spo penempatan pasien menular

2
RSU SARI MUTIARA MEDAN PENEMPATAN PASIEN DENGAN PENYAKIT MENULAR ATAU SUSPEK SPO No. Dokumen No.Revisi I Halaman 1/2 Tanggal Terbit 1 JULI 2015 Ditetapkan Direktur Utama dr.Tahim Solin, MMR I. Pengertian Penempatan pasien dengan penyakit menular atau suspek adalah menempatkan pasien dalam satu ruangan tersendiri (jika tidak tersedia) kelompokkan kasus yang telah dikonfirmasi secara terpisah di dalam ruangan atau bangsal dengan beberapa tempat tidur dari kasus yang belum dikonfirmasi atau sedang didiagnosis (kohorting). Bila ditempatkan dalam satu ruangan, jarak antara tempat tidur harus lebih dari dua meter dan diantara tempat tidur harus ditempatkan penghalang fisik seperti tirai atau sekat. II.Tujuan Menghindari penularan penyakit melalui kontak langsung, droplet, airborne, dan vehicle. III. Kebijakan SK Direktur No.: 1163/XII.1/RSU-SM/I/2015 Tentang Kebijakan Isolasi Pasien untuk Meminimalisasi Penularan Infeksi kepada Pasien lain, Pengunjung Rumah Sakit Serta Melindungi Pasien yang Immunosupresed yang Rentan terhadap Infeksi Nasokomial di Rumah Sakit Sari Mutiara Medan. IV.Prosedur 1. Tempatkan pasien di ruangan terpisah bila terdapat kontaminasi luas terhadap lingkungan (misalnya luka lebar dengan cairan keluar, diare,

Upload: mumu-sinaga

Post on 13-Dec-2015

115 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

dgs

TRANSCRIPT

Page 1: Spo Penempatan Pasien Menular

RSU SARI MUTIARA MEDAN

PENEMPATAN PASIEN DENGAN PENYAKIT MENULAR ATAU SUSPEK

SPO

No. Dokumen No.RevisiI

Halaman1/2

Tanggal Terbit

1 JULI 2015

DitetapkanDirektur Utama

dr.Tahim Solin, MMRI. Pengertian Penempatan pasien dengan penyakit menular atau suspek adalah

menempatkan pasien dalam satu ruangan tersendiri (jika tidak tersedia) kelompokkan kasus yang telah dikonfirmasi secara terpisah di dalam ruangan atau bangsal dengan beberapa tempat tidur dari kasus yang belum dikonfirmasi atau sedang didiagnosis (kohorting). Bila ditempatkan dalam satu ruangan, jarak antara tempat tidur harus lebih dari dua meter dan diantara tempat tidur harus ditempatkan penghalang fisik seperti tirai atau sekat.

II. Tujuan Menghindari penularan penyakit melalui kontak langsung, droplet, airborne, dan vehicle.

III. Kebijakan SK Direktur No.: 1163/XII.1/RSU-SM/I/2015 Tentang Kebijakan Isolasi Pasien untuk Meminimalisasi Penularan Infeksi kepada Pasien lain, Pengunjung Rumah Sakit Serta Melindungi Pasien yang Immunosupresed yang Rentan terhadap Infeksi Nasokomial di Rumah Sakit Sari Mutiara Medan.

IV. Prosedur 1. Tempatkan pasien di ruangan terpisah bila terdapat kontaminasi luas terhadap lingkungan (misalnya luka lebar dengan cairan keluar, diare, perdarahan masif)

2. Kamar terpisah dengan pintu tertutup, diwaspadai transmisi melalui udara ke kontak / sumber luka (misalnya luka dengan infeksi kuman gram positif)

3. Kamar terpisah atau kohorting, ventilasi dibuang keluar dengan exhoust ke area yang tidak dilalui orang (misalnya kasus TB

4. Kamar terpisah dengan udara terkunci bila diwaspadai transmisi airborne luas (misalnya kasus varicella

5. Kamar terpisah bila pasien kurang mampu menjaga kebersihan (anak, gangguan mental)

6. Bila kamar terpisah tidak memungkinkan untuk difasilitasi, gunakan sistem kohorting.

7. Kasus dilaporkan keruangan dengan telpon sebelumnyaV. Unit terkait 1. IRJA

2. IRNA3. IGD

Page 2: Spo Penempatan Pasien Menular

4. IPI5. IBS