wb.
Dekan,
Subhan, MA110 199303I o04s
EgdEl:
! " '!I
lto-=
.EE(u-cY
I
T
-:E(!-cf
=ro.(o
'j=
p'6(u
t r ccNcEn=€ -g 5 $:=*= E c) E' = X C ) . r - - O
#E:s'p 6 bi -o f t r E o-
N J
E h 6',> c $ '.;=Et;€= $ E' gc a ar t b g bSSoE E 6 c^FSEE = f; ;E'€EFs 6 e Egg,=EF _e' E fg[sP: = * fiu
Y oo 6 " io A cz .='*EE 6 9oE :t=-E, f E 3E
1t = fiegE = $ t;-l { .8-?=g a -v ;z
#l s= -[agt r F, EeI z? qP=E = F'Et
,{: <4 ege€ 6 €sF:F- 3f s=.$8 E s$;#'ffi_ EF #fi=E X *EEfiA\ >ts E;gF 6 5;cfh'S'- ; .gog e EF=f;'\VL
A FE#,F $;agu= =f;g ,3 =-Eg;
E=E'F 5 FeH'
='i iga fieFaa - . - = - '= . -^- o Y 'd6k ' ro.=qrs-CXs6ro= i ft; E e E
*# 5 EEFfi* i c E c* 6 cE aE =s$=qg5E# F6*sEgEFE#g3E*>8f 6 F 6 ̂ s 6 6 6 b F.- or '=E 5> H-> E>> L'9 F.,# . c.i .., + ri
r@
f€l i i
fid.)1;4JADUAL PEMAKMURAN DAN
PEMELIHARAAN MASJID(Petugas Ustad z Mahally Syai'in)
Untuk mencapai kekhusu'an dalam beribadah mohon memperhatikan hal-halsebagai berikut:
1 .
2 .
Mengumandangkan Adzan setelah waktu petunjuk masuk shalat telah berbunyi;Mengumandangkan lqimah, apabila lmam Shalat telah hadir, Jika pada sampaiwaktu Shalat Sunnah telah berakhir lmam belum hadir maka dimohon jamaahlain yang mengumandangkan lqomah. Selanjutnya Ustadz Mahally syai' insebagai lmam Shalat.
Untuk hari Jum'at, menyampaikan Pengantar shalat Jumat. ApabilaKhotib/lmam telah hadir. Jika sampai dengan waktu Jum'at telah tibaKhotib/lmam belum hadir, dimohon jamaah lain menyampaikan Pengantar danMengumandangkan Adzan'dan lqomah. selanjutnya ustad Mahally syai' inmenggantikan Khotib/lmam;
Mengawasi Kebersihan Masjid dan membersihkan masjid jika diper[ukan,Mengoperasikan Pemancar Radio lttihad 106,4 FM, jika Bapak H. Ahmad Rifa'iberhalangan;
3.
4.
5.
DKM Masjid lttihadul Muhajirin
- 4
Dr. H. Khamim. M.Pd.
i j
tr$HW"-'M'--ePROSEDUR OPERASIONAL STAN DAR
(POS)UMUM
Untuk mencapai kenyamanan dan ketertiban dalam beribadah setiap jamaahhendaknya memperhatikan prosedur sebagai berikut:
1. Bersihkan dan keringkan kaki sebelum memasuki masjid;2. Tidak membawa makanan dan/atau minuman ke dalam masjid;3. Tidak Merokok di dalam masjid;4. Tidak menyalakan kipas angin dan lampu saat t idak diperlukan;5. Gunakan pengeras suara sesuai keperluan (Kesepakatan Pengurus DKM
masjid ltt ihadul Muhajirin;6. Matikan lampu, kipas angina, AC dan pengeras suara setelah selesai
dipergunakan;7. Tamu dari luar masjid lttihadul Muhajirin yang akan menggunakan masjid
wajib mengirimkan surat permohonan tertulis/secara lisan kepada PengurusDKM dan tembusan kepada penasehat masjid;
8. Tutuplah pintu dan jendela apabila akan meninggalkan masjid;9. Tidak membuang sampah seqnbarangan. Buanglah sampah pada tempatnya;10. Bila membawa anak kecil mohon agar dijaga ketertibannya;11. Matikan alat komunikasi bila hendak shalat atau mengikuti pengajian.
MUADZIN
1. Adzan dilakukan setelah waktu petunjuk masuk shalat telah berbunyi;2. Berikan Pengantar (aba-aba) sebelum mengumandangkan adzan sehingga
warga sekitar tidak terkejut;3. Keraskan suara ketika mengumandangkan adzan dengan menggunakan
speaker luar,4. Atur penanda waktu shalat sunnah setelah adzan selesai dikumandangkan;5. Dikumandangkan lqomah, bila waktu petunjuk waktu shalat sunnah telah
berakhir dengan suara yang keras, atau setelah dipastikan bahwa yangsedang melaksanakan shalat sunnah tidak ada lagi, meskipun waktu penunjukwaktu.shalat sunnah belum berakhir;
Semoga kenyamanan, keamanan dan ketertiban dalam beribadah di MasjidIttihadul Muhajirin dapat terjaga dengan baik.
DKM Masjid lttihadul MuhajirinKetua.
Dr. H. Khamim, M.Pd.