ssap soim pak taat tutorial

22
SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN) Mata ajar/ Materi penyuluhan : Komunitas Pokok bahasan : Kebersihan Lingkungan Kesehatan Sub pokok bahasan : Pengaruh lingkungan terhadap angka kejadian penyakit Demam Berdarah di Perumahan Griya Indah Purwokerto Sasaran : Warga Perumahan Griya Indah Tempat : Balai Pertemuan Griya Indah Hari/ Tanggal : Senin, 5 Desember 2011 Waktu : 30 menit Penyuluh : 1. Inovy Cahyaningrum (P17420209016) 2. Irna Sari Tin Awalin (P17420209017) 3. Khusfiana Rofiqoh (P17420209018) 4. Kuat Prasetyo (P17420209019) 5. Kukuh Pambudi (P17420209020) 6. Sherlyta Hermawati (P17420209037) 7. Shoim Hidayat (P17420209038) I. Latar Belakang

Upload: irna-myoemyu

Post on 24-Jul-2015

53 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: sSAP SOIM Pak Taat Tutorial

SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN)

Mata ajar/ Materi penyuluhan : Komunitas

Pokok bahasan : Kebersihan Lingkungan Kesehatan

Sub pokok bahasan : Pengaruh lingkungan terhadap angka kejadian penyakit

Demam Berdarah di Perumahan Griya Indah

Purwokerto

Sasaran : Warga Perumahan Griya Indah

Tempat : Balai Pertemuan Griya Indah

Hari/ Tanggal : Senin, 5 Desember 2011

Waktu : 30 menit

Penyuluh :

1. Inovy Cahyaningrum (P17420209016)

2. Irna Sari Tin Awalin (P17420209017)

3. Khusfiana Rofiqoh (P17420209018)

4. Kuat Prasetyo (P17420209019)

5. Kukuh Pambudi (P17420209020)

6. Sherlyta Hermawati (P17420209037)

7. Shoim Hidayat (P17420209038)

I. Latar Belakang

Demam berdarah dengue atau DHF (Dengue Hemorrhagic Fever) atau yang sering

disebut dengan penyakit demam berdarah adalah penyakit yang terdapat pada anak dan

dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi yang biasanya memburuk

setelah 2 hari pertama. Gejala awal penyakit sulit diketahui penyebabnya, sehingga

masyarakat menganggap hal itu sebagai demam biasa dan pertolongan penderita

Page 2: sSAP SOIM Pak Taat Tutorial

cenderung terlambat pada kondisi buruk. Kemiripan tanda dan gejala penyakit DHF

dengan penyakit lain pada awal gejala, seperti halnya influenza, tifus, rubella, perlu

diwaspadai oleh masyarakat, karena penyakit ini jika telah sampai pada tahapan syok

biasanya akan berakhir dengan kematian.

DHF berjangkit di wilayah yang padat penduduk dan ditularkan melalui nyamuk

aedes aegepty dengan kemampuan terbang 40-100 m, serta kebiasaan menggigit berulang

secara bergantian pada beberapa orang dalam waktu singkat. Kasus DHF cenderung

meningkat pada musim penghujan, karena perubahan musim mempengaruhi frekuensi

gigitan nyamuk, jumlah gigitan yang terjadi pada siang dan sore hari. Selain itu,

kecenderungan manusia untuk berlindung di dalam rumah pada saat musim penghujan

juga meningkatkan kecepatan dan luasnya penularan penyakit DHF ini. Hal ini masih

menunjukkan rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat kita mengenai penyakit DHF

meskipun pemerintah telah menggembarkan program 3M (Menguras, Menutup dan

Mengubur) sebagai salah satu pencegahan.

Di kabupaten banyumas angka kejadian DHF semakin meningkat.pada pertengahan

tahun 2010, kasus demam berdarah dengue di Banyumas melambung tinggi hingga

melampaui tahun 2009. Hingga bulan Mei, tercatat sudah ada 330 kasus DBD di

Banyumas, sedangkan total kasus DBD selama 2009 hanya 228 kasus.

Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan

Dinas Kesehatan Banyumas, Supraptini, Selasa (10/6), mengatakan, melonjaknya kasus

DBD di Banyumas selama pertengahan tahun 2010 memang cukup mengkhawatirkan.

Karenanya selama lima bulan belakangan ini, Dinkes Banyumas pun sudah melakukan

pengasapan di 70 lokasi pemukiman berbeda.

Banyaknya jumlah lokasi yang diasapkan itu, menurutnya, juga sudah melampaui

jumlah lokasi pengasapan yang dilakukan pada 2010 lalu yang hanya berjumlah 50 lokasi.

Page 3: sSAP SOIM Pak Taat Tutorial

Sekarang, lokasi pengasapan sudah mencapai 70 lokasi dan itu pun sudah melampaui

batas maksimal pengasapan yang dianggarkan Dinkes Banyumas, yakni hanya 60 lokasi.

"Sekarang pun, masih ada 15 lokasi lagi yang harus diberikan pengasapan. Jadi selama

pertengahan tahun ini ada 85 lokasi pengasapan," lanjutnya.

II. Tujuan

a. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang pengaruh lingkungan

terhadap angka kejadian DBD diharapkan peserta penyuluhan mampu memahami

pengaruh lingkungan terhadap angka kejadian DBD.

b. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah diberikan pendidikan kesehatan ini diharapkan peserta didik mampu :

1. Mampu menjelaskan angka kejadian DB

2. Mampu menjelaskan pengertian DB

3. Menjelaskan penyebab DB

4. Menjelaskan tanda DB

5. Menjelaskan program pemberantasan dan penanganan DB

II. Materi

1. Pengertian DB

2. Penyebab DB

3. Tanda DB

4. Menjelaskan program pemberantasan dan penanganan DB

Page 4: sSAP SOIM Pak Taat Tutorial

PERENCANAAN KEGIATAN

No.

Tahapan Waktu Kegiatan Metode Media Ket.Penyuluh Peserta

1. Pembukaan 3 menit Salam Menjawab Ceramah LCDPerkenalan diri Mendengarkan

Menjelaskan tujuan umum dan khusus

Mendengarkan

2. Perkenalan materi

15 menit Menjelaskan materi :

1. Pengertian DB

2.Penyebab DB

3.Tanda DB

4. Program

Pemberantasan dan

Penanganan DHF

Tanya jawab

Menyimak

Menyimak

Menyimak

Menyimak

Menjawab

Ceramah

Diskusi

LCD

Lembar Balik

Lieflet

3. Simulasi 30 menit Demonstrasi :a.cara 3Mb. abatec.foging

MelihatMemperhatika

n

Demonstrasi

a. Abateb.Gamba

r 3Mc. Alat foging

3. Evaluasi 7 menit MengevaluasiEvaluasi formatif :Memberikan pertanyaan untuk dijawab peserta

Menjawab pertanyaan secara lisan

Pemberian 4 pertanyaan

lisan

Dilisankan

4. Kesimpulan

3 menit Menyimpulkan materi yang sudah dijelaskan

Menyimak ceramah Dilisankan

5. Penutup 2 menit Permohonan maafUcapan terima kasihSalam

MendengarkanMenyimakmenjawab

ceramah Dilisankan

Page 5: sSAP SOIM Pak Taat Tutorial

III. Metode:

a. Ceramah

b. Demonstrasi / simulasi

IV. Media :

a. LCD

b. Leaftlet

c. Abate

d. Lembar balik

e. Gambar-gambar 3M

V. Evaluasi

Tes lisan

1. Apa pengertian DB?

Jawab : Demam berdarah (DB) adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus

dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus

Aedes, misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus.

2. Sebutkan penyebab DB?

Jawab : DHF disebabkan oleh penularan virus yang dibawa oleh virus yang masuk ke dalam

tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegepty betina

3. Sebutkan tanda DB?

Jawab :

a. Demam

b. Perdarahan spontan

c. Hepatomegali

d. Demam menggigil

Page 6: sSAP SOIM Pak Taat Tutorial

4. Bagaimana cara Pemberantasan dan Penanganan DHF?

Jawab :

1. Fogging atau pengasapan.

2. abatisasi

3. 3M

Page 7: sSAP SOIM Pak Taat Tutorial

DAFTAR PUSTAKA

A.Poter, Patricia, Pery.2002.Ketrampilan dan Prosedur Dasar. Mosby:Elsevier Science

Ditjen P2MPLM.1995.Petunjuk Tentang Perumahan dan Lingkungan Serta Penggunaan Kartu Rumah.Media Sehat Edisi 4 terbitan Januari 2007.

Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 829 Menkes SK/VII/1999 Tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan

Soeparman & Waspadji.1996.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam,Jilid 1 Edisi 3.FKUI:JakartaSumarmo dkk.1988.Demam Berdarah (Dengue).FKUI: Jakarta

Page 8: sSAP SOIM Pak Taat Tutorial

LEMBAR PENGESAHAN SAP

Purwokerto, 5 Desember 2011

Mengetahui,

Pembimbing Penyusun

( Taat Sumedi, S. Kep, Ns) ( Team Penyusun) NIP. 196601151998031001 NIM. P174202029038

Page 9: sSAP SOIM Pak Taat Tutorial

MATERI

A. Pengertian

Demam berdarah (DB) adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus

dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus

Aedes, misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Terdapat empat jenis virus dengue

berbeda, namun berelasi dekat, yang dapat menyebabkan demam berdarah. Virus dengue

merupakan virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Penyakit demam berdarah

ditemukan di daerah tropis dan subtropis di berbagai belahan dunia, terutama di musim

hujan yang lembab. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan setiap tahunnya

terdapat 50-100 juta kasus infeksi virus dengue di seluruh dunia.

Di kabupaten banyumas angka kejadian DHF semakin meningkat.pada pertengahan

tahun 2010, kasus demam berdarah dengue di Banyumas melambung tinggi hingga

melampaui tahun 2009. Hingga bulan Mei, tercatat sudah ada 330 kasus DBD di

Banyumas, sedangkan total kasus DBD selama 2009 hanya 228 kasus.

Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinas

Kesehatan Banyumas, Supraptini, Selasa (10/6), mengatakan, melonjaknya kasus DBD di

Banyumas selama pertengahan tahun 2010 memang cukup mengkhawatirkan. Karenanya

selama lima bulan belakangan ini, Dinkes Banyumas pun sudah melakukan pengasapan di

70 lokasi pemukiman berbeda.

Banyaknya jumlah lokasi yang diasapkan itu, menurutnya, juga sudah melampaui

jumlah lokasi pengasapan yang dilakukan pada 2010 lalu yang hanya berjumlah 50 lokasi.

Sekarang, lokasi pengasapan sudah mencapai 70 lokasi dan itu pun sudah melampaui

batas maksimal pengasapan yang dianggarkan Dinkes Banyumas, yakni hanya 60 lokasi.

"Sekarang pun, masih ada 15 lokasi lagi yang harus diberikan pengasapan. Jadi selama

pertengahan tahun ini ada 85 lokasi pengasapan," lanjutnya.

Page 10: sSAP SOIM Pak Taat Tutorial

DHF (Dengue Haemorhagic Fever) atau yang lazim disebut Demam Berdarah yaitu

infeksi akut yang disebabkan oleh virus yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan

nyamuk aedes aegepty betina yang dapat menggigit berkali-kali.

Pengertian lain adalah infeksi akut yang ditandai dengan demam mendadak dan

terjadi perdarahan baik di kulit maupun bagian tubuh yang lain. Masa inkubasinya adalah

3-13 hari, rata-rata 5-8 hari.

DHF terutama menyerang anak, remaja dan dewasa dan seringkali menyebabkan

kematian bagi penderita.

B. Penyebab

DHF disebabkan oleh penularan virus yang dibawa oleh virus yang masuk ke dalam

tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegepty betina.

Cara penularannya adalah apabila anak yang sakit DHF di dalam darahnya

mengandung virus. Bila anak digigit nyamuk aedes aegepty maka bibit penyakit itu

terhisap masuk dalam tubuh nyamuk. Dan bila nyamuk tersebut menggigit anak lain (anak

sehat) maka anak itu akan dapat tertular penyakit ini.

C. Tanda DHF

1. Demam

Terjadi pada hari ke 3-5, mendadak, artinya bila anak kelihatan sehat, mendadak

menderita demam tinggi.

2. Perdarahan spontan

Petekie merupakan perdarahan kulit spontan yang paling sering dijumpai, maka

petekie yang dibuat dengan melalui tes torniket

3. Hepatomegali

Separuh dari kasus DHF disertai hepatomegali yang semula tak teraba, tiba-tiba

membengkak. Gejala lain yang mengikuti hepatomegali adalah nyeri perut di daerah

ulu hati dan hipokondrium kanan.

4. Demam menggigil

Page 11: sSAP SOIM Pak Taat Tutorial

Pada stadium lanjut terjadi muntah darah dan mimisan.

D. Program Pemberantasan dan Penanganan DHF

1. Fogging atau pengasapan.

Yaitu upaya penyemprotan di lingkungan rumah penduduk. Dan pemberantasan

vektor (nyamuk) melalui penyemprotan fogging hanya bisa dilakukan bila ada kasus

atau hasil dari Penyelidikan Epidemiologi (PE) untuk dilakukan fogging.

Dosis Obat Fogging:

MALATHION 95TC ( OBAT FOGGING NYAMUK DBD)

Malation 95% TC adalah bahan teknis pestisida yang dapat diemulsikan untuk mengendalikan nyamuk aedesaegepty, nyamuk culex dan anopheles sp, di dalam dan di luar ruangan.

Aplikasi : Pengasapan ( thernal fogging) ---- dosis 500 ml / ha

Pengabutan ( cold fogging) ---- dosis 1 ltr Malation A+ untuk 10 ltr solar

Prosedur Fogging adalah sebagai berkut :

a. Terdapat laporan kasus DBD dari Desa atau Rumah Sakit .

b. Ada pemberitahuan dari Desa ke Puskesmas setempat

c. Puskesmas menindak lanjuti laporan dari desa dengan melaksanakan

Penyeledikan Epidemiologi yang tujuannya adalah mengetahui ada tidaknya

penderita DB yang lain atau menemukan tersangka DBD dan melaksanakan

pemeriksaan jentik pada radius 100 m dari penderita.

d. Apabila hasil Penyelidikan Epidemiologi menyebutkan ada penderita DB yang

lain dan atau ditemukan ≥ 3 tersangka serta ditemukan ≥ 5 % rumah terdapat

Jentik nyamuk, maka puskesmas akan meneruskan permohonan fogging ke

Dinas Kesehatan.

Page 12: sSAP SOIM Pak Taat Tutorial

e. Tetapi apabila hasil PE tidak sesuai dengan kriteria diatas, maka puskesmas akan

menindak lanjuti dengan PSN, pemberian abate dan Penyuluhan tanpa

dilanjutkan fogging

2. Abatisasi

Yaitu menaburkan bubuk abate di tempat-tempat penampungan air.

Penyuluhan dan penggerakan masyarakat dalam PSN DBD.

3. 3 M

3 M merupakan pengertian dari :

Menutup tempat-tempat penampungan air.

Menguras tempat-tempat penampungan air minimal 2 kali dalam 1 minggu.

Mengubur barang-barang bekas agar tidak menjadi tempat berkembang biak nyamuk.

E. Karakteristik Rumah Sehat

Untuk menciptakan rumah sehat maka diperlukan perhatian terhadap beberapa aspek

yang sangat berpengaruh, antara lain: 

1. Sirkulasi udara yang baik.

2. Penerangan yang cukup.

3. Air bersih terpenuhi.

4. Pembuangan air limbah diatur dengan baik agar tidak menimbulkan pencemaran.

5. Bagian-bagian ruang seperti lantai dan dinding tidak lembab serta tidak terpengaruh

pencemaran seperti bau, rembesan air kotor maupun udara kotor.

Persyaratan Kesehatan Rumah Tinggal menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI

Nomor : 829/Menkes/SK/VII/1999 adalah sebagai berikut:

Page 13: sSAP SOIM Pak Taat Tutorial

1. Bahan Bangunan

a. Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan zat-zat yang dapat membahayakan

kesehatan, antara lain sebagai berikut :

· Debu Total tidak lebih dari 150 µg m3

· Asbes bebas tidak melebihi 0,5 fiber/m3/4jam

· Timah hitam tidak melebihi 300 mg/kg

b. Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya

mikroorganisme patogen.

2. Komponen dan penataan ruang rumah

Komponen rumah harus memenuhi persyaratan fisik dan biologis sebagai berikut:

a. Lantai kedap air dan mudah dibersihkan

b. Dinding

· Di ruang tidur, ruang keluarga dilengkapi dengan sarana ventilasi untuk pengaturan

sirkulasi udara

· Di kamar mandi dan tempat cuci harus kedap air dan mudah dibersihkan

c. Langit-langit harus mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan

d. Bumbung rumah yang memiliki tinggi 10 meter atau lebih harus dilengkapi dengan

penangkal petir

e. Ruang di dalam rumah harus ditata agar berfungsi sebagai ruang tamu, ruang keluarga,

ruang makan, ruang tidur, ruang dapur, ruang mandi dan ruang bermain anak.

f. Ruang dapur harus dilengkapi dengan sarana pembuangan asap.

3. Pencahayaan

Pencahayaan alam atau buatan langsung atau tidak langsung dapat menerangi seluruh

bagian ruangan minimal intensitasnya 60 lux dan tidak menyilaukan.

4. Kualitas Udara

Kualitas udara di dalam rumah tidak melebihi ketentuan sebagai berikut :

Page 14: sSAP SOIM Pak Taat Tutorial

a. Suhu udara nyaman berkisar antara l8°C sampai 30°C

b. Kelembaban udara berkisar antara 40% sampai 70%

c. Konsentrasi gas SO2 tidak melebihi 0,10 ppm/24 jam

d. Pertukaran udara

e. Konsentrasi gas CO tidak melebihi 100 ppm/8jam

f. Konsentrasi gas formaldehide tidak melebihi 120 mg/m3

5. Ventilasi

Luas penghawaan atau ventilasi a1amiah yang permanen minimal 10% dari luas lantai.

6. Binatang penular penyakit

Tidak ada tikus bersarang di rumah.

7. Air

a. Tersedia air bersih dengan kapasitas minmal 60 lt/hari/orang

b. Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan air minum sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

8. Tersediannya sarana penyimpanan makanan yang aman dan hygiene.

9. Limbah

a. Limbah cair berasal dari rumah, tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan bau

dan tidak mencemari permukaan tanah.

b. Limbah padat harus dikelola agar tidak menimbulkan bau, tidak menyebabkan

pencemaran terhadap permukaan tanah dan air tanah.

10. Kepadatan hunian ruang tidur

Luas ruang tidur minimal 8m2 dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari dua orang tidur

dalam satu ruang tidur, kecuali anak dibawah umur 5 tahun.

Masalah perumahan telah diatur dalam Undang-Undang pemerintahan tentang

perumahan dan pemukiman No.4/l992 bab III pasal 5 ayat l yang berbunyi “Setiap warga

negara mempunyai hak untuk menempati dan atau menikmati dan atau memiliki rumah yang

layak dan lingkungan yang sehat, aman , serasi, dan teratur”

Page 15: sSAP SOIM Pak Taat Tutorial

Bila dikaji lebih lanjut maka sudah sewajarnya seluruh lapisan masyarakat menempati

rumah yang sehat dan layak huni. Rumah tidak cukup hanya sebagai tempat tinggal dan

berlindung dari panas cuaca dan hujan, Rumah harus mempunyai fungsi sebagai :

1. Mencegah terjadinya penyakit

2. Mencegah terjadinya kecelakaan

3. Aman dan nyaman bagi penghuninya

4. Penurunan ketegangan jiwa dan sosial

Page 16: sSAP SOIM Pak Taat Tutorial

SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN)

“ DEMAM BERDARAH “

Dosen Pengampu : Taat Sumedi, S. Kep, Ns

Disusun Oleh :

Inovy Cahyaningrum P17420209016

Irna Sari Tin Awalin P17420209017

Khusfiana Rofiqoh P17420209018

Kuat Prasetyo P17420209019

Kukuh Pambudi P17420209020

Sherlyta Herawati P17420209037

Shoim Hidayat P17420209038

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG

PRODI KEPERAWATAN

PURWOKERTO

2011