standar ieee 802.11

53
Standar IEEE 802.11 Standar IEEE 802.11 By Kustanto,S.T.,M.Eng

Upload: torgny

Post on 23-Feb-2016

176 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Standar IEEE 802.11 . Standar IEEE 802.11. By Kustanto,S.T.,M.Eng. Review Aplikasi wireless LAN. Dikembangkan dalam akses atau aturan distribusi Low-cost untuk building to building conectivity Metode kecepatan akses Memberikan flexibility untuk pengguna mobile(roaming) - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Standar  IEEE 802.11

Standar IEEE 802.11Standar IEEE 802.11

ByKustanto,S.T.,M.Eng

Page 2: Standar  IEEE 802.11

Review Aplikasi wireless LAN• Dikembangkan dalam akses atau aturan distribusi• Low-cost untuk building to building conectivity• Metode kecepatan akses • Memberikan flexibility untuk pengguna mobile(roaming)• Penggunaan SOHO• Moveable network (mobile office, hostpital,classroom)• Metropolitan Area Wireless Networks

Page 3: Standar  IEEE 802.11

FCC• Membuat peraturan penggunaan frekuensi RF dan

daya output limit untuk united state• Mendisain penggunaan parameter band, seperti:

Penggunaan band frekuensi Power output limit Penggunaan lisence-free band frekuensi Tipe transmisi RF(teknologi kecepatan spektrum)

• www.fcc.com

Page 4: Standar  IEEE 802.11

IEEE Membuat standard industri WLAN pada

United State Membuat 802.11 dan subsequent standard

WLAN Membuat standard dalam batas-batas aturan

FCC• www.ieee.com

Page 5: Standar  IEEE 802.11

Radio Frekuensi (RF)

Page 6: Standar  IEEE 802.11

Radio Frekuensi Apa itu RF...?

Refleksi (Pencerminan) Refraksi (Pembiasan ) Difraksi (Pembauran) Scaterring (Pembelokan) Absorption (Penyerapan)

Page 7: Standar  IEEE 802.11

Refleksi (pencerminan)terjadi ketika pemancar gelombang elektromagnetik mengenai object

yang memiliki dimensi yang sangat besar ketika dibandingkan dengan lamanya gelombang dari pemancar gelombang.

Refleksi terjadi pada permukaan bumi, bangunan ,tembok, dan panghalang yang lain.

Page 8: Standar  IEEE 802.11

Refraksi (pembiasan)Pembiasan digambarkan sebagai pembelokan gelombang radio yang melewati medium yang memiliki kepadatan yang berbeda. Seperti perubahan kondisi atmosfer, gelombang RF mungkin berubah

arah, mengalihkan jalannya sinyal dari target yang dikehendaki.

Page 9: Standar  IEEE 802.11

Difraksi (pembauran)Difraksi adalah effect dari putaran gelombang, atau belokan,disekitar

hambatan.

Page 10: Standar  IEEE 802.11

Scattering (pembelokan)ketika gelombang RF dipantulkan oleh pasir, bebatuan atau

permukaan tidak rata lainnya,

Ketika penyebaran terjadi dengan cara ini ,degradasi sinyal RF bisa signifikan pada titik komunikasi intermettenly dissporing atau menyebabkan kehilangan sinyal secara total.

Page 11: Standar  IEEE 802.11

Absorption (penyerapan)

Penyerapan terjadi ketika sinyal RF merambat objek dan terserap dalam material objek dengan cara tidak menembusnya, memantul, atau mengitari objek

Page 12: Standar  IEEE 802.11

Antenna

Page 13: Standar  IEEE 802.11

Perhitungan RFHubungan antara 10’s dan 3’s

Page 14: Standar  IEEE 802.11

Nilai Referensi RF Math

• -3 dB = half the power in mW• +3 dB = double the power in mW• -10 dB = one tenth the power in mW• +10 dB = ten times the power in mW

Page 15: Standar  IEEE 802.11

Hubungan antara mWatt dan dB

dB dapat ditunjukkan dengan nilai yang kecilDaya memerlukan nilai miliwatt yang besar

Page 16: Standar  IEEE 802.11

Permasalahan 1 perhitungan RF

Page 17: Standar  IEEE 802.11

Permasalahan 2 Perhitungan RF

Page 18: Standar  IEEE 802.11

Permasalahan 3 Perhitungan RF

Page 19: Standar  IEEE 802.11

Permasalahan 4 Perhitungan RF

Page 20: Standar  IEEE 802.11

Permasalahan 5 Perhitungan RF

Page 21: Standar  IEEE 802.11

Standar IEEE 802.11

Page 22: Standar  IEEE 802.11

Standards and Drafts 802.11b Standard 802.11a Standard 802.11g Draft 802.11i Draft 802.11f Draft 802.11e Draft 802.11h Draft

Page 23: Standar  IEEE 802.11

Standard IEEE Wireless LAN

Page 24: Standar  IEEE 802.11

European TelecommunicationsStandards Institute (ETSI) ETSI adalah IEEE milik eropa Mempublikasikan standart HiperLAN dan

HiperLAN/2 Yang berusaha menggabungkan antara

802.11a dan HiperLAN/2 dengan sebutan "5UP"

Page 25: Standar  IEEE 802.11

Kelebihan 802.11 Mobilitas Sesuai dengan jaringan IP Konektifitas data dengan kecepatan tinggi Frekuensi yang tidak terlisensi Aspek keamanan yang tinggi Instalasi mudah dan cepat Tidak rumit Sangat murah

Page 26: Standar  IEEE 802.11

Kekurangan 802.11 Bandwidth yang terbatas karena dibagi-bagi

berdasarkan spektrum RF untuk teknologi-teknologi lain

Kanal non-overlap yang terbatas Efek multipath Interferensi dengan pita frekuensi 2.4 GHz dan 5

GHz QoS yang terbatas Power control Protokol MAC high overhead

Page 27: Standar  IEEE 802.11

IIT Bombay ICPWC'02 27

802.11 Market Evolution

802.11

CampusNetworking

Mobile userpopulation without anyoffice space

Enterprise

Freedom fromwires for laptopusers;productivity enhancement

IndustryVerticals

Medical

Factory floors

Warehouses

Remote data entry; business process efficiency improvement

Public hotspotsMobile Operators

Revenue generationopportunity;low cost alternativeto GPRS

Broadband accessto home

Untested proposition;attempts are on-going

Source: Pravin Bhagwat

Page 28: Standar  IEEE 802.11

IIT Bombay ICPWC'02 28

IEEE 802.11 Wireless LAN standard defined in the unlicensed

spectrum (2.4 GHz and 5 GHz U-NII bands)

Standards covers the MAC sublayer and PHY layers Three different physical layers in the 2.4 GHz band

FHSS, DSSS and IR OFDM based Phys layer in the 5 GHz band (802.11a)

902 MHz

928 MHz

26 MHz 83.5 MHz 200 MHz

2.4 GHz2.4835 GHz

5.15 GHz5.35 GHz

33cm 12cm 5cm

Page 29: Standar  IEEE 802.11

IIT Bombay ICPWC'02 29

802.11- in the TCP/IP stack

mobile terminal

access point

server

fixed terminal

application

TCP

802.11 PHY

802.11 MAC

IP

802.3 MAC

802.3 PHY

application

TCP

802.3 PHY

802.3 MAC

IP

802.11 MAC

802.11 PHY

LLC

infrastructure network

LLC LLC

Page 30: Standar  IEEE 802.11

IIT Bombay ICPWC'02 30

802.11 - Layers and functions

PLCP Physical Layer Convergence Protocol clear channel assessment

signal (carrier sense) PMD Physical Medium Dependent

modulation, coding PHY Management

channel selection, MIB Station Management

coordination of all management functions

PMD

PLCP

MAC

LLC

MAC Management

PHY Management

MAC access mechanisms,

fragmentation, encryption MAC Management

synchronization, roaming, MIB, power management

PH

YD

LC

Sta

tion

Man

agem

ent

Page 31: Standar  IEEE 802.11

IIT Bombay ICPWC'02 31

802.11 current status

MAC

MIB

DSSS FH IRPHY

WEP

LLC

MAC Mgmt

802.11b5,11 Mbps

802.11g20+ Mbps

802.11a6,9,12,18,24

36,48,54 Mbps

OFDM

802.11isecurity

802.11fInter Access Point Protocol

802.11eQoS enhancements

Page 32: Standar  IEEE 802.11

Network Arsitektur

Page 33: Standar  IEEE 802.11

Arsitektur jaringan wlan

Arsitektur 802.11 LAN mirip arsitektur seluler di mana sistem ini dibagi-bagi menjadi beberapa sel. Tiap sel (yang disebut dengan Basic Service Set atau BSS) dikontrol oleh Base Station (yang disebut dengan Access Point atau biasa disingkat AP).

Terdapat 2 jenis BSS, yaitu independent BSS (IBSS) apabila MS tidak dihubungkan menggunakan AP, dan disebut infrastructure BSS apabila terdapat AP yang menghubungkan MS.

Page 34: Standar  IEEE 802.11

Authentication & Association Authentication: proses pembuktian identitas

sebuah node Association: sebuah tahap untuk mengijinkan

sebuah node melewati trafik yang menembus access point

Keadaan klien AAA support

Page 35: Standar  IEEE 802.11

Open System Authentication

Page 36: Standar  IEEE 802.11

Shared Key Authentication

Page 37: Standar  IEEE 802.11

Power Management Modes Power save polling mode (PSP)

– Daya yang disimpan di mode didefinisikan oleh standart 802.11, mengikuti station

untuk menyimpan daya dari daya down (sleeping) ketika jaringan tidak aktif pada waktu yang sama untuk membangun paket tujuan

Continuous aware mode (CAM)– Mode yang tidak menyimpan fitur daya yang tidak mampu

Page 38: Standar  IEEE 802.11

Infrastructure Power Management

Page 39: Standar  IEEE 802.11

Bagaimana wireless LAN berkomunikasi

Page 40: Standar  IEEE 802.11

Collision Handling

CSMA/CA vs. CSMA/CD Wireless LANs menggunakan pengakuan dan

penghindaran tabrakan (collision)

Page 41: Standar  IEEE 802.11

Penanganan Tabrakan (Collision Handling) wireless LAN, tidak ada hal yang menunjukkan melalui

pemancar pengiriman mana yang ditentukan bahwa sebenarnya terjadi tabrakan. wireless Lan, memakai protokol Carrier Sense Multiple

Access / Collision Avoidance, yang juga dikenal sebagi CSMA/CA. CSMA/CA menghindari tabrakan dan menggunakan

acknowledgements (ACKs) dari pada mengambil keputusan untuk menggunakan medium ketika tabrakan terjadi.

Page 42: Standar  IEEE 802.11

Prinsip Kerja CSMA /CA

Ketika sebuah pemancar wireless mengirim sebuah paket, pemancar penerima mengirimkan kembali sebuah ACK sekali yang biasanya pemancar menerima paket. Jika pemancar pengirim tidak menerima sebuah ACK, pemancar pengirim menganggap bahwa terjadi tabrakan

dan mengirimkan data kembali. Protocol CSMA/CA menghindari kemungkinan dari

tabrakan diantara pemancar yang dibagi pada medium dengan menggunakan sebuah waktu kembali acak (random back of time) jika fisik pemancar atau pengertian logika mekanik menunjukkan sebuah medium yang sibuk.

Page 43: Standar  IEEE 802.11

RTS/CTS Handshaking

Page 44: Standar  IEEE 802.11

Proses RTS/CTS

Distributed Coordination Function Interframe Space (DIFS) adalah ruang antar susunan yang paling panjang yang ditentukan dan digunakan pamancar-pemancar yang menggunakan fungsi koordinasi terdistribusi

Page 45: Standar  IEEE 802.11

Trouble Shooting WLAN

Page 46: Standar  IEEE 802.11

Multipath

Page 47: Standar  IEEE 802.11

Antenna Diversity

Page 48: Standar  IEEE 802.11
Page 49: Standar  IEEE 802.11
Page 50: Standar  IEEE 802.11

Jauh atau Dekat

Page 51: Standar  IEEE 802.11

Channel Overlap

Page 52: Standar  IEEE 802.11

Menggunakan filter MAC

Page 53: Standar  IEEE 802.11

53

Questions? Comments?