stimulan psikogenik
TRANSCRIPT
![Page 1: stimulan psikogenik](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022081805/55cf94e7550346f57ba532e2/html5/thumbnails/1.jpg)
Stimulan adalah obat-obatan yang menaikkan tingkat kewaspadaan di dalam rentang
waktu singkat. Stimulan biasanya menaikkan efek samping dengan menaikkan efektivitas, dan
berbagai jenis yang lebih hebat sering kali disalahgunakan menjadi obat yang ilegal atau dipakai
tanpa resep dokter. Stimulan yang disalahgunakan tersebut dapat digolongkan dalam kelompok
narkotika.
Stimulan menaikkan kegiatan sistem saraf simpatetik, sistem saraf pusat (CNS), atau
kedua-duanya sekaligus. Beberapa stimulan menghasilkan sensasi kegirangan yang berlebihan,
khususnya jenis-jenis yang memberikan pengaruh terhadap CNS. Misalnya, meningkatkan
denyut jantung dan tekanan darah, mengecilkan pupil dan meningkatkan gula darah. Jadi,
stimulan memberikan rangsangan pemakainya untuk menggunakan tenaganya lebih cepat dan
tidak merasakan sakit.
Stimulan dipakai di dalam terapi untuk menaikkan atau memelihara kewaspadaan, untuk
menjadi penawar rasa lelah, di dalam situasi yang menyulitkan tidur (misalnya saat otot-otot
bekerja), untuk menjadi penawar keadaan tidak normal yang mengurangi kewaspadaan atau
kesadaran (seperti dalam narkolepsi), untuk menurunkan bobot tubuh (phentermine), juga untuk
memperbaiki kemampuan berkonsentrasi bagi orang-orang yang didiagnosis sulit memusatkan
perhatian (terutama ADHD).
Efek dari pemakaian obat ini adalah: menghambat perasaan lapar, menurunan perasaan
letih, menurunkan kebutuhan tidur, memicu kerja jantung, serta meningkatkan tekanan darah.
Dalam dunia medis, kokain digunakan untuk anestesi (pembiusan local), khusunya untuk operasi
pembedahan hidung, tenggorokan, dan telinga.
Dalam peristiwa yang jarang terjadi, stimulan juga dipakai untuk merawat orang yang
mengalami depresi. Stimulan kadang-kadang dipakai untuk memompa ketahanan dan
produktivitas, juga untuk menahan nafsu makan. Eforia yang dihasilkan oleh beberapa stimulan
mengarah kepada penggunaan rekreasionalnya, meskipun hal ini tidaklah legal di dalam sebagian
besar sistem hukum. Stimulan juga dapat menimbulkan efek negatif jika digunakan secara
berlebihan.Misalnya penurunan berat badan, kerusakan syaraf hingga kematian.
![Page 2: stimulan psikogenik](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022081805/55cf94e7550346f57ba532e2/html5/thumbnails/2.jpg)
Berdasar efek yang terjadi pada tubuh orang, ada 2 jenis stimulan yaitu :
Obat yang bersifat stimulansia sedang :
1. Cafein merupakan senyawa kimia yang dijumpai secara alami di dalam makanan seperti biji kopi,
teh, dll. Memiliki rasanya yang pahit dan berlaku sebagai perangsang sistem saraf pusat, jantung, dan
pernafasan
2. Ephedrin yang digunakan untuk pengobatan bronchitis dan asthma
3. Nikotin dalam tembakau, selain bagi perokok berat yang digunakan untuk relaks/istirahat.
Sebuah senyawa kimia organic yang ditemukan secara alami di berbagai macam tumbuhan seperti
tembakau dan tomat, berasal dari hasil biosintesis di akar dan diakumulasikan di daun
Obat yang bersifat stimulansia kuat :
1. Amphetamine dikenal dengan nama "speed", "ice", "shabu", "meth", dsb. Merupakan suatu kelas
stimulan sintetis yang kuat, dengan efek-efek yang sangat mirip dengan kokain tetapi jauh lebih
bertahan lama
2. Kokaine atau coke atau crack. Senyawa sintetis yg memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat.
Didapatkan dari tanaman Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan
3. Ecstasy
4. Tablet diet seperti Duromine dsb.
Obat-obat tersebut yang termasuk dalam kelompok ini digolongankan ke dalam jenis
obat terlarang karena mengakibatkan pengguna menjadi orang yang bersifat dan berkelakuan
melawan hukum dan ketagihan.
Saat mengkonsumsi stimulan, Stimulan akan diserap dalam tubuh (darah), diiringi
dengan pelepasan Adrenalin dan pemblokade-an hormone insulin. Adrenalin lebih dikenal
sebagai hormon “Fight or Flight”. Efek dari kerja adrenalin:
Detak jantung yang sangat cepat
Meningkatnya tekanan darah
Tarikan nafas yang berat dan cepat
Saat Adrenalin dilepas tubuh kita pun akan melepaskan cadangan glukosa ke dalam
darah. Kemudian, insulin akan memerintahkan sel tubuh untuk menyerap kelebihan glukosa
dalam darah. Efek ini sering disebut sebagai hyperglycaemic, yaitu tingginya kadar gula dalam
darah. Inilah alasan kenapa saat mengkonsumsi, seseorang tidak merasa lapar dan akan tahan
![Page 3: stimulan psikogenik](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022081805/55cf94e7550346f57ba532e2/html5/thumbnails/3.jpg)
untuk tidak makan selama berjam-jam. Lebih banyak dijumpai pengguna yang berbadan kurus
dibandingkan pengguna yang kelebihan berat badan.
Dalam jangka panjang, Stimulan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah,
mengakibatkan si pengguna, walaupun sudah lama berhenti mengkonsumsi, sangat rentan
terhadap serangan jantung dan stroke. Ini sebagai akibat dari rusaknya pembuluh arteri dalam
darah, yang salah satu fungsinya, mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh.
Di dalam otak, sebagai respon terhadap Stimulan, otak akan memerintahkan tubuh untuk
membuat zat endorphin lebih banyak lagi. Endorphin adalah senyawa protein yang lebih tepat
disebut sebagai body’s natural pain killer. Struktur kimia Endorphin tidaklah jauh berbeda
dengan painkiller kelas atas seperti morphine. Endorhpin dapat membuat seseorang merasa
relaks dan euphoria.
• Ketergantungan
• insomnia
• kehilangan nafsu makan
• tekanan darah tinggi
• sakit perut
• Kematian
• rasa lelah
• perasaan terganggu
• sakit kepala