step 1-7c

52
A. STEP 1 Tidak ditemukan kata-kata sulit dalam skenario kasus modul ketiga yaitu sistem pencernaan. B. STEP 2 1. Bagaimana anatomi sistem pencernaan ? 2. Mengapa manusia harus makan? 3. Bagaimanakah mekanisme lapar pada manusia? 4. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi rasa lapar? 5. Bagaimana air liur bisa menetes? Apakah fungsi air liur tersebut? 6. Bagaimanakah proses pencernaan yang terjadi pada tubuh manusia? 7. Bagaimanakah proses defekasi yang terjadi pada tubuh manusia? 8. Apa saja hormon dan enzim yang membantu proses pencernaan? C. STEP 3 1. ANATOMI SISTEM PENCERNAAN 1

Upload: ramayang-nastiti-estowo

Post on 26-Jul-2015

132 views

Category:

Documents


22 download

TRANSCRIPT

Page 1: step 1-7c

A. STEP 1

Tidak ditemukan kata-kata sulit dalam skenario kasus modul ketiga yaitu sistem

pencernaan.

B. STEP 2

1. Bagaimana anatomi sistem pencernaan ?

2. Mengapa manusia harus makan?

3. Bagaimanakah mekanisme lapar pada manusia?

4. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi rasa lapar?

5. Bagaimana air liur bisa menetes? Apakah fungsi air liur tersebut?

6. Bagaimanakah proses pencernaan yang terjadi pada tubuh manusia?

7. Bagaimanakah proses defekasi yang terjadi pada tubuh manusia?

8. Apa saja hormon dan enzim yang membantu proses pencernaan?

C. STEP 3

1. ANATOMI SISTEM PENCERNAAN

cavum oris, oro faring, esofagus, gaster, duodenum, jejunum, ileum, sekum,

kolon assenden, kolon transversum, kolon dessenden, kolon stimoidea, rectum,

dan anus.

1

Page 2: step 1-7c

2. MENGAPA MANUSIA HARUS MAKAN ?

Untuk melakukan aktifitas, manusia butuh energi. Manusia mendapatkan

energi tersebut dari hasil metabolisme bahan makanan yang kita makan sehari-

hari yaitu karbohidrat, lipid, dan protein.

2

Page 3: step 1-7c

Selain untuk mendapatkan energi untuk beraktifitas, zat makanan yang

kita makan juga membantu proses perombakan sel-sel tubuh manusia yang

rusak.

3. MEKANISME LAPAR

Reaksi lapar akan terjadi apabila sudah terjadi mekanisme pengosongan

lambung sehingga di dalam lambung sudah tidak ada makanan yang bisa di

cerna lagi. Rangsangan berupa keadaan lambung yang kosong ini akan

menyebabkan kekurangan glukosa di dalam otak. Impuls kekurangan glukosa

ini akan segera dikirimkan ke hipotalamus dan diteruskan oleh serabut sara

simpatis yang akhirnya akan meningkatkan gerakan peristaltik usus. Gerakan

peristaltik usus inilah yang menyebabkan suara keroncongan pada saat kita

lapar.

Ada beberapa hipotesis yang menyatakan tentang penyebab atau rangsangan

lapar pada seseorang antara lain yaitu :

Lipostatik

Peptida usus

Glukostatik

Termostatik

4. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RASA LAPAR

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi rasa lapar seseorang antara lain

adalah :

Faktor emosional

Faktor suhu

3

Page 4: step 1-7c

5. MEKANISME EKSKRESI SALIVA

Salah satu rangsangan keluarnya saliva dari kelenjar adalah adanya makanan

yang masuk ke mulut. Ketika makanan sudah masuk ke mulut, maka akan

merangsang serabut saraf aferen untuk mengirimkan impuls ke hipotalamus.

Kemudian hipotalamus akan mengirimkan perintah kesaraf salivatorius untuk

memerintahkan kelenjar saliva untuk mengeluarkan sekretnya yaitu saliva atau

air liur.

Berdasarkan proses sekresinya, saliva terbagi menjadi 2 jenis yaitu :

1. Saliva sederhana

2. Saliva terkondisi

6. PROSES PENCERNAAN

4

CAVUM ORIS

KOLON DESSENDEN

KOLON TRANSVERSUMKOLON ASSENDEN

DUODENUM ANUS

RECTUM

ORO FARING ILEUM

JEJUNUM

GASTER

ESOFAGUS

Page 5: step 1-7c

PROSES DEFEKASI

Penyerapan optimal makanan terjadi di intestinum. Setelah selesai proses

penyerapan yang terjadi di intestinum, makanan masuk ke kolon, di kolon hanya

terjadi penyerapan air sehingga hasil akhirnya nanti feses berbentuk padat pada

orang normal. Setelah kolon terdorong oleh zat makanan yang baru masuk, zat

makanan yang telah di serap airnya dan terjadi pembusukan akan terdorong

kerectum. Masuknya feses ke rectum ini menjadi salah satu penyebab rasa ingin

defekasi.

D. STEP 4

1. ANATOMI SISTEM PENCERNAAN

Cavum oris

Di dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah, dan bagian yang lain yang akan

membantu proses pencernaan. Gigi terdiri dari incisivus yang berfungsi

memotong makanan, caninus yang berfungsi merobek makanan, dan molar yang

berfungsi mengunyah makanan. Selain itu juga ada lidah yang merupakan

struktur otot skelet karena akan membantu dalam proses mengunyah dan

menelan makanan agar masuk ke orofaring.

Orofaring

Faring merupakan persimpangan 3 antara saluran pencernaan, pernapasan, dan

pendengaran. Dalam sistem pencernaan, faring yang berperan adalah orofaring.

Esofagus

Esofagus adalah saluran yang menghubungkan cavum oris dengan gaster.

Sepertiga dari esofagus adalah otot volunter sedangkan sisanya dua pertiga

bagian esofagus adalah otot involunter.

5

Page 6: step 1-7c

Gaster

Secara anatomi, gaster atau ventriculus terbagi menjadi 4 bagian yaitu kardiak,

fundus, corpus, dan pilorus.

Duddenum, jejunum, ileum

Kolon (sekum, assenden, transversum, dessenden, dan stogmoisea)

Rectum

Anus.

2. MENGAPA MANUSIA MAKAN?

Sudah jelas

3. MEKANISME LAPAR

Ada beberapa hipotesis yang menyatakan tentang penyebab seseorang merasa lapar yaitu : Lipostatik

Hipotesis ini menyatakan bahwa sinyal dari hipotalamus ke pusat rasa lapar

sebanding dengan jumlah lemak di dalam tubuh yang digunakan untuk

metabolisme.

Peptida usus

Apabila tubuh telah mensekresikan suatu peptide protein berupa leptin maka

hormone tersebut akan mempengaruhu rasa lapar atau rasa kenyang pada

seseorang

Glukostatik

Seseorang akan merasa lapar apabila otaknya telah kekurangan glukosa untuk

metabolisme.

Termostatik

Suhu mempengaruhi rasa inin makan seseorang. Apabila suhu di sekitar tinggi

akan menyebabkan seseorang tidak ingin makan tapi sebaliknya apabila suhu

lingkungan dingin, maka akan merangsan seseorang untuk ingin makan.

6

Page 7: step 1-7c

4. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RASA LAPAR

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi rasa lapar seseorang antara lain adalah

Faktor emosional

Faktor emosional akan mempengaruhi saraf otonom khususnya serabut saraf

simpatis yang akan berpengaruh menurunkan aktivitas pencernaan. Contoh,

apabila seseorang marah maka akan mengeluarkan banyak panas yang

menyebabkan glukosa akan banyak terpakai. Karena kadar glukosa dalam

darah telah menurun maka tubuh kita butuh asupan makanan.

Faktor suhu

Suhu juga berpengaruh terhadap rasa lapar. Jika suhu tinggi, maka akan

timbul rasa tidak lapar. Sedangkan jika suhu dingin maka akan menyebabkan

timbulnya rasa lapar atau rasa ingin makan.

5. MEKANISME EKSKRESI SALIVA

Berdasarkan proses sekresinya, saliva terbagi menjadi 2 jenis yaitu :

1. Saliva sederhana

Saliva sederhana adalah saliva yang keluar pada saat kita makan. Saat makan

telah masuk ke dalam mulut, saliva sederhana inilah yang berperan.

2. Saliva terkondisi

Saliva terkondisi adalah salaiva yang keluar saat kita dirangsang oleh makanan

asam ataupun makan yang kita sukai. Contoh : apabila kita melihat makanan

aam seperti mangga atau yang lainnya maka dengan sendirinya kita merasa

bahwa saliva yang ada di mulut kita menjadi lebih banyak. Saliva inilah yang

disebut saliva terkondisi.

Fungsi saliva :

7

Page 8: step 1-7c

Di dalam saliva ada enzim yang dikeluarkan yaitu berupa enzimamilase dan

berupa mukus. Amilase atau sering disebut ptialin yaitu enzim yang berfungsi

memecah polisakarida menjadi disakarida.

6. PROSES PENCERNAAN

Proses pencernaan manusia terbagi menjadi empat proses yaitu :

Motilitas

Yaitu gerakan mendorong makanan dari saluran pencernaan yang satu ke yang

lainnya.

Sekresi

Sekresi adalah proses pengeluaran enzim atau hormon yang akan membantu

proses pencernaan.

Digesti

Digesti atau pencernaan adalah proses pemecahan senyawa dari struktur yang

kompleks menjadi struktur yang lebih sederhana.

Absorbsi

Proses penyerapan bahan atu senyawa yang berguna dari makanan tersebut

untuk proses metabolisme tuuh.

E. STEP 5

1. Mekanisme menelan ?

2. Proses pencernaan :

- motilitas

- sekresi

- digesti

- absorbsi

3. Proses defekasi

4. Hormon dan enzim yang membantu proses pencernaan

5. Anatomi Gastro Intestinal Tract

8

Page 9: step 1-7c

6. Hati dan empedu dalam proses pencernaan

STEP 7

Mekanisme menelan (Deglutisi)

Pada umumnya, menelan dapat dibagi menjadi (1) tahap volunter, yang

mencetuskan proses menelan, (2) tahap faringeal, yang bersifat involunter dan

membantu jalannya makanan melalui faring ke dalam esophagus (3)

esophageal, fase involunter lain yang mengangkut makanan dari faring ke

lambung.

Sewaktu bolus makanan memasuki bagian posterior mulut dan faring, bolus

merangsang daerah epitel reseptor menelan di sekelilingi pintu faring,

khususnya pada tiang – tiang tonsil, dan sinyal – sinyal dari sini berjalan ke

batang otak untuk mencetuskan serangkaian kontraksi otot faringeal secara

otomatis sebagai berikut :

1. Palatum mole tertarik ke atas untuk menutupi nares posterior, untuk

mencegah refluks makanan ke rongga hidung.

2. Lipatan palatofaringeal pada setiap sisi faring tertarik kea rah medial

untuk saling mendekat satu sama lain.dengan begitu lipatan – lipatan tersebut

membentuk celah sagital yang harus dilewati oleh makanan untuk masuk

kedalam faring posterior.celah ini sangat selektif, sehingga makanan yang yang

telah cukup dikunyah dapat lewat engan mudah.karena dalm tahap penelanan ini

berlangsung kurang dari 1 detik, setiap benda apapun sangat di halangi untuk

berjalan masuk ke esophagus.

3. Pita suara laring menjadi sangat berdekatan, dan laring tertarik ke atas dan

anterior oleh otot – otot leher. Karena dengan adanya ligament yang mencegah

pergerakan epiglotis ke atas , menyebabkan epiglottis bergerak ke belakang di

atas pembukaan laring. Seluruh efek ini bekerja bersama mencegah masuknya

makanan ke dalam hidung dan trakea.

4. Gerakan laring ke atas juga menarik dan melebarkan pembukaan

esophagus. Pada saat yang bersamaan, 3 – 4 sentimeter di atas dinding otot

esophagus, yang dinamakan sfingter esophagus atas (sfingter faringoesofageal)

9

Page 10: step 1-7c

berelaksasi, oleh sebab itu makanan dapat masuk dengan mudah dan bebas dari

faring posterior ke dalam esofagus bagian atas.di antara penelanan sfingter tetap

berkontraksi sehingga mencegah udara masuk ke esofagus selama respirasi.

Saat gerakan laring ke atas si epiglottis ini keluar dari jalan utama makanan,

makanan tersebut hanya lewat di setiap sisi epiglottis,hal ini menambah

pencegahan masuknya makanan ke dalam trakea.

5. Setelah laring ke atas dan sfingter faringoesofageal mengalami

relaksasi,seluruh otot dinding faring berkontraksi,mulai dari bagian superior

faring, lalu menyebar kebawah melintasi daerah faring media dan inferior, yang

mendorong makanan ke dalam esofagus melalui proses pristaltik.

Sistem pencernaan melaksanakan 4 proses pencernaan

dasar,yaitu:

Motilitas,sekresi,digesti(pencernaan),dan absorpsi(penyerapan)

MOTILITAS mengacu pada kontraksi otot yang mencampur dan mendorong

isi saluran pencernaan.otot polos di dinding saluran pencernaan terus menerus

berkontraksi dengan kekuatan rendah yang dikenal dengan TONUS.Tonus

penting untuk mempertahankan agar tekanan pada isi saluran pencernaan tetap

untuk mencegah dinding saluran pencernaan melebar secara permanen stelah

mengalami peregangan.

Ada 2 jenis motilitas pencernaaan:

-gerakan propulsive(mendorong)

-gerakan mencampur

Pengertian gerakan propulsive,yaitu:dimana keadaan lobus didorong menuju

saluran pencernaan lainnya,tanpa adanya proses pemecahan.seperti

contoh:dimana keadaan bolus didorong dari saluran oeshopagus menuju ke

lambung dengan menggunakan gerakan peristaltic di oeshopagus.

10

Page 11: step 1-7c

Pengertian gerakan mencampur,yaitu:pencampuran makanan dengan getah

pencernaan,dan mempermudah dengan memajankan semua bagian isi usus ke

permukaan penyerapan saluran pencernaan .

SEKRESI sejumlah getah pencernaan disekresikan ke dalam lumen saluran

pencernaan oleh kelenjar-kelenjar eksokrin.setiap sekresi pencernaan terdiri dari

air,elektrolit,dan konstituen organic spesifik yang penting dalam proses

pencernaan,seperti enzim,garam empedu,atau mucus.dalam keadaan

normal,sekresi pencernaan direabsorbsi dalm satu bentuk atau bentuk lain untuk

dikembalikan ke darah setelah produk sekresi tersebut ikut serta dalam proses

pencernaan.

DIGESTIVE(pencernaan)mengacu pada proses penguraian makanan dari yang

strukturnya komplek menjadi ukuran lebih kecil yang dapa diserap oleh enzim-

enzim yang diproduksi dalam system pencernaan.manusia mengkonsumsi 3

kategori biokimiawi,yaitu:karbohidrat,protein,dan lemak.

Jadi agar molekul tersebut dapat diserap oleh enzim,maka harus dipecah dahulu

Sebagai contoh proses pemecahan makanan:

Gluk&gluk gluk&galak gluk&fruk MONOSAKARIDA

Nasi amilum maltosa laktosa sukrosa DISAKARIDA

Dengan bantuan Maltase laktase sukrase ENZIM

ABSORBSI pencernaan diselesaikan dan sebagian besar penyerapan terjadi di

usus halus khususnya di bagian jejunum,karena bagian dari jejunum memiliki

banyak pembuluh darah.

Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan ditambah organ-organ

pencernaan tambahan.organ pencernaan tambahan adalah kelenjar

11

Page 12: step 1-7c

liur,pancreas,eksokrin,dan sistem empedu,yang terdiri dari hati dan kandung

empedu.

Saluran pencernaan mencakup organ-organ

berikut:mulut;faring;oeshopagus;lambung;usus halus;usus besar;rectum;dan

anus.

Proses Defekasi

Biasanya defekasi ditimbulkan oleh refleks defekasi. Salah satunya refleks

intrinsik yang diperantarai oleh system saraf enteric setempat di dalam dinding

rektum.

Mekanisme defekasi:

Ketika feses memasuki rektum terjadi distensi dinding rektum

menimbulkan sinyal-sinyal aferen menyebar melalui pleksus mienterikus

timbul gelombang peristaltik dalam kolon descenden, sigmoid, dan rectum

feses terdorong ke arah anus.

Sewaktu gelombang peristaltik mendekati anus, sfingter ani internus direlaksasi

oleh sinyal-sinyal penghambat dari pleksus mienterikus; jika sfingter ani

ekternus juga dalam keadaan sadar, dan berelaksasi secara volunter pada waktu

yang bersamaan, terjadilah defekasi.

Refleks defekasi mienterik intrinsik yang berfungsi dengan sendirinya secara

normal bersifat relatif lemah. Agar menjadi efektif dalam menimbulkan

defekasi, refleks biasanya harus diperkuat oleh refleks defekasi jenis lain, suatu

refleks defekasi parasimpatis yang melibatkan segmen sakral medulla spinalis.

Bila ujung-ujung saraf dalam rektum dirangsang, sinyal-sinyal dihantar pertama

ke dalam medulla spinalis dan kemudian secara refleks kembali ke kolon

descenden, sigmoid, rektum, dan anus melalui serabut-serabut saraf

parasimpatis dalam nervus pelvikus. Sinyal-sinyal parasimpatis ini sangat

memperkuat gelombang peristaltik dan juga merelaksasikan sfingter ani

internus, dengan demikian mengubah refleks defekasi mienterik intrinsik dari

suatu usaha yang lemah menjadi suatu proses defekasi yang kuat, yang kadang

12

Page 13: step 1-7c

efektif dalm mengosongkan usus besar sepanjang jalan dari fleksura splenikus

kolon sampai ke anus.

Sumber, kontol, dan fungsi hormon-hormon yang berperan dalam proses pencernaan

NAMA HORMON

SUMBER

STIMULUS UTAMA UNTUK SEKRESI

FUNGSI

Gastrin Sel-sel G di daerah kelenjar Pilorik

Protein di lambung

Kelenjar pylorus lambung

Merangsang sel parietal dan sel utama

Meningkatkan motilitas lambung

Sekretinin Sel-sel endokrin di mukosa Duodenum

Asam di lumen duodenum

Merangsang motilitas ileum

Melemaskan sfingter ileosekum

Menginduksi gerakan massa di kolon

Bersifat trofik bagi mukosa lambung dan usus halus

Kolesitokinin Sel-sel endokrin di mukosa duodenum

Nutrien di lumen duodenum terutama lemak,dan lebih rendah protein

Menghambat sekresi lambung

Merangsang sekresi NaHCO3 encer oleh sel-sel duktus pancreas

Merangsang sekresi empeduk kaya NaHCO3 oleh hati

Bersifat trofik terhadap pancreas eksokrin

Menghambat pengosongan lambung

Merangsang sekresi enzim enzim pencernaan oleh asinus pancreas

Menyebabkan kontriksi kandung empedu

Gastric Sel-sel Lemak,endokrinsa Menyebabkan relaksasi sfingter

13

Page 14: step 1-7c

inhibitori peptide

endokrin di mukosa duodenum

m

,hipertonisitasl,glukosa dan peregangan duodenum

oddi

Bersifat trofik bagi pancreas eksokrin

Dapat menimbulkan perubahan-perubahan adaptif jangka panjang proporsi enzim-enzim pancreas

Berperan dalam rasa kenyang

Menghambant pengosongan lambung

Menghambat sekresi lambung

Merangsang sekresi insulin oleh pancreas

Enzim dan hormon yang berpengaruh pada sistem pencernaan.

Pada sistem pencernaan, pencernaan zat-zat makanan dilakukan secara mekanis

dan kimiawi. Secara mekanis dilakukan dengan gerakan, sedangkan secara

kimiawi dilakukan menggunakan enzim-enzim peencernaan yang dihasilkan

saluran cerna atau bukan saluran cerna (contoh: pankreas). Selain mencerna,

absorbsi zat-zat makanan dipengaruhi oleh hormon-hormon (terutama hormon

metabolisme) yang bisa berdampak langsung atau tidak langsung.

Untuk mempelajari dan mempermudah klasifikasi, berikut ini adalah klasifikaasi

enzim yang berpengaruh pada sistem pencernaan berdasarkan zat-zat makanan

yang akan dicerna

1. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber energi utama dalam tubuh, walaupun energi yang

dihasilkan lebih kecil dibandingkan dengan energi yang dihasilkan oleh lemak

dan protein, karena karbohidrat lebih mudah diceerna dan dimetabolisme oleh

tubuh kita. Karbohidrat dicerna oleh tubuh dalam bentuk gula sederhana atau

disebut monosakarida. Untuk pembelajaran yang lebih runtut dan sistematis,

14

Page 15: step 1-7c

berikut adalah enzim enzim yang berperan dalam pencernaan karbohidrat

berdasarkan urutan kerja.

Enzim ptialin (amilase mulut/amilase oral)

Enzim ptialin termasuk sebagai enzim α-amilase,yaitu enzim yang memecah

amilum (polisakarida) menjadi maltosa (disakarida) dan polimer kecil sakarida

lainya . Enzim ini terutama dihasilkan oleh kelenjar parotis. Tetapi karena

makanan berada dalam mulut tidak seberapa lama, tidak sampai 5% dari amium

dapat terhidrolisis disini. Walaupun demikian, kerja ptialin dapat bertahan hingga

satu jam saat makanan memasuki lambung

Manifestasi dari kerja enzim ptialin dapat dirasakan saat kita mengunya nasi atau

roti dalam waktu yang lama, maka makanan tersebut kakn semakin terasa manis

dan semakin manis.

HCl

HCl dalah asam lambung yang disekresikan oleh dinding lambung yang merubah

pH makanan menjadi asam agar kuman-kuman yang masuk bersama makanan

dapat dibunuh di dalam lambung sebelum masuk ke duodenum.

Enzim amilase pankreas

Enzim amilase pankreas adalah enzim yangdihasilkan oleh kelenjar pankreas

yang strukturnya dan fungsinya sama dengan ptialin. Enzim ini disekresikan

menuju pars descenden duodenum Dengan enzim ini, polisakarida dirubah

menjadi disakarida seperti maltosa, sukrosa dan laktosa. Selanjutnya perjalanan

makanan karbohidrat akan dilanjutkan ke usus halus (jejenum dan illeum).

Enzim enzim epitel usus halus

15

Page 16: step 1-7c

Telah disebutkan di atas bahwa karbohidrat akan diserap dalam bentuk

monosakarida, sedangkan setelah melewati duodenum, karbohidrat baru

berbentuk disakarida. Oleh karena itu, terdapat enzim enzim pemecah disakarida

menjadi monosakarida yang dihasilkan oleh epitel usus. Nama enzim ini sesuai

dengan disakarida yang akan dipecah, yaitu maltase sukrase dan laktase.

Setelah menjadi monosakarida, karbohidrat langsung diserap menju darah dan

ditransfer ke hati untuk di koordinasi penggunaanya.

2. Lemak

Lemak (lipid) berperan penting dalam tubuh manusia, selain sebagai energi

cadangan, lemak juga berfungsi membentuk membran sel dan menghasilkan

energi yang paling besar melalui proses lipolisis dan β-oksidase. Lemak akan

dicerna dalam bentuk asaam lemak. Berikut ini enzim yang berpengaruh pada

pencernaan lemak.

Lipase gaster

Lipase adalah enzim pemecah lemak, di lambung dihasilkan enzim lipase gaster

untuk memecah lemak, tetapi rata-rata proses ini tidak begitu berarti, karena

pencampuran lemak dan enzim mutlak memerlukan ester-cholesterol yang

dihasilkan oleh empedu yang disekresikan ke duodenum.

Lipase pankreas yang dibantu oleh cholesterol yang dihasilakan empedu

Lipase pankreas dihasilkan untuk hidrolisis lemak menjadi asam lemak, tetapi

umumnya enzim bersifat hidro filik dan lemak bersifat hidrofobik sehingga tidak

dapat mencampur dan bereaksi.untuk itu diperlukan ester-cholesterol yang dapat

menjadi emulgator agar lemak dan ezim dapat bercampur

16

Page 17: step 1-7c

Setelah berhasil lemak akan diserap dan diangkut ke dalam darah. Karena lemak

tidak larut air maka transportasinya memerlukan protein plasma yaitu

kilomoikron, LDL (low density lipoprotein) dan HDL (high density lipoprotein).

3. Protein.

Protein adalah komponen penting pertumbuhan karena sebagian besar sel terdiri

dari protein. Begitupun sistem imun dan protein plasma, semuanya mutlak

membutuhkan protein.

Protein diabsorbsi dalam bentuk asam amaino. Berikut ini adalah enzim yang

mempengaruhi pencernaan protein :

Enzim pepsin

Enzim pepsin berfungsi untuk mencerna poli protein menjadi lebih sederhana,

pepsin dihasilkan oleh lambung dan bekerja optimal pada pH asam (2-3) dan tidak

bekerja sama sekali dalam pH di atas 5.

Pepsin memiliki kemampuan untuk mencerna kolagen.

HCl

HCl dalam lambung membantu menesuaikan pH lambung agar pepsin dapat

bekerja makasimal.

Tripsin, kimotripsin, dan karboksipolipeptidase

Tripsin, kimotripsin dan karboksi polipeptidase dihasilkan oleh pankreas yang

melanjutkan peranan pepsin dan memecah protein menjadi lebih kecil lagi.

Umunya saat meninggalkan lambung, protein masih berbebentuk proteosa, pepton

dan olipeptida besar,kimotripsin dan tripsin dapat memecah protein menjadi

17

Page 18: step 1-7c

polipeptida kecil dan karboksipolopeptidase dapat menghasilkan asam amino dari

ujung karboksil polipeptida.

Telah disebutkan semua enzim yang mempengaruhi pencernaan karbohidrat,

protein dan lemak. Selain itu terdapat juga enzim lain sepeti renin pada gaster

untuk memecah susu, dan enzim karnitin pada otot untuk memasukan asam lemak

bebas hasil lipolisis ke dalam mithondria untuk proses beta-oksidase.

Telah disebutkan diatas, bahwa pencernaan juga dipengaruhi oleh hormon-

hormon. Berikut adalah hormon hormon yang dapat mempengaruhi pencernaan.

1. Human Growt Hormone (hGH)

hGH dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior yang merupakan hormon

pertumbuhan.

hGH memiliki efek untuk cenderung meningkatkan glikogenolisis pada hati,

lipolisis pada jaringan adiposa sehingga menimbulkan kelaparan sel seiring

meningkatnya gula darah. Akan dihasilkan hormon stress yang merangsang

rasa lapar.

hGH juga memiliki kemampuan untuk meningkatkan uptak asam amino pada

sel dan mempercepat pembelahan sel.

2. Hormon tiroid

Hormon tiroid bekerja seiring dengan hormon pertumbuhan, hormon tiroid

adalah hormon metabolisme yang dapat meningkatkan pemakaian

karbohidrat, protein dan lemak untuk metabolisme yang menghasilkan energi,

panas, dan ATP. Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar tiroid dengan

rangsangan TSH dari hipofisis

18

Page 19: step 1-7c

Kelebihan hormon tiroid atau hipertiroid dapat menyebabkan metabolisme

meningkat, tubuh menjadi panas, tremor dan kebutuhan makanan meningkat,

tetapi berat badan tetap rendah karena makanan hanya menjadi energi untuk

panas dan gerakan pada saat tremor.

3. Parathormon (PTH)

Patahormon dihasilkan oleh kelenjar paratiroid yang memiliki defek pada

pengaturan kadar kalsium. Saat tubuh kekurangan kalsium, maka parathormon

dapat meningkatkan absorbsi kalsium pada usus halus.

4. Insulin

Insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh sel beta pankreas yang berfungsi

untuk menurunkan kadar gula darah. Defek insulin pada pencernaan adalah,

ketika gula darah meningkat, maka insulin akan menghambat absorbsi glukosa

pada usus halus dan menginduksi lipogenesis dan glikogenogenesis.

5. Hormon adrenalin, dan nor adrenalin.

Sistem pencernaan dipengaruhi oleh sistem syaraf otonom yang kerjanya

dipengaruhi oleh hormon hormon ini. Efeknya dapat ke syaraf simpatis atau

parasimpatis yang dapat meningkatkan atau menurunkan motilitas usus,

meningkatkan atau menurunkan sekresi asam lambung dan efek efek lainya.

6. Hormon lainya

terdapat berbagai hormon yang berefek menghambat atau meningkatkan

hormon lainya, sehingga secara tidak langsung mempengaruhi pencernaan.

19

Page 20: step 1-7c

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA

Zat Makanan

Makhluk hidup heterotrof harus memenuhi kebutuhan energinya dengan cara

mengkonsumsi makanan. Makanan tersebut kemudian diuraikan dalam system

pencernaan menjadi sumber energi dan lain-lain. Secara umum fungsi makanan

bagi makhluk hidup ada 3 yaitu :

1. Sebagai sumber energi

2. Sebagai bahan kerangka biosintesis (komponen penyusun sel dan jaringan

tubuh), dan

3. Nutrisi esensial yang membantu fungsi fisiologis

Agar ketiga fungsi tersebut dapat dipenuhi, maka pemilihan makanan menjadi

penting. Secara umum makanan yang sehat harus mengandung zat-zat makanan

sebagai berikut :

1. Protein

Mengandung asam amino (essensial dan non essensial). Kebutuhan protein

untuk orang dewasa adalah 1 gram/kg.Berat Badan/hari. Jika kebutuhan tersebut

berlebih, maka kelebihannya akan dibuang melalui ginjal dalam bentuk urea.

Asam Amino Essensial adalah asam amino yang tidak dapat dibuat sendiri oleh

tubuh, jadi harus didatangkan dari luar, yaitu dalam makanan.

Misalnya : Leusin, Lisin, Metionin, Fenilalanin, dsb. Protein tidak

menghasilkan energi

2. Lemak (Lipid)

20

Page 21: step 1-7c

Diperlukan sebagai pelarut beberapa vitamin, sebagai "bantalan lemak"

(pelindung jaringan tubuh) dan penghasil energi yang besar (9,3 Kalori/gr).

Kebutuhan lemak untuk orang dewasa adalah 0,5 - 1 gram/kg.Berat Badan/hari.

3. Karbohidrat

Sebagai penghasil energi (4,12 Kalori/gr). Kelebihan karbohidrat dalam tubuh

akan disimpan dalam bentuk lemak.

4. Garam-Garam Mineral

- Kalsium (Ca) Untuk membentuk matriks tulang, membantu proses

penggumpalan darah dan mempengaruhi penerimaan rangsang

oleh saraf. Kebutuhannya adalah 0,8 g/hari.

- Fosfor (P) Untuk membentuk matriks tulang, diperlukan dalam

pembelahan sel, pada pengurutan otot, metabolisme zat.

Kebutuhannya adalah 1 mg/hari.

- Besi (Fe) Merupakan komponen penting sitokrom (enzim pernafasan),

komponen penyusun Hemoglobin. Kebutuhannya adalah 15 -

30 mg/hari.

- Fluor (F) Untuk menguatkan geligi.

- lodium (I) Komponen penting dalam hormon pertumbuhan (Tiroksin),

kekurangan unsur tersebut dapat terjadisebelum atau sesudah

pertumbuhan berhenti

- Natrium &

Klor (NaCl)

Untuk pembentukan asam klorida (HCl). Kebutuhannya

adalah 1 g/hari.

5. Vitamin

Diperlukan dalam jumlah yang sangat kecil, tidak menghasilkan energi.

Kekurangan vitamin dapat menyebabkan Penyakit Defisiensi. Ada 2 macam

vitamin, yaitu vitamin larut dalam air dan vitamin larut dalam lemak.

Vitamin Yang Larut Dalam Air (Water Soluble Vitamins)

21

Page 22: step 1-7c

-B1 (Aneurin = Thiamin) Untuk mempengaruhi absorbsi lemak dalam usus.

Defisiensinya menyebabkan Beri-Beri dan Neuritis.

B2 (Riboflavin =

Laktoflavin)

Transmisi rangsang sinar ke mata. Defisiensinya

akan mengakibatkan Katarak, Keilosis.

Asam Nikotin (Niasin) Proses pertumbuhan, perbanyakan sel dan anti

pelagra. Defisiensi akan menyebabkan Pelagra

dengan gejala 3 D: Dermatitis, Diare, Dimensia.

B6 (Piridoksin =

Adermin)

Untuk pergerakan peristaltik usus. Defisiensi akan

menyebabkan Kontipasi (Sembelit).

Asam Pantotenat Defisiensi akan menyebabkan Dermatitis

PABA (Para Amino Asam

Benzoat)

\Untuk mencegah timbulnya uban

Kolin Defisiensi akan menimbulkan timbunan lemak

pada hati.

Biotin (Vitamin H) Defisiensi akan menimbulkan gangguan kulit

Asam Folat Defisiensi akan menimbulkan Anemia defisiensi

asam folat.

B12 (Sianokobalamin) Defisiensi akan menimbulkan Anemia Pernisiosa

Vitamin C (Asam

Askorbinat)

Berfungsi dalam pembentukan sel, pembuatan

trombosit. Defisiensi akan menimbulkan

pendarahan gusi, karies gigi, pendarahan di bawah

kulit. Pada jeruk selain vitamin C ditemukan pula

zat Sitrin dan Rutin yang mampu menghentikan

pendarahan. Zat tersebut ditemukan olelj Sant-

Gyorgi disebut pula Vitamin P.

Vitamin Yang Larut Dalam Lemak (Lipid Soluble Vitamins)

Vitamin A (Aseroftol) Berfungsi dalam pertumbuhan sel epitel, mengatur rangsang

sinar pada saraf mata. Defisiensi awal akan menimbulkan gejala

Hemeralopia (rabun senja) dan Frinoderma (kulit bersisik).

22

Page 23: step 1-7c

Kemudian pada mata akan timbul Bercak Bitot setelah itu mata

akan mengering (Xeroftalmia) akhirnya mata akan hancur

(Keratomalasi).

Vitamin D Mengatur kadar kapur dan fosfor, (Kalsiferol = Ergosterol)

memperlancar proses Osifikasi. Defisiensi akan menimbulkan

Rakhitis. Ditemukan oleh McCollum, Hesz dan Sherman.

Vitamin E (Tokoferol) Berperan dalam meningkatkan Fertilitas.

Vitamin K (Anti

Hemoragi)

Ditemukan oleh Dam dan Schonheydcr. Berfungsi dalam

pembentukan protrombin. Dibuat dalam kolon dengan bantuan

bakteri Escherichia coli

Alat Pencernaan Makanan

Sistem pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ, berturut-

turut dimulai dari 1. Rongga Mulut, 2. Esofagus, 3. Lambung, 4. Usus Halus, 5.

Usus Besar, 6. Rektum, 7. Anus.

Gbr. Sistem Pencernaan pada manusia

23

Page 24: step 1-7c

Rongga Mulut

Mulut merupakan saluran pertama yang dilalui makanan. Pada rongga mulut,

dilengkapi alat pencernaan dan kelenjar pencernaan untuk membantu

pencernaan makanan. Pada Mulut terdapat :

a. Gigi

Memiliki fungsi memotong,

mengoyak dan menggiling makanan

menjadi partikel yang kecil-kecil.

Perhatikan gambar disamping.

b. Lidah

Memiliki peran mengatur letak makanan di dalam mulut serta mengecap rasa

makanan.

c. Kelenjar Ludah

Ada 3 kelenjar ludah pada rongga mulut. Ketiga kelenjar ludah tersebut

menghasilkan ludah setiap harinya sekitar 1 sampai 2,5 liter ludah. Kandungan

ludah pada manusia adalah : air, mucus, enzim amilase, zat antibakteri, dll.

Fungsi ludah adalah melumasi rongga mulut serta mencerna karbohidrat

menjadi disakarida.

24

Mahkota gigi

Leher gigi

Akar gigi

PulpaEnamel Dentin

Akar gigi

Gbr. Anatomi Gigi

Page 25: step 1-7c

Esofagus (Kerongkongan)

Merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan lambung.

Pada ujung saluran esophagus setelah mulut terdapat daerah yang disebut faring.

25

Kel. SublingualKel. Parotis

Kel. Submandibular

Saluran kelenjar

Gbr. Rongga Mulut

Gbr. Proses penelanan makanan

Page 26: step 1-7c

Pada faring terdapat klep, yaitu epiglotis yang mengatur makanan agar tidak

masuk ke trakea (tenggorokan). Fungsi esophagus adalah menyalurkan makanan

ke lambung. Agar makanan dapat berjalan sepanjang esophagus, terdapat

gerakan peristaltik sehingga makanan dapat berjalan menuju lambung.

Lambung

Lambung adalah kelanjutan dari esophagus, berbentuk seperti kantung.

Lambung dapat menampung makanan 1 liter hingga mencapai 2 liter. Dinding

lambung disusun oleh otot-otot polos yang berfungsi menggerus makanan

secara mekanik melalui kontraksi otot-otot tersebut. Ada 3 jenis otot polos yang

menyusun lambung, yaitu otot memanjang, otot melingkar, dan otot menyerong.

Selain pencernaan mekanik, pada lambung terjadi pencernaan kimiawi dengan

bantuan senyawa kimia yang dihasilkan lambung. Senyawa kimiawi yang

dihasilkan lambung adalah :

Senyawa

Kimia

Fungsi

Asam HCl Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai disinfektan, serta

merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada

usus halus

Lipase Memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase

yang dihasilkan sangat sedikit

Renin Mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI).

Hanya dimiliki oleh bayi.

Mukus Melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam HCl.

Hasil penggerusan makanan di lambung secara mekanik dan kimiawi akan

menjadikan makanan menjadi bubur yang disebut bubur kim.

26

Page 27: step 1-7c

Usus Halus

Usus halus merupakan kelanjutan dari

lambung. Usus halus memiliki panjang

sekitar 6-8 meter. Usus halus terbagi

menjadi 3 bagian yaitu duodenum (±

25 cm), jejunum (± 2,5 m), serta ileum

(± 3,6 m). Pada usus halus hanya

terjadi pencernaan secara kimiawi saja,

dengan bantuan senyawa kimia yang

dihasilkan oleh usus halus serta

senyawa kimia dari kelenjar pankreas yang dilepaskan ke usus halus.

27

Esofagus

Dinding lambung

Pilorus

Duodenum3 Lapisan otot polos

Sel mukus

Kelenjar lambung

Sel kepala

Sel parietal

Saluran kelenjar

Sel endokrin

Gbr penampang dinding lambung

Page 28: step 1-7c

Senyawa yang dihasilkan oleh usus halus adalah :

Senyawa Kimia Fungsi

Disakaridase Menguraikan disakarida menjadi monosakarida

Erepsinogen Erepsin yang belum aktif yang akan diubah menjadi erepsin. Erepsin

mengubah pepton menjadi asam amino.

Hormon

Sekretin

Merangsang kelenjar pancreas mengeluarkan senyawa kimia yang

dihasilkan ke usus halus

Hormon CCK

(Kolesistokinin

)

Merangsang hati untuk mengeluarkan cairan empedu ke dalam usus

halus.

Selain itu, senyawa kimia yang dihasilkan kelenjar pankreas adalah :

Senyawa Kimia Fungsi

Bikarbonat Menetralkan suasana asam dari makanan yang berasal dari

lambung

Enterokinase Mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin serta mengaktifkan

tripsinogen menjadi tripsin. Tripsin mengubah pepton menjadi

asam amino.

Amilase Mengubah amilum menjadi disakarida

Lipase Mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol

Tripsinogen Tripsin yang belum aktif.

Kimotripsin Mengubah peptone menjadi asam amino

Nuklease Menguraikan nukleotida menjadi nukleosida dan gugus pospat

Hormon Insulin Menurunkan kadar gula dalam darah sampai menjadi kadar

normal

Hormon

Glukagon

Menaikkan kadar gula darah sampai menjadi kadar normal

28

Page 29: step 1-7c

PROSES PENCERNAAN MAKANAN

Pencernaan makanan secara kimiawi pada usus halus terjadi pada suasana basa.

Prosesnya sebagai berikut :

a. Makanan yang berasal dari lambung dan bersuasana asam akan

dinetralkan oleh bikarbonat dari pancreas.

b. Makanan yang kini berada di usus halus kemudian dicerna sesuai

kandungan zatnya. Makanan dari kelompok karbohidrat akan dicerna oleh

amylase pancreas menjadi disakarida. Disakarida kemudian diuraikan oleh

disakaridase menjadi monosakarida, yaitu glukosa. Glukaosa hasil pencernaan

kemudian diserap usus halus, dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran

darah.

c. Makanan dari kelompok protein setelah dilambung dicerna menjadi

pepton, maka pepton akan diuraikan oleh enzim tripsin, kimotripsin, dan

erepsin menjadi asam amino. Asam amino kemudian diserap usus dan

diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.

d. Makanan dari kelompok lemak, pertama-tama akan dilarutkan

(diemulsifikasi) oleh cairan empedu yang dihasilkan hati menjadi butiran-

butiran lemak (droplet lemak). Droplet lemak kemudian diuraikan oleh enzim

lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol kemudian

diserap usus dan diedarkan menuju jantung oleh pembuluh limfe.

29

Page 30: step 1-7c

Usus Besar (Kolon)

Merupakan usus yang memiliki diameter lebih besar dari usus halus. Memiliki

panjang 1,5 meter, dan berbentuk seperti huruf U terbalik. Usus besar dibagi

menjadi 3 daerah, yaitu : Kolon asenden, Kolon Transversum, dan Kolon

desenden. Fungsi kolon adalah :

a. Menyerap air selama proses pencernaan.

b. Tempat dihasilkannya vitamin K, dan vitamin H (Biotin) sebagai hasil

simbiosis dengan bakteri usus, misalnya E.coli.

c. Membentuk massa feses

d. Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (feses) keluar dari tubuh.

e. Pengeluaran feses dari tubuh defekasi.

30

Gbr. Penampang Usus Halus Manusia

Page 31: step 1-7c

Rektum dan Anus

Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang

lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses

sudah siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan

penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos

dan otot lurik.

Gangguan Sistem Pencernaan

• Apendikitis Radang usus buntu.

• Diare Feses yang sangat cair akibat peristaltik yang terlalu cepat.

• Kontipasi

(Sembelit)

Kesukaran dalam proses Defekasi (buang air besar)

• Maldigesti Terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang merangsang

lambung.

• Parotitis Infeksi pada kelenjar parotis disebut juga Gondong

• Tukak "Radang" pada dinding lambung, umumnya diakibatkan

31

Kolon desenden

Kolon Transverum

Kolon asenden

Kolon sigmoid

Rektum

Sekum

Usus halus

Gbr. Usus Besar Manusia dan bagiannya

Page 32: step 1-7c

Lambung/Maag infeksi Helicobacter pylori

• Xerostomia Produksi air liur yang sangat sedikit

Gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat disebabkan oleh pola makan

yang salah, infeksi bakteri, dan kelainan alat pencernaan. Di antara gangguan-

gangguan ini adalah diare, sembelit, tukak lambung, peritonitis, kolik, sampai

pada infeksi usus buntu (apendisitis).

Diare

Apabila kim dari perut mengalir ke usus terlalu cepat maka defekasi menjadi

lebih sering dengan feses yang mengandung banyak air. Keadaan seperti ini

disebut diare. Penyebab diare antara lain ansietas (stres), makanan tertentu, atau

organisme perusak yang melukai dinding usus. Diare dalam waktu lama

menyebabkan hilangnya air dan garam-garam mineral, sehingga terjadi

dehidrasi.

Konstipasi (Sembelit)

Sembelit terjadi jika kim masuk ke usus dengan sangat lambat. Akibatnya, air

terlalu banyak diserap usus, maka feses menjadi keras dan kering. Sembelit ini

disebabkan karena kurang mengkonsumsi makanan yang berupa tumbuhan

berserat dan banyak mengkonsumsi daging.

Tukak Lambung (Ulkus)

Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalamnya juga terkandung enzim.

Jika pertahanan mukus rusak, enzim pencernaan akan memakan bagian-bagian

kecil dari lapisan permukaan lambung. Hasil dari kegiatan ini adalah terjadinya

tukak lambung. Tukak lambung menyebabkan berlubangnya dinding lambung

sehingga isi lambung jatuh di rongga perut. Sebagian besar tukak lambung ini

disebabkan oleh infeksi bakteri jenis tertentu.

32

Page 33: step 1-7c

Beberapa gangguan lain pada sistem pencernaan antara lain sebagai berikut:

Peritonitis; merupakan peradangan pada selaput perut (peritonium). Gangguan

lain adalah salah cerna akibat makan makanan yang merangsang lambung,

seperti alkohol dan cabe yang mengakibatkan rasa nyeri yang disebut kolik.

Sedangkan produksi HCl yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya

gesekan pada dinding lambung dan usus halus, sehingga timbul rasa nyeri yang

disebut tukak lambung. Gesekan akan lebih parah kalau lambung dalam

keadaan kosong akibat makan tidak teratur yang pada akhirnya akan

mengakibatkan pendarahan pada lambung. Gangguan lain pada lambung adalah

gastritis atau peradangan pada lambung. Dapat pula apendiks terinfeksi

sehingga terjadi peradangan yang disebut apendisitis.

HATI DAN SISTEM EMPEDU

Sistem empedu mencangkup hati, kandung empedu dan duktus-duktus terkait.

Hati adalah organ yang terbesar dan terpenting di tubuh. Organ ini penting bagi

sistem pencernaan untuk sekresi garam empedu, tetapi hati juga melakukan

berbagai fungsi lain mencangkup :

Pengolahan metabolik kategori nutrien utama setelah penyerapan dari

saluran pencernaan.

Detoksifikasi atau degradasi zat-zat sisa dan hormon serta obat dan

senyawa asing lainnya.

Sintesis berbagai protein plasma, mencakup protein-protein yang penting

untuk proses pembekuan darah serta untuk mengangkut hormon tiroid, steroid

dan kolesterol dalam darah.

Penyimpanan glikogen, lemak, besi, tembaga dan banyak vitamin.

Pengaktifan vitamin D yang dilaksanakan oleh hati bersama dengan ginjal

Pengeluaran bakteri dan sel darah merah yang usang karena adanya

makrofag residen

Eksresi kolesterol dan bilirubin yang terakhir adalah produk penguraian

yang berasal dari destruksi sel darah merah yang sudah usang.

33

Page 34: step 1-7c

Spesialisasi sel-sel dalam kati sangat sedikit. Tiap-tiap hepatosit mampu

melakukan berbagai tugas metabolik di atas, kecuali aktivitas fagositik yang

dilaksanakan oleh makrofag residen (sel Kupffer).

Setiap hepatosit dapat berkontak langsung dengan darah dari dua sumber : darah

vena yang langsung datang dari saluran pencernaan dan darah arteri yang datang

dari aorta. Darah vena memasuki hati melalui hubungan vaskuler yang khas dan

kompleks yang dikenal sebagai sistem porta hati.

Hati tersusun menjadi unit-unit fungsional yang dikenal sebagai lobulus, yaitu

susunan heksagonal jaringan yang mengelilingi sebuah vena sentral. Di tepi luat

potongan lobulus terdapat tiga pembuluh ; cabang arteri hepatika, cabang vena

porta dan duktus biliaris. Darah dari cabang-cabang arteri hepatika dan vena

porta tersebut mengalir dari perifer lobulus ke dalam ruang kapiler yang

melebar (sinusoid).

Terdapat sebuah saluran tipis penyalur empedu, kanalikulus biliaris, yang

berjalan diantara sel-sel di dalam lempeng hati. Lubang duktus biliaris ke dalan

duodenum dijaga oleh sfingter Oddi, yang mencegah empedu memasuki

duodenum, kecuali selama ingesti makanan. Apabila sfingter tertutup, sebagian

besar empedu yang disekresikan oleh hati akan dibelokkan ke dalam kendung

empedu. Kemudian empedu disimpan dan dipekatkan di antara waktu makan.

Setelah makan, empedu masuk ke dalam duodenum akibat kombinasi efek

pengosongan kandung empedu dan peningkatan sekresi empedu oleh hati.

34

Page 35: step 1-7c

Garam empedu merupakan turunan kolesterol. Setelah ikut serta dalam

pencernaan dan penyerapan lemak, sebagian besar garam empedu direabsorpsi

ke dalam darah oleh mekanisme transportasi aktif khusus yang terdapa di ileum

terminal. Dari sini garam empedu dekambalikan melalui sistem porta hepatika

ke hati, yang kembali mensekresikannya ke dalam empedu. Pendaurulangan

empedu antara usus halus dan hati disebut sebagai sirkulasi enterohepatik.

Garam empedu membantu pencernaan lemak melalui efek deterjen dan

mempermudah penyerapan lemak melalui partisipasi mereka dalam

pembentukan misel.

Efek deterjen mengacu pada kemampuan garam empedu mengubah globulus-

globulus lemak berukuran besar menjadi emulsi lemak yang terdiri dari butiran-

butiran lemak kecul yang terbenam di dalam cairan kimus. Dengan demikian,

luas permukaan untuk aktivitas lipase pankreas meningkat.

Dalam suatu misel, garam empedu dan lesitin menggumpal dalam kelompok-

kelompok kecil dengan bagian larut-lemak berkerumun di bagian tengah untuk

membentuk inti hidrofobik sementara bagian larut-air membentuk selaput

hidrofilik. Karena misel larut-air akibat lapisan hidrofiliknya, dapat melarutkan

zat-zat yang tidak larut air di intinya larut lemak. Dengan demikian, misel

merupakan vehikulum yang praktis untuk mengangkut bahan-bahan yang tidak

larun-air dalam isi lumen yang banyak mengandung air.

Bilirubin merupakan salah satu dari beberapa produk sisa yang disekresikan

dalam empedu. Bilirubin adalah pigmen empedu utama yang berasal dari

penguraian sel darah merah yang usang. Bilirubin adalah pigmen kuning yang

menyebabkan empedu berwarna kuning. Di dalam saluran pencernaan pigmen

ini mengalami modifikasi oleh enzim-enzim bakteri yang kemudian

menyebabkan feces berwarna coklat khas.

Sekresi empedu dapat ditingkatkan melalui mekanisme kimiawi, hormonal dan

saraf.

35

Page 36: step 1-7c

Mekanisme kimiawi (garam empedu). Setiap bahan yang meningkatkan

sekresi empedu oleh hati disebut koleretik. Koleretik paling kuat adalah garam

empedu itu sendiri.

Mekanisme hormonal (sekretin). Sekretin merangsang sekresi empedu alkalis

encer oleh duktus hati tanpa disertai peningkatan garam empedu.

Mekanisme saraf (saraf vagus). Stimulasi terhadap saraf vagus hati hanya

sedikit berperan meningkatkan sekresi empedu selama fase sefalik pencernaan.

Mekanisme saraf meningkatkan aliran empedu hati sebelum makanan mencapai

lambung atau usus.

36

Page 37: step 1-7c

DAFTAR PUSTAKA

Ganong, W.F.2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 22. Jakarta: EGC

Guyton dan Hall.2007.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11.Jakarta: EGC

Junquiera, Luiz Carlos.2007. Histologi Dasar Edisi 10. Jakarta:EGC

Moore,Keith L.2002. Anatomi Klinis Dasar.Jakarta:Hipokrates

37