statins meningkatkan efek mikobakterisidal rifampin

Upload: elsa-ameliana-manurung

Post on 05-Jul-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Statins Meningkatkan Efek Mikobakterisidal Rifampin

    1/13

    Statins Meningkatkan Efek Mikobakterisidal Rifampin

    Resistensi antimikroba Mycobacterium leprae dan Mycobacterium tuberculosis telah menjadi

     perhatian selama beberapa tahun terakhir, karena itu dibutuhkan obat-obat baru yang mampuuntuk mengontrol lepra dan tuberkulosis, yang umumnya kebanyakan tuberkulosis resisten

    terhadap obat (XDR-TB). Kelompok kami belakangan ini menunjukkan baha  M. leprae

    dapat menginduksi biogenesis lipid dan akumulasi kolesterol pada makro!ag dan sel

    "#hann, yang mem!asilitasi kemampuannya untuk $iabilitas dan replikasi. Berdasarkan

    hasil ini, kami mengin$estigasi e!ikasi dua statin pada $iabilitas mikobakteria intraseluler di

    dalam makro!ag, seperti e!ek ator$astatin terhadap inkesi  M. leprae  pada tikus B%&B'#.

    Kami mengobser$asi baha $iabilitas mikrobakterial intraseluler berkurang setelah inkubasi

    dengan kedua statin, tetapi arto$astatin menunjukkan e!ek inhibitor terbaik ketika

    dikombinasikan dengan ri!ampin. Dengan menggunakan model "hepards, kami

    mengobser$asi e!ikasi ator$astatin dalam mengontrol M, leprae dan in!iltrat in!lamasi pada

    telapak kaki tikus B%&B'#, dalam kadar kolesterol serum - jalur dependen. Kami

    menyimpulkan baha statin berkontribusi dalam akti$itas bakterisidal makro!ag melaan

     Mycobacterium bovis, M. leprae, dan  M, tuberculosis. ni menunjukkan baha hubungan

    statin dengan multidrug  terapi e!ekti! mengurangi $iabilitas mikrobakterial dan lesi jaringan

     pada pasien lepra dan tuberkulosis, tetapi studi epidemiologi tetap dibutuhkan untuk 

    kon!irmasi.

    Tuberkulosis (TB) dan lepra adalah in!eksi

    kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dan

     Mycobacterium leprae, yang paling

     penting masing-masing adalah patogen

    !akultati! dan patogen obligat intraseluler*

    keduanya menggunakan makro!ag untuk 

    replikasi dan bertahan, sementara itu  M.

    leprae juga mengin!eksi sel "#hann pada

    sara!. Tuberkulosis adalah in!eksi bakteri

    yang sering terjadi pada manusia,

    menyebabkan +. juta kematian di seluruh

    dunia pada ++ (+). &epra dapat

    menyebabkan kerusakan sara! yang

     permanen, dan pada ++, penyakit ini

    didiagnosa pada +/,01 pasien di seluruh

    dunia, alaupun umumnya tidak !atal.

    Tetapi, in!eksi  M. leprae  menyebabkan

    +,1 kasus disabilitas motorik dan

    de!ormitas, yang merupakan tanda umum

    in!eksi ini ().

    &epra dan TB adala in!eksi bakteri

    e!ekti! diterapi dengan mutidrug   terapi,tetapi terapi membutuhkan aktu yang

    lama2 + atau 3 bulan untuk lepra

    (tergantung keadaan klinis) dan 3 bulan

    untuk TB. Kenyataannya, penggunaan

    multidrug   terapi (4DT) menunjukkan

    hasil yang baik dalam mengontrol penyakit

    ini (). 5amun, ketaatan terapi adalah

    suatu masalah yang penting dimana

    mun#ulnya kasus resistensi multidrug 

    (4DR) meningkat dengan #epat,

    khususnya TB. 6leh karena itu, resistensi

     M. leprae diamati dengan perhatian besar 

    selama beberapa tahun terakhir (7). &ebih

    dari beberapa dekade terakhir, 896 telah

    mengidenti!ikasi isolasi klinis  M. leprae

    resisten terhadap ri!ampin, dapsone, atau

    o:o;a#in dan telah dilaporkan baha

     jumlahnya semakin meningkat ().

  • 8/16/2019 Statins Meningkatkan Efek Mikobakterisidal Rifampin

    2/13

    "udah diketahuti baha setelah

    !agositosis M. leprae atau M. tuberculosis

    oleh sel inang, terjadi perubahan

    metabolisme lipid sel, yang menghasilkan

     peningkatan kolesterol dan pengambilanaliphatic lipid  dan sintesis de novo  (1) belakangan

    mendemonstrasikan baha reduksi

    kolesterol dengan statins mengurangi

    $iablititas  M. tuberculosis  se#ara in vitro

    dan in vivo, sebuah strategi sudah

    diusulkan di dalam literatur (/).

    Remodeling metabolis karena in!eksi

    mikobakterial berperan dalam

    meningkatkan jalur sistemik lipid dalam

    kelas yang berbeda, sebagai #ontoh pada

    studi metabolomik serum pasien lepra,

    terdapat korelasi antara indeks

    bacilloscopy  (B) (jumlah basil pada

    sampel biopsi kulit ditampilkan dalam

    skala logaritma dari hingga 3) dan

     peningkatan beberapa asam lemak tidak 

     jenuh dan !os!olipid, seperti asam

    arakidonat, asam eikosapentaenoat, danasam dokosaheksanoat (+). Kelompok 

    kami juga mendemonstrasikan

     peningkatan ester kolesterol pada sampel

     biopsi kulit multibasiler dibandingkan

    dengan pausibasiler (++). "ebagai

    tambahan, telah ditunjukkan baha  M.

    leprae  menekan degradasi lipid melalui

    hambatan ekspresi hormon-sensiti! lipase,

    menyebabkan terjadinya akumulasi lipid

     pada sel yang terin!eksi (+), dan proses

    ini berperan penting sebagai pertahanan

     bakteri (++). 8alaupun hanya dua lipase

    dan satu !os!olipase yang dikodekan oleh

    genomnya, belakangan analisis proteomik 

    mengindikasikan sebuah siklus asam

    glikosilase akti! pada  M. leprae, dimana

    oksidasi asam lemak beta menghasilkan

    suksinat untuk sintesis karbohidrat (+7,+).

    Karena alasan tersebut, metabolisme lipidinang menggambarkan mekanisme penting

     bakteri untuk menyebabkan dan

    meningkatkan in!eksi. 9al ini lebih sering

    ditunjukkan oleh  M. tuberculosis, yang

    menghasilkan sejumlah besar coding   gen

    yang terlibat dalam lipogenesis danlipolisis (+1). Kontro$ersial, banyak gen-

    gen ini merupakan pseduogen genom  M.

    leprae  (+). "epertinya hampir lebih

     banyak, en?im-en?im berasal dari sel inang

    melengkapi gen bakteri, seperti yang

    digambarkan oleh penelitian yang

    mendeskripsikan induksi lipase dan

    !os!olipase selular oleh in!eksi pada

     jaringan pasien lepra (+3). 8alaupun

    metabolisme kolesterol masih belum

    dimengerti dengan jelas pada  M. leprae,

    akumulasi pada dinding sel  M.

    tuberculosis  sebelumnya tampaknya

     berperan untuk menurunkan permeabilitas

    ri!ampin bertanda tritium se#ara in vitro

    (+0), hal ini juga berperan pada

    mikobaterial untuk menghindar dari !usi

    $akuolar makro!ag dan respon imun (+>)*

    ini menggambarkan sumber karbon penting dalam mengakti!kan inter!eron

    gamma (@5-) makro!ag in vitro (+/).

    Berdasarkan akumulasi data mengenai

     peran kolesterol dan lipid sebagai

     pertahanan intraseluler mikobakteria, pada

     penelitian ini, kami mengin$estigasi

     penggunaan statin untuk mengontrol

    in!eksi M. Leprae baik se#ara in vitro dan

    in vivo. "tatin adalah kelompok obat yang

     banyak digunakan sebagai terapi penyakit

    aterosklerosis kardio $askular yang

    diinduksi oleh kolesterol. "e#ara struktural

    obat ini merupakan analog me$alonate

    yang dapat menghambat kerja en?ime 7-

    hydro;y 7-methyl-glutaryl

  • 8/16/2019 Statins Meningkatkan Efek Mikobakterisidal Rifampin

    3/13

    sebagai obat imunomodulator,

    meningkatkan e!ek pleiotropik pada

    gangguan imun (, +). Dengan

    mengurangi a$ailibilitas kolesterol dalam

    lingkungan intraselular, kamimengantisipasi pengurangan jumlah

    mikobakterial dan multiplikasi dalam sel

    inang.

    =ada penelitian kami ini, kami menguji

    akti$itas dan e!ek aditi! ri!ampin dalam

    hubungannya dengan dua statin,

    ator$astatin dan sim$astatin, dalam

    mengontrol M. leprae dan M. tuberculosis

     pada model in!eksi makro!ag se#ara invitro  dan model in!eksi  M. leprae  pada

    telapak kaki tikus "hepard se#ara in vivo.

    Kami mendemonstrasikan baha kedua

    statin menginduksi e!ek bakterisidal pada

    in!eksi  M. tuberculosis  dan  M. leprae.

    !ek bakterisidal diobser$asi pada sel yang

    terin!eksi  M. leprae  berhubungan dengan

    tangkapan !agosomal, dan kombinasi statin

    dengan ri!ampin se#ara drastis mengurangi

    in!iltrasi selular pada model telapak kaki

    tikus.

    BAHAN DAN METODE

    Kultur sel. "el T9=-+ diperoleh dari

     American Type Culture Collection (%T)

    dan dipelihara dalam media R=4 +3

    (&A Bios#ien#e, "Eo =aulo, Bra?il),

    ditambah dengan +F !etal bo$ine serum

    (ultilab, ampinas, "Eo=aulo, Bra?il),

    tanpa antibiotik. Kultur dijaga pada suhu

    70G atau 77G dengan kelembapan

    atmos!er 1F 6. Di!erensiasi monosit

    dengan makro!ag didapat dari paparan sel

    dengan ng'ml phorbol +-myristate

    +7-a#etate (=4%) ("igma, "t. &ouis, 46)

    selama jam.

    Strain mikobakterial dan pewarnaan. M.leprae  hidup didapatkan dari telapak 

    kaki tikus athymic nude  (nu'nu) yang

    diproduksi di &auro de "ousa &ima

    nstitute, Bauru, "Eo =aulo, Bra?il.  M.

    leprae didapatkan dengan disin!eksi-iodine

    telapak kaki bagian belakang. "e#arasingkat, kulit dan tulang disingkirkan, dan

     jaringan dipotong menjadi bagian ke#il

    dengan gunting dan di#ampur dengan

    larutan +0 unit kolagen tipe , unit

    dispase (&i!e Te#hnologies, 5H), 1 mg'ml

    ampi#illin ("igma, "t. &ouis, 46), dan

    +1 unit D5ase (&i!e Te#hnologies)

    selama jam pada suhu 77G. Iaringan

    yang sudah di#ampur di homogenisasi

    dengan $orte; dan dibilas tiga kali dengan

    air, satu kali dengan .+ 5 5a69, dan satu

    kali dengan media R=4, disentri!ugasi

     pada +, ; g selama 1 menit, dan

    dihitung dengan acid-fast staining   (Jiehl

     5eelsen kit* Be#ton Di#kinson). "ebagian

    suspensi  M. leprae  di sterilisasi dengan

    iradiasi gamma di %#eltron @a#ility (Rio

    de Ianeiro, Bra?il).  M. bovis  strain BA

    =asteur (%T 7107) dan  M.tuberculosis  strain 970R$ dikembang

     biakan pada suhu 70G in 4iddlebrook 

    09/ media dasar kaya %D (Be#ton

    Di#kinson, @ranklin &akes, 5I), ditambah

    dengan .F gliserol dan .1F Teen >

    ("igma).

    Determinasi iabilitas M. tuberculosis

    dan M. bovis B!" #asteur. Liabilitas M.

    tuberculosis dan M. bovis BA ditentukan

    setelah ; +1 T9=-+ sel yang diin!eksi

    dan didi!erensiasi ke dalam makro!ag,

    setelah jam, sel-sel ini diin!eksi dengan

     M. tuberculosis  atau  M. bovis  BA pada

    multiplikasi in!eksi (46) +2+ atau 12+,

    masing-masing, selama 0 jam pada suhu

    70G. Kultur ini kemudian di#u#i dan

    disintegrasi dengan .+ F Triton X-+

    inphosphate-buffered saline  (=B") selama+ menit. Iumlah bakteri yang hidup

  • 8/16/2019 Statins Meningkatkan Efek Mikobakterisidal Rifampin

    4/13

    intrasel dinilai se#ara dilusi serial

    disintegrasi dan pembibitan pada media

    4iddlebrook 09+ dengan +F oleic

    acid-albumin-dextrose-catalase  (6%D),

    dengan determinasi @C setelah + bulaninkubasi pada suhuh 70G.

    Determinasi iabilitas  M. leprae.

    Kami menggunakan dua metode untuk 

    menentukan $iabilitas  M. leprae. Hang

     pertama adalah protokol pearnaan

     fluorimetric  &L'D%D yang

    dideskripsikan di tempat lain ()

    menggunakan peralatan $iabilitas bakterial

    &L'D%D Ba#&ight (&i!eTe#hnologies, %), ditampilkan

     berdasarkan intruksi manu!aktur, untuk 

    memastikan persiapan $iabilitas basil dari

    tikus nude selalu M>1F* hasil yang

    sebaliknya, akan dibuang. 4etode kedua

    adalah pendekatan molekular yang

    dideskripsikan di tempat lain (7) untuk 

    menentukan $iabilitas  M. leprae  pada

    kultur selular, dimana nilai mR5%  M.

    leprae labil dinormalkan dengan by D5%

    yang sangat stabil. "e#ara singkat, ; +1

    sel T9=-+ didi!erensiasikan ke dalam

    makro!ag dalam jam inkubasi dengan

    n4 =4%. "etelah aktu tersebut, sel

    dibilas untuk disimpan. "etelah jam

     penyimpanan, sel diin!eksi dengan  M.

    leprae  pada 46 +2+. "etelah diuji

    dengan aktu in!eksi yang berbeda, kami

    mengobser$asi baha setelah 0 hari

    in!eksi dihasilkan hasil analisis $iabilitas

    yang paling konsisten. "etelah + minggu

    in!eksi, R5% dan D5%  M. leprae

    diekstrasi menggunakan reagen TR?ol

    (n$itrogen, %) dalam tabung @ast=rep-

    (4= Biomedi#als, %), seperti yang

    telah dideskripsikan sebelumnya (7).

    =ada persiapan R5%, D5% dihilangkan

    menggunakan peralatan Turbo !A-free(%mbion, %). R%5  M. leprae

    ditranskirpsikan terbalik menggunakan

    random primer   dan "uper"#ript

     berdasarkan instruksi manu!aktur 

    (n$itrogen). Iumlah +3" rR5%, mR5%,

    dan D5% M. leprae ditentukan dari kultur makro!ag dengan real-time reverse

    transcription-=R (RT-=R),

    menggunakan pasangan primer 2 sense, 1 -

    A% TATTTATAATAA%%%A-7 dan

    antisense, 1-

    %%%%%%ATA%T-7.

    "eluruh sampel menggambarkan nilai

    cycle threshold   (T) antara dan >.

    "eratus persen $iabilitas se#ara bebas

    diasumsikan sebagai -NT sampel kontrol

    yang terin!eksi, dan seluruh nilai lainnya

    dinormalkan sebagai persentasi ini. Rekasi

    yang ditampilkan dalam sistem deteksi

    sekuens %B "tep6ne=lus (%pplied

    Biosystems,%).

    Ekstrasi lipid dan analisis. Total > ;

    +1 sel T9=-+ didi!erensiasikan ke dalam

    makro!ag seperti yang telah dijelaskan di

    atas, diin!eksi dengan M. leprae pada 46

    +2+, dan diberi O4 sim$astatin selama

    + minggu. Kultur kemudian dibilas dua

    kali dengan =B", dipisahkan, dan

    dihomogenkan dengan tiga  free"e-tha#

    siklus. Total jumlah kolesterol ditentukan

    menggunakan  Amplex red cholesterol 

    assay $it   (n$itrogen, %), berdasarkan

    intruksi manu!aktur. Total nilai kolesterol

    digambarkan sebagai Og total kolesterol

     per mg protein.

    $luoresen mikroskopik . "el T9=-+

    ditempatkan dalam -piringan yang

    memiliki penutup pada densitas ; +1

    sel'piringan dan diterapi dengan statin

    selama jam. Cntuk menentukan rata-

    rata in!eksi dalam sel yang diterapi dengan

    statin, kultur dipaparkan dengan 4.leprae

    yang telah diiradiasi pearnaan dengan

  • 8/16/2019 Statins Meningkatkan Efek Mikobakterisidal Rifampin

    5/13

    =K93 :uoresen merah, seperti yang telah

    dideskripsikan di tempat lain (), pada

    46 o! +2+ selama 1 jam, aktu yang

    diketahui #ukup untu mengin!eksi satu-tiga

    sel T9=-+ #ells dengan  M. leprae  pada

    46. "etelah itu, media dibersihkan

    dengan men#u#inya di dalam =B", dan sel

    diikat dalam  paraformaldehyde  F

    (t'$ol) pada suhuh G selama menit.

    Aambar-gambar diambil pada mikroskop

    !luoresen %eiss Axio &bserver , dimana +

    lapang dari tiga replikasi biologis

    dianalisis.

    Cntuk immunocytochemistry  denganmikroskop confocal , kultur diin!eksi

    dengan  M.leprae  hidup pada 46 +2+

    selama jam, aktu yang diketahui

    #ukup untuk mengobser$asi  M.

    tuberculosis lepas dari !agosom (1). "lide

     permeabel dan diblok dengan inkubasi

    .+F TritonX-+ selama 7 menit dan

    +F  fetal bovine serum  dalam =B" (p9

    0.). "el-sel diinkubasi selama jam

    dengan antibodi gA

    antilipoarabinomannan (anti-&%4) kelin#i

    (+21 P$ol'$olQ), yang didonasikan oleh

    Iohn ". "pen#er (B Resour#es

    Repository, 5%D, 59), untuk 

    mengidenti!ikasi  M. leprae, dan gA anti-

    human Rab0 tikus (+21 P$ol'$olQ*

    %b#am, 4%) untuk mengidenti!ikasi

    endosom akhir. Konjugasi antibodi kedua

    dengan %le;a @luor >> (gA anti-tikus)and %le;a @luor 111 (gA anti-kelin#i)

    (n$itrogen,%) diinkubasi dengan samoel

    selama jam. "lide kemudian diobser$asi

    dalam &"4 0+ #on!o#al laser scanning 

    microscope  (arl Jeiss, 9eidenheim,

    Aermany). Kami menganilisis + sel dari

    tiga replikasi biologis, meren#anakan

     persentase !agosom akhir yang

    mengandung M. leprae (Rab0 $esi#les).

    Tes efikasi artoastatin melawan  M.

    leprae se%ara in io pada tikus S&epard

    BA'B(%. "uspensi yang mengandung + ;

    + sel  M. leprae  hidup dalam + Ol

    diinokulasi dalam setiap telapak kaki

     bagian belakang tikus B%&B'#, sepertiyang dideskripsikan pada model "hepard.

    "atu bulan setelah inokulasi, tikus dibagi

    menjadi 3 kelompok. Kelompok kontrol

    diinokulasi dan tidak diterapi* dua

    kelompok lainnya diterapi dengan

    ator$astatin dengan dosis and > mg'kg

     berat badan'hari dalam makanan. Tiga

    kelompok lainnya mendapat ri!ampin +

    mg'kg, ri!ampin + mg'kg dengan ga$age

    setiap minggu, atau ri!ampin + mg'kg berat

     badan dan ator$astatin > mg'kg berat

     badan'hari dalam makanan. Tikus-tikus

    tersebut diterapi selama 1 bulan. nam

     bulan setelah inokulasi, masing-masing

    tikus diuji dan kedua telapak kaki dipotong

    satu dimaserasi untuk menghitung basil,

    dan sisi kontralateral di!iksasi dalam +F

     bu!!ered !ormalin, para!Sni?ed, dan

    dipotong untuk pemeriksaan histopatologidengan hemato;ylin dan eosin dan

  • 8/16/2019 Statins Meningkatkan Efek Mikobakterisidal Rifampin

    6/13

     pearnaan @ite@ara#o untuk acid-fast 

    bacilli (%@B).

    Determinasi kolesterol dan aktiitas

    transaminase pada plasma tikus. "etiap

    tikus B%&B'# diuji dengan anestesi, dan

     plasma dikumpulkan dalam heparin se#ara

    langsung dari jantung. kolesterol, aspartate

    aminotrans!erase (%"), dan alanine

    aminotrans!erase (%&T) dihitung

    menggunakan assay $it 'ioclin()uibasa

    (Belo 9ori?onte, 4inas Aerais, Bra?il),

     berdasarkan instruksi manu!aktur.

    Analisis statistik . "eluruh data numerik 

    dianalisis menggunakan uji nonparametrik 

    Kruskal-8allis dan  postest   Dunn untuk 

    membandingkan kelompok yang

     berhubungan, dengan *raph+ad +rism

     soft#are.

    Kode Etik . =rotokol pada hean

     berdasarkan the animal care guidelines

    dari  !ational nstitutes of ealth  dan

    disetujui oleh %nimal 8el!are ommittee"agrado oraEo Cni$ersity ("Eo =aulo,

    Bra?il).

    HAS)'

    *iabilitas mikobakterial berkurang

    dengan statin. Karena akumulasi

    kolesterol pada dinding sel M. tuberculosis

     berhubungan dengan penurunan

     permeabilitas ri!ampin se#ara in vitro (+0),

    kami memiliki hipotesis baha hambatan

    sintesis kolesterol de novo  mungkin tidak 

    hanya membunuh mikobakteria dengan

    depri$asi karbon tetapi juga membuat

     bakteri lebih rentan terhadap ri!ampin.

    &ebih dulu kami mengobser$asi

     potensial ator$astatin dan sim$astatin

    dalam mengontrol in!eksi mikobakterial

    T9=-+ se#ara in vitro. "etelah 0 dam

    in!eksi, kedua ator$astatin dan sim$astatin

    dapat menginakti!kan BA intrasel pada

    model dependen-dosis (Ab. +%). Dengan

    dosis yang lebih tinggi ( O4), kedua obatdapat mengurangi jumlah $iabilitas basil

    intrasel sekitar 01F, dan ator$astatin

    menunjukkan e!ek aditi! dalam kombinasi

    dengan + Og'ml ri!ampin.  M. tuberculosis

    memiliki respon yang serupa terhadap

    statin seperti BA, terjadi reduksi

    $iabilitas perilaku dependen-dosis (Ab.

    +B). "atu perbedaan antara BA dan  M.

    tuberculosis  sadalah kelompok patogen,

    e!ek aditi! statin dengan ri!ampin tampak 

     pada kedua kombinasi (+ Og'ml ri!ampin

    ditambah . O4 ator$astatin atau

    sim$astatin), dengan nilai +  U.1.

    Kami menentukan $iabilitas  M. leprae

    dengan RT-=R, metode yang paling

    sensiti!, dipilih berdasarkan #apasitasnya

    untuk menentukan $iabilitas basil dalam

     jumlah ke#il (+3) (7). "etelah + minggu

    in!eksi pada suhu 77G, jumlah kopi R5%

     M. leprae, dimana se#ara #epat mengalami

    degradasi setelah inakti!asi basilus, diukur 

    setelah normalisasi. "eperti yang

    ditunjukkan pada Ab. +, kedua

    ator$astatin dan sim$astatin menyebabkan

    e!ek bakterisidal dependen-dosis. =ada

    hasil ini juga, hanya ator$astatin yang

    menunjukkan e!ek aditi! ketika

    dikombinasi dengan ri!ampin (.+ Og'ml

    ri!ampin ditambah . O4 ator$astatin).

    Tidak ada e!ek ini yang berhubungan

    dengan sitotoksik statin (lihat Ab. "+ pada

     bahan tambahan).

    Terapi statin tidak menguba& inasi

    mikobakterial. Cntuk mengobser$asi

    apakah statin dapat mereduksi nilai

    kolesterol pada model kami dan melalui

    mekanisme pen#egahan in!ekti$itas

  • 8/16/2019 Statins Meningkatkan Efek Mikobakterisidal Rifampin

    7/13

    mikobakterial sebagai ganti mengurangi

    $iabilitas mikobakterial, kami memberiterapi sel T9=-+ selama+ minggu dengan

    O4 sim$astatin. Kelompok ini juga

    menunjukkan baha pada sel yang

    terin!eksi  M. leprae  mengakumulasi

    kolesterol sebagai badan lipid melalui

    sinyal Toll-menyerupai reseptor '3

    (T&R'3) (0). =ada penelitian ini, kami

    mengobser$asi baha sim$astatin dapat

    men#egah sel yang terin!eksi  M. lepraedari akumulasi kolesterol, menjadi nilai

    koleterol normal (Ab. %). Karena

     pentingnya /-6-a#etyl AD7, ikatan

    kolesterol-ganglioside terletak di dalam

    ikatan lipid selular, untuk in#asi M. leprae

     pada sel "#hann yang sudah

    didemonstrasikan oleh kelompok kami

    (3), kami mengin$estigasi jika perubahan

    nilai kolesterol yang diobser$asi pada sel

    yang diterapi dapat mengganggu abilitas

    4. leprae terhadap sel yang diin!eksi.

    Kami mengobser$asi rata-rata in!eksi

    antara yang tidak diterapi dengan sel yang

    diberi terapi statin menggunakan iradiasi

     pearnaan =K93  M. leprae  dan

    menunjukkan baha tidak terdapat

     perbedaan (Ab. B hingga @). 6leh karena

    itu, kami menyimpulkan baha lebih

    sedikit jumlah mikobakteria yang setelahterapi dengan statin bukan berdasarkan

    mortalitas sel T9=-+ atau perbedaan laju

    in!eksi.

    Statin meningkatkan ikatan antara

     M. leprae  dan endosom. Kolesterol juga

     berperan dalam kemampuan mikobakteri

    untuk terbebas dari !agosom, yang

     bertugas sebagai pengikat early secretory

    antigenic target   3 ("%T-3), sekresi

     protein mikobakterial dapat merusak 

    membran sel dan menyebabkan bebasnya

    mikobakteria ke dalam sitosol (%. B.

    Robottom @erreira dkk., data tidak 

    dipublikasi) (0). =enulis lain

    menunjukkan baha hanya pada deplesi-

    kolesterol makro!ag dapat melakukan !usi

    !agosom yang mengandung

     Mycobacterium avium  dengan lisosom,

    menghasilkan !agolisosom (+>). "ebagai

    tambahan, belakangan ini

    didemonstrasikan baha makro!ag yangdiisolasi dari tikus yang diterapi

    sim$astatin lebih e!isien membunuh  M.

    tuberculosis  melalui maturasi !agosomal

    andauto!agi (>). ni menunjukkan baha

    tidak terdapat hubungan Rab0 dari

    !agosom  M. tuberculosis, yang terjadi

    sekitar 3 jam, yang penting untuk 

    menyeimbangkan lingkungan !agosom,

    yang matur menjadi !agolisosom setelah

    !usi dengan lisosom (1). 4eguatkan

  • 8/16/2019 Statins Meningkatkan Efek Mikobakterisidal Rifampin

    8/13

    literatur, kami menunjukkan hubungan

    yang dekat antara transien !agosom

     protein membran Rab0 dengan  M. leprae

    lipoarabinomannan (&%4) dengan jarak 

    !agosom jam setelah terapi statin pada

    sel yang diin!eksi. Kami mengobser$asi

    Rab0 dan &%4 yang dikolokalisasi

    dengan !agosom jam setelah in!eksi M.leprae  hanya sel T9=-+ yang diterapi

    dengan statin (Ab. 7%, panah dan sisipan).

    "im$astatin menginduksi kolokalisasi

    mikobakterial &%4'Rab0 lebih tinggi

    dibandingkan dengan arto$astatin, dan

    e!ek bakterisidal melaan M. leprae  lebih

    tinggi, seperti yang ditunjukkan dalam Ab.

    +. Bagaimanapun, karena ator$astatin

    memiliki e!ek yang serupa bila diberi dosisyang lebih tinggi ( O4) dan obat ini

  • 8/16/2019 Statins Meningkatkan Efek Mikobakterisidal Rifampin

    9/13

    adalah satu-satunya yang memiliki e!ek 

    aditi! dalam hubungannya dengan

    ri!ampin, kami memlih obat ini untuk tes

    in vivo.

    Atorastatin sinergis dengan

    rifampin dalam efek antibakterialse%ara in vivo. Berdasarkan penelitian

    sebelumnya yang menunjukkan baha

    deposisi kolesterol pada dinding sel

    mikobakterial menghambat permeabilita

    sri!ampin (+0), hipotesis kami adalah

    apakah aplikasi statin pada terapi

    tuberkulosis dan lepra berperan dalam

    hubungannya dengan multidrug   terapi.

    Cntuk alasan ini, kami menge$aluasi

    apakah ator$astatin dapat meningkatkan

     potensi ri!ampin se#ara in vivo. Cntuk 

    menguji ini, kami mengin!eksi telapak kai

    tikus B%&B'# dan, setelah + bulan in!eksi,

    tikus se#ara subjekti! mendapat 1 terapi

     berbeda selama 1 bulan (Ab. ). "etelah 3

     bulan, ator$astatin sendiri dengan dosis

    tinggi (> mg'kg'day) e!ekti! mengurangi

    replikasi  M. leprae  (Ab. %, segitiga).

    "ebagai tambahan, hanya kelompok yangditerapi denga ator$astatin dosis tinggi

    yang menunjukkan reduksi nilai kolesterol

     plasma yang signi!ikan (Ab. B). Hang

    lebih menarik, ator$astatin

    dikokmbinasikan dengan ri!ampin (+

    mg'kg'eek) menginduksi penurunan

    yang lebih besar dibandingkan dengan

     penggunaan ri!ampin sendiri ( +   U.+).

    kami juga mendemonstrasikan baha tidak ada terapi yang meningkatkan kerusakan

     jaringan muskular atau menyebabkan e!ek 

    hepatotoksisk (Ab. dan D). Kami

    memeriksa apakah ator$astatin dosis tinggi

    dapat tidak hanya men#egah in!eksi tetapi

     juga mengeliminasi in!eksi yang sudah ada

    selama bulan pada tikus @o;n+nu (nude).

    "etelah terapi + bulan, kami

    mengobser$asi baha dari 7 tikus nude

    yang diterapi memiliki jumlah kematian

     basil yang lebih tinggi yang didapatkan

    dari telapak kakinya (data tidak 

    ditampilkan).

    9asil histologis dari telapak kaki

    kontralateral kelompok tikus yang sama

    dianalisis dalam Ab. ditunjukkan dalam

    Ab. 1. "eperti yang terlihat dengan

     pembesaran yang lebih tinggi, kelompok 

    hean yang tidak diterapi (Ab. 1% dan B,

    asterisks) menunjukkan inglamasi

    makro!ag yang predominan mengin!iltasi

    ke dalam dermis, sekitar pembuluh darah,

    dan mengenai serat otot skeletal.

    4akro!ag menunjukkan bentuk sel akti!,

    dengan sitoplasma eosino!ilik dengan

    nukelus bulat atau o$al yang mengandungsatu atau lebih nukleolus. Terdapat

    sejumlah ke#il lim!osit, jarang neutro!il

    ,dan eosino!il ber#ampur dengan

    makro!ag. ndeks basilokopik (ditentukan

    dengan  ite-araco stain) tinggi, 1'3,

    dengan basil ber!ragmen di dalam

    distribusi makro!ag yang iregular di

    seluruh perluasan in!iltrasi in!lamatori.

    =ada beberapa area Ab. 1@ (+mg'kg'minggu ri!ampin), dapat dilihat

  • 8/16/2019 Statins Meningkatkan Efek Mikobakterisidal Rifampin

    10/13

     baha in!iltat tersusun atas granuloma

    yang regresi, tampak berupa $akuola

    makro!ag dan nukleus tanpa nukleolus,

    yang dikenal dengan lim!osit. Aambar 1A

    dan 9 (+ mg'kg'minggu ri!ampin ditambah

    > mg'kg'hari ator$astatin) dan serta I(+ mg'kg'minggu ri!ampin) menunjukkan

    in!iltrat in!lamasi yang ke#il dan berlainan,

    yang terdiri dari pre dominan jaringan ikat

    longgar yang mengandung makro!ag di

    dermis dan area peri$askular dan

    menyertai serat otot skeletal. Aranuloma

    mengalami regresi, dan beberapa serat otot

    menunjukkan area perbaikan. ndeks

     basiloskopi ( ite-araco stain) lebih

    rendah, hanya , dengan multi!ragmen

     basil di dalam makro!ag yang lemah.

    Dukungan ini penting dan seperti yang

    telah dijelaskan sebelumnya keuntungan

    e!ek pleiotropik statin dan peran

    imunomodulatornya, yang mungkin

     berperan dalam mereduksi kerusakan jaringan oleh terapi statin dalam in!eksi

    tuberkulosis pada hean (>, +), adalah

    e!ek yang diinginkan dalam mengontrol

    in!lamasi dan kerusakan jaringan pada

    lepra.

    D)SK+S)

    Kelompok kami belakangan

    mendeskripsikan mekanisme  M. leprae

    menginduksi !ormasi droplet lipid dalam

    makro!ag dan sel "#hann (1, 0, >), yang

    menunjukkan baha deri$at kolesterol-sel

    induk menggambarkan komponen lipid

    mayor di dalam organel-organel.

    =entingnya lipid dalam metabolisme

    energi  M. leprae  didukung dengan

     pre$alensi gen yang tinggi termasuk anabolime dan katabolisme lipid,

    meskipun sebagian besar reduksi e$olusi

    terjadi pada genomnya, yang memproduksi

    kelompok gen hean yang penting untuk 

     pertahanan (+). 9al ini ditunjukkan pada

     penelitian in vitro  baha akumulasi

    kolesterol sel induk pada dinding sel  M.

    tuberculosis  berhubungan dengan

     penurunan permeabilitas terhadap ri!ampin

    (+0)* ini memungkinkan penjelasan untuk 

    e!ek aditi! yang diobser$asi antara statin

    dan ri!ampin. 9ipotesis baha

    mikobakterial 94A-o% reduktase dapat

    dihambat dengan statin tidaklah $alid,

    karena kemiripan  M. tuberculosis  dengan

    en?im manusia sebesar F. &ebih dari

    itu, en?im ini tidak diekspresikan pada M.

    leprae, yang menunjukkan sensiti!itas

    yang serupa terhadap statin seperti pada M. tuberculosis  dan BA. Hang lebih

  • 8/16/2019 Statins Meningkatkan Efek Mikobakterisidal Rifampin

    11/13

     penting, konsentrasi ator$astatin dan

    sim$astatin yang lebih tinggi digunakan

     pada penelitian ini ( O4) gagal

    membunuh  M. tuberculosis  970R$ yang

    dikembangbiakan dalam media 09/."ementara itu, hasil yang diobser$asi pada

    sel T9=-+ yang diin!eksi tidak dapat

    diduga berasal dari sitotoksisitas statin,

    karena $iabilitas selular tidak diubah di

    semua kondiso yang dilakukan pada

     penelitian (lihat Ab. "+ dalam bahan

    tambahan). Berdasarkan e!ek statin yang

    diisolasi melaan mikobakteria di dalam

    makro!ag, e!ek yang lain harus

    dipertimbangkan. "ebagai #ontoh,

    metabolisme M. tuberculosis yang diisolasi

    dari paru-paru tikus yang terin!eksi

    merangsang asam lemak dan lungs tidak 

     berespon terhadap karbohidrat (/), dan

    menghasilkan mutan  M. tuberculosis

    dengan mutants yang menyingkitkan

     beberapa en?im termasuk en?im yang

     berperan dalam metabolisme kolesterol,

    seperti Ksh%, KshB, @ad%1, hoD, danKstD, menyebabkan in!eksi tikus dan

    makro!ag menjadi tidak e!isien,

    menunjukkan hubungan pi$otal jalur ini

    terhadap in!eksi tuberkulosis dan

    keberadaannya di dalam sel inang(7). "%T-3 juga diekspresikan

    oleh  M. leprae  selama in!eksi T9=-+

    (Robottom-@erreiraetal., data tidak 

    dipublikasi). 8alaupun sim$astatin tidak 

    dapat mengurangi jumlah kolesterol pada

    sel yang terin!eksi dibaah kontrol, kami

    memiliki hipotesis baha pen#egahan

    akumulasi kolesterol ini diinduksi oleh M.

    leprae  dalam sel T9=-+ yang diterapi

    untuk menghambat kerusakan !agosom

    "%T-3, yang matur pada endosom

    dengan simpanan mikobakteria di

    dalamnya (Ab. 7, sisipan).

    =enelitian in vivo  kami mendukungtemuan in vitro, dengan perbedaan yang

  • 8/16/2019 Statins Meningkatkan Efek Mikobakterisidal Rifampin

    12/13

    signi!ikan dari kelompok kontrol yang

    diobser$asi pada tikus yang mendapat

    statin dosis tinggi (> mg'kg) dalam diet

    mereka sehari-hari. Dosis yang serupa

     pada manusia 7/ mg'hari untuk deasa3-kg (73). Dosis ator$astatin yang sangat

    tinggi dapat di#egah jika kami

    menggunakan ga$age atau injeksi

    intraperitoneal harian sebagai rute

     pemberian, tetapi ini tidak praktis selama

     periode terapi 1 bulan. 9asil ini dapat

    diman!aatkan untuk penelitian di masa

    mendatang.

    Bersama-sama, hasil kamimenunjukkan baha statin dapat

    menginakti$asi  M. leprae  dan  M.

    tuberculosis  se#ara in vitro, sebaik e!ek 

    antimikroba ri!ampin melaan kedua

     patogen. Kita dapat melihat baha

    kombinasi ator$astatin-ri!ampin

    menghasilkan hasil yang berbeda dengan

     penggunaan obat tersebut se#ara terpisah,

    meningkatkan e!ek mikobakterisidal

    ri!ampin (Ab. + dan %) serta mengurangi

    respon in!lamasi dan kerusakan jaringan

    (Ab.1A dan 9). Kami per#aya baha

     penurunan $iabilitas  M. leprae

     berhubungan dengan pengurangan in!iltrat

    in!lamasi yang diobser$asi pada Ab.1,

    tetapi penurunan saja tidak dapat

    menjelaskan semuanya, karena $iabilitas

    diobser$asi dalam dua kondisi, ri!ampin

    saja dan kombinasi ri!ampin- ator$astatin,

    hanya menunjukkan perbedaan yang ke#il,

    karena penurunan in!iltrat in!lamasi lebih

    menunjukkan bukti.

    =enurunan in!iltrat in!lamasi yang

    diobser$asi pada Ab. 1 dapat menjelaskan

     bagaimanan e!ek peliotropik statins juga

    dijelaskan di dalamnya (, +, 70

  • 8/16/2019 Statins Meningkatkan Efek Mikobakterisidal Rifampin

    13/13