stabilisasi lerengbatuantgs.docx

Upload: niken-raharina

Post on 19-Oct-2015

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/28/2018 stabilisasi lerengbatuantgs.docx

    1/5

    TUGAS

    MEKANIKA BATUAN

    PENANGGULANGAN LONGSOR PADA LERENG BATUAN DENGANROCK BOLT

    DIKERJAKAN OLEH :

    YUSTINA NIKEN R.H.

    09/289294/TK/36066

    JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS GADJAH MADA

    YOGYAKARTA

    2012

  • 5/28/2018 stabilisasi lerengbatuantgs.docx

    2/5

    PENANGGULANGAN LONGSOR DI LERENG BATUAN

    DENGAN MENGGUNAKAN ROCK BOLT

    Lereng terbentuk karena adanya perbedaan ketinggian antara suatu daerah dengan

    daerah lain dan membentuk kemiringan dengan sudut tertentu. Dengan adanya

    kemiringan tersebut maka akan ada gaya gravitasi yang mendorong ke arah bawah, hal ini

    dapat menyebabkan kurang stabilnya batuan dan tanah penyusun lereng tersebut. Apabila

    komponen massa dan gravitasi tersebut memiliki besar yang lebih dari gaya perlawanan

    yang diberikan oleh massa batuan tersebut maka dapat menyebabkan terjadinya

    longsoran. Longsoran merupakan proses pergerakan massa batuan atau campuran tanah

    dan butiran batu dan tanah kearah lereng bawah. Pergerakan tersebut akan berhenti

    apabila sudah mencapai keseimbangan baru. Selain karena adanya gravitasi, longsor juga

    disebabkan oleh faktor-faktor di bawah ini :

    1. gempa,2. beban luar,3.

    aktivitas konstruksi yang dilakukan manusia di daerah kaki lereng.Ada beberapa jenis longsoran yang terjadi pada lereng batuan. Jenis longsoran

    berdasarkan pola pergerakan, antara lain :

    1. Longsoran translasiKelongsoran translasi biasanya terjadi pada bidang yang lemah. Bentuk dari

    longsoran translasi ditunjukkan pada Gambar 1.1

    Gambar 1.1 Longsor Translasi

    2. Longsoran rotasiKelongsoran rotasi ditandai dengan terbentuknya beban gelincir yang menyerupai

    sendok. Terjadi pada batuan seperti serpih lapuk dan mengalami keretakan cepat.

    Bentuk dari longsoran rotasi ditunjukkan pada Gambar 1.2

    Gambar 1.2 Longsor Rotasi

    Massa tanah yang bergerak

    Bidang gelincir

    Arah gerakan rotasi tanah

    Beban gelincir berbentuk lengkung/sendok

  • 5/28/2018 stabilisasi lerengbatuantgs.docx

    3/5

    3. Longsoran kombinasiKelongsoran kombinasi antara kelongsoran translasi dengan kelongsoran rotasi.

    Longsor tipe ini biasa terjadi pada batuan lapuk.

    Gambar 1.3 Longsor Kombinasi

    4. Jatuhan bebas atau rollingPeristiwa jatuhnya massa batu karena hilangnya kontak dengan permukaan

    batuan.

    5. JungkiranPeristiwa akibat adanya momen guling yang bekerja pada suatu titik putar di

    bawah suatu titik massa.

    Penanganan terhadap berbagai jenis longsoran yang dapat terjadi pada lereng batuan

    dapat dilakukan 2 jenis tindakan, yaitu tindakan stabilisasi lereng dan perlindungan.

    Tindakan stabilisasi lereng merupakan cara memperkecil resiko longsor yang dapat

    terjadi pada lereng batuan dengan cara meningkatkan kestabilan kondisi batuan

    sedangkan perlindungan dilakukan pada daerah yang rawan longsor. Perlindungan yang

    dilakukan antara lain dengan membuat rock shedsdan catch fill and ditches.

    Terdapat 2 jenis metode yang dapat dilakukan untuk meningkatkan stabilisasi lereng,

    antara lain:

    Memperkuat lereng batuan (reinforcement) Mengubah bentuk lereng dengan pemotongan (rock removal)Tingkat kestabilan suatu lereng batuan ditunjukkan dengan suatu nilai angka aman

    (safety factor). Angka aman menggambarkan kondisi keamanan lereng batuan. Kondisi dimana lereng batuan rawan akan longsor ditunjukkan dengan angka aman sebesar 1. Maka

    agar lereng tersebut aman dari bahaya longsor, angka keamanannya harus lebih besar dari

    1.

    Rock boltmerupakan salah satu cara meningkatkan stabilisasi lereng dengan metode

    memperkuat lereng batuan.Rock boltdipasang untuk mengikat dan menahan massa tanah

    dan batuan yang bergerak. Dengan adanya rock boltmaka gaya normal pada bidang geser

    menjadi semakin besar.

    Rotasi

    Translasi

  • 5/28/2018 stabilisasi lerengbatuantgs.docx

    4/5

    Gambar 1.4Rock Bolt

    Mekanisme kerja dari rock bolt hampir sama dengan sistem dongkrak. Baut yang

    terbuat dari elemen baja berkekuatan tarik sebagian tubuh batangnya masuk ke dalam

    batuan sebagai zona pengangkeran dan dan sebagian tubuh batangnya berada pada zonayang tidak terikat dimana gaya tarik akan terbentuk. Baut baja tersebut akan menahan

    gaya-gaya yang berkerja pada lereng tersebut, sehingga kondisi batuan menjadi stabil dan

    memperkecil resiko terjadinya longsor.

    Pemasangan rock bolt dilakukan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

    1. Baut diangkerkan ke dalam batuan yang kuat dengan suatu pengikatan ataumenggunakan peralatan mekanis

    2. Panjang pengikatan didesain dengan nilai faktor keamanan terhadap tarik sebesar 2.3. Pada pengangkeran yang dilakukan secara mekanis, baut harus digrouting setelah

    instalasi awal dengan tujuan menyediakan panjang pengikatan yang sesuai.

    4. Jika menggunakan baut batuan berupa baja prestressed maka harus diberiperlindungan ganda terhadap efek korosi. Tambahkan ketebalan sekitar 2 mm

    terhadap diameter baut.

    5. Ketika rock bolt digunakan, sebaiknya dilakukan pengurangan terhadap high cleftwater pressure di dalam joint dan celah, untuk mencegah terjadinya pembekuan air,

    jika tidak lereng alam akan mengalami kelongsoran.

  • 5/28/2018 stabilisasi lerengbatuantgs.docx

    5/5

    DAFTAR PUSTAKA

    Departemen Pekerjaan Umum. 2005. JUDUL PAKET KERJA, NASKAH ILMIAH,

    PEDOMAN PRAKTIS, PENANGANAN DARURAT LONGSORAN JALAN.Bandung.

    http://id.wikipedia/wiki/tanah longsor

    http://www.pusjatan.pu.go.id

    http://digilib.petra.ac.id

    http://gazebosipil.blogspot.com/2012/05/penanganan-keruntuhan-lereng-batuan.html

    http://eprints.undip.ac.id/34279/5/1784 chapter II.pdf

    http://www.google.co.id

    http://id.wikipedia/wiki/tanahhttp://www.pusjatan.pu.go.id/http://digilib.petra.ac.id/http://gazebosipil.blogspot.com/2012/05/penanganan-keruntuhan-lereng-batuan.htmlhttp://eprints.undip.ac.id/34279/5/1784%20chapter%20II.pdfhttp://eprints.undip.ac.id/34279/5/1784%20chapter%20II.pdfhttp://gazebosipil.blogspot.com/2012/05/penanganan-keruntuhan-lereng-batuan.htmlhttp://digilib.petra.ac.id/http://www.pusjatan.pu.go.id/http://id.wikipedia/wiki/tanah